PT. XL Axiata

30
A. Lingkungan Umum (Remote Environment) Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tetapi sesuatu yang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis. Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan tata kelola perusahaan, XL secara terus menerus mencari tempat dimana perusahaan dapat melakukan praktek yang terbaik dalam menjalankan bisnis. XL juga menyadari dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan selama ini. Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke suatu titik di mana perusahaan tidak memandang tata kelola perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tapi sesuatuyang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis. Selain memastikan kepatuhan perusahaan pada seluruh hukum dan peraturan yang berlaku, XL juga ingin menggunakan praktek tata kelola perusahaan sebagai suatu elemen penting dalam mengembangkan daya saing kami baik di pasar modal dalam negeri maupun luar negeri. Melalui komitmen XL yang tinggi dalam menjunjung prinsipprinsip GCG, perusahaan dapat memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai- nilai perusahaan XL dan melindungi kepentingan para pemegang saham. XL secara berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang 1

Transcript of PT. XL Axiata

A. Lingkungan Umum (Remote Environment)

Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke

suatu titik di mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan

yang baik hanya sebagai konsep ideal, tetapi sesuatu yang

harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis.

Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan

tata kelola perusahaan, XL secara terus menerus mencari tempat

dimana perusahaan dapat melakukan praktek yang terbaik dalam

menjalankan bisnis. XL juga menyadari dinamika di seputar tata

kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan

selama ini.

Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke

suatu titik di mana perusahaan tidak memandang tata kelola

perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tapi

sesuatuyang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek

bisnis. Selain memastikan kepatuhan perusahaan pada seluruh

hukum dan peraturan yang berlaku, XL juga ingin menggunakan

praktek tata kelola perusahaan sebagai suatu elemen penting

dalam mengembangkan daya saing kami baik di pasar modal dalam

negeri maupun luar negeri. Melalui komitmen XL yang tinggi

dalam menjunjung prinsipprinsip GCG, perusahaan dapat

memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai-

nilai perusahaan XL dan melindungi kepentingan para pemegang

saham. XL secara berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata

kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang

1

pesat ditengah-tengah lingkungan persaingan bisnis yang amat

ketat.

1. Jaringan dan Infrastruktur

Di area pengembangan jaringan, strategi XL untuk

menghadapi perubahan dalam bisnis model, dari tariftinggi dan

volume-rendah ke tarif-rendah dan volume-tinggi adalah

meningkatkan kapasitas jaringan. Pada akhir 2007, jangkauan

perusahaan telah mencapai sekitar 90% populasi penduduk

Indonesia. Kapasitas jaringan yang lebih besar dan peningkatan

kualitas membuat XL mampu menangani pertumbuhan pelanggan,

memperluas pangsa pasar dan mengakomodasi lonjakan trafik,

baik untuk pelanggan baru maupun yang sudah ada.

Di tahun 2008 XL mengeluarkan USD 1,2 miliar untuk

belanja modal, 90% dari belanja modal yang ditujukan bagi site

development adalah untuk peningkatan kapasitas dan kualitas

jaringan. Beberapa inisiatif untuk pengembangan jaringan XL

lakukan, lima diantaranya memberikan kontribusi signifikan

terhadap perkembangan teknologi XL, yaitu: peningkatan BTS

sebesar 51%, sistem penagihan dengan versi yang lebih canggih,

kesinambungan dari pemasangan kabel serat optik di darat dan

bawah laut, aplikasi teknologi terkini untuk teknologi

switching, serta pembangunan pusat penanganan bencana

(Disaster Recovery Center) yang konsisten di seluruh

Indonesia. Dengan senantiasa merencanakan dan menjalankan

penyediaan kapasitas, XL mampu meningkatkan kapasitas jaringan

empat sampai lima kali lipat dibandingkan awal 2007.

2

Hasilnya, di 2008 XL berhasil menangani 109,5 miliar

total menit, atau meningkat tujuh kali dari 13,8 miliar pada

tahun lalu. Angka penggunaan (utilization rate) juga meningkat

menjadi 60% - 70%. Aplikasi teknologi dan sistem terkini juga

mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan dan tuntutan

yang akan datang di industri telekomunikasi.

2. Akses Radio

Untuk mendukung peningkatan pendapatan melalui minutes of

usage (MoU) dan menangani tambahan pelanggan yang disebabkan

strategi penetapan tarif, XL mendirikan 5.572 BTS di 2008. Ini

merupakan jumlah BTS terbanyak yang didirikan XL dalam rentang

satu tahun selama lima tahun terakhir, sehingga total BTS XL

di akhir 2008 adalah 16.729.

Perusahaan menempatkan sebagian besar BTS dengan model

regular grid, sehingga dapat mengatur kepadatan trafik dari

satu BTS ke BTS lain. Dengan cara ini, penggunaan BTS dan

spektrum lebih efisien di seluruh jaringan, tanpa mengabaikan

kualitas jaringan. XL juga terus menggali kemungkinan untuk

mempertinggi efisiensi penggunaan frekuensi dalam meningkatkan

kapasitas jaringan dan mengimplementasikan fitur-fitur

jaringan radio demi menjaga kualitas suara.

