Muhammad Afandy 107091001512 PROGRAM STUDI

148
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS WEB DAN MOBILE Oleh: Muhammad Afandy 107091001512 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2012 M/ 1433 H

Transcript of Muhammad Afandy 107091001512 PROGRAM STUDI

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS

WEB DAN MOBILE

Oleh:

Muhammad Afandy

107091001512

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012 M/ 1433 H

ii

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

KEMACETAN LALU LINTAS BERBASIS

WEB DAN MOBILE

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Muhammad Afandy

107091001512

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLIGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2012 M / 1433 H

iii

iv

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-

BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Maret 2012

Muhammad Afandy

107091001512

vi

ABSTRAK

MUHAMMAD AFANDY, Pengembangan Sistem Informasi Kemacetan Lalu

Lintas berbasis Web dan Mobile (Dibawah bimbingan YUSUF DURRACHMAN

dan RIZAL BAHAWERES).

Kemacetan lalu lintas khususnya wilayah Ibu Kota Jakarta salah satunya

disebabkan dari sangat padatnya kendaraan dan jalan yang tidak sebanding

dengan jumlah kendaraan yang dilalui. Sistem yang selama ini digunakan

masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai kepadatan lalu lintas adalah

melalui media elektronik seperti radio dan televisi. Oleh karena itu, berdasarkan

latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah mengembangkan aplikasi lalu

lintas berbasis web dan mobile yang dapat digunakan secara mudah, kapan, dan

dimana saja. Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan

adalah Metode pengembangan sistem RAD dengan pemodelan blueprint sistem

menggunakan Unified Modelling Language (UML). Aplikasi ini dapat

memberikan informasi lalu lintas yang akan dilalui kapan saja selama 24 jam

sehari. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan Framework Android SDK,

Bahasa Pemrograman Java, Eclipse Galileo sebagai editor untuk pengembangan

webservice API (Application Programming Interface), MySQL sebagai

databasenya, PHP dan JSON (Javascript Object Notation) sebagai bahasa

pemograman server side scripting, dan pengujian sistem telah dilakukan dengan

menggunakan metode pengujian Black Box. Untuk penelitian selanjutnya, aplikasi

ini dapat diterapkan pada smartphone lainnya dan informasi yang disajikan dapat

mencakup seluruh Indonesia.

V Bab + 117 Halaman + 21 Daftar Pustaka + 40 Gambar + 27 Tabel + 3 Lampiran

Kata kunci : kemacetan lalu lintas, web, mobile, dan android

Pustaka acuan : 16 buku (1996-2011)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah swt, karena berkat izin dan

kemudahan-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan baik.

Shalawat dan salam tidak lupa pula penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad

saw.

Skripsi ini disusun dengan tujuan pertama, sebagai syarat untuk mengikuti

sidang skripsi dan kelulusan dalam menempuh pendidikan jejang Strata-1 (S1) di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Kedua, penulis berharap

apa yang penulis teliti dan pelajari selama perkuliahan, dapat menjadi sumbangan

ilmu pengetahuan di bidang teknologi khususnya Program Studi Teknik

Inormatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dapat dipelajari dan

dikembangkan di kemudian hari.

Selanjutnya, penulis ingin berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah

mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, diantaranya:

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra M.Sis., selaku Dekan Fakultas Sains

dan Teknologi,

2. Bapak Yusuf Durrachman M.Sc, MIT, selaku ketua Program Studi Teknik

Informatika dan selaku dosen pembimbing skripsi pertama yang telah

membantu dan membimbing dalam menyusun penulisan skripsi ini,

3. Ibu Viva Arifin MMSi selaku Sekretaris Program Studi Teknik

Informatika yang telah memberikan acc kepada penulis untuk menyusun

skripsi ini,

viii

4. Bapak Rizal Bahaweres, M.Kom selaku dosen pembimbing kedua yang

telah banyak membimbing penulis dalam hal konsep dan perancangan

sistem,

5. Para dosen Fakultas Sains dan Teknologi, yang telah berbagi ilmu dan

pengalamannya kepada penulis sehingga penulis dapat

mengimplementasikan ilmu yang diajarkan dalam skripsi,

6. Alm. Bapak Susanto dan Ibu Mudrikah, selaku orang tua penulis yang

telah memberikan begitu banyak dukungan moral maupun materi kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik,

7. Nurvina Sahara, selaku kakak penulis yang juga telah banyak memberikan

semangat dan dukungan moral kepada penulis.

Penulis menyadari, bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan

dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang dapat penulis jadikan evaluasi dalam mengembangkan penelitian lain

dengan lebih baik lagi.

Jakarta, Maret 2012

Muhammad Afandy

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN .................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................... 6

1.3. Batasan Masalah .................................................................................. 6

1.4. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

1.6. Metodologi Penelitian .......................................................................... 9

1.6.1. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 9

1.6.2. Metodologi Pengembangan Sistem ........................................... 9

1.7. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Definisi pengembangan ....................................................................... 11

2.2. Definisi aplikasi ................................................................................... 11

2.3. Definisi Sistem .................................................................................... 11

x

2.4. Konsep Informasi ................................................................................ 11

2.5. Gambaran Umum Kemacetan Lalu Lintas ........................................... 13

2.6. Definisi Sistem Berbasis Web .............................................................. 15

2.7. Gambaran Umum Mobile ................................................................... 15

2.8. Definisi Smartphone ............................................................................ 16

2.9. Android ............................................................................................... 17

2.10. Alat-Alat Bantu yang Digunakan ......................................................... 25

3.2.1. Java .......................................................................................... 25

3.2.2. PHP ......................................................................................... 25

3.2.3. JSON ....................................................................................... 27

3.2.4. XAMPP ................................................................................... 28

2.11. Metode Pengembangan Sistem yang Digunakan : Rapid Application

Development (RAD) ........................................................................... 31

2.12. Pemodelan Desain Sistem yang Digunakan : Unified Modelling

Language (UML) ................................................................................. 31

2.13. Studi sejenis ......................................................................................... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka berpikir ................................................................................ 34

3.2. Metode Pengumpulan data ................................................................... 36

3.2.1. Studi Pustaka ........................................................................... 36

3.2.2. Studi Lapangan ........................................................................ 37

3.3. Metode Pengembangan sistem .............................................................. 39

3.3.1 Perencanaan Syarat-Syarat ...................................................... 40

3.3.2 Workshop Design .................................................................... 41

3.3.3 Implementation ........................................................................ 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Dirlantas Polda Metro ............................................................... 46

4.2. Requirement planning .......................................................................... 48

4.3. Workshop design ................................................................................. 53

xi

4.4. Implementasi ...................................................................................... 104

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 113

5.2. Saran .................................................................................................. 114

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 115

LAMPIRAN

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Grafik Perbandingan Pengguna Android di Indonesia ..................... 5

Gambar 2.1. Model Dasar Pengolahan Informasi ................................................ 12

Gambar 2.2. Contoh Smartphone yang ada di pasaran ......................................... 16

Gambar 2.3. Smartphone Android ....................................................................... 17

Gambar 2.4. Emulator Android ........................................................................... 21

Gambar 2.5. Arsitektur Platform Android ........................................................... 21

Gambar 2.6. Proses konversi query database ke JSON ........................................ 28

Gambar 2.7. Hasil proses konversi query database ke JSON ............................... 28

Gambar 2.8. Tampilan XAMPP .......................................................................... 30

Gambar 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian .......................................................... 34

Gambar 4.1. Rancangan Arsitektur Aplikasi yang akan dikembangkan ............... 53

Gambar 4.2. Rancangan Tampilan Informasi Lalu lintas terkini................................. 54

Gambar 4.3. Rancangan Tampilan List Lokasi ........................................................ 55

Gambar 4.4. Rancangan Tampilan Lapor Kejadian .................................................. 55

Gambar 4.5. Rancangan Tampilan Kejadian Penting ................................................ 56

Gambar 4.6. Rancangan Tampilan Cari .................................................................. 56

Gambar 4.7. Rancangan Interface Login ................................................................... 57

Gambar 4.8. Rancangan Interface Menu Utama .......................................................... 57

Gambar 4.9. Rancangan Interface Daftar Info Lalu lintas .............................................. 58

Gambar 4.10. Rancangan Interface Daftar Input Info Lalu lintas ...................................... 58

Gambar 4.11. Rancangan Interface Daftar Laporan Masyarakat ....................................... 59

xiii

Gambar 4.12. Rancangan Interface Daftar Kejadian Penting ........................................... 59

Gambar 4.13. Usecase model diagram Sistem Informasi Kemacetan Lalu lintas.... 62

Gambar 4.14. Activity Diagram Sistem Informasi Lalu lintas ............................... 81

Gambar 4.15. Sequence Diagram usecase login .................................................... 82

Gambar 4.16. Sequence Diagram Melihat Info lalin .............................................. 83

Gambar 4.17. Sequence Diagram Memasukkan Info Lalin .................................... 84

Gambar 4.18. Sequence Diagram Mengubah Info Lalin ........................................ 86

Gambar 4.19. Sequence Diagram Menghapus Info Lalin ....................................... 88

Gambar 4.20. Sequence Diagram Melihat Laporan Masyarakat ............................ 90

Gambar 4.21. Sequence Diagram Memasukkan Laporan Masyarakat .................... 92

Gambar 4.22. Sequence Diagram Verifikasi Laporan Masyarakat ......................... 93

Gambar 4.23. Sequence Diagram Mengubah Laporan Masyarakat ........................ 94

Gambar 4.24. Sequence Diagram Menghapus Laporan Masyarakat ...................... 95

Gambar 4.25. Sequence Diagram Melihat Kejadian Penting.................................. 96

Gambar 4.26. Sequence Diagram Memasukkan Kejadian Penting ......................... 97

Gambar 4.27. Sequence Diagram Mengubah Kejadian Penting ............................. 98

Gambar 4.28. Sequence Diagram Menghapus Kejadian Penting............................ 99

Gambar 4.29. Class Diagram ................................................................................ 100

Gambar 4.30. Perbandingan data lokasi rawan macet ............................................ 111

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tabel perkembangan penjualan smartphone Dunia Quartal 3 2009

dan Quartal 3 2010.......................................................................... 4

Tabel 1.2. Tabel perkembangan penjualan smartphone Dunia Quartal 3 2010

dan Quartal 3 2011.......................................................................... 4

Tabel 4.1. Tabel Lokasi Rawan Macet di Jakarta ............................................. 49

Tabel 4.2. Tabel Daftar Actor .......................................................................... 60

Tabel 4.3. Tabel Daftar Diagram Usecase ........................................................ 60

Tabel 4.4. Tabel Usecase Scenario Login ........................................................ 63

Tabel 4.5. Tabel Usecase Scenario Melihat info lalin....................................... 64

Tabel 4.6. Tabel Usecase Scenario Memasukkan info lalin .............................. 65

Tabel 4.7. Tabel Usecase Scenario Mengubah info lalin .................................. 66

Tabel 4.8. Tabel Usecase Scenario Menghapus info lalin................................. 68

Tabel 4.9. Tabel Usecase Scenario Melihat laporan masyarakat....................... 69

Tabel 4.10. Tabel Usecase Scenario Memasukkan laporan masyarakat .............. 70

Tabel 4.11. Tabel Usecase Scenario Verifikasi laporan Masyarakat .................. 72

Tabel 4.12. Tabel Usecase Scenario Mengubah laporan Masyarakat .................. 73

Tabel 4.13. Tabel Usecase Scenario Menghapus laporan masyarakat................. 75

Tabel 4.14. Tabel Usecase Scenario Melihat Kejadian Penting .......................... 76

Tabel 4.15. Tabel Usecase Scenario Memasukkan Kejadian Penting ................. 77

Tabel 4.16. Tabel Usecase Scenario Mengubah Kejadian Penting ..................... 79

Tabel 4.17. Tabel User ...................................................................................... 101

Tabel 4.18. Tabel Lokasi ................................................................................... 101

Tabel 4.19. Tabel Laporan Masyarakat .............................................................. 102

Tabel 4.20. Tabel Kejadian Penting ................................................................... 102

Tabel 4.21. Tabel Jenis ...................................................................................... 103

Tabel 4.22. Tabel Wilayah ................................................................................ 103

Tabel 4.23. Tabel Pengujian Web Aplikasi ........................................................ 108

Tabel 4.24. Tabel Pengujian Aplikasi pada Android .......................................... 109

xv

Tabel 4.25. Tabel Hasil Penelitian Lokasi Rawan Macet di Jakarta.................... 110

xvi

DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Surat Izin Penelitian ..................................................................... L-1

LAMPIRAN 2 Hasil Kuesioner ............................................................................ L-2

LAMPIRAN 3 Hasil Wawancara ......................................................................... L-3

LAMPIRAN 4 Tampilan Aplikasi ........................................................................ L-4

1

NDAHULUAN BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemacetan merupakan keadaan yang tidak dapat dihindari bagi kota-

kota besar seperti Jakarta. Kemacetan dapat menimbulkan dampak negatif,

misalnya: pemborosan penggunaan bahan bakar, berkurangnya waktu

produktif karena meningkatnya waktu tempuh perjalanan, besarnya peluang

untuk terjadi kecelakaan dan kerusakan mesin, serta berbagai dampak

lainnya. (Sarotama et all, 2002)

Sistem yang selama ini digunakan masyarakat yaitu sejak tahun 2005

hingga 2010, untuk memperoleh informasi mengenai kepadatan lalu lintas

guna menghindari kemacetan adalah melalui media elektronik seperti radio

dan televisi. Informasi yang dihasilkan memiliki keterbatasan yaitu hanya

dapat diakses pada waktu-waktu tertentu. Waktu penyiaran yang relatif

singkat juga tidak memungkinkan masyarakat untuk mengetahui keseluruhan

informasi keadaan jalan di Jakarta. (Fauzi, 2010)

Bagi masyarakat yang akan bepergian diluar waktu rutin penyiaran

laporan lalu lintas oleh media radio dan televisi, hal ini tentu saja menjadi

masalah. Kesulitan memperoleh informasi lalu lintas seringkali menjadi

penyebab banyak kendaraan yang terjebak dalam kemacetan lalu lintas yang

terjadi akibat kecelakaan, kerusakan atau perbakan jalan, demonstrasi,

ataupun faktor tak terduga lainnya.

2

Kendala lainnya adalah bahwa informasi dari media-media tersebut lebih

bersifat searah, dalam arti pemirsa hanya bersikap pasif yaitu sebagai

penerima informasi saja. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu solusi untuk

menjawab bagaimana cara masyarakat untuk mendapatkan informasi

mengenai keadaan lalu lintas jalan raya yang akan dilalui kapan saja selama

24 jam sehari.

Terdapat beberapa penelitian (Herman,2005 dan Jecosen Jaya et all,

2007) terkait pengembangan sistem informasi lalu lintas yaitu berbasis web.

Penelitian tersebut merupakan rujukan utama bagi penlis dalam penelitian

ini.

Berdasarkan penelitian dan pengembangan aplikasi sebelumnya tentang

sistem informasi lalu lintas dapat disimpulkan bahwa telah ada berbagai

penelitian tentang sistem informasi lalu lintas. Namun, belum ada penelitian

tentang sistem informasi lalu lintas yang berjalan dalam platform android.

Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan Polri

yang Profesional, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terus berusaha

menyempurnakan dan mengembangkan kemampuannya dalam memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Oleh karena

itu Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya

berusaha memenuhi harapan masyarakat tersebut dengan memanfaatkan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhir-akhir ini telah

menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat modern.

3

Kebijakan Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya

tentang peningkatan pelayanan Polisi Lalu Lintas terhadap masyarakat oleh

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya diwujudkan dalam suatu sistem yang

terintegrasi didalam suatu ruangan yang dilengkapi dengan teknologi

komputer, ruangan tersebut diberi nama Traffic Management Centre (TMC).

(TMC, 2011)

Dari hasil wawancara dengan Kasubag Teknologi dan Informasi TMC

Polda Metro Jaya, saat ini TMC dalam memberikan informasi kemacetan lalu

lintas masih menggunakan media televisi dan radio. Namun penyampaian

informasi tersebut belum mampu untuk diakomodir ke dalam sebuah

media berbasis mobile yang mampu mendukung dan menampilkan informasi

kemacetan lalu lintas.

Saat ini perkembangan perangkat teknologi komputasi mobile telah

meningkat pesat, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya fungsi pada

perangkat mobile tersebut. Sebut saja smartphone yang kemampuannya

semakin setara dengan sebuah personal komputer genggam. (Zheng, 2006)

Beberapa basis teknologi smartphone yang sudah popular dikalangan

masyarakat saat ini diantaranya Android, Blackberry, iPhone, dan Symbian.

Berdasarkan data terbaru dari Canalys tentang market share platform

smartphone di kuartal ke 3 tahun 2009, 2010, dan 2011 menunjukkan bahwa

Android menempati peringkat teratas di pasar platform smartphone. Android

telah berhasil menggeser posisi yang selama ini dipegang oleh Nokia.

4

Tabel 1.1 : Tabel perkembangan penjualan smartphone Dunia Quartal 3 2009 dan

Quartal 3 2010 (Gartner, November 2010)

Tabel 1.2 : Tabel perkembangan penjualan smartphone Dunia Quartal 3 2010 dan

Quartal 3 2011 (Gartner , November 2011)

Di Indonesia pertumbuhan smartphone android diperkirakan telah lebih

dari 200 ribu pengguna sejak peranti sistem terbuka ini dikomersilkan dua

tahun yang lalu (2009).

5

Menurut Agus Hamonangan, pendiri komunitas id-Android di sela

acara Google, di Bengkel Cafe, Jakarta. “Jika melihat data pengguna

Android di Telkomsel terakhir yang mencapai 170 ribu dan XL yang lebih

dari 50 ribu, saya yakin jumlahnya lebih dari 200 ribu. Itu belum dari

operator lain. (Hamonangan, 2011)

Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Pengguna Android di Indonesia (Telkomsel, 2011)

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan membangun sebuah

aplikasi lalu lintas pada web dan mobile yang diterapkan pada operating

system Android yang mampu menjadi salah satu alternatif solusi

permasalahan yang ada dan untuk memberikan informasi mengenai

kemacetan lalu lintas secara interaktif serta sebagai media untuk melaporkan

suatu kejadian penting tentang lalu lintas ke TMC Polda Metro Jaya. System

yang akan dihasilkan mampu memberikan informasi lokasi kemacetan lalu

lintas di Jakarta dan informasi tersebut diintegrasikan dengan informasi di

TMC.

0

20000

40000

60000

80000

100000

120000

140000

160000

180000

Android iPhone

6

Penulis memilih Android karena Android merupakan salah satu

platform opensource yang saat ini sedang berkembang pesat, bahkan para

operator telekomunikasi pun sudah mulai memberikan fokus yang lebih pada

platform opensource yang dikembangkan Google ini.

Semua aplikasi yang dibuat untuk android, programmer atau developer

secara penuh akan bisa mengkustomisasi perangkat androidnya.

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka penulis menyusun

penelitian dengan judul “Pengembangan Sistem Informasi Kemacetan

Lalu Lintas Berbasis Web dan Mobile”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah yang penulis

lakukan, maka penullis merumuskan permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana mengembangkan sistem informasi lalu lintas untuk

memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi mengenai

kondisi lalu lintas kapan saja selama 24 jam.

2. Bagaimana mengembangkan sistem informasi untuk memantau dan

memetakan lokasi-lokasi kemacetan yang sering terjadi di Jakarta.

1.3 Batasan Masalah

Karena kompleksnya masalah yang ada di lapangan, maka penulis

menyadari perlu adanya pembatasan masalah dalam melakukan penelitian ini

7

agar ruang lingkup (scope) penelitian tidak terlalu luas. Adapun batasan

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Dalam merancang dan membuat aplikasi ini, ruang lingkupnya pada

Jakarta Selatan.

2. Informasi kemacetan lalu lintas hanya berasal dari TMC Polda Metro Jaya.

3. Informasi yang ditampilkan yaitu tentang keterangan informasi kemacetan

lalulintas dan kejadian penting seputar lalu lintas.

4. Pengembangan program atau aplikasinya dilakukan dengan menggunakan

android SDK dan Eclipse SDK 3.6.2. Dalam hal ini, penulis menggunakan

OS Windows Seven untuk membangun aplikasi.

5. Pengguna sistem adalah pengguna pada smartphone android yang

terhubung dengan jaringan internet dan operator pada TMC Polda Metro

Jaya yang dibuat berbasis web.

6. Jenis handphone yang digunakan untuk simulasi yaitu Samsung Galaxy

Mini GT-S5570.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang diharapkan bisa tercapai dari

penelitian yang dilakukan, yaitu:

1. Menghasilkan sebuah aplikasi yang dapat membantu pengguna untuk

mendapatkan informasi kemacetan lalu lintas.

8

2. Menghasilkan aplikasi yang berguna sebagai media publikasi informasi

kemacetan lalu lintas secara online dan mobile yang di dukung oleh TMC

Polda Metro Jaya.

3. Menghasilkan sebuah aplikasi yang bersifat open source dalam pengertian

aplikasi ini terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan lebih jauh

fungsi atau fitur aplikasi ini dikarenkan soure code aplikasi ini akan

penulis berikan atau lampirkan dan penulis izinkan untuk dikembangkan.

1.5 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

disebutkan di atas maka manfaat penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagi penulis :

a. Memberikan pemahaman yang meyeluruh mengenai sistem kerja

handphone android.

b. Menggali kemampuan dan menerapkan ilmu yang diperoleh untuk

membuat suatu aplikasi kemacetan lalu lintas berbasis android.

2. Bagi pengguna :

a. Membantu pengguna untuk memperoleh informasi kemacetan lalu

lintas.

b. Memberikan kemudahan dalam mengakses informasi mengenai lokasi

kemacetan lalu lintas yang ada di Jakarta

c. Memudahkan pengguna dalam mencari informasi keadaan lalu lintas.

3. Bagi Universitas :

9

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi universitas khususnya pada

Program Teknik Informatika sebagai bahan informasi, dan sebagai

kerangka acuan dalam memahami persoalan yang sama. Serta sebagai

sarana untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan penguasaan

mahasiswa tentag teori yang telah diberikan.

1.6 Metodologi Penelitian

Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua

bagian pokok, yaitu teknik pengumpulan data dan metode pengembangan

sistem.

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Pustaka

2. Studi Lapangan

a. Pengamatan (Observasi)

b. Wawancara (Interview)

c. Kuesioner

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem dalam penelitian ini penulis lakukan

menggunakan tiga tahap siklus pengembangan model Rapid

Application Development (RAD) versi James Martin yaitu dalam

bukunya Kendal & Kendal, 2007:

a. Requirement Planning

b. RAD Design Workshop

10

c. Implementation

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan, keseluruhan perancangan aplikasi ini

dibagi menjadi lima bab dengan pokok dari tiap-tiap bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam pendahuluan ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah,

perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tentang pengertian dan teori-teori yang digunakan

sebagai landasan dari penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang mencakup teknik

pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang digunakan

dalam aplikasi ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang dilakukan dalam

pengembangan sistem.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitan yang telah dilakukan dan

saran yang diusulkan untuk pengembangan lebih lanjut agar tercapai hasil

yang lebih baik.

11

NDASAN TEORI BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Pengembangan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:473) mendefinisikan

pengembangan sebagai proses, cara, perbuatan dalam menjadikan sesuatu

yang lebih baik.

2.2 Definisi Aplikasi

Aplikasi atau biasa disebut juga application software merupakan

program yang ditulis oleh pemrogram komputer untuk memecahkan suatu

masalah tertentu dengan menggunakan bahasa pemrograman (Jogiyanto,

1999).

2.3 Definisi Sistem

Sistem adalah bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud (Davis, 2002:68).

2.4 Konsep Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih

berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini

maupun yang akan datang (Davis, 2002:28). Sedangkan pengertian data

sendiri adalah penggambaran dari sesuatu, kejadian, dan aktivitas yang

12

direkam, diklasifikasi, dan disimpan, tetapi tidak diolah untuk tujuan tertentu

(Turban 2004:51). Terdapat model dasar dalam pengolahan informasi yang

dikemukakan oleh Gordon B. Davis (2002:91), berikut adalah gambar 2.1

dari model dasar pengolahan informasi :

Gambar 2.1 Model Dasar Pengolahan Informasi (Davis, 2002:91)

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski (Hartono, 2005:10) agar

informasi dihasilkan lebih berharga, maka informasi harus memenuhi kriteria

sebagai berikut :

a. Akurat. Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan

Data Informasi Pengolahan

Model dasar pengolahan informasi

Data Pengolahan Informasi

Penyimpanan Data

Model dasar ditambah penyimpanan data

13

b. Tepat pada waktunya. Berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat.

c. Relevan. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakainya.

2.5 Gambaran Umum Kemacetan Lalu Lintas

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996, macet didefinisikan

sebagai tidak dapat berfungsi dengan baik. Dalam hal ber-lalu lintas, maka

macet berarti terhentinya pergerakan kendaraan karena suatu keadaan yang

tidak biasa. Sedangkan Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang di

ruang lalu lintas jalan

Menurut Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri, kemacetan lalu lintas dapat

dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Traffic Jam adalah hambatan lalu lintas yang terjadi pada suatu tempat

dalam jangka waktu yang relatif pendek.

b. Traffic delay adalah hambatan lalu lintas yang terjadi dalam batas-batas

wajar, misalnya suatu kendaraan harus menunggu kesempatan baik / aman

sewaktu akan mendahului kendaraan lain, sewaktu akan membelok,

ataupun pada waktu melewati persimpangan jalan.

c. Traffic Congestion adalah kemacetan lalu lintas yang disebabkan oleh

padatnya kendaraan-kendaraan penuh yang melewati suatu jalan dalam

waktu interval yang agak lama.

14

Menurut Direktorat Lalu lintas Polda Metro Jaya Kombes Royke Lumowa,

faktor-faktor yang menyebabkan kemacetan khususnya di Jakarta yaitu :

1. Pertumbuhan Kendaraan

Pertumbuhan kendaraan di Jakarta mengalami peningkatan yang

signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan akibat dari tingkat

kebutuhan yang semakin tinggi akan adanya pola pergerakan, ditunjang

dengan belum maksimalnya kenyamanan transportasi publik. Dalam

keadaan demikian, maka kecenderungan untuk memiliki kendaraan sendiri

menjadi pilihan pengguna jalan di Jakarta. Menurutnya, memasuki tahun

2011 jumlah kendaraan pribadi di Jakarta mencapai 11 juta unit yang

didominasi oleh motor yang mencapai 7 juta unit

2. Kondisi Jalan

Pertumbuhan kendaraan yang pesat itu tidak diimbangi dengan kondisi

jalan. Selain itu apabila sedang mengalami musim penghujan maka sistem

drainase akan menjadi permasalahan tersendiri, dimana apabila turun

hujan akan muncul genangan air yang sangat menghambat kecepatan

kendaraan yang melintasnya.

3. Sarana jalan yang kurang memadai

Sarana rambu yang kurang juga mempengaruhi percepatan laju kendaraan.

Tidak adanya rambu parkir di sejumlah ruas jalan, membuat kendaraan

memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Kurang memadainya

prasarana bagi pejalan kaki menjadi salah satu faktor kemacetan. Misalnya

15

saja, minimnya trotoar di jalan membuat pejalan kaki tumpah ruah ke

jalan.

4. Kesadaran Pengguna Jalan

Kurang sadarnya masyarakat akan ketertiban berlalu lintas dapat

berdampak terhadap kemacetan.

Menurut UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan

jalan, Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

adalah sekumpulan subsistem yang saling berhubungan dengan melalui

penggabungan, pemrosesan, penyimpanan, dan pendistribusian data yang

terkait dengan penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

2.6 Definisi Sistem Berbasis Web

Sistem berbasis web adalah aplikasi atau layanan yang berada dalam

server dan dapat diakses dengan menggunakan penjelajah web, dan

karenanya dapat diakses dimana saja melalui internet. (Turban, 2006:69)

2.7 Gambaran Umum Mobile

Saat ini perkembangan perangkat teknologi komputasi mobile telah

meningkat pesat, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya fungsi pada

perangkat mobile tersebut. Sebut saja smartphone yang kemampuannya

semakin setara dengan sebuah personal komputer genggam. (Pei Zheng,

2006)

16

2.8 Definisi Smartphone

Pei Zheng dan Lionel Ni mendefinisikan telepon pintar (smartphone)

adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi,

terkadang dengan fungsi yang menyerupai komputer. Dengan kata lain,

telepon pintar merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas

sebuah telepon.

Smartphone dapat memberikan mobilitas layaknya sebuah komputer,

akses data di mana-mana, dan kecerdasan yang menyeluruh untuk hampir

setiap aspek proses bisnis dan kehidupan sehari-hari.

Gambar 2.2 Contoh Smartphone yang ada di pasaran

Contoh – contoh smartphone diantaranya adalah : Smartphone berbasis

operating system Android, Blackberry, iPhone, Smartphone berbasis

Symbian, dan Smartphone berbasis Windows Mobile. Dalam hal ini yang

diterapkan oleh penulis adalah berbasis android.

17

2.9 Android

2.9.1 Definisi Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat

mobile yang meliputi sistem operasi, middleware, dan aplikasi inti

yang direlease oleh Google. (Mulyadi, 2010 : 5)

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile

berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware, dan

aplikasi. (Safaat, 2011 : 1)

Gambar 2.3 Smartphone Android

2.9.2 Sejarah Android

Android merupakan generasi terbaru platform mobile, platform

yang memberikan pengembang untuk melakukan pengembangan

sesuai dengan yang diharapkannya.

Android menyediakan platform yang terbuka bagi para

pengembang untuk menciptakan aplikasi. Awalnya, Google Inc

membeli Android Inc. yang merupakan pendatang baru yang membuat

peranti lunak untuk ponsel / smartphone. Kemudian untuk

mengembangkan android, dibentuklah Open Handset Allience (OHA),

konsorium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan

18

telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm,

T-mobile, dan Nvidia.

Pada saat perilisan perdana android, 5 November 2007, android

bersama OHA menyatakan mendukung pengembangan open source

pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode

android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan

open platform perangkat seluler.

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah

satu jenis smartphone yang menggunakan android sebagai sistem

operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan

tersedia di pasaran pada 5 Januari 2008. Pada 9 Desember 2008,

diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja

android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh

Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba

Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan OHA, OHA

mengumumkan produk perdana android, perangkat mobile yang

merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah

dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan

fitur baru. (Safaat, 2011:2)

Pada masa saat ini kebanyakan vendor-vendor smartphone

sudah memproduksi smartphone berbasis android, vendor-vendor itu

antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos,

Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson,

19

LG, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus, dan masih banyak

lagi vendor smartphone di dunia yang memproduksi android. Hal ini

karena android itu adalah sistem operasi yang open source sehingga

bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

Tidak hanya menjadi sistem operasi di smartphone, saat ini

android menjadi pesaing utama dari Apple pada sistem operasi Tablet

PC. Pesatnya pertumbuhan android selain faktor yang disebutkan di

atas adalah karena android itu sendiri adalah platform yang sangat

lengkap baik itu sistem operasinya, aplikasi dan tool pengembangan,

market aplikasi android, serta dukungan yang sangat tinggi dari

komunitas Open Source di dunia, sehingga android terus berkembang

pesat baik dari segi teknologi maupun dari segi jumlah device yang

ada di dunia.

(Safaat, 2011:3)

2.9.3 Features

Features yang tersedia pada platform Android saat ini antara lain :

1. Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan

reusable.

2. Mesin virtual Dalvik berjalan di atas Linux kernel yang

dioptimalkan untuk perangkat mobile.

3. Integrated browser berdasarkan open source engine WebKit.

20

4. Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh library grafis 2D yang

terkustomisasi, grafis 3D berdasarkan spesifikasi openGL ES 1.0

(Opsional Akselerasi Hardware).

5. SQLite untuk penyimpanan data.

6. Media support yang mendukung audio, video, dan gambar

(MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).

7. GSM Telephoning (tergantung hardware).

8. Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung hardware).

9. Dukungan perangkat tambahan, android dapat memanfaatkan

kamera, layar sentuh, accelerometers, magnetometers, GPS,

akselerasi 2D (dengan perangkat orentasi, scalling, konversi format

piksel) dan Akselerasi grafis 3D.

10. Multi-touch, kemampuan layaknya handset modern yang dapat

menggunakan dua jari atau lebih untuk berinteraksi dengan

perangkat.

11. Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk

perangkat emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja

memori, dan plugin untuk Eclipse IDE.

12. Market, seperti kebanyakan Handphone yang memiliki tempat

penjualan aplikasi, Market pada android merupakan katalog

aplikasi yang dapat di download dan diinstall pada Handphone

melalui internet. (Mulyadi, 2010)

21

Gambar 2.4 Emulator Android

2.9.4 Arsitektur Android

Pada gambar 2.5 menunjukkan komponen utama dari sistem operasi

Android.

Gambar 2.5 Arsitektur Platform Android

22

1. Linux Kernel

Android bukan Linux, akan tetapi android dibangun diatas Linux

Kernel yaitu versi 2.6 sehingga kehandalannya bisa dipercaya. Untuk

inti sistem servis linux yang digunakan seperti keamanan, manajemen

memori, proses manajemen, network, dan driver model. Seperti yang

terlihat digambar, Linux Kernel menyediakan Driver Layar, Kamera,

Keypad, WiFi, Flash Memory, Audio, dan IPC (Interprocess

Communication) untuk mengatur aplikasi dan keamanan. Kernel juga

bertindak sebagai lapisan antara hardware dan software stacknya.

2. Libraries

Android menyertakan libraries C / C++ yang digunakan oleh

berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan

kepada Developer aplikasi melalui Framework Aplikasi Android.

Delapan inti libraries tercantum adalah :

a. System C Library – Variasi dari Implementasi BSD-berasal

pelaksanaan sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat

embedded berbasis Linux.

b. Media Libraries – PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library

video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC,

AMR, JPG, dan PNG.

c. Surface Manager – Mengelola akses ke subsitem layar, lapisan

komposit 2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.

23

d. LibWebCore – Mesin web modern yang powerfull yang baik

browser Android embedded web.

e. SGL – Mesin grafis 2D.

f. 3D Libraries – sebuah pelaksanaan berdasarkan opengl ES 1.0

API; perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi

3D (pabila tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D

software rasterizer.

g. FreeType – Bitmap dan vektor font rendering.

h. SQLite – Mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung

tersedia untuk semua aplikasi.

3. Android-Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan

sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core

libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan

prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari

virtual Dalvik (Dalvik VM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat

menjalankan multiple VMs secara efisien.

Mesin virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable

(.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil.

Delvik VM berbasis, berjalan dan dikompilasi oleh compiler bahasa

Java yang telah ditransformasikan ke dalam .dex format oleh tool “dx”

yang telah disertakan. Dalvik VM bergantung pada kernel Linux untuk

berfungsi, seperti threading dan manajemen memori tingkat rendahnya.

24

4. Framework-Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang

sama, dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi

dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan

mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini dan

aplikasi yang lain mungkin akan memanfaatkan kemampuan ini (sesuai

dengan bantuan keamanan yang didefinisikan oleh framework).

Mekanisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh

pengguna. Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem

termasuk :

a. Views yang kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk

membangun aplikasi, termasuk list, grids, kotak, teks, tombol, dan

bahkan sebuah embedded web.

b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses

data (seperti data dari daftar kontak telephon) atau membagi data

tersebut.

c. Resource Manager yang menyediakan akses ke kode non sumber

local seperti string, gambar, dan tata letak file.

d. Notification Manager yang memungkinkan semua aplikasi

menampilkan alert yang bisa dikustomisasi di dalam status bar.

e. Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan

menyediakan navigasi umum backstack.

25

5. Applications

Android telah menyertakan aplikasi ini seperti email client, SMS,

kalender, peta, browser, kontak, dan lainnya. Semua aplikasi tersebut

ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Pada layer

inilah developer atau kita menempatkan aplikasi yang dibuat. Yang

isitmewa adalah pada android semua aplikasi baik aplikasi inti (native)

maupun aplikasi pihak ketiga berjalan pada layer aplikasi dengan

menggunakan library API yang sama. Ini berarti semua aplikasi yang

dibuat untuk android akan memiliki hak akses yang setara dalam

mengakses seluruh aplikasi inti atau aplikasi pihak ketiga. Dalam kata

lain dengan platform android ini, Programmer atau Developer secara

penuh akan bisa mengkustomisasi perangkat android-nya. (Mulyadi,

2010)

2.10 Alat-Alat Bantu yang Digunakan

2.10.1 Java

Java adalah bahasa pemrograman yang hampir sama seperti C++ dan

dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, sebagai program yang dimasukkan

ke dalam halaman www, dan untuk program perusahaan dalam pembuatan

situs e-commerce (Hall, 2001).

2.10.2 PHP

Menurut Valade J. (2004) PHP merupakan bahasa scripting yang

bersifat open source dan dirancang untuk pengembangan situs web. Awalnya,

26

PHP dimulai dari peralatan personal home page yang dikembangkan oleh

Rasmus Lerdorf.

Kepopuleran PHP terus berkembang karena kelebihan-kelebihannya,

antara lain :

a. Cepat : pada situs web, karena menggunakan kode HTML, waktu proses

dan menampilkan sebuah halaman web menjadi pendek.

b. Gratis : PHP mampu membuktikan sekalipun gratis tetapi dapat

diandalkan.

c. Mudah digunakan : sintaks sederhana dan mudah dimengerti dan

digunakan, bahkan untuk yang bukan merupakan seorang programmer.

Untuk digunakan di situs web, kode PHP dirancang agar dapat dimasukkan

dengan mudah dalam kode HTML.

d. Berjalan pada banyak operasi sistem : diantaranya windows, Linux, Mac

OS, dan jenis-jenis UNIX lainnya.

e. Dukungan teknis tersedia banyak : diskusi-diskusi mengenai PHP bisa

didapatkan di situs web PHP (www.php.net)

f. Aman : selama script dirancang dengan benar, user tidak akan bisa melihat

kode PHP.

g. Bisa dikustomisasi : aturan open source mengizinkan para programmer

untuk mengubah perangkat lunak PHP, menambah atau memodifikasi fitur

jika diperlukan untuk mencocokkan lingkungan yang ada. PHP

menyediakan kontrol pada lingkungan yang ada dan mengurangi peluang

kegagalan.

27

2.10.3 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang

bersifat ringan. Sangat mudah bagi pengguna /developer untuk membaca dan

menulis.

JSON dibangun pada dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama / nilai. Dalam berbagai bahasa, hal ini

direalisasikan sebagai objek, record, struct, kamus, hash table, daftar

ketik, atau array asosiatif.

2. Sebuah daftar urutan nilai. Dalam kebanyakan bahasa perograman, hal ini

direalisasikan sebagai sebuah array, vektor, list, atau urutan.

JSON bersifat universal struktur data. Hampir semua bahasa

pemrograman modern mendukung mereka dalam satu bentuk atau bentuk

lain. Ini menyatakan bahwa format data yang dipertukarkan dengan bahasa

pemrograman juga didasarkan pada struktur ini.

Dalam JSON, mereka mengambil bentuk-bentuk: Sebuah objek adalah

sebuah set urutan tak urut dari pasangan nama / nilai. Sebuah objek dimulai

dengan {(kurung kurawa kiri) dan diakhiri dengan} (kurung kurawa kanan).

Setiap nama diikuti oleh : (titik dua) dan nama / pasangan nilai dipisahkan

dengan , (koma). (www.json.org)

Berikut ini contoh skrip PHP dalam memformat JSON dari hasil query

database.

28

Gambar 2.6 Proses konversi query database ke JSON

Tampilan hasil proses konversi query database ke JSON

Gambar 2.7 Hasil proses konversi query database ke JSON

2.10.4 XAMPP

Instalasi Apache-PHP-MySQL secara manual (satu per satu) bagi

pengguna awam merupakan hal yang cukup rumit dan bertele-tele. Hal

demikian mungkin tak akan ditemui pengguna system operasi Linux. Banyak

29

ditemui bundle aplikasi yang telah menyatukan Apache-PHP-MySQL

sehingga pengguna tak perlu melakukan setting secara manual.

1. Instalasi XAMPP

Untuk mendapatkan bundle aplikasi XAMPP dapat men-download

pada URL http://www.ApacheFriends.org/en/xampp-windows.html. Pada

URL tersebut terdapat banyak pilihan paket atau bundle XAMPP, namun

penulis menyarankan untuk memilih XAMPP dengan URL

http://www.ApacheFriends.org/download.php?xampp-win32 1.6.4.exe.

Setelah mendapat software XAMPP, maka untuk proses installasinya

adalah cukup mudah, yaitu:

1. Download paket XAMPP dari

http://www.ApacheFriends.org/download.php?xampp-win32-

1.6.4.exe. (akan diforward ke sourceforge sebagai gudangnya

download mendownload).

2. Setelah selesai download, double klik file yang telah di download

tersebut dan kemudian tentukan dimana file yang telah di extract akan

ditempatkan. Penulis meletakkan di root directory drive C.

3. Setelah meng-extract, bukalah folder dimana XAMPP tadi di extract

biasaya nama folder nya XAMPP juga.

4. Apabila tidak menginginkan untuk menjadikan XAMPP ini sebagai

portable webserver, double klik file setup_xampp.bat untuk

melakukan automatic setup xampp. Letak file setup_xampp.bat

terdapat pada folder XAMPP.

30

5. Setelah selesai melakukan setup, kemudian bukalah folder Apache dan

double klik file Apache_installService.bat fungsi file ini adalah untuk

menginstall Apache sebagai service sehingga tidak perlu manual

menjalankan Apache setiap kali computer malakukan restart.

6. Setelah selesai dengan Apache lakukan juga untuk MySQL dengan

masuk ke folder MySQL dan double klik file

MySQL_installservice.bat dan selesailah install XAMPP tersebut,

kemudian bukalah web browser dan ketikan

http://domainanda/XAMPP/ untuk mencoba web server yang baru saja

terinstall. Dan berikut ini adalah tampilan XAMPP yang sudah

diinstall yang dipanggil melalui browser. Namun pada kesempatan ini,

penulis menggunakan localhost sebagai nama domain, sehingga

alamat URL menjadi http://localhost/xampp/

Gambar 2.8 Tampilan XAMPP

31

2.11 Metode Pengembangan Sistem yang Digunakan : Rapid Application

Development (RAD)

Pengembangan sistem yang penulis lakukan menggunakan tiga tahap

siklus pengembangan model Rapid Application Development (RAD), yaitu

requirement planning / perencanaan syarat-syarat, workshop design, dan

implementation. (Kendall, 2007)

RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap

pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta

perangkat-perangkat lunak. (Kendall, 2007).

RAD sendiri merupakan hasil adaptasi dari model sequensial linier

dimana tahapan-tahapannya sangat terstruktur, sehingga pengembangan

perangkat lunak dapat dilakukan dalam waktu yang cepat dengan

menekankan pada siklus pengembangan yang pendek. Software yang

dikembangakan dapat diketahui hasilnya tanpa menunggu waktu yang lama

karena pengerjaannya dibagi dalam modul-modul.

2.12 Pemodelan Desain Sistem yang Digunakan : Unified Modelling

Language (UML)

Menurut Fowler, UML adalah notasi grafis yang didukung oleh meta-

model tunggal, yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat

lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman

berorientasi objek (Fowler, 2004:1).

32

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:408), UML merupakan satu

kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau

menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Jeffrey L.

Whitten (2004:417) menambahkan bahwa UML menawarkan diagram yang

dikelompokkan menjadi beberapa perspektif berbeda untuk memodelkan

suatu sistem; seperti satu set cetak biru (blueprint) yang digunakan untuk

mengembangkan sebuah rumah.

Beberapa diagram UML yang digunakan dalam pengembangan Sistem

Informasi Kemacetan Lalu Lintas ini yaitu: usecase diagram; activity

diagram ; class diagram; dan sequence diagram.

2.13 Studi Sejenis

Terdapat beberapa penelitian (Herman. 2005 dan Jecosen Jaya et all,

2007) terkait pengembangan sistem informasi lalu lintas berbasis web yang

telah dikembangkan. Penelitian tersebut merupakan rujukan utama bagi

penlis dalam penelitian ini. Penelitian studi sejenis yang dilakukan pada

hasil penulisan karya ilmiah, yaitu menekankan pada kelebihan dan

kekurangan yang dilihat dari sistem yang telah dirancang. Selain itu juga

sebagai sumber referensi dan bahan acuan terhadap sistem yang akan dibuat.

Skripsi Herman (2005) yang berjudul “PERANCANGAN WEBSITE

SISTEM INFORMASI LALU LINTAS KOTA DEPOK”. Tujuan penelitian

ini adalah memberikan informasi kepada para petugas lalu lintas dan

33

pengguna jalan mengenai ruas jalan kota Depok terutama ruas jalan

Margonda Raya yang mengalami kemacetan pada hari dan jam tertentu.

