Pertolongan Pertama Pada Kreativitas - PERIN+1S

50
Pertolongan Pertama Pada Kerja-kreatif Pertolongan Pertama Pada Kreativitas

Transcript of Pertolongan Pertama Pada Kreativitas - PERIN+1S

Pertolongan Pertama Pada Kerja-kreatif

Pertolongan Pertama Pada Kreativitas

      

Pertolongan Pertama Pada Kreativitas 

versi 1.0 9 Agustus 2020 

              

  

P3K dikerjakan oleh PERIN+1S bekerjasama dengan Domestic Science (Liverpool, UK) dan SINDIKASI. Didukung program DICE (Developing Inclusive Creative Economies) dari British Council. Dibuat dengan 

lisensi Creative Commons BY-NC-SA 4.0.  

Pengantar  

Selamat datang! Di sini kamu dapat menemukan berbagai panduan untuk berkecimpung di industri kreatif. Misalnya: Pengen kerja di industri kreatif, media, atau teknologi, tapi bingung mau jadi apa, entrepreneur, pekerja purna waktu, atau freelancer? Atau cape ditawari kerja cuma dibayar exposure? Bingung melihat tawaran upah yang tidak seberapa, sudah begitu ijazah ditahan pula? Emang apa sih hak-hakmu sebagai pekerja? 

Dan, di tengah pandemi COVID-19, apakah mengalami kehilangan pemasukan, gangguan tidur dan kesehatan mental? Atau kesulitan bekerja jarak jauh, bingung milih aplikasi video/audio call? Dan bagaimana memastikan kamu menggunakan teknologi dengan aman? 

Apa ini P3K? P3K di sini merupakan singkatan dari Pertolongan Pertama Pada Kreativitas. Terinspirasi dari kotak P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, P3Kreativitas ini adalah seperangkat alat atau toolkit untuk membantu kita mengarungi berbagai tantangan bekerja di industri kreatif. 

Perangkat P3K di sini mencakup: 

● website, yang juga merupakan platform online P3K ● permainan interaktif berupa kartu pemancing 

pembicaraan (conversation starter card deck) untuk 

membantumu mempertanyakan dan mengkritisi kondisimu serta teman-rekan kerjamu. 

● buku saku (versi offline buku ini dalam bentuk PDF yang dapat kamu cetak mandiri) 

Kenapa membuat P3K? Istilah “kreatif”—berkaitan dengan ekonomi kreatif, industri kreatif, creativepreneur dsb.—kini begitu banyak digunakan di Indonesia dalam kehidupan dan kerja sehari-hari. Kerja di ekonomi dan industri kreatif seringkali digambarkan sebagai kerja yang fleksibel, carefree, dan bebas; dikelilingi lingkungan dan hiburan yang fotogenik dan instagrammable, tanpa kekakuan kerja penuh waktu di kantor ataupun pabrik. Minat terhadap industri kreatif ini tampak tumbuh, khususnya di kalangan anak muda dan mereka yang ingin menarik animo anak muda tersebut. 

Namun di balik gambaran tersebut, ada berbagai resiko dalam industri kreatif yang seringkali tidak dibayangkan, antara lain: (1) kondisi pasar dan isu legal-administratif berkaitan dengan penerapan kebijakan, regulasi, perpajakan, perizinan, dan sebagainya; (2) kerentanan seperti ketidakpastian kontrak kerja maupun pendapatan, hilangnya jaring pengaman kerja seperti pendapatan bulanan tetap, jaminan kesehatan, serta makin teratomisasinya pekerja hingga sulitnya berserikat. 

Sayangnya, meskipun ada makin banyak berbagai lembaga pendidikan membuat jurusan dan fakultas industri kreatif dalam 5 tahun terakhir di Indonesia, mayoritas pekerja industri kreatif merasa tidak diberi cukup informasi terkait berbagai isu 

dan resiko ketenagakerjaan. Pun, belum ada buku panduan dasar yang populer dan terjangkau mengenainya untuk pekerja muda. Kami melihat kebanyakan orang mempelajari ini dari teman-teman, atau baru sadar minimnya bekal setelah mengalami permasalahan seperti invoice telat atau tidak dibayar, kebingungan negosiasi harga/upah, tidak adanya jaminan kesehatan, dsb. Setelah menyadari hal-hal seperti ini pun, kebanyakan mencari informasi lebih jauh dari sumber-sumber berbahasa Inggris. 

P3K karenanya berupaya menyediakan panduan dasar bagi mereka yang tertarik berkecimpung dalam industri kreatif. Meski P3K tidak menyediakan jawaban pasti, panduan ini diharapkan dapat membantu pembacanya untuk memahami, mempertanyakan kondisi kerja serta kerentanan yang banyak dialami mereka yang berkecimpung dalam industri kreatif. Juga membayangkan–dan terpicu untuk membangun – alternatif ekosistem yang lebih manusiawi, adil, dan berkelanjutan di tengah kerentanan. Dilengkapi dengan satu set kartu untuk memancing pembicaraan dengan teman-teman pemberi maupun penerima kerja. 

Sumber inspirasi 

● Critical Kits oleh Re:Dock ● Pedoman Kontrak Kerja Freelancer, SINDIKASI & LBH 

Pers, 2019. ● Precarity Pilot, platform daring dengan lokakarya 

berpindah yang bertujuan menangani berbagai masalah 

kerentanan yang dihadapi desainer dengan cara inovatif. Bahasa Inggris. 

● Training for Exploitation, Precarious Workers’ Brigade Buku “LKS” dalam bahasa Inggris dengan berbagai bahan dan kerangka kerja untuk membuat kita mempertanyakan dan membongkar narasi dominan seputar ketenagakerjaan dan tenaga kerja “terampil”, khususnya di industri kreatif, media, seni dan budaya.  

Siapa yang membuat? P3K adalah projek yang dikerjakan oleh PERIN+1S bekerjasama dengan Domestic Science (Liverpool, UK) dan SINDIKASI. Didukung oleh program DICE (Developing Inclusive Creative Economies) dari British Council. 

● Tim PERIN+1S: Andriew Budiman, Daniela Soplantila, Galuh Prakasyta, kat, Mikael Edo Imantaka, Nadia Maya Ardiani, Nita Darsono 

● Tim Re:Dock: Hwa Young Jung, Ross Dalziel ● Tim SINDIKASI: Ellena Ekarahendy ● British Council: Viandira Athia 

Dan banyak lagi teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu-satu. 

Berminat menjadi kontributor? Ada masukan? Kami sedang mengupayakan agar P3K bisa menjadi materi yang terus bertumbuh dengan membuatnya tersedia di Github publik. Bisa juga menghubungi kami di [email protected]

Boleh sebar, salin, adaptasi? Silakan, monggo, makin banyak orang yang menggunakan, menyebarkan, mengadaptasi, kami makin senang! P3K dibuat dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA 4.0. Anda diperbolehkan untuk: 

● Berbagi — menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau format apapun; 

● Adaptasi — menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini Pemberi lisensi tidak dapat mencabut ketentuan di atas sepanjang Anda mematuhi ketentuan 

Selama Anda mencantumkan atribusi, menggunakannya untuk tujuan non-komersial, dan membagikannya dengan lisensi yang sama. Tipis-tipis seperti copyleft. Silakan baca lebih lanjut tentang lisensi CC BY-NC-SA (simak legal code dalam Bahasa Inggris). 

