Partisipasi-Perempuan-dalam-Pembangunan-Desa-di-Desa ...

43
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110 Lampiran 1 Interview Guide Dalam menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian, diperlukan pedoman wawancara sebagai sarana untuk mendapatkan data dari informan. Adapun informan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sasaran, yaitu : perangkat desa, para perempuan sebagai kader maupuan anggota pembangunan desa, dan tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan desa. Pedoman wawancara dapat dijelaskan sebagai berikut: No Rumusan Masalah Pertanyaan Operasional Informan 1 Bentuk-bentuk partisipasi perempuan dalam pembangunan Desa Soropaten dan Desa Kadirejo, Karanganom, Klaten 1. Apakah para perempuan sering diajak untuk ikut serta dalam rapat/ pertemuan warga desa? 2. Biasanya berapa perbandingan laki- laki dan perempuan diundang dalam pertemuan atau rapat desa? 3. Apakah para perempuan yang diundang dalam rapat program desa semuanya hadir? 4. Apakah dalam setiap pertemuan, para perempuan ikut memberikan usulan terkait pembahasan? 5. Menurut anda bagaimana kualitas usulan yang diajukan oleh para perempuan ? 6. Menurut anda ada berapa program yang telah berhasil terlaksana dengan mengikutsertakan perempuan? 7. Biasanya perempuan para perempuan dilibatkan dalam program yang seperti apa? 8. Biasanya apa pertimbangan anda dalam memilih perempuan untuk dilibatkan dalam program pembangunan desa? 9. Menurut anda posisi seperti apa yang pantas diberikan untuk perempuan dalam berbagai program? Jelaskan mengapa Perangkat desa dan tokoh masyarakat

Transcript of Partisipasi-Perempuan-dalam-Pembangunan-Desa-di-Desa ...

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110

Lampiran 1

Interview Guide

Dalam menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian, diperlukan pedoman

wawancara sebagai sarana untuk mendapatkan data dari informan. Adapun

informan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sasaran, yaitu : perangkat desa,

para perempuan sebagai kader maupuan anggota pembangunan desa, dan tokoh

masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan desa. Pedoman wawancara

dapat dijelaskan sebagai berikut:

No Rumusan

Masalah

Pertanyaan Operasional Informan

1 Bentuk-bentuk

partisipasi

perempuan

dalam

pembangunan

Desa Soropaten

dan Desa

Kadirejo,

Karanganom,

Klaten

1. Apakah para perempuan sering

diajak untuk ikut serta dalam

rapat/ pertemuan warga desa?

2. Biasanya berapa perbandingan

laki- laki dan perempuan diundang

dalam pertemuan atau rapat desa?

3. Apakah para perempuan yang

diundang dalam rapat program

desa semuanya hadir?

4. Apakah dalam setiap pertemuan,

para perempuan ikut memberikan

usulan terkait pembahasan?

5. Menurut anda bagaimana kualitas

usulan yang diajukan oleh para

perempuan ?

6. Menurut anda ada berapa program

yang telah berhasil terlaksana

dengan mengikutsertakan

perempuan?

7. Biasanya perempuan para

perempuan dilibatkan dalam

program yang seperti apa?

8. Biasanya apa pertimbangan anda

dalam memilih perempuan untuk

dilibatkan dalam program

pembangunan desa?

9. Menurut anda posisi seperti apa

yang pantas diberikan untuk

perempuan dalam berbagai

program? Jelaskan mengapa

Perangkat desa

dan tokoh

masyarakat

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111

10. Bagaimana rasanya

bekerjasama dengan laki- laki

dalam proses pembangunan?

11. Menurut ibu, program yang

melibatkan laki- laki dan

perempuan dapat berjalan lancar

atau tidak?

12. Dalam program ini, Apakah anda

nyaman dengan posisi yang anda

duduki sekarang?

13. Menurut anda, apakah usulan yang

anda berikan terkait dengan

program itu didengar dan

dijadikan suatu keputusan?

14. Adakah kegiatan sosial lainnya di

luar prgram yang melibatkan laki-

laki dan perempuan yang

bertujuan untuk merukunkan

masyarakat?

15. Ketika perkumpulan dalam

kelompok anda dilaksanakan,

apakah para perangkat desa juga

ikut mengawasi jalannya proses?

1. Apakah anda pernah dilibatkan

dalam rapat maupun pelaksanaan

program yang mengikutsertakan

laki- laki dan perempuan ?

2. Menurut anda siapa saja yang

biasanya diundang dan dilibatkan

dalam rapat maupun proses

pelaksanaan program?

3. Apakah anda pernah tidak hadir

saat pertemuan/ rapat? Jelaskan

alasannya mengapa

4. Apakah anda pernah memberikan

usulan terkait program

pembangunan desa ketika rapat?

5. Apa saja program pembangunan

yang saat ini digalakkan oleh ibu-

ibu?

6. Apa syaratnya agar perempuan

bisa ikut terlibat dalam program

ini?

7. Apa yang dilakukan oleh para

perempuan untuk memperbaiki

tingkat pendidikan bagi anak?

Kader dan

anggota

Perempuan

dalam

pembangunan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 112

8. Disini apakah ada kegiatan senam/

membersihkan lingkungan secara

bersama- sama?

9. Sejak kapan anda terlibat dalam

pengurus PKK/ Posyandu/

koperasi simpan pinjam/ program

lainnya?

10. Bagaimana anda bisa terlibat

dalam program ini?

11. Bagaimana rasanya ibu selama

menjadi pengurus/ anggota

proram ini? (PKK, Posyandu,

PNPM Mandiri, Koperasi

simpan pinjam, dll)

12. Apakah ada program yang

sebenarnya ingin ibu ikuti

namun tidak bisa terwujud?

Jelaskan alasannya mengapa

13. Sampai saat ini apakah suami ibu

memperbolehkan dan

mengijinkan ibu untuk terlibat

dalam program ini? (PKK,

Posyandu, PNPM Mandiri,

Koperasi simpan pinjam, dll)

14. Kendala apa saja yang ibu alami

selama menjadi anggota dalam

program ini?

15. Apakah anda merasa nyaman

dan senang terlibat dalam

program ini? Jelaskan alasannya

mengapa

16. Ketika anda terlibat dalam

program ini, apakah masyarakat

kemudian menyegani anda?

17. Saat pertemuan program

dilaksanakan, apakah anda dan

teman- teman anda memiliki

kegiatan internal yang

menguntungkan bagi diri anda

maupun kelompok? (misalakan

arisan, promosi produk, dll)

18. Apakah anda dan teman- teman

anda pernah mengadakan

pelatihan- pelatihan bagi ibu –

ibu masyarakat desa?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 113

19. Menurut ibu sebelum program

ini terlaksanan dan setelah

terlaksana, apakah program ini

sangat berpengaruh pada

perekonomian warga

masyarakat?

20. Menurut ibu dengan adanya

posyandu ini, apakah masyarakat

merasa sangat terbantu? Jelaskan

mengapa

1. Biasanya kapan saja anda

melakukan pertemuan warga

untuk mebahas program secara

berkala?

2. Bagaimana cara anda mengajak/

mengkoordinasi perempuan agar

dapat terlibat aktif dalam

pembangunan?

3. Bagaimana cara anda membagi

tugas antara laki dan perempuan?

4. Dalam bidang apa biasaya anda

melibatkan perempuan dalam

pembangunan?

5. Menurut anda bagaimana rasanya

bekerjasama dengan perempuan?

6. Bagaimana cara anda

menempatkan posisi laki- laki dan

perempuan dalam program

pembangunan?

7. Biasanya siapa saja yang anda

libatkan dalam proses

pembangunan? Jelaskan mengapa

8. Saat proses pelaksaan program,

apakah ada pekerjaan perempuan

yang tidak terselesaikan?

Perangkat desa

dan tokoh

masyarakat

kader

Perempuan

dalam

pembangunan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 114

Lampiran 02

Transkrip Wawancara Informan

Nama informan : Bapak Sutikno

Profesi : Perangkat Desa Soropaten, Karanganom, Klaten

Hari/ tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018

Waktu : 16.15- 17.30 WIB

Lokasi wawancara : Rumah Bapak Sutikno

A : Biasanya di desa itu kan ada dua musyawarah yaitu musrenbangdesa sama

musyawarah desa, nah disini apakah ada musyawarah tersebut pak?

B : musyawarah pembangunan rencana desa itu selalu dilaksanakan sebelum bulan

April sehingga disana ada penampungan dari masing masing wilayah per RT yang

terkecil kemudian nanti ditampung sebagai aspirasi untuk dibawa ke musyawarah

tersebut, kemudia dibahas sebagai perencanaan untuk pembangunan di tingkat desa.

Kemudian nanti di masing- masing RT dan perwilayah kepala dusun ada suatu

rencana pembangunan yang dibagi menjadi dua yaitu pembangunan ditingkat desa

dan pembangunan ditingkat perwilayahan dukuh atau dusun, sehingga dengan

demikian nantinya ada suatu bentuk pembangunan usulnya nanti dibawa ketingkat

desa untuk diambil mana yang urgent, yang lebih penting yang lebih didahulukan

dan itu setelah usulan masuk nanti dibuat suatu pembangunan jangka menengah

dan usulan- usulan itu ditampung dibuat suatu bentuk tahapan, rencana diurutkan

di masing- masing RT kemudian masuk ditingkat desa.

A : biasanya siapa saja pak yang diajak dalam pertemuan tersebut?

B : musyawarahnya itu ada dari tingkat RT, tokoh masyarakat, kemudian RW, BPD

dan pemerintah desa dalam hal ini kepala desa dan perangkat desa.

A : apakah perempuan disini juga dilibatkan dalam pertemuan warga pak?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 115

B : ya, bahkan tidak hanya perempuan saja saat ini sebagai gendernya, disana

termasuk adanya kaum difabel untuk ikut membahas dan berbicara masalah musren

tersebut. jadi ada wanita dari PKK, wanita yang ada di masing- masing desa

kemudian ditambah dari kaum difabel, kaum difabel perempuan maupun laki laki.

A : biasanya berapa perempuan yang diundang dalam musren tersebut pak?

B : jumlahya ya tidak menentu sesuai dengan kapasitasnya, perbandingannya 20%

dari jumlah laki- laki. kalau di saat sekarang itu yang direncanakan perempuan itu

ya 20%, tapi itu yang tidak bisa terpenuhi secara totalitas karena memang di

masing- masing daerah berbeda, secara kebetulan di Soropaten itu bisa berjalan.

Ada ketua PKK itu yang dari wanita, terus ada yang dari kesehatan .

A : apakah para perempuan yang diundang bisa semuanya hadir pak?

B : biasanya yo kalau mereka tidak ada kepentingan itu biasanya hadir, terkecuali

ada kepentingan- kepentingan mendadak karena sesuatu hal, keluarga atau tingkat

sosial kemasyarakatan ada sesuatu kepentingan mereka pamit, intinya mereka itu

hadir.

A : apakah setiap pertemuan para perempuan diberikan peluang untuk usul?

B : dalam musren tersebut tidak menutup kemungkinan, jadi dari para peserta itu

mengajukan pendapat, usulan itu dipersilakan untuk peserta musren, tiap anggota

atau peserta itu diberi waktu untuk musyawarah, memang itu harus ada usulan

sehingga nantinya dalam menyusun perencanaan itu bisa komplit dari masing-

masing yang diajukan.

A : ketika ada program dan melibatkan perempuan apakah programnya itu dapat

berjalan dengan lancar pak?

B : terkait dengan apa yang diajukan di masing- masing yang berkompeten itu jelas

program tersebut bisa berjalan dengan baik, contoh yang diajukan ibu- ibu PKK

misalnya, dengan ajuan tersebut ada penyusunan rencana.

A : biasanya perempaun itu kalau usul gimana pak?

B : ya itu sesuai dengan kapasistas mereka misalnya ada dibentuk posyandu,

masing- masing pokja. Nah karena di posyandu lansia dan balita itu memerlukan

misalnya tensi, itu dari mereka meminta untuk dibelikan alat tersebut.

A : biasanya perempuan dilibatkan ke dalam program yang seperti apa saja pak?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 116

B : itu ada dari kelompok BKB nya, kemudian kelompok posyandu, PKK, dibentuk

dan dilaksanakan oleh perempuan tersebut.

A : kalau untuk keterlibatan perempuan dalam pembangunan secara fisik

bagaimana pak?

B : ya dilibatkan, disana kan ada dari suatu kepengurusan, nek ditingkat desa itu

secara otomatis. Kebetulan kepala desa dan carik juga perempuan, nah mereka kan

otomatis terlibat didalamnya, karena di dalam bentuk rencana dan pelaporan

mereka pasti selalu terlibat.

A : bisanya perempuan dalam program- program pembangunan tersebut diletakkan

diposisi yang seperti apa pak?

B : ya karena udah bicara gender mereka itu banyak yang berada di kepengurusan

jadi bendahara maupun di sekeretariaatan dia masuk, kemudian juga bisa masuk ke

seksi konsumsi yang sesuai dengan kapasitasnya, misalnya PNPM itu kan sudah

terbagi pelaksanaannya kemudian di RTLH itu sesuai dengan kelompok masing-

masing.

A : untuk pembangunan fisik biasanya siapa yang mengetuai pak?

B : secara umum disini laki- laki, mengapa belum perempuan karena kesibukan

mereka, jadi yang banyak ketuanya itu laki- laki. kemudian yang perempuan

posisinya di bawahnya, bukan berarti tidak memberikan kesempatan untuk

perempuan tapi perempuan itu sendiri yang meminta sehingga ditingkat

kepengurusan itu ada tapi ditingkat ketua itu belum ada.

A : bagaimana desa memilih perempuan untuk dijadikan pengurus program pak?

Perempuan yang seperti apa ang dipilih dan dicari?

B : ya kita tidak terlepas dari SDM, yang pertama mereka mau dan mampu

kemudian yang kedua sumber daya mereka. Yang terpenting itu rasa pengabdian,

sekarang itu banyak diantara orang- orang yang hidup di pedesaan itu kemampuan

dengan latar belakang pendidikan yang begitu menjanjikan tapi untuk terjun ke

pedesaan itu kurang, karena memang ya banyak pekerjaan- pekerjaan yang minim

sekali imbalan masuk. Tapi biasanya ya itu yang kapasitasnya yang mampu, mau

dan penuh pengabdian dedikasinya tinggi untuk melakukan.

A : biasanya yang dilibatkan dalam program itu rentang usia berapa pak?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 117

B : usia produktif, mereka yang 40 tahunan banyak yang masuk, kemudian dari usia

yang kecil yang sebatas 30 kesana itu biasanya. Kalau usia remaja memang jarang.

A : adakah kebijakan khusus dari pemerintah desa untuk pemberdayaan perempuan

pak?

B : ada itu dan memang harus, jadi kegiatan- kegiatan yang ada itu kembali kepada

porsinya misalnya dari program posyandu itu semua perempuan kemudian PKK itu

semua perempuan. PKK itu menangani bermacam- macam kegiatan hampir semua

perempuan yang ada

A : pernahkan pemerintah desa itu melakuka pelatihan- pelatihan bagi para

perempuan pak?

B : pernah, pelatihan di bidang usaha terkait dengan UMK yang ada di kuliner dan

bahkan sering kemarin yang dianggarkan.

A : bagaimana cara dan upaya pemerintah desa pak untuk menginformasikan /

mengajak para perempuan untuk mau terlibat dalam pembangunan desa?

B : ya itu dari kegiatan- kegiatan tersebut yang bermula dari PNPM dulu yang

berubah menjadi KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) bersinergi anatar pemerintah

desa itu digerakkan ditingkat bawah di tingkat RT dan wakil disitu karena ada

harapan untuk perencaan itu harus komplit maka di tingkat- tingkat bawah tersebut

mereka sudah mengajak dari warganya, entah itu wanita entah itu laki- laki direkrut

untuk bisa paham da memahami dalam hal pembangunan baik itu pembangunan

fisik maupu pembangunan mental.

A : apakah hasil musyawarah itu oleh pemerintah desa disebarluaskan ke

masyarakat pak?

B : ya, harus. Jadi yang menjadi keputusan dari raat tersebut itu disusun kemudian

diberitahukan kepada warga lewat tokoh- tokoh masyarakat baik itu ditingkat RT,

RW kemudian BPD nya, bahkan dipasang rencana- rencana itu. Setiap kali

pertemuan dibacakan urutan perencanaan tahun 2017 misalnya ini, ini, ini

kemudian tahun 2018 ini, ini, ini. Kita mengumumkan tahun berjalan dan

merencanakan tahun yang akan datang itu selalu diumumkan oleh tokoh

masyarakat, dengan harapan untuk menyebarkan apa yang telah direncanakan.

A : kapan biasanya rapat dilakukan pak?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 118

B : biasanya malam, untuk di desa Soropaten itu biasa dilaksanakan malam hari

karena dengan waktu malam itu bisa fokus tidak mengerjakan pekerjaan mereka.

Kan rata- rata pekerjaanya disini kan buruh, nah supoyo buruhe entuk yo dijak

rembugan malam hari. Kurang lebih undangan jam setengah delapan sampai

selesai.

A : seperti yang telah diungkapkan bapak tadi tentang pelibatan program maupun

saat musyawarah, mengapa pemerintah desa memberikan 20% untuk perempuan

dari keseluruhan laki- laki?

B : yang pertama gender itu kan belum mutlak untuk kesana, ada batasan- batasan.

Secara kebetulan ya mencari tenaga perempuan itu belum semudah dari yang laki-

laki. Misalnya untuk duduk menjadi RT saja itu juga masih sulit karena

keterbatasan mereka. Jadi mengapa jumlahnya kecil karena keterbatasan

perempuan itu sendiri dalam rangka untuk ikut memikirkan dan melaksanakan

kebijakan, jadi untuk duduk disitu itu kecil. Tapi secara keseluruhan sudan salut

untuk perempuan- perempuan itu yang BKB, yang posyandu kemudian yang

kelompok PKK itu yang menangasi aspek satu sampai empat pokja itu juga

perempuan. Nah ternyata perempuan itu besar kalau kita mengambil dari situ itu

malah lebih, tapi untuk duduk ditingkat kepengurusan seperti RT dll itu kecil. Desa

dalam hal rekrutmen rapat untuk menentukan kebijakan yang ada kaitanya dengan

pembangunan desa itu terbatas.

