Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih dan Air ...

10
Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813 2804 p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934 Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih dan Air Limbah di Apartemen Menara Cibinong Tower C Rhezaldy Pradestama Putra 1* , Kancitra Pharmawati 2 , Anindito Nurprabowo 3 1 Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknil Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Bandung JL.PHH Mustofa No.23, Bandung, 40124, Indonesia *Koresponden email: [email protected] Diterima: 9 Januari 2022 Disetujui: 29 Januari 2022 Abstract The high population growth demands the need for housing, so apartments are considered as a solution in meeting the need for housing. Basically, every business or development activity has an impact on the environment, both positive and negative. Plumbing systems for clean water, waste water and ventilation in buildings can reduce the possibility of environmental pollution and health problems. This study aims to meet the needs of clean water and maintain the sanitation health of building occupants. The reference method is SNI 7065-2005 for calculating the need for clean water and SNI 8153-2015 for determining the dimensions of clean water pipes. The calculation results the population in the Cibinong Tower C apartment building is 957 people with a total need for clean water of 87.95 m 3 / day. In meeting the daily needs of clean water in the planning building, a ground water tank with a capacity of 120 m 3 is used and a roof tank is used to fulfill water needs at certain hours with a capacity of 49 m 3 . To distribute water from GWT to RT using a pump with a power capacity of 33.44 Kwatt. The diameter of the clean water pipe uses dimensions from 20 mm to 125 mm. For blackwater wastewater using pipes with dimensions of 60 mmโ€“ 140 mm and for greywater wastewater using pipes with dimensions of 32 mmโ€“114 mm, while for vent pipes using pipe dimensions of 42 mmโ€“114 mm. Keywords: apartment, clean water, installation system, planning, plumbing, waste water Abstrak Tingginya pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan akan hunian, sehingga apartemen dianggap sebagai solusi dalam pemenuhan kebutuhan akan hunian. Pada dasarnya setiap usaha atau kegiatan pembangunan menimbulkan dampak bagi lingkungan, baik itu positif maupun negatif. Sistem instalasi plambing air bersih, air limbah dan ven pada bangunan gedung dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan menjaga kesehatan sanitasi penghuni gedung. Metode yang menjadi acuan adalah SNI 7065-2005 untuk perhitungan kebutuhan air bersih dan SNI 8153-2015 untuk penentuan dimensi pipa air bersih. Hasil perhitungan populasi pada bangunan Apartemen Cibinong Tower C berjumlah 957 jiwa dengan total kebutuhan air bersih 87,95 m 3 /hari. Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk sehari-hari pada gedung perencanaan menggunakan ground water tank dengan kapasitas 120 m 3 dan roof tank sebagai pemenuhan kebutuhan air pada jam tertentu dengan kapasitas 49 m 3 . Untuk mendistribusikan air dari GWT menuju RT menggunakan pompa dengan kapasitas daya 33,44 Kwatt. Diameter pipa air bersih menggunakan dimensi 20 mm sampai 125 mm. Untuk air limbah blackwater menggunakan pipa dengan dimensi 60 mmโ€“140 mm dan untuk air limbah greywater menggunakan pipa dimensi 32 mmโ€“114 mm, sedangkan untuk pipa ven menggunakan dimensi pipa 42 mmโ€“114 mm. Kata Kunci: air bersih, air limbah, apartemen, plambing, perencanaan, sistem instalasi 1. Pendahuluan Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berkembangnya kegiatan industri, perdagangan dan jasa sehingga menjadi faktor terbatasnya daya tampung penduduk di Kabupaten Bogor [1]. Pertumbuhan jumlah penduduk ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan ruang akan hunian, salah satu masalah yang akan dihadapi yaitu semakin sempitnya ketersediaan akan lahan [2]. Pembangunan apartemen dinilai dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian. Akan tetapi setiap kegiatan akan memiliki dampak baik positif maupun negatif kepada lingkungan. Maka perlu dilakukan upaya untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup agar kegiatan direncanakan sebagai wujud pembangunan berkelanjutan [3]. Dalam pembangunan gedung, sistem plambing termasuk bagian penting

Transcript of Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih dan Air ...

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2804

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

Perencanaan Sistem Instalasi Plambing Air Bersih dan Air Limbah

di Apartemen Menara Cibinong Tower C

Rhezaldy Pradestama Putra1*, Kancitra Pharmawati2, Anindito Nurprabowo3

1Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknil Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Nasional Bandung

JL.PHH Mustofa No.23, Bandung, 40124, Indonesia

*Koresponden email: [email protected]

Diterima: 9 Januari 2022 Disetujui: 29 Januari 2022

Abstract

The high population growth demands the need for housing, so apartments are considered as a solution in

meeting the need for housing. Basically, every business or development activity has an impact on the

environment, both positive and negative. Plumbing systems for clean water, waste water and ventilation in

buildings can reduce the possibility of environmental pollution and health problems. This study aims to

meet the needs of clean water and maintain the sanitation health of building occupants. The reference

method is SNI 7065-2005 for calculating the need for clean water and SNI 8153-2015 for determining the

dimensions of clean water pipes. The calculation results the population in the Cibinong Tower C apartment

building is 957 people with a total need for clean water of 87.95 m3 / day. In meeting the daily needs of

clean water in the planning building, a ground water tank with a capacity of 120 m3 is used and a roof tank

is used to fulfill water needs at certain hours with a capacity of 49 m3. To distribute water from GWT to

RT using a pump with a power capacity of 33.44 Kwatt. The diameter of the clean water pipe uses

dimensions from 20 mm to 125 mm. For blackwater wastewater using pipes with dimensions of 60 mmโ€“

140 mm and for greywater wastewater using pipes with dimensions of 32 mmโ€“114 mm, while for vent

pipes using pipe dimensions of 42 mmโ€“114 mm.

Keywords: apartment, clean water, installation system, planning, plumbing, waste water

Abstrak

Tingginya pertumbuhan penduduk menuntut kebutuhan akan hunian, sehingga apartemen dianggap sebagai

solusi dalam pemenuhan kebutuhan akan hunian. Pada dasarnya setiap usaha atau kegiatan pembangunan

menimbulkan dampak bagi lingkungan, baik itu positif maupun negatif. Sistem instalasi plambing air

bersih, air limbah dan ven pada bangunan gedung dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pencemaran

lingkungan dan gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan

menjaga kesehatan sanitasi penghuni gedung. Metode yang menjadi acuan adalah SNI 7065-2005 untuk

perhitungan kebutuhan air bersih dan SNI 8153-2015 untuk penentuan dimensi pipa air bersih. Hasil

perhitungan populasi pada bangunan Apartemen Cibinong Tower C berjumlah 957 jiwa dengan total

kebutuhan air bersih 87,95 m3/hari. Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih untuk sehari-hari pada gedung

perencanaan menggunakan ground water tank dengan kapasitas 120 m3 dan roof tank sebagai pemenuhan

kebutuhan air pada jam tertentu dengan kapasitas 49 m3. Untuk mendistribusikan air dari GWT menuju RT

menggunakan pompa dengan kapasitas daya 33,44 Kwatt. Diameter pipa air bersih menggunakan dimensi

20 mm sampai 125 mm. Untuk air limbah blackwater menggunakan pipa dengan dimensi 60 mmโ€“140 mm

dan untuk air limbah greywater menggunakan pipa dimensi 32 mmโ€“114 mm, sedangkan untuk pipa ven

menggunakan dimensi pipa 42 mmโ€“114 mm.

Kata Kunci: air bersih, air limbah, apartemen, plambing, perencanaan, sistem instalasi

1. Pendahuluan

Tingginya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berkembangnya kegiatan

industri, perdagangan dan jasa sehingga menjadi faktor terbatasnya daya tampung penduduk di Kabupaten

Bogor [1]. Pertumbuhan jumlah penduduk ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan ruang akan hunian,

salah satu masalah yang akan dihadapi yaitu semakin sempitnya ketersediaan akan lahan [2]. Pembangunan

apartemen dinilai dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan akan hunian. Akan tetapi setiap

kegiatan akan memiliki dampak baik positif maupun negatif kepada lingkungan. Maka perlu dilakukan

upaya untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup agar kegiatan direncanakan sebagai wujud

pembangunan berkelanjutan [3]. Dalam pembangunan gedung, sistem plambing termasuk bagian penting

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2805

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

dalam memberikan kenyamanan, kesehatan dan menjaga sanitasi yang baik maka perlu dirancang sistem

yang meliputi sistem penyediaan air minum, sistem penyaluran air limbah dan ven [4].

Apartemen Menara Cibinong Tower C memiliki 21 lantai yang terdiri dari lantai 1 dan lantai 2

sebagai ruko, lantai 3 sampai dengan lantai 20 kamar dan lantai 21 aula dan mesjid. Sumber air bersih yang

akan digunakan bersumber dari air PDAM Tirta Kahuripan. Perencanaan sistem plambing pada gedung

harus memenuhi persyaratan sistem sanitasi yang dilengkapi oleh penyaluran air bersih dan air limbah.

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah merancang sistem instalasi plambing di Blok C Apartemen

Menara Cibinong dengan menentukan jumlah populasi, menghitung kebutuhan air bersih yang diperlukan

berdasarkan fungsi tiap lantai, menentukan jumlah alat plambing yang digunakan, menghitung kapasitas

ground water tank dan roof tank, merencanakan jalur pipa air bersih, menentukan dimensi pipa, menghitung

kapasitas daya pompa dan kebutuhan tekanan untuk pengaliran air bersih, menentukan jalur pipa air limbah

(greywater dan black water) dan ven, menentukan dimensi pipa air limbah (greywater dan black water)

dan ven.

2. Metode Penelitian

Tahapan dalam perencanaan ini dilakukan dengan pengumpulan studi literatur, pengumpulan data

dimana data yang digunakan berupa denah dari gedung apartemen yang akan dibangun. Denah gedung ini

akan digunakan sebagai dasar perencanaan instalasi plambing. Tahapan selanjutnya melakukan pengolahan

data dengan menentukan jumlah populasi di gedung, memperhitungkan kebutuhan air per hari. Alur

perencanaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Mulai

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

1. Penentuan Jumlah Populasi

2. Penentuan Jumlah Alat Plambing

3. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih

Air Bersih

1. Perhitungan Kapasitas Ground Water

Tank (GWT) dan Roof Tank (RT)

2. Penentuan Kapasitas Daya Pompa

3. Penentuan Dimensi Pipa dan Jalur

Pipa Distribusi

4. Perhitungan Tekanan

Air Limbah

1. Perhitungan Debit Air Limbah

2. Penentuan Dimensi Pipa dan Jalur

Pipa Air Limbah (greywater dan black

water)

3. Penentuan Dimensi Pipa dan Jalur

Pipa Ven

Selesai

Gambar 1. Alur Perencanaan

Sumber : Hasil pengolahan data (2021)

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2806

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

Penentuan Jumlah Populasi

Penentuan jumlah populasi berfungsi untuk memperhitungkan kebutuhan air bersih pada tiap lantai

di gedung perencanaan yang disesuaikan dengan fungsi tiap ruangnya. Penentuan jumlah populasi dapat

diperhitungkan yang merujuk pada persamaan menurut [4] :

Jumlah populasi = Luas efektif (%)ร—Luas Lantai (m2)

Standar beban hunian................................................................................... (1)

Pada perencanaan gedung apartemen ini, dalam memperhitungkan jumlah populasi untuk fungsi

ruangan yang digunakan sebagai kamar, maka penentuannya menggunakan pendekatan pada jumlah tempat

tidur pada ruangan dimana untuk ruangan dengan kamar tidur jenis single bed diperhitungkan 1 populasi

sedangkan untuk kamar dengan jenis tempat tidur double bed diperhitungkan menjadi 2 jiwa. Sedangkan

untuk persamaan 1 digunakan untuk ruangan yang memiliki fungsi sebagai ruangan fasilitas umum dimana

Standar beban hunian yang digunakan setiap ruangan memiliki rentang luasan 1 sampai 1,5 m2/jiwa [5].

Perhitungan Kebutuhan Air

Kebutuhan air bersih harus memenuhi jumlah populasi yang ada pada gedung. Dengan mengetahui

pemakaian rata-rata per orang per hari dapat ditentukan kebutuhan air bersihnya dalam satu hari. Sehingga

banyaknya kebutuhan air bersih ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut [4] :

Kebutuhan Air = Jumlah Populasi (jiwa) x Standar Pemakaian Air Bersih [6] (liter/orang/hari) ........ (2)

Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank

Ground water tank digunakan sebagai penyimpanan kebutuhan air bersih untuk satu hari, sehingga

penentuan kapasitas GWT diperoleh dari total kebutuhan air bersih dengan menggunakan persamaan

berikut [4] :

V = Total kebutuhan air bersih + (safety factor x total kebutuhan air bersih) ...................................... (3)

Perhitungan Kapasitas Roof Tank

Roof tank digunakan sebagai penyimpanan air bersih yang bersumber dari ground water tank untuk

melayani kebutuhan air pada waktu tertentu sehingga dapat terdistribusikan ke seluruh ruangan yang

terdapat alat plambing. Perhitungan kapasitas roof tank dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan

berikut [4] :

๐‘„๐‘Ÿ =๐‘‰ ๐บ๐‘Š๐‘‡

๐ฝ๐‘Ž๐‘š ๐พ๐‘’๐‘Ÿ๐‘—๐‘Ž .................................................................................................................................. (4)

๐‘„๐‘ = ๐‘„๐‘Ÿ ร— C1.................................................................................................................................... (5)

๐‘„๐‘š๐‘Ž๐‘˜๐‘ ๐‘–๐‘š๐‘ข๐‘š = ๐‘„๐‘Ÿ ร— C2 .................................................................................................................. (6)

Keterangan :

C1 = Koefisien jam puncak (Konstanta 1,5 untuk bangunan rumah tinggal, 1,75 untuk

bangunan perkantoran, 2 untuk bangunan hotel/apartemen) [7]

C2 = Koefisien menit puncak (Konstanta 3 untuk bangunan rumah tinggal, 3,5 untuk bangunan

perkantoran, 4 untuk bangunan hotel/apartemen) [7]

Qr = Debit rata-rata (m3/jam)

Qp = Kebutuhan jam puncak (m3/jam)

Qmaksimum = Kebutuhan menit puncak (m3/jam)

Ve = [Qp โˆ’ Qmaksimum]x Tp + (Qpu x TPU) .................................................................................... (7)

Keterangan :

Ve = Volume efektif roof tank (m3)

Qp = Kebutuhan saat jam puncak (m3/jam)

Qmaksimum = Kebutuhan saat menit puncak (m3/jam)

TP = Jangka waktu kebutuhan puncak (jam)

Qpu = Kapasitas pompa pengisi (m3/jam)

TPU = Jangka waktu kerja pompa pengisi (jam).

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2807

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

Penentuan Kapasitas Daya Pompa

Penentuan daya pompa digunakan untuk mengetahui jenis pompa yang akan digunakan untuk

mengalirkan air bersih dari ground water tank menuju roof tank. Penentuan kapasitas daya pompa dapat

menggunakan persamaan berikut [8] :

๐‘ƒ =๐œŒ.๐‘”.๐‘„.๐ป

แถฏ .......................................................................................................................................... (8)

Keterangan : P = Daya pompa (KWatt)

ฯ = Massa jenis air (1000 kg/m3)

g = Percepatan gravitasi (9,81 m/detik2)

Qpu = Kapasitas pompa pengisi(m3/detik)

H = Head total (m)

แถฏ = Efisiensi pompa (%).

Penentuan Dimensi Pipa Air Bersih

Untuk menentukan dimensi pipa air bersih ditentukan berdasarkan panjang pipa dan unit beban alat

plambing (UBAP) dimana penentuannya mengacu pada SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing Pada

Bangunan Gedung [6].

Perhitungan Tekanan

Perhitungan tekanan dilakukan untuk mengetahui titik kritis pada alat plambing. Dengan mengetahui

letak titik kritis alat plambing akan dapat ditentukan apakah pendistribusian air bersih dari roof tank menuju

alat plambing dapat dilakukan dengan menggunakan sistem gravitasi atau tidak. Untuk memperhitungkan

tekanan total dapat dilakukan dengan persamaan berikut [4] :

Head Total = Head statis + Head friksi + Head velocity + Tekanan minimum ................................... (9)

Keterangan: Head Statis = Kehilangan Tekanan akibat adanya perbedaan elevasi pipa

Head Friksi = Kehilangan Tekanan akibat adanya gesekan pada pipa

Head velocity = Kehilangan Tekanan akibat adanya laju aliran air pada pipa

Tekanan minimum = Tekanan minimum alat plambing [9]

Besarnya tekanan standar 1,0 kgf/cm2 sedang tekanan statik sebaiknya antara 4,0 kgf/cm2 sampai 5,0

kgf/cm2 dan untuk perkantoran antara 2,5 kgf/cm2 sampai 3,5 kgf/cm2. Disamping itu, beberapa alat

plambing tidak dapat berfungsi dengan baik jika tekanan air kurang dari suatu batas minimum [10]

Perhitungan Debit Air Limbah

Air limbah terbagi menjadi dua yaitu greywater dan blackwater, dimana untuk memperhitungkan

debit air limbah yang dihasilkan dapat ditentukan berdasarkan debit kebutuhan air bersih. Persentase

timbulan air limbah sebesar 80% [11] sehingga untuk mengetahui debit air limbah dapat dilakukan dengan

persamaan berikut :

Q air limbah = Kebutuhan air bersih x Faktor timbulan air limbah (80%) ......................................... (10)

Penentuan Dimensi Pipa Air Limbah dan Ven

Perhitungan diameter pipa air limbah dan ven ditentukan dari jalur perpipaannya, penentuan jalur

ditentukan dari alat plambing terjauh berdasarkan jalur yang telah direncanakan hingga yang terdekat

dengan shaft. Setelah penentuan segmen jalur pipa air limbah dan ven selanjutnya menentukan UBAP

sesuai dengan jenis alat plambing untuk air limbah, sehingga didapat UBAP kumulatif. Diameter pipa

ditentukan berdasarkan UBAP kumulatif dan panjang pipa maksimum dari perpipaan air limbah dan ven.

3. Hasil dan Pembahasan

Penentuan Jumlah Populasi

Kebutuhan air bersih ditentukan dengan melakukan perhitungan jumlah populasi terlebih dahulu.

Jumlah populasi akan menentukan kebutuhan air bersih dan jumlah alat plambing. Jumlah populasi pada

gedung Apartemen Menara Cibinong Tower C sebanyak 957 orang. Penentuan jumlah populasi dilakukan

dengan menggunakan 2 pendekatan, pendekatan pertama digunakan untuk ruangan dengan fungsi ruang

sebagai kamar. Penentuan jumlah populasi fungsi ruang kamar dilakukan berdasarkan tempat tidur

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2808

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

sedangkan pendekatan ke dua digunakan untuk ruangan yang berfungsi sebagai ruang fasilitas umum

dengan menggunakan persamaan (1). Hasil rekapitulasi populasi pada gedung Apartemen Cibinong Tower

C dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rekapitulasi populasi gedung apartemen Tower C

Lantai Fungsi Ruang Jumlah Populasi

(orang)

Lantai 1 Ruko 147

Lantai 2 Ruko 101

Kamar 11

Lantai 3 Kamar 36

Lantai 4 Kamar 36

Lantai 5 Kamar 36

Lantai 6 Kamar 36

Lantai 7 Kamar 36

Lantai 8 Kamar 36

Lantai 9 Kamar 36

Lantai 10 Kamar 36

Lantai 11 Kamar 36

Lantai 12 Kamar 36

Lantai 13 Kamar 36

Lantai 14 Kamar 36

Lantai 15 Kamar 36

Lantai 16 Kamar 36

Lantai 17 Kamar 36

Lantai 18 Kamar 36

Lantai 19 Kamar 18

Lantai 20 Kamar 18

Roof Top Mesjid 64

Aula 21

Total 957

Sumber : Hasil pengolahan data (2021)

Penentuan Jumlah Alat Plambing

Jumlah alat plambing harus di sesuaikan dengan jumlah populasi penghuni gedung, sehingga dapat

memberikan kenyamanan. Untuk menentukan jumlah alat plambing di bagi berdasarkan populasi per

ruangan. Populasi pada tiap ruangan dibagi berdasarkan banyaknya populasi pria dan wanita. Jumlah

populasi pria pada tiap ruangan berjumlah 51% dan 49% untuk wanita [1]. Untuk penentuan alat plambing

yang akan digunakan di ruangan kamar di lakukan berdasarkan ketersediaan kamar mandi pada tiap ruangan

sehingga tidak menggunakan pendekatan menggunakan populasi. Didapatkan jumlah alat plambing yang

akan digunakan pada bangunan terdiri dari 261 jet shower, 5 faucet, 251 shower, 239 kitchen sink, 4 urinoir

dan 261 water closet (WC).

Perhitungan Kebutuhan Air

Kebutuhan air bersih ditentukan berdasarkan jumlah orang dalam gedung dan lamanya aktivitas pada

masing-masing ruang. Perhitungan kebutuhan air menggunakan persamaan (2) dengan standar pemakaian

air yang disesuaikan dengan fungsi ruangannya [9]. Dari persamaan (2) didapatkan total kebutuhan air

bersih pada gedung Apartemen Tower C sebesar 87,96 m3/hari. Untuk rekapitulasi kebutuhan air bersih

pada Apartemen Tower C di tunjukan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi kebutuhan air bersih apartemen Tower C

Lantai Fungsi

Ruang

Standar Kebutuhan

Air

(liter/orang/hari)

Jumlah Populasi Jumlah Kebutuhan Air

(orang) (liter/hari) (m3/hari)

Lantai 1 Ruko 100 147 14700 14,7

Lantai 2 Ruko 100 101 10100 10,1

Kamar 100 11 1100 1,1

Lantai 3 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 4 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 5 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 6 Kamar 100 36 3600 3,6

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2809

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

Lantai Fungsi

Ruang

Standar Kebutuhan

Air

(liter/orang/hari)

Jumlah Populasi Jumlah Kebutuhan Air

(orang) (liter/hari) (m3/hari)

Lantai 7 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 8 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 9 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 10 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 11 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 12 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 13 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 14 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 15 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 16 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 17 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 18 Kamar 100 36 3600 3,6

Lantai 19 Kamar 100 18 1800 1,8

Lantai 20 Kamar 100 18 1800 1,8

Roof Top Mesjid 5 64 321,92 0,32

Aula 25 21 525 0,53

Total 957 87946,92 87,95

Sumber : Hasil pengolahan data (2021)

Perhitungan Kapasitas Ground Water Tank

Pada gedung Apartemen Tower C direncanakan terdapat 1 unit GWT yang nantinya akan digunakan

sebagai penyimpanan air yang bersumber dari pipa distribusi PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari. Untuk menentukan kapasitas GWT perlu diketahui total kebutuhan air bersih yang juga

memperhitungkan faktor keamanan (kehilangan air yang disebabkan oleh kebocoran) sebesar 20% [4].

Berikut merupakan penentuan kapasitas GWT dengan menggunakan persamaan (3).

V = 87,95 mยณ

hari + (87,95

mยณ

hari x 20%)

= 105,537 mยณ = 106 mยณ

GWT direncanakan berbentuk persegi panjang dengan dimensi panjang 10 m, lebar 6 m dan tinggi

2 m dimana 0,2 m dari tinggi tangki merupakan faktor keamanan. Maka kapasitas aktual GWT sebesar 120

m3.

Perhitungan Kapasitas Roof Tank

RT digunakan sebagai penyimpanan air bersih yang berasal dari GWT untuk di distribusikan ke

seluruh ruangan yang terdapat alat plambing untuk memenuhi kebutuhan pada jam tertentu. Pengaliran air

bersih dari RT menuju alat plambing menggunakan sistem gravitasi. Untuk menentukan kapasitas RT dapat

di lakukan dengan langkah-langkah berikut :

โ€ข Kebutuhan Debit Rata-Rata

Perhitungan debit rata-rata dilakukan pada masing-masing ruangan karena memiliki aktivitas jam yang

berbeda.

Qr =0.525 ๐‘š3/โ„Ž๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘–

14 ๐‘—๐‘Ž๐‘š

Qr = 0,038 m3/jam

Sehingga total debit rata-rata per jam yang diperoleh pada gedung Apartemen Tower C sebesar 9,650

m3/jam.

โ€ข Kebutuhan Jam Puncak

Qp = 9,650 m3/jam x 2

= 19,3 m3/jam

โ€ข Kebutuhan Menit Puncak (m3/jam)

Qmax = 9,650 m3/jam x 4

= 38,6 m3/jam

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2810

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

Penentuan nilai dari Qr, Qp dan Qmaks digunakan untuk mengetahui kapasitas RT yang ditentukan

dengan menggunakan persamaan (4).

Ve = (19,3 m3/jam โ€“ 38,6 m3/jam) x 1 jam + (38,6 m3/jam x 0,75 jam)

= 48,250 m3 = 49 m3

Kapasitas RT sebesar 49 m3 direncanakan berbentuk persegi panjang dengan dimensi panjang 7 m,

lebar 4 m dan tinggi 2 m dimana 0,2 m dari tinggi merupakan faktor keamanan. RT menggunakan jenis

FRP (Fiber Reinforced Polymer) yang di letakan di atap roof top [12].

Penentuan Kapasitas Daya Pompa

Pompa yang digunakan di Apartemen Tower C menggunakan 2 buah pompa, dimana nantinya

pompa akan digunakan secara bergantian sehingga dapat mengantisipasi jika salah satu mengalami

kerusakan [8]. Untuk menentukan daya pompa yang akan digunakan dapat menggunakan persamaan (8)

dengan tahapan perhitungan sebagai berikut :

โ€ข Kapasitas Pompa

Kapasitas pompa ditentukan berdasarkan kapasitas RT dengan melihat debit maksimum atau

kebutuhan menit puncak (liter/menit). Maka kapasitas pompa sebesar 1.465 liter/menit atau 0,024

m3/detik.

โ€ข Head Statis

Head statis merupakan kehilangan tekanan yang dipengaruhi oleh adanya perbedaan elevasi dari outlet

GWT menuju inlet RT. Sehingga didapat head statis sebesar 76,97 m.

โ€ข Diameter Pipa

Diameter pipa akan digunakan untuk mengalirkan air dari GWT menuju RT. Penentuan diameter yang

dibutuhkan dapat menggunakan persamaan berikut (9) :

V = Kecepatan aliran air = 2 m/s [4].

A = Q

V =

0,024 mยณ/detik

2 m/detik = 0,012 mยฒ

A = 1

4 x ฯ€ x d2

d = โˆšA x 4

ฯ€ = โˆš

0,012 mยฒ x 4

ฯ€ = 0,125 m = 125 mm

โ€ข Head Friksi

Head friksi merupakan kehilangan tekanan akibat adanya gesekan aliran air dalam pipa, dalam

perhitungannya faktor kekasaran pipa sebesar 150 [13] diperoleh head friksi dengan kapasitas pompa

sebesar 1.465 liter/menit. Untuk menentukan head friksi dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

HF = 6,05 x (๐‘„1,85

๐ถ1,85๐‘ฅ๐‘‘4,87)106 x Leq

= 6,05 x (1.481 l/menit 1,85

1501,85๐‘ฅ125 mm4,87)106 x 92,364 m = 2,327 bar = 23,27 m

โ€ข Kecepatan Aliran

A = 1

4 x ฯ€ x d2

A = 1

4 x ฯ€ x (0,125 m) x 2

= 0,012 m2

V = Q

A

= 0,024 mยณ/s

0,012 mยฒ = 1,992 m/s

โ€ข Head Velocity

Head velocity merupakan kehilangan tekanan akibat adanya kecepatan aliran air didalam pipa.

Penentuan head velocity dapat dilakukan menggunakan persamaan :

Hv = ๐‘ฃยฒ

2 x ๐‘”

= (1,992 m/s)ยฒ

2 x 9,81 ๐‘š/๐‘ ยฒ

= 0,202 m

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2811

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

โ€ข Head Total

Head total merupakan tekanan total yang disebabkan oleh adanya kehilangan tekanan akibat adanya

perbedaan elevasi (Hs), kehilangan tekanan karena adanya gesekan aliran air dalam pipa (Hf) dan

kehilangan tekanan karena kecepatan aliran air dalam pipa (Hv) sehingga penentuan head total dapat

digunakan dengan persamaan berikut :

Head Total = Head elevasi + Head friksi + Head Kecepatan

= 76,97 m + 23,268 m + 0,202 m + 7 m

= 107,441 m

โ€ข Kapasitas Daya Pompa

Penentuan kapasitas daya pompa memerlukan nilai efisiensi pompa. Penentuan efisiensi pompa

menggunakan webcaps (website untuk mengetahui spesifikasi pompa) dengan memasukan nilai debit

sebesar 1.465 liter/menit dan gead statis 76,97 m sehingga diperoleh nilai efisiensi pompa seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Penentuan Nilai Efisiensi Pompa

Sumber : website webcapcs

Diperoleh nilai efisiensi dari pompa sebesar 77%. Pompa yang digunakan untuk mendistribusikan air

dari GWT menuju RT dengan kapasitas daya yang didapat berdasarkan persamaan (8) :

P =ฯ.g.Q.H

แถฏ

P = 1000

๐‘˜๐‘”

๐‘š3 ร—9,81๐‘š

๐‘  ร—0,024

๐‘š3

๐‘ ร— 76,97๐‘š

77 % = 33.440 watt = 33,440 Kwatt

Hasil tersebut menunjukkan besarnya kapasitas daya pompa yang dibutuhkan untuk mendistribusikan

air bersih dari GWT menuju RT sebesar 33,440 Kwatt.

Penentuan Dimensi Pipa Air Bersih

Penentuan dimensi pipa dilakukan agar sistem instalasi plambing sesuai dan efisien. Penentuan

diameter pipa ditentukan berdasarkan UBAP dan panjang pipa dimana pada perencanaan jalur air bersih

pada gedung rencana panjang pipa horizontal dan pipa menuju alat plambing memiliki panjang kurang dari

12 m. Untuk pipa yang akan digunakan yaitu pipa jenis Polypropylene Random (PPR) [14] dengan diameter

20 mm sampai 125 mm.

Perhitungan Tekanan

Perhitungan tekanan pada perencanaan instalasi plambing gedung Apartemen Tower C digunakan

untuk mengetahui sistem pengaliran air bersih dari RT menuju alat plambing menggunakan sistem gravitasi

atau menggunakan bantuan pompa booster. Dalam perhitungan tekanan pada gedung Apartemen Tower C

menggunakan persamaan (9) dimana hasil perhitungan menunjukkan perlu ditambahkannya pompa booster

agar air dapat teralirkan menuju titik kritis alat plambing. Hasil perhitungan di dapat tekanan yang

dibutuhkan pada lantai 20 sebesar 0,85 bar.

Perhitungan Debit Air Limbah

Air limbah yang dihasilkan dari penggunaan air bersih terbagi menjadi dua yaitu greywater dan

blackwater [15]. Air limbah yang dihasilkan dialirkan secara terpisah greywater dan blackwater yang

disalurkan menuju masing-masing STP yang dialirkan secara gravitasi. Perhitungan debit air limbah

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2812

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

menggunakan persamaan (10) dimana berdasarkan hasil perhitungan debit air limbah yang dihasilkan

sebesar 70.356,8 liter/menit.

Penentuan Dimensi Pipa Air Limbah dan Ven

Penentuan dimensi pipa air limbah diperlukan agar dapat mengalirkan air limbah sehingga dapat

menghindari pencemaran dan menjaga sanitasi di dalam gedung. Jenis pipa yang digunakan yaitu Polyvinil

Chloride (PVC) kelas D [14] karena termasuk pipa non-bertekanan, pengaliran air limbah menggunakan

pengaliran secara gravitasi. Dimensi pipa air limbah yang digunakan untuk air limbah blackwater memiliki

rentang 60 mm sampai dengan 140 mm. Sedangkan dimensi pipa air limbah greywater yang digunakan

memiliki rentang 32 mm sampai dengan 114 mm.

Penentuan dimensi pipa ven pada gedung Apartemen Tower C memiliki rentang dimensi pipa 42

mm sampai dengan 114 mm dengan menggunakan jenis pipa Polyvinil Chloride (PVC) kelas D [14]. Sistem

ven yang digunakan menggunakan sistem ven tunggal, dimana pipa ven hanya dipasang untuk melayani

satu alat plambing yang selanjutnya disambungkan ke sistem ven lainnya.

4. Kesimpulan

Perencanaan sistem plambing pada gedung Apartemen Menara Cibinong Tower C meimiliki

kebutuhan air bersih sebesar 87,95 m3/hari yang bersumber dari PDAM. Sistem pengaliran air bersih

menggunakan sistem tangki atap. Pendistribusian air bersih dari roof tank menuju ruangan yang terdapat

alat plambing menggunakan sistem gravitasi dengan menggunakan pipa berdiameter 20 mm sampai 125

mm. Air limbah yang dihasilkan dilakukan pengaliran secara terpisah antara greywater dan blackwater,

pengaliran menuju STP dilakukan secara gravitasi dengan masing-masing dimensi pipa untuk blackwater

60 mm sampai 140 mm dan pipa pengaliran greywater berdimensi 32 mm sampai 114 mm, sedangkan

dimensi pipa yang digunakan untuk pipa ven berdimensi dari 42 mm sampai 114 mm.

5. Singkatan

GWT Ground Water Tank

RT Roof Tank

UBAP Unit Beban Alat Plambing

6. Referensi

[1] B. P. Statistik, "Kabupaten Bogor dalam Angka". 2021.

[2] V. H. Makarau, โ€œPenduduk, Perumahan Pemukiman Perkotaan dan Pendekatan Kebijakan,โ€ J.

Sabua, vol. 3, no. 1, Hal. 53-57, 2011.

[3] E. Khairina, E. P. Purnomo dan A. D. Malawani, โ€œKebijakan berwawasan lingkungan guna menjaga

ketahanan lingkungan di Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta,โ€ J. Ketahanan Nasional,

vol. 26, No. 2, 2020.

[4] M. S. Gani, A. N. Prabowo dan L. Apriyanti, โ€œPerencanaan Sistem Plambing Air Bersih Gedung

Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat,โ€ Reka Lingkungan Institut Teknologi Nasional, vol.

2, 2021.

[5] Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, Peraturan Menteri PUPR No.

14/PRT/M/2017 Tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung, 33 penyunt., Jakarta, 2017.

[6] Badan Standarisasi Nasional, SNI 8153-2015 tentang Sistem Plambing pada Bangunan Gedung,

Jakarta: Badan Standarisasi Nasional, 2015.

[7] Suhardiyanto, โ€œPerancangan sistem plambing instalasi air bersih dan air buangan pada pembangunan

gedung perkantoran bertingkat tujuh lantai,โ€ J. Teknik Mesin (JTM), vol. 5, no. 3, pp. 90-97, 2016.

[8] S. โ€œPerancangan Sistem Plambing Instalasi Air Bersih dan Air Buangan Pada Pembangunan Gedung

Perkantoran Bertingkat Tujuh Lantai,โ€ Jurnal Teknik Mesin (JTM), vol. 5, 2016.

[9] F. A. S, โ€œAnalisa Kebutuhan Air Bersih Pada Gedung Puskesmas Pemenang Kecamatan Pemenang

Kabupaten Lombok Utara,โ€ Skripsi Universitas Muhammadiyah Mataram, p. 44, 2020.

[10] H. Poerbo, Utilitas Bangunan, Jakarta: Djambata, 2010.

[11] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pedoman Perencanaan Teknik Terinci Sistem

Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat SPALD-T, vol. 1, Jakarta: PUPR, 2018.

[12] F. Muchtadi, โ€œKeunggulan Roof Tank FRP Agar Tidak Salah Pilih,โ€ Diakses pada Tanggal 05

Oktober 2021 di https://bioseptictank.co.id/keunggulan-roof-tank-frp-agar-tidak-salah-pilih/

Serambi Engineering, Volume VII, No.1, Januari 2022 Hal 2804 - 2813

2813

p-ISSN : 2528-3561

e-ISSN : 2541-1934

[13] B. S. Nasional, SNI-03-1745-2000 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa Tega

dan Silang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung, Jakarta: Badan

Standarisasi Nasional, 2000.

[14] P. W. D. J. Rucika, โ€œDaftar Harga Rucika All Product,โ€ Diakses pada Tanggal 08 Agustus 2021 di

https://www.rucika.co.id/wp-content/uploads/2021/11/Daftar-Harga-Retail-1121.pdf

[15] R. U. Safitri, 2020. โ€œPengolahan Air Limbah Rumah Tangga: Greywater dan Blackwater,โ€ Diakses

pada Tanggal 3 Desember 2021 di https://adikatirtadaya.co.id/pengolahan-air-limbah-rumah-tangga-

grey-water-dan-black-water/