PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI ...

16
PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA KEDAI PISSBROO DI KABUPATEN SITUBONDO Hardjono *) , Ria Ary Utari **) RINGKASAN Permasalahan dalam pemasaran yang sebenarnya tidak hanya diarahkan untuk membuat keputusan pembelian namun juga menjaga dan meningkatkan loyalitas konsumen. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh strategi diversifikasi dan diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen pada kedai pissbroo Situbondo. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi serta penyebaran kuisioner kepada para konsumen di kedai pissbroo Situbondo. Teknik Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi linier Berganda, Uji t (t- Test) serta Uji F (F-Test). Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Juni 2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sample dengan jumlah sampel 97 responden. Persamaan regresi linear berganda, Y = 12,499 + 0,241X1 + 0,011X2 + e. Berdasarkan hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan bahwa variabel diversifikasi produk menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi loyalitas konsumen, sedangkan variabel diferensiasi produk menjadi faktor terendah yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil uji t, variabel diversifikasi produk mempunyai nilai lebih besar yaitu t hitung 2,846 > t tabel 1,985, hal ini berarti variabel diversifikasi produk berpengaruh parsial terhadap loyalitas konsumen dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Sedangkan variabel diferensiasi produk yang mempunyai nilai t hitung 0,100 < t tabel 1,985, hal ini berarti variabel diferensiasi produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas konsumen dengan nilai signifikan 0,920 > 0,05. Berdasarkan hasil uji F, tingkat signifikan yang diperoleh menunjukkan nilai F hitung 4,489 > F tabel 3,09 dengan nilai signifikan 0,014 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa H a diterima atau variabel diversifikasi dan diferensiasi produk berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen pada kedai pissbroo Situbondo. Kata kunci : Diversifikasi Produk, Diferensiasi Produk, Loyalitas Konsumen PENDAHULUAN Latar Belakang Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan yang berlomba dalam *) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo **) Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo dunia bisnis dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Manajemen perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga dapat menjalankan perusahaan dengan efektif dan efisien (Handoko, 2008:132).

Transcript of PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI ...

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI DAN DIFERENSIASI

PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA

KEDAI PISSBROO DI KABUPATEN SITUBONDO

Hardjono*), Ria Ary Utari **)

RINGKASAN

Permasalahan dalam pemasaran yang sebenarnya tidak hanya diarahkan

untuk membuat keputusan pembelian namun juga menjaga dan meningkatkan

loyalitas konsumen. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui besar pengaruh strategi diversifikasi dan diferensiasi produk

terhadap loyalitas konsumen pada kedai pissbroo Situbondo. Metode

pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan dokumentasi serta

penyebaran kuisioner kepada para konsumen di kedai pissbroo Situbondo. Teknik

Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi linier Berganda, Uji t (t-

Test) serta Uji F (F-Test). Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai

dari bulan Maret 2016 sampai dengan bulan Juni 2016. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah random sample dengan jumlah sampel 97

responden. Persamaan regresi linear berganda, Y = 12,499 + 0,241X1 +

0,011X2 + e. Berdasarkan hasil koefesien regresi yang didapat menunjukkan

bahwa variabel diversifikasi produk menjadi faktor terbesar yang mempengaruhi

loyalitas konsumen, sedangkan variabel diferensiasi produk menjadi faktor

terendah yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil uji t,

variabel diversifikasi produk mempunyai nilai lebih besar yaitu thitung 2,846 > ttabel

1,985, hal ini berarti variabel diversifikasi produk berpengaruh parsial terhadap

loyalitas konsumen dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Sedangkan variabel

diferensiasi produk yang mempunyai nilai thitung 0,100 < ttabel 1,985, hal ini

berarti variabel diferensiasi produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap

loyalitas konsumen dengan nilai signifikan 0,920 > 0,05. Berdasarkan hasil uji F,

tingkat signifikan yang diperoleh menunjukkan nilai Fhitung 4,489 > Ftabel 3,09

dengan nilai signifikan 0,014 < 0,05. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ha diterima

atau variabel diversifikasi dan diferensiasi produk berpengaruh secara simultan

terhadap loyalitas konsumen pada kedai pissbroo Situbondo.

Kata kunci : Diversifikasi Produk, Diferensiasi Produk, Loyalitas Konsumen

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persaingan di dunia usaha

semakin ketat dan kompleks. Banyak

perusahaan yang berlomba dalam

*) Dosen Fakultas Ekonomi

Universitas Abdurachman Saleh

Situbondo

**) Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Universitas Abdurachman Saleh

Situbondo

dunia bisnis dengan tujuan untuk

memperoleh keuntungan.

Manajemen perusahaan harus

memiliki keahlian yang baik dan

peka terhadap persaingan yang

terjadi agar mampu mengantisipasi

dan memenangkan persaingan usaha

sehingga dapat menjalankan

perusahaan dengan efektif dan

efisien (Handoko, 2008:132).

Penerapan strategi pemasaran

di dalam suatu perusahaan senantiasa

selalu berubah sejalan dengan

perkembangan dan perubahan

lingkungan industri yang ada.

Perubahan tersebut memaksa

perusahaan untuk terus

menyesuaikan diri dengan

perkembangan di lingkungan

sekitarnya. Strategi diciptakan untuk

dapat memenangkan persaingan

dengan menawarkan konsep yang

jelas dari produk serta keunggulan

khas yang ada di dalamnya. Saat ini

perusahaan lebih menekankan pada

konsep pemasaran yang melakukan

pendekatan kepada konsumennya,

perusahaan memperhatikan bahwa

betapa pentingnya kepuasan

konsumen bagi kelangsungan

perusahaannya. Perusahaan

memperhatikan unsur kepuasan

konsumen tersebut sebagai dasar

untuk membangun loyalitas

konsumen terhadap produk atau jasa

yang diciptakannya.

