plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - pengembangan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - pengembangan ...
i
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU
KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA INDAHNYA PENINGGALAN
SEJARAH KELAS IV SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Satber Duplimar Benu
NIM. 111134304
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TUHAN YESUS KRISTUS
Yang selalu melindungi, memberi kemudahan dan kelancaran dalam
mengerjakan penelitian ini
Ayahanda dan Ibunda Tercinta
Ayah Cornelis Benu dan Ibu Sarce Ireni Benu
Yang selalu memberi do’a, dan semangat
Adik-adikku
Stella Minria Benu, Roy Santo Benu, Bony Edralin Benu Dan
Aninda Carissa Benu
yang selalu mendukung
Keluarga Besarku
Yang menjadi panutan untuk meraih kesuksesan
Sahabat-sahabatku mahasiswa PPGT Angkatan 2011
Terima kasih atasa segala semangat, perhatian, bantuan, dan kasih sayang
yang kalian berikan
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka maka pintu akan dibukakan bagimu
(Matius 7 : 7)
Mengapa tak mencoba, mencoba tak mengapa
Striving for excellence motivates you, striving for perfection is
demoralizing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya
atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Maret 2015
Satber Duplimar Benu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Satber Duplimar Benu
Nomor Mahasiswa : 111134304
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya
Peninggalan Sejarah Kelas IV Sekolah Dasar
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Maret 2015
Yang menyatakan
Satber Duplimar Benu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGACU KURIKULUM SD
2013 SUBTEMA INDAHNYA PENINGGALAN SEJARAH KELAS IV SEKOLAH
DASAR
Satber Duplimar Benu Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budaya lokal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E
Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord dan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga
menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk
analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh dua orang Pakar Kurikulum
2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi dua orang Pakar Kurikulum 2013 menghasilkan skor 4,31
(sangat baik) dan 3,91 ( baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor 4,15 ( baik) dan 4,26
( sangat baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,15 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas
RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian
perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013.
Kata kunci : Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF LEARNING INSTRUMENT BASED ON 2013 ELEMENTARY
CURRICULUM SUBTHEME INDAHNYA PENINGGALAN SEJARAH FOURTH
GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
Satber Duplimar Benu
Universitas Sanata Dharma
2015
This research was conducted because there were still many teachers who needed
example of learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum. The main
objective of this research was to produce learning instrument referring to 2013 Elementary
School Curriculum and using integrative thematic approach, scientific approach, character
building based on local culture and authentic assesment in the learning activity.
This research was research and development. The development of learning instrument
used a procedure of development of learning instrument by Jerold E Kemp. It also used
research and development procedure which proposed by Bord and Gall. Those two
development procedures were adapted to be a simpler learning model, which became the base
of the research. The development procedure used in this research covered five steps, they
were (1) potentian and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) experts’
validation, (5) design revision, which finally produced final product design in the form of
learning instrument referring to 2013 Elementary School Curriculum for fourth grade
students of elementary school. The research instrument was need analysis interview and
questionnaire. The interview was used for the need analysis of teachers of the fourth grade of
SD Negeri Kalasan 1 Sleman. While the questionnaire was used to validate the quality of the
learning instrument by two experts of 2013 curriculum and two teachers of the fourth grade
of elementary school.
According to the validation, the two experts of 2013 curriculum showed result on the
score of 4,31 (very good) and 3,91 (good), and the two teachers of the fourth grade of
elementary school showed result on the score of 4,15 (very good) and 4,26 (very good). The
learning instrument got mean score 4,15 and it was categorized as good. The result of the
validation was based on 11 aspects which were: (1) daily lesson plan identity, (2) formulation
of indicators, (3) formulation of learning objective, (4) choice of learning material, (5) choice
of learning source, (6) choice of learning media, (7) learning method, (8) learning scenario,
(9) assessment, (10) student task, and (11) language. Therefore, the learning instrument
which was developed has been approriate to be used in the learning instrument referring to
2013 curriculum.
Keywords: 2013 elementary school curriculum, learning instrument
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Kelas
IV Sekolah Dasar, dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak
mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung
ataupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Romo. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.,S.S.,B.S.T.,MA. selaku Ketua Program Studi
PGSD.
3. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan
memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing II yang telah membimbing
dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
6. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
7. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku validator Pakar KurikulumSD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
8. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah
memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.
9. Sri Rejeki, A,Ma., selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan I yang telah membantu
peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
10. Kartika Kirana, S.S., selaku guru kelas IV SDKE Mangunan yang telah membantu
peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Bapak dan Mama tersayang, Bapak Cornelis Benu dan Mama Sarce Ireni Benu yang
setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Keluarga besarku, Adik-adikku dan Kakak-kakakku, yang selalu memberi motivasi,
dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Teman-teman seperjuangan 35 mahasiswa PPGT Angkatan 1 yang berjuang bersama
selama ini.
14. Segenap pihak yang menjadi perpanjangan tangan Tuhan, yang tidak bisa disebutkan
satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.
Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan
kekurangannya, maka peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Akhir kata peniliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 24 Maret 2015
Peneliti
Satber Duplimar Benu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO....................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI......................................... vi
ABSTRAK......................................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR...................................................................................................... x
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL............................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................... 10
E. Batasan Istilah........................................................................................................... 11
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan................................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka........................................................................................................... 15
1. Kurikulum SD 2013............................................................................................. 15
a. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013................................. 15
b. Penguatan Pendidikan Karakter.................................................................... 19
c. Pendekatan Tematik Integratif ..................................................................... 23
d. Pendekatan Saintifik...................................................................................... 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
e. Penilaian Otentik........................................................................................... 37
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran................................................ 42
B. Penelitian yang Relevan............................................................................................ 62
C. Kerangka Pikir.......................................................................................................... 65
D. Pertanyaan Penelitian................................................................................................ 67
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.......................................................................................................... 67
B. Prosedur Pengembangan........................................................................................... 72
1. Potensi dan Masalah............................................................................................. 72
2. Pengumpulan Data............................................................................................... 73
3. DesainProduk...................................................................................................... 74
4. Validasi Ahli......................................................................................................... 75
5. Revisi Desain........................................................................................................ 75
C. Tempat dan Waktu Penelitian................................................................................... 76
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013............................................................................ 76
E. Intrumen Penelitian................................................................................................... 76
F. Teknik Pengumpulan Data........................................................................................ 77
G. Teknik Analisis Data................................................................................................. 77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan................................................................................................... 83
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan................................................................. 84
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan............................................ 88
B. Deskripsi Produk Awal............................................................................................. 88
1. Silabus.................................................................................................................. 89
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH).......................... 90
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013........................................................ 92
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi
Produk.......................................................................................................................
96
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan..................................................................... 100
1. Kajian Produk Akhir............................................................................................ 101
2. Pembahasan.......................................................................................................... 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................... 107
B. Keterbatasan Penelitian............................................................................................. 108
C. Saran.......................................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 110
LAMPIRAN...................................................................................................................... 104
BIODATA PENULIS....................................................................................................... 158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hal-hal yang berubah dalam kurikulum......................................................................5
Tabel 2. Ciri-ciri pembelajaran tematik integratif....................................................................27
Tabel 3. Jadwal kegiatan penelitian............. ..........................................................................77
Tabel 4. Konversi nilai skala 5..............................................................................................79
Tabel 5. Kriteria skor skala 5..............................................................................................81
Tabel 6. Saran Pakar Kurikulum SD 2013...............................................................................94
Tabel 7. Saran guru SD kelas IV pelaksana kurikulum 2013 .................................................98
Tabel 8. Rekapitulasi validasi pakar kurikulum 2013 dan guru SD kelas IV pelaksana
kurikulum 2013......................................................................................................................100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Model Jerold. E. Kemp...............................................................................42
Gambar 2. Kerangka Pikir ......................................................................................................65
Gambar 3. Langkah-langkah Pengembangan Borg dan Gall...................................................69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian............................................................................... 109
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian................................................................... 111
Lampiran 3 Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan............................................ 112
Lampiran 4 Data Mentah Skor Validasi Pakar Kurikulum SD 2013......................... 115
Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum
SD 2013.................................................................................................
125
Lampiran 6 Silabus............................................................................................... 132
Lampiran 7 Biodata Penulis................................................................................... 161
Lampiran 8 Produk Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah)............................... 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seruan-seruan tentang perkembangan dunia, kemajuan dunia dalam berbagai
bidang dan oleh berbagai kalangan masyarakat terdengar dimana-mana. Pihak-pihak
yang terkait dengan perkembangan dan kemajuan Indonesia juga tidak berhenti
memikirkan hal ini, dengan berbagai ide dan cara yang dipertimbangkan matang-
matang selalu berevolusi mengikuti perkembangan zaman.
Pendidikan adalah salah satu faktor yang berperan sangat penting dalam
mencapai hal yang diinginkan. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sangat
memprihatinkan, dengan melihat perilaku pelajar-pelajar Indonesia yang semakin
hari semakin menuju ke arah yang tidak diharapkan. Hal ini menjadi hambatan
sekaligus tantangan besar bagi kita pemerhati pendidikan untuk berpikir dan bekerja
keras merubah sistem pendidikan saat ini agar generasi penerus bangsa memiliki
moral yang baik, moral yang membangun bangsa ini yang sedang berkembang agar
dapat bersaing dengan negara-negara lain yang sudah lebih dahulu maju.
Guru sebagai pemimpin kegiatan belajar mengajar di kelas berperan dalam
menciptakan suasana belajar yang yang memungkinkan siswa dalam menjalani
proses belajar secara nyaman dan produktif. Tercapainya kondisi pembelajaran yang
efektif ditandai dari perubahan yang terjadi berulang-ulang dalam berbagai aspek
yang berkaitan dengan kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai sebuah
perubahan yang berulang-ulang tersebut pendidik dalam hal ini adalah seorang guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
selalu dituntut untuk menjadi seorang pemimpin yang bijaksana dalam memberikan
ilmu kepada siswa.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang mengedepankan 5 aspek yaitu,
mengamati, menanya, menalar, mengumpulkan informasi dan
mengkomunikasikannya, sehingga dengan adanya pendekatan saintifik ini, siswa
dapat mengembangkan kemampuannya dalam bentuk pengetahuan yang berdasarkan
interaksi dan sosialisasi dengan lingkungannya agar bisa mendapatkan pengalaman
yang bermakna dalam kehidupannya.
Melihat dunia pendidikan saat ini yang diwarnai dengan berbagai tindakan-
tindakan tidak terpuji, jelas menggambarkan bahwa pemahaman dan pengamalan
karakter peserta didik sangat kurang. Berdasarkan pernyataan di atas maka,
menumbuhkan dan mengembangkan karakter anak yang baik (positive character)
merupakan satu tujuan utama pendidikan di negeri ini. Agar positive character
terbentuk dalam diri setiap anak, maka anak perlu dibimbing dan dikembangkan
karakternya melalui dari pembiasaan-pembiasaan atau kegiatan-kegiatan dalam
kesehariannya dan itu harus dimulai sejak dini dan dalam berbagai lingkungan anak,
sehingga kelak anak dewasa karakter-karakter baik yang sering dilakukan anak sudah
tertanam dalam diri anak dan menjadi kebiasaan anak.
Harapannya dengan penulisan ini semua elemen yang turut berperan dengan
perkembangan anak-anak, seperti keluarga, sekolah, lingkungan bermain dan lain
sebagainya, dapat memahami dalam membimbing anak-anak sebagai calon penerus
bangsa menuju kehidupan yang lebih manusiawi dan berkarakter.
Secara etimologis, istilah kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir
yang berarti “pelari”, dan curere yang berarti “tempat berpacu” (Arifin, 2011:2).
Secara terminologis istilah kurikulum (dalam bidang pendidikan) ada sejumlah mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pelajaran yang harus ditempuh atau harus diselesaikan peserta didik di sekolah untuk
memperoleh ijazah. Menurut Mulyasa, (2013:60) perubahan kurikulum diperlukan
karena ada beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut:
1. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukan dengan
banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya
melampaui tingkat perkembangan usia anak.
2. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi,
misi, dan tujuan pendidikan nasional.
3. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan,
belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan,
keterampilan dan sikap).
4. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat,
seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode
konstruktifistik, keseimbangan soft skills and hard skills serta jiwa
kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan, sosial yang
terjadi pada tingkat lokal, nasional maupun global.
6. Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang
rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung
pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7. Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.
