Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Kabupaten Bondowoso

100
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 Nama Kelompok 9 : 1. Eka Sulis Styowati (3612100006) 2. Rizqia Mintarsih (3612100010) 3. Amelia Puspasari Tugas Kelompok II Mata Kuliah Prasarana Wilayah dan Kota II PROFIL DAN KARAKTERISTIK DAERAH TERTINGGAL DI KABUPATEN BONDOWOSO

Transcript of Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Kabupaten Bondowoso

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2013

Nama Kelompok 9 :

1. Eka Sulis Styowati

(3612100006)

2. Rizqia Mintarsih

(3612100010)

3. Amelia Puspasari

(3612100019)

Tugas Kelompok II

Mata Kuliah Prasarana Wilayah dan Kota II

PROFIL DAN KARAKTERISTIK DAERAHTERTINGGAL DI KABUPATEN BONDOWOSO

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, karenalimpahan rahmat, kemudahan, kelancaran dan hidayah-Nya sehinggapenulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Profil danKarakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso” dapatterselesaikan.

Tugas ini merupakan syarat wajib bagi mahasiswa Jurusan S1Perencanaan Wilayah Kota FTSP ITS dalam penyelesaian mata kuliahPrasarana Wilayah dan Kota II. Makalah ini juga berisi tentanggambaran umum daerah tertinggal, profil dan karakteristik daerahtertinggal, permasalahan dan potensi daerah tertinggal, reviewimplementasi dari daerah tertinggal, dan kesimpulan khusus terkaitpenyediaan infrastruktur di daerah tertinggal.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwapenulisan dan penyusunan ini masih jauh dari sempurna, mengingatterbatasnya waktu dan kemampuan penulis. Kritik dan saran sangatdiperlukan untuk dijadikan sebagai acuan tugas-tugas selanjutnya.

Dalam penyelesaian penulisan makalah ini penulis tidak lepasdari bantuan semua pihak yang telah memberikan kesempatan,bimbingan, sarana dan prasarana selama penulisan makalah ini. Atassemua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, penulis inginmengucapkan terima kasih dan semoga atas bantuan yang telahdiberikan selama penulisan dan penyusunan makalah ini mendapatkanbalasan dari Allah SWT.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagisemua pihak.

Surabaya, November 2013

Penyusun

iProfil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Abstrak

Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang masyarakatserta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerahlain dalam skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagaidaerah tertinggal, karena beberapa faktor penyebab yaitugeografis, sumberdaya alam, sumberdaya manusia, prasarana dansarana, dan daerah terisolasi, rawan konflik dan rawan bencana.Dalam pembangunan daerah tertinggal ada 6 (enam) kriteria wilayahtersebut dikatakan sebagai daerah tertinggal. Pertama adalahfaktor ekonomi; kedua adalah faktor sumber daya manusia; ketigaadalah faktor infrastruktur (prasarana), keempat adalah faktorkapasitas wilayah; kelima adalah faktor aksesibilitas; dan yangkeenam adalah faktor karakteristik daerah.

Di Kabupaten Bondowoso yang merupakan daerah tertinggalmemiliki karakteristik tersendiri dibandingkan dengan daerahtertinggal lainnya. Sebagai gambaran wilayah Kabupaten Bondowosotidak mempunyai laut dan tidak dilalui jalur utama. Jalan terbesarhanya dilalui oleh jalan propinsi antara Bondowoso – Situbondo danBondowoso – Jember. Secara topografi, wilayah Kabupaten Bondowosoadalah berbukit-bukit bahkan sebagian besar adalah wilayahberlereng sangat curam. Sehingga Kabupaten Bondowoso merupakankawasan rawan bencana banjir karena merupakan kawasan bersudutlereng lebih dari 40%. Sebagai salah satu kabupaten yang termasukkategori “daerah tertinggal”, Kabupaten Bondowoso dihadapkankepada berbagai masalah yang perlu segera ditangani secara serius,terencana dan berkelanjutan. Issu kemiskinan, rendahnya kualitaspendidikan, rendahnya derajat kesehatan, tingginya angkapengangguran, serta rendahnya produktifitas dan kualitas produksi,merupakan masalah-masalah yang perlu memperoleh perhatian segera.

Dengan adanya penyusunan profil dan karakterstik daerahtertinggal yakni Kabupaten Bondowoso akan memunculkan sebuahpotensi yang bisa dikembangakan, permasalahan, dan pemecahansolusi bagi Kabupaten Bondowoso. Kabupaten dengan luas wilayahluas wilayah Kabupaten Bondowoso mencapai 1.560,10 km2 atausekitar 3,26 persen dari total luas Propinsi Jawa Timur, danterbagi menjadi 23 kecamatan, 10 kelurahan, 119 desa dan 913 dusun

ii

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

ini memiliki potensi dan permasalahan yang berbeda, tergantungdari implementasi dari strategi, kebijakan, dan program prioritasdaerahnya. Pemanfaatan potensi dari wilayah akan mengangkat namadari daerah tertinggal itu sendiri. Sehingga dalam hal ini perlureview implementasi dari strategi, kebijakan, dan programprioritas daerah yang dilakukan oleh pemerintah terutama diKabupaten Bondowoso.

Kata Kunci : Daerah Tertinggal, Indikator Daerah Tertinggal

iii

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Daftar Isi

Kata Pengantar...................................................i

Abstrak.........................................................iiDaftar Isi.....................................................iii

Daftar Tabel....................................................ivDaftar Gambar...................................................iv

Bab I Pendahuluan...............................................11.1. Latar Belakang............................................1

1.2 Tujuan....................................................21.3 Sistematika Penulisan.....................................2

Bab II Pembahasan................................................32.1 Gambaran Umum Daerah Tertinggal...........................3

2.2 Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal................42.2.1. Indikator Ekonomi......................................4

2.2.2. Indikator Sumber Daya Manusia.........................122.2.3. Indikator Infrastruktur...............................21

2.2.4. Indikator Kapasitas Daerah............................322.2.5. Indikator Aksesibilitas...............................34

2.2.6. Indikator Karakteristik Daerah........................362.3. Permasalahan dan Potensi Daerah Tertinggal secara spesifik..............................................................412.3.1. Permasalahan Daerah Tertinggal........................41

2.3.2 Potensi Daerah Tertinggal.............................452.4. Review Implementasi dari Strategi, Kebijakan, dan ProgramPrioritas Daerah..............................................512.4.1. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Urusan.........51

2.4.2. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Prioritas......622.4.3. Program Pembangunan Kewilayahan.......................64

2.5. ......Kesimpulan khusus terkait penyediaan infrastruktur didaerah tertinggal.............................................68

iv

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bab III Kesimpulan.............................................703.1 Kesimpulan...............................................70

3.2 Saran....................................................71Daftar Pustaka..................................................72

v

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Daftar TabelTabel 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Bondowoso.......4Tabel 2 Jumlah Penduduk (Pertengahan Tahun)......................5Tabel 3 Jumlah Keluarga..........................................6Tabel 4 Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I.............6Tabel 5 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso...............7Tabel 6 Product Domestic Regional Bruto (PDRB)...................8Tabel 7 Persentase Penduduk Miskin...............................9Tabel 8 Persentase Kedalaman Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso 10Tabel 9 Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK) Kabipaten Bondowoso...11Tabel 10 Jumlah Angkatan Kerja, Persentase Angkatan Kerja, danPengangguran....................................................13Tabel 11 Jumlah Angka Melek Huruf, Jumlah Angka PartisipasiSekolah, dan IPM................................................14Tabel 12 Jumlah Desa, Jumlah Puskesmas, dan Poliklinik Desa.....17Tabel 13 Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan danPendidikan......................................................18Tabel 14 Rata-rata Jarak Desa Tanpa Fasilitas Pendidikan Terdekat................................................................20Tabel 15 Data Jumlah Desa Menurut Daerah Tertinggal Dan JenisPermukaan Jalan.................................................21Tabel 16 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Telepon...25Tabel 17 Jumlah Desa Menurut Daerah Tertinggal Dan Jenis Pasar. .26Tabel 18 Jumlah Desa Menurut Daerah Tertinggal Dan Jarak Pasar. .28Tabel 19 Jumlah penduduk, dokter dan dokter/1000 di KabupatenBondowoso.......................................................30Tabel 20 Besarnya PAD Kabupaten Bondowoso.......................32Tabel 21 Besarnya Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso..............33Tabel 22 Data Akseseibilitas Kabupaten Bondowoso................34Tabel 23 Persentase Beberapa Desa Rawan Di Kabupaten Bondowoso. .40Tabel 24 Aspek Pembangunan Daerah Tertinggal di BidangInfrastruktur...................................................43Tabel 25 Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso Tahun 2005-2010.......43Tabel 26 Komoditi Utama Bidang Perkebunan Kabupaten Bondowoso...46Tabel 28 Komoditi kopi rakyat Kabupaten Bondowoso...............47

vi

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Daftar GambarGambar 1 Jumlah Penduduk (Pertengahan Tahun).....................5Gambar 2 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso..............7Gambar 3 Product Domestic Regional Bruto.........................9Gambar 4 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso.........10Gambar 5 Persentase Kedalaman Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso................................................................11Gambar 6 Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK) Kabupaten Bondowoso. .12Gambar 7 Jumlah Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja, dan Penduduk................................................................13Gambar 8 Persentase Angkatan Kerja dan Angka Pengangguran.......14Gambar 9 Persentase Angka Melek Huruf..........................15Gambar 10 Persentase Angka Melek Huruf 15-24 dan 15-55..........15Gambar 11 Persentase Angka partisipasi Sekolah..................16Gambar 12 Indeks Pembangunana Manusia..........................16Gambar 13 Jumlah Desa Di Kabupaten Bondowoso....................17Gambar 14 Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan PoliklinikDesa............................................................18Gambar 15 Jumlah Desa Di Kabupaten Bondowoso....................19Gambar 16 Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan > 5 km................................................................19Gambar 17 Rata-Rata Jarak Pelayanan Kesehatan..................20Gambar 18 Rata-rata Jarak bagi Desa/Kelurahan tanpa SD dan SMP danRata-rata Jarak bagi Desa/Kelurahan tanpa SD, SMP, dan SMA......21Gambar 19 Jumlah Desa dengan Permukaan Jalan Aspal/Beton........22Gambar 20 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Diperkeras...23Gambar 21 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Tanah........23Gambar 22 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Lainnya......24Gambar 23 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan yang dapatDilalui Mobil...................................................24Gambar 24 Banyaknya Desa........................................25Gambar 25 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Telepon. 26Gambar 26 Banyaknya Desa Di Kabupaten Bondowoso.................27Gambar 27 Jumlah Desa dengan Jenis Pasar Tanpa Bangunan Permanendan Dengan Bangunan Permanen....................................27Gambar 28 Persentase Desa Tanpa Bangunan Permanen dan DenganBangunan Permanen...............................................28Gambar 29 Banyaknya Desa Di Kabupaten Bondowoso.................29Gambar 30 Jumlah Fasilitas Pasar Lebih dari 3 km Di KabupatenBondowoso.......................................................29

vii

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Gambar 31 Persentase Jarak Fasilitas Pasar Lebih dari 3 km DiKabupaten Bondowoso.............................................30Gambar 32 Jumlah Penduduk Kabupaten Bondowoso...................31Gambar 33 Jumlah Dokter Umum....................................31Gambar 34 Jumlah Dokter/1000 Penduduk...........................32Gambar 35 Besarnya PAD Kabupaten Bondowoso.....................33Gambar 36 Besarnya Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso............34Gambar 37 Analisis Rata-Rata Jarak dari Kantor Desa/Kelurahan kekantor Kabupaten................................................35Gambar 38 Analisis Waktu Tempuh ke Pusat Pelayanan Pemerintah. .36Gambar 39 Keadaan Topografi Kabupaten Bondowoso.................36Gambar 40 Persentase Desa Berdasarkan Karakteristik Daerah diKabupaten Bondowoso Tahun 2011..................................38Gambar 41 Presentase Beberapa Desa Rawan Di Kabupaten Bondowoso 40Gambar 42 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso (2003-2011)................................................................41Gambar 43 Angka Melek Huruf Di Kabupaten Bondowoso.............42Gambar 44 Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso 2005-2010...........44Gambar 45 Produksi Tape Singkong...............................45Gambar 46 Ubi Kayu (Kiri), Tape Singkong (Kanan)...............46Gambar 47 Jumlah Petani Di Kabupaten Bondowoso.................47Gambar 48 Kawah ijen (Kiri), Raung (Kanan).....................48Gambar 49 Pemandangan Arak-Arak (Kiri), dan Situs Sarkofagus(Kanan).........................................................49

viii

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bab I Pendahuluan

1.1. Latar BelakangDaerah tertinggal adalah daerah Kabupaten yang masyarakat

serta wilayahnya yang relatif kurang berkembang dibandingkandengan daerah lain dalam lingkup skala nasional. Suatu daerahdikategorikan sebagai daerah tertinggal, karena beberapa faktorpenyebab, antara lain geografis, sumber daya alam, sumber dayamanusia, prasarana dan sarana, daerah terisolasi, rawan konflik,dan rawan bencana.

Pembangunan daerah tertinggal merupakan upaya terencana untukmengubah suatu daerah yang dihuni oleh komunitas dengan berbagaipermasalahan sosial ekonomi dan keterbatasan fisik, menjadi daerahyang maju dengan komunitas yang kualitas hidupnya sama atau tidakjauh tertinggal dibandingkan dengan masyarakat Indonesia lainnya.Pembangunan daerah tertinggal ini berbeda dengan penanggulangankemiskinan dalam hal cakupan pembangunannya. Pembangunan daerahtertinggal tidak hanya meliputi aspek ekonomi, tetapi juga aspeksosial, budaya, dan keamanan.

Kriteria wilayah bisa dikatakan sebagai daerah tertinggal ada6 (enam), yaitu faktor ekonomi, faktor sumber daya manusia, faktorinfrastruktur (prasarana), faktor kapasitas wilayah, faktoraksesibilitas, dan faktor karakteristik daerah. Berdasarkan haltersebut di atas, diperlukan program pembangunan daerah tertinggalyang lebih difokuskan pada percepatan pembangunan di daerah yangkondisi sosial, budaya, ekonomi, keuangan daerah, aksesibilitas,serta ketersediaan infrastruktur masih tertinggal dibanding dengandaerah lainnya. Kondisi tersebut pada umumnya terdapat pada daerahyang secara geografis terisolir dan terpencil seperti daerahperbatasan antarnegara, daerah pulau-pulau kecil, daerahpedalaman, serta daerah rawan bencana.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2010-2014telah menetapkan daftar 183 kabupaten yang masuk katagori daerahtertinggal di Indonesia. Salah satunya adalah Kabupaten Situbondo.Kabupaten dengan luas mencapai 1.560,10 km2 ini dihadapkan kepadaberbagai masalah yang perlu segera ditangani secara serius,

1

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

terencana, dan berkelanjutan. Isu kemiskinan, rendahnya kualitaspendidikan, tingginya angka pengangguran, rendahnya produktifitas,dan kualitas produksi, merupakan masalah-masalah yang perlumemperoleh perhatian segera. Selain itu masih banyak lagipermasalahan yang harus kita gali dan rinci dari kriteria daerahtertinggal.

Oleh karena itu, pembahasan dari kriteria wilayah daerahtertinggal, permasalahan dan potensi daerah, dan reviewimplementasi dari strategi, kebijakan, dan program prioritas dariKabupaten Situbondo sangat perlu dilakukan. Penyusunan profil dankarakteristik Kabupaten Situbondo ini diperlukan data-data yangakurat, terperinci, aktual, dan mudah diakses dalam rangkamendukung pelaksanaan pembangunan di daerah tertinggal sehinggamemudahkan Kementerian PDT dan Kementerian/Lembaga dalam melakukanafirmasi dan intervensi untuk percepatan pembangunan di daerahtertinggal.

1.2 Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1.1.1 Untuk mengetahui gambaran umum daerah tertinggal. 1.1.2 Untuk mengetahui profil dan karakteristik daerah tertinggal

di Indonesia berdasarkan kriteria dan indikatornya. 1.1.3 Untuk mengetahui potensi dan permasalahan daerah tertinggal

yang ada di Kabupaten Bondowoso. 1.1.4 Untuk mengetahui review implementasi dari strategi,

kebijakan, dan program prioritas daerah.

1.3 Sistematika Penulisan Pada makalah ini terdapat tiga bab yang berguna untuk

mempermudah dalam memahami isi dari makalah ini secara keseluruhantentang profil dan karakteristik daerah tertinggal di KabupatenBondowoso.

Bab I merupakan bab pendahuluan dari makalah ini. Bab iniberisikan latar belakang, tujuan penulisan, serta sistematikapenulisan dari tugas prasarana wilayah kota II tentang profil dankarakteristik daerah tertinggal di Kabupaten Bondowoso.

2

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bab II merupakan bab pembahasan dari makalah ini. Bab iniberisikan pembahasan tentang gambaran umum daerah tertinggal,profil dan karakteristik daerah tertinggal, permasalahan danpotensi daerah tertinggal, review implementasi dari daerahtertinggal, dan kesimpulan khusus terkait penyediaan infrastrukturdaerah tertinggal.

Bab III merupakan bab kesimpulan. Bab ini berisikankesimpulan dan saran profil dan karakteristik daerah tertinggal diKabupaten Bondowoso.