Strategi pemasaran yang

diterapkan oleh perusahaan sangat

bervariasi sesuai dengan keunggulan

produk yang di pasarkan dan selera

konsumen pada suatu daerah.

Menghadapi persaingan tersebut

perusahaan perlu membangun

strategi pemasaran yang baik.

Strategi yang harus dilakukan dalam

upaya mencapai target pemasaran

tersebut dimulai dari dalam diri

perusahaan, khususnya melalui

produk yang mereka tawarkan.

Strategi yang cocok untuk digunakan

yaitu strategi pemasaran diversifikasi

dan diferensiasi produk.

Saat ini, perkembangan usaha

kecil maupun usaha menengah ke

atas semakin banyak atau semakin

menjamur, salah satunya adalah

usaha makanan. Bisnis makanan dan

cemilan yang berkonsep kedai

modern serta minimalis juga semakin

pesat khususnya di Kabupaten

Situbondo. Salah satu kedai favorit

yang menjadi pilihan masyarakat

Situbondo adalah kedai pisang kribo

atau biasa disebut kedai pissbroo

Situbondo yang berlokasi di

Jl.Kenanga No.3C Situbondo. Kedai

tersebut menyediakan berbagai

olahan pisang dengan varian rasa

yang berbeda, selain memproduksi

olahan pisang, kedai tersebut juga

menyediakan berbagai minuman.

Kebanyakan masyarakat Indonesia

menganggap remeh buah pisang. Hal

ini dikarenakan kurang adanya

inovasi dalam pengolahan pisang

menjadi bahan makanan. Pada

umumnya perusahaan ingin memiliki

rencana jangka panjang dalam

mempertahankan konsumen.

Strategi diversifikasi dan

diferensiasi produk berperan dalam

meningkatkan loyalitas konsumen di

kedai pissbroo Situbondo. Hermawan

Kartajaya (2010:28), menyimpulkan

bahwa pelaksanaan diversifikasi dan

differensiasi produk berpengaruh

pada peningkatan jumlah konsumen.

Peningkatan ini menunjukkan bahwa

konsumen telah puas terhadap

keanekaragaman produk yang

ditawarkan. Melihat keadaan inilah

penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai pengaruh

strategi pemasaran yang terdiri dari

diversifikasi dan diferensiasi produk

untuk meningkatkan loyalitas

konsumen sehingga diharapkan dapat

membawa kepada peningkatan

penjualan yang berakibat langsung

pada peningkatan pasar.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disajikan

rumusan masalah yaitu sebagai

berikut:

1. Apakah variabel diversifikasi

dan diferensiasi produk

berpengaruh secara parsial

terhadap variabel loyalitas

konsumen?

1 Apakah variabel diversifikasi dan

diferensiasi produk berpengaruh

pengaruh secara simultan

terhadap variabel loyalitas

konsumen?

2 Diantara variabel diversifikasi

dan diferensiasi produk, variabel

manakah yang paling dominan

berpengaruh terhadap variabel

loyalitas konsumen?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan

rumusan masalah di atas, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui variabel

diversifikasi dan diferensiasi

produk berpengaruh secara parsial

terhadap variabel loyalitas

konsumen.

2. Untuk mengetahui variabel

diversifikasi dan diferensiasi

produk berpengaruh secara

simultan terhadap variabel

loyalitas konsumen.

3. Untuk mengetahui pengaruh

variabel yang paling dominan

antara diversifikasi dan

diferensiasi produk terhadap

variabel loyalitas konsumen.

Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti, merupakan suatu

tugas akademis dan menambah

wawasan peneliti.

2. Bagi perguruan tinggi, hasil

penelitian ini dapat memberikan

tambahan reverensi.

3. Bagi perusahaan, penelitian ini

diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan dan bahan

pertimbangan dalam rangka

meningkatkan loyalitas

konsumen kedai pissbroo

Situbondo.

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Diversifikasi Produk

Definisi dari diversifikasi

produk yaitu upaya mencari dan

mengembangkan produk atau pasar

yang baru, dalam rangka mengejar

pertumbuhan dan peningkatan

penjualan, (Tjiptono, 2008:132).

Tujuan Pengembangan Strategi

Diversifikasi

Tujuan yang sangat mendasari

strategi diversifikasi produk yaitu

untuk memperkecil adanya sebuah

resiko. Menurut Tjiptono (2008:132)

secara garis besar, strategi

diversifikasi dikembangkan dengan

berbagai tujuan diantaranya yaitu:

1) Meningkatkan pertumbuhan bila

pasar atau produk yang ada telah

mencapai tahap kedewasaan

dalam Product Life Cycle (PLC).

2) Menjaga stabilitas dengan jalan

menyebarkan fluktuasi laba.

3) Meningkatkan kredibilitas di

pasar modal.

Manfaat Strategi Diversifikasi

Menurut Fandy Tjiptono

(2008:132), ada beberapa manfaat

strategi diversifikasi yaitu:

1) Perusahaan dapat mengerahkan

full capacity karena tidak

tergantung pada satu macam

produk.

2) Memaksimumkan profit dengan

cara mengadakan ekspansi

perusahaan.

3) Penemuan-penemuan baru yang

menguntungkan bagi calon

konsumen.

4) Perusahaan tidak bergantung

pada satu pasar saja.

Faktor yang Mendorong Strategi

Diversifikasi

Menurut pendapat Drucker

yang dikutip dari William F. Glueck

dan Lawrence R. Jauch (2001:145)

tentang mengapa perusahaan

melakukan strategi diversifikasi

produk, maka diketahui faktor intern

dan ekstern perusahaan tersebut

sebagai berikut:

1) Tekanan dari dalam (internal)

a. Secara psikologis, manusia

menjadi bosan melakukan

hal yang sama berulang kali.

b. Diversifikasi dilihat sebagai

salah satu cara untuk

mengembangkan karyawan

akibat ukuran yang salah.

c. Diversifikasi dipandang

sebagai cara untuk

mengubah pusat biaya

internal yang sekarang

menjadi penghasil laba.