Selain beberapa hal di atas juga diidentifikasi ada kesenjangan kurikulum
(kesenjangan antara konsep saat ini dan konsep yang ideal), sebagai berikut:
1. Kompetensi lulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
2. Materi pembelajaran
3. Proses pembelajaran
4. Penilaian
5. Pendidik dan tenaga kependidikan
6. Pengelolaan kurikulum
Tabel 1 : hal-hal yang berubah dalam kurikulum
Sumber: Mulyasa, (2013:63)
Untuk mencapai ketuntasan belajar yang maksimal dan sesuai dengan harapan,
maka diperlukan perangkat pembelajaran sebagai acuan dalam menjalani proses
kegiatan belajar mengajar. Beberapa perangkat pembelajaran yang paling penting dan
No. KBK 2014 KTSP 2006 KURIKULUM 2013
1. Standar kompetensi lulusan
diturunkan dari standar isi
Standar kompetensi lulusan
diturunkan dari kebutuhan
2. Standar isi dirumuskan
berdasarkan tujuan mata pelajaran
(standar kompetensi lulusan mata
pelajaran) yang dirinci menjadi
standar kompetensi dan
kompetensi dasar mata pelajaran
Standar isi diturunkan dari
standar kompetensi lulusan
melalui kompetensi inti yang
bebas mata pelajaran
3. Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
Semua mata pelajaran harus
berkonstribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan
dan pengetahuan
4. Kompetensi diturunkan dari mata
pelajaran
Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5. Mata pelajaran lepas satu dengan
yang lain, seperti sekumpulan
mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (setiap kelas)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
berpengaruh besar terhadap hasil dari proses pembelajaran adalah silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
Berdasarkan hasil wawancara survey kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti
dengan narasumber, SR adalah seorang guru kelas dan tim ahli kurikulum 2013 yang
mengajar di SDN Kalasan 1 yang terletak di Kalasan Yogyakarta. Narasumber
berpendapat bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang holistik
(keseluruhan) dalam satu kesatuan yang utuh dengan berlandaskan tema, jadi yang
mengetahui tentang materi hanya guru sehingga ketakutan anak terhadap mata
pelajaran yang dianggap susah tidak terjadi. Dalam kegiatan pembelajaran semua
mata pelajaran boleh dibolak-balik sesuai dengan kreatifitas guru dalam
menggabungkan semua materi sehingga menciptakan suasana belajar yang menarik,
karena semua mata pelajaran boleh digabung dalam satu kegiatan pembelajaran hal
ini menuntut guru agar harus selalu kreatif dalam merangkai kegiatan pembelajaran.
Dengan kegiatan pembelajaran yang seperti dijelaskan di atas, penilaian yang
dilakukukan juga harus mencakup semua aspek (penilaian proses dan penilaian hasil).
Menurut pengalaman narasumber pelaksanaan penilaian otentik belum maksimal
karena ada beberapa hal, (1). Sumber daya manusia (SDM), (2). Jumlah guru yang
tidak mencukupi, (3). Jumlah murid terlalu banyak sehingga guru sulit menilai satu-
persatu, menurut pengakuan narasumber, sampai saat ini guru belum mendapatkan
cara penilaian yang efektif dan efisien.
Pengaruh masuknya pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran adalah
sebagai modal yang bagus dan dilandasi karakter yang baik sehingga tidak salah
menggunakan pengetahuan. Dalam kurikulum 2013 terdapat 18 karakter, tetapi
narasumber tidak menghafal semua jadi dalam proses penilaiannya guru hanya
berpedoman pada hal yang baik atau sesuatu yang baik termasuk dalam karakter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Kurangnya sumber daya yang memahami secara baik tentang penilaian
berdampak pada perangkat pembelajaran yaitu penilaian yang efektif analis dan daya
serap. Menurut narasumber perangkat pembelajaran (penilaian) sudah dibuat, namun
penggunaannya masih belum maksimal karena yang banyak tersedia adalah penilaian
hasil, tetapi penilaian proses sangat minim.
Narasumber menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang masih diperlukan dan
perlu diperhatikan oleh yang berwenang, yaitu penilaian yang berkaitan dengan sikap
dan narasumber juga menyarankan, jika ingin kurikulum 2013 terealisasi dengan baik
maka di lapangan butuh sumber daya manusia (SDM) yang paham dengan dengan
penilaian.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan ibu Sri guru
kelas IV SDN Kalasan 1 pada hari sabtu, 17 Mei 2014 pukul 10.00 WIB guru sudah
memahami konsep-konsep yang mendasari adanya pergantian kurikulum dari KTSP
ke Kurikulum 2013 ini. Guru kelas sudah memahami teori-teori dasar Kurikulum
2013 seperti pendekatan saintifik, tematik integratif, pendidikan karakter dan
penilaian otentik. Namun pada pelaksanaan di lapangan guru mengalami beberapa
kesulitan seperti sebagian besar guru-guru yang mengajar adalah guru-guru tua yang
sudah terbiasa dengan model mengajar yang lama. Guru-guru yang usianya sudah tua
masih mengajar menggunakan model lama meskipun buku yang mereka gunakan
merupakan buku tematik integratif. Guru semata-mata hanya melaksanakan
Kurikulum 2013 di sekolah berdasarkan apa yang mereka dapatkan dari buku. Hal ini
dikarenakan tidak semua guru mengikuti diklat mengenai Kurikulum 2013. Di
sekolah ini hanya guru yang mengajar di kelas I dan IV yang mengikuti diklat
sehingga dalam pelaksanaanya hanya guru tersebut yang lebih banyak tahu tentang
kurikulum baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Kesulitan lain yang dialami pihak sekolah yaitu mengalami kesulitan dalam
menemukan Instrumen penilaian atau perangkat penilaian yang efektif untuk aspek
afektif. Guru mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian sikap pada anak-anak
dikarenakan jumlah siswa yang banyak sehingga guru sangat membutuhkan format
penilaian sikap yang efektif. Menghadapi siswa yang banyak dan harus menilai
karakter mereka satu persatu merupakan salah satu kesulitan guru dalam menilai.
Guru membutuhkan format penilaian yang efektif sehingga dalam menilai karakter
anak di kelas dapat dilakukan dengan cermat dan utuh. Kendala lain yang dihadapi
sekolah ialah keterbatasan sarana dan prasarana yang kurang menunjang. Sarana dan
prasarana merupakan salah satu kendala yang dihadapi guru-guru. Menghadapi
Kurikulum 2013 ini diperlukan juga pemberdayaan sarana dan prasarana yang
menunjang. Sarana dan prasarana yang baik tentunya dapat mendukung pembelajaran
yang baik pula.
Kesulitan lain yang dihadapi guru-guru adalah mengembangkan perangkat
pembelajaran yang diberikan pemerintah. Masih sebagian besar guru mengajar
mengikuti buku referensi. Sedangkan dalam beberapa kegiatan pembelajaran dalam
buku masih ditulis secara umum. Seharusnya guru mampu mengembangkan
perangkat pembelajaran dengan baik disesuaikan dengan kondisi kelas, peserta didik
dan fasilitas yang ada.
Berdasarkan masalah yang ditemukan peneliti dari hasil wawancara tersebut
sangat penting diadakan contoh-contoh perangkat pembelajaran Kurikulum SD 2013,
maka peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan
mengembangkan Perangkat Pembelajaran Mengacu Kurikulum SD 2013 Pada
Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang disimpulkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengembangkan produk berupa perangkat pembelajaran subtema
Indahnya Peninggalan Sejarah, mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema indahnya
peninggalan sejarah mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghasilkan produk berupa pengembangan perangkat pembelajaran
subtema Indahnya Peninggalan Sejarah, mengacu kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk prosedur perangkat pembelajaran
subtema Indahnya Peninggalan Sejarah, mengacu kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian pengembangan ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan
baru yang dapat menjadi bekal ketika kelak menjadi guru.
2. Bagi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
komponen pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
3. Bagi siswa
Bagi siswa, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam mempelajari
materi tentang sikap kepahlawanan pada siswa kelas IV semester 2 SD
Kalasan 1 tahun ajaran 2013/2014.
4. Bagi sekolah
Bagi sekolah, penelitian ini dapat menambah referensi pada sekolah dalam
mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang terkait dengan
materi sikap kepahlawanan.
5. Bagi Prodi PGSD
Bagi prodi, penelitian ini dapat menambah bahan pustaka prodi PGSD
Universitas Sanata Dharma terkait dengan pengembangan perangkat
pembelajaran.
E. Batasan Istilah
Beberapa istilah sebagai kata kunci dalam penelitian ini, penulis menuangkan dalam
pengertian sebagai berikut:
1. Kurikulum SD 2013
Kurikulum SD 2013 adalah kurikulum yang merupakan penyempurnaan dari
KBK dan KTSP yang dalam penyusunannya menggunakan pendekatan tematik
integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter dan penilaian otentik dalam
meningkatkan kualitas pendidikan bangsa.
2. Pendidikan karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter kepada
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan,
dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
3. Pendekatan tematik integratif
Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema.
4. Pendekatan saintifik
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian
rupa agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip
melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan
masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”.
5. Penilaian otentik
Penilaian otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil
belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
6. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran,
Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
F. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan
Berikut adalah produk-produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah:
1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.
2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa
(intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator
dan tujuan pembelajaran.
3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.
4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan
saintifik.
5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian otentik.
6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kurikulum SD 2013
a. Rasional Dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Inovasi pendidikan dalam bidang kurikulum dari KTSP menuju kurikulum 2013
tentunya tidak serta merta dilakukan pemerintah tanpa alasan tertentu yang memberi
dampak perubahan positif ke arah yang lebih baik. Kurikulum 2013 yang dicanangkan
pemerintah saat ini lebih rasional dan syarat elemen perubahan dari kurikulum
sebelumnya. Menurut PERMENDIKBUD No.67 Tahun 2013 tentang kurikulum SD,
rasional pengembangan kurikulum 2013 tersebut mencakup beberapa faktor, antara lain:
1) Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan
dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait
dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia
produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak
dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke
atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-
2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi
adalah bagaimana mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ditransformasikan menjadi manusia-manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
2) Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti
dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian
Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan
ASEAN Free Trade Area (AFTA).
Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang
pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student
Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak
Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS
dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di
TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.
3) Penyempurnaan Pola Pikir
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
a) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang
dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/
media lainnya),
c) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melalui internet),
d) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
saintifik)
e) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim)
f) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia;
g) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan
memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
4). Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam Kurikulum
2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
1) Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala
sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
5). Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi peserta didik. Materi yang digunakan tidak hanya diperoleh dari buku
sumber, melainkan guru dapat mengembangkan sendiri materi ajar dari berbagai sumber
atau referensi yang tersedia melalui media cetak maupun internet sesuai kreatifitas guru
2. Penguatan Pendidikan karakter
Istilah karakter berasal dari bahasa Yunani “charassein” yang berarti barang atau alat
untuk menggores, yang kemudian hari dipahami sebagai stempel/cap. Jadi karakter itu sebuah
stempel atau cap, sifat-sifat yang melekat pada seseorang. Dumadi, dalam Adisusilo (2011:
76).
a. Menurut Aristoteles dalam Lickona (2012) karakter yang baik adalah kehidupan dengan
melakukan tindakan-tindakan yang benar sehubungan dengan diri seseorang dan orang
lain.
b. Menurut Novak dalam Lickona (2012) karakter merupakan “campuran kompatibel dari
seluruh kebaikan yang diidentifikasi oleh tradisi religius, cerita sastra, kaum bijaksana,
dan kumpulan orang berakal sehat yang ada dalam sejarah”.
c. Menurut Foester dalam Adisusilo (2011: 77) menyatakan bahwa karakter adalah sesuatu
yang mengualifiksi seorang pribadi. Karakter menjadi identitas, menjadi ciri, menjadi
sifat yang tetap, yang mengatasi pengalaman ontingen yang selalu berubah.
Jadi, karakter merupakan kumpulan nilai yang ada dan melekat pada diri seseorang yang
menjadi identitas dan sifat tetapnya. Karakter seseorang merupakan bawaan yang terdapat
dalam pribadinya, setiap pribadi memiliki karakter yang berbeda. Namun, karakter seseorang
dapat berubah karena bisa dipengaruhi oleh lingkungannya. Bila lingkungan tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tinggalnya baik maka, pengaruhnya juga akan baik, begitupun sebaliknya, karakter seseorang
biasanya dipengaruhi oleh keluarga, pendidikan, pergaulan, tempat kerja dan lain-lain.
Karakter sangat berguna dalam kehidupan, karena ukuran kesuksesan seseorang bukan hanya
dinilai dari segi kognitifnya saja melainkan juga dari tingkah laku atau karakter yang
dimilikinya.
Pendidikan adalah proses menanamkan nilai-nilai dan budaya ke dalam diri seseorang
atau masyarakat sehingga membuat seseorang dan masyarakat tersebut bisa lebih beradab.
Pendidikan bukan hanya proses membagi ilmu pengetahuan oleh seseorang atau sekelompok
orang kepada orang lain atau masyarakat tetapi, pendidikan pada umumnya mempunyai
fungsi sebagai sarana untuk membudayakan dan membagi atau menyalurkan nilai-nilai
kepada orang lain.
