Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

12
APSSAI Accounting Review e-ISSN: 2808-2788 p-ISSN: 2808-2931 Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari 153 APSSAI Accounting Review (April 2022) Peran tingkat pertumbuhan dalam memoderasi pengaruh likuiditas, struktur aset, kepemilikan manajerial pada struktur modal. Ramadhan, M. R., Mayangsari, S. (2022). APSSAI Accounting Review, 1(2), 153- 164. https://doi.org/10.26418/apssai.v1i2.13. *Corresponding author, email: [email protected] Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Trisakti Jalan Kyai Tapa No. 1, Grogol, Jakarta Barat 11440 Pendahuluan Struktur modal merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan. Beberapa fenomena terkini menunjukkan bahwa perusahaan yang salah dalam menentukan sumber pendanaan akan bisa berdampak pada going concern perusahaan. Perusahaan yang terlalu bergantung pada utang maka dapat berdampak tingginya beban keuangan, dalam pembayaran angsuran dan bunga. PERAN TINGKAT PERTUMBUHAN DALAM MEMODERASI PENGARUH LIKUIDITAS, STRUKTUR ASET, KEPEMILIKAN MANAJERIAL PADA STRUKTUR MODAL ABSTRACT This study aims to examine the impact of liquidity, asset structure, and managerial ownership on capital structure with growth rate as a moderating variable. This empirical analysis is based on secondary data on manufacturing businesses listed on the Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling was used, resulting in as many as 74 firms being acquired. Data sources were acquired from www.idx.co.id and the observation period 2018-2020. According to the findings of this study, liquidity and management ownership have a negative correlation with capital structure, and asset structure does not correlate with capital structure. Moreover, the growth rate mitigates the negative correlation between liquidity on capital structure. The growth rate does not enhance the positive correlation between asset structure on capital structure and does not mitigate the negative correlation between managerial ownership on capital structure. Keywords: Asset structure; Capital structure; Growth; Liquidity; Managerial ownership ABSTRAK Tujuan kajian adalah untuk menganalisa pengaruh likuiditas, struktur aset, kepemilikan manajerial terhadap struktur modal dengan tingkat pertumbuhan sebagai variabel moderasi. Dengan metode purposive sampling data dikumpulkan dari www.idx.co.id dan website resmi perusahaan manufaktur 2018-2020 dan diperoleh sebanyak 74 perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas berkorelasi negatif terhadap struktur modal, struktur aset tidak berkorelasi terhadap struktur modal, kepemilikan manajerial berkorelasi negatif terhadap struktur modal, tingkat pertumbuhan memperlemah korelasi negatif likuiditas terhadap struktur modal, tingkat pertumbuhan tidak memperkuat korelasi positif struktur aset terhadap struktur modal dan tidak memperlemah korelasi negatif kepemilikan manajerial terhadap struktur modal. Kata kunci: Kepemilikan manajerial; Likuiditas; Pertumbuhan; Struktur aset; Struktur modal Received: 20 Februari 2022 1 st Revision: 13 April 2022 Accepted: 22 April 2022 DOI: 10.26418/apssai.v1i2.13 Muhammad Rifqi Ramadhan Universitas Trisakti, Indonesia. Sekar Mayangsari* Universitas Trisakti, Indonesia.

Transcript of Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

153

APSSAIAccountingReview(April2022)Perantingkatpertumbuhandalammemoderasipengaruhlikuiditas,strukturaset,kepemilikanmanajerialpadastrukturmodal.Ramadhan,M.R.,Mayangsari,S.(2022).APSSAIAccountingReview,1(2),153-164.https://doi.org/10.26418/apssai.v1i2.13.

*Correspondingauthor,email:[email protected],FakultasEkonomidanBisnis,UniversitasTrisakti

JalanKyaiTapaNo.1,Grogol,JakartaBarat11440PendahuluanStrukturmodalmerupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan. Beberapa fenomena

terkinimenunjukkanbahwaperusahaanyangsalahdalammenentukansumberpendanaanakanbisaberdampakpadagoingconcernperusahaan.Perusahaanyangterlalubergantungpadautangmakadapatberdampaktingginyabebankeuangan,dalampembayaranangsurandanbunga.

PERANTINGKATPERTUMBUHANDALAMMEMODERASIPENGARUHLIKUIDITAS,STRUKTURASET,KEPEMILIKAN

MANAJERIALPADASTRUKTURMODAL

ABSTRACT This study aims to examine the impact of liquidity, assetstructure,andmanagerialownershiponcapitalstructurewithgrowthrateas a moderating variable. This empirical analysis is based on secondarydataonmanufacturingbusinesses listedontheIndonesiaStockExchange.Purposive sampling was used, resulting in as many as 74 firms beingacquired. Data sources were acquired from www.idx.co.id and theobservation period 2018-2020. According to the findings of this study,liquidity and management ownership have a negative correlation withcapital structure, and asset structure does not correlate with capitalstructure. Moreover, the growth rate mitigates the negative correlationbetween liquidity on capital structure.Thegrowth ratedoesnot enhancethe positive correlation between asset structure on capital structure anddoesnotmitigatethenegativecorrelationbetweenmanagerialownershiponcapitalstructure.Keywords: Asset structure; Capital structure; Growth; Liquidity;ManagerialownershipABSTRAKTujuankajianadalahuntukmenganalisapengaruh likuiditas,struktur aset, kepemilikan manajerial terhadap struktur modal dengantingkat pertumbuhan sebagai variabel moderasi. Dengan metodepurposive sampling data dikumpulkan dari www.idx.co.id dan websiteresmi perusahaan manufaktur 2018-2020 dan diperoleh sebanyak 74perusahaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa likuiditas berkorelasinegatifterhadapstrukturmodal,strukturasettidakberkorelasiterhadapstruktur modal, kepemilikan manajerial berkorelasi negatif terhadapstruktur modal, tingkat pertumbuhan memperlemah korelasi negatiflikuiditas terhadap struktur modal, tingkat pertumbuhan tidakmemperkuatkorelasi positif struktur aset terhadap strukturmodaldantidak memperlemah korelasi negatif kepemilikan manajerial terhadapstrukturmodal.Katakunci:Kepemilikanmanajerial;Likuiditas;Pertumbuhan;Strukturaset;Strukturmodal

