PENGARUH PENGAWASAN ORANGTU DALAM MEMINIMALISIR PERILAKU TAWURAN ANTAR PELAJAR DI KELAS X IIS 2 SMAN...

23
PENGARUH PENGAWASAN ORANG TUA DALAM MEMINIMALISIR PERILAKU TAWURAN ANTAR PELAJAR DI KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 KOTA TEGAL Disusun oleh: 1. Asyraf Nadhif Bellamy ( 05 ) 2. Moh. Firdaus ( 18 ) 3. Nurkholis Hasan ( 32) UPTD SMA NEGERI 1 TEGAL 1

Transcript of PENGARUH PENGAWASAN ORANGTU DALAM MEMINIMALISIR PERILAKU TAWURAN ANTAR PELAJAR DI KELAS X IIS 2 SMAN...

PENGARUH PENGAWASAN ORANG TUA DALAM MEMINIMALISIR

PERILAKU TAWURAN ANTAR PELAJAR DI KELAS X IIS 2 SMA

NEGERI 1 KOTA TEGAL

Disusun oleh:

1. Asyraf Nadhif Bellamy ( 05 )2. Moh. Firdaus ( 18 )

3. Nurkholis Hasan ( 32)

UPTD SMA NEGERI 1 TEGAL

1

Jalan Menteri Supeno no.16 Telp/Fax. (0283)353498/353427Tegal

Email: [email protected] Website: www.sman1-tegal.sch.id

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis ilmiah ini diajukan untuk memenuhi tugasBahasa Indonesia

Judul karya tulis ilmiah :

Anggota Kelompok : Asyraf Nadhif Bellamy (05)

Moh. Fidaus (18)

Nurkholis Hasan (27)

Kelas : X IIS 2

Guru Pembimbing

a. Nama : Djoni Kristianto, S. Pdb. NIP : 19670613 199802 1 001

Mengetahui,

Djoni Kristianto, S. Pd

NIP. 19670613 199802 1 001

2

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena

atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan

karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Frekuensi Penggunaan

Jejaring Sosial terhadap Prestasi Siswa”.

Denganterselesaikannyalaporanini, kami

mengucapkanterimakasihkepada :

1. Tuhan Yang MahaEsa

2. BapakRismono, M.PdselakuKepala SMA Negeri 1 Tegal

3. BapakDjonikristanto. S,P selaku Guru Mata

PelajaranBahasa Indonesia

4. Orang tua yang selalumemberikandoa, semangat,

dandukungan

3

5. Serta Teman- teman yang telah berkontribusi secara

langsung maupun tidak langsung

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari

sempurna baik dari segi isi maupun penyajiannya, untuk

itu penulis mengharapkan saran serta kritikan yang

bersifat membangun dari pembaca guna kesempurnaan

penyusunan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah yang kami buat ini, dapat

bermanfaat dan berguna bagi kita semua.Aamiin.

Tegal, 21 Mei 2015

PenuliS

Daftar isi

LEMBAR PENGESAHAN............................................2

Daftar isi...................................................4BAB I.PENDAHULUAN............................................5

A. Latar Belakang..........................................5B. Rumusan Masalah.........................................5

C. Tujuan Penulisan........................................5

4

D. Manfaat Penulisan.......................................6BAB II.KAJIAN TEORETIS.......................................7

a. pengertian pengaruh menurut beberapa ahli...............7b.Pengawasan orang tua terhadap anakya yang remaja.........7

c. orang tua sebagai pengawas anak........................10d. Definisi Meminimalisir.................................10

e. Perilaku tawuran antar pelajar.........................10BabIII.METODE PENELITIAN....................................13

A.Setting Penelitian......................................13B.Pendekatan Masalah......................................13

C.Studi Pustaka...........................................13D.Teknik Pengumpulan Data.................................13

E.Analisis Data...........................................13F.Populasi dan Sampel.....................................14

