PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI ...
PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI
PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA
KEDAI PISSBROO DI KABUPATEN SITUBONDO
Hardjono*), Ria Ary Utari **)
RINGKASAN
Permasalahan dalam pemasaran yang sebenarnya tidak hanya diarahkan
untuk membuat keputusan pembelian namun juga menjaga dan meningkatkan
loyalitas konsumen. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui besar pengaruh strategi diversifikasi dan diferensiasi produk
terhadap loyalitas konsumen pada kedai pissbroo Situbondo. Metode
pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi serta
penyebaran kuisioner kepada para konsumen di kedai pissbroo Situbondo. Teknik
Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi linier Berganda, Uji t (t-
Test) serta Uji F (F-Test). Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai
dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Juni 2016. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah random sample dengan jumlah sampel 97
responden. Persamaan regresi linear berganda, Y = 12,499 + 0,241X1 +
0,011X2 + e. Berdasarkan hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan
bahwa variabel diversifikasi produk menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi
loyalitas konsumen, sedangkan variabel diferensiasi produk menjadi faktor
terendah yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil uji t,
variabel diversifikasi produk mempunyai nilai lebih besar yaitu thitung 2,846 > ttabel
1,985, hal ini berarti variabel diversifikasi produk berpengaruh parsial terhadap
loyalitas konsumen dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Sedangkan variabel
diferensiasi produk yang mempunyai nilai thitung 0,100 < ttabel 1,985, hal ini
berarti variabel diferensiasi produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap
loyalitas konsumen dengan nilai signifikan 0,920 > 0,05. Berdasarkan hasil uji F,
tingkat signifikan yang diperoleh menunjukkan nilai Fhitung 4,489 > Ftabel 3,09
dengan nilai signifikan 0,014 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima
atau variabel diversifikasi dan diferensiasi produk berpengaruh secara simultan
terhadap loyalitas konsumen pada kedai pissbroo Situbondo.
Kata kunci : Diversifikasi Produk, Diferensiasi Produk, Loyalitas Konsumen
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Persaingan di dunia usaha
semakin ketat dan kompleks. Banyak
perusahaan yang berlomba dalam
*) Dosen Fakultas Ekonomi
Universitas Abdurachman Saleh
Situbondo
**) Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Abdurachman Saleh
Situbondo
dunia bisnis dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan.
Manajemen perusahaan harus
memiliki keahlian yang baik dan
peka terhadap persaingan yang
terjadi agar mampu mengantisipasi
dan memenangkan persaingan usaha
sehingga dapat menjalankan
perusahaan dengan efektif dan
efisien (Handoko, 2008:132).
Penerapan strategi pemasaran
di dalam suatu perusahaan senantiasa
selalu berubah sejalan dengan
perkembangan dan perubahan
lingkungan industri yang ada.
Perubahan tersebut memaksa
perusahaan untuk terus
menyesuaikan diri dengan
perkembangan di lingkungan
sekitarnya. Strategi diciptakan untuk
dapat memenangkan persaingan
dengan menawarkan konsep yang
jelas dari produk serta keunggulan
khas yang ada di dalamnya. Saat ini
perusahaan lebih menekankan pada
konsep pemasaran yang melakukan
pendekatan kepada konsumennya,
perusahaan memperhatikan bahwa
betapa pentingnya kepuasan
konsumen bagi kelangsungan
perusahaannya. Perusahaan
memperhatikan unsur kepuasan
konsumen tersebut sebagai dasar
untuk membangun loyalitas
konsumen terhadap produk atau jasa
yang diciptakannya.
Strategi pemasaran yang
diterapkan oleh perusahaan sangat
bervariasi sesuai dengan keunggulan
produk yang di pasarkan dan selera
konsumen pada suatu daerah.
Menghadapi persaingan tersebut
perusahaan perlu membangun
strategi pemasaran yang baik.
Strategi yang harus dilakukan dalam
upaya mencapai target pemasaran
tersebut dimulai dari dalam diri
perusahaan, khususnya melalui
produk yang mereka tawarkan.
Strategi yang cocok untuk digunakan
yaitu strategi pemasaran diversifikasi
dan diferensiasi produk.
Saat ini, perkembangan usaha
kecil maupun usaha menengah ke
atas semakin banyak atau semakin
menjamur, salah satunya adalah
usaha makanan. Bisnis makanan dan
cemilan yang berkonsep kedai
modern serta minimalis juga semakin
pesat khususnya di Kabupaten
Situbondo. Salah satu kedai favorit
yang menjadi pilihan masyarakat
Situbondo adalah kedai pisang kribo
atau biasa disebut kedai pissbroo
Situbondo yang berlokasi di
Jl.Kenanga No.3C Situbondo. Kedai
tersebut menyediakan berbagai
olahan pisang dengan varian rasa
yang berbeda, selain memproduksi
olahan pisang, kedai tersebut juga
menyediakan berbagai minuman.
Kebanyakan masyarakat Indonesia
menganggap remeh buah pisang. Hal
ini dikarenakan kurang adanya
inovasi dalam pengolahan pisang
menjadi bahan makanan. Pada
umumnya perusahaan ingin memiliki
rencana jangka panjang dalam
mempertahankan konsumen.
Strategi diversifikasi dan
diferensiasi produk berperan dalam
meningkatkan loyalitas konsumen di
kedai pissbroo Situbondo. Hermawan
Kartajaya (2010:28), menyimpulkan
bahwa pelaksanaan diversifikasi dan
differensiasi produk berpengaruh
pada peningkatan jumlah konsumen.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa
konsumen telah puas terhadap
keanekaragaman produk yang
ditawarkan. Melihat keadaan inilah
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai pengaruh
strategi pemasaran yang terdiri dari
diversifikasi dan diferensiasi produk
untuk meningkatkan loyalitas
konsumen sehingga diharapkan dapat
membawa kepada peningkatan
penjualan yang berakibat langsung
pada peningkatan pasar.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disajikan
rumusan masalah yaitu sebagai
berikut:
1. Apakah variabel diversifikasi
dan diferensiasi produk
berpengaruh secara parsial
terhadap variabel loyalitas
konsumen?
1 Apakah variabel diversifikasi dan
diferensiasi produk berpengaruh
pengaruh secara simultan
terhadap variabel loyalitas
konsumen?
2 Diantara variabel diversifikasi
dan diferensiasi produk, variabel
manakah yang paling dominan
berpengaruh terhadap variabel
loyalitas konsumen?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan
rumusan masalah di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui variabel
diversifikasi dan diferensiasi
produk berpengaruh secara parsial
terhadap variabel loyalitas
konsumen.
2. Untuk mengetahui variabel
diversifikasi dan diferensiasi
produk berpengaruh secara
simultan terhadap variabel
loyalitas konsumen.
3. Untuk mengetahui pengaruh
variabel yang paling dominan
antara diversifikasi dan
diferensiasi produk terhadap
variabel loyalitas konsumen.
Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, merupakan suatu
tugas akademis dan menambah
wawasan peneliti.
2. Bagi perguruan tinggi, hasil
penelitian ini dapat memberikan
tambahan reverensi.
3. Bagi perusahaan, penelitian ini
diharapkan dapat digunakan
sebagai masukan dan bahan
pertimbangan dalam rangka
meningkatkan loyalitas
konsumen kedai pissbroo
Situbondo.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
Diversifikasi Produk
Definisi dari diversifikasi
produk yaitu upaya mencari dan
mengembangkan produk atau pasar
yang baru, dalam rangka mengejar
pertumbuhan dan peningkatan
penjualan, (Tjiptono, 2008:132).
Tujuan Pengembangan Strategi
Diversifikasi
Tujuan yang sangat mendasari
strategi diversifikasi produk yaitu
untuk memperkecil adanya sebuah
resiko. Menurut Tjiptono (2008:132)
secara garis besar, strategi
diversifikasi dikembangkan dengan
berbagai tujuan diantaranya yaitu:
1) Meningkatkan pertumbuhan bila
pasar atau produk yang ada telah
mencapai tahap kedewasaan
dalam Product Life Cycle (PLC).
2) Menjaga stabilitas dengan jalan
menyebarkan fluktuasi laba.
3) Meningkatkan kredibilitas di
pasar modal.
Manfaat Strategi Diversifikasi
Menurut Fandy Tjiptono
(2008:132), ada beberapa manfaat
strategi diversifikasi yaitu:
1) Perusahaan dapat mengerahkan
full capacity karena tidak
tergantung pada satu macam
produk.
2) Memaksimumkan profit dengan
cara mengadakan ekspansi
perusahaan.
3) Penemuan-penemuan baru yang
menguntungkan bagi calon
konsumen.
4) Perusahaan tidak bergantung
pada satu pasar saja.
Faktor yang Mendorong Strategi
Diversifikasi
Menurut pendapat Drucker
yang dikutip dari William F. Glueck
dan Lawrence R. Jauch (2001:145)
tentang mengapa perusahaan
melakukan strategi diversifikasi
produk, maka diketahui faktor intern
dan ekstern perusahaan tersebut
sebagai berikut:
1) Tekanan dari dalam (internal)
a. Secara psikologis, manusia
menjadi bosan melakukan
hal yang sama berulang kali.
b. Diversifikasi dilihat sebagai
salah satu cara untuk
mengembangkan karyawan
akibat ukuran yang salah.
c. Diversifikasi dipandang
sebagai cara untuk
mengubah pusat biaya
internal yang sekarang
menjadi penghasil laba.
2) Tekanan dari luar (eksternal)
a. Perekonomian (pasar)
dimana perusahaan
beroperasi, ternyata
terlampau kecil dan terbatas
untuk kemungkinan
pertumbuhan.
b. Teknologi dan riset
perusahaan menimbulkan
pengembangan poduk yang
kelihatannya memberikan
prospek.
Pertimbangan Perusahaan dalam
Menerapkan Strategi Diversifikasi
Produk
Assauri (2007:218)
menyatakan bahwa terdapat beberapa
pertimbangan dalam mengadakan
diversifikasi produk oleh suatu
perusahaan, yaitu :
1) Adanya kesempatan untuk
menghasilkan produk baru yang
dapat mendatangkan
keuntungan yang lebih baik.
2) Adanya unsur sinergi, dimana
penambahan produk baru yang
lain akan menimbulkan
besarnya biaya tetap per unit
akan menurun atau lebih rendah.
3) Adanya kegiatan dalam
pengembangan produk yang
dapat menghasilkan atau
menemukan produk baru.
4) Pelakasanaan strategi
diversifkasi produk
membutuhkan adanya penelitian
yang mendalam mengenai tiap
produk yang akan diproduksi,
sehingga diperoleh keyakinan
akan dapat diperolehnya tingkat
keuntungan yang diharapkan.
5) Perusahaan dapat meneruskan
produk yang telah ada, tetapi di
lain pihak dapat pula
menghentikan produksi produk
tertentu, agar keuntungan
perusahaan dapat ditingkatkan.
6) Perusahaan perlu
memperhatikan dan
memperhitungkan dengan
seksama segala hal yang
dilakukannya, begitu juga dalam
usaha diversifikasi produk
perusahaan perlu memperhatikan
beberapa hal yang perlu
diperhatikan.
Tahap-tahap Diversifikasi Produk
Menurut Kotler (2001:277)
tahap- diversifikasi produk dapat
dibagi sebagai berikut:
1) Pemunculan gagasan. Langkah
pertama yang harus dilakukan
oleh perusahaan dalam usahanya
untuk mengembangkan suatu
produk adalah penciptaan gagasan
atau ide-ide.
2) Penyaringan gagasan. Setelah
terkumpul banyak gagasan atau
ide-ide, proses selanjutnya adalah
melakukan penyaringan atau
penyortiran gagasan atau ide-ide
tersebut menjadi beberapa ide
yang menarik dan sungguh-
sungguh dapat diterapkan oleh
perusahaan dengan sukses.
3) Pengembangan dan pengujian
konsep. Setelah perusahaan
melakukan analisis bisnis
terhadap beberapa konsep yang
ditawarkan, maka dari analisis
tersebut akan muncul sebuah
konsep yang memiliki keunggulan
dibandingkan konsep-konsep
yang lainnya.
4) Pengembangan strategi
pemasaran. Jika gagasan produk
berhasil melalui tahap
pengembangan produk, maka
selanjutnya produk dapat
diteruskan pada tahap
pengujicobaan lebih lanjut ke
pasar.
5) Analisis bisnis. Setelah
mendapatkan informasi yang
muncul dari pengujian pemasaran,
maka perusahaan akan mengambil
keputusan jadi tidaknya
meluncurkan suatu produk baru
ke pasar.
Pelaksanaan Strategi Diversifikasi
1) Alternatif strategi diversifikasi.
Menurut J. Nijman (1997:13) ada
beberapa usaha atau cara yang
dapat dilakukan pada strategi
diversifikasi:
a. Pemisahan menambah lini
produk baru, sehingga sama
saja memperluas bauran
produk.
b. Memperpanjang lini yang ada
sehingga menjadi suatu
perusahaan dengan lini
produk yang lebih lengkap.
c. Perusahaan harus menambah
ukuran, formula atau ciri lain
dari setiap produk.
d. Perusahaan menambah atau
mengurangi konsistensi lini
produk.
2) Faktor dalam pelaksanaan strategi
diversifikasi.
a. Luas pemasaran. Setiap
perusahaan hendaknya dapat
meramalkan luas pemasaran
dari barang atau jasa yang akan
dihasilkan. Luas pemasaran ini
harus selalu dihubungkan
dengan kemampuan modal
yang disediakan serta fasilitas
lain dari perusahaan.
b. Tingkat persaingan. Jika ingin
memproduksi suatu produk
atau jasa, perusahaan harus
dapat menganalisa dan meneliti
seberapa jauh tingkat
persaingan dalam usaha
tersebut.
c. Kemampuan teknis. Hal ini
perlu diperhatikan oleh
perusahaan, karena akan
mempengaruhi kualitas dari
barang atau jasa yang akan
diproduksi. Kualitas dari
produk atau jasa yang akan
dihasilkan oleh perusahaan
sangat besar pengaruhnya
terhadap kelancaran penjualan
serta tingkat keuntungan yang
akan diperoleh perusahaan di
masa yang akan datang.
Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah
tindakan merancang serangkaian
perbedaan yang berarti untuk
membedakan tawaran perusahaan
dengan tawaran pesaing (Kotler,
2002:328). Menurut Kotler dalam
Raharjo (2007:126) diferensiasi
produk merupakan strategi yang
membuat produk berbeda dengan
kompetitor bahkan melebihinya,
sehingga hasil yang dapat dinilai
oleh konsumen dan nilai yang
diharapkan dapat mempengaruhi
pilihan dan kepentingan konsumen
yang paling istimewa.
Unsur-unsur dalam Diferensiasi
Produk
Unsur-unsur diferensiasi produk
menurut Kotler (2003:385) adalah
sebagai berikut:
1) Bentuk (form). Produk bisa
dideferensiasikan dalam bentuk,
ukuran atau struktur fisik
produk.
2) Keistimewaan/fungsi (feature).
Produk bisa didiferensiasikan
melalui karakteristik dan ciri
khas tertentu yang bisa
menambah nilai dari produk.
3) Kualitas kinerja (performance
quality) mengacu pada tingkat
dimana karakteristik produk itu
beroperasi.
4) Kualitas kesesuaian
(conformance quality) mengacu
pada tingkat dimana semua unit
yang diproduksi identik dan
memenuhi spesifikasi sasaran
yang dijanjikan.
5) Daya tahan (durability) adalah
suatu ukuran usia operasi produk
yang diharapkan dalam kondisi
normal dan atau berat, yang
menjadikan atribut bernilai bagi
beberapa produk.
6) Keandalan (reliability) adalah
ukuran kemungkinan suatu
produk tidak akan rusak atau
gagal dalam suatu periode waktu
tertentu.
7) Mudah diperbaiki (repairability)
adalah ukuran kemudahan
memperbaiki suatu produk yang
rusak atau gagal.
8) Gaya (style), menggambarkan
penampilan dan perasaan produk
itu bagi pembeli.
9) Rancangan (design) adalah
totalitas dari keistimewaan yang
mempengaruhi cara penampilan
dan fungsi suatu produk dalam
hal pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Manfaat Diferensiasi Produk
Menurut Kotler (2003:386),
adapun manfaat perusahaan
menerapkan strategi diferensiasi
produk, antara lain:
1) Diferensiasi akan
memperpanjang siklus hidup
produk. Suatu produk pasti
akan mengalami siklus decline
atau penurunan. Jadi, pada
prinsipnya sebelum terjadi
penurunan di dalam pemasaran
produk atau jasa, perlu
dilakukan diferensiasi agar
penjualan di dalam pemasaran
meningkat kembali.
2) Diferensiasi akan membuat
produk atau jasa lebih diingat
oleh konsumen, karena adanya
point of interest yang dimiliki
perusahaan, yaitu keunikan
yang tidak dimiliki oleh produk
atau jasa yang lain.
3) Diferensiasi akan membuat
produk atau jasa kita terlihat
lebih baik dibandingkan
dengan produk atau jasa yang
lain.
4) Diferensiasi akan membuat
nilai jual dari produk atau jasa
yang dipasarkan menjadi lebih
tinggi. Keunikan produk atau
jasa yang dimiliki bisa
merupakan asset yang berharga
bagi perusahaan.
Tujuan Diferensiasi Produk
Menurut Kotler (2003:386),
tujuan dilakukannya diferensiasi
produk adalah untuk meningkatkan
keuntungan dengan cara
menghasilkan lini produk baru agar
mendapatkan laba yang maksimal
serta meminimalisir risiko kerugian
dari produk yang terdahulu yang
mengalami penurunan. Diferensiasi
produk yang berhasil adalah
diferensiasi yang mampu
mengalihkan basis persaingan dari
harga ke faktor lain, seperti
karakteristik produk, strategi
distribusi atau variabel-variabel
promotif lainnya.
Tahap-tahap dalam Membangun
Diferensiasi Produk
1) Melakukan segmentasi dan
targeting yang kemudian diikuti
perumusan positioning produk,
merek dari perusahaan.
2) Menganalis adanya sumber-
sumber diferensiasi yang
memungkinkan b
3) Menguji diferensiasi perusahaan,
apakah sustainable atau tidak.
4) Mengkomunikasikan strategi
diferensiasi yang dimiliki oleh
setiap departemen.
Tahap-tahap Mempertahankan
Diferensiasi yang Sudah
Terbentuk
Menurut Hermawan Kartajaya
(2010:32) berikut adalah teknik-
teknik yang dapat dilakukan untuk
mempertahankan diferensiasi
produk:
1) Fokus pada core differentiation
yaitu perusahaan bisa melakukan
cara-cara mempertahankan
eksistensi merek dengan tetap
bersumber pada diferensiasi
utama yang dimiliki.
2) Be consistent adalah konsisten
dalam hal pesan yang
disampaikan ke pasar serta
konsisten juga dalam hal
operasional perusahaan sehari-
hari.
3) Evolve your differentiation
adalah diferensiasi yang sudah
dimiliki dari waktu ke waktu
sehingga tetap unggul di pasar.
Daya Tahan Diferensiasi
Menurut Porter (2000:147)
daya tahan diferensiasi ditentukan
oleh dua hal, yaitu :
1) Langgengnya nilai yang
terlihat pembeli. Selalu ada
risiko bahwa kebutuhan atau
persepsi pembeli akan berubah
sehingga menghilangkan nilai
pada bentuk tertentu
diferensiasi.
2) Peniru dari pesaing. Pesaing
juga bisa meniru strategi
perusahaan bersangkutan atau
mencari strategi baru yang
lebih maju daripada strategi
yang dipilih oleh perusahaan
itu.
Jebakan dalam Diferensiasi
1) Keunikan yang tidak ternilai.
2) Diferensiasi yang terlalu
banyak.
3) Premi harga yang terlalu
tinggi.
4) Mengabaikan mengisyaratkan
nilai.
5) Tidak mengetahui biaya
diferensiasi.
6) Berfokus pada produk, bukan
pada seluruh rantai nilai.
7) Gagal mengenali segmen
pembeli.
Loyalitas Konsumen
Menurut Tjiptono (2000:110),
loyalitas konsumen adalah suatu
komitmen pelanggan terhadap suatu
merek, toko atau pemasok
berdasarkan sifat yang sangat positif
dalam pembelian jangka panjang.
Loyalitas konsumen sangat penting
artinya bagi perusahaan untuk
menjaga kelangsungan usahanya
maupun kelangsungan kegiatan
usahanya.
Tahap-tahap dalam Pertumbuhan
Loyalitas Konsumen
Griffin (2003:15) membagi
tahapan loyalitas sebagai berikut:
1) Suspects (tersangka) adalah semua
orang yang mungkin akan
membeli produk atau jasa
perusahaan.
2) Prospects (prospek) adalah orang-
orang yang memiliki kebutuhan
akan produk atau jasa tertentu dan
mempunyai kemampuan untuk
membelinya.
3) Disqualified prospect (prospek
yang didiskualifikasi), yaitu
prospect yang telah mengetahui
keberadaan barang/ jasa terentu,
tetapi tidak mempunyai kebutuhan
akan barang/ jasa tersebut atau
tidak mempunyai kemampuan
untuk membeli barang/ jasa
tersebut.
4) First time customer (pelanggan
pertama kali), yaitu pelanggan
yang membeli untuk yang
pertama kalinya atau masih
menjadi pelanggan yang baru.
5) Repeat customers (pelanggan
berulang), yaitu pelanggan yang
telah melakukan pembelian suatu
produk sebanyak 2 kali atau lebih.
6) Clients (klien) yaitu membeli
semua barang/ jasa yang oleh
perusahaan dengan membeli
secara teratur.
7) Advocates (penganjur) yaitu
layaknya klien. Advocates
membeli seluruh barang/ jasa
yang ditawarkan yang dibutuhkan,
serta melakukan pembelian secara
teratur sebagai tambahan
mendorong teman-temannya yang
lain agar membeli barang/ jasa
tersebut.
Jenis-jenis Loyalitas Konsumen
Menurut Jill Griffin (2003:22)
terdapat empat jenis loyalitas yang
muncul bila keterikatan rendah dan
tinggi dengan pola pembelian ulang,
yang rendah dan tinggi. Adapun
jenis-jenis loyalitas konsumen yaitu:
1) Tanpa loyalitas (no loyality) yaitu
ada beberapa konsumen yang
tidak mengembangkan loyalitas
atau kesetiaan kepada suatu
produk maupun jasa tertentu.
2) Loyalitas yang lemah (inertia
loyality), merupakan sebuah jenis
loyalitas konsumen yang dimana
adanya keterikatan yang rendah
dengan pembelian ulang yang
tinggi.
3) Loyalitas tersembunyi (laten
loyality), merupakan bentuk
kesetiaan atau keterikatan yang
relatif tinggi.
4) Loyalitas premium (premium
loyalty), merupakan suatu tingkat
keterikatan tinggi yang berjalan
selaras dengan aktivitas
pembelian kembali.
Tahap-tahap untuk Menciptakan
Loyalitas Konsumen
Menurut Hurriyati (2005:30)
adapun tahap-tahap perancangan
loyalitas tersebut adalah sebagai
berikut :
1) Definisi nilai pelanggan
a. Mengidentifikasi segmen
pelanggan sasaran.
b. Ciptakan diferensiasi brand
promise.
2) Merancang merek dengan
pengalaman pelanggan
a. Mengembangkan pemahaman
pengalaman pelanggan.
b. Merancangperilaku karyawan
untuk merealisasikan brand
promise.
3) Melengkapi pengetahuan dan
keahlian karyawan
a. Mempersiapkan pemimpin
untuk menjalankan dan
memberikan pengalaman
kepada pelanggan.
b. Melengkapi pengetahuan dan
keahlian karyawan untuk
memberikan pengalaman
kepada pelanggan dalam setiap
interaksi yang dilakukan
pelanggan terhadap
perusahaan.
4) Mengkomunikasikan hasil
a. Gunakan respon timbal
balik pelanggan dan
karyawan.
b. Membentuk kerja sama
antara sistem HRD dengan
proses bisnis.
Keuntungan dalam Menciptakan
Loyalitas Konsumen Beberapa keuntungan yang
diperoleh oleh perusahaan
tersebut Griffin (2007:11),
antara lain:
1) Biaya pemasaran menjadi
berkurang.
2) Biaya transaksi menjadi lebih
rendah, seperti negosiasi
kontrak dan pemrosesan order.
3) Biaya perputaran
pelangan menjadi berkurang.
4) Pemberitaan dari mulut ke mulut
menjadi lebih positif, dengan
asumsi para pelanggan yang
loyal juga merasa puas.
5) Biaya kegagalan menjadi
menurun (pengurangan
pengerjaan ulang, klaim garansi,
dan sebagainya).
Kerangka Konseptual
Hipotesis Penelitian
Menurut Kerlinger dalam
Riduwan (2010:35), hipotesis
ditafsirkan sebagai dugaan terhadap
hubungan antara dua variabel atau
lebih. Hipotesis kerja (Hipotesis
Alternatif Ha atau H1) yaitu
hipotesis yang dirumuskan untuk
menjawab permasalahan dengan
menggunakan teori-teori yang
relevan dengan masalah penelitian
dan belum berdasarkan fakta serta
dukungan data yang nyata di
lapangan. Hipotesis alternatif (Ha)
dirumuskan dengan kalimat positif
sedangkan Hipotesis nol (H0)
dinyatakan dengan kalimat negatif
(Riduwan, 2010:36).
Diversifikasi Produk (X1)
X1.1 Variasi jenis produk
X1.2 Variasi ukuran produk
X1.3 Variasi harga produk
X1.4 Variasi rasa produk
Loyalitas Konsumen (Y)
Y1 Kesetiaan terhadap
suatu produk
Y2 Nilai positif yang
dirasakan pelanggan
Y3 Kepuasan terhadap
suatuproduk
Y4 Menambah frekuensi
pembelian
Diferensiasi Produk (X2)
X2.1 Fungsi produk
X2.2 Bentuk produk
X2.3 Atribut subjektif
X2.4 Keunggulan alamiah
Berdasarkan perumusan
masalah, tujuan penelitian dan
landasan teori, dapat ditarik hipotesis
penelitian sebagai berikut :
H1 Diduga variabel diversifikasi dan
diferensiasi produk berpengaruh
secara parsial terhadap variabel
loyalitas konsumen.
H2 Diduga variabel diversifikasi dan
diferensiasi produk berpengaruh
secara simultan terhadap
variabel loyalitas konsumen.
H3 Diduga variabel diferensiasi
produk paling dominan
berpengaruh terhadap variabel
loyalitas konsumen.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini
dilakukan di kedai pissbroo Jalan
kenanga nomor 3C Situbondo.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3
bulan yaitu dari April 2016 sampai
dengan Juni 2016.
Populasi dan Sampel
Populasi
1. Menurut Nazir (2005:134),
populasi adalah kumpulan
individu dengan kualitas dan
karakter yang telah ditetapkan
oleh peneliti. Karakteristik atau
kualitas yang dinamakan sebagai
variabel.
2. Menurut Arikunto (2006:131),
populasi adalah keseluruhan
objek penelitian. Apabila
seseorang ingin meneliti semua
elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya
merupakan penelitian populasi.
3. Menurut Sugiyono (2010:118), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari
obyek atau subjek yang
mempunyai kuantitas &
karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini
adalah konsumen yang datang ke
kedai pissbroo Situbondo selama 3
bulan yaitu 3.600.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari
jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut,
ataupun bagian kecil dari anggota
populasi yang diambil menurut
prosedur tertentu sehingga dapat
mewakili populasinya (Sugiyono,
2010:118). Untuk menentukan
ukuran sampel, maka digunakan
rumus Slovin (2006:182) sebagai
berikut:
π =π
1 + π(π)2
n= ukuran sampel
N = ukuran populasi yaitu jumlah
konsumen
E = tingkat kesalahan
Jumlah populasi pelanggan
dengan batas kesalahan yang
diinginkan dalam penelitian ini
adalah 10%. Jumlah total pelanggan
kedai pissbroo Situbondo selama 3
bulan adalah 3.600 orang. Maka
dengan mengikuti perhitungan di atas
hasilnya adalah:
π = 3.600
1 + 3.600 0.1 2
π =3.600
1 + 3.600 (0.01)
π =3.600
37=
97,2 dibulatkan menjadi 97 responden.
Identifikasi Variabel
1. Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya
variabel terikat (Sugiyono,
2009:39). Variabel bebas
(independent) dalam penelitian
ini adalah :
(X1) Diversifikasi produk.
(X2) Diferensiasi produk.
2. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2009:39). Variabel
terikat (dependent) dalam
penelitian ini adalah :
(Y) Loyalitas Konsumen.
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel
adalah suatu definisi yang diberikan
pada suatu variabel dengan
membenarkan suatu operasional
yang diperlukan untuk mengukur
variabel tersebut (Sugiyono,
2009:40). Definisi operasional
variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Diversifikasi produk (X1) yaitu
upaya mencari dan
mengembangkan produk atau
pasar yang baru, atau keduanya,
dalam rangka mengejar
pertumbuhan, peningkatan
penjualan dan fleksibilitas.
(Tjiptono, 2008:132).
2. Diferensiasi produk (X2) adalah
tindakan merancang serangkaian
perbedaan yang berarti untuk
membedakan tawaran perusahaan
dengan tawaran pesaing (Kotler,
2002:328).
3. Loyalitas konsumen (Y) adalah
komitmen pelanggan terhadap
suatu merek, toko atau pemasok
berdasarkan sifat yang sangat
positif dalam pembelian jangka
panjang (Tjiptono, 2000:110).
Teknik Pengumpulan Data
Metode penelitian yang akan
digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Observasi. Metode penelitian
dengan pengamatan secara
langsung pada obyek
penelitian untuk mendapatkan
data-data yang dibutuhkan
dalam penyusunan proposal
skripsi.
2. Wawancara.Penulis
mengadakan wawancara
langsung dengan pihak-pihak
yang bersangkutan.
3. Kuesioner yaitu berupa daftar
pertanyaaan yang dibagikan
secara langsung oleh penulis
kepada responden yang
ditemui secara langsung di
kedai pissbroo Situbondo.
4. Studi pustaka merupakan
teknik pengumpulan data
melalui teks-teks maupun soft
copy edition, seperti buku,
jurnal, laporan ataupun arsip
organisasi, makalah, dan lain-
lain. Bahan pustaka yang
berupa soft copy edition
biasanya diperoleh dari
sumber-sumber internet yang
dapat diakses secara online.
Sumber Data
Data yang dikumpulkan harus
dibuktikan kebenarannya, tepat
waktu, sesuai dan dapat memberikan
gambaran yang menyeluruh
(Sugiyono, 2009:40). Maka jenis
data yang digunakan adalah:
1. Data kualitatif adalah data yang
tidak berbentuk angka.
2. Data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka.
Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Data primer adalah data yang
diperoleh melalui hasil
penyebaran kepada sejumlah
responden yang menjadi sampel
dari penelitian ini yakni
mengenai loyalitas konsumen
kedai pissbroo Situbondo.
2. Data sekunder adalah data
pendukung yang biasanya dapat
diperoleh dari literatur-literatur
bahan kepustakaan dan
dokumen-dokumen perusahaan
berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti (Sugiyono,
2009:40).
Metode Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk
mengetahui tingkat kevalidan dari
instrumen (kuesioner) yang
digunakan dalam pengumpulan data
(Sugiyono, 2009:138).
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan
untuk mengetahui adanya konsistensi
alat ukur dalam penggunaannya, atau
dengan kata lain alat ukur tersebut
mempunyai hasil yang konsisten
apabila digunakan berkali-kali pada
waktu yang berbeda (Sugiyono,
2009:139).
Analisa Pengujian Regresi Linier
Berganda
Menurut SanusiAnwar
(2003:309) digunakan rumus analisis
regresi linier berganda sebagai
berikut:
y = a + b1x1 + b2x2 + e
dimana :
y = loyalitas konsumen
a = konstata
b1, b2, = koefisien regresi
n = banyaknya sampel
x1 = diversifikasi produk
x2 = diferensiasi produk
E = epselon/error
Pengujian Secara Parsial
(menggunakan uji t)
Hipotesis pertama dibuktikan
dalam pengujian secara parsial antara
variabel bebas (X) dengan variabel
terikat (Y) yang diperoleh. Berikut
ini adalah rumus uji t yang
dikemukakan Sudjana (2005:337):
t = r (π β 2)
1 β ππ₯π¦2
dimana:
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Pengujian Secara Simultan
(menggunakan uji F)
Hipotesis kedua dibuktikan
dalam pengujian secara simultan
antara variabel bebas (X) dengan
variabel terikat (Y) yang diperoleh.
Berikut ini adalah rumus uji F yang
dikemukakan Sudjana (2005:337):
πΉ = π 2/πΎ
1 β π 2 / (π β πΎ β 1)
Keterangan :
R2
= koefesien
determinan
K = jumlah variabel
bebas
N = jumlah sampel
Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinan (R2)
digunakan untuk mengetahui tingkat
ketetapan paling baik dalam analisis
regresi, dimana hal yang ditunjukkan
oleh besarnya koefisiensi determinan
(R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu).
Koefisiensi determinan (R2) nol
variabel independent sama sekali
tidak berpengaruh terhadap variabel
dependent. Apabila koefisien
determinasi semakin mendekati satu,
maka dapat dikatakan bahwa variabel
independent berpengaruh terhadap
variabel dependent. Rumus koefisien
determinan (Kd) menurut Sugiyono
(2011:231) yaitu :
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
Kd = nilai koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Hasil Uji Validitas dapat dilihat
di tabel berikut ini:
Diversifikasi Produk (X1) No R
Hitung
R Tabel Keterangan
1. 0,704 0,1996 VALID
2. 0,866 0,1996 VALID
3. 0,861 0,1996 VALID
4. 0,834 0,1996 VALID
Diferensiasi Produk (X2)
No R
Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,756 0,1996 VALID
2. 0,747 0,1996 VALID
3. 0,695 0,1996 VALID
4. 0,740 0,1996 VALID
Loyalitas Konsumen (Y)
No R
Hitung R Tabel Keterangan
1. 0,777 0,1996 VALID
2. 0,748 0,1996 VALID
3. 0,821 0,1996 VALID
4. 0,793 0,1996 VALID
Uji Reliabilitas
Kategori Nilai Alpha
cronbach Keterangan
Diversifikasi
produk (X1)
0,835 0,60 Reliabel
Diferensiasi
produk (X2)
0,706 0,60 Reliabel
Loyalitas
konsumen
(Y)
0,791 0,60
Reliabel
Analisis Regresi Linier Berganda
Berdasarkan tabel koefisien
dapat diperoleh persamaan regresi
linear berganda sebagai berikut :
Y = 12,499 + 0,241X1 + 0,011X2 +
e
Dimana :
12,499 = Bilangan konstanta
yang berarti apabila
variabel bebas yaitu
diversifikasi dan
diferensiasi produk
sama dengan nol, maka
besarnya variabel
terikat yaitu loyalitas
konsumen adalah
12,499.
0,241X1 = Besarnya koefisien
variabel diversifikasi
produk yang berarti
setiap peningkatan
variabel diversifikasi
produk sebesar 1%,
maka loyalitas
konsumen meningkat
0,241 dengan asumsi
variabel lainnya
(diferensiasi produk)
konstan.
0,011X2 = Besarnya koefisien
variabel diferensiasi
produk yang berarti
setiap peningkatan
variabel diferensiasi
produk sebesar 1%,
maka loyalitas
konsumen meningkat
0,011 dengan asumsi
variabel lainnya
(diversifikasi produk)
konstan.
e = Nilai kesalahan dari
model persamaan
regresi yang disebabkan
adanya kemungkinan
variabel lain yang dapat
mempengaruhi variabel
loyalitas konsumen (Y)
tetapi tidak dimasukkan
dalam model
persamaan, dimana
besarnya e = 1,878.
Hasil Uji Statistik Parsial (t-test)
1. Diversifikasi produk (X1)
Nilai thitung untuk variabel
diversifikasi produk sebesar
2,846. Sementara itu nilai pada
ttabel distribusi 5% sebesar 1,985
maka thitung 2,846 > ttabel 1,985.
Variabel diversifikasi produk
mempunyai pengaruh yang
positif. Hal ini juga diperkuat
dengan nilai signifikan 0,005 <
0,05 artinya variabel
diversifikasi produk berpengaruh
secara parsial terhadap loyalitas
konsumen pada kedai pissbroo
Situbondo.
2. Diferensiasi produk (X2)
Nilai thitung untuk variabel
diferensiasi produk sebesar
0,100. Sementara itu nilai pada
ttabel distribusi 5% sebesar 1,985
maka thitung 0,100 < ttabel 1,985.
Variabel diferensiasi produk
mempunyai pengaruh yang
positif. Hal ini juga diperkuat
dengan nilai signifikan 0,920 >
0,05 artinya variabel diferensiasi
produk tidak berpengaruh secara
parsial terhadap loyalitas
konsumen pada kedai pissbroo
Situbondo.
Uji Statistik Simultan (F-test)
Berdasarkan pengujian statistik
dengan metode uji F, tingkat
signifikan yang diperoleh lebih kecil
yakni sebesar 0,014 dari standar
signifikan yakni 5 % atau 0,014 <
0,05. Diperoleh hasil perbandingan
antara Fhitung dan Ftabel, dimana Fhitung
4,489 > Ftabel 3,09 maka dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima atau
variabel diversifikasi dan diferensiasi
produk berpengaruh secara simultan
terhadap loyalitas konsumen pada
kedai pissbroo Situbondo.
Uji Dominan
Berdasarkan uji parsial yang
telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel
diversifikasi produk (X1)
berpengaruh paling dominan dengan
nilai sebesar 2,846 dibandingkan
dengan nilai variabel diferensiasi
produk (X2) sebesar 0,100.
Koefisien Determinasi (R2)
Hasil dari analisis pengaruh
diversifikasi produk (X1), dan
diferensiasi produk (X2) terhadap
loyalitas konsumen (Y) seperti pada
tabel diatas, menunjukkan R Square
= 0,087 artinya hubungan positif
antara faktor diversifikasi produk
(X1), dan diferensiasi produk (X2)
terhadap loyalitas konsumen (Y)
dengan nilai R yang belum mencapai
satu. Berdasarkan hasil tersebut nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar
0,087 ini berarti seluruh variabel
bebas (X) yaitu diversifikasi dan
diferensiasi produk mempunyai
kontribusi sebesar 8,7% terhadap
variabel terikat (Y) yaitu loyalitas
konsumen, dan sisanya sebesar
91,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang tidak masuk dalam
penelitian.
SIMPULAN dan SARAN
Dari hasil penelitian yang
dilakukan pada bab sebelumnya
mengenai pengaruh strategi
diversifikasi dan diferensiasi produk
terhadap loyalitas konsumen pada
kedai pissbro Situbondo, dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t, variabel
diversifikasi produk mempunyai
nilai lebih besar yaitu thitung 2,846
> ttabel 1,985, hal ini berarti
variabel diversifikasi produk
berpengaruh parsial terhadap
loyalitas konsumen dengan nilai
signifikan 0,005 < 0,05.
Sedangkan variabel diferensiasi
produk yang mempunyai nilai
thitung 0,100 < ttabel 1,985, hal ini
berarti variabel diferensiasi
produk tidak berpengaruh secara
parsial terhadap loyalitas
konsumen dengan nilai signifikan
0,920 > 0,05.
2. Berdasarkan hasil uji F, tingkat
signifikan yang diperoleh
menunjukkan nilai Fhitung 4,489 >
Ftabel 3,09 dengan nilai signifikan
0,014 < 0,05. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Ha diterima
atau variabel diversifikasi dan
diferensiasi produk berpengaruh
secara simultan terhadap loyalitas
konsumen pada kedai pissbro
Situbondo.
3. Berdasarkan hasil tersebut nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar
0,087 ini berarti seluruh variabel
bebas (X) yaitu diversifikasi dan
diferensiasi produk mempunyai
kontribusi sebesar 8,7% terhadap
variabel terikat (Y) yaitu loyalitas
konsumen, dan sisanya sebesar
91,3% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak masuk
dalam penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, S. 2007. Manajemen
Produksi dan Operasi. Jakarta,
FEUI.
Griffin, Jill dan Ronal J Ebert. 2007.
Bisnis, Edisi 8. Jakarta,
Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen
Pemasaran (Analisis Perilaku
Konsumen). Jakarta, Erlangga.
Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran
Pemasaran dan Loyalitas
Konsumen. Bandung, Alfabeta.
Jauch, Lawrence R. Glueck William
F. 2001. Manajemen Strategis
dan Kebijakan Perusahaan
(Edisi Pertama). Jakarta,
Erlangga.
Kartajaya Hermawan. 2010. Konsep
Pemasaran. Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.
2001. Prinsip-prinsip
Pemasaran, jilid 2, edisi
Kedelapan. Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong.
2002. Manajemen Pemasaran,
jilid 2, edisi Kedelapan.
Jakarta, Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane
Keller. 2003. Manajemen
Pemasaran, jilid 3, edisi 12.
Jakarta, PT. Indeks.
Porter, Michael E. 2000. Strategi
Bersaing, Teknik Menganalisis
Industri dan pesaing,
Terjemahan Agus Maulana.
Yogyakarta, Liberty.
R.S.H.J.Nijman, S.E Van Der Wolk.
1997. Strategi Pemasaran
Modern. Jakarta, Erlangga.
Raharjo, Novie. 2007. Analisis
Pengaruh Variabel-Variabel
Yang Berkaitan Dengan
Strategi Diferensiasi Terhadap
Kinerja Pasar Dalam
Memenangkan Keunggulan
Bersaing. Jakarta, Erlangga.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran
Variabel-Variabel Penelitian.
Bandung, Alfabeta.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran
Variabel-Variabel Penelitian.
Bandung, Alfabeta.
Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi
Penelitian Praktis Untuk Ilmu
Sosial dan Ekonomi. Malang,
Buntara Media.
Sudjana. 2005. Manajemen
Pemasaran. Jakarta, Indeks.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung, Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung, Alfabeta
Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen
Jasa. Jakarta, Rineka Cipta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
Bisnis Pemasaran. Yogyakarta,
Andi Offset.