Received:20Februari20221stRevision:13April2022Accepted:22April2022

DOI:10.26418/apssai.v1i2.13

MuhammadRifqiRamadhanUniversitasTrisakti,Indonesia.SekarMayangsari*UniversitasTrisakti,Indonesia.

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

154

Di sisi lainpersainganperusahaansaat ini semakinketat sehinggadibutuhkanberbagaiinovasidalammelaksanakansemuaprosesperusahaanuntuktetapmenghasilkankeuntung-anagardapatmemenuhidanayangdibutuhkanperusahaan.Perusahaanakanmenggunakanberbagaitaktikuntukmemastikankelangsungankeberadaannyadankemampuannyauntukmemenuhi kewajiban keuangannya. Struktur modal perusahaan merupakan komponenstruktur keuangan yang selalu dalam pengawasan. Agar dapat menjalankan perusahaanlebih efektif dan efisien daripada pesaingnya, seorang manajer dituntut untuk dapatmelakukan kewajibannya dengan benar dan tepat setiap saat. Karena setiap sumberpembiayaanmemilikidampak tertentu.Sehinggakeputusanyangdiambilolehmanajemenharusdipertimbangkandenganbaik.Perusahaanakanmempertimbangkandenganmatangapakah kegiatan operasinya akan dibiayai secara eksternal dengan pinjaman atau sahambaruketikamerencanakanpengeluarannyadimasadepan.Strukturmodal selama inidikaitkandenganperbandingansumbermodaleksternaldan

internal,beruparetainedearningsertakepemilikanmanajerialperusahaan.Strukturmodaldapat dikatakan optimal bisa menyeimbangkan antara penghematan pajak dengan biayakesulitan akibat penggunaan utang. Pengelolaan struktur modal perusahaan yang efektifmenjadiprioritasutamabagimanajemen.Debttoequityratio(DER)dapatdigunakanuntukmenilaistrukturmodalperusahaan(Aggarwal&Padhan,2017).Masalahlikuiditasdalamstrukturpermodalanberpotensiberdampakpadapertimbangan

strukturmodal.Perusahaantidaklikuidmengacupadaketidakmampuanperusahaanuntukmemenuhi komitmen jangka pendek. Dapat digambarkan dengan tingginya nilai likuiditassuatu perusaaan, menandakan tingkat utang yang sedikit. Karena likuiditas perusahaanmemberikangambaranperusahaantentangkapasitasnyauntukmembayartagihannyadanmemenuhikomitmenkontraknya.Strukturasetmerupakankomposisiasetperusahaanyangdapat dijaminkanuntukmendapatkanpinjamandandapatmempengaruhi strukturmodal(Tijow et al., 2018). Dengan menggunakan struktur aset, perusahaan dapat menentukanberapabanyakutang jangkapanjangyangdapatperusahaan lakukan.Yang tentunyaakanberdampakpadaukuranstrukturmodalperusahaan.Kepemilikanmanajerialmemisahkan kepemilikan sahammilik orang dalam dari orang

luar(Bodieetal.,2016).Jikasahamsuatuperusahaandimilikiolehbanyakpemegangsaham,maka mereka semua tidak bisa turut serta dalam mengelola operasional perusahaantersebut. Sebagai gantinya, dari mereka akan memilih seorang dewan komisaris untukmewakili mereka dalam pengelolaan, khususnya terkait pengawasan operasionalperusahaan. Adanya struktur yang demikian menimbulkan perbedaan antara pemilikdenganmanajer. Lebih lanjut, kondisi inimenimbulkan keseimbangan, suatu kondisi yangtidakterdapatpadaperusahaanyangdimilikiolehpemilikyangbertindaksekaligussebagaimanajer.Tingkat pertumbuhan ditentukan berdasarkan total penjualan sebagai ukuran kinerja

perusahaan.Penjualanyang tinggidapatmenarik investoruntukpendanaaneksternaldanmenambahkredibilitasperusahaan.Misalnya,perusahaandenganstabilitaspenjualantinggiakanlebihmudahuntukmemperolehpinjamandariluardibandingkandenganperusahaanyang stabilitas penjualannya rendah (Brigham & Houston, 2018). Dalam hal ini, krediturpercaya bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan yang pada akhirnya akan

