PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA
UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE
MONTESSORI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Maria Prasetyaningrum
101134091
PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PERSEPSI GURU DAN SISWA TERHADAP ALAT PERAGA
UNTUK JENIS DAN BESAR SUDUT BERBASIS METODE
MONTESSORI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun Oleh:
Maria Prasetyaningrum
101134091
PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan Rahmat dan karunia-Nya
kepada saya.
2. Kedua orangtua tercinta, Robertus Dadi Catur dan Rita Maria yang telah
setia memberi bimbingan, doa dan dukungan sampai saat ini.
3. Kakak saya, Theodorus Gumilar yang telah mendukung saya selama ini.
4. Semua saudara yang telah banyak membantu dan mendukung saya selama
ini.
5. Sahabat dan teman-teman yang mendukung dan selalu memberikan doa
selama ini.
6. Almamater Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Aku hendak bersyukur kepada TUHAN karena
Keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama TUHAN, Yang Maha Tinggi
(Mazmur, 7: 18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Prasetyaningrum, Maria. (2014). Persepsi Guru dan Siswa terhadap Alat Peraga
untuk Jenis dan Besar Sudut berbasis Metode Montessori. Skripsi.
Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas
Sanata Dharma.
Kata Kunci: alat peraga Montessori, jenis dan besar sudut, Matematika.
Upaya pengembangan alat peraga dan implementasi alat peraga telah
banyak dilakukan. Akan tetapi, penelitian-penelitian tersebut belum mengungkap
persepsi atas penggunaan alat peraga. Persepsi yang diungkapkan akan
mempengaruhi seseorang dalam menggunakan alat peraga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap persepsi guru dan siswa
terhadap penggunaan alat peraga matematika yang berupa geometric stick box
untuk siswa kelas IIIA SD semester genap. Penemuan persepsi didasarkan atas
empat karakteristik alat peraga Montessori, yaitu menarik, bergradasi, auto-
education, auto-correction, dan satu tambahan dari peneliti, yaitu kontekstual.
Penelitian ini menggunakan paradigma kualitatif fenomenologi. Metode ini
digunakan untuk mendeskripsikan persepsi guru dan siswa kelas III atas
penggunaan alat peraga geometric stick box. Narasumber penelitian ini adalah
guru matematika dan tiga siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
tahun ajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara,
observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara persepsi guru dan
siswa sebelum dan setelah menggunakan alat peraga Montessori. Pada awalnya,
guru kurang tertarik dan merasa bahwa alat peraga Montessori mahal, tetapi bisa
membantu siswa memahami materi yang diajarkan, sedangkan siswa menganggap
bahwa alat peraga hanya untuk bermain. Persepsi tersebut berubah, guru menjadi
tertarik menggunakan alat peraga. Guru merasa terbantu, karena menyingkat
waktu untuk mengajarkan materi. Pemikiran siswa pun berubah, siswa mampu
belajar secara mandiri, siswa menganggap bahwa alat peraga dapat digunakan
untuk bermain sambil belajar.
Saran untuk peneliti selanjutnya adalah gunakan narasumber lebih banyak.
Rencanakan waktu dan strategi yang tepat untuk melakukan wawancara. hal ini
dilakukan agar informasi yang diperoleh lebih banyak dan akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Prasetyaningrum, Maria. (2014). The Teacher’s and Students’ Perception on
Didactic Materials to Learn Types and Angles Based on Montessori
Method. Thesis. Yogyakarta: Department of Elementary School Teacher
Education, Sanata Dharma University.
Key Words: Montessori didactic material, type and angle, mathematic.
A lot of efforts in developing and implementing didactic materials have been
done. However, those researches have not yet revealed the perception of the use
of those didactic materials. On the other hand, the revealed perception will
influence someone in using the didactic materials.
This research is aimed to reveal teacher’s and students’ perception towards
the use of Mathematic didactic materials in the form of geometric stick box for
grade IIIA students in elementary school in the even semester. The finding of the
perception is based on four elements of didactic materials of Montessori, which
are interesting, having gradation, auto-education, auto-correction, and, one
addition from the writer, contextual.
This research is conducted using qualitative paradigm with phenomenology
method. This method is used to describe the teachers’ and third grade students’
perception toward the use of geometric stick box. The interviewee of this research
are a mathematic teacher and three third graders from Kanisius Sengkan
Yogyakarta Elementary School, batch of 2013/2014. Data collection is conducted
through interview, observation, and documentation.
The result of this research shows that there is a difference in the teacher’s
and students’ perception before and after using the Montessori didactic materials.
Before using the materials, the teacher was not interested enough and thought
that they are costly but felt that they can help the students understand the content,
whereas the students thought that the materials were only there to play for. The
perception changes; the teacher becomes interested to use the didactic materials.
The teacher feels that he or she is helped because the didactic materials are able
to minimise the time allocation for teaching a content. The students’ thoughts
change as well; they can learn independently and feel that the didactic materials
can be used for playing as well as for learning.
Some advices for the next researchers are: to use more interviewee and to
plan the better time and strategy in doing the interview. These are to be done to
gain more information more accurately.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
berkat dan karunia yang telah diberikan sehingga mampu menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi dengan judul “Persepsi guru dan siswa terhadap alat peraga untuk
jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori” disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
untuk menikmati perjuangan mengerjakan skripsi.
2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Ketua Program
Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma,
sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I. Terima kasih atas kesempatan
yang telah diberikan selama proses studi yang telah membantu dan
memberikan bimbingan, saran, serta kesabaran selama penulisan skripsi
ini.
4. E. Catur Rismiati, S. Pd., M.A., Ed. D. selaku Wakaprodi PGSD.
5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan dorongan, bimbingan, kesabaran, serta saran yang banyak
sekali membantu dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini.
6. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku dosen Penguji Skripsi.
7. M. Sri Wartini, selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Sengkan yang telah
memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta.
8. Irene Widiastuti, S.Pd., selaku guru mitra SD peneliti yang telah banyak
membantu peneliti sehingga penelitian dapat berjalan lancar.
9. Siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta, terutama untuk SY,
YG, dan KV yang telah bekerjasama dan bersedia menjadi narasumber
dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Sekretariat PGSD yang telah banyak membantu dari proses perijinan
penelitian sampai skripsi ini selesai.
11. Orang Tua tercinta Robertus Dadi Catur dan Rita Maria yang sudah
mendidik anakmu sampai saat ini. Terima kasih atas segala yang telah
diberikan, doa dan bantuan material yang selalu diberikan secara tulus.
12. Kakak terkasih, Theodorus Gumilar P atas semangat dan doanya.
13. Teman-teman payung kualitatif yang selalu bekerjasama dalam
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas segala masukan yang
diberikan.
14. Teman satu kelas dari awal masuk kuliah sampai semester 8 (Ima, Rangga,
Windy, Nissa, Sinta) yang sudah bersedia meminjamkan handycam dan
tripodnya untuk melakukan penelitian, serta membantu selama penelitian.
15. Teman-teman kos yang telah memberikan semangat dan dukungan selama
kuliah sampai pada penulisan skripsi ini. Terima kasih atas
kebersamaannya selama ini.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
segalanya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis akan merasa sangat senang dan
terbantu apabila ada yang dapat memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan skripsi yang telah dibuat ini.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ..................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4
1.5 Definisi Operasional ........................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................... 6
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ......................................................................... 6
2.1.1.1 Persepsi ....................................................................................................... 6
1) Pengertian Persepsi ............................................................................................. 6
2) Persepsi terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis Montessori .. 7
2.1.1.2 Alat Peraga .................................................................................................. 9
1) Pengertian Alat Peraga........................................................................................ 9
2) Alat Peraga Montessori ....................................................................................... 9
3) Ciri-ciri Alat Peraga Montessori ....................................................................... 10
2.1.1.3 Matematika ................................................................................................ 11
1) Pengertian Matematika ..................................................................................... 11
2) Tujuan Matematika ........................................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3) Materi Jenis dan Besar Sudut............................................................................ 12
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................ 13
2.1.2.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Persepsi ............................................ 13
2.1.2.2 Penelitian yang Berkaitan dengan Sudut ................................................ 13
2.1.2.3 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Matematika .................. 14
2.1.2.4 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Montessori ................... 15
2.2 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 19
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 19
3.2 Setting Penelitian ........................................................................................... 19
3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................... 20
3.2.3 Narasumber ............................................................................................ 20
3.2.4 Objek Penelitian ..................................................................................... 21
3.3 Desain Penelitian ............................................................................................. 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 23
3.5 Instrumen Penelitian........................................................................................ 25
3.6 Kredibilitas dan Tranferabilitas....................................................................... 37
3.6.1 Kredibilitas ................................................................................................... 37
3.6.2 Transferabilitas ............................................................................................. 38
3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 42
4.1 Deskripsi tentang Narasumber Penelitian ....................................................... 42
4.1.1 Latar Belakang Narasumber ......................................................................... 42
4.1.1.1 Guru .......................................................................................................... 42
4.1.1.2 Siswa ......................................................................................................... 43
4.1.2 Pandangan subjek mengenai alat peraga ...................................................... 44
4.1.3 Kefamiliaran Alat Peraga ............................................................................. 45
4.1.4 Pengalaman Menggunakan Alat Peraga sebelum Pengimplementasian Alat
Peraga Montessori ................................................................................................. 45
4.1.4.1 Guru .......................................................................................................... 45
4.1.1.2 Siswa ......................................................................................................... 47
4.2 Hasil Penelitian (selama dan setelah implementasi alat peraga Montessori) .. 49
4.2.1 Pengalaman Narasumber menggunakan alat perga Montessori................... 49
4.2.1.1 Perasaan..................................................................................................... 49
4.2.1.2 Kendala ..................................................................................................... 54
4.2.1.3 Manfaat ..................................................................................................... 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.3 Pembahasan ..................................................................................................... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 63
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 63
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 64
5.3 Saran ................................................................................................................ 64
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................ 65
LAMPIRAN .......................................................................................................... 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Perilaku ........................................................... 8
Gambar 2.2 Proses Terjadinya Perilaku Modifikasi ........................................ 8
Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan .......................... 18
Gambar 3.1 Desain Penelitian .......................................................................... 21
Gambar 3.2 Desain Penelitian dengan Modifikasi ........................................... 22
Gambar 3.3 Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 23
Gambar 3.4 Teknik Pengumpulan Data Modifikasi ....................................... 23
Gambar 4.1 Wawancara dengan Guru sebelum Pemberian Alat Peraga ......... 43
Gambar 4.2 Wawancara dengan Siswa sebelum Pemberian Alat Peraga ........ 44
Gambar 4.3 Peneliti Memberikan Gambar Alat Peraga pada Guru ................. 47
Gambar 4.4 Narasumber Ketika Pertama Kali Menggunakan Alat Peraga ..... 50
Gambar 4.4 Semua Narasumber Menggunakan Alat Peraga ........................... 51
Gambar 4.6 Narasumber Menggunakan Alat Peraga ....................................... 52
Gambar 4.7 Gambar Alat Peraga ..................................................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Panduan Observasi sebelum Pemberian Alat Peraga ....................... 28
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Guru................................................................. 28
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Siswa .............................................................. 28
Tabel 3.4 Panduan Wawancara sebelum Guru dan Siswa Diperkenalkan
Alat Peraga Montessori .................................................................................... 30
Tabel 3.5 Panduan Wawancara untuk Guru ..................................................... 32
Tabel 3.6 Panduan Wawancara untuk Siswa ................................................... 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Observasi Guru ........................................................... 69
Lampiran 3.2 Kisi-kisi Observasi Siswa .......................................................... 70
Lampiran 3.3 Perencanaan Wawancara .......................................................... 72
Lampiran 3.4 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru ............................................. 73
Lampiran 3.5 Kisi-kisi Wawancara untuk Siswa ............................................ 74
Lampiran 3.6 Perencanaan Observasi ............................................................. 75
Lampiran 4.1 Observasi Sosio-kultural .......................................................... 76
Lampiran 4.2 Observasi I Cara Guru Mengajar .............................................. 77
Lampiran 4.3 Observasi II sebelum Pemberian Alat Peraga .......................... 78
Lampiran 4.4 Transkrip Observasi I Penggunaan Alat Peraga ........................ 79
Lampiran 4.5 Transkrip Observasi II Penggunaan Alat Peraga ....................... 88
Lampiran 4.6 Transkrip Observasi III Penggunaan Alat Peraga ..................... 95
Lampiran 4.7 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Guru ......................................... 99
Lampiran 4.8 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 1 ...................................... 110
Lampiran 4.9 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 2 ..................................... 124
Lampiran 4.10 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 3 .................................... 135
Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian .................................................................. 147
Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian........................... 148
Curriculum Vitae .............................................................................................. 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini akan dijelaskan latar belakang dari penelitian, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Peneliti
akan menjelaskan secara rinci setiap sub bab yang akan dibahas.
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan adalah
bagaimana seorang pendidik mampu merancang kegiatan pembelajaran dengan
baik. Perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik, sebaiknya memperhatikan
tahapan perkembangan siswa. Siswa sekolah dasar masih dalam tahapan
operasional konkret (Piaget dalam Uno, 2012: 131), dalam tahapan ini siswa perlu
belajar menggunakan media nyata, yang dapat memudahkan mereka untuk
memahami apa yang diajarkan. Suparno (2001: 70) mengatakan bahwa tahap
berpikir konkret ditandai dengan adanya segala hal yang kelihatan nyata atau
konkret. Siswa yang berada dalam tahapan operasional konkret masih menerapkan
logika berpikir pada barang-barang yang bersifat nyata atau konkret, belum
menerapkan logika berpikir yang bersifat abstrak.
Salah satu mata pelajaran yang dapat menggunakan media pembelajaran yang
konkret adalah Matematika. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran
yang bersifat hitungan, dan seringkali dianggap sulit bagi siswa. Pembelajaran
yang dilakukan dengan hafalan atau mengingat, akan mudah dilupakan oleh siswa
(Heruman, 2012: 2). Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dan observasi pada
tiga siswa. Peneliti melakukan wawancara dan observasi ini untuk mengetahui
kondisi awal subjek penelitian. Hasil wawancara terhadap tiga siswa kelas III SD
adalah bahwa siswa mengatakan menyukai matematika, tetapi terkadang sulit
memahami materi yang diajarkan oleh guru karena harus menghitung dan
menghafal. Hasil observasi kegiatan pembelajaran matematika adalah guru tidak
menggunakan alat bantu untuk mengajarkan materi, seperti alat peraga. Hasil
wawancara dan observasi tersebut membuat siswa mengharapkan adanya bantuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
media atau alat yang dapat mempermudah pemahaman mereka. Media
pembelajaran yang dimaksud adalah alat peraga.
Upaya untuk mengembangkan alat peraga, terutama alat peraga untuk mata
pelajaran matematika telah banyak dilakukan. Penelitian pengembangan yang
dilakukan beberapa peneliti menghasilkan produk alat peraga yang memiliki
tujuan untuk membantu kegiatan pembelajaran. Seperti yang dilakukan oleh
Wijayanti (2013) yang menghasilkan alat peraga penjumlahan dan pengurangan
untuk kelas I. Penelitian yang sama mengenai pengembangan alat peraga
dilakukan oleh Rukmi (2013) yang menghasilkan produk alat peraga perkalian
berbasis Montessori. Putri (2013) juga melakukan penelitian yang sama dengan
Wijayanti dan Rukmi. Putri mengembangkan alat peraga untuk keterampilan
geometri kelas III.
Adanya penelitian pengembangan alat peraga tersebut, diharapkan guru
memulai untuk menggunakan alat peraga dengan memilih alat peraga yang tepat
untuk membantu mengajarkan materi pembelajaran. Pemilihan alat peraga untuk
pembelajaran berperan penting karena adanya kebermaknaan dalam
pembelajaran, terutama pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pemilihan alat
peraga yang tepat, akan membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
Alat peraga yang dibuat tentunya memerlukan adanya evaluasi dari berbagai
pihak. Evaluasi perlu dilakukan agar alat peraga terus berkembang dan semakin
bermanfaat bagi siswa. Hasil penelitian selama ini menunjukkan bahwa
pengembangan alat peraga yang dievaluasi belum secara mendalam, karena belum
mengungkap persepsi, padahal dalam melakukan evaluasi, persepsi sangatlah
penting.
Menurut salah satu teori, yaitu teori Fazio untuk proses dari-sikap-ke-
perilaku (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Proses dari-sikap-ke-
perilaku berlangsung seperti berikut ini. Kejadian tertentu mengaktifkan suatu
sikap. Pada saat diaktifkan, sikap tersebut akan mempengaruhi persepsi kita
terhadap objek sikap. Pada saat yang sama, pengetahuan kita mengenai apa yang
sesuai untuk situasi tertentu juga akan aktif. Bersama-sama, sikap dan informasi
yang tersimpan mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
membentuk definisi terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini
kemudian mempengaruhi perilaku kita.
Selama ini, penelitian mengenai persepsi terhadap penggunaan alat peraga
banyak dilakukan secara kuantitatif, belum digali lebih jelas mengenai bagaimana
persepsi seseorang dapat terbentuk dari apa yang mempengaruhi persepsinya.
Seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Kusumarita (2009), menghasilkan
persepsi secara kuantitatif. Hasil penelitian yang dilakukan adalah terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga dan pembelajaran yang bersifat
konvensional pada masing-masing tingkat aktivitas belajar dan perbedaan antara
masing-masing tingkat aktivitas belajar konsisten pada setiap metode
pembelajaran. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa persepsi sangat
dibutuhkan untuk menggali informasi-informasi mengenai alat peraga yang
digunakan. Informasi yang diperoleh sangat penting untuk mengembangkan alat
peraga yang dibuat dan transfer pengetahuan yang dilakukan akan bermakna.
Penelitian ini akan mengungkap persepsi. Persepsi yang diungkap adalah
mengenai pengalaman, perasaan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang
diperoleh atas alat peraga yang dibuat melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan adalah bagaimana siswa menggunakan alat peraga
tersebut dan bagaimana cara siswa mengetahui materi yang diajarkan, yaitu jenis
dan besar sudut. Alat peraga yang digunakan adalah geometric stick box untuk
digunakan pada materi jenis dan besar sudut. Alat peraga yang dibuat diharapkan
akan membuat siswa terlibat aktif, karena siswa menggunakannya sendiri, dan
guru hanya bertindak sebagai fasilitator.
Penelitian ini dibatasi pada persepsi guru dan siswa terhadap penggunaan
alat peraga berbasis metode Montessori untuk jenis dan besar sudut di SD
Kanisius Sengkan Yogyakarta pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.
Persepsi akan diungkap melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.
Narasumber dalam penelitian ini adalah guru kelas IIIA yang juga guru mata
pelajaran Matematika dan tiga siswa kelas IIIA yang dipilih berdasarkan kategori
tertentu. Standar Kompetensi yang digunakan adalah “4. Memahami unsur dan
sifat bangun datar sederhana”, dengan kompetensi dasar “4.2 mengidentifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
berbagai jenis dan besar sudut”. Adanya temuan persepsi selama penelitian dapat
menambah wawasan baru mengenai alat peraga berbasis Montessori yang berupa
geometric stick box yang dapat digunakan juga sebagai bahan evaluasi apabila
akan mengembangkan alat peraga geometric stick box.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana persepsi guru terhadap alat peraga untuk jenis dan besar sudut
berbasis metode Montessori di kelas IIIA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta ?
1.2.2 Bagaimana persepsi siswa terhadap alat peraga untuk jenis dan besar sudut
berbasis metode Montessori di kelas IIIA SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap alat
peraga untuk jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori di kelas
IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.
1.3.2 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru terhadap alat
peraga untuk jenis dan besar sudut berbasis metode Montessori di kelas
IIIA SD Kanisius Sengkan Yogyakarta.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Teoretis
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai penggunaan alat
peraga Matematika berbasis Montessori. Terutama pada pembelajaran
jenis dan besar sudut dalam pembelajaran di kelas dengan menggunakan
geometric stick box yang dapat membantu siswa memperoleh kegiatan
pembelajaran yang bermakna.
1.4.2 Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman yang sangat berharga ketika melakukan
penelitian, dapat mengetahui kelebihan dan kelemahan alat peraga yang
digunakan melalui persepsi guru dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.4.2.2 Bagi guru
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam menggunakan alat peraga
geometric stick box untuk membantu siswa dalam belajar Matematika di
Sekolah Dasar.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Persepsi adalah suatu proses dimana seseorang memberikan penilaian
terhadap informasi yang diperoleh melalui alat indera yang dimilikinya
yang kemudian diungkapkan dengan kata-kata.
1.5.2 Alat peraga berbasis Montessori adalah salah satu media pembelajaran
yang dirancang secara khusus untuk membuat anak belajar secara mandiri.
1.5.3 Materi jenis dan besar sudut adalah salah satu materi yang harus dipelajari
siswa, terutama siswa kelas 3.
1.5.4 Alat peraga geometric stick box adalah alat peraga untuk mengajarkan
materi jenis dan besar sudut yang berupa stik dengan berbagai ukuran dan
warna yang dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri dan
memahami materi yang diajarkan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas mengenai kajian pustaka, penelitian-
penelitian yang relevan, kerangka berpikir. Kajian pustaka membahas mengenai
teori-teori yang relevan. Penelitian yang relevan merupakan hasil penelitian yang
pernah ada sebelumnya. Selanjutnya dirumuskan dalam kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori-teori yang Mendukung
2.1.1.1 Persepsi
1) Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan salah satu aspek psikologis yang ada dalam diri
individu. Persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 675) diartikan
sebagai tanggapan atau penerimaan secara langsung dari sesuatu hal. Rakhmat
(2007: 51) berpendapat bahwa persepsi merupakan pengamatan tentang objek,
peristiwa atau hubungan yang didapat dengan membuat kesimpulan dari
informasi-informasi yang ada dan menafsirkan pesan. Berbeda dengan yang
disebutkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Rakhmat, Sarwono (2009:
86) menjelaskan bahwa persepsi merupakan rangsangan yang dari dunia luar yang
ditangkap oleh alat indera yang kemudian masuk ke dalam otak, dan di dalam
otak terjadi proses berpikir yang pada akhirnya terwujudlah sebuah pemahaman.
Leavitt (dalam Desmita, 2006: 107-108) memisahkan pengertian persepsi
dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, persepsi merupakan cara
seseorang untuk melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas, persepsi merupakan
proses seseorang untuk memandang sesuatu atau mengartikan sesuatu berdasarkan
apa yang diketahuinya. Persepsi merupakan sebuah proses yang terikat dan ada
dalam individu terhadap apa yang diterimanya (Mozkowitz dan Orgel dalam
Walgito, 2010: 100). Persepsi akan membuat individu menyadari adanya keadaan
yang sebenarnya yang ada di sekitarnya dan keadaan diri sendiri (Davidoff dalam
Walgito, 2010: 100).
Ungkapan persepsi yang dilakukan oleh seseorang dapat berupa kata-kata
atau sikap sebagai bentuk respon atas pemaknaan informasi yang diterimanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Setiap individu memiliki persepsi yang berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena
adanya perbedaan pengetahuan (Suharnan, 2005: 24). Karena itu, jelas kiranya
bahwa yang menentukan persepsi bukanlah jenis atau bentuk rangsangan, objek
atau pengalaman seseorang (stimuli), tetapi karakteristik orang yang memberi
respon terhadap stimuli tersebut. Beberapa pendapat mengenai persepsi tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi adalah proses yang yang terjadi pada
individu dalam menerima apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan melalui alat
indera terhadap diri sendiri dan lingkungan disekitarnya.
2) Persepsi terhadap Penggunaan Alat Peraga Matematika Berbasis
Montessori
Alat indera merupakan alat untuk menghubungkan individu dengan dunia
luarnya. Davidoff (dalam Walgito, 2010: 100) menerangkan adanya proses
penginderaan tersebut akan menjadi sesuatu yang berarti setelah diolah dan
diorganisasikan. Kemampuan siswa menerima apa yang dilihat, dirasakan, dan
dilakukan ada keterkaitannya dengan persepsi. Kegiatan dimana dilakukan
transfer pengetahuan akan memengaruhi kognitif siswa, terutama siswa sekolah
dasar. Siswa sekolah dasar dimana kemampuan proses berpikir untuk
mengoperasikan hal-hal yang berkaitan dengan logika masih terikat dengan objek
yang bersifat konkret (Heruman, 2012: 1). Salah satu aktivitas dari aspek kognitif
yang paling penting adalah persepsi. Persepsi yang ada dapat dipengaruhi juga
oleh suatu sikap terhadap objek dan disebabkan oleh suatu kejadian yang dapat
mempengaruhi perilakunya (Suharnan, 2005: 51).
Menurut salah satu teori, yaitu teori Fazio untuk proses dari-sikap-ke-
perilaku (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Proses dari-sikap-ke-
perilaku berlangsung seperti berikut ini. Kejadian tertentu mengaktifkan suatu
sikap. Pada saat diaktifkan, sikap tersebut akan mempengaruhi persepsi kita
terhadap objek sikap. Pada saat yang sama, pengetahuan kita mengenai apa yang
sesuai untuk situasi tertentu juga akan aktif. Bersama-sama, sikap dan informasi
yang tersimpan mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian
membentuk definisi terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini
kemudian mempengaruhi perilaku kita. Berikut ini adalah bagan persepsi yang
dikutip dari Walgito, 2003: 116:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 2.1 Proses Terjadinya Perilaku
Proses terjadinya persepsi ke perilaku ini peneliti modifikasi seperti
berikut ini :
Gambar 2.2 Proses Terjadinya Perilaku yang dimodifikasi
Pada kegiatan belajar mengajar, siswa mempunyai persepsi terhadap
pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan guru juga mempunyai persepsi
terhadap keefektifan dari metode yang digunakannya. Pembelajaran matematika
yang dilakukan dengan menggunakan alat peraga berbasis Montessori relatif baru
baik bagi siswa maupun bagi guru. Siswa diharapkan secara aktif menggunakan
objek yang konkret dalam menyelesaikan permasalahan matematikanya. Jika guru
dan siswa memiliki persepsi yang positif mengenai alat peraga, maka intensi guru
Kepribadian
Kognisi
Afeksi
Sikap
Persepsi
Objek
Pengalaman Pengetahuan Keyakinan Proses belajar
Faktor-faktor
lingkungan yang
berpengaruh
Evaluasi
Senang/tak senang
Bertindak
Pengalaman
Persepsi
Sikap
Tindakan
kepercayaan
perilaku
perasaan
Hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
dan siswa dalam memanfaatkan alat peraga tersebut semakin besar. Di sinilah
letak persepsi itu mulai berperan dalam proses transfer pengetahuan dengan
menggunakan alat peraga yang baru dan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
2.1.1.2 Alat Peraga
1) Pengertian Alat Peraga
Salah satu faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak adalah
penggunaan alat peraga. Alat peraga yang digunakan harus bersifat konkret agar
anak mudah memahami materi pembelajaran yang pernah diterimanya. Alat
peraga diharapkan dapat mempermudah pemahaman anak terhadap matematika.
Sudjana (dalam jurnal Aziz, Yulianti, Handayani, 2006: 95) menjelaskan
mengenai alat peraga yaitu alat yang digunakan untuk membantu guru dalam
proses belajar mengajar agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.
Sementara itu, Nasution (dalam Tesis Kusumarita, 2009: 19), alat peraga adalah
alat yang digunakan oleh pendidik untuk membantu menerangkan suatu materi
kepada peserta didik sesuai dengan bahan pengajaran yang digunakan. Pengertian
alat peraga dari dua pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa alat peraga
adalah alat bantu yang dapat digunakan oleh pendidik untuk mengajarkan materi
yang sesuai dengan apa yang akan diajarkan. Alat peraga untuk kelas rendah di
Sekolah Dasar biasanya menggunakan alat peraga yang bersifat konkret, yang
disesuaikan dengan perkembangan kognitif anak yang masih dalam tahap
operasional konkret (Piaget dalam Uno, 2012: 131).
2) Alat Peraga Montessori
Alat peraga Montessori dirancang secara mendetail agar anak dapat
menggunakannya sendiri tanpa bantuan orang dewasa. Alat peraga Montessori
dirancang untuk mengembangkan kreatifitas anak dan memiliki pengendali
kesalahan agar anak dapat memperbaiki kesalahan mereka sendiri. Penggunaan
alat peraga Montessori diharapkan mampu mengembangkan pikiran matematika
anak agar mampu memahami perintah yang diberikan, urutan, abstraksi, dan
memiliki kemampuan untuk menempatkan bersama-sama tentang apa yang
diketahui sampai anak mampu menemukan hal baru secara mandiri (Lilard, 1997:
11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
3) Ciri-ciri Alat Peraga Montessori
Montessori menggunakan alat peraganya dengan menggunakan metode
eksperimental berdasarkan hasil observasi dan modifikasi di sekolah yang
didirikannya yaitu di Casa dei Bambini. Montessori membuat alat peraga dengan
modifikasi bentuk dan warna yang berbeda-beda untuk satu alat peraga yang sama
(bergradasi). Montessori terus mengujicobakan dan mengembangkan alat peraga
yang dibuatnya. Alat peraga Montessori dibuat dengan warna-warna yang cerah,
mudah dimanipulasi, dan berbahan dasar kayu yang ringan dan memiliki daya
tahan yang baik. Ciri-ciri dari alat peraga Montessori adalah sebagai berikut
(Montessori, 2002: 169-175) :
a. Menarik
Pembelajaran yang dilakukan anak-anak adalah untuk mengembangkan bakat
dan potensi yang ada. Alat peraga yang menarik akan membuat anak tertarik
dan berminat untuk belajar. Anak ingin mencoba sendiri alat peraga yang ada.
Alat peraga yang diciptakan oleh Montessori memiliki warna-warna yang
cerah, berbahan kayu, dan bentuknya menarik. Alat peraga tersebut
digunakan oleh Montessori untuk pembelajaran sensorial yang berfungsi
untuk mengaktifkan seluruh indera manusia.
b. Bergradasi
Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran Montessori menggunakan
alat indera. Alat peraga tersebut terdapat gradasi, yaitu gradasi warna, bentuk,
dan usia anak untuk membentuk konsep belajar anak.
c. Auto-correction
Alat peraga dalam metode Montessori memiliki pengendali kesalahan pada
alat peraga itu sendiri. Pengendali kesalahan tersebut dimaksudkan sebagai
penunjuk adanya kesalahan agar anak dapat mengetahui sendiri aktivitas yang
dilakukannya itu apakah benar atau salah tanpa adanya pemberitahuan oleh
orang lain.
d. Auto-education
Montessori menciptakan alat peraga yang sesuai dengan perkembangan anak.
Alat peraga Montessori juga didesain untuk mudah dibawa dan dipindahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
oleh anak sesuai dengan keinginannya. Alat peraga juga dapat membuat anak
belajar secara mandiri.
e. Kontekstual
Dari keempat ciri alat peraga yang disebutkan oleh Montessori di atas, akan
ditambahkan satu ciri lagi oleh peneliti, yaitu kontesktual. Alat peraga yang
bersifat kontekstual ini berarti alat peraga yang dapat ditemukan atau dekat
dengan kehidupan (Komalasari, 2011: 7). Berdasarkan sejarahnya,
Montessori mulai mengembangkan sistem pembelajarannya dengan alat
peraga yang diciptakannya. Montessori menggunakan alat peraga yang
dimodifikasi dan digunakan untuk anak-anak miskin dengan material yang
ada di lingkungan sekitar. Pemanfaatan bahan-bahan yang sesuai dengan
konteks yang ada di daerah, dimana sekolah Montessori didirikan akan
menekan biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan alat peraga. Sehingga alat
peraga Montessori tidak lagi dinilai sebagai alat peraga yang mahal dan
berkelas. Alat peraga ini dapat digunakan oleh anak-anak yang kurang
beruntung.
2.1.1.3 Matematika
1) Pengertian Matematika
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan dalam
satuan pendidikan, termasuk di dalamnya adalah pada tingkat sekolah dasar.
Ruseffendi (dalam Heruman, 2012: 1) mengatakan bahwa matematika merupakan
bahasa simbol. Sedangkan Soedjadi (dalam Heruman, 2012: 1), berpendapat
bahwa matematika merupakan suatu objek yang memiliki tujuan yang abstrak,
bertumpu pada kesepakatan dan memiliki pola pikir yang deduktif. Matematika
merupakan suatu bidang ilmu yang menjadi alat pikir, alat berkomunikasi, alat
untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsur-unsurnya logika,
analisis dan konstruksi, generalis dan individualitas, dan memiliki cabang-cabang
antara lain aritmetika, aljabar, geometri, dan analisis.
Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa matematika adalah suatu bidang
ilmu yang berhubungan dengan bilangan yang digunakan untuk memecahkan
masalah matematis. Matematika pada dasarnya memiliki konsep, yaitu dari
konsep yang sederhana menuju pada konsep yang lebih tinggi. Perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
intelektual anak oleh Piaget (dalam Uno, 2012: 131) dibagi menjadi empat
periode berpikir. Keempat perode berpikir tersebut adalah (1) periode sensori
motor (usia 0 sampai 2 tahun), (2) periode praoperasional (usia 3 sampai 7 tahun),
(3) periode operasional konkret (usia 7 sampai 11 tahun), dan (4) periode operasi
formal (usia 11 sampai dewasa).
2) Tujuan Matematika
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan untuk (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep secara luwes, akurat, efisien, dan tepat
dalam pemecahan masalah. (2) Menggunakan penalaran dalam pola dan sifat,
melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti,
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4)
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan suatu masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, 2006: 30).
3) Materi Jenis dan Besar Sudut
Ruang lingkup matematika adalah geometri dan pengukuran (Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI, 2006: 32). Peneliti ingin meneliti salah satu
ruang lingkup tersebut, yaitu geometri. Dimana salah satu pembahasan geometri
pada mata pelajaran matematika kelas 3 SD pada semester 2 adalah jenis dan
besar sudut, dengan standar kompetensi yang ke empat, yaitu memahami unsur
dan sifat bangun datar sederhana. Sedangkan untuk kompetensi dasar yang
diambil adalah mengidentifikasi berbagai jenis dan besar sudut.
Terdapat penjelasan-penjelasan mengenai sudut, diantaranya adalah dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia; Tim Bina Matematika; dan Amin & Sani. Sudut
merupakan perpotongan dari dua garis di sekitar titik potongnya (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2007: 1097). Sedangkan Tim Bina Matematika (2011:108)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
menyebutkan bahwa sudut merupakan daerah yang dibatasi oleh perpotongan dua
garis lurus. Lebih lanjut, Amin dan Sani (2004: 43) mengatakan pendapatnya
mengenai sudut, yaitu hasil dari perpotongan dua garis lurus. Ketiga pendapat
tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sudut merupakan perpotongan dua garis
lurus yang memiliki titik ujung yang sama.
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan
2.1.2.1 Penelitian yang Berkaitan dengan Persepsi
Penelitian yang berkaitan dengan persepsi dilakukan oleh Setianingsih
(2013) mengenai deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua
dalam belajar di rumah. Hasil penelitian yang telah dilakukan terdiri dari 5
kategori pendampingan orang tua yaitu kategori sangat optimal, kategori optimal,
kategori cukup optimal, kategori kurang optimal, kategori tidak optimal. Menurut
persepsi siswa, tingkat pendampingan orang tua dalam belajar di rumah masuk
pada kategori optimal. Adanya pendampingan orang tua dalam belajar siswa di
rumah akan membantu kesulitan siswa, sehingga siswa mampu mengatasi
kesulitan yang dihadapi. Ada salah satu orang tua yang tidak membantu siswa
dalam mengatur jadwal belajarnya sehingga masuk dalam kategori rendah.
Terlihat pada siswa yang memiliki persepsi bahwa orang tua dalam mendampingi
siswa kurang optimal. Hasil penelitian tersebut, diharapkan membuat orang tua
semakin sadar dan mengoptimalkan pendampingan siswa dalam belajar di rumah.
2.1.2.2 Penelitian yang Berkaitan dengan Sudut
Penelitian yang berkaitan dengan sudut dalam pembelajaran Matematika
SD antara lain Riyanto (2010); Rahayu, Budiyono, Kurniawati (2013).
Riyanto meneliti tentang peningkatan keaktifan dan kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi jenis dan besar sudut melalui metode student teams
achievement division (STAD) pada peserta didik kelas 3 SD. Hasil penelitian
terhadap penggunaan metode Student Teams Achievement Division (STAD)
mampu meningkatkan keaktifan peserta didik. Data yang diperoleh pada siklus I
dan siklus II menunjukkan peningkatan keaktifan peserta didik saat pembelajaran.
Selain itu, hasil belajar peserta didik pada materi mengidentifikasi jenis dan besar
sudut (nilai ketuntasan minimal adalah 60) dengan menggunakan metode Student
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Teams-Achievement Divisions (STAD) secara terus menerus pada siklus pertama
dan kedua terjadi peningkatan. Ada peningkatan presentase peserta didik pada
setiap siklus. Kondisi awal yang hanya 47,3% (9 peserta didik tuntas dari 19
peserta didik) meningkat menjadi 63,2% (12 peserta didik tuntas dari 19 peserta
didik), kemudian pada siklus II meningkat lagi menjadi 78,9% (15 peserta didik
tuntas dari 19 peserta didik). Berdasarkan data yang diperoleh dari setiap siklus,
dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan keaktifan peserta didik kelas
III SD N Wonorejo tahun ajaran 2009/2010 saat pembelajaran mengidentifikasi
jenis dan besar sudut menggunakan metode Student Teams-Achievement Divisions
(STAD).
Rahayu, N.S., Budiyono, Kurniawati, I., (2013) meneliti tentang
eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model problem solving pada sub
materi besar sudut-sudut, keliling dan luas segitiga ditinjau dari aktivitas belajar
matematika siswa kelas VII semester II. Hasil yang diperoleh yaitu siswa yang
memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki prestasi belajar
matematika yang lebih baik daripada siswa yang aktivitas belajar matematikanya
sedang dan rendah. Pada pembelajaran yang menggunakan model problem
solving, siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki
prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang memiliki
aktivitas belajar matematika yang sedang dan rendah. Sedangkan pada
pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional, siswa yang
memiliki aktivitas belajar matematika yang tinggi memiliki prestasi belajar
matematika lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki aktivitas belajar
matematika yang sedang, siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika yang
tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan
siswa yang memiliki aktivitas belajar matematika yang rendah. Kesimpulan dari
penjelasan tersebut adalah bahwa model pembelajaran Problem Solving sama
baiknya dengan model pembelajaran konvensional pada materi besar sudut-sudut,
keliling dan luas segitiga.
