Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Laporan ...

10
53 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022 Available online at: https://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/je EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education, Volume 1, No 1, Januari 2022 Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Laporan Percobaan Dengan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembor Tahun Pelajaran 2019/2020 Erlinda Kartika, S.Pd SMP Negeri 1 Lembor Jln. Ruteng-Nangalili, Desa Wae Nakeng, Kabupaten Manggarai Barat Email: [email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks laporan percobaan pada siswa kelas kelas IX SMP Negeri 1 Lembor Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan metode SQ3R. Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan desain PTK Kemmis dan Mc Taggart, yang prosedur penelitiannya dalam bentuk siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan dan observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes observasi, dokumentasi. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1 Lembor tahun pelajaran 2019/2021 yang berjumlah 32 orang. Adapun Sebagai indikator keberhasilan tindakan, digunakan kriteria ketuntasan individual sebesar 75 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%. Siklus 1, siswa yang tuntas sebanyak 22 orang atau 72% sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 10 orang atau 28%. Rata-rata kelas yaitu 77. Siklus 2, siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 28 orang maka ketuntasan belajar klasikalnya mencapai 88%. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 oarang atau 12%. Selain itu, nilai rata-rata kelas siswa mencapai nilai 86. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulakan penerapan metode SQ3R pada Siswa kelas IX SMP tahun pelajaran 2019/2020 dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman laporan percobaan. Kata kunci: peingkatan, keterampilan membaca, siswa, metode SQ3R Abstract This study was conducted to describe the ability to read comprehension of experimental report texts in class IX students of SMP Negeri 1 Lembor in the 2019/2020 academic year using the SQ3R method. This type of research is Classroom Action Research with Kemmis and Mc Taggart's CAR design, whose research procedure is in the form of a cycle consisting of four stages, namely, planning, implementation and observation, and reflection. Data collection techniques using observation tests, documentation. The research subjects

Transcript of Meningkatkan Kemampuan Membaca Teks Laporan ...

53 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

Available online at: https://jurnal.unikastpaulus.ac.id/index.php/je EDUNET: The

Journal of Humanities and Applied Education,

Volume 1, No 1, Januari 2022

Meningkatkan Kemampuan Membaca

Teks Laporan Percobaan Dengan Metode SQ3R

Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 1 Lembor Tahun Pelajaran

2019/2020

Erlinda Kartika, S.Pd

SMP Negeri 1 Lembor

Jln. Ruteng-Nangalili, Desa Wae Nakeng, Kabupaten Manggarai Barat

Email: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan

kemampuan membaca pemahaman teks laporan percobaan pada siswa kelas

kelas IX SMP Negeri 1 Lembor Tahun Pelajaran 2019/2020 dengan menggunakan

metode SQ3R.

Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan desain PTK

Kemmis dan Mc Taggart, yang prosedur penelitiannya dalam bentuk siklus yang

terdiri dari empat tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan dan observasi, dan

refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes observasi,

dokumentasi. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 1

Lembor tahun pelajaran 2019/2021 yang berjumlah 32 orang. Adapun Sebagai

indikator keberhasilan tindakan, digunakan kriteria ketuntasan individual

sebesar 75 dan ketuntasan belajar klasikal sebesar 85%.

Siklus 1, siswa yang tuntas sebanyak 22 orang atau 72% sedangkan siswa yang

belum tuntas sebanyak 10 orang atau 28%. Rata-rata kelas yaitu 77. Siklus 2,

siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 28 orang maka ketuntasan belajar

klasikalnya mencapai 88%. Siswa yang tidak tuntas sebanyak 4 oarang atau 12%.

Selain itu, nilai rata-rata kelas siswa mencapai nilai 86. Berdasarkan hal ini maka

dapat disimpulakan penerapan metode SQ3R pada Siswa kelas IX SMP tahun

pelajaran 2019/2020 dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

laporan percobaan.

Kata kunci: peingkatan, keterampilan membaca, siswa, metode SQ3R

Abstract

This study was conducted to describe the ability to read comprehension of

experimental report texts in class IX students of SMP Negeri 1 Lembor in the

2019/2020 academic year using the SQ3R method.

This type of research is Classroom Action Research with Kemmis and Mc Taggart's

CAR design, whose research procedure is in the form of a cycle consisting of four

stages, namely, planning, implementation and observation, and reflection. Data

collection techniques using observation tests, documentation. The research subjects

54 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

were grade IX students of SMP Negeri 1 Lembor in the 2019/2021 school year who

55 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

belajar siswa. Krismanto, dkk atas KKM 75. Lambatnya siswa dalam

(2015:235) mengatakan bahwa memamahami bacaan dapat

found 32 people. As an indicator of the success of the action, the criteria for

individual mastery of 75 and classical learning completeness of 85% are used.

Cycle 1, 22 students completed or 72%, while 10 students who had not completed

or 28%. The average class is 77. In cycle 2, students who achieve completeness as

many as 28 people then complete classical learning reach 88%. Students who did

not complete as many as 4 people or 12%. In addition, the average grade of students

reached a value of 86. Based on this, it can be concluded that the application of the

SQ3R method to Grade IX students of SMP in the 2019/2020 school year can

improve the ability to understand the understanding of experimental reports.

Key words: improvement, reading skills, students, SQ3R method

PENDAHULUAN

Keterampilan membaca yang baik

dapat mengefektifkan berbagai proses

membaca pemahaman pada siswa

kelas IX SMP Negeri 1 Lembor. . Hanya

47% siswa yang memperoleh nilai di

keberhasilan siswa dalam

mengikuti pembelajaran dan untuk

meningkatkan pengetahuan siswa

sangat dipengaruhi oleh kemampuan

mereka membaca. Sistem kurikulum

menempatkan siswa bukan lagi

sebagai objek belajar tetapi sebagai

subjek belajar. Waidl (Admadi &

Setiyaningsih, 2004), mengatakan

bahwa hal penting yang harus

dipahami berkaitan dengan siswa

adalah dia adalah manusia yang unik,

mahluk social, memiliki hasrat dan

kebebasannya mengolah pikir dan

rasa. Siswa harus memiliki kesadaran

bahwa dirinya adalah pusat

pembelajaran. Sebagai sentral dari

proses belajar, siswa tentu saja harus

memiliki bekal yang memadai, salah

satunya yaitu keterampilan membaca.

Burnd (Rahim, 2007:1)

mengatakan bahwa “Kemampuan

membaca merupakan kemampuan

yang mutlak dikuasai oleh masyarakat

yang lebih maju”. Namun idealisme ini

tidak sejalan dengan kenyataan pada

hasil pengamatan awal, peneliti

melihat kurangnya kemampuan

disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu

faktor internal dan faktor eksternal.

Adapun faktor internal, misalnya sikap

malas membaca, tidak mengunjungi

perpustakaan, dan selalu

menggunakan bahasa daerah. Faktor

ekternal, misalnya kurangnya bahan

bacaan, media pembelajaran yang

tidak kontekstual, dan ekonomi orang

tua.

Membaca adalah keterampilan

yang cukup kompleks, Nuriadi (2008:

29), mengatakan bahwa membaca

adalah proses yang melibatkan

aktivitas fisik dan mental. Namun jika

membaca terus dibiasakan sejak dini,

maka membaca merupakan

keterampilan yang lambat laun akan

menjadi perilaku keseharian

seseorang, Subyantoro (2011: 9).

Keterampilan membaca memiliki

banyak manfaat, Anderson (Tarigan,

2008: 9-11), membaca membantu

orang memperoleh banyak informasi.

Lalu mengapa membaca pemahaman

menjadi salah satu jenis membaca

yang ditekankan oleh kurikulum,

Somadyo (2011: 10), mengatakan

56 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

bahwa membaca pemahaman

membantu orang untuk memperoleh

makna secara aktif dengan melibatkan

pengetahuan dan pengalaman yang

dimiliki oleh pembaca serta

dihubungkan dengan isi bacaan. Jenis

pemahaman tersebut adalah

pemahaman literal, interpretasi, kritis,

dan kreatif (Somadyo, 2011: 19).

Membaca literal adalah jenis yang

ditekankan dalam membaca

pemahaman laporan percobaan.

Nurhadi (2010: 57) mengatakan

membaca literal adalah kemampuan

mengenal dan menangkap bahan

bacaan yang tertera secara tersurat

(eksplisit).

Secara spesifik, kemampuan

membaca pemahaman dilatih dengan

berbagai cara, salah satunya dengan

membaca teks. Salah satu teks yang

dianggap penting dipelajari siswa SMP

adalah teks laporan percobaan.

Kemendikbud (2018) mengatakan

bahwa teks laporan hasil percobaan

adalah teks yang menceritakan

tentang percobaan yang dilakukan

oleh penulis, biasanya teks seperti ini

dipakai untuk melakukan percobaan,

karya ilmiah, atau laporan praktikum.

Kesulitan siswa SMP Negeri 1 Lembor

adalah memahami teks laporan

percobaan,

Berdasarkan berbagai kenyataan

tersebut, maka peneliti menawarkan

langkah pemacahan terhadap masalah

rendahnya kemampuan membaca

pemahaman siswa dengan

menggunakan metode SQ3R.

Kelebihan metode SQ3R menurut

Soedarso (2002:59) diantaranya

adalah menjadikan siswa aktif dalam

kegiatan membaca, siswa menjadi

mudah memahami dan menguasai isi

bacaan, serta siswa dapat mengingat

isi atau hal penting dalam bacaan lebih

lama. Pemanfaatan metode SQ3R

sudah pernah diterapkan oleh

beberapa peneliti lain, misalnya oleh

Yunita Dwi Parmawati tahun 2018

dengan judul, “ Penerapan Metode

SQ3R Untuk Meningkatkan

Keterampilan Membaca Pemahaman

Siswa Kelas IV A SD N Kotagede 3

Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019”

Penelitian lain dilakukan oleh Wawan,

Krismanto dkk pada tahun 2015

dengan judul Meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman

Melalui metode survey, question ,read,

recite, review(SQ3R) pada Siswa Kelas

IV SD Negeri 46 Parepare.

Berdasarkan hal tersebut, maka

penelitian ini dilakukan dengan

tujuan untuk mendeskripsikan

peningkatan kemampuan membaca

pemahaman teks laporan percobaan

pada siswa kelas kelas IX SMP Negeri

1 Lembor Tahun Pelajaran

2019/2020 dengan menggunakan

metode SQ3R.

METODE

Jenis Penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas. Dalam

penelitian ini desain penelitian yang

digunakan adalah desain PTK

menurut Kurt Lewin (1940)

kemudian dikembangkan oleh

Kemmis dan Mc.Taggart. Model yang

dikemukakan oleh Kemmis &

McTaggart (dalam Iskandarwassid,

2009:21). Prosedur penelitiannya

dalam bentuk siklus yang terdiri dari

empat tahap yaitu, perencanaan,

pelaksanaan dan observasi, dan

refleksi. Teknik pengumpulan data

dengan menggunakan tes, observasi,

dan dokumentasi. Adapun subjek

penelitian adalah siswa kelas IX SMP

57 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

pembelajaran, yaitu kegiatan

pendahuluan, guru melakukan

Negeri 1 Lembor tahun pelajaran

2019/2021 yang berjumlah 32

orang. Indikator keberhasilan

tindakan, digunakan kriteria

ketuntasan individual sebesar 75 dan

ketuntasan belajar klasikal sebesar

85%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Kegiatan pratindakan dilakukan

dalam rangka mengetahui kondisi

awal siswa, khususnya yang

berkaitan dengan kemampuan

membaca pemahaman. Jumlah siswa

yang mencapai KKM 47 orang

sebanyak 15 orang dari 32 orang

siswa. Sementara harapan sekolah

yang ditetapkan dalam standar

sekolah (pada mata pelajaran bahasa

Indonesia) adalah 85% siswa dalam

kelas mampu mencapai KKM 75.

Siklus 1. Perencanaan, pada tahap

ini, peneliti melakukan perencanaan

sebagai berikut. (1) Membuat lembar

observasi bagi guru dan siswa; (2)

menyiapkan RPP; (3) membuat soal

tes; (4) berdiskusi dengan rekan

sejawat. Pelaksanaan, Pelaksanaan

dilakukan dalam tiga langkah

pembukaan dengan salam pembuka

dan berdoa untuk memulai

pembelajaran, memeriksa kehadiran

peserta didik sebagai sikap disiplin.

Guru membangkitkan pengetahuan

lama siswa dan membangun

pengetahuan baru dengan

mengaitkan materi/tema/kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya serta mengajukan

pertanyaan untuk mengingat dan

menghubungkan dengan materi

selanjutnya. Guru menjelaskan hal-

hal yang akan dipelajari, kompetensi

yang akan dicapai dengan metode

SQ3R.

Kegiatan Literasi: guru memotivasi

dan memberi panduan berupa

bacaan tentang konsep laporan

percobaan, terutama tentang

pengertian dan strukturnya. Pada

kegiatan berikir kritis, guru mulai

mengkombinasikannya dengan

metode SQ3R, guru menyiapkan

bacaan berupa teks laporan

percobaan, berjudul “Percobaan

Menguji Kandungan Boraks dalam

Makanan”, Siswa lalu diminta untuk

mensurvei teks selama 30 detik, lalu

guru meminta siswa untuk

menyusun pertanyaan-pertanyaan,

terutama pertanyaan yang berkaitan

dengan kegiatan literasi sebelumnya.

Guru meminta siswa menuliskan

pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Beberapa pertanyaan yang muncul,

seperti, Apa tujuan kegiatan

percobaan, bagimana langkahnya?

Apa saja bahannya?. Tahap berikut

adalah siswa diminta untuk

membaca teks berdasarkan

pertanyaan yang telah ia tulis.

Collaboration, kegiatan recite dapat

dilakukan secara berkelompok,

dalam kelompok siswa berlatih

mengungkapkan kembali apa yang

telah dibacanya. Mereka juga bisa

membuat catatan rangkuman agar

lebih mudah. Communication, pada

kegiatan mengkomunikasikan, siswa

diminta untuk menceritakan kembali

di depan kelas, tentang tujuan, alat

dan bahan, langkah-langkah dan

kesimpulan berdasarkan teks

berjudul “Percobaan Menguji

Kandungan Boraks dalam Makanan.

Pada kegiatan penutup, guru dan

58 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

Nilai

Jumlah

Siswa

Keterangan

55 3 Tidak Tuntas

64 3 Tidak Tuntas

73 3 Tidak Tuntas

82 19 Tuntas

91 4 Tuntas

32

Persentase

Ketuntasan

72%

siswa melalui kegiatan tanya jawab

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran.tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan.

Observasi, terdapat tiga bagian yang

diaobservasi, yaitu, hail tes, obseravsi

aktivitas guru dan observasi aktivita

siswa.

Table 1. Nilai Siklus 1

Deskriptor penilaian

Aspek Tujuan

- Skor 2 jika siswa dapat

menentukan tujuan dengan

lengkap

- Skor 1 jika siswa dapat

menentukan tujuan dengan

cukup tepat

- Skor 0 jika siswa tidak menjawab

atau jawabannya tidak relevan

sama sekali

Aspek bahan dan alat

- Skor 2 jika siswa dapat

menentukan alat dan bahan

dengan lengkap

- Skor 1 jika siswa dapat

menentukan alat dan bahan

dengan cukup lengkap

- Skor 0 jika siswa tidak menjawab

atau jawabannya tidak relevan

sama sekali

Langkah-langkah kegiatan

- Skor 3 jika siswa dapat

menentukan langkah-langkah

kegiatan percobaan dengan

lengkap

- Skor 2 jika siswa dapat

menentukan langkah-langkah

kegiatan percobaan dengan

cukup lengkap

- Skor 1 jika siswa dapat

menentukan langkah-langkah

kegiatan percobaan namun

kurang lengkap

- Skor 0 jika siswa tidak menjawab

atau jawabannya tidak relevan

sama sekali

Kesimpulan

- Skor 3 jika siswa dapat

menentukan kesimpulan dengan

lengkap

- Skor 2 jika siswa dapat

menentukan kesimpulan dengan

cukup lengkap

- Skor 1 jika siswa dapat

menentukan kesimpulan namun

kurang lengkap

- Skor 0 jika siswa tidak menjawab

atau jawabannya tidak relevan

sama sekali

Tabel 2. Aktivitas Siswa Siklus 1

Aspek yang

Diamati

Kriteria /Jumlah Siswa

Baik Cukup Kurang

Tertib,

disiplin,

mandiri,

aktif

bertanya

dan

menjawab

19 6 7

61%

19%

21%

Tabel 3. Aktivitas Guru Siklus 1

Aspek Yang Dierhatikan Total Skor

59 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

3

Apersepsi 2

Penyampaian tujuan

pembelajaran

2

Ketepatan penggunaan

metode

3

Keteramipan bertanya 3

Keteramipan memberi

penguatan

3

Keterampilan mengelola

kelas

3

Keterampilan menutup

pembelajaran

3

Nilai 88

Refleksi

Bertolak dari pelasnaan dan

observasi, beberapa hal yang menjadi

hambatan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Siswa masih mengalami kesulitan

dalam menentukan langkah

pembelajaran. Masih terdapat siswa

yang tidak disiplin masih sulit untuk

menjawab pertanyaan atau bertanya

dengan kemauannya sendiri.

Siklus 2

Pada perencanaan siklus 2,

persiapan yang dilakukan secara

umum sama, yaitu (1) Membuat

lembar observasi bagi guru dan

siswa; (2) menyiapkan RPP; (3)

membuat soal tes; (4) berdiskusi

dengan rekan sejawat. Namun

perubahannya pada isi RPP (bahan

bacaan. Selain itu terdapat beberapa

strategi yang ubah, misalnya cara

duduk siswa, pengaturan kelompok,

dan fokus perhatian guru.

Pelaksanaan, Pelaksanaan dilakukan

dalam tiga langkah pembelajaran,

yaitu kegiatan pendahuluan, guru

melakukan pembukaan dengan

salam pembuka dan berdoa,

memeriksa kehadiran peserta didik.

Guru membangkitkan pengetahuan

lama siswa dan membangun

pengetahuan baru dengan

mengaitkan materi/tema/kegiatan

pembelajaran yang akan dilakukan

dengan pengalaman peserta didik

dengan materi/tema/kegiatan

sebelumnya serta mengajukan

pertanyaan untuk mengingat dan

menghubungkan dengan materi

selanjutnya. Guru menjelaskan hal-

hal yang akan dipelajari, kompetensi

yang akan dicapai dengan metode

SQ3R.

Kegiatan Literasi: guru memotivasi

dan memberi panduan berupa

bacaan tentang konsep laporan

percobaan, terutama tentang

pengertian dan strukturnya. Pada

kegiatan berikir kritis, guru mulai

mengkombinasikannya dengan

metode SQ3R, guru menyiapkan

bacaan berupa teks laporan

percobaan, berjudul “Kandungan

Vitamin C pada Buah”, Siswa lalu

diminta untuk mensurvei teks

selama 30 detik, lalu guru meminta

siswa untuk menyusun pertanyaan-

pertanyaan, terutama pertanyaan

yang berkaitan dengan kegiatan

literasi sebelumnya. Guru meminta

siswa menuliskan pertanyaan-

pertanyaan tersebut. Beberapa

pertanyaan yang muncul, seperti,

Apa tujuan kegiatan percobaan,

bagimana langkahnya? Apa saja

bahannya?. Tahap berikut adalah

siswa diminta untuk membaca teks

berdasarkan pertanyaan yang telah

ia tulis. Collaboration, kegiatan recite

dapat dilakukan secara berkelompok,

dalam kelompok siswa berlatih

mengungkapkan kembali apa yang

telah dibacanya. Mereka juga bisa

membuat catatan rangkuman agar

60 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

Nilai

Jumlah

Siswa

Keterangan

64 3 Tidak Tuntas

73 1 Tidak Tuntas

82 12 Tuntas

91 10 Tuntas

100 6

32

Persentase

Ketuntasan

88%

lebih mudah. Communication, pada

kegiatan mengkomunikasikan, siswa

diminta untuk menceritakan kembali

di depan kelas, tentang tujuan, alat

dan bahan, langkah-langkah dan

kesimpulan berdasarkan teks

berjudul “Percobaan Menguji

Kandungan Boraks dalam Makanan.

Pada kegiatan penutup, guru dan

siswa melalui kegiatan tanya jawab

membuat rangkuman/simpulan

pelajaran.tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan

pembelajaran yang baru dilakukan.

Observasi, terdapat tiga bagian yang

diaobservasi, yaitu, hail tes, obseravsi

aktivitas guru dan observasi aktivitas

siswa.

Table 4. Nilai Siklus 2

Tabel 5. Aktivitas Siswa Siklus 2

Aspek Yang Dierhatikan

Total Skor

Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran

3

Apersepsi 2

Penyampaian tujuan

pembelajaran

3

Ketepatan penggunaan

metode

3

Keteramipan bertanya 3

Keteramipan memberi

penguatan

3

Keterampilan mengelola

kelas

3

Keterampilan menutup

pembelajaran

3

Nilai 91

Refleksi

Kemampuan membaca pemahaman

laporan percobaan siswa, beberapa

hal yang bisa peneliti refleksikan,

yaitu sebagai berikut. Siswa yang

tuntas sebanyak 28 orang atau

87,5% sedangkan siswa yang belum

tuntas sebanyak 4 orang atau 12,5%.

Kondisi ini telah mencapai target

sehingga tindakan dapat dihentikan.

Pembahasan

Perkembangan kemampuan siswa

Aspek yang

Diamati

Kriteria /Jumlah Siswa dalam memahami struktur teks

Baik Cukup Kurang laporan percobaan. Terdapat empat

Tertib,

disiplin,

mandiri,

aktif

bertanya

dan

menjawab

24 4 5

74% 11% 15%

struktur teks percobaab yang

menjadi penilaian, tujuan, alat dan

bahan, Langkah-langkah kegiatan,

dan kesimpulan.

Bagian ‘tujuan’ adalah adalah untuk

mengungkapkan tujuan yang telah

ditetapkan dengan mengacu pada

tema yang dipilih dan sesuai dengan

rumusan masalah. Tabel 6. Aktivitas Guru Siklus 2

Pada aspek penilaia ‘Tujuan’ nilai

rata-rata pekerjaan siswa pada siklus

61 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

85 78

1 adalah 86 dan naik pada siklus 2,

yaitu 94.

Dalam membuat laporan percobaan,

dibuat atau ditentukan langkah-

langkah kegiatan percobaan. Dan

siswa dituntut untuk mampu

membuat langkah-langkah tersebut.

Pada aspek penilaian struktur ‘alat

dan bahan’ nilai pada siklus 1, rata-

rata 88 dan naik pada siklus 2

menjadi 94.

Pada bagian langkah-langkah

percobaan, siswa dituntut agar

dapat memaparkan data dan hasil

percobaan yang ditemukan dan

terjadi dalam percobaan. Data yang

telah diperoleh disusun sebagai

laporan percobaan secara ringkas

dan sistematis. Nilai rata-rata yang

diperoleh pada siklus 1 adalah 61

dan naik menjadi 71 pada siklus 2.

Kesimpulan merupakan intisari dari

hasil percobaan dan pembahasan.

Kesimpulan yang dibuat harus

menjawab rumusan masalah yang

diajukan sebelum percobaan

dilakukan. Nilai rata-rata yang

dipeoleh pada siklus 1 adalah 78

dan naik menjadi 85 pada siklus 2.

Grafik 1. Nilai Rata-rata

Berdasarkan Penilaian Struktur

Teks Laporan Percobaan.

86 94 88 94

61 71

pelajaran 2019/2020 mengalami

masalah dalam kemampuan

membaca pemahaman teks laopran

percobaan. Hal ini diperkuat oleh

hasil tes awal, yaitu 47% atau sama

dengan 15 orang dari 32 siswa yang

tuntas belajar, sedangkan 17 orang

lainnya belum tuntas belajar. Siklus

1, siswa yang tuntas sebanyak 22

orang atau 72% sedangkan siswa

yang belum tuntas sebanyak 10

orang atau 28%. Rata-rata kelas

yaitu 77.

Siklus 2, siswa yang mencapai

ketuntasan sebanyak 28 orang maka

ketuntasan belajar klasikalnya

mencapai 88%. Siswa yang tidak

tuntas sebanyak 4 oarang atau 12%.

Selain itu, nilai rata-rata kelas siswa

mencapai nilai 86.

Aktivitas siswa, keterlibatan siswa

dalam pembelajaran menulis

pengalaman dengan metode SQ3R

sangat baik. Hal ini ditandai dengan

persentase aktivutas positif siswa

yang semakin naik. Sama halnya

dengan kinerja guru yang semakin

baik.

Berdasarkan hal ini maka dapat

disimpulakan penerapan metode

SQ3R pada Siswa kelas IX SMP

tahun pelajaran 2019/2020 dapat

meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman laporan

percobaan

KESIMPULAN

Siklus 1 Siklus 2

DAFTAR PUSTAKA

Admadi, A. dan Setiyaningsih, Y.

2004. Transformasi Pendidikan

Memasuki Milenium Ketiga.

Yogyakarta: Kanisius dan USD.

Iskandarwassid, Dadang Sunendar. Kerangka dasar argumen yang

Siswa kelas IX SMP 1 lembor tahun 2009. Strategi Pembelajaran

62 | EDUNET: The Journal of Humanities and Applied Education: Vol 1, No 1 Januari 2022

Bahasa. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Kemdikbudd. 2018. Aku Mencoba

Aku Bisa, Teks Laporan

Percobaan, Modul Bahasa

Indonesia Pendidikan Kesetaraan

Paket B Kelas IX. Kalimantan

Selatan: Kemdikbud BP-PAUD

dan Dikmas

Krismanto, Wawan, Abdul Khalik,

Sayidiman. 2015. Meningkatkan

kemampuan membaca

pemahaman Melalui metode

survey, question ,read, recite,

review(SQ3R) pada Siswa Kelas IV

SD Negeri 46 Parepare. Jurnal

Publikasi Pendidikan. Volume V

Nomor 3.

Nurhadi. 2010. Bagaimana

Meningkatkan Kemampuan

Membaca?. Bandung: Sinar Baru

Algesindo

Parmawati, Yunita Dwi. 2018.

Penerapan Metode SQ3R Untuk

Meningkatkan Keterampilan

Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV

A SD N Kotagede 3 Yogyakarta

Tahun Ajaran 2018/2019.

Yogyakarta: Universitas Ahmad

Dahlan

Rahim,Faridah. 2008. Pengajaran

Membaca di Sekolah Dasar.

Jakarta: Sinar Grafika.

Soedarso. (2002). Speed Reading

Sistem Membaca Cepat dan

Efektif. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Somadyo, Samsu. 2011. Strategi dan

Teknik Pembelajaran Membaca.

Yogyakarta: Graha Ilmu

Subyantoro. 2011. Pengembangan

Keterampilan Membaca Cepat.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tarigan, Henry Guntur. 2008.

Membaca sebagai Suatu

Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.