Rangkaian Start stop motor 3 fasa (direct on line)

19
LAPORAN PRAKTIKUM II Di susun oleh : Nama : Yonatan Bintang Siagian Nim : 0120640009 Fakultas : Teknik Jurusan : T. Elektro JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH PAPUA 2014

Transcript of Rangkaian Start stop motor 3 fasa (direct on line)

LAPORAN PRAKTIKUM II

Di susun oleh :

Nama : Yonatan Bintang Siagian

Nim : 0120640009

Fakultas : Teknik

Jurusan : T. Elektro

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

PAPUA

2014

JOB SHEET I

Rangkaian Star stop Motor 3 Fasa ( Direct On Line )

1.1 Tujuan

Dapat merangkai Rangkaian Pengendali Star Motor

Listrik Tiga Fasa Dengan Menggunakan Magnetik

Kontaktor

1.2 Landasan Teori

1.2.1 M C B (Mini Circuit Breaker )

Singkatan MCB adalah Mini Circuit Breaker yang

memiliki fungsi sebagai alat pengaman arus

lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang

disebabkan terjadinya beban lebih dan arus lebih

karena adanya hubungan pendek.

Gambar 1.1

Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja,

maka ini akan memutus hubungan kontak yang terletak

pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB untuk

rumah seperti pada pengaman lebur diutamakan untuk

proteksi hubungan pendek, sehingga pemakaiannya

lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi atau

konduktornya. Sedang MCB pada APP diutamakan sebagai

pembawa arus dengan karakteristik CL (current

limiter).

Dalam memilih circuit breaker hal-hal

yang harus dipertimbangkan adalah :

- Karakteristik dari sistem di mana circuit breaker

tersebut dipasang.

- Kebutuhan akan kontinuitas pelayanan sumber daya

listrik.

- Aturan-aturan dan standar proteksi yang berlaku

Karakteristik System

1. Sistem tegangan 2. Frekuensi sistem

3. Arus pengenal

4. Kapasitas pemutusan

5. Jumlah pole dari circuit breake.

6. Jumlah pole dari circuit breaker sangat tergantung

kepada sistem pembumian dari sistem.

Kebutuhan Kontinuitas Sumber Daya

Tergantung dari kebutuhan tingkat kontinuitas

Gambar ; 1.1 MCB

pelayanan sumber daya listrik, dalam memilih

circuit breaker harus diperhatikan :

1. Diskriminasi total dari dua circuit breakaer yang

ditempatkan secara seri

2. Diskriminasi terbatas (sebagian), diskriminasi

hanya dijamin sampai tingkat arus gangguan

tertentu.

1.2.2 Kontaktor

Kontaktor adalah jenis saklar yang bekerja

secara magnetik yaitu kontak bekerja apabila

kumparan diberi energi. The National Manufacture

Assosiation (NEMA) mendefinisikan kontaktor magnetis

sebagai alat yang digerakan secara magnetis untuk

menyambung dan membuka rangkaian daya listrik. Tidak

seperti relay, kontaktor dirancang untuk menyambung

dan membuka rangkaian daya

listrik tanpa merusak. Beban-beban

tersebut meliputi lampu,

pemanas, transformator,

kapasitor, dan motor listrik.

Gambar 1.2

a. Prinsip Kerja

Sebuah kontaktor terdiri dari koil, beberapa

kontak Normally Open ( NO ) dan beberapa Normally

Close ( NC ). Pada saat satu kontaktor normal, NO

akan membuka dan pada saat kontaktor bekerja, NO

akan menutup. Sedangkan kontak NC sebaliknya yaitu

ketika dalam keadaan normal kontak NC akan menutup

dan dalam keadaan bekerja kontak NC akan membuka.

Koil adalah lilitan yang apabila diberi tegangan

akan terjadi magnetisasi dan menarik kontak-

kontaknya sehingga terjadi perubahan. Kontaktor yang

dioperasikan secara elektromagnetis adalah salah

satu mekanisme yang paling bermanfaat yang pernah

dirancang untuk penutupan dan pembukaan rangkaian

listrik maka gambar prinsip kerja kontaktor magnet

dapat dilihat pada gambar berikut :

b. Fungsi Dari Kontaktor

Kontaktor termasuk jenis saklar motor yang

digerakkan oleh magnet seperti yang telah dijelaskan

di atas. Bila pada jepitan a dan b kumparan magnet

Gambar. 1.3 Prinsip Kerja

diberi tegangan, maka magnet akan menarik jangkar

sehingga kontak-kontak bergerak yang berhubungan

dengan jangkar tersebut ikut tertarik. Tegangan yang

harus dipasangkan dapat tegangan bolak balik ( AC )

maupun tegangan searah ( DC ), tergantung dari

bagaimana magnet tersebut dirancangkan. Untuk

beberapa keperluan digunakan juga kumparan arus

( bukan tegangan ), akan tetapi dari segi produksi

lebih disukai kumparan tegangan karena besarnya

tegangan umumnya sudah dinormalisasi dan tidak

tergantung dari keperluan alat pemakai tertentu.