Bab IV. Pembahasan..........................................15Bab V.Penutup...............................................16

A. Kesimpulan.............................................16B. Saran..................................................16

Daftar Pustaka..............................................17LAMPIRAN....................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangPelajar merupakan generasi penerus bangsa, yang

tugasnya menuntut ilmu. Kita sebagai pelajar jugaharus menanamkan perilaku yang baik, dengan cara

5

mengikuti kegiatan positif, seperti mengikutikegiatan ekstrakulikuler yang bermanfaat agarterhindar dari bahaya tawuran antar pelajar. Faktorpenyebab tawuran antar pelajar adalah pergaulan yangjelek, kurangnya pengawasan orang tua terhadap parapelajar dan meniru adegan dari televisi maupuninternet.Untuk itu peran orang tua penting dalampencegahan tawuran.

Tetapi seringkali para pelajar sering menuju kearah pergaulan yang kurang baik dan mengakibatkanpara pelajar sering melakukan tindakantawuran.Sebenarnya tawuran itu juga muncul karenaperbedaan pendapat antar pelajar.Dari hasil tersebutkami membuktikan bahwa peran orang tua juga dapatmeminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar.

B. Rumusan MasalahAdapun masalah masalah yang akan dibahas dalam

Karya ilmiah ini adalah mengenai peran pengawasan orang tua dalam meminimalisir perilaku tawuran antarpelajar di kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Kota Tegal. Dalam makalah ini, penulis merumusan masalah sebagaiberikut :

1 Apakah peran orang tua sebagai pengawas dapatmeminimalisir tawuran antar pelajar di kelas X IIS2 SMA Negeri 1 KotaTegal?

2 Seberapa besar pengaruh pengawasan orang tuaterhadap perilaku tawuran antar pelajar di kelas XIIS SMA Negeri 1 Kota Tegal?

C. Tujuan PenulisanDari masalah diatas, secara garis besar tujuan

dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk

menjelaskan mengenaipengaruh pengawasan orang tua

6

dalam meminimalisir perilaku tawuran antar pelajar

di kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Kota Tegal. Adapun

tujuan dari makalah ini adalah agar dapat dapat

mengetahui secara jelas mengenai :

1. Agar orang tua pelajar sebagai pengawas dapatmiminimalisir tawuran antar pelajar di kelas X IIS2 SMA Negeri 1 Kota Tegal

2. Agar mengetahui seberapa besar pengaruh pengawasanorang tua terhadap perilaku tindakan tawuran antarpelajardi kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Kota Tegal?

D. Manfaat PenulisanUntuk menekankan kepada orang tua pelajar agar mengetahui bahwa peran pengawasan orang tua juga dapat meminimalisir terjadinya tawuran antar pelajar di Kelas X IIS 2 SMA Negeri 1Kota Tegal.

7

BAB II

KAJIAN TEORETIS

a. pengertian pengaruh menurut beberapa ahliPengaruh adalah sebuah daya tarik yang ada atau

timbul dari sesuatu yang ikut membentukwatak,kepercayaan atau perbuatan seseorang. (KamusBesar Bahasa Indonesia)

Pengaruh adalah tokoh formal dan informal dimasyarakat yang memiliki ciri-cirikosmopolitan,inovatif,kompeten,dan absesibeldibandingkan dengan pihak yang dipengaruhi.(Wiriyanto)

Pengaruh adalah Nilai Kualitas suatu iklanmelalui media tertentu.(M. Suyanto)

Pengaruh adalah kemampuan yang terus berkembangdan tidak terlalu terkait dengan usahamemperjuangkan dan memaksakan kepentingan. (Uwebecker)

Pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan agarbertindak dengan cara tertentu, terdorong untuk

8

bertindak demikian,sekalipun ancaman saksi yangterbuka tidak merupakan motivasi yang mendorongnya.(Norman Barry)

Pengaruh adalah bentuk dari suatu kekuasaan yangdiperoleh oleh orang saat tidak memiliki kewenanganuntuk mengambil keputusan.(Bertam Johanes Otto Sehrieke)

b.Pengawasan orang tua terhadap anakya yang remajaGeorge R. Tery (2006:395) mengartikan pengawasan

sebagai mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan,maksudnya mengevaluasi prestasi kerja dan apabilaperlu, menerapkan tidankan-tindakan korektifsehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana yangtelah ditetapkan.