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

155

memengaruhi strukturmodalperusahaan jikakediturmengucurkanpinjamannya.Dengankata lain, semakin tinggi tingkat pertumbuhan semakinmeningkat volume penjualan danpadaakhirnyaakanterjadipeningkatankapasitasproduksi.Penelitian sebelumnya terkait dengan faktor yang memengaruhi struktur modal telah

dilakukan. Shahar et al. (2016) menyelidiki hubungan antara struktur kepemilikan dankarakteristik spesifik perusahaan dengan struktur modal pada perusahaan publik modalmenengah di Malaysia. Mereka menemukan bahwa konsentrasi kepemilikan memilikihubungan negatif dengan rasio leverage, ukuran untuk struktur modal. Di India dan SriLanka, kajian serupa juga telah dilakukan oleh Bulathsinhalage & Pathirawasam (2017),Awan & Amin (2014) dan Ramaratnam& Jayaraman (2013). Merekamenemukan bahwatidak ada pengaruh yang signifikan dari atribut tata kelola perusahaan kecuali komposisidewan&komitedewan terhadap strukturmodal. Variabel komposisi dewanberpengaruhpositif signifikan dan komite dewan berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Lebihlanjut,Munandar(2018)menemukanbahwabahwaleveragesecaranegatifditentukanolehtingkatpertumbuhan.Permasalahan yang berhubungan dengan strukturmodalmasih terus diperbincangkan,

terutama dalam pemilihan sumbernya, apakahmengutamakan internal ataukah eksternal.Termasuk pertanyaan, mengapa banyak perusahaan di Indonesia lebih senang berutanguntukmemenuhikebutuhanpendanaan jangkapanjangdibandingkanmenerbitkansaham.Hasil-hasilpenelitiansebelumnyamenunjukkanperbedaanhasilterutamadalamlikuiditas,struktur aset serta struktur kepemilikan.Adapunpengembangan yangdilakukan riset iniadalah dengan memasukkan peran moderasi pertumbuhan perusahaan yang juga didugakuatmempengaruhistrukturmodalsuatuentitas.

KajianLiteraturdanPengembanganHipotesisPenelitian ini menggunakan teori pecking order sebagai grand theory yang merupakan

salahsatukonsepdasarstrukturmodal.Myers (1984)menunjukkanbahwamanajer lebihsuka menggunakan dana dari modal internal, yaitu arus kas dan laba ditahan. Manajercenderungakanmenggunakaninternalfinancingapabilamemungkinkan,keduapendanaanyangdisesuaikandengan target. Pembiayaan eksternal berdasarkanpeluang investasi danakhirnya dengan menerbitkan surat berharga seperti obligasi dan saham (Brealey et al.,2020).Strukturmodal dapat dianggap sebagai perbandingan antara utang jangka panjangdan

ekuitas. Manajer perlu optimal guna menentukan komposisi struktur modal atau sumberpendanaanyangakansehinggadapatefisien(Pramana&Darmayanti,2020).Penambahanmodal meliputi segala sumber daya jangka panjang baik utang, saham, obligasi maupuncadangan dana dapat disebut dengan strukturmodal. Sebuah perusahaan yangmemodalikegiatanoprasionaldenganutangdanasetnyaadalahstrukturmodalKarenaitu,perusahaanperlu mengidentifikasi sumber pendanaan yang tepat untuk mengoptimalkan strukturmodal perusahaan. Sumber pendanaan perusahaan bisa berasal dari internal maupuneksternal.Danainternaladalahdanayangberupalabaditahanyangdiperolehdariaktivitasoperasi.Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

156

membayar utang atau kewajibannya dengan aset. Dalam pengukurannya, likuiditas per-usahaandapatdikatakanbaikapabila jumlahaset lancar lebihbesardibandingkandenganjumlahkewajibannya.Perusahaandengantingkatlikuiditasyangtinggiakanmenguraiutanguntuk membiayai bisnisnya. Suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi keuanganyangbaikjika:(1)memilikimodaluntukmelakukankegiatanoprasional;(2)kewajibannyadapatdipenuhitepatwaktu;(3)tingkatkredityangdimilikimenguntung-kan;(4)membayarbungadandividen.Kepemilikan saham seperti direktur serta komisaris disebut sebagai kepemilikan

manajerial.Kepemilikanmanajerialmerupakankekuatanpemantauaninternalyangpentingdimanaselamainidianggapsebagaifungsisekaliguspenenturisiko.Kepemilikanmanajerialadalahsahamperusahaanyangdimilikiolehmanajer.Dengankatalain,manajerperusahaanjugamerupakanpemegangsaham(Hery,2017).Kepemilikanmanajerialmemberimanajerkesempatanuntukberpartisipasidalampemegangsahamsehinggastatuspemegangsahamdanmanajersetara.Melaluitanggungjawabadministratifini,manajerdapatsecaralangsungmerasakanmanfaatdaripengambilankeputusandanrisikoyangterkaitkeputusantersebut.MenurutDevietal.(2017)strukturasetmerupakanperbandinganantaraasettetapdan

totalasetperusahaan,dandapatmenentukanberapabanyakuangyangdialokasikanuntuksetiapkomponenaset.Jikasuatuperusahaanmemilikibanyakasettetap,perusahaandapatdenganmudahmendapatkanpinjamandarikredituruntukmenambahutangnya.Asettetapdenganjumlahyangbesardapatdigunakansebagaijaminanpinjaman.Hasilpembagiannilaitotal aset tetap dengan total aset perusahaan dapat digunakan sebagai informasi tentangstruktur aset perusahaan. Total asetmerupakan hasil dari penjumlahan dari keseluruhanantaraasetlancardenganasettidaklancar.Gunabandingkannilaiantaraasettetapdengantotalaset.