Dalam penyaluran nilai dan pembudayaan seperti yang telah disebutkan sebelumnya
juga harus mencakup tiga aspek dasar kemanusian yaitu, (1) afektif, yang akan tercermin
pada kualitas keimanan,ketakwaan akhlak mulia,serta kepribadian yang unggul. (2) kognitif,
akan terlihat dari kemampuan berpikir dan daya intelektualitas untuk memahami ilmu
pengetahuan dan teknologi serta bisa menggali dan mengembangkan ilmu tersebut. (3)
psikomotorik, akan terlihat dari kemampuan mengembangkan keterampilan teknis,
kecakapan praktis dan kompetensi kinestetis.
Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang karakter, yang dikutip dari sebuah buku
berjudul, “Model Pembinaan Pendidikan Karakter Di Lingkungan Sekolah” dan diterbitkan
oleh Direktorat Jenderal Manejemen Pendidikan Dasar dan Menengah,
1. Menurut Suyanto (2009), karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama,baik dalam lingkungan keluarga
maupun masyarakat, bangsa dan negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Menurut Philips (2008), mengatakan bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku yang
ditampilkan.
3. Koesoma (2007), Menganggap bahwa karakter sama dengan kepribadian.
Pendidikan karakter merupakan suatu usaha memajukan yang dilakukan secara sadar,
bertahap dan terencana untuk mewujudkan proses pembelajaran yang relavan sehingga anak
dapat mengembangkan potensi dirinya. Tujuannya agar anak memiliki kepribadian,
berakhlak mulia dan budi pekerti sehingga karakter dapat terbentuk dan menjadi ciri khas
dari anak didik.
Menurut Suyanto (2009) dalam Direktorat Jenderal Manejemen Pendidikan Dasar
Dan Menengah, mengatakan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus,
yaitu melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (felling), dan tindakan (action).
Menurut Sumantri (2010) dalam Direktorat Jenderal Manejemen Pendidikan Dasar Dan
Menengah Dalam pendidikan karakter terdapat enam etik utama yaitu (1) dapat dipercaya
(trustworthy) seperti jujur,dan integritas. (2) memperlakukan orang lain dengan hormat treats
(people with respect) (3) bertanggung jawab (responsible) (4) adil (fair) (5) kasih sayang
(caring) (6) warga Negara yang baik (good citizen).
Menurut F.W Foerster dalam, Adisusilo (2011), mengatakan bahwa ada 4 ciri dasar
dari pendidikan karakter yaitu:
1. Keteraturan interior dimana setiap tindakan diukur berdasarkan seperangkat nilai.
2. Koherensi yang memberi keberanian, yang membuat seseorang teguh pada prinsip tidak
mudah terombang-ambing pada situasi.
3. Otonomi maksudnya, seseorang menginternalisasikan nilai-nilai dari luar sehingga
menjadi nilai-nilai pribadi, menjadi sifat yang melekat, melalui keputusan bebas tanpa
paksaan dari orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan merupakan daya tahan seseorang guna mengingini
apa yang dipandang baik, dan kesetiaan merupakan dasar bagi penghormatan atas
komitmen yang dipilih.
Menurut Lickona dalam Adisusilo (2011) menyatakan bahwa ada 11 prinsip agar pendidikan
karakter dapat terlaksana secara efektif antara lain:
1. Kembangkan nilai-nilai universal/ dasar sebagai fondasinya
2. Definisikan karakter secara komperhensif yang mencangkup pikiran,perasaan dan
perilaku
3. Gunakan pendekatan yang komperhensif, disengaja, dan proaktif.
4. Ciptakan komunitas sekolah yang penuh perhatian
5. Beri peserta didik kesempatan untuk melakukan tindakan moral.
6. Buat kurikulum akademik yang bermakna dan yang menghormati semua peserta
didik, mengembangkan sifat-sifat positif dan membantu peserta didik untuk berhasil.
7. Mendorong motivasi peserta didik
8. Melibatkan seluruh civitas sekolah sebagai komunitas pembelajaran dan moral
9. Tumbuhkan kebersamaan dan kepimpinan moral
10. Libatkan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra
11. Evaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai pendidik karakter, dan sejauh
mana peserta didik memanifestasikan karakter yang baik.
3. Pendekatan tematik integratif
Berdasarkan Ahmadi & Amri (2014: 221) dalam buku Pengembangan & Model
Pembelajaran Tematik Integratif menyatakan bahwa pendekatan tematik integratif ini sudah
dikenal pada kurikulum 1984. Intinya, tiap pelajaran harus berpijak pada tema atau subtema
tertentu, dan tiap bahan pelajaran tidaklah berdiri sendiri melainkan dipadukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(diintegrasikan) dengan bahan pelajaran yang lain. Dalam belajar bahasa Indonesia, bahan
pelajaran dapat dipadukan secara internal, misalnya keterampilan berbicara dengan tema
pariwisata dengan keterampilan menulis, dengan aspek kebahasaan seperti kalimat dan frasa.
Sedangkan secara eksternal dipadukan dengan sastra atau bahasa Indonesia dapat dipadukan
dengan mata pelajaran yang lain.
Misalnya, untuk pelajaran kalimat majemuk, guru dapat memadukan kalimat
majemuk dengan keterampilan membaca, dan bacaan itu diambil dari buku teks Sejarah,
Ekonomi, Biologi, IPA, IPS, dan sebagainya. Artinya, siswa dapat ditugasi untuk mencari
dan menemukan contoh-contoh kalimat majemuk di dalam buku-buku teks itu. Pembelajaran
di sekolah dasar dengan kurikulum 2013 dilakukan secara tematik integratif. Melalui sistem
tematik integratif, indikator mata pelajaran IPA dan IPS akan muncul di kelas IV, V, dan VI
SD. Di sekolah dasar, semua mata pelajaran dilaksanakan dengan tematik integratif
berdasarkan tema-tema yang sudah disusun.
1. Bagaimana menciptakan pembelajaran tematik integratif:
a) Tema yang akan dibawakan dalam pembelajaran harus memiliki muatan rasa ingin
tahu siswa.
b) Tema harus didesain untuk membangun solusi dari konflik yang disampaikan.
c) Kemampuan mendengar dan menyimak guru lebih diutamakan daripada
berceramah.
2. Kelebihan pembelajaran tematik integratif
a) Premis utama pembelajaran tematik integratif terpadu bahwa peserta didik
memerlukan peluang tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan
talentanya.
b) Menyediakan waktu bersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi
dan mensintesis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c) Relevan untuk mengakomodasi kualitatif lingkungan belajar.
d) Menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar
e) Memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran
lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat
tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi
kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi
pengembangan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
3. Manfaat pembelajaran tematik integratif
a) Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan
b) Menggunakan kelompok kerjasama, kolaborasi, kelompok belajar, dan strategi
pemecahan konflik yang mendorong peserta didik untuk memecahkan masalah
c) Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci kelas yang ramah otak (brain-
friendly classroom)
d) Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu
tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas dan kualitas mengeksplosi konsep-
konsep baru dan membantu peserta didik mengembangkan pengetahuan secara siap
e) Proses pembelajaran di kelas mendorong peserta didik dalam kehidupan berada
dalam format ramah otak.
f) Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung
oleh peserta didik dalam keidupannya sehari-hari
g) Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program
belajar dapat dibantu oleh guru dengan cara memberikan bimbingan khusus dan
menerapkan prinsip belajar tuntas
h) Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk
mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan cariasi cara penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Tahap pembelajaran tematik integratif
Adapun tahap-tahap dalam pembelajaran tematik yaitu:
a) Menentukan tema. Dimungkinkan disepakati bersama dengan peserta didik.
b) Mengintegrasikan tema dengan kurikulum yang berlaku. Dengan mengedepankan
dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c) Mendesain rencana pembelajaran. Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber
dan aktivitas ekstrakurikuler dalam rangka mendemostrasikan kegiatan dalam
tema.
Berdasarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada Pengolaan Pembelajaran
Tematik Integratif dalam lampiran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan 2013 menyatakan bahwa pendekatan
tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
mata pelajaran ke dalam satu tema.
1. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Integratif (Pendekatan Saintifik)
Tabel 2. Ciri-ciri pembelajaran tematik integratif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Langkah-langkah perencanaan
a. Menetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan
b. Menetapkan KD dan indikator yang akan dipadukan
c. Menginventarisir tema yang akan digunakan
d. Menyusun matrik
e. Menyusun kalender tematik
f. Merancang pembelajaran
3. Prinsip pemilihan/penetapan tema
Prinsip-prinsip pembelajaran tematik integratif:
a. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar
b. Sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat
c. Mempertimbangkan peristiwa otentik (rill)
d. Tema tidak terlalu luas
e. Bermakna
f. Sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
g. Mampu menunjukkan sebagian besar minat siswa
4. Prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran tematik integratif
a. Evaluasi diri dan penilaian lainnya
b. Bersikap akomodatif, menampung ide-ide
c. Tidak otoriter & bukan single actor
d. Tanggung jawab individu jelas dalam kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4. Pendekatan Saintifik
a. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah sebuah pendekatan yang
berbasis ilmiah dengan merujuk pada kegiatan menginvestigasi atas sesuatu atau beberapa
fenomena, gejala dengan tujuan memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan
memadukan pengetahuan sebelumnya. Dalam pendekatan saintifik menekankan kegiatan
berbasis metode ilmiah yang meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran. Pendekatan ilmiah ini mempunyai ciri
tertentu yang terdiri dari dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan
penjelasan tentang suatu kebenaran.
Proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik harus dilaksanakan dengan
menggunakan nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah (Modul guru Kelas SD,
2013) Barringer (2010) dalam Abidin (2014:125) mengemukakan bahwa “pembelajaran
saintifik merupakan pembelajaran yang menuntut siswa berpikir secara sistematis dan
kritis dalam upaya memecahkan masalah yang penyelesaiannya tidak mudah dilihat.
Abidin (2014:127) juga menjelaskan “pendekatan saintifik pada dasarnya adalah model
pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang diorientasikan
guna membina kemampuan siswa memecahkan masalah melalui serangkaian akrivitas
inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berkomunikasi
dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa.
Menurut Kemendikbud 2013 kriteria pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara
lain:
1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan
logika ataua penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran menyimpang dari alur
berpikir logis.
3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
Selain merujuk pada kriteria pendekatan saintifik yang telah dipaparkan di atas,
pembelajaran dengan pendekatan saintifik mempunyai langkah-langkah pembelajaran
dengan mengacu pada tiga ranah pengembangan yaitu, sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik tahu tentang “mengapa”. Ranah pengetahuan menggamit tranformasi subtansi atau
materi ajar agar peserta didik tahu tentang “apa”. Ranah keterampilan menggamit
tranformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang “bagaimana”. Hasil
akhirnya adalah peningkatan dan kesimbangan antara kemampuan untuk memnjadi
manusia yang baik (soft skill) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
untuk hidup secara layak (hard skill) dari peserta didik yang meliputi kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan (Kemendikbud, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Kriteria pendekatan saintifik
Proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik jika kegiatan pembelajaran metode
yang digunakan memiliki kriteria yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran. Di
bawah ini adalah kriteria dari pendekatan saintifik, yaitu :
1) Substansi atau materi pembelajaran pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau
dongeng semata.
2) Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas
dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.
3) Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi pembelajaran.
4) Mendorong dan menginspirasikan peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi
pembelajaran.
5) Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapakan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi
atau materi pembelajaran.
6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik
Dalam setiap pendekatan, model dan metode memiliki langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan
harapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah pembelajaran dalam pendekatan saintifik,
yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Mengamati
Langkah awal dari pendekatan saintifik adalah mengamati. Mengamati
mempunyai peranan penting untuk dapat meneruskan ke langkah-langkah berikutnya.
Dalam kegiatan mengamati yang menjadi tujuan utama adalah adanya pengalaman
melihat langsung suatu objek, yang dialami oleh anak. Mengamati akan merangsang
ke-ingintahuan anak. Melalui observasi anak bisa menyimpulkan bahwa materi yang
disampaikan oleh guru atau pendidik memiliki hubungan yang erat dengan obyek
yang diamati.
Proses pengamatan atau mengamati dalam kegiatan pembelajaran memiliki
langkah-langkah tersendiri, seperti yang tertera dalam Modul Kebijakan
Pengembangan Profesi Guru SD (2013:210), Langkah-langkah pengamatan tersebut
adalah:
Menentukan objek apa yang akan diamati/diobservasi
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup obyek yang akan
diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang akan diobservasi, baik primer
maupun sekunder
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam dan lain-
lain.
