SEMIOTIKA SOSIAL DAN ANALISIS TEKS DALAM PENELITIAN KOMUNIKASI PENDEKATAN KUALITATIF BERBASIS TEKS
Pengaruh media presentasi PowerPoint dan Penguasaan Kosakata terhadap Pemahaman Membaca teks naratif...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
Transcript of Pengaruh media presentasi PowerPoint dan Penguasaan Kosakata terhadap Pemahaman Membaca teks naratif...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Membaca dalam pembelajaran bahasa asing merupakan salah
satu kegiatan yang memiliki intensitas yang tinggi dalam
pembelajaran bahasa Inggris. Melalui kegiatan membaca, siswa
diharapkan tidak hanya memperoleh dan memahami informasi atau
pesan yang disampaikan penulis, akan tetapi juga memperoleh
gambaran penerapan bahasa inggris secara tertulis.
Proses belajar membaca Bahasa Inggris di Indonesia
tentunya tidak semudah proses membaca teks berbahasa
Indonesia. Selain ejaan yang berbeda dengan pelafalannya,
pembelajaran membaca teks berbahasa Inggris diawali dengan
pembelajaran kata, frasa, wacana dengan kosakata yang mudah
(konkret dan umum) ke wacana yang lebih sulit (lebih abstrak
dan suit) dan dari wacana pendek dan sederhana ke wacana yang
lebih panjang dan kompleks. Setiap tahapan dalam proses
pembelajaran membaca dalam bahasa Inggris akan menentukan
tingkat pemahaman siswa atas teks yang dibaca.
1
2
Pemahaman membaca merupakan kompetensi yang diharapkan
tercapai oleh siswa jenjang SMP/Mts dalam setiap kegiatan
membaca. Dalam Permendiknas tentang Standar isi (2006: 290)
ditetapkan bahwa standar kompetensi pembelajaran membaca pada
mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIII semester 2 adalah
mampu memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk
recount dan naratif untuk berinteraksi dengan lingkungan
sekitar.
Pemahaman membaca teks naratif sebagai salah satu hasil
belajar tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di
antaranya kompetensi guru dalam mempresentasikan pembelajaran
dan penguasaan kosakata siswa. Pembelajaran membaca
menggunakan buku teks sebagai sumber bacaan. dilakukan
sebagian besar guru karena keterbatasan waktu dan kreativitas
untuk mencari dan memilih teks bacaan yang sesuai dengan
kompetensi yang akan diajarkan. Kegiatan siswa dalam membaca
buku teks tentunya memerlukan pengamatan secara langsung dan
intensif untuk memastikan setiap siswa mengikuti seluruh
tahapan kegiatan pembelajaran. Meskipun setiap siswa
difasilitasi untuk kegiatan membaca mereka, tak jarang
3
peneliti menemukan sebagian siswa tidak membaca sama sekali
karena ketidakmampuan membaca teks berbahasa Inggris serta
ketiadaan minat baca.
Permasalahan yang muncul berkaitan dengan pemahaman
membaca ini muncul hampir di setiap pembelajaran membaca di
kelas. Bila dipersentasikan, hampir 70 % siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Muncang belum mampu membaca dengan baik dan benar dan
memahami teks bacaan sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan. Rendahnya pemahaman membaca teks berbahasa
Inggris siswa kelas VIII ini tentunya menjadi sebuah tantangan
guru pengajarnya untuk mengembangkan strategi dan teknik
pembelajaran yang menarik dan efektif meningkatkan minat baca
dan penguasaan sejumlah keterampilan yang diperlukan dalam
memahami bacaan, mulai dari makna kata, rujukan kata, tata
bahasa dan kelancaran membaca siswa salah satunya dengan
memanfaatkan media presentasi.
Media presentasi Powerpoint dalam hal ini dapat dijadikan
media yang efektif dan efisien dalam pembelajaran membaca.
Menurut Westriningsih (2010:186), Powerpoint merupakan salah
satu aplikasi unggulan dalam paket Microsoft Office yang secara
4
khusus memiliki dan menyediakan semua kebutuhan pembuatan slide
presentasi.
Presentasi materi dengan Powerpoint seringkali ditemukan
di berbagai seminar, workshop, pelatihan-pelatihan ataupun
rapat-rapat dinas sekolah. Efektivitas presentasi materi
dengan Powerpoint telah banyak dirasakan oleh guru akan tetapi
keterbatasan keterampilan pengoperasian komputer dan
kreativitas guru dalam merancang presentasi serta keterbatasan
media komputer dan projector seringkali menjadi penghalang
bagi mereka untuk memanfaatkan PowerPoint sebagai salah satu
media presentasi yang efektif dan mampu meningkatkan gairah
serta fokus siswa dalam menerima materi pembelajaran.
Selain faktor kemampuan guru dalam menyajikan materi
pembelajaran, pemahaman membaca perlu ditunjang pula dengan
penguasaan kosakata yang relevan dengan teks yang dibaca.
Membaca nyaring seringkali dilakukan untuk memberikan model
membaca yang baik dan benar dan hal ini telah menjadi
rutinitas kegiatan membaca di kelas. Dari ketidaklancaran
siswa membaca teks dapat diketahui, kebiasaan membaca apalagi
berbicara bahasa Inggris siswa masih perlu ditingkatkan
5
begitupula dengan strategi pemahamannya. Sebagian besar siswa
belum mampu memahami sejumlah makna kata baik tersurat ataupun
tersirat sekalipun dalam kegiatan pemahaman bacaan tersebut,
siswa diperkenankan untuk membuka kamus bilingual mereka.
Begitupun halnya dengan hal yang paling mendasar yaitu rujukan
kata, sebagian besar siswa belum mampu memahami kata rujukan
yang digunakan dalam teks sehingga pemahaman membaca mereka
dapat digolongkan sangat tidak memuaskan. Tak jarang waktu
yang telah dialokasikan tidak cukup bagi siswa untuk memahami
sebuah teks naratif sederhana. Kosakata merupakan suatu jenis
alat yang memungkinkan seorang pembelajar bahasa berkomunikasi
dengan bahasa tersebut. Dengan demikian, tanpa penguasaan
kosakata yang cukup seseorang tidak akan mampu menyimak,
membaca, berbicara dan bahkan menulis. Meskipun kosakata dan
pemahaman merupakan dua keterampilan yang berbeda, kedua aspek
tersebut diterapkan secara terintegrasi sebagai keterampilan
membaca secara keseluruhan untuk memahami isi teks yang
dibaca.
Atas dasar latar belakang tersebut dilakukan penelitian
lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan media presentasi
6
Powerpoint dan penguasaan kosakata siswa terhadap pemahaman
membaca teks naratif Bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP
Negeri 3 Muncang.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini dilakukan atas dasar hasil identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran membaca pada umumnya dilaksanakan
secara konvensional dengan media teks bacaan yang bersumber
pada buku teks yang ada tanpa ada kreativitas guru untuk
mencari dan memilih teks yang lebih menarik.
2. Kegiatan pembelajaran membaca pada buku teks memerlukan
perhatian dan bimbingan secara lebih individual serta
ketersediaan buku yang memadai, terjada dan terawat dengan
baik.
3. Keterbatasan buku teks yang relevan degan kurikulum dan
bersifat up-to-date mendorong kegiatan pembelajaran yang
cenderung monoton tanpa kreativitas guru dalam
mengembangkan materi dan contoh-contoh latihan.
7
4. Pemahaman membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang
sangat rendah meskipun sebagian besar waktu pembelajaran
dihabiskan dengan kegiatan pemahaman membaca melalui
diskusi dan bantuan kamus, sebagian besar siswa belum dapat
menjawab sejumlah pertanyaan pemahaman bacaan yang
diberikan.
