pengaruh model pembelajaran contextual

200
i PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KONSEP VIRUS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 GOWA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Ridha Ramdhani K 105441101017 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2022

Transcript of pengaruh model pembelajaran contextual

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL

BELAJAR BIOLOGI KONSEP VIRUS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Ridha Ramdhani K 105441101017

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2022

iv

v

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar.Email :[email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id. Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web :www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ridha Ramdhani K

NIM : 105 4411 010 17

Jurusan : Pendidikan Biologi

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya

akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).

2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan

Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, Desember 2021 Yang Membuat Perjanjian, Ridha Ramdhani K

vi

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Dan bersabarlah.Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.

(QS. Al-Anfaal [8] : 46)

Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya tiada berputus

asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.

(QS. Yusuf [12] : 87)

Kupersembahkan karya ini kepada :

Kedua orang tuaku, bapak dan mama, saudaraku, sahabatku, dosen-dosenku dan

teman-temanku seluruh mahasiswa biologi A 2017, atas keikhlasan dan doanya

dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

viii

ABSTRAK

Ridha Ramdhani K, 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H. Syarifuddin Kune dan Pembimbing II Wira Yustika Rukman. Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperiment yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar biologi konsep virus pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa dan sampel terdiri dari dua kelas yaitu X MIA 1 dan X MIA 2 yang dipilih menggunakan teknik random sampling.Data yang dikumpulkan terdiri dari data hasil belajar peserta didik.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes yang terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda pretest dan posttest dengan teknik pengolahan data uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 25.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi konsep virus pada siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Gowa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan dengan kategori baik sekali, baik, cukup dan kurang yakni 0% dan setelah diberikan perlakuan mencapai 25% pada kategori baik sekali, 29% pada kategori baik, 25% pada kategori cukup dan 21% pada kategori kurang. Hasil uji normalitas kelas eksperimen dengan taraf Sig pretest 0,317 dan posttest 0,411.Hasil uji homogenitas kelas eksperimen dengan taraf Sig pretest 0,089 dan posttest 0,158. Pada uji hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test dengan nilai signifikan sebesar 0,00<0,05 Kata Kunci: CTL, hasil belajar

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur yang teramat dalam atas kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Skripsi ini, salawat dan salam tetap terpanjatkan kepangkuan baginda rasulullah

Muhammad SWT, para sahabat dan sahabiah dan orang-orang yang tetap

istiqomah di jalan Allah SWT. Dengan skripsi ini disusun untuk memenuhi

persyaratan mengikuti seminar Proposal dalam rangka penyelesaian studi pada

Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dengan

judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3

Gowa “ .

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah menyitah banyak waktu,

tenaga, curahan pikiran serta materi dan penulis menyadari bahwa tanpa bantuan

tersebut skripsi ini tidak akan tersusun sebagaimana mestinya. Oleh karena itu,

dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan hormat dan penghargaan

serta terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : Penghormatan dan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya tercinta yakni

Kaharuddin dan Risnawati serta saudari saudari tercinta dengan penuh kasih

sayang, ikhlas, memberikan motivasi dikala saya lagi susah, memberi pengertian

tentang hidup ini yang penuh perjuagan dan iringan doanya tanpa harus dibalas,

telah mendidik dan membesarkan serta mendorongan penulis hingga sekarang

x

menjadi seperti ini, Prof. Dr. H. Ambo Basse, M.Ag, Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd,. Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, serta para pembantu

dekan yang telah memudahkan dalam rangka penyusunan skripsi ini, Bapak Andi

Adam, S.Pd., M.Pd Penasehat Akdemik sekaligus Wakil Dekan II Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah

membantu menulis selama menempuh perkuliahan, Bapak Dr. H. Syarifuddin

Kune, M.Si, sebagai pembimbing I yang dengan tulus memberikan nasehat

bimbingan, saran, serta petunjuk selama penulis melakukan penyusunan dan

penulisan skrispi ini. Bapak Wira Yustika Rukman, S.Farm., Apt., M.Kes, sebagai

pembimbing II, yang dengan tulus dan sabar bersedia meluangkan waktunya serta

petunjuk dan bimbingannnya selama penulis menempuh Perkuliahan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sampai pada penyusunan dan penulisan Skripsi ini, Sahabat seperjuangan di

kampus, Lia, Dilla, Densi, Uya, Aiz, Rahima, Dian, Nanna, Afni, Fhya, Naya,

Aenun, Ainun, Ayu, Dandi, Darwan, Fitri dan teman-teman di Biologi A 017

yang tak bisa disebut satu persatu, Seluruh teman-temanku di Pendidikan Biologi

yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan doa,

dukungan dan semangat selama ini. Semoga Allah memberikan kita kesempatan

untuk bertemu dan bertemu kembali serta memberikan kesuksesan bagi kita

semua.Semoga tali persaudaraan itu tak pernah putus, walau tangan tak

bergandengan namun selalu ada di hati. Seluruh dosen, Universitas

Muhammadiyah Makassar terima kasih atas bantuan dan bekal disiplin ilmu

xi

pengetahuan selama menimba ilmu di bangku kuliah, Bapak/Ibu Dosen serta

seluruh Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan pelayanan yang berguna dalam

penyelesaian studi pada jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan keluarga besar saya yang

ada di Gowa yang selalu memberikan Motivasi untuk bisa menyelesaikan studi

ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan.Oleh

karena itu, penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini dan akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Billahi Fii Sabilil Haq….Fastabiqul Khaerat…..

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Oktober 2021

Ridha Ramdhani K

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v

SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT ............................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ......... 8

A. Kajian Teori ......................................................................................... 8

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 35

C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 37

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 37

C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 37

D. Desain Penelitian .................................................................................. 38

E. Variabel Penelitian ............................................................................... 39

xiii

F. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 39

G. Prosedur Penelitian............................................................................... 40

H. Instrumen Penelitian............................................................................. 42

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42

J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 47

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 47

B. Pembahasan .......................................................................................... 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67

A. Kesimpulan .......................................................................................... 67

B. Saran ..................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69

LAMPIRAN .................................................................................................... 72

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 183

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran

Konvensional ................................................................................. 20

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gowa ............................ 37

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa ..................... 38

Tabel 3.3 Non Equivalent Pre-Test Control Group Design .......................... 39

Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi ........................................................... 44

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................ 44

Tabel 4.1 Aktifitas Guru Mengajar Model Contextual Teaching and

Learning ........................................................................................ 47

Tabel 4.2 Aktifitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen.................................... 49

Tabel 4.3 Aktifitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................... 50

Tabel 4.4 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen Pre-Test dan Post-Test .............................................. 51

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Kelas

Eksperimen .................................................................................... 52

Tabel 4.6 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Pre-Test dan Post-Test .................................................................. 54

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Kelas

Kontrol ......................................................................................... 55

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen .................................................................. 56

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 59

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas ................................................................. 60

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 61

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bentuk Virus Komplek.............................................................. 11

Gambar 2.2 Bentuk Virus ............................................................................. 12

Gambar 2.3 Virus Berbentuk Helix .............................................................. 13

Gambar 2.4 Virus Berbentuk Polihedral ....................................................... 14

Gambar 2.5 Virus Komplek .......................................................................... 14

Gambar 2.6 Virus Berpelindung ................................................................... 15

Gambar 2.7 Daur Hidup Virus ...................................................................... 17

Gambar 2.8 Kerangka Pikir Penelitian.......................................................... 36

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Perbandingan Pre-Test dan Post-Test

Kelas Eksperimen ..................................................................... 53

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Perbandingan Pre-Test dan Post-Test

Kelas Kontrol ........................................................................... 55

Gambar 4.3 Diagram Kategori dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa

Materi Virus ............................................................................. 57

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN 1 PERANGKAT PEMBELAJARAN

1.1 Silabus ...........................................................................................................74

1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................................76

1.3 Absen Siswa ..................................................................................................78

1.4 Lembar Observasi Peserta Didik ...................................................................80

1.5 Lembar Observasi Guru ................................................................................84

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN

2.1 Surat Keterangan Validasi.............................................................................87

2.2 Soal Pre-Test dan Post-Test ..........................................................................88

2.3 Lembar Kerja Peserta Didik ..........................................................................101

2.4 Kisi-Kisi Pretest Posttest ...............................................................................115

2.5 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator 1 .......................................118

2.6 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II ......................................134

LAMPIRAN 3 REKAPITULASI NILAI

3.1 Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen ...........................................................148

3.2 Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol .................................................................149

3.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen ..............150

3.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol .....................151

LAMPIRAN 4 ANALISIS DATA

4.1 Analisis Deskriptif ........................................................................................153

4.2 Uji Normalitas ...............................................................................................153

4.3 Uji Homogenitas ...........................................................................................154

4.4 Gain (N-Gain) ...............................................................................................154

4.5 Uji Hipotesis..................................................................................................156

xvii

LAMPIRAN 5 PERSURATAN

6.1 Surat Pengantar Penelitian TU ......................................................................158

6.2 Surat Pengantar Penelitian LP3M .................................................................159

6.3 Surat Izin Meneliti.........................................................................................160

6.4 Surat Keterangan Selesai Penelitian..............................................................161

6.5 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian ..........................................................162

6.6 Persetujuan Pembimbing ...............................................................................164

6.7 Kartu Kontrol Pembimbing I ........................................................................165

6.8 Kartu Kontrol Pembimbing II .......................................................................166

6.9 Sura Keterangan Bebas Plagiat .....................................................................167

6.10 Hasil Turnitin ..............................................................................................168

LAMPIRAN DOKUMENTASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidikan

nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian

yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaaan.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah berkembang

sangat pesat, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan

secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karena

majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia

dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda harus belajar banyak

untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan zaman.

Perubahan mindset pendidikan biologi Indonesia pada kurikulum 2013

disebutkan bahwa biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami

alam secara sistematis. Pendidikan biologi bukan hanya sekedar penguasaan

2

sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, pemahaman konsep dan prinsip

namun juga merupakan proses penemuan yang didasarkan pada kenyataan

yang ada di alam. Berdasarkan Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang

standar proses menyebutkan bahwa sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Biologi sebagai

sains mengedepankan ketiga aspek minds on hands dan hearts on yaitu

kemampuan menggunakan pikiran untuk membangun konsep melalui

pengalaman langsung yang disertai dengan sikap ilmiah.

Proses pencapaian suatu tujuan dalam bidang pendidikan pasti ada

kendala yang menghalangi pencapain tujuan itu. Masalah yang timbul pada

proses pembelajaran misalnya, kurangnya minat dan partisipasi peserta didik

dalam mengikuti pembelajaran serta kurangnya kreativitas guru dalam

menerapkan model pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik relative

lebih rendah.

Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar seorang guru untuk

membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar

suatu lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.Berdasarkan

hal tersebut, dalam pembelajaran terjadi interaksi dua arah antara guru dengan

peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan

terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Inti dari

proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam

mencapai suatu tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan

dan kualitas yang ada pada peserta didik.

3

Pembelajaran memiliki peran yang sangat dominan untuk mewujudkan

kualitas, baik proses maupun lulusan pendidikan. Proses pembelajaran juga

memiliki pengaruh yang dapat menyebabkan kualitas pendidikan menjadi

rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru dalam

melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran. Tidak semua guru

memiliki kemampuan dalam hal menyampaikan materi pembelajaran kepada

peserta didik.Akibatnya pembelajaran dilakukan asal jalan, asal materi

disampaikan dan asal materi habis, soal peserta didik memahami materi atau

tidak kurang mendapatkan perhatian dari guru.

Peningkatan keberhasilan mengajar peserta didik dapat dilakukan melalui

upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru

sangat berperan penting selaku pengolah kegiatan peserta didik, guru juga

diharapkan dapat membantu dan membimbing peserta didik dalam mengolah

materi pelajaran. Kurikulum 2013 menuntut sikap dan kompetensi peserta

didik dalam pembelajaran serta keterkaitan antara teori yang dipelajari peserta

didik dengan kondisi lingkungan yang dihadapi.Kurikulum menuntut peran

aktif peserta didik dalam aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.

Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa menunjukkan

bahwa pembelajaran biologi mengalami kendala-kendala seperti rendahnya

hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik cenderung

hanya pasif dan mendengarkan penjelasan guru tanpa memberi pendapat. Hal

ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang berfokus pada

guru dan tidak menggunakan media apapun sehingga proses pembelajaran

4

menjadi membosankan. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada

kelas X belum sepenuhnya menggunakan pendekatan ilmiah karena ada

beberapa materi yang hanya menekankan konsep sehingga guru dalam

mengajar terkadang masih menggunakan model pembelajaran konvensional.

Proses pembelajaran di kelas menunjukkan guru belum mampu

menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan peserta didik melakukan

proses berpikir. Hal ini terlihat dari kegiatan guru dan peserta didik pada saat

kegiatan pembelajaran, yang mana guru menjelaskan apa yang telah disiapkan

dan memberikan soal latihan yang bersifat rutin dan prosedural. Peserta didik

hanya mencatat atau menyalin dan cenderung menghafal konsep dan

pengertian pada materi virus yang berada dibuku atau dijelaskan guru,

sehingga kemampuan peserta didik dalam memahami konsep pada materi

virus belum maksimal, dimana untuk memahami materi virus memerlukan

suatu proses berpikir yang lebih kompleks menggunakan daya nalar yang

tinggi dalam menanggapi informasi yang diterimanya.

Pembelajaran biologi untuk materi virus di SMA Negeri 3 Gowa memiliki

nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik

yang dapat mencapai nilai KKM biologi yang telah diterapkan. Guru

menyadari bahwa dalam proses belajar mengajar biologi, guru masih

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Faktor-faktor yang diduga

menjadi penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik adalah peserta didik

yang kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi, peserta didik

kurang atau tidak dapat mengaitkan hubungan materi dengan kenyataan

5

sebagai pembuktian, kurang percaya diri mengemukakan pendapat dan

kurangnya kerja sama dengan peserta didik lain dalam belajar. Hal ini

merupakan faktor penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran biologi.

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dirasa

tepat apabila diterapkan pada materi virus karena peserta didik dapat

memahami proses infeksi virus pada manusia. Selain itu penggunaan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) juga dirasa akan

membantu peserta didik untuk berpikir terhadap suatu konsep, yang mana

seseorang yang mempunyai kekampuan dalam berpikir akan memberikan

arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja dan membantu dalam

menentukan keterkaitan suatu dengan lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab

itu kemampuan berpikir sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah/

pencarian solusi dan proses penyelidikan.

Pembelajaran materi virus merupakan pembelajaran yang mengajarkan

peserta didik untuk mempelajari konsep-konsepnya secara khusus seperti

konsep yang terkandung dalam suatu objek dan fenomena yang terjadi

dilingkungan. Materi pembelajaran virus merupakan materi pembelajaran

yang empiris atau nyata namun sulit dijelaskan jika hanya menggunakan

model pembelajaran yang hanya ceramah saja, karena pada materi virus ini

akan membahas mengenai virus yang ukurannya mikroskopis dan bahkan

lebih kecil dari ukuran bakteri dan bagaimana tahapan ketika virus

menginfeksi tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan penyakit.

6

Selanjutnya peserta didik membaca teks bacaan sebelum guru menjelaskan

sehingga peserta didik memahami gambaran umum mengenai virus dan

menetukan konsep-konsep yang di pelajari, selanjutnya peserta didik

dikelompokkan untuk mendiskusikan dan menginvestigasi konsep materi yang

terkait.Dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL) peserta didik diharapkan dapat berpikir sehingga peserta didik

tidak hanya menghafal konsep tetapi juga memahami dalam kehidupan sehari-

hari serta lebih banyak melibatkan siswa dalam memahami pelajaran serta

menemukan sendiri konsep belajarnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakannya penelitian

mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X

SMA Negeri 3 Gowa.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Apakah terdapat

pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Siswa Kelas X SMA Negeri 3

Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil

Belajar Biologi Konsep Virus siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa.

7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

1) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan model Contextual Teaching and Learning

2) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti

2. Manfaat praktis

Seacara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :

1) Bagi peneliti

Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam

menggunakan model pembelajaran CTL serta menjadi bekal sebagai

calon guru professional

2) Bagi guru

Dapat menggunakan model CTL sebagai alternative pembelajaran

dalam usaha meningkatkan hasil belajar pada materi yang diajarkan

3) Bagi peserta didik

Mendapat pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran

dan memberikan masukan untuk mengoptimalkan penggunaan model

pembelajaran CTL dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan

kualitas pembelajaran.

4) Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

8

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Materi Pembelajaran Virus

a. Definisi Virus

Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah

penemuan virus diawali dengan ditemukannya virus oleh Adolf mayer,

berikut adalah ilmuwan yang berkonstribusi dalam penemuan virus

Dimitri Ivanowsky, yang ketiga martinus beijerinck dan yang terakhir

Wendell Stanley (Pujiati, 2017).

Definisi virus secara umum adalah parasit berukuran mikroskopik

dengan menginfeksi sel organisme biologis.Menurut para ahli biologi

virus merupakan peralihan antara mahkluk hidup dengan benda mati.

Virus dikatakan peralihan, sebab virus memiliki 5 ciri-ciri virus seperti

mahkluk hidup yakni memiliki DNA dan dapat berkembang biak pada

sel hidup. Dan virus memiliki ciri-ciri benda mati yakni tidak memiliki

protoplasma dan dapat dikristalkan.Pada dasarnya virus adalah materi

genetik yang telah dikelilingi oleh protein Virus dalam bereproduksi

memerlukan sel inang, sehingga virus sifatnya parasit obligasi.

Pengertian virus secara etimologi ialah kata virus berasal dari

bahasa latin yakni virion yang berarti “racun”. Virus merupakan

organisme subseluler sebab ukurannya yang sangat kecil, yang mana

9

virus hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop

elektron.Virus ukurannya lebih kecil daripada bakteri.

b. Sejarah Penemuan Virus

Virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion, yang artinya

racun.Lalu, bagaimana awal mula virus ditemukan?

1) Adolf Meyer

Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883, setelah

seorang ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer, menemukan adanya

bintik-bintik kuning pada daun tembakau.Mengetahui hal itu,

Meyer mencoba mengekstraksi getah tembakau tersebut lalu

menyemprotkannya pada tembakau yang masih sehat.Ternyata,

tembakau yang sehat tersebut juga mengalami bintik-bintik kuning.

Lalu, Meyer meneliti getah tembakau tersebut menggunakan

mikroskop, ternyata tidak ditemukan adanya bakteri, sehingga ia

berkesimpulan bahwa mahkluk yang menyerang tembakau tersebut

berukuran lebih kecil dari bakteri.

2) Dmitri Ivanovsky

Pada tahun 1982, ilmuwan asal Rusia, Dmitri Ivanovsky

melakukan penelitian yang sama dengan Meyer, yaitu menyerang

getah tembakau yang sakit. Perbedaannya, Dmitri menyaring getah

tersebut dengan saringan bakteri.Lalu hasil saringan tersebut

disemprotkan pada tembakau yang sehat, ternyata tembakau juga

menjadi sakit.

10

3) Martinus Beijerinck

Beijerinck merupakan ilmuwan asal Belanda yang melakukan

penelitian sama dengan dua peneliti sebelumnya, bedanya

Beijerinck mencoba untuk menonaktifkan mahkluk penyebab

penyakit tersebut menggunakan alkohol. Hasilnya alkohol tidak

bisa menonaktifkan mahkluk tersebut.Beijerinck menyebutnya

sebagai virus lolos saring.

4) Wendell Meredith Stanley

Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Stanley, berhasil

mengkristalkan mahkluk penyebab penyakit pada tembakau pada

tahun 1935. Kemudian, penyakit tersebut diberi namaTobacco

Mosaic Virus (TMV).

c. Ciri-ciri Virus

Adapun cirri-ciri yang dimiliki virus adalah sebagai berikut.

1) Virus bisa bersifat seperti benda hidup, contohnya bisa

berkembang biak jika berada di dalam sel hidup.

2) Memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.

3) Virus bisa bersifat seperti benda mati, contohnya tidak melakukan

metabolisme, tidak bernafas, tidak bergerak dan berbentuk Kristal

jika berada di luar sel hidup.

4) Berukuran sangat kecil, yaitu antara 20 dan 300 nm.

11

d. Struktur tubuh virus

Virus tidak digolongkan dalam organisme seluler karena tidak

memiliki bagian-bagian sel seperti, dinding sel, membran sel,

sitoplasma, serta organel sel lainnya.Adapun struktur tubuh tubuh virus

bakteriofag adalah sebagai berikut.

Gambar 2.1 Bentuk Virus Kompleks

Sumber :https://www.researchgate.net/publication

1) Kepala

Kepala bagian dalam mengandung asam nukleat, sedangkan

bagian luarnya diselubungi oleh kapsid.Untuk virus bakteriofag,

kepalanya berbentuk polyhedral dengan jenis asam nukleatnya

DNA.

2) Kapsid

Kapsid merupakan selubung luar virus yang mengandung

banyak subunit protein yang disebut kapsomer.Kapsid terdiri dari

beberapa bentuk, sehingga berpengaruh pada bentuk virusnya.

12

3) Asam nukleat

Asam nukleat yang dimiliki virus hanya satu, yaitu DNA atau

RNA saja. Asam nukleat inilah yang nantinya berfungsi sebagai

informasi genetik untuk replikasi

4) Leher

Leher merupakan penghubung antara kepala dan ekor.Leher

berfungsi sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.

5) Ekor

Ekor virus terdiri dari serabut ekor dan lempeng dasar.Ekor ini

berfungsi untuk menempel pada inang.Berikut ini merupakan

struktur virus selain bakteriofag yang telah ditemukan.

Gambar 2.2 Bentuk Virus

Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum

e. Bentuk Virus

Menurut Pujiati (2017), Virus pada umumnya berupa semacam

hablur (Kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang

berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk

seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor” silindris. Virus

13

bersifat aseluler (tidak mempunyai sel).Hanya memiliki satu macam

asam nukleat (RNA dan DNA). Berdasarkan bentuk tubuh dan bagian-

bagian tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe utama

yaitu :

1) Virus berbentuk helix (helical virus)

Bentuknya menyerupai batang yang panjang, agak kaku dan

lentur (fleksibel).Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek

berbentuk seperti helik yang mengelilingi asam nukleat virus

Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang

lebih kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus

lainnya.Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini juga

memiliki bagian-bagian tubuh seperti kepala dan ekor.

Gambar 2.3 Virus Berbentuk Helix

Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum

2) Virus Berbentuk Polihedral

Virus dengan morfologi polihedral mempunyai ukuran yang

sangat bervariasi yaitu dari 20 – 400 nanometer.Kapsid dari

14

kebanyakan virus ini berbentuk ikosahedral (icosahedros) yaitu

polyhedron beraturan dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut.

Gambar 2.4 Virus Berbentuk Polihedral

Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum

3) Virus Komplek

Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang

lebih kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus

lainnya.Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini juga

memiliki bagian-bagian tubuh seperti kepala dan ekor.

Gambar 2.5 Virus Komplek

Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum

4) Virus Berpelindung

Disebut dengan virus berpelindung, hal ini karena salah satu

struktur virus ini memiliki pelindung atau pembungkus luar yang

15

meliputi glikoprotein.Lipoprotein atau kombinasi glikoprotein dan

lipoprotein.Dimana, biasanya virus ini berbentuk bulat atau juga

bisa berbentuk bola, dengan diameter umum sekitar 60 hingga 300

nanometer.Salah satu contoh jenis virus ini yakni terdapat pada

virus Influenza.

Gambar 2.6 Virus Berpelindung

Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikrou

f. Cara hidup virus

Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya

dapat hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati,

virus tidak akan mati melainkan mengkristal. Sel hidup yang

ditumpangi virus disebut sel inang. Bagaimana cara virus mengenali

inangnya? Yaitu menggunakan sistem lock key atau kesesuaian.

Berdasarkan jenisnya, sel inang dibagi menjadi dua, kisaran inang luas

dan kisaran inang sempit.

Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang,

contohnya virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi dan

manusia.Sedangkan virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa

menginfeksi inang tertentu saja, contohnya virus flu hanya

menginfeksi sel-sel di saluran pernapasan dan virus bakteriofag hanya

16

bisa menginfeksi bakteri Escherichia coli. Penularan virus dari satu

inang ke inang yang lain bisa melalui udara, lendir, air, darah atau

melalui perantara seperti nyamuk.

g. Perkembangbiakan virus

Perkembangbiakan virus dikenal dengan istilah replikasi atau

perbanyakan diri.Bagi virus, sel inang merupakan sumber energi untuk

sintesis protein.Perkembangbiakan virus dibagi menjadi dua, yaitu

daur litik dan lisogenik.

1) Daur litik

Terjadinya daur litik disebabkan oleh katahanan sel inang lebih

lemah daripada daya infeksi virus. Akibatnya sel inang akan pecah

dan mati, serta akan menghasilkan virion-virion baru. Adapun

tahapan pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan

replikasi, pematangan atau perakitan dan lisis.

2) Daur lisogenik

Daur lisogenik terjadi jika pertahanan tubuh inang lebih kuat

daripada daya infeksi virus. Pada daur ini sel inang masih bisa

bereproduksi dengan normal dan tidak akan langsung pecah. Akan

tetapi, DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom

sel inang membentuk profag. Saat sel inang yang mengandung

profag tersebut membelah diri, barulah profag akan diwariskan ke

sel berikutnya. Adapun tahapan pada daur lisogenik adalah

adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan,

17

sintesis. Untuk memahami lebih lanjut, silahkan Quipperian simak

gambar berikut ini:

Gambar 2.7 Daur hidup virus

Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum

h. Manfaat virus

Mungkin kalian bertanya-tanya, apakah benar jika virus

bermanfaat?Bukannya virus selalu merugikan mahkluk hidup?Jika

ditinjau dari satu sisi saja, pernyataan di atas memang benar.Akan

tetapi, jika dianalisis kembali sifat, struktur dan klasifikasinya, ternyata

virus masih bisa dimanfaatkan untuk membantu mahkluk hidup.Apa

saja manfaatnya?

1) Virus memiliki selubung yang tersusun dari subunit protein.

Protein selubung dari virus ini bisa dimanfaatkan untuk membuat

vaksin protein agar terbentuk respon kekebalan tubuh untuk

melawan penyakit.

2) Bisa digunakan untuk terapi gen melalui rekayasa genetika.

18

3) Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau

membunuh bakteri yang bersifat pathogen

4) Ilmuwan dar inggris berhasil menginokulasi partikel virus dan

mencampurnya dengan senyawa Fe atau besi untuk membuat

kapasitor

5) Sebagai biopestisida, yaitu pestisida biologis di bidang pertanian

yang tidak mencemari lingkungan

6) Produksi interferon, yaitu senyawa yang mampu mencegah

replikasi virus di dalam inang

7) Pembuatan hormon insulin, dengan cara mencangkokkan virus ke

dalam gen penghasil insulin dalam tubuh bakteri agar dihasilkan

insulin dalam jumlah besar

8) Penyakit yang disebabkan oleh virus

Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus, baik pada

manusia, hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :

1. Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus

2. Campa disebabkan oleh Morbilivirus

3. AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency

Avian

4. Flu disebabkan oleh virus influenza dan parainfluenza

5. Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic

Avian Influenza Virus

6. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus

19

7. Tetelo disebabkan oleh virus NCD

8. Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus

2. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk

merencanakan dan melaksanakan aktifitas pembelajaran (Ibrahim, 2017).

Pada umumnya model-model mengajar yang baik memiliki sifat-sifat

atau cirri-ciri yang dapat dikenali secara umum. Memiliki prosedur yang

sistematik, hasil belajar ditetapkan secara khusus, penetapan lingkungan

secara khusus, ukuran penghasilan, interaksi dengan lingkungan,

sedangkan fungsi dari model-model pembelajaran yaitu pedoman,

pengembangan kurikulum, menetapkan bahan-bahan pengajaran,

membantu perbaikan dalam mengajar (Nasir, Wagino & Pasaribu, 2017).

Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning

(CTL) adalah kegiatan pembelajaran yang menyampaikan materi dengan

cara mengaitkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari dari peserta didik.

Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang

mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa

sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun

warga negara dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi

kehidupannya (Komalasari, 2017).

20

Model pembelajaran CTL adalah pembelajaran yang menggunakan

konteks nyata sebagai langkah awal untuk belajar sehingga memberikan

makna untuk isi materi dan makna bagi pembelajar.Jelas bahwa konteks

atau situasi nyata yang berhubungan dengan materi menjadi kunci utama

dari strategi pembelajaran CTL.Inti dari pendekatan CTL adalah

keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata

(Rusman, 2018).

Sintaks (langkah-langkah) atau fase-fase model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) menurut (Sa’ud, 2014) adalah

sebagai berikut.

No. Fase Kegiatan

1 Invitasi Siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan

awalnya tentang konsep yang dibahas. Guru

memancing dengan memberikan pertanyaan yang

problematik tentang fenomena kehidupan sehari-

hari melalui kaitan konsep-konsep yang dibahas

dengan pendapat yang siswa miliki. Siswa

diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan

dan mengikutsertakan pemahamannya tentang

konsep tersebut

2 Eksplorasi Siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan

menemukan konsep melalui pengumpulan,

pengorganisasian dan penginterpretasian data

21

dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru.

Seacara berkelompok siswa melakukan kegiatan

dan berdiskusi tentang masalah yang mereka

bahas. Secara keseluruhan, tahap ini akan

memenuhi rasa keingintahuan siswa tentang

fenomena kehidupan lingkungan sekelilingnya.

3 Penjelasan dan

solusi

Siswa memberi penjelasan-penjelasan solusi yang

didasarkan pada data hasil observasi ditambah

dengan penguatan guru, maka siswa dapat

menyampaikan gagasan, membuat model,

membuat rangkuman dan ringkasan.

4 Pengambilan

tindakan

Siswa dapat membuat keputusan, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi

dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan,

mengajukan saran baik secara individu maupun

kelompok yang berhubungan dengan pemecahan

masalah.

Menurut Rachmawati (2020), ada tujuh prinsip yang mendasari CTL. Ketujuh

prinsip tersebut meliputi :

1. Kontruktivisme/Contructivism

Kontruktivisme adalah proses membangun pengetahuan baru dalam

struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya

22

yang mereka miliki. Menurut kontruktivisme, pengalaman itu dipenuhi oleh

pihak luar, tetapi dibangun oleh dan dari dalam diri sendiri.Oleh karena itu,

pengalaman dibentuk oleh dua faktor penting yaitu objek menjadi subjek

pengamatan dan kemampuan untuk menafsirkan objek.

2. Penyelidikan/Inquiry

Proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui

proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan adalah hasil dari proses

menemukan dirinya sendiri alih-alih mempertimbangkan sejumlah fakta. Jadi,

dalam proses perencanaan, materi tidak harus dihafal tetapi distimulasi yang

memungkinkan siswa untuk menemukan materi mereka sendiri untuk

dipahami.

Menurut Sihono (2011) langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri)

adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan masalah

2) Mengamati atau melakukan observasi

3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan bagan,

tabel dan karya lainnya

4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman

sekelas, guru atau audiens lainnya

3. Mempertanyakan/Questioning

Pembelajaran pada dasarnya adalah bertanya dan menjawab

pertanyaan.Bertanya dapat dianggap sebagai cerminan dari keingintahuan

setiap individu, sementara menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan

23

seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran, guru tidak

menyerahkan informasi begitu saja, tetapi godaan bagi siswa untuk

menemukan diri mereka sendiri. Karena pertanyaan memiliki peran yang

sangat penting, karena melalui pertanyaan itu guru dapat membimbing dan

mengarahkan siswa untuk menemukan materi apa saja yang dipelajari.

Menurut Sihono (2011) dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan

bertanya berguna untuk :

1) Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis

2) Mengecek pemahaman siswa

3) Membangkitkan respons kepada siswa

4) Mengetahui sejauh mana keinginan siswa

5) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa

6) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru

7) Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa

8) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa

4. Komunitas Belajar/Learning Community

Pembelajaran dilakukan melalui kelompok belajar.Siswa dibagi menjadi

beberapa kelompok yang anggotanya heterogen.Misalkan, para guru

menggabungkan pelajar yang lambat dan cepat. Biarkan satu sama lain belajar

dalam kelompok yang sama, sehingga dapat mendorong dan membantu

peserta didik yang lambat.

Masyarakat belajar dapat terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah.

Guru yang mengajari siswanya, bukan contoh kegiatan masyarakat belajar,

24

karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah.Informasi yang terjadi hanya

datang dari guru, tidak ada informasi yang perlu dipelajari guru yang datang

dari siswa.Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar,

memberikan informasi yang diperlukan oleh temannya dan sekaligus juga

meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya (Sihono, 2011).

5. Pemodelan/Modeling

Pemodelan adalah contoh untuk menunjukkan suatu yang dapat ditiru

oleh setiap siswa. Misalnya, guru memberikan contoh cara mengucapkan kata

bahasa inggris.

6. Refleksi/Reflection

Refleksi adalah proses meluruskan pengalaman yang telah dipelajari

dilakukan dengan mengatur kembali peristiwa atau peristiwa yang telah

melalui pembelajaran. Melalui refleksi pengalaman belajar, yang akan

dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi

bagian dari pengetahuan yang telah terbentuk

7. Penilaian Otentik/Authentic Assesment

Penilaian otentik adalah proses di mana para guru mengumpulkan

informasi tentang kemajuan belajar siswa. Penulisan ini diperlukan untuk

menentukan apakah siswa benar-benar belajar atau tidak.Ini adalah apakah

pengetahuan siswa memiliki dampak positif terhadap perkembangan

intelektual dan mental dalam kehidupan mereka.

25

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbeda dengan pembelajaran

konvensional.Menurut Hasnawati (2010) perbedaan antara pembelajaran

kontekstual dengan konvensional ditampilkan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan pembelajaran

Konvensional

NO Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional

1 Metode ini melibatkan pengalaman

praktis sebagai sarana memahami dan

menemukan ilmu

Memposisikan proses belajar-

mengajar sebagai proses

transformasi distribusi teks, dari

teks kepada siswa lewat perantara

guru

2 Siswa secara aktif terlibat dalam

proses pembelajaran

Siswa adalah penerima informasi

yang pasif

3 Siswa belajar dari teman melalui kerja

kelompok, diskusi, saling mengoreksi

Siswa belajar secara individual

4 Pembelajaran dikaitkan dengan

kehidupan yang nyata dan atau

masalah yang disimulasikan

Pembelajaran sangat abstrak

5 Perilaku dibangun atas kesadaran diri Perilaku dibangun atas kebiasaan

6 Keterampilan dikembangkan atas

dasar pemahaman

Keterampilan dikembangkan atas

dasar latihan

7 Hadiah untuk perilaku baik adalah

kepuasan diri

Hadiah untuk perilaku baik adalah

pujian atau nilai (angka) rapor

26

8 Seseorang tidak melakukan yang jelek

karena dia sadar hal itu keliru dan

merugikan

Seseorang tidak melakukan yang

jelek karena dia takut dengan

hukuman

9 Bahasa diajarkan dengan pendekatan

komuniaktif, yakni siswa diajak

menggunakan bahasa dalam konteks

nyata

Bahasa diajarkan dengan

pendekatan struktural : rumus

diterangkan sampai paham,

kemudian dilatihkan

10 Pemahaman rumus dikembangkan

atas dasar schemata yang sudah ada

dalam diri siswa

Rumus itu ada di luar diri siswa,

yang harus diterangkan, diterima,

dihafalkan dan dilatihkan

11 Pemahaman rumus itu relative berada

antara siswa yang satu dengan yang

lainnya, sesuai dengan schemata siswa

(on going process development)

Rumus adalah kebenaran absolut

(sama untuk semua orang). Hanya

ada dua kemungkinan, yaitu

pemahaman rumus yang salah atau

pemahaman rumus yang benar

12 Siswa menggunakan kemampuan

berpikir kritis, terlibat penuh dalam

mengupayakan terjadinya proses

pembelajaran efektif, ikut

bertanggung jawab atas terjadinya

proses pembelajaran yang efektif

Siswa secara pasif menerima

rumus atau kaidah (membaca,

mencatat, mendengarkan,

menghafal), tanpa memberikan

konstrbusi ide dalam proses

pembelajaran

13 Pengetahuan yang dimiliki siswa

dikembangkan oleh siswa sendiri,

Pengetahuan adalah penangkapan

terhadap serangkaian fakta, konsep

27

siswa menciptakan atau membangun

pengetahuan dengan cara memberi arti

dan memahami pengalamannya

atau hukum yang berada di luar

diri manusia

14 Karena pengetahuan itu dikonstruksi

dikembangkan oleh manusia sendiri,

sementara manusia selalu mengalami

peristiwa baru, maka pengetahuan itu

selalu berkembang dan tidak pernah

stabil (tentative & incomplete)

Kebenaran bersifat absolute dan

pengetahuan bersifat final

15 Siswa diminta bertanggung jawab

memonitor dan mengembangkan

pembelajaran mereka sendiri

Guru adalah penentu jalannya

proses pembelajaran

16 Penghargaan terhadap pengalaman

siswa sangat diutamakan

Pembelajaran tidak memperhatikan

pengalaman siswa

17 Hasil belajar diukur dengan berbagai

cara : proses bekerja, hasil karya,

penampilan, rekaman, tes, dll

Hasil belajar diukur hanya dengan

tes

18 Pembelajaran terjadi diberbagai

tempat, konteks dan setting

Pembelajaran hanya terjadi dalam

kelas

19 Penyesalan adalah hukuman dari

perilaku jelek

Sanksi adalah hukuman dari

perilaku jelek

20 Perilaku baik berdasar motivasi

instrinsik

Perilaku baik berdasar motivasi

ekstrinsik

28

21 Seseorang berperilaku baik karena dia

yakin itulah yang terbaik dan

bermanfaat

Seseorang berperilaku baik karena

terbiasa. Kebiasaan ini dibangun

dengan hadiah yang

menyenangkan

Menurut Sitiatava (2013) kelebihan dan kekurangan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learningyaitu :

Kelebihan

1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil (nyata). Siswa dituntut

untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah

dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang dipelajarinya akan

tertanam erat dalam memori siswa dan lebih sulit untuk dilupakan.

2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan

konsep kepada siswa karena CTL menganut aliran kontruktivisme. Siswa

dituntut untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan

filosofis kontruktivisme, siswa diharapkan belajar melalui “ mengalami “

dan bukan dari “ menghafal “.

3. Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas

siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.

4. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk

memperoleh informasi, tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil

temuan di lapangan.

29

5. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa bukan hasil

pemberian guru.

6. Penerapan pembelajaran kontekstual bisa menciptakan suasana

pembelajaran yang bermakna.

Kekurangan

1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran kontekstual

berlangsung.

2. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas, maka bisa menciptakan situasi

kelas yang kurang kondusif.

3. Guru lebih intensif dalam membimbing, karena dalam CTL guru tidak lagi

berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas

sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan

dan keterampilan yang baru.

4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan

sendiri ide-ide serta mengajak siswa menggunakan strateginya sendiri

dalam belajar. Namun, tentunya guru memerlukan perhatian dan

bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai

dengan yang diterapkan semula.

3. Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi

yaitu sisi siswa dan dari sisi guru.Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila

30

dibandingkan pada saat sebelum belajar.Tingkat perkembangan mental

tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan

psikomotor.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan

terselesaikannya bahan pelajaran (Sumartono & Normalina, 2015).

Menurut Afandi, Chamalah, Oktarina (2013). Kriteria

keberhasilan pembelajaran dari sudut prosesnya (by process) :

1) Pembelajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh

guru dengan melibatkan siswa secara sistematik, ataukah suatu

proses yang bersifat ototmatis dari guru disebabkan telah menjadi

pekerjaan rutin.

2) Kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan

kegiatan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan dan tanpa

paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan,

kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pembelajaran itu

sendiri.

3) Siswa menempuh beberapa kegiatan belajar sebagai akibat

penggunaan multimetode dan multimedia yang dipakai guru atau

terbatas kepada satu kegiatan belajar saja.

4) Siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai

sendiri hasil belajar yang dicapainya ataukah ia mengetahui apakah

yang ia lakukan itu benar atau salah.

5) Proses pembelajaran dapat melibatkan semua siswa dalam satu

kelas tertentu yang aktif belajar.

31

6) Suasana pembelajaran atau proses belajar-mengajar cukup

menyenangkan dan merangsang siswa belajar ataukah suasana

yang mencemaskan dan menakutkan 6 Model & metode

pembelajaran di sekolah.

7) Kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi

laboratorium belajar ataukah kelas yang hampa dan miskin dengan

sarana belajar sehingga tidak memungkinkan siswa melakukan

kegiatan belajar yang optimal.

Menurut Maisaroh & Rostrieningsih (2010). Secara garis besar

hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga ranah, yaitu :

1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2) Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima

aspek yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan

internalisasi.

3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar berupa

keterampilan dan kemampuan bertindak.

b. Faktor mempengaruhi hasil belajar

Faktor-faktor penentu dalam meningkatkan hasil belajar peserta

didik di sekolah seperti umpan balik, model pembelajaran, motivasi

diri, gaya belajar, interaksi dan instruktur fasilitasi sebagai penentu

potensi keberhasilan pembelajaran. Salah satu penentu hasil belajar

peserta didik yang memuaskan adalah model pembelajaran yang

32

diterapkan dan telah diuji dalam proses belajar. Faktor penerapan

model pembelajaran di kelas diduga kuat mempengaruhi hasil

belajar.Sehingga, dijadikan kajian dalam penelitian ini (Yanuarti &

Sobandi, 2016).

Faktor yang mempengaruhinya.Menurut Suryabrata dan Hidayat

(2013), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar

dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu

internal dan eksternal.

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek,

yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek

psikologis (yang bersifat rohaniah).

a) Aspek fisiologis (jasmaniah) baik yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh, kesehatan jasmani sangatlah besar

pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.

b) Aspek psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi dan

kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan

berpikir dan kemampuan dasar bahan pengetahuan yang

dimilikinya.

2) Faktor Eksternal

Faktor-faktor yang berasal dari luar diri atau eksternal siswa

yang bersangkutan juga digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu

faktor sosial dan faktor non sosial.

33

a) Faktor Sosial

Kehidupan manusia dengan lainnya saling membutuhkan

dan di antara mereka tidak bisa hidup tanpa ada manusia lain

yang membantu. Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat

besar terhadap pendidikan anak. Pengaruh itu dapat berupa cara

orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga dan

suasana rumah tangga. Faktor sosial lain yang mempengaruhi

prestasi belajar adalah seperti guru, staf administrasi dan

teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar

seorang siswa

b) Faktor Nonsosial

Yang termasuk ke dalam faktor non sosial adalah sarana

dan prasarana belajar, seperti keadaan suhu udara, waktu

belajar, alat-alat yang digunakan untuk belajar dapat pula

mempengaruhi prestasi belajar.

4. Hasil Penelitian Relevan

Nuraini (2014), dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh penggunaan

pembelajaran Contextual teaching and Learning terhadap kemampuan

berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi” memberikan kesimpulan

bahwa adanya pengaruh penggunaan pembelajaran CTL terhadap

kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai kontribusi 31 % siswa kelas

X Biologi SMAN 1 Bangunrejo setelah dilaksanakan pembelajaran siswa

34

mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan pembelajaran

Contextual Teaching and Learning.

Perbedaan penelitian yang dilakukan Nuraini (2014) dengan judul

“Pengaruh penggunaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi”

dengan penelitian yang dilakukan terletak pada materi pelajaran dan

tempat penelitian sekolah yang berbeda. Persamaan antara penelitian yang

dilakukan oleh Nuraini (2014) dengan penelitian yang akan dilakukan

yaitu persamaan dalam menggunakan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning.

5. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMA NEGERI 3 GOWA

NPSN : 43301018

Status Sekolah : Negeri

Bentuk Pendidikan : SMA

Alamat Sekolah : Jl. Gangga Bontonompo

RT : 1

RW : 2

Provinsi : Sulawesi Selatan

Kabupaten : Gowa

Kecamatan : Bontonompo

Kelurahan : Tamallayang

Kode Pos : 92153

35

Telepon / Fax : 0418-2327740

E-mail : [email protected]

SK Pendirian Sekolah : 01 April 1987

SK Akreditasi : A

B. Kerangka Pikir

Perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara

maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karna majunya

pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa terdapat

beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik kurang

berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya minat

dan motivasi peserta didik untuk belajar, hal ini berdampak pada hasil belajar

peserta didik yang relatif rendah, dimana nilai KKM yang telah diterapkan

yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik yang dapat mencapai nilai KKM

Biologi yang telah diterapkan. Untuk lebih mempermudah kerangka pikir

tersebut peneliti gambarkan dalam bentuk bagan.

36

Gambar 2.8 Kerangka Pikir Penelitian

C. Hipotesis Penelitian

Hipoteis dalam penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh Model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar

biologi Konsep Virus pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa.

Proses pembelajaran hanya terpaku pada buku

Siswa cenderung pasif

Hasil belajar relatif rendah

Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

Siswa dapat memahami materi pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata

Penggunaan model pembelajaran CTL dapat mencapai KKM

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan

menggunakan desain quasi eksperimen yang dimana terdapat dua kelas yaitu

kelas eksperimen dan kelas kontrol.Sebelum diberikan materi masing-masing

kelas diberikan tes awal, kemudian setelah itu diterapkan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning pada salah satu kelas dan selanjutnya

diberikan tes akhir pada masing-masing kelas.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa, Provinsi Sulawesi

Selatan di Jalan Gangga, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa yang dilaksanakan pada semester Ganjil 2021/2022.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA

Negeri 3 Gowa

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gowa

No Kelas Jumlah Siswa (Orang)

1 X MIA 1 24

2 X MIA 2 24

3 X MIA 3 24

38

4 X MIA 4 24

5 X MIA 5 24

6 X MIA 6 24

7 X MIA 7 24

Jumlah 168

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 3 Gowa

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini terpilih 2 kelas yang terdiri dari satu kelas

eksperimen dan satu kelas kontrol.Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui random sampling.

Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa

No Kelas Jumlah Siswa

1 X MIA 1 24

2 X MIA 2 24

Jumlah 48

Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 3 Gowa

D. Desain Penelitian

Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah Non Equivalent Pretest

Posttest Control Group Design yaitu jenis desain yang biasanya dipakai

denganmemilih kelas-kelas yang diperkirakan sama, keadaan atau kondisinya.

Desain inidapatdilihat pada tabel3.3 sebagai berikut:

39

Tabel 3.3 Non Equivalent Pretest Posttest Control Group Design.

Sampel Pretest Variabel bebas Posttest

E O1 X O2

C O1 - O2

(Sumber : Sugiono, 2019)

Keterangan :

E : Kelas eksperimen

C : Kelas kontrol

O1 : pretest

O2 : posttest

X : Perlakuan menggunakan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL)

- : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional

E. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependent variabel).

1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL)

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi Konsep

Virus pada siswa.

F. Definisi Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional adalah

sebagai berikut:

40

1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi

virus dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan dalam penerapannya

dalam kehidupan mereka.

2. Hasil Belajar (kognitif)

Hasil belajar biologi konsep virus yang dimaksud adalah kemampuan

kognitif siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning

G. Prosedur Penelitian

Proses pelaksanaan penelitian ini memiliki beberapa tahap prosedur yang

akan dilakukan yaitu:

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan ini meliputi:

a. Permintaan izin kepada pihak sekolah SMA Negeri 3 Gowa untuk

melaksanakan penelitian

b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi ajar dan instrument-instrumen yang akan

digunakan selama proses penelitian

c. Mengkonsultasikan instrument yang telah dibuat kepada pihak ahli

untuk menentukan apakah instrumen tersebut layak atau tidak untuk

digunakan

41

d. Melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas kriteria,

reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen

2. Tahap pelaksanaan

a. Kelas Kontrol

Tahap pelaksanaannya meliputi:

1) Memberikan tes awal atau pretest

2) Melaksanakan proses pembelajaran dengan metode konvensional

3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya

4) Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik dan menyimpulkan

hasil pembelajaran

b. Kelas Eksperimen

Tahap pelaksanaannya meliputi:

1) Memberikan tes awal atau pretest

2) Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning

3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

bertanya.

4) Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik dan memberi

kesimpulan.

3. Tahap Evaluasi

Pada tahap evaluasi, guru memberikan tes akhir atau posttest kepada

peserta didik diakhir proses pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen.

42

H. Instrumen Penelitian

1. Tes Hasil Belajar

Tes hasil belajar berupa pretest dan posttest dengan memerikan tes

hasil belajar dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 soal.

Masing-masing soal terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu pilihan a, b,

c, d dan e sesuai dengan konsep materi virus.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan selama proses belajar mengajar

berlangsung yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran

yang dilakukan oleh guru dan siswa menggunakan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan

informasi yang berhubungan dengan data penelitian yang akan digunakan

sebagai bahan analisis atas penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Test

Teknik tes yang digunakan yaitu dalam bentuk test pilihan ganda jenis

biasa dengan soal sebanyak 30 butir soal dan lima alternative pilihan a, b,

c, d dan e yang dilakukan sebanyak dua kali (pretest dan posttest)

2. Non-test

Teknik non test dalam penelitian ini yaitu berupa observasi, dimana

observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas

43

dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dengan menggunakan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

J. Teknik Analisis Data

Analisis data ini dilakukan setelah data dari sampel instrumen terkumpul

seluruhnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial, yaitu :

1. Teknik analisis deskriptif

Teknik ini digunakan untuk menggambarkan dan menganalisa suatu

statistik hasil penelitian. Teknik analisis deskriptif terbagi atas :

a. Analisis Statistik Deskrptif

Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan,

pengelompokan dan pengolahan data yang selanjutnya akan

menghasilkan ukuran-ukuran statistik.

b. Penentuan Kategori Hasil Belajar

Untuk menghitung presentasi hasil belajar, digunakan rumus :

P =

Keterangan :

P = tingkat keberhasilan

44

Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi

No. Nilai Hasil Belajar Kategori

1. 93-100 Sangat baik

2. 84-92 Baik

3. 75-83 Cukup

4. < 75 Kurang

Sumber : Kemendikbud Tahun 2017

c. Penentuan Distribusi KKM

Penentuan distribusi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah

penentuan kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai

ketuntasan belajarnya.

Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai Hasil Belajar Kategori

< 75 Tidak Tuntas

≥ 75 Tuntas

2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu

sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.

Hasil analisis statistik inferensial bertujuan untuk menjawab hipotesis

yang ada.Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terlebih dahulu.

45

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

apakah data penelitian yang diperoleh terdistribusi normal atau

tidak.Perhitungan data menggunakan uji Sapiro-Wilk pada software

SPSS for windows Release 25. Pada taraf signifikan α = 0,05, maka

data dikatakan berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada

sampel tersebut bersifat homogen. Pada penelitian ini menggunakan uji

Homogeneity of Variance dengan SPSS 25 dengan kriteria jika Sig >

0,05 maka data dikatakan homogen.

c. Uji Hipotesis

Setelah memperhatikan kriteria karakteristik variabel yang telah

diteliti dan persyaratan analisis, selanjutnya dilakukan pengujian

terhadap hipotesis. Digunakan Uji t sampel sampel berpasangan

dengan criteria pengujian hipotesis H0 ditolak atau H1 diterima jika

nilai sig > a, artinya ada pengaruh antara dua perlakuan yang

diberikan. Sebaliknya Ho diterima atau H1 ditolak jika nilai sig >a,

artinya tidak ada pengaruh antara perlakuan yang diberikan. Uji t

digunakan untuk nilai pretest dan Posttest, untuk nilai pretest

bertujuan untuk memastikan tidak ada perbedaan yang signifikan

kemampuan awal siswa sedangkan pada Uji t nilai Posttest bertujuan

nuntuk melihat perbedaan hasil belajar siswa.

46

Secara Statistik dirumuskan Sebagai Berikut:

Ho:1 = 𝛍2 Vs H1 : 𝛍1 𝛍2

1: Parameter setelah di ajar dengan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa

𝛍2: Parameter sebelum di ajar dengan model Contextual Teaching and

Learning Siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa

Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning Siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa

H1 :Ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa.

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen

dan kelas kontrol di SMA Negeri3 Gowa dengan materi virus pada kelas X

MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol, maka

diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Aktivitas Guru Mengajar Model Contextual Teaching and Learning

Tabel 4.1 Aktivitas Guru Mengajar Model Contextual Teaching and

Learning

No. Aktivitas Guru yang Diamati Hasil Pengamatan

1 2 3 4

A. Kegiatan Awal

1. Guru memberi salam dan berdoa √

2. Guru mengabsen siswa √

3. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin

dicapai

B. Kegiatan Inti

4. Guru memberikan apersepsi tentang materi

virus dengan mengaitkan contoh penyakit

yang disebabkan oleh virus dalam kehidupan

sehari-hari siswa

5. Guru membagikan LKPD kepada siswa √

48

6. Guru menjelaskan materi pembelajaran

tentang virus ciri-ciri struktur dan bentuk

virus beserta fungsinya

7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai materi pembelajaran

8. Guru memberi jawaban terhadap pertanyaan

siswa atau materi yang belum dipahami siswa

C. Kegiatan Penutup

9. Guru memberikan apresiasi kepada siswa

yang sudah mengikuti proses pembelajaran

serta mengucapkan salam dan menutup

kegiatan pembelajaran

Sumber : Lampiran 1.5

Berdasarkan tabel aktivitas guru mengajar menggunakan model

Contextual Teaching and Learning di atas digunakan sebagai langkah-langkah

proses pembelajaran di dalam kelas. Setelah melakukan proses pembelajaran

menggunakan model Contextual Teaching and Learning maka dilakukan

observasi untuk mengukur aktivitas guru dengan menggunakan skala likert.

Setelah dilakukan pengukuran pada aktivitas guru dari kegiatan awal,

kegiatan inti dan kegiatan penutup menggunakan skala likert, maka diperoleh

jumlah skor yaitu 92. Skor tersebut masuk ke dalam kategori (81-100 = sangat

baik). Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran

49

Contextual Teaching and Learning yang dilakukan oleh guru di dalam kelas

terlaksana dengan sangat baik.

2. Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen

No. Aktivitas Siswa yang Diamati Hasil Pengamatan

1 2 3 4

A. Kegiatan Awal

1. Siswa menjawab salam dan berdoa √

2. Siswa menanggapi saat diabsen √

3. Siswa mendengarkan kompetensi yang

disampaikan oleh guru

B. Kegiatan Inti

4. Siswa mengikuti proses pembelajaran √

5. Siswa mengerjakan LKPD √

6. Siswa mendengarkan penjelasan materi yang

disampaikan guru

7. Siswa bertanya mengenai materi yang belum

dipahami

C. Kegiatan Penutup

8. Siswa mendengarkan penyampaian guru dan

memberi salam serta mengucapkan

terimakasih

Sumber : Lampiran 1.4

50

Tabel 4.3 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol

No. Aktivitas Siswa yang Diamati Hasil Pengamatan

1 2 3 4

A. Kegiatan Awal

1. Siswa menjawab salam dan berdoa √

2. Siswa menanggapi saat diabsen √

3. Siswa mendengarkan kompetensi yang

disampaikan oleh guru

B. Kegiatan Inti

4. Siswa memperhatikan materi √

5. Siswa diberikan kesempatan untuk

mengajukan pertanyaan

C. Kegiatan Penutup

6. Siswa mendengarkan kesimpulan yang

disampaikan oleh guru

7. Siswa menerima informasi terkait materi

pertemua selanjutnya

Sumber : Lampiran 1.4

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen yang

menggunakan model Contextual Teaching and Learning saat proses pembelajaran

51

di dalam kelas dilakukan observasi dengan menggunakan skala likert diperoleh

hasil observasi dengan total nilai 94, dimana nilai tersebut termasuk ke dalam

kategori (81-100 = sangat aktif). Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak

menerapkan model Contextual Teaching and Learning saat proses pembelajaran

diperoleh hasil observasi dengan nilai 58 yang termasuk ke dalam kategori (41-60

= cukup aktif). Hasil obervasi tersebut membuktikan bahwa siswa pada kelas yang

menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih aktif

saat proses pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan kelas yang

menerapkan model konvensional.

3. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistic deskriptif dengan menggunakan bantuan aplikasi

SPSS Versi For 25.0. Hasil belajar siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas

eksperimen dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol yang diperoleh sebagai

berikut :

a. Deskriptif Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X MIA 1

sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 3 Gowa yang berjumlah 24

siswa diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 4.4 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas

Eksperimen Pre-test dan Post-test

Statistik Pre-test Post-test Jumlah siswa 24 24

Nilai Maksimum 70 100 Nilai Minimum 13 60

Rata-Rata 39,96 84,08 Standar Deviasi 15, 733 11, 290

52

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai pretest dan

posttest pada materi virus kelas X MIA 1 dengan jumlah siswa

sebanyak 24 siswa sebagai kelas eksperimen, diperoleh data pretest

dengan nilai rata-rata 39,96 dan pada posttest setelah diterapkan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning diperoleh nilai rata-

rata 84,08.

Selanjutnya disajikan data distribusi frekuensi dan persentase yang

bertujuan untuk memudahkan pembacaan jumlah siswa di dalam kelas

yang mencapai ketuntasan hasil belajar dengan interval tertentu.

Distribusi frekuensi dan persentase kelas eksperimen dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi

Kelas Eksperimen

Interval Pre Test Post Test Kategori

Frek Persentase

(%)

Frek Persentase

(%)

93-100 0 0 6 25 Baik

sekali

84-92 0 0 7 29 Baik

75-83 0 0 6 25 Cukup

<75 24 100 5 21 Kurang

Sumber : Lampiran 3.1

53

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Perbandingan Pre Test dan Post

Test Kelas Eksperimen

Berdasarkan nilai hasil belajar kelas eksperimen sebelum

diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and

Learningpada pretest diperoleh persentase sebanyak 100% siswa yang

tidak mecapai nilai KKM. Setelah diterapkannya model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning dan diberikan posttest diperoleh

persentasi 21% siswa yang tidak mencapai nilai KKM. Pada interval

nilai 93-100 diperoleh sebanyak 25% siswa, dari hasil tersebut dapat

dilihat bahwa sebelum diterapkannya model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (pretest) dan setelah diterapkannya model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (posttest) terjadi

perubahan yakni peningkatan pada nilai hasil belajar biologi konsep

virus.

0

20

40

60

80

100

120

Pre Test Kelas Eksperimen Post Test Kelas Eksperimen

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

54

b. Deskriptif Hasil Belajar Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X MIA 2

sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 3 Gowa yang berjumlah 24 siswa

diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut :

Tabel 4.6 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas

Kontrol Pre-test dan Post-test

Statistik Pre-test Post-test

Jumlah siswa 24 24

Nilai Maksimum 63 97

Nilai Minimum 14 60

Rata-Rata 37,92 80,46

Standar Deviasi 14,673 8,340

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai pretest dan

posttest pada materi virus kelas X MIA 2 dengan jumlah siswa

sebanyak 24 siswa sebagai kelas kontrol, diperoleh data pretest dengan

nilai rata-rata 37,92 dan pada posttest tanpa diterapkan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning diperoleh nilai rata-

rata 80,46.

Selanjutnya disajikan data distribusi frekuensi dan persentase yang

bertujuan untuk memudahkan pembacaan jumlah siswa di dalam kelas

yang mencapai ketuntasan hasil belajar dengan interval tertentu.

Distribusi frekuensi dan presentase kelas kontrol dapat dilihat pada

tabel sebagai berikut :

55

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar

Biologi Kelas Kontrol

Interval Pre Test Post Test Kategori

Frek Persentase

(%)

Frek Persentase

(%)

93-100 0 0 3 12 Baik

sekali

84-92 0 0 3 12 Baik

75-83 0 0 13 55 Cukup

< 75 24 100 5 21 Kurang

Sumber : Lampiran 3.2

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Perbandingan Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Berdasarkan nilai hasil belajar kelas kontrol tanpa diterapkannya

model pembeajaran Contextual Teaching and Learning pada pretest

diperoleh persentase sebanyak 100% siswa yang tidak mencapai nilai

KKM dan diberikan posttest diperoleh persentase 21% siswa yang

0

20

40

60

80

100

120

Pre Test Kelas Eksperimen Post Test Kelas Eksperimen

Kurang

Cukup

Baik

Baik Sekali

56

tidak mencapai nilai KKM, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa

tidak diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning nilai maksimum pada interval 84-92 hanya 12% siswa.

Selanjutnya hasil belajar biologi konsep virus berdasarkan

ketuntasan setelah diberikan perlakuan, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Nilai Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Frek

Pre-test

Frek

Post-test

Frek

Pre-test

Frek

Post-test

>75 Tuntas 0 19 0 19

≤75 Tidak 24 5 24 5

Jumlah 24 24 24 24

Sumber : Lampiran 3

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

ketuntasan pembelajaran biologi pada materi virus yang diberikan

perlakuan yakni kelas eksperimen dan yang tidak diberikan perlakuan

yaitu kelas kontrol memiliki hasil yang hampir sama. Pada pretest

kelas eksperimen semua siswa tidak tuntas, sedangkan pada posttest

kelas eksperimen terdapat 19 siswa yang mencapai ketuntasan.Kelas

kontrol pada pretest dapat dilihat bahwa semua siswa tidak tuntas,

sedangkan pada posttest terdapat 19 siswa yang mencapai ketuntasan.

57

Hal yang membedakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen

yaitu pada posttest, dimana sebanyak 25 siswa yang mencapai nilai

maksimal pada interval 93-100, sedangkan pada kelas kontrol terdapat

3 siswa di kelas kontrol memiliki nilai maksimal pada interval 84-92.

Adapun kategorisasi hasil belajar siswa kelas kontrol pada pretest

dan posttest setelah diterapkannya metode konvensional dan siswa

kelas eksperimen pada pretest dan posttest setelah diterapkannya

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada materi

virus, untuk perbedaan hasil belajar pretest dan posttest dari kelas

kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram dibawah ini :

Gambar 4.3 Diagram kategori dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Virus

Berdasarkan diagram 4.3 dapat dilihat bahwa kategorisasi hasil

belajar siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan

metode kovensional selama proses pembelajaran biologi pada materi

virus berlangsung, pada pretest seluruh siswa memperoleh nilai di

bawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan pada

0

5

10

15

20

25

30

Sangat Baik Baik Cukup Kurang

Pretest Eksperimen

Posttest Eksperimen

Pretest Kontrol

Posttest Kontrol

58

posttest masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yakni 75 di SMA Negeri 3 Gowa. Hasil

pretest kelas eksperimen seluruh siswa memperoleh nilai di bawah

standar kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan pada posttest

masih terdapat siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan

minimal (KKM) yakni 75 tetapi sebanyak 25% siswa mencapai

ketuntasan dengan predikat sangat baik.

4. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk

menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu

sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.

Hasil analisis statistik inferensial bertujuan untuk menjawab hipotesis

yang ada.Pada penelitian ini, hipotesis yang ingin dilihat adalah apakah

ada pengaruh setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning terhadap hasil belajar biologi pada materi

virus.Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terlebih dahulu.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji sapiro-Wilk

pada software SPSS for Windows Release 25.Uji normalitas ini

digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau

tidak. Analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu > α

maka data tersebut dikatakan normal sedangkan apabila data < α maka

59

data tersebut dikatakan tidak normal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan

tabel uji normalitas berikut :

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas

No Kelas Pretest Posttest

1 Kelas

Eksperimen

0,317 0,411

2 Kelas Kontrol 0,240 0,667

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan tabel data uji normalitas dengan menggunakan

program SPSS versi 25.0 di atas, kelas dengan model pembelajaran

konvensional yakni kelas kontrol dan kelas dengan menerapkan model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning yakni kelas

eksperimen pada materi virus menunjukkan bahwa data dari setiap

siswa berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan (p)

> 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah ada

tidaknya kesamaan antara beberapa varian variabel. Jika nilai sig >

0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua variabel adalah

sama, jika nilai sig < 0,05 maka varian dari dua variabel tersebut

adalah tidak sama. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel uji

homogenitas berikut :

60

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas

Statistik Pretest Posttest Kelas

Eksperimen Kelas

Kontrol Kelas

Eksperimen Kelas

Kontrol Sig 0,089 0,158

Taraf Sig 0,05 Kesimpulan Kedua data homogen Kedua data homogen

Sumber : Lampiran 4

c. Pengujian Hipotesis

Berdasarkan pengujian prasyarat analisis, data hasil belajar yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning dinyatakan berdistribusi normal dan homogen.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu uji-t dilakukan

dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science

(SPSS) for windowsversi 25.

Secara umum dapat disimpulkan penelitian eksperimen efektif

dalam pembelajaran biologi dibuktikan dengan hasil angka yang

diperoleh yakni H0 ditolak dan H1 diterima, thitung>ttabel. Hal ini berarti

ada perbedaan kemampuan hasil pembelajaran biologi dengan

menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning. Jadi, pengunaan model pembelajaranContextual Teaching

and Learning terbukti efektif dalam pembelajaran biologi pada siswa

kelas X SMA Negeri 3 Gowa. Untuk lebih jelasnya berikut tabel thitung

dan ttabel

61

Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Independen Sampel t-Test

Keterangan:

N = 48

Df = 46

Thitung= 11.163

Ttabel = 2.013

Berdasarkan tabel 4.12nilai thitung= 11.163 dan nilai ttabel = 2.013 jadi dapat

disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis menghasilkan nilai signifikan yang

lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,000 < 0,05. Hasil tersebut membuktikan bahwa

H1 diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaranContextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar biologi

konsep virus pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa dengan menggunakan

dua kelas sebagai sampel yaitu X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dengan

menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan X

MIA 2 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran

konvensional.

62

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model

pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar siswa

pada pelajaran biologi dengan materi virus.Pada awal penelitian, peneliti

memberi pretest pada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa di

kelas eksprimen dan kelas kontrol.Selanjutnya kedua kelas diberikan materi,

dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan

model Contexual Teaching and Learning sedangkan kelas kontrol

menggunakan metode konvensional. Terakhir, pemberian posttest untuk

mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan

menerapkan model pembelajaran Contexual Teching and Learning dengan

kelas yang tidak menggunakan model tersebut, kemudian membandingkan

hasilnya untuk mengetahui sebelum dan sesudah diberi perlakuan.

Model pembelajaran yang digunakan merupakan konsep belajar yang

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa

pada materi virus dari awal sampai akhir yang disajikan oleh peneliti, dengan

penerapan model pembelajaran maka siswa akan lebih aktif. Dalam

penggunaannya, model harus disesuaikan juga dengan materi.Penerapan

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning tersebut

mempengaruhi hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa

lebih baik selama penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning.

Perbedaan antara kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen

dapat dilihat berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan

63

peneliti.Analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan

analisis statistik inferensial.

Analisis statistik deskriptif pada kelas kontrol yang menggunakan model

konvensional dilihat dari hasil analisis data terbukti adanya peningkatan akan

tetapi pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning mengalami peningkatan lebih tinggi. Hal

tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1, dimana rata-rata nilai pretest kelas

eksperimen yaitu 39,96 dan rata-rata nilai posttest yaitu 84,08. Untuk nilai

maksimum pada pretest yaitu 70 dan nilai maksimum pada posttest yaitu 100,

sedangkan nilai minimum pada pretest yaitu 13 dan nilai minimum pada

posttest yaitu 60.Hal ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil

belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning.

Hasil observasi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan

penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada kelas

eksperimen diperoleh skor 94, hasil tesebut membuktikan bahwa siswa

tergolong sangat aktif. Sedangkan aktifitas siswa pada kelas kontrol yang

menerapkan model pembelajaran konvensional diperoleh skor yaitu 58, hasil

tersebut membuktikan bahwa siswa pada kelas kontrol tergolong cukup

aktif.Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa aktifitas belajar siswa

pada kelas eksperimen tergolong sangat aktif dibandingkan dengan kelas

kontrol.

64

Hasil uji analisis statistik inferensial pada uji normalitas dengan

menggunakan uji Shapiro-Wilk pada program SPSS 25, pada tabel 4.7 data

yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan kriteria signifikan dari uji

yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa data pretest dan posttest dari

hasil belajar biologi peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol

berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil dari uji homogenitas dengan

menggunakan uji Homegeneity of Variance dengan SPSS 25, pada tabel 4.8

menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi

yang homogen karena hasil dari perhitungan lebih besar dibandingkan dengan

kriteria signifikan dari uji yang ditetapkan.

Sedangkan pada uji hipotesis dilakukan dengan memakai uji Independent

Sample T-Test dengan melihat nilai sig (2-tailed), berdasarkan hasil uji

hipotesis dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga dapat dikatakan

bahwa terdapat pengaruh signifikan pada penerapan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar biologi konsep virus

pada siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 3 Gowa.

Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

terbukti mampu meningkatkan semangat dan hasil belajar siswa terhadap

materi virus berdasarkan hasil analisis data telah diperoleh. Dengan adanya

model pembelajaran ini, pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif karena di

kelas eksperimen siswa lebih dituntut untuk lebih aktif pada saat proses

pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol siswa hanya lebih sering

65

mendengarkan guru menjelaskan tanpa adanya interaksi dua arah atau dengan

kata lain menggunakan metode konvensional.

Kelebihan dan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and

Learning adalah materi yang diajarkan menjadi lebih terarah karena di awal

pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai terlebih

dahulu, siswa menjadi lebih cepat menangkap materi ajar karena guru

mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya

dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dharma Kesuma

(2010 : 5) dengan pembelajaran kontekstual membantu siswa melihat makna

dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya

dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks

lingkungan pribadinya.

Selain itu, hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh (Widya Lestari, Alvin. 2018), dalam penelitiannya dengan judul “

Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)

terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di MIN 6 Tulungagung”.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berpengaruh terhadap

hasil belajar siswa dan penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Kasmawati,

2016) dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Peserta

66

Didik Kelas X IPA MAN 1 Makasaar”. Hasil penelitian tersebut membuktikan

adanya peningkatan hasil belajar siswa.

Terdapat beberapa kendala yang dialami saat melaksanakan penelitian ini,

yakni pada proses belajar mengajar berlangsung masih terdapat beberapa

siswa yang tidak percaya diri ketika dipersilahkan untuk bertanya mengenai

hal yang tidak dipahami. Dengan adanya masalah tersebut sehingga guru

dituntut untuk mencairkan suasana kelas agar siswa merasa nyaman sehingga

tertarik untuk menjadi lebih aktif di dalam kelas. Kendala lain yang dialami

peneliti adalah terbatasnya waktu yang membuat interaksi di dalam kelas jadi

berkurang, hal ini disebabkan karena penelitian dilaksanakan pada saat adanya

pandemi Covid-19.

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL) memiliki pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dimana ada

peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa pada materi

Virus yang dapat dilihat pada hasil data deskriptif yang menunjukkan bahwa

pada kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Contextual

Teaching and Learning (CTL) lebih tinggi dengan rata-rata 84 % daripada

kelas kontrol yang tidak diterapkan model pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL) dengan nilai rata-rata 80%. Pada hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar

0,000 ˂ 0,05. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan

efektivitas yang signifikan (nyata) antara penggunaan model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode konvensional untuk

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa konsep virus siswa kelas X SMA

Negeri 3 Gowa.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian, adapun saran yang ingin peneliti sampaikan

bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model pembelajaran ini,

diharapkan agar mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait

68

dengan sarana dan sarana pendidikan maupun efektifitas proses pembelajaran

agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi.

69

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. S. P., Chamalah, E., & Oktarina Puspita Wardani, S. P. (3013).Model dan Metode Pembelajaran.Semarang : Unissula.

Hake, R. 2015.Analyzing Change/Gain Scores.Woodland Hills: Dept. of Physics,

Indiana University. Hasnawati. 2010. Pendekatan Contextual Teaching and Learning Hubungannya

Dengan Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan. Vol (2). No (1). ISSN : 1351-9102).

Ibrahim, R dan Nada Syaodih S. 2010.Perencanaan Pengajaran.Jakarta : Rineka

Cipta. Kasmawati. 2017. Pengaruh Model PembelajaranContextual Teaching and

Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol (5). No (1). ISSN : 2355-5785.

Kemendikbud.2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan

untuk Sekolah Menengah Atas.Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Kesuma, Dharma dkk. 2010. Contextual Teaching and Learning sebuah panduan

Awal dalam Pengembangan PBM.Yogyakarta : Rahasaya. Komalasari, Kokom. 2017. Pembelajaran kontekstual : konsep dan aplikasi.

Bandung : Refika Aditama. Lestari, E. P. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Model Snow Balling

Dengan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar Biologi.Website :http://eprints.ums.ac.id/13961/1/HALAMAN_DEPAN.pdf. Diakses pada Minggu 10 Oktober 2016 pukul 11.00 WIB.

Maisaroh, M., & Rotrieningsih, R. 2010.Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 7(2), 157-171.

Mona, N. 2020.Konsep isolasi dalam jaringan sosial untuk meminimalisasi efek

contagious (kasus penyebaran virus corona di Indonesia), jurnal sosial humaniora terapan universitas Indonesia, 2 (2).

Nasir, Wagino & Pasaribu. 2017. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

70

Nguyen Tuan. 2015. The Effectiveness Of Online Learning : Beyond Ni Significant Difference and Future Horizons. Merlot Journal Of Online Learning and Teaching. Vol 11, No, June 2015.

Noveandini, R., & Wulandari, m. S. 2010.Pemanfaatan media pembelajaran

secara online (E-learning) bagi wanita karir dalam upaya meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pemantauan kegiatan kerja belajar anak siswa/I sekolah dasar.In seminar nasional aplikasi Teknologi informasi (SNATI).

Nuraini. 2014. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Contextual Teaching and

Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Materi Biologi : Jurnal Pendidikan Biologi, 7 (3) : 22-35

Prayatna M. dkk. 2018. Penggunaan Sosial Media WhatsApp dan Pengaruhnya

Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Islam.Vol 07, No 01.

Pujiati.2017. Penyusunan Modul Bioteknologi SMA Kelas XII Berbasis Uji

Potensi Bakteri Amilolitik Dari Limbah Pabrik Tepung Tapioka Di Desa Tajug Kabupaten Ponorogo.Jurnal Prosiding Seminar Nasional Simbiosis II.ISSN : 9772-5991.

Rachmawati Rina, dkk. 2020. Strategi Pembelajaran. Surabaya : CV. Jakad

Media Publishing. Rusman. 2018. Model-model Pembelajaran. Depok : Raja Grafindo Persada. Sihono Teguh. 2011. Contextual Teaching and Learning (CTL) Sebagai Model

Pembelajaran Ekonomi Dalam KBK. Jurnal Ekononmi & Pendidikan.Vol (1). No. (1).

Sitiatava Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.

Yogyakarta : Diva Press. Sugiono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D). Bandung : ALFABETA. Sumartono, S., & Normalina, N. 2015.Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam

Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Di SMP.EDU-MAT, 3 (1), 9-18.

Suryabrata dan Hidayat. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Grafindo

Persada. Sa’ud, U.S. 2014. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

71

Widya Lestari, Alvin. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di MIN 6 Tulungagung. Tulungagung: IAIN Tulungagung.

Yanuarti, A., & Sobandi, A. 2016.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching.Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1 (1), 11-18.

72

LAMPIRAN

73

LAMPIRAN 1

(Perangkat Pembelajaran) 1.1 Silabus

1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

1.3 Absen Siswa

1.4 Lembar Observasi Peserta Didik

1.5 Lembar Observasi Guru

74

75

76

77

78

79

80

81

82

83

84

85

86

LAMPIRAN 2

INSTRUMEN PENELITIAN 2.1 Surat Keterangan Validasi

2.2 Soal Pre-Test dan Post-Test

2.3 Lembar Kerja Peserta Didik

2.4 Kisi-Kisi Pretest Posttest

2.5 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I

2.6 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II

87

88

SOAL PRET-TEST DAN POST-TES

SMA NEGERI 3 GOWA

Nama : .............................................................

Kelas : ……………………………………….

Petunjuk Umum :

1. Tulis identitas anda (Nama, Kelas) pada tempat yang tersedia

2. Bacalah baik-baik sebelum menjawab

3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar

4. Berdoalah sebelum mengerjakan

1. Virus tidak dianggap sebagai sel karena ...

a. Hidup sebagai parasit sejati

b. Karena tidak memiliki membran sel

c. Tidak dapat membelah diri

d. Hanya hidup pada organisme saja

e. Ukurannya yang kecil, tidak memiliki sitoplasma, serta dapat dikristalkan

2. Pada bagian virus yang mengandung RNA atau DNA adalah...

a. Serat ekor

b. Kepala

c. Ekornya

d. Kapsid

e. Kapsid ekor

3. Perhatikan ciri jasad renik di bawah ini!

1) Ultramikroskopis

2) Berkembang biak pada sel hidup

3) Sel bersifat prokariotik

4) Mempunyai materi DNA/RNA

5) Memiliki sitoplasma

Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri virus yaitu pada nomor...

89

a. 1, 2, dan 4

b. 2, 4, dan 5

c. 3, 4, dan 5

d. 1, 3, dan 5

e. 2, 4, dan 5

4. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar tentang virus yaitu...

a. Klasifikasi virus yaitu di bawah tingkat seluler organisme biologis

b. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan kapsid, berlanjut sampai

pada tahap pelepasan virus-virus baru

c. Virus dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya

d. Perakitan kapsid virus membutuhkan sel inang

e. Partikel virus memiliki DNA dan RNA

Gambar berikut akan menjawab soal nomor 5, 6, dan 7!

c

5. Bagian a pada gambar menunjukkan bagian virus yaitu...

a. Ekor

b. Leher

c. Kepala

d. DNA

e. Serabut ekor

6. Bagian b pada gambar menunjukkan bagian virus yaitu...

a. Ekor

b. Leher

c. Kepala

d. DNA

a

b

90

e. Serabut ekor

7. Bagian c pada gambar menunjukkan bagian virus yaitu...

a. Ekor

b. Leher

c. Kepala

d. DNA

e. Serabut ekor

8. Berikut ini tidak termasuk struktur virus adalah...

a. Virus hanya memiliki DNA dan RNA saja

b. Virus berukuran lebih kecil dari bakteri

c. Tubuh virus tersusun atas asam nukleat

d. Virus bersifat aselular

e. Virus dapat dikristalkan

9. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai susunan tubuh

virus yaitu...

a. Virus adalah organisme nonseluler dan mempunyai

kristal yang mengandung plasmid

b. Kapsid virus tersusun dari karbohidrat polisakarida dan materi

genetik berupa plasmid

c. Virus mempunyai selubung dari lemak dan materi genetik berupa

DNA/RNA

d. Kapsid virus tersusun dari lipoprotein dan materi genetik berupa

kromosom

e. Virus mempunyai selubung yang terbuat dari protein dan materi

genetik berupa DNA/RNA

10. Virus merupakan garis batas antara hidup dan tak hidup. Maksud dari

pernyataan tersebut adalah...

a. Awalnya virus mati dan menjadi hidup saat menemukan inangnya

b. Virus dikatakan hidup apabila berada di dalam sel inang

c. Virus dikatakan hidup apabila berada di luar sel inang

d. Virus tidak dapat hidup jika berada di dalam sel inang.

91

e. Virus dapat hidup dan mengkristalkan diri

11. Pada virus, asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid dinamakan...

a. Selubung membran

b. Nukleokapsida

c. Kapsomer

d. DNA

e. RNA

12. Perhatikan gambar virus di bawah ini!

Berikut ini pernyataan yang benar tentang gambar virus di atas yaitu...

a. Virus yang memiliki amplop bermembran

b. Virus yang menginfeksi saluran pernapasan

c. Virus yang dapat menginfeksi bakteri

d. Virus yang membentuk kapsid polihedral

e. Virus yang membentuk kapsid heliks

13. Di bawah ini yang tidak termasuk contoh nukleokapsid yang telanjang yaitu...

a. Virus influenza

b. Adenovirus

c. Virus kutil

d. Wart virus

e. TMV

14. Bagian virus yang digunakan untuk proses infeksi DNA ke dalam sel

bakteri adalah...

a. Jarum penusuk

b. Serabut ekor

c. Kapsid

d. Leher

92

e. Ekor

15. Daur hidup virus secara berurutan adalah...

a. Absobsi, Penetrasi, Sitesis

b. Penetrasi, Absorbsi, Sintesis

c. Penetrasi, Perakitan, Lisis

d. Lisis, Penetrasi, Absobsi

e. Absorbsi, Sintesis, Lisis

16. Medium yang bisa digunakan untuk menumbuhkan virus adalah...

a. Selai yang dibuat dari agar-agar, vitamin, dan mineral

b. Agar-agar yang diberi glukosa, karbohidrat, dan lemak

c. Air steril yang diberi mineral dan pupuk

d. Agar-agar yang diberi vitamin dan mineral

e. Embrio telur ayam yang hidup

17. Virus yang menginfeksi bakteri disebut...

a. Mikrobakteri

b. Makrobakteri

c. Bakteriofage

d. Mikrofa

e. Profag

18. Dalam bentuk profag, sebagian gen bersifat tidak aktif. Fenomena ini

terjadi pada fase...

a. Penggabungan

b. Replikasi

c. Penetrasi

d. Absorbsi

e. Infeksi

19. Setelah DNA virus masuk ke sel bakteri, fungsi DNA bakteri akan diambil

alih oleh DNA virus. Tujuan tindakan ini adalah...

a. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri sehingga dapat memproduksi

enzim baru

b. Agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel

93

c. Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru

d. Untuk menghancurkan bakteri

e. Melipat gandakan bakteri

20. Perbedaan antara daur litik dan lisogenik yaitu...

a. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik

b. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik

c. Daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik

d. DNA menempel pada DNA sel inang pada fase litik

e. Sel inang tidak hancur pada fase litik

21. Flu burung merupakan jenis penyakit menular yang diakibatkan oleh virus

yang menjangkit unggas. Penyebab penyakit tersebut masuk dalam golongan

virus influenza tipe...

a. A

b. B

c. C

d. D

e. E

22. Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui...

a. Saluran pernapasan

b. Hubungan seksual

c. Gigitan nyamuk

d. Berjabat tangan

e. Bersin

23. Seseorang yang terkena HIV akan mudah terserang berbagai penyakit lain.

Hal ini dapat terjadi karena...

a. Rapuhnya sistem kekebalan tubuh

b. Peningkatan kadar trombosit

c. Peningkatan kadar eritrosit

d. Kurangnya suplai trombosit

e. Adanya kerusakan hati dan limfa

24. Penyebaran Coronavirus melalui kontak langsung dengan cairan (sekresi)

94

yang terinfeksi atau percikan ludah, maksudnya...

a. Corona virus menyebar melalui udara saat seseorang bersin atau batuk

b. Corona virus menyebar melalui kontak fisik dengan penderita

c. Corona virus menyebar dengan memakan hewan yang berasal dari

pasar Wuhan

d. Corona virus menyebar saat tidak mencuci tangan

e. Corona virus menyebar saat kita memakai barang milik penderita

25. Virus dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia dengan cara virus

dilemahkan dan bisa diinjeksi ke dalam tubuh manusia, dalam hal ini virus

dapat dibuat menjadi...

a. Antibakteri

b. Antitoksin

c. Antibiotik

d. Virion

e. Vaksin

26. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel

bakteri disebut...

a. Neuraminidase

b. Lisogenik

c. Lisozim

d. Lismin

e. Litik

27. Axyclovir merupakan salah satu contoh antivirus yang dapat mencegah

replikasi herper virus. Bagaimanakah prinsip kerja pencegahan antivirus

tersebut terhadap herpes virus...

a. Menyembuhkan sebagian besar infeksi virus

b. Mengacaukan sintesis asam nukleat virus

c. Menganggu enzim yang merakit virus

d. Menghancurkan herpes virus

e. Menghasilkan antibakteri

28. Perhatikan tabel di bawah ini!

95

No Penyakit

1 Tuberculosis

2 Disentri

3 Influenza

4 Demam berdarah dengue

5 Polio

Dari tabel di atas, manakah penyakit yang disebabkan oleh virus ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1, 3, dan 4

c. 1, 3, dan 5

d. 2, 3, dan 4

e. 3, 4, dan 5

29. Di bawah ini penyakit yang disebabkan oleh virus:

1) New Castle Disease

2) Citrus Vein Phloem Degeneration

3) Foot and Mouth Disease

4) Tobacco Mozaik Virus

5) Tungro

Penyakit yang menyerang tumbuhan adalah ....

a. 1), 2), dan 5)

b. 1), 4), dan 5)

c. 2), 3), dan 4)

d. 2), 4), dan 5)

e. 3), 4), dan 5)

30. Seseorang menderita pusing, nyeri dan demam. Selanjutnya muncul ruam-

96

ruam di tubuh korban lalu diikuti dengan diare dan muntah seperti biasa.

Proses ini terjadi selama 8-10 hari. Fase kritis selanjutnya adalah separuh

penderita mengalami kencing darah atau muntah darah. Berdasarkan gejala

di atas, maka orang tersebut menderita penyakit ....

a. Tuberculosis

b. Hepatitis

c. AIDS

d. Ebola

e. Cacar

97

98

99

100

101

UNTUK KELAS SMA/MA

102

VIRUS

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

A Tujuan :

1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus

2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya

B Petunjuk :

a. Kerjakan soal perorangan pada LKPD b. Analisislah masalah yang ada pada LKPD c. Kumpulkan tugas LKPD pada guru

Ringkasan Materi

Virus berasal dari bahasa yunani “venom” yang berarti racun.Virus adalah

parasite mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetic (genom) yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstraseluler diluar tubuh inang. Ciri-ciri virus sebagai berikut : Memiliki sifat peralihan dan mahkluk hidup dengan benda mati, virus hanya dapat hidup pada sel atau jaringan yang hidup. Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja.Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya pathogen apabila diinfeksikan ke organisme hidup.

103

Virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan,

sebagaimanah kita tahu bahwa virus tidak dapat dikategorikan

sel, karena tidak mempunyai protoplasma dan nukleus, virus

juga berukuran sangat kecil bahkan tidak bisa dilihat dengan

mata telanjang melainkan dengan mikroskop, tapi mengapa

virus dapat Menular ?

Virus Menular Virus Corona atau savere acute respiratory syndrome coronavirus 2

(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit

karena infeksi virus ini di sebut covid-19. Corona dalam bahasa latin yang

artinya crown atau makhota dalam bahasa indonesia. Berasal dari protein S

atau Spike protein yang mengelilingi permukaan virus.

Struktur virus biasanya hanya terdiri atas RNA atau DNA saja.

Termasuk virus corona. Virus ini memiliki genom RNA positif atau biasa

disebut RNA saja panjang genom virus corona sekitar 27-32 kilobasa yang

kemudian membentuk protein penyusun virus. Misalnya fosforprotein N,

glikoprotein M, protein E, protein S, glikoprotein HE, serta enzim lain

untuk memperbanyak virus.

Kunci masalah

104

Amati dan jawablah permasalahan pada artikel diatas

kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang kamu

temui

Nama : Kelas :

Jawaban......................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

105

Kerjakan soal-soal dibawah Ini !

1. Sebutkan ciri-ciri virus!

a. …………………

b. ……………….

c. …………………..

d. …………………..

e. ……………………

2. Berdasarkan gambar berikut tuliskan bagian-bagian tubuh virus bakteriofag

dan fungsinya masing-masing!

3. Gambarkan 4 bentuk-bentuk tubuh virus!

Jawaban………………………………..............................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

.............................................................................................................................

106

VIRUS

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

A Tujuan :

1. Peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan replikasi virus

2. Peserta didik diharapkan megidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan oleh virus

3. Peserta didik diharapkan dapat merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir dampak infeksi virus

B

Petunjuk :

a. Kerjakan soal perkelompok pada LKPD b. Analisislah masalah yang ada pada LKPD c. Kumpulkan tugas LKPD pada guru

Ringkasan Materi

Replikasi virus, perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana protein adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya.Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran yaitu peran virus sebagai mikroorganisme yang menguntungkan, maupun yang merugikan. Virus yang menguntungkan : Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk cloning gen (reproduksi DNA yang secara genetis identik).

107

Berdasarkan kasus di atas maka penyakit apa yang diderita oleh mirna ? Virus apa yang menyebabkan penyakit tersebut ? Bagaimana proses penanggulangannnya

diderita oleh mirna ? virus apa yang

menyebabkan

Penyakit yang disebabkan oleh virus

Ketika Mirna pulang dari sekolah ia merasa sangat

kelelahan, mata merah, sakit tenggorokan dan tidak

punya selera untuk makan. Beberapa hari kemudian

badannya demam dan timbul ruam pada kulit atau

perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki, serta

batuk kering. Ketika diperiksa kedokter ternyata

mirna menderita penyakit yang disebabkan oleh virus.

Kunci masalah

108

Amati dan jawablah permasalahan pada artikel diatas kemudian buatlah penyelesaian dari masalah

yang kamu temui

Nama : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Kelas : Kelompok :

Jawaban......................................................................................................................

....................................................................................................................................

.......................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

....................................................................................................................................

109

1. Perkembang biakan virus dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan daur litik dan

daur lisogenik. Jelaskan tahapan masing-masing daur dan perbedaannya!

a. Daur litik ….

Jawaban………………………………………………………….....................

...........................................................................................................................

..........................................................................................................................

b. Daur lisogenik….

Jawaban………………………………………………………….....................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

c. Identifikasi perbedaan dari daur litik dan daur lisogenik !

Jawaban.............................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

2. Sebutkan 5 peranan virus yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia

yang disebabkan oleh virus !

Jawaban…………………………………………………………..........................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

110

111

112

113

114

115

KISI-KISI SOAL VIRUS

Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X/Ganjil

Tabel Kisi-Kisi Soal

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Bentuk Soal Aspek Kognitif No. Soal Kunci Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6

Mendeskripsikan ciri-ciri virus

Pilihan Ganda

1 E 2 B 3 C 4 E

Menganalisis struktur tubuh dan bentuk-

bentuk virus

5 C 6 B 7 E 8 A 9 E 10 B 11 D

12 E

13 A 14 B

15 C

116

Mendeskripsikan replikasi virus

16 E 17 C 18 A 19 D 20 A

Mengkaji tentang penyakit yang disebabkan

oleh virus

21 A 22 B 23 A 24 A

Menjelaskan cara penanggulangan penyakit

yang disebabkan oleh virus

25 E 26 B 27 B 28 E 29 D 30 B

Keterangan :

C1 : Ingatan

C2 : Pemahaman

C3 : Penerapan

117

C4 : Analisis

C5 : Penilaian/Evaluasi

C6 : Kreasi/Mencipta

118

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

142

143

144

145

146

147

LAMPIRAN 3

(REKAPITULASI NILAI) 3.1 Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen

3.2 Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol

3.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen

3.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol

148

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS EKSPERIMEN

No Nama Siswa JK Skor

Pretest Postest

1. Adibah Rahdatul Aisy P 23 97

2. Ainul Mardiyah Juswanto P 68 83

3. Budi Abhinawa Zultri L 57 80

4. Hilyatun Aulia P 47 100

5. Hurul Ain P 65 100

6. Imam Al-Maa’ri Mr L 23 92

7. Junaedi L 47 88

8. Kyananta Takahisa Zackya P 43 95

9. Muh. Jusril Hadayatullah L 27 65

10. Muh. Bayu Mangerangi L 40 83

11. Muhammad Yusuf Afrizaliandro L 59 87

12. Nur Amaliah P 40 90

13. Nur Fadila P 23 60

14. Nur Hikma Kasman P 38 87

15. Nuralifiah P 43 75

16. Nurfiansyah L 39 68

17. Nurul Aksani P 33 93

18. Nurul Fadhilah P 30 73

19. Rahmi P 21 77

20. Rara Ainun Riskillah P 13 80

21. Rezki Mulia P 40 87

22. Selfi P 23 98

23. Sitti Aulia Ramadhani P 47 70

24. St Aisyah P 70 90

Rata-rata 39,95 84,08

149

DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS KONTROL

No Nama Siswa JK Skor

Pretest Postest

1. Ainun Hasri P 23 97

2. Anggi Jafar P 43 83

3. Anugrah Muh Awal L 63 80

4. Ardiansyah L 43 80

5. Arianti P 45 87

6. Azriel Ikhram L 27 77

7. Dwi Putri Ramadhani P 17 83

8. Jihan Atifah Salim P 20 87

9. Lilis Kartika Sari Putri P 33 75

10. Meisya Wulandari P 47 67

11. Muh. Diandra Haitsam L 50 77

12. Naimatul Aulia P 30 73

13. Najmia Ananda P 30 73

14. Nur Ainun Istiqamah Hidayat P 63 87

15. Nur Aisyah Fitri P 33 83

16. Nur Fitriani S P 27 93

17. Nur Inzani Risal P 14 77

18. Nur Istiqama. M P 23 93

19. Nur Ridha Inaya Ramadhani P 48 83

20. Nurmaqfirah P 33 83

21. Nursabiala Hardianti P 60 60

22. Nurul Hikmayanti P 33 73

23. Nurwahid Arfan P 45 77

24. Qatrun Nada P 60 83

Rata-rata 37,91 80,45

150

Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Posttest Kelas Eksperimen

NO

NAMA PESERTA DIDIK

NOMOR SOAL Jumlah

Nilaiper

olehan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Adibah Rahdatul Aisy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97

2 Ainul Mardiyah Juswanto 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 83

3 Budi Abhinawa Zultri 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 80

4 Hilyatun Aulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100

5 Hurul Ain 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100

6 Imam Al-Maa’ri Mr 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 92

7 Junaedi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 23 88

8 Kyananta Takahisa Zackya 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 95

9 Muh. Jusril Hadayatullah 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 19 65

10 Muh. Bayu Mangerangi 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 25 83

11 Muhammad Yusuf Afrizaliandro

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 26 87

12 Nur Amaliah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 27 90

13 Nur Fadila 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 60

14 Nur Hikma Kasman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 87

15 Nuralifiah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 75

16 Nurfiansyah 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 68

17 Nurul Aksani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93

18 Nurul Fadhilah 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 73

19 Rahmi 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 24 77

20 Rara Ainun Riskillah 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80

21 Rezki Mulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 26 87

22 Selfi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29 98

23 Sitti Aulia Ramadhani 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 21 70

24 St Aisyah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90

Jumlah 23 17 21 17 19 21 19 20 20 22 22 17 20 17 19 20 23 23 19 18 23 21 22 19 20 19 21 18 18 16 25,208333 84,08

151

Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar postes Kelas Kontrol

NO

NAMA PESERTA DIDIK

NOMOR SOAL Jumlah

Nilaiper

olehan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Ainun Hasri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97

2 Anggi Jafar 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 83

3 Anugrah Muh Awal 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 80

4 Ardiansyah 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80

5 Arianti 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87

6 Azriel Ikhram 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

7 Dwi Putri Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 25 83

8 Jihan Atifah Salim 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87

9 Lilis Kartika Sari Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 22 75

10 Meisya Wulandari 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 20 67

11 Muh. Diandra Haitsam 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 23 77

12 Naimatul Aulia 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 22 73

13 Najmia Ananda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 22 73

14 Nur Ainun Istiqamah Hidayat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 87

15 Nur Aisyah Fitri 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 83

16 Nur Fitriani S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93

17 Nur Inzani Risal 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77

18 Nur Istiqama. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 93

19 Nur Ridha Inaya Ramadhani 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 23 83

20 Nurmaqfirah 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 83

21 Nursabiala Hardianti 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 18 60

22 Nurul Hikmayanti 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 73

23 Nurwahid Arfan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 23 77

24 Qatrun Nada 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83

Jumlah 23 14 21 13 21 14 19 15 20 17 23 15 20 18 18 18 23 24 18 19 23 21 22 19 20 18 21 18 18 16 23, 958333 80,45

152

LAMPIRAN 4

(ANALISIS DATA) 4.1 Analisis Deskripif

4.2 Uji Normalitas

4.3 Uji Homogenitas

4.4 Gain (N-Gain)

4.5 Uji Hipotesis

153

Analisis Descriptives

Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pre-Test Eksperimen 24 13 70 39.96 15.733

Post-Test Eksperimen 24 60 100 84.08 11.290

Pre-Test Kontrol 24 14 63 37.92 14.673

Post=Test Kontrol 24 60 97 80.46 8.340

Valid N (listwise) 24

Normalitas

Tests of Normality

Kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Hasilbelajarsiswa Pretest Eksperimen .119 24 .200* .953 24 .317

PostestEksperimen .144 24 .200* .959 24 .411

Pretest Kontrol .173 24 .062 .948 24 .240

PostestKontrol .130 24 .200* .970 24 .667

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

154

Homogenitas

Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig.

HasilBelajarSiswa Based on Mean 3.015 1 46 .089

Based on Median 2.064 1 46 .158

Based on Median and with

adjusted df

2.064 1 42.345 .158

Based on trimmed mean 2.906 1 46 .095

N-gain

Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig.

Ngain_skor Based on Mean .437 1 46 .512

Based on Median .432 1 46 .514

Based on Median and with

adjusted df

.432 1 40.097 .515

Based on trimmed mean .432 1 46 .514

155

Descriptives Kelas Statistic Std. Error

Ngain_skor Eksperimen Mean .7273 .03761

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .6495

Upper Bound .8051

5% Trimmed Mean .7281

Median .7434

Variance .034

Std. Deviation .18427

Minimum .43

Maximum 1.00

Range .57

Interquartile Range .35

Skewness -.074 .472

Kurtosis -1.259 .918

Kontrol Mean .6558 .04011

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound .5728

Upper Bound .7388

5% Trimmed Mean .6723

Median .6611

Variance .039

Std. Deviation .19649

Minimum .00

156

Maximum .96

Range .96

Interquartile Range .17

Skewness -1.513 .472

Kurtosis 4.562 .918

Independen Sample T-Teat

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

HasilBelajarSiswa Equal variances assumed 1.624 .209 -11.163 46 .000 -44.125 3.953 -52.082 -36.168

Equal variances not assumed -11.163 41.724 .000 -44.125 3.953 -52.104 -36.146

157

LAMPIRAN 5

(PERSURATAN) 6.1 Surat Pengantar Penelitian TU

6.2 Surat Pengantar Penelitian LP3M

6.3 Surat Izin Meneliti

6.4 Surat Keterangan Selesai Penelitian

6.5 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian

158

159

160

161

162

163

164

165

166

167

LAMPIRAN 6

(DOKUMENTASI)

168

169

170

171

172

173

Gambar 1 Sekolah

174

Gambar 2 Depan Kelas X MIA 1

Gambar 3 Depan Kelas X MIA 2

175

Gambar 4 Kegiatan Belajar Pada Kelas X MIA 1

Gambar 5 Kegiatan Belajar Pada X MIA 1

176

Gambar 6 Kegiatan Belajar Pada Kelas X MIA 1

Gambar 7 Kegiatan Belajar Pada Kelas X MIA 1

177

Gambar 8 Kegiatan Belajar Pada Kelas X MIA 2

Gambar 9 Kegiatan Belajar Pada Kelas X MIA 2

178

PPT

179

180

181

182

183

RIWAYAT HIDUP

RIDHA RAMDHANI K. Dilahirkan pada hari

Jumat tanggal 15 Januari 1999 di Pattallasang,

Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Putri

Pertama dari pasangan Kaharuddin dan Risnawati.

Penyusun memulai jenjang pendidikan di SD Inpres

Bontonompo pada tahun 2005 dan tamat pada tahun

2011. Pada tahun itu juga penyusun melanjutkan

pendidikan ke SMP Negeri 1 Bontonompo dan tamat pada tahun 2014. Lalu

melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Bontonompo dan menyelesaikan

pendidikan tahun 2017. Dengan izin Allah, pada 2017 penyusun kemudian

melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah

Makassar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan

Biologi, Program Strata Strata 1 (S1). Pada tahun 2021 penulis menyusun tugas

akhir dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching

and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 3 Gowa”.