2) Menanya
Menanya adalah salah satu kegiatan yang biasa terjadi dalam kegiatan
pembelajaran di dalam kelas. Menanya berarti mencari tahu tentang sesuatu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
belum jelas agar diperjelas oleh yang lebih mengerti. Dalam Modul Kebijakan
Pengembangan Profesi Guru SD (2013:212), disebutkan ada beberapa fungsi bertanya
yang dilakukan oleh anak yaitu:
a) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu
tema atau topic pembelajaran.
b) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
c) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan
untuk mencari solusinya.
d) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk menunjukan sikap, keterampilan dan pemahamannya atas substansi pelajaran
yang diberikan.
e) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan dan memberi pertanyaan dengan logis, sistematis dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
f) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
g) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau
gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam
hidup berkelompok.
h) Membiasakan peserta didik spontan dan cepat serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
i) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati
satu sama lain.
3) Menalar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menalar dalam konteks Kurikulum 2013 lebih menekankan pada situasi peserta
didik yang lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Daya menalar atau daya berpikir anak
akan lebih baik jika dalam kegiatan pembelajaran guru mampu menyusun beberapa kiat
untuk meningkatkan daya menalar peserta didik. Dalam Modul Kebijakan Pengembangan
Profesi Guru SD (2013:218), disebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru
dalam meningkatkan daya menalar anak adalah:
a) Guru menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
b) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tetapi jelas dengan disertai contoh-contoh,
baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
c) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang
sederhana (persyaratan rendah) sampai yang kompleks (persyaratan tinggi).
d) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
e) Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki.
f) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman.
g) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
h) Guru mencatat semua kemajuan pesereta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pelajaran perbaikan.
4) Mencoba
Agar pengalaman siswa semakin nyata dan mencapai hasil belajar yang maksimal
atau kontekstual, lalu membekas dalam ingatan anak maka, anak dituntut agar mencoba.
Terutama untuk materi-materi yang bisa langsung dipraktekan. Misalnya tentang air, anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
bisa langsung diajak keluar kelas, ketempat yang adanya airnya dan meminta anak untuk
membuktikannya secara langsung.
5) Membentuk jejaring
Akhir dari langkah-langkah kegiatan pembelajaran menggunakan metode saintifik
adalah membentuk jejaring maksudnya siswa dituntut agar bisa menyimpulkan
mengaitkan semua kegiatan pembelajaran yang dipelajari dari langkah awal sampai tahap
mencoba, sehingga semuanya menjadi sebuah kesatuan yang utuh.
d. Kelebihan pendekatan sains
Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan sains memiliki kelebihan,
Kelebihan-kelebihan tersebut adalah:
1) Kegiatan pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu
2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta-merta pemikiran subyektif atau penalaran yang menyimpang dari
alur berpikir logis.
3) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.
4) Mendorong siswa dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan dan mampu
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi
pembelajaran.
6) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5. Penilaian Otentik
Dalam proses pembelajaran di kelas tentunya tidak terlepas dari aspek penilaian. Pada
kurikulum 2013, penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian otentik. Menurut
Kemendikbud (2013), penilaian otentik (authentic assesment) adalah pengukuran yang
bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik mencakup ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Istilah dari assessment merupakan sinonim dari penilaian,
pengukuran, pengujian, atau evaluasi, sedangkan istilah authentic merupakan sinonim dari
asli, nyata, valid, atau reliabel. Penilaian otentik secara konseptual bermakna secara
signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda. Penerapan penilaian otentik digunakan
untuk mengetahui hasil dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang
berkaitan dengan kontruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi
luar sekolah.
Nurgiyantoro dalam Abidin (2014:77) mengemukakan bahwa penilaian otentik pada
hakikatnya merupakan kegiatan penilaian yang tidak semata-mata untuk menilai hasil belajar
siswa, melainkan proses kegiatan pengajaran itu sendiri, sehingga informasi yang diperoleh
dapat menjadi umpan balik penilaian terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Secara lebih
terfokus Johnson, et al. dalam Abidin (2014:79) mengatakan pada dasarnya penilaian otentik
adalah penilaian performa yakni penilaian yang dilakukan untuk mengetahui proses
pengetahuan dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran dalam mencapai produk
atau hasil belajar tertentu.
Mueller dalam Nurgiyantoro (2011:23) juga menyatakan penilaian otentik merupakan
suatu bentuk tugas yang menghendaki pembelajar untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata
secara bermakna yang merupakan esensi pengetahuan dan keterampilan. Hal senada juga
dikemukakan oleh Abidin (2014:83) bahwa penilaian otentik menekankan pada pemberian
tugas yang akan membentuk unsur-unsur metakognisi dalam diri peserta didik seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemauan mengambil resiko, kreatif, mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dan
tanggung jawab terhadap karya dan tugas yang dilakukan secara komprehensif.
Berdasarkan pemaparan para ahli di atas terkait penilaian otentik maka dapat
disimpulkan bahwa penilaian otentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif
mulai dari input, proses, sampai output dari kegiatan pembelajaran yang bermakna secara
signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Penilaian otentik lebih menekankan pada aktivitas pemberian tugas-tugas untuk menunjukkan
kinerja di dunia nyata yang akan membentuk metakognisi dalam diri peserta didik.
Menurut Kemendikbud (2013) penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang
pendidikan dasar didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas
penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan
kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah
maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK). PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan
dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a. Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang
digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa
catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan
dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
c. Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang
menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan
suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Proyek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu
tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan
seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik
dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang
mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
6. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Agar mendapatkan sebuah perangkat pembelajaran yang baik, diperlukan model yang
sesuai dengan dengan sistem pendidikan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pengembangan perangkat pembelajaran menurut Kemp karena model ini lebih lengkap
dibandingkan model pengembangan perangkat pembelajaran yang lain.
Berikut merupakan bagan dan pemaparan pengembangan perangkat pembelajaran
model Kemp.
Gambar 1. Bagan Model Jerold E.Kemp
a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems)
Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan
kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan,
metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan
kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan
cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Analisis siswa (Learner Characteristic)
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta
didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok.
Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat
pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) tingkah laku awal peserta didik, menurut
Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi
keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran., 2) karakteristik
peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto (2010: 83) analisis peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam
perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis dapat berupa kemampuan akademik,
usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman,
keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya.
c. Analisis Tugas (Task Analysis)
Analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu
pengajaran. Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model
pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak
lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan
analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan
tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
d. Merumuskan Indikator (Intructional Objective)
Perumusan indikator didasarkan pada analisis pembelajaran dan identifikasi
tingkah laku awal siswa. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk
merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan dan cara
mengevaluasi hasil belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
e. Urutan Isi (Content Sequencing)
Urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa
memahami pelajaran.
f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan model, pendekatan,
metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna
dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan.
g. Cara Penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery)
Cara penyampaian pesan atau isi pembelajaran dengan memilih gambar atau
media yang digunakan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa
memahami pengetahuan tersebut.
h. Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)
Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk
mengukur ketuntasan indikator dan penugasan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan,
sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian
tujuan pembelajaran yang khusus telah dirumuskan.
i. Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resources)
Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis
tujuan, analisis karakteristik siswa, dan analisis tugas. Keberhasilan pembelajaran sangat
bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan
sumber pembelajaran yang baik dapat memotivasi peserta didik, melibatkan peserta didik,
dan menjelaskan pembelajaran dengan lebih menarik.
j. Pelayanan Pendukung (Support Services)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pelayanan pendukung adalah semua pihak yang ikut terlibat antara lain, guru,
mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perpustakaan. Selain itu
anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian
tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan.
k. Evaluasi formatif (Formative)
Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan
pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi
formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba.
l. Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation)
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama
pada akhir pembelajaran. Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan uji akhir
untuk pelajaran tertentu.
m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)
Revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.
Revisi dilakukan berdasarkan masukan, saran, dan penilaian yang diperoleh dari validasi
perangkat oleh pakar.
1. Silabus
Berdasarkan Daryanto & Aris Dwicahyono (2014: 6) dalam buku pengembangan
perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar) menyatakan bahwa silabus
disusun berdasarkan Standar Isi, yang di dalamnya berisikan Identitas Mata pelajaran,
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok,
Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber Belajar, dan Penilaian. Dengan
demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1) Kompetensi apa saja yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh
Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar).
2) Materi pokok apa sajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk
mencapai Standar Isi.
3) Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh
guru sehingga peserta didik mampu berintekrasi dengan objek belajar.
4) Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.
5) Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian kompetensi berdasarkan sebagai
acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan dinilai.
6) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu.
7) Sumber belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi
tertentu.
Untuk mendapatakan silabus yang baik maka harus memenuhi beberapa hal yang penting
berkaitan dengan silabus yaitu:
a. Pengembangan silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau pusat kegiatan guru (PKG), dan Dinas
Pendidikan.
1) Guru
Sebagai tenaga professional yang memiliki tanggung jawab langsung terhadap
kemajuan belajar siswa, seorang guru diharapkan mampu mengembangkan
silabus sesuai dengan kompetensi mengajarnya secara mandiri.
2) Kelompok guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Apabila guru kelas atau guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat
melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak seolah dapat
mengusahakan untuk membentuk kelompok guru kelas atau guru mata pelajaran
untuk mengembangkan silabus yang akan dipergunakan oleh sekolah tersebut.
3) Musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya
bergabung dengan sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam
lingkup MGMP/PKG setempat.
4) Dinas pendidikan
Dinas pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan silabus dengan
membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya
masing-masing.
b. Prinsip Pengembangan silabus
1) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
2) Relevan
Cakupan, kedalam, tingkat kesukaran, dan urutan penyajian materi dalam
silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional,
dan spiritual peserta didik.
3) Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam
mencapai kompetensi.
4) Konsisten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar,
indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem
penilaian.
5) Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.
6) Aktual dan kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan
sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.
7) Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasikan variasi peserta didik,
pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan
masyarakat.
8) Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif,
psikomotorik).
9) Desentralistik
Pengembangan silabus ini bersifat desentralistik. Maksudnya bahwa
kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masing-masing,
atau bahkan sekolah masing-masing.
c. Tahap-tahap pengembangan silabus
1) Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu
mengumpulkan informasi dan mempersiapkan kepustakaan atau referensi yang
sesuai untuk mengembangkan silabus.
2) Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat
yang berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan kurikulum
Tingkat satuan Pendidikan.
3) Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan
pembelajaran. pengkajian dapat melibatkan para spesialis kurikulum, ahli mata
pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala
sekolah, pengawas, staf professional dinas pendidikan, perwakilan orang tua
siswa, dan siswa itu sendiri.
4) Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
memperbaiki buram awal. Apabila telah memenuhi kriteria dengan cukup baik
dapat segera disampaikan kepada Dinas Pendidikan dan pihak-pihak yang
berkepentingan lainnya.
5) Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan
menggunakan model-model penilaian kurikulum.
2. RRPTH
Menurut Kemendikbud tentang standar proses (2013:5-6) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan
pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap
pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau
subtema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Komponen RPPTH terdiri atas:
a. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan
b. Identitas mata pelajaran atau tema/subtema;
c. Kelas/semester;
d. Materi pokok;
e. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban
belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus
dan KD yang harus dicapai;
f. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan;
g. Kompetensi dasar danindikatorpencapaiankompetensi;
h. Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian
kompetensi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
i. Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;
j. Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan
materi pelajaran;
k. Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau
sumber belajar lain yang relevan;
l. Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan
penutup; dan
m. Penilaian hasil pembelajaran.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Daryanto (2014:175-176) lembar kerja siswa (student work sheet) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa atau lembaran kegiatan yang
berisi petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas yang
diberikan kepada siswa dapat berupa teori atau praktik. Tahapan dalam menyusun LKS
adalah, melakukan analisis kurikulum yang terdiri dari KI, KD, indikator, dan materi
pembelajaran, menyusun peta kebutuhan LKS, menentukan judul LKS, menulis LKS,
menentukan alat penilaian.
Struktur penyusunan LKS secara umum antara lain:
a. Judul, mata pelajaran, semester, tempat
b. Petunjuk belajar
c. Kompetensi yang akan dicapai
d. Indikator
e. Informasi pendukung
f. Tugas-tugas dan langkah- langkah kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
g. Penilaian
4. Bahan Ajar
Berdasarkan Daryanto & Aris Dwicahyono 2014 dalam buku pengembangan
perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar) menyatakan bahwa bahan ajar
merupakan sebuah informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk
yang digunakan untuk membantu guru/insektor dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
tertulis. Selain itu, bahan ajar juga merupakan seperangkat materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar. Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar
yang sesuai dengan:(1). Kurikulum, (2). Karakteristik sasaran, (3). Tuntutan pemecahan
masalah belajar.