3

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bab IIPembahasan

2.1 Gambaran Umum Daerah Tertinggal Kabupaten Bondowoso adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa

Timur, Indonesia yang terletak di sebelah timur Pulau Jawa. KabupatenBondowoso dikenal dengan sebutan daerah tapal kuda. Ibukotanya adalahBondowoso. Luas wilayah di Kabupaten Bondowoso memiliki luas wilayah1.560,10 km2 atau sekitar 3,26 persen dari total luas Propinsi JawaTimur, Indonesia yang secara geografis berada pada koordinat antara113°48′10″ - 113°48′26″ BT dan 7°50′10″ - 7°56′41″ LS. KabupatenBondowoso memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 0C –25,10 0C, karena berada di antara pegunungan Kendeng Utara denganpuncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen dan sebagainya di sebelah timurserta kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, GunungKrincing dan Gunung Kilap di sebelah barat. Sedangkan di sebelah utaraterdapat Gunung Alas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa.

Gambar 1 Peta Kabupaten BondowosoSumber : google.com

Kabupaten Bondowoso dapat dibagi menjadi (3) tiga wilayah, yaituwilayah barat merupakan pegunungan (bagian dari pegunungan Iyang),bagian tengah berupa dataran tinggi dan bergelombang, sedangkan bagiantimur berupa pegunungan (bagian dari Dataran Tinggi Ijen). Meskipun

4

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

kabupaten ini berada di antara Kabupaten diatas, tetapi tidak beradadi daerah yang strategis karena tidak dilalui jalan negara yangmenghubungkan antar provinsi bahkan dianggap seperti kota mati. Selainitu, Kabupaten Bondowoso juga tidak memiliki lautan dan tidak memilikigaris pantai. Hal ini yang menyebabkan Kabupaten Bondowoso sulitberkembang dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Provinsi JawaTimur.

NO KECAMATAN JUMLAHKELURAHAN

JUMLAHDESA

JUMLAHDUSUN LUAS (km2)

1. Maesan - 12 62 64,252. Grujugan - 11 36 36,143. Tamanan - 8 35 28,044. Jambesari DS - 10 33 29,035. Pujer - 11 37 35,916. Tlogosari - 10 51 91,317. Sukosari - 4 15 37,88

8. Sbr. Waringin - 6 33 138,61

9. Tapen - 9 44 48,6010. Wonosari - 12 55 35,0111. Tenggarang 1 11 46 23,2212. Bondowoso 7 4 16 21,4213. Curahdami 1 11 55 42,9814. Binakal - 8 29 27,3715. Pakem - 8 34 72,6616. Wringin - 13 77 58,0117. Tegalampel 1 7 36 33,5818. Taman Krocok - 7 28 53,6219. Klabang - 11 47 102,8120. Botolinggo - 8 44 110,7021. Sempol - 6 30 217,2022. Prajekan - 7 37 76,3923. Cermee - 15 56 173,36

Jumlah 10 209 913 1.560,10

5

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Tabel 1 Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Bondowoso Sumber : Bagian Pemerintah dan Aparatur Setda Kabupaten Bondowoso, 2008

2.2 Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal

2.2.1. Indikator Ekonomi Kriteria perekonomian masyarakat memiliki beberapa indikator

primer diantaranya adalah sebagai berikut.

2.2.1.1. Jumlah Penduduk (Pertengahan Tahun)Indikator yang pertama menurut Kementerian Pembangunan Daerah

Tertinggal yaitu jumlah penduduk. Secara umum jumlah pendudukberpengaruh terhadap perekonomian daerah. Semakin pesat perkembanganjumlah penduduk maka semakin keras pula usaha pemerintah daerah untukmenyesuaikan pembangunan pendukung perekonomian daerah.

Dilihat dari tabel dengan data yang diambil dari websiteKementerian Daerah Tertinggal, jumlah penduduk pertengahan tahun diKabupaten Bondowoso dari tahun 2003 hingga 2011 selalu mengalamikenaikan. Rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap tahun dalamrentang 9 tahun tersebut adalah 0,7 %. Kenaikan jumlah pendudukterendah terjadi pada tahun 2010-2011 sebesar 0,1 %. Sedangkankenaikan jumlah penduduk tertinggi terjadi pada tahun 2009-2010sebesar 3,9 %.

Tabel 2 Jumlah Penduduk (Pertengahan Tahun)

NO TAHUN JUMLAH PENDUDUK (PERTENGAHAN TAHUN)Satuan : orang

1 2003 696.7472 2004 698.9463 2005 701.1054 2006 703.3035 2007 705.3846 2008 707.2427 2009 708.9058 2010 736.772

6

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

9 2011 737.789Sumber : Publikasi, DAU, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011670,000680,000690,000700,000710,000720,000730,000740,000750,000

Jumlah Penduduk (Pertengahan Tahun)

Jumlah P

endudu

k

Gambar 1 Jumlah Penduduk (Pertengahan Tahun)Sumber : Publikasi, DAU, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2.2.1.2. Jumlah KeluargaMeskipun jumlah penduduk pada rentang waktu 2003-2011 di

Kabupaten Bondowoso selalu mengalami kenaikan, namun lain halnyadengan jumlah keluarga. Namun, berdasarkan data yang diambil dariwebsite Kementerian Pembangunan Kabupaten Tertinggal, pada tahun 2009dan 2010 jumlah keluarga tidak ada angka yang ditampilkan. Dari datayang ada (2003-2008) kenaikan jumlah keluarga tertinggi sebesar 29.334KK atau sebesar 12,9 % pada tahun 2007-2008. Sedangkan penurunanjumlah keluarga terendah terjadi pada tahun 2005-2006 sebesar 8.556 KKatau 3,6 %.

Tabel 3 Jumlah Keluarga

NO TAHUN JUMLAH KELUARGASatuan : KK

1 2003 226.0572 2004 230.672

7

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

3 2005 235.1484 2006 226.5925 2007 226.6566 2008 255.9907 2009 -8 2010 -9 2011 256.459

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2.2.1.3. Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera IBerdasarkan sumber yang masih sama dalam rentang tahun 2003-2011,

jumlah keluarga prasejahtera dan sejahtera I yang tertulis angka hanyapada tahun 2003 dan 2005, yaitu pada tahun 2003 ada sejumlah 139.996KK atau 0.2 % keluarga prasejahtera dan sejahtera I. Untuk tahun 2005tertuliskan angka 0 pada jumlah dan persentasenya. Data seperti inididuga jika tidak ada keluarga prasejahtera dan sejahtera I. Sedangkanpada tahun-tahun yang lain tidak tertulis angka.

Tabel 4 Jumlah Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I

NO TAHUNKELUARGA PRASEJAHTERA DAN SEJAHTERA I

JumlahSatuan : KK

PersentaseSatuan : %

1 2003 139.996 0,202 2004 - -3 2005 0 04 2006 - -5 2007 - -6 2008 - -7 2009 - -8 2010 - -9 2011 - -

Sumber : Podes, Dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2.2.1.4. Jumlah Penduduk MiskinTabel 5 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso

NO. TAHUN JUMLAH PENDUDUK(RIBU ORANG)

1. 2003 180,22. 2004 173,03. 2005 169,5

8

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

4. 2006 183,65. 2007 165,76. 2008 152,67. 2009 138,78. 2010 131,99. 2011 123,6

Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011020406080

100120140160180200

Jumlah Penduduk MiskinKabupaten Bondowoso (2003-2011)

Ribu

ora

ng

Gambar 2 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Idealnya untuk pembangunan daerah tertinggal adalah menurunnyajumlah penduduk miskin. Berdasarkan data yang didapat, pada tahun2003-2011 di Kabupaten Bondowoso jumlah penduduk miskin tidak selalumenurun. Dapat dilihat dalam diagram di bawah ini, bahwa pada tahun2006 mengalami kenaikan jumlah penduduk miskin sebesar 14,1 ribu orangatau 8,3 %. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2007setelah mengalami kenaikan di tahun sebelumnya. Penurunannya yaitusebesar 17,9 ribu orang atau 9,7 %. Untuk tahun-tahun yang lain sudahcukup baik karena mengalami penurunan jumlah penduduk miskin.

9

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2.2.1.5. Product Domestic Regional Bruto (PDRB)Produk Domestik Regional Bruto merupakan produksi yang dihasilkan

oleh suatu masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang berada di daerahatau regional tertentu. Produk Domestik Regional Bruto sebagai salahsatu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yangdidalamnya terlihat dengan jelas keadaan makro ekonomi suatu daerahdengan pertumbuhan ekonominya, pendapatan per kapita dan berbagaiinstrumen lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangatmembantu pengambil kebijakan dalam perencanaan dan evaluasi sehinggapembangunan tidak akan salah arah. Angka Produk Domestik RegionalBruto sangat dibutuhkan dan perlu disajikan, karena selain dapatdipakai sebagai bahan analisa perencanaan pembangunan jugamerupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telahdilaksanakan.

Product Domestic Regional Bruto Kabupaten Bondowoso dalam rentangwaktu 2003-2011 selalu mengalami kenaikan. Angka-angka yang terdapatdalam tabel ini artinya setiap tahun Kabupaten Bondowoso menghasilkanPDRB sebesar angka-angka tersebut.

Tabel 6 Product Domestic Regional Bruto (PDRB)

NO TAHUN PRODUCT DOMESTIC REGIONAL BRUTO (PDRB)Satuan : Miliar Rupiah

1 2003 1.604,262 2004 1.685,003 2005 1.773,004 2006 1.872,005 2007 2.694,006 2008 2.837,007 2009 2.979,008 2010 3.147,009 2011 3.342,00

Sumber : BPS (www.kpdt.bps.go.id)

10

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 20110.00

500.001,000.001,500.002,000.002,500.003,000.003,500.004,000.00

Project Domestic Regional Bruto (PDRB)

PDRB

dal

am Sat

uan

Mili

ar Rup

iah

Gambar 3 Product Domestic Regional BrutoSumber : BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2.2.1.6. Persentase Penduduk MiskinPersentase pendududuk miskin pada rentang tahun 2003-2011

menurun, kecuali pada tahun 2006 yang naik dari 24,31 % di tahun 2005menjadi 26,23 % di tahun 2006. Hal ini berarti bahwa jumlah pendudukmiskin di Kabupaten Bondowoso menurun setiap tahunnya.

Tabel 7 Persentase Penduduk Miskin

NO TAHUN PRODUCT DOMESTIC REGIONAL BRUTO (PDRB)Satuan : Miliar Rupiah

1 2003 25,432 2004 24,363 2005 24,314 2006 26,235 2007 24,236 2008 22,237 2009 20,188 2010 17,899 2011 16,66

Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

11

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 20110

5

10

15

20

25

30

Persentase Penduduk MiskinKabupaten Bondowoso (2003-2011)

Persentase (%)

Gambar 4 Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso Sumber : Susenas, BPS (kpdt.bps.go.id)

2.2.1.7. Persentase Kedalaman Penduduk MiskinTabel 8 Persentase Kedalaman Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso

NO TAHUN PERSENTASE KEDALAMAN PENDUDUK MISKIN (%)

1 2003 4,782 2004 4,33 2005 3,874 2006 5,215 2007 3,976 2008 4,447 2009 2.768 2010 2,47

Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

12

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 20100

1

2

3

4

5

6

Persentase Kedalaman Penduduk Miskin

Kabupaten Bondowoso (2003-2010)Persentase (%)

Gambar 5 Persentase Kedalaman Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso Sumber : Susenas, BPS (kpdt.bps.go.id)

Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-ratapengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan. Penurunanpersentase kedalaman penduduk miskin berarti semakin meningkatnyataraf hidup penduduk. Seperti yang terlihat pada diagram persentasekedalaman penduduk miskin Kabupaten Bondowoso (2003-2010) masih naikturun yang menandakan bahwa kurang stabilnya perekonomian pendudukmiskin di Kabupaten Bondowoso.

2.2.1.8. Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK)Indeks Kedalaman Kemiskinan (Proverty Gap Index/P1) merupakan

ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskinterhadap garis kemiskinan.

Penurunan nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan mengindikasikan bahwarata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati gariskemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakinmenyempit. Berdasarkan diagram yang diambil dari website KementerianPembangunan Daerah Tertinggal dengan sumber dari BPS, garis padadiagram tersebut menunjukkan indeks kedalaman kemiskinan beranjak naikkecuali pada tahun 2010 mengalami penurunan.

13

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Tabel 9 Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK) Kabipaten Bondowoso

NO TAHUN INDEKS KEDALAMAN KEMISKINAN

1 2003 84,52 2004 86,183 2005 108,164 2006 131,365 2007 148,856 2008 174,757 2009 191,568 2010 83,359 2011 88,37

Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 20110

50

100

150

200

250

Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK)Kabupaten Bondowoso (2003-2011)

Indeks

Gambar 6 Indeks Kedalaman Kemiskinan (IKK) Kabupaten Bondowoso Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2.2.2. Indikator Sumber Daya Manusia

2.2.2.1. Jumlah Penduduk, Persentase Angkatan Kerja, dan PersentasePengangguran Kabupaten Daerah TertinggalUntuk mengetahui pembangunan daerah tertinggal yang perlu

diketahui adalah jumlah penduduk, persentase angkatan kerja, danpersentase angka pengangguran. Di dalam pembangunan daerah tertinggal

14

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

jumlah angkatan kerja diperlukan untuk mengetahui sumber daya manusiayang ada di wilayah Bondowoso dalam pembangunan wilayah tertinggal.

Jumlah penduduk dibagi menjadi 2 (dua), yaitu penduduk usiaproduktif (angkatan kerja) dan penduduk usia tidak produktif (bukanangkatan kerja). Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yangberusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai pekerjaan tetapi sementaratidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan. Bukanangkatan kerja adalah mereka yang sedang bersekolah, mengurus rumahtangga tanpa mendapat upah, lanjut usia, cacat jasmani dan sebagainya,dan tidak melakukan suatu kegiatan yang dapat dimasukkan kedalamkategori bekerja, sementara tidak bekerja, atau mencari pekerjaan.

Tabel 10 Jumlah Angkatan Kerja, Persentase Angkatan Kerja, dan Pengangguran ASPEK PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

KABUPATEN BONDOWOSO

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah AngkatanKerja 391.158 369.369 390.140 405.185 380.476

Jumlah Bukan Angkatan Kerja 14.291 11.141 11.568 6.450 15.247

Jumlah Penduduk 405.449 380.510 401.708 411.635 395.723Persentase Angkatan kerja 96,47% 97,07% 97,12% 98,43% 96,14%

Persentase Angka Pengangguran

3,52% 2,92% 2,87% 1,56% 3,85%

Sumber data : BPS dan Sakernas

15

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2007 2008 2009 2010 20110

50,000100,000150,000200,000250,000300,000350,000400,000450,000

Jumlah Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja, dan Penduduk

Juml

ah Pen

dudu

k

Gambar 7 Jumlah Angkatan Kerja, Bukan Angkatan Kerja, dan Penduduk Sumber : BPS dan Sakernas (www.kpdt.bps.go.id)

2007 2008 2009 2010 201193949596979899100101102

Persentase Angkatan Kerja dan Persentase Angka Pengangguran

%

Gambar 8 Persentase Angkatan Kerja dan Angka PengangguranSumber : BPS, dan Sakernas (www.kpdt.bps.go.id)

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk diKabupaten Bondowoso semakin tahun semakin meningkat tetapi pada tahun2011 mengalami penurunan. Jumlah persentase angkatan kerja per tahun

16

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

mengalami peningkatan dan penurunan. Peningkatan terjadi pada tahun2007-2010, sedangkan penurunan terjadi pada tahun 2011. Lalu jumlahpersentase angka pengangguran di Kabupaten Bondowoso pada setiap tahunjuga mengalami penurunan di tahun 2007-2010 tetapi pada tahun 2011meningkat menjadi 3,85%.

2.2.2.2. Angka Melek Huruf, Angka Partisipasi Sekolah, dan IPM MenurutKabupaten Daerah Tertinggal

Sumber daya manusia yang ada di Kabupaten Bondowoso ditentukandengan jumlah sumber daya manusia yang melek huruf, jumlah angkapartisipasi sekolah, dan indeks pembangunan manusia. Semakin banyaksumber daya manusia di Kabupaten Bondowoso yang mengerti angka melekhuruf, dan partisipasi sekolan akan menyebabkan tingkat sumber dayamanusia di Kabupaten Bondowoso menjadi daerah yang tidak tertinggalnantinya.

