Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Indonesia, Tinjauan Politik Ekonomi Islam

15
Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Indonesia, Tinjauan Politik Ekonomi Islam Oleh: Misbahul Anam A. Pendahuluan Indonesia mendapat anugerah dari Allah SWT sebagai negara kaya akan sumber daya alamnya. Sebagai contoh, pada tahun 2012, Indonesia mampu memproduksi minyak bumi sebesar 314.666 barel per hari, sedang pada tahun 2013 Indonesia mampu memproduksi minyak bumi sebesar 825.000 barel per hari dan 794.000 barel per hari di tahun 2014. Gas bumi (tahun 2012) sebesar 3.174.639 MMBTU (british thermal unit) atau sekitar 8698 MMSCFD (Milion Standar Cubic Feat Per Day), produksi per tahun di Indonesia mencapai 2,67 TSCF (trilion square cubic feet) itu berarti Indonesia memiliki cadangan gas bumi selama 59 tahun. Sedangkan hasil pengolahan minyak (BBM) di Indonesia pada tahun 2011 mencapai 240.305.281 barel. LNG sebanyak 21.971.546,61 M.ton, LPG sebanyak 2.285.438.94, minyak mentah (non BBM) sebanyak 102,517,722. 1 Dari sektor kehutan, Indonesia masih memiliki hutan yang luasnya menurut Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia adalah 133.876.645 ha. 2 Untuk mempertahankan agar lestari dengan siklus 20 tahun, maka setiap tahun hanya 5 persen tanamannya yang diambil. Bila dalam 1 hektar hutan, hitungan minimalisnya ada 400 pohon, itu berarti setiap tahunnya hanya 20 pohon yang ditebang. Kalau kayu pohon itu nilai pasarnya Rp, 2 juta dan nett profit-nya seharga Rp 1 juta, maka nilai ekonomis dari hutan Indonesia adalah 133 juta hektar x 20 pohon per hektar x 1 juta per pohon = Rp 2.660 triliun. Pendapatan negara dari hutan saja telah melebihi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2014 sebesar 1.842, 49 triliun. Nilai ekonomis ini belum dihitung dari sektor sumberdaya alam yang lain, seperti air, hasil laut, mineral batu bara dan lain sebagainya. Dengan hasil dari dua kekayaan sumber daya alam di atas saja, Indonesia sudah lebih dari cukup dapat membiayai kebutuhan negara tidak perlu berhutang dan tidak perlu memungut pajak dari masyarakat. Akan tetapi, sekalipun Indonesia memiliki sangat banyak kekayaan migas sebagaimana di atas, kenyataannya Indonesia adalah negara dengan penduduk miskin besar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) republik Indonesia pada tahun 2013, 1 http://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm.html atau http://www.migas.esdm.go.id/ tentang peta dan data. 2 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Transcript of Pengelolaan Sumberdaya Alam Di Indonesia, Tinjauan Politik Ekonomi Islam

Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Indonesia,

Tinjauan Politik Ekonomi Islam

Oleh: Misbahul Anam

A. Pendahuluan

Indonesia mendapat anugerah dari Allah SWT sebagai negara kaya akan

sumber daya alamnya. Sebagai contoh, pada tahun 2012, Indonesia mampu

memproduksi minyak bumi sebesar 314.666 barel per hari, sedang pada tahun

2013 Indonesia mampu memproduksi minyak bumi sebesar 825.000 barel per hari

dan 794.000 barel per hari di tahun 2014. Gas bumi (tahun 2012) sebesar 3.174.639

MMBTU (british thermal unit) atau sekitar 8698 MMSCFD (Milion Standar Cubic

Feat Per Day), produksi per tahun di Indonesia mencapai 2,67 TSCF (trilion square

cubic feet) itu berarti Indonesia memiliki cadangan gas bumi selama 59 tahun.

Sedangkan hasil pengolahan minyak (BBM) di Indonesia pada tahun 2011

mencapai 240.305.281 barel. LNG sebanyak 21.971.546,61 M.ton, LPG sebanyak

2.285.438.94, minyak mentah (non BBM) sebanyak 102,517,722. 1

Dari sektor kehutan, Indonesia masih memiliki hutan yang luasnya

menurut Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan

Republik Indonesia adalah 133.876.645 ha.2 Untuk mempertahankan agar lestari

dengan siklus 20 tahun, maka setiap tahun hanya 5 persen tanamannya yang

diambil. Bila dalam 1 hektar hutan, hitungan minimalisnya ada 400 pohon, itu

berarti setiap tahunnya hanya 20 pohon yang ditebang. Kalau kayu pohon itu

nilai pasarnya Rp, 2 juta dan nett profit-nya seharga Rp 1 juta, maka nilai

ekonomis dari hutan Indonesia adalah 133 juta hektar x 20 pohon per hektar x 1

juta per pohon = Rp 2.660 triliun. Pendapatan negara dari hutan saja telah

melebihi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2014 sebesar 1.842,

49 triliun. Nilai ekonomis ini belum dihitung dari sektor sumberdaya alam yang

lain, seperti air, hasil laut, mineral batu bara dan lain sebagainya.