Jadi, bahan ajar merupakan sebuah informasi atau seperangkat materi yang disusun
secara sistematis sehingga dapat membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di kelas dan membangun suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
1. Tujuan dan manfaat penyusunan bahan ajar, bahan Ajar disusun dengan tujuan:
a) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai
dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik
b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternative bahan ajar disamping
buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh
c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
2. Jenis Bahan Ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a) Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain
handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leafleat, wallchart,
foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket.
b) Bahan ajar pandang dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
c) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
d) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
5. Media
Berdasarkan Iif Khoiru Ahmadi & Sofan Amri (2014: 237) dalam buku
Pengembangan & Model Pembelajaran Temtik Integratif menyatakan bahwa media
sebagai komponen strategi pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber
atau penyalurnya ingin disalurkan kepada penerima pesan, dan materi yang ingin
disampaikan adalah pesan pembelajaran dan tujuan yang ingin dicapai adalah proses
pembelajaran. Media mencakup semua sumber yang diperlukan untuk melakukan
komunikasi dengan peserta didik.
Rudi dan Bretz (1971) mengklasifikasikan media menjadi tujuh kelompok,
a. Media audio visual gerak merupakan media yang paling lengkap yaitu menggunakan
audio visual dan gerak.
b. Media audio visual diam merupakan media kedua dari segi kelengkapan
kemampuannya karena ia mempunyai semua kemampuan yang ada pada golongan
sebelumnya kecuali penampilan gerak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
c. Media audio semi gerak, memiliki kemampuan menampilkan gerakan nyata secara
utuh.
d. Media visual gerak, memiliki kemampuan seperti golongan pertama kecuali
penampilan suara.
e. Media visual diam, mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual
tetapi tidak dapat menampilkan suara ataupun gerak.
f. Media audio, media yang hanya memanipulasikan kemampuan secara semata.
g. Media cetak, merupakan media yang hanya mampu menampilkan informasi berupa
huruf, angka, dan symbol verbal tertentu. Sebagai bagian dari sistem pembelajaran,
media mempunyai nilai-nilai praktis berupa kemamuan untuk:
1) Membuat konkret konsep abstark
2) Menampilkan objek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang
3) Mengamati gerakan yang cepat
4) Memungkin siswa untuk berinteraksi langsung dengan lingkungannya
5) Memungkinkan keseragaman dan persepsi antar peserta didik
6) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang ataupun
disimpan menurut kebutuhan
7) Menyajikan pesan atau informasi belajar secara serempak, mengatasi batasan
ruang dan waktu.
6. Penilaian
Berdasarkan Khoiru Ahmadi & Amri (2014: 240) dalam buku Pengembangan &
Model Pembelajaran Temtik Integratif menyatakan bahwa penilaian merupakan
pengumpulan informasi untuk menentukan kualitas dan kuantitas belajar peserta didik.
Penilaian juga dimaksudkan untuk memperoleh, menganalisis dan menafsirkan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
kesinambungan sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan (Tranto. 2007: 87).
Tujuan dari penilaian adalah untuk mengetahui perkembangan yang telah dicapai
anak didik selama mengikuti pembelajaran.
1. Fungsi penilaian sebagai berikut:
a) Memberikan umpan balik kepada guru untuk menyempurnakan pembelajaran.
b) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk membimbing perkembangan anak
didik baik fisik maupun psikis sehingga dapat berkembang secara optimal.
c) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan kegiatan bimbingan
terhadap anak didik yang memerlukan bimbingan khusus.
d) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan
yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya.
e) Memberikan informasi bagi orang tentang perkembangan yang telah dicapai oleh
anak didik sebagai pertanggungjawaban.
f) Sebagai informasi kepada orang tua untuk menyesuaikan pendidikan keluarga
dengan proses pembelajaran di sekolah.
g) Sebagai bahan masukan bagi berbagai pihak dalam rangka pembinaan selanjutnya
terhadap anak didik.
2. Penilaian yang dilakukan harus secara terencana sesuai dengan aspek perkembangan
yang dinilai sebagai berikut:
a) Sistematis
b) Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogaram.
c) Menyeluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
d) Penilaian mencakup semua aspek perkembangan anak baik moral dan nilai-nilai
agama, sosial-emosional, kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik motorik, dan
seni.
e) Berkesinambungan
f) Penilaian dilakukan secara bertahap dan terus-menerus untuk memperoleh
gambaran tentang perkembangan peserta didik.
g) Obyektif
h) Penilaian dilaksanakan terhadap semua aspek perkembangan sebagai adanya.
i) Mendidik
j) Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi dan
mengembangkan anak didik secara optimal.
k) Kebermaknaan
l) Hasil penilaian harus mempunyai arti dan bermanfaat bagi guru, orang tua, dan
anak didik serta pihak lain.
Sedangkan berdasarkan Daryanto & Aris Dwicahyono 2014 pada
pengembangan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar) dalam buku
pengembangan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar)
menyatakan bahwa penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan
informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil
keputusan. Selain itu, penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi
melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik,
pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Penilaian
dilaksanakan melalui berbagai bentuk anatara lain: penilaian unjuk kerja
(performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
proyek, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portofolio), dan
penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana
yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik menunjukkan apa yang
dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang peserta didik tidak
dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta lainnya, tetapi dengan hasil yang
dimiliki peserta didik tersebut sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak
merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
3. Prinsip-prinsip penilaian
a) Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu
b) Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai
cermin diri
c) Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk
menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik
d) Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik
e) Mengembangkan dan menyediakan system pencatatan yang bervariasi dalam
pengamatan kegiatan belajar peserta didik
f) Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian dapat dilakukan
dengan cara tertulis, lisan, produk portofolio, unjuk kerja, proyek, dan pengamata
tingkah laku.
g) Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses,
kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk: ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
h) Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan institusi
Pasangan/Asosiasi Profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang
tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain.
4. Kegunaan penilaian
a) Memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan
kelemahan dirinya dalam proses pencapaian kompetensi.
b) Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta
didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
c) Untuk umpan balik bagi pendidik/guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
d) Memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas
pendidikan.
e) Memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Dinas Pendidikan Daerah)
dalam meningkatkan kualitas penilaian yang digunakan.
5. Fungsi penilaian
a. Menggambarkan sejauh mana peserta didik telah menguasai suatu kompetensi.
b. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu memahami
dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk perencanaan
program belajar, pengembangan kepribadian, maupun untuk penjurusan (sebagai
bimbingan).
c. Menemukan kesulitan belajar, kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan
peserta didik, dan sebagai alat diagnosis yang membantu pendidik/guru menentukan
apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau pengayaan.
d. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
e. Pengendali bagi pendidik/guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan peserta
didik.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013
merupakan hal yang baru sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian
yang relevan. Berikut ini tiga penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan
pengembangan perangkat pembelajaran .
Pertama, penelitian pengembangan yang dilakukan Andrea Galuh Pusporini (2012)
dengan judul “ Pengembangan Perangkat Pembelajaran yang mengakomodasi kontribusi
siswa pada penjumlahan pecahan dengan pendekatan PMRI kelas 1VA SD Negeri Adisucipto
1 “. Penelitian ini menghasilkan metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
dan pengembangan (R&D). Prosedur pelaksanaan penelitian ini terdiri dari enam tahap,
yaitu: (1) Potensi dan masalah dicari dengan melakukan analisis kebutuhan. (2) Pengumpul
dan data hasil analisis kebutuhan dan literatur yang mendukung. (3) Desain produk yang
dikembangkan berupa: Silabus, RPP, LKS, Bahan ajar, dan soal evaluasi. (4) Validasi
perangkat pembelajaran bersama 3 dosen dan 1 guru menghasilkan skor 3,54 (sangat baik).
(5) Revisi produk berdasarkan validasi yang telah dilakukan. (6) Melaksanakan implementasi
produk pada sampel terbatas di kelas 1VA. Pada tahap ini peneliti juga menyebarkan angket
respon dengan hasil skor 3,52 (sangat baik).
Kedua, penelitian pengembangan yang dilakuan oleh De Dominggus Araujo (2013)
dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter
Untuk Keterampilan Menulis Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester
Gasal”. Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang terintegrasi dengan pendidikan
karakter untuk keterampilan menulis pada mata pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Semester Gasal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar keterampilan menulis
petunjuk melakukan sesuatu atau penjelasan cara membuat sesuatu terintegrasi karakter
religious dan demokratis yang dikembangkan ditinjau dari aspek tujuan dan pendekatan,
desain dan pengorganisasian, isi, keterampilan berbahasa menulis, topik dan metodologi
menurut pakar bahasa Indonesia, pakar pendidikan karakter, guru bahasa Indonesia dan
sepuluh orang siswa kelas IV A SDN Langesari . Dari keseluruhan hasil validasi diperoleh
hasil bahwa bahan ajar yang dikembangkan sudah layak untuk digunakan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia keterampilan menulis kelas IV semester gasal dengan skor
rerata 4, dan kategori “sangat baik”.
Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang
Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” yang dilakukan oleh Pungki
Martinaningsih (2013). Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang yang terintegrasi
dengan pendidikan karakter yaitu karakter cerdas ( sikap cermat, tepat dan cepat ) dan
menghargai ( sikap mau mendengarkan orang lain) pada mata pelajaraan Bahasa Indonesia
untuk keterampilan berbicara kelas IV SD semester gasal. Prosedur pengembangan yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah
direvisi dan pengembangan Borg dan Gall. Penelitian tersebut menghasilkan rerata skor 4,07
dan termasuk “baik” setelah melakukan tahap uji coba di SD Negeri Banteng.
Berdasarkan paparan ketiga penelitian di atas diketahui bahwa penelitian yang
dilakukan hanya berfokus pada pendidikan karakter, pengembangan bahan ajar juga
pengembangan perangkat pembelajaran namun berfokus pada pengembangan perangkat
pembelajaran untuk mata pelajaran matematika. Penelitian pengembangan yang akan
dilakukan oleh peneliti diperluas sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 khususnya kebutuhan
guru dalam perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Perangkat pembelajaran dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik dan
pendekatan tematik integratif, terdapat penguatan pendidikan karakter, dan membantu guru
dalam melakukan penilaian. Penilaian yang akan digunakan yaitu penilaian otentik yang
berfungsi untuk menilai aktifitas belajar siswa yang alami dan sesungguh-sungguhnya sesuai
dengan kenyataan proses belajar siswa dan mencakup 3 aspek yakni sikap, keterampilan dan
pengetahuan.
C. Kerangka Pikir
Gambar 2. Kerangka Pikir
Berdasarkan bagan di atas, maka disusun kerangka berfikir tentang pengembangan
perangkat mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar kelas IV. Kurikulum 2013
merupakan usaha pemerintah untuk mempersiapkan anak bangsa sebagai generasi penerus
bangsa yang tidak hanya unggul dalam aspek pengetahuannya akan tetapi, unggul juga
dalam aspek sikap dan keterampilannya. Pemerintah telah menyiapkan perangkat
Kurikulum SD 2013
1. Rasional dan elemen perubahan.
2. Pendidikan karakter. 3. Pendekatan yang digunakan
yaitu tematik integratif dan
saintifik. 4. Menggunakan penilaian
otentik.
Analisis Kebutuhan
Guru masih membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
Mengembangkan
perangkat
pembelajaran berupa
Silabus, RPPTH
beserta lembar kerja
siswa dan penilaian
otentik dengan
mengguakan model
Kemp dan proses
penelitian R&D
model Borg and Gall
yang mengacu
Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013, akan tetapi masih perlu adanya
suplemen tambahan agar perangkat pembelajaran yang telah dibuat dapat semakin layak
sesuai kebutuhan peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, guru masih
mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran yang baik. Guru juga masih
banyak membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD
2013. Guru masih mengalami kesulitan dalam penilaian yang digunakan. Dengan adanya
alasan tersebut peneliti berusaha mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai
Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas IV. Pendekatan tematik integratif, pendekatan
saintifik merupakan ciri utama dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013 khususnya
pada perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti. Penilaian sikap,
keterampilan, dan pengetahuan adalah tujuan dari Kurikulum 2013, untuk mengukur
kemampuan siswa menggunakan penilaian otentik dengan berbagai jenis penilaian untuk
mempermudah guru dalam menilai peserta didik. Perangkat pembelajaran yang dibuat
oleh peneliti yaitu subtema kebersamaan dalam keberagaman. Pendekatan tematik
terpadu (integratif) dan pendekatan saintifik menjadi pedoman dalam menyusun
perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru.. Penilaian bagi siswa
menggunakan penilaian otentik. Perangkat pembelajaran yang ingin dikembangkan oleh
peneliti pun belum sempurna dan masih perlu perbaikan.
