Perbaikan proposal

21
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pondok pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional yang siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok pesantren sendiri merupakan model atau gaya pendidikan yang mendominasi di Indonesia. Menurut Mastuhu “pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam sebagai tempat untuk mempelajari, memahami, mendalami, menghayati dan megamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.”. 1 Dengan demikian aktivitas yang ada di Pondok Pesantren berpedoman pada nilai-nilai ajaran Islam. Bukan hanya dalam kegiatan Ibadah, namun juga dalam kegiatan Muamalah sesama manusia dan seluruh aktivitas yang ada di pondok pesantren selalu merujuk pada Al-qur’an dan Sunnah Nabi. 1 .Dikutip Oleh Muhammad Hambal Syafwan, Sejarah Pendidikan Islam, ( Solo: Pustaka Arafah, 2014), h.255

Transcript of Perbaikan proposal

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pondok pesantren adalah sebuah pendidikan tradisional

yang siswanya tinggal bersama dan belajar di bawah

bimbingan guru yang lebih dikenal dengan sebutan kiai dan

mempunyai asrama untuk tempat menginap santri. Santri

tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan

masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan

keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh

tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pondok pesantren

sendiri merupakan model atau gaya pendidikan yang

mendominasi di Indonesia.

Menurut Mastuhu “pondok pesantren merupakan lembaga

pendidikan Islam sebagai tempat untuk mempelajari, memahami, mendalami,

menghayati dan megamalkan ajaran agama Islam dengan menekankan

pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.”.1

Dengan demikian aktivitas yang ada di Pondok Pesantren berpedoman pada

nilai-nilai ajaran Islam. Bukan hanya dalam kegiatan Ibadah, namun juga

dalam kegiatan Muamalah sesama manusia dan seluruh aktivitas yang ada di

pondok pesantren selalu merujuk pada Al-qur’an dan Sunnah Nabi.

1 .Dikutip Oleh Muhammad Hambal Syafwan, Sejarah Pendidikan Islam, ( Solo: Pustaka Arafah, 2014), h.255

Begitu juga yang terjadi pada Pondok Pesantren Ar-rahmah yang

terletak di Kota Curup Kabupaten rejang Lebong. Pengurus Pondok Pesantren

menanamkan nilai-nilai keislaman kepada seluruh santri sebagai pedoman

dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, santri dan

pengurus Pondok Pesantren tidak lepas dari konsumsi, jual beli, kerjasama,

komunikasi dan kegiatan muamalah lainnya.

Secara umum pengurus Pondok Pesantren Ar-rahmah telah

mengajarkan ayat-ayat tentang ekonomi pada tingkat pendidikan Madrasah

Aliyah. Pada saat Madrasah Aliyah pengurus Pondok Pesantren Ar-rahmah

khususnya Guru telah memberikan materi kepada Para Santri berupa Hadist

pada Bab Kitabul Buyu’ atau bab tentang jual beli, serta ayat-ayat Al-qur’an

yang berkenaan dengan etika konsumsi dan produksi pada mata pelajaran

Aqidah Akhlaq. Setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh umat manusia

telah diatur oleh Allah dalam kitab suci Al-qur’an dan Sunnah Nabi. Tujuan

Al-qur’an dan Sunnah Nabi diturunkan di muka bumi ini adalah sebagai

petunjuk bagi umatnya, sebagai pedoman bagi kehidupan umatnya baik di

duia maupun di akhirat.

Berbicara mengenai ekonomi, Pengurus Pondok Pesantren Ar-rahmah

telah mendirikan lembaga yang dapat menaungi kegiatan transaksi ekonomi

santri, salah satunya adalah Koperasi Pondok Pesantren. Di dalam koperasi

Pondok Pesantren ini banyak transaksi ekonomi yang dilakukan mulai dari

kerjasama, jual beli, konsumsi dan lain sebagainya. Dalam Al-qur’an Allah

telah mengatur tentang seluruh transaksi ekonomi yang terdapat di dalam

Koperasi Pondok Pesantren dan ayat tersebut merupakan acuan dari sistem

koperasi dalam ekonomi Islam. Salah satu ayat yang menjadi acuan dalam

transaksi ekonomi adalah surat Al-maidah ayat 2:

و وال تعاونوا على لت بر و ى�‌�وتعاونوا على ق� ٱ ق� ٱ

ديد لله ش)))) لل إن تق))))وا و و ع م و ٱإ ه‌� ٱ ٱ ن�‌� ٲ ق� ق� ٱ ق� ق� ٱ

ق�عقاب ) ٢ٱ

Artinya : “....dan tolong menolonglah kamu dalam

kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam

berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu

kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaannya”.

(QS.Al-maidah : 2)2

Ayat tersebut diatas merupakan salah satu ayat yang menjadi acuan

dalam kegiatan kerjasama pada lembaga koperasi dalam islam. Salah satu

wujud dari penerapan ayat tersebut diatas adalah hadirnya lembaga koperasi

syari’ah ditengah-tengah masyarakat, dengan tujuan untuk membantu

ekonomi masyarakat kecil dan menyejahterakan anggotanya. Namun masih

banyak lembaga islam yang masih memakai sistem konvensional dalam

mengelola koperasi. Salah satunya di pondok pesantren Ar-rahmah.

Dari hasil observasi awal, diketahui bahwa pengurus pondok pesantren

Ar-rahmah telah mengetahui ayat tentang ekonomi tersebut. Namun pada

prakteknya pengurus Pondok Pesantren Ar-rahmah belum menerapkan

prinsip-prinsip islam pada lembaga koperasi. Koperasi Pondok Pesantren Ar-

rahmah masih menggunakan sistem konvensional. Maka dari itu penulis ingin

2 .Departemen Agama RI,Al-Qur’an dan Terjemahannya Juz 1 30,(Semarang:CV. Al-Waah, 1993), h.107

mengetahui lebih lanjut bagaimana persepsi pengurus Pondok Pesantren Ar-

rahmah terhadap konsep koperasi dalam islam.

Bertolah dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

mengambil judul penelitian mengenai “ Persepsi Pengurus

Pondok Pesantren Terhadap Konsep Dasar Koperasi

Dalam Islam (Studi Kasus Di Pondok Pesantren Ar-

Rahmah Curup) ”.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari masalah yang telah diuraikan di atas maka

rumusan masalah pada penelitian ini adalah : bagaimana

persepsi pengurus Pondok Pesantren Ar-rahmah terhadap

konsep dasar koperasi dalam Islam ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk

mengetahui persepsi pengurus Pondok Pesantren Ar-rahmah

terhadap konsep dasar koperasi dalam Islam.

D. MANFAAT PENELITIAN

Pada dasarnya tujuan utama dari setiap penelitian

adalah untuk memberikan manfaat bagi siapa saja yang

terlibat dalam penelitian tersebut, adapun manfaat dari

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Melalui Penelitian ini diharapkan dapat berguna

untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan

khususnya tentang konsep dasar transaksi ekonomi pada

lembaga koperasi dalam islam di pondok pesantren Ar-

rahmah desa Air Meles Atas, kecamatan Selupu Rejang,

Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

2. Manfaat praktis

a. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan

bagi masyarakat dalam mengelola koperasi yang sesuai

dengan prinsip islam.

b. Bagi civitas akademik

Penelitian ini berguna untuk memberikan

masukan berdasarkan hasil penelitian dan memperluas

landasan teoritis melakukan survey di lapangan

sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang

konsep koperasi, dan sistem pengelolaan koperasi yang

sesuai dengan konsep koperasi syari’ah, dan bagi pihak

pendidik diharapkan dapat memberikan pembinaan

kepada pengurus koperasi (santri) untuk senantiasa

menjadikan koperasi sebagai media pendidikan bagi

ekonomi para santri.

