pemanfaatan program bantu analisa struktur - Digilib ITS
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of pemanfaatan program bantu analisa struktur - Digilib ITS
PEMANFAATAN PROGRAM BANTU ANALISA STRUKTUR LUSAS UNTUK MENGEVALUASI KETAHANAN API
ELEMEN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA CONTOH KASUS ACI 216R-89
Dosen Pembimbing: Endah Wahyuni, ST., MSc., PhD Dr.Tech. Pujo Aji , ST., MT.
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Api merupakan elemen yang cukup berbahaya dalammempengaruhi kinerja sebuah struktur bangunanKinerja dari beton dan tulangan akan berkurang serta dapat Kinerja dari beton dan tulangan akan berkurang serta dapat mengalami keruntuhanPerilaku dari elemen beton sebenarnya bisa didapatkan daripercobaan di laboratorium namun seiring berkembangnyapercobaan di laboratorium, namun seiring berkembangnyajaman dapat dilakukan dengan pendekatan simulasi metodenumerik.Tugas akhir ini menggunakan program LUSAS. Program bantu ini dipilih karena selama ini program LUSAS telah digunakandalam beberapa analisa termalp
TUJUANTUJUANTujuan utama :
Mengaplikasikan contoh kasus ACI 216R-89 pada program LUSAS untuk mengetahui ketahanan api berdasarkan suhuyang terjadiyang terjadi
Detail tujuan :Memodelkan elemen beton plat pada LUSAS yang akanMemodelkan elemen beton plat pada LUSAS yang akandihubungkan dengan manual ACI 216R-89.Mendapatkan hasil analisa suhu yang terjadi pada elemenMendapatkan hasil analisa suhu yang terjadi pada elemenstruktur beton plat dari analisa termal program LUSAS .Mengetahui hubungan dan perbandingan hasil keluarang g p gprogram LUSAS dengan perhitungan dari kasus plat ACI 216R-89.
BATASAN MASALAHBATASAN MASALAH
Tugas akhir ini menggunakan contoh kasus yang berada pada ACI 216R-89.Kasus yang diambil adalah kasus ketahanan plat satu arah terhadap beban
iapiMenggunakan satu program bantu yaitu program LUSAS 14.03.Pemodelan dilakukan dalam bentuk 2D (dua dimensi) Pemodelan dilakukan dalam bentuk 2D (dua dimensi) Analisa yang dilakukan dikhususkan pada analisa termal yang disediakanLUSAS untuk mencari ketahanan api terhadap suhu.Pemodelan plat yang dilakukan merupakan beton normal.Penulisan tugas akhir ini tidak mencakup kegiatan eksperimental dan tidakmembahas mengenai desain elemen beton bertulang sebelum beban apimembahas mengenai desain elemen beton bertulang sebelum beban apidimasukkan.
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Material BetonPerilaku BetonTerhadap Api danTemperaturTinggi
Kekuatan beton akan menurun secara signifikan mulai pada temperaturKekuatan beton akan menurun secara signifikan mulai pada temperatur200° dan akan diikuti dengan kerusakan secara fisis pada temperatur di atas450° yang diiringi dengan perubahan sifat fisis seperti terjadi retak, terkelupas (spalling), lendutan dan perubahan bentuk lainnya (Lasino, C h d d F 2008)Cahyadi dan Fajri 2008).