Mewujudkan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter, diperlukan
kegiatan pembelajaran yang disusun secara baik dan benar. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan kegiatan
pembelajaran yang tersusun secara baik dan menarik sehingga anak dapat termotifasi
untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah menghasilkan produk berupa perangkat pembelajaran subtema
Indahnya Peninggalan Sejarah mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah
mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar
Kurikulum SD 2013 ?
3. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran Subtema pembelajaran Subtema
Indahnya Peninggalan Sejarah mengacu Kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar menurut menurut guru kelas IV yang sudah melaksanakan Kurikulum
SD 2013?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan prosedur yang mengahasilkan produk final
perangkat pembelajaran. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur
penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan
langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall.
Pada dasarnya prosedur pengembangan ini memiliki 10 langkah, langkah-langkah
tersebut adalah: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4)
validasi ahli, (5) revisi dasain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba
pemakaian, (9) revidi produk, (10) produksi masal. Namun pada prosedur pengembangan
yang dilakukan oleh peneliti hanya menggunakan 5 langkah, hal ini disebabkan karena
keterbatasan waktu. Prosedur pengembangan yang dipakai oleh peneliti dengan
menggunakan 5 langkah tersebut adalah sebagai berikut: langkah (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain,
sampai menghasilkan desain produk final perangkat pembelajaran yang sesuai
Kurikulum 2013 untuk kelas IV SD Subtema Indahnya Peninggalan Sejarah. Peneliti
akan menjelaskan kelima langkah tersebut dalam bagan lengkap dengan penjelasan di
bawahnya:
Berikut peneliti memaparkan bagan lengkap dengan keterangannya secara
lengkap pada bagan di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 3 : Langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran
Pada pengembangan perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti
menggunakan 5 langkah dalam mengembangkan, diantaranya dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Potensi dan masalah
Dalam penelitian ini dimulai dari suatu potensi dan masalah. Untuk
mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan dengan cara melakukan wawancara. Wawancara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
dilakukan oleh peneliti adalah dengan ibu SR pada hari tanggal Sabtu 17 Mei 2014 di
SD Negeri Kalasan I. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta
dan masalah yang terjadi di lapangan mengenai perangkat pembelajaran yang
digunakan guru sebagai tujuan dalam pembelajaran, sehingga tujuan dari
pengembangan perangkat pembelajaran disusun sesuai dengan kurikulum 2013 untuk
kelas IV Sekolah Dasar.
2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara wawancara. Hasil
wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan
produk berupa perangkat pembelajaran mengacu pada kurikulum 2013 untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk membuat perangkat pembelajaran
dilakukan dengan cara, studi pustaka, dan mengumpulkan bahan dari berbagai
sumber.
3. Desain Produk.
Pada desain produk ini dimulai dengan menentukan desain awal perangkat
pembelajaran. Pertama desain diawali dengan menentukan tema, setelah tema
kemudian memilih kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sesuai dengan
tema. Kemudian peneliti memilih subtema untuk pemetaan KI dan KD. Berdasarkan
KI dan KD tersebut peneliti membuat silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat
berdasarkan indikator dan tujuan sesuai dengan subtema kemudian silabus diturunkan
untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Berdasarkan RPP
tersebut maka peneliti dapat membuat lembar kerja siswa (LKS) pada LKS tersebut
terdapat soal-soal yang merupakan bagain dari rangkuman pembelajaran. Setelah itu
peneliti mulai membuat penilaian, penilaian yang dipakai dalam perangkat
pembelajaran ini menggunakan penilaian yang autentik, dimana penilaian autentik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
merupakan penilaian yang mencakup aspek, sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian ini dilakukan agar guru melakukan penilaian dengan baik dan guru mampu
mengetahui ketercapaian pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun oleh
peneliti.
4. Validasi Desain
Pada validasi desain ini peneliti menggunakan validasi pakar (expert
judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan
perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh satu
validator ahli yaitu satu dosen, satu guru SD kelas IV, dan satu kepala sekolah.
Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian
produk yang dikembangkan oleh peniliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan
terhadap bahan ajar.
5. Revisi Desain
Revisi desain dilakukan, setelah peneliti mendapatkan kritik dan saran,
peneliti melakukan revisi terhadap produk perangkat pembelajaran yang dibuat
berdasarkan hasil validasi pakar. Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan
dari produk yang telah divalidasi oleh pakar dengan sub tema Indahnya Peninggalan
Sejarah Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini menghasilkan desain produk final berupa
perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013. Pengembangan produk ini mengikuti
prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall bahwa
penelitian dan pengembangan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Langkah-langkah pengembangan produk ini meliputi 10 tahap yaitu tahap (1) Potensi
dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) Revisi
desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi
produk, (10) Produksi masal.
Berikut dijelaskan ke-7 langkah-langkah tersebut.
1. Potensi dan masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah
segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sebagai contoh,
di pantai selatan Pulau Jawa, terdapat potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi
tersebut dapat dikembangkan menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk
menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit tenaga listrik, atau
untuk turbin air. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi. Pengangguran dan korupsi dapat dipandang sebagai masalah nasional.
Masalah ini dapat diatasi melalui R&D dengan cara meneliti sehingga dapat
ditemukan suatu model, pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Model, pola, dan sistem ini akan
ditemukan dan dapat diaplikasikan secara efektif kalau dilakukan melalui penelitian
dan pengembangan. Tahap pertama adalah melakukan penelitian untuk menghasilkan
informasi tentang profil pengangguran dan korupsi di Indonesia. Metode penelitian
yang dapat digunakan adalah metode survey atau metode kualitatif.
Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan
dengan data empirik. Misalnya potensi energi angin di pantai harus dapat
dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan anginnya, berapa lama dalam satu
hari, darimana arah angin dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
2. Pengumpulan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan up to date,
maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut. Misalnya, peneliti akan meneliti untuk menghasilkan sistem,
metode kerja atau alat tertentu yang dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan
pada berbagai Unit Pelayanan di Pemerintah Provinsi Jenggala. Misalnya, ditemukan
24 unit yang melakukan pelayanan. Berdasarkan 24 unit pelayanan tersebut
selanjutnya diteliti berapa produktivitas pelayanan yang dapat diberikan setiap hari.
Misalnya, produktivitas yang dihasilkan termasuk dalam kategori rendah bila
dibandingkan dengan tempat lain, maka harus dianalisis sebab-sebabnya, apakah
karena sumber daya manusia yang tidak mendukung, sistem kerja, alat atau
masyarakat yang dilayani tidak disiplin.
Bila hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menyebabkan produktivitas
kerja unit pelayanan tersebut karena faktor sistem kerja, maka peneliti akan membuat
sistem kerja baru yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sistem
kerja baru adalah produk yang akan dihasilkan oleh peneliti. Bila yang menjadi
masalah adalah sumber daya manusianya, maka peneliti akan meneliti untuk
menghasilkan model diklat karyawan pelayanan yang efektif.
3. Desain produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development
bermacam-macam. Dalam bidang pendidikan, produk-produk yang dihasilkan melalui
penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu
lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-
produk pendidikan misalnya kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga
kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk
model pembelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan
pegawai, sistem pengajian dan lain-lain.
Desain produk harus diwujudkan dalam gambar atau bagan, sehingga dapat
digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Dalam bidang teknik,
desain produk harus dilengkapi dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang
digunakan untuk membuat setiap komponen pada produk tersebut, ukuran dan
toleransinya, alat yang digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja. Dalam
produk yang berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut,
cara kerja, berikut kelebihan dan kekurangannya.
4. Validasi desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk,
dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama
atau tidak. Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa
pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang
dirancang tersebut.
5. Revisi desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli
lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya
dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki
desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk.
6. Uji coba produk
Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat
langsung diuji coba, setelah divalidasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dengan simulasi penggunaan metode mengejar tersebut. Setelah disimulasikan, maka
dapat diuji cobakan pada kelompok yang terbatas.
7. Revisi produk
Pengujian efektivitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas tersebut
menunjukkan bahwa metode mengajar baru ternyata yang lebih efektif dari metode
lama. Pengujian metode mengajar dengan pengumpulan data melalui kuesioner ini
dipandang kurang akurat, maka dalam kenyataan pengujian kecepatan pemahaman
terhadap pelajaran diukur dengan waktu yang sesungguhnya (satuan menit) dan hasil
belajar tidak diukur dengan menggunakan kuesioner, tetapi melalui test dengan
instrument yang valid dan reliabel.
8. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak
terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru tersebut
diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas.
9. Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga
pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
10. Pembuatan produk masal
Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif
dalam beberapa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan
pada setiap lembaga pendidikan.
C. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, yaitu dari bulan Juli sampai Desember,
yang dilaksanakan di SDN Kaasan Baru. SD ini beralamat di dusun Glondong,
Tirtomartani, kecamatan Kalasan, kabupaten Sleman, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 3 : Jadwal Kegiatan Penelitian
No.
Kegiatan
Bulan
Mei
Ju
ni
Ju
li
Ag
ustu
s
Sep
temb
er
Ok
tob
er
No
vem
berr
Dese
mb
err
Ja
nu
ari
1. Potensi dan Masalah √
2. Pengumpulan Data √
3. Menentukan tema √
4. Menentukan KI-KD dan
subtema √
5. Merumuskan indikator dan
tujuan √
6. Menyusun silabus dan RPP √ √ √
7.
Menyusun urutan isi,
strategi pembelajaran,
kegiatan belajar, sumber
belajar, dan evaluasi.
√ √
8. Validasi ahli √ √
9. Analisis data validasi ahli √ √
10. Revisi Desain √ √
11. Ujian Skripsi √
12. Revisi akhir √
13. Pembuatan artikel ilmiah √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
D. Validasi Ahli Kurikulum SD 2013
Dalam penelitian ini, peneliti membutuhkan validator ahli kurikulum 2013 guna
mendapatkan hasil yang baik, dimana validator-validator tersebut terdiri dari, 2 dosen,
dan 2 guru kelas IV Sekolah Dasar.
E. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa
wawancara. Dalam pedoman wawancara, peneliti menggunakan sejumlah daftar
pertanyaan dengan tujuan menganalisis kebutuhan terhadap perangkat pembelajaran
mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data yang digunakan atau pakai oleh peneliti dalam
penelitian ini berupa wawancara. Dimana wawancara ini bertujuan untuk melakukan
survei kebutuhan. Wawancara ini ditujukan kepada guru kelas IV SDN Kalasan 1
Yogyakarta. Data yang diperoleh peneliti, akan dianalisis untuk mendapatkan informasi
menyangkut kebutuhan guru dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yang pada
mengacu kurikulum 2013.
Tabel 4. Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor Kategori
X > i + 1,80 Sbi Sangat baik
i + 0,60 SBi< X ≤ i + 1, 80Sbi Baik
i – 0,60 SBi < X ≤ i + 0,60Sbi Cukup
i – 1,80 SBi < X ≤ i – 0,60Sbi Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
X ≤ i – 1,80Sbi Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata ideal ( i) :
(skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
X : Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk
memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi tersebut. Penentuan
rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal ( i) :
(5+1) = 3
Simpangan baku ideal (SBi) :
(5-1) = 0,67
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang
baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik = X > i + 1,80 SBi
= X > 3 + (1,80 . 0,67)
= X > 3 + (1,21)
= X > 4,21
Kategori baik = i + 0,60SBi < X ≤ i + 1,80SBi
= 3 + (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (1,80 . 0,67)
= 3 + (0,40) < X ≤ 3 + (1,21)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
= 3,40 < X ≤ 4,21
Kategori cukup baik = i - 0,60SBi < X≤ i + 0,60SBi
= 3 - (0,60 . 0,67) < X ≤ 3 + (0,60 . 0,67)
= 3 – (0,40) < X≤ 3 + (0,40)
= 2,60 < X≤ 3,40
Kategori kurang baik = i - 1,80SBi < X≤ i - 0,60SBi
= 3 - (1,80 . 0,67) < X ≤ 3 - (0,60 . 0,67)
= 3 - (1,21) < X ≤ 3 - (0,40)
= 1,79 < X ≤ 2,60
Kategori sangat kurang baik = ≤ i – 1,80SBi
= X ≤ 3 - (1,80 . 0,67)
= X ≤ 3 - (1,21)
= X ≤ 1,79
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data
kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 5. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor Kriteria
4,22 – 5 Sangat Baik
3,41 - 4,21 Baik
2,61 - 3,40 Cukup
1,80 - 2,60 Kurang
1 - 1,79 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari
rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif
dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan bahan ajar ini adalah
melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan
langkah-langkah pengembangan bahan ajar yang telah diuraikan di bab III. Peneliti
melakukan analisis kebutuhan dengan cara wawancara. Wawancara dilakukan kepada
guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman yaitu Ibu Sri Rejeki pada hari Sabtu
tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang
terjadi. Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD
2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan
upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1,
Sleman pada tanggal 17 Mei 2014. Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir
pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013. Berikut data hasil wawancara dengan guru kelas IV SD
Negeri Kalasan 1 , Sleman akan dijelaskan setiap pertanyaan.
Pertanyaan pertama yaitu sejauh mana pemahaman guru mengenai Kurikulum
SD 2013. Narasumber menjawab bahwa mereka memahami Kurikulum SD 2013
sejauh yang diterima dan diberikan dari pemerintah. Guru memahami dalam
kurikulum SD 2013 disampaikan secara utuh atau holistic yakni menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pendekatan saintifik, tematik integratif, dan penilaian autentik. Namun, sebagian
besar guru yang memahami kurikulum 2013 ini hanya mereka yang sudah mengikuti
sosialisasi kurikulum 2013.
Pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan
indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi.
Narasumber memberikan jawaban bahwa mereka memahami bahwa penyusunan
indikator dan tujuan pembelajaran harus terdiri dari 4 aspek yakni aspek spiritual,
sosial, pengetahuan dan keterampilan. Narasumber juga memaparkan bahwa dalam
pembuatan rencana rancangan pembelajaran, indikator dan tujuan masih terpaku pada
buku.
Pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman narasumber terkait
dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Narasumber memaparkan
bahwa tematik integratif adalah pembelajaran yang saling terkait pada setiap muatan
pelajarannya. Dalam perpindahan antar muatan pelajaran tidak terlihat dan sangat
halus. Guru tersebut juga menjelasakan bahwa siswa SD itu masih belajar secara
keseluruhan dan mengurangi rasa beban siswa pada muatan tertentu. Guru tersebut
memberikan contoh anak-anak sebagian besar memiliki rasa takut dalam belajar
matematika tetapi dengan menggunakan pendekatan tematik integrative anak-anak
tidak menyadari adanya muatan matematika karena sejak awal sudah dikemas dengan
menarik.
Pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait
dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Narasumber tersebut
juga memaparkan bahwa pendekatan saintifik meliputi 5 langkah yakni mengamati,
menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Selain itu, menurut guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penggunaan 5 langkah ini dalam pembelajaran tidak harus berurutan intinya dalam
setiap kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah pendekatan saintifik tersebut.
Pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian
otentik. Guru tersebut memberikan jawaban bahwa penilaian otentik adalah penilaian
secara keseluruhan yaitu setiap menilai harus mencakup semua aspek yakni spiritual,
sosial, pengetahuan dan keterampilan. Narasumber juga menjelaskan dalam penilaian
autentik terdapat 2 penilaian yakni penilaian proses dan hasil dan penilaian tersebut
harus berkesinambungan karena tiap kompetensi dasar (KD) dalam kurikulum 2013
tidak hanya dihabiskan dalam sekali pertemuan. Narasumber yang juga adalah
seorang guru juga mengemukakan bahwa guru masih sangat merasa kesulitan
mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD 2013 menurut narasumber penilaian
yang cukup sulit itu terletak pada penilaian yang berkaitan dengan aspek spiritual dan
sosial.
Pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contoh-contoh
rubrik penilaian non tes. Narasumber mengatakan bahwa guru sangat memerlukan
contoh-contoh rubrik penialain yang lebih efektif. Narasumber mengatakan bahwa
mereka sangat memahami penilaian otentik tetapi dalam pelaksanaanya mereka juga
menemukan kesulitan karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan mereka
belum mahir dalam melakukan penilaian dengan penilaian otentik. Selain itu kesulitan
yang dihadapi guru tersebut berkaitan dengan penilaian otentik ialah karena jumlah
siswa. Guru tersebut memberikan contoh jumlah kelas IV ada 40 orang dan guru
mesti menilai 40 siswa mencakup 4 aspek pada setiap muatan dan itu belum
dilakuakan secara maksimal. Guru menjelaskan mereka sangat membutuhkan
penilaian yang efektif atau mudah untuk dijalankan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan
pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut narasumber pendidikan karakter
merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Narasumber
menjelaskan dengan adanya pendidikan karakter siswa itu diimbangi dengan karakter
yang baik selain pengetahuan yang dia dapat. Narasumber juga menjelaskan dengan
karakter yang baik siswa mampu menggunakan pengetahuannya dengan baik pula.
Pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenis-jenis
karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Nasional. Narasumber menjelaskan karakter itu terdiri dari 18 karakter pilar bangsa
namun narasumber kurang mengetahui ke-18 karakter tersebut. Narasumber juga
menjelaskan bahwa dalam mengajar dia kurang menggunakan pedoman 18 karakter
tersebut, menurutnya karakter yang baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk
diajarkan kepada siswanya. Oleh karena itu, dia mengajar tidak berpatok pada
pedoman permendikbud.
Pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami
guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013.
Narasumber sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran lebih
khusus pada instrumen penilaian. Guru belum menemukan penilaian yang efektif
untuk digunakan. Narasumber menjelaskan saat diklat mereka hanya diberikan teori
tetapi untuk praktek di lapangan belum maksimal. Saat mengajara narasumber juga
mengalami kesulitan karena jumlah murid yang banyak dan sumber daya manusia
(SDM) guru kurang. Guru mengatakan “ mungkin butuh waktu 5 tahun agar
kurikulum 2013 tersebut menyatu dengan jiwa saya “.
Pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran
yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
bahwa perangkat pembelajaran tersedia di sekolah, namun hanya semampu mereka.
Salah satu yang banyak tersedia adalah penilaian rubrik produk tetapi yang masih
minim ialah penilaian rubrik sikap.
Pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-
contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013.
Narasumber mengatakan bahwa masih sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Narasumber
mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat diklat
atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung.
Pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang
mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Narasumber tersebut menjelaskan
RPPTH itu dibuat setiap hari. Narasumber juga tidak menjabarkan mengenai
karakteristik RPPTH yang dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah
ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui mengenai
kebenarannya.
Pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait
dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.
Narasumber tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan
contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran terutama perangkat penilaian
otentik dan pengisian rapor. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta
dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa guru yang juga adalah narasumber sudah paham tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kurikulum SD 2013. Dalam membuat rancangan pembelajaran guru memang
mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku tetapi guru juga berusaha
mengembangkannya sesuai dengan kemampuannya. Pemahaman guru mengenai
pendekatan tematik integratif dan saintifik juga belum begitu mendalam karena
berbagai alasan. Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat
pembelajaran ialah penilaian otentik, sumber daya manusia (SDM), sarana dan
prasarana dan jumlah siswa yang banyak.
Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013 tetapi masih menemukan kesulitan. Guru masih sangat
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran efektif dan mudah dijalankan. Guru
merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial
dan penilaian sikap spiritual.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran ini. Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema
untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 orang yang akan dibagi
menjadi 3-4 subtema. Selanjutnya peneliti menentukan kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Setelah itu peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator
secara keseluruhan dalam satu semester, kemudian peneliti membuat jaring-jaring
subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan. Langkah
selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran.
Kemudian peneliti membuat lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang
menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pembelajaran. Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan
pembelajaran. Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan
kegiatan yang dilakukan siswa. Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu
memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja
siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang harus dibuat
sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Silabus ini digunakan
sebagai pedoman dalam proses pembelajaran yang dikembangkan dalam RPP dan
produk yang dikembangkan. Pendekatan yang dikembangkan dalam kegiatan
pembelajaran ini adalah pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Silabus
disusun secara sistematis dan berisikan komponen-komponen yang saling berkaitan
untuk memenuhi target kompetensi dasar yang ingin dicapai. Isi komponen silabus ini
yaitu: (1) identitas sekolah, (2) muatan pelajaran, (3) kompetensi inti dan kompetensi
dasar, (4) indikator pencapaian, (5) kegiatan pembelajaran, (6) penilaian yang terdiri
dari teknik penilaian dan bentuk instrumen, (7) alokasi waktu, dan (8) sumber belajar.
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana atau rancangan
kegiatan yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk
mencapai suatu kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP disusun
secara sistematis sesuai dengan pendekatan yang digunakan oleh peneliti. RPP terdiri
dari berbagai komponen, yaitu: (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum
SD 2013, (3) Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber
pembelajaran, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian, (11)
lampiran- lampiran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk enam mata pelajaran.
Pembelajaran pertama sampai keempat memiliki alokasi watu (6x35 menit) setiap
harinya. Pembelajaran kelima dan keenam memiliki alokasi waktu (4x35 menit)
setiap harinya. RPP ini memiliki kelebihan yaitu memiliki desain yang dibuat secara
terperinci namun sederhana sehingga mudah untuk dipahami dan digunakan guru
untuk pembelajaran. Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang baik
yang berfungsi untuk mengaktifkan siswa sehingga peran guru hanya sebagai
fasilitator. Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan
kegiatan yang telah direncanakan.
Lembar kerja siswa juga merupakan salah satu lampiran dari RPPTH. Lembar
kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk
siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013.
Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta
sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan pembelajaran
dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifikan
siswa dalam pembelajaran. Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada
kegiatan pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan
Tuhan Yang Maha Esa.
Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran, materi pokok, soal-soal
latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi, post test dan evaluasi juga
terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada
RPPTH. Post test yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur
sejauh mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran tersebut. Selain post
test pada akhir pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat
menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran
tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan
pada pembelajaran tersebut. Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama
dengan orang tua. Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk
ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting
dalam tugas siswa di rumah. Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan
evaluasi formatif. Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana
siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema.
Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga
dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh
siswa.
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh dua orang pakar
Kurikulum SD 2013 yaitu 2 orang dosen PGSD. Validasi bertujuan untuk mengetahui
kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat. Validator dapat memberikan saran
dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi. Peneliti melakukan
validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran ini, kepada dua orang pakar Kurikulum SD 2013. Pakar Kurikulum SD
2013 tersebut adalah R seorang dosen dan GK seorang dosen juga, produk divalidasi
sebanyak dua kali yakni pertama 13 November 2015 dan pada tanggal 14 Januari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2015. Terdapat beberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek
yang dinilai yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan
pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan
media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan
10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor
rata-rata 4,31 dan 3,91 dengan “kategori sangat baik” dan “kategori baik” . Perangkat
pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi
sesuai saran. Kedua pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan
untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2)
perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5)
pemilihan sumber belajar, 6) skenario pembelajaran, 7) penilaian, 8) lembar kerja
siswa dan 10) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam RPPTH.
Komentar dan saran yang diberikan oleh validator yaitu: 1) KD dan Indikator
ada yang berbeda, belum sesuai, 2) Komponen Audience, Behavior, Condition,
Degree belum lengkap, 3) penggunaan bahasa dan tata cara penulisan kurang sesuai
dengan EYD, 4) Dalam kegiatan inti, kurang menampilkan 5M (mengamati,
menanya, menalar, mencoba/ mempraktikan, mengkomunikasikan) tidak sepenuhnya
muncul , 5) sumber belajar yang dikutip belum ditulis dengan tata tulis baku, 6)
kesesuaian teknik, bentuk dan instrumen penilaian dan indikator yang akan dicapai
masih kurang cocok, 7) kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian masih butuh
perbaikan, 8) tampilan LKS dibuat lebih indah dan lebih menarik. Perangkat
pembelajaran yang telah divalidasi oleh kedua pakar tersebut direvisi sesuai dengan
saran yang diberikan. Saran dan revisi tersebut dijabarkan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 6. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No. Aspek yang dinilai Saran/komentar Revisi
B. Perumusan Indikator
2. Kesesuaian
penggunaan kata kerja
operasional dengan
kompetensi yang
diukur.
KD dan indikator
berbeda tidak sama
Mengganti indikator
yang berbeda dengan
KD
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
2. Kelengkapan
komponen ABCD
(audience, behavior,
condition, degree)
dalam rumusan tujuan
pembelajaran
Komponen ABCD
belum lengkap
Mengganti tujuan
pembelajaran yang
komponen ABCD-
nya belum lengkap
E. Pemilihan Sumber Belajar
4. Sumber belajar yang
dikutip ditulis dengan
tata tulis baku
Penulisan kurang
sesuai dengan EYD
Menulis sumber
belajar dengan
menggunakan tata
tulis baku dan sesuai
dengan EYD
H. Skenario Pembelajaran
2. Menampilkan
kegiatan inti sesuai
dengan pendekatan
Kurang lengkap (5 M
dan tidak sepenuhnya
muncul)
Menambahkan unsur
5 M pada kegiatan
pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
scientific (mengamati,
menanya, menalar,
mencoba/
mempraktikkan,
mengkomunikasikan.
belum muncul atau
masih kurang unsur
5 M
I. Penilaian
2. Kesesuaian teknik,
bentuk dan instrumen
penilaian dengan
indikator yang akan
dicapai
Perbaiki
Beberapa penilaian
kurang sesuai
dengan indikator
Teknik penilaian
perlu disesuaikan
dengan bentuk
Memperbaiki
penilaian yang
kurang sesuai
dengan indikator
pembelajaran
yang akan dicapai
Memperbaiki
penilaian yang
kurang sesuai
dengan bentuk
4. Kesesuaian tugas
dengan rubrik
penilaian
Beberapa perbaiki Memperbaiki
beberapa tugas yang
belum sesuai dengan
rubrik penilaian
J. Lembar Kerja Siswa
9. Tampilan LKS indah
dan menarik
Buat tampilan LKS
lebih menarik
Membuat tampilan
LKS lbih menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
K. Bahasa
1. RPP menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Penggunaan tanda
baca yang kurang
sesuai dengan EYD
Membenarkan tanda
baca, agar sesuai
dengan EYD
A. Data Validasi Guru SD Kelas IV yang Sudah Melaksanakan Kurikulum 2013
dan Revisi Produk.