Robbin (dalam Sugandha, 1999 : 150) menyatakanpengawasan itu merupakan suatu proses aktivitasyang sangat mendasar, sehingga membutuhkan seorangmanajer untuk menjalankan tugas dan pekerjaanorganisasi.

Kertonegoro (1998 : 163) menyatakan pengawasan ituadalah proses melaui manajer berusaha memperolehkayakinan bahwa,kegiatan yang dilakukan sesuaidengan perencanaannya.

Terry (dalam Sujamto, 1986 : 17) menyatakan Pengawasanadalah untuk menentukan apa yang telah dicapai,mengadakan evaluasi atasannya, dan mengambiltindakan-tidakan kordektif bila diperlukan untukmenjamin agar hasilnya sesuai dengan rencana.

Ada 4 macam gaya pengawasan dan dampak pengawasan tersebut kepada anak, 4 macam tersebut adalah yaitu authoritative, authoritarian, neglectful, dan indulgent.

1. Authoritative Parenting (hangat dan tegas)

9

   Dalam pengawasan ini, sikap orang tua adalahberperilaku tegas, dan memicu anak-anaknya untuklebih mandiri, lebih dapat melakukan segala haldengan kemampuan sendiri anak tersebut dandilakukan untuk dapat menjadikan anak tersebutmenjadi pribadi yang dapat melakukan hal denganmandiri nantinya.Disini orang tua ikut andiluntuk memberikan kesempatan anak membuatkeputusan di keluarga, orang tua menunjukan kasihsayang dan sabar memahami anaknya. Hal ini dapatmembuat satu sama lain saling memahami untukdapat menerima keputusan yang nantinya ada.Pengaruh pengawasan ini adalah dapat lebih memicukeberanian, motivasi, dan kemandirian seoranganak. Pola asuh ini juga dapat mendorongtumbuhnya kemampuan sosial, meningkatkan rasapercaya diri, dan tanggung jawab sosial. Merekajuga tumbuh dengan baik, bahagia, penuh semangat,dan memiliki kemampuan pengendalian diri sehinggamereka memiliki kematangan sosial dan moral,lincah bersosial, adaptif, kreatif, tekun belajardi sekolah, serta mencapai prestasi belajar yangtinggi.

2. Authoritarian Parenting (kurang mau menerimakemauan anak)

    Dalam pengawasan ini, sikap orang tua adalahlebih menggunakan hukuman, batasan-batasanterhadap anak mereka.Sikap orang tua tersebutadalah mereka membuat peraturan-peraturan dantuntutan yang harus dipatuhi anak-anak mereka.Dipola asuh ini, orang tua kurang hangat, kurangmenerima, dan kurang mendukung kemauan dankeingin dari anaknya.Mereka membuat suatubatasan yang harus dipatuhi oleh anak mereka. Dipola pengasuhan seperti ini mendorong anakmelakukan hal yang dapat membuat merekamemberontak pada saat usia mulai menginjakremaja, membuat sang anak ketergantungan pada

10

orang tua, susah untuk aktif dalam masyarakat,sulit untuk bersosialisasi aktif , mereka kurangpercaya diri, frustasi, tidak berani menghadapimasalah yang ada, dan mereka suka mengucilkandiri.

