Pres-Jaringan Sumur Pantau Berdasar Resiko Air Tanah (2015) (Heru Hendrayana)

43
DR. Ir. Heru Hendrayana Geological Engineering Dept., Faculty of Engineering Gadjah Mada University [email protected]

Transcript of Pres-Jaringan Sumur Pantau Berdasar Resiko Air Tanah (2015) (Heru Hendrayana)

DR. Ir. Heru Hendrayana

Geological Engineering Dept., Faculty of Engineering

Gadjah Mada University

[email protected]

Dalam rangka pengelolaan sumberdaya air tanah guna menjaga

kelangsungan ketersediaan sumberdaya air tanah tersebut, maka

diperlukan langkah-langkah pemantauan secara sistematis dan teratur

untuk pelaksanaan pengelolaan air tanah tersebut, baik kuantitas

maupun kualitas air tanah dalam suatu Cekungan Air Tanah.

Penyusunan Sistem Jaringan Sumur Pantau adalah salah satu

kegiatan pemantauan kondisi air tanah, dan data hasil pemantauannya

merupakan bagian dari Sistem Informasi Air Tanah.

Kegiatan pemantauan air tanah dan Sistem Informasi Air Tanah

merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan air tanah, seperti yang

diamanatkan peraturan perundangan tentang air tanah.

Pemantauan air tanah sesuai peraturan perundangan yang berlaku

merupakan wewenang dan tanggung jawab Dinas Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM).

Maksud:

• Menyusun dokumen dan peta jaringan sumur pantau di CAT Yogyakarta-Sleman

yang dapat digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Daerah DIY dalam

penempatan sumur-sumur pantau dalam rangka mengetahui perubahan kondisi

dan lingkungan air tanah pada Cekungan Air Tanah tersebut, khususnya di

wilayah-wilayah yang perlu dilakukan pembatasan dalam pengambilan, serta

wilayah-wilayah yang perlu dilakukan konservasi.

Tujuan, menganalisis :

• Perubahan kondisi air tanah (kuantitas dan kualitas) dan lingkungan air tanah.

• Sebaran sumur produksi dan intensitas pengambilan air tanah

• Evaluasi kondisi sumur pantau di Cekungan Air Tanah (CAT) Yogyakarta-Sleman

• Perencanaan kebutuhan sumur pantau untuk pengendalian penggunaan air tanah

yang digambarkan dalam peta jaringan sumur pantau di CAT Yogyakarta-Sleman

• Pedoman dan parameter dalam pengaturan, penyediaan dan pemeliharaan sumur

pantau pada Cekungan Air Tanah

• Pedoman pelaksanaan pemantauan pengelolaan air tanah pada sumur pantau.

Tersedianya data yang dapat memberikan informasi kondisi geologis danhidrogeologis CAT Yogyakarta-Sleman

Tersedianya data yang dapat memberikan informasi perubahan kondisi airtanah (kuantitas dan kualitas) dan lingkungan air tanah

Tersedianya data yang dapat memberikan informasi sebaran sumur produksidan intensitas pengambilan air tanah pada CAT Yogyakarta-Sleman

Tersedianya data hasil evaluasi sumur pantau di CAT Yogyakarta-Sleman baikterhadap kondisi sumur pantau dan peralatannya yang telah dibangun,kedalaman akuifer yang dipantau, lokasi dan penyebarannya, sebaran sumurproduksi dan intensitas pengambilan air tanah, serta parameter penentuanjaringan sumur pantau

Tersedianya peta perencanaan jaringan sumur pantau di CAT Yogyakarta-Sleman, koordinat dan kedalaman sumur pantau serta model konstruksi sumurpantau sesuai peraturan perundangan yang berlaku

Tersedianya pedoman dan parameter dalam pengaturan, penyediaan danpemeliharaan sumur pantau pada Cekungan Air Tanah agar dapat terwujudkeseimbangan antara upaya konservasi dan pendayagunaan air tanah

Tersedianya pedoman dalam pelaksanaan pemantauan pengelolaan air tanahpada sumur pantau.

Penyebaran lokasi sumur bor ini berdasarkan pendataan

semua sumur bor (berizin dan tidak/belum berizin) yang

ada di CAT Yogyakarta-Sleman yang dilakukan selama

beberapa tahun, baik yang berupa sumur eksplorasi

maupun sumur eksploitasi.

