pengaruh metode pembelajaran edutainment paikem ...

223
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PAIKEM TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MENULIS PERMULAAN SISWA Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Nama : Haiyan Amalia NIM : 2014820130 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018

Transcript of pengaruh metode pembelajaran edutainment paikem ...

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PAIKEM

TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MENULIS PERMULAAN

SISWA

Skripsi

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Nama : Haiyan Amalia

NIM : 2014820130

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Skripsi, 19 Juli 2018

Haiyan Amalia (2014820130)

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PAIKEM TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MENULIS PERMULAAN SISWA

xv+ 215 hal., 16 tabel., 2 gambar., 4 grafik., 22 lampiran

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran

edutainment PAIKEM terhadap kemampuan literasi menulis permulaan siswa pada

mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas 2 SDN Pondok Kacang Timur 03. Desain

yang digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimen semu (Quasi

Experimental Design). Desain ini merupakan desain nonequivalent control group

yang hampir sama dengan pretest-posttest control group design yang dilaksanakan

di SDN Pondok Kacang Timur 03 kelas 2a (30 siswa) dan kelas 2b (30 siswa).

Pengambilan data menggunakan tes dan lembar observasi. Hasil penelitian

menunjukan bahwa penggunaan metode pembelajaran edutainment PAIKEM

berpengaruh terhadap kemampuan literasi menulis permulaan paa pembelajaran

bahasa Indonesia siswa kelas 2 SDN Pondok Kacang Timur 03. Kemampuan literasi

menulis permulaan pada kelas eksperimen diperoleh skor rata-rata pretest 75,3 dan

posttest 82,76. Kelas kontrol diperoleh skor rata-rata kemampuan menulis pretest

70,5 dan posttest 74,23. Hasil perhitungan hipotesis thitung (5,770) lebih tinggi dari

ttabel (2,002) pada α = 0,05, maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh metode

pembelajaran edutainment PAIKEM terhadap kemampuan literasi menulis

permulaan siswa

Kata kunci : Edutainment PAIKEM, Kemampuan literasi, Menulis Permulaan

Daftar Pustaka : 41 ( 2001-2018)

ii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK PENINGKATAN AKADEMIK

Sebagai sivitas Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, saya

yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Haiyan Amalia

No Pokok : 2014820130

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pendidikan menyetujui untuk memberikan kepada

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta Hak Bebas Royalty

Non Eksklusif (Non Exlussive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang

berjudul :

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN EDUTAINMENT PAIKEM

TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI MENULIS PERMULAAN SISWA

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan ini hak bebas royalti Fakultas

Ilmu Pendidikan berhak menyimpan, menggali media, mengelola dalam bentuk

perangkat data (data base), merawat dan mempublikasikan skripsi saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak

cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Di buat di Jakarta, Pada tanggal, 19 Juli 2018

Haiyan Amalia

iii

FAKTA INTEGRITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :

a. Nama : Haiyan Amalia

b. Tempat/Tanggal lahir : Tangerang/03 Juli1995

c. Fakultas/Prodi : Ilmu Pendidikan

d. Nomor Pokok : 2014820130

e. Alamat Rumah : PD. Kacang Timur Rt/Rw 004/005 No. 52

Desa Pondok Kacang Timur Kec. Pondok

Aren Tangerang Selatan

f. Nomor telepon : 082213912503

g. Judul Skripsi : Pengaruh Metode Pembelajaran

Edutainment PAIKEM terhadap

Kemampuan Literasi Menulis

Permulaan Siswa

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa seluruh dokumen/data yang

saya sampaikan dalam skripsi ini adalah benar sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian dokumen/data terdapat

indikasi penyimpangan/pemalsuan pada bagian tertentu, saya bersedia menerima

sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian fakta integritas ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan

dari siapapun juga, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 19 Juli 2018

Mahasiswa yang bersangkutan,

Haiyan Amalia

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi Ini Kupersembahkan Untuk Ibu, Bapak,

Kakakku Dan Sahabat-Sahabat Tercintaku

Yang Selalu Mendukung Memberikan Semangat

Dalam Menyelesaikan Skripsi Ini.

v

MOTTO

O فإذا فرغ ت فٱنصب O را إن مع ٱل عس ر يس

O غب وإلى رب ك فٱر

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain). Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.” (QS. Al-Insyirah, 6-8)

“Rebutlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara. Pertama, masa

sihat sebelum sakit. Kedua, masa kaya sebelum datangnya masa sempit (miskin).

Ketiga, masa lapang sebelum tiba masa sibuk. Keempat, masa muda sebelum masa

tua, dan kelima, masa hidup sebelum tiba masa mati.” (Riwayat al-Hakim dan al-

Baihaqi)

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT

atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta

salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,

keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya yang selalu melaksanakan ajarannya.

Skripsi ini sengaja peneliti ajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan

dan kelemahannya, untuk itu oenulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan

saran dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak

mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam

kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:

1. Dr. Iswan, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

studi di fakultas ini.

2. Azmi Al Bahij, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta

i

yang telah memberi dorongan dan mengarahkan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

3. Pratiwi Kartika Sri, M.Pd, Dosen pembimbing yang telah mengarahkan,

membimbing, memberikan masukan, dengan penuh kesabaran dan meluruskan

jalan pikiran penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4. Abedih, S.Pd, Kepala Sekolah Dasar Negeri Pondok Kacang Timur 03 beserta

para staf yang telah mengizinkan serta membantu penulis melakukan penelitian di

sekolah ini.

5. Erdina, S.Pd.SD dan Dian Widiastuti, S.Pd guru kelas II yang telah membantu

dalam melakukan penelitian dikelas II.

6. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta yang tiada hentinya mencurahkan

kasih sayang, selalu mendo’akan serta memberikan semangat baik moril maupun

materil dalam melanjutkan studi di universitas ini serta penyelesaian studi dengan

tepat waktu.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada penulis dalam

rangka penyelesaian studi dan penyusanan skripsi ini.

Akhirnya dengan segala rasa syukur peneliti ucapkan atas selesainya skripsi ini

semoga dapat bermanfaat bagi peneliti dan semua yang membaca skripsi ini.

Jakarta, 30 April 2018

Haiyan Amalia

ii

DAFTAR ISI

ABSTRAK. ......................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING. ....................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI. ..................... iii

LEMBAR PENGESAHAN. ................................................................. iv

FAKTA INTEGRITAS. ....................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH. .................... vi

PERSEMBAHAN. .............................................................................. vii

MOTTO. ............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR. ......................................................................... ix

DAFTAR ISI. ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR. .......................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….xv

BAB I. PENDAHULUAN. ................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah. ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah. ................................................................ 5

C. Batasan Masalah. .................................................................... 6

D. Rumusan Masalah. .................................................................. 6

E. Tujuan Penelitian. .................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian. .................................................................. 7

G. Sistematika Penulisan. ............................................................ 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................. 11

1. Hakikat Metode Pembelajaran Edutainment PAIKEM ....... 11

a. Pengertian Edutainment ............................................... 13

b. Muatan Metode Edutainment ........................................ 16

c. Prinsip Metode Edutainment PAIKEM .......................... 21

d. Aspek-Aspek yang harus dipenuhi dalam Metode Edutainment

PAIKEM ........................................................................ 21

2. Hakikat Kemampuan Literasi Menulis Permulaan ……. ... 24

iii

a. Pengertian Kemampuan Literasi Menulis Permulaan .. 24

b. Macam-Macam Menulis di Sekolah Dasar .. ................. 28

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menulis .. 29

d. Bentuk-bentuk Kesulitan Menulis Pemulaan ………… . 31

B. Kerangka Berpikir ……………………………………….. ........... 34

C. Hipotesis Penelitian …………………………………… .............. 35

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. ............................................. 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian. ...................................... 36

B. Metode Penelitian. ........................................................ 37

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel. .................. 38

D. Populasi dan Sampel Penelitian .................................... 39

E. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ........................................ 40

F. Teknik Pengumpulan Data. ........................................... 42

G. Teknik Analisis Data. ..................................................... 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ........................ 51

A. Deskripsi Data Kemampuan Literasi Menulis Permulaan 51

B. Hasil Analisis Data. ....................................................... 61

C. Interpretasi Hasil Penelitian........................................... 69

BAB V. PENUTUP. ............................................................................ 71

A. Kesimpulan. .................................................................. 71

B. Saran-saran. ................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA. ......................................................................... 74

LAMPIRAN LAMPIRAN. ................................................................... 77

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian …………………………………… 36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Literasi Menulis Permulaan. 40

Tabel 3.4 Validitas Logis ………………………………………………….. 44

Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas …………………… 47

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas …………………………….... 48

Tabel 4.1 Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol (II.B) …………. 56

Tabel 4.4 Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen (II.A) …... 59

Tabel 4.7 Deskriptif Hasil Penelitian ………………………………….. 62

Tabel 4.8 Validitas Instrumen Soal Tes ……………………………….. 63

Tabel 4.9 Validitas Instrumen Lembar Observasi ……………………. 64

Tabel 4.10 Hasil Uji Realibilitas menggunakan Uji Cronbach’s Alpha .. 65

Tabel 4.11 Hasil Uji Realibilitas menggunakan Uji Cronbach’s Alpha ... 66

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors …………… 67

Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas menggunakan Uji Fisher ………….. 68

Tabel 4.14 Hasil Nilai Rata-rata, Standar Deviation dan Standar Error Mean …………………………………………………………… 69 Tabel 4.15 Hasil Uji t menggunakan Independent Samples Test …….. 70

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment

terhadap Kemampuan Literasi Menulis Permulaan Siswa.. 35

Gambar 3.2 Desain Penelitian …………………………………………… 37

vi

DAFTAR GRAFIK

Grafikl 4.2 Histogram Pretest Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

pada Kelas Kontrol …………………………………………….. 57

Grafik 4.3 Histogram Posttest Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

pada Kelas Kontrol …………………………………………….. 57

Grafik 4.5 Histogram Pretest Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

pada Kelas Eksperimen ……………………………………….. 60

Grafik 4.6 Histogram Posttest Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

pada Kelas Eksperimen ………………………………………. 60

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya yang dilakukan untuk menyiapkan peserta

didik melalui pengajaran, atau latihan yang akan digunakan pada masa yang

akan datang. Hasil penelitian Progress in Internasional Reading Literacy Study

(PIRLS 2011) dan Programme for Internasional Students Assesment (PISA

2009-2012) yang mengukur keterampilan membaca dan menulis peserta didik,

Indonesia menduduki peringkat bawah yaitu peringkat 60.

Berita ini didapat dari http://m.republika.co.id yang terbit pada tanggal 15

Desember 2014 jumlah waktu yang digunakan anak Indonesia dalam menonton

televisi adalah 300 menit per hari. Jumlah ini terlalu besar dibanding anak-anak

di Australia yang hanya 150 menit per hari dan di Amerika yang hanya 100

menit per hari. Sementara di Kanada 60 menit per hari.

Memasuki zaman yang semakin modern ini, guru dan siswa dituntut untuk

mampu bersaing dalam menghadapi persaingan global. Hal ini perlu dilakukan

agar guru-guru di Indonesia tidak kalah bersaing dengan guru-guru di Asia

dalam era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

Begitu dari segi siswa, para siswa sebagai generasi penerus bangsa yang

akan melanjutkan estafet perjuangan bangsa ini harus

2

mampu bersaing dengan para siswa dari negara lain. Kemampuan

menulis permulaan yang baik dibangun dari proses belajar mengajar

yang berkualitas.

Dalam proses belajar-mengajar yang pada hakekatnya adalah

suatu pekerjaan mendidik dan bukan semata-mata mengajar dalam

arti teknis, harus terjadi interaksi yang merupakan komunikasi dua

arah, sebab manusia pada hakekatnya juga tumbuh dan berkembang

dalam hubungan dengan sesamanya.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, guru hendaknya

memilih dan menggunakan strategi yang melibatkan peserta didik

aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik maupun sosial.

Salah satu ciri krisis proses belajar mengajar di Indonesia adalah

guru belum mampu menunjukkan kinerja yang memadai. Rendahnya

kinerja guru dalam mengajarkan menulis permulaan menjadi salah

satu penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis

permulaan.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru belum sepenuhnya

ditopang oleh derajat penguasaan kompetensi yang memadai,

sehingga diperlukan upaya-upaya yang komprehensif guna

meningkatkan kompetensi guru.

Untuk mengatasi permasalahan seperti ini gurulah yang harus

mampu memberikan motivasi agar siswa menyadari bahwa menulis

3

merupakan suatu keterampilan yang mutlak diperlukan untuk

mencapai kesuksesan dalam kehidupan.

Fisher, Journal of early childhood literacy of when pictures aren’t

pretty: deconstructing punitive literacy practices, Vol.14, Issue. 3

mengatakan “In addition, how we as literacy teachers ask children to

convey meaning and how we then make sense of that meaning is

crucial for the welfare of the child” (Fisher, 2014:295). Maksud dari

kutipan ini adalah guru harus mempunyai kemampuan literasi agar

siswa bisa memahami apa yang diberikan guru yang mencakup

literasi menyimak, membaca, menulis, berbicara dan berpikir kritis.

Selain itu, bagaimana kita sebagai guru literasi meminta anak-anak

untuk menyampaikan makna dan bagaimana kita kemudian

memahami makna itu sangat penting untuk kesejahteraan anak.

Untuk itu perlu ada hubungan komunikasi yang baik antara guru

dan orangtua sebagai pendamping belajar menulis siswa di rumah.

Literasi adalah proses membaca, menulis, berbicara, mendengarkan,

melihat dan berpendapat. Kemampuan literasi yaitu membaca dan

menulis bagi manusia sangat diperlukan.

Keluarga yang memiliki kemampuan literasi menulis yang tinggi

dan anggota keluarganya gemar membaca dan menulis akan

memberikan dukungan yang positif terhadap perkembangan belajar

dari anak. Sebaliknya, keluarga yang miskin dengan sumber bacaan

4

dan tidak senang menulis tidak akan mendorong anak-anaknya untuk

senang belajar.

Dalam hal ini dukungan orangtua dan keluarga menjadi sangat

penting dalam proses belajar menulis permulaan siswa. Peran guru

dan orangtua yang kurang maksimal dalam mendorong belajar

menulis siswa, akan membuat mereka kurang antusias dalam

mengikuti pembelajaran menulis permulaan.

Permasalahan tentang kurangnya kemampuan literasi menulis

juga terjadi di SDN Pondok Kacang Timur 03. Akibat dari rendahnya

minat siswa tersebut dalam mempelajari keterampilan, siswa menulis

huruf dengan tulisan yang asal dapat dibaca sendiri. Menulis

dirasakan sebagai suatu beban yang berat, sehingga mereka malas

menulis.

Bahkan, masih banyak siswa kelas 2 SDN Pondok Kacang Timur

03 yang belum bisa menulis. Oleh karena itu, diperlukan metode yang

tepat dalam meningkatkan kemampuan literasi menulis siswa. Metode

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pembelajaran edutainment PAIKEM pada saat pembelajaran

kemampuan literasi menulis permulaan tersebut.

Metode pembelajaran edutainment PAIKEM memperkenalkan

cara belajar yang bernuansa hiburan/menyenangkan tetapi dengan

tidak meninggalkan tujuan pendidikan tersebut. Melalui metode

5

edutainment PAIKEM proses belajar mengajar dikemas dengan baik

agar tidak menjadi sebuah proses yang membosankan atau bahkan

menyengsarakan para siswa dan dengan metode tersebut juga

supaya bakat dan minat siswa untuk menguasai kemampuan literasi

menulis permulaan itu tidak dikatakan rendah lagi.

Selanjutnya, untuk mengadakan pembenahan dan menumbuhkan

kemampuan literasi menulis permulaan siswa dapat diupayakan

dengan menerapkan metode edutainment PAIKEM.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat beberapa masalah

dalam penelitian ini, adapun masalah-masalah tersebut dapat

diidentifikasi sebagai berikut :

1. Rendahnya kemampuan menulis selama ini disebabkan akibat

proses belajar mengajar yang kurang berkualitas

2. Rendahnya kemampuan guru dalam mengajarkan menulis

permulaan

3. Rendahnya dorongan orangtua dalam kemampuan literasi

menulis permulaan

4. Rendahnya bakat dan minat untuk menguasai kemampuan literasi

menulis permulaan

5. Tidak bisa menulis menyulitkan siswa untuk menjawab soal

6. Kurang tepatnya penggunaan metode pembelajaran dalam

kemampuan literasi menulis permulaan

6

C. Batasan Masalah

Berdasarkan pengamatan dan praktek di sekolah yang diteliti

maka penelitian hanya terbatas kepada: kurangnya metode guru

dalam menangani kasus menulis, kemampuan literasi menulis

permulaan siswa masih kurang jelas dan kurang tertata.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan

pembatasan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini dapat

penulis rumuskan sebagai berikut : “Adakah pengaruh metode

pembelajaran edutainment PAIKEM terhadap kemampuan literasi

menulis permulaan siswa?”.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka

tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Tujuan umum

Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh metode pembelajaran edutainment PAIKEM terhadap

kemampuan literasi menulis permulaan siswa.

2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui pengaruh kemampuan menulis siswa kelas

2 SDN Pondok Kacang Timur 03 melalui metode pembelajaran

edutainment PAIKEM.

7

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan siswa. Dengan menggunakan metode pembelajaran

edutainment PAIKEM terhadap kemampuan literasi menulis siswa

diharapkan dapat menambah kemampuan menulis siswa. Hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat metode

pembelajaran edutainment PAIKEM sehingga dapat memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik

1) Meningkatkan siswa dalam kemampuan menulis

permulaan

2) Memudahkan dan melatih peserta didik untuk rajin

menulis

3) Melatih peserta didik untuk dapat menulis permulaan

dengan mahir

b. Bagi pendidik/guru

Membantu pendidik untuk meningkatkan kemampuan

menulis permulaan, karena dengan mudahnya dalam menulis

secara otomatis siswa pun dapat mengikuti proses belajar

dan pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

8

pendidik dalam pengaruh metode pembelajaran edutainment

PAIKEM

b. Bagi sekolah/kepsek

Dapat menambah metode pembelajaran aktif seperti

metode edutainment PAIKEM dengan metode pembelajaran

yang sudah ada. Sebagai bahan pertimbangan sekolah

dalam rangka perbaikan pembelajaran yang berimplikasi

pada kemajuan sekolah dan peningkatan kualitas pendidikan.

c. Bagi peneliti

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode

pembelajaran edutainment PAIKEM terhadap kemampuan

literasi menulis permulaan siswa kelas 2 sekolah dasar dan

untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan mengenai

metode pembelajaran edutainment PAIKEM yang dapat

digunakan oleh guru dimasa yang akan datang.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika ini berguna untuk memberikan gambaran yang jelas

dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, secara sistematis

susunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pendahuluan terdiri dari latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

9

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka terdiri dari kajian teori yang beisi tinjauan

metode pembelajaran edutainment PAIKEM: pengertian

edutainment PAIKEM, muatan metode edutainment

PAIKEM, prinsip metode edutainment PAIKEM, langkah-

langkah pembelajaran dengan menggunakan edutainment

PAIKEM, aspek-aspek yang harus dipenuhi dalam metode

edutainment PAIKEM, Tinjauan kemampuan literasi

menulis permulaan: pengertian kemampuan literasi

menulis permulaan, macam-macam menulis di sekolah

dasar, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan

menulis, tujuan menulis permulaan, bentuk-bentuk

kesulitan menulis pemulaan, kerangka berpikir dan

hipotesis penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian meliputi tempat dan waktu penelitian,

metode penelitian, variabel dan definisi operasional,

populasi dan sampel, kisi-kisi instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan terdiri dari deskripsi data,

hasil analisa data, dan interprestasi hasil penelitian.

10

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab penutup yang didalamnya berisikan kesimpulan dan

saran yang dipandang perlu untuk disampaikan pada akhir dari

skripsi ini, penulis melampirkan daftar pustaka yang berisi bahan-

bahan bacaan serta beberapa lampiran yang ada relevensinya

dengan penelitian dan riwayat hidup penulis.

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Metode Pembelajaran Edutainment PAIKEM

a. Pengertian Edutainment

Edutainment berasal dari kata education dan entertainment.

Education berarti pendidikan, sedangkan entertainment berarti hiburan.

Jadi, dari segi bahasa edutainment adalah pendidikan yang menghibur

atau menyenangkan. Sementara itu, dari segi terminology, edutainment

adalah suatu proses pembelajaran yang didesain sedemikian rupa,

sehingga muatan pendidkan dan hiburan bisa dikombinasikan secara

harmonis untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.

Dalam hal ini, pembelajaran yang menyenangkan biasanya dilakukan

dengan humor, permainan (game), bermain peran (role play), video dan

demontrasi (Sutrisno, dalam Hamid, 2011:17).

Katsaliaki et. al. The Development of Edutainment Learning Model

in Social Science Education/ips. International Journal of Research and

Development Study on IPS. Vol.1, No.2 mengatakan “Edutainment is a

learning process designed to make education and entertainment to be

combined harmonically in order to make fun learning”. Artinya

“edutainment adalah proses pembelajaran dirancang untuk

12

membuat pendidikan dan hiburan digabungkan secara

harmonis untuk mengolok-olok belajar (Katsaliaki dalam

Kusmarni, 2014:2).

Selanjutnya, Hamruni menyimpulkan bahwa edutainment

adalah suatu proses pembelajaran yang didesain dengan

memadukan antara muatan pendidikan dan hiburan secara

harmonis sehingga aktivitas pembelajaran berlangsung

menyenangkan,bukan sebaliknya membosankan dan dalam

kondisi tertekan. Dari pengertian di atas dapat dipahami

bahwa edutainment merupakan suatu kegiatan pembelajaran

di mana dalam pelaksanaannya lebih mengedepankan

kesenangan dan kebahagian dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran (Hamruni, dalam Fadillah, 2014:3-4).

Sedangkan dari segi bahasa, edutainment memiliki arti

pendidikan yang menyenangkan. Sedangkan dari segi

terminologi edutainment as a form of entertainment that is

designed to be educational. Jadi edutainment bisa

didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang didesain

dengan memadukan antara muatan pendidikan dan hiburan

secara harmonis, sehingga aktivitas pembelajaran

berlangsung dengan menyenangkan (Hamruni, 2008:124-

125).

13

Dari empat sumber tersebut disimpulkan bahwa

edutainment adalah proses pembelajaran yang didesain

untuk dilakukan oleh seseorang/sekelompok yang memiliki

muatan pendidikan dan hiburan, yang memadukan beberapa

metode pembelajaran yang akan memberikan aktifitas

kepada pembelajar sehingga menciptakan pembelajaran

yang menyenangkan sekaligus dapat mencapai tujuan

pembelajaran yang adanya respon. Edutainment bisa

dikatakan berhasil jika ada fakta bahwa pembelajaran itu

menyenangkan dan guru dapat mendidik para siswanya

dengan suatu cara yang menyenangkan.

b. Muatan Metode Edutainment

Metode edutainment memiliki prinsip bermuatan

pendidikan dan hiburan. Prinsip utama metode edutainment

adalah pendidikan/education dan hiburan/entertaiment.

Masing-masing muatan tersebut dapat kita tahu

pengertiannya yaitu pendidikan dan hiburan, dalam paparan

berikut ini :

1) Pendidikan/Education

Menurut Imam Barnadib, Pendidikan dan pengajaran

menginginkan tingkah laku yang mempunyai ciri seperti

berkembang secara berkelanjutan sepanjang hidup, pola

organisasi kepribadian berbeda untuk setiap orang dan

14

bersifat unik, dan kepribadian bersifat dinamis, terus

berubah melalui cara-cara tertentu (Barnadib, 2004:45).

Pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk

mengembangkan kemampuan dan kepribadian individu

melalui proses atau kegiatan tertentu (pengajaran,

bimbingan atau latihan) serta interaksi individu dengan

lingkungannya untuk mencapai manusia seutuhnya

(Arifin, 2009:39).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan. Dalam

proses ini individu dibantu mengembangkan bakat,

kekuatan, kesanggupan dan minatnya.

2) Hiburan/Entertaiment

Menurut Jenkins “Pendidikan itu bagus bila dengan

unsur entertaiment”. Menurutnya peranan entertaiment

dalam proses pembelajaran dapat dipahami sebagai

sebuah kekuatan yang dapat memotivasi seseorang

untuk beraktifitas belajar. Metode pendidikan yang

memiliki muatan entertaiment cooperative learning, role

playing. Metode tersebut dapat diperluas dalam bentuk

seni (melukis, fotografi), animasi, komik, kartun, drama,

kunjungan kemusium atau ke tempat pusat ilmu

pengetahuan, permainan, radio dan program musik,

15

interview, talks show, media cetak ataupun elektronik,

program TV, film, video games, digital simulation dll

(Jenkins, 2003:53).

Pada pengertian entertaiment di atas diperoleh dari

penelitian Jenkins yang bertanya pada anak-anak tentang

tugas sekolah yang harus dikerjakan di rumah dinyatakan

bahwa mereka akan selalu menjawab itu sangat sulit,

namun ketika diberi pertanyaan bagaimana dengan

bermain game, mereka menjawab bahwa itu mudah

dilakukan (Jenkins, 2003:56). Dari hasil penelitian di atas

dapat disimpulkan bahwa anak lebih cenderung memilih

kegiatan yang bermuatan hiburan.

Pada dasarnya, tujuan hidup manusia yang hakiki

adalah kebahagian yang identik dengan kesenangan,

baik kesenangan lahir maupun batin. Oleh karena itu,

tidak mengherankan jika para teoritikus pendidikan

modern menggunakan metode yang lebih humanis dan

mengedepankan kesenangan anak didik dalam proses

pembelajaran (Bennet, 2005:13).

Perpaduan antara belajar dan bermain ini mengacu

pada sifat alamiah anak yang dunianya adalah dunia

bermain, bagi anak jarak antara belajar dan bermain

16

begitu tipis pilihan strategi pembelajaran entertaiment ini

juga berlandaskan pada hasil riset cara kerja otak.

c. Prinsip Metode Edutainment PAIKEM

Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat

dijadikan sebagai suatu hiburan, bukan lagi menjadi ancaman

yang menakutkan bagi peserta didik. Sehingga kemasan

pembelajaran yang menarik pastilah akan mendapat

perhatian yang serius dari pada peserta didik. Dalam hal ini

edutainment berupaya agar pembelajaran yang terjadi

berlangsung dalam suasana yang kondusif dan

menyenangkan. Sebab konsep ini menawarkan sebuah

perpaduan dua aktifitas yaitu pendidikan dan hiburan.

Munculnya konsep edutainment, yang mengupayakan proses

pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan, telah

membuat suatu asumsi bahwa perasaan positif

(senang/gembira) akan mempercepat pembelajaran. Jika

seorang mampu menggunakan potensi nalar dan emosi

secara jitu, maka ia akan membuat loncatan prestasi belajar

yang tidak terduga sebelumnya dan bila setiap pembelajar

dapat dimotivasi secara tepat dan diajar dengan cara yang

benar, cara yang menghargai gaya belajar dan modalitas

mereka, mereka semua akan dapat mencapai hasil belajar

yang optimal.

17

Banyak istilah yang digunakan sejalan dengan konsep

edutainment tersebut, antara lain “PAIKEM” merupakan

model pembelajaran dan menjadi pedoman dalam bertindak

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan

pelaksanaan pembelajaran PAIKEM, diharapkan

berkembangnya berbagai macam inovasi kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran aktif,

inovatif, kreatif, dan menyenangkan (Jauhar, 2011: 150). Di

bawah ini teori tentang model pembelajaran PAIKEM.

Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan

atau disingkat dengan PAIKEM. Disebut demikian, karena

pembelajaran ini dirancang agar mengaktifkan anak,

mengembangkan kreativitas sehingga efektif, namun tetap

menyenangkan (Budimansyah, 2008:70). Pembelajaran Aktif

Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAIKEM)

mengacu pada PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar

Pendidikan Nasional pada Bab IV Pasal 19 ayat 1 yang

menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan

pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpastisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakasa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,

18

minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

(Fadillah, 2014:52-53).

Pembelajaran aktif berarti pembelajaran perlu

mengaktifkan semua siswa dan guru, baik secara fisik

(termasuk segenap indera), mental, emosional, bahkan moral

dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sehingga

siswa aktif bertanya, membangun gagasan, melakukan

kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung,

sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam

membangun pengetahuan (Mulyasa, 2005:112).

Pembelajaran inovatif juga merupakan strategi

pembelajaran yang mendorong aktivitas belajar. Maksud

inovatif di sini adalah dalam kegiatan pembelajaran itu terjadi

hal-hal baru, bukan saja oleh guru sebagai fasilitator belajar,

tetapi juga oleh siswa yang sedang belajar. Dalam strategi

pembelajaran yang inovatif ini, guru tidak saja tergantung dari

materi pembelajaran yang ada pada buku, tetapi dapat

mengimplementasikan hal-hal baru yang menurut guru sangat

cocok dan relevan dengan masalah yang sedang dipelajari

siswa. Demikian pula siswa, melalui aktivitas belajar yang

dibangun melalui strategi ini, siswa dapat menemukan

caranya sendiri untuk memperdalam hal-hal yang sedang dia

pelajari (Uno, 2011:11).

19

Pembelajaran yang kreatif mempunyai makna tidak

sekedar melaksanakan dan menerapkan acuan kurikulum,

karena kurikulum sekedar dokumen dan rencana, maka perlu

dikritis, perlu dikembangkan secara kreatif. Dengan demikian,

pembelajaran kreatif juga dimaksudkan agar guru

menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga

memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa (Asmani,

2011:60).

Pembelajaran efektif adalah apabila tujuan pembelajaran

yang telah dirumuskan berhasil guna diterapkan dalam

pembelajaran. Pembelajaran efektif dapat tercapai jika

mampu memberikan pengalaman baru, membentuk

kompetensi peserta didik dan menghantarkan mereka ke

tujuan yang ingin dicapai secara optimal. Guru harus mampu

merancang dan mengelola pembelajaran dengan metode

atau model yang tepat (Saefuddin, 2014: 34).

Menyenangkan berarti sifat terpesona dengan

keindahan, kenyamanan, dan kemanfaatannya sehingga

mereka terlibat dengan asyik dalam belajar sampai lupa

waktu, penuh percaya diri, dan tertantang untuk melakukan

hal serupa atau hal yang lebih berat lagi (Ahmadi, 2011: 31).

20

Prinsip model pembelajaran PAIKEM merupakan sebuah

model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling

sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya.

1) Proses komunikasi (siswa mengkomunikasikan

pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan

siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi

role-play).

2) Proses interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan

guru, rekan siswa, multimedia, referensi, lingkungan

dsb).

3) Proses refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang

kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa

yang mereka telah lakukan).

4) Proses eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan

melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan,

percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara)

(Wahyudin, 2007:34).

Dilihat dari keterangan yang telah dipaparkan di atas

prinsip utama PAIKEM hampir sama dengan metode

pembelajaran edutainment yang tidak hanya mengacu pada

pendidikan namun juga bermuatan hiburan. Metode

edutainment PAIKEM merupakan percampuran antara

21

beberapa metode yang menggunakan media yang sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

d. Aspek-Aspek yang harus dipenuhi dalam Metode

Edutainment PAIKEM

Adapun penerapan dari konsep pembelajaran yang

menyenangkan dan menghibur atau edutainment, hendaknya

para guru untuk memperhatikan metode belajar siswanya.

Sehingga seorang guru harus memiliki berbagai macam

metode dan strategi untuk dapat mewakili secara keseluruhan

akan keberagaman metode belajar siswanya. Proses

pembelajaran edutainment PAIKEM diterapkan dengan

memenuhi aspek berikut :

1) Memberikan kemudahan

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menciptakan

suasana akrab antara guru dan siswa serta antar siswa

yang satu dengan yang lain, dan agar keakraban tersebut

dapat terjalin tentunya harus dengan mengadakan

komunikasi yang ramah dalam suasana belajar dengan

menggunakan ucapan dengan penuh kasih sayang,

perilaku yang halus dan lembut dapat terjadi perasaaan

gembira yang ditimbulkan dari sedikit gurau dan canda.

22

2) Menarik minat

Menggugah minat anak didik diperlukan pembukaan

yang menarik dalam langkah-langkah mengajar agar

perhatian dan minat mereka bisa terfokus kepada materi

yang akan disampaikan. Upaya untuk menarik perhatian

dapat dilakukan dengan cara berikut seperti melakukan

komunikasi terbuka, yakni guru mendorong siswanya

untuk membuka diri terhadap segala hal atau bahan

pelajaran yang disajikan, sehingga dapat menjadi

apersepsi dalam pikirannya, memberikan pengetahuan

baru, memberikan model perilaku yang baik, memberikan

permainan agar tidak monoton dalam pembelajaran.

3) Menyajikan materi yang relevan

Menunjukkan bahwa materi pelajaran itu relevan dan

penting bisa dilakukan dengan beberapa cara yaitu

memvisualisasikan tujuan pembelajaran, meyakinkan

peserta didik akan pentingnya materi, mengulang

penjelasan untuk memperkuat materi yang disampaikan.

4) Melibatkan emosi positif dalam pembelajaran

Seperti halnya teori pembelajaran quantum,

keterlibatan emosi positif dalam pembelajaran seperti

rasa senang akan berpengaruh pada keberhasilan

pembelajaran.

23

5) Melibatkan semua indra dan pikiran.

Proses pembelajaran, seyogyanya bersifat

menyeluruh, dengan aplikasi fisik dengan memanfaatkan

indra sebanyak mungkin, dan membuat seluruh tubuh

dan pikiran terlibat dalam proses belajar.

Kemampuan siswa yang berbeda-beda akan

mempengaruhi hasil belajar. Biasanya kemampuan siswa

dalam belajar seringkali dikaitkan dengan kemampuan

intelektualnya. Pendidik diharapkan dapat mampu melihat

masing-masing kemampuan siswa.

6) Memberikan pengalaman sukses.

Pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik

hingga mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan,

haruslah memperhatikan beberapa aspek yang akan

mendukung keberhasilannya, yang antara lain adalah

proses pembelajaran, yang mana dalam proses tersebut

terjadi interaksi langsung antara guru, siswa dan materi,

sedangkan ketentuan keberhasilan dari sebuah

pembelajaran tidaklah diukur dari hasil akhir yang berupa

ujian, melainkan bagaimana guru dapat memberikan

motivasi penuh terhadap siswanya agar dapat menumbuh

kembangkan serta mengarahkan potensi yang dimilikinya

sehingga tercipta suasana belajar dalam dirinya karena

tercipta suasana yang kondusif dan menyenangkan dalam

proses pembelajaran (Rahman, 2010:4).

Keberhasilan dari edutainment PAIKEM akan dapat diraih

jika seorang guru mempunyai kualitas kepribadian antara lain

memiliki kepedulian terhadap siswa dan proses penyampaian

bahan ajar, mampu mengembangkan kreatifitas mengajarnya,

keberanian untuk menempuh resiko dalam kegiatan

pembelajaran. Bagaimana pun juga, peran seorang pendidik

dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, sebab media

yang menyajikan konsep edutainment PAIKEM hanyalah

sebatas perangkat jika tidak diarahkan untuk diolah dan

diproses menjadi pola berpikir kritis.

2. Hakikat Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

a. Pengertian Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

Dalam perbincangan metodologi pengajaran dikalangan

guru saat ini, menjadi buah bibir adalah genre, wacana,

literasi, teks, dan konteks. Howe, (2011). Book Review.

Journal of early childhood literacy. Vol.18, Issue 1

mengatakan “For some years, early childhood literacy

practices have been influenced by persistent and significant

pressures on parents and educators to concentrate on a

skills-based approach to literacy development at the expense

of play opportunities.” Selama beberapa tahun, praktik literasi

anak usia dini telah dipengaruhi oleh tekanan yang persisten

dan signifikan pada orang tua dan pendidik untuk

berkonsentrasi pada pendekatan berbasis keterampilan untuk

pengembangan literasi dengan mengorbankan kesempatan

bermain (Howe dalam Ewing, 2018:155).

Definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis

(Alwasilah, 2005:159).

Literasi erat kaitannya dengan istilah kemahirwacanaan.

Tompkins mengemukakan literasi merupakan kemampuan

menggunakan membaca dan menulis dalam melaksanakan

tugas-tugas yang bertalian dengan dunia kerja dan kehidupan

di luar sekolah (Tompkins, dalam Resmini, 2007:3-4).

Menurut Alwasilah Literasi merupakan integrasi

keterampilan menyimak, berbicara, menulis, membaca, dan

berpikir kritis (Alwasilah, dalam Priyatni, 2017:157-158).

Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa

literasi adalah kemampuan membaca dan menulis

pengalaman, pikiran, perasaan, dan gagasan secara tepat

sesuai dengan tujuan.

بالقلم علم الذي Artinya : “Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam

(Q.S. Al-Alaq:4).

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-

lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seorang sehingga orang lain dapat membaca

lambang-lambang grafik tersebut (Tarigan, dalam Kusmayadi,

2011:2).

Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan

gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya,

memberi tahu, meyakinkan, menghibur (Hindun, 2014:203-

204).

Menurut Hafernan dan Lincoln, mengatakan bahwa

menulis adalah kegiatan komununikasi yang dilakukan sendiri

tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimik dan gerak-

gerik seperti komunikasi lisan (Hafernan dan Lincoln, dalam

Saleh, 2013:29).

Dapat juga disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan

menyampaikan pesan (komunikasi) dengan menggunakan

bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu,

meyakinkan, menghibur kepada orang lain secara tertulis.

Menulis permulaan (beginning writing) adalah cara

merealisasikan simbol-simbol bunyi menjadi huruf-huruf yang

dapat dikenali secara konkrit sesuai dengan tata cara menulis

yang baik. Menulis permulaan merupakan tahapan proses

belajar menulis bagi siswa sekolah dasar kelas awal.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang menulis yang

telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa literasi

menulis permulaan adalah suatu keterampilan berbahasa

yang digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak

langsung antara penulis dan pembaca dalam ragam bahasa

tertulis.

Pahl and Rowsell, Journal of Early Childhood Literacy of

Book Review, Vol.11, Issue 4 mengatakan “Of importance for

teachers is the way the author interweave the use of real-

world object that can be used to develop student critical

literacy practices”. Maksudnya dari kutipan ini yaitu penting

bagi guru adalah cara penulis menjalin penggunaan objek

dunia nyata yang dapat digunakan untuk mengembangkan

praktik literasi kritis siswa” (Pahl and Rowsell, 2011: 503).

Siswa kelas 2 SD diharapkan dapat menulis permulaan

dengan ejaan yang benar dan dapat menyatakan ide/pesan

secara tertulis (Akhadiah, 2003:66).

Dari pernyataan tersebut berarti siswa kelas 2 tingkat

menulis permulaannya tidak lagi menyusun huruf menjadi

kata atau kalimat. Siswa kelas 2 SD dituntut untuk mampu ke

tahap menulis yang lebih tinggi, yakni selain mampu

menggunakan ejaan yang benar juga diharapkan mampu

menuangkan idenya ke dalam bahasa tulis.

b. Macam-Macam Menulis di Sekolah Dasar

Macam-macam menulis yang dapat diajarkan di sekolah

dasar dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Menurut tingkatannya

a) Menulis permulaan (kelas 1 dan 2)

b) Menulis lanjut (kelas 3-6).

2) Menurut isi/bentuknya

a) Karangan Verslag (laporan), umumnya diberikan

dikelas rendah, misalnya: menceritakan kembali

(secara tertulis) apa-apa yang dialami dalam

pengajaran lingkungan.

b) Karangan fantasi: mengeluarkan isi jiwa sendiri

(ekspresi jiwa), misalnya: “Cita-citaku Setelah Tamat

SD”. Seandainya Aku Jadi Presiden”.

c) Karangan reproduksi, umumnya bersifat

menceritakan/menguraikan suatu perkara yang telah

dipelajari atau dipahami, seperti hal-hal yang

mengenai Astronomi, Gejala Alam, atau menuliskan

dengan kata-kata sendiri apa yang telah dibaca, dan

lain-lain.

d) Karangan argumentasi: karangan berdasarkan alasan

tertentu. Siswa dibiasakan menyatakan pendapat

atau pun pikirannya berdasarkan alasan yang tepat.

3) Menurut susunannya

a) Karangan terikat dan karangan bebas

b) Karangan setengah bebas setengah terikat (Resmini,

2007:119).

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Menulis

Dalam menulis sesuatu seorang membutuhkan

penglihatan yang cukup jelas, keterampilan motorik halus,

pengetahuan tentang bahasa dan ejaan, dan otak untuk

mengkoordinasikan ide dengan mata dan tangan untuk

menghasilkan tulisan. Jika salah satu elemen tersebut

mengalami masalah maka menulis akan menjadi suatu

pekerjaan yang sulit atau tidak mungkin dilakukan. Gangguan

ini berkaitan dengan berkurangnya atau hilangnya

kemampuan dalam menulis, sehingga tulisan yang dihasilkan

sangat buruk dan hampir tidak dapat dibaca.

Faktor yang mempengaruhi kemampuan anak untuk

menulis menurut Mulyono :

1) Motorik

Anak atau siswa yang perkembangan motoriknya

belum matang akan mengalami gangguan, akan kesulitan

dalam menulis (tulisannya tidak jelas, terputus-putus dan

tidak mengikuti garis). Perilaku anak atau siswa yang

hiperaktif atau yang perhatiannya mudah teralihkan, dapat

menyebabkan pekerjaannya terhambat, termasuk

pekerjaan menulis.

2) Persepsi

Anak atau siswa yang terganggu persepsinya dapat

menimbulkan kesulitan dalam menulis. Jika persepsi

visualnya yang terganggu, maka anak mungkin akan sulit

membedakan bentuk-bentuk huruf yang hampir sama

seperti d dengan b, p dengan q, dan lain-lain. Namun jika

persepsi auditorisnya yang terganggu, maka anak akan

kesulitan dalam menulis apa yang dikatakan oleh guru.

3) Memori

Gangguan memori juga dapat menjadi penyebab

terjadinya kesulitan menulis karena anak tidak mampu

mengingat apa yang akan ia ditulis.

4) Kemampuan melaksanakan (cross modal)

Kemampuan melaksanakan cross modal menyangkut

kemampuan mentransfer dan mengorganisasikan fungsi

visual ke motorik.

5) Penggunaan tangan yang dominan

Anak yang tangan kirinya lebih dominan atau kidal,

tulisannya juga sering terbalik-balik dan kotor.

6) Kemampuan memahami instruksi

Jika anak tidak memiliki kemampuan untuk

memahami instruksi dapat menyebabkan anak sering

keliru menulis kata-kata yang sesuai dengan perintah guru

(Mulyono, dalam Widyastuti, 2017:169-170).

d. Bentuk-bentuk Kesulitan Menulis Pemulaan

Bentuk-bentuk kesulitan menulis setiap individu akan

berbeda-beda, khususnya pada anak yang kesulitan

membaca, untuk merangkai huruf-huruf menjadi sebuah kata

kemudian kalimat secara benar membutuhkan kemampuan

menulis yang baik. Beberapa anak mungkin mengalami

kesulitan dalam belajar menulis permulaan. Adapun bentuk-

bentuk kesulitan menulis permulaan menurut Wardani adalah

sebagai berikut:

1) Bentuk huruf tidak sempurna dan kacau

Tulisan tangan seorang memang berbeda-berbeda,

ada yang bagus, rapi, mudah dibaca, tetapi ada juga yang

seperti cakar ayam sehingga sukar dibaca. Di samping

bentuk hurufnya yang tidak sempurna, sering terjadi

kekacauan bentuk huruf.

2) Kesulitan atau salah ejaan

Salah ejaan merupakan pencerminan dari kesulitan

merangkaikan huruf menjadi kata. Kesalahan ini misalnya

dapat dijumpai pada penulisan suku kata tertutup, seperti :

Pergi ditulis pegi

Bermain ditulis bemain

Selain itu, kesalahan ejaan juga dapat dijumpai dalam

bentuk kekacauan letak huruf, sehingga tulisan ini sukar

dibaca (Wardani, 2007:59). Misalnya:

Makan ditulis mkana

Kelapa ditulis kelpa

Pendapat lain tentang bentuk-bentuk kesulitan belajar

pada anak dikemukakan oleh Munawif Yusuf antara lain

sebagai berikut :

a) Terlalu lambat dalam menulis,

b) Salah arah pada penulisan huruf dan angka,

c) Terlalu miring,

d) Jarak antar huruf tidak konsisten,

e) Tulisan kotor,

f) Tidak tepat dalam mengikuti garis horizontal,

g) Bentuk huruf atau angka tidak terbaca,

h) Tekanan pensil tidak tepat,

i) Ukuran tulisan terlalu besar atau kecil,

33

j) Bentuk terbalik (Yusuf, 2003: 181-182).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat

diketahui bahwa kesulitan menulis yang muncul pada anak

dapat diatasi dengan memberikan latihan-latihan menulis yang

tepat sesuai dengan kesiapan anak dalam melakukan aktivitas

menulis. Hopperstad, Studing Meaning in Children’s Drawings.

Journal of Early Childhood Literacy. Vol.10, Issue 4,

mengatakan “It is my assumption that these skills need to be

seen and that they represent a valuable starting point and

resource for the educationl task of supporting and promoting

the children's visual literacy”. Asumsi saya adalah bahwa

keterampilan-keterampilan ini perlu dilihat dan bahwa mereka

mewakili titik awal dan sumber yang berharga untuk tugas

pendidikan untuk mendukung dan mempromosikan literasi

visual anak-anak (Hopperstad, 2010:431).

Aspek yang dinilai dalam menulis yakni penggunaan ejaan,

kemampuan penggunaan kosa kata, kemampuan penggunaan

kalimat, penggunaan jenis komposisi, kesesuaian dengan

objek, keterpaduan antar kalimat, kejelasan penulisan huruf,

dan ketepatan penggunaan ejaan.

34

B. Kerangka Berpikir

Metode pembelajaran edutainment PAIKEM adalah suatu cara

untuk membuat proses pendidikan dan pengajaran bisa menjadi

begitu menyenangkan, sehingga para siswa dapat dengan mudah

menangkap esensi dari pembelajaran itu sendiri, tanpa merasa bahwa

mereka tengah belajar. Pembelajaran edutainment PAIKEM

memperkenalkan cara belajar yang bernuasa hiburan/menyenangkan

tetapi dengan tidak meninggalkan tujuan pendidikan tersebut. Aspek-

aspek yang harus dipenuhi dalam metode edutainment PAIKEM yaitu:

memberikan kemudahan, menciptakan lingkungan belajar yang

kondusif, menarik minat, menyajikan materi yang relavan, melibatkan

emosi positif dalam pembelajaran, melibatkan semua indera dan

pikiran, menyesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa dan

memberikan pengalaman sukses.

Literasi meliputi kemampuan berbahasa (menyimak, berbicara,

membaca, dan menulis) dan berpikir yang menjadi elemen

didalamnya. Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang

digunakan sebagai alat komunikasi secara tidak langsung antara

penulis dan pembaca dalam ragam bahasa tertulis.

Kerangka pikir mengenai pengaruh metode pembelajaran

edutainment PAIKEM terhadap kemampuan literasi menulis

permulaan siswa kelas 2, dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

35

Gambar 2.1

Bagan Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment PAIKEM terhadap

Kemampuan Literasi Menulis Permulaan Siswa

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan rumusan masalah yang ada, hipotesis dalam

penelitian ini adalah metode pembelajaran edutainment PAIKEM berpengaruh

secara signifikan terhadap kemampuan literasi menulis permulaan siswa.

Kemampuan Literasi Menulis Permulaan (Variabel Y)

Metode Edutainment PAIKEM (Variabel X)

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pondok

Kacang Timur 03. Yang beralamat di JL. Raya Pondok Kacang No. 6, Kel.

Pondok Kacang Timur Kec. Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan -

Prov.Banten.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai revisian

bulan Agustus 2018. Untuk lebih jelasnya, waktu penelitian dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust

1 Perencanaan dan persiapan

2 Penyusunan Instrument

3 Observasi dan Penyebaran Tes

4 Pengumpulan Data

5 Pengolahan data

6 Penyusunan laporan

7 Sidang skripsi

8 Revisi hasil sidang skripsi

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian kali ini yakni metode

kuantitatif jenis penelitian eksperimen. Menurut sugiyono metode

eksperimen adalah “metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan” (Sugiyono, 2012: 107). Sedangkan, desain yang

digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimen semu (Quasi

Experimental Design). Pada penelitian ini terdapat dua kelas yaitu

kelas eskperimen dan kelas kontrol yang diberikan sebuah pretest

guna untuk mengetahui penguasaan peserta didik tersebut mengenai

pengetahuan awal pada pokok bahasan yang akan diteliti.

Setelah itu peneliti melakukan pembelajaran terhadap kedua kelas

tersebut pada mata pelajaran bahasa indonesia pokok bahasan

menulis permulaan di SDN Pondok Kacang Timur 03. Setelah

diberikannya tindakan pada kedua kelas tersebut, maka akan

diberikan sebuah posttest untuk mengetahui apakah terdapat

perkembangan terhadap kemampuan pemecahan masalah sistem

matematis tersebut (Sugiyono, 2015: 116).

Gambar 3.2

Desain Penelitian

E O1 X O2

--------------- K O3 O4

Keterangan Gambar :

E : Kelas Eksperimen

K : Kelas Kontrol

O1 : Pretest kelas

eksperimen

X : Perlakukan pada kelas

eksperimen

O2 : Posttest kelas

eksperimen

O3 : Pretest kelas kontrol

O4 : Posttest kelas kontrol

(Sugiyono, 2015: 112).

Desain ini merupakan desain nonequivalent control group yang

hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya

pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak

dipilih secara random.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian dalam penelitian eksperimen merupakan gejala

yang menjadi fokus penelitian untuk diamati. Pengertian variabel

penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang terbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2015: 60). Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu:

1. Variabel independen (variabel bebas)

“Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat)” (Sugiyono, 2015:61).

Variabel independen pada penelitian ini adalah metode

edutainment PAIKEM yang akan diteliti apakah dapat

meningkatkan kemampuan literasi menulis siswa.

2. Variabel dependen (variabel terikat)

“Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”

(Sugiyono,2015:61).

Variabel dependen pada penelitian ini adalah kemampuan

literasi menulis siswa kelas II yang dinyatakan dalam bentuk skor

hasil tes.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generilisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiono, 2015:117). Populasi pada penelitian ini,

yakni seluruh siswa kelas II SDN Pondok Kacang Timur 03.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015:118). pada

penelitian ini menggunakan teknik sampel, yaitu purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Adapun pertimbangan tertentu

dalam pemilihan sampel ini, yakni sampel yang diteliti adalah

siswa kelas II.A dan siswa kelas II.B SDN Pondok Kacang Timur

03. Di mana antara kelas eksperimen dan kelas kontrol telah

ditentukan oleh pihak sekolah dikarenakan pihak sekolah lebih

mengenal karakteristik kelas yang akan dijadikan penelitian

tersebut. Oleh karenanya, kelas II.A sebagai kelas eksperimen

dan kelas II.B sebagai kelas kontrol, dengan jumlah sampel 30

siswa pada masing-masing kelas.

E. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah

dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan

sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,2014:203). Secara

garis besar instrument pengumpulan data yang digunakan yaitu

observasi dan tes. Observasi sebagai penguat dari tes. Tes yang

digunakan pada penelitian ini berupa pemberian pretest dan posttest

terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini berbentuk uraian

dan bersifat tes tertulis. Adapun kisi-kisi instrumen observasi tersebut:

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Metode Pembelajaran Edutainment PAIKEM

No Variabel Dimensi Indikator Nomor Item

1 Metode Pembelajaran Edutainment

PAIKEM

Aspek memberikan kemudahan

• Belajar dengan rasa senang diselingi permainan tebak-tebakan

• Terlibat dalam berbagai kegiatan

1,2,3

mengembangkan pemahaman dan kemampuan

Aspek menarik minat

• Aktif bertanya

• Berpikir kritis

4,5,6

Melibatkan emosi positif dalam pembelajaran

• Memahami bahasa yang di gunakan

• Menunjukan keberanian

• Antusias

7,8,9

Aspek materi yang relevan

• Kreatif dalam membuat dan melengkapi kalimat

• Kreatif membuat cerita teks yang pernah didengar

10,11,12

Melibatkan semua indra dan pikiran

• Beinovasi dalam mengarang teks pengalaman

• Semangat dalam belajar

• Inovatif dalam menguasai keterampilan membaca puisi dengan ekspresi

13,14,15

Menyesuaikan dengan tingkat kemampuan

• Fokus saat pembelajaran menulis permulaan

• Senang dalam permainan kalimat slogan bermakna

16,17

Memberikan pengalaman sukses

• Bekerjasama

• Aktif dalam mendemontrasikan cara membaca teks yang tepat secara bergilir

• Berinovasi dalam membuat puisi

18,19,20

42

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Bila di lihat dari sumber datanya, maka

pengumpulan data dapat menggunakan sumber sekunder. Sumber

sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan dara

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015:308-309).

Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data

dapat dilakukan dengan observasi dan tes. Observasi adalah suatu

proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif,

dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan

tertentu (Arifin, 2009:153). Observasi ini dilakukan untuk mengamati

aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar khususnya

pembelajaran kemampuan literasi menulis permulaan dan sebagai

penguat tes.

Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam

rangka melaksanakan kegiatan pengukuran, yang didalamnya

terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau serangkaian tugas

yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk

mengukur aspek perilaku peserta didik (Arifin, 2009: 118). Pada

penelitian kali ini menggunakan tes, yakni pretest dan posttest.

Pretest yakni suatu tes yang dilakukan sebelum diberikan tindakan,

43

guru untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa.

Sedangkan, posttest diberikan pada akhir penelitian atau ketika kelas

telah diberikan perlakuan untuk menemukan hasil dari penelitian

tersebut. Dalam pretest dan posttest ini soal yang buat menjadi

beberapa soal.

Syarat pokok suatu instrumen penelitian adalah validitas dan

reliabilitas. Validitas dan reliabilitas dilakukan sebelum penelitian.

1. Uji Validitas

Data evaluasi yang baik sesuai dengan kenyataan disebut

data valid. Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan

valid agar hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi valid

(Arikunto, 2009: 64). Secara garis besar ada dua macam validitas,

yaitu validitas logis dan validitas empiris.

a. Validitas Logis

Istilah “validitas logis” mengandung kata “logis” berasal dari

kata “logika”, yang berarti penalaran. Dengan makna demikian

maka validitas logis untuk sebuah instrumen evaluasi menunjuk

pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi

persyaratan valid berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid

tersebut dipandang terpenuhi karena instrumen yang

bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan

ketentuan yang ada. Ada dua macam validitas logis yang dapat

dicapai oleh sebuah insrumen, yaitu: validitas isi dan validitas

44

konstrak (construct validity). Validitas isi bagi sebuah instrumen

menunjukkan suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun

berdasarkan isi materi pelajaran yang dievaluasi. Selanjutnya

validitas konstrak sebuah instrumen menunjukkan suatu kondisi

sebuah instrumen yang disusun berdasarkan konstrak aspek-

aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi (Arikunto, 2009: 65-

66).

Pada penelitian ini tahap yang dilakukan dalam pengujian

validitas logis ini dengan diuji oleh pihak-pihak yang lebih ahli,

seperti dosen dan guru yang bersangkutan. Pada saat

melakukan validitas logis ini, peneliti memilih 3 validator, yaitu

dosen ahli atau isi, guru bahasa dan guru wali kelas. Berikut ini

merupakan kolom untuk menguji instrumen dalam validitas

logis, yaitu:

Tabel 3.4 Validitas Logis

Evaluator Validitas Persetujuan Butiran Soal Pretest dan

Posttest

Saran

1 2 3 4 5 6 7 8

Validator 1 Pratiwi

Kartika Sari, M.Pd

Isi √ √ √ √ √ √ √ √ Penggunaan bahasa harus jelas agar mudah

dipahami siswa dan disesuaikan dengan

metode yang digunakan

Muka √ √ √ √ √ √ √ √

Validator 2 Erdina, S.Pd.SD

Isi √ √ √ √ √ √ √ √ Tambahkan narasi dan setiap pernyataan harus jelas dan sesuai dengan

pemikiran siswa

Muka √ √ √ √ √ √ √ √

Validator 3 Dian

Widiastuti, S.Pd

Isi

√ √ √ √ √ √ √ √ Gunakan pertanyaan yang berkaitan dengan tema

budi pekerti dan lingkungan

Muka √ √ √ √ √ √ √ √

45

Pada saat melakukan validasi mengenai soal-soal yang

akan diujikan, peneliti melakukan tiga kali validasi logis yakni

melalui dosen ahli atau isi, yakni Ibu Pratiwi Kartika Sari, M.Pd;

guru bahasa atau muka, yakni Ibu Erdina, S.Pd.SD, dan guru

wali kelas II SD, yakni Dian Widiastuti, S.Pd. Pada saat

melakukan validitas logis, peneliti mendapatkan saran dan

masukan mengenai instrument yang telah dibuat. Hampir

seluruh pendapat menyarankan agar peneliti menambahkan

narasi pada setiap soal dan pada soal yang terdapat suatu

pernyataan, agar dibuat sejelas mungkin dari segi bahasa

sehingga saat dikerjakan oleh siswa, siswa tersebut mudah

memahami maksud dari pernyataan tersebut dan juga gunakan

pertanyaan yang berkaitan dengan tema budi pekerti dan

lingkungan.

b. Validitas Empiris

Istilah “validitas empiris” memuat kata “empiris” yang artinya

“pengalaman”. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki

validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman. Ada dua

macam validitas empiris, yakni ada dua cara yang dapat

dilakukan untuk menguji bahwa sebuah instrumen memang

valid. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi,

sebaiknya instrument yang tidak valid berarti memiliki validitas

rendah. Pengujian tersebut dilakukan dengan membandingkan

46

kondisi instrumen yang bersangkutan dengan kriterium atau

sebuah ukuran. Sebagaimana dikutip Arikunto, Anderson dkk

dalam suharsimi, menyatakan “A test is valid if it measure what

it purpose to measure” atau diartikan yaitu sebuah tes dikatakan

valid apabila tes tersebut mengukur yang seharusnya diukur.

Untuk mengetahui validitas instrument menggunakan rumus

korelasi Product Moment sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑁 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

Keterangan:

: Korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Banyak siswa

∑XY : jumlah perkalian skor X dan skor Y

∑X : jumlah total skor X

∑Y : jumlah total skor Y

∑X2 : jumlah kuadrat dari X

∑Y2 : jumlah kuadrat dari Y (Suharsimi Arikunto,

2014:213).

Uji validitas instrument dilakukan dengan melakukan

perhitungan dengan uji t dengan rumus :

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − 𝑟2

Keterangan:

r : Koefisien korelasi hasil r hitung

47

N : Jumlah responden

Sedangkan mencari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝑡𝛼 (dk=n-2)

Membuat kesimpulan dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Harga thitung kemudian dibandingkan dengan harga ttabel dengan

taraf nyata tertentu dan dengan derajat bebas n-2. Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti valid, atau jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti tidak valid

(Sudjana, 2014:149).

Setelah didapat harga koefisien validitas maka harga

tersebut diinterpretasikan terhadap kriteria dengan

menggunakan tolak ukur yang dibuat Guildford seperti pada

tabel berikut:

Tabel 3.5 Klasifikasi Interpretasi Koefisien Validitas

rxy Interpretasi

0,90 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 1,00 Validitas sangat tinggi

0,70 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,90 Validitas tinggi

0,40 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,70 Validitas sedang

0,20 ≤ 𝑟𝑥𝑦 < 0,40 Validitas rendah

0,00 ≤ 𝑟𝑥𝑦 <0,20 Validitas sangat rendah

𝑟𝑥𝑦 < 0,00 Tidak valid

Sumber: Sudijono, 2014: 193

2. Realibilitas

Untuk keperluan mencari realibilitas soal keseluruhan perlu juga

dilakukan analisis butir soal seperti halnya soal bentuk objektif.

Skor masing-masing butir soal dicantumkan pada kolom item

menurut apa adanya. Rumus yang digunakan pada penelitian ini

adalah rumus Alpha sebegai berikut:

48

𝑟11 = (𝑛

(𝑛 − 1)) (1 −

∑ 𝜎𝑖2

𝜎𝑡2 )

Keterangan:

𝑟11 : realibilitas yang dicari 𝜎𝑡2 : varians total

∑𝜎𝑖2 : jumlah varians skor tiap-tiap item

Setelah didapat koefisien realibilitas maka harga tersebut

diinterpretasikan terhadap kriteria dengan menggunakan tolak ukur

yang dibuat Guilford seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.6 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas

Besar r11 Interpretasi

𝑟11 ≤ 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah

0,20 ≤ 𝑟11 < 0,40 Reliabilitas Rendah

0,40 ≤ 𝑟11 < 0,70 Reliabilitas Sedang

0,70 ≤ 𝑟11 < 0,90 Reliabilitas Tinggi

0,90 ≤ 𝑟11 < 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi

Sumber: Tiswiyanti (2009: 43)

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini untuk mengetahui apakah sampel berhasil

dari populasi yang berdistribusi normal. Uji ini biasanya

digunakan data diskrit. Sampel ini dikatakan berasal dari

pupulasi distribusi normal jika harga lebih kecil dari pada

dan sebaliknya maka data yang diperoleh tidak

berdistribusi normal. Rumus uji liliefors adalah sebagai berikut:

Z =

49

b. Uji Homogenitas

Uji ini sebagai pra syarat analisis data yang bertujuan untuk

mengetahui data homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas

dilakukan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0,05

dengan rumus sebagai berikut :

Fhitung=𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 =

(𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟)2

𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙2

Keterangan :

Fhitung = persamaan dua varians

Varians besar = varians besar dari hasil penelitian

Varians kecil = varians terkecil dari hasil penelitian (Sudjana,

2001:250).

2. Uji Hipotesis

a. Uji t

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

pengujian hipotesis menggunakan pengujian rata-rata dua

kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus

sebagai berikut:

=𝑥1−𝑥2

𝑆𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛

√𝑛1−𝑛2𝑛1𝑛2

– dengan 𝑆 = √(𝑛1−1)𝑆12+(𝑛2−1 )𝑆22

𝑛1+𝑛2−2

Keterangan :

50

��1= Nilai rata-rata kelompok eksperimen

��2 = Nilai rata-rata kelompok kontrol

n1 = Jumlah responden kelompok eskperimen

n2 = Jumlah responden kelompok kontrol

𝑆12= Variabel kelompok eksperimen

𝑆22= = Variabel kelompok kontrol

b. Hipotesis Statistik

Pengujian hasil dari uji hipotesis statistik menggunakan SPPS 21

dengan uji independent samples test. Desain hipotesis statistik adalah

sebagai berikut :

𝐻𝑜 = 𝜇1 ≥ 𝜇2

𝐻𝑖 = 𝜇2 ≤ 𝜇2

Keterangan :

𝜇1 = Nilai rata-rata kemampuan literasi menulis permulaan

menggunakan metode edutainment PAIKEM (kelas

eksperimen)

𝜇2 = Nilai rata-rata kemampuan literasi menulis permulaan

menggunakan metode ceramah (kelas kontrol)

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

Penelitian ini membahas tentang Pengaruh Metode Pembelajaran

Edutainment PAIKEM terhadap Kemampuan Literasi Menulis Permulaan Siswa

pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas 2 SDN Pondok Kacang Timur 03

Kota Tangerang Selatan kemampuan literasi difokuskan menulis permulaan.

Data ini diperoleh melalui penelitian yang dilakukan oleh dua kelompok penelitian

yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan bentuk penelitian

desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Desain ini merupakan

desain nonequivalent control group yang hampir sama dengan pretest-posttest

control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random tapi secara purposive. Kelompok

eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan (Penggunaan Metode

Edutainment PAIKEM) sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan

(sebagai kelompok perbanding).

Penelitian ini dilakukan di SDN Pondok Kacang Timur 03 Kota Tangerang

Selatan. Pembelajaran dilakukan sebanyak 8 pertemuan diawal sebelum masuk

pertemuan pertama diberikan pretest dan diakhir setelah pertemuan diberikan

posttest. Masing-masing 8 pertemuan di kelas eksperimen dan 8 pertemuan di

kelas kontrol sampel yang digunakan adalah 60 peserta didik kelas II SDN

Pondok Kacang Timur 03 Kota Tangerang Selatan, 30 peserta didik pada kelas

eksperimen dan 30 peserta didik pada kelas kontrol pada materi bahasa

Indonesia menulis permulaan.

52

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran

edutainment terhadap kemampuan literasi menulis siswa dikelas II SDN Pondok

Kacang Timur 03 Kota Tangerang Selatan. Proses kegiatan belajar mengajar di

dalam kelas dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap salah satu kelas

yaitu kelas II A sebagai kelas eksperimen dengan diberi perlakuan menggunakan

metode edutainment PAIKEM sedangkan kelas II B sebagai kelas kontrol tidak

diberikan pelakuan dengan menggunakan metode ceramah.

Sebelum melakukan penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol, peneliti

melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen tes. Uji validitas dan reliabitas

instrument tes dilakukan dengan mengujikan sebanyak 9 pertanyaan soal essay

atau uraian tentang menulis tema budi pekerti dan lingkungan. Dari hasil uji

validitas dan reliabilitas instrument tes terdapat 1 butir pertanyaan yang tidak

valid dan reliabilitas dari 9 butir pertanyaan sehingga butir pertanyaan yang tidak

valid dan tidak reliabilitas harus dibuang.

Tahap selanjutnya adalah melakukan uji normalitas dan homogenitas, nilai

yang dilakukan untuk menghitung uji prasyarat adalah nilai pretest dan posttest

dikelas II A dan II B. Pada uji normalitas ada uji homogen kedua kelas dinyatakan

normal dan homogen, maka setelah dinyatakan normal dan homogen, peneliti

langsung melakukan penelitian pada kedua kelas tersebut.

Pada pembelajaran awal di dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol di

berikan soal pretest dan pada akhir pertemuan yaitu pertemuan kedelapan

sebagai evaluasi diberikan soal posttest di kelas eksperimen dengan

menggunakan metode pembelajaran edutainment paikem sedangkan di kelas

kontrol tidak menggunakan metode pembelajaran edutainment paikem

53

melainkan menggunakan metode ceramah. Kemudian masing-masing skor nilai

prestest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dijadikan sebagai

data atau bahan yang digunakan dan diolah sebagai hasil dari penelitian ini.

54

Tabel 4.1

Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol (II.B)

Responden Nilai Pretest

Nilai Posttest

AYR 65 70

ASN 75 80

AM 80 75

ANA 65 75

BH 65 80

BES 70 75

CDPA 70 77

FRB 85 80

FR 80 75

GL 70 80

HM 70 65

HR 75 80

IFP 75 75

IHN 65 70

IR 75 70

MAM 55 65

MKA 65 70

MLA 75 77

MRS 55 70

NAP 75 80

NMH 80 75

NAA 80 83

RR 75 65

RMI 55 70

RJ 65 77

RSR 70 70

SNA 75 77

SHS 60 74

SKP 70 70

KA 75 77

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang terendah

adalah 55, sebanyak 3 orang dan nilai tertinggi 85 sebanyak 1 orang.

Sedangkan nilai posttest yang terendah adalah 65, sebanyak 3 orang

dan nilai tertinggi 83 sebanyak 1 orang. Pretest : nilai rata-rata 70,5,

nilai median 70 dan nilai modus 75 sebanyak 9 orang. Nilai varians

55

60,94 dan standar deviasi 7,80. Posttest : nilai rata-rata 74,23, nilai

median 75 dan nilai modus 70 sebanyak 8 orang. Nilai varians 24,73

dan standar deviasi 4.97.

Distribusi frekuensi kemampuan literasi menulis permulaan tema

budi pekerti dan lingkungan pada pretest dan posttest kelas kontrol

dapat dilihat pada grafik histogram di bawah ini:

Grafik 4.1

Histogram Pretest Kemampuan Literasi Menulis Permulaan pada Kelas Kontrol

Grafik 4.2

Histogram Posttest Kemampuan Literasi Menulis Permulaan pada Kelas Kontrol

56

Berdasarkan histogram pretest di atas peserta didik yang

mendapatkan nilai 55 sebanyak 3 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 60 sebanyak 1 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 65 sebanyak 6 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 70 sebanyak 6 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 75 sebanyak 9 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 80 sebanyak 4 orang dan peserta didik yang

mendapatkan nilai 85 sebanyak 1 orang.

Sedangkan untuk histogram posttest diatas peserta didik yang

mendapatkan nilai 65 sebanyak 3 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 70 sebanyak 8 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 74-75 sebanyak 1 orang dengan nilai 74, nilai 75

sebanyak 6 orang, peserta didik yang mendapatkan nilai 77-80

sebanyak 5 orang dengan nilai 77, nilai 80 sebanyak 6 orang, dan

peserta didik yang mendapatkan nilai 83 sebanyak 1 orang.

57

Tabel 4.2

Data hasil pretest dan posttest kelas eksperimen (II.A)

Responden Nilai Pretest Nilai Posttest

ARBM 75 80

ABRA 80 80

ASN 89 90

AGA 85 86

AP 75 89

ATH 70 86

DO 65 77

DAP 70 70

DAS 70 83

FAR 65 70

FAIM 75 85

FAM 85 90

GPE 75 77

HY 60 80

JAN 80 85

JAG 85 86

KRP 80 83

LSP 75 90

MZS 72 85

MAR 85 86

MFHA 75 85

MRG 83 85

NSJ 90 95

NA 65 78

RD 65 70

RP 75 80

RR 80 94

RA 60 80

RRA 75 78

SZN 75 80

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai pretest yang

terendah adalah 60, sebanyak 2 orang dan nilai tertinggi 90

sebanyak 1 orang. Sedangkan nilai posttest yang terendah

adalah 70, sebanyak 3 orang dan nilai tertinggi 95 sebanyak

1 orang. Pretest : nilai rata-rata 75,3, nilai median 75 dan

58

nilai modus 75 sebanyak 9 orang. Nilai varians 66,07 dan

standar deviasi 8,12. Posttest : nilai rata-rata 82,76, nilai

median 84 dan nilai modus 80 sebanyak 6 orang. Nilai

varians 40,87 dan standar deviasi 6,39.

Distribusi frekuensi kemampuan literasi menulis

permulaan tema budi pekerti dan lingkungan pada pretest

dan posttest kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik

histogram di bawah ini:

Grafik 4.3

Histogram Pretest Kemampuan Literasi Menulis

Permulaan pada Kelas Eksperimen

Grafik 4.4

Histogram Posttest Kemampuan Literasi Menulis

Permulaan pada Kelas Eksperimen

59

Berdasarkan histogram pretest di atas peserta didik yang

mendapatkan nilai 60 sebanyak 2 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 65 sebanyak 4 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 70 sebanyak 3 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 72 sebanyak 1 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 75 sebanyak 9 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 80 sebanyak 4 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 83 sebanyak 1 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 85 sebanyak 4 orang, dan peserta didik

yang mendapatkan nilai 89-90 sebanyak 1 orang dengan

nilai 89, nilai 90 sebanyak 1 orang.

Sedangkan histogram posttest di atas peserta didik yang

mendapatkan nilai 70 sebanyak 3 orang, peserta didik yang

mendapatkan nilai 75 -78 sebanyak 2 orang dengan nilai 77,

nilai 78 sebanyak 2 orang, peserta didik yang mendapatkan

nilai 80 sebanyak 6 orang, peserta didik yang mendapatkan

nilai 83 sebanyak 2 orang, peserta didik yang mendapatkan

nilai 85-86 sebanyak 5 orang dengan nilai 85, nilai 86

sebanyak 4 orang, peserta didik yang mendapatkan nilai 89-

90 sebanyak 1 orang dengan nilai 89, nilai 90 sebanyak 3

orang, peserta didik yang mendapatkan nilai 94 sebanyak 1

orang dan peserta didik yang mendapatkan nilai 95

sebanyak 1 orang.

60

Tabel 4.3

Deskriptif Hasil Penelitian

Statistik Kelas

Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Nilai terendah 60 70 55 65

Nilai tertinggi 90 95 85 83

Rata-rata 75,3 82,76 70,5 74,23

Modus 75 80 75 70

Median 75 84 70 75

Varians 66,07 40,87 60,94 24,73

Simpangan baku

8,12 6,39 7,80 4,97

Berdasarkan tabel di atas perbandingan hasil belajar

siswa dalam kemampuan literasi menulis permulaan peserta

didik pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan

kelas kontrol. Perbandingan tersebut dapat dilihat dari nilai

rata-rata pretest dan posttest pada kelas eksperimen yaitu

75,3 dan 82,76, sedangkan kelas kontrol 70,5 dan 74,23.

Nilai terendah pretest dan posttest yang diperoleh kelas

kontrol adalah 55 dan 65, maupun kelas eksperimen adalah

60 dan 70. Sedangkan nilai tertinggi pretest dan posttest

yang diperoleh kelas eksperimen adalah 90 dan 95 pada

kelas kontrol adalah 85 dan 83 dengan selisih 5 dan 1.

Simpangan baku pretest dan posttest dikelas eksperimen

lebih besar dibandingkan di kelas kontrol yaitu 7,80 dan 4,97

untuk kelas kontrol dan 8,12 dan 6,39 untuk kelas

eksperimen. Nilai varians pretest dan posttest dikelas

eksperimen lebih besar dibandingkan di kelas kontrol yaitu

61

60,94 dan 24,73 untuk kelas kontrol dan 66,07 dan 40,87

untuk kelas eksperimen. Kesimpulan dari perbandingan

kelas kontrol dan kelas eksperimen yaitu dari statistic

deskriptif nilai pretest dan posttest di kelas eksperimen lebih

tinggi dibanding dengan kelas kontrol.

B. Hasil Analisa Data

1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Untuk mengetahui hasil dari uji validasi instrument tes

yang diajukan pada kelas II dengan jumlah 30 siswa serta 9

butir essay atau uraian. Untuk dapat mengetahui soal valid

atau tidak, dibandingkan dengan taraf signifikan 0,05. Soal

essay atau uraian dinyatakan valid apabila taraf signifikan

<0,05.

Tabel 4.4 Validitas Instrumen Soal Tes

No Signifikan 𝒓𝒙𝒚 Taraf signifikan 0,05 Keterangan

1 1,000 0,05 Valid

2 0,748 0,05 Valid

3 -0,540 0,05 Drop

4 0,187 0,05 Valid

5 0,436 0,05 Valid

6 0,291 0,05 Valid

7 1,000 0,05 Valid

8 0,395 0,05 Valid

9 0,081 0,05 Valid

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validasi yang dilakukan

dengan menggunakan rumus Product Moment terdapat 1

62

butiran soal yang drop yaitu soal 3. Butiran soal yang drop

harus dibuang, jadi terdapat 8 soal yang valid.

Tabel 4.5

Validitas Instrumen Lembar Observasi

No Signifikan 𝒓𝒙𝒚 Taraf signifikan 0,05 Keterangan

1 0.447 0,05 Valid

2 1,000 0,05 Valid

3 -0,265 0,05 Drop

4 -0,240 0,05 Drop

5 1,000 0,05 Valid

6 1,000 0,05 Valid

7 1,000 0,05 Valid

8 -0,265 0,05 Drop

9 1,000 0,05 Valid

10 1,000 0,05 Valid

11 -0,240 0,05 Drop

12 1,000 0,05 Valid

13 0.488 0,05 Valid

14 -0.137 0,05 Valid

15 0.256 0,05 Valid

16 0.449 0,05 Valid

17 0.686 0,05 Valid

18 0.644 0,05 Valid

19 0.343 0,05 Valid

20 -0,265 0,05 Drop

21 0.387 0,05 Valid

22 0.136 0,05 Valid

23 0.449 0,05 Valid

24 0.493 0,05 Valid

25 0.447 0,05 Valid

Berdasarkan tabel di atas hasil uji validasi yang dilakukan

dengan menggunakan rumus Product Moment terdapat 5

butiran soal yang drop yaitu soal 3, 4, 8, 11, 20. Butiran soal

yang drop harus dibuang, jadi terdapat 20 pernyataan yang

valid.

63

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yaitu alat yang memberikan hasil yang

tetap sama (konsisten). Hasil pengukuran itu harus tetap

sama jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama

meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang

berlainan, dan tempat yang berbeda pula. Metode uji

reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan bantuan program Ms.

Excel.

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas menggunakan Uji Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha Items

1,082 8

Berdasarkan tabel di atas nilai hasil uji reliabilitas

menggunakan uji Cronbach’s Alpha adalah dengan

banyaknya 8 butiran soal. Karena nilai Cronbach’s Alpha

lebih dari pada maka butiran soal tes kemampuan literasi

menulis permulaan tema budipekerti dan lingkungan setelah

validitasi adalah reliabel. Koefisien reliabilitas instrumen tipe

uraian tersebut dengan rumus Alpha :

𝑟11 = (8

(8−1)) (1 −

15,44

2,08) = 1,082

Dari hasil perhitungan tersebut, maka koefisien

reliabilitas sebesar 1,082 sehingga termasuk kategori sangat

tinggi.

64

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas menggunakan Uji Cronbach’s Alpha

Cronbach’s Alpha Items

1,146 20

Berdasarkan tabel di atas nilai hasil uji reliabilitas

menggunakan uji Cronbach’s Alpha adalah dengan

banyaknya 20 butiran soal. Karena nilai Cronbach’s Alpha

lebih dari pada maka butiran pernyataan lembar observasi

pengaruh metode edutainment PAIKEM terhadap

kemampuan literasi menulis permulaan siswa setelah

validitasi adalah reliabel. Koefisien reliabilitas instrumen tipe

uraian tersebut dengan rumus Alpha :

𝑟11 = (20

(20−1)) (1 −

5,968

−2011,75) = 1,146

Dari hasil perhitungan tersebut, maka koefisien

reliabilitas sebesar 1,146 sehingga termasuk kategori tinggi.

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.

Teknik pengujian normalitas yang digunakan adalah uji

liliefors.

65

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas menggunakan Uji Liliefors

Kelas N Varians Simpangan baku

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Kesimpulan

Pretest

Posttest

Pretest

Posttest

Pretest

Posttest

Eksperimen

30 66,07

40,87

8,12 6,39 0,1480

0,1065

0,161 Berdistribusi normal

Kontrol 30 60,94

24,73

7,80 4,97 0,1511

0,1693

0,161 Berdistribusi normal

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada

kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 30,

diperoleh Lmaks pretest dan posttest sebesar 0,1480 dan

0,1065 dan Ltabel sebesar 0,161 dengan demikian karena

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠pretest < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,1480<0,161 dan 𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠posttest <

𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,1065<0,161 maka data dari kelas eksperimen

tersebut berdistribusi normal.

Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas yang

diperoleh dari kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak

30, diperoleh 𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠 pretest dan posttest sebesar 0,1511 dan

0,1693 dan 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,161 dengan demikian karena

𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠pretest < 𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,1511 <0,161 dan 𝐿𝑚𝑎𝑘𝑠posttest <

𝐿𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,1693<0,161 maka data dari kelas kontrol tersebut

berdistribusi normal.

66

b. Uji Homogenitas

Berdasarkan hasil uji normalitas dari dua kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada penelitian ini dan

dinyatakan bahwa data sampel berasal dari populasi yang

berdistribusi normal, setelah itu dilakukan uji homogenitas

varians dari kedua kelas tersebut (kelas eksperimen dan

kelas kontrol) dengan menggunakan uji fisher. Uji fisher

dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas tersebut

berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Hasil

perhitungan uji homogen dapat dilihat pada tabel 4.13

sebagai berikut:

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas menggunakan Uji Fisher

Statistik Kelas eksperimen Kelas kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Varians 66,07 40,87 60,94 24,73

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 1,084 1,652

𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,86

Kesimpulan Terima H0

Berdasarkan dari hasil perhitungan uji fisher di atas dapat

diperoleh nilai Fhitung = 1,084 untuk pretest dan posttestnya

1,652 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 0,05;29;29= 1,86 pada taraf signifikan

dengan pembilang dan penyebut sebesar 30 dan 28. Oleh

karena itu diperolehg Fhitung< Ftabel pretest (1,084<1,86)

dan Fhitung< Ftabel posttest 1,652<1,86), maka H0 diterima,

maka dapat disimpulkan bahwa varians data hasil penelitian

67

dari kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari

populasi yang homogen.

3. Hasil Uji hipotesis (Uji-t)

Setelah melakukan uji prasyarat analisis data yang hasilnya

normal dan homogeny maka selanjutnya uji hipotesis atau uji-t.

Uji hipotesis digunakan untuk menguji perbedaan atau

perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Pengujian hasil dari uji hipotesis statistik menggunakan

SPSS 21 dengan uji independent samples test yang dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 4.10

Hasil Nilai Rata-rata, Standar Deviation dan Standar Error Mean

Group Statistics

Kelas N Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Hasil Posttest

Menulis

Permulaan

Kelas

2A

30 82.7667 6.39333 1.16726

Kelas

2B

30 74.2333 4.97361 .90805

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat kelas eksperimen

berjumlah 30 responden dengan nilai rata-rata atau mean

sebesar 82.7667, nilai standar deviation atau simpangan baku

sebesar 6.39333, dan nilai standar error mean 1.16726.

Sedangkan kelas kontrol berjumlah 30 responden dengan nilai

rata-rata atau mean sebesar 74.2333, nilai standar deviation

68

atau simpangan baku, dan nilai standar error sebesar 0.90805.

Adapun hail dari t-test yaitu sebagi berikut:

Tabel 4.11 Hasil uji t menggunakan independent samples test

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig.

t df Sig. (2-

tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Hasil Posttest Menulis Permulaan

Equal variances assumed

1.244

.269

5.770

58 .000 8.53333 1.47887 5.57306 11.49361

Equal variances not assumed

5.770

54.691

.000 8.53333 1.47887 5.56924 11.49743

Berdasarkan tabel diatas diperoleh data t-hitung sebesar

5.770 dengan derajat kebebasan (df) sebesar 58 dan taraf

signifikan sebesar 0,05 maka diperoleh t-tabel sebesar 2,002.

Untuk menguji berpengaruh atau tidak sebuah perlakuan yang

dilakukan maka t-hitung > t-tabel. Dari data diatas dapat dilihat

bahwa t-hitung > t-tabel (5.770 > 2.002). Maka dapat dikatakan

bahwa t-hitung > t-tabel atau Ha diterima dan Ho ditolak maka artinya

terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran

edutainment Paikem terhadap kemampuan literasi menulis

permulaan siswa.

69

C. Interprestasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari sebuah

perhitungan diatas berkaitan dengan penelitian yang telah

dilakukan di SDN Pondok Kacang Timur 03 dengan jumlah sampel

sebanyak 30 dari masing-masing kelas, dapat diketahui pengaruh

metode pembelajaran edutainment PAIKEM terhadap kemampuan

literasi menulis permulaan siswa yang dibuktikan dengan rata-rata

hasil menulis permulaan pretest yang berbeda secara signifikan

dengan rata-rata hasil menulis permulaan posttest.

Hasil pengamatan selama penelitian dalam pembelajaran di

kelas menggunakan metode pembelajaran edutainment PAIKEM

yang diterapkan dalam kelas eksperimen menjadikan siswa lebih

termotivasi, merasa tidak bosan dan antusias karena akan menarik

perhatian serta menumbuhkan rasa semangat belajar siswa, siswa

dapat belajar dengan rasa senang karena saat proses

pembelajaran berlangsung diselingi permainan tebak—tebakan,

siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran,

siswa juga aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam

proses pembelajaran, melatih siswa menghargai pendapat orang

lain, dan siswa mampu menunjukan keberanian dalam proses

pembelajaran.

70

Berbeda dengan kelas kontrol selama proses pembelajaran hanya

menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode pembelajaran

edutainment PAIKEM, sehingga dari hasil data yang diperoleh terlihat

perbedaan. Hal ini dapat dilihat penyebab minat dan antusias siswa kurang

dalam menguasai konsep atau menguasai materi pembelajaran, menjawab

soal-soal dan menulis permulaan.

Maka dapat disimpulkan bahwa perlakuan yang berbeda menyebabkan

terjadinya hasil yang berbeda juga antara kelas eksperimen yang diterapakan

menggunakan metode pembelajaran edutainment PAIKEM dan kelas kontrol

yang diajarkan tanpa menggunakan metode pembelajaran edutainment

PAIKEM. Hal tersebut membuktikan bahwa menggunakan metode

pembelajaran edutainment PAIKEM dalam pembelajaran menulis permulaan

siswa di sekolah dapat memberikan efek yang sangat baik pada proses dan

hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini juga didukung oleh pengamatan

observasi yang dilakukan kepada siswa pada waktu eksperimen berlangsung.

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis statistik dan

pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran edutainment PAIKEM yaitu terbukti dapat berpengaruh

terhadap kemampuan literasi menulis permulaan siswa kelas II SDN Pondok

Kacang Timur 03 Kota Tangerang Selatan. Hal ini terbukti setelah diberikan

perlakuan menggunakan metode pembelajaran edutainment PAIKEM rata-

rata nilai pretest sebanyak 75,3 dan posttest 82,76 yang terdapat di kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak menggunakan

metode pembelajaran edutainment PAIKEM yang memperoleh nilai rata-rata

pretest dan posttest sebesar 70,5 dan 74,23.

Dari hasil pengujian uji-t menunjukan bahwa kemampuan literasi

menulis permulaan pada kelompok eksperimen terbukti sangat berpengaruh

dan sangat signifikan dibandingkan dengam kelompok kontrol. Maka

kesimpulan pada uji ini dengan cara membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

(5.770>2,002) maka dapat dilihat bahwa metode pembelajaran edutainment

PAIKEM berpengaruh signifikan terhadap kemampuan literasi menulis

permulaan.

B. Saran

Saran yang diberikan peneliti berdasarkan hasil penelitian

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Siswa hendaknya lebih sering berlatih menulis, bahwasanya

pada pembelajaran bahasa Indonesia jika menerapkan metode

pembelajaran edutainment PAIKEM menjadi menarik dan tidak

membosankan. Pembelajaran menjadi menarik dan siswa

menjadi memahami bahan materi pembelajaran dengan baik

sehingga pembelajaran menjadi bermakna, suasana kelas pun

menjadi kondusif.

2. Guru

Guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi dalam pembelajaran menulis permulaan diantaranya

menggunakan metode pembelajaran edutainment PAIKEM

sebagai alternatif dalam pelaksanaan pembelajaran menulis

permulaan karena telah terbukti mampu meningkatkan

kemampuan dalam literasi menulis permulaan.

3. Sekolah

Pihak sekolah hendaknya memfasilitasi guru dalam

menyediakan media pembelajaran bagi siswa karena media

pembelajaran yang lengkap dan baik akan menciptakan proses

pembelajaran yang baik pula.

73

4. Peneliti Lain

Para peneliti di bidang pendidikan kiranya dapat melakukan penelitian

lanjutan mengenai menulis permulaan. Para peneliti dapat menerapkan

berbagai pendekatan, strategi, model, metode, teknik, dan media yang

tepat untuk meningkatkan kemampuan literasi menulis permulaan. Hasil

penelitian tersebut diharapkan dapat membantu guru untuk memecahkan

masalah yang sering muncul dalam proses pembelajaran bahasa

Indonesia di kelas sehingga berdampak positif bagi pendidikan yang lebih

berkualitas.

.

74

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khoiru. 2011. PAIKEM GEMBROT Mengembangkan Pembelajaran Aktif,

Inovatif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan, Gembira dan Berbobot. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Alwasilah, A.Ch. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama. _______. 2005. ”Membaca Kritis dan Literasi Kritis” dalam Priyatni, Endah Tri. 2017.

Tangerang: Tsmart, (hal.157-158). Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya. Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara. _______. 2014. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Jogjakarta: DIVA Press. Barnadib, Imam. 2004. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Bennet, Neville. 2005. Teaching Through Play. Jakarta: PT Gramedia Wisiasarana

Indonesia. Budimanasyah, Dasim. 2008. PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

dan Menyenangkan. Jakarta: PT Genesindo. Fadlillah, Muhammad. 2014. Edutainment Pendidikan Anaka Usia Dini. Jakarta:

Kencana Prenandamedia Group. Fisher, Teresa. R. (2013). When Pictures aren’t Pretty: Deconstructing Punitive

Literacy Practices. Journal of Early Childhood Literacy. 14(3), 291-318. Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai

Kontruktivistik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning). Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Jenkins, Daphne. 2003. Role Play Practice French. New York: Longman.

Hafernan, dkk. (2013). “Terampil Menulis di Sekolah Dasar” dalam Zulela H.M.S Tangerang: PT Pustaka Mandiri, (hal.29).

Hamruni. 2008. Konsep Edutainment dalam Pendidikan Islam.

Yogyakarta: Sukses Offset. _______. 2008. “Edutainment Pendidikan Anaka Usia Dini” dalam

Fadlillah, Muhammad. 2014. Jakarta: Kencana Prenandamedia Group, (hal 3-4).

Hindun. 2014. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berkarakter di Madrasah

Ibtidaiyah/Sekolah Dasar. Depok: Nufa Citra Mandiri. Hopperstad, Marit Holm. (2010). Studying Meaning in Children’s

Drawings. Journal of Early Childhood Literacy. 10(4), 430-452. Howe, (2011). Book Review. Dalam Ewing, R, et al. (2018). Journal of

Early Childhood Literacy. 18(1), 154-158. Pahl, K and Rowsell, J. (2018). Book Review of Artifactual Literacies,

Teacher College Press. Journal of Early Childhood Literacy. 11(1), 501-503.

PISA. 15 Desember 2014. Literasi Indonesia Sangat Rendah. (Online),

(http://m.republika.co.id/amp_version/ngm3g840, diakses 17 Januari 2017).

Katsaliaki et. al. (2014). The Development of Edutainment Learning Model

in Social Science Education/ips. Dalam Yani Kusmarni, International Journal of Research and Development Study on IPS education at elementary level in Bandung and Cimahi. Vol.1, No.2.

Mulyasa, E. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep Strategi dan

Implementasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyono. (2003). Beberapa Jenis Kesulitan dalam Kegiatan Menulis

dalam Widyastuti, Ana. Kiat Jitu Anak Gemar Baca Tulis. Tahun 2017 (Halaman 169-170). Jakarta: Kelompok Gramedia.

Rahman, A. (2010). Makalah pada Pelatihan Integrasi Imtaq-Iptek.

Jakarta:Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah. Resmini, Novi. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi.

Bandung: UPI Press.

76

Saefuddin, Asis. 2014. Pembelajaran Efektif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudjana. 2001. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito. Sudjana, Nana. (2014). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru

Algensindo. Sudijono, Anas. (2014). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta. _______. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta. Sutrisno. 2011. “Metode Edutainment” dalam Hamid, Sholeh. Yogyakarta:DIVA

Press, (hal.17). Tarigan. 2011. “Guru Juga Bisa (Me)Nulis” dalam Kusmayadi, Ismail. Bandung: Tinta

Emas Publishing, (hal.2). Tiswiyanti, W. Pengaruh Economic Value Added (Eva), Residual Income, Earning

dan Arus Kas Operasi terhadap Return yang diterima Pemegang Saham pada Perusahaan Lq 45 Tahun 2008–2009 (onlinejournal.unja.ac.id/index.php/humaniora/article/download/84/71)

Tompkins. 2007. “Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi” dalam Resmini,

Novi. Bandung: UPI Press, (hal.3-4). Uno, Hamzah B. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi

Aksara. Wahyudin, Dinn, dkk. 2007. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Tebuka. Wardani, I.G.A.K. (2007). Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Anak Berkesulitan

Belajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Yusuf, Munawir. (2003). Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar. Solo:PT

Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

77

LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN LEMBAR KERJA

SISWA

1.1 Pretest

1.2 RRP, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 1

1.3 RRP, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 2

1.4 RRP , dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 3

1.5 RRP, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 4

1.6 RRP, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 5

1.7 RRP, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 6

1.8 RRP, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 7

1.9 RRP, Lembar Observasi, dan Lembar Kerja Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan

8

1.10 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 1

1.11 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 2

1.12 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 3

1.13 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 4

1.14 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 5

1.15 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 6

1.16 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 7

1.17 RPP, Lembar Kerja Kelas Kontrol Pertemuan 8

1.18 Posttest

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Budi Pekerti (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 1

Hari/Tanggal : Kamis/29 Maret 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda-benda di sekitar

dan menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

C. Indikator

Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

D. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

E. Materi Ajar

❖ Menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Reading aloud

3. Demontrasi

4. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (20 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “Pergi Belajar”

⚫ Pretest (Tes Kemampuan Awal)

⚫ Memperlihatkan dan memperdengarkan bacaan puisi lewat

audio visual berupa video

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 15 menit)

⚫ Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan

dengan baik tentang cara menulis sambung puisi

⚫ Guru memberi contoh cara menulis puisi dengan huruf

tegak bersambung

⚫ Siswa menulis puisi dengan huruf tegak bersambung

dengan rapih

b. Elaborasi (waktu 20 menit)

⚫ Guru mengadakan sebuah diskusi tentang hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam menulis puisi kedalam huruf

sambung

⚫ Guru dan siswa membicarakan tentang dekorasi gambar

pada tulisan puisi agar lebih menarik

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Memberikan penguatan dan perbaikan hasil dari beberapa

siswa

⚫ Bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

3. Penutup

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Memberikan latihan kuis pertama

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Sukmawati, Dian. 2010. Bahasa Indonesia 2: Sekolah Dasar

dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional.

❖ Media Pembelajaran

⚫ Paper teks dan alat peraga

⚫ Media audio visual berupa speaker dan contoh video

membacakan puisi

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan penulisan huruf

2 Kejelasan penulisan huruf

3 Kerapian tulisan

4 Penggunaan spasi

Nilai =

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Budi Pekerti (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 2

Hari/Tanggal : Senin/02 April 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Menyalin wacana kedalam buku tulis buku tulis dengan huruf

cetak/lepas

C. Indikator

Menyalin wacana kedalam buku tulis buku tulis dengan baik dan benar

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dijelaskan siswa dapat menyalin wacana kedalam buku tulis

buku tulis dengan baik dan benar

E. Materi Ajar

❖ Menyalin wacana

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Tanya jawab

3. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Membaca wacana bersama-sama

⚫ Menceritakan isi teks

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 15 menit)

⚫ Guru menjelaskan cara menyalin wacana

⚫ Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik

⚫ Siswa melaksanakan perintah guru untuk menyalin wacana

b. Elaborasi (waktu 30 menit)

⚫ Guru mendiskusikan tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam menyalin tulisan

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

⚫ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pemahaman, dan memberikan penguatan

3. Penutup (10 menit)

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Memberikan latihan kuis kedua

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Samidi. 2009. Bahasa Indonesia untuk kelas 2 SD dan MI.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.

❖ Media Pembelajaran

⚫ Alat peraga dan Paper teks

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Kesempurnaan teks yang di salin

2 Kerapihan tulisan

3 Penempatan spasi pada setiap kata

4 Keaktifan siswa dalam bertanya

5 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan

6 Ketepatan tanda baca

Nilai =

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Budi Pekerti (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 3

Hari/Tanggal : Selasa/03 April 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan benda atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

C. Indikator

Membuat kalimat berdasarkan kata-kata dari dongeng yang didengar

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dijelaskan, siswa dapat membuat kalimat berdasarkan kata-

kata dari dongeng yang didengar

E. Materi Ajar

❖ Dongeng “Malin Kundang”

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Tanya jawab

3. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Tanya jawab tentang cerita malin kundang

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 20 menit)

⚫ Guru memperlihatkan video dongeng si malin kundang

⚫ Siswa menyimak video dongeng tersebut

b. Elaborasi (waktu 25 menit)

⚫ Kemudian beberapa siswa melakukan percobaan

mengungkapkan pesan yang terdapat pada dongeng

tersebut ditanggapi oleh siswa lainnya

⚫ guru menugaskan siswa untuk membuat kalimat

berdasarkan kata-kata dari dongeng yang didengar

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

1. Memberikan penguatan dan perbaikan hasil dari beberapa

siswa

2. Bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

3. Penutup (10 menit)

⚫ Bersama-sama menarik kesimpulan tentang pesan pesan yang

terdapat dalam dongeng

⚫ Doa bersama

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Sukmawati, Dian. 2010. Bahasa Indonesia 2: Sekolah Dasar

dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional.

❖ Media Pembelajaran

⚫ Media audio visual berupa speaker, contoh video dongeng

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Pemahaman isi cerita

2 Keruntutan pengungkapan isi cerita

3 Ketepatan diksi

4 Ketetapan menggunakan kalimat

5 Keterpaduan antar kalimat

6 Ketepatan penggunaan ejaan

7 Kejelasan penulisan huruf

Nilai =

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Budi Pekerti (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 4

Hari/Tanggal : Rabu/04 April 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan benda atau bintang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa sendiri

C. Indikator

1. Melengkapi kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

2. Membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah dijelaskan, siswa dapat melengkapi kalimat dengan

menggunakan kata-kata yang tersedia

2. Siswa dapat membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata

yang tersedia

E. Materi Ajar

❖ Melengkapi dan membuat kalimat

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Tanya jawab

3. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “Utamakan

Keselamatan”

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 15 menit)

⚫ Guru menulis contoh materi tentang melengkapi dan

membuat kalimat dipapan tulis

⚫ Setelah itu guru menjelaskan materi tersebut dan siswa

mendengarkan penjelasan guru dengan baik

b. Elaborasi (waktu 30 menit)

⚫ Siswa menulis contoh yang diberikan oleh guru dibuku tulis

masin-masing

⚫ Siswa dapat melengkapi kalimat dengan menggunakan

kata-kata yang tersedia

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

⚫ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pemahaman, dan memberikan penguatan

3. Penutup (10 menit)

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Memberikan latihan kuis keempat

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Samidi. 2009. Bahasa Indonesia untuk kelas 2 SD dan MI.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.

❖ Media Pembelajaran

⚫ Paper teks dan alat peraga

⚫ Media audio visual berupa speaker

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan menempatkan kata

2 Ketetapan menggunakan kata menjadi kalimat

3 Keterpaduan antar kata dengan kalimat

4 Ketepatan penggunaan ejaan

Nilai =

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Lingkungan (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 5

Hari/Tanggal : Kami/05 April 2018

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskripsikan benda dan bercerita

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

C. Indikator

1. Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar

2. Menyalin kalimat slogan yang berkaitan dengan isi teks dengan

huruf tegak bersambung

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah dijelaskan, siswa dapat menjawab pertanyaan

berdasarkan teks yang didengar

2. Siswa menyalin kalimat slogan yang berkaitan dengan isi teks

dengan huruf tegak bersambung

E. Materi Ajar

❖ Kalimat slogan bermakna

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Tanya jawab

3. Diskusi

4. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Guru memotivasi siswa akan pentingnya materi yang akan

disampaikan

⚫ Mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu

“Pemandangan”

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (waktu 15 menit)

⚫ Guru membacakan sebuah teks berjudul tempat sampah

berdasarkan jenis sampah

⚫ Siswa memperhatikan dengan baik

⚫ Siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang

didengar

b. Elaborasi (waktu 30 menit)

⚫ Guru dan siswa berdiskusi tentang isi teks

⚫ Guru memberi perintah untuk menyalin kalimat slogan

yang berkaitan dengan isi teks dengan huruf tegak

bersambung

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

⚫ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pemahaman, dan memberikan penguatan

3. Penutup (10 menit)

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Doa bersama

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Simin. 2009. Bina Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas II.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.

❖ Media Pembelajaran

• Paper teks dan alat peraga

• Media audio visual berupa speaker

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar

2 Ketepatan penggunaan ejaan

3 Kejelasan penulisan ejaan

4 Kerapian tulisan

5 Ketepatan menyalin kalimat slogan

6 Keterpaduan antar kalimat

Nilai =

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Lingkungan (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 6

Hari/Tanggal : Jum’at/06April2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

C. Indikator

1. Melatih membuat percakapan dengan teman melalui bahasa tulis

2. Melengkapi percakapan dengan bahasa tulis

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah dijelaskan, siswa dapat melatih membuat percakapan

dengan teman melalui bahasa tulis

2. Siswa dapat melengkapi percakapan dengan bahasa tulis

E. Materi Ajar

❖ Bertanya kepada orang lain

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Demontrasi

3. Tanya jawab

4. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Guru memotivasi siswa akan pentingnya materi yang akan

disampaikan

⚫ Memberi contoh tentang percakapan (dialog) melalui audio

visual (cuplikan dari video yang diperlihatkan)

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 15 menit)

⚫ Guru menjelaskan materi cara mengajukan pertanyaan

kepada orang lain menggunakan pilihan kata yang tepat

dan santun berbahasa

b. Elaborasi (waktu 30 menit)

⚫ Meminta siswa secara berpasangan untuk

mendemontrasikan bertanya kepada orang lain dengan

menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun

berbahasa didepan kelas

⚫ Siswa dapat melatih membuat percakapan dengan teman

melalui bahasa tulis

d. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

⚫ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pemahaman, dan memberikan penguatan

3. Penutup (10 menit)

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Memberikan latihan kuis keenam

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Samidi. 2010. Bahasa Indonesia 2: untuk SD/MI Kelas 2.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

⚫ Simin. 2009. Bina Bahasa Indonesia 2: untuk SD/MI Kelas 2.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

⚫ Kreativitas guru

❖ Media Pembelajaran

⚫ Paper teks

⚫ Media audio visual berupa speaker dan contoh cuplikan video

dialog

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Kejelasan penulisan huruf

2 Ketepatan penggunaan ejaan

3 Ketepatan menggunakan kalimat

4 Keterpaduan antar kalimat

5 Keaktifan siswa dalam bertanya

6 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan

Nilai =

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Lingkungan (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 7

Hari/Tanggal : Selasa/10 April 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

C. Indikator

1. Menyebutkan lima ciri-ciri tumbuhan dan binatang menggunakan

kalimat yang jelas dan mudah dipahami orang lain

2. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara

sederhana dengan bahasa tulis

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah dijelaskan, siswa dapat menyebutkan empat ciri-ciri

tumbuhan dan binatang menggunakan kalimat yang jelas dan

mudah dipahami orang lain

2. Siswa dapat mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar

secara sederhana dengan bahasa tulis

E. Materi Ajar

❖ Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan dan hewan

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Demontrasi

3. Tanya jawab

4. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “Lihat

Kebunku”

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 15 menit)

⚫ Siswa diperlihatkan satu gambar tumbuhan dan satu

gambar binatang

⚫ Siswa memperhatikan kedua gambar yang ditunjukan oleh

guru dan siswa mengamati gambar tumbuhan dan

binatang tersebut

b. Elaborasi (waktu 30 menit)

⚫ Siswa dapat menyebutkan empat ciri-ciri tumbuhan dan

binatang menggunakan kalimat yang jelas dan mudah

dipahami orang lain

⚫ Siswa dapat mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di

sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

⚫ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pemahaman, dan memberikan penguatan

3. Penutup (10 menit)

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Memberikan latihan kuis ketujuh

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Sukmawati, Dian. 2010. Bahasa Indonesia 2: Sekolah Dasar

dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional.

⚫ Kusmayadi, Ismail. 2009. Belajar Bahasa Indonesia itu

Menyenangkan 2: untuk Kelas II Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

❖ Media Pembelajaran

⚫ Paper teks dan alat peraga

⚫ Media audio visual berupa speaker

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan menyebutkan ciri-ciri hewan

2 Ketepatan penggunaan ejaan

3 Kejelasan penulisan ejaan

4 Ketepatan menyebutkan ciri-ciri tumbuhan

5 Keterpaduan antar kalimat

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP Kelas Eksperimen)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Lingkungan (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 8

Hari/Tanggal : Rabu/11 April 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

C. Indikator

Membuat puisi anak berdasarkan gambar

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dijelaskan, siswa dapat membuat puisi anak berdasarkan

gambar

E. Materi Ajar

❖ Membuat puisi anak berdasarkan gambar

F. Metode Pembelajaran

1. Edutainment PAIKEM

2. Tanya jawab

3. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (20 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

⚫ Guru memotivasi siswa akan pentingnya materi yang akan

disampaikan

⚫ Mengajak siswa untuk bernyanyi bersama lagu “Kelinciku”

⚫ Posttest (Ujian Akhir)

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (waktu 15 menit)

⚫ Siswa memperhatikan gambar–gambar yang dipasang

guru di papan tulis

⚫ Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan

dengan baik tentang cara membuat puisi

⚫ Guru memberi contoh cara membuat puisi anak

berdasarkan gambar

b. Elaborasi (waktu 20 menit)

⚫ Guru memperintahkan siswa mencoba membuat kalimat-

kalimat indah berdasarkan gambar yang dilihat untuk

membuat puisi

⚫ Siswa dapat membuat puisi anak berdasarkan gambar

⚫ Salah satu siswa atas perintah guru membacakan hasil

pekerjaannya di depan kelas

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Memberikan penguatan dan perbaikan hasil dari beberapa

siswa

⚫ Bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

3. Penutup (10 menit)

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

⚫ Doa bersama

H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

❖ Sumber Belajar

⚫ Nur’aini, Umri. 2008. Bahasa Indonesia: untuk SD/MI Kelas II.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

⚫ Kreativitas guru

❖ Media Pembelajaran

⚫ Paper teks dan alat peraga

⚫ Media audio visual berupa speaker

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan penulisan huruf

2 Kejelasan penulisan huruf

3 Kerapian tulisan

4 Penggunaan spasi

Nilai =

Lembar Observasi Pengaruh Metode Pembelajaran Edutainment

PAIKEM terhadap Kemampuan Literasi Menulis Permulaan Siswa

A. Identitas Guru

B. Petunjuk Pengisian

❖ Lengkapilah identitas saudara terlebih dahulu

❖ Berilah jawaban pada pernyataan berikut sesuai dengan

pengamatan setelah anda mengajar, dengan cara memberi tanda

ceklis (√) pada kolam yang tersedia.

❖ Keterangan pilihan jawaban

✓ SS = Sangat Setuju

✓ S = Setuju

✓ TS = Tidak Setuju

✓ STS = Sangat Tidak Setuju

❖ Pastikan tidak ada pernyataan lembar observasi yang terlewatkan

❖ Lembar observasi yang telah diisi mohon dikembalikan.

No. Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS STS

1. Siswa dapat belajar dengan rasa senang karena saat proses pembelajaran berlangsung diselingi permainan tebak--tebakan

2. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan dalam proses pembelajaran

3. Siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran

4. Siswa termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan

5. Siswa dengan tekun menjawab tugas yang diberikan oleh guru

6. Siswa aktif bertanya dalam pembelajaran menggunakan metode edutainment paikem

7. Siswa mampu berpikir kritis dalam proses pembelajaran menggunakan metode edutainment paikem

8. Siswa mudah memahami bahasa yang di gunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode edutainment paikem

9. Siswa mampu menunjukan keberanian dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode edutainment paikem

10. Siswa antusias dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode edutainment paikem

11. Siswa kreatif dalam membuat dan melengkapi kalimat melalui metode edutainment paikem

12. Siswa kreatif membuat cerita teks yang pernah didengar melalui metode edutainment paikem

13. Siswa mampu beinovasi dalam mengarang teks pengalaman

14. Siswa semangat dalam belajar dengan menggunakan metode edutainment paikem

15. Siswa inovatif dalam menguasai keterampilan membaca puisi dengan ekspresi melalui metode edutainment paikem

16. Siswa fokus saat pembelajaran menulis permulaan menggunakan metode edutainment paikem

17. Siswa senang dalam permainan kalimat slogan bermakna melalui metode edutainment paikem

18. Siswa dapat bekerjasama dengan teman-teman dalam pembelajaran menggunakan metode edutainment paikem

19. Siswa aktif dalam mendemontrasikan cara membaca teks yang tepat secara bergilir dengan menggunakan metode edutainment paikem

20. Siswa mampu berinovasi dalam membuat puisi dengan menggunakan metode edutainment paikem

131

Hasil Lembar Observasi Pengaruh Metode Pembelajaran

Edutainment Paikem Terhadap Kemampuan Literasi Menulis

Permulaan Siswa

No. RPP Keterangan Pilihan Jawaban Jumlah

SS S TS STS

4 3 2 1

1 Pertemuan 1 11 5 4 - 20

2 Pertemuan 2 10 3 7 - 20

3 Pertemuan 3 11 3 6 - 20

4 Pertemuan 4 13 1 6 - 20

5 Pertemuan 5 12 3 5 - 20

6 Pertemuan 6 13 3 4 - 20

7 Pertemuan 7 9 4 7 - 20

8 Pertemuan 8 12 5 3 - 20

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas kontrol)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Budi Pekerti (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 1- 4

Hari/Tanggal : Kamis-Rabu/ 29 Maret-04 April 2018

A. Standar Kompetensi

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda-benda di sekitar

dan menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

Menyalin wacana kedalam buku tulis buku tulis dengan huruf

cetak/lepas

Mendeskripsikan benda atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

Mendeskripsikan benda atau bintang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa sendiri

C. Indikator

Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

Menyalin wacana kedalam buku tulis buku tulis dengan baik dan benar

Membuat kalimat berdasarkan kata-kata dari dongeng yang didengar

Melengkapi kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

Membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah dijelaskan siswa dapat menyalin puisi anak dengan huruf

tegak bersambung

Siswa dapat menyalin wacana kedalam buku tulis buku tulis dengan

baik dan benar

Siswa dapat membuat kalimat berdasarkan kata-kata dari dongeng

yang didengar

Melengkapi kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

Membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

E. Materi Ajar

❖ Menyalin puisi dengan huruf tegak bersambung

❖ Menyalin wacana

❖ Dongeng “Malin Kundang”

❖ Melengkapi dan membuat kalimat

F. Metode Pembelajaran

1. Demontrasi

2. Tanya jawab

3. Ceramah

4. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (20 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (Waktu 15 menit)

⚫ Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan

dengan baik tentang cara menulis sambung puisi

⚫ Guru memberi contoh cara menulis puisi dengan huruf

tegak bersambung

⚫ Siswa menulis puisi dengan huruf tegak bersambung

dengan rapih

⚫ Guru menjelaskan cara menyalin wacana

⚫ Siswa mendengarkan penjelasan guru dengan baik

⚫ Siswa melaksanakan perintah guru untuk menyalin wacana

⚫ Guru menceritakan kepada siswa dongeng si malin

kundang

⚫ Guru menulis contoh materi tentang melengkapi dan

membuat kalimat dipapan tulis

⚫ Setelah itu guru menjelaskan materi tersebut dan siswa

mendengarkan penjelasan guru dengan baik

b. Elaborasi (waktu 20 menit)

⚫ Guru mengadakan sebuah diskusi tentang hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam menulis puisi kedalam huruf

sambung

⚫ Guru dan siswa membicarakan tentang dekorasi gambar

pada tulisan puisi agar lebih menarik

⚫ Guru mendiskusikan tentang hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam menyalin tulisan

⚫ Kemudian beberapa siswa melakukan percobaan

mengungkapkan pesan yang terdapat pada dongeng

tersebut ditanggapi oleh siswa lainnya

⚫ Guru menugaskan siswa untuk membuat kalimat

berdasarkan kata-kata dari dongeng yang didengar

⚫ Siswa menulis contoh yang diberikan oleh guru dibuku tulis

masin-masing

⚫ Siswa dapat melengkapi kalimat dengan menggunakan

kata-kata yang tersedia

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Memberikan penguatan dan perbaikan hasil dari beberapa

siswa

⚫ Bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

3. Penutup

⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah

diajarkan

H. Sumber Belajar

❖ Sumber Belajar

⚫ Sukmawati, Dian. 2010. Bahasa Indonesia 2: Sekolah Dasar

dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional.

⚫ Samidi. 2009. Bahasa Indonesia untuk kelas 2 SD dan MI.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan penulisan huruf

2 Kejelasan penulisan huruf

3 Kerapian tulisan

4 Penggunaan spasi

5 Kesempurnaan teks yang di salin

6 Penempatan spasi pada setiap kata

7 Keaktifan siswa dalam bertanya

8 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan

9 Ketepatan tanda baca

10 Pemahaman isi cerita

11 Keruntutan pengungkapan isi cerita

12 Ketepatan diksi

13 Ketetapan menggunakan kalimat

14 Keterpaduan antar kata menjadi kalimat

15 Ketepatan penggunaan ejaan

16 Ketepatan menempatkan kata

Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100%

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP Kelas Kontrol)

Sekolah : SDN Pondok Kacang Timur 03

Tema : Lingkungan (menulis)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : II/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

Pertemuan ke- : 5- 8

Hari/Tanggal : Kamis-Rabu/05-11 April 2018

A. Standar Kompetensi

Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskripsikan benda dan bercerita

Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

C. Indikator

1. Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar

2. Menyalin kalimat slogan yang berkaitan dengan isi teks dengan

huruf tegak bersambung

3. Melatih membuat percakapan dengan teman melalui bahasa tulis

4. Melengkapi percakapan dengan bahasa tulis

5. Menyebutkan lima ciri-ciri tumbuhan dan binatang menggunakan

kalimat yang jelas dan mudah dipahami orang lain

6. Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara

sederhana dengan bahasa tulis

7. Membuat puisi anak berdasarkan gambar

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah dijelaskan, siswa dapat menjawab pertanyaan

berdasarkan teks yang didengar

2. Siswa menyalin kalimat slogan yang berkaitan dengan isi teks

dengan huruf tegak bersambung

3. Siswa dapat melatih membuat percakapan dengan teman melalui

bahasa tulis

4. Siswa dapat melengkapi percakapan dengan bahasa tulis

5. Siswa dapat menyebutkan empat ciri-ciri tumbuhan dan binatang

menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami orang lain

6. Siswa dapat mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar

secara sederhana dengan bahasa tulis

7. Siswa dapat membuat puisi anak berdasarkan gambar

E. Materi Ajar

❖ Kalimat slogan bermakna

❖ Bertanya kepada orang lain

❖ Menyebutkan ciri-ciri tumbuhan dan hewan

❖ Membuat puisi anak berdasarkan gambar

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah/demontrasi

2. Diskusi

3. Tanya jawab

4. Pemberian Tugas

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

1. Kegiatan Awal (10 menit)

⚫ Mengucapkan salam dengan ramah kepada peserta

⚫ Berdoa sebelum memulai pelajaran

⚫ Menanyakan kabar peserta didik

⚫ Memeriksa kehadiran peserta didik

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi (waktu 15 menit)

⚫ Guru membacakan sebuah teks berjudul tempat sampah

berdasarkan jenis sampah

⚫ Siswa memperhatikan dengan baik

⚫ Siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang

didengar

⚫ Guru menjelaskan materi cara mengajukan pertanyaan

kepada orang lain menggunakan pilihan kata yang tepat

dan santun berbahasa

⚫ Siswa memperhatikan kedua gambar yang ditunjukan oleh

guru dan siswa mengamati gambar tumbuhan dan

binatang tersebut

⚫ Siswa mendengarkan penjelasan guru dan memperhatikan

dengan baik tentang cara membuat puisi

⚫ Guru memberi contoh cara membuat puisi anak

berdasarkan gambar

b. Elaborasi (waktu 30 menit)

⚫ Guru dan siswa berdiskusi tentang isi teks

⚫ Guru memberi perintah untuk menyalin kalimat slogan

yang berkaitan dengan isi teks dengan huruf tegak

bersambung

⚫ Meminta siswa secara berpasangan untuk

mendemontrasikan bertanya kepada orang lain dengan

menggunakan pilihan kata yang tepat dan santun

berbahasa didepan kelas

⚫ Siswa dapat melatih membuat percakapan dengan teman

melalui bahasa tulis

⚫ Siswa dapat menyebutkan empat ciri-ciri tumbuhan dan

binatang menggunakan kalimat yang jelas dan mudah

dipahami orang lain

⚫ Siswa dapat mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di

sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis

⚫ Guru memperintahkan siswa mencoba membuat kalimat-

kalimat indah berdasarkan gambar yang dilihat untuk

membuat puisi

⚫ Siswa dapat membuat puisi anak berdasarkan gambar

Salah satu siswa atas perintah guru membacakan hasil

pekerjaannya di depan kelas

c. Konfirmasi (waktu 5 menit)

⚫ Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

⚫ Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah

pemahaman, dan memberikan penguatan

3. Penutup (10 menit) ⚫ Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang

telah diajarkan

H. Sumber Belajar

❖ Sumber Belajar

⚫ Simin. 2009. Bina Bahasa Indonesia untuk SD/MI kelas II.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional.

⚫ Samidi. 2010. Bahasa Indonesia 2: untuk SD/MI Kelas 2.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

⚫ Sukmawati, Dian. 2010. Bahasa Indonesia 2: Sekolah Dasar

dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional.

⚫ Kusmayadi, Ismail. 2009. Belajar Bahasa Indonesia itu

Menyenangkan 2: untuk Kelas II Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional.

⚫ Nur’aini, Umri. 2008. Bahasa Indonesia: untuk SD/MI Kelas II.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

I. Penilaian

No. Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Ketepatan menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar

2 Ketepatan penggunaan ejaan

3 Kejelasan penulisan ejaan

4 Kerapian tulisan

5 Ketepatan menyalin kalimat slogan

6 Keterpaduan antar kalimat

7 Ketepatan menggunakan kalimat

8 Keaktifan siswa dalam bertanya

9 Keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan

10 Ketepatan menyebutkan ciri-ciri hewan

11 Ketepatan menyebutkan ciri-ciri tumbuhan

12 Penggunaan spasi

Nilai = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑥 100%

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

165

LAMPIRAN 2

Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Literasi Menulis Permulaan

1. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : II/2

Tema : Budi Pekerti (Menulis)

Standar Kompetensi

• Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan

menyalin puisi anak

Kompetensi Dasar

• Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

• Menyalin wacana kedalam buku tulis dengan huruf cetak/lepas

• Mendeskripsikan benda atau binatang di sekitar secara sederhana dengan

bahasa tulis

2. Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : II/2

Tema : Lingkungan (Menulis)

Standar Kompetensi

• Mengungkapkan secara lisan beberapa informasi dengan

mendeskrispsikan benda dan bercerita

• Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda disekitar dan

menyalin puisi anak

Kompetensi Dasar

• Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana

dengan bahasa tulis

166

Soal Pretest dan Posttest

Indikator Bentuk soal

Kemampuan Butiran soal Nomor soal

Skor

C1 C2 C3

1. Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

U

Salinlah puisi diatas dengan huruf tegak bersambung yang rapih

1 5

Menyalin wacana kedalam buku tulis dengan baik dan benar

Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini.

1. Apa yang digunakan agar tidak kehujanan?

2. Apakah kendaraan yang ditunggu-tunggu?

2 5

Ceritakan teks pengalaman yang pernah kamu dengar!

Membuat kalimat berdasarkan kata-kata dari dongeng yang didengar

Buatlah kalimat dari kata-kata dibawah ini.

1. Malin kundang

2. Patung batu

3. Merantau 4. Menikah 5. Kera/mon

yet

3 5

167

Lengkapi kalimat berikut

Malin kundang . . . menjadi batu

Surga berada ditelapak kaki . . .

Melengkapi kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

Lengkapi kalimat berikut.

1. Lantai yang . . . harus di sapu

2. Namaku . . . warna tubuhku dapat berubah sesuai tempat

3. Hewan penghisap darah manusia .

4. Supaya . . . tanaman diberi pupuk

5. Hati-hati karena batang pohon bunga mawar . . .

4 3

Membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

Buatlah kalimat dengan menggunakan kata berikut. 1. Sayang 2. Durhaka

168

2. Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar

Coba jawablah pertanyaan berikut.

1. Apa yang dilakukan bila tahu sampah berserakan?

2. Siapa yang bersarang di sampah?

3. Ke mana sampah di buang?

5 4

Menyalin kalimat slogan yang berkaitan dengan isi teks dengan huruf tegak bersambung

Salinlah kalimat slogan dibawah ini dengan huruf tegak bersambung.

1. Buanglah sampah pada tempatnya

2. Jagalah kebersihan

Melatih membuat percakapan dengan teman melalui bahasa tulis

Buatlah kalimat percakapan sederhana dengan teman tentang “Menanam Pohon”

6 5

Melengkapi percakapan dengan bahasa tulis

Coba kerjakan tugas berikut ini. Lengkapi percakapan sederhana

169

dibawah ini dengan pilihan jawaban yang tersedia

Vina : Hai, . . .

Anton : Hai juga, Vina

Vina : “Anton besok di sekolah kita ada . . . kebersihan kelas.”

Anton : iya Vina, kitakan sudah dibagi . . .

Vina : “Kamu . . . tugas, apa Anton?”

Anton : Aku dapat tugas . . . kaca.

Menyebutkan lima ciri-cri tumbuhan dan binatang menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami orang lain

• Sebutkan empat ciri-ciri binatang berikut ini.

• Ayo, tuliskan nama tumbuhan dan cirinya.

7 3

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis

Membuat puisi anak berdasarkan

Buatlah puisi berdasarkan gambar di

8 5

170

gambar bawah ini!

Skor Total 35

Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 x100 100

171

LAMPIRAN 3

DATA HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN SOAL TES

No Kode pertemuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 Skor Y2

4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 S01 4 4 1 4 2 2 3 2 3 24 576

2 S02 4 3 2 4 2 2 4 2 3 24 576

3 S03 4 3 1 4 3 3 3 3 3 26 676

4 S04 4 3 2 3 3 2 4 3 4 26 676

5 S05 4 4 2 3 3 3 4 2 2 25 625

∑ 125 3129

∑X 20 17 8 18 13 12 18 12 15

∑X2 80 59 14 66 35 30 66 30 47

∑XY 568 490 222 513 365 338 506 337 425

rxy 1 0.748 -0.540

0.187 0.436 0.291 1 0.395 0.081

σ2i 0 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.24 0.4

∑σ2i 2.08

σ2t 15.44

per

r11 1.081606

thitung 7,580

ttabel 2,002

Korelasi Valid Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid

LEMBAR VALIDASI KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN LITERASI MENULIS PERMULAAN

Satuan Pendidikan : SDN Pondok Kacang Timur 03

Kelas/Semester : II/2

Materi Pokok Tema : Budi Pekerti dan Lingkungan

Standar Kompetensi : Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan menyalin

puisi anak

Kompetensi Dasar : Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

Menyalin wacana kedalam buku tulis dengan huruf cetak/lepas

Mendeskripsikan benda atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa

tulis

No. Indikator Kemampuan

Literasi Menulis Permulaan

Indikator Pembelajaran Soal/Instrumen Validasi Isi Validasi Muka Saran dan Perbaikan Valid Tidak

Valid Valid Tidak

Valid

1 Menyalin puisi anak dengan huruf tegak bersambung

Salinlah puisi tersebut gunakan huruf tegak bersambung yang rapih

Jika menulis puisi dengan huruf sambung tidak dengan dipisah-pisah,

174

langsung keseluruhan puisi

2 Menyalin wacana kedalam buku tulis dengan baik dan benar

Salinlah cerita diatas kedalam buku tulis

Marilah menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini 1. Apakah judul

bacaan diatas? 2. Kapan hujan

turun deras? 3. Apa yang

digunakan agar tidak kehujanan

4. Apakah kendaran yang ditunggu-tunggu?

5. Mengapa bajunya basah kuyup?

3 Membuat kalimat berdasarkan kata-kata dari dongeng yang didengar

Buatlah kalimat dari kata-kata di bawah ini. 1. Malin Kundang 2. Patung Batu 3. Merantau

175

4. Menikah 5. Kera/monyet

4 Melengkapi kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

Lengkapi kalimat berikut 1. Malin

kundang anak . . .

2. Anita anak yang . . . kepada orang tua

3. Susan selalu . . . jika bertemu teman

4. Kita harus . . . hewan peliharaan

5. Setiap hari aku . . . tanaman

6. . . . guru perbuatan mulia

7. Kalau . . . harus ditepati, kita tidak boleh mengingkari

8. Kita harus . . . dan . . .

176

kepada orang tua

9. Hikam . . . nenek yang sedang menyebrang jalan

10. Mengucapkan . . . jika sudah dibantu

Membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata yang tersedia

Buatlah kalimat dengan menggunakan kata berikut. 1. Sayang 2. Durhaka 3. Rajin 4. Patuh 5. Hormat

5 Menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang didengar

Coba jawablah pertanyaan berikut 1. Apa yang

dilakukan bila tahu sampah berserakan?

2. Siapa yang bersarang di sampah?

3. Ke mana sampah di buang?

177

4. Apa yang dilakukan sebelum sampah di buang?

5. Ke mana sampah daun dan kayu di buang?

Menyalin kalimat slogan yang berkaitan dengan isi teks dengan huruf tegak bersambung

Salinlah kalimat slogan dibawah ini dengan huruf tegak bersambung 1. Buanglah

sampah pada tempatnya

2. Jagalah kebersihan

3. Bersih itu sehat

4. Lalat menyebarkan penyakit

5. Satu sampah menyebabkan ribuan masalah

6 Melatih membuat percakapan dengan teman melalui bahasa tulis

Setelah memberi contoh siswa di perintah menulis percakapan cukup

Materi diganti dengan dialog yang berkaiatan dengan

178

2 kalimat lingkungan

Melengkapi percakapan dengan bahasa tulis

Coba kerjakan tugas berikut ini Lengkapi percakapan sederhana dibawah ini dengan pilihan jawaban yang tersedia Vina : Hai, . . . Anton : Hai juga, . . . Vina : “Anton besok di sekolah kita ada . . . kebersihan kelas.” Anton : Iya Vina, kitakan sudah dibagai . . . Vina : “Kamu . . . tugas, apa Anton?” Anton : Aku dapat tugas . . . kaca Kalau kamu dapat tugas . . . Vina ? Vina : Aku dapat

179

tugas . . . Anton : . . . kita jadi juara yah Vin Vina :Amiiin, kalau juara kita pasti . . .

7 Menyebutkan lima ciri-ciri tumbuhan dan binatang menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dipahami orang lain

Sebutkan empat ciri-ciri binatang berikut ini.

Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis

Ayo, tuliskan nama tumbuhan dan cirinya.

8 Membuat puisi anak berdasarkan gambar

Buatlah puisi berdasarkan gambar di bawah ini !

Gambar disesuaikan dengan kompetensi dasar dan indik ator

Tangsel, 14 Maret 2018

180

LAMPIRAN 4

DATA HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN LEMBAR OBSERVASI

No. Kode pertemuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Skor

Y2

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

1 RPP 1 3 4 1 2 4 4 4 1 4 4 2 4 4 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 4 75 5625

2 RPP 2 3 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 3 4 2 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 73 5329

3 RPP 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 2 3 2 2 77 5929

4 RPP 4 4 4 2 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 2 2 4 2 1 4 2 3 2 2 74 5476

5 RPP 5 3 4 2 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 2 2 4 2 1 4 4 3 3 2 74 5476

6 RPP 6 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 2 3 4 2 4 3 2 84 7056

7 RPP 7 3 4 1 1 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 67 4489

8 RPP 8 3 4 2 1 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 3 3 4 3 1 4 2 3 2 4 76 5776

∑ 700 4516

∑X 26 32 16 13 32 32 32 16 32 32 13 32 31 31 20 17 18 31 19 13 30 18 25 19 20

∑X2 86 128 36 25 128 128 128 36 128 128 25 128 121 121 54 37 42 121 49 25 114 44 79 47 56

∑XY 1723 2096

1111 820 2096

2096

2096

1111 2096

2096

820 2096

2021 2096 1349 1115 1189 2012 1115 820 2012 1196 1646 1196 1182

rxy

0,447 1 -0.26

5

-0.24 1 1 1 -0.26

5

1 1 -0.24 1 0.488

-0.13

7

0.256

0.499

0.686

0.644

0.343

-0.26

5

0.387

0.136

0.449

0.493

0.447

σ2i 0.187 0 0.5 0.484 0 0 0 0.5 0 0 0.48

4 0 0.10

9 0.10

9 0.5 0.10

9 0.18

7 0.10

9 0.48

4 0.48

4 0.18

7 0.43

7 0.10

9 0.23

4 0.75

∑σ2i 5.968

σ2t -2011.75

per

r11 1.146

thitung 7,580

ttabel 2,002

Korelasi valid valid

drop drop valid

valid

valid

drop valid

valid

drop valid

valid valid valid valid valid valid valid drop valid valid valid valid valid

Lembar Validasi Kisi-Kisi Instrumen Metode Pembelajaran

Edutainment Paikem

No Dimensi

Indikator Soal/Instrumen Validasi Isi Validasi Muka

Saran dan Perbaikan

Valid Tidak Valid

Valid Tidak Valid

1 Aspek memberikan kemudahan

Belajar dengan rasa senang diselingi permainan tebak-tebakan

Siswa dapat belajar dengan rasa senang karena saat proses pembelajaran berlangsung diselingi permainan tebak--tebakan

Terlibat dalam berbagai kegiatan mengembangkan pemahaman dan kemampuan

Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan dalam proses pembelajaran

Meningkatkan komunikasi antar teman

Siswa mampu meningkatkan komunikasi antar teman saat proses pembelajaran menulis permulaan berlangsung

Mudah menguasai pembelajaran

Siswa lebih mudah menguasai pembelajaran menulis permulaan

182

dengan metode edutainment paikem

2 Aspek lingkungan belajar yang kondusif

Mengembangkan kreativitas

Siswa dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran

Termotivasi tidak membosankan atau menakutkan

Siswa termotivasi karena pembelajaran tidak membosankan atau menakutkan

Tekun menjawab tugas

Siswa dengan tekun menjawab tugas yang diberikan oleh guru

Senang karena berpartisipasi

Siswa senang karena berpartisipasi

3 Aspek menarik minat

Aktif bertanya

Siswa aktif bertanya dalam pembelajaran menggunakan metode edutainment paikem

Berpikir kritis

Siswa mampu berpikir kritis dalam proses pembelajaran menggunakan metode edutainment paikem

Merasakan adanya kemampuan

Siswa dapat merasakan adanya kemampuan dalam proses pembelajaran

183

setelah menggunakan metode ini

4 Melibatkan emosi positif dalam pembelajaran

Memahami bahasa yang di gunakan

Siswa mudah memahami bahasa yang di gunakan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode edutainment paikem

Menunjukan keberanian

Siswa mampu menunjukan keberanian dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode edutainment paikem

Antusias Siswa antusias dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode edutainment paikem

V

5 Aspek materi yang relevan

Kreatif dalam membuat dan melengkapi kalimat

Siswa kreatif dalam membuat dan melengkapi kalimat melalui metode edutainment paikem

Kreatif membuat cerita teks yang pernah didengar

Siswa kreatif membuat cerita teks yang pernah didengar melalui metode edutainment paikem

6 Melibatkan Beinovasi Siswa mampu

184

semua indra dan pikiran

dalam mengarang teks pengalaman

beinovasi dalam mengarang teks pengalaman

Semangat dalam belajar

Siswa semangat dalam belajar dengan menggunakan metode edutainment paikem

Inovatif dalam menguasai keterampilan membaca puisi dengan ekspresi

Siswa inovatif dalam menguasai keterampilan membaca puisi dengan ekspresi melalui metode edutainment paikem

Pantang menyerah

Siswa pantang menyerah dalam permainan menyampaikan pesan pendek melalui metode edutainment paikem

7 Menyesuaikan dengan tingkat kemampuan

Fokus saat pembelajaran menulis permulaan

Siswa fokus saat pembelajaran menulis permulaan menggunakan metode edutainment paikem

Senang dalam permainan kalimat slogan bermakna

Siswa senang dalam permainan kalimat slogan bermakna melalui metode edutainment paikem

8 Memberikan pengalaman sukses

Bekerjasama

Siswa dapat bekerjasama dengan teman-teman dalam pembelajaran menggunakan metode edutainment paikem

Aktif dalam mendemontrasikan cara membaca teks yang tepat secara bergilir

Siswa aktif dalam mendemontrasikan cara membaca teks yang tepat secara bergilir dengan menggunakan metode edutainment paikem

Berinovasi dalam membuat puisi

Siswa mampu berinovasi dalam membuat puisi dengan menggunakan metode edutainment paikem

Tangsel, 14 Maret 2018

186

LAMPIRAN 5

DESKRISPI DATA

No Pretest

eksperimen

Posttest

eksperimen

Pretest

kontrol

Posttest

kontrol

1 75 80 65 70

2 80 80 75 80

3 89 90 80 75

4 85 86 65 75

5 75 89 65 80

6 70 86 70 75

7 65 77 70 77

8 70 70 85 80

9 70 83 80 75

10 65 70 70 80

11 75 85 70 65

12 85 90 75 80

13 75 77 75 75

14 60 80 65 70

15 80 85 75 70

16 85 86 55 65

17 80 83 65 70

18 75 90 75 77

19 72 85 55 70

20 85 86 75 80

21 75 85 80 75

22 83 85 80 83

23 90 95 75 65

187

24 65 78 55 70

25 65 70 65 77

26 75 80 70 70

27 80 94 75 77

28 60 80 60 74

29 75 78 70 70

30 75 80 75 77

Nilai terendah 60 70 55 65

Nilai tertinggi 90 95 85 83

Rata-rata 75,3 82,76 70,5 74,23

Modus 75 80 75 70

Median 75 84 70 75

Varians 66,07 40,87 60,94 24,73

Simpangan

baku

8,12 6,39 7,80 4,97

188

LAMPIRAN 7

PERHITUNGAN NORMALITAS POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)- S(Zi)] [F(Zi)- S(Zi)]

1 70 -1.996871704 0.022919561 0.033333333

-0.010413772 0.010413772

2 70 -1.996871704 0.022919561 0.066666667

-0.043747106 0.043747106

3 70 -1.996871704 0.022919561 0.1

-0.077080439 0.077080439

4 77 -0.901981214 0.183533424 0.133333333 0.05020009 0.05020009

5 77 -0.901981214 0.183533424 0.166666667 0.016866757 0.016866757

6 78 -0.745568286 0.227964123 0.2 0.027964123 0.027964123

7 78 -0.745568286 0.227964123 0.233333333 -0.00536921 0.00536921

8 80 -0.432742432 0.33260095 0.266666667 0.065934283 0.065934283

9 80 -0.432742432 0.33260095 0.3 0.03260095 0.03260095

10 80 -0.432742432 0.33260095 0.333333333

-0.000732383 0.000732383

11 80 -0.432742432 0.33260095 0.366666667

-0.034065717 0.034065717

12 80 -0.432742432 0.33260095 0.4 -0.06739905 0.06739905

13 80 -0.432742432 0.33260095 0.433333333

-0.100732383 0.100732383

14 83 0.03649635 0.514556705 0.466666667 0.047890039 0.047890039

15 83 0.03649635 0.514556705 0.5 0.014556705 0.014556705

16 85 0.349322204 0.636576285 0.533333333 0.103242951 0.103242951

17 85 0.349322204 0.636576285 0.566666667 0.069909618 0.069909618

18 85 0.349322204 0.636576285 0.6 0.036576285 0.036576285

19 85 0.349322204 0.636576285 0.633333333 0.003242951 0.003242951

20 85 0.349322204 0.636576285 0.666666667

-0.030090382 0.030090382

21 86 0.505735131 0.693478699 0.7

-0.006521301 0.006521301

22 86 0.505735131 0.693478699 0.733333333

-0.039854634 0.039854634

23 86 0.505735131 0.693478699 0.766666667

-0.073187968 0.073187968

24 86 0.505735131 0.693478699 0.8

-0.106521301 0.106521301

25 89 0.974973913 0.8352134 0.833333333 0.001880067 0.001880067

26 90 1.13138684 0.871053846 0.866666667 0.004387179 0.004387179

27 90 1.13138684 0.871053846 0.9 - 0.028946154

189

0.028946154

28 90 1.13138684 0.871053846 0.933333333

-0.062279487 0.062279487

29 94 1.757038549 0.960544381 0.966666667

-0.006122286 0.006122286

30 95 1.913451476 0.97215486 1 -0.02784514 0.02784514

\Lmaks = 0,1065

Ltabel = 0,161

N = 30

√𝒏 = 5,477

Hasil = Normal

190

LAMPIRAN 8

PERHITUNGAN NORMALITAS PRETEST KELAS KONTROL

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)- S(Zi)] [F(Zi)- S(Zi)]

1 55 -1.98541357 0.023549239 0.033333333

-0.009784095 0.009784095

2 55 -1.98541357 0.023549239 0.066666667

-0.043117428 0.043117428

3 55 -1.98541357 0.023549239 0.1

-0.076450761 0.076450761

4 60 -1.34495758 0.089319467 0.133333333

-0.044013866 0.044013866

5 65 -0.704501589 0.24056023 0.166666667 0.073893564 0.073893564

6 65 -0.704501589 0.24056023 0.2 0.04056023 0.04056023

7 65 -0.704501589 0.24056023 0.233333333 0.007226897 0.007226897

8 65 -0.704501589 0.24056023 0.266666667

-0.026106436 0.026106436

9 65 -0.704501589 0.24056023 0.3 -0.05943977 0.05943977

10 65 -0.704501589 0.24056023 0.333333333

-0.092773103 0.092773103

11 70 -0.064045599 0.474466959 0.366666667 0.107800293 0.107800293

12 70 -0.064045599 0.474466959 0.4 0.074466959 0.074466959

13 70 -0.064045599 0.474466959 0.433333333 0.041133626 0.041133626

14 70 -0.064045599 0.474466959 0.466666667 0.007800293 0.007800293

15 70 -0.064045599 0.474466959 0.5

-0.025533041 0.025533041

16 70 -0.064045599 0.474466959 0.533333333

-0.058866374 0.058866374

17 75 0.576410391 0.717831089 0.566666667 0.151164422 0.151164422

18 75 0.576410391 0.717831089 0.6 0.117831089 0.117831089

19 75 0.576410391 0.717831089 0.633333333 0.084497755 0.084497755

20 75 0.576410391 0.717831089 0.666666667 0.051164422 0.051164422

21 75 0.576410391 0.717831089 0.7 0.017831089 0.017831089

22 75 0.576410391 0.717831089 0.733333333

-0.015502245 0.015502245

23 75 0.576410391 0.717831089 0.766666667

-0.048835578 0.048835578

24 75 0.576410391 0.717831089 0.8

-0.082168911 0.082168911

191

25 75 0.576410391 0.717831089 0.833333333

-0.115502245 0.115502245

26 80 1.216866382 0.888172471 0.866666667 0.021505804 0.021505804

27 80 1.216866382 0.888172471 0.9

-0.011827529 0.011827529

28 80 1.216866382 0.888172471 0.933333333

-0.045160863 0.045160863

29 80 1.216866382 0.888172471 0.966666667

-0.078494196 0.078494196

30 85 1.857322372 0.968367348 1

-0.031632652 0.031632652

Lmaks = 0,1511

Ltabel = 0,161

N = 30

√𝒏 = 5,47

Hasil = Normal

192

LAMPIRAN 9

PERHITUNGAN NORMALITAS POSTTEST KELAS KONTROL

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) [F(Zi)- S(Zi)] [F(Zi)- S(Zi)]

1 65 -1.856465646 0.031693608 0.033333333

-0.001639726 0.001639726

2 65 -1.856465646 0.031693608 0.066666667

-0.034973059 0.034973059

3 65 -1.856465646 0.031693608 0.1

-0.068306392 0.068306392

4 70 -0.851159339 0.197340423 0.133333333 0.06400709 0.06400709

5 70 -0.851159339 0.197340423 0.166666667 0.030673756 0.030673756

6 70 -0.851159339 0.197340423 0.2

-0.002659577 0.002659577

7 70 -0.851159339 0.197340423 0.233333333 -0.03599291 0.03599291

8 70 -0.851159339 0.197340423 0.266666667

-0.069326244 0.069326244

9 70 -0.851159339 0.197340423 0.3

-0.102659577 0.102659577

10 70 -0.851159339 0.197340423 0.333333333 -0.13599291 0.13599291

11 70 -0.851159339 0.197340423 0.366666667

-0.169326244 0.169326244

12 74 -0.046914294 0.481290768 0.4 0.081290768 0.081290768

13 75 0.154146967 0.561253072 0.433333333 0.127919738 0.127919738

14 75 0.154146967 0.561253072 0.466666667 0.094586405 0.094586405

15 75 0.154146967 0.561253072 0.5 0.061253072 0.061253072

16 75 0.154146967 0.561253072 0.533333333 0.027919738 0.027919738

17 75 0.154146967 0.561253072 0.566666667

-0.005413595 0.005413595

18 75 0.154146967 0.561253072 0.6

-0.038746928 0.038746928

19 77 0.556269489 0.710986679 0.633333333 0.077653346 0.077653346

20 77 0.556269489 0.710986679 0.666666667 0.044320013 0.044320013

21 77 0.556269489 0.710986679 0.7 0.010986679 0.010986679

22 77 0.556269489 0.710986679 0.733333333

-0.022346654 0.022346654

23 77 0.556269489 0.710986679 0.766666667

-0.055679987 0.055679987

24 80 1.159453273 0.876864264 0.8 0.076864264 0.076864264

25 80 1.159453273 0.876864264 0.833333333 0.04353093 0.04353093

26 80 1.159453273 0.876864264 0.866666667 0.010197597 0.010197597

27 80 1.159453273 0.876864264 0.9 - 0.023135736

193

0.023135736

28 80 1.159453273 0.876864264 0.933333333 -0.05646907 0.05646907

29 80 1.159453273 0.876864264 0.966666667

-0.089802403 0.089802403

30 83 1.762637057 0.961019139 1

-0.038980861 0.038980861

Lmaks = 0,1693

Ltabel = 0,161

N = 30

√𝒏 = 5,477

Hasil = Normal

194

LAMPIRAN 10

PERHITUNGAN HOMOGENITAS POSTTEST DAN PRETEST

No. Pretest eksperimen

Pretest kontrol

No. Posttest eksperimen

Posttest kontrol

24 65 55 8 70 80

28 60 60 10 70 80

14 60 65 25 70 77

25 65 65 7 77 77

7 65 70 13 77 75

10 65 70 24 78 70

6 70 70 29 78 70

9 70 80 1 80 70

8 70 85 2 80 80

19 72 55 14 80 70

1 75 65 26 80 70

5 75 65 28 80 74

11 75 70 30 80 77

26 75 70 9 83 75

29 75 70 17 83 70

13 75 75 11 85 65

18 75 75 15 85 70

30 75 75 19 85 70

21 75 80 21 85 75

17 80 65 22 85 83

2 80 75 4 86 75

15 80 75 6 86 75

27 80 75 16 86 65

22 83 80 20 86 80

16 85 55 5 89 80

4 85 65 3 90 75

12 85 75 12 90 80

20 85 75 18 90 77

3 89 80 27 94 77

23 90 75 23 95 65

stdevEPretest = 8.128

stdevKPretest = 7.807

stdevEPosttest = 6,393

stdevKPosttest = 4,974

VariansEPretest = 66.079

VariansKPretest = 60.948

VariansEPosttest = 40.875

VariansKPosttest = 24.737

195

F hitung Pretest = 1.084

F hitung Posttest = 1.652

F tabel = 1.86

196

LAMPIRAN 11

UJI HIPOTESIS

Hasil Nilai Rata-rata, Standar Deviation dan Standar Error Mean

Uji-t menggunakan independent samples test

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation

Std. Error Mean

Hasil Posttest Menulis Permulaan

Kelas 2A

30 82.7667 6.39333 1.16726

Kelas 2B

30 74.2333 4.97361 .90805

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper

Hasil Posttest Menulis Permulaan

Equal variances assumed

1.244 .269 5.770 58 .000 8.53333 1.47887 5.57306 11.49361

Equal variances not assumed

5.770 54.691 .000 8.53333 1.47887 5.56924 11.49743

197

Titik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk df untuk pembilang (N1)

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 161 199 216 225 230 234 237 239 241 242 243 244 245 245 246

2 18.51 19.00 19.16 19.25 19.30 19.33 19.35 19.37 19.38 19.40 19.40 19.41 19.42 19.42 19.43

3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70

4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86

5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62

6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94

7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51

8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22

9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01

10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85

11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72

12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62

13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53

14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46

15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40

16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35

17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31

18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27

19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23

20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.22 2.20

21 4.32 3.47 3.07 2.84 2.68 2.57 2.49 2.42 2.37 2.32 2.28 2.25 2.22 2.20 2.18

22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15

23 4.28 3.42 3.03 2.80 2.64 2.53 2.44 2.37 2.32 2.27 2.24 2.20 2.18 2.15 2.13

24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11

25 4.24 3.39 2.99 2.76 2.60 2.49 2.40 2.34 2.28 2.24 2.20 2.16 2.14 2.11 2.09

26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07

27 4.21 3.35 2.96 2.73 2.57 2.46 2.37 2.31 2.25 2.20 2.17 2.13 2.10 2.08 2.06

28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04

29 4.18 3.33 2.93 2.70 2.55 2.43 2.35 2.28 2.22 2.18 2.14 2.10 2.08 2.05 2.03

30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01

31 4.16 3.30 2.91 2.68 2.52 2.41 2.32 2.25 2.20 2.15 2.11 2.08 2.05 2.03 2.00

32 4.15 3.29 2.90 2.67 2.51 2.40 2.31 2.24 2.19 2.14 2.10 2.07 2.04 2.01 1.99

33 4.14 3.28 2.89 2.66 2.50 2.39 2.30 2.23 2.18 2.13 2.09 2.06 2.03 2.00 1.98

34 4.13 3.28 2.88 2.65 2.49 2.38 2.29 2.23 2.17 2.12 2.08 2.05 2.02 1.99 1.97

35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.07 2.04 2.01 1.99 1.96

36 4.11 3.26 2.87 2.63 2.48 2.36 2.28 2.21 2.15 2.11 2.07 2.03 2.00 1.98 1.95

37 4.11 3.25 2.86 2.63 2.47 2.36 2.27 2.20 2.14 2.10 2.06 2.02 2.00 1.97 1.95

38 4.10 3.24 2.85 2.62 2.46 2.35 2.26 2.19 2.14 2.09 2.05 2.02 1.99 1.96 1.94

39 4.09 3.24 2.85 2.61 2.46 2.34 2.26 2.19 2.13 2.08 2.04 2.01 1.98 1.95 1.93

40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92

41 4.08 3.23 2.83 2.60 2.44 2.33 2.24 2.17 2.12 2.07 2.03 2.00 1.97 1.94 1.92

42 4.07 3.22 2.83 2.59 2.44 2.32 2.24 2.17 2.11 2.06 2.03 1.99 1.96 1.94 1.91

43 4.07 3.21 2.82 2.59 2.43 2.32 2.23 2.16 2.11 2.06 2.02 1.99 1.96 1.93 1.91

44 4.06 3.21 2.82 2.58 2.43 2.31 2.23 2.16 2.10 2.05 2.01 1.98 1.95 1.92 1.90

45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89

df untuk df untuk pembilang (N1)

penyebut

(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89

47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88

48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88

50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87

51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87

52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86

53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86

55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85

56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85

58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84

59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84

60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84

61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83

62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83

63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83

65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82

66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82

67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82

69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81

71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81

72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81

74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80 75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80

76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80

78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80

79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79

80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79

81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79

82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79

84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79

86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78

87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78

88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78

89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

90 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78

201

LAMPIRAN 12

HASIL DOKUMENTASI PENELITIAN

Kelas Eksperimen sedang melakukan pretest dan posttest menulis permulaan

202

Kelas kontrol sedang melakukan pretest dan posttest menulis permulaan

203

LAMPIRAN 13

HASIL DOKUMENTASI LANJUTAN

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 1

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 2

204

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 3

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 4

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 5

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 6

205

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 7

Suasana Kondisi RPP Pertemuan 8

Foto bersama peneliti dengan guru dan murid kelas eksperimen (2A) maupun murid kelas kontrol (2B)

206

LAMPIRAN 14

207

LAMPIRAN 15

208

LAMPIRAN 16

209

LAMPIRAN 17

210

LAMPIRAN 18

211

LAMPIRAN 19

212

213

LAMPIRAN 20

214

215

LAMPIRAN 21

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Haiyan Amalia

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 03 Juli 1995

Agama : Islam

Alamat : PD. Kacang Timur Rt/Rw 004/005 No.52

Desa Pondok Kacang Timur Kec. Pondok

Aren Tangerang Selatan

Riwayat Keluarga

• Orangtua : a. Bapak : R. Suganda

b. Ibu : Yuyun Nurainie

Riwayat Pendidikan

1. SDN Pondok Pucung 01 Tangerang Selatan Lulusan tahun 2007

2. MTsN 13 Jakarta Selatan Lulusan tahun 2010

3. MAN 10 Joglo Jakarta Barat Lulusan tahun 2013

4. Diterima di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta,

tahun 2014