Model Formulasi Pengawasan dan Pengendalian Serta Monitoring dan Evaluasi Kawasan Kumuh di Indonesia
-
Upload
universitaspakuan -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Model Formulasi Pengawasan dan Pengendalian Serta Monitoring dan Evaluasi Kawasan Kumuh di Indonesia
KONTEN FORM KMW - BANGKIM CIPTA KARYA - KEMEN PUPRPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015
(UPDATE)DATABASE
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
POLA PIKIRALUR KERJA
KONTEN FORM KMW - BANGKIM CIPTA KARYA - KEMEN PUPRPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015
PENDAMPINGANMONITORING DAN
EVALUASI
PROSEDUR FORMULASI KINERJA
100-0-100
MATERIAL DATA EKSISTING
PETUNJUK, DAFTAR SIMAK DAN DAFTAR
TANYA
KONTEN FORM KMW - BANGKIM CIPTA KARYA - KEMEN PUPRPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2015
MATERIAL DATA EKSISTING
PETUNJUK, DAFTAR SIMAK DAN DAFTAR
TANYA
PETUNJUK TEKNIS
Latar BelakangHingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umumdan Perumahan Rakyat telah melakukan pemutakhiran data kawasan permukimankumuh pada lebih dari 400 kabupaten/kota dari 505 kabupaten/kota yang ada diIndonesia. Upaya pemutakhiran ini untuk memberikan dukungan profil dan databasedan informasi terkait Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman. Adapununtuk menyelesaikan target 0 % kumuh, pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitaspermukiman kumuh telah dimulai tahun 2015. Sebagai dukungan lebih lanjut terhadappenyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman perlu adanya pengendalianpeningkatan kualitas permukiman kumuh di seluruh Indonesia melalui kegiatan“Konsultan Manajemen Wilayah Pendampingan Pelaksanaan Peningkatan KualitasPermukiman Kumuh Wilayah Sumatera” pada tahun anggaran 2015.
TujuanMemberikan bantuan teknis, menajemen dan pendampingan kepada Direktorat PengembanganPermukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan program yangmencakup pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraanpengembangan kawasan permukiman yang menitik beratkan pada pelaksanaanpeningkatan kualitas permukiman kumuh, mulai dari perencanaan tingkat kab/kota,pelaksanaan fisik dan tindak lanjutnya berupa pengendalian pasca pelaksanaantermasuk melakukan kalkulasi penurunan persentase kumuh di wilayah.
SasaranPengawasan dan pengendalian :
Tersusunnya format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaanpeningkatan kualitas permukiman kumuh.Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih;Terlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporanprogres lapangan;Tersedianya laporan, inventaris permasalahan dan tindak lanjut berdasarkanhasil monitoring dan kunjungan lapangan;Tersedianya Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman KumuhTahun 2015-2019;Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan danpengendalian kegiatan yang akan datang.Terintegrasinya peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui RKP(Rencana Kawasan Permukiman) Kabupaten/Kota pada TA. 2015
Pendampingan dan Layanan Informasi:Tersusunnya format terkait pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitaspermukiman kumuh.Tersusun dan tersebarnya informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan
masyarakat.Tersedianya laporan serta inventarisasi penilaian terhadap prosespendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan danmasyarakat.Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingandan pelayanan informasi kegiatan.
Konsolidasi Database :Tersedianya format terkait pendampingan, konsolidasi, konsinyasi danpelaporan konsolidasi data.Tersedianya analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh.Tersedianya hasil-hasil pembangunan fisik yang direkomendasikan sebagaibest practice untuk dapat diresmikan.Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data kegiatanyang akan datangTerintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas PermukimanKumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitunganberkurangnya baseline luasan kawasan kumuh pada periode 2015;Tersedianya database Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh olehPemerintah Daerah.
Monitoring dan EvaluasiTersusunnya format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatankualitas permukiman kumuh.Tersedianya evaluasi, inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindaklanjut pelaksanaan kegiatan termasuk rekomendasi untuk kegiatanselanjutnya;Tersedianya evaluasi terhadap implementasi Pedoman Peningkatan Kualitasperumahan kumuh dan permukiman kumuh.Tersedianya evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutamaterhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi.Tersedianya rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukimankumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukimankumuh.Tersedianya pelaporan dan dokumentasi berkala, termasuk foto pelaksanaankegiatan 0%-50%-100% dan best practices TA 2015.Tersedianya indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatanmenjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatanTersedianya profil visualisasi tiga dimensi kondisi eksisting dan rencanapenanganan permukiman kumuh TA 2015.Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi.
Form Database (Terkini)Isilah form database yang telah disediakan setelah anda melakukan proses pengawasan/pengendalianmonitoring dan evaluasi di kawasan. Pastikan anda mengisinya dengan baik dan benar. Jika
anda kesulitan, dapat menghubungi Ketua Tim KMW Sdr. Wahyu Pramono dan Wakil Ketua Sdr. Tiar Pandapotan Purba.Pengisian database menjadi tanggungjawab anda, dan sangat penting untuk proses integrasikedalam sistem informasi geografis.
Form PendampinganIsilah form pendampingan dengan baik dan benar melalui diskusi aktif bersama Satuan Kerjayang ada di provinsi.
PETUNJUK TEKNIS DAFTAR SIMAK
Jenis DataHingga akhir tahun 2014 Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum Dokumen SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaadan Perumahan Rakyat telah melakukan pemutakhiran data kawasan permukiman Dokumen RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas)kumuh pada lebih dari 400 kabupaten/kota dari 505 kabupaten/kota yang ada di Dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota)Indonesia. Upaya pemutakhiran ini untuk memberikan dukungan profil dan database Dokumen RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kawasan Terkaitdan informasi terkait Penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman. Adapun Dokumen RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) Kawasan Terkaituntuk menyelesaikan target 0 % kumuh, pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas Dokumen Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK)permukiman kumuh telah dimulai tahun 2015. Sebagai dukungan lebih lanjut terhadap Dokumen RISPAM (Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum)penyelenggaraan Pengembangan Kawasan Permukiman perlu adanya pengendalian Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya peningkatan kualitas permukiman kumuh di seluruh Indonesia melalui kegiatan Rencana Induk Pengelolaan Persampahan“Konsultan Manajemen Wilayah Pendampingan Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Dokumen Pencapaian MDG's Provinsi
SK Kepala Daerah Tentang Kawasan KumuhProfil Kawasan KumuhDemografi/Potensi DesaDemografi/Kemiskinan
Memberikan bantuan teknis, menajemen dan pendampingan kepada Direktorat PengembanganPermukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam melaksanakan program yang PETUNJUK MENGISI FORMmencakup pembinaan, pengendalian, monitoring, dan evaluasi penyelenggaraanpengembangan kawasan permukiman yang menitik beratkan pada pelaksanaanpeningkatan kualitas permukiman kumuh, mulai dari perencanaan tingkat kab/kota, * Kualifikasi Surveyor:pelaksanaan fisik dan tindak lanjutnya berupa pengendalian pasca pelaksanaan Sekurang-kurangya D3 Bangunan/Sipil;termasuk melakukan kalkulasi penurunan persentase kumuh di wilayah. Pernah bekerja di kegiatan PNPM;
Memahami tentang kebijakan bidang infrastruktur dan bidang tata ruang;Dapat mengoperasikan perangkat lunak microsoft exel dan wordMampu berkomunikasi dengan baik, memiliki integritas dan mampu bekerja dalam tekanan.
Tersusunnya format terkait pengawasan dan pengendalian pelaksanaan Form Pengawasan dan PengendalianA. Data Penilai
Teridentifikasinya kebutuhan prasarana dan sarana pada lokasi-lokasi terpilih; isilah biodata anda dengan baik dan benar, jangan lupa untuk memasukkan nomor telepon anda jika sewaktu-waktu andaTerlaksananya kunjungan lapangan, konsolidasi dan konsinyasi terkait laporan dibutuhkan untuk memberikan penjelasan lanjutan serta pemantauan pada status 2 (dua) dan status 3 (tiga) masa peningkatan
kualitas di kawasan prioritas.Tersedianya laporan, inventaris permasalahan dan tindak lanjut berdasarkan B. Data Penanggungjawab
Data penanggungjawab, adalah reponden yang anda temui terkait penanggungjawab kegiatan peningkatan kualitas kawasanTersedianya Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Permukiman Kumuh yang dalam hal ini adalah satuan kerja (SNVT) bidang Cipta Karya (Randal) di Provinsi. Lakukanlah diskusi mendalam
untuk dapat mengetahui status penanganan kawasan.Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pengawasan dan C. Data Umum Lokasi Sesuai SK (Profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR)
Isilah data umum lokasi sesuai profil yang telah dirilis oleh Direktorat Bangkim PUPRTerintegrasinya peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui RKP D. Permasalahan Menurut Bidang Program(Rencana Kawasan Permukiman) Kabupaten/Kota pada TA. 2015 Isilah daftar permasalahan kawasan menurut bidang program penanganan sesuai dengan dokumen profil, RKPP, dan atau
hasil diskusi anda dengan Satker (atau yang ditunjuk oleh satker)E. Identifikasi Sarana dan Prasarana Kawasan
Tersusunnya format terkait pendampingan pelaksanaan peningkatan kualitas Merupakan fakta kondisi ril lapangan yang sangat penting untuk dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya, sebagai upaya untuk menjawab sasaran pekerjaan sesuai KAK (Kerangka Acuan Kerja) pada halaman 54. Untuk Itu pastikan anda mengisinya dengan
Tersusun dan tersebarnya informasi kegiatan di tiap level pemerintahan dan baik dan benar berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan/atau hasil wawancara dengan perwakilan masyarakat dan/atau
Tanda * artinya wajib anda isi
berdasarkan dokumen perencanaan seperti RPKPP. Pastikan anda melakukan koordinasi dengan baik PNPM setempat.Tersedianya laporan serta inventarisasi penilaian terhadap proses F. Kebijakan Spasial di Kabupaten/Kotapendampingan dan pelayanan informasi di tiap level pemerintahan dan Informasi kebijakan spasial di Kab/Kota baik itu RTRW, RDTR dan RTBL menjadi sangat penting karena sebagai landasan
dalam pemanfaatan ruang serta bagian dari pengendalian pemanfaatan. Untuk itu tanyakanlah dengan baik dan benar.Tersedianya rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait pendampingan G. Kesesuaian Perijinan
Informasi ini penting, untuk mengetahui status penggunaan tanah/kavling di kawasan yang sedang dilakukan peningkatan kualitaskawasan kumuh. Tanyakanlah tentang fungsi kawasan tersebut menurut dan apakah sudah memiliki IMB ditiap bangunan yangada di atasnya.
Tersedianya format terkait pendampingan, konsolidasi, konsinyasi dan H. Pemenuhan Kesesuaian, Persyaratan Tekni dan Kelaikan FungsiSesuai amanat UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, amanat soal pengawasan dan pengendalian mencakup
Tersedianya analisis dan penilaian terhadap setiap data yang diperoleh. pemantauan terhadap kesesuaian, persyaratan teknis, dan kelaikan fungsi. Hitunglah seluruh sub informasi yang ada dengan Tersedianya hasil-hasil pembangunan fisik yang direkomendasikan sebagai menggunakan metoda cepat akurat melalui pengamatan lapangan dan menggunakan formulasi yang telah tersedia sesuai
Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi terkait konsolidasi data kegiatan I. Identifikasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana KawasanMerupakan kelanjutan informasi penting dari informasi 'E', yang menjadi bagian dari perencanaan peningkatan kualitas kawasan
Terintegrasinya data lokasi pengendalian Peningkatan Kualitas Permukiman yang dapat dipergunakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk turut mengatasi persoalan ketersediaanKumuh berbasis Sistem Informasi Geografi (SIG) termasuk perhitunganberkurangnya baseline luasan kawasan kumuh pada periode 2015;Tersedianya database Pemutahiran data SK Penetapan lokasi kumuh oleh yang pada form WASDAL akan terkait dengan FORM MONEV poin (D). Oleh karenanya isilah berdasarkan dokumen perencanaan
J. Inventarisasi Permasalahan dan Tindak Turun Tangan Antar Levelyang dimaksud antar level adalah, seperti yang diketahui bahwa kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh melihat
Tersusunnya format terkait monitoring dan evaluasi pelaksanaan peningkatan multi pemangku kepentingan, oleh karenanya anda diminta untuk memisahkan daftar masalah antar level dan menyusun rencanatindak turun tangan. Pastikan anda memberikan rekomendasi terbaik anda dan dapat diaplikasikan oleh pemangku kepentingan tersebut.
Tersedianya evaluasi, inventarisasi permasalahan disertai rekomendasi tindak K. Strategi Prioritas Penanganan Kawasan Prioritaslanjut pelaksanaan kegiatan termasuk rekomendasi untuk kegiatan Merupakan hasil pemikiran teknokratik dari Pemerintah Daerah dan atau Randal (SNVT), bisa juga dari Perencanaan RPKPP yang
sedang berlangsung yang merupakan hasil buah pikiran bersama dengan masyarakat sebagai penerima manfaat dan penerima dampak.Tersedianya evaluasi terhadap implementasi Pedoman Peningkatan Kualitas Diskusikanlah tiap indikator yang masih menjadi faktor kekumuhan di kawasan dan strategi terbaik mengatasinya.
Tersedianya evaluasi terhadap kemajuan progres per minggu terutama Form Monitoring dan Evaluasiterhadap baseline luasan kawasan kumuh yang harus dikurangi. A. Data PenilaiTersedianya rekapitulasi validasi data dan penetapan lokasi permukiman Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Jika anda adalah pelaksana surveyor yang berkumuh yang wajib dilakukan sebelum kegiatan peningkatan permukiman berbeda identitas, isilah secara manual.
B. Data PenanggungjawabTersedianya pelaporan dan dokumentasi berkala, termasuk foto pelaksanaan Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Jika penanggungjawab adalah orang yang
berbeda identitas dan ditugaskan oleh Satker, maka isilah sesuai dengan identitasnya.Tersedianya indikator-indikator keberhasilan sesuai pedoman kegiatan C. Data Umum Lokasi Sesuai SK (Profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR)menjadi variabel-variabel yang dapat diukur untuk penilaian evaluasi kegiatanTersedianya profil visualisasi tiga dimensi kondisi eksisting dan rencana D. Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh TA.2015 (APBN)
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa informasi ini terkait erat dengan form wasdal (pengawasan dan pengendalian) pada butir 'I"Rekomendasi advise teknis dan non teknis terkait Monitoring dan Evaluasi. sehingga anda harus mengisinya dengan baik dan benar. Pastikan anda berkoordinasi dengan baik, berdiskusi dengna baik terkait
detail pelaksanaan kegiatan infrastruktur di kawasan pada sektor-sektor yang ditangani. Baik itu bidang Bangkim, Sanitasi, PersampahanAir Bersih dan Penataan Bangunan Gedung. Setiap kegiatan peningkatan kualitas permukiman yang berlangsung di tahun 2015 yang dilakukan oleh APBN
E. Monitoring dan Evaluasi Status KekumuhanIsilah form database yang telah disediakan setelah anda melakukan proses pengawasan/pengendalian Monitoring dan Evaluasi status kekumuhan adalah penilaian yang dilakukan oleh anda, terhadap kondisi yang sebenarnya pasca monitoring dan evaluasi di kawasan. Pastikan anda mengisinya dengan baik dan benar. Jika penetapan kawasan tersebut menjadi kawasan kumuh oleh Kepala Daerahnya. Jika SK Penetapan yang dilampirkan dengan tabel
nomor kolom dan baris.
prasarana dan sarana kawasan. Informasi ini, juga digunakan untuk melihat kebutuhan prasarana hingga 2019 ('I) terhadap penanganan (
semisal RPKPP/RPIJM/SSK/RISPK/RIPersampahan.
Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi.
anda kesulitan, dapat menghubungi Ketua Tim KMW Sdr. Wahyu Pramono dan Wakil Ketua yang terisi dengan baik dan benar, maka anda cukup mengisi status penilaian berdasarkan SK tersebut, namun apabila SK dan lampirannyatidak diisi dengan baik dan benar. Diharapkan dengan bantuan dokumen profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR anda dapat mengisinya
Pengisian database menjadi tanggungjawab anda, dan sangat penting untuk proses integrasi sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Pada bagian ini, juga akan terkait erat dengan #sheet KPI. Untuk itu anda harus memahaminya dengan baik.
F. Key Performance Indicatorsmerupakan perhitungan (formulasi) capaian pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui pembangunan infrastruktur
Isilah form pendampingan dengan baik dan benar melalui diskusi aktif bersama Satuan Kerja yang dilaksanakan oleh Satker SNVT di Provinsi. Pada #Sheet ini, anda diminta untuk berkoordinasi dengan Satker dan/atau Kontraktor, dan/atau konsultan supervisi terkait kemajuan pelaksanaan fisik pekerjaan melalui proses diskusi, dokumentasi progres 0-50-100.Isilah baseline indikator kekumuhan sesuai dengan dokumen profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR, kemudian isilah kolom "baseline parameter baru" yang memiliki makna sama dengan "baseline 2014/2015" namun berbeda unit ukuran.penetapan baseline parameter baru ini penting untuk mendapatkan luasan penanganan/pengentasan tiap indikator.kemudian, juga melalui proses diskusi dengan Satker SNVT di tingkat provinsi cobalah untuk mendapatkan langkah lanjut penanganankawasan terhadap indikator-indikator yang belum ditangani di tahun 2015. Berapa besar target yang akan dicapai tiap tahunnya.
dilakukan pada survei awal (0%), survei kedua (s.d 50%) dan survei akhir (s.d 100%). Pastikan anda memiliki dokumentasinya.F. Dashboard Kawasan
Merupakan papan informasi diakhir Tahun Anggaran, yang berisi capaian pelaksanaan program menurut indikator yang telah disepakati
Hasil proses diskusi tersebut, kemudian dimasukkan kedalam kolom "Pada kolom
Anda tidak perlu mengisi tiap kolom/baris yang ada, karena
DAFTAR SIMAK
Sumber DataDokumen SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur PerkotaaRandal ProvinsiDokumen RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas) Randal ProvinsiDokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota) Bappeda ProvinsiDokumen RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) Kawasan Terkait Bappeda Provinsi/Kab/KotaDokumen RTBL (Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan) Kawasan Terkait Bappeda Provinsi/Kab/KotaDokumen Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Bappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPTDokumen RISPAM (Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum) Bappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPTDokumen RPIJM Bidang Cipta Karya Bappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPTRencana Induk Pengelolaan Persampahan Bappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPTDokumen Pencapaian MDG's Provinsi Bappeda ProvinsiSK Kepala Daerah Tentang Kawasan Kumuh Bappeda Provinsi/Bangkim PUPR
DitBangkim PUPRKantor Camat Terkait/BPS Kota/KabKantor Camat Terkait/BPS Kota/Kab
PETUNJUK MENGISI FORM
Sekurang-kurangya D3 Bangunan/Sipil;Pernah bekerja di kegiatan PNPM;Memahami tentang kebijakan bidang infrastruktur dan bidang tata ruang;Dapat mengoperasikan perangkat lunak microsoft exel dan wordMampu berkomunikasi dengan baik, memiliki integritas dan mampu bekerja dalam tekanan.