Pembangunan BTS dengan manajemen in-house serta lokasi

BTS terpadu, di samping menjalin kerja sama dengan beberapa

vendor, perusahaan lakukan untuk memastikan penyelesaian BTS

tepat pada waktunya. Sebagian besar BTS

dan infrastruktur jaringan dibeli dari Ericsson AB,

Huawei Technologies Company Limited, Alcatel Lucent dan Nokia

3

Siemens. Selain itu, XL lebih efisien dalam mendirikan lokasi

transmisi BTS melalui model self-managed dibanding operator

lainnya, yang umumnya menggunakan turnkey model.

Di 2008, mulai diterapkan pendekatan ‘build to suit’

untuk pembangunan BTS, sejalan dengan rencana untuk lebih

fokus dalam bisnis utama dan secara bertahap meninggalkan

model ‘self-built’. Pada akhir Desember 2008 jumlah BTS yang

sewa telah mencapai 15% dari jumlah keseluruhan.

3. Bisnis Menara

Untuk mendayagunakan potensi yang tersimpan dalam

infrastruktur pasif XL, di 2008 mulai melakukan beberapa

langkah bisnis terkait dengan menara kami. Inisiatif yang

telah diwujudkan pada awal 2008 adalah membangun unit bisnis

menara terpisah, di mana perusahaan akan menyewakan lokasi

menara kepada operator lainnya. Pada 31 Desember 2008 XL telah

menyiapkan 3.325 lokasi, di mana pemasangan peralatan dari

empat penyewa sudah dimulai dan mencatat pendapatan Rp. 277

miliar.

XL telah menutup negosiasi penjualan menara karena

kondisi pasar keuangan yang saat ini tidak menguntungkan.

Karena itu, perusahaan akan terus menyewakan menara kepada

para penyewa yang sudah ada. Penjualan ini dapat dibuka

kembali bila ada penawaran menarik dan kondisi ekonomi

membaik.

4. Transmisi

4

XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan

serat optik di beberapa kota besar di Indonesia. Secara

nasional, XL telah membangun jaringan infrastruktur transmisi

yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di

Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawayang

didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami

telah memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah

laut.

Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang

lebih kurang 9.200 kilometer, termasuk jaringan transmisi

pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara

dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan

pendukung (ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan

transmisi utama (backbone). Konfigurasi ini bertujuan untuk

meningkatkan redundansi jaringan dan mengakses trafik

telekomunikasi dari kotakota di tengah dan selatan Jawa.

Selain itu, terdapat dua jaringan pendukung di Lingkar Luar

Jakarta untuk melayani area Jakarta. Di wilayah Sumatera, XL

telah membangun dan mengoperasikan kabel darat yang

menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan

Bandar Lampung.

Untuk kabel bawah laut, sampai 31 Desember 2008 kami

telah memasang dan mengoperasikan lebih kurang 2.400 kilometer

kabel berkapasitas besar. Di Indonesia sendiri, XL telah

memasang jaringan bawah laut antara Sumatera, Jawa, Bali, Nusa

Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, pembangunan

jaringan yang menghubungkan Kalianda (Lampung) ke Anyer, dan

Jawa ke Kalimantan sedang berjalan. Dengan selesainya

5

pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung dalam

konfigurasi cincin, dan antara Jawa dan Kalimantan akan

memiliki koneksi langsung.

Didukung dengan jaringan transmisi serat optik dan

jaringan transmisi gelombang berkapasitas tinggi, perusahaan

dapat menyediakan layanan berkualitas untuk pelanggan kami

dengan ketergantungan minimal terhadap jaringan yang

dioperasikan operator lain. Sistem komunikasi berbasis VSAT

(Very Small Aperture Terminal) digunakan untuk mendukung

perluasan di daerah berpopulasi rendah. Teknologi ini juga

memungkinkan penetrasi jaringan selular ke daerah-daerah di

seluruh Indonesia yang belum memiliki jaringan utama.

Agar dapat menyediakan solusi komunikasi yang cepat,

berkapasitas besar dengan tarif terjangkau secara nasional dan

internasional, XL telah memasang kabel serat optik bawah laut,

yang disebut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang

menghubungkan Batam dengan Johor (Malaysia). Sistem ini

didukung dengan jaringan transmisi gelombang mikro yang

menghubungkan Batam dan Singapura, serta Batam dan Penggarang

(Malaysia).

XL juga terus memperluas jaringan internasional melalui

kerja sama dengan mitra XL di negara lain. Di 2008, kami telah

menjalin kerja sama dengan 353 operator selular di 140 negara,

sehingga pengguna XL pasca bayar dapat menikmati fasilitas

jelajah internasional. Kerja sama ini didukung oleh kerjasama

GPRS internasional dengan 133 operator, kerja sama MMS

internasional dengan 52 operator, dan kerja sama 3G

internasional dengan 56 operator.

6

Dimulai tahun 2008, pengguna prabayar XL dapat menerima

dan melakukan panggilan di Singapura, Saudi Arabia, Uni Emirat

Arab, Taiwan, Hong Kong, Inggris, Belgia, Perancis, India,

Spanyol, Cina, dan Ukraina. Mereka juga mendapatkan layanan

GPRS melalui kerja sama dengan Mobile 1 (Singapura), Chunghwa

(Taiwan), Smartone (Hong Kong), Celcom (Malaysia), DTAC

(Thailand), IDEA (India), Smartone (Macau), Telstra

(Australia), Softbank (Jepang), Cingular (Amerika), KPN

(Belanda), Vodafone D2 GmbH (Jerman), Dialog (Sri Lanka),

Vodafone (Inggris), TMIC (Kamboja), Orange (Perancis),

Vodafone (Selandia Baru), Vodafone (Spanyol), Swisscom

(Swiss), Vodafone (Turki), Vodafone (Portugis), Vodafone

(Irlandia), Vodafone (Itali), Vodafone (Republik Ceko), dan

DST (Brunei).

Untuk perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil

mengaplikasikan teknologi canggih dengan membangun jaringan

multiplex DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing), MPLS

dan NGN (Next Generation Network), untuk melengkapi teknologi

TDM (Time Division Multiplexing) seperti PDH (Plesiochronous

Digital Hierarchy), SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan

CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) yang

konvensional.

5. Switching

Saat ini XL menggunakan teknologi switch terkini yaitu

NGN (Next Generation Network), yang merupakan perpaduan antara

MGW (Media Gateway) dan MSC-S (MSCServer). Teknologi baru ini

telah berbasis IP menggantikan teknologi lama yang berbasis

7

TDM pada jaringannya. NGN diperlukan untuk mempertahankan

kualitas dan kehandalan telepon dan menyediakan kebutuhan

internet dan telepon selular. NGN memungkinkan akses jaringan

yang tak terbatas dan memiliki daya saing tinggi dengan

provider lainnya. Selain itu, NGN juga mendukung mobilitas

secara umum yang menghasilkan layanan yang konsisten dan

merata kepada pelanggan. Keunggulan utama dari teknologi ini

adalah memiliki fitur yang lebih kuat untuk 2G dan 3G, dengan

kapasitas empat kali lebih besar, pemakaian energi yang lebih

efisien, dan ukuran peralatan yang lebih kecil sehingga lebih

menghemat tempat.

Dengan kecanggihan yang dimiliki, kami dapat memberikan

kualitas terbaik bagi pelanggan. Di akhir tahun 2008, XL

Successful Call Rate adalah 95,4% sedangkan Call Completion

Rate adalah 98,7%, dan Blocking Rate dibawah 0,8%. Selain

manfaat yang diperoleh sekarang, NGN membuat XL lebih siap

menghadapi perkembangan teknologi yang semakin maju.

B. Analisis SWOT

1. Strength

Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus

menerus mencari tempat dimana dapat melakukan praktek yang

terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga menyadari

dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang

telah mengalami kemajuan selama ini.

2. Weakness

8

Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif

murah XL juga bisa dikaitkan dengan iklan. Banyak iklan yang

menipu untuk industri selular, dalam artian banyak syarat dan

ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.

3. Oppurtunities

Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang

belum tergarap, terutama di daerah – daerah. Perluasan

jaringan yang dilakukan oleh XL cukup menguntungkan XL di masa

mendatang.

4. Threat

Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang

baru dalam dunia operator selular di Indonesia, pendatang baru

tersebut dari dalam negeri dan dari luar negeri. Semua

operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini

harus benar – benar ditanggapi serius dengan XL.

C. Pengawasan dan Pengendalian Internal

Komite Audit melakukan evaluasi terhadap laporan mengenai

kecukupan, efektifitas dan keandalan sistem pengendalian

internal berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh

Manajemen melalui surat pernyataan Annual Internal Control

Assurance yang disampaikan kepada Komite Audit. Perseroan

9

telah mengadopsi kerangka pengendalian internal yang

diterbitkan oleh COSO (Committe of the Sponsoring

Organizations of the Tradeway Commission) dalam rangka proses

evaluasi tersebut di atas. Komite Audit juga melakukan

evaluasi terhadap laporan kuartalan Risiko Perusahaan

(Corporate Risk Profile) dan laporan audit internal terhadap

Manajemen Risiko sebagai bagian dari fungsi pengawasannya

terhadap manajemen risiko Perseroan. Komite Audit juga

mengetahui bahwa Komite Manajemen Risiko akan dibentuk sebagai

bagian dari struktur Tata Kelola Perusahaan.

Komite Audit dalam melakukan tugasnya didukung penuh oleh

tim Internal Audit yang kompeten dan melaporkan kegiatannya

kepada Komite Audit berdasarkan rencana Internal Audit tahunan

yang telah disetujui. Penyusunan rencana internal audit

berbasis risiko mencakup permasalahan mengenai kepatuhan,

finansial, operasional, dan hal-hal strategis yang signifikan

bagi keseluruhan kinerja Perseroan.

Komite Audit menerima laporan secara berkala dan reguler

dari Kepala Internal Audit atas kegiatan audit yang dilakukan.

Internal Audit juga melakukan koordinasi untuk peninjauan atas

tindak lanjut resolusi mengenai pengendalian dan melaporkan

statusnya kepada Komite Audit.

Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Manajemen dan

Internal Audit, Komite Audit memandang bahwa sistem

pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan cukup dan

pada tingkat yang dapat diterima, dalam konteks lingkungan

10

bisnis Perseroan. Komite Audit juga mengetahui bahwa Manajemen

Perseroan senantiasa melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan

sistem pengendalian atas lingkungannya.

D. Strategi Perusahaan

Pasar selular berkembang dari 52 juta di tahun 2005

menjadi 68 juta di tahun 2006, dan meskipun persaingan semakin

hebat dan menantang, XL dapat mempertahankan pangsa pasar, dan

yang lebih penting lagi, dapat memperbesarpasar melalui

pendapatan yang dihasilkan.

Melalui hasil penawaran perdana saham Perseroan di tahun

2005 dan penerbitan obligasi yang kedua pada awal tahun 2006,

XL telah memperluas wilayah cakupan secara signifikan selama

tahun 2008, dan mengelola wilayah cakupan di Pulau Jawa kepada

tingkat yang sangat kompetitif sementara jaringan cakupan

wilayah terus diperluas melalui peningkatan BTS menjadi lebih

dari 14.000 BTS (termasuk 981 node B – BTS untuk 3G) hingga

Agustus 2008 yang membentang di sepanjang daerah wilayah

Indonesia.

Di masa mendatang, XL akan senantiasa mengembangkan

wilayah cakupan, khususnya di luar Pulau Jawa, mengembangkan

produk dan layanan yang menarik dan terjangkau untuk

pelanggan. Karena XL menyadari sepenuhnya bahwa jangkauan

jaringan pelayanan yang berkualitas tinggi, kapasitas

bandwidth, dan produk serta layanan yang inovatif merupakan

kunci bagi kesinambungan pertumbuhan jangka panjang Perseroan.

11

XL telah berhasil meluncurkan layanan 3G di 13 kota di 9

propinsi Indonesia sebagai penyedia jasa layanan 3G ”Pertama

Terluas dan Tercepat” di Indonesia. Didukung oleh teknologi

HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yangmemungkinkan

kecepatan akses data hingga 2.6Mbps, menjadikan XL sebagai

penyedia layanan 3G ‘tercepat’ sampai dengan saat ini.

Inisiatif pemasaran yang inovatif dilakukan dengan cara

memperluas jangkauan layanan, serta menawarkan produk dan

layanan unggulan yang lebih mudah dijangkau pelanggan melalui

lebih dari 156 XL Center dan hampir 34.000 outlet XL Kita di

hampir semua kota besar di Indonesia. Berbagai inisiatif ini

berhasil meningkatkan jumlah pelanggan hingga mencapai lebih

dari 22 juta pelanggan pada semester 1 2008.

Selain solusi konsumer, XL juga mengembangkan layanan

pasar korporat yang sedang berkembang pesat dengan

meningkatkan sinergi dengan TMI. Saat ini XL dalam proses

untuk lebih lanjut mengembangkan jaringan serat optik digital

mencakup seluruh Pulau Jawa; jaringan gelombang mikro digital

berkapasitas tinggi di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi; dan

kabel jaringan serat optik digital bawah laut yang

menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi

dan Kalimantan.

Dengan tersedianya jaringan backbone di sepanjang kawasan

industri dan daerah yang berpopulasi padat, XL memiliki

peluang strategis untuk menggabungkan jaringan backbone dengan

seluler digital bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan ritel

maupun korporat. Untuk memenuhi kebutuhan pasar korporasi, XL

12

menyediakan solusi telekomunikasi yang terintegrasi, yaitu

penggabungan antara jaringan backbone serat optik dengan

fasilitas dedicated leased line, komunikasi data, platform

Dengan menjadi salah satu anggota dari TMI, memungkinkan XL

untuk semakin mengasah kemampuan melalui pertukaran

pengalamanpengalaman yang terbaik, saling membagi keahlian dan

sumber daya, serta penghematan biaya melalui standar harga dan

kerja sama-kerja sama, dan percaya keuntungan lebih lanjut

akan didapatkan di masa yang akan datang.

Dengan dukungan para pemegang saham, segenap Dewan

Komisaris, para investor, mitra bisnis dan pelanggan setia,

serta segenap karyawan yang berdedikasi, XL yakin berbagai

peluang dan tantangan ke depan sepanjang tahun 2007 dapat

dihadapi dengan lebih baik. VoIP berskala besar, layanan

telekomunikasi seluler GSM, dan layanan komunikasi terkini

lainnya. Pada saat ini, XL adalah satu-satunya penyedia jasa

telepon bergerak selular, telekomunikasi dan informasi terpadu

yang bisa menyediakan semua layanan ini dalam satu atap, di

Indonesia.