Website P3K dibuat dengan Jekyll, dihosting di Github Pages, menggunakan layout Just the Docs © 2017-2019 Patrick Marsceill, didistribusikan dengan MIT license. 

 

 

   

Daftar Isi 

Pengantar 2 

Apa ini P3K? 2 

Kenapa membuat P3K? 3 

Sumber inspirasi 4 

Siapa yang membuat? 5 

Boleh sebar, salin, adaptasi? 6 

Daftar Isi 7 

Mau jadi apa? 9 

Buruh, pegawai, karyawan, pekerja 9 

Entrepreneur, wirausaha, pengusaha 10 

Freelancer (pekerja lepas) 11 

Mitra? 12 

Kerangka & perlindungan hukum 13 

Omnibus Law alias RUU Cilaka 14 

Hak Normatif 17 

Kontrak dan perjanjian tertulis 17 

Bingung nih bikin kontrak, lisan/chat WA saja gimana? 18 

Ada kontrak, tapi kamu tidak diberi salinan? 19 

Tunjangan Hari Raya (THR) 20 

Penahanan ijazah & dokumen pribadi 21 

Jawa Timur: Pengusaha dilarang menahan ijazah 22 

Hak berserikat & berkumpul 23 

Magang & exposure 24 

Magang 24 

Apakah KKN termasuk magang? 25 

Kerja dibayar exposure? 26 7 

Bacaan lanjutan 27 

Bekerja & belajar jarak jauh 29 

Buat batasan kerja dan istirahat 29 

Pisahkan ruang kerja/belajar dari ruang istirahat 29 

Tetapkan jadwal & target harian/mingguan 30 

Pisahkan platform kerja & pribadi 30 

Platform belajar online 31 

Tech: Group chat & call 33 

Inklusif 33 

Pertimbangkan akses internet 35 

Kirimkan agenda & materi sebelumnya 35 

Jam (re)produktif & kesehatan mental 36 

Alur kerja & komunikasi asynchronous 36 

Keamanan, privasi, dan open source 37 

Tech: Keamanan digital Dasar 39 

Amankan akun & gunakan kata frasa sandi 39 

Handphone/tablet 41 

Desktop/laptop 43 

Bacaan lanjutan 44 

Kesehatan mental & fisik 45 

Peluang kerja & bantuan dana 48 

  

   

Mau jadi apa? Pertanyaan yang sungguh sering kita dengar, dan sulit dijawab. “Mau jadi apa?” Entrepreneur, pekerja, buruh, pegawai, karyawan, mitra, wiraswasta, freelancer, tenaga ahli? Apa sih bedanya? Gimana kerangka hukumnya? Aku sendiri apa? 

Buruh, pegawai, karyawan, pekerja Dalam budaya Indonesia, istilah “buruh” dikonotasikan sebagai “pekerja rendahan”. Stigma buruk pada buruh erat kaitannya dengan upaya Orba memberangus gerakan buruh dan menghapus istilah “buruh” dengan “karyawan”. 

Istilah karyawan sendiri baru populer di zaman Orba–jejaknya terlihat dari partai politik kendaraannya, Golongan Karya. Istilah karyawan digunakan dan dilazimkan pemerintah untuk mengganti kata buruh yang bermuatan politis dan identik dengan gerakan kiri, dan memecah belah pekerja. 

Karena konteks budaya dan sejarah ini, banyak pekerja merasa enggan disebut buruh. Namun pada akhirnya, buruh, pegawai, karyawan, pekerja pada dasarnya sama: sama-sama menukar tenaga, kemampuan, dan waktunya kepada Pemberi Kerja, bos, majikan, atau klien. Dalam kerangka hukum Indonesia pun, hak dan kewajibannya sama-sama diatur sebagai pekerja dalam UU Ketenagakerjaan. Karena itu, yang perlu kamu cermati dalam projek atau pekerjaan baru, adalah perjanjian atau kontrak kerjanya. 

Entrepreneur, wirausaha, pengusaha Istilah entrepreneur kini makin banyak kita dengar di Indonesia, tak jarang disandingkan dengan istilah lain seperti creativepreneur, social entrepreneur, technopreneur, ecopreneur, dan sebagainya- preneur. 

Namun apa itu entrepeneur? Bisakah kita memasukkan profesi entrepreneur dalam KTP, formulir pajak, atau kartu sensus penduduk? Pajak dan hukum apa yang berlaku pada seorang entrepreneur? Apakah seorang entrepreneur otomatis adalah bos bagi dirinya sendiri? Bagaimana jika dia seorang desainer freelance yang bekerja untuk banyak bos–apakah dia juga seorang entrepreneur? 

Ada banyak program marketing, self-help, atau promosi pendidikan yang mengatakan entrepreneur itu pengusaha yang selalu kreatif berinovasi, mencari solusi dan pemecahan masalah. Tapi apakah karakter seperti itu tidak ada pada pekerja ataupun pengusaha yang tidak mendaku sebagai entrepreneur? Bisakah kita mengatakan penjual warung tidak kreatif berinovasi, mencari solusi untuk menyambung hidup mereka? 

Jika kita mencari definisi entrepreneur, bisa dipastikan kita akan menemukan puluhan definisi yang berbeda. Di Indonesia sendiri, istilah ini baru banyak digunakan setelah memasuki abad ke-21, seiring dengan makin derasnya narasi mengenai entrepreneurship dan Silicon Valley. 

Meski ada makin banyak industri pendidikan dan pemasaran yang memasukkan entrepreneurship dalam programnya, istilah 

10 

entrepreneur sebetulnya belum diakui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Secara hukum pun tidak/belum ada. Pada umumnya entrepreneur diterjemahan menjadi wirausaha/wiraswasta, dan entrepreneurship kewirausahaan. Pemerintah sendiri saat ini sedang mempersiapkan Rancangan Undang-undang Kewirausahaan, tapi masih belum disahkan. 

Karena itu, istilah entrepreneur bisa mencakup usaha wiraswasta (self-employed), bisnis satu orang, dan bahkan freelancer. Namun kerangka dan perlindungan hukumnya bisa berbeda-beda, tergantung apakah kamu pemberi kerja atau penerima kerja alias pekerja. Nah, pastikan kamu sadar hak-hak dan kewajibanmu, apakah sebagai pekerja ataupun pemberi kerja. Lihat hak normatif. 

Freelancer (pekerja lepas) Akar istilah freelance pertama kali digunakan untuk menyebut tentara bayaran lepas abad pertengahan, digambarkan sebagai free-lance atau “tombak bebas”, tombak yang tidak terikat dalam melayani satu majikan. Freelancer seringkali tidak dihitung upahnya berdasarkan jam/hari kerja, tapi berdasarkan output target, dibayar setelah order dipenuhi. 