A : apa saja kendala untuk mengajak perempuan untuk berpartisipasi dalam

membangun desa pak?

B : kendalanya itu ya yang mau diajak nggak ada, dari desa itu mengundang dan

mengundang tapi kendalanya mengapa mereka yang tidak hadir itu. Jadi secara

umum perempuan itu tetap hadir dan dia melaksanakan tapi kalau untuk rutinitas

untuk kepengurusan dalam hal infrastruktur pembangunan fisik misalnya itu

memang kecil.

A : mengapa para perempuan yang produktif dan ibu-ibu muda itu sulit untuk diajak

pak?

B : sebenarnya bukannya tidak mau, dia itu mau tapi kesibukan mereka jadi itu

tergantung masing- masing. Misalnya yang muda muda itu dengan keluarganya,

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 119

status perekonomian mereka atau keadaan pereonomian mereka yang kurang begitu

baik mereka akan ngoyak ekonominya mereka, dengan buruh mereka untuk

mencukupi keadaan rumah tangganya sehingga perasaan “kumpulan ra entuk opo-

opo we” gampangane ngono.

A : kontribusi apa saja pak yang diberikan para perempuan dalam pembangunan

desa di bidang pariwisata yang ada di Desa Soropaten ini pak?

B : sementara, ini baru rintisan ini kita masuk ke dalam rintisan desa wisata yang

selama ini baru menjadi rintisan. InsyaAllah untuk 2018 ini akan kita launchingkan

desa wisata religi Tugu Waseso di Pandanan. Kemudian untuk kontribusi

perempuan ya banyak sekali disitu untuk menghidupkan adanya wisata, dengan

penyambutan- penyambutan, dengan membuat suatu lingkungan yang ramah

terhadap pengunjung yang berwisata agar merasa nyaman. Kontribusi perempuan

setiap saat dibutuhkan untuk pelayanan- pelayanan.

A : kalau untuk kontribusi perempuan dalam bidang budaya, dan seni

B : ini untuk kerajinan dan kesenian saya mendapat kiriman video, yang direkam

di RCTI tentang kesenian di Soropaten

Kelanjutan Transkrip Wawancara Informan

Nama informan : Bapak Sutikno

Profesi : Perangkat Desa Soropaten, Karanganom, Klaten

Hari/ tanggal : Minggu , 27 Mei 2018

Waktu : 10.30- 12.00 WIB

Lokasi wawancara : Rumah Bapak Sutikno

A : disini kan ada kesenian jegog lesung, hadroh, karawitan seperti itu awal mula

yang memiliki ide siapa pak?

B : wah sopo yo, itu dari warga itu sendiri yang melanjutkan kesenian dan itu udah

dari dulu banget

A : untuk yang mengurusi siapa pak?

B : itu kelompok itu, kelompok darwis (sadar wisata) di Soropaten itu sebagai

pengurus untuk melaksanakan kesenian itu, kemudian gejog lesung itu diprakarsai

oleh ibu kepala desa. Terus yang di kesenian itu setiap malam jumat pon ada gebyar

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 120

wayang kulit itu dari berbagai profesi yang ada khsusnya di pedalangan itu sudah

tersusun.

A : kontribusi perempuan dalan kesenian itu seperti apa pak?

B : ya itu semuanya perempuan, pelakunya malah perempuan semua, yang

melaksanakan dalam harian seperti latihan dan tampil itu perempuan. Kemudian

hadroh juga perempuan, jadi para perempuan itu sangat bersar berkontribusi dalam

kesenian karena pelakunya memang mereka.

A : kalau untuk karawitannya bagaimana pak? Yang mengikuti siapa saja?

B : kalau karawitannya itu campur kalau itu, ada uang laki- laki ada yang

perempuan, khususnya wiyogo itu secara kebetulan laki- laki kemudian yang

perempuan nanti yang sinden. Untuk latihan- latihan sementara ini anak- anak

campur laki dan perempuan kemudian yang tua- tua juga laki dan perempuan.

Kegiatan yang secara khusus untuk ibu- ibu secara kebetulan disini belum, tapi dulu

pernah pernah terbentuk lambat laun menjadi berkurang karena kesibukan dan para

pelakunya sudah banyak yang meninggal, pergi ya tidak di rumah.

A : untuk yang memimpin latihan siapa pak?

B : untuk yang memimpin itu Pak Joko dosen dari ISI Yogyakarta, kalau yang tua-

tua mereka begitu hadir ya sudah langsung, sudah menguasai

A : untuk pembiayaan program tersebut pak bagaimana?

B : sementara ini dari warga, sedangkan di pedalangan itu sementara warga

menyediakan tempat, sarana prasarana dan konsumsi dan lain sebagainya itu datang

dari dalang itu sendiri, itu yang dari wayang kulit

A : untuk kerajinan rumahan disini ada nggak pak?

B : kalau disini kerajinan itu ada sangkar burung,kemudian ada untuk miniatur itu

di Karanglo malah di setor sampai ke Bali kemudian ada tas dari sampah bekas,

terus dari benang juga, itu dari kerajinan itu kalau untuk UMK usaha kecil

menengah itu ada makanan-makanan kecil.

A : kalau kontribusi perempuan disini dalam bidang politik seperti apa pak?

B : wah kalau kontribusi perempuan dalam politik do ra ngrembuk, males kalau

disini ya karena nggak enak artinya yang namanya politik itu tidak perlu dikejar

tapi mereka hanya sekedar tahu, yang jelas di Soropaten ini tokoh-tokoh perempuan

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 121

untuk berpolitik itu tidak ada, mungkin kurang tertarik karena politik itu ya udur-

udur wae, dia akan tidak tertarik dengan politik, identik dengan kekerasan, identik

dengan yang muncul hanya konflik, konflik dan konflik. Sementara disini itu yang

ranah kesana untuk berpolitik tidak ada baik itu dalam pengurus partai atau yang

lain selama ini untuk perempuan tidak tertarik bahkan tidak ada.

A : Bagaimana upaya pemerintah desa untuk memberdayakan perempuan agar

perekonomiannya maju ? dan bagaimana kontribusi perempuan untuk memajukan

perekonomian di desa Soropaten ini pak?

B : dengan pelatihan-pelatihan di masing-masing kelompok yang ada. Adanya

kelompok difabel itu ada kelompok untuk pelatihan yang difasilitasi oleh

pemerintah desa yang dianggarkan dari anggaran dana desa dalam bentuk kuliner

usaha kecil menengah tadi, ada emping jagung, ada cumi-cumi, ada makanan dari

ketela yang dari bolu kukus, marning, kemudian karak, telur asin, gorengan, dan

intip.

A : apakah pemerintah desa juga memfasilitasi untuk modal usaha pak?

B : iya sementara ini diberikan pelatihan, kalau berjalan nanti dikelola melalui

bumdesnya di masing- masing nanti bumdes yang memasarkan itu jangka panjang

demikian.

A : kemudian untuk kontribusi perempuan dalam bidang agama seperti apa pak?

B : disini juga ada kegiatan pengajian ditingkat desa yang bernama al- hidayah itu

dari ibu- ibu sehingga kontribusi terhadap pendidikan metal akhlak anak, dalam

rangka mewujudkan manusia- manusia yang handal mental dan akhlaknya, berjalan

setiap setengah bulan sekali.

A ; kapan saja pemerintah desa itu melakukan pertemuan warga untuk membahas

program? Apakah rutin atau hanya ketika ada program saja pak?

B : kalau rogram yang ada kaitannya dengan musren itu ya kan tahapan yaitu

dilaksanakan pada bulan- bulan tertentu, setiap setahun sekali itu diadakan.

A : apakah musyawarah itu tetap berlangsung secara berlanjut pak selama program

berlangsung?

B : ya jadi sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan kegiatan disitu dibentuk suatu

forum kemudian disusun keanggotaannya, baru melaksanakan kegiatan, sehingga

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 122

ada TPK, KPMD, kemudian kaur perencanaan dan pembangunan kemudian

pemerintah desa bersama mengawal apa yang telah diputuskan untuk melaksanakan

rogram tersebut.

A : bagaimana cara pemerintah desa dalam membagi kerja laki- laki dan perempuan

dalam program pak?

B : nah kalau itu kembali kepada topoksi , jadi dikembalikan pada keahlian mereka

masing- masing. Sesuai dengan bakat, sesuai dengan keahlian, sesuai dengan

kepandaiannya jadi sesuai dengan sumber dayanya dengan tujuan biar tidak

timpang kecuali kalau memang tidak ada itu baru kita ambil mereka yang mau itu

pembagian kerjanya. Untuk pelaksanaannya sedikit banyak mereka tahu tentang

apa- apa yang harus saya kerjakan.

A : pak bagaimana sikap pemerintah desa jika para perempuan itu menjadi ketua

dalam program yang menyangkut hal- hal di luar khas dengan perempuan?

B : oo ada kalau mau, nah secara kebetulan kan dia merasa tidak mampu oleh apa

yang diberikan, misalnya ketua panitia pemilihan kepala desa, nah ini ibu ibu tidak

mampu dan tidak berani karena adanya benturan- benturan di masyarakat, dia

kirang tangguh untuk melaksanakan. Kemudian di pembangunan infrasruktur

karena disana banyak tanggung jawab yang harus dilaksanakan terkait dengan hal

tersebut juga menghindar dalam arti untuk fokus kesitu kurang. Nah yang akhir-

akhir ini kita mencoba untuk mengambil di kader pembangunan.

A : bagaimana cara pemerintah desa menjadikan seseorang untuk berpartisipasi

dalam program ? apakah ditawari atau ditentukan?

B : itu secara mufakat, silakan ada forum semacam ini monggo siapa yang mau jadi

ketua, siapa yang mau jadi ini itu yang memilih dari anggota- anggota itu sehingga

pemerintah desa hanya memfasilitasi, lho iki eneng program koyo ngene iki,

kegiatane antara lain koyo ngene iki, saiki wis do nglumpuk bentuken pengurus.

Nah disitu ada mufakat musyawarah.

A : adakah program atau kegiatan khusus untuk meberitahukan kepada para

perempuan tentang tata kelola desa, dan aturan- aturan desa ?

B : ada, ya setiap kali kita kumpul itu dengan emberikan sosialisasi tentang

peraturan desa yang ada, nantinya mereka bekerja itu ya tahu dengan latar

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 123

nelakangnya yang dilaksanakan, itu sifatnya bukan hanya perempuan tapi juga

campuran.

A : apakah ada agneda untuk melakukan pemberdayaan dan edukasi kepada para

perempuan pak?

B : ada, peremuan itu biasanya pendidikan kesejahteraan keluarga yang terkait

disitu ada pekerja kelompok posyandu lansia, balita dan remaja, disitu adalah

program yang dilaksanakan, kemudian BKB setiap bulan mereka mengadakan

kumpulan secara rutin untuk kegiatan tersebut. ada penimbangan yag diadakan

setiap bulan kemudian berembuk nanti ada kekurangan apa nanti ditindaklanjuti

lalu kami fasilitasi.

A : adakah program atau kegiatan yang membantu para perempuan tentang

pengetahuan kesetaraan gender?

B : ya itu secara otomatis kan sekarang sampai saat ini yang dikelola bagaimana

kontribusinya perempuan agar tertarik, agar mau untuk ikut bersama- sama dan dia

tidak dimarginalkan secara umum, nanti ada perasaan wah aku ra digagas, aku ra

pernah dinggo. Nah kalimat- kalimat semacam itu biar tidak muncul di perempuan,

itu doupayakan secara terus menerus. Kesetaraan antara laki- laki dan perempuan

itu sama dalam hal pembangunan, kemudian dalam hal sains, disana memang

dimunculkan hanya secara kebetulan bukan hanya di Soropaten saat ini pun

memang agak kesulitan mencari tenaga handal dari wanita itu karena berbagai

alasan dan faktor. Sebetulnya kalau mau oke- oke saja silakan. Untuk contoh saja

disini kepala desanya perempuan itu kan sudah menunjukkan suatu kesetaan gender

dan masyarakat Desa Soropaten itu mau dengan pemimpin perempuan, padahal

dalam agama kita pemimpin itu seorang laki- laki, tapi disini juga tetap berjalan.

Ini kan menunjukkan betapa perempuan itu kontribusinya sangat besardi kalagan

masyarakat ini dan anggapan perempuan- perempuan itu gur ning mburi wani ditoto

kui sudah tidak berjalan.

A : adakah target tahunan yang dicanangkan oleh pemerintah desa kepada para

perempuan pak?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 124

B : kalau untuk menargetkan itu endak, belum ada kesitu tapi secara otomatis

spontan mereka muncul ya nanti kita pakai. Jadi kalau mislakan saya target untuk

tahun ini sekian gitu enggak.

A : adakah pembiayaan khusus untk kegiatan para perempuan selain posyandu,

PKK dan SPP pak?

B : perempuan itu masuknya disitu, yang dibiayai kan disitu . khusus untuk

perempuan kan harus ada wadah sehingga yang difasilitasi yang ada biar masuk ke

wadah itu. Jadi kelompok- kelompok yang ada itu masuk disitu , misalnya

karangtaruna, dari kelompok kerja seperti itu masuknya disitu. Kalau kita biayai

kelompok itu tidak muspro apalagi di saat sekarang itu sangat jarang kita untuk

memfasilitasi dalam bentuk individu yang nanti kebanyakan mereka itu akan boso

jowone ngentengke, membuuat ringan. Disana yang berkembang itu PKH (program

Keluarga Harapan), membuat kelompok eeh malah yang muncul malah do arisan.

Itu sebenarnya PKH itu punya fasilitas khusus yang setiap bulan mereka mendapat

dana keluarga harapan, mempunyai tugas dan fungsi agar anak- anak mereka itu

bisa terbina lewat mereka.

A : bagaimana sosok ideal seorang perempuan dalam pembangunan pak?

B : perempuan itu menjadi tumpuan, Allah SWT menciptakan manusia di dunia itu

laki- laki dan perempuan yang masing- masing memiliki fungsi, yang memiliki

kodrat sendiri- sendiri yang tidak bisa terpisahkan diantara dua sisi, ada laki- laki

dan perempuan. Terkait dengan perempuan, perempuan itu cagak menjadi soko

guru di kehidupan baik di rumah tangga maupun pembanguna, harus saling

bekerjasama.

A : ketika pemerintah desa memiliki program pembangunan yang harus melibatkan

laki- laki dan perempuan itu bagaimana cara bekerjasaa dan mengkoordinasi

perempuan pak ?

B : ya sama, kalau koordinasi itu sing penting kita undang, misalkan kita

mengadakan program yang saat ini berkembang itu adalah program padat karya

tunai. Nah dana padat karya tunai itu adalah 30% itu untuk masyarakat. Ada yang

laki- laki ada yang perempuan. Padat karya tunai ini dikoordinasikan dan dalam

rekruitmen mereka itu malah muncul dan saling mendaftar untuk mengikuti sebagai

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 125

tenaga buruh dia masuk disana. Nah nek udah disitu lha saiki dengan sendirinya

mereka sudah ada penjaringan dan bekerja ora kangelan. Padat karya tunai itu kan

artinya program negara yang dilaksanakan untuk pembangunan yang banyak

melibatkan unsur warga masyarakat sehingga karya itu padet, ben isoh mengangkat,

isoh membantu masyarakat. Uang yang didapat itu bisa digunakan untuk

kepentingan mereka warga masyarakat.

A : apakah usaha kecil menengah yang ada di Desa Soropaten ini juga merupakan

hasil campur tangan pemerintah desa pak?

B : iya hasil campur tangan pemerintah desa. Kita kan ada desa vokasi yang kita

angkat adanya kerajinan sangkar burung kemudian kuliner makanan kecil,

kemudian adanya anyaman dari bahan bekas tadi itu kan dikemas lewat Soropaten

yang dilakukan dengan melakukan pelatihan- pelatihan di Demak setahun yang

lalu. Renacana sudah berjalan tetapi kita ada kendala dalam hal permodalan, dan

pemasarannya ya golek dewe- dewe. Disini juga ada katering yang dijalankanoleh

para ibu- ibu. Kemarin itu saat panitia pemilohan perangkat desa itu juga ada wanita

dua perempuan dan tiga laki- laki. kemudian di calon perangkat desa yang

mendaftarkan itu ada empat, yang perempuan juga ada dua, bahkan mereka tidak

tanggung- tanggung, ada yang S2 akuntansi walaupun yo ra katut, kemudian yang

satu S1 PG PAUD itu durung rampung, yang satu sarjana komputer yang satu STM.

Setiap kegiatan perempuan itu ada tapi kan tidak harus dalam jumlah yang banyak,

seandainya itu ada ya dimungkinkan. Misalnya KPPS misalnya kalau memang mau

dari para perempuan ya oke oke saja, nah selama ini juga belum. Artinya mereka

itu belum berani, itu juga terkait dengan yang anda singgung tadi mengenai politik.

Dalam kepengurusan KPPS mereka itu ikut tapi untuk duduk di ketua tidak mau.

A : bagaimana cara pemerintah desa menyeimbangankan kewenangan dan

kekuasaan agar tidak ada dominasi oleh satu jenis kelamin saja pak?

B : dari awal kita itu ben ora rumongso tersisih, ora rumongso dinggo peh aku

wadon, saiki opo- opo lanang saiki kan ora. Dari masing- masing kegiatan yang ada

perempuan itu sidah terpasang. Nah caranya gimana, karena kita sudah punya

patokan khusus dengan gender agar perempuan juga bisa menduduki suatu jabatan,

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 126

sudah dipandu dengan aturan bahwa setiap ada suatu kepanitiaan, ada kepengurusan

itu harus ada perempuan.

A : disini PNPM yang sekarang menjadi KOTAKU dipimpin oleh siapa pak?

B : ketuanya itu pak Syamsuri kemudian sekretsrisnya Iwan Listyanto, ada pokja

UP kegiatan keuangan, sosial dan pembangunan. Untuk UPK yang berjalan disini

omsetnya sudah besar untuk kegiatan perekonomian. Dari PNPM itu ada

pengembangan jatah uang yang sekarang sudah ratusan juta, dan anggotanya itu

ada 13 ada pemilihan di masing- masing RW untuk mengajukan. Disitu juga

berbagai unsur ada perempuan tampil, dari 13 itu dibagi ada laki- laki dan ada

perempuannya.

A : adakah dampak PNPM / KOTAKU bagi perempuan pak?

B : wooo banyak sekali itu, karena adanya siatu program dari PNPM itu ada bentuk

perekonomian terkait dengan usaha kecil menengah itu ada banyak pengembangan

modal dengan kelompok sepuluh orang mininal lima orang dengan sistem berantaai

itu dapat berjalan untuk mengembangkan mereka. Para perempuane yo do isoh

mlaku. Pokoknya pengarushnya sangat besar sekali bagi perempuan- perempuan,

banyak yang sebagai modal usaha, tapi disatu sisi yo dinggo nyambung urip, yo

nggo bayar SPP anake, yo dinggo sosial nah itu.

A : kontribusi perempuan dalam bidang lingkungan hidup seperti apa pak?

B : PNPM itu kan terkait dengan pembangunan dan memiliki anggota nah ibu- ibu

itu setiap seminggu sekali bersih lingkungan, kemudian untuk disini saya hidupkan

setengah bulan sekali.

A : disini adakah semacam pengolahan sampah pak? Seperti bank sampah

B : itu baru direncanakan, praktekke durung. Kalau sekaang itu yang berkembang

malah di Bonyokan Jatinom itu sudah dibuatkan rumahnya setiap rumah sudah ada

yang bertugas untuk memilih mana yang organik dan anorganik, dipilah- pilah

kemudian bank sampahe di setor. Jadi setiap ibu rumah tangga udah mempunyai

tabungan, tapi kalau disini belum. Disini secara totalitas desa belum tapi disini di

RW 7 sebetulnya di dukuh Karanglo 19 dan 20 disana sudah berjalan, itu juga ibu

ibu yang mengurusi. Mereka setor kemudian dipilah dan diuangkan, jadi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 127

pengelolaan secara utuh. Kalau dari sampah menjadi kerajinan ya tadi sebatas

menjadi anyaman seperti serotan menjadi tas, dompet.

A : untuk gapoktan disini cara pembagiannya seperti apa pak?

B : gapotam disini ditingkat desa bernama ngudi makmur kemudian di bawah

gapoktan itu ada yang namanya poktan. Gapoktan terdiri dari poktan satu, dua dan

tiga. Nah secara kepengurusan di gapoktan itu ada ketua, sekretaris dan anggota

demikian juga di poktan. Pembagian poktan- poktan itu di tingkat dusun nah disitu

dibentuk kelompok.

A : apakah gapoktam juga melibatkan para perempuan pak?

B : ya ada, di tingkat poktannya itu lebih banyak lagi untuk permpuannya yaitu ibu-

ibu sebagai petani baik itu petani penggarap mapun petani pemilik. Bahkan disini

juga ada kelompok wanita tani ketuanya ya wanita namanya juga kelompok wanita,

kepengurusannya juga wanita, di RW delapan itu ada pertemuan

A : untuk struktur kepengurusan gapoktan seperti apa pak?

B : kalau untuk ketua, sekretaris dan bendahara itu laki- laki dan selebihnya

anggota. Perempuan disini secara kebetulan masuk ke dalam anggota termasuk juga

bu kades itu juga anggota.

A : kapan biasanya gapoktan melakukan pertemuan pak?

B : tiap selapan hari sekali, ya katakan saja perbulan itu dengan cara keliling

anjangsana silaturahmi dari satu ke satu. Untuk jam nya sehabis isya’. Sudah

kesepakatan bahwa semua termasuk anggota ikut hadir melaksanakan

perkumpulan.

A : apakah para perempuan juga selalu hadir pak?

B : ya kalau di gapoktan kan perempuannya ada tiga yang namanya anggota tetap

ya jadi mereka hadir.

Transkrip Wawancara Informan

Informan 2

Nama : Ibu Marsini

Usia : 51 tahun

Profesi : Ibu Rumah Tangga (Kader PKK Desa Kadirejo )

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 128

Lokasi Wawancara : Rumah Ibu Anik, Dukuh Kabulan, Kadirejo

Hari/ tanggal : Selasa, 10 April 2018

Pukul : 13.00 – 16.00 WIB

A : Apakah ibu pernah sebelumnya dilibatkan dalam program pembangunan?

B : pernah dulu PNPM itu pengaspalan jalan

A : jadi apa bu dalam program tersebut?

B : saya jadi anggota mbak

A : untuk yang lainya seperti ketua dan sekretaris seperti itu biasanya dijabat siapa

bu?

B : kalau ketua laki-laki tapi kalau sekretaris waktu itu yang megang Bu Herlina.

A : Dalam program tersebut ada berapa banyak anggota bu? Kemudian

perbandingan anara laki-laki dengan perempuan berapa?

B : ya kalau disini 70:30 mbak. 70 untuk laki-laki, 30 untuk perempuan.

A : biasanya dalam pembangunan perempuan diletakkan di jabatan apa saja bu?

B : perempuan itu kebanyakan diletakkan pada posisi sosial, kemudian UPK sama

sekretaris gitu-gitu mbak. Kalau laki- laki mayoritas di lingkungan

A : memangnya kenapa bu kok bisa begitu?

B : ya kan kalau urusan lingkungan itu kan ke fisik mbak, kalau di program

lingkungan itu yang kita kelola itu mayoritas fisik misalnya pembangunan

jembatan, pengaspalan jalan, talut dan lain-lain itu kan memerlukan tenaga yang

lebih dibanding wanita.

A : biasanya siapa saja bu yang dilibatkan dalam rapat membahas program

pembagunan desa

B : biasanya itu RT, RW, tokoh masyarakat, perangkat desa, kader PKK, kader

posyandu.

A : bagaimana cara masyarakat memilih seseorang untuk dijadikan kader/ pengurus

program pembangunan bu?

B : ini pengalaman, kalau untuk LKM itu dari RT terus ke dukuh, dukuh ke desa.

Jadi memang kriteria yang terbntuk ya itu suara terbanyak. Suara yang terbanyak

nanti jadi ketua kemudian sekretaris, bendahara. Jadi pemilihannya itu memang dari

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 129

bawah itu kalau unuk LKM. Tapi kalau untuk yang kader- kader itu biasanya

memang perwakilan dari dukuh, perwakilan dari bawah dan kami ini sukarela

mbak. Jadi untuk memperjelas saja yan mbak jadi untuk LKM itu pemilihannya

lewat RT mbak, RT itu memiliki kriteria tersendiri atau diajuka siapa sebanyak tiga

orang. Tiga orang perwakilan dari RT dibawa dibawa ke forum dukuh. Jadi dari

dukuh itu nanti membuat seleksi sendiri, nanti dari tiga itu diambil satu kemudian

satu itu dibawa ke desa. Jadi perwakilan dari RT itu ada satu sedangkan disini itu

ada empat RT. Yang menjadi pengurus itu yang yang terpilih dari warga.

A : untuk bisa jadi kader PKK, posyandu atau pengurus program pembangunan

yang lain itu syaratnya apa aja sih bu?

B : Kalau masalah kriteria pendidikan itu enggak ya mbak soalnya disini itu cari

relawan itu sulit ya mbak, cari yang mau dan mampu itu sulit. Banyak yang mampu

itu tapi belum tentu mau, jadi kami lebih mengutamakan yang mau, karena kalau

kemampuan itu bisa diasah ya mbak. Kemampuan dengan kita sering misalnya

dengan saya pendidkannya, nggak pendidkan lah mbak tapi karena sering ikut ini

ituakhirnya lama- lama kan kita punya kemampuan seperti itu ya. Jadi kalau yang

mau dan mampu itu benar- benar sulit soalnya kita relawan, relawan itu kan nggak

ada gajinya mbak, kami ini nggak digaji. Sebenarnya pendidikan itu ya faktor utama

mbak, harus tapi ya kadang- kadang pendidikan tinggi tapi dia ndak punya waktu

sehingga dia tidak bisa mengikuti kegiatan, sedangkan kita- kita hanya

kemampuannya ya pendidikan hanya standarlah, SLTA. Kalau SLTA kan standar

ya mbak, tapi karena kami ini dipilih ya kami berusaha untuk bisa mengikuti

kegiatan tersebut gitu mbak.

A : kemudian apa saja partisipasinya perempuan bagi pendidikan di desa ini bu?

B : kalau untuk anak- anak, kami berusaha dari mulai dini ya mbak, kalau di PKK

dukuh ini membuat ya istilahnya TPA mbak, itu mengasah anak- anak di bidang

agama, sedangkan di pendidikan formal atau pendidikan umum di PKK itu juga ada

pendidikan PAUD. Jadi kita punya pendidikan sendiri mbak dan TPA itu yang

mengelola, yang menjadi pengurus, yang ngajar itu juga ibu- ibu PKK. Seminggu

empat kali. Ya jadi kita punya program ya istilahnya dalam bidang agama dan yang

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 130

satu dalam bidang umum. Ya istilahnya kita punya cara untuk minterke anak itu

seperti apa.

A : kalau disini bagaimana cara perempuan untuk meningkatkan kebersihan

lingkungan dan kesehatan?

B : ada ini program ya dari kesehatan. biasnaya warga disini itu gotong-royong

bapak-bapak tiap dua minggu sekali pada hari minggu, nanti ibu-ibune ya nyapu.

Terus ada kader jumantik, itu ada kader khusus hampir setiap bulan kita datangi

rumahrumah warga nanti kita cek kamar-kamar mandi ada jentiknya atau tidak, itu

terprogram seperti itu.

A : ibu udah jadi kader berapa tahun bu?

B : wah udah lama banget mbak, ya pokoknya rata-rata lebih dari10 tahun lah mbak.

Eh kok 10 tahun sih, 10 tahun kan lagi ndek wingi, lebih malah ibu itu udah sejak

tahun 1992.

A : selama menjadi kader PKK disini rasanya gimana bu?

B : wah macem- macem mbak, kadang-kadang yo seneng, sedih, susah mbak,

kadang-kadang yo dipaido. Ada suka dukanya tapi yo banyak sukanya. Misale

seperti tadi yo mbak ada yang nggak suka terus nggrenengi kan yo sedih, terus ada

yang seneng misal wah kaose bagus.

A : sampai sekarang ini apakah ada program yang ingin ibu-ibu PKK wujudkan

namun belum dapat terwujud?

B : sudah bisa terwujud semua mbak, piknik, jalan-jalan. Dulu itu pakai doorprize

menghabiskan 200 ribu.

A : sampai saat ini apakah suami ibu itu memperbolehkan ibuibu jadi kader PKK

bu?

B : waaahh boleh sekali mbak. Justru malah suami kita itu kadang mendukung,

kalau ada program ini itu. Kalau PKK di kampung ini kan ada program tahunan

mak. Maksudnya gini, tahun ini programnya refreshing/ piknik itu pasti, kemudian

tahun berikute itu seragam jadi berkelanjutan mbak.

A : kendala apa saja yang pernah dialami?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 131

B : kendalanya itu biasanya di simpin. Simpin itu kalau pas waktunya pembagian

terkadang satu dua orang belum masuk angsurannya, tapi alhamdulillah yo tetep

bisa. Ya terkadang ada lah sedikit masalah tapi yo tetep bisa.

A : ketika ibu menjadi pengurus/kader apakah ibu menjadi disegani di masyarakat

bu?

B : enggak lah mbak, biasa aja. Kita saling menghormati lah. Kita itu sebenarnya

tidak merasa terhormati ya mbak, dan tidak merasa bagaimana gitu. Jadi antara

pengurus dan anggota itu kita usahakan sama, jadi tidak membedakan. Perkoro

nantinya ada yang menghormati itu ya nggak papa tapi kita berusaha sama.

A : apakah di dalam kegiatan PKK ini ada kegiatan lain yang menguntungkan bagi

diri sendir orang lain?

B : ada mbak, promosi itu ada tapi pengurus tidak pernah diberi bonus. Seandainya

dapat masuknya kas.

A : untuk arisan disini berapa bu?

B : halah arisannya cuma Rp 5000 mbak , ya itung- itung cuma buat pengikat aja,

nggak banyak kok, itu aja dikopyok tiga jadi kita itu seolah- olah tidak ngoyak

dapetnya harus sekian gitu enggak. Arisan Rp 5000 dikali jumalah anggota itu aja

dikopyok tiga jadine direncanakan paling ndak itu sekitar dua tahunharus selesai,

jadi ndak terlalu panjang waktunya, jadi hanya pengikat saja.

A ; kalau untuk arisan gula itu seperti apa bu?

B: . Kalau arisan gula itu kita bawa gula setengah kilo habis itu dikopyok empat,

malah dulu tikar segala mbak, ada karpet, piring, magicjar ngono dulu, tapi

sekarang udah enggak. Oiya tapi sekarang kebetulan arisan kurban, sudah sejak

tahun 2004 tapi anggotanya ndak wajib ikut. Iurannya cuma Rp 10.000 dulu tapi

sekarang Rp 50.000. kurbannya itu ya pokoknya sini arisan kurban nanti harganya

ngikut harganya berapa, menyesuaikan. Ya alhamdulillah sejak dulu kurbannya ya

sapi, mislkan karo uangnya kurang ya cari anggota lain. Dulu awal- awalnya cuma

bisa menyembelih satu sapi tok tapi sekarang sudah bisa lima sapi.

A : apakah ibu-ibu pernah melakukan pelatihan-pelatihan bu?

B : pernah, ada masak, jahit, bikin nugget, roti,

A : dengan adanya PKK apakah masyarakat menjadi terbantu bu?

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 132

B : wah terbantu sekali mbak. Yang sangat membantu itu ya karena ada simpinnya

itu lho mbak, pinjem buat modal nanti kan terus bisa terbantu. Misal ya mbak kan

di PKK ada istilahnya simpin, nah misal saya itu jan kepepet banget nggak punya

uang to mbak aku bisa pinjem, dengan demikian kita kan sangat terbantu.

Disamping itu di PKK kan juga ada dekorasi, nggon rias nganten kae lho mbak,

dadi rasah nyewo adoh- adoh, nyewo PKK wae murah Cuma seratus ribu sewanya,

jan terbantu banget mbak

A : kalau untuk simpin seperti itu sistemnya seperti apa bu? Cara meminjam,

nominal

B : iya harus dalam forrum, mau nggak mau harus dalam forum mbak. Kalau untuk

nominalnya tergantung kebutuhan sama adanya dana berapa. Misalkan ada dana 3

juta tapi nggak ada yang pinjam ya boleh. Ada yang 100 ribu, ada yang satu juta

tergantung kebutuhan dan kondisi keuangan.

A : dari segi sosial, PKK membantu dala hal apa saja bu?

B : ya kalau ada yang sakit dijenguk, kaya yang tadi saya sampaikan ya mbak iuran

Rp 5.000;00 yang Rp 4000;00 untuk kegiatan anggota, nah yang Rp 1000;00 itu

kalau ada yang sakit uang itu bisa digunakan untuk besuk, tilik mbak. Dadi kita

ndak usah ngrogoh kantong dari pribadi tapi pakai uang yang sosial tadi. Tilik

bareng- bareng pakai kol gundul. Kene ngetokne sosial seratus mbak dari

kumpulan, ning le tilik wong rong montor. Istilahnya kita itu tidak memandang

nominalnya berapa tapi rasa gotong- royong dan kebersamaan itu lho mbak yang

diutamakan disini. PKK ki ngeine gur satus tapi sing tilik rong montor tapi yo

memang yo bener mbak. Tapi yo bar dilitiki rong montor bar kui yo langsung mulih

kok mbak, paling mergo doane kui mbak, bar ditiliki PKK langsung mari.

A : kalau dalam bidang budaya seni bu, bagaimana perempuan melestarikan

kesenian atau budaya?

B : belum mbak, ibu- ibu ki nek bongso budoyo ngono kui belum mbak, nek bongso

seni ngono kui kurang mbak, nek nggon ngono- ngono kui do ra tertarik mbak,

biasane bapak- bapak nek ibu- ibu yo paling ngaji mbak. Di Kadirejo ki sebenere

ada mbak musik religi namanya tombo ati, kalau orang bilang hadrohan, tapi ibu-

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 133

ibu di PKK ini belum masuk di dalamnya. Kalau yang sifatnya seni budaya itu tidak

tertarik mbak. Jane ki yo isoh mbak nyanyi tapi ki isin.

A : kalau dalam bidang agama seperti apa bu selain TPA

B : wah kalau pengajian itu banyak banget mbak, ada yang selasa kliwon, selasa

pahing lah banyak banget lah mbak sampai lupa

A : disni ada nggak bu industri yang berdiri?

B : ada mbak usaha payet, membuat kebaya itu udah maju. Dari kain terus dibuat

baju pengantin, domas. Melibatkan warga sekitar ibu-ibu yang ada di rumah.

A : mohon maaf bu, untuk perempuan disini tingkat pendidikannya seperti apa bu?

B : ya kalau yang seusia kami-kami ini ya standar SLTA, tapi kalau yang untuk

anakanak sekarang udah pada sarjana.

A : selama ini bagaimana laki-laki dan perempuan bekerjasama dalam program

pembangunan fisik?

B : justru kalau kita mengadakan fisik justru laki- laki mbak, harus ada laki- lakinya,

kalau purti tok kan ya nggak jalan to mbak. Kalau dalam pembangunan yan nanti

perempuane ya ikut tapi utnuk pelaksaannya ya tetap laki- laki. perempuan tetap

berperan walaupun porsine tidak gede, ya kita ikut dibelakang. Itu untuk lingkungan

ya mbak kita mau nggak mau ya melibatkan bapak atau laki- laki mbak soale kita

ndak bisa kerja sendiri, tanpa melibatkan laki- laki. kalau usulan ya mbak, wah

usulan kita diterima mbak, malah ningdi- nigndi wong wedok, misale mbak Bu

Muti mau yo mbak kurban itu kan laki- laki dan perempuan nah itu justru bapak-

bapak bilang ayo ibu- ibuke usul begitu, jadi kita kerjasama mbak. Nek ngga ada

ibu- ibu yo nggak jalan mbak.

Transkrip Wawancara Informan

Nama : Ibu Herlina

Usia : 48 tahun

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 134

Jenis Kelamin : Perempuan

Profesi : Ibu Rumah Tangga (Kader Posyandu Desa Kadirejo)

Lokasi Wawancara : Rumah Ibu Anik, Dukuh Kabulan, Kadirejo

Hari/ tanggal : Selasa, 10 April 2018

Pukul : 13.00 – 16.00 WIB

A : setiap tanggal berapa bu posyandu dilakukan?

B : setiap tanggal 16 mbak

A : kalau untuk posbindu apakah disini ada bu?

B : kalau posbindu itu baru mbak, baru launching tanggal 14 bulan Maret kemarin,

terus bulan ini belum ada pertemuan

A : apa saja program yang sedang digalakkan oleh posyandu ini bu?

B : kalau untuk sekarang yang kita galakkan terutama untuk balita yang dibawah

dua tahun untuk ASI dan makanan pendamping untuk mencegah stunting mbak,

karena Indonesia saat ini yangmasih stuntingya tinggi. Nah di posyandu kita

galakkan untuk pencegahan stunting dengan cara penyuluhan misal ASI harus

eksklusif harus diperhatikan, makanan pendamping ASI juga harus yang

diperhatikan, tidak boleh makanan instan yang diberikan kepada balita itu kita

sosialisasikan setia kesempatan yang ada.

A : untuk anggaran bagi program posyandu bagaimana bu?

B : dana dari desa atau swadaya dari warga, jadi swadaya setiap kali penimbangan

itu ibu- ibu balita ngasih seribu rupiah untuk sekali penimbangan untuk tambahan

PMT.

A : kalau untuk posyandu bagaimana cara anggota untuk memilih pengurus/kader?

B : sama mbak yang tadi sudah disampaikan oleh bu Marsini, yang penting itu yang

mau dan mampu aja, yang mau jadi relawan. Lha piye wong do angel. Disini

kebanyakan merangkap, ya kader posyandu, ya kader PKK, ya LKM. Orang satu

bajunya 10 mbak, seragamnya banyak.

A : di Klaten kan sedang digalakkan ODF ya bu, nah bagaimana dengan di desa

Kadirejo bu?

B : Kita sudah melaksanakan ODF dan alhamdulillah berhasil nanti tinggal

launching nunggu di Soropaten dulu, ya rencananya bulan April ini mbak

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 135

A : posyandu disini sudah berapa lama berdiri bu?

B : udah lama mbak, 27an tahun pas anakku masih kecil, lha sekarang anakku udah

mau punya anak.

A : suka dukanya jadi kader posyandu apa bu?

B : ya hampri sama sih mbak seperti di PKK. Dulu ada yang bilang halah wong ra

dadi opo-opo kok yo, mbok yo ben pegawai-pegawai kae sing temandhang.

A : untuk posyandu adakah program yang belum terlaksana bu?

B : kan nek untuk posyandu itu ada aturane, prosedure. Alhamdulillah kalau disini

udah memenuhi syarat. Kalau untuk posyandu kan yang penting kita ada

penimbngan, ada pengisian sip, laporan udah kaya gitu doang, sama sosialsasi-

sosialisasi itu udah mbak.

A : adakah kegiatan diluar urusan posyandu namun dilakukan saat posyandu

berlangsung?

B : nggak mbak, asli posyandu nanti kerjasama dengan bidan desa, kita normalan

aja

A : kendala posyandu disini apa saja bu?

B : kalau kendala disini nggak ada mbak soalnya disini gampang-gampang, halo-

halo gitu aja udah berangkat, udah mapan sendiri.

A : bagaimana tingkat kesehatan masyarakat disini bu?

B : lumayan mbak, udah baik raono sing kurang gizi.

A : bagaimana cara mengkoordinasi antara laki-laki dengan perempuan bu agar

program pembangunan dapat berjalan lancar?

B : ya yang penting merayu-rayu mbak, tapi disini kesadaran bapak-bapak sudah

bagus ya, udah jalan dan jika dilihat kegiatan kami di PKK atau posyandu nggak

ada yang negatif jadi ya lebih percaya.

Lampiran 03

Log Book Penelitian 1

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 136

Hari/Tanggal : Kamis, 19 April 2018

Tempat : Kantor Kepala Desa Soropaten

Nama kegiatan : Kegiatan perkumpulan PKB Desa Soropaten

Uraian Kegiatan :

Pada Hari Selasa, 19 April 2018 pukul 09:55 WIB peneliti tiba di Kantor

Kepala Desa Soropaten untuk melakukan observasi. Dalam kesempatan ini peneliti

diberikan kesempatan untuk melihat jalannya kegiatan Program Keluarga

Berencana (PKB). Ketika peneliti sampai di tempat pertemuan, peserta yang

merupakan perwakilan-perwakilan kader posyandu yang ada di Desa Soropaten

mulai berdatangan. Kira-kira pukul 10:30 WIB pertemuan di mulai. Dalam forum

tersebut terlihat sekretaris PKK Desa Soropaten, Bidan desa dan sekretaris desa

duduk di depan untuk memimpin jalannya acara. Sekretaris PKK membacakan

urutan acara. Acara dimulai dengan menyanyikan mars PKB bersama-sama.

Selanjutnya perwakilan kader posyandu melaporkan hasil kegiatan bulan

sebelumnya kepada ketua PKK desa, sekretaris desa dan sekretaris PKK secara

bergantian. Setelah selesai melaporkan hasil kegiatan, dilanjut dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan sekitar kegiatan posyandu dan saling memberikan masukan.

Beberapa ibu saling memberikan masukan mengenai posyandu remaja yang sedang

berada pada tahap pendataan. Pada saat ini juga para kader saling berdiskusi

mengenai tata cara pengisian data-data. Suasana terasa gaduh karena para ibu

sedang saling berdiskusi bagaimana tata cara penulisan buku laporan Posyandu.

Waktu telah menunjukkan pukul 11:25 WIB, pertemuan PKB telah usai. Setelah

kegiatan PKB selesai, acara diisi oleh promosi produk tikar jepang dari Yogyakarta.

Promotor menjelaskan seputar kelebihan tikar jepang ini dan tawar menawar

berlangsung sehingga suasana menjadi gaduh. Pada pukul 11:47 WIB kesepakatan

harga telah disetujui, acara PKB seluruhnya telah usai dan peserta mulai

meninggalkan ruangan.

Hambatan dan Kemudahan:

Dalam proses pengamatan peneliti merasa bahwa hampir tidak ada

hambatan yang terjadi saat kegiatan PKB berlansung. Adapun beerapa hambatan

yang terjadi namun tidak memberikan dampak buruk bagi penelitian, seperti ada

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 137

beberapa peserta perkumpulan datang terlambat, sehingga para peserta menunggu

seluruh anggota datang terlebih dahulu, yang menyebabkan waktu dimulainya acara

menjadi mundur yang seharusnya pada pukul 10:00 WIB sudah dimulai, namun

pada kenyataannya dimulai pada pukul 10:30 WIB. Selama proses kegiatan PKB

berlangsung, peneliti mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan pengamatan

karena para peserta sangat ramah kepada peneliti, sehingga peneliti tidak sungkan

untuk menggali informasi.

Foto Kegiatan:

Log Book Penelitian 2

Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 138

Tampat : Rumah Ibu Anik (tempat perkumpulan PKK)

Nama Kegiatan : Perkumpulan PKK Desa Kadirejo

Uraian Kegiatan:

Pada hari Selasa, 10 April 2018 pukul 12:50 WIB peneliti tiba di kediaman

Ibu Setyari untuk berangkat bersama ke kediaman Ibu Anik, karena pada hari ini

merupakan jadwal para ibu warga setempat untuk rapat PKK. Peneliti

mengahampiri Ibu Setyari dikarenakan peneliti belum mengetahui rumah Ibu Anik

yang digunakan sebagai rapat, sehingga peneliti berusaha untuk berangkat bersama

Ibu Setyari. Ketika peneliti tiba di kediaman Ibu Setyari, peneliti bertemu anaknya

yang bernama Fahri yang kebetulan sedang duduk di teras rumah. Nampak halaman

yang luas dengan suasana rumah yang sangat sepi, peneliti duduk menunggu di luar

rumah karena pada saat itu memang cuacanya sedang sangat panas. Bersamaan

dengan itu kebetulan Ibu Setyari belum ada di rumah karena masih berada di

Kecamatan Karanganom untuk mengrusu berkas- berkas. Kira- kira hampir 40

menit peneliti menunggu Ibu Setyari dan akhirnya Ibu Setyari telah sampai di

rumah. Peneliti dipersilakan untuk masuk ke dalam rumah sambil menunggu Ibu

Setyari sholat. Setelah kira- kira 10 menit berlalu akhirnya kami memutuskan untuk

berangkat ke pertemuan PKK di kediaman Ibu Anik yang tidak terlalu jauh dari

kediaman Ibu Setyari. Sesampainya di rumah Ibu Anik, kami disambut hangat oleh

para ibu dan bersalaman. Para ibu nampak sangat ramah dan akrab sehingga peneliti

tidak merasa canggung duduk bersama.

Pertemuan PKK ini sebenarnya dimulai pada pukul 13.00 WIB, namun

peneliti dan Ibu Setyari datang pada pukul 13.45 WIB, karena peneliti menunggu

Ibu Setyari yang masih berada di Kecamatan Karanganom. Peneliti memutuskan

untuk duduk di luar bersama beberapa para ibu dan Ibu Setyari duduk di dalam

rumah. Peneliti mengamati beberapa aktivitas para ibu yang ternyata pertemuan

tersebut belum dimulai karena masih ada beberapa anggota yang belum hadir.

Disana terlihat ibu- ibu sedang menyerahkan uang arisan, uang tabungan, uang kas,

uang dana sosial dan beberapa bungkus gula. Selain itu nampak tumpukan seragam

yang akan dibagikan kepada anggota. Setelah kira- kira 15 menit, peneliti

dipersilakan untuk masuk ke dalam rumah dan saat itu juga pertemuan PKK

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 139

dimulai. Pertemuan dimpin oleh Ibu Herlina dan beliau membuka pertemuan PKK

tersebut. Pertemuan PKK diawali dengan sambutan dari ketua PKK kemudian

sambutan dari ibu kepala desa. Selanjutnya para anggota dipersilakan berdiri untuk

bersama- sama menyanyikan lagu mars PKK. Setelah lagu mars PKK dinyanyikan,

peneliti dipersilakan untuk memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud

dihadapan semua anggota PKK dan para anggota menyambutnya dengan baik.

Kemudian acara diisi dengan kegiatan tausiyah selama 10 menit yang disampaikan

oleh salah satu anggota PKK. Selanjutnya para kader PKK bergantian memberikan

laporan keuangan berupa pengeluaran dan pendapatan, seperti jumlah uang

tabungan yang hampir 35 juta, jumlah dana sosial, dan pengumuman arisan uang

dan arisan gula. Bersaaan dengan ini makanan dan minuman oleh pemilik rumah

disuguhkan kepada para anggota. Selain itu juga ada pengumuman-pengumuman

lain seperti tunggakan kas, dan tunggakan angsuran pinjaman

Setelah laporan keuangan telah disampaikan, Ibu Marsini juga selaku kader

PKK setempat membagikan seragam senam (kaos beserta celana training) kepada

para anggota sesuai dengan ukurannya masing- masing. Setelah itu salah satu

diantara mereka yaitu ketua PKK setempat mengajukan usulan tentang peringatan

hari kartini dengan mengadakan jalan sehat yang diikuti oleh seluruh perempuan

yang ada di Dukuh Kabulan. Sekitar lima menit para Ibu berdiskusi dan

memutuskan untuk mengadakan jalan sehat pada hari Minggu, 22 April 2018

dengan mengenakan seragam senam yang telah dibagikan. Untuk memberikan

semangat, saat jalan sehat telah usai anggota PKK akan membagikan minuman dan

makanan ringan kepada para peserta jalan sehat. Selanjutnya pertemuan PKK telah

berakhir.

Hambatan dan Kemudahan:

Adapun beberapa hambatan yang dialami oleh peneliti seperti waktu untuk

datang ke kediaman Ibu Anik menjadi mundur karena menunggu hampir 45 menit

Bu Setyari di rumah beliau yang sedang berada di luar rumah untuk bersama-sama

berangkat ke lokasi perkumpulan PKK. Keterlambatan Bu Setyari selaku kepala

Desa Kadirejo membuat acara perkumpulan PKK menjadi ditunda untuk menunggu

kedatangan beliau. Selain itu ketika peneliti sedang mewawancarai beberapa kader

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 140

PKK, ada salah satu kader yang menunjukkan sikap kurang baik, karena beliau

merasa kegiatan wawancara yang dilakukan dirasa lama, sehingga peneliti merasa

sedikit tergesa-gesa dalam melakukan wawancara. Ada juga beberapa informan

yang kurang menguasai informasi yang ingin didapatkan peneliti sehingga ada

beberapa informan yang bingung dan tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan

yang diajukan peneliti. Selama kegiatan PKK berlangsung, peneliti merasa nyaman

karena anggota PKK bersikap ramah dan terbuka. Ada beberapa kader PKK yang

sangat ramah, luwes dalam berkomunikasi dan berpengalaman sehingga mampu

menjawab pertanyaan peneliti dengan jelas dan mudah.

Foto Kegiatan:

Log Book Penelitian 3

Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018

Tampat : Rumah Ibu Anik (tempat perkumpulan PKK)

Nama Kegiatan : Acara Grebek Suro Desa Soropaten

Uraian Kegiatan:

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 141

Pada hari Minggu, 16 September 2018, pada pukul 09:00 WIB masuk ke

lokasi acara dan dipungut iuran parkir oleh pemuda setempat dimana merupakan

kelompok Darwis. Ppeneliti bersama dengan salah satu kader PKK Soropaten yakni

bu Istrini tiba di lokasi acara Kirab Budaya Suro yaitu di Tugu Waseso Dukuh

Pandanan, Soropaten. Dalam acara tersebut terlihat banyak sekali orang

berdatangan untuk melihat jalannya proses acara tersebut. lokasi tersebut juga

sangat banyak orang-orang yang berjualan baik warga sekitar maupun dari luar.

Berbagai makanan dan mainan anak memenuhi tepi jalan. Saat peneliti berjalan

menuju pendopo, terlihat beberapa ibu beridiri di tepi jalan untuk menampilkan

gejog lesung dengan mengenakan baju lurik, jarik serta topi khas masyarakat

pertanian yang disebut caping sambil membawa kayu panjang yang digunakan

untuk memukul lesung agar berbunyi. Sesampainya peneliti masuk ke lokasi utama,

terlihat banyak sekali orang-orang dari anak-anak hingga orang tua ikut serta

meramaikan jalannya acara dengan melakukan parade keliling desa sambil

membawa berbagai atribut. Peserta parade keliling diikuti bukan hanya dari warga

sekitar namun juga diikuti oleh masyarakat di luar Desa Soropaten. Beberapa hasil

bumi dan kue apem dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk seperti gunung

yang orang sekitar biasa menyebutnya gunungan.

Di dalam pendopo, berjajar gamelan untuk digunakan sebagai pertunjukkan

wayang pada malam harinya. Perangkat Desa Soropaten mengenakan pakaian adat

Jawa yakni beskap dan berkalung rangkaian bunga melati. Para perempuan

berdandan adat Jawa dengan kebaya dan jarik duduk berjajar untuk menyambut

tamu undangan yang hadir. Tembang-tembang Jawa dialunkan oleh para sinden

selama proses acara berlangsung. Pada pukul 10:30 WIB Bupati Klaten tiba di

pendopo dengan menggunakan kereta kuda. Sekitar 15 menit Bupati Klaten duduk

bersama perangakat desa kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara grebek

suro Desa Soropaten yang dipimpin oleh bupati Klaten. Setelah acara resmi dibuka,

mulailah satu persatu melakukan parade keliling Desa Soropaten. Parade Desa

Soropaten dimulai dari mengarak 7 kerbau berwarna putih yang berasal dari

Keraton Kasunanan Surakrta yang bernama kebo bule. dari beberapa gunungan

hasil bumi dan gunungan apem. Kemudian diikuti oleh parade yang dilakukan oleh

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 142

peserta parade keliling menampilakn berbagai kesenian kepada para pengunjung.

Setelah kurang lebih satu jam berkeliling, parade berakhir kembali di lokasi utama,

kemudian dilanjtkan dengan penyebaran kue apem serta berebut hasil bumi oleh

para pengunjung. Acara Kirab Budaya telah usai, bupati Klaten meninggalkan

lokasi acara dengan menggunakan kereta kuda. Para pengunjung mulai

meninggalkan lokasi pada pukul 12:00 WIB.

Hambatan dan kemudahan:

Peneliti merasa kesulitan mendapatkan akses informasi mendalam berupa

wawancara karena suasana yang sangat ramai, gaduh, dibatasi dan skaral. Peneliti

tidak bisa terlalu mendekat dengan lokasi utama karena hanya orangorang tertentu

saja yang diperbolehkan. Selain itu acara mengalami kemunduran waktu karena

menunggu kedatangan bupati Klaten. Dalam pengamatan ini peneliti merasa

beruntung karena ditemani oleh Bu Istrini selaku kader PKK dan istri dari perangkat

desa Soropaten sehingga peneliti merasa mudah untuk memasuki lokasi acara.

Foto Kegiatan:

Lampiran 04

Daftar Hadir Musdes Kadirejo

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 143

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 144

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 145

Lampiran 05

Berita Acara RPJM Desa Soropaten Tahun 2017

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 146

Lampiran 06

Daftar Tim Penyusun Review RPJM Desa Soropaten Tahun 2017

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 147

Lampiran 07

Daftar Hadir Musdes BPD Desa Sorpaten tahun 2017-2019

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 148

Lampiran 08

Surat permohonan izin penelitian Desa Soropaten

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 149

Lampiran 09

Surat Ijin penelitian Desa Kadirejo

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 150

Lampiran 10

Surat izin menyusun skripsi

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 151

Lampiran 11

Surat Penelitian Desa Soropaten

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 152

Lampiran 13

Surat Penelitian Desa Kadirejo