2) Tekanan dari luar (eksternal)

a. Perekonomian (pasar)

dimana perusahaan

beroperasi, ternyata

terlampau kecil dan terbatas

untuk kemungkinan

pertumbuhan.

b. Teknologi dan riset

perusahaan menimbulkan

pengembangan poduk yang

kelihatannya memberikan

prospek.

Pertimbangan Perusahaan dalam

Menerapkan Strategi Diversifikasi

Produk

Assauri (2007:218)

menyatakan bahwa terdapat beberapa

pertimbangan dalam mengadakan

diversifikasi produk oleh suatu

perusahaan, yaitu :

1) Adanya kesempatan untuk

menghasilkan produk baru yang

dapat mendatangkan

keuntungan yang lebih baik.

2) Adanya unsur sinergi, dimana

penambahan produk baru yang

lain akan menimbulkan

besarnya biaya tetap per unit

akan menurun atau lebih rendah.

3) Adanya kegiatan dalam

pengembangan produk yang

dapat menghasilkan atau

menemukan produk baru.

4) Pelakasanaan strategi

diversifkasi produk

membutuhkan adanya penelitian

yang mendalam mengenai tiap

produk yang akan diproduksi,

sehingga diperoleh keyakinan

akan dapat diperolehnya tingkat

keuntungan yang diharapkan.

5) Perusahaan dapat meneruskan

produk yang telah ada, tetapi di

lain pihak dapat pula

menghentikan produksi produk

tertentu, agar keuntungan

perusahaan dapat ditingkatkan.

6) Perusahaan perlu

memperhatikan dan

memperhitungkan dengan

seksama segala hal yang

dilakukannya, begitu juga dalam

usaha diversifikasi produk

perusahaan perlu memperhatikan

beberapa hal yang perlu

diperhatikan.

Tahap-tahap Diversifikasi Produk

Menurut Kotler (2001:277)

tahap- diversifikasi produk dapat

dibagi sebagai berikut:

1) Pemunculan gagasan. Langkah

pertama yang harus dilakukan

oleh perusahaan dalam usahanya

untuk mengembangkan suatu

produk adalah penciptaan gagasan

atau ide-ide.

2) Penyaringan gagasan. Setelah

terkumpul banyak gagasan atau

ide-ide, proses selanjutnya adalah

melakukan penyaringan atau

penyortiran gagasan atau ide-ide

tersebut menjadi beberapa ide

yang menarik dan sungguh-

sungguh dapat diterapkan oleh

perusahaan dengan sukses.

3) Pengembangan dan pengujian

konsep. Setelah perusahaan

melakukan analisis bisnis

terhadap beberapa konsep yang

ditawarkan, maka dari analisis

tersebut akan muncul sebuah

konsep yang memiliki keunggulan

dibandingkan konsep-konsep

yang lainnya.

4) Pengembangan strategi

pemasaran. Jika gagasan produk

berhasil melalui tahap

pengembangan produk, maka

selanjutnya produk dapat

diteruskan pada tahap

pengujicobaan lebih lanjut ke

pasar.

5) Analisis bisnis. Setelah

mendapatkan informasi yang

muncul dari pengujian pemasaran,

maka perusahaan akan mengambil

keputusan jadi tidaknya

meluncurkan suatu produk baru

ke pasar.

Pelaksanaan Strategi Diversifikasi

1) Alternatif strategi diversifikasi.

Menurut J. Nijman (1997:13) ada

beberapa usaha atau cara yang

dapat dilakukan pada strategi

diversifikasi:

a. Pemisahan menambah lini

produk baru, sehingga sama

saja memperluas bauran

produk.

b. Memperpanjang lini yang ada

sehingga menjadi suatu

perusahaan dengan lini

produk yang lebih lengkap.

c. Perusahaan harus menambah

ukuran, formula atau ciri lain

dari setiap produk.

d. Perusahaan menambah atau

mengurangi konsistensi lini

produk.

2) Faktor dalam pelaksanaan strategi

diversifikasi.

a. Luas pemasaran. Setiap

perusahaan hendaknya dapat

meramalkan luas pemasaran

dari barang atau jasa yang akan

dihasilkan. Luas pemasaran ini

harus selalu dihubungkan

dengan kemampuan modal

yang disediakan serta fasilitas

lain dari perusahaan.

b. Tingkat persaingan. Jika ingin

memproduksi suatu produk

atau jasa, perusahaan harus

dapat menganalisa dan meneliti

seberapa jauh tingkat

persaingan dalam usaha

tersebut.

c. Kemampuan teknis. Hal ini

perlu diperhatikan oleh

perusahaan, karena akan

mempengaruhi kualitas dari

barang atau jasa yang akan

diproduksi. Kualitas dari

produk atau jasa yang akan

dihasilkan oleh perusahaan

sangat besar pengaruhnya

terhadap kelancaran penjualan

serta tingkat keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan di

masa yang akan datang.

Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah

tindakan merancang serangkaian

perbedaan yang berarti untuk

membedakan tawaran perusahaan

dengan tawaran pesaing (Kotler,

2002:328). Menurut Kotler dalam

Raharjo (2007:126) diferensiasi

produk merupakan strategi yang

membuat produk berbeda dengan

kompetitor bahkan melebihinya,

sehingga hasil yang dapat dinilai

oleh konsumen dan nilai yang

diharapkan dapat mempengaruhi

pilihan dan kepentingan konsumen

yang paling istimewa.

Unsur-unsur dalam Diferensiasi

Produk

Unsur-unsur diferensiasi produk

menurut Kotler (2003:385) adalah

sebagai berikut:

1) Bentuk (form). Produk bisa

dideferensiasikan dalam bentuk,

ukuran atau struktur fisik

produk.

2) Keistimewaan/fungsi (feature).

Produk bisa didiferensiasikan

melalui karakteristik dan ciri

khas tertentu yang bisa

menambah nilai dari produk.

3) Kualitas kinerja (performance

quality) mengacu pada tingkat

dimana karakteristik produk itu

beroperasi.

4) Kualitas kesesuaian

(conformance quality) mengacu

pada tingkat dimana semua unit

yang diproduksi identik dan

memenuhi spesifikasi sasaran

yang dijanjikan.

5) Daya tahan (durability) adalah

suatu ukuran usia operasi produk

yang diharapkan dalam kondisi

normal dan atau berat, yang

menjadikan atribut bernilai bagi

beberapa produk.

6) Keandalan (reliability) adalah

ukuran kemungkinan suatu

produk tidak akan rusak atau

gagal dalam suatu periode waktu

tertentu.

7) Mudah diperbaiki (repairability)

adalah ukuran kemudahan

memperbaiki suatu produk yang

rusak atau gagal.

8) Gaya (style), menggambarkan

penampilan dan perasaan produk

itu bagi pembeli.

9) Rancangan (design) adalah

totalitas dari keistimewaan yang

mempengaruhi cara penampilan

dan fungsi suatu produk dalam

hal pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan.

Manfaat Diferensiasi Produk

Menurut Kotler (2003:386),

adapun manfaat perusahaan

menerapkan strategi diferensiasi

produk, antara lain:

1) Diferensiasi akan

memperpanjang siklus hidup

produk. Suatu produk pasti

akan mengalami siklus decline

atau penurunan. Jadi, pada

prinsipnya sebelum terjadi

penurunan di dalam pemasaran

produk atau jasa, perlu

dilakukan diferensiasi agar

penjualan di dalam pemasaran

meningkat kembali.

2) Diferensiasi akan membuat

produk atau jasa lebih diingat

oleh konsumen, karena adanya

point of interest yang dimiliki

perusahaan, yaitu keunikan

yang tidak dimiliki oleh produk

atau jasa yang lain.

3) Diferensiasi akan membuat

produk atau jasa kita terlihat

lebih baik dibandingkan

dengan produk atau jasa yang

lain.

4) Diferensiasi akan membuat

nilai jual dari produk atau jasa

yang dipasarkan menjadi lebih

tinggi. Keunikan produk atau

jasa yang dimiliki bisa

merupakan asset yang berharga

bagi perusahaan.

Tujuan Diferensiasi Produk

Menurut Kotler (2003:386),

tujuan dilakukannya diferensiasi

produk adalah untuk meningkatkan

keuntungan dengan cara

menghasilkan lini produk baru agar

mendapatkan laba yang maksimal

serta meminimalisir risiko kerugian

dari produk yang terdahulu yang

mengalami penurunan. Diferensiasi

produk yang berhasil adalah

diferensiasi yang mampu

mengalihkan basis persaingan dari

harga ke faktor lain, seperti

karakteristik produk, strategi

distribusi atau variabel-variabel

promotif lainnya.

Tahap-tahap dalam Membangun

Diferensiasi Produk

1) Melakukan segmentasi dan

targeting yang kemudian diikuti

perumusan positioning produk,

merek dari perusahaan.

2) Menganalis adanya sumber-

sumber diferensiasi yang

memungkinkan b

3) Menguji diferensiasi perusahaan,

apakah sustainable atau tidak.

4) Mengkomunikasikan strategi

diferensiasi yang dimiliki oleh

setiap departemen.

Tahap-tahap Mempertahankan

Diferensiasi yang Sudah

Terbentuk

Menurut Hermawan Kartajaya

(2010:32) berikut adalah teknik-

teknik yang dapat dilakukan untuk

mempertahankan diferensiasi

produk:

1) Fokus pada core differentiation

yaitu perusahaan bisa melakukan

cara-cara mempertahankan

eksistensi merek dengan tetap

bersumber pada diferensiasi

utama yang dimiliki.

2) Be consistent adalah konsisten

dalam hal pesan yang

disampaikan ke pasar serta

konsisten juga dalam hal

operasional perusahaan sehari-

hari.

3) Evolve your differentiation

adalah diferensiasi yang sudah

dimiliki dari waktu ke waktu

sehingga tetap unggul di pasar.

Daya Tahan Diferensiasi

Menurut Porter (2000:147)

daya tahan diferensiasi ditentukan

oleh dua hal, yaitu :

1) Langgengnya nilai yang

terlihat pembeli. Selalu ada

risiko bahwa kebutuhan atau

persepsi pembeli akan berubah

sehingga menghilangkan nilai

pada bentuk tertentu

diferensiasi.

2) Peniru dari pesaing. Pesaing

juga bisa meniru strategi

perusahaan bersangkutan atau

mencari strategi baru yang

lebih maju daripada strategi

yang dipilih oleh perusahaan

itu.

Jebakan dalam Diferensiasi

1) Keunikan yang tidak ternilai.

2) Diferensiasi yang terlalu

banyak.

3) Premi harga yang terlalu

tinggi.

4) Mengabaikan mengisyaratkan

nilai.

5) Tidak mengetahui biaya

diferensiasi.

6) Berfokus pada produk, bukan

pada seluruh rantai nilai.

7) Gagal mengenali segmen

pembeli.

Loyalitas Konsumen

Menurut Tjiptono (2000:110),

loyalitas konsumen adalah suatu

komitmen pelanggan terhadap suatu

merek, toko atau pemasok

berdasarkan sifat yang sangat positif

dalam pembelian jangka panjang.

Loyalitas konsumen sangat penting

artinya bagi perusahaan untuk

menjaga kelangsungan usahanya

maupun kelangsungan kegiatan

usahanya.

Tahap-tahap dalam Pertumbuhan

Loyalitas Konsumen

Griffin (2003:15) membagi

tahapan loyalitas sebagai berikut:

1) Suspects (tersangka) adalah semua

orang yang mungkin akan

membeli produk atau jasa

perusahaan.

2) Prospects (prospek) adalah orang-

orang yang memiliki kebutuhan

akan produk atau jasa tertentu dan

mempunyai kemampuan untuk

membelinya.

3) Disqualified prospect (prospek

yang didiskualifikasi), yaitu

prospect yang telah mengetahui

keberadaan barang/ jasa terentu,

tetapi tidak mempunyai kebutuhan

akan barang/ jasa tersebut atau

tidak mempunyai kemampuan

untuk membeli barang/ jasa

tersebut.

4) First time customer (pelanggan

pertama kali), yaitu pelanggan

yang membeli untuk yang

pertama kalinya atau masih

menjadi pelanggan yang baru.

5) Repeat customers (pelanggan

berulang), yaitu pelanggan yang

telah melakukan pembelian suatu

produk sebanyak 2 kali atau lebih.

6) Clients (klien) yaitu membeli

semua barang/ jasa yang oleh

perusahaan dengan membeli

secara teratur.

7) Advocates (penganjur) yaitu

layaknya klien. Advocates

membeli seluruh barang/ jasa

yang ditawarkan yang dibutuhkan,

serta melakukan pembelian secara

teratur sebagai tambahan

mendorong teman-temannya yang

lain agar membeli barang/ jasa

tersebut.

Jenis-jenis Loyalitas Konsumen

Menurut Jill Griffin (2003:22)

terdapat empat jenis loyalitas yang

muncul bila keterikatan rendah dan

tinggi dengan pola pembelian ulang,

yang rendah dan tinggi. Adapun

jenis-jenis loyalitas konsumen yaitu:

1) Tanpa loyalitas (no loyality) yaitu

ada beberapa konsumen yang

tidak mengembangkan loyalitas

atau kesetiaan kepada suatu

produk maupun jasa tertentu.

2) Loyalitas yang lemah (inertia

loyality), merupakan sebuah jenis

loyalitas konsumen yang dimana

adanya keterikatan yang rendah

dengan pembelian ulang yang

tinggi.

3) Loyalitas tersembunyi (laten

loyality), merupakan bentuk

kesetiaan atau keterikatan yang

relatif tinggi.

4) Loyalitas premium (premium

loyalty), merupakan suatu tingkat

keterikatan tinggi yang berjalan

selaras dengan aktivitas

pembelian kembali.

Tahap-tahap untuk Menciptakan

Loyalitas Konsumen

Menurut Hurriyati (2005:30)

adapun tahap-tahap perancangan

loyalitas tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Definisi nilai pelanggan

a. Mengidentifikasi segmen

pelanggan sasaran.

b. Ciptakan diferensiasi brand

promise.

2) Merancang merek dengan

pengalaman pelanggan

a. Mengembangkan pemahaman

pengalaman pelanggan.

b. Merancangperilaku karyawan

untuk merealisasikan brand

promise.

3) Melengkapi pengetahuan dan

keahlian karyawan

a. Mempersiapkan pemimpin

untuk menjalankan dan

memberikan pengalaman

kepada pelanggan.

b. Melengkapi pengetahuan dan

keahlian karyawan untuk

memberikan pengalaman

kepada pelanggan dalam setiap

interaksi yang dilakukan

pelanggan terhadap

perusahaan.

4) Mengkomunikasikan hasil

a. Gunakan respon timbal

balik pelanggan dan

karyawan.

b. Membentuk kerja sama

antara sistem HRD dengan

proses bisnis.

Keuntungan dalam Menciptakan

Loyalitas Konsumen Beberapa keuntungan yang

diperoleh oleh perusahaan

tersebut Griffin (2007:11),

antara lain:

1) Biaya pemasaran menjadi

berkurang.

2) Biaya transaksi menjadi lebih

rendah, seperti negosiasi

kontrak dan pemrosesan order.

3) Biaya perputaran

pelangan menjadi berkurang.

4) Pemberitaan dari mulut ke mulut

menjadi lebih positif, dengan

asumsi para pelanggan yang

loyal juga merasa puas.

5) Biaya kegagalan menjadi

menurun (pengurangan

pengerjaan ulang, klaim garansi,

dan sebagainya).

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Menurut Kerlinger dalam

Riduwan (2010:35), hipotesis

ditafsirkan sebagai dugaan terhadap

hubungan antara dua variabel atau

lebih. Hipotesis kerja (Hipotesis

Alternatif Ha atau H1) yaitu

hipotesis yang dirumuskan untuk

menjawab permasalahan dengan

menggunakan teori-teori yang

relevan dengan masalah penelitian

dan belum berdasarkan fakta serta

dukungan data yang nyata di

lapangan. Hipotesis alternatif (Ha)

dirumuskan dengan kalimat positif

sedangkan Hipotesis nol (H0)

dinyatakan dengan kalimat negatif

(Riduwan, 2010:36).

Diversifikasi Produk (X1)

X1.1 Variasi jenis produk

X1.2 Variasi ukuran produk

X1.3 Variasi harga produk

X1.4 Variasi rasa produk

Loyalitas Konsumen (Y)

Y1 Kesetiaan terhadap

suatu produk

Y2 Nilai positif yang

dirasakan pelanggan

Y3 Kepuasan terhadap

suatuproduk

Y4 Menambah frekuensi

pembelian

Diferensiasi Produk (X2)

X2.1 Fungsi produk

X2.2 Bentuk produk

X2.3 Atribut subjektif

X2.4 Keunggulan alamiah

Berdasarkan perumusan

masalah, tujuan penelitian dan

landasan teori, dapat ditarik hipotesis

penelitian sebagai berikut :

H1 Diduga variabel diversifikasi dan

diferensiasi produk berpengaruh

secara parsial terhadap variabel

loyalitas konsumen.

H2 Diduga variabel diversifikasi dan

diferensiasi produk berpengaruh

secara simultan terhadap

variabel loyalitas konsumen.

H3 Diduga variabel diferensiasi

produk paling dominan

berpengaruh terhadap variabel

loyalitas konsumen.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini

dilakukan di kedai pissbroo Jalan

kenanga nomor 3C Situbondo.

Penelitian ini dilaksanakan selama 3

bulan yaitu dari April 2016 sampai

dengan Juni 2016.

Populasi dan Sampel

Populasi

1. Menurut Nazir (2005:134),

populasi adalah kumpulan

individu dengan kualitas dan

karakter yang telah ditetapkan

oleh peneliti. Karakteristik atau

kualitas yang dinamakan sebagai

variabel.

2. Menurut Arikunto (2006:131),

populasi adalah keseluruhan

objek penelitian. Apabila

seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah

penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi.

3. Menurut Sugiyono (2010:118), populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subjek yang

mempunyai kuantitas &

karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini

adalah konsumen yang datang ke

kedai pissbroo Situbondo selama 3

bulan yaitu 3.600.

Sampel

Sampel adalah sebagian dari

jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut,

ataupun bagian kecil dari anggota

populasi yang diambil menurut

prosedur tertentu sehingga dapat

mewakili populasinya (Sugiyono,

2010:118). Untuk menentukan

ukuran sampel, maka digunakan

rumus Slovin (2006:182) sebagai

berikut:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁(𝑒)2

n= ukuran sampel

N = ukuran populasi yaitu jumlah

konsumen

E = tingkat kesalahan

Jumlah populasi pelanggan

dengan batas kesalahan yang

diinginkan dalam penelitian ini

adalah 10%. Jumlah total pelanggan

kedai pissbroo Situbondo selama 3

bulan adalah 3.600 orang. Maka

dengan mengikuti perhitungan di atas

hasilnya adalah:

𝑛 = 3.600

1 + 3.600 0.1 2

𝑛 =3.600

1 + 3.600 (0.01)

𝑛 =3.600

37=

97,2 dibulatkan menjadi 97 responden.

Identifikasi Variabel

1. Variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono,

2009:39). Variabel bebas

(independent) dalam penelitian

ini adalah :

(X1) Diversifikasi produk.

(X2) Diferensiasi produk.

2. Variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena

adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2009:39). Variabel

terikat (dependent) dalam

penelitian ini adalah :

(Y) Loyalitas Konsumen.

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel

adalah suatu definisi yang diberikan

pada suatu variabel dengan

membenarkan suatu operasional

yang diperlukan untuk mengukur

variabel tersebut (Sugiyono,

2009:40). Definisi operasional

variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Diversifikasi produk (X1) yaitu

upaya mencari dan

mengembangkan produk atau

pasar yang baru, atau keduanya,

dalam rangka mengejar

pertumbuhan, peningkatan

penjualan dan fleksibilitas.

(Tjiptono, 2008:132).

2. Diferensiasi produk (X2) adalah

tindakan merancang serangkaian

perbedaan yang berarti untuk

membedakan tawaran perusahaan

dengan tawaran pesaing (Kotler,

2002:328).

3. Loyalitas konsumen (Y) adalah

komitmen pelanggan terhadap

suatu merek, toko atau pemasok

berdasarkan sifat yang sangat

positif dalam pembelian jangka

panjang (Tjiptono, 2000:110).

Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian yang akan

digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Observasi. Metode penelitian

dengan pengamatan secara

langsung pada obyek

penelitian untuk mendapatkan

data-data yang dibutuhkan

dalam penyusunan proposal

skripsi.

2. Wawancara.Penulis

mengadakan wawancara

langsung dengan pihak-pihak

yang bersangkutan.

3. Kuesioner yaitu berupa daftar

pertanyaaan yang dibagikan

secara langsung oleh penulis

kepada responden yang

ditemui secara langsung di

kedai pissbroo Situbondo.

4. Studi pustaka merupakan

teknik pengumpulan data

melalui teks-teks maupun soft

copy edition, seperti buku,

jurnal, laporan ataupun arsip

organisasi, makalah, dan lain-

lain. Bahan pustaka yang

berupa soft copy edition

biasanya diperoleh dari

sumber-sumber internet yang

dapat diakses secara online.

Sumber Data

Data yang dikumpulkan harus

dibuktikan kebenarannya, tepat

waktu, sesuai dan dapat memberikan

gambaran yang menyeluruh

(Sugiyono, 2009:40). Maka jenis

data yang digunakan adalah:

1. Data kualitatif adalah data yang

tidak berbentuk angka.

2. Data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka.

Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Data primer adalah data yang

diperoleh melalui hasil

penyebaran kepada sejumlah

responden yang menjadi sampel

dari penelitian ini yakni

mengenai loyalitas konsumen

kedai pissbroo Situbondo.

2. Data sekunder adalah data

pendukung yang biasanya dapat

diperoleh dari literatur-literatur

bahan kepustakaan dan

dokumen-dokumen perusahaan

berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti (Sugiyono,

2009:40).

Metode Analisis Data

Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk

mengetahui tingkat kevalidan dari

instrumen (kuesioner) yang

digunakan dalam pengumpulan data

(Sugiyono, 2009:138).

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan

untuk mengetahui adanya konsistensi

alat ukur dalam penggunaannya, atau

dengan kata lain alat ukur tersebut

mempunyai hasil yang konsisten

apabila digunakan berkali-kali pada

waktu yang berbeda (Sugiyono,

2009:139).

Analisa Pengujian Regresi Linier

Berganda

Menurut SanusiAnwar

(2003:309) digunakan rumus analisis

regresi linier berganda sebagai

berikut:

y = a + b1x1 + b2x2 + e

dimana :

y = loyalitas konsumen

a = konstata

b1, b2, = koefisien regresi

n = banyaknya sampel

x1 = diversifikasi produk

x2 = diferensiasi produk

E = epselon/error

Pengujian Secara Parsial

(menggunakan uji t)

Hipotesis pertama dibuktikan

dalam pengujian secara parsial antara

variabel bebas (X) dengan variabel

terikat (Y) yang diperoleh. Berikut

ini adalah rumus uji t yang

dikemukakan Sudjana (2005:337):

t = r (𝑛 βˆ’ 2)

1 βˆ’ π‘Ÿπ‘₯𝑦2

dimana:

r = koefisien korelasi

n = jumlah sampel

Pengujian Secara Simultan

(menggunakan uji F)

Hipotesis kedua dibuktikan

dalam pengujian secara simultan

antara variabel bebas (X) dengan

variabel terikat (Y) yang diperoleh.

Berikut ini adalah rumus uji F yang

dikemukakan Sudjana (2005:337):

𝐹 = 𝑅2/𝐾

1 βˆ’ 𝑅2 / (𝑁 βˆ’ 𝐾 βˆ’ 1)

Keterangan :

R2

= koefesien

determinan

K = jumlah variabel

bebas

N = jumlah sampel

Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinan (R2)

digunakan untuk mengetahui tingkat

ketetapan paling baik dalam analisis

regresi, dimana hal yang ditunjukkan

oleh besarnya koefisiensi determinan

(R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu).

Koefisiensi determinan (R2) nol

variabel independent sama sekali

tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent. Apabila koefisien

determinasi semakin mendekati satu,

maka dapat dikatakan bahwa variabel

independent berpengaruh terhadap

variabel dependent. Rumus koefisien

determinan (Kd) menurut Sugiyono

(2011:231) yaitu :

Kd = r2 x 100%

Keterangan :

Kd = nilai koefisien determinasi

r = nilai koefisien korelasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Hasil Uji Validitas dapat dilihat

di tabel berikut ini:

Diversifikasi Produk (X1) No R

Hitung

R Tabel Keterangan

1. 0,704 0,1996 VALID

2. 0,866 0,1996 VALID

3. 0,861 0,1996 VALID

4. 0,834 0,1996 VALID

Diferensiasi Produk (X2)

No R

Hitung R Tabel Keterangan

1. 0,756 0,1996 VALID

2. 0,747 0,1996 VALID

3. 0,695 0,1996 VALID

4. 0,740 0,1996 VALID

Loyalitas Konsumen (Y)

No R

Hitung R Tabel Keterangan

1. 0,777 0,1996 VALID

2. 0,748 0,1996 VALID

3. 0,821 0,1996 VALID

4. 0,793 0,1996 VALID

Uji Reliabilitas

Kategori Nilai Alpha

cronbach Keterangan

Diversifikasi

produk (X1)

0,835 0,60 Reliabel

Diferensiasi

produk (X2)

0,706 0,60 Reliabel

Loyalitas

konsumen

(Y)

0,791 0,60

Reliabel

Analisis Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel koefisien

dapat diperoleh persamaan regresi

linear berganda sebagai berikut :

Y = 12,499 + 0,241X1 + 0,011X2 +

e

Dimana :

12,499 = Bilangan konstanta

yang berarti apabila

variabel bebas yaitu

diversifikasi dan

diferensiasi produk

sama dengan nol, maka

besarnya variabel

terikat yaitu loyalitas

konsumen adalah

12,499.

0,241X1 = Besarnya koefisien

variabel diversifikasi

produk yang berarti

setiap peningkatan

variabel diversifikasi

produk sebesar 1%,

maka loyalitas

konsumen meningkat

0,241 dengan asumsi

variabel lainnya

(diferensiasi produk)

konstan.

0,011X2 = Besarnya koefisien

variabel diferensiasi

produk yang berarti

setiap peningkatan

variabel diferensiasi

produk sebesar 1%,

maka loyalitas

konsumen meningkat

0,011 dengan asumsi

variabel lainnya

(diversifikasi produk)

konstan.

e = Nilai kesalahan dari

model persamaan

regresi yang disebabkan

adanya kemungkinan

variabel lain yang dapat

mempengaruhi variabel

loyalitas konsumen (Y)

tetapi tidak dimasukkan

dalam model

persamaan, dimana

besarnya e = 1,878.

Hasil Uji Statistik Parsial (t-test)

1. Diversifikasi produk (X1)

Nilai thitung untuk variabel

diversifikasi produk sebesar

2,846. Sementara itu nilai pada

ttabel distribusi 5% sebesar 1,985

maka thitung 2,846 > ttabel 1,985.

Variabel diversifikasi produk

mempunyai pengaruh yang

positif. Hal ini juga diperkuat

dengan nilai signifikan 0,005 <

0,05 artinya variabel

diversifikasi produk berpengaruh

secara parsial terhadap loyalitas

konsumen pada kedai pissbroo

Situbondo.

2. Diferensiasi produk (X2)

Nilai thitung untuk variabel

diferensiasi produk sebesar

0,100. Sementara itu nilai pada

ttabel distribusi 5% sebesar 1,985

maka thitung 0,100 < ttabel 1,985.

Variabel diferensiasi produk

mempunyai pengaruh yang

positif. Hal ini juga diperkuat

dengan nilai signifikan 0,920 >

0,05 artinya variabel diferensiasi

produk tidak berpengaruh secara

parsial terhadap loyalitas

konsumen pada kedai pissbroo

Situbondo.

Uji Statistik Simultan (F-test)

Berdasarkan pengujian statistik

dengan metode uji F, tingkat

signifikan yang diperoleh lebih kecil

yakni sebesar 0,014 dari standar

signifikan yakni 5 % atau 0,014 <

0,05. Diperoleh hasil perbandingan

antara Fhitung dan Ftabel, dimana Fhitung

4,489 > Ftabel 3,09 maka dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima atau

variabel diversifikasi dan diferensiasi

produk berpengaruh secara simultan

terhadap loyalitas konsumen pada

kedai pissbroo Situbondo.

Uji Dominan

Berdasarkan uji parsial yang

telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel

diversifikasi produk (X1)

berpengaruh paling dominan dengan

nilai sebesar 2,846 dibandingkan

dengan nilai variabel diferensiasi

produk (X2) sebesar 0,100.

Koefisien Determinasi (R2)

Hasil dari analisis pengaruh

diversifikasi produk (X1), dan

diferensiasi produk (X2) terhadap

loyalitas konsumen (Y) seperti pada

tabel diatas, menunjukkan R Square

= 0,087 artinya hubungan positif

antara faktor diversifikasi produk

(X1), dan diferensiasi produk (X2)

terhadap loyalitas konsumen (Y)

dengan nilai R yang belum mencapai

satu. Berdasarkan hasil tersebut nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar

0,087 ini berarti seluruh variabel

bebas (X) yaitu diversifikasi dan

diferensiasi produk mempunyai

kontribusi sebesar 8,7% terhadap

variabel terikat (Y) yaitu loyalitas

konsumen, dan sisanya sebesar

91,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor

lain yang tidak masuk dalam

penelitian.

SIMPULAN dan SARAN

Dari hasil penelitian yang

dilakukan pada bab sebelumnya

mengenai pengaruh strategi

diversifikasi dan diferensiasi produk

terhadap loyalitas konsumen pada

kedai pissbro Situbondo, dapat

ditarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil uji t, variabel

diversifikasi produk mempunyai

nilai lebih besar yaitu thitung 2,846

> ttabel 1,985, hal ini berarti

variabel diversifikasi produk

berpengaruh parsial terhadap

loyalitas konsumen dengan nilai

signifikan 0,005 < 0,05.

Sedangkan variabel diferensiasi

produk yang mempunyai nilai

thitung 0,100 < ttabel 1,985, hal ini

berarti variabel diferensiasi

produk tidak berpengaruh secara

parsial terhadap loyalitas

konsumen dengan nilai signifikan

0,920 > 0,05.

2. Berdasarkan hasil uji F, tingkat

signifikan yang diperoleh

menunjukkan nilai Fhitung 4,489 >

Ftabel 3,09 dengan nilai signifikan

0,014 < 0,05. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima

atau variabel diversifikasi dan

diferensiasi produk berpengaruh

secara simultan terhadap loyalitas

konsumen pada kedai pissbro

Situbondo.

3. Berdasarkan hasil tersebut nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar

0,087 ini berarti seluruh variabel

bebas (X) yaitu diversifikasi dan

diferensiasi produk mempunyai

kontribusi sebesar 8,7% terhadap

variabel terikat (Y) yaitu loyalitas

konsumen, dan sisanya sebesar

91,3% dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain yang tidak masuk

dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 2007. Manajemen

Produksi dan Operasi. Jakarta,

FEUI.

Griffin, Jill dan Ronal J Ebert. 2007.

Bisnis, Edisi 8. Jakarta,

Erlangga.

Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen

Pemasaran (Analisis Perilaku

Konsumen). Jakarta, Erlangga.

Hurriyati, Ratih. 2005. Bauran

Pemasaran dan Loyalitas

Konsumen. Bandung, Alfabeta.

Jauch, Lawrence R. Glueck William

F. 2001. Manajemen Strategis

dan Kebijakan Perusahaan

(Edisi Pertama). Jakarta,

Erlangga.

Kartajaya Hermawan. 2010. Konsep

Pemasaran. Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong.

2001. Prinsip-prinsip

Pemasaran, jilid 2, edisi

Kedelapan. Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong.

2002. Manajemen Pemasaran,

jilid 2, edisi Kedelapan.

Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane

Keller. 2003. Manajemen

Pemasaran, jilid 3, edisi 12.

Jakarta, PT. Indeks.

Porter, Michael E. 2000. Strategi

Bersaing, Teknik Menganalisis

Industri dan pesaing,

Terjemahan Agus Maulana.

Yogyakarta, Liberty.

R.S.H.J.Nijman, S.E Van Der Wolk.

1997. Strategi Pemasaran

Modern. Jakarta, Erlangga.

Raharjo, Novie. 2007. Analisis

Pengaruh Variabel-Variabel

Yang Berkaitan Dengan

Strategi Diferensiasi Terhadap

Kinerja Pasar Dalam

Memenangkan Keunggulan

Bersaing. Jakarta, Erlangga.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran

Variabel-Variabel Penelitian.

Bandung, Alfabeta.

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran

Variabel-Variabel Penelitian.

Bandung, Alfabeta.

Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi

Penelitian Praktis Untuk Ilmu

Sosial dan Ekonomi. Malang,

Buntara Media.

Sudjana. 2005. Manajemen

Pemasaran. Jakarta, Indeks.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung, Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung, Alfabeta

Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen

Jasa. Jakarta, Rineka Cipta.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi

Bisnis Pemasaran. Yogyakarta,

Andi Offset.