Meski ini memberi ilusi kebebasan, bekerja lepas seperti ini juga memiliki banyak resiko seperti tidak adanya jaminan kesehatan, pemasukan tetap, alat produksi seperti komputer, HP, internet, listrik, kendaraan, dsb yang harus disediakan, dirawat, dan dibayar sendiri, dan tidak dimasukkan dalam komponen beban operasional kantor oleh pemberi kerja. 

11 

Dengan kata lain: pekerja menanggung sendiri berbagai resiko kesehatan, berbagai resiko kerusakan alat produksi. 

Beberapa kondisi rentan yang dipetakan SINDIKASI sering dialami freelancer antara lain: 

● tidak adanya kontrak kerja ● tidak adanya perlindungan sosial ● tidak adanya hak-hak normatif seperti upah ataupun 

jam kerja layak, tidak adanya jaminan kesehatan dan Ketenagakerjaan 

● sulit untuk berserikat ● beban kerja yang tidak sesuai dengan perjanjian ● menjadi korban pencurian ide dan hak kekayakaan 

intelektual 

Jadi, jika kamu memutuskan ataupun terpaksa bekerja freelance, pastikan kamu menyadari berbagai resiko dan hak-hakmu, serta menghitung juga biaya-biaya beban operasional produksi yang harus kamu tanggung. Lihat bagian hak normatif. 

Mitra? Saat ini ada makin banyak pemberi kerja yang menyebut pekerjanya sebagai “mitra”, salah satunya misalnya berbagai ojek online yang menyebut sopir ojek sebagai “mitra” dan bukan pekerja. Meski terdengar lebih keren, menyematkan status mitra pada pekerja sebetulnya membuat pekerja kehilangan berbagai hak seperti gaji tetap, jaminan kesehatan keselamatan kerja, cuti dan sebagainya. 

12 

Dalam kemitraan, sebagai sama-sama pelaku usaha, ada penyusunan perjanjian dan strategi bersama, dan ada pembagian hasil dari keuntungan kerja sama. Sementara pekerja menjalankan pesanan dan mendapat bayaran setelah pekerjaan selesai. Pekerja tidak punya daya tawar yang sama untuk menegosiasikan sistem kerja. 

Unsur  Pekerja (freelance)  Kemitraan 

Para pihak  Satu pihak menerima order  Keduanya pelaku usaha 

Pembayaran  Dibayar setelah pekerjaan  Ada bagi hasil 

Jenis kerja  Menjalankan order  Membuat strategi bersama 

Diadaptasi dari Pedoman Kontrak Kerja Freelancer, SINDIKASI & LBH Pers, 2019, hal. 47.

Apakah kamu mitra, ataupun pekerja, apakah kamu sudah mendapatkan hak-hak yang sesuai? Atau kamu hanya disebut mitra tapi tidak mendapatkan hak kemitraan maupun pekerja? Silakan cek tabel di atas.

Kerangka & perlindungan hukum Ketentuan mengenai hubungan antara Pemberi Kerja dan pekerja beserta akibat hukumnya diatur dalam UU Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003. Ada baiknya kamu mempelajari undang-undang tersebut agar kamu tahu apa saja hak-hakmu sebagai pekerja, dan apakah perjanjian kerjamu taat pada hukum yang berlaku. 

13 

Dalam UU Ketenagakerjaan, disebutkan bahwa ada dua bentuk perjanjian kerja, yakni Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT). Selain itu, ada juga Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 100 tahun 2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu. Di dalamnya dapat ditemukan aturan untuk pekerja harian lepas yang dapat digunakan untuk freelancer. 

Namun di sisi lain, freelancer tak serta-merta dapat disamakan dengan pekerja harian lepas, karena kadang freelancer dibayar berdasarkan keluaran kerjanya, bukan berdasarkan hari kerja. Lebih jauh, simak Pedoman Kontrak Kerja Freelancer buatan SINDIKASI & LBH Pers (2019). Lebih bagus lagi, bergabung dalam serikat :) 

Omnibus Law alias RUU Cilaka Pernah dengar tentang Omnibus Law atau RUU Cipta Lapangan Kerja (Cilaka) yang ramai dibicarakan orang? Emang apa sih dampaknya pada kita? Simak infografik singkat ini dari katadata. 

Baca lebih lanjut beberapa penjelasan mengenai bagaimana RUU Cilaka ini cilaka tidak hanya untuk pekerja, tapi juga lingkungan hidup: 

● Andrea Lidwina, “Beda Omnibus Law dan UU Tenaga Kerja,” Katadata 18 Februari 2020. 

● Alfian Putra Abdi, “Kontroversi Pasal 170 RUU Cilaka yang Menyalahi Konstitusi,” Tirto.id 

14 

● Fadiyah Alaidrus, “RUU Cilaka dan RUU Halu Dinilai Hapus Perlindungan Buruh Perempuan,” Tirto.ID 2 Maret 2020. 

● Emma Primastiwi, “Tentang Nasib Buruh sampai Pekerja Kreatif dalam RUU Cipta Kerja,” Whiteboardjournal 2 Maret 2020. 

15 

 

16 

Hak Normatif Hak normatif, atau hak dasar pekerja/ buruh/ pegawai atau pihak penerima kerja dalam hubungan kerja mencakup antara lain hak akan kontrak kerja yang sah, hak ekonomis (seperti upah, THR) serta jaminan keselamatan dan kesehatan kerja (K3); hak sosial (seperti libur, cuti, dsb) dan hak politis (seperti membentuk atau menjadi bagian dari serikat pekerja, melakukan pemogokan). 

Kontrak dan perjanjian tertulis Kontrak kerja yang tertulis dan ditandatangani kedua belah pihak (pemberi dan penerima kerja) sangat penting dilakukan sebelum memulai hubungan kerja. Kontrak kerja memuat sedikitnya hak-hak dasar antara lain: 

● ruang lingkup pekerjaan: Pekerjaanmu mencakup apa saja? Jobdesc sehari-hari ngapain aja? Apalagi untuk kerja freelance, baiknya sertakan output/deliverable atau hasil kerja, penggunaan hasil kerja (misal, untuk fotografi, apakah fotomu hanya boleh digunakan untuk brosur, atau boleh digunakan juga untuk website dan semua aset perusahaan?), serta ketentuan waktu dan maksimal revisi 

● jangka waktu perjanjian kerja ● upah: dalam menghitung upah, sebaiknya jangan hanya 

memperhitungkan Upah Minimum yang berlaku. Hitung juga hal-hal seperti biaya jaminan kesehatan dan kecelakaan, tanggungan keluarga, alat kerja yang harus kamu gunakan untuk bekerja, dsb. Misalnya, jika kamu 

17 

bekerja desain atau fotografi, bagaimana dengan biaya pembelian dan perawatan peralatan seperti kamera, komputer, dsb.? 

● hak dan kewajiban masing-masing pihak ● alat kerja, terutama jika ini tidak disediakan oleh 

pemberi kerja. Ini berarti kamu sebagai pekerja menanggung biaya pengadaan dan perawatan alat kerjamu, misalnya: komputer, internet, lisrik, yang sebetulnya termasuk biaya operasional perusahaan. 

● jaminan keselamatan & kesehatan kerja, alias K3, tidak terbatas hanya untuk pekerja manual saja. Pekerja kantoran pun rentan berbagai resiko kesehatan fisik maupun mental. Sebagai catatan, perusahaan pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan pekerjanya dalam BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan (lihat ulasannya di hukumonline). 