3. Neglect Parenting (sedikit waktu untuk anak)

   Dalam pola pengawasan ini, orang tua kurangmemiliki komitmen untuk anaknya. Mereka jarangada waktu untuk anaknya, dan mereka lebihmengutamakan suatu hal dibanding anaknya,dengan pola ini orang tua harus menanggulangiitu semua dengan memenuhi tuntutan anak merekadengan memberikan apa yang anak mau selagimereka mampu. Orang tua di pola ini cenderungtidak mengetahui bagaimana perilaku dankebiasaan anak mereka.Mereka jarang untukberbicara atau menceritakan suatu hal dengananak mereka. Dampak dari minimnya kasih sayangdari orang tua tersebut akan membuat anaknantinya menjadi berkemampuan rendah dalammengontrol emosinya, dan prestasi sekolahnyajuga akan buruk. Anak menjadi kurangbertanggung jawab, dan akan mudah dihasul olehhal-hal yang kurang baik dalam lingkungannyakelak.

4. Indulgent Parenting (memberikan kebebasantinggi pada anak)

   Dalam pola pengawasan ini, orang tua kurangmemperhatikan faktor kedisiplinan dan lebihmengutamakan kemauan anak, anak bebas memilihpada hal yang mereka inginkan, anak bebasbertindak sesuai yang mereka mau. Orang tuadalam hal ini cenderung lebih memanjakananaknya, melindungi anaknya dengan sangat,membiarkan anaknya berbuat kesalahan, danmenjauhkan anak dari paksaan, keharusan,hukuman, d4an enggan  meluruskan  penyimpangan

11

perilaku anak. Pola ini akan membuat anak sukamenentang, tidak patuh jika disuruh tidaksesuai kehendak anak tersebut, hilangnya rasatenggang rasa, dan kurang bertoleransi dalambersosialisasi dimasyarakat. Anak akan sukameminta dan membuat mereka selalu manja dansulit untuk berprestasi di sekolahnya.

Dale (dalam Winardi, 2000:224)dikatakan bahwa pengawasantidak hanya melihat sesuatu dengan seksama danmelaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi jugamengandung arti memperbaiki dan meluruskannyasehingga mencapai tujuan yang sesuai dengan apa yangdirencanakan.

Admosudirdjo(dalam Febriani, 2005:11)mengatakan bahwapada pokoknya pengawasan adalah keseluruhandaripada kegiatan yang membandingkan atau mengukurapa yang sedang atau sudah dilaksanakan dengankriteria,norma-norma,standar atau rencana-rencanayang telah ditetapkan sebelumnya.

Siagian (1990:107)menyebutkan bahwa yang dimaksuddengan pengawasan adalah proses pengamatan daripadapelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untukmenjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedangdilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telahditentukan sebelumnya.

Kesimpulannya, pengwasan merupakan suatu usahasistematik untuk menetapkan standar pelaksanaantujuan dengan tujuan-tujuanperencanaan,merancangsysteminformasi umpanbalik,membandingkan kegiatan nyata dengan standaryang telah ditetapkan sebelumnya,menentukan dan

12

mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambiltindakan koreksi yang diperlukan.

c. orang tua sebagai pengawas anakOrang tua adalah pria dan wanita yang terikat

dalam perkawinan dan siap sedia untuk memikultanggung jawab sebagai ayah dan ibu dari anak-anakyang dilahirkannya. (Kartono,1982:27)

Maksud dari pendapat di atas, yaitu apabilaseorang laki-laki dan seorag perempuan telahbersatu dalam ikatan tali pernikahan yang sah, makamereka harus siap dalam menjalani kehidupan berumahtangga,salah satunya adalah dituntut untuk dapatberpikir serta bergerak untuk jauh ke depan, karenaorang yang berumah tangga akan diberikan amanahyang harus dilaksanakan dengan baik dan benar,amanah tersebut adalah mengurus serta membina anak-anak mereka, baik segi jasmani maupun rohani.Karena orang tualah yang menjadi pendidik pertamadan utama bagi anak-anaknya.