2.1.2.3 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Matematika
Penelitian yang berkaitan dengan penggunaan alat peraga matematika
adalah yang dilakukan oleh Kusumarita (2009) mengenai ekperimentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
pembelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga pada pokok bahasan
bangun ruang sisi lengkung ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas IX SMP.
Hasil penelitian diperoleh dari hipotesis pertama, kedua, dan ketiga. Hipotesis
pertama dalam penelitian ini menyatakan bahwa prestasi belajar matematika siswa
yang menggunakan alat peraga lebih baik daripada siswa yang menggunakan
metode pembelajaran konvensional. Pada hipotesis yang kedua mengatakan
bahwa prestasi belajar matematika pada siswa yang memiliki aktivitas belajar
tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki aktivitas belajar sedang dan
rendah. Terdapat faktor aktivitas belajar siswa yang terdiri dari tiga kelompok,
maka untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar matematika berdasarkan faktor
aktivitas belajar siswa dilakukan uji komparasi ganda. Sedangkan pada hipotesis
yang ketiga dalam penelitian ini mengatakan bahwa terdapat interaksi metode
pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika. Nilai uji yang diperoleh adalah Fab=1,232 yang lebih kecil dari nilai
F0,05; 2; 227=3,00 (H0ab tidak ditolak). Hal ini berarti tidak ada interaksi metode
pembelajaran matematika dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika. Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbedaan prestasi
belajar matematika antara siswa yang menggunakan metode pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga dan konvensional konsisten pada masing-masing tingkat
aktivitas belajar dan perbedaan antara masing-masing tingkat aktivitas belajar
konsisten pada setiap metode pembelajaran.
2.1.2.4 Penelitian yang Berkaitan dengan Alat Peraga Montessori
Penelitian yang terkait dengan alat peraga Montessori adalah yang
dilakukan oleh Putri (2013). Putri (2013) mengembangkan alat peraga ala
Montessori untuk keterampilan geometri matematika kelas III. Penggunaan alat
peraga Montessori pada kelas III menghasilkan kesan menarik pada siswa, karena
siswa menjadi mudah memahami materi yang diajarkan, siswa juga senang ketika
dapat menentukan sendiri warna yang sesuai dengan keinginannya untuk
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, siswa juga merasa senang ketika dapat
memberikan contoh dengan benar mengenai penggunaan alat peraga yang
digunakan kepada temannya. Wali kelas III juga mengomentari penggunaan alat
peraga. Alat peraga yang digunakan membuat siswa memperhatikan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
pembelajaran dengan menggunakan papan pasir bangun datar. Kemampuan alat
peraga yang dikembangkan mampu membuat prestasi anak dalam memahami
materi meningkat. Validasi yang dilakukan oleh pakar pembelajaran matematika,
pakar alat peraga matematika, guru kelas III A SDN Tamanan I, dan 6 siswa kelas
III A SDN Tamanan I menghasilkan sebuah penilaian yaitu alat peraga papan
pasir bangun datar telah memenuhi kriteria kelayakan yang sangat baik digunakan
sebagai alat peraga dalam kegiatan pembelajaran bangun datar matematika.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan di atas hanya berakhir pada
persepsi secara kuantitatif, belum ada deskripsi lebih lanjut mengenai persepsi
tersebut. Peneliti belum menemukan penelitian yang membahas mengenai
persepsi terhadap penggunaan alat peraga berbasis Montessori pada materi jenis
dan besar sudut di Sekolah Dasar. Peneliti ingin memberikan pengetahuan baru
mengenai penggunaan alat peraga sudut berdasarkan penelitian yang dilakukan.
Apabila penggunaan alat peraga geometric stick box mendapatkan apresiasi dari
berbagai pihak, maka alat peraga geometric stick box dapat dikembangkan lagi
untuk penelitian selanjutnya. Penelitian yang terdahulu menjadi dasar adanya
penelitian ini, seperti yang terangkum dalam literature map berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.3 Literature Map Hasil Penelitian yang Relevan
2.2 Kerangka Berpikir
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran adalah
media pembelajaran atau alat bantu mengajar. Alat bantu mengajar yang
dimaksud adalah alat peraga. Alat peraga untuk siswa sekolah dasar masih bersifat
konkret, karena tahapan berpikir anak masih dalam tahapan operasional konkret
(Piaget dalam Suparno, 2001: 70). Maka dari itu, diperlukan sebuah alat yang
mampu mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir konkret. Upaya yang
dilakukan untuk pengembangan sebuah alat, perlu adanya evaluasi mengenai
kebermanfaatannya dan berbagai hal yang berkaitan dengan alat yang mungkin
berpengaruh terhadap intensitas penggunaan alat itu di kemudian hari. Salah satu
yang dapat mempengaruhi intensitas penggunaan alat peraga adalah persepsi.
Dian (2013)
persepsi siswa terhadap pendampingan orang tua dalam
belajar di rumah
Riyanto (2010)
- jenis dan besar sudut melalui metode student teams
achievement division (STAD)
Rahayu, N.S., Budiyono, dan Kurniawati, I. (2013).
- problem solving pada sub materi besar sudut-sudut,
keliling dan luas segitiga, aktivitas belajar matematika
siswa kelas VII
Kusumarita (2009)
alat peraga bangun ruang sisi lengkung ditinjau dari
aktivitas belajar siswa
Putri (2013)
alat peraga ala Montessori, ketrampilan geometri
matematika kelas III
Materi jenis dan besar sudut
Alat Peraga Matematika
berbasis Montessori
Alat Peraga Matematika
Persepsi
Judul Penelitian
Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Penggunaan
Alat Peraga Matematika Berbasis Metode
Montessori Kelas IIIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Persepsi merupakan pengamatan tentang objek, peristiwa atau hubungan yang
didapat dengan membuat kesimpulan dari informasi-informasi yang ada dan
menafsirkan pesan, Rakhmat (2007: 51). Persepsi yang diungkapkan oleh guru
dan siswa adalah persepsi mengenai alat peraga untuk mata pelajaran matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang bersifat hitungan dan
hafalan yang sering dianggap sulit oleh siswa. Diperlukan alat peraga untuk
membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Alat peraga
diperlukan agar siswa dapat belajar secara mandiri. Karena itu, dikembangkanlah
berbagai alat peraga. Alat peraga yang dibuat perlu dievaluasi dengan melihat
persepsi dari berbagai pihak agar semakin berkembang dan bermanfaat bagi anak.
Alasan tersebut membuat peneliti melakukan penelitian mengenai persepsi
guru dan siswa atas penggunaan alat peraga. Persepsi yang didapat dipengaruhi
oleh sikap terhadap objek yang kemudian kejadian tersebut akan mengaktifkan
sikap (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994). Persepsi akan
mempengaruhi intensi seseorang dalam menggunakan suatu produk, dalam hal ini
adalah alat peraga. Pengalaman guru dan siswa dalam menggunakan alat peraga
akan membentuk sebuah persepsi terhadap alat peraga tersebut. Jika guru dan
siswa memiliki persepsi yang positif, maka intensi guru dan siswa dalam
menggunakan alat peraga semakin besar. Begitu pun sebaliknya, jika guru dan
siswa memiliki persepsi negatif mengenai alat peraga, maka intensi guru dan
siswa dalam menggunakan alat peraga akan berkurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian. Pembahasan metode penelitian yaitu jenis penelitian, setting penelitian,
desain penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, kredibilitas dan
transferabilitas, serta teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
suatu fenomena atau kejadian mengenai apa yang dialami oleh subjek penelitian,
misalnya adalah perilaku, persepsi, motivasi dan tindakan dengan cara
menuangkan apa yang terjadi dalam bentuk kata-kata (Moleong, 2011: 6).
Berbeda dengan Moleong, Creswell (2012: 4) menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif merupakan metode-metode yang digunakan untuk mengeksplorasi dan
memahami sebuah permasalahan yang oleh sejumlah orang atau sekelompok
orang dianggap berasal dari permasalahan sosial. Kedua definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang memiliki tujuan
untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai permasalahan sosial.
Metode penelitian kualitatif yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
fenomenologi dengan menggunakan data-data dari hasil observasi, wawancara
dan dokumentasi. Fenomenologi adalah metode yang berusaha mengungkap dan
mempelajari serta memahami suatu fenomena dengan konteks yang unik dan khas
yang dialami individu (Herdiansyah, 2012: 66). Penjelasan tersebut dapat dilihat
bahwa suatu fenomena, dalam hal ini alat peraga yang relatif baru bagi guru dan
siswa akan mempengaruhi dan memberikan pengalaman yang mengesankan
(Herdiansyah, 2012: 67).
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sebuah sekolah yang digunakan untuk penelitian
eksperimen. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang terletak di jalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
kaliurang km 7,8. Pemilihan sekolah ini didasarkan pada penggunaan alat peraga
yang sangat jarang, terutama alat peraga Montessori. Alasan ini yang
menyebabkan peneliti memilih sekolah ini untuk dijadikan tempat penelitian.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari sampai
April 2014. Waktu penelitian mengacu pada kalender sekolah, karena penelitian
ini akan dilaksanakan selama tiga pertemuan dari proses belajar mengajar yang
efektif di kelas.
3.2.3 Narasumber
Narasumber dalam penelitian ini adalah guru kelas IIIA yang sekaligus
merupakan guru matematika dan tiga siswa kelas IIIA, tiga siswa kelas IIIA.
Proses pemilihan narasumber siswa dilakukan dengan menemui guru kelas yang
juga berperan sebagai guru matematika. Peneliti menanyakan pada guru siswa
yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Kriteria yang diambil berdasarkan
karakteristik narasumber yang mampu bekerjasama dengan peneliti, mampu
berkomunikasi secara lancar, dan mendapatkan izin dari orangtua melalui
perantara guru. Mampu bekerjasma dengan peneliti maksudnya adalah
narasumber siswa yang mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
Mampu berkomunikasi secara lancar maksudnya adalah narasumber dapat
mengutarakan apa saja yang dirasakan sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Pada tahap selanjutnya, peneliti menemui responden yang disarankan
oleh guru. Narasumber yang memenuhi kriteria adalah SY, YG, dan KV.
Narasumber A merupakan wali kelas IIIA, yaitu IW. IW mengajar di SD Kanisius
Sengkan sejak tahun 2011. IW mengajarkan 5 mata pelajaran pokok SD ditambah
dengan mata pelajaran Bahasa Jawa. IW merupakan guru muda yang baru lulus
menjadi sarjana pendidikan. Narasumber B adalah SY. SY, menurut gurunya
termasuk dalam siswa yang mudah bergaul dengan siswa lainnya. SY mudah
diajak berkomunikasi. Dia pandai mengutarakan apa saja yang terjadi.
Narasumber C adalah YG. YG merupakan putri dari salah satu karyawan SD
Kanisius Sengkan. YG merupakan siswa yang pandai berbicara dan mudah dekat
dengan orang asing. Narasumber D adalah KV. KV, menurut gurunya juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
termasuk salah satu siswa yang mudah diajak berkomunikasi. KV mudah
mengutarakan apa saja yang dialaminya.
3.2.4 Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah persepsi guru dan siswa kelas IIIA SD Kanisius
Sengkan terhadap penggunaan alat peraga matematika berbasis metode
Montessori.
3.3 Desain Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti melakukan langkah-langkah penelitian untuk
sampai pada hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan. Langkah-
langkah penelitian seperti yang dijelaskan oleh Patton (1990) (dalam
McMillan, 2001: 400) adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian tersebut dimodifikasi sesuai dengan langkah-langkah
yang peneliti lakukan seperti pada gambar berikut ini:
Pengecekan
keabsahan data
Mempertajam
fokus dan
perumusan
masalah
penelitian
Tahap
perencanaan
Simpulan
hasil
peneltian,
rekomendasi,
dalil-dalil
Analisis Studi awal
Pelaksanaan
(observasi
interview,
dokumen)
Temuan
MODEL
HIPOTETIK
PERSONALIS
ASI NILAI
BELA GHAM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 3.2 Desain Penelitian dengan Modifikasi.
Desain penelitian tersebut dijelaskan sebagai berikut :
3.3.1 Melakukan Observasi awal. Observasi awal dilakukan untuk mengetahui
kondisi awal sebelum pemberian alat peraga.
3.3.2 Menyusun kerangka penelitian. Kerangka penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui dasar pemikiran peneliti, alur pemikiran peneliti, alasan
peneliti melakukan penelitian dan desain penelitian yang digunakan untuk
pengumpulan data.
3.3.3 Menyusun fokus penelitian yang digali dari narasumber, agar peneliti
memiliki pedoman ketika pengambilan data.
3.3.4 Melakukan pengambilan data. Setelah menemukan subjek penelitian yang
sesuai dengan prosedur pengambilan data, peneliti melakukan wawancara
dan pengamatan atau observasi dengan subjek penelitian secara
berkelanjutan.
3.3.5 Melakukan pencatatan terhadap hasil yang diperoleh dari pengambilan
data.
3.3.6 Setelah melakukan pencatatan, peneliti mengolah semua data hasil
wawancara dan pengamatan dari subjek penelitian. Hal ini dilakukan agar
peneliti dan pihak lain lebih mudah memeriksa ketepatan dari langkah-
langkah yang telah diambil dan memungkinkan data tersusun dengan rapi,
sistematis dan lengkap.
Observasi Awal Analisis
Pelaksanaan
penelitian
(observasi
wawancara,
dokumentasi)
Temuan
(Persepsi)
Tahap
perencanaan
Mempertajam
fokus dan
perumusan
masalah penelitian
Pengecekan
keabsahan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.3.7 Melakukan analisis data yang telah diperoleh dan mendapatkan sebuah
temuan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif, peneliti
atau dengan bantuan orang lain merupakan instrumen utama dalam penelitian
(Moleong, 2011: 9). Peneliti kualitatif mengumpulkan sendiri data melalui
observasi, wawancara, atau dokumentasi dengan para partisipan (Creswell, 2012:
261). Sugiyono (2011: 309) mengatakan pendapatnya mengenai pengumpulan
data dalam penelitian kualitatif yang melibatkan 4 teknik, seperti pada gambar
berikut ini:
Gambar 3.3 Teknik Pengumpulan Data
Berkaitan dengan beberapa hal di atas, peneliti memodifikasi bagan teknik
pengumpulan data sesuai dengan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu
wawancara, observasi (pengamatan), dan dokumentasi sebagai alat utama dalam
pengumpulan data seperti pada bagan berikut ini:
Gambar 3.4 Teknik Pengumpulan Data Modifikasi
Teknik Pengumpulan
Data
Wawancara
Dokumentasi Observasi
Teknik
Pengumpulan data
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Triangulasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan melakukan tanya
jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik, dan berlandaskan pada tujuan
penyelidikan (Hadi dalam Rahayu dan Ardani, 2004:63). Panduan wawancara
dibuat agar lebih terfokus pada permasalahan yang ada dan menghindari adanya
kemungkinan-kemungkinan yang tidak dikehendaki. Pertanyaan wawancara
sebelum pemberian alat peraga yang dibuat adalah mengenai pengalaman selama
kegiatan pembelajaran, terutama mata pelajaran matematika, sedangkan
pertanyaan wawancara setelah penggunaan alat peraga yang dibuat adalah
mengenai perasaan dan persepsi alat peraga Montessori pada mata pelajaran
Matematika dengan materi jenis dan besar sudut.
3.4.2 Observasi
Observasi dijelaskan oleh Creswell (2012: 134) merupakan metode yang
paling dasar dari ilmu sosial karena dalam cara-cara tertentu, peneliti selalu
terlibat dalam proses mengamati. Patton dalam (Creswell, 2012: 135) menegaskan
observasi merupakan metode pengumpulan data esensial dalam penelitian,
terutama penelitian dengan pendekatan kualitatif. Panduan observasi dibuat agar
lebih fokus terhadap hal-hal yang akan diamati. Peneliti melakukan kegiatan
observasi sebelum pemberian alat peraga sebanyak tiga kali, yaitu satu kali
observasi sosio kultural dan dua kali observasi kegiatan pembelajaran. Kemudian,
peneliti melakukan kegiatan observasi untuk pemberian alat peraga sebanyak tiga
kali.
Wawancara dan observasi dilakukan pada wali kelas IIIA dan siswa kelas
IIIA. Wawancara dilakukan dengan menuliskan secara langsung jawaban
informan dan dibantu dengan rekaman handphone agar jawaban narasumber yang
terlewati oleh peneliti dapat ditinjau kembali. Observasi dilakukan selama
kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran matematika berlangsung. Peneliti
secara langsung mencatat hal-hal penting dari para subjek dan dibantu dengan satu
teman serta rekaman kamera foto dan handycam. Penentuan narasumber
berdasarkan kriteria tertentu dengan melakukan wawancara sebelum penelitian
berlangsung dengan wali kelas IIIA. Pemilihan subjek dalam penelitian kualitatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
ini mengambil dari kelas eksperimen yang menggunakan alat peraga yang
berjumlah tiga siswa.
Untuk menentukan narasumber penelitian, peneliti melakukan beberapa
hal, yaitu :
a. Mencari tiga orang siswa kelas IIIA SD Kanisius Sengkan dengan kriteria
tertentu dan wali kelas IIIA SD Kanisius Sengkan. Kriteria yang dimaksud
adalah dimana siswa pandai berbicara dan dapat bekerjasama dengan peneliti.
b. Menghubungi langsung para calon narasumber penelitian yang akan dimintai
waktunya untuk wawancara.
c. Mengadakan janji waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.
3.4.3 Dokumentasi
Pengumpulan data selain dengan menggunakan wawancara dan observasi,
ditambah dengan dokumentasi. Dokumentasi merupakan sebuah catatan yang
terjadi pada masa lalu. Dokumen dapat berbentuk lisan, tulisan, gambar, atau
karya dari seseorang. Dokumen dalam penelitian ini berupa foto selama kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Montessori. Tujuan dari
penggunaan dokumentasi ini adalah untuk melengkapi data karena akan
digunakan untuk triangulasi sumber data.
3.5 Instrumen Penelitian
Sugiyono (2011: 305) menyebutkan dua hal utama yang mempengaruhi
kualitas hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas
pengumpulan data. Berbeda dengan penelitian kuantitatif, dalam penelitian
kualitatif yang menjadi instrumen adalah peneliti itu sendiri. Karena itu, peneliti
sebagai instrumen juga harus “divalidasi”. Validasi ini perlu dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan. Moleong (2011: 168) mengatakan bahwa peneliti
merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan
pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Peneliti sebagai instrumen utama
bertindak langsung sebagai observer dan juga interviewer untuk memperoleh data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Penelitian ini dibutuhkan pengalaman langsung dengan para siswa dan
juga para pendidik. Sebelum penelitian, peneliti telah memiliki banyak
pengalaman untuk terjun langsung ke lapangan sejak tahun 2011. Peneliti telah
dibiasakan untuk melakukan praktik lapangan, dimana pada awal tahun 2011,
peneliti menjadi Pembina Pramuka. Pada tahun yang sama sampai pada
pertengahan tahun 2012, peneliti melakukan bimbingan belajar di SD. Pertama,
peneliti melakukan bimbingan belajar untuk kelas atas, kemudian peneliti
melakukan bimbingan belajar untuk kelas bawah. Setelah program bimbingan
belajar selesai, peneliti melanjutkan terjun ke lapangan untuk magang dengan
guru selama satu semester. Semester berikutnya, peneliti melakukan magang
kepala sekolah. Tugas peneliti selama magang dengan guru dan kepala sekolah
adalah membantu dan mempelajari tugas-tugas guru dan kepala sekolah.
Kemudian, pada tahun 2014, peneliti melakukan praktik lapangan, yang biasa
disebut dengan Program Pengalaman Lapangan (PPL) selama tiga bulan.
Selain melakukan beberapa kegiatan tersebut, peneliti juga mengikuti
workshop pengembangan alat peraga Montessori selama dua minggu pada tahun
2012. Selama workshop, peneliti juga membuat sebuah alat peraga secara
berkelompok. Pada tahun 2013, peneliti mengikuti seminar mengenai alat peraga
Montessori selama satu hari. Melalui kegiatan workshop ini, peneliti mengetahui
bagaimana menggunakan alat-alat peraga Montessori dan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan dalam kelas Montessori. Selain kegiatan-kegaiatan yang telah
disebutkan, peneliti juga melakukan latihan wawancara dan observasi. Peneliti
melakukan latihan observasi dengan menggunakan video.
Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan tersebut memberikan banyak
sumbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. Peneliti menjadi familiar
dengan narasumber penelitian yang terdiri dari guru dan siswa. Peneliti terbiasa
mendengarkan bahasa yang digunakan oleh siswa. Hal ini memudahkan peneliti
melakukan wawancara. Peneliti mulai merencanakan kegiatan yang dilakukan
selama penelitian. Peneliti mulai mencari tempat untuk penelitian. Peneliti
menetapkan SD Kanisius Sengkan Yogyakarta sebagai setting penelitian. Pada
awal berada di SD Kanisius Sengkan, peneliti melakukan observasi lingkungan
sekolah, untuk mengetahui seluk beluk sekolah ini mengenai alat peraga. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
melakukan observasi sekolah, peneliti melakukan observasi kegiatan
pembelajaran sebanyak dua kali. Pada tahap selanjutnya, peneliti mulai
melakukan wawancara sebelum pemberian alat peraga untuk mengetahui
kebiasaan dan pengalaman guru dan siswa selama melakukan kegiatan
pembelajaran matematika.
Sebelum melakukan wawancara dan observasi, peneliti mempersiapkan
hal-hal yang diperlukan, yaitu :
a. Lembar panduan wawancara dan observasi
Panduan wawancara berisi poin-poin penting yang akan ditanyakan kepada
narasumber dalam penelitian ini, yaitu guru dan siswa. Panduan observasi
dibuat peneliti berdasarkan teori mengenai alat peraga Montessori. Alat
peraga montessori memiliki karakteristik yaitu menarik, bergradasi, auto
education, auto correction (Montessori, 2002: 169-175), dan satu tambahan
dari peneliti yaitu kontekstual (Komalasari, 2011: 7). Selanjutnya, peneliti
melihat langsung kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
b. Alat untuk merekam atau handycam dengan durasi yang berbeda-beda. Setiap
wawancara, peneliti menyediakan kamera dan handphone untuk merekam.
Peneliti juga menyediakan kamera digital dan handycam untuk
mendokumentasikan kegiatan pembelajaran di kelas.
c. Kertas atau alat tulis yang digunakan untuk mencatat hal-hal penting yang
akan ditanyakan pada narasumber penelitian untuk menggali informasi lebih
dalam dan juga hal-hal penting yang terjadi selama melakukan observasi
kegiatan pembelajaran.
Kemudian, peneliti melakukan observasi dengan pemberian alat peraga
berbasis Montessori selama tiga pertemuan. Selesai melakukan kegiatan
observasi, peneliti melakukan wawancara kembali dengan para subjek penelitian
untuk mengetahui perasaan dan persepsi mereka selama pemberian alat peraga.
Observasi sebelum penelitian dilakukan bertujuan untuk mengetahui
kondisi awal siswa sebelum mendapat tindakan dalam penggunaan alat peraga
Matematika berbasis Montessori yang disusun dalam panduan observasi seperti
pada tabel 3.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 3.1 Panduan Observasi Sebelum Pemberian Alat Peraga Berbasis
Montessori
No Subjek Proses yang
diamati
Hal yang diamati
1. Guru dan
siswa
Interaksi guru dan
siswa selama
kegiatan
pembelajaran
a. Cara guru mengajarkan konsep
b. Respon guru terhadap pertanyaan siswa
c. Respon siswa terhadap pelajaran matematika yang
diberikan guru.
d. Interaksi siswa dan guru selama kegiatan
pembelajaran
2. Siswa Perilaku siswa
ketika
mengerjakan soal
a. Perilaku siswa dalam mengerjakan soal matematika
b. Cara siswa menyelesaikan soal matematika
3. Guru Penyampaian
materi pelajaran
matematika ke
siswa
a. Penggunaan metode mengajar matematika
b. Penggunaan media pembelajaran
c. Cara guru membimbing siswa mengerjakan soal
latihan
Peneliti juga menyusun kisi-kisi observasi yang akan digunakan selama
pemberian tindakan dengan menggunakan alat peraga. Kisi-kisi observasi yang
dibuat adalah kisi-kisi observasi untuk guru (lihat lampiran 3.1) dan kisi-kisi
Observasi untuk siswa (lihat lampiran 3.2).
Setelah menyusun kisi-kisi observasi untuk guru dan siswa, peneliti
menyusun panduan observasi untuk guru seperti pada tabel 3.2 dan panduan
observasi untuk siswa pada tabel 3.3.
Tabel 3.2 Pedoman Observasi Guru
Karakteristik
Alat Deskripsi Objek yang Diamati
(Peran Guru) Guru berperan sebagai yang
menyediakan media
a. Guru memantau kegiatan belajar
siswa
b. Guru tidak membantu
menyelesaikan soal matematika
c. Guru hanya menjelaskan secara
singkat materi yang diajarkan
Tabel 3.3 Pedoman Observasi Siswa
No Deskripsi Objek yang Diamati
Keterangan
Siswa A Siswa B Siswa C
1 Kemampuan siswa
mendengarkan guru
a. Cara siswa
mendengarkan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
No Deskripsi Objek yang Diamati
Keterangan
Siswa A Siswa B Siswa C
mengajarkan materi
mengenai sudut
yang sedang
menjelaskan
2 Pemahaman siswa
terhadap cara
menggunakan alat
peraga
a. Siswa mendengarkan
cara penggunaan alat
peraga
b. Siswa tidak banyak
bertanya mengenai
cara menggunakan alat
peraga.
3 Kemampuan siswa
menggunakan alat
peraga
a. Siswa menggunakan
alat peraga dengan
benar.
b. Siswa mengetahui alat
peraga digunakan
untuk mempelajari
materi sudut.
4 Alat peraga dapat
membantu siswa
menemukan konsep
matematika secara
mandiri
a. Usaha siswa dalam
mencoba
menggunakan alat
peraga dan menjawab
soal dengan tepat
5 Siswa secara spontan
menyentuh alat
peraga
b. Respon siswa ketika
pertama kali
diperkenalkan dengan
alat peraga
6 Siswa secara spontan
meraba alat peraga
a. Setelah diberi alat
peraga, siswa langsung
melihat dan meraba
alat tersebut
7 Siswa secara spontan
memegang alat
peraga dan mencoba
alat peraga tersebut
a. Setelah diberi alat
peraga, siswa langsung
memegang alat peraga
tersebut dan
mencobanya
8 Menunjukkan raut
muka senang dan
tertarik dengan alat
peraga yang
diberikan
a. Siswa mengunakan
alat peraga secara terus
menerus sampai habis
batas waktu
penggunaan alat
peraga
b. Siswa ingin berlama-
lama menggunakan
alat peraga tersebut
9 Alat peraga
mempunyai tingkatan
ukuran dari pendek
ke panjang
a. Gradasi ukuran dari
pendek ke panjang
membantu siswa
dalam mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
No Deskripsi Objek yang Diamati
Keterangan
Siswa A Siswa B Siswa C
konsep
10 Alat peraga
membantu siswa
menemukan
kesalahan
a. Siswa menemukan
kesalahan yang terjadi
dengan menggunakan
alat peraga
11 Alat peraga
membantu siswa
memperbaiki
kesalahan
a. Siswa dapat
memperbaiki
kesalahan yang terjadi
selama menggunakan
alat peraga
b. Siswa menemukan
jawaban yang tepat
Peneliti merencanakan untuk melakukan wawancara (lihat lampiran 3.3).
Setelah merencanakan kegiatan wawancara, peneliti menyusun panduan
wawancara yang digunakan sebelum guru dan siswa diperkenalkan alat peraga
Montessori seperti pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Panduan Wawancara Sebelum Guru dan Siswa Diperkenalkan Alat
Peraga Montessori
No Deskripsi Fokus
Pertanyaan Pertanyaan
1. Pemikiran guru
dan siswa
selama ini
terhadap mata
pelajaran
matematika
A. Pemikiran
subjek
mengenai
matematika
(suka dan
duka)
Guru :
A1. Sudah berapa lama anda mengajar di SD
Kanisius Sengkan ?
A2. Mendapatkan pengalaman mengajar di kelas
berapa saja ?
A3. Apakah mengajar di kelas 3 sudah lama ?
A4. Jika ya, sudah berapa lama ?
A5. Jika tidak, baru berapa lama ?
A6. Bagaimana perasaan anda selama ini mengajar di
kelas 3 ?
A6. Jilka senang, apa alasannya ?
A7. Jika tidak senang, apa alasannya ?
A8. Metode apa saja yang selama ini anda gunakan
untuk mengajar matematika ?
A9. Bagaimana respon siswa terhadap metode yang
digunakan guru ?
A10. Bagaimana dengan hasil belajar yang diperoleh
siswa ?
Siswa :
A1. Mata pelajaran apa saja yang kamu pelajari di
SD Kanisius Sengkan ?
A2. Mata pelajaran apa saja yang kamu sukai ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
No Deskripsi Fokus
Pertanyaan Pertanyaan
A3. Untuk mata pelajaran Matematika: Apakah kamu
menyukainya ?
A4. Jika ya, apa alasannya ? apa buktinya ?
A5. Jika tidak, apa alasannya ?
A6. Siapa guru yang mengajar matematika ?
A7. Bagaimana cara guru mengajarkan matematika ?
A8. Selain gurumu di sekolah, siapa saja yang
mengajarimu matematika ?
A9. Apakah setelah pulang sekolah kamu selalu
mempelajari lagi semua yang telah diajarkan di
sekolah ?
A10. Jika ya, apa alasannya ?
A11. Jika tidak, apa alasannya ?
A12. Selama belajar matematika, kamu menyukai
belajar dengan menggunakan media atau tidak ?
A13. Jika ya, apa alasannya ? media apa saja yang
biasa kamu pakai ?
A14. Jika tidak, apa alasannya ?
2. Pemikiran guru
dan siswa
sebelum
menggunakan
alat
A. Pemikiran
subjek
mengenai
alat yang
akan
digunakan
Guru :
A1. Apakah anda mengenal tokoh Maria Montessori
?
A2. Bagaimana pendapat anda mengenai alat peraga
Montessori ?
A3. Apakah anda pernah mencoba menggunakan alat
peraga Montessori ?
A4. Jika ya, apa kesan yang pertama kali di dapat ?
A5. Jika tidak, mengapa tidak mencoba ?
A6. Mengenai alat peraga yang akan digunakan siswa
nanti, Apa yang ada di pikiran anda mengenai
alat peraga ini ?
A7. Bagaimana kesan anda terhadap alat peraga ini ?
A8. Kira-kira, Apakah alat yang akan digunakan ini
dapat membantu siswa dalam belajar matematika
?
A9. Jika ya, apa alasannya ?
A10. Jika tidak, apa alasannya ?
Siswa :
A1. Coba lihat gambar ini, kira-kira ini gambar apa
ya ?
A2. Kira-kira alat ini untuk apa ya ?
A3. Apakah kamu tahu kalau ternyata alat ini akan
digunakan untuk belajar ?
A4. Jika tahu, kira-kira untuk belajar apa ya ?
A5. Jika tidak, apa alasannya ?
A6.Apakah kamu pernah belajar dengan
menggunakan alat bantu seperti alat ini ?
A7. Jika ya, alat apa yang pernah kamu gunakan ?
A8.Jika tidak, apakah kamu belajar dengan
mengingat-ingat yang dajarkan ?
A9. Apakah kamu ingin mencoba menggunakan alat
peraga ini ?
A10. Jika ya, apa yang membuatmu ingin mencoba ?
A11. Jika tidak, mengapa ?
A12. Jika tidak, Kira-kira dengan menggunakan alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
No Deskripsi Fokus
Pertanyaan Pertanyaan
ini, apakah kamu akan terbantu untuk belajar ?
A13. Jika ya, apa alasannya ?
A14. Jika tidak, apa alasannya ?
Peneliti juga menyusun kisi-kisi untuk melakukan wawancara kepada guru
(lihat lampiran 3.4) dan siswa (lihat lampiran 3.5). Adanya kisi-kisi wawancara
untuk guru dan siswa tersebut membantu peneliti untuk menyusun panduan
wawancara. Panduan wawancara yang dibuat seperti pada tabel 3.5 untuk
wawancara pada guru, sedangkan panduan wawancara untuk siswa seperti pada
tabel 3.6.
Tabel 3.5 Panduan Wawancara Untuk Guru
No Karakteristik Deskripsi Objek yang
Ditanyakan
Pertanyaan
1 (Persepsi) Perasaan dan
pemikiran
guru mengenai
alat yang telah
digunakan
Pemikiran dan
perasaan subjek
terhadap alat
peraga berbasis
Montessori
1.
a. Bagaimana perasaan anda
setelah melihat kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga
tersebut ?
b. Menurut anda, adakah
perubahan yang dialami
siswa setelah melalui
kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan alat
peraga berbasis Montessori
?
c. Jika ada, apa buktinya ?
d. Jika tidak, apa buktinya ?
e. Bagaimana pandangan anda
mengenai alat yang
digunakan siswa selama
kegiatan pembelajaran ?
2 Auto-
education
Siswa mampu
mengetahui
konsep
matematika
yang diajarkan
dengan
menggunakan
alat tersebut
secara mandiri
Pemahaman
konsep setelah
menggunakan alat
peraga berbasis
Montessori
2.
a. Apakah siswa secara
mandiri menjadi lebih
mengenal dan memahami
konsep matematika pada
materi sudut ?
b. Jika ya, bagaimana anda
dapat melihat hal tersebut?
c. Jika tidak, apa alasannya ?
bagaimana anda dapat
melihat hal tersebut ?
Membantu atau
justru membuat
3.
a. Apakah alat tersebut sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
No Karakteristik Deskripsi Objek yang
Ditanyakan
Pertanyaan
siswa bingung
terhadap materi
yang diajarkan
membantu siswa dalam
memahami konsep secara
mandiri ?
b. Jika membantu, apa
alasannya?
c. Jika membuat siswa
bingung, apa alasannya ?
Siswa dapat
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan
yang ada
tanpa bantuan
guru
Kemampuan
siswa dalam
mengerjakan soal
dengan
menggunakan alat
peraga berbasis
Montessori
4.
a. Apakah siswa menjadi lebih
mampu dalam mengerjakan
soal?
b. Jika ya, bagaimana
contohnya ? dapat
diceritakan ?
c. Jika tidak, bagaimana
contohnya ? dapat
diceritakan ?
3 Menarik Ketertarikan
guru dan siswa
dalam
menggunakan
alat peraga
berbasis
Montessori
Ketertarikan guru
dan siswa dengan
bentuk alat peraga
berbasis
Montessori
5.
a. Apakah anda merasa tertarik
dengan bentuk alat peraga
berbasis Montessori yang
digunakan siswa untuk
belajar ?
b. Jika ya, dapatkah
diceritakan mengenai hal-
hal yang menarik itu ?
c. Jika tidak, apakah anda
dapat menceritakannya ?
Ketertarikan
siswa terhadap
cara
menggunakan alat
peraga berbasis
Montessori
6.
a. Bagaimana pendapat anda
mengenai cara penggunaan
alat peraga berbasis
Montessori ?
b. Apakah anda merasa tertarik
dengan cara menggunakan
alat peraga berbasis
Montessori yang digunakan
siswa ?
c. Jika ya, dapat diceritakan ?
d. Jika tidak, dapat diceritakan
?
4 Bergradasi Adanya
gradasi pada
alat membantu
anak
memahami
konsep
matematika
Dapat digunakan
untuk semua
siswa dari kelas 1
sampai kelas 6
7.
a. Apakah alat tersebut dapat
digunakan untuk
mengajarkan materi dari
kelas 1-6 ?
b. Jika ya, materi apa yang
dapat menggunakan alat
tersebut ? Bagaimana
caranya?
c. Jika tidak, apa alasannya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
No Karakteristik Deskripsi Objek yang
Ditanyakan
Pertanyaan
Ukuran yang ada
pada alat
8.
a. Bagaimana ukuran yang ada
dalam alat tersebut?
b. Apakah ukuran yang pada
alat tersebut dapat
membantu siswa belajar ?
c. Jika ya, apa alasannya ?
d. Jika tidak, apa alasannya ?
5 Auto-
Correction
Kemampuan
alat dalam
membantu
siswa belajar
Alat peraga dapat
membantu siswa
dalam
menemukan
kesalahan yang
dilakukan dan
memperbaiki
dengan sendirinya
9.
a. Apakah alat yang digunakan
terdapat pengendali
kesalahan sehingga siswa
dapat menemukan sendiri
kesalahannya dalam
menjawab pertanyaan tanpa
harus melihat kartu jawaban
atau dengan bantuan guru ?
b. Jika ya, apa alasannya ? apa
buktinya ?
c. Jika tidak, apa alasannya ?
apa buktinya ?
d. Apakah siswa jika
menemukan jawaban yang
salah akan segera
memperbaikinya atau
berhenti mencoba karena
merasa tidak bisa ?
e. Jika ya, apa buktinya ?
f. Jika tidak, apa buktinya ?
Alat peraga
mempunyai kunci
jawaban
10.
a. Apakah alat peraga
memiliki kunci jawaban
sehingga siswa dapat
mencocokkan jawabannya ?
b. Jika ya, mana buktinya ?
c. Jika tidak, mana buktinya ?