E. RISET TERDAHULU

Ada banyak penelitian yang berkaitan dengan koperasi

Pondok Pesantren, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh

Alif Rofiq (2012) yang berjudul pengaruh pengelolaan koperasi

pondok pesantren terhadap minat wirausaha para santri (studi

kasus di koperasi pondok pesantren sirojuth-tholibin Desa

Brabo Kecamatan Tangungharjo Kabupaten Grobogan).

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa hipotesis alternatif

diterima dengan perolehan r= 0,968 / 96,8% yang

menyatakan adanya pengaruh dalam pengelolaan koperasi

pondok pesantren terhadap minat wirausaha para santri.3

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Drs.H. Noor

Ahmady, MM (2013) dengan judul Pesantren dan

Kewirausahaan ( Peran Pesantren Sidogiri Pasuruan dalam

Mencetak Wirausaha Mandiri ). Penelitian ini lebih

menekankan bagaimana peran Pesantren dalam mencetak

wirausaha muda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

program pendidikan kewirausahaan di Pesantren sidogiri

sudah lama diterapkan dengan jalan para santri iku terlibat

langsung dalam pengembangan usaha Pesantren. Melalui

keterlibatan santri secara simultan Pesantren Sidogiri telah

3 .Alif Rofiq, Pengaruh Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren Terhadap Minat Wirausaha Para Santri (Studi Kasus Di Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tangungharjo Kabupaten Grobogan), Skripsi Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi IAIN Walisongo Semarang,2012, (http://eprints.walisongo.ac.id/1467/), diakses pada tanggal 23 juni 2015 jan 11.32 wib

berhasil mendidik alumni untuk mempunyai usaha baru

ditempat asal mereka tinggal. 4

Adapun penelitian dari Rahayu Diahastuti (2011)

mahasiswa Universitas Negeri Semarang, dengan judul Peranan

Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Sekitar Pondok

Pesantren Assalaam. Penelitian ini lebih focus kepada peran Koperasi Pondok

Pesantren dalam menyejahterakan masyarakat. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa 1) Koperasi PondokPesantren Assalaam tidak hanya

berkembang di bidang jasa simpan pinjam saja tetapi juga mengalami

perkembangan di bidang usaha laundry, usaha photocopy, usaha kantin

pegawai, usaha toko, usaha wartel, salon, perikanan, usaha warnet yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di pondok pesantren.2) Koperasi

Pondok Pesantren Assalaam ini memberikan peranan yang sangat besar dalam

mensejahterakan masayarakat di sekitar Pondok Pesantren Assalaam antara

lain bagi masyarakat di dalam Pondok Pesantren adalah Koperasi sebagai

sponsorship adalah dengan memberikan bantuan modal yang berkaitan dengan

kegiatan kepondokan dan koperasi sebagai tempat pelatihan pengembangan

SDM adalah dengan memberikan pelatihan keterampilan kepada pegawai atau

santri melalui workshop. 5

Berbeda dengan penelitian diatas, jika penelitian diatas

fokus kepada Koperasi Pondok Pesantren, wirausaha dan 4 .Noor Ahmadi, Pesantren Dan Kewirausahaan ( Peran Pesantren Sidogiri

Pasuruan Dalam Mencetak Wirausaha Mandiri ) , Penelitian Dosen Tetap Fakultas DAKWAH IAIN SUNANAMPELSURABAYA,2013,(http://eprints.uinsby.ac.id/201/1/executive%20summary%20noor%20ahmady.pdf), Di Akses Pada Tanggal 21 Juni 2015 Jam 20.00 Wib

5 .Rahayu Diahastuti, Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Sekitar Pondok Pesantren Assalaam, Skripsi Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Social, Universitas Negeri Semarang, 2011, (Http://Lib.Unnes.Ac.Id/10920/), Diakses Pada Tanggal 19 September 2015 Jam 19.00 Wib.

kesejahteraan masyarakat, penelitian ini fokus pada persepsi,

pemahaman atau pengertian Pengurus terhadap konsep dasar

bertransaksi dalam islam pada lembaga koperasi itu sendiri.