● keadaan darurat atau force majeure ● penyelesaian perselisihan. 

Bingung nih bikin kontrak, lisan/chat WA saja gimana? 

Kontrak berbentuk lisan, atau chat WA, mempunyai kelemahan fatal: jika ada pelanggaran, atau tidak dipenuhinya hak ataupun kewajiban masing-masing pihak, tidak ada rujukan bersama yang kuat. Misal, klien bisa saja tidak membayarmu–mau menuntut, buktimu minim. Sebisa mungkin, minta supaya ada kontrak tertulis, dengan teman pun. 

18 

SINDIKASI & LBH Pers pernah membuat buku pedoman kontrak kerja freelancer, yang bisa kamu dapatkan jika kamu menjadi anggota SINDIKASI. Hukumonline.com memuat banyak artikel mengenai buruh & ketenagakerjaan – kamu juga bisa chat online di websitenya. 

Ada kontrak, tapi kamu tidak diberi salinan? 

Pastikan kamu mendapatkan salinan kontrakmu. Seringkali perusahaan menolak memberikan salinan – jangan mau, karena secara hukum, salinan kontrak adalah hakmu, dan memiliki salinan sangat krusial jika terjadi pelanggaran kerja atau perselisihan. Sebagaimana disebutkan pada Pasal 5 ayat 3 UU Ketenagakerjaan no. 13 tahun 2003: 

Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat sekurang-kurangnya rangkap 2 (dua), yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta pekerja/buruh dan pengusaha masing-masing mendapat 1 (satu) perjanjian kerja. 

Karena itu, dalam keadaan apapun, perusahaan harus memberi salinan kontrak kerja (lihat hukumonline.com): 

Apabila memang ada hal-hal yang menjadi rahasia perusahaan tapi dicantumkan dalam perjanjian kerja tersebut, hal tersebut mengikat Anda dan perusahaan. Dalam hal Anda membocorkannya, barulah terhadap bocornya rahasia perusahaan ini dapat dikenakan sanksi atau bahkan diperkarakan. 

19 

Namun, terhadap adanya perjanjian kerja tersebut, haruslah dibuat minimal rangkap dua dan masing-masing pihak mendapat satu rangkap salinannya. 

Tunjangan Hari Raya (THR) 

Sumber: hukumonline, 26 Mei 2020.

20 

Pekerja yang telah bekerja secara terus menerus selama 12 bulan, berhak atas THR sebesar satu bulan upah. Sementara pekerja yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus, tetapi kurang dari 12 bulan, berhak mendapat THR dengan besaran proporsional sesuai dengan perhitungan masa kerja x 1 (satu) bulan upah / 12. 

Penahanan ijazah & dokumen pribadi Berbagai perusahaan sekarang makin sering menahan ijazah pekerja pekerja sebagai syarat diterima bekerja di perusahaannya. 

Dalih perusahaan atas kebijakan ini adalah sebagai jaminan agar pekerja tidak berhenti sebelum jangka waktu kerja selesai. Perusahaan yang menahan ijazah acapkali menyertakan beberapa syarat jika kita mengundurkan diri sebelum habis kontrak dan meminta ijazah kita kembali, seperti membayar denda yang tidak sedikit. Padahal bisa jadi kita memang mendapati lingkungan kerja yang tidak sehat, jam kerja panjang dan meleahkan, upah yang tidak sebanding, dan sebagainya. 

UU Ketenagakerjaan dan peraturan nasional sayangnya tidak mengatur mengenai penahanan ijazah ini, dan seringkali dilazimi dengan argumen bahwa penahanan toh dilakukan secara konsensual, atas “persetujuan antara kedua belah pihak”. (Lihat pembahasan hukumnya di sini.) 

Padahal kita tahu sendiri penerima kerja seringkali tidak memiliki daya tawar yang sama dengan pemberi kerja. Belum lagi, praktek penahanan ijazah seringkali tidak disertai 

21 

ketentuan dan syarat penahanan ijazah. Banyak kasus pekerja kesulitan meminta pertanggungjawaban perusahaan ketika perusahaan menolak mengembalikan ijazah, atau ijazah rusak, hilang, dan sebagainya. 

Jawa Timur: Pengusaha dilarang menahan ijazah 

Pengusaha dilarang menahan atau menyimpan dokumen asli yang sifatnya melekat pada pekerja sebagai jaminan. 

Dalam Penjelasannya dijelaskan bahwa “Dokumen asli yang dimaksud adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), akte kelahiran, kartu keluarga, paspor, ijazah dan sertifikat”. Perda tersebut juga mengatur sanksi bagi pengusaha atau pemberi kerja yang melakukan penahanan ijazah, yakni: 

pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). 

Bagaimanapun, jika terpaksa ijazahmu ditahan, pastikan ada perjanjian kerja atau kesepakatan tertulis antara perusahaan denganmu, yang membahas kapan ijazah perlu dikembalikan, dan apa tanggungjawab perpusahaan jika ijazahmu hilang atau rusak. Baiknya juga kamu pindai (scan) atau foto ijazahmu agar kamu ada salinan digitalnya. 

22 

Hak berserikat & berkumpul Kemerdekaan untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran secara lisan dan tulisan dilindungi oleh UUD 1945, dan UU no. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sementara ketentuan mengenai Serikat Pekerja (SP) secara umum juga dicantumkan dalam pasal 104 UU Ketenagakerjaan, dan secara khusus dalam UU no. 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Buruh. Selengkapnya, simak di hukumonline. 

 

   

23 

Magang & exposure 

Magang atau kerja tanpa bayaran menjadi realita bagi banyak pekerja, baik yang masih sekolah/kuliah atau sudah lulus. Namun magang/kerja tanpa dibayar juga mensyaratkan adanya modal cukup untuk menyokong biaya hidup sehari-sehari. Bagaimana kemudian dengan mereka yang tidak mampu? 

Magang Kerja atau magang tanpa imbalan ekonomi demi pengalaman dan “exposure”, seringkali diwajarkan sebagai satu-satunya cara untuk membangun reputasi atau “portfolio”, atau mendapat batu loncatan di industri kreatif. 

Namun sebenarnya, berapa lama jangka waktu magang? Gimana kalau sudah lama kerja dan menangani projek atau klien, tapi statusnya tetap magang dan tidak dibayar? Apa yang didapat perusahaan, dan pekerja, dari pemagangan? Apa Undang-undang atau peraturan yang mengatur pemagangan? Butuh kontrak tidak sih untuk magang? 

Dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003, dikatakan bahwa perlu ada perjanjian tertulis antara pemagang dan pengusaha, yang sekurang-kurangnya memuat jangka waktu pemagangan dan ketentuan hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha. Disebutkan, hak-hak yang didapat pemagang antara antara lain: 

● bimbingan dari pembimbing pemagangan atau instruktur; 

24 

● pemenuhan hak sesuai dengan perjanjian pemagangan; ● fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja selama 

mengikuti pemagangan; ● uang saku; ● diikutsertakan dalam program jaminan sosial; ● sertifikat pemagangan atau surat keterangan telah 

mengikuti pemagangan. 