6 Kontekstual Bahan-bahan
yang
digunakan
Alat dibuat
dengan
menggunakan
bahan-bahan yang
dikenal atau dekat
dengan kehidupan
siswa
11.
a. Apakah alat peraga berbasis
Montessori yang digunakan
siswa terbuat dari bahan-
bahan yang dikenal atau
dekat dengan kehidupan
siswa?
b. Jika ya, bahan apa yang
digunakan ? mengapa
dikatakan dekat dengan
siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.6 Panduan Wawancara untuk Siswa
No Karakteristik Deskripsi Fokus Pertanyaan Pertanyaan
1 (Persepsi) Perasaan dan
pemikiran
siswa dan
guru
mengenai alat
yang telah
digunakan
Pemikiran dan
perasaan subyek
terhadap alat peraga
berbasis Montessori
1.
a. Bagaimana perasaanmu
setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga
berbasis Montessori ?
2 Auto-
education
Siswa mampu
mengetahui
konsep
matematika
yang
diajarkan
dengan
menggunakan
alat tersebut
secara mandiri
Pemahaman konsep
setelah
menggunakan alat
peraga berbasis
Montessori
2.
a. Apakah alat tersebut dapat
membantumu untuk
mengenal dan memahami
konsep matematika?
b. Jika membantu, bagaimana
cara alat itu dapat
membantumu untuk
belajar?
c. Jika tidak, mengapa alat
tersebut tidak dapat
membantumu dalam
belajar ?
Membantu atau
membuat siswa
bingung terhadap
materi yang
diajarkan
3.
a. Setelah menggunakan alat
tersebut, apakah kamu
merasa terbantu untuk
memahami materi yang
diajarkan atau malah
membuatmu bingung ?
b. Jika membantu, bagaimana
cara alat tersebut dapat
membantumu ?
c. Jika tidak, apa alasannya?
Siswa dapat
menjawab
pertanyaan-
pertanyaan
yang ada
tanpa bantuan
guru
Kemampuan siswa
dalam mengerjakan
soal dengan
menggunakan alat
peraga berbasis
Montessori
4.
a. Apakah kamu dapat
menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan
oleh guru?
b. Jika ya, bagaimana caranya
kamu dapat menjawab
pertanyaan tersebut ?
c. Jika tidak, ceritakan
prosesnya, hal-hal apa
yang membuatmu tidak
menemukan jawabannya ?
3 Menarik Ketertarikan
guru dan
siswa dalam
menggunakan
alat peraga
berbasis
Montessori
Ketertarikan guru
dan siswa dengan
bentuk alat peraga
berbasis Montessori
5.
a. Ketika pertama kali
melihat alat peraga, apa
yang ingin kamu lakukan
dengan alat peraga itu ?
b. Bagaimana pengalamanmu
setelah menggunakan alat
peraga ? apakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
menyenangkan ?
c. Jika ya, bisa diceritakan
apa saja yang
menyenangkan itu ?
d. Jika tidak, bisa diceritakan
apa yang membuatmu tidak
senang ?
d. Bagaimana dengan
bentuknya, apakah kamu
menyukai bentuk dari alat
peraga tersebut ?
e. Jika ya, mengapa demikian
?
f. Jika tidak, mengapa ?
Ketertarikan siswa
terhadap cara
menggunakan alat
peraga berbasis
Montessori
6.
a. Bagaimana dengan cara
penggunaan alat tersebut ?
apakah cara
penggunaannya menarik ?
b. Jika ya, mengapa ?
c. Jika tidak, mengapa ?
d. Jika kamu diperbolehkan
menggunakan alat tersebut,
apakah kamu akan
menggunakannya di luar
jam pelajaran ?
4 Bergradasi Adanya
gradasi pada
alat
membantu
anak
memahami
konsep
matematika
Ukuran yang ada
pada alat
7.
a. Bagaimana ukuran yang
ada pada alat tersebut?
b. Apakah kamu merasa
terbantu untuk belajar
karena adanya perbedaan
ukuran untuk setiap sudut ?
c. Jika ya, berikan alasannya.
d. Jika tidak, berikan
alasannya.
5 Auto-
Correction
Kemampuan
alat dalam
membantu
siswa belajar
Alat tersebut dapat
membantu siswa
dalam menemukan
kesalahan yang
dilakukan dan
memperbaiki dengan
sendirinya
8.
a. Apakah kamu mengerjakan
semua soal dengan baik
dan benar ?
b. Jika ya, mana buktinya ?
c. Jika tidak, mana buktinya ?
d. Pernahkah kamu secara
sadar menemukan
kesalahanmu saat mencoba
menjawab pertanyaan ?
e. Jika pernah, dari mana
kamu tahu ?
f. Jika tidak, mengapa
demikian ?
g. Jika kamu menemukan
kesalahan, apakah kamu
ingin langsung
memperbaiki kesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tersebut ?
Alat peraga
mempunyai kunci
jawaban
9.
a. Apakah alat tesebut
terdapat kunci jawaban
sehingga kamu dapat
mencocokkan jawabannya?
b. Jika ya, darimana kamu
tahu ?
c. Jika tidak, mengapa
demikian ?
6 Kontekstual Bahan-bahan
yang
digunakan
Alat dibuat dengan
menggunakan
bahan-bahan yang
dikenal atau dekat
dengan kehidupan
siswa
10.
a. Apakah kamu mengenal
bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat
alat tersebut?
b. Apakah di sekitar rumah
atau sekolahmu terdapat
bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat
alat tersebut ?
Penyusunan pedoman observasi dan wawancara didasarkan pada teori
mengenai alat peraga Montessori. Kemudian, panduan observasi dan wawancara
ini dikonsultasikan pada ahli. Setelah panduan jadi, peneliti melakukan latihan
observasi dan wawancara agar terbiasa ketika melakukan observasi dan
wawancara yang sebenarnya pada subjek penelitian. Setelah semua persiapan
dilakukan, peneliti melakukan pengambilan data di lapangan. Pengumpulan data
yang dilakukan peneliti beragam, yaitu dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
3.6 Kredibilitas dan Tranferabilitas
3.6.1 Kredibilitas
Stangl (1980) dan Sarantoks (1993) (dalam Poerwandari, 2007: 207)
mengatakan bahwa penelitian kualitatif tetap menggunakan validitas tetapi tidak
melalui manipulasi variabel, melainkan melalui orientasinya dan upayanya
mendalami dunia empiris dengan menggunakan metode yang cocok untuk
pengambilan data. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencapai
kredibilitas, yaitu melalui triangulasi sumber data, triangulasi metode
pengumpulan data, dan triangulasi peneliti (Creswell dalam Skripsi Alifa, 2008:
53).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber data. Triangulasi sumber
data dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan hasil
observasi, membandingkan hasil observasi dengan dokumentasi, membandingkan
hasil wawancara dengan dokumentasi.
3.6.2 Transferabilitas
Transferabilitas mengarah pada sejauh mana temuan yang dilakukan pada
suatu penelitian diaplikasikan pada kelompok lain. Setting atau konteks dimana
hasil penelitian akan diterapkan atau ditransferkan harus relevan, atau memiliki
banyak kesamaan dengan setting dimana penelitian dilakukan (Poerwandari,
2007: 212).
SD Kanisius Sengkan Yogyakarta merupakan sekolah swasta yang berada
di jalan kaliurang. SD ini merupakan sekolah yang berada di daerah pedesaan.
Letak SD Kanisius Sengkan dekat dengan pasar, yang dapat memungkinkan
adanya kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan pasar. SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta yang terakreditasi A memiliki 13 kelas paralel. Setiap tingkatan kelas
memiliki 2 kelas paralel, kelas A dan kelas B, kecuali untuk kelas I, ada 3 kelas
paralel. Sekolah ini memiliki cukup banyak alat peraga, namun, alat peraga yang
ada jarang digunakan.
Kelas IIIA yang menjadi tempat penelitian ini, memiliki 41 orang siswa.
Kelas yang banyak ini tetap berjalan lancar meskipun berbagai karakter ada di
sini. Orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya di SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta mayoritas merupakan kalangan menengah ke bawah. Banyak prestasi
yang telah diperoleh oleh siswa di SD ini meskipun memiliki keterbatasan.
Adanya karakteristik yang telah disebutkan di atas, tidak menjadi jaminan
hasil yang diperoleh akan sama apabila ada peneliti yang melakukan penelitian
yang sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap persepsi, karena itu, hasil
yang diperoleh tidak sepenuhnya sama. Hasil penelitian bergantung pada subjek
yang mempersepsi alat peraga yang digunakan. Persepsi yang diungkapkan bisa
persepsi positif dan persepsi negatif, karena persepsi yang diungkapkan oleh
setiap individu berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3.7 Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (dalam Moleong,
2011: 248) adalah upaya yang dilakukan untuk mengorganisasikan data, memilah-
milah data, mensintesis, mencari dan menemukan pola, menemukan yang penting
dan yang perlu dipelajari, dan kemudian memutuskan apa yang akan dijelaskan
pada orang lain. Analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengorganisasi
data dan melakukan koding. Mengorganisasi data yang sistematis, memungkinkan
peneliti untuk (a) memperoleh kualitas data yang baik; (b) mendokumentasikan
analisis yang dilakukan; (c) menyimpan data dan analisis yang berkaitan dalam
penyelesaian penelitian (Poerwandari, 2007: 168).
Supratiknya (2012: 113-119) membagi teknik analisis data menjadi tiga,
yaitu:
1. Tahap Pengodean
Inti dari kegiatan pada tahapan ini adalah memberi kode pada materi
atau data mentah yang diperoleh (Poerwandari dalam Supratiknya, 2012:
113). Pengodean terdiri dari tiga tahapan, pertama menstranskripsi
verbatim atau kata demi kata dari hasil wawancara dan observasi. Kedua,
memberi nomor masing-masing baris transkrip data mentah secara urut
dan kontinyu dari atas ke bawah. Ketiga, memberi identitas atas data
mentah yang diperoleh dengan jelas.
Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti membaca data
dan melakukan koding. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi
dan mensistemasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat
memunculkan gambaran mengenai topik yang dipelajari (Poerwandari,
2007: 171). Koding dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti diawali
dengan menuliskan transkrip observasi dan wawancara ke dalam verbatim.
Peneliti menuliskan verbatim untuk wawancara atau observasi dan periode
yang dilakukan. Peneliti menuliskan biodata subjek dan memberikan
keterangan koding untuk subjek. Kemudian peneliti menuliskan catatan
pada saat peneliti melakukan wawancara dan observasi. Catatan tersebut
diletakkan sebelum menuliskan hasil wawancara. Kemudian, peneliti
membuat 4 kolom. Kolom pertama untuk menuliskan baris, dan kolom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kedua untuk menuliskan kode peneliti dan subjek, kolom ketiga adalah
hasil wawancara atau observasi, dan kolom ke empat adalah kode dari data
mentah yang diperoleh. Kemudian, dari hasil transkrip tersebut, peneliti
memilih data yang penting, yang kemudian akan diberi kode pada
wawancara atau observasi periode ke berapa, subjeknya siapa, dan pada
baris ke berapa data penting tersebut dikutip. Setelah melakukan
pengorganisasian data dan koding, maka peneliti mulai menganalisis data
yang ada.
2. Analisis Tematik
Pada tahapan ini dilakukan open coding atau pengodean terbuka,
yaitu dengan menemukan kata kunci atau tema dalam data mentah berupa
transkrip narasi hasil wawancara dan observasi (Poerwandari dalam
Supratiknya, 2012: 115). Upaya dalam menemukan kata kunci atau tema
dapat dilakukan secara deduktif atau induktif. Pencarian tema secara
deduktif adalah ketika peneliti sudah memiliki kata kunci atau tema yang
akan dicari dalam narasi yang berpegang pada teori yang sudah ada
sebelumnya. Sedangkan pencarian tema secara induktif adalah peneliti
belum memiliki kata kunci atau tema dalam pikirannya saat membaca
transkrip data mentah (Supratiknya, 2012: 116).
Peneliti telah menentukan kategori-kategori sebelum pengodean,
sehingga kata kunci atau tema dilakukan secara deduktif. Terdapat dua
kategori dalam penelitian ini. Pertama, deskripsi mengenai subjek
penelitian yang di dalamnya terdiri dari latar belakang subjek, pandangan
subjek mengenai alat peraga, kefamiliaran subjek terhadap alat peraga,
pengalaman subjek sebelum pengimplementasian alat peraga Montessori.
Kedua, pengalaman subjek setelah menggunakan alat peraga Montessori
yang terdiri dari perasaan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang
diperoleh yang dikaitkan dengan karakteristik alat peraga Montessori.
3. Interpretasi
Inti dari tahap interpretasi adalah memahami data yang sudah diberi
kata-kata kunci atau tema secara lebih mendalam. Peneliti memaknai hasil
penelitian yang diperoleh ke dalam pembahasan yang lebih lanjut. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bagian pembahasan, peneliti menyertakan teori-teori yang mendukung
dalam memaknai data tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil
penelitian akan dimulai dengan menjelaskan latar belakang berdasarkan
pandangan, kefamiliaran alat peraga, dan pengalaman narasumber menggunakan
alat peraga. Hasil Penelitian berikutnya akan dijelaskan pengalaman narasumber
setelah menggunakan alat peraga terkait dari apa yang dirasakan, kendala, dan
manfaat yang diperoleh yang dikaitkan dengan karakteristik alat peraga
Montessori. Selain yang telah disebutkan di atas, akan ditemukan bagaimana
persepsi narasumber mengenai alat peraga berbasis Montessori. Verbatim
wawancara dan transkrip observasi dapat dilihat pada lampiran 4.1 sampai dengan
lampiran 4.10.
4.1 Deskripsi tentang Narasumber Penelitian
4.1.1 Latar Belakang Narasumber
Data hasil penelitian diperoleh dari wawancara dan observasi. Berikut ini
merupakan latar belakang narasumber yang diperoleh dari wawancara. Data akan
dilengkapi dengan hasil observasi pada saat kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga berbasis Montessori.
4.1.1.1 Guru
Pada saat wawancara pertama yang dilakukan pada tanggal 13 Februari
2014, IW selaku wali kelas dan juga guru matematika kelas IIIA menceriterakan
pengalamannya selama mengajar di kelas IIIA. Beliau mengajar di SD Kanisius
Sengkan sudah 2,5 tahun (WK/W1/B3-4). Beliau memulai menjadi guru sejak
tahun 2011 (WK/W1/B6). Sejak saat pertama sampai saat ini, beliau mengajar di
kelas IIIA (WK/W1/B10-11). Selama 2,5 tahun mengajar di SD Kanisius
Sengkan, IW menjadi wali kelas yang mengajar lima mata pelajaran umum, yaitu
Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PKn, dan ditambah dengan mata
pelajaran Bahasa Jawa. Banyak suka dan duka yang dialami oleh IW. IW berbagi
pengalaman mengenai bagaimana beradaptasi dengan anak-anak. Secara tidak
langsung, ketika ada guru baru yang masuk mengajar di kelas IIIA, anak-anak
akan belajar untuk mengenal siapa yang menjadi gurunya (WK/W1/B39-46).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Anak-anak mudah untuk beradaptasi dengan semua orang yang akan masuk ke
kelasnya untuk mengajar. Penjelasaan IW membuat peneliti dapat masuk menjadi
bagian dari keluarga kelas IIIA.
Gambar 4.1 Wawancara dengan guru sebelum pemberian alat peraga
4.1.1.2 Siswa
Narasumber berikutnya adalah tiga siswa kelas IIIA. Pemilihan ketiga
siswa ini didasarkan pada kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi. Observasi
dan wawancara dilakukan pada tiga siswa yang bernama SY, YG, dan KV.
Siswa pertama (SY), ketika ditanya mengenai mata pelajaran yang
disukainya, SY mengatakan bahwa dia menyukai mata pelajaran PKn, IPA, dan
Bahasa Inggris. SY mengatakan tidak terlalu menyukai matematika (S1/W1/B6-7)
karena menurut dia, matematika terkadang sulit untuk dipelajari (S1/W1/B13).
Alasan SY tidak menyukai matematika adalah ketika dia harus menghitung
menggunakan cara atau rumus-rumus (S1/W1/B17). Semua materi yang telah
diajarkan, SY tidak menyukai materi pecahan (S1/W1/B37). Menurutnya,
pecahan harus mengalikan ini dan itu (S1/W1/B46-47). Materi lain yang membuat
SY kurang menyukai matematika adalah ketika harus mengerjakan soal yang
menggunakan cerita (S1/W1/B56).
Subjek berikutnya adalah YG. YG juga mengatakan tidak terlalu
menyukai matematika (S2/W1/B20). Alasannya sama dengan siswa pertama
(S2/W1/B22). Siswa kedua (YG) ini merasa kesulitan pada materi yang
menggunakan soal cerita (S2/W1/B24) dan pecahan (S2/W1/B26). Pada saat-saat
tertentu, YG mengatakan bahwa dia senang belajar dengan wali kelasnya karena
cara mengajar guru (S2/W1/B44) dengan candaan dan cerita-cerita (S2/W1/B46).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berbeda dengan siswa pertama (SY) dan siswa kedua (YG), siswa ketiga
(KV) mengatakan bahwa dia menyukai matematika (S3/W1/B3). Siswa ketiga ini
menyukai matematika karena cara mengajar gurunya yang menyenangkan
(S3/W1/B5) dan juga dapat dipahami olehnya (S3/W1/B7). KV menceriterakan
bagaimana gurunya mengajar di kelas dengan memberi contoh (S3/W1/B28-29).
KV mengungkapkan materi matematika yang disenanginya, yaitu pecahan
(S3/W1/B44).
Ketika peneliti melakukan observasi, hampir sebagian besar siswa kelas
IIIA kurang tepat dalam mengerjakan soal-soal matematika yang diberikan.
Selama kegiatan pembelajaran, guru selalu memantau dan menanyakan
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Pada saat guru menanyakan
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan, siswa hanya menjawab sudah
jelas. Tetapi pada kenyataannya mereka belum paham apa yang diajarkan
(OS2/100214/B1-5).
Gambar 4.2 Wawancara dengan siswa sebelum pemberian alat peraga
4.1.2 Pandangan subjek mengenai alat peraga
Penelitian awal yang dilakukan melalui observasi sosio kultural, observasi
kegiatan pembelajaran, dan juga wawancara menghasilkan sebuah pandangan
mengenai alat peraga. Siswa yang belajar dengan menggunakan alat peraga, akan
lebih mudah memahami apa yang diajarkan. Penggunaan alat peraga perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
diperhatikan karena hal tersebut akan mempengaruhi keberhasilan siswa selama
belajar.
Menurut guru (IW), siswa kelas IIIA yang berjumlah 41 siswa ini akan
mudah menerima apa yang dijelaskan oleh gurunya jika melakukan atau memiliki
pengalaman langsung untuk melakukan sesuatu (WK/W1/B39-46). Siswa kurang
familiar dengan alat peraga, karena mereka lebih sering belajar dengan model
pembelajaran konvensional. Siswa terbiasa dengan cara mengajar guru. Ada hal
berbeda ketika guru menggunakan alat peraga roti dan tempe, siswa antusias
untuk belajar. Siswa mampu memahami materi yang diajarkan.
4.1.3 Kefamiliaran Alat Peraga
Kefamiliaran terhadap alat peraga yang dimaksudkan dalam hal ini adalah
seberapa sering narasumber terbiasa menggunakan alat peraga, baik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas maupun dalam waktu luang di luar kelas. Hasil
pengamatan yang diperoleh menunjukkan bahwa SD Kanisius Sengkan
Yogyakarta ini sebenarnya memiliki banyak alat peraga. Sangat disayangkan, alat-
alat peraga ini belum digunakan secara maksimal, bahkan IW mengatakan jarang
menggunakan alat peraga (OSK/080114/B7-9). Hal ini nampak dalam beberapa
kali observasi. IW pernah sekali menggunakan alat peraga dalam kegiatan
pembelajaran, yaitu roti dan tempe untuk mengajarkan materi pecahan. Data ini
menunjukkan bahwa siswa kurang familiar terhadap alat peraga karena kurang
diperkenalkan oleh guru.
4.1.4 Pengalaman Menggunakan Alat Peraga sebelum Pengimplementasian
Alat Peraga Montessori
4.1.4.1 Guru
Berikut ini akan memaparkan data mengenai pengalaman guru selama
mengajar di SD Kanisius Sengkan Yogyakarta yang menggunakan alat peraga.
Guru pernah menggunakan alat peraga. Beliau pernah menggunakan media
pembelajaran yang berupa video (WK/W1/B89-90) dan alat peraga yang
berbentuk makanan (WK/W1/B95-98). Media pembelajaran yang berupa video
biasanya digunakan untuk mengajarkan mata pelajaran IPA, sedangkan alat
peraga yang berbentuk makanan, yaitu roti dan tempe digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
mengajarkan mata pelajaran matematika. Menurut pengalaman beliau, makanan
yang digunakan untuk belajar ini akan dimakan bersama. Tidak ada media
pembelajaran dan alat peraga selain video dan makanan yang pernah digunakan
untuk mengajar (WK/W1/B99).
IW mengaku selalu mengajar dengan menggunakan cerita agar anak-anak
tidak cepat bosan (WK/W1/B104-105), karena beliau menyukai anak-anak.
Penjelasan-penjelasan materi yang dilakukan IW seperti percuma dilakukan
karena siswa kelas IIIA mudah bosan. Ketika siswa sudah mulai sibuk sendiri-
sendiri, tidak memperdulikan guru yang sedang mengajar (WK/W1/B114-115).
Ketika IW mengajar menggunakan media pembelajaran, siswa merasa senang,
terutama media pembelajaran yang berbentuk makanan (WK/W1/B122). Hasil
belajar yang diperoleh siswa ketika belajar dengan menggunakan alat peraga
sangat baik, karena mereka mengalami secara langsung apa yang dipelajari
(WK/W1/132-138).
Hasil obsevasi pun menunjukkan bahwa guru jarang menggunakan alat
peraga. Setiap kali mengajar, guru bercerita. Terlihat guru memang sangat dekat
dengan siswa, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terlalu menegangkan. Ada
beberapa siswa yang merasa bingung ketika mengerjakan soal-soal yang
diberikan. Mereka harus mengerjakan soal tanpa menggunakan alat peraga. Ketika
guru mengoreksi, ternyata banyak yang mendapatkan nilai yang kurang baik
(OS2/100214/B1-23)
Pada saat wawancara yang pertama, peneliti juga menanyakan
pengetahuan IW mengenai tokoh Maria Montessori. Beliau mengaku pernah
mendengar nama tokoh tersebut dan alat peraga yang telah diciptakan. Pernah
suatu ketika ada seseorang yang datang ke SD Kanisius Sengkan Yogyakarta
dengan membawa alat peraga Montessori, kemudian memperkenalkan alat peraga
yang dibawa pada siswa. Pada saat itu IW mengaku kurang berminat untuk
mencoba alat peraga yang ada,
“saya kebetulan waktu itu tidak terlalu minat dengan alat itu, kemudian
saya belum sempat mencoba” (WK/W1/B184-186).
Beliau mengatakan bahwa alat-alat Montessori harganya mahal,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
“setau saya yang namanya alat-alat Montessori itu eee…harganya mahal”
(WK/W1/B191-192).
Menurut beliau, jika kita akan membuat alat peraga Montessori tidak akan
bisa sama dengan alat peraga yang ada (WK/W1/B196-198). Beliau berpendapat
bahwa alat peraga Motessori memiliki kelebihan dimana alat-alat yang ada dapat
membantu siswa mengerti akan materi yang diajarkan (WK/W1/B198-200) dan
juga alat peraga yang dibuat dapat membuat siswa tertarik karena warna dari alat
peraganya yang cerah (WK/W1/B201-202).
Kemudian, peneliti memberikan gambar alat peraga Montessori yang
digunakan selama pembelajaran. Ketika ditanya mengenai hasil yang akan
diperoleh dengan menggunakan alat peraga, IW merasa alat yang dibuat memiliki
harapan dapat membantu siswa dalam memahami materi jenis dan besar sudut
(WK/W1/B216-217). IW merasa tertarik untuk mencoba menggunakan alat
peraga pada kegiatan pembelajaran (WK/W1/B226).
Gambar 4.3 Peneliti memberikan gambar alat peraga pada Guru
4.1.1.2 Siswa
Pengalaman yang didapatkan oleh siswa tidak banyak, akan tetapi,
setidaknya siswa pernah belajar bersama guru dengan menggunakan alat peraga.
Berikut adalah pengalaman siswa ketika belajar matematika dengan materi
pecahan.
Siswa pernah belajar menggunakan alat peraga yang berupa makanan,
yaitu roti dan tempe. Alat peraga ini digunakan untuk belajar pecahan. Adanya
alat peraga yang berupa makanan ini membuat siswa senang, karena dapat
dimakan bersama. Hasil belajar yang diperoleh setelah menggunakan alat peraga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
ini juga memuaskan, karena sebagian besar siswa memperoleh prestasi belajar
yang tinggi. Ada juga media lain yang pernah digunakan guru, yaitu video.
Selama belajar, ada beberapa kendala yang dihadapi ketiga subjek.
Kendala yang dialami oleh SY adalah ketika mengerjakan soal cerita. Dia harus
membaca soal cerita, yang kemudian harus menggunakan cara untuk
mengerjakannya (S1/W1/B60-61). Ada kendala lain yang dihadapi oleh SY ketika
belajar materi ini. Kendala-kendala yang dihadapi membuat SY mempelajari lagi
apa yang diperolehnya di sekolah dan mengulang materi yang belum dipahami
(S1/W1/B77-78). Ketika ditanya mengenai kegiatan belajar di rumah dan media
apa yang digunakannya untuk belajar, SY hanya mengatakan kalau dia belajar
dengan menggunakan media kertas (S1/W1/B94) dan penggaris (S1/W1/B97).
Tidak ada alat bantu lain yang digunakan SY untuk belajar, seperti alat peraga
yang ada di sekolah, meskipun alat peraga dapat ditemukan di ligkungan sekitar.
Berbeda dengan SY, YG ketika berada di rumah ia jarang belajar,
kalaupun belajar, waktu yang digunakan untuk belajar juga tidak terlalu lama,
alasannya karena sudah lelah (S2/W1/B60-67). Setiap kali belajar di rumah, YG
memiliki cara belajar, yaitu dengan menghafal apa saja yang dipelajari
(S2/W1/B77). YG memiliki satu alat peraga yang bentukya seperti jam, namun,
YG jarang menggunakan alat peraga tersebut untuk belajar.
KV juga mengungkapkan alat peraga yang pernah digunakan oleh gurunya
untuk mengajar matematika yaitu dengan menggunakan roti dan tempe
(S3/W1/B59). Ketika di rumah, KV dibantu oleh ibunya untuk belajar
(S3/W1/B75-78). Ketika di rumah, KV menyempatkan waktu untuk belajar, salah
satu yang dipelajari KV adalah mata pelajaran matematika. KV menyempatkan
waktu kurang lebih 1 jam (S3/W1/B96) untuk belajar, mempelajari materi yang
belum dimengerti. KV tidak pernah belajar dengan menggunakan alat peraga
(S3/W1/B125-129). Ada kesulitan yang dialami KV saat belajar, yaitu ketika KV
belajar mengenai perkalian. KV belum bisa menghafal semua perkalian
(S3/W1/B140). KV merasakan kesulitan untuk menghafal semuanya
(S3/W1/B155). Dia masih sering terbalik-balik antara perkalian yang satu dengan
yang lain (S3/W1/B158-159).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
4.2 Hasil Penelitian (selama dan setelah implementasi alat peraga
Montessori)
4.2.1 Pengalaman Narasumber menggunakan alat perga Montessori
4.2.1.1 Perasaan
Peneliti melakukan observasi pada saat kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan alat peraga berbasis Montessori. Pada poin ini akan dipaparkan
mengenai perasaan narasumber selama dan setelah menggunakan alat peraga.
Pengamatan dimulai sejak permulaan kelas dimulai. Pada hari itu, siswa-siswa
nampak antusias dalam mengikuti pembelajaran karena sudah diberitahukan
sebelumnya bahwa mereka akan belajar menggunakan alat peraga. Raut muka
keceriaan nampak pada siswa.
Pada saat observasi pertama, kedua dan ketiga, peneliti menemukan bahwa
ketiga subjek langsung memegang alat peraga yang diberikan. Terutama pada saat
guru mengenalkan untuk pertama kalinya alat peraga yang akan digunakan. Pada
saat itu, guru belum mengizinkan mereka memegang alat peraga. Guru hanya
mengizinkan siswa memperhatikan alat peraga terlebih dahulu, tetapi YG terlihat
langsung memegang alat peraga yang dibagikan (WK,S1,S2,S3/O1/B73-74). Hal
serupa juga terjadi pada KV, KV terlihat memegang alat peraga ketika diberi alat
peraga oleh guru (WK,S1,S2,S3/O1/B77-78).
YG menanyakan tentang alat peraga akan digunakan oleh setiap siswa atau
tidak. Setelah tahu kalau akan menggunakan sendiri-sendiri, dia langsung telihat
senang.
“Nanti satu-satu ya bu ?”, kata YG (WK,S1,S2,S3/O1/B29).
Kemudian peneliti menjawab, “iya”.
Jawaban yang peneliti berikan seperti membuatnya senang, karena YG
langsung berkata:
“yes…!” (WK,S1,S2,S3/O1/B33)
Ketika siswa diberi kesempatan untuk membuka alat peraga, ketiga siswa
ini terlihat senang dan ingin cepat-cepat menggunakan alat peraga tersebut.
Mereka langsung mengambil apa yang ada di dalam kotak alat peraga, terutama
SY yang terlihat sangat antusias. SY langsung mengambil alat peraga
(WK,S1,S2,S3/O1/B111-113).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.4 ketiga narasumber ketika pertama kali menggunakan alat peraga
Selama peneliti melakukan observasi, peneliti melihat ketiga siswa
antusias dalam kegiatan pembelajaran (WK,S1,S2,S3/O1/B195). Setelah selesai
mengerjakan soal LKS, YG bertanya pada peneliti mengenai keinginannya untuk
membuat bentuk-bentuk lain di luar soal LKS yang diberikan
(WK,S1,S2,S3/O1/B231). YG memanfaatkan waktu yang masih tersisa dengan
bermain, memainkan alat peraga (WK,S1,S2,S3/O1/B233-237). SY juga bermain
dengan menggunakan alat peraga (WK,S1,S2,S3/O1/B333-334). KV pun
memanfaatkan alat peraga untuk bermain (WK,S1,S2,S3/O1/B360-361).
Sama seperti pada observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga Montessori, hari kedua ditemukan bahwa siswa ingin menggunakan
lagi alat peraga Montessori. Hal tersebut terlihat ketika SY dan YG yang
memegang LKS yang kemudian memegang kotak alat peraga yang ada di
depannya. KV yang satu kelompok dengan SY dan YG terlihat langsung
memegang alat peraga dan melihat LKS (WK,S1,S2,S3/O2/106-110).
SY bersama dengan KV dan satu temannya mengundi untuk bergantian
memberikan pertanyaan dengan melihat kartu soal yang dipegang oleh masing-
masing anak (WK,S1,S2,S3/O3/B114-117). Setelah selesai bermain tebak-
tebakan, SY mengambil boneka dan meletakkannya pada papan hitam di atas
meja kemudian menusuk-nusukkan jarum pada boneka tersebut
(WK,S1,S2,S3/O3/B131-134). Hal tersebut terjadi pada saat peneliti melakukan
observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga Montessori
yang ke tiga.
Setelah melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara dengan guru.
Peneliti menanyakan bentuk dari alat peraga yang dibuat, IW merasa tertarik. IW
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
juga merasa tertarik dengan cara kerja dari alat tersebut. Beliau menjelaskan
pengetahuan awal setelah melihat alat peraga. Pada awalnya tidak tahu apa-apa
dan kemudian dijelaskan bagaimana cara penggunaannya, IW merasa tertarik dan
bisa memudahkan beliau dalam mengajarkan materi (WK/W2/B115-123).
Mengenai intensitas penggunaan alat peraga, IW mengatakan bahwa
seharusnya pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tidak dilakukan setiap
hari, karena hal tersebut akan membuat anak-anak bosan (WK/W2/B131-132).
Saran IW ini tentunya menjadi masukan bagi peneliti untuk melakukan perbaikan
atas alat peraga yang dibuat.
Alat peraga yang digunakan ini, menurut IW dapat digunakan untuk
pembelajaran dari kelas 1 sampai dengan kelas 6, karena setiap tingkatan kelas
membahas materi bangun datar (WK/W2/B140-144). Sedangkan ukurannya
menurut IW sudah cukup, tetapi lebih baik jika diperkecil. Saran ini diberikan IW
karena ada kemungkinan akan menduplikasi alat peraga (WK/W2/B149-152).
Saran lain yang diberikan IW mengenai alat peraga yang dibuat adalah bagian stik
yang digunakan untuk membuat sudut. Saran yang diberikan itu berupa
penggantian warna stik ke warna yang lebih cerah agar memudahkan siswa
menggunakan alat peraga (WK/W2/B162-168).
Gambar 4.5 Semua narasumber menggunakan alat peraga
SY merupakan subjek pertama dari ketiga siswa. Ketika ditanya mengenai
pengalaman menggunakan alat peraga,
“ya seneng aja sih…tapi kadang-kadang lama-lama bosen. Sebenere
pertama-tama seneng, tapi lama-lama bosen” (S1/W2/B6-8).
Pengalaman yang membosankan menurut siswa ini ternyata ada hal positif
yang diperoleh SY setelah menggunakan alat peraga. Hal positif yang dimaksud
adalah bahwa dia menjadi lebih tahu mengenai apa yang dipelajari (S1/W2/B26).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
SY mengungkapkan alasan bagaimana cara dia memahami materi yang diajarkan,
yaitu dengan membuat bentuk-bentuk sudut, dimana ada sudut siku-siku, sudut
lancip, dan sudut tumpul (S1/W2/B36-38). Hal tersebut terlihat dari kegiatan yang
dilakukan SY saat kegiatan pembelajaran berlangsung, seperti pada gambar
berikut.
Gambar 4.6 Narasumber menggunakan alat peraga
SY merasa masih ada yang belum dipahami, yaitu ketika SY menentukan
bagian titik sudut dan kaki sudut (S1/W2/B49-50). Kendala yang dihadapi adalah
ketika terbalik-balik mana yang merupakan titik sudut dan mana yang merupakan
kaki sudut (S1/W2/B58).
Ketika ditanya mengenai perbandingan pemahaman, lebih mudah ketika
menggunakan alat peraga atau tidak menggunakan alat peraga, SY hanya
menjawab biasa saja, tidak ada yang luar biasa dari penggunaan alat peraga
(S1/W2/B65). SY menyukai menggunakan alat peraga, tetapi dengan tidak
menggunakan alat peraga yang sama dan dalam jangka waktu yang berdekatan,
karena akan membuatnya bosan (S1/W2/B80-84). Mengenai pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan oleh guru, SY tidak bisa menjawab semuanya, karena
ada soal yang susah dan belum dimengerti olehnya (S1/W2/B144-145).
Sedangkan pada saat mengerjakan soal LKS, jika ada yang tidak ia mengerti, dia
akan mencaritahu jawabannya dengan bertanya pada gurunya (S1/W1/B166).
Pada saat pertama kali melihat alat peraga, SY merasa bingung. SY
bingung karena menurut dia ada perbedaan antara gambar yang diberikan peneliti
dengan alat peraga yang sesungguhnya (S1/W2/B187-190). Pengalaman yang
telah dirasakan oleh SY selama menggunakan alat peraga, SY hanya mengatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
“ya…biasa saja…yang penting kan uda ada pengalaman bisa belajar pake
alat peraga” (S1/W2/B212-213).
SY merasa senang hanya pada awal menggunakan alat peraga
(S1/W2/B217-218). Salah satu hal yang membuat SY tidak menyukai alat peraga
adalah ketika dia mulai bosan (S1/W2/B233). Mengenai bentuk alat peraga, SY
menganggap alat peraga memiliki berbagai bentuk (S1/W2/B241-243). Ada
kendala yang dialami SY pada saat pertama kali melihat, SY merasa bingung dan
tidak tahu bagaimana cara menggunakan alat peraga (S1/W2/B249-252). Setelah
berulang kali menggunakan alat peraga, SY merasa malas, bahkan dia hanya
melihat teman-temannya bermain alat peraga (S1/W2/B265-267). SY mau
menggunakan alat peraga di luar jam pelajaran alasannya adalah untuk bermain
sambil belajar (S1/W2/B292-293). Penggunaan alat peraga ini membuat SY
mendapatkan hasil yang maksimal, tetapi hal ini tidak membuatnya berbangga
hati. SY tetap akan belajar terus dan mencari tahu materi-materi lain
(S1/W2/B412-415).
Subjek kedua yang diwawancara adalah YG. YG merasa senang setelah
belajar dengan menggunakan alat peraga (S2/W2/B4). YG merasa bisa terbantu,
walaupun tidak semuanya (S2/W2/B52). YG menjelaskan cara dia dapat terbantu
ketika belajar dengan menggunakan alat peraga. YG terus mencoba ketika dia
merasa kurang paham (S2/W2/B59). Apabila YG benar-benar tidak paham, dan
dia ingin bertanya pada gurunya, tetapi YG mengalami kendala, dimana dia
merasa malu. Berdasarkan pengalaman, siswa kelas IIIA ini akan menyoraki
teman-teman yang bertanya. Hal inilah yang menjadi kendala (S2/W2/B67).
Pada awalnya, YG merasa penasaran dengan alat peraga yang digunakan
(S2/W2/B161). Kemudian, dia mencoba menggunakannya dan terlihat tertarik
menggunakannya untuk menjawab soal-soal yang ada. YG merasa terbantu
dengan adanya alat peraga. YG bisa menjawab soal-soal yang ada (S2/W2/B258).
Pengalaman lain dirasakan oleh KV. KV merasa senang belajar dengan
menggunakan alat peraga, seperti yang diungkapkannya pada saat wawancara
kedua.
“seneng..” (S3/W2/B6)
“senengnya bisa dibentuk-bentuk” (S3/W2/B11-B12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
KV merasa terbantu dengan adanya alat peraga berbasis Montessori. KV
terbantu karena terdapat segitiga yang digunakan untuk menentukan jenis sudut
yang dibuatnya (S3/W2/B23-25). Alat peraga membuatnya senang karena bisa
digunakan untuk bermain (S3/W2/B109). KV juga tertarik dengan warna alat
peraga yang ada. Hasil belajar yang diperoleh pun cukup memuaskan, yaitu 95.
Hasil belajar yang diperolehnya itu tidak membuatnya berhenti untuk belajar. KV
ingin menggunakan alat peraga di luar jam pelajaran, alasannya adalah agar dia
bisa lebih memahami materi yang diajarkan (S3/W2/B183).
Guru merasa senang WK/W2/B5 dan terbantu ketika mengajarkan materi
jenis dan besar sudut untuk siswanya (WK/W2/B5-8). Guru merasakan adanya
perubahan yang terjadi selama dan setelah menggunakan alat peraga berbasis
Montessori. Beliau merasa terbantu karena tidak perlu menjelaskan materi
tersebut terlalu lama, karena biasanya membutuhkan waktu sampai hampir satu
bulan (WK/W2/B13-19).
4.2.1.2 Kendala
Setiap alat peraga memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelemahan dalam
alat peraga ini dilihat dari kendala yang dihadapi narasumber. Berdasarkan
karakteristik yang dimiliki oleh alat peraga, yaitu menarik, auto education, auto
correction, bergradasi, dan kontekstual, terlihat beberapa kendala yang dialami
subjek.
Kendala yang dihadapi ketiga siswa adalah ada kebingungan saat mereka
menggunakan alat peraga untuk pertama kalinya. Kebingungan yang dimaksud
adalah cara menggunakan alat peraga, seperti yang dialami oleh ketiga siswa. SY
bertanya pada peneliti mengenai cara menggunakan alat peraga,
“ini di semua titiknya ya bu ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B122).
“bu, yang ini buat apa ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B216).
Saat kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sudah
dimulai, KV terlihat maju ke depan, ke arah guru, dan bertanya pada guru. Setelah
selesai berntanya, KV kembali ke tempat duduknya dan mencoba mengerjakan
kembali, namun merasa ada yang salah dan maju ke depan lagi, bertanya pada
gurunya lagi (WK,S1,S2,S3/O1/B266-271).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Kendala yang dihadapi oleh YG lebih banyak, karena YG masih sering
bertanya-tanya mengenai cara menggunakan alat peraga. YG melihat temannya
yang sedang mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga
(WK,S1,S2,S3/O1/B128). YG terlihat bingung harus mengerjakan LKS
(WK,S1,S2,S3/O1/B134). YG masih tetap bertanya-tanya bagaimana cara
mengerjakan LKS,
“kaya gini ya bu ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B141)
YG merasa bingung menggunakan stik yang ada. Ukuran stik yang
berbeda-beda membuatnya bingung harus menggunakan stik yang mana
(WK,S1,S2,S3/O1/B159-160).
Kendala lain yang dihadapi ketiga siswa adalah ketika mereka sudah mulai
bosan menggunakan alat peraga, terutama pada pertemuan terakhir. Hal ini terjadi
pada SY dan KV. Pada awal kegiatan pembelajaran, SY dan KV terlihat tidak
memperhatikan karena sedang berbincang-bincang (WK,S1,S2,S3/O3/B25-27).
Setelah mereka berdua berbincang-bincang, SY terlihat menyandarkan badannya
ke kursi dengan durasi kurang lebih lima menit. SY kembali duduk tegak, namun
beberapa saat kemudian, SY menyangga kepala dengan tangan kirinya
(WK,S1,S2,S3/O3/B42-46).
Menurut mereka, penggunaan alat peraga yang rutin dan dengan alat
peraga yang sama, akan membuat mereka cepat bosan. Bahkan ada salah satu
subjek yang hanya diam dan melihat temannya bermain dengan alat peraga yang
ada ketika sudah menyelesaikan tugasnya (S1/W2/B265-267). Kendala lainnya
adalah ketika siswa merasa kesulitan mengerjakan soal LKS, siswa langsung
memanggil gurunya tanpa mencoba mencaritahu sendiri dengan menggunakan
alat peraga yang ada (WK/W2/B232-234). Pengendali kesalahan atau auto
correction yang terdapat dalam alat peraga tidak selalu muncul karena siswa
langsung bertanya pada gurunya, tanpa mencari tahu sendiri jawaban dari soal-
soal yang diberikan.
Pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, IW menemukan siswa yang
merasa bingung dan hanya bergantung pada salah satu teman dalam kelompok.
Ketika teman yang bisa membantu kelompok itu ternyata tidak masuk, kelompok
tersebut tidak bisa mengerjakan apa-apa. Anak yang pasif menjadi lebih pasif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
(WK/W2/B69-71). Pada saat itu, IW langsung meninggalkan kelompok itu dan
beralih ke kelompok lain, karena menurut beliau, anak-anak dalam kelompok
tersebut memang kurang secara akademik (WK/W2/B81-83). Salah satu
karakteristik yang dimiliki alat peraga, yaitu auto education tidak terlihat dalam
kendala yang dihadapi.
4.2.1.3 Manfaat
Alat peraga yang dibuat, selain terdapat kelemahan, pasti ada kelebihan
atau manfaat yang diperoleh. Adapun manfaat yang diperoleh setelah
menggunakan alat peraga yang disesuaikan dengan karakteristik alat peraga.
Manfaat tersebut dilihat dari hasil observasi selama menggunakan alat peraga
Montessori dan juga wawancara setelah menggunakan alat peraga Montessori.
Pada pertemuan pertama, YG menanyakan alat peraga yang digunakan,
“ini bikin sendiri ya bu ?” (WK,S1,S2,S3/O1/B88).
KV terlihat antusias mengerjakan LKS dengan menggunakan alat peraga
(WK,S1,S2,S3/O1/B182-183). Selesai mengerjakan LKS, YG ingin membuat
bentuk-bentuk dengan menggunakan alat peraga (WK,S1,S2,S3/O1/233-237).
Pada pertemuan berikutnya, ketiga siswa mampu menjawab pertanyaan-
pertanyaan guru mengenai sudut (WK,S1,S2,S3/O2/B44-B46). Termasuk SY
yang ketika ditanya oleh gurunya, SY mampu menjawabnya.
“SY, mengapa ini disebut sudut siku-siku ?”, tanya guru
(WK,SI,S2,S3/O2/B74).
“karena sudutnya 90o”, jawab SY (WK,S1,S2,S3/O2/B76).
Hari terakhir menggunakan alat peraga, SY bersama dengan KV dan satu
teman kelompoknya melakukan undian untuk bergantian memberikan pertanyaan
dengan melihat kartu soal yang dipegang oleh masing-masing anak
(WK,S1,S2,S3/O3/B114-117).
Setelah melakukan observasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
alat peraga Montessori, peneliti melakukan wawancara kembali dengan para
narasumber. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru dan siswa
setelah menggunakan alat peraga berbasis Montessori. Guru merasakan adanya
perubahan yang terjadi selama dan setelah menggunakan alat peraga berbasis
Montessori. Beliau merasa terbantu karena tidak perlu menjelaskan materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
tersebut terlalu lama, karena biasanya membutuhkan waktu sampai hampir satu
bulan (WK/W2/B13-19). Sedangkan pendapat guru mengenai alat peraga yang
digunakan selama kegiatan pembelajaran, guru merasa alat tersebut aman
digunakan anak usia kelas III (WK/W2/B25-28) karena alat peraga terbuat dari
kayu dan ringan jika dibawa.
Alat yang digunakan membuat anak tertarik untuk belajar, bahkan sampai
menanyakan dimana membeli alat peraga seperti yang digunakan selama
penelitian (WK/W2/B27-33). Adanya alat peraga tersebut membuat guru menjadi
tertarik untuk menduplikasi dengan menggunakan bahan-bahan yang terjangkau
(WK/W2/B34-38).
Gambar 4.7 Alat Peraga
Berdasarkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga,
guru menemukan bahwa siswa dapat belajar secara mandiri dan mengenal konsep
matematika yang diajarkan dengan menggunakan alat peraga (WK/W2/B42-50).
Siswa menjadi lebih cepat memahami materi yang diajarkan dengan
menggunakan alat peraga (WK/W2/B50-54).
Manfaat yang diperoleh guru adalah alat peraga tersebut cukup membantu
beliau dalam mengajar, karena waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama untuk
menjelaskan materi (WK/W2/B13-19). Manfaat yang diperoleh siswa, siswa
menjadi lebih tahu materi yang diajarkan karena siswa mengalaminya secara
langsung. Siswa menjadi lebih cepat paham.
Transfer pengetahuan dari alat peraga itu membuahkan hasil, dimana
sebagian besar siswa memperoleh prestasi belajar yang memuaskan. IW merasa
terkejut ketika ada salah satu siswa yang memang dari awal tidak pernah
mendapat hasil belajar yang bagus, tiba-tiba anak tersebut mendapat hasil belajar
yang memuaskan (WK/W2/B84-86). Siswa yang biasanya memperoleh nilai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
secara kognitif kurang untuk mata pelajaran matematika, pada saat menggunakan
alat peraga berbasis Montessori, siswa tersebut justru memperoleh hasil belajar
tertinggi di kelas (WK/W2/B93-104).
4.3 Pembahasan
Alat peraga Montessori memiliki empat karakteristik, yaitu menarik, auto-
education, auto-correction, bergradasi (Montessori, 2002: 169-175). Ada satu
tambahan karakteristik dari peneliti, yaitu kontekstual. Alat peraga Montessori
memiliki karakteristik menarik karena memiliki berbagai bentuk dan warnanya
yang cerah. Alat peraga Montessori selalu bergradasi, dari gradasi warna, bentuk,
ukuran, dan usia anak untuk membentuk konsep belajar anak. Auto-correction,
maksudnya adalah alat peraga memiliki pengendali kesalahan. Adanya pengendali
kesalahan ini menjadi penunjuk ketika siswa melakukan kesalahan, dan siswa
mengetahui sendiri kesalahan yang terjadi. Auto-education, maksudnya adalah
siswa mampu belajar secara mandiri tanpa bantuan orang dewasa. Sedangkan alat
peraga yang bersifat kontekstual adalah alat peraga yang dapat ditemukan atau
dekat dengan kehidupan kita (Komalasari, 2011: 7).
Karakteristik dari alat peraga tersebut digunakan untuk mengungkap
persepsi guru dan siswa dalam penggunaan alat peraga. Persepsi dapat
dipengaruhi oleh sikap terhadap objek dan juga suatu kejadian atau pengalaman
yang dapat mempengaruhi perilakunya (Suharnan, 2005: 51). Hasil wawancara
dan observasi menunjukkan bahwa siswa kurang familiar dengan alat peraga.
Siswa lebih sering belajar dengan model pembelajaran konvensional. Siswa
terbiasa dengan cara mengajar guru. Ketika guru menggunakan alat peraga roti
dan tempe, siswa antusias untuk belajar. Siswa mampu memahami materi yang
diajarkan, bahkan bisa mendapatkan hasil belajar yang baik.
Sayangnya, penggunaan alat peraga yang digunakan guru yang berupa roti
dan tempe tidak dapat digunakan berkali-kali, karena akan habis dimakan
bersama. Hal ini tentunya diperlukan alat peraga yang bersifat permanen, yang
dapat digunakan berulang kali. Wawancara juga berlanjut pada pandangan
narasumber mengenai alat peraga Montessori.
Pada awalnya, guru kurang tertarik untuk menggunakan alat peraga
Montessori. Beliau menganggap bahwa alat peraga Montessori mahal harganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Akan tetapi, baliau mengetahui bahwa alat peraga Montessori dapat membantu
siswa untuk belajar, karena siswa akan tertarik untuk belajar dengan melihat
bentuk dan warna yang menarik. Setelah peneliti memberikan gambar alat peraga
Montessori, guru mulai tertarik, bahkan guru memberikan pendapatnya mengenai
alat peraga yang akan digunakan. Alat peraga Montessori yang akan diberikan
memiliki harapan untuk membuat siswa antusias dalam belajar dan membantu
pemahaman siswa mengenai materi yang diajarkan. Warna dari alat peraganya
pun menarik.
Berbeda dengan guru yang memiliki pandangan mengenai alat peraga,
termasuk alat peraga Montessori, siswa sebelumnya kurang familiar dengan alat
peraga karena baru sekali menggunakan alat peraga yang berupa makanan, yaitu
tempe dan roti untuk mempelajari materi pecahan. Cerita yang telah diungkapkan
oleh siswa berbeda-beda, ada yang merasa kesulitan ketika harus mengerjakan
soal cerita, ada yang mengalami kesulitan pada materi perkalian, karena harus
menghafal perkalian yang tidak sedikit. Siswa yang mengalami kesulitan ketika
belajar di sekolah akan mengulang materi yang diajarkan di rumah, dan salah satu
siswa ada yang dibantu oleh orangtuanya untuk belajar.
Pengalaman guru dan siswa setelah menggunakan alat peraga Montessori
berbeda dengan sebelum pemberian alat peraga Montessori. Hasil observasi
pertama, kedua, dan ketiga ditemukan bahwa siswa antusias untuk belajar
menggunakan alat peraga Montessori. Ketika diberi alat peraga, ketiga siswa
langsung memegang alat peraga. Mereka terlihat tidak sabar untuk menggunakan
alat peraga tersebut dan bertanya-tanya apakah semua siswa dapat
menggunakannya sendiri atau bersama-sama.
Hasil wawancara yang dilakukan dengan guru, menunjukkan bahwa alat
peraga yang digunakan dapat membantunya dalam mengajarkan materi, karena
tidak perlu membuang-buang waktu untuk mengajarkan satu materi saja, namun
alat peraga yang digunakan terus menerus membuat siswa bosan. Saran yang
diberikan oleh guru ini menjadi masukan dalam melakukan perbaikan atas alat
peraga yang dibuat. Alat peraga yang dibuat ini juga bisa digunakan untuk setiap
tingkatan kelas yang membahas materi bangun datar. Alat peraga ini tentunya
bermanfaat, tidak hanya untuk tingkatan kelas tertentu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Siswa merasa senang menggunakan alat peraga, namun ada salah satu
siswa yang merasa tidak ada yang luar biasa dalam menggunakan alat peraga
karena intensitas penggunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga yang sama dan
digunakan selama tiga hari berturut-turut membuatnya bosan. Sedangkan siswa
yang lain merasa senang karena dapat bermain sambil belajar, yang paling penting
adalah siswa memiliki pengalaman menggunakan alat peraga yang dapat
membantu siswa memahami materi yang diajarkan.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi narasumber ketika
menggunakan alat peraga Montessori, yang paling terlihat adalah pada
narasumber siswa. Siswa merasa bingung ketika untuk pertama kalinya
menggunakan alat peraga Montessori. Kebingungan yang dimaksud adalah cara
menggunakannya. Salah satu siswa merasa bingung ketika akan menggunakan
stik, karena ada beberapa ukuran di dalam kotak alat peraga. Kendala lain yang
dihadapi ketiga siswa adalah ketika merasa bosan menggunakan alat peraga
Montessori. Kebosanan terjadi karena siswa berulang kali menggunakan alat
peraga yang sama, yang pada akhirnya membuat salah satu siswa hanya diam saja,
melihat-lihat apa yang dikerjakan oleh teman-temannya. Timbulnya kebosanan
pada ketiga siswa, menandakan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan
secara terus menerus dengan alat peraga yang sama kurang baik dilakukan. Jika
dilihat dari segi fisik, alat peraga memang terlihat menarik, namun, ketika
digunakan secara terus menerus, membuat siswa merasa bosan. Penggunaan alat
peraga yang sama secara terus menerus membuat siswa menjadi kurang antusias
untuk belajar. Kendala terakhir yang dihadapi siswa adalah ketika merasa
kesulitan dalam mengerjakan soal LKS. Siswa langsung memanggil gurunya dan
menanyakan hal yang membuat mereka bingung. Pengendali kesalahan yang
terdapat pada alat peraga tidak selalu muncul karena siswa langsung memanggil
gurunya untuk membantu mengerjakan soal LKS, dan siswa tidak berusaha
sendiri untuk mencari tahu jawaban atas pertanyaan mereka.
Kesulitan yang dihadapi guru adalah ketika menemukan satu kelompok
siswa yang bingung, tetapi tidak mau berusaha untuk mengerjakan dan hanya
bergantung pada salah satu teman dalam kelompok. Salah satu anak dalam
kelompok itu mau mengerjakan dan membantu kelompoknya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
menyelesaikan LKS. Ketika anak itu tidak berangkat, ternyata teman-teman yang
ada dalam kelompok itu tidak bisa mengerjakan apa-apa. Sehingga pada akhirnya
guru meninggalkan kelompok itu dan beralih ke kelompok lain. Anak yang hanya
bergantung pada orang lain, yang tidak mau berusaha sendiri akhirnya menjadi
pasif.
Selain kendala, ada beberapa manfaat yang diperoleh siswa selama
menggunakan alat peraga Montessori. Manfaat yang diperoleh guru adalah alat
peraga dapat membantunya dalam mengajar karena dapat menyingkat waktu,
tidak seperti biasanya yang mmbutuhkan waktu lama untuk mengajarkan satu
materi. Bahan-bahan yang digunakan juga aman karena terbuat dari kayu yang
ringan yang dapat dibawa kemana-mana oleh anak usia sekolah dasar. Manfaat
yang diperoleh siswa adalah ketika siswa merasa tertarik, siswa penasaran dengan
cara menggunakannya, yang pada akhirnya mereka antusias dalam menggunakan
alat peraga Montessori. Siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar dan bisa
mendapatkan nilai di atas KKM.
Kejadian tersebut menunjukkan bahwa sikap akan mempengaruhi persepsi
seseorang terhadap suatu objek. Pengetahuan individu mengenai apa yang sesuai
untuk situasi tertentu juga akan aktif. Sikap dan informasi yang tersimpan
mengenai apa yang sesuai atau yang diharapkan itu kemudian membentuk definisi
terhadap kejadian tersebut. Definisi atau persepsi ini kemudian mempengaruhi
perilaku kita (Fazio, 1989; Fazio dan Roskos-Ewoldsen, 1994).
Teori tersebut menunjukkan bahwa persepsi berkaitan erat dengan sikap
dan juga perilaku seseorang dalam melakukan sesuatu. Persepsi seseorang dapat
dipengaruhi oleh pengalaman, dalam hal ini adalah pengalaman menggunakan alat
peraga. Persepsi juga bersifat subjektif yang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan,
pemikiran, dan juga pengalaman seseorang pada masa lampau. Penelitian ini
mengungkap hasil pengalaman siswa dan guru, sebelum, selama, dan sesudah
menggunakan alat peraga. Pengalaman tersebut juga mengungkap apa yang
dirasakan, kendala yang dihadapi, dan manfaat yang diperoleh.
Selama penelitian, terjadi perubahan persepsi, baik guru dan siswa,
sebelum dan setelah menggunakan alat peraga berbasis metode Montessori. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
saat sebelum penggunaan alat peraga, guru kurang tertarik untuk menggunakan
alat peraga Montessori, namun, setelah menggunakannya sendiri untuk
mengajarkan materi, guru merasa sangat terbantu dan merasakan banyak
perubahan pada siswanya. Demikian juga halnya dengan siswa. Pada awalnya
siswa menganggap bahwa alat peraga hanya untuk bermain. Setelah
menggunakannya, siswa beranggapan bahwa alat peraga memiliki manfaat lebih
dari sebuah alat permainan, yaitu dapat digunakan untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V ini akan diberikan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran yang diberikan peneliti untuk
peneliti selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Penggunaan alat peraga memberikan pengalaman yang positif terhadap
guru. Pengalaman tersebut menghasilkan persepsi guru mengenai alat
peraga. Guru melihat adanya perubahan dalam diri siswa-siswinya. Guru
juga merasa terbantu dengan adanya alat peraga. Penggunaan alat peraga
dirasa penting, namun, pada awalnya guru kurang tertarik menggunakan alat
peraga Montessori. Setelah peneliti memberikan alat peraga Montessori,
dan guru mencoba menggunakannya, guru merasa mendapatkan
pengalaman yang berharga. Guru menjadi tertarik menggunakan alat peraga
Montessori karena lebih memudahkan untuk mengajarkan materi dan dapat
menyingkat waktu. Pengalaman tersebut membuat guru ingin menduplikasi
alat peraga Montessori dengan bahan-bahan yang terjangkau.
5.1.2 Pengalaman siswa belajar dengan menggunakan alat peraga adalah ketika
belajar mengenai pecahan, dengan menggunakan roti dan tempe. Siswa
dapat belajar secara langsung. Pengalaman tersebut membuat siswa merasa
senang, selain dapat belajar secara langsung, roti dan tempe yang digunakan
dapat dimakan bersama setelah kegiatan pembelajaran selesai. Siswa ingin
menggunakan alat peraga lagi selain yang telah digunakan oleh guru.
Kemudian, dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga Montessori. Pengalaman yang didapat oleh siswa adalah pengalaman
yang menyenangkan. Siswa dapat bermain sambil belajar, belajar secara
mandiri apa yang diajarkan oleh guru. Siswa merasa senang menggunakan
alat peraga Montessori karena dengan alat tersebut, siswa bisa belajar untuk
berbagi. Alat peraga dapat digunakan bersama-sama, saling membantu satu
sama lain. Penggunaan alat peraga ini membuat siswa tertarik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
menggunakan alat peraga di luar jam pelajaran, alasannya adalah untuk
bermain sambil belajar dan mendalami materi yang diajarkan.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Keterbatasan waktu dan tenaga dari peneliti membuat penelitian ini hanya
dilakukan pada tiga siswa dari 40 siswa untuk memperoleh persepsi
mengenai alat peraga Montessori. Jumlah narasumber yang relatif kecil ini
tentunya belum mewakili persepsi dari keseluruhan siswa yang
menggunakan alat peraga Montessori. Peneliti perlu berhati-hati dalam
menggeneralisasikan data yang diperoleh.
5.2.2 Wawancara pada siswa dilakukan pada siang hari dan diikuti oleh ketiga
siswa dengan alasan tidak mau diwawancarai secara individu. Kejadian ini
membuat peneliti perlu berhati-hati dalam mencari data agar semua
narasumber mengutarakan pendapatnya masing-masing.
5.3 Saran
`Beberapa saran yang peneliti berikan untuk peneliti selanjutnya yaitu:
5.3.1 Menggunakan lebih banyak subjek untuk mengetahui persepsi subjek
terhadap alat peraga yang digunakan agar informasi yang diperoleh lebih
banyak.
5.3.2 Memilih waktu dan merencanakan strategi yang tepat agar bisa melakukan
wawancara dengan para subjek. Subjek yang diteliti adalah siswa kelas
bawah, karena itu, pemilihan strategi yang tepat akan membuat siswa mau
diwawancara sendiri-sendiri yang akhirnya dapat memperoleh data yang
jelas dan akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
DAFTAR REFERENSI
Alifa, N. (2008). Dinamika makna hidup abdi dalem muda. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Amin, S.M. & Sani. (2004). Matematika SD di sekitar kita: untuk SD kelas III
semester 2. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Aziz, A., Yulianti, D., & Handayani, L. (2006). Penerapan model pembelajaran
kooperatif dengan memanfaatkan alat peraga sains fisika (materi tata surya)
untuk meningkatkan hasil belajar dan kerjasama siswa. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia Volume 4, Nomor 2. Diakses pada tanggal 15 Oktober
2013.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/viewFile/162/167
Creswell, J.W. (2012). Research desain. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Desmita. (2006). Psikologi perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fazio. R. I-L, & Roskos-Ewoidsen, D.R. (1994). Acting as we feel: when and how
attitudes guides behavior. In S. Shaviti & T.C Brock (Eds). Persuasion. Boston:
Allyn & Bacon.
Herdiansyah, H. (2012). Metodologi penelitian kualitatif: untuk ilmu-ilmu sosial.
Jakarta: Salemba Humanika.
Heruman. (2012). Model pembelajaran matematika di Sekolah Dasar. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Komalasari. (2011). Pembelajaran kontekstual. Bandung: Refika Aditama.
Kusumarita, Y.I. (2009). Ekperimentasi pembelajaran matematika dengan
menggunakan alat peraga pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung
ditinjau dari aktivitas belajar siswa kelas IX SMP kota Surakarta tahun
pelajaran 2008/2009. Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Lilard,P.P. (1997). Montessori in the classroom. New York: Schocken Books.
McMillan, J.H., Schumacher., & Sally. (2001). Research in education a
conceptual introduction (fifth edition). New York: Longman.
Moleong, L.J. (2011). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Montessori, M. (2002). The Montessori method. New York: Frederick A.Stokes.
Poerwandari, K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.
Depok: Perfecta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Putri, M.S. (2013). Pengembangan alat peraga Montessori untuk ketrampilan
geometri matematika kelas III SDN Tamanan I Yogyakarta. Skripsi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rahayu, I.T. & Ardani, T.A. (2004). Observasi dan wawancara. Malang:
Bayumedia Publishing.
Rahayu, N.S., Budiyono., & Kurniawati, I. (2013). Eksperimentasi Pembelajaran
Matematika dengan Model Problem Solving Pada Sub Materi Besar Sudut-
sudut, Keliling dan Luas Segitiga Ditinjau dari Aktivitas Belajar
Matematika Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Jaten Karanganyar
Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi, Volume
1, Nomor 1. Diakses pada tanggal 15 Oktober 2013.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/matematika/article/viewFile/1462/104
6
Rakhmat. (2007). Psikologi komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riyanto, A. (2010). Peningkatan keaktifan dan kemampuan mengidentifikasi jenis
dan besar sudut melalui metode student team achievement division (STAD)
pada peserta didik kelas IIIB SD Negeri Wonorejo tahun ajaran 2009/2010.
Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Diakses pada tanggal 15
Oktober 2013.
http://eprints.uns.ac.id/8137/1/144421308201009481.pdf
Rukmi, D.A. (2013). Pengembangan alat peraga perkalian ala Montessori untuk
siswa kelas II SD Krekah Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Sarwono, S. (2009). Pengantar psikologi umum. Jakarta: Rajawali Pers.
Setianingsih, D. (2013). Deskripsi persepsi siswa terhadap pendampingan orang
tua dalam belajar di rumah pada kelas VII SMP Taman Dewasa Jetis
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2013.
http://library.usd.ac.id/
Soehendro, B. (2006). Kurikulum tingkat satuan pendidikan. Jakarta: BP Dharma
Bakti.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed method). Bandung:
Alfabeta.
Suharnan. (2005). Psikologi kognitif (Edisi Revisi). Surabaya: Srikandi.
Suparno, P. (2001). Teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Tim Bina Matematika. (2011). Matematika SD kelas III. Jakarta: Yudistira.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (1990).
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Uno, B. (2012). Model pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Walgito, B. (2003). Pengantar psikologi sosial. Yogyakarta: Andi Offset.
Walgito, B. (2010). Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Wijayanti, T.K.P. (2013). Pengembangan alat peraga penjumlahan dan
pengurangan ala montessori untuk siswa kelas I SD Krekah Yogyakarta.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Observasi Guru
Kegiatan Guru Deskripsi Hal yang Diamati No
Item
(Peran Guru) Guru berperan sebagai
direktris atau yang
menyediakan media
a. Guru memantau kegiatan belajar
siswa
b. Guru tidak membantu
menyelesaikan soal matematika
c. Guru hanya menjelaskan secara
singkat materi yang diajarkan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3.3 Perencanaan Wawancara
No. Kegiatan Tujuan Subjek Bentuk
wawancara Instrumen
Pelakasana
an (tempat,
waktu,
tanggal)
1. Wawancara
pra
penelitian
Untuk
mengetahui
kondisi awal
sebelum
penelitian
Guru
Siswa
Semi
terstruktur
Panduan
wawancara
13 Februari
2014
2. Wawancara
pasca
penelitian
Untuk
mengetahui
perasaan
subjek
setelah
penelitian
Guru
siswa
Semi
terstruktur
Panduan
wawancara
10 Maret
2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 3.4 Kisi-kisi Wawancara untuk Guru
Karakteristik Obyek yang Ditanyakan No Item
Pertanyaan
Persepsi Perasaan dan pemikiran siswa dan guru setelah
menggunakan alat peraga Montessori
1
Auto Education Pemahaman konsep setelah menggunakan alat peraga
berbasis Montessori
2
Membantu atau justru membuat siswa bingung
terhadap materi yang diajarkan
3
Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan
menggunakan alat peraga berbasis Montessori
4
Menarik Ketertarikan guru dan siswa dengan bentuk alat
peraga berbasis Montessori
5
Ketertarikan siswa terhadap cara menggunakan alat
peraga berbasis Montessori
6
Bergradasi Dapat digunakan untuk semua siswa dari kelas 1
sampai kelas 6
7
Ukuran yang ada pada alat 8
Auto Correction Alat tersebut dapat membantu siswa dalam
menemukan kesalahan yang dilakukan dan
memperbaiki dengan sendirinya
9
Alat peraga mempunyai kunci jawaban 10
Kontekstual Alat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang
dikenal atau dekat dengan kehidupan siswa
11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 3.5 Kisi-kisi Wawancara untuk Siswa
Karakteristik Obyek yang Ditanyakan No Item
Pertanyaan
(Persepsi) Perasaan dan pemikiran siswa dan guru setelah
menggunakan alat peraga Montessori
1
Auto Education Pemahaman konsep setelah menggunakan alat peraga
berbasis Montessori
2
Membantu atau justru membuat siswa bingung
terhadap materi yang diajarkan
3
Kemampuan siswa dalam mengerjakan soal dengan
menggunakan alat peraga berbasis Montessori
4
Menarik Ketertarikan guru dan siswa dengan bentuk alat peraga
berbasis Montessori
5
Ketertarikan siswa terhadap cara menggunakan alat
peraga berbasis Montessori
6
Bergradasi Ukuran yang ada pada alat 7
Auto Correction Alat tersebut dapat membantu siswa dalam
menemukan kesalahan yang dilakukan dan
memperbaiki dengan sendirinya
8
Alat peraga mempunyai kunci jawaban 9
Kontekstual Alat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang
dikenal atau dekat dengan kehidupan siswa
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Lampiran 4.1 Kondisi sosio-cultural
Hari/ Tanggal : 8 Januari 2014
Tujuan : Untuk mengetahui kondisi sosial sekolah
Subjek : Guru dan Siswa
Hal yang diamati : Kondisi Lingkungan Sekolah dan Kondisi Kelas
Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
SD Kanisius Sengkan berada di Jalan Kaliurang
kilometer 7,8, Sleman , Yogyakarata. SD Kanisius
Sengkan ini berada di dekat pasar dan pemotongan hewan.
Sekolah ini terpisah menjadi dua tempat, SD Induk dan
SD Kelas Bawah. Letak antara SD Induk dengan SD kelas
bawah tidak terlalu jauh, kurang lebih 100 meter.
Sekolah memiliki fasilitas yang cukup lengkap.
Diantaranya adalah laboratorium Komputer,
Perpustakaan, UKS, 13 ruang kelas, 1 ruang guru yang
masing-masing bangunan sekolah memiliki 1 ruang guru,
ruang kepala sekolah, lapangan, tempat parkir, toilet,
dapur, ruang tata usaha. Sekolah ini juga memiliki banyak
alat peraga. Namun sayangnya, alat peraga hanya
ditumpuk menjadi satu di dalam lemari yang diletakkan di
depan ruang kelas VA. Para pengajar di SD ini jarang
menggunakan alat peraga. Hal ini sesuai dengan hasil
observasi peneliti selama satu minggu.
Kondisi kelas yang terdapat di SD Kanisius
Sengkan kurang memadai untuk melakukan kegiatan
belajar mengajar karena ruangan sempit dan jumlah siswa
yang banyak, membuat ruang gerak menjadi kurang
nyaman.
Sedangkan observasi terkait penelitian, peneliti
lakukan di kelas IIIA pada 9 Januari 2014. Pada saat
observasi, peneliti melihat tumpukan buku di meja dekat
dengan meja guru. Ada satu meja guru di bagian depan
kelas. Terdapat 1 papan tulis yang berwarna putih, satu
kipas angin duduk yag diletakkan di dekat pintu. Kelas ini
terdapat 21 meja dan 42 kursi untuk siswa. sedangkan 1
meja digunakan untuk meletakkan tempat minum siswa
yang diletakkan di bagian belakang. Ketika peneliti
melakukan observasi, peneliti tidak menemukan alat
peraga yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
OSK/080114/B12-15
(SD memiliki alat
peraga, tetapi jarang
digunakan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Lampiran 4.2 Observasi I cara guru mengajar
Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan cara guru mengajar
Subjek : Guru dan Siswa
Hal yang diamati : Cara guru mengajar dan mengelola kelas
Baris Keterangan Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Observasi I dilakukan pada 12 Januari 2014. Observasi ini
bertujuan untuk mengetahui cara guru mengajar. Kegiatan belajar
mengajar yang berlangsung di kelas IIIA berdasarkan observasi
cukup baik.
Pada awal kegiatan pembelajaran, guru terlihat memberikan
apersepsi. Apersepsi yang dilakukan adalah dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan. Guru menyampaikan materi dengan
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Penggunaan
metode tersebut terlihat cukup efektif karena siswa mampu
menanggapi apa saja yang dijelaskan oleh guru. Kegiatan
pembelajaran yang dilakukan terlihat santai. Pada Observasi
pertama ini tidak terlihat guru menggunakan alat peraga.
O1/03022014/B9-10
(penggunaan metode
mengajar yang
digunakan mampu
membuat siswa
menanggapi apa saja
yang dijelaskan oleh
guru)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 4.3 Observasi II Kegiatan Pembelajaran tanpa Menggunakan Alat Peraga
Tujuan : Untuk mengetahui kegiatan pembelajaran matematika tanpa
menggunakan alat peraga
Subjek : Guru dan Siswa
Hal yang diamati : Kegiatan pembelajaran matematika tanpa menggunakan alat
peraga
Baris Hasil Observasi Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Observasi II dilaksanakan pada 10 Februari 2014. Observasi
kedua ini dilakukan dengan tujuan ingin mengetahui kegiatan
pembelajaran matematika tanpa menggunakan alat peraga. Siswa aktif
dalam mengikuti pembelajaran. Guru lebih sering bercerita.
Pada awal kegiatan pembelajaran, guru memberikan apersepsi dengan
bertanya, “bagaimana cara menjumlahkan pecahan dengan penyebut
yang sama ?”
Kemudian, guru memberikan contoh mengenai penjumlahan
pecahan yang penyebutnya berbeda. Siswa senang menjawab
pertanyaan-pertanyaan guru. Guru mengajar dengan cerita dan
candaan, dan siswa pun mau menanggapi cerita dan candaan guru.
Beberapa saat kemudian, siswa terlihat mulai malas. Ketika guru
memberikan kesempatan untuk bertanya, haya ada 5 siswa yang mau
bertanya karena merasa belum jelas. Kemudian guru memberikan
tugas dengan menuliskan beberapa soal di papan tulis. Siswa diberi
waktu 5 menit untuk mengerjakan.
Pada saat mengerjakan soal, ternyata banyak siswa yang
kebingungan mengerjakan soal-soal tersebut. Hal tersebut terlihat saat
guru mengoreksi. Banyak siswa yang mengerjakan soal yang
jawabannya tidak benar. Guru menegur siswa yang pekerjaannya
tidak benar karena guru sudah memberikan kesempatan untuk
bertanya dan hanya sedikit yang bertanya. Pada akhirnya guru
memberikan soal lagi untuk dikerjakan oleh siswa.
OS2/100214/B1-23
(kegiatan
pembelajaran
tanpa
menggunakan alat
peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Lampiran 4.4 Transkrip Observasi Penggunaan Alat Peraga Montessori Hari 1
Pelaksanaan Observasi
Subjek : Wali Kelas (IW)
Siswa 1 (SY)
Siswa 2 (YG)
Siswa 3 (KV)
Periode Observasi : I
Hari, tanggal : Senin, 24 Februari 2014
Waktu : 07.00 – 08.10
Tempat : Ruang Kelas III
Kode : WK,S1,S2,S3.O1
Keterangan : Digaris Bawah Data Penting
Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
IW membuka pelajaran dengan
mengajak siswa untuk berdoa. Kemudian
setelah selesai berdoa, IW memberi salam
pada siswa. SY, YG, dan KV menjawab
salam dari guru serempak dengan teman yang
lain. IW mengatakan pada siswa bahwa akan
mempelajari lagi materi mengenai sudut.
Sebelum masuk pada kegiatan inti dengan
menggunakan alat peraga, IW memberikan
pertanyaan pada siswa mengenai sudut yang
ada di sekitar kelas, seperti kaca jendela,
papan tulis, lemari, pintu, mistar, meja,
calendar, plafon. IW menjelaskan bahwa
bentuk-bentuk bangun datar tersebut memiliki
sudut. Keika IW menjelaskan, SY duduk
sambil melipat kedua tangannya di atas meja,
sesekali menggaruk tangannya. Beberapa saat
kemudian, SY menyandarkan dagunya di
tangan sambil mengutik-utik hidungnya.
Kemudian, SY bersandar di kursi. Berbeda
dengan SY, YG duduk agak membungkuk
dan melipat kedua tangannya di atas meja.
Pada awal kegiatan pembelajaran, YG tidak
dapat duduk tenang, selalu membetulkan
kursinya. Tangannya pun selalu bergerak,
tidak bisa tenang. Pada saat memperhatikan
guru yang sedang menjelaskan, YG bertanya
WK/O1/B9-13
(guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan mengeai
sudut)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
pada peneliti yang duduk di sebelahnya.
“Nanti satu-satu ya bu ?”, kata YG.
Kemudian peneliti menjawab, “iya”.
Jawaban yang peneliti berikan seperti
membuatnya senang, karena YG langsung
berkata (“yes…!”).
Sedangkan KV memperhatikan guru
yang menjelaskan materi yang akan
dipelajari. Pada saat guru menjelaskan, KV
terlihat melihat ke arah kanan dan kirinya,
entah apa yang ada dalam pikirannya.
IW menanyakan pengetahuan siswa
mengenai sepak bola, dimana ada tendangan
sudut yang dilakukan di pojok lapangan, dan
anak-anak terlihat menjawabnya.
IW mulai pada kegiatan dimana
menjelaskan materi sudut dengan
menggunakan salah satu bagian dari alat
peraga. IW menempelkan penggaris pada
papan hitam, yang sebelumnya papan tersebut
sudah ditempelkan pada papan tulis.
Kemudian, IW bertanya lagi pada siswa mana
yang membentuk sudut. IW menunjuk salah
satu siswa untuk maju ke depan kelas
menunjukkan sudut yang dimaksud. IW
menjelaskan gambar tersebut dengan
memberikan huruf pada setiap garis dan titik
sudut, dan bertanya lagi mana garis yang
berhimpitan dan mana garis yang membentuk
sudut, dan mana titik sudutnya. Setelah
selesai, IW membuat garis di papan hitam dan
menunjukkan mana kaki sudut, titik sudutnya.
Kemudian, IW mengenalkan nama alat peraga
yang akan digunakan oleh siswa.
“ini namanya geometri stick box,
ngerti artinya nggak ?”, kata IW pada
siswanya. Kemudian, IW menjelaskan arti
dari nama alat peraga tersebut.
IW mulai membagikan alat peraga
kepada setiap kelompok. IW menyuruh siswa
untuk membuka kotak alat peraga. IW juga
membagikan papan hitam untuk setiap siswa.
papan hitam itu digunakan untuk alas kerja
siswa. IW menyuruh siswa untuk mengamati
alat peraga yang ada dalam kotak.
YG memegang alat peraga yang sudah
dibagikan, tetapi karena baru diperbolehkan
mengamati, SY mengingatkan temannya
untuk mengamati dulu alat peraga yang ada.
Saat dibagikan, KV juga memegang kotak
alat peraga, tetapi tiba-tiba KV juga
mengingatkan temannya untuk tidak
mengambil alat peraga dulu.
WK,S1,S2,S3/O1/B29
(YG ingin mengetahui apakah setiap
siswa akan menggunakannya sendiri)
WK,S1,S2,S3/O1/B62
(guru mengenalkan nama alat peraga
pada siswa)
WK,S1,S2,S3/O1/B73-74
(YG secara spontan memegang alat
peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B77-78
(KV secara spontan memegang alat
peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
“ini diamati dulu jangan diambil”,
kata SY.
“ditaruh jangan diambil”, kata KV.
YG langsung mengembalikan alat
peraga ke dalam kotak. Kemudian, YG
bertanya pada peneliti mengenai alat peraga
sambil senyum-senyum.
“ini bikin sendiri ya bu ?”, tanya YG.
“iya”, jawab peneliti.
IW memberi peringatan pada siswa
menggunakan alat peraga hanya untuk
mengerjakan tugas. IW juga memberi
peringatan bahwa di dalam kotak itu ada
jarum, jadi, siswa diminta untuk berhati-hati
menggunakannya, dan kalau sudah selesai,
IW meminta siswa untuk mengembalikan alat
peraga ke tempat semula dengan rapi. IW
membagikan LKS. IW memberitahu bahwa 1
LKS digunakan untuk satu kelompok, namun
masing-masing siswa harus mengerjakan
dengan menggunakan alat peraga. IW
mengingatkan siswa untuk mengerjakan LKS
dengan membaca petunjuk yang ada dan
dengan menggunakan alat peraga. IW
menjelaskan setiap soal.
“Kerjakan soal nomor 1 dengan
membuat garis menggunakan alat peraga,
buat persis seperti yang ada dalam gambar”,
kata IW kepada siswa-siswinya.
Setelah guru mengizinkan untuk
mengambil alat peraga, SY langsung
memegang alat peraga tersebut untuk
mengerjakan LKS. SY mengatakan pada
teman-temannya untuk menuliskan namanya
masing-masing.
“ditulis namanya sendiri-sendiri”,
kata SY pada teman-temannya.
SY membutuhkan alat peraga, SY
mengambil stik yang ada dalam kotak alat
peraga. SY bertanya pada peneliti mengenai
alat peraga yang digunakan
“ini di semua titiknya ya bu ?”,
tanya SY.
“enggak, salah satu aja”, jawab
peneliti.
Lalu YG bertanya, dan SY
menjawabnya.
“kaya gitu po ?”, tanya YG.
“lha tadi kata bu Maria kaya gitu”,
kata SY pada YG.
YG memulai mengerjakan LKS,
tetapi dia seperti kebingungan untuk
mengerjakan LKS.
WK,S1,S2,S3/O1/B92-97
(YG ingin mengetahui tentang alat
peraga yang digunakan)
WK,S1,S2,S3/O1/B92-97
(guru memberi peringatan pada siswa
dalam menggunakan alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B101-104
(guru memberi peringatan pada siswa
dalam menggunakan alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B111-113
(SY langsung memegang alat peraga
ketika mendapat izin dari guru)
WK,S1,S2,S3/O1/B122
(SY merasa bingung menggunakan
alat peraga)
Wk,S1,S2,S3/O1/B128
(YG merasa bingung dengan cara
mengerjakan soal LKS dengan
menggunakan alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
“ngerjainnya dimana ?”, tanya YG
pada teman-temannya.
Namun, teman-temannya tidak ada
yang menjawab. YG mengambil alat peraga
yang ada dalam kotak, dan mengambil papan
hitam yang dibagikan oleh guru. YG
menanyakan hasil pekerjaanya pada peneliti,
“kayak gini ya bu ?”.
Setelah bertanya, YG melihat
pekerjan temannya dan menanyakan
pekerjaan temannya itu,
“kaya gito po ?”, tanya YG.
Teman-temannya tidak ada yang
menjawab. YG mengerjakan tugasnya lagi
dengan tenang. Tiba-tiba YG mengatakan
pada teman-temannya kalau apa yang
dikerjakannya sudah sama dengan yang di
LKS.
“ini aku udah persis”, kata YG.
Kemudian, YG bertanya lagi pada
peneliti.
“bikin lagi ya bu ? dicopot lagi ?
“iya”, jawab peneliti.
YG sudah menyelesaikan beberapa
nomor dan bertanya lagi pada peneliti,
“persegi panjang berarti yang
panjang ya bu ?”
“iya”, jawab peneliti lagi.
Kemudian, YG melihat pekerjaan
temannya,
“liat yang nomer 5”, kata YG pada
SY
YG bertanya lagi ke peneliti, “bikin
lagi ya bu ?”
“iya…”, jawab peneliti lagi.
Berbeda dengan YG yang selalu
bertanya, KV terlihat mengambil alat peraga
pada kotak sesuai dengan soal yang ada. KV
mencari letak jarum yang akan digunakannya.
“jarumnya dimana ?”, tanya KV
sambil membuka-buka kotak alat peraga.
“ini di sini”, peneliti memberitahu
letak jarum pada KV.
KV melihat soal dengan seksama.
Kemudian, KV terlihat masih membutuhkan
jarum, dan meminta jarum ke temannya
“minta jarum dong, aku nggak bisa
ngambil”, kata KV pada teman-temannya.
KV terlihat antusias mengerjakan
LKS dengan menggunakan alat peraga sambil
membacakan huruf-huruf yang ada dalam soal
LKS, dan kemudian dia berbicara sendiri
“ooo...yang satu hurufnya kaya gini,
WK,S1,S2,S3/O1/B134
(YG bingung menggunakan alat
peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B141
(YG merasa kurang yakin dengan
pekerjaannya)
WK,S1,S2,S3/O1/B159-160
(YG merasa bingung menggunakan
alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B171-173
(KV bingung mencari letak alat
peraga yang berupa jarum)
WK,S1,S2,S3/O1/B182-183
(KV aktif mengerjakan LKS dengan
menggunakan alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
yang satu lain”
Selama siswa mengerjakan LKS, IW
berkeliling melihat proses siswa dalam
bekerja. IW sempat membetulkan garis yang
dibuat oleh siswa.
SY mengambil stik lagi dan
mengerjakan LKS sesuai dengan perintah
yang ada. Hari pertama menggunakan alat
peraga, ketiga subjek terlihat antusias. Selama
mengerjakan LKS, SY terlihat yang paling
lama mengerjakan menggunakan alat peraga.
Beberapa saat kemudian, salah satu
temannya mengajak berdiskusi. Ada salah
satu yang menanyakan berapa banyak sudut
yang dimiliki sebuah bangun datar. SY
terlihat sedang menghitung sudutnya sambil
menunjukkan pada teman-temannya.
“kan itu…lha iya sudut-sudutnya
1,2,3”, kata SY sambil menunjukkan sudut-
sudutnya.
YG meminta untuk mengerjakan
nomor 3 pada teman-temannya, “sini aku…ini
aku udah”.
SY mengembalikan stik ke dalam
kotak, kemudian mengambil stik yang lain
untuk mengerjakan soal berikutnya. SY
mengerjakan LKS dengan sesekali berdiri
mengambil alat peraga. SY menanyakan salah
satu alat yang ada dalam kotak pada peneliti,
“bu yang ini buat apa ?”, tanya SY.
Peneliti belum sempat menjawaab,
SY melihat ke arah temannya dan
menanyakan huruf yang dibuat oleh temannya
dengan menggunakan alat peraga,
“kamu bisa bikin huruf Y gitu to ? “,
tanya SY pada YG.
YG mengembalikan alat peraga ke
dalam kotak dan mengerjakan soal
berikutnya. Terkadang YG terlihat
mengerjakan sambil berdiri. Kemudian
mengembalikan alat peraga ke dalam kotak
lagi dan melanjutkan mengerjakan soal
berikutnya. Setelah selesai mengerjakan LKS,
YG bertanya ke peneliti,
“boleh bikin yang lain nggak bu ?”,
Tanya YG.
Setelah diperbolehkan, YG
memanfaatkan waktu yang masih tersisa
dengan bermain, memainkan alat peraga
sambil mengatakan pada temannya kalau dia
mau membuat sesuatu.
“aku mau bikin…”, kata YG sambil
berbisik pada temannya.
WK,S1,S2,S3/O1/B188-191
(guru mengecek pekerjaan siswa)
WK,S1,S2,S3/O1/B195
(ketiga subjek aktif mengerjakan
tugas dengan menggunakan alat
peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B212-214
(SY megerjakan LKS sambil berdiri)
WK,S1,S2,S3/O1/B216
(SY merasa bingung dengan
kegunaan salah satu dari alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B225-226
(YG mengerjakan LKS sambil
berdiri)
WK,S1,S2,S3/O1/B231
(YG ingin bermain dengan
menggunakan alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B233-237
(YG memanfaatkan waktu luang
dengan bermain alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
Setelah puas bermain, YG meminta
salah satu temannya untuk memberikan
pertanyaan kepadanya,
“sekarang kamu kasih pertanyaan”,
pinta YG pada salah satu temannya.
Tiba-tiba KV terlihat marah karena dia
mengerjakan tugas yang seharusnya
dikerjakan oleh temannya, sedangkan
tugasnya sendiri jadi terbengkalai.
“OPQ, ini pie ? nomer 2 pie ? aku jadi
nggak ngerjain, aku malah disuruh ngerjain
ini...YG tu ngliatin terus…ini dikerjain dulu
nomer 3…”,kata KV pada YG.
Kemudian KV mengembalikan stik
yang sudah dipakai, dan mengambil stik yang
lain untuk mengerjakan soal berikutnya. Kali
ini KV mengerjakannya dengan tenang. KV
berusaha untuk mengerjakan soal LKS, dan
terkadang menanyakan pekerjaannya ke
teman.
“1,2,3,4,5, ini berapa sudut sih”, tanya
KV pada salah satu temannya.
KV kembali terlihat mengembalikan
alat peraga ke dalam kotak dan mengerjakan
soal berikutnya. KV bertanya lagi ke
temannya (1,2,3,4, ini 3 to ?”). Kemudian,
KV maju ke depan, ke arah guru (IW), dan
bertanya ke IW. Setelah selesai bertanya, KV
kembali ke tempat duduknya dan mencoba
mengerjakan kembali, namun dia merasa ada
yang salah dan maju ke depan lagi bertanya
ke guru.
“salah…salah…salah…”, kata KV.
KV kembali ke tempat duduknya lagi
dan mengatakannya pada teman-temannya
bahwa apa yang dikerjakan salah.
“nomer 3 sama 4 salah”, kata KV
memberitahu teman-temannya.
Setelah mengecek pekerjaan siswa,
IW bertanya pada siswa apakah siswa sudah
selesai mengerjakan soal dari nomor 1 sampai
dengan nomor 6, apabila ada yang sudah
selesai, IW meminta siswa untuk membantu
teman yang lain. IW berkeliling lagi melihat
siswa bekerja. IW menyuruh siswa untuk teliti
mengerjakan soal LKS. Kemudian, IW
menyuruh siswa mengembalikan alat yang
sudah tidak dipakai ke dalam kotak, dan bagi
yang sudah selesai mengerjakan LKS boleh
bermain dengan alat peraga yang ada. IW
mulai mengumpulkan LKS siswa sambil
berjalan mendatangi kelompok yang ada di
depan. Kemudian IW terlihat berjalan ke arah
WK,S1,S2,S3/O1/B249-252
(KV merasa bingung saat
mengerjakan LKS dan merasa marah
katika temannya hanya melihat saja
tidak ikut mengerjakan)
WK,S1,S2,S3/O1/B266-271
(KV merasa bingung mengerjakan
soal LKS dan mencoba untuk mencri
tahu jawabannya)
WK,S1,S2,S3/O1/B282-283
(alat peraga dapat digunakan bersama
yang memungkinkan siswa saling
membantu)
WK,S1,S2,S3/O1/B285-289
(guru mengingatkan siswa dan
memberi kesempatan siswa untuk
bermain dengan menggunakan alat
peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
343
344
345
tempat duduknya dan duduk di situ. Beberapa
saat kemudian, IW berjalan menuju kelompok
yang ada di depan tempat duduknya.
Selesai melihat-lihat proses siswa
belajar, IW bertanya pada semua siswa.
“apakah ada pertanyaan?”, kata IW.
Ternyata tidak ada siswa yang
menjawab, karena siswa masih aktif bermain
dengan alat peraga. IW kembali terlihat
mendatangi siswa, kali ini IW mendatangi
kelompok yang ada di paling belakang, dan
kemudian kelompok yang ada di sebelah
kanan belakang sambil menanyakan apa yang
sedang dibuat oleh siswa. IW membantu
siswa membentuk sudut dan menyuruh siswa
menghitung banyaknya sudut yang dibuat.
Kemudian, IW membuat garis dengan
menggunakan alat peraga yang ada di
kelompok tersebut yang menunjukkan adanya
sudut. IW menunjuk salah satu siswa untuk
menghitung banyaknya sudut yang telah
dibuatnya. IW beralih ke kelompok lain,
kelompok yang ada di bagian tengah. IW
selalu membimbing siswa dalam memainkan
alat peraga yang membentuk sudut.
Kemudian, IW berjalan menuju kelompok
berikutnya, yaitu kelompok yang ada di dekat
pintu.
Ketika KV belum selesai
mengerjakan LKS, SY mendatangi dan
berusaha membantu KV. Setelah
memberitahu temannya, SY kembali ke
tempat duduknya. SY duduk dan kemudian
mengambil alat peraga yang ada dalam kotak
sambil berdiri. SY mengingatkan teman-
temannya untuk tidak mengerjakan yang
bagian jam.
“eh yang itu nggak usah, yang jam-
jam enggak”, kata SY mengingatkan teman-
temannya. Setelah semua soal dalam LKS
dikerjakan, SY bermain dengan menggunakan
alat peraga. Tiba-tiba SY berteriak karena
tanggannya terkena jarum. Tidak merasa
kapok, SY meminta jerum ke temannya.
“pinjem jarum, YG tu lho..bagi
dong…”, pinta SY pada YG.
SY masih asik bermain dengan alat
peraga, dan bahkan dia mau membuat nama
dengan alat peraga,
“kita buat nama”, kata SY pada YG.
Kemudian, SY mengajak teman di
sampingnya untuk membuat rumah-rumahan
dengan menggunakan alat peraga
WK,S1,S2,S3/O1/B306-308
(guru membantu siswa menggunakan
alat peraga dan mengecek
pemahaman siswa)
WK,S1,S2,S3/O1/B333-334
(SY memanfaatkan waktu luang
untuk bermain alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B337-338
(alat peraga dapat digunakan ebh dari
1 orang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
393
394
395
396
397
398
“pake alat, kita buat rumah-
rumahan”, ajak SY.
Ketika waktu penggunaan alat
peraga hamper habis, dan guru menyuruh
siswa merapikan alat peraga ke tempat
semula, SY memasukkan alat peraga ke
dalam kotak. SY sempat memperhatikan
temannya yang masih asik memainkan alat
peraga.
Setelah selesai mengerjakan semua
soal LKS, KV berjalan ke arah gurunya dan
menanyakan apakah LKSnya dikumpulkan
atau tidak. KV kembali ke tempat duduknya
dan mengambil LKS yang akan dikumpulkan.
Setelah mengumpulkan LKS, KV
memanfaatkan alat peraga untuk bermain,
karena masih banyak waktu. Ketika waktu
kegiatan pembelajaran telah selesai, KV
memasukkan alat peraga ke dalam kotak.
Selesai mengecek pekerjaan siswa, IW
mengingatkan siswa bahwa 5 menit lagi
selesai. IW berjalan menuju depan kelas
untuk menyuruh siswa merapikan alat peraga
dan memasukkannya ke dalam kotak seperti
semula. IW menghitung sampai 8 dan
pelajaran dengan menggunakan alat peraga
sudah selesai. IW bertanya pada siswa siapa
yang bisa menjelaskan sudut. Kemudian, IW
menyuruh siswa mengeluarkan buku catatan
dan mendikte catatan yang harus ditulis siswa.
Setelah selesai mendikte catatan, IW
memberikan soal evaluasi dan menyuruh
siapa saja yang sudah selesai mengumpulkan
soal evaluasi tersebut ke meja guru. SY, YG,
dan KV mengerjakan soal evaluasi. Saat
sedang mengerjakan soal evaluasi, SY
mengatakan pada temannya kalau dia
mengerjakannya belum ada setengahnya
sambil memegang buku.
“ini aja mungkin belum ada setengah”,
kata SY.
Kemudian, SY terlihat sedang
mengerjakan soal evaluasi sambil berbicara
sendiri, entah apa yang diucapkannya. Setelah
selesai, SY bertanya pada peneliti apakah soal
evaluasinya dikumpulkan atau tidak.
“dikumpulin bu ? yang nomer 5 aku
nggak yakin-yakin banget”, kata SY pada
peneliti.
SY terlihat ragu-ragu, karena pada
saat akan mengumpulkan soal evaluasi, SY
kembali ke tempat duduknya. Sedangkan YG
pada saat akan mengerjakan soal evaluasi, YG
WK,S1,S2,S3/O1/B360-361
(KV memanfaatkan waktu luang
untuk bermain alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O1/B392-393
(subjek merasa tidak yakin dengan
jawaban yang dikerjakan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
430
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
446
bertanya ke peneliti boleh mengerjakan soal
evaluasi sambil melihat-lihat buku atau tidak.
“boleh liat buku nggak ?”, tanya YG.
Peneliti menjawab pertanyaan YG,
“enggak dong”.
YG mengerjakan soal eveluasi sambil
senyum-senyum. Setelah selesai, YG bertanya
ke gurunya, “itu alatnya bikin apa beli bu ?”.
entah apa jawaban yang diberikan oleh
gurunya.
Berbeda dengan SY dan YG, KV
terlihat mengerjakannya dengan tenang. Pada
saat sebagian besar siswa sudah selesai
mengerjakan, KV masih terlihat mengerjakan,
dan seperti merasa bingung karena KV
sempat bertanya pada peneliti bagaimana
jawabannya.
Setelah semua siswa selesai
mengerjakan soal evaluasi, dan telah
mengumpulkannya di meja guru, IW
menghitung sampai 5 agar siswa duduk di
tempat duduk masing-masing, kemudian IW
melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan alat
peraga.
“apakah semuanya senang belajar
matematika dengan menggunakan alat peraga
?”, tanya IW pada siswa-siswinya. Kemudian
siswa menjawab bahwa mereka senang
belajar menggunakan alat peraga. IW
bertanya lagi, “apakah ada yang sulit ?”, dan
semuanya menjawab tidak.
Sebelum menutup kegiatan
pembelajaran, IW memberikan pekerjaan
rumah (PR) untuk siswa.
“silahkan menulis benda-benda yang
ada di rumahmu yang membentuk sudut dan
berapa sudutnya !”, perintah IW pada semua
siswa.
YG menanyakan berapa banyak yang
harus dituliskan,
“berapa bu ?”, tanya YG pada IW.
“sebanyak-banyaknya”, jawab IW.
“sebanyak-banyaknya bu ?”, tanya
SY.
“iya”, jawab IW lagi.
Setelah memberikan PR pada siswa,
IW menutup pelajaran dengan berdoa.
WK,S1,S2,S3/O1/B424-425
(guru memberi pertanyaan refleksi
terhadap kegiatan pembelajaran yang
dilakukan)
WK,S1,S2,S3/O1/B427-428
(siswa merasa senang belajar dengan
menggunkaan alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 4.5 Transkrip Observasi Penggunaan Alat Peraga Montessori Hari 2
Pelaksanaan Observasi
Subjek : Wali Kelas (IW)
Siswa 1 (SY)
Siswa 2 (YG)
Siswa 3 (KV)
Periode Observasi : II
Hari, tanggal : Selasa, 25 Februari 2014
Waktu : 07.00 – 08.10
Tempat : Ruang Kelas III
Kode : WK,S1,S2,S3.O2
Keterangan : Digaris Bawah Data Penting
Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
IW mengatakan pada siswa bahwa hari
ini akan belajar lagi tentang sudut. Karena
waktu pelajaran yang mundur untuk persiapan
penelitian ini, IW memberikan tawaran pada
siswa bahwa istirahat akan mundur. Setelah
bel masuk istirahat, siswa diperbolehkan untuk
pulang, dan siswa menyetujuinya. IW
menanyakan kesiapan siswa untuk belajar.
Setelah siswa siap, IW mengajak siswa
untuk berdoa. SY, YG, dan KV ikut berdoa
sebelum memulai pelajaran. Kemudian, IW
memberi salam, dan ketiga subjek memberi
salam pada IW seperti teman-teman yang lain.
Selesai berdoa, IW menyuruh siswa untuk
menyiapkan buku PS matematika. IW
melakukan apersepsi tentang sudut dengan
memberikan pertanyaan.
“apa pengertian sudut ?”, tanya IW
pada semua siswa.
“bagian yang terletak di antara garis
yang berpotongan”, jawab siswa.
Kemudian, IW memberi pertanyaan
lagi dengan membuat sebuah garis.
“ini apa ? kalian menyebutnya apa ?”,
tanya IW pada semua siswa.
“garis”, jawab siswa.
KV duduk berhadapan dengan teman
WK,S1,S2,S3/O2/B18
(guru melakukan apersepsi dengan
memberikan pertanyaan mengenai
sudut)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
satu kelompoknya. KV terlihat kesulitan untuk
duduk menghadap ke arah depan kelas, karena
harus menoleh ke belakangnya. SY terlihat
melipat kedua tangannya dan meletakkan
kedua tangannya di atas meja sambil
menjawab pertanyaan guru (IW) tentang sudut
tumpul, sudut lancip dan sudut siku-siku.
Sedangkan YG hanya diam, tidak menjawab.
Tiba-tiba, KV mengajak temannya untuk
menjawab pertanyaan guru.
”jawab…jawab…”, ajak KV. Tetapi
temannya hanya diam dan memperhatikan
saja. Pertanyaan berikutnya, SY ditunjuk oleh
guru (IW) untuk menjawab, SY tidak bisa
menjawabnya, SY hanya diam sambil
memperhatikan. Kemudian, SY terlihat
melipat kedua tangannya lagi. YG dan KV
menjawab pertanyaan-pertanyaan guru (IW)
serempak dengan teman lainnya. YG
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
sambil sesekali memainkan bandonya. Pada
saat guru masih menjelaskan, YG terlihat
menyangga kepalanya dengan tangan sambil
menjawab pertanyaan guru dengan nada
berbisik pada temannya.
“itu sudut siku-siku, kan ada kayak
gini…”, kata YG pada temannya.
Beberapa saat kemudian, KV ditunjuk
untuk menjawab pertanyaan. KV dapat
menjawab pertanyaan tersebut. Ketika guru
masih menjelaskan, KV membalik badan ke
arah mejanya kemudian memainkan alat tulis
dan tidak menjawab pertanyaan-pertanyaan
gurunya (IW) lagi. KV bersama dengan teman
satu kelompoknya mengobrol. Lima menit
kemudian, KV terlihat mulai memperhatikan
lagi gurunya (IW) yang sedang menjelaskan.
Mulai masuk pada tujuan
pembelajaran, IW menyebutkan tujuan
pembelajaran hari ini, yaitu mempelajari jenis-
jenis sudut. IW bertanya pada semua siswa,
“ini apa ?”, tanya IW sambil menunjuk
ke arah papan tulis,
“ini sudut apa ?”, tanya IW dan
menunjuk salah satu siswa dan memberikan
pertanyaan.
“SY, mengapa ini disebut sudut siku-
siku ?”
“karena sudutnya 90o”, jawab SY.
Kemudian, IW memberikan bukti
dengan menggunakan alat peraga. Setelah itu,
IW bertanya lagi,
“mengapa disebut sudut lancip?”, tanya
WK,S1,S2,S3/O2/B44-46
(siswa aktif menjawab pertanyaan-
pertanyaan guru)
WK,S1,S2,S3/O2/B53-54
(YG mengira-ngira jawaban atas
pertanyaan gurunya)
WK,S1,S2,S3/O2/B61-62
(KV bersama dengan teman
kelompoknya tidak memperhatikan
guru yang sedang menjelaskan)
WK,S1,S2,S3/O2/B76
(siswa dapat menjawab pertanyaan
guru)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
IW pada semua siswa.
Semua siswa menjawab, “karena
sudutnya kurang dari 90o”.
IW menjelaskan jenis-jenis sudut, yaitu
sudut yang kurang dari 90o, sudut 90
o, sudut
yang lebih dari 90o. Setelah menjelaskan itu,
IW menggambar sebuah persegi panjang, dan
bertanya lagi pada siswa,
“apakah gambar ini memiliki sudut ?
berapa sudutnya ? apa jenis sudutnya ?”, tanya
IW lagi.
Kemudian IW menggambarkan sebuah
segitiga sama sisi. IW menjelaskan bahwa
segitiga sama sisi memiliki 3 sudut lancip.
IW kembali menanyakan pemahaman
siswa,”apakah ada yang ingin bertanya ?”.
Ternyata tidak ada siswa yang ingin bertanya
dan akhirnya IW mengatakan akan kembali
mengerjakan LKS.
IW membagikan LKS dan alat peraga.
Setelah membagi LKS dan alat peraga, IW
menjelaskan cara mengerjakan LKS.
“dalam satu kelompok, setiap siswa
mengerjakan 1 nomor, sehingga pekerjaan
cepat selesai”, kata IW menjelaskan.
SY bersama YG terlihat memegang
LKS, kemudian memegang kotak alat peraga
yang ada di depannya. Sedangkan KV terlihat
langsung memegang alat peraga dan melihat
LKS. YG menuliskan nama anggota
kelompoknya. Setelah menuliskan nama
kelompok, SY dan YG melihat-lihat soal LKS.
Beberapa saat kemudian, perhatian YG beralih
ke kotak alat peraga. YG membuka dan
memegang kotak tersebut. SY membagi tugas
pada teman-temannya untuk mengerjakan LKS
satu per satu.
YG meletakkan LKS di atas meja. KV
memegang alat peraga dan melihat LKS.
Beberapa saat kemudian, KV memegang kotak
alat peraga lagi.
Tiba-tiba IW menghitung sampai 5
agar siswa siap mengerjakan tugas. Siswa
mulai mengerjakan LKS. SY mulai mengambil
alat peraga. Setelah selesai mengerjakan
nomor 1, SY mulai mengerjakan nomor 2.
Ketika mengerjakan nomor 2, YG bertanya,
“ini siku-siku yo SY ?”, tanya YG.
“yo nomor 2 itu kan…”, jawab SY.
Tetapi kalimat yang diucapkannya terpotong,
karena pada saat SY akan menjawab,
temannya memotong ucapannya.
Tiba-tiba YG seperti ragu-ragu untuk
WK,S1,S2,S3/O2/B103-105
(guru memberi penjelasan cara
mengerjakan LKS)
WK,S1,S2,S3/O2/B106-110
(ketiga subjek tertarik dengan alat
peraga)
WK,S1,S2,S3/O2/B114-115
(YG tertarik menggunakan alat
peraga)
WK,S1,S2,S3/O2/B128
(YG merasa kurang yakin atas apa
yang dikerjakannya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
menjawab, karena dia menyela perkataan
temannya.
“sek…sek...sek…”, sela YG.
Kemudian SY mengerjakan nomor 3
dan ia memberitahu temannya kalau nomor 3
adalah sudut lancip. Ternyata SY salah
memberikan jawaban. Nomor yang dia maksud
adalah nomor 4 sesuai dengan percakapan
dengan temannya,
“eh, maksudnya nomer 4, nomer 3
lancip nomer 4 juga lancip”, kata SY
memberitahu teman-temannya.
Temannya membagi tugas agar cepat
selesai, dan SY mengatakan akan mengerjakan
nomor 6,
“berarti aku buat yang nomer 6 ya…”,
kata SY.
Setelah selesai mengerjakan nomor 6,
SY mengatakan pada teman-temannya kalau
dia sudah menyelesaikannya,
“nomer 6 udah aku buat”, kata SY
memberitahu. Kemudian SY meminta untuk
mengerjakan nomor 8,
“aku kerjain no 8”.
Selesai mengerjakan nomor 8, SY
memberitahu temannya agar menuliskannya
pada LKS
“siku-siku nomer 8”
Saat mengerjakan, tiba-tiba ada
temannya yang menanyakan jarum.
“kamu minta jarumku yo…?” tanya
YG
“hah ? aku nggak minta jarummu
yo…”, jawab SY.
Kemudian, SY terlihat menyelesaikan
sendiri nomor-nomor selanjutnya dan asik
mengambil alat peraga. Dengan cepat SY
menyelesaikannya dibandingkan dengan
teman lainnya. Kemudian, SY membantu KV.
Setelah selesai mengerjakan tugasnya, SY
mengembalikan alat peraga yang telah
digunakannya untuk mengerjakan LKS ke
dalam kotak alat peraga.
Ketika teman-temannya yang lain
sedang asik mengerjakan, SY hanya diam
sambil memandang ke arah teman-temannya
yang masih mengerjakan tugas. Sedangkan YG
mengerjakan LKS dengan menggunakan alat
peraga. YG melihat soal lagi, dan kemudian
meminta bantuan guru PPL. Setelah selesai,
YG meletakkan alat peraga pada tempatnya.
Kemudian YG melihat teman yang duduk di
sebelahnya. YG melanjutkan ke nomor
WK,S1,S2,S3/O2/B164-167
(YG merasa ada yang mengambil
jarum yang ada di papannya)
WK,S1,S2,S3/O2/B172
(SY membantu KV yang kesulitan
memahami soal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
berikutnya dengan mengembalikan alat yang
sudah dipakai dan mengambil alat lagi yang
sesuai dengan nomor yang akan dikerjakan.
Setelah selesai mengerjakan LKS, YG bermain
alat peraga. Ketika sedang memainkan alat
peraga, YG berhenti bermain dan mengipas-
ngipaskan papan hitam yang ada di depannya.
Setelah megipas-ngipas, YG menusuk-
nusukkan jarum di papan milik temannya, dan
kemudian menusuk-nusukkan jarum di
papannya sendiri.
KV mengambil alat peraga kemudian
mengembalikan lagi sambil melihat-lihat
pekerjaan teman. KV melanjutkan tugasnya
lagi dengan mengambil alat. KV masih
mengerjakan tugas dengan membuat segi 5. Di
saat sedang bermain, kelompok KV di datangi
guru PPL dan memberikan pertanyaan-
pertanyaan. KV mengambil alat peraga di
dalam kotak sambil senyum-senyum. SY, YG,
dan KV dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan. SY dan YG bermain jarum. Selesai
menusuk-nusukkan jarum, YG menyanngga
kepalanya dengan menggunakan tangan
kirinya. YG masih memainkan jarum-jarum
yang ada di papan. Beberapa saat kemudian,
datang guru PPL yang berbeda dan mengecek
pemahaman siswa dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan. Semua siswa dalam
kelompok SY mampu menjawabnya.
Selesai bertanya jawab dengan guru
PPL, KV mengumpulkan LKS yang sudah
dikerjakan. Setelah selesai bermain dan
mengumpulkan LKS, KV merapikan alat
peraga ke dalam kotak.
IW mendatangi setiap kelompok secara
bergantian. Pertama, IW mendatangi kelompok
yang ada di dekat kipas angin untuk mengecek
pekerjaan siswa dalam kelompok tersebut.
Kemudian, IW mendatangi kelompok yang ada
dibelakang dekat dengan kamera peneliti. IW
terlihat bolak-balik dari belakang ke depan. IW
terlihat mendatangi kelompok yang berada di
dekat papan tulis, kemudian kelompok yang
ada di tengah. Setelah melihat-lihat setiap
kelompok, IW bertanya pada siswa, “apakah
sudah selesai ?”, dan ternyata ada yang belum
selesai. IW memberikan waktu pada siswa
untuk menyelesaikan tugasnya.
Di tengah-tengah jam pelajaran, IW
berdiri di tengah-tengah kelas sambil
memperhatikan dan menanyakan sekali lagi
apakah siswa sudah selesai atau belum.
WK,S1,S2,S3/O2/B208
(SY dan YG memainkan jarum yang
ditusuk-tusukkan di papan)
WK,S1,S2,S3/O2/B232-233
(guru mengecek pekerjaan siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
Akhirnya, semua siswa telah selesai
mengerjakan LKS dan merapikan alat peraga
ke dalam kotak. IW mengingatkan siswa untuk
merapikan alat peraga seperti semula.
Setelah semuanya beres, IW menyuruh
siswa mengambil buku PS matematika dan
menuliskan catatan hari ini mengenai jenis-
jenis sudut, dimana sudut siku-siku besar
sudutnya 90o, sudut lancip besar sudutnya
kurang dari 90o, dan sudut tumpul besar
sudutnya lebih dari 90o. YG mencatat apa yang
didiktekan oleh guru. YG masih terlihat
mencatat. Selesai memberikan catatan, IW
mengecek lagi pemahaman siswa mengenai
jenis-jenis sudut dengan memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya,
“sampai di sini apakah benar-benar
tidak ada pertanyaan ? Sudah jelas ?”, tanya
IW pada semua siswa.
Saat sedang mencatat, KV menjawab
pertanyaan-pertayaan yang diberikan guru
mengenai sudut siku-siku, kemudian mencatat
kembali. Selesai mencatat, KV terlihat
kepanasan karena dia mengipas-ngipaskan
buku ke arah mukanya. Setelah mengipasi
mukanya, KV terlihat usil karena
menjepretkan karet gelang ke arah temannya
yang duduk di depannya. Kemudian IW
menyuruh siswa memasukkan buku. IW
terlihat berjalan menuju papan tulis dan
menghapus tulisan-tulisan di papan tulis.
Selesai menghapus papan tulis, IW
membagikan soal evaluasi. IW menyuruh
siswa untuk mengerjakan soal secara individu.
IW berjalan-jalan dan mendekati salah satu
siswa yang sepertinya tidak bisa mengerjakan
soal, dan IW terlihat seperti marah,
“tadi dikasih kesempatan tanya, nggak
mau tanya”, kata IW pada salah satu
kelompok..
IW meninggalkan kelompok tersebut
dan mengatakan pada siswa yang sudah selesai
diminta untuk segera mengumpulkan soal
evaluasinya.
Detik-detik terakhir kegiatan
pembelajaran, IW menghitung sampai 10
untuk mengumpulkan soal evaluasi. Setelah
semuanya mengumpulkan soal evaluasi, IW
menanyakan minat siswa mengenai alat
peraga,
“mau belajar matematika lagi yang
seperti ini nggak ?”, tanya IW.
“mau…”, jawab sebagia besar siswa.
WK,S1,S2,S3/O2/B256-257
(IW memberi pertayaan untuk
mengecek pemahaman siswa)
WK,S1,S2,S3/O2/B290-291
(IW menanyakan kemauan siswa
untuk menggunakan alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
293
294
295
296
297
298
Kemudian, IW menyimpulkan
kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
dan memberikan PR untuk siswa. Di
penghujung waktu, IW menutup kegiatan
pembelajaran dengan memperbolehkan siswa
untuk istirahat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4.6 Transkrip Observasi Penggunaan Alat Peraga Montessori Hari 3
Pelaksanaan Observasi
Subjek : Wali Kelas (IW)
Siswa 1 (SY)
Siswa 3 (KV)
Periode Observasi : III
Hari, tanggal : Kamis, 6 Maret 2014
Waktu : 07.00 – 08.10
Tempat : Ruang Kelas III
Kode : WK,S1,S2,S3.O3
Keterangan : Digaris Bawah Data Penting
Baris Catatan Lapangan/Hasil Observasi Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
Pada saat observasi dimulai, SY dan KV
sudah duduk bersama dengan teman satu
kelompoknya dan sedang berbincang-bincang. SY
duduk bersebelahan dengan peneliti, sedangkan
KV duduk di depan peneliti.
IW memulai kegiatan pembelajaran
dengan mengajak siswa berdoa, kemudian
memberi salam dan menanyakan siapa saja yang
tidak berangkat ke sekolah. SY dan KV menjawab
salam dari guru. Setelah melakukan absensi, guru
meminta siswa mengeluarkan buku matematika.
SY dan KV mengeluarkan buku yang
diminta. IW menjelaskan materi tentang sudut. IW
memberikan pertanyaan ke siswa mengenai jam
yang membentuk sudut atau tidak. Kemudian,
memberi pertanyaan mengenai sudut dengan
menggunakan contoh jam sambil menjelaskan. SY
membuka-buka lembaran buku sambil
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan
materi. SY juga tampak melipat kedua tangannya
di atas meja. Sedangkan KV menoleh ke arah
kelompok lain sambil menguap dan kemudian
menghadap ke arah guru dan memperhatikan guru
yang sedang menjelaskan. Ketika guru (IW)
sedang menjelaskan materi, SY terlihat tidak
terlalu memperhatikan karena SY mengobrol
dengan KV yang duduk di depannya. Sesekali KV
memperhatikan guru yang sedang menjelaskan.
WK,S1,S2,S3/O3/B25-26
(sikap siswa selama kegiatan
pembelajaran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Saat mendengarkan guru menjelaskan, KV terlihat
sedang menggaruk-garuk kepalanya dan
terkadang mengusap hidung yang kebetulan saat
ini KV sedang flu. KV membalikkan badannya
lagi ke arah depan kelas, mendengarkan guru yang
memberikan pertanyaan. KV membuka buku dan
seperti ingin menjawab pertanyaan gurunya
tersebut. SY kembali duduk tegak memperhatikan
guru sambil mengetuk-ngetuk meja, kemudian
menyandarkan badan ke kursi sebentar. Tak lama
kemudian, SY terlihat menggigit-gigit kuku
jarinya, menguap, tetapi tetap memperhatikan
guru dengan mau menjawab petanyaan-pertanyaan
yang diberikan. Setelah menjawab pertanyaan, SY
terlihat menyandarkan badannya lagi ke kursi
dengan durasi yang cukup lama (kurang lebih 5
menit). Kemudian SY terlihat sedang menyanga
kepala dengan tangan kirinya. SY masih tetap
memperhatikan guru sambil membuka dan
menutup buku.
Selesai menjelaskan, IW menempelkan
gambar jam di papan tulis dan memberikan
pertanyaan lagi, kemudian menjelaskan lagi.
Setelah selesai menjelaskan dengan menggunakan
gambar jam, IW menanyakan siapa yang belum
jelas dan siapa yang ingin bertanya. Ternyata
setelah ditanya, tidak ada siswa yang menjawab
dan akhirnya IW menunjuk tiga siswa yang
bernama Nael, Leoni, dan Marvel. Dua siswa yang
bernama Nael dan Leoni mampu menjawab
pertanyaan IW dengan benar, sedangkan Marvel
tidak bisa menjawab pertanyaan. IW masih
berusaha untuk menanyakan lagi siapa yang belum
bisa atau mau bertanya, ternyata tidak ada.
Masuk pada waktu pengerjaan LKS, IW
membagikan LKS dan menjelaskan bagaimana
cara mengerjakan LKSnya. Setelah menjelaskan,
IW melakukan konfirmasi atas apa yang
dijelaskannya mengenai cara mengerjakan LKS
apakah siswa sudah jelas atau belum.
SY menuliskan nama anggota kelompok,
kemudian memberikan LKS pada temannya, agar
temannya melihat soal2 yang ada dalam LKS. IW
mulai mengizinkan siswa untuk menggunakan alat
peraga. KV mencoba mengerjakan soal di LKS.
KV mulai mengambil alat peraga. KV terlihat
senyum ke arah peneliti dan kemudian mengajak
temannya berbicara untuk membahas cara
mengerjakan. KV kembali mengusap-usap
hidungnya sambil menghampiri peneliti yang
sedang membantu menjelaskan soal di LKS.
Selang beberapa menit, SY berdiri dan mengambil
LKS yang dipegang oleh temannya dalam satu
WK,S1,S2,S3/O3/B42-46
(sikap siswa selama kegiatan
pembelajaran)
WK,S1,S2,S3/O3/B53-54
(guru mengecek pemahaman
siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
kelompok. LKS dalam kelompok ini dikerjakan
secara bergantian. Setelah selesai mendengarkan,
KV kembali ke tempat duduknya dan bertanya
pada temannya. Beberapa saat kemudian, KV
memperhatikan temannya yang sedang
mengerjakan soal dengan menggunakan alat
peraga.
Setelah mengerjakan beberapa nomor, SY
berdiri melihat soal LKS yang sedang dipegang
oleh temannya. Kemudian, SY duduk dan terlihat
melepas double tape yang ada di belakang gambar
jam dan menempelkan gambar jam tersebut pada
papan hitam. Setelah selesai menempelkan gambar
jam, SY mencoba mengerjakan menggunakan alat
peraga. Beberapa saat kemudian, SY berdiri
memberitahu temannya yang bertanya. Setelah
selesai membantu temannya, SY mengambil kartu
soal sambil melihat ke arah kirinya. Sedangkan
KV, di tengah-tengah jam pelajaran, KV berdiri
dan terlihat sedang berjalan-jalan di dalam kelas,
melihat teman lain yang sedang mengerjakan. KV
terlihat jalan-jalan lagi, kemudian KV duduk dan
bertanya pada temannya untuk mengerjakan
nomor berapa. Saat mengerjakan LKS, KV
meletakkan kedua tangannya di atas meja,
beberapa menit kemudian, KV berdiri
memperhatikan teman yang ada di belakangnya
sambil menguap. KV kembali ke tempat duduk
dan mengajak bicara teman di sebelahnya sambil
meletakkan stik ke dalam kotak.
Setelah meletakkan stik, KV, SY dan satu
teman kelompoknya kembali melihat kartu soal.
SY bersama dengan KV dan satu temannya
berhompimpa untuk bergantian memberikan
pertanyaan dengan melihat kartu soal yang
dipegang masing-masing anak. KV mendapat
giliran pertama. KV memberikan 4 pertanyaan
kepada teman yang duduk di sebelahnya sambil
senyum-senyum. Kini, giliran temannya yang lain
yang memberikan pertanyaan, KV mencoba
menjawab pertanyaan tersebut dengan melihat
kartu soal yang dipegang oleh temannya sambil
menoleh ke arah kirinya. Konsentrasinya terpecah
saat ada keramaian di kelasnya karena ada hewan
tokek yang jatuh di bawah kaki temannya. Kini
giliran SY yang memberikan pertanyaan pada
kedua temannya dengan memperlihatkan kartu
soal. Setelah selesai memberikan pertanyaan, SY
meletakkan kartu soal pada tempatnya. Sambil
tersenyum, SY mengambil boneka dan
meletakkannya pada papan hitam di atas meja,
kemudian menusuk-nusukkan jarum pada boneka
itu. SY menanggapi pertanyaan teman yang duduk
WK,S1,S2,S3/O3/B84-88
(subjek seperti kurang paham
bagaimana menggunakan alat
peraga)
WK,S1,S2,S3/O3/B100-105
(sikap siswa selama kegiatan
pembelajaran)
WK,S1,S2,S3/O3/B114-117
(subjek bermain dengan
memanfaatkn alat peraga)
WK,S1,S2,S3/O3/B131-134
(subjek bermain dengan alat
peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
di depannya. SY mengambil jarum pada kotak alat
peraga untuk mainan, sambil sesekali
memperhatikan guru menjelaskan.
Selama siswa mengerjakan LKS, IW
mengecek pekerjaan siswa. IW rutin mengecek
apa saja yang dikerjakan siswa. Pada saat sampai
di kelompok yang terletak di pojok kanan peneliti,
tiba-tiba IW marah karena kelompok tersebut yang
paling lama mengerjakan LKS dan bahkan tidak
mau mengerjakan, akhirnya IW meninggalkan
kelompok tersebut dan melanjutkan untuk
menjelaskan lagi materi dengan menggunakan
stik. Pada saat menjelaskan, ada siswa yang
bertanya apa bedanya stik yang panjang dengan
stik yang pendek, dan IW berusaha untuk
menjelaskan bahwa tidak ada masalah jika
menggunakan stik yang panjang atau pendek,
yang paling penting adalah bagaimana sudut yang
terbentuk.
Jam pelajaran hampir selesai, dan IW
meminta siswa untuk merapikan alat peraga dan
bilang ke siswa kalau akan langsung ke evaluasi.
Ketika siswa mengerjakan soal evaluasi, IW
mengecek pekerjaan siswa dan berusaha
mengkonfirmasi pemahaman siswa. Setelah
selesai, IW menyuruh siswa mengumpulkan soal
evaluasi. Dan mengakhiri kegiatan pembelajaran.
WK,S1,S2,S3/O3/B138-140
(guru selalu mengecek pekerjaan
siswa)
WK,S1,S2,S3/O3/B144-147
(sikap subjek terhadap
pemahaman siswa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 4.7 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Subjek Guru
Pelaksanaan Wawancara 1
Subjek : Wali Kelas
Nama Subjek : IW
Periode Wawancara : I
Hari, tanggal : Kamis, 13 Februari 2014
Waktu : 12.00 – 12. 51
Tempat : Ruang kelas IIIA
Kode : WK.W1
Keterangan : Peneliti (tulisan tebal)
Guru
Digaris Bawah Data Penting
Baris Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Sudah berapa lama bu mengajar di SD
Kanisius Sengkan ?
Saya sudah mengajar di SD Kanisius Sengkan
2,5 tahun.
2,5 tahun ?
sejak tahun 2012…e…2011
2011 ? iya
ngajarnya di kelas berapa aja bu ?
dari awal saya mengajar, saya mengajar di kelas
3A terus
kelas 3A terus ?
nggak pernah pindah yang lain.
merasa bosen nggak sih bu ?
nggak
nggak ?
nggak, luar biasa anaknya..jadi nggak bosen.
terus..suka dukanya ngajar di kelas 3A apa
aja bu ?
WK/W1/B3-4 (awal subjek menjadi guru)
WK/W1/B6
(awal subjek menjadi guru)
WK/W1/B10-11
(pengalaman menjadi wali kelas
sejak awal masuk di SDK
Sengkan)
Catatan : sebelum pertemuan ini dilakukan, peneliti sering bertemu dengan subjek di sekolah
dalam rangka studi pendahuluan. Peneliti dapat leluasa berkomunikasi dengan subjek. Setelah
mengemukakan tujuan wawancara dan telah mendapat persetujuan dari subjek, peneliti
melakukan ertemuan ini. Wawancara dilakukan pada siang hari setelah subjek menyelesaikan
tugas mengajarnya dan peneliti telah melakukan wawancara terhadap subjek yang lain di ruang
kelas IIIA. Wawancara didokumentasikan dengan menggunakan kamera dan handycam. Salah
satu siswa membantu mendokumentasikan kegiatan wawancara ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
kelas 3A di tahun pertama saya mendapat kelas
yang cukup besar, jumlahnya 42, kemudian
suka…eh…dukanya kemungkinan lebih banyak
daripada sukanya. Waktu itu saya tahun pertama
mengajar, jadi saya masih menyesuaikan diri
dengan anak-anaknya. Kemudian jumlah yang
terlalu besar, sehingga kadang suara saya itu
kalo siang hari, pulang sekolah pasti cepat
habis..capek..capek ati, capek pikiran, karna
masih..e…taun pertama jadi belum bisa adaptasi
dengan orangtua
Eee… di taun kedua saya mendapat anak yang
cukup banyak, 41, dan itu cukup berat..e…
keluhannya sama dengan yang di tahun pertama,
kesulitan untuk memanajemen kelas saja.
waktu pertama kali masuk sini kan…kan
tadi bu I kan bilang e…apa… harus
mengenal anak-anaknya dulu kan ? lha itu
gimana cara mengelola kelasnya bu ?
kalau dulu waktu pengalaman saya, secara tidak
langsung, kita kalau sudah jadi wali kelas
otomatis anak itu akan belajar untuk mengenal
kita juga. Eee…kebetulan juga saya suka anak-
anak, daya ingat saya untuk mengenal nama
anak itu cukup bagus ya..jadi yaa..saya nggak
mengalami kesulitan apa-apa untuk adaptasi
dengan anak-anak, mungkin yang lebih susah
itu untuk orangtuanya.
oooo… orangtuanya memang kenapa bu ?
anak-anak sekarang terlalu banyak masalah di
luar daripada di sekolah. Jadi, sekolah itu kayak
sebagai pelampiasan dari masalah-masalah
mereka di rumah.
jadi kayak kebawa ke sini gitu ya bu ?
he eh
trus, pernah dapet kritikan gitu nggak bu
dari orangtua ?
pernah. Saya pernah di tahun pertama saya
mengajar, saya bahkan langsung dapet
panggilan dari kepala sekolah karna ada
orangtua yang…e…orangtua yang tidak terima
anaknya waktu itu saya katakan jelek, nah
seperti itu. Jadi, saya langsung dipanggil kepala
sekolah. Tapi, di situ saya diminta kepala
sekolah untuk “oke ini buat jadi pelajaran saja,
besok-besok lagi kalo bercanda tidak kelewatan,
kemudian tidak usah terlalu diambil hati,
anggap saja sebagai pelajaran” gitu aja.
berarti sebenernya tu pas pelajaran dikatain
jelek itu bercanda ya bu ?
iya, waktu itu memang saya orangnya suka
bercanda, tapi mungkin anak itu kan sensi juga,
trus..e.. dia ngadu ke orangtuanya, kebetulan
WK/W1/B39-46
(pengalaman subjek selama
menjadi guru)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
orangtuanya waktu itu langsung menemui
kepala sekolah dulu, tidak langsung e…tidak
melalui e…saya dulu, jadi langsung ke kepala
sekolah. Kan seharusnya kan sebelum ke kepala
sekolah tau, alangkah baiknya kalau bisa
dibicarakan dengan wali kelasnya, baru nanti
kira-kira dengan wali kelas tidak bisa baru ke
kepala sekolah, tapi ternyata orangtua itu
langsung ke kepala sekolah.
Tapi terus…e…endingnya itu kan baik-baik
aja kan bu ? baik-baik saja. Sampai sekarang justru anaknya
kalo sama saya juga deket, orangtuanya juga
deket.
trus bu, kalau ngajar di kelas 3 tu biasanya
pakai metode apa aja ?
saya pernah…paling sering…anak-anak saya
ajak nonton tentang video…tentang…waktu itu
kita memakai yang pas IPA. Kita belajar dari
video tentang kerusakan alam, terus…kemaren
sempat mencoba untuk percobaan waktu
pembuktian ada erosi…e…tentang perubahan
lingkungan….kemudian waktu matematika
pernah menggunakan media jam, pernah
menggunakan media tempe untuk mengenal
pecahan dan roti yang dipotong-potong,
kemudian apa lagi ya…seingat saya hanya itu.
terus, kalau cerita-cerita gitu, katanya tadi
kan saya wawancara anak-anak, katanya
kalau belajar matematika tu suka cerita gitu
bu…
iya, saya lebih suka cerita ke anak-anak, kadang
isi pelajaran saya itu isinya cuma cerita terus.
Ya ? (bertanya pada siswa yang membantu
mendokumentasikan wawancara)
biar anaknya nggak bosen ya bu ?
iya..
kadang kalau misalnya…kalau misalnya
udah…pernah nggak sih bu anak-anak tu
bener-bener nggak ndengerin gitu ? bosen
gitu ?
oh sering mbak…heem sering banget. Cobain
aja di kelas saya…di cuekin.
dicuekin ?
he.em.
kalau pas bu I tadi e…pake nonton video
kayak gitu terus…apa..bawa roti, tempe, itu
responnya anak-anak giman bu ? seneng
atau…
senang sekali…karna gurunya suka makan,
anaknya suka makan, jadi kita membawanya
yang kira-kira bisa nanti endingnya akan kita
makan bersama-sama, itu nanti anak-anak akan
WK/W1/B89-90
(subjek menggunakan video
sebagai media pembelajaan
untuk mata pelajaran IPA)
WK/W1/B95-98
(media jam, media tempe, dan
media roti yang digunakan
subjek untuk mengajar
matematika)
WK/W1/B99
(subjek hanya 2 kali
menggunakan media untuk
mengajarkan matematika)
WK/W1/B104-105
(subjek lebih sering
menggunakan metode ceramah)
WK/W1/B114-115
(siswa tidak tertarik untuk
belajar)
WK/W1/B122
(siswa senang menggunakan alat
peraga terutama yang berbentuk
makanan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
senang sekali
tapi pas pelajarannya bu, anak-anaknya
aktif ya bu ?
mereka antusias, iya…aktif sekali…
Trus…hasil belajar siswanya gimana bu ?
hasil belajar siswa, kebetulan kemarin kami
baru melaksanakan ulangan, e…hasilnya cukup
baik karna …yaa…ini pengalaman mereka. E…
mereka belajar dari pengalaman mereka sendiri
kemarin setelah e…memecah…eh memotong
tempe dan roti itu. Jadi, mereka tau tentang
pecahan, kemudian mereka menginginkan
belajar yang lebih lagi…lebih lagi tentang
pecahan. Tapi kan di kelas 3 sebatas hanya
pecahan yang konsep dasarnya dulu, jadi, saya
belum berani melangkah ke lebih lagi, supaya
mereka tidak terlalu mikir yang terlalu jauh, itu
aja.
tadi kan waktu saya wawancara ke anak-
anak tu katanya paling susah pecahan, nah
terus e…untuk hasil belajar di bagian
pecahan itu giman bu ?
nilai mereka bagus-bagus kok…
bagus-bagus ?
hooh
tapi anak-anak tadi ditanya paling susah tu
apa gitu…
Boleh diliat itu…tapi kecenderungan di kelas
saya itu kalau memang belum jelas, kita jarang
untuk mau bertanya. Setelah gurunya marah
dulu, kalau tidak bisa terus diberi kesempatan
sekali lagi,mereka kalau tunjuk jari liat-liat
temannya dulu, jadi nyari temen.
oooh…berarti tergantung temennya ?
hooh tergantung temennya
terus bu, mengenai metode, nah tau tokoh
Maria Montessori ?
pernah mendengar
pernah mendengar ?
iya, hooh.
pernah liat alat-alatnya bu ?
eee…waktu itu ada dosen yang datang ke sini,
kemudian memperlihatkan Montessori, ada
beberapa alat yang diperlihatkan, Cuma 1 atau 2
aja.
kira-kira alatnya apa ya bu ?
apa ya namanya ?
untuk belajar apa gitu ?
eee…matematika, karna PMRI
eee…materinya ?
materinya…pecahan…
pecahan ?
hooh.
WK/W1/B123-126
(siswa senang belajar dengan
menggunakan alat peraga)
WK/W1/B132-138
(siswa akan mudah memahami
pelajaran dengan melakukan
pengalaman langsung)
WK/W1/B153-158
(siswa jarang mau bertanya jika
tidak mengerti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
179
180
181
182
183
184
185
186
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
sama ?
saya ingatnya cuma itu aja
eeehm… Cuma pecahaan ? terus, pernah
mencoba menggunakna alat peraga
Montessori itu bu ?
saya kebetulan waktu itu tidak terlalu minat
dengan alat itu, kemudian saya belum sempat
mencoba
pertama kali kesannya gimana bu pas ngliat
alat tu ?
setau saya yang namanya alat-alat Montessori
itu eee..harganya mahal.
heeh
iya to ? mahal to ?
mahal sekali
kalo misalnya mau membuat tiruannya pun,
tiruannya tidak akan bisa persis dengan
apa…alat-alat yang ada. Terus… setau saya alat
itu bisa benar-benar bisa membuat anak untuk
lebih mengerti tentang materi yang diberikan.
Kemudian anak-anak lebih menyukai karna
mereka alat peraganya menarik, seperti itu.
tapi belum tentu anak-anak itu bisa kalau
misalnya make ?
kalau pertama kali mungkin mereka belum bisa,
mereka hanya sekedar liat tok. Mungkin ini
pasti mereka bertanya “ini alat buat apa bu ?”
hmmm… terus apa ya….kan besok itu kana
lat peraga yang mau dipake itu kan ini bu
(menunjukkan gambar alat peraga), kira-
kira melihat dari gambar ini, karna alatnya
belum jadi semuanya, kira-kira gimana bu
kesannya ibu ? untuk alat ini ?
eee….kita besok belajar tentang…sudut ya ?
iya, sudut.
oke, kalau sudut…oke cukup membantu
mungkin, karna sudut itu paling gampang
alatnyaitu tentang jam ya ? eee…menentukan
sudut siku-siku itu jam berapa…
kira-kira bisa membantu ya bu ?
iya hooh
untuk konsep matematikanya tentang sudut
?
hu.uh
ibu tertarik nggak bu untuk mencoba ?
hu.um tertarik
WK/W1/B184-186
(guru tidak berminat terhadap
alat peraga)
WK/W1/B191-192
(guru menganggap alat
Montessori mahal)
WK/W1/B196-198
(alat susah ditiru)
WK/W1/B198-200
(alat mampu membuat siswa
lebih mengerti)
WK/W1/B201-202
(siswa menyukai alat peraga
karena menarik)
WK/W1/B216-217
(subjek memiliki harapan
mengenai alat peraga yang
nantinya dapat membantu)
WK/W1/B226
(subjek tertarik untuk mencoba
alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Pelaksanaan Wawancara 2
Subjek : Wali Kelas
Nama Subjek : IW
Periode Wawancara : II
Hari, tanggal : Kamis, 10 April 2014
Waktu : 11.00 – 11.20
Tempat : Ruang kelas IC
Kode : S1.W2
Keterangan : Peneliti (tulisan di tebalkan)
Guru
Digaris Bawah Data Penting
Baris Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Selamat siang Bu I…saya mau wawancara
lagi mengenai kegiatan pembelajaran yang
menggunakan alat peraga Montessori,
bagaimana perasaan ibu ?
Perasaannya seneng yang pasti, karna saya
sendiri merasa terbantu dengan adanya alat
peraga itu, sehingga saya merasa dimudahkan
mengajarkan materi itu untuk siswa saya…
Menurut anda, adakah perubahan yang
dialami siswa setelah belajar dengan
menggunakan alat peraga berbasis
Montessori ?
Pasti ada, yang pasti saya tidak perlu
menjelaskan materi itu terlalu lama, karena dari
pengalaman, saat materi itu, biasanya saya
membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk
menjelaskan itu, dan belum tentu semua anak
bisa, apalagi ini kelas yang besar, jadi pasti ada
perubahannya.
Berarti lebih efektif ya bu ?
Iya
Bagiamana pandangan guru mengenai alat
yang digunakan siswa selama kegiatan
pembelajaran ?
Oke, alatnya yang pasti amanlah untuk anak-
WK/W2/B5
(guru merasa senang setelah
melakukan kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan alat peraga)
WK/W1/B5-8
(guru merasa terbantu dan
dimudahkan dalam mengajarkan
materi)
WK/W2/B13-19
(siswa menjadi lebih mandiri)
WK/W2/B25-28
Catatan : Wawancara dilakukan ketika guru tidak ada tugas mengajar. Wawancara ini dilakukan
di ruang kelas IC yang sudah tidak dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Selama wawancara,
IW sering memainkan rambutnya dan sering menganggukkan kepala pada saat ditanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
anak, karena bahannya juga terbuat dari bahan
yang tidak berbahaya, paling hanya jarumnya itu
dan kemarin bisa dikendalikan. Trus…alatnya,
anak-anak juga merasa tertarik, bahkan sampai
ada yang bilang, bertanya belinya dimana,
kemungkinan kita juga akan menduplikasi yang
seperti itu, tapi bukan dari kayu, mungkin pake
kertas karton yang tebal, atau kertas apalah yang
bisa dibuat mirip dengan alat itu.
Tapi tidak ada masalah ya bu kemarin ?
Enggak (sambil menggelengkan kepala)
Lalu, apakah siswa secara mandiri menjadi
lebih mengenal dan memahami konsep
matematika pada materi sudut ?
Bisa
Darimana ibu bisa melihat hal tersebut ?
Siswa mengenal secara…mandiri e…mereka bisa
kemarin waktu e…menggunakan alat peraga itu,
mereka bisa mempraktikkan e…materi ini waktu
dikasih kesempatan untuk bermain,mereka bisa
membuat bentuk-bentuk atau mengerjakan soal
yang ada di alat peraganya itu. Mereka bisa
mencoba itu, trus e…yang paling keliatan itu
bedanya saat saya tidak menggunakan alat
dengan menggunakan alat. Nah, perubahannya di
situ, mereka lebih cepet tau „oh ternyata gini to
yang namanya sudut, yang namanya kaki sudut‟,
atau yang berhubungan dengan sudut atau
bangun datar (tiba-tiba batuk)
Berarti daya tangkapnya anak tu lebih cepet
?
eeem…apakah alat tersebut itu bisa sangat
membantu siswa dalam memahami konsep ?
(menjawab dengan menganggukkan kepala)
Itu dilihat darimananya ? dari mereka bisa
menangkap, eh…bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan ?
Iya, dari menjawab pertanyaan, dari nilai post-
test yang diberikan juga kan beda to ?
Kira-kira ada nggak ya bu siswa yang merasa
bingung ?
Ya…dari…dengan kelas yang besar itu kan
sebagian besar anak bisa, tapi ada mungkin
beberapa anak yang karna dia termasuk dalam
anak yang tergolong pasif, jadi yang pasif
semakin pasif kemarin. Nah, tapi kan ada juga
kemarin, misalnya kelompoknya G itu pas itu
saya berikan 3 orang yang pasif, dan G ternyata
bisa membantu mereka, tapi pas G-nya tidak
masuk ternyata blank
Itu bagaimana ibu mengatasinya bu ?
Kemarin kita rotasi kelompok ya ?
Enggak
(bahan yang dibuat untuk alat
peraga aman)
WK/W2/B29-30
(siswa merasa tertarik dengan
adanya alat peraga)
WK/W1/B31-34
(kemungkinan guru akan
menduplikasi alat peraga dengan
menggunakan bahan-bahan yang
terjangkau)
WK/W1/B42-50
(siswa secara mandiri
menggunakan alat peraga)
WK/W2/B50-54
(siswa menjadi lebih cepat paham
mengenai materi yang diajarkan )
WK/W1/B69-71
(anak yang pasif tetap pasif, tidak
ikut menggunakan alat peraga)
WK/W2/B72-75
(alat dapat digunakan bersama,
yang memungkinkan siswa
membantu siswa lainnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
Waktu itu yang kelompok pasif kebetulan waktu
itu langsung ditinggal, hehe tinggal aja. Oke,
lewat, ini masih bisa diatasi, memang secara nilai
seluruhya anak itu memang kurang, jadi sekalian
aja ditinggal. Tapi untuk anak-anak yang lain,
untuk yang menengah ke bawah misalnya, masih
ada yang kurang malah kemarin bisa dapet nilai
yang bagus…
Apakah siswa bisa jadi lebih mampu dalam
mengerjakan soal bu ?
Iya
Contohnya tu apa bu ?
Si J yang kemarin dapet 100 ya ?
Iya
Itu kalo misalnya matematika, dia kurang dalam
pelajaran, dia nggak pernah dapet nilai yang
maksimal seperti itu. Dia dapet bagus sekali
kemarin itu makanya saya „kok J yang dapet nilai
bagus ?‟
Kemarin itu sama Silvia ?
Kalo Sylvia memang udah pintar
Oh memang sebelumnya Jose tu memang
kurang dalam matematika ?
Iya
Berarti memang membantu ya bu ?
Iya
Lalu, apakah ibu merasa tertarik dengan
bentuk alat peraga ?
Sangat tertarik
Bisa diceritakan hal-hal apa yang membuat
ibu tertarik ?
Eee…pertama saya melihat alat itu kan, ini cara
kerjanya bagaimana, yang pasti seperti itu. Kok
bisa ini tu alat seperti ini bisa menjelaskan
tentang sudut dan bangun datar itu cara kerjanya
bagaimana. Saya pertamanya memang enggak
tau apa-apa, anak-anak juga seperti itu, „bu, ini tu
untuk apa ?‟, ternyata setelah dijelaskan cara
kerjanya, ya memang e…sangat menarik dan
memudahkan itu tadi, karena anak-anak yang
pasti juga seneng dengan warnanya seperti itu.
Trus, mereka mungkin belum pernah
mendapatkan alat yang seperti ini, sampe banyak
yang tanya to kemarin „ini tu belinya dimana‟.
Menarik alatnya.
Kalo untuk cara penggunaannya berarti
tertarik ya bu ?
Iya
Nah, kemarin waktu saya wawancara dengan
siswa, ada yang bilang…e…pada bilang
„seneng sih bu main ini, tapi tu lama-lama
bosen‟, nah itu menurut ibu bagaimana ?
Ya mungkin namanya anak-anak pasti kalo itu di
WK/W2/B81-83
(perhatian subjek terhadap
pemahaman siswa)
WK/W2/B84-86
(meningkatkan pemahaman siswa)
WK/W2/B93-104
(alat peraga dapat membantu siswa)
WK/W2/B115-123
(alat peraga dapat menarik
perhatian dan membantu subjek
mengajarkan materi)
WK/W2/B131-132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
itu terus menerus juga bosen. Jadi, enggak terus
misalnya hari ini menggunakan alat, besok
enggak, di selang-selinglah, jangan terlalu itu
juga. Kan kemarin 4 kali pertemuan berturut-
turut to ?
(menganggukkan kepala) lalu, apakah alat
tersebut bisa digunakan untuk mengajar
materi dari kelas 1-6 bu ?
Kelas 1 bisa, soalnya kelas 1 itu sudah mulai
mengenal bangun datar. Nah bangun datar kan
bisa menggunakan alat itu. Kelas 2 sudah mulai
sudut juga. Terus…bangun datar lagi. Setiap
kelas kayaknya dapat materi bangun datar…
Eee. Selain bangun datar, kira-kira materi
apa ya bu yang bisa menggunakan alat itu ?
Nggak ada, kayaknya hanya itu ya…
Lalu, ukurannya bagaimana bu ?
Cukup segitu saja. Kalo malah kalo besar
diperkecil, hehe (sambil mainan rambut), nanti
bawanya atau nyimpennya kan juga susah to kalo
misalnya sekolah mau buat…
Kalo ukuran segitu kira-kira bisa membantu
siswa belajar atau gimana bu ?
Bisa
Bisa ? isinya juga bagaimana bu ? seperti
stiknya, jarum, kira-kira bagaimana bu ?
Eee…jarumnya kalo misalnya mau diganti, mau
diganti apa ?
Diganti yang lebih kecil ?
Enggak sih, segitu aja cukup. Jarumnya juga
cukup aman kemarin. Stiknya paling warnanya
kalo misalnya warna dasarnya item, stiknya
jangan yang warna hitam juga. Misalnya warna
yang lebih cerah yang lain, atau nggak kita cari
yang karpetnya putih. Jadi, warna yang lainnya
bisa masuk, kalo item sama item kemarin mati to
? jadi agak susah.
Kalo alat, kan alatnya dibuat ada pengendali
kesalahannya bu, nah kira-kira apakah alat
itu ada pengendali kesalahannya, sehingga
siswa itu bisa mengetahui kesalahannya
sendiri ?
Bisa
Darimana bu ? buktinya apa ?
Apa ya ? pengendali kesalahan…
Mungkin yang segitiga untuk sudutnya itu lho
bu…
Ehm…itu terlalu tebal atau…?
Menurut ibu gimana, apakah bisa e…segitiga
yang untuk menentukan sudut lancip, tumpul
gitu…
Kalo lancip kayaknya enggak. Soalnya lancip
atau tumpul itu kan nggak pakem to ? kalo siku-
(siswa bosan dengan alat peraga)
WK/W2/B140-144
(alat peraga dapat digunakan di
setiap tingkatan kelas)
WK/W2/B49-152
(subjek member saran mengenai
ukuran alat peraga)
WK/W2/B162-168
(saran subjek mengenai alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
siku itu memang sudah pakemnya to ?
Yang warnanya kuning itu lho bu…
He.eh. Yang segitiga yang ada lingkarannya yang
ada 4 itu to ?
Iya, itu kira-kira ada pengendali
kesalahannya nggak bu ?
Uda, cukup itu aja.
Kalo yang lainnya ?
Yang lainnya…apa aja to kemarin itu ?
Stik, trus jarum, boneka
Stik, jarum, boneka. Bonekanya itu untuk apa ?
Bonekanya itu kemarin itu kalo rencana itu
sebenarnya untuk menghubungkan antara
garis yang satu dengan garis yang lain, tapi
kemarin sepertinya kurang kelihatan
Enggak ada.
Lalu untuk…apakah siswa itu jika
menemukan jawaban yang salah, apakah
mereka akan segera mau memperbaikinya
atau hanya berhenti di situ saja karna merasa
tidak bisa ?
Kebanyakan berhenti
Kebanyakan berhenti ?
Iya, tidak mencoba, kalo kesulitan itu langsung
“bu…!”, kayaknya segala hal itu bisa
diselesaikan oleh gurunya…hehe
Berarti selalu bertanya ya bu bagaimananya ?
jadi manggil-manggil terus ya bu ?
Mereka jarang mau mencari sendiri
Eee…untuk alat peraganya itu memiliki kunci
jawaban, eh…apakah alat peraga itu memiliki
kunci jawaban sehingga siswa bisa
mencocokkannya sendiri bu ?
Ya, kemarin ada to ?
Iya ada, maksudnya tu, apakah siswa sadar
kalo ada kunci jawabannya ?
Mereka nggak tau
Nggak tau ?
Pertamanya mereka enggak tau, ternyata setelah
saya jelaskan “ini lho di belakangnya ada”, trus
kemarin baru mereka berani main tebak-
tebakkan, karena sebelumnya mungkin mereka
takut „ini untuk apa, gambar apa‟, takutnya
mereka memberi tebakan untuk temannya tidak
bisa menjawab, tapi ternyata setelah di kasih liat
ada kuncinya mereka berani…
Tapi setelah itu malah melihat kuncinya
terus…
(mengangguk)
Terakhir, apakah alat peraga Montessori itu
terbuat dari bahan-bahan yang dikenal oleh
siswa atau dekat dengan kehidupan siswa ?
(menganggukkan kepala)
WK/W2/B208-210
(siswa tidak mau mencoba
menyelesaikan masalah yang
dihadapi secara mandiri)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
Contohnya ?
Kayu itu ?
Eee…bahan yang digunakan itu mengapa bisa
dikatakan dekat dengan siswa bu ?
Ya…dalam kehidupan sehari-hari
Tapi kira-kira, pohon, kayu itu apakah
semuanya bisa dibuat alat peraga ?
Ya kalo misalnya kita sendiri yang disuruh
membuat pasti tidak bisa, makanya kita mencari
alternative. Misalnya dengan karton kan sama-
sama tebal, minimal hampir sama lah, bisa
membantu untuk membuat alatperaganya itu.
Eee…sepertinya sudah semua bu…
Ooo…cepet ya…
Terimakasih bu…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 4.8 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 1
Pelaksanaan Wawancara 1
Subjek : Siswa 1
Nama Subjek : SY
Periode Wawancara : I
Hari/ tanggal : Kamis, 13 Februari 2014
Waktu : 11.20 – 1150
Tempat : perpustakaan
Kode : S1.W1
Keterangan : Peneliti (P)
Subjek2/ siswa 1 (S1)
Digaris bawah : data penting
Baris Kode Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
Umurmu berapa ?
8, besok april baru 9 tahun
Emang tanggal berapa ulang tahunnya ?
2 april
Kalo di kelas suka mapel apa ? suka belajar apa ?
Paling suka itu apa namanya…PKn, IPA, sama
Bahasa Inggris, matematika kadang-kadang
PKn, IPA, Bahasa Inggris ?
Iya
Kalo matematika ?
Kadang-kadang
Kenapa kadang-kadang ?
Soalnya kadang-kadang susah…hehe…
Kadang-kadang susah ?
Iya
Susahnya kenapa ?
Yo…ndadak ngali, ndadak mbagi, yo…harus pake
S1/W1/B6-7
(mata pelajaran
yang disukai
subjek)
S1/W1/B13
(subjek
menganggap
matematika
Catatan : Wawancara dilakukan pada siang hari setelah selesai kegiatan pembelajaran, di
perpustakaan agar suasana wawancara tenang. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek
yang lain, yaitu 2 orang teman subjek 2 ini. Diantara 3 subjek yang diwawancara, subjek 2 ini
yang diwawancara pertama, jadi subjek yang lain masih diam, tidak berani terlibat dalam
percakapan. Sehingga pertanyaan lebih focus. Peneliti duduk berhadapan dengan subjek 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
cara-cara
Harus pake cara-cara ? terus, kalo di kelas itu
yang ngajar siapa gurunya ?
Bu I…
Bu I ? matematika ? Bu I ngajar semuanya ?
Ehm…kalo Bahasa Inggris itu Mr. Listian, kalo
agama Pak Simon, terus kalo olah raga itu Bu Isti,
kalo seni musik itu Pak Wawan
Terus, Bu I kalo ngajar matematika gimana sih ?
Yo…kalo dijelasin terus kalo kalo misal nanti kalo
uda dijelasin gitu nanti njuk terus ditanyain siapa
yang belum jelas gitu, trus nanti diulangi lagi
Diulangi lagi ?
Iya
Trus, kamu sering nggak kalo dijelasin Bu I tu
sering nggak jelas gitu ?
Ehm…kadang-kadang
Kadang-kadang ? nggak jelasnya pas belajar apa
kalo di matematika ?
Ehm…kalo di matematika yo pecahan-pecahan gitu
Pecahan ?
Iya
Kenapa ? emang sulitnya…eh…emang sulit ?
Lumayan
Lumayan ? emang sulitnya kenapa sih ? kok
nggak bisa pecahan ? hafalan atau gimana ?
Yo…susah aja
Emang susahnya kenapa ?
Yo…kadang-kadang ndadak ngali, yo terus ndadak
ngali-ngali, ndadak…
Berarti paling susah di pecahan ?
Iya
Selain itu ?
Ehm… ya…
Apa ? selama ini paling susah belajar matematika
apa lagi ?
Ehm… kayaknya apa ya ?
Apa ? kira-kira apa ?
Ehm… yo soal cerita
Soal cerita ?
Iya
Kenapa kok soal cerita nggak bisa ?
Ya…soale ndadak pertama mbaca, ndadak pake cara,
ndadak pake mbagi
Terus, kalo ehm… selain di sekolah, siapa aja
yang ngajarin matematika ?
Ehm…biasanya ibu ?
Ibu ? kalo di rumah gitu belajar matematika lagi
nggak ?
Di rumah biasanya iya
Biasanya iya ? kalo belajar itu biasanya setiap
apa ?
Belajar biasanya kalo nata jadwal gitu terus jadi
terkadang susah
dipelajari)
S1/W1/B17-18
(kesulitan yang
dihadapi subjek)
S1/W1/B37
(siswa merasa
sulit ketika belajar
pecahan)
S1/W1/B46-47
(siswa merasa
kesulitan
mengerjakan
matematika)
S1/W1/B56
(materi lain yang
dianggap sulit
oleh subjek)
S1/W1/B60-61
(siswa merasa
kesulitan
mengerjakan soal
cerita)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
kepengen belajar nek nata jadwal
Mata jadwal tu malem atau sore ?
Ehm…kadang-kadang sore, kadang-kadang malem
Trus, kalo belajar gitu, ehm…berapa lama
belajarnya ?
Hmm…yo… aku tu nggak ngitung waktu, cuma
yo…belajar yang materi-materi yang nggak bisa gitu
yo dipelajari
Berarti nggak mesti harus berapa jam gitu ?
Enggak
Terus…kalo belajar matematika itu kamu pernah
nggak pake alat bantu kayak gitu ? kayak
misalnya…apa ya ?
Biasanya penggaris
Biasanya penggaris ? alat bantu misalnya kayak
kalo belajar penjumlahan, perkalian kayak pake
batu gitu, pernah nggak ?
Pake batu ?
Pake batu gitu lho…misalnya dijumlahin, ada 5
batu ditambah berapa…
Kalo batu nggak pernah
Contohnya tu batu gitu lho…selain batu pernah
nggak ?
Ehm… yo paling kayak kertas dicoret-coret…nggak
apa namanya yo…apa namanya tadi…
Apa ?
Pake penggaris
Terus….ehm….YG…
S1/W1/B77-78
(subjek
mempelajari
kembali materi
yang belum
dimengerti)
S1/W1/B94
(subjek
menggunakan
kertas untuk
belajar)
S1/W1/B97
(subjek
menggunakan
penggaris untuk
belajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Pelaksanaan Wawancara 2
Subjek : Siswa 1
Nama Subjek : SY
Periode Wawancara : II
Hari, tanggal : Kamis, 3 April 2014
Waktu : 09.05 – 09.35
Tempat : Perpustakaan
Kode : S1.W2
Keterangan : Peneliti (P)
Subjek2/ siswa 1 (S1)
Subjek3/ siswa 2 (S2)
Digaris Bawah Data Penting
Baris Kode Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
P
S1
S2
P
S1
P
S1
P
S1
P
Pertanyaan pertama, bagaimana
perasaanmu setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran dnegan menggunakan
alat peraga yang kemarin itu, yang
matematika itu ?
Ya…seneng aja sih…tapi kadang-kadang
lama-lama bosen. Sebenere pertama-tama
seneng, tapi lama-lama bosen
Iya…bosen
Lama-lama bosen ? kenapa bosen ?
Ya bosen, mainannya itu terus
Trus, kayak merasa apa ya…jadi kayak
“kok kayaknya ini-ini terus nggak ada
yang lain” mainannya cuma mainan
jarum sama apa kemarin ya ? jarum
sama apa ?
Jarum sama kayu
Jarum sama kayu ?
Iya
Trus, kalo dari alat peraga yang
kemarin dipake itu, kamu bisa jadi
S1/W2/B6-8
(perasaan subjek setelah
menggunakan alat peraga)
Catatan : Wawancara dilakukan selama kegiatan pembelajaran atas izin wali kelas. Wawancara
ini tetap dilakukan bersamaan dengan subjek yang lain, karena salah satu subjek mau
diwawancara jika ada temannya. Namun, untuk wawancara setelah eksperimen ini, durasi yang
dibutuhkan cukup lama karena banyak pertanyaan yang diajukan pada subjek. Subjek 2 ini
sangat kooperatif, selalu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan mudah dan mau
menceritakan perasaannya selama dan setelah menggunakan alat peraga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
S1
P
S1
P
S2
S1
P
S1
S2
P
S1
P
S1
P
S1
P
S2
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
S2
P
S2
S1
P
mudeng nggak sama apa yang diajarin ?
kemarin itu kan tentang sudut to ?
mudeng nggak terusan belajar tentang
sudut itu ?
Iya, tambah mudeng
Tambah mudeng ? pake alat itu tambah
mudeng ?
Iya, dikit-dikit
Dikit-dikit atau mudeng banget ?
Yo dikit-dikit
Tambah mudeng
Trus, gimana sih caranya kamu tu bisa
terbantu, dapat e…gimana caranya
kamu bisa mudeng gitu lho…?
Ya…itu kan nanti kan mbentuk-mbentuk
sudut, trus kan untuk…ini kan diajarin ini
sudut lancip, ini sudut siku-siku
Kan ada yang buat kartunya
Yang pake kartu itu ya ? e…terus,
waktu yang diajarin itu kamu tu bener-
bener mudeng atau malah bikin kamu,
ada yang bikin kamu bingung ?
Yo…lumayan mudeng juga sih…
Lumayan mudeng ? berarti masih ada
bingungnya dong ?
Iya, bingung dikit-dikit
Bingungnya di bagian apa ?
Ya…di bagian…kalo misalnya biasanya
ada titik sudut, kaki sudut
Kaki sudut, titik sudut ?
Nanti bisa kebalik-balik yo kaki
sudutnya…
Ho.oh
Kebalik-balik ?
Kaki sudut, titik sudut
Belum bisa bedain gitu ?
Iya…kadang-kadang kebalik lah pokoknya
Terus, bener-bener merasa terbantu ?
eh…pake alat itu kan, maksudnya kan
kalian jarang to pake alat peraga gitu
kan ? nah itu bener-bener membuat
kamu merasa “oh ternyata pake alat
kayak gini lebih mudah, atau gimana ?
Ya biasa
Hah ? biasa aja ?
(diam) ya…sedeng…hihihi
Ya kayak gitu
Gimana ? bener-bener bisa buat kamu
terbantu ?
Ya…pie ya bu ngomonge, pokoke kayak
gitu
Heem…ngomongnya susah hehe
Gimana ?
S1/W2/B26
(subjek merasa semakin
memahami materi yang
diajarkan)
S1/W2/B36-38
(subjek merasa terbantu
dengan membuat bentuk-
bentuk sudut)
S1/W2/B49-50
(subjek merasa bingung
ketika menentukan titik
sudut dan kaki sudut)
S1/W2/B58
(subjek belum bisa
membedakan titik sudut
dan kaki sudut)
S1/W2/B65
(siswa merasa tidak ada
yang luar biasa ketika
menggunakan alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
S1
P
S1
S2
P
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S3
P
S1
P
S3
S1
P
S1&S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S3
P
Ya…
Bisa merasa bener-bener terbantu
dengan adanya alat itu atau kamu lebih
suka yang biasa aja, yang nggak usah
pake alat ?
Ya…sebenere pake alat juga
nggakpapa…tapi nek itu kan memang
jarang, tapi kan itu waktu itu setiap hari,
jadi kan kadang-kadang bosen, kecuali nek
jaraknya itu let-letan gitu, let hari…
Let hari…lusa !
Bukannya kemarin itu…senin, selasa…
Hampir tiap hari bu…
Iya, hampir tiap hari
Senin, selasa, sama hari apa ya?
Hampir stiap hari !
Hampir tiap hari po ?
Ho.oh
Bukannya 3 kali doing ?
Lebih…
Kayaknya 3 kali deh pake alatnya…
Lebih…
3 kali yo…tapi kalian pasti ngrasanya
lebih
3 kali, trus abis itu main-mainan
Tapi kan itu lho…jadi, nggak ada let
harinya…tapi jadi hari senin, selasa,
rabu…itu kan nggak ada let harinya…
Emang rabu ya ? seingetnya bu Maria
itu hari Kamis
Hah ?
Senin, Selasa, sama
Kamis…yang…siapa ya yang nggak
berangkat waktu itu ? SY apa ya ? apa
YG ? oh YG ya yang nggak berangkat ?
Oh iya..
Iya, yang kamu sakit itu…nah itu…itu
hari Kamis…
(seperti sedang memikirkan sesuatu)
Iya…
Bukannya aku tu nggak berangkat hari…
Kamis..
Hari Kamis YG nggak berangkat, Kan
yang waktu hari apa itu… SY juga
nggak berangkat to ? Hari Senin…hari
Senin itu SY nggak berangkat, yang
kamu sakit itu lho…SY sakit, YG juga
sakit, trus akhirnya kan yang waktu itu
kita di perpus itu ya V…
Sendiri ?
Hooh, KV sendiri, trus akhirnya sama
bu I nggak jadi, diundur
penelitannya…yang main alat-alat
S1/W2/B80-84
(siswa merasa bosan ketika
belajar menggunakan alat
peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
S2
S1
P
S2
S3
S2
S3
P
S1,S2,S3
P
S2
P
itu…kan kemaren kan udah di sini,
udah kamera banyak ya ? trus, malah
diundur, nggak jadi direkam itu, KV
yag berangkat sendiri…Bu Maria
bingung „aduh ini gimana…YG sama
SY nggak berangkat…‟
Trus, itu gimana ? berarti kayak gitu ?
bingung dan bosen gitu ya ?
Trus, waktu kemaren itu bu I ngasih
pertanyaan-pertanyaan gitu kan di
papan tulis ?
Iya…
Hooh kan ? itu kamu bisa njawab nggak
?
Dikit-dikit bisa
Dikit-dikit ? kok dikit-dikit sih ?
Soalnya kan kadang-kadang ada soal yang
susah gitu, aku nek ada yang belum ngerti
Gimana caranya bisa menjawab ? itu
gimana caranya kok kamu bisa
menjawab pertanyaan itu ? apakah
kamu nyoba-nyoba ngliat dari alat itu
atau gimana?
Yo…liat-liat di buku
Liat-liat di buku ?
Iya
Tapi kan pas itu nggak ngliat di buku ?
berarti sebelumnya kamu dah belajar ?
Iya
Trus, apa namanya…kalo pas kamu
nggak bisa njawab gitu atau misalnya
jawabanmu ternyata meleset, ternyata
salah, trus, gimana kamu
menemukannya lagi ? kamu nyari-nyari
lagi atau gimana ?
Yo…
Kalo pas pelajarannya, kamu cari
taunya gimana ?
Ya…paling nanya bu I
Tapi kadang-kadang kita malu yo…
Hooh
Malu ? kenapa malu ?
Nek salah nanti temen-temen…diketawain
Huuuuuu (memberi contoh)
Ho.oh digituin
Disorakin
Loh ? emang kalo salah digituin ?
Ho.oh
Wah nyebelin yo kalo gitu ? kalo missal
digituin jadi malu to ?
Iya, jadi takut
Hooh, padahal kan kalo mau jawab,
salah kan nggakpapa, kan yang
S1/W1/B144-145
(siswa tidak bisa
menjawab pertanyaan
guru ketika dia belum
paham)
S1/W2/B166
(siswa akan bertanya pada
guru ketika tidak tahu
jawaban dari soal yang
ada)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
S2&S3
P
S1
S2
S1
P
S2
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S2
S1
P
S1
S1&S2
P
S1
namanya salah mesti kan belajar to ?
Iya
Trus, apa lagi ya… ehm…waktu
pertama kali ngliat alat peraga, pertama
kali liat alat peraga, apa yang pengen
SY lakukan dengan alat itu ?
Ya…kan tadinya pertama liat kan kaget
aja, soale agak beda dari gambarnya, beda
dikit…nah terus aku juga pertama-tamanya
kan bingung
Kayak ada jam gedenya ya ?
Iya…
Bingung gara-gara jam itu atau
semuanya ?
Jamnya itu ada kayak kertas gambarnya,
jam yang gede
Iya, jadi, pertama-tamanya tu masih
bingung
Iya, pertamanya. Trus, apa yang ada
dipikiranmu setelah melihat alat peraga
itu ?
Ya…gimana ya…
Apa ? hmm…apa ya ? „ini tu mau buat
apa sih ? mau buat belajar apa sih ?‟
Iya…iya…memang kan pertama-
pertamanya kan kayak gitu…
Pertamanya kayak gitu ? trus,
pengalamanmu setelah menggunakan
alat peraga waktu itu gimana ?
menyenangkankah atau
membingungkan atau…
Ya…biasa aja…yang penting kan uda ada
pengalaman bisa belajar pake alat peraga
Biasa aja ? nggak seneng gitu bisa main-
main?
Pertamanya…
Pertama-tamanya…lama-lama
bosen…hihihi
Lama-lama bosen ? iya sih… kalo tiap
hari kayak gitu ya ? trus, kalo pas
pertama kali liat itu kan kadang-kadang
„ih ini apa sih ? ih bisa buat mainan‟
kan menyenangkan to ? nah, itu, waktu
hal-hal yang menyenangkan itu di
bagian apa ?
Yo…bisa buat bentuk-bentuk…bisa buat
sudut…
(berbisik-bisik)
Apa hayo ?
Hal-hal yang kira-kira apa
ya…membuat kamu nggak seneng tu
apa dengan alat peraga itu ?
Ya itu tadi, Cuma mbosenin aja
S1/W2/B187-190
(siswa merasa bingung
pada saat pertama kali
melihat alat peraga)
S1/W2/B212-213
(subjek merasa biasa saja
ketika menggunakan alat
peraga)
S1/W2/B217-218
(subjek merasa bosan
belajar dengan
menggunakan alat peraga)
S1/W2/B233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
S2
P
S2
P
S1
S2
S1&S2
P
S1
P
S2
P
S1
P
S1
P
S1
S2
P
S2
P
S2
S1
P
S1
P
S1
Nggak senengnya paling…
Apa ?
(hanya diam)
Kalo dari bentuknya, itu kan kemaren
besar to ? itu dari bentuknya itu kamu
seneng nggak ? ngliatnya gitu seneng
nggak, melihat alat peraga itu ?
Ya…lumayan sih…soalnya kan di situ ada
macem-macem, bonekanya ada, jarum ada,
banyak, hehe
Bonekanya ditusuk-tusuk…hehehe
(ketawa)
Dari alat peraga itu, pertama kali liat,
kamu bingung nggak gimana cara
makenya ?
Bingung, soalnya kan tadinya belum
dikasih tau caranya gitu…bingung
banget…jadi pusing…ini cara makenya
gimana
Bingung ? pusing ? trus kan di kasih tau
kan sama Bu I kan ya ? waktu itu
dikasih tau Bu I tu gimana caranya ?
Iya, sama bu PPL
Iya, nah itu trus menurutmu itu cara
menggunakannya menarik nggak ?
Ya…lumayan-lumayan aja
Kok lumayan ki lumayan kenapa ?
Ya lumayan, soalnya kan aku belum
pernah pake alat peraga
Trus, pas uda make masih tertarik
nggak buat make lagi ?
Enggak juga, soalnya lama-lama tu aku
males…e…jadi kadang-kadang cuma
ngliatin hehe
Nggak ada permainan yang lain
Lama-lama males ? nggak ada
permainan yang lain ? yo iyolah itu
kana lat peraga, buat belajar…
Ya iya…maksudnya buat belajar sambil
bermain
Terus kalo diperbolehkan
menggunakan alat peraga itu lagi,
kamu…apakah kamu mau
menggunakannya lagi ? mau make lagi
di luar jam pelajaran, misalnya pas
istirahat atau pas pulang sekolah gitu ?
Ya mau aja, tapi buat mainan
Heheh
Hah ? buat mainan ?
Ya coba-coba aja
Berarti mau to kalo misalnya…
Ya dicoba dulu, nek malah mbosenin yo
nggak mau juga
(subjek merasa bosan
dengan alat peraga)
S1/W2/B241-243
(subjek merasa cukup
senang menggunakan alat
peraga karena banyak
benda)
S1/W2/B249-252
(subjek merasa bingung
dengan cara menggunakan
alat peraga)
S1/W2/B261-262
(subjek merasa cukup
tertarik menggunakan alat
peraga)
S1/W2/B265-267
(subjek merasa malas
untuk menggunakannya
secara terus menerus)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
S2
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
Kalo mbosenin nggak mau ? buat
belajar nggak diliat dulu gitu kalo
misalnya menarik…buat belajar baru
mau ? eh…buat belajar atau buat main
?
Buat main sambil belajar, kan itu alat
peraga, jadi bisa buat belajar sambil main
Nah itu ! kalo YG pasti buat
main…hehe
Jadi kan kalo di luar jam pelajaran kan
kamu bisa tambah mudeng kalo pake
alat itu ?
Ya…coba-coba dulu…hehe
Tetep ya…coba-coba dulu…hehe
Kalo ukurannya, ukurannya kalo
menurutmu gimana ? terlalu besar,
besar, atau kurang besar, atau kecil ?
Ya lumayan besar, kan kotak gede juga
Lumayan besar tu berarti apa ? cukup
besar ?
Iya
Kalo isinya ? isinya gimana ? isinya
menurutmu cukup nggak kalo segitu ?
dengan ukkuran segitu ? atau kurang
besar isinya ?
Enggak juga sih…cukup
Cukup
Segitu aja, kan tempatnya uda segitu, ya
ukurannya segitu, orang tempatnya segitu
Ya…mosok mejanya kecil segitu ?
Tapi kan bisa ditumpuk-tumpuk gitu ?
Tapi kalo isinya nggakpapa ? cukup
segitu ?
Terus, kalo ukurannya, kan kemaren
ada stiknya to ? ada yang panjang ada
yang pendek, kamu ngrasa bingung
nggak pake alat itu ?
Nggak juga
Kan ada yang panjang ada yang pendek
?
Kan malah ukurannya nek macem-macem
kan malah nggak bingung
Berarti merasa terbantu ?
Iya, kan ukurannya bermacam-macam
malah
Kalo diliat dari kartu soalnya itu, diliat
dari ukurannya, ada yang panjang, ada
yang pendek itu nggak bingung ?
Yo…
Pertamanya gitu nggak bingung ? „Bu
ini kok ada yang panjang ada yang
pendek ?‟ gimana gitu ?
Ya pertama-tamanya juga bingung…
S1/W2/B292-293
(subjek merasa alat peraga
dapat digunakan untuk
bermain sambil belajar)
WK/W2/B327-328
(subjek merasa terbantu
karena alat peraga
bermacam-macam
ukurannya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
390
391
392
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S2
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
Pertama-tamanya bingung ?
Soalnya kan nggak bisa nentuin ini
panjangnya seberapa, gitu…tapi lama-
lama mudeng
Lama-lama mudeng ? ini tu ukurannya
segini…buat apa gitu ?
Iya
Trus…e…waktu dikasih kartu soal,
kamu bisa ngerjain semuanya atau
enggak ?
Ya…kalo uda belajarnya sungguh-
sungguh mesti bisa
Kalo belajarnya sungguh-sungguh ?
berarti pas pelajarannya waktu sama
Bu I, kamu bener-bener ndengerin ?
Enggak…hehe
Loh ? bener-bener ndengerin nggak ?
Ya dikit-dikit
Iya hehehe
Atau Cuma diem aja ? nggak tau apa
yang harus dilakuin ?
Ya ndengerin sih, tapi kalo misalnya ada
yang belum dimengerti kan kadang-kadang
nek nanya malu kan nyari-nyarinya di
buku
Berarti nyari-nyari ? waktu yang
kemaren itu kan nggak sempet to buka-
buka buku ?
Enggak
Enggak kan ?
Ya kalo di sekolah nggak sempet, tapi
waktu di rumah kan sempet
Nggak, yang waktu pelajaran kemaren
yang udah kita lakukan kemaren itu
kan kalian nggak sempet yang namanya
buka-buka buku to ? jadi kan, dari
alatnya itu, kalian belajar dari alatnya
itu, enggak dari buku…
Iya juga sih…
Terus ya…ngerjakan soalnya ya dari
alat itu…kalian mengerjakan setiap
soalnya itu, nyoba pake alatnya itu atau
nggak coba ?
Ya iya sih…tapi pertamanya itu aku nggak
mikir kalo itu untuk belajar, pertamanya
aku mikir itu untuk bermain gitu lho…
Trus, soal yang kamu kerjainitu bener
semua nggak kira-kira ?
apa ?
Soal yang udah kamu kerjain, semua
soal-soal yang kamu kerjain kemare itu
kira-kira menurut kamu sendiri bener
semua nggak ?
S1/W2/B361-364
(subjek merasa malu ketika
ada materi yang eblum
dimengerti)
S1/W2/B383-385
(siswa berpikir kalau alat
peraga digunakan untuk
bermain)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
393
394
395
396
397
398
399
400
401
402
403
404
405
406
407
408
409
410
411
412
413
414
415
416
417
418
419
420
421
422
423
424
425
426
427
428
429
230
431
432
433
434
435
436
437
438
439
440
441
442
443
444
445
S1
P
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S3
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
Ehm…nek ulangan yang kemaren cuma
latihan soal itu sih bener semua, tapi UTS
yang dari yayasan tu enggak
Enggak ?
Seratus SY matematikanya…
Iya, tapi kan yang dinas, yang yayasan
enggak
Yang waktu kemaren Bu Maria tu yang
ada alat peraganya itu, kamu bener
semua nggak ? yang dikasih Bu Putri
itu ?
Oooh…yang kamu dapet buku to ?
Ho.oh
Aku dapet 9
Dapet 9 ? kok nggk dapet 100 ?
Aku 95
Ya yang latian soal itu
Buktinya apa ? buktinya dari yang
kamu dapet hadiah itu ?
Ya…buktinya ibuku lumayan puas, aku
juga lumayan puas, tapi tetep mau mencari
materi-materi yang lain, mau lebih
mendalami
Lebih mendalami ?
Pengen nyari tau
Trus, pernah nggak kamu tu menyadari
kalo kamu tu menemukan sebuah
kesalahan saat kamu mengerjakan soal
?
Ya…pernah sih…
Waktu pake itu lho…waktu pake alat
itu ? pernah nggak ? apa
ya…ehm…kamu tu pernah „oh iya
yah..ini tu bukan kayak gini, ini tu
harusnya kayak gini‟ dari soal yang
dikasih ?
Ada, dikit
Ada dikit dikitnya berapa nomor ?
ehm…ya…paling 3,4
3,4 ?
3 sampai 4 soal
Lagi, ehm…darimana kamu tau bisa
menemukan kesalahan itu ?
Ya kan dicek kembali
Dicek lagi ? waktu kamu menemukan
kesalahan itu, waktu kamu salah
menjawab pertanyaan, kamu rasanya
itu pengen langsung memperbaiki atau
gimana ?
Ya pertama-tamanya sih nyesel, nyesel
gitu…kok aku njawabnya ini, njawabnya
salah, njuk terus kan, yaudah biar besok
ulangannya nggak salah lagi, belajar lagi
S1/W2/B393-395
(hasil belajar yang
diperoleh subjek)
S1/W2/B412-415
(subjek senang ketika
mendapat nilai baik,
subjek juga ingin belajar
lebih)
S1/W2/B436
(subjek mengecek kembali
pekerjaannya jika ada yng
salah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
446
447
448
449
450
451
452
453
454
455
456
457
458
459
460
461
462
463
464
465
466
467
468
469
470
471
472
473
474
475
476
477
478
479
480
481
482
483
484
485
486
487
488
489
490
491
492
493
494
495
496
497
498
P
S1
P
S1
P
S1
P
S2
P
S2
P
S1
S2
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
Kalo waktu pake alat peraga itu,
gimana cara kamu untuk memperbaiki
kesalahan ? waktu hari…waktu pake
alat peraga ?
Ya…(ketawa kecil)
Gimana ? apa kamu waktu pake alat
peraga itu kamu tu pengen nyoba lagi,
pengen gimana caranya biar jawaban
kamu bener semua apa pake alat
peraga itu atau gimana ?
Yo…yo nek di rumah lebih rajin belajar
lagi, di sekolah lebih memperhatikan
Waktu kemaren pake alat peraga,
gimana caranya kamu…kamu pengen
cepet-cepet liat lagi alatnya atau gimana
?
Ya tanya lagi cara pake alatnya gimana
Lagi…alat peraga itu ka nada kunci
jawabannya, trus, kamu bisa nyocokin
jawabannya nggak ? kemaren kamu
nemuin jawabannya nggak ?
Ada po ? nggak ya ?
Mosok sih nggak ada ?
Ada di alatnya po ?
Ada di alatnya…
Yang kertas itu ?
Kartu soal itu ?
Yang di kartu soal itu…kan
dibelakangnya kan ada kunci
jawabannya
Oh iya ya…
Yang ada gambar jam, trus sudut
apa…nanti dibelakangnya ada tulisan
Iya…ada…
Trus, pertamanya nyadar nggak ada
kunci jawabannya ?
Ya pertama-tamanya nggak tau, jadi kan
aku buka, aku bukanya cuma sampai
jarumnya tok, jadi aku belum tau kalo
didalemnya tu masih ada kartu-
kartunya…njuk terus aku mau tanya tu kan
ribet kan jarumnya pada minta semua,
malah aku keluarin, loh ternyata masih ada
kertas-kertas itu…lha pertamanya aku
bingung ini tu buat apa…
Trus, tau nggak setelah bingung dan
bertanya-tanya „ini tu kertasnya buat
apa ?‟ kamu…trus mudeng nggak
kertasnya buat apa ?
Ya…mudeng…dikasih tau…
Mudeng ? trus kamu tau nggak di
belakang itu ada jawabannya ?
Ya tau…kan diliat-liat, jadi kan aku ambil,
S1/W2/B462
(subjek mengatasi kendala
yang dihadapi dengan
bertanya)
S1/W2/B482-490
(subjek merasa bingung
ketika pertama kali melihat
alat peraga)
S1/W2/B498-499
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
499
500
501
502
503
504
505
506
507
508
509
510
511
512
513
514
515
516
517
518
519
520
521
522
523
524
525
526
527
528
529
530
531
532
533
534
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1
P
S2
P
S1
P
S1
P
S1
P
S1&S2
P
S1
P
S1
trus aku liat-liat biar tau ini untuk apa
Tapi pertamanya mudeng nggak
dibelakangnya ada tulisan, itu tu kunci
jawaban
Pertamanya sih nggak tau…
Trus…dari alat peraga yang kemaren
itu, e…kamu tau nggak bahan-
bahannya terbuat dari apa ?
Yo…aku kan ngraba-ngraba…hehe…trus
ini tu tadinya aku nggak tau kalo ini di cat,
trus aku juga mikir-mikirnya ini tu
kayu…nah…tapi kok di cat, jadi kayak ini
tu kayu atau bukan…aku bingung…
Itu tu kayu…tapi dicat…
Makane itu, aku bingung…ini kayu atau
bukan ya…
Trus, kalo di sekitar rumah atau
sekolahmu ada bahan-bahan kayak gitu
nggak ? yang kayak alat peraga itu ?
Kalo…kan aku rumahnya deket sawah
Deket sawah ? jarang ada pohon ?
Sawah ada kayu po ?
Kan kayu kan dari pohon
Sawah ada itunya juga kok…
Berarti nggak ada pohon-pohonnya gitu
?
Ada, tapi di sekitar…di sana-sanalah…
Nggak di deket-deket rumah ?
Ya nggak terlalu deket
Kalo di sekolah, kira-kira ada nggak ?
Ada…itu…(menunjuk ke arah jendela)
Kalo pohon itu, kira-kira bisa dibuat
alat peraga nggak ?
Kalo itu tu kayaknya dari jati ya ?
Ya sejenis itu, berarti nggak bisa ya ?
Enggak
(subjek mengetahui sendiri
kunci jawaban dengan
meihat kartu soal)
S1/W2/B507-511
(subjek tidak tahu bahan
pembuatan alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 4.9 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 2
Pelaksanaan Wawancara 1
Subjek : Siswa 2
Nama Subjek : YG
Periode Wawancara : I
Hari/ tanggal : Kamis, 13 Februari 2014
Waktu : 11.20 – 1150
Tempat : perpustakaan
Kode : S3.W1
Keterangan : Peneliti (P)
Subjek2/ siswa 1 (SW 1)
Subjek3/ siswa 2 (SW 2)
Digaris bawah : data penting
Baris Kode Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
YG kalo e…sekolah sukanya mata pelajaran apa ?
suka belajar apa ? sukanya paling suka mapel apa
?
Eeem… bahasa Inggris
Bahasa Inggris ? kenapa ?
(sambil ketawa kecil) ya suka aja
Sukanya kenapa ? mosok suka aja ? kan mesti ada
sesuatu yang buat kamu tu suka…
Apa ya ?
Apa ?
Eehm…ya suka aja.
Sukanya kenapa karna gurunya enak kalo ngajar
atau karna apa ya…? Ehm…karna asik gitu ?
Ya…asik
Asik ? suka bercanda gurunya ?
(sambil senyum-senyum) iya…
Gurunya siapa sih ? Mr. Christian ?
Listian
Catatan : Wawancara dilakukan pada siang hari setelah selesai kegiatan pembelajaran, di
perpustakaan agar suasana wawancara tenang. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek
yang lain, yaitu 2 orang teman subjek 3 ini, sehingga percakapan tercampur dengan subjek yang
lain. Tetapi subjek 4 tidak terlibat dalam percakapan ini. Peneliti duduk berhadapan dengan
subjek 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
Hmm…terus kalo matematika suka nggak ?
Ehm…kadang-kadang
Kenapa kok kadang-kadang ?
Rada sulit
Sulit ? sulitnya dimana ?
Di soal cerita
Soal cerita ?
Sama pecahan
Sama pecahan ? ehm…kok bisa gitu lho nggak bisa
soal cerita sama pecahan ?
Hmm…yaaa…
Apa kalo pas Bu I jelasin tu kamu kalo nggak
mudeng tu diem aja gitu, tanya nggak kalo
misalnya nggak mudeng ?
Kadang-kadang
Kadang-kadang ? trus, kalo nggak mudeng, kalo
pas bener-bener nggak mudeng diem aja ?
Ya…cari sendiri
Trus nemu nggak jawabannya kalo misalnya
dikasih soal ?
Biasanya nemu
Biasanya nemu ? trus, kayak SY tadi, bu I tu kalo
ngajar matematika tu gimana sih ?
Ehm…ya…
Gimana ?
Ya…ya enak aja, suka bercanda
Enaknya suka bercanda ? bercandanya gimana ?
Ya… bercanda suka cerita-cerita
Suka cerita-cerita gitu ? terus, paham nggak kalo
bu I misalnya ngajar pake cerita-cerita gitu ?
Paham
Hmm…kalo setelah pulang sekolah, pernah nggak
belajar lagi matematika ?
Pernah
Setiap hari apa enggak ?
Enggak
Enggak ? kadang-kadang ? terus, kalo belajar
matematika di rumah yang ngajarin siapa ?
Ayah
Ayah ? kalo bunda ?
Ya…kalo ayah kerja
Kalo ayah kerja ? kalo belajar matematika di
rumah lama nggak ?
Enggak…ya…
Kenapa kok nggak lama ?
(sambil senyum-senyum) ya…sebentar aja
Sebentar aja ? bosen atau gimana ? apa uda pusing
gitu kalo belajar matematika ?
Ya…capek
Capek ? selain matematika, kalo di rumah belajar
apa ?
Yang lainnya
Iya, apa ?
S2/W1/B20
(subjek tidak
terlalu mnyuklai
matematika)
S2/W1/B22
(subjek merasa
terkadang
kesulitan
memahami
materi yang
diajarkan)
S2/W1/B24
(subjek merasa
kesulitan ketika
mengerjakan soal
cerita)
S2/W1/B26
(subjek merasa
kesulitan ketika
mempelajari
materi pecahan)
S2/W1/B44
(subjek senang
ketika guru
mengajar dengan
candaan)
S2/W1/B46
(subjek senang
ketika guru
mengajar dengan
cerita-cerita)
S2/W1/B60-67
(subjek hanya
belajar dengan
waktu singkat,
alasannya capek)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
S1
S2
P
S1
P
S2
P
S2
P
S2
P
S1&S2
P
S2
P
Ya…PKn
PKn…trus apa lagi ?
IPA, IPS
IPA, IPS ? ehm…apa lagi ya…? Kalo belajar suka
pake hafalan atau gimana ?
Ehm…hafalan
Hafalan ? bisa ?
Eee…apa ya ?
Atau pake kayak alat bantu kayak yang tadi bu
Maria certain tadi ?
Cuma pake penggaris
Penggaris ? peggarisnya buat apa ?
(sambil ketawa kecil) buat nggaris…buat apa ?
Kalo aku biasanya Cuma buat…kan bisa buat ngitung,
kan biar tau angkanya
Buat nggambar pecahan…1/4
Bisa buat penjumlahan juga ya ? bisa perkalian
kan ? tapi kalo penggarisnya pendek ?
Pendek kalo banyak kan bisa juga…hehe…
Kalo banyak tapi kan nggak ada angkanya…kalo
misalnya kecil-kecil gitu ? Untuk nggambar aja
Buat nggambar ?
Nggambar pecahan tu lho…
Nggambar pecahan ? kamu biasanya nggambar
apa kalo pecahan gitu ?
Ya…nggambar ¾ gitu kalo kotak
Kalo kotak ? ehm…uda ulangan belum
pecahannya ?
Udah
Udah ? trus bisa ngerjain ?
Bisa
Bisa ? ehm… sekarang KV
S2/W1/B77
(subjek belajar
dengan cara
menghafal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Pelaksanaan Wawancara 2
Subjek : Siswa 2
Nama Subjek : YG
Periode Wawancara : II
Hari, tanggal : Kamis, 3 April 2014
Waktu : 09.30 – 10.00
Tempat : Perpustakaan
Kode : S2.W2
Keterangan : Peneliti (P)
Subjek2/ siswa 1 (S1)
Subjek3/ siswa 2 (S2)
Digaris Bawah Data Penting
Baris Kode Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
S1
S2
P
S2
P
Gimana perasaanmu setelah
menggunakan alat peraga yang baru kita
gunakan kemarin ?
Ya…seneng aja
Seneng aja ?YG tu kalo ditanya mesti
seneng aja…senengya kenapa ?
Hehe…ya seneng…seneng bisa pake alat itu
Seneng bisa pake alat itu ? ehm…trus,
alat it, alat yang kita pake kemarin itu
bisa mbantu kamu nggak dalam
memahami materi-materi kemarin
tentang sudut ?
Ya…sedikit-sedikit
Sedikit-sedikit ? kok sedikit-sedikit
kenapa ?
Ya…(hehe)
Berarti ada yang nggak mudeng ?
Eee…iya sih…
Dikit-dikit
Dikit-dikit, hehe…
Trus kalo misalnya dikit-dikit berarti ada
dong sesuatu yang bisa membantu ?
Iya
Nah, trus gimana cara alat, kamu tau
S2/W2/B4
(subjek merasa senang
belajar dengan
mengunakan alat peraga)
S2/W2/B7
(subjek senang
menggunakan alat
peraga)
Catatan : Wawancara dilakukan selama kegiatan pembelajaran atas izin wali kelas. Wawancara
ini tetap dilakukan bersamaan dengan subjek yang lain, karena YG mau diwawancara jika ada
temannya. Durasi wawancara yang dibutuhkan cukup lama karena banyak pertanyaan yang
diajukan pada subjek. Subjek 3 ini paling sulit memberikan jawaban jika ditanya. Jawaban yang
diberikan pun sangat singkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
S2
P
S2
P
S2
P
S2
S1
P
S2
P
S2
S1
P
S2
P
S1
S2
P
S2
P
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S1
P
S2
S1
S2
P
S1&S2
nggak alat itu tu gimana caranya
membantu kamu buat belajar ?
Ya…paling…bisa dibentuk kayak apa
itu…bentuk siku-siku
Bisa dibentuk-bentuk ?
Trus, kan tadi bilang dikit-dikit to ?
berarti kan dikit-dikit mudeng, dikit-dikit
enggak. Nah, kalo nggak mudengnya itu
gimana ? kenapa kok alat itu bisa
membuat kamu nggak bisa memahami
apa yang diajarin ?
Apa ya ? ya…it…
Hayo…kenapa ?
Eee…pertama-tama belum bisa aja
Berarti setelah Bu I njelasin bisa dong ?
Ya sedikit-dikit
Sedikit ! (agak berteriak)
Sedikit-sedikit aja ? trus, pake alat itu
kamu bisa ngerasa terbantu nggak
dibandingkan nggak pake alat ?
Bisa
Hah ? bisa ? beneran bisa ?
Hahaha sedikit-sedikit
Ih sedikit-sedikit
Sedikit-sedikit terus…bisa nggak ? bener-
bener bikin kamu bisa atau malah
bingung ?
Ya bisa, tapi ada yang nggak bisa
Ada yang nggak bisa ?
Nggak bisanya dimana ?
Haduh…
Kalo bisa membuat kamu terbantu,
gimana sih caranya ? apa kamu nyoba-
nyoba terus atau gimana ?
Ya nyoba-nyoba
Nyoba-nyoba terus ?
Ya nggak terus-terusan
Hehe
Kalo nggak terbantu gimana ?
Ya belajar pake buku
Belajar pake buku ? tapi kan kemaren
nggak belajar pake buku ?
Ya…ya…gimana…ehm…tanya tapi malu
Tanya tapi malu ?
Mau tanya tapi malu
Malunya kenapa ?
Ya…nanti kalo diketawain…disorakin…
Nanti ndak diece-ece yo biasane (bertanya
pada S2) „huu…kayak gitu aja nggak bisa‟
Padahal dia juga nggak bisa
Berarti sama-sama nggak bisa tapi
nyorakin ?
Hooh
S2/W2/B52
(subjek merasa ada bagia
materi yang tidak
dipahaminya )
S2/W2/B59
(subjek mencoba alat
ketika ada soal yang
belum ditemukan
jawabannya)
S2/W2/B67
(subjek merasa malu
bertanya ketika
mengalami kesulitan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
P
S2
P
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S1
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
S1
S2
S1
S2
P
S2
P
S2
S1
P
Terus, kalo misalnya kamu ngerasa kalo
lebih bisa pake alat itu, nah, gimana
caranya dari alat itu, apakah alat itu
bener-bener membuatmu terbantu ?
Ya bisa
Bener ? bener bisa ? serius bisa terbantu
semuanya ?
Ya nggak semuanya
Dikit-dikit bisa
Jawabnya mesti dikit-dikit
Ya…nggak semua bisa…
Kalo nggak terbantu kenapa ? apa masih
bingung make alatnya ? atau emang
materinya yang membuat kamu bingung
?
Sulit
Hah ? materinya sulit ? mosok sih ?
Kan tambah tinggi kelasnya, tambah sulit
pelajarannya
Iya po ? kan nggak semua materi tu sulit
Ya…ada yang sulit ada yang enggak
Kalo dari soal-soal, kan kemarin dikasih
Bu I pertanyaan waktu Bu I njelasin di
depan, kamu bisa njawab nggak ?