5. Jam belajar efektif yang tersedia belum cukup untuk
membelajarkan sejumlah kompetensi sebagaimana telah
ditetapkan dan diatur dalam kurikulum, terutama pada
kompetensi pemahaman membaca sehingga seringkali sejumlah
kompetensi atau materi tidak sempat tersampaikan.
6. Kesulitan siswa dalam memahami teks naratif dan atau teks
lainnya pada dasarnya dipengaruhi latar belakang bahasa
pertama siswa, penguasaan bahasa target (tata bahasa dan
kosakata bahasa Inggris) siswa, sikap siswa serta
keterampilan guru dalam menyajikan materi pembelajaran.
7. Pembelajaran kosakata yang digunakan dalam teks bacaan
jarang dilakukan sehingga berpengaruh terhadap rendahnya
pemahaman teks siswa.
8
8. Sebagian besar guru telah terbiasa bekerja dengan komputer
akan tetapi keterbatasan waktu dan kapasitas pemanfaatannya
mendorong mereka untuk tidak menggunakan Powerpoint sebagai
salah satu media presentasi materi pembelajaran yang
tentunya harus dirancang dan dipersiapkan.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan sejumlah masalah yang berhasil
teridentifikasi, untuk menentukan fokus dan arah penelitian,
masalah yang akan diteliti dibatasi pada pengaruh penggunaan
media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman
membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa SMP Negeri 3
Muncang Kabupaten Lebak tahun pelajaran 2013/2014.
D. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif
Bahasa Inggris antara siswa yang mendapatkan pembelajaran
dengan media Powerpoint dengan Media buku teks?
2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif
Bahasa Inggris antara siswa yang rendah penguasaan
9
kosakatanya dengan siswa yang tinggi penguasaan
kosakatanya?
3. Apakah terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara
penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap
pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris siswa?
4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif
Bahasa Inggris antara siswa yang tinggi penguasaan
kosakatanya dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa
yang belajar dengan media buku teks?
5. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif
Bahasa Inggris antara siswa yang rendah penguasaan
kosakatanya dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa
yang belajar dengan media buku teks?
6. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif
Bahasa Inggris dengan media Powerpoint antara siswa yang
tinggi penguasaan kosakatanya dengan siswa yang rendah
penguasaan kosakatanya?
7. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif
Bahasa Inggris dengan media buku teks antara siswa yang
10
tinggi penguasaan kosakatanya dengan siswa yang rendah
penguasaan kosakatanya?
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat
secara teoretis dan praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Penulis dapat mengaktualisasikan teori-teori pembelajaran
membaca teks berbahasa Inggris yang telah dipelajari
sebagai sarana kreativitas dan inovasi dalam upaya
peningkatan hasil pembelajaran Bahasa Inggris.
b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan kajian dalam
upaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa Inggris.
2. Manfaat Praktis
a. Guru memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait faktor-
faktor yang mempengaruhi pemahaman membaca teks naratif dan
upaya-upaya peningkatan kompetensi siswa dalam pembelajaran
membaca.
b. Guru dapat memanfaatkan beragam produk aplikasi teknologi
untuk keperluan managemen pembelajaran yang efektif dan
11
efisien, salah satunya dengan menggunakan media presentasi
Powerpoint.
c. Guru memperoleh gambaran penggunaan media presentasi
PowerPoint dalam pembelajaran membaca teks naratif serta
mampu mengembangkan dan menerapkannya sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
d. Sekolah memperoleh masukan dan gambaran pengaruh penggunaan
media presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap
pemahaman membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang
Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2013/2014.
e. Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa memperoleh masukan bahan
kajian dalam pengembangan keilmuan khususnya pendidikan
bahasa Inggris di SMP/MTs dan menambah koleksi ilmiah untuk
kepustakaan.
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Pemahaman Membaca
Pemahaman membaca pada dasarnya merupakan salah satu
hasil belajar sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (2003:66-
91) dalam enam taksonomi kognitif sebagai revisi taksonomi
hasil belajar Bloom yaitu memahami (understanding). Menurut
Slavin (2006:359), pemahaman atau comprehension meliputi
kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan dan
mengeksplorasi informasi. Dari pernyataan ini, sebuah
pemahaman akan mampu menunjukkan pengetahuan dan kemampuannya
menggunakan serta menjelaskan kembali informasi yang
diperolehnya.
Menurut Yulaelawati (2007:84), keterampilan kognitif yang
termasuk dalam kategori memahami adalah: menginterpretasi
(interpreting), mengilustrasikan (exemplifying), mengklasifikasi
(classifying), merangkum (summarizing), membandingkan (comparing), dan
menjelaskan (explaining). Berdasarkan taksonomi Anderson ini,
pemahaman bacaan dapat dipandang sebagai kemampuan siswa
10
11
menginterpretasi, mengilustrasikan dan merangkum isi pesan dan
informasi yang disampaikan penulis dalam teks bacaan.
Istilah ‘reading comprehension’ atau pemahaman membaca
sangat familiar terutama dalam pembelajaran bahasa asing yaitu
bahasa Inggris. Membaca sangat erat kaitannya dengan
pemahaman. Menurut Torgesen (2006:2), “Reading comprehension is the
construction of the meaning of a written text through a reciprocal interchange of
ideas between the reader and the message in a particular text “. Pemahaman
membaca merupakan satu proses berkesinambungan dalam menggali
dan membangun makna melalui interaksi dengan bahasa tulis.
Dengan demikian, memahami bacaan merupakan suatu cara
menginterpretasi dan memahami tulisan.
Menurut Dalman (2013:87), pemahaman membaca merupakan
keterampilan membaca yang berada pada urutan paling tinggi.
Pemahaman membaca dapat diukur melalui kemampuan siswa
menyampaikan kembali isi bacaan dengan cara membuat rangkuman
dengan bahasa dan kata-kata sendiri secara lisan ataupun
tulisan. Dalman mengelompokkan pemahaman membaca ke dalam
empat tingkat, yaitu: pemahaman literal, interpretatif, kritis
dan kreatif. Keempat tingkatan pemahaman tersebut akan sangat
12
berperan dalam memahami makna tersurat dan tersirat dalam
sebuah teks. Apabila seorang pembaca dapat menyampaikan
kembali isi bacaan dan mengembangkan gagasan-gagasan pokok
bacaan dengan kreativitasnya sendiri baik secara tertulis
ataupun lisan, hal ini menunjukkan bahwa pembaca tersebut
benar-benar memahami isi bacaan yang telah dibacanya.
Berkaitan dengan pemahaman membaca, Yusuf, Sunardi dan
Abdurrachman (2013:72), pemahaman membaca melibatkan lima
komponen yaitu penguasaan kosakata, pemahaman literal,
pemahaman inferensial, membaca kritis dan apresiasi.
Penguasaan kasakata sangat penting dalam memahami kata-kata
dan menangkap pesan dalam teks bacaan. Untuk memahami
informasi rinci dan pokok pikiran teks bacaan, siswa perlu
memiliki kemampuan pemahaman literal (tesurat). Kemampuan
menarik simpulan dari informasi tersurat berdasarkan intuisi
dan pengalaman siswa merupakan kemampuan pemahaman inferensial
(tersirat). Kemampuan evaluatif dan kritis memungkinkan siswa
atau pembaca mampu memberikan penilaian dan pendapat terkait
materi bacaan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.
13
Selanjutnya, apresiasi menyangkut kepekaan emosi dan estetik
siswa atas materi teks bacaan.
1. Aspek-Aspek Pemahaman Membaca
Meskipun praktis, kegiatan membaca merupakan suatu
keterampilan yang cukup kompleks di mana menuntut keterampilan
lain untuk memahami isi teks. Berkaitan dengan keterampilan
dalam pemahaman bacaan, Tarigan (2008:11) menyatakan dua jenis
keterampilan yang perlu diperhatikan yaitu keterampilan
mekanis dan keterampilan pemahaman.
Keterampilan mekanis dapat dipersepsikan sebagai
keterampilan paling mendasar yang perlu dikuasai seseorang
dalam membaca seperti pengenalan huruf dan tanda baca, aspek-
aspek kebahasaan, pola-pola pelafalan dan bunyi, serta
kecepatan membaca rendah.
Selanjutnya keterampilan pemahaman membaca merupakan
keterampilan tingkat lanjut yang diperlukan selama proses
membaca. Keterampilan-keterampilan tersebut antara lain:
1. pemahaman makna-makna leksikal, gramatikal dan retorikal;
14
2. pemahaman pesan atau informasi yang disampaikan penulis
melalui tulisannya;
3. penilaian bentuk dan isi teks; dan
4. kecepatan membaca yang disesuaikan dengan situasi.
Selaras dengan pendapat Tarigan di atas, Dalman (2013:89)
mengemukakan bahwa seorang pembaca perlu menguasai aspek-aspek
pemahaman membaca sebagai berikut:
1. memahami pengertian sederhana (leksikal dan gramatikal);
2. memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan
pengarang atau penulis);
3. mampu menilai aatu mengevaluasi isi dan bentuk teks bacaan;
dan
4. kecepatan membaca yang fleksibel sesuai dengan keadaan.
Pembelajaran keterampilan-keterampilan pemahaman membaca
dapat dilakukan dengan teknik membaca intensif di mana siswa
akan menggunakan segala keterampilan mekanisnya dalam hati
sambil memikirkan hubungan makna antara kata, kalimat dan
paragraf sehingga mendapatkan pemahaman teks sebagaimana yang
diharapkan.
15
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Membaca
Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pemahaman siswa atas teks bacaan berbahasa Inggris sebagai
bahasa asing. Faktor tersebut di antaranya adalah banyaknya
perbendaharaan kata yang dimiliki, pengalaman membaca teks
yang sama dan skemata pembaca lainnya yang mendukung seperti
pengalaman membaca berbagai teks, menyimak atau mendengarkan
berita/informasi, dan melihat atau mengamati keadaan alam di
sekelilingnya.
Berkaitan dengan pemahaman membaca, Dalman (2013: 95-97)
mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman
membaca, guru perlu membina lima faktor pendukung pemahaman
membaca yaitu potensi skemata pembaca, potensi mengingat,
perspektif pembaca, kemampuan berfikir dan aspek afektif.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan siswa
memahami bacaan di atas, merupakan faktor-faktor yang berasal
dari dalam siswa (faktor internal). Dalam kaitannya dengan
faktor internal yang mempengaruhi pemahaman membaca,
Baleghizadeh and Golbin (2010:34) menambahkan bahwa untuk
memahami makna suatu teks, seseorang harus mampu men-decoding
16
pesan teks. Banyaknya kata-kata yang kurang familiar atau
bahkan baru akan mempengaruhi pemahaman membaca siswa. Hal ini
diperkuat oleh Furqon (2013:69) yang menyatakan bahwa
pengetahuan kosakata sangat penting dalam pemahaman membaca.
Pengenalan kata secara cepat dan efisien sangat penting bagi
pemahaman makna. Dengan demikian tingkat penguasaan dan
perbendaharaan kata merupakan faktor internal siswa yang harus
ditingkatkan dalam upaya meningkatkan pemahaman makna atas
teks bacaan ataupun ungkapan-ungkapan lisan.
Wolpert and Rizopoulos (2012:43) menambahkan bahwa
pemahaman membaca dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan
siswa (prior knowledge). Semakin tinggi pengetahuan dan
pengalaman siswa, maka semakin tinggi kemampuannya memahami
teks bacaa. Dalam hal ini, pengaktifan pengetahuan dan
pengalaman siswa terkait topic bacaan sebelum membaca perlu
diaktifkan untuk membantu pemahaman teks bacaan. Dengan
mempertimbangkan esensi skemata pembaca sebelum membaca
menunjang integrasi informasi baru dengan informasi yang sudah
siswa miliki terkait topik bacaan.
17
Pemahaman membaca sebagai suatu bentuk hasil belajar
merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya melibatkan
sejumlah faktor yang saling mempengaruhi baik faktor internal
maupun eksternal. Secara komprehensif, faktor-faktor yang
mempengaruhi pemahaman bacaan sebagai suatu hasil belajar
diutarakan Susanto (2013: 15-18) mencakup kecerdasan, kesiapan
anak, bakat anak, kemauan belajar, minat, model penyajian
materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi
guru dan kondisi masyarakat.
Pemahaman siswa dalam membaca tergantung pula pada model
penyajian materi dan teks yang dilakukan oleh guru. Model
penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik
dan mudah dimengerti oleh para siswa tentunya akan berpengaruh
secara positif terhap keberhasilan belajar dan pemahaman siswa
atas teks bacaan. Guru sebagai salah satu profesi dituntut
untuk memiliki dan menguasai kompetensi yang diperlukan untuk
kepentingan pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pembelajaran
membaca, guru diharapkan mampu memilih metode dan teknik
pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan karakteritik siswa
18
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai
perencanaan.
3. Peningkatan Pemahaman Membaca
Pembelajaran membaca di dalam ataupun di luar kelas pada
prinsipnya memerlukan upaya-upaya pembelajaran yang efektif.
Dalam hal ini, Torgesen (2006:41- 42) menyarankan sejumlah
yang perlu diterapkan dalam pembelajaran pemahaman membaca
sebagai berikut:
1. Apabila tujuan membaca sudah jelas, pastikan siswa fokus
pada pemerolehan makna, pembangunan pengetahuan dan
pemahaman yang mendalam atas materi bacaan meliputi
pemahaman sejumlah makna kata-kata baru dan tata bahasa
baru.
2. Berikan kesempatan siswa untuk memilih teks bacaan,
tanggapan dan rekan membacanya selama pembelajaran
dikarenakan pilihan akan mendorong pada motivasi dan
keterlibatan aktif pada saat pembelajaran membaca.
3. Sediakan beragam jenis teks bacaan yang menarik untuk
memfasilitasi tingkat kemampuan membaca siswa.
19
4. Berikan kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi,
berdiskusi, berbagi informasi dan pemahaman atas materin
bacaan.
5. Secara eksplisit latihkan strategi-strategi pemahaman
membaca sebagai berikut:
a. mengaktifkan latar belakang pengetahuan siswa;
b. bertanya;
c. mencari informasi;
d. merangkum;
e. mengorganisir informasi; dan
f. mengidentifikasi struktur teks.
Dengan minat dan kemauan belajar yang tinggi, setiap
siswa tentunya akan berupaya mengembangkan dan menggunakan
beragam strategi dan teknik untuk memahami teks yang
dibacanya. Apapun hasil pemahaman yang didapatkan dengan
upaya-upaya tersebut, latihan yang intensif akan menjadikan
kebiasaan yang baik dan memberikan pemahaman yang lebih
komprehensif selayaknya pembaca yang efektif dan efisien.
20
Upaya-upaya siswa dalam meningkatkan pemahamannya dalam
membaca tentunya memerlukan peranan guru yang maksimal pula
untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efisien.
Setiap guru bahasa Inggris harus mampu membantu dan membimbing
siswanya mengembangkan dan meningkatkan seluruh kemampuan yang
dibutuhkan untuk memahami bacaan. Dalam hal ini, Tarigan
(2008:14) menyarankan sejumlah upaya yang dapat dilakukan guru
dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa sebagai berikut.
