PT. XL Axiata
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of PT. XL Axiata
A. Lingkungan Umum (Remote Environment)
Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke
suatu titik di mana XL tidak memandang tata kelola perusahaan
yang baik hanya sebagai konsep ideal, tetapi sesuatu yang
harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek bisnis.
Percaya dengan manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan
tata kelola perusahaan, XL secara terus menerus mencari tempat
dimana perusahaan dapat melakukan praktek yang terbaik dalam
menjalankan bisnis. XL juga menyadari dinamika di seputar tata
kelola perusahaan di Indonesia yang telah mengalami kemajuan
selama ini.
Upaya XL dan perkembangan eksternal telah membawa XL ke
suatu titik di mana perusahaan tidak memandang tata kelola
perusahaan yang baik hanya sebagai konsep ideal, tapi
sesuatuyang harus diterapkan secara seksama di seluruh aspek
bisnis. Selain memastikan kepatuhan perusahaan pada seluruh
hukum dan peraturan yang berlaku, XL juga ingin menggunakan
praktek tata kelola perusahaan sebagai suatu elemen penting
dalam mengembangkan daya saing kami baik di pasar modal dalam
negeri maupun luar negeri. Melalui komitmen XL yang tinggi
dalam menjunjung prinsipprinsip GCG, perusahaan dapat
memaksimalkan imbal hasil, memperbaiki kinerja melalui nilai-
nilai perusahaan XL dan melindungi kepentingan para pemegang
saham. XL secara berkesinambungan memperkuat bagan kerja tata
kelola perusahaan dalam menghadapi pertumbuhan bisnis yang
1
pesat ditengah-tengah lingkungan persaingan bisnis yang amat
ketat.
1. Jaringan dan Infrastruktur
Di area pengembangan jaringan, strategi XL untuk
menghadapi perubahan dalam bisnis model, dari tariftinggi dan
volume-rendah ke tarif-rendah dan volume-tinggi adalah
meningkatkan kapasitas jaringan. Pada akhir 2007, jangkauan
perusahaan telah mencapai sekitar 90% populasi penduduk
Indonesia. Kapasitas jaringan yang lebih besar dan peningkatan
kualitas membuat XL mampu menangani pertumbuhan pelanggan,
memperluas pangsa pasar dan mengakomodasi lonjakan trafik,
baik untuk pelanggan baru maupun yang sudah ada.
Di tahun 2008 XL mengeluarkan USD 1,2 miliar untuk
belanja modal, 90% dari belanja modal yang ditujukan bagi site
development adalah untuk peningkatan kapasitas dan kualitas
jaringan. Beberapa inisiatif untuk pengembangan jaringan XL
lakukan, lima diantaranya memberikan kontribusi signifikan
terhadap perkembangan teknologi XL, yaitu: peningkatan BTS
sebesar 51%, sistem penagihan dengan versi yang lebih canggih,
kesinambungan dari pemasangan kabel serat optik di darat dan
bawah laut, aplikasi teknologi terkini untuk teknologi
switching, serta pembangunan pusat penanganan bencana
(Disaster Recovery Center) yang konsisten di seluruh
Indonesia. Dengan senantiasa merencanakan dan menjalankan
penyediaan kapasitas, XL mampu meningkatkan kapasitas jaringan
empat sampai lima kali lipat dibandingkan awal 2007.
2
Hasilnya, di 2008 XL berhasil menangani 109,5 miliar
total menit, atau meningkat tujuh kali dari 13,8 miliar pada
tahun lalu. Angka penggunaan (utilization rate) juga meningkat
menjadi 60% - 70%. Aplikasi teknologi dan sistem terkini juga
mempersiapkan perusahaan menghadapi tantangan dan tuntutan
yang akan datang di industri telekomunikasi.
2. Akses Radio
Untuk mendukung peningkatan pendapatan melalui minutes of
usage (MoU) dan menangani tambahan pelanggan yang disebabkan
strategi penetapan tarif, XL mendirikan 5.572 BTS di 2008. Ini
merupakan jumlah BTS terbanyak yang didirikan XL dalam rentang
satu tahun selama lima tahun terakhir, sehingga total BTS XL
di akhir 2008 adalah 16.729.
Perusahaan menempatkan sebagian besar BTS dengan model
regular grid, sehingga dapat mengatur kepadatan trafik dari
satu BTS ke BTS lain. Dengan cara ini, penggunaan BTS dan
spektrum lebih efisien di seluruh jaringan, tanpa mengabaikan
kualitas jaringan. XL juga terus menggali kemungkinan untuk
mempertinggi efisiensi penggunaan frekuensi dalam meningkatkan
kapasitas jaringan dan mengimplementasikan fitur-fitur
jaringan radio demi menjaga kualitas suara.
Pembangunan BTS dengan manajemen in-house serta lokasi
BTS terpadu, di samping menjalin kerja sama dengan beberapa
vendor, perusahaan lakukan untuk memastikan penyelesaian BTS
tepat pada waktunya. Sebagian besar BTS
dan infrastruktur jaringan dibeli dari Ericsson AB,
Huawei Technologies Company Limited, Alcatel Lucent dan Nokia
3
Siemens. Selain itu, XL lebih efisien dalam mendirikan lokasi
transmisi BTS melalui model self-managed dibanding operator
lainnya, yang umumnya menggunakan turnkey model.
Di 2008, mulai diterapkan pendekatan ‘build to suit’
untuk pembangunan BTS, sejalan dengan rencana untuk lebih
fokus dalam bisnis utama dan secara bertahap meninggalkan
model ‘self-built’. Pada akhir Desember 2008 jumlah BTS yang
sewa telah mencapai 15% dari jumlah keseluruhan.
3. Bisnis Menara
Untuk mendayagunakan potensi yang tersimpan dalam
infrastruktur pasif XL, di 2008 mulai melakukan beberapa
langkah bisnis terkait dengan menara kami. Inisiatif yang
telah diwujudkan pada awal 2008 adalah membangun unit bisnis
menara terpisah, di mana perusahaan akan menyewakan lokasi
menara kepada operator lainnya. Pada 31 Desember 2008 XL telah
menyiapkan 3.325 lokasi, di mana pemasangan peralatan dari
empat penyewa sudah dimulai dan mencatat pendapatan Rp. 277
miliar.
XL telah menutup negosiasi penjualan menara karena
kondisi pasar keuangan yang saat ini tidak menguntungkan.
Karena itu, perusahaan akan terus menyewakan menara kepada
para penyewa yang sudah ada. Penjualan ini dapat dibuka
kembali bila ada penawaran menarik dan kondisi ekonomi
membaik.
4. Transmisi
4
XL telah berhasil mengembangkan dan memperkuat jaringan
serat optik di beberapa kota besar di Indonesia. Secara
nasional, XL telah membangun jaringan infrastruktur transmisi
yang terdiri dari jaringan serat optik di semua kota besar di
Jawa, dan jaringan transmisi gelombang mikro di luar Jawayang
didukung oleh jaringan VSAT. Sampai 31 Desember 2008, kami
telah memasang sekitar 11.600 kilometer kabel darat dan bawah
laut.
Jaringan serat optik darat XL sudah dipasang sepanjang
lebih kurang 9.200 kilometer, termasuk jaringan transmisi
pendukung yang membentang sepanjang jalur kereta api utara
dari Banten ke Surabaya di Jawa Timur, juga enam jaringan
pendukung (ring) serat optik yang terhubung dengan jaringan
transmisi utama (backbone). Konfigurasi ini bertujuan untuk
meningkatkan redundansi jaringan dan mengakses trafik
telekomunikasi dari kotakota di tengah dan selatan Jawa.
Selain itu, terdapat dua jaringan pendukung di Lingkar Luar
Jakarta untuk melayani area Jakarta. Di wilayah Sumatera, XL
telah membangun dan mengoperasikan kabel darat yang
menghubungkan Medan, Padang, Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan
Bandar Lampung.
Untuk kabel bawah laut, sampai 31 Desember 2008 kami
telah memasang dan mengoperasikan lebih kurang 2.400 kilometer
kabel berkapasitas besar. Di Indonesia sendiri, XL telah
memasang jaringan bawah laut antara Sumatera, Jawa, Bali, Nusa
Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan. Saat ini, pembangunan
jaringan yang menghubungkan Kalianda (Lampung) ke Anyer, dan
Jawa ke Kalimantan sedang berjalan. Dengan selesainya
5
pembangunan ini, Sumatera dan Jawa akan terhubung dalam
konfigurasi cincin, dan antara Jawa dan Kalimantan akan
memiliki koneksi langsung.
Didukung dengan jaringan transmisi serat optik dan
jaringan transmisi gelombang berkapasitas tinggi, perusahaan
dapat menyediakan layanan berkualitas untuk pelanggan kami
dengan ketergantungan minimal terhadap jaringan yang
dioperasikan operator lain. Sistem komunikasi berbasis VSAT
(Very Small Aperture Terminal) digunakan untuk mendukung
perluasan di daerah berpopulasi rendah. Teknologi ini juga
memungkinkan penetrasi jaringan selular ke daerah-daerah di
seluruh Indonesia yang belum memiliki jaringan utama.
Agar dapat menyediakan solusi komunikasi yang cepat,
berkapasitas besar dengan tarif terjangkau secara nasional dan
internasional, XL telah memasang kabel serat optik bawah laut,
yang disebut Batam Rengit Cable System (BRCS), yang
menghubungkan Batam dengan Johor (Malaysia). Sistem ini
didukung dengan jaringan transmisi gelombang mikro yang
menghubungkan Batam dan Singapura, serta Batam dan Penggarang
(Malaysia).
XL juga terus memperluas jaringan internasional melalui
kerja sama dengan mitra XL di negara lain. Di 2008, kami telah
menjalin kerja sama dengan 353 operator selular di 140 negara,
sehingga pengguna XL pasca bayar dapat menikmati fasilitas
jelajah internasional. Kerja sama ini didukung oleh kerjasama
GPRS internasional dengan 133 operator, kerja sama MMS
internasional dengan 52 operator, dan kerja sama 3G
internasional dengan 56 operator.