Ya pertama-tamanya masih bingung
Masih bingung ? pertama-tama masih
bingung ? nanti jawabnya dikit-dikit…
Ya kan belum diajarin ya ? (tanya ke SY)
Trus kalo uda pake alat itu to, waktu Bu I
jelasin lagi, trus Bu I ngasih pertanyaan,
kamu bisa jawab pertanyaan dari Bu I ?
Ya paling bisa, tapi dikit…hehe…
Paling bisa ? tapi dikit-dikit ?
Ya gimana ya jawabnya…
Kok dikit-dikit ki pie ?
Yo dikit-dikit
Trus caranya gimana kok kamu bisa
jawab pertanyaan dari Bu I ?
Ya…
Ya karna sering belajar lah…kamu nggak
pernah belajar ya ? (tanya ke S2)
Pernah lah…
Ya itu…
Ya itu ? ya itu apa ?
Apaan sih ? (terlihat agak marah)
Ya itu, kenapa ?
Ya…hehehe
Ya…liat
Dari alat itu atau gimana ? ka nada
alatnya ? kan kemarin nggak ada buku
Ya…
Kalo aku dari alatnya
Kalo SY dari alatnya, kalo YG dari apa ?
S2/W2/B93
(subjek merasa kesulitan
memahami materi ketika
harus mengerjakan
menggunakan alat
peraga)
S2/W2/B98
(subjek merasa ada yang
ulit dan ada yang mudah
ketika mengerjakan soal)
S2/W2/B102
(subjek tidak bisa
menjwab pertanyaan-
pertanyaan guru ketika
pertama kali membahas
materi sudut)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
Dari…hehe
Ya alatnya paling
Loh ? kok paling ?
(ketawa lagi)
Lha kamu kemarin belajar pake apa ?
Ya alat-alatnya
Berarti kan belajar dari alatnya, nah,
berarti kamu tu tau caranya menjawab tu
dari apa ?
Dari yang pake kayu-kayu itu
Pake kayu-kayu ?
Ya sama kartunya
Nah berarti kan pake alatnya to ?Berarti
kamu bisa tau, bisa jawab pertanyaannya
Bu I dari alatnya itu. Nah terus, waktu
dikasih pertanyaan, ada nggak
pertanyaan yang kamu nggak bisa
menemukan jawabannya dari alat itu ? Ada
Apa ?
Kalo dulu itu aku kebalik-balik
Kebalik-balik apanya ?
Misalnya kaki sudut sama titik sudut
Oooh…itu…yang masih bingung di situ ?
berarti kamu bingung to ? bukan nggak
menemukan jawabannya ? berarti nggak
mudeng iki…
Nggak terlalu
Kalo pertama kali liat alat peraga, apa sih
yang pengen kamu lakukan ?
Ehm…nyoba aja, hehe…penasaran…
Penasaran ? pengen nyoba ?
Hu.um
Lah, kalo berdasarkan apa saja yang kita
lakukan kemarin itu, gimana
pengalamanmu menggunakan alat itu ?
nyenengin nggak pake alat itu ?
Seneng
Senengnya kenapa ?
Ya…bisa memahami pelajaran
Nyenengin berarti ?
Hmm…(seperti sedang memikirkan sesuatu)
Ada yang nggak menyenangkankah ?
Ada
Waktu apa ? yang bikin kamu nggak
seneng waktu apa ?
Nggak ada deh...
Nggak ada ? mosok sih ?
Ya paling bosen
Hmm…kalo dari bentuknya, kamu
seneng nggak liat bentuknya ?
Biasa aja
Biasa aja ?
S2/W2/B140
(subjek menjelaskan cara
mengerjakan soal dengan
menggunakan alat
peraga)
S2/W2/B142
(subjek menjelaskan cara
mengerjkan soal dengan
menggunakan alat
peraga)
S2/W2/B151-153
(subjek merasa kesulitan
untuk membedakan kaki
sudut dan titik sudut)
S2/W2/B161
(subjek merasa
penasaran ketika pertama
kali melihat alat peraga)
S2/W2/B168
(siswa merasa senang
meggunakan alat peraga)
S2/W2/B179
(kendala yang dihadapi
subjek)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S2
S1
S2
P
S2
P
S1
P
S1
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
Ya biasa aja…lumayan kurang menarik
Tapi menurutku menarik kok, kan itu
alatnya ada macem-macem
Alatnya macem-macem kalo kata SY…
Kalo dari bentuknya, kamu suka nggak
pake alat itu ?
Seneng
Senengnya kenapa ?
Ya seneng bisa buat mainan
Bisa buat mainan ?
Bisa buat mainan, bisa buat belajar
Halah, niru-niru jawabanku
Hehehe
Kok bisa buat mainan ? ini kan di
sekolah, buat belajar…
Ya…kita sering buat mainan
Sering buat mainan ?
Kan kalo ada waktu luang, kalo uda selesai
kan bisa untuk mainan
Oh…kalo uda selesai ya ?
Bisa buat bentuk-bentuk
Bisa buat kincir angin ya ? (tanya ke S1)
Kincir angin, rumah, kuburan juga…hehe
Trus, kalo cara penggunaan alatnya,
kamu pertama kali merasa tertarik nggak
?
Iya, pertama
Pertama-tama iya ? pertamanya tertarik
? trus ?
Trus lama-lama bosen
Lama-lama bosen ? bosennya kenapa ?
Ya bosen aja belajar pake alat itu terus
Kalo diperbolehkan menggunakan alat
itu, apakah kamu akan menggunakannya
lagi di luar jam pelajaran ?
Mau aja
Mau ? mau buat apa ?
Ya buat belajar
Belajar atau buat main ?
Mau belajar atau buat main ?
Ya belajar dulu
Belajar dulu ? abis itu buat main ?
Hehehe
Kalo dikasih mau nggak itu alatnya ?
Mau…hehe
Itu mau buat mainan atau buat belajar ?
Ya buat belajar
Mosok sih ? aku kok nggak yakin
ya…mesti buat mainan
Enggak
Menurutmu, gimana ukurannya ? terlalu
besar, cukup besar, atau…
Pas aja
S2/W2/B184
(subjek merasa kurang
tertarik dengan bentuk
alat peraga)
WK/S2/B199
(subjek menggunakan
alat peraga untuk
bermain)
S2/W2/B213
(subjek merasa bosan
ketika terus-terusan
menggunakan alat
peraga)
S2/W2/B219
(subjek akan
menggunakan alat peraga
di luar jam pelajaran)
S2/W2/B221
(subjek menggunakan
alat peraga di luar jam
pelajaran untuk belajar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
S1
P
S2
S1
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S1
P
S2
P
S2
P
S2
P
S1
S2
Dikit-dikit…
Dikit-dikit ? kalo alat yang di dalemnya,
menurutmu cukup nggak ?
Ya cukup, kalo dibuat 1 orang paling
kelebihan, kalo dibuat 4 orang cukup
4 orang tu sebenere lumayan kurang sih,
paling 3 orang baru pas.
3 orang ? hmm…ya…
Kalo dari ukurannya, kamu merasa
terbantu nggak ? ka nada yang panjang,
ada yang pendek…bisa nggak ?
Ya bisa
Ngrasa terbantu nggak ? bingung nggak
kalo pake alat itu ?
Kalo dulu iya
Ngrasa terbantu beneran ?
Iya
Yakin ?
Iya
Trus kalo soal-soalnya, kamu bisa jawab
nggak ?
Kalo pake alat bisa
Kalo pake alat bisa ? tapi kan itu, soal
yang di kartu soal itu kan pake alat, kalo
yang soal evaluasi kan enggak ? kalo soal
evaluasinya, kamu bisa ngerjain nggak ?
kan nggak boleh pake alat to ?
Hmm…ya gimana ya ?
Gimana ?
Hehe
Apa trus kamu mikir sendiri, diinget-
inget ?
Ya paling diinget-inget
Hah ? diinget-inget ?
Iya
Bener nggak jawabannya ?
Ya…kalo mikirnya bener, ya jawabannya
bener
Kalo mikirnya bener…
Ya jawabannya bener…
Kalo cuma dipikir tok nggak ditulis ya sama
aja…
hayo piye ?
Mosok dipikir tok nggak ditulis ?
Ya ditulislah ya…ditulis kan ?
Buktinya apa kalo kamu bisa menjawab
pertanyaan ?
Ya…buktinya paling…
Apa ? dari nilai ?
Iya, dari nilai
Emang langsung dibagi ya ?
Nilainya malah memuaskan
Ya…memuaskan
S2/W2/B240-241
(alat peraga dapat
digunakan lebih dari 1
orang)
S2/W2/B258
(subjek merasa bisa
mengerjakan soal dengan
menggunakan alat
peraga)
S2/W2/B269
(subjek mengingat-ingat
materi yang diajarkan
ketika mengerjakan soal
evaluasi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
338
339
340
341
342
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
Memuaskan ? trus, secara sadar kamu
bisa nemuin jawabannya, eh, kamu bisa
nemuin kesalahan waktu kamu ngerjain
soal ? adakah kesalahan waktu kamu
ngerjain soal ?
Eee…iya
Trus, kalo dari alat peraganya, kamu
nemuin sesuatu yang bikin kamu „loh ini
tu bukan kayak gini, ini tu kayak gini‟,
pake alatnya itu lho…kamu bisa nemuin
nggak ?
Ya bisa
Dari ?
Dari…
Darimana ?
Ya dari…alat peraganya
Nemuinnya gimana sih ? kok kamu bisa
nemuin „loh ini salah, ini salah‟, gimana ?
Ya…e…
Dari apa ?
Kayaknya dicek, eeeh nggak pake kayaknya
Hah ?
Dicek…
Terus, waktu pertama kali menemukan
kesalahanmu sendiri, apakah kamu ingin
memperbaiki langsung atau “lah nanti
ajalah…nanti ajalah”
Mau
Tenane ?
Iya bener
Iya po ? Langsung diperbaiki po ?
(senyum-senyum)
Yo…lagi…tau nggak kalo alat peraganya
ada kunci jawabannya ?
Tau
Tau ? Tenane ? Pertama kali tau nggak ?
Ya pertamanya belum
Pertamanya nggak ?
Belum tau kalo itu kunci jawaban
Terus, kamu tau nggak waktu ada, kan
kamu njawab pertanyaan, nah kamu kan
ngerjain to, njawab, trus kamu tu bisa tau
nggak kalo di situ ternyata ada kunci
jawabannya ?
Ya…ya…kalo…ya tau aja
Ehm ?
Ya tau
Taunya darimana ?
Taunya kalo pas mbuka jarumnya, ternyata
masih ada
Masih ada apa ?
Ya…masih ada kunci jawabannya (suara
Pelan)
S2/W2/B310
(subjek ragu-ragu
darimana menemukan
jawaban yang salah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
S2
P
Di bagian mana ?
Di dalem
Di dalem ? Ya di dalem, di dalem yang
bagian apa ? Inget nggak di bagian apa ?
Eee…Belakangnya jarum
Hah ? Belakangnya jarum ? Jarum kan
satu stik kaya gini, belakangnya sebelah
mananya ?
Hehe…
Sebelah mana ?
Ya itulah…
Loh ? kok ya itulah ? Di kartu soalnya
maksudnya ?
Iya
Ooo…Bilang dong kartu soal…
Kalo bahan-bahannya kamu tau nggak ?
bahan-bahannya itu dari apa ?
Kayu
Pertamanya tau kalo itu kayu ?
Pertamanya belum
Pertamanya belum tau ?
(mengangguk)
Setelah pegang, tau kalo itu kayu ?
Ya tau…
Kalo di rumah atau di sekolah, ada nggak
kayak gitu, kayu-kayu buat...
Ada, tapi kayaknya kayunya bukan kaya gini
Kayu yang bukan buat alat peraga ?
Kayu pohon biasa ?
Ya…
Adanya pohon apa di rumah ?
Nggak begitu tau aku…
Nggak begitu tau ? Yaudah…
S2/W2/B360
(subjek mengetahui
bahan baku pembuatan
alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 4.10 Verbatim Wawancara 1 dan 2 Siswa 3
Pelaksanaan Wawancara 1
Subjek : Siswa 3
Nama Subjek : KV
Periode Wawancara : I
Hari/ tanggal : Kamis, 13 Februari 2014
Waktu : 11.20 – 1150
Tempat : perpustakaan
Kode : S3.W1
Keterangan : Peneliti (P)
Subjek2/ siswa 1 (S1)
Subjek3/ siswa 2 (S2)
Subjek4/ siswa 3 (S3)
Digaris bawah : data penting
Baris Kode Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
Pertanyaannya sama. Mapel apa sih yang
KV suka kalo belajar di sini, di sekolah ?
Matematika
Matematika ? sukanya kenapa ?
Karna Bu I ngajarnya enak
Enaknya kenapa ?
Jelas
Jelas ?
Iya
Emang ngajarnya…ngajarnya itu gimana
sih ?
Ya ngajarnya dijelasin
Pake cerita-cerita gitu ?
Iya
Trus…kalo….suka bercanda-bercanda
gitu nggak Bu I ?
S3/W1/B3
(mata pelajaran yag
disenangi subjek)
S3/W1/B5
(subjek menyukai
matematika karena guru
mengajar materi
menyenangkan)
S3/W1/B7
(subjek menyukai
matematika karena merasa
jelas ketika guru mengajar)
Catatan : wawancara dilakukan pada siang hari setelah selesai kegiatan pembelajaran, di
perpustakaan agar suasana wawancara tenang. Wawancara dilakukan bersamaan dengan subjek
yang lain, yaitu 2 orang teman subjek 4 ini, sehingga percakapan tercampur dengan subjek
yang lain. Peneliti duduk berhadapan dengan subjek 4. Selama wawancara, subjek sering
senyum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S1&S2
P
S1&S2
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S1,S2,S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
Suka
Hah ? suka ? contohnya gimana
bercandanya ?
Contohnya…hmm…apa ya ?
Gimana ? kayak biasanya kalau
bercanda gimana ?
Kalau bercanda kadang soal cerita.
Soal cerita ? gimana contohnya ? kan
sering sama bu I…
Contohnya pie ya ?
Gimana ?
Contohnya…apa…misalnya…dua kursi,
apa warna kursinya ? bukan dikurangi
Bukan dikurangi ? itu soal cerita apa
kayak gitu ? pecahan atau apa ?
Pengurangan
Pengurangan ? dua kursi gitu ?
Iya
(Berbisik-bisik)
Apa kok bisik-bisik ? apa ? nggak papa
ngomong aja.
(senyum-senyum) ya…hehe
Terus…mapel apa sih yang paling
disenenngin ?
Matematika
Matematika ? paling seneng ? senengnya
itu kenapa ?
Soalnya seneng pecahan
Pecahan ? kok daritadi kayaknya
pecahan-pecahan, kalo ini paling susah
pecahan, kalo ini suka pecahan
Hehe
Kok bisa suka pecahan ?
Soalnya itu apa...bikin kayak kotak-kotak
gitu…2/4 gitu…
Pake gambar-gambar gitu apa gimana ?
Pake gambar-gambar gitu
Gambar-gambarnya apa ?
Misalnya kotak
Kotak aja ? trus pernah nggak kamu
belajar pecahan pake…misalnya buah,
trus diiris, kan jadi pecahan
Pernah…pake roti, pake tempe
Itu dimana belajarnya ? sekolah ?
Di kelas
Hmm…yang ngajarin ya Bu I ?
Iya…
Bawa tempe gitu ?
Iya
Terus digoreng ?
Iya
Enak ?
Enak
S3/W1/B28-29
(subjek member contoh
bagaimana guru mengajar
matematika)
S3/W1/B44
(subjek menyukai materi
pecahan)
S3/W1/B59
(subjek pernah belajar
dengan menggunakan
media roti dan tempe)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S2
P
S2
S1
P
S1&S2
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S2
Yang masak siapa ?
Mbak Sri yang…itu yang masak
Hmm…terus bu I yang bawa terus
dimintain ? eh minta dimasakin di sana ?
Iya
Trus, KV kalo selain di sekolah, siapa aja
yang ngajarin matematika ? di rumah itu
ang ngajarin siapa ? ibu ?
Iya
Gimana kalo ngajarin ?
Kalo ngajarin ya…diajarin…
Iya, diajarinnya gimana ?
Diajarinnya, diajarin pecahan
Diajarin pecahan ? selain pecahan ?
Kadang perkalian silang
Perkalian silang ? perkalian silang tu
gimana sih ?
Misalnya ¼ sama…sama…2/4 terus cara
hasilnya diperkaliin silang
Ooo…antara penyebut dan pembilang ?
Iya
Terus, kalo belajar di rumah itu kan
katanya suka matematika kan ?
Iya
Kalo di rumah belajar lagi berapa lama
kalo belajar ?
Kadang 1 jam...1 jam an
Trus, kalo uda bosen tu ngapain ?
Ya ganti pelajaran yang lain
Ganti pelajaran yang lain ?
Iya
Makan
Hah ? makan ? kamu kali yang makan ?
(ketawa) hehe
Terkenal dengan gendutmu lhoo…
Semua suka makan ?
Kadang-kadang
Mosok kadang-kadang ? kan mesti suka
makan. Kalo KV di rumah makannya
apa seringnya ?
Sayur
Sayur apa ?
Sayur lodeh
Sayur lodeh ?
Iya
Seneng banget sayur lodeh ?
Iya
Enak masakan ibu ?
Enak
Eh, kamu umurnya berapa sih ?
9
9 ? kalo kamu berapa Y ?
9
WK/W1/B75-78
(subjek dibantu
orangtuanya untuk belajar
matematika)
S1/W1/B96
(subjek memerlukan waktu
1 jam untuk belajar
matematika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
P
S1
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S2
S3
P
S3
S2
P
S2
S1
P
S2
S3
P
S3
P
S1,S2,S3
S2
P
S1
P
S2
P
S2
P
SY 8 ya ?
Iya
Terus apa lagi ya…kalo belajar…kalo di
rumah itu kalo belajar sendiri pake alat-
alat bantu gitu nggak ? kayak tadi kalo di
sekolah , Bu I itu ?
Enggak
Enggak pernah ? berarti dari catetan aja
? dari buku ?
Iya
Berarti kayak hafalan aja ? kayak
perkalian berapa dikali berapa ?
Iya
Udah hafal sama perkalian ?
Belum
Belum hafal ? emang yang belum hafal
perkalian berapa ?
Hampir semua
Hah ? hampir semua ?
Ya…7 lah
7 ? 8 ?
7,8,9
7 sama 8
7 sama 8 ? 9 udah ?
Udah
6,7,8,9
6,7,8,9 ? kok banyak banget ?
Emang
Kalo aku 6,7,8
6,7,8 ? emang susahnya apa sih perkalian
itu ?
Ya…apa ya ?
Hafalannya yang susah
Hafalannya yang susah ?
Iya
Kadang suka kebalik-balik gitu nggak ?
Ho.oh
Kadang di kasih pertanyaan tapi nggak
jawab…heheh…
Kok bisa e ?
Susah-susah gitu
Ya berusaha dong…belajar gitu di
rumah, perkalian gimana biar nggak
kebalik-balik
Nggak pernah, kalo belajar cuma pas
ulangan
Halah ? hah ? kalo belajar tu ya itu kalo
abis dari sekolah itu dipelajari lagi biar
pinter
Cuma pas ulangan…
Haha…pas ulangan tok to baru belajar ?
S3/W1/B125-129
(subjek tidak pernah
menggunakan alat peraga
ketika belajar di rumah)
S3/W1/B140
(subjek belum bisa
menghafal perkalian)
S3/W1/B155
(subjek belum bisa
menghafal semua
perkalian)
S3/W1/B158-159
(subjek merasa kesulitan
ketika mengerjakan soal
perkalian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Pelaksanaan Wawancara 2
Subjek : Siswa 3
Nama Subjek : KV
Periode Wawancara : II
Hari, tanggal : Kamis, 3 April 2014
Waktu : 10.00 – 10.30
Tempat : Perpustakaan
Kode : S3.W2
Keterangan : Peneliti (P)
Subjek2/ siswa 1 (S1)
Subjek3/ siswa 2 (S2)
Subjek4/ siswa 3 (S3)
Digaris Bawah Data Penting
Baris Kode Wawancara Kode
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
Pertanyaan pertama, setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran
yang kemaren waktu matematika,
gimana sih perasaanmu ? seneng
nggak ?
Seneng
Seneng ? pake alat peraga itu seneng
?
Iya
Senengnya kenapa ?
Senengnya soalnya bisa dibentuk-
bentuk
Bisa dibentuk-bentuk ?
Ya kayunya itu…trus bisa mengetahui
jenis sudut
Jenis sudutnya ?
Iya
Trus, alat yang waktu kemaren kita
pakai, kamu merasa bisa terbantu
S3/W2/B6
(subjek merasa senang setelah
belajar menggunakan alat
peraga)
S3/W2/B11-12
(subjek senang bisa belajar
menggunakan alat peraga karena
dapat dibentuk sesuka hati)
Catatan : Wawancara dilakukan selama kegiatan pembelajaran atas izin wali kelas. Wawancara
ini tetap dilakukan bersamaan dengan subjek yang lain, karena salah satu subjek mau
diwawancara jika ada temannya. Namun, untuk wawancara setelah eksperimen ini, durasi yang
dibutuhkan cukup lama karena banyak pertanyaan yang diajukan pada subjek. Subjek 4 ini
mndapatkan giliran wawancara terakhir, sehingga subjek terlihat sudah lelah menunggu
gilirannya dan menjawab seadanya (memberi jawaban singkat).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S2
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S2
S3
P
S3
P
S3
P
nggak ?
Terbantu
Terbantunya darimana ?
Terbantunya pake yang segitiga biar
tau jenis sudutnya itu, sudut tumpul,
trus sudut…
Yang ada lingkarannya di tengah itu
ya ? biar tau jenis sudutnya apa ?
Iya
Oooh…terus kalo kamu bener-bener
merasa terbantu semuanya atau ada
yang merasa masih bingung nggak ?
Ehm…terbantu semuanya
Terbantu semuanya ? pinter
berarti…berarti kamu gampang
mudeng gitu ya ?
Iya
Terus, setelah kamu pake alat itu,
setelah kita belajar pake alat, kamu
merasa terbantu atau masih ada
yang bingung ?
Ehm…terbantu
Bener bisa terbantu ?
Kamu tau nggak gimana cara alat
itu bisa membantu kamu ?
Ehm…caranya dibentuk, kan kayunya
dibentuk-bentuk gitu…
Kayunya dibentuk-bentuk ?
Iya
Nah, kalo pertanyaannya, kamu bisa
nggak menjawab pertanyaan dari
Bu I ?
Ya dikit-dikit
Dikit-dikit ? kok ikut-ikutan YG,
dikit-dikit...kok dikit-dikit ki kenapa
? berarti masih ada yang bingung
dong…
Soalnya kadang-kadang susah njawab,
suruh tunjuk tangan itu lho…kadang
rebutan sama temen-temen, jadi nek
njawab nggak bisa
Tunjuk tangan ?
Iya, kan kadang…
Angkat tangan…hahah
Iya, angkat tangan hehehe
Terus, waktu dikasih pertanyaan,
gimana caranya kamu bisa
menjawab pertanyaan Bu I ?
Dipelajari dulu pake alat peraganya
Dipelajari dulu ?
Iya, trus baru ditanyain
Ada nggak pertanyaan yang kamu
nggak bisa njawab ?
S3/W2/B21
(subjek merasa terbantu ketika
belajar dengan menggunakan
alat peraga)
S3/W2/B23-25
(subjek merasa terbantu dengan
adanya alat peraga yang
berbentuk segitiga)
S3/W2/B32
(subjek merasa alat peraga dapat
membuatnya terbantu
semuanya)
S3/W2/B45-46
(subjek menjelaskan cara
menggunakan alat peraga
dengan dibentuk-bentuk sesuai
dengan soal yang ada)
S3/W2/B57-60
(subjek merasa kesulitan ketika
akan menjawab pertanyaan yang
diberikan guru karena harus
berebut dengan teman yang
lainnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S1
S2
S1
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
Ada
Apa ? bagian apa ?
Bagian…kadang jenis-jenis sudutnya
itu lho…
Jenis-jenis sudut ?
Kadang kebolak-balik
Masih kebolak-balik gitu ya ?
Iya
Yang paling susah tu nek segitiga
mbedain lancip sama tumpul
Mbikinin itu lho…segitiga siku-siku
Harus pake busur
Nah, kalo pas kamu nggak nemuin
jawabannya, gimana caranya kamu,
eh…hal-hal apa yang bikin kamu
nggak bisa nemuin jawabannya ?
Ya karna belum mempelajari
Belum mempelajari ?
Iya
Waktu pertama kali liat alat peraga,
apa sih yang pengen kamu lakukan
pake alat peraga itu ? kamu pegang,
kamu raba, atau…? Pengen ngambil
terus pengen ngliatin gitu ?
Pengen make
Pengen make ?
Iya
Nah terus, kalo pengalamanmu
setelah pake alat peraga itu, gimana
sih, apa pengalaman yang kamu
dapatkan ?
Alat peraga itu bikin menyenangkan
Menyenangkan ?
Iya
Menyenangkannya bisa diceritain
bagian mana ?
Menyenangkannya tu bisa buat mainan
Loh kok mainan ? kan itu buat
belajar ?
Iya ding…bisa buat…maksudnya bisa
membantu buat belajar
Berarti bisa buat belajar sambil
bermain ?
Iya
Trus, eeem...gimana dengan
bentuknya ? seneng nggak ngliat
bentuknya kaya gitu ?
Seneng
Senengnya kenapa ?
Soalnya ada yang panjang ada yang
pendek
Ada yang panjang ada yang pendek
apanya ?
S3/W2/B75-76
(subjek merasa bingung ketika
harus menjawabpertanyaan yang
berkaitan dengan jenis-jenis
sudut)
S3/W2/B78
(subjek masih bingung
mengenai jenis-jenis sudut yang
diajarkan)
S3/W2/B89
(ada beberapa soal yang subjek
tidak bisa menemukan jawaban
nya karena merasa belum
mempelajari)
S3/W2/B97
(subjek ingin menggunakan alat
peraga ketika pertama kali
melihat)
S3/W2/B104
(subjek merasa senang ketika
menggunakan alat peraga)
S3/W2/B109
(alat peraga bisa membuat
subjek senang karena dapat
digunakan untuk bermain)
S3/W2/B112-113
(subjek menjelaskan bahwa alat
peraga dapat digunakan untuk
bermain sambil belajar)
S3/W2/B117-130
(subjek merasa senang melihat
bentuk alat peraga karena ada
perbedaan ukuran dan juga ada
perbedaan warna)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S2
P
S2
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
Bentuk kayunya itu…
Bentuk kayunya ada yang panjang
ada yang pendek ? kayu yang mana
?
Warnanya juga beda-beda
Warnanya beda-beda ?
Iya
Merasa tertarik pake alat itu ?
Iya
Kalo cara makenya, kamu merasa
tertarik nggak ? pertamanya kan
kamu nggak tau to itu cara makenya
gimana, nah terus, setelah
dijelaskan, apakah kamu merasa
tertarik ?
Tertarik
Ditusuk-tusuk (sambil tertawa)
Ya kan iya, ditusuk-tusuk pake
jarum
(menanyi dan menggoda KV)
Hmm…
Seneng, eh…
Eh apa hayo ?
Apa tadi ? (sambil senyum-senyum)
Merasa tertarik nggak ?
Tertarik
Tertariknya dimana ?
Tertariknya dari…
Cara penggunaannya lho bukan
bentuknya
Eee….tertariknya…
Ternyata tu dikasih yang segitiga itu,
dipasangin gini, terus dari segitiga
itu ternyata „oh ini tu sudut ini, yang
ini sudut ini,nah, tertarik nggak kalo
kayak gitu ?
Tertarik
Tertarik di bagian itu atau di bagian
lainnya juga tertarik ? ada yang
harus make apa ya…jarum-jarum
gitu ?
Ada jarum-jarumnya
Nggak ada atau semuanya tertarik ?
Semuanya
Semuanya tertarik, hehe
(ketawa kecil) iya
Trus, kalo diperbolehkan ?
Iya ?
Kalo diperbolehkan pake alat itu,
apakah kamu mau make alat itu di
luar jam pelajaran atau enggak ?
Mau
Kok mau tu kenapa ?
S3/W2/B177
(subjek ingin menggunakan alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S2
S3
P
S3
S2
S3
S2
P
Ya…untuk belajar
Untuk belajar ?
Iya
Untuk tambahan gitu atau gimana ?
Iya, agar lebih tau
Agar lebih paham ? beneran mau
dipake lagi ? trus nyoba-nyoba
sendiri ?
Heem
Trus, kalo misalnya mau make, mau
diapain aja ?
Ya buat belajar
Belajarnya gimana ? kalo belajar
sendiri, trus belajarnya gimana ?
Eee…belajarnya dibentuk, trus nanti
pake yang segitiga yang ada
bundarannya itu, ditentuin apa…jenis
sudutnya
Jenis sudutnya ? trus, kira-kira
setelah benar-benar kamu nyoba
sendiri yang nggak dijelasin Bu I tu
kamu bakalan bener-bener paham
atau gimana ?
Eeem…
Kalo liat dari nilainya, nilainya
berapa kemaren ?
95
95 ? berarti bagus to itu 95, hampir
100 ?
Hooh
Berarti mudeng dong ?
Mudeng
Mudeng kan ? berarti udah nggak
bingung lagi pake alat itu ?
Enggak
Trus, kalo ukurannya, ukuran dari
alat itu, menurutmu ukurannya
gimana ? terlalu besar, atau cukup
atau kurang ?
Eeemm…cukup besar
Hah ? cukup besar ? koko bisa
dibilang cukup besar tu gimana ?
Lebih gede dari kamu ya V…
Hehehe
Ih…YG ngejek, kok bisa dibilang
cukup besar tu gimana ?
Eee…
Ya sedikit-sedikit
Ya cukup besar
Bu Maria…
Apa ? tadi sampe mana ya ?
eeem…dari ukurannya, cukup besar,
lha cukup besarnya tu bener-bener
peraga di luar jam pelajaran)
S3/W2/B183
(subjek menjelaskan alasannya
menggunakan alat peraga di luar
jam pelajaran karena ingin lebih
memahami materi)
S3/W2/B210
(subjek memperoleh hasil yang
baik setelah menggunakan alat
peraga)
S3/W2/B218
(menurut subjek, alat peraga
cukup besar)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
bisa, bisa dipake 4 orang atau
enggak ? atau kurang ?
Bisa 4 orang
Bisa 4 orang ? kalo alatnya yang di
dalam, kira-kira menurutmu, itu
nggak, cukup nggak ? atau kurang ?
Iya
Cukup ? cukup besar ? kurang besar
? atau...?
Kurang besar
Kalo dari ukurannya, kamu merasa
terbantu nggak ? kan ada yang
panjang ada yang pendek ?
Terbantu
Terbantu ?
He.em
Bisa dikasih tau terbantunya tu
gimana ?
Terbantunya tu…misalnya buat persegi
panjang yang atasnya panjang, yang
sini panjang, yang sini pendek
Oh…ya…bisa mbentuk bangun
datar gitu ya ? trus sudutnya gimana
?
Iya
Trus, kalo soal-soalnya, kan setiap
pake alat peraga dikasih soal to ?
Iya
Nah, itu kamu bisa ngerjain semua
atau nggak ?
Paling ada yang salah, 1 atau 2
Berarti kamu nggak yakin kalo
semuanya bener ?
Enggak (geleng-geleng kepala)
Nah, buktinya apa ? nilainya uda
keluar ? uda dikasih sama Bu Putri
belum ? yang soal-soal evaluasi ?
He.em, udah
Udah ? dapet apa itu ?
Hah ? maksudnya ?
Eh, dapet berapa nilainya ?
Ya paling 95, 90 (sambil senyum-
senyum)
Berarti di atas 9 semua ? di atas 90 ?
Iya
Pernah nggak kamu secara sadar
bisa nemuin kesalahanmu waktu
menjawab pertanyaan ?
He.em bisa
Waktu apa ?
Waktu ngerjain soalnya
Waktu ngerjain soal ?
iya
S3/W2/B234
(alat peraga dapat digunakan
lebih dari 1 orang)
S3/W2/B245
(ukuran alat peraga dapat
membantu subjek belajar)
S3/W2/B250-252
(penjelasan subjek mengenai
ukuran alat peraga yang dapat
membantunya belajar)
S3/W2/B262
(subjek merasa ada yang salah
ketika mengerjakan soal LKS)
S3/W2/B273
(hasil belajar yang diperoleh
subjek setelah menggunakan
alat peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
310
311
312
313
314
315
316
317
318
319
320
321
322
323
324
325
326
327
328
329
330
331
332
333
334
335
336
337
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S1
S3
S1
P
S3
S1
P
S1
P
Emang soalnya kayak gimana ? kok
bisa bikin kamu ada salah-salahnya
?
Ya kadang ada yang belum aku pelajari
Ada yang belum dipelajari ?
Iya, jadi nggak tau
Berarti di rumah tu belajar dulu ?
terus di sekolah waktu pake alat itu
trus jadi tau ?
(mengganggukkan kepala)
Kalo kamu menemukan
kesalahannya, apakah kamu ingin
langsung memperbaiki atau enggak
?
He.em pengen
Pengen ? pengen langsung
memperbaiki ?
Dari yang dikasih lembar soal,
eh…lembar kerja itu kan pake alat
to kamu nyobanya…
Iya
Lha itu waktu salah, pengen nyoba
lagi nggak ?
Iya, pengen
Pengen ? berarti pengen langsung
memperbaiki ?
Iya
Trus, waktu dikasih alat peraganya
itu kamu…
Apa kamu tu tau kalo di situ ada
kunci jawabannya ?
Enggak, pertama-tamanya enggak
Pertamanya nggak tau ?
Iya
Trus, setelah itu tau sendiri atau
dikasih tau ?
Di kasih tau
Di kasih tau siapa ?
Bu Maria…
Guru PPL
Iya, guru PPL
Buku kan bisa memberitahu…
Tapi kan waktu pake alat peraga
nggak ada bukunya
Oh iya ?
Oh iya…
Ya kan nggak pake buku ? iya kan ?
kan dari alat peraga to ?
Ho.oh
Nah terus, waktu kamu belum tau,
kamu kan nggak ngerti to
jawabannya bener atau enggak. Nah,
setelah kamu tau, dicocokin nggak ?
S3/W2/B299
(subjek ingin memperbaiki
kesalahan ketika ada yang salah
mengerjakan)
S3/W2/B308
(subjek ingin mencoba lagi
ketika menemukan ada
kesalahan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
338
339
340
341
342
343
344
345
346
347
348
349
350
351
352
353
354
355
356
357
358
359
360
361
362
363
364
365
366
367
368
369
370
371
372
373
374
375
376
377
378
379
380
381
382
383
384
385
386
387
388
389
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
P
S3
S2
S3
P
S1
P
atau langsung liat kuncinya ? „o…ini
jawabannya gini‟, langsung ditulis,
atau kamu mikir sendiri pake
alatnya itu ?
Mikir sendiri pake alat
Mikir sendiri pake alat ?
Iya
Trus, kan kamu nyocokin pake
alatnya itu to…trus, darimana kamu
bisa tau ? apa bener-bener kuncinya
itu bener atau enggak ?
Bener
Bener ? darimana kamu tau
jawabannya itu ? dari kuncinya itu ?
Enggak
Trus darimana ?
Dari alatnya
Dari alatnya ?
Iya
Dari alatnya, nah, kalo bahan-
bahannya, kamu tau nggak
bahannya itu terbuat dari apa ?
Pertamanya nggak tau
Pertamanya nggak tau ? trus, taunya
darimana ?
Ya…taunya setelah…
Setelah ngliat ?
Iya
Diraba gitu nggak ? di pegang,
diraba ?
Dipegang
Dipegang ? setelah dipegang, kamu
tau itu dari kayu gitu ?
Iya
Ooh…kalo kira-kira, apakah di
sekitar rumahmu atau di sekitar
sekolah ini ada bahan-bahan untuk
buat alat peraga nggak ?
Kalo di rumah nggak ada, kalo di
sekolah ada
Di sekolah ada ? apa ?
Kayu, tapi kayunya nggak persis kayak
itu
Nggak persis kayak itu ?
Iya
Nggak bisa dibuat-buat alat
Iya
Nggak bisa dibuat-buat alat itu ?
Kalo persis ya pohonnya yang persis
kayak alat itu…
Eeem…semuanya uda ditanyain,
makasih ya…
S3/W2/B342
(subjek mengerjakan soal LKS
dengan memikirkan jawabannya
dengan menggunakan alat
peraga tanpa melihat kunci
jawaban)
S3/W2/B354
(subjek menemukan jawaban
dengan menggunakan alat
peraga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 5.1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
CURRICULUM VITAE
Maria Prasetyaningrum lahir di Palu, 20 April 1992.
Pendidikan Dasar diperoleh di SD Pius Pemalang, tamat pada
tahun 2004. Pendidikan Menengah Pertama diperoleh di SMP
Pius Pemalang, tamat pada tahun 2007. Pendidikan menengah
atas diperoleh di SMA Negeri 1 Pemalang, tamat pada tahun
2010.
Pada tahun 2010, peneliti tercatat sebagai mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh
pendidikan di PGSD Universitas Sanata Dharma, peneliti mengikuti berbagai macam
kegiatan di luar perkuliahan. Pada tahun 2011, peneliti mengikuti Pelatihan
Pengembangan Kepribadian 1 dan Pelatihan Pengembangan Kepribadian 2, pada
tahun 2011 peneliti mengikuti workshop dongeng, pada tahun 2012 peneliti
mengikuti workshop Montessori usia 6-9 tahun, pada tahun 2012 peneliti menjadi
sekretaris pada acara simulasi SNMPTN SeJawa-Kalimantan, pada tahun 2013
peneliti mengikuti seminar Montessori. Masa akhir studi, peneliti mengakhirinya
dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Persepsi Guru dan Siswa
Terhadap Alat Peraga untuk Jenis dan Besar Sudut berbasis Metode Montessori”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related