plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - persepsi guru dan ...

167
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh: Maria Prasetyaningrum 101134091 PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - persepsi guru dan ...

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA

UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE

MONTESSORI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Maria Prasetyaningrum

101134091

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA

UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE

MONTESSORI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:

Maria Prasetyaningrum

101134091

PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan Rahmat dan karunia-Nya

kepada saya.

2. Kedua orangtua tercinta, Robertus Dadi Catur dan Rita Maria yang telah

setia memberi bimbingan, doa dan dukungan sampai saat ini.

3. Kakak saya, Theodorus Gumilar yang telah mendukung saya selama ini.

4. Semua saudara yang telah banyak membantu dan mendukung saya selama

ini.

5. Sahabat dan teman-teman yang mendukung dan selalu memberikan doa

selama ini.

6. Almamater Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

HALAMAN MOTTO

Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena

Keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Maha Tinggi

(Mazmur, 7: 18)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRAK

Prasetyaningrum, Maria. (2014). Persepsi Guru dan Siswa terhadap Alat Peraga

untuk Jenis dan Besar Sudut berbasis Metode Montessori. Skripsi.

Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas

Sanata Dharma.

Kata Kunci: alat peraga Montessori, jenis dan besar sudut, Matematika.

Upaya pengembangan alat peraga dan implementasi alat peraga telah

banyak dilakukan. Akan tetapi, penelitian-penelitian tersebut belum mengungkap

persepsi atas penggunaan alat peraga. Persepsi yang diungkapkan akan

mempengaruhi seseorang dalam menggunakan alat peraga.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap persepsi guru dan siswa

terhadap penggunaan alat peraga matematika yang berupa geometric stick box

untuk siswa kelas IIIA SD semester genap. Penemuan persepsi didasarkan atas

empat karakteristik alat peraga Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto-

education, auto-correction, dan satu tambahan dari peneliti, yaitu kontekstual.

Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif fenomenologi. Metode ini

digunakan untuk mendeskripsikan persepsi guru dan siswa kelas III atas

penggunaan alat peraga geometric stick box. Narasumber penelitian ini adalah

guru matematika dan tiga siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

tahun ajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,

observasi, dan dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara persepsi guru dan

siswa sebelum dan setelah menggunakan alat peraga Montessori. Pada awalnya,

guru kurang tertarik dan merasa bahwa alat peraga Montessori mahal, tetapi bisa

membantu siswa memahami materi yang diajarkan, sedangkan siswa menganggap

bahwa alat peraga hanya untuk bermain. Persepsi tersebut berubah, guru menjadi

tertarik menggunakan alat peraga. Guru merasa terbantu, karena menyingkat

waktu untuk mengajarkan materi. Pemikiran siswa pun berubah, siswa mampu

belajar secara mandiri, siswa menganggap bahwa alat peraga dapat digunakan

untuk bermain sambil belajar.

Saran untuk peneliti selanjutnya adalah gunakan narasumber lebih banyak.

Rencanakan waktu dan strategi yang tepat untuk melakukan wawancara. hal ini

dilakukan agar informasi yang diperoleh lebih banyak dan akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

ABSTRACT

Prasetyaningrum, Maria. (2014). The Teacher’s and Students’ Perception on

Didactic Materials to Learn Types and Angles Based on Montessori

Method. Thesis. Yogyakarta: Department of Elementary School Teacher

Education, Sanata Dharma University.

Key Words: Montessori didactic material, type and angle, mathematic.

A lot of efforts in developing and implementing didactic materials have been

done. However, those researches have not yet revealed the perception of the use

of those didactic materials. On the other hand, the revealed perception will

influence someone in using the didactic materials.

This research is aimed to reveal teacher’s and students’ perception towards

the use of Mathematic didactic materials in the form of geometric stick box for

grade IIIA students in elementary school in the even semester. The finding of the

perception is based on four elements of didactic materials of Montessori, which

are interesting, having gradation, auto-education, auto-correction, and, one

addition from the writer, contextual.

This research is conducted using qualitative paradigm with phenomenology

method. This method is used to describe the teachers’ and third grade students’

perception toward the use of geometric stick box. The interviewee of this research

are a mathematic teacher and three third graders from Kanisius Sengkan

Yogyakarta Elementary School, batch of 2013/2014. Data collection is conducted

through interview, observation, and documentation.

The result of this research shows that there is a difference in the teacher’s

and students’ perception before and after using the Montessori didactic materials.

Before using the materials, the teacher was not interested enough and thought

that they are costly but felt that they can help the students understand the content,

whereas the students thought that the materials were only there to play for. The

perception changes; the teacher becomes interested to use the didactic materials.

The teacher feels that he or she is helped because the didactic materials are able

to minimise the time allocation for teaching a content. The students’ thoughts

change as well; they can learn independently and feel that the didactic materials

can be used for playing as well as for learning.

Some advices for the next researchers are: to use more interviewee and to

plan the better time and strategy in doing the interview. These are to be done to

gain more information more accurately.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala

berkat dan karunia yang telah diberikan sehingga mampu menyelesaikan skripsi

ini. Skripsi dengan judul “Persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga untuk

jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori” disusun sebagai syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

untuk menikmati perjuangan mengerjakan skripsi.

2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program

Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma,

sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas kesempatan

yang telah diberikan selama proses studi yang telah membantu dan

memberikan bimbingan, saran, serta kesabaran selama penulisan skripsi

ini.

4. E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed. D. selaku Wakaprodi PGSD.

5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan dorongan, bimbingan, kesabaran, serta saran yang banyak

sekali membantu dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.

6. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen Penguji Skripsi.

7. M. Sri Wartini, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD

Kanisius Sengkan Yogyakarta.

8. Irene Widiastuti, S.Pd., selaku guru mitra SD peneliti yang telah banyak

membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan lancar.

9. Siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta, terutama untuk SY,

YG, dan KV yang telah bekerjasama dan bersedia menjadi narasumber

dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan lancar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

10. Sekretariat PGSD yang telah banyak membantu dari proses perijinan

penelitian sampai skripsi ini selesai.

11. Orang Tua tercinta Robertus Dadi Catur dan Rita Maria yang sudah

mendidik anakmu sampai saat ini. Terima kasih atas segala yang telah

diberikan, doa dan bantuan material yang selalu diberikan secara tulus.

12. Kakak terkasih, Theodorus Gumilar P atas semangat dan doanya.

13. Teman-teman payung kualitatif yang selalu bekerjasama dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala masukan yang

diberikan.

14. Teman satu kelas dari awal masuk kuliah sampai semester 8 (Ima, Rangga,

Windy, Nissa, Sinta) yang sudah bersedia meminjamkan handycam dan

tripodnya untuk melakukan penelitian, serta membantu selama penelitian.

15. Teman-teman kos yang telah memberikan semangat dan dukungan selama

kuliah sampai pada penulisan skripsi ini. Terima kasih atas

kebersamaannya selama ini.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas

segalanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis akan merasa sangat senang dan

terbantu apabila ada yang dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan skripsi yang telah dibuat ini.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

1.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 5

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6

2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................... 6

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ......................................................................... 6

2.1.1.1 Persepsi ....................................................................................................... 6

1) Pengertian Persepsi ............................................................................................. 6

2) Persepsi terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Montessori .. 7

2.1.1.2 Alat Peraga .................................................................................................. 9

1) Pengertian Alat Peraga........................................................................................ 9

2) Alat Peraga Montessori ....................................................................................... 9

3) Ciri-ciri Alat Peraga Montessori ....................................................................... 10

2.1.1.3 Matematika ................................................................................................ 11

1) Pengertian Matematika ..................................................................................... 11

2) Tujuan Matematika ........................................................................................... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

3) Materi Jenis dan Besar Sudut............................................................................ 12

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 13

2.1.2.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Persepsi ............................................ 13

2.1.2.2 Penelitian yang Berkaitan dengan Sudut ................................................ 13

2.1.2.3 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Matematika .................. 14

2.1.2.4 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Montessori ................... 15

2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 19

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 19

3.2 Setting Penelitian ........................................................................................... 19

3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................... 20

3.2.3 Narasumber ............................................................................................ 20

3.2.4 Objek Penelitian ..................................................................................... 21

3.3 Desain Penelitian ............................................................................................. 21

3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 23

3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 25

3.6 Kredibilitas dan Tranferabilitas....................................................................... 37

3.6.1 Kredibilitas ................................................................................................... 37

3.6.2 Transferabilitas ............................................................................................. 38

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42

4.1 Deskripsi tentang Narasumber Penelitian ....................................................... 42

4.1.1 Latar Belakang Narasumber ......................................................................... 42

4.1.1.1 Guru .......................................................................................................... 42

4.1.1.2 Siswa ......................................................................................................... 43

4.1.2 Pandangan subjek mengenai alat peraga ...................................................... 44

4.1.3 Kefamiliaran Alat Peraga ............................................................................. 45

4.1.4 Pengalaman Menggunakan Alat Peraga sebelum Pengimplementasian Alat

Peraga Montessori ................................................................................................. 45

4.1.4.1 Guru .......................................................................................................... 45

4.1.1.2 Siswa ......................................................................................................... 47

4.2 Hasil Penelitian (selama dan setelah implementasi alat peraga Montessori) .. 49

4.2.1 Pengalaman Narasumber menggunakan alat perga Montessori................... 49

4.2.1.1 Perasaan..................................................................................................... 49

4.2.1.2 Kendala ..................................................................................................... 54

4.2.1.3 Manfaat ..................................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 63

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 63

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 64

5.3 Saran ................................................................................................................ 64

DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 65

LAMPIRAN .......................................................................................................... 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Perilaku ........................................................... 8

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Perilaku Modifikasi ........................................ 8

Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan .......................... 18

Gambar 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 21

Gambar 3.2 Desain Penelitian dengan Modifikasi ........................................... 22

Gambar 3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23

Gambar 3.4 Teknik Pengumpulan Data Modifikasi ....................................... 23

Gambar 4.1 Wawancara dengan Guru sebelum Pemberian Alat Peraga ......... 43

Gambar 4.2 Wawancara dengan Siswa sebelum Pemberian Alat Peraga ........ 44

Gambar 4.3 Peneliti Memberikan Gambar Alat Peraga pada Guru ................. 47

Gambar 4.4 Narasumber Ketika Pertama Kali Menggunakan Alat Peraga ..... 50

Gambar 4.4 Semua Narasumber Menggunakan Alat Peraga ........................... 51

Gambar 4.6 Narasumber Menggunakan Alat Peraga ....................................... 52

Gambar 4.7 Gambar Alat Peraga ..................................................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Panduan Observasi sebelum Pemberian Alat Peraga ....................... 28

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Guru................................................................. 28

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Siswa .............................................................. 28

Tabel 3.4 Panduan Wawancara sebelum Guru dan Siswa Diperkenalkan

Alat Peraga Montessori .................................................................................... 30

Tabel 3.5 Panduan Wawancara untuk Guru ..................................................... 32

Tabel 3.6 Panduan Wawancara untuk Siswa ................................................... 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 3.1 Kisi-kisi Observasi Guru ........................................................... 69

Lampiran 3.2 Kisi-kisi Observasi Siswa .......................................................... 70

Lampiran 3.3 Perencanaan Wawancara .......................................................... 72

Lampiran 3.4 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru ............................................. 73

Lampiran 3.5 Kisi-kisi Wawancara untuk Siswa ............................................ 74

Lampiran 3.6 Perencanaan Observasi ............................................................. 75

Lampiran 4.1 Observasi Sosio-kultural .......................................................... 76

Lampiran 4.2 Observasi I Cara Guru Mengajar .............................................. 77

Lampiran 4.3 Observasi II sebelum Pemberian Alat Peraga .......................... 78

Lampiran 4.4 Transkrip Observasi I Penggunaan Alat Peraga ........................ 79

Lampiran 4.5 Transkrip Observasi II Penggunaan Alat Peraga ....................... 88

Lampiran 4.6 Transkrip Observasi III Penggunaan Alat Peraga ..................... 95

Lampiran 4.7 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Guru ......................................... 99

Lampiran 4.8 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 1 ...................................... 110

Lampiran 4.9 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 2 ..................................... 124

Lampiran 4.10 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 3 .................................... 135

Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian .................................................................. 147

Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian........................... 148

Curriculum Vitae .............................................................................................. 149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan dijelaskan latar belakang dari penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Peneliti

akan menjelaskan secara rinci setiap sub bab yang akan dibahas.

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan adalah

bagaimana seorang pendidik mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan

baik. Perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik, sebaiknya memperhatikan

tahapan perkembangan siswa. Siswa sekolah dasar masih dalam tahapan

operasional konkret (Piaget dalam Uno, 2012: 131), dalam tahapan ini siswa perlu

belajar menggunakan media nyata, yang dapat memudahkan mereka untuk

memahami apa yang diajarkan. Suparno (2001: 70) mengatakan bahwa tahap

berpikir konkret ditandai dengan adanya segala hal yang kelihatan nyata atau

konkret. Siswa yang berada dalam tahapan operasional konkret masih menerapkan

logika berpikir pada barang-barang yang bersifat nyata atau konkret, belum

menerapkan logika berpikir yang bersifat abstrak.

Salah satu mata pelajaran yang dapat menggunakan media pembelajaran yang

konkret adalah Matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran

yang bersifat hitungan, dan seringkali dianggap sulit bagi siswa. Pembelajaran

yang dilakukan dengan hafalan atau mengingat, akan mudah dilupakan oleh siswa

(Heruman, 2012: 2). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dan observasi pada

tiga siswa. Peneliti melakukan wawancara dan observasi ini untuk mengetahui

kondisi awal subjek penelitian. Hasil wawancara terhadap tiga siswa kelas III SD

adalah bahwa siswa mengatakan menyukai matematika, tetapi terkadang sulit

memahami materi yang diajarkan oleh guru karena harus menghitung dan

menghafal. Hasil observasi kegiatan pembelajaran matematika adalah guru tidak

menggunakan alat bantu untuk mengajarkan materi, seperti alat peraga. Hasil

wawancara dan observasi tersebut membuat siswa mengharapkan adanya bantuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

media atau alat yang dapat mempermudah pemahaman mereka. Media

pembelajaran yang dimaksud adalah alat peraga.

Upaya untuk mengembangkan alat peraga, terutama alat peraga untuk mata

pelajaran matematika telah banyak dilakukan. Penelitian pengembangan yang

dilakukan beberapa peneliti menghasilkan produk alat peraga yang memiliki

tujuan untuk membantu kegiatan pembelajaran. Seperti yang dilakukan oleh

Wijayanti (2013) yang menghasilkan alat peraga penjumlahan dan pengurangan

untuk kelas I. Penelitian yang sama mengenai pengembangan alat peraga

dilakukan oleh Rukmi (2013) yang menghasilkan produk alat peraga perkalian

berbasis Montessori. Putri (2013) juga melakukan penelitian yang sama dengan

Wijayanti dan Rukmi. Putri mengembangkan alat peraga untuk keterampilan

geometri kelas III.

Adanya penelitian pengembangan alat peraga tersebut, diharapkan guru

memulai untuk menggunakan alat peraga dengan memilih alat peraga yang tepat

untuk membantu mengajarkan materi pembelajaran. Pemilihan alat peraga untuk

pembelajaran berperan penting karena adanya kebermaknaan dalam

pembelajaran, terutama pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pemilihan alat

peraga yang tepat, akan membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

Alat peraga yang dibuat tentunya memerlukan adanya evaluasi dari berbagai

pihak. Evaluasi perlu dilakukan agar alat peraga terus berkembang dan semakin

bermanfaat bagi siswa. Hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa

pengembangan alat peraga yang dievaluasi belum secara mendalam, karena belum

mengungkap persepsi, padahal dalam melakukan evaluasi, persepsi sangatlah

penting.

Menurut salah satu teori, yaitu teori Fazio untuk proses dari-sikap-ke-

perilaku (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Proses dari-sikap-ke-

perilaku berlangsung seperti berikut ini. Kejadian tertentu mengaktifkan suatu

sikap. Pada saat diaktifkan, sikap tersebut akan mempengaruhi persepsi kita

terhadap objek sikap. Pada saat yang sama, pengetahuan kita mengenai apa yang

sesuai untuk situasi tertentu juga akan aktif. Bersama-sama, sikap dan informasi

yang tersimpan mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

membentuk definisi terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini

kemudian mempengaruhi perilaku kita.

Selama ini, penelitian mengenai persepsi terhadap penggunaan alat peraga

banyak dilakukan secara kuantitatif, belum digali lebih jelas mengenai bagaimana

persepsi seseorang dapat terbentuk dari apa yang mempengaruhi persepsinya.

Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumarita (2009), menghasilkan

persepsi secara kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan adalah terdapat

perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan pembelajaran yang bersifat

konvensional pada masing-masing tingkat aktivitas belajar dan perbedaan antara

masing-masing tingkat aktivitas belajar konsisten pada setiap metode

pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi sangat

dibutuhkan untuk menggali informasi-informasi mengenai alat peraga yang

digunakan. Informasi yang diperoleh sangat penting untuk mengembangkan alat

peraga yang dibuat dan transfer pengetahuan yang dilakukan akan bermakna.

Penelitian ini akan mengungkap persepsi. Persepsi yang diungkap adalah

mengenai pengalaman, perasaan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang

diperoleh atas alat peraga yang dibuat melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan adalah bagaimana siswa menggunakan alat peraga

tersebut dan bagaimana cara siswa mengetahui materi yang diajarkan, yaitu jenis

dan besar sudut. Alat peraga yang digunakan adalah geometric stick box untuk

digunakan pada materi jenis dan besar sudut. Alat peraga yang dibuat diharapkan

akan membuat siswa terlibat aktif, karena siswa menggunakannya sendiri, dan

guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Penelitian ini dibatasi pada persepsi guru dan siswa terhadap penggunaan

alat peraga berbasis metode Montessori untuk jenis dan besar sudut di SD

Kanisius Sengkan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

Persepsi akan diungkap melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Narasumber dalam penelitian ini adalah guru kelas IIIA yang juga guru mata

pelajaran Matematika dan tiga siswa kelas IIIA yang dipilih berdasarkan kategori

tertentu. Standar Kompetensi yang digunakan adalah “4. Memahami unsur dan

sifat bangun datar sederhana”, dengan kompetensi dasar “4.2 mengidentifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

berbagai jenis dan besar sudut”. Adanya temuan persepsi selama penelitian dapat

menambah wawasan baru mengenai alat peraga berbasis Montessori yang berupa

geometric stick box yang dapat digunakan juga sebagai bahan evaluasi apabila

akan mengembangkan alat peraga geometric stick box.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana persepsi guru terhadap alat peraga untuk jenis dan besar sudut

berbasis metode Montessori di kelas IIIA SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta ?

1.2.2 Bagaimana persepsi siswa terhadap alat peraga untuk jenis dan besar sudut

berbasis metode Montessori di kelas IIIA SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap alat

peraga untuk jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori di kelas

IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

1.3.2 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap alat

peraga untuk jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori di kelas

IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Teoretis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penggunaan alat

peraga Matematika berbasis Montessori. Terutama pada pembelajaran

jenis dan besar sudut dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan

geometric stick box yang dapat membantu siswa memperoleh kegiatan

pembelajaran yang bermakna.

1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Memberikan pengalaman yang sangat berharga ketika melakukan

penelitian, dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan alat peraga yang

digunakan melalui persepsi guru dan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

1.4.2.2 Bagi guru

Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menggunakan alat peraga

geometric stick box untuk membantu siswa dalam belajar Matematika di

Sekolah Dasar.

1.5 Definisi Operasional

1.5.1 Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang memberikan penilaian

terhadap informasi yang diperoleh melalui alat indera yang dimilikinya

yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata.

1.5.2 Alat peraga berbasis Montessori adalah salah satu media pembelajaran

yang dirancang secara khusus untuk membuat anak belajar secara mandiri.

1.5.3 Materi jenis dan besar sudut adalah salah satu materi yang harus dipelajari

siswa, terutama siswa kelas 3.

1.5.4 Alat peraga geometric stick box adalah alat peraga untuk mengajarkan

materi jenis dan besar sudut yang berupa stik dengan berbagai ukuran dan

warna yang dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan

memahami materi yang diajarkan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian-

penelitian yang relevan, kerangka berpikir. Kajian pustaka membahas mengenai

teori-teori yang relevan. Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang

pernah ada sebelumnya. Selanjutnya dirumuskan dalam kerangka berpikir.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Teori-teori yang Mendukung

2.1.1.1 Persepsi

1) Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang ada dalam diri

individu. Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 675) diartikan

sebagai tanggapan atau penerimaan secara langsung dari sesuatu hal. Rakhmat

(2007: 51) berpendapat bahwa persepsi merupakan pengamatan tentang objek,

peristiwa atau hubungan yang didapat dengan membuat kesimpulan dari

informasi-informasi yang ada dan menafsirkan pesan. Berbeda dengan yang

disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Rakhmat, Sarwono (2009:

86) menjelaskan bahwa persepsi merupakan rangsangan yang dari dunia luar yang

ditangkap oleh alat indera yang kemudian masuk ke dalam otak, dan di dalam

otak terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujudlah sebuah pemahaman.

Leavitt (dalam Desmita, 2006: 107-108) memisahkan pengertian persepsi

dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, persepsi merupakan cara

seseorang untuk melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, persepsi merupakan

proses seseorang untuk memandang sesuatu atau mengartikan sesuatu berdasarkan

apa yang diketahuinya. Persepsi merupakan sebuah proses yang terikat dan ada

dalam individu terhadap apa yang diterimanya (Mozkowitz dan Orgel dalam

Walgito, 2010: 100). Persepsi akan membuat individu menyadari adanya keadaan

yang sebenarnya yang ada di sekitarnya dan keadaan diri sendiri (Davidoff dalam

Walgito, 2010: 100).

Ungkapan persepsi yang dilakukan oleh seseorang dapat berupa kata-kata

atau sikap sebagai bentuk respon atas pemaknaan informasi yang diterimanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena

adanya perbedaan pengetahuan (Suharnan, 2005: 24). Karena itu, jelas kiranya

bahwa yang menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk rangsangan, objek

atau pengalaman seseorang (stimuli), tetapi karakteristik orang yang memberi

respon terhadap stimuli tersebut. Beberapa pendapat mengenai persepsi tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah proses yang yang terjadi pada

individu dalam menerima apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan melalui alat

indera terhadap diri sendiri dan lingkungan disekitarnya.

2) Persepsi terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis

Montessori

Alat indera merupakan alat untuk menghubungkan individu dengan dunia

luarnya. Davidoff (dalam Walgito, 2010: 100) menerangkan adanya proses

penginderaan tersebut akan menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah dan

diorganisasikan. Kemampuan siswa menerima apa yang dilihat, dirasakan, dan

dilakukan ada keterkaitannya dengan persepsi. Kegiatan dimana dilakukan

transfer pengetahuan akan memengaruhi kognitif siswa, terutama siswa sekolah

dasar. Siswa sekolah dasar dimana kemampuan proses berpikir untuk

mengoperasikan hal-hal yang berkaitan dengan logika masih terikat dengan objek

yang bersifat konkret (Heruman, 2012: 1). Salah satu aktivitas dari aspek kognitif

yang paling penting adalah persepsi. Persepsi yang ada dapat dipengaruhi juga

oleh suatu sikap terhadap objek dan disebabkan oleh suatu kejadian yang dapat

mempengaruhi perilakunya (Suharnan, 2005: 51).

Menurut salah satu teori, yaitu teori Fazio untuk proses dari-sikap-ke-

perilaku (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Proses dari-sikap-ke-

perilaku berlangsung seperti berikut ini. Kejadian tertentu mengaktifkan suatu

sikap. Pada saat diaktifkan, sikap tersebut akan mempengaruhi persepsi kita

terhadap objek sikap. Pada saat yang sama, pengetahuan kita mengenai apa yang

sesuai untuk situasi tertentu juga akan aktif. Bersama-sama, sikap dan informasi

yang tersimpan mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian

membentuk definisi terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini

kemudian mempengaruhi perilaku kita. Berikut ini adalah bagan persepsi yang

dikutip dari Walgito, 2003: 116:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Gambar 2.1 Proses Terjadinya Perilaku

Proses terjadinya persepsi ke perilaku ini peneliti modifikasi seperti

berikut ini :

Gambar 2.2 Proses Terjadinya Perilaku yang dimodifikasi

Pada kegiatan belajar mengajar, siswa mempunyai persepsi terhadap

pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan guru juga mempunyai persepsi

terhadap keefektifan dari metode yang digunakannya. Pembelajaran matematika

yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga berbasis Montessori relatif baru

baik bagi siswa maupun bagi guru. Siswa diharapkan secara aktif menggunakan

objek yang konkret dalam menyelesaikan permasalahan matematikanya. Jika guru

dan siswa memiliki persepsi yang positif mengenai alat peraga, maka intensi guru

Kepribadian

Kognisi

Afeksi

Sikap

Persepsi

Objek

Pengalaman Pengetahuan Keyakinan Proses belajar

Faktor-faktor

lingkungan yang

berpengaruh

Evaluasi

Senang/tak senang

Bertindak

Pengalaman

Persepsi

Sikap

Tindakan

kepercayaan

perilaku

perasaan

Hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

dan siswa dalam memanfaatkan alat peraga tersebut semakin besar. Di sinilah

letak persepsi itu mulai berperan dalam proses transfer pengetahuan dengan

menggunakan alat peraga yang baru dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

2.1.1.2 Alat Peraga

1) Pengertian Alat Peraga

Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak adalah

penggunaan alat peraga. Alat peraga yang digunakan harus bersifat konkret agar

anak mudah memahami materi pembelajaran yang pernah diterimanya. Alat

peraga diharapkan dapat mempermudah pemahaman anak terhadap matematika.

Sudjana (dalam jurnal Aziz, Yulianti, Handayani, 2006: 95) menjelaskan

mengenai alat peraga yaitu alat yang digunakan untuk membantu guru dalam

proses belajar mengajar agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.

Sementara itu, Nasution (dalam Tesis Kusumarita, 2009: 19), alat peraga adalah

alat yang digunakan oleh pendidik untuk membantu menerangkan suatu materi

kepada peserta didik sesuai dengan bahan pengajaran yang digunakan. Pengertian

alat peraga dari dua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga

adalah alat bantu yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan materi

yang sesuai dengan apa yang akan diajarkan. Alat peraga untuk kelas rendah di

Sekolah Dasar biasanya menggunakan alat peraga yang bersifat konkret, yang

disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak yang masih dalam tahap

operasional konkret (Piaget dalam Uno, 2012: 131).

2) Alat Peraga Montessori

Alat peraga Montessori dirancang secara mendetail agar anak dapat

menggunakannya sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Alat peraga Montessori

dirancang untuk mengembangkan kreatifitas anak dan memiliki pengendali

kesalahan agar anak dapat memperbaiki kesalahan mereka sendiri. Penggunaan

alat peraga Montessori diharapkan mampu mengembangkan pikiran matematika

anak agar mampu memahami perintah yang diberikan, urutan, abstraksi, dan

memiliki kemampuan untuk menempatkan bersama-sama tentang apa yang

diketahui sampai anak mampu menemukan hal baru secara mandiri (Lilard, 1997:

11).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

3) Ciri-ciri Alat Peraga Montessori

Montessori menggunakan alat peraganya dengan menggunakan metode

eksperimental berdasarkan hasil observasi dan modifikasi di sekolah yang

didirikannya yaitu di Casa dei Bambini. Montessori membuat alat peraga dengan

modifikasi bentuk dan warna yang berbeda-beda untuk satu alat peraga yang sama

(bergradasi). Montessori terus mengujicobakan dan mengembangkan alat peraga

yang dibuatnya. Alat peraga Montessori dibuat dengan warna-warna yang cerah,

mudah dimanipulasi, dan berbahan dasar kayu yang ringan dan memiliki daya

tahan yang baik. Ciri-ciri dari alat peraga Montessori adalah sebagai berikut

(Montessori, 2002: 169-175) :

a. Menarik

Pembelajaran yang dilakukan anak-anak adalah untuk mengembangkan bakat

dan potensi yang ada. Alat peraga yang menarik akan membuat anak tertarik

dan berminat untuk belajar. Anak ingin mencoba sendiri alat peraga yang ada.

Alat peraga yang diciptakan oleh Montessori memiliki warna-warna yang

cerah, berbahan kayu, dan bentuknya menarik. Alat peraga tersebut

digunakan oleh Montessori untuk pembelajaran sensorial yang berfungsi

untuk mengaktifkan seluruh indera manusia.

b. Bergradasi

Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran Montessori menggunakan

alat indera. Alat peraga tersebut terdapat gradasi, yaitu gradasi warna, bentuk,

dan usia anak untuk membentuk konsep belajar anak.

c. Auto-correction

Alat peraga dalam metode Montessori memiliki pengendali kesalahan pada

alat peraga itu sendiri. Pengendali kesalahan tersebut dimaksudkan sebagai

penunjuk adanya kesalahan agar anak dapat mengetahui sendiri aktivitas yang

dilakukannya itu apakah benar atau salah tanpa adanya pemberitahuan oleh

orang lain.

d. Auto-education

Montessori menciptakan alat peraga yang sesuai dengan perkembangan anak.

Alat peraga Montessori juga didesain untuk mudah dibawa dan dipindahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

oleh anak sesuai dengan keinginannya. Alat peraga juga dapat membuat anak

belajar secara mandiri.

e. Kontekstual

Dari keempat ciri alat peraga yang disebutkan oleh Montessori di atas, akan

ditambahkan satu ciri lagi oleh peneliti, yaitu kontesktual. Alat peraga yang

bersifat kontekstual ini berarti alat peraga yang dapat ditemukan atau dekat

dengan kehidupan (Komalasari, 2011: 7). Berdasarkan sejarahnya,

Montessori mulai mengembangkan sistem pembelajarannya dengan alat

peraga yang diciptakannya. Montessori menggunakan alat peraga yang

dimodifikasi dan digunakan untuk anak-anak miskin dengan material yang

ada di lingkungan sekitar. Pemanfaatan bahan-bahan yang sesuai dengan

konteks yang ada di daerah, dimana sekolah Montessori didirikan akan

menekan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan alat peraga. Sehingga alat

peraga Montessori tidak lagi dinilai sebagai alat peraga yang mahal dan

berkelas. Alat peraga ini dapat digunakan oleh anak-anak yang kurang

beruntung.

2.1.1.3 Matematika

1) Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam

satuan pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pada tingkat sekolah dasar.

Ruseffendi (dalam Heruman, 2012: 1) mengatakan bahwa matematika merupakan

bahasa simbol. Sedangkan Soedjadi (dalam Heruman, 2012: 1), berpendapat

bahwa matematika merupakan suatu objek yang memiliki tujuan yang abstrak,

bertumpu pada kesepakatan dan memiliki pola pikir yang deduktif. Matematika

merupakan suatu bidang ilmu yang menjadi alat pikir, alat berkomunikasi, alat

untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika,

analisis dan konstruksi, generalis dan individualitas, dan memiliki cabang-cabang

antara lain aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis.

Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa matematika adalah suatu bidang

ilmu yang berhubungan dengan bilangan yang digunakan untuk memecahkan

masalah matematis. Matematika pada dasarnya memiliki konsep, yaitu dari

konsep yang sederhana menuju pada konsep yang lebih tinggi. Perkembangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

intelektual anak oleh Piaget (dalam Uno, 2012: 131) dibagi menjadi empat

periode berpikir. Keempat perode berpikir tersebut adalah (1) periode sensori

motor (usia 0 sampai 2 tahun), (2) periode praoperasional (usia 3 sampai 7 tahun),

(3) periode operasional konkret (usia 7 sampai 11 tahun), dan (4) periode operasi

formal (usia 11 sampai dewasa).

2) Tujuan Matematika

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan untuk (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan

antarkonsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran dalam pola dan sifat,

melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang

meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,

menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4)

Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk

memperjelas keadaan suatu masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan

matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat

dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, 2006: 30).

3) Materi Jenis dan Besar Sudut

Ruang lingkup matematika adalah geometri dan pengukuran (Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, 2006: 32). Peneliti ingin meneliti salah satu

ruang lingkup tersebut, yaitu geometri. Dimana salah satu pembahasan geometri

pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD pada semester 2 adalah jenis dan

besar sudut, dengan standar kompetensi yang ke empat, yaitu memahami unsur

dan sifat bangun datar sederhana. Sedangkan untuk kompetensi dasar yang

diambil adalah mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.

Terdapat penjelasan-penjelasan mengenai sudut, diantaranya adalah dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia; Tim Bina Matematika; dan Amin & Sani. Sudut

merupakan perpotongan dari dua garis di sekitar titik potongnya (Kamus Besar

Bahasa Indonesia, 2007: 1097). Sedangkan Tim Bina Matematika (2011:108)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

menyebutkan bahwa sudut merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan dua

garis lurus. Lebih lanjut, Amin dan Sani (2004: 43) mengatakan pendapatnya

mengenai sudut, yaitu hasil dari perpotongan dua garis lurus. Ketiga pendapat

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sudut merupakan perpotongan dua garis

lurus yang memiliki titik ujung yang sama.

2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan

2.1.2.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Persepsi

Penelitian yang berkaitan dengan persepsi dilakukan oleh Setianingsih

(2013) mengenai deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua

dalam belajar di rumah. Hasil penelitian yang telah dilakukan terdiri dari 5

kategori pendampingan orang tua yaitu kategori sangat optimal, kategori optimal,

kategori cukup optimal, kategori kurang optimal, kategori tidak optimal. Menurut

persepsi siswa, tingkat pendampingan orang tua dalam belajar di rumah masuk

pada kategori optimal. Adanya pendampingan orang tua dalam belajar siswa di

rumah akan membantu kesulitan siswa, sehingga siswa mampu mengatasi

kesulitan yang dihadapi. Ada salah satu orang tua yang tidak membantu siswa

dalam mengatur jadwal belajarnya sehingga masuk dalam kategori rendah.

Terlihat pada siswa yang memiliki persepsi bahwa orang tua dalam mendampingi

siswa kurang optimal. Hasil penelitian tersebut, diharapkan membuat orang tua

semakin sadar dan mengoptimalkan pendampingan siswa dalam belajar di rumah.

2.1.2.2 Penelitian yang Berkaitan dengan Sudut

Penelitian yang berkaitan dengan sudut dalam pembelajaran Matematika

SD antara lain Riyanto (2010); Rahayu, Budiyono, Kurniawati (2013).

Riyanto meneliti tentang peningkatan keaktifan dan kemampuan siswa

dalam mengidentifikasi jenis dan besar sudut melalui metode student teams

achievement division (STAD) pada peserta didik kelas 3 SD. Hasil penelitian

terhadap penggunaan metode Student Teams Achievement Division (STAD)

mampu meningkatkan keaktifan peserta didik. Data yang diperoleh pada siklus I

dan siklus II menunjukkan peningkatan keaktifan peserta didik saat pembelajaran.

Selain itu, hasil belajar peserta didik pada materi mengidentifikasi jenis dan besar

sudut (nilai ketuntasan minimal adalah 60) dengan menggunakan metode Student

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Teams-Achievement Divisions (STAD) secara terus menerus pada siklus pertama

dan kedua terjadi peningkatan. Ada peningkatan presentase peserta didik pada

setiap siklus. Kondisi awal yang hanya 47,3% (9 peserta didik tuntas dari 19

peserta didik) meningkat menjadi 63,2% (12 peserta didik tuntas dari 19 peserta

didik), kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 78,9% (15 peserta didik

tuntas dari 19 peserta didik). Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap siklus,

dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan keaktifan peserta didik kelas

III SD N Wonorejo tahun ajaran 2009/2010 saat pembelajaran mengidentifikasi

jenis dan besar sudut menggunakan metode Student Teams-Achievement Divisions

(STAD).

Rahayu, N.S., Budiyono, Kurniawati, I., (2013) meneliti tentang

eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model problem solving pada sub

materi besar sudut-sudut, keliling dan luas segitiga ditinjau dari aktivitas belajar

matematika siswa kelas VII semester II. Hasil yang diperoleh yaitu siswa yang

memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang aktivitas belajar matematikanya

sedang dan rendah. Pada pembelajaran yang menggunakan model problem

solving, siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki

prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki

aktivitas belajar matematika yang sedang dan rendah. Sedangkan pada

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa yang

memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki prestasi belajar

matematika lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar

matematika yang sedang, siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika yang

tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan

siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika yang rendah. Kesimpulan dari

penjelasan tersebut adalah bahwa model pembelajaran Problem Solving sama

baiknya dengan model pembelajaran konvensional pada materi besar sudut-sudut,

keliling dan luas segitiga.

2.1.2.3 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Matematika

Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan alat peraga matematika

adalah yang dilakukan oleh Kusumarita (2009) mengenai ekperimentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga pada pokok bahasan

bangun ruang sisi lengkung ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas IX SMP.

Hasil penelitian diperoleh dari hipotesis pertama, kedua, dan ketiga. Hipotesis

pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa prestasi belajar matematika siswa

yang menggunakan alat peraga lebih baik daripada siswa yang menggunakan

metode pembelajaran konvensional. Pada hipotesis yang kedua mengatakan

bahwa prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki aktivitas belajar

tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan

rendah. Terdapat faktor aktivitas belajar siswa yang terdiri dari tiga kelompok,

maka untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika berdasarkan faktor

aktivitas belajar siswa dilakukan uji komparasi ganda. Sedangkan pada hipotesis

yang ketiga dalam penelitian ini mengatakan bahwa terdapat interaksi metode

pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar

matematika. Nilai uji yang diperoleh adalah Fab=1,232 yang lebih kecil dari nilai

F0,05; 2; 227=3,00 (H0ab tidak ditolak). Hal ini berarti tidak ada interaksi metode

pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar

matematika. Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan prestasi

belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga dan konvensional konsisten pada masing-masing tingkat

aktivitas belajar dan perbedaan antara masing-masing tingkat aktivitas belajar

konsisten pada setiap metode pembelajaran.