Penelitian ini akan membahas bagaimana persepsi pengurus

Pondok Pesantren pada konsep-konsep koperasi dalam islam.

F. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Persepsi

persepsi adalah proses internal yang memungkinkan

kita untuk memilih, mengorganisasikan, dan menafsirkan

rangsangan dari lingkungan kita dan proses tersebut

mempengaruhi prilaku kita. Dalam bukunya Dedy Mulyana,

Bria Fellows mendefinisikan bahwa “persepsi adalah proses

yang memungkinkan suatu organisme menerima,

menganalisis informasi”.6

Proses Terjadinya Persepsi Miftah Thoha (2003: 145) menyatakan, proses terjadinya persepsi didasari pada beberapa tahapan: 1) ’’Stimulus atau Rangsangan Terjadinya persepsi diawali ketika seseorang dihadapkan pada suatu stimulus atau rangsangan yang hadir dari lingkungannya. 2) Registrasi Dalam proses registrasi, suatu gejala yang nampak adalah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan saraf seseorang berpengaruh melalui alat indera yang dimilikinya. 3) Interpretasi Merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang sangat penting yaitu proses memberikan arti kepada stimulus yang diterimanya. Proses interpretasi bergantung pada cara pendalamannya, motivasi dan kepribadian seseorang. 4) Umpan Balik (feed back) Setelah melalui proses interpretasi, informasi yang sudah diterima dipersepsikan oleh seseorang dalam bentuk umpan balik terhadap stimulus.’’7

Dari teori di atas dapat difahami bahwa persepsi merupakan

pemahaman, penafsiran dan pengertian seseorang akan suatu objek yang

6 .Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya,2002), h.1677 .Dikutip Oleh Agung Wardana, “Persepsi Siswa Kelas Xi Sman 1 Depok Sleman Terhadap Kegiatan

Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani Tahun 2010/201”, (Thesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan,Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012), h.9

diterima oleh pancainderanya. Ketika rangsangan suatu objek diterima

oleh pancaindera manusia, maka hal itu akan diproses melalui pilihan,

kemudian difahami dan diaplikasikan dalam prilaku. Begitu juga dengan

ayat yang menjadi landasan koperasi dalam islam, ketika pengurus pondok

pesantren mengetahui akan ayat tersebut maka akan terjadi penafsiran dan

penerapan dalam prilaku sehari-hari. Hal ini lah yang akan dibahas lebih

lanjut dalam penelitian ini.

2. Pondok pesantren

Kata Pondok mengandung makna, bangunan untuk tempat

sementara, biasanya didirikan diladang sawah, hutan dan sebagainya.

Dalam perkembangan selanjutnya kata pondok dapat berarti bangunan

tempat tinggal yang berpetak-petak, berdinding bilik, beratap rumbia untuk

tempat tinggal beberapa anggota. Sementara itu kata pesantren berasal dari

kata santri. Kata santri yang berarti “orang yang mendalami ilmu agama

islam atau juga orang yang beribadat dengan bersungguh-sungguh dan

biasa disebut dengan orang yang saleh”. Dari kata santri, diberi awalan

“pe” dan akhiran “an” menjadi “pesantrian” atau “pesantren” yang artinya

tempat untuk tinggal dan belajar para santri. Lembaga pendidikan yang

memberlakukan pola penempatan para santri dengan tempat tinggal di

dalam pondok-pondok seperti itu kemudian dikenal dengan sebutan

pondok pesantren, disingkat dengan ponpes dan ada yang menyingkat

dengan pontren pola penempatan para santri seperti berbeda dengan

dengan lembaga pendidikan sekolah umum.8

8 . Zamakhairi Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta: LP3ES, 1985), h.18

Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga pendidikan

islam dimana para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dengan

materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan

untuk menguasai ilmu agama islam secara detail, serta mengamalkannya

sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral

kehidupan bermasyarakat. Pesantren secara definitif tidak dapat diberikan

batasan yang tegas, melainklan terkandung fleksibilitas pengertian yang

memenuhi ciri-ciri yang memberikan pengertian pondok pesantren. Jadi

pondok pesantren belum ada pengertian yang lebih konkrit, karena masih

meliputi beberapa unsur untuk dapat mengartikan pondok pesantren secara

komprehensif.

Pesantren merupakan lembaga pendidikan islam tertua di

Indonesia. “Kendatipun sejarah tidak mencatat secara pasti kapan

munculnya pesantren pertama kali di Indonesia. Namun paling tidak

lembaga pesantren telah ada ketika masa para walisongo, sekitar abad ke

16-17 M, misalnya pesantren yang didirikan oleh Maulana Malik Ibrahim

di Gresik”.9 Namun sejauh ini belum didapatkan keterangan yang pasti

tentang bagaimana yang ada pada waktu itu.

Untuk menghadapi tantangan zaman, pesantren telah melakukan

berbagai inovasi khususnya di bidang social kemasyarakatan. “Karena

pada dasarnya pesantren tumbuh dan berkembang dari dan untuk

masyarakat. Hal ini terlihat dengan masuknya pengetahuan umum kedalam

pesantren sebagai bekal tambahan ilmu pengetahuan bagi santri”.10

Uniknya dengan perubahan tersebut pesantren sama sekali tidak tercabut

9 . Muhammad Hambal Shafwan, Sejarah Pendidikan Islam, ( Solo: Pustaka Arafah, 2014), h.254.10 Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam, ( Jakarta: Kalam Mulia, 2011), h.376.

dari akar kulturnya secara umum. Pesantren tetap berfungsi sebagai pusat

kajian islam, penanaman nilai-nilai islam, dan lembaga keagamaan yang

melakukan kontrol social.

3. Konsep dasar koperasi dalam islam

Sebgaian ulama menyebut “koperasi dengan syirkah ta”awuniyah

(persekutuan tolong menolong) , yaitu suatu perjanjian kerja sama antara dua

orang atau lebih”. 11 Dengan demikian dapat diartikan bahwa koperasi adalah

lembaga yang bertujuan untuk saling tolong menolong antar sesama anggota

koperasi.

Sama dengan lembaga islam lainnya koperasi juga mempunyai landasan

yaitu Al-qur’an dan Sunnah Nabi. Konsep dasar koperasi dalam Islam adalah

tolong menolong dan tidak dimonopoli oleh salah satu pemilik modal. Dalam hal

tolong menolong dalam Islam tidak dibenarkan tolong menolong dalam hal

pelanggaran dan berbuat dosa. Seperti Yang dijelaskan dalam surat Al-maidah

ayat 2 berikut ini:

و وال تعاونوا على لت بر و ى�‌�وتعاونوا على ق� ٱ ق� ٱ

ديد لله ش)))) لل إن تق))))وا و و ع م و ٱإ ه‌� ٱ ٱ ن�‌� ٲ ق� ق� ٱ ق� ق� ٱ

ق�عقاب ) ٢ٱ

Artinya : “....dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran, dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaannya”.(QS.Al-maidah : 2)12

11 .Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h.28912 . Nur S. Bukhori, Koperasi Syari’ah Teori Dan Praktik, ( Banten: Pustaka Aufa Media, 2012), h.8

Makna dari ayat tersebut adalah Allah memerintahkan

hamba-hambanya yang beriman untuk senantiasa tolong

menolong dalam berbuat kebaikan, itulah yang disebut dengan

Al-birru ( kebajikan ), serta meninggalkan segala bentuk

kemunkaran, dan itulah yang dinamakan dengan at-taqwa. Allah

melarang kita sebagai ummat muslim tolong menolong dalam

hal kebatilan, berbuat dosa dan mengerjakan hal-hal yang

haram.

Ibnu Jarir berkata : “Al-itsmu ( dosa ) berarti

meninggalkan apa yang Allah perintahkan, sedangkan al-‘udwan

(permusuhan) berarti melanggar apa yang telah ditetapkan

Allah dalam urusan agama dan melanggar apa yang telah

diwajibkan-Nya kepada kalian dan orang lain”.13Artinya segala

sesuatu yang tidak sesuai dengan perintah Allah adalah

termasuk perbuatan dosa.

Selain ayat diatas ada beberapa ayat yang juga menjadi

landasan koperasi dalam islam. Seperti pada ayat-ayat berikut:

a. Koperasi syari’ah merupakan sistem ekonomi islam yang

integral dan merupakan suatu kumpulan dari barang-

barang atau bagian-bagian yang bekerja sama sebagai

suatu keseluruhan.

13 .Ibnu Katsir, Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir, Tafsir Ibnu Katsir. M. Abdul Ghofar ( Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2008), h.10

ة لم كاف يا أيها الذين آمنوا ادخلوا في الس))

يطان إنه لكم ع))دو وال تتبعوا خطوات الش))

مبين

Artinya “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian.” [Al-Baqarah : 208]14

b. Tujuan utama dari koperasi adalah untuk mensejahterakan ekonomi

anggotanya sesuai norma dan moral Islam, dasar hukumnya adalah:

ا وال ال) طي أض حل))) ا فى لناس كلوا مم ب��ي)أيها �� ب ق� ق� ٱ ٱ

ط) إنه لش ت �تتبعوا خطو ن�‌ ق� ٱ بين ) ٲ عد م ��� لك ب ق� ١٦٨ۥ

Artinya “ hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bum, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.(QS.Albaqarah : 168)

تغوا ض و أ نتشروا فى لوة ف لص ق�فإذا قضيت ٱ ق� ق� ٱ ٱ ٱ

لح))ون ) ا لعلك ت لله كث))ي كروا لله و ل ق�من ف ق� �� ب ٱ �ق ٱ ٱ �ق

١٠

Artinya “ apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebarnlah di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.(QS.Al-jumu’ah : 10) 15

14 . Nur S. Nukhori, Koperasi…, h.815 . Nur S. Nukhori, Koperasi…, h.8

c. Koperasi dengan sistem kerjasamanya dapat menciptakan

keadilan dan persaudaraan sesama anggota, Allah

berfirman:

  ن)ك وأنثى وجع ن)كم من ذك لناس إنا خل ا ق�ي)أي ق� �� ب ق� ٱ ه

لله رمك عند ا وقباٮل لتعارفو إن أ ٱشعو ق� ق! ا�‌� �� ب

لله إن قٮك ٱأ ق�‌� ق#

��عليم خبي ) (١٣ب

Artinya: “hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu adalah orang yang paling bertaqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal”. (QS.Al-hujurat : 13)16

A. METODE PENELITIAN

1. Jenis penelitian dan pendekatan penelitian

Untuk menjawab pokok masalah yang telah dikemukakan yaitu

mengungkap pemahaman pengurus Pondok pesantren terhadap konsep dasar

koperasi dalam islam maka, jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan

(field research) yaitu “penelitian yang dilakukan di lingkungan masyarakat

tertentu, baik di lembaga organisasi masyarakat maupun lembaga sosial

pemerintah”.17penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu “jenis

penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau

bentuk hitungan lainnya”.18 Dengan metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah 16. Nur S. Nukhori, Koperasi…, h.1017 .Hadari Nawawi, metode penelitian bidang sosial,( yogyakarta : YUGM Pers, 1991

), cet ke-6, h.3.18 . Anselm Strauss dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2003), h.4.

bagi penulis untuk mendeskripsikan bagaimana persepsi pengurus pondok

pesantren terhadap terhadap konsep dasar koperasi dalam islam.

2. Waktu dan Lokasi penelitian

Adapun waktu penelitian ini dimulai sejak tanggal 1 september 2015

sampai dengan selesai. Sedangkan lokasi penelitian ini adalah di Pondok

Pesantren Ar-rahmah yang terletak di desa Air Meles Atas, Kecamatan Selupu

Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Lokasi ini sangat strategis

untuk diteliti, karena pondok pesantren Ar-rahmah merupakan pusat kajian ilmu

keislaman yang masih menjalankan koperasi dengan sistem konvensional.

3. Subjek atau informan penelitian

Teknik pemilihan subjek dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

metode purposive sampling, yaitu “teknik pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut paling tau tentang data

yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah”.19 Dalam penelitian ini

subjek yang diambil adalah pengurus Pondok Pesantren dan pengurus Koperasi

Pondok Pesantren. Adapun subjek atau informan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

No Nama Jabatan

Abdul Kadir Ali Pimpinan umum Pondok Pesantren Ar-rahmah

Amin Mustadi Pimpinan Harian Pondok Pesantren Ar-rahmah

Eni misriyati Bendahara Pondok Pesantren

Iwan Saputra Sekretaris Pondok Pesantren

Reka Yulianti Kepala Sekolah MA Ar-rahmah dan Pengelola

19 . Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Alfabeta, 2014), h.54.

Waserda KOPONTREN

Azimullah Ilyas Kepala sekolah MTS Ar-rahmah

Sri Astuti Bendahara KOPONTREN

Nurhayati Pengurus KOPONTREN

Eni widyanti Pengurus KOPONTREN

4. Sumber data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Data primer,

Sumber yang pertama yaitu data primer. “yang dimaksud dengan data

primer yaitu data yang belum tersedia dan untuk memperoleh data tersebut

peneliti harus menggunakan beberapa instrument penelitian seperti kuisioner,

wawancara, observasi, dan sebagainya. Data primer ini meliputi karakteristik

responden ( usia, jenis kelamin, kegiatan, transaksi)”.20 Dalam penelitian ini

penulis menggunakan teknik wawancara dan observasi sebagai instrument

penelitian.

b. Data sekunder

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder sebagai sumber

data kedua. “Data sekunder adalah data yang diperoleh dari melalui

pengumpulan atau pengolahan data yang bersifat studi dokumentasi berupa

penelaahan terhadap dokumen pribadi, resmi kelembagaan, referensi-

referensi atau peraturan yang memiliki relevansi dengan fokus permasalahan 20.Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam, ( Jakarta:

Gramata, 2013), h.77.

penelitian”.21 Jadi, pada penelitian ini penulis menggunakan beberapa

referensi seperti: buku-buku , internet, jurnal, majalah, dokumen-dokumen

dan lain sebagainya.

5. Teknik pengumpulan data

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data untuk

mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui

percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya

mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara jelas dari

informan.22 Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara

terstruktur, dimana daftar pertanyaan untuk wawancara telah disiapkan

sehingga proses wawancara lebih terarah.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik

secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus

dikumpulkan dalam penelitian.23Dalam hal ini observasi digunakan untuk

mengamati persepsi pengurus pondok pesantren terhadap konsep dasar

koperasi dalam islam

.

c. Teknik analisis data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan konsep Miles dan

Huberman. Dalam penelitian kualitatif dilakukan analisis data sebelum di

lapangan, selama di lapangan, dan sesudah memasuki lapangan. Dalam

21.Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), h.77.

22 .Djam’an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung : Alfabeta, 2009),h.130.

23 . Djam’an Satori Dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian… h.105.

penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif. “Metode deskriptif

kualitatif yaitu menggambarkan hasil penelitian dengan uraian-uraian, dan

teknik ini menggunakan analisa deduktif yaitu menarik kesimpulan dari

pernyataan dari umum ke khusus”.24 Tahap selanjutnya adalah reduksi data

yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya dan membuang yang tidak perlu, dengan demikian data-data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan

mencarinya bila diperlukan. Setelah data direduksi, maka langkah

selanjutnya adalah mendisplay data ( menyajikan data) untuk kemudian

mengambil kesimpulan data yang akan digabungkan menjadi suatu bentuk

tulisan yang akan di analisis.

B. RENCANA OUTLINE

BAB I. PENDAHULUAN: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, penelitian terdahulu, metode penelitian, dan rencana outline.

BAB II. LANDASAN TEORI : pengertian pemahanan, konsep pondok pesantren,

dan konsep dasar koperasi dalam islam.

BAB III. GAMBARAAN UMUM TENTANG PONDOK PESANTREN AR-

RAHMAH CURUP DAN TRANSAKSI EKONOMI PADA KOPERASI PONDOK

PESANTREN: pemahaman pengurus pondok pesantren terhadap dalil yang menjadi

konsep dasar transaksi ekonomi pada lembaga koperasi pondok pesantren.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN: deskripsi wilayah penelitian, laporan hasil

penelitian dari pondok pesantren Ar-rahmah Curup Bengkulu.

BAB V. PENUTUP : simpulan dan saran24 . Sugiyono, memahami penelitian kualitatif,( Bandung: Alfabeta, 2012), h.338.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi,Noor.Pesantren Dan Kewirausahaan ( Peran Pesantren Sidogiri Pasuruan Dalam Mencetak Wirausaha Mandiri ) , Penelitian Dosen Tetap Fakultas DAKWAH IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA. 2013 http://eprints.uinsby.ac.id/201/1/executive%20summary%20noor%20ahady.pdf), Di Akses Pada Tanggal 21 Juni 2015 Jam 20.00 Wib

Bisri,Hasan. Pesantren : Karakteristik dan Unsur-unsur KelembagaanJakarta:Grafindo. 2001

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya Juz 1-30, Semarang:CV. Al-Waah. 1993.

Dhofier, Zamakhairi. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai.Jakarta: LP3ES. 1985.

Diahastuti,Rahayu. Peranan Koperasi Dalam Meningkatkan KesejahteraanMasyarakat Di Sekitar Pondok Pesantren Assalaam.Universitas NegeriSemarang: Skripsi, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas IlmuSocial.2011,(Http://Lib.Unnes.Ac.Id/10920/), Diakses Pada Tanggal 19September 2015 Jam 19.00 Wib.

Hambal, Shafwan,Muhammad. .Sejarah Pendidikan Islam.Solo: Pustaka Arafah. 2014.

Iskandar. 2Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Press. 2010.

Katsir, Ibnu. Lubaabut Tafsir Min Ibni Katsir, Tafsir Ibnu Katsir. M. Abdul Ghofar.Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i. 2008

Khasib,Faisal.Implementasi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Di PondokPesantrenMiftahussa’adah Mijen Semarang.IAIN Wali Songo Semarang:skripsi, fakultas tarbiyah. 2009

Mulyana, Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: Pt. RemajaRosdakarya. 2002.

Nawawi, Hadari. metode penelitian bidang sosial. cet ke-6. Yogyakarta : YUGM Pers. 1991.

Ramayulis. Sejarah Pendidikan Islam.Jakarta: Kalam Mulia. 2011.

Rofiq, Alif. Pengaruh Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren TerhadapMinatWirausaha Para Santri (Studi Kasus Di Koperasi PondokPesantrenSirojuth-Tholibin Desa Brabo Kecamatan TangungharjoKabupatenGrobogan), Skripsi Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas EkonomiIAIN Walisongo Semarang. 2012.(http://eprints.walisongo.ac.id/1467/),diakses pada tanggal 23 juni 2015 jam 11.32 wib

Satori, Djam’an. Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta. 2009.

Strauss, Anselm .,Juliet Corbin. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003.

Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2010.

Tanjung, Hendri., Abrista Devi. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam.Jakarta:Gramata. 2013

Wardana, Agung. Persepsi Siswa Kelas Xi Sman 1 Depok Sleman Terhadap KegiatanBelajar Mengajar Pendidikan Jasmani Tahun 2010/201. Thesis Fakultas IlmuKeolahragaan,Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2012.