6
Dimulai tahun 2008, pengguna prabayar XL dapat menerima
dan melakukan panggilan di Singapura, Saudi Arabia, Uni Emirat
Arab, Taiwan, Hong Kong, Inggris, Belgia, Perancis, India,
Spanyol, Cina, dan Ukraina. Mereka juga mendapatkan layanan
GPRS melalui kerja sama dengan Mobile 1 (Singapura), Chunghwa
(Taiwan), Smartone (Hong Kong), Celcom (Malaysia), DTAC
(Thailand), IDEA (India), Smartone (Macau), Telstra
(Australia), Softbank (Jepang), Cingular (Amerika), KPN
(Belanda), Vodafone D2 GmbH (Jerman), Dialog (Sri Lanka),
Vodafone (Inggris), TMIC (Kamboja), Orange (Perancis),
Vodafone (Selandia Baru), Vodafone (Spanyol), Swisscom
(Swiss), Vodafone (Turki), Vodafone (Portugis), Vodafone
(Irlandia), Vodafone (Itali), Vodafone (Republik Ceko), dan
DST (Brunei).
Untuk perluasan jaringan transmisi, XL telah berhasil
mengaplikasikan teknologi canggih dengan membangun jaringan
multiplex DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing), MPLS
dan NGN (Next Generation Network), untuk melengkapi teknologi
TDM (Time Division Multiplexing) seperti PDH (Plesiochronous
Digital Hierarchy), SDH (Synchronous Digital Hierarchy) dan
CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) yang
konvensional.
5. Switching
Saat ini XL menggunakan teknologi switch terkini yaitu
NGN (Next Generation Network), yang merupakan perpaduan antara
MGW (Media Gateway) dan MSC-S (MSCServer). Teknologi baru ini
telah berbasis IP menggantikan teknologi lama yang berbasis
7
TDM pada jaringannya. NGN diperlukan untuk mempertahankan
kualitas dan kehandalan telepon dan menyediakan kebutuhan
internet dan telepon selular. NGN memungkinkan akses jaringan
yang tak terbatas dan memiliki daya saing tinggi dengan
provider lainnya. Selain itu, NGN juga mendukung mobilitas
secara umum yang menghasilkan layanan yang konsisten dan
merata kepada pelanggan. Keunggulan utama dari teknologi ini
adalah memiliki fitur yang lebih kuat untuk 2G dan 3G, dengan
kapasitas empat kali lebih besar, pemakaian energi yang lebih
efisien, dan ukuran peralatan yang lebih kecil sehingga lebih
menghemat tempat.
Dengan kecanggihan yang dimiliki, kami dapat memberikan
kualitas terbaik bagi pelanggan. Di akhir tahun 2008, XL
Successful Call Rate adalah 95,4% sedangkan Call Completion
Rate adalah 98,7%, dan Blocking Rate dibawah 0,8%. Selain
manfaat yang diperoleh sekarang, NGN membuat XL lebih siap
menghadapi perkembangan teknologi yang semakin maju.
B. Analisis SWOT
1. Strength
Kekuatan XL antara lain terdapat pada: XL secara terus
menerus mencari tempat dimana dapat melakukan praktek yang
terbaik dalam menjalankan bisnis. Perusahaan juga menyadari
dinamika di seputar tata kelola perusahaan di Indonesia yang
telah mengalami kemajuan selama ini.
2. Weakness
8
Kelemahan XL antara lain terdapat pada: Masalah tarif
murah XL juga bisa dikaitkan dengan iklan. Banyak iklan yang
menipu untuk industri selular, dalam artian banyak syarat dan
ketentuan berlaku sebagai embel-embelnya.
3. Oppurtunities
Peluang bagi XL antara lain: besarnya pasar domestik yang
belum tergarap, terutama di daerah – daerah. Perluasan
jaringan yang dilakukan oleh XL cukup menguntungkan XL di masa
mendatang.
4. Threat
Ancaman bagi XL antara lain: banyak masuknya pendatang
baru dalam dunia operator selular di Indonesia, pendatang baru
tersebut dari dalam negeri dan dari luar negeri. Semua
operator menawarkan nilai lebih dari kompetitor nya, hal ini
harus benar – benar ditanggapi serius dengan XL.
C. Pengawasan dan Pengendalian Internal
Komite Audit melakukan evaluasi terhadap laporan mengenai
kecukupan, efektifitas dan keandalan sistem pengendalian
internal berdasarkan self assessment yang dilakukan oleh
Manajemen melalui surat pernyataan Annual Internal Control
Assurance yang disampaikan kepada Komite Audit. Perseroan
9
telah mengadopsi kerangka pengendalian internal yang
diterbitkan oleh COSO (Committe of the Sponsoring
Organizations of the Tradeway Commission) dalam rangka proses
evaluasi tersebut di atas. Komite Audit juga melakukan
evaluasi terhadap laporan kuartalan Risiko Perusahaan
(Corporate Risk Profile) dan laporan audit internal terhadap
Manajemen Risiko sebagai bagian dari fungsi pengawasannya
terhadap manajemen risiko Perseroan. Komite Audit juga
mengetahui bahwa Komite Manajemen Risiko akan dibentuk sebagai
bagian dari struktur Tata Kelola Perusahaan.
Komite Audit dalam melakukan tugasnya didukung penuh oleh
tim Internal Audit yang kompeten dan melaporkan kegiatannya
kepada Komite Audit berdasarkan rencana Internal Audit tahunan
yang telah disetujui. Penyusunan rencana internal audit
berbasis risiko mencakup permasalahan mengenai kepatuhan,
finansial, operasional, dan hal-hal strategis yang signifikan
bagi keseluruhan kinerja Perseroan.
Komite Audit menerima laporan secara berkala dan reguler
dari Kepala Internal Audit atas kegiatan audit yang dilakukan.
Internal Audit juga melakukan koordinasi untuk peninjauan atas
tindak lanjut resolusi mengenai pengendalian dan melaporkan
statusnya kepada Komite Audit.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Manajemen dan
Internal Audit, Komite Audit memandang bahwa sistem
pengendalian internal dan manajemen risiko Perseroan cukup dan
pada tingkat yang dapat diterima, dalam konteks lingkungan
10
bisnis Perseroan. Komite Audit juga mengetahui bahwa Manajemen
Perseroan senantiasa melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan
sistem pengendalian atas lingkungannya.
D. Strategi Perusahaan
Pasar selular berkembang dari 52 juta di tahun 2005
menjadi 68 juta di tahun 2006, dan meskipun persaingan semakin
hebat dan menantang, XL dapat mempertahankan pangsa pasar, dan
yang lebih penting lagi, dapat memperbesarpasar melalui
pendapatan yang dihasilkan.
Melalui hasil penawaran perdana saham Perseroan di tahun
2005 dan penerbitan obligasi yang kedua pada awal tahun 2006,
XL telah memperluas wilayah cakupan secara signifikan selama
tahun 2008, dan mengelola wilayah cakupan di Pulau Jawa kepada
tingkat yang sangat kompetitif sementara jaringan cakupan
wilayah terus diperluas melalui peningkatan BTS menjadi lebih
dari 14.000 BTS (termasuk 981 node B – BTS untuk 3G) hingga
Agustus 2008 yang membentang di sepanjang daerah wilayah
Indonesia.
Di masa mendatang, XL akan senantiasa mengembangkan
wilayah cakupan, khususnya di luar Pulau Jawa, mengembangkan
produk dan layanan yang menarik dan terjangkau untuk
pelanggan. Karena XL menyadari sepenuhnya bahwa jangkauan
jaringan pelayanan yang berkualitas tinggi, kapasitas
bandwidth, dan produk serta layanan yang inovatif merupakan
kunci bagi kesinambungan pertumbuhan jangka panjang Perseroan.
11
XL telah berhasil meluncurkan layanan 3G di 13 kota di 9
propinsi Indonesia sebagai penyedia jasa layanan 3G ”Pertama
Terluas dan Tercepat” di Indonesia. Didukung oleh teknologi
HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yangmemungkinkan
kecepatan akses data hingga 2.6Mbps, menjadikan XL sebagai
penyedia layanan 3G ‘tercepat’ sampai dengan saat ini.
Inisiatif pemasaran yang inovatif dilakukan dengan cara
memperluas jangkauan layanan, serta menawarkan produk dan
layanan unggulan yang lebih mudah dijangkau pelanggan melalui
lebih dari 156 XL Center dan hampir 34.000 outlet XL Kita di
hampir semua kota besar di Indonesia. Berbagai inisiatif ini
berhasil meningkatkan jumlah pelanggan hingga mencapai lebih
dari 22 juta pelanggan pada semester 1 2008.
Selain solusi konsumer, XL juga mengembangkan layanan
pasar korporat yang sedang berkembang pesat dengan
meningkatkan sinergi dengan TMI. Saat ini XL dalam proses
untuk lebih lanjut mengembangkan jaringan serat optik digital
mencakup seluruh Pulau Jawa; jaringan gelombang mikro digital
berkapasitas tinggi di Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi; dan
kabel jaringan serat optik digital bawah laut yang
menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi
dan Kalimantan.
Dengan tersedianya jaringan backbone di sepanjang kawasan
industri dan daerah yang berpopulasi padat, XL memiliki
peluang strategis untuk menggabungkan jaringan backbone dengan
seluler digital bagi pemenuhan kebutuhan pelanggan ritel
maupun korporat. Untuk memenuhi kebutuhan pasar korporasi, XL
12
menyediakan solusi telekomunikasi yang terintegrasi, yaitu
penggabungan antara jaringan backbone serat optik dengan
fasilitas dedicated leased line, komunikasi data, platform
Dengan menjadi salah satu anggota dari TMI, memungkinkan XL
untuk semakin mengasah kemampuan melalui pertukaran
pengalamanpengalaman yang terbaik, saling membagi keahlian dan
sumber daya, serta penghematan biaya melalui standar harga dan
kerja sama-kerja sama, dan percaya keuntungan lebih lanjut
akan didapatkan di masa yang akan datang.
Dengan dukungan para pemegang saham, segenap Dewan
Komisaris, para investor, mitra bisnis dan pelanggan setia,
serta segenap karyawan yang berdedikasi, XL yakin berbagai
peluang dan tantangan ke depan sepanjang tahun 2007 dapat
dihadapi dengan lebih baik. VoIP berskala besar, layanan
telekomunikasi seluler GSM, dan layanan komunikasi terkini
lainnya. Pada saat ini, XL adalah satu-satunya penyedia jasa
telepon bergerak selular, telekomunikasi dan informasi terpadu
yang bisa menyediakan semua layanan ini dalam satu atap, di
Indonesia.
13
Keberhasilan PT XL Axiata Tbk (XL) merubah image dari
operator penyedia layanan telekomunikasi premium menjadi murah
meriah, banyak mendapat acungan jempol. Tak hanya di dalam
negeri, penghargaan pun datang dari dunia luar. Di ajang
Telecom Asia Award 2011 yang berlangsung di Singapura, XL
menyabet dua penghargaan sekaligus, yakni sebagai ”The Best
Emerging Market Carrier” dan ”Telecom CEO of The Year.
Torehan prestasi XL ini tentu saja tidak datang begitu
saja. Ada proses panjang dan berliku yang harus dihadapi oleh
seluruh manajemen dan karyawan XL yang kini berjumlah 4.000
orang. Menariknya, salah satu kunci keberhasilannya adalah
dengan cara merevolusi SDM-nya. Topik inilah yang dibedah oleh
Hasnul Suhaimi dihadapan lebih dari 100 audiens di acara HR
Cafe yang difasilitasi oleh Kubik, salah satu perusahaan
training and consultancy, di Jakarta (5/5).
Dari sisi implementasi human resource management,
kesuksesan XL ini tentu saja menjadi sumber inspirasi.
Bagaimana tidak, XL yang sebenarnya adalah perusahaan telko
tertua namun dalam perjalanan dan persaingan XL belum bisa
memosisikan diri sebagai perusahaan terpandang dan belum juga
berhasil menguasai market share. XL harus selalu puas di
urutan juru kunci. Tantangan makin bertambah ketika eforia
operator telko bermunculan bak jamur di musim penghujan yang
kini telah menjadi 11 operator.
Pertumbuhan pelanggan XL sendiri termasuk sangat pesat,
dari 31 juta pelanggan pada 2009 menjadi 40 juta hingga akhir
2010. Bahkan manajemen XL sempat melakukan revisi target
pelanggan karena laju pertumbuhannya melebihi dari yang
15
diperkirakan. Dari pendapatan usaha sebesar Rp 17 triliun pada
2010, XL meraup keuntungan bersih Rp 2,89 triliun, meningkat
27% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,7 triliun.
Perusahaan XL. Axiata, melalui Human Resource Departement
(HRD) telah menciptakan berbagai sistem untuk menilai kinerja
karyawannya. Berbagai sistem yang sudah dijalankan dengan baik
adalah sistem penilaian karyawan berdasarkan kinerjanya.
HRD telah memastikan seluruh pegawai XL Axiata memiliki
Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat pengukur pencapaian
kerja secara adil. Pengembangan karyawan untuk mendukung
pengembangan sumber daya manusia, HRD telah menerapkan sebuah
sistem kompetisi yang sehat di lingkungan kerja perusahaan.
Selain itu, HRD juga telah menyiapkan program lain guna
mendorong pengembangan karier karyawan melalui program
training. Untuk mendukung program ini, perusahaan XL bahkan
mengalokasikan 5% dari overhead sumber daya untuk mengikuti
program-program tersebut. Beberapa program training dilakukan
HRD, di antaranya sebagai berikut.
i. Management Learning
Management learning adalah program training yang
dimaksudkan untuk memberikan pelatihan pada pimpinan
struktural di tiap departemen. Fokus pelatihan ini adalah
untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi struktural.
ii. Technical Learning
Technical learning adalah program training yang focus
pelatihannya terletak pada area bisnis utama, seperti
jaringan telekomunikasi dan teknologi informasi.
16
iii. Sales, Marketing and Customer Service Learning
Ini adalah salah satu program training yang disiapkan HRD
untuk para karyawan yang berasal dari divisi sales,
marketing, dan costumer service. Pelatihan ini biasanya
memiliki focus untuk meningkatkan kemampuan karyawan
dalam hal penjualan, pemasaran dan pelayanan konsumen.
iv. General Learning
General Learning merupakan program training yang
dimaksudkan untuk membentuk kultur perusahaan,
meningkatkan motivasi, komunikasi, dan segala bidang
lainnya. Peserta general learning biasanya melibatkan
seluruh karyawan perusahaan dari berbagai divisi atau
departemen. Pelatihan ini biasanya dibimbing oleh trainer
HRD dan disaksikan atau melibatkan direktur perusahaan
Perusahaan XL menganggap bahwa karyawan adalah aset utama
yang harus senantiasa dijaga, dilindungi dan dimanjakan. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan dan menjaga karyawan yang
memiliki potensi, XL telah merancang sebuah strategi inovatif
untuk meningkatkan keahlian dan kemampuan karyawan melalui
sebuah skema remunerasi yang kompetitif.
Bahkan, untuk memastikan skema ini berjalan, XL telah
menunjuk salah satu konsultan bertaraf internasional untuk
melakukan survey berkala setiap perusahaan IT dan
Telekomunikasi untuk mendapatkan gambaran mengenai paket
kompensasi yang sesuai dan menarik dibanding dengan industri
lainnya.
Selain itu, untuk menciptakan iklim kerja yang
menyenangkan dalam perusahaan, pihak manajemen juga
17
memberlakukan atau menerapkan kultur sikaf yang positif dan
keterbukaan komunikasi. Cara ini dilakukan agar dalam
perusahaan terjadi komunikasi dua arah dan penyampaian ide
atau gagasan-gagasan dapat dilakukan secara luas.
Beberapa metode pendukung dalam program ini, diantaranya
Skip-Level Interviews, Honest Talks, dan Manager’s Forum.
Kesempatan berkarier sebagai perusahaan besar yang selalu
berusaha menjadi perusahaan terbaik di bidangnnya, XL akan
senantiasa mengembangkan dan memperluas operasinya.
Fokus utamanya tentu saja untuk memenuhi harapan dan
keinginan pelanggannya. Proses memperluas lahan bisnis ini
tentunya membutuhkan karyawan-karyawan yang berdedikasi
tinggi.
Selain itu, XL memiliki visi agar karyawannya untuk
selalu mengembangkan dirinya. Mereka yang memiliki
keterampilan dan kemampuan tinggi serta berfokus utama pada
kepuasan pelanggan dan berorientasi mutu, dapat mengajukan
diri untuk bergabung dan bekerjasama ke dalam tim.
Karena bagi perusahaan, mereka-mereka yang seperti itulah
yang merupakan orang tepat untuk membesarkan perusahaan
sekaligus juga meningkatkan karier mereka. Lowongan pekerjaan
dan PKL. Sebagai perusahaan telekomunikasi terkemuka, tentunya
perusahaan XL didukung oleh karyawan-karyawan yang profesional
dan tangguh, serta lingkungan kerja yang menyenangkan
sekaligus menantang.
18
Selain itu, perusahaan XL juga senantiasa memberikan
dukungan serta penghargaan yang tinggi bagi seluruh karyawan
sebagai asset perusahaan yang berharga. Lowongan pekerjaan
dari perusahaan XL selalu ada setiap tahun dan sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
F. Kebijakan dan Strategi Pemasaran
Diagram Siklus Kehidupan ProdukStrategi
Bauran
Pemasaran
Perkenalan
Siklus Hidup Produk
PenurunanPertumbuhan Kedewasaan
19
ProdukMenawarkan
produk dasar
Menawarkan
lebih banyak
jenis produk,
service,
garansi
Memperluas
Merek dan
inovasi
produk
Mengurangi
jenis produk
yang lemah
HargaMenggunakan
Biaya
tambahan
Harga yang
menembus
pasar
Harga sama
atau
lebih baik
dari
pesaing
Menurunkan
harga
Saluran
Distribusi
Membangun
distribusi
yang
selektif
Membangun
distribusi
yang
intensif
Membangun
distribusi
yang
lebih
intensif
Menghapus
outlet yang
tidak
dibutuhkan
Pengiklanan
Membangun
kesadaran
produk
diantara
pengadopsian
awal dengan
penyalur
Membuat orang
dari
menyadari
produk
menjadi
memilih
produk
Membangun
Brand
Differentiati
on
dan Brand
Quality
Mengurangi
ampai ke
tingkat
tertentu
untuk
mempertahanka
n
pelanggan
setia
Strategi
Promosi
Menggunakan
banyak
penjualan
untuk membuat
orang
tertarik
mencoba
Membangun
minat
konsumen
untuk membeli
produk
Meningkatkan
promosi untuk
mendorong
Brand
Awareness
Mengurangi
promosi
sampai
tingkat
minimal
20
Strategi Bauran Pemasaran pada PT. XL. Axiata Tbk.
i. Produk (Product) Produk Prabayar XL
diantaranya
a. ProXL
Diluncurkan pertama kali pada tanggal 31 Desember 1997
yang menyediakan layanan percakapan maupun non percakapan,
setelah berakhir pada tanggal 1 Juni 2004 ProXL mengubah nama
menjadi XL Bebas dengan tambahan fitur dan layanan.
b. Bebas
Berbagai fitur gaya hidup (lifestyle) ditambahkan guna
menarik segmen pasar anak muda. Bebas juga difokuskan dalam
memberikan kemurahan tarif percakapan suara.
c. Jempol
Jempol semakin difokuskan untuk memberikan tarif yang
murah dalam layanan pesan singkat (SMS).
d. Jimat
21
Jimat adalah produk prabayar pertama di Indonesia yang
menyediakan layanan telekomunikasi internasional dengan tarif
yang sangat hemat dan murah
e. XL Prabayar
XL Prabayar merupakan peleburan dari 3 produk prabayar XL
sebelumnya, yaitu Bebas, Jempol, dan Jimat. Peleburan menjadi
satu lini produk ini merupakan upaya XL untuk memangkas biaya
pemasaran.
f. XL Pascabayar
Pasca bayar XL (sebelumnya bernama Xplor) menyediakan
layanan seluler lengkap seperti 3G video conferencing, MMS dan
GPRS dan browsing internet, serta kenyamanan dan fleksibilitas
layanan purna jual dan penagihan.
XL Pasca Bayar memiliki layanan terbaik dari XL yang
memiliki tarif kompetitif per detik flat dengan jangkauan
nasional dilengkapi beragam inovasi layanan, diantaranya: XL
BlackBerry, XL Internet, International Roaming, Data Roaming, XL Pascabayar
Priority, Paket Unlimited, dan sebagainya.
g. XL Content/Value Added Service
XL telah mempromosikan produk VAS secara transparan
seperti mengirim pemberitahuan pendaftaran untuk meningkatkan
kesadaran pelanggan. XL menyediakan portal *123*572# untuk
memungkinkan pelanggan mengetahui mereka berlangganan jenis
layanan yang mana.
22
Beberapa Value Added Service yang ditawarkan XL dibagi
atas beberapa kategori, antara lain, XL messaging, XL hobbies,
XL social networking, XL downloading, XL mobile transaction, XL info.
h. Mobile Data Service (MDS)
Fokus XL ke jaringan 3G untuk layanan Data terlihat tidak
hanya dari pengembangan infrastruktur jaringan 3G tetapi juga
melalui produk-produk yang ditawarkan. XL meluncurkan program
Hot Rod 3G+ dengan pengalaman pemakaian layanan Data yang baik,
terjangkau, andal, dan cepat. Kampanye Hot Rod 3G+ merupakan
salah satu inisiatif utama XL untuk memenuhi tuntutan
pelanggan akan pengalaman yang lebih baik di layanan
komunikasi.
ii. Harga (Price)
PT. XL Axiata Tbk menggunakan metode penetapan harga yang
paling mendasar untuk penetapan tarif percakapan, yaitu dengan
menambahkan penambahan dari total biaya produksi (cost
production). Dengan begitu XL menggunakan strategi mark-up
dalam penentuan tarifnya. XL menetapkan harga biaya percakapan
dengan cara konsumen akan dikenakan biaya dan dikenakan tarif
operator setempat atau sama dengan tarif pelanggan operator
yang bersangkutan ditambah dengan biaya tambahan (surcharge)
sebesar maksimum 20% tarif operator dan kemudian ditambah PPN.
23
XL menetapkan strategi perbedaan harga di tiap wilayah di
Indonesia karena tiap wilayah di Indonesia berbeda-beda
kebiasaan (habits) maupun kebutuhan pelanggan yang mendorong
keinginan pengguna XL memilih paket harga tertentu. Strategi
ini dilakukan melalui pembedaan untuk nomor perdana di tiap
wilayah di Indonesia untuk membedakan tarif baik voice maupun
non voice.
iii. Saluran Distribusi (Place)
XL telah menerapkan sistem “Best-in-Class Distribution” sejak
tahun 2009, yaitu sistem distribusi tidak langsung berdasarkan
pengelompokan daerah (cluster). Melalui sistem ini, XL
bekerjasama dengan dealer yang kinerjanya terbaik dan
memberikan mereka hak eksklusif untuk mengelola distribusi
produk XL di daerah yang ditentukan.
Dalam hal cakupan, para dealer memiliki area penjualan
berbeda sebagai berikut:
1. Dealer Area mempunyai satu fokus area di kabupaten tertentu
2. Dealer Regional merupakan lapis kedua, yang mempunyai
cakupan area yang lebih luas dengan dua atau lebih fokus area
yang berbeda.
3. Dealer Nasional merupakan tingkat yang lebih tinggi lagi
dengan fokus area secara menyeluruh dalam lingkup nasional.
Untuk kota Medan sekitarnya , terdapat tiga wilayah
distribusi yang disebut dengan cluster, yang dipegang oleh
distributor (dealer) area, yakni:
24
1. Cluster 01 dipegang oleh Trikomsel Medan meliputi wilayah;
Medan Kota, daerah Binjai, sampai ke sebagian wilayah Langkat.
2. Cluster 02 dipegang oleh Sumber Utama Medan, meliputi
wilayah Medan Utara (Belawan, Mabar, dll) dan sekitarnya.
3. Cluster 03 dipegang oleh Selular Global Net Medan, meliputi
wilayah Medan bagian Selatan ( Pangkalan Mansyur, Amplas,
sekitarnya) sampai ke wilayah sebagian Deli Serdang.
Seluruh cluster tersebut berada di bawah pengawasan PT.
XL Axiata Cabang Medan dan segala aktivitas distributor
(dealer) dilaporkan kepada PT. XL Axiata Cabang Medan.
iv. Promosi (Promotion)
Berbagai saluran atau media Above The Line (ATL) yang
digunakan XL dalam mempromosikan produknya adalah sebagai
berikut:
1. Media Cetak
Kelebihan dalam mempromosikan suatuproduk pada media
cetak adalah kepastian yang cukup besar untuk menampung iklan
dibandingkan dengan waktu yang tersedia pada iklan di televisi
maupun radio. XL membuat banner ad produknya pada beberapa media
cetak di Medan
2. Televisi
Pengaruh iklan pada televisi terhadap masyarakat semakin
kuat jika dibandingkan media lain karena sifatnya audio visual
dan merupakan kombinasi warna dan gerak. Maka iklan televisi
tampak hidup dan nyata. Selain dalam iklan di televisi, XL
25
juga mengadakan kuis yaitu TV spot (sponsorship) pada saat
program acara televisi.
3. Radio
Meskipun harga iklan pada radio tergolong mahal namun
peminat untuk memasang iklan terus bertambah karena dapat
mengiklankan produk secara cepat dan aktual.
4. Media Online/Digital
Ruang online yang pernah digunakan XL dalam mempromosikan
produknya antara lain, tribun news.com, starberita.com,
website harian Medan Bisnis, dan sebagainya. Selain melalui
website yang disebutkan diatas, XL juga mempromosikan produk yang
ditawarkan melalui jejaring sosial/digital. Untuk aktivitas
promo Below The Line yang dilakukan XL dalam mempromosikan
layanan/tarif promo antara lain:
- OOH (Out Of Home), merupakan media perilklanan luar
ruang yang diluncurkan oleh XL, seperti billboard,
baliho, dan sebagainya.
- POP (Post Off Promo), merupakan pembuatan media untuk
memberitahukan program promo yang dibagikan atau
dilihat langsung oleh konsumen, antara lain brosur,
poster, banner, dan sebagainya.
XL juga mengadakan kegiatan atau memberikan press conference
pada event-event tertentu untuk mempromosikan XL. Untuk
memperkuat posisi brand di pasar, XL meningkatkan konsistensi
dan visibilitas brand dan produk yang sedang dipromosikan di
26
pasar. melakukan kegiatan branding permanen seperti mengecat
atap rumah atau jembatan di daerah padat penduduk atau yang
ramai dengan logo XL. Pada tahun 2011, XL telah mengecat
hampir dua juta m2 tembok di 150 kota.
v. Sumber Daya Manusia (People)
Guna memiliki sumber daya manusia yang andal di
organisasi, XL telah lama menerapkan sistem Manajemen Sumber
Daya Manusia Berdasarkan Kompetensi untuk program perekrutan,
pelatihan, dan pengembangan, serta program perencanaan karier
karyawan berdasarkan kompetensi dari setiap karyawan dan
disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan guna mendapatkan hasil
terbaik.
XL juga rutin melakukan pelatihan dan lokakarya yang
melibatkan karyawan dari semua direktorat dan fungsi.
Pelatihan dan lokakarya tersebut mengangkat berbagai topik,
termasuk fokus bisnis XL, dengan instruktur dari dalam dan
luar perusahaan. Contohnya di departemen marketing, rutin
diadakan pelatihan mengenai sistem canvasser untuk meningkatkan
produktivitas karyawan. Setelah pelatihan, maka standar untuk
27
pencapaian target pun ditingkatkan agar kinerja tim menigkat
sesuai dengan pelatihan yang telah diberikan.
Dalam usaha penilaian kinerja XL, Pimpinan di setiap
departemen membuat Key Performance Indicator berupa balance scorecard
untuk menilai peningkatan kinerja karyawan di setiap
departemen atas pelatihan yang telah diikuti karyawan. Melalui
program penilaian kinerja, XL juga mengidentifikasi karyawan
berprestasi tinggi dan menyiapkan berbagai program untuk
mempertahankan mereka. Program remunerasi dan berbagai
penghargaan diberikan untuk karyawan berprestasi.
vi. Pelayanan Konsumen (Customer Service)
Pada tahun 2011, XL menjadi organisasi yang berorientasi
kepada pelanggan, dengan menciptakan direktorat baru Service
Management Directorate (SMD). Hal ini ditujukan untuk memimpin
perbaikan pelayanan dan mempercepat pemberian pelayanan yang
terbaik. XL merupakan operator pertama di Indonesia yang
mempunyai direktorat khusus yang bertanggung jawab atas
manajemen layanan, dan ini menunjukkan bahwa XL menganggap
pelayanan pelanggan penting untuk perusahaan ke depannya.
Toko ritel sebagai pihak yang langsung berhadapan
langsung dengan konsumen, oleh pihak XL terus mengukur kinerja
setiap toko ritel dengan memberikan target yang jelas. XL
mengidentifikasi toko ritel yang berkinerja baik dan yang
28
tidak. Untuk memastikan bahwa semua toko ritel kami mempunyai
standar pelayanan yang tinggi, baik untuk pelanggan maupun
untuk perusahaan, pemetaaan kembali dan penentuan luas wilayah
cluster baru dilakukan untuk lebih fokus ke ritel outlet yang
berkinerja baik.
29
Daftar Pustaka
www.xl.co.id
http://www.portalhr.com/berita/revolusi-sdm-kunci-sukses-
xl-axiata/
http://wahyusetyoko.wordpress.com/
http://www.anneahira.com/sumber-daya-manusia.htm
portalgaruda.org/download_article.php?article=58716
30