Dalam penelitian lain, skripsi Jecosen Jaya et all (2007) yang berjudul

“ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PRODUK

SMS INFORMASI KEMACETAN LALU LINTAS PADA PT. INDOCOM

MEDIATAMA BERBASISKAN WEB” tujuan penelitian ini adalah untuk

merancang dan membangun sistem informasi berbasiskan web yang akan

digunakan PT. Indocom Mediatama untuk merealisasikan salah satu produk

mereka yaitu produk SMS informasi kemacetan lalu lintas yang ditujukan

untuk masyarakat Jakarta khususnya pelanggan dari PT.Indocom

Mediatama. Metode Pengembangan piranti lunak yang digunakan

yaituincremental model yang dilakukan dengan analisis, perancangan,

pemrograman dan ujicoba.

Dari penelitian dan pengembangan aplikasi tersebut dapat

disimpulkan bahwa telah ada berbagai penelitian tentang sistem informasi

lalu lintas. Namun, belum ada penelitian tentang sistem informasi lalu lintas

yang berjalan dalam platform android.

34

PENELITIAN

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Berpikir

Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan

kegiatan dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka

berpikir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan pada penulisan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut.

Fase perencanaan syarat-syarat

Mencari Informasi Seputar Kemacetan lalulintas

Mengidentifikasikan fitur-fitur dari aplikasi

Metode RAD

Merumuskan masalah dan analisa kebutuhan sistem

Observasi, wawancara, kuesioner,dan studi pustaka

Kebutuhan prototype sistem

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian [bagian. 1]

Fase Workshop Design

Merancang arsitektur aplikasi

Merancang sistem dengan UML

Fase Implementasi

Melakukan pengkodean

Implementasi aplikasi Jaktraf

Instalasi aplikasi ke handset android

Testing aplikasi secara blackbox

Penyusunan kesimpulan

Metode RAD

Hasil perbandingan lokasi rawan macet versi TMC Polda dengan implemantasi aplikasi

Melakukan design user interface pada mobile

Melakukan design user interface pada web

36

Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian [bagian. 2]

Seperti yang telah dibahas pada bab 1, dalam mengembangkan aplikasi ini,

ada beberapa metode yang dilakukan. Dalam hal ini, penulis menggunakan

beberapa kerangka metodologi yaitu tahap pengumpulan data dan tahap

pengembangan sistem. Dalam tahap pengumpulan data, penulis menggunakan

metode: studi pustaka, studi lapangan, dan studi sejenis. Sedangkan dalam

pengembangan sistem, penulis mengguakan metode Rapid Application

Development (RAD) dengan tiga tahapan utama yaitu: requirements planning,

RAD design workshop dan implementation. Berikut akan dijelaskan masing-

masing tahapan dalam pengembangan aplikasi tersebut.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, diperlukan data-data serta informasi sebagai

bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah observasi,

wawancara, dan studi pustaka.

3.2.1 Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan

mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan android dan

buku-buku yang mendukung topik yang akan dibahas dalam

penyusunan skripsi ini. Referensi-referensi tersebut berasal dari 14

buku pegangan, 3 artikel, 2 situs internet, dan 2 studi sejenis serta

37

sumber informasi lain yang berkaitan dengan penelitian ini seperti

kepustakaan di beberapa tempat, antara lain perpustakaan dan toko

buku. Studi kepustakaan tersebut, penulis jadikan panduan dan acuan

dalam menyusun penelitian dan pengembangan aplikasi yang

dibangun.

Pada studi sejenis, penulis mengamati hasil penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya, mempelajari bagaimana cara

mengerjakannya, dan melakukan perbandingan seberapa berbedakah

penelitian yang akan penulis lakukan dengan penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya.

Adapun judul-judul buku yag penulis pergunakan sebagai

referensi adalah Membuat Aplikasi untuk Android, Pemrograman

Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android, dan

selengkapnya dapat dilihat pada daftar pustaka.

3.2.2 Studi Lapangan

1. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan

pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut.

Studi lapangan yang dilakukan peneliti pada tanggal 10 Januari

2012 yaitu pengumpulan data dan informasi dengan cara

38

mengunjungi langsung tempat penelitian untuk mengumpulkan data

dan informasi lalu lintas di Ditlantas Polda Metro Jaya.

2. Wawancara

Pada tahap awal perancangan aplikasi ini, terlebih dahulu

dilakukan wawancara dengan pihak terkait guna mengetahui sistem

yang berjalan dan kekurangan pada sistem tersebut serta mengatasi

solusi pada sistem tersebut untuk pengembangan sistem kedepan.

Wawancara ini dilakukan yaitu pada tanggal 10 Januari 2012

sebanyak satu kali. Pihak yang dimaksud adalah Kasubag Teknologi

dan Informasi Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya

yaitu Kompol. Purwono T. Hasil wawancara dapat dilihat pada

lampiran L-3.

Dari hasil wawancara tersebut diperoleh kesimpulan tentang sistem

yang sedang berjalan serta beberapa kelemahan dan kekurangan

yang dimiliki oleh sistem tersebut.

3. Kuesioner

Selain melakukan wawancara langsung, tahap selanjutnya

yang peneliti lakukan adalah menyebarkan kuisioner. Untuk

mengetahui permasalahan dan keinginan yang diharapakan oleh

calon pengguna aplikasi, maka dilakukan penyebaran kuisioner

kepada responden yang akan dijadikan sampel data. Sampel yang di

ambil sebanyak 100 responden, peneliti membaginya ke dalam dua

39

bagian yaitu 50 responden untuk kebutuhan sistem yang akan

dibangun. Selanjutnya 50 responden untuk pengujian aplikasi yang

dibangun dan ditujukan kepada masyarakat pengguna smarthphone

android .

Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Sampling Purposive.

Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan tujuan

tertentu. Alasan penggunaan teknik ini karena peneliti akan

mengembangkan aplikasi yang berhubungan dengan Informasi

kemacetan lalu lintas pada daerah Jakarta, maka responden yang

dipilih adalah masyarakat yang berada di wilayah Jakarta dan

difokuskan pada Jakarta Selatan. Selain itu, karen aplikasi ini

diterapkan pada smartphone android maka responden yang diambil

adalah para pengguna android. Hasil kuesioner tersebut dapat dilihat

pada lampiran L-2

3.3 Metode Pengembangan Sistem

Model RAD penulis gunakan karena melihat dari aplikasi yang

dikembangkan oleh penulis merupakan aplikasi yang sederhana dan tidak

membutuhkan waktu yang lama. Metode RAD adalah metode yang

diperuntukan untuk jangka pendek atau tidak lebih dari 90 hari sesuai

dengan aplikasi yang akan dibangun.

Penulis memilih metode RAD sebagai metode pengembangan sistem untuk

kasus yang diteliti dengan alasan sebagai berikut:

40

1. Aplikasi yang dirancang dan dikembangkan merupakan aplikasi yang

sederhana dan tidak memerlukan waktu yang lama yaitu tidak lebih dari

90 hari. Hal ini sesuai dengan tujuan dari model RAD yang dikemukakan

oleh Kenneth E. Kendall dan Julie E. Kendall yaitu RAD digunakan

untuk mempersingkat waktu antara perancangan dan penerapan sistem

informasi.

2. Kebutuhan yang ada dapat dipahami dengan baik, proses RAD

memungkinkan menciptakan sistem fungsional yang utuh dalam periode

waktu yang pendek.

Pengembangan sistem tersebut dalam pelaksanaannya penulis lakukan

menggunakan tiga tahap pengembangan model RAD (Kendall, 2007)

diantaranya :

3.3.1 Perencanaan Syarat-syarat

Pada tahap ini dilakukan 3 tahap diantaranya yaitu :

a. Mencari informasi seputar kemacetan lalulintas khususnya di

Jakarta pada website TMC Polda Metro Jaya

(http://www.tmcmetro.com). Secara detil dipaparkan di 4.2.1.

b. Mengidentifikasi fitur-fitur berdasarkan tujuan-tujuan aplikasi

atau sistem yang akan dibuat, serta mengidentifikasi syarat-syarat

informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Dalam

fase ini, peneliti juga bertemu dengan Kasubag Teknologi dan

Informasi TMC Polda Metro Jaya dan juga melibatkan pengguna

41

dari smartphone Android untuk memberikan masukan untuk

aplikasi yang akan dikembangkan. Secara detil dipaparkan di

4.2.2.

c. Kebutuhan prototype sistem. Secara detil dipaparkan di 4.2.3.

3.3.2 Workshop Design

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang

dapat digambarkan sebagai workshop. Dalam fase ini penulis

membuat desain prototype Aplikasi Untuk penjabaran masing-

masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Mendefinisikan entitas yang berkaitan dengan informasi

kemacetan dan melakukan rancangan database dari entitas yang

telah diperoleh.

b. Melakukan perancangan arsitektur dan perancangan sistem

aplikasi secara menyeluruh

c. Melakukan design user interface untuk aplikasi native

berdasarkan panduan atau rule yang sudah ditentukan oleh

sistem operasi android.

d. Memulai merancang sistem dengan tools Unified Modelling

Language (UML), dengan tahapan sebagai berikut : (Kendall,

2007)

1. Membuat Usecase Diagram

42

Ditahap ini penulis mencoba untuk menangkap

requirements aplikasi dengan membuat 14 usecase yang

dapat dilihat pada tabel 4.3.

2. Membuat Usecase Scenario

Disini penulis mendeskripsikan usecase yang telah dibuat

sesuai pada tahap pertama yaitu berjumlah 14 usecase

scenario. Secara detil dapat dilihat di 4.3.3.2 Membuat Use

case Scenario.

3. Membuat Activity Diagram

Penulis membuat sebuah alur kerja dari satu aktivitas ke

aktivitas lainnya. Tahap ini sangat berguna ketika kita ingin

menggambarkan perilaku parallel atau menjelaskan

bagaimana perilaku dalam berbagai usecase berinteraksi.

Pada tahap ini terdapat 1 activity diagram dan secara detil

dapat dilihat di 4.3.3.3 membuat activity diagram.

4. Membuat Sequence Diagram

Penulis menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam

suatu urutan waktu. Penulis memperlihatkan tahap demi

tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan

sesuatu didalam usecase. Pada tahap ini terdapat 14

sequence diagram dan secara detil dapat dilihat di 4.3.3.4

sequence diagram.

5. Membuat Class Diagram

43

Penulis memvisualisasikan struktur kelas-kelas dari suatu

sistem dan memperlihatkan hubungan antar kelas dan

penjelasan detail tiap-tiap kelas didalam model desain

(dalam logical view) dari suatu sistem. Pada tahap ini

terdapat 1 class diagram dan secara detil dapat dilihat di

4.3.3.5 class diagram.

3.3.3 Implementation Pada tahap ini dilakukan 4 tahap, yaitu:

a. Melakukan pengkodean sistem / aplikasi baik yang berada di sisi

native application, API, website pendukung dan sisi Backend

(Dashboard)

b. Instalasi aplikasi konten (Backend) ke server hosting Internet

agar dapat diakses secara online. Diletakan di server

www.000webhost.com

c. Instalasi ke handset Android

d. Penggujian atau testing aplikasi secara metode pengujian

Blackbox, yaitu dengan mengetahui fungsi yang ditentukan

dimana produk dirancang untuk melakukan sesuatu,

pengujiannya dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa

masing-masing fungsi beroperasi sepenuhnya, pada waktu yang

sama mencari kesalahan pada setiap fungsi (Pressman, 2002).

Pada tahap testing ini penulis melakukan input data pada sistem

dan melihat output-nya apakah telah sesuai dengan proses bisnis

44

yang diharapkan. Untuk sisi native application akan diinstal

pada handset android sedangkan dari sisi server akan di-deploy

ke server hosting berikut file API. Hasil dari pengujian dapat

dilihat secara detil pada tabel 4.23 dan tabel 4.24.

3.4 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Jenis perangkat Persyaratan spesifikasi Digunakan oleh penulis

Hardware

a. Satu unit PC

Dengan spesifikasi

processor intel dual core,

HDD 160 GB, memory 2

GB DDR2 dan 802.11 n

WLAN

b. Satu unit smartphone

android dengan operating

sistem froyo

a. Satu unit laptop

Dengan spesifikasi

processor intel core 2 duo,

HDD 250 GB, memory 3

GB DDR2 dan 802.11 n

WLAN

b. Satu unit smartphone

android dengan operating

sistem gingerbread

Software a. Sistem operasi windows

vista

b. Tools perancangan sistem :

microsoft visio 2007

c. IDE sisi mobile application :

Eclipse Galileo

d. IDE sisi aplikasi server :

a. Sistem operasi windows

seven

b. Tools perancangan sistem :

microsoft visio 2007

c. IDE sisi mobile application:

Eclipse Galileo

d. IDE sisi aplikasi server :

45

macromedia dreamveaver

dan XAMPP 1.7

e. Sisi server konten Scripting

Application Programming

Interface (API) : PHP

f. Database : MySQL ver 1.4

g. Format data : JSON

(Javascript Object Notation)

h. Sisi Native Application

:Android SDK (Software

Development Kit)

i. Android Developer Tools

(ADT)

macromedia dreamveaver

dan XAMPP 1.7

e. Sisi server konten Scripting

Application Programming

Interface (API) : PHP

f. Database : MySQL ver 1.4

g. Format data : JSON

(Javascript Object Notation)

h. Sisi Native Application

:Android SDK (Software

Development Kit)

Android Developer Tools

(ADT)

46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah membahas tentang teori-teori, konsep, dan metodologi yang digunakan

pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan membahas tentang

pengembangan sistem menggunakan metode RAD (Rapid Application

Development) yang terdiri dari beberapa tahap.

4.1 Profil Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya

Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan pelayanan Polri

yang Profesional, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya terus berusaha

menyempurnakan dan mengembangkan kemampuannya dalam memberikan

perlindungan, pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Oleh

karena itu Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta

Raya berusaha memenuhi harapan masyarakat tersebut dengan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhir-

akhir ini telah menjadi suatu kebutuhan dalam kehidupan masyarakat

modern.

Kebijakan Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya tentang

peningkatan pelayanan Polisi Lalu Lintas terhadap masyarakat oleh

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya diwujudkan dalam suatu sistim

yang terintegrasi didalam suatu ruangan yang dilengkapi dengan teknologi

komputer, ruangan tersebut diberi nama Traffic Management Centre

47

Teknologi yang sekarang sedang dikembangkan di Direktorat Lalu Lintas

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya merupakan Teknologi

Multimedia yang di integrasikan dengan teknologi GPS sebagai sarana

penunjangnya. Semoga dengan kehadiran Traffic Management Centre ini,

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro politan Jakarta Raya dapat memenuhi

harapan masyarakat akan pelayanan kepolisian yang cepat, murah dan

profesional.

Visi :

Polantas yang mampu menjadi pelindung, pengayom, dan pelayanan

masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama dengan masyarakat serta

sebagai aparat penegak hukum yang professional dan proporsional yang

selalu menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia

memelihara keamanan dan ketertiban dan kelancaran lalu lintas.

Misi :

1. Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan para pemakai

jalan sehingga para pemakai jalan aman selama dalam perjalanan dan

selamat sampai tujuan.

2. Memberikan bimbingan kepada masyarakat lalu lintas melalui upaya

preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan ketaatan serta

kepatuhan kepada ketentuan peraturan lalu lintas.

48

3. Menegakan peraturan lalu lintas secara professional dan proporsional

dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan HAM.

4. Memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas dengan

memperhatikan norma-norma dan nilai hukum yang berlaku.

5. Meningkatkan upaya konsolidasi ke dalam sebagai upaya menyamakan

misi polantas.

4.2 Requirement Planning

4.2.1 Mencari Informasi Seputar Kemacetan Lalu lintas Jakarta

Berdasarkan hasil wawancara dengan Kompol. Purwono T selaku

KasubagTeknologi dan Informasi Traffic Management Center (TMC)

Polda Metro Jaya pada tanggal 10 Januari 2012 maka diperoleh

kesimpulan tentang sistem yang sedang berjalan :

1. Sistem yang ada sebagai media menyebarkan informasi lalu

lintas melalui televisi, website, dan radio.

2. Sistem yang ada dapat memperoleh informasi yang up to date

melalui CCTV, pengaduan masyarakat melalui telepon dan sms,

dan handy talky dari polisi lalu lintas di lapangan ke kantor

TMC.

Dari hasil wawancara tersebut, penulis menyimpulkan ada 3 kelemahan

yang dimiliki oleh sistem yang sedang berjalan, meliputi :

49

1. Sistem belum bisa menyampaikan informasi secara Real-

Time melalui Handphone atau Smartphone.

2. Informasi yang dihasilkan pada radio dan televisi memiliki

keterbatasan yaitu hanya dapat diakses pada waktu-waktu

tertentu.

3. Sistem kurang informatif, karena didalam sistem yang

berjalan, belum ada kemampuan untuk memberikan

informasi kemacetan yang berasal dari lokasi pengguna.

Berdasarkan data yang diperoleh dari TMC Polda Metro Jaya tahun

2009, berikut ini pada tabel 4.1 merupakan lokasi rawan kemacetan di

Jakarta.

Tabel 4.1 Lokasi Rawan Macet di Jakarta

Sumber : www.vivanews.com, 2009

Lokasi Rawan Macet di Jakarta

Jakarta utara Simpang lima Semper

Jalan Gunung Sahari

Jalan Raya Lodan

Jalan RE Martadinata

Jalan Danau Sunter Utara

Jalan Yos Sudarso

Jalan Raya Cacing

Lampu merah Enggano

Tanjung Priok

Pertigaan Boulevard

Jalan Pluit Raya (Depan Dipo)

50

Marunda

Jalan Kebon Baru

Gaya Motor

Jalan Raya Cilincing

Jakarta pusat Lampu merah Carrolus

Lampu merah Pintu Besi

Lampu merah Roxy

Lampu merah Caringin

Simpang lima Senen

Lampu merah Bungur

Jalan Cokroaminoto

Lampu merah Raden Saleh

Lampu merah Benyamin Sueb

Lampu merah Jembatan Serong

Lampu merah Jati baru

Jakarta timur Jalan Supriyadi (Putaran 03)

Jalan Raya Bogor

Kramat Jati

Jalan Mayjend Sutoyo (UKI)

Jalan Raya Kalimalang

Jalan I Gusti Ngurah Rai

Terminal Bus Kampung Melayu

Jalan Kolonel Sugiono

Lampu merah Jambul

Jalan Raya Condet

Cibubur Junction

Lampu merah Kebon Nanas

Jalan Jatinegara Barat

Jalan Raya Pondok Kopi

Jalan Raya Pondok Gede

51

Terminal Bus Pulo Gadung

Jalan Raya Bekasi (Cakung)

Jalan Urip Sumoharjo (Depan Polres)

Jakarta barat Jalan Tomang Raya

Lampu merah Tomang

Stasiun Kereta Api Kota/BEOS

Jalan Panjang

Palmerah

Lampu merah Slipi

Lampu merah Grogol

Lampu merah Daan Mogot

Jakarta selatan Lampu merah Radio Dalam

Jalan Pangeran Antasari

Jalan Kapten Tendean

Jalan DR. Satrio

Jalan Casablanca

Depan Terminal Bus Lebak Bulus

Jalan Ciputat Raya

Pasar Pondok Labu

Jalan DR. Supomo

Jalan Raya Pasar Minggu

Jalan Buncit Raya

Jalan Ciledug Raya

Lampu merah Tarkindo

Lampu merah Pertanian

Jalan Raya Fatmawati

4.2.2 Mengidentifikasi fitur-fitur aplikasi

Disini penulis mengidentifikasi fitur-fitur berdasarkan tujuan-tujuan

aplikasi atau sistem serta mengidentifikasi syarat-syarat informasi yang

52

ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut. Dalam fase ini juga peneliti

bertemu dengan staf Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan juga

melibatkan pengguna dari smartphone Android untuk memberikan

masukan untuk aplikasi yang akan dikembangkan.

Ada 4 fitur yang akan dikembangkan dalam aplikasi, yaitu :

1. Menampilkan informasi kemacetan lalu lintas berdasarkan informasi

terkini di wilayah Jakarta.

2. Menampilkan fitur “Lapor Kejadian” sebagai fitur untuk

mengirimkan suatu kejadian tentang kondisi lalu lintas dari

pengguna ke kantor TMC.

3. Menampilkan fitur pencarian lokasi kemacetan lalu lintas.

4. Menampilkan fitur “Call TMC” sebagai fitur untuk menghubungi

kantor TMC.

4.2.3 Kebutuhan Prototype Sistem

a. Tampilan yang disajikan hendaknya user friendly, memudahkan

pengguna untuk mengakses sistem tersebut.

b. Sistem diharapkan mampu memberi kemudahan untuk mendapatkan

informasi tentang kemacetan lalu lintas.

c. Sistem harus mendukung dan dapat meningkatlan pelayanan Polisi

Lalu Lintas terhadap masyarakat oleh Direktorat Lalu Lintas Polda

Metro Jaya.

53

4.3 Workshop Design

Dalam fase ini, penulis secara aktif mengembangkan prototype sistem dengan

metode desain prototype aplikasi dan juga tools Unified Modelling Language

yang terdiri dari beberapa tahap, antara lain:

4.3.1 Hasil perancangan arsitektur aplikasi JakTraffic

Disini penulis melakukan perancangan arsitektur aplikasi yang akan

dikembangkan seperti yang digambarkan pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.1 Rancangan Arsitektur Aplikasi yang akan dikembangkan

Aplikasi pada penelitian yang akan dikembangkan bernama ‘ Jak

Traffic ’ untuk memudahkan mendapat informasi tentang lalu lintas.

Jak Traffic merupakan aplikasi berjenis Native Internet Base

Application yang dibangun berdasarkan beberapa kombinasi

teknologi, dimulai dari Client Server dan implementasinya ke dalam

smartphone android.

InternetGoogle 000webhost.com

Web Application

54

Dalam prosesnya Jak Traffic memiliki Server konten aplikasi yang

menyimpan seluruh data lokasi dan informasi kemacetan yang ada di

Jakarta yang dapat diakses melalui file-file API (Application

Programming Interface). Secara teknis pengaksesan metode diatas

telah disediakan oleh framework Software Development Kit Android

melalui Application Programming Interface.

4.3.2 Melakukan Perancangan User Interface pada mobile aplikasi

Pada tahap ini, penulis merancang Antar Muka Aplikasi dengan

menggunakan Microsoft Visio 2007

a. Tampilan Informasi Lalu Lintas Terkini

Gambar 4.2 Rancangan Tampilan Informasi Lalu lintas terkini

JakTrafficJakTraffic

Terkini Lokasi CariKejadian Penting

List info lalu lintas terkini

Tab menu utama

55

b. Tampilan List Lokasi

Gambar 4.3 Rancangan Tampilan List Lokasi

c. Tampilan Lapor Kejadian

Gambar 4.4 Rancangan Tampilan Lapor Kejadian

JakTrafficJakTraffic

Terkini Lokasi CariKejadian Penting

Tab menu utama

Jakarta Pusat

Jakarta Selatan

Jakarta Barat

Jakarta Utara

Jakarta Timur

JakTrafficJakTraffic

Terkini Lokasi CariKejadian Penting

Tab menu utama

Demonstrasi

Jenis kejadian :

Lokasi :

Info :

56

d. Tampilan Kejadian Penting

Gambar 4.5 Rancangan Tampilan Kejadian Penting

e. Tampilan Cari

Gambar 4.6 Rancangan Tampilan Cari

JakTrafficJakTraffic

Terkini Lokasi CariKejadian Penting

Tab menu utama

List kejadian penting

JakTrafficJakTraffic

Terkini Lokasi CariKejadian Penting

Tab menu utama

Cari

List Hasil Pencarian

57

4.3.3 Melakukan Perancangan User Interface pada Web a. Halaman Login

Gambar 4.7 Rancangan Interface Login

b. Halaman Menu Utama

Gambar 4.8 Rancangan Interface Menu Utama

HEADER

Selamat Datang Di Menu Admin

-TOP MENU-

FOOTER

HEADER

Login

Username

Password

Login

58

c. Halaman Daftar Info Lalu Lintas

Gambar 4.9 Rancangan Interface Daftar Info Lalu lintas

d. Halaman Input Info Lalu lintas

Gambar 4.10 Rancangan Interface Input Info Lalu lintas

HEADER

-TOP MENU -

List Info Lalu lintas

waktu Lokasi Wilayah Info

Opsi

Edit | hapus

Input Info Lalin

FOOTER

HEADER

-TOP MENU -

-INPUT INFO LALIN- Waktu Lokasi Wilayah Info

Submit Reset

FOOTER

59

e. Halaman Daftar Laporan Masyarakat

Gambar 4.11 Rancangan Interface Daftar Laporan Masyarakat

f. Halaman Daftar Kejadian Penting

Gambar 4.12 Rancangan Interface Daftar Kejadian Penting

4.3.4 Melakukan Perancangan Sistem

4.3.4.1 Melakukan perancangan usecase sistem

Use Case mendeskripsikan interaksi antar actor di dalam aplikasi yang

akan dikembangkan. Seperti dijelaskan pada tabel 4.2 berikut :

HEADER

FOOTER

HEADER

waktu Jenis Lokasi Deskripsi

Opsi

Edit | hapus

List Kejadian Penting

waktu Jenis Lokasi Deskripsi

Opsi

Submit | hapus

List Laporan Masyarakat

FOOTER

60

Tabel 4.2 Daftar Actor

No Actor Description

1 Admin info lalin Orang yang bertugas untuk melakukan pengelolaan data info lalu lintas

2 Admin laporan masyarakat

Orang yang bertugas untuk melakukan pengelolaan data laporan masyarakat

3 Admin kejadian penting

Orang yang bertugas untuk melakukan pengelolaan data kejadian penting

4 Pengguna Orang yang melihat dan mengakses data

informasi lalu lintas yang ada melalui aplikasi yang terinstal pada smartphone android

Selanjutnya tabel 4.3 berikut menggambarkan deskripsi tentang

masing-masing usecase danr actor.

Tabel 4.3 Daftar Diagram Use Case

No Use Case Name Description Actor

1 Login

Use case menggambarkan kegiatan memasukkan username dan password untuk verifikasi pengguna

Admin info lalin, admin laporan masyarakat

2 Mengelola data info lalin

Use case menggambarkan proses generalisasi yang meliputi empat buah proses yaitu memasukkan info lalin, menghapus info lalin, mengubah info lalin, dan melihat info lalin

Admin info lalin

3 Melihat info lalin Use case menggambarkan kegiatan melihat data Info lalu lintas

Admin info lalin, pengguna

4 Memasukkan info lalin

Use case menggambarkan kegiatan memasukkan/menambahkan data Info Lalu lintas ke dalam database

Admin info lalin

5 Mengubah info lalin

Use case menggambarkan kegiatan meng-update/merubah data Informasi Lalu Lintas yang ada pada database

Admin info lalin

61

6 Menghapus info lalin

Use case menggambarkan kegiatan menghapus data Informasi Lalu Lintas yang ada pada database

Admin info lalin

7 Mengelola data laporan masyarakat

Use case menggambarkan proses generalisasi yang meliputi lima buah proses yaitu memasukkan, menghapus, mengubah, mem-verifikasi dan melihat laporan masyarakat

Admin laporan masyarakat

8 Melihat laporan masyarakat

Use case menggambarkan kegiatan melihat data laporan masyarakat tentang keadaan / kejadian lalu lintas

Admin laporan masyarakat

9 Memasukkan laporan masyarakat

Use case menggambarkan kegiatan memasukkan data laporan masyarakat tentang keadaan/kejadian lalu lintas ke dalam database

Pengguna

10 Verifikasi laporan Masyarakat

Use case menggambarkan kegiatan memverifikasi laporan yang diterima

Admin laporan masyarakat

11 Mengubah laporan Masyarakat

Use case menggambarkan kegiatan mengubah data laporan masyarakat yang ada pada database

Admin laporan masyarakat

12 Menghapus laporan masyarakat

Use case menggambarkan kegiatan menghapus data laporan masyarakat yang ada pada database

Admin laporan masyarakat

13 Mengelola data kejadian penting

Use case menggambarkan proses generalisasi yang meliputi empat buah proses yaitu memasukkan, menghapus, mengubah, dan melihat kejadian penting

Admin kejadian penting, pengguna

14 Melihat kejadian penting

Use case menggambarkan kegiatan melihat Kejadian Penting tentang keadaan / kejadian lalu lintas

Admin kejadian penting, pengguna

15 Memasukkan kejadian penting

Use case menggambarkan kegiatan memasukkan data Kejadian Penting tentang keadaan/kejadian lalu lintas ke dalam database

Admin kejadian penting

16 Mengubah kejadian penting

Use case menggambarkan kegiatan meng-edit/mengubah data Kejadian Penting pada database

Admin kejadian penting

62

17 Menghapus kejadian penting

Use case menggambarkan kegiatan menghapus data kejadian penting yang ada pada database

Admin kejadian penting

Dari penjabaran actor dan usecase dibuat gambaran usecase

model berikut ini.

Gambar 4.13 Usecase model diagram Sistem Informasi Kemacetan Lalu lintas

63

4.3.4.2 Membuat Use Case Scenario

Berdasarkan use case model diagram Sistem Informasi Kemacetan

Lalu lintas, dibuatlah scenario use case yang terdapat dalam sistem

tersebut dalam bentuk tabel-tabel berikut.

Tabel 4.4 Use Case Scenario Login

Use Case Name Login

Use Case Id 1

Actor Admin info lalin, admin laporan masyarakat

Description usecase menggambarkan kegiatan memasukkan

username dan password untuk verifikasi pengguna

Precondition Login hanya dapat dilakukan oleh aktor, jika sudah

membuka alamat url Sistem Informasi Kemacetan lalu

lintas

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin diakses oleh

actor pada browser sehingga sistem menampilkan

halaman login

Typical Course of

Events Actor Action System Response

1. Usecase terinisiasi saat

aktor memasukkan data

verifikasi data pengguna

yang akan diproses

2. untuk setiap data

pengguna, cek nama dan

password ke dalam

database

3. jika nama pengguna dan

password terdapat dalam

database, tampil halaman

home sistem

4. usecase selesai saat

pengguna telah berada pada

halaman home

64

Alternate Courses 3.Jika Username dan Password tidak terdapat dalam

sistem, maka pengguna tidak dapat masuk ke dalam

sistem

Conclusion Actor berhasil Login ke dalam sistem

Post Condition Actor telah berda di halaman home sistem

Tabel 4.5 Use Case Scenario Melihat info lalin

Use Case Name Melihat info lalin

Use Case Id 2

Actor Admin Info lalin, pengguna

Description Use case menggambarkan kegiatan melihat

data Info lalu lintas terkini

Precondition Admin info lalin harus login terlebih dahulu ke

dalam sistem, pengguna aplikasi mobile harus

terkoneksi dengan internet

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor melihat

data info lalin

2. tampilkan data info

lalin dalam bentuk list

3. usecase selesai

65

saat info lalin

ditampilkan dan

dapat dilihat oleh

actor

Alternate Courses -

Conclusion Actor berhasil melihat data info lalin terkini

Post Condition -

Tabel 4.6 Use Case Scenario Memasukan Info lalin

Use Case Name Memasukan Info lalin

Use Case Id 3

Actor Admin info lalin

Description Use case menggambarkan kegiatan

memasukkan/menambahkan data Info Lalu

lintas ke dalam database

Precondition Actor login terlebih dahulu ke sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/infolalin/

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

memasukkan data

info lalin yang akan

diproses

2. untuk setiap data info

lalin, cek waktu info,

cek lokasi, cek wilayah,

cek info.

66

3. actor

memasukkan data

info lalin yaitu

waktu, lokasi,

wilayah, dan info

secara lengkap

4. untuk setiap data

lalin yang dimasukkan

cek detil info lalin

5.konfirmasi data info

lalin dengan status

baru

6. usecase selesai

saat data info lalin

masuk ke dalam

database sistem

Alternate Courses 4. Jika data yang dimasukkan kurang lengkap,

lengkapi terlebih dahulu data tersebut

Conclusion Actor berhasil menambahkan data Info Lalin

Post Condition Data Info Lalu lintas yang baru telah

tersimpan ke dalam database

Tabel 4.7 Use Case Scenario Mengubah Info lalin

Use Case Name Mengubah Info lalin

Use Case Id 4

Actor Admin info lalin

Description Use case menggambarkan kegiatan meng-

update/mengubah data Informasi Lalu Lintas

yang ada pada database

Precondition Actor login terlebih dahulu ke sistem

67

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

memasukkan data

ubahan untuk data

info lalin

2. untuk setiap data info

lalin yang diubah cek

waktu, cek lokasi, cek

wilayah, dan cek info

3.generate konfirmasi

info lalin yang baru

4. usecase selesai

saat data info lalin

yang baru telah

masuk ke dalam

database sistem

Alternate Courses -

Conclusion Actor berhasil merubah data Info lalin

Post Condition Data info lalu lintas baru telah tersimpan ke

dalam database

68

Tabel 4.8 Use Case Scenario Menghapus info lalin

Use Case Name Menghapus info lalin

Use Case Id 5

Actor Admin Info lalin, pengguna

Description Use case menggambarkan kegiatan

menghapus data Info lalu lintas terkini yang

ada dalam database

Precondition Admin info lalin harus login terlebih dahulu ke

dalam sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

menghapus data

info lalin

2. tampilkan data info

lalin dalam bentuk list

3. usecase memilih

data info lalin yang

akan dihapus

4. menampilkan pesan

konfirmasi apakah data

akan benar-benar

dihapus

5.memilih pilihan

setuju data dihapus

6.menghapus data dari

database

69

Alternate Courses 4.jika memilih tidak, maka data tidak akan

dihapus

Conclusion Actor berhasil menghapus data info lalin

Post Condition -

Tabel 4.9 Use Case Scenario Melihat Laporan Masyarakat

Use Case Name Melihat data Laporan Masyarakat

Use Case Id 6

Actor Admin laporan masyarakat

Description use case menggambarkan kegiatan melihat

data Laporan Masyarakat

Precondition Admin login terlebih dahulu ke sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor melihat

data laporan

masyarakat

2. tampilkan data

laporan masyarakat

dalam bentuk list

3.usecase selesai

saat data laporan

70

masyarakat telah

ditampilkan dan

dapat dilihat oleh

actor

Alternate Courses -

Conclusion Actor berhasil melihat data laporan

masyarakat

Post Condition -

Tabel 4.10 Use Case Scenario Memasukkan Laporan Masyarakat

Use Case Name Memasukkan data Laporan Masyarakat

Use Case Id 7

Actor Pengguna

Description Use case menggambarkan kegiatan

memasukkan data laporan masyarakat tentang

keadaan/kejadian lalu lintas ke dalam database

Precondition Pengguna aplikasi mobile harus terkoneksi

dengan internet

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

memasukkan data

laporan masyarakat

2. untuk setiap data

laporan masyarakat, cek

waktu info, cek jenis

kejadian, cek lokasi,

71

yang akan diproses cek deskripsi.

3. actor

memasukkan data

laporan masyarakat

yaitu waktu, jenis

kejadian, lokasi, dan

deskripsi secara

lengkap

4. untuk setiap data

lalin yang dimasukkan

cek detil info lalin

5. konfirmasi data

laporan masyarakat

dengan status baru

6. usecase selesai

saat data laporan

masyarakat masuk

ke dalam database

sistem

Alternate Courses 4. Jika data yang dimasukkan kurang lengkap,

lengkapi terlebih dahulu data tersebut

Conclusion Actor berhasil menambahkan data Laporan

Masyarakat

Post Condition Data Laporan Masyarakat yang baru telah

tersimpan ke dalam database

72

Tabel 4.11 Use Case Scenario Verifikasi Laporan Masyarakat

Use Case Name Verifikasi Laporan Masyarakat

Use Case Id 8

Actor Admin laporan masyarakat

Description use case menggambarkan kegiatan

memverifikasi laporan masyarakat yang

diterima

Precondition Actor login terlebih dahulu ke sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

melakukan

verifikasi Laporan

masyarakat dengan

mengubah status

verifikasi

2. untuk setiap data

Laporan masyarakat

cek status verifikasi

3. generate konfirmasi

status verifikasi

Laporan masyarakat

4. usecase selesai

saat status

73

verifikasi Laporan

masyarakat yang

baru telah masuk ke

dalam database

sistem

Alternate Courses -

Conclusion Actor berhasil memverifikasi laporan

masyarakat

Post Condition Data Laporan masyarakat yang telah

diverifikasi disimpan ke database Kejadian

Penting

Tabel 4.12 Use Case Scenario Mengubah Laporan Masyarakat

Use Case Name Mengubah Laporan Masyarakat

Use Case Id 8

Actor Admin laporan masyarakat

Description use case menggambarkan kegiatan merubah

data laporan masyarakat

Precondition Actor login terlebih dahulu ke sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

74

Typical Course of Events

Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

memasukkan data

ubahan untuk data

info lalin

2. untuk setiap data

laporan masyarakat

yang diubah cek waktu,

cek jenis, cek lokasi,

dan cek deskripsi

3.generate konfirmasi

laporan masyarakat

yang baru

4. usecase selesai

saat data laporan

masyarakat yang

baru telah masuk ke

dalam database

sistem

Alternate Courses -

Conclusion Actor berhasil merubah data laporan

masyarakat

Post Condition Data laporan masyarakat yang baru telah

tersimpan ke dalam database

75

Tabel 4.13 Use Case Scenario Menghapus laporan masyarakat

Use Case Name Menghapus laporan masyarakat

Use Case Id 5

Actor Admin laporan masyarakat

Description Use case menggambarkan kegiatan

menghapus data laporan masyarakat yang ada

dalam database

Precondition Admin laporan masyarakat harus login terlebih

dahulu ke dalam sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

menghapus data

laporan masyarakat

2. tampilkan data

laporan masyarakat

dalam bentuk list

3. usecase memilih

data laporan

masyarakat yang

akan dihapus

4. menampilkan pesan

konfirmasi apakah data

akan benar-benar

dihapus

5.memilih pilihan

setuju data dihapus

6.menghapus data dari

database

76

Alternate Courses 4.jika memilih tidak, maka data tidak akan

dihapus

Conclusion Actor berhasil menghapus data laporan

masyarakat

Post Condition -

Tabel 4.14 Use Case Scenario Melihat Kejadian Penting

Use Case Name Melihat Kejadian Penting

Use Case Id 9

Actor Admin kejadian penting, pengguna

Description use case menggambarkan kegiatan melihat

data Kejadian penting

Precondition Admin kejadian penting harus login terlebih

dahulu ke dalam sistem, pengguna aplikasi

mobile harus terkoneksi dengan internet

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor melihat

data kejadian

penting

2. tampilkan data

kejadian penting dalam

bentuk list

77

3. usecase selesai

saat data kejadian

penting ditampilkan

dan dapat dilihat

oleh actor

Alternate Courses -

Conclusion Admin kejadian penting dan pengguna

berhasil melihat data kejadian penting

Post Condition -

Tabel 4.15 Use Case Scenario Memasukkan Kejadian Penting

Use Case Name Memasukka Kejadian Penting

Use Case Id 10

Actor Admin kejadian penting

Description use case menggambarkan kegiatan

memasukkan data kejadian penting mengenai

kondisi Lalu lintas

Precondition Actor login terlebih dahulu ke sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

78

1. usecase terinisiasi

saat actor

memasukkan data

kejadian penting

yang akan diproses

2. untuk setiap data info

lalin, cek waktu info,

cek jenis kejadian, cek

lokasi, cek deskripsi.

3. actor

memasukkan data

kejadian penting

yaitu waktu, jenis,

lokasi, dan deskripsi

secara lengkap

4. untuk setiap data

kejadian penting yang

dimasukkan cek detil

kejadian penting

5.konfirmasi data

kejadian penting

dengan status baru

6. usecase selesai

saat data kejadian

penting masuk ke

dalam database

sistem

Alternate Courses 4. Jika data yang dimasukkan kurang lengkap,

lengkapi terlebih dahulu data tersebut

Conclusion Actor berhasil menambahkan data kejadian

penting

Post Condition Data kejadian penting yang baru telah

tersimpan ke dalam database

79

Tabel 4.16 Use Case Scenario Mengubah Kejadian Penting

Use Case Name Mengubah Kejadian Penting

Use Case Id 11

Actor Admin kejadian penting

Description use case menggambarkan kegiatan merubah

data Kejadian Penting

Precondition Actor login terlebih dahulu ke sistem

Trigger url http://fandytes.comeze.com/ infolalin

diakses oleh actor pada browser sehingga

sistem menampilkan halaman login. Setelah

itu actor melakukan login ke sistem

Typical Course of Events Actor Action System Response

1. usecase terinisiasi

saat actor

memasukkan data

ubahan untuk data

kejadian penting

2. untuk setiap data info

lalin yang diubah cek

waktu, cek jenis

kejadian, cek lokasi,

dan cek deskripsi

3.generate konfirmasi

kejadian penting yang

baru

4. usecase selesai

saat data kejadian

penting yang baru

80

telah masuk ke

dalam database

sistem

Alternate Courses -

Conclusion Actor berhasil merubah data Kejadian Penting

Post Condition Data kejadian penting baru telah tersimpan ke

dalam database

4.3.4.3 Membuat Activity Diagram

Activity diagram memodelkan alur kerja (work flow) sebuah

urutan aktivitas pada suatu proses. Diagram ini sangat mirip dengan

flowchart karena kita dapat memodelkan proses logika, proses bisnis

alur kerja. Perbedaan utamanya adalah flowchart dibuat untuk

menggambarkan alur kerja dari sebuah sistem sedangkan activity

diagram dibuat untuk menggambarkan aktivitas actor. Berikut akan

digambarkan satu persatu activity diagram untuk masing-masing use

case.

81

1) Activity diagram pada sistem informasi lalu lintas

Gambar 4.14 Activity Diagram Sistem Informasi Lalu lintas

Keterangan Gambar 4.14 : Yang harus dilakukan Admin info

lalin, Admin laporan masyarakat dan admin kejadian penting

sebelum masuk ke dalam sistem adalah memasukan Username

dan password, kemudian sistem akan memvalidasi username dan

password yang dimasukkan. Jika menampilkan pesan kesalahan

maka akan kembali ke menu login untuk memasukan Username

dan Password yang benar. Jika Username dan Password yang

dimasukan benar, maka system akan menampilkan menu utama

system. Selanjutnya, masing-masing actor dapat mengelola data.

Admin info lalin

Admin laporan

masyarakat

Admin kejadian penting

Pengguna

82

Pada sisi pengguna, sistem akan menampilkan menu utama tanpa

harus login terlebih dahulu.

4.3.4.4 Sequence Diagram

1. Sequence Diagram Login

Gambar 4.15 Sequence Diagram usecase login

Keterangan Gambar 4.15 : pada saat actor yaitu Admin

info lalin, Admin laporan masyarakat, dan admin kejadian

penting melakukan login, sistem akan meminta username dan

password terlebih dahulu. Pada saat username dan password

dibaca oleh sistem, sistem akan memeriksa username dan

password yang diinputkan dengan username dan password

yang sudah ada didalam database. Jika benar maka Admin

akan masuk ke tampilan menu utama sistem. Jika terdapat

83

kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan

untuk memasukan username dan password kembali.

2. Sequence Diagram Melihat Info Lalin

Gambar 4.16 Sequence Diagram Melihat Info lalin

Keterangan Gambar 4.16 : saat actor yaitu Admin info lalin

dan pengguna melihat info lalin, actor memberi informasi

akan melihat data infolalin ke objek main pada sistem.

84

Selanjutnya objek main akan memanggil objek

mi:MengelolaInfolalin yaitu dengan method

cariInfolalinById, cariInfolalinByWaktu,

cariInfolalinByLokasi, cariInfolalinByWilayah, dan

cariInfolalinByInfo. Selanjutnya objek mi:MengelolaInfolalin

akan membuka koneksi ke database dan memanggil tabel

infolalin untuk menampilkan data yang diminta.

3. Sequence Diagram Memasukkan Info Lalin

Gambar 4.17 Sequence Diagram Memasukkan Info Lalin

Keterangan Gambar 4.17: Digram diatas menjelaskan

dimana admin info lalin bisa memasukkan data yang

85

sebelumnya telah login terlebih dahulu. Admin infolalin

mengirimkan informasi akan memasukkan data infolalin ke

objek main. Selanjutnya objek main memanggil objek

mi:MengelolaInfolalin dengan method

memasukkanInfolalin(). Selanjutnya admin info lalin

memasukkan data yaitu waktu, lokasi, wilayah, info ke

database info lalin dengan membuka koneksi ke database

tersebut.

86

4. Sequence Diagram Mengubah Info lalin

Gambar 4.18 Sequence Diagram Mengubah Info Lalin

87

Keterangan Gambar 4.18: Digram diatas menjelaskan

dimana admin info lalin bisa mengubah data yang

sebelumnya telah login terlebih dahulu. Admin infolalin

mengirimkan informasi akan mengubah data infolalin ke

objek main. Selanjutnya objek main memanggil objek

mi:MengelolaInfolalin dengan method

memasukkanInfolalin(). Selanjutnya admin info lalin

mengubah data yaitu waktu, lokasi, wilayah, info ke database

info lalin dengan membuka koneksi ke database tersebut.

Setelah admin info lalin mengubah data sistem akan

memberikan konfirmasi pesan telah berubah.

88

5. Sequence Diagram Menghapus Info lalin

Gambar 4.19 Sequence Diagram Menghapus Info Lalin

89

Keterangan Gambar 4.19: Digram diatas menjelaskan dimana

admin info lalin bisa memasukkan data yang sebelumnya telah

login terlebih dahulu. Admin infolalin mengirimkan informasi akan

memasukkan data infolalin ke objek main. Selanjutnya objek main

memanggil objek mi:MengelolaInfolalin dengan method

memasukkanInfolalin(). Selanjutnya admin info lalin menghapus

data yang dipilih dengan membuka koneksi ke database tersebut.

Sistem akan memberikan konfirmasi pesan telah dihapus.

90

6. Sequence Diagram Melihat Laporan Masyarakat

Gambar 4.20 Sequence Diagram Melihat Laporan Masyarakat

91

Keterangan Gambar 4.20: Admin laporan masyarakat melihat

data laporan masyarakat dengan memberi informasi akan melihat

data laporan masyarakat ke objek main pada sistem. Selanjutnya

objek main akan memanggil objek

mi:MengelolaLaporanmasyarakat yaitu dengan method

cariInfolalinById, cariInfolalinByWaktu, cariInfolalinByJenis,

cariInfolalinByLokasi, dan cariInfolalinByDeskripsi. Selanjutnya

objek ml:MengelolaLaporanmasyarkat akan membuka koneksi ke

database dan memanggil tabel laporanmasyarakat untuk

menampilkan data yang diminta.

92

7. Sequence Diagram Memasukkan Laporan Masyarakat

Pengguna

main:Main ml:MengelolaLaporanmasyarakat

2:memasukkanLaporanmasyarakat() 3:<<create>>

l:TLaporanmasyarakat

db:KoneksiDataBase

6:eksekusiQueryUpdate()

5:membukaKoneksi()

4:<<create>>

7:tutupKoneksi()

8:<<destroy>>

9:<<destroy>>

1:data laporan masyarakat

Gambar 4.21 Sequence Diagram Memasukkan Laporan Masyarakat

93

8. Sequence Diagram Verfikasi Laporan Masyarakat

Admin laporanmasyarakat

main:Main mi:MengelolaLaporanmasyarakat

2:cariLaporanmasyarakatById()

l:TLaporanmasyarakat

db:KoneksiDataBase

7:<<create>>

3:cariLaporanmasyarakatByWaktu()

4:cariLaporanmasyarakatByJenis()

5:cariLaporanmasyarakatByLokasi()

6:cariLaporanmasyarakatByDeskripsi()

8:membukaKoneksi()

9:eksekusiQuerySelect()

10:hasil query

12:setId()

13:setWaktu()

14:setJenis()

15:setLokasi()

16:setDeskripsi()17:data laporanmasyarakat

21:tutupKoneksi()

22:<<destroy>>

23:<<destroy>>

19:verifikasiLaporanmasyarakat() 20:eksekusiQueryUpdate()

11:<<create>>

24:pesan data telah diverifikasi

1:data laporan masyarakat

18:konfirmasi verifikasi

Gambar 4.22 Sequence Diagram Verifikasi Laporan Masyarakat

94

9. Sequence Diagram Mengubah Laporan Masyarakat

Gambar 4.23 Sequence Diagram Mengubah Laporan Masyarakat

95

10. Sequence Diagram Menghapus Laporan Masyarakat

Admin laporan masyarakat

main:Main ml:MengelolaLaporanmasyarakat

2:cariLaporanmasyarakatById()

l:TLaporanmasyarakat

db:KoneksiDataBase

7:<<create>>

3:cariLaporanmasyarakatByWaktu()

4:cariLaporanmasyarakatByJenis()

5:cariLaporanmasyarakatByLokasi()

6:cariLaporanmasyarakatByDeskripsi()

8:membukaKoneksi()

9:eksekusiQuerySelect()

10:hasil query

12:setId()

13:setWaktu()

14:setJenis()

15:setLokasi()

16:setDeskripsi()17:data laporanmasyarakat

21:tutupKoneksi()

22:<<destroy>>

23:<<destroy>>

19:hapusLaporanmasyarakat()20:eksekusiQueryUpdate()

11:<<create>>

24:pesan data telah dihapus

1:data laporan masyarakat

18:konfirmasi hapus

Gambar 4.24 Sequence Diagram Menghapus Laporan Masyarakat

96

11. Sequence Diagram Melihat Kejadian Penting

Gambar 4.25 Sequence Diagram Melihat Kejadian Penting

97

12. Sequence Diagram Memasukkan Kejadian Penting

Gambar 4.26 Sequence Diagram Memasukkan Kejadian Penting

98

13. Sequence Diagram Mengubah Kejadian Penting

Gambar 4.27 Sequence Diagram Mengubah Kejadian Penting

99

14. Sequence Diagram Menghapus Kejadian Penting

Admin Kejadianpenting

main:Main mk:Mengelola Kejadianpenting

2:cariKejadianpentingById()

k:TKejadianpenting

db:KoneksiDataBase

7:<<create>>

3:cariKejadianpentingByWaktu()

4:cariKejadianpentingByJenis()

5:cariKejadianpentingByLokasi()

6:cariKejadianpentingByDeskripsi()

8:membukaKoneksi()

9:eksekusiQuerySelect()

10:hasil query

12:setId()

13:setWaktu()

14:setJenis()

15:setLokasi()

16:setDeskripsi()17:data Kejadianpenting

21:tutupKoneksi()

22:<<destroy>>

23:<<destroy>>

19:hapusKejadianpenting()20:eksekusiQueryUpdate()

11:<<create>>

24:pesan data telah dihapus

1:data Kejadianpenting

18:konfirmasi hapus

Gambar 4.28 Sequence Diagram Menghapus Kejadian Penting

100

4.3.4.5 Class Diagram

+main()+uiLogin()+uiMenu()+uiMengelola data info lalin()+uiMengelola data laporan masyarakat()+uiMengelola data kejadian penting()

Main+setId()+getId()+setWaktu()+getWaktu()+setLokasi()+getLokasi()+setWilayah()+getWilayah()+setInfoi()+getInfo()

-id-waktu-lokasi-wilayah-info

TInfolalin

+Melihat info lalin()+Memasukkan info lalin()+Mengubah info lalin()+Menghapus info lalin()

Mengelola data info lalin

1

1

+validasiLogin()+logout()

Login

1

1

+Melihat laporan masyarakat()+Memasukkan laporan masyarakat()+Mengubah laporan masyarakat()+Menghapus laporan masyarakat()+Verifikasi laporan masyarakat ()

Mengelola data laporan masyarakat

+Melihat kejadian penting()+Memasukkan kejadian penting()+Mengubah kejadian penting()+Menghapus kejadian penting()

Mengelola data kejadian penting

1

1

1

1

1

1+membukaKoneksi()+eksekusiQuerySelect()+eksekusiQueryUpdate()+tutupKoneksi()

-host-database-username-password

KoneksiDataBase

1

1..*

1

1..*

1

1..*

1

1..*

+setId()+getId()+setWaktu()+getWaktu()+setJenis()+getJenis()+setLokasi()+getLokasi()+setDeskripsi()+getDeskripsi()

-id-waktu-jenis-lokasi-deskripsi

TLaporanMasyarakat

+setId()+getId()+setWaktu()+getWaktu()+setJenis()+getJenis()+setLokasi()+getLokasi()+setDeskripsi()+getDeskripsi()

-id-waktu-jenis-lokasi-deskripsi

TKejadianPenting

1

1..*

1

1..*

Gambar 4.29 Class Diagram

101

4.3.4.6 Merancang database

Pada database ini, semua jenis data yang terlibat dalam

proses yang terjadi, dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian

sebagai berikut :

1. User

Table Name : user

Primary Key : id_user

Tabel 4.17 Tabel user

No. Nama Field Type data Ekstra

1 id_user INT(10) Auto increment

2 user VARCHAR (20)

3 password VARCHAR (20)

4 nama VARCHAR (20)

5 roll VARCHAR (20)

2. Info lalin

Table Name : lokasi

Primary Key : id_lokasi

Tabel 4.18 Tabel lokasi

No. Nama Field Type data Ekstra

1 id_tempat INT(20) Auto increment

2 waktu datetime

3 lokasi VARCHAR (50)

102

4 wilayah VARCHAR (50)

5 info VARCHAR (70)

3. Laporan masyarakat

Table Name : lap_masyarakat

Primary Key : id_lap

Tabel 4.19 Tabel Laporan Masyarakat

No. Nama Field Type data Ekstra

1 id_lap INT(20) Auto increment

2 waktu datetime

3 jenis VARCHAR (30)

4 lokasi VARCHAR (50)

5 deskripsi VARCHAR (70)

4. Kejadian penting

Table Name : kejadian_penting

Primary Key : id_kejadian

Tabel 4.20 Tabel Kejadian Penting

No. Nama Field Type data Ekstra

1 id_kejadian INT(20) Auto increment

2 waktu datetime

3 jenis VARCHAR (30)

4 lokasi VARCHAR (50)

103

5 deskripsi VARCHAR (70)

5. Jenis kejadian

Table Name : jenis

Primary Key : id_jenis

Tabel 4.21 Tabel Jenis

No. Nama Field Type data Ekstra

1 id_jenis INT(20) Auto increment

2 jenis VARCHAR (30)

6. Kategori wilayah

Table Name : wilayah

Primary Key : id_wilayah

Tabel 4.22 Tabel Wilayah

No. Nama Field Type data Ekstra

1 id_wilayah INT(20) Auto increment

2 wilayah VARCHAR (30)

104

4.4 Implementasi

Setelah desain sistem selesai, maka ptahap berikutnya adalah

mengimplementasikan hasil rancangan tersebut. Pada tahap ini terdapat

beberapa kegiatan yang penulis diantaranya :

1. Melakukan pengkodean sistem / aplikasi baik yang berada di sisi native

application, API, dan Sistem Manajemen Datanya (Dashboard) dengan

menggunakan peralatan dibawah ini :

a. Perangkat Keras

i. Satu Unit laptop

ii. Satu unit Handset Smartphone Android gingerbread

b. Perangkat Lunak

No Tools Kegunaan

1 Eclipse Galileo Perangkat lunak untuk

mengembangkan aplikasi informasi

kemacetan lalu lintas

2 Android SDK Emulator untuk menjalankan

aplikasi

3 Macromedia

Dreamweaver

Perangkat lunak untuk menulis script

PHP yang berguna untuk

menghubungkan aplikasi dengan

mysql server

105

4 MySQL Database yang digunakan dalam

sistem

5 XAMPP Apache HTTP

Server

Web Server

6 PHP MyAdmin Perangkat lunak untuk mengakses

database yang terdapat pada

XAMPP Apache

7 Mozilla Firefox 3.6 Web Browser

c. Sistem Operasi : Windows Seven

d. IDE (Integrated Development Environment)

i. Sisi Mobile Application : Eclipse Galileo

ii. Sisi Aplikasi Server : Macromedia Dreamweaver dan XAMPP 1.7

e. Sisi Server Konten

i. Scripting Application Programming Interface (API) : PHP

ii. Database : MySQL

iii. Format data : JSON (Javascript Object Notation)

f. Sisi Native Application :

i. Android SDK (Software Development Kit)

ii. Android Developer Tools (ADT)

g. Tipe Sistem Operasi Android : Gingerbread 2.3

2. Melakukan instalasi sistem manajemen datanya atau dashboard ke

server hosting berikut dengan script-script API-nya yang ditempatkan ke

106

Server Aplikasi : di hosting di 000webhost dan untuk aplikasi mobile di

instal pada smartphone berbasis Android dengan sistem operasi

Gingerbread (2.3). Berikut ini merupakan cara hosting domain di

www.000webhost.com.

a. Kunjungi www.000webhost.com. Di sini, ditampilkan fitur-fitur yang

diunggulkan, misal: 250 MB disk space, 100 GB traffic, Website

builder, Fantastico Autoinstaller, PHP, MySQL, dan CPanel.

b. Klik tab «Order Now» atau tombol «Sign Up».

c. Pada «I want to host my own domain» isikan nama domain.

Misalnya :domaincoccgratis.co.cc. Jika belum punya domain, juga

bisa menggunakan free subdomain dari 000webhost.com (www.

namasubdomain.site88.net), atau dapatkan domain gratis untuk

di co.cc.

d. Lalu isi data nama, e-mail, password, dan masukkan kode angka yang

tersedia.

e. Centang «I agree to Terms Of Service», lalu klik tombol «Create

My Account».

f. Setelah tahapan ini, akan dikonfirmasi : «Account Setup in

Progress». Status domain pun juga masih Building. Namun, jika

tidak ada masalah, dalam hitungan detik status ini akan berubah

menjadi Active, dan akan dibawa ke halaman Account Details

Overview

107

g. Penting. Ini adalah tahapan lanjut untuk meng-hosting domain di

000webhost. Seperti sebelumnya, akan coba

dengan domaincoccgratis.co.cc. Perhatikan, pada nameserver

details tertulis ns01.000webhost.com dan ns02.000webhost.com.

Jadi, harus men-setup DNS domain menjadi ns01.000webhost.com

dan ns02.000webhost.com. Untuk contoh domaincoccgratis.co.cc.

h. Setelah DNS domain di-setting untuk menunjuk 000webhost.com

sebagai hosting-nya, tinggal menunggu domain online dalam 48 jam.

3. Instalasi ke handset android.

4. Tahap terakhir pada fase implementasi ini penulis melakukan testing

aplikasi secara blackbox yaitu dengan mengetahui fungsi yang ditentukan

serta dimana produk dirancang untuk melakukan sesuatu, pengujiannya

dapat dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi beroperasi

sepenuhnya. Disini penulis akan melakukan pengujian aplikasi

berdasarkan use case yang dirancang di fase workshop design.

Tabel 4.23 Tabel Pengujian Web Aplikasi

No. Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil

Pengujian

1 Login Masuk ke dalam sistem OK

2 Melihat info lalin Admin info lalin melihat seluruh data

info lalin

OK

108

3 Memasukkan info lalin Admin info lalin memasukkan data yaitu

waktu, lokasi, wilayah dan info ke

database

OK

4 Mengubah info lalin

Admin info lalin mengubah data yang

ada pada list info lalin

OK

5 Menghapus info lalin Admin info lalin menghapus data info

lalin dari database

OK

6 Melihat laporan masyarakat Admin laporan masyarakat melihat data

mengenai laporan masyarakat

OK

7 Memasukkan laporan masyarakat

memasukkan data waktu, jenis, lokasi

dan deskripsi ke database

OK

8

Verifikasi laporan Masyarakat Admin laporan masyarakat

memverifikasi data mengenai laporan

masyarakat yang diterima dengan

kondisi yang sebenarnya dilapangan

OK

9 Mengubah laporan Masyarakat Admin laporan masyarakat mengubah

data yang ada pada database

OK

10 Menghapus laporan masyarakat Admin laporan masyarakat menghapus

data laporan masyarakat dari database

OK

11 Melihat kejadian penting Admin kejadian penting melihat data

mengenai kejadian penting yang terjadi

di lapangan

OK

12 Memasukkan kejadian penting

Admin kejadian penting memasukkan

data mengenai kejadian penting untuk

disampaikan ke masyarakat

OK

109

13 Mengubah kejadian penting

Admin laporan masyarakat mengubah

data kejadian penting

OK

14 Menghapus kejadian penting

Data kejadian penting akan dihapus dari

database dan tidak akan muncul kembali

pada tampilan list kejadian penting

OK

Tabel 4.24 Tabel Pengujian Aplikasi pada Android

No. Pengujian Hasil yang diharapkan Hasil

Pengujian

1 Melihat info lalin Pengguna melihat seluruh data info lalin

berupa list

OK

2 Memasukkan laporan masyarakat

memasukkan data waktu, jenis, lokasi

dan deskripsi ke database server

OK

3 Melihat kejadian penting Pengguna melihat data mengenai

kejadian penting yang terjadi

OK

4

Pencarian info lalin Pengguna dapat melakukan

pencarian terhadap info lalin yang

diinginkan dan sistem dapat

menampilkan hasil pencarian.

OK

Hasil penelitian yang dilakukan terhadap lokasi-lokasi rawan macet di

Jakarta pada waktu percobaan aplikasi tanggal 7–9 maret 2012 (3 hari),

dapat digambarkan dengan tabel 2.25 berikut.

110

Tabel 2.25 Hasil Penelitian Lokasi Rawan Macet di Jakarta

Lokasi Rawan Macet di Jakarta

Jakarta utara Tol Cawang arah Priok

Gunung Sahari menuju Kemayoran

Jl. Gunung Sahari dari Ancol mengarah

ke Senen

Jl RE Martadinata mengarah Priok

Pluit menuju Kapuk

Pluit mengarah ke Tj Priok

Tol Tj Priok mengarah ke Pluit

Jl Raya Cilincing arah Tj Priok

Jakarta pusat Jl Let Jend Suprapto Cempaka Putih arah

Senen

Jakarta timur Jl Raya Bekasi dari Pulo Gadung ke

Pasar Cakung padat

Jl Perintis Kemerdekaan Pulo Gadung

arah Cempaka Putih

Jl Ruas Tol Bekasi arah Halim

Tol Cawang

Sultan Agung arah Bekasi kota

Bekasi menuju Pulogadung

Jakarta barat Tomang menuju Grogol

Grogol menuju Tomang

Slipi menuju Tomang

Grogol menuju Tomang

Ciledug menuju Palmerah

Grogol arah Slipi

TL Slipi

Jembatan Gantung

TL Pesing

111

TL Jelambar

Jembatan Tiga

Jakarta selatan Kapten Tendean menuju Kuningan

Casablanca

Jl Cireundeu Raya arah Lebak Bulus

Jl Juanda Ciputat arah Lebak Bulus

Jl Raya Pasar Minggu arah Pancoran

Pancoran menuju pasar Minggu

Jl Buncit Raya arah Mampang

Perbandingan data lokasi rawan kemacetan dari TMC Polda dengan data hasil

penelitian yang dilakukan selama tiga hari khususnya Jakarta Selatan, yaitu :

Gambar 4.30 Perbandingan data lokasi rawan macet

Jl. Cirendeu raya

Jl. Buncit raya Jl. Casablanca

Jl. Raya pasar minggu Jl Kapten Tendean

Jl. Ciputat raya Lebak bulus

TL. Radio Dalam Jl Pangeran Antasari

Jl DR. Satrio Pasar Pondok Labu

Jl DR. Supomo Jl Ciledug Raya

TL Tarkindo TL Pertanian

Jl. Raya Fatmawati

TMC Polda Hasil penelitian

112

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama tiga hari berturut-turut sejak

tanggal 7-9 maret 2012 maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Lokasi-lokasi rawan macet yang sesuai antara TMC Polda dengan penelitian

yang dilakukan yaitu : Jl. Buncit raya, Jl. Casablanca, Jl. Raya pasar minggu,

Jl Kapten Tendean, Jl. Ciputat raya, Lebak bulus.

2. Lokasi-lokasi tersebut terjadi tingkat kemacetan tertinggi terjadi pada hari

kerja yaitu senin-jumat antara pukul 06.00-09.00 dan 16.30-18.30 WIB.

113

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta

saran-saran yang bermanfaat bagi penulisan skripsi maupun pengembangan

aplikasi ini

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan yang sudah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Aplikasi informasi lalu lintas ini dikembangkan pada web dan mobile.

Web disini merupakan sisi TMC Polda Metro Jaya, yaitu bagian yang

memasukkan data informasi lalu lintas. Sedangkan mobile merupakan

sisi pengguna yang dapat melihat informasi lalu lintas yang diberikan

oleh TMC.

2. Pada aplikasi mobile yang diterapkan pada smartphone Android ini tools

pengembangannya berupa Android SDK dan Eclipse galileo sedangkan

pada sisi web menggunakan PHP sebagai bahasa pengembangannya

dan MySQL sebagai database aplikasi.

3. Informasi data kemacetan jalan yang sedang berlangsung dapat

diperoleh secara on line 24 jam. Tentu saja hal ini memerlukan

dukungan dari TMC Polda Metro Jaya dan koneksi internet pada

smartphone android yang digunakan.

114

5.2 Saran

Sistem yang dibangun masih memiliki beberapa kekurangan dan

keterbatasan, oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu dikembangkan agar

menjadi lebih baik, antara lain :

1. Sebaiknya aplikasi informasi lalu lintas ini mampu menampilkan data

yang lebih banyak tentang kondisi lalu lintas yang ada di seluruh

Indonesia

2. Pengembangan bentuk sistem sejenis dalam bentuk platform mobile

lainnya, (Symbian, J2me, Blackberry, iPhone dan Windows Mobile)

115

DAFTAR PUSTAKA

Davis, Gordon B. 2002. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Bagian I

Pengantar). PT. Pustaka Binaman Pressindo : Jakarta.

Fauzi, Adrian. 2010. UltraPort Aplikasi Android Anti Macet.

http://inet.detik.com/read/2010/09/19/112720/1443139/731/ultraport-

aplikasi-android-anti-macet. Tanggal access 14 November 2011, pukul

20.00 WIB.

Fowler, M. 2005. UML Distilled edisi 3 Panduan Singkat Bahasa Pemodelan

Objek Standar. Andi : Yogjakarta.

Hall, Marty., Larry Brown. 2001. Core Web Programming, Second Edition.

Prentice Hall PTR.

Hamonangan, Agus. 2011. Di Indonesia android tumbuh perlahan tapi pasti.

http://indonews.org/di-indonesia-android-tumbuh-perlahan-tapi-

pasti/ Tanggal access 24 November 2011, pukul 19.00 WIB.

Jogiyanto, H.M. 1999. Pengenalan Komputer: Dasar Ilmu Komputer

Pemrograman Sistem Informasi dan Intelegensi Buatan Edisi 3. Penerbit

Andi: Yogjakarta.

Kendall & Kendall. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem. Edisi 5. Alih bahasa.

Penerbit Indeks.

Maryadie, Sandy Adam Mahaputra. 2010. Buah Simalakama Kemacetan.

http://metro.vivanews.com/news/read/191991-buah-simalakama-kemacetan.

Tanggal access 10 Oktober 2011, pukul 09.00 WIB.

116

Mulyadi. 2010. Membuat Aplikasi untuk Android. Multimedia Center Publishing :

Yogjakarta.

Noorastuti, Pipiet Tri. 2009. Waspadai 67 Titik Rawan Macet di Jakarta.

http://metro.vivanews.com/news/read/23868-

waspadai_67_titik_rawan_macet_di_jakarta. Tanggal access 25 November

2011, pukul 20.00 WIB.

Pressman, R.S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Penerbit

Andi : Yogjakarta.

Safaat, Nazruddin. 2011. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet

PC Berbasis Android. Inforamatika Bandung : Bandung.

Sarotama, Afrias. 2002. Pengembangan Peta Elektronik Interaktif. Proceddings,

KOMMIT 2002. Gunadarma.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.1996. Kamus

Besar Bahasa Indonesia. Ed. 2. Balai Pustaka : Jakarta.

Turban, Efraim. 2004. Information for Management: Transforming Organizations

in the Digital Economy 4th Editon. John Willey & Sons, Inc. : United States

Turban, Efrain. 2006. Pengantar Teknologi Informasi. Salemba Infotek : Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan. 2009.

Valade J. 2004. PHP 5 For Dummies. Wiley Publishing, Indiana.

Vogelgesang, Kay. 2010. XAMPP for Windows.

http://www.ApacheFriends.org/en/xampp-windows.html. Tanggal access 13

Oktober 2011, pukul 21.00 WIB.

117

Whitten, Jeffery L., dan Lonnie D. Bentley, dan Kevin C. Dittman. 2004. Metode

Desain dan Analisis Sistem. Edisi 6. Alih bahasa. Penerbit Andi.

Zheng, Pei dan Ni, Lionel. 2006. Smartphone & Next Generation Mobile

Computing. San Fransisco: Morgan Kaufman.

LAMPIRAN 1

SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 2

HASIL KUESIONER

HASIL KUESIONER 1

Judul Kuesioner : Kuesioner kebutuhan aplikasi

Jumlah Responden :50 orang

No Pertanyaan Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Setuju Sangat

setuju

1 Saya merasa kesulitan dalam

mencari informasi kemacetan lalu

lintas

2

(4%)

8

(16%)

32

(64%)

8

(16%)

2 Menurut Anda sistem yang ada

selama ini seperti radio, televisi,

dan lain-lain sudah memudahkan

Anda dalam mendapatkan

informasi lalu lintas

4

(8%)

29

(58%)

17

(34%)

3 Menurut Anda perlukah informasi

kemacetan lalu lintas pada

handphone

35

(70%)

15

(35%)

4 Bagaimana menurut Anda, jika

didalam handphone Anda terdapat

aplikasi informasi kemacetan lalu

lintas

30

(60%)

20

(40%)

5 Menurut Anda aplikasi informasi

kemacetan lalu lintas pada

handphone dapat memudahkan

Anda untuk mendapat informasi

tentang kondisi lalu lintas

2

(4%)

38

(76%)

10

(20%)

Dari hasil kuesioner yang disebarkan dapat dilihat bahwa 21 orang dari 50 responden

menggunakan jenis HP android, 14 orang menggunakan blackberry, 12 orang

menggunakan symbian dan 3 orang menggunakan iOS.

HASIL KUESIONER II

Judul Kuesioner : Kuesioner pengujian aplikasi

Jumlah Responden : 50 orang

No Pertanyaan Sangat

tidak

setuju

Tidak

setuju

Tidak

tahu

Setuju Sangat

setuju

1 Saya merasa aplikasi Jaktraf ini

sudah user friendly / mudah

digunakan

48

(96%)

2

(4%)

2 Saya merasa puas dan mengerti

tentang informasi yang diberikan

pada aplikasi Jaktraf

3

(6%)

47

(94%)

3 Saya merasa layout / tampilan

pada aplikasi Jaktraf sudah bagus

2

(4%)

48

(96%)

4 Informasi yang ditampilkan pada

aplikasi Jaktraf memudahkan saya

mendapat informasi mengenai

kondisi lalu linta

1

(2%)

47

(94%)

2

(4%)

5 Saya pikir saya telah membuat

keputusan yang tepat untuk

menggunakan aplikasi Jaktraf

4

(8%)

46

(92%)

6 Apakah setiap aplikasi ini

dijalankan sering timbul gangguan

berupa aplikasi hang atau error

47

(94%)

3

(6%)

LAMPIRAN 3

HASIL WAWANCARA

WAWANCARA

Hari/Tanggal : Selasa , 10 Januari 2012

Narasumber : Kompol. Purwono T

Jabatan :KasubagTeknologi dan Informasi Traffic Management

Center (TMC) Polda Metro Jaya

1. Bagaimana cara kerja dari kepolisian dalam menyampaikan informasi lalu

lintas?

Jawab :

Untuk direktorat lalu lintas khususnya Polda Metro Jaya memiliki Traffic

Management center (TMC) dalam memberikan informasi kemacetan lalu lintas

masih menggunakan media televisi dan radio. Pada TMC ini memiliki sekitar

150 CCTV yang tersebar di wilayah DKI Jakarta. TMC juga memiliki petugas

kepolisian untuk memberikan informasi kepada masyarakat atau sebaliknya

kemudian akan ditindak lebih jauh (feedback). Dari yang terlihat pada monitor

CCTV pada TMC diinformasikan/disampaikan kepada masyarakat. Terdapat

beberapa bagian dalam TMC diantaranya : operator cctv, sms 1717, call center,

dan global information system (berfungsi untuk mensinkronkan informasi yang

didapat).

2. Informasi apa saja yang dapat diinfrormasikan?

Jawab :

Kemacetan, kecelakaan lalu lintas, dan laporan informasi dari masyarakat

mengenai keadaan lalu lintas.

3. Berapa lama durasi pihak TMC dalam mengupdate status informasi lalu lintas?

Jawab :

Setiap saat. Perubahan informasi terjadi ketika TMC mendapatkan informasi.

Informasi yang didapat tidak hanya dari polisi lalu lintas di lapangan tetapi

juga dari masyarakat. Terkadang apabila pada monitor CCTV terlihat

kepadatan, TMC langsung mengupdate status informasi lalu lintas

4. Kapan saja terjadinya kepadatan lalu lintas?

Jawab :

Kepadatan lalu lintas sering terjadi ketika anak pulang sekolah. Kemacetan lalu

lintas terjadi pada jam-jam tertentu, yaitu ketika jam berangkat dan pulang

kantor, hujan, kerusakan jalan. Pada lalu lintas hanya mengenal macet dan

lancar.

5. Apa saja tugas dari polisi lalu lintas?

Jawab :

Mengatur lalu lintas hingga tidak terjadi kemcetan lalu lintas/dapat dikatakan

lancar

6. Kapan berdirinya TMC?

Jawab :

TMC berdiri pada tahun 2005. TMC beridiri karena tuntutan dari masyarakat

dan perkembangan zaman

7. Bagaimana perkembangan yang akan dilakukan TMC untuk selanjutnya?

Jawab :

TMC akan terus mengikuti perkembagan zaman khususnya mengenai

teknologi yang digunakan.

8. Apa yang dimaksud atau yang dapat dikategorikan dengan macet?

Jawab :

1. macet yaitu kecepatan kendaraan antara 0-30 km/jam,

2. tersendat yaitu kecepatan kendaraan antara 30-50 km/jam,

3. lancar yaitu kecepatan kendaraan antara 60-80 km/jam atau lebih dari 60

km/jam

9. Apa kelemahan dari sistem yang ada di TMC saat ini?

Jawab :

Informasi yang disampaikan ke masyarakat belum mampu diakomodir dalam

bentuk mobile seperti telepon genggam.

LAMPIRAN 4

TAMPILAN APLIKASI

Berikut ini adalah gambar tampilan aplikasi Sistem Informasi Kemacetan Lalu Lintas pada smartphone android.

Gambar L.1 Tampilan Menu Info Terkini

Gambar L.2 Tampilan Menu Lokasi

Gambar L.3 Tampilan Menu Kejadian Penting

Gambar L.4 Tampilan Menu Lapor Kejadian

Gambar L.5 Tampilan Menu Pencarian

Berikut ini adalah gambar tampilan aplikasi Sistem Informasi Kemacetan Lalu Lintas pada web.

Gambar L.6 Tampilan Menu Home

Gambar L.7 Tampilan Menu Home Setelah Login

Gambar L.8 Tampilan Menu Info Terkini

Gambar L.9 Tampilan Menu Laporan Masyarakat