Tabel 11 Jumlah Angka Melek Huruf, Jumlah Angka Partisipasi Sekolah, dan IPMASPEK PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

KABUPATEN BONDOWOSO

2007 2008 2009 2010 2011

Angka Melek Huruf 74,30% 74,30% 75,31% 76,72% 78,25%

Angka Melek Huruf 15-24 98,80% 98,80%

Angka Melek Huruf 15-55 96,85% 83,73%

Angka Partisipasi Sekolah

7-12 98,57% 98,43% 97,29% 97,24%

13-15 89,88% 74,38% 80,01% 80,53%

Indeks Pembangunan Manusia

60,76% 61,26% 62,11% 62,94% 63,81%

Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

17

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2007 2008 2009 2010 201172

73

74

75

76

77

78

79

Angka Melek Huruf %

Gambar 9 Persentase Angka Melek HurufSumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2007 200875

80

85

90

95

100

Persentase Angka Melek Huruf Usia 15-24 dan 15-55

%

Gambar 10 Persentase Angka Melek Huruf 15-24 dan 15-55 Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

18

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2007 2008 2009 20100

20

40

60

80

100

120

Persentase Angka Partisipasi Sekolah

%

Gambar 11 Persentase Angka partisipasi SekolahSumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2007 2008 2009 2010 201159

60

61

62

63

64

65

Indeks Pembangunan Manusia

%

Gambar 12 Indeks Pembangunana Manusia Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

Dari tabel diatas, jumlah persentase angka melek huruf diKabupaten Bondowoso tetap pada tahun 2007-2008 sebesar 74,30%,meningkat tiap tahun dari tahun 2008-2011, sedangkan jumlah persentaseangka melek huruf 15-24 tetap pada 98,80% di tahun 2007-2008, danjumlah persentase angka melek huruf 15-55 menurun sebesar 13,12%

19

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

antara tahun 2007-2008. Jumlah persentase angka partisipasi sekolah 7-12 tahun di Kabupaten Bondowoso penurunan di tahun 2007-2010, padatahun 2007-2008 terjadi penurunan sebesar 0,14% dan pada tahun 2008-2009 terjadi penurunan sebesar 1,14%, dan di tahun 2009-2010 terjadipenurunan sebesar 0,05%. Jumlah persentase angka partisipasi 13-15tahun di Kabupaten Bondowoso terjadi peningkatan dan penurunan ditahun 2007-2010. Pada tahun 2007-2008 terjadi penurunan sebesar15,53%, di tahun 2008-2009 teradi peningkatan sebesar 5,63%, dan ditahun 2009-2010 terjadi peningkatan 0,52%. Indeks pembangunan manusiadi Kabupaten Bondowoso meningkat setiap tahunnya di tahun 2007-2011.

2.2.2.3. Jumlah Desa, Puskesmas, dan Poliklinik Desa Menurut KabupatenDaerah Tertinggal

Jumlah desa, jumlah puskesmas, dan jumlah poliklinik desa diKabupaten Bondowoso mempengaruhi tingkat masyarakat yang sadar akankesehatan di daerah tertinggal. Semakin banyak penduduk di KabupatenBondowoso yang mengerti akan kesehatan maka taraf hidup penduduk yangada di Kabupaten Bondowoso akan meningkat begitu pula sebaliknya.

Tabel 12 Jumlah Desa, Jumlah Puskesmas, dan Poliklinik Desa ASPEK PEMBANGUNAN DAERAH

TERTINGGALKABUPATEN BONDOWOSO

2008 2011Jumlah Desa 219 219Jumlah Puskesmas 25 26Jumlah Puskesmas Pembantu 56 62Jumlah Poliklinik Desa 1 4

Sumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

20

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2008 20110

50

100

150

200

250

Jumlah Desa Juml

ah

Gambar 13 Jumlah Desa Di Kabupaten Bondowoso Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2008 20110

10

20

30

40

50

60

70

Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik Desa

Jumlah

Gambar 14 Jumlah Puskesmas, Puskesmas Pembantu, dan Poliklinik DesaSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

Dari tabel diatas, jumlah desa yang ada di Kabupaten Bondowososebanyak 219 desa dan tidak mengalami perubahan di tahun 2011. Jumlah

21

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

puskesmas yang ada di Kabupaten Bondowoso awalnya sebanyak 25 buahpuskesmas dan mengalami perubahan di tahun 2011 sebesar 26 buah.Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Bondowoso awalnya berjumlah 56buah di tahun 2008, dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan jumlahpuskesmas pembantu menjadi 62 buah. Jumlah poliklinik desa yang ada diKabupaten Situbondo semula 1 buah puskesmas di tahun 2008 menjadi 4buah di tahun 2011.

2.2.2.4. Jumlah Desa, Persentase Desa yang Memiliki FasilitasKesehatan > 5 km dan Fasilitas Pendidikan > 3 km MenurutKabupaten Daerah Tertinggal

Jumlah desa, persentase desa yang memiliki fasilitas kesehatan >5 km, dan persentase desa yang memiliki fasilitas pendidikan > 3 kmsedikit di Kabupaten Bondowoso. Suatu wilayah harus bisa memenuhikebutuhan fasilitas yang tersedia di dalamnya. Jika di suatu wilayahtidak menunjang fasilitas tersebut maka akan terjadi penurunankualitas hidup penduduk disana.

Tabel 13 Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan

ASPEK PEMBANGUNANDAERAH TERTINGGAL

KABUPATEN BONDOWOSO2008 2010 2011

Jumlah Desa 219 219Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan > 5 km

30

Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Pendidikan > 3 km

22 77

Sumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

22

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2008 20110

50

100

150

200

250

Jumlah Desa Ju

mlah

Gambar 15 Jumlah Desa Di Kabupaten Bondowoso Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2008 20110102030405060708090

Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan > 5 km

Jumlah

Gambar 16 Persentase Desa yang Memiliki Fasilitas Kesehatan > 5 kmSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Dari tabel diatas, jumlah desa yang ada di Kabupaten Bondowososebanyak 136 desa dan tidak mengalami perubahan di tahun 2011.Persentase desa yang memiliki fasilitas kesehatan > 5 km di Kabupaten

23

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bondowoso sebanyak 30 buah di tahun 2008. Jumlah persentase desa yangmemiliki fasilitas pendidikan > 3 km di Kabupaten Bondowoso sebanyak22 buah di tahun 2008, dan meningkat di tahun 2010 sebanyak 77 buah.

2.2.2.5. Rata-rata Jarak Desa Tanpa Fasilitas Pendidikan ke FasilitasPendidikan Terdekat Menurut Kabupaten Daerah Tertinggal

Suatu wilayah harus bisa menjangkau wilayah disekitarnya. Jika diwilayah tersebut arak yang ditempuh suatu fasilitas denganaksesibilitas wilayah tersebut susah dijangkau maka yang akan terjadiadalah ketidakmerataan fasilitas yang ada di wilayah tersebut yangbisa menjangkau hanya penduduk yang dekat dengan fasilitas tersebut.

Tabel 14 Rata-rata Jarak Desa Tanpa Fasilitas Pendidikan Terdekat

ASPEK PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL

KABUPATEN BONDOWOSO2008 2011

Rata-rata Jarak Pelayanan Kesehatan 6,61 38,41

Rata-rata Jarak bagi Desa/Kelurahan tanpa SD dan SMP 2,38 3,28

Rata-rata Jarak bagi Desa/Kelurahan tanpa SD, SMP, dan SMA

3,74 5,97

Sumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2008 201105

1015202530354045

Rata-rata Jarak Pelayanan Kesehatan

Dala

m Sa

tuan

Kil

omet

er

24

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Gambar 17 Rata-Rata Jarak Pelayanan KesehatanSumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

2008 201101234567

Rata-rata Jarak bagi Desa/Kelurahan tanpa Fasilitas Pendidikan

Dalam Sa

tuan K

ilom

eter

Gambar 18 Rata-rata Jarak bagi Desa/Kelurahan tanpa SD dan SMP dan Rata-rataJarak bagi Desa/Kelurahan tanpa SD, SMP, dan SMA

Sumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Dari tabel diatas, rata-rata jarak pelayanan kesehatan adalah6,61 km di tahun 2008 dan meningkat menjadi 38,41 km di tahun2011. Rata-rata jarak desa/kelurahan tanpa SD dan SMP pada tahun2008 adalah 2,38 km dan pada tahun 2011 meningkat menjadi 3,28 km.Rata-rata jarak bagi desa/kelurahan tanpa SD, SMP, dan SMA ditahun 2008 sebesar 3,74 km dan meningkat menjadi 5,97 km di tahun2011.

2.2.3. Indikator Infrastruktur

2.2.3.1.Jumlah Desa dan Jenis Permukaan Jalan Utama Tabel 15 Data Jumlah Desa Menurut Daerah Tertinggal Dan Jenis Permukaan Jalan

INDIKATOR SUMBERDATA SATUAN

TAHUN2003 2005 2008 2011

25

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan JalanAspal/Beton

Podes,BPS Desa 139 148 148 199

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalandiperkeras

Podes,BPS Desa 29 27 37 12

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan JalanTanah

Podes,BPS Desa 29 28 34 8

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan JalanLainnya

Podes,BPS Desa 2 0

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalanyang dapat Dilalui Mobil

Podes,BPS Desa 197 205 217

Banyaknya Desa 197 205 217 219

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 20110

50

100

150

200

250

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Aspal/Beton

Desa

26

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Gambar 19 Jumlah Desa dengan Permukaan Jalan Aspal/BetonSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 201105

10152025303540

Jalan Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Diperkeras

Desa

Gambar 20 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan DiperkerasSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 20110510152025303540

Jalan Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Tanah

Desa

Gambar 21 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan TanahSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

27

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2005 20110

0.5

1

1.5

2

2.5

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan Lainnya

Desa

Gambar 22 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan LainnyaSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 Category 3185190195200205210215220

Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan yang dapat

Dilalui Mobil

Desa

Gambar 23 Jumlah Desa dengan Jenis Permukaan Jalan yang dapat Dilalui MobilSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

28

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2003 2005 2008 2011185

190

195

200

205

210

215

220

225

Banyaknya Desa Desa

Gambar 24 Banyaknya DesaSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatanjumlah desa dengan jenis permukaan jalan aspal/beton yakni 60 desapada tahun 2003 hingga 2011. Peningkatan juga terjadi pada jenispermukaan yang dapat dilalui mobil yakni 20 desa dalam kurun waktutahun 2003 – 2008. Sedangkan pada jenis permukaan jalan diperkeras,jalan tanah dan lainnya mengalami peningkatan pada tahun 2005-2008tetapi juga mengalami penurunan pada tahun 2003-2005 dan 2008-2011.

Dapat disimpulkan bahwa terjadi kecenderungan perbaikaninfrastruktur jalan dengan jenis aspal/beton. Hal ini dilihat daripenurunan jenis jalan diperkeras, tanah dan jalan lainnya menjadipeningkatan perbaikan jalan jenis aspal/beton dalam kurun waktu 2003 -2011.

2.2.3.2.Persentase Pengguna Listrik dan Telepon Tabel 16 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Telepon

TAHUNPRESENTASE RUMAH TANGGA PENGGUNA

LISTRIK TELEPON2003 47,19 3,172005 45,17 5,04

29

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2008 92,49 4,332009 96,65 6,292010 96,51 2,87

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 2009 20100

20

40

60

80

100

120

Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Telepon

%

Gambar 25 Persentase Rumah Tangga Pengguna Listrik dan Telepon Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa presentase rumahtangga pengguna listrik mengalami peningkatan terus-menerus dalamkurun waktu tahun 2003-2010 bahkan mendekati 100% dari jumlah rumahtangga di Kabupaten Bondowoso. Peningktan pengguna listrik bertolakbelakang dengan presentase rumah tangga pengguna telepon yang hanyamengalami puncak peningkatan pada tahun 2009 dan mengalami penurunandrastis pada tahun 2010. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kebutuhanakan listrik lebih utama dibandingkan kebutuhan telepon. Selain itu,kebutuhan telepon rumah menurun pada tahun 2010 disebabkan olehkemajuan telekomunikasi dengan menggunakan telepon genggam.

2.2.3.3 Jumlah Desa dan Jenis PasarTabel 17 Jumlah Desa Menurut Daerah Tertinggal Dan Jenis Pasar

TAHUN BANYAKNYADESA

JENIS PASAR PERSENTASE DESATanpa Dengan Tanpa Dengan

30

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

BangunanPermanen

BangunanPermanen

BangunanPermanen

BangunanPermanen

2003 197 14 28 7,11 14,212005 205 18 27 8,78 13,172008 219 14 28 6,39 12,792011 219 192 97 87,67 44,07

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 2011185

190

195

200

205

210

215

220

225

Banyaknya Desa

Desa

Gambar 26 Banyaknya Desa Di Kabupaten BondowosoSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

31

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2003 2005 2008 20110

50

100

150

200

250

Jumlah Desa dengan Jenis Pasar Desa

Gambar 27 Jumlah Desa dengan Jenis Pasar Tanpa Bangunan Permanen dan DenganBangunan Permanen

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 20110102030405060708090100

Persentase Desa Tanpa Bangunan Permanen dan Bangunan Permanen

%

Gambar 28 Persentase Desa Tanpa Bangunan Permanen dan Dengan Bangunan Permanen Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

32

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa terjadi peningkatanjumlah jenis pasar bangunan permanen maupun tanpa bangunan permanendalam kurun waktu tahun 2003-2011. Hal ini bisa disimpulkan bahwasebagian besar desa yang ada di Kabupaten Bondowoso, dengan persentaseyang mencapai 87,67% dari total keseluruhan desa yang ada di KabupatenBondowoso merupakan desa yang belum memiliki bangunan permanen padatahun 2011.

2.2.3.4. Jumlah Desa dan Jarak Fasilitas PasarTabel 18 Jumlah Desa Menurut Daerah Tertinggal Dan Jarak Pasar

TAHUN BANYAKNYADESA

JARAK FASILITAS PASAR LEBIH DARI 3 KMJumlah Persentase

2003 197 1 0,512005 205 129 62,932008 219 101 46,12

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008185

190

195

200

205

210

215

220

225

Banyaknya Desa

Bany

akny

a De

sa d

alam s

atuan

Desa

Gambar 29 Banyaknya Desa Di Kabupaten BondowosoSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

33

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2003 2005 20080

20

40

60

80

100

120

140

Jumlah Desa dengan Jarak Fasiilitas Pasar Lebih dari 3 km

Satuan

Des

a

Gambar 30 Jumlah Fasilitas Pasar Lebih dari 3 km Di Kabupaten Bondowoso Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 20080

10203040506070

Persentase Jarak Desa dengan Jarak Fasilitas Pasar Lebih dari

3 km

%

Gambar 31 Persentase Jarak Fasilitas Pasar Lebih dari 3 km Di KabupatenBondowoso

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

34

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Berdasarkan tabel sebelumnya dan tabel di atas, menunjukkan bahwaterjadi peningkatan jumlah jenis pasar di Kabupaten Bondowoso.Peningkatan jumlah jenis pasar tersebut berbanding lurus denganpeningkatan jumlah desa dengan jarak fasilitas pasar lebih dari 3 kmyang berjumlah 128 pada tahun 2005. Tetapi pada tahun 2005-2008,terjadi penurunan sebanyak 28 desa. Hal ini dapat disimpulkan bahwapersentase jarak desa dengan jarak fasilitas pasar lebih dari 3 kmmasih cukup besar yang mencapai 46,12%. Jarak yang jauh ini dapatmenyebabkan berkurangnya efisiensi kegiatan perdagangan jasa diKabupaten Bondowoso.

2.2.3.5. Jumlah Penduduk, Dokter, dan Dokter/1000 PendudukTabel 19 Jumlah penduduk, dokter dan dokter/1000 di Kabupaten Bondowoso

TAHUNJUMLAHPENDUDUK(orang)

JUMLAH DOKTERUMUM (orang)

JUMLAH DOKTER/1000PENDUDUK

2003 696.747 59 0,0592005 701.105 86 0,0862008 707.242 98 0,0982011 737.789 120 0,12

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 2011670,000

680,000

690,000

700,000

710,000

720,000

730,000

740,000

750,000

Jumlah Penduduk

Oran

g

Gambar 32 Jumlah Penduduk Kabupaten Bondowoso

35

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 20110

20

40

60

80

100

120

140

Jumlah Dokter Umum Orang

Gambar 33 Jumlah Dokter UmumSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

2003 2005 2008 20110

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

Jumlah Dokter/1000 Penduduk

%

Gambar 34 Jumlah Dokter/1000 PendudukSumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id )

36

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Berdasarkan tabel di atas, bahwa jumlah penduduk di KabupatenBondowoso semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut berbandinglurus dengan meningkatnya jumlah tenaga medis atau dokter di Kabupatenini. Namun kenaikan jumlah dokter tersebut dinilai masih kurang sebabperbandingan jumlah penduduk dengan jumlah dokter sangat timpang.Dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai pelayanan kesehatan yang ideal,Kabupaten Bondowoso masih memerlukan tambahan yang cukup besar baikberupa tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan.

2.2.4. Indikator Kapasitas Daerah

2.2.4.1. Besarnya PAD Berdasarkan Kabupaten dan Tahun Pendapatan asli daerah merupakan sumber keuangan daerah yang

digali dari wilayah daerah yang bersangkutan berdasarkan peraturandaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pendapatan AsliDaerah (PAD) bersumber dari Pajak Daerah, antara lain : hasilpengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan dan PAD lain yang sah(meliputi hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan, antaralain : jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukarrupiah terhadap mata uang asing, dan komisi, potongan, ataupun bentuklain sebagai akibat dari penjualan dan/atau pengadaan barang dan/ataujasa oleh Daerah).

Tabel 20 Besarnya PAD Kabupaten Bondowoso

KABUPATEN TAHUN SATUAN SUMBER DATA2005 2006 2007Bondowoso 20.779 23.570 29.645 Juta Rp Pemda

Sumber : Pemda (www.kpdt.bps.go.id)

37

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2005 2006 20070

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

35,000

Besarnya PAD Kabupaten Bondowoso dan Tahun 2005-2007

Juta R

upiah

Gambar 35 Besarnya PAD Kabupaten Bondowoso Sumber : Pemda (www.kpdt.bps.go.id)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa setiap tahunnya PADkabupaten Bondowoso selalu mengalami peningkatan. Semakin besarPAD suatu daerah mencerminkan besarnya kemandirian daerahtersebut. Dengan demikian semakin kecil ketergantungan daerahterhadap daerah pusat. Hal ini berarti semakin bear kontribusi PADdalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

2.2.4.2 Besarnya Celah Fiskal Berdasarkan Kabupaten dan Tahun

Kapasitas fiskal daerah merupakan kemampuan pemerintah daerahuntuk menghimpun pendapatan berdasarkan potensi yang dimilikinya.Sedangkan, Celah fiskal merupakan kebutuhan daerah yang dikurangidengan kapasitas fiskal daerah, kebutuhan daerah dihitungberdasarkan variabel-variabel yang ditetapkan undang-undangsedangkan perhitungan kapasitas fiskal didasarkan atas PenerimaanAsli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil yang diterima daerah.

Tabel 21 Besarnya Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso

Kapubaten Tahun Satuan SumberData2005 2006 2007 2008 2009 2010

Bondowoso 148.02 232.70 682.15 187.05 208.83 154.52 Juta Depkeu

38

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

8 3 5 5 8 0 RpSumber : Depkeu (www.kpdt.bps.go.id)

2005 2006 2007 2008 2009 20100

100,000200,000300,000400,000500,000600,000700,000800,000

Besarnya Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso dan Tahun 2005-2010

Dalam

satuan J

uta Ru

piah

Gambar 36 Besarnya Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso Sumber : Depkeu (www.kpdt.bps.go.id)

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa celah fiskal kabupatenBondowoso mengalami kenaikan di setiap tahunnya. Dengan meningkatnyacelah fiskal tersebut, dapat dijadikan penyebab daerah miskin dansemakin kecil potensi keuangan daerah yang diperoleh. Hal ini terjadidisebabkan oleh meningktanya celah fiskal menyebabkan kebutuhan daerahmeningkat dan kemampuan keuangan rendah.

2.2.5. Indikator Aksesibilitas

2.2.5.1 Rata-rata Jarak dan Waktu Tempuh dari Kantor Desa/Kelurahanke Kantor Kabupaten yang Membawahi

Tabel 22 Data Akseseibilitas Kabupaten Bondowoso KABUPATEN TAHUN

2003 2005 2008 2011Rata-rataJarak(km)

WaktuTempuh(menit)

Rata-rataJarak(km)

WaktuTempuh(menit)

Rata-

rataJarak

WaktuTempuh(menit

)

Rata-rataJarak(km)

WaktuTempuh(menit)

39

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

(km)Bondowoso 1,65 16,23 46,63 38,41 16,71

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Berdasarkan data dari situs kpdt.bps.go.id tingkat aksesibilitasdi Kabupaten Bondowoso terbilang baik dari daerah tertinggal lainnya.Data aksesibilitas Kabupaten Bondowoso juga tidak lengkap. Pada tahun2003 dan 2011 tidak terdapat data waktu tempuh dan tahun 2008 tidakterdapat data rata-rata jarak.

Pada data aksesibilitas Kabupaten Bondowoso terdapat data yangkurang dan bisa jadi salah. Contohnya pada data rata-rata jarak padatahun 2003. Di data tersebut tertulis 1,65 pada kolom tabel rata-ratajarak (km). Hal ini dirasa kurang valid ataupun ada miss dalam pengisianrata-rata jarak pada tahun 2003 karena pada tahun berikutnya rata-ratajarak memiliki angka dua digit. Hal ini bisa dianggap sebagaikesalahan pengetikan.

Tahun 2003 Tahun 2005 Tahun 2008 Tahun 201102468

101214161820

Rata-Rata Jarak (Km)

Satu

an Km

Gambar 37 Analisis Rata-Rata Jarak dari Kantor Desa/Kelurahan ke kantorKabupaten

Sumber : Podes, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Dari data di atas sulit untuk dijelaskan apakah aksesibilitasdalam hal rata-rata jarak dari kantor desa/ kelurahan ke kantor

40

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

kabupaten mengalami perbaikan ke arah yang lebih baik atau tidak. Jikamelihat dari perbandingan dari tahun 2008 sampai 2011 ada kenaikanpada rata-rata jarak. Hal ini bisa dikatakan bahwa jarak antara kantordesa/kelurahan ke kantor kabupaten yang membawahi semakin jauh. Inibisa terjadi karena kantor desa/kelurahan mengalami relokasi daritempat sebelumnya. Penambahan jalur juga bisa menjadi penyebab rata-rata jarak dari kantor desa/ kelurahan kabupaten semakin jauh.

Tahun 2003 Tahun 2005 Tahun 2008 Tahun 201105101520253035404550

Waktu Tempuh (menit)

Satuan

Menit

Gambar 38 Analisis Waktu Tempuh ke Pusat Pelayanan PemerintahSumber : Podes, dan BPS ((www.kpdt.bps.go.id)

Pada tabel waktu tempuh ini juga sulit untuk menentukan apakahaksesibilitas pada Kabupaten Bondowoso ini mengalami peningkatan atautidak. Jika melihat dari perbandingan waktu tempuh pada tahun 2005sampai tahun 2008 terdapat penurunan dalam waktu tempuh ke pusatpelayanan pemerintah. Hal ini menunjukkan aksesibilitas bagi wargaKabupaten Bondowoso menuju pusat pelayanan pemerintah menjadi lebihmudah. Jika dikaitkan dengan aspek transportasi, Kabupaten Bondowosomengalami peningkatan pada pelayanan dan kemudahan akses menujupemerintahan. Kualitas jalan yang semakin baik dapat mengurangi waktutempuh bagi masyarakat untuk mencapai tujuan.

41

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2.2.6. Indikator Karakteristik DaerahKabupaten Bondowoso berada pada ketinggian antara 78-2.300 meter

di atas permukaan air laut. Hamparan tersebut dikelilingi olehgugusan Pegunungan Kendeng Utara dengan puncak Gunung Raung, GunungIjen dan Gunung Widodaren disebelah Timur, Pegunungan Hyang denganpuncak Gunung Argopuro, Gunung Kilap dan Gunung Krincing disebelah Barat, sedangkan di sebelah Utara terdapat Gunung AlasSereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa.

Gambar 39 Keadaan Topografi Kabupaten Bondowoso

NO KELAS LERENG LUASHa. %

1. Datar (0-2%) 19.083,00 12,232. Landai (3-15%) 56.816,90 36,423. Agak Curam (16-40%) 30.470,30 19,534. Sangat Curam (>40%) 49.639,80 31,82

Jumlah 156.010,00 100,00

Sumber : RTRW Kabupaten Bondowoso 2007-2026

Kondisi dataran di Kabupaten Bondowoso terdiri atas pegunungandan perbukitan seluas 44,4 %, 24,9 % berupa dataran tinggi dan dataranrendah 30,7 % dari luas wilayah keseluruhan. Kabupaten Bondowosoberada pada ketinggian antara 78-2.300 meter dpl, dengan rincian 3,27%berada pada ketinggian di bawah 100 m dpl, 49,11% berada padaketinggian antara 100 – 500 m dpl, 19,75% pada ketinggian antara 500 –1.000 m dpl dan 27,87% berada pada ketinggian di atas 1.000 m dpl.Menurut klasifikasi topografis wilayah, kelerengan Kabupaten Bondowosobervariasi. Datar dengan kemiringan 0-2 % seluas 190,83 km2, landai(3-15%) seluas 568,17 km2, agak curam (16-40%) seluas 304,70 km2 dansangat curam di atas 40% seluas 496,40 km2. Berdasarkan tinjauangeologis di Kabupaten Bondowoso terdapat 5 jenis batuan, yaitu hasilgunung api kwarter 21,6%, hasil gunung api kwarter muda 62,8%, batuanlensit 5,6%, alluvium 8,5% dan miasem jasies sedimen 1,5%. Untuk jenistanahnya 96,9% bertekstur sedang yang meliputi lempung, lempungberdebu dan lempung liat berpasir; dan 3,1% bertekstur kasar yangmeliputi pasir dan pasir berlempung. Berdasarkan tinjauan geologi,topografi, jenis tanah dan pola pemanfaatan lahan, wilayah Kabupaten

42

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bondowoso memiliki karakteristik sebagai kawasan rawan terhadapterjadinya bencana alam, khususnya banjir dan longsor.

2.2.6.1. Kawasan Rawan BencanaKawasan rawan bencana di Kabupaten Bondowoso terdiri dari

daerah-daerah yang memiliki tingkat erosi tinggi, tanah gundul dikawasan hutan lindung, kawasan bantaran sungai, kawasan alur sungai(jalur) pembuangan air kawah, kawasan bersudut lereng lebih dari 40%dengan struktur tanah relatif labil dan kawasan lain yang secarahistoris, geologis dan ekologis sering atau rawan mengalami bencanabanjir, longsor dan vulkanis (gunung berapi). Wilayah KabupatenBondowoso yang berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Sampeanseluas 1.347 Km2 mencakup hampir seluruh Wilayah Kabupaten Bondowosodan sebagian kecil Wilayah Kabupaten Situbondo, sebagian besarwilayahnya berbukit dan bergunung-gunung. Dalam wilayah DAS Sampeantersebut terdapat 2 (dua) bendung, yaitu Bendung Sampean Baru (SB) dibagian hulu (Kabupaten Bondowoso) dan Bendung Sampean Lama (SL) dibagian hilir (Kabupaten Situbondo). Selain itu terdapat 342 bendungkecil dan 14 embung lapangan, baik di hulu maupun di hilir BendungSB. Tingkat erosi tahunan berdasarkan study Universitas Brawijaya(1989-1990) berkisar antara 26.500 – 34.715 ton/ha/tahunatau 1,07 mm/tahun. Sedangkan DAS akan mampu menahan erosi(mengendalikan kelestarian) apabila komposisi masing-masing gunalahan sebagai berikut: hutan 44,18%, perkebunan 28,71%,tegal 20,77%, sawah 3,12% dan permukiman 3,22%. Kawasan rawan bencanaIongsor terdapat di Kecamatan Wringin, Binakal, Pakem, Sempol, SumberWringin, Tlogosari, Tegalampel, Klabang, Taman Krocok dan Cermee.Sedangkan kawasan rawan banjir terdapat di sepanjang alur SungaiSampean yaitu Kecamatan Maesan, Grujugan, Bondowoso, Tenggarang,Wonosari, Tapen, Klabang dan Prajekan.

Disisi lain, kawasan sempadan Sungai yang berada di sepanjangkiri kanan sungai, termasuk sungai buatan/kanal/saluran irigasi yangmempunyai fungsi penting untuk mempertahankan kelestarian bentuk danfungsi sungai, memerlukan penanganan khusus untuk melindungi sungaidari kegiatan manusia yang dapat mengganggu dan merusak kualitas airsungai, bentuk fisik pinggiran sungai dan dasar/kedalaman sungai.

43

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Selain kawasan bencana tersebut diatas, di Kabupaten Bondowosoterdapat lahan kritis yang dapat menjadi penyebab terjadinya bencanaalam, luas lahan kritis tersebut sebagai berikut :

Pada tahun 2007 seluas 32.357,64 ha yang terdiri dari lahankritis 22.026,64 ha dan potensial kritis seluas 10.335 ha.

Pada tahun 2008 seluas 28.447 ha yang terdiri dari lahan kritisseluas 20.026 ha dan potensial kritis seluas 8.421 ha.

Lahan kritis tersebut, tersebar di hampir seluruh kecamatan kecuali3 (tiga) kecamatan, yaitu Kecamatan Tenggarang, Bondowoso danSempol.

Gambar 40 Persentase Desa Berdasarkan Karakteristik Daerah di KabupatenBondowoso Tahun 2011

KABUPATENKARATERISTIK DAERAH

TOTALBanjir Tanah

Longsor Gempa Bumi

Bondowoso 7,76 5,02 0,00 219

Sumber : Podes dan BPS (kpdt.bps.go.id)

2.2.6.2. Rawan Banjir

Permasalahan lingkungan dan sosial yang menonjol adalah kerusakanhutan atau luasnya lahan kritis. Berbagai kegiatan masyarakat (dengankualitas SDM terbatas) dalam memanfaatkan lahan (kehutanan, pertaniandan permukiman) berpengaruh besar pada kerusakan DAS Sampean. Kawasanhutan di Kabupaten Bondowoso berada dalam pengelolaan KPH Bondowosodengan perincian: hutan lindung 46.784,2 ha; hutan produksi 45.218 ha;dan LDTI 366,32 Ha. Kawasan lindung yang diolah dan ditempatimasyarakat mencapai 23,0%. Sebaliknya terdapat pula hutan produksiyang berada di atas tanah milik masyarakat. Hutan lindung dan hutanproduksi yang ada relatif rawan terhadap penjarahan oleh masyarakat.Hal ini karena adanya tekanan penduduk yang besar yang sebagian besarbekerja di sektor pertanian dengan tingkat pendapatan yang rendah,serta sistem kelembagaan yang kurang berjalan efektif. Sehinggamasyarakat kurang peduli terhadap kelestarian hutan dan memanfaatkanhutan sebagai lahan mata pencaharian. Kerusakan lahan yang terjadi diKabupaten Bondowoso (lahan kritis yang ada) mencapai luas 40.758 Ha,

44

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

dengan rincian sangat kritis seluas 4.175 Ha, kritis seluas 10.420 Ha,agak kritis seluas 11.417 Ha, dan potensial kritis seluas 9.746 Hayang pada umumnya adalah lahan masyarakat. Sedangkan lahan perhutaniyang kritis mencapai 5.000 Ha. Adanya lahan kritis tersebut cenderungmeningkatkan erosi, yang berakibat pada meningkatnya sedimentasisungai, menurunkan daya tampung sungai, melampaui kapasitas saranaprasarana irigasi yang ada, sehinga timbul kawasan-kawasan rawanluapan air atau kawasan rawan banjir. Daerah rawan banjir mencakup33,33% wilayah Kabupaten Bondowoso, khususnya kawasan-kawasan yangberada di sepanjang aliran Sungai Sampean dan Sungai Tlogo, diantaranya Kecamatan Grujugan, Bondowoso, Tenggarang, Wonosari,Klabang, Tapen, Prajekan, Sumberwringin, Pakem, Tegalampel, danTlogosari (Peta terlampir). Setiap tahun terjadi bencana banjir(terbesar tahun 2002) yang melanda wilayah Kabupaten Bondowoso danSitubondo (daerah bawah DAS Sampean). Dampak seringnya terjadi banjiradalah meningkatnya kerusakan jaringan irigasi, kerusakan prasaranajalan, kerusakan instalasi air bersih dan rusaknya prasaranapermukiman dan prasarana umum. Khusus prasarana irigasi, kerusakanjaringan apabila tidak tertangani segera akan menurunkan debit airirigasi dan pada akhirnya terjadi kekeringan lahan pertanian di musimkemarau.

2.2.6.3. Rawan Tanah Longsor

Berdasarkan tingkat kemiringannya, wilayah Kabupaten Bondowosoterdiri dari: kemiringan 0-2% seluas 19.083 ha (12,23%), kemiringan 3-15% seluas 56.816,9 ha (36,42%), kemiringan 16-40% seluas 30.470,3 ha(19,53%) dan kemiringan di atas 40% seluas 49.639,8 ha (31,82%).Sedangkan kedalaman efektif tanah bervariasi antara 30 cm - 90 cm,dengan komposisi: 57,4% memiliki kedalamam efektif di atas 90 cm,15,6% memiliki kedalaman efektif antara 60 cm - 90 cm, 14,7% memilikikedalaman efektif antara 30 cm - 60 cm, dan 12,3% memiliki kedalamanefektif di bawah 30 cm. Ketinggian dan kedalaman efektif tanah yangbervariasi ini berpengaruh terhadap jenis, pertumbuhan dan kerapatanvegetasi. Berdasarkan Peta Geologi Jawa dan Madura, di KabupatenBondowoso terdapat 5 jenis batuan, yaitu hasil gunung api kwarter21,6%, hasil gunung api kwarter muda 62,8%, batuan lensit 5,6%,alluvium 8,5%, dan miasem, jasies sedimen 1,5%. Sedangkan tanah di

45

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Kabupaten Bondowoso 96,9% bertekstur sedang yang meliputi lempung,lempung berdebu, dan lempung liat berpasir, 3,1% bertekstur kasar yangmeliputi pasir dan pasir berlempung, dan tidak ada yang berteksturhalus. Tingkat kemiringan dan tekstur tanah yang bervariasi inimenjadi salah satu penyebab terjadinya erosi/longsor dan rendahnyajumlah cadangan air. Tanah yang mudah erosi/longsor seluas 40.796,62ha (26,15%) dapat dijumpai di hampir seluruh kecamatan di KabupatenBondowoso, khususnya di wilayah Kecamatan Sempol, Sumberwringin,Tlogosari, Wringin, Tegalampel, Klabang, Pakem, Binakal, Curahdami,Grujugan dan Maesan (Peta terlampir). Kerawanan terhadap bencanalongsor disebabkan juga oleh makin luasnya lahan kritis. Pada umumnyabencana banjir disertai oleh bencana longsor. Longsor terjadi setiaptahun pada kawasan-kawasan perbukitan dan lereng pegunungan yangseringkali melanda permukiman perdesaan, merusak prasarana irigasi,air bersih, jalan dan jembatan serta lahan-lahan pertanian masyarakat.

2.2.6.4. Kerawanan Terhadap Bencana Lainnya

Selain bencana banjir dan longsor Wilayah Kabupaten Bondowosojuga rawan terhadap beberapa bencana lainnya yaitu gempa bumi, bahayagunung berapi dan angin puyuh. a. Gempa Bumi Adanya aktivitas Gunungberapi (Gunung Ijen dan Gunung Raung) di sisi timur KabupatenBondowoso, mengakibatkan daerah sekitarnya rawan terhadap bencanaGempa Bumi yaitu mencakup 9,74% luas wilayah Kabupaten Bondowosomeliputi wilayah Kecamatan Sempol dan Tlogosari (berada di lerengGunung Ijen dan Raung). b. Bahaya Gunung Berapi Demikian halnya dengankerawanan terhadap bencana gunung berapi, kondisinya sama dengankerawanan terhadap bencana gempa bumi. Daerah rawan bencana GunungBerapi mencakup 9,74% luas wilayah Kabupaten Bondowoso meliputiwilayah Kecamatan Sempol dan Tlogosari (berada di lereng Gunung Ijendan Raung). c. Angin Puyuh Karakteristik daerah yang dikelilingiperbukitan dan pegunungan menyebabkan sering terjadinya angin puyuh diwilayah Bondowoso sehingga sebagian besar wilayah (50,76%) rawan anginpuyuh yaitu meliputi wilayah Kecamatan Cermee, Wonosari, Prajekan,Wringin, Pakem, Curahdami, dan Grujugan.

Tabel 23 Persentase Beberapa Desa Rawan Di Kabupaten Bondowoso

46

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

NO INDIKATOR SUMBER DATA NILAI (%)1 Desa Gempa Bumi Prodes, BPS 0,002 Desa Tanah Longsor Prodes, BPS 5,023 Desa Banjir Prodes, BPS 7,764 Desa di Kawasan Lindung Prodes, BPS 15,985 Desa Berlahan Kritis Prodes, BPS 2,74

6 Desa Konflik dalam Satu Terakhir Prodes, BPS 0,91

7 Daerah Pesisir Prodes, BPS 0,00Sumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Desa Gempa Bumi

Desa Tanah Longsor

Desa Banjir

Desa Di Kawasan Lindung

Desa Berlahan Kritis

Desa Konflik Dalam Satu

Terakhir

Daerah Pesisir

0

4

8

12

16

Persentase Beben Di Beberapa Desa Rawan Di Kabupaten Bondowoso

%

Gambar 41 Presentase Beberapa Desa Rawan Di Kabupaten Bondowoso Sumber : Podes, BPS (www.kpdt.bps.go.id)

47

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2.3. Permasalahan dan Potensi Daerah Tertinggal secaraspesifik

2.3.1. Permasalahan Daerah TertinggalA. EkonomiPermasalahan ekonomi yang ada di Kabupaten Bondowosoterletak pada jumlah penduduk miskin setiap tahunnyaternyata tidah selalu menurun. Berikut grafikperinciannya.

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011020406080100120140160180200

Jumlah Penduduk MiskinKabupaten Bondowoso (2003-2011)

Ribu

orang

Gambar 42 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Bondowoso (2003-2011) Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Selain itu persentasi kedalaman kemiskinan KabupatenBondowoso masih mengalami kenaikan dan penurunan. Hal iniberarti kurang stabilnya perekonomian penduduk miskin diKabupaten Bondowoso.

B.Sumber Daya Manusia

Permasalahan yang terjadi dalam aspek sumber daya manusiadi Kabupaten Bondowoso diantaranya angka melek huruf yangmasih terjadi penurunan. Terbukti pada data berikut ini.

48

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2007 2008 2009 2010 20110

20

40

60

80

100

120

Angka Melek HurufKabupaten Bondowoso (2007-2011)

Melek HurufMelek Huruf 15-24Melek Huruf 15-55Partisipasi Sekolah 7-12Partisispasi 13-15Indeks Pembangunan Manusia

Tahun

Jumlah

Gambar 43 Angka Melek Huruf Di Kabupaten Bondowoso Sumber : Susenas, dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

Dari tabel diatas, jumlah persentase angka melek huruf diKabupaten Bondowoso tetap pada tahun 2007-2008 sebesar 74,30%,meningkat tiap tahun dari tahun 2008-2011, sedangkan jumlahpersentase angka melek huruf 15-24 tetap pada 98,80% di tahun2007-2008, dan jumlah persentase angka melek huruf 15-55menurun sebesar 13,12% antara tahun 2007-2008. Jumlahpersentase angka partisipasi sekolah 7-12 tahun di KabupatenBondowoso penurunan di tahun 2007-2010, pada tahun 2007-2008terjadi penurunan sebesar 0,14% dan pada tahun 2008-2009terjadi penurunan sebesar 1,14%, dan di tahun 2009-2010terjadi penurunan sebesar 0,05%. Jumlah persentase angkapartisipasi 13-15 tahun di Kabupaten Bondowoso terjadipeningkatan dan penurunan di tahun 2007-2010. Pada tahun 2007-2008 terjadi penurunan sebesar 15,53%, di tahun 2008-2009teradi peningkatan sebesar 5,63%, dan di tahun 2009-2010terjadi peningkatan 0,52%. Indeks pembangunan manusia diKabupaten Bondowoso meningkat setiap tahunnya di tahun 2007-2011.

Hal ini berarti bahwa angka melek huruf masih belumselalu naik di setiap tahunnya. Terlihat dari angka melekhuruf 15-55 yang mengalami penurunan antara tahun 2007-2008.

C.Infrastruktur

Jumlah desa yang ada di Kabupaten Bondowoso sebanyak 219desa dan tidak mengalami perubahan di tahun 2011. Jumlahpuskesmas yang ada di Kabupaten Bondowoso awalnya sebanyak 25

49

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

buah puskesmas dan mengalami perubahan di tahun 2011 sebesar26 buah. Jumlah puskesmas pembantu di Kabupaten Bondowosoawalnya berjumlah 56 buah di tahun 2008, dan pada tahun 2011mengalami peningkatan jumlah puskesmas pembantu menjadi 62buah. Jumlah poliklinik desa yang ada di Kabupaten Situbondosemula 1 buah puskesmas di tahun 2008 menjadi 4 buah di tahun2011.

Solusi untuk masalah ini adalah menambah jumlah puskesmasdan jumlah poliklinik desa serta membangun rumah sakit daerahdi Kabupaten Bondowoso. Karena semakin tahun, jumlah penduduksemakin banyak dan jika jumlah puskesmas tidak sebandingdengan jumlah penduduk maka yang akan terjadi puskesmas tidakbisa menampung jumlah orang yang sakit di puskesmas.

Tabel 24 Aspek Pembangunan Daerah Tertinggal di Bidang Infrastruktur

ASPEK PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL

KABUPATEN BONDOWOSO

2008 2011

Jumlah Desa 219 219Jumlah Puskesmas 25 26

Jumlah Puskesmas Pembantu 56 62

Jumlah Poliklinik Desa 1 4Sumber : Podes dan BPS (www.kpdt.bps.go.id)

D. Kapasitas Daerah

Tabel 25 Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso Tahun 2005-2010

NO TAHUN CELAH FISKALSatuan : Juta Rupiah

1 2005 148.0282 2006 232.7033 2007 682.1554 2008 187.0555 2009 208.8386 2010 154.520

Sumber : Depkeu (www.kpdt.bps.go.id)

50

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2005 2006 2007 2008 2009 20100

100,000200,000300,000400,000500,000600,000700,000800,000

Besarnya Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso dan Tahun 2005-2010

Dala

m sa

tuan J

uta

Rupi

ah

Gambar 44 Celah Fiskal Kabupaten Bondowoso 2005-2010Sumber : Depkeu (www.kpdt.bps.go.id)

Berdasarkan data yang ada untuk besarnya celah fiscalKabupaten Bondowoso tahun 2005-2010 dapat disimpulkan bahwacelah fiskal kabupaten Bondowoso mengalami kenaikan di setiaptahunnya. Dengan meningkatnya celah fiskal tersebut, dapatdijadikan penyebab daerah miskin dan semakin kecil potensikeuangan daerah yang diperoleh. Hal ini terjadi disebabkanoleh meningktanya celah fiskal menyebabkan kebutuhan daerahmeningkat dan kemampuan keuangan rendah.

E.AksesibilitasLetak Kabupaten Bondowoso tidak berada pada daerah yang

strategis. Meskipun berada di tengah, namun KabupatenBondowoso tidak dilalui jalan negara yang menghubungkan antarprovinsi. Bondowoso juga tidak memiliki lautan. Ini yangmenyebabkan Bondowoso sulit berkembang dibandingkan dengankabupaten lainnya di Jawa Timur

F.Karakteristik Daerah Rawan Banjir

Permasalahan lingkungan dan sosial yang menonjol adalahkerusakan hutan atau luasnya lahan kritis. Berbagaikegiatan masyarakat (dengan kualitas SDM terbatas) dalammemanfaatkan lahan (kehutanan, pertanian dan permukiman)

51

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

berpengaruh besar pada kerusakan DAS Sampean. Kawasanhutan di Kabupaten Bondowoso berada dalam pengelolaan KPHBondowoso dengan perincian: hutan lindung 46.784,2 ha;hutan produksi 45.218 ha; dan LDTI 366,32 Ha. Kawasanlindung yang diolah dan ditempati masyarakat mencapai23,0%. Sebaliknya terdapat pula hutan produksi yangberada di atas tanah milik masyarakat.

Hutan lindung dan hutan produksi yang ada relatif rawanterhadap penjarahan oleh masyarakat. Hal ini karenaadanya tekanan penduduk yang besar yang sebagian besarbekerja di sektor pertanian dengan tingkat pendapatanyang rendah, serta sistem kelembagaan yang kurangberjalan efektif. Sehingga masyarakat kurang peduliterhadap kelestarian hutan dan memanfaatkan hutan sebagailahan mata pencaharian. Kerusakan lahan yang terjadi diKabupaten Bondowoso (lahan kritis yang ada) mencapai luas40.758 Ha.

Dampak seringnya terjadi banjir adalah meningkatnyakerusakan jaringan irigasi, kerusakan prasarana jalan,kerusakan instalasi air bersih dan rusaknya prasaranapermukiman dan prasarana umum. Khusus prasarana irigasi,kerusakan jaringan apabila tidak tertangani segera akanmenurunkan debit air irigasi dan pada akhirnya terjadikekeringan lahan pertanian di musim kemarau.

Rawan tanah longsorKerawanan terhadap bencana longsor disebabkan juga oleh

makin luasnya lahan kritis. Pada umumnya bencana banjirdisertai oleh bencana longsor. Longsor terjadi setiaptahun pada kawasan-kawasan perbukitan dan lerengpegunungan yang seringkali melanda permukiman perdesaan,merusak prasarana irigasi, air bersih, jalan dan jembatanserta lahan-lahan pertanian masyarakat.

Rawan bencana lainnyaSelain bencana banjir dan longsor Wilayah Kabupaten

Bondowoso juga rawan terhadap beberapa bencana lainnyayaitu gempa bumi, bahaya gunung berapi dan angin puyuh.a. Gempa Bumi Adanya aktivitas Gunung berapi (Gunung Ijen

dan Gunung Raung) di sisi timur Kabupaten Bondowoso,mengakibatkan daerah sekitarnya rawan terhadap bencanaGempa Bumi yaitu mencakup 9,74% luas wilayah Kabupaten

52

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bondowoso meliputi wilayah Kecamatan Sempol danTlogosari (berada di lereng Gunung Ijen dan Raung).

b. Bahaya Gunung Berapi Demikian halnya dengan kerawananterhadap bencana gunung berapi, kondisinya sama dengankerawanan terhadap bencana gempa bumi. Daerah rawanbencana Gunung Berapi mencakup 9,74% luas wilayahKabupaten Bondowoso meliputi wilayah Kecamatan Sempoldan Tlogosari (berada di lereng Gunung Ijen dan Raung).

c. Angin Puyuh Karakteristik daerah yang dikelilingiperbukitan dan pegunungan menyebabkan sering terjadinyaangin puyuh di wilayah Bondowoso sehingga sebagianbesar wilayah (50,76%) rawan angin puyuh yaitu meliputiwilayah Kecamatan Cermee, Wonosari, Prajekan, Wringin,Pakem, Curahdami, dan Grujugan.

2.3.2 Potensi Daerah Tertinggal

A.Ekonomi1.Industri

Jumlah perusahaan industri dibedakan menjadi industribesar, industri menengah dan industri kecil baik formalatau non formal. Jumlah industri besar dan menengah tetapseperti tahun sebelumnya yaitu berjumlah 22 dan 28 unit.Sedangkan jumlah industri kecil baik formal dan nonformal meningkat menjadi 402 dan 17.760 unit. Penyerapantenaga kerja meningkat rata-rata 2,26 %. Nilai investasimeningkat rata-rata 5,55% sebesar Rp. 81.635.736.400.-dengan nilai produksinya sebesar Rp. 168.896.897.650,-atau naik 6,02%.

Misalnya saja Kabupaten Bondowoso terkenal denganproduksi tape singkongnya. Di daerah tersebut terdapatsentra industri tape singkong yang dapat menghasilkanbeberapa kwintal setiap harinya untuk didistribusikankebeberapa wilayah di JawaTimur.Menurut data dari DinasPertanian Kabupaten Bondowosotahun 2001, kabupaten inimenghasilkan ubi kayu sebanyak 162.633 ton sehingga ubikayu ini menduduki peringkat kedua terbesar setelah padi.Tidak lepas dari tape, di Kabupaten Bondowoso sentralindustry pembuatan tape sangat banyak. Hal tersebutterbukti dengan adanya sentral industry dengan skalabesar bahkan industry jenis UKM, hal itu dapat

53

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

dimungkinkan dengan banyaknya bahan baku untuk membuattape yaitu ubi kayu atau biasa disebut singkong, dimanakomoditas petani di Kabupaten Bondowoso yang memilikikebun banyak yang ditanami singkong.

Gambar 45 Produksi Tape Singkong

Sumber :bacamoe.com

Gambar 46 Ubi Kayu (Kiri), Tape Singkong (Kanan)

Sumber :hendri-wd.blogspot.com

2.PerdaganganPembangunan sektor perdagangan tahun 2007 mengalami

perkembangan signifikan. Ini ditandai dengan meningkatnyapenerbitan/ pembaharuan pendaftaran perusahaan secarakeseluruhan sebesar 7,69%. Penerbitan Surat Ijin UsahaPerdagangan (SIUP) juga meningkat 7,75% dari tahunsebelumnya sebanyak 5.700 buah untuk SIUP kecil, menengahdan besar. Sarana perdagangan bagi masyarakat sampaitahun 2008 masih didominasi oleh toko/ ruko. Pasar indukterdapat di seputaran Jalan Teuku Umar dan Jalan WadidHasyim. Sedangkan swalayan di Kabupaten Bondowosoberjumlah 25 buah. Di Bondowoso belum terdapat plaza/mall. Terdapat juga beberapa pasar hewan yang tersebar dibeberapa kecamatan. Kawasan jalan RE. Martadinata danAlun-alun Bondowoso setiap sore sampai malam haridigunakan Pedagang Kaki Lima untuk menjajakan

54

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

dagangannya. Pedagang buah-buahan disediakan tempat diJalan Veteran. Selain itu dalam sektor perkebunanKabupaten Bondowoso juga berpotensi menghasilkankomoditi-komoditinya. Komoditi utama bidang perkebuanmeliputi tanaman tembakau, kopi, teh, tebu, dan kelapadengan luas areal sebagai berikut.

Tabel 26 Komoditi Utama Bidang Perkebunan Kabupaten Bondowoso

NO KOMODITI LUAS(Ha) JUMLAH PETANI

1 Tembakau 6000-8000 16000

2 Kopi rakyat 1200 25003 Tebu 7000 13004 Kelapa 4138 16500

Sumber : http://hutbunbondowoso.wordpress.com

Tembakau Kopi Rakyat Tebu Kelapa 0

2,0004,0006,0008,000

10,00012,00014,00016,00018,000

Jumlah Petani

Satuan

Jiwa

Gambar 47 Jumlah Petani Di Kabupaten BondowosoSumber : http://hutbunbondowoso.wordpress.com

Komoditi TembakauJenis-jenis tembakau yang diusahakan di Kabupaten

Bondowoso adalah somphoris, kasturi, asepan, virginia, whiteburley, NO. Semua jenis tembakau dibudidayakan di lahansawah. Untuk jenis somphoris dan kasturi jugadibudiddayakan di lahan tegal. Tanaman tembakaumempunyai pran di Kabupaten Bodowoso, hal ini dapatdilihat dari :

55

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Produksi 6000 ton/tahun. Petani yang terlibat mencapai 16000 KK. Tenaga kerja yang terserap mencapai 1.500.000 HOK. Modal usaha tani yang dikeluaran Rp. 42 miliar. Nilai produk yang dihasilkan Rp. 128 miliar.

Lahan seluas 1273 hektar yang digunakan sebagaiperkebunan kopi di Kabupaten Bondowoso. Keberhasilanpanen ini berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup.Komoditi Kopi Rakyat

Tanaman kopi tersebar di Kecamatan Sumber Wringin,Pakem, Maesan, dan Tlogosari. Jenis yang dikembangkandi Kabupaten Bondowoso meliputi jenis Arabika danRobusta, perinciannya adalah sebagai berikut :

Tabel 27 Komoditi kopi rakyat Kabupaten Bondowoso

NO JENIS LUAS AREAL(Ha)

PRODUKSI(Ton)

PRODUKTIVITAS(Ton/Ha)

1 Arabikarakyat 182 137,3 0,83

2 Arabikaperhutani 180 119 0,70

3 Robustarakyat 1066,8 780,7 0,98

4 RobustaPerhutani 3072 1967 1,00

Sumber : http://hutbunbondowoso.wordpress.com

B. Karakteristik DaerahHamparan wilayah Kabupaten Bondowoso berada pada

ketinggian antara 78-2.300 meter di atas permukaan air laut.Hamparan tersebut dikelilingi oleh gugusan Pegunungan KendengUtara dengan puncak Gunung Raung, Gunung Ijen dan GunungWidodaren disebelah Timur, Pegunungan Hyang dengan puncakGunung Argopuro, Gunung Kilap dan Gunung Krincing disebelah Barat, sedangkan di sebelah Utara terdapat GunungAlas Sereh, Gunung Biser dan Gunung Bendusa. Oleh karena ituKabupaten Bondowoso memiliki potensi wiasata alam.

Kabupaten Bondowoso juga memiliki beberapa obyek wisatayang banyak dikunjungi wisatawan serta menjadi ikon Bondowosomisalnya Gunung Kawah Ijen, Di kawasan gunung berapi initerdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunungini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan

56

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yangsibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusurijalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yangberbahaya.Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar didunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang danhidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawahyang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasadengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhandramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman noldan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangatkuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.

Gambar 48 Kawah ijen (Kiri), Raung (Kanan) Sumber : http://www.eastjava.com/tourism/bondowoso/ina

Selain itu masih banyak potensi wisata KabupatenBondowoso, seperti air terjun Blawan,perkebunan kopi Jampit,air terjun Polo Agung, air terjun Tancak Kembar, pemandanganarak-arak, pemandian Tasnan, perkebunan lily, tari SingoUlung, situs sarkofagus, monument Gerbog Maut, Bendi Tour,kerajinan kuningan, Bosamba Rafting.

Gambar 49 Pemandangan Arak-Arak (Kiri), dan SitusSarkofagus (Kanan)

Sumber : http://www.eastjava.com/tourism/bondowoso/ina

C. Sosial BudayaPendidikan

57

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Pembangunan bidang pendidikan baru-baru ini sedangdilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso, yangdilakukan dengan cara memperluas dan pemerataan kesempatanmasyarakat dalam memperoleh pendidikan. Ini dikarenakan masihadanya penduduk yang tidak tamat sekolah, putus sekolah danbahkan tidak sekolah. Untuk itu Pemerintah KabupatenBondowoso berupaya agar tingkat pendidikan masyarakatmeningkat. Mulai dari pemenuhan sarana dan parasaranapendidikan formal hingga penyelenggaraan pendidikan luarsekolah salah satunya dengan Pemberantasan Buta Aksara (PBA)dimana Kabupaten Bondowoso telah dideklarasikan sebagaikabupaten bebas buta aksara oleh Presiden RI denganditerimanya penghargaan Anugerah Aksara Tingkat Utama dariPresiden Republik Indonesia. Fasilitas pendidikan dasartersebar di semua kecamatan. Sedangkan untuk pendidikansetingkat SMA sederajat terdapat di hampir semua kecamatan diKabupaten Bondowoso. Untuk pendidikan tinggi berada diKecamatan Bondowoso yaitu Universitas Bondowoso, SekolahTinggi Agama Islam At Taqwa dan Program Diploma IIIKeperawatan.

Kesehatan

Dalam rangka menuju Bondowoso Sehat sejak tahun 2010,Pemerintah Kabupaten Bondowoso melalui dinas terkait telahmelakukan beberapa upaya, antara lain revitalisasi RSU,Puskesmas, Polindes, Posyandu dan pelayanan kesehatanmasyarakat miskin yang bertujuan untuk meningkatkan kinerjamasing-masing sarana kesehatan tersebut dalam mendukungpelaksanaan pembangunan kesehatan. Di Kabupaten Bondowososendiri saat ini telah terdapat sebuah Rumah Sakit Umum dr.H. Koesnadi dengan tipe B. Juga terdapat sebuah Rumah SakitBhayangkara milik Polri dan Klinik Kusuma Bakti. Puskesmastersebar di seluruh kecamatan. Khusus di Kecamatan Bondowosoterdapat tiga Puskesmas.

Keagamaan

Fasilitas peribadatan tersebar di seluruh KabupatenBondowoso. Masjid terbesar di Bondowoso yaitu Masjid Jami’ AtTaqwa yang berada di sebelah barat alun-alun Bondowoso.Khusus untuk gereja Katolik, Pura dan Vihara terletak di

58

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Kecamatan Bondowoso. Di Kabupaten Bondowoso sebagai salahsatu kabupaten tapal kuda tersebar pondok-pondokpesantren dimana jumlah pondok pesantren dan jumlah santrisetiap tahun selalu bertambah.

D. InfrastrukturBerdasarkan Rencana Tata Tuang Wilayah Kabupaten BondowosoTahun 2007, sistem prasarana jalan berdasarkan hirarki danfungsi pelayanan di Kabupaten Bondowoso terdiri dari jalankolektor primer, lokal primer dan lokal sekunder.

a. Jalan kolektor primer, yaitu jalan yang menghubungkanantara ibukota Kabupaten Bondowoso dengan ibukotakabupaten sekitarnya.

1. Jalan penghubung Bondowoso – Situbondo

(Bondowoso-Tenggarang-Wonosari-Tapen-Klabang-Prajekan-Widuri);

2. Jalan penghubung Bondowoso – Banyuwangi

(Bondowoso-Tenggarang Wonosari-Garduatak-Sukosari-Sempol-Paltuding);

3. Jalan penghubung Bondowoso – Jember

(Bondowoso-Grujugan-Maesan-Suger Lor);

4. Jalan penghubung Bondowoso – Besuki

(Bondowoso-Pal 9-Wringin-Arak-arak)

b. Jalan lokal primer, yaitu jalan yang menghubungkan antaraKota Bondowoso dengan kota ordo II dan ordo III kabupatendan ibukota kabupaten yaitu :

1. Jalan Bondowoso – Tegalampel – Taman Krocok2. Jalan Wonosari – Taman Krocok3. Jalan Widuri – Cermee4. Jalan Klabang – Botolinggo5. Jalan Bondowoso – Curahdami – Binakal6. Jalan Tenggarang (Bataan) – Pujer – Tlogosari7. Jalan Sukosari (Sumbergading) – Sumberwringin8. Jalan-jalan yang menghubungkan pusatkawasan perkotaan

dengan kawasan perdagangan dan jasa, industri, wisatadan perkantoran.

59

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

c. Jalan lokal primer dan sekunder yang potensial sebagaijalan tembus antar kabupaten yaitu :

1. Jalan Bondowoso (Koncer) – Grujugan Kidul – Tamanan –Sukowono Kabupaten Jember;

2. Jalan Maesan - Sukowono Kabupaten Jember;3. Jalan Cermee – Panji Kabupaten Situbondo;4. Jalan Klabang – Wonoboyo - Kendit – Panarukan Kabupaten

Situbondo;

d. Jalan lokal sekunder yaitu jalan yang menghubungkankawasan permukiman baik permukiman perkotaan maupunperdesaan dengan kawasan perdagangan dan pemerintahan yangada simpul-simpul kota di wilayah Kabupaten Bondowoso.

Tahun 2007 total panjang jalan di Kabupaten Bondowoso1.286,550 km yang terdapat pada pada 323 ruas jalan, yangterdiri dari jalan aspal sepanjang 734,417 km (57,08%), jalanmakadam 140,530 km (10,92%) dan jalan tanah sepanjang411,603 km (32,00%). Untuk jembatan di Kabupaten Bondowosoberjumlah 267 buah sepanjang 1.958,50 meter.

2.4. Review Implementasi dari Strategi, Kebijakan, danProgram Prioritas Daerah Kebijakan adalah arah/tindakan yang ditetapkan oleh Instansi

Pemerintah untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Kebijakan padadasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang dipergunakan untukdijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembanganprogram/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduandalam mewujudkan tujuan. Kebijakan yang telah ditetapkan olehPemerintah Kabupaten Bondowoso untuk mewujudkan tujuan yanghendak dicapai lima tahun kedepan adalah:

1. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanterwujudnya sumber daya manusia Kabupaten Bondowoso yangberiman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia sehat jasmani dan rohani serta memiliki kemampuanuntuk berpartisipasi dalam pembangunan daerah.

2. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanMeningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dalam rangkapemerataan memperoleh pendidikan yang berkualitas.

3. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanmeningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dan pelayanan dasar

60

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

lainnya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, kualitashidup dan kesejahteraan sosial yang tinggi.

4. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanmeningkatnya pertumbuhan ekonomi daerah melaluioptimalisasi potensi daerah dan pemberdayaan masyarakat.

5. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanterciptanya iklim investasi yang kondusif untuk untukmendorong daya tarik investasi dan memperluas kesempatankerja.

6. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanmeningkatnya pemberdayaan koperasi serta usaha kecil danmenengah.

7. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untukmencapai tujuan meningkatnya kapasitas dan kualitasinfrastruktur publik dalam rangka pemerataan pembangunanwilayah yang berwawasan lingkungan.

8. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanpeningkatan pemberdayaan masyarakat desa.

9. Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanmeningkatnya profesionalisme aparatur pemerintah dan manajemenpemerintahan daerah yang efektif, produktif dan efisien.

10.Kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuanmeningkatnya ketenteraman dan ketertiban umum menujumasyarakat yang aman dan damai.

2.4.1. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan UrusanProgram pembangunan yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Kabupaten Bondowoso untuk mewujudkan sasaran dantujuan yang hendak dicapai lima tahun ke depan, dikelompokkanberdasarkan urusan wajib dan urusan pilihan sebagai berikut:

2.4.1.1. Urusan WajibProgram pembangunan urusan pemerintahan wajib adalah sebagaiberikut:

A. Urusan PendidikanTujuan dan sasaran Program urusan pendidikan adalah untukmeningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yangterjangkau dan berkualitas. Implementasi/penjabarannya dalamprogram Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Pengembangan Budi Pekerti Luhur dan Akhlak Mulia

61

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2. Program Pendidikan Anak Usia Dini3. Program Pendidikan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan

Tahun4. Program Pendidikan Menengah5. Program Pendidikan Non Formal6. Program Pendidikan Luar Biasa7. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan8. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan9. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan KantorPerpustakaan.

B. Urusan KesehatanTujuan dan sasaran Program urusan pendidikan adalah untukmeningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan yangterjangkau. Implementasi/penjabarannya dalam program SatuanKerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Pengawasan Obat dan Makanan2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat3. Program Perbaikan Gizi Masyarakat4. Program Pengembangan Lingkungan Sehat5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular6. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin7. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana

dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya8. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita9. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia10. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan

Anak11. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan12. Program Upaya Kesehatan Masyarakat13. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan14. Program Pemberdayaan Kader Kesehatan15. Program Peningkatan Pelayanan Kasus Dampak Zat

Berbahaya yang Terkandung Dalam asap Rokok16. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

62

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

17. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana RumahSakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah SakitMata

18. Program Pelayanan Masyarakat Miskin

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan RSUD H. KoesnadiBondowoso.

C. Urusan Pekerjaan UmumTujuan dan sasaran Program urusan Pekerjaan Umum adalahuntuk mengoptimalkan pemanfaatan aset-aset prasarana jalanyang ada dan meningkatkan pengelolaan jaringan irigasi danpengendalian banjir. Implementasi/penjabarannya dalam programSatuan Kerja Perangkat Daerah, adalah :1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan3. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong4. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan6. Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan7. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Munum dan Air

Limbah8. Program Pengendalian Banjir9. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,

Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya10. Program Penyediaan dan Pengolahan Air Baku11. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi

Sungai, Bendungan, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya12. Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong- Gorong

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya,dan Dinas Pengairan.

D. Urusan PerumahanTujuan dan sasaran Program urusan Perumahan adalahpeningkatan kualitas permukiman dan meningkatkansarana dan prasarana dasar permukiman.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program Lingkungan Sehat Perumahan

63

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2. Program Pengembangan Perumahan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dan Cipta Karya.

E. Urusan Penataan RuangProgram pembangunan pada urusan penataan ruang untukmeningkatkan dan mengefektifkan pengendalian tata ruangdaerah. Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program Perencanaan Tata Ruang2. Program Pemanfaatan Ruang3. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Bappeda dan Dinas Bina Marga danCipta Karya.

F. Urusan Perencanaan PembangunanProgram pembangunan pada urusan perencanaan pembangunan adalanuntuk meningkatkan penelitian atas isu-isu strategis,melakukan perencanaan pembangunan yang partisipatifdan evaluasi terhadap pelaksanaan pembangunan daerah.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh2. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah4. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi5. Program Perencanaan Sosial Budaya6. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam7. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

G. Urusan PerhubunganProgram pembangunan pada urusan bertujuan untuk peningkatanpelayanan perhubungan daerah yang aman, lancar dan terjangkau.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:

64

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

1. Program Pembangunan Prasarana dan FasilitasPerhubungan

2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana danFasilitas LLAJ

3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan4. Program Peningkatan dan Pengamanan Lalu Lintas5. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan daninformatika.

H. Urusan Lingkungan HidupProgram pembangunan pada urusan lingkungan hidup adalahbertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup danmencegah perusakan dan pencemaran lingkungan hidup.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan2. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Alam4. Program Peningkatan Kualitas dan akses informasi Sumberdaya

Alam dan Lingkungan5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi6. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Badan Lingkungan Hidup.

I. Urusan PertanahanProgram pembangunan pada urusan pertanahan adalah bertujuanuntuk penataan, pengelolaan tanah yang merupakan aset pemda.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah Program Penataan, Penguasaan,Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah. Program SatuanKerja Perangkat Daerah tersebut di atas, dilaksanakan olehSetda (Bagian Perlengkapan) dan Dinas Pendapatan, PengelolaanKeuangan dan Aset.

J. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

65

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Program pembangunan pada urusan kependudukan dan catatan sipiladalah bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasikependudukan yang mudah dan terjangkau serta mendorongtersedianya data dan informasi penduduk yang akurat menujutertib administrasi kependudukan. Implementasi/penjabarannyadalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah ProgramPenataan Administrasi Kependudukan. Program Satuan KerjaPerangkat Daerah tersebut di atas, dilaksanakan oleh DinasKependudukan dan Catatan Sipil.

K. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan AnakProgram pembangunan pada urusan pemberdayaan perempuan danperlindungan anak adalah bertujuan untuk meningkatkanperlindungan kepada perempuan. Program-program Satuan KerjaPerangkat Daerah tersebut di atas, dilaksanakan oleh BadanKeluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan.

L. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga SejahteraProgram pembangunan pada urusan keluarga berencana dankeluarga sejahtera adalah bertujuan untukmeningkatkan akses pelayanan KB dan kesehatanreproduksi kepada masyarakat. Implementasi/penjabarannya dalamprogram Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Keluarga Berencana2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja3. Program Pelayanan Kontrasepsi4. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan

KB/KR yang Mandiri5. Program Pengembangan Model Operasional BKB-

Posyandu-PADU

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Badan Keluarga Berencana danPemberdayaan Perempuan.

M. Urusan SosialProgram pembangunan pada urusan sosial adalahbertujuan untuk memberikan pelayanan dan melakukanrehabilitasi kesejahteraan sosial. Implementasi/penjabarannyadalam program Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:

66

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)Lainnya

2. Program Pelayanan dan Rehabilitasi KesejahteraanSosial

3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma4. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (eks

narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya)5. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial6. Program Pemberdayaan Lembaga Keagamaan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan KesejahteraanMasyarakat.

N. Urusan KetenagakerjaanProgram pembangunan pada urusan ketenagakerjaanbertujuan untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerjauntuk menjamin hak-haknya. Implementasi/penjabarannya dalamprogram Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas

Tenaga Kerja2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi.

O. Urusan Koperasi Usaha Kecil dan MenengahProgram pembangunan pada urusan koperasi usaha kecil danmenengah adalah bertujuan untuk memfasilitasi peningkatankualitas kelembagaan koperasi dan UKM agar mampu tumbuhdan berkembang secara sehat dan mandiri.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang

kondusif2. Program Pengembangan Kewirausahaan dan

Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah3. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah

67

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

4. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program-

Program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut di atas,dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, danPerdagangan.

P. Urusan Penanaman ModalProgram pembangunan pada urusan penanaman modal bertujuanuntuk meningkatkan investasi di daerah.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi2. Program Peningkatan Iklim Investasi Dan

Realisasi Investasi3. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana Dan

Prasarana Daerah4. Program Penyediaan Layanan Perijinan5. Program Peningkatan, Pembinaan dan Sosialisasi

Perijinan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Bappeda dan Kantor Perijinan Terpadu.

Q. Urusan KebudayaanProgram pembangunan pada urusan kebudayaan adalah bertujuanuntuk mengembangkan dan melestarikan keragamankekayaan budaya. Implementasi/penjabarannya dalam programSatuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Pengelolaan Keragaman Budaya2. Program Pengembangan Nilai Budaya

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata, Budaya, Pemudadan Olah Raga.

R. Urusan Kepemudaan dan Olah RagaProgram pembangunan pada urusan kepemudaan dan olah ragaadalah bertujuan untuk : meningkatkan kualitas pemuda sebagai pelopor

penggerak pembangunan dan sumber daya manusia yang berperandalam pembangunan

68

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

meningkatkan upaya pemanduan bakat danpembinaan olahraga serta mendukung pencapaian prestasiolahraga setinggi-tingginya.

Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:

1. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan2. Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga3. Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana

Olahraga

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Dinas Pariwisata, Budaya,Pemuda dan Olah Raga.

S. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam NegeriProgram pembangunan pada urusan kesatuan bangsa danpolitik dalam negeri adalah bertujuan untuk mengembangkanbudaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan,meningkatkan rasa aman dan nyaman dalam kehidupanbermasyarakat dan kerukunan hidup antar umat beragama.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:1. Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan2. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan3. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan

Kebangsaan4. Program Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap

Tuhan Yang Maha Esa5. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban

Dan Keamanan6. Program Pendidikan Politik Masyarakat7. Program Pencegahan Dini Dan Penanggulangan Korban

Bencana Alam8. Program Pemeliharaan Kamtramtibmas dan

Pencegahan Tindak Kriminal9. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit

Masyarakat (Pekat)

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik,dan Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja.

69

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

T. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, AdministrasiKeuangan Daerah, Perangkat Daerah, kepegawaian dan persandianProgram pembangunan pada urusan otonomi daerah, pemerintahanumum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,kepegawaian dan persandian adalah bertujuan: Peningkatan sumberdaya aparatur Peningkatan kapasitas kelembagaan Peningkatan fungsi legislatif Pengelolaan keuangan dan aset daerah Pengelolaan administrasi pemerintahan desa Pembangunan partisipatif Peningkatan kesadaran hukum masyarakat Efektivitas Pengawasan pembangunan Peningkatan pendapatan daerah Pelayanan perijinan

Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:

1. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan RakyatDaerah.

2. Program Pendidikan Kedinasan3. Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya

Aparatur5. Program Peningkatan Kinerja Dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah6. rogram Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan

Keuangan Kabupaten7. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan

Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.8. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat9. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga

Pemeriksa Dan Aparatur Pengawasan.10. Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem

Dan Prosedur Pengawasan.11. Program Peningkatan Dan Pengembangan Kualitas

Pelayanan Publik12. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan.13. Program Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Informasi

70

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian, SekretariatDaerah, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Daerah, DinasBadan Pemberdayaan Masyarakat, Kantor Pelayanan perijinanTerpadu, Inspektorat dan Sekretariat Dewan.

U. Urusan Ketahanan PanganProgram pembangunan pada urusan ketahanan pangan bertujuanuntuk memfasilitasi peningkatan dan keberlanjutan ketahananpangan sebagai bagian dari ketahanan nasionalImplementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah Program Peningkatan Ketahanan PanganPertanian/Perkebunan. Program-program Satuan Kerja PerangkatDaerah tersebut di atas, dilaksanakan oleh Urusan KetahananPangan.

V. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan DesaProgram pembangunan pada urusan pemberdayaan masyarakat dandesa bertujuan:a. Pemberdayaan Masyarakat desa

Program ini bertujuan untuk membangun kawasan perdesaanmelalui peningkatan keberdayaan masyarakat di perdesaan.

b. Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desaProgram ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas danprofesionalisme aparatur pemerintah desa dalammelayani masyarakat. Implementasi/penjabarannya dalamprogram Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan2. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan3. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat.

W. Urusan StatistikProgram pembangunan pada urusan statistik bertujuan untukmendokumentasikan, hasil pembangunan.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah :1. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik2. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan

Jembatan71

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

3. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah4. Program Perencanaan Penelitian Dan Pengembangan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Bappeda dan Dinas Bina Marga dan CiptaKarya.

X. Urusan KearsipanProgram pembangunan pada urusan kearsipan bertujuan untukmengembangkan sistem administrasi pemerintahan danpengelolaan arsip daerah. Implementasi/penjabarannya dalamprogram Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah :1. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan2. Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah3. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Dan Prasarana

Kearsipan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip.

Y. Urusan Komunikasi dan InformatikaProgram pembangunan pada urusan komunikasi daninformatika bertujuan untuk meningkatkansistem komunikasi, informasi dan media masa.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah :1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi Dan Media Massa2. Program Kerjasama Informasi Dengan Mass Media

Program-Program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi danInformatika dan Sekretariat Daerah.

2.4.1.2. Urusan PilihanPembangunan Daerah berdasarkan urusan pilihan adalah sebagaiberikut :

A. Urusan PertanianProgram pembangunan pada urusan pertanian adalah :a. Peningkatan produksi pertanian

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatanproduksi dan produktivitas tanaman pangan dan holtikultura,mengembangkan usaha agribisnis dan agrowisata, serta

72

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

peningkatan pendapatan petani tanaman pangan danhortikultura.

b. Peningkatan Produksi PerkebunanProgram ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatanproduksi dan produktivitasperkebunan rakyat serta peningkatan pendapatan petaniperkebunan.

c. Peningkatan Produksi PeternakanProgram ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatanpopulasi dan produktivitas peternakan bagi peternak sertapeningkatan pendapatan peternak.

Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah:

1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani2. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan3. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan5. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan6. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan9. Program Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Veteriner

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Urusan Pertanian.

B. Urusan KehutananProgram pembangunan pada urusan kehutanan adalah bertujuanuntuk memfasilitasi peningkatan produksi hasil hutan denganmemperhatikan pelestarian hutan, sebagai upaya meningkatkankesejahteraan/kemakmuran rakyat yang berkeadilan danberkelanjutan. Implementasi/penjabarannya dalam program SatuanKerja Perangkat Daerah, adalah :1. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (RHL)2. Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan3. Program Perencanaan Dan Pengembangan Hutan

73

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut atas,dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

C. Urusan Energi dan Sumberdaya MineralProgram pembangunan pada urusan Energi dan Sumberdaya Mineralbertujuan untuk mengatur seluruh kegiatan eksplorasipertambangan dan energi serta ikut melaksanakankonservasi, pelestarian lingkungan dan sumberdaya alam.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah :1. Program Pembinaan Dan Pengawasan Bidang Pertambangan2. Program Pembinaan Dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Bagian Perekonomian (Setda).

D. Urusan PariwisataProgram pembangunan pada urusan pariwisata adalah bertujuanuntuk mengembangkan jenis dan kualitas produk wisata,khususnya wisata alam dan agrowisata dengan meningkatkanefektivitas kelembagaan jaringan promosi pariwisata.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah :1. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata3. Program Pengembangan Kemitraan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya, Pemudadan Olah Raga.

E. Urusan Kelautan dan PerikananProgram pembangunan pada urusan kelautan dan perikananbertujuan untuk memfasilitasi peningkatan produksi perikanankolam dan perikanan darat yang pada dasarnya merupakan upayameningkatkan kesejahteraan petani perikanan, menambah lapangankerja, dan penggalian potensi sumber daya alam.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah :1. Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi

Perikanan2. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Payau Dan Air

Tawar74

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

3. Program Pengembangan Budidaya Perikanan4. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam

Pendayagunakan Sumberdaya Laut

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan.

F. Urusan perdaganganProgram pembangunan pada urusan perdagangan bertujuan untukmendorong meningkatkan dan mengembangkan perdagangan sertamemberikan perlindungan kepada konsumen maupun kepadaprodusen. Implementasi/penjabarannya dalam program SatuanKerja Perangkat Daerah, adalah :1. Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor2. Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri4. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian danPerdagangan.

G. Urusan IndustriProgram pembangunan pada urusan Industri bertujuan untukmemberdayakan industri kecil dan UMKM,mengembangkan iklim kewirausahaan, meningkatkankapasitas kelembagaan dan usaha yang dapatmemberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi danperluasan lapangan kerja. Implementasi/penjabarannya dalamprogram Satuan Kerja Perangkat Daerah, adalah:1. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi2. Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah3. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri4. Program Penataan Struktur Industri5. Program Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebut diatas, dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian danPerdagangan.

H. Urusan KetransmigrasianProgram pembangunan pada urusan ketransmigrasian bertujuanuntuk mempersiapkan pemberangkatan calon transmigran yang

75

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

sudah dilatih dan meningkatkan kerjasama antar daerah tujuantransmigrasi dalam rangka penyebaran penduduk.Implementasi/penjabarannya dalam program Satuan KerjaPerangkat Daerah, adalah :1. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi2. Program Transmigrasi Regional3. Program Transmigrasi Lokal

Program-program Satuan Kerja Perangkat Daerah tersebutdiatas, dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi.

2.4.2. Program Pembangunan Daerah Berdasarkan Prioritas Sesuai Visi dan Misi, Kondisi Umum, serta isu-isustrategis Kabupaten Bondowoso, berikut program-program prioritaslima tahun RPJM (2009-2013

1. Pembangunan Kualitas Keagamaan dengan program sebagai berikut :a. Program Pengembangan Budi Pekerti Luhur Dan Akhlak Mulia.b. Program Pembinaan Keimanan dan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.c. Program Pemberdayaan Lembaga Keagamaan.

2. Pembangunan Kualitas dan Cakupan Pendidikan denganprogram sebagai berikut :a. Pendidikan Anak Usia Dini.b. Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. c. Pendidikan Menengah.d. Pendidikan Luar Biasa.e. Peningkatan Mutu Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan.f. Manajemen Pelayanan Pendidikan.g. Pendidikan Non Formal.

3. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan program sebagaiberikut :a. Upaya Kesehatan Masyarakat.b. Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat.c. Pengawasan Obat Dan Makanan.d. Lingkungan Sehat Perumahan.e. Peningkatan Pelayanan Kasus Dampak Zat Berbahaya Yang

Terkandung Dalam Asap Rokok.f. Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu Dan Jaringannya.g. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia. h. Standarisasi Pelayanan Kesehatan.

76

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

i. Pengadaan, Peningkatan Dan Perbaikan Sarana Dan PrasaranaRumah Sakit.

j. Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit.k. Pemberdayaan Kader Kesehatan.l. Obat Dan Perbekalan Kesehatan. m. Keluarga Berencana.n. Kesehatan Reproduksi Remaja. o. Pelayanan Kontrasepsi.p. Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan Kb/Kr Yang

Mandiri.q. Pengembangan Model Operasional Bkb-Posyandu-Padu. r. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.s. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular.t. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.u. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.v. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak.

4. Pengentasan Kemiskinan Melalui Pembangunan Ekonomi RakyatDengan Program Sebagai Berikut :a. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)

Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya.b. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. c. Transmigrasi Regional.d. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan. e. Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.f. Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi.g. Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi. h. Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor.i. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri. j. Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan.k. Peningkatan Kesempatan Kerja.l. Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif UKM.m. Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM. n. Penciptaan Iklim Usaha UKM Yang Kondusif.o. Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah.p. Pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.q. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata.r. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.s. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.t. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.u. Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup.

77

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

v. Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa,Dan Jaringan Pengairan Lainnya.

5. Pembangunan Infrastuktur Sarana dan Prasarana Wilayahdengan program sebagai berikut : a. Program Perencanaan Tata Ruang. b. Pengembangan Perumahan.c. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa. d. Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong.e. Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan.f. Rehabilitasi/Pemeliharaan Talud/Bronjong. g. Pembangunan Jalan Dan Jembatan.h. Pembangunan Infrastruktur Pedesaan.i. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbahj. Pengembangan, Pengelolaan, dan Konservasi Sungai, Bendungan,

Danau, dan Sumber Daya Air Lainnya. 6. Pembangunan Sektor Pertanian dengan program sebagai

berikut :a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan.c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan.d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan.e. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.f. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan.g. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak.h. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.i. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.j. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan k. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.l. Program Perencanaan Dan Pengembangan Hutan.m. Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Rhl).

7. Peningkatan Peran Perempuan dalam pembangunan daerah sebagaiberikut : a. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak.b. Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan.c. Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam

Pembangunan.8. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat dan perwujudan

supremasi hukum sebagai berikut :a. Program Peningkatan Keamanan Dan Kenyamanan Lingkungan.

78

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

b. Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban DanKeamanan.

c. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.d. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan.

9. Peningkatan Pelayanan Publik Kepada Masyarakat SebagaiBerikut :a. Program Peningkatan Kinerja dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah.b. Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur.c. Program Penyediaan Layanan Perijinan.d. Program Perencanaan Pembangunan Daerah.e. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.

2.4.3. Program Pembangunan Kewilayahan Berdasarkan arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) KabupatenBondowoso, pembangunan kewilayahan hingga tahun 2026 diarahkanpada penanganan beberapa kawasan strategis atau kawasan prioritassebagai berikut :

A. Kawasan AgropolitanSumbergading di Kecamatan Sumberwringin dengan wilayahpendukung Kecamatan Tlogosari, Sukosari, Sumberwringin danSempol, merupakan Kawasan Strategis yang akan mendukungKawasan Terpadu Ijen Segitiga Emas (Bondowoso-Situbondo-Banyuwangi). Kawasan Agropolitan Sumbergading dikembangkansebagai simpul koleksi, pengolahan dan pemasaran hasilperkebunan, kehutanan dan pertanian tanaman pangan, sertaperikanan air tawar, yang terpadu dengan pengembanganKawasan Wisata Ijen. Guna mendukung pengembangan kawasan ini,pelaksanaan program kegiatan sektor lingkungan hidup,kehutanan, perkebunan, pertanian, perikanan air tawar,peternakan, perindustrian, perdagangan dan pariwisata dilakukansecara sinergis.

B. Kawasan PerkotaanBondowoso merupakan salah satu kawasan prioritas yang meliputiWilayah Kecamatan Bondowoso, Tegalampel, Tenggarang danCurahdami. Kawasan ini menjadi prioritas mengingat fungsistrategisnya sebagai simpul utama pertumbuhan ekonomi wilayahkabupaten, dengan arahan pengembagan sebagai pusat perdagangandan jasa, pusat pelayanan pemerintahan, pendidikan,

79

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

kesehatan, industri kecil dan menengah, pelayanan pariwisatadan permukiman. Untuk mengantisipasi perkembangan kawasanPerkotaan Bondowoso ini dilaksanakan program peningkatankualitas permukiman, penataan PKL dalam kota, pengembanganjalan lingkar kota, peninjauan kembali lokasi pasarinduk dan pasar hewan, penataan sistem transportasi danterminal.

C. Kawasan Strategis Pengembangan Industri Dan PergudanganMencakup Kawasan Maesan-Grujugan dan Kawasan Prajekan. KawasanIndustri dan Pergudangan Grujugan-Maesan di KecamatanGrujugan dan Maesan. Kawasan ini dikembangkan sebagai kawasanindustri mebel, pengolahan hasil pertanian dan sebagainya sertapergudangan. Kawasan Industri dan Pergudangan Prajekan diKecamatan Prajekan, Klabang dan Cermee. Kawasan inidikembangkan sebagai kawasan industri kimia, pengolahan logamdan sebagainya serta pergudangan sesuai kelayakan dan dayadukung lingkungan. Pada kedua kawasan (zona) industri tersebutdirencanakan pengembangan kawasan industri (industrial estate).Program penunjang pengembangan kawasan ini meliputipengendalian pemanfaatan ruang kawasan, penataan lingkungan,penyiapan masyarakat dan studi penetapan kawasan industrialestate.

D. Kawasan Perkotaan TamananSebagai kota kedua (secondary city) merupakan simpul kedua(secondary city) pertumbuhan wilayah kabupaten dengan kegiatan yangdikembangkan perdagangan dan jasa, industri kecil dan menengah,kesehatan, pendidikan dan permukiman. Program yang diarahkanpada kawasan ini antara lain revitalisasi pusat Kota Tamanan,pengembangan sentra industri tahu dan industri kecil lainnya.

E. Kawasan Daerah Terpencil/TertinggalKawasan daerah terpencil/tertinggal membentuk cluster adalahKawasan Tertinggal Pakem (meliputi wilayah Kecamatan Pakem,Wringin, Binakal dan Tegalampel), Kawasan Tertinggal TamanKrocok (meliputi wilayah Kecamatan Taman Krocok, Tegalampel,Klabang bagian utara, dan Prajekan bagian utara), serta KawasanTertinggal Botolinggo (meliputi Kecamatan Botolinggo, Cermeebagian selatan, Prajekan bagian selatan, Tapen dan Wonosari).Penanganan Kawasan Daerah Terpencil/Tertinggal dikembangkan

80

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

dengan kegiatan kehutanan, perkebunan, pertanian dan sektorusaha lainnya yang didukung penyediaan infrastruktur yangmemadai guna menumbuhkan perekonomian masyarakat dalam rangkapengentasan kemiskinan. Program-program penanganan daerahtertinggal yang berbasis pemberdayaan masyarakat danpeningkatan akses wilayah diprioritaskan pada kawasan ini.

F. Kawasan PerbatasanMeliputi kawasan di sekitar perbatasan dengan KabupatenSitubondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember dan KabupatenProbolinggo. Meliputi wilayah Kecamatan Wringin, Taman Krocok,Prajekan, Cermee, Sempol, Tlogosari, Jambesari Darus Sholah,Tamanan, Maesan, dan Pakem. Kawasan Perbatasan dikelola denganpengembangan kerjasama penataan ruang, pengelolaan sarana danprasarana serta kegiatan sektoral lainnya yang mengarah padapemanfaatan ruang bersama bagi kesejahteraan masyarakat.Kebutuhan penanganan mendesak adalah penetapan kesepakatangaris perbatasan antar kabupaten.

G. Kawasan Pengendalian KetatMeliputi wilayah aliran sungai, sumber air dan sempadannya,kawasan pelestarian lingkungan, kawasan resapan air, kawasankonservasi hutan, jalur rel kereta api, jaringan SUTT/SUTET,TPA, kawasan rawan bencana, kawasan konservasi alam danbudaya yang bersifat unik dan khas. KawasanPengendalian Ketat dikelola dengan pengembangan mekanismepembinaan, pengawasan dan penertiban sesuai ketentuan yangberlaku sehingga kawasan dan obyek di dalamnya tetap terjagafungsinya.

H. Kawasan strategis lainnya yang bersifat lindung dan khususAdalah Kawasan Lindung dan Kawasan Khusus Militer. Kawasan lindung meliputi hutan lindung di Pegunungan Hyang

(yang juga berfungsi sebagai Suaka Alam dan Suaka MargaSatwa di lereng Gunung Argopuro), hutan lindung diPegunungan Ijen-Raung, hutan lindung di Gunung Bendusa(Wonoboyo), kawasan sempadan sungai dan sempadan mataair, serta lokasi-lokasi dengan kelerengan curam (lebih dari45%) dan rawan bencana longsor. Penanganan kawasan iniadalah mengendalikan/menekan pemanfaatan budidaya yang masihada dan mencegah penggunaan lebih luas, diupayakan

81

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

pengembalian fungsi lindung serta pengembangan penghijauanpada kawasan penyangga di bawah kawasan lindung.

Kawasan Khusus Militer meliputi Batalyon 514 danGudang Mesiu di Kecamatan Bondowoso dan Curahdami.Penanganan Kawasan Khusus Militer ini diarahkan upayapenataan kawasan dan pengelolaannya sehingga terdapatkejelasan pola pemanfaatan kawasan militer dan sekitarnyayang memenuhi syarat-syarat keamanan bagi permukiman yangberdampingan dengan kawasan militer.

Pembangunan daerah dengan pendekatan pengelolaan kawasan secaraterpadu pada kurun waktu 2009 – 2013 diprioritaskan padapenanganan Kawasan Perkotaan Bondowoso dan Kawasan Agropolitan.Sedangkan Kawasan Industri, Kawasan Perkotaan Tamanan, KawasanDaerah Terpencil dan Tertinggal tetap dikembangkan secarasimultan untuk mendukung potensi ekonomi yang telah ada.

82

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

2.5. Kesimpulan khusus terkait penyediaaninfrastruktur di daerah tertinggalPada tahun 2003-2011 kabupaten Bondowoso terjadi peningkatan

jumlah desa dengan jenis permukaan jalan aspal/beton hingga 60

desa. Peningkatan ini juga terjadi pada jenis permukaan yang dapat

dilalui mobil yaitu 20 desa dalam waktu 2003-2008. Sedangkan pada

jenis permukaan jalan diperkeras, jalan tanah dan lainnya

mengalami peningkatan pada tahun 2005-2008 tetapi juga mengalami

penurunan 2003-2005 dan 2008-2011. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

terjadi kecenderungan perbaikan infrastruktur jalan dengan jenis

aspal/beton. Selain itu dapat pula dilihat dari penurunan jenis

jalan diperkeras, tanah dan jalan lainnya menjadi peningkatan

perbaikan jalan jenis aspal/beton dalam kurun waktu 2003-2011.

Kemudian dapat dilihat dari segi penggunaan listrik, persentase

jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik mengalami peningkatan

terus menerus dalam kurun waktu 2003-2011 bahkan mendekati 100%

dari jumlah rumah tangga pada Kabupaten Bondowoso. Peningkataan

penggunaan listrik ini bertolak belakang dengan persentase jumlah

rumah tangga yang menggunakan telepon yang hanya mengalami puncak

peningkatan pda tahun 2009 dan mengalami penurunan drastis pada

tahun 2010. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan akan

listrik lebih utama dibandingkan dengan kebutuhan telepon. Selain

itu menurunnya kebutuhan telepon rumah dapat juhga disebabkan oleh

kemajuan telekomunikasi dengan menggunakan telepon genggam yang

sudah semakin canggih. Pada Kabupaten Bondowoso terjadi

peningkatan pula pada jumlah jenis pasar bangunan permanen maupun

tanpa bangunan permanen. Kebutuhan masyarakat akan terdapatnya

pasr dapat terpenuhi dengan baik pada tahun 2011 dibanding tahun-

tahun sebelumnya, dikarenakan peningkatan yang sangat tajam pada

tahun 2011. Selain itu, peningkatan jumlah jenis pasar berbanding

83

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

lurus dengan peningkatan jumlah desa dengan jarak fasilitas pasar

lebih dari 3 km yang berjumlah 128pada tahun 2005. Tetapi, pada

tahun 2005-2008 terjadi penurunan sebanyak 28 desa. Hal tersebut

dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya jumlah pasar,

masyarakat di Kabupaten Bondowoso lebih muda memenuhi segala

kebutuhan akan psar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada

Kabupaten Bondowoso terjadi peningkatan jumlah penduduk setiap

tahunnya. Hal tersebut harus di imbangi dengan di tingkatkannya

tenaga medis atau dokter. Namun jumlah dokter yang terdapat pada

Kabupaten tersebut di nilai masih kurang disebabkan kurang

seimbangnya antar jumlah penduduk dan jumlah tenaga medis atau

jumlah dokter. Untuk mencapai pelayanan kesehatan yang lebih baik,

Kabupaten Bondowoso msih memerlukan tambahan yang cukup besar baik

berupa tenaga kesehatan maupun fasilitas kesehatan. Jumlah

fasilitas kesehatan yang meliputi puskesmas dan poliklinik desa

yang ada di Kabupaten Bondowoso mempengaruhi tingkat masyarakat

yang sadar akan kesehatan di daerah tertinggal. Semakin banyak

penduduk di Kabupaten Bondowoso mengerti akan kesehatan maka taraf

hidup penduduk pada Kabupaten Bondowoso akan meningkat begitu pula

sebaliknya. Jumlah desa yang ada di Kabupaten Bondowoso sebanyak

219 desa dan tidak mengalami perubahan pada tahun 2011. Jumlah

puskesmas yang ada di Kabupaten Bondowoso awalnya sebanyak 25 dan

mengalami perubahan pada tahun 2011 sebanyak 26. Sedangkan jumlah

puskesmas pembantu di Kabupaten Bondowoso awalnya 56 pada tahun

2008 dan mengalami peningkatan pada tahun 2011 mengalami

peningkatan jumlah puskesmas pembantu menjadi 62 buah. Untuk

jumlah poliklinik desa yang ada di Kabupaten Bondowoso yang semula

hanya memiliki 1 poliklinik pada tahun 2008 dan pada tahun 2011

terjadi peningkatan hingga menjadi 4 poliklinik. Jumlah desa yang

memiliki fasilitas kesehatan dengan jarak >5 km di Kabupaten

Bondowoso sebanyak 30 pada tahun 2008. Sedangkan jumlah desa yang

84

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

memiliki fasilitas pendidikan >3 km di Kabupaten Bondowoso

sebanyak 22 pada tahun 2008 dan terjadi peningkatan pada tahun

2011 sebanyak 77 fasilitas pendidikan. Rata-rata jarak pelayanan

kesehatan adalah 6,61 km pada tahun 2008 dan meningkat menjadi

38,41 km pada tahun 201. Rata-rata jarak desa/kelurahan tanpa SD

dan SMP pada tahun 2008 adalah 2.38 km dan pada tahun 2011

meningkat menjadi 3,28 km. Rata-rata jarak bagi desa/kelurahan

tanpa SD, SMP, dan SMA ialah 3,74 km pada tahun 2008 dan meningkat

hingga 5,97 km pada tahun 2011.

85

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Bab III Kesimpulan

3.1 Kesimpulan Daerah Tertinggal di Indonesia diketahui melalui indikator

sebagai berikut :

1. Indikator ekonomi (jumlah penduduk di pertengahan tahun;

jumlah penduduk; jumlah prasejahtera dan sejahtera I;

jumlah penduduk miskin; PDRB; dan presentase kedalaman

kemiskinan atau IKK).

2. Indikator sumber daya manusia (jumlah penduduk,

persentase angkatan kerja, dan persentase pengangguran di

Kabupaten Bondowoso; angka melek huruf, angka partisipasi

sekolah, dan IPM menurut Kabupaten Bondowoso; jumlah

desa, persentase desa yang memiliki fasilitas kesehatan >

5 km dan fasilitas pendidikan > 3 km; dan rata-rata jarak

desa tanpa fasilitas pendidikan ke fasilitas terdekat

menurut kabupaten).

3. Indikator Infrastruktur (jumlah desa dan jenis permukaan

jalan utama; persentase pengguna listrik dan telepon;

jumlah desa dan jenis pasar; jumlah desa, dan jarak

fasilitas pasar; jumlah penduduk, dokter, dan dokter/1000

penduduk).

4. Indikator Kapasitas Daerah (besarnya PAD berdasarkan

Kabupaten dan tahun; dan besarnya celah fiskal

berdasarkan Kabupaten dan tahun).

5. Indikator Aksesibilitas (rata-rata jarak dan waktu dari

kantor/kelurahan ke kantor kabupaten yang membawahi).

6. Indikator Karakteristik Daerah (persentase desa

berdasarkan kabupaten dan karakteristik daerah)

Permasalahan di daerah tertinggal adalah sebagai berikut :

86

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

1. Di sektor ekonomi adalah penduduk miskin yang ada di

Kabupaten Bondowoso stabil tiap tahunnya, persentasi

kedalaman kemiskinan Kabupaten Bondowoso masih mengalami

kenaikan dan penurunan yang artinya kurang stabilnya

perekonomian penduduk miskin di Kabupaten Bondowoso.

2. Di sektor sumber daya manusia adalah angka melek huruf di

Kabupaten Bondowoso meningkat tiap tahun dari tahun 2008-

2011.

3. Di sektor infrastruktur adalah jumlah penduduk di

Kabupaten Bondowoso semakin tahun semakin meningkat, jika

jumlah puskesmas tidak sebanding dengan jumlah penduduk

maka yang akan terjadi puskesmas tidak bisa menampung

jumlah orang yang sakit di puskesmas.

4. Di sektor aksesibilitas daerah adalah tak Kabupaten

Bondowoso tidak berada pada daerah yang strategis.

Meskipun berada di tengah, namun Kabupaten Bondowoso tidak

dilalui jalan negara yang menghubungkan antar provinsi.

Bondowoso juga tidak memiliki lautan. Ini yang menyebabkan

Bondowoso sulit berkembang dibandingkan dengan kabupaten

lainnya di Jawa Timur

5. Di sektor karakteristik daerah adalah permasalahan

lingkungan dan sosial yang menonjol adalah kerusakan hutan

atau luasnya lahan kritis. Dampak seringnya terjadi banjir

adalah meningkatnya kerusakan jaringan irigasi, kerusakan

prasarana jalan, kerusakan instalasi air bersih dan

rusaknya prasarana permukiman dan prasarana umum. Hutan

lindung dan hutan produksi yang ada relatif rawan terhadap

penjarahan oleh masyarakat. Kerawanan terhadap bencana

longsor disebabkan juga oleh makin luasnya lahan kritis.

Pada umumnya bencana banjir disertai oleh bencana longsor.

Longsor terjadi setiap tahun pada kawasan-kawasan

87

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

perbukitan dan lereng pegunungan yang seringkali melanda

permukiman perdesaan, merusak prasarana irigasi, air

bersih, jalan dan jembatan serta lahan-lahan pertanian

masyarakat. Gempa Bumi Adanya aktivitas Gunung berapi

(Gunung Ijen dan Gunung Raung) di sisi timur Kabupaten

Bondowoso. Angin Puyuh Karakteristik daerah yang

dikelilingi perbukitan dan pegunungan menyebabkan sering

terjadinya angin puyuh di wilayah Bondowoso.

Potensi di daerah tertinggal adalah sebagai berikut :

1. Komoditi utama bidang perkebuan meliputi tanaman tembakau,kopi, teh, tebu, dan kelapa.

2. Kabupaten Bondowoso terkenal dengan produksi tapesingkongnya. Hal tersebut terbukti dengan adanya sentralindustry dengan skala besar bahkan industry jenis UKM, halitu dapat dimungkinkan dengan banyaknya bahan baku untukmembuat tape yaitu ubi kayu atau biasa disebut singkong,dimana komoditas petani di Kabupaten Bondowoso yangmemiliki kebun banyak yang ditanami singkong.

3. Kabupaten Bondowoso juga memiliki beberapa obyek wisatayang banyak dikunjungi wisatawan serta menjadi ikonBondowoso misalnya Gunung Kawah Ijen yang di dalamnya adaDanau Ijen, air terjun Blawan, perkebunan kopi Jampit, airterjun Polo Agung, air terjun Tancak Kembar, pemandanganarak-arak, pemandian Tasnan, perkebunan lily, tari SingoUlung, situs sarkofagus, monument Gerbog Maut, Bendi Tour,kerajinan kuningan, Bosamba Rafting.

3.2 Saran Seharusnya daerah tertinggal di Indonesia mendapatkan

perhatian khusus dalam penyediaan sarana dan infrastruktur di

wilayahnya.

88

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Daftar Pustaka

Sistem Informasi Statistik Pembangunan Daerah Tertinggal. [Online] [Dikutip:Sunday November 2012.] http://www.kpdt.bps.go.id/index.php?InfoSektoral/Infrastruktur.

[Online] [Dikutip: Saturday November 2013 .]http://azissyahban2005.blogspot.com/2012/aksesibilitas-dan-mobilitas-transportasi.html.

[Online] [Dikutip: Saturday November 2013.]http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/---asia/---ro-bangkok/---ilo-jakarta/documents/publication/wcms_150111.pdf.

BANGMU2 : Blog Sosiologi. [Online] [Dikutip: Sunjday November2013.] http://www.bangmu2.com/2012/05/pengertian-infrastruktur.html.

2013 . Harmoni Amal Titian Ilmu (HATI) ITB. [Online] SundayNovember 2013 . http://hati.unit.itb.ac.id/?p=440.

Kabupaten Bondowoso. Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bondowoso.[Online] [Dikutip: Sunday November 2013.]htttp://bondowosokab.go.id/profile/visi-dan-misi.

Sistem Informasi Statistik Pembangunan Daerah Tertinggal. [Online] KementerianPembangunan Daerah Tertinggal, 2010. [Cited: Oktober 20, 2013.]http://kpdt.bps.go.id/.

Love Your Self, Love Bondowoso. [Online] Februari 2, 2012. [Cited: Oktober20, 2013.] http://lovebondowoso.blogspot.com/2012/02/gambaran-umum-penduduk-bondowoso-sensus.html.

89

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

Website Resmi Pemerintah Kabupaten Bondowoso. [Online] 2013. [Cited:November 1, 2013.] http://bondowosokab.go.id/instansi/dinas/dinas-kependudukan-dan-catatan-sipil.

Irawan, Pristanto Ria. [Online] Maret 5, 2010. [Cited: Oktober 25,2013.] http://daerahtertinggal.blogspot.com/.

Badan Pusat Statistik. Sirusa. [Online] 2013. [Cited: November 3,2013.] http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/view&id=19.

BPS Sulawesi Barat. [Online] 2013. [Cited: November 3, 2013.]http://sulbar.bps.go.id/index.php?r=site/page&view=stat&sub=8&tab=4.

Mata Kristal. [Online] Oktober 1, 2012. [Cited: November 3, 2013.]http://matakristal.com/pengertian-produk-domestik-regional-bruto-pdrb/.

2012. bappeda kabupaten bondowoso. [Online] 2012.http://bappeda.bondowosokab.go.id/semua-download.html.

2011. Analisis data. kpdt.bps.go.id. [Online] 2011.http://kpdt.bps.go.id/index.php?AnalisisData/analisa4#6.

Kabupaten Bondowoso. Wikipedia. [Online] 2012.http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bondowoso.

2011. Karakteristik daerah. kpdt.bps.go.id. [Online] 2011.http://kpdt.bps.go.id/index.php?KarakteristikDaerah/tabel1#.Perda RPJMD 2009-2013 Kabupaten Bondowoso

Sistem Informasi Statistik Pembangunan Daerah Tertinggal. [Online] [Dikutip:Sunday November 2013.] http://www.kpdt.bps.go.id.

http://sonnylazio.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-sumber-sumber-

pendapatan.html

90

Profil dan Karakteristik Daerah Tertinggal Di Kabupaten Bondowoso

http://www.ut.ac.id/html/suplemen/ipem4425/PendapatanAsliDaerah.html

91