Penyebaran sumur bor berizin yang ada di CAT

Yogyakarta-Sleman merupakan data dari tahun 2003-

2015. Pembuatan sumur bor dan pengambilan air tanah

sesuai izin yang dikeluarkan oleh Kabupaten/Kota

dengan rekomendasi teknis dari Dinas ESDM (Energi

Sumber Daya dan Mineral) provinsi.

Kerentanan air tanah terhadap Pengambilan air

tanah dibentuk dari nilai karakteristik respon

akuifer, karakteristik daya simpan akuifer,

ketebalan akuifer, kedalaman muka air tanah, dan

jarak dari pantai, berikut nilai masing-masing

parameter:

Nilai karakteristik respon akuifer pada CAT Yogya-

Sleman memiliki nilai nilai respon akuifer adalah

4,0 – 110.000 m2/hari. Untuk kisaran nilai tersebut

(m2/hari) dalam Klasifikasi Putra & Indrawan

(2014), dibagi menjadi lima klas

Karakteristik daya simpan akuifer pada CAT

Yogya-Sleman memiliki nilai sebesar 0,000257

sampai 0,00085. Nilai tersebut maka seluruh

daerah penelitian termasuk dalam 2 (Rendah –

Sedang)

Kelas kedalaman air tanah pada CAT Yogya-Sleman

memiliki 3 kelas.

Kelas nilai 3 memiliki kedalaman 10-20 mbmt,

Kelas nilai 4 memiliki kedalaman antara 5-10 mbmt,

Kelas nilai 5 memiliki ketebalan 0-5 mbmt.

Ketebalan akuifer pada CAT Yogya-Sleman memiliki 3

nilai.

Ketebalan akuifer sebesar 20-50 memiliki nilai 3

Ketebalan akuuifer sebesar 50-100 m memiliki nilai

2

Ketebalan akuifer sebesar >100 m memiliki nilai 1.

Penilaian zona jarak dari pantai CAT Yogya-Sleman

terbagi menjadi 4 kelas, yaitu:

• Nilai 5 yaitu daerah yang berada pada i jarak <0,1 Km

dari daerah terpengaruh air laut

• Nilai 4 yaitu daerah yang berada pada jarak 0,1-1 Km

dari daerah terpengaruh air laut

• Nilai 3 yaitu daerah yang berada pada jarak 1-10 Km

dari daerah terpengaruh air laut

• Nilai 2 yaitu daerah yang berada pada jarak 10-100

Km dari daerah terpengaruh air laut

Karakteristik respon akuifer

Karakteristik penyimpanan akuifer

Kedalaman muka air tanah

Ketebalan Akuifer

Peta kerentanan air tanah terhadap Pengambilan air tanah

+

+

+

+

=

Jarak dari garis pantai

Kerentanan air tanah terhadap pemompaan pada CAT

Yogya-Sleman tersebut terbagi menjadi 2 zona, yaitu

• Zona kerentanan air tanah sedang terhadap

pemompaan

• Zona kerentanan air tanah tinggi terhadap

pemompaan

Kerentanan air tanah terhadap pencemarandibentuk dari hasil penampalan denganmetode GOD Rating system dari nilai TipeAkuifer, Litologi penyusun akuifer, dankedalaman muka air tanah. Berikutmerupakan penilaian dari masing-masingparameter:

Pada CAT Yogyakarta hanya memiliki 1 kelas,yaitu nilai 1 yang merupakan akuifer bebas.Akuifer bebas ini tersebar pada seluruhwilayah CAT Yogyakarta – Sleman

Jenis litologi penyusun akuifer pada CATYogya-Sleman memiliki 4 kelas:• Nilai 0,6 untuk Gumuk Pasir

• Nilai 0,5 untuk Formasi Wates

• Nilai 0,7 untuk Formasi Sleman, FormasiYogyakarta, Endapan Merapi Muda

• Nilai 0 untuk Formasi Sentolo dan Formasi AndesitTua (termasuk non akuifer)

Pada CAT Yogya-Sleman ini terbagi menjadi 4zona nilai, yaitu:• Muka air tanah pada kedalaman <2m memiliki nilai1

• Muka air tanah pada kedalaman 2-5 m memilikinilai 0,9

• Muka air tanah pada kedalaman 5-10 m memilikinilai 0,8

• Muka air tanah pada kedalaman 10-20 m memilikinilai 0,7

Kerentanan air tanah terhadap pencemaranpada CAT Yogya-Sleman tersebut terbagimenjadi 2 zona, yaitu• Zona kerentanan air tanah sedang terhadappencemaran

• Zona kerentanan air tanah tinggi terhadappencemaran

Tipe SP Kode SP

Koordinat

Elevasi

(meter)