Seorang ahli psikologi Ny. Singgih D Gunarsadalam bukunya psikologi untuk keluarga mengatakan,“Orang tua adalah dua individu yang berbedamemasuki hidup bersama dengan membawa pandangan,pendapat dan kebiasaan-kebiasaan sehari-hari.”(Gunarsa, 1976:27). Dalam hidup berumah tangga tentunyaada perbedaan antara suami dan istri, perbedaandari pola pikir, perbedaan dari gaya dan kebiasaan,perbedaan dari sifat dan tabiat, perbedaan daritingkatan ekonomi dan pendidikan, serta banyak lagiperbedaan-perbedaan lainnya. Perbedaan-perbedaaninilah yang dapat mempengaruhi gaya hidup anak-anaknya, sehingga akan memberikan warna sendiridalam keluarga. Perpaduan dari kedua perbedaan yangterdapat pada kedua orang tua ini akan mempengaruhikepada anak-anak yang dilahirkan dalam keluargatersebut.

13

d. Definisi MeminimalisirMinim itu kecil, jadi meminimalisir artinya

memperkecil atau biasa digunakan mengutarakan bahwasesuatu itu memang tidak dapat dihilangkan ataudiselesaikan sepenuhnya tetapi hanya bisa beberapapersen yang bisa terselesaikan.

Memperkecil adalah menjadikan lebih kecil.(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

e. Perilaku tawuran antar pelajar Perilaku adalah evaluasi umum yang dibuat

manusia terhadap dirinya sendiri, obyek atau issue.(Petty Cocopio)

perilaku adalah reaksi atau respon seseorangyang masih tertutup terhadap suatu stimulus atauobjek. (Soekidjo Notoatmojo)

perilaku adalah pandangan-pandangan atauperasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindaksesuai sikap objek tadi.

Perilakuadalah suatu bentuk evaluasi ataureaksi perasaan. Berarti sikap seseorang terhadapsuatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak(favorable) maupun perasaan tidak mendukung atautidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.(Louis Thurstone , Rensis Likert dan CharlesOsgood)

Perilaku merupakan semacam kesiapan untukbereaksi terhadap suatu objek dengan cara-caratertentu. Dapat dikatakan bahwa kesiapan yangdimaksudkan merupakan kecendrungan yang potensialuntuk bereaksi dengan cara tertentu apabilaindividu dihadapkan pada suatu stimulus yangmenghendaki adanya respon. (Chief,Bogardus,Lapierre, Mead dan Gordon Allport)

14

Tingkah laku seseorang senantiasadidasarkan pada kondisi, yaitu tindakan mengenalatau memikirkan seseorang terlibat langsung dalamsituasi itu dan memperoleh insight untuk pemecahanmasalah.

Tawur adalah perkelahian beramai-ramai;perkelahian massal: tiba-tiba terjadi antara keduakeluarga yg berselisih itu. (Kamus Besar BahasaIndonesia)

Tawuranadalah suatu tindakan anarkis yangdilakukan oleh dua kelompok  dalam bentukperkelahian masal di tempat umum sehinggamenimbulkan keributan.

Tawuran bisa terjadi antar pelajarsekolah,antar mahasiswa kampus,antar warga,antarpendukung (suporter),antar pemeluk agama, dan antarsuku.

Antar adalah bentuk terikat di lingkungan atauhubungan yang satu dengan yang lain. (Kamus BesarBahasa Indonesia)

Pelajar adalah orang-orang yang ikut sertadalam proses belajar. (Nasution)

Pelajar adalah status yang didapatkan seseorangjika dia masuk sekolah atau sedang bersekolahdisebuah lembaga pendidikan. 

Pelajar adalah seorang anak yang sedangmelaksanakan proses pendidikan di sebuah lembagapendidikan yang dinamakan sekolah.