1) Guru membantu siswa memperluas kosakatanya melalui:
a) pengenalan sinonim, antonim dan parafrasa;
b) pengenalan imbuhan-imbuhan kata (affixes) seperti prefixes,
infixes, dan suffixes;
c) menebak makna kata-kata dalam berbagai konteks dan atau
hubungan kalimat; dan
d) penjelasan sejumlah kata-kata abstrak bila perlu dengan
menggunakan bahasa ibu siswaatau bahasa pertama.
2) Guru dapat membantu siswa memahami makna struktur kata dan
kalimat melalui penjelasan dan latihan.
3) Bila perlu, guru memberi penjelasan konotasi sejumlah kata
dan pribahasa dengan bahasa ibu atau bahasa pertama siswa.
21
4) Guru memastikan pemahaman membaca siswa dengan:
a) memberikan pertanyaan beragam untuk kalimat atau
pernyataan yang sama dalam teks;
b) memberikan sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat
ditemukan dengan jelas dalam teks;
c) meminta siswa merangkum kembali isi teks;
d) meminta siswa menemukan kata-kata tertentu yang
menggambarkan sesuatu dalam teks; dan
e) menunjukkan kalimat-kalimat yang kurang tepat dan meminta
siswa menyempurnakannya.
5) Guru meningkatkan kecepatan membaca siswa dengan:
a) mengalokasikan waktu membaca;
b) merencanakan alokasi waktu yang pendek dan efisien untuk
membaca;
c) memastikan tidak ada pergerakan bibir siswa yang tidak
perlu pada saat membaca intensif dan mempengaruhi
kecepatan membaca;
d) menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran membaca yang
dilaksanakan.
22
Dalam upaya meningkatkan pemahaman membaca siswa,
Santrock (2011: 367) menambahan pembelajaran resiprokal
(reciprocal teaching) sebagai strategi pembelajaran yang efektif
dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa. Dalam
permbelajaran resiprokal ini, guru menjelaskan strategi-
strategi pemahaman dan memberikan contoh atau model
penerapannya, memberikan semangat dan motivasi pada saat siswa
belajar. Dalam hal ini, guru mendorong siswa mengajukan
pertanyaan terkait isi teks, mengklarifikasi ketidakfahaman,
menyimpulkan dan membuat prediksi-prediksi terkait teks
bacaan.
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca
Salah satu ruang lingkup pembelajaran Bahasa Inggris di
SMP/MTs menurut Depdiknas (2006:1) adalah kemampuan memahami
dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog
serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan
report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata,
tata bahasa, dan langkah-langkah retorika.
23
Tabel 2.1Standar Kompetensi Membaca Bahasa Inggris kelas VIII SMP
Semester StandarKompetensi Kompetensi Dasar
I 5. MemahamiTekstulisfungsional daneseipendeksederhanaberbentukdeskriptif danrecountyangberkaitan denganlingkungansekitar.
5.1Membaca nyaring bermakna teks tulis fungsional dan esei berbentuk descriptive dan recount pendekdan sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
5.2Merespon makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana secaraakurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
5.3Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk descriptive dan recount
II 11. Memahami maknadalameseipendeksederhanaberbentukrecount,dannarrativeuntukberinteraksi
11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk recount dan narrative dengan ucapan, tekanan danintonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsionalpendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar
11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancer
24
denganlingkungansekitar
dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount dan narrative
(Depdiknas, 2006: 290)
Berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini,
peneliti akan memberikan perlakuan pembelajaran dengan media
presentasi PowerPoint pada kompetensi membaca semester II yaitu
memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk naratif
untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Adapun
Kompetensi dasar yang akan dilatihkan kepada siswa adalah
kompetensi dasar 11.2 dan 11.3.
5. Penilaian Pemahaman Membaca
Pemahaman membaca pada dasarnya merupakan kemampuan
pembaca memahami isi bacaan. Adapun indikat-indikator
kemampuan pemahaman membaca menurut Harris (1996:59) adalah
sebagai berikut:
1) Bahasa dan symbol-simbol grafis
a) Memahami makna leksikal yang terkandung dalam teks.
b) Memahami pola-pola bahasa tulisan formal.
25
c) Merespon dengan tepat symbol-simbol grafis tulisan
seperti tanda baca, huruf kapital dan paragraf yang
digunakan untuk menyampaikan makna.
2) Ide atau gagasan
a) Mengidentifikasi tujuan penulis.
b) Mengidentifikasi gagasan atau pikiran utama.
c) Memahami kalimat penunjang pikiran utama.
d) Menarik kesimpulan suatu kalimat, paragraf dan teks
secara keseluruhan
3) Nada dan gaya
a) Mengidentifikasi sikap penulis terhadap tulisan dan
pembaca
b) Mengidentifikasi metode dan gaya penulis dalam
menyampaikan gagasannya.
Perancangan tes pemahaman membaca setidaknya mencakup
indikator-indikator pemahaman sebagaimana dipaparkan di atas
26
dengan komposisi yang disesuaikan. Rancangan tes pemahaman
membaca dapat disajikan dalam berbagai bentuk yaitu: uraian,
pilihan ganda dan cloze-tes. Pada jenis uraian, disediakan suatu
bentuk teks untuk dibaca dan sejumlah pertanyaan pemahaman
yang dhaurs dijawab berdasarkan teks bacaan. Pada jenis tes
pilhan ganda, disediakan pula teks bacaan yang relevan dan
sejumlah pertanyaan yang disertai pilihan-pilihan jawaban.
Sedangkan pada jenis cloze-test, disediakan teks rumpang untuk
diisi dengan kata atau frasa yang tepat sebagai uraian ataupun
dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dalam
bentuk tes pilhan ganda.
6. Teks Naratif
Dalam penelitian ini, jenis teks yang dipilih dalam
perlakuan pembelajaran adalah teks naratif. Menurut Wardiman,
Jahur dan Djusma (2008:98), teks naratif adalah jenis teks
yang memiliki fungsi sosial untuk menghibur yang berkaitan
dengan khayalan ataupun pengalaman aktual orang lain atau
sendiri. Teks naratif berkaitan dengan kejadian-kejadian
problematic yang membawa krisis dan diakhiri dengan resolusi.
27
Susilohadi dan Setyayoga (2008:127-128) menjelaskan bahwa
struktur generik teks naratif terdiri atas orientation, complication
dan resolution. Pada bagian orientasi, diperkenalkan tokoh-tokoh
dalam cerita dan disebutkan kapan dan dimana cerita terjadi.
Pada bagian complication, masalah yang dialami tokoh utama
dimunculkan. Komplikasi masalah akan membuat cerita semakin
menarik, di mana tokoh utama menemui rintangan dan hambatan
dalam mencapai tujuannya. Pada bagian resolution, penulis
memberikan resolusi komplikasi yang terjadi sebagai akhir dari
cerita.
Menurut Depdiknas (2005: 4), dari segi fitur bahasa,
beberapa ciri khas taks naratif adalah sebagai berikut:
1) partisipan yang spesifik dan seringkali individual;
2) menggunakan action verbs;
3) menggunakan past tense;
4) menggunakan linking words yang berkaitan dengan waktu;
5) mengandung dialog dan tense akan mungkin berubah sesuai
dengan ungkapan yang digunakan; dan
6) Descriptive language digunakan untuk menciptakan imaginasi di
benak pembaca.
28
Dengan karakteristik bahasa teks di atas, terdapat
beragam jenis teks naratif yang dapat digunakan oleh guru
sebagai materi bacaan yang menarik di antaranya adalah
legenda, mitos, cerita binatang ataupun pengalaman pribadi.
Untuk kepentingan pembelajaran, perlu diupayakan pemilihan
materi bacaan yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa
siswa dan prioritaskan terlebih dahulu cerita-cerita local
ataupun pengalaman langsung siswa yang mampu menarik perhatian
dan minat baca seluruh siswa.
B. Media Pembelajaran Powerpoint
1. PowerPoint sebagai Media Presentasi
Salah satu penunjang efektivitas pembelajaran adalah
media pembelajaran. Menurut Ali (2007:206), penggunaan media
secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk
belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya dengan
baik dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Microsoft Office Powerpoint merupakan sebuah program
aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan
29
saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik
pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lakakarya dan
sebagainya. Powerpoint banyak dikenal pengguna aplikasi sebagai
aplikasi untuk menyusun presentasi. Sebagaimana dikemukakan
Wahana (2010:186) bahwa Powerpoint merupakan salah satu aplikasi
dalam Microsoft Office yang secara khusus memiliki dan
menyediakan kebutuhan pembuatan slide presentasi. Beragam
bentuk dan format presentasi dapat dibuat dengan visualisasi
yang dapat memanjakan peserta presentasi serta memperjelas
materi yang dipresentasikan.
Pembuatan presentasi saat ini sudah lebih maju. Selain
penyajian guru sebagai presenter, tampilan slide berperan dalam
penyampaian informasi dan pesan yang dipresentasikan. Menurut
Noer (2012:105), slide dalam presentasi berfungsi sebagai alat
bantu visual (stimulus visual) untuk memperjelas ide atau
gagasan.
Kemasan file presentasi saat ini telah bergeser pada
kualitas desain tampilan, kesesuaian konten dan fitur efek
animasi untuk memperjelas informasi yang dipresentasikan.
Aplikasi Powerpoint 2010 dirancang Microsoft Coorporation dan
30
diterbitkan pada tahun 2010. Pada versi 2010 ini seorang
presenter dapat merancang sebuah presentasi dengan lebih
menarik karena Powerpoint 2010 menyediakan layanan penyisipan
beragam objek berupa teks, gambar, grafik, audio dan video
disertai template- template menarik disertai animasi-animasi yang
dapat digunakan untuk menunjang efektivitas dan daya tarik
presentasi.
Menurut Rusman, Kurniawan dan Rusyana (2011:296),
aplikasi Powerpoint sebagai multimedia presentasi berbasis
komputer melibatkan sejumlah unsur-unsur multimedia yang
menunjang keberhasilan pembelajaran siswa secara keseluruhan.
Kandungan berbagai unsur multimedia dalam satu aplikasi
Powerpoint tentunya merangkum sejumlah kelebihan dari berbagai
media yang diintegrasikan. Adapun unsur-unsur multimedia yang
dapat diintegrasikan dalam Powerpoint dapat diilustrasikan
sebagai berikut.
File Microsoft Office: Excel, Word, Access
AnimasiVideo
Suara Grafik dan Tabel
Teks
31
Gambar 2.1Unsur-unsur Multimedia dalam Powerpoint
(Rusman, Kurniawan dan Rusyana, 2011:296)
Informasi atau materi pembelajaran melalui teks dapat
diingat dengan baik jika disertai gambar. Menurut Rusman,
Kurniawan dan Nuryana (2011:295), sistem kognitif manusia
terdiri atas sistem verbal dan visual. Dengan adanya gambar
dalam teks dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman.
Penggunaan animasi yang relevan dalam presentasi dapat
membantu proses pembelajaran siswa yang memiliki latar
belakang pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Penerapan
multimedia presentasi sejalan dengan teori Quantum Learning, di
mana siswa memiliki tiga tipe belajar yaitu visual, auditif
dan kinestetik. Keragaman modalitas belajar tersebut dapat
difasilitasi dengan menggunakan perangkat multimedia yang
mampu mewakili berbagai tipe belajar siswa.
Menurut Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:301),
aplikasi Powerpoint sbeagai salah satu media presentasi
merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu
32
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dibuat
dan digunakan, relatif murah karena tidak membutuhkan bahan
baku selain media penyimpan data.
Di bawah ini digambarkan tiga tipe penggunaan Powerpoint
sebagai berikut:
1) Personal Presentation
Pada umumnya Powerpoint digunakan untuk presentasi dalam
kelas klasikal seperti kuliah, pelatihan, seminar, workshop dan
lain-lain. Pada penyajian personal, Powerpoint digunakan sebagai
alat bantu bagi instruktur atau guru
mempresentasikan materi pembelajaran. Dalam hal ini kontrik
pembelajaran terletak pada guru.
2) Stand Alone
Pada pola penyajian stand alone, Powerpoint dirancang khusus
untuk pembelajaran individual bersifat interaktif, meskipun
33
kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun Powerpoint dapat
menampilkan feedback yang sudah diprogram.
3) Web Based
Pada pola web-based, Powerpoint dapat diformat menjadi file
web (html) sehingga program yang m uncuk berupa browser yang
dapat menampilkan koneksi internet. Hal ini diunjang dengan
adanya fasilitas dari Powerpoint untuk mempublish berkas
presentasi menjadi web.
2. Merancang Presentasi PowerPoint
Efektivitas aplikasi Powerpoint dalam memprentasikan materi
ataupun bahan ajar tentunya memerlukan perancangan yang baik
dan efektif pula bagi kepentingan pembelajaran. Presentasi
dengan aplikasi Powerpoint melibatkan media utama slide sebagai
alat bantu visual untuk memperjelas ide atau gagasan. Slide yang
baik dan efektif adalah slide yang menampilkan daya visual dan
mampu membuat audiens berpikir, merenung, terharu ataupun
gembira. Slide dapat membantu menjelaskan hal-hal yang abstrak
atau tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Karena fungsinya
sebagai stimulus visual, tampilan slide satu dengan yang lain
34
harus harmonis, saling mendukung, nyaman dibaca, mudah dan
cepat dipahami.
Dalam sebuah presentasi, terjadi proses komunikasi di
mana presenter menggunakan dua medium sekaligus. Medium
pertama adalah slide dan medium kedua adaah komunikasi verbal,
yaitu apa , sehingga yang komunikator sampaikan dalam
menjelaskan presentasi. Seorang komunikator menjelaskan
diagram, gambar, ilustrasi dan tulisan melalui komunikasi
visual. Di sisi lain, komunikator memberikan penjelasan dengan
kata-kata untuk mendukung visual yang digunakan melalui
komunikasi verbal. Kedua informasi ini diproses secara
bersamaan slide yang digunakan harus sinergis dengan penjelasan
verbal.
Smaldhino, Lowther dan Russell (2012:105) mengungkapkan
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang
presentasi Powerpoint sebagai berikut:
1) Secara cermat pilihlah jenis huruf, ukuran dan warna
sehingga jelas dan mudah terbaca.
2) Gunakan latar belakang yang polos dan berwarna terang.
3) Letakkan judul di bagian tengan atas slide.
35
4) Komunikasi singkat dengan menggunakan kata pada setiap slide
seminimal mungkin
5) Gunakan sebuah template untuk membuat format visual yang
konsisten.
6) Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten.
7) Gunakan gambar yang sesuai.
8) Gunakan transisi yang konsisten
9) Gunakan animasi presentasi sederhana.
10) Gunakan efek audio yang mampu meningkatkan efektivitas
presentasi
Berkaitan dengan pembuatan presentasi dengan Powerpoint,
menurut Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:302)
mengilustrasikan prosedur pengembangan multimedia berbasis
Powerpoint sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Pengumpulan elemenmultimedia yangdiperlukan:- Gambar- Grafk- Tabel- Video- Rekaman audio
IdentifikasI program:materisasaransumber1
Penyusunan materi presentasi
Proses pembuatan dan eksekusi hasil belajar 3
36
Gambar 2.2Prosedur Pengembangan Multimedia berbasis Powerpoint
(Rusman, Kurniawan dan Nuryana,2011:302)
Berdasarkan gambar tersebut, prosedur pembuatan
presentasi Powerpoint diawali dengan identifikasi program
kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dan pemaduan bahan-
bahan pendukung dan diakhiri dengan review program.
Identifikasi program dimasukan untuk melihat kesesuaian antara
program yang akan dibuat dengan materi, siswa (terutama latar
belakang kemampuan, usia juga jenjang pendidikan). Perlu juga
diidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti, gambar,
suara, grafik, animasi dan video yang akan digunakan.
Pengumpulan bahan pendukung tersebut dapat dilakukan dengan
cara mencari melalui internet (browsing), menggunakan bahan
yang sudah ada ataupun dengan memproduksi sendiri sesuai
2
Penggunaan4
37
keperluan, misalnya: kebutuhan video dengan shooting, kebutuhan
gambar dengan pemotretan objek tertentu ataupun dengan scanning.
Bersamaan dengan pengumpulan tersebut dilakukan penyusunan
materi yang diambil dari bahan utama seperti buku, modul
ataupun makalah lengkap. Materi untuk Powerpoint biasanya
dikemas secara singkat dan garis besarnya saja. Setelah bahan
terkumpul dan materi sudah terangkum, proses pembuatan slide
presentasi Powerpoint dapat dilakukan. Hasil akhir presentasi
dapat dirubah dalam bentuk slide show, web pages ataupun Executable
File (.exe). Setelah file presentasi selesai dibuat, sebaiknya
dilakukan review program dari sisi bahasa, teks dan tata letak
untuk direvisi dan siap digunakan.
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Presentasi Powerpoint
Dalam upaya pemilihan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran, tentunya setiap guru perlu memperhaikan
kelebihan dan kelemahan media terkait efektivitasnya dalam
pembelajaran. Aplikasi Microsoft Powerpoint pada dasarnya
merupakan pembelajaran berbasis komputer. Menurt Daryanto
38
(2010:164), media presentasi Powerpoint memiliki sejumlah
keutamaan sebagai berikut:
1) materi dapat disajikan lebih menarik karena mampu
mengintegrasikan unsur-unsur multimedia dalam satu paket;
2) menyediakan berbagai efek animasi yang dapat digunakan
sesuai keperluan untuk kepentingan efektivitas presentasi;
3) visualisasi pesan atau informasi yang dipresentasikan akan
dapat lebih mudah dipahami;
4) dapat digunakan secara klasikal;
5) dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dipakai berulang-
ulang;
6) dapat disimpan dalam bentuk data optic maupun magnetic (SC,
Disket atau flashdisk), sehingga praktis dibawa kemana-mana.
Presentasi Powerpoint tersebut dapat digunakan secara
klasikal ataupun individu, sehingga seorang guru dapat cukup
sekali mempresentasikan materi termasuk latihannya kepada
seluruh siswa secara klasikal. Selanjutnya materi presentasi
tersebut dapat diperbanyak dan dipergunakan kembali oleh siswa
39
secara individu sebagai bahan belajar mandiri dengan bantuan
fasilitas komputer.
File presentasi Powerpoint memiliki nilai praktis dan
efektif dimana, file tersebut dapat disimpan pada media yang
lebih kecil dan mudah untuk dibawa dan digunakan dimana saja.
Demikian populernya Powerpoint sebagai media presentasi, saat
ini telah banyak file-file Powerpoint pembelajaran yang dapat
diunduh dari berbagai situs untuk menunjang pembelajaran
berbasis komputer.
Selain kelebihan dari media presentasi Powerpoint di atas,
Ariani dan Haryanto (2010:129), mengemukakan sejumlah
keterbatasan atau kelemahan dari media presentasi Powerpoint
sebagai berikut:
1) tidak semua guru mahir dalam mengoperasikan komputer,
apalagi membuat presentasi sendiri;
2) penggunaan efek animasi yang tidak sesuai dapat mengalihkan
perhatian dan konsentasi siswa atas materi pembelajaran;
3) penggunaan foto, animasi atau video yang tidak sesuai dapat
mengalihkan perhatian siswa atas materi utama di mana
40
mereka akan lebih tertarik pada animasinya daripada materi
pelajaran yang dipresentasikan;
4) untuk siswa yang mempunyai latar belakang pengetahuan
sebelunya, penggunaan gambar kurang bermanfaat; dan
5) suara atau sound yang kurang jelas akan berdampak pada
kesalahan atau kekeliruan dalam pengucapan (pronunciation) dan
interpretasi pesan atau informasi yang dipresentasikan.
C. Penguasaan Kosakata
1. Definisi Kosakata
Mempelajari kata-kata dalam bahasa asing tidak hanya
mencakup pembelajaran makna kata, akan tetapi juga mempelajari
bagaimana kata-kata tersebut diterapkan sesuai dengan konteks
kebahasaan yang baik dan benar. Kosakata merupakan salah satu
alat yang memungkinkan pembelajaran bahasa asing berkomunikasi
dengan bahasa yang dipelajari. Hal ini selaras dengan
pernyataan Herrel dan Jordan (2004:149), “Vocabulary is essential in
all areas of language learning. Vocabulary is a kind of tool which enables language
learners to communicate a language.” Untuk memperoleh dan menyampaikan
informasi, siswa harus memahami makna kata yang digunakan.
41
Berkaitan dengan pemahaman membaca, Hickman, Pollar and
Voughn (2004:720) menyatakan bahwa tingkat perbendaharaan
kosakata siswa merupakan faktor penentu keterampilan kefasihan
dan pemahaman membaca siswa. Penguasaan kosakata tidak hanya
menunjang peningkatan pengetahuan dan pemahaman bacaan siswa
akan tetapi juga menunjang perkembangan keterampilan berbasa
lainnya seperti pemahaman tata bahasa dan bahasa lisan.
Pernyataan ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan
Mehrpour, Razmjoo and Kian (2011:98) bahwa salah satu aspek
penting dalam pemahaman membaca adalah pengusaan kosakata.
Dalam setiap kegiatan membaca, siswa perlu mengenali sejumlah
kata-kata yang cukup untuk menjadi seorang pembaca yang
efisien. Dalam hal ini, guru diharapkan senantiasa membanti
siswa memahami dengan lebih baik teks bacaan dengan
mengajarkan kata-kata kunci yang digunakan dalam teks secara
eksplisit.
Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa, kosakata
merupakan unsur yang sangat penting. Elsjelyn (2012:31) bahwa
kemampuan berbahasa sangat tergantung pada luasnya
perbendaharaan kata yang dimiliki seseorang. Makna suatu
42
wacana sebagai pembentuk ujaran sebagian besar ditentukan oleh
kosakata yang digunakan. Tanpa penguasaan kosakata yang cukup,
seseorang tidak akan mampu menampilkan seluruh keterampilan
berbahasa secara maksimal baik yaitu menyimak dengan baik,
berbicara dengan lancar, membaca dengan baik dan menulis
dengan baik. Oleh karena itu, pembelajaran kosakata
diprioritaskan di awal pembelajaran bahasa asing.
2. Aspek-Aspek Kosakata
Pembahasan penguasaan kosakata bahasa asing, dalam hal
ini bahasa Inggris tentunya berkaitan erat dengan pemahaman
aspek-aspek kosakata bahasa tersebut. Untuk menguasai kosakata
secara luas, setiap orang perlu mengetahui sejumlah aspek
kosakata suatu bahasa. Dalam hal ini, Pavlu (2009:26-27)
mengemukakan sejumlah aspek kosakata yaitu: pelafalan
(pronunciation), tata bahasa (grammar), makna kata (meaning),
bentuk kata (word formation) dan jabatan kata (word class).
Pelafalan kata dalam bahasa Inggris sangat perlu
dicermati karena terdapat beberapa kata yang memiliki
pelafalan yang sama tetapi berbeda arti misalnya: kata ‘bag’
43
dengan ‘beg’ yang memiliki cara pengucapan yang sama dengan
arti berbeda. Pemahaman kata tersebut secara lisan hanya dapat
diperloeh dengan memperhatikan konteks pembicaraan.
Tata bahasa (grammar) merupakan aspek lain dalam
penguasaan kosakata di mana pada aspek ini penguasaan kosakata
ditunjukkan dengan kemampuan pembelajar atau pengguna bahasa
Inggris memadukan kata-kata dalam kalimat atau ujaran dengan
benar. Begitupun halnya dengan padanan kata, seorang
pembelajar atau pengguna bahasa Inggris akan dipandang
menguasai kosakata bahasa Inggris ketika menguasai sejumlah
padanan kata yang umum digunakan secara lisan maupun tertulis.
Aspek lain yang telah umum dikenal adalah makna (meaning)
dan digolongkan ke dalam sejumlah kategori. Dua kategori makna
yang telah banyak digunakan dalam tes kebahasaan adalah makna
sama (sinonym) dan lawan kata (antonym). Contoh sinonim yatu
kata ‘pretty’ dan ‘beautiful’ meskipun ejaan dan pengucapan berbeda
namun pada dasarnya kedua kata tersebut memiliki makna yang
sama yaitu indah atau cantik. Contoh antonim yaitu ‘big’ dan
‘small’ yang keduanya memiliki penulisan, pengucapan dan makna
yang berbeda di mana ‘big’ artinya besar sedangkan ‘small’
44
berarti kecil. Pembelajar lanjutan (advance learner) bahasa
Inggris dituntut untuk mempelajari dan menguasai kosakata
dengan memperhatikan bentukan kata yang berimbuhan awalan
(prefix), sisipan (infix) dan akhiran (suffix).
Aspek dasar kosakata dalam bahasa Inggris dalah jabatan
atau kelas kata. Penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris
meliputi kemampuan mengidentifikasi jabatan kata seperti:
1) Kata benda / nouns: sun, computer
2) Kata sifat / adjectives: long, happy
3) Kata ganti / pronouns: I, him, they, there, here
4) Kata bilangan /numeric: first, two
5) Kata Kerja / verb: take, decide
6) Kata keterangan / adverb: always, never
7) Kata depan / prepositions : on, by
8) Kata penghubung / conjunctions: or, and
3. Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris
Menurut Santrock (2011:69), perkembangan kosakata siswa
akan senantiasa berkembang secara dramatis seiring dengan
pembelajaran dan pengenalan kata yang diperoleh dan digunakan
45
dalam frekuensi yang tinggi dalam komunikasi lisan dan
tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga penguasaan
kosakata dalam hal ini ditentukan oleh seberapa tinggi
frekuensi komunikasi lisan dan tertulis yang dialami siswa
secara bermakna. Dalam hal ini pengenalan dan pengembangan
penguasaan kata-kata baru yang ditemukan pada saat
pembelajaran membaca.
Berkaitan dengan upaya pembelajaran kosakata, Elsjelyn
(2012:31-39) memaparkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
mempelajari kosakata yaitu: jumlah kata yang perlu dipelajari,
cara meningkatkan perbendaharaan kata dan manfaat pengulangan
(review).
1) Jumlah kata yang perlu dipelajari
Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat kaya akan
perbendaharaan kata mencapai hampir dua juta kata. Jumlah
perbendaharaan kata bagi orang dewasa bergantung pada tingkat
pendidikannya. Untuk memahami bacaan berbahasa Inggris seperti
Koran, majalah dan bacaan umum dibutuhkan kurang lebih 30.000
kata. Namun demikian, sebagian besar kata tersebut merupakan
kata-kata yang perlu dikenal secara pasif (recognition vocabulary),
46
yaitu kata yang dapat dimengerti seseorang pada saat membaca
ataupun mendengar kata itu. Pada umumnya, recognition vocabulary
yang dikuasai seseorang jauh lebih banyak dan perbendaharaan
ata aktif (productive vocabulary) yaitu kata yang memiliki
frekuensi yang tinggi digunakan dalam berbicara dan menulis.
2) Cara meningkatkan perbendaharaan kata
Banyak cara yang dapat digunakan siswa untuk menambah
perbendaharaan kata. Ada yang mempelajari kata dengan
mengelompokkan kata berdasarkan topik, ada yang menulis kata-
kata baru berulangkali sampai hafal, da nada juga yang memakai
kartu-kartu kecil yang memuatkata baru pada salah satu sisi
dengan terjemahan atau definisi di sisi lainnya.
Berkaitan dengan upaya peningkatan perbendahaaan kata,
Elsjelyn (2012: 34) mengemukakan dua strategi utama yaitu
pemanfaatan konteks dan penguraian kata.
a) Pemanfaatan Konteks
Hampir setiap kata dalam bahasa Inggris mempunyai
beberapa arti yang berbeda tergantung dari pemakaiannya dalam
kalimat. Oleh karena itu, salah Satu strategi untuk belajar
47
suatu kata adalah dengan memanfaatkan konteks dimana suatu
kata dapat digunakan. Dengan melihat konteks, seseorang bukan
saja dapat menafsirkan arti suatu kata tetapi juga dapat
mengetahui bagaimana memakai kata itu dalam konteks yang
tepat.
Sebagai contoh, seorang siswa mecari makna kata ‘tender’
dan menemukan paling sedikit empat arti yang berbeda
tergantung pemakaiannya dalam kalimat. Beberapa contoh
penerapannya adalah sebagai berikut:
- The mear is tender. (Daging itu lunak.)- He has a tender heart. (Dia berhati lembut.)- He got married at a tender age. (Dia menikah pada usia muda.)- He is a bar tender.(Dia seorang pelayan bar.)
Dari contoh di atas, tentunya siswa memerlukan contoh-
contoh penggunaan kata-kata dalam beragam konteks sehingga
mereka mampu menggunakan setiap kata yang dipelajari sesuai
dengan konteks yang digunakan. Mengingat banyaknya makna yang
dikandung sebuah kata, cara terbaik untuk mempelajarinya
adalah dengan banyak membaca. Dengan membaca, siswa secara
tidak langsung dapat mempelajari dan mengembangkan
perbendaharaan katanya.
48
b) Penguraian Kata
Sebagian besar kata dalam bahasa Inggris merupakan kata
bentukan yang terdiri dari tiga unsur yaitu akar kata, awalan
dan akhiran. Masing-masing unsur ini memegang peranan sebagai
penentu arti suatu kata. Oleh sebab itu, sangatlah penting
untuk mempelajari dan mengerti fungsi dari masing-masing unsur
tersebut. Dengan mempelajari akar kata dan awalan, seseorang
dapat menabah perbendaharaan katanya, karena dengan akar kata
dan awalan pembentuk kata, siswa dapat mengetahui arti kata
tanpa harus menggunakan kamus.
Sebagai contoh kata ‘progress’ yang terdiri dari awalan
‘pro’ yang berarti maju atau ke depan dan ‘gress’ yang berarti
bergerak atau melangkah, sehingga ‘progress’ dapat diartkan
sebagai maju atau berkembang. Dari akar kata ‘gress’ ini dapat
juga dibentuk beberapa kata lain seperti ‘congress’, ‘digress’, ‘egress’,
‘regress’, ‘retrogress’ dan ‘transgress’. Dari perpaduan arti antara akar
kata dan awalan yang berbeda-beda ini dapat diketahui arti
masing-masing kata sebagai berikut:
a) ‘con’ (dengan, bersama): congress = maju bersamab) ‘e’ (di luar): egress = melangkah keluar
49
c) ‘di’ (dua): digress = menyimpangd) ‘re’ (kembali lagi): regress = mundure) ‘retro’ (kembali ke belakang): retrogress = mundurf) ‘trans’ (melewati): transgress = melanggar
Bila akar kata dan awalan berguna untuk menentukan arti
dari suatu kata, maka akhiran berguna untuk menentukan fungsi
dari suatu kata dalam kalimat. Misalnya akhiran –ion mengubah
kata kerja ‘digress’ menjadi kata benda ‘digression’ dan akhiran –
ive mengubahnya menjadi kata sifat ‘digressive’ yang kemudian dapat
juga menjadi kata keterangan ‘digressively’ bila kata sifat ini
ditambah dengan akhiran ‘ly. Dengan demikian penguraian kata
dengan memperhatikan akar kata awalan dan akhiran akan
membantu pengembangan perbendaharaan kosakata siswa.
3) Manfaat pengulangan (review)
Mengetahui strategi belajar yang tepat belum cukup untuk
membuat siswa berhasil menambah dan menguasai perbendaharaan
kata yang memadai. Sebagian besar siswa yang mencoba
mempelajari kata-kata baru mengeluh karena sebagian besar kata
yang telah dipelajari tidak mereka ingat lagi. Hal ini selaras
dengan pendapat Elsjelyn (2012:37) yang menyatakan bahwa pada
50
umumnya orang akan lupa 80% dari apa yang telah dipelajari
dalam jangka waktu 24 jam bila tidak ada pengulangan. Dalam
hal ini, pengulangan perlu diakukan pada waktu siswa
mengingat kata yang dipelajari kira-kira 10 menit setelah
belajar dan pengulangan selanjutnya dapat dilakukan setelah
beberapa jam, hari, minggu dan bulan.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, peneliti merumuskan
hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris yang signifikan antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan media Powerpoint dengan Media buku teks.
2. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki
penguasaan kosakata yang tinggi dengan yang rendah.
3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara
penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.
51
4. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris yang signifikan antara siswa yang tinggi penguasaan
kosakata dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa
yang belajar dengan media buku teks.
5. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki
penguasaan kosakata yang rendah dan belajar dengan media
Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media buku teks.
6. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa
yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa
yang memiliki penguasaan kosakata rendah.
7. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris dengan media buku teks yang signifikan antara siswa
yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa
yang memiliki penguasaan kosakata rendah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah dan hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Powerpoint
dan buku teks terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang
Kabupaten Lebak.
2. Mengetahui pengaruh penguasaan kosakata yang tinggi dan
rendah terhadap pemahaman teks naratif berbahasa Inggris
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak.
3. Mengetahui pengaruh interaksi penggunaan media Powerpoint dan
penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang
Kabupaten Lebak.
4. Mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint dan buku teks
terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
40
53
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak
berpenguasaan kosakata yang tinggi.
5. Mengetahui pengaruh penggunaan media PowerPoint dan buku teks
terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak
berpenguasaan kosakata yang rendah.
6. Mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint terhadap
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa
kelas VIIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak yang
memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan rendah.
7. Mengetahui pengaruh penggunaan media buku teks pemahaman
membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIIII
SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak yang memiliki
penguasaan kosakata yang tinggi dan rendah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian pengaruh penggunaan media PowerPoint dan
penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa kelas VIII ini akan dilaksanakan di
54
SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak dikarenakan peneliti
adalah salah seorang tenaga pendidik yang terlibat langsung
dalam proses pembelajaran bahasa Inggris siswa siswa kelas
VIII di sekolah tersebut sehingga penelitian yang dilakukan
merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan tugas mengajar
sehari-hari sehingga penelitian mendapatkan izin dan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2. Waktu Penelitian
Perkiraan waktu yang diperlukan sampai pada pelaporan
penelitian adalah kurang lebih lima bulan dimulai pada bulan
Maret sampai Juni 2014 .
C. Metode Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian, metode yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
Menurut Darmadi (2013: 40), penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi terhadap objek
penelitian serta adanya kontrol. Untuk kepentingan penelitian,
digunakan desain faktorial yang memungkinkan penyelidikan dua
variabel atau lebih secara sendiri-sendiri maupun dalam
55
interaksi dengan yang lainnya. Menurut Darmadi (2013: 237),
desain faktorial penelitian dapat digambarkan pada tabel 3.1
di bawah ini.
Tabel 3.1Desain Penelitian
(disesuaikan dengan desain Darmadi, 2013: 237)
PenguasaanKosakata (B)
Media Pembelajaran (A)Kelompok Eksperimen
MenggunakanMedia PowerPoint (A1)
Kelompok KontrolMenggunakan
Media Buku Teks(A2)
Luas (B1) (A1,B1) (A2,B1)Sempit (B2) (A1,B2) (A2,B2)
Keterangan:A = Media pembelajaranB = Penguasaan kosakata A1 = Pembelajaran dengan media PowerPointA2 = Pembelajaran dengan media buku teksB1 = Penguasaan kosakata luas B2 = Penguasaan kosakata sempitA1B1= Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yang
tinggi dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia PowerPoint
A1B2 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yangrendah dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia PowerPoint.
A2B1 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yangtinggi dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia buku teks.
A2B2 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yangrendah dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia buku teks.
56
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak. Peneliti memilih
populasi tersebut dikarenakan peneliti mengajar di tempat
penelitian sebagai tenaga guru tetap sehingga diharapkan
peneliti memperoleh kemudahan dan kelancaran dari awal sampai
akhir penelitian. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 3.2 di bawah ini.
Tabel 3.2Populasi Penelitian
(Sumber: TU SMPN 3 Muncang, Maret 2014)No Kelas Laki-laki Perempuan1 VIII A 21 142 VIII B 18 163 VIII C 19 17
Jumlah 58 47
2. Sampel Penelitian
Menurut Darmadi (2013:50), sampel adalah sebagian dari
populasi yang dijadikan objek/subjek penelitian yang
refresentatif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan
teknik probability sampling dengan mengambil 2 nama kelas secara acak
dan hasilnya adalah kelas VIIIB dan VIIIC yang selanjutnya
57
sampel diambil dengan teknik simple random sampling menggunakan
undian. Setiap siswa berkesempatan memilih satu lilitan
kertas berisikan nomor 1-70 dalam kotak dan bagi siswa yang
memperoleh nomor ganjil akan dimasukkan ke dalam kelompok A
(eksperimen) sedangkan siswa yang memperoleh nomor genap akan
menjadi kelompok kontrol dengan masing-masing jumlah sampel
pada tiap kelompok adalah 35. Jadi total jumlah sampel yang
digunakan adalah 70 siswa. Setelah terbentuk dua kelompok,
selanjutnya dilakukan pengukuran penguasaan kosakata bahasa
Inggris siswa dengan tes hasil belajar pada tiap kelompok,
membagi siswa ke dalam tiga kelompok penguasaan kosakata
(tinggi, sedang, rendah) dan mengambil kelompok siswa dengan
penguasaan kosakata yang tinggi dan rendag sehingga ukