penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (pipt) tahun 2017
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (pipt) tahun 2017
SEMINAR NASIONAL III
PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (PIPT)
TAHUN 2017
“REKAYASA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI UNTUK SINERGI ANTAR DISIPLIN ILMU DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA
MANUSIA YANG PROFESIONAL DAN BERDAYA SAING”
PROSIDING Buku 1
ILMU PENGETAHUAN ALAM dan TEKNOLOGI
P-ISBN 978-602-8355-48-3
E-ISBN 978-602-8355-53-7
Desain Oleh : Jawas Djiwo Putro, S.T., M.Sc.
Badan Penerbit Universitas Tanjungpura (UNTAN Press) Jl. A. Yani Pontianak 78124, INDONESIA Telp: (0561) 743465 Fax: (0561) 766840 Email: [email protected] Website: www.pipt.untan.ac.id, www.untan.ac.id, international.untan.ac.id
i
SAMBUTAN
REKTOR UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Pertama-tama, saya mengucapkan rasa syukur kepada Allah
SWT, Universitas Tanjungpura telah memasuki umur yang ke-
58 dan dapat melanjutkan Seminar Nasional Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (PIPT) 2017 yang sebelumnya telah
dilaksanakan dua kali pada tahun 2015 dan 2016.
Pada seminar ini, peneliti dapat berbagi ilmu dalam empat isu
utama, yaitu (1) Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi; (2)
Ilmu Pengetahuan Sosial, Ekonomi dan Bisnis, dan Ilmu
Hukum; (3) Lingkungan Binaan dan Rekayasa; dan (4)
Pendidikan. Diharapkan hasil-hasil riset terbaru dapat
didiskusikan dan ide-ide penelitian ke depan dapat muncul dari pertemuan dalam
seminar nasional ini. Hasil seminar ini diwujudkan menjadi 4 buku prosiding dengan
ISBN yang berbeda dalam bentuk cetak dan elektronik.
Seminar ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan di antara peneliti baik di
Kalimantan Barat maupun di seluruh wilayah Indonesia. Kerja sama penelitian
diharapkan dapat terjalin dan dikembangkan lebih jauh untuk menjawab solusi
persoalan-persoalan yang ada di masyarakat.
Selamat melaksanakan seminar.
Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA
Rektor Universitas Tanjungpura
Pontianak, 23 Mei 2017
ii
SAMBUTAN
KETUA PANITIA DIES NATALIS KE-58 UNTAN
Bapak dan Ibu yang saya hormati,
Selamat datang! Kami menyambut dengan suka cita
kedatangan seluruh peserta untuk menghadiri Seminar
Nasional PIPT 2017 yang diselenggarakan sebagai bagian
dari komitmen Rektor Universitas Tanjungpura yang
MULIA (Maju Unggul Luhur Integritas Akuntabel) dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Seminar Nasional PIPT 2017 yang bertema “Rekayasa Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk Sinergi Antar Disiplin
Ilmu dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia yang
Profesional Dan Berdaya Saing” merupakan ajang untuk
mendiskusikan berbagai isu dan hasil-hasil penelitian para
peneliti dalam upaya mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
di Indonesia. Belajar dari negara-negara maju yang telah sukses melakukan transformasi
ekonomi melalui pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, kami
yakin Seminar Nasional PIPT 2017 akan memberikan kontribusi pemikiran yang
bermanfaat tidak hanya bagi dunia ilmiah, namun juga bagi pembangunan secara umum.
Bagi seluruh delegasi kami mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dan “Selamat
Mengikuti Seminar”.
Prof. Dr. Arkanudin, M.Si.
Ketua Panitia Dies Natalis Ke-58 Untan,
Wakil Rektor IV Universitas Tanjungpura
Pontianak, 23 Mei 2017
iii
SAMBUTAN
KETUA SEMINAR NASIONAL PENERAPAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 2017
Alhamdulillah, atas berkat dan rahmat-Nya kegiatan Seminar
Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknologi (PIPT)
2017 dapat terselenggara. Kegiatan ini merupakan bagian dari
rangkaian Dies Natalis yang ke-58 Universitas Tanjungpura.
Melanjutkan sukses dua tahun terakhir, seminar ini
dimaksudkan untuk berbagi hasil penelitian khususnya pada
empat bidang penelitian, yaitu (1) Ilmu Pengetahuan Alam
dan Teknologi; (2) Ilmu Pengetahuan Sosial, Ekonomi dan
Bisnis, dan Ilmu Hukum; (3) Lingkungan Binaan dan
Rekayasa; dan (4) Pendidikan. Untuk itu seminar ini
mengambil tema Rekayasa ilmu pengetahuan dan teknologi untuk sinergi antardisiplin
ilmu dalam pembangunan sumber daya manusia yang profesional dan berdaya saing.
Tema ini dimaksudkan agar persoalan di daerah tropis dapat dipecahkan melalui
penemuan atau kajian yang dilakukan oleh berbagai peneliti dari institusi ataupun
perguruan tinggi nasional. Seminar ini diikuti oleh kurang lebih 130 pemakalah termasuk
38 pemakalah pada bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Seminar ini
diharapkan dapat dilakukan setahun sekali sehingga dapat mendukung pengembangan
keilmuan dan memberi sumbangsih terhadap penyelesaian permasalahan secara nyata
yang ada di daerah tropis.
Ini adalah buku 1 yang beris tentang bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi yang
terdiri dari 38 paper sebagai bagian dari 4 buah prosiding yang terkait denagn
penyelenggaraan Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan Teknologi (PIPT)
2017. Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang ikut
membantu terlaksananya acara seminar ini. Sebagai penutup, kepada semua peserta
seminar kami mengucapkan “Selamat berbagi ilmu dan menjalin kolaraborasi”.
Dr.techn. Zairin Zain
Ketua Seminar Nasional PIPT 2017
Direktur Kantor Urusan Internasional Universitas Tanjungpura
Pontianak, 31 Juli 2017
iv
DAFTAR ISI
Sambutan Rektor UNTAN .................................................................................... i
Sambutan Ketua Umum Dies Natalis ke-58 Untan .............................................. ii
Sambutan Ketua Seminar Nasional PIPT Tahun 2017 ......................................... iii
Daftar Isi................................................................................................................ iv
Dewan Penyunting ................................................................................................ v
Daftar Reviewer ..................................................................................................... vi
Jadwal Acara ......................................................................................................... xii
Pembicara Utama .................................................................................................. xiii
Daftar Makalah Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi ..................................... xiv
Makalah Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi ................................................. 1
Susunan Panitia ..................................................................................................... 184
Lokasi Kegiatan ................................................................................................... 185
265265
266
265
v
DEWAN PENYUNTING
Ketua : Dr.techn. Zairin Zain, S.T., M.T.
(merangkap anggota penyunting buku 3)
Sekretaris : Dr. Arifin, ST., M.EngSc.
(merangkap anggota penyunting buku 1)
Anggota : Dr. Ir. Dwi Astiani, M.Sc. (penyunting buku 1)
Dr. Bintoro Siswo Nugroho, S.Si., M.Si. (penyunting buku 1)
Nurul Bariyah, S.E., M.Si., Ph.D. (penyunting buku 2)
Helma Malini, Ph.D. (penyunting buku 2)
Syaiful Muazir, Ph.D. (penyunting buku 3)
Dr. Haratua Tiur Maria S., M.Pd. (penyunting buku 4)
Dr. Sulistiarini, M.Si. (penyunting buku 4)
vi
DAFTAR REVIEWER
Reviewer Untan:
Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA (Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi)
Prof. Dr. Abdurrani Muin, M.S. (Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi)
Prof. Dr. Eddy Suratman (Ilmu Pengetahuan Sosial, Ekonomi dan Bisnis, dan Ilmu
Hukum)
Prof. Dr. Kamarullah, S.H., M.Hum. (Ilmu Pengetahuan Sosial, Ekonomi dan Bisnis, dan
Ilmu Hukum)
Prof. Dr.Eng. Ir. Ismail Yusuf, M.T. (Lingkungan Binaan dan Rekayasa)
Prof. Dr. Aunurahman, M.Pd. (Pendidikan)
Prof. Dr. Asrori, M.Pd. (Pendidikan)
Reviewer Eksternal:
Prof. Dr. Hartanto (UGM - Biologi)
Prof. Dr. Didy Sopandie (IPB – Agronomi & Hortikultura)
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos., M.Pd. (Unimed – Manajemen Pendidikan)
Prof. Dr. Dasim Budimansyah. M.Si. (UPI – Pendidikan IPS)
Prof. Dr. Irwansyah, SH, M.H. (Unhas – Hukum)
Dr.techn. Wikan Danar Sunindyo (ITB - Informatika)
Dr.techn. Umboro Lasminto (ITS - Hidrologi)
Supriyanto Ardjo Pawiro, Ph.D. (UI - Fisika)
Dr.nat.techn. Andriati Ningrum, STP., M.Agr. (UGM - Teknologi Pangan)
Adi Darmawan, M.Si., Ph.D. (Undip - Membran Organik)
Keni Vidilaseris, Ph.D. (University of Helsinki – Biokimia)
Hary Febriansyah, Ph.D. (SBM ITB – Manajemen SDM)
Dr. Rossazana Ab Rahim (Unimas - Ekonomi & Perniagaan)
Setyo Tri Wahyudi, SE, M.Ec, Ph.D. (Universitas Braijaya – Ekonomi)
Dr. Sumiyana (UGM – Akuntansi)
vii
Dr. Prabang Setyono, M.Si. (Universitas Sebelas Maret – Biologi)
Ir. F. Eko Wismo Winarto, M.Sc., Ph.D. (UGM – Teknik Mesin)
Maulana Ibrahim, Ph.D. (Universitas Khairun Ternate – Arsitektur)
Bode Haryanto Tarigan, Ph.D. (USU – Teknik Kimia)
Wiryono Raharjo, Ph.D. (UII – Arsitektur)
Dr. Euis Meinawati, M.Pd. (ABA BSI Jakarta - Bahasa Inggris)
Dr. Eng Muhammad Sani Roychansyah (UGM – Kota dan Permukiman)
Dr. Eri Sarimanah, M.Pd. (Universitas Pakuan – Pendidikan)
Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi :
Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA (Untan – Kimia Argoindustri)
Prof. Dr. Abdurrani Muin, M.S. (Untan – Kehutanan)
Prof. Dr. Didy Sopandie (IPB – Agronomi)
Prof. Dr. Hartanto (UGM - Biologi)
Supriyanto Pawiro, Ph.D. (UI – Fisika Medis)
Hamzah Vansuri, Ph.D. (ITS - Kimia)
Dr.techn. Wikan Danar Sunindyo (ITB – Informatika)
Keni Vidilaseris, Ph.D. (University of Helsinki - Biokimia)
Dr.nat.techn. Andriati Ningrum, STP (UGM – Pertanian)
Dadan Kusnandar, Ph.D. (Untan – Statistika)
Dr. Ir. Dwi Astiani, M.Sc. (Untan – Gambut Tropis)
Dr. Ir. Wiwik Ekyastuti, M.Si. (Untan – Kehutanan)
Dr. Hanna Artuti Ekamawanti, M.Si. (Untan – Kehutanan)
Dr. Emi Roslinda, S.Hut., M.Si. (Untan – Kehutanan)
Dr. Bintoro Siswo Nugroho, S.Si., M.Si. (Untan – Fisika)
Dr. Elvi Rusmiyanto (Untan – Biokimia)
Dr. Kustiati (Untan – Biologi)
Dr. Rafdinal (Untan – Kimia)
viii
Rudiyansyah, Ph.D. (Untan – Bioenergi)
Dr. Winda Rahmalia (Untan – Kimia)
Dr. Andi Khairil (Untan – Kimia)
Dr. Sholahudin (Untan – Pertanian)
Dr. Evi Gusmayanti (Untan – Pertanian)
Ilmu Pengetahuan Sosial, Ekonomi dan Bisnis, dan Ilmu Hukum :
Prof. Dr. Kamarullah, SH. M.Hum. (Untan – Hukum Administrasi)
Prof. Dr. Eddy Suratman (Untan – Ekonomi)
Prof. Dr. Irwansyah, SH, M.H. (Unhas – Hukum)
Hary Febriansyah, Ph.D. (SBM ITB – Manajemen SDM)
Dr. Rossazana Ab Rahim (Unimas - Ekonomi & Perniagaan)
Setyo Tri Wahyudi, S.E., M.Ec., Ph.D. (Universitas Brawijaya – Ekonomi)
Dr. Sumiyana (UGM – Akuntansi)
Nurul Bariyah, Ph.D. (Untan – Ekonomi Pembangunan)
Dr. Fariastuti Jafar (Untan – Ekonomi)
Dr. Wendy SE. M.Sc. (Untan – Ekonomi Manajemen)
Dr. Erna Listiana, S.E., M.Si (Untan – Ekonomi)
Dr. Irfani Hendri (Untan – Ekonomi)
Dr. Nurul Komari (Untan – Ekonomi Manajemen)
Dr. Rommy Patra, S.H., M.H. (Untan – Hukum)
Dr. Budi Hermawan Bangun, S.H., M.Hum. (Untan – Hukum)
Dr. Evi Purwanti, S.H., LL.M. (Untan – Hukum)
Dr. Syf. Ema Rahmaniah (Untan – Sosiologi)
Helma Malini, Ph.D. (Untan – Ekonomi)
ix
Lingkungan Binaan dan Rekayasa :
Prof. Dr. Eng. M. Ismail Yusuf (Untan – Energi)
Suwardo, S.T., M.T., Ph.D (UGM - Teknik Sipil/Transportasi)
Dr. Ir. Noor Cholis Basjaruddin, MT. (Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik
Elektro)
Dr. Arief Zulianto, ST, MT (Universitas Langlangbuana, Bandung – Informatika dan
Sistem Komputer)
Dr. Titin Pramiyati K., S.Kom., M.Si (UPN "Veteran" Jakarta - Informatika dan Sistem
Komputer)
Dr. Dwiza Riana, MM, M.Kom (STMIK Nusa Mandiri Jakarta - Informatika dan Sistem
Komputer)
Dr Shelvie Nidya Neyman, S.Kom, M.Si (IPB - Informatika dan Sistem Komputer)
Dr. I Made Suraharta, ST, S.Si.T, MT. (Sekolah Tinggi Transportasi Darat - Transportasi)
Dr. Prabang Setyono, M.Si. (Universitas Sebelas Maret – Biologi)
Dr.techn. Umboro Lasminto (ITS – Hidrologi)
Ir. F. Eko Wismo Winarno, M.Sc., Ph.D. (UGM – Teknik Mesin)
Maulana Ibrahim, Ph.D. (Universitas Khairun Ternate – Arsitektur)
Bode Haryanto Tarigan, Ph.D. (USU – Teknik Kimia)
Wiryono Raharjo, Ph.D. (UII – Arsitektur)
Dr. Eng Muhammad Sani Roychansyah (UGM – Perencanaan Wilayah dan Kota)
DR. Melawaty Agustien, S.Si, MT. (Universitas Sriwijaya - Informatika dan Sistem
Komputer)
Ivan Sandi Darma, Ph.D (ITB – Struktur)
Dr.Ing. Slamet Widodo (Untan - Teknik Sipil)
Dr. Eng. Ferry Hadary (Untan – Teknik Elektro)
Dr. Ing Seno Panjaitan (Untan – Teknik Elektro)
Dr. Herry Sujaini (Untan – Teknik Informatika)
Elvira. Ph.D (Untan – Teknik Sipil)
Syaiful Muazir, Ph.D. (Untan – Arsitektur)
Dr. Uray Fery Andi (Untan – Arsitektur)
x
Dr.techn. Zairin Zain (Untan – Arsitektur)
Dr. Arifin, ST., M.Eng.Sc. (Untan – Teknik Lingkungan)
Dr.Eng. M. Sofitra (Untan - Teknik Informatika)
Dr. Nurhayati (Untan - Teknik Sipil)
Dr. Yus sholva (Untan – Teknik Elektro)
Dr. Rudi Sugiono Suyono (Untan – Teknik Sipil)
Pendidikan :
Prof. Dr. Aunurrahman. M.Pd. (Untan-Ilmu Pendidikan)
Prof. Dr. H. Syaiful Sagala, S.Sos., M.Pd. (Unimed-Pendidikan IPS)
Prof. Dr. Asrori. M.Pd. (Untan - Ilmu Pendidikan)
Prof. Dr. Dasim Budimansyah. M.Si. (UPI - Pendidikan IPS)
Dr. Abdurrahman, M.Si. (Unila - Pendidikan Fisika)
Dr. Euis Meinawati, M.Pd. (ABA BSI Jakarta - Bahasa Inggris)
Dr. Melva Silitonga, M.S. (Unimed - Pendidikan Biologi)
Dr. Eri Sarimanah, M.Pd. (Unpak - Bahasa Indonesia)
Dr. Ikhsanuddin. M.Hum. (Untan - Pendidikan Bahasa Inggris)
Dr. Haratua Tiur Maria S., M.Pd. (Untan - Pendidikan Fisika)
Dr. Sulistiarini, M.Si. (Untan - Pendidikan IPS)
Yanti Sri Rezeki, Ph.D. (Untan - Bahasa Inggris)
Dr. Ruqiah Ganda Putri, M.Si. (Untan - Biologi)
Rini Muharini, Ph.D. (Untan - Pendidikan Kimia)
Dr. Eddy Tandililing, M.Pd. (Untan - Pendidikan Matematika)
Dr. Stepanus Sahala Sitompul, M.Si. (Untan - Pendidikan Fisika)
Dr. Wahyudi, M.Pd. (Untan - Ilmu Pendidikan)
Dr. Nuraini Asriati, M.Si. (Untan - Pendidikan IPS)
Dr. Hairida. M.Pd. (Untan - Pendidikan Kimia)
Dr. A. Totok Priyadi, M.Pd. (Untan - Pendidikan Bahasa Indonesia)
xi
Dr. Kurnianingsih. M.Pd. (Untan - Pendidikan Biologi)
Dr. Rosnita. M.Pd. (Untan - Pendidikan IPA)
Dr. Ahmad Yani. M.Pd. (Untan - Pendidikan Matematika)
Dr. Herkulana. M.Sc. (Untan - Pendidikan IPS)
Dr. Sesilia Seli, M.Pd. (Untan - Pendidikan Bahasa Indonesia)
xii
JADWAL ACARA
SEMINAR NASIONAL PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 2017
SUSUNAN ACARA SEMINAR NASIONAL PENERAPAN ILMU
PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KE-3
Tanggal/Pukul Kegiatan Tempat Selasa, 23 Mei 2017 07.00-07.30 Registrasi Rektorat Lantai 3 07.30-08.30 Pembukaan Rektorat Lantai 3 08.30-09.00 Coffee Break Rektorat Lantai 3 09.00-10.30 Keynote Speech I
Prof. Dr. Thamrin Usman, DEA (UNTAN) Prof. Hikmahanto Juwana, SH, LL.M., Ph.D (UI) Moderator :
Rektorat Lantai 3
10.45-12.00 Presentasi Paralel Ruang Paralel 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-14.30 Keynote Speech 2
Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch, Ph. D. (UGM) Dr. Eng. Ir Hardiansyah, MT (UNTAN) Moderator:
Rektorat Lantai 3
14.45-15.15 Presentasi Paralel Ruang Paralel 15.15-15.40 Break 15.40-16.40 Presentasi Paralel Ruang Paralel Rabu, 24 Mei 2017 07.30-08.00 Registrasi Rektorat Lantai 3 08.00-09.30 Keynote Speech 3
Prof. Dr. Eng. Khairurrijal (ITB) Dr. Netty Herawati (UNTAN) Moderator:
Rektorat Lantai 3
09.30-10.00 Break 10.15-12.00 Presentasi Paralel Ruang Paralel 12.00-13.00 ISHOMA 13.00-14.30 Keynote Speech 4
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. (UNNES) Dr. Aswandi, M.Pd. (UNTAN) Moderator: Dr. Yanti Sri Rejeki
Rektorat Lantai 3
14.45-15.15 Presentasi Paralel Ruang Paralel 15.15-15.40 Break 15.50-16.40 Presentasi Paralel Ruang Paralel
xiii
PEMBICARA UTAMA
(KEYNOTE SPEAKER)
Pembicara Utama BIDANG Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi
Prof. Dr. Eng. Khairurrijal (Guru Besar Institut Teknologi Bandung)
Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA (Guru Besar dan Rektor Universitas
Tanjungpura)
Pembicara Utama BIDANG ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, EKONOMI dan
BISNIS, dan ILMU HUKUM
Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M. Ph.D. (Guru Besar Universitas
Indonesia/Anggota Dewan Ahli di Departemen Kehakiman dan HAM RI)
Dr. Netty Herawati (Universitas Tanjungpura)
Pembicara Utama BIDANG LINGKUNGAN BINAAN dan REKAYASA
Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch, Ph.D. (Guru Besar Universitas Gadjah
Mada/ Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia bidang kebudayaan
tahun 2011–2014)
Dr. Eng. Ir. Hardiansyah, M.T. (Universitas Tanjungpura)
Pembicara Utama BIDANG PENDIDIKAN
Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. (Guru Besar Universitas Negeri Semarang)
Dr. Aswandi (Universitas Tanjungpura)
xiv
DAFTAR MAKALAH
MAKALAH HALAMAN
Pengembangan Bioenergi Melalui Penambahan Nilai Limbah Agroindustri – Thamrin Usman
1
Strategi Pembangunan Sinergi Antar Disiplin Ilmu Untuk Pengembangan Sains dan Teknologi - Khairurrijal
2
Analisa Spasial Kawasan Hidrologis Gambut Di Provinsi Kalimantan Barat - Gusti Hardiansyah, Dwi Yoga P, Fahrizah, Farah Diba, Hendarto, Feira B Arief, Marius Marcellus, Adi Yani, Andi Suryadi , Wahyu Indraningsih, Huda Achsani , Darea
5
Penilaian Rencana Perlindungan Dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (Rppeg) Provinsi Kalimantan Barat Antara Sistem Pendukung-Kebijakan Atau Advokasi - Dwi Yoga P, Gusti Hardiansyah, Fahrizah, Farah Diba, Hendarto, Feira B Arief, Marius Marcellus, Adi Yani, Andi Suryadi, Wahyu Indraningsih, Huda Achsani , Darea
11
Pendugaan Biomassa, Karbon Tersimpan, Co2 Eq Dan O2 Terkonversi Pada Pool Carbon Permukaan Tanah Kawasan Hutan Adat Pengajit Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat - Sigit Normagiat, Gusti Hardiansyah, Hendra Saputra
23
Potensi Senyawa Metabolit Sekunder Daun Aquilaria Sp. Asal Kalimantan Barat Untuk Pembuatan Teh Herbal - Elliska Murni Harfinda, Sigit Normagiat, Gusti Hardiansyah
29
Variasi Musiman Dan Distribusi Fungi Mikoriza Arbuskula Di Areal Pertanaman Sawit - Delvian, Deni Elfiati
37
Identifikasi Jamur Sebagai Indikator Kualitas Udara di Ruang Baca Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Pontianak - Rahmawati, Masnur Turnip
45
Aplikasi Informasi Daerah Penangkapan Ikan Berbasis Data Satelit - Yus Sholva, Benhard Sitohang, Ketut Wikantika,Tjahjanto
55
Pengolahan Air Minum Portabel Dengan Sistem Filtrasi Dan Uv Purifikasi - Dian Rahayu Jati, Ulli Kadaria
63
Pengaruh Kadar Merkuri Terhadap Air Permukaan Dan Akumulasi Pada Ikan Baung (Mystus Nemurus) - Ulli Kadaria, Dian Rahayu Jati, Ponti Astika
69
77
xv
Sensitivitas Bakteri Staphylococcus Aureus Terhadap Antibiotik Terapi Ulkus Diabetikum Derajat Iii Dan Iv Wagner - Pratiwi Apridamayanti, Anggun Miftahul Jannah, Rafika Sari
Pembuatan Prototip Cylinder Head Engine Menggunakan Pengecoran Lost Foam Memanfaatkan Potensi Sumber Daya Mineral Di Wilayah Kalimantan Barat - Masy’ari, Edi Karyadi, Sunarso
85
Diferensiasi Fisik Lahan Dan Karbon Tanah Akibat Alih Fungsi Lahan Gambut Kalimantan Barat - Rossie Wiedya Nusantara, Rini Hazriani
93
Penentuan Spektrum Multifraktal Untuk Ekstraksi Ciri Citra X Ray Tulang Tangan - Nurhasanah, Joko Sampurno
101
Aktivitas Insektisida Asap Cair Limbah Serbuk Kayu Manggis (Garcinia Dulcis (Roxb.) Kurz) Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti Strain Vcru - Diah Wulandari Rousdy, Elvi Rusmiyanto P.W, Kustiati
107
Karakteristik Sensori Yoghurt Sinbiotik Ubi Jalar - Fenny Imelda, Ledy Purwandani
113
Tiga Warna Bunga Caesalpinia Pulcherrima - Wahdina 119
Evaluasi Penambahan Ragi Roti Saccharomyces Cerevisiae Dalam Pakan Terhadap Kinerja Pertumbuhan Benih Ikan Jelawat Leptobarbus Hoevenii - Yeni Hurriyani
123
Analisis Kandungan Nutrisi Dan Fitokimia Makrofungi Schizophyllum Commune Spesies Lokal Kalimantan Barat - Laili Fitri Yeni
133
Deteksi Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Staphylococcus Epidermidis Sebagai Indikator Kualitas Udara Ruang Baca Di Lingkungan Universitas Tanjungpura Pontianak - Rahmawati, Rikhsan Kurniatuhadi
139
Pertumbuhan Semai Paraserianthes Falcataria (L.) Nielsen Pada Media Campuran Kompos Dan Tailing - Hanna Artuti Ekamawanti, Dwi Astiani, Aswandi
145
Faktor-Faktor Lingkungan Yang Mempengaruhi Emisi Co2 Di Lahan Gambut Terbuka - Dwi Astiani, Burhanuddin
151
Pemetaan Bahaya Erosi di Sub-Daerah Aliran Sungai Logawa Kabupaten Banyumas Dengan Sistem Informasi Geografis - Suwarno, Sutomo. Dan Eko Setiawan
159
Pengaruh Konsentrasi Larutan Naoh Terhadap Karakteristik Silika Hasil Ekstraksi Dari Batu Padas Asal Kalimantan Barat - Nurlina, Risya Sasri, Lia Destiarti, Intan Syahbanu
165
xvi
Keanekaragaman Jenis Jamur Kayu Makroskopis Di Hutan Rawa Gambut Plot Permanen Simpur Hutan - Wiwik Ekyastuti, Dwi Astiani, Wahdina, Nini Muniarti
171
Pembuatan Bumbu Instan Dari Ekstrak Daun San-Sakng (Albertisia Papuana Becc.) Sebagai Alternatif Penyedap Alami - Eva Mayasari, Oke Anandika Lestari, Satrijo Saloko, Maria Ulfa
177
Indeks Glikemik (Ig) Dan Beban Glikemik (Bg) Olahan Buah Etnik Kalimantan Barat Cempedak Dengan Teknologi Penggoreng Vakum - Oke Anandika Lestari, Yohana S Kusuma Dewi, Sulvi Purwayantie
185
Penapisan Fitokimia Ekstrak Metanol Beberapa Tumbuhan Obat Asal Kalimantan Barat - Masriani, Firman Shantya Budi
191
Pengamatan Perubahan Garis Pantai Di Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah (Tahun 2010 - 2015) - Siti Latifah
199
Efek Cekaman Kekeringan Terhadap Beberapa Varietas Jagung Pada Fase Perkecambahan - Tantri Palupi, Asnawati
207
Faktor Biotik Dan Abiotik Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Dan Kemandirian Bibit Perepat, Sonneratia Alba Di Hutan Bakau - Khairul Adha A. Rahim
213
Optimasi Metode Absorbsi Termodifikasi Sebagai Sistem Penjernih Air Sederhana - Boisandi, Superman
219
Aplikasi Penanda Genetik D-Loop Mtdna Pada Orangutan Kalimantan (Pongo Spp) Asal Kalimantan Barat - Hari Prayogo, Dedy D. Sholihin
223
Gambaran Lama Dan Biaya Rawat Inap Pada Pasien Anak Dengan Diare Akut Yang Menggunakan Kombinasi Suplemen Zink-Probiotik - Nurmainah
231
Pemetaan Populasi dan Tipe Varietas Local Tanaman Cengkeh (Syzygium Aromaticum L.) di Kecamatan Pulau Ternate – Suparman, Nurhasanah, Nurmaya Papuangan
239
Perbandingan Eror Deret CosinuS Menggunakan Norma Dan Sifat Klas Barisan Bervariasi Terbatas Supremum - Moch. Aruman Imron
245
Pemilihan Jari-Jari Dan Fungsi Keanggotaan Yang Optimal Pada Fuzzy Subtractive Clustering - Samingun Handoyo, Muhammad Yuyud A
249
xvii
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Sebuah Bank Dengan Partial Least Square Path Modeling(Pls-Pm) - Agus Widodo
255
Penentuan Nilai Mic Ekstrak Etanol Kulit Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) Terhadap Isolat Bakteri Proteus Mirabilis Resisten Antibiotik - Nurannisa, Sari,R, Robiyanto
261
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
1 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
ANALISA SPASIAL KAWASAN HIDROLOGIS GAMBUT
DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Gusti Hardiansyah 1, Dwi Yoga P 1, Fahrizah 1, Farah Diba 1, Hendarto 3, Feira B Arief 2,
Marius Marcellus 4, Adi Yani 5, Andi Suryadi 1, Wahyu Indraningsih 6,
Huda Achsani 6 dan Darea 3
1 Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Jalan Imam Bonjol Pontianak 78124
2 Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Hadari Nawawi Pontianak 78121 3 Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Barat Jalan Mujahidin Pontianak 78121
4 Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat Jalan Sultan Abdurahman Pontianak 78121 5 Badan Lingkungan Hidup Daerah kalimantan Barat Jalan Ahmad Yani Pontianak 78121
6 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan jalan
DI Panjaitan Jakarta 13410
Email : [email protected]
Abstrak
Kurangnya data dan informasi Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) menjadi masalah yang penting dalam
pengelolaan dan konservasi gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar luas KHG dan
penetapan fungsi ekosistem gambut beserta pengelolaannya di Kalimantan Barat. Penelitian dilaksanakan di
empat belas kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Barat yang meliputi pengumpulan data dan informasi,
pemantapan peta dan analisis fungsi ekosistem gambut. Analisis fungsi dilakukan dengan mengintegrasikan
(overlay) berbagai peta-peta tematik yang dibutuhkan dalam penentuan areal fungsi ekosistem gambut. Hasil
penelitian luas KHG di Kalimantan Barat sebesar 2.832.128 Ha yang terbagi menjadi 124 KHG dengan luas
yang bervariasi pada tiap kabupaten/kota. Dalam satu KHG, pada umumnya terdapat Kawasan Lindung
Kubah Gambut (KLG) dan Kawasan Budidaya Gambut (KBG), walaupun tidak semua KHG memiliki
keduanya. KLG terletak di bagian puncak kubah gambut dan sekitarnya, yang luasannya sekitar 40% dari total
luas KHG.
Keywords : analisa spasial, fungsi ekosistem gambut, Kawasan hidrologis gambut
PENDAHULUAN
Ekosistem gambut merupakan
salah satu ekosistem yang memiliki sifat
dan karakteristik yang unik. Merupakan
bagian dari lahan basah. Komponen dari
ruang daratan dan juga komponen
lingkungan hidup. Ekosistem gambut
memiliki fungsi yang kompleks, antara
lain sebagai: 1) sumberdaya alam berupa
plasma nutfah dan komoditas kayu, 2)
tempat hidup ikan, dan 3) gudang
penyimpan karbon sehingga berperan
dalam penyeimbang iklim (Suriadikarta et
al, 2006). Berkaitan dengan fungsinya
yang kompleks, maka untuk memudahkan
dalam penyebutan dan pengelolaannya
telah ditetapkan sebagai Kesatuan
Hidrologis Gambut (KHG). Kesatuan
hidrologis gambut adalah ekosistem
gambut yang letaknya berada di antara 2
(dua) sungai, di antara sungai dan laut,
dan/atau pada rawa atau genangan air
Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
menyiratkan bahwa ekosistem gambut
merupakan bagian penting dari lingkungan
hidup yang harus dilindungi dan dikelola
dengan baik. Mengingat besar dan luasnya
permasalahan dan dampak kerusakan
ekosistem gambut seperti kebakaran hutan
dan lahan, kekeringan, banjir, subsidensi,
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
2 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
interusi air laut, abrasi pantai, sosial
masyarakat, keanekaragaman hayati,
emisi, dan perubahan iklim maka
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan
Peraturan Pemerintah (PP) No. 71 Tahun
2014 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Ekosistem Gambut.
Berdasarkan PP ini disebutkan bahwa
Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem
Gambut adalah upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi ekosistem gambut dan mencegah
terjadinya kerusakan ekosistem gambut
yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan, pengawasan,
dan penegakan hukum. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
luas KHG dan penetapan fungsi ekosistem
gambut beserta pengelolaannya di
Kalimantan Barat (Gambar 1).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di empat
belas kabupaten/kota Provinsi Kalimantan
Barat. Penelitian terdiri atas pengumpulan
data dan informasi, pemantapan peta dan
analisis fungsi ekosistem gambut.
Pengumpulan data dan informasi serta
peta-peta tematik pendukung (peta
karakteristik ekosistem gambut, peta
sebaran lahan gambut, peta sistem lahan,
peta penutupan lahan, peta kontur
permukaan/relief lahan, peta jaringan
hidrologi, peta areal terbakar, peta areal
konsesi/perizinan pemanfaatan lahan, peta
moratorium, peta daerah aliran sungai,
peta administrasi wilayah, peta dasar (peta
rupa bumi), peta RTRW Provinsi dan
RDTR Kabupaten/Kota, peta kawasan
hutan (TGHK/Padu Serasi), dll.) yang
dibutuhkan serta berbagai peraturan
perundangan baik di tingkat nasional,
kementerian/lembaga dan sektor terkait
atau para pemangku kepentingan,
lembaga/instansi daerah (SKPD) di
Provinsi Kalimantan Barat. Analisis fungsi
dilakukan dengan mengintegrasikan
(overlay) berbagai peta-peta tematik yang
dibutuhkan dalam penentuan areal fungsi
ekosistem gambut, antara lain berupa peta
karakteristik ekosistem gambut, peta
fungsi ekosistem gambut, peta sebaran
lahan gambut, peta penutupan/penggunaan
lahan (landcover / landuse), peta
moratorium, peta kontur permukaan/relief
lahan, peta jaringan hidrologi, peta areal
terbakar, peta areal konsesi/perizinan
pemanfaatan lahan, peta moratorium, peta
daerah aliran sungai, peta administrasi
wilayah, peta dasar (peta rupa bumi), peta
RTRW Provinsi dan RDTR
Kabupaten/Kota, peta kawasan hutan
(TGHK/Padu Serasi), dll.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kesatuan Hidrologis Gambut
(KHG) diperoleh dari interpretasi Citra
Landsat Tahun 2016 dan didukung dengan
pengecekan lapang. Luas KHG di
Kalimantan Barat sebesar 2.832.128 Ha
yang terbagi menjadi 124 KHG dengan
luas yang bervariasi. Jumlah KHG yang
berada pada dalam satu Kabupaten/Kota
dan lintas Kabupaten/Kota masing-masing
berbeda. Dalam satu KHG, pada
umumnya terdapat Kawasan Lindung
Kubah Gambut (KLG) dan Kawasan
Budidaya Gambut (KBG), walaupun tidak
semua KHG memiliki keduanya. KLG
terletak di bagian puncak kubah gambut
dan sekitarnya, yang luasannya sekitar
40% dari total luas KHG. KLG ini
berfungsi untuk melindungi tata air di
wilayah sekitarnya. KBG adalah wilayah
lain di luar KLG. Untuk KHG yang
berada dalam satu kabupaten, maka
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
3 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
pengelolaan lahan gambut dilakukan oleh
kabupaten/kota yang bersangkutan tetapi
bila keberadaan KHG tersebut lintas
kabupaten/kota, maka pengelolaannya
dikoordinasikan oleh provinsi. Untuk
KHG terluas di Provinsi Kalimantan Barat
berada di wilayah Kabupaten Kubu Raya
(Gambar 2) dan KHG terkecil berada di
Kota Singkawang (Gambar 3), dengan
masing-masing jumlah luasan KLG dan
KBG yang berbeda (Gambar 4).
Gambar 1. Kesatuan Hidrologis Gambut Provinsi Kalimantan Barat
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
4 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
Gambar 2. Kesatuan Hidrologis Gambut Kabupaten Kubu Raya
Gambar 3. Kesatuan Hidrologis Gambut Kota Singkawang
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
5 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
Gambar 4. Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Ekosistem Gambut Provinsi Kalimantan Barat
Berdasarkan hasil telaah pengamatan
terhadap 124 KHG di Kalimantan Barat,
serta pengamatan di lapangan pada
berbagai titik sampel, dan Focus
Discussion Group (FGD) bersama
beberapa stakeholder, di dapat beberapa
pokok permasalahan utama Pengelolaan
Kawasan Gambut yakni:
a. Adanya klaim yang tidak didukung oleh
fakta empiris bahwa tata air yang
berorientasi pada produksi (dengan
kanalisasi yang mampu mengatur agar
tinggi air jauh dari permukaan dan
sesuai persyaratan produksi tanamam)
juga mampu menurunkan tingkat emisi
CO2, laju subsidens yang rendah serta
menjaga kelestarian KHG. Menurut
Napitupulu dan Mudiantoro (2015)
Pengelolaan sumber daya air pada lahan
gambut sangat penting, selain untuk
penyerapan C, air pada lahan gambut
berfungsi sebagai sumber air tawar
(mencapai 8-13 kali volume gambut itu
sendiri). Air faktor penting dalam
proses pembentukan kubah gambut; dan
drainase (walaupun tidak selalu)
menjadi penyebab terjadinya subsidensi
permukaan tanah. Disamping itu,
gambut menjadi sangat rapuh setelah
mengering (fragile) dan mudah
terbakar, sehingga pengelolaan air di
lahan gambut sangat penting.
Penggunaan lahan gambut menjadi budi
daya seharusnya dilakukan pada lahan
yang telah rusak (kedalaman < 1
m).Pembukaan lahan baru yang masih
berbentuk hutan harus dilarang, karena
sebaik apapun sistem yang digunakan
akan tetap menimbulkan kerusakan
pada lahan gambut serta lingkungan
sekitarnya. Konsep pengelolaan
berkelanjutan pada lahan gambut
sebenarnya bukan merupakan istilah
tepat, karena lahan gambut bersifat labil
terutama karena adanya penurunan
permukaan tanah (subsident) yang
disebabkan oleh pemadatan
(consolidation), tidak porous dan
mengeluarka emisi CO2 selama proses
196.182
71.541 94.739 122.749 133.939
479.579
115.996
476.758
26.837 16.061
283.956
794.260
17.007 2.524
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
800.000
900.000
SBS BKY LDK MPW SGU KTP STG KHL SKD MLW KYU KBR PNK SKW
Fungsi Budidaya Ekosistem Gambut Fungsi Lindung Ekosistem Gambut
Grand Total
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
6 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
penggunaan lahan pertanian dan
perkebunan.
b. Pembuatan sabuk tanamam pengaman
ekohidrologi dengan menyisakan 30
persen dari luasan total kubah gambut
sebagai kawasan konservasi tanpa
drainase mampu melestarikan
pengelolaan KHG pada tingkat lanskap.
Menurut BBP2SLP dalam Widyati
(2011) Selain menguras kandungan air
dalam gambut yang dapat
mengakibatkan kebakaran dan
amblesnya gambut, kanalisasi juga
memberikan akses bagi para pembalak
liar sehingga kerusakan hutan gambut
makin meningkat. Di samping itu,
berkurang atau hilangnya kawasan
hutan rawa gambut akan menurunkan
kualitas lingkungan, bahkan
menyebabkan banjir pada musim hujan
serta kekeringan dan kebakaran pada
musim kemarau.
c. Klaim bahwa tata air skala luas bisa
dikelola dengan mengikuti standar yang
ada. Dalam skala luas-satu unit
manajemen perkebunan kelapa sawit
mencapai 10-15 ribu Ha, bahkan untuk
hutan tanaman sekitar 50 ribu Ha,
pengelolaan air yang berorientasi
penyeragaman tinggi muka air ini
memiliki tantangan yang cukup besar,
memerlukan teknologi pengelolaan
yang didukung dengan teknologi,
monitoring dan survey topografi yang
sangat akurat. Fauzan (2016)
menyatakan bahwa sifat alami lahan
gambut adalah lahan basah. Prinsip
pengelolaan lahan gambut di
perkebunan harus menyesuaikan
dengan sifat alami lahan gambut, yaitu
sedapat atau selama mungkin
mempertahankan karakteristik lahan
gambut sebagai lahan basah. Selain itu,
manajemen lahan gambut harus
mempertimbangkan topografi lahan
gambut (yang sering dianggap datar), di
mana umumnya memiliki daerah kubah
gambut yang elevasinya lebih tinggi
dari daerah gambut sekitar dan
ketebalan gambutnya lebih dalam.
Semakin ke arah kubah, kesuburan
tanah semakin berkurang. Manajemen
banjir dan kekeringan di lahan gambut
tidak dapat dilihat sebagai usaha yang
terpisah melainkan merupakan sebuah
upaya yang terintegrasi. Prinsip tata air
di lahan gambut didasarkan kepada
beberapa prinsip utama yaitu :
1. Memilih metode dan bangunan
pengendalian berdasarkan
karakteristik lahan setempat (site
specific), antara lain kontur,
hidrologi, kedalaman gambut dan
kematangan gambut.
2. Membasahi gambut untuk
memperlambat laju penurunan
muka tanah (land subsidence).
3. Menahan/memperlambat air di
hulu.
4. Di musim hujan, memperlancar
gerakan air di hilir.
5. Sistem aliran satu arah atau satu
arah dominan dan satu arah
temporer (untuk lahan gambut
sulfat masam).
d. Konsep tata air di KHG Kalimantan
Barat pada tingkat lanskap belum bisa
dijalankan sepenuhnya. Masalah kanal
utama yang berukuran besar (lebar bisa
mencapai 12 m) patut mendapat
perhatian dengan seksama. Keterangan
dari diskusi beberapa ahli hidrologi
gambut menjelaskan bahwa kanal yang
berukuran besar tersebut terpaksa harus
dibuat pada saat pembangunan awal
hutan tanaman, atau pada areal
perkebunan sawit yang berada di KHG,
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
7 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
dimana kayu alam dalam volume yang
luar biasa besarnya harus dikeluarkan.
e. Kenyataan di Kalimantan Barat, belum
ada bukti yang menunjukkan
kelestarian produksi berbagai
komoditas yang dikembangkan pada
KHG terutama pada tingkat kedalaman
yang ekstrim. Pengelolaan KHG skala
besar belum cukup lama dan juga
belum teruji. Ekpansi perkebunan dan
HTI pada KHG baru dimulai setelah
pertengahan tahun 2000-an, dan belum
ada bukti bahwa produktivitas, bahkan
dengan input pemupukan yang
memadai sekalipun, mampu
dipertahankan pada jangka waktu yang
panjang. Menyangkut tata air yang
tidak mampu mempertahankan laju
subsidens, atau setidaknya laju
subsidens melambat secara
eksponensial karena subsidens
diakibatkan oleh pemampatan
(komposisi dan bukan dekomposisi)
sehingga KHG dapat dikelola dalam
waktu panjang.
f. KHG dapat dengan mudah direstorasi
dengan cara penutupan kanal (canal
blocking) sehingga muka airnya
meningkat dimana dalam kenyataan,
kanal (primer dan sekunder) yang harus
ditutup memiliki ukuran sedemikian
besar sehingga teknologi yang tersedia
bahkan kontruksi seharga 100 juta per
buah tidak akan mampu bertahan lama
KESIMPULAN DAN SARAN
Implementasi PP No. 71 Tahun 2014
tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem Gambut atau mengenai RPPEG
perlu diawali dengan analisis karakteristik
ekosistem gambut terutama untuk fungsi
budidaya. Analisis karakteristik dimaksud
seperti analisis sifat fisik, kimia, biologis
dan lapisan bawah gambutnya. Hasil penelitian luas KHG di Kalimantan Barat sebesar 2.832.128 Ha yang terbagi menjadi 124 KHG dengan luas yang bervariasi pada tiap kabupaten/kota. Dalam satu KHG, pada umumnya terdapat Kawasan Lindung Kubah Gambut (KLG) dan Kawasan Budidaya Gambut (KBG), walaupun tidak semua KHG memiliki keduanya. KLG terletak di bagian puncak kubah gambut dan sekitarnya, yang luasannya sekitar 40% dari total luas KHG.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penelitian ini terlaksana atas
pendanaan dan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan sehingga Tim Peneliti dari Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura dapat merumuskan masterplan RPPEG Provinsi Kalimantan Barat. Untuk informasi lebih lanjut dapat merujuk ke dalam dokumen tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Fauzan .R (2016). Tata Air Lahan Gambut
untuk Manajemen Banjir dan
Kekeringan di Perkebunan Kelapa
Sawit. Majalah Sawit Indonesia
Edisi 15
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik Indonesia.
2016. Model Rencana
Perlindungan dan Pengelolaan
Ekosistem Gambut (RPPEG)
Provinsi Kalimantan Barat– Tahun
2016.
Napitupulu S. M. dan Mudiantoro .B
(2015) Pengelolaan Sumber Daya
Air pada Lahan Gambutyang
Seminar Nasional Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PIPT)
8 | D i s e l e n g g a r a k a n d a l a m r a n g k a i a n D i e s N a t a l i s U n i v e r s i t a s
T a n j u n g p u r a P o n t i a n a k / t a h u n / v o l u m e
Berkelanjutan. Annual Civil Engineering Seminar. Pekanbaru.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2014 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Ekosistem Gambut.
Suriadikarta, D. A. et. al. (Penyunting).
2006. Karakteristik Dan
Pengelolaan Lahan Rawa. Balai
Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.
departemen Pertanian. Bogor.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor5059).
Widyati .E (2011) Kajian optimasi
pengelolaan lahan gambut dan isu
perubahan iklim. Tekno Hutan
Tanaman Vol. 4 No.2, hal 57 - 68