Dengan hasil dari dua kekayaan sumber daya alam di atas saja, Indonesia

sudah lebih dari cukup dapat membiayai kebutuhan negara tidak perlu

berhutang dan tidak perlu memungut pajak dari masyarakat. Akan tetapi,

sekalipun Indonesia memiliki sangat banyak kekayaan migas sebagaimana di

atas, kenyataannya Indonesia adalah negara dengan penduduk miskin besar.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) republik Indonesia pada tahun 2013,

1 http://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm.html atau http://www.migas.esdm.go.id/

tentang peta dan data. 2 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

masih terdapat 28,7 juta warga miskin3, sedang bila diukur berdasarkan kriteria

world bank, maka akan ada 134 juta penduduk miskin di Indonesia (dengan

jumlah penduduk Indonesia pada 2013 sebanyak 250 juta jiwa).4 Sekitar 13,8 juta

penduduk Indonesia tidak memiliki rumah.5 Sejumlah 16 sampai 17 ribu

penduduk tinggal dirumah tidak layak huni. Lebih dari 50 persen penduduk

tidak memiliki akses terhadap air bersih; lebih dari 25 persen balita kekurangan

gizi; buta huruf mencapai 9,55 persen atau 14, juta. Selain itu Indonesia terlilit

utang, dalam pagu APBN-P 2014 untuk pembayaran cicilan utang (pokok dan

bunganya) mencapai Rp 135,5 triliun rupiah6.

Padahal Indonesia merupakan negara kaya. Dengan kekayaan

sumberdaya alam yang melimpah ruah, sungguh sangat ironi jika di negeri ini

masih terdapat rakyat miskin, hutang negara mencekik, layanan sosial

masyarakat yang buruk, mutu pendidikan yang rendah, kesehatan yang mahal,

penyelenggaraan negara yang tidak berpihak terhadap rakyat, dan berbagai

fasilitas sosial yang mahal dan tidak layak pakai. Semua itu menunjukkan adanya

kelemahan dalam pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia, sehingga hasil

pengelolaan sumber daya alam tersebut tidak kunjung memberikan maslahat

kepada warga negara melainkan kenistaan dan kenestapaan dalam hidup.

Jika saja seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia dikelola

dengan sistem pengelolaan berdasarkan ekonomi Islam, tentu hasilnya akan

melimpah ruah dan memberikan maslahat kepada warga negara, sebagaimana

hal itu telah terbukti dalam sejarah yang pernah dirasakan oleh umat Islam dan

non muslim sekalipun. Oleh karena itu dengan melihat amat sangat melimpah

ruahnya kekayaan alam di Indonesia yang telah keliru dalam pengelolaannya

sehingga mengakibatkan kenestaapaan dan kenistaan hidup maka perlu kiranya

umat islam ini di-ingatkan kembali tentang sistem ekonomi Islam dalam

pengelolaan sumber daya alam sebagai bagian dari ibadah ghairu maghdhoh dan

solusi jitu atas permasalahan politik kebijakan ekonomi yang ada di Indonesia

saat ini.

3 Badan Pusat Statistik Indonesia. Dapat dilihat di www.BPS.go.id/?news=1023 4http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/17/mq2oy6-2013-penduduk

indonesia-diperkirakan-250-juta-jiwa 5 Vivanews, 28/3/2012. 6 Kemenkeu, Realisasi APBN Tahun Anggaran 2014. Pdf.

B. Pengelolaan Sumber Daya Alam di Indonesia

1. Regulasi pengelolaan sumber daya alam di Indonesia

Terkait dengan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia, setidaknya

terdapat beberapa undang-undang yang dijadikan dasar dalam pengelolaan

sumberdaya alam, seperti undang-undang dasar dan undang-undang tentang

sumberdaya air, undang-undang tentang migas, undang-undang tentang

mineral batubara dan undang-undang tentang agraria, peraturan pemerintah

tentang tanah terlantar tahun 2011 dan peraturan pemerintah nomor 21 tahun

1970 tentang hak pengusahaan hutan.

a. Undang-undang dasar

Undang-undang dasar pasal 33 ayat 1 sampai 5 merupakan induk dari

beberapa undang-undang yang mengatur tentang kebijakan perekonomian.

Bunyi pasal tersebut adalah sebagai berikut:

1) Ayat satu: Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

azas kekeluargaan

2) Ayat dua: cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3) Bumi air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh

negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi

ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,

berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan

menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pasal ini diatur dalam undang-undang.7

Dalam pasal 33 tersebut, terutama ayat 33 terlihat jelas bahwa negara

memiliki peran yang penting dalam pengelolaan sumberdaya alam,

sebagaimana dalam pasal 33 ayat 3 tersebut di atas, bawha bumi dan air

serta kekayaan yang berada didalamnya dikuasai negara dan digunakan

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Jadi, berdasarkan pasal 33 ayat

3 UUD 1945, sama sekali tidaklah diperbolehkan adanya pengusaaan

individu, swasta akan sumberdaya alam Indonesia. Namun kenyataanya

banyak sumberdaya alam yang dikuasai swasta, asing dan dipergunakan

bukan untuk kemakmuran rakyat Idnonesia melainkan untuk kesejahteraan

mereka sendiri, seperti blok cepu, tambang emas Irian Jaya, tambang emas

di sumatera dan lain sebagainya.

7 Undang-undang dasar 1945, pasal 33

b. Undang-undang tentang migas

Dalam undang-undang nomor 21 tahun 2002 (undang-undang tentang

migas) pasal 9 terlihat jelas bahwa badan usaha swasta dapat melaksanakan

kegiatan usaha hulu dan kegiatan usaha hilir. Kegiatan usaha hulu dan hilir

sebagaimana di jelaskan dalam pasal 5 meliputi kegiatan eksplorasi dan

eksploitasi, pengolahan, pengankutan, penyimpanan, dan niaga. Sementara

badan usaha swasta hanya dituntut menyerahkan 25 persen dari hasil

kegiatan produksi minyak bumi dan atau gas bumi untuk memenuhi

kebutuhan migas dalam negeri.8

Berdasarkan undang-undang migas tersebut terlihat jelas, bagaimana

swasta diberikan ruang gerak yang longgar dalam kegiatan produksi

minyak dan gas bumi di Indonesia. Sehingga wajar saja, jika di Indonesia

terdapat beberapa perusahaan minyak milik swasta yang kegiatannya sama

halnya dengan kegiatan badan usaha milik negara, bahkan perusahaan

migas swasta ceanderung lebih cepat dalam menguasai migas di Indonesia.

Hal ini berarti telah terjadi privatisasi dalam pengelolaan migas di

Indonesia.

c. Undang-undang sumberdaya air

Pasal 40 ayat 4 undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya

air, menyebutkan bahwasanya koperasi, badan usaha swasta dan

masyarakat dapat bereperan serta dalam penyelenggaraan pengembangan

sistem penyediaan air minum. Ini berarti penyediaan air minum untuk

kebutuhan masyarakat Indonesia dapat dikelola oleh swasta. Bahkan

pengusahaan untuk negara lain pun diperbolehkan sepanjang sesuai dengan

yang diatur dalam pasal 29 ayat 2 undang-undang ini, berdasarkan pasal ini

pula berarti pihak swasta dapat mengeksploitasi sumber-sumber mata air

untuk kepentingan usaha.

d. Undang-undang tentang mineral batubara

Berdasarkan pasal 38 undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang

mineral batubara, maka dapatlah dipahami bahwasanya badan usaha

swasta atau perorangan dapat turut serta dalam pengelolaan mineral batu

bara berdaarkan surat izin usaha dari pemereintah. Pengelolaan yang

penulis maksudkan disini adalah kegiatan eksplorasi dan kegiatan produksi

(bagian kedua dan ketiga uu minerba tahun 2009), bahkan pasal 90, 91, 92

tertera bagi pemegang izin pertambangan untuk dapat melakkukan

sebagian atau seluruh kegiatan pertambangan meliputi eksplorasi dan

8 Undang-undang nomor 21 tahun 2002 tentang migas

produksi, memanfaatkan saran umum untuk kegiatan pertambangan dan

memiliki hasil pertambangan setelah membayar iuran eksplorasi dan

produksi yang nilainya sangat minim dibanding dengan hasil produksi

yang didapatkan. Berdasarkan undang-undang ini (bab IV) fungsi

pemerintah tidak lebih hanya pada pengaturan kegiatan eksplorasi dan

operasi produksi, sama sekali pemerintah tidak menjadi pelaku eksplorasi

dan operasi produksi.

e. Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1970 tentang hak pengusahaan hutan

Dalam peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1970 pasal 9, disebutkan

bahwa perusahaan swasata dapat memperoleh hak pengusahaan hutan dan

hasil hutan dengan hanya membayar iurah hak pengusahaan hutan dan

iuran hak pemungutan hasil hutan serta iuran lainnya yang ditetapkan

undang-undang. Padahal, iuran tersebut jauh lebih murah daripada hasil

hutan yang diperoleh oleh pemegang hak pengusahaan hasil hutan dan hak

pemungutan hasil hutan.

2. Dominasi Swasta Pada Pengelolaan Sumberdaya Alam Indonesia

Di Indonesia terdapat dua kategori badan usaha yaitu badan usaha milik

negara dan badan usaha swasta. Kedua badan usaha tersbut sama-sama

mengelola sumber daya alam Indonseia. Pada sektor hutan, Indonesia memiliki

PT Perkebunan Nusantara dan 274 perusahaan pemegang HPH dengan arela

seluas 20.899.673 ha.9 Sedangkan perusahaan kehutanan yang masuk dalam

BUMN hanya tiga yaitu Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara, dan PT

Inhutani.

Pada sektor air, di Indonesia terdapat satu perusahaan yakni Perum Jasa

Tirta yang salah satu bidang usahanya adalah menyediakan air baku, sedang

perusaah air (air minum) di Indonesia terdapat 50 perusahaan air minum

dalam kemasan10. Pada sektor migas hanya terdapat satu perusaahaan negara

yaitu Pertamina, sedang jumlah perusahaan migas swasta berjumlah 41. Aset

pertamina hanya sekitar 22.244 barel pada tahun 2012, sedang aset perusahaan

swasta mencapai 710.190 barel11. Hampir seluruh sektor mineral batubara yang

ada di Indonesia dikelola oleh badan usaha swasta, seperti PT Freeport

Indonesia, PT Newmont Nusa Tenggara, PT Newmont Minahasa Raya dan lain

sebagainya.

9 Buku, Direktori Perusahaan Pemegang HPH, BPS, 2013, hlm 27. 10http://www.kemenperin.go.id/direktoriperusahaan?what=air%20minum%20dalam%20kemas

an&prov=0&hal=2 11 Kementerian ESDM, Statistik Produksi Minyak dan Gas Bumi tahun 2012, pdf, hlm 2.

Berdasarkan data-data di atas, maka dapatlah diketahui bahwasanya

pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia lebih cenderung dilakukan oleh

badan usaha swasta daripada badan usaha milik negara. Sehingga tujuan

pencapaian kemakmuran rakyat dari hasil pengelolaan sumberdaya alam

agaknya sulit tercapai, sebab pengelolaan sumber daya alam di Indonesia telah

didominasi oleh badan usaha swasta yang kontribusinya terhadap bangsa

Indonesia bisa dikatakan hanya sebatas membayar pajak dan iuran bukan

pajak.

3. Pendapatan negara dari sektor pengelolaan sumber daya alam di Indonesia

Sebab sumberdaya alam di Indonesia telah didominasi pihak swasta

dalam pengelolaannya tentu pendapatan negara dari sektor pengelolaan

sumberdaya alam menjadi berkurang dan tidak dapat menutupi kebutuhan

belanja negara apalagi untuk menyejahterakan warga masyarakatnya.

Berdasarkan data kementerian keuangan pendapatan negara dari sektor

sumber daya alam hanya 141,9 triliun rupiah.12 Nilai yang cukup jauh dari

kebutuhan belanja negara sebesar 1.876,9 triliun rupiah. Sektor pajak

merupakan penyumbang dana APBN terbesar yaitu sebanyak 1.189.8 triliun

rupiah, sebanyak 569.9 triliun berupa pajak penghasilan baik pajak migas

maupun non migas.

Semestinya pembiayaan APBN tidak perlu diambilkan dari pajak, dan

pemerintah tidak perlu membebani pajak pada warga negara sebab dengan

semakin tinggi pajak, maka inflasi akan semakin tinggi pula. Cara tepat untuk

pembiayaan APBN adalah dengan hasil pengelolaan sumber daya alam. Oleh

sebab itu seluruh sumber daya alam yang ada di Indonesia, yang dikelola oleh

swasta perlu segera untuk diambil alih oleh negara agar warga masyarakat

tidak terbebani pajak dan harga-harga barang menjadi murah.

Bila sumber daya alam tidak segera dikelola oleh negara bahkan terus

diperuntukkan dikelola swasta, maka problem ekonomi di Indonesia tidak

akan pernah dapat terselesaikan, sebab persoalan utama mengenai

perekonomian Indonesia adalah pada ketidakmampuan membiayai APBN dan

itu disebabkan berlepas dirinya negara dari pengelolaan sumber daya alam

Indonesia. Berlepas dirinya negara dari pengelolaan sumber daya alam tidak

lain adalah karena paham-pham kapitalisasi dan liberalisasi ekonomi yang

telah merasuk dalam jiwa penyelenggara negara dan tertuang dalam peraturan

perundang-undangan.

12 Kemenkeu, Publikasi Realisasi APBN 2014, 2014, pdf, hlm 1.

Karena itu solusi jitu atas persoalan ini adalah, bahwa negara perlu

mengadopsi dan menerapkan sistem ekonomi Islam. Sebab hanya sistem

ekonomi Islam yang memiliki kemapuan dalam tata kelola perekonomian

dengan baik, dengan sistem ekonomi Islam akan terpecahkan persoalan

tentang bagaimana pengelolaan kekayaan negara, kekayaan pribadi, dan

kekayaan umum seperti sumber daya alam.

C. Politik Ekonomi Islam Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Indonesia

1. Teori Kepemilikan Dalam Sistem Ekonomi Islam

Kepemilikan dalam Islam dibagi kedalam tiga bagian yaitu, kepemilikan

individu; kepemilikan umum; dan kepemilikian negara.

a. Kepemilikan individu adalah izin (hukum syara’) yang diberikan oleh

pembuat syari’at (Allah SWT) untuk memanfaatkan benda baik yang

berkaitan dengan benda bergarak atau benda tidak bergerak seperti sepeda

motor, uang, tanah, rumah dan sebagainya. Cara untuk mendapatkan

pemilikan individu adalah bekerja, waris, adanya keperluan yang mendesak

atas harta dalam rangka mempertahankan hidup dengan mengambil harta

orang lain, pemberian negara dengan cuma-cuma dan harta yang diperoleh

tanpa pengorbanan seperti hadiah, hibah dan sedekah. Pada harta ini jika

telah mencapai satu nishab, haul, maka dari harta itu wajib diambil zakatnya

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan syara’. Zakat tersebut kemudian

didistribusikan kepada delapan golongan yang telah terperinci dalam al-

quran, oleh para petugas zakat.13

b. Kepemilikan umum adalah adalah izin pembuat syari’at atas jamaah untuk

memanfaatkan benda yang menguasai hajat hidup orang banyak seperti

sarana-sarana umum yang diperlukan seluruh kaum muslim dalam

kehidupan sehari-hari, yang jika tidak ada menyebabkan perpecahan seperti

air, listrik, jalan umum dan lain sebagainya: harta-harta yang keadaan

asalnya terlarang bagi individu tertentu untuk memilikinya. Seperti kereta

api, tiang-tiang penyangga listrik, saluran-saluran air dan pipa-pipa

penyalur air yang terletak di jalan-jalan umum, semuanya merupakan milik

umum sesuai dengan status jalan umum itu sendiri sebagai milik umum,

sehingga tidak boleh menjadi milik pribadi, karena seseorang tidak boleh

memiliki sesuatu secara khusus yang merupakan bagian dari pemilikan

umum. Larangan ini bersifat tetap. Demikian juga tidak boleh

menguasai/memagari sesuatu yang diperuntukkan bagi semua manusia;

13 Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultahniyah, hlm 201-220. tt

Barang tambang atau sumber daya alam yang jumlahnya tidak terbatas.14

Harta milik umum jenis ini adalah barang tambang (sumber alam) yang

jumlahnya tak terbatas, yaitu barang tambang yang jumlah (deposit)-nya

sangat berlimpah. Barang tambang yang (depositnya) sedikit dan jumlahnya

sangat terbatas digolongkan ke dalam milik pribadi, sehingga seseorang

boleh memilikinya. Rasulullah saw membolehkan Bilal bin Harits al-

Mazaniy memiliki barang tambang yang sudah ada (sejak dulu) di bagian

wilayah Hijaz. Saat itu Bilal telah meminta kepada Rasulullah saw agar

memberikan daerah tambang tersebut kepadanya. Beliau pun

memberikannya kepada Bilal dan boleh dimilikinya. Jadi, pertambangan

emas, perak dan barang tambang lainnya yang jumlah (depositnya) sangat

sedikit –tidak ekonomis dan bukan untuk diperdagangkan- tergolong milik

pribadi. Seseorang boleh memilikinya, begitu juga halnya dengan negara,

boleh memberikan barang tambang seperti itu kepada mereka. Hanya saja

mereka wajib membayar khumus (seperlima) dari (barang) yang diproduksi

kepada Baitul Mal, baik yang dieksploitasi itu sedikit atau pun banyak.

Adapun barang tambang yang jumlahnya banyak dan (depositnya) tidak

terbatas, hal itu tergolong pemilikan umum bagi seluruh kaum Muslim,

sehingga tidak boleh dimiliki oleh seseorang atau beberapa orang. Tidak

boleh diberikan kepada seseorang ataupun beberapa orang tertentu.

Demikian juga tidak boleh memberikan keistimewaan kepada seseorang

atau lembaga tertentu untuk mengeksploitasinya. Jadi, harus dibiarkan

sebagai milik umum bagi seluruh kaum Muslim, dan mereka berserikat atas

harta tersebut. Negaralah yang wajib menggalinya, memisahkannya dari

benda-benda lain, meleburnya, menjualnya atas nama mereka (kaum

Muslim), dan menyimpan hasil penjualannya di Baitul Mal kaum Muslim.

Dalam hal ini tidak ada perbedaan antara barang tambang terbuka (terdapat

di permukaan bumi), yang eksploitasinya tidak memerlukan usaha yang

berat, seperti tambang garam atau (batu) celak mata; dengan barang

tambang yang terdapat di dalam perut bumi, yang eksploitasinya

memerlukan usaha yang berat, seperti emas, perak, besi, tembaga, grafit,

timah, khrom, uranium, pospat dan barang tambang lainnya. Begitu juga,

14 Ketiga jenis pengelompokkan ini beserta cabang-cabangnya dan hasil pendapatannya

merupakan milik bersama kaum muslim, dan mereka berserikat dalam harta tersebut. Harta ini

merupakan salah satu sumber pendapatan baitul mal kuam Muslim. Khalifah sesuai dengan

ijtihadnya berdasarkan hukum syara’ mendistribusikan harta tersebut kepada mereka dalam rangka

mewujudkan kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin.

apakah berbentuk padat (bijih) seperti emas dan besi, maupun berbentuk

cair seperti minyak bumi, atau berbentuk gas seperti gas alam.

c. Kepemilikan negara adalah kekayaan yang pengelolaannya diserahkan

kepada kepala negara, misalnya fai, jizyah, kharaj, harta orang murtad (yang

dibunuh), harta yang tidak mempunyai ahli waris dan lain sebagainya.15

2. Pengelolaan Sumber Daya Alam (Kepemilikan Umum) Dalam Sistem Ekonomi

Islam

Terdapat tiga tahap dalam pengelolaan kekayaan sumber daya alam

menurut sistem ekonomi Islam;

a. Pada jenis kepemilikan umum yang dapat digunakan secara langsung tanpa

perlu alat, maka setiap penduduk warga negara berhak untuk mengambil

manfaat atas kekayaan umum tersebut. Seperti warga negara berhak untuk

mengarungi lautan lepas, menggunakan sumber air untuk pertanian,

menggunakan jalan tanpa ada diskriminasi sedikitpun. Bahkan negara akan

membangun infrastruktur dengan tekonologi mutakhir dan terbarukan

untuk kemudian dapat dimanfaatkan oleh siapapun warga negara tanpa

dipungut biaya. Jadi, tidak akan ada jalan tol yang berbayar, tidak ada jalan

rusak, tidak ada pembangunan infrastruktur yang melibatkan uang pribadi

rakyat.

Gambar 3

b. Pada jenis kepemikikan umum yang tidak dapat digunakan secara

langsung, memerlukan alat dan keahlian khusus. Maka negara mengambil

alih pengelolaan kekayaan jenis ini, seperti tambang, gas, mineral dan lain

sebagainya. Hasil dari pengelolaan ini kemudian disimpan di Baitul Mal dan

dibelanjakan untuk kepentingan umum masyarakat, seperti pendidikan

gratis, kesehatan gratis, pengembangan teknologi, penciptaan iklim

berwirausaha dan perekonomian yang kondusif, infrastruktur negara,

15 Hafidz Abdurrahman, Islam Politik Spritiual, Bogor, al-Azhar Press, 2012, hlm 200.

Kepemilikan Umum

Yang dapat langsung dimanfaatkan

tanpa keahlian khusus dan peralatan

Kepala

Negara/Khalifah

Warga negara

menjaga keamanan negara, pendirian industri, pemeliharaan peralatan

industri dan lain sebagainya.

Gambar 4

Kepala

Negara/Khalifah

Kekayaan Umum

Yang dapat dimanfaatkan hanya dengan

keahlian khusus dan peralatan

Lembaga

negara bidang

pengelolaan

kekayaan

umum

berkeahlian

khusus

Baitul Mal

Layanan pendidikan

layak, pegembangan

ilmu teknologi untuk

seluruh warga negara

secara gratis,

Layanan kesehatan

layak dan gratis untuk

seluruh warga negara

Layanan infrastruktur

negara secara

maksimal ayak dan l

gratis, pengembangan

iklim perekonomian

Layanan administrasi

negara secara layak dan

gratis

Jaminan keamanan, dan

ketertiban sosial untuk

selurh warga negara

Pembayaran gaji

pegawai negara dan

untuk belanja negara

Jaminan sosial bagi warga negara yang tidak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya

karena cacat dan tidak memiliki ahli waris

c. Kepemeilikan umum atau hasilnya dibagikan kepada individu rakyat

berdasarkan ijtihad khalifah (kepala negara) setelah dipergunakan untuk

kebutuhan penyelenggaraan negara dan berbagai fasilitas tersebut di

atas,.16

Gambar 5

16 Abdul Qadim Zallum, Nizham Iqtishadiy fil Islam, Beirut, Lebanon, 2005, hlm 98.

Kepala

Negara/Khalifah

Kepemilikan Umum

Lembaga

negara bidang

pengelolaan

kekayaan

umum

Baitul Mal

Belanja negara meliputi segala macam

keperluan dalam penyelenggaraan

negara, termasuk berbagai layanan wajib

negara terhadap warga

Hasil pengelolaan kekayaan umum

setelah digunakan untuk keperluan

belanja negara tersebut di atas, jika

surplus dapat dibagikan secara cuma-

cuma kepada warga negara berdasarkan

ijtihad khalifah

3. Hasil Pengelolaan Sumber Daya Alam Indonesia Dengan Sistem Ekonomi

Islam

a. Kekayaan alam Indonesia

1) Kekayaaan Indonesia dari segi hutan, yang luasnya menurut Direktur

Jenderal Planologi Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik

Indonesia adalah 133.876.645,68 ha.17 Untuk mempertahankan agar lestari

dengan siklus 20 tahun, maka setiap tahun hanya 5 persen tanamannya

yang diambil. Bila dalam 1 hektar hutan, hitungan minimalisnya ada 400

pohon, itu berarti setiap tahunnya hanya 20 pohon yang ditebang. Kalau

kayu pohon itu nilai pasarnya Rp, 2 juta dan nett profit-nya seharga Rp 1

juta, maka nilai ekonomis dari hutan Indonesia adalah 133 juta hektar x 20

pohon per hektar x 1 juta per pohon = Rp 2.660 triliun. Pendapatan negara

dari hutan saja telah melebihi anggaran pendapatan belanja negara

(APBN) tahun 2014 sebesar 1.842,49 triliun. Ini berarti bila kepemilikan

umum dalam hal ini, hutan dikelola secara tepat oleh negara dan hasilnya

dibelanjakan untuk kepentingan rakyat, maka seluruh rakyat Indonesia

akan mendapatkan kemakmuran, sebab dari sisi jumlah nilai ekonomis

yang didapatkan dari sektor hutan saja sudah surplus dari nilai APBN

2014. Melihat fakta ini mestinya negara tidaklah perlu membebani

masyarakt dengan pajak yang dijadikan pendapatan negara, tetapi negara

hanya perlu kembali kepada sistem ekonomi Islam dalam hal ini negara

perlu untuk segera menasionalisasi aset hutan untuk dikelola negara dan

hasilnya untuk kemakmuran warga negara.

2) Luas laut Indonesia adalah 5.8 juta km2 dengan panjang garis pantai

81.000 km. Laut Indonesia merupakan wilayah Marine Mega-Biodiversity

terbesar didunia, memiliki 8500 species ikan, 555 species rumput laut, dan

950 spesies biota terumbu karang.18 Sekitar 7 persen (6,4 juta ton per

tahun) dari lestari total ikan laut di dunia berasal dari Indonesia, jika

harga ikan per kilo diasumsikan 20.000, maka dari sektor ini

menghasilkan uang 128 triliun per tahun. Kurang lebih 24 juta ha perairan

dangkal laut Indonesia cocok untuk usaha budidaya laut dengan potensi

produksi sekitar 47 juta ton pertahun, jika harga ikat per kilo 20.000, maka

sektor ini menghasilkan uang 940 triliun per tahun. Kawasan pesisir yang

sesuai untuk budidaya tambak diperkirakan lebih dari 1 juta ha dengan

17 Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik Indonesia. 18 Kementerian Kelautan dan Perikanan, Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar Di

Dunia, Siaran pers pada 28 Agustus 2013.

potensi produksi sekitar 4 juta ton per tahun atau 8 triliun pertahun

(asumsi harga ikan per kilo 20,000). Produksi ikan tangkap mencapai 18,4

triliun. Benih ikan laut mencapai 8,07 miliar. Budidaya laut mencapai

nilai 1,36 triliun. Sementara itu pencurian ikan oleh kapal-kapal asing

mencapai nilai 34 triliun per tahun. Jadi, total pendapatan dari hasil jual

ikan sekitar 1.129,76 triliun.

b. Kekyaan mineral Indonesia

1) Timah. Dari sisi cadangan, Indonesia menempati peringkat ke 5 untuk

yang memeiliki cadangan timah terbesar di dunia yaitu sebanyak 8,1

persen dari cadangan timah yang ada di dunia. Dari sisi produksi

Indonesia menduduki peringkat kedua terbesar pengahsil timah dunia.19

Produksi timah Indonesia per tahun mencapai 100.000 ton sampai 200.000

ton, dimana harga timah saat ini mencapai US 23.000 per ton20 atau setara

Rp 414 juta per ton, dalam satu tahun berarti mencapai angka 82,8 triliun.

2) Tembaga. Dari sisi cadangan, Indonesia menempati urutan ketujuh

sebagai negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar dunia, yaitu

sekitar 4.1 persen tembaga yang dibutuhkan dunia ada di Indonesia. Dari

sisi produksi Indonesia menempati urutan kedua sebagai produsen

tembaga di dunia atau sekitar 10,41 persen kebutuhan tembaga dunia,

diproduksi di Indonesia. Pada kuartal III 2013 penjualan tembaga

Indonesia tercatat 237 juta poundsterling atau sekitar 4,740 triliun rupiah.

Sementara pada tahun 2013 pendapatan tembaga di Indonesia mencapai

47.600 metrik ton triliun per hari atau sekitar 17.136 metrik ton triliun per

tahun. Jumlah ini hanya dari PT Freeport saja, belum dihitung dari

perusahaan yang lain21. Jika harga tembaga 8704 dollar per ton, maka

dalam tahun ini didapatkan nilai penghasilan sebesar 149.151 kuintiliun.

Sekali lagi penulis tegaskan hitungan ini hanya berdasarkan hitungan

yang dihasilkan oleh PT Freeport, belum dihitung berdasarkan

penghasilan perusahaan tambang yang lain.

3) Emas. Pada tahun 2013 yang dihasilkan PT Freeport tercatat sebanyak 278

ton22, sedangkan yang dihasilkan PT Newmont Nusa Tenggara sebesar 18

ton. Jadi dari dua perusahaan ini saja sudah dihasilkan emas sebanyak

19 Himpunan Pemerhati Lingkungan Hidup Indonesia, HPLI.com. 20 http://lampost.co/berita/indonesia-berpeluang-menjadi-penentu-harga-timah-dunia. 21 http://economy.okezone.com/read/2013/10/29/19/888549/tambang-dibuka-produksi-emas-

freeport-melonjak 22 http://economy.okezone.com/read/2013/08/30/320/857990/harga-emas-antam-turun-rp15-

ribu-gram

296 ton emas. Jika harga emas per kilo adalah 50 juta maka dalam satu

tahun berarti di Indonesia dapat dihasilkan uang 14.8 miliar.

4) Nikel. Dari sisi produksi Indonesia menempati peringkat ke empat dunia,

sedangkan dari sisi cadangan Indonesia menempati urutan ke 8.23 Pada

tahun 2013 produksi nikel Indonesia oleh salah satu perusahaan tambang

nikel mencapai 77.718 metrik ton24. Jika harga nikel per ton adalah US

13.300, maka dari hasil nikel tersebut senilai 1, 033 kuadriliun.

c. Kekayaan sumber daya energi Indonesia berdasarkan data statistik

Kementerian ESDM republik Indonesia adalah sebagai berikut25:

1) Batu bara

Pada tahun 2012, Indonesia mampu memproduksi batu bara sebanyak

24.690.385, ton. Jika harga batu bara HBA (Harga Batu Bara Acuan)

adalah US 6000 per ton maka didapat 2.667 kuintiliun.

2) Minyak bumi

Pada tahun 2012, Indonesia mampu memproduksi minyak bumi sebesar

314.666 ribu barel, harga minyak bumi pada tahun ini adalah US 122,73

per barel. Jadi dari sektor minyak didapatkan nilai sebesar 38,619 triliun.

3) Gas bumi

Pada tahun 2012 Indonesia mampu memproduksi gas bumi sebesar

3.174.639 MMBTU (british thermal unit) atau sekitar 8698 MMSCFD (Milion

Standar Cubic Feat Per Day). Jika harga gas bumi adalah US 10 per

MMBTU, maka didapatkan nilai 317,5 triliun.

4) Listrik

Pada tahun 2011, Indonesia mampu menghasilkan 183.366 GWH listrik,

dengan harga listrik per GWH adalah 179.990, maka didapatkan

penghasilan sebesar 33 miliar per tahun.

5) Energy terbarukan. Total pendapatan pada tahun 2010 saja adalah

2.912.690 BBN.

23 HPLI.com 24 http://bisnis.liputan6.com/read/756926/harga-nikel-merosot-vale-indonesia-genjot-produksi 25 http://www.esdm.go.id/statistik/data-sektor-esdm.html

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Qadim Zallum, Nizham Iqtishadiy fil Islam, Beirut, Lebanon, 2005.

Al-Mawardi, al-Ahkam as-Sultahniyah, hlm 201-220. .

Badan Pusat Statistik Indonesia. Dapat dilihat di www.BPS.go.id/?news=1023

Buku Statistik, Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan

Republik Indonesia.

Buku, Direktori Perusahaan Pemegang HPH, BPS, 2013.

Buku, Kementerian ESDM, statistik data sektor ESDM.pdf

Hafidz Abdurrahman, Islam Politik Spritiual, Bogor, al-Azhar Press, 2012.

Himpunan Pemerhati Lingkungan Hidup Indonesia, HPLI.com.

http://bisnis.liputan6.com/read/756926/harga-nikel-merosot-vale-indonesia-genjot-

produksi

http://economy.okezone.com/read/2013/08/30/320/857990/harga-emas-antam-turun-

rp15-ribu-gram

http://economy.okezone.com/read/2013/10/29/19/888549/tambang-dibuka-produksi-

emas-freeport-melonjak

http://lampost.co/berita/indonesia-berpeluang-menjadi-penentu-harga-timah-dunia.

http://www.kemenperin.go.id/direktoriperusahaan?what=air%20minum%20dalam%

20kemasan&prov=0&hal=2

http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/07/17/mq2oy6-2013-

penduduk-indonesia-diperkirakan-250-juta-jiwa

Kemenkeu, Publikasi Realisasi APBN 2014, 2014, pdf, hlm 1.

Kemenkeu, Realisasi APBN Tahun Anggaran 2014. Pdf.

Kementerian ESDM, Statistik Produksi Minyak dan Gas Bumi tahun 2012, pdf, hlm 2.

Kementerian Kelautan dan Perikanan, Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar

Di Dunia, Siaran pers pada 28 Agustus 2013.

Peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1970 tentang hak pengusahaan hutan

Statistik. Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, Kementerian Kehutanan Republik

Indonesia. Pdf

Undang-undang dasar 1945.

Undang-undang nomor 21 tahun 2002 tentang migas

Undang-undang nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air

undang-undang nomor 4 tahun 2009 tentang mineral batubara

Vivanews, 28/3/2012.