pengaruh partisipasi politik terhadap perilaku pemilih pada ...
Partisipasi-Perempuan-dalam-Pembangunan-Desa-di-Desa ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Partisipasi-Perempuan-dalam-Pembangunan-Desa-di-Desa ...
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 110
Lampiran 1
Interview Guide
Dalam menjawab pertanyaan rumusan masalah penelitian, diperlukan pedoman
wawancara sebagai sarana untuk mendapatkan data dari informan. Adapun
informan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sasaran, yaitu : perangkat desa,
para perempuan sebagai kader maupuan anggota pembangunan desa, dan tokoh
masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan desa. Pedoman wawancara
dapat dijelaskan sebagai berikut:
No Rumusan
Masalah
Pertanyaan Operasional Informan
1 Bentuk-bentuk
partisipasi
perempuan
dalam
pembangunan
Desa Soropaten
dan Desa
Kadirejo,
Karanganom,
Klaten
1. Apakah para perempuan sering
diajak untuk ikut serta dalam
rapat/ pertemuan warga desa?
2. Biasanya berapa perbandingan
laki- laki dan perempuan diundang
dalam pertemuan atau rapat desa?
3. Apakah para perempuan yang
diundang dalam rapat program
desa semuanya hadir?
4. Apakah dalam setiap pertemuan,
para perempuan ikut memberikan
usulan terkait pembahasan?
5. Menurut anda bagaimana kualitas
usulan yang diajukan oleh para
perempuan ?
6. Menurut anda ada berapa program
yang telah berhasil terlaksana
dengan mengikutsertakan
perempuan?
7. Biasanya perempuan para
perempuan dilibatkan dalam
program yang seperti apa?
8. Biasanya apa pertimbangan anda
dalam memilih perempuan untuk
dilibatkan dalam program
pembangunan desa?
9. Menurut anda posisi seperti apa
yang pantas diberikan untuk
perempuan dalam berbagai
program? Jelaskan mengapa
Perangkat desa
dan tokoh
masyarakat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 111
10. Bagaimana rasanya
bekerjasama dengan laki- laki
dalam proses pembangunan?
11. Menurut ibu, program yang
melibatkan laki- laki dan
perempuan dapat berjalan lancar
atau tidak?
12. Dalam program ini, Apakah anda
nyaman dengan posisi yang anda
duduki sekarang?
13. Menurut anda, apakah usulan yang
anda berikan terkait dengan
program itu didengar dan
dijadikan suatu keputusan?
14. Adakah kegiatan sosial lainnya di
luar prgram yang melibatkan laki-
laki dan perempuan yang
bertujuan untuk merukunkan
masyarakat?
15. Ketika perkumpulan dalam
kelompok anda dilaksanakan,
apakah para perangkat desa juga
ikut mengawasi jalannya proses?
1. Apakah anda pernah dilibatkan
dalam rapat maupun pelaksanaan
program yang mengikutsertakan
laki- laki dan perempuan ?
2. Menurut anda siapa saja yang
biasanya diundang dan dilibatkan
dalam rapat maupun proses
pelaksanaan program?
3. Apakah anda pernah tidak hadir
saat pertemuan/ rapat? Jelaskan
alasannya mengapa
4. Apakah anda pernah memberikan
usulan terkait program
pembangunan desa ketika rapat?
5. Apa saja program pembangunan
yang saat ini digalakkan oleh ibu-
ibu?
6. Apa syaratnya agar perempuan
bisa ikut terlibat dalam program
ini?
7. Apa yang dilakukan oleh para
perempuan untuk memperbaiki
tingkat pendidikan bagi anak?
Kader dan
anggota
Perempuan
dalam
pembangunan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 112
8. Disini apakah ada kegiatan senam/
membersihkan lingkungan secara
bersama- sama?
9. Sejak kapan anda terlibat dalam
pengurus PKK/ Posyandu/
koperasi simpan pinjam/ program
lainnya?
10. Bagaimana anda bisa terlibat
dalam program ini?
11. Bagaimana rasanya ibu selama
menjadi pengurus/ anggota
proram ini? (PKK, Posyandu,
PNPM Mandiri, Koperasi
simpan pinjam, dll)
12. Apakah ada program yang
sebenarnya ingin ibu ikuti
namun tidak bisa terwujud?
Jelaskan alasannya mengapa
13. Sampai saat ini apakah suami ibu
memperbolehkan dan
mengijinkan ibu untuk terlibat
dalam program ini? (PKK,
Posyandu, PNPM Mandiri,
Koperasi simpan pinjam, dll)
14. Kendala apa saja yang ibu alami
selama menjadi anggota dalam
program ini?
15. Apakah anda merasa nyaman
dan senang terlibat dalam
program ini? Jelaskan alasannya
mengapa
16. Ketika anda terlibat dalam
program ini, apakah masyarakat
kemudian menyegani anda?
17. Saat pertemuan program
dilaksanakan, apakah anda dan
teman- teman anda memiliki
kegiatan internal yang
menguntungkan bagi diri anda
maupun kelompok? (misalakan
arisan, promosi produk, dll)
18. Apakah anda dan teman- teman
anda pernah mengadakan
pelatihan- pelatihan bagi ibu –
ibu masyarakat desa?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 113
19. Menurut ibu sebelum program
ini terlaksanan dan setelah
terlaksana, apakah program ini
sangat berpengaruh pada
perekonomian warga
masyarakat?
20. Menurut ibu dengan adanya
posyandu ini, apakah masyarakat
merasa sangat terbantu? Jelaskan
mengapa
1. Biasanya kapan saja anda
melakukan pertemuan warga
untuk mebahas program secara
berkala?
2. Bagaimana cara anda mengajak/
mengkoordinasi perempuan agar
dapat terlibat aktif dalam
pembangunan?
3. Bagaimana cara anda membagi
tugas antara laki dan perempuan?
4. Dalam bidang apa biasaya anda
melibatkan perempuan dalam
pembangunan?
5. Menurut anda bagaimana rasanya
bekerjasama dengan perempuan?
6. Bagaimana cara anda
menempatkan posisi laki- laki dan
perempuan dalam program
pembangunan?
7. Biasanya siapa saja yang anda
libatkan dalam proses
pembangunan? Jelaskan mengapa
8. Saat proses pelaksaan program,
apakah ada pekerjaan perempuan
yang tidak terselesaikan?
Perangkat desa
dan tokoh
masyarakat
kader
Perempuan
dalam
pembangunan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 114
Lampiran 02
Transkrip Wawancara Informan
Nama informan : Bapak Sutikno
Profesi : Perangkat Desa Soropaten, Karanganom, Klaten
Hari/ tanggal : Sabtu, 26 Mei 2018
Waktu : 16.15- 17.30 WIB
Lokasi wawancara : Rumah Bapak Sutikno
A : Biasanya di desa itu kan ada dua musyawarah yaitu musrenbangdesa sama
musyawarah desa, nah disini apakah ada musyawarah tersebut pak?
B : musyawarah pembangunan rencana desa itu selalu dilaksanakan sebelum bulan
April sehingga disana ada penampungan dari masing masing wilayah per RT yang
terkecil kemudian nanti ditampung sebagai aspirasi untuk dibawa ke musyawarah
tersebut, kemudia dibahas sebagai perencanaan untuk pembangunan di tingkat desa.
Kemudian nanti di masing- masing RT dan perwilayah kepala dusun ada suatu
rencana pembangunan yang dibagi menjadi dua yaitu pembangunan ditingkat desa
dan pembangunan ditingkat perwilayahan dukuh atau dusun, sehingga dengan
demikian nantinya ada suatu bentuk pembangunan usulnya nanti dibawa ketingkat
desa untuk diambil mana yang urgent, yang lebih penting yang lebih didahulukan
dan itu setelah usulan masuk nanti dibuat suatu pembangunan jangka menengah
dan usulan- usulan itu ditampung dibuat suatu bentuk tahapan, rencana diurutkan
di masing- masing RT kemudian masuk ditingkat desa.
A : biasanya siapa saja pak yang diajak dalam pertemuan tersebut?
B : musyawarahnya itu ada dari tingkat RT, tokoh masyarakat, kemudian RW, BPD
dan pemerintah desa dalam hal ini kepala desa dan perangkat desa.
A : apakah perempuan disini juga dilibatkan dalam pertemuan warga pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 115
B : ya, bahkan tidak hanya perempuan saja saat ini sebagai gendernya, disana
termasuk adanya kaum difabel untuk ikut membahas dan berbicara masalah musren
tersebut. jadi ada wanita dari PKK, wanita yang ada di masing- masing desa
kemudian ditambah dari kaum difabel, kaum difabel perempuan maupun laki laki.
A : biasanya berapa perempuan yang diundang dalam musren tersebut pak?
B : jumlahya ya tidak menentu sesuai dengan kapasitasnya, perbandingannya 20%
dari jumlah laki- laki. kalau di saat sekarang itu yang direncanakan perempuan itu
ya 20%, tapi itu yang tidak bisa terpenuhi secara totalitas karena memang di
masing- masing daerah berbeda, secara kebetulan di Soropaten itu bisa berjalan.
Ada ketua PKK itu yang dari wanita, terus ada yang dari kesehatan .
A : apakah para perempuan yang diundang bisa semuanya hadir pak?
B : biasanya yo kalau mereka tidak ada kepentingan itu biasanya hadir, terkecuali
ada kepentingan- kepentingan mendadak karena sesuatu hal, keluarga atau tingkat
sosial kemasyarakatan ada sesuatu kepentingan mereka pamit, intinya mereka itu
hadir.
A : apakah setiap pertemuan para perempuan diberikan peluang untuk usul?
B : dalam musren tersebut tidak menutup kemungkinan, jadi dari para peserta itu
mengajukan pendapat, usulan itu dipersilakan untuk peserta musren, tiap anggota
atau peserta itu diberi waktu untuk musyawarah, memang itu harus ada usulan
sehingga nantinya dalam menyusun perencanaan itu bisa komplit dari masing-
masing yang diajukan.
A : ketika ada program dan melibatkan perempuan apakah programnya itu dapat
berjalan dengan lancar pak?
B : terkait dengan apa yang diajukan di masing- masing yang berkompeten itu jelas
program tersebut bisa berjalan dengan baik, contoh yang diajukan ibu- ibu PKK
misalnya, dengan ajuan tersebut ada penyusunan rencana.
A : biasanya perempaun itu kalau usul gimana pak?
B : ya itu sesuai dengan kapasistas mereka misalnya ada dibentuk posyandu,
masing- masing pokja. Nah karena di posyandu lansia dan balita itu memerlukan
misalnya tensi, itu dari mereka meminta untuk dibelikan alat tersebut.
A : biasanya perempuan dilibatkan ke dalam program yang seperti apa saja pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 116
B : itu ada dari kelompok BKB nya, kemudian kelompok posyandu, PKK, dibentuk
dan dilaksanakan oleh perempuan tersebut.
A : kalau untuk keterlibatan perempuan dalam pembangunan secara fisik
bagaimana pak?
B : ya dilibatkan, disana kan ada dari suatu kepengurusan, nek ditingkat desa itu
secara otomatis. Kebetulan kepala desa dan carik juga perempuan, nah mereka kan
otomatis terlibat didalamnya, karena di dalam bentuk rencana dan pelaporan
mereka pasti selalu terlibat.
A : bisanya perempuan dalam program- program pembangunan tersebut diletakkan
diposisi yang seperti apa pak?
B : ya karena udah bicara gender mereka itu banyak yang berada di kepengurusan
jadi bendahara maupun di sekeretariaatan dia masuk, kemudian juga bisa masuk ke
seksi konsumsi yang sesuai dengan kapasitasnya, misalnya PNPM itu kan sudah
terbagi pelaksanaannya kemudian di RTLH itu sesuai dengan kelompok masing-
masing.
A : untuk pembangunan fisik biasanya siapa yang mengetuai pak?
B : secara umum disini laki- laki, mengapa belum perempuan karena kesibukan
mereka, jadi yang banyak ketuanya itu laki- laki. kemudian yang perempuan
posisinya di bawahnya, bukan berarti tidak memberikan kesempatan untuk
perempuan tapi perempuan itu sendiri yang meminta sehingga ditingkat
kepengurusan itu ada tapi ditingkat ketua itu belum ada.
A : bagaimana desa memilih perempuan untuk dijadikan pengurus program pak?
Perempuan yang seperti apa ang dipilih dan dicari?
B : ya kita tidak terlepas dari SDM, yang pertama mereka mau dan mampu
kemudian yang kedua sumber daya mereka. Yang terpenting itu rasa pengabdian,
sekarang itu banyak diantara orang- orang yang hidup di pedesaan itu kemampuan
dengan latar belakang pendidikan yang begitu menjanjikan tapi untuk terjun ke
pedesaan itu kurang, karena memang ya banyak pekerjaan- pekerjaan yang minim
sekali imbalan masuk. Tapi biasanya ya itu yang kapasitasnya yang mampu, mau
dan penuh pengabdian dedikasinya tinggi untuk melakukan.
A : biasanya yang dilibatkan dalam program itu rentang usia berapa pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 117
B : usia produktif, mereka yang 40 tahunan banyak yang masuk, kemudian dari usia
yang kecil yang sebatas 30 kesana itu biasanya. Kalau usia remaja memang jarang.
A : adakah kebijakan khusus dari pemerintah desa untuk pemberdayaan perempuan
pak?
B : ada itu dan memang harus, jadi kegiatan- kegiatan yang ada itu kembali kepada
porsinya misalnya dari program posyandu itu semua perempuan kemudian PKK itu
semua perempuan. PKK itu menangani bermacam- macam kegiatan hampir semua
perempuan yang ada
A : pernahkan pemerintah desa itu melakuka pelatihan- pelatihan bagi para
perempuan pak?
B : pernah, pelatihan di bidang usaha terkait dengan UMK yang ada di kuliner dan
bahkan sering kemarin yang dianggarkan.
A : bagaimana cara dan upaya pemerintah desa pak untuk menginformasikan /
mengajak para perempuan untuk mau terlibat dalam pembangunan desa?
B : ya itu dari kegiatan- kegiatan tersebut yang bermula dari PNPM dulu yang
berubah menjadi KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh) bersinergi anatar pemerintah
desa itu digerakkan ditingkat bawah di tingkat RT dan wakil disitu karena ada
harapan untuk perencaan itu harus komplit maka di tingkat- tingkat bawah tersebut
mereka sudah mengajak dari warganya, entah itu wanita entah itu laki- laki direkrut
untuk bisa paham da memahami dalam hal pembangunan baik itu pembangunan
fisik maupu pembangunan mental.
A : apakah hasil musyawarah itu oleh pemerintah desa disebarluaskan ke
masyarakat pak?
B : ya, harus. Jadi yang menjadi keputusan dari raat tersebut itu disusun kemudian
diberitahukan kepada warga lewat tokoh- tokoh masyarakat baik itu ditingkat RT,
RW kemudian BPD nya, bahkan dipasang rencana- rencana itu. Setiap kali
pertemuan dibacakan urutan perencanaan tahun 2017 misalnya ini, ini, ini
kemudian tahun 2018 ini, ini, ini. Kita mengumumkan tahun berjalan dan
merencanakan tahun yang akan datang itu selalu diumumkan oleh tokoh
masyarakat, dengan harapan untuk menyebarkan apa yang telah direncanakan.
A : kapan biasanya rapat dilakukan pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 118
B : biasanya malam, untuk di desa Soropaten itu biasa dilaksanakan malam hari
karena dengan waktu malam itu bisa fokus tidak mengerjakan pekerjaan mereka.
Kan rata- rata pekerjaanya disini kan buruh, nah supoyo buruhe entuk yo dijak
rembugan malam hari. Kurang lebih undangan jam setengah delapan sampai
selesai.
A : seperti yang telah diungkapkan bapak tadi tentang pelibatan program maupun
saat musyawarah, mengapa pemerintah desa memberikan 20% untuk perempuan
dari keseluruhan laki- laki?
B : yang pertama gender itu kan belum mutlak untuk kesana, ada batasan- batasan.
Secara kebetulan ya mencari tenaga perempuan itu belum semudah dari yang laki-
laki. Misalnya untuk duduk menjadi RT saja itu juga masih sulit karena
keterbatasan mereka. Jadi mengapa jumlahnya kecil karena keterbatasan
perempuan itu sendiri dalam rangka untuk ikut memikirkan dan melaksanakan
kebijakan, jadi untuk duduk disitu itu kecil. Tapi secara keseluruhan sudan salut
untuk perempuan- perempuan itu yang BKB, yang posyandu kemudian yang
kelompok PKK itu yang menangasi aspek satu sampai empat pokja itu juga
perempuan. Nah ternyata perempuan itu besar kalau kita mengambil dari situ itu
malah lebih, tapi untuk duduk ditingkat kepengurusan seperti RT dll itu kecil. Desa
dalam hal rekrutmen rapat untuk menentukan kebijakan yang ada kaitanya dengan
pembangunan desa itu terbatas.
A : apa saja kendala untuk mengajak perempuan untuk berpartisipasi dalam
membangun desa pak?
B : kendalanya itu ya yang mau diajak nggak ada, dari desa itu mengundang dan
mengundang tapi kendalanya mengapa mereka yang tidak hadir itu. Jadi secara
umum perempuan itu tetap hadir dan dia melaksanakan tapi kalau untuk rutinitas
untuk kepengurusan dalam hal infrastruktur pembangunan fisik misalnya itu
memang kecil.
A : mengapa para perempuan yang produktif dan ibu-ibu muda itu sulit untuk diajak
pak?
B : sebenarnya bukannya tidak mau, dia itu mau tapi kesibukan mereka jadi itu
tergantung masing- masing. Misalnya yang muda muda itu dengan keluarganya,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 119
status perekonomian mereka atau keadaan pereonomian mereka yang kurang begitu
baik mereka akan ngoyak ekonominya mereka, dengan buruh mereka untuk
mencukupi keadaan rumah tangganya sehingga perasaan “kumpulan ra entuk opo-
opo we” gampangane ngono.
A : kontribusi apa saja pak yang diberikan para perempuan dalam pembangunan
desa di bidang pariwisata yang ada di Desa Soropaten ini pak?
B : sementara, ini baru rintisan ini kita masuk ke dalam rintisan desa wisata yang
selama ini baru menjadi rintisan. InsyaAllah untuk 2018 ini akan kita launchingkan
desa wisata religi Tugu Waseso di Pandanan. Kemudian untuk kontribusi
perempuan ya banyak sekali disitu untuk menghidupkan adanya wisata, dengan
penyambutan- penyambutan, dengan membuat suatu lingkungan yang ramah
terhadap pengunjung yang berwisata agar merasa nyaman. Kontribusi perempuan
setiap saat dibutuhkan untuk pelayanan- pelayanan.
A : kalau untuk kontribusi perempuan dalam bidang budaya, dan seni
B : ini untuk kerajinan dan kesenian saya mendapat kiriman video, yang direkam
di RCTI tentang kesenian di Soropaten
Kelanjutan Transkrip Wawancara Informan
Nama informan : Bapak Sutikno
Profesi : Perangkat Desa Soropaten, Karanganom, Klaten
Hari/ tanggal : Minggu , 27 Mei 2018
Waktu : 10.30- 12.00 WIB
Lokasi wawancara : Rumah Bapak Sutikno
A : disini kan ada kesenian jegog lesung, hadroh, karawitan seperti itu awal mula
yang memiliki ide siapa pak?
B : wah sopo yo, itu dari warga itu sendiri yang melanjutkan kesenian dan itu udah
dari dulu banget
A : untuk yang mengurusi siapa pak?
B : itu kelompok itu, kelompok darwis (sadar wisata) di Soropaten itu sebagai
pengurus untuk melaksanakan kesenian itu, kemudian gejog lesung itu diprakarsai
oleh ibu kepala desa. Terus yang di kesenian itu setiap malam jumat pon ada gebyar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 120
wayang kulit itu dari berbagai profesi yang ada khsusnya di pedalangan itu sudah
tersusun.
A : kontribusi perempuan dalan kesenian itu seperti apa pak?
B : ya itu semuanya perempuan, pelakunya malah perempuan semua, yang
melaksanakan dalam harian seperti latihan dan tampil itu perempuan. Kemudian
hadroh juga perempuan, jadi para perempuan itu sangat bersar berkontribusi dalam
kesenian karena pelakunya memang mereka.
A : kalau untuk karawitannya bagaimana pak? Yang mengikuti siapa saja?
B : kalau karawitannya itu campur kalau itu, ada uang laki- laki ada yang
perempuan, khususnya wiyogo itu secara kebetulan laki- laki kemudian yang
perempuan nanti yang sinden. Untuk latihan- latihan sementara ini anak- anak
campur laki dan perempuan kemudian yang tua- tua juga laki dan perempuan.
Kegiatan yang secara khusus untuk ibu- ibu secara kebetulan disini belum, tapi dulu
pernah pernah terbentuk lambat laun menjadi berkurang karena kesibukan dan para
pelakunya sudah banyak yang meninggal, pergi ya tidak di rumah.
A : untuk yang memimpin latihan siapa pak?
B : untuk yang memimpin itu Pak Joko dosen dari ISI Yogyakarta, kalau yang tua-
tua mereka begitu hadir ya sudah langsung, sudah menguasai
A : untuk pembiayaan program tersebut pak bagaimana?
B : sementara ini dari warga, sedangkan di pedalangan itu sementara warga
menyediakan tempat, sarana prasarana dan konsumsi dan lain sebagainya itu datang
dari dalang itu sendiri, itu yang dari wayang kulit
A : untuk kerajinan rumahan disini ada nggak pak?
B : kalau disini kerajinan itu ada sangkar burung,kemudian ada untuk miniatur itu
di Karanglo malah di setor sampai ke Bali kemudian ada tas dari sampah bekas,
terus dari benang juga, itu dari kerajinan itu kalau untuk UMK usaha kecil
menengah itu ada makanan-makanan kecil.
A : kalau kontribusi perempuan disini dalam bidang politik seperti apa pak?
B : wah kalau kontribusi perempuan dalam politik do ra ngrembuk, males kalau
disini ya karena nggak enak artinya yang namanya politik itu tidak perlu dikejar
tapi mereka hanya sekedar tahu, yang jelas di Soropaten ini tokoh-tokoh perempuan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 121
untuk berpolitik itu tidak ada, mungkin kurang tertarik karena politik itu ya udur-
udur wae, dia akan tidak tertarik dengan politik, identik dengan kekerasan, identik
dengan yang muncul hanya konflik, konflik dan konflik. Sementara disini itu yang
ranah kesana untuk berpolitik tidak ada baik itu dalam pengurus partai atau yang
lain selama ini untuk perempuan tidak tertarik bahkan tidak ada.
A : Bagaimana upaya pemerintah desa untuk memberdayakan perempuan agar
perekonomiannya maju ? dan bagaimana kontribusi perempuan untuk memajukan
perekonomian di desa Soropaten ini pak?
B : dengan pelatihan-pelatihan di masing-masing kelompok yang ada. Adanya
kelompok difabel itu ada kelompok untuk pelatihan yang difasilitasi oleh
pemerintah desa yang dianggarkan dari anggaran dana desa dalam bentuk kuliner
usaha kecil menengah tadi, ada emping jagung, ada cumi-cumi, ada makanan dari
ketela yang dari bolu kukus, marning, kemudian karak, telur asin, gorengan, dan
intip.
A : apakah pemerintah desa juga memfasilitasi untuk modal usaha pak?
B : iya sementara ini diberikan pelatihan, kalau berjalan nanti dikelola melalui
bumdesnya di masing- masing nanti bumdes yang memasarkan itu jangka panjang
demikian.
A : kemudian untuk kontribusi perempuan dalam bidang agama seperti apa pak?
B : disini juga ada kegiatan pengajian ditingkat desa yang bernama al- hidayah itu
dari ibu- ibu sehingga kontribusi terhadap pendidikan metal akhlak anak, dalam
rangka mewujudkan manusia- manusia yang handal mental dan akhlaknya, berjalan
setiap setengah bulan sekali.
A ; kapan saja pemerintah desa itu melakukan pertemuan warga untuk membahas
program? Apakah rutin atau hanya ketika ada program saja pak?
B : kalau rogram yang ada kaitannya dengan musren itu ya kan tahapan yaitu
dilaksanakan pada bulan- bulan tertentu, setiap setahun sekali itu diadakan.
A : apakah musyawarah itu tetap berlangsung secara berlanjut pak selama program
berlangsung?
B : ya jadi sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan kegiatan disitu dibentuk suatu
forum kemudian disusun keanggotaannya, baru melaksanakan kegiatan, sehingga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 122
ada TPK, KPMD, kemudian kaur perencanaan dan pembangunan kemudian
pemerintah desa bersama mengawal apa yang telah diputuskan untuk melaksanakan
rogram tersebut.
A : bagaimana cara pemerintah desa dalam membagi kerja laki- laki dan perempuan
dalam program pak?
B : nah kalau itu kembali kepada topoksi , jadi dikembalikan pada keahlian mereka
masing- masing. Sesuai dengan bakat, sesuai dengan keahlian, sesuai dengan
kepandaiannya jadi sesuai dengan sumber dayanya dengan tujuan biar tidak
timpang kecuali kalau memang tidak ada itu baru kita ambil mereka yang mau itu
pembagian kerjanya. Untuk pelaksanaannya sedikit banyak mereka tahu tentang
apa- apa yang harus saya kerjakan.
A : pak bagaimana sikap pemerintah desa jika para perempuan itu menjadi ketua
dalam program yang menyangkut hal- hal di luar khas dengan perempuan?
B : oo ada kalau mau, nah secara kebetulan kan dia merasa tidak mampu oleh apa
yang diberikan, misalnya ketua panitia pemilihan kepala desa, nah ini ibu ibu tidak
mampu dan tidak berani karena adanya benturan- benturan di masyarakat, dia
kirang tangguh untuk melaksanakan. Kemudian di pembangunan infrasruktur
karena disana banyak tanggung jawab yang harus dilaksanakan terkait dengan hal
tersebut juga menghindar dalam arti untuk fokus kesitu kurang. Nah yang akhir-
akhir ini kita mencoba untuk mengambil di kader pembangunan.
A : bagaimana cara pemerintah desa menjadikan seseorang untuk berpartisipasi
dalam program ? apakah ditawari atau ditentukan?
B : itu secara mufakat, silakan ada forum semacam ini monggo siapa yang mau jadi
ketua, siapa yang mau jadi ini itu yang memilih dari anggota- anggota itu sehingga
pemerintah desa hanya memfasilitasi, lho iki eneng program koyo ngene iki,
kegiatane antara lain koyo ngene iki, saiki wis do nglumpuk bentuken pengurus.
Nah disitu ada mufakat musyawarah.
A : adakah program atau kegiatan khusus untuk meberitahukan kepada para
perempuan tentang tata kelola desa, dan aturan- aturan desa ?
B : ada, ya setiap kali kita kumpul itu dengan emberikan sosialisasi tentang
peraturan desa yang ada, nantinya mereka bekerja itu ya tahu dengan latar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 123
nelakangnya yang dilaksanakan, itu sifatnya bukan hanya perempuan tapi juga
campuran.
A : apakah ada agneda untuk melakukan pemberdayaan dan edukasi kepada para
perempuan pak?
B : ada, peremuan itu biasanya pendidikan kesejahteraan keluarga yang terkait
disitu ada pekerja kelompok posyandu lansia, balita dan remaja, disitu adalah
program yang dilaksanakan, kemudian BKB setiap bulan mereka mengadakan
kumpulan secara rutin untuk kegiatan tersebut. ada penimbangan yag diadakan
setiap bulan kemudian berembuk nanti ada kekurangan apa nanti ditindaklanjuti
lalu kami fasilitasi.
A : adakah program atau kegiatan yang membantu para perempuan tentang
pengetahuan kesetaraan gender?
B : ya itu secara otomatis kan sekarang sampai saat ini yang dikelola bagaimana
kontribusinya perempuan agar tertarik, agar mau untuk ikut bersama- sama dan dia
tidak dimarginalkan secara umum, nanti ada perasaan wah aku ra digagas, aku ra
pernah dinggo. Nah kalimat- kalimat semacam itu biar tidak muncul di perempuan,
itu doupayakan secara terus menerus. Kesetaraan antara laki- laki dan perempuan
itu sama dalam hal pembangunan, kemudian dalam hal sains, disana memang
dimunculkan hanya secara kebetulan bukan hanya di Soropaten saat ini pun
memang agak kesulitan mencari tenaga handal dari wanita itu karena berbagai
alasan dan faktor. Sebetulnya kalau mau oke- oke saja silakan. Untuk contoh saja
disini kepala desanya perempuan itu kan sudah menunjukkan suatu kesetaan gender
dan masyarakat Desa Soropaten itu mau dengan pemimpin perempuan, padahal
dalam agama kita pemimpin itu seorang laki- laki, tapi disini juga tetap berjalan.
Ini kan menunjukkan betapa perempuan itu kontribusinya sangat besardi kalagan
masyarakat ini dan anggapan perempuan- perempuan itu gur ning mburi wani ditoto
kui sudah tidak berjalan.
A : adakah target tahunan yang dicanangkan oleh pemerintah desa kepada para
perempuan pak?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 124
B : kalau untuk menargetkan itu endak, belum ada kesitu tapi secara otomatis
spontan mereka muncul ya nanti kita pakai. Jadi kalau mislakan saya target untuk
tahun ini sekian gitu enggak.
A : adakah pembiayaan khusus untk kegiatan para perempuan selain posyandu,
PKK dan SPP pak?
B : perempuan itu masuknya disitu, yang dibiayai kan disitu . khusus untuk
perempuan kan harus ada wadah sehingga yang difasilitasi yang ada biar masuk ke
wadah itu. Jadi kelompok- kelompok yang ada itu masuk disitu , misalnya
karangtaruna, dari kelompok kerja seperti itu masuknya disitu. Kalau kita biayai
kelompok itu tidak muspro apalagi di saat sekarang itu sangat jarang kita untuk
memfasilitasi dalam bentuk individu yang nanti kebanyakan mereka itu akan boso
jowone ngentengke, membuuat ringan. Disana yang berkembang itu PKH (program
Keluarga Harapan), membuat kelompok eeh malah yang muncul malah do arisan.
Itu sebenarnya PKH itu punya fasilitas khusus yang setiap bulan mereka mendapat
dana keluarga harapan, mempunyai tugas dan fungsi agar anak- anak mereka itu
bisa terbina lewat mereka.
A : bagaimana sosok ideal seorang perempuan dalam pembangunan pak?
B : perempuan itu menjadi tumpuan, Allah SWT menciptakan manusia di dunia itu
laki- laki dan perempuan yang masing- masing memiliki fungsi, yang memiliki
kodrat sendiri- sendiri yang tidak bisa terpisahkan diantara dua sisi, ada laki- laki
dan perempuan. Terkait dengan perempuan, perempuan itu cagak menjadi soko
guru di kehidupan baik di rumah tangga maupun pembanguna, harus saling
bekerjasama.
A : ketika pemerintah desa memiliki program pembangunan yang harus melibatkan
laki- laki dan perempuan itu bagaimana cara bekerjasaa dan mengkoordinasi
perempuan pak ?
B : ya sama, kalau koordinasi itu sing penting kita undang, misalkan kita
mengadakan program yang saat ini berkembang itu adalah program padat karya
tunai. Nah dana padat karya tunai itu adalah 30% itu untuk masyarakat. Ada yang
laki- laki ada yang perempuan. Padat karya tunai ini dikoordinasikan dan dalam
rekruitmen mereka itu malah muncul dan saling mendaftar untuk mengikuti sebagai
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 125
tenaga buruh dia masuk disana. Nah nek udah disitu lha saiki dengan sendirinya
mereka sudah ada penjaringan dan bekerja ora kangelan. Padat karya tunai itu kan
artinya program negara yang dilaksanakan untuk pembangunan yang banyak
melibatkan unsur warga masyarakat sehingga karya itu padet, ben isoh mengangkat,
isoh membantu masyarakat. Uang yang didapat itu bisa digunakan untuk
kepentingan mereka warga masyarakat.
A : apakah usaha kecil menengah yang ada di Desa Soropaten ini juga merupakan
hasil campur tangan pemerintah desa pak?
B : iya hasil campur tangan pemerintah desa. Kita kan ada desa vokasi yang kita
angkat adanya kerajinan sangkar burung kemudian kuliner makanan kecil,
kemudian adanya anyaman dari bahan bekas tadi itu kan dikemas lewat Soropaten
yang dilakukan dengan melakukan pelatihan- pelatihan di Demak setahun yang
lalu. Renacana sudah berjalan tetapi kita ada kendala dalam hal permodalan, dan
pemasarannya ya golek dewe- dewe. Disini juga ada katering yang dijalankanoleh
para ibu- ibu. Kemarin itu saat panitia pemilohan perangkat desa itu juga ada wanita
dua perempuan dan tiga laki- laki. kemudian di calon perangkat desa yang
mendaftarkan itu ada empat, yang perempuan juga ada dua, bahkan mereka tidak
tanggung- tanggung, ada yang S2 akuntansi walaupun yo ra katut, kemudian yang
satu S1 PG PAUD itu durung rampung, yang satu sarjana komputer yang satu STM.
Setiap kegiatan perempuan itu ada tapi kan tidak harus dalam jumlah yang banyak,
seandainya itu ada ya dimungkinkan. Misalnya KPPS misalnya kalau memang mau
dari para perempuan ya oke oke saja, nah selama ini juga belum. Artinya mereka
itu belum berani, itu juga terkait dengan yang anda singgung tadi mengenai politik.
Dalam kepengurusan KPPS mereka itu ikut tapi untuk duduk di ketua tidak mau.
A : bagaimana cara pemerintah desa menyeimbangankan kewenangan dan
kekuasaan agar tidak ada dominasi oleh satu jenis kelamin saja pak?
B : dari awal kita itu ben ora rumongso tersisih, ora rumongso dinggo peh aku
wadon, saiki opo- opo lanang saiki kan ora. Dari masing- masing kegiatan yang ada
perempuan itu sidah terpasang. Nah caranya gimana, karena kita sudah punya
patokan khusus dengan gender agar perempuan juga bisa menduduki suatu jabatan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 126
sudah dipandu dengan aturan bahwa setiap ada suatu kepanitiaan, ada kepengurusan
itu harus ada perempuan.
A : disini PNPM yang sekarang menjadi KOTAKU dipimpin oleh siapa pak?
B : ketuanya itu pak Syamsuri kemudian sekretsrisnya Iwan Listyanto, ada pokja
UP kegiatan keuangan, sosial dan pembangunan. Untuk UPK yang berjalan disini
omsetnya sudah besar untuk kegiatan perekonomian. Dari PNPM itu ada
pengembangan jatah uang yang sekarang sudah ratusan juta, dan anggotanya itu
ada 13 ada pemilihan di masing- masing RW untuk mengajukan. Disitu juga
berbagai unsur ada perempuan tampil, dari 13 itu dibagi ada laki- laki dan ada
perempuannya.
A : adakah dampak PNPM / KOTAKU bagi perempuan pak?
B : wooo banyak sekali itu, karena adanya siatu program dari PNPM itu ada bentuk
perekonomian terkait dengan usaha kecil menengah itu ada banyak pengembangan
modal dengan kelompok sepuluh orang mininal lima orang dengan sistem berantaai
itu dapat berjalan untuk mengembangkan mereka. Para perempuane yo do isoh
mlaku. Pokoknya pengarushnya sangat besar sekali bagi perempuan- perempuan,
banyak yang sebagai modal usaha, tapi disatu sisi yo dinggo nyambung urip, yo
nggo bayar SPP anake, yo dinggo sosial nah itu.
A : kontribusi perempuan dalam bidang lingkungan hidup seperti apa pak?
B : PNPM itu kan terkait dengan pembangunan dan memiliki anggota nah ibu- ibu
itu setiap seminggu sekali bersih lingkungan, kemudian untuk disini saya hidupkan
setengah bulan sekali.
A : disini adakah semacam pengolahan sampah pak? Seperti bank sampah
B : itu baru direncanakan, praktekke durung. Kalau sekaang itu yang berkembang
malah di Bonyokan Jatinom itu sudah dibuatkan rumahnya setiap rumah sudah ada
yang bertugas untuk memilih mana yang organik dan anorganik, dipilah- pilah
kemudian bank sampahe di setor. Jadi setiap ibu rumah tangga udah mempunyai
tabungan, tapi kalau disini belum. Disini secara totalitas desa belum tapi disini di
RW 7 sebetulnya di dukuh Karanglo 19 dan 20 disana sudah berjalan, itu juga ibu
ibu yang mengurusi. Mereka setor kemudian dipilah dan diuangkan, jadi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 127
pengelolaan secara utuh. Kalau dari sampah menjadi kerajinan ya tadi sebatas
menjadi anyaman seperti serotan menjadi tas, dompet.
A : untuk gapoktan disini cara pembagiannya seperti apa pak?
B : gapotam disini ditingkat desa bernama ngudi makmur kemudian di bawah
gapoktan itu ada yang namanya poktan. Gapoktan terdiri dari poktan satu, dua dan
tiga. Nah secara kepengurusan di gapoktan itu ada ketua, sekretaris dan anggota
demikian juga di poktan. Pembagian poktan- poktan itu di tingkat dusun nah disitu
dibentuk kelompok.
A : apakah gapoktam juga melibatkan para perempuan pak?
B : ya ada, di tingkat poktannya itu lebih banyak lagi untuk permpuannya yaitu ibu-
ibu sebagai petani baik itu petani penggarap mapun petani pemilik. Bahkan disini
juga ada kelompok wanita tani ketuanya ya wanita namanya juga kelompok wanita,
kepengurusannya juga wanita, di RW delapan itu ada pertemuan
A : untuk struktur kepengurusan gapoktan seperti apa pak?
B : kalau untuk ketua, sekretaris dan bendahara itu laki- laki dan selebihnya
anggota. Perempuan disini secara kebetulan masuk ke dalam anggota termasuk juga
bu kades itu juga anggota.
A : kapan biasanya gapoktan melakukan pertemuan pak?
B : tiap selapan hari sekali, ya katakan saja perbulan itu dengan cara keliling
anjangsana silaturahmi dari satu ke satu. Untuk jam nya sehabis isya’. Sudah
kesepakatan bahwa semua termasuk anggota ikut hadir melaksanakan
perkumpulan.
A : apakah para perempuan juga selalu hadir pak?
B : ya kalau di gapoktan kan perempuannya ada tiga yang namanya anggota tetap
ya jadi mereka hadir.
Transkrip Wawancara Informan
Informan 2
Nama : Ibu Marsini
Usia : 51 tahun
Profesi : Ibu Rumah Tangga (Kader PKK Desa Kadirejo )
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 128
Lokasi Wawancara : Rumah Ibu Anik, Dukuh Kabulan, Kadirejo
Hari/ tanggal : Selasa, 10 April 2018
Pukul : 13.00 – 16.00 WIB
A : Apakah ibu pernah sebelumnya dilibatkan dalam program pembangunan?
B : pernah dulu PNPM itu pengaspalan jalan
A : jadi apa bu dalam program tersebut?
B : saya jadi anggota mbak
A : untuk yang lainya seperti ketua dan sekretaris seperti itu biasanya dijabat siapa
bu?
B : kalau ketua laki-laki tapi kalau sekretaris waktu itu yang megang Bu Herlina.
A : Dalam program tersebut ada berapa banyak anggota bu? Kemudian
perbandingan anara laki-laki dengan perempuan berapa?
B : ya kalau disini 70:30 mbak. 70 untuk laki-laki, 30 untuk perempuan.
A : biasanya dalam pembangunan perempuan diletakkan di jabatan apa saja bu?
B : perempuan itu kebanyakan diletakkan pada posisi sosial, kemudian UPK sama
sekretaris gitu-gitu mbak. Kalau laki- laki mayoritas di lingkungan
A : memangnya kenapa bu kok bisa begitu?
B : ya kan kalau urusan lingkungan itu kan ke fisik mbak, kalau di program
lingkungan itu yang kita kelola itu mayoritas fisik misalnya pembangunan
jembatan, pengaspalan jalan, talut dan lain-lain itu kan memerlukan tenaga yang
lebih dibanding wanita.
A : biasanya siapa saja bu yang dilibatkan dalam rapat membahas program
pembagunan desa
B : biasanya itu RT, RW, tokoh masyarakat, perangkat desa, kader PKK, kader
posyandu.
A : bagaimana cara masyarakat memilih seseorang untuk dijadikan kader/ pengurus
program pembangunan bu?
B : ini pengalaman, kalau untuk LKM itu dari RT terus ke dukuh, dukuh ke desa.
Jadi memang kriteria yang terbntuk ya itu suara terbanyak. Suara yang terbanyak
nanti jadi ketua kemudian sekretaris, bendahara. Jadi pemilihannya itu memang dari
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 129
bawah itu kalau unuk LKM. Tapi kalau untuk yang kader- kader itu biasanya
memang perwakilan dari dukuh, perwakilan dari bawah dan kami ini sukarela
mbak. Jadi untuk memperjelas saja yan mbak jadi untuk LKM itu pemilihannya
lewat RT mbak, RT itu memiliki kriteria tersendiri atau diajuka siapa sebanyak tiga
orang. Tiga orang perwakilan dari RT dibawa dibawa ke forum dukuh. Jadi dari
dukuh itu nanti membuat seleksi sendiri, nanti dari tiga itu diambil satu kemudian
satu itu dibawa ke desa. Jadi perwakilan dari RT itu ada satu sedangkan disini itu
ada empat RT. Yang menjadi pengurus itu yang yang terpilih dari warga.
A : untuk bisa jadi kader PKK, posyandu atau pengurus program pembangunan
yang lain itu syaratnya apa aja sih bu?
B : Kalau masalah kriteria pendidikan itu enggak ya mbak soalnya disini itu cari
relawan itu sulit ya mbak, cari yang mau dan mampu itu sulit. Banyak yang mampu
itu tapi belum tentu mau, jadi kami lebih mengutamakan yang mau, karena kalau
kemampuan itu bisa diasah ya mbak. Kemampuan dengan kita sering misalnya
dengan saya pendidkannya, nggak pendidkan lah mbak tapi karena sering ikut ini
ituakhirnya lama- lama kan kita punya kemampuan seperti itu ya. Jadi kalau yang
mau dan mampu itu benar- benar sulit soalnya kita relawan, relawan itu kan nggak
ada gajinya mbak, kami ini nggak digaji. Sebenarnya pendidikan itu ya faktor utama
mbak, harus tapi ya kadang- kadang pendidikan tinggi tapi dia ndak punya waktu
sehingga dia tidak bisa mengikuti kegiatan, sedangkan kita- kita hanya
kemampuannya ya pendidikan hanya standarlah, SLTA. Kalau SLTA kan standar
ya mbak, tapi karena kami ini dipilih ya kami berusaha untuk bisa mengikuti
kegiatan tersebut gitu mbak.
A : kemudian apa saja partisipasinya perempuan bagi pendidikan di desa ini bu?
B : kalau untuk anak- anak, kami berusaha dari mulai dini ya mbak, kalau di PKK
dukuh ini membuat ya istilahnya TPA mbak, itu mengasah anak- anak di bidang
agama, sedangkan di pendidikan formal atau pendidikan umum di PKK itu juga ada
pendidikan PAUD. Jadi kita punya pendidikan sendiri mbak dan TPA itu yang
mengelola, yang menjadi pengurus, yang ngajar itu juga ibu- ibu PKK. Seminggu
empat kali. Ya jadi kita punya program ya istilahnya dalam bidang agama dan yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 130
satu dalam bidang umum. Ya istilahnya kita punya cara untuk minterke anak itu
seperti apa.
A : kalau disini bagaimana cara perempuan untuk meningkatkan kebersihan
lingkungan dan kesehatan?
B : ada ini program ya dari kesehatan. biasnaya warga disini itu gotong-royong
bapak-bapak tiap dua minggu sekali pada hari minggu, nanti ibu-ibune ya nyapu.
Terus ada kader jumantik, itu ada kader khusus hampir setiap bulan kita datangi
rumahrumah warga nanti kita cek kamar-kamar mandi ada jentiknya atau tidak, itu
terprogram seperti itu.
A : ibu udah jadi kader berapa tahun bu?
B : wah udah lama banget mbak, ya pokoknya rata-rata lebih dari10 tahun lah mbak.
Eh kok 10 tahun sih, 10 tahun kan lagi ndek wingi, lebih malah ibu itu udah sejak
tahun 1992.
A : selama menjadi kader PKK disini rasanya gimana bu?
B : wah macem- macem mbak, kadang-kadang yo seneng, sedih, susah mbak,
kadang-kadang yo dipaido. Ada suka dukanya tapi yo banyak sukanya. Misale
seperti tadi yo mbak ada yang nggak suka terus nggrenengi kan yo sedih, terus ada
yang seneng misal wah kaose bagus.
A : sampai sekarang ini apakah ada program yang ingin ibu-ibu PKK wujudkan
namun belum dapat terwujud?
B : sudah bisa terwujud semua mbak, piknik, jalan-jalan. Dulu itu pakai doorprize
menghabiskan 200 ribu.
A : sampai saat ini apakah suami ibu itu memperbolehkan ibuibu jadi kader PKK
bu?
B : waaahh boleh sekali mbak. Justru malah suami kita itu kadang mendukung,
kalau ada program ini itu. Kalau PKK di kampung ini kan ada program tahunan
mak. Maksudnya gini, tahun ini programnya refreshing/ piknik itu pasti, kemudian
tahun berikute itu seragam jadi berkelanjutan mbak.
A : kendala apa saja yang pernah dialami?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 131
B : kendalanya itu biasanya di simpin. Simpin itu kalau pas waktunya pembagian
terkadang satu dua orang belum masuk angsurannya, tapi alhamdulillah yo tetep
bisa. Ya terkadang ada lah sedikit masalah tapi yo tetep bisa.
A : ketika ibu menjadi pengurus/kader apakah ibu menjadi disegani di masyarakat
bu?
B : enggak lah mbak, biasa aja. Kita saling menghormati lah. Kita itu sebenarnya
tidak merasa terhormati ya mbak, dan tidak merasa bagaimana gitu. Jadi antara
pengurus dan anggota itu kita usahakan sama, jadi tidak membedakan. Perkoro
nantinya ada yang menghormati itu ya nggak papa tapi kita berusaha sama.
A : apakah di dalam kegiatan PKK ini ada kegiatan lain yang menguntungkan bagi
diri sendir orang lain?
B : ada mbak, promosi itu ada tapi pengurus tidak pernah diberi bonus. Seandainya
dapat masuknya kas.
A : untuk arisan disini berapa bu?
B : halah arisannya cuma Rp 5000 mbak , ya itung- itung cuma buat pengikat aja,
nggak banyak kok, itu aja dikopyok tiga jadi kita itu seolah- olah tidak ngoyak
dapetnya harus sekian gitu enggak. Arisan Rp 5000 dikali jumalah anggota itu aja
dikopyok tiga jadine direncanakan paling ndak itu sekitar dua tahunharus selesai,
jadi ndak terlalu panjang waktunya, jadi hanya pengikat saja.
A ; kalau untuk arisan gula itu seperti apa bu?
B: . Kalau arisan gula itu kita bawa gula setengah kilo habis itu dikopyok empat,
malah dulu tikar segala mbak, ada karpet, piring, magicjar ngono dulu, tapi
sekarang udah enggak. Oiya tapi sekarang kebetulan arisan kurban, sudah sejak
tahun 2004 tapi anggotanya ndak wajib ikut. Iurannya cuma Rp 10.000 dulu tapi
sekarang Rp 50.000. kurbannya itu ya pokoknya sini arisan kurban nanti harganya
ngikut harganya berapa, menyesuaikan. Ya alhamdulillah sejak dulu kurbannya ya
sapi, mislkan karo uangnya kurang ya cari anggota lain. Dulu awal- awalnya cuma
bisa menyembelih satu sapi tok tapi sekarang sudah bisa lima sapi.
A : apakah ibu-ibu pernah melakukan pelatihan-pelatihan bu?
B : pernah, ada masak, jahit, bikin nugget, roti,
A : dengan adanya PKK apakah masyarakat menjadi terbantu bu?
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 132
B : wah terbantu sekali mbak. Yang sangat membantu itu ya karena ada simpinnya
itu lho mbak, pinjem buat modal nanti kan terus bisa terbantu. Misal ya mbak kan
di PKK ada istilahnya simpin, nah misal saya itu jan kepepet banget nggak punya
uang to mbak aku bisa pinjem, dengan demikian kita kan sangat terbantu.
Disamping itu di PKK kan juga ada dekorasi, nggon rias nganten kae lho mbak,
dadi rasah nyewo adoh- adoh, nyewo PKK wae murah Cuma seratus ribu sewanya,
jan terbantu banget mbak
A : kalau untuk simpin seperti itu sistemnya seperti apa bu? Cara meminjam,
nominal
B : iya harus dalam forrum, mau nggak mau harus dalam forum mbak. Kalau untuk
nominalnya tergantung kebutuhan sama adanya dana berapa. Misalkan ada dana 3
juta tapi nggak ada yang pinjam ya boleh. Ada yang 100 ribu, ada yang satu juta
tergantung kebutuhan dan kondisi keuangan.
A : dari segi sosial, PKK membantu dala hal apa saja bu?
B : ya kalau ada yang sakit dijenguk, kaya yang tadi saya sampaikan ya mbak iuran
Rp 5.000;00 yang Rp 4000;00 untuk kegiatan anggota, nah yang Rp 1000;00 itu
kalau ada yang sakit uang itu bisa digunakan untuk besuk, tilik mbak. Dadi kita
ndak usah ngrogoh kantong dari pribadi tapi pakai uang yang sosial tadi. Tilik
bareng- bareng pakai kol gundul. Kene ngetokne sosial seratus mbak dari
kumpulan, ning le tilik wong rong montor. Istilahnya kita itu tidak memandang
nominalnya berapa tapi rasa gotong- royong dan kebersamaan itu lho mbak yang
diutamakan disini. PKK ki ngeine gur satus tapi sing tilik rong montor tapi yo
memang yo bener mbak. Tapi yo bar dilitiki rong montor bar kui yo langsung mulih
kok mbak, paling mergo doane kui mbak, bar ditiliki PKK langsung mari.
A : kalau dalam bidang budaya seni bu, bagaimana perempuan melestarikan
kesenian atau budaya?
B : belum mbak, ibu- ibu ki nek bongso budoyo ngono kui belum mbak, nek bongso
seni ngono kui kurang mbak, nek nggon ngono- ngono kui do ra tertarik mbak,
biasane bapak- bapak nek ibu- ibu yo paling ngaji mbak. Di Kadirejo ki sebenere
ada mbak musik religi namanya tombo ati, kalau orang bilang hadrohan, tapi ibu-
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 133
ibu di PKK ini belum masuk di dalamnya. Kalau yang sifatnya seni budaya itu tidak
tertarik mbak. Jane ki yo isoh mbak nyanyi tapi ki isin.
A : kalau dalam bidang agama seperti apa bu selain TPA
B : wah kalau pengajian itu banyak banget mbak, ada yang selasa kliwon, selasa
pahing lah banyak banget lah mbak sampai lupa
A : disni ada nggak bu industri yang berdiri?
B : ada mbak usaha payet, membuat kebaya itu udah maju. Dari kain terus dibuat
baju pengantin, domas. Melibatkan warga sekitar ibu-ibu yang ada di rumah.
A : mohon maaf bu, untuk perempuan disini tingkat pendidikannya seperti apa bu?
B : ya kalau yang seusia kami-kami ini ya standar SLTA, tapi kalau yang untuk
anakanak sekarang udah pada sarjana.
A : selama ini bagaimana laki-laki dan perempuan bekerjasama dalam program
pembangunan fisik?
B : justru kalau kita mengadakan fisik justru laki- laki mbak, harus ada laki- lakinya,
kalau purti tok kan ya nggak jalan to mbak. Kalau dalam pembangunan yan nanti
perempuane ya ikut tapi utnuk pelaksaannya ya tetap laki- laki. perempuan tetap
berperan walaupun porsine tidak gede, ya kita ikut dibelakang. Itu untuk lingkungan
ya mbak kita mau nggak mau ya melibatkan bapak atau laki- laki mbak soale kita
ndak bisa kerja sendiri, tanpa melibatkan laki- laki. kalau usulan ya mbak, wah
usulan kita diterima mbak, malah ningdi- nigndi wong wedok, misale mbak Bu
Muti mau yo mbak kurban itu kan laki- laki dan perempuan nah itu justru bapak-
bapak bilang ayo ibu- ibuke usul begitu, jadi kita kerjasama mbak. Nek ngga ada
ibu- ibu yo nggak jalan mbak.
Transkrip Wawancara Informan
Nama : Ibu Herlina
Usia : 48 tahun
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 134
Jenis Kelamin : Perempuan
Profesi : Ibu Rumah Tangga (Kader Posyandu Desa Kadirejo)
Lokasi Wawancara : Rumah Ibu Anik, Dukuh Kabulan, Kadirejo
Hari/ tanggal : Selasa, 10 April 2018
Pukul : 13.00 – 16.00 WIB
A : setiap tanggal berapa bu posyandu dilakukan?
B : setiap tanggal 16 mbak
A : kalau untuk posbindu apakah disini ada bu?
B : kalau posbindu itu baru mbak, baru launching tanggal 14 bulan Maret kemarin,
terus bulan ini belum ada pertemuan
A : apa saja program yang sedang digalakkan oleh posyandu ini bu?
B : kalau untuk sekarang yang kita galakkan terutama untuk balita yang dibawah
dua tahun untuk ASI dan makanan pendamping untuk mencegah stunting mbak,
karena Indonesia saat ini yangmasih stuntingya tinggi. Nah di posyandu kita
galakkan untuk pencegahan stunting dengan cara penyuluhan misal ASI harus
eksklusif harus diperhatikan, makanan pendamping ASI juga harus yang
diperhatikan, tidak boleh makanan instan yang diberikan kepada balita itu kita
sosialisasikan setia kesempatan yang ada.
A : untuk anggaran bagi program posyandu bagaimana bu?
B : dana dari desa atau swadaya dari warga, jadi swadaya setiap kali penimbangan
itu ibu- ibu balita ngasih seribu rupiah untuk sekali penimbangan untuk tambahan
PMT.
A : kalau untuk posyandu bagaimana cara anggota untuk memilih pengurus/kader?
B : sama mbak yang tadi sudah disampaikan oleh bu Marsini, yang penting itu yang
mau dan mampu aja, yang mau jadi relawan. Lha piye wong do angel. Disini
kebanyakan merangkap, ya kader posyandu, ya kader PKK, ya LKM. Orang satu
bajunya 10 mbak, seragamnya banyak.
A : di Klaten kan sedang digalakkan ODF ya bu, nah bagaimana dengan di desa
Kadirejo bu?
B : Kita sudah melaksanakan ODF dan alhamdulillah berhasil nanti tinggal
launching nunggu di Soropaten dulu, ya rencananya bulan April ini mbak
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 135
A : posyandu disini sudah berapa lama berdiri bu?
B : udah lama mbak, 27an tahun pas anakku masih kecil, lha sekarang anakku udah
mau punya anak.
A : suka dukanya jadi kader posyandu apa bu?
B : ya hampri sama sih mbak seperti di PKK. Dulu ada yang bilang halah wong ra
dadi opo-opo kok yo, mbok yo ben pegawai-pegawai kae sing temandhang.
A : untuk posyandu adakah program yang belum terlaksana bu?
B : kan nek untuk posyandu itu ada aturane, prosedure. Alhamdulillah kalau disini
udah memenuhi syarat. Kalau untuk posyandu kan yang penting kita ada
penimbngan, ada pengisian sip, laporan udah kaya gitu doang, sama sosialsasi-
sosialisasi itu udah mbak.
A : adakah kegiatan diluar urusan posyandu namun dilakukan saat posyandu
berlangsung?
B : nggak mbak, asli posyandu nanti kerjasama dengan bidan desa, kita normalan
aja
A : kendala posyandu disini apa saja bu?
B : kalau kendala disini nggak ada mbak soalnya disini gampang-gampang, halo-
halo gitu aja udah berangkat, udah mapan sendiri.
A : bagaimana tingkat kesehatan masyarakat disini bu?
B : lumayan mbak, udah baik raono sing kurang gizi.
A : bagaimana cara mengkoordinasi antara laki-laki dengan perempuan bu agar
program pembangunan dapat berjalan lancar?
B : ya yang penting merayu-rayu mbak, tapi disini kesadaran bapak-bapak sudah
bagus ya, udah jalan dan jika dilihat kegiatan kami di PKK atau posyandu nggak
ada yang negatif jadi ya lebih percaya.
Lampiran 03
Log Book Penelitian 1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 136
Hari/Tanggal : Kamis, 19 April 2018
Tempat : Kantor Kepala Desa Soropaten
Nama kegiatan : Kegiatan perkumpulan PKB Desa Soropaten
Uraian Kegiatan :
Pada Hari Selasa, 19 April 2018 pukul 09:55 WIB peneliti tiba di Kantor
Kepala Desa Soropaten untuk melakukan observasi. Dalam kesempatan ini peneliti
diberikan kesempatan untuk melihat jalannya kegiatan Program Keluarga
Berencana (PKB). Ketika peneliti sampai di tempat pertemuan, peserta yang
merupakan perwakilan-perwakilan kader posyandu yang ada di Desa Soropaten
mulai berdatangan. Kira-kira pukul 10:30 WIB pertemuan di mulai. Dalam forum
tersebut terlihat sekretaris PKK Desa Soropaten, Bidan desa dan sekretaris desa
duduk di depan untuk memimpin jalannya acara. Sekretaris PKK membacakan
urutan acara. Acara dimulai dengan menyanyikan mars PKB bersama-sama.
Selanjutnya perwakilan kader posyandu melaporkan hasil kegiatan bulan
sebelumnya kepada ketua PKK desa, sekretaris desa dan sekretaris PKK secara
bergantian. Setelah selesai melaporkan hasil kegiatan, dilanjut dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan sekitar kegiatan posyandu dan saling memberikan masukan.
Beberapa ibu saling memberikan masukan mengenai posyandu remaja yang sedang
berada pada tahap pendataan. Pada saat ini juga para kader saling berdiskusi
mengenai tata cara pengisian data-data. Suasana terasa gaduh karena para ibu
sedang saling berdiskusi bagaimana tata cara penulisan buku laporan Posyandu.
Waktu telah menunjukkan pukul 11:25 WIB, pertemuan PKB telah usai. Setelah
kegiatan PKB selesai, acara diisi oleh promosi produk tikar jepang dari Yogyakarta.
Promotor menjelaskan seputar kelebihan tikar jepang ini dan tawar menawar
berlangsung sehingga suasana menjadi gaduh. Pada pukul 11:47 WIB kesepakatan
harga telah disetujui, acara PKB seluruhnya telah usai dan peserta mulai
meninggalkan ruangan.
Hambatan dan Kemudahan:
Dalam proses pengamatan peneliti merasa bahwa hampir tidak ada
hambatan yang terjadi saat kegiatan PKB berlansung. Adapun beerapa hambatan
yang terjadi namun tidak memberikan dampak buruk bagi penelitian, seperti ada
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 137
beberapa peserta perkumpulan datang terlambat, sehingga para peserta menunggu
seluruh anggota datang terlebih dahulu, yang menyebabkan waktu dimulainya acara
menjadi mundur yang seharusnya pada pukul 10:00 WIB sudah dimulai, namun
pada kenyataannya dimulai pada pukul 10:30 WIB. Selama proses kegiatan PKB
berlangsung, peneliti mendapatkan kemudahan dalam melaksanakan pengamatan
karena para peserta sangat ramah kepada peneliti, sehingga peneliti tidak sungkan
untuk menggali informasi.
Foto Kegiatan:
Log Book Penelitian 2
Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 138
Tampat : Rumah Ibu Anik (tempat perkumpulan PKK)
Nama Kegiatan : Perkumpulan PKK Desa Kadirejo
Uraian Kegiatan:
Pada hari Selasa, 10 April 2018 pukul 12:50 WIB peneliti tiba di kediaman
Ibu Setyari untuk berangkat bersama ke kediaman Ibu Anik, karena pada hari ini
merupakan jadwal para ibu warga setempat untuk rapat PKK. Peneliti
mengahampiri Ibu Setyari dikarenakan peneliti belum mengetahui rumah Ibu Anik
yang digunakan sebagai rapat, sehingga peneliti berusaha untuk berangkat bersama
Ibu Setyari. Ketika peneliti tiba di kediaman Ibu Setyari, peneliti bertemu anaknya
yang bernama Fahri yang kebetulan sedang duduk di teras rumah. Nampak halaman
yang luas dengan suasana rumah yang sangat sepi, peneliti duduk menunggu di luar
rumah karena pada saat itu memang cuacanya sedang sangat panas. Bersamaan
dengan itu kebetulan Ibu Setyari belum ada di rumah karena masih berada di
Kecamatan Karanganom untuk mengrusu berkas- berkas. Kira- kira hampir 40
menit peneliti menunggu Ibu Setyari dan akhirnya Ibu Setyari telah sampai di
rumah. Peneliti dipersilakan untuk masuk ke dalam rumah sambil menunggu Ibu
Setyari sholat. Setelah kira- kira 10 menit berlalu akhirnya kami memutuskan untuk
berangkat ke pertemuan PKK di kediaman Ibu Anik yang tidak terlalu jauh dari
kediaman Ibu Setyari. Sesampainya di rumah Ibu Anik, kami disambut hangat oleh
para ibu dan bersalaman. Para ibu nampak sangat ramah dan akrab sehingga peneliti
tidak merasa canggung duduk bersama.
Pertemuan PKK ini sebenarnya dimulai pada pukul 13.00 WIB, namun
peneliti dan Ibu Setyari datang pada pukul 13.45 WIB, karena peneliti menunggu
Ibu Setyari yang masih berada di Kecamatan Karanganom. Peneliti memutuskan
untuk duduk di luar bersama beberapa para ibu dan Ibu Setyari duduk di dalam
rumah. Peneliti mengamati beberapa aktivitas para ibu yang ternyata pertemuan
tersebut belum dimulai karena masih ada beberapa anggota yang belum hadir.
Disana terlihat ibu- ibu sedang menyerahkan uang arisan, uang tabungan, uang kas,
uang dana sosial dan beberapa bungkus gula. Selain itu nampak tumpukan seragam
yang akan dibagikan kepada anggota. Setelah kira- kira 15 menit, peneliti
dipersilakan untuk masuk ke dalam rumah dan saat itu juga pertemuan PKK
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 139
dimulai. Pertemuan dimpin oleh Ibu Herlina dan beliau membuka pertemuan PKK
tersebut. Pertemuan PKK diawali dengan sambutan dari ketua PKK kemudian
sambutan dari ibu kepala desa. Selanjutnya para anggota dipersilakan berdiri untuk
bersama- sama menyanyikan lagu mars PKK. Setelah lagu mars PKK dinyanyikan,
peneliti dipersilakan untuk memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud
dihadapan semua anggota PKK dan para anggota menyambutnya dengan baik.
Kemudian acara diisi dengan kegiatan tausiyah selama 10 menit yang disampaikan
oleh salah satu anggota PKK. Selanjutnya para kader PKK bergantian memberikan
laporan keuangan berupa pengeluaran dan pendapatan, seperti jumlah uang
tabungan yang hampir 35 juta, jumlah dana sosial, dan pengumuman arisan uang
dan arisan gula. Bersaaan dengan ini makanan dan minuman oleh pemilik rumah
disuguhkan kepada para anggota. Selain itu juga ada pengumuman-pengumuman
lain seperti tunggakan kas, dan tunggakan angsuran pinjaman
Setelah laporan keuangan telah disampaikan, Ibu Marsini juga selaku kader
PKK setempat membagikan seragam senam (kaos beserta celana training) kepada
para anggota sesuai dengan ukurannya masing- masing. Setelah itu salah satu
diantara mereka yaitu ketua PKK setempat mengajukan usulan tentang peringatan
hari kartini dengan mengadakan jalan sehat yang diikuti oleh seluruh perempuan
yang ada di Dukuh Kabulan. Sekitar lima menit para Ibu berdiskusi dan
memutuskan untuk mengadakan jalan sehat pada hari Minggu, 22 April 2018
dengan mengenakan seragam senam yang telah dibagikan. Untuk memberikan
semangat, saat jalan sehat telah usai anggota PKK akan membagikan minuman dan
makanan ringan kepada para peserta jalan sehat. Selanjutnya pertemuan PKK telah
berakhir.
Hambatan dan Kemudahan:
Adapun beberapa hambatan yang dialami oleh peneliti seperti waktu untuk
datang ke kediaman Ibu Anik menjadi mundur karena menunggu hampir 45 menit
Bu Setyari di rumah beliau yang sedang berada di luar rumah untuk bersama-sama
berangkat ke lokasi perkumpulan PKK. Keterlambatan Bu Setyari selaku kepala
Desa Kadirejo membuat acara perkumpulan PKK menjadi ditunda untuk menunggu
kedatangan beliau. Selain itu ketika peneliti sedang mewawancarai beberapa kader
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 140
PKK, ada salah satu kader yang menunjukkan sikap kurang baik, karena beliau
merasa kegiatan wawancara yang dilakukan dirasa lama, sehingga peneliti merasa
sedikit tergesa-gesa dalam melakukan wawancara. Ada juga beberapa informan
yang kurang menguasai informasi yang ingin didapatkan peneliti sehingga ada
beberapa informan yang bingung dan tidak bisa menjawab beberapa pertanyaan
yang diajukan peneliti. Selama kegiatan PKK berlangsung, peneliti merasa nyaman
karena anggota PKK bersikap ramah dan terbuka. Ada beberapa kader PKK yang
sangat ramah, luwes dalam berkomunikasi dan berpengalaman sehingga mampu
menjawab pertanyaan peneliti dengan jelas dan mudah.
Foto Kegiatan:
Log Book Penelitian 3
Hari/Tanggal : Selasa, 10 April 2018
Tampat : Rumah Ibu Anik (tempat perkumpulan PKK)
Nama Kegiatan : Acara Grebek Suro Desa Soropaten
Uraian Kegiatan:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 141
Pada hari Minggu, 16 September 2018, pada pukul 09:00 WIB masuk ke
lokasi acara dan dipungut iuran parkir oleh pemuda setempat dimana merupakan
kelompok Darwis. Ppeneliti bersama dengan salah satu kader PKK Soropaten yakni
bu Istrini tiba di lokasi acara Kirab Budaya Suro yaitu di Tugu Waseso Dukuh
Pandanan, Soropaten. Dalam acara tersebut terlihat banyak sekali orang
berdatangan untuk melihat jalannya proses acara tersebut. lokasi tersebut juga
sangat banyak orang-orang yang berjualan baik warga sekitar maupun dari luar.
Berbagai makanan dan mainan anak memenuhi tepi jalan. Saat peneliti berjalan
menuju pendopo, terlihat beberapa ibu beridiri di tepi jalan untuk menampilkan
gejog lesung dengan mengenakan baju lurik, jarik serta topi khas masyarakat
pertanian yang disebut caping sambil membawa kayu panjang yang digunakan
untuk memukul lesung agar berbunyi. Sesampainya peneliti masuk ke lokasi utama,
terlihat banyak sekali orang-orang dari anak-anak hingga orang tua ikut serta
meramaikan jalannya acara dengan melakukan parade keliling desa sambil
membawa berbagai atribut. Peserta parade keliling diikuti bukan hanya dari warga
sekitar namun juga diikuti oleh masyarakat di luar Desa Soropaten. Beberapa hasil
bumi dan kue apem dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk seperti gunung
yang orang sekitar biasa menyebutnya gunungan.
Di dalam pendopo, berjajar gamelan untuk digunakan sebagai pertunjukkan
wayang pada malam harinya. Perangkat Desa Soropaten mengenakan pakaian adat
Jawa yakni beskap dan berkalung rangkaian bunga melati. Para perempuan
berdandan adat Jawa dengan kebaya dan jarik duduk berjajar untuk menyambut
tamu undangan yang hadir. Tembang-tembang Jawa dialunkan oleh para sinden
selama proses acara berlangsung. Pada pukul 10:30 WIB Bupati Klaten tiba di
pendopo dengan menggunakan kereta kuda. Sekitar 15 menit Bupati Klaten duduk
bersama perangakat desa kemudian dilanjutkan dengan pembukaan acara grebek
suro Desa Soropaten yang dipimpin oleh bupati Klaten. Setelah acara resmi dibuka,
mulailah satu persatu melakukan parade keliling Desa Soropaten. Parade Desa
Soropaten dimulai dari mengarak 7 kerbau berwarna putih yang berasal dari
Keraton Kasunanan Surakrta yang bernama kebo bule. dari beberapa gunungan
hasil bumi dan gunungan apem. Kemudian diikuti oleh parade yang dilakukan oleh
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 142
peserta parade keliling menampilakn berbagai kesenian kepada para pengunjung.
Setelah kurang lebih satu jam berkeliling, parade berakhir kembali di lokasi utama,
kemudian dilanjtkan dengan penyebaran kue apem serta berebut hasil bumi oleh
para pengunjung. Acara Kirab Budaya telah usai, bupati Klaten meninggalkan
lokasi acara dengan menggunakan kereta kuda. Para pengunjung mulai
meninggalkan lokasi pada pukul 12:00 WIB.
Hambatan dan kemudahan:
Peneliti merasa kesulitan mendapatkan akses informasi mendalam berupa
wawancara karena suasana yang sangat ramai, gaduh, dibatasi dan skaral. Peneliti
tidak bisa terlalu mendekat dengan lokasi utama karena hanya orangorang tertentu
saja yang diperbolehkan. Selain itu acara mengalami kemunduran waktu karena
menunggu kedatangan bupati Klaten. Dalam pengamatan ini peneliti merasa
beruntung karena ditemani oleh Bu Istrini selaku kader PKK dan istri dari perangkat
desa Soropaten sehingga peneliti merasa mudah untuk memasuki lokasi acara.
Foto Kegiatan:
Lampiran 04
Daftar Hadir Musdes Kadirejo
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 146
Lampiran 06
Daftar Tim Penyusun Review RPJM Desa Soropaten Tahun 2017
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 147
Lampiran 07
Daftar Hadir Musdes BPD Desa Sorpaten tahun 2017-2019