c. Karakteristik

Spesifikasi kontaktor magnet yang harus

diperhatikan adalah kemampuan daya kontaktor ditulis

dalam ukuran Watt / KW, yang disesuaikan dengan

beban yang dipikul, kemampuan menghantarkan arus

dari kontak – kontaknya, ditulis dalam satuan

ampere, kemampuan tegangan dari kumparan magnet,

apakah untuk tegangan 127 Volt atau 220 Volt,

begitupun frekuensinya, kemampuan melindungi

terhadap tegangan rendah, misalnya ditulis ± 20 %

dari tegangan kerja. Dengan demikian dari segi

keamanan dan kepraktisan, penggunaan kontaktor

magnet jauh lebih baik dari pada saklar biasa.

d. Aplikasi

Keuntungan penggunaan kontaktor magnetis sebagai

pengganti peralatan kontrol yang dioperasikan secara

manual meliputi hal :

Kontaktor memungkinkan operasi majemuk

dilaksanakan dari satu operator (satu lokasi) dan

diinterlocked untuk mencegah kesalahan dan bahaya

operasi.

Kontaktor dapat dikontrol secara otomatis dengan

alat pilot atau sensor yang sangat peka.

Tegangan yang tinggi dapat diatasi oleh kontaktor

dan menjauhkan seluruhnya dari operator, sehingga

meningkatkan keselamatan / keamanan instalasi.

Dengan menggunakan kontaktor peralatan kontrol

dapat dipasangkan pada titik-titik yang jauh.

Satu-satunya ruang yang diperlukan dekat mesin

adalah ruangan untuk tombol tekan.

Dengan kontaktor, kontrol otomatis dan semi

otomatis mungkin dilakukan dengan peralatan

seperti kontrol logika yang dapat diprogram

seperti Programmable Logic Controller (PLC)

1.2.3 Push Button

Tombol tekan merupakan komponen control yang sangat

berguna, alat ini dapat kita jumpai pada panel

listrik atau di luar panel listrik. Fungsi tombol

tekan adalah untuk mengontrol kondisi on atau off

rangkaian listrik, prinsip kerja tombol tekan adalah

kerja sesaat maksudnya jika tombol kita tekan sesaat

maka akan kembali pada posisi semula.

Fungsi

Tombol tekan adalah untuk mengontrol kondisi on atau

off rangkaian listrik

Prinsip Kerja

Tombol tekan adalah kerja sesaat maksudnya jika

tombol kita tekan sesaat maka akan kembali pada

posisi semula.

Berdasarkan fungsinya tombol tekan terbagi atas 3

tipe kontak :

a. NO (Normally Open = Kondisi terbuka)

Gambar. 1.4 Push Button

Tombol jenis ini biasanya digunakan untuk

menghubungkan arus pada suatu rangkaian Kontrol atau

sebagai tombol start. Fungsi mengalirkan arus pada

tombol ini terjadi apabila pada bagian knop nya

ditekan sehingga kontaknya saling terhubung.

b. Kontak NC (Normally Close = Kondisi Tertutup)

Tombol jenis ini adalah jenis kontak tertutup

biasanya di gunakan untuk memutus arus listrik yaitu

dengan cara menekan knopnya sehingga kontaknya

terpisah, namun kalau knop di lepas maka akan

kembali pada posisi semula.

c. Kontak NO dan NC

Kontak pada tombol tekan jenis ini merupakan

gabungan antara kontak NO dan kontak NC, mereka

bekerja secara bersamaan dalam satu poros. Jika

tombol di tekan maka kontak NO yang semula terbuka

(open) dan kontak NC yang terhubung (close) akan

berbalik arah yaitu Kontak NO akan menjadi terhubung

(close) dan Kontak NC akan menjadi terbuka (open).