Jika pemagangan dilakukan tanpa melalui perjanjian pemagangan, maka pemagangan tersebut dianggap tidak sah dan status pemagang sebetulnya berubah menjadi pekerja/buruh perusahaan yang bersangkutan. 

Apakah KKN termasuk magang? 

Praktek magang sendiri diwajibkan di perguruan tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Namun, tak jarang, kampus melazimi – bahkan mendorong – magang tak berbayar, tanpa kontrak atau jaminan apapun, dengan jangka waktu berbeda-beda. Ada pula yang mengartikan bahwa ketentuan pemagangan yang diatur dalam Undang-undang tidak mencakup KKN dari kampus. Situs LAPOR (Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat) juga menyebutkan bahwa untuk pemagangan yang dilakukan oleh mahasiswa: 

dalam rangka memenuhi persyaratan akademis yang merupakan bagian kurikulum pendidikan, maka mahasiswa yang bersangkutan tidak dapat diklasifikasikan sebagai peserta magang dalam negeri. 

25 

Diskusi mengenai magang tidak dibayar ini cukup sering dibahas di luar, dan sempat ramai di Indonesia tahun 2019 lalu. Sebelum magang, baiknya cari tahu tentang perusahaan, organisasi tempat kamu melamar. 

Kerja dibayar exposure?  

 Sumber: Jessica Hische, Should I work for free?

Banyak perusahaan menawarkan orang untuk bekerja gratis, atau dengan upah rendah, dengan alasan exposure atau “menambah portfolio”. Ada juga perusahaan yang mengkapitalisasi hubungan pertemanan pekerjanya dengan meminta mereka yang melakukan penawaran harga murah atau bahkan gratis ke kamu, karena tahu orang cenderung 

26 

lebih sungkan menolak tawaran teman. Berhati-hatilah dengan tawaran-tawaran seperti ini. Baca juga bacaan lanjutan di bawah untuk pertimbanganmu. 

Bacaan lanjutan 

● Abi Jam’an Kurnia, S.H., “Jangka Waktu dan Hak-hak Peserta Pemagangan,” hukumonline.com, 15 Maret 2019. 

● Jessica Hische, Should I work for free?, membuat bagan perihal pertimbangan-pertimbangan yang perlu kita buat jika kita bekerja tanpa dibayar. Jelas bukan hanya untuk exposure. 

● Letezia Tobing, S.H., M.Kn., “Ketentuan Pemagangan Agar Tak Menyalahi UU Ketenagakerjaan,” hukumonline.com, 31 Mei 2017. 

● PrecarityPilot, platform daring dengan lokakarya berpindah yang bertujuan menangani berbagai masalah kerentanan yang dihadapi desainer dengan cara inovatif. Bahasa Inggris. 

● Surviving Internships oleh Carrotworker’s Collective (yang kemudian menjadi Precarious Workers’ Brigade). Booklet ini menjajaki dan mempertanyakan beberapa mitos seputar karier di industri kreatif dan menyediakan beberapa alat bertahan hidup bagi mereka yang saat ini bekerja di sektor kreatif. Isi panduan ini didasarkan pada pengalaman kehidupan nyata para pekerja industri budaya dan kreatif di London. Bahasa Inggris. 

● The problem with unpaid internship dari New School Free Press, membahas bagaimana magang tak 

27 

berbayar (atau dibayar rendah) menutup kesempatan bagi anak muda dengan latar belakang sosio ekonomi lemah untuk mendapatkan batu loncatan karir. Magang tak berbayar karenanya dapat memperparah diskriminasi sistematis dalam pasar tenaga kerja terhadap kelompok marjinal. 

● Utpal Dholakia Ph.D., “Why Unpaid Internships are Unethical,” Psychology Today, 16 Agustus 2019. 

● Derek Thompson, “Unpaid Internships: Bad for Students, Bad for Workers, Bad for Society,” The Atlantic 10 Mei 2012. 

● Ana Wang, “The Creative Freelancer's Guide to Setting Up a Business and Getting Paid,” SUPERHi, 19 Mei 2020. https://www.superhi.com/blog/freelancing-legal-money-setting-up-business-how-to-set-rates  

   

28 

Bekerja & belajar jarak jauh Ingat bahwa Anda bukan “bekerja/sekolah dari rumah” atau “work from home,” tetapi Anda di rumah, berusaha bekerja/ belajar/ mengajar, di tengah krisis pandemi. Pengalaman seseorang dengan pendidikan sarjana, listrik dan koneksi internet yang stabil, serta tempat tinggal memadai akan sangat berbeda dengan seorang yang tinggal di kampung dengan akses internet dan air bersih terbatas, atau seorang ibu di tengah kesibukan mengasuh anak dan berbagai tumpukan pekerjaan rumah tangga. 

Jika kamu merasa kewalahan, sampaikan ke tempat kerja/ sekolah/ kampus, bahwa kamu butuh keringanan atau negosiasi waktu. Misalnya jika kamu harus menangani sekolah anak di rumah saat jam kerja. Jangan merayakan, mengglorifikasi jam kerja yang lebih panjang. Tempat kerja atau sekolah perlu menyadari dan mengubah ekspektasi kerja, memberi keringanan di saat krisis seperti ini. 

Buat batasan kerja dan istirahat 

Pisahkan ruang kerja/belajar dari ruang istirahat 

Jika memungkinkan, atur pojok terpisah, dedicated working space di rumah yang menjadi ruang kerja Anda. Jangan bekerja berpindah-pindah di berbagai tempat di rumah. Ini dapat membantu mengkondisikan badan Anda untuk bekerja, 

29 

serta membantu agar pekerjaan tidak mengganggu ruang pribadi, dan begitu pula sebaliknya. Memisahkan ruang kerja juga bisa memberi sinyal yang jelas kepada orang lain dengan siapa Anda berbagi tempat tinggal, bahwa ketika Anda duduk di “tempat kerja” Anda, Anda sedang butuh fokus dan tidak dapat diganggu. Bisa juga menggunakan penanda (signage) sedang bekerja. Cari tempat yang tidak terlalu ramai atau digunakan banyak orang. Jika kamu tinggal bersama orang lain, diskusikan kebutuhan ruang kerja terpisah ini dengan mereka. 

Tetapkan jadwal & target harian/mingguan 

Fokus ke target-target harian dan realistis yang dapat kamu lakukan, dan jangan terlalu kaku merencanakan jangka panjang, apalagi mengingat situasi yang penuh ketidakpastian.  

Usahakan untuk tidak mencampurkan aktivitas kerja dengan aktivitas pribadi atau bersantai. Perlakukan waktu kerja seolah-olah Anda berada di kantor, dan waktu pribadi untuk Anda. Ini akan membantu Anda menetapkan batasan yang jelas antara bekerja dan bersantai.  

Pisahkan platform kerja & pribadi 

Matikan laptop saat Anda selesai bekerja, atau setidaknya tutup program/akun email, aplikasi chat seperti WhatsApp, dll. Bisa juga memisahkan aplikasi chat teman kerja dengan aplikasi chat pribadi -- misalnya, WhatsApp untuk kantor, Signal atau LINE untuk pribadi.   