Thermal Conductivity (k) dan Spesific Heat (c) pada Betony ( ) p f ( ) pUntuk beton normal nilai thermal conductivity cenderung mengalamipenurunan seiring dengan pertambahan temperatur. Nilai spesific heat adalah tipikal untuk volumetric spesific heat (hasil dari perkalian spesific heat d b j i ) d b l d b i il i ifi h dan berat jenis) pada beton normal dan beton ringan,nilai spesific heat yangterbesar atau kondisi puncak berada pada suhu ke 500 °C (Schaffer dkk1982)
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Aliran panas yang terjadi dalam elemen yang padat bersifat konduksi. Daya konduksidan sifat thermal yang lainnya merupakan fungsi dari temperatur, seperti modulus elastisitas dapat bergantung pada temperatur. Ketergantungan temperatur tidakmembuat masalah untuk analisa tegangan nonlinear tetapi membuat masalah untukmembuat masalah untuk analisa tegangan nonlinear, tetapi membuat masalah untukkonduksi panas nonlinear (Cook 2002)Hal-hal yang mempengaruhi analisa transfer panas yaitu :
c = specific heat (J/kgK)c specific heat (J/kgK)F = aliran panas (W/m2)h = koefisien perpindahan panas konvektif (W/m2K)k = konduktifitas termal (W/mK) k konduktifitas termal (W/mK)
Q = tingkat dari panas dalam elemen per satuan volume (W/m3)T = Temperatur ( °C atau °K )T = Temperatur dari cairan yang berbatasan di luar lapisan batas (°K)Tfl = Temperatur dari cairan yang berbatasan di luar lapisan batas ( K)t = time (s)ρ = massa jenis (kg/m3)
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
Pada analisa pemodelan ini akan dilakukan dengan Pada analisa pemodelan ini akan dilakukan dengan program bantu berbasis finite element method yaitu LUSAS FEA.
Contoh pemodelan benda dengan menggunakanSoftware berbasis finite element analysis
PROSEDUR PEMODELAN DENGAN LUSASDENGAN LUSAS
Analisa Struktural dan Hasil OutputDalam analisa struktural, suhu diperhitungkan dengan
adanya koefisien thermal expansion untuk menganalisadeformasi yang terjadi terhadap model akibat temperatur.Untuk proses analisa transfer panas terhadap waktu tidakb k l k l hbisa menggunakan analisa struktural ini, sehinggadiperlukan analisa khusus pada termal. Analisa strukturalakan memberikan jenis analisa umum yang mencakupakan memberikan jenis analisa umum yang mencakupstrukturseperti tegangan, regangan, momen, deformasi,retak dan sebagainyaretak, dan sebagainya
PROSEDUR PEMODELAN DENGAN LUSASDENGAN LUSAS
AnalisaTermal dan Hasil OutputDalam menganalisa suatu model dengan menggunakananalisa termal, yang sangat berpengaruh adalah nilai darih l d i i d p ifi h A li l dthermal conductivity dan specific heat. Analisa termal dapat
menganalisa proses transfer panas dan berapa lama atauwaktu elemen kita bertahan sampai suhu maksimumwaktu elemen kita bertahan sampai suhu maksimum.
PEMODELAN KASUS DAN HASIL ANALISAHASIL ANALISA
Kasus :Plat satu arah memiliki tulangan berdiameter 12.7 mmdengan spasi 150 mm dan fy = 410 MPa (410 x 106
N/m2)., berat jenis 2400 kg/m3. Mutu beton 28 Mpa (28 x106 N/m2). Cover beton diketahui sebesar 19 mm. Platb k (4500 1000 150) b b h dberukuran (4500 x 1000 x 150) mm. beban hidup yangbekerja diketahui sebesar 4.8 kPa (0.0048 x 106 N/m2).Suhu yang terjadi pada permukaan bawah tulangan (cover)Suhu yang terjadi pada permukaan bawah tulangan (cover)sampai terjadi failure berdasarkan perhitungan adalah710°C selama 3 jam710 C selama 3 jam.