13

E. Struktur dan Manajemen Sumber Daya Manusia

14

Keberhasilan PT XL Axiata Tbk (XL) merubah image dari

operator penyedia layanan telekomunikasi premium menjadi murah

meriah, banyak mendapat acungan jempol. Tak hanya di dalam

negeri, penghargaan pun datang dari dunia luar. Di ajang

Telecom Asia Award 2011 yang berlangsung di Singapura, XL

menyabet dua penghargaan sekaligus, yakni sebagai ”The Best

Emerging Market Carrier” dan ”Telecom CEO of The Year.

Torehan prestasi XL ini tentu saja tidak datang begitu

saja. Ada proses panjang dan berliku yang harus dihadapi oleh

seluruh manajemen dan karyawan XL yang kini berjumlah 4.000

orang. Menariknya, salah satu kunci keberhasilannya adalah

dengan cara merevolusi SDM-nya. Topik inilah yang dibedah oleh

Hasnul Suhaimi dihadapan lebih dari 100 audiens di acara HR

Cafe yang difasilitasi oleh Kubik, salah satu perusahaan

training and consultancy, di Jakarta (5/5).

Dari sisi implementasi human resource management,

kesuksesan XL ini tentu saja menjadi sumber inspirasi.

Bagaimana tidak, XL yang sebenarnya adalah perusahaan telko

tertua namun dalam perjalanan dan persaingan XL belum bisa

memosisikan diri sebagai perusahaan terpandang dan belum juga

berhasil menguasai market share. XL harus selalu puas di

urutan juru kunci. Tantangan makin bertambah ketika eforia

operator telko bermunculan bak jamur di musim penghujan yang

kini telah menjadi 11 operator.

Pertumbuhan pelanggan XL sendiri termasuk sangat pesat,

dari 31 juta pelanggan pada 2009 menjadi 40 juta hingga akhir

2010. Bahkan manajemen XL sempat melakukan revisi target

pelanggan karena laju pertumbuhannya melebihi dari yang

15

diperkirakan. Dari pendapatan usaha sebesar Rp 17 triliun pada

2010, XL meraup keuntungan bersih Rp 2,89 triliun, meningkat

27% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,7 triliun.

Perusahaan XL. Axiata, melalui Human Resource Departement

(HRD) telah menciptakan berbagai sistem untuk menilai kinerja

karyawannya. Berbagai sistem yang sudah dijalankan dengan baik

adalah sistem penilaian karyawan berdasarkan kinerjanya.

HRD telah memastikan seluruh pegawai XL Axiata memiliki

Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat pengukur pencapaian

kerja secara adil. Pengembangan karyawan untuk mendukung

pengembangan sumber daya manusia, HRD telah menerapkan sebuah

sistem kompetisi yang sehat di lingkungan kerja perusahaan.

Selain itu, HRD juga telah menyiapkan program lain guna

mendorong pengembangan karier karyawan melalui program

training. Untuk mendukung program ini, perusahaan XL bahkan

mengalokasikan 5% dari overhead sumber daya untuk mengikuti

program-program tersebut. Beberapa program training dilakukan

HRD, di antaranya sebagai berikut.

i. Management Learning

Management learning adalah program training yang

dimaksudkan untuk memberikan pelatihan pada pimpinan

struktural di tiap departemen. Fokus pelatihan ini adalah

untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi struktural.

ii. Technical Learning

Technical learning adalah program training yang focus

pelatihannya terletak pada area bisnis utama, seperti

jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi.

16

iii. Sales, Marketing and Customer Service Learning

Ini adalah salah satu program training yang disiapkan HRD

untuk para karyawan yang berasal dari divisi sales,

marketing, dan costumer service. Pelatihan ini biasanya

memiliki focus untuk meningkatkan kemampuan karyawan

dalam hal penjualan, pemasaran dan pelayanan konsumen.

iv. General Learning

General Learning merupakan program training yang

dimaksudkan untuk membentuk kultur perusahaan,

meningkatkan motivasi, komunikasi, dan segala bidang

lainnya. Peserta general learning biasanya melibatkan

seluruh karyawan perusahaan dari berbagai divisi atau

departemen. Pelatihan ini biasanya dibimbing oleh trainer

HRD dan disaksikan atau melibatkan direktur perusahaan

Perusahaan XL menganggap bahwa karyawan adalah aset utama

yang harus senantiasa dijaga, dilindungi dan dimanjakan. Oleh

karena itu, untuk mendapatkan dan menjaga karyawan yang

memiliki potensi, XL telah merancang sebuah strategi inovatif

untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan karyawan melalui

sebuah skema remunerasi yang kompetitif.

Bahkan, untuk memastikan skema ini berjalan, XL telah

menunjuk salah satu konsultan bertaraf internasional untuk

melakukan survey berkala setiap perusahaan IT dan

Telekomunikasi untuk mendapatkan gambaran mengenai paket

kompensasi yang sesuai dan menarik dibanding dengan industri

lainnya.

Selain itu, untuk menciptakan iklim kerja yang

menyenangkan dalam perusahaan, pihak manajemen juga

17

memberlakukan atau menerapkan kultur sikaf yang positif dan

keterbukaan komunikasi. Cara ini dilakukan agar dalam

perusahaan terjadi komunikasi dua arah dan penyampaian ide

atau gagasan-gagasan dapat dilakukan secara luas.

Beberapa metode pendukung dalam program ini, diantaranya

Skip-Level Interviews, Honest Talks, dan Manager’s Forum.

Kesempatan berkarier sebagai perusahaan besar yang selalu

berusaha menjadi perusahaan terbaik di bidangnnya, XL akan

senantiasa mengembangkan dan memperluas operasinya.

Fokus utamanya tentu saja untuk memenuhi harapan dan

keinginan pelanggannya. Proses memperluas lahan bisnis ini

tentunya membutuhkan karyawan-karyawan yang berdedikasi

tinggi.

Selain itu, XL memiliki visi agar karyawannya untuk

selalu mengembangkan dirinya. Mereka yang memiliki

keterampilan dan kemampuan tinggi serta berfokus utama pada

kepuasan pelanggan dan berorientasi mutu, dapat mengajukan

diri untuk bergabung dan bekerjasama ke dalam tim.

Karena bagi perusahaan, mereka-mereka yang seperti itulah

yang merupakan orang tepat untuk membesarkan perusahaan

sekaligus juga meningkatkan karier mereka. Lowongan pekerjaan

dan PKL. Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, tentunya

perusahaan XL didukung oleh karyawan-karyawan yang profesional

dan tangguh, serta lingkungan kerja yang menyenangkan

sekaligus menantang.

18

Selain itu, perusahaan XL juga senantiasa memberikan

dukungan serta penghargaan yang tinggi bagi seluruh karyawan

sebagai asset perusahaan yang berharga. Lowongan pekerjaan

dari perusahaan XL selalu ada setiap tahun dan sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

F. Kebijakan dan Strategi Pemasaran

Diagram Siklus Kehidupan ProdukStrategi

Bauran

Pemasaran

Perkenalan

Siklus Hidup Produk

PenurunanPertumbuhan Kedewasaan

19

ProdukMenawarkan

produk dasar

Menawarkan

lebih banyak

jenis produk,

service,

garansi

Memperluas

Merek dan

inovasi

produk

Mengurangi

jenis produk

yang lemah

HargaMenggunakan

Biaya

tambahan

Harga yang

menembus

pasar

Harga sama

atau

lebih baik

dari

pesaing

Menurunkan

harga

Saluran

Distribusi

Membangun

distribusi

yang

selektif

Membangun

distribusi

yang

intensif

Membangun

distribusi

yang

lebih

intensif

Menghapus

outlet yang

tidak

dibutuhkan

Pengiklanan

Membangun

kesadaran

produk

diantara

pengadopsian

awal dengan

penyalur

Membuat orang

dari

menyadari

produk

menjadi

memilih

produk

Membangun

Brand

Differentiati

on

dan Brand

Quality

Mengurangi

ampai ke

tingkat

tertentu

untuk

mempertahanka

n

pelanggan

setia

Strategi

Promosi

Menggunakan

banyak

penjualan

untuk membuat

orang

tertarik

mencoba

Membangun

minat

konsumen

untuk membeli

produk

Meningkatkan

promosi untuk

mendorong

Brand

Awareness

Mengurangi

promosi

sampai

tingkat

minimal

20

Strategi Bauran Pemasaran pada PT. XL. Axiata Tbk.

i. Produk (Product) Produk Prabayar XL

diantaranya

a. ProXL

Diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997

yang menyediakan layanan percakapan maupun non percakapan,

setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL mengubah nama

menjadi XL Bebas dengan tambahan fitur dan layanan.

b. Bebas

Berbagai fitur gaya hidup (lifestyle) ditambahkan guna

menarik segmen pasar anak muda. Bebas juga difokuskan dalam

memberikan kemurahan tarif percakapan suara.

c. Jempol

Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang

murah dalam layanan pesan singkat (SMS).

d. Jimat

21

Jimat adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang

menyediakan layanan telekomunikasi internasional dengan tarif

yang sangat hemat dan murah

e. XL Prabayar

XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL

sebelumnya, yaitu Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi

satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya

pemasaran.

f. XL Pascabayar

Pasca bayar XL (sebelumnya bernama Xplor) menyediakan

layanan seluler lengkap seperti 3G video conferencing, MMS dan

GPRS dan browsing internet, serta kenyamanan dan fleksibilitas

layanan purna jual dan penagihan.

