Pelat Dua Arah
Transcript of Pelat Dua Arah
Perbedaan pelat satu arah dan dua arah
• Pelat satu arah memikul beban secara satu arah
• Pelat dua arah memikul beban secara dua arah
• Flat Plate- Beban relatif ringan- Seperti apartemen- panjang bentang 4,5 m - 6 m
• Waffle Slab (two way joist)- efektif untuk bentang 7.5 m – 12 m- memperingan pelat, reduksi momen pelat, hemat material, pelat pada bentang tengah digantikan oleh intersecting rib.
• Flat Slab- beban berat- transfer beban dari pelat ke kolom dipikul oleh drop panel atau column capital- bentang drop panel berkisar 1/6 panjang bentang- bentang 6 m – 9 m
• Pelat Dua Arah dengan Balok
Flat Plate
• Keuntungan- bekisting murah- langit-langit dapat diekspos- pengerjaannya cepat- bentang 6-7,5 m
• Kerugian- kapasitas geser rendah- kekakuan rendah
Flat Slab
• Keuntungan- langit-langit dapat diekspos- pengerjaannya cepat- bentang 6 – 9 m
• Kerugian- membutuhkan bekisting yang banyak untuk capital dan panelnya
Waffle Slab
• Keuntungan- dapat memikul beban berat- langit-langit dapat diekspos- cepat pengerjaannya
• Kerugian- membutuhkan banyak bekisting
Perilaku Keruntuhan Lentur Pelat
1. Sebelum retak, pelat berperilaku elastik; jika diberi beban (dalam waktu) jangka pendek, maka deformasi, tegangan dan regangan masih dapat dianalisis menggunakan analisa elastik
2. Setelah retak tetapi tulangan belum leleh, kekakuan pelat berkurang (daerah yang retak EI-nya akan berkurang) dan tidak lagi isotropik (retak menimbulkan perbedaan arah tegangan). Pada tahap ini, masih memungkinkan menggunakan teori elastik.
3. Lelehnya tulangan pelat (4 tahap)4. Terjadi aksi pelengkung (arch action)
Kajian Bentang Pendek/Bentang Panjang • ws = beban pada
arah pendek• wl = beban pada arah panjang
A = B
EIBw
EIAw
3845
3845 4
l4
s
ls4
4
l
s 162A Buntuk wwAB
ww
Rule of Thumb: untuk B/A > 2, desain pelat sebagai pelat satu arau
Keseimbangan Statik Pelat Dua Arah
• Analogi pelat dua arah dan balok lantai
• Beban bekerja seragam pada balok • Moment pada balok (potongan B-B)
kN/m2 21wl
kNm 82221
lblwlM
kNm 822
1lwlM
Tabel 9.5(c) Tebal minimum pelat tanpa balok interior
Tegangan
leleh ayf
M Pa
Tanpa penebalanb Dengan penebalanb
Panel luar
Panel dalam
Panel luar
Panel dalam
Tanpa balok pinggir
Dengan balok pinggirc
Tanpa balok pinggir
Dengan balok pinggirc
300
33/n
36/n
36/n
36/n
40/n
40/n
400
30/n
33/n
33/n
33/n
36/n
36/n
500
28/n
31/n
31/n
31/n
34/n
34/n
a Untuk tulangan dengan tegangan leleh di antara 300 M Pa dan 400 M Pa atau di antara 400 M Pa dan 500 M Pa, gunakan interpolasi linear.
b Penebalan panel didefinisikan dalam 15.3(7(1)) dan 15.3(7(2)). c Pelat dengan balok di antara kolom kolom nya di sepanjang tepi luar. Nilai untuk balok tepi tidak
boleh kurang dari 0,8.
• Efek kekakuan balok terhadap pelat
pelatlentur kekakuan baloklentur kekakuan
scs
bcb
scs
bcb
EE
/4E/4E
II
lIlI
retakk pelat tida inersiaMoment Iretakk balok tida inersiaMoment I
betonpelat selastisita Modulus Ebetonbalok selastisita Modulus E
s
b
sb
cb
Metode Analisis• Metode Koefisien Momen• Metode Desain Langsung• Metode Portal Ekivalen• Metode Garis Leleh• Metode Elemen Hingga (SAP, ETABS, SAFE)
• dll