1.2.4 Thermal Over Load Relay (TOR)

Thermal Over load relay atau relay beban lebih selalu

dipasang seri dengan

beban.

Fungsi TOR

Tor sebagai pengaman beban lebih. Apabila terjadi

kelebihan beban, hubungan singkat, atau gangguan

lainnya yang mengakibatkan naiknya arus secara

otomatis, relay ini akan bekerja memutuskan arus

listrik dengan beban. Sehingga keamanan beban

terjaga.

Over load relay memiliki kontak Bantu NO dan NC.

Kontak Bantu NC dipergunakan sebagai pengontrol

operasi dari kontaktor penghubung suplai daya ke

kumparan motor. Apabila terjadi gangguan arus beban

lebih pada saat motor beroperasi, maka kontak Bantu

NC akan membuka sehingga suplai daya akan terputus

ke kontaktor dan akibatnya motor akan berhenti

beroperasi.

Prinsip kerja TOR

Prinsip kerja TOR adalah berdasarkan panas yang

timbul karena adanya arus listrik yang mengalir

melewati arus nominal motor. Energi panas tersebut

akan diubah menjadi energi mekanik oleh logam bi

metal. Akibatnya kontak NC akan terbuka sehingga

operasi motor diamankan oleh pengaman TOR berhenti

bekerja. Adapun kerja TOR ini tergantung kepada

gangguan arus beban lebih yang terjadi dan lamanya

gangguan berlangsungPada TOR terdapat selektor untuk

memilih batasan nilai arus yang diinginkan yang

biasanya disesuaikan dengan besar arus nominal beban

yang akan dihubungkan.

1.2.5 Motor 3 Fase

1. Fungsi Motor 3 Fasa

Pada dasarnya motor 3 fase sama dengan motor 1

fase yang lain.hanya

saja pada masukan terdapat 3 sumber yaitu RST

(merah, kuning, Biru).

Didalam perindustrian motor 3 fase harus

mememiliki sistem proteksi

dan sistem kontrol untuk mengaktifkan motor,

Sistem proteksi : biasanya mengunakan kumparan

Load, yang mana cara kerja nya apabila arus yang

mengalir ke motor melebihi arus yang telah

diberikan atau arus pada motor naik secara tiba-

tiba maka pada kumparan load akan menghasilkan

induksi sehinggga dari induksi tersebut dapat

menarik tuas saklar untuk memutuskan arus.

Sistem control : banyak cara untuk mengkontrol

motor 3Phasa. Perlu diingat faktor keselamtan

kerja adalah yang terpenting, Magnetic Kontaktor

merupakan salah satu alat yang dapat mengkontrol

motor, meskipun masih banyak yang lainnya.

magnetic kontaktor juga dapat dikontrol mengunakan

PLC (Programeble Logic Control).

Gambar 1.5 berikut ini menampilkan

Untuk mengerakkan motor kita harus menghubungkan

ketiga sumber tagangan kemotor dengan kode RST, maka

didapat putaran motor searah jarum jam, akan tetapi

apabila kita ingin memutar putaran motor berlawanan

arah jarum jam maka kita harus merubah sumber

tegangan 3 Phasa menjadi RTS.

2. Cara Kerja Motor 3Fasa

Jika tegangan tiga phasa dihubungkan dengan

ketiga liltan stator yang terhubung maka arus yang

mengalir pada ketiga lilitan stator akan menimbulkan

Medan putar dengan kecepatan sinkron (ns) yang

besarnya dipengaruhi oleh frekuensi jaringan (f) dan

jumlah pasang kutub (P). Medan putar stator (fluk

magnet stator) ini akan memotong batang-batang

Gambar 1.6 Motor 3

kunduktor rotor sehingga timbul GGL induksi pada

setiap batang penghantar yang menyebabkan

mengalirnya arus rotor.

1.3 Alat Dan Bahan

- Alat

- Bahan

NO Bahan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Kontaktor

Push Button

Lampu Indikator

Motor 3 Fasa

MCB 1 Fasa

MCB 3 Fasa

TOR

1

2

1

1

1

1

1

Tabel 1.2

Tabel 1.1

NO Alat Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

Obeng –

Obeng +

Tang Potong

Tang Lancip

Kater

1

1

1

1

1

8. Kabel Secukupnya

1.4 Gambar Rangkaian

Rangkaian Kontrol

1.5

Langka Percobaan

- Perakitan

1. Siapkan alat dan bahan yang butuhkan

2. Rangkailah rangkaian seperti pada gambar Job

Sheep I

3. Hubungkan output MCB ke TOR pada lubang 95

4. Hubungkan lubang TOR 96 ke input Push Button

Stop (S0)

5. Hubungkan output S0 ke input Push Button Start

(S1)

Rangkaian Daya

Gambar 1.7Gambar 1.8

6. Couple S1 dengan Kontaktor pada lubang 13 & 14

7. Hubungkan output S1 dengan lubang A1 pada

kontaktor

8. Couple Lubang Kontaktor A1 dengan A2 dan lampu

pada lubang +

9. Sambungkan input MCB dan lubang lampu negative

pada sumber

10. Selanjutnya pada rangkaian daya hubungkan

output MCB 3 fasa ke lubang Kontaktor sesuai dengan

gambar di atas

11. Hubungkan kontaktor pada motor

12. Uji dan amati rangkaian

Pengujian

Setelah merangkai Rangkaian Kontrol sebelum

Kabel Netral dan Fasa di hubungkan ke sumber periksa

atau koreksi kembali Rangkaian yang sudah di

Rangkai. Adapun pengujian Rangkaian Kontrol sbb.

Kabel netral dan fasa di hubungkan ke

sumber dan MCB 1 fasa di hidupkan maka arus akan

mengalir pada Rangkaian dan tombol Push Button 1

maka tombol Push Button 1 dapat mengontrol rangkaian

tersebut.

Ketika di tekan tombol NC kontaktor tdk bekerja dan

lampu indkator akan mati.

Untuk Rangkaian Daya yaitu adalah : Rangkaian

Kontrol dan Daya di Hubungkan ke sumber RST MCB 3

Fasa di hidupkan lalu tekan tombol Push Button 1 dan

Kontaktor bekerja lalu lampu indicator akan menyala

dan motor dapat berputar. Pada saat Tombol NC di

tekan Kontaktor tidak bekerja Lampu Indikator mati

Dan motor tidak berputar.

1.6 Analisa Rangkaian

Penekan

an

Tombol

K1 Lampu L1 Motor

S1 Bekerja Lampu Menyala MotorBekerja

S1 =>S0 Mati Lampu Tidak Menyala TidakBekerja

Proses :

Ketika S1 ditekan maka kontaktor akan bekerja

sehingga arus dapat mengalir dan membuat lampu menyala dan

motor bekerja

Ketika S0 ditekan maka kontaktor akan berhenti bekerja

sehingga arus tidak mengalir ke lampu ataupun motor

1.7 Pertanyaan Dan Jawaban

- Pertanyaan.

1. Jelaskan proses starting motor…?

Tabel 1.3

2. Pada saat tombol S1 ditekan mengapa Lampu L1

menyala atau ON…?

- Jawaban

1. Ketika S1 ditekan dan fasa MCB dinaikan arus akan

megalir dari input MCB dan L1 -. Kedua arus itu

kemudian bertemu di kontaktor dan megalir menuju

TOR yang sudah tersambung dengan motor.

2. Karena Pada saat tombol Push Button 1 atau S1

di tekan tombol NO (Normal Open ) rangkaian terbuka

arus positif negative mengalir sehigga lampu dapat

menyala.

1.8 Kesimpulan Dan Saran

- Kesimpulan

Setelah merangkai dan menguji rangkaian di atas

saya mengetahui bagaimana proses motor bisa

berputar dengan menggunakan rangkaian 3 fasa

- Saran

Saran saya sebagai mahasiswa elekro adalah kita

harus bisa dan sering merangkai rangkaian listrik dan

harus lebih sering praktek sehingga mempunyai dasar

yang kuat

DAFTAR PUSTAKA

1. http://duniatehnikku.files.wordpress.com/2011/10/

mcb.jpghttp://duniatehnikku.wordpress.com/2011/10/05/

arti-dan-fungsi-mcbmccb/http://bkl-listrik-

smk1kdw.blogspot.com/2008/12/kontaktor.htmlhttp://

akhdanazizan.com/tombol-tekan-push-button

2. http://sukrani3listrik1.blogspot.com/2012/02/pengertian-

kontaktor-dan-tor.html3. http://bkl-listrik-smk1kdw.blogspot.com/2008/12/kontaktor.html

4. http://akhdanazizan.com/tombol-tekan-push-button

5. http://sukrani3listrik1.blogspot.com/2012/02/pengertian-

kontaktor-dan-tor.html