30 

Ingat untuk meregangkan badan dan berolahraga ringan secara berkala. 

Jika kamu mengalami pembatalan projek, PHK, “dirumahkan”, dan kehilangan pemasukan, ada beberapa organisasi yang menyediakan bantuan, atau menerima aduan dan dapat membantumu secara hukum. 

Platform belajar online Ada banyak kampus seperti Harvard, MIT, Stanford, dsb. ternama yang menyediakan kelas dan materi pembelajaran gratis secara online. Materi bisa diakses gratis, Anda hanya perlu membayar jika ingin mendapatkan sertifikat, dan tentunya telah menyelesaikan kelas serta memenuhi semua persyaratan dan tugas. 

Coursera & edX.org 

Dua platform kursus online terbuka (massive open online courses, MOOC) ini terkenal menyediakan ribuan kelas online gratis dari ratusan institusi pendidikan ternama dunia seperti Harvard, MIT, Stanford, dsb. Kamu bisa belajar hal-hal praktis seperti bahasa Inggris, mengasah CV, hingga data science, computer science, sastra, sejarah, bioteknologi, memasak, dan berbagai topik menarik lainnya. 

prakerja.org 

Situs belajar online yang dibuat sebagai bentuk kritik terhadap program Kartu Prakerja. 

31 

e-Learning Rakyat dari Onno Center 

Situs e-learning rakyat, dengan banyak materi terkait teknologi informasi, tapi juga ada banyak materi bahasa, sastra, fisika, matematika, pengelolaan relawan & komunitas, dan untuk berbagai jenjang pendidikan. Cek juga kanal Onno Center di YouTube. 

 

   

32 

Tech: Group chat & call  Bekerja jarak jauh (remote work)—tanpa pernah bertatap muka dengan kolega ataupun pemberi kerja—adalah fenomena yang banyak terjadi di industri kreatif, media, dan digital. Pandemi COVID-19 tak ayal memaksa banyak individu dan organisasi untuk bekerja dari jarak jauh. Menimbulkan banyak pertanyaan: Alat komunikasi mana yang paling baik, aman, dan terjangkau? Mana yang cocok untuk mengadakan rapat isu sensitif, mana yang untuk sesi santai dengan teman? Mana yang cocok untuk melakukan presentasi, kuliah, atau lokakarya? Bagaimana kita memastikan mereka dengan keterbatasan akses internet tetap dapat terlibat? 

Inklusif Sebelum memutuskan untuk menggelar rapat, kelas, atau pelatihan, tanyakan pada diri sendiri dan peserta, perlukah pembahasan ini dilakukan melalui video/audio call? Pertimbangkan, siapa yang bisa ikut dan tidak bisa ikut jika kita menggunakan video call? Bagaimana dengan mereka yang internetnya terbatas? Tanyakan sebelum mengajak meeting, cara mana yang bisa melibatkan semua? Bisakah pembahasan dilakukan menggunakan cara lain seperti text chat, email, atau forum lainnya? 

 

33 

 

34 

Pertimbangkan akses internet 

Ingat bahwa akses internet sangat tidak merata dan tidak terjangkau untuk banyak orang. Pertimbangkan cara-cara komunikasi yang menghemat bandwith jika peserta memiliki akses internet terbatas. Apalagi di saat krisis dan banyak orang mengalami kesulitan ekonomi, harus berhemat membeli pulsa atau paket data. Evaluasi juga, seberapa efektif sih meeting melalui video call? Karena tak jarang selesai kita rapat online yang bisa menguras 1GB++, sebetulnya kita berpikir, “Kalau cuma gini doang, kenapa ngga chat/email/update di kalender aja?” 

Kirimkan agenda & materi sebelumnya 

Kirimkan agenda dan materi berupa teks bacaan, atau rekaman video/audio/layar, untuk peserta pelajari dulu. Kalau perlu sebelum mulai meeting, beri peserta waktu 5-15 menit dulu untuk membaca agenda dan materi yang telah dikirimkan. Apalagi jika kamu mau mengajarkan sesuatu. Dengan mengirimkan agenda dan materi sebelumnya, peserta tidak perlu standby sepanjang meeting, juga bisa replay video/audio atau membaca ulang materi. Ini mengurangi kemungkinan koneksi putus-putus dan kesulitan menyimak, belum lagi habis data dan uang untuk membayar pulsa. Momen pertemuan online bisa lebih efektif digunakan untuk membahas hal-hal yang belum dimengerti dan perlu didiskusikan. 

35 

Jam (re)produktif & kesehatan mental 

Untuk banyak orang yang bekerja dari rumah, ada beban-beban kerja dan kewajiban sosial seperti mengasuh anak/orang tua, memasak, mencuci, dan berbagai pekerjaan rumah tangga, yang terkadang membuat orang perlu bekerja di waktu yang tidak konvensional seperti malam hari untuk mengurangi distraksi. Pekalah pada konteks dan hal-hal yang tak terlihat seperti ini. 

Penggunaan video call dan chatting berlebihan juga menguras tidak hanya bandwith tapi juga energi dan kesehatan mental. Apalagi di tengah pandemi, banyak yang merasakan video call fatigue, kelelahan karena banyak video meeting. 

Alur kerja & komunikasi asynchronous Pertimbangkan untuk menerapkan alur kerja dan komunikasi asynchronous dengan menggunakan aplikasi project management. Ada banyak yang open source seperti Gitlab, Taiga, atau berbayar seperti Asana, Basecamp, Trello. Jadi tim tidak kewalahan harus standby memperhatikan aplikasi terus setiap saat. Mereka bisa fokus bekerja dan bukannya terdistraksi menjawab email atau pesan. Bisa fokus bekerja mendealam tanpa terdistraksi chat app atau email ini sangat penting untuk kerja-kerja seperti menulis, coding, menggambar, mendesain, dan sebagainya. Apalagi jika kamu bekerja dengan tim dari zona waktu yang berbeda. 

36 

Baca lebih jauh mengenai alur kerja dan komunikasi asynchronous di Gitlab atau Doist. 

Keamanan, privasi, dan open source Secara umum, kami tidak terlalu merekomendasikan alat-alat yang tidak menggunakan teknologi open source, atau proprietary seperti Microsoft, Google, Facebook, WhatsApp, Zoom, dsb. Selain riwayat panjang mereka dalam menyalahgunakan informasi pribadi pengguna, source code mereka tidak dapat dilihat atau diaudit oleh publik. 

Namun kami juga sadar bahwa tidak semua orang dapat menggunakan open source, dan akses terhadap berbagai modal seperti server, akses internet, informasi, dsb, penggunaan alat seadanya sulit dihindari. Begitu pula, makin banyak perusahaan komersial mulai menjual perangkat open source. 

Lebih lanjut mengenai keamanan dan privasi aplikasi-aplikasi ini dapat disimak di bacaan-bacaan di bawah ini: 

● FLM Security Team, “How to Pick a Videoconferencing Platform”, First Look Media, 21 April 2020. Salah satu bahan utama artikel ini. FLM awalnya banyak merekomendasikan Keybase sebagai salah satu alternatif alat komunikasi tim. Namun setelah artikel ini terbit, Zoom mengakuisisi Keybase pada tanggal 8 Mei 2020. Karenanya banyak yang kemudian mempertanyakan keberlanjutan privasi dan keaman Keybase. 

37 

● “Guide to Secure Group Chat and Conferencing Tools,” Front Line Defenders, 27 Mei 2020. Juga salah satu bahan utama artikel ini. Materi FLD terutama cocok untuk jurnalis, aktivis, dan orang-orang rentan resiko atau banyak menangani data sensitif. 

● Video Call Apps Guide by Mozilla Foundation mengulas privasi dan keamanan berbagai aplikasi video populer seperti Zoom, Google Duo/Meet/Hangout, Facetime, Skype, WhatsApp, Houseparty, Gotomeeting, Microsoft Teams, dsb. 

● Ada juga banyak panduan kerja jarak jauh dari Gitlab, salah satu perusahaan dengan 1.200 orang pekerja yang semuanya bekerja remote dari 65 negara di seluruh dunia dengan zona waktu yang berbeda-beda. 

● “Así que necesitas hacer una videollamada,” Derechos Digitales, panduan memilih aplikasi video call dalam bahasa Spanyol. 

   

38 

Tech: Keamanan digital Dasar Panduan ini sengaja disusun sebagai check list untuk membantu kita terbiasa menjaga kebersihan dan keamanan perangkat digital kita. Ada banyak panduan yang lebih komprehensif dan bisa kamu cek di bacaan lanjutan. Jangan khawatir jika tidak semuanya dapat kamu lakukan. Sama seperti kita mulai menjaga kebersihan, atau belajar mengurangi sampah, membangun kebiasaan dilakukan dengan bertahap. Semakin sering dilakukan, semakin sering kita terbiasa.

Amankan akun & gunakan kata frasa sandi 

● HAPUS semua penggunaan no. HP-mu sebagai recovery phone dan 2FA melalui SMS atau telpon. Jika menggunakan 2FA, gunakan aplikasi seperti FreeOTP atau Google Authenticator. 

● Jangan gunakan sandi yang sama untuk lebih dari satu akun 

● Gunakan sandi kuat: panjang (15 karakter++), gabungan huruf besar/kecil, angka, simbol, spasi. Ingat, kata frasa sandi. 

● Gunakan password manager seperti KeePassXC. ○ Gunakan master password yang kuat tapi dapat 

kamu ingat. Satu trik adalah menggunakan frasa, lirik lagu, puisi, dsb. Awas jangan kelupaan 

39 

master password atau password untuk masuk komputer/perangkat… 

○ Ingat kalau orang tahu master passwordmu, dia bisa akses banyak akunmu 

○ Sebaiknya sandi untuk masuk komputer/device dihafal 

○ Coba biasakan dgn akun-akun low-risk dulu (misal: subscription newsletter, dsb) 

● Sebisa mungkin, jangan masukkan data tanggal lahir asli dalam akunmu. Masukkan info tanggal lahir buatan tersebut ke dalam Password Manager. 

● Gunakan VPN. Beberapa rekomendasi a.l. ProtonVPN, RiseUpVPN. 

● Waspada terhadap phishing spam dan virus – jangan sembarang mengklik tautan (link) yang dikirimkan orang, sekalipun kamu kenal. Jika kamu ragu atau merasa aneh: jangan buka. 

● Cek apakah akunmu pernah terlibat dalam kebocoran data (data breach) di monitor.firefox.com atau haveibeenpwnd.com. Jika ya, ganti sandi akun tersebut, dan akun-akun yang menggunakan sandi yang serupa. 

● Baiknya, pisah-pisahkan email untuk berbagai urusan. Misal: email untuk personal, kerja, advokasi yang berbeda-beda, bank, ojol, medsos, dsb. Pisahkan Gmail Androidmu dengan Gmail yang biasa kamu gunakan. Ini untuk menghindari terbobolnya satu akun merambat ke akun-akun lain. Susah ingat? Gunakan password manager. 

● Rajin review keamanan & privasi akun Google. Secara berkala bersihkan Google-mu dari data sensitif/lama. 

40 

Gunakan akun Google terpisah yang tidak diketahui orang untuk urusan sensitif. 

● Mencari alternatif email selain Gmail dan Yahoo? Rekomendasi kami: Protonmail, yang juga menyediakan ProtonVPN. Atau TutaNota. 

Handphone/tablet 

● Pasang password yang kuat, bukan tanggal lahir sendiri/pasangan/anggota KK, dsb. Kami tidak menyarankan faceID ataupun fingerprint (bayangkan gampangnya membuka gawaimu ketika kamu tertidur) 

● Enkripsi HP dan storage. ● Samarkan nama HP agar identitasmu tidak terpapar 

(misal: Budi’s iPhone → Maruko) ● Rajin update OS dan aplikasi – nyalakan notifikasi 

untuk memberitahu jika ada update ● Secara berkala, periksa izin aplikasi, lihat aplikasi apa 

saja yang dapat mengakses lokasimu, galeri, kamera, mikrofon, kontak, kalender, dsb. 

● Pasang anti-virus: Beberapa rekomendasi: Kaspersky, MalwareBytes (Android); Avira (iOS). 

● Gunakan secure browser dengan tingkat keamanan & privasi yang baik, atau pisahkan untuk berbagai kepentingan. Beberapa rekomendasi: Tor atau Onion Browser, Brave. Gunakan Private Window untuk mengurangi rekaman riwayat peramban dan penyimpanan cookies. 

41 

● Gunakan aplikasi chat yang terenkripsi. Beberapa rekomendasi: Signal, Session, Deltachat, Wire. 

● Nyalakan timer untuk otomatis menghapus pembicaraan sensitif. Secara berkala cek dan hapus/tinggalkan grup yg tidak lagi perlu/aktif. Ingat, banyak grup dan/atau tidak menghapus pesan sensitif = panen data & kontak saat HPmu tersita. 

● Rajin backup, dan pastikan terenkripsi ● Secara berkala, pindahkan atau hapus data, khususnya 

yang sensitif dari ponsel. Jika masih diperlukan, simpan di luar ponsel di tempat yang aman dan terenkripsi 

● Hapus aplikasi-aplikasi yang tidak kamu perlukan ● Untuk yang banyak berhadapan dengan data sensitif di 

lapangan seperti aktifis, jurnalis, di Android ada aplikasi seperti Tella untuk dokumentasi sensitif yang dapat disamarkan atau dihapus seketika. 

● Bisa juga aktifkan Find My Device (Android & Apple iCloud) dan remote device wipe (menghapus atau lacak HPmu jika hilang/dicuri/disita). Namun sadari juga resikonya: (1) jika seseorang berhasil mendapat akses ke Google/Apple IDmu, jadi pastikan akun tersebut aman! (2) Jika HPmu disita aparat sebagai barang bukti, remote device wipe mungkin tidak dapat sembarang dilakukan. 

Desktop/laptop 

● Pasang password yang kuat 

42 

● Enkripsi dengan BitLocker untuk Windows 10, FileVault untuk Mac. Jika OSmu lebih lama dan tidak ada enkripsi otomatis, enkripsi data sensitif dengan Cryptomator, atau VeraCrypt. 