Wilayah Administrasi

Kondisi Umum PrioritasX Y KABUPATEN KECAMATAN DESA

Primer SPP 1 436895 9160814 964 Sleman Pakem Hargobinangun Tata guna lahan berupa lapangan, berada di zona imbuhan 5

Primer SPP 2 416868 9141110 104 Sleman Moyudan Sumber Agung Tata guna lahan berupa lapangan, berada di zona lepasan 2

Primer SPP 3 442303 9136474 96 Sleman Berbah Jogo Tirto Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 3

Primer SPP 4 429032 9126777 40 Bantul Bantul Sabdodadi Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 4

Primer SPP 5 418149 9116715 13 Bantul Sanden Gadingsari Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 1

Sekunder SSP 1 435560 9155288 540 Sleman Pakem Hargobinangun Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona imbuhan 4

Sekunder SSP 2 435750 9148689 293 Sleman Ngaglik Sukoharjo Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona transisi 4

Sekunder SSP 3 425959 9143242 151 Sleman Mlati Tirtoadi Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 1

Sekunder SSP 4 436450 9140597 135 Sleman Depok Maguwoharjo Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 1

Sekunder SSP 5 426400 9135512 88 Bantul Kasihan Tamantirto Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 2

Sekunder SSP 6 432988 9132966 73 Bantul Banguntapan Wirokerten Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 2

Sekunder SSP 7 423913 9125499 41 Bantul Pandak Gilangharjo Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 3

Sekunder SSP 8 430684 9122894 31 Bantul Imogiri Kebon Agung Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 3

Sekunder SSP 9 422173 9117561 17 Bantul Kretek Tirtosari Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 3

Catatan

SP Sumur Pantau

SPP Sumur Pantau Primer untuk Risiko Pengambilan air tanah

SSP Sumur Pantau Sekunder untuk Risiko Pengambilan air tanah

Tipe SP Kode SPKoordinat Elevasi

(meter)

Wilayah AdministrasiKondisi Umum Prioritas

X Y KABUPATEN KECAMATAN DESA

Tersier SPT 1 429701 9138707 116Kota

YogyakartaGedongtengen Sosromeduran

Tata guna lahan berupa kebun,

berada di zona lepasan1

Tersier SPT 2 429901 9138746 116Kota

YogyakartaGedongtengen Sosromeduran

Tata guna lahan berupa lapangan,

berada di zona lepasan1

Tersier SPT 3 429883 9138571 115Kota

YogyakartaGedongtengen Sosromeduran

Tata guna lahan berupa lapangan,

berada di zona lepasan2

Catatan

SP Sumur Pantau

SPT Sumur Pantau Tersier untuk Risiko Pengambilan

Tipe SP Kode SP

Koordinat

Elevasi

(meter)

Wilayah Administrasi

Kondisi Umum PrioritasX Y KABUPATEN KECAMATAN DESA

Primer SPC 1 437209 9156626 627 Sleman Cangkringan Umbulharjo Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona imbuhan 4

Primer SPC 2 415783 9141298 95 Sleman Moyudan Sumber Arum Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 3

Primer SPC 3 438790 9133777 76 Bantul Piyungan Sitimulyo Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 3

Primer SPC 4 426556 9131508 62 Bantul Sewon Pendowoharjo Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 2

Primer SPC 5 418533 9115871 9 Bantul Sanden Srigading Tata guna lahan berupa sawah, berada di zona lepasan 1

Sekunder SSC 1 430298 9154402 419 Sleman Turi Donokerto Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona transisi 3

Sekunder SSC 2 441166 9145633 201 Sleman Kalasan Selomartani Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 3

Sekunder SSC 3 424653 9145432 171 Sleman Seyegan Margomulyo Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 4

Sekunder SSC 4 440127 9136929 102 Sleman Berbah Kali Tirto Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 4

Sekunder SSC 5 433015 9135612 93 Kota Yogyakarta Umbulharjo Pandeyan Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 2

Sekunder SSC 6 433501 9131709 64 Bantul Banguntapan Wirokerten Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 2

Sekunder SSC 7 426362 9125694 39 Bantul Bantul Palbapang Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 2

Sekunder SSC 8 415780 9118182 11 Bantul Srandakan Poncosari Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 1

Sekunder SSC 9 422890 9115146 12 Bantul Kretek Parangtritis Tata guna lahan berupa pemukiman, berada di zona lepasan 1

Catatan

SP Sumur Pantau

SPC Sumur Pantau Primer untuk Risiko Pencemaran

SSC Sumur Pantau Sekunder untuk Risiko Pencemaran