Nur halimah
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Nur halimah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Perspektif keperawatan anak merupakan landasan berfikirbagi seorang perawatanak dalam melaksanakan pelayanan keperawatanterhadap klien anak maupun keluarga.
Dewasa ini keperawatan anak telah mengalami pergeseranyang sangat mendasar. Anak sebagai klien tidak lagi dipandangsebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai mahluk unik yangmemiliki kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang dewasa.
Setiap perawat perlu memahami perspektif keperawatan anaksehingga dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak selaluberpegang pada prinsip perawatan anak. Perspektif keperawatananak merupakan landasan berpikir bagi seorang perawat anak dalammelaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupunkeluarganya. Isi bahasan perspektif keperawatan anak mencakupperkembangan keperawatan anak, falsafah keperawatan anak, danperan perawat anak.
Untuk dapat memahami perkembangan keperawatan anak, kitadiajak untuk mempelajari evolusi kesehatan anak dan keperawatananak.Sebelum abad ke-19 : kesehatan anak kurang mendapat perhatiandari berbagai pihak,jumlah tenaga kesehatan terutama dokter danbidan sangat sedikit sementara epidemic terjadi dibanyak tempatdan tidak ada kontrolAkhir abad ke-19 : dikatakan sebagai abad kegelapan untukkesehatan anak ( the dark age of paediatric).
Pertengahan thn 1800 : mulai ada studi kesehatan anak yangdilakukan oleh seorang tokoh kesehatan anak, yaitu Abraham Jacobiyang melakukan penyelidikan tentang kesehatan anak, khususnyapada tunawisma dan buruh. Upayanya didukung oleh seorang wanita
yang bernama Lilian Wald yang mengembangkan pelayanan keperawatanyang juga berfokus pada pelayanan social, program sosial, danpendidikan khusus untuk orang tua dalam hal perawatan anak sakit.
Awal tahun 1900 : perawatan isolasi berkembang sejak ditemukannyapenyakit menular. Orang tua dilarang untuk mengunjungi danmembawa mainan ke RS. Akan tetapi, pada Thn 1940, ditemukan efekpsikologis dari tindakan isolasi yaitu anak menjadi stress selamadi RS, begitupun dengan orang tuanya. Akhirnya, orientasipelayanan keperawatan anak berubah menjadi rooming in, yaitu orangtua boleh tinggal bersama anaknya di RS selama 24 jam.
B. Lingkup Keperawatan
Lingkup praktek merupakan hak dan otonomi dalam melaksanakanasuhan keperawatan yang berdasarkan atas kemampuan, tingkatpendidikan, dan dalam batas profesi. Sedangkan praktikkeperawatan itu sendiri merupakan tindakan mendiri perawatprofesional dengan melalui kerjasama secara kolaboratif denganklien dan tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan keperawatan.Harus berdasarkan kebutuhan dasar anak yaitu kebutuhan akantumbuh kembang anak seperti asuh, asih, asah.
1. Kebutuhan asuhMerupakan kebutuhan fisik yang harus dipenuhi dalam prosespertumbuhan dan perkembangan. Ex : gizi/nutrisi, pencegahanpenyakit, lingkungan sehat, pakaian, rekreasi, dll. 2. Kebutuhan asihKebutuhan ini berdasarkan adanya pemberian kasih sayang pada anakatau memperbaiki psikologis anak. 3. Kebutuhan asahKebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak,untuk mencapai tumbang yang optimal dengan memberikan stimulasimental sejak dini.
C. Lingkup Wewenang dan Tanggung Jawab
Kewenangan perawat adalah hak dan otonomi untuk melaksanakan asuhan keperawatan berdasarkan kemampuan, tingkat pendidikan, dan posisi yang dimiliki.Lingkup kewenangan perawat dalam praktek keperawatan profesional adalah pada kondisi sehat dan sakit, sepanjang daur kehidupan (dari konsepsi sampai meninggal dunia), mencakup :
1. Asuhan keperawatan pada klien anak dari usia 28 hari sampai usia 18 tahun.
2. Asuhan keperawatan maternitas, yaitu asuhan keperawatan klien wanita pada masa subur dan neonatus (bayi baru lahir sampai 28 hari)
dalam keadaan sehat.3. Asuhan keperawatan medikal bedah, yaitu asuhan pada klienusia di atas 18 tahun sampai 60 tahun dengan gangguan fungsitubuh baik oleh karena trauma atau kelainan fungsi tubuh.
4. Asuhan keperawatan jiwa, yaitu asuhan keperawatan klien pada semua usia, yang mengalami berbagai masalah kesehatanjiwa.
5. Asuhan keperawatan keluarga, yaitu asuhan keperawatan padaklien keluarga unit terkecil dalam masyarakat sebagai akibatpola penyesuaian keluarga yang tidak sehat, sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan keluarga.
6. Asuhan keperawatan komunitas, yaitu asuhan keperawatan kepada klien masyarakat pada kelompok di wilayah tertentu pada semua usia sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat.
7. Asuhan keperawatan gerontik, yaitu asuhan keperawatan padaklien yang berusia 60 tahun ke atas yang mengalami proses penuaan dan permasalahannya.
Kewenangan perawat terkait lingkup di atas mencakup :
1. Melaksanakan pengkajian keperawatan terhadap status bio-psikososio-kultural dan spiritual klien.
2. Menurunkan diagnosis keperawatan terkait dengan fenomena dan garapan utama yaitu tidak terpenuhinya kebutuhan dasar klien.3. Menyusun rencana tindakan keperawatan.4. Melaksanakan tindakan keperawatan.5. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.6. Mendokumentasikan hasil keperawatan yang dilaksanakan.7. Melakukan kegiatan konseling kesehatan kepada sistem klien 8. Melaksanakan tindakan medis sebagai pendelegasian berdasarkan kemampuannya 9. Melakukan tindakan diluar kewenangan dalam kondisi darurat yang mengancam nyawa sesuai ketentuan yang berlaku(Standing Order) di sarana kesehatan 10. Dalam kondisi tertentu, dimana tidak ada tenaga yang kompeten, perawat berwenang melaksanakan tindakan kesehatan diluar kewenangannya
Tanggung jawab perawat di indentifikasi menjadi 3 yaitu:
a.Responsibility to God (tanggung jawab utama terhadap
Tuhannya).
b.Responsibility to Client and Society (tanggung jawab
terhadap pasien dan masyarakat)
c. Responsibility to Collteague and Supeervisor (tanggung
jawab teerhadap rekan sejawat dan atasan)
Dalam sudut pandang Etika Normatif, tangggung jawab perawat
yang paling utama adalah tanggung jawab di hadapan Tuhannya.
Sesunguhnya penglihatan, pendengaran dan hati akan di mintai
pertanggung jawabanya di hadapan Tuhan.
Tanggung jawab merupakan aspek penting dalam etika perawat.
Tanggung jawab adalah kesediaan seseorang untuk menyiapkan
diri dalam menghadapi resiko teerburuk sekalipun, memberikan
kompensasi atau informasi terhadap apa-apa yang sudah di
lakukannya dalam melaksanakan tugas. Tanggung jawab sering
kali bersifat retrosfektif, arrtinya selalu berorientasi
pada perilaku perawat di masalah lalu atau sesuatu yang
sudah di lakukan. Tanggung jawab perawat terhadap pasien
berfokus pada apa-apa yang sudah di lakukan perawat terhadap
pasiennya.
Perawat di tuntut untuk bertanggung jawab dalam setiap
tindakannya khususnnya selama melaksanakan tugas di rumah
sakit, puskesmas, panti, klinnik, atau masyarakat. Meskipun
tidak dalam rangkah tugas atau tidak sedang melaksanakan
dinas, perawat di tuntut untuk bertanggung jawab dalam
tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat
memiliki peran dan fungsi yang sudah di sepakati. Perawar
audah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
D. Lingkup Pelayanan
1.Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi individu yang unik
2.Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyaikebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya.
3.Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upayapencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan, bukanhanya mengobati anak yang sakit.
4.keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yangberfokus kepada kesejahteraan anak sehingga perawatbertanggung jawab secara komprehensif dalam memberikanasuhan keperawatan anak.
5.praktek keperawatan anak mencakup kontarak dengan anak dankeluarga untuk mencegah, mengakaji, mengintervensi, danmeningktkan kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proseskeperawatan yang sesuai dengan aspek moral ( etik) dan aspekhukum (legal).
6.tujuan praktek keperawatan anak dan remaja adalah untukmeningkatkan maturasi atau kematangan yang sehat pada anakdan remaja sebagai mahluk biopsikososial dan spiritual dalamkonteks keluarga dan masyarakat.