● Samarkan nama komputermu agar identitasmu tidak terpapar (misal: Budi’s Lenovo → iwakku) 

● Matikan komputer jika tidak digunakan. ● Nyalakan firewall (Windows) (Mac) ● Pastikan OS dan software terupdate. ● Jika menggunakan Firefox atau Chrome, install Privacy 

Badger, HTTPS everywhere, NoScript, Ublock Origin. ● Gunakan browser berbeda untuk kepentingan berbeda 

(e.g. Google-related work di Chrome, kerja sensitif di Tor, browsing di Brave, belanja di Firefox, dsb.). 

● Hapus history & cookies secara berkala. ● Pasang Anti-Virus (misal: Malware Bytes), atau jika 

menggunakan Windows 10, aktifkan Windows Defender. 

● Jangan sembarang memasang flashdisk tak dikenal ke komputer. Scan dulu. 

● Backup secara berkala dan dengan enkripsi 

 

Bacaan lanjutan 

● Data Detox Kit, langkah sehari-hari yang dapat dilakukan untuk mengontrol privasi, keamanan, kenyamanan Anda di dunia digital. Versi bahasa 

43 

Indonesia, diterjemahkan oleh PERIN+1S. Dibuat oleh TacticalTech dengan dukungan Mozilla. 

● Digital Hygiene 101 Tips kebersihan digital dari COCONET, juga tersedia dalam bahasa Indonesia 

● Digital First Aid Kit, panduan jika kamu mengalami gawai hilang atau berperilaku mencurigakan (apakah disadap?), situs web tidak berjalan, kehilangan akses akun, dsb. 

● Digital Safety Manual yang dikembangkan oleh Digital Defenders. 

● Security in a Box, peralatan dan taktik untuk keamanan digital, juga tersedia dalam bahasa Indonesia. 

 

   

44 

Kesehatan mental & fisik 

Ingat bahwa pandemi ini memiliki dampak emosional dan fisik yang sangat besar dan berbeda-beda untuk tiap orang. Tingkat produktivitas tidak akan sama, dan setiap orang harus beradaptasi dengan situasi, konteks, peralatan teknologi baru, dengan modal dan lingkungan yang berbeda-beda. Banyak sekali yang mengalami di-“rumahkan” tanpa pemasukan sama sekali, dipotong upahnya, atau di-PHK. Banyak orang tua harus bekerja dari rumah sembari mengajari anak. 

Be kind to yourself and to others 

Lebih sabar dan peduli pada diri sendiri maupun orang lain. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain, begitu pula sebaliknya. Maklumi dan maafkan diri sendiri dan orang lain jika ada tanggungjawab atau pekerjaan yang terbengkalai–sangat wajar di tengah krisis seperti ini. Pertimbangkan juga keluarga, teman, kolega, klien, pekerja, tetangga dengan berbagai kerentanan yang mereka hadapi. 

Kelola stres diri dan sekeliling 

Beri dirimu ruang untuk menerima dan merasakan pergolakan emosi–tidak perlu memaksakan diri untuk selalu positif karena itu bisa jadi malah membuatmu frustasi. Ingat bahwa pandemi ini adalah situasi luar biasa, yang dapat meluapkan perasaan, emosi, dan pikiran yang berbeda. Jika tingkat kecemasan meningkat, pertimbangkan untuk melakukan meditasi, yoga, berdoa, atau menghubungi konsultan psikologis. Ajak orang 

45 

yang tinggal serumah untuk melakukannya juga, karena energi dan stres di sekeliling mempengaruhimu. 

Jaga pola jam tidur, pola makan & kesehatan 

Sebisa mungkin, jaga pola jam kerja dan istirahat, serta pola makan minum yang sehat. Usahakan makan sehat beberapa jam sebelum tidur, serta rutin berolahraga dan meregangkan badan, apalagi jika sering duduk di depan komputer. Yoga banyak direkomendasikan untuk menenangkan pikiran. Sadari pula bahwa kamu tidak sendiri, banyak orang mengalami gangguan tidur selama pandemi. 

Bantu sesama dan sekitarmu 

Jika kamu beruntung mempunyai kemampuan atau pemasukan lebih, mari bantu sesama melalui donasi atau inisiatif lainnya. Jika Anda tidak dapat membantu mereka secara fisik, saling cek kondisi dan berkabar, apalagi jika kondisi temanmu terisolasi. Beri bantuan atau tips lebih untuk mereka yang rentan, pekerja-pekerja garda depan yang sangat terpapar resiko seperti kurir, sopir ojol, tenaga medis, transpuan, dsb. Membantu sesama juga membantu membuat krisis ini lebih cepat berakhir. 

Bagi tanggungjawab di rumah 

Seringkali, tugas-tugas rumah tangga dan mengasuh anak maupun orang dewasa dibebankan sepenuhnya ke perempuan dengan tidak adil. Padahal, pekerjaan mengasuh dan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, bebersih, mengajari anak, bukanlah tanggungjawab perempuan saja. 

46 

Bicarakan, negosiasikan, dan bagi tugas tersebut dengan orang lain di rumah. Rumah sayangnya tidak selalu aman bagi semua orang. Jika kamu mengalami, atau tahu orang yang mengalami kekerasan rumah tangga, kekerasan seksual, kamu bisa mengadukan ke Komnas Perempuan atau LBH Apik Jakarta. 

Batasi paparan berita 

Batasi paparan terhadap berita COVID-19 dengan menetapkan waktu dan durasi tertentu dalam sehari untuk menyimak berbagai berita di TV, internet, medsos, WhatsApp group, koran, dsb. Cobalah untuk tidak menonton/membaca berita atau chat di malam hari ketika Anda mempersiapkan tubuh dan pikiran Anda untuk tidur. 

Berkebun, membaca, atau lakukan kegiatan untuk mengisi waktu dan pikiran 

Pertimbangkan untuk melihat waktu ini untuk berhenti sejenak, mengevaluasi apa yang penting bagi dirimu, dan lebih merawat diri dan sekitar: coba untuk mulai berkebun (bagus juga untuk mengurangi biaya makanan), membaca, menulis, menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga, dll. 

   

47 

Peluang kerja & bantuan dana Bagirata 

Bagirata adalah peer-to-peer wealth distribution tool untuk membantu kondisi finansial para pekerja yang terkena dampak ekonomi di tengah ketidakpastian pandemi COVID-19, dengan memfasilitasi proses crowdfunding ke pekerja yang terdampak agar mencapai dana minimum yang dibutuhkan. 

sindikasi.bagirata.id 

Bekerjasama dengan Bagirata, SINDIKASI mendata dan memverifikasi calon penerima dana dari pekerja-pekerja yang melaporkan berbagai pembatalan projek dan hilangnya pemasukan yang mereka alami. 

Digital Rights Opportunities 

Kumpulan berbagai peluang seperti lowongan kerja, peluang pendanaan (funding), beasisswa, dsb. untuk inisiatif hak digital di Asia Pasifik. 

48 

PERI S1PENDIDIKAN RANGKAI INFORMASI & TEKNOLOGI SWADAYA

N