HASIL ANALISASuhu PermukaanSuhu Permukaan
Didapatkan nilai suhu permukaan sebesar 829.32°C selama 3 jam, nilai thermalconductivity dan spesific heat plat adalah 1.2 W/m°C dan 2,600,000 J/m3°Cy p f p , , J
800
Proses transfer panas pada permukaan bawah tulangan (cover)
200300400500600700800
empe
ratu
r, d
eg C
0100
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Te
Waktu, jam
ANALISA PERBANDINGAN SUHU PERMUKAAN UNTUK DESAIN PLAT BETON
BERTULANG TAHAN API
Cover (mm)
Waktu (jam)
k(W/m°C)
c(J/m3°C)
Suhu Permukaan(°C)(mm) (jam) (W/m C) (J/m C) ( C)
15 2.2 1.22 2,600,000 819.95
19 3 1.2 2,600,000 829.32
25 3.5 1.18 2,600,000 858.48
30 4.1 1.17 2,600,000 872.28
35 4.5 1.16 2,600,000 889.95
40 5 1 15 2 600 000 900 65
Hubungan Cover, Waktu, dan Suhu Permukaan
40 5 1.15 2,600,000 900.65
400
600
800
1000
1200rm
ukaa
n, d
eg C
Parameter suhu tulangan 710°C2.2 jam
3 jam 4.1 jam
3.5 jam
5 jam
4.5 jam
0
200
400
0 10 20 30 40 50
Suhu
Per
Cover, mm
Cover Waktu kSuhu
kSuhu Perbandingan Suhu Permukaan
Cover (mm)
Waktu(jam)
k (W/m°C) Permukaan
(°C) (k berbeda)
k(W/m°C) Permukaan
(°C) (k sama)
15 2.2 1.22 819.95 1.2 821.1 850
900
950
1000
kaan
, deg
C
terhadap nilai k
2.2 jam 4 1 jam
3.5 jam 5 jam
4.5 jam
19 3 1.2 829.32 1.2 829.32
25 3.5 1.18 858.48 1.2 856.49
30 4.1 1.17 872.28 1.2 868.53
35 4 5 1 16 889 95 1 2 883 83
700
750
800
850
0 10 20 30 40 50
Suhu
Per
mu
Cover mm
k sama
k berbeda
j
3 jam 4.1 jam
Nilai thermal conductivity turunProses Transfer Panas Pada Tulangan
35 4.5 1.16 889.95 1.2 883.83
40 5 1.15 900.65 1.2 891.62
Cover, mm
Nilai thermal conductivity turunmaka suhu permukaan semakin
besar, sedangkan jika thermal conductivity naik maka suhu
k d k400
500
600
700
800
ngan
, deg
C
Cover 15 mm
Cover 19 mm
Cover25 mm
permukaan yang terjadi semakinkecil.
0
100
200
300
0 1 2 3 4 5 6
Suhu
tul
an Cover 25 mm
Cover 30 mm
Cover 35 mm
Cover 40 mm
Waktu, jam
Suhu failure untuk masing-masing tinggi cover platberbeda. Semakin tinggi cover beton, semakin lama waktugg ,ketahanan apinya maka suhu pada cover semakin turun.
Grafik distribusi temperatur pada platGrafik distribusi temperatur pada plat
WaktuCover (mm) ketahanan
(jam)Suhu tulangan (°C)
15 2.2 71019 3 71025 3.5 67030 4.1 64035 4.5 60040 5 580
Cover (mm)
Waktu(jam)
k (W/m°C) c (J/m3°C)Suhu
tulangan Suhu
Permukaan Perbandingan Suhu Permukaan (mm) (jam)(°C) (°C)
15 2.2 1.22 2,600,000 710 819.95
19 3 1.2 2,600,000 710 829.32
25 3 5 1 24 2 600 000 670 804 35 700750800850
aan,
deg
C
gTerhadap nilai k2.2 jam
3 jam
4.1 jam
3.5 jam
4.5 jam
25 3.5 1.24 2,600,000 670 804.35
30 4.1 1.27 2,600,000 640 774.93
35 4.5 1.3 2,700,000 600 739.74
40 5 1.33 2,700,000 580 716.45
500550600650700
0 10 20 30 40 50
Suhu
Per
muk
a
k sama
k berbeda
5 jam
, ,
Suhu permukaan hasil analisa LUSAS Cover (mm)
Waktu (jam)
k (W/m°C) c (J/m3°C)Suhu
tulangan (°C)
Suhu Permukaan
(°C)
Cover, mm
semakin menurun. Hal ini dikarenakanwalaupun cover semakin tinggi, tetapiwaktu semakin lama dan suhu padapermukaan bawah tulangan menurun
( C) ( C)
15 2.2 1.2 2,600,000 710 821.1
19 3 1.2 2,600,000 710 829.32
25 3.5 1.2 2,600,000 670 808 permukaan bawah tulangan menurun, sehingga suhu pada permukaan pun semakin menurun.