7.pada masa yang akan datang, kecendrungan keperawatan anakberfokus kepada ilmu tumbuh kembang anak.
E. Peran Perawat1. Care Giver2. Sebagai advocate keluargaSebagai client advocate, perawat bertanggung jawab untuk
memebantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi
dari berbagai pemberi pelayanan daninfo rmasi yang diperlukan
untuk mengambil persetujuan (inform concent) atas tindakan
keperawatan yang diberikan kepadanya. Peran perawat sebagai
advocate keluarga dapt ditunjukkan dengan memberikan penjelasan
tentang prosedur operasi yang akan di lakukan sebelum pasien
melakukan operasi.
3. Pencegah penyakit
4. Pendidikan
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan lainya. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pendidikan, karena perubahan tingkah laku merupakan salah satu sasaran dari pelayanan keperawatan. Perawat harus bisa berperan sebagai pendidik bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Memberi penyuluhan kesehatan tentang penanganan diare merupakan salah satu contoh peran perawat sebagai pendidik ( health educator )
5. KonselingTugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola
interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahanpola interaksi ini merupakan dasar dalam perencanaan tindakan keperawatan. Konseling diberikan kepada individu, keluarga dalammengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman masa lalu. Pemecahan masalah difokuskan pada; masalah keperawatan, mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi).
6. KolaborasiDalam hal ini perawat bersama klien, keluarga, team
kesehatan lain berupaya mengidentfikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap pelayanan yang diperlukan klien, pemberian dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari berbagai professional pemberi palayanan kesehatan. Sebagai contoh, perawat berkolaborasi dengan ahli giziuntuk menentukan diet yang tepat pada anak dengan nefrotik syndrome. Perawat berkolaborasi dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat untuk memberikan Antibiotik pada anak yang menderita infeksi.
7. Pengambil keputusan etik
8. PenelitiSeorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu
(innovator) dalam ilmu keperawatan karena ia memiliki
kreativitas, inisiatif, cepat tanggap terhadap rangsangan dari
lingkunganya. Kegiatan ini dapat diperoleh diperoleh melalui
penelitian. Penelitian, pada hakekatnya adalah melakukan
evalusai, mengukur kemampuan, menilai, dan mempertimbangkan
sejauh mana efektifitas tindakan yang telah diberikan. Dengan
hasil penelitian, perawat dapat mengerakan orang lain untuk
berbuat sesuatu yang berdasarkan kebutuhan, perkembangan dan
aspirasi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karena
itu perawat dituntut untuk selalu mengikuti perkembangan
memanfaatkan media massa atau media informasi lain dari berbagai
sumber. Selain itu perawat perlu melakukan penelitian dalam
rangka mengembagkan ilmu keperawatan dan meningkatkan praktek
profesi keperawatan.
F. Asuhan KeperawatanStandar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan
sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005)PPNI telah menyusun Standar Asuhan Keperawatan sebagai panduan bagi perawat Indonesia untuk melakukan Asuhan Keperawatannya.Detail mengenai standar asuhan keperawatan bisa diperoleh di kantor sekretariat PPNI.Standar Asuhan Keperawatan adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperawatan berarti pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien/klien. Hubungan antara kualitas dan standar menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (Wilkinson, 2006).Tujuan dan manfaat standar asuhan keperawatan pada dasarnya mengukur kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifitas manajemen organisasi. Dalam pengembangan standar menggunakan pendekatan dan kerangka kerja yang lazim sehingga dapat ditata siapa yang bertanggung jawab mengembangkan standar bagaimana proses pengembangan tersebut. Standar asuhan berfokus pada hasil pasien, standar praktik berorientasi pada kinerja perawat professional untuk memberdayakan proses keperawatan. Standar finansial juga harus dikembangkan dalam pengelolaan keperawatan sehingga dapat bermanfaat bagi pasien, profesi perawat dan organisasi pelayanan (Kawonal, 2000).Setiap hari perawat bekerja sesuai standar – standar yang ada seperti merancang kebutuhan dan jumlah tenaga berdasarkan volume kerja, standar pemerataan dan distribusi pasien dalam unit khusus, standar pendidikan bagi perawat professional sebagai
persyaratan agar dapat masuk dan praktek dalam tatanan pelayanan keperawatan professional (Suparti, 2005)
G. Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berfikirdalam penerapan ilmu keperawatan anak. Tanpa batasan dan lingkupkeperawatan tidak mudah dipahami secara jelas. Landasan berfikirtersebut terdiri dari 4 komponen, yaitu manusia dalam hal iniadalah anak, keperawatan, sehat sakit, keperawatan dan lingkunganyang dapat digambarkan sebagai berikut:
Manusia (anak)
Sehat sakit Lingkungan
Keperawatan
1. Anak Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien)dalam hal ini adalah anak, anak diartikan sebagai seseorang yangberusia kurang dari 18 tahun dalam masa tumbuh kembang dengankebutuhan khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, social danspiritual.Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahanperkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai daribayi (0-1 tahun) , usia bermain/ toddler ( 1-2,5 tahun), prasekolah (2,5 – 5 tahun), usia sekolah (5-11 tahun) hingga remaja(11-18 tahun). Rentang ini berbeda antara satu dengan yang lainmengingat latarbelakang anak berbeda. Pada anak terdapat rentangperubahan tumbang yaitu rentang cepat dan lambat. Dalam prosesberkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, polakoping dan perilaku sosial. Respons emosi terhadap penyakit sangat bervariasitergantung pada usia dan pencapaian tugas perkembangan anak.Beberapa respon ini dapat dilihat pada anak, mulai dariperkembangan bayi hingga remaja. Misalnya, saat terjadiperpisahan dengan orang tua, maka respon yang dapat muncul yaitumenangis, berteriak, menarik diri, dan menyerah pada situasiyaitu diam. Karena anak merupakan anggota unit keluarga dalam suatukultur masyarakat, maka keperawatan anak tidak boleh hanyamemperhatikan anak itu sendiri, akan tetapi kultur keluarga danmasyarakat harus diperhatikan seperti masalah pengetahuankeluarga, budaya, lingkungan dan lain-lain. Dalam memberikan pelayanan keperawatan, anak selaludiutamakan. Pemberian prioritas ini oleh karena beberapaperbedaan antara anak dan dewasa, antaranya :pertama, strukturfisik anak dan dewasa berbeda, mulai dari ukuran besarnya hinggaaspek kematangan fisik. Demikian juga ketahanan fisik anak lebihrentang. Kedua, proses fisiologis anak dengan dewasa mempunyaiperbedaan dalam fungsi tubuh. Ketiga, kemampuan berfikir anakkurang sistematis dibanding orang dewasa. Keempat, tanggapanterhadap pengalaman masa lalu pada anak cenderung kepada dampakpsikologis yang berdampak kepada tumbang anak.
2. Sehat – sakit Rentang sehat sakit merupakan batasan yang dapat
diberikan bantuan pada pelayanan keperawatan pada anak. Dalamstatus kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal, sehat,sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukurdalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalamsetiap waktu, selama dalam rentang tersebut anak membutuhkanbantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung,
seperti apabila anak berada dalam rentang sehat, maka upayaperawat untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapaitaraf kesejahteraan baik fisik, social, maupun spiritual.Demikian sebaliknya, apabila kondisi anak dalam kondisi kristisatau meninggal maka perawat selalu memberikan bantuan dandukungan pada keluarga. Batasan sehat secara umum dapatdiartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dansocial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan( WHO,1974 ).
3. Lingkungan Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yangdimaksud adalah lingkungan internal dan lingkungan eksternalyang berperan dalam perubahan status kesehatan anak, seperti,keturunan, jenis kelamin, emosi dan lain-lain.
4. Keperawatan Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yangdiberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan danperkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga sepertiadanya dukungan, pendidikan kesehatan, dan upaya dalamrujukan ketenaga kesehatan dalam program perawatan anak.
H. Falsafah Keperawatan
Falsafah keperawatan anak merupakan keyakinan atau pandanganyang dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan keperawatanpada anak yang berfokus keluarga (family centered care), pencegahanterhadap trauma (atraumatic care), dan manajemen kasus.
1. Perawatan berfokus pada keluarga (family centered care) Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anakmengingat anak bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapatditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu, keperawatananak harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atausebagai konstanta tetap dalam kehidupan anak. Keperawatan anakperlu memperhatikan kehidupan social, budaya, dan ekonomi dari
keluarga dapat menentukan pola kehidupan anak selanjutnyafactor-faktor tersebut sangat menentukan perkembangan anakdalam kehidupan dimasyarakat. Kehidupan anak juga sangat ditentukan oleh bentukdukungan keluarga, bila dukungan keluarga sangat baik, makapertumbuhan dan perkembangan anak relatif stabil, tetapiapabila dukungan keluarga pada anak kurang baik, maka anak akanmengalami hambatan pada dirinya yang dapat mengganggupsikologis anak. Dengan demikian, dalam pemberian asuhan keperawatan padaanak, diperlukan keterlibatan keluarga. Seringkali didapatkandampak cukup berarti pada anak apabila ditinggal sendiri tanpaada yang menemani seperti kecemasan bahkan menjadi stres yangapabila dibiarkan maka upaya penyembuhan sulit tercapai. Kerjasama antara anak dan orang tua dapat terjalinhingga program perawatan dirumah melalui peningkatan kemampuandan keterampilan dalam perawatan anak seperti tindakan mengukursuhu ketika panas dan dalam pemberian kompres dingin/hangat.
2. Atraumatic care Atraumatic care yang dimaksud disini adalah perawatan yangtidak menimbulkan trauma pada anak dan keluarga. Perawatantersebut difokuskan dalam pencegahan terhadap trauma. Perhatiankhusus kepada anak sebagai individu yang masih dalam usia tumbuhkembang sangat penting karena masa anak merupakan proses menujukematangan. Kalau proses menuju kematangan tersebut terdapathambatan atau gangguan maka anak tidak akan mencapaikematangan. Beberapa kasus yang sering diumpai di masyarakat sepertiperistiwa yang dapat menimbulkan trauma pada anak adalah cemas,marah, nyeri dan lain-lain. Apabila hal tersebut dibiarkan dapat menyebabkan dampak psikologis pada anak dan tentunya akanmenganggu perkembangan anak. Dengan demikian atraumatic carediberikan kepada anak dan keluarga dengan mengurangi dampakpsikologis dari tindakan keprerawatan yang diberikan denganmelihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan
berdampak adanya trauma. Beberapa prinsip yang dapat dilakukanoleh perawat, antara lain:
a) Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan darikeluargab) Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrolperawatan anakc) Mencegah atau mengurangi cedera ( injury) dan nyeri(dampak psikologis)d) Tidak melakukan kekerasan pada anake) Modifikasi lingkungan fisik
3. Manajemen kasus Pengelolaaan kasus secara komprehensif adalah bagianutama dalam pemberian asuhan keperawatan secara utuh, melaluiupaya pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan,dan evaluasi.Pendekatan psikologis yang dilakukan yangmempersiapkan secara fisik, memberi kesempatan pada orang tuadan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi anak dan orang tua.
Falsafah Keperawatan Anak
a. Pandangan perawat dalam pelayanan keperawatan anak
keluarga, pencegahan trauma, manajemen kasus.
b. Dasar fokus Paradigma Keperawatan.
c. Kehidupan anak ditentukan oleh lingkungan keluarga peran
perawat : memfasilitasi keluarga dalam berbagai bentuk
pelayanan.
d. Perawat memperhatikan kemampuan keluarga dalam menentukan
kekuatan dan kelemahan pemberian pelayanan keperawatan.
e. Dukungan keluarga.
f. Keterlibatan dan kemampuan keluarga.
I. Pendekatan Pelayanan Keperawatan
1.Holistik2.Penghargaan terhadap pasien3.Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian4.Pemanfaatan dan peningkatan sumberdaya yang diperlukan5.Proses keperawatan6.Berpusat pada keluarga = FCMC (Family Centered MartenityCare)7.Caring: Siap dengan klien;Menghargai system nilai;Memenuhikebutuhan dasar klien;Penyuluhan/konseling kesehatan.
J. Trend dan Issue Keperawatan
1. Pergeseran pelayanan kesehatan utama Pengembangan peran Promosi kesehatan – Pengobatanpenyakit
2.Biaya perawatan di RS meningkat.– Perlu pengembangan model pelayanan keperawatan di rumahdan di PHC.
3.Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi peran perawat anakPerubahan Demografi– pelaksanaan askep anakSemakin meningkatnya jumlahpenduduk (anak) semakin meningkat khususnya kualitas asuhanyang diberikan.
4.Perawat anak harus selalu berupaya mengembangkan dirimelalui pendidikan berlanjut.
K. Aspek Legal dan Etik KeperawatanApa Praktek Keperawatan?
Adl Praktek profesional yg didasari oleh landasan ilmu atauteori yg kokoh & dg menggunakan pendekatan ilmiah dlmpenyelesaian msl & dilakukan oleh seseorang yg mempunyaikeahlian & kewenangan ttt dlm melakukan asuhan keperawatan,dilakukan scr mandiri, & menggunakan kode etik & ketentuanperuandangan sbg landasan melakukan praktek
Hakekat Praktek Keperawatan : Praktek Kep. Mandiri merup Praktek Kep Profesional ygmengikuti kaedah praktek kep profesional (otoritas,akontabilitas, pengambilan keputusan mandiri, kolaborasi,advokasi & memfasilitasi sumber potensi klien) Pelayanan profesional thd masyarakat memerlukanintegritas, komitmen, moral & tg jwb etik
Bentuk Ato Model Keperawatan :1. Praktek Keperawatan Kesehatan di rumah (Home Healthcare)2. Praktek Keperawatan yg dilakukan scr berkelompok3. Praktek Keperawatan yg dilakukan scrindividu/perorangan
Lingkup Praktek Keperawatan :1. Mengacu pada standar Asuhan Keperawatan:(melakukanpengkajian, merumuskan diagnosa, menyususn rencana,melaksanakan tindakan, mendkumentasikan hasil pelaksanaantindakan)2. Terkait dg sifat intervensi yg mencakup: melakukanobservasi, memberikan pendidikan/penyul kes, melakukankonseling, melakukan tindakan/terapi kep, melakukan tindakan/terapi medik yg dilimpahkan kpd profesi kep.
Etik Moral Dlm Perawatan Membedakan apa yg baik dg yg buruk - nilai benar dansalah – yg layak dan tidak layak Hak dan kewajiban moral (akhlak) – nilai ygberhubungan dg akhlak.
L.
M.Etik & moral merup. Sumber dlm merumuskan standar& prinsip prinsip yg menjadi penuntun dlm berperilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak hak klien
Nilai Profesifeional Praktek Keperawatan Mandiri :1. Nilai Intelektual2. Nilai komitmen moral 3. Otonomi, kendali & tg gugat
Komponen Nilai Intelektual :1. Kelompok ilmu penget body of knowledge yg melandasipraktek,2. pendidikan spesialisasiuntuk meneruskan kelompokilmupenget,3. Menggunakan penget dlm bererfikir kritis & kreatif
Nilai Komitmen Moral : Beneficience: slalu mengupayakan tiap keputusan dibuatberdasar keinginan untuk melakukan yg terbaik & takmerugikan klien Adil: tak deskriminatif Fidelity: berperilaku caring, selalu berusaha menepatijanji, memberikan harapan yg memadai, memperhatikankebutuhan klien Nilai Otonomi Kendali Dan Tanggung Gugat : Otonomi berarti kebebasan & kewenangan melakukan tindakanscr mandiri, otonomi melibatkan kemandirian diri ; kesediaanmengambil resiko Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahanthd sesuatu atau seseorang (mengendalikan praktek:peranfungsi & tg jwb) Tanggung gugat; thd tindakan (bertg jwb thd kulitaspelayanan yg diberikan
Implikasi Hukum Terkait Dengan Praktek Keperawatan Mandiri :
1. UU No. 23 th 1992 : Ps 53 ayat (2), psl 54 ayat (1,2),Psl 55 ayat (1)2. PP No 32 th 1996: psl 22 ayat (1), psl 23 ayat(1), 3. Kepmenkes 1239 th 2001: Bab II Pelaporan & registrasi(ps 2 s.d 7), Bab III perizinan (psl 8 s.d. 14), Bab IV psl15 s.d psl 234. UU No. 8 th 1999
Praktek Keperawatan (pasal 15)Perawat dalam melaksanakan praktik berwenang untuk:(1) Melaksanakan asuhan keperawatan yg meliputipengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan,melaksanakan tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan(2) Tindakan keperawatan sbgmn dimaksud ayat (1)meliputi: terapi keperawatan, observasi keperawatan,pendidikan dan konseling kesehatan(3) Tindakan medik sesuai permintaan tertulis daridokter
Pelaporan Dan Registrasi Perawat hrs melaporakan & diregistrasi Mendapatkan SIP
Perizinan Psl 8:Perawat dpt melaksankan praktik keperwatan padasaran pelayanan kesehtan, praktik perorangan dan/tauberkelompok Perwat yg melaksanakan praktik keperawatan pada saranapelayanan kesehatan hrs memiliki SIK Perawat yg praktik perorangan/berkelompok hrs memilikiSIPP
Pasal 16 Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud psal 15perawat berkewajiban untuk:1. Menghormati hak pasien;
2. Merujuk kasus yg tidak tepat ditangani;3. Menyimpan rahasia sesuai dg peraturan; perundangan yg berlaku;4. Memberikan informasi;5. Meminta persetujuan tindakan yg akan dilakukan;6. Melakukan catatan perawatan dengan baik
Pasal 17Perawat dalam melakukan praktek harus sesuai dg kewenanganyang diberikan, berdasarkan pendidikan dan pengalamansertadalam memberikan pelayanan berkewajiban mematuhi standarpraktek
Pasal 18Perawat dalam menjalankan praktek harus membantu programpemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Pasal 19Perawat dalam menjalankan praktik keperawatan harussenantiasa meningkatkan mutu pelayanan profesinya, denganmengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologimelalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidangtugasnya, baik diselenggarakan oleh pemerintah maupunorganisasi profesi
Pasal 20(1) Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwaseseorang/pasien, perawat berwenang untuk melakukanpelayanan kesehatan diluar kewenangan sebagaimana dimaksuddalam pasal 15(2) Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditujukan untuk penyelamatan jiwa
Pasal 21(1) Perawat yang menjalankan praktik perorangan harusmencantumkan SIPP diruang prakteknya(2) Perawat yang menjalankan praktek perorangan tidakdiperbolehkan memasang papan praktek
Pasal 22(1) Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhankeperawatan dalam bentuk kunjungan rumah(2) Perwat dalam melakukan asuhan keperawatan dalam bentukkunjungan rumah harus membawa perlengkapan perawatan sesuaikebutuhan
Pasal 23(1) Perawat dalam menjalankan praktik perorangan sekurang-kurangnya memenuhi persyaratan:a. Memiliki tempat praktik yg memenuhi syarat kesehatan;b. Memiliki perlengkapan untuk tindakan asuhan c. Keperawatan maupun kunjungan rumah;d. Memiliki perlengkapan administrasi yg meliputi bukucatatan kunjungan, formulircatatan tindakan asuhankeperawatan, serta formulir rujukan(2) Persyaratan perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), sesuai dengan standar perlengkapan asuhan keperawatanyang ditetapkan oleh organisasi profesi
Type Of Etic ProblemsTwo broad types of problems : Decision-focused problems – What should I do ?Menghadapi “ethical dilemma” – menentukan pilihan antara duasistem nilai / principles; salah satu harus “dikorbankan”;dilatih melalui peningkatan “decision-making skills”,khususnya “ethical decision”. Action-focused problems – What can I do ? Ump. pdbentuk “moral distress” yg dialami perawat dimana ia tahuapa yg harus dilakukan a.t. o.k. kebijakan institusi atausituasi / kondisi yg tidak memungkinkan.
Etik Dasar Bagi Praktek Keperawatan Mandiri : Do no harm to the patient Obtain informed consent from the patient or the proxy Respect human life & bodily integrity Tell the truth
Maintain confidentiality, especially concerning harmfulfact & information Respect the faith of the patient Do not use patients in research projects without theirconsent Allow patients to die if life-prolonging therapy isineffective or imposes an excessive burden Offer health care because people are in need, not becausethey can pay for it
Pendekatan Perilaku Etis Profesional :PENDEKATAN PRINSIP:
1. Sebaiknya mengarah langsunguntuk bertindak sbg penghargaanthd kapasitas otonomi setiaporang
2. Menghindari berbuat suatukesalahan
3. Bersedia dg murah hatimemberikan sesuatu ygbermanfaat dg sgalakonsekuensinya
4. Keadilan; menjelaskan ttgmanfaat, resiko yg dihadapi
PENDEKATAN BERDASAR ASUHAN1. Berpusat pada hubungan dlm
asuhan2. Meningkatkan penghormatan/
penghargaan martabat klien sbgmns
3. Mau mendengarkan & mengolahsaran dari orang lain sbg tgjwbprofesional
4. Mengingat kembali arti tgjwbmoral yg meliputi kebajikanspt: kebaikan, kepedulian,empati, pern kasih sayang &menerima kenyataan