Gambar1.ModelPenelitianTingkatpertumbuhan,baikdari sisipenjualan, lababersih,EPS (earningpershare)dan

DPS (dividenper share),mencerminkan peningkatan pertumbuhan perusahaan dibanding-kan tahun sebelumnya. Penjualan yang stabil dalam bisnis memungkinkan memperolehkredit dibandingkan bisnis yang penjualannya tidak stabil (Brigham & Houston, 2018).

VariabelModerasi

VariabelIndependen

Likuiditas(X1)

KepemilikanManajerial

StrukturAset(X2)

VariabelDependen

StrukturModal(Y)

TingkatPertumbuhan

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

157

Sementara di sisi lain pada perusahaan dengan pertumbuhan tinggimenunjukkan bahwamerekamemilikibanyaksumberdayainternal.Dengansumberdayainternaltersebut,makakebutuhanpendanaandipenuhidariinternalperusahaan.Denganargumenttersebut,dapatdisimpulkan bahwa struktur modal, dalam arti perbandingan pendanaan internal daneksternal,sangatdipengaruhiolehpertumbuhanperusahaan.Perusahaan dengan likuiditas tinggimenghindari penggunaan dana eksternal,misalnya

utang. Kondisi ini berdampak pada komposisi struktur modal perusahaan karenaperusahaan lebihmemilihpendanaan internal.Peckingtheoryordermenjelaskanmengapakecenderungan tersebut terjadi dengan menyatakan bahwa tingginya tingkat likuiditasperusahaan akan menurunkan struktur modal perusahaan. Dengan kata lain, likuiditasperusahaanmenunjukkanperusahaanmemilikidanainternalyangcukupuntukmemenuhikewajiban jangkapendeknyasertaberdampakpadastrukturmodal.Devietal. (2017)danDeviani & Sudjarni (2018) membuktikan bahwa likuiditas berkorelasi negatif terhadapstruktur modal. Secara argumentatif bahwa likuiditas yang tinggi berdampak padakebutuhansumberpendanaanpadaekuitas.H1: Likuiditasberpengaruhnegatifterhadapstrukturmodal.Perusahaanakancenderungmenghindaripinjamanutangjikadanainternalperusahaan

sudah mencukupi dan ini sejalan dengan penjelasan teori pecking order. Maka dari ituperusahaan dengan jumlah aset yang besar akan menggunakan pinjaman utang denganasetnyadijadikansebagai jaminanapabiladana internalnya tidakmencukupi.Dengankatalaindalamkeadaanterpaksaagarperusahaantetapdapatberjalanmakaasettersebutdapatdijadikanjaminanuntukmemenuhikekurangandana.H2: Strukturasetberpengaruhpositifterhadapstrukturmodal.Saham yang dimiliki oleh manajemen suatu perusahaan sering dikatakan sebagai

kepemilikan manajerial yang biasanya diukur dari presentase jumlah saham yangdimilikinya. Dengan menjadi bagian dari pemilik perusahaan, diharapkan kinerjamanajemen semakinmeningkat (Devi et al., 2017).Kepemilikanmanajerial terhadap teoripecking order hal ini akan mendorong manajer untuk memprioritaskan modal internalsehingga struktur kapital akan rendah. Tetapi tidak menutup kemungkinan bagi paramanajer untuk memanfaatkan utang dari modal eksternal jika di perlukan padapengembanganperusahaan.H3: Kepemilikanmanajemenberpengaruhnegatifterhadapstrukturmodal.Tingkatpertumbuhanperusahaandibuktikandenganpeningkatanpenjualanperusahaan

apabila dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal ini mempengaruhi kecenderunganperusahaan untuk menentukan bagaimana dana tersebut akan digunakan. Pertumbuhanperusahaan yang tinggi akanmembuat pemanfaatan utang yang telah dilaksanakan dapatmenguntungkan. Keadaan ini berkaitan dengan teori pecking order sebagai penunjukpenggunaandanaperusahaan.Dimanasebuahperusahaantidakperlumelakukanpinjamanutangjikamemilikitingkatlikuiditasyangtinggi.Danaterdapatdalamdanainternaldenganjumlah besar yang bisa digunakan oleh perusahaan. Maka penggunaan dana internaltersebutdapatdigunakanuntukmemenuhikeperluanoperasionalnya.H4: Tingkat pertumbuhan memperlemah pengaruh negatif likuiditas terhadap struktur

modal.

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

158

Tingkatpertumbuhanyangbesarmenunjukkanbahwaperusahaanmemilikikemampuanyangbaikuntukmenjalankanusahanya.Hal inidapatdiukurdenganmeningkatnyajumlahnilai penjualan dibandingkan dengan periode sebelumnya untuk mempertahankan trenpositif ini, perusahaan mengembangkan bisnisnya dan membutuhkan dana tambahan.MenurutBrigham&Houston(2018),bisnisdenganpenjualanstabilmemiliki lebihbanyakpeluangkreditdaripadabisnisdenganpenjualanyangtidakstabil.Akibatnya,seiringdenganmeningkat tingkat penjualan, kebutuhan dana perusahaan juga akan meningkat.Peningkatan nilai aset dapat membantu bisnis dengan progres penjualan yang tinggi,sehinggamenyebabkanbisnisberpotensiberhadapandenganutangyangtinggi.H5: Tingkat pertumbuhanmemperkuat pengaruhpositif struktur aset terhadap struktur

modal.Dari sisi penjualan yang stabil, tingkat pertumbuhan perusahaan dapat meningkatkan

citra baik perusahaan. Perusahaan dengan peningkatkan penjualan dengan baik akanmembutuhkan modal lebih untuk mengembangkan perusahaannya, karena perusahaandengan tingkat penjualan yang baik ingin mendapatkan reputasi yang baik bagi parapeminjam serta investor. Sehingga memudahkan perusahaan untuk mendapatkan modaleksternal yang dibutuhkan. Hal ini beralawanan dengan perusahaan yang sahamnyasebagiandimilikiolehpihakmanajemenumumnyaakanmenerapkankebijakanutangyangcenderungrendah.Dengan tujuankarenamanajemenmenanggung jugaakanmenanggungbiayamodalperusahaan,sehinggamanajemendalammenjalankankegiatanusahanyalebihmempertimbangkanminimizecostdanmaximizevalue.H6: Tingkat pertumbuhan memperlemah pengaruh negatif kepemilikan manajerial

terhadapstrukturmodal.

MetodePenelitianPenelitian ini dilakukan guna mengkaji pengaruh likuiditas, struktur aset, kepemilikan

manajerial,tingkatpertumbuhanterhadapstrukturmodal.Kajianinimenggunakanvariabeldependenberupastrukturmodaldanvariabelindependenmeliputilikuiditas,strukturaset,kepemilikan danmanajerial. Selain itu, kajian jugamenggunakan variabel moderasi yaitutingkatpertumbuhan.Tabel1menyajikandefinisioperasionalsetiapvariabel.

Tabel1.VariabelPenelitiandanPengukuranJenisVariabel Variabel Indikator SkalaDependen Strukturmodal DER=!"#$% !"#$%

!"#$%&' Rasio

Independen Likuiditas CR= !"#$ !"#$"%!"#$% !"#$"%

Rasio

Independen Strukturaset FAR=!"#$ !"#$%!"#$% !"#$

Rasio

Independen Kepemilikanmanajerial

KM=Saham yang dimiliki manajer

Saham yang bererdar

Rasio

Moderasi Tingkatpertumbuhan

Pertumbuhanpenjualan=𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 1 − 𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 (t− 1)

𝑠𝑎𝑙𝑒𝑠 (t− 1)

Rasio

Keterangan:DER=debttoequityratio;CR=curentratio;FAR=fixedassetsratioPopulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

159

terdaftardiBEIdanmengambilperiodeanalisisdaritahun2018-2020.Metodepengambilansampel adalahmetode purposive sampling (Ghozali, 2016) dengan kriteria tidak delistingdanmemilikiperiodeakhirpembukuanper31Desemberselamakurunwaktupenelitian.Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier moderasi dan persamaan regresi

yangdikembangkanadalah:SM=α+β1LIK+β2STRA+β3KM+β4LIK*TUMBUH+β5STRA*TUMBUH+β6KM*TUMBUH+ε…………(1)

Keterangan:SM =StrukturmodalLIK =LikuiditasSTRA =StrukturasetKM =KepemilikanmanajemenTUMBUH =Pertumbuhanε =ErrorHasilPenelitianTabel2.HasilStatistikDeskriptifVariabel N Minimum MaksimumRata-rata Std.DeviasiStrukturmodal 209 0.0035 1.9466 0.707973 0.4711680Likuiditas 209 0.6507 303.2819 5.494730 25.2646388Strukturaset 209 0.0010 0.7810 0.384396 0.1886849Kepemilkanmanajerial 209 0.0000 0.9445 0.087774 0.1989500Tingkatpertumbuhan 209 -0.5709 0.9323 0.079239 0.2090808Sumber:DataSekunderDiolah(2021)Berdasarkandatayangditampilkanpadatabel2,tampakbahwarata-ratastrukturmodal

sampel menggunakan saham, 70% dibandingkan utang jangka panjangnya. Sedangkankondisi likuidtas sampel sangatbaik, terbukti rata-rata tingkat likuiditas>1, yangberartibahwakemampuanperusahaanmemenuhikewajibanjangkapendeknyasangatbaik.Totalasettetapyangdimilikisampelrelatifkecil(38%)dibandingkantotalasetkeseluruhan.Halini kemungkinan disebabkan pada perusahaan manufaktur, memiliki jumlah persediaan,mulai bahan baku hingga barang jadi, yang relatif besar. Kepemilikanmanajerial sampel,secara rata-rata juga realtif kecil hanya 8%, meskipun demikian ada perusahaan yangmemiliki kepemilikan manajerial hingga 94%, dan beberapa sampel juga tidak memilikikepemilkanmanajerial.Tabel3.HasilUjitVariabel Prediksi β t Sig Kesimpulan(Constant) 0.724 Likuiditas Negatif -0.003 -2.621 0.005*** H1diterimaStrukturAset Positif 0.197 1.083 0.140 H2ditolakKepemilkanManajerial Negatif -0.580 -3.324 0.001*** H3diterimaLK*TP Negatif -0.234 -2.440 0.008*** H4diterimaSA*TP Positif -0.969 -1.188 0.118 H5ditolakKM*TP Negatif 0.320 0.335 0.369 H6ditolak***Sig.<1%Sumber:DataSekunderDiolah(2021)Hasilpenelitianyangdilakukanpenelitidapatmembuktikanbahwalikuiditasberkorelasi

negatifdansignifikanterhadapstrukturmodal.Semakintinggilikuiditassemakinmenurun

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

160

struktur modal suatu perusahaan. Bagi industri manufaktur, likuiditas merupakan alatukuran perusahaan untuk dapatmembayar ataumemenuhi kewajiban keuangannya yangakanatau telah jatuh tempo.Perusahaanmanufakturdengan tingkat likuiditasyang tinggiberarti perusahaan memiliki dana internal cukup dan dapat digunakan untuk membayarkewajibannya sehingga struktur modal perusahaan juga akan berkurang. Likuiditas yangtinggimenunjukkanbahwakebutuhanperusahaanterpenuhi,dengandemikianperusahaantidak perlu terlalu sulit untuk mencari sumber pendanaan dari eksternal perusahaanterutamadariutangyangmemilikipotensirisikobagiperusahaan.HasilstudiinisejalandenganDevietal.(2017)dan(Deviani&Sudjarni,2018)yanghasil

kesimpulan mereka menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh negatif dan signifikanterhadapstrukturmodal.Daninisejalandenganpemikirandalampeckingordertheoryyaituperusahaan yang memiliki nilai likuiditas tinggi lebih memilih pendanaan dengan danainternal. Likuiditas merupakan sebuah proyeksi atas kemampuan perusahaan dalammemenuhikewajibanlancarnya,sehinggaakanmenurunkantingkatutangperusahaan.Struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Tidak

berpengaruh berarti bahwa besar kecilnya struktur aktiva perusahaan tidak akanmempengaruhi kebijakan struktur modal perusahaan manufaktur. Hasil penelitian inimenunjukkanbahwakepemilikanasettetaptidakmenjaminpeningkatanutangperusahaanmanufaktur.Hasilyangtidaksignifikandarihipotesisinidapatdisebabkankarenarata-ratasampelmemilikitotalasetrendahsehinggamerekakesulitandalammendapatkanpinjamandarikreditur.Salahsatu faktoryangmenjadipenyebabnyaadalahperusahaanmanufakturjuga harusmemperhatikan risiko yang akan terjadi seperti risiko gagal bayar jika terjadipeningkatanutang.Sehinggaperusahaanmanufakturharusberhati-hatidalammeningkat-kanutangnyadenganmenggunakanasettetapnyasebagaijaminan.Asettetapyangdimilikioleh perusahaan bukan merupakan aset multiguna untuk dijaminkan. Selain itu dapatdisebabkanolehkrediturmenentukanasetsertaketentuanperjanjianlainnyayangmenjadidasardalammemberikankreditkepadaperusahaan.Dengan demikian menghasilkan pertambahan aset tetap perusahaan tidak berkorelasi

signifikan terhadapstrukturmodalperusahaan.Hasilyangdemikianbertentangandenganpeckingordertheory,yaitutingginyakomposisiasetberwujudsuatuperusahaanakanlebihmemudahkandalamhalpenilaianasettersebut.Dalamhalini,bisajadiasetberwujudyangdimilikiolehperusahaan tidakbisadigunakan sebagai jaminanutangdalamrangkauntukmengembangkan perusahaan sesuai yang diharapkan perusahaan. Selain itu, perusahaandenganaset besarmungkinhanyamenggunakansumberpendanaaneksternalatauutangketika pendanaan internal tidak mencukupi. Kajian ini mendukung kajian Deviani &Sudjarni(2018)danPutri&Andayani(2018)yangmenyatakanbahwastrukturaktivatidakberpengaruhsignifikanterhadapstrukturmodal.Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal.

Kepemilikan manajerial adalah porsi saham biasa yang dimiliki oleh manajemen. Dalamkonteksini,manajermemilikiduaperansekaligus,sebagaipengeloladanpemegangsaham,dimanakeduapihaktersebutmemilikiharapanyangsamaterhadapbisnisyaitumendapatlabayangtinggi.Tingginyalabadapatdigunakansebagaiukurandarikinerjamanajeryangbagus sehingga ia memperoleh bonus yang diukur dalam persentase dari laba tersebut.

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

161

Dengandemikian,manajermemilikikesempatanuntukmeningkatkan laba.Semakinbesarkepemilikanmanajerialperusahaan,strukturmodalakanmenurun.Kepemilikansahammanajemenberpengaruhnegatifpadastrukturmodalkarenaadanya

kepemilikansahamolehmanajemendapatmenyebabkanmanajemenuntukbertindaklebihhati-hatiterkaitdengankebijakanutang.Dengankatalain,perusahaandengankepemilikanmanajerial tinggi akan menurunkan struktur modal perusahaan. Pecking order theorymenjelaskan bahwa perusahaan yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh manajemenakancenderungmenerapkankebijakanutangkecilkarenamanajemenakanikutsertadalammenanggung biaya modal yang seharusnya ditanggung oleh pemilik perusahaan. Olehkarena itu,manajer cenderungmeminimalkan pembiayaan dari eksternalmelalui hutang.Hasil kajian ini mendukung kajian Thesarani (2017) dan Oktaviantari & Baskara (2019)yang memiliki hasil bahwa kepemilikan manajerial berkorelasi negatif dan signifikanterhadapstrukturmodal.Likuiditasyangdimoderasidengantingkatpertumbuhanberpengaruhnegatifsignifikan

terhadap variabel struktur modal. Tingkat pertumbuhan memperlemah pengaruh negatiflikuiditas terhadap strukturmodal dapat dilihat dari t hitung yang lebih kecil dan signifi-kansinya yang lebih besar dari pengaruh langsung likuiditas. Stabilitas pertumbuhan ber-dampak positif pada laba perusahaan artinya manajemen memperhitungkannya dalammenentukan struktur modal. Perusahaan manufaktur dengan tingkat pertumbuhanpenjualanyangtinggiakancenderungmenggunakanutangdalamstrukturmodalnya.Tingginya tingkat pertumbuhan penjualan biasanya ditandai dengan meningkatnya

volumepenjualandaniniseringkalidiikutidenganpenambahankapasitasproduksi.Untukitu, diperlukan dana yang cukup besar. Alternatifnya, perusahaan akan berhutang gunamembiayai kegiatan yang bisa meningkatkan volume produksi untuk memenuhi adanyapeningkatandalampenjualan.Namundemikian,tingkatpertumbuhanpenjualanyangtinggibiasanya akan diikuti dengan berkurangnya kemampuan perusahaan dalam membayarutangnyakarenapendanaanuntukpeningkatankapasitasproduksidiperolehmelaluiutang.Dengandemikiantingkatpertumbuhanmemperlemahpengaruhnegatiflikuiditasterhadapstruktur modal karena utang bertambah untuk mendanai aktivitas produksi perusahaanmanufaktur.Strukturasetyangdimoderasidengantingkatpertumbuhantidakberpengaruhsignifikan

terhadapstrukturmodal.Tingkatpertumbuhan tidakmemperkuatataupunmemperlemahhubungan struktur aktiva dengan modal. Stabilitas pertumbuhan yang baik berdampakpositif terhadap laba perusahaan sehingga manajemen mempertimbangkannya dalammenentukan struktur modal perusahaan. Seiring dengan peningkatan volume penjualanperusahaan,kebutuhanakanmodaltambahanjugameningkat.Namun demikian, peckingorder theory menyatakan sebaliknya, yaitu tingkat penjualan

yang relatif tinggi diperlukan dana tambahan dalam bentuk utang agar penjualan yangdilakukancenderungstabil.Perusahaanmungkintidakmemanfaatkanasetyangdimilikinyasebagai jaminan untuk berhutang. Setiap perusahaan menginginkan laba yang besar danoleh karena itu dalam memilih alternatif pendanaan, manajer akan mempertimbangkanfaktorbiayadanrisikoyangharusditanggungnyajikamenggunakansumberdanaeksternal.

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

162

Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan tidakmemperkuat hubungan antara aktiva denganstrukturmodalpadaperusahaanmanufaktur.Kepemilikan manajerial yang dimoderasi dengan tingkat pertumbuhan tidak

berpengaruhsignifikanterhadapvariabelstrukturmodal.Tingkatpertumbuhantidakdapatmemperkuat ataupun memperlemah pengaruh kepemilikan manajerial terhadap strukturmodal. Artinyamenunjukkan tingkat pertumbuhan tidakmampumemperlemah pengaruhnegatif antara kepemilikan manajemen terhadap struktur modal. Pada umumnyameningkatnya tingkat pertumbuhan akan memerlukan dana yang lebih banyak dalammembiayai perluasan bisnisnya, hal ini akan lebih mudah dilakukan dengan melakukanpendanaaneksternaldalambentukutang.Halinisecaratidaklangsungmendorongmanajeruntuk menggunakan utang. Pecking order theory menjelaskan ketika dana internalperusahaan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan, maka perusahaanmemerlukandanaeksternaluntukmenutupikebutuhannya.Namunpenggunaanutangyangterlalutinggijugadapatmenyebabkanrisikokebangkrutansehinggaperusahaanakanlebihberhati-hatidalammenggunakanutangdanmeminimalisirriskotersebut.Tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi memerlukan banyak utang untuk

menjalankanaktivitasperusahaan.Manajemenperusahaanmungkinlebihfokuspadafaktorlain selain tingkat pertumbuhan. Oleh karena itu, tingkat pertumbuhan tidak mampumemperlemahpengaruhnegatifantarakepemilikanmanajementerhadapstrukturmodal.

KesimpulanBerdasarkanhasilpengujiandananalisishasilpenelitian,diperolehsejumlahkesimpulan

yaitu sementara likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal namun strukturaset tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Lebih lanjut, kepemilikan manajerialberpengaruh terhadap struktur modal. Sedang untuk variabel moderasi, tingkatpertumbuhanmemperlemah pengaruh nlikuiditas terhadap strukturmodal, tidakmampumemperkuat pengaruh struktur aset terhadap struktur modal dan tidak mampumemperlemahpengaruhkepemilikanmanajerialterhadapstrukturmodal.Kajian ini memiliki keterbatasan dalam hal tingginya outlier yang mengurangi jumlah

sampelpenelitian.Selainitu,adanyaheterogeneitydanminimalnyasampelyangdigunakan,yang tidakmelibatkan kondisi spesifik sampel, seperti capaian laba, pembayaran devidenjugamenjadi keterbatasan penelitian. Untuk itu, saran yang dapat diberikan peneliti darihasil penelitian ini untuk mendukung penelitian yang akan datang adalah penelitiselanjutnya dapat menguji dan menganalisis faktor lain seperti kebijakan deviden,kepemilikan institusional, dan risiko bisnis yang mungkin berkorelasi terhadap strukturmodaldanjugamemakaitahunpenelitianterbaruyanglebihdari5tahunagardatayangdidapatkanlebihbanyaksehinggamendapatkanhasillebihakurat.Selanjutnya,penelitidapatmenambahkan periode penelitian sehingga sampel yang didapatkan beragam untukmenghindari data outliers. Pada akhirnya, peneliti selanjutnya diharapkan dapatmenggunakansampelpenelitianyanglebihluasatautidakhanyamanufakturyangterdaftardi Bursa Efek Indonesia, tetapi bisa juga menggunakan sektor lain misalnya perbankan,pertambangan,jasa,pertanian,propertidanlainsebagainya.

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

163

DaftarPustakaAggarwal,D.,&Padhan,P.C.(2017).Impactofcapitalstructureonfirmvalue:Evidencefrom

Indianhospitalityindustry.TheoreticalEconomicsLetters,7(4),982–1000.https://doi.org/10.4236/tel.2017.74067.

Awan,A.G.,&Amin,M.S.(2014).Determinantofcapitalstructure.EuropeanJournalofAuditingandFinanceResearch,2(9),22–41.

Bodie,Z.,Kane,A.,&Marcus,A.(2016).Investments(12thed.).SalembaEmpat.Brealey,R.,Myers,S.,&Allen,F.(2020).PrinciplesofCorporateFinance(13thed.).McGraw

Hill.Brigham,E.,&Houston,J.(2018).Dasar-DasarManajemenKeuangan(14thed.).Jakarta:

SalembaEmpat.Bulathsinhalage,S.,&Pathirawasam,C.(2017).Theeffectofcorporategovernanceonfirms’

capitalstructureoflistedcompaniesinSriLanka.JournalofCompetitiveness,9(2),19–33.https://doi.org/10.7441/joc.2017.02.02.

Devi,N.M.N.C.,Sulindawati,N.L.G.E.,&Wahyuni,M.A.(2017).Pengaruhstrukturaktiva,profitabilitas,ukuranperusahaan,likuiditas,dankepemilikanmanajerialterhadapstrukturmodalperusahaan(studiempirispadaperusahaanmanufakturyangterdaftardiBursaEfekIndonesiaperiode2013-2015).JurnalIlmiahMahasiswaAkuntansi,7(1),1–12.https://doi.org/10.23887/jimat.v7i1.9585.

Devi,S.,Budiasih,I.G.N.,&Badera,I.D.N.(2017).Pengaruhpengungkapanenterpriseriskmanagementdanpengungkapanintelectualcapitalterhadapnilaiperusahaan.JurnalAkuntansiDanKeuanganIndonesia,14(1),20–45.https://doi.org/10.21002/jaki.2017.02.

Deviani,M.Y.,&Sudjarni,L.K.(2018).Pengaruhtingkatpertumbuhan,strukturaktiva,profitabilitas,danlikuiditasterhadapstrukturmodalperusahaanpertambangandiBEI.E-JurnalManajemenUniversitasUdayana,7(3),1222–1254.https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v7.i03.p04.

Ghozali,I.(2016).AplikasiAnalisisMultivariatedenganProgramIBMSPSS21(8thed.).Semarang:BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

Hery.(2017).KajianRisetAkuntansi.Jakarta:PT.Grasindo.Munandar,A.(2018).Theimpactofmanagerialownership,size,andgrowthrateoncapital

structure.JurnalRisetTerapanAkuntansi,1(2),84–88.Myers,S.C.(1984).Thecapitalstructurepuzzle.TheJournalofFinance,39(3),574–592.

https://doi.org/10.1111/j.1540-6261.1984.tb03646.x.Oktaviantari,N.K.A.,&Baskara,I.G.K.(2019).Pengaruhukuranperusahaan,tangibility

assets,dankepemilikanmanajerialterhadapstrukturmodalpadasubsektorritel.E-JurnalManajemenUniversitasUdayana,8(6),3843–3872.https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2019.v08.i06.p20.

Pramana,I.W.S.,&Darmayanti,N.P.A.(2020).Profitabilitas,strukturaktiva,danukuranperusahaanberpengaruhterhadapstrukturmodalperusahaanotomotif.E-JurnalManajemenUniversitasUdayana,9(6),2127.https://doi.org/10.24843/ejmunud.2020.v09.i06.p04.

APSSAIAccountingReviewe-ISSN:2808-2788p-ISSN:2808-2931

Muhammad Rifqi Ramadhan, Sekar Mayangsari

164

Putri,R.P.,&Andayani.(2018).Faktor-faktoryangmempengaruhistrukturmodalperusahaanmanufakturdiBursaEfekIndonesia.JurnalIlmiahDanRisetAkuntansi,7(2),1–24.https://doi.org/10.22216/jbe.v1i2.1429.

Ramaratnam,M.S.,&Jayaraman,R.(2013).DeterminantsofcapitalstructurewithspecialreferencetoIndianpharmaceuticalsector:Paneldataanalysis.JournalofCommerceandAccountingResearch,2(4).

Shahar,H.K.,Adzis,A.A.,&Baderi,N.(2016).Therelationshipbetweenownershipstructure,firmspecificcharacteristicsandcapitalstructure:EvidencefromMalaysianmiddle-capitalpubliclistedfirms.InternationalJournalofEconomicsandFinancialIssues,6(3),36–43.

Thesarani,N.J.(2017).Pengaruhukurandewankomisaris,kepemilikanmanajerial,kepemilikaninstitusionaldankomiteauditterhadapstrukturmodal.Nominal,6(2),1–13.https://doi.org/10.21831/nominal.v6i2.16641.

Tijow,A.P.,Sabijono,H.,&Tirayoh,V.Z.(2018).PengaruhstrukturaktivadanprofitabilitasterhadapstrukturmodalpadaperusahaansektorindustribarangkonsumsiyangterdaftardiBursaEfekIndonesia.GoingConcern:JurnalRisetAkuntansi,13(04),477–488.https://doi.org/10.32400/gc.13.03.20375.2018.