Pengantar Rancangan Kota (gamping) (1)
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of Pengantar Rancangan Kota (gamping) (1)
DosenIr.Hastuti Saptorini M.A
ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DANPERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
TAHUN 2013/2014
pengembangan kawasan pertigaan gamping sebagai landmark gerbang barat kota Yogyakarta
Abdul Gofur, Destina, Iradani AfifaN, Vivi Nadya H.
Abdul Ghofur | 11512222 Destina | 11512225
Iradani Afifa Ningrum | 11512239 Vivi GAMPING
Gamping adalah sebuah kecamatan diKabupaten Sleman, Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta, Indonesia. Kecamatan Gampingmerupakan sebagai kawasan penyangga pengembangankota Yogyakarta ke arah barat. Pusat kecamatanGamping berada di dusun Patukan,KelurahanAmbarketawang. Pemerintah KecamatanGamping merupakan kecamatan bertipe B (PolaMaksimal).
Nama Kecamatan Gamping tak bisa dilepaskandari keberadaan Gunung Gamping Gunung Bendo(Batu Kapur/Kalsit) yang dahulu terletak
Pendahuluan
Lokasiber
membujur dari timur ke barat dari KampungDelingsari (Padukuhan Gamping Kidul) hinggaPadukuhan Tlogo, Desa Ambarketawang. GunungGamping tersebut menurut hasil penelitianDirektorat Geologi Bandung diperkirakan berumursekitar 50 juta tahun. Hingga tahun 1937, GunungGamping masih berdiri megah memanjang, namunkarena kegiatan pertambangan maka saat initinggal menyisakan gundukan (bukit) yang tersisadi Padukuhan Tlogo dan dijadikan monumen bagikeberadaan GunungGamping.
BATAS KAWASAN
Batas-bataswilayah: Utara :Kecamatan Mlati
Batas-batas wilayah: Timur: Kota
Batas-bataswilayah: Selatan :Kecamatan Kasihan(Kabupaten Bantul)
HUBUNGAN BANDARA BARU DENGAN KAWASAN GAMPINGGamping menjadi satu-satunya jalan Utama menuju kota Yogyakarta dari arah barat
sehingga potensi mengembangkan kawasan landmark untuk penggambaran kota Yogyakarta sangat cocok diletakkan di daerah pertigaan gamping.
Batas-batas wilayah:Barat : Kecamatan
1. Bagaimana menata kawasan pertigaan gamping yangsemerawut menjadi ruang yang bermanfaat untukkehidupan masyarakat, kesehatan, ekonomi, dan sosialbudaya.
2. Bagaimana menata kawasan pertigaan gamping yang akandijadikan sebagai gerbang pintu masuk kota Yogyakartadari arah barat yang nantinya akan menggambarkanidentitas kota Yogyakarta.
Tujuan
1. Menata kawasan pertigaan gamping yang semerawutmenjadi ruang yang bermanfaat untuk kehidupanmasyarakat, kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya.
2. Menata kawasan pertigaan gamping yang akan dijadikansebagai gerbang pintu masuk kota Yogyakarta dari arahbarat yang nantinya akan menggambarkan identitas kotaYogyakarta.
Metode Kajian
Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data diperoleh dan dikumpulkan secaralangsung dengan melakukan survey lokasi keadaan sekitarkawasan gamping .
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah menyajikan Studi Literatur yangmenggunakan metode diskriptif dan dokumentatif dengan tujuanuntuk mengumpulkan data-data yang telah diteliti oleh pihaklain melalui studi kepustakaan maupun studi yang telahdilakukan oleh berbagai instansi data berasal dari dokumeninstansi, brosur, internet, dan dari riset kepustakaan yangdimaksud untuk mendapatkan informasi penting lainnya.
9
Teknik Analisis Data
Menggunakan analisis SWOT. Dari analisis SWOT akan didapatkan point-point untukmenyelesaikan suatu permasalahan dan kekurangan yang ada di kawasan gamping.
9.PERUMAHAN
1.RUKO
Bangunan Utama yang terdapat di kawasan
3.WARUNG2.PARKIR LIAR4.PASAR SENTRAL UMUM
5.PASAR BUAH DAN SAYUR OMAH RIPAHData dan
Analisis Penggunaan LahanLuas Desa sekitar 628 ha, terdiri dari Lahan sawah berpengairan tehnis 235 ha, sawah berpengairan non tehnis tidak ada, sawah tidak berpengairan sekitar 3 ha, lahan pertanian bukan sawah sekitar 5 ha. Lahan bukan pertanian seperti untuk perumahan, industri perkantoran dan lainnya sekitar 388 ha.
Perubahan atau konversi lahan sawah menjadi non sawah terutama untuk pemukiman, perkantoran, industri dan sebagainya selama 3 tahun (2006,2007,2008) ada, terutama untuk industri, perumahan dan jasa perdagangan.
Sosial BudayaPenduduk Desa Ambarketawang memeluk agama Islam, Katholik dan Kristen, sebagian besar pemeluk agama Islam. Fasilitas ibadah, masjid ada 25 buah, Surau/Langgal ada 18 buah. Gereja kristen ada 1 buah, gereja katholik ada 1 buah, Pure dan Wihara belum ada.
Lembaga atau organisasi kemasyarakatan seperti Majelis Talim atau kelompok pengajian ada dan aktip, Kelompok kebaktian ada dan aktip, kelompok kematian ada dan aktip, LSM yang berkantor di Desa ini tidak ada dan kegiatannya LSM di Desa ini juga tidak ada selama 2008.
Kependudukan
Sumber penghasilan utama sebagian besar penduduk adalah sektor perdagangan.
Prosentase rumahtangga pertanian sekitar 40% dari total keluarga dan keluarga yang anggotanya menjadi buruh tani sekitar 80 keluarga. Penduduk yang bekerja sebagai TKI ada
I. PENDUDUK Jumlah Penduduk Gamping sekitar 19.237 jiwa. Terdiri dari 13 Padukuan, 38 RW dan 110 RT. Profesi penduduk mayoritas Pedagang, Mahasiswa, Karyawan, Wiraswasta dsb.
II. AKTIFITAS Aktifitas yang adadisekitar pertigaan Gamping : - Perdagangan - Aktifitas Perkuliahan - Aktifitas Rumah Tangga- Menunggu Bus antar Kota dan atar provinsi di pinggir jalan- Aktifitas Taffic Line
Keberadaan bandarabaru diperkirakan akan memicu peningkatan aktifitas lalu lintas dipertigaangamping
Pembangunan hunian sebagai fasilitas mahasiswa
Pada daerah depan pasar gamping dijadikan drop off bus, sehingga terjadi kesalahan fungsi di daerah pasar yang menyebabkan keruwetan aktifitas.
Toko oleh-oleh dan dan retail-retail buah yang berada tepat di pinggiran jalan membuat area pendestrian semakin sempityang akan membahayakan
Infrastrukturjalan tidaksebanding dengantingkat aktifitaspada site sehinggamenyebabkankemacetan.
Kemacetan menyebabkan adanya beberapa zona matikarena akses yang tidak memungkinkan dan sulit dijangkau.
Keberadaan Kios-Kios (buahdan oleh-oleh) tidak berada pada comfort zone karena tingkat keamanan pembeli yang masih kurang
Penitipan motor dan parkir motor pada pertigaan kecil menuju
Pertigaan sebelum lampu lalu lintas menyebabkan penambahan penumpukkan aktifitas di sekitaran pertigaangamping dan menimbulkan kesan kumuh
ANALISIS SWOT
Pembangunan hunian sebagai fasilitas mahasiswa
Drop off para pembeli oleh-oleh dipinggiran jalan sangatmembahayakan karena arus lalulintas yang berkeceptan tinggi di jalan yang tidak lebar dengan mobile yang besar (Bus, Truk, dll) Adanya dua buah pasar yang
berdekatan Pasar buah & sayur dan pasar Ambarketawang dapat menjadi distrik dikawasan pertigaan gamping
Site sudah terkenal sebagai area oleh-oleh di jalur barat keluar kota
Perencanaan pengadaanbandara Internasional barudi Temon, Kulon progo yangakan memicu pertumbuhankawasan.
Dari keberadaan Bandara barunantinya kawasan gampingdapat dijadikan gerbangmasuk kota jogja dari arahBarat (Bandara, daerah
Kedatangan dan keberangkatan Bus-bus besar membuat area pertigaan semakin padat
Penitipan motor dan parkir motor pada pertigaan kecil menuju
ANALISIS SWOT
Jalur strategis karena merupakan jalur keluar masuk kota Yogyakarta dariarah Barat.
Tempat pendidikan(kampus BSI danUniversitasMuhammadiahYogyakarta) membuat
KESIMPULANMaka dengan pertimbangan analisa SWOT
yang telah dilakukan didapatkan beberapa kriteriapengembangan yang perlu diperhatikan untuk kawasanpertigaan Gamping antara lain:
kriteria kesehatan
Sebuah kawasan tidak boleh memiliki tingkat pencemaran udara di atas ambang batas dan pencemaran air permukaan dan air tanah dalam.
Maka dibutuhkan lebih banyak RTH dengan vegetasi-vegetasi yang mampu mengurangi polusi dari kendaraan-kendaraan kawasan pertigaan Gamping yang padat
kriteria kenyamanan
Pengguna jalan (kendaraan & pejalan kaki) tidak boleh terganggu dengan adanya pedagang kaki lima yang berada di pinggir jalan Gamping.
Area jalan harus disterilkan dari PKL agar tidak menambah kepadatan jalan.
kriteria keindahan/keserasian
Gamping sebagai jalur keluar masuk kota Jogjakartaharus mencerminkan kota jogja yang nyaman dan tidak kumuh seperti keadaannya sekarang ini.
Perlu adanya penataan kawasan pertigaan gamping yang sudah semerarut dengan pertimbangan tidak hanya indah tetapi juga
Keberadaan mahasiswa yang tersebar di daerah gamping menimbulkan peluang untuk menyediakan fasilitas kebutuhan sehari-hari
/keteraturan (kompatibilitas
bermanfaat untuk kehidupan kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya
kriteria fleksibilitas
Mempertimbangkan kemungkinan pertumbuhan fisik/pemekaran lingkungan perumahan dikaitkan dengan kondisi fisik lingkungan dan keterpaduan prasarana yang akan memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat.
Menyediakan ruang dan sarana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jangka pendek dan jangka panjang, terutama menanggapi rencana pemindahan bandara ke kulonprogo dimana gamping merupakan jalur utama menuju bandara tsb.
kriteria lingkungan berjatidiri
Gamping sebagai pintu gerbang kota Yogyakarta memerlukan suatu identitas baru yang akan mampu menjadi landmark kawasan dengan mempertimbangkan keterkaitan dengan karakter sosial budaya, terutama aspek kontekstual terhadap lingkungan tradisional/lokal setempat.
Menata kawasan pertigaan gamping yang akan dijadikan sebagai gerbang pintu masuk kota Yogyakarta yang nantinya akan menggambarkan identitas kota yogyakarta.
DISKUSI KELOMPOKSTRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PASAR GAMPING
Tabel 1. Analisis SWOT Kawasan Pasar Ambarketawang Pertigaan Gamping dan Strategi PengembangannyaSTRENGTHS
(Potensi Kawasan)WEAKNESSES
(Permasalahan Kawasan)
Jalur strategis karenamerupakan jalur keluar masukkota Yogyakarta dari arahBarat.
Adanya dua buah pasar yangberdekatan Pasar buah & sayurdan pasar Ambarketawang dapatmenjadi distrik dikawasanpertigaan gamping
Site sudah terkenal sebagaiarea oleh-oleh di jalur baratkeluar kota yogyakarta.
Tempat pendidikan (kampus BSIdan Universitas MuhammadiahYogyakarta) membuat kawasanmenjadi lahan yang bernilaitinggi
Pada daerah depan pasar gamping dijadikandrop off bus, sehingga terjadi kesalahanfungsi di daerah pasar yang menyebabkankeruwetan aktifitas.
Infrastruktur (lebar) jalan tidak sebandingdengan tingkat aktifitas pada site sehinggamenyebabkan kemacetan.
Kemacetan menyebabkan adanya beberapa zonamati karena akses yang tidak memungkinkandan sulit dijangkau.
Pertigaan sebelum lampu lalu lintasmenyebabkan penambahan penumpukkan aktifitasdi sekitaran pertigaan gamping danmenimbulkan kesan kumuh
Penitipan motor dan parkir motor padapertigaan kecil menuju gamping utaramenyebabkan penumpukkan aktifitas pakir danmempersempit badan jalan
Keberadaan Kios-Kios (buah dan oleh-oleh)tidak berada pada comfort zone karenatingkat keamanan pembeli yang masih kurangdan akses yang sulit
Kedatangan dan keberangkatan Bus-bus besarmembuat area pertigaan semakin padat.
OPPORTUNITIES (Peluang Kawasan)
STRATEGI S-O(Strategi Pengembangan Kawasan
Berdasarkan Potensi danPeluang)
STRATEGI W-O(Strategi Pengemb Kawasan Berdasarkan
Kelemahan & Peluang)
Dari keberadaan Bandarabaru nantinya kawasangamping dapatdijadikan gerbangmasuk kota jogja dariarah Barat (Bandara,daerah purworejo,purwoketo, dan JawaBarat) dan menimbulkanpertumbuhan kawasan.
Keberadaan mahasiswayang tersebar didaerah gampingmenimbulkan peluanguntuk menyediakanfasilitas kebutuhansehari-hari mahasiswa.
Peluang mengundanginvestor dalam lingkupregional, nasional,maupun global.
Mengembangkan kawasan sebagai pintu gerbang ke Yogyakarta.
Mengembangkan kawasan menjadi ruang bersosialisasi dan rekreasi bagi mahasiswa dan penduduk.
Mengembangkan simpul menjadi kawasan komersial buah dan oleh-oleh.
Menata ulang pola pergerakan yang lebih manusiawi.
Penyediaan ruang drop off dan area parkir Penataan ulang sirkulasi dan peruntukan
lahan untuk komersil dan ruang terbuka hijau
THREATS
STRATEGI S-T(Strategi Pengembangan Kawasan
Berdasarkan Potensi danAncaman)
STRATEGI W-T(Strategi Pengembangan Kawasan Berdasarkan
Kelemahan & Ancaman)
Toko oleh-oleh dandan retail-retailbuah yang beradatepat di pinggiranjalan membuat areapendestrian semakinsempit yang akanmembahayakan pejalankaki di lalu lintasyang padat.
Keberadaan bandarabaru diperkirakanakan memicupeningkatan aktifitaslalu lintasdipertigaan gamping
Pembangunan huniansebagai fasilitasmahasiswa menimbulkanpeningkatan jumlahpenduduk danberkurangnya areapublik di pemukimandaerah gamping.
Drop off parapembeli oleh-olehdipinggiran jalansangat membahayakankarena arus lalulintas yang
Mengoptimalkan nilai lahandengan cara pengaturan fungsilahan untuk area terbangundan ruang terbuka yangproporsional dan mausiawi.
Penambahan bangunandionptimalkan dengan fungsiyang bernilai ekonomis dancultural
Mengatur ruang terbuka kawasan untuk mendukung akomodasi resh area yang lebih nyaman dan mereduksi polusi asap pada lalulintas di jalan Wates