XL Pasca Bayar memiliki layanan terbaik dari XL yang

memiliki tarif kompetitif per detik flat dengan jangkauan

nasional dilengkapi beragam inovasi layanan, diantaranya: XL

BlackBerry, XL Internet, International Roaming, Data Roaming, XL Pascabayar

Priority, Paket Unlimited, dan sebagainya.

g. XL Content/Value Added Service

XL telah mempromosikan produk VAS secara transparan

seperti mengirim pemberitahuan pendaftaran untuk meningkatkan

kesadaran pelanggan. XL menyediakan portal *123*572# untuk

memungkinkan pelanggan mengetahui mereka berlangganan jenis

layanan yang mana.

22

Beberapa Value Added Service yang ditawarkan XL dibagi

atas beberapa kategori, antara lain, XL messaging, XL hobbies,

XL social networking, XL downloading, XL mobile transaction, XL info.

h. Mobile Data Service (MDS)

Fokus XL ke jaringan 3G untuk layanan Data terlihat tidak

hanya dari pengembangan infrastruktur jaringan 3G tetapi juga

melalui produk-produk yang ditawarkan. XL meluncurkan program

Hot Rod 3G+ dengan pengalaman pemakaian layanan Data yang baik,

terjangkau, andal, dan cepat. Kampanye Hot Rod 3G+ merupakan

salah satu inisiatif utama XL untuk memenuhi tuntutan

pelanggan akan pengalaman yang lebih baik di layanan

komunikasi.

ii. Harga (Price)

PT. XL Axiata Tbk menggunakan metode penetapan harga yang

paling mendasar untuk penetapan tarif percakapan, yaitu dengan

menambahkan penambahan dari total biaya produksi (cost

production). Dengan begitu XL menggunakan strategi mark-up

dalam penentuan tarifnya. XL menetapkan harga biaya percakapan

dengan cara konsumen akan dikenakan biaya dan dikenakan tarif

operator setempat atau sama dengan tarif pelanggan operator

yang bersangkutan ditambah dengan biaya tambahan (surcharge)

sebesar maksimum 20% tarif operator dan kemudian ditambah PPN.

23

XL menetapkan strategi perbedaan harga di tiap wilayah di

Indonesia karena tiap wilayah di Indonesia berbeda-beda

kebiasaan (habits) maupun kebutuhan pelanggan yang mendorong

keinginan pengguna XL memilih paket harga tertentu. Strategi

ini dilakukan melalui pembedaan untuk nomor perdana di tiap

wilayah di Indonesia untuk membedakan tarif baik voice maupun

non voice.

iii. Saluran Distribusi (Place)

XL telah menerapkan sistem “Best-in-Class Distribution” sejak

tahun 2009, yaitu sistem distribusi tidak langsung berdasarkan

pengelompokan daerah (cluster). Melalui sistem ini, XL

bekerjasama dengan dealer yang kinerjanya terbaik dan

memberikan mereka hak eksklusif untuk mengelola distribusi

produk XL di daerah yang ditentukan.

Dalam hal cakupan, para dealer memiliki area penjualan

berbeda sebagai berikut:

1. Dealer Area mempunyai satu fokus area di kabupaten tertentu

2. Dealer Regional merupakan lapis kedua, yang mempunyai

cakupan area yang lebih luas dengan dua atau lebih fokus area

yang berbeda.

3. Dealer Nasional merupakan tingkat yang lebih tinggi lagi

dengan fokus area secara menyeluruh dalam lingkup nasional.

Untuk kota Medan sekitarnya , terdapat tiga wilayah

distribusi yang disebut dengan cluster, yang dipegang oleh

distributor (dealer) area, yakni:

24

1. Cluster 01 dipegang oleh Trikomsel Medan meliputi wilayah;

Medan Kota, daerah Binjai, sampai ke sebagian wilayah Langkat.

2. Cluster 02 dipegang oleh Sumber Utama Medan, meliputi

wilayah Medan Utara (Belawan, Mabar, dll) dan sekitarnya.

3. Cluster 03 dipegang oleh Selular Global Net Medan, meliputi

wilayah Medan bagian Selatan ( Pangkalan Mansyur, Amplas,

sekitarnya) sampai ke wilayah sebagian Deli Serdang.

Seluruh cluster tersebut berada di bawah pengawasan PT.

XL Axiata Cabang Medan dan segala aktivitas distributor

(dealer) dilaporkan kepada PT. XL Axiata Cabang Medan.

iv. Promosi (Promotion)

Berbagai saluran atau media Above The Line (ATL) yang

digunakan XL dalam mempromosikan produknya adalah sebagai

berikut:

1. Media Cetak

Kelebihan dalam mempromosikan suatuproduk pada media

cetak adalah kepastian yang cukup besar untuk menampung iklan

dibandingkan dengan waktu yang tersedia pada iklan di televisi

maupun radio. XL membuat banner ad produknya pada beberapa media

cetak di Medan

2. Televisi

Pengaruh iklan pada televisi terhadap masyarakat semakin

kuat jika dibandingkan media lain karena sifatnya audio visual

dan merupakan kombinasi warna dan gerak. Maka iklan televisi

tampak hidup dan nyata. Selain dalam iklan di televisi, XL

25

juga mengadakan kuis yaitu TV spot (sponsorship) pada saat

program acara televisi.

