Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota

27
MAKALAH Ekonomi Kota Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Kelompok : 2015 Hardianti Fitri Rahmasari (3613100003) Arini Natasya Aisyah (3613100014) Anindita Wilandari (3613100026) Diaz Kusumawardani (3613100037) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.

Transcript of Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kota

MAKALAHEkonomi Kota

Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Kota

Jurusan Perencanaan Wilayah dan KotaFakultas Teknik Sipil dan PerencanaanInstitut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya

Kelompok :

20

15

Hardianti Fitri Rahmasari (3613100003)Arini Natasya Aisyah (3613100014)Anindita Wilandari (3613100026)Diaz Kusumawardani (3613100037)

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas mata kuliah

Ekonomi Kota yang berjudul “Pengaruh Transportasi Kota Terhadap Pertumbuhan

Ekonomi Kota”

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah

membantu selama proses penyelesaian makalah ini, secara khusus kepada:

• Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kami kesehatan serta kesempatan

untuk membuat makalah ini sehingga makalah ini dapat selesai.

• Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg. selaku dosen pengajar sekaligus dosen

pembimbing pembuatan makalah tugas mata kuliah Ekonomi Kota atas

bimbingannya dalam membantu memberikan saran, masukan, maupun kritik selama

penyusunan makalah ini sampai selesai.

Penyusunan makalah tugas mata kuliah Ekonomi Kota ini bertujuan untuk

mengetahui keterkaitan antara trasportasi terhadap perekonomian suatu kota dan

perannya. Serta mengetahui permasalahan transportasi kota beserta dampaknya

terhadap ekonomi kota.

Dalam penyusunan makalah, penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan yang terjadi, baik pada teknis penulisan maupun pembahasan materi. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembaca pada khususnya dan dapat memberikan masukan informasi serta pengetahuan

yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya.

Surabaya, Mei 2015

Penulis

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................... 1

1.2 TUJUAN ..................................................................................................................... 1

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

2.1 PENGERTIAN UMUM ............................................................................................... 3

2.2 SUPPLY DAN DEMAND TRANSPORTASI .............................................................. 4

2.2.1 Supply .............................................................................................................. 4

2.2.2 Demand ........................................................................................................... 7

2.3 PERAN TRANSPORTASI KOTA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KOTA ..... 7

2.4 KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN TRANSPORTASI KOTA TERHADAP

EKONOMI KOTA ....................................................................................................... 8

2.5 PERMASALAHAN PENYEDIAAN TRANSPORTASI ............................................... 9

2.6 DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP EKONOMI KOTA .................................. 10

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 13

3.1 KESIMPULAN .......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Transportasi memegang peranan penting dalam pertumbuhan perekonomian,

khususnya perkotaan. Hal tersebut disebabkan bahwa pembangunan ekonomi

membutuhkan jasa transportasi yang cukup memadai. Dengan dibangunnya sarana

transportasi, kegiatan ekonomi masyarakat dapat berpotensi untuk dikembangkan dengan

lebih mudah. Kegiatan ekonomi tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan

sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk aksesibilitas. Selain itu,

transportasi juga memiliki peranan penting bagi masyarakat perkotaan dalam rangka

menyediakan akses untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa sehari-hari, serta

meningkatkan kehidupan sosial ekonomi. Akses terhadap informasi, pasar, dan jasa

masyarakat dan lokasi tertentu, serta peluang-peluang baru merupakan kebutuhan yang

penting dalam proses pembangunan.

Transportasi dalam ruang lingkup ekonomi transportasi sangat penting untuk

memenuhi kebutuhan transportasi yang senantiasa meningkat sejalan dengan

pertumbuhan penduduk. Keberadaan transportasi sebagai pendukung pergerakan

masyarakat akan memberikan dampak positif terhadap semakin meningkatnya

pertumbuhan dan perkembangan suatu kota. Namun, perkembangan transportasi sampai

saat ini tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif, seperti

kemacetan, kesemrawutan, dan kecelakaan lalu lintas.

Meningkatnya mobilitas orang memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang

memadai, aman, nyaman dan terjangkau bagi masyarakat. Peningkatan

pendapatan/kapita membuat masyarakat mampu untuk membeli kendaraan seperti

sepeda motor maupun mobil sebagai sarana transportasi pribadi. Peningkatan

perekonomian daerah juga menyebabkan kebutuhan akan sarana transportasi lain seperti

bus dan truk meningkat. Akibatnya, semakin hari jumlah arus lalu lintas dan jenis

kendaraan yang menggunakan ruas-ruas jalan semakin bertambah.

Makalah ini berisikan keterkaitan transportasi terhadap perekonomian suatu kota,

serta permasalahan pelayanan transportasi kota terkait kemacetan, angkutan umum vs

pribadi, dan penyediaan transportasi kota.

1.2 TUJUAN

Dalam makalah ini, adapun tujuan yang ingin dicapai penulis yaitu :

1. Mengetahui keterkaitan antara transportasi terhadap perekonomian suatu kota.

2. Mengetahui supply dan demand dari transportasi.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 2

3. Mengetahui peran transportasi kota dalam meningkatkan ekonomi kota beserta

kebijakan yang terkait.

4. Mengetahui permasalahan transportasi kota beserta dampaknya terhadap ekonomi

kota.

1.3 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang pembahasan makalah, tujuan, dan sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Berisi tentang pengertian umum terkait ekonomi kota dan transportasi kota, supply dan

demand dari transportasi, peran transportasi kota dalam meningkatkan ekonomi kota,

kebijakan terkait penyediaan transportasi kota terhadap ekonomi kota, permasalahan

penyediaan transportasi, serta dampak transportasi kota terhadap ekonomi kota.

BAB III PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dari pembahasan makalah ini.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN UMUM

Kata ekonomi berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti keluarga, rumah

tangga dan νόμος (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar

diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Semua yang

menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan perikehidupan dalam rumah tangga yang

lingkupnya sempit sampai luas. Sehingga ilmu ekonomi merupakan suatu ilmu yang

mempelajari tingkat laku manusia menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang

terbatas untuk memenuhi kebutuhannya.

Ekonomi perkotaan (Urban Economies) merupakan salah satu dari cabang ilmu

ekonomi spasial. Ekonomi perkotaan berada dalam ruang lingkup ekonomi regional,

lingkungan spasial pertama sebelum masuk dalam lingkup nasional dan kemudian global.

Jika dilihat dari sudut spasial, ekonomi perkotaan mengalami konsentrasi kegiatan

ekonomi dan penduduk disertai konsekuensi interaksi nya.

Kegiatan ekonomi di kawasan perkotaan pada dasarnya bermula dengan

diturunkannya teori-teori ekonomi pembangunan yang dikhususkan bagi kawasan atau

wilayah tertentu. Dalam studi ekonomi pembangunan setidaknya dibahas antara lain:

strategi pembangunan ekonomi wilayah (daerah), perencanaan tata ruang dan wilayah

yang berbasis pada ekonomi wilayah, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan di

kawasan pedesaan/perkotaan, peningkatan kegiatan ekonomi pendukung pembangunan

wilayah dan strategi penanggulangan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi (Mudjarat,

2003). Kegiatan ekonomi di kawasan perkotaan juga membahas tentang bagaimana

pihak pemerintah kota dalam meningkatkan pendapatan penduduk kawasan perkotaan

dan juga meningkatkan tingkat kesejahteraan dan masyarakat perkotaan.

Pengertian transportasi menurut Steenbrink (1974), transportasi adalah

perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke

tempat-tempat yang terpisah secara geografis. Transportasi merupakan sesuatu hal yang

berhubungan dengan pemindahan orang atau barang dari suatu tempat asal ke tempat

tujuan suatu tindakan, proses atau hal yang sedang dipindahkan dari suatu tempat ke

tempat lain. Sedangkan transportasi kota adalah suatu kesatuan yang saling mendukung

dan bekerjasama dalam pengadaan transportasi yang melayani wilayah perkotaan (Miro,

1997).

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 4

Gambar 1 Alur Transportasi

2.2 SUPPLY DAN DEMAND TRANSPORTASI

Secara teori ekonomi, permintaan dan penawaran adalah kekuatan yang membuat

ekonomi bekerja dengan baik. Tempat pertemuan permintaan dan penawaran adalah

pasar. Permintaan dan penawaran menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan harga

jual dari barang tersebut. Kegiatan ekonomi dan transportasi memiliki keterkaitan yang

sangat erat, dimana keduanya dapat saling mempengaruhi. Pertumbuhan ekonomi

memiliki keterkaitan dengan transportasi, karena akibat pertumbuhan ekonomi maka

mobilitas seseorang meningkat dan kebutuhan pergerakannya pun menjadi meningkat

melebihi kapasitas prasarana transportasi yang tersedia (Tamin, 1997). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa transportasi dan perekonomian memiliki keterkaitan yang erat. Di satu

sisi transportasi dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi suatu daerah, karena

dengan adanya infrastruktur transportasi maka suatu daerah dapat meningkat kegiatan

ekonominya. Namun di sisi lain, akibat tingginya kegiatan ekonomi dimana pertumbuhan

ekonomi meningkat maka akan timbul masalah transportasi, karena terjadinya kemacetan

lalu lintas, sehingga perlunya penambahan jalur transportasi untuk mengimbangi

tingginya kegiatan ekonomi tersebut.

2.2.1 Supply

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan transportasi

Permintaan terhadap kendaraan bermotor tercermin dari sejumlah orang yang

memilih kendaraan dengan syarat atau kondisi tertentu, seperti kualitas kendaraan

umum dan harganya. Memahami permintaan transportasi sangatlah penting untuk

perencanaan sistem transportasi secara umum, dan secara khusus sangat penting

untuk mengelola permintaan terhadap transportasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan transportasi yang akan dapat dilihat dalam Tabel 2.1 di bawah ini.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 5

Tabel 2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan transportasi

Demografi Ekonomi Harga Pilihan

Transportasi Kualitas

Pelayanan Peruntukan

Lahan

Jumlah populasi

Jumlah lapangan pekerjaan

Harga bahan bakar dan pajak

Jalan kaki Kecepatan relative dan keterlambatan

Kepadatan

Pendapatan Pendapatan Pajak dan biaya kendaraan

Bersepeda Kepercayaan Kesimpangsiuran

Gaya hidup Aktivitas usaha

Harga tol Public transit Kenyamanan Keterhubungan

Umur Muatan kendaraan

Biaya parkir Ridesharing Keselamatan dan keamanan

Dekatnya layanan tempat singgah

Pilihan Aktivitas pariwisata

Asuransi kendaraan

Mobil pribadi Keadaan tempat menunggu

Rancangan jalan raya

Ongkos kendaraan

Layanan taxi Keadaan tempat parkir

Telework Informasi pelanggan

Sistem antar/ delivery system

Sumber : Victoria Transport Policy

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan permintaan perjalanan

Terdapat beberapa kecenderungan perubahan permintaan perjalanan lebih

disebabkan oleh faktor-faktor di bawah ini, yaitu :

a. Kejenuhan dari pemilik mobil.

b. Perubahan penduduk, dimana ada kecenderungan pengurangan penggunaan

kendaraan perkapita (karena penduduk berusia tua lebih banyak) dan peningkatan

permintaan terhadap moda transportasi lainnya.

c. Peningkatan harga bahan bakar.

d. Peningkatan urbanisasi dan perubahan kecenderungan konsumsi perumahan di

daerah pinggir kota.

e. Peningkatan kemacetan dan biaya di jalan raya.

f. Peningkatan kesadarankesehatan publik dan isu kelestarian lingkungan.

g. Peningkatan pendekatan dalam kualitas pelayanan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa transportasi

Dengan peran yang signifikan terhadap perekonomian, transportasi tidak

terlepas dari sisi permintaan dan penwaran atas jasanya. Dari sisi permintaan,

kebutuhan akan jasa-jasa transportasi ditentukan oleh barang-barang dan

penumpang yang akan diangkut dari satu tempat ke tempat lain. Jumlah kapasitas

angkutan yang tersedia sangat terbatas dibandingkan dengan kebutuhan

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 6

transportasi. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa

transportasi :

a. Pertumbuhan penduduk suatu daerah akan membawa pengaruh terhadap jumlah

jasa angkutan yang dibutuhkan. Semakin besar jumlah penduduk maka kebutuhan

transportasi akan semakin besar pula.

b. Pembangunan wilayah dan daerah membutuhkan transportasi sebagai sarana dan

prasarana penunjang untuk mencapai pemerataan pembangunan.

c. Perdagangan ekspor dan impor juga menentukan jasa angkutan yang diperlukan

untuk perdagangan tersebut.

d. Industrialisasi di segala sektor ekonomi berdampak terhadap jasa-jasa transportasi

yang diperlukan.

e. Transmigrasi dan penyebaran penduduk ke seluruh daerah merupakan salah satu

faktor permintaan yang menentukan banyaknya jasa-jasa angkutan yang harus

disediakan oleh perusahaan angkutan.

f. Analisis dan proyeksi akan permintaan jasa transportasi diperlukan untuk

perencanaan transportasi yang mantap dan terarah.

Faktor-faktor penyebab naik turunnya jumlah penumpang angkutan umum

Sementara itu, terdapat beberapa hal yang menyebabkan naik-turunnya jumlah

penumpang angkutan umum. Hal-hal tersebut adalah :

a. Price elasticity, permintaan untuk angkutan umum adalah price inelastic (tidak

elastis terhadap harga) dengan price elasticity antara -0,20 dan -0,50 dengan

pendekatan rule of thumb dijelaskan bahwa kenaikan harga tiket 10% akan

menurunkan jumlah penumpang sebanyak 3,3%. Ini berarti nilai elastisitas harga

adalah -0,33. Elastisitas terhadap harga relatif besar untuk off-peak trips dan trips

by high income commuters.

b. Time elasticity, permintaan penumpang untuk angkutan umum lebih responsif

untuk berubah terhadap watu tempuh. Untuk line haul portion on the trip (waktu

yang dibuang di atas kendaraan) estimasi elastisitasnya sebesar -0,39. Jadi

kenaikan waktu sebesar 10% di atas kendaraan akan menurunkan jumlah

penumpang sebesar 3,9%, sedangkan untuk access time (waktu yang dibutuhkan

untuk mencapai stasiun bus atau kereta api) yang mempunyai elastisitas -0,71

artinya kenaikan waktu untuk mencapai halte/stasiun sebesar 10% akan

mengakibatkan penurunan jumlah penumpang sebesar 7,1%.

c. Value of travel time, nilai rata-rata yang dihabiskan di atas kendaraan umum

sebesar setengah dari upahnya. Jadi para penumpang akan bersedia membayar

separuh dari upah kerjanya per jam untuk menghindarkan waktu satu jam lebih

lama di atas kendaraan umum. Sedangkan nilai waktu yang dibutuhkan untuk

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 7

jalan atau menunggu angkutan adalah 2 – 3 kali upahnya per jam, rata-rata

penumpang akan bersedia membayar antara 1 – 1,5 kali upahnya per jam untuk

menghindari satu jam lebih lama berjalan kaki atau menunggu angkutan. Jadi

kesimpulannya adalah penumpang tidak bersedia jalan terlalu jauh untuk

mencapai halte serta tidak bersedia menunggu terlalu lama di halte (yang

diperhitungkan adalah waktu dari rumah – halte – tujuan).

d. Non commutting trips, elastisitas dari permintaan untuk orang-orang yang

menggunakan kendaraan umum bukan untuk bekerja adalah lebih tinggi

dibandingkan dengan commutting trips.

Jadi dari bahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hal yang paling dominan

untuk meningkatkan permintaan penumpang angkutan umum adalah peningkatan

pelayanan, hal ini tercermin dari value of travel time, kemudian penigkatan kecepatan

waktu tempuh, serta penurunan tarif.

2.2.2 Demand

Sisi penawaran transportasi berhubungan dengan penyediaan jasa-jasanya untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Penawaran jasa-jasa angkutan dapat dilihat dari sisi

peralatan yang digunakan, kapasitas yang tersedia, kondisi teknis alat angkut yang

dipakai, produksi jasa yang dapat diserahkan oleh perusahaan angkut dan sistem

pembiayaan dalam pengoperasian alat pengangkutan. Penyedia jasa angkutan harus

memperhatikan faktor-faktor yang membuat pengguna jasa tersebut merasa puas seperti

keamanan, ketepatan waktu, keteraturan, kenyamanan, kecepatan, kesenangan, dan

kepuasan.

2.3 PERAN TRANSPORTASI KOTA DALAM MENINGKATKAN EKONOMI KOTA

Transportasi merupakan unsur penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan

dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang tumbuh

bersamaan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sektor

tersebut.

Kemajuan transportasi akan meningkatkan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor

produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Semakin tinggi mobilitas, maka

semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam

mengolah bahan dan memindahkannya ke tempat tujuan. Adanya peningkatan

produktivitas masyarakat disebabkan oleh sektor transportasi yang merupakan motor

utama penggerak kemajuan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan ditunjukkan oleh

tingginya mobilitas yang ditunjang sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan

lancar.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 8

Kemajuan perekonomian kota di negara-negara maju salah satunya disebabkan

oleh sistem transportasi yang bagus, efisien, efektif dan terawat. Sistem transportasi kota

di negara maju telah terintegrasi dengan berbagai aspek pendukung perekonomian

lainnya, sehingga sangat mendukung dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan.

Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk

lokal dengan dunia luar sehingga menghilangkan adanya wilayah atau masyarakat yang

terisolasi. Keterisolasian merupakan masalah pertama yang harus ditangani dalam

pengembangan ekonomi kota.

Berikut ini merupakan beberapa peran transportasi kota dalam meningkatkan

ekonomi suatu kota, antara lain :

1. Transportasi dapat memberikan kontribusi terhadap efisiensi penyediaan kebutuhan

produksi melalui penyediaan sistem transportasi yang baik sehingga biaya

pengadaan kebutuhan produksi dapat diminimalisasi.

2. Penyediaan sistem transpotasi yang baik juga dapat menekan biaya penyaluran

produksi ke pasar.

3. Penyediaan sistem transportasi yang baik dalam kegiatan perekonomian akan

menarik investor baru yang akan meningkatkan iklim kompetisi di daerah tersebut.

4. Sistem transportasi yang efisien dapat mendukung perkembangan perekonomian

kota dengan lebih baik, sedangkan sistem transportasi yang tidak efisien akan

menimbulkan biaya tambahan.

5. Pembangunan sarana dan prasarana transportasi dapat membuka aksesibilitas

sehingga meningkatkan produksi masyarakat yang berujung pada peningkatan daya

beli masyarakat.

2.4 KEBIJAKAN TERKAIT PENYEDIAAN TRANSPORTASI KOTA TERHADAP

EKONOMI KOTA

Tantangan untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat kota yang lebih baik dan

berkelanjutan memerlukan reformasi kebijakan dalam sektor transportasi. Perlu adanya

kebijakan yang dapat menjawab tantangan tersebut. Agar efektif, kebijakan transportasi

perkotaan harus memenuhi 3 aspek utama :

1. Kebijakan transportasi harus dapat memastikan tersedianya kapabilitas yang

berkelanjutan untuk menunjang peningkatan standar kehidupan.

2. Kebijakan transportasi harus dapat memacu peningkatan kualitas kehidupan secara

umum.

3. Segala manfaat yang didapat dari sektor transportasi harus dapat dirasakan oleh

semua lapisan masyarakat.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 9

Berkelanjutan secara ekonomi, lingkungan dan sosial saling terkait dan menunjang

satu sama lain. Sehingga dibutuhkan suatu instrumen kebijakan yang dapat

menyeimbangkan semua dimensi tersebut. Namun demikian, untuk mencapai

keseimbangan yang memenuhi ketiga aspek tersebut di atas tidaklah mudah. Misalnya

saja seperti sarana angkutan umum murah yang disediakan oleh sektor informal bisa

memenuhi kebutuhan transportasi masyarakat berpenghasilan rendah, akan tetapi jika

tidak dikelola dengan baik bisa merusak lingkungan dan menyebabkan kemacetan akibat

ketidakteraturannya. Fenomena di atas menggambarkan bahwa ada 'trade-off' yang harus

dihadapi pemerintah dalam mengambil kebijakan transportasi yang berkelanjutan, dimana

kebijakan tersebut harus dapat menjaga keseimbangan dari ketiga aspek di atas.

Dalam website resmi Kementrian Perhubungan Republik Indonesia, terdapat

sepuluh kebijakan terkait transportasi perkotaan. Karena pembahasan yang diangkat

dalam makalah ini lebih kepada peningkatan perekonomian kota, oleh karena itu hanya

diambil kebijakan transportasi kota yang dapat mendorong perekonomian pada kota,

antara lain sebagai berikut :

1) Pembangunan angkutan perkotaan diarahkan pada pemulihan kondisi pelayanan

armada bus kota, sesuai dengan standar pelayanan minimal.

2) Pembatasan penggunaan kendaraam pribadi melalui perketatan persyaratan Ranmor

(Pribadi).

3) Mendukung pengembangan transportasi yang berkelanjutan, terutama penggunaan

transportasi umum massal di perkotaan yang padat, terjangkau dan efisien, berbasis

masyarakat dan terpadu dengan pengembangan wilayah.

4) Mendorong pengembangan teknologi untuk membatasi penggunaan kendaraan

pribadi, seperti Electronic Road Pricing (ERP).

5) Pengembangan transportasi perkotaan dengan memperhatikan pejalan kaki dan

orang cacat melalui pemberikan fasilitas yang lebih aman dan nyaman untuk pejalan

kaki, untuk mendorong intensitas berjalan kaki.

2.5 PERMASALAHAN PENYEDIAAN TRANSPORTASI

Sektor transportasi merupakan komponen penting dalam hal ekonomi suatu kota

yand dapat berdampak pada pembangunan dan kesejahteraan penduduk. Transportasi

juga membawa beban sosial dan lingkungan yang penting, dan tidak dapat diabaikan.

Dari sudut pandang umum, dampak ekonomi dari transportasi dapat dibagi menjadi

langsung dan tidak langsung :

a. Dampak langsung yang terkait dengan perubahan aksesibilitas di mana transportasi

memungkinkan pasar yang lebih besar dan memungkinkan untuk menghemat waktu

dan biaya.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 10

b. Dampak tidak langsung berhubungan dengan efek multiplier ekonomi di mana harga

komoditas atau jasa drop dan / atau berbagai mereka meningkat.

Permasalahan-permasalahan terkait penyediaan transportasi di perkotaan sangat

beragam, antara lain :

a. Penyediaan prasarana dan sarana transportasi yang terbilang kurang pada suatu

kota

b. Penyediaan transportasi umum belum layak dan memadai yang membuat

masyarakat kurang berminat untuk menggunakan jasa transportasi umum

c. Banyaknya kendaraan pribadi daripada angkutan umum

d. Peningkatan jumlah kendaraan yang melebihi kapasitas sehingga ruas jalan

mengalami overload kendaraan

e. Kemacetan yang diakibatkan oleh tidak mampunya ruas jalan untuk menampung

jumlah kendaraan yang melewatinya

f. Dampak Spillover Effect. Spillover Effect atau efek pelimpahan adalah suatu

keadaan dimana mendorong masing-masing sektor untuk memperluas

kerjasamanya, tidak hanya pada bidang ekonomi namun meluas ke kerjasama di

bidang lain, yang membuat jumlah kendaraan ikut meningkat. Hal ini menyebabkan

kapasitas jalan tidak dapat menampung lagi jumlah kendaraan yang ada. Akhirnya

munculah jalan-jalan kecil disekitarnya dan nantinya akan berujung pada kemacetan.

g. Manajemen mobilitas untuk transportasi yang belum ditata dan dikelola dengan baik

2.6 DAMPAK TRANSPORTASI TERHADAP EKONOMI KOTA

Menilai pentingnya transportasi terhadap perekonomian kota, membutuhkan

kategorisasi jenis dampak untuk dapat menyampakainnya. Hal ini melibatkan inti

(karakteristik fisik transportasi), dimensi operasional dan geografis. Penjelasan ketiga

kategori tersebut yaitu :

Inti. Dampak yang paling mendasar dari transportasi berhubungan dengan

kemampuan fisik untuk menyampaikan penumpang dan barang serta biaya yang

terkait untuk mendukung mobilitas ini. Hal tersebut melibatkan pengaturan rute yang

memungkinkan interaksi baru atau yang sudah ada antara entitas ekonomi.

Operasional. Peningkatan kinerja waktu, terutama dalam hal keandalan, serta

kerugian berkurang atau kerusakan. Ini menunjukkan tingkat pemanfaatan yang lebih

baik dari aset transportasi menguntungkan penggunanya sebagai penumpang dan

barang yang disampaikan lebih cepat ada dan dengan sedikit penundaan.

Geografis. Akses ke basis pasar yang lebih luas di mana skala ekonomi dalam

produksi, distribusi dan konsumsi dapat ditingkatkan. Peningkatan produktivitas dari

akses ke basis yang lebih besar dan lebih beragam input (bahan baku, suku cadang,

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 11

energi atau tenaga kerja) dan pasar yang lebih luas untuk berbagai output

(intermediate dan barang jadi). Dampak geografis penting lainnya menyangkut

pengaruh transportasi di lokasi kegiatan.

Transportasi menyediakan akses pasar dengan menghubungkan produsen dan

konsumen sehingga transaksi bisa berlangsung. Sebuah kesalahan umum dalam menilai

pentingnya dan dampak transportasi terhadap perekonomian hanya fokus pada biaya

transportasi, yang cenderung relatif rendah; dalam kisaran 5 sampai 10% dari nilai suatu

barang. Transportasi merupakan faktor ekonomi produksi barang dan jasa, yang

menyiratkan bahwa itu adalah fundamental dalam generasi mereka, bahkan jika itu

menyumbang sebagian kecil dari biaya input. Ini berarti bahwa terlepas dari biaya,

kegiatan tidak dapat berlangsung tanpa faktor transportasi. Dengan demikian, perubahan

yang relatif kecil dalam biaya transportasi, kapasitas dan kinerja dapat memiliki dampak

besar pada kegiatan ekonomi yang tergantung. Sebuah sistem transportasi yang efisien

dengan infrastruktur modern yang nikmat banyak perubahan ekonomi, sebagian besar

dari mereka positif. Dampak utama dari transportasi pada faktor-faktor ekonomi dapat

dikategorikan sebagai berikut :

• Spesialisasi geografis. Perbaikan transportasi dan komunikasi mendukung proses

spesialisasi geografis yang meningkatkan produktivitas dan interaksi spasial. Entitas

ekonomi cenderung memproduksi barang dan jasa dengan kombinasi yang paling

tepat modal, tenaga kerja, dan bahan baku. Sebuah wilayah sehingga akan cenderung

mengkhususkan diri dalam produksi barang dan jasa yang memiliki keuntungan

terbesar (atau kerugian setidaknya) dibandingkan dengan daerah lain asalkan

transportasi yang tepat tersedia untuk perdagangan. Melalui spesialisasi geografis

yang didukung oleh transportasi yang efisien, produktivitas ekonomi dipromosikan.

Proses ini dikenal dalam teori ekonomi sebagai keunggulan komparatif.

• Produksi skala besar. Sebuah sistem transportasi yang efisien menawarkan biaya,

waktu dan keuntungan kehandalan memungkinkan barang yang akan diangkut jarak

yang lebih jauh. Ini memfasilitasi produksi massal melalui skala ekonomi karena pasar

yang lebih besar dapat diakses. Konsep ini dalam manajemen rantai pasokan semakin

memperluas produktivitas produksi dan distribusi dengan manfaat seperti tingkat

persediaan yang lebih rendah dan tanggapan yang lebih baik untuk kondisi pasar

pergeseran. Dengan demikian, transportasi yang lebih efisien, semakin besar pasar

yang dapat dilayani dan semakin besar skala produksi. Hal ini menyebabkan biaya per

unit yang lebih rendah.

• Meningkatnya persaingan. Ketika transportasi efisien, potensi pasar untuk produk

tertentu (atau jasa) meningkat, dan begitu juga kompetisi. Sebuah array yang lebih

luas barang dan jasa menjadi tersedia untuk konsumen melalui kompetisi yang

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 12

cenderung untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas dan inovasi. Globalisasi

telah jelas dikaitkan dengan lingkungan yang kompetitif yang mencakup dunia dan

memungkinkan konsumen untuk memiliki akses ke beberapa jenis barang dan jasa.

• Peningkatan nilai tanah. Tanah yang berdekatan atau dilayani oleh layanan

transportasi yang baik umumnya memiliki nilai yang lebih besar karena utilitas yang

menganugerahkan banyak kegiatan. Konsumen dapat memiliki akses ke berbagai

layanan yang lebih luas dan barang ritel sementara warga dapat memiliki akses yang

lebih baik untuk pekerjaan, jasa, dan jaringan sosial, yang semuanya mentranskripsi

nilai tanah yang lebih tinggi. Dalam beberapa kasus, aktivitas transportasi dapat

menurunkan nilai tanah, terutama untuk kegiatan perumahan. Tanah yang terletak di

dekat bandara dan jalan raya, dekat kebisingan dan polusi sumber, sehingga akan

dipengaruhi oleh sesuai berkurang nilai tanah.

Transportasi juga berkontribusi untuk pembangunan ekonomi melalui penciptaan

lapangan kerja dan kegiatan ekonomi berasal. Oleh karena itu, sejumlah besar langsung

(kargo, manajer, pengirim) dan tidak langsung (asuransi, keuangan, kemasan,

penanganan, agen perjalanan, operator transit) pekerjaan yang berhubungan dengan

transportasi. Produsen dan konsumen mengambil keputusan ekonomi pada produk,

pasar, biaya, lokasi, harga yang diri didasarkan pada layanan transportasi, ketersediaan,

biaya dan kapasitas.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 13

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Transportasi merupakan unsur yang sangat penting dan berfungsi sebagai urat nadi

kehidupan dan perkembangan ekonomi, sosial, politik, dan mobilitas penduduk yang

tumbuh bersamaan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan

sektor tersebut.

Kemajuan transportasi akan meningkatkan mobilitas manusia, mobilitas faktor-faktor

produksi dan mobilitas hasil olahan yang dipasarkan. Semakin tinggi mobilitas, maka

semakin cepat gerakan distribusi serta lebih singkat waktu yang diperlukan dalam

mengolah bahan dan memindahkannya ke tempat tujuan. Adanya peningkatan

produktivitas masyarakat disebabkan oleh sektor transportasi yang merupakan motor

utama penggerak kemajuan ekonomi. Perkembangan ekonomi akan ditunjukkan oleh

tingginya mobilitas yang ditunjang sarana dan prasarana transportasi yang memadai dan

lancar.

Kemajuan perekonomian kota di negara-negara maju salah satunya disebabkan

oleh sistem transportasi yang bagus, efisien, efektif dan terawat. Sistem transportasi kota

di negara maju telah terintegrasi dengan berbagai aspek pendukung perekonomian

lainnya, sehingga sangat mendukung dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan.

Dengan transportasi yang baik, akan memudahkan terjadinya interaksi antara penduduk

lokal dengan dunia luar sehingga menghilangkan adanya wilayah atau masyarakat yang

terisolasi.

Untuk mewujudkan kualitas hidup masyarakat kota yang lebih baik dan

berkelanjutan memerlukan reformasi kebijakan dalam sektor transportasi. Dalam hal ini,

kebijakan yang sebaiknya dibuat adalah kebijakan yang berkelanjutan secara ekonomi,

lingkungan, dan sosial, yang mana nantinya akan saling terkait dan menunjang satu sama

lain serta dapat menyeimbangkan semua dimensi tersebut.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

Page | 14

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

(tanpa tahun). Kebijakan Transportasi Perkotaan.

http://www.hubdat.web.id/kebijakan/30-kebijakan-transportasi-perkotaan/

Effendi, Mas’ud. (2012). Pengantar Dasar Ilmu Ekonomi [dokumen PDF].

http://masud.lecture.ub.ac.id/files/2012/07/01-02-Pengantar-Dasar-Ilmu-Ekonomi-

Mengapa-Belajar-Ilmu-Ekonomi-Metodologi-dan-Bidang-Studi-Ilmu-Ekonomi.pdf

Pawitro, Udjianto. (2013). Pembangunan Kota, Ekonomi Perkotaan dan Pembentukan

Cluster Ekonomi Kawasan Perkotaan. Simposium Nasional RAPI XII-2013FT UMS,

ISSN 1412-9612.

Prawira, I Made Gita dan Cahyo Edi Wibowo. (2008). Peluang Pengembangan Angkutan

Khusus ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Undergraduate thesis, F. TEKNIK

UNDIP.

Razi, Muhammad. (2014). Peranan Transportasi dalam Perkembangan Suatu Wilayah.

Bogor: Ilmu Ekonomi Konsentrasi Pembangunan Sumberdaya, Universitas Nusa

Bangsa.

Rifusua, Agus Imam. (2010). Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan

Busway di DKI Jakarta Tahun 2004-2008.

http://lontar.ui.ac.id/opac/themes/green/detail2.jsp?id=132635&lokasi=lokal

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

LAMPIRAN 1

1. Ni Ketut Ratih Larasati (3613100031)

Medan itu mau dikembangkan kota di sekitar bandara, namanya itu aerotropolis,

dengan transportasi yang terintegrasi. Bagaimana menurut anda? Dampak positif dan

negatifnya apa jika diterapkan di Indonesia?

Jawaban:

Pengembangan konsep aerotropolis pada suatu kawasan bandara memiliki

peluang besar untuk menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kawasan

tersebut. Dikarenakan melalui konsep aerotropolis, bandara akan menjadi pusat

kegiatan yang dikelilingi oleh berbagai fasilitas pendukung, seperti perkantoran, area

komersial, area hiburan, layanan kesehatan berkelas, hingga dunia akademis dan

berbagai industri. Konsep ini juga telah diterapkan di negara tetangga seperti

Malaysia, yang dapat dikatakan berhasil karena telah mampu merangsang kawasan

yang terbentang antara bandara KLIA dan pusat kota sepanjang 50 km menjadi pusat

pertumbuhan ekonomi yang kuat.

Penerapan konsep aerotropolis ini tidak dapat dilakukan sembarangan, perlu

pertimbangan khusus. Salah satunya berkaitan dengan lokasi. Jika kita perhatikan,

sebagian besar aerotropolis yang dikembangkan berbagai negara berada di pusat

pertumbuhan ekonomi yang sudah mapan. Jika aerotropolis dikembangkan pada

lokasi yang bukan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi utama di sebuah negara,

akan butuh waktu yang lebih lama bagi investor agar investasi memberikan hasil

sebagaimana yang diharapkan. Di Indonesia, Medan hanyalah pusat pertumbuhan

ekonomi di wilayah Sumatera dan bukan pusat pertumbuhan ekonomi nasional,

sehingga dapat dikatakan pengembangan aerotropolis di kawasan ini bisa menjadi

proyek rugi.

Dampak positif dari konsep aerotropolis ini di Indonesia adalah dapat

mengembangkan pusat perekonomian pada wilayah yang menerapkan konsep ini.

Sedangkan dampak negatifnya adalah jika penerapannya tidak mempertimbangkan

ketentuan-ketentuan yang terkait, maka penerapannya akan menjadi proyek rugi

alias tidak menguntungkan berbagai pihak yang terlibat.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

2. Anak Agung Istri Witari (3613100039)

Pengaruh jumlah pemakai kendaraan pribadi yang tinggi terhadap kerugian ekonomi

perkotaan apa?

Jawaban:

Tingginya jumlah kepadatan kendaraan pribadi pada suatu kota dapat berdampak

pada ekonomi perkotaan itu sendiri. Karena ketika banyak masyarakat yang

menggunakan kendaraan pribadi, otomatis pengguna angkutan umum akan semakin

sedikit. Padahal pemerintah telah menyediakan begitu banyak angkutan umum di

Indonesia. Menurunnya pengguna angkutan umum disebabkan oleh berbagai faktor,

salah satunya ketidaknyamanan dalam pelayanan angkutan umum. Apabila jumlah

pengguna kendaraan pribadi semakin tinggi dan pengguna angkutan umum semakin

sedikit maka akan berdampak pada kerugian ekonomi perkotaan, karena biaya yang

dikeluarkan pemerintah untuk dialokasikan pada angkutan umum terbuang sia-sia

akibat sedikitnya minat masyarakat untuk menggunakannya.

3. Kartika Dwi Ratna Sari (3613100005)

Spillover Effect itu apa? Kemudian pengaruhnya terhadap ekonomi apa?

Jawaban:

Dalam memahami spillover effect digunakan analogi sebuah gelas. Jika sebuah

gelas kosong diisi air, daerah di sekitar gelas tersebut tidak akan terpengaruh. Akan

tetapi, jika diisi air ke dalam gelas yang telah penuh, maka daerah sekitarnya akan

terpengaruh oleh air yang berlebihan tersebut. Jika dianalogikan bahwa gelas

tersebut adalah jalan dan air adalah kendaraan, maka apabila jumlah kendaraan

melebihi daya tampung jalan akan menyebabkan jalan tersebut overload. Hal

tersebut yang menyebabkan timbulnya fenomena “jalan tikus” di masyarakat.

Pengaruh spillover effect terhadap ekonomi dapat dilihat dari efek yang

ditimbulkan, yaitu kemacetan. Kemacetan menyumbangkan kerugian bagi suatu kota

karena menyita waktu dan “rupiah”.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

4. Chikita Yusuf Widhaswara (3613100030)

Solusi untuk pembatasan kendaraan pribadi apa?

Jawaban:

Dengan membuat dan memberlakukan kebijakan-kebijakan terkait yang dapat

membatasi penggunaan kendaraan pribadi. Misalnya saja dengan melihat dari

kebijakan yang ada di Singapura. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain:

a. Vehicle Quota System atau sistem kuota kendaraan

Kebijakan mengatur pertumbuhan kendaraan di Singapura sejak thn 1990.

Berdasarkan kebijakan ini, jumlah kendaraan baru yang berhak melakukan

registrasi izin didasarkan pada data pertumbuhan kendaraan dan jumlah

kendaraan yg sudah habis masa berlakunya.

b. Preferential Additional Registration Fee (PARF)

Kebijakan ini sudah dilakukan pada tahun 1975 yang bertujuan mendorong para

pemilik kendaraan pribadi untuk membuang atau menyudahi pemakaiannya

sebelum masa berlaku 10 tahun habis. Biaya untuk PARF ini hampir sama dengan

biaya untuk memiliki kendaraan baru lagi sehingga banyak penduduk Singapura

yg memilih utk menyudahi pemakaian dan kemudian membeli baru

c. Electronic Road Pricing (ERP)

Kebijakan ini membuat penduduk Singapura mempertimbangkan keputusannya

untuk memiliki kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Ditambah

lagi, sulitnya mencari lahan parkir sehingga harus parkir di dalam gedung yang

tarifnya tidak murah

Selain kebijakan yang ada di atas, solusi lainnya adalah dengan

mengimplementasikan berikut ini:

• Meningkatkan biaya pajak, sehingga seorang jika ingin membeli kendaraan pribadi

akan memikirkan terlebih dahulu

• Mengurangi produk leasing kendaraan.

• Sisi administrasi : Dalam pembuatan PBKB diharapkan melampirkan KK. Hal ini

untuk mengantisipasi dalam satu kepala keluarga mempunyai kendaraan lebih dari

satu.

• Memperbanyak dan memperbaiki tingkat kenyamanan tranportasi masal

• Membuat sistem penerapan aplikatif : Seperti menyediakan banyak mobil

jemputan untuk karyawan kantor untuk mempermudah dan mempercepat jarak

rute dari rumah pekerja ke kantor. Untuk pelajar, dengan membuat kebijakan pada

masing-masing sekolah untuk melarang membawa kendaraan dan diharapkan

menggunakan bus sekolah ( harus diperbanyak rute dan jumlahnya).

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

5. Muhammad Afif Arsyad (3613100045)

Studi kasus di pasar lawang. Di samping jalan arteri primer ada pasar. Di satu sisi

bagus untuk menumbuhkan perekonomian, tetapi di sisi lain mengganggu

transportasi di jalan tersebut. Pendapat anda bagaimana?

Jawaban:

Dengan adanya studi kasus di pasar lawang seperti itu, mungkin akan lebih baik

jika memberlakukan kebijakan-kebijakan terkait yang dapat mengatasi permasalahan

seperti itu. Untuk kebijakan dalam jangka waktu pendek dapat melakukan

manajemen parkir di kawasan tersebut, mengatur jam lewat kendaraan, atau

membuat batas sementara pada jalan menjadi dua untuk kendaraan yang mau ke

pasar dan kendaraan yang hanya mau lewat jalan tersebut saja. Sedangkan untuk

kebijakan dalam jangka panjang dapat membuat jalan alternatif lain untuk mengatasi

permasalahan di kawasan pasar lawang. Sehingga kendaraan bermotor tidak

menumpuk pada satu jalan saja, tetapi dapat dibagi ke jalan lain.

6. Wiratama Adi Nugraha (3613100028)

Solusi untuk mengatasi kasus kejar setoran yang dilakukan sopir-sopir angkutan

umum apa?

Jawaban:

Sistem kejar setoran ini terjadi karena banyaknya angkutan umum yang ada,

sehingga membuat para sopir angkutan umum tersebut untuk mencari penumpang

sebanyak mungkin dengan waktu yang sesingkat mungkin. Sistem kejar setoran ini

membuat penumpang harus menunggu hingga kendaraan penuh dengan

penumpang. Dan hal ini mengakibatkan sopir angkutan umum melalaikan

kepentingan keamanan dan kenyamanan masyarakat sebagai pengguna jasa

angkutan umum. Solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan

mengubah sistem setoran menjadi sistem penggajian, dimana nantinya sopir-sopir

angkutan umum akan mendapatkan gaji bulanan dari perusahan. Selain itu, budaya

sopir angkutan umum yang saat ini dinilai buruk di masyarakat, dibenahi dengan

program pendidikan dan pelatihan untuk membina para sopir angkutan umum

sebelum diterjunkan ke lapangan.

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

LAMPIRAN 2

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota

2015 Mata Kuliah Ekonomi Kota