15

BabIII

METODE PENELITIAN

A.Setting PenelitianTempat :Penelitian dilakukan SMA N 1 Tegal Kelas

X IIS 2

Waktu : 10.000 WIB (saat Istirahat pertama)

Hari : Kamis, 21 Mei 2015

B.Pendekatan Masalah

Pendekatan yang dipakai pada penelitian ini adalah

peran Orang tua, yakni meneliti dan menelaah pengaruh

Pengawasan Orang Tua dalam meminimalisir perilaku

tawuran antar pelajar di Kelas X IIS 2 SMA Negeri 1

Kota Tegal.

C.Studi Pustaka

Penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka,

yaitu dilakukan dengan cara menggali informasi dan

berbagai sumber pustaka seperti buku dan internet.

D.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pemgumpulan data ini  dilakukan dengan cara

kuisioner, yaitu dengan menyebarkan pertanyaan-

16

pertanyaan yang telah disiapkan dan disebarkan kepada

para responden.

E.Analisis Data

Setelah data terkumpul dan diolah kemudian dianalisis

dengan mengunakan deskriptif. Analisis ini dilakukan

dengan menjelaskan atau menggambarkan secara umum data

sebagaimana diperoleh dalam penelitian.

F.Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini, populasi yang kami ambil adalah

siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 Kota Tegal. Sampel

yang kami gunakan sebanyak 29 orang.

17

Bab IV

Pembahasan

Pada saat ini penngagawasan orang tua adalah hal yangpenting dilakukan apalagi jika anak memasuki masa remajayang merupakan masa dimana mereka sedang mencari jatidiri mereka dan apalagi pada era globalisasi ini banyakberbagai tanyangan yang negatif membuat anak inginmenirunya walaupun mereka tahu bahwa yang akandilakukannya akan memberi resiko pada masa depannya.

18

Dari data yang kami peroleh melalui kuisioner ternyatadari kebayakan siswa kelas X IIS 2 SMA Negeri 1 KotaTegal hampirsemuanya dari mereka dibawah pengawasanorang tua dengan berbagai kriteia. Setelah kami telaahternyata 86% anak mendapatkan pengawasan secara hangatdan tegas tetapi walaupun mereka sudah diawasi tetapimasih ada juga yang masih melakukan perilaku tawuranantar pelajar juga meskipun hanya 4 %

Lalu ada juga 14% anak mendapat pengawasan dengan caramemberi kebebasan yag tinggi kepada anak tersebut,tetapi walaupun mereka diberi kebebasan tinggi ada jugadari mereka yang tidak pernah mengikuti tawuran.

Hal tersebut menegaskan bahwa walaupun sudah di awasioleh orang tua, tetapi masih ada juga yang mengikutitawuran tetapi, pada sebaliknya yang orang tuannyamengawasi dengan cara memberi kebebasa yang tinggi punmereka tida pernah mengikuti tawuran antar pelajar.Halyang mempengaruhi mereka yang sudah diawasi tetapi masihmelakukan tawuran adalah karena adanya pengaruh dariteman-teman mereka yang membuat mereka berkecimbung dalamperilaku tawuran. Sedangkan anak yang walaupun di berikebebasan yang tinggi tetapi mereka tidak melakukantawuran karena adanya cara bergaul mereka yang baik.

19

Bab V

Penutup

A. Kesimpulan

Pada era globalisasi yang semakin berkembang dengan pesat

di Indonesia, banyak juga penyebaran dampak- dampak

negatif dari globalisasi ini, salah satunya yang marak

dilakukan para pelajar adalalah perilaku tawuran antar

pelajar. Dari kebanyakan kasus perilaku tawuran antar

pelajar disebabkan oleh hal sepele yang juga bisa

diselesaikan dengan jalan damai. Tetapi apa boleh buat

kejadian tersebut tidak dapat di hilangkan karena itu

termasuk fenomena sosialtetapi ,hanya bisa dengan

meminimalisir kejadian tersebut ,yang nantinya akan

menjadikan negara kita dikenal sebagai negara yang anti-

konflik.