3. Radio

Meskipun harga iklan pada radio tergolong mahal namun

peminat untuk memasang iklan terus bertambah karena dapat

mengiklankan produk secara cepat dan aktual.

4. Media Online/Digital

Ruang online yang pernah digunakan XL dalam mempromosikan

produknya antara lain, tribun news.com, starberita.com,

website harian Medan Bisnis, dan sebagainya. Selain melalui

website yang disebutkan diatas, XL juga mempromosikan produk yang

ditawarkan melalui jejaring sosial/digital. Untuk aktivitas

promo Below The Line yang dilakukan XL dalam mempromosikan

layanan/tarif promo antara lain:

- OOH (Out Of Home), merupakan media perilklanan luar

ruang yang diluncurkan oleh XL, seperti billboard,

baliho, dan sebagainya.

- POP (Post Off Promo), merupakan pembuatan media untuk

memberitahukan program promo yang dibagikan atau

dilihat langsung oleh konsumen, antara lain brosur,

poster, banner, dan sebagainya.

XL juga mengadakan kegiatan atau memberikan press conference

pada event-event tertentu untuk mempromosikan XL. Untuk

memperkuat posisi brand di pasar, XL meningkatkan konsistensi

dan visibilitas brand dan produk yang sedang dipromosikan di

26

pasar. melakukan kegiatan branding permanen seperti mengecat

atap rumah atau jembatan di daerah padat penduduk atau yang

ramai dengan logo XL. Pada tahun 2011, XL telah mengecat

hampir dua juta m2 tembok di 150 kota.

v. Sumber Daya Manusia (People)

Guna memiliki sumber daya manusia yang andal di

organisasi, XL telah lama menerapkan sistem Manajemen Sumber

Daya Manusia Berdasarkan Kompetensi untuk program perekrutan,

pelatihan, dan pengembangan, serta program perencanaan karier

karyawan berdasarkan kompetensi dari setiap karyawan dan

disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan guna mendapatkan hasil

terbaik.

XL juga rutin melakukan pelatihan dan lokakarya yang

melibatkan karyawan dari semua direktorat dan fungsi.

Pelatihan dan lokakarya tersebut mengangkat berbagai topik,

termasuk fokus bisnis XL, dengan instruktur dari dalam dan

luar perusahaan. Contohnya di departemen marketing, rutin

diadakan pelatihan mengenai sistem canvasser untuk meningkatkan

produktivitas karyawan. Setelah pelatihan, maka standar untuk

27

pencapaian target pun ditingkatkan agar kinerja tim menigkat

sesuai dengan pelatihan yang telah diberikan.

Dalam usaha penilaian kinerja XL, Pimpinan di setiap

departemen membuat Key Performance Indicator berupa balance scorecard

untuk menilai peningkatan kinerja karyawan di setiap

departemen atas pelatihan yang telah diikuti karyawan. Melalui

program penilaian kinerja, XL juga mengidentifikasi karyawan

berprestasi tinggi dan menyiapkan berbagai program untuk

mempertahankan mereka. Program remunerasi dan berbagai

penghargaan diberikan untuk karyawan berprestasi.

vi. Pelayanan Konsumen (Customer Service)

Pada tahun 2011, XL menjadi organisasi yang berorientasi

kepada pelanggan, dengan menciptakan direktorat baru Service

Management Directorate (SMD). Hal ini ditujukan untuk memimpin

perbaikan pelayanan dan mempercepat pemberian pelayanan yang

terbaik. XL merupakan operator pertama di Indonesia yang

mempunyai direktorat khusus yang bertanggung jawab atas

manajemen layanan, dan ini menunjukkan bahwa XL menganggap

pelayanan pelanggan penting untuk perusahaan ke depannya.

Toko ritel sebagai pihak yang langsung berhadapan

langsung dengan konsumen, oleh pihak XL terus mengukur kinerja

setiap toko ritel dengan memberikan target yang jelas. XL

mengidentifikasi toko ritel yang berkinerja baik dan yang

28

tidak. Untuk memastikan bahwa semua toko ritel kami mempunyai

standar pelayanan yang tinggi, baik untuk pelanggan maupun

untuk perusahaan, pemetaaan kembali dan penentuan luas wilayah

cluster baru dilakukan untuk lebih fokus ke ritel outlet yang

berkinerja baik.

29

Daftar Pustaka

www.xl.co.id

http://www.portalhr.com/berita/revolusi-sdm-kunci-sukses-

xl-axiata/

http://wahyusetyoko.wordpress.com/

http://www.anneahira.com/sumber-daya-manusia.htm

portalgaruda.org/download_article.php?article=58716

30