pengaruh model pembelajaran contextual
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of pengaruh model pembelajaran contextual
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL
BELAJAR BIOLOGI KONSEP VIRUS PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 GOWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar
Ridha Ramdhani K 105441101017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 2022
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar.Email :[email protected] Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id. Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web :www.fkip.unismuh.ac.id
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ridha Ramdhani K
NIM : 105 4411 010 17
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, Desember 2021 Yang Membuat Perjanjian, Ridha Ramdhani K
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dan bersabarlah.Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(QS. Al-Anfaal [8] : 46)
Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya tiada berputus
asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.
(QS. Yusuf [12] : 87)
Kupersembahkan karya ini kepada :
Kedua orang tuaku, bapak dan mama, saudaraku, sahabatku, dosen-dosenku dan
teman-temanku seluruh mahasiswa biologi A 2017, atas keikhlasan dan doanya
dalam mendukung penulis mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
viii
ABSTRAK
Ridha Ramdhani K, 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I H. Syarifuddin Kune dan Pembimbing II Wira Yustika Rukman. Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperiment yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar biologi konsep virus pada siswa kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa dan sampel terdiri dari dua kelas yaitu X MIA 1 dan X MIA 2 yang dipilih menggunakan teknik random sampling.Data yang dikumpulkan terdiri dari data hasil belajar peserta didik.Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes yang terdiri dari 30 butir soal pilihan ganda pretest dan posttest dengan teknik pengolahan data uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 25.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar biologi konsep virus pada siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 3 Gowa. Hal ini dapat dilihat dari jumlah persentase yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan dengan kategori baik sekali, baik, cukup dan kurang yakni 0% dan setelah diberikan perlakuan mencapai 25% pada kategori baik sekali, 29% pada kategori baik, 25% pada kategori cukup dan 21% pada kategori kurang. Hasil uji normalitas kelas eksperimen dengan taraf Sig pretest 0,317 dan posttest 0,411.Hasil uji homogenitas kelas eksperimen dengan taraf Sig pretest 0,089 dan posttest 0,158. Pada uji hipotesis dengan menggunakan independent sample t-test dengan nilai signifikan sebesar 0,00<0,05 Kata Kunci: CTL, hasil belajar
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur yang teramat dalam atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan HidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi ini, salawat dan salam tetap terpanjatkan kepangkuan baginda rasulullah
Muhammad SWT, para sahabat dan sahabiah dan orang-orang yang tetap
istiqomah di jalan Allah SWT. Dengan skripsi ini disusun untuk memenuhi
persyaratan mengikuti seminar Proposal dalam rangka penyelesaian studi pada
Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Dengan
judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3
Gowa “ .
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini telah menyitah banyak waktu,
tenaga, curahan pikiran serta materi dan penulis menyadari bahwa tanpa bantuan
tersebut skripsi ini tidak akan tersusun sebagaimana mestinya. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan hormat dan penghargaan
serta terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : Penghormatan dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya tercinta yakni
Kaharuddin dan Risnawati serta saudari saudari tercinta dengan penuh kasih
sayang, ikhlas, memberikan motivasi dikala saya lagi susah, memberi pengertian
tentang hidup ini yang penuh perjuagan dan iringan doanya tanpa harus dibalas,
telah mendidik dan membesarkan serta mendorongan penulis hingga sekarang
x
menjadi seperti ini, Prof. Dr. H. Ambo Basse, M.Ag, Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd,. Ph.D, Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, serta para pembantu
dekan yang telah memudahkan dalam rangka penyusunan skripsi ini, Bapak Andi
Adam, S.Pd., M.Pd Penasehat Akdemik sekaligus Wakil Dekan II Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah
membantu menulis selama menempuh perkuliahan, Bapak Dr. H. Syarifuddin
Kune, M.Si, sebagai pembimbing I yang dengan tulus memberikan nasehat
bimbingan, saran, serta petunjuk selama penulis melakukan penyusunan dan
penulisan skrispi ini. Bapak Wira Yustika Rukman, S.Farm., Apt., M.Kes, sebagai
pembimbing II, yang dengan tulus dan sabar bersedia meluangkan waktunya serta
petunjuk dan bimbingannnya selama penulis menempuh Perkuliahan di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Sampai pada penyusunan dan penulisan Skripsi ini, Sahabat seperjuangan di
kampus, Lia, Dilla, Densi, Uya, Aiz, Rahima, Dian, Nanna, Afni, Fhya, Naya,
Aenun, Ainun, Ayu, Dandi, Darwan, Fitri dan teman-teman di Biologi A 017
yang tak bisa disebut satu persatu, Seluruh teman-temanku di Pendidikan Biologi
yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa memberikan doa,
dukungan dan semangat selama ini. Semoga Allah memberikan kita kesempatan
untuk bertemu dan bertemu kembali serta memberikan kesuksesan bagi kita
semua.Semoga tali persaudaraan itu tak pernah putus, walau tangan tak
bergandengan namun selalu ada di hati. Seluruh dosen, Universitas
Muhammadiyah Makassar terima kasih atas bantuan dan bekal disiplin ilmu
xi
pengetahuan selama menimba ilmu di bangku kuliah, Bapak/Ibu Dosen serta
seluruh Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan pelayanan yang berguna dalam
penyelesaian studi pada jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar dan keluarga besar saya yang
ada di Gowa yang selalu memberikan Motivasi untuk bisa menyelesaikan studi
ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan.Oleh
karena itu, penulis harapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini dan akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Billahi Fii Sabilil Haq….Fastabiqul Khaerat…..
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Makassar, Oktober 2021
Ridha Ramdhani K
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN .................................................................................. v
SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT ............................................. vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS ......... 8
A. Kajian Teori ......................................................................................... 8
B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 35
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 36
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 37
B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 37
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 37
D. Desain Penelitian .................................................................................. 38
E. Variabel Penelitian ............................................................................... 39
xiii
F. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 39
G. Prosedur Penelitian............................................................................... 40
H. Instrumen Penelitian............................................................................. 42
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42
J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 47
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 47
B. Pembahasan .......................................................................................... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 67
A. Kesimpulan .......................................................................................... 67
B. Saran ..................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 69
LAMPIRAN .................................................................................................... 72
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ 183
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran
Konvensional ................................................................................. 20
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gowa ............................ 37
Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa ..................... 38
Tabel 3.3 Non Equivalent Pre-Test Control Group Design .......................... 39
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi ........................................................... 44
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ............................................ 44
Tabel 4.1 Aktifitas Guru Mengajar Model Contextual Teaching and
Learning ........................................................................................ 47
Tabel 4.2 Aktifitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen.................................... 49
Tabel 4.3 Aktifitas Belajar Siswa Kelas Kontrol .......................................... 50
Tabel 4.4 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Pre-Test dan Post-Test .............................................. 51
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Kelas
Eksperimen .................................................................................... 52
Tabel 4.6 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Pre-Test dan Post-Test .................................................................. 54
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi Kelas
Kontrol ......................................................................................... 55
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen .................................................................. 56
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 59
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas ................................................................. 60
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 61
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Bentuk Virus Komplek.............................................................. 11
Gambar 2.2 Bentuk Virus ............................................................................. 12
Gambar 2.3 Virus Berbentuk Helix .............................................................. 13
Gambar 2.4 Virus Berbentuk Polihedral ....................................................... 14
Gambar 2.5 Virus Komplek .......................................................................... 14
Gambar 2.6 Virus Berpelindung ................................................................... 15
Gambar 2.7 Daur Hidup Virus ...................................................................... 17
Gambar 2.8 Kerangka Pikir Penelitian.......................................................... 36
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Perbandingan Pre-Test dan Post-Test
Kelas Eksperimen ..................................................................... 53
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Perbandingan Pre-Test dan Post-Test
Kelas Kontrol ........................................................................... 55
Gambar 4.3 Diagram Kategori dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa
Materi Virus ............................................................................. 57
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN 1 PERANGKAT PEMBELAJARAN
1.1 Silabus ...........................................................................................................74
1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ...................................................76
1.3 Absen Siswa ..................................................................................................78
1.4 Lembar Observasi Peserta Didik ...................................................................80
1.5 Lembar Observasi Guru ................................................................................84
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
2.1 Surat Keterangan Validasi.............................................................................87
2.2 Soal Pre-Test dan Post-Test ..........................................................................88
2.3 Lembar Kerja Peserta Didik ..........................................................................101
2.4 Kisi-Kisi Pretest Posttest ...............................................................................115
2.5 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator 1 .......................................118
2.6 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II ......................................134
LAMPIRAN 3 REKAPITULASI NILAI
3.1 Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen ...........................................................148
3.2 Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol .................................................................149
3.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen ..............150
3.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol .....................151
LAMPIRAN 4 ANALISIS DATA
4.1 Analisis Deskriptif ........................................................................................153
4.2 Uji Normalitas ...............................................................................................153
4.3 Uji Homogenitas ...........................................................................................154
4.4 Gain (N-Gain) ...............................................................................................154
4.5 Uji Hipotesis..................................................................................................156
xvii
LAMPIRAN 5 PERSURATAN
6.1 Surat Pengantar Penelitian TU ......................................................................158
6.2 Surat Pengantar Penelitian LP3M .................................................................159
6.3 Surat Izin Meneliti.........................................................................................160
6.4 Surat Keterangan Selesai Penelitian..............................................................161
6.5 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian ..........................................................162
6.6 Persetujuan Pembimbing ...............................................................................164
6.7 Kartu Kontrol Pembimbing I ........................................................................165
6.8 Kartu Kontrol Pembimbing II .......................................................................166
6.9 Sura Keterangan Bebas Plagiat .....................................................................167
6.10 Hasil Turnitin ..............................................................................................168
LAMPIRAN DOKUMENTASI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
susasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidikan
nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaaan.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini telah berkembang
sangat pesat, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan
secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karena
majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia
dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda harus belajar banyak
untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntutan zaman.
Perubahan mindset pendidikan biologi Indonesia pada kurikulum 2013
disebutkan bahwa biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
alam secara sistematis. Pendidikan biologi bukan hanya sekedar penguasaan
2
sekumpulan pengetahuan yang berupa fakta, pemahaman konsep dan prinsip
namun juga merupakan proses penemuan yang didasarkan pada kenyataan
yang ada di alam. Berdasarkan Permendikbud No. 65 tahun 2013 tentang
standar proses menyebutkan bahwa sasaran pembelajaran mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Biologi sebagai
sains mengedepankan ketiga aspek minds on hands dan hearts on yaitu
kemampuan menggunakan pikiran untuk membangun konsep melalui
pengalaman langsung yang disertai dengan sikap ilmiah.
Proses pencapaian suatu tujuan dalam bidang pendidikan pasti ada
kendala yang menghalangi pencapain tujuan itu. Masalah yang timbul pada
proses pembelajaran misalnya, kurangnya minat dan partisipasi peserta didik
dalam mengikuti pembelajaran serta kurangnya kreativitas guru dalam
menerapkan model pembelajaran sehingga hasil belajar peserta didik relative
lebih rendah.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah usaha sadar seorang guru untuk
membelajarkan siswanya (mengarahkan interaksi siswa dengan sumber belajar
suatu lainnya) dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan.Berdasarkan
hal tersebut, dalam pembelajaran terjadi interaksi dua arah antara guru dengan
peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi yang intens dan
terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya. Inti dari
proses pengajaran tidak lain adalah kegiatan belajar peserta didik dalam
mencapai suatu tujuan pembelajaran yaitu untuk meningkatkan kemampuan
dan kualitas yang ada pada peserta didik.
3
Pembelajaran memiliki peran yang sangat dominan untuk mewujudkan
kualitas, baik proses maupun lulusan pendidikan. Proses pembelajaran juga
memiliki pengaruh yang dapat menyebabkan kualitas pendidikan menjadi
rendah. Artinya pembelajaran sangat tergantung dari kemampuan guru dalam
melaksanakan atau mengemas proses pembelajaran. Tidak semua guru
memiliki kemampuan dalam hal menyampaikan materi pembelajaran kepada
peserta didik.Akibatnya pembelajaran dilakukan asal jalan, asal materi
disampaikan dan asal materi habis, soal peserta didik memahami materi atau
tidak kurang mendapatkan perhatian dari guru.
Peningkatan keberhasilan mengajar peserta didik dapat dilakukan melalui
upaya memperbaiki proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru
sangat berperan penting selaku pengolah kegiatan peserta didik, guru juga
diharapkan dapat membantu dan membimbing peserta didik dalam mengolah
materi pelajaran. Kurikulum 2013 menuntut sikap dan kompetensi peserta
didik dalam pembelajaran serta keterkaitan antara teori yang dipelajari peserta
didik dengan kondisi lingkungan yang dihadapi.Kurikulum menuntut peran
aktif peserta didik dalam aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.
Hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa menunjukkan
bahwa pembelajaran biologi mengalami kendala-kendala seperti rendahnya
hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik cenderung
hanya pasif dan mendengarkan penjelasan guru tanpa memberi pendapat. Hal
ini disebabkan karena penggunaan model pembelajaran yang berfokus pada
guru dan tidak menggunakan media apapun sehingga proses pembelajaran
4
menjadi membosankan. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru pada
kelas X belum sepenuhnya menggunakan pendekatan ilmiah karena ada
beberapa materi yang hanya menekankan konsep sehingga guru dalam
mengajar terkadang masih menggunakan model pembelajaran konvensional.
Proses pembelajaran di kelas menunjukkan guru belum mampu
menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan peserta didik melakukan
proses berpikir. Hal ini terlihat dari kegiatan guru dan peserta didik pada saat
kegiatan pembelajaran, yang mana guru menjelaskan apa yang telah disiapkan
dan memberikan soal latihan yang bersifat rutin dan prosedural. Peserta didik
hanya mencatat atau menyalin dan cenderung menghafal konsep dan
pengertian pada materi virus yang berada dibuku atau dijelaskan guru,
sehingga kemampuan peserta didik dalam memahami konsep pada materi
virus belum maksimal, dimana untuk memahami materi virus memerlukan
suatu proses berpikir yang lebih kompleks menggunakan daya nalar yang
tinggi dalam menanggapi informasi yang diterimanya.
Pembelajaran biologi untuk materi virus di SMA Negeri 3 Gowa memiliki
nilai KKM yang telah ditentukan yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik
yang dapat mencapai nilai KKM biologi yang telah diterapkan. Guru
menyadari bahwa dalam proses belajar mengajar biologi, guru masih
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Faktor-faktor yang diduga
menjadi penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik adalah peserta didik
yang kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi, peserta didik
kurang atau tidak dapat mengaitkan hubungan materi dengan kenyataan
5
sebagai pembuktian, kurang percaya diri mengemukakan pendapat dan
kurangnya kerja sama dengan peserta didik lain dalam belajar. Hal ini
merupakan faktor penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran biologi.
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dirasa
tepat apabila diterapkan pada materi virus karena peserta didik dapat
memahami proses infeksi virus pada manusia. Selain itu penggunaan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) juga dirasa akan
membantu peserta didik untuk berpikir terhadap suatu konsep, yang mana
seseorang yang mempunyai kekampuan dalam berpikir akan memberikan
arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja dan membantu dalam
menentukan keterkaitan suatu dengan lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab
itu kemampuan berpikir sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah/
pencarian solusi dan proses penyelidikan.
Pembelajaran materi virus merupakan pembelajaran yang mengajarkan
peserta didik untuk mempelajari konsep-konsepnya secara khusus seperti
konsep yang terkandung dalam suatu objek dan fenomena yang terjadi
dilingkungan. Materi pembelajaran virus merupakan materi pembelajaran
yang empiris atau nyata namun sulit dijelaskan jika hanya menggunakan
model pembelajaran yang hanya ceramah saja, karena pada materi virus ini
akan membahas mengenai virus yang ukurannya mikroskopis dan bahkan
lebih kecil dari ukuran bakteri dan bagaimana tahapan ketika virus
menginfeksi tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan penyakit.
6
Selanjutnya peserta didik membaca teks bacaan sebelum guru menjelaskan
sehingga peserta didik memahami gambaran umum mengenai virus dan
menetukan konsep-konsep yang di pelajari, selanjutnya peserta didik
dikelompokkan untuk mendiskusikan dan menginvestigasi konsep materi yang
terkait.Dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning (CTL) peserta didik diharapkan dapat berpikir sehingga peserta didik
tidak hanya menghafal konsep tetapi juga memahami dalam kehidupan sehari-
hari serta lebih banyak melibatkan siswa dalam memahami pelajaran serta
menemukan sendiri konsep belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakannya penelitian
mengenai Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Pada Siswa Kelas X
SMA Negeri 3 Gowa.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Apakah terdapat
pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus Siswa Kelas X SMA Negeri 3
Gowa?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil
Belajar Biologi Konsep Virus siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya
yang berhubungan dengan model Contextual Teaching and Learning
2) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti
2. Manfaat praktis
Seacara praktis penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut :
1) Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam
menggunakan model pembelajaran CTL serta menjadi bekal sebagai
calon guru professional
2) Bagi guru
Dapat menggunakan model CTL sebagai alternative pembelajaran
dalam usaha meningkatkan hasil belajar pada materi yang diajarkan
3) Bagi peserta didik
Mendapat pengalaman belajar yang berbeda dalam pembelajaran
dan memberikan masukan untuk mengoptimalkan penggunaan model
pembelajaran CTL dalam upaya peningkatan mutu sekolah dan
kualitas pembelajaran.
4) Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
8
BAB II
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Materi Pembelajaran Virus
a. Definisi Virus
Istilah virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun. Sejarah
penemuan virus diawali dengan ditemukannya virus oleh Adolf mayer,
berikut adalah ilmuwan yang berkonstribusi dalam penemuan virus
Dimitri Ivanowsky, yang ketiga martinus beijerinck dan yang terakhir
Wendell Stanley (Pujiati, 2017).
Definisi virus secara umum adalah parasit berukuran mikroskopik
dengan menginfeksi sel organisme biologis.Menurut para ahli biologi
virus merupakan peralihan antara mahkluk hidup dengan benda mati.
Virus dikatakan peralihan, sebab virus memiliki 5 ciri-ciri virus seperti
mahkluk hidup yakni memiliki DNA dan dapat berkembang biak pada
sel hidup. Dan virus memiliki ciri-ciri benda mati yakni tidak memiliki
protoplasma dan dapat dikristalkan.Pada dasarnya virus adalah materi
genetik yang telah dikelilingi oleh protein Virus dalam bereproduksi
memerlukan sel inang, sehingga virus sifatnya parasit obligasi.
Pengertian virus secara etimologi ialah kata virus berasal dari
bahasa latin yakni virion yang berarti “racun”. Virus merupakan
organisme subseluler sebab ukurannya yang sangat kecil, yang mana
9
virus hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop
elektron.Virus ukurannya lebih kecil daripada bakteri.
b. Sejarah Penemuan Virus
Virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion, yang artinya
racun.Lalu, bagaimana awal mula virus ditemukan?
1) Adolf Meyer
Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1883, setelah
seorang ilmuwan asal Jerman, Adolf Meyer, menemukan adanya
bintik-bintik kuning pada daun tembakau.Mengetahui hal itu,
Meyer mencoba mengekstraksi getah tembakau tersebut lalu
menyemprotkannya pada tembakau yang masih sehat.Ternyata,
tembakau yang sehat tersebut juga mengalami bintik-bintik kuning.
Lalu, Meyer meneliti getah tembakau tersebut menggunakan
mikroskop, ternyata tidak ditemukan adanya bakteri, sehingga ia
berkesimpulan bahwa mahkluk yang menyerang tembakau tersebut
berukuran lebih kecil dari bakteri.
2) Dmitri Ivanovsky
Pada tahun 1982, ilmuwan asal Rusia, Dmitri Ivanovsky
melakukan penelitian yang sama dengan Meyer, yaitu menyerang
getah tembakau yang sakit. Perbedaannya, Dmitri menyaring getah
tersebut dengan saringan bakteri.Lalu hasil saringan tersebut
disemprotkan pada tembakau yang sehat, ternyata tembakau juga
menjadi sakit.
10
3) Martinus Beijerinck
Beijerinck merupakan ilmuwan asal Belanda yang melakukan
penelitian sama dengan dua peneliti sebelumnya, bedanya
Beijerinck mencoba untuk menonaktifkan mahkluk penyebab
penyakit tersebut menggunakan alkohol. Hasilnya alkohol tidak
bisa menonaktifkan mahkluk tersebut.Beijerinck menyebutnya
sebagai virus lolos saring.
4) Wendell Meredith Stanley
Seorang ilmuwan asal Amerika Serikat, Stanley, berhasil
mengkristalkan mahkluk penyebab penyakit pada tembakau pada
tahun 1935. Kemudian, penyakit tersebut diberi namaTobacco
Mosaic Virus (TMV).
c. Ciri-ciri Virus
Adapun cirri-ciri yang dimiliki virus adalah sebagai berikut.
1) Virus bisa bersifat seperti benda hidup, contohnya bisa
berkembang biak jika berada di dalam sel hidup.
2) Memiliki satu asam nukleat, DNA atau RNA saja.
3) Virus bisa bersifat seperti benda mati, contohnya tidak melakukan
metabolisme, tidak bernafas, tidak bergerak dan berbentuk Kristal
jika berada di luar sel hidup.
4) Berukuran sangat kecil, yaitu antara 20 dan 300 nm.
11
d. Struktur tubuh virus
Virus tidak digolongkan dalam organisme seluler karena tidak
memiliki bagian-bagian sel seperti, dinding sel, membran sel,
sitoplasma, serta organel sel lainnya.Adapun struktur tubuh tubuh virus
bakteriofag adalah sebagai berikut.
Gambar 2.1 Bentuk Virus Kompleks
Sumber :https://www.researchgate.net/publication
1) Kepala
Kepala bagian dalam mengandung asam nukleat, sedangkan
bagian luarnya diselubungi oleh kapsid.Untuk virus bakteriofag,
kepalanya berbentuk polyhedral dengan jenis asam nukleatnya
DNA.
2) Kapsid
Kapsid merupakan selubung luar virus yang mengandung
banyak subunit protein yang disebut kapsomer.Kapsid terdiri dari
beberapa bentuk, sehingga berpengaruh pada bentuk virusnya.
12
3) Asam nukleat
Asam nukleat yang dimiliki virus hanya satu, yaitu DNA atau
RNA saja. Asam nukleat inilah yang nantinya berfungsi sebagai
informasi genetik untuk replikasi
4) Leher
Leher merupakan penghubung antara kepala dan ekor.Leher
berfungsi sebagai saluran keluarnya asam nukleat menuju ekor.
5) Ekor
Ekor virus terdiri dari serabut ekor dan lempeng dasar.Ekor ini
berfungsi untuk menempel pada inang.Berikut ini merupakan
struktur virus selain bakteriofag yang telah ditemukan.
Gambar 2.2 Bentuk Virus
Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum
e. Bentuk Virus
Menurut Pujiati (2017), Virus pada umumnya berupa semacam
hablur (Kristal) dan bentuknya sangat bervariasi, yaitu ada yang
berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk
seperti kecebong dengan “kepala” oval dan “ekor” silindris. Virus
13
bersifat aseluler (tidak mempunyai sel).Hanya memiliki satu macam
asam nukleat (RNA dan DNA). Berdasarkan bentuk tubuh dan bagian-
bagian tubuh virus morfologi virus terbagi menjadi empat tipe utama
yaitu :
1) Virus berbentuk helix (helical virus)
Bentuknya menyerupai batang yang panjang, agak kaku dan
lentur (fleksibel).Kapsid sebagai tabung silinder yang pendek
berbentuk seperti helik yang mengelilingi asam nukleat virus
Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang
lebih kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus
lainnya.Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini juga
memiliki bagian-bagian tubuh seperti kepala dan ekor.
Gambar 2.3 Virus Berbentuk Helix
Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum
2) Virus Berbentuk Polihedral
Virus dengan morfologi polihedral mempunyai ukuran yang
sangat bervariasi yaitu dari 20 – 400 nanometer.Kapsid dari
14
kebanyakan virus ini berbentuk ikosahedral (icosahedros) yaitu
polyhedron beraturan dengan 20 bidang segitiga dan 20 sudut.
Gambar 2.4 Virus Berbentuk Polihedral
Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum
3) Virus Komplek
Morfologi virus kompleks memiliki bagian-bagian tubuh yang
lebih kompleks dibandingkan dengan ketiga morfologi virus
lainnya.Layaknya organisme hidup virus dengan morfologi ini juga
memiliki bagian-bagian tubuh seperti kepala dan ekor.
Gambar 2.5 Virus Komplek
Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum
4) Virus Berpelindung
Disebut dengan virus berpelindung, hal ini karena salah satu
struktur virus ini memiliki pelindung atau pembungkus luar yang
15
meliputi glikoprotein.Lipoprotein atau kombinasi glikoprotein dan
lipoprotein.Dimana, biasanya virus ini berbentuk bulat atau juga
bisa berbentuk bola, dengan diameter umum sekitar 60 hingga 300
nanometer.Salah satu contoh jenis virus ini yakni terdapat pada
virus Influenza.
Gambar 2.6 Virus Berpelindung
Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikrou
f. Cara hidup virus
Virus tergolong dalam parasit intraseluler obligat karena hanya
dapat hidup di dalam sel yang hidup. Artinya, jika sel tersebut mati,
virus tidak akan mati melainkan mengkristal. Sel hidup yang
ditumpangi virus disebut sel inang. Bagaimana cara virus mengenali
inangnya? Yaitu menggunakan sistem lock key atau kesesuaian.
Berdasarkan jenisnya, sel inang dibagi menjadi dua, kisaran inang luas
dan kisaran inang sempit.
Virus dengan kisaran inang luas bisa menginfeksi beberapa inang,
contohnya virus flu burung bisa menginfeksi unggas, babi dan
manusia.Sedangkan virus dengan kisaran inang sempit hanya bisa
menginfeksi inang tertentu saja, contohnya virus flu hanya
menginfeksi sel-sel di saluran pernapasan dan virus bakteriofag hanya
16
bisa menginfeksi bakteri Escherichia coli. Penularan virus dari satu
inang ke inang yang lain bisa melalui udara, lendir, air, darah atau
melalui perantara seperti nyamuk.
g. Perkembangbiakan virus
Perkembangbiakan virus dikenal dengan istilah replikasi atau
perbanyakan diri.Bagi virus, sel inang merupakan sumber energi untuk
sintesis protein.Perkembangbiakan virus dibagi menjadi dua, yaitu
daur litik dan lisogenik.
1) Daur litik
Terjadinya daur litik disebabkan oleh katahanan sel inang lebih
lemah daripada daya infeksi virus. Akibatnya sel inang akan pecah
dan mati, serta akan menghasilkan virion-virion baru. Adapun
tahapan pada daur litik adalah adsorpsi, penetrasi, sintesis dan
replikasi, pematangan atau perakitan dan lisis.
2) Daur lisogenik
Daur lisogenik terjadi jika pertahanan tubuh inang lebih kuat
daripada daya infeksi virus. Pada daur ini sel inang masih bisa
bereproduksi dengan normal dan tidak akan langsung pecah. Akan
tetapi, DNA virus bakteriofag akan berinteraksi dengan kromosom
sel inang membentuk profag. Saat sel inang yang mengandung
profag tersebut membelah diri, barulah profag akan diwariskan ke
sel berikutnya. Adapun tahapan pada daur lisogenik adalah
adsorpsi dan infeksi, penetrasi, penggabungan, pembelahan,
17
sintesis. Untuk memahami lebih lanjut, silahkan Quipperian simak
gambar berikut ini:
Gambar 2.7 Daur hidup virus
Sumber :https://www.researchgate.net/publication/330042372_modul_mikroum
h. Manfaat virus
Mungkin kalian bertanya-tanya, apakah benar jika virus
bermanfaat?Bukannya virus selalu merugikan mahkluk hidup?Jika
ditinjau dari satu sisi saja, pernyataan di atas memang benar.Akan
tetapi, jika dianalisis kembali sifat, struktur dan klasifikasinya, ternyata
virus masih bisa dimanfaatkan untuk membantu mahkluk hidup.Apa
saja manfaatnya?
1) Virus memiliki selubung yang tersusun dari subunit protein.
Protein selubung dari virus ini bisa dimanfaatkan untuk membuat
vaksin protein agar terbentuk respon kekebalan tubuh untuk
melawan penyakit.
2) Bisa digunakan untuk terapi gen melalui rekayasa genetika.
18
3) Pengobatan secara biologis, yaitu dengan melemahkan atau
membunuh bakteri yang bersifat pathogen
4) Ilmuwan dar inggris berhasil menginokulasi partikel virus dan
mencampurnya dengan senyawa Fe atau besi untuk membuat
kapasitor
5) Sebagai biopestisida, yaitu pestisida biologis di bidang pertanian
yang tidak mencemari lingkungan
6) Produksi interferon, yaitu senyawa yang mampu mencegah
replikasi virus di dalam inang
7) Pembuatan hormon insulin, dengan cara mencangkokkan virus ke
dalam gen penghasil insulin dalam tubuh bakteri agar dihasilkan
insulin dalam jumlah besar
8) Penyakit yang disebabkan oleh virus
Adapun penyakit yang disebabkan oleh virus, baik pada
manusia, hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut :
1. Cacar variola disebabkan oleh virus jenis Orthopoxvirus
2. Campa disebabkan oleh Morbilivirus
3. AIDS disebabkan oleh HIV, yaitu Human Immunodeficiency
Avian
4. Flu disebabkan oleh virus influenza dan parainfluenza
5. Flu burung disebabkan oleh HPAIV yaitu High Pathogenic
Avian Influenza Virus
6. Rabies disebabkan oleh Rhabdovirus
19
7. Tetelo disebabkan oleh virus NCD
8. Mosaik disebabkan oleh TMV atau Tobacco Mosaic Virus
2. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan berfungsi
sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk
merencanakan dan melaksanakan aktifitas pembelajaran (Ibrahim, 2017).
Pada umumnya model-model mengajar yang baik memiliki sifat-sifat
atau cirri-ciri yang dapat dikenali secara umum. Memiliki prosedur yang
sistematik, hasil belajar ditetapkan secara khusus, penetapan lingkungan
secara khusus, ukuran penghasilan, interaksi dengan lingkungan,
sedangkan fungsi dari model-model pembelajaran yaitu pedoman,
pengembangan kurikulum, menetapkan bahan-bahan pengajaran,
membantu perbaikan dalam mengajar (Nasir, Wagino & Pasaribu, 2017).
Pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning
(CTL) adalah kegiatan pembelajaran yang menyampaikan materi dengan
cara mengaitkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari dari peserta didik.
Pembelajaran kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang
mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata siswa
sehari-hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat maupun
warga negara dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi
kehidupannya (Komalasari, 2017).
20
Model pembelajaran CTL adalah pembelajaran yang menggunakan
konteks nyata sebagai langkah awal untuk belajar sehingga memberikan
makna untuk isi materi dan makna bagi pembelajar.Jelas bahwa konteks
atau situasi nyata yang berhubungan dengan materi menjadi kunci utama
dari strategi pembelajaran CTL.Inti dari pendekatan CTL adalah
keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata
(Rusman, 2018).
Sintaks (langkah-langkah) atau fase-fase model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) menurut (Sa’ud, 2014) adalah
sebagai berikut.
No. Fase Kegiatan
1 Invitasi Siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan
awalnya tentang konsep yang dibahas. Guru
memancing dengan memberikan pertanyaan yang
problematik tentang fenomena kehidupan sehari-
hari melalui kaitan konsep-konsep yang dibahas
dengan pendapat yang siswa miliki. Siswa
diberikan kesempatan untuk mengkomunikasikan
dan mengikutsertakan pemahamannya tentang
konsep tersebut
2 Eksplorasi Siswa diberi kesempatan untuk menyelidiki dan
menemukan konsep melalui pengumpulan,
pengorganisasian dan penginterpretasian data
21
dalam sebuah kegiatan yang telah dirancang guru.
Seacara berkelompok siswa melakukan kegiatan
dan berdiskusi tentang masalah yang mereka
bahas. Secara keseluruhan, tahap ini akan
memenuhi rasa keingintahuan siswa tentang
fenomena kehidupan lingkungan sekelilingnya.
3 Penjelasan dan
solusi
Siswa memberi penjelasan-penjelasan solusi yang
didasarkan pada data hasil observasi ditambah
dengan penguatan guru, maka siswa dapat
menyampaikan gagasan, membuat model,
membuat rangkuman dan ringkasan.
4 Pengambilan
tindakan
Siswa dapat membuat keputusan, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan, berbagai informasi
dan gagasan, mengajukan pertanyaan lanjutan,
mengajukan saran baik secara individu maupun
kelompok yang berhubungan dengan pemecahan
masalah.
Menurut Rachmawati (2020), ada tujuh prinsip yang mendasari CTL. Ketujuh
prinsip tersebut meliputi :
1. Kontruktivisme/Contructivism
Kontruktivisme adalah proses membangun pengetahuan baru dalam
struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya
22
yang mereka miliki. Menurut kontruktivisme, pengalaman itu dipenuhi oleh
pihak luar, tetapi dibangun oleh dan dari dalam diri sendiri.Oleh karena itu,
pengalaman dibentuk oleh dua faktor penting yaitu objek menjadi subjek
pengamatan dan kemampuan untuk menafsirkan objek.
2. Penyelidikan/Inquiry
Proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui
proses berfikir secara sistematis. Pengetahuan adalah hasil dari proses
menemukan dirinya sendiri alih-alih mempertimbangkan sejumlah fakta. Jadi,
dalam proses perencanaan, materi tidak harus dihafal tetapi distimulasi yang
memungkinkan siswa untuk menemukan materi mereka sendiri untuk
dipahami.
Menurut Sihono (2011) langkah-langkah kegiatan menemukan (inkuiri)
adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan masalah
2) Mengamati atau melakukan observasi
3) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan bagan,
tabel dan karya lainnya
4) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman
sekelas, guru atau audiens lainnya
3. Mempertanyakan/Questioning
Pembelajaran pada dasarnya adalah bertanya dan menjawab
pertanyaan.Bertanya dapat dianggap sebagai cerminan dari keingintahuan
setiap individu, sementara menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan
23
seseorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran, guru tidak
menyerahkan informasi begitu saja, tetapi godaan bagi siswa untuk
menemukan diri mereka sendiri. Karena pertanyaan memiliki peran yang
sangat penting, karena melalui pertanyaan itu guru dapat membimbing dan
mengarahkan siswa untuk menemukan materi apa saja yang dipelajari.
Menurut Sihono (2011) dalam pembelajaran yang produktif, kegiatan
bertanya berguna untuk :
1) Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis
2) Mengecek pemahaman siswa
3) Membangkitkan respons kepada siswa
4) Mengetahui sejauh mana keinginan siswa
5) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa
6) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru
7) Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa
8) Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
4. Komunitas Belajar/Learning Community
Pembelajaran dilakukan melalui kelompok belajar.Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok yang anggotanya heterogen.Misalkan, para guru
menggabungkan pelajar yang lambat dan cepat. Biarkan satu sama lain belajar
dalam kelompok yang sama, sehingga dapat mendorong dan membantu
peserta didik yang lambat.
Masyarakat belajar dapat terjadi apabila ada proses komunikasi dua arah.
Guru yang mengajari siswanya, bukan contoh kegiatan masyarakat belajar,
24
karena komunikasi yang terjadi hanya satu arah.Informasi yang terjadi hanya
datang dari guru, tidak ada informasi yang perlu dipelajari guru yang datang
dari siswa.Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar,
memberikan informasi yang diperlukan oleh temannya dan sekaligus juga
meminta informasi yang diperlukan dari teman belajarnya (Sihono, 2011).
5. Pemodelan/Modeling
Pemodelan adalah contoh untuk menunjukkan suatu yang dapat ditiru
oleh setiap siswa. Misalnya, guru memberikan contoh cara mengucapkan kata
bahasa inggris.
6. Refleksi/Reflection
Refleksi adalah proses meluruskan pengalaman yang telah dipelajari
dilakukan dengan mengatur kembali peristiwa atau peristiwa yang telah
melalui pembelajaran. Melalui refleksi pengalaman belajar, yang akan
dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi
bagian dari pengetahuan yang telah terbentuk
7. Penilaian Otentik/Authentic Assesment
Penilaian otentik adalah proses di mana para guru mengumpulkan
informasi tentang kemajuan belajar siswa. Penulisan ini diperlukan untuk
menentukan apakah siswa benar-benar belajar atau tidak.Ini adalah apakah
pengetahuan siswa memiliki dampak positif terhadap perkembangan
intelektual dan mental dalam kehidupan mereka.
25
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual berbeda dengan pembelajaran
konvensional.Menurut Hasnawati (2010) perbedaan antara pembelajaran
kontekstual dengan konvensional ditampilkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan pembelajaran
Konvensional
NO Pembelajaran Kontekstual Pembelajaran Konvensional
1 Metode ini melibatkan pengalaman
praktis sebagai sarana memahami dan
menemukan ilmu
Memposisikan proses belajar-
mengajar sebagai proses
transformasi distribusi teks, dari
teks kepada siswa lewat perantara
guru
2 Siswa secara aktif terlibat dalam
proses pembelajaran
Siswa adalah penerima informasi
yang pasif
3 Siswa belajar dari teman melalui kerja
kelompok, diskusi, saling mengoreksi
Siswa belajar secara individual
4 Pembelajaran dikaitkan dengan
kehidupan yang nyata dan atau
masalah yang disimulasikan
Pembelajaran sangat abstrak
5 Perilaku dibangun atas kesadaran diri Perilaku dibangun atas kebiasaan
6 Keterampilan dikembangkan atas
dasar pemahaman
Keterampilan dikembangkan atas
dasar latihan
7 Hadiah untuk perilaku baik adalah
kepuasan diri
Hadiah untuk perilaku baik adalah
pujian atau nilai (angka) rapor
26
8 Seseorang tidak melakukan yang jelek
karena dia sadar hal itu keliru dan
merugikan
Seseorang tidak melakukan yang
jelek karena dia takut dengan
hukuman
9 Bahasa diajarkan dengan pendekatan
komuniaktif, yakni siswa diajak
menggunakan bahasa dalam konteks
nyata
Bahasa diajarkan dengan
pendekatan struktural : rumus
diterangkan sampai paham,
kemudian dilatihkan
10 Pemahaman rumus dikembangkan
atas dasar schemata yang sudah ada
dalam diri siswa
Rumus itu ada di luar diri siswa,
yang harus diterangkan, diterima,
dihafalkan dan dilatihkan
11 Pemahaman rumus itu relative berada
antara siswa yang satu dengan yang
lainnya, sesuai dengan schemata siswa
(on going process development)
Rumus adalah kebenaran absolut
(sama untuk semua orang). Hanya
ada dua kemungkinan, yaitu
pemahaman rumus yang salah atau
pemahaman rumus yang benar
12 Siswa menggunakan kemampuan
berpikir kritis, terlibat penuh dalam
mengupayakan terjadinya proses
pembelajaran efektif, ikut
bertanggung jawab atas terjadinya
proses pembelajaran yang efektif
Siswa secara pasif menerima
rumus atau kaidah (membaca,
mencatat, mendengarkan,
menghafal), tanpa memberikan
konstrbusi ide dalam proses
pembelajaran
13 Pengetahuan yang dimiliki siswa
dikembangkan oleh siswa sendiri,
Pengetahuan adalah penangkapan
terhadap serangkaian fakta, konsep
27
siswa menciptakan atau membangun
pengetahuan dengan cara memberi arti
dan memahami pengalamannya
atau hukum yang berada di luar
diri manusia
14 Karena pengetahuan itu dikonstruksi
dikembangkan oleh manusia sendiri,
sementara manusia selalu mengalami
peristiwa baru, maka pengetahuan itu
selalu berkembang dan tidak pernah
stabil (tentative & incomplete)
Kebenaran bersifat absolute dan
pengetahuan bersifat final
15 Siswa diminta bertanggung jawab
memonitor dan mengembangkan
pembelajaran mereka sendiri
Guru adalah penentu jalannya
proses pembelajaran
16 Penghargaan terhadap pengalaman
siswa sangat diutamakan
Pembelajaran tidak memperhatikan
pengalaman siswa
17 Hasil belajar diukur dengan berbagai
cara : proses bekerja, hasil karya,
penampilan, rekaman, tes, dll
Hasil belajar diukur hanya dengan
tes
18 Pembelajaran terjadi diberbagai
tempat, konteks dan setting
Pembelajaran hanya terjadi dalam
kelas
19 Penyesalan adalah hukuman dari
perilaku jelek
Sanksi adalah hukuman dari
perilaku jelek
20 Perilaku baik berdasar motivasi
instrinsik
Perilaku baik berdasar motivasi
ekstrinsik
28
21 Seseorang berperilaku baik karena dia
yakin itulah yang terbaik dan
bermanfaat
Seseorang berperilaku baik karena
terbiasa. Kebiasaan ini dibangun
dengan hadiah yang
menyenangkan
Menurut Sitiatava (2013) kelebihan dan kekurangan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learningyaitu :
Kelebihan
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil (nyata). Siswa dituntut
untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah
dengan kehidupan nyata, sehingga materi yang dipelajarinya akan
tertanam erat dalam memori siswa dan lebih sulit untuk dilupakan.
2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan
konsep kepada siswa karena CTL menganut aliran kontruktivisme. Siswa
dituntut untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan
filosofis kontruktivisme, siswa diharapkan belajar melalui “ mengalami “
dan bukan dari “ menghafal “.
3. Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas
siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
4. Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk
memperoleh informasi, tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil
temuan di lapangan.
29
5. Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh siswa bukan hasil
pemberian guru.
6. Penerapan pembelajaran kontekstual bisa menciptakan suasana
pembelajaran yang bermakna.
Kekurangan
1. Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran kontekstual
berlangsung.
2. Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas, maka bisa menciptakan situasi
kelas yang kurang kondusif.
3. Guru lebih intensif dalam membimbing, karena dalam CTL guru tidak lagi
berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas
sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan
dan keterampilan yang baru.
4. Guru memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan
sendiri ide-ide serta mengajak siswa menggunakan strateginya sendiri
dalam belajar. Namun, tentunya guru memerlukan perhatian dan
bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai
dengan yang diterapkan semula.
3. Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi
yaitu sisi siswa dan dari sisi guru.Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila
30
dibandingkan pada saat sebelum belajar.Tingkat perkembangan mental
tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan
terselesaikannya bahan pelajaran (Sumartono & Normalina, 2015).
Menurut Afandi, Chamalah, Oktarina (2013). Kriteria
keberhasilan pembelajaran dari sudut prosesnya (by process) :
1) Pembelajaran direncanakan dan dipersiapkan terlebih dahulu oleh
guru dengan melibatkan siswa secara sistematik, ataukah suatu
proses yang bersifat ototmatis dari guru disebabkan telah menjadi
pekerjaan rutin.
2) Kegiatan siswa belajar dimotivasi guru sehingga ia melakukan
kegiatan belajar dengan penuh kesadaran, kesungguhan dan tanpa
paksaan untuk memperoleh tingkat penguasaan pengetahuan,
kemampuan serta sikap yang dikehendaki dari pembelajaran itu
sendiri.
3) Siswa menempuh beberapa kegiatan belajar sebagai akibat
penggunaan multimetode dan multimedia yang dipakai guru atau
terbatas kepada satu kegiatan belajar saja.
4) Siswa mempunyai kesempatan untuk mengontrol dan menilai
sendiri hasil belajar yang dicapainya ataukah ia mengetahui apakah
yang ia lakukan itu benar atau salah.
5) Proses pembelajaran dapat melibatkan semua siswa dalam satu
kelas tertentu yang aktif belajar.
31
6) Suasana pembelajaran atau proses belajar-mengajar cukup
menyenangkan dan merangsang siswa belajar ataukah suasana
yang mencemaskan dan menakutkan 6 Model & metode
pembelajaran di sekolah.
7) Kelas memiliki sarana belajar yang cukup kaya, sehingga menjadi
laboratorium belajar ataukah kelas yang hampa dan miskin dengan
sarana belajar sehingga tidak memungkinkan siswa melakukan
kegiatan belajar yang optimal.
Menurut Maisaroh & Rostrieningsih (2010). Secara garis besar
hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga ranah, yaitu :
1) Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
2) Ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar berupa
keterampilan dan kemampuan bertindak.
b. Faktor mempengaruhi hasil belajar
Faktor-faktor penentu dalam meningkatkan hasil belajar peserta
didik di sekolah seperti umpan balik, model pembelajaran, motivasi
diri, gaya belajar, interaksi dan instruktur fasilitasi sebagai penentu
potensi keberhasilan pembelajaran. Salah satu penentu hasil belajar
peserta didik yang memuaskan adalah model pembelajaran yang
32
diterapkan dan telah diuji dalam proses belajar. Faktor penerapan
model pembelajaran di kelas diduga kuat mempengaruhi hasil
belajar.Sehingga, dijadikan kajian dalam penelitian ini (Yanuarti &
Sobandi, 2016).
Faktor yang mempengaruhinya.Menurut Suryabrata dan Hidayat
(2013), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan belajar
dan prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu
internal dan eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek,
yaitu aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek
psikologis (yang bersifat rohaniah).
a) Aspek fisiologis (jasmaniah) baik yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh, kesehatan jasmani sangatlah besar
pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.
b) Aspek psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi dan
kemampuan kognitif seperti kemampuan persepsi, ingatan
berpikir dan kemampuan dasar bahan pengetahuan yang
dimilikinya.
2) Faktor Eksternal
Faktor-faktor yang berasal dari luar diri atau eksternal siswa
yang bersangkutan juga digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu
faktor sosial dan faktor non sosial.
33
a) Faktor Sosial
Kehidupan manusia dengan lainnya saling membutuhkan
dan di antara mereka tidak bisa hidup tanpa ada manusia lain
yang membantu. Keluarga mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap pendidikan anak. Pengaruh itu dapat berupa cara
orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga dan
suasana rumah tangga. Faktor sosial lain yang mempengaruhi
prestasi belajar adalah seperti guru, staf administrasi dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar
seorang siswa
b) Faktor Nonsosial
Yang termasuk ke dalam faktor non sosial adalah sarana
dan prasarana belajar, seperti keadaan suhu udara, waktu
belajar, alat-alat yang digunakan untuk belajar dapat pula
mempengaruhi prestasi belajar.
4. Hasil Penelitian Relevan
Nuraini (2014), dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh penggunaan
pembelajaran Contextual teaching and Learning terhadap kemampuan
berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi” memberikan kesimpulan
bahwa adanya pengaruh penggunaan pembelajaran CTL terhadap
kemampuan berpikir kritis siswa dengan nilai kontribusi 31 % siswa kelas
X Biologi SMAN 1 Bangunrejo setelah dilaksanakan pembelajaran siswa
34
mengalami peningkatan kemampuan berpikir kritis dengan pembelajaran
Contextual Teaching and Learning.
Perbedaan penelitian yang dilakukan Nuraini (2014) dengan judul
“Pengaruh penggunaan pembelajaran Contextual Teaching and Learning
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran biologi”
dengan penelitian yang dilakukan terletak pada materi pelajaran dan
tempat penelitian sekolah yang berbeda. Persamaan antara penelitian yang
dilakukan oleh Nuraini (2014) dengan penelitian yang akan dilakukan
yaitu persamaan dalam menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning.
5. Profil Sekolah
Nama Sekolah : SMA NEGERI 3 GOWA
NPSN : 43301018
Status Sekolah : Negeri
Bentuk Pendidikan : SMA
Alamat Sekolah : Jl. Gangga Bontonompo
RT : 1
RW : 2
Provinsi : Sulawesi Selatan
Kabupaten : Gowa
Kecamatan : Bontonompo
Kelurahan : Tamallayang
Kode Pos : 92153
35
Telepon / Fax : 0418-2327740
E-mail : [email protected]
SK Pendirian Sekolah : 01 April 1987
SK Akreditasi : A
B. Kerangka Pikir
Perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara
maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karna majunya
pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia.
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa terdapat
beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu peserta didik kurang
berpartisipasi dalam pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya minat
dan motivasi peserta didik untuk belajar, hal ini berdampak pada hasil belajar
peserta didik yang relatif rendah, dimana nilai KKM yang telah diterapkan
yaitu 75 dan hanya sekitar 40% peserta didik yang dapat mencapai nilai KKM
Biologi yang telah diterapkan. Untuk lebih mempermudah kerangka pikir
tersebut peneliti gambarkan dalam bentuk bagan.
36
Gambar 2.8 Kerangka Pikir Penelitian
C. Hipotesis Penelitian
Hipoteis dalam penelitian ini adalah Terdapat Pengaruh Model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap hasil belajar
biologi Konsep Virus pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa.
Proses pembelajaran hanya terpaku pada buku
Siswa cenderung pasif
Hasil belajar relatif rendah
Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
Siswa dapat memahami materi pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata
Penggunaan model pembelajaran CTL dapat mencapai KKM
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan
menggunakan desain quasi eksperimen yang dimana terdapat dua kelas yaitu
kelas eksperimen dan kelas kontrol.Sebelum diberikan materi masing-masing
kelas diberikan tes awal, kemudian setelah itu diterapkan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning pada salah satu kelas dan selanjutnya
diberikan tes akhir pada masing-masing kelas.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa, Provinsi Sulawesi
Selatan di Jalan Gangga, Kelurahan Tamallayang, Kecamatan Bontonompo
Kabupaten Gowa yang dilaksanakan pada semester Ganjil 2021/2022.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA
Negeri 3 Gowa
Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Gowa
No Kelas Jumlah Siswa (Orang)
1 X MIA 1 24
2 X MIA 2 24
3 X MIA 3 24
38
4 X MIA 4 24
5 X MIA 5 24
6 X MIA 6 24
7 X MIA 7 24
Jumlah 168
Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 3 Gowa
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini terpilih 2 kelas yang terdiri dari satu kelas
eksperimen dan satu kelas kontrol.Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui random sampling.
Tabel 3.2 Sampel Siswa Kelas X MIA SMA Negeri 3 Gowa
No Kelas Jumlah Siswa
1 X MIA 1 24
2 X MIA 2 24
Jumlah 48
Sumber : Dokumentasi SMA Negeri 3 Gowa
D. Desain Penelitian
Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah Non Equivalent Pretest
Posttest Control Group Design yaitu jenis desain yang biasanya dipakai
denganmemilih kelas-kelas yang diperkirakan sama, keadaan atau kondisinya.
Desain inidapatdilihat pada tabel3.3 sebagai berikut:
39
Tabel 3.3 Non Equivalent Pretest Posttest Control Group Design.
Sampel Pretest Variabel bebas Posttest
E O1 X O2
C O1 - O2
(Sumber : Sugiono, 2019)
Keterangan :
E : Kelas eksperimen
C : Kelas kontrol
O1 : pretest
O2 : posttest
X : Perlakuan menggunakan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
- : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua variabel yaitu variabel bebas
(independent variable) dan variabel terikat (dependent variabel).
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL)
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar biologi Konsep
Virus pada siswa.
F. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini secara operasional adalah
sebagai berikut:
40
1. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning
Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
virus dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan dalam penerapannya
dalam kehidupan mereka.
2. Hasil Belajar (kognitif)
Hasil belajar biologi konsep virus yang dimaksud adalah kemampuan
kognitif siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning
G. Prosedur Penelitian
Proses pelaksanaan penelitian ini memiliki beberapa tahap prosedur yang
akan dilakukan yaitu:
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan ini meliputi:
a. Permintaan izin kepada pihak sekolah SMA Negeri 3 Gowa untuk
melaksanakan penelitian
b. Menyusun perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), materi ajar dan instrument-instrumen yang akan
digunakan selama proses penelitian
c. Mengkonsultasikan instrument yang telah dibuat kepada pihak ahli
untuk menentukan apakah instrumen tersebut layak atau tidak untuk
digunakan
41
d. Melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas kriteria,
reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran instrumen
2. Tahap pelaksanaan
a. Kelas Kontrol
Tahap pelaksanaannya meliputi:
1) Memberikan tes awal atau pretest
2) Melaksanakan proses pembelajaran dengan metode konvensional
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
4) Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik dan menyimpulkan
hasil pembelajaran
b. Kelas Eksperimen
Tahap pelaksanaannya meliputi:
1) Memberikan tes awal atau pretest
2) Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning
3) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya.
4) Guru menjawab pertanyaan dari peserta didik dan memberi
kesimpulan.
3. Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi, guru memberikan tes akhir atau posttest kepada
peserta didik diakhir proses pembelajaran pada kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
42
H. Instrumen Penelitian
1. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar berupa pretest dan posttest dengan memerikan tes
hasil belajar dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda sebanyak 30 soal.
Masing-masing soal terdiri dari lima alternatif jawaban yaitu pilihan a, b,
c, d dan e sesuai dengan konsep materi virus.
2. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan selama proses belajar mengajar
berlangsung yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dan siswa menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan
informasi yang berhubungan dengan data penelitian yang akan digunakan
sebagai bahan analisis atas penelitian yang dilakukan. Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Test
Teknik tes yang digunakan yaitu dalam bentuk test pilihan ganda jenis
biasa dengan soal sebanyak 30 butir soal dan lima alternative pilihan a, b,
c, d dan e yang dilakukan sebanyak dua kali (pretest dan posttest)
2. Non-test
Teknik non test dalam penelitian ini yaitu berupa observasi, dimana
observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai aktifitas
43
dalam proses belajar mengajar di dalam kelas dengan menggunakan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning.
J. Teknik Analisis Data
Analisis data ini dilakukan setelah data dari sampel instrumen terkumpul
seluruhnya. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial, yaitu :
1. Teknik analisis deskriptif
Teknik ini digunakan untuk menggambarkan dan menganalisa suatu
statistik hasil penelitian. Teknik analisis deskriptif terbagi atas :
a. Analisis Statistik Deskrptif
Kegiatan dalam statistik deskriptif meliputi pengumpulan,
pengelompokan dan pengolahan data yang selanjutnya akan
menghasilkan ukuran-ukuran statistik.
b. Penentuan Kategori Hasil Belajar
Untuk menghitung presentasi hasil belajar, digunakan rumus :
P =
Keterangan :
P = tingkat keberhasilan
44
Tabel 3.4 Tingkat Penguasaan Materi
No. Nilai Hasil Belajar Kategori
1. 93-100 Sangat baik
2. 84-92 Baik
3. 75-83 Cukup
4. < 75 Kurang
Sumber : Kemendikbud Tahun 2017
c. Penentuan Distribusi KKM
Penentuan distribusi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah
penentuan kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai
ketuntasan belajarnya.
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nilai Hasil Belajar Kategori
< 75 Tidak Tuntas
≥ 75 Tuntas
2. Analisis Statistik Inferensial
Statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.
Hasil analisis statistik inferensial bertujuan untuk menjawab hipotesis
yang ada.Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu.
45
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
apakah data penelitian yang diperoleh terdistribusi normal atau
tidak.Perhitungan data menggunakan uji Sapiro-Wilk pada software
SPSS for windows Release 25. Pada taraf signifikan α = 0,05, maka
data dikatakan berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada
sampel tersebut bersifat homogen. Pada penelitian ini menggunakan uji
Homogeneity of Variance dengan SPSS 25 dengan kriteria jika Sig >
0,05 maka data dikatakan homogen.
c. Uji Hipotesis
Setelah memperhatikan kriteria karakteristik variabel yang telah
diteliti dan persyaratan analisis, selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap hipotesis. Digunakan Uji t sampel sampel berpasangan
dengan criteria pengujian hipotesis H0 ditolak atau H1 diterima jika
nilai sig > a, artinya ada pengaruh antara dua perlakuan yang
diberikan. Sebaliknya Ho diterima atau H1 ditolak jika nilai sig >a,
artinya tidak ada pengaruh antara perlakuan yang diberikan. Uji t
digunakan untuk nilai pretest dan Posttest, untuk nilai pretest
bertujuan untuk memastikan tidak ada perbedaan yang signifikan
kemampuan awal siswa sedangkan pada Uji t nilai Posttest bertujuan
nuntuk melihat perbedaan hasil belajar siswa.
46
Secara Statistik dirumuskan Sebagai Berikut:
Ho:1 = 𝛍2 Vs H1 : 𝛍1 𝛍2
1: Parameter setelah di ajar dengan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa
𝛍2: Parameter sebelum di ajar dengan model Contextual Teaching and
Learning Siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa
Ho : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning Siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa
H1 :Ada pengaruh model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
siswa kelas X MIA di SMA Negeri 3 Gowa.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol di SMA Negeri3 Gowa dengan materi virus pada kelas X
MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol, maka
diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Aktivitas Guru Mengajar Model Contextual Teaching and Learning
Tabel 4.1 Aktivitas Guru Mengajar Model Contextual Teaching and
Learning
No. Aktivitas Guru yang Diamati Hasil Pengamatan
1 2 3 4
A. Kegiatan Awal
1. Guru memberi salam dan berdoa √
2. Guru mengabsen siswa √
3. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
√
B. Kegiatan Inti
4. Guru memberikan apersepsi tentang materi
virus dengan mengaitkan contoh penyakit
yang disebabkan oleh virus dalam kehidupan
sehari-hari siswa
√
5. Guru membagikan LKPD kepada siswa √
48
6. Guru menjelaskan materi pembelajaran
tentang virus ciri-ciri struktur dan bentuk
virus beserta fungsinya
√
7. Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai materi pembelajaran
√
8. Guru memberi jawaban terhadap pertanyaan
siswa atau materi yang belum dipahami siswa
√
C. Kegiatan Penutup
9. Guru memberikan apresiasi kepada siswa
yang sudah mengikuti proses pembelajaran
serta mengucapkan salam dan menutup
kegiatan pembelajaran
√
Sumber : Lampiran 1.5
Berdasarkan tabel aktivitas guru mengajar menggunakan model
Contextual Teaching and Learning di atas digunakan sebagai langkah-langkah
proses pembelajaran di dalam kelas. Setelah melakukan proses pembelajaran
menggunakan model Contextual Teaching and Learning maka dilakukan
observasi untuk mengukur aktivitas guru dengan menggunakan skala likert.
Setelah dilakukan pengukuran pada aktivitas guru dari kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan penutup menggunakan skala likert, maka diperoleh
jumlah skor yaitu 92. Skor tersebut masuk ke dalam kategori (81-100 = sangat
baik). Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
49
Contextual Teaching and Learning yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
terlaksana dengan sangat baik.
2. Aktivitas Belajar Siswa
Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen
No. Aktivitas Siswa yang Diamati Hasil Pengamatan
1 2 3 4
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dan berdoa √
2. Siswa menanggapi saat diabsen √
3. Siswa mendengarkan kompetensi yang
disampaikan oleh guru
√
B. Kegiatan Inti
4. Siswa mengikuti proses pembelajaran √
5. Siswa mengerjakan LKPD √
6. Siswa mendengarkan penjelasan materi yang
disampaikan guru
√
7. Siswa bertanya mengenai materi yang belum
dipahami
√
C. Kegiatan Penutup
8. Siswa mendengarkan penyampaian guru dan
memberi salam serta mengucapkan
terimakasih
√
Sumber : Lampiran 1.4
50
Tabel 4.3 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol
No. Aktivitas Siswa yang Diamati Hasil Pengamatan
1 2 3 4
A. Kegiatan Awal
1. Siswa menjawab salam dan berdoa √
2. Siswa menanggapi saat diabsen √
3. Siswa mendengarkan kompetensi yang
disampaikan oleh guru
√
B. Kegiatan Inti
4. Siswa memperhatikan materi √
5. Siswa diberikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan
√
C. Kegiatan Penutup
6. Siswa mendengarkan kesimpulan yang
disampaikan oleh guru
√
7. Siswa menerima informasi terkait materi
pertemua selanjutnya
√
Sumber : Lampiran 1.4
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen yang
menggunakan model Contextual Teaching and Learning saat proses pembelajaran
51
di dalam kelas dilakukan observasi dengan menggunakan skala likert diperoleh
hasil observasi dengan total nilai 94, dimana nilai tersebut termasuk ke dalam
kategori (81-100 = sangat aktif). Sedangkan pada kelas kontrol yang tidak
menerapkan model Contextual Teaching and Learning saat proses pembelajaran
diperoleh hasil observasi dengan nilai 58 yang termasuk ke dalam kategori (41-60
= cukup aktif). Hasil obervasi tersebut membuktikan bahwa siswa pada kelas yang
menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning lebih aktif
saat proses pembelajaran berlangsung dibandingkan dengan kelas yang
menerapkan model konvensional.
3. Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistic deskriptif dengan menggunakan bantuan aplikasi
SPSS Versi For 25.0. Hasil belajar siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas
eksperimen dan X MIA 2 sebagai kelas kontrol yang diperoleh sebagai
berikut :
a. Deskriptif Hasil Belajar pada Kelas Eksperimen
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X MIA 1
sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 3 Gowa yang berjumlah 24
siswa diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 4.4 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen Pre-test dan Post-test
Statistik Pre-test Post-test Jumlah siswa 24 24
Nilai Maksimum 70 100 Nilai Minimum 13 60
Rata-Rata 39,96 84,08 Standar Deviasi 15, 733 11, 290
52
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa nilai pretest dan
posttest pada materi virus kelas X MIA 1 dengan jumlah siswa
sebanyak 24 siswa sebagai kelas eksperimen, diperoleh data pretest
dengan nilai rata-rata 39,96 dan pada posttest setelah diterapkan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning diperoleh nilai rata-
rata 84,08.
Selanjutnya disajikan data distribusi frekuensi dan persentase yang
bertujuan untuk memudahkan pembacaan jumlah siswa di dalam kelas
yang mencapai ketuntasan hasil belajar dengan interval tertentu.
Distribusi frekuensi dan persentase kelas eksperimen dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Biologi
Kelas Eksperimen
Interval Pre Test Post Test Kategori
Frek Persentase
(%)
Frek Persentase
(%)
93-100 0 0 6 25 Baik
sekali
84-92 0 0 7 29 Baik
75-83 0 0 6 25 Cukup
<75 24 100 5 21 Kurang
Sumber : Lampiran 3.1
53
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Perbandingan Pre Test dan Post
Test Kelas Eksperimen
Berdasarkan nilai hasil belajar kelas eksperimen sebelum
diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and
Learningpada pretest diperoleh persentase sebanyak 100% siswa yang
tidak mecapai nilai KKM. Setelah diterapkannya model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning dan diberikan posttest diperoleh
persentasi 21% siswa yang tidak mencapai nilai KKM. Pada interval
nilai 93-100 diperoleh sebanyak 25% siswa, dari hasil tersebut dapat
dilihat bahwa sebelum diterapkannya model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (pretest) dan setelah diterapkannya model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning (posttest) terjadi
perubahan yakni peningkatan pada nilai hasil belajar biologi konsep
virus.
0
20
40
60
80
100
120
Pre Test Kelas Eksperimen Post Test Kelas Eksperimen
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
54
b. Deskriptif Hasil Belajar Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil belajar yang diperoleh siswa kelas X MIA 2
sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 3 Gowa yang berjumlah 24 siswa
diperoleh nilai hasil belajar siswa sebagai berikut :
Tabel 4.6 Analisis Statistik Data Skor Hasil Belajar Siswa Kelas
Kontrol Pre-test dan Post-test
Statistik Pre-test Post-test
Jumlah siswa 24 24
Nilai Maksimum 63 97
Nilai Minimum 14 60
Rata-Rata 37,92 80,46
Standar Deviasi 14,673 8,340
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa nilai pretest dan
posttest pada materi virus kelas X MIA 2 dengan jumlah siswa
sebanyak 24 siswa sebagai kelas kontrol, diperoleh data pretest dengan
nilai rata-rata 37,92 dan pada posttest tanpa diterapkan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning diperoleh nilai rata-
rata 80,46.
Selanjutnya disajikan data distribusi frekuensi dan persentase yang
bertujuan untuk memudahkan pembacaan jumlah siswa di dalam kelas
yang mencapai ketuntasan hasil belajar dengan interval tertentu.
Distribusi frekuensi dan presentase kelas kontrol dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut :
55
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar
Biologi Kelas Kontrol
Interval Pre Test Post Test Kategori
Frek Persentase
(%)
Frek Persentase
(%)
93-100 0 0 3 12 Baik
sekali
84-92 0 0 3 12 Baik
75-83 0 0 13 55 Cukup
< 75 24 100 5 21 Kurang
Sumber : Lampiran 3.2
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Perbandingan Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol
Berdasarkan nilai hasil belajar kelas kontrol tanpa diterapkannya
model pembeajaran Contextual Teaching and Learning pada pretest
diperoleh persentase sebanyak 100% siswa yang tidak mencapai nilai
KKM dan diberikan posttest diperoleh persentase 21% siswa yang
0
20
40
60
80
100
120
Pre Test Kelas Eksperimen Post Test Kelas Eksperimen
Kurang
Cukup
Baik
Baik Sekali
56
tidak mencapai nilai KKM, dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa
tidak diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning nilai maksimum pada interval 84-92 hanya 12% siswa.
Selanjutnya hasil belajar biologi konsep virus berdasarkan
ketuntasan setelah diberikan perlakuan, dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen
Nilai Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Frek
Pre-test
Frek
Post-test
Frek
Pre-test
Frek
Post-test
>75 Tuntas 0 19 0 19
≤75 Tidak 24 5 24 5
Jumlah 24 24 24 24
Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil
ketuntasan pembelajaran biologi pada materi virus yang diberikan
perlakuan yakni kelas eksperimen dan yang tidak diberikan perlakuan
yaitu kelas kontrol memiliki hasil yang hampir sama. Pada pretest
kelas eksperimen semua siswa tidak tuntas, sedangkan pada posttest
kelas eksperimen terdapat 19 siswa yang mencapai ketuntasan.Kelas
kontrol pada pretest dapat dilihat bahwa semua siswa tidak tuntas,
sedangkan pada posttest terdapat 19 siswa yang mencapai ketuntasan.
57
Hal yang membedakan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen
yaitu pada posttest, dimana sebanyak 25 siswa yang mencapai nilai
maksimal pada interval 93-100, sedangkan pada kelas kontrol terdapat
3 siswa di kelas kontrol memiliki nilai maksimal pada interval 84-92.
Adapun kategorisasi hasil belajar siswa kelas kontrol pada pretest
dan posttest setelah diterapkannya metode konvensional dan siswa
kelas eksperimen pada pretest dan posttest setelah diterapkannya
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada materi
virus, untuk perbedaan hasil belajar pretest dan posttest dari kelas
kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
Gambar 4.3 Diagram kategori dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Virus
Berdasarkan diagram 4.3 dapat dilihat bahwa kategorisasi hasil
belajar siswa kelas X MIA 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan
metode kovensional selama proses pembelajaran biologi pada materi
virus berlangsung, pada pretest seluruh siswa memperoleh nilai di
bawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan pada
0
5
10
15
20
25
30
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Pretest Eksperimen
Posttest Eksperimen
Pretest Kontrol
Posttest Kontrol
58
posttest masih terdapat siswa yang belum memenuhi standar kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yakni 75 di SMA Negeri 3 Gowa. Hasil
pretest kelas eksperimen seluruh siswa memperoleh nilai di bawah
standar kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan pada posttest
masih terdapat siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yakni 75 tetapi sebanyak 25% siswa mencapai
ketuntasan dengan predikat sangat baik.
4. Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial adalah analisis data yang digunakan untuk
menentukan sejauh mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu
sampel dengan hasil yang akan didapat pada populasi secara keseluruhan.
Hasil analisis statistik inferensial bertujuan untuk menjawab hipotesis
yang ada.Pada penelitian ini, hipotesis yang ingin dilihat adalah apakah
ada pengaruh setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning terhadap hasil belajar biologi pada materi
virus.Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji sapiro-Wilk
pada software SPSS for Windows Release 25.Uji normalitas ini
digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
tidak. Analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu > α
maka data tersebut dikatakan normal sedangkan apabila data < α maka
59
data tersebut dikatakan tidak normal. Untuk lebih jelasnya, perhatikan
tabel uji normalitas berikut :
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas
No Kelas Pretest Posttest
1 Kelas
Eksperimen
0,317 0,411
2 Kelas Kontrol 0,240 0,667
Sumber : Lampiran 4
Berdasarkan tabel data uji normalitas dengan menggunakan
program SPSS versi 25.0 di atas, kelas dengan model pembelajaran
konvensional yakni kelas kontrol dan kelas dengan menerapkan model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning yakni kelas
eksperimen pada materi virus menunjukkan bahwa data dari setiap
siswa berdistribusi normal, hal ini dapat dilihat dari nilai signifikan (p)
> 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
tidaknya kesamaan antara beberapa varian variabel. Jika nilai sig >
0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua variabel adalah
sama, jika nilai sig < 0,05 maka varian dari dua variabel tersebut
adalah tidak sama. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel uji
homogenitas berikut :
60
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas
Statistik Pretest Posttest Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Sig 0,089 0,158
Taraf Sig 0,05 Kesimpulan Kedua data homogen Kedua data homogen
Sumber : Lampiran 4
c. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis, data hasil belajar yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning dinyatakan berdistribusi normal dan homogen.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini yaitu uji-t dilakukan
dengan menggunakan program Statistical Package for Social Science
(SPSS) for windowsversi 25.
Secara umum dapat disimpulkan penelitian eksperimen efektif
dalam pembelajaran biologi dibuktikan dengan hasil angka yang
diperoleh yakni H0 ditolak dan H1 diterima, thitung>ttabel. Hal ini berarti
ada perbedaan kemampuan hasil pembelajaran biologi dengan
menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning. Jadi, pengunaan model pembelajaranContextual Teaching
and Learning terbukti efektif dalam pembelajaran biologi pada siswa
kelas X SMA Negeri 3 Gowa. Untuk lebih jelasnya berikut tabel thitung
dan ttabel
61
Tabel 4.11 Hasil Uji Hipotesis Independen Sampel t-Test
Keterangan:
N = 48
Df = 46
Thitung= 11.163
Ttabel = 2.013
Berdasarkan tabel 4.12nilai thitung= 11.163 dan nilai ttabel = 2.013 jadi dapat
disimpulkan bahwa hasil uji hipotesis menghasilkan nilai signifikan yang
lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,000 < 0,05. Hasil tersebut membuktikan bahwa
H1 diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaranContextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar biologi
konsep virus pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa.
B. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Gowa dengan menggunakan
dua kelas sebagai sampel yaitu X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dengan
menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning dan X
MIA 2 sebagai kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional.
62
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model
pembelajaran Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar siswa
pada pelajaran biologi dengan materi virus.Pada awal penelitian, peneliti
memberi pretest pada siswa untuk mengetahui kemampuan awal siswa di
kelas eksprimen dan kelas kontrol.Selanjutnya kedua kelas diberikan materi,
dimana pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan
model Contexual Teaching and Learning sedangkan kelas kontrol
menggunakan metode konvensional. Terakhir, pemberian posttest untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan
menerapkan model pembelajaran Contexual Teching and Learning dengan
kelas yang tidak menggunakan model tersebut, kemudian membandingkan
hasilnya untuk mengetahui sebelum dan sesudah diberi perlakuan.
Model pembelajaran yang digunakan merupakan konsep belajar yang
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa
pada materi virus dari awal sampai akhir yang disajikan oleh peneliti, dengan
penerapan model pembelajaran maka siswa akan lebih aktif. Dalam
penggunaannya, model harus disesuaikan juga dengan materi.Penerapan
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning tersebut
mempengaruhi hasil belajar siswa.Hal ini dapat dilihat dari kemampuan siswa
lebih baik selama penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning.
Perbedaan antara kedua kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen
dapat dilihat berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan
63
peneliti.Analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial.
Analisis statistik deskriptif pada kelas kontrol yang menggunakan model
konvensional dilihat dari hasil analisis data terbukti adanya peningkatan akan
tetapi pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning mengalami peningkatan lebih tinggi. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1, dimana rata-rata nilai pretest kelas
eksperimen yaitu 39,96 dan rata-rata nilai posttest yaitu 84,08. Untuk nilai
maksimum pada pretest yaitu 70 dan nilai maksimum pada posttest yaitu 100,
sedangkan nilai minimum pada pretest yaitu 13 dan nilai minimum pada
posttest yaitu 60.Hal ini menunjukkan adanya peningkatan terhadap hasil
belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning.
Hasil observasi aktifitas siswa dalam proses pembelajaran biologi dengan
penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning pada kelas
eksperimen diperoleh skor 94, hasil tesebut membuktikan bahwa siswa
tergolong sangat aktif. Sedangkan aktifitas siswa pada kelas kontrol yang
menerapkan model pembelajaran konvensional diperoleh skor yaitu 58, hasil
tersebut membuktikan bahwa siswa pada kelas kontrol tergolong cukup
aktif.Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa aktifitas belajar siswa
pada kelas eksperimen tergolong sangat aktif dibandingkan dengan kelas
kontrol.
64
Hasil uji analisis statistik inferensial pada uji normalitas dengan
menggunakan uji Shapiro-Wilk pada program SPSS 25, pada tabel 4.7 data
yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan kriteria signifikan dari uji
yang ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa data pretest dan posttest dari
hasil belajar biologi peserta didik di kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdistribusi normal. Sedangkan untuk hasil dari uji homogenitas dengan
menggunakan uji Homegeneity of Variance dengan SPSS 25, pada tabel 4.8
menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi
yang homogen karena hasil dari perhitungan lebih besar dibandingkan dengan
kriteria signifikan dari uji yang ditetapkan.
Sedangkan pada uji hipotesis dilakukan dengan memakai uji Independent
Sample T-Test dengan melihat nilai sig (2-tailed), berdasarkan hasil uji
hipotesis dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, sehingga dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh signifikan pada penerapan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar biologi konsep virus
pada siswa kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen di SMA Negeri 3 Gowa.
Penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
terbukti mampu meningkatkan semangat dan hasil belajar siswa terhadap
materi virus berdasarkan hasil analisis data telah diperoleh. Dengan adanya
model pembelajaran ini, pembelajaran di kelas menjadi lebih efektif karena di
kelas eksperimen siswa lebih dituntut untuk lebih aktif pada saat proses
pembelajaran, sedangkan pada kelas kontrol siswa hanya lebih sering
65
mendengarkan guru menjelaskan tanpa adanya interaksi dua arah atau dengan
kata lain menggunakan metode konvensional.
Kelebihan dan penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and
Learning adalah materi yang diajarkan menjadi lebih terarah karena di awal
pembelajaran guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai terlebih
dahulu, siswa menjadi lebih cepat menangkap materi ajar karena guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya
dengan penerapannya dalam kehidupan mereka.
Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Dharma Kesuma
(2010 : 5) dengan pembelajaran kontekstual membantu siswa melihat makna
dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya
dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu dengan konteks
lingkungan pribadinya.
Selain itu, hal ini juga didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh (Widya Lestari, Alvin. 2018), dalam penelitiannya dengan judul “
Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning)
terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di MIN 6 Tulungagung”.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran Contextual Teaching and Learning berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa dan penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Kasmawati,
2016) dalam penelitiannya dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Peserta
66
Didik Kelas X IPA MAN 1 Makasaar”. Hasil penelitian tersebut membuktikan
adanya peningkatan hasil belajar siswa.
Terdapat beberapa kendala yang dialami saat melaksanakan penelitian ini,
yakni pada proses belajar mengajar berlangsung masih terdapat beberapa
siswa yang tidak percaya diri ketika dipersilahkan untuk bertanya mengenai
hal yang tidak dipahami. Dengan adanya masalah tersebut sehingga guru
dituntut untuk mencairkan suasana kelas agar siswa merasa nyaman sehingga
tertarik untuk menjadi lebih aktif di dalam kelas. Kendala lain yang dialami
peneliti adalah terbatasnya waktu yang membuat interaksi di dalam kelas jadi
berkurang, hal ini disebabkan karena penelitian dilaksanakan pada saat adanya
pandemi Covid-19.
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning
(CTL) memiliki pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik dimana ada
peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 3 Gowa pada materi
Virus yang dapat dilihat pada hasil data deskriptif yang menunjukkan bahwa
pada kelas eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning (CTL) lebih tinggi dengan rata-rata 84 % daripada
kelas kontrol yang tidak diterapkan model pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) dengan nilai rata-rata 80%. Pada hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol diperoleh Nilai Sig (2-tailed) adalah sebesar
0,000 ˂ 0,05. Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan
efektivitas yang signifikan (nyata) antara penggunaan model pembelajaran
Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan metode konvensional untuk
meningkatkan hasil belajar Biologi siswa konsep virus siswa kelas X SMA
Negeri 3 Gowa.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, adapun saran yang ingin peneliti sampaikan
bagi peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan model pembelajaran ini,
diharapkan agar mengkaji lebih banyak sumber maupun referensi yang terkait
68
dengan sarana dan sarana pendidikan maupun efektifitas proses pembelajaran
agar hasil penelitiannya dapat lebih baik dan lebih lengkap lagi.
69
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M. S. P., Chamalah, E., & Oktarina Puspita Wardani, S. P. (3013).Model dan Metode Pembelajaran.Semarang : Unissula.
Hake, R. 2015.Analyzing Change/Gain Scores.Woodland Hills: Dept. of Physics,
Indiana University. Hasnawati. 2010. Pendekatan Contextual Teaching and Learning Hubungannya
Dengan Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan. Vol (2). No (1). ISSN : 1351-9102).
Ibrahim, R dan Nada Syaodih S. 2010.Perencanaan Pengajaran.Jakarta : Rineka
Cipta. Kasmawati. 2017. Pengaruh Model PembelajaranContextual Teaching and
Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol (5). No (1). ISSN : 2355-5785.
Kemendikbud.2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
untuk Sekolah Menengah Atas.Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.
Kesuma, Dharma dkk. 2010. Contextual Teaching and Learning sebuah panduan
Awal dalam Pengembangan PBM.Yogyakarta : Rahasaya. Komalasari, Kokom. 2017. Pembelajaran kontekstual : konsep dan aplikasi.
Bandung : Refika Aditama. Lestari, E. P. 2011. Pengaruh Pembelajaran Kontekstual Model Snow Balling
Dengan Media Grafis Terhadap Hasil Belajar Biologi.Website :http://eprints.ums.ac.id/13961/1/HALAMAN_DEPAN.pdf. Diakses pada Minggu 10 Oktober 2016 pukul 11.00 WIB.
Maisaroh, M., & Rotrieningsih, R. 2010.Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan
Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor.Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 7(2), 157-171.
Mona, N. 2020.Konsep isolasi dalam jaringan sosial untuk meminimalisasi efek
contagious (kasus penyebaran virus corona di Indonesia), jurnal sosial humaniora terapan universitas Indonesia, 2 (2).
Nasir, Wagino & Pasaribu. 2017. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.
70
Nguyen Tuan. 2015. The Effectiveness Of Online Learning : Beyond Ni Significant Difference and Future Horizons. Merlot Journal Of Online Learning and Teaching. Vol 11, No, June 2015.
Noveandini, R., & Wulandari, m. S. 2010.Pemanfaatan media pembelajaran
secara online (E-learning) bagi wanita karir dalam upaya meningkatkan efektivitas dan fleksibilitas pemantauan kegiatan kerja belajar anak siswa/I sekolah dasar.In seminar nasional aplikasi Teknologi informasi (SNATI).
Nuraini. 2014. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Contextual Teaching and
Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Materi Biologi : Jurnal Pendidikan Biologi, 7 (3) : 22-35
Prayatna M. dkk. 2018. Penggunaan Sosial Media WhatsApp dan Pengaruhnya
Terhadap Disiplin Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Islam.Vol 07, No 01.
Pujiati.2017. Penyusunan Modul Bioteknologi SMA Kelas XII Berbasis Uji
Potensi Bakteri Amilolitik Dari Limbah Pabrik Tepung Tapioka Di Desa Tajug Kabupaten Ponorogo.Jurnal Prosiding Seminar Nasional Simbiosis II.ISSN : 9772-5991.
Rachmawati Rina, dkk. 2020. Strategi Pembelajaran. Surabaya : CV. Jakad
Media Publishing. Rusman. 2018. Model-model Pembelajaran. Depok : Raja Grafindo Persada. Sihono Teguh. 2011. Contextual Teaching and Learning (CTL) Sebagai Model
Pembelajaran Ekonomi Dalam KBK. Jurnal Ekononmi & Pendidikan.Vol (1). No. (1).
Sitiatava Rizema Putra. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains.
Yogyakarta : Diva Press. Sugiono. 2019. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D). Bandung : ALFABETA. Sumartono, S., & Normalina, N. 2015.Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam
Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Di SMP.EDU-MAT, 3 (1), 9-18.
Suryabrata dan Hidayat. 2013. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Grafindo
Persada. Sa’ud, U.S. 2014. Inovasi Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
71
Widya Lestari, Alvin. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa di MIN 6 Tulungagung. Tulungagung: IAIN Tulungagung.
Yanuarti, A., & Sobandi, A. 2016.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Melalui Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching.Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran, 1 (1), 11-18.
73
LAMPIRAN 1
(Perangkat Pembelajaran) 1.1 Silabus
1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1.3 Absen Siswa
1.4 Lembar Observasi Peserta Didik
1.5 Lembar Observasi Guru
86
LAMPIRAN 2
INSTRUMEN PENELITIAN 2.1 Surat Keterangan Validasi
2.2 Soal Pre-Test dan Post-Test
2.3 Lembar Kerja Peserta Didik
2.4 Kisi-Kisi Pretest Posttest
2.5 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I
2.6 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II
88
SOAL PRET-TEST DAN POST-TES
SMA NEGERI 3 GOWA
Nama : .............................................................
Kelas : ……………………………………….
Petunjuk Umum :
1. Tulis identitas anda (Nama, Kelas) pada tempat yang tersedia
2. Bacalah baik-baik sebelum menjawab
3. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar
4. Berdoalah sebelum mengerjakan
1. Virus tidak dianggap sebagai sel karena ...
a. Hidup sebagai parasit sejati
b. Karena tidak memiliki membran sel
c. Tidak dapat membelah diri
d. Hanya hidup pada organisme saja
e. Ukurannya yang kecil, tidak memiliki sitoplasma, serta dapat dikristalkan
2. Pada bagian virus yang mengandung RNA atau DNA adalah...
a. Serat ekor
b. Kepala
c. Ekornya
d. Kapsid
e. Kapsid ekor
3. Perhatikan ciri jasad renik di bawah ini!
1) Ultramikroskopis
2) Berkembang biak pada sel hidup
3) Sel bersifat prokariotik
4) Mempunyai materi DNA/RNA
5) Memiliki sitoplasma
Berdasarkan uraian di atas, ciri-ciri virus yaitu pada nomor...
89
a. 1, 2, dan 4
b. 2, 4, dan 5
c. 3, 4, dan 5
d. 1, 3, dan 5
e. 2, 4, dan 5
4. Di bawah ini yang merupakan pernyataan yang benar tentang virus yaitu...
a. Klasifikasi virus yaitu di bawah tingkat seluler organisme biologis
b. Pertumbuhan partikel virus setelah perakitan kapsid, berlanjut sampai
pada tahap pelepasan virus-virus baru
c. Virus dapat dilihat menggunakan mikroskop cahaya
d. Perakitan kapsid virus membutuhkan sel inang
e. Partikel virus memiliki DNA dan RNA
Gambar berikut akan menjawab soal nomor 5, 6, dan 7!
c
5. Bagian a pada gambar menunjukkan bagian virus yaitu...
a. Ekor
b. Leher
c. Kepala
d. DNA
e. Serabut ekor
6. Bagian b pada gambar menunjukkan bagian virus yaitu...
a. Ekor
b. Leher
c. Kepala
d. DNA
a
b
90
e. Serabut ekor
7. Bagian c pada gambar menunjukkan bagian virus yaitu...
a. Ekor
b. Leher
c. Kepala
d. DNA
e. Serabut ekor
8. Berikut ini tidak termasuk struktur virus adalah...
a. Virus hanya memiliki DNA dan RNA saja
b. Virus berukuran lebih kecil dari bakteri
c. Tubuh virus tersusun atas asam nukleat
d. Virus bersifat aselular
e. Virus dapat dikristalkan
9. Di bawah ini merupakan pernyataan yang benar mengenai susunan tubuh
virus yaitu...
a. Virus adalah organisme nonseluler dan mempunyai
kristal yang mengandung plasmid
b. Kapsid virus tersusun dari karbohidrat polisakarida dan materi
genetik berupa plasmid
c. Virus mempunyai selubung dari lemak dan materi genetik berupa
DNA/RNA
d. Kapsid virus tersusun dari lipoprotein dan materi genetik berupa
kromosom
e. Virus mempunyai selubung yang terbuat dari protein dan materi
genetik berupa DNA/RNA
10. Virus merupakan garis batas antara hidup dan tak hidup. Maksud dari
pernyataan tersebut adalah...
a. Awalnya virus mati dan menjadi hidup saat menemukan inangnya
b. Virus dikatakan hidup apabila berada di dalam sel inang
c. Virus dikatakan hidup apabila berada di luar sel inang
d. Virus tidak dapat hidup jika berada di dalam sel inang.
91
e. Virus dapat hidup dan mengkristalkan diri
11. Pada virus, asam nukleat yang diselubungi oleh kapsid dinamakan...
a. Selubung membran
b. Nukleokapsida
c. Kapsomer
d. DNA
e. RNA
12. Perhatikan gambar virus di bawah ini!
Berikut ini pernyataan yang benar tentang gambar virus di atas yaitu...
a. Virus yang memiliki amplop bermembran
b. Virus yang menginfeksi saluran pernapasan
c. Virus yang dapat menginfeksi bakteri
d. Virus yang membentuk kapsid polihedral
e. Virus yang membentuk kapsid heliks
13. Di bawah ini yang tidak termasuk contoh nukleokapsid yang telanjang yaitu...
a. Virus influenza
b. Adenovirus
c. Virus kutil
d. Wart virus
e. TMV
14. Bagian virus yang digunakan untuk proses infeksi DNA ke dalam sel
bakteri adalah...
a. Jarum penusuk
b. Serabut ekor
c. Kapsid
d. Leher
92
e. Ekor
15. Daur hidup virus secara berurutan adalah...
a. Absobsi, Penetrasi, Sitesis
b. Penetrasi, Absorbsi, Sintesis
c. Penetrasi, Perakitan, Lisis
d. Lisis, Penetrasi, Absobsi
e. Absorbsi, Sintesis, Lisis
16. Medium yang bisa digunakan untuk menumbuhkan virus adalah...
a. Selai yang dibuat dari agar-agar, vitamin, dan mineral
b. Agar-agar yang diberi glukosa, karbohidrat, dan lemak
c. Air steril yang diberi mineral dan pupuk
d. Agar-agar yang diberi vitamin dan mineral
e. Embrio telur ayam yang hidup
17. Virus yang menginfeksi bakteri disebut...
a. Mikrobakteri
b. Makrobakteri
c. Bakteriofage
d. Mikrofa
e. Profag
18. Dalam bentuk profag, sebagian gen bersifat tidak aktif. Fenomena ini
terjadi pada fase...
a. Penggabungan
b. Replikasi
c. Penetrasi
d. Absorbsi
e. Infeksi
19. Setelah DNA virus masuk ke sel bakteri, fungsi DNA bakteri akan diambil
alih oleh DNA virus. Tujuan tindakan ini adalah...
a. Untuk mengaktifkan inti sel bakteri sehingga dapat memproduksi
enzim baru
b. Agar DNA bakteri melakukan replikasi sebagai persiapan pembelahan sel
93
c. Mensintesis protein dan membuat struktur tubuh virus yang baru
d. Untuk menghancurkan bakteri
e. Melipat gandakan bakteri
20. Perbedaan antara daur litik dan lisogenik yaitu...
a. DNA virus menempel pada DNA sel inang pada fase lisogenik
b. DNA virus melebur pada DNA sel inang pada fase lisogenik
c. Daya tahan sel inang rendah pada fase lisogenik
d. DNA menempel pada DNA sel inang pada fase litik
e. Sel inang tidak hancur pada fase litik
21. Flu burung merupakan jenis penyakit menular yang diakibatkan oleh virus
yang menjangkit unggas. Penyebab penyakit tersebut masuk dalam golongan
virus influenza tipe...
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E
22. Penyakit AIDS dapat ditularkan melalui...
a. Saluran pernapasan
b. Hubungan seksual
c. Gigitan nyamuk
d. Berjabat tangan
e. Bersin
23. Seseorang yang terkena HIV akan mudah terserang berbagai penyakit lain.
Hal ini dapat terjadi karena...
a. Rapuhnya sistem kekebalan tubuh
b. Peningkatan kadar trombosit
c. Peningkatan kadar eritrosit
d. Kurangnya suplai trombosit
e. Adanya kerusakan hati dan limfa
24. Penyebaran Coronavirus melalui kontak langsung dengan cairan (sekresi)
94
yang terinfeksi atau percikan ludah, maksudnya...
a. Corona virus menyebar melalui udara saat seseorang bersin atau batuk
b. Corona virus menyebar melalui kontak fisik dengan penderita
c. Corona virus menyebar dengan memakan hewan yang berasal dari
pasar Wuhan
d. Corona virus menyebar saat tidak mencuci tangan
e. Corona virus menyebar saat kita memakai barang milik penderita
25. Virus dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia dengan cara virus
dilemahkan dan bisa diinjeksi ke dalam tubuh manusia, dalam hal ini virus
dapat dibuat menjadi...
a. Antibakteri
b. Antitoksin
c. Antibiotik
d. Virion
e. Vaksin
26. Enzim yang dihasilkan oleh virus yang dapat memecahkan dinding sel
bakteri disebut...
a. Neuraminidase
b. Lisogenik
c. Lisozim
d. Lismin
e. Litik
27. Axyclovir merupakan salah satu contoh antivirus yang dapat mencegah
replikasi herper virus. Bagaimanakah prinsip kerja pencegahan antivirus
tersebut terhadap herpes virus...
a. Menyembuhkan sebagian besar infeksi virus
b. Mengacaukan sintesis asam nukleat virus
c. Menganggu enzim yang merakit virus
d. Menghancurkan herpes virus
e. Menghasilkan antibakteri
28. Perhatikan tabel di bawah ini!
95
No Penyakit
1 Tuberculosis
2 Disentri
3 Influenza
4 Demam berdarah dengue
5 Polio
Dari tabel di atas, manakah penyakit yang disebabkan oleh virus ....
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 3, dan 5
d. 2, 3, dan 4
e. 3, 4, dan 5
29. Di bawah ini penyakit yang disebabkan oleh virus:
1) New Castle Disease
2) Citrus Vein Phloem Degeneration
3) Foot and Mouth Disease
4) Tobacco Mozaik Virus
5) Tungro
Penyakit yang menyerang tumbuhan adalah ....
a. 1), 2), dan 5)
b. 1), 4), dan 5)
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 4), dan 5)
e. 3), 4), dan 5)
30. Seseorang menderita pusing, nyeri dan demam. Selanjutnya muncul ruam-
96
ruam di tubuh korban lalu diikuti dengan diare dan muntah seperti biasa.
Proses ini terjadi selama 8-10 hari. Fase kritis selanjutnya adalah separuh
penderita mengalami kencing darah atau muntah darah. Berdasarkan gejala
di atas, maka orang tersebut menderita penyakit ....
a. Tuberculosis
b. Hepatitis
c. AIDS
d. Ebola
e. Cacar
102
VIRUS
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
A Tujuan :
1. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan pengertian virus dan mengidentifikasi ciri-ciri virus
2. Peserta didik diharapkan dapat menjelaskan struktur dan bentuk-bentuk virus berkaitan dengan fungsinya
B Petunjuk :
a. Kerjakan soal perorangan pada LKPD b. Analisislah masalah yang ada pada LKPD c. Kumpulkan tugas LKPD pada guru
Ringkasan Materi
Virus berasal dari bahasa yunani “venom” yang berarti racun.Virus adalah
parasite mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas elemen genetic (genom) yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat (DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstraseluler diluar tubuh inang. Ciri-ciri virus sebagai berikut : Memiliki sifat peralihan dan mahkluk hidup dengan benda mati, virus hanya dapat hidup pada sel atau jaringan yang hidup. Virus dibentuk oleh sebuah partikel yang disebut virion yang mengandung DNA atau RNA saja.Dapat dikristalkan, tetapi virus tersebut masih memiliki daya pathogen apabila diinfeksikan ke organisme hidup.
103
Virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan,
sebagaimanah kita tahu bahwa virus tidak dapat dikategorikan
sel, karena tidak mempunyai protoplasma dan nukleus, virus
juga berukuran sangat kecil bahkan tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang melainkan dengan mikroskop, tapi mengapa
virus dapat Menular ?
Virus Menular Virus Corona atau savere acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini di sebut covid-19. Corona dalam bahasa latin yang
artinya crown atau makhota dalam bahasa indonesia. Berasal dari protein S
atau Spike protein yang mengelilingi permukaan virus.
Struktur virus biasanya hanya terdiri atas RNA atau DNA saja.
Termasuk virus corona. Virus ini memiliki genom RNA positif atau biasa
disebut RNA saja panjang genom virus corona sekitar 27-32 kilobasa yang
kemudian membentuk protein penyusun virus. Misalnya fosforprotein N,
glikoprotein M, protein E, protein S, glikoprotein HE, serta enzim lain
untuk memperbanyak virus.
Kunci masalah
104
Amati dan jawablah permasalahan pada artikel diatas
kemudian buatlah penyelesaian dari masalah yang kamu
temui
Nama : Kelas :
Jawaban......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
105
Kerjakan soal-soal dibawah Ini !
1. Sebutkan ciri-ciri virus!
a. …………………
b. ……………….
c. …………………..
d. …………………..
e. ……………………
2. Berdasarkan gambar berikut tuliskan bagian-bagian tubuh virus bakteriofag
dan fungsinya masing-masing!
3. Gambarkan 4 bentuk-bentuk tubuh virus!
Jawaban………………………………..............................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
.............................................................................................................................
106
VIRUS
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
A Tujuan :
1. Peserta didik diharapkan dapat mendeskripsikan replikasi virus
2. Peserta didik diharapkan megidentifikasi peran dalam aspek kesehatan manusia tentang penyakit yang disebabkan oleh virus
3. Peserta didik diharapkan dapat merancang gagasan tentang tindakan prefentif untuk meminimalisir dampak infeksi virus
B
Petunjuk :
a. Kerjakan soal perkelompok pada LKPD b. Analisislah masalah yang ada pada LKPD c. Kumpulkan tugas LKPD pada guru
Ringkasan Materi
Replikasi virus, perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana protein adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya.Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa beberapa virus DNA untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.Didalam kehidupan, virus memiliki 2 peran yaitu peran virus sebagai mikroorganisme yang menguntungkan, maupun yang merugikan. Virus yang menguntungkan : Virus berperan penting dalam bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk cloning gen (reproduksi DNA yang secara genetis identik).
107
Berdasarkan kasus di atas maka penyakit apa yang diderita oleh mirna ? Virus apa yang menyebabkan penyakit tersebut ? Bagaimana proses penanggulangannnya
diderita oleh mirna ? virus apa yang
menyebabkan
Penyakit yang disebabkan oleh virus
Ketika Mirna pulang dari sekolah ia merasa sangat
kelelahan, mata merah, sakit tenggorokan dan tidak
punya selera untuk makan. Beberapa hari kemudian
badannya demam dan timbul ruam pada kulit atau
perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki, serta
batuk kering. Ketika diperiksa kedokter ternyata
mirna menderita penyakit yang disebabkan oleh virus.
Kunci masalah
108
Amati dan jawablah permasalahan pada artikel diatas kemudian buatlah penyelesaian dari masalah
yang kamu temui
Nama : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kelas : Kelompok :
Jawaban......................................................................................................................
....................................................................................................................................
.......................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
109
1. Perkembang biakan virus dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan daur litik dan
daur lisogenik. Jelaskan tahapan masing-masing daur dan perbedaannya!
a. Daur litik ….
Jawaban………………………………………………………….....................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
b. Daur lisogenik….
Jawaban………………………………………………………….....................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
c. Identifikasi perbedaan dari daur litik dan daur lisogenik !
Jawaban.............................................................................................................
...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Sebutkan 5 peranan virus yang merugikan dan menguntungkan bagi manusia
yang disebabkan oleh virus !
Jawaban…………………………………………………………..........................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
115
KISI-KISI SOAL VIRUS
Sekolah : SMA Negeri 3 Gowa
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : X/Ganjil
Tabel Kisi-Kisi Soal
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Bentuk Soal Aspek Kognitif No. Soal Kunci Jawaban C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mendeskripsikan ciri-ciri virus
Pilihan Ganda
1 E 2 B 3 C 4 E
Menganalisis struktur tubuh dan bentuk-
bentuk virus
5 C 6 B 7 E 8 A 9 E 10 B 11 D
12 E
13 A 14 B
15 C
116
Mendeskripsikan replikasi virus
16 E 17 C 18 A 19 D 20 A
Mengkaji tentang penyakit yang disebabkan
oleh virus
21 A 22 B 23 A 24 A
Menjelaskan cara penanggulangan penyakit
yang disebabkan oleh virus
25 E 26 B 27 B 28 E 29 D 30 B
Keterangan :
C1 : Ingatan
C2 : Pemahaman
C3 : Penerapan
147
LAMPIRAN 3
(REKAPITULASI NILAI) 3.1 Daftar Nilai Siswa Kelas Eksperimen
3.2 Daftar Nilai Siswa Kelas Kontrol
3.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen
3.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol
148
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS EKSPERIMEN
No Nama Siswa JK Skor
Pretest Postest
1. Adibah Rahdatul Aisy P 23 97
2. Ainul Mardiyah Juswanto P 68 83
3. Budi Abhinawa Zultri L 57 80
4. Hilyatun Aulia P 47 100
5. Hurul Ain P 65 100
6. Imam Al-Maa’ri Mr L 23 92
7. Junaedi L 47 88
8. Kyananta Takahisa Zackya P 43 95
9. Muh. Jusril Hadayatullah L 27 65
10. Muh. Bayu Mangerangi L 40 83
11. Muhammad Yusuf Afrizaliandro L 59 87
12. Nur Amaliah P 40 90
13. Nur Fadila P 23 60
14. Nur Hikma Kasman P 38 87
15. Nuralifiah P 43 75
16. Nurfiansyah L 39 68
17. Nurul Aksani P 33 93
18. Nurul Fadhilah P 30 73
19. Rahmi P 21 77
20. Rara Ainun Riskillah P 13 80
21. Rezki Mulia P 40 87
22. Selfi P 23 98
23. Sitti Aulia Ramadhani P 47 70
24. St Aisyah P 70 90
Rata-rata 39,95 84,08
149
DAFTAR NILAI PRETEST DAN POSTEST KELAS KONTROL
No Nama Siswa JK Skor
Pretest Postest
1. Ainun Hasri P 23 97
2. Anggi Jafar P 43 83
3. Anugrah Muh Awal L 63 80
4. Ardiansyah L 43 80
5. Arianti P 45 87
6. Azriel Ikhram L 27 77
7. Dwi Putri Ramadhani P 17 83
8. Jihan Atifah Salim P 20 87
9. Lilis Kartika Sari Putri P 33 75
10. Meisya Wulandari P 47 67
11. Muh. Diandra Haitsam L 50 77
12. Naimatul Aulia P 30 73
13. Najmia Ananda P 30 73
14. Nur Ainun Istiqamah Hidayat P 63 87
15. Nur Aisyah Fitri P 33 83
16. Nur Fitriani S P 27 93
17. Nur Inzani Risal P 14 77
18. Nur Istiqama. M P 23 93
19. Nur Ridha Inaya Ramadhani P 48 83
20. Nurmaqfirah P 33 83
21. Nursabiala Hardianti P 60 60
22. Nurul Hikmayanti P 33 73
23. Nurwahid Arfan P 45 77
24. Qatrun Nada P 60 83
Rata-rata 37,91 80,45
150
Lampiran 13 : Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Posttest Kelas Eksperimen
NO
NAMA PESERTA DIDIK
NOMOR SOAL Jumlah
Nilaiper
olehan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Adibah Rahdatul Aisy 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
2 Ainul Mardiyah Juswanto 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 83
3 Budi Abhinawa Zultri 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 80
4 Hilyatun Aulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100
5 Hurul Ain 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 100
6 Imam Al-Maa’ri Mr 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 92
7 Junaedi 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 23 88
8 Kyananta Takahisa Zackya 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 95
9 Muh. Jusril Hadayatullah 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 19 65
10 Muh. Bayu Mangerangi 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 25 83
11 Muhammad Yusuf Afrizaliandro
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 26 87
12 Nur Amaliah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 27 90
13 Nur Fadila 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 18 60
14 Nur Hikma Kasman 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 87
15 Nuralifiah 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23 75
16 Nurfiansyah 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 68
17 Nurul Aksani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
18 Nurul Fadhilah 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 22 73
19 Rahmi 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 24 77
20 Rara Ainun Riskillah 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 80
21 Rezki Mulia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 26 87
22 Selfi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 29 98
23 Sitti Aulia Ramadhani 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 21 70
24 St Aisyah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 90
Jumlah 23 17 21 17 19 21 19 20 20 22 22 17 20 17 19 20 23 23 19 18 23 21 22 19 20 19 21 18 18 16 25,208333 84,08
151
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar postes Kelas Kontrol
NO
NAMA PESERTA DIDIK
NOMOR SOAL Jumlah
Nilaiper
olehan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 Ainun Hasri 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 97
2 Anggi Jafar 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 25 83
3 Anugrah Muh Awal 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 80
4 Ardiansyah 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 80
5 Arianti 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87
6 Azriel Ikhram 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
7 Dwi Putri Ramadhani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 25 83
8 Jihan Atifah Salim 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 26 87
9 Lilis Kartika Sari Putri 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 22 75
10 Meisya Wulandari 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 20 67
11 Muh. Diandra Haitsam 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 23 77
12 Naimatul Aulia 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 22 73
13 Najmia Ananda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 22 73
14 Nur Ainun Istiqamah Hidayat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 87
15 Nur Aisyah Fitri 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 25 83
16 Nur Fitriani S 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28 93
17 Nur Inzani Risal 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 77
18 Nur Istiqama. M 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 93
19 Nur Ridha Inaya Ramadhani 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 23 83
20 Nurmaqfirah 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 83
21 Nursabiala Hardianti 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 18 60
22 Nurul Hikmayanti 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 22 73
23 Nurwahid Arfan 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 23 77
24 Qatrun Nada 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 83
Jumlah 23 14 21 13 21 14 19 15 20 17 23 15 20 18 18 18 23 24 18 19 23 21 22 19 20 18 21 18 18 16 23, 958333 80,45
152
LAMPIRAN 4
(ANALISIS DATA) 4.1 Analisis Deskripif
4.2 Uji Normalitas
4.3 Uji Homogenitas
4.4 Gain (N-Gain)
4.5 Uji Hipotesis
153
Analisis Descriptives
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Pre-Test Eksperimen 24 13 70 39.96 15.733
Post-Test Eksperimen 24 60 100 84.08 11.290
Pre-Test Kontrol 24 14 63 37.92 14.673
Post=Test Kontrol 24 60 97 80.46 8.340
Valid N (listwise) 24
Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Hasilbelajarsiswa Pretest Eksperimen .119 24 .200* .953 24 .317
PostestEksperimen .144 24 .200* .959 24 .411
Pretest Kontrol .173 24 .062 .948 24 .240
PostestKontrol .130 24 .200* .970 24 .667
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
154
Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig.
HasilBelajarSiswa Based on Mean 3.015 1 46 .089
Based on Median 2.064 1 46 .158
Based on Median and with
adjusted df
2.064 1 42.345 .158
Based on trimmed mean 2.906 1 46 .095
N-gain
Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic df1 df2 Sig.
Ngain_skor Based on Mean .437 1 46 .512
Based on Median .432 1 46 .514
Based on Median and with
adjusted df
.432 1 40.097 .515
Based on trimmed mean .432 1 46 .514
155
Descriptives Kelas Statistic Std. Error
Ngain_skor Eksperimen Mean .7273 .03761
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .6495
Upper Bound .8051
5% Trimmed Mean .7281
Median .7434
Variance .034
Std. Deviation .18427
Minimum .43
Maximum 1.00
Range .57
Interquartile Range .35
Skewness -.074 .472
Kurtosis -1.259 .918
Kontrol Mean .6558 .04011
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound .5728
Upper Bound .7388
5% Trimmed Mean .6723
Median .6611
Variance .039
Std. Deviation .19649
Minimum .00
156
Maximum .96
Range .96
Interquartile Range .17
Skewness -1.513 .472
Kurtosis 4.562 .918
Independen Sample T-Teat
Independent Samples Test
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
HasilBelajarSiswa Equal variances assumed 1.624 .209 -11.163 46 .000 -44.125 3.953 -52.082 -36.168
Equal variances not assumed -11.163 41.724 .000 -44.125 3.953 -52.104 -36.146
157
LAMPIRAN 5
(PERSURATAN) 6.1 Surat Pengantar Penelitian TU
6.2 Surat Pengantar Penelitian LP3M
6.3 Surat Izin Meneliti
6.4 Surat Keterangan Selesai Penelitian
6.5 Kartu Kontrol Pelaksanaan Penelitian
183
RIWAYAT HIDUP
RIDHA RAMDHANI K. Dilahirkan pada hari
Jumat tanggal 15 Januari 1999 di Pattallasang,
Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Putri
Pertama dari pasangan Kaharuddin dan Risnawati.
Penyusun memulai jenjang pendidikan di SD Inpres
Bontonompo pada tahun 2005 dan tamat pada tahun
2011. Pada tahun itu juga penyusun melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 1 Bontonompo dan tamat pada tahun 2014. Lalu
melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Bontonompo dan menyelesaikan
pendidikan tahun 2017. Dengan izin Allah, pada 2017 penyusun kemudian
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah
Makassar, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan
Biologi, Program Strata Strata 1 (S1). Pada tahun 2021 penulis menyusun tugas
akhir dengan judul skripsi “Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching
and Learning (CTL) terhadap Hasil Belajar Biologi Konsep Virus pada Siswa
Kelas X SMA Negeri 3 Gowa”.