B. SaranDiharapkan bagi seluruh siswa agar menanam ka sikap anti-

konflik agar tidak memperpanjang masalah yang terlihat

sepele menjadi masalah yang tidak bisa diuraikan.

bagi para orang tua agar menuntun dan mengawasi

putra/putri yang sedang dalam masa remaja agar tidak

terjerumus dalam perilaku tawuran antar pelajar.

Yang terakhir untuk pihak sekolah, agar memberikan

peringatan kepada siswa dan jika hal tersebut dilanggar

maka pihak sekolah wajib menindak lanjuti perkaranya.

20

Bagi peneliti ada berbagai kendala dalam melakukan

penelitian yaitu,

1. Ketidakmauan responden SMK Dinamika dalam menjawab

pertanyaan yang ada di angket

2. Kesalahan dalam pembuatan proposal penyebaran angket

yang mengakibatkan kami membuat proposal beberapa kali.

3. Penolakan proposal yang kami ajukan di SMK Negeri 3

Tegal karena mereka beralasan bahwa di SMK Negeri

3Tegal akan diadakan acara perpisahan

4. Kesulitan dalam pencantuman tanda tangan kepala sekolah

yang berada di proposal.

5. Penyerahan proposal yang terburu dengan waktu

pengumpulan karya ilmiah ini

Daftar Pustaka

Wordpress.(2013).Pengertian pengawasan.Diambil pada 1 Mei2015. Diambil dihttp://iamfadhil.wordpress.com/2013/01/09/39-pengertian-pengawasan/

Wordpress.(2013).macam-macam pengawasan orangtua terhadapperkembangan anak dan pengaruh terhadap anak. Diambil pada1 Mei 2015. Diambil padahttp://riandikusuma.wordpress.com/2013/11/06/macam-macam-pengawasan-orangtua-terhadap-perkembangan-anak-dan-pengaruh-terhadap-anak.

Kemendikbud.(2015). Diambil pada 2 Mei 2015. Diabil dihttp://kbbi.web.id/

Anomim.(2014).Pengertian tawuran. Diambil pada 1 Mei 2015.Diambil di https://id.wikipedia.org/wiki/Tawura n

Anomim.(2014).Pengertian Pelajar. Diambil pada 1 Mei 2015.Diambil di https://id.wikipedia.org/wiki/Peserta_didi k

21

Anomim.(2014). Diambil pada 2 Mei 2015. Diabil diwww. artikata .com

LAMPIRAN

Angket

1. Pernahkan anda mengikuti tawuran antar pelajar ?a. Pernah b.Tidak Pernah

c. ...............................(lainnya)

22

2. Jika Anda mengikuti tawuran faktor apa yang membuatanda mengikutinya?A. Kemauan anda sendiri b.mengikutiteman anda

C. ...............................(lainnya)

3. Jika Anda pernah, Seberapa Seringkah Anda melakukatawuran antar Pelajar?a.Setiap 1 bulan sekali

b.Setiap 1 tahun sekali

c.Ketika Ada Event tertentud. ...............................(lainnya)

4. Jika Anda bepergian keluar rumah degan teman2bagaimana sikap orang tua anda?

a. Membebaskannya b.Mengizinkan dengan alasan yang jelasc. Melarangnya walaupun sudah memberi d.Tidakpedulialasane. ................................(lainnya)

5. Bagaimana sikap orang tua anda ketika andamelakukan kesalahan yang anda perbuat?a. Memarahi anda, walaupun anda sudah b.Menasehati menjelaskan alasannya .c..................................(lainnya)

6. Apakah Anda sering keluar rumah dengan teman-temananda dengan durasi yang lama?a.Sering b.Pernah

c.Kadang-kadang d.Tidak pernah

e. ...............................(lainnya)

23