Form Pengawasan dan Pengendalian
isilah biodata anda dengan baik dan benar, jangan lupa untuk memasukkan nomor telepon anda jika sewaktu-waktu andadibutuhkan untuk memberikan penjelasan lanjutan serta pemantauan pada status 2 (dua) dan status 3 (tiga) masa peningkatankualitas di kawasan prioritas.
B. Data PenanggungjawabData penanggungjawab, adalah reponden yang anda temui terkait penanggungjawab kegiatan peningkatan kualitas kawasanyang dalam hal ini adalah satuan kerja (SNVT) bidang Cipta Karya (Randal) di Provinsi. Lakukanlah diskusi mendalamuntuk dapat mengetahui status penanganan kawasan.
C. Data Umum Lokasi Sesuai SK (Profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR)Isilah data umum lokasi sesuai profil yang telah dirilis oleh Direktorat Bangkim PUPR
D. Permasalahan Menurut Bidang ProgramIsilah daftar permasalahan kawasan menurut bidang program penanganan sesuai dengan dokumen profil, RKPP, dan atauhasil diskusi anda dengan Satker (atau yang ditunjuk oleh satker)
E. Identifikasi Sarana dan Prasarana KawasanMerupakan fakta kondisi ril lapangan yang sangat penting untuk dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya, sebagai upaya untuk menjawab sasaran pekerjaan sesuai KAK (Kerangka Acuan Kerja) pada halaman 54. Untuk Itu pastikan anda mengisinya denganbaik dan benar berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan/atau hasil wawancara dengan perwakilan masyarakat dan/atau
artinya wajib anda isi
berdasarkan dokumen perencanaan seperti RPKPP. Pastikan anda melakukan koordinasi dengan baik PNPM setempat.F. Kebijakan Spasial di Kabupaten/Kota
Informasi kebijakan spasial di Kab/Kota baik itu RTRW, RDTR dan RTBL menjadi sangat penting karena sebagai landasan dalam pemanfaatan ruang serta bagian dari pengendalian pemanfaatan. Untuk itu tanyakanlah dengan baik dan benar.
G. Kesesuaian PerijinanInformasi ini penting, untuk mengetahui status penggunaan tanah/kavling di kawasan yang sedang dilakukan peningkatan kualitaskawasan kumuh. Tanyakanlah tentang fungsi kawasan tersebut menurut dan apakah sudah memiliki IMB ditiap bangunan yangada di atasnya.
H. Pemenuhan Kesesuaian, Persyaratan Tekni dan Kelaikan FungsiSesuai amanat UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, amanat soal pengawasan dan pengendalian mencakuppemantauan terhadap kesesuaian, persyaratan teknis, dan kelaikan fungsi. Hitunglah seluruh sub informasi yang ada dengan menggunakan metoda cepat akurat melalui pengamatan lapangan dan menggunakan formulasi yang telah tersedia sesuai
I. Identifikasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana KawasanMerupakan kelanjutan informasi penting dari informasi 'E', yang menjadi bagian dari perencanaan peningkatan kualitas kawasanyang dapat dipergunakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk turut mengatasi persoalan ketersediaan
yang pada form WASDAL akan terkait dengan FORM MONEV poin (D). Oleh karenanya isilah berdasarkan dokumen perencanaan
J. Inventarisasi Permasalahan dan Tindak Turun Tangan Antar Levelyang dimaksud antar level adalah, seperti yang diketahui bahwa kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh melihat multi pemangku kepentingan, oleh karenanya anda diminta untuk memisahkan daftar masalah antar level dan menyusun rencanatindak turun tangan. Pastikan anda memberikan rekomendasi terbaik anda dan dapat diaplikasikan oleh pemangku kepentingan tersebut.
K. Strategi Prioritas Penanganan Kawasan PrioritasMerupakan hasil pemikiran teknokratik dari Pemerintah Daerah dan atau Randal (SNVT), bisa juga dari Perencanaan RPKPP yang sedang berlangsung yang merupakan hasil buah pikiran bersama dengan masyarakat sebagai penerima manfaat dan penerima dampak.Diskusikanlah tiap indikator yang masih menjadi faktor kekumuhan di kawasan dan strategi terbaik mengatasinya.
Form Monitoring dan Evaluasi
Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Jika anda adalah pelaksana surveyor yang berberbeda identitas, isilah secara manual.
B. Data PenanggungjawabMerupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Jika penanggungjawab adalah orang yang berbeda identitas dan ditugaskan oleh Satker, maka isilah sesuai dengan identitasnya.
C. Data Umum Lokasi Sesuai SK (Profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR)
D. Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh TA.2015 (APBN)Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa informasi ini terkait erat dengan form wasdal (pengawasan dan pengendalian) pada butir 'I"sehingga anda harus mengisinya dengan baik dan benar. Pastikan anda berkoordinasi dengan baik, berdiskusi dengna baik terkait detail pelaksanaan kegiatan infrastruktur di kawasan pada sektor-sektor yang ditangani. Baik itu bidang Bangkim, Sanitasi, PersampahanAir Bersih dan Penataan Bangunan Gedung. Setiap kegiatan peningkatan kualitas permukiman yang berlangsung di tahun 2015 yang dilakukan oleh APBN
E. Monitoring dan Evaluasi Status KekumuhanMonitoring dan Evaluasi status kekumuhan adalah penilaian yang dilakukan oleh anda, terhadap kondisi yang sebenarnya pasca penetapan kawasan tersebut menjadi kawasan kumuh oleh Kepala Daerahnya. Jika SK Penetapan yang dilampirkan dengan tabel
nomor kolom dan baris. Hati-hati saat memasukkan angka pada formulasi yang ada. Pastikan formulasi yang ada tidak dirubah.
prasarana dan sarana kawasan. Informasi ini, juga digunakan untuk melihat kausitas antara permasalahan ('D'), ('E'), Perhitungankebutuhan prasarana hingga 2019 ('I) terhadap penanganan (treatment) yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Ditbangkim PUPR
semisal RPKPP/RPIJM/SSK/RISPK/RIPersampahan. Hati-hati dengan formulasi yang telah ada agar tetap dijaga.
Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi.
yang terisi dengan baik dan benar, maka anda cukup mengisi status penilaian berdasarkan SK tersebut, namun apabila SK dan lampirannyatidak diisi dengan baik dan benar. Diharapkan dengan bantuan dokumen profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR anda dapat mengisinya sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Pada bagian ini, juga akan terkait erat dengan #sheet KPI. Untuk itu anda harus memahaminya dengan baik.
F. Key Performance Indicatorsmerupakan perhitungan (formulasi) capaian pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui pembangunan infrastrukturyang dilaksanakan oleh Satker SNVT di Provinsi. Pada #Sheet ini, anda diminta untuk berkoordinasi dengan Satker dan/atau Kontraktor, dan/atau konsultan supervisi terkait kemajuan pelaksanaan fisik pekerjaan melalui proses diskusi, dokumentasi progres 0-50-100.Isilah baseline indikator kekumuhan sesuai dengan dokumen profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR, kemudian isilah kolom "baseline parameter baru" yang memiliki makna sama dengan "baseline 2014/2015" namun berbeda unit ukuran.penetapan baseline parameter baru ini penting untuk mendapatkan luasan penanganan/pengentasan tiap indikator.kemudian, juga melalui proses diskusi dengan Satker SNVT di tingkat provinsi cobalah untuk mendapatkan langkah lanjut penanganankawasan terhadap indikator-indikator yang belum ditangani di tahun 2015. Berapa besar target yang akan dicapai tiap tahunnya.
dilakukan pada survei awal (0%), survei kedua (s.d 50%) dan survei akhir (s.d 100%). Pastikan anda memiliki dokumentasinya.F. Dashboard Kawasan
Merupakan papan informasi diakhir Tahun Anggaran, yang berisi capaian pelaksanaan program menurut indikator yang telah disepakati
Hasil proses diskusi tersebut, kemudian dimasukkan kedalam kolom "SKENARIO PROGRAM 100-0-100Pada kolom "Performa 2015" isilah progres pencapaian pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung, pemantauan
Anda tidak perlu mengisi tiap kolom/baris yang ada, karena sudah terformulasi dengan baik.
DAFTAR SIMAK
Status Dokumen*Ada/Tidak AdaAda/Tidak AdaAda/Tidak AdaAda/Tidak AdaAda/Tidak Ada
Bappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPT Ada/Tidak AdaBappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPT Ada/Tidak AdaBappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPT Ada/Tidak AdaBappeda Provinsi/Kab/Kota/Dinas/UPT Ada/Tidak Ada
Ada/Tidak AdaBappeda Provinsi/Bangkim PUPR Ada/Tidak Ada
Ada/Tidak AdaKantor Camat Terkait/BPS Kota/Kab Ada/Tidak AdaKantor Camat Terkait/BPS Kota/Kab Ada/Tidak Ada
PETUNJUK MENGISI FORM
isilah biodata anda dengan baik dan benar, jangan lupa untuk memasukkan nomor telepon anda jika sewaktu-waktu andadibutuhkan untuk memberikan penjelasan lanjutan serta pemantauan pada status 2 (dua) dan status 3 (tiga) masa peningkatan
Data penanggungjawab, adalah reponden yang anda temui terkait penanggungjawab kegiatan peningkatan kualitas kawasanyang dalam hal ini adalah satuan kerja (SNVT) bidang Cipta Karya (Randal) di Provinsi. Lakukanlah diskusi mendalam
Isilah data umum lokasi sesuai profil yang telah dirilis oleh Direktorat Bangkim PUPR
Isilah daftar permasalahan kawasan menurut bidang program penanganan sesuai dengan dokumen profil, RKPP, dan atau
Merupakan fakta kondisi ril lapangan yang sangat penting untuk dapat mengetahui kondisi yang sebenarnya, sebagai upaya untuk menjawab sasaran pekerjaan sesuai KAK (Kerangka Acuan Kerja) pada halaman 54. Untuk Itu pastikan anda mengisinya denganbaik dan benar berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan/atau hasil wawancara dengan perwakilan masyarakat dan/atau
berdasarkan dokumen perencanaan seperti RPKPP. Pastikan anda melakukan koordinasi dengan baik PNPM setempat.
Informasi kebijakan spasial di Kab/Kota baik itu RTRW, RDTR dan RTBL menjadi sangat penting karena sebagai landasan dalam pemanfaatan ruang serta bagian dari pengendalian pemanfaatan. Untuk itu tanyakanlah dengan baik dan benar.
Informasi ini penting, untuk mengetahui status penggunaan tanah/kavling di kawasan yang sedang dilakukan peningkatan kualitaskawasan kumuh. Tanyakanlah tentang fungsi kawasan tersebut menurut dan apakah sudah memiliki IMB ditiap bangunan yang
Sesuai amanat UU No. 1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, amanat soal pengawasan dan pengendalian mencakuppemantauan terhadap kesesuaian, persyaratan teknis, dan kelaikan fungsi. Hitunglah seluruh sub informasi yang ada dengan menggunakan metoda cepat akurat melalui pengamatan lapangan dan menggunakan formulasi yang telah tersedia sesuai
Merupakan kelanjutan informasi penting dari informasi 'E', yang menjadi bagian dari perencanaan peningkatan kualitas kawasanyang dapat dipergunakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat untuk turut mengatasi persoalan ketersediaan
yang pada form WASDAL akan terkait dengan FORM MONEV poin (D). Oleh karenanya isilah berdasarkan dokumen perencanaan
yang dimaksud antar level adalah, seperti yang diketahui bahwa kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh melihat multi pemangku kepentingan, oleh karenanya anda diminta untuk memisahkan daftar masalah antar level dan menyusun rencanatindak turun tangan. Pastikan anda memberikan rekomendasi terbaik anda dan dapat diaplikasikan oleh pemangku kepentingan tersebut.
Merupakan hasil pemikiran teknokratik dari Pemerintah Daerah dan atau Randal (SNVT), bisa juga dari Perencanaan RPKPP yang sedang berlangsung yang merupakan hasil buah pikiran bersama dengan masyarakat sebagai penerima manfaat dan penerima dampak.Diskusikanlah tiap indikator yang masih menjadi faktor kekumuhan di kawasan dan strategi terbaik mengatasinya.
Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Jika anda adalah pelaksana surveyor yang ber
Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Jika penanggungjawab adalah orang yang berbeda identitas dan ditugaskan oleh Satker, maka isilah sesuai dengan identitasnya.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa informasi ini terkait erat dengan form wasdal (pengawasan dan pengendalian) pada butir 'I"sehingga anda harus mengisinya dengan baik dan benar. Pastikan anda berkoordinasi dengan baik, berdiskusi dengna baik terkait detail pelaksanaan kegiatan infrastruktur di kawasan pada sektor-sektor yang ditangani. Baik itu bidang Bangkim, Sanitasi, PersampahanAir Bersih dan Penataan Bangunan Gedung. Setiap kegiatan peningkatan kualitas permukiman yang berlangsung di tahun 2015
Monitoring dan Evaluasi status kekumuhan adalah penilaian yang dilakukan oleh anda, terhadap kondisi yang sebenarnya pasca penetapan kawasan tersebut menjadi kawasan kumuh oleh Kepala Daerahnya. Jika SK Penetapan yang dilampirkan dengan tabel
Hati-hati saat memasukkan angka pada formulasi yang ada. Pastikan formulasi yang ada tidak dirubah.
kausitas antara permasalahan ('D'), ('E'), Perhitunganyang dilakukan oleh Pemerintah Pusat melalui Ditbangkim PUPR
Hati-hati dengan formulasi yang telah ada agar tetap dijaga.
Merupakan lanjutan dari form wasdal (pengawasan dan pengendalian) yang terformulasi. Sudah terformulasi sejak awal
yang terisi dengan baik dan benar, maka anda cukup mengisi status penilaian berdasarkan SK tersebut, namun apabila SK dan lampirannyatidak diisi dengan baik dan benar. Diharapkan dengan bantuan dokumen profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR anda dapat mengisinya sesuai dengan parameter yang telah ditetapkan. Pada bagian ini, juga akan terkait erat dengan #sheet KPI. Untuk itu anda harus
merupakan perhitungan (formulasi) capaian pelaksanaan peningkatan kualitas permukiman kumuh melalui pembangunan infrastrukturyang dilaksanakan oleh Satker SNVT di Provinsi. Pada #Sheet ini, anda diminta untuk berkoordinasi dengan Satker dan/atau Kontraktor, dan/atau konsultan supervisi terkait kemajuan pelaksanaan fisik pekerjaan melalui proses diskusi, dokumentasi progres 0-50-100.Isilah baseline indikator kekumuhan sesuai dengan dokumen profil yang dirilis oleh Ditbangkim PUPR, kemudian isilah kolom "baseline parameter baru" yang memiliki makna sama dengan "baseline 2014/2015" namun berbeda unit ukuran.penetapan baseline parameter baru ini penting untuk mendapatkan luasan penanganan/pengentasan tiap indikator.kemudian, juga melalui proses diskusi dengan Satker SNVT di tingkat provinsi cobalah untuk mendapatkan langkah lanjut penanganankawasan terhadap indikator-indikator yang belum ditangani di tahun 2015. Berapa besar target yang akan dicapai tiap tahunnya.
dilakukan pada survei awal (0%), survei kedua (s.d 50%) dan survei akhir (s.d 100%). Pastikan anda memiliki dokumentasinya.
Merupakan papan informasi diakhir Tahun Anggaran, yang berisi capaian pelaksanaan program menurut indikator yang telah disepakati
SKENARIO PROGRAM 100-0-100" isilah progres pencapaian pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang sedang berlangsung, pemantauan
sudah terformulasi dengan baik.
MIND MAP FLOWCHART
DUKUNGAN DARI PLP
DUKUNGAN DARI SEKTOR NON CK
0 Kumuh
DUKUNGAN DARI BANGKIM
DUKUNGAN DARI SEKTOR NON CK
DUKUNGAN DARI NON-CK
MIND MAP FLOWCHART
DUKUNGAN DARI SPAM
DUKUNGAN DARI PBL
0 Kumuh
DUKUNGAN DARI BANGKIM
DUKUNGAN DARI SEKTOR NON CK
DUKUNGAN DARI NON-CK
PROSES ALUR KERJA
KALKULASI & ISI DATABASE
KALKULASI & ISI FORM WASDAL
PELAJARI PROSEDUR
PELAJARI TEKNIK
FORMULASI
PROSES ALUR KERJA
KALKULASI & ISI FORM WASDAL
KALKULASI & ISI FORM MONEV
KALKULASI & ISI FORM KINERJA
KAWASAN (KPI)
PELAJARI PROSEDUR
PELAJARI DATA PRIORITAS
Mulai
PROSES ALUR KERJA
KALKULASI & ISI FORM KINERJA
KAWASAN (KPI)
DASHBOARD KAWASAN ANDA
Selesai
Ingat..!Penilaian kinerja 1 Kawasan menggunakan 1 File/Dokumen.
1 Kawasan 1 File...
PROCEDURE FLOWCHARTBAGAIMANA MENDAPATKAN NILAI PERFORMA MASA PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN KUMUH PRIORITAS TA. 2015
Keg. Prioritas Bidang Cipta Karya di Lokasi sesuai RKA/KL TA.2015
Keg. Prioritas Bidang Cipta Karya di Lokasi sesuai RKA/KL TA.2015
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM
KONDISI JALAN LINGKUNGAN
KONDISI BANGUNAN GEDUNG
KETERSEDIAAN AKSES AMAN AIR MINUM
TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN AIR MIMUN
CAKUPAN PELAYANAN JALAN LINGKUNGAN
KUALITAS PERMUKAAN JALAN LINGKUNGAN
KETIDAKTERATURAN BANGUNAN
TINGKAT KEPADATAN BANGUNAN
KETIDAKSESUAIAN DENGAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN
PROCEDURE FLOWCHARTBAGAIMANA MENDAPATKAN NILAI PERFORMA MASA PENINGKATAN KUALITAS KAWASAN KUMUH PRIORITAS TA. 2015
Kawasan Kumuh
Baseline Indikator 1
Baseline Indikator 2
Baseline Indikator n Tidak Ada
RKP 2014/2015 dan/ atauRapid Asessesment menggunakan format WASDAL-MONEV-Pendampingan-Updatabase
Keg. Prioritas Bidang Cipta Karya di Lokasi sesuai RKA/KL TA.2015
Target/Kinerja Indikator yang ditangani ?
Kalkulasi & Sandingkan
Profil Kawasan Kumuh, @Bangkim
Keg. Prioritas Bidang Cipta Karya di Lokasi sesuai RKA/KL TA.2015
Target/Kinerja Indikator yang ditangani ?
PERFORMA KAWASAN KUMUH
KONDISI PROTEKSI KEBAKARAN
KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH
KONDISI DRAINASE
LINGKUNGAN
KONDISI PENYEDIAAN AIR MINUM
KETERSEDIAAN PRASARANA
KETERSEDIAAN SARANA
KESESUAIAN PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA DAN SARANA
KESESUAIAN STANDAR TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN
PEMELIHAAN SARANA DAN PRASARANA
KESESUAIAN STANDAR TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN
KESESUAIAN PERSYARATAN TEKNIS PRASARANA DAN SARANA
KEMAMPUAN MENGALIRKAN LIMPASAN AIR
KETIDAKTERSEDIAAN DRAINASE
KETIDAKTERHUBUNGAN DENGAN SISTEM JARINGAN PERKOTAAN
TIDAK TERPELIHARANYA DRAINASE
KUALITASN KONSTRUKSI DRAINASE
KETERSEDIAAN AKSES AMAN AIR MINUM
TIDAK TERPENUHINYA KEBUTUHAN AIR MIMUN
NEXT
PROCEDURE FLOWCHART
RKP 2014/2015 dan/ atauRapid Asessesment menggunakan format WASDAL-MONEV-Pendampingan-Updatabase
Ingat..!Penilaian kinerja 1 Kawasan menggunakan 1 File/Dokumen.
1 Kawasan 1 File...
AKSES AIR MINUM
Target Capaian :Target pencapaian kinerja program akses air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari pada akhir tahun 2019 adalah 100 %
Cara Mengukur:Persentase jumlah masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap total masyarakat di suatu wilayah (misalnya Kelurahan/Desa)
Akses Air Minum = Masyarakat Terlayani (Jiwa)Jumlah Total Masyarakat (Jiwa)
Contoh :Kelurahan/Desa Bengkong Baru Kec. Bengkong, pada bulan ke-n tahun Y memiliki jumlah penduduk sebanyak 3.400 jiwa, warga miskin sebanyak 750 jiwa. Total warga yang memiliki akses air minum aman sebanyak 3.000 jiwa (miskin dan non miskin). Warga miskin yang terlayani akses air minum aman sebanyak 650 jiwa.
Kinerja Akses Air Minum pada bulan ke-n tahun Y :
Akses Aman Air Minum =750
Akses Air Minum =Warga Kel/Desa 3400
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAHTarget Capaian :
Target pencapaian kinerja program terhadap akses masyarakat terhadap sanitasi layak pada akhir tahun 2019 adalah 100 %
Cara Mengukur:1. Air Limbah PermukimanKinerja penanganan air limbah permukiman adalah persentasi jumlah penduduk yang terlayani dengan tangki septik MCK Rumah Tangga/MCK Komunal/sistem pengolahan Air Limbah – SPAL Terpusat) terhadap jumlah total penduduk Kel/Desa
650 x 100%
3000 x 100%
Kinerja Penanganan = Jumlah Penduduk Terlayani (Jiwa)Air Limbah Permukiman Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa)
Contoh :Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Yang terlayani penanganan air limbah permukiman untuk tangki septic (MCK rumah tangga) sebanyak 2.150 jiwa (540 KK); MCK Komunal sebanyak 500 jiwa (125 KK); SPAL sebanyak 1.000 jiwa (250 KK)
Kinerja Pelayanan Air Limbah Permukiman:
Pelayanan Air Limbah = (2500 + 500 + 1000)Permukiman Kel/Des Y (Jiwa) 5200
Pelayanan Air Limbah = (540 + 125 + 250)Permukiman Kel/Des Y (Jiwa) 1300
KONDISI DRAINASE LINGKUNGANCara Mengukur:
3. Pengelolaan Drainase PermukimanKinerja penanganan sistem draenase Kelurahan/Desa adalah persentase jumlah penduduk yang terlayani sistem draenase sehingga tidak terjadi genangan lebih dari 30 cm, selama 2 jam dan lebih dari 2 kali dalam satu tahun
Kinerja pengelolaan draenase permukiman dibedakan menjadi dua, yaitu (1) kinerja pelayanan dan (2) kinerja pengurangan luas genangan
Kinerja Pelayanan = Jumlah Penduduk Terlayani (Jiwa)Drainase Permukiman Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa)
Kinerja Pengurangan = Luas Daerah Masih Tergenang (Ha)Luas Genangan Luas Daerah Rawan Genangan di Kel/Des
Kinerja Ketersediaan = Luas Daerah Belum Memiliki Jar Tersier/Lokal (Ha)Jaringan Drainase Lingk Total Luas Daerah Yang Harus Memiliki (Ha)Saluran Tersier & Lokal
Kinerja Keterhubungan = Pj Drainase yg blm Terhubung (m)Jaringan Drainase Ke Total Panjang Keterhubungan (m)Sistem Perkotaan
Kinerja Pemeliharaan = Pj Drainase yg kotor &bau busuk (m)Jaringan Drainase Total Panjang Drainase Lingkungan (m)Lingkungan (Bukan Tersier/Lokal)
Kinerja Kualitas = Pj Drainase berkualitas buruk (m)
Jaringan Drainase Total Panjang Drainase Lingkungan (m)Lingkungan (Bukan Tersier/Lokal)
Cat: Informasi luas daerah masih tergenang dapat diperoleh di Dinas PU setempat dan atau melalui penilaian lapangansecara cepat, akurat (empirikal) dengan bantuan peta kawasan permukiman kumuh dan alat bantu CAD/GISSerta jika ada dokumen Master Plan Outline Plan Drainase
Contoh :Di Kelurahan/Desa Y memiliki kawasan rawan genangan seluas 15 Ha. Setelah dilakukanpembangunan/perbaikan sistem draenase seluas 5 Ha masih mengalami genangan lebih dari 30cm selama 2 jam dengan frekwensi genangan 4 kali setahun. Penerima manfaat dari upayaperbaikan sistem draenase sebanyak 2.000 jiwa (500 KK). Jumlah pendudk Kelurahan/Desa padasaat pengukuran kinerja sebanyak 5.200 jiwa (1.300 KK)
Kinerja Pengelolaan Drainase Permukiman:
Kinerja Pelayanan Drainase = 2000Permukiman Kel/Des Y (Jiwa) 5200
Kinerja Pengurangan Luas = (15 - 5)Luas Genangan Permukiman 15 HaKel/Des Y (Jiwa)
KONDISI BANGUNAN GEDUNGTarget Capaian :
Target pencapaian kinerja program terhadap tertib administrasi dan teknis bangunan gedung pada akhir tahun 2019 adalah 100 %
Cara Mengukur:Jumlah Bangunan Yang Memiliki IMBKinerja tertib administrasi dan teknis bangunan gedung di permukiman adalah persentasi jumlah bangunan gedung yang telah memiliki IMB dan Atau SLF terhadap total jumlah bangunan gedung di dalam kawasan permukiman
Kinerja Tertib = Jumlah Bangunan Gedung Memiliki IMB/SLF (Unit)Administrasi dan Teknis Total Jumlah Bangunan Gedung dalam Kawasan (Unit)Bangunan Gedung
Contoh :Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Jumlah Bangunan Gedung Yang memiliki IMB sebanyak 10 Unit sedang total unit bangunan gedung didalam kawasan mencapai 1000 Unit
Pada saat pengukuran kinerja, pemerintah daerah sedang melakukan pendataan bangunan gedung.
Kinerja Bangunan = 10 x 100%Tertib Adm & Teknis 1000
Sesuai dengan Permen PU No 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung, IMB/SLFdiberikan apabila sudah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.1. Tertib Administrasi (Pencatatan, Penelitian, Kelengkapan dan Kebenaran) Dokumen:
A. Status Hak Atas TanahB. Status Kepemilikan Bangunan Gedung
2. Pencatatan dan Penelitian Kelengkapan Dokumen Rencana TeknisA. Gambar ArsitekturB. Gambar StrukturC. Gambar Sistem UtilitasD. Perhitungan Struktur Untuk Bangunan 2 Lantai atau LebihE. Perhitungan utilitas (untuk bangunan gedung selain hunian rumah tinggal tunggal dan rumah deret)F. Data Penyedia Jasa
3. Penelitian Kebenaran Rencana TeknisA. Data Umum (Fungsi/Klasfikasi, KLB, KTB, KDB, dll)B. Dokumen Rancangan ArsitekturC. Dokumen Rancangan StrukturD. Rancangan Utilitas
AKSES AIR MINUM PERMUKIMAN KUMUH
Target Capaian :Target pencapaian kinerja program akses air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan Target kinerja program adalah persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di Kelurahan/ Desa dan bukan perpipaan terlindungi dengan kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/hari pada akhir tahun 2019 adalah 100 % menjadi 0 % pada akhir tahun 2019
Cara Mengukur:Persentase jumlah masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM Kinerja penanganan permukiman kumuh adalah persentase dari luasan permukiman kumuh yang tertangani di dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap total masyarakat di suatu wilayah Kelurahan/Desa B hingga akhir tahun pencapaian SPM terhadap total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan
oleh Walikota/Bupati di Kab/Kota A atau Kelurahan/Desa B
x 100%Jumlah Total Masyarakat (Jiwa)
Contoh :Kelurahan/Desa Bengkong Baru Kec. Bengkong, pada bulan ke-n tahun Y memiliki jumlah penduduk Berdasarkan penetapatan Bupati/Walikota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang sebanyak 3.400 jiwa, warga miskin sebanyak 750 jiwa. Total warga yang memiliki akses air minum aman Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, luas permukiman kumuh seluas 450 Ha. Kelurahan/Desa Y di Kab/Kota A, sebanyak 3.000 jiwa (miskin dan non miskin). Warga miskin yang terlayani akses air minum aman sebanyak 650 jiwa. memiliki luas permukiman kumuh seluas 25 Ha dan Kawasan prioritas (RTPLP) di Kel/Desa Y Kab/Kota A memiliki luas
kawasan kumuh seluas 9 Ha. Setelah dilakukan kegiatan penataan lingkungan permukiman, mampu menangani luas kawasan permukiman kumuh di kawasan prioritas seluas 8,5 Ha.
= 86.7% Kinerja penanganan permukiman kumuh diukur sebagai berikut :
= 88.2%
KONDISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHANCara Mengukur:
Target pencapaian kinerja program terhadap akses masyarakat terhadap sanitasi layak pada 2. Pengelolaan PersampahanKinerja penanganan pengangkutan sampah permukiman adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah terhadap jumlah total penduduk penduduk Kel/Desa
Kinerja PengangkutanKinerja penanganan air limbah permukiman adalah persentasi jumlah penduduk yang terlayani dengan tangki septik MCK Sampah PermukimanRumah Tangga/MCK Komunal/sistem pengolahan Air Limbah – SPAL Terpusat) terhadap jumlah total penduduk Kel/Desa
Jumlah Penduduk Terlayani =
Jumlah Penduduk Terlayani (Jiwa) x 100% C = Kapasitas Gerobak (m3)Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa) D = Jumlah Ritasi (Frekuensi) Pengangkutan per Hari (Kali/Hari)
E = Jumlah Gerobak (Unit)F = Timbunan Sampah (liter/jiwa/hari)1000 = konversi dari liter sampah ke meter cubic sampah (SNI)
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Yang terlayani penanganan air limbah permukiman untuk tangki septic (MCK rumah tangga) sebanyak 2.150 jiwa (540 KK); MCK Komunal sebanyak 500 jiwa Kinerja Persyaratan Teknis
Sampah Permukiman
Memenuhi Persyaratan Teknis Apabila (if), tersedia Sarpras pada kawasan:
(2500 + 500 + 1000) X 100% = 76.9%
X 100% = 70.4% Kinerja Standar TeknisSampah Permukiman
Memenuhi Standar Teknis, apabila suatu kawasan (permukiman) didalam penanganan persampahannya terdapatKONDISI DRAINASE LINGKUNGAN kegiatan (siklus) (Sesuai PERMEN PU No. 3/PRT/M/2013 Ttg Penyelenggaraan Sarpras Persampahan Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga:
Kinerja penanganan sistem draenase Kelurahan/Desa adalah persentase jumlah penduduk yang terlayani sistem draenase sehingga tidak terjadi genangan lebih dari 30 cm, selama 2 jam dan lebih dari 2 kali dalam satu tahun
Kinerja pengelolaan draenase permukiman dibedakan menjadi dua, yaitu (1) kinerja pelayanan dan Kinerja Pemeliharaan PSPSampah Permukiman
Jumlah Penduduk Terlayani (Jiwa) x 100% Memenuhi Standar Teknis, apabila suatu kawasan (permukiman) didalam penanganan persampahannya terdapatTotal Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa) kegiatan (siklus) (Sesuai PERMEN PU No. 3/PRT/M/2013 Ttg Penyelenggaraan Sarpras Persampahan Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Ps. 54):
Luas Daerah Masih Tergenang (Ha) x 100%Luas Daerah Rawan Genangan di Kel/Des Contoh :
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) dan memiliki saranapenanganan sampah 1 unit (terdiri dari 5 buah gerobak dan 1 buah bangunan TPA). Kapasitas
Luas Daerah Belum Memiliki Jar Tersier/Lokal (Ha) x 100% angkut gerobak 1 m3 dengan jumlah ritasi 1 kali/hari dengan asumsi jumlah timbunan sampah 2,2Total Luas Daerah Yang Harus Memiliki (Ha) liter/jiwa/hari (menurut SNI di perkotaan sebesar 2,65 liter/jiwa/hari)
Kinerja Pengangkutan Sampah Permukiman:
Pj Drainase yg blm Terhubung (m) x 100%Total Panjang Keterhubungan (m)
Pj Drainase yg kotor &bau busuk (m) x 100%Total Panjang Drainase Lingkungan (m)
Pj Drainase berkualitas buruk (m) x 100% Contoh :
Total Panjang Drainase Lingkungan (m) Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 5 ha kawasanpermukiman tidak memiliki Tempat Sampah Skala RT, TPS, dan Gerobak Skala Lingkungan
Informasi luas daerah masih tergenang dapat diperoleh di Dinas PU setempat dan atau melalui penilaian lapangansecara cepat, akurat (empirikal) dengan bantuan peta kawasan permukiman kumuh dan alat bantu CAD/GIS Kinerja Persyaratan Teknis SARPRAS Persampahan Permukiman:
Di Kelurahan/Desa Y memiliki kawasan rawan genangan seluas 15 Ha. Setelah dilakukanpembangunan/perbaikan sistem draenase seluas 5 Ha masih mengalami genangan lebih dari 30 Contoh :cm selama 2 jam dengan frekwensi genangan 4 kali setahun. Penerima manfaat dari upaya Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauanperbaikan sistem draenase sebanyak 2.000 jiwa (500 KK). Jumlah pendudk Kelurahan/Desa pada total luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 9 ha kawasan
permukiman penanganan persampahannya tidak ada kegiatan Pemilahan Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan dan Pengolahan
Kinerja Standar Teknis SARPRAS Persampahan Permukiman:
Jiwa X 100% = 38.5%Jiwa
Contoh :Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauan
X 100% = 66.7% total luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 11 ha kawasanpermukiman Pemeliharaan PSP Persampahan Yakni TPS, Gerobak dan Tempat Pemilahan Sampah Skala RT tidak dipelihara dengan baik dan telah terjadi kerusakan
Kinerja Standar Teknis SARPRAS Persampahan Permukiman:
KONDISI BANGUNAN GEDUNG AKSES JALAN LINGKUNGANTarget Capaian :
Target pencapaian kinerja program terhadap tertib administrasi dan teknis bangunan gedung pada Target pencapaian kinerja program terhadap akses masyarakat terhadap jalan lingkungan pada akhir tahun 2019 adalah 100 %
Cara Mengukur:1. Jalan Lingkungan Permukiman
Kinerja tertib administrasi dan teknis bangunan gedung di permukiman adalah persentasi jumlah bangunan gedung Kinerja penanganan jalan lingkungan permukiman dibedakan menjadi dua, yaitu (1) kinerja pelayanan dan yang telah memiliki IMB dan Atau SLF terhadap total jumlah bangunan gedung di dalam kawasan permukiman (2) kinerja luas area yang tidak terlayani jaringan jalan lingkungan permukiman
Jumlah Bangunan Gedung Memiliki IMB/SLF (Unit) x 100% Kinerja PenangananTotal Jumlah Bangunan Gedung dalam Kawasan (Unit) Jalan Lingkungan Permukiman
Kinerja PenguranganDi Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Jumlah Bangunan Gedung Yang Luas area yang tidak terlayanimemiliki IMB sebanyak 10 Unit sedang total unit bangunan gedung didalam kawasan mencapai 1000 Unit
Pada saat pengukuran kinerja, pemerintah daerah sedang melakukan pendataan bangunan gedung.Kinerja Kualitas Permukaan
= 10.0% Jalan Lingkungan
Sesuai dengan Permen PU No 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan Gedung, IMB/SLF Cat: diberikan apabila sudah memenuhi persyaratan administrasi dan teknis.1. Tertib Administrasi (Pencatatan, Penelitian, Kelengkapan dan Kebenaran) Dokumen:
Contoh :Di Kelurahan/Desa Y memiliki area yang belum terlayani jaringan jalan lingkungan seluas 9 Ha. Setelah dilakukan pembangunan/peningkatan kualitas jaringan jalan seluas 5 (Ha) masih terdapat area yang belum terlayani, Penerima manfaat dari pembangunan/peningkatan jalan lingkungan tersebut sebanyak 900 jiwa (180 kk)
D. Perhitungan Struktur Untuk Bangunan 2 Lantai atau Lebih pada saat pengukuran kinerja jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Yang terlayani penanganan jaringan jalan.E. Perhitungan utilitas (untuk bangunan gedung selain hunian rumah tinggal tunggal dan rumah deret) Selain itu, diketahui panjang jalan berkualitas buruk sepanjang 550 meter dari total panjang menyeluruh 1600 m.
Kinerja Pelayanan Jaringan Jalan Lingkungan Permukiman:
Akses jalan lingkungan permukiman adalah panjang jalan lingkungan yang ruas X terhadap jumlah penduduk terlayani .Beberapa teknik penilaian yang dilakukan dapat dilakukan melalui cara penggunaan peta jalan lingkungan (berskala) permukiman lengkap dengan ruas yang ada, terhadap kemudahan (layanan/akses) tiap penghuni bangunan (jiwa/kk)yang dapat mengakses secara mudah.
PERMUKIMAN KUMUH
Target Capaian :Target kinerja program adalah persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di Kelurahan/ Desa menjadi 0 % pada akhir tahun 2019
Cara Mengukur:Kinerja penanganan permukiman kumuh adalah persentase dari luasan permukiman kumuh yang tertangani di Kelurahan/Desa B hingga akhir tahun pencapaian SPM terhadap total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Walikota/Bupati di Kab/Kota A atau Kelurahan/Desa B
Kawasan Kumuh = Permukiman Kumuh Tertangani (Ha)Permukiman Kumuh Penetapan Bupati/Walikota (Ha)
Contoh :Berdasarkan penetapatan Bupati/Walikota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, luas permukiman kumuh seluas 450 Ha. Kelurahan/Desa Y di Kab/Kota A, memiliki luas permukiman kumuh seluas 25 Ha dan Kawasan prioritas (RTPLP) di Kel/Desa Y Kab/Kota A memiliki luas kawasan kumuh seluas 9 Ha. Setelah dilakukan kegiatan penataan lingkungan permukiman, mampu menangani luas kawasan permukiman kumuh di kawasan prioritas seluas 8,5 Ha.
Kinerja penanganan permukiman kumuh diukur sebagai berikut :Kinerja Penanganan Permukiman Kumuh = 8.5 X 100% =di Kawasan Prioritas 9
Kinerja Penanganan Permukiman Kumuh = 8.5 X 100% =di Kawasan Prioritas 25
KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
2. Pengelolaan PersampahanKinerja penanganan pengangkutan sampah permukiman adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah terhadap jumlah total penduduk penduduk Kel/Desa
Kinerja Pengangkutan = Jumlah Penduduk Terlayani (Jiwa)Sampah Permukiman Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa)
Jumlah Penduduk Terlayani = ( C x D x E x 1000 ) / F
C = Kapasitas Gerobak (m3)D = Jumlah Ritasi (Frekuensi) Pengangkutan per Hari (Kali/Hari)E = Jumlah Gerobak (Unit)F = Timbunan Sampah (liter/jiwa/hari)1000 = konversi dari liter sampah ke meter cubic sampah (SNI)
Kinerja Persyaratan Teknis = Luas Area Tidak Memenuhi (Ha)Sampah Permukiman Total Luas Area (Ha)
Memenuhi Persyaratan Teknis Apabila (if), tersedia Sarpras pada kawasan:A. Tempat Sampah Pemilahan Skala RT dan DomestikB. TPSC. TPS3R Pada Skala LingkunganD. Gerobak dan/atau Truk Sampah Pada Skala LingkunganE. TPST Pada Skala Lingkungan
Kinerja Standar Teknis = Luas Area Tidak Memenuhi (Ha)Sampah Permukiman Total Luas Area (Ha)
Memenuhi Standar Teknis, apabila suatu kawasan (permukiman) didalam penanganan persampahannya terdapatkegiatan (siklus) (Sesuai PERMEN PU No. 3/PRT/M/2013 Ttg Penyelenggaraan Sarpras Persampahan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga:
A.Pemilahan dan Pewadahan C. Pengangkutan, danB. Pengumpulan D. Pengolahan.
Kinerja Pemeliharaan PSP = Luas Area Tidak Terpelihara (Ha)Sampah Permukiman Total Luas Area Layanan (Ha)
Memenuhi Standar Teknis, apabila suatu kawasan (permukiman) didalam penanganan persampahannya terdapatkegiatan (siklus) (Sesuai PERMEN PU No. 3/PRT/M/2013 Ttg Penyelenggaraan Sarpras Persampahan Penanganan SampahRumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga (Ps. 54):
A. Pemeliharaan Rutin B. Pemeliharaan Berkala
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) dan memiliki saranapenanganan sampah 1 unit (terdiri dari 5 buah gerobak dan 1 buah bangunan TPA). Kapasitasangkut gerobak 1 m3 dengan jumlah ritasi 1 kali/hari dengan asumsi jumlah timbunan sampah 2,2liter/jiwa/hari (menurut SNI di perkotaan sebesar 2,65 liter/jiwa/hari)
Kinerja Pengangkutan Sampah Permukiman:
Jumlah Penduduk Terlayani = (1 m3 x 2 kali/hari x 5 gerobak x 1000) / 2,2 = 4.545 jiwa
Kinerja Pengangkutan = 4.545Sampah Permukiman 5200
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 5 ha kawasanpermukiman tidak memiliki Tempat Sampah Skala RT, TPS, dan Gerobak Skala Lingkungan
Kinerja Persyaratan Teknis SARPRAS Persampahan Permukiman:
Kinerja Persyaratan Teknis = 5Sampah Permukiman 25
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 9 ha kawasanpermukiman penanganan persampahannya tidak ada kegiatan Pemilahan Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan dan Pengolahan
Kinerja Standar Teknis SARPRAS Persampahan Permukiman:
Kinerja Persyaratan Teknis = 9Sampah Permukiman 25
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 11 ha kawasanpermukiman Pemeliharaan PSP Persampahan Yakni TPS, Gerobak dan Tempat Pemilahan Sampah Skala RT tidak dipelihara dengan baik dan telah terjadi kerusakan
Kinerja Standar Teknis SARPRAS Persampahan Permukiman:
Kinerja Persyaratan Teknis = 11Sampah Permukiman 25
AKSES JALAN LINGKUNGAN
Target pencapaian kinerja program terhadap akses masyarakat terhadap jalan lingkungan pada akhir tahun 2019 adalah 100 %
1. Jalan Lingkungan PermukimanKinerja penanganan jalan lingkungan permukiman dibedakan menjadi dua, yaitu (1) kinerja pelayanan dan (2) kinerja luas area yang tidak terlayani jaringan jalan lingkungan permukiman
Kinerja Penanganan = Jumlah Penduduk Terlayani (Jiwa)Jalan Lingkungan Permukiman Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa)
Kinerja Pengurangan = Luas Daerah Masih Tidak Terlayani (Ha)Luas area yang tidak terlayani Luas Daerah Yang Harus Dilayani di Kel/Des
Kinerja Kualitas Permukaan = Panjang Jalan Lingkungan Berkualitas Buruk (m)Jalan Lingkungan Total Panjang Jalan Lingkungan (m)
Informasi luas daerah masih belum terlayani dapat diperoleh di Dinas PU setempat dan atau melalui penilaianlapangan secara cepat, akurat (empirikal) dengan bantuan peta kawasan permukiman kumuh dan alat bantu CAD/GISSerta jika ada dokumen RKP Penanganan Kumuh, Lihat Perencanaan Jalan Lingkungan Permukiman Kumuh
Di Kelurahan/Desa Y memiliki area yang belum terlayani jaringan jalan lingkungan seluas 9 Ha. Setelah dilakukan pembangunan/peningkatan kualitas jaringan jalan seluas 5 (Ha) masih terdapat area yang belum terlayani, Penerima manfaat dari pembangunan/peningkatan jalan lingkungan tersebut sebanyak 900 jiwa (180 kk)pada saat pengukuran kinerja jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Yang terlayani penanganan jaringan jalan.Selain itu, diketahui panjang jalan berkualitas buruk sepanjang 550 meter dari total panjang menyeluruh 1600 m.
Kinerja Pelayanan Jaringan Jalan Lingkungan Permukiman:
Kinerja Penanganan = 900Jalan Lingkungan Permukiman 5200
Kinerja Pengurangan = (9-5)Luas area yang tidak terlayani 9
Akses jalan lingkungan permukiman adalah panjang jalan lingkungan yang ruas X terhadap jumlah penduduk terlayani .Beberapa teknik penilaian yang dilakukan dapat dilakukan melalui cara penggunaan peta jalan lingkungan (berskala) permukiman lengkap dengan ruas yang ada, terhadap kemudahan (layanan/akses) tiap penghuni bangunan (jiwa/kk)yang dapat mengakses secara mudah.
Kinerja Kualitas Permukaan = 550Jalan Lingkungan 1600
PERMUKIMAN KUMUH
Target kinerja program adalah persentase berkurangnya luasan permukiman kumuh di Kelurahan/ Desa
Kinerja penanganan permukiman kumuh adalah persentase dari luasan permukiman kumuh yang tertangani di Kelurahan/Desa B hingga akhir tahun pencapaian SPM terhadap total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan
X 100%
Berdasarkan penetapatan Bupati/Walikota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, luas permukiman kumuh seluas 450 Ha. Kelurahan/Desa Y di Kab/Kota A, memiliki luas permukiman kumuh seluas 25 Ha dan Kawasan prioritas (RTPLP) di Kel/Desa Y Kab/Kota A memiliki luas kawasan kumuh seluas 9 Ha. Setelah dilakukan kegiatan penataan lingkungan permukiman, mampu menangani
94.4%
34.0%
KONDISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN
Kinerja penanganan pengangkutan sampah permukiman adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui
x 100%Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa)
x 100%
x 100%
Memenuhi Standar Teknis, apabila suatu kawasan (permukiman) didalam penanganan persampahannya terdapatkegiatan (siklus) (Sesuai PERMEN PU No. 3/PRT/M/2013 Ttg Penyelenggaraan Sarpras Persampahan Penanganan Sampah
x 100%
Memenuhi Standar Teknis, apabila suatu kawasan (permukiman) didalam penanganan persampahannya terdapatkegiatan (siklus) (Sesuai PERMEN PU No. 3/PRT/M/2013 Ttg Penyelenggaraan Sarpras Persampahan Penanganan Sampah
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) dan memiliki saranapenanganan sampah 1 unit (terdiri dari 5 buah gerobak dan 1 buah bangunan TPA). Kapasitasangkut gerobak 1 m3 dengan jumlah ritasi 1 kali/hari dengan asumsi jumlah timbunan sampah 2,2
(1 m3 x 2 kali/hari x 5 gerobak x 1000) / 2,2 = 4.545 jiwa
X 100% = 87.40%
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 5 ha kawasanpermukiman tidak memiliki Tempat Sampah Skala RT, TPS, dan Gerobak Skala Lingkungan
X 100% = 20.0%
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 9 ha kawasanpermukiman penanganan persampahannya tidak ada kegiatan Pemilahan Pewadahan, Pengumpulan,
X 100% = 36.0%
Di Kelurahan/Desa Y memiliki jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK), berdasarkan hasil pemantauantotal luas kawasan permukiman prioritas yang ditangani seluas 25 Ha, dan diketahui bahwa 11 ha kawasanpermukiman Pemeliharaan PSP Persampahan Yakni TPS, Gerobak dan Tempat Pemilahan Sampah Skala RT tidak dipelihara
X 100% = 44.0%
AKSES JALAN LINGKUNGAN
Target pencapaian kinerja program terhadap akses masyarakat terhadap jalan lingkungan pada
Kinerja penanganan jalan lingkungan permukiman dibedakan menjadi dua, yaitu (1) kinerja pelayanan dan (2) kinerja luas area yang tidak terlayani jaringan jalan lingkungan permukiman
x 100%Total Jumlah Penduduk Kel/Desa (Jiwa)
Luas Daerah Masih Tidak Terlayani (Ha) x 100%Luas Daerah Yang Harus Dilayani di Kel/Des
Panjang Jalan Lingkungan Berkualitas Buruk (m) x 100%
Informasi luas daerah masih belum terlayani dapat diperoleh di Dinas PU setempat dan atau melalui penilaianlapangan secara cepat, akurat (empirikal) dengan bantuan peta kawasan permukiman kumuh dan alat
Di Kelurahan/Desa Y memiliki area yang belum terlayani jaringan jalan lingkungan seluas 9 Ha. Setelah dilakukan pembangunan/peningkatan kualitas jaringan jalan seluas 5 (Ha) masih terdapat area yang belum terlayani, Penerima manfaat dari pembangunan/peningkatan jalan lingkungan tersebut sebanyak 900 jiwa (180 kk)pada saat pengukuran kinerja jumlah penduduk 5.200 jiwa (1.300 KK) . Yang terlayani penanganan jaringan jalan.Selain itu, diketahui panjang jalan berkualitas buruk sepanjang 550 meter dari total panjang menyeluruh 1600 m.
X 100% = 0.2%
X 100% = 44.4%
Akses jalan lingkungan permukiman adalah panjang jalan lingkungan yang ruas X terhadap jumlah penduduk terlayani .Beberapa teknik penilaian yang dilakukan dapat dilakukan melalui cara penggunaan peta jalan lingkungan (berskala) permukiman lengkap dengan ruas yang ada, terhadap kemudahan (layanan/akses) tiap penghuni bangunan (jiwa/kk)
X 100% = 34.4%
NEXT
DATA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105No Kab/ Kota Kecamatan Kelurahan
NAD1 Kota Banda Aceh 1 Baiturrahman 1
111
1 Banda Raya 1111
1 Jaya Baru 11
1 Kuta Alam 11111
1 Kuta Raja 11 Syiah Kuala 1
111
2 Kota Langsa 1 Langsa Barat 1111
1 Langsa Baro 13 Kota Lhokseumawe 1 Banda Sakti 1
1111111
SUMATERA UTARA4 Kota Medan 1 Medan Belawan 1
11 Medan Labuhan 1
SUMATERA BARAT5 Kota Padang 1 Padang Timur 1
111
6 Kota Payakumbuh 1 Payakumbuh Barat 1111
1 Payakumbuh Timur 11
1 Lamposi Tigo Nagori 111
7 Kota Solok 1 Lubuk Sikarah 11
1 11 Tanjung Harapan 1
1RIAU
8 Kota Pekanbaru 1 Payung Sekaki 11 Rumbai Pesisir 1
1111
1 Senapelan 11111
KEPULAUAN RIAU9 Kota Batam 1 Bengkong 1
11 Nongsa 1
JAMBI10 Kota Sungai Penuh 1 Koto Baru 1
1 Pondok Tinggi 11 Sungai Penuh 1
11
BENGKULU11 Kota Bengkulu 1 Kampung Melayu 1
1 Singaran Pati 11
SUMATERA SELATAN12 Kota Lubuk Linggau 1 Lubuk Linggau Barat I 1
11 Lubuk Linggau Barat II 1
11
1 Lubuk Linggau Timur II 11111
1 Lubuk Linggau Utara II 1BANGKA BELITUNG
13 Kota Pangkal Pinang 1 Bukit Intan 11 Girimaya 1
11
1 Pangkalbalam 11
1 Rangkui 11
LAMPUNG14 Kota Bandar Lampung 1 Bumi Waras 1
111
Lubuk Sikarah/Tanjung Harapan
DATA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105Kelurahan
Gampong Seutui dan SukaramaiGampong Neusu JayaGampong PeunitiGampong SukaramaiGampong LamlagangGampong LampeoutPeunyerat, Ateuk Jawo, Lhong Raya, dan Lhong CutLam Ara, Mibo, dan Lhong Cut
Gampong LeungbataKuta Alam, Beurawe, dan LambhukKeuramat dan LaksanaGampong LaksanaKampung Mulia dan PeunayongLambaro Skep, Kampung Mulia, Lamdingin, dan LampuloKampung Jawa, Pande, Peulanggahan, dan KeudahAlue NagaDeah RayaKota Baru, Peurada, Pineung, dan LamgugopTibangGp. Sungai Pauh PusakaGp. Sungai Pauh TanjungGp. Teulaga TujuhGp. Lhok BanieGp. Karang AnyarHagu SelatanJawa LamaKeude AcehMon GeudongPusong BaruPusong LamaUjong BlangUlee Jalan
Bagan DeliBelawan Pulau SicanangSei Mati
JatiKubu MarapalamParak Gadang TimurSawahan TimurParit RantangParak BatuangBulakan Balai KandiPayolansekBalai JariangBodiParik Muko AiaPadang SikabuKoto Panjang Padang
Geuceu Menara, Geuceu Inem, Lamteumen Barat, Lamteumen Timur, Bitai, dan Emperom
Tanah GaramSimpang RumbioAro IV Korong, Sinapa Pilang, Kampai Tabu Karambia, IX Korong, VI SukuPasar Pandan Air Mati, Koto PanjangTanjung Paku & Nan Balimo
TampanLembah DamaiLembah SariLimbunganLimbungan BaruMeranti PandakKampung BandarKampung BaruKampung DalamPadang TerubukSago
SadaiTanjung BuntungKabil
Dujung SaktiPondok TinggiGedang (Desa)Pasar Baru (Desa)Pasar Sungai Penuh
Sumber JayaDusun BesarMalabero
Bandung KiriMuara EnimLubuk Linggau IlirLubuk Linggau UluPasar PermiriDempoJawa Kanan SSKarya BaktiMesat JayaMesat SeniUlak Surung
Semabung LamaBatu IntanPasir PadiSemabung BaruKetapangLontong PancurBintangParit Lalang
KangkungBumi WarasSukarajaBumi Raya
KetapangWay LunikPidadaPanjang UtaraKarang MaritimSrengsemPalapaPasir GantungKaliawi PersadaCampang Jaya
DATA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105Kawasan Berdasarkan SK Tahun 2009-2013
1 Gampong Seutui1 Gampong Neusu Jaya1 Gampong Peuniti1 Gampong Sukaramai1 Gampong Lamlagang1 Gampong Lampeout1 Gampong Mibo1 Lhong Cut1 Gampong Lamtemen Barat1 Gampong Leungbata1 Gampong Beurawe1 Gampong Keuramat1 Gampong Laksana1 Gampong Peunayong1 Lambaro Skep1 Gampong Jawa1 Alue Naga1 Deah Raya1 Gampong Lamgugop1 Tibang1 Gp. Sungai Pauh Pusaka1 Gp. Sungai Pauh Tanjung1 Gp. Teulaga Tujuh1 Gp. Lhok Banie1 Gp. Karang Anyar1 Hagu Selatan1 Jawa Lama1 Keude Aceh1 Mon Geudong1 Pusong Baru1 Pusong Lama1 Ujong Blang1 Ulee Jalan
1 Bagan Deli1 Belawan Pulau Sicanang1 Sei Mati
1 Jati1 Kubu Marapalam1 Parak Gadang Timur1 Sawahan Timur1 RT.01/RW.011 RT.01/RW.011 RT.03/RW.031 RT.01/RW.01, RT.02/RW.011 RT.01/RW.011 RT.03/RW.01, RT.02/RW.021 RT.01/RW.021 RT.02/RW.021 RT.03/RW.02
1 65.00 1 Kandang Aur 30.00 1 Permukiman Rawan Banjir Korong1 Permukiman Pusat Kota1 Permukiman Sepanjang Rel KA
1 Tampan1 Lembah Damai1 Lembah Sari1 Limbungan1 Limbungan Baru1 Meranti Pandak1 Kampung Bandar1 Kampung Baru1 Kampung Dalam1 Padang Terubuk1 Sago
1 Bengkong Sadai (Sadai, Bengkong Kolam)1 Bengkong Palapa1 KSB Kabil
1 Dujung Sakti
1 Pasar Sungai Penuh
1 RW 02, RW 031 Muhaijirin RT. 131 Malabero
1 Bandung Kiri - 1 Muara Enim - 1 Lubuk Linggau Ilir 2.70 1 Lubuk Linggau Ulu - 1 Pasar Permiri - 1 Dempo 2.70 1 Jawa Kanan SS 17.60 1 Karya Bakti 3.80 1 Mesat Jaya 1.80 1 Mesat Seni 1.90 1 Ulak Surung 4.40
1 Semabung Lama1 Batu Intan1 Pasir Padi1 Semabung Baru1 Ketapang1 Lontong Pancur1 Bintang1 Parit Lalang
1 Kangkung1 Bumi Waras1 Sukaraja1 Bumi Raya
Padang Galudi, Pincuran Makmur & Sawah Piai
1 Ketapang1 Way Lunik1 Pidada1 Panjang Utara1 Karang Maritim1 Srengsem1 Palapa1 Pasir Gantung1 Kaliawi Persada1 Campang Jaya
106
DATA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105Luasan (Ha) Tingkat Kumuh
Eksisting SK Data Final Berat Sedang Ringan
20.44 20.44 20.44 1 18.40 18.40 18.40 1 27.98 27.98 27.98 1 12.84 12.84 12.84 1 14.44 14.44 14.44 1 2.38 2.38 2.38 1 76.37 76.37 76.37 1 41.97 41.97 41.97 1 59.75 59.75 59.75 1 92.50 92.50 73.74 1 1.21 1.21 1.21 1 34.65 34.65 34.65 1 5.33 5.33 5.33 1 39.06 39.06 39.06 1 73.01 73.01 73.01 1 79.09 79.09 79.09 1 77.31 77.31 77.31 1 30.74 30.74 30.74 1 73.89 73.89 73.89 1 16.21 16.21 16.21 1 1.51 1.51 1.51 1 8.10 8.10 8.10 1 5.04 5.04 5.04 1 4.72 4.72 4.72 1 16.25 16.25 16.25 1 7.03 7.03 7.03 1 6.66 6.66 6.66 1 4.46 4.46 4.46 1 7.19 7.19 7.19 1 5.39 5.39 5.39 1 9.35 9.35 9.35 1 9.49 9.49 9.49 1 17.83 17.83 17.83 1
7.43 7.43 7.43 1 37.96 37.96 37.96 1 5.00 5.00 5.00 1
1.37 1.37 1.37 1 1.48 1.48 1.48 3.19 3.19 3.19 4.31 4.31 4.31 2.49 2.49 2.49 1 1.31 1.31 1.31 1 1.30 1.30 1.30 1 2.00 2.00 2.00 1 1.00 1.00 1.00 1 2.50 2.50 2.50 1 1.30 1.30 1.30 1 8.70 8.70 8.70 1 5.30 5.30 5.30 1
35.02 35.02 35.02 1 8.44 8.44 8.44 1 49.18 49.18 49.18 1 18.34 18.34 18.34 1 57.05 57.05 57.05 1
3.01 3.01 3.01 1 23.99 23.99 23.99 1 3.94 3.94 3.94 1 8.90 8.90 8.90 1 3.47 3.47 3.47 1 20.00 20.00 20.00 1 2.40 2.40 2.40 1 2.70 2.70 2.70 1 4.72 4.72 4.72 1 5.30 5.30 5.30 1 1.90 1.90 1.90 1
10.00 10.00 10.00 1 6.50 6.50 6.50 1 28.00 28.00 28.00 1
8.81 8.81 8.81 1
17.93 17.93 17.93 1
12.75 12.75 12.75 1 7.40 7.40 7.40 1 0.77 0.77 0.77 1
5.08 5.08 5.08 1 6.62 6.62 6.62 1 1.56 1.56 1.56 1 2.66 2.66 2.66 1 7.11 7.11 7.11 1 7.24 7.24 7.24 1 10.68 10.68 10.68 1 17.80 17.80 17.80 1 16.75 16.75 16.75 1 26.30 26.30 26.30 1 10.02 10.02 10.02 1
15.60 15.60 15.60 1 8.30 8.30 8.30 1 2.40 2.40 2.40 1 7.90 7.90 7.90 1 16.20 16.20 16.20 1 5.30 5.30 5.30 1 6.00 6.00 6.00 1 44.80 44.80 44.80 1
21.03 21.03 21.03 1 14.46 14.46 14.46 1 42.50 42.50 42.50 1 8.64 8.64 8.64 1
2.00 2.00 2.00 1 0.66 0.66 0.66 1 6.63 6.63 6.63 1 0.69 0.69 0.69 1 2.00 2.00 2.00 1 1.50 1.50 1.50 1 7.49 7.49 7.49 1 11.18 11.18 11.18 1 3.18 3.18 3.18 1 5.06 5.06 5.06 1 1,673.09 1,673.09 1,654.33 28 49 26
DATA PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105Status Lahan Peta
Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat
Legal Legal Ilegal Legal Ilegal
Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat
Tanah Milik Masyarakat
Legal Legal Legal Legal Legal Legal Legal Legal Legal
Legal Legal Legal Legal Legal
Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat Tanah Milik Masyarakat
Legal
Legal
Ada Tanah Milik Masyarakat Ada Tanah Milik Masyarakat Ada
Legal Ilegal Ilegal Ilegal Legal Ilegal Ilegal Ilegal Ilegal Ilegal Legal
Legal Legal Legal Legal Legal Legal Legal Legal
legal legal legal legal
Tanah Milik Swasta/Tanah Adat/Tanah Sengketa/dll
FORMAT DATABASEPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105
No
A. Informasi Lokasi & Tipologi
Kabupaten/ Kota Kecamatan
1 2 31 Baiturrahman2 03 04 05 Banda Raya6 07 08 09 Jaya Baru10 011 Kuta Alam12 013 014 015 016 Kuta Raja17 Syiah Kuala18 019 020 021 Langsa Barat22 023 024 025 Langsa Baro26 Banda Sakti27 028 029 030 031 032 033 034
FORMAT DATABASEPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105
A. Informasi Lokasi & Tipologi
Kelurahan/ Desa
4 5Gampong Seutui dan SukaramaiGampong Neusu JayaGampong PeunitiGampong SukaramaiGampong LamlagangGampong LampeoutPeunyerat, Ateuk Jawo, Lhong Raya, dan Lhong CutLam Ara, Mibo, dan Lhong CutGeuceu Menara, Geuceu Inem, Lamteumen Barat, Lamteumen Timur, BGampong LeungbataKuta Alam, Beurawe, dan LambhukKeuramat dan LaksanaGampong LaksanaKampung Mulia dan PeunayongLambaro Skep, Kampung Mulia, Lamdingin, dan LampuloKampung Jawa, Pande, Peulanggahan, dan KeudahAlue NagaDeah RayaKota Baru, Peurada, Pineung, dan LamgugopTibangGp. Sungai Pauh PusakaGp. Sungai Pauh TanjungGp. Teulaga TujuhGp. Lhok BanieGp. Karang AnyarHagu SelatanJawa LamaKeude AcehMon GeudongPusong BaruPusong LamaUjong BlangUlee Jalan
Dusun / Lingkungan /
RT/ RW
FORMAT DATABASEPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105
A. Informasi Lokasi & Tipologi
Nama Lokasi Kumuh KoordinatTipologi Lokasi Kumuh
6 7 8 9 10 11Gampong Seutui 20.4Gampong Neusu Jaya 18.4Gampong Peuniti 28.0Gampong Sukaramai 12.8Gampong Lamlagang 14.4Gampong Lampeout 2.4Gampong Mibo 76.4Lhong Cut 42.0Gampong Lamtemen Barat 59.8Gampong Leungbata 73.7Gampong Beurawe 1.2Gampong Keuramat 34.7Gampong Laksana 5.3Gampong Peunayong 39.1Lambaro Skep 73.0Gampong Jawa 79.1Alue Naga 77.3Deah Raya 30.7Gampong Lamgugop 73.9Tibang 16.2Gp. Sungai Pauh Pusaka 1.5Gp. Sungai Pauh Tanjung 8.1Gp. Teulaga Tujuh 5.0Gp. Lhok Banie 4.7Gp. Karang Anyar 16.3Hagu Selatan 7.0Jawa Lama 6.7Keude Aceh 4.5Mon Geudong 7.2Pusong Baru 5.4Pusong Lama 9.4Ujong Blang 9.5Ulee Jalan 17.8
Luas Lokasi Kumuh (Ha)
Di atas air
Di tepi air
Di Dataran Rendah
FORMAT DATABASEPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105
A. Informasi Lokasi & Tipologi B. Informasi Masyarakat & Infrastruktur di Lokasi Kumuh
Tipologi Lokasi Kumuh
Di Perbukitan
12 13 14 15 16 17
Jumlah Penduduk (jiwa)
Jumlah Kepala Keluarga (KK)
Jumlah Bangunan (Unit)
Panjang Jalan Lingkungan (m)
Di Daerah Rawan Bencana
FORMAT DATABASEPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105
B. Informasi Masyarakat & Infrastruktur di Lokasi Kumuh C. Legalitas Lokasi D. Identifikasi Kondisi Kekumuhan
Tercantum Dalam SK Walikota/ Bupati
1. Bangunan Gedung
Ketidakteraturan Bangunan
Ya Tidak %
18 19 20 21 22 23
Panjang Saluran Drainase
No SK Walikota/ Bupati
Jumlah Bangunan (Unit)
FORMAT DATABASEPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA. 2105
D. Identifikasi Kondisi Kekumuhan1. Bangunan Gedung 2. Jalan Lingkungan
% Area (Ha) % %
24 25 26 27 28 29 30
Tingkat kepadatan bangunan (Unit/Ha)
Ketidaksesuaian terhadap persyaratan teknis bangunan
gedung
Lingkungan yang tidak terlayani dgn jalan
lingkungan
Kualitas permukaan jalan yang buruk
Jumlah Bangunan (Unit)
Panjang jalan (m)
D. Identifikasi Kondisi Kekumuhan3. Penyediaan Air Minum 4. Drainase Lingkungan
Jumlah KK % % Luas Area %
31 32 33 34 35 36 37
Keluarga yang tidak memiliki akses aman air
minum
Tidak terpenuhinya kebutuhan 60 l/o/h
Drainase lingkungan tidak mampu mengatasi
mengalirkan limpasan air minimal
Ketidaktersediaan drainase
Orang (individu)
Panjang Saluran Drainase
D. Identifikasi Kondisi Kekumuhan4. Drainase Lingkungan 5. Pengelolaan Air Limbah
% % % %
38 39 40 41 42 43 44
Ketidaktersediaan drainase Saluran drainase yg tidak
diperliharaKualitas konstruksi
drainase lingkungan buruk
Sistem pengelolaan air limbah tidak sesuai dengan
standar teknis yang berlaku
Panjang Saluran Drainase
Panjang Saluran Drainase
Jumlah KK atau Luas
Area
D. Identifikasi Kondisi Kekumuhan5. Pengelolaan Air Limbah 6. Pengelolaan Persampahan
% % %
45 46 47 48 49 50 51
Prasarana dan sarana pengelolaan air limbah
tidak memenuhi persyaratan teknis
Prasarana dan sarana persampahan tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Sistem pengelolaan persampahan tidak memenuhi
persyaratan teknis
Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana
pengelolaan persampahan Jumlah KK atau Luas
Area
Jumlah KK atau Luas
Area
Jumlah KK atau Luas
Area
Jumlah KK atau Luas
Area
D. Identifikasi Kondisi Kekumuhan6. Pengelolaan Persampahan 7. Proteksi Kebakaran
% Tersedia Tersedia %
52 53 54 55 56 57 58
Tidak terpeliharanya sarana dan prasarana
pengelolaan persampahan
Ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif
dan pasif
Ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memenuhi persyaratan
teknis
Kondisi lebar jalan tidak memadai untuk dilalui
sarana pemadaman kebakaran
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Panjang Jalan (M)
E. Identifikasi Legalitas Lahan1. Status penguasaan lahan
% Luas Area %
59 60 61 62 63
2. Kesesuaian dengan rencana tata ruang
3. Persyaratan Administrasi Bangunan
Kejelasan status tanah (Legalitas tanah)
Kesesuaian terhadap peruntukan lahan dalam rencana tata ruang, yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan Rencana Kabupaten/Kota (SKRK)
Kepemilikan IMB (tidak ada di Rapermen)
Jumlah Bangunan (Unit)
Jumlah Bangunan (Unit)
E. Identifikasi Legalitas Lahan F. Pertimbangan Lainnya1. Nilai Strategis Lokasi 2. Kependudukan
%
64 65 66 67 68 69 70
3. Persyaratan Administrasi Bangunan
Kepemilikan IMB (tidak ada di Rapermen) Ya, fungsi
strategis kabupaten/kota
Bukan fungsi strategis
kabupaten/kota
Rendah, < 150 jiwa/ha
Sedang, 151-200 jiwa/ha
Tinggi, 201-400 jiwa/ha
Sangat Padat, > 400
jiwa/ha
F. Pertimbangan Lainnya G. Penilaian Lokasi3. Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya 1. Kondisi Kekumuhan
Ringan
Tinggi Sedang Rendah
71 72 73 74 75 76
Tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan Kegiatan ekonomi
tertentu yang bersifat strategis bagi
masyarakat setempat
Kegiatan atau warisan budaya tertentu yang
dimiliki masyarakat setempat
G. Penilaian Lokasi H. Prioritas Penanganan1. Kondisi Kekumuhan 2. Legalitas Lahan 3. Pertimbangan Lain
RendahSedang Berat Lahan Legal Rendah Sedang Tinggi
77 78 79 80 81 82 83 84
Lahan Tidak Legal
H. Prioritas Penanganan I. Pola Penanganan
Sedang Tinggi Pemugaran Peremajaan
85 86 87 88 89
Pemukiman Kembali
NEXT
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
ANama :Jabatan :
Alamat :No Telp :Hari/Tanggal Survei :
BNama :Jabatan :Alamat :No Telp :Hari/Tanggal Mengisi :
CNama Lokasi :Skor Ranking Lokasi :Klasifikasi Lokasi :Tipologi Lokasi :No SK Lokasi :Luas Area (Ha) :
DemografisJumlah Jiwa :
Jumlah Laki-Laki :Jumlah Perempuan :Jumlah Keluarga :
AdministrasiRW :Kelurahan :Kecamatan :Kabupaten :Provinsi :
DBangkim :
::::
Air Minum :::::
:
DATA PENILAI *
DATA PENANGGUNG-JAWAB *
DATA UMUM LOKASI SESUAI SK *
PERMASALAHAN MENURUT BIDANG PROGRAM DI LOKASI
Penataan Bangunan dan Lingkungan
::::
:::::
Non Keciptakaryaan
Peta Lokasi :
Penyehatan Lingkungan Permukiman
Kws. Keterpaduan CK
1
Jumlah kawasan kumuh di Kota Palangkaraya ada 3 kawasan dengan total luasan 50 Ha, yaitu:Kws. Komplek Mendawai : 10,10 HaKws. Danau Seha : 7,00 HaKws. Mujani Bawah: 32,90 Ha
Penanganan Kumuh Tahun 2015: Kws. Komplek Mendawai : 7,90 Ha (Keterpaduan)
3. Kws. Mujani Bawah : 10,10 Ha (NUSP2)
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
Tiar Pandapotan Purba, ST, IAPWakil Ketua Tim Leader KMW P Sumatera - PT Virama Karya
+6281310418551Jumat, 30 Juni 2015
H. Naharuddin, M.TPKepala Satuan Kerja Randal Provinsi Kepulauan RiauKantor Bappeda Provinsi Kepulauan Riau+6281310418551Senin, 5 Juli 2015
Bintan Kumuh 1<41Kumuh Ringandi dataran rendahSK No 1112/Bup/201412.4
293215131419586.4
RW 11Bintan SetiajayaBintan TimurBintan TimurKepulauan Riau
1. Jalan lingkungan dan antar rumah sempit2. Jalan berdebu3. Jalan berlubang4. Sering tergenang5. tidak aspal
1. Tidak tersedia air sehat2. Tidak tersedian Hidran Umum3. Tidak tersedia jaringan PDAM4. Masih menggunakan air sumur5. Air berbau
1. Ruang bermain anak tidak ada
Jalan Pamulang Permai, Blok C46 No 6, Pamulang, Kota Tangerang Selatan
PERMASALAHAN MENURUT BIDANG PROGRAM DI LOKASI *
2. Kerapatan bangunan tinggi dan berpotensi kebakaran3. Tinggi bangunan tidak sporadis4. Bangunan tidak laik fungsi5. Bangunan semi permanen
1. MCK tidak berfungsi2. Sampah dan bau busuk di kawasan345
1. Rumah masyarakat tidak ada Sertifikat tanah dan IMB2. Saluran drainase primer rusak berat345
Terlampir
Calon Lokasi NUSP2
Kws. Keterpaduan CK
2
3
Jumlah kawasan kumuh di Kota Palangkaraya ada 3 kawasan dengan total luasan 50 Ha, yaitu:Kws. Komplek Mendawai : 10,10 HaKws. Danau Seha : 7,00 HaKws. Mujani Bawah: 32,90 Ha
Penanganan Kumuh Tahun 2015: Kws. Komplek Mendawai : 7,90 Ha (Keterpaduan)
3. Kws. Mujani Bawah : 10,10 Ha (NUSP2)
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
E
E.1 PENYEDIAAN AIR MINUMPRASARANA DAN SARANA AIR MINUM KAWASAN
Sumber Air Baku :Sistem Penyediaan Air Minum
SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Jaringan PerpipaanJumlah SR :Jumlah HU :Jumlah Hidran Kebakaran :Kapasitas Lt/Det :
SPAM BJP (Sistem Penyediaan Air Minum) Bukan Jaringan PerpipaanJumlah Individual :Jumlah Komunal :Kapasitas Lt/Det :
SPAM BJP Terlindungi (Sistem Penyediaan Air Minum) Bukan Jaringan Perpipaan Jumlah Individual :Jumlah Komunal :Kapasitas Lt/Det :
SPAM BJP Tidak Terlindungi (Sistem Penyediaan Air Minum) Bukan Jaringan Perpipaan Jumlah Individual :Jumlah Komunal :Kapasitas Lt/Det :
Daftar Acuan BJP: PERMEN PU 01/PRT/M/2009
E.2 PENGELOLAAN AIR LIMBAHUnit Pengolahan Setempat
Jumlah Rumah Memiliki Septik Tank :Jumlah MCK Komunal :
Unit Pengolahan TerpusatJumlah SR :
E.3 PENGELOLAAN PERSAMPAHANJumlah Tempat Sampah Rumah Tangga :Jumlah Fasilitas 3R (>200m2) :Kapasitas 3R :Jumlah TPS (200m2) :Sarana Pengumpul Sampah : Motor/Gerobak/Sepeda SampahJumlah Sarana Pengumpul Sampah :Pengangkutan Sampah
Kapasitas Kendaraan Angkut (m3/unit):Jumlah Ritasi (kali/hari) :Jumlah Truk (Unit) :Timbulan Sampah (liter/jiwa/hari) :
Daftar Acuan: PermenPU No. 03/PRT/2013
E.4 SISTEM JARINGAN JALAN LINGKUNGANTotal Panjang Jaringan Jalan Lingkungan : Jenis Permukaan :
Ruas Jalan A : Jenis Permukaan :Ruas Jalan Lingkungan B : Jenis Permukaan :Ruas Jalan Lingkungan X : Jenis Permukaan :bila perlu ditambahkan :
Total Panjang Jaringan Jalan Non Lingkungan : Jenis Permukaan :Ruas Non Jalink A : Jenis Permukaan :Ruas Non Jalink D : Jenis Permukaan :Ruas Non Jalink X : Jenis Permukaan :bila perlu ditambahkan : Jenis Permukaan :
E.5 SISTEM JARINGAN DRAINASE LINGKUNGANTotal Panjang Jaringan Drainase Lingkungan : Jenis Konstruksi :
Ruas Jalan A : Jenis Konstruksi :Ruas Jalan Lingkungan B : Jenis Konstruksi :Ruas Jalan Lingkungan X : Jenis Konstruksi :bila perlu ditambahkan :
Total Panjang Jaringan Drainase Non Lingkunga : Jenis Konstruksi :Ruas Non Jalink A : Jenis Konstruksi :Ruas Non Jalink D : Jenis Konstruksi :Ruas Non Jalink X : Jenis Konstruksi :
IDENTIFIKASI PRASARANA DAN SARANA KAWASAN *
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
SPAM BJP Tidak Terlindungi (Sistem Penyediaan Air Minum) Bukan Jaringan Perpipaan
Jenis Konstruksi :Jenis Konstruksi :Jenis Konstruksi :Jenis Konstruksi :
Jenis Konstruksi :Jenis Konstruksi :Jenis Konstruksi :Jenis Konstruksi :
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
FApakah Dokumen RDTR Pada Lokasi tersedia ? :Nomor PERDA RDTR :Apakah Dokumen RTBL Pada Lokasi tersedia ? :Nomor PERDA RTBL :Mohon dilampirkan Dokumen RDTR dan RTBL (Dalam Format Softfile/CD/FD)
GArahan Fungsi Lokasi Berdasarkan Tata Ruang :Jumlah Bangunan Memiliki IMB/SLF :Jumlah Bangunan Tidak Memiliki IMB/SLF :Jumlah Bangunan Memiliki Sertifikat Tanah :Jumlah Bangunan Memiliki Non Sertifikat Tanah :Jumlah Bangunan Memiliki NOP PBB :
HRumahJumlah Rumah Laik Fungsi :Jumlah Rumah Tidak Laik Fungsi :
Ketidakteraturan Bangunan
:
:
Kepadatan BangunanArahan KDB di Lokasi/Kawasan :Nilai KDB Rata-Rata Bangunan (%) :Arahan KLB di Lokasi/Kawasan :Nilai KLB Rata-Rata Bangunan (%) :
Persyaratan Teknis Bangunan GedungApakah memiliki UPL/UKL/Pengendalian Dampak Lingkungan ? :
:
Apakah sudah memenuhi syarat keselamatan bangunan gedung? :
Apakah sudah memenuhi syarat kesehatan bangunan gedung? :
Apakah sudah memenuhi syarat kenyamanan bangunan gedung? :
Apakah sudah memenuhi syarat kemudahan bangunan gedung? :
Prasarana JalanTotal Panjang Jalan Lingkungan :Panjang Jalan Lingkungan Laik Fungsi :Panjang Jalan Lingkungan Tidak Laik Fungsi :Jenis Permukaan Jalan :Cakupan Pelayanan Jaringan Jalan Lingkungan (%) :Luas Cakupan Terlayani Jaringan Jalan Lingkungan (Ha) :Luas Cakupan Belum Terlayani Jaringan Jalan Lingkungan (Ha:
Prasarana DrainaseSistem drainase yang ada pada lokasi ? :Apakah sistem drainase tersebut terkoneksi hirarkis ? :Jenis konstruksi saluran drainase :Kualitas konstruksi saat ini :Total Panjang Drainase Lingkungan :Panjang Drainase Lingkungan Laik Fungsi :Panjang Drainase Lingkungan Tidak Laik Fungsi :Total Panjang Drainase Tersier/Lokal :Area yang tidak memiliki drainase tersier/lokal (ha) :Jenis Pemeliharaan Drainase :Pemeliharaan drainase dilakukan pada :Durasi dan Ukuran Banjir di lokasi :Luasan terdampak akibat banjir (Ha) :
KEBIJAKAN SPASIAL DI KABUPATEN/KOTA *
KESESUAIAN PERIJINAN *
PEMENUHAN KESESUAIAN, PERSYARATAN TEKNIS DAN KELAIKAN FUNGSI
Kesesuaian Ketidakteraturan Bangunan Berdasarkan RDTR (%) (Bentuk, Besaran, Perletakan, dan Tampilan Bangunan)(Unit) (Bentuk, Besaran, Perletakan, dan Tampilan Bangunan)
Apakah sudah memenuhi ketentuan pembangunan bangunan gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana umum ?
Pengelolaan Air LimbahSistem Pengelolaan Air Limbah di Lokasi :Jumlah Jiwa Tersedia Prasarana dan Sarana Air Limbah :Jenis Prasarana dan Sarana di Lokasi :Apakah pada skala perkotaan tersedia IPAL :Jumlah Bangunan (KK) yang memiliki SPAL (Kloset+Septik) :Jumlah Bangunan (KK) yang belum memiliki SPAL (Kloset+Sept:
Prasarana Air MinumSumber Air Minum :Kelaikan Air Minum di Lokasi :Akses Aman Air Minum (%) :Akses Aman Air Minum (Populasi) :Kapasitas Pemenuhan Kebutuhan Air (60 lt/hr) :Kapasitas Pemenuhan Kebutuhan Air (60 lt/hr) (Populasi) :
Pengelolaan PersampahanPrasarana dan Sarana di lokasi :Sarana dan Prasarana yang belum memenuhi standar teknis :Jumlah Jiwa Terlayani Prasarana dan Sarana :Area Terlayani Prasarana dan Sarana :Sistem Pengelolaan Sampah di Lokasi :Jenis Pemeliharaan Prasarana dan Sarana :
Pengelolaan Proteksi Kebakaran
Prasarana Proteksi Kebakaran di lokasi :Kinerja pelayanan prasarana proteksi kebakaran (%) :Sarana Proteksi Kebakaran di Lokasi :Kinerja pelayanan prasarana proteksi kebakaran (%) :
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
Ada(Ketik)Ada(Ketik)
Ruang Terbuka Hijau0138138138138
10038
100%
138
60%40.32%1.20100.00%
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
Belum
600200400Tanpa Perkerasan40.32%57.4
Jaringan Sekunder, Tersier, LokalBelum terkoneksi dengan sistem perkotaanTanahBuruk85060025025005BerkalaSebagian dan yang penting< 2 kali 1 Tahun, 2 Jam dan 30 cm2
PEMENUHAN KESESUAIAN, PERSYARATAN TEKNIS DAN KELAIKAN FUNGSI *
Onsite560Kloset jongkok terhubung septik tankada112474
Air HujanLaik15.79%150.0011.58%110.00
Tempat Sampah, TPS, Gerobak Sampah, Truk Sampah Tempat Sampah, TPS, Gerobak Sampah3.82%80.65%dilakukan pengumpulan dan pengangkutanBerkala
100.00%APAR, Pompa Dorong, Pompa Motor100.00%
Pasokan Air, Jalan Sirkulasi, Sarana Komunikasi, Bangunan Pos
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
IAssesment menurut Laporan RKP/SSK/Profil Kumuh, RPIIJM
I.1. PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGANLokasi WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Pemugaran/Perbaikan Bintan Kumuh 2015 5Pemukiman Kembali NSD NUSP-2 Bintan Kumuh 2016 4Peremajaan Bintan Kumuh 2017 2RUSUN Bintan Kumuh 2018 2Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
I.2. SISTEM JARINGAN JALANNAMA RUAS WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Pengembangan dan Peningkatan Jalan Lingkungan Jalan Bintan Sejahtera 2015 850Pembangunan Jalan Lingkungan Baru Jalan Bintan Kenanga 2016 750Pembangunan Jalan Lingkungan Baru Jalan Bintan Kenanga 2016 10000Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
I.3. SISTEM JARINGAN DRAINASELOKASI WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Jaringan Drainase Primer Bintan Kumuh 2015 250Jaringan Drainase Sekunder Bintan Kumuh 2016 600Jaringan Drainase Tersier Bintan Kumuh 2017 450Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
I.4. SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAHLOKASI WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Fasilitas Mandi, Cuci, Kakus Bersama (Umum) RT 007 2015 4 KamarFasilitas Mandi, Cuci, Kakus Bersama (Umum) RT 009 2015 5 KamarFasilitas Mandi, Cuci, Kakus Bersama (Umum) RT 010 2015 6 KamarFasilitas Mandi, Cuci, Kakus Bersama (Umum) RT 011 2015 7 KamarFasilitas Mandi, Cuci, Kakus Bersama (Umum) RT 012 2015 8 KamarSilahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
I.5. SISTEM PENGELOLAAN AIR MINUMLOKASI WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Pengadaan SPAM Komunal 1, Kap Lt/Det RT 007 2015 1Pengadaan SPAM Komunal 1, Kap Lt/Det RT 009 2015 1Pengadaan SPAM Komunal 1, Kap Lt/Det RT 010 2015 1Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA *
I.6. SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHANLOKASI WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Pengadaan Tempat Sampah (TS) Semua RT 2015 250Pengadaan TPS Semua RT 2015 20Pengadaan Gerobak Sampah Semua RT 2015 15Pengadaan TPST RT 010 2015 1Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
I.7. SISTEM PROTEKSI KEBAKARANLOKASI WAKTU PELAKSANAAN VOLUME
Pengadaan APAR 5 2017 5Pengadaan Mobile Pompa 5 2017 5Pengadaan Pompa Dorong 5 2017 5Pembangunan Pos 5 2017 5Pengadaan Mesin Pompa 5 2017 5Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan dan menjumlahkan total biaya
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
BIAYA 113,500,000,000.00 3,000,000,000.00 20,000,000,000.00 3,000,000,000.00 87,500,000,000.00
BIAYA 7,280,000,000.00 2,580,000,000.00 1,200,000,000.00 3,500,000,000.00
BIAYA 1,175,000,000.00 350,000,000.00 450,000,000.00 375,000,000.00
BIAYA 225,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00 45,000,000.00
BIAYA 3,750,000,000.00 1,250,000,000.00 1,250,000,000.00 1,250,000,000.00
BIAYA 910,000,000.00 125,000,000.00 300,000,000.00 135,000,000.00 350,000,000.00
BIAYA 438,750,000.00 3,750,000.00 75,000,000.00 67,500,000.00 225,000,000.00 67,500,000.00
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
J
DAFTAR INVENTARISASI MASALAH LEVEL PEMERINTAH DAERAHBelum terbentuknya SK Bupati Terkait Kumuh
Silahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhanDAFTAR INVENTARISASI MASALAH LEVEL MASYARAKAT
Masyarakat tidak mengetahui adanya kegiatanMasyarakat tidak memahami maksud kegiatanMasyarakat menerima sajaMasyarakat tidak setuju pemindahan lokasiSilahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan
K
STRATEGI 100% AKSES AIR MINUM DAN SANITASI1. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana air minum di dalam kawasan2. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana sanitasi di dalam kawasan
STRATEGI 0% KAWASAN KUMUH1. Pengembangan kawasan hunian baru (Pemukiman Kembali) melalui pembangunan RUSUN di Kecamatan Bintan Kumuh2. Pengembangan kawasan hunian baru (Pemukiman Kembali) melalui pembangunan RUSUN di Kecamatan Bintan KenangaSilahkan ditambahkan baris isian sesuai kebutuhan
INVENTARISASI PERMASALAHAN DAN TINDAK TURUN TANGAN ANTAR LEVEL *
Lokasi kumuh, tidak mendapat penanganan bidang pengembangan jalan di tahun 2015Dokumen SPPIP/RKP belum memasukkan program prioritas bidang air bersihPartisipasi masyarakat sangat rendah, sehingga pemerintah sulit memenuhi syarat keterwakilan pemangku kepentingan saat penyusunan RKP
STRATEGI PRIORITAS PENANGANAN KAWASAN 2015-2019 *
FORMAT WASDALPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
Assesment menurut Kunjungan Lapangan, Konsolidasi dan Konsinyasi Serta Laporan RKP/SSK/Profil Kumuh/RPIIJM/Konsultan RKP TA 2015Di isi oleh KMW P Sumatera
TINDAK TURUN TANGAN (T3)
TINDAK TURUN TANGAN (T3)
Di isi oleh KMW P SumateraSTRATEGI 100% AKSES AIR MINUM DAN SANITASI1. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana air minum di dalam kawasan2. Pengembangan dan peningkatan prasarana dan sarana sanitasi di dalam kawasan
STRATEGI 0% KAWASAN KUMUH1. Pengembangan kawasan hunian baru (Pemukiman Kembali) melalui pembangunan RUSUN di Kecamatan Bintan Kumuh2. Pengembangan kawasan hunian baru (Pemukiman Kembali) melalui pembangunan RUSUN di Kecamatan Bintan Kenanga
NEXT
Format Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
Kabupaten/Kota Bintan Timur
I. PAKET PEKERJAANNama Pekerjaan:Jenis Pekerjaan (Baru/Lanjutan Ke-n) :
II. KAWASANNama Bintan Kumuh 1Detail Lokasi :Desa Bintan SetiajayaKelurahan Bintan SetiajayaLuas (Ha) yang terlayani 12.4
IV. INFRASTRUKTURA. JalanJenis Jalan (jalan lingkungan/jalan poros)Jenis Konstruksi (aspal, beton, paving block)Panjang (m)Lebar (m)
B. DrainasePanjang Drainase
C. TaludPanjang Talud
D. Gorong-GorongUnit Gorong-Gorong
E. Plat DuickerPanjang Platduicker
F. JembatanPanjang Jembatan
G. Tambatan PerahuPanjang Tambatan Perahu
H. Lain-lain (Sub sektor PBL, PLP, BPAM)Jenis Infrastruktur (pasar, balai pertemuan, dll)Dimensi
V. DATABASE SPASIALKoordinat Longitude (X)Koordinat Latitude (Y)Peta Lokasi TerlampirDokumentasi Kegiatan Terlampir
…….Bersambung
Format Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
Peta Lokasi:
masukkan disini, menggunakan Citra Satelit Quickbirddan atau dari Profil Kumuh yang dirilis oleh Bangkim PUPR
Dokumentasi Kegiatan (0%)
Insert Foto hasil monitoring
Dokumentasi Kegiatan (50%)
Insert Foto hasil monitoring
Calon Lokasi NUSP2
Kws. Keterpaduan
CK
1
23
…….Bersambung
Format Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
Dokumentasi Kegiatan (100%)
Insert Foto hasil monitoring
VI. PROGRESSKesesuaian Pekerjaan (Ya/Tidak)Pagu (Ribu/Rp)Fisik (%)Keuangan (%)Permasalahan 1
23456789
Tindaklanjut (Tindak Turun Tangan) 12345678910
Papan Grafik Monitoring
Fisik (%) Total
Format Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
I. PAKET PEKERJAAN
…….Bersambung
Format Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
…….Bersambung
Format Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
Format Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh(Sumber: Pedoman Teknis Penyelenggaraan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh)
Kabupaten/Kota
I. PAKET PEKERJAANNama Pekerjaan:Jenis Pekerjaan (Baru/Lanjutan Ke-n) :
II. KAWASANNamaDetail Lokasi DesaKelurahanLuas
IV. INFRASTRUKTURA. JalanJenis JalanJenis KonstruksiPanjang (m)Lebar (m)
B. DrainasePanjang Drainase
C. TaludPanjang Talud
D. Gorong-GorongUnit Gorong-Gorong
E. Plat DuickerPanjang Platduicker
F. JembatanPanjang Jembatan
G. Tambatan PerahuPanjang Tambatan Perahu
H. Lain-lainJenis InfrastrukturDimensi
V. REALISASI ANGGARANJumlah Realisasi Anggaran (Rp)
VI. JUMLAH PENERIMA MANFAATJumlah Jiwa Penerima Manfaat
VII. TENAGA KERJA (TERSERAP)Jumlah Tenaga Kerja Terserap
VIII. Lainnya (Sub sektor PBL, PLP, BPAM)Informasi lainnya
Papan Grafik Monitoring
Jenis InfrastrukturPagu (Rp)Realisasi Anggaran (%)Jumlah Penerima ManfaatSerapan Tenaga KerjaLuasan Tertangani (Ha)
Format Pendampingan dan Pelayanan Informasi (Pemberdayaan Masyarakat) Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
I. Administrasi LokasiProvinsiKabupaten/KotaKecamatanKelurahan/DesaII. Penyebaran Informasi Kegiatan Peningkatan Kualitas KumuhInformasi dari Media Cetak Nasional
Informasi dari Media Lokal
III. Pemberdayaan MasyarakatTahap Perencanaan
Apakah dalam penyusunan dokumen RPJM, RPJMN, SPK, SPPIP & RPKPP, Masterpan dan DED masyarakat pada lokasi penerima manfaat dilibatkan ?Tidak, alasan :
Ya, sebutkan perwakilan masyarakat yang hadir:
Tahap PembangunanApakah dalam tahap pembangunan infrastruktur, masyarakat penerimamanfaat dilibatkan dalam proses pembangunannya ?Tidak, alasan:
Ya, sebutkan jenis pelibatan dan jumlah penerima manfaat yang terlibat:
Tahap PemanfaatanApakah infrastruktur yang telah/sudah terbangun dimanfaatkan olehkelompok sasaran sesuai perencanaan (Pasca terima aset) ?Tidak, mengapa ?
Ya, apa respon masyarakat tersebut ?
Tahap PengendalianApakah pembangunan infrastruktur peningkatan kualitas permukimanyang dilakukan sekarang, dilakukan pengawasan/supervisi pekerjaanfisiknya ?Tidak, mengapa ?
Ya, jelaskan:
Bagaimana cara pengendalian yang dilakukan agar prasrana dan saranayang sedang dibangun benar-benar berkualitas, tepat sasaran, tepat waktudan tepat biaya ?Jelaskan:
Format Pendampingan dan Pelayanan Informasi (Pemberdayaan Masyarakat) Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh
Apakah dalam penyusunan dokumen RPJM, RPJMN, SPK, SPPIP & RPKPP, Masterpan dan DED masyarakat pada lokasi penerima manfaat dilibatkan ?
Apakah dalam tahap pembangunan infrastruktur, masyarakat penerima
Ya, sebutkan jenis pelibatan dan jumlah penerima manfaat yang terlibat:
Apakah infrastruktur yang telah/sudah terbangun dimanfaatkan oleh
yang dilakukan sekarang, dilakukan pengawasan/supervisi pekerjaan
Bagaimana cara pengendalian yang dilakukan agar prasrana dan saranayang sedang dibangun benar-benar berkualitas, tepat sasaran, tepat waktu
Rekapitulasi Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
No Kabupaten Kota
I. Paket Pekerjaan II. Kawasan
NamaJenis Pekerjaan
NamaBaru/Lanjutan Ke-n
1 2 3 4 5
1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041
424344454647484950515253545556575859606162636465666768697071727374757677787980818283848586878889909192
Rekapitulasi Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
II. Kawasan III. InfrastrukturDetail Lokasi Luas Jalan
Desa/Kel, Kec Ha Jenis Jalan Jenis Konstruksi Panjang Lebarm m
6 7 8 9 10 11
Rekapitulasi Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
III. Infrastruktur
Drainase Talud Gorong-Gorong Plat Duic-ker Jembatan
m m m m m12 13 14 15 16
Rekapitulasi Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
III. Infrastruktur IV. Database Spasial
Tambatan Perahu Lain-Lain KoordinatJenis Infrastruktur Dimensi Longitude Latitude
m X Y17 18 19 20 21
Rekapitulasi Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
IV. Database Spasial 5. PROGRESDokumentasi Kegiatan Pagu0% 50% 100%
Ya/Tidak (Ribu) Rp22 23 24 25 26 27
Peta Lokasi
Kesesuaian Pekerjaan
Rekapitulasi Monitoring Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
5. PROGRESKeteranganFisik Keuangan Permasalahan
% %28 29 30 31 32
Tindak Lanjut
Rekapitulasi Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
No Kabupaten Kota
I. Paket Pekerjaan II. Kawasan
NamaJenis Pekerjaan
NamaBaru/Lanjutan Ke-n
1 2 3 4 5
1234567891011121314151617181920212223242526272829303132333435363738394041
424344454647484950515253545556575859606162636465666768697071727374757677787980818283848586878889909192
Rekapitulasi Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
II. Kawasan III. Infrastruktur
Detail Lokasi Luas Jalan
Desa/Kel, Kec Ha Jenis Jalan Jenis Konstruksi Panjang Lebarm m
6 7 8 9 10 11
Rekapitulasi Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
III. Infrastruktur
Drainase Talud Gorong-Gorong Plat Duic-ker Jembatan
m m m m m12 13 14 15 16
Rekapitulasi Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
III. Infrastruktur
Tambatan Perahu Lain-Lain
Jenis Infrastruktur Dimensim Ribu (Rp) Jiwa17 18 19 20 21
IV. Realisasi Anggaran
V. Jumlah Penerima Manfaat
Rekapitulasi Evaluasi Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman KumuhKMW PULAU SUMATERA (106 Kawasan Kumuh)
Jiwa22 23
Tenaga Kerja Keterang
an
FORMAT MONEVPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
A DATA PENILAINama : Tiar Pandapotan Purba, ST, IAPJabatan : Wakil Ketua Tim Leader KMW P Sumatera - PT Virama KaryaAlamat : Jalan Pamulang Permai, Blok C46 No 6, Pamulang, Kota Tangerang SelatanNo Telp : +6281310418551Hari/Tanggal Survei : Jumat, 30 Juni 2015
B DATA PENANGGUNG-JAWABNama : H. Naharuddin, M.TPJabatan : Kepala Satuan Kerja Randal Provinsi Kepulauan RiauAlamat : Kantor Bappeda Provinsi Kepulauan RiauNo Telp : +6281310418551Hari/Tanggal Mengisi : Senin, 5 Juli 2015
C DATA UMUM LOKASI SESUAI SKNama Lokasi : Bintan Kumuh 1Skor Ranking Lokasi : <41Klasifikasi Lokasi : Kumuh RinganTipologi Lokasi : di dataran rendahNo SK Lokasi : SK No 1112/Bup/2014Luas Area : 12.4
D
Total Anggaran RKAKL TA 2015 12,755,000,000.00 Bidang Air MinumPerencanaan 800,000,000 Air Minum 1Supervisi 300,000,000.00 Air Minum 2Pembangunan Fisik 11,655,000,000.00 Air Minum 3
Air Minum 4Bidang Penataan Bangunan Lingkungan 0 Air Minum 5PBL 1Pemugaran 1 Bidang DrainasePemugaran 2 Drainase 1Pemugaran 3 Drainase 2
Drainase 3Bidang Pengembangan Jalan Lingkungan 6,993,000,000.00 Drainase 4Pengembangan dan Peningkatan Jalan 1Pengembangan dan Peningkatan Jalan 2 Bidang PersampahanPengembangan dan Peningkatan Jalan 3 Persampahan 1Pengembangan dan Peningkatan Jalan 4 Persampahan 2Pengembangan dan Peningkatan Jalan 5 Persampahan 3
Persampahan 4Bidang Sanitasi 582,750,000.00 Persampahan 5Pengembangan sanitasi 1Pengembangan sanitasi 2 Bidang Proteksi KebakaranPengembangan sanitasi 3 Proteksi Kebakaran 1Pengembangan sanitasi 4 Proteksi Kebakaran 2Pengembangan sanitasi 5 Proteksi Kebakaran 3
Proteksi Kebakaran 4Proteksi Kebakaran 5
KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH TA 2015 (APBN) *
FORMAT MONEVPENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
Otomat Formula
Otomat Formula
Otomat Formula
4,079,250,000.00
0
0
0
NEXT
E
Aspek Kriteria Indikator
A. IDENTIFIKASI KONDISI KEKUMUHAN
MONITORING DAN EVALUASI STATUS KEKUMUHAN
1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG
a. Ketidakteraturan Bangunan
Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dalam RDTR, meliputi pengaturan bentuk, besaran, perletakan, dan tampilan bangunan pada suatu zona; dan/atau
Tidak memenuhi ketentuan tata bangunan dan tata kualitas lingkungan dalam RTBL, meliputi pengaturan blok lingkungan, kapling, bangunan, ketinggian dan elevasi lantai, konsep identitas lingkungan, konsep orientasi lingkungan, dan wajah jalan.
b. Tingkat Kepadatan Bangunan
KDB melebihi ketentuan RDTR, dan/ atau RTBL KLB melebihi ketentuan dalam RDTR, dan/ atau RTBL; dan/ atau Kepadatan bangunan yang tinggi pada lokasi, yaitu : '- untuk kota metropolitan dan kota besar ≤ 250 unit/Ha. '- untuk kota sedang dan kota kecil ≥ 200 unit/Ha
C. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan
Kondisi bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan : (i) Pengendalian dampak lingkungan; (ii) Pembangunan bangunan gedung di atas dan/ atau dibawah tanah, air dan/ atau prasarana/ sarana umum; (iii) Keselamatan bangunan gedung; (iv) Kesehatan bangunan gedung; (iv) Kenyamanan bangunan gedung; (v) Kemudahan bangunan gedung
1. KONDISI BANGUNAN GEDUNG
C. Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan
Kondisi bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan : (i) Pengendalian dampak lingkungan; (ii) Pembangunan bangunan gedung di atas dan/ atau dibawah tanah, air dan/ atau prasarana/ sarana umum; (iii) Keselamatan bangunan gedung; (iv) Kesehatan bangunan gedung; (iv) Kenyamanan bangunan gedung; (v) Kemudahan bangunan gedung
2. Kondisi Jalan Lingkungan
a. Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan
Sebagian lokasi perumahan atau permukiman tidak terlayani dengan jalan lingkungan yang sesuai dengan ketentuan teknis
b. Kualitas Permukaan Jalan lingkungan
Sebagian atau seluruh jalan lingkungan terjadi kerusakan permukaan jalan pada lokasi perumahan dan permukiman
3. Kondisi Penyediaan Air Minum
a. Ketersediaan Akses Aman Air Minum
Masyarakat pada lokasi perumahan dan permukiman tidak dapat mengakses air minum yang memiliki kualitas tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa
b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
Kebutuhan air minum masyarakat pada lokasi perumahan atau permukiman tidak mencapai minimal sebanyak 60 liter/ orang/ hari
3. Kondisi Penyediaan Air Minum
b. Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum
Kebutuhan air minum masyarakat pada lokasi perumahan atau permukiman tidak mencapai minimal sebanyak 60 liter/ orang/ hari
4. Kondisi Drainase Lingkungan
a. Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan Air
Jaringan drainase lingkungan tidak mampu mengalirkan limpasan air sehingga menimbulkan genangan dengan tinggi lebih dari 30 cm selama lebih dari 2 jam dan terjadi lebih dari 2 kali setahun
b. Ketidaktersediaan Drainase
Tidak tersedianya saluran drainase lingkungan pada lingkungan perumahan dan permukiman, yaitu saluran tersier dan/ atau saluran lokal
c. Ketidakterhubungan dengan Sistem Drainase Perkotaan
Saluran drainase lingkungan tidak terhubung dengan saluran pada hirarki di atasnya sehingga menyebabkan air tidak dapat mengalir dan menimbulkan genangan
d. Tidak terpeliharanya Drainase
Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran drainase lingkungan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: (i) pemeliharaan rutin dan/ atau; (ii) pemeliharaan berkala
4. Kondisi Drainase Lingkungan
d. Tidak terpeliharanya Drainase
Tidak dilaksanakannya pemeliharaan saluran drainase lingkungan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: (i) pemeliharaan rutin dan/ atau; (ii) pemeliharaan berkala
e. Kualitas Konstruksi Drainase
Kualitas konstruksi drainase buruk, karena berupa galian tanah tanpa material pelapis atau penutup maupun karena telah terjadi kerusakan
5. Kondisi Pengelolaan Air Limbah
a. Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar Teknis
Pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman tidak memiliki sistem yang memadai, yaitu kaskus/ kloset yang tidak terhubung dengan tangki septik baik secara individual/ domestik, komunal maupun terpusat
b. Prasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dengan Persyaratan Teknis
Kondisi prasarana dan sarana pengelolaan air limbah pada lokasi perumahan atau permukiman dimana: (i) kloset leher angsa tidak terhubung dengan tangki septik.; (ii) tidak tersedianya sistem pengolahan limbah setempat atau terpusat
6. Kondisi Pengelolaan Persampahan
a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis
Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman tidak sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu: (i) tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala domestik atau rumah tangga; (ii) tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle)pada skala lingkungan; (iii) gerobak sampah dan/ atau truk sampah pada skala lingkungan; dan (iv) tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala lingkungan
6. Kondisi Pengelolaan Persampahan
a. Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan Teknis
Prasarana dan sarana persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman tidak sesuai dengan persyaratan teknis, yaitu: (i) tempat sampah dengan pemilahan sampah pada skala domestik atau rumah tangga; (ii) tempat pengumpulan sampah (TPS) atau TPS 3R (reduce, reuse, recycle)pada skala lingkungan; (iii) gerobak sampah dan/ atau truk sampah pada skala lingkungan; dan (iv) tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) pada skala lingkungan
b. Sistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar Teknis
Pengelolaan Persampahan pada lingkungan perumahan atau permukiman tidak memenuhi persyaratan sebagai berikut: (i) pewadahan dan pemilahan domestik; (ii) pengumpulan lingkungan; (iii) pengangkutan lingkungan; (iv0 pengolahan lingkungan
c. Tidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan
Tidak dilakukannya pemeliharaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan pada lokasi perumahan atau permukiman, baik: (i) pemeliharaan rutin; dan / atau; (ii) pemeliharaan berkala
7. Kondisi Proteksi Kebakaran
a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran
Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: (i) pasokan air; (ii) jalan lingkungan; (iii) sarana komunikasi; (iv) data sistem proteksi kebakaran lingkungan; (v) bangunan pos kebakaran
B. IDENTIFIKASI PERTIMBANGAN LAIN
b. Kependudukan
7. Kondisi Proteksi Kebakaran
a. Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi Kebakaran
Tidak tersedianya prasarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: (i) pasokan air; (ii) jalan lingkungan; (iii) sarana komunikasi; (iv) data sistem proteksi kebakaran lingkungan; (v) bangunan pos kebakaran
b. Ketidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran
Tidak tersedianya sarana proteksi kebakaran pada lokasi, yaitu: (i) Alat pemadam Api Ringan (APAR); (ii) mobil pompa; (iii) mobil tenaga sesuai kebutuhan; (iv) peralatan pendukung lainnya
8. Pertimbangan Lain
a. Nilai Strategis Lokasi
Pertimbangan letak lokasi perumahan atau permukiman pada: (i) fungsi strategis kabupaten/ kota; atau; (ii) bukan fungsi strategis kabupaten/ kota
pertimbangan kepadatan penduduk pada lokasi perumahan atau permukiman dengan klasifikasi: (i) rendah yaitu kepadatan penduduk di bawah 150 jiwa/ ha;; (ii) sedang yaitu kepadatan penduduk antara 151 - 200 jiwa/ ha; (iii) tinggi yaitu kepadatan penduduk antara 201 - 400 jiwa/ ha; (iv) sangat padat yaitu kepadatan penduduk di atas 400 jiwa/ ha
b. Kependudukan
C. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN
2. Kesesuaian RTR
8. Pertimbangan Lain
pertimbangan kepadatan penduduk pada lokasi perumahan atau permukiman dengan klasifikasi: (i) rendah yaitu kepadatan penduduk di bawah 150 jiwa/ ha;; (ii) sedang yaitu kepadatan penduduk antara 151 - 200 jiwa/ ha; (iii) tinggi yaitu kepadatan penduduk antara 201 - 400 jiwa/ ha; (iv) sangat padat yaitu kepadatan penduduk di atas 400 jiwa/ ha
c. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya
pertimbangan potensi yang dimiliki lokasi perumahan atau permukiman berupa: (i) potensi sosial yaitu tingkat partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan; (ii) potensi ekonomi yaitu adanya kegiatan ekonomi tertentu yang bersifat strategis bagi masyarakat setempat; (iii) potensi budaya yaitu adanya kegiatan atau warisan budaya tertentu yang dimiliki masyarakat setempat
9. Legalitas Lahan
1. Kejelasan Status Penguasaan Lahan
atas tanah atau bentuk dokumen keterangan status tanah lainnya yang sah; (ii) kepemilikan pihak lain (termasuk milik adat/ ulayat), dengan bukti izin pemanfaatan tanah dari pemegang hak atas tanah atau
Kesesuaian terhadap peruntukan lahan dalam rencana tata ruang (RTR), dengan bukti Izin mendirikan Bangunan atau Surat Keterangan Rencana Kabupaten/ Kota (SKRK).
Parameter Volume/Ukuran Nilai
A. IDENTIFIKASI KONDISI KEKUMUHAN
5
3
1
5
3
1
5
MONITORING DAN EVALUASI STATUS KEKUMUHAN *
76%-100% bangunan pada lokasi tidak memiliki keteraturan
(1) '="76% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "76% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
51%-75% bangunan pada lokasi tidak memiliki keteraturan
(1) '="51% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "51% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
25%-50% bangunan pada lokasi tidak memiliki keteraturan
(1) '="25% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "25% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
76% - 100% bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai ketentuan
(1) '="76% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "76% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
51%-75% bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai ketentuan
(1) '="51% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "51% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
25%-50% bangunan memiliki kepadatan tidak sesuai ketentuan
(1) '="25% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "25% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
76% - 100% bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan teknis
(1) '="76% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "76% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
3
1
5
3
1
5
3
1
5
3
1
5
3
51% - 75% bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan teknis
(1) '="51% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "51% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
25% - 50% bangunan pada lokasi tidak memenuhi persyaratan teknis
(1) '="25% x 300 Unit per Ha" (Metropolitan dan Kota Besar). (2) '= "25% x 250 Unit per Ha" (Kota sedang dan Kota Kecil)
76% - 100% area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan
Panjang Jalan lingkungan terhadap luas lingkungan kumuh
51% - 75% area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan
Panjang Jalan lingkungan terhadap luas lingkungan kumuh
25% - 50% area tidak terlayani oleh jaringan jalan lingkungan
Panjang Jalan lingkungan terhadap luas lingkungan kumuh
76% - 100% area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk
panjang Kualitas Permukaan jalan terhadap total jalan
51% - 75% area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk
panjang Kualitas Permukaan jalan terhadap total jalan
25% - 50% area memiliki kualitas permukaan jalan yang buruk
panjang Kualitas Permukaan jalan terhadap total jalan
76% - 100% Populasi tidak dapat mengakses air minum yang aman
kebutuhan air minum x jumlah orang di kawasan kumuh
51% - 75% Populasi tidak dapat mengakses air minum yang aman
kebutuhan air minum x jumlah orang di kawasan kumuh
25% - 50% Populasi tidak dapat mengakses air minum yang aman
kebutuhan air minum x jumlah orang di kawasan kumuh
76% - 100% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air minum minimalnya
kebutuhan air minum x jumlah orang di kawasan kumuh
51% - 75% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air minum minimalnya
kebutuhan air minum x jumlah orang di kawasan kumuh
1
5
3
1
5
3
1
5
3
1
5
3
25% - 50% Populasi tidak terpenuhi kebutuhan air minum minimalnya
kebutuhan air minum x jumlah orang di kawasan kumuh
76% - 100% area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam > 2x setahun
area terjadi genangan x total luas kawasan kumuh
51% - 75% area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam > 2x setahun
area terjadi genangan x total luas kawasan kumuh
25% - 50% area terjadi genangan > 30 cm, > 2 jam > 2x setahun
area terjadi genangan x total luas kawasan kumuh
76% - 100% area tidak tersedia drainase lingkungan
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
51% - 75% area tidak tersedia drainase lingkungan
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
25% - 50% area tidak tersedia drainase lingkungan
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
76% - 100% drainase lingkungan tidak terhubung dengan hirarki di atasnya
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase51% - 75% drainase
lingkungan tidak terhubung dengan hirarki di atasnya
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase25% - 50% drainase
lingkungan tidak terhubung dengan hirarki di atasnya
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
76% - 100% area memiliki drainase lingkungan yang kotor dan berbau
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
51% - 75% area memiliki drainase lingkungan yang kotor dan berbau
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
1
5
3
1
5
3
1
5
3
1
5
25% - 50% area memiliki drainase lingkungan yang kotor dan berbau
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
76% - 100% area memiliki kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase51% - 75% area memiliki
kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase25% - 50% area memiliki
kualitas konstruksi drainase lingkungan buruk
total luas kawasan kumuh/ total luas area yang memiliki ketersediaan drainase
76% - 100% area memiliki sistem air limbah yang tidak sesuai standar teknis
76% x Total luas yang tidak sesuai standar teknis sistem Pengelolaan Air Limbah
51% - 75% area memiliki sistem air limbah yang tidak sesuai standar teknis
51% x Total luas yang tidak sesuai standar teknis sistem Pengelolaan Air Limbah25% - 50% area memiliki
sistem air limbah yang tidak sesuai standar teknis
25% x Total luas yang tidak sesuai standar teknis sistem Pengelolaan Air Limbah76% - 100% area memiliki
sarpras air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis
76% x Total luas yang tidak memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana Pengelolaan Air Limbah
51% - 75% area memiliki sarpras air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis
51% x Total luas yang tidak memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana Pengelolaan Air Limbah
25% - 50% area memiliki sarpras air limbah tidak sesuai dengan persyaratan teknis
25% x Total luas yang tidak memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana Pengelolaan Air Limbah
76% - 100% area memiliki sarpras pengelolaan persampahan yang tidak memenuhi persyaratan teknis
76% x Total luas yang tidak memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana persampahan
3
1
5
3
1
5
3
1
5
51% - 75% area memiliki sarpras pengelolaan persampahan yang tidak memenuhi persyaratan teknis
51% x Total luas yang tidak memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana persampahan
25% - 50% area memiliki sarpras pengelolaan persampahan yang tidak memenuhi persyaratan teknis
25% x Total luas yang tidak memenuhi persyaratan teknis prasarana dan sarana persampahan
76% - 100% area memiliki sistem persampahan tidak sesuai standar
76% x Total luas kawasan yang tidak memenuhi sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis
51% - 75% area memiliki sistem persampahan tidak sesuai standar
51% x Total luas kawasan yang tidak memenuhi sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis
25% - 50% area memiliki sistem persampahan tidak sesuai standar
yang tidak memenuhi sistem pengelolaan persampahan yang tidak sesuai standar teknis
76% - 100% area memiliki sarpras persampahan yang tidak terpelihara
76% x Total luas kawasan yang pengelolaan persampahan tidaktterpelihara
51% - 75% area memiliki sarpras persampahan yang tidak terpelihara
51% x Total luas kawasan yang pengelolaan persampahan tidaktterpelihara
25% - 50% area memiliki sarpras persampahan yang tidak terpelihara
25% x Total luas kawasan yang pengelolaan persampahan tidaktterpelihara
76% - 100% area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran
76% x ketersediaan prasarana (5 prasarana)x luas area yang tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran
3
1
5
3
1
Total SkorKlas Skor
B. IDENTIFIKASI PERTIMBANGAN LAIN
5
1
5
51% - 75% area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran
51% x ketersediaan prasarana (5 prasarana)x luas area yang tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran
25% - 50% area tidak memiliki prasarana proteksi kebakaran
25% x ketersediaan prasarana (5 prasarana)x luas area yang tidak terlayani prasarana proteksi kebakaran
76% - 100% area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran
76% x ketersediaan prasarana (4 prasarana)x luas area yang ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran
51% - 75% area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran
76% x ketersediaan prasarana (4 prasarana)x luas area yang ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran
25% - 50% area tidak memiliki sarana proteksi kebakaran
76% x ketersediaan prasarana (4 prasarana)x luas area yang ketidaktersediaan sarana proteksi kebakaran
Lokasi terletak pada fungsi strategis Kabupaten/ Kota
lokasi tidak terletak pada fungsi strategis Kabupaten/ KotaUntuk Metropolitan dan Kota Besar : - kepadatan penduduk pada lokasi sebesar > 400 jiwa/ ha.
5
3
1
5
1
C. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN
(+)
(-)
(+)
(-)
Untuk Kota Sedang & Kota Kecil: - Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar > 200 jiwa/ha.Kepadatan penduduk pada lokasi sebesar 151 - 200 jiwa/ haKepadatan penduduk pada lokasi sebesar <150 jiwa/ ha.- lokasi memiliki potensi sosial, ekonomi dan budaya untuk dikembangkan atau dipelihara
Lokasi tidak memiliki potensi sosial, ekonomi dan budaya tinggi untuk dikembangkan atau dipelihara
- Keseluruhan lokasi memiliki kejelasan status penguasaan lahan, baik milik sendiri atau milik pihak lain.memiliki kejelasan status penguasaan lahan, baik - keseluruhan lokasi berada pada zona peruntukan perumahan/ permukiman sesuai RTR- sebagian atau keseluruhan lokasi berada bukan pada zona peruntukan perumahan/ permukiman sesuai RTR
Status
1 1
5 5
Status Pasca Peningkatan Kualitas
Panduan:Status = merupakan penilaian kawasan kumuh berdasarkan SK Kepala Daerah dan/atau berdasarkan penilaian dari TIM KMW.Status pasca peningkatan kualitas = merupakan estimasi naik turunnya nilai kriteria tiap parameter yang terjadi didalam kawasan berdasarkan penilaian dari Konsultan Individual/Kasatker/Konsultan Daerah pasca kegiatan program peningkatan kualitas kawasan kumuh, sesuai dengan RKAKL/APBD/Masyarakat.Apabila pasca peningkatan kualitas kumuh, status indikator berada dibawah <25% atau tidak masuk dalam skala nilai, maka beri nilai nol (0)Ingat..!
Penilaian kinerja 1 Kawasan menggunakan 1 File/Dokumen.
1 Kawasan 1 File...
Panduan:Status = merupakan penilaian kawasan kumuh berdasarkan SK Kepala Daerah dan/atau berdasarkan penilaian dari TIM KMW.Status pasca peningkatan kualitas = merupakan estimasi naik turunnya nilai kriteria tiap parameter yang terjadi didalam kawasan berdasarkan penilaian dari Konsultan Individual/Kasatker/Konsultan Daerah pasca kegiatan program peningkatan kualitas kawasan kumuh, sesuai dengan RKAKL/APBD/Masyarakat.Apabila pasca peningkatan kualitas kumuh, status indikator berada dibawah <25% atau tidak masuk dalam skala nilai, maka beri nilai nol (0)Ingat..!
Penilaian kinerja 1 Kawasan menggunakan 1 File/Dokumen.
1 Kawasan 1 File...
F. KEY PERFORMANCE INDICATORS STATUS 1-2-3
Nama Lokasi:Kecamatan:Kab/Kota:Provinsi:Luas:Skor SK Kepala Daerah:
Aspek
Kondisi Bangunan Gedung
Kondisi Jalan Lingkungan
Kondisi Penyediaan Air Minum
Kondisi Drainase Lingkungan
Kondisi Pengelolaan Air Limbah
Kondisi Pengelolaan Persampahan
Kondisi Proteksi Kebakaran
Pertimbangan Lain
Legalitas Lahan
F. KEY PERFORMANCE INDICATORS STATUS 1-2-3
Bintan Kumuh 1Bintan TimurBintan TimurKepulauan Riau12.4<41
Kriteria/Indikator
Ketidakteraturan BangunanTingkat Kepadatan BangunanKetidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis BangunanCakupan Pelayanan Jalan LingkunganKualitas Permukaan Jalan lingkunganKetersediaan Akses Aman Air MinumTidak terpenuhinya Kebutuhan Air MinumKetidakmampuan Mengalirkan Limpasan AirKetidaktersediaan DrainaseKetidakterhubungan dengan Sistem Drainase PerkotaanTidak terpeliharanya DrainaseKualitas Konstruksi DrainaseSistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar TeknisPrasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dengan Persyaratan TeknisPrasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan TeknisSistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar TeknisTidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan PersampahanKetidaktersediaan Prasarana Proteksi KebakaranKetidaktersediaan Sarana Proteksi KebakaranNilai Strategis LokasiKependudukan Kondisi Sosial, Ekonomi dan BudayaKejelasan Status Penguasaan LahanKesesuaian RTR
Hasil Kunjungan Lapangan:Berdasarkan kajian dokumen, diskusi Satker dan RKKAL TA 2015, didapatkan beberapa treatment program 100-0-100pada kawasan ini, pada TA 2015 penanganan di prioritaskan pada Sektor Air, Sanitasi dan Jalan. Sedangkan Sektor lainnya belum ditangani karena keterbatasan anggaran dari Pemerintah. Pada TA 2015 tersebut sektor Sanitasi akan ditangani 100%, sektor Air 100% dan sektor jalan 100%. Sektor lainnya masih menggunakan asumsi dan skenario dokumen perencanaan yang ada (RKP/SSK/RPIIJM CK).
F. KEY PERFORMANCE INDICATORS STATUS 1-2-3
2014/2015 2014/2015 2014/2015
39% % Unit Belum Teridentifikasi 185% % Unit/Ha Belum Teridentifikasi 525% % Unit/Ha Belum Teridentifikasi 135% % Ha (Area) 4.34 165% % Ha (Area) 8.06 340% % Populasi (Jiwa) 1172.80 139% % Populasi (Jiwa) 1143.48 138% % Ha (Area) 4.71 136% % Ha (Area) 4.46 156% % Meter Panjang Belum Teridentifikasi 360% % Ha (Area) 7.44 335% % Ha (Area) 4.34 138% % Ha (Area) 4.71 139% % Ha (Area) 4.84 140% % Ha (Area) 4.96 156% % Ha (Area) 6.94 365% % Ha (Area) 8.06 340% % Ha (Area) 4.96 145% % Ha (Area) 5.58 4
Baseline * Parameter Pada Profil 2013/2014
Tuntutan Parameter Baru
Baseline Parameter Baru
Skor Baseline
Hasil Kunjungan Lapangan:Berdasarkan kajian dokumen, diskusi Satker dan RKKAL TA 2015, didapatkan beberapa treatment program 100-0-100pada kawasan ini, pada TA 2015 penanganan di prioritaskan pada Sektor Air, Sanitasi dan Jalan. Sedangkan Sektor lainnya belum ditangani karena keterbatasan anggaran dari Pemerintah. Pada TA 2015 tersebut sektor Sanitasi akan ditangani 100%, sektor Air 100% dan sektor jalan 100%. Sektor lainnya masih menggunakan asumsi dan skenario dokumen perencanaan yang ada (RKP/SSK/RPIIJM CK).
F. KEY PERFORMANCE INDICATORS STATUS 1-2-3
2015 2016 2017 2018 2019 T1 T2 T30 50.00% 100.00%
0.0% 9.8% 9.8% 9.8% 9.8% 39.00% 39.00% 39.00%0.0% 21.3% 21.3% 21.3% 21.3% 85.00% 85.00% 85.00%0.0% 6.3% 6.3% 6.3% 6.3% 25.00% 25.00% 25.00%65.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 35.00% 67.50% 100.00%35.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 65.00% 82.50% 100.00%60.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 40.00% 70.00% 100.00%39.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 39.00% 58.50% 78.00%0.0% 9.5% 9.5% 9.5% 9.5% 38.00% 38.00% 38.00%0.0% 9.0% 9.0% 9.0% 9.0% 36.00% 36.00% 36.00%0.0% 14.0% 14.0% 14.0% 14.0% 56.00% 56.00% 56.00%0.0% 15.0% 15.0% 15.0% 15.0% 60.00% 60.00% 60.00%0.0% 16.3% 16.3% 16.3% 16.3% 35.00% 35.00% 35.00%38.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 38.00% 57.00% 76.00%39.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 39.00% 58.50% 78.00%0.0% 10.0% 10.0% 10.0% 10.0% 40.00% 40.00% 40.00%0.0% 14.0% 14.0% 14.0% 14.0% 56.00% 56.00% 56.00%0.0% 16.3% 16.3% 16.3% 16.3% 65.00% 65.00% 65.00%0.0% 10.0% 10.0% 10.0% 10.0% 40.00% 40.00% 40.00%0.0% 11.3% 11.3% 11.3% 11.3% 45.00% 45.00% 45.00%
Skenario Program 100-0-100 * Performa 2015 *
T1 = Diisi saat survei awal (pendahuluan)T2 = Diisi setelah mendapatkan data dari Supervisi Konsultan daerahT3 = Diisi setelah dilakukan survei akhir
F. KEY PERFORMANCE INDICATORS STATUS 1-2-3
Status Skor Status Kumuh Kondisi 2019Status 100%
% Harus ditanganiNo Treat tetap 1.00 Kumuh 61%No Treat tetap 5.00 Kumuh 15%No Treat tetap 1.00 Kumuh 75%Treat turun 0 Non 65%Treat turun 0 Non 35%Treat turun 0 Non 60%Treat turun 0 Non 61%
No Treat tetap 1 Kumuh 62%No Treat tetap 1 Kumuh 64%No Treat tetap 3 Kumuh 44%No Treat tetap 3 Kumuh 40%No Treat tetap 1 Kumuh 65%Treat turun 0 Non 62%Treat turun 0 Non 61%
No Treat tetap 1 Kumuh 60%No Treat tetap 3 Kumuh 44%No Treat tetap 3 Kumuh 35%No Treat tetap 1 Kumuh 60%No Treat tetap 4 Kumuh 55%
KlasKumuh BeratKumuh SedangKumuh Rendah
Performa 2015 * Num Skor (Target/Ki
nerja)
NEXT
T1 = Diisi saat survei awal (pendahuluan)T2 = Diisi setelah mendapatkan data dari Supervisi Konsultan daerahT3 = Diisi setelah dilakukan survei akhir
G. DASHBOARD KINERJA PENGENTASAN KAWASAN KUMUH PRIORITAS TA.2015Nama Lokasi: Bintan Kumuh ñKecamatan: Bintan Timur òKab/Kota: Bintan Timur óProvinsi: Kepulauan RiauLuas: 12.4Skor SK Kepala Daerah: <41Skor Performa Awal (Baseline) 36.00Skor Performa Akhir (Status 3) 28.00
TREATMENT (PENINGKATAN KUALITAS KUMUH)
Sektor Penanganan Prior (RKAKL TA 2015) 11,655,000,000.00
Air Minum 4,079,250,000.00 Sanitasi 582,750,000.00 Jalan 6,993,000,000.00 Penataan Bangunan (Pemugaran) - Persampahan - Sistem Proteksi Kebakaran - Non Cipta Karya - (silahkan ditambahkan)
Kondisi Bangunan GedungPrior
Ketidakteraturan Bangunan 0.00%Tingkat Kepadatan Bangunan 0.00%Ketidaksesuaian dengan Persyaratan Teknis Bangunan 0.00%
Kondisi Jalan LingkunganPrior
Cakupan Pelayanan Jalan Lingkungan 65.00%Kualitas Permukaan Jalan lingkungan 35.00%
Kondisi Penyediaan Air MinumPrior
Ketersediaan Akses Aman Air Minum 60.00%Tidak terpenuhinya Kebutuhan Air Minum 39.00%
G. DASHBOARD KINERJA PENGENTASAN KAWASAN KUMUH PRIORITAS TA.2015Performance ImprovingPerformance Staying about the samePerformance Declining
Prior (RKAKL TA 2015) Before (RKP/SSK/Others) 11,255,000,000.00 3,750,000,000.00 225,000,000.00 7,280,000,000.00 113,500,000,000.00 910,000,000.00 438,750,000.00 15,000,000,000.00
Treatment Baseline Rank Progres0.00% 39% 0.00% ò0.00% 85% 0.00% ò0.00% 25% 0.00% ò
Treatment Baseline Rank Progres65% 35% 100% ñ35% 65% 100% ñ
Treatment Baseline Rank Progres60% 40.00% 100% ñ39% 39.00% 100% ñ
G. DASHBOARD KINERJA PENGENTASAN KAWASAN KUMUH PRIORITAS TA.2015
Kondisi Drainase Lingkungan
Ketidakmampuan Mengalirkan Limpasan AirKetidaktersediaan DrainaseKetidakterhubungan dengan Sistem Drainase PerkotaanTidak terpeliharanya DrainaseKualitas Konstruksi Drainase
Kondisi Pengelolaan Air Limbah
Sistem Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai Standar TeknisPrasarana dan Sarana Pengelolaan Air Limbah Tidak Sesuai dengan Persyarat
Kondisi Pengelolaan Persampahan
Prasarana dan Sarana Persampahan Tidak Sesuai dengan persyaratan TeknisSistem Pengelolaan Persampahan yang tidak sesuai Standar TeknisTidakterpeliharanya Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan
Kondisi Proteksi Kebakaran
Ketidaktersediaan Prasarana Proteksi KebakaranKetidaktersediaan Sarana Proteksi Kebakaran
Format pada tampilan ini, menggunakan formulasi otomatis dari sheet sebelumnya (Sheet KPI)oleh karenanya pastikan anda mengisi sheet KPI dengan baik dan benar
G. DASHBOARD KINERJA PENGENTASAN KAWASAN KUMUH PRIORITAS TA.2015
Prior Treatment Baseline Rank Progres Progres0.00% 0 38% 0.00% ò0.00% 0 36% 0.00% ò0.00% 0 56% 0.00% ò0.00% 0 60% 0.00% ò0.00% 0 35% 0.00% ò
Prior Treatment Baseline Rank Progres
38% 38% 38% 100.00 ñ39% 39% 39% 100.00 ñ
Prior Treatment Baseline Rank Progres0% 0% 40% 0.00% ò0% 0% 56% 0.00% ò0% 0% 65% 0.00% ò
Prior Treatment Baseline Rank Progres0 0 40% 0.00% ò0 0 45% 0.00% ò
NEXT
Format pada tampilan ini, menggunakan formulasi otomatis dari sheet sebelumnya (Sheet KPI)oleh karenanya pastikan anda mengisi sheet KPI dengan baik dan benar Ingat..!
Penilaian kinerja 1 Kawasan menggunakan 1 File/Dokumen.
1 Kawasan 1 File...