25 3.5 1.2 2,600,000 670 808
30 4.1 1.2 2,600,000 640 782.44
35 4.5 1.2 2,600,000 600 746.1
40 5 1.2 2,600,000 580 727.4
700800
Proses Transfer Panas Pada Tulangan
400500600700
an
ga
n,
deg
C
cover 15 mm
cover 19 mm
0100200300
Su
hu
tu
la cover 25 mm
cover 30 mm
cover 35 mm
0 1 2 3 4 5 6
Waktu, jam
cover 40 mm
HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN SUHU PERMUKAAN HASIL ANALISA PROGRAM
DENGAN PERHITUNGAN MANUALPada perhitungan manual ACI 216R-89 dapat menentukan suhu permukaanb d k
Suhu tersebut merupakan suhu apistandar dimana suhu semakin meningkat
beton dengan menggunakan apistandar pada grafik StandarTime-Temperature Curve For Control Of Fire Tests pada ASTM E 119
gseiring dengan kenaikan waktu. Analisa program hanya dapat memasukkansuhu api konstan, sehingga nilai api standartersebut dijadikan nilai konstan. p jNilai api standar konstan didapatkandengan menggunakan teori pendekatanenergi dimana luasan dari energi apistandar dibagi dengan waktug g
Cover (mm)
Waktu (t) (jam)
Luas L/tSuhu api standar
konstan (°C)
15 2.2 17.68 8.04 860
19 3 25.20 8.40 900
25 3.5 30.16 8.60 940
30 4 1 36 05 8 79 95030 4.1 36.05 8.79 950
35 4.5 40.13 8.92 980
40 5 45.23 9.05 990
Perbandingan suhu api standar konstan dengan suhu hasil analisa program (suhu failure padatulangan sama = 710°C)g )
Cover (mm)
Waktu (jam)
Suhu tulangan
(°C)
Suhu Permukaan
(°C)(k berbeda)
Suhu Permukaan
(°C)(k sama)
Suhu Api Standar konstan
(°C) 10001050
Perbandingan suhu permukaan api standar dengan analisa LUSAS
4.1 jam 3 5 jam5 jam 4.5 jam
(k berbeda) (k sama) ( C)
15 2.2 710 819.95 821.1 860
19 3 710 829.32 829.32 900
25 3.5 710 858.48 856.49 940 550600650700750800850900950
1000
hu P
erm
ukaa
n, d
eg C
Suhu Permukaan hasil LUSAS (k berbeda)
Suhu permukaan api standar
2.2 jam3 jam
j3.5 jam
30 4.1 710 872.28 868.53 950
35 4.5 710 889.95 883.83 980
40 5 710 900.65 891.62 990
300350400450500
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Suh
Cover , mm
Suhu Permukaan hasil LUSAS (k sama)
Suhu permukaan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya waktu. Perbedaan nilai hasil analisa LUSASdengan api standar tidak begitu jauh. Analisa program menunjukkan bahwa semakin tinggi cover maka semakinlama waktu ketahanannya serta semakin besar suhu permukaan yang terjadi untuk kriteria suhu failure adalahsama sama. Prosentase nilai error antara suhu permukaan (untuk suhu dengan nilai k berbeda) dengan api standar konstandiperoleh error minimum sebesar 4.66% dan error maksimum sebesar 9%, sehingga rata-rata nilai error yang dihasilkan adalah 7.9%. Sedangkan prosentase nilai error pada suhu permukaan (untuk suhu dengan nilai k sama) dengan api standar konstan diperoleh error minimum sebesar 4 5% dan error maksimum sebesar 9 9% sehinggadengan api standar konstan diperoleh error minimum sebesar 4.5% dan error maksimum sebesar 9.9%, sehinggarata-rata nilai error yang dihasilkan adalah 8.3%.
Perbandingan suhu api standar konstan dengan suhu hasil analisa program (suhu failure padatulangan berbeda)tulangan berbeda)
Cover (mm)
Waktu (jam)
Suhu tulangan
(°C)
Suhu Permukaan
(°C)
SuhuPermukaan
(°C)
Suhu Api Standar konstan
Perbandingan Suhu Permukaan Api Standar dengan Analisa LUSAS(°C) (k berbeda) (k sama ) (°C)
15 2.2 710 819.95 821.1 860
19 3 710 829.32 829.32 900600700800900
10001100
mu
ka
an
, d
eg C
gSuhu Permukaan LUSAS (k sama)
Suhu Permukaan LUSAS (k berbeda)
2.2 jam
3 jam 4.1 jam
3.5 jam 5 jam 4.5 jam
25 3.5 670 804.35 808 940
30 4.1 640 774.93 782.44 950
35 4.5 600 739.74 746.1 980
40 5 580 716 45 727 4 990
300400500600
0 10 20 30 40 50
Su
hu
Per
m
Cover, mm
berbeda)Suhu Api Standar
Suhu permukaan analisa program setelah mencapai puncak yaitu pada waktu 3 jam suhu yang terjadi selanjutnya akan semakinturun seiring bertambahnya waktu. Analisa program menunjukkan bahwa semakin kecil suhu pada tulangan maka suhu permukaanyang terjadi juga semakin kecil. Hal tersebut disebabkan karena waktu yang terjadi juga semakin lama.
40 5 580 716.45 727.4 990
Prosentase nilai error antara suhu permukaan (untuk suhu dengan nilai k berbeda) dengan api standar konstan diperoleh error minimum sebesar 4.66% dan error maksimum sebesar 27.6%, sehingga rata-rata nilai error yang dihasilkan adalah 16.3%. Sedangkanprosentase nilai error pada suhu permukaan (untuk suhu dengan nilai k sama) dengan api standar konstan diperoleh error minimum sebesar 4.5% dan error maksimum sebesar 26.5%, sehingga rata-rata nilai error yang dihasilkan adalah 15.7%.gg y g
ANALISA PERBANDINGAN SUHU TULANGAN UNTUK DESAIN PLAT DAN
BALOK BETON BERTULANG TAHAN APIAnalisa mencari besar suhu tulangan yang dihasilkan program LUSAS bertujuan untukmembandingkan suhu tulangan dan analisa transfer panas pada program dengan suhug g p p p g gtulangan manual ACI 216R-89. Hal ini dilakukan agar program dapat digunakan untukmemprediksi ketahanan api jika terjadi suatu kebakaran tanpa menggunakan bantuanperhitungan manual.
Analisa dilakukan dengan menginput suhu permukaan berdasarkan suhu api standarkonstan. Api standar konstan digunakan karena pada dasarnya api standar tersebutsebagai gambaran dari suhu kebakaran yang terjadi
Cover (mm)
Waktu(jam)
Suhu permukaan = Suhu api standar (°C)
Suhu tulangan LUSAS (k berbeda)
(°C)
Suhu tulangan LUSAS (k sama)
(°C)
15 2.2 860 742.521 743.54519 3 900 766.959 770.2625 3 5 940 773 401 778 88625 3.5 940 773.401 778.88630 4.1 950 768.359 776.25935 4.5 980 775.852 786.82740 5 990 773 519 787 88440 5 990 773.519 787.884
Perbandingan Suhu TulanganAnalisa LUSAS Proses transfer panas menunjukkan bahwa suhu
400500600700800900
anga
n, d
eg C
Berdasarkan nilai k
Suhu Tulangan LUSAS (k bebeda)
2.2 jam
3 jam 4.1 jam
3.5 jam
5 jam
4.5 jam 3.5 jam
Proses transfer panas menunjukkan bahwa suhupada tulangan hampir sama untuk setiap cover,dimana waktu yang digunakan adalah waktuketahanan apinya. Oleh karena itu dapat disimpulkanbahwa jika ketahanan api elemen struktur terhadap
0100200300400
0 10 20 30 40 50
Suhu
Tul
a
Cover, mm
Suhu Tulangan LUSAS (k sama)
bahwa jika ketahanan api elemen struktur terhadapwaktu telah didesain terlebih dahulu, maka analisaLUSAS memberikan hasil suhu tulangan yang hampirsama untuk setiap ketahanan apinya
900
Proses Transfer Panas Pada Tulangan (kberbeda)
900
Proses Transfer Panas Pada Tulangan (k sama)
300400500600700800900
tula
ngan
, deg
C Cover 15 mm
Cover 19 mm
Cover 25 mm
Cover 30 mm300400500600700800900
tula
ng
an
, d
eg C Cover 15 mm
Cover 19 mm
Cover 25 mm
Cover 30 mm
0100200
0 1 2 3 4 5 6
Suhu
Waktu, jam
Cover 35 mm
Cover 40 mm0
100200
0 1 2 3 4 5 6
Su
hu
Waktu, jam
Cover 35 mm
Cover 40 mm
Dilakukan studi kasus dengan menggunakan suhu permukaan terbesar yang didapatkan darihasil analisa LUSAS berdasarkan pemodelan sebelumnya Asumsi suhu permukaan inihasil analisa LUSAS berdasarkan pemodelan sebelumnya. Asumsi suhu permukaan inisebagai patokan api standar LUSAS yaitu 829.32 °C. Suhu permukaan tersebut dipilih karenamerupakan hasil analisa program untuk kriteria suhu tulangan yang berbeda sesuai grafikdistribusi temperaturdistribusi temperatur
Cover (mm)
Waktu(jam)
k(W/m°C)
c(J/m3°C)
Suhu Permukaan
(°C)
Suhu tulangan
(°C)
Hubungan Suhu Tulangan, Cover, dan Waktu( ) (j ) ( )
(°C) (°C)
15 2.2 1.2 2,600,000 829.32 717.12
19 3 1.2 2,600,000 829.32 710.003
25 3 5 1 2 2 600 000 829 32 687 593 400500600700800900
ngan
, deg
C 2.2 jam
3 jam 4.1 jam
3.5 jam
5 jam
4.5 jam
25 3.5 1.2 2,600,000 829.32 687.593
30 4.1 1.2 2,600,000 829.32 678.135
35 4.5 1.2 2,600,000 829.32 666.481
40 5 1 2 2 600 000 829 32 660.699
0100200300400
0 10 20 30 40 50
Suhu
Tul
anCover, mm40 5 1.2 2,600,000 829.32 660.699 Cove ,
Proses Transfer Panas Pada Tulangan Akibat Suhu Permukaan
600700800
deg
C
gTerbesar Analisa Program
Cover 15 mm
100200300400500
Suhu
Tul
anga
n, Cover 19 mm
Cover 25 mm
Cover 30 mm
Cover 35 mm
C 400
100
0 1 2 3 4 5 6
S
Waktu, jam
Cover 40 mm
Jika suhu kebakaran yang terjadi adalah sama untuk setiap cover dan waktu yang terjadi juga sama, maka suhu tulangan yang terjadi hasil analisa program yaitu semakin besar cover makasemakin kecil suhu tulangannya
HUBUNGAN DAN PERBANDINGAN SUHU TULANGAN HASIL ANALISA PROGRAM
DENGAN PERHITUNGAN MANUAL
Perbandingan ini dimaksudkan agar dapat melihatbagaimana perilaku dan besar suhu tulangan padabagaimana perilaku dan besar suhu tulangan padaprogram agar dapat digunakan untuk mengevaluasisuatu kebakaran.
700800900
g C
Perbandingan Suhu Tulangan ACI 216R-89 dengan Suhu Tulangan Analisa LUSAS
Suhu Tulangan LUSAS (k
Cover (mm)
Waktu(jam)
Suhupermukaan= Suhu api
standar (°C)
Suhu tulangan LUSAS (kberbeda)
Suhu tulangan LUSAS (k
sama)
Suhu tulangan ACI (°C)
0100200300400500600700
Suhu
Tul
anga
n, d
e LUSAS (k bebeda)Suhu Tulangan LUSAS (k sama)
Suhu Tulangan ACI
2.2 jam 3 jam 4.1 jam 5 jam
4.5 jam 3.5 jam
( )(°C) (°C)
15 2.2 860 742.521 743.545 710
19 3 900 766.959 770.26 710
00 10 20 30 40 50
Cover, mm
suhu yang dihasilkan program lebih besar daripadasuhu manual ACI. Hal ini disebabkan oleh banyaknyafaktor yang sangat mempengaruhi seperti besarth l d ti it d p ifi h t
25 3.5 940 773.401 778.886 670
30 4.1 950 768.359 776.259 640
35 4.5 980 775.852 786.827 600
thermal conductivity dan spesific heat.. 40 5 990 773.519 787.884 580
CoveWaktu
Suhu tulangan
Suhu tulangan
ErroSelisih
Koef Untuk mengatasi error yang terjadi dicoba mencarir
(mm)
Waktu (jam)
tulangan ACI (°C)
LUSAS (kberbeda)
(°C)
Error (%)
suhu (∆)(°C)
Koef.(α)
15 2.2 710 742.521 4.38 32.521 2.1719 3 710 766.959 7.43 56.959 3.00
Untuk mengatasi error yang terjadi dicoba mencarikoefisien yang dapat digunakan untuk menyamakansuhu tulangan manual ACI dengan suhu tulangan hasilanalisa program. Koefisien dicari denganmenggunakan pengaruh dari cover dimana selisih19 3 710 766.959 7.43 56.959 3.00
25 3.5 670 773.401 13.37 103.401 4.1430 4.1 640 768.359 16.71 128.359 4.2835 4.5 600 775.852 22.67 175.852 5.0240 5 580 773.519 25.02 193.519 4.84
menggunakan pengaruh dari cover, dimana selisihantar suhu tulangan ACI dengan suhu tulangan hasilprogram merupakan fungsi cover dikali koefisien
Rata-rata error 14.9%
Cover Waktu Suhu
tulangan
Suhu tulangan LUSAS (k
Error Selisih suhu
Koef.
semakin besar cover dan waktu maka semakinbesar prosentase error yang terjadi.Nilai koefisien yang didapatkan ternyata tidaksama dan perbedaannya cukup jauh untuk
(mm) (jam)tulangan ACI (°C)
LUSAS (ksama) (°C)
(%)suhu
(∆)(°C)(α)
15 2.2 710 743.545 4.51 33.545 2.2419 3 710 770.26 7.82 60.26 3.1725 3 5 670 778 886 13 98 108 886 4 36
kategori koefisien, sehingga nilai koefisientersebut kurang akurat jika dirata-rata.
25 3.5 670 778.886 13.98 108.886 4.3630 4.1 640 776.259 17.55 136.259 4.5435 4.5 600 786.827 23.74 186.827 5.3440 5 580 787.884 26.39 207.884 5.20
Rata-rata error 15.7%
Analisa selanjutnya dilakukan dengan membandingkan suhu tulangan hasil analisaprogram dengan suhu tulangan manual ACI, dimana analisa program menggunakanp g g g p g ggsuhu permukaan terbesar dari analisa program sebagai perkiraan suhu terjadinyakebakaran.
Cover (mm)
Waktu (jam)
Suhu permukaan
(°C)
Suhu tulangan LUSAS (°C)
Suhu tulangan ACI (°C)
15 2 2 829 32 717 12 710 700800
g C
Perbandingan Suhu Tulangan ACI dengan Analisa Program
2.2 jam 3.5 jam 4.5 jam 15 2.2 829.32 717.12 710
19 3 829.32 710.003 710
25 3.5 829.32 687.593 670
30 4.1 829.32 678.135 640 0100200300400500600
Suhu
Tul
anga
n, d
eg Suhu tulangan ACI
Suhu tulangan LUSAS
3 jam 4.1 jam
5 jam
30 4.1 829.32 678.135 640
35 4.5 829.32 666.481 600
40 5 829.32 660.699 580
00 10 20 30 40 50
Cover, mm
h l dih ilk ki k i dsuhu tulangan yang dihasilkan program semakin menurun untuk setiap cover denganwaktu ketahanan api masing-masing. Perilaku suhu tulangan tersebut sama dengan suhuACI dimana semakin suhu tulangan semakin menurun. Perlu diingat bahwa inidikarenakan suhu permukaan yang digunakan adalah sama untuk semua cover dan waktu
Cover (mm)
Waktu (jam)
Suhu tulangan ACI (°C)
Suhu tulangan LUSAS
Error (%)
Selisih suhu
(∆)(°C)
Koef.(α)
15 2.2 710 717.12 0.99 7.12 0.47
19 3 710 710.003 0.00 0.003 0.00
25 3.5 670 687.593 2.56 17.593 0.70
30 4.1 640 678.135 5.62 38.135 1.27
35 4.5 600 666.481 9.97 66.481 1.90
40 5 580 660.699 12.21 80.699 2.02
program bantu LUSAS dapat digunakan untuk mengevaluasi ketahanan api berdasarkansuhu tulangan yang terjadi, namun analisa yang dihasilkan lebih besar daripada hasilpercobaan ACI 216R 89 Hasil analisa suhu tulangan yang lebih besar oleh LUSASpercobaan ACI 216R-89. Hasil analisa suhu tulangan yang lebih besar oleh LUSASmenunjukkan bahwa elemen plat lebih cepat dinyatakan failure. Hal ini berarti analisaprogram dapat dikatakan lebih aman.
KESIMPULANKESIMPULAN
Pemodelan elemen plat pada program LUSAS dapat dilakukan untuk mengetahui katahanan api berdasarkanPemodelan elemen plat pada program LUSAS dapat dilakukan untuk mengetahui katahanan api berdasarkansuhu. Dalam analisa termal pada program, beban temperatur hanya dapat menggunakan suhu konstan.
Analisa untuk mencari suhu permukaan dilakukan dengan mengganti cover dan thermal conductivity (k) darimodel yang telah dibuat. Proses analisa dengan cara trial and error dimana parameternya adalah suhut l h i d fik di t ib i t t l t d ACI 216R 89 H il d i li tulangan harus sesuai dengan grafik distribusi temperatur plat pada ACI 216R-89. Hasil dari analisa program menunjukkan bahwa suhu permukaan analisa program lebih kecil daripada suhu api standar konstan.
Berdasarkan analisa suhu permukaan yang telah dilakukan, didapatkan perbandingan suhu permukaan hasilanalisa LUSAS dengan suhu permukaan dari grafik api standar yang telah dimodifikasi menjadi suhu konstandengan menggunakan teori energi yaitu memiliki rata-rata 16.3% (untuk nilai k berbeda) dan 15.7% (untuknilai k sama).
Analisa untuk mencari suhu tulangan dilakukan dengan mengganti cover dan thermal conductivity dari model yang telah dibuat. Proses analisa menggunakan parameter suhu api standar konstan sebagai suhu permukaan. yang telah dibuat. Proses analisa menggunakan parameter suhu api standar konstan sebagai suhu permukaan. Hasil dari analisa program menunjukkan bahwa suhu tulangan analisa program lebih besar daripada suhutulangan pada grafik distribusi temperatur plat ACI 216R-89 .
Berdasarkan analisa suhu tulangan yang telah dilakukan, didapatkan perbandingan suhu tulangan hasil analisaLUSAS d h t l d i fik di t ib i t t d l t it iliki t t 14 9% ( t kLUSAS dengan suhu tulangan dari grafik distribusi temperatur pada plat yaitu memiliki rata-rata 14.9% (untuknilai k berbeda) dan 15.7% (untuk nilai k sama).
Variasi pemodelan plat yang dibuat dalam analisa termal pada LUSAS membuktikan bahwa proses transfer panas pada program LUSAS sudah sesuai dengan teori thermal conductivity. Pada beton normal semakin besarnilai thermal conductivity (k) maka semakin cepat elemen tersebut menghantarkan panas dan sebaliknya.
SARANSARAN
Perlu dilakukan studi kasus dengan perencanaan yang lebih matang terhadap program bantu LUSAS, khususnyag p p g ydalam analisa termal.Perlu dilakukan studi program lagi tentang analisa termalp g g gagar dapat dijadikan pembanding dengan program LUSAS.Mahasiswa teknik sipil pada umumnya perlu mempelajarip p y p p jdan mengikuti perkembangan teknologi program bantu yang dapat menganalisa termal seperti LUSAS ini.