Guru yang menjadi validator dalam produk penelitian ini adalah SR
merupakan guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, Sleman dan KK merupakan guru
kelas IV di SDKE Mangunan, Sleman. Validasi yang dilakukan oleh SR pada tanggal
10 Januari 2015 sedangkan KK pada tanggal 21 Januari 2015. Berdasarkan validasi
dengan guru tersebut, Ibu SR. memberikan skor rata-rata 4,15 dengan kategori “baik”
dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba
lapangan dengan revisi sesuai saran. Skor rata-rata yang diberikan oleh Ibu KK yaitu
4,26 dengan kategori “sangat baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba
lapangan dengan revisi sesuai saran.
Pada validasi dengan Ibu KK ada komentar yaitu, secara umum sudah cukup
baik, dapat dilaksanakan dengan memperhatikan tingkat kemampuan anak.. Pada
validasi dengan Ibu SR hanya ada komentar yaitu, perangkat pembelajaran layak
digunakan/ujicoba di lapangan dengan revisi sesuai saran. Aspek-aspek tersebut
meliputi (1) Perumusan indikator, (2) perumusan tujuan pembelajaran, (3) pemilihan
media, (4) skenario pembelajaran, (6) penilaian. Pada aspek perumusan indikator guru
memberikan saran perbaikan karena ada bebeberapa KD yang belum dicantumkan
dalam pembelajaran. Saran perbaikan juga pada perumusan tujuan yakni tujuan
pembelajaran terlalu banyak agar bisa lebih difokuskan. Saran perbaikan pada media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
belajar ialah agar dipilih yang lebih interaktif dan pada skenario pembelajaran perlu
ditambah pengait antar penggalan. Saran perbaikan pada penilaian yakni hanya
memilih satu teknik yang digunakan . Menurut Ibu SR perangkat sudah baik namun
ada beberapa bagian yang perlu dibenahi. Saran perbaikan dari Ibu KK dan Ibu SR
dapat dijabarkan sebagai berikut:
Tabel Saran Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan
Revisi
No. Aspek Saran Revisi
B. PERUMUSAN INDIKATOR
2.
Kesesuaian
penggunaan kata
kerja operasional
dengan kompetensi
yang diukur
Terdapat beberapa
kata kerja yang
belum operasional
Mengubah kata-kata
kerja yang belum
operasional menjadi
operasional
C. PERUMUSAN TUJUAN PEMBELAJARAN
3. Menggunakan kata
kerja yang dapat
diamati dan diukur
Terdapat beberapa
tujuan pembelajaran
yang belum
menggunakan kata
kerja yang dapat
diukur
Mengubah kata kerja
pada tujuan
pembelajaran yang tidak
dapat diukur
D. PEMILIHAN MATERI AJAR
3. Kesesuaian materi
ajar dengan waktu
Sesuaikan materi ajar
dengan waktu yang
Memperbaiki materi
ajar yang terlalu banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
yang tersedia tersedia atau melebihi waktu
pembelajaran yang
tersedia
E. PEMILIHAN SUMBER BELAJAR
2. Kesesuain sumber
belajar dengan
materi
pembelajaran dan
pendekatan
saintifik
Perlu diperkaya. Ada
banyak buku sejarah
selain buku paket
Mencari materi
pembelajaran dari
sumber lain untuk
memperkaya materi
pembelajaran
4.
Sumber belajar
yang dikutip ditulis
dengan tata tulis
baku
Belum ditulis
baku
Sumber dari
internet belum
ditulis
Memperbaiki
penulisan
sumber yang
salah
Menulis sumber
dari internet
yang belum
ditulis
F. PEMILIHAN MEDIA BELAJAR
1. Kesesuaian media
belajar dengan
indikator/tujuan
pembelajaran
Media matematika
belum ada
Menambahkan media
matematika dalam
kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
2. Kesesuaian media
belajar dengan
materi
pembelajaran dan
pendekatan
Scietific
Belum tampak
saintifiknya
Memperbaiki kegiatan-
kegiatan pembelajaran
yang belum tampak
Scietific
I. PENILAIAN
4. Kesesuaian tugas
dengan rubrik
penilaian
Beberapa rubrik
masih diperlu
diperbaiki
Memperbaiki rubrik
peenilaian yang masih
belum sesuai
J. LEMBAR KERJA SISWA
7. Bahasa yang
digunakan dalam
LKS sesuai dengan
tingkat
perkembangan
siswa
Bahasanya perlu
lebih disederhanakan
Mengubah kata-kata
atau kalimat-kalimat
yang tidak sesuai
dengan perkembangan
siswa
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua
validator Pakar Kurikulum SD 2013 dan kedua guru kelas IV SD pelaksana
Kurikulum SD 2013. Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan.
Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator.
Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
awal. Produk akhir dikemas menjadi satu jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Harian beserta penilaian dan lembar kerja siswa untuk kelas IV SD.
1. Kajian Produk Akhir
Produk akhir yang dihasilkan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik Harian (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang
diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta
penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada
RPPTH yaitu (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3)
Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi
pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan
sumber pembelajaran, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10)
penilaian, (11) lampiran- lampiran.
Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi,
kelas/semester,mata pelajaraan, tema/subtema, pembelajaran ke-, dan alokasi
waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran
mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan
spiritual, pengetahuan dan keterampilan.
Ketiga, kompetensi dasar. Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus
yang mencakup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Pada
mata pelajaran kompetensi dasar spiritual tidak dicantumkan. Kompetensi dasar
disusun dengan urutan kompetensi yang mencakup spiritual, sosial, pengetahuan
dan keterampilan. Keempat indikator, indikator dikembangkan sesuai karakter
siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian. Indikator disusun dengan
urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial
dan spiritual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan
menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati.
Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition,
dan Degree. Keenam adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok
saja. Ketujuh metode pembelajaran dan pendekatan. Metode pembelajaran
dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran.
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan
saintifik.
Kedelapan yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada
setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan. Kesembilan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario
pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesepuluh yaitu penilaian,
penilaian berisi jenis/tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman
penskoran..
Kesebelas yaitu, lampiran-lampiran memuat penilaian setiap muatan
pelajaran, LKS (Lembar kerja siswa ) dibuat dengan semenarik mungkin baik
dalam kegaitan maupun tampilannya. Pada lembar kerja siswa juga terdapat
refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan
sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah
dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerjasiswa juga
terdapat evaluasi. Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan
untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan.
Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orangtua yang
berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua. Dalam
pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pembelajaran. Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui
pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka berisi mengenai
buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja
siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013.
2. Pembahasan
Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh dua
orang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas IV pelaksana
Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat pembelajaran tersebut
masuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rerata yaitu 4,7. Hasil tersebut
peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel.7
Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan
Guru SD Kelas I Pelaksana Kurikulum SD 2013
No. Validasi
Perangkat Pembelajaran
Skor Kategori
1. Pakar Kurikulum SD 2013 4,31 Sangat Baik
2. Pakar Kurikulum SD 2013 3,91 Baik
3. Guru SD Kelas IV 4,15 Baik
4. Guru SD Kelas IV 4,26 Sangat Baik
Jumlah 16,63
Rerata (Jumlah total: Responden) 4,15
Kategori Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPP, 2)
perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi
ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode
pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)
bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 (A)
memberi skor 4,31 dengan kategori “sangat baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B)
memberi skor 3,91 dengan kategori “baik”. Pada guru SD kelas IV (A) memberi
skor 4,15 dengan kategori “baik”. Guru SD kelas IV (B) memberi skor 4,26
dengan kategori “sangat baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut
didapatkan rerata skor dengan kategori “baik”.
Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” karena sudah memenuhi
semua aspek RPPTH. Dalam RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH
sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan
sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, 3) perumusan tujuan
pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition,
dan Degree (Permendikbud, 2013:40) contohnya: Siswa mampu menemukan
minimal 3 benda di kelas yang persegi dan persegi panjang., 4) pemilihan materi
ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar
sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode
pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu
pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa materi ajar
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik (Ahmadi,
2014: 225) dan pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang digunakan pada
proses pembelajaran sains dan teknologi dalam konteks pengalaman yang nyata
(Daryanto, 2014: 82), 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
saintifik dalam pembelajaran contohnya siswa membuat , 9) penilaian sudah
menggunakan penilaian otentik yaitu penilaian secara keseluruhan dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan berbagai intrumen penilaian seperti tes
tertulis, tes lisan, dan obeservasi (Majid,2014: 35), 10) lembar kerja siswa dibuat
semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang
digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian,
produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas yang sangat baik
dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan
dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara
model pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur
penelitian R&D model Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima
langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3)
desian produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain
produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD
2013 subtema Pengalaman Masa Kecil untuk siswa kelas I Sekolah Dasar.
b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa tahap
antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh dua orang pakar Kurikulum SD
2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi perangkat pembelajaran,
pakar Kurikulum SD 2013 (A) memberi skor 4,22 dengan kategori “sangat
baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 (B) memberi skor dengan kategori “. Pada
guru SD kelas IV (A) memberi skor 4,35 dengan kategori “sangat baik”. Pada
guru SD kelas IV (B) memberi skor 3,91 dengan kategori “baik”. Dari hasil
validasi tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran . Skor tersebut
menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD
2013 subtema kebersamaan dalam keberagamaan untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar memiliki kualitas “sangat baik: yang dapat ditinjau pada 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan
pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6)
pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8)skenario pembelajaran, 9)
penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)bahasa.
B. Keterbatasan Penelitian
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki
beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan satu orang guru
SD kelas IV.
b. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang
dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran lebih kepada
guru, dan keterbatasan waktu.
c. Sumber gambar yang menggambarkan kebudayaan lokal Indonesia terbatas.
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan
perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah
sebagai berikut:
a. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru
SD kelas IV agar sumber yang didapat lebih banyak dan bervariasi.
b. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba
lapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan agar lebih sesuai dengan
model pengembangan perangkat model Kemp.
c. Menggunakan sumber yang lebih banyak pada lembar kerja siswa agar materi
lebih berbobot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus.(2014). Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013.
Bandung: PT Rafika Aditama.
Apriyani Prisca, Yohanna. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi
Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Membaca Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Arifin, Zainal. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya Offset.
Gunawan, Heri. (2012). Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Hidayat, Sholeh. (2013) Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Hosnan. (2014) Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21:
Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
J.R. Sutarjo, Adisusilo. (2012) Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.
Kunandar. (2013). Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Kurikulum 2013. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kurinasih Imas. dan Berlin Sani. (2014) Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Majid, Abdul. (2014) Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Mahmud, H. (2012) Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung:
Alfabeta.
Maksudin, H. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Mulyasa, H.E. (2013) Pengembangan dan Implementasi Kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Martinaningsih, Pungki. (2013) Pengembangan Bahan Ajar Yang Terintegrasi
Dengan Pendidikan Karakter Untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Muslich, Masnur. (2010) Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung:
Anggota Ikapi.
Nurgiyantoro, Burhan. (2011). Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Bahasa.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Permendikbud. (2013). Kerangkan Dasar dan Struktur Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
Permendikbud. (2013). Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kemendikbud.
Permendikbud. (2013). Panduan Teknis Kurikulum 2013 SD. Jakarta: Kemendikbud
Rusman. (2010) Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Samani, Muchlas. dan Hariyanto.(2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Sanjaya Wina, H. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kharisma Putra
Utama.
Sugiyanto H. (2010) . Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Trianto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Starategi, Dan
Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Sinar Grafika Offset.
Wibowo Agus dan Hamrin. (2012). Menjadi Guru Berkarakter . Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Wismantaka Ari Winda Vitus. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa
Kelas IV Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
http://aliciakomputer.blogspot.com/2008/05/peran-lembar-kerja-siswa-lks-
dalam.html. diakses tanggal 03 Agustus 2012. Pukul 21.30 WIB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI