pengaruh kualitas produk dan harga terhadap - Repository ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of pengaruh kualitas produk dan harga terhadap - Repository ...
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK FASHION SYCHO
(STUDI KASUS MARPOYAN-PEKANBARU)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata
Satu Pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru
Disusun Oleh :
YASTAWIL BAHRAEN
NPM : 145210958
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
ABSTRAK
Syco Pekanbaru mendesain sendiri setiap produk fashion yang dijualnya dan
memperhatikan kualitas dan harga setiap produk yang diproduksi. Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah 1) apakah kualitas produk berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-
Pekanbaru)?, 2) apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru)?, 3) apakah kualitas produk dan
harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion Sycho (studi
kasus Marpoyan-Pekanbaru)?. Lokasi penelitian ini dilakukan pada Produk
Fashion pada Sycho di Kota Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah
pelanggan Sycho Marpoyan-Pekanbaru sebanyak 70 orang pelanggan. Teknik
pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dan angket. Hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut secara parsial variabel kualitas produk
berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Juga variabel harga
berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian. Secara simultan variabel
kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap variabel keputusan pembelian.
Kualitas produk dan harga memberikan kontribusi sebesar 30.7% terhadap
keputusan pembelian produk fashion sycho Pekanbaru. Sedangkan sisanya yaitu
69.3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada variabel ini.
Kata kunci: kualitas produk, harga, keputusan pembelian
ABSTRACT
Syco Pekanbaru designs every fashion product it sells and pays attention
to the quality and price of each product it produces. The formulation of the
problem in this research is 1) does product quality affect the purchasing decision
of Sycho fashion products (case study of Marpoyan-Pekanbaru)?, 2) does price
affect purchasing decisions of Sycho fashion products (case study of Marpoyan-
Pekanbaru)? product quality and price influence the purchasing decision of Sycho
fashion products (case study of Marpoyan-Pekanbaru)? The location of this
research was carried out on Fashion Products at Sycho in Pekanbaru City. The
sample in this study were 70 customers of Sycho Marpoyan-Pekanbaru. The
sampling technique used was purposive sampling technique. Data collection
techniques in this study were interviews and questionnaires. The results of this
study are as follows partially product quality variables affect the purchasing
decision variables. Also the price variable has an effect on the purchasing
decision variable. Simultaneously, product quality and price variables affect the
purchasing decision variables. Product quality and price contributed 30.7% to the
purchasing decisions of Pekanbaru Sycho fashion products. While the remaining
69.3% is influenced by other variables not examined in this variable.
Keywords: product quality, price, purchase decision
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas
limpah dan karunia-Nya jualah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik walaupun dalam bentuk yang sederhana. Skripsi ini disusun untuk
melengkapi persyaratan guna mengikuti seminar skripsi pada di Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru dengan judul :
“Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Fashion Sycho (Studi Kasus Marpoyan-Pekanbaru)”.
Selanjutnya atas keberhasilan ini, penulis mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada Ayahku tercinta dan Ibuku tersayang yang selalu
mencurahkan kasih sayang, motivasi dan doa dalam setiap langkah hidup penulis.
jasa Ayah dan Ibu tidak akan pernah ananda lupakan. Selanjutnya untuk yang
terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Syafrinaldy, S.H, M.C.L selaku Rektor Universitas Islam
Riau yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menuntut
ilmu di Universitas Islam Riau.
2. Dr. Eva Sundari, SE., MM. CRBC selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Riau.
3. Bapak Abd. Razak Jer, SE, M.Si selaku ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau Pekanbaru.
4. Ibu Yul Efnita, SE., MM., selaku Pembimbing yang telah banyak membantu
penulis dalam memberi masukan dan arahan guna kesempurnaan skripsi ini.
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Riau
Pekanbaru Bunda yang telah banyak membantu berjasa memberikan ilmu
kepadda penulis. Semoga ilmu yang penulis dapatkan selama dibangku
perkuliahan, bisa penulis gunakan sebaik-baiknya.
6. Sycho Pekanbaru terimakasih telah atas bantuannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang hati. Akhir
kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih, semoga
Allah SWT selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Pekanbaru, Juli 2021
Hormat Penulis
Yastawil Bahraen
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................. ..... 1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................... ..... 5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... ..... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 7
2.1. Kualitas Produk ........................................................................ 7
2.2. Harga ........................................................................................ 11
2.3. Keputusan Pembelian ................................................................ 15
2.4. Penelitian Terdahulu ................................................................. 19
2.5. Kerangka Berpkir ...................................................................... 21
2.6. Hipotesis .................................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 24
3.1. Lokasi Penelitian ...................................................................... 24
3.2. Operasional Variabel ................................................................ 24
3.3. Jenis dan Sumber Data ............................................................. 25
3.4. Populasi dan Sampel................................................................. 26
3.5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 27
3.6. Teknik Analisis Data ................................................................ 29
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ........................................... 32
BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN ....................................................................................... 34
5.1. Karakteristik Responden .......................................................... 34
5.2. Deskripsi Variabel Penelitian ................................................... 36
5.3. Analisis Data ............................................................................ 53
5.4. Pembahasan .............................................................................. 60
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ............................................................................... 65
6.2. Saran ......................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Jumlah Pelanggan Sycho Periode Tahun 2014-2018 .............................. 2
1.2. Jumlah Penjualan Produk Sycho Pekanbaru Periode 2014-2018 ........... 3
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 19
3.1. Operasional Variabel Penelitian .............................................................. 24
3.2. Kategori Jawaban Berdasarkan Interval Kelas ....................................... 28
5.1. Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 34
5.2. Pendidikan Responden ............................................................................ 35
5.3. Berdasarkan Usia Responden .................................................................. 35
5.4. Tanggapan Responden Indikator Kinerja (performance) ....................... 36
5.5. Tanggapan Responden Indikator Kehandalan (Reliability) .................... 38
5.6. Tanggapan Responden Indikator Daya Tahan (Durability) .................... 39
5.7. Tanggapan Responden Indikator Estetika (aesthetics) ........................... 40
5.8. Rekapitulasi Responden tentang Persepsi terhadap Kualitas
(Perceived Quality) ................................................................................. 41
5.9. Rekapitulasi Responden tentang Kualitas Produk .................................. 42
5.10. Tanggapan Responden Indikator Keterjangkauan harga ........................ 43
5.11. Tanggapan Responden Indikator Diskon/Potongan Harga ..................... 44
5.12. Tanggapan Responden Indikator Cara pembayaran ............................... 45
5.13. Rekapitulasi Responden tentang Harga .................................................. 47
5.14. Tanggapan Responden Indikator Faktor Budaya .................................... 47
5.15. Tanggapan Responden Indikator Faktor Sosial ...................................... 49
5.16. Tanggapan Responden Indikator Faktor Pribadi..................................... 50
5.17. Tanggapan Responden Indikator Faktor Psikologis ............................... 51
5.18. Rekapitulasi Responden tentang Keputusan pembelian ......................... 82
5.19. Uji Validitas Terhadap Variabel Kualitas produk (X1) ........................... 53
5.20. Uji Validitas Terhadap Variabel Harga (X2) .......................................... 54
5.21. Uji Validitas Terhadap Variabel Keputusan pembelian (Y) ................... 54
5.22. Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................... 55
5.23. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ......................................................... 56
5.24. Hasil Uji F ............................................................................................... 58
5.25. Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemasaran ialah salah satu aktivitas yang sangat berarti dalam sesuatu
aktivitas usaha, sebab pemasaran bisa menolong sesuatu aktivitas usaha dalam
mempertahankan posisi pasar serta apalagi jadi pemimpin pasar. Aktivitas
pemasaran yang dicoba sesuatu aktivitas usaha merupakan membuat strategi dari
mutu produk serta harga produk yang bertujuan buat penuhi kebutuhan serta
kemauan konsumen.
Kualitas produk dalam aktivitas pemasaran sangat penting bagi kegiatan
usaha untuk membuat pembeli menjadi berminat terhadap produk yang
dipasarkan sehingga membuat pembeli berniat untuk membeli barang. Hal ini
dikarenakan kualitas produk tersebut dapat memberikan kareakteristik pada
produk tersebut yang dapat berubah menjadi tanda dari produk tersebut. Pilihan
pembelian pelanggan pada dasarnya dimulai ketika pembeli membutuhkan suatu
barang, dan hal utama yang akan dilihat adalah sifat barang tersebut, kemudian,
pada saat itu pembeli mengungkap data, mencari referensi untuk barang merek
lain dan mempertimbangkan barang mana yang dapat memenuhi pembeli. asumsi.
Salah satu produk yang selalu mengikuti perkembangan zaman adalah
adalah produk fashion. Berbagai toko, distro, dan swalayan menyediakan berbagai
jenis produk fashion mulai dari pakaian hingga sepatu dengan berbagai macam
merek. Khususnya pakaian dan sepatu, produk tersebut bukan cuma selaku
2
sesuatu kebutuhan namun telah jadi gaya ataupun style seorang, yang bisa
tingkatkan rasa yakin diri seorang.
Sycho merupakan salah satu outlet yang menjual produk fashion yang
terdiri dari pakaian dan sepatu dari kalangan remaja sampai dengan dewasa.
Sycho memiliki dua outlet di Pekanbaru yaitu di Jalan Lembaga Permasyaratan
dan di Jalan Karya 1. Sycho telah berdiri semenjak tahun 2014. Sycho ditujukan
untuk kalangan muda yang mementingkan gaya atau style yang trendi. Jumlah
masyarakat kota Pekanbaru yang menjadi pelanggan Sycho dari tahun 2014
sampai tahun 2018 mengalami peningkatan yang dapat diketahui pada tabel 1
berikut.
Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan Sycho Periode Tahun 2016-2020
No Tahun Jumlah Pelanggan
1 2016 4.090 orang
2 2017 4.521 orang
3 2018 6.362 orang
4 2019 6.452 orang
5 2020 5.873 orang
Sumber: Sycho Pekanbaru, 2020
Berdasarkan tabel 1.1 dapat diketahui bahwa jumlah masyarakat kota
Pekanbaru yang menjadi pelanggan Sycho semakin meningkat dan hanya
mengalami penurunan pada tahun 2020 yang diakibatkan adanya pandemi Covid-
19.. Merek Sycho semakin dikenal oleh masyarakat kota Pekanbaru. Produk yang
ditawarkan Sycho juga memiliki kualitas yang baik dengan harga yang bersaing
dan terjangkau oleh pelanggan.
Produk andalan Sycho adalah pakaian dan sepatu untuk pria dan wanita
dengan mengutamakan kualitas untuk setiap produknya. Produk Sycho ditujukan
3
untuk kalangan muda usia 15-35 tahun. Syco Pekanbaru mendesain sendiri setiap
produk fashion yang dijualnya dan memperhatikan kualitas setiap produk yang
diproduksi. Berikut jumlah penjualan Sycho tahun 2014 hingga tahun 2018.
Tabel 1.2
Jumlah Penjualan Produk Sycho Pekanbaru Periode 2018-2020
No Bulan
2018 2019 2020
Sepatu Pakaian Sepatu Pakaian Sepatu Pakaian
1 Januari 986 1362 995 1375 884 1382
2 Februari 836 957 911 1004 822 1064
3 Maret 789 989 796 945 668 953
4 April 834 1028 865 1125 842 1134
5 Mei 967 1939 997 1964 896 1952
6 Juni 1254 2132 1266 2144 992 2147
7 Juli 657 998 658 1014 563 1019
8 Agustus 715 1227 745 1221 715 1239
9 September 725 1096 755 1285 722 1302
10 Oktober 778 1142 789 1009 712 1075
11 November 793 1175 811 1223 788 1243
12 Desember 860 1183 875 1176 796 1185
Jumlah 10194 15228 10463 15485 9400 15695
Sumber: Sycho Pekanbaru, 2020
Berdasarkan tabel 1.2 dapat diketahui bahwa pada tahun awal berdiri
Sycho Pekanbaru yaitu pada tahun 2018 jumlah produk sepatu yang terjual
sebanyak 10.194 item dan jumlah pakaian yang terjual 15.228 item. Pada tahun
2019 jumlah produk sepatu yang terjual sebanyak 10.463 item dan jumlah pakaian
yang terjual 15.485 item. Pada tahun 2020 jumlah produk sepatu yang terjual
sebanyak 9.400 item dan jumlah pakaian yang terjual 15.695 item. Pada tahun
2020 terjadi penurunan jumlah penjualan sepatu. Hal ini disebabkan karena
terjadinya kenaikan harga sepatu untuk dijual, sehingga menurunkan keputusan
pembelian konsumen untuk membeli.
4
Pada tahun 2020 Sycho Pekanbaru melakukan terobosan di dalam inovasi
desain dan peningkatan kualitas sepatu agar dapat bersaing dengan sejenis
lainnya. Tetapi, hal ini berdampak pada naiknya harga jual sepatu. Naiknya harga
jual sepatu ini berdampak pada menurunnya keputusan pembelian konsumen di
dalam membeli sepatu produk Sycho Pekanbaru ini.
Sycho Pekanbaru memiliki kualitas produk yang cukup tinggi. Bahan
sepatu yang digunakan kuat dan tahan lama, tahan air dan juga nyaman dipakai
dengan model terbaru mengikuti tren. Bahan dari t- shirt atau kaos, kemeja, jas,
dan celana atau jeans yang cukup nyaman untuk dipakai biasa. Bahan kaos tidak
sulit menyerap keringat dan tidak panas saat dipakai. Porsi pasar difokuskan pada
anak muda yang fokus pada gaya. Item Sycho Pekanbaru lebih berpusat pada
streetwear dan model santai.
Harga juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen. Harga yang ditetapkan oleh Sycho Pekanbaru
atas produk-produk fashion yang dijual sekitaran Rp 50.000 sampai dengan Rp
500.000. Harga tersebut ialah harga yang lumayan terjangkau apabila dibanding
dengan harga pesaingnya. Strategi harga ini bisa pengaruhi keputusan pembelian
konsumen.
Berdasarkan fenomena tersebut, penulis melihat adanya pengaruh kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk fashion pada Sycho kota
Pekanbaru sehingga hal ini perlu diperhatikan. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Kualitas Produk dan
5
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Fashion Sycho (Studi Kasus
Marpoyan-Pekanbaru”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan kondisi yang ada pada latar belakang permasalahan
sehubungan dengan kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian,
oleh karena itu penelitian ini dapat dirumuskan suatu perumusan masalah yakni:
1) Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru)?
2) Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion
Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru)?
3) Apakah kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru)?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian
produk fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru).
2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian produk
fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru).
3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan
pembelian produk fashion Sycho (studi kasus Marpoyan-Pekanbaru).
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
6
1. Bagi pihak terkait
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti mengenai kualitas
produk dan harga untuk menganalisi keputusan pembelian pelanggan dalam
belanja di Sycho. Sebagai tolak ukur dalam pengetahuan yang mendalam
mengenai keputusan pembelian pelanggan dalam belanja di Sycho. Dengan
harapan dapat meningkatkan jumlah pembelian terhadap pihak terkait.
2. Bagi penulis
Hasil penelitian ini dapat menjadi kontribusi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan, khususnya pada bidang ilmu pemasarab.
3. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini membuka peluang bagi peneliti lain untuk melakukan
penelitian yang lebih baik.
7
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1. Kualitas Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar agar menarik
perhatian, akuisisi, penggunaan atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu
keinginan atau kebutuhan. Produk mencakup lebih dari sekedar barang-barang
yang berwujud (tangibel). Dalam arti luas produk meliputi obyek-obyek fisik,
jasa, acara, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran-bauran entitas ini (Kotler
dan Armstrong, 2017:226). Kualitas produk merupakan gambaran seluruh
dimensi produk yang ditawarkan dan menghasilkan manfaat dan nilai bagi
konsumen (Tjiptono dan Chandra, 2016).
Kualitas produk adalah salah satu perangkat penempatan penting
pengiklan. Kualitas secara langsung mempengaruhi pelaksanaan barang atau
pelayanan, selanjutnya kualitas secara tegas dikaitkan dengan nilai dan
pemenuhan klien. Dari perspektif yang terbatas, kualitas dicirikan sebagai
terbebas dari bahaya. Kualitas adalah titik di mana klien kami kembali dan
barang kami tidak kembali (Kotler dan Armstrong, 2017:273).
Menurut Kotler dan Keller (2016: 49) kualitas adalah atribut dan sifat
umum dari suatu barang atau pelayanan yang mempengaruhi kapasitasnya untuk
memenuhi kebutuhan yang dinyatakan atau disarankan. Perusahaan harus terus
memperbaiki sifat produk atau layanan mereka karena peningkatan kualitas
produk lebih lanjut dapat membuat pembeli merasa senang dengan produk atau
layanan yang mereka beli, dan akan memengaruhi pembeli untuk melakukan
8
pembelian ulang.
Terdapat sembilan dimensi yang menjadi dimensi dari kualitas produk, yaitu
(Kotler dan Keller, 2016:394) :
1) Fitur (Features)
Berbagai produk yang beredar ditawarkan dengan bermacam-macam fitur
yang melengkapi fungsi dasarnya. Perusahaan dapat mengidentifikasi dan
memilih fitur baru yang sesuai dengan pembeli baru dan kemudian
menghitung nilai pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan untuk
setiap fitur potensial.
2) Kualitas Kinerja (Performance Quality)
Berbagai produk yang beredar berada di salah satu dari 4 tingkat kinerja yaitu
rendah, rata-rata, tinggi atau unggul. Kualitas kinerja adalah sebuah tingkatan
dimana karakteristik utama dari produk beroperasi. Kualitas semakin penting
untuk menjadi pembeda karena perusahaan mengadopsi model nilai dan
memberikan kualitas yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih sedikit.
3) Bentuk (Form)
Banyak produk dapat dibedakan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik
suatu produk. Meskipun pada dasarnya merupakan komoditas namun
dibedakan berdasarkan ukuran, dosis, warna, bentuk, pelapisan atau waktu
tindakan.
4) Daya Tahan (Durability)
Ukuran dari masa pakai produk yang diharapkan dalam kondisi alami atau
penuh tekanan, sebuah atribut yang dihargai untuk kendaraan, peralatan
dapur, dan barang tahan lama lainnya. Namun, harga ekstra untuk daya tahan
tidak boleh berlebihan dan produk juga tidak boleh kadaluwarsa dengan
teknologi yang cepat seperti komputer pribadi, televisi dan ponsel.
5) Kesesuaian Kualitas (Conformance Quality)
Pembeli mengharapkan kesuaian kualitas yang tinggi, sejauh mana semua
unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang telah dijanjikan.
6) Gaya (Style)
Gaya menggambarkan tampilan dan nuansa produk kepada pembeli dan
menciptakan khas tersendiri yang tidak mudah untuk ditiru oleh pesaing dari
produk tersebut.
7) Keandalan (Reliability)
Pembeli biasanya akan membayar harga untuk produk yang lebih andal.
Keandalan adalah ukuran probabilitas bahwa suatu produk tidak akan
mengalami kegagalan fungsi atau gagal dalam periode waktu tertentu.
8) Penyesuaian (Customization)
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan setiap pelanggan, serta
menyiapkan produk, jasa, program dan komunikasi yang berbasis manual
yang dirancang secara individual.
9
9) Kemudahan dalam Perbaikan (Repairability)
Ini adalah kesederhanaan yang dengannya item dapat diperbaiki jika item
tersebut mengalami gangguan. idealnya ketika sebuah item rusak, pembeli
item tersebut tidak menghadapi tantangan ketika mereka perlu melakukan
perbaikan pada item tersebut.
Menurut Garvin dalam Tjiptono dan Chandra (2016) beberapa dimensi
yang dapat dijadikan untuk mengukur kualitas produk adalah sebagai berikut.
1. Kinerja (performance)
Karakteristik operasi dasar dari suatu produk. Kinerja disini merujuk pada
karakter produk inti yang meliputi merek, atribu- atribut yang dapat diukur
dan aspek-aspek kinerja individu lainnya. Kinerja juga dapat diartikan
sebagai persepsi pelanggan terhadap manfaat dasar yang digunakan misalnya
kemudahan dan kenyamanan yang diperoleh.
2. Fitur (features)
Karakteristik pelengkap khusus yang bisa menambah pengalaman produk.
Fitur diartikan sebagai fungsi tambahan yang dapat menambah kelebihan
produk atau keistimewaan yang dimiliki produk. Dalam hal ini fitur biasanya
diukur secara subjektif oleh masing-masing individu yang menunjukkan
adanya perbedaan kualitas suatu produk
3. Kehandalan (reliability)
Kehandalan produk yang dinyatakan dengan kualitas produk tersebut.
Kehandalan suatu produk dapat dilihat pada saat pemakaian ketika tidak
mengalami gangguan atau masalah teknis
4. Konformasi (conformance)
Sejauh mana operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu.
Dimensi ini melihat kualitas produk dari sisi apakah bentuk, ukuran, warna,
berat dan lain-lain sesuai dengan yang diinginkan dan apakah
pengoperasiannya sesuai dengan standard yang ditentukan.
5. Daya tahan (durability)
Secara teknis daya tahan didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang
diperoleh sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara ekonomis,
ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis suatu
6. Kemampuan memperbaiki (serviceability)
Kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan memperbaiki, mudah,
cepat, dan kompeten serta kemampuan produk dalam memberikan pelayanan.
Hal ini juga sering dikaitkan dengan suku cadang dan pusat pelayanan
perbaikan.
7. Estetika (aesthetics)
Menyangkut penampilan produk yang dapat menunjukkan keindahan produk.
Dimensi ini menyangkut dari corak, warna, daya tarik dan lan-lain yang
mampu memberikan daya tarik kepada konsumen
10
8. Persepsi terhadap kualitas (perceived quality)
Mutu yang dinilai bersumber pada reputasi produk. Ukuran ini bagian dari
anggapan konsumen terhadap nama besar, reputasi industri serta mutu produk.
Dari ukuran ini, mutu merupakan bagian terbanyak dari kesan pelanggan
terhadap produk.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas produk, yaitu sebagai berikut
(Prawirosentono, 2014: 76-77):
1) Manusia
SDM adalah komponen utama yang memberdayakan cara paling umum untuk
menambah harga diri.
2) Metode
Ini mencakup teknik kerja di mana setiap individu harus melakukan pekerjaan
sesuai dengan tugas yang diberikan kepada setiap orang. Strategi ini
merupakan metodologi kerja terbaik dengan tujuan agar setiap orang dapat
melaksanakan kewajibannya dengan sukses dan efektif.
3) Mesin
Mesin atau perlengkapan yang digunakan selama waktu yang dihabiskan
untuk meningkatkan hasil. Dengan menggunakan mesin sebagai peralatan
pendukung untuk perakitan suatu barang, memungkinkan variasi yang berbeda
dalam struktur, jumlah, dan kecepatan ukuran penyelesaian pekerjaan.
4) Bahan
Jenis bahan mentah yang disiapkan untuk memberikan nilai tambah ke dalam
hasil sangat berbeda. Variasi bahan mentah yang digunakan akan
mempengaruhi nilai hasil yang berbeda pula.
5) Ukuran
Dalam setiap fase penciptaan harus ada tindakan sebagai standar penilaian
sehingga setiap fase penciptaan dapat dievaluasi untuk pamerannya. Kapasitas
ukuran standar ini merupakan faktor penting untuk memperkirakan tampilan
semua fase interaksi penciptaan, dengan tujuan bahwa hasil yang didapat
sesuai dengan pengaturan.
6) Lingkungan
Lingkungan di mana siklus penciptaan ditemukan secara signifikan
mempengaruhi hasil atau pelaksanaan interaksi penciptaan. Ketika tempat
kerja berubah, presentasi juga akan berubah. Banyaknya variabel ekologi luar
dapat mempengaruhi kelima komponen yang dirujuk di atas sehingga dapat
menimbulkan keragaman dalam tugas pekerjaan.
2.2. Harga
Menurut Kotler dan Armstrong (2017:345) harga dapat dicirikan
sebagai ukuran uang tunai yang dibebankan untuk suatu barang atau
11
pelayanan. Atau lagi-lagi itu cenderung secara luas dicirikan sebagai biaya
sebagai ukuran nilai signifikan yang diperjualbelikan pembeli untuk
membantu membeli dan menggunakan barang atau layanan yang
memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan yang masuk akal dengan
dibayar untuk penghargaan pelanggan yang dibuatnya.
Harga merupakan proporsi besar kecilnya nilai pemenuhan seseorang
terhadap barang yang dibelinya (Gitosudarmo, 2014: 272). Seseorang akan
berusaha mengejar pengeluaran yang besar untuk suatu barang jika dia
menilai pemenuhan yang dia harapkan dengan barang yang akan dia beli
tinggi. Kemudian lagi, jika seseorang menilai pemenuhannya dengan suatu
barang rendah, dia tidak dapat membayar atau membeli barang tersebut
dengan harga yang mahal. Nilai moneter dibuat oleh latihan yang terjadi
dalam sistem pasar antara pembeli dan penjual.
Tjiptono( 2014: 194) melaporkan selaku salah satu elemen bauran
pemasaran, harga memerlukan pertimbangan teliti, sehubungan dengan beberapa
ukuran stratejik harga berikut ini:
1. Harga ialah statment nilai dari sesuatu produk( a statement of value)
2. Harga ialah aspek yang nampak jelas( visible) untuk para pembeli
3. Harga merupakan determinan utama permintaan
4. Harga berkaitan langsung dengan pemasukan serta laba
5. Harga bertabiat fleksibel, maksudnya dapat disesuaikan dengan kilat.
6. Harga pengaruhi citra serta strategi positioning
Harga adalah masalah utama yang diperhatikan oleh administrator.
Metodologi perkiraan tergantung pada campuran item (Kotler dan Armstrong,
2017:7):
12
1. Evaluasi penawaran produk, misalnya menetapkan tingkat nilai di antara
hal-hal dalam penawaran produk
2. Evaluasi item tambahan, untuk menetapkan secara spesifik biaya item
tambahan atau korelatif yang dijual di samping item utama.
3. Evaluasi barang tetap, yaitu menetapkan harga pokok barang yang
seharusnya digunakan dengan barang pokok.
4. Penilaian efek samping, Yaitu, menetapkan biaya rendah pada efek
samping untuk membuangnya.
5. Mengevaluasi untuk bundel item, untuk menetapkan biaya spesifik untuk
bundel item yang dijual bersama.
Strategi penyesuaian harga (Kotler dan Armstrong, 2017:10) :
1. Mengevaluasi batas dan diskon, mengharapkan untuk mengkompensasi
reaksi klien, misalnya, membayar barang lebih awal atau memajukan.
2. Evaluasi terbagi, mengubah biaya untuk memperhitungkan kontras
dalam klien, item, atau area.
3. Evaluasi mental, perubahan biaya untuk dampak mental.
4. Evaluasi waktu terbatas, secara singkat mengurangi biaya untuk
membangun kesepakatan sesaat.
5. Evaluasi geologi, mengubah biaya untuk mempertimbangkan wilayah
geografis klien.
6. Evaluasi dinamis, perubahan biaya terus menerus untuk memenuhi
kualitas dan kebutuhan klien individu dan keadaan eksplisit.
7. Evaluasi global, perubahan biaya untuk sektor bisnis di seluruh dunia.
Pada dasarnya, tujuan penilaian dapat diidentifikasi dengan manfaat atau
volume penciptaan dan ukuran kesepakatan tertentu. Destinasi ini harus sejalan
dengan tujuan periklanan yang dibuat dari target organisasi umum. Menilai
adalah masalah ketika sebuah organisasi perlu menetapkan biaya yang menarik.
Hal ini terjadi ketika sebuah organisasi membuat atau memperoleh item lain,
ketika membawa item lama ke saluran alokasi lain atau ke wilayah geografis lain,
dan ketika tender ke tawaran perjanjian lain. Metode langkah untuk menetapkan
biaya, yaitu (Thamrin Abdullah, 2013 : 171-186):
1. Memilih sasaran harga
2. Menentukan permintaan
3. Memperkirakan harga
4. Menganalisis harga dan penawaran pesaing
13
5. Memilih metode penetapan harga
6. Memilih harga akhir
Tujuan penilaian yang masuk akal memerlukan pemeriksaan sesekali
untuk memutuskan kecukupan teknik organisasi. Alasan menaksir sebagaimana
dikemukakan oleh Tjiptono (2014:152) pada dasarnya ada empat macam
penilaian yaitu :
1. Tujuan yang diatur manfaat ini dikenal sebagai peningkatan manfaat.
Selama periode kompetisi global di mana kondisi sangat rumit dan ada
banyak faktor yang mempengaruhi intensitas setiap organisasi, peningkatan
keuntungan tidak dapat disangkal sulit untuk dicapai, karena sangat sulit
untuk mengukur secara tepat jumlah transaksi yang dapat dicapai pada
tingkat nilai tertentu.
2. Tujuan yang diatur volume selain tujuan yang menguntungkan, ada juga
perusahaan yang menetapkan biaya berdasarkan target volume tertentu atau
dikenal sebagai tujuan estimasi volume. Biaya ditetapkan untuk mencapai
volume transaksi yang objektif, nilai transaksi, atau porsi dari keseluruhan
industri.
3. Gambar yang disusun secara objektif. Gambaran organisasi dapat dibingkai
melalui prosedur evaluasi. Organisasi dapat membebankan biaya yang
berlebihan untuk mendirikan atau menyimpan gambar yang terhormat.
4. Tujuan penyesuaian nilai di pasar di mana pelanggan sangat sensitif
terhadap nilai. Ketika sebuah organisasi menurunkan nilainya, para
pesaingnya harus menurunkan biaya mereka juga. Kondisi ini mendasari
perkembangan tujuan penyesuaian nilai di perusahaan-perusahaan tertentu
yang barang-barangnya sangat dinormalisasi (misalnya bensin).
5. Biaya Destinasi Lain juga dapat diatur untuk mencegah perjalanan pesaing,
mengikuti dedikasi klien, meningkatkan penjualan kembali atau
menghindari impedansi pemerintah.
Indikator yang digunakan dalam penetapan harga antara lain (Kotler dan
Armstrong, 2017:452):
1. Penetapan Harga Jual Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan
bauran pemasaran lainnya harus berorientasi pada pembeli. Penetapan harga
yang berorientasi pada pembeli yang efektif mencakup memahami berapa
besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari
produk tersebut dan menetapkan harga yang sesuai dengan nilai ini.
2. Nilai Keserbagunaan Seberapa responsif permintaan terhadap penyesuaian
biaya. Jika permintaan itu hampir tidak berubah karena sedikit perubahan
nilai, bunganya tidak elastis. Jika bunga berubah banyak, kami menyebutnya
14
bunga fleksibel. Semakin tidak elastis bunganya, hampir pasti dealer akan
memperbesar biaya.
3. Pengembangan Nilai Serius Faktor lain yang mempengaruhi pilihan evaluasi
organisasi adalah biaya pesaing dan tanggapan yang mungkin dari pesaing
terhadap aktivitas estimasi organisasi. Seorang pembeli yang pada umumnya
akan membeli suatu barang tergantung pada penilaian biaya dan nilai barang-
barang pemeriksaan komparatif lainnya.
Indikator harga menururt Hermann, et. al. (2011:54), yaitu :
1. Keterjangkauan harga
Keterjangkauan harga adalah biaya sebenarnya dari suatu barang yang
disusun pada suatu barang, yang harus dibayar oleh klien. Ini berarti klien
mungkin akan melihat harga terakhir dan memutuskan apakah akan
mendapatkan keuntungan yang diharapkan. Asumsi bagi klien dalam melihat
harga adalah: :
1) Biaya yang ditawarkan masuk akal untuk klien secara moneter.
2) Mengevaluasi harus sesuai dengan sifat barang dengan tujuan agar klien
dapat mempertimbangkannya dalam melakukan pembelian.
2. Diskon/potongan harga
Diskon adalah batasan yang diberikan oleh dealer kepada pembeli sebagai
penghargaan atas latihan tertentu dari pembeli yang memuaskan vendor. Ada
berbagai macam diskon, misalnya, :
1) Diskon Kuantitas (quantity discount), merupakan potongan biaya
yang diberikan untuk mendorong pembeli membeli dalam jumlah yang
lebih besar, kemudian memperluas volume penawaran umum. Secara
bertahap, batas jumlah biasanya bukan batas uang tunai, tetapi unit
tambahan didapat dengan jumlah angsuran yang sama (hadiah atau
produk gratis) yang diberikan kepada pembeli yang membeli secara
massal.
2) Diskon musiman (seasonal discount), adalah potongan harga yang
diberikan pada saat-saat tertentu sebagaimana adanya. Batasan sesekali
digunakan untuk mendorong perolehan hal-hal yang akan benar-benar
dibutuhkan untuk waktu yang lama nanti.
3) Diskon tunai (cash discount), adalah potongan harga yang diberikan
kepada pembeli atas angsuran yang tercatat dalam suatu periode, dan
mereka melakukan angsuran sesuai jadwal.
4) Diskon perdagangan (trade discount), diberikan oleh pembuat kepada
pedagang (grosir dan pengecer) yang terkait dengan penyebaran barang
dagangan dan melakukan kapasitas tertentu, seperti kesepakatan,
penimbunan, dan pencatatan.
3. Cara pembayaran
Cara pembayaran sebagai prosedur dan mekanisme pembayaran suatu
produk/jasa sesuai ketentuan yang ada. Kemudahan dalam melakukan
pembayaran dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan bagi nasabah
15
dalam melakukan keputusan pembelian. Karena jika fasilitas pembayaran
tersebut masih kurang memadai atau tidak memudahkan nasabah, maka
hal itu dapat mengakibatkan masalah baru kepada nasabah.
2.3. Keputusan Pembelian
Pilihan pembelian adalah perkembangan siklus yang dimulai dari pembeli
memahami masalah, mencari data tentang item atau merek tertentu dan menilai
item atau merek seberapa baik setiap opsi dapat mengatasi masalah, yang
kemudian merupakan perkembangan siklus yang mengarah pada pembelian.
pilihan (Tjiptono, 2014). 21).
Sesuai Sudaryono (2016: 99) bahwa pilihan sebagai pilihan kegiatan dari
sekurang-kurangnya dua keputusan elektif. Secara keseluruhan, individu yang
memutuskan pilihan harus memiliki satu keputusan dari beberapa pilihan lain
yang dapat diakses. Jika seseorang dihadapkan pada dua keputusan, yaitu
pembelian tertentu dan tidak menerima, dan kemudian dia memilih, maka, pada
saat itu dia berada dalam situasi untuk memutuskan suatu pilihan.
Seperti yang ditunjukkan oleh Efendi (2016: 247) bahwa pilihan membeli
adalah hasil atau kelanjutan dari apa yang dilakukan orang ketika dihadapkan
dengan keadaan tertentu dan pilihan untuk bertindak dalam mengatasi kebutuhan
mereka.
Indikator keputusan pembelian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menurut Kotler (2012:214) yang antara lain adalah sebagai berikut sebagai
berikut:
1. Faktor Budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling
dalam. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
16
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling
dasar. Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan
wilayah geografis. Sedangkan kelas sosial adalah pembagian masyarakat
yang relatif homogen dan permanen, yang tersusun secara hirarkis dan
yang para anggotanya menganut nilai, minat, dan perilaku yang serupa.
Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain
seperti pekerjaan, pendidikan, dan wilayah tempat tinggal.
2. Faktor sosial
Terlepas dari unsur-unsur sosial, perilaku pembeli dipengaruhi oleh faktor-
faktor ramah, misalnya, pertemuan referensi, keluarga, dan pekerjaan dan
posisi masyarakat setempat.
a. Kelompok Acuan
Kelompok referensi individu terdiri dari semua pertemuan di sekitar orang
yang mempengaruhi perilaku orang tersebut. Kumpulan referensi
berdampak pada keyakinan dan ide individu karena orang-orang pada
umumnya ingin bertindak sama seperti kelompok referensi.
b. Keluarga
Keluarga yang sebenarnya umumnya merupakan sumber arahan dalam
perilaku. Anak-anak pada umumnya akan bertindak setara dengan orang
tuanya ketika mereka melihat perilaku orang tua mereka membawa
keuntungan atau manfaat.
c. Peranan status dalam masyarakat
peranan adalah aktivitas yang diandalkan untuk dilakukan terhadap
orang-orang di sekitar mereka. Status adalah pengakuan menyeluruh dari
daerah setempat sesuai dengan pekerjaan yang diselesaikan. Setiap orang
dan status yang disandangnya akan mempengaruhi perilakunya.
3. Faktor pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik
tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli.
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan
perubahan usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga berbeda
antara individu-individu yang usianya berbeda.
b. Pekerjaan
Pekerjaan tunggal benar-benar berdampak pada perilaku pembelian
tunggal. Gaji yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka
merupakan penentu signifikan dari perilaku pembelian mereka.
c. Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan pola kehidupan seseorang sebagaimana
tercermin dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan
sangat mempengaruhi pola tindakan dan perilaku individu.
d. Kepribadian
Kepribadian adalah ciri mental tertentu dari seorang individu yang
membuat reaksinya cukup andal dan bertahan dalam keadaannya saat
ini.
17
4. Faktor psikologis
Keputusan membeli seseorang dipengaruhi oleh empat elemen mental utama.
Variabel-variabel ini terdiri dari inspirasi, wawasan, pembelajaran, dan
keyakinan dan perspektif. Kebutuhan akan berubah menjadi niat jika
didorong ke tingkat kekuatan yang memadai. Niat adalah kebutuhan yang
cukup untuk menggerakkan seseorang untuk bertindak. Kebijaksanaan adalah
siklus yang digunakan oleh orang-orang untuk memilih, memilah, dan
menguraikan data masukan untuk membuat citra dunia yang signifikan.
Kearifan dapat berbeda secara signifikan antara orang-orang yang mengalami
realitas serupa.
Pada dasarnya, dinamika pembeli pada suatu barang berfluktuasi
bergantung pada jenis pilihan pengadaan. Pembelian yang membingungkan dan
mahal dapat mencakup banyak anggota tetapi dalam ukuran pembelian tertentu.
Pembeli harus melalui beberapa fase, yang dikenal sebagai "model level". Model
ini menunjukkan bahwa pembeli harus melalui 5 (lima) tahap selama waktu yang
dihabiskan untuk membeli suatu barang. Sesuai Kotler dan Keller (2016) fase
interaksi pilihan pembelian pembelanjaan yaitu :
1. Pengenalan Masalah (Need Recognition)
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Dengan
rangsangan internal, salah satu kebutuhan maksimum dan menjadi dorongan
atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal
2. Pencarian informasi (Information search)
Ternyata, konsumen sering mencari jumlah informasi yang terbatas. Survei
memperlihatkan untuk barang tahan lama, setengah dari semua konsumen
hanya melihat satu toko, dan hanya 30% yang melihat lebih dari satu merek
peralatan. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam.
Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi
tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki
pencarian informasi aktif: mencari bahan bacaan, menelepon teman,
melakukan kegiatan online, dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk
tersebut. Sumber informasi terdiri dari empat kelompok, yaitu :
a. Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, rekan
b. Komersial : Iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan
c. Publik : Media massa, organisasi pemeringkat konsumen
d. Eksperimental : Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk
3. Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternative)
Beberapa konsep yang akan membantu dalam memahami proses evaluasi.
18
Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua,
konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen
melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk
memuaskan kebutuhan ini. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar
pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan.
Melalui pengalaman dan pembelajaran, masyarakat mendapatkan keyakinan
dan sikap. Selanjutnya, keyakinan dan sikap mempengaruhi perilaku
konsumen. Konsumen sampai pada sikap terhadap berbagai merek melalui
prosedur penilaian atribut. Konsumen mengembangkan sejumlah keyakinan
dimana masing–masing merek terdiri atas setiap atribut. Model ekspektansi
nilai (expectancy-value model) pembentukan sikap menduga bahwa
konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan menggabungkan keyakinan
merek mereka positif dan negatif berdasarkan arti pentingnya.
4. Keputusan Pembelian (Purchase behavior)
Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen dapat membentuk lima
sub keputusan : merek, penyalur, kuantitas, waktu dan metode pembayaran.
Jika konsumen membentuk evaluasi merek, dua faktor umum dapat
mengintervensi antara maksud pembelian dan keputusan pembelian
5. Perilaku Pasca Pembelian (Post purchase behavior)
“Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan
melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal–hal
menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang
mendukung keputusannya. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan
pembelian. Beberapa perilaku setelah pembelian, antara lain :
a. Kepuasan pasca pembelian
Kepuasan merupakan fungsi kedekatan antara harapan dan kinerja
anggapan produk.
b. Tindakan pasca pembelian
Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali.
Dipihak lain, konsumen yang kecewa mungkin mengabaikan atau
mengembalikan produk. Konsumen mungkin mencari informasi yang
memastikan nilai produk yang tinggi.
c. Penggunaan dan penyingkiran pasca pembelian.
Pemasar juga mengamati bagaimana pembeli menggunakan dan
menyingkirkan produk. Pendorong kunci frekuensi penjualan adalah
tingkat produksi produk. Semakin cepat pembeli mengkonsumsi sebuah
produk, semakin cepat konsumen kembali kepasar untuk membelinya
lagi.”
2.4. Penelitian Terdahulu
Ringkasan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul
penelitian ini, antara lain dapat dilihat pada tabel 2.1 di bawah ini:
19
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu No Nama
Peneliti/Tahun
Judul
Penelitian
Alat Analisa Hasil Penelitian
1 Nurmin Arianto
dan Giovanni
(2020)
Jurnal Pemasaran
Kompetitif
Vol. 3 No.2
ISSN: 2598-2893
Pengaruh
Kualitas
Produk dan
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Regresi linear
berganda
Kualitas produk
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keputusan pembelian
dilihat dari hasil
pengujian hipotesis t
hitung > t tabel (10,457
> 1,661) dan sig < 0,1
(0,000 < 0,1).
Harga berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian dilihat dari
hasil pengujian
hipotesis diperoleh nilai
t hitung > t tabel (2,815
> 1,661) dan nilai sig <
0,1 (0,006 < 0,1).
Kualitas produk dan
harga jual berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian dilihat dari
hasil pengujian
hipotesis diperoleh nilai
F hitung > F tabel yaitu
72,760 > 4,84 dan nilai
sig < 0,01 atau 0,000 <
0,01.
2 Abid Muhtarom
dan Muhammad
Tommy Syahrizal
(2018)
Jurnal Penelitian
Ekonomi dan
Akuntansi Vol. III No. 1 ISSN : 2502 - 3764
Pengaruh
Kualitas
Produk dan
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Rokok Surya
(Studi Kasus
Pada
Konsumen
Rokok Surya di
UNISLA)
Regresi linear
berganda
Dari kedua variabel
yaitu kualitas produk
dan harga secara parsial
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
rokok surya. Hal ini di
buktikan dari nilai
thitung kualitas produk
= 7,712 dan nilai sig.
0,000 maka thitung >
ttabel (7,712 > 1,989)
dan sig. < 0,05 (0,000 <
0,05), nilai thitung
harga = 2,708 dan nilai
sig. 0,008 maka
thitung>ttabel (2,708>
20
No Nama
Peneliti/Tahun
Judul
Penelitian
Alat Analisa Hasil Penelitian
1,989) sig. < 0,05
(0,008 < 0,05).
Hasil pengujian secara
simultan diperoleh hasil
analisis data nilai
Fhitung = 50,556 dan
nilai sig = 0,000, maka
Fhitung>Ftabel (50,556
> 3,11) dan sig < 0,05
(0,000 < 0,05). Dari
kedua variabel yang
terdiri dari kualitas
produk dan harga
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan
pembelian rokok surya
(studi kasus pada
konsumen rokok surya
di UNISLA).
3 Suhendri
(2019)
Jurnal Ekonomi
dan Bisnis
Vol. 17 No. 2
ISSN: 2614-6789
Pengaruh
Kualitas
Produk dan
Harga
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Pada Restoran
A&W
Supermall
Karawaci
Regresi linear
berganda
Berdasarkan hasil uji
hipotesis untuk variabel
kualitas produk maka
diperoleh hasil t hitung
sebesar 5.023 dan uji
hipotesis untuk variabel
harga maka diperoleh
hasil t hitung sebesar
4.597 dan uji t tabel
sebesar 1.660, sehingga
dapat diambil
kesimpulan t hitung > t
tabel yang berarti Ho
ditolak dan Ha diterima.
Hal ini menunjukan
bahwa terdapat
pengaruh cukup kuat
antara kualitas produk
dan harga terhadap
keputusan pembelian.
Berdasarkan hasil uji F
untuk variabel kualitas
produk dan harga
terhadap keputusan
pembelian, didapatkan
nilai f hitung > f tabel,
maka Ho ditolak dan
Ha diterima artinya
terdapat pengaruh yang
21
No Nama
Peneliti/Tahun
Judul
Penelitian
Alat Analisa Hasil Penelitian
signifikan dari kualitas
produk dan harga
terhadap keputusan
pembelian atau model
yang digunakan layak
untuk menjelaskan
pengaruh variabel
kualitas produk (X1)
dan harga (X2) terhadap
keputusan pembelian
(Y).
R square (R2)
menunjukan koefisien
determinasi yang
artinya presentase
sumbangan pengaruh
variabel independen
terhadap dependen.
Nilai R2 variabel
kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian adalah
75,9% sedangkan
sisanya 24,1%
dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain. Jika
dilakukan pengujian
secara bersama-sama
besarnya nilai R2
variabel kualitas produk
dan harga terhadap
keputusan pembelian
adalah 80.2% ,
sedangkan sisanya
19.8% dipengaruhi oleh
faktor lain.
Sumber: Penelitian Terdahulu, 2021.
2.5. Kerangka Berpkir
Kualitas produk merupakan gambaran seluruh dimensi produk yang
ditawarkan dan menghasilkan manfaat dan nilai bagi konsumen (Tjiptono dan
Chandra, 2016). Peningkatan kualitas produk dapat membuat konsumen merasa
22
puas terhadap produk atau jasa yang mereka beli, dan akan mempengaruhi
konsumen untuk melakukan pembelian ulang.
Harga dapat didefenisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Atau dapat didefenisikan secara luas
harga sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki
dan menggunakan produk atau jasa yang memungkinkan perusahaan
mendapatkan laba yang wajar dengan cara dibayar untuk nilai pelanggan yang
diciptakannya (Kotler dan Armstrong, 2017:345).
Seseorang akan berani membayar suatu produk dengan harga yang mahal
apabila dia menilai kepuasan yang diharapkannya terhadap produk yang akan
dibelinya itu tinggi. Sebaliknya apabila seseorang itu menilai kepuasannya
terhadap suatu produk itu rendah maka dia tidak akan bersedia untuk membayar
atau membeli produk itu dengan harga yang mahal. Nilai ekonomis diciptakan
oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme pasar antar pembeli dan penjual.
Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang berawal dari
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek
tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono,
2014:21).
Kualitas merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan
konsumen sebelum membeli suatu produk. Dengan kualitas yang bagus dan
terpercaya, maka produk akan senantiasa tertanam dibenak konsumen, karena
23
konsumen bersedia membayar sejumlah uang untuk membeli produk yang
berkualitas (Suhendri, 2019:168).
Berdasarkan tinjauan pustaka, maka kerangka di dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1.
Kerangka Penelitian
{Sumber: (Mangkunegara, 2012)}
2.6. Hipotesis
Berdasarkan dari perumusan masalah di atas dan dikaitkan dengan teori
yang ada, maka penulis mencoba membuat hipotesis yaitu diduga bahwa:
H1 : Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk fashion Sycho (Studi kasus Marpoyan-Pekanbaru).
H2 : Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk fashion
Sycho (Studi kasus Marpoyan-Pekanbaru).
H3 : Kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk fashion Sycho (Studi kasus Marpoyan-Pekanbaru).
X1
Kualitas Produk Y
Keputusan
Pembelian X2
Harga
H1
H2
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada Produk Fashion pada Sycho di Kota
Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu enam bulan yaitu dari bulan
April 2021 sampai dengan September 2021.
3.2. Operasional Variabel
Defenisi operasional variabel adalah batasan atau spesifikasi variabel-
variabel penelitian yang secara konkrit berhubungan dengan realitas yang akan
diukur dan merupakan manifestasi hal-hal yang akan diamati sehingga terbuka
untuk diuji kembali oleh orang atau peneliti lain.
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel independent (X) : kuakitas
produk, harga dan variabel dependent (Y) : pengambilan keputusan. Defenisi
operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 3.1.
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Konsep Indikator Skala
Kualitas
produk
(X1)
Kualitas produk
merupakan gambaran
seluruh dimensi
produk yang
ditawarkan dan
menghasilkan manfaat
dan nilai bagi
konsumen (Tjiptono
dan Chandra, 2012).
1. Kinerja (performance)
2. Kehandalan (reliability)
3. Daya tahan (durability)
4. Estetika (aesthetics)
5. Persepsi terhadap
kualitas (perceived
quality)
(Tjiptono dan Chandra,
2016)
Ordinal
Harga
(X2)
Harga adalah ukuran
terhadap besar
kecilnya nilai
kepuasan seseorang
1. Keterjangkauan harga
2. Diskon/potongan
harga
3. Cara pembayaran
Ordinal
25
Variabel Konsep Indikator Skala
terhadap produk
yang dibelinya
(Gitosudarmo,
2014:272).
(Hermann, et. al.,
2011:54)
Keputusan
pembelian
(Y)
Keputusan pembelian
adalah merupakan
hasil atau kelanjutan
yang dilakukan
individu ketika
dihadapkan pada
situasi dan alternatif
tertentu untuk
berperilaku dalam
memenuhi
kebutuhannya.
(Efendi, 2016:247)
1. Budaya
2. Sosial
3. Pribadi
4. Psikologis
(Kotler, 2012:214).
Ordinal
Sumber: Data olahan penelitian, 2021.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Sehubungan dengan penelitian ini, maka jenis data dan sumber data yang
diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder sebagai berikut :
3.3.1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Data Kualitatif
Adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan simbol atau
angka (Hasan, 2009:27).
2. Data Kuantitatif
Adalah data informasi berupa simbol angka atau bilangan. Berdasarkan
simbol-simbol angka tersebut perhitungan secara kuantitatif dapat dilakukan
(Hasan, 2009:27).
26
3.3.2. Sumber Data
Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data
primer dan data sekunder.
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data
primer disebut juga data asli atau data baru (Sugiyono,2013:101).
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-
sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari
laporan-laporan peneliti yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data
tersedia (Sugiyono,2013:103).
3.4. Populasi dan Sampel
3.4.1. Populasi
Populasi menurut Arikunto (2010:173), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Sycho
Marpoyan-Pekanbaru.
3.4.2. Sampel
Sampel menurut Widiyanto (2010:5), sampel adalah suatu kelompok atau
kumpulan objek atau objek yang akan digeneralisasikan. Sampel dalam penelitian
ini adalah pelanggan Sycho Marpoyan-Pekanbaru sebanyak 70 orang pelanggan.
Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.
27
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013:85). Kriteria yang ditetapkan
untuk pengambilan sampel adalah:
1) Telah menjadi pelanggan tetap Sycho lebih dari 2 tahun
2) Pelanggan yang rutin berbelanja di Sycho minimal 3 bulan sekali
3) Pelanggan yang belanja minimal Rp.300.000/belanja
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah dengan
cara:
1. Wawancara
Teknik ini digunakan penulis untuk memperoleh informasi yang lebih jelas
dan lengkap tentang hal-hal yang dianggap dibutuhkan dalam penelitian
terkait konsumen produk fashion pada Sycho Marpoyan-Pekanbaru.
2. Angket
Teknik ini digunakan peneliti untuk pengumpulan data melalui penyebaran
angket atau daftar pernyataan kepada responden dengan harapan responden
memberikan respons atas daftar pernyataan tersebut (Hasan, 2009:17).
Adapun untuk untuk menganalisa hasil angket digunakan skala likert
yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok, tentang suatu kejadian atau gejala sosial. Angket
ini berisi pernyataan mengenai kualitas produk, harga dan keputusan
pembelian. Konsumen produk fashion pada Sycho di Kota Pekanbaru akan
28
mengisi angket yang disediakan oleh peneliti. Dengan menggunakan skala
likert setiap jawaban yang tersedia diberi nilai (Sugiyono, 2013:104) :
Interval kelas = Nilai maksimum – nilai minimum
Jumlah kategori
1. Untuk jawaban sangat baik (SB) diberi skor 5
2. Untuk jawaban baik (B) diberi skor 4
3. Untuk jawaban cukup baik (CB) diberi skor 3
4. Untuk jawaban kurang baik (KB) diberi skor 2
5. Untuk jawaban sangat tidak baik (STB) diberi skor 1
Kategori jawaban berdasarkan interval kelas dapat dilihat pada tabel 5
di bawah ini:
Tabel 3.2
Kategori Jawaban Berdasarkan Interval Kelas
Interval Kelas Kategori Jawaban Responden
1,00 - 1,80 Sangat Tidak Baik
1,81 - 2,60 Tidak Baik
2,61 - 3,40 Cukup Baik
3,41 - 4,20 Baik
4,21 - 5,00 Sangat Baik
Sumber : Sugiyono, 2013.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data di dalam penelitian adalah secara deskriptif dan
kuantitaif, yang antara lain adalah sebagai berikut:
29
3.6.1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
koesioner. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel pada taraf signifikansi 5 % untuk uji 2 sisi.
Jika r hitung > r tabel maka alat ukur yang digunakan dinyatakan valid dan
sebaliknya,
Jika r hitung ≤ r tabel maka alat ukur yang digunakan tidak valid
(Sugiyono,2013:114).
3.6.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat kestabilan alat pengukur
dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Pengujian reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui apakah hasil jawaban dari kuesioner oleh responden benar-benar
stabil dan dapat dipercaya dalam mengukur suatu gejala atau kejadian. Dalam
penelitian ini pengukuran reliabilitas menggunakan uji crobach’s alpha.
Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik atau reliable jika memiliki
Crobach’s alpha > dari 0,6 (Sugiyono,2013:114).
3.6.3. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi merupakan salah satu metode untuk mengetahui hubungan
antar variabel (Pramesti, 2014:101).
Rumus persamaan regresinya adalah :
Y = a + b1X1 + b2X2 + c3X3 + e
Keterangan :
Y : Variabel keputusan pembelian
30
X1 : Variabel kualitas produk
X2 : Variabel harga
3.6.4. Uji t
Merupakan pengujian statistik yang digunakan untuk membuktikan
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja secara persial (Hasan, 2009:267).
Maka dengan derajat keyakinan tertentu :
Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima H1 ditolak, artinya secara individu tidak
terdapat pengaruh yang berarti antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Jika t hitung > t tabel, maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara individu terdapat
pengaruh yang berarti antara variabel independen terhadap variabel dependen.
3.6.5. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel–variabel
bebas n secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk dapat menolak Ho
dan Hi, pengujian ini dilakukan dengan memperhatikan nilai probabilitas F
hitung. Jika p ≤ 0.05, maka Ho ditolak. Bila ditolak berarti variabel bebas secara
keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
3.6.6. Uji Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam memberikan hampir semua
32
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sychoshop berdiri di Pekanbaru 19 Mei 2012. Pendirian Sycho Pekanbaru
berawal dari minat memakai baju dan sepatu dari sebuah brand ternama untuk
keperluan pribadi lalu mencoba menjual produk yang dipakai dengan sistem
dropship dan memasarkan dengan cara jemput bola ke setiap calon konsumen
melalui media sosial yang pada waktu itu sedang naik daun yaitu Facebook.
Nama Sycho sendiri di ambil dari nama grafiti crew yang di bentuk oleh
owner sejak 2009. Pada perkembangannya Sycho mulai membuka sebuah toko
fisik sejak 2012 akhir yang biasa disebut Distro di kawasan Marpoyan Pekanbaru.
Untuk lebih mendekatkan ke calon konsumen di daerah sekitar dengan tetap
menjalankan penjualan online melaui media sosial seperti instagram untuk
menjangkau calon konsumen yang berada di luar Pekanbaru. Dan pada akhirnya
Sycho mulai memproduksi produk produk nya sendiri mulai dari Baju Kaos,
Jaket, Celana dan Sepatu.
Untuk produk produk dari Sycho sendiri saat ini di produksi dari Bandung.
Untuk penjualan sendiri saat ini dengan semakin majunya sistem teknologi yang
ada, Sycho telah memperluas jangkauan penjualan ke seluruh Indonesia, baik dari
pulau Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi dengan memanfaatkan marketplace
seperti Shopee dan Tokopedia.
Visi dan misi Sycho Pekanbaru adalah sebagai berikut:
33
Visi:
“Sycho ingin menjadi sebuah brand clothing yang selalu melekat dan dekat ke
semua orang, khsusus nya anak muda yang selalu memiliki semangat besar”.
Misi:
“Memberikan sebuah produk yang selalu up to date dengan perkembangan dunia
fashion yang sesuai dengan minat dan ekspresi dari setiap yang memakai produk
Sycho”.
34
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
5.1. Karakteristik Responden
Jumlah pelanggan produk fashion sycho Pekanbaru yang lebih dari tiga
tahun telah menjadi pelanggan sebanyak 70 orang pelanggan. Sebanyak 70
kuesioner disebarkan kepada responden. Responden dalam penelitian ini adalah
pelanggan produk fashion Sycho Pekanbaru. Berikut ini gambaran tentang profil
pelanggan yang menjadi produk fashion Sycho Pekanbaru lebih dari tiga tahun.
Gambaran ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin responden, status
pendidikan, dan usia responden. Profil pelanggan produk fashion sycho
Pekanbaru dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 5.1. Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase
1 Laki-laki 27 38,57
2 Perempuan 43 61,43
Total 70 100
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.1. disajikan data yang menunjukkan bahwa sebagian
besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 43 orang atau 62,43%
responden adalah perempuan. Pelanggan produk fashion sycho Pekanbaru
mayoritas perempuan karena sebagian besar pelanggan adalah sebagian besar
jenis dari produk fashion sycho Pekanbaru diperuntukan untuk kalangan
perempuan.
35
Untuk tingkat pendidikan responden dapat diketahui pada tabel berikut
5.2. ini:
Tabel 5.2. Pendidikan Responden
No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
1 Pelajar (SMP/SMA) 37 52,86
2 D3 26 37,14
3 S1 7 10,00
Total 70 100
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.2. disajikan data yang menunjukkan bahwa sebagian
besar pendidikan responden adalah pelajar (SMP/SMA) yaitu sebesar sebanyak 37
orang atau 52,86% dari responden karena sebagian besar penyuka dari produk
fashion dari Sycho adalah kalangan remaja.
Pada tabel 5.3. ini adalah usia responden, berikut ini data mengenai jumlah
responden berdasarkan usia responden, seperti pada tabel berikut ini :
Tabel 5.3. Berdasarkan Usia Responden
No Usia (Tahun) Jumlah (orang) Persentase
1 13-18 37 52,86
2 18-23 12 17,14
3 > 23 21 30,00
Total 70 100
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.3. disajikan data yang menunjukkan bahwa sebagian
besar usia responden adalah pada usia 13 - 18 tahun terdapat 37 orang atau
52,86% responden karena sebagian besar pelanggan dari Sycho berasal kalangan
remaja.
36
5.2. Analisis Data
5.2.1. Uji Validitas
Hasil uji validitas variabel kualitas produk dapat dilihat pada tabel 5.4
berikut:
Tabel 5.4. Uji Validitas Terhadap Variabel Kualitas produk (X1)
No. Pernyataan rhitung rtabel (α=5%) Kesimpulan
Pernyataan 1 0.457 0.1954 Valid
Pernyataan 2 0.725 0.1954 Valid
Pernyataan 3 0.500 0.1954 Valid
Pernyataan 4 0.645 0.1954 Valid
Pernyataan 5 0.490 0.1954 Valid
Pernyataan 6 0.646 0.1954 Valid
Pernyataan 7 0.528 0.1954 Valid
Pernyataan 8 0.575 0.1954 Valid
Pernyataan 9 0.431 0.1954 Valid
Pernyataan 10 0.385 0.1954 Valid
Pernyataan 11 0.418 0.1954 Valid
Pernyataan 12 0.618 0.1954 Valid
Pernyataan 13 0.304 0.1954 Valid
Pernyataan 14 0.453 0.1954 Valid
Pernyataan 15 0.291 0.1954 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
Dari hasil uji validitas di atas menyatakan bahwa butir pernyataan variabel
kualitas produk > rtabel (0.1954). Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pernyataan di atas dinyatakan valid. Selanjutnya hasil uji validitas untuk variabel
harga dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut:
Tabel 5.5. Uji Validitas Terhadap Variabel Harga (X2)
No. Pernyataan rhitung rtabel
(α=5%) Kesimpulan
Pernyataan 1 0.225 0.1954 Valid
Pernyataan 2 0.259 0.1954 Valid
Pernyataan 3 0.386 0.1954 Valid
Pernyataan 4 0.237 0.1954 Valid
37
No. Pernyataan rhitung rtabel
(α=5%) Kesimpulan
Pernyataan 5 0.246 0.1954 Valid
Pernyataan 6 0.433 0.1954 Valid
Pernyataan 7 0.438 0.1954 Valid
Pernyataan 8 0.578 0.1954 Valid
Pernyataan 9 0.436 0.1954 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
Dari hasil uji validitas di atas menyatakan bahwa butir pernyataan variabel
harga > rtabel (0.1954). Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan di
atas dinyatakan valid dan dapat digunakan serta dapat dipercaya. Selanjutnya hasil
uji validitas untuk variabel keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel 5.6
berikut:
Tabel 5.6. Uji Validitas Terhadap Variabel Keputusan pembelian (Y)
No. Pernyataan rhitung rtabel
(α=5%) Kesimpulan
Pernyataan 1 0.268 0.1954 Valid
Pernyataan 2 0.658 0.1954 Valid
Pernyataan 3 0.497 0.1954 Valid
Pernyataan 4 0.624 0.1954 Valid
Pernyataan 5 0.496 0.1954 Valid
Pernyataan 6 0.593 0.1954 Valid
Pernyataan 7 0.467 0.1954 Valid
Pernyataan 8 0.460 0.1954 Valid
Pernyataan 9 0.714 0.1954 Valid
Pernyataan 10 0.642 0.1954 Valid
Pernyataan 11 0.664 0.1954 Valid
Pernyataan 12 0.730 0.1954 Valid
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
Dari hasil uji validitas di atas menyatakan bahwa butir pernyataan variabel
keputusan pembelian> rtabel (0.1954). Maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pernyataan di atas dinyatakan valid dan dapat digunakan serta dapat dipercaya.
38
5.2.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah
alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode
Cronbach”s Alpha yang mensyaratkancronbach alfa lebih besar 0,60 maka data
adalah reliabel.
Menurut Ghozali (2009:155), untuk uji reliabilitas teknik Cronbach”s
Alpha, dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel) bila memiliki
koefisien kehandalan atau alpha sebesar 0.60 atau lebih. Hasil untuk uji
reliabilitas terhadap instrumen kuesioner yang diolah melalui SPSS 20 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.7. Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s
Alpa
Nilai
Reliabel
Keterangan
1 Kualitas produk (X1) 0.850 0.60 Reliabel
2 Harga (X2) 0.681 0.60 Reliabel
3 Keputusan pembelian (Y) 0.875 0.60 Reliabel
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
Dari hasil reliabilitas pada tabel 5.7 tersebut untuk variabel kualitas
produk diperoleh nilai Cronbach Alpha 0.850> 0.60 dapat disimpulkan bahwa
variabel kualitas produk adalah reliabel. Untuk variabel harga diperoleh nilai
Cronbach Alpha 0.681> 0.60. Maka dengan itu variabel harga juga dinyatakan
reliabel sedangkan variabel keputusan pembelian diperoleh nilai Cronbach Alpha
0.875> 0.60 dapat disimpulkan bahwa variabel keputusan pembelian adalah
reliabel.
39
5.3. Deskripsi Variabel Penelitian
Dalam bab ini peneliti melakukan analisa pengaruh kualitas produk dan
harga terhadap keputusan pembelian pelanggan pada produk fashion sycho
Pekanbaru. Analisa dilakukan terhadap tiga variabel yaitu kualitas produk dan
harga serta keputusan pembelian.
5.3.1. Kualitas produk
Pada variabel kualitas produk ini, kuesioner diwakili oleh 15 butir
pernyataan yang bernilai positif dan diberi alternatif jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk mengetahui
jawaban responden terhadap keseluruhan pernyataan mengenai kualitas produk
(Variabel X1) berdasarkan kuisioner yang disebarkan dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.8. Tanggapan Responden Indikator Kinerja (performance)
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Kualitas produk
yang tersedia di
Sycho Pekanbaru
lebih bagus dari
tempat lain
Sangat setuju 5 23 32,86 115
4,17 Baik
Setuju 4 36 51,43 144
Cukup setuju 3 11 15,71 33
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 292
Produk yang
tersedia di Sycho
Pekanbaru Sudah
jelas
kenyamanannya
saat dikonsumsi
Sangat setuju 5 21 30,00 105
4,09 Baik
Setuju 4 34 48,57 136
Cukup setuju 3 15 21,43 45
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 286
40
Lanjutan tabel 5.8
Produk fashion
yang ada di Sycho
Pekanbaru sangat
bervariasi dan
sesuai dengan
perkembangan
fashion
Sangat setuju 5 19 27,14 95
3,99 Baik
Setuju 4 31 44,29 124
Cukup setuju 3 20 28,57 60
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 279
Rata-Rata Indikator Kinerja (performance) 4,08 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.8. menunjukkan kualitas produk berdasarkan indikator
kinerja keseluruhan memiliki rata-rata 4,08 dengan kriteria baik. Pernyataan
produk fashion yang ada di Produk fashion Sycho sangat bervariasi dan sesuai
dengan perkembangan fashion memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,99 yang
berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho
Pekanbaru setuju kalau produk fashion yang ada di Produk fashion Sycho sangat
bervariasi dan sesuai dengan perkembangan fashion
Pernyataan kualitas produk yang tersedia di Produk fashion Sycho lebih
bagus dari tempat lain memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,17 yang berada
pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju
kalau kualitas produk yang tersedia di Sycho Pekanbaru lebih bagus dari tempat
lain
Tabel 5.9. Tanggapan Responden Indikator Kehandalan (Reliability)
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Produk yang
tersedia di Sycho
dapatdiandalkan
kualitasnya
Sangat setuju 5 12 17,14 60
3,89 Baik
Setuju 4 38 54,29 152
Cukup setuju 3 20 28,57 60
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 272
41
Lanjutan tabel 5.19
Tidak ada
kecatatan pada
produk yang
ditawarkan Sycho
Sangat setuju 5 6 8,57 30
3,74 Baik
Setuju 4 40 57,14 160
Cukup setuju 3 24 34,29 72
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 262
Produk yang ada
di Sycho sesuai
dengan kebutuhan
konsumen
Sangat setuju 5 6 8,57 30
3,64 Baik
Setuju 4 33 47,14 132
Cukup setuju 3 31 44,29 93
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 255
Rata-Rata Indikator Kehandalan (Reliability) 3,76 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.9. menunjukkan kualitas produk berdasarkan indikator
Kehandalan (reliability) memiliki rata-rata yaitu 3,63 dengan kriteria baik.
Pernyataan Produk yang ada di Sycho sesuai dengan kebutuhan konsumen
memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,64 yang berada pada kriteria baik. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju kalau produk yang ada di
Sycho sesuai dengan kebutuhan konsumen
Pernyataan Produk yang tersedia di Sycho dapatdiandalkan kualitasnya
memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,89 yang berada pada kriteria baik. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen Sycho setuju kalau produk yang tersedia di Sycho
dapatdiandalkan kualitasnya.
42
Tabel 5.10. Tanggapan Responden Indikator Daya Tahan (Durability)
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata Kriteria
Produk yang
tersedia di Sycho
tidak mudah
rusak
Sangat setuju 5 5 7,14 25
3,70 Baik
Setuju 4 39 55,71 156
Cukup setuju 3 26 37,14 78
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 259
Produk fashion
Sycho dapat
dibandingkan
dengan produk
pesaingnya
Sangat setuju 5 10 14,29 50
3,81 Baik
Setuju 4 37 52,86 148
Cukup setuju 3 23 32,86 69
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 60 85,714
2857 267
Produk fashion
Sycho dapat
digunakan dalam
waktu lama
Sangat setuju 5 10 14,29 50
3,77 Baik
Setuju 4 34 48,57 136
Cukup setuju 3 26 37,14 78
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 264
Rata-Rata Indikator Daya tahan (durability) 3,76 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.10. menunjukkan kualitas produk berdasarkan
indikator Daya tahan (durability) memiliki rata-rata 3,76 dengan kriteria baik.
Pernyataan Produk yang tersedia di Sycho tidak mudah rusak memiliki nilai rata-
rata terendah yaitu 3,70 yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan
bahwa konsumen Sycho setuju kalau Produk yang tersedia di Sycho tidak mudah
rusak.
43
Pernyataan produk fashion Sycho dapat dibandingkan dengan produk
pesaingnya memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,97 yang berada pada kriteria
baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho pekanbaru setuju kalau
produk fashion Sycho dapat dibandingkan dengan produk pesaingnya.
Tabel 5.11. Tanggapan Responden Indikator Estetika (aesthetics)
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Varian produk
dan ukuran yang
tersedia di Sycho
sudah sesuai
denganharapan
konsumen
Sangat setuju 5 11 15,71 55
3,77 Baik
Setuju 4 33 47,14 132
Cukup setuju 3 25 35,71 75
Tidak setuju 2 1 1,43 2
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 264
Banyaknya
pilihan produk di
Sycho membuat
konsumen tertarik
untuk membeli
Sangat setuju 5 20 28,57 100
3,97 Baik
Setuju 4 28 40,00 112
Cukup setuju 3 22 31,43 66
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 278
produk fashion
yang tersedia di
Sycho tidak ada
di pasar atau toko
lain
Sangat setuju 5 13 18,57 65
3,96 Baik
Setuju 4 41 58,57 164
Cukup setuju 3 16 22,86 48
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 277
Rata-Rata Indikator Estetika (aesthetics) 3,90 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.11. menunjukkan kualitas produk berdasarkan
indikator Estetika (aesthetics) memiliki rata-rata 3,90 dengan kriteria baik.
Pernyataan Varian produk dan ukuran yang tersedia di Sycho sudah sesuai
44
denganharapan konsumen memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,77 yang berada
pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju
kalau varian produk dan ukuran yang tersedia di Sycho sudah sesuai dengan
harapan.
Pernyataan Banyaknya pilihan produk di Sycho membuat konsumen
tertarik untuk membeli memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,97 yang berada
pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju
kalau pilihan produk yang banyak dapat membuat konsumen tertarik untuk
membeli.
Tabel 5.12. Tanggapan Responden Indikator Persepsi terhadap Kualitas
(Perceived Quality)
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krit
eria
Sycho memiliki
kualitas produk
yang baik sesuai
dengan yang
dijanjikan
Sangat setuju 5 16 22,86 80
3,93 Baik
Setuju 4 33 47,14 132
Cukup setuju 3 21 30,00 63
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 275
Pelayanan Sycho
Pekanbaru sangat
ramah dan cepat
Sangat setuju 5 20 28,57 100
3,96 Baik
Setuju 4 28 40,00 112
Cukup setuju 3 21 30,00 63
Tidak setuju 2 1 1,43 2
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 277
45
Lanjutan Tabel 5.12
Banyak berbagai
jenis produk
Fashion di Sycho
sesuai dengan
kebutuhan
Sangat setuju 5 24 34,29 120
4,06 Baik
Setuju 4 26 37,14 104
Cukup setuju 3 20 28,57 60
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 284
Rata-Rata Indikator Persepsi terhadap kualitas (perceived
quality) 3,98 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.12. menunjukkan kualitas produk berdasarkan
indikator persepsi terhadap kualitas (perceived quality) memiliki rata-rata 3,98
dengan kriteria baik. Pernyataan Sycho memiliki kualitas produk yang baik sesuai
dengan yang dijanjikan memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,93 yang berada
pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju
kalau Sycho Pekanbaru memiliki kualitas produk yang baik sesuai dengan yang
dijanjikan.
Pernyataan Banyak berbagai jenis produk Fashion di Sycho sesuai dengan
kebutuhan memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,06 yang berada pada kriteria
baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju kalau jenis
produk Fashion yang ada di Sycho Pekanbaru sesuai dengan kebutuhan.
Hasil rekapitulasi responden tentang kualitas produk digambarkan melalui
distribusi data yang dapat dilihat pada tabel berikut:
46
Tabel 5.13. Rekapitulasi Responden tentang Kualitas Produk
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Kinerja (performance) 4,08 Baik
2 Kehandalan (reliability) 3,76 Baik
3 Daya tahan (durability) 3,76 Baik
4 Estetika (aesthetics) 3,90 Baik
5 Persepsi terhadap kualitas (perceived quality) 3,98 Baik
Rata-Rata 3,90 Baik
Sumber: Data olahan, 2021.
Dengan demikian secara keseluruhan kualitas produk memiliki rata-rata
3,90 yang berada pada kategori baik. Rata-rata tertinggi berada pada indikator
Kinerja (performance) dan rata-rata terendah pada indikator Kehandalan
(reliability) dan Daya tahan (durability).
5.3.2. Harga
Pada variabel harga ini, kuesioner diwakili oleh 9 butir pernyataan yang
bernilai positif dan diberi alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, cukup
setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk mengetahui jawaban responden
terhadap keseluruhan pernyataan mengenai kepercayaa (Variabel X2) berdasarkan
kuisioner yang disebarkan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.14. Tanggapan Responden Indikator Keterjangkauan harga
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Harga Produk
fashion Sycho
terjangkau
Sangat setuju 5 20 28,57 100
4,00 Baik
Setuju 4 30 42,86 120
Cukup setuju 3 20 28,57 60
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 280
47
Lanjutan tabel 5.14
Harga bervariasi
sesuai dengan
ukuran produk
Sangat setuju 5 23 32,86 115
4,14 Baik
Setuju 4 35 50,00 140
Cukup setuju 3 11 15,71 33
Tidak setuju 2 1 1,43 2
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 290
Harga produk
fashion Sycho
dapat bersaing
dengan yang lain
Sangat setuju 5 26 37,14 130
4,16 Baik
Setuju 4 29 41,43 116
Cukup setuju 3 15 21,43 45
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 291
Rata-Rata Indikator Keterjangkauan harga 4,10 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.14. menunjukkan harga berdasarkan indikator
Keterjangkauan harga memiliki rata-rata 4,10 dengan kriteria baik. Pernyataan
Harga Produk fashion Sycho terjangkau memiliki nilai rata-rata terendah yaitu
4,00 yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sycho
Pekanbaru setuju kalau harga Produk fashion yang ada di Sycho Pekanbaru
terjangkau.
Pernyataan Harga produk fashion Sycho dapat bersaing dengan yang lain
memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,16 yang berada pada kriteria baik. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju kalau harga produk
fashion yang ada di Sycho Pekanbaru dapat bersaing dengan yang lain
48
Tabel 5.15. Tanggapan Responden Indikator Diskon/Potongan Harga
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Sycho Pekanbaru
sering
memberikan
potongan harga
(diskon).
Sangat setuju 5 11 15,71 55
3,74 Baik
Setuju 4 30 42,86 120
Cukup setuju 3 29 41,43 87
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 262
Besarnya diskon
promo di Sycho
menarik perhatian
saya untuk
membeli produk.
Sangat setuju 5 17 24,29 85
3,93 Baik
Setuju 4 32 45,71 128
Cukup setuju 3 20 28,57 60
Tidak setuju 2 1 1,43 2
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 275
Sycho Pekanbaru
memberikan
produk dengan
harga murah
Sangat setuju 5 10 14,29 50
3,81 Baik
Setuju 4 37 52,86 148
Cukup setuju 3 23 32,86 69
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 267
Rata-Rata Indikator Diskon/potongan harga 3,83 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.15. menunjukkan harga berdasarkan indikator
Diskon/potongan harga memiliki rata-rata 3,83 dengan kriteria baik. Pernyataan
.Sycho Pekanbaru sering memberikan potongan harga (diskon). memiliki nilai
rata-rata terendah yaitu 3,74 yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan
bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju kalau Sycho Pekanbaru sering
memberikan potongan harga (diskon).
49
Pernyataan Besarnya diskon promo di Sycho menarik perhatian saya untuk
membeli produk. memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,93 yang berada pada
kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru merasa
bahwa besarnya diskon promo di Sycho dapat menarik perhatian untuk membeli
produk.
Tabel 5.16. Tanggapan Responden Indikator Cara pembayaran
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Cara
pembayaran di
Sycho
Pekanbaru
sangat mudah
Sangat setuju 5 12 17,14 60
3,89 Baik
Setuju 4 38 54,29 152
Cukup setuju 3 20 28,57 60
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 272
Sycho
menawarkan
beberapa pilihan
metode dan cara
pembayaran
yang sangat
mudah kepada
konsumen
Sangat setuju 5 17 24,29 85
3,97 Baik
Setuju 4 34 48,57 136
Cukup setuju 3 19 27,14 57
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 278
Proses
pembayaran
yang ada di
Sycho
pekanbaru
berjalan dengan
tepat
Sangat setuju 5 20 28,57 100
4,03 Baik
Setuju 4 32 45,71 128
Cukup setuju 3 18 25,71 54
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 282
Rata-Rata Indikator Cara pembayaran 3,96 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.16. menunjukkan harga berdasarkan indikator Cara
pembayaran memiliki rata-rata 3,96 dengan kriteria baik. Pernyataan Cara
50
pembayaran di Sycho Pekanbaru sangat mudah memiliki nilai rata-rata terendah
yaitu 3,92 yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen
Sycho Pekanbaru setuju kalau cara pembayaran yang ada di Sycho Pekanbaru
sangat mudah.
Pernyataan Proses pembayaran yang ada di Sycho pekanbaru berjalan
dengan tepat memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,03 yang berada pada kriteria
baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju kalau proses
pembayaran yang ada di Sycho pekanbaru berjalan dengan tepat.
Hasil rekapitulasi responden tentang harga digambarkan melalui distribusi
data yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.17. Rekapitulasi Responden tentang Harga
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Keterjangkauan harga 4,10 Baik
2 Diskon/potongan harga 3,83 Baik
3 Cara pembayaran 3,96 Baik
Rata-Rata 3,96 Baik
Sumber: Data olahan, 2021.
Dengan demikian secara keseluruhan harga memiliki rata-rata 3,96 yang
berada pada kategori baik. Rata-rata tertinggi berada pada indikator
keterjangkauan harga dan rata-rata terendah pada indikator diskon/potongan
harga..
5.3.3. Keputusan Pembelian
Pada variabel keputusan pembelian ini, kuesioner diwakili oleh 12 butir
pernyataan yang bernilai positif dan diberi alternatif jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, cukup setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk mengetahui
51
jawaban responden terhadap keseluruhan pernyataan mengenai keputusan
pembelian (Variabel Y) berdasarkan kuisioner yang disebarkan dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 5.18. Tanggapan Responden Indikator Budaya
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
agar tidak
ketinggalan
perkembangan
fashion
Sangat setuju 5 21 30,00 105
3,96 Baik
Setuju 4 25 35,71 100
Cukup setuju 3 24 34,29 72
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 277
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
karena dekat dari
tempat tinggal.
Sangat setuju 5 18 25,71 90
3,89 Baik
Setuju 4 26 37,14 104
Cukup setuju 3 26 37,14 78
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 272
Saya memiliki
persefsi yang
positif terhadap
produk fashion
Sangat setuju 5 8 11,43 40
3,59 Baik
Setuju 4 25 35,71 100
Cukup setuju 3 37 52,86 111
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 251
Rata-Rata Indikator Budaya 3,81 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.18. dapat diketahui bahwa tanggapan responden
indikator budaya memperoleh rata-rata 3,81 dengan kriteria baik. Pernyataan Saya
memiliki persefsi yang positif terhadap produk fashion memiliki nilai rata-rata
terendah yaitu 3,59 yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa
52
konsumen Sycho Pekanbaru mempunyai persefsi yang positif terhadap produk
fashion.
Pernyataan saya melakukan pembelian produk fashion Sycho agar tidak
ketinggalan perkembangan fashion memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 4,96
yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho
Pekanbaru merasa melakukan pembelian produk fashion Sycho agar tidak
ketinggalan perkembangan fashion
Tabel 5.19. Tanggapan Responden Indikator Sosial
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Saya melakukan
pembelian
produk fashion
Sycho karena
direkomendasik
andari teman
Sangat setuju 5 6 8,57 30
3,54 Baik
Setuju 4 26 37,14 104
Cukup setuju 3 38 54,29 114
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 248
Saya mengetahui
produk fashion
Sycho dari teman
atau kerabat.
Sangat setuju 5 9 12,86 45
3,53 Baik
Setuju 4 19 27,14 76
Cukup setuju 3 42 60,00 126
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 247
Keluarga menjadi
faktor utama
dalam melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
Sangat setuju 5 5 7,14 25
3,61 Baik
Setuju 4 33 47,14 132
Cukup setuju 3 32 45,71 96
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 253
Rata-Rata Indikator Sosial 3,56 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
53
Berdasarkan tabel 5.19. dapat diketahui bahwa tanggapan responden
terhadap indikator sosial memperoleh rata-rata 3,52 dengan kriteria baik.
Pernyataan Saya mengetahui produk fashion Sycho dari teman atau kerabat.
memiliki nilai rata-rata terendah 3,53 yang berada pada kriteria baik. Hal ini
menunjukkan bahwa pelanggan konsumen Sycho Pekanbaru sebagian besar
mengetahui produk fashion Sycho dari teman atau kerabat.
Pernyataan keluarga menjadi faktor utama dalam melakukan pembelian
produk fashion Sycho memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,61 yang berada
pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Sycho
Pekanbaru setuju kalau keluarga merupakan yang menjadi faktor utama dalam
melakukan pembelian produk fashion Sycho
Tabel 5.20. Tanggapan Responden Indikator Pribadi
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Saya menyadari
bahwa kebutuhan
akan fashion akan
membuat
penampilan
menjadi lebih
baik
Sangat setuju 5 7 10,00 35
3,63 Baik
Setuju 4 30 42,86 120
Cukup setuju 3 33 47,14 99
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 254
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
disesuaikan
dengan kondisi
ekonomi
Sangat setuju 5 16 22,86 80
3,80 Baik
Setuju 4 24 34,29 96
Cukup setuju 3 30 42,86 90
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 266
54
Lanjutan Tabel 5.20
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
sesuai dengan
sifat dan
pemikiran pribadi
Sangat setuju 5 18 25,71 90
3,73 Baik
Setuju 4 15 21,43 60
Cukup setuju 3 37 52,86 111
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 261
Rata-Rata Indikator Pribadi 3,72 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.20. dapat diketahui bahwa tanggapan responden
mengenai pribadi memperoleh rata-rata 3,72 dengan kriteria baik. Pernyataan
Saya menyadari bahwa kebutuhan akan fashion akan membuat penampilan
menjadi lebih baik memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,63 yang berada pada
kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru setuju
kalau kebutuhan akan fashion akan membuat penampilan menjadi lebih baik
Pernyataan Saya melakukan pembelian produk fashion Sycho disesuaikan
dengan kondisi ekonomi memiliki nilai rata-rata tertinggi yaitu 3,80 yang berada
pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho Pekanbaru etuju
kalau melakukan pembelian produk fashion Sycho harus disesuaikan dengan
kondisi ekonomi
55
Tabel 5.21. Tanggapan Responden Indikator Psikologi
Pernyataan Kriteria
jawaban Bobot
Jumlah
Orang (%) Skor
Rata-
rata
Krite
ria
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
karena dapat
meningkatkan
rasa percaya diri
Sangat setuju 5 14 20,00 70
3,83 Baik
Setuju 4 30 42,86 120
Cukup setuju 3 26 37,14 78
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 268
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
karena dapat
mempengaruhi
pendapat orang
terhadap diri kita.
Sangat setuju 5 19 27,14 95
3,96 Baik
Setuju 4 29 41,43 116
Cukup setuju 3 22 31,43 66
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 277
Saya melakukan
pembelian produk
fashion Sycho
karena ingin
mempunyai
penampilan yang
lebih baik
Sangat setuju 5 18 25,71 90
3,80 Baik
Setuju 4 20 28,57 80
Cukup setuju 3 32 45,71 96
Tidak setuju 2 0 0,00 0
Sangat tidak
setuju 1 0 0,00 0
Jumlah 70 100 266
Rata-Rata Indikator Psikologis 3,86 Baik
Sumber : Data olahan, 2021.
Berdasarkan tabel 5.21. dapat diketahui bahwa tanggapan responden
mengenai psikologis memperoleh rata-rata 3,72 dengan kriteria baik. Pernyataan
Saya melakukan pembelian produk fashion Sycho karena ingin mempunyai
penampilan yang lebih baik memiliki nilai rata-rata terendah yaitu 3,80 yang
berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen Sycho
Pekanbaru setuju kalau melakukan pembelian produk fashion Sycho karena ingin
mempunyai penampilan yang lebih baik
56
Pernyataan Saya melakukan pembelian produk fashion Sycho karena
dapat mempengaruhi pendapat orang terhadap diri kita. memiliki nilai rata-rata
tertinggi yaitu 3,96 yang berada pada kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa
konsumen Sycho Pekanbaru kalau melakukan pembelian produk fashion Sycho
karena dapat mempengaruhi pendapat orang terhadap diri kita.
Hasil rekapitulasi responden tentang keputusan pembelian digambarkan
melalui distribusi data yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.22. Rekapitulasi Responden tentang Keputusan Pembelian
No Indikator Rata-rata Kategori
1 Budaya 3,81 Baik
2 Sosial 3,56 Baik
3 Pribadi 3,72 Baik
4 Psikologis 3,86 Baik
Rata-Rata 3,74 3,74
Sumber: Data olahan, 2021.
Dengan demikian secara keseluruhan keputusan pembelian memiliki rata-
rata 3,74 yang berada pada kategori baik. Rata-rata tertinggi berada pada indikator
psikologis dan rata-rata terendah pada indikator sosial.
5.4. Analisis Regresi Linear Berganda
Hasil uji regresi sederhana dapat dilihat pada tabel 5.8 di bawah ini.
Tabel 5.23. Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -32.046 21.288 -1.505 .137
kualitasproduk .848 .183 .884 4.626 .000
harga .766 .320 .457 2.391 .020
a. Dependent Variable: keputusanpembelian
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
57
Dengan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2
Y = - 32.046 + 0.848 X1 + 0.766 X2
Keterangan :
Y : keputusan pembelian
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi Variabel kualitas produk
b2 : Koefisien regresi Variabel harga
X1 : Kualitas produk
X2 : Harga
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Konstanta sebesar – 32.046 jika variabel kualitas produk (X1) dan variabel
harga (X2) nilainya adalah 0, maka variabel dependen keputusan pembelian
(Y) nilainya adalah – 32.046.
2. Koefisen regresi variabel kualitas produk (X1) sebesar 0.848, jika variabel
kualitas produk meningkat 1 satuan maka variabel dependen keputusan
pembelian (Y) akan mengalami peningkatan 0.848. Hal ini berarti koefisien
bernilai positif, maka semakin besar kualitas produk akan meningkatkan
keputusan pembelian Produk fashion sycho Pekanbaru.
3. Koefisen regresi variabel harga (X2) sebesar 0.766, jika variabel harga
meningkat 1 satuan maka variabel dependen keputusan pembelian (Y) akan
mengalami peningkatan 0.766. Hal ini berarti koefisien bernilai positif, maka
58
semakin besar harga akan meningkatkan keputusan pembelian Produk fashion
sycho Pekanbaru.
5.5. Uji Hipotesis
5.5.1. Uji t
1. Kualitas produk Terhadap Keputusan pembelian
Produk fashion sycho Pekanbaru perlu meningkatkan kualitas produk
sehingga diasumsikan dapat meningkatkan keputusan pembelian produk fashion
sycho Pekanbaru. Nilai hasil uji statistik pada t hitung lebih besar dari pada t tabel
(4,626 > 1,66792). Variabel kualitas produk memiliki nilai sig= 0.000 atau < 0,05.
berdasarkan hasil uji t, maka H1 diterima yang artinya variabel kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk fashion sycho Pekanbaru.
2. Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Produk fashion sycho Pekanbaru perlu memperhatikan harga produk
sehingga diasumsikan dapat meningkatkan keputusan pembelian pelanggan
produk fashion sycho Pekanbaru. Nilai hasil uji statistik pada thitung lebih besar
dari pada t tabel (2.391 > 1,66792). Variabel harga memiliki nilai sig= 0.020 atau
< 0.05. berdasarkan hasil uji t, maka H1 diterima yang artinya variabel harga
berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
produk fashion sycho Pekanbaru.
59
5.5.2. Uji F
Hasil uji f dapat dilihat pada tabel 5.9 di bawah ini :
Tabel 5.24 Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 713.772 2 356.886 14.808 .000a
Residual 1614.799 67 24.101
Total 2328.571 69
a. Predictors: (Constant), harga, kualitasproduk
b. Dependent Variable: keputusanpembelian
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
Berdasarkan data diketahui jumlah sampel pada data sebanyak 70 sampel,
sedangkan jumlah variabel baik variabel bebas maupun terikat berjumlah 3
variabel. Sehinga didapat df1 adalah 2 dan df2 adalah 67 dan seterusnya dapat di
lihat pada tabel f dengan α = 0,05 didapat harga f tabel adalah 3.13. Pengujian
hipotesis model regresi secara simultan atau secara serentak menggunakan uji f.
Didapat nilai f hitung= 14.808 dengan signifikansi 0.000. Hasil uji f didapat
bahwa f hitung lebih besar dari f tabel (14.808 > 3.13) dan signifikansi 0.000 lebih
kecil dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
variabel kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian produk fashion
sycho Pekanbaru.
5.5.3. Uji Koefisien Determinan
Hasil uji koefisien determinan dapat dilihat pada tabel 5.10 di bawah ini.
60
Tabel 5.25. Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .554a .307 .286 4.90933
a. Predictors: (Constant), harga, kualitasproduk
Sumber: Data Olahan SPSS 20, 2021.
Berdasarkan tabel 5.26 dapat diketahui bahwa hasil output model summary dengan
menggunakan SPSS 20 koefisien r sebesar 0.554 dengan R² (koefisien determinasi)
adalah sebesar 0.307 atau 30.7%. Ini berarti variabel bebas (X1) dan (X2) yaitu kualitas
produk dan harga dapat mempengaruhi variabel Y (keputusan pembelian) hanya sebesar
30.7%. Sedangkan 69.3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada
penelitian ini.
5.6. Pembahasan
1. Kualitas produk terhadap keputusan pembelian
Produk merupakan salah satu elemen pemasaran yang cukup penting karena
produk tersebut merupakan hal yang akan dikonsumsi oleh para konsumen baik
itu berupa barang atau jasa. Dari definisi produkyang menyatakan segala sesuatu
yang ditawarkan ke pasar untuk memperoleh perhatian, permintaan, pemakaian
atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan. Persepsi Kualitas
Produk merupakan suatu kondisi yang dinamis yang berhubungan dengan produk
yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Keputusan pembelian dipengaruhi Persepsi Kualitas Produk produk fashion
Sycho merupakan produk dengan kualitas yang baik, sebab produk fashion Sycho
memiliki hasil yang baik, produk fashion Sycho menawarkan kualitas produk
61
fashion Sycho berupa baju memiliki daya tahan yang baik serta bahan tidak
mudah rusak dan produk yang ada pada fashion Sycho yang berkualitas sesuai
dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Semakin baik
kualitas yang ditawarkan oleh produk fashion Sycho maka semakin tinggi pula
nilai produk fashion Sycho di mata konsumen, sebab konsumen merasa produk
tersebut sesuai dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
sehingga minat konsumen untuk membeli produk fashion Sycho tersebut juga
akan semakin meningkat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Sycho Pekanbaru yang memiliki kualitas
produk yang sangat tinggi akan mengakibatkan keputusan pembelian juga akan
semakin tinggi sehingga pelanggan tersebut akan melakukan pembelian secara
berulang. Apabila pelanggan merasa sangat puas terhadap kualitas produk yang
yang ada pada fashion Sycho maka pelanggan akan terus melakukan pembelian
produk fashion Sycho Pekanbarusehingga akan terjadi hubungan positif antara
kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk fashion Sycho.
2. Harga terhadap keputusan pembelian
Persepsi harga adalah nilai yang terkandung dalam suatu harga yang
berhubungan dengan manfaat dan memiliki atau menggunakan suatu produk atau
jasa. Persepsi atas harga menyangkut bagaimana informasi yang dipahami oleh
konsumen bisa membandingkan antara harga yang dinyatakan dengan sebuah
harga atau kisaran harga yang mereka bayangkan atas produk tersebut.
Salah satu faktor penentu konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
adalah harga. Oleh karena itu, penetapan harga sangat penting dilakukan oleh
62
perusahaan, ketika menetapkan harga perusahaan harus memperhatikan persepsi
konsumen terhadap harga dan bagaimana persepsi tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
Peter dan Olson (2000) mengungkapkan tentang bahwa harga yang
ditetapkan untuk suatu merek tertentu dapat dianggap sebagai suatu ciri dari suatu
jenis produk. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa harga produk
fashion Sycho di anggap masih terjangkau oleh konsumen. Maka untuk
meningkatkan keputusan pembelian, pemasar harus dapat mempertahankan harga
yang terjangkau kepada konsumen serta manfaat dan kualitas produk produk
fashion Sycho.
Berdasarkan hasil penelitian menunujukkan bahwa kepuasan pelanggan
memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap keputusan pembelian produk
fashion Sycho Pekanbaru. Hal ini disebabkan nilai sig. lebih kecil dari taraf
signifikansi yang ditentukan. Dari hasil analisis dekriptif terhadap jawaban
responden mengenai kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian,
diketahui bahwa konsumen produk fashiob Sycho pekanbaru menilai bahwa jika
konsumen merasa puas dengan apa yang telah dirarapkan mengenai produk
fashion Sycho maka konsumen akan melakukan pembelian ulang.
3. Kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian
Kualitas produk adalah salah satu sarana positioning utama pemasar. Kualitas
mempunyai dampak langsung pada kinerja produk atau jasa, oleh karena itu
kualitas berhubungan erat dengan nilai dan kepuasan pelanggan. Dalam arti
sempit kualitas didefinisikan sebagai bebas dari kerusakan. Kualitas adalah ketika
63
pelanggan kita kembali dan produk kita tidak kembali. Fashion Sycho Pekanbaru
mampu memberikan kualitas produk yang sesuai keinginan konsumen sehingga
memberikan kepuasan terhadap konsumen. Pelanggan yang merasa puas atas
suatu produk dan atau jasa yang diberikan akan memiliki kemungkinan yang
besar untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk fashion sychoi.
Harga adalah ukuran terhadap besar kecilnya nilai kepuasan seseorang
terhadap produk yang dibelinya. Seseorang akan berani membayar suatu produk
dengan harga yang mahal apabila dia menilai kepuasan yang diharapkannya
terhadap produk yang akan dibelinya itu tinggi. Sebaliknya apabila seseorang itu
menilai kepuasannya terhadap suatu produk itu rendah maka dia tidak akan
bersedia untuk membayar atau membeli produk itu dengan harga yang mahal.
Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam mekanisme pasar
antar pembeli dan penjual. Haraga yang ada pada produk fashion Sycho sesuai
dengan kemampuan konsumen yang diikuti dengan kualitas produk yang bagus
sehingga konsumen merasa tertarik dan berminat untuk melakukan pembelian
ulang terhadap produk fashion Sycho.
Dengan demikian dapat dikatakan kualitas produk dan harga mempunyai
pengaruh yang searah dengan keputusan pembelian pelanggan produk fashion
sycho Pekanbaru. Artinya jika kualitas produk dan harga bagus maka keputusan
pembelian pelanggan juga akan semakin tinggi terhadap Produk fashion sycho
Pekanbaru.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa kualitas produk dan
harga memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian produk fashion sycho
64
Pekanbaru, semakin tinggi kualitas produk dan harga maka semakin tinggi
keputusan pembelian terhadap Produk fashion sycho Pekanbaru.
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suhendri (2019) dalam Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 17 No. 2 yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Restoran A&W Supermall Karawaci” yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan dari kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian.
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurmin Arianto dan
Giovanni (2020) dalam jurnal Jurnal Pemasaran Kompetitif Vol. 3 No.2 dengan
judul penelitian “Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian” yang menyatakan bahwa Kualitas produk dan harga jual berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dilihat dari hasil pengujian
hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel yaitu 72,760 > 4,84 dan nilai sig <
0,01 atau 0,000 < 0,01.
Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Abid Muhtarom dan
Muhammad Tommy Syahrizal 20189) dalam Jurnal Penelitian Ekonomi dan
Akuntansi Vol. III No. 1 dengan judul penelitian “Pengaruh Kualitas Produk dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya (Studi Kasus Pada
Konsumen Rokok Surya di UNISLA)”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
rokok surya (studi kasus pada konsumen rokok surya di UNISLA).
65
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Secara parsial variabel kualitas produk berpengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian. Juga variabel harga berpengaruh terhadap variabel
keputusan pembelian.
3. Secara simultan variabel kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap
variabel keputusan pembelian.
4. Kualitas produk dan harga memberikan kontribusi sebesar 30.7% terhadap
keputusan pembelian produk fashion sycho Pekanbaru. Sedangkan sisanya
yaitu 69.3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti pada variabel ini.
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka saran yang diberikan sebagai
berikut:
1. Bagi Sycho Pekanbaru dapat meningkatkan daya tahan produknya dan lebih
sering menerapkan potongan harga untuk menarik minat pelanngan juga
meluaskan jangkauan usia untuk sasaran produknya, sehingga produk Syco
dapat diketahui atau direkomendasikan dari teman atau kerabat pelanggan.
2. Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang diteliti
pada penelitian ini.
66
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Arikunto, 2010, Prosedur Penelitia., Rineka Cipta, Jakarta.
Bayu Widiyatno. 2012. Pengaruh atribut produk terhadap proses keputusan
pembelian studi kasus konsumen pada sentra industry jeans di kecamatan
ulujami kabupaten pemalang (Online). MAJ 1 (2)
Effendi, Usman, 2016, Psikologi Konsumen, Rajawali Pers, Jakarta.
Gitosudarmo, Indriyo, 2000,. Manajemen Pemasaran Edisi Kedua Cetakan
Keenam. BPFE, Yogyakarta.
.Hasan, Iqbal, 2009, Pokok-Pokok Materi Statistik I (Statistik Deskriptif), PT
Bumi Aksara, Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P., 2009, Manajemen Sumber Daya Manusi, Bumi
Aksara., Jakarta.
Hermann et al, 2011, Manajemen Perbankan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
Kotler, Philip, 2012, Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium. Salemba Empat,
Jakarta.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary, 2017, Prinsip–Prinsip Pemasaran,
Edisi 12 Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane, 2016, Manajemen Pemasaran. Edisi Ke
13 Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Pramesti, Getut, 2014, Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPPS 22, PT.
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Prawirosentono, Suyadi, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia : Kebijakan
Kinerja Karyawan: Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Era
Perdagangan Bebas Dunia, Rajawali Press, Jakarta.
Safroni, Ladzi, 2012, Manajemen dan Reformasi Pelayanan Publik dalam
Konteks Birokrasi Indonesia, Aditya Media Publishing, Surabaya.
Septi Winarsih. Atik, & Rakminto, 2011, Manajemen Pelayanan, pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
67
Siswanto Sutojo, 2009, Manajemen Pemasaran, PT.Damar Mulia Pustaka,
Jakarta.
Sudaryono, 2016, Manajemen Pemasaran Teori dan Implementasi, Andi
Offset, Yogyakrta.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Thamrin Abdullah, 2013, Manajemen Pemasaran, Rajawali Pers, Jakarta.
.
Tjiptono, Fandy, 2014, Manajemen Pemasaran Jasa, Rineka Cipta, Jakarta..
Tjiptono, Fandy dan Greforius Chandra, 2016, Pemasaran Jasa (Prinsip,
Penerapan, dan Penelitian), Andi, Yogyakarta.
Jurnal
Abid Muhtarom dan Muhammad Tommy Syahrizal, 2018, Pengaruh Kualitas
Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Surya (Studi Kasus
Pada Konsumen Rokok Surya di UNISLA), Jurnal Penelitian Ekonomi dan
Akuntansi. Vol. III No. 1, ISSN : 2502 - 3764
Nurmin Arianto dan Giovanni, 2020, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian, Jurnal Pemasaran Kompetitif, Vol. 2 No. 3,
ISSN: 2598-2893.
Suhendri, 2019, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Restoran A&W Supermall Karawaci, Jurnal Ekonomi dan
Bisnis, Vol. 17 No. 2, ISSN: 2614-6789.