2.1.2.4 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Montessori

Penelitian yang terkait dengan alat peraga Montessori adalah yang

dilakukan oleh Putri (2013). Putri (2013) mengembangkan alat peraga ala

Montessori untuk keterampilan geometri matematika kelas III. Penggunaan alat

peraga Montessori pada kelas III menghasilkan kesan menarik pada siswa, karena

siswa menjadi mudah memahami materi yang diajarkan, siswa juga senang ketika

dapat menentukan sendiri warna yang sesuai dengan keinginannya untuk

digunakan dalam kegiatan pembelajaran, siswa juga merasa senang ketika dapat

memberikan contoh dengan benar mengenai penggunaan alat peraga yang

digunakan kepada temannya. Wali kelas III juga mengomentari penggunaan alat

peraga. Alat peraga yang digunakan membuat siswa memperhatikan kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

pembelajaran dengan menggunakan papan pasir bangun datar. Kemampuan alat

peraga yang dikembangkan mampu membuat prestasi anak dalam memahami

materi meningkat. Validasi yang dilakukan oleh pakar pembelajaran matematika,

pakar alat peraga matematika, guru kelas III A SDN Tamanan I, dan 6 siswa kelas

III A SDN Tamanan I menghasilkan sebuah penilaian yaitu alat peraga papan

pasir bangun datar telah memenuhi kriteria kelayakan yang sangat baik digunakan

sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran bangun datar matematika.

Penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas hanya berakhir pada

persepsi secara kuantitatif, belum ada deskripsi lebih lanjut mengenai persepsi

tersebut. Peneliti belum menemukan penelitian yang membahas mengenai

persepsi terhadap penggunaan alat peraga berbasis Montessori pada materi jenis

dan besar sudut di Sekolah Dasar. Peneliti ingin memberikan pengetahuan baru

mengenai penggunaan alat peraga sudut berdasarkan penelitian yang dilakukan.

Apabila penggunaan alat peraga geometric stick box mendapatkan apresiasi dari

berbagai pihak, maka alat peraga geometric stick box dapat dikembangkan lagi

untuk penelitian selanjutnya. Penelitian yang terdahulu menjadi dasar adanya

penelitian ini, seperti yang terangkum dalam literature map berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan

2.2 Kerangka Berpikir

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran adalah

media pembelajaran atau alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar yang

dimaksud adalah alat peraga. Alat peraga untuk siswa sekolah dasar masih bersifat

konkret, karena tahapan berpikir anak masih dalam tahapan operasional konkret

(Piaget dalam Suparno, 2001: 70). Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang

mampu mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir konkret. Upaya yang

dilakukan untuk pengembangan sebuah alat, perlu adanya evaluasi mengenai

kebermanfaatannya dan berbagai hal yang berkaitan dengan alat yang mungkin

berpengaruh terhadap intensitas penggunaan alat itu di kemudian hari. Salah satu

yang dapat mempengaruhi intensitas penggunaan alat peraga adalah persepsi.

Dian (2013)

persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua dalam

belajar di rumah

Riyanto (2010)

- jenis dan besar sudut melalui metode student teams

achievement division (STAD)

Rahayu, N.S., Budiyono, dan Kurniawati, I. (2013).

- problem solving pada sub materi besar sudut-sudut,

keliling dan luas segitiga, aktivitas belajar matematika

siswa kelas VII

Kusumarita (2009)

alat peraga bangun ruang sisi lengkung ditinjau dari

aktivitas belajar siswa

Putri (2013)

alat peraga ala Montessori, ketrampilan geometri

matematika kelas III

Materi jenis dan besar sudut

Alat Peraga Matematika

berbasis Montessori

Alat Peraga Matematika

Persepsi

Judul Penelitian

Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Penggunaan

Alat Peraga Matematika Berbasis Metode

Montessori Kelas IIIA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

Persepsi merupakan pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan yang

didapat dengan membuat kesimpulan dari informasi-informasi yang ada dan

menafsirkan pesan, Rakhmat (2007: 51). Persepsi yang diungkapkan oleh guru

dan siswa adalah persepsi mengenai alat peraga untuk mata pelajaran matematika.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat hitungan dan

hafalan yang sering dianggap sulit oleh siswa. Diperlukan alat peraga untuk

membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Alat peraga

diperlukan agar siswa dapat belajar secara mandiri. Karena itu, dikembangkanlah

berbagai alat peraga. Alat peraga yang dibuat perlu dievaluasi dengan melihat

persepsi dari berbagai pihak agar semakin berkembang dan bermanfaat bagi anak.

Alasan tersebut membuat peneliti melakukan penelitian mengenai persepsi

guru dan siswa atas penggunaan alat peraga. Persepsi yang didapat dipengaruhi

oleh sikap terhadap objek yang kemudian kejadian tersebut akan mengaktifkan

sikap (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Persepsi akan

mempengaruhi intensi seseorang dalam menggunakan suatu produk, dalam hal ini

adalah alat peraga. Pengalaman guru dan siswa dalam menggunakan alat peraga

akan membentuk sebuah persepsi terhadap alat peraga tersebut. Jika guru dan

siswa memiliki persepsi yang positif, maka intensi guru dan siswa dalam

menggunakan alat peraga semakin besar. Begitu pun sebaliknya, jika guru dan

siswa memiliki persepsi negatif mengenai alat peraga, maka intensi guru dan

siswa dalam menggunakan alat peraga akan berkurang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian. Pembahasan metode penelitian yaitu jenis penelitian, setting penelitian,

desain penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kredibilitas dan

transferabilitas, serta teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

suatu fenomena atau kejadian mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian,

misalnya adalah perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan dengan cara

menuangkan apa yang terjadi dalam bentuk kata-kata (Moleong, 2011: 6).

Berbeda dengan Moleong, Creswell (2012: 4) menjelaskan bahwa penelitian

kualitatif merupakan metode-metode yang digunakan untuk mengeksplorasi dan

memahami sebuah permasalahan yang oleh sejumlah orang atau sekelompok

orang dianggap berasal dari permasalahan sosial. Kedua definisi tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang memiliki tujuan

untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai permasalahan sosial.

Metode penelitian kualitatif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

fenomenologi dengan menggunakan data-data dari hasil observasi, wawancara

dan dokumentasi. Fenomenologi adalah metode yang berusaha mengungkap dan

mempelajari serta memahami suatu fenomena dengan konteks yang unik dan khas

yang dialami individu (Herdiansyah, 2012: 66). Penjelasan tersebut dapat dilihat

bahwa suatu fenomena, dalam hal ini alat peraga yang relatif baru bagi guru dan

siswa akan mempengaruhi dan memberikan pengalaman yang mengesankan

(Herdiansyah, 2012: 67).

3.2 Setting Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah yang digunakan untuk penelitian

eksperimen. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang terletak di jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

kaliurang km 7,8. Pemilihan sekolah ini didasarkan pada penggunaan alat peraga

yang sangat jarang, terutama alat peraga Montessori. Alasan ini yang

menyebabkan peneliti memilih sekolah ini untuk dijadikan tempat penelitian.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari sampai

April 2014. Waktu penelitian mengacu pada kalender sekolah, karena penelitian

ini akan dilaksanakan selama tiga pertemuan dari proses belajar mengajar yang

efektif di kelas.

3.2.3 Narasumber

Narasumber dalam penelitian ini adalah guru kelas IIIA yang sekaligus

merupakan guru matematika dan tiga siswa kelas IIIA, tiga siswa kelas IIIA.

Proses pemilihan narasumber siswa dilakukan dengan menemui guru kelas yang

juga berperan sebagai guru matematika. Peneliti menanyakan pada guru siswa

yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Kriteria yang diambil berdasarkan

karakteristik narasumber yang mampu bekerjasama dengan peneliti, mampu

berkomunikasi secara lancar, dan mendapatkan izin dari orangtua melalui

perantara guru. Mampu bekerjasma dengan peneliti maksudnya adalah

narasumber siswa yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.

Mampu berkomunikasi secara lancar maksudnya adalah narasumber dapat

mengutarakan apa saja yang dirasakan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan. Pada tahap selanjutnya, peneliti menemui responden yang disarankan

oleh guru. Narasumber yang memenuhi kriteria adalah SY, YG, dan KV.

Narasumber A merupakan wali kelas IIIA, yaitu IW. IW mengajar di SD Kanisius

Sengkan sejak tahun 2011. IW mengajarkan 5 mata pelajaran pokok SD ditambah

dengan mata pelajaran Bahasa Jawa. IW merupakan guru muda yang baru lulus

menjadi sarjana pendidikan. Narasumber B adalah SY. SY, menurut gurunya

termasuk dalam siswa yang mudah bergaul dengan siswa lainnya. SY mudah

diajak berkomunikasi. Dia pandai mengutarakan apa saja yang terjadi.

Narasumber C adalah YG. YG merupakan putri dari salah satu karyawan SD

Kanisius Sengkan. YG merupakan siswa yang pandai berbicara dan mudah dekat

dengan orang asing. Narasumber D adalah KV. KV, menurut gurunya juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

termasuk salah satu siswa yang mudah diajak berkomunikasi. KV mudah

mengutarakan apa saja yang dialaminya.

3.2.4 Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah persepsi guru dan siswa kelas IIIA SD Kanisius

Sengkan terhadap penggunaan alat peraga matematika berbasis metode

Montessori.

3.3 Desain Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian untuk

sampai pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-

langkah penelitian seperti yang dijelaskan oleh Patton (1990) (dalam

McMillan, 2001: 400) adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian tersebut dimodifikasi sesuai dengan langkah-langkah

yang peneliti lakukan seperti pada gambar berikut ini:

Pengecekan

keabsahan data

Mempertajam

fokus dan

perumusan

masalah

penelitian

Tahap

perencanaan

Simpulan

hasil

peneltian,

rekomendasi,

dalil-dalil

Analisis Studi awal

Pelaksanaan

(observasi

interview,

dokumen)

Temuan

MODEL

HIPOTETIK

PERSONALIS

ASI NILAI

BELA GHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Gambar 3.2 Desain Penelitian dengan Modifikasi.

Desain penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut :

3.3.1 Melakukan Observasi awal. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui

kondisi awal sebelum pemberian alat peraga.

3.3.2 Menyusun kerangka penelitian. Kerangka penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui dasar pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan

peneliti melakukan penelitian dan desain penelitian yang digunakan untuk

pengumpulan data.

3.3.3 Menyusun fokus penelitian yang digali dari narasumber, agar peneliti

memiliki pedoman ketika pengambilan data.

3.3.4 Melakukan pengambilan data. Setelah menemukan subjek penelitian yang

sesuai dengan prosedur pengambilan data, peneliti melakukan wawancara

dan pengamatan atau observasi dengan subjek penelitian secara

berkelanjutan.

3.3.5 Melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari pengambilan

data.

3.3.6 Setelah melakukan pencatatan, peneliti mengolah semua data hasil

wawancara dan pengamatan dari subjek penelitian. Hal ini dilakukan agar

peneliti dan pihak lain lebih mudah memeriksa ketepatan dari langkah-

langkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun dengan rapi,

sistematis dan lengkap.

Observasi Awal Analisis

Pelaksanaan

penelitian

(observasi

wawancara,

dokumentasi)

Temuan

(Persepsi)

Tahap

perencanaan

Mempertajam

fokus dan

perumusan

masalah penelitian

Pengecekan

keabsahan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

3.3.7 Melakukan analisis data yang telah diperoleh dan mendapatkan sebuah

temuan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif, peneliti

atau dengan bantuan orang lain merupakan instrumen utama dalam penelitian

(Moleong, 2011: 9). Peneliti kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui

observasi, wawancara, atau dokumentasi dengan para partisipan (Creswell, 2012:

261). Sugiyono (2011: 309) mengatakan pendapatnya mengenai pengumpulan

data dalam penelitian kualitatif yang melibatkan 4 teknik, seperti pada gambar

berikut ini:

Gambar 3.3 Teknik Pengumpulan Data

Berkaitan dengan beberapa hal di atas, peneliti memodifikasi bagan teknik

pengumpulan data sesuai dengan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu

wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi sebagai alat utama dalam

pengumpulan data seperti pada bagan berikut ini:

Gambar 3.4 Teknik Pengumpulan Data Modifikasi

Teknik Pengumpulan

Data

Wawancara

Dokumentasi Observasi

Teknik

Pengumpulan data

Observasi

Wawancara

Dokumentasi

Triangulasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

3.4.1 Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya

jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan berlandaskan pada tujuan

penyelidikan (Hadi dalam Rahayu dan Ardani, 2004:63). Panduan wawancara

dibuat agar lebih terfokus pada permasalahan yang ada dan menghindari adanya

kemungkinan-kemungkinan yang tidak dikehendaki. Pertanyaan wawancara

sebelum pemberian alat peraga yang dibuat adalah mengenai pengalaman selama

kegiatan pembelajaran, terutama mata pelajaran matematika, sedangkan

pertanyaan wawancara setelah penggunaan alat peraga yang dibuat adalah

mengenai perasaan dan persepsi alat peraga Montessori pada mata pelajaran

Matematika dengan materi jenis dan besar sudut.

3.4.2 Observasi

Observasi dijelaskan oleh Creswell (2012: 134) merupakan metode yang

paling dasar dari ilmu sosial karena dalam cara-cara tertentu, peneliti selalu

terlibat dalam proses mengamati. Patton dalam (Creswell, 2012: 135) menegaskan

observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian,

terutama penelitian dengan pendekatan kualitatif. Panduan observasi dibuat agar

lebih fokus terhadap hal-hal yang akan diamati. Peneliti melakukan kegiatan

observasi sebelum pemberian alat peraga sebanyak tiga kali, yaitu satu kali

observasi sosio kultural dan dua kali observasi kegiatan pembelajaran. Kemudian,

peneliti melakukan kegiatan observasi untuk pemberian alat peraga sebanyak tiga

kali.

Wawancara dan observasi dilakukan pada wali kelas IIIA dan siswa kelas

IIIA. Wawancara dilakukan dengan menuliskan secara langsung jawaban

informan dan dibantu dengan rekaman handphone agar jawaban narasumber yang

terlewati oleh peneliti dapat ditinjau kembali. Observasi dilakukan selama

kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika berlangsung. Peneliti

secara langsung mencatat hal-hal penting dari para subjek dan dibantu dengan satu

teman serta rekaman kamera foto dan handycam. Penentuan narasumber

berdasarkan kriteria tertentu dengan melakukan wawancara sebelum penelitian

berlangsung dengan wali kelas IIIA. Pemilihan subjek dalam penelitian kualitatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

ini mengambil dari kelas eksperimen yang menggunakan alat peraga yang

berjumlah tiga siswa.

Untuk menentukan narasumber penelitian, peneliti melakukan beberapa

hal, yaitu :

a. Mencari tiga orang siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan dengan kriteria

tertentu dan wali kelas IIIA SD Kanisius Sengkan. Kriteria yang dimaksud

adalah dimana siswa pandai berbicara dan dapat bekerjasama dengan peneliti.

b. Menghubungi langsung para calon narasumber penelitian yang akan dimintai

waktunya untuk wawancara.

c. Mengadakan janji waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.

3.4.3 Dokumentasi

Pengumpulan data selain dengan menggunakan wawancara dan observasi,

ditambah dengan dokumentasi. Dokumentasi merupakan sebuah catatan yang

terjadi pada masa lalu. Dokumen dapat berbentuk lisan, tulisan, gambar, atau

karya dari seseorang. Dokumen dalam penelitian ini berupa foto selama kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Montessori. Tujuan dari

penggunaan dokumentasi ini adalah untuk melengkapi data karena akan

digunakan untuk triangulasi sumber data.

3.5 Instrumen Penelitian

Sugiyono (2011: 305) menyebutkan dua hal utama yang mempengaruhi

kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas

pengumpulan data. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian

kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Karena itu, peneliti

sebagai instrumen juga harus “divalidasi”. Validasi ini perlu dilakukan untuk

mengetahui seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang

selanjutnya terjun ke lapangan. Moleong (2011: 168) mengatakan bahwa peneliti

merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan

pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Peneliti sebagai instrumen utama

bertindak langsung sebagai observer dan juga interviewer untuk memperoleh data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Penelitian ini dibutuhkan pengalaman langsung dengan para siswa dan

juga para pendidik. Sebelum penelitian, peneliti telah memiliki banyak

pengalaman untuk terjun langsung ke lapangan sejak tahun 2011. Peneliti telah

dibiasakan untuk melakukan praktik lapangan, dimana pada awal tahun 2011,

peneliti menjadi Pembina Pramuka. Pada tahun yang sama sampai pada

pertengahan tahun 2012, peneliti melakukan bimbingan belajar di SD. Pertama,

peneliti melakukan bimbingan belajar untuk kelas atas, kemudian peneliti

melakukan bimbingan belajar untuk kelas bawah. Setelah program bimbingan

belajar selesai, peneliti melanjutkan terjun ke lapangan untuk magang dengan

guru selama satu semester. Semester berikutnya, peneliti melakukan magang

kepala sekolah. Tugas peneliti selama magang dengan guru dan kepala sekolah

adalah membantu dan mempelajari tugas-tugas guru dan kepala sekolah.

Kemudian, pada tahun 2014, peneliti melakukan praktik lapangan, yang biasa

disebut dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama tiga bulan.

Selain melakukan beberapa kegiatan tersebut, peneliti juga mengikuti

workshop pengembangan alat peraga Montessori selama dua minggu pada tahun

2012. Selama workshop, peneliti juga membuat sebuah alat peraga secara

berkelompok. Pada tahun 2013, peneliti mengikuti seminar mengenai alat peraga

Montessori selama satu hari. Melalui kegiatan workshop ini, peneliti mengetahui

bagaimana menggunakan alat-alat peraga Montessori dan kegiatan pembelajaran

yang dilakukan dalam kelas Montessori. Selain kegiatan-kegaiatan yang telah

disebutkan, peneliti juga melakukan latihan wawancara dan observasi. Peneliti

melakukan latihan observasi dengan menggunakan video.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan tersebut memberikan banyak

sumbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Peneliti menjadi familiar

dengan narasumber penelitian yang terdiri dari guru dan siswa. Peneliti terbiasa

mendengarkan bahasa yang digunakan oleh siswa. Hal ini memudahkan peneliti

melakukan wawancara. Peneliti mulai merencanakan kegiatan yang dilakukan

selama penelitian. Peneliti mulai mencari tempat untuk penelitian. Peneliti

menetapkan SD Kanisius Sengkan Yogyakarta sebagai setting penelitian. Pada

awal berada di SD Kanisius Sengkan, peneliti melakukan observasi lingkungan

sekolah, untuk mengetahui seluk beluk sekolah ini mengenai alat peraga. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

melakukan observasi sekolah, peneliti melakukan observasi kegiatan

pembelajaran sebanyak dua kali. Pada tahap selanjutnya, peneliti mulai

melakukan wawancara sebelum pemberian alat peraga untuk mengetahui

kebiasaan dan pengalaman guru dan siswa selama melakukan kegiatan

pembelajaran matematika.

Sebelum melakukan wawancara dan observasi, peneliti mempersiapkan

hal-hal yang diperlukan, yaitu :

a. Lembar panduan wawancara dan observasi

Panduan wawancara berisi poin-poin penting yang akan ditanyakan kepada

narasumber dalam penelitian ini, yaitu guru dan siswa. Panduan observasi

dibuat peneliti berdasarkan teori mengenai alat peraga Montessori. Alat

peraga montessori memiliki karakteristik yaitu menarik, bergradasi, auto

education, auto correction (Montessori, 2002: 169-175), dan satu tambahan

dari peneliti yaitu kontekstual (Komalasari, 2011: 7). Selanjutnya, peneliti

melihat langsung kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

b. Alat untuk merekam atau handycam dengan durasi yang berbeda-beda. Setiap

wawancara, peneliti menyediakan kamera dan handphone untuk merekam.

Peneliti juga menyediakan kamera digital dan handycam untuk

mendokumentasikan kegiatan pembelajaran di kelas.

c. Kertas atau alat tulis yang digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang

akan ditanyakan pada narasumber penelitian untuk menggali informasi lebih

dalam dan juga hal-hal penting yang terjadi selama melakukan observasi

kegiatan pembelajaran.

Kemudian, peneliti melakukan observasi dengan pemberian alat peraga

berbasis Montessori selama tiga pertemuan. Selesai melakukan kegiatan

observasi, peneliti melakukan wawancara kembali dengan para subjek penelitian

untuk mengetahui perasaan dan persepsi mereka selama pemberian alat peraga.

Observasi sebelum penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui

kondisi awal siswa sebelum mendapat tindakan dalam penggunaan alat peraga

Matematika berbasis Montessori yang disusun dalam panduan observasi seperti

pada tabel 3.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

Tabel 3.1 Panduan Observasi Sebelum Pemberian Alat Peraga Berbasis

Montessori

No Subjek Proses yang

diamati

Hal yang diamati

1. Guru dan

siswa

Interaksi guru dan

siswa selama

kegiatan

pembelajaran

a. Cara guru mengajarkan konsep

b. Respon guru terhadap pertanyaan siswa

c. Respon siswa terhadap pelajaran matematika yang

diberikan guru.

d. Interaksi siswa dan guru selama kegiatan

pembelajaran

2. Siswa Perilaku siswa

ketika

mengerjakan soal

a. Perilaku siswa dalam mengerjakan soal matematika

b. Cara siswa menyelesaikan soal matematika

3. Guru Penyampaian

materi pelajaran

matematika ke

siswa

a. Penggunaan metode mengajar matematika

b. Penggunaan media pembelajaran

c. Cara guru membimbing siswa mengerjakan soal

latihan

Peneliti juga menyusun kisi-kisi observasi yang akan digunakan selama

pemberian tindakan dengan menggunakan alat peraga. Kisi-kisi observasi yang

dibuat adalah kisi-kisi observasi untuk guru (lihat lampiran 3.1) dan kisi-kisi

Observasi untuk siswa (lihat lampiran 3.2).

Setelah menyusun kisi-kisi observasi untuk guru dan siswa, peneliti

menyusun panduan observasi untuk guru seperti pada tabel 3.2 dan panduan

observasi untuk siswa pada tabel 3.3.

Tabel 3.2 Pedoman Observasi Guru

Karakteristik

Alat Deskripsi Objek yang Diamati

(Peran Guru) Guru berperan sebagai yang

menyediakan media

a. Guru memantau kegiatan belajar

siswa

b. Guru tidak membantu

menyelesaikan soal matematika

c. Guru hanya menjelaskan secara

singkat materi yang diajarkan

Tabel 3.3 Pedoman Observasi Siswa

No Deskripsi Objek yang Diamati

Keterangan

Siswa A Siswa B Siswa C

1 Kemampuan siswa

mendengarkan guru

a. Cara siswa

mendengarkan guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

No Deskripsi Objek yang Diamati

Keterangan

Siswa A Siswa B Siswa C

mengajarkan materi

mengenai sudut

yang sedang

menjelaskan

2 Pemahaman siswa

terhadap cara

menggunakan alat

peraga

a. Siswa mendengarkan

cara penggunaan alat

peraga

b. Siswa tidak banyak

bertanya mengenai

cara menggunakan alat

peraga.

3 Kemampuan siswa

menggunakan alat

peraga

a. Siswa menggunakan

alat peraga dengan

benar.

b. Siswa mengetahui alat

peraga digunakan

untuk mempelajari

materi sudut.

4 Alat peraga dapat

membantu siswa

menemukan konsep

matematika secara

mandiri

a. Usaha siswa dalam

mencoba

menggunakan alat

peraga dan menjawab

soal dengan tepat

5 Siswa secara spontan

menyentuh alat

peraga

b. Respon siswa ketika

pertama kali

diperkenalkan dengan

alat peraga

6 Siswa secara spontan

meraba alat peraga

a. Setelah diberi alat

peraga, siswa langsung

melihat dan meraba

alat tersebut

7 Siswa secara spontan

memegang alat

peraga dan mencoba

alat peraga tersebut

a. Setelah diberi alat

peraga, siswa langsung

memegang alat peraga

tersebut dan

mencobanya

8 Menunjukkan raut

muka senang dan

tertarik dengan alat

peraga yang

diberikan

a. Siswa mengunakan

alat peraga secara terus

menerus sampai habis

batas waktu

penggunaan alat

peraga

b. Siswa ingin berlama-

lama menggunakan

alat peraga tersebut

9 Alat peraga

mempunyai tingkatan

ukuran dari pendek

ke panjang

a. Gradasi ukuran dari

pendek ke panjang

membantu siswa

dalam mempelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

No Deskripsi Objek yang Diamati

Keterangan

Siswa A Siswa B Siswa C

konsep

10 Alat peraga

membantu siswa

menemukan

kesalahan

a. Siswa menemukan

kesalahan yang terjadi

dengan menggunakan

alat peraga

11 Alat peraga

membantu siswa

memperbaiki

kesalahan

a. Siswa dapat

memperbaiki

kesalahan yang terjadi

selama menggunakan

alat peraga

b. Siswa menemukan

jawaban yang tepat

Peneliti merencanakan untuk melakukan wawancara (lihat lampiran 3.3).

Setelah merencanakan kegiatan wawancara, peneliti menyusun panduan

wawancara yang digunakan sebelum guru dan siswa diperkenalkan alat peraga

Montessori seperti pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Panduan Wawancara Sebelum Guru dan Siswa Diperkenalkan Alat

Peraga Montessori

No Deskripsi Fokus

Pertanyaan Pertanyaan

1. Pemikiran guru

dan siswa

selama ini

terhadap mata

pelajaran

matematika

A. Pemikiran

subjek

mengenai

matematika

(suka dan

duka)

Guru :

A1. Sudah berapa lama anda mengajar di SD

Kanisius Sengkan ?

A2. Mendapatkan pengalaman mengajar di kelas

berapa saja ?

A3. Apakah mengajar di kelas 3 sudah lama ?

A4. Jika ya, sudah berapa lama ?

A5. Jika tidak, baru berapa lama ?

A6. Bagaimana perasaan anda selama ini mengajar di

kelas 3 ?

A6. Jilka senang, apa alasannya ?

A7. Jika tidak senang, apa alasannya ?

A8. Metode apa saja yang selama ini anda gunakan

untuk mengajar matematika ?

A9. Bagaimana respon siswa terhadap metode yang

digunakan guru ?

A10. Bagaimana dengan hasil belajar yang diperoleh

siswa ?

Siswa :

A1. Mata pelajaran apa saja yang kamu pelajari di

SD Kanisius Sengkan ?

A2. Mata pelajaran apa saja yang kamu sukai ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

No Deskripsi Fokus

Pertanyaan Pertanyaan

A3. Untuk mata pelajaran Matematika: Apakah kamu

menyukainya ?

A4. Jika ya, apa alasannya ? apa buktinya ?

A5. Jika tidak, apa alasannya ?

A6. Siapa guru yang mengajar matematika ?

A7. Bagaimana cara guru mengajarkan matematika ?

A8. Selain gurumu di sekolah, siapa saja yang

mengajarimu matematika ?

A9. Apakah setelah pulang sekolah kamu selalu

mempelajari lagi semua yang telah diajarkan di

sekolah ?

A10. Jika ya, apa alasannya ?

A11. Jika tidak, apa alasannya ?

A12. Selama belajar matematika, kamu menyukai

belajar dengan menggunakan media atau tidak ?

A13. Jika ya, apa alasannya ? media apa saja yang

biasa kamu pakai ?

A14. Jika tidak, apa alasannya ?

2. Pemikiran guru

dan siswa

sebelum

menggunakan

alat

A. Pemikiran

subjek

mengenai

alat yang

akan

digunakan

Guru :

A1. Apakah anda mengenal tokoh Maria Montessori

?

A2. Bagaimana pendapat anda mengenai alat peraga

Montessori ?

A3. Apakah anda pernah mencoba menggunakan alat

peraga Montessori ?

A4. Jika ya, apa kesan yang pertama kali di dapat ?

A5. Jika tidak, mengapa tidak mencoba ?

A6. Mengenai alat peraga yang akan digunakan siswa

nanti, Apa yang ada di pikiran anda mengenai

alat peraga ini ?

A7. Bagaimana kesan anda terhadap alat peraga ini ?

A8. Kira-kira, Apakah alat yang akan digunakan ini

dapat membantu siswa dalam belajar matematika

?

A9. Jika ya, apa alasannya ?

A10. Jika tidak, apa alasannya ?

Siswa :

A1. Coba lihat gambar ini, kira-kira ini gambar apa

ya ?

A2. Kira-kira alat ini untuk apa ya ?

A3. Apakah kamu tahu kalau ternyata alat ini akan

digunakan untuk belajar ?

A4. Jika tahu, kira-kira untuk belajar apa ya ?

A5. Jika tidak, apa alasannya ?

A6.Apakah kamu pernah belajar dengan

menggunakan alat bantu seperti alat ini ?

A7. Jika ya, alat apa yang pernah kamu gunakan ?

A8.Jika tidak, apakah kamu belajar dengan

mengingat-ingat yang dajarkan ?

A9. Apakah kamu ingin mencoba menggunakan alat

peraga ini ?

A10. Jika ya, apa yang membuatmu ingin mencoba ?

A11. Jika tidak, mengapa ?

A12. Jika tidak, Kira-kira dengan menggunakan alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

No Deskripsi Fokus

Pertanyaan Pertanyaan

ini, apakah kamu akan terbantu untuk belajar ?

A13. Jika ya, apa alasannya ?

A14. Jika tidak, apa alasannya ?

Peneliti juga menyusun kisi-kisi untuk melakukan wawancara kepada guru

(lihat lampiran 3.4) dan siswa (lihat lampiran 3.5). Adanya kisi-kisi wawancara

untuk guru dan siswa tersebut membantu peneliti untuk menyusun panduan

wawancara. Panduan wawancara yang dibuat seperti pada tabel 3.5 untuk

wawancara pada guru, sedangkan panduan wawancara untuk siswa seperti pada

tabel 3.6.

Tabel 3.5 Panduan Wawancara Untuk Guru

No Karakteristik Deskripsi Objek yang

Ditanyakan

Pertanyaan

1 (Persepsi) Perasaan dan

pemikiran

guru mengenai

alat yang telah

digunakan

Pemikiran dan

perasaan subjek

terhadap alat

peraga berbasis

Montessori

1.

a. Bagaimana perasaan anda

setelah melihat kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga

tersebut ?

b. Menurut anda, adakah

perubahan yang dialami

siswa setelah melalui

kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan alat

peraga berbasis Montessori

?

c. Jika ada, apa buktinya ?

d. Jika tidak, apa buktinya ?

e. Bagaimana pandangan anda

mengenai alat yang

digunakan siswa selama

kegiatan pembelajaran ?

2 Auto-

education

Siswa mampu

mengetahui

konsep

matematika

yang diajarkan

dengan

menggunakan

alat tersebut

secara mandiri

Pemahaman

konsep setelah

menggunakan alat

peraga berbasis

Montessori

2.

a. Apakah siswa secara

mandiri menjadi lebih

mengenal dan memahami

konsep matematika pada

materi sudut ?

b. Jika ya, bagaimana anda

dapat melihat hal tersebut?

c. Jika tidak, apa alasannya ?

bagaimana anda dapat

melihat hal tersebut ?

Membantu atau

justru membuat

3.

a. Apakah alat tersebut sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

No Karakteristik Deskripsi Objek yang

Ditanyakan

Pertanyaan

siswa bingung

terhadap materi

yang diajarkan

membantu siswa dalam

memahami konsep secara

mandiri ?

b. Jika membantu, apa

alasannya?

c. Jika membuat siswa

bingung, apa alasannya ?

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan

yang ada

tanpa bantuan

guru

Kemampuan

siswa dalam

mengerjakan soal

dengan

menggunakan alat

peraga berbasis

Montessori

4.

a. Apakah siswa menjadi lebih

mampu dalam mengerjakan

soal?

b. Jika ya, bagaimana

contohnya ? dapat

diceritakan ?

c. Jika tidak, bagaimana

contohnya ? dapat

diceritakan ?

3 Menarik Ketertarikan

guru dan siswa

dalam

menggunakan

alat peraga

berbasis

Montessori

Ketertarikan guru

dan siswa dengan

bentuk alat peraga

berbasis

Montessori

5.

a. Apakah anda merasa tertarik

dengan bentuk alat peraga

berbasis Montessori yang

digunakan siswa untuk

belajar ?

b. Jika ya, dapatkah

diceritakan mengenai hal-

hal yang menarik itu ?

c. Jika tidak, apakah anda

dapat menceritakannya ?

Ketertarikan

siswa terhadap

cara

menggunakan alat

peraga berbasis

Montessori

6.

a. Bagaimana pendapat anda

mengenai cara penggunaan

alat peraga berbasis

Montessori ?

b. Apakah anda merasa tertarik

dengan cara menggunakan

alat peraga berbasis

Montessori yang digunakan

siswa ?

c. Jika ya, dapat diceritakan ?

d. Jika tidak, dapat diceritakan

?

4 Bergradasi Adanya

gradasi pada

alat membantu

anak

memahami

konsep

matematika

Dapat digunakan

untuk semua

siswa dari kelas 1

sampai kelas 6

7.

a. Apakah alat tersebut dapat

digunakan untuk

mengajarkan materi dari

kelas 1-6 ?

b. Jika ya, materi apa yang

dapat menggunakan alat

tersebut ? Bagaimana

caranya?

c. Jika tidak, apa alasannya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

No Karakteristik Deskripsi Objek yang

Ditanyakan

Pertanyaan

Ukuran yang ada

pada alat

8.

a. Bagaimana ukuran yang ada

dalam alat tersebut?

b. Apakah ukuran yang pada

alat tersebut dapat

membantu siswa belajar ?

c. Jika ya, apa alasannya ?

d. Jika tidak, apa alasannya ?

5 Auto-

Correction

Kemampuan

alat dalam

membantu

siswa belajar

Alat peraga dapat

membantu siswa

dalam

menemukan

kesalahan yang

dilakukan dan

memperbaiki

dengan sendirinya

9.

a. Apakah alat yang digunakan

terdapat pengendali

kesalahan sehingga siswa

dapat menemukan sendiri

kesalahannya dalam

menjawab pertanyaan tanpa

harus melihat kartu jawaban

atau dengan bantuan guru ?

b. Jika ya, apa alasannya ? apa

buktinya ?

c. Jika tidak, apa alasannya ?

apa buktinya ?

d. Apakah siswa jika

menemukan jawaban yang

salah akan segera

memperbaikinya atau

berhenti mencoba karena

merasa tidak bisa ?

e. Jika ya, apa buktinya ?

f. Jika tidak, apa buktinya ?

Alat peraga

mempunyai kunci

jawaban

10.

a. Apakah alat peraga

memiliki kunci jawaban

sehingga siswa dapat

mencocokkan jawabannya ?

b. Jika ya, mana buktinya ?

c. Jika tidak, mana buktinya ?

6 Kontekstual Bahan-bahan

yang

digunakan

Alat dibuat

dengan

menggunakan

bahan-bahan yang

dikenal atau dekat

dengan kehidupan

siswa

11.

a. Apakah alat peraga berbasis

Montessori yang digunakan

siswa terbuat dari bahan-

bahan yang dikenal atau

dekat dengan kehidupan

siswa?

b. Jika ya, bahan apa yang

digunakan ? mengapa

dikatakan dekat dengan

siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

Tabel 3.6 Panduan Wawancara untuk Siswa

No Karakteristik Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan

1 (Persepsi) Perasaan dan

pemikiran

siswa dan

guru

mengenai alat

yang telah

digunakan

Pemikiran dan

perasaan subyek

terhadap alat peraga

berbasis Montessori

1.

a. Bagaimana perasaanmu

setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga

berbasis Montessori ?

2 Auto-

education

Siswa mampu

mengetahui

konsep

matematika

yang

diajarkan

dengan

menggunakan

alat tersebut

secara mandiri

Pemahaman konsep

setelah

menggunakan alat

peraga berbasis

Montessori

2.

a. Apakah alat tersebut dapat

membantumu untuk

mengenal dan memahami

konsep matematika?

b. Jika membantu, bagaimana

cara alat itu dapat

membantumu untuk

belajar?

c. Jika tidak, mengapa alat

tersebut tidak dapat

membantumu dalam

belajar ?

Membantu atau

membuat siswa

bingung terhadap

materi yang

diajarkan

3.

a. Setelah menggunakan alat

tersebut, apakah kamu

merasa terbantu untuk

memahami materi yang

diajarkan atau malah

membuatmu bingung ?

b. Jika membantu, bagaimana

cara alat tersebut dapat

membantumu ?

c. Jika tidak, apa alasannya?

Siswa dapat

menjawab

pertanyaan-

pertanyaan

yang ada

tanpa bantuan

guru

Kemampuan siswa

dalam mengerjakan

soal dengan

menggunakan alat

peraga berbasis

Montessori

4.

a. Apakah kamu dapat

menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan

oleh guru?

b. Jika ya, bagaimana caranya

kamu dapat menjawab

pertanyaan tersebut ?

c. Jika tidak, ceritakan

prosesnya, hal-hal apa

yang membuatmu tidak

menemukan jawabannya ?

3 Menarik Ketertarikan

guru dan

siswa dalam

menggunakan

alat peraga

berbasis

Montessori

Ketertarikan guru

dan siswa dengan

bentuk alat peraga

berbasis Montessori

5.

a. Ketika pertama kali

melihat alat peraga, apa

yang ingin kamu lakukan

dengan alat peraga itu ?

b. Bagaimana pengalamanmu

setelah menggunakan alat

peraga ? apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

menyenangkan ?

c. Jika ya, bisa diceritakan

apa saja yang

menyenangkan itu ?

d. Jika tidak, bisa diceritakan

apa yang membuatmu tidak

senang ?

d. Bagaimana dengan

bentuknya, apakah kamu

menyukai bentuk dari alat

peraga tersebut ?

e. Jika ya, mengapa demikian

?

f. Jika tidak, mengapa ?

Ketertarikan siswa

terhadap cara

menggunakan alat

peraga berbasis

Montessori

6.

a. Bagaimana dengan cara

penggunaan alat tersebut ?

apakah cara

penggunaannya menarik ?

b. Jika ya, mengapa ?

c. Jika tidak, mengapa ?

d. Jika kamu diperbolehkan

menggunakan alat tersebut,

apakah kamu akan

menggunakannya di luar

jam pelajaran ?

4 Bergradasi Adanya

gradasi pada

alat

membantu

anak

memahami

konsep

matematika

Ukuran yang ada

pada alat

7.

a. Bagaimana ukuran yang

ada pada alat tersebut?

b. Apakah kamu merasa

terbantu untuk belajar

karena adanya perbedaan

ukuran untuk setiap sudut ?

c. Jika ya, berikan alasannya.

d. Jika tidak, berikan

alasannya.

5 Auto-

Correction

Kemampuan

alat dalam

membantu

siswa belajar

Alat tersebut dapat

membantu siswa

dalam menemukan

kesalahan yang

dilakukan dan

memperbaiki dengan

sendirinya

8.

a. Apakah kamu mengerjakan

semua soal dengan baik

dan benar ?

b. Jika ya, mana buktinya ?

c. Jika tidak, mana buktinya ?

d. Pernahkah kamu secara

sadar menemukan

kesalahanmu saat mencoba

menjawab pertanyaan ?

e. Jika pernah, dari mana

kamu tahu ?

f. Jika tidak, mengapa

demikian ?

g. Jika kamu menemukan

kesalahan, apakah kamu

ingin langsung

memperbaiki kesalahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

tersebut ?

Alat peraga

mempunyai kunci

jawaban

9.

a. Apakah alat tesebut

terdapat kunci jawaban

sehingga kamu dapat

mencocokkan jawabannya?

b. Jika ya, darimana kamu

tahu ?

c. Jika tidak, mengapa

demikian ?

6 Kontekstual Bahan-bahan

yang

digunakan

Alat dibuat dengan

menggunakan

bahan-bahan yang

dikenal atau dekat

dengan kehidupan

siswa

10.

a. Apakah kamu mengenal

bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat

alat tersebut?

b. Apakah di sekitar rumah

atau sekolahmu terdapat

bahan-bahan yang

digunakan untuk membuat

alat tersebut ?

Penyusunan pedoman observasi dan wawancara didasarkan pada teori

mengenai alat peraga Montessori. Kemudian, panduan observasi dan wawancara

ini dikonsultasikan pada ahli. Setelah panduan jadi, peneliti melakukan latihan

observasi dan wawancara agar terbiasa ketika melakukan observasi dan

wawancara yang sebenarnya pada subjek penelitian. Setelah semua persiapan

dilakukan, peneliti melakukan pengambilan data di lapangan. Pengumpulan data

yang dilakukan peneliti beragam, yaitu dengan observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

3.6 Kredibilitas dan Tranferabilitas

3.6.1 Kredibilitas

Stangl (1980) dan Sarantoks (1993) (dalam Poerwandari, 2007: 207)

mengatakan bahwa penelitian kualitatif tetap menggunakan validitas tetapi tidak

melalui manipulasi variabel, melainkan melalui orientasinya dan upayanya

mendalami dunia empiris dengan menggunakan metode yang cocok untuk

pengambilan data. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai

kredibilitas, yaitu melalui triangulasi sumber data, triangulasi metode

pengumpulan data, dan triangulasi peneliti (Creswell dalam Skripsi Alifa, 2008:

53).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Triangulasi sumber

data dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan hasil

observasi, membandingkan hasil observasi dengan dokumentasi, membandingkan

hasil wawancara dengan dokumentasi.

3.6.2 Transferabilitas

Transferabilitas mengarah pada sejauh mana temuan yang dilakukan pada

suatu penelitian diaplikasikan pada kelompok lain. Setting atau konteks dimana

hasil penelitian akan diterapkan atau ditransferkan harus relevan, atau memiliki

banyak kesamaan dengan setting dimana penelitian dilakukan (Poerwandari,

2007: 212).

SD Kanisius Sengkan Yogyakarta merupakan sekolah swasta yang berada

di jalan kaliurang. SD ini merupakan sekolah yang berada di daerah pedesaan.

Letak SD Kanisius Sengkan dekat dengan pasar, yang dapat memungkinkan

adanya kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pasar. SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta yang terakreditasi A memiliki 13 kelas paralel. Setiap tingkatan kelas

memiliki 2 kelas paralel, kelas A dan kelas B, kecuali untuk kelas I, ada 3 kelas

paralel. Sekolah ini memiliki cukup banyak alat peraga, namun, alat peraga yang

ada jarang digunakan.

Kelas IIIA yang menjadi tempat penelitian ini, memiliki 41 orang siswa.

Kelas yang banyak ini tetap berjalan lancar meskipun berbagai karakter ada di

sini. Orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta mayoritas merupakan kalangan menengah ke bawah. Banyak prestasi

yang telah diperoleh oleh siswa di SD ini meskipun memiliki keterbatasan.

Adanya karakteristik yang telah disebutkan di atas, tidak menjadi jaminan

hasil yang diperoleh akan sama apabila ada peneliti yang melakukan penelitian

yang sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap persepsi, karena itu, hasil

yang diperoleh tidak sepenuhnya sama. Hasil penelitian bergantung pada subjek

yang mempersepsi alat peraga yang digunakan. Persepsi yang diungkapkan bisa

persepsi positif dan persepsi negatif, karena persepsi yang diungkapkan oleh

setiap individu berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

3.7 Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong,

2011: 248) adalah upaya yang dilakukan untuk mengorganisasikan data, memilah-

milah data, mensintesis, mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting

dan yang perlu dipelajari, dan kemudian memutuskan apa yang akan dijelaskan

pada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengorganisasi

data dan melakukan koding. Mengorganisasi data yang sistematis, memungkinkan

peneliti untuk (a) memperoleh kualitas data yang baik; (b) mendokumentasikan

analisis yang dilakukan; (c) menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam

penyelesaian penelitian (Poerwandari, 2007: 168).

Supratiknya (2012: 113-119) membagi teknik analisis data menjadi tiga,

yaitu:

1. Tahap Pengodean

Inti dari kegiatan pada tahapan ini adalah memberi kode pada materi

atau data mentah yang diperoleh (Poerwandari dalam Supratiknya, 2012:

113). Pengodean terdiri dari tiga tahapan, pertama menstranskripsi

verbatim atau kata demi kata dari hasil wawancara dan observasi. Kedua,

memberi nomor masing-masing baris transkrip data mentah secara urut

dan kontinyu dari atas ke bawah. Ketiga, memberi identitas atas data

mentah yang diperoleh dengan jelas.

Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti membaca data

dan melakukan koding. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi

dan mensistemasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat

memunculkan gambaran mengenai topik yang dipelajari (Poerwandari,

2007: 171). Koding dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti diawali

dengan menuliskan transkrip observasi dan wawancara ke dalam verbatim.

Peneliti menuliskan verbatim untuk wawancara atau observasi dan periode

yang dilakukan. Peneliti menuliskan biodata subjek dan memberikan

keterangan koding untuk subjek. Kemudian peneliti menuliskan catatan

pada saat peneliti melakukan wawancara dan observasi. Catatan tersebut

diletakkan sebelum menuliskan hasil wawancara. Kemudian, peneliti

membuat 4 kolom. Kolom pertama untuk menuliskan baris, dan kolom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

kedua untuk menuliskan kode peneliti dan subjek, kolom ketiga adalah

hasil wawancara atau observasi, dan kolom ke empat adalah kode dari data

mentah yang diperoleh. Kemudian, dari hasil transkrip tersebut, peneliti

memilih data yang penting, yang kemudian akan diberi kode pada

wawancara atau observasi periode ke berapa, subjeknya siapa, dan pada

baris ke berapa data penting tersebut dikutip. Setelah melakukan

pengorganisasian data dan koding, maka peneliti mulai menganalisis data

yang ada.

2. Analisis Tematik

Pada tahapan ini dilakukan open coding atau pengodean terbuka,

yaitu dengan menemukan kata kunci atau tema dalam data mentah berupa

transkrip narasi hasil wawancara dan observasi (Poerwandari dalam

Supratiknya, 2012: 115). Upaya dalam menemukan kata kunci atau tema

dapat dilakukan secara deduktif atau induktif. Pencarian tema secara

deduktif adalah ketika peneliti sudah memiliki kata kunci atau tema yang

akan dicari dalam narasi yang berpegang pada teori yang sudah ada

sebelumnya. Sedangkan pencarian tema secara induktif adalah peneliti

belum memiliki kata kunci atau tema dalam pikirannya saat membaca

transkrip data mentah (Supratiknya, 2012: 116).

Peneliti telah menentukan kategori-kategori sebelum pengodean,

sehingga kata kunci atau tema dilakukan secara deduktif. Terdapat dua

kategori dalam penelitian ini. Pertama, deskripsi mengenai subjek

penelitian yang di dalamnya terdiri dari latar belakang subjek, pandangan

subjek mengenai alat peraga, kefamiliaran subjek terhadap alat peraga,

pengalaman subjek sebelum pengimplementasian alat peraga Montessori.

Kedua, pengalaman subjek setelah menggunakan alat peraga Montessori

yang terdiri dari perasaan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang

diperoleh yang dikaitkan dengan karakteristik alat peraga Montessori.

3. Interpretasi

Inti dari tahap interpretasi adalah memahami data yang sudah diberi

kata-kata kunci atau tema secara lebih mendalam. Peneliti memaknai hasil

penelitian yang diperoleh ke dalam pembahasan yang lebih lanjut. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

bagian pembahasan, peneliti menyertakan teori-teori yang mendukung

dalam memaknai data tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil

penelitian akan dimulai dengan menjelaskan latar belakang berdasarkan

pandangan, kefamiliaran alat peraga, dan pengalaman narasumber menggunakan

alat peraga. Hasil Penelitian berikutnya akan dijelaskan pengalaman narasumber

setelah menggunakan alat peraga terkait dari apa yang dirasakan, kendala, dan

manfaat yang diperoleh yang dikaitkan dengan karakteristik alat peraga

Montessori. Selain yang telah disebutkan di atas, akan ditemukan bagaimana

persepsi narasumber mengenai alat peraga berbasis Montessori. Verbatim

wawancara dan transkrip observasi dapat dilihat pada lampiran 4.1 sampai dengan

lampiran 4.10.

4.1 Deskripsi tentang Narasumber Penelitian

4.1.1 Latar Belakang Narasumber

Data hasil penelitian diperoleh dari wawancara dan observasi. Berikut ini

merupakan latar belakang narasumber yang diperoleh dari wawancara. Data akan

dilengkapi dengan hasil observasi pada saat kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga berbasis Montessori.

4.1.1.1 Guru

Pada saat wawancara pertama yang dilakukan pada tanggal 13 Februari

2014, IW selaku wali kelas dan juga guru matematika kelas IIIA menceriterakan

pengalamannya selama mengajar di kelas IIIA. Beliau mengajar di SD Kanisius

Sengkan sudah 2,5 tahun (WK/W1/B3-4). Beliau memulai menjadi guru sejak

tahun 2011 (WK/W1/B6). Sejak saat pertama sampai saat ini, beliau mengajar di

kelas IIIA (WK/W1/B10-11). Selama 2,5 tahun mengajar di SD Kanisius

Sengkan, IW menjadi wali kelas yang mengajar lima mata pelajaran umum, yaitu

Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, dan ditambah dengan mata

pelajaran Bahasa Jawa. Banyak suka dan duka yang dialami oleh IW. IW berbagi

pengalaman mengenai bagaimana beradaptasi dengan anak-anak. Secara tidak

langsung, ketika ada guru baru yang masuk mengajar di kelas IIIA, anak-anak

akan belajar untuk mengenal siapa yang menjadi gurunya (WK/W1/B39-46).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Anak-anak mudah untuk beradaptasi dengan semua orang yang akan masuk ke

kelasnya untuk mengajar. Penjelasaan IW membuat peneliti dapat masuk menjadi

bagian dari keluarga kelas IIIA.

Gambar 4.1 Wawancara dengan guru sebelum pemberian alat peraga

4.1.1.2 Siswa

Narasumber berikutnya adalah tiga siswa kelas IIIA. Pemilihan ketiga

siswa ini didasarkan pada kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi. Observasi

dan wawancara dilakukan pada tiga siswa yang bernama SY, YG, dan KV.

Siswa pertama (SY), ketika ditanya mengenai mata pelajaran yang

disukainya, SY mengatakan bahwa dia menyukai mata pelajaran PKn, IPA, dan

Bahasa Inggris. SY mengatakan tidak terlalu menyukai matematika (S1/W1/B6-7)

karena menurut dia, matematika terkadang sulit untuk dipelajari (S1/W1/B13).

Alasan SY tidak menyukai matematika adalah ketika dia harus menghitung

menggunakan cara atau rumus-rumus (S1/W1/B17). Semua materi yang telah

diajarkan, SY tidak menyukai materi pecahan (S1/W1/B37). Menurutnya,

pecahan harus mengalikan ini dan itu (S1/W1/B46-47). Materi lain yang membuat

SY kurang menyukai matematika adalah ketika harus mengerjakan soal yang

menggunakan cerita (S1/W1/B56).

Subjek berikutnya adalah YG. YG juga mengatakan tidak terlalu

menyukai matematika (S2/W1/B20). Alasannya sama dengan siswa pertama

(S2/W1/B22). Siswa kedua (YG) ini merasa kesulitan pada materi yang

menggunakan soal cerita (S2/W1/B24) dan pecahan (S2/W1/B26). Pada saat-saat

tertentu, YG mengatakan bahwa dia senang belajar dengan wali kelasnya karena

cara mengajar guru (S2/W1/B44) dengan candaan dan cerita-cerita (S2/W1/B46).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

Berbeda dengan siswa pertama (SY) dan siswa kedua (YG), siswa ketiga

(KV) mengatakan bahwa dia menyukai matematika (S3/W1/B3). Siswa ketiga ini

menyukai matematika karena cara mengajar gurunya yang menyenangkan

(S3/W1/B5) dan juga dapat dipahami olehnya (S3/W1/B7). KV menceriterakan

bagaimana gurunya mengajar di kelas dengan memberi contoh (S3/W1/B28-29).

KV mengungkapkan materi matematika yang disenanginya, yaitu pecahan

(S3/W1/B44).

Ketika peneliti melakukan observasi, hampir sebagian besar siswa kelas

IIIA kurang tepat dalam mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan.

Selama kegiatan pembelajaran, guru selalu memantau dan menanyakan

pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Pada saat guru menanyakan

pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan, siswa hanya menjawab sudah

jelas. Tetapi pada kenyataannya mereka belum paham apa yang diajarkan

(OS2/100214/B1-5).

Gambar 4.2 Wawancara dengan siswa sebelum pemberian alat peraga

4.1.2 Pandangan subjek mengenai alat peraga

Penelitian awal yang dilakukan melalui observasi sosio kultural, observasi

kegiatan pembelajaran, dan juga wawancara menghasilkan sebuah pandangan

mengenai alat peraga. Siswa yang belajar dengan menggunakan alat peraga, akan

lebih mudah memahami apa yang diajarkan. Penggunaan alat peraga perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

diperhatikan karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan siswa selama

belajar.

Menurut guru (IW), siswa kelas IIIA yang berjumlah 41 siswa ini akan

mudah menerima apa yang dijelaskan oleh gurunya jika melakukan atau memiliki

pengalaman langsung untuk melakukan sesuatu (WK/W1/B39-46). Siswa kurang

familiar dengan alat peraga, karena mereka lebih sering belajar dengan model

pembelajaran konvensional. Siswa terbiasa dengan cara mengajar guru. Ada hal

berbeda ketika guru menggunakan alat peraga roti dan tempe, siswa antusias

untuk belajar. Siswa mampu memahami materi yang diajarkan.

4.1.3 Kefamiliaran Alat Peraga

Kefamiliaran terhadap alat peraga yang dimaksudkan dalam hal ini adalah

seberapa sering narasumber terbiasa menggunakan alat peraga, baik dalam

kegiatan pembelajaran di kelas maupun dalam waktu luang di luar kelas. Hasil

pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa SD Kanisius Sengkan

Yogyakarta ini sebenarnya memiliki banyak alat peraga. Sangat disayangkan, alat-

alat peraga ini belum digunakan secara maksimal, bahkan IW mengatakan jarang

menggunakan alat peraga (OSK/080114/B7-9). Hal ini nampak dalam beberapa

kali observasi. IW pernah sekali menggunakan alat peraga dalam kegiatan

pembelajaran, yaitu roti dan tempe untuk mengajarkan materi pecahan. Data ini

menunjukkan bahwa siswa kurang familiar terhadap alat peraga karena kurang

diperkenalkan oleh guru.

4.1.4 Pengalaman Menggunakan Alat Peraga sebelum Pengimplementasian

Alat Peraga Montessori

4.1.4.1 Guru

Berikut ini akan memaparkan data mengenai pengalaman guru selama

mengajar di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta yang menggunakan alat peraga.

Guru pernah menggunakan alat peraga. Beliau pernah menggunakan media

pembelajaran yang berupa video (WK/W1/B89-90) dan alat peraga yang

berbentuk makanan (WK/W1/B95-98). Media pembelajaran yang berupa video

biasanya digunakan untuk mengajarkan mata pelajaran IPA, sedangkan alat

peraga yang berbentuk makanan, yaitu roti dan tempe digunakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

mengajarkan mata pelajaran matematika. Menurut pengalaman beliau, makanan

yang digunakan untuk belajar ini akan dimakan bersama. Tidak ada media

pembelajaran dan alat peraga selain video dan makanan yang pernah digunakan

untuk mengajar (WK/W1/B99).

IW mengaku selalu mengajar dengan menggunakan cerita agar anak-anak

tidak cepat bosan (WK/W1/B104-105), karena beliau menyukai anak-anak.

Penjelasan-penjelasan materi yang dilakukan IW seperti percuma dilakukan

karena siswa kelas IIIA mudah bosan. Ketika siswa sudah mulai sibuk sendiri-

sendiri, tidak memperdulikan guru yang sedang mengajar (WK/W1/B114-115).

Ketika IW mengajar menggunakan media pembelajaran, siswa merasa senang,

terutama media pembelajaran yang berbentuk makanan (WK/W1/B122). Hasil

belajar yang diperoleh siswa ketika belajar dengan menggunakan alat peraga

sangat baik, karena mereka mengalami secara langsung apa yang dipelajari

(WK/W1/132-138).

Hasil obsevasi pun menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan alat

peraga. Setiap kali mengajar, guru bercerita. Terlihat guru memang sangat dekat

dengan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terlalu menegangkan. Ada

beberapa siswa yang merasa bingung ketika mengerjakan soal-soal yang

diberikan. Mereka harus mengerjakan soal tanpa menggunakan alat peraga. Ketika

guru mengoreksi, ternyata banyak yang mendapatkan nilai yang kurang baik

(OS2/100214/B1-23)

Pada saat wawancara yang pertama, peneliti juga menanyakan

pengetahuan IW mengenai tokoh Maria Montessori. Beliau mengaku pernah

mendengar nama tokoh tersebut dan alat peraga yang telah diciptakan. Pernah

suatu ketika ada seseorang yang datang ke SD Kanisius Sengkan Yogyakarta

dengan membawa alat peraga Montessori, kemudian memperkenalkan alat peraga

yang dibawa pada siswa. Pada saat itu IW mengaku kurang berminat untuk

mencoba alat peraga yang ada,

“saya kebetulan waktu itu tidak terlalu minat dengan alat itu, kemudian

saya belum sempat mencoba” (WK/W1/B184-186).

Beliau mengatakan bahwa alat-alat Montessori harganya mahal,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

“setau saya yang namanya alat-alat Montessori itu eee…harganya mahal”

(WK/W1/B191-192).

Menurut beliau, jika kita akan membuat alat peraga Montessori tidak akan

bisa sama dengan alat peraga yang ada (WK/W1/B196-198). Beliau berpendapat

bahwa alat peraga Motessori memiliki kelebihan dimana alat-alat yang ada dapat

membantu siswa mengerti akan materi yang diajarkan (WK/W1/B198-200) dan

juga alat peraga yang dibuat dapat membuat siswa tertarik karena warna dari alat

peraganya yang cerah (WK/W1/B201-202).

Kemudian, peneliti memberikan gambar alat peraga Montessori yang

digunakan selama pembelajaran. Ketika ditanya mengenai hasil yang akan

diperoleh dengan menggunakan alat peraga, IW merasa alat yang dibuat memiliki

harapan dapat membantu siswa dalam memahami materi jenis dan besar sudut

(WK/W1/B216-217). IW merasa tertarik untuk mencoba menggunakan alat

peraga pada kegiatan pembelajaran (WK/W1/B226).

Gambar 4.3 Peneliti memberikan gambar alat peraga pada Guru

4.1.1.2 Siswa

Pengalaman yang didapatkan oleh siswa tidak banyak, akan tetapi,

setidaknya siswa pernah belajar bersama guru dengan menggunakan alat peraga.

Berikut adalah pengalaman siswa ketika belajar matematika dengan materi

pecahan.

Siswa pernah belajar menggunakan alat peraga yang berupa makanan,

yaitu roti dan tempe. Alat peraga ini digunakan untuk belajar pecahan. Adanya

alat peraga yang berupa makanan ini membuat siswa senang, karena dapat

dimakan bersama. Hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan alat peraga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

ini juga memuaskan, karena sebagian besar siswa memperoleh prestasi belajar

yang tinggi. Ada juga media lain yang pernah digunakan guru, yaitu video.

Selama belajar, ada beberapa kendala yang dihadapi ketiga subjek.

Kendala yang dialami oleh SY adalah ketika mengerjakan soal cerita. Dia harus

membaca soal cerita, yang kemudian harus menggunakan cara untuk

mengerjakannya (S1/W1/B60-61). Ada kendala lain yang dihadapi oleh SY ketika

belajar materi ini. Kendala-kendala yang dihadapi membuat SY mempelajari lagi

apa yang diperolehnya di sekolah dan mengulang materi yang belum dipahami

(S1/W1/B77-78). Ketika ditanya mengenai kegiatan belajar di rumah dan media

apa yang digunakannya untuk belajar, SY hanya mengatakan kalau dia belajar

dengan menggunakan media kertas (S1/W1/B94) dan penggaris (S1/W1/B97).

Tidak ada alat bantu lain yang digunakan SY untuk belajar, seperti alat peraga

yang ada di sekolah, meskipun alat peraga dapat ditemukan di ligkungan sekitar.

Berbeda dengan SY, YG ketika berada di rumah ia jarang belajar,

kalaupun belajar, waktu yang digunakan untuk belajar juga tidak terlalu lama,

alasannya karena sudah lelah (S2/W1/B60-67). Setiap kali belajar di rumah, YG

memiliki cara belajar, yaitu dengan menghafal apa saja yang dipelajari

(S2/W1/B77). YG memiliki satu alat peraga yang bentukya seperti jam, namun,

YG jarang menggunakan alat peraga tersebut untuk belajar.

KV juga mengungkapkan alat peraga yang pernah digunakan oleh gurunya

untuk mengajar matematika yaitu dengan menggunakan roti dan tempe

(S3/W1/B59). Ketika di rumah, KV dibantu oleh ibunya untuk belajar

(S3/W1/B75-78). Ketika di rumah, KV menyempatkan waktu untuk belajar, salah

satu yang dipelajari KV adalah mata pelajaran matematika. KV menyempatkan

waktu kurang lebih 1 jam (S3/W1/B96) untuk belajar, mempelajari materi yang

belum dimengerti. KV tidak pernah belajar dengan menggunakan alat peraga

(S3/W1/B125-129). Ada kesulitan yang dialami KV saat belajar, yaitu ketika KV

belajar mengenai perkalian. KV belum bisa menghafal semua perkalian

(S3/W1/B140). KV merasakan kesulitan untuk menghafal semuanya

(S3/W1/B155). Dia masih sering terbalik-balik antara perkalian yang satu dengan

yang lain (S3/W1/B158-159).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

4.2 Hasil Penelitian (selama dan setelah implementasi alat peraga

Montessori)

4.2.1 Pengalaman Narasumber menggunakan alat perga Montessori

4.2.1.1 Perasaan

Peneliti melakukan observasi pada saat kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga berbasis Montessori. Pada poin ini akan dipaparkan

mengenai perasaan narasumber selama dan setelah menggunakan alat peraga.

Pengamatan dimulai sejak permulaan kelas dimulai. Pada hari itu, siswa-siswa

nampak antusias dalam mengikuti pembelajaran karena sudah diberitahukan

sebelumnya bahwa mereka akan belajar menggunakan alat peraga. Raut muka

keceriaan nampak pada siswa.

Pada saat observasi pertama, kedua dan ketiga, peneliti menemukan bahwa

ketiga subjek langsung memegang alat peraga yang diberikan. Terutama pada saat

guru mengenalkan untuk pertama kalinya alat peraga yang akan digunakan. Pada

saat itu, guru belum mengizinkan mereka memegang alat peraga. Guru hanya

mengizinkan siswa memperhatikan alat peraga terlebih dahulu, tetapi YG terlihat

langsung memegang alat peraga yang dibagikan (WK,S1,S2,S3/O1/B73-74). Hal

serupa juga terjadi pada KV, KV terlihat memegang alat peraga ketika diberi alat

peraga oleh guru (WK,S1,S2,S3/O1/B77-78).

YG menanyakan tentang alat peraga akan digunakan oleh setiap siswa atau

tidak. Setelah tahu kalau akan menggunakan sendiri-sendiri, dia langsung telihat

senang.

“Nanti satu-satu ya bu ?”, kata YG (WK,S1,S2,S3/O1/B29).

Kemudian peneliti menjawab, “iya”.

Jawaban yang peneliti berikan seperti membuatnya senang, karena YG

langsung berkata:

“yes…!” (WK,S1,S2,S3/O1/B33)

Ketika siswa diberi kesempatan untuk membuka alat peraga, ketiga siswa

ini terlihat senang dan ingin cepat-cepat menggunakan alat peraga tersebut.

Mereka langsung mengambil apa yang ada di dalam kotak alat peraga, terutama

SY yang terlihat sangat antusias. SY langsung mengambil alat peraga

(WK,S1,S2,S3/O1/B111-113).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

Gambar 4.4 ketiga narasumber ketika pertama kali menggunakan alat peraga

Selama peneliti melakukan observasi, peneliti melihat ketiga siswa

antusias dalam kegiatan pembelajaran (WK,S1,S2,S3/O1/B195). Setelah selesai

mengerjakan soal LKS, YG bertanya pada peneliti mengenai keinginannya untuk

membuat bentuk-bentuk lain di luar soal LKS yang diberikan

(WK,S1,S2,S3/O1/B231). YG memanfaatkan waktu yang masih tersisa dengan

bermain, memainkan alat peraga (WK,S1,S2,S3/O1/B233-237). SY juga bermain

dengan menggunakan alat peraga (WK,S1,S2,S3/O1/B333-334). KV pun

memanfaatkan alat peraga untuk bermain (WK,S1,S2,S3/O1/B360-361).

Sama seperti pada observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

alat peraga Montessori, hari kedua ditemukan bahwa siswa ingin menggunakan

lagi alat peraga Montessori. Hal tersebut terlihat ketika SY dan YG yang

memegang LKS yang kemudian memegang kotak alat peraga yang ada di

depannya. KV yang satu kelompok dengan SY dan YG terlihat langsung

memegang alat peraga dan melihat LKS (WK,S1,S2,S3/O2/106-110).

SY bersama dengan KV dan satu temannya mengundi untuk bergantian

memberikan pertanyaan dengan melihat kartu soal yang dipegang oleh masing-

masing anak (WK,S1,S2,S3/O3/B114-117). Setelah selesai bermain tebak-

tebakan, SY mengambil boneka dan meletakkannya pada papan hitam di atas

meja kemudian menusuk-nusukkan jarum pada boneka tersebut

(WK,S1,S2,S3/O3/B131-134). Hal tersebut terjadi pada saat peneliti melakukan

observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Montessori

yang ke tiga.

Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara dengan guru.

Peneliti menanyakan bentuk dari alat peraga yang dibuat, IW merasa tertarik. IW

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

juga merasa tertarik dengan cara kerja dari alat tersebut. Beliau menjelaskan

pengetahuan awal setelah melihat alat peraga. Pada awalnya tidak tahu apa-apa

dan kemudian dijelaskan bagaimana cara penggunaannya, IW merasa tertarik dan

bisa memudahkan beliau dalam mengajarkan materi (WK/W2/B115-123).

Mengenai intensitas penggunaan alat peraga, IW mengatakan bahwa

seharusnya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tidak dilakukan setiap

hari, karena hal tersebut akan membuat anak-anak bosan (WK/W2/B131-132).

Saran IW ini tentunya menjadi masukan bagi peneliti untuk melakukan perbaikan

atas alat peraga yang dibuat.

Alat peraga yang digunakan ini, menurut IW dapat digunakan untuk

pembelajaran dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, karena setiap tingkatan kelas

membahas materi bangun datar (WK/W2/B140-144). Sedangkan ukurannya

menurut IW sudah cukup, tetapi lebih baik jika diperkecil. Saran ini diberikan IW

karena ada kemungkinan akan menduplikasi alat peraga (WK/W2/B149-152).

Saran lain yang diberikan IW mengenai alat peraga yang dibuat adalah bagian stik

yang digunakan untuk membuat sudut. Saran yang diberikan itu berupa

penggantian warna stik ke warna yang lebih cerah agar memudahkan siswa

menggunakan alat peraga (WK/W2/B162-168).

Gambar 4.5 Semua narasumber menggunakan alat peraga

SY merupakan subjek pertama dari ketiga siswa. Ketika ditanya mengenai

pengalaman menggunakan alat peraga,

“ya seneng aja sih…tapi kadang-kadang lama-lama bosen. Sebenere

pertama-tama seneng, tapi lama-lama bosen” (S1/W2/B6-8).

Pengalaman yang membosankan menurut siswa ini ternyata ada hal positif

yang diperoleh SY setelah menggunakan alat peraga. Hal positif yang dimaksud

adalah bahwa dia menjadi lebih tahu mengenai apa yang dipelajari (S1/W2/B26).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

SY mengungkapkan alasan bagaimana cara dia memahami materi yang diajarkan,

yaitu dengan membuat bentuk-bentuk sudut, dimana ada sudut siku-siku, sudut

lancip, dan sudut tumpul (S1/W2/B36-38). Hal tersebut terlihat dari kegiatan yang

dilakukan SY saat kegiatan pembelajaran berlangsung, seperti pada gambar

berikut.

Gambar 4.6 Narasumber menggunakan alat peraga

SY merasa masih ada yang belum dipahami, yaitu ketika SY menentukan

bagian titik sudut dan kaki sudut (S1/W2/B49-50). Kendala yang dihadapi adalah

ketika terbalik-balik mana yang merupakan titik sudut dan mana yang merupakan

kaki sudut (S1/W2/B58).

Ketika ditanya mengenai perbandingan pemahaman, lebih mudah ketika

menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga, SY hanya

menjawab biasa saja, tidak ada yang luar biasa dari penggunaan alat peraga

(S1/W2/B65). SY menyukai menggunakan alat peraga, tetapi dengan tidak

menggunakan alat peraga yang sama dan dalam jangka waktu yang berdekatan,

karena akan membuatnya bosan (S1/W2/B80-84). Mengenai pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan oleh guru, SY tidak bisa menjawab semuanya, karena

ada soal yang susah dan belum dimengerti olehnya (S1/W2/B144-145).

Sedangkan pada saat mengerjakan soal LKS, jika ada yang tidak ia mengerti, dia

akan mencaritahu jawabannya dengan bertanya pada gurunya (S1/W1/B166).

Pada saat pertama kali melihat alat peraga, SY merasa bingung. SY

bingung karena menurut dia ada perbedaan antara gambar yang diberikan peneliti

dengan alat peraga yang sesungguhnya (S1/W2/B187-190). Pengalaman yang

telah dirasakan oleh SY selama menggunakan alat peraga, SY hanya mengatakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

“ya…biasa saja…yang penting kan uda ada pengalaman bisa belajar pake

alat peraga” (S1/W2/B212-213).

SY merasa senang hanya pada awal menggunakan alat peraga

(S1/W2/B217-218). Salah satu hal yang membuat SY tidak menyukai alat peraga

adalah ketika dia mulai bosan (S1/W2/B233). Mengenai bentuk alat peraga, SY

menganggap alat peraga memiliki berbagai bentuk (S1/W2/B241-243). Ada

kendala yang dialami SY pada saat pertama kali melihat, SY merasa bingung dan

tidak tahu bagaimana cara menggunakan alat peraga (S1/W2/B249-252). Setelah

berulang kali menggunakan alat peraga, SY merasa malas, bahkan dia hanya

melihat teman-temannya bermain alat peraga (S1/W2/B265-267). SY mau

menggunakan alat peraga di luar jam pelajaran alasannya adalah untuk bermain

sambil belajar (S1/W2/B292-293). Penggunaan alat peraga ini membuat SY

mendapatkan hasil yang maksimal, tetapi hal ini tidak membuatnya berbangga

hati. SY tetap akan belajar terus dan mencari tahu materi-materi lain

(S1/W2/B412-415).

Subjek kedua yang diwawancara adalah YG. YG merasa senang setelah

belajar dengan menggunakan alat peraga (S2/W2/B4). YG merasa bisa terbantu,

walaupun tidak semuanya (S2/W2/B52). YG menjelaskan cara dia dapat terbantu

ketika belajar dengan menggunakan alat peraga. YG terus mencoba ketika dia

merasa kurang paham (S2/W2/B59). Apabila YG benar-benar tidak paham, dan

dia ingin bertanya pada gurunya, tetapi YG mengalami kendala, dimana dia

merasa malu. Berdasarkan pengalaman, siswa kelas IIIA ini akan menyoraki

teman-teman yang bertanya. Hal inilah yang menjadi kendala (S2/W2/B67).

Pada awalnya, YG merasa penasaran dengan alat peraga yang digunakan

(S2/W2/B161). Kemudian, dia mencoba menggunakannya dan terlihat tertarik

menggunakannya untuk menjawab soal-soal yang ada. YG merasa terbantu

dengan adanya alat peraga. YG bisa menjawab soal-soal yang ada (S2/W2/B258).

Pengalaman lain dirasakan oleh KV. KV merasa senang belajar dengan

menggunakan alat peraga, seperti yang diungkapkannya pada saat wawancara

kedua.

“seneng..” (S3/W2/B6)

“senengnya bisa dibentuk-bentuk” (S3/W2/B11-B12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

KV merasa terbantu dengan adanya alat peraga berbasis Montessori. KV

terbantu karena terdapat segitiga yang digunakan untuk menentukan jenis sudut

yang dibuatnya (S3/W2/B23-25). Alat peraga membuatnya senang karena bisa

digunakan untuk bermain (S3/W2/B109). KV juga tertarik dengan warna alat

peraga yang ada. Hasil belajar yang diperoleh pun cukup memuaskan, yaitu 95.

Hasil belajar yang diperolehnya itu tidak membuatnya berhenti untuk belajar. KV

ingin menggunakan alat peraga di luar jam pelajaran, alasannya adalah agar dia

bisa lebih memahami materi yang diajarkan (S3/W2/B183).

Guru merasa senang WK/W2/B5 dan terbantu ketika mengajarkan materi

jenis dan besar sudut untuk siswanya (WK/W2/B5-8). Guru merasakan adanya

perubahan yang terjadi selama dan setelah menggunakan alat peraga berbasis

Montessori. Beliau merasa terbantu karena tidak perlu menjelaskan materi

tersebut terlalu lama, karena biasanya membutuhkan waktu sampai hampir satu

bulan (WK/W2/B13-19).

4.2.1.2 Kendala

Setiap alat peraga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan dalam

alat peraga ini dilihat dari kendala yang dihadapi narasumber. Berdasarkan

karakteristik yang dimiliki oleh alat peraga, yaitu menarik, auto education, auto

correction, bergradasi, dan kontekstual, terlihat beberapa kendala yang dialami

subjek.

Kendala yang dihadapi ketiga siswa adalah ada kebingungan saat mereka

menggunakan alat peraga untuk pertama kalinya. Kebingungan yang dimaksud

adalah cara menggunakan alat peraga, seperti yang dialami oleh ketiga siswa. SY

bertanya pada peneliti mengenai cara menggunakan alat peraga,

“ini di semua titiknya ya bu ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B122).

“bu, yang ini buat apa ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B216).

Saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sudah

dimulai, KV terlihat maju ke depan, ke arah guru, dan bertanya pada guru. Setelah

selesai berntanya, KV kembali ke tempat duduknya dan mencoba mengerjakan

kembali, namun merasa ada yang salah dan maju ke depan lagi, bertanya pada

gurunya lagi (WK,S1,S2,S3/O1/B266-271).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Kendala yang dihadapi oleh YG lebih banyak, karena YG masih sering

bertanya-tanya mengenai cara menggunakan alat peraga. YG melihat temannya

yang sedang mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga

(WK,S1,S2,S3/O1/B128). YG terlihat bingung harus mengerjakan LKS

(WK,S1,S2,S3/O1/B134). YG masih tetap bertanya-tanya bagaimana cara

mengerjakan LKS,

“kaya gini ya bu ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B141)

YG merasa bingung menggunakan stik yang ada. Ukuran stik yang

berbeda-beda membuatnya bingung harus menggunakan stik yang mana

(WK,S1,S2,S3/O1/B159-160).

Kendala lain yang dihadapi ketiga siswa adalah ketika mereka sudah mulai

bosan menggunakan alat peraga, terutama pada pertemuan terakhir. Hal ini terjadi

pada SY dan KV. Pada awal kegiatan pembelajaran, SY dan KV terlihat tidak

memperhatikan karena sedang berbincang-bincang (WK,S1,S2,S3/O3/B25-27).

Setelah mereka berdua berbincang-bincang, SY terlihat menyandarkan badannya

ke kursi dengan durasi kurang lebih lima menit. SY kembali duduk tegak, namun

beberapa saat kemudian, SY menyangga kepala dengan tangan kirinya

(WK,S1,S2,S3/O3/B42-46).

Menurut mereka, penggunaan alat peraga yang rutin dan dengan alat

peraga yang sama, akan membuat mereka cepat bosan. Bahkan ada salah satu

subjek yang hanya diam dan melihat temannya bermain dengan alat peraga yang

ada ketika sudah menyelesaikan tugasnya (S1/W2/B265-267). Kendala lainnya

adalah ketika siswa merasa kesulitan mengerjakan soal LKS, siswa langsung

memanggil gurunya tanpa mencoba mencaritahu sendiri dengan menggunakan

alat peraga yang ada (WK/W2/B232-234). Pengendali kesalahan atau auto

correction yang terdapat dalam alat peraga tidak selalu muncul karena siswa

langsung bertanya pada gurunya, tanpa mencari tahu sendiri jawaban dari soal-

soal yang diberikan.

Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, IW menemukan siswa yang

merasa bingung dan hanya bergantung pada salah satu teman dalam kelompok.

Ketika teman yang bisa membantu kelompok itu ternyata tidak masuk, kelompok

tersebut tidak bisa mengerjakan apa-apa. Anak yang pasif menjadi lebih pasif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

(WK/W2/B69-71). Pada saat itu, IW langsung meninggalkan kelompok itu dan

beralih ke kelompok lain, karena menurut beliau, anak-anak dalam kelompok

tersebut memang kurang secara akademik (WK/W2/B81-83). Salah satu

karakteristik yang dimiliki alat peraga, yaitu auto education tidak terlihat dalam

kendala yang dihadapi.

4.2.1.3 Manfaat

Alat peraga yang dibuat, selain terdapat kelemahan, pasti ada kelebihan

atau manfaat yang diperoleh. Adapun manfaat yang diperoleh setelah

menggunakan alat peraga yang disesuaikan dengan karakteristik alat peraga.

Manfaat tersebut dilihat dari hasil observasi selama menggunakan alat peraga

Montessori dan juga wawancara setelah menggunakan alat peraga Montessori.

Pada pertemuan pertama, YG menanyakan alat peraga yang digunakan,

“ini bikin sendiri ya bu ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B88).

KV terlihat antusias mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga

(WK,S1,S2,S3/O1/B182-183). Selesai mengerjakan LKS, YG ingin membuat

bentuk-bentuk dengan menggunakan alat peraga (WK,S1,S2,S3/O1/233-237).

Pada pertemuan berikutnya, ketiga siswa mampu menjawab pertanyaan-

pertanyaan guru mengenai sudut (WK,S1,S2,S3/O2/B44-B46). Termasuk SY

yang ketika ditanya oleh gurunya, SY mampu menjawabnya.

“SY, mengapa ini disebut sudut siku-siku ?”, tanya guru

(WK,SI,S2,S3/O2/B74).

“karena sudutnya 90o”, jawab SY (WK,S1,S2,S3/O2/B76).

Hari terakhir menggunakan alat peraga, SY bersama dengan KV dan satu

teman kelompoknya melakukan undian untuk bergantian memberikan pertanyaan

dengan melihat kartu soal yang dipegang oleh masing-masing anak

(WK,S1,S2,S3/O3/B114-117).

Setelah melakukan observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

alat peraga Montessori, peneliti melakukan wawancara kembali dengan para

narasumber. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa

setelah menggunakan alat peraga berbasis Montessori. Guru merasakan adanya

perubahan yang terjadi selama dan setelah menggunakan alat peraga berbasis

Montessori. Beliau merasa terbantu karena tidak perlu menjelaskan materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

tersebut terlalu lama, karena biasanya membutuhkan waktu sampai hampir satu

bulan (WK/W2/B13-19). Sedangkan pendapat guru mengenai alat peraga yang

digunakan selama kegiatan pembelajaran, guru merasa alat tersebut aman

digunakan anak usia kelas III (WK/W2/B25-28) karena alat peraga terbuat dari

kayu dan ringan jika dibawa.

Alat yang digunakan membuat anak tertarik untuk belajar, bahkan sampai

menanyakan dimana membeli alat peraga seperti yang digunakan selama

penelitian (WK/W2/B27-33). Adanya alat peraga tersebut membuat guru menjadi

tertarik untuk menduplikasi dengan menggunakan bahan-bahan yang terjangkau

(WK/W2/B34-38).

Gambar 4.7 Alat Peraga

Berdasarkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga,

guru menemukan bahwa siswa dapat belajar secara mandiri dan mengenal konsep

matematika yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga (WK/W2/B42-50).

Siswa menjadi lebih cepat memahami materi yang diajarkan dengan

menggunakan alat peraga (WK/W2/B50-54).

Manfaat yang diperoleh guru adalah alat peraga tersebut cukup membantu

beliau dalam mengajar, karena waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama untuk

menjelaskan materi (WK/W2/B13-19). Manfaat yang diperoleh siswa, siswa

menjadi lebih tahu materi yang diajarkan karena siswa mengalaminya secara

langsung. Siswa menjadi lebih cepat paham.

Transfer pengetahuan dari alat peraga itu membuahkan hasil, dimana

sebagian besar siswa memperoleh prestasi belajar yang memuaskan. IW merasa

terkejut ketika ada salah satu siswa yang memang dari awal tidak pernah

mendapat hasil belajar yang bagus, tiba-tiba anak tersebut mendapat hasil belajar

yang memuaskan (WK/W2/B84-86). Siswa yang biasanya memperoleh nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

secara kognitif kurang untuk mata pelajaran matematika, pada saat menggunakan

alat peraga berbasis Montessori, siswa tersebut justru memperoleh hasil belajar

tertinggi di kelas (WK/W2/B93-104).

4.3 Pembahasan

Alat peraga Montessori memiliki empat karakteristik, yaitu menarik, auto-

education, auto-correction, bergradasi (Montessori, 2002: 169-175). Ada satu

tambahan karakteristik dari peneliti, yaitu kontekstual. Alat peraga Montessori

memiliki karakteristik menarik karena memiliki berbagai bentuk dan warnanya

yang cerah. Alat peraga Montessori selalu bergradasi, dari gradasi warna, bentuk,

ukuran, dan usia anak untuk membentuk konsep belajar anak. Auto-correction,

maksudnya adalah alat peraga memiliki pengendali kesalahan. Adanya pengendali

kesalahan ini menjadi penunjuk ketika siswa melakukan kesalahan, dan siswa

mengetahui sendiri kesalahan yang terjadi. Auto-education, maksudnya adalah

siswa mampu belajar secara mandiri tanpa bantuan orang dewasa. Sedangkan alat

peraga yang bersifat kontekstual adalah alat peraga yang dapat ditemukan atau

dekat dengan kehidupan kita (Komalasari, 2011: 7).

Karakteristik dari alat peraga tersebut digunakan untuk mengungkap

persepsi guru dan siswa dalam penggunaan alat peraga. Persepsi dapat

dipengaruhi oleh sikap terhadap objek dan juga suatu kejadian atau pengalaman

yang dapat mempengaruhi perilakunya (Suharnan, 2005: 51). Hasil wawancara

dan observasi menunjukkan bahwa siswa kurang familiar dengan alat peraga.

Siswa lebih sering belajar dengan model pembelajaran konvensional. Siswa

terbiasa dengan cara mengajar guru. Ketika guru menggunakan alat peraga roti

dan tempe, siswa antusias untuk belajar. Siswa mampu memahami materi yang

diajarkan, bahkan bisa mendapatkan hasil belajar yang baik.

Sayangnya, penggunaan alat peraga yang digunakan guru yang berupa roti

dan tempe tidak dapat digunakan berkali-kali, karena akan habis dimakan

bersama. Hal ini tentunya diperlukan alat peraga yang bersifat permanen, yang

dapat digunakan berulang kali. Wawancara juga berlanjut pada pandangan

narasumber mengenai alat peraga Montessori.

Pada awalnya, guru kurang tertarik untuk menggunakan alat peraga

Montessori. Beliau menganggap bahwa alat peraga Montessori mahal harganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Akan tetapi, baliau mengetahui bahwa alat peraga Montessori dapat membantu

siswa untuk belajar, karena siswa akan tertarik untuk belajar dengan melihat

bentuk dan warna yang menarik. Setelah peneliti memberikan gambar alat peraga

Montessori, guru mulai tertarik, bahkan guru memberikan pendapatnya mengenai

alat peraga yang akan digunakan. Alat peraga Montessori yang akan diberikan

memiliki harapan untuk membuat siswa antusias dalam belajar dan membantu

pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Warna dari alat peraganya

pun menarik.

Berbeda dengan guru yang memiliki pandangan mengenai alat peraga,

termasuk alat peraga Montessori, siswa sebelumnya kurang familiar dengan alat

peraga karena baru sekali menggunakan alat peraga yang berupa makanan, yaitu

tempe dan roti untuk mempelajari materi pecahan. Cerita yang telah diungkapkan

oleh siswa berbeda-beda, ada yang merasa kesulitan ketika harus mengerjakan

soal cerita, ada yang mengalami kesulitan pada materi perkalian, karena harus

menghafal perkalian yang tidak sedikit. Siswa yang mengalami kesulitan ketika

belajar di sekolah akan mengulang materi yang diajarkan di rumah, dan salah satu

siswa ada yang dibantu oleh orangtuanya untuk belajar.

Pengalaman guru dan siswa setelah menggunakan alat peraga Montessori

berbeda dengan sebelum pemberian alat peraga Montessori. Hasil observasi

pertama, kedua, dan ketiga ditemukan bahwa siswa antusias untuk belajar

menggunakan alat peraga Montessori. Ketika diberi alat peraga, ketiga siswa

langsung memegang alat peraga. Mereka terlihat tidak sabar untuk menggunakan

alat peraga tersebut dan bertanya-tanya apakah semua siswa dapat

menggunakannya sendiri atau bersama-sama.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru, menunjukkan bahwa alat

peraga yang digunakan dapat membantunya dalam mengajarkan materi, karena

tidak perlu membuang-buang waktu untuk mengajarkan satu materi saja, namun

alat peraga yang digunakan terus menerus membuat siswa bosan. Saran yang

diberikan oleh guru ini menjadi masukan dalam melakukan perbaikan atas alat

peraga yang dibuat. Alat peraga yang dibuat ini juga bisa digunakan untuk setiap

tingkatan kelas yang membahas materi bangun datar. Alat peraga ini tentunya

bermanfaat, tidak hanya untuk tingkatan kelas tertentu saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Siswa merasa senang menggunakan alat peraga, namun ada salah satu

siswa yang merasa tidak ada yang luar biasa dalam menggunakan alat peraga

karena intensitas penggunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga yang sama dan

digunakan selama tiga hari berturut-turut membuatnya bosan. Sedangkan siswa

yang lain merasa senang karena dapat bermain sambil belajar, yang paling penting

adalah siswa memiliki pengalaman menggunakan alat peraga yang dapat

membantu siswa memahami materi yang diajarkan.

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi narasumber ketika

menggunakan alat peraga Montessori, yang paling terlihat adalah pada

narasumber siswa. Siswa merasa bingung ketika untuk pertama kalinya

menggunakan alat peraga Montessori. Kebingungan yang dimaksud adalah cara

menggunakannya. Salah satu siswa merasa bingung ketika akan menggunakan

stik, karena ada beberapa ukuran di dalam kotak alat peraga. Kendala lain yang

dihadapi ketiga siswa adalah ketika merasa bosan menggunakan alat peraga

Montessori. Kebosanan terjadi karena siswa berulang kali menggunakan alat

peraga yang sama, yang pada akhirnya membuat salah satu siswa hanya diam saja,

melihat-lihat apa yang dikerjakan oleh teman-temannya. Timbulnya kebosanan

pada ketiga siswa, menandakan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan

secara terus menerus dengan alat peraga yang sama kurang baik dilakukan. Jika

dilihat dari segi fisik, alat peraga memang terlihat menarik, namun, ketika

digunakan secara terus menerus, membuat siswa merasa bosan. Penggunaan alat

peraga yang sama secara terus menerus membuat siswa menjadi kurang antusias

untuk belajar. Kendala terakhir yang dihadapi siswa adalah ketika merasa

kesulitan dalam mengerjakan soal LKS. Siswa langsung memanggil gurunya dan

menanyakan hal yang membuat mereka bingung. Pengendali kesalahan yang

terdapat pada alat peraga tidak selalu muncul karena siswa langsung memanggil

gurunya untuk membantu mengerjakan soal LKS, dan siswa tidak berusaha

sendiri untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan mereka.

Kesulitan yang dihadapi guru adalah ketika menemukan satu kelompok

siswa yang bingung, tetapi tidak mau berusaha untuk mengerjakan dan hanya

bergantung pada salah satu teman dalam kelompok. Salah satu anak dalam

kelompok itu mau mengerjakan dan membantu kelompoknya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

menyelesaikan LKS. Ketika anak itu tidak berangkat, ternyata teman-teman yang

ada dalam kelompok itu tidak bisa mengerjakan apa-apa. Sehingga pada akhirnya

guru meninggalkan kelompok itu dan beralih ke kelompok lain. Anak yang hanya

bergantung pada orang lain, yang tidak mau berusaha sendiri akhirnya menjadi

pasif.

Selain kendala, ada beberapa manfaat yang diperoleh siswa selama

menggunakan alat peraga Montessori. Manfaat yang diperoleh guru adalah alat

peraga dapat membantunya dalam mengajar karena dapat menyingkat waktu,

tidak seperti biasanya yang mmbutuhkan waktu lama untuk mengajarkan satu

materi. Bahan-bahan yang digunakan juga aman karena terbuat dari kayu yang

ringan yang dapat dibawa kemana-mana oleh anak usia sekolah dasar. Manfaat

yang diperoleh siswa adalah ketika siswa merasa tertarik, siswa penasaran dengan

cara menggunakannya, yang pada akhirnya mereka antusias dalam menggunakan

alat peraga Montessori. Siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar dan bisa

mendapatkan nilai di atas KKM.

Kejadian tersebut menunjukkan bahwa sikap akan mempengaruhi persepsi

seseorang terhadap suatu objek. Pengetahuan individu mengenai apa yang sesuai

untuk situasi tertentu juga akan aktif. Sikap dan informasi yang tersimpan

mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian membentuk definisi

terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini kemudian mempengaruhi

perilaku kita (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994).

Teori tersebut menunjukkan bahwa persepsi berkaitan erat dengan sikap

dan juga perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu. Persepsi seseorang dapat

dipengaruhi oleh pengalaman, dalam hal ini adalah pengalaman menggunakan alat

peraga. Persepsi juga bersifat subjektif yang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan,

pemikiran, dan juga pengalaman seseorang pada masa lampau. Penelitian ini

mengungkap hasil pengalaman siswa dan guru, sebelum, selama, dan sesudah

menggunakan alat peraga. Pengalaman tersebut juga mengungkap apa yang

dirasakan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang diperoleh.

Selama penelitian, terjadi perubahan persepsi, baik guru dan siswa,

sebelum dan setelah menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

saat sebelum penggunaan alat peraga, guru kurang tertarik untuk menggunakan

alat peraga Montessori, namun, setelah menggunakannya sendiri untuk

mengajarkan materi, guru merasa sangat terbantu dan merasakan banyak

perubahan pada siswanya. Demikian juga halnya dengan siswa. Pada awalnya

siswa menganggap bahwa alat peraga hanya untuk bermain. Setelah

menggunakannya, siswa beranggapan bahwa alat peraga memiliki manfaat lebih

dari sebuah alat permainan, yaitu dapat digunakan untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab V ini akan diberikan kesimpulan dari penelitian yang telah

dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang diberikan peneliti untuk

peneliti selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Penggunaan alat peraga memberikan pengalaman yang positif terhadap

guru. Pengalaman tersebut menghasilkan persepsi guru mengenai alat

peraga. Guru melihat adanya perubahan dalam diri siswa-siswinya. Guru

juga merasa terbantu dengan adanya alat peraga. Penggunaan alat peraga

dirasa penting, namun, pada awalnya guru kurang tertarik menggunakan alat

peraga Montessori. Setelah peneliti memberikan alat peraga Montessori,

dan guru mencoba menggunakannya, guru merasa mendapatkan

pengalaman yang berharga. Guru menjadi tertarik menggunakan alat peraga

Montessori karena lebih memudahkan untuk mengajarkan materi dan dapat

menyingkat waktu. Pengalaman tersebut membuat guru ingin menduplikasi

alat peraga Montessori dengan bahan-bahan yang terjangkau.

5.1.2 Pengalaman siswa belajar dengan menggunakan alat peraga adalah ketika

belajar mengenai pecahan, dengan menggunakan roti dan tempe. Siswa

dapat belajar secara langsung. Pengalaman tersebut membuat siswa merasa

senang, selain dapat belajar secara langsung, roti dan tempe yang digunakan

dapat dimakan bersama setelah kegiatan pembelajaran selesai. Siswa ingin

menggunakan alat peraga lagi selain yang telah digunakan oleh guru.

Kemudian, dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga Montessori. Pengalaman yang didapat oleh siswa adalah pengalaman

yang menyenangkan. Siswa dapat bermain sambil belajar, belajar secara

mandiri apa yang diajarkan oleh guru. Siswa merasa senang menggunakan

alat peraga Montessori karena dengan alat tersebut, siswa bisa belajar untuk

berbagi. Alat peraga dapat digunakan bersama-sama, saling membantu satu

sama lain. Penggunaan alat peraga ini membuat siswa tertarik untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

menggunakan alat peraga di luar jam pelajaran, alasannya adalah untuk

bermain sambil belajar dan mendalami materi yang diajarkan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti membuat penelitian ini hanya

dilakukan pada tiga siswa dari 40 siswa untuk memperoleh persepsi

mengenai alat peraga Montessori. Jumlah narasumber yang relatif kecil ini

tentunya belum mewakili persepsi dari keseluruhan siswa yang

menggunakan alat peraga Montessori. Peneliti perlu berhati-hati dalam

menggeneralisasikan data yang diperoleh.

5.2.2 Wawancara pada siswa dilakukan pada siang hari dan diikuti oleh ketiga

siswa dengan alasan tidak mau diwawancarai secara individu. Kejadian ini

membuat peneliti perlu berhati-hati dalam mencari data agar semua

narasumber mengutarakan pendapatnya masing-masing.

5.3 Saran

`Beberapa saran yang peneliti berikan untuk peneliti selanjutnya yaitu:

5.3.1 Menggunakan lebih banyak subjek untuk mengetahui persepsi subjek

terhadap alat peraga yang digunakan agar informasi yang diperoleh lebih

banyak.

5.3.2 Memilih waktu dan merencanakan strategi yang tepat agar bisa melakukan

wawancara dengan para subjek. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas

bawah, karena itu, pemilihan strategi yang tepat akan membuat siswa mau

diwawancara sendiri-sendiri yang akhirnya dapat memperoleh data yang

jelas dan akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

DAFTAR REFERENSI

Alifa, N. (2008). Dinamika makna hidup abdi dalem muda. Skripsi. Yogyakarta:

Universitas Gadjah Mada.

Amin, S.M. & Sani. (2004). Matematika SD di sekitar kita: untuk SD kelas III

semester 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Aziz, A., Yulianti, D., & Handayani, L. (2006). Penerapan model pembelajaran

kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga sains fisika (materi tata surya)

untuk meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa. Jurnal Pendidikan

Fisika Indonesia Volume 4, Nomor 2. Diakses pada tanggal 15 Oktober

2013.

http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/viewFile/162/167

Creswell, J.W. (2012). Research desain. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Desmita. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fazio. R. I-L, & Roskos-Ewoidsen, D.R. (1994). Acting as we feel: when and how

attitudes guides behavior. In S. Shaviti & T.C Brock (Eds). Persuasion. Boston:

Allyn & Bacon.

Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif: untuk ilmu-ilmu sosial.

Jakarta: Salemba Humanika.

Heruman. (2012). Model pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Komalasari. (2011). Pembelajaran kontekstual. Bandung: Refika Aditama.

Kusumarita, Y.I. (2009). Ekperimentasi pembelajaran matematika dengan

menggunakan alat peraga pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung

ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas IX SMP kota Surakarta tahun

pelajaran 2008/2009. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Lilard,P.P. (1997). Montessori in the classroom. New York: Schocken Books.

McMillan, J.H., Schumacher., & Sally. (2001). Research in education a

conceptual introduction (fifth edition). New York: Longman.

Moleong, L.J. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Montessori, M. (2002). The Montessori method. New York: Frederick A.Stokes.

Poerwandari, K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.

Depok: Perfecta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa

Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Putri, M.S. (2013). Pengembangan alat peraga Montessori untuk ketrampilan

geometri matematika kelas III SDN Tamanan I Yogyakarta. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Rahayu, I.T. & Ardani, T.A. (2004). Observasi dan wawancara. Malang:

Bayumedia Publishing.

Rahayu, N.S., Budiyono., & Kurniawati, I. (2013). Eksperimentasi Pembelajaran

Matematika dengan Model Problem Solving Pada Sub Materi Besar Sudut-

sudut, Keliling dan Luas Segitiga Ditinjau dari Aktivitas Belajar

Matematika Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Jaten Karanganyar

Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, Volume

1, Nomor 1. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013.

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/matematika/article/viewFile/1462/104

6

Rakhmat. (2007). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Riyanto, A. (2010). Peningkatan keaktifan dan kemampuan mengidentifikasi jenis

dan besar sudut melalui metode student team achievement division (STAD)

pada peserta didik kelas IIIB SD Negeri Wonorejo tahun ajaran 2009/2010.

Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diakses pada tanggal 15

Oktober 2013.

http://eprints.uns.ac.id/8137/1/144421308201009481.pdf

Rukmi, D.A. (2013). Pengembangan alat peraga perkalian ala Montessori untuk

siswa kelas II SD Krekah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Sarwono, S. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta: Rajawali Pers.

Setianingsih, D. (2013). Deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang

tua dalam belajar di rumah pada kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis

Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2013.

http://library.usd.ac.id/

Soehendro, B. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: BP Dharma

Bakti.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed method). Bandung:

Alfabeta.

Suharnan. (2005). Psikologi kognitif (Edisi Revisi). Surabaya: Srikandi.

Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:

Kanisius.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Tim Bina Matematika. (2011). Matematika SD kelas III. Jakarta: Yudistira.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Uno, B. (2012). Model pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Walgito, B. (2003). Pengantar psikologi sosial. Yogyakarta: Andi Offset.

Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset.

Wijayanti, T.K.P. (2013). Pengembangan alat peraga penjumlahan dan

pengurangan ala montessori untuk siswa kelas I SD Krekah Yogyakarta.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

Lampiran 3.1 Kisi-kisi Observasi Guru

Kegiatan Guru Deskripsi Hal yang Diamati No

Item

(Peran Guru) Guru berperan sebagai

direktris atau yang

menyediakan media

a. Guru memantau kegiatan belajar

siswa

b. Guru tidak membantu

menyelesaikan soal matematika

c. Guru hanya menjelaskan secara

singkat materi yang diajarkan

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

Lampiran 3.3 Perencanaan Wawancara

No. Kegiatan Tujuan Subjek Bentuk

wawancara Instrumen

Pelakasana

an (tempat,

waktu,

tanggal)

1. Wawancara

pra

penelitian

Untuk

mengetahui

kondisi awal

sebelum

penelitian

Guru

Siswa

Semi

terstruktur

Panduan

wawancara

13 Februari

2014

2. Wawancara

pasca

penelitian

Untuk

mengetahui

perasaan

subjek

setelah

penelitian

Guru

siswa

Semi

terstruktur

Panduan

wawancara

10 Maret

2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Lampiran 3.4 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru

Karakteristik Obyek yang Ditanyakan No Item

Pertanyaan

Persepsi Perasaan dan pemikiran siswa dan guru setelah

menggunakan alat peraga Montessori

1

Auto Education Pemahaman konsep setelah menggunakan alat peraga

berbasis Montessori

2

Membantu atau justru membuat siswa bingung

terhadap materi yang diajarkan

3

Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan

menggunakan alat peraga berbasis Montessori

4

Menarik Ketertarikan guru dan siswa dengan bentuk alat

peraga berbasis Montessori

5

Ketertarikan siswa terhadap cara menggunakan alat

peraga berbasis Montessori

6

Bergradasi Dapat digunakan untuk semua siswa dari kelas 1

sampai kelas 6

7

Ukuran yang ada pada alat 8

Auto Correction Alat tersebut dapat membantu siswa dalam

menemukan kesalahan yang dilakukan dan

memperbaiki dengan sendirinya

9

Alat peraga mempunyai kunci jawaban 10

Kontekstual Alat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang

dikenal atau dekat dengan kehidupan siswa

11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Lampiran 3.5 Kisi-kisi Wawancara untuk Siswa

Karakteristik Obyek yang Ditanyakan No Item

Pertanyaan

(Persepsi) Perasaan dan pemikiran siswa dan guru setelah

menggunakan alat peraga Montessori

1

Auto Education Pemahaman konsep setelah menggunakan alat peraga

berbasis Montessori

2

Membantu atau justru membuat siswa bingung

terhadap materi yang diajarkan

3

Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan

menggunakan alat peraga berbasis Montessori

4

Menarik Ketertarikan guru dan siswa dengan bentuk alat peraga

berbasis Montessori

5

Ketertarikan siswa terhadap cara menggunakan alat

peraga berbasis Montessori

6

Bergradasi Ukuran yang ada pada alat 7

Auto Correction Alat tersebut dapat membantu siswa dalam

menemukan kesalahan yang dilakukan dan

memperbaiki dengan sendirinya

8

Alat peraga mempunyai kunci jawaban 9

Kontekstual Alat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang

dikenal atau dekat dengan kehidupan siswa

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Lampiran 4.1 Kondisi sosio-cultural

Hari/ Tanggal : 8 Januari 2014

Tujuan : Untuk mengetahui kondisi sosial sekolah

Subjek : Guru dan Siswa

Hal yang diamati : Kondisi Lingkungan Sekolah dan Kondisi Kelas

Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

SD Kanisius Sengkan berada di Jalan Kaliurang

kilometer 7,8, Sleman , Yogyakarata. SD Kanisius

Sengkan ini berada di dekat pasar dan pemotongan hewan.

Sekolah ini terpisah menjadi dua tempat, SD Induk dan

SD Kelas Bawah. Letak antara SD Induk dengan SD kelas

bawah tidak terlalu jauh, kurang lebih 100 meter.

Sekolah memiliki fasilitas yang cukup lengkap.

Diantaranya adalah laboratorium Komputer,

Perpustakaan, UKS, 13 ruang kelas, 1 ruang guru yang

masing-masing bangunan sekolah memiliki 1 ruang guru,

ruang kepala sekolah, lapangan, tempat parkir, toilet,

dapur, ruang tata usaha. Sekolah ini juga memiliki banyak

alat peraga. Namun sayangnya, alat peraga hanya

ditumpuk menjadi satu di dalam lemari yang diletakkan di

depan ruang kelas VA. Para pengajar di SD ini jarang

menggunakan alat peraga. Hal ini sesuai dengan hasil

observasi peneliti selama satu minggu.

Kondisi kelas yang terdapat di SD Kanisius

Sengkan kurang memadai untuk melakukan kegiatan

belajar mengajar karena ruangan sempit dan jumlah siswa

yang banyak, membuat ruang gerak menjadi kurang

nyaman.

Sedangkan observasi terkait penelitian, peneliti

lakukan di kelas IIIA pada 9 Januari 2014. Pada saat

observasi, peneliti melihat tumpukan buku di meja dekat

dengan meja guru. Ada satu meja guru di bagian depan

kelas. Terdapat 1 papan tulis yang berwarna putih, satu

kipas angin duduk yag diletakkan di dekat pintu. Kelas ini

terdapat 21 meja dan 42 kursi untuk siswa. sedangkan 1

meja digunakan untuk meletakkan tempat minum siswa

yang diletakkan di bagian belakang. Ketika peneliti

melakukan observasi, peneliti tidak menemukan alat

peraga yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

OSK/080114/B12-15

(SD memiliki alat

peraga, tetapi jarang

digunakan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Lampiran 4.2 Observasi I cara guru mengajar

Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan cara guru mengajar

Subjek : Guru dan Siswa

Hal yang diamati : Cara guru mengajar dan mengelola kelas

Baris Keterangan Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Observasi I dilakukan pada 12 Januari 2014. Observasi ini

bertujuan untuk mengetahui cara guru mengajar. Kegiatan belajar

mengajar yang berlangsung di kelas IIIA berdasarkan observasi

cukup baik.

Pada awal kegiatan pembelajaran, guru terlihat memberikan

apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan. Guru menyampaikan materi dengan

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan

metode tersebut terlihat cukup efektif karena siswa mampu

menanggapi apa saja yang dijelaskan oleh guru. Kegiatan

pembelajaran yang dilakukan terlihat santai. Pada Observasi

pertama ini tidak terlihat guru menggunakan alat peraga.

O1/03022014/B9-10

(penggunaan metode

mengajar yang

digunakan mampu

membuat siswa

menanggapi apa saja

yang dijelaskan oleh

guru)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Lampiran 4.3 Observasi II Kegiatan Pembelajaran tanpa Menggunakan Alat Peraga

Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran matematika tanpa

menggunakan alat peraga

Subjek : Guru dan Siswa

Hal yang diamati : Kegiatan pembelajaran matematika tanpa menggunakan alat

peraga

Baris Hasil Observasi Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

Observasi II dilaksanakan pada 10 Februari 2014. Observasi

kedua ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui kegiatan

pembelajaran matematika tanpa menggunakan alat peraga. Siswa aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Guru lebih sering bercerita.

Pada awal kegiatan pembelajaran, guru memberikan apersepsi dengan

bertanya, “bagaimana cara menjumlahkan pecahan dengan penyebut

yang sama ?”

Kemudian, guru memberikan contoh mengenai penjumlahan

pecahan yang penyebutnya berbeda. Siswa senang menjawab

pertanyaan-pertanyaan guru. Guru mengajar dengan cerita dan

candaan, dan siswa pun mau menanggapi cerita dan candaan guru.

Beberapa saat kemudian, siswa terlihat mulai malas. Ketika guru

memberikan kesempatan untuk bertanya, haya ada 5 siswa yang mau

bertanya karena merasa belum jelas. Kemudian guru memberikan

tugas dengan menuliskan beberapa soal di papan tulis. Siswa diberi

waktu 5 menit untuk mengerjakan.

Pada saat mengerjakan soal, ternyata banyak siswa yang

kebingungan mengerjakan soal-soal tersebut. Hal tersebut terlihat saat

guru mengoreksi. Banyak siswa yang mengerjakan soal yang

jawabannya tidak benar. Guru menegur siswa yang pekerjaannya

tidak benar karena guru sudah memberikan kesempatan untuk

bertanya dan hanya sedikit yang bertanya. Pada akhirnya guru

memberikan soal lagi untuk dikerjakan oleh siswa.

OS2/100214/B1-23

(kegiatan

pembelajaran

tanpa

menggunakan alat

peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Lampiran 4.4 Transkrip Observasi Penggunaan Alat Peraga Montessori Hari 1

Pelaksanaan Observasi

Subjek : Wali Kelas (IW)

Siswa 1 (SY)

Siswa 2 (YG)

Siswa 3 (KV)

Periode Observasi : I

Hari, tanggal : Senin, 24 Februari 2014

Waktu : 07.00 – 08.10

Tempat : Ruang Kelas III

Kode : WK,S1,S2,S3.O1

Keterangan : Digaris Bawah Data Penting

Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

IW membuka pelajaran dengan

mengajak siswa untuk berdoa. Kemudian

setelah selesai berdoa, IW memberi salam

pada siswa. SY, YG, dan KV menjawab

salam dari guru serempak dengan teman yang

lain. IW mengatakan pada siswa bahwa akan

mempelajari lagi materi mengenai sudut.

Sebelum masuk pada kegiatan inti dengan

menggunakan alat peraga, IW memberikan

pertanyaan pada siswa mengenai sudut yang

ada di sekitar kelas, seperti kaca jendela,

papan tulis, lemari, pintu, mistar, meja,

calendar, plafon. IW menjelaskan bahwa

bentuk-bentuk bangun datar tersebut memiliki

sudut. Keika IW menjelaskan, SY duduk

sambil melipat kedua tangannya di atas meja,

sesekali menggaruk tangannya. Beberapa saat

kemudian, SY menyandarkan dagunya di

tangan sambil mengutik-utik hidungnya.

Kemudian, SY bersandar di kursi. Berbeda

dengan SY, YG duduk agak membungkuk

dan melipat kedua tangannya di atas meja.

Pada awal kegiatan pembelajaran, YG tidak

dapat duduk tenang, selalu membetulkan

kursinya. Tangannya pun selalu bergerak,

tidak bisa tenang. Pada saat memperhatikan

guru yang sedang menjelaskan, YG bertanya

WK/O1/B9-13

(guru melakukan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan mengeai

sudut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

pada peneliti yang duduk di sebelahnya.

“Nanti satu-satu ya bu ?”, kata YG.

Kemudian peneliti menjawab, “iya”.

Jawaban yang peneliti berikan seperti

membuatnya senang, karena YG langsung

berkata (“yes…!”).

Sedangkan KV memperhatikan guru

yang menjelaskan materi yang akan

dipelajari. Pada saat guru menjelaskan, KV

terlihat melihat ke arah kanan dan kirinya,

entah apa yang ada dalam pikirannya.

IW menanyakan pengetahuan siswa

mengenai sepak bola, dimana ada tendangan

sudut yang dilakukan di pojok lapangan, dan

anak-anak terlihat menjawabnya.

IW mulai pada kegiatan dimana

menjelaskan materi sudut dengan

menggunakan salah satu bagian dari alat

peraga. IW menempelkan penggaris pada

papan hitam, yang sebelumnya papan tersebut

sudah ditempelkan pada papan tulis.

Kemudian, IW bertanya lagi pada siswa mana

yang membentuk sudut. IW menunjuk salah

satu siswa untuk maju ke depan kelas

menunjukkan sudut yang dimaksud. IW

menjelaskan gambar tersebut dengan

memberikan huruf pada setiap garis dan titik

sudut, dan bertanya lagi mana garis yang

berhimpitan dan mana garis yang membentuk

sudut, dan mana titik sudutnya. Setelah

selesai, IW membuat garis di papan hitam dan

menunjukkan mana kaki sudut, titik sudutnya.

Kemudian, IW mengenalkan nama alat peraga

yang akan digunakan oleh siswa.

“ini namanya geometri stick box,

ngerti artinya nggak ?”, kata IW pada

siswanya. Kemudian, IW menjelaskan arti

dari nama alat peraga tersebut.

IW mulai membagikan alat peraga

kepada setiap kelompok. IW menyuruh siswa

untuk membuka kotak alat peraga. IW juga

membagikan papan hitam untuk setiap siswa.

papan hitam itu digunakan untuk alas kerja

siswa. IW menyuruh siswa untuk mengamati

alat peraga yang ada dalam kotak.

YG memegang alat peraga yang sudah

dibagikan, tetapi karena baru diperbolehkan

mengamati, SY mengingatkan temannya

untuk mengamati dulu alat peraga yang ada.

Saat dibagikan, KV juga memegang kotak

alat peraga, tetapi tiba-tiba KV juga

mengingatkan temannya untuk tidak

mengambil alat peraga dulu.

WK,S1,S2,S3/O1/B29

(YG ingin mengetahui apakah setiap

siswa akan menggunakannya sendiri)

WK,S1,S2,S3/O1/B62

(guru mengenalkan nama alat peraga

pada siswa)

WK,S1,S2,S3/O1/B73-74

(YG secara spontan memegang alat

peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B77-78

(KV secara spontan memegang alat

peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

“ini diamati dulu jangan diambil”,

kata SY.

“ditaruh jangan diambil”, kata KV.

YG langsung mengembalikan alat

peraga ke dalam kotak. Kemudian, YG

bertanya pada peneliti mengenai alat peraga

sambil senyum-senyum.

“ini bikin sendiri ya bu ?”, tanya YG.

“iya”, jawab peneliti.

IW memberi peringatan pada siswa

menggunakan alat peraga hanya untuk

mengerjakan tugas. IW juga memberi

peringatan bahwa di dalam kotak itu ada

jarum, jadi, siswa diminta untuk berhati-hati

menggunakannya, dan kalau sudah selesai,

IW meminta siswa untuk mengembalikan alat

peraga ke tempat semula dengan rapi. IW

membagikan LKS. IW memberitahu bahwa 1

LKS digunakan untuk satu kelompok, namun

masing-masing siswa harus mengerjakan

dengan menggunakan alat peraga. IW

mengingatkan siswa untuk mengerjakan LKS

dengan membaca petunjuk yang ada dan

dengan menggunakan alat peraga. IW

menjelaskan setiap soal.

“Kerjakan soal nomor 1 dengan

membuat garis menggunakan alat peraga,

buat persis seperti yang ada dalam gambar”,

kata IW kepada siswa-siswinya.

Setelah guru mengizinkan untuk

mengambil alat peraga, SY langsung

memegang alat peraga tersebut untuk

mengerjakan LKS. SY mengatakan pada

teman-temannya untuk menuliskan namanya

masing-masing.

“ditulis namanya sendiri-sendiri”,

kata SY pada teman-temannya.

SY membutuhkan alat peraga, SY

mengambil stik yang ada dalam kotak alat

peraga. SY bertanya pada peneliti mengenai

alat peraga yang digunakan

“ini di semua titiknya ya bu ?”,

tanya SY.

“enggak, salah satu aja”, jawab

peneliti.

Lalu YG bertanya, dan SY

menjawabnya.

“kaya gitu po ?”, tanya YG.

“lha tadi kata bu Maria kaya gitu”,

kata SY pada YG.

YG memulai mengerjakan LKS,

tetapi dia seperti kebingungan untuk

mengerjakan LKS.

WK,S1,S2,S3/O1/B92-97

(YG ingin mengetahui tentang alat

peraga yang digunakan)

WK,S1,S2,S3/O1/B92-97

(guru memberi peringatan pada siswa

dalam menggunakan alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B101-104

(guru memberi peringatan pada siswa

dalam menggunakan alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B111-113

(SY langsung memegang alat peraga

ketika mendapat izin dari guru)

WK,S1,S2,S3/O1/B122

(SY merasa bingung menggunakan

alat peraga)

Wk,S1,S2,S3/O1/B128

(YG merasa bingung dengan cara

mengerjakan soal LKS dengan

menggunakan alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

“ngerjainnya dimana ?”, tanya YG

pada teman-temannya.

Namun, teman-temannya tidak ada

yang menjawab. YG mengambil alat peraga

yang ada dalam kotak, dan mengambil papan

hitam yang dibagikan oleh guru. YG

menanyakan hasil pekerjaanya pada peneliti,

“kayak gini ya bu ?”.

Setelah bertanya, YG melihat

pekerjan temannya dan menanyakan

pekerjaan temannya itu,

“kaya gito po ?”, tanya YG.

Teman-temannya tidak ada yang

menjawab. YG mengerjakan tugasnya lagi

dengan tenang. Tiba-tiba YG mengatakan

pada teman-temannya kalau apa yang

dikerjakannya sudah sama dengan yang di

LKS.

“ini aku udah persis”, kata YG.

Kemudian, YG bertanya lagi pada

peneliti.

“bikin lagi ya bu ? dicopot lagi ?

“iya”, jawab peneliti.

YG sudah menyelesaikan beberapa

nomor dan bertanya lagi pada peneliti,

“persegi panjang berarti yang

panjang ya bu ?”

“iya”, jawab peneliti lagi.

Kemudian, YG melihat pekerjaan

temannya,

“liat yang nomer 5”, kata YG pada

SY

YG bertanya lagi ke peneliti, “bikin

lagi ya bu ?”

“iya…”, jawab peneliti lagi.

Berbeda dengan YG yang selalu

bertanya, KV terlihat mengambil alat peraga

pada kotak sesuai dengan soal yang ada. KV

mencari letak jarum yang akan digunakannya.

“jarumnya dimana ?”, tanya KV

sambil membuka-buka kotak alat peraga.

“ini di sini”, peneliti memberitahu

letak jarum pada KV.

KV melihat soal dengan seksama.

Kemudian, KV terlihat masih membutuhkan

jarum, dan meminta jarum ke temannya

“minta jarum dong, aku nggak bisa

ngambil”, kata KV pada teman-temannya.

KV terlihat antusias mengerjakan

LKS dengan menggunakan alat peraga sambil

membacakan huruf-huruf yang ada dalam soal

LKS, dan kemudian dia berbicara sendiri

“ooo...yang satu hurufnya kaya gini,

WK,S1,S2,S3/O1/B134

(YG bingung menggunakan alat

peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B141

(YG merasa kurang yakin dengan

pekerjaannya)

WK,S1,S2,S3/O1/B159-160

(YG merasa bingung menggunakan

alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B171-173

(KV bingung mencari letak alat

peraga yang berupa jarum)

WK,S1,S2,S3/O1/B182-183

(KV aktif mengerjakan LKS dengan

menggunakan alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

yang satu lain”

Selama siswa mengerjakan LKS, IW

berkeliling melihat proses siswa dalam

bekerja. IW sempat membetulkan garis yang

dibuat oleh siswa.

SY mengambil stik lagi dan

mengerjakan LKS sesuai dengan perintah

yang ada. Hari pertama menggunakan alat

peraga, ketiga subjek terlihat antusias. Selama

mengerjakan LKS, SY terlihat yang paling

lama mengerjakan menggunakan alat peraga.

Beberapa saat kemudian, salah satu

temannya mengajak berdiskusi. Ada salah

satu yang menanyakan berapa banyak sudut

yang dimiliki sebuah bangun datar. SY

terlihat sedang menghitung sudutnya sambil

menunjukkan pada teman-temannya.

“kan itu…lha iya sudut-sudutnya

1,2,3”, kata SY sambil menunjukkan sudut-

sudutnya.

YG meminta untuk mengerjakan

nomor 3 pada teman-temannya, “sini aku…ini

aku udah”.

SY mengembalikan stik ke dalam

kotak, kemudian mengambil stik yang lain

untuk mengerjakan soal berikutnya. SY

mengerjakan LKS dengan sesekali berdiri

mengambil alat peraga. SY menanyakan salah

satu alat yang ada dalam kotak pada peneliti,

“bu yang ini buat apa ?”, tanya SY.

Peneliti belum sempat menjawaab,

SY melihat ke arah temannya dan

menanyakan huruf yang dibuat oleh temannya

dengan menggunakan alat peraga,

“kamu bisa bikin huruf Y gitu to ? “,

tanya SY pada YG.

YG mengembalikan alat peraga ke

dalam kotak dan mengerjakan soal

berikutnya. Terkadang YG terlihat

mengerjakan sambil berdiri. Kemudian

mengembalikan alat peraga ke dalam kotak

lagi dan melanjutkan mengerjakan soal

berikutnya. Setelah selesai mengerjakan LKS,

YG bertanya ke peneliti,

“boleh bikin yang lain nggak bu ?”,

Tanya YG.

Setelah diperbolehkan, YG

memanfaatkan waktu yang masih tersisa

dengan bermain, memainkan alat peraga

sambil mengatakan pada temannya kalau dia

mau membuat sesuatu.

“aku mau bikin…”, kata YG sambil

berbisik pada temannya.

WK,S1,S2,S3/O1/B188-191

(guru mengecek pekerjaan siswa)

WK,S1,S2,S3/O1/B195

(ketiga subjek aktif mengerjakan

tugas dengan menggunakan alat

peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B212-214

(SY megerjakan LKS sambil berdiri)

WK,S1,S2,S3/O1/B216

(SY merasa bingung dengan

kegunaan salah satu dari alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B225-226

(YG mengerjakan LKS sambil

berdiri)

WK,S1,S2,S3/O1/B231

(YG ingin bermain dengan

menggunakan alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B233-237

(YG memanfaatkan waktu luang

dengan bermain alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

Setelah puas bermain, YG meminta

salah satu temannya untuk memberikan

pertanyaan kepadanya,

“sekarang kamu kasih pertanyaan”,

pinta YG pada salah satu temannya.

Tiba-tiba KV terlihat marah karena dia

mengerjakan tugas yang seharusnya

dikerjakan oleh temannya, sedangkan

tugasnya sendiri jadi terbengkalai.

“OPQ, ini pie ? nomer 2 pie ? aku jadi

nggak ngerjain, aku malah disuruh ngerjain

ini...YG tu ngliatin terus…ini dikerjain dulu

nomer 3…”,kata KV pada YG.

Kemudian KV mengembalikan stik

yang sudah dipakai, dan mengambil stik yang

lain untuk mengerjakan soal berikutnya. Kali

ini KV mengerjakannya dengan tenang. KV

berusaha untuk mengerjakan soal LKS, dan

terkadang menanyakan pekerjaannya ke

teman.

“1,2,3,4,5, ini berapa sudut sih”, tanya

KV pada salah satu temannya.

KV kembali terlihat mengembalikan

alat peraga ke dalam kotak dan mengerjakan

soal berikutnya. KV bertanya lagi ke

temannya (1,2,3,4, ini 3 to ?”). Kemudian,

KV maju ke depan, ke arah guru (IW), dan

bertanya ke IW. Setelah selesai bertanya, KV

kembali ke tempat duduknya dan mencoba

mengerjakan kembali, namun dia merasa ada

yang salah dan maju ke depan lagi bertanya

ke guru.

“salah…salah…salah…”, kata KV.

KV kembali ke tempat duduknya lagi

dan mengatakannya pada teman-temannya

bahwa apa yang dikerjakan salah.

“nomer 3 sama 4 salah”, kata KV

memberitahu teman-temannya.

Setelah mengecek pekerjaan siswa,

IW bertanya pada siswa apakah siswa sudah

selesai mengerjakan soal dari nomor 1 sampai

dengan nomor 6, apabila ada yang sudah

selesai, IW meminta siswa untuk membantu

teman yang lain. IW berkeliling lagi melihat

siswa bekerja. IW menyuruh siswa untuk teliti

mengerjakan soal LKS. Kemudian, IW

menyuruh siswa mengembalikan alat yang

sudah tidak dipakai ke dalam kotak, dan bagi

yang sudah selesai mengerjakan LKS boleh

bermain dengan alat peraga yang ada. IW

mulai mengumpulkan LKS siswa sambil

berjalan mendatangi kelompok yang ada di

depan. Kemudian IW terlihat berjalan ke arah

WK,S1,S2,S3/O1/B249-252

(KV merasa bingung saat

mengerjakan LKS dan merasa marah

katika temannya hanya melihat saja

tidak ikut mengerjakan)

WK,S1,S2,S3/O1/B266-271

(KV merasa bingung mengerjakan

soal LKS dan mencoba untuk mencri

tahu jawabannya)

WK,S1,S2,S3/O1/B282-283

(alat peraga dapat digunakan bersama

yang memungkinkan siswa saling

membantu)

WK,S1,S2,S3/O1/B285-289

(guru mengingatkan siswa dan

memberi kesempatan siswa untuk

bermain dengan menggunakan alat

peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

339

340

341

342

343

344

345

tempat duduknya dan duduk di situ. Beberapa

saat kemudian, IW berjalan menuju kelompok

yang ada di depan tempat duduknya.

Selesai melihat-lihat proses siswa

belajar, IW bertanya pada semua siswa.

“apakah ada pertanyaan?”, kata IW.

Ternyata tidak ada siswa yang

menjawab, karena siswa masih aktif bermain

dengan alat peraga. IW kembali terlihat

mendatangi siswa, kali ini IW mendatangi

kelompok yang ada di paling belakang, dan

kemudian kelompok yang ada di sebelah

kanan belakang sambil menanyakan apa yang

sedang dibuat oleh siswa. IW membantu

siswa membentuk sudut dan menyuruh siswa

menghitung banyaknya sudut yang dibuat.

Kemudian, IW membuat garis dengan

menggunakan alat peraga yang ada di

kelompok tersebut yang menunjukkan adanya

sudut. IW menunjuk salah satu siswa untuk

menghitung banyaknya sudut yang telah

dibuatnya. IW beralih ke kelompok lain,

kelompok yang ada di bagian tengah. IW

selalu membimbing siswa dalam memainkan

alat peraga yang membentuk sudut.

Kemudian, IW berjalan menuju kelompok

berikutnya, yaitu kelompok yang ada di dekat

pintu.

Ketika KV belum selesai

mengerjakan LKS, SY mendatangi dan

berusaha membantu KV. Setelah

memberitahu temannya, SY kembali ke

tempat duduknya. SY duduk dan kemudian

mengambil alat peraga yang ada dalam kotak

sambil berdiri. SY mengingatkan teman-

temannya untuk tidak mengerjakan yang

bagian jam.

“eh yang itu nggak usah, yang jam-

jam enggak”, kata SY mengingatkan teman-

temannya. Setelah semua soal dalam LKS

dikerjakan, SY bermain dengan menggunakan

alat peraga. Tiba-tiba SY berteriak karena

tanggannya terkena jarum. Tidak merasa

kapok, SY meminta jerum ke temannya.

“pinjem jarum, YG tu lho..bagi

dong…”, pinta SY pada YG.

SY masih asik bermain dengan alat

peraga, dan bahkan dia mau membuat nama

dengan alat peraga,

“kita buat nama”, kata SY pada YG.

Kemudian, SY mengajak teman di

sampingnya untuk membuat rumah-rumahan

dengan menggunakan alat peraga

WK,S1,S2,S3/O1/B306-308

(guru membantu siswa menggunakan

alat peraga dan mengecek

pemahaman siswa)

WK,S1,S2,S3/O1/B333-334

(SY memanfaatkan waktu luang

untuk bermain alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B337-338

(alat peraga dapat digunakan ebh dari

1 orang)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

363

364

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

390

391

392

393

394

395

396

397

398

“pake alat, kita buat rumah-

rumahan”, ajak SY.

Ketika waktu penggunaan alat

peraga hamper habis, dan guru menyuruh

siswa merapikan alat peraga ke tempat

semula, SY memasukkan alat peraga ke

dalam kotak. SY sempat memperhatikan

temannya yang masih asik memainkan alat

peraga.

Setelah selesai mengerjakan semua

soal LKS, KV berjalan ke arah gurunya dan

menanyakan apakah LKSnya dikumpulkan

atau tidak. KV kembali ke tempat duduknya

dan mengambil LKS yang akan dikumpulkan.

Setelah mengumpulkan LKS, KV

memanfaatkan alat peraga untuk bermain,

karena masih banyak waktu. Ketika waktu

kegiatan pembelajaran telah selesai, KV

memasukkan alat peraga ke dalam kotak.

Selesai mengecek pekerjaan siswa, IW

mengingatkan siswa bahwa 5 menit lagi

selesai. IW berjalan menuju depan kelas

untuk menyuruh siswa merapikan alat peraga

dan memasukkannya ke dalam kotak seperti

semula. IW menghitung sampai 8 dan

pelajaran dengan menggunakan alat peraga

sudah selesai. IW bertanya pada siswa siapa

yang bisa menjelaskan sudut. Kemudian, IW

menyuruh siswa mengeluarkan buku catatan

dan mendikte catatan yang harus ditulis siswa.

Setelah selesai mendikte catatan, IW

memberikan soal evaluasi dan menyuruh

siapa saja yang sudah selesai mengumpulkan

soal evaluasi tersebut ke meja guru. SY, YG,

dan KV mengerjakan soal evaluasi. Saat

sedang mengerjakan soal evaluasi, SY

mengatakan pada temannya kalau dia

mengerjakannya belum ada setengahnya

sambil memegang buku.

“ini aja mungkin belum ada setengah”,

kata SY.

Kemudian, SY terlihat sedang

mengerjakan soal evaluasi sambil berbicara

sendiri, entah apa yang diucapkannya. Setelah

selesai, SY bertanya pada peneliti apakah soal

evaluasinya dikumpulkan atau tidak.

“dikumpulin bu ? yang nomer 5 aku

nggak yakin-yakin banget”, kata SY pada

peneliti.

SY terlihat ragu-ragu, karena pada

saat akan mengumpulkan soal evaluasi, SY

kembali ke tempat duduknya. Sedangkan YG

pada saat akan mengerjakan soal evaluasi, YG

WK,S1,S2,S3/O1/B360-361

(KV memanfaatkan waktu luang

untuk bermain alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O1/B392-393

(subjek merasa tidak yakin dengan

jawaban yang dikerjakan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

399

400

401

402

403

404

405

406

407

408

409

410

411

412

413

414

415

416

417

418

419

420

421

422

423

424

425

426

427

428

429

430

431

432

433

434

435

436

437

438

439

440

441

442

443

444

445

446

bertanya ke peneliti boleh mengerjakan soal

evaluasi sambil melihat-lihat buku atau tidak.

“boleh liat buku nggak ?”, tanya YG.

Peneliti menjawab pertanyaan YG,

“enggak dong”.

YG mengerjakan soal eveluasi sambil

senyum-senyum. Setelah selesai, YG bertanya

ke gurunya, “itu alatnya bikin apa beli bu ?”.

entah apa jawaban yang diberikan oleh

gurunya.

Berbeda dengan SY dan YG, KV

terlihat mengerjakannya dengan tenang. Pada

saat sebagian besar siswa sudah selesai

mengerjakan, KV masih terlihat mengerjakan,

dan seperti merasa bingung karena KV

sempat bertanya pada peneliti bagaimana

jawabannya.

Setelah semua siswa selesai

mengerjakan soal evaluasi, dan telah

mengumpulkannya di meja guru, IW

menghitung sampai 5 agar siswa duduk di

tempat duduk masing-masing, kemudian IW

melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga.

“apakah semuanya senang belajar

matematika dengan menggunakan alat peraga

?”, tanya IW pada siswa-siswinya. Kemudian

siswa menjawab bahwa mereka senang

belajar menggunakan alat peraga. IW

bertanya lagi, “apakah ada yang sulit ?”, dan

semuanya menjawab tidak.

Sebelum menutup kegiatan

pembelajaran, IW memberikan pekerjaan

rumah (PR) untuk siswa.

“silahkan menulis benda-benda yang

ada di rumahmu yang membentuk sudut dan

berapa sudutnya !”, perintah IW pada semua

siswa.

YG menanyakan berapa banyak yang

harus dituliskan,

“berapa bu ?”, tanya YG pada IW.

“sebanyak-banyaknya”, jawab IW.

“sebanyak-banyaknya bu ?”, tanya

SY.

“iya”, jawab IW lagi.

Setelah memberikan PR pada siswa,

IW menutup pelajaran dengan berdoa.

WK,S1,S2,S3/O1/B424-425

(guru memberi pertanyaan refleksi

terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilakukan)

WK,S1,S2,S3/O1/B427-428

(siswa merasa senang belajar dengan

menggunkaan alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 4.5 Transkrip Observasi Penggunaan Alat Peraga Montessori Hari 2

Pelaksanaan Observasi

Subjek : Wali Kelas (IW)

Siswa 1 (SY)

Siswa 2 (YG)

Siswa 3 (KV)

Periode Observasi : II

Hari, tanggal : Selasa, 25 Februari 2014

Waktu : 07.00 – 08.10

Tempat : Ruang Kelas III

Kode : WK,S1,S2,S3.O2

Keterangan : Digaris Bawah Data Penting

Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

IW mengatakan pada siswa bahwa hari

ini akan belajar lagi tentang sudut. Karena

waktu pelajaran yang mundur untuk persiapan

penelitian ini, IW memberikan tawaran pada

siswa bahwa istirahat akan mundur. Setelah

bel masuk istirahat, siswa diperbolehkan untuk

pulang, dan siswa menyetujuinya. IW

menanyakan kesiapan siswa untuk belajar.

Setelah siswa siap, IW mengajak siswa

untuk berdoa. SY, YG, dan KV ikut berdoa

sebelum memulai pelajaran. Kemudian, IW

memberi salam, dan ketiga subjek memberi

salam pada IW seperti teman-teman yang lain.

Selesai berdoa, IW menyuruh siswa untuk

menyiapkan buku PS matematika. IW

melakukan apersepsi tentang sudut dengan

memberikan pertanyaan.

“apa pengertian sudut ?”, tanya IW

pada semua siswa.

“bagian yang terletak di antara garis

yang berpotongan”, jawab siswa.

Kemudian, IW memberi pertanyaan

lagi dengan membuat sebuah garis.

“ini apa ? kalian menyebutnya apa ?”,

tanya IW pada semua siswa.

“garis”, jawab siswa.

KV duduk berhadapan dengan teman

WK,S1,S2,S3/O2/B18

(guru melakukan apersepsi dengan

memberikan pertanyaan mengenai

sudut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

satu kelompoknya. KV terlihat kesulitan untuk

duduk menghadap ke arah depan kelas, karena

harus menoleh ke belakangnya. SY terlihat

melipat kedua tangannya dan meletakkan

kedua tangannya di atas meja sambil

menjawab pertanyaan guru (IW) tentang sudut

tumpul, sudut lancip dan sudut siku-siku.

Sedangkan YG hanya diam, tidak menjawab.

Tiba-tiba, KV mengajak temannya untuk

menjawab pertanyaan guru.

”jawab…jawab…”, ajak KV. Tetapi

temannya hanya diam dan memperhatikan

saja. Pertanyaan berikutnya, SY ditunjuk oleh

guru (IW) untuk menjawab, SY tidak bisa

menjawabnya, SY hanya diam sambil

memperhatikan. Kemudian, SY terlihat

melipat kedua tangannya lagi. YG dan KV

menjawab pertanyaan-pertanyaan guru (IW)

serempak dengan teman lainnya. YG

memperhatikan guru yang sedang menjelaskan

sambil sesekali memainkan bandonya. Pada

saat guru masih menjelaskan, YG terlihat

menyangga kepalanya dengan tangan sambil

menjawab pertanyaan guru dengan nada

berbisik pada temannya.

“itu sudut siku-siku, kan ada kayak

gini…”, kata YG pada temannya.

Beberapa saat kemudian, KV ditunjuk

untuk menjawab pertanyaan. KV dapat

menjawab pertanyaan tersebut. Ketika guru

masih menjelaskan, KV membalik badan ke

arah mejanya kemudian memainkan alat tulis

dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan

gurunya (IW) lagi. KV bersama dengan teman

satu kelompoknya mengobrol. Lima menit

kemudian, KV terlihat mulai memperhatikan

lagi gurunya (IW) yang sedang menjelaskan.

Mulai masuk pada tujuan

pembelajaran, IW menyebutkan tujuan

pembelajaran hari ini, yaitu mempelajari jenis-

jenis sudut. IW bertanya pada semua siswa,

“ini apa ?”, tanya IW sambil menunjuk

ke arah papan tulis,

“ini sudut apa ?”, tanya IW dan

menunjuk salah satu siswa dan memberikan

pertanyaan.

“SY, mengapa ini disebut sudut siku-

siku ?”

“karena sudutnya 90o”, jawab SY.

Kemudian, IW memberikan bukti

dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu,

IW bertanya lagi,

“mengapa disebut sudut lancip?”, tanya

WK,S1,S2,S3/O2/B44-46

(siswa aktif menjawab pertanyaan-

pertanyaan guru)

WK,S1,S2,S3/O2/B53-54

(YG mengira-ngira jawaban atas

pertanyaan gurunya)

WK,S1,S2,S3/O2/B61-62

(KV bersama dengan teman

kelompoknya tidak memperhatikan

guru yang sedang menjelaskan)

WK,S1,S2,S3/O2/B76

(siswa dapat menjawab pertanyaan

guru)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

IW pada semua siswa.

Semua siswa menjawab, “karena

sudutnya kurang dari 90o”.

IW menjelaskan jenis-jenis sudut, yaitu

sudut yang kurang dari 90o, sudut 90

o, sudut

yang lebih dari 90o. Setelah menjelaskan itu,

IW menggambar sebuah persegi panjang, dan

bertanya lagi pada siswa,

“apakah gambar ini memiliki sudut ?

berapa sudutnya ? apa jenis sudutnya ?”, tanya

IW lagi.

Kemudian IW menggambarkan sebuah

segitiga sama sisi. IW menjelaskan bahwa

segitiga sama sisi memiliki 3 sudut lancip.

IW kembali menanyakan pemahaman

siswa,”apakah ada yang ingin bertanya ?”.

Ternyata tidak ada siswa yang ingin bertanya

dan akhirnya IW mengatakan akan kembali

mengerjakan LKS.

IW membagikan LKS dan alat peraga.

Setelah membagi LKS dan alat peraga, IW

menjelaskan cara mengerjakan LKS.

“dalam satu kelompok, setiap siswa

mengerjakan 1 nomor, sehingga pekerjaan

cepat selesai”, kata IW menjelaskan.

SY bersama YG terlihat memegang

LKS, kemudian memegang kotak alat peraga

yang ada di depannya. Sedangkan KV terlihat

langsung memegang alat peraga dan melihat

LKS. YG menuliskan nama anggota

kelompoknya. Setelah menuliskan nama

kelompok, SY dan YG melihat-lihat soal LKS.

Beberapa saat kemudian, perhatian YG beralih

ke kotak alat peraga. YG membuka dan

memegang kotak tersebut. SY membagi tugas

pada teman-temannya untuk mengerjakan LKS

satu per satu.

YG meletakkan LKS di atas meja. KV

memegang alat peraga dan melihat LKS.

Beberapa saat kemudian, KV memegang kotak

alat peraga lagi.

Tiba-tiba IW menghitung sampai 5

agar siswa siap mengerjakan tugas. Siswa

mulai mengerjakan LKS. SY mulai mengambil

alat peraga. Setelah selesai mengerjakan

nomor 1, SY mulai mengerjakan nomor 2.

Ketika mengerjakan nomor 2, YG bertanya,

“ini siku-siku yo SY ?”, tanya YG.

“yo nomor 2 itu kan…”, jawab SY.

Tetapi kalimat yang diucapkannya terpotong,

karena pada saat SY akan menjawab,

temannya memotong ucapannya.

Tiba-tiba YG seperti ragu-ragu untuk

WK,S1,S2,S3/O2/B103-105

(guru memberi penjelasan cara

mengerjakan LKS)

WK,S1,S2,S3/O2/B106-110

(ketiga subjek tertarik dengan alat

peraga)

WK,S1,S2,S3/O2/B114-115

(YG tertarik menggunakan alat

peraga)

WK,S1,S2,S3/O2/B128

(YG merasa kurang yakin atas apa

yang dikerjakannya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

185

186

menjawab, karena dia menyela perkataan

temannya.

“sek…sek...sek…”, sela YG.

Kemudian SY mengerjakan nomor 3

dan ia memberitahu temannya kalau nomor 3

adalah sudut lancip. Ternyata SY salah

memberikan jawaban. Nomor yang dia maksud

adalah nomor 4 sesuai dengan percakapan

dengan temannya,

“eh, maksudnya nomer 4, nomer 3

lancip nomer 4 juga lancip”, kata SY

memberitahu teman-temannya.

Temannya membagi tugas agar cepat

selesai, dan SY mengatakan akan mengerjakan

nomor 6,

“berarti aku buat yang nomer 6 ya…”,

kata SY.

Setelah selesai mengerjakan nomor 6,

SY mengatakan pada teman-temannya kalau

dia sudah menyelesaikannya,

“nomer 6 udah aku buat”, kata SY

memberitahu. Kemudian SY meminta untuk

mengerjakan nomor 8,

“aku kerjain no 8”.

Selesai mengerjakan nomor 8, SY

memberitahu temannya agar menuliskannya

pada LKS

“siku-siku nomer 8”

Saat mengerjakan, tiba-tiba ada

temannya yang menanyakan jarum.

“kamu minta jarumku yo…?” tanya

YG

“hah ? aku nggak minta jarummu

yo…”, jawab SY.

Kemudian, SY terlihat menyelesaikan

sendiri nomor-nomor selanjutnya dan asik

mengambil alat peraga. Dengan cepat SY

menyelesaikannya dibandingkan dengan

teman lainnya. Kemudian, SY membantu KV.

Setelah selesai mengerjakan tugasnya, SY

mengembalikan alat peraga yang telah

digunakannya untuk mengerjakan LKS ke

dalam kotak alat peraga.

Ketika teman-temannya yang lain

sedang asik mengerjakan, SY hanya diam

sambil memandang ke arah teman-temannya

yang masih mengerjakan tugas. Sedangkan YG

mengerjakan LKS dengan menggunakan alat

peraga. YG melihat soal lagi, dan kemudian

meminta bantuan guru PPL. Setelah selesai,

YG meletakkan alat peraga pada tempatnya.

Kemudian YG melihat teman yang duduk di

sebelahnya. YG melanjutkan ke nomor

WK,S1,S2,S3/O2/B164-167

(YG merasa ada yang mengambil

jarum yang ada di papannya)

WK,S1,S2,S3/O2/B172

(SY membantu KV yang kesulitan

memahami soal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

238

239

berikutnya dengan mengembalikan alat yang

sudah dipakai dan mengambil alat lagi yang

sesuai dengan nomor yang akan dikerjakan.

Setelah selesai mengerjakan LKS, YG bermain

alat peraga. Ketika sedang memainkan alat

peraga, YG berhenti bermain dan mengipas-

ngipaskan papan hitam yang ada di depannya.

Setelah megipas-ngipas, YG menusuk-

nusukkan jarum di papan milik temannya, dan

kemudian menusuk-nusukkan jarum di

papannya sendiri.

KV mengambil alat peraga kemudian

mengembalikan lagi sambil melihat-lihat

pekerjaan teman. KV melanjutkan tugasnya

lagi dengan mengambil alat. KV masih

mengerjakan tugas dengan membuat segi 5. Di

saat sedang bermain, kelompok KV di datangi

guru PPL dan memberikan pertanyaan-

pertanyaan. KV mengambil alat peraga di

dalam kotak sambil senyum-senyum. SY, YG,

dan KV dapat menjawab pertanyaan yang

diberikan. SY dan YG bermain jarum. Selesai

menusuk-nusukkan jarum, YG menyanngga

kepalanya dengan menggunakan tangan

kirinya. YG masih memainkan jarum-jarum

yang ada di papan. Beberapa saat kemudian,

datang guru PPL yang berbeda dan mengecek

pemahaman siswa dengan memberikan

pertanyaan-pertanyaan. Semua siswa dalam

kelompok SY mampu menjawabnya.

Selesai bertanya jawab dengan guru

PPL, KV mengumpulkan LKS yang sudah

dikerjakan. Setelah selesai bermain dan

mengumpulkan LKS, KV merapikan alat

peraga ke dalam kotak.

IW mendatangi setiap kelompok secara

bergantian. Pertama, IW mendatangi kelompok

yang ada di dekat kipas angin untuk mengecek

pekerjaan siswa dalam kelompok tersebut.

Kemudian, IW mendatangi kelompok yang ada

dibelakang dekat dengan kamera peneliti. IW

terlihat bolak-balik dari belakang ke depan. IW

terlihat mendatangi kelompok yang berada di

dekat papan tulis, kemudian kelompok yang

ada di tengah. Setelah melihat-lihat setiap

kelompok, IW bertanya pada siswa, “apakah

sudah selesai ?”, dan ternyata ada yang belum

selesai. IW memberikan waktu pada siswa

untuk menyelesaikan tugasnya.

Di tengah-tengah jam pelajaran, IW

berdiri di tengah-tengah kelas sambil

memperhatikan dan menanyakan sekali lagi

apakah siswa sudah selesai atau belum.

WK,S1,S2,S3/O2/B208

(SY dan YG memainkan jarum yang

ditusuk-tusukkan di papan)

WK,S1,S2,S3/O2/B232-233

(guru mengecek pekerjaan siswa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

290

291

292

Akhirnya, semua siswa telah selesai

mengerjakan LKS dan merapikan alat peraga

ke dalam kotak. IW mengingatkan siswa untuk

merapikan alat peraga seperti semula.

Setelah semuanya beres, IW menyuruh

siswa mengambil buku PS matematika dan

menuliskan catatan hari ini mengenai jenis-

jenis sudut, dimana sudut siku-siku besar

sudutnya 90o, sudut lancip besar sudutnya

kurang dari 90o, dan sudut tumpul besar

sudutnya lebih dari 90o. YG mencatat apa yang

didiktekan oleh guru. YG masih terlihat

mencatat. Selesai memberikan catatan, IW

mengecek lagi pemahaman siswa mengenai

jenis-jenis sudut dengan memberikan

kesempatan pada siswa untuk bertanya,

“sampai di sini apakah benar-benar

tidak ada pertanyaan ? Sudah jelas ?”, tanya

IW pada semua siswa.

Saat sedang mencatat, KV menjawab

pertanyaan-pertayaan yang diberikan guru

mengenai sudut siku-siku, kemudian mencatat

kembali. Selesai mencatat, KV terlihat

kepanasan karena dia mengipas-ngipaskan

buku ke arah mukanya. Setelah mengipasi

mukanya, KV terlihat usil karena

menjepretkan karet gelang ke arah temannya

yang duduk di depannya. Kemudian IW

menyuruh siswa memasukkan buku. IW

terlihat berjalan menuju papan tulis dan

menghapus tulisan-tulisan di papan tulis.

Selesai menghapus papan tulis, IW

membagikan soal evaluasi. IW menyuruh

siswa untuk mengerjakan soal secara individu.

IW berjalan-jalan dan mendekati salah satu

siswa yang sepertinya tidak bisa mengerjakan

soal, dan IW terlihat seperti marah,

“tadi dikasih kesempatan tanya, nggak

mau tanya”, kata IW pada salah satu

kelompok..

IW meninggalkan kelompok tersebut

dan mengatakan pada siswa yang sudah selesai

diminta untuk segera mengumpulkan soal

evaluasinya.

Detik-detik terakhir kegiatan

pembelajaran, IW menghitung sampai 10

untuk mengumpulkan soal evaluasi. Setelah

semuanya mengumpulkan soal evaluasi, IW

menanyakan minat siswa mengenai alat

peraga,

“mau belajar matematika lagi yang

seperti ini nggak ?”, tanya IW.

“mau…”, jawab sebagia besar siswa.

WK,S1,S2,S3/O2/B256-257

(IW memberi pertayaan untuk

mengecek pemahaman siswa)

WK,S1,S2,S3/O2/B290-291

(IW menanyakan kemauan siswa

untuk menggunakan alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

293

294

295

296

297

298

Kemudian, IW menyimpulkan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan

dan memberikan PR untuk siswa. Di

penghujung waktu, IW menutup kegiatan

pembelajaran dengan memperbolehkan siswa

untuk istirahat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 4.6 Transkrip Observasi Penggunaan Alat Peraga Montessori Hari 3

Pelaksanaan Observasi

Subjek : Wali Kelas (IW)

Siswa 1 (SY)

Siswa 3 (KV)

Periode Observasi : III

Hari, tanggal : Kamis, 6 Maret 2014

Waktu : 07.00 – 08.10

Tempat : Ruang Kelas III

Kode : WK,S1,S2,S3.O3

Keterangan : Digaris Bawah Data Penting

Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Pada saat observasi dimulai, SY dan KV

sudah duduk bersama dengan teman satu

kelompoknya dan sedang berbincang-bincang. SY

duduk bersebelahan dengan peneliti, sedangkan

KV duduk di depan peneliti.

IW memulai kegiatan pembelajaran

dengan mengajak siswa berdoa, kemudian

memberi salam dan menanyakan siapa saja yang

tidak berangkat ke sekolah. SY dan KV menjawab

salam dari guru. Setelah melakukan absensi, guru

meminta siswa mengeluarkan buku matematika.

SY dan KV mengeluarkan buku yang

diminta. IW menjelaskan materi tentang sudut. IW

memberikan pertanyaan ke siswa mengenai jam

yang membentuk sudut atau tidak. Kemudian,

memberi pertanyaan mengenai sudut dengan

menggunakan contoh jam sambil menjelaskan. SY

membuka-buka lembaran buku sambil

memperhatikan guru yang sedang menjelaskan

materi. SY juga tampak melipat kedua tangannya

di atas meja. Sedangkan KV menoleh ke arah

kelompok lain sambil menguap dan kemudian

menghadap ke arah guru dan memperhatikan guru

yang sedang menjelaskan. Ketika guru (IW)

sedang menjelaskan materi, SY terlihat tidak

terlalu memperhatikan karena SY mengobrol

dengan KV yang duduk di depannya. Sesekali KV

memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.

WK,S1,S2,S3/O3/B25-26

(sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

Saat mendengarkan guru menjelaskan, KV terlihat

sedang menggaruk-garuk kepalanya dan

terkadang mengusap hidung yang kebetulan saat

ini KV sedang flu. KV membalikkan badannya

lagi ke arah depan kelas, mendengarkan guru yang

memberikan pertanyaan. KV membuka buku dan

seperti ingin menjawab pertanyaan gurunya

tersebut. SY kembali duduk tegak memperhatikan

guru sambil mengetuk-ngetuk meja, kemudian

menyandarkan badan ke kursi sebentar. Tak lama

kemudian, SY terlihat menggigit-gigit kuku

jarinya, menguap, tetapi tetap memperhatikan

guru dengan mau menjawab petanyaan-pertanyaan

yang diberikan. Setelah menjawab pertanyaan, SY

terlihat menyandarkan badannya lagi ke kursi

dengan durasi yang cukup lama (kurang lebih 5

menit). Kemudian SY terlihat sedang menyanga

kepala dengan tangan kirinya. SY masih tetap

memperhatikan guru sambil membuka dan

menutup buku.

Selesai menjelaskan, IW menempelkan

gambar jam di papan tulis dan memberikan

pertanyaan lagi, kemudian menjelaskan lagi.

Setelah selesai menjelaskan dengan menggunakan

gambar jam, IW menanyakan siapa yang belum

jelas dan siapa yang ingin bertanya. Ternyata

setelah ditanya, tidak ada siswa yang menjawab

dan akhirnya IW menunjuk tiga siswa yang

bernama Nael, Leoni, dan Marvel. Dua siswa yang

bernama Nael dan Leoni mampu menjawab

pertanyaan IW dengan benar, sedangkan Marvel

tidak bisa menjawab pertanyaan. IW masih

berusaha untuk menanyakan lagi siapa yang belum

bisa atau mau bertanya, ternyata tidak ada.

Masuk pada waktu pengerjaan LKS, IW

membagikan LKS dan menjelaskan bagaimana

cara mengerjakan LKSnya. Setelah menjelaskan,

IW melakukan konfirmasi atas apa yang

dijelaskannya mengenai cara mengerjakan LKS

apakah siswa sudah jelas atau belum.

SY menuliskan nama anggota kelompok,

kemudian memberikan LKS pada temannya, agar

temannya melihat soal2 yang ada dalam LKS. IW

mulai mengizinkan siswa untuk menggunakan alat

peraga. KV mencoba mengerjakan soal di LKS.

KV mulai mengambil alat peraga. KV terlihat

senyum ke arah peneliti dan kemudian mengajak

temannya berbicara untuk membahas cara

mengerjakan. KV kembali mengusap-usap

hidungnya sambil menghampiri peneliti yang

sedang membantu menjelaskan soal di LKS.

Selang beberapa menit, SY berdiri dan mengambil

LKS yang dipegang oleh temannya dalam satu

WK,S1,S2,S3/O3/B42-46

(sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran)

WK,S1,S2,S3/O3/B53-54

(guru mengecek pemahaman

siswa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

kelompok. LKS dalam kelompok ini dikerjakan

secara bergantian. Setelah selesai mendengarkan,

KV kembali ke tempat duduknya dan bertanya

pada temannya. Beberapa saat kemudian, KV

memperhatikan temannya yang sedang

mengerjakan soal dengan menggunakan alat

peraga.

Setelah mengerjakan beberapa nomor, SY

berdiri melihat soal LKS yang sedang dipegang

oleh temannya. Kemudian, SY duduk dan terlihat

melepas double tape yang ada di belakang gambar

jam dan menempelkan gambar jam tersebut pada

papan hitam. Setelah selesai menempelkan gambar

jam, SY mencoba mengerjakan menggunakan alat

peraga. Beberapa saat kemudian, SY berdiri

memberitahu temannya yang bertanya. Setelah

selesai membantu temannya, SY mengambil kartu

soal sambil melihat ke arah kirinya. Sedangkan

KV, di tengah-tengah jam pelajaran, KV berdiri

dan terlihat sedang berjalan-jalan di dalam kelas,

melihat teman lain yang sedang mengerjakan. KV

terlihat jalan-jalan lagi, kemudian KV duduk dan

bertanya pada temannya untuk mengerjakan

nomor berapa. Saat mengerjakan LKS, KV

meletakkan kedua tangannya di atas meja,

beberapa menit kemudian, KV berdiri

memperhatikan teman yang ada di belakangnya

sambil menguap. KV kembali ke tempat duduk

dan mengajak bicara teman di sebelahnya sambil

meletakkan stik ke dalam kotak.

Setelah meletakkan stik, KV, SY dan satu

teman kelompoknya kembali melihat kartu soal.

SY bersama dengan KV dan satu temannya

berhompimpa untuk bergantian memberikan

pertanyaan dengan melihat kartu soal yang

dipegang masing-masing anak. KV mendapat

giliran pertama. KV memberikan 4 pertanyaan

kepada teman yang duduk di sebelahnya sambil

senyum-senyum. Kini, giliran temannya yang lain

yang memberikan pertanyaan, KV mencoba

menjawab pertanyaan tersebut dengan melihat

kartu soal yang dipegang oleh temannya sambil

menoleh ke arah kirinya. Konsentrasinya terpecah

saat ada keramaian di kelasnya karena ada hewan

tokek yang jatuh di bawah kaki temannya. Kini

giliran SY yang memberikan pertanyaan pada

kedua temannya dengan memperlihatkan kartu

soal. Setelah selesai memberikan pertanyaan, SY

meletakkan kartu soal pada tempatnya. Sambil

tersenyum, SY mengambil boneka dan

meletakkannya pada papan hitam di atas meja,

kemudian menusuk-nusukkan jarum pada boneka

itu. SY menanggapi pertanyaan teman yang duduk

WK,S1,S2,S3/O3/B84-88

(subjek seperti kurang paham

bagaimana menggunakan alat

peraga)

WK,S1,S2,S3/O3/B100-105

(sikap siswa selama kegiatan

pembelajaran)

WK,S1,S2,S3/O3/B114-117

(subjek bermain dengan

memanfaatkn alat peraga)

WK,S1,S2,S3/O3/B131-134

(subjek bermain dengan alat

peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

di depannya. SY mengambil jarum pada kotak alat

peraga untuk mainan, sambil sesekali

memperhatikan guru menjelaskan.

Selama siswa mengerjakan LKS, IW

mengecek pekerjaan siswa. IW rutin mengecek

apa saja yang dikerjakan siswa. Pada saat sampai

di kelompok yang terletak di pojok kanan peneliti,

tiba-tiba IW marah karena kelompok tersebut yang

paling lama mengerjakan LKS dan bahkan tidak

mau mengerjakan, akhirnya IW meninggalkan

kelompok tersebut dan melanjutkan untuk

menjelaskan lagi materi dengan menggunakan

stik. Pada saat menjelaskan, ada siswa yang

bertanya apa bedanya stik yang panjang dengan

stik yang pendek, dan IW berusaha untuk

menjelaskan bahwa tidak ada masalah jika

menggunakan stik yang panjang atau pendek,

yang paling penting adalah bagaimana sudut yang

terbentuk.

Jam pelajaran hampir selesai, dan IW

meminta siswa untuk merapikan alat peraga dan

bilang ke siswa kalau akan langsung ke evaluasi.

Ketika siswa mengerjakan soal evaluasi, IW

mengecek pekerjaan siswa dan berusaha

mengkonfirmasi pemahaman siswa. Setelah

selesai, IW menyuruh siswa mengumpulkan soal

evaluasi. Dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.

WK,S1,S2,S3/O3/B138-140

(guru selalu mengecek pekerjaan

siswa)

WK,S1,S2,S3/O3/B144-147

(sikap subjek terhadap

pemahaman siswa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

Lampiran 4.7 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Subjek Guru

Pelaksanaan Wawancara 1

Subjek : Wali Kelas

Nama Subjek : IW

Periode Wawancara : I

Hari, tanggal : Kamis, 13 Februari 2014

Waktu : 12.00 – 12. 51

Tempat : Ruang kelas IIIA

Kode : WK.W1

Keterangan : Peneliti (tulisan tebal)

Guru

Digaris Bawah Data Penting

Baris Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Sudah berapa lama bu mengajar di SD

Kanisius Sengkan ?

Saya sudah mengajar di SD Kanisius Sengkan

2,5 tahun.

2,5 tahun ?

sejak tahun 2012…e…2011

2011 ? iya

ngajarnya di kelas berapa aja bu ?

dari awal saya mengajar, saya mengajar di kelas

3A terus

kelas 3A terus ?

nggak pernah pindah yang lain.

merasa bosen nggak sih bu ?

nggak

nggak ?

nggak, luar biasa anaknya..jadi nggak bosen.

terus..suka dukanya ngajar di kelas 3A apa

aja bu ?

WK/W1/B3-4 (awal subjek menjadi guru)

WK/W1/B6

(awal subjek menjadi guru)

WK/W1/B10-11

(pengalaman menjadi wali kelas

sejak awal masuk di SDK

Sengkan)

Catatan : sebelum pertemuan ini dilakukan, peneliti sering bertemu dengan subjek di sekolah

dalam rangka studi pendahuluan. Peneliti dapat leluasa berkomunikasi dengan subjek. Setelah

mengemukakan tujuan wawancara dan telah mendapat persetujuan dari subjek, peneliti

melakukan ertemuan ini. Wawancara dilakukan pada siang hari setelah subjek menyelesaikan

tugas mengajarnya dan peneliti telah melakukan wawancara terhadap subjek yang lain di ruang

kelas IIIA. Wawancara didokumentasikan dengan menggunakan kamera dan handycam. Salah

satu siswa membantu mendokumentasikan kegiatan wawancara ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

kelas 3A di tahun pertama saya mendapat kelas

yang cukup besar, jumlahnya 42, kemudian

suka…eh…dukanya kemungkinan lebih banyak

daripada sukanya. Waktu itu saya tahun pertama

mengajar, jadi saya masih menyesuaikan diri

dengan anak-anaknya. Kemudian jumlah yang

terlalu besar, sehingga kadang suara saya itu

kalo siang hari, pulang sekolah pasti cepat

habis..capek..capek ati, capek pikiran, karna

masih..e…taun pertama jadi belum bisa adaptasi

dengan orangtua

Eee… di taun kedua saya mendapat anak yang

cukup banyak, 41, dan itu cukup berat..e…

keluhannya sama dengan yang di tahun pertama,

kesulitan untuk memanajemen kelas saja.

waktu pertama kali masuk sini kan…kan

tadi bu I kan bilang e…apa… harus

mengenal anak-anaknya dulu kan ? lha itu

gimana cara mengelola kelasnya bu ?

kalau dulu waktu pengalaman saya, secara tidak

langsung, kita kalau sudah jadi wali kelas

otomatis anak itu akan belajar untuk mengenal

kita juga. Eee…kebetulan juga saya suka anak-

anak, daya ingat saya untuk mengenal nama

anak itu cukup bagus ya..jadi yaa..saya nggak

mengalami kesulitan apa-apa untuk adaptasi

dengan anak-anak, mungkin yang lebih susah

itu untuk orangtuanya.

oooo… orangtuanya memang kenapa bu ?

anak-anak sekarang terlalu banyak masalah di

luar daripada di sekolah. Jadi, sekolah itu kayak

sebagai pelampiasan dari masalah-masalah

mereka di rumah.

jadi kayak kebawa ke sini gitu ya bu ?

he eh

trus, pernah dapet kritikan gitu nggak bu

dari orangtua ?

pernah. Saya pernah di tahun pertama saya

mengajar, saya bahkan langsung dapet

panggilan dari kepala sekolah karna ada

orangtua yang…e…orangtua yang tidak terima

anaknya waktu itu saya katakan jelek, nah

seperti itu. Jadi, saya langsung dipanggil kepala

sekolah. Tapi, di situ saya diminta kepala

sekolah untuk “oke ini buat jadi pelajaran saja,

besok-besok lagi kalo bercanda tidak kelewatan,

kemudian tidak usah terlalu diambil hati,

anggap saja sebagai pelajaran” gitu aja.

berarti sebenernya tu pas pelajaran dikatain

jelek itu bercanda ya bu ?

iya, waktu itu memang saya orangnya suka

bercanda, tapi mungkin anak itu kan sensi juga,

trus..e.. dia ngadu ke orangtuanya, kebetulan

WK/W1/B39-46

(pengalaman subjek selama

menjadi guru)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

orangtuanya waktu itu langsung menemui

kepala sekolah dulu, tidak langsung e…tidak

melalui e…saya dulu, jadi langsung ke kepala

sekolah. Kan seharusnya kan sebelum ke kepala

sekolah tau, alangkah baiknya kalau bisa

dibicarakan dengan wali kelasnya, baru nanti

kira-kira dengan wali kelas tidak bisa baru ke

kepala sekolah, tapi ternyata orangtua itu

langsung ke kepala sekolah.

Tapi terus…e…endingnya itu kan baik-baik

aja kan bu ? baik-baik saja. Sampai sekarang justru anaknya

kalo sama saya juga deket, orangtuanya juga

deket.

trus bu, kalau ngajar di kelas 3 tu biasanya

pakai metode apa aja ?

saya pernah…paling sering…anak-anak saya

ajak nonton tentang video…tentang…waktu itu

kita memakai yang pas IPA. Kita belajar dari

video tentang kerusakan alam, terus…kemaren

sempat mencoba untuk percobaan waktu

pembuktian ada erosi…e…tentang perubahan

lingkungan….kemudian waktu matematika

pernah menggunakan media jam, pernah

menggunakan media tempe untuk mengenal

pecahan dan roti yang dipotong-potong,

kemudian apa lagi ya…seingat saya hanya itu.

terus, kalau cerita-cerita gitu, katanya tadi

kan saya wawancara anak-anak, katanya

kalau belajar matematika tu suka cerita gitu

bu…

iya, saya lebih suka cerita ke anak-anak, kadang

isi pelajaran saya itu isinya cuma cerita terus.

Ya ? (bertanya pada siswa yang membantu

mendokumentasikan wawancara)

biar anaknya nggak bosen ya bu ?

iya..

kadang kalau misalnya…kalau misalnya

udah…pernah nggak sih bu anak-anak tu

bener-bener nggak ndengerin gitu ? bosen

gitu ?

oh sering mbak…heem sering banget. Cobain

aja di kelas saya…di cuekin.

dicuekin ?

he.em.

kalau pas bu I tadi e…pake nonton video

kayak gitu terus…apa..bawa roti, tempe, itu

responnya anak-anak giman bu ? seneng

atau…

senang sekali…karna gurunya suka makan,

anaknya suka makan, jadi kita membawanya

yang kira-kira bisa nanti endingnya akan kita

makan bersama-sama, itu nanti anak-anak akan

WK/W1/B89-90

(subjek menggunakan video

sebagai media pembelajaan

untuk mata pelajaran IPA)

WK/W1/B95-98

(media jam, media tempe, dan

media roti yang digunakan

subjek untuk mengajar

matematika)

WK/W1/B99

(subjek hanya 2 kali

menggunakan media untuk

mengajarkan matematika)

WK/W1/B104-105

(subjek lebih sering

menggunakan metode ceramah)

WK/W1/B114-115

(siswa tidak tertarik untuk

belajar)

WK/W1/B122

(siswa senang menggunakan alat

peraga terutama yang berbentuk

makanan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

senang sekali

tapi pas pelajarannya bu, anak-anaknya

aktif ya bu ?

mereka antusias, iya…aktif sekali…

Trus…hasil belajar siswanya gimana bu ?

hasil belajar siswa, kebetulan kemarin kami

baru melaksanakan ulangan, e…hasilnya cukup

baik karna …yaa…ini pengalaman mereka. E…

mereka belajar dari pengalaman mereka sendiri

kemarin setelah e…memecah…eh memotong

tempe dan roti itu. Jadi, mereka tau tentang

pecahan, kemudian mereka menginginkan

belajar yang lebih lagi…lebih lagi tentang

pecahan. Tapi kan di kelas 3 sebatas hanya

pecahan yang konsep dasarnya dulu, jadi, saya

belum berani melangkah ke lebih lagi, supaya

mereka tidak terlalu mikir yang terlalu jauh, itu

aja.

tadi kan waktu saya wawancara ke anak-

anak tu katanya paling susah pecahan, nah

terus e…untuk hasil belajar di bagian

pecahan itu giman bu ?

nilai mereka bagus-bagus kok…

bagus-bagus ?

hooh

tapi anak-anak tadi ditanya paling susah tu

apa gitu…

Boleh diliat itu…tapi kecenderungan di kelas

saya itu kalau memang belum jelas, kita jarang

untuk mau bertanya. Setelah gurunya marah

dulu, kalau tidak bisa terus diberi kesempatan

sekali lagi,mereka kalau tunjuk jari liat-liat

temannya dulu, jadi nyari temen.

oooh…berarti tergantung temennya ?

hooh tergantung temennya

terus bu, mengenai metode, nah tau tokoh

Maria Montessori ?

pernah mendengar

pernah mendengar ?

iya, hooh.

pernah liat alat-alatnya bu ?

eee…waktu itu ada dosen yang datang ke sini,

kemudian memperlihatkan Montessori, ada

beberapa alat yang diperlihatkan, Cuma 1 atau 2

aja.

kira-kira alatnya apa ya bu ?

apa ya namanya ?

untuk belajar apa gitu ?

eee…matematika, karna PMRI

eee…materinya ?

materinya…pecahan…

pecahan ?

hooh.

WK/W1/B123-126

(siswa senang belajar dengan

menggunakan alat peraga)

WK/W1/B132-138

(siswa akan mudah memahami

pelajaran dengan melakukan

pengalaman langsung)

WK/W1/B153-158

(siswa jarang mau bertanya jika

tidak mengerti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

179

180

181

182

183

184

185

186

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

sama ?

saya ingatnya cuma itu aja

eeehm… Cuma pecahaan ? terus, pernah

mencoba menggunakna alat peraga

Montessori itu bu ?

saya kebetulan waktu itu tidak terlalu minat

dengan alat itu, kemudian saya belum sempat

mencoba

pertama kali kesannya gimana bu pas ngliat

alat tu ?

setau saya yang namanya alat-alat Montessori

itu eee..harganya mahal.

heeh

iya to ? mahal to ?

mahal sekali

kalo misalnya mau membuat tiruannya pun,

tiruannya tidak akan bisa persis dengan

apa…alat-alat yang ada. Terus… setau saya alat

itu bisa benar-benar bisa membuat anak untuk

lebih mengerti tentang materi yang diberikan.

Kemudian anak-anak lebih menyukai karna

mereka alat peraganya menarik, seperti itu.

tapi belum tentu anak-anak itu bisa kalau

misalnya make ?

kalau pertama kali mungkin mereka belum bisa,

mereka hanya sekedar liat tok. Mungkin ini

pasti mereka bertanya “ini alat buat apa bu ?”

hmmm… terus apa ya….kan besok itu kana

lat peraga yang mau dipake itu kan ini bu

(menunjukkan gambar alat peraga), kira-

kira melihat dari gambar ini, karna alatnya

belum jadi semuanya, kira-kira gimana bu

kesannya ibu ? untuk alat ini ?

eee….kita besok belajar tentang…sudut ya ?

iya, sudut.

oke, kalau sudut…oke cukup membantu

mungkin, karna sudut itu paling gampang

alatnyaitu tentang jam ya ? eee…menentukan

sudut siku-siku itu jam berapa…

kira-kira bisa membantu ya bu ?

iya hooh

untuk konsep matematikanya tentang sudut

?

hu.uh

ibu tertarik nggak bu untuk mencoba ?

hu.um tertarik

WK/W1/B184-186

(guru tidak berminat terhadap

alat peraga)

WK/W1/B191-192

(guru menganggap alat

Montessori mahal)

WK/W1/B196-198

(alat susah ditiru)

WK/W1/B198-200

(alat mampu membuat siswa

lebih mengerti)

WK/W1/B201-202

(siswa menyukai alat peraga

karena menarik)

WK/W1/B216-217

(subjek memiliki harapan

mengenai alat peraga yang

nantinya dapat membantu)

WK/W1/B226

(subjek tertarik untuk mencoba

alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

Pelaksanaan Wawancara 2

Subjek : Wali Kelas

Nama Subjek : IW

Periode Wawancara : II

Hari, tanggal : Kamis, 10 April 2014

Waktu : 11.00 – 11.20

Tempat : Ruang kelas IC

Kode : S1.W2

Keterangan : Peneliti (tulisan di tebalkan)

Guru

Digaris Bawah Data Penting

Baris Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Selamat siang Bu I…saya mau wawancara

lagi mengenai kegiatan pembelajaran yang

menggunakan alat peraga Montessori,

bagaimana perasaan ibu ?

Perasaannya seneng yang pasti, karna saya

sendiri merasa terbantu dengan adanya alat

peraga itu, sehingga saya merasa dimudahkan

mengajarkan materi itu untuk siswa saya…

Menurut anda, adakah perubahan yang

dialami siswa setelah belajar dengan

menggunakan alat peraga berbasis

Montessori ?

Pasti ada, yang pasti saya tidak perlu

menjelaskan materi itu terlalu lama, karena dari

pengalaman, saat materi itu, biasanya saya

membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk

menjelaskan itu, dan belum tentu semua anak

bisa, apalagi ini kelas yang besar, jadi pasti ada

perubahannya.

Berarti lebih efektif ya bu ?

Iya

Bagiamana pandangan guru mengenai alat

yang digunakan siswa selama kegiatan

pembelajaran ?

Oke, alatnya yang pasti amanlah untuk anak-

WK/W2/B5

(guru merasa senang setelah

melakukan kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan alat peraga)

WK/W1/B5-8

(guru merasa terbantu dan

dimudahkan dalam mengajarkan

materi)

WK/W2/B13-19

(siswa menjadi lebih mandiri)

WK/W2/B25-28

Catatan : Wawancara dilakukan ketika guru tidak ada tugas mengajar. Wawancara ini dilakukan

di ruang kelas IC yang sudah tidak dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Selama wawancara,

IW sering memainkan rambutnya dan sering menganggukkan kepala pada saat ditanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

anak, karena bahannya juga terbuat dari bahan

yang tidak berbahaya, paling hanya jarumnya itu

dan kemarin bisa dikendalikan. Trus…alatnya,

anak-anak juga merasa tertarik, bahkan sampai

ada yang bilang, bertanya belinya dimana,

kemungkinan kita juga akan menduplikasi yang

seperti itu, tapi bukan dari kayu, mungkin pake

kertas karton yang tebal, atau kertas apalah yang

bisa dibuat mirip dengan alat itu.

Tapi tidak ada masalah ya bu kemarin ?

Enggak (sambil menggelengkan kepala)

Lalu, apakah siswa secara mandiri menjadi

lebih mengenal dan memahami konsep

matematika pada materi sudut ?

Bisa

Darimana ibu bisa melihat hal tersebut ?

Siswa mengenal secara…mandiri e…mereka bisa

kemarin waktu e…menggunakan alat peraga itu,

mereka bisa mempraktikkan e…materi ini waktu

dikasih kesempatan untuk bermain,mereka bisa

membuat bentuk-bentuk atau mengerjakan soal

yang ada di alat peraganya itu. Mereka bisa

mencoba itu, trus e…yang paling keliatan itu

bedanya saat saya tidak menggunakan alat

dengan menggunakan alat. Nah, perubahannya di

situ, mereka lebih cepet tau „oh ternyata gini to

yang namanya sudut, yang namanya kaki sudut‟,

atau yang berhubungan dengan sudut atau

bangun datar (tiba-tiba batuk)

Berarti daya tangkapnya anak tu lebih cepet

?

eeem…apakah alat tersebut itu bisa sangat

membantu siswa dalam memahami konsep ?

(menjawab dengan menganggukkan kepala)

Itu dilihat darimananya ? dari mereka bisa

menangkap, eh…bisa menjawab pertanyaan-

pertanyaan ?

Iya, dari menjawab pertanyaan, dari nilai post-

test yang diberikan juga kan beda to ?

Kira-kira ada nggak ya bu siswa yang merasa

bingung ?

Ya…dari…dengan kelas yang besar itu kan

sebagian besar anak bisa, tapi ada mungkin

beberapa anak yang karna dia termasuk dalam

anak yang tergolong pasif, jadi yang pasif

semakin pasif kemarin. Nah, tapi kan ada juga

kemarin, misalnya kelompoknya G itu pas itu

saya berikan 3 orang yang pasif, dan G ternyata

bisa membantu mereka, tapi pas G-nya tidak

masuk ternyata blank

Itu bagaimana ibu mengatasinya bu ?

Kemarin kita rotasi kelompok ya ?

Enggak

(bahan yang dibuat untuk alat

peraga aman)

WK/W2/B29-30

(siswa merasa tertarik dengan

adanya alat peraga)

WK/W1/B31-34

(kemungkinan guru akan

menduplikasi alat peraga dengan

menggunakan bahan-bahan yang

terjangkau)

WK/W1/B42-50

(siswa secara mandiri

menggunakan alat peraga)

WK/W2/B50-54

(siswa menjadi lebih cepat paham

mengenai materi yang diajarkan )

WK/W1/B69-71

(anak yang pasif tetap pasif, tidak

ikut menggunakan alat peraga)

WK/W2/B72-75

(alat dapat digunakan bersama,

yang memungkinkan siswa

membantu siswa lainnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

Waktu itu yang kelompok pasif kebetulan waktu

itu langsung ditinggal, hehe tinggal aja. Oke,

lewat, ini masih bisa diatasi, memang secara nilai

seluruhya anak itu memang kurang, jadi sekalian

aja ditinggal. Tapi untuk anak-anak yang lain,

untuk yang menengah ke bawah misalnya, masih

ada yang kurang malah kemarin bisa dapet nilai

yang bagus…

Apakah siswa bisa jadi lebih mampu dalam

mengerjakan soal bu ?

Iya

Contohnya tu apa bu ?

Si J yang kemarin dapet 100 ya ?

Iya

Itu kalo misalnya matematika, dia kurang dalam

pelajaran, dia nggak pernah dapet nilai yang

maksimal seperti itu. Dia dapet bagus sekali

kemarin itu makanya saya „kok J yang dapet nilai

bagus ?‟

Kemarin itu sama Silvia ?

Kalo Sylvia memang udah pintar

Oh memang sebelumnya Jose tu memang

kurang dalam matematika ?

Iya

Berarti memang membantu ya bu ?

Iya

Lalu, apakah ibu merasa tertarik dengan

bentuk alat peraga ?

Sangat tertarik

Bisa diceritakan hal-hal apa yang membuat

ibu tertarik ?

Eee…pertama saya melihat alat itu kan, ini cara

kerjanya bagaimana, yang pasti seperti itu. Kok

bisa ini tu alat seperti ini bisa menjelaskan

tentang sudut dan bangun datar itu cara kerjanya

bagaimana. Saya pertamanya memang enggak

tau apa-apa, anak-anak juga seperti itu, „bu, ini tu

untuk apa ?‟, ternyata setelah dijelaskan cara

kerjanya, ya memang e…sangat menarik dan

memudahkan itu tadi, karena anak-anak yang

pasti juga seneng dengan warnanya seperti itu.

Trus, mereka mungkin belum pernah

mendapatkan alat yang seperti ini, sampe banyak

yang tanya to kemarin „ini tu belinya dimana‟.

Menarik alatnya.

Kalo untuk cara penggunaannya berarti

tertarik ya bu ?

Iya

Nah, kemarin waktu saya wawancara dengan

siswa, ada yang bilang…e…pada bilang

„seneng sih bu main ini, tapi tu lama-lama

bosen‟, nah itu menurut ibu bagaimana ?

Ya mungkin namanya anak-anak pasti kalo itu di

WK/W2/B81-83

(perhatian subjek terhadap

pemahaman siswa)

WK/W2/B84-86

(meningkatkan pemahaman siswa)

WK/W2/B93-104

(alat peraga dapat membantu siswa)

WK/W2/B115-123

(alat peraga dapat menarik

perhatian dan membantu subjek

mengajarkan materi)

WK/W2/B131-132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

184

itu terus menerus juga bosen. Jadi, enggak terus

misalnya hari ini menggunakan alat, besok

enggak, di selang-selinglah, jangan terlalu itu

juga. Kan kemarin 4 kali pertemuan berturut-

turut to ?

(menganggukkan kepala) lalu, apakah alat

tersebut bisa digunakan untuk mengajar

materi dari kelas 1-6 bu ?

Kelas 1 bisa, soalnya kelas 1 itu sudah mulai

mengenal bangun datar. Nah bangun datar kan

bisa menggunakan alat itu. Kelas 2 sudah mulai

sudut juga. Terus…bangun datar lagi. Setiap

kelas kayaknya dapat materi bangun datar…

Eee. Selain bangun datar, kira-kira materi

apa ya bu yang bisa menggunakan alat itu ?

Nggak ada, kayaknya hanya itu ya…

Lalu, ukurannya bagaimana bu ?

Cukup segitu saja. Kalo malah kalo besar

diperkecil, hehe (sambil mainan rambut), nanti

bawanya atau nyimpennya kan juga susah to kalo

misalnya sekolah mau buat…

Kalo ukuran segitu kira-kira bisa membantu

siswa belajar atau gimana bu ?

Bisa

Bisa ? isinya juga bagaimana bu ? seperti

stiknya, jarum, kira-kira bagaimana bu ?

Eee…jarumnya kalo misalnya mau diganti, mau

diganti apa ?

Diganti yang lebih kecil ?

Enggak sih, segitu aja cukup. Jarumnya juga

cukup aman kemarin. Stiknya paling warnanya

kalo misalnya warna dasarnya item, stiknya

jangan yang warna hitam juga. Misalnya warna

yang lebih cerah yang lain, atau nggak kita cari

yang karpetnya putih. Jadi, warna yang lainnya

bisa masuk, kalo item sama item kemarin mati to

? jadi agak susah.

Kalo alat, kan alatnya dibuat ada pengendali

kesalahannya bu, nah kira-kira apakah alat

itu ada pengendali kesalahannya, sehingga

siswa itu bisa mengetahui kesalahannya

sendiri ?

Bisa

Darimana bu ? buktinya apa ?

Apa ya ? pengendali kesalahan…

Mungkin yang segitiga untuk sudutnya itu lho

bu…

Ehm…itu terlalu tebal atau…?

Menurut ibu gimana, apakah bisa e…segitiga

yang untuk menentukan sudut lancip, tumpul

gitu…

Kalo lancip kayaknya enggak. Soalnya lancip

atau tumpul itu kan nggak pakem to ? kalo siku-

(siswa bosan dengan alat peraga)

WK/W2/B140-144

(alat peraga dapat digunakan di

setiap tingkatan kelas)

WK/W2/B49-152

(subjek member saran mengenai

ukuran alat peraga)

WK/W2/B162-168

(saran subjek mengenai alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

237

siku itu memang sudah pakemnya to ?

Yang warnanya kuning itu lho bu…

He.eh. Yang segitiga yang ada lingkarannya yang

ada 4 itu to ?

Iya, itu kira-kira ada pengendali

kesalahannya nggak bu ?

Uda, cukup itu aja.

Kalo yang lainnya ?

Yang lainnya…apa aja to kemarin itu ?

Stik, trus jarum, boneka

Stik, jarum, boneka. Bonekanya itu untuk apa ?

Bonekanya itu kemarin itu kalo rencana itu

sebenarnya untuk menghubungkan antara

garis yang satu dengan garis yang lain, tapi

kemarin sepertinya kurang kelihatan

Enggak ada.

Lalu untuk…apakah siswa itu jika

menemukan jawaban yang salah, apakah

mereka akan segera mau memperbaikinya

atau hanya berhenti di situ saja karna merasa

tidak bisa ?

Kebanyakan berhenti

Kebanyakan berhenti ?

Iya, tidak mencoba, kalo kesulitan itu langsung

“bu…!”, kayaknya segala hal itu bisa

diselesaikan oleh gurunya…hehe

Berarti selalu bertanya ya bu bagaimananya ?

jadi manggil-manggil terus ya bu ?

Mereka jarang mau mencari sendiri

Eee…untuk alat peraganya itu memiliki kunci

jawaban, eh…apakah alat peraga itu memiliki

kunci jawaban sehingga siswa bisa

mencocokkannya sendiri bu ?

Ya, kemarin ada to ?

Iya ada, maksudnya tu, apakah siswa sadar

kalo ada kunci jawabannya ?

Mereka nggak tau

Nggak tau ?

Pertamanya mereka enggak tau, ternyata setelah

saya jelaskan “ini lho di belakangnya ada”, trus

kemarin baru mereka berani main tebak-

tebakkan, karena sebelumnya mungkin mereka

takut „ini untuk apa, gambar apa‟, takutnya

mereka memberi tebakan untuk temannya tidak

bisa menjawab, tapi ternyata setelah di kasih liat

ada kuncinya mereka berani…

Tapi setelah itu malah melihat kuncinya

terus…

(mengangguk)

Terakhir, apakah alat peraga Montessori itu

terbuat dari bahan-bahan yang dikenal oleh

siswa atau dekat dengan kehidupan siswa ?

(menganggukkan kepala)

WK/W2/B208-210

(siswa tidak mau mencoba

menyelesaikan masalah yang

dihadapi secara mandiri)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

Contohnya ?

Kayu itu ?

Eee…bahan yang digunakan itu mengapa bisa

dikatakan dekat dengan siswa bu ?

Ya…dalam kehidupan sehari-hari

Tapi kira-kira, pohon, kayu itu apakah

semuanya bisa dibuat alat peraga ?

Ya kalo misalnya kita sendiri yang disuruh

membuat pasti tidak bisa, makanya kita mencari

alternative. Misalnya dengan karton kan sama-

sama tebal, minimal hampir sama lah, bisa

membantu untuk membuat alatperaganya itu.

Eee…sepertinya sudah semua bu…

Ooo…cepet ya…

Terimakasih bu…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

Lampiran 4.8 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 1

Pelaksanaan Wawancara 1

Subjek : Siswa 1

Nama Subjek : SY

Periode Wawancara : I

Hari/ tanggal : Kamis, 13 Februari 2014

Waktu : 11.20 – 1150

Tempat : perpustakaan

Kode : S1.W1

Keterangan : Peneliti (P)

Subjek2/ siswa 1 (S1)

Digaris bawah : data penting

Baris Kode Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

Umurmu berapa ?

8, besok april baru 9 tahun

Emang tanggal berapa ulang tahunnya ?

2 april

Kalo di kelas suka mapel apa ? suka belajar apa ?

Paling suka itu apa namanya…PKn, IPA, sama

Bahasa Inggris, matematika kadang-kadang

PKn, IPA, Bahasa Inggris ?

Iya

Kalo matematika ?

Kadang-kadang

Kenapa kadang-kadang ?

Soalnya kadang-kadang susah…hehe…

Kadang-kadang susah ?

Iya

Susahnya kenapa ?

Yo…ndadak ngali, ndadak mbagi, yo…harus pake

S1/W1/B6-7

(mata pelajaran

yang disukai

subjek)

S1/W1/B13

(subjek

menganggap

matematika

Catatan : Wawancara dilakukan pada siang hari setelah selesai kegiatan pembelajaran, di

perpustakaan agar suasana wawancara tenang. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek

yang lain, yaitu 2 orang teman subjek 2 ini. Diantara 3 subjek yang diwawancara, subjek 2 ini

yang diwawancara pertama, jadi subjek yang lain masih diam, tidak berani terlibat dalam

percakapan. Sehingga pertanyaan lebih focus. Peneliti duduk berhadapan dengan subjek 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

cara-cara

Harus pake cara-cara ? terus, kalo di kelas itu

yang ngajar siapa gurunya ?

Bu I…

Bu I ? matematika ? Bu I ngajar semuanya ?

Ehm…kalo Bahasa Inggris itu Mr. Listian, kalo

agama Pak Simon, terus kalo olah raga itu Bu Isti,

kalo seni musik itu Pak Wawan

Terus, Bu I kalo ngajar matematika gimana sih ?

Yo…kalo dijelasin terus kalo kalo misal nanti kalo

uda dijelasin gitu nanti njuk terus ditanyain siapa

yang belum jelas gitu, trus nanti diulangi lagi

Diulangi lagi ?

Iya

Trus, kamu sering nggak kalo dijelasin Bu I tu

sering nggak jelas gitu ?

Ehm…kadang-kadang

Kadang-kadang ? nggak jelasnya pas belajar apa

kalo di matematika ?

Ehm…kalo di matematika yo pecahan-pecahan gitu

Pecahan ?

Iya

Kenapa ? emang sulitnya…eh…emang sulit ?

Lumayan

Lumayan ? emang sulitnya kenapa sih ? kok

nggak bisa pecahan ? hafalan atau gimana ?

Yo…susah aja

Emang susahnya kenapa ?

Yo…kadang-kadang ndadak ngali, yo terus ndadak

ngali-ngali, ndadak…

Berarti paling susah di pecahan ?

Iya

Selain itu ?

Ehm… ya…

Apa ? selama ini paling susah belajar matematika

apa lagi ?

Ehm… kayaknya apa ya ?

Apa ? kira-kira apa ?

Ehm… yo soal cerita

Soal cerita ?

Iya

Kenapa kok soal cerita nggak bisa ?

Ya…soale ndadak pertama mbaca, ndadak pake cara,

ndadak pake mbagi

Terus, kalo ehm… selain di sekolah, siapa aja

yang ngajarin matematika ?

Ehm…biasanya ibu ?

Ibu ? kalo di rumah gitu belajar matematika lagi

nggak ?

Di rumah biasanya iya

Biasanya iya ? kalo belajar itu biasanya setiap

apa ?

Belajar biasanya kalo nata jadwal gitu terus jadi

terkadang susah

dipelajari)

S1/W1/B17-18

(kesulitan yang

dihadapi subjek)

S1/W1/B37

(siswa merasa

sulit ketika belajar

pecahan)

S1/W1/B46-47

(siswa merasa

kesulitan

mengerjakan

matematika)

S1/W1/B56

(materi lain yang

dianggap sulit

oleh subjek)

S1/W1/B60-61

(siswa merasa

kesulitan

mengerjakan soal

cerita)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

kepengen belajar nek nata jadwal

Mata jadwal tu malem atau sore ?

Ehm…kadang-kadang sore, kadang-kadang malem

Trus, kalo belajar gitu, ehm…berapa lama

belajarnya ?

Hmm…yo… aku tu nggak ngitung waktu, cuma

yo…belajar yang materi-materi yang nggak bisa gitu

yo dipelajari

Berarti nggak mesti harus berapa jam gitu ?

Enggak

Terus…kalo belajar matematika itu kamu pernah

nggak pake alat bantu kayak gitu ? kayak

misalnya…apa ya ?

Biasanya penggaris

Biasanya penggaris ? alat bantu misalnya kayak

kalo belajar penjumlahan, perkalian kayak pake

batu gitu, pernah nggak ?

Pake batu ?

Pake batu gitu lho…misalnya dijumlahin, ada 5

batu ditambah berapa…

Kalo batu nggak pernah

Contohnya tu batu gitu lho…selain batu pernah

nggak ?

Ehm… yo paling kayak kertas dicoret-coret…nggak

apa namanya yo…apa namanya tadi…

Apa ?

Pake penggaris

Terus….ehm….YG…

S1/W1/B77-78

(subjek

mempelajari

kembali materi

yang belum

dimengerti)

S1/W1/B94

(subjek

menggunakan

kertas untuk

belajar)

S1/W1/B97

(subjek

menggunakan

penggaris untuk

belajar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

Pelaksanaan Wawancara 2

Subjek : Siswa 1

Nama Subjek : SY

Periode Wawancara : II

Hari, tanggal : Kamis, 3 April 2014

Waktu : 09.05 – 09.35

Tempat : Perpustakaan

Kode : S1.W2

Keterangan : Peneliti (P)

Subjek2/ siswa 1 (S1)

Subjek3/ siswa 2 (S2)

Digaris Bawah Data Penting

Baris Kode Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

P

S1

S2

P

S1

P

S1

P

S1

P

Pertanyaan pertama, bagaimana

perasaanmu setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dnegan menggunakan

alat peraga yang kemarin itu, yang

matematika itu ?

Ya…seneng aja sih…tapi kadang-kadang

lama-lama bosen. Sebenere pertama-tama

seneng, tapi lama-lama bosen

Iya…bosen

Lama-lama bosen ? kenapa bosen ?

Ya bosen, mainannya itu terus

Trus, kayak merasa apa ya…jadi kayak

“kok kayaknya ini-ini terus nggak ada

yang lain” mainannya cuma mainan

jarum sama apa kemarin ya ? jarum

sama apa ?

Jarum sama kayu

Jarum sama kayu ?

Iya

Trus, kalo dari alat peraga yang

kemarin dipake itu, kamu bisa jadi

S1/W2/B6-8

(perasaan subjek setelah

menggunakan alat peraga)

Catatan : Wawancara dilakukan selama kegiatan pembelajaran atas izin wali kelas. Wawancara

ini tetap dilakukan bersamaan dengan subjek yang lain, karena salah satu subjek mau

diwawancara jika ada temannya. Namun, untuk wawancara setelah eksperimen ini, durasi yang

dibutuhkan cukup lama karena banyak pertanyaan yang diajukan pada subjek. Subjek 2 ini

sangat kooperatif, selalu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan mudah dan mau

menceritakan perasaannya selama dan setelah menggunakan alat peraga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

S1

P

S1

P

S2

S1

P

S1

S2

P

S1

P

S1

P

S1

P

S2

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

S2

P

S2

S1

P

mudeng nggak sama apa yang diajarin ?

kemarin itu kan tentang sudut to ?

mudeng nggak terusan belajar tentang

sudut itu ?

Iya, tambah mudeng

Tambah mudeng ? pake alat itu tambah

mudeng ?

Iya, dikit-dikit

Dikit-dikit atau mudeng banget ?

Yo dikit-dikit

Tambah mudeng

Trus, gimana sih caranya kamu tu bisa

terbantu, dapat e…gimana caranya

kamu bisa mudeng gitu lho…?

Ya…itu kan nanti kan mbentuk-mbentuk

sudut, trus kan untuk…ini kan diajarin ini

sudut lancip, ini sudut siku-siku

Kan ada yang buat kartunya

Yang pake kartu itu ya ? e…terus,

waktu yang diajarin itu kamu tu bener-

bener mudeng atau malah bikin kamu,

ada yang bikin kamu bingung ?

Yo…lumayan mudeng juga sih…

Lumayan mudeng ? berarti masih ada

bingungnya dong ?

Iya, bingung dikit-dikit

Bingungnya di bagian apa ?

Ya…di bagian…kalo misalnya biasanya

ada titik sudut, kaki sudut

Kaki sudut, titik sudut ?

Nanti bisa kebalik-balik yo kaki

sudutnya…

Ho.oh

Kebalik-balik ?

Kaki sudut, titik sudut

Belum bisa bedain gitu ?

Iya…kadang-kadang kebalik lah pokoknya

Terus, bener-bener merasa terbantu ?

eh…pake alat itu kan, maksudnya kan

kalian jarang to pake alat peraga gitu

kan ? nah itu bener-bener membuat

kamu merasa “oh ternyata pake alat

kayak gini lebih mudah, atau gimana ?

Ya biasa

Hah ? biasa aja ?

(diam) ya…sedeng…hihihi

Ya kayak gitu

Gimana ? bener-bener bisa buat kamu

terbantu ?

Ya…pie ya bu ngomonge, pokoke kayak

gitu

Heem…ngomongnya susah hehe

Gimana ?

S1/W2/B26

(subjek merasa semakin

memahami materi yang

diajarkan)

S1/W2/B36-38

(subjek merasa terbantu

dengan membuat bentuk-

bentuk sudut)

S1/W2/B49-50

(subjek merasa bingung

ketika menentukan titik

sudut dan kaki sudut)

S1/W2/B58

(subjek belum bisa

membedakan titik sudut

dan kaki sudut)

S1/W2/B65

(siswa merasa tidak ada

yang luar biasa ketika

menggunakan alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

S1

P

S1

S2

P

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S3

P

S1

P

S3

S1

P

S1&S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S3

P

Ya…

Bisa merasa bener-bener terbantu

dengan adanya alat itu atau kamu lebih

suka yang biasa aja, yang nggak usah

pake alat ?

Ya…sebenere pake alat juga

nggakpapa…tapi nek itu kan memang

jarang, tapi kan itu waktu itu setiap hari,

jadi kan kadang-kadang bosen, kecuali nek

jaraknya itu let-letan gitu, let hari…

Let hari…lusa !

Bukannya kemarin itu…senin, selasa…

Hampir tiap hari bu…

Iya, hampir tiap hari

Senin, selasa, sama hari apa ya?

Hampir stiap hari !

Hampir tiap hari po ?

Ho.oh

Bukannya 3 kali doing ?

Lebih…

Kayaknya 3 kali deh pake alatnya…

Lebih…

3 kali yo…tapi kalian pasti ngrasanya

lebih

3 kali, trus abis itu main-mainan

Tapi kan itu lho…jadi, nggak ada let

harinya…tapi jadi hari senin, selasa,

rabu…itu kan nggak ada let harinya…

Emang rabu ya ? seingetnya bu Maria

itu hari Kamis

Hah ?

Senin, Selasa, sama

Kamis…yang…siapa ya yang nggak

berangkat waktu itu ? SY apa ya ? apa

YG ? oh YG ya yang nggak berangkat ?

Oh iya..

Iya, yang kamu sakit itu…nah itu…itu

hari Kamis…

(seperti sedang memikirkan sesuatu)

Iya…

Bukannya aku tu nggak berangkat hari…

Kamis..

Hari Kamis YG nggak berangkat, Kan

yang waktu hari apa itu… SY juga

nggak berangkat to ? Hari Senin…hari

Senin itu SY nggak berangkat, yang

kamu sakit itu lho…SY sakit, YG juga

sakit, trus akhirnya kan yang waktu itu

kita di perpus itu ya V…

Sendiri ?

Hooh, KV sendiri, trus akhirnya sama

bu I nggak jadi, diundur

penelitannya…yang main alat-alat

S1/W2/B80-84

(siswa merasa bosan ketika

belajar menggunakan alat

peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

S2

S1

P

S2

S3

S2

S3

P

S1,S2,S3

P

S2

P

itu…kan kemaren kan udah di sini,

udah kamera banyak ya ? trus, malah

diundur, nggak jadi direkam itu, KV

yag berangkat sendiri…Bu Maria

bingung „aduh ini gimana…YG sama

SY nggak berangkat…‟

Trus, itu gimana ? berarti kayak gitu ?

bingung dan bosen gitu ya ?

Trus, waktu kemaren itu bu I ngasih

pertanyaan-pertanyaan gitu kan di

papan tulis ?

Iya…

Hooh kan ? itu kamu bisa njawab nggak

?

Dikit-dikit bisa

Dikit-dikit ? kok dikit-dikit sih ?

Soalnya kan kadang-kadang ada soal yang

susah gitu, aku nek ada yang belum ngerti

Gimana caranya bisa menjawab ? itu

gimana caranya kok kamu bisa

menjawab pertanyaan itu ? apakah

kamu nyoba-nyoba ngliat dari alat itu

atau gimana?

Yo…liat-liat di buku

Liat-liat di buku ?

Iya

Tapi kan pas itu nggak ngliat di buku ?

berarti sebelumnya kamu dah belajar ?

Iya

Trus, apa namanya…kalo pas kamu

nggak bisa njawab gitu atau misalnya

jawabanmu ternyata meleset, ternyata

salah, trus, gimana kamu

menemukannya lagi ? kamu nyari-nyari

lagi atau gimana ?

Yo…

Kalo pas pelajarannya, kamu cari

taunya gimana ?

Ya…paling nanya bu I

Tapi kadang-kadang kita malu yo…

Hooh

Malu ? kenapa malu ?

Nek salah nanti temen-temen…diketawain

Huuuuuu (memberi contoh)

Ho.oh digituin

Disorakin

Loh ? emang kalo salah digituin ?

Ho.oh

Wah nyebelin yo kalo gitu ? kalo missal

digituin jadi malu to ?

Iya, jadi takut

Hooh, padahal kan kalo mau jawab,

salah kan nggakpapa, kan yang

S1/W1/B144-145

(siswa tidak bisa

menjawab pertanyaan

guru ketika dia belum

paham)

S1/W2/B166

(siswa akan bertanya pada

guru ketika tidak tahu

jawaban dari soal yang

ada)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

S2&S3

P

S1

S2

S1

P

S2

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S2

S1

P

S1

S1&S2

P

S1

namanya salah mesti kan belajar to ?

Iya

Trus, apa lagi ya… ehm…waktu

pertama kali ngliat alat peraga, pertama

kali liat alat peraga, apa yang pengen

SY lakukan dengan alat itu ?

Ya…kan tadinya pertama liat kan kaget

aja, soale agak beda dari gambarnya, beda

dikit…nah terus aku juga pertama-tamanya

kan bingung

Kayak ada jam gedenya ya ?

Iya…

Bingung gara-gara jam itu atau

semuanya ?

Jamnya itu ada kayak kertas gambarnya,

jam yang gede

Iya, jadi, pertama-tamanya tu masih

bingung

Iya, pertamanya. Trus, apa yang ada

dipikiranmu setelah melihat alat peraga

itu ?

Ya…gimana ya…

Apa ? hmm…apa ya ? „ini tu mau buat

apa sih ? mau buat belajar apa sih ?‟

Iya…iya…memang kan pertama-

pertamanya kan kayak gitu…

Pertamanya kayak gitu ? trus,

pengalamanmu setelah menggunakan

alat peraga waktu itu gimana ?

menyenangkankah atau

membingungkan atau…

Ya…biasa aja…yang penting kan uda ada

pengalaman bisa belajar pake alat peraga

Biasa aja ? nggak seneng gitu bisa main-

main?

Pertamanya…

Pertama-tamanya…lama-lama

bosen…hihihi

Lama-lama bosen ? iya sih… kalo tiap

hari kayak gitu ya ? trus, kalo pas

pertama kali liat itu kan kadang-kadang

„ih ini apa sih ? ih bisa buat mainan‟

kan menyenangkan to ? nah, itu, waktu

hal-hal yang menyenangkan itu di

bagian apa ?

Yo…bisa buat bentuk-bentuk…bisa buat

sudut…

(berbisik-bisik)

Apa hayo ?

Hal-hal yang kira-kira apa

ya…membuat kamu nggak seneng tu

apa dengan alat peraga itu ?

Ya itu tadi, Cuma mbosenin aja

S1/W2/B187-190

(siswa merasa bingung

pada saat pertama kali

melihat alat peraga)

S1/W2/B212-213

(subjek merasa biasa saja

ketika menggunakan alat

peraga)

S1/W2/B217-218

(subjek merasa bosan

belajar dengan

menggunakan alat peraga)

S1/W2/B233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

S2

P

S2

P

S1

S2

S1&S2

P

S1

P

S2

P

S1

P

S1

P

S1

S2

P

S2

P

S2

S1

P

S1

P

S1

Nggak senengnya paling…

Apa ?

(hanya diam)

Kalo dari bentuknya, itu kan kemaren

besar to ? itu dari bentuknya itu kamu

seneng nggak ? ngliatnya gitu seneng

nggak, melihat alat peraga itu ?

Ya…lumayan sih…soalnya kan di situ ada

macem-macem, bonekanya ada, jarum ada,

banyak, hehe

Bonekanya ditusuk-tusuk…hehehe

(ketawa)

Dari alat peraga itu, pertama kali liat,

kamu bingung nggak gimana cara

makenya ?

Bingung, soalnya kan tadinya belum

dikasih tau caranya gitu…bingung

banget…jadi pusing…ini cara makenya

gimana

Bingung ? pusing ? trus kan di kasih tau

kan sama Bu I kan ya ? waktu itu

dikasih tau Bu I tu gimana caranya ?

Iya, sama bu PPL

Iya, nah itu trus menurutmu itu cara

menggunakannya menarik nggak ?

Ya…lumayan-lumayan aja

Kok lumayan ki lumayan kenapa ?

Ya lumayan, soalnya kan aku belum

pernah pake alat peraga

Trus, pas uda make masih tertarik

nggak buat make lagi ?

Enggak juga, soalnya lama-lama tu aku

males…e…jadi kadang-kadang cuma

ngliatin hehe

Nggak ada permainan yang lain

Lama-lama males ? nggak ada

permainan yang lain ? yo iyolah itu

kana lat peraga, buat belajar…

Ya iya…maksudnya buat belajar sambil

bermain

Terus kalo diperbolehkan

menggunakan alat peraga itu lagi,

kamu…apakah kamu mau

menggunakannya lagi ? mau make lagi

di luar jam pelajaran, misalnya pas

istirahat atau pas pulang sekolah gitu ?

Ya mau aja, tapi buat mainan

Heheh

Hah ? buat mainan ?

Ya coba-coba aja

Berarti mau to kalo misalnya…

Ya dicoba dulu, nek malah mbosenin yo

nggak mau juga

(subjek merasa bosan

dengan alat peraga)

S1/W2/B241-243

(subjek merasa cukup

senang menggunakan alat

peraga karena banyak

benda)

S1/W2/B249-252

(subjek merasa bingung

dengan cara menggunakan

alat peraga)

S1/W2/B261-262

(subjek merasa cukup

tertarik menggunakan alat

peraga)

S1/W2/B265-267

(subjek merasa malas

untuk menggunakannya

secara terus menerus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

339

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

S2

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

Kalo mbosenin nggak mau ? buat

belajar nggak diliat dulu gitu kalo

misalnya menarik…buat belajar baru

mau ? eh…buat belajar atau buat main

?

Buat main sambil belajar, kan itu alat

peraga, jadi bisa buat belajar sambil main

Nah itu ! kalo YG pasti buat

main…hehe

Jadi kan kalo di luar jam pelajaran kan

kamu bisa tambah mudeng kalo pake

alat itu ?

Ya…coba-coba dulu…hehe

Tetep ya…coba-coba dulu…hehe

Kalo ukurannya, ukurannya kalo

menurutmu gimana ? terlalu besar,

besar, atau kurang besar, atau kecil ?

Ya lumayan besar, kan kotak gede juga

Lumayan besar tu berarti apa ? cukup

besar ?

Iya

Kalo isinya ? isinya gimana ? isinya

menurutmu cukup nggak kalo segitu ?

dengan ukkuran segitu ? atau kurang

besar isinya ?

Enggak juga sih…cukup

Cukup

Segitu aja, kan tempatnya uda segitu, ya

ukurannya segitu, orang tempatnya segitu

Ya…mosok mejanya kecil segitu ?

Tapi kan bisa ditumpuk-tumpuk gitu ?

Tapi kalo isinya nggakpapa ? cukup

segitu ?

Terus, kalo ukurannya, kan kemaren

ada stiknya to ? ada yang panjang ada

yang pendek, kamu ngrasa bingung

nggak pake alat itu ?

Nggak juga

Kan ada yang panjang ada yang pendek

?

Kan malah ukurannya nek macem-macem

kan malah nggak bingung

Berarti merasa terbantu ?

Iya, kan ukurannya bermacam-macam

malah

Kalo diliat dari kartu soalnya itu, diliat

dari ukurannya, ada yang panjang, ada

yang pendek itu nggak bingung ?

Yo…

Pertamanya gitu nggak bingung ? „Bu

ini kok ada yang panjang ada yang

pendek ?‟ gimana gitu ?

Ya pertama-tamanya juga bingung…

S1/W2/B292-293

(subjek merasa alat peraga

dapat digunakan untuk

bermain sambil belajar)

WK/W2/B327-328

(subjek merasa terbantu

karena alat peraga

bermacam-macam

ukurannya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

340

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

363

364

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

390

391

392

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S2

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

Pertama-tamanya bingung ?

Soalnya kan nggak bisa nentuin ini

panjangnya seberapa, gitu…tapi lama-

lama mudeng

Lama-lama mudeng ? ini tu ukurannya

segini…buat apa gitu ?

Iya

Trus…e…waktu dikasih kartu soal,

kamu bisa ngerjain semuanya atau

enggak ?

Ya…kalo uda belajarnya sungguh-

sungguh mesti bisa

Kalo belajarnya sungguh-sungguh ?

berarti pas pelajarannya waktu sama

Bu I, kamu bener-bener ndengerin ?

Enggak…hehe

Loh ? bener-bener ndengerin nggak ?

Ya dikit-dikit

Iya hehehe

Atau Cuma diem aja ? nggak tau apa

yang harus dilakuin ?

Ya ndengerin sih, tapi kalo misalnya ada

yang belum dimengerti kan kadang-kadang

nek nanya malu kan nyari-nyarinya di

buku

Berarti nyari-nyari ? waktu yang

kemaren itu kan nggak sempet to buka-

buka buku ?

Enggak

Enggak kan ?

Ya kalo di sekolah nggak sempet, tapi

waktu di rumah kan sempet

Nggak, yang waktu pelajaran kemaren

yang udah kita lakukan kemaren itu

kan kalian nggak sempet yang namanya

buka-buka buku to ? jadi kan, dari

alatnya itu, kalian belajar dari alatnya

itu, enggak dari buku…

Iya juga sih…

Terus ya…ngerjakan soalnya ya dari

alat itu…kalian mengerjakan setiap

soalnya itu, nyoba pake alatnya itu atau

nggak coba ?

Ya iya sih…tapi pertamanya itu aku nggak

mikir kalo itu untuk belajar, pertamanya

aku mikir itu untuk bermain gitu lho…

Trus, soal yang kamu kerjainitu bener

semua nggak kira-kira ?

apa ?

Soal yang udah kamu kerjain, semua

soal-soal yang kamu kerjain kemare itu

kira-kira menurut kamu sendiri bener

semua nggak ?

S1/W2/B361-364

(subjek merasa malu ketika

ada materi yang eblum

dimengerti)

S1/W2/B383-385

(siswa berpikir kalau alat

peraga digunakan untuk

bermain)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

393

394

395

396

397

398

399

400

401

402

403

404

405

406

407

408

409

410

411

412

413

414

415

416

417

418

419

420

421

422

423

424

425

426

427

428

429

230

431

432

433

434

435

436

437

438

439

440

441

442

443

444

445

S1

P

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S3

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

Ehm…nek ulangan yang kemaren cuma

latihan soal itu sih bener semua, tapi UTS

yang dari yayasan tu enggak

Enggak ?

Seratus SY matematikanya…

Iya, tapi kan yang dinas, yang yayasan

enggak

Yang waktu kemaren Bu Maria tu yang

ada alat peraganya itu, kamu bener

semua nggak ? yang dikasih Bu Putri

itu ?

Oooh…yang kamu dapet buku to ?

Ho.oh

Aku dapet 9

Dapet 9 ? kok nggk dapet 100 ?

Aku 95

Ya yang latian soal itu

Buktinya apa ? buktinya dari yang

kamu dapet hadiah itu ?

Ya…buktinya ibuku lumayan puas, aku

juga lumayan puas, tapi tetep mau mencari

materi-materi yang lain, mau lebih

mendalami

Lebih mendalami ?

Pengen nyari tau

Trus, pernah nggak kamu tu menyadari

kalo kamu tu menemukan sebuah

kesalahan saat kamu mengerjakan soal

?

Ya…pernah sih…

Waktu pake itu lho…waktu pake alat

itu ? pernah nggak ? apa

ya…ehm…kamu tu pernah „oh iya

yah..ini tu bukan kayak gini, ini tu

harusnya kayak gini‟ dari soal yang

dikasih ?

Ada, dikit

Ada dikit dikitnya berapa nomor ?

ehm…ya…paling 3,4

3,4 ?

3 sampai 4 soal

Lagi, ehm…darimana kamu tau bisa

menemukan kesalahan itu ?

Ya kan dicek kembali

Dicek lagi ? waktu kamu menemukan

kesalahan itu, waktu kamu salah

menjawab pertanyaan, kamu rasanya

itu pengen langsung memperbaiki atau

gimana ?

Ya pertama-tamanya sih nyesel, nyesel

gitu…kok aku njawabnya ini, njawabnya

salah, njuk terus kan, yaudah biar besok

ulangannya nggak salah lagi, belajar lagi

S1/W2/B393-395

(hasil belajar yang

diperoleh subjek)

S1/W2/B412-415

(subjek senang ketika

mendapat nilai baik,

subjek juga ingin belajar

lebih)

S1/W2/B436

(subjek mengecek kembali

pekerjaannya jika ada yng

salah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

446

447

448

449

450

451

452

453

454

455

456

457

458

459

460

461

462

463

464

465

466

467

468

469

470

471

472

473

474

475

476

477

478

479

480

481

482

483

484

485

486

487

488

489

490

491

492

493

494

495

496

497

498

P

S1

P

S1

P

S1

P

S2

P

S2

P

S1

S2

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

Kalo waktu pake alat peraga itu,

gimana cara kamu untuk memperbaiki

kesalahan ? waktu hari…waktu pake

alat peraga ?

Ya…(ketawa kecil)

Gimana ? apa kamu waktu pake alat

peraga itu kamu tu pengen nyoba lagi,

pengen gimana caranya biar jawaban

kamu bener semua apa pake alat

peraga itu atau gimana ?

Yo…yo nek di rumah lebih rajin belajar

lagi, di sekolah lebih memperhatikan

Waktu kemaren pake alat peraga,

gimana caranya kamu…kamu pengen

cepet-cepet liat lagi alatnya atau gimana

?

Ya tanya lagi cara pake alatnya gimana

Lagi…alat peraga itu ka nada kunci

jawabannya, trus, kamu bisa nyocokin

jawabannya nggak ? kemaren kamu

nemuin jawabannya nggak ?

Ada po ? nggak ya ?

Mosok sih nggak ada ?

Ada di alatnya po ?

Ada di alatnya…

Yang kertas itu ?

Kartu soal itu ?

Yang di kartu soal itu…kan

dibelakangnya kan ada kunci

jawabannya

Oh iya ya…

Yang ada gambar jam, trus sudut

apa…nanti dibelakangnya ada tulisan

Iya…ada…

Trus, pertamanya nyadar nggak ada

kunci jawabannya ?

Ya pertama-tamanya nggak tau, jadi kan

aku buka, aku bukanya cuma sampai

jarumnya tok, jadi aku belum tau kalo

didalemnya tu masih ada kartu-

kartunya…njuk terus aku mau tanya tu kan

ribet kan jarumnya pada minta semua,

malah aku keluarin, loh ternyata masih ada

kertas-kertas itu…lha pertamanya aku

bingung ini tu buat apa…

Trus, tau nggak setelah bingung dan

bertanya-tanya „ini tu kertasnya buat

apa ?‟ kamu…trus mudeng nggak

kertasnya buat apa ?

Ya…mudeng…dikasih tau…

Mudeng ? trus kamu tau nggak di

belakang itu ada jawabannya ?

Ya tau…kan diliat-liat, jadi kan aku ambil,

S1/W2/B462

(subjek mengatasi kendala

yang dihadapi dengan

bertanya)

S1/W2/B482-490

(subjek merasa bingung

ketika pertama kali melihat

alat peraga)

S1/W2/B498-499

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

499

500

501

502

503

504

505

506

507

508

509

510

511

512

513

514

515

516

517

518

519

520

521

522

523

524

525

526

527

528

529

530

531

532

533

534

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1

P

S2

P

S1

P

S1

P

S1

P

S1&S2

P

S1

P

S1

trus aku liat-liat biar tau ini untuk apa

Tapi pertamanya mudeng nggak

dibelakangnya ada tulisan, itu tu kunci

jawaban

Pertamanya sih nggak tau…

Trus…dari alat peraga yang kemaren

itu, e…kamu tau nggak bahan-

bahannya terbuat dari apa ?

Yo…aku kan ngraba-ngraba…hehe…trus

ini tu tadinya aku nggak tau kalo ini di cat,

trus aku juga mikir-mikirnya ini tu

kayu…nah…tapi kok di cat, jadi kayak ini

tu kayu atau bukan…aku bingung…

Itu tu kayu…tapi dicat…

Makane itu, aku bingung…ini kayu atau

bukan ya…

Trus, kalo di sekitar rumah atau

sekolahmu ada bahan-bahan kayak gitu

nggak ? yang kayak alat peraga itu ?

Kalo…kan aku rumahnya deket sawah

Deket sawah ? jarang ada pohon ?

Sawah ada kayu po ?

Kan kayu kan dari pohon

Sawah ada itunya juga kok…

Berarti nggak ada pohon-pohonnya gitu

?

Ada, tapi di sekitar…di sana-sanalah…

Nggak di deket-deket rumah ?

Ya nggak terlalu deket

Kalo di sekolah, kira-kira ada nggak ?

Ada…itu…(menunjuk ke arah jendela)

Kalo pohon itu, kira-kira bisa dibuat

alat peraga nggak ?

Kalo itu tu kayaknya dari jati ya ?

Ya sejenis itu, berarti nggak bisa ya ?

Enggak

(subjek mengetahui sendiri

kunci jawaban dengan

meihat kartu soal)

S1/W2/B507-511

(subjek tidak tahu bahan

pembuatan alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Lampiran 4.9 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 2

Pelaksanaan Wawancara 1

Subjek : Siswa 2

Nama Subjek : YG

Periode Wawancara : I

Hari/ tanggal : Kamis, 13 Februari 2014

Waktu : 11.20 – 1150

Tempat : perpustakaan

Kode : S3.W1

Keterangan : Peneliti (P)

Subjek2/ siswa 1 (SW 1)

Subjek3/ siswa 2 (SW 2)

Digaris bawah : data penting

Baris Kode Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

YG kalo e…sekolah sukanya mata pelajaran apa ?

suka belajar apa ? sukanya paling suka mapel apa

?

Eeem… bahasa Inggris

Bahasa Inggris ? kenapa ?

(sambil ketawa kecil) ya suka aja

Sukanya kenapa ? mosok suka aja ? kan mesti ada

sesuatu yang buat kamu tu suka…

Apa ya ?

Apa ?

Eehm…ya suka aja.

Sukanya kenapa karna gurunya enak kalo ngajar

atau karna apa ya…? Ehm…karna asik gitu ?

Ya…asik

Asik ? suka bercanda gurunya ?

(sambil senyum-senyum) iya…

Gurunya siapa sih ? Mr. Christian ?

Listian

Catatan : Wawancara dilakukan pada siang hari setelah selesai kegiatan pembelajaran, di

perpustakaan agar suasana wawancara tenang. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek

yang lain, yaitu 2 orang teman subjek 3 ini, sehingga percakapan tercampur dengan subjek yang

lain. Tetapi subjek 4 tidak terlibat dalam percakapan ini. Peneliti duduk berhadapan dengan

subjek 3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

Hmm…terus kalo matematika suka nggak ?

Ehm…kadang-kadang

Kenapa kok kadang-kadang ?

Rada sulit

Sulit ? sulitnya dimana ?

Di soal cerita

Soal cerita ?

Sama pecahan

Sama pecahan ? ehm…kok bisa gitu lho nggak bisa

soal cerita sama pecahan ?

Hmm…yaaa…

Apa kalo pas Bu I jelasin tu kamu kalo nggak

mudeng tu diem aja gitu, tanya nggak kalo

misalnya nggak mudeng ?

Kadang-kadang

Kadang-kadang ? trus, kalo nggak mudeng, kalo

pas bener-bener nggak mudeng diem aja ?

Ya…cari sendiri

Trus nemu nggak jawabannya kalo misalnya

dikasih soal ?

Biasanya nemu

Biasanya nemu ? trus, kayak SY tadi, bu I tu kalo

ngajar matematika tu gimana sih ?

Ehm…ya…

Gimana ?

Ya…ya enak aja, suka bercanda

Enaknya suka bercanda ? bercandanya gimana ?

Ya… bercanda suka cerita-cerita

Suka cerita-cerita gitu ? terus, paham nggak kalo

bu I misalnya ngajar pake cerita-cerita gitu ?

Paham

Hmm…kalo setelah pulang sekolah, pernah nggak

belajar lagi matematika ?

Pernah

Setiap hari apa enggak ?

Enggak

Enggak ? kadang-kadang ? terus, kalo belajar

matematika di rumah yang ngajarin siapa ?

Ayah

Ayah ? kalo bunda ?

Ya…kalo ayah kerja

Kalo ayah kerja ? kalo belajar matematika di

rumah lama nggak ?

Enggak…ya…

Kenapa kok nggak lama ?

(sambil senyum-senyum) ya…sebentar aja

Sebentar aja ? bosen atau gimana ? apa uda pusing

gitu kalo belajar matematika ?

Ya…capek

Capek ? selain matematika, kalo di rumah belajar

apa ?

Yang lainnya

Iya, apa ?

S2/W1/B20

(subjek tidak

terlalu mnyuklai

matematika)

S2/W1/B22

(subjek merasa

terkadang

kesulitan

memahami

materi yang

diajarkan)

S2/W1/B24

(subjek merasa

kesulitan ketika

mengerjakan soal

cerita)

S2/W1/B26

(subjek merasa

kesulitan ketika

mempelajari

materi pecahan)

S2/W1/B44

(subjek senang

ketika guru

mengajar dengan

candaan)

S2/W1/B46

(subjek senang

ketika guru

mengajar dengan

cerita-cerita)

S2/W1/B60-67

(subjek hanya

belajar dengan

waktu singkat,

alasannya capek)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

S1

S2

P

S1

P

S2

P

S2

P

S2

P

S1&S2

P

S2

P

Ya…PKn

PKn…trus apa lagi ?

IPA, IPS

IPA, IPS ? ehm…apa lagi ya…? Kalo belajar suka

pake hafalan atau gimana ?

Ehm…hafalan

Hafalan ? bisa ?

Eee…apa ya ?

Atau pake kayak alat bantu kayak yang tadi bu

Maria certain tadi ?

Cuma pake penggaris

Penggaris ? peggarisnya buat apa ?

(sambil ketawa kecil) buat nggaris…buat apa ?

Kalo aku biasanya Cuma buat…kan bisa buat ngitung,

kan biar tau angkanya

Buat nggambar pecahan…1/4

Bisa buat penjumlahan juga ya ? bisa perkalian

kan ? tapi kalo penggarisnya pendek ?

Pendek kalo banyak kan bisa juga…hehe…

Kalo banyak tapi kan nggak ada angkanya…kalo

misalnya kecil-kecil gitu ? Untuk nggambar aja

Buat nggambar ?

Nggambar pecahan tu lho…

Nggambar pecahan ? kamu biasanya nggambar

apa kalo pecahan gitu ?

Ya…nggambar ¾ gitu kalo kotak

Kalo kotak ? ehm…uda ulangan belum

pecahannya ?

Udah

Udah ? trus bisa ngerjain ?

Bisa

Bisa ? ehm… sekarang KV

S2/W1/B77

(subjek belajar

dengan cara

menghafal)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Pelaksanaan Wawancara 2

Subjek : Siswa 2

Nama Subjek : YG

Periode Wawancara : II

Hari, tanggal : Kamis, 3 April 2014

Waktu : 09.30 – 10.00

Tempat : Perpustakaan

Kode : S2.W2

Keterangan : Peneliti (P)

Subjek2/ siswa 1 (S1)

Subjek3/ siswa 2 (S2)

Digaris Bawah Data Penting

Baris Kode Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

S1

S2

P

S2

P

Gimana perasaanmu setelah

menggunakan alat peraga yang baru kita

gunakan kemarin ?

Ya…seneng aja

Seneng aja ?YG tu kalo ditanya mesti

seneng aja…senengya kenapa ?

Hehe…ya seneng…seneng bisa pake alat itu

Seneng bisa pake alat itu ? ehm…trus,

alat it, alat yang kita pake kemarin itu

bisa mbantu kamu nggak dalam

memahami materi-materi kemarin

tentang sudut ?

Ya…sedikit-sedikit

Sedikit-sedikit ? kok sedikit-sedikit

kenapa ?

Ya…(hehe)

Berarti ada yang nggak mudeng ?

Eee…iya sih…

Dikit-dikit

Dikit-dikit, hehe…

Trus kalo misalnya dikit-dikit berarti ada

dong sesuatu yang bisa membantu ?

Iya

Nah, trus gimana cara alat, kamu tau

S2/W2/B4

(subjek merasa senang

belajar dengan

mengunakan alat peraga)

S2/W2/B7

(subjek senang

menggunakan alat

peraga)

Catatan : Wawancara dilakukan selama kegiatan pembelajaran atas izin wali kelas. Wawancara

ini tetap dilakukan bersamaan dengan subjek yang lain, karena YG mau diwawancara jika ada

temannya. Durasi wawancara yang dibutuhkan cukup lama karena banyak pertanyaan yang

diajukan pada subjek. Subjek 3 ini paling sulit memberikan jawaban jika ditanya. Jawaban yang

diberikan pun sangat singkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

S2

P

S2

P

S2

P

S2

S1

P

S2

P

S2

S1

P

S2

P

S1

S2

P

S2

P

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S1

P

S2

S1

S2

P

S1&S2

nggak alat itu tu gimana caranya

membantu kamu buat belajar ?

Ya…paling…bisa dibentuk kayak apa

itu…bentuk siku-siku

Bisa dibentuk-bentuk ?

Trus, kan tadi bilang dikit-dikit to ?

berarti kan dikit-dikit mudeng, dikit-dikit

enggak. Nah, kalo nggak mudengnya itu

gimana ? kenapa kok alat itu bisa

membuat kamu nggak bisa memahami

apa yang diajarin ?

Apa ya ? ya…it…

Hayo…kenapa ?

Eee…pertama-tama belum bisa aja

Berarti setelah Bu I njelasin bisa dong ?

Ya sedikit-dikit

Sedikit ! (agak berteriak)

Sedikit-sedikit aja ? trus, pake alat itu

kamu bisa ngerasa terbantu nggak

dibandingkan nggak pake alat ?

Bisa

Hah ? bisa ? beneran bisa ?

Hahaha sedikit-sedikit

Ih sedikit-sedikit

Sedikit-sedikit terus…bisa nggak ? bener-

bener bikin kamu bisa atau malah

bingung ?

Ya bisa, tapi ada yang nggak bisa

Ada yang nggak bisa ?

Nggak bisanya dimana ?

Haduh…

Kalo bisa membuat kamu terbantu,

gimana sih caranya ? apa kamu nyoba-

nyoba terus atau gimana ?

Ya nyoba-nyoba

Nyoba-nyoba terus ?

Ya nggak terus-terusan

Hehe

Kalo nggak terbantu gimana ?

Ya belajar pake buku

Belajar pake buku ? tapi kan kemaren

nggak belajar pake buku ?

Ya…ya…gimana…ehm…tanya tapi malu

Tanya tapi malu ?

Mau tanya tapi malu

Malunya kenapa ?

Ya…nanti kalo diketawain…disorakin…

Nanti ndak diece-ece yo biasane (bertanya

pada S2) „huu…kayak gitu aja nggak bisa‟

Padahal dia juga nggak bisa

Berarti sama-sama nggak bisa tapi

nyorakin ?

Hooh

S2/W2/B52

(subjek merasa ada bagia

materi yang tidak

dipahaminya )

S2/W2/B59

(subjek mencoba alat

ketika ada soal yang

belum ditemukan

jawabannya)

S2/W2/B67

(subjek merasa malu

bertanya ketika

mengalami kesulitan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

P

S2

P

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S1

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

S1

S2

S1

S2

P

S2

P

S2

S1

P

Terus, kalo misalnya kamu ngerasa kalo

lebih bisa pake alat itu, nah, gimana

caranya dari alat itu, apakah alat itu

bener-bener membuatmu terbantu ?

Ya bisa

Bener ? bener bisa ? serius bisa terbantu

semuanya ?

Ya nggak semuanya

Dikit-dikit bisa

Jawabnya mesti dikit-dikit

Ya…nggak semua bisa…

Kalo nggak terbantu kenapa ? apa masih

bingung make alatnya ? atau emang

materinya yang membuat kamu bingung

?

Sulit

Hah ? materinya sulit ? mosok sih ?

Kan tambah tinggi kelasnya, tambah sulit

pelajarannya

Iya po ? kan nggak semua materi tu sulit

Ya…ada yang sulit ada yang enggak

Kalo dari soal-soal, kan kemarin dikasih

Bu I pertanyaan waktu Bu I njelasin di

depan, kamu bisa njawab nggak ?

Ya pertama-tamanya masih bingung

Masih bingung ? pertama-tama masih

bingung ? nanti jawabnya dikit-dikit…

Ya kan belum diajarin ya ? (tanya ke SY)

Trus kalo uda pake alat itu to, waktu Bu I

jelasin lagi, trus Bu I ngasih pertanyaan,

kamu bisa jawab pertanyaan dari Bu I ?

Ya paling bisa, tapi dikit…hehe…

Paling bisa ? tapi dikit-dikit ?

Ya gimana ya jawabnya…

Kok dikit-dikit ki pie ?

Yo dikit-dikit

Trus caranya gimana kok kamu bisa

jawab pertanyaan dari Bu I ?

Ya…

Ya karna sering belajar lah…kamu nggak

pernah belajar ya ? (tanya ke S2)

Pernah lah…

Ya itu…

Ya itu ? ya itu apa ?

Apaan sih ? (terlihat agak marah)

Ya itu, kenapa ?

Ya…hehehe

Ya…liat

Dari alat itu atau gimana ? ka nada

alatnya ? kan kemarin nggak ada buku

Ya…

Kalo aku dari alatnya

Kalo SY dari alatnya, kalo YG dari apa ?

S2/W2/B93

(subjek merasa kesulitan

memahami materi ketika

harus mengerjakan

menggunakan alat

peraga)

S2/W2/B98

(subjek merasa ada yang

ulit dan ada yang mudah

ketika mengerjakan soal)

S2/W2/B102

(subjek tidak bisa

menjwab pertanyaan-

pertanyaan guru ketika

pertama kali membahas

materi sudut)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

179

180

181

182

183

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

Dari…hehe

Ya alatnya paling

Loh ? kok paling ?

(ketawa lagi)

Lha kamu kemarin belajar pake apa ?

Ya alat-alatnya

Berarti kan belajar dari alatnya, nah,

berarti kamu tu tau caranya menjawab tu

dari apa ?

Dari yang pake kayu-kayu itu

Pake kayu-kayu ?

Ya sama kartunya

Nah berarti kan pake alatnya to ?Berarti

kamu bisa tau, bisa jawab pertanyaannya

Bu I dari alatnya itu. Nah terus, waktu

dikasih pertanyaan, ada nggak

pertanyaan yang kamu nggak bisa

menemukan jawabannya dari alat itu ? Ada

Apa ?

Kalo dulu itu aku kebalik-balik

Kebalik-balik apanya ?

Misalnya kaki sudut sama titik sudut

Oooh…itu…yang masih bingung di situ ?

berarti kamu bingung to ? bukan nggak

menemukan jawabannya ? berarti nggak

mudeng iki…

Nggak terlalu

Kalo pertama kali liat alat peraga, apa sih

yang pengen kamu lakukan ?

Ehm…nyoba aja, hehe…penasaran…

Penasaran ? pengen nyoba ?

Hu.um

Lah, kalo berdasarkan apa saja yang kita

lakukan kemarin itu, gimana

pengalamanmu menggunakan alat itu ?

nyenengin nggak pake alat itu ?

Seneng

Senengnya kenapa ?

Ya…bisa memahami pelajaran

Nyenengin berarti ?

Hmm…(seperti sedang memikirkan sesuatu)

Ada yang nggak menyenangkankah ?

Ada

Waktu apa ? yang bikin kamu nggak

seneng waktu apa ?

Nggak ada deh...

Nggak ada ? mosok sih ?

Ya paling bosen

Hmm…kalo dari bentuknya, kamu

seneng nggak liat bentuknya ?

Biasa aja

Biasa aja ?

S2/W2/B140

(subjek menjelaskan cara

mengerjakan soal dengan

menggunakan alat

peraga)

S2/W2/B142

(subjek menjelaskan cara

mengerjkan soal dengan

menggunakan alat

peraga)

S2/W2/B151-153

(subjek merasa kesulitan

untuk membedakan kaki

sudut dan titik sudut)

S2/W2/B161

(subjek merasa

penasaran ketika pertama

kali melihat alat peraga)

S2/W2/B168

(siswa merasa senang

meggunakan alat peraga)

S2/W2/B179

(kendala yang dihadapi

subjek)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

232

233

234

235

236

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S2

S1

S2

P

S2

P

S1

P

S1

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

Ya biasa aja…lumayan kurang menarik

Tapi menurutku menarik kok, kan itu

alatnya ada macem-macem

Alatnya macem-macem kalo kata SY…

Kalo dari bentuknya, kamu suka nggak

pake alat itu ?

Seneng

Senengnya kenapa ?

Ya seneng bisa buat mainan

Bisa buat mainan ?

Bisa buat mainan, bisa buat belajar

Halah, niru-niru jawabanku

Hehehe

Kok bisa buat mainan ? ini kan di

sekolah, buat belajar…

Ya…kita sering buat mainan

Sering buat mainan ?

Kan kalo ada waktu luang, kalo uda selesai

kan bisa untuk mainan

Oh…kalo uda selesai ya ?

Bisa buat bentuk-bentuk

Bisa buat kincir angin ya ? (tanya ke S1)

Kincir angin, rumah, kuburan juga…hehe

Trus, kalo cara penggunaan alatnya,

kamu pertama kali merasa tertarik nggak

?

Iya, pertama

Pertama-tama iya ? pertamanya tertarik

? trus ?

Trus lama-lama bosen

Lama-lama bosen ? bosennya kenapa ?

Ya bosen aja belajar pake alat itu terus

Kalo diperbolehkan menggunakan alat

itu, apakah kamu akan menggunakannya

lagi di luar jam pelajaran ?

Mau aja

Mau ? mau buat apa ?

Ya buat belajar

Belajar atau buat main ?

Mau belajar atau buat main ?

Ya belajar dulu

Belajar dulu ? abis itu buat main ?

Hehehe

Kalo dikasih mau nggak itu alatnya ?

Mau…hehe

Itu mau buat mainan atau buat belajar ?

Ya buat belajar

Mosok sih ? aku kok nggak yakin

ya…mesti buat mainan

Enggak

Menurutmu, gimana ukurannya ? terlalu

besar, cukup besar, atau…

Pas aja

S2/W2/B184

(subjek merasa kurang

tertarik dengan bentuk

alat peraga)

WK/S2/B199

(subjek menggunakan

alat peraga untuk

bermain)

S2/W2/B213

(subjek merasa bosan

ketika terus-terusan

menggunakan alat

peraga)

S2/W2/B219

(subjek akan

menggunakan alat peraga

di luar jam pelajaran)

S2/W2/B221

(subjek menggunakan

alat peraga di luar jam

pelajaran untuk belajar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

285

286

287

288

289

S1

P

S2

S1

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S1

P

S2

P

S2

P

S2

P

S1

S2

Dikit-dikit…

Dikit-dikit ? kalo alat yang di dalemnya,

menurutmu cukup nggak ?

Ya cukup, kalo dibuat 1 orang paling

kelebihan, kalo dibuat 4 orang cukup

4 orang tu sebenere lumayan kurang sih,

paling 3 orang baru pas.

3 orang ? hmm…ya…

Kalo dari ukurannya, kamu merasa

terbantu nggak ? ka nada yang panjang,

ada yang pendek…bisa nggak ?

Ya bisa

Ngrasa terbantu nggak ? bingung nggak

kalo pake alat itu ?

Kalo dulu iya

Ngrasa terbantu beneran ?

Iya

Yakin ?

Iya

Trus kalo soal-soalnya, kamu bisa jawab

nggak ?

Kalo pake alat bisa

Kalo pake alat bisa ? tapi kan itu, soal

yang di kartu soal itu kan pake alat, kalo

yang soal evaluasi kan enggak ? kalo soal

evaluasinya, kamu bisa ngerjain nggak ?

kan nggak boleh pake alat to ?

Hmm…ya gimana ya ?

Gimana ?

Hehe

Apa trus kamu mikir sendiri, diinget-

inget ?

Ya paling diinget-inget

Hah ? diinget-inget ?

Iya

Bener nggak jawabannya ?

Ya…kalo mikirnya bener, ya jawabannya

bener

Kalo mikirnya bener…

Ya jawabannya bener…

Kalo cuma dipikir tok nggak ditulis ya sama

aja…

hayo piye ?

Mosok dipikir tok nggak ditulis ?

Ya ditulislah ya…ditulis kan ?

Buktinya apa kalo kamu bisa menjawab

pertanyaan ?

Ya…buktinya paling…

Apa ? dari nilai ?

Iya, dari nilai

Emang langsung dibagi ya ?

Nilainya malah memuaskan

Ya…memuaskan

S2/W2/B240-241

(alat peraga dapat

digunakan lebih dari 1

orang)

S2/W2/B258

(subjek merasa bisa

mengerjakan soal dengan

menggunakan alat

peraga)

S2/W2/B269

(subjek mengingat-ingat

materi yang diajarkan

ketika mengerjakan soal

evaluasi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

338

339

340

341

342

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

Memuaskan ? trus, secara sadar kamu

bisa nemuin jawabannya, eh, kamu bisa

nemuin kesalahan waktu kamu ngerjain

soal ? adakah kesalahan waktu kamu

ngerjain soal ?

Eee…iya

Trus, kalo dari alat peraganya, kamu

nemuin sesuatu yang bikin kamu „loh ini

tu bukan kayak gini, ini tu kayak gini‟,

pake alatnya itu lho…kamu bisa nemuin

nggak ?

Ya bisa

Dari ?

Dari…

Darimana ?

Ya dari…alat peraganya

Nemuinnya gimana sih ? kok kamu bisa

nemuin „loh ini salah, ini salah‟, gimana ?

Ya…e…

Dari apa ?

Kayaknya dicek, eeeh nggak pake kayaknya

Hah ?

Dicek…

Terus, waktu pertama kali menemukan

kesalahanmu sendiri, apakah kamu ingin

memperbaiki langsung atau “lah nanti

ajalah…nanti ajalah”

Mau

Tenane ?

Iya bener

Iya po ? Langsung diperbaiki po ?

(senyum-senyum)

Yo…lagi…tau nggak kalo alat peraganya

ada kunci jawabannya ?

Tau

Tau ? Tenane ? Pertama kali tau nggak ?

Ya pertamanya belum

Pertamanya nggak ?

Belum tau kalo itu kunci jawaban

Terus, kamu tau nggak waktu ada, kan

kamu njawab pertanyaan, nah kamu kan

ngerjain to, njawab, trus kamu tu bisa tau

nggak kalo di situ ternyata ada kunci

jawabannya ?

Ya…ya…kalo…ya tau aja

Ehm ?

Ya tau

Taunya darimana ?

Taunya kalo pas mbuka jarumnya, ternyata

masih ada

Masih ada apa ?

Ya…masih ada kunci jawabannya (suara

Pelan)

S2/W2/B310

(subjek ragu-ragu

darimana menemukan

jawaban yang salah)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

363

364

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

S2

P

Di bagian mana ?

Di dalem

Di dalem ? Ya di dalem, di dalem yang

bagian apa ? Inget nggak di bagian apa ?

Eee…Belakangnya jarum

Hah ? Belakangnya jarum ? Jarum kan

satu stik kaya gini, belakangnya sebelah

mananya ?

Hehe…

Sebelah mana ?

Ya itulah…

Loh ? kok ya itulah ? Di kartu soalnya

maksudnya ?

Iya

Ooo…Bilang dong kartu soal…

Kalo bahan-bahannya kamu tau nggak ?

bahan-bahannya itu dari apa ?

Kayu

Pertamanya tau kalo itu kayu ?

Pertamanya belum

Pertamanya belum tau ?

(mengangguk)

Setelah pegang, tau kalo itu kayu ?

Ya tau…

Kalo di rumah atau di sekolah, ada nggak

kayak gitu, kayu-kayu buat...

Ada, tapi kayaknya kayunya bukan kaya gini

Kayu yang bukan buat alat peraga ?

Kayu pohon biasa ?

Ya…

Adanya pohon apa di rumah ?

Nggak begitu tau aku…

Nggak begitu tau ? Yaudah…

S2/W2/B360

(subjek mengetahui

bahan baku pembuatan

alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Lampiran 4.10 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 3

Pelaksanaan Wawancara 1

Subjek : Siswa 3

Nama Subjek : KV

Periode Wawancara : I

Hari/ tanggal : Kamis, 13 Februari 2014

Waktu : 11.20 – 1150

Tempat : perpustakaan

Kode : S3.W1

Keterangan : Peneliti (P)

Subjek2/ siswa 1 (S1)

Subjek3/ siswa 2 (S2)

Subjek4/ siswa 3 (S3)

Digaris bawah : data penting

Baris Kode Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

Pertanyaannya sama. Mapel apa sih yang

KV suka kalo belajar di sini, di sekolah ?

Matematika

Matematika ? sukanya kenapa ?

Karna Bu I ngajarnya enak

Enaknya kenapa ?

Jelas

Jelas ?

Iya

Emang ngajarnya…ngajarnya itu gimana

sih ?

Ya ngajarnya dijelasin

Pake cerita-cerita gitu ?

Iya

Trus…kalo….suka bercanda-bercanda

gitu nggak Bu I ?

S3/W1/B3

(mata pelajaran yag

disenangi subjek)

S3/W1/B5

(subjek menyukai

matematika karena guru

mengajar materi

menyenangkan)

S3/W1/B7

(subjek menyukai

matematika karena merasa

jelas ketika guru mengajar)

Catatan : wawancara dilakukan pada siang hari setelah selesai kegiatan pembelajaran, di

perpustakaan agar suasana wawancara tenang. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek

yang lain, yaitu 2 orang teman subjek 4 ini, sehingga percakapan tercampur dengan subjek

yang lain. Peneliti duduk berhadapan dengan subjek 4. Selama wawancara, subjek sering

senyum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

136

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S1&S2

P

S1&S2

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S1,S2,S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

Suka

Hah ? suka ? contohnya gimana

bercandanya ?

Contohnya…hmm…apa ya ?

Gimana ? kayak biasanya kalau

bercanda gimana ?

Kalau bercanda kadang soal cerita.

Soal cerita ? gimana contohnya ? kan

sering sama bu I…

Contohnya pie ya ?

Gimana ?

Contohnya…apa…misalnya…dua kursi,

apa warna kursinya ? bukan dikurangi

Bukan dikurangi ? itu soal cerita apa

kayak gitu ? pecahan atau apa ?

Pengurangan

Pengurangan ? dua kursi gitu ?

Iya

(Berbisik-bisik)

Apa kok bisik-bisik ? apa ? nggak papa

ngomong aja.

(senyum-senyum) ya…hehe

Terus…mapel apa sih yang paling

disenenngin ?

Matematika

Matematika ? paling seneng ? senengnya

itu kenapa ?

Soalnya seneng pecahan

Pecahan ? kok daritadi kayaknya

pecahan-pecahan, kalo ini paling susah

pecahan, kalo ini suka pecahan

Hehe

Kok bisa suka pecahan ?

Soalnya itu apa...bikin kayak kotak-kotak

gitu…2/4 gitu…

Pake gambar-gambar gitu apa gimana ?

Pake gambar-gambar gitu

Gambar-gambarnya apa ?

Misalnya kotak

Kotak aja ? trus pernah nggak kamu

belajar pecahan pake…misalnya buah,

trus diiris, kan jadi pecahan

Pernah…pake roti, pake tempe

Itu dimana belajarnya ? sekolah ?

Di kelas

Hmm…yang ngajarin ya Bu I ?

Iya…

Bawa tempe gitu ?

Iya

Terus digoreng ?

Iya

Enak ?

Enak

S3/W1/B28-29

(subjek member contoh

bagaimana guru mengajar

matematika)

S3/W1/B44

(subjek menyukai materi

pecahan)

S3/W1/B59

(subjek pernah belajar

dengan menggunakan

media roti dan tempe)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

137

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S2

P

S2

S1

P

S1&S2

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S2

Yang masak siapa ?

Mbak Sri yang…itu yang masak

Hmm…terus bu I yang bawa terus

dimintain ? eh minta dimasakin di sana ?

Iya

Trus, KV kalo selain di sekolah, siapa aja

yang ngajarin matematika ? di rumah itu

ang ngajarin siapa ? ibu ?

Iya

Gimana kalo ngajarin ?

Kalo ngajarin ya…diajarin…

Iya, diajarinnya gimana ?

Diajarinnya, diajarin pecahan

Diajarin pecahan ? selain pecahan ?

Kadang perkalian silang

Perkalian silang ? perkalian silang tu

gimana sih ?

Misalnya ¼ sama…sama…2/4 terus cara

hasilnya diperkaliin silang

Ooo…antara penyebut dan pembilang ?

Iya

Terus, kalo belajar di rumah itu kan

katanya suka matematika kan ?

Iya

Kalo di rumah belajar lagi berapa lama

kalo belajar ?

Kadang 1 jam...1 jam an

Trus, kalo uda bosen tu ngapain ?

Ya ganti pelajaran yang lain

Ganti pelajaran yang lain ?

Iya

Makan

Hah ? makan ? kamu kali yang makan ?

(ketawa) hehe

Terkenal dengan gendutmu lhoo…

Semua suka makan ?

Kadang-kadang

Mosok kadang-kadang ? kan mesti suka

makan. Kalo KV di rumah makannya

apa seringnya ?

Sayur

Sayur apa ?

Sayur lodeh

Sayur lodeh ?

Iya

Seneng banget sayur lodeh ?

Iya

Enak masakan ibu ?

Enak

Eh, kamu umurnya berapa sih ?

9

9 ? kalo kamu berapa Y ?

9

WK/W1/B75-78

(subjek dibantu

orangtuanya untuk belajar

matematika)

S1/W1/B96

(subjek memerlukan waktu

1 jam untuk belajar

matematika)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

138

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

P

S1

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S2

S3

P

S3

S2

P

S2

S1

P

S2

S3

P

S3

P

S1,S2,S3

S2

P

S1

P

S2

P

S2

P

SY 8 ya ?

Iya

Terus apa lagi ya…kalo belajar…kalo di

rumah itu kalo belajar sendiri pake alat-

alat bantu gitu nggak ? kayak tadi kalo di

sekolah , Bu I itu ?

Enggak

Enggak pernah ? berarti dari catetan aja

? dari buku ?

Iya

Berarti kayak hafalan aja ? kayak

perkalian berapa dikali berapa ?

Iya

Udah hafal sama perkalian ?

Belum

Belum hafal ? emang yang belum hafal

perkalian berapa ?

Hampir semua

Hah ? hampir semua ?

Ya…7 lah

7 ? 8 ?

7,8,9

7 sama 8

7 sama 8 ? 9 udah ?

Udah

6,7,8,9

6,7,8,9 ? kok banyak banget ?

Emang

Kalo aku 6,7,8

6,7,8 ? emang susahnya apa sih perkalian

itu ?

Ya…apa ya ?

Hafalannya yang susah

Hafalannya yang susah ?

Iya

Kadang suka kebalik-balik gitu nggak ?

Ho.oh

Kadang di kasih pertanyaan tapi nggak

jawab…heheh…

Kok bisa e ?

Susah-susah gitu

Ya berusaha dong…belajar gitu di

rumah, perkalian gimana biar nggak

kebalik-balik

Nggak pernah, kalo belajar cuma pas

ulangan

Halah ? hah ? kalo belajar tu ya itu kalo

abis dari sekolah itu dipelajari lagi biar

pinter

Cuma pas ulangan…

Haha…pas ulangan tok to baru belajar ?

S3/W1/B125-129

(subjek tidak pernah

menggunakan alat peraga

ketika belajar di rumah)

S3/W1/B140

(subjek belum bisa

menghafal perkalian)

S3/W1/B155

(subjek belum bisa

menghafal semua

perkalian)

S3/W1/B158-159

(subjek merasa kesulitan

ketika mengerjakan soal

perkalian)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

139

Pelaksanaan Wawancara 2

Subjek : Siswa 3

Nama Subjek : KV

Periode Wawancara : II

Hari, tanggal : Kamis, 3 April 2014

Waktu : 10.00 – 10.30

Tempat : Perpustakaan

Kode : S3.W2

Keterangan : Peneliti (P)

Subjek2/ siswa 1 (S1)

Subjek3/ siswa 2 (S2)

Subjek4/ siswa 3 (S3)

Digaris Bawah Data Penting

Baris Kode Wawancara Kode

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

Pertanyaan pertama, setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran

yang kemaren waktu matematika,

gimana sih perasaanmu ? seneng

nggak ?

Seneng

Seneng ? pake alat peraga itu seneng

?

Iya

Senengnya kenapa ?

Senengnya soalnya bisa dibentuk-

bentuk

Bisa dibentuk-bentuk ?

Ya kayunya itu…trus bisa mengetahui

jenis sudut

Jenis sudutnya ?

Iya

Trus, alat yang waktu kemaren kita

pakai, kamu merasa bisa terbantu

S3/W2/B6

(subjek merasa senang setelah

belajar menggunakan alat

peraga)

S3/W2/B11-12

(subjek senang bisa belajar

menggunakan alat peraga karena

dapat dibentuk sesuka hati)

Catatan : Wawancara dilakukan selama kegiatan pembelajaran atas izin wali kelas. Wawancara

ini tetap dilakukan bersamaan dengan subjek yang lain, karena salah satu subjek mau

diwawancara jika ada temannya. Namun, untuk wawancara setelah eksperimen ini, durasi yang

dibutuhkan cukup lama karena banyak pertanyaan yang diajukan pada subjek. Subjek 4 ini

mndapatkan giliran wawancara terakhir, sehingga subjek terlihat sudah lelah menunggu

gilirannya dan menjawab seadanya (memberi jawaban singkat).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

140

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S2

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S2

S3

P

S3

P

S3

P

nggak ?

Terbantu

Terbantunya darimana ?

Terbantunya pake yang segitiga biar

tau jenis sudutnya itu, sudut tumpul,

trus sudut…

Yang ada lingkarannya di tengah itu

ya ? biar tau jenis sudutnya apa ?

Iya

Oooh…terus kalo kamu bener-bener

merasa terbantu semuanya atau ada

yang merasa masih bingung nggak ?

Ehm…terbantu semuanya

Terbantu semuanya ? pinter

berarti…berarti kamu gampang

mudeng gitu ya ?

Iya

Terus, setelah kamu pake alat itu,

setelah kita belajar pake alat, kamu

merasa terbantu atau masih ada

yang bingung ?

Ehm…terbantu

Bener bisa terbantu ?

Kamu tau nggak gimana cara alat

itu bisa membantu kamu ?

Ehm…caranya dibentuk, kan kayunya

dibentuk-bentuk gitu…

Kayunya dibentuk-bentuk ?

Iya

Nah, kalo pertanyaannya, kamu bisa

nggak menjawab pertanyaan dari

Bu I ?

Ya dikit-dikit

Dikit-dikit ? kok ikut-ikutan YG,

dikit-dikit...kok dikit-dikit ki kenapa

? berarti masih ada yang bingung

dong…

Soalnya kadang-kadang susah njawab,

suruh tunjuk tangan itu lho…kadang

rebutan sama temen-temen, jadi nek

njawab nggak bisa

Tunjuk tangan ?

Iya, kan kadang…

Angkat tangan…hahah

Iya, angkat tangan hehehe

Terus, waktu dikasih pertanyaan,

gimana caranya kamu bisa

menjawab pertanyaan Bu I ?

Dipelajari dulu pake alat peraganya

Dipelajari dulu ?

Iya, trus baru ditanyain

Ada nggak pertanyaan yang kamu

nggak bisa njawab ?

S3/W2/B21

(subjek merasa terbantu ketika

belajar dengan menggunakan

alat peraga)

S3/W2/B23-25

(subjek merasa terbantu dengan

adanya alat peraga yang

berbentuk segitiga)

S3/W2/B32

(subjek merasa alat peraga dapat

membuatnya terbantu

semuanya)

S3/W2/B45-46

(subjek menjelaskan cara

menggunakan alat peraga

dengan dibentuk-bentuk sesuai

dengan soal yang ada)

S3/W2/B57-60

(subjek merasa kesulitan ketika

akan menjawab pertanyaan yang

diberikan guru karena harus

berebut dengan teman yang

lainnya)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

141

73

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

125

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S1

S2

S1

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

Ada

Apa ? bagian apa ?

Bagian…kadang jenis-jenis sudutnya

itu lho…

Jenis-jenis sudut ?

Kadang kebolak-balik

Masih kebolak-balik gitu ya ?

Iya

Yang paling susah tu nek segitiga

mbedain lancip sama tumpul

Mbikinin itu lho…segitiga siku-siku

Harus pake busur

Nah, kalo pas kamu nggak nemuin

jawabannya, gimana caranya kamu,

eh…hal-hal apa yang bikin kamu

nggak bisa nemuin jawabannya ?

Ya karna belum mempelajari

Belum mempelajari ?

Iya

Waktu pertama kali liat alat peraga,

apa sih yang pengen kamu lakukan

pake alat peraga itu ? kamu pegang,

kamu raba, atau…? Pengen ngambil

terus pengen ngliatin gitu ?

Pengen make

Pengen make ?

Iya

Nah terus, kalo pengalamanmu

setelah pake alat peraga itu, gimana

sih, apa pengalaman yang kamu

dapatkan ?

Alat peraga itu bikin menyenangkan

Menyenangkan ?

Iya

Menyenangkannya bisa diceritain

bagian mana ?

Menyenangkannya tu bisa buat mainan

Loh kok mainan ? kan itu buat

belajar ?

Iya ding…bisa buat…maksudnya bisa

membantu buat belajar

Berarti bisa buat belajar sambil

bermain ?

Iya

Trus, eeem...gimana dengan

bentuknya ? seneng nggak ngliat

bentuknya kaya gitu ?

Seneng

Senengnya kenapa ?

Soalnya ada yang panjang ada yang

pendek

Ada yang panjang ada yang pendek

apanya ?

S3/W2/B75-76

(subjek merasa bingung ketika

harus menjawabpertanyaan yang

berkaitan dengan jenis-jenis

sudut)

S3/W2/B78

(subjek masih bingung

mengenai jenis-jenis sudut yang

diajarkan)

S3/W2/B89

(ada beberapa soal yang subjek

tidak bisa menemukan jawaban

nya karena merasa belum

mempelajari)

S3/W2/B97

(subjek ingin menggunakan alat

peraga ketika pertama kali

melihat)

S3/W2/B104

(subjek merasa senang ketika

menggunakan alat peraga)

S3/W2/B109

(alat peraga bisa membuat

subjek senang karena dapat

digunakan untuk bermain)

S3/W2/B112-113

(subjek menjelaskan bahwa alat

peraga dapat digunakan untuk

bermain sambil belajar)

S3/W2/B117-130

(subjek merasa senang melihat

bentuk alat peraga karena ada

perbedaan ukuran dan juga ada

perbedaan warna)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

142

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

148

149

150

151

152

153

154

155

156

157

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

168

169

170

171

172

173

174

175

176

177

178

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S2

P

S2

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

Bentuk kayunya itu…

Bentuk kayunya ada yang panjang

ada yang pendek ? kayu yang mana

?

Warnanya juga beda-beda

Warnanya beda-beda ?

Iya

Merasa tertarik pake alat itu ?

Iya

Kalo cara makenya, kamu merasa

tertarik nggak ? pertamanya kan

kamu nggak tau to itu cara makenya

gimana, nah terus, setelah

dijelaskan, apakah kamu merasa

tertarik ?

Tertarik

Ditusuk-tusuk (sambil tertawa)

Ya kan iya, ditusuk-tusuk pake

jarum

(menanyi dan menggoda KV)

Hmm…

Seneng, eh…

Eh apa hayo ?

Apa tadi ? (sambil senyum-senyum)

Merasa tertarik nggak ?

Tertarik

Tertariknya dimana ?

Tertariknya dari…

Cara penggunaannya lho bukan

bentuknya

Eee….tertariknya…

Ternyata tu dikasih yang segitiga itu,

dipasangin gini, terus dari segitiga

itu ternyata „oh ini tu sudut ini, yang

ini sudut ini,nah, tertarik nggak kalo

kayak gitu ?

Tertarik

Tertarik di bagian itu atau di bagian

lainnya juga tertarik ? ada yang

harus make apa ya…jarum-jarum

gitu ?

Ada jarum-jarumnya

Nggak ada atau semuanya tertarik ?

Semuanya

Semuanya tertarik, hehe

(ketawa kecil) iya

Trus, kalo diperbolehkan ?

Iya ?

Kalo diperbolehkan pake alat itu,

apakah kamu mau make alat itu di

luar jam pelajaran atau enggak ?

Mau

Kok mau tu kenapa ?

S3/W2/B177

(subjek ingin menggunakan alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

143

179

180

181

182

183

184

185

186

187

188

189

190

191

192

193

194

195

196

197

198

199

200

201

202

203

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

215

216

217

218

219

220

221

222

223

224

225

226

227

228

229

230

231

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S2

S3

P

S3

S2

S3

S2

P

Ya…untuk belajar

Untuk belajar ?

Iya

Untuk tambahan gitu atau gimana ?

Iya, agar lebih tau

Agar lebih paham ? beneran mau

dipake lagi ? trus nyoba-nyoba

sendiri ?

Heem

Trus, kalo misalnya mau make, mau

diapain aja ?

Ya buat belajar

Belajarnya gimana ? kalo belajar

sendiri, trus belajarnya gimana ?

Eee…belajarnya dibentuk, trus nanti

pake yang segitiga yang ada

bundarannya itu, ditentuin apa…jenis

sudutnya

Jenis sudutnya ? trus, kira-kira

setelah benar-benar kamu nyoba

sendiri yang nggak dijelasin Bu I tu

kamu bakalan bener-bener paham

atau gimana ?

Eeem…

Kalo liat dari nilainya, nilainya

berapa kemaren ?

95

95 ? berarti bagus to itu 95, hampir

100 ?

Hooh

Berarti mudeng dong ?

Mudeng

Mudeng kan ? berarti udah nggak

bingung lagi pake alat itu ?

Enggak

Trus, kalo ukurannya, ukuran dari

alat itu, menurutmu ukurannya

gimana ? terlalu besar, atau cukup

atau kurang ?

Eeemm…cukup besar

Hah ? cukup besar ? koko bisa

dibilang cukup besar tu gimana ?

Lebih gede dari kamu ya V…

Hehehe

Ih…YG ngejek, kok bisa dibilang

cukup besar tu gimana ?

Eee…

Ya sedikit-sedikit

Ya cukup besar

Bu Maria…

Apa ? tadi sampe mana ya ?

eeem…dari ukurannya, cukup besar,

lha cukup besarnya tu bener-bener

peraga di luar jam pelajaran)

S3/W2/B183

(subjek menjelaskan alasannya

menggunakan alat peraga di luar

jam pelajaran karena ingin lebih

memahami materi)

S3/W2/B210

(subjek memperoleh hasil yang

baik setelah menggunakan alat

peraga)

S3/W2/B218

(menurut subjek, alat peraga

cukup besar)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

144

232

233

234

235

236

237

238

239

240

241

242

243

244

245

246

247

248

249

250

251

252

253

254

255

256

257

258

259

260

261

262

263

264

265

266

267

268

269

270

271

272

273

274

275

276

277

278

279

280

281

282

283

284

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

bisa, bisa dipake 4 orang atau

enggak ? atau kurang ?

Bisa 4 orang

Bisa 4 orang ? kalo alatnya yang di

dalam, kira-kira menurutmu, itu

nggak, cukup nggak ? atau kurang ?

Iya

Cukup ? cukup besar ? kurang besar

? atau...?

Kurang besar

Kalo dari ukurannya, kamu merasa

terbantu nggak ? kan ada yang

panjang ada yang pendek ?

Terbantu

Terbantu ?

He.em

Bisa dikasih tau terbantunya tu

gimana ?

Terbantunya tu…misalnya buat persegi

panjang yang atasnya panjang, yang

sini panjang, yang sini pendek

Oh…ya…bisa mbentuk bangun

datar gitu ya ? trus sudutnya gimana

?

Iya

Trus, kalo soal-soalnya, kan setiap

pake alat peraga dikasih soal to ?

Iya

Nah, itu kamu bisa ngerjain semua

atau nggak ?

Paling ada yang salah, 1 atau 2

Berarti kamu nggak yakin kalo

semuanya bener ?

Enggak (geleng-geleng kepala)

Nah, buktinya apa ? nilainya uda

keluar ? uda dikasih sama Bu Putri

belum ? yang soal-soal evaluasi ?

He.em, udah

Udah ? dapet apa itu ?

Hah ? maksudnya ?

Eh, dapet berapa nilainya ?

Ya paling 95, 90 (sambil senyum-

senyum)

Berarti di atas 9 semua ? di atas 90 ?

Iya

Pernah nggak kamu secara sadar

bisa nemuin kesalahanmu waktu

menjawab pertanyaan ?

He.em bisa

Waktu apa ?

Waktu ngerjain soalnya

Waktu ngerjain soal ?

iya

S3/W2/B234

(alat peraga dapat digunakan

lebih dari 1 orang)

S3/W2/B245

(ukuran alat peraga dapat

membantu subjek belajar)

S3/W2/B250-252

(penjelasan subjek mengenai

ukuran alat peraga yang dapat

membantunya belajar)

S3/W2/B262

(subjek merasa ada yang salah

ketika mengerjakan soal LKS)

S3/W2/B273

(hasil belajar yang diperoleh

subjek setelah menggunakan

alat peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

145

285

286

287

288

289

290

291

292

293

294

295

296

297

298

299

300

301

302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

312

313

314

315

316

317

318

319

320

321

322

323

324

325

326

327

328

329

330

331

332

333

334

335

336

337

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S1

S3

S1

P

S3

S1

P

S1

P

Emang soalnya kayak gimana ? kok

bisa bikin kamu ada salah-salahnya

?

Ya kadang ada yang belum aku pelajari

Ada yang belum dipelajari ?

Iya, jadi nggak tau

Berarti di rumah tu belajar dulu ?

terus di sekolah waktu pake alat itu

trus jadi tau ?

(mengganggukkan kepala)

Kalo kamu menemukan

kesalahannya, apakah kamu ingin

langsung memperbaiki atau enggak

?

He.em pengen

Pengen ? pengen langsung

memperbaiki ?

Dari yang dikasih lembar soal,

eh…lembar kerja itu kan pake alat

to kamu nyobanya…

Iya

Lha itu waktu salah, pengen nyoba

lagi nggak ?

Iya, pengen

Pengen ? berarti pengen langsung

memperbaiki ?

Iya

Trus, waktu dikasih alat peraganya

itu kamu…

Apa kamu tu tau kalo di situ ada

kunci jawabannya ?

Enggak, pertama-tamanya enggak

Pertamanya nggak tau ?

Iya

Trus, setelah itu tau sendiri atau

dikasih tau ?

Di kasih tau

Di kasih tau siapa ?

Bu Maria…

Guru PPL

Iya, guru PPL

Buku kan bisa memberitahu…

Tapi kan waktu pake alat peraga

nggak ada bukunya

Oh iya ?

Oh iya…

Ya kan nggak pake buku ? iya kan ?

kan dari alat peraga to ?

Ho.oh

Nah terus, waktu kamu belum tau,

kamu kan nggak ngerti to

jawabannya bener atau enggak. Nah,

setelah kamu tau, dicocokin nggak ?

S3/W2/B299

(subjek ingin memperbaiki

kesalahan ketika ada yang salah

mengerjakan)

S3/W2/B308

(subjek ingin mencoba lagi

ketika menemukan ada

kesalahan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

146

338

339

340

341

342

343

344

345

346

347

348

349

350

351

352

353

354

355

356

357

358

359

360

361

362

363

364

365

366

367

368

369

370

371

372

373

374

375

376

377

378

379

380

381

382

383

384

385

386

387

388

389

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

P

S3

S2

S3

P

S1

P

atau langsung liat kuncinya ? „o…ini

jawabannya gini‟, langsung ditulis,

atau kamu mikir sendiri pake

alatnya itu ?

Mikir sendiri pake alat

Mikir sendiri pake alat ?

Iya

Trus, kan kamu nyocokin pake

alatnya itu to…trus, darimana kamu

bisa tau ? apa bener-bener kuncinya

itu bener atau enggak ?

Bener

Bener ? darimana kamu tau

jawabannya itu ? dari kuncinya itu ?

Enggak

Trus darimana ?

Dari alatnya

Dari alatnya ?

Iya

Dari alatnya, nah, kalo bahan-

bahannya, kamu tau nggak

bahannya itu terbuat dari apa ?

Pertamanya nggak tau

Pertamanya nggak tau ? trus, taunya

darimana ?

Ya…taunya setelah…

Setelah ngliat ?

Iya

Diraba gitu nggak ? di pegang,

diraba ?

Dipegang

Dipegang ? setelah dipegang, kamu

tau itu dari kayu gitu ?

Iya

Ooh…kalo kira-kira, apakah di

sekitar rumahmu atau di sekitar

sekolah ini ada bahan-bahan untuk

buat alat peraga nggak ?

Kalo di rumah nggak ada, kalo di

sekolah ada

Di sekolah ada ? apa ?

Kayu, tapi kayunya nggak persis kayak

itu

Nggak persis kayak itu ?

Iya

Nggak bisa dibuat-buat alat

Iya

Nggak bisa dibuat-buat alat itu ?

Kalo persis ya pohonnya yang persis

kayak alat itu…

Eeem…semuanya uda ditanyain,

makasih ya…

S3/W2/B342

(subjek mengerjakan soal LKS

dengan memikirkan jawabannya

dengan menggunakan alat

peraga tanpa melihat kunci

jawaban)

S3/W2/B354

(subjek menemukan jawaban

dengan menggunakan alat

peraga)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

147

Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

148

Lampiran 5.2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

149

CURRICULUM VITAE

Maria Prasetyaningrum lahir di Palu, 20 April 1992.

Pendidikan Dasar diperoleh di SD Pius Pemalang, tamat pada

tahun 2004. Pendidikan Menengah Pertama diperoleh di SMP

Pius Pemalang, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah

atas diperoleh di SMA Negeri 1 Pemalang, tamat pada tahun

2010.

Pada tahun 2010, peneliti tercatat sebagai mahasiswa

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh

pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma, peneliti mengikuti berbagai macam

kegiatan di luar perkuliahan. Pada tahun 2011, peneliti mengikuti Pelatihan

Pengembangan Kepribadian 1 dan Pelatihan Pengembangan Kepribadian 2, pada

tahun 2011 peneliti mengikuti workshop dongeng, pada tahun 2012 peneliti

mengikuti workshop Montessori usia 6-9 tahun, pada tahun 2012 peneliti menjadi

sekretaris pada acara simulasi SNMPTN SeJawa-Kalimantan, pada tahun 2013

peneliti mengikuti seminar Montessori. Masa akhir studi, peneliti mengakhirinya

dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Persepsi Guru dan Siswa

Terhadap Alat Peraga untuk Jenis dan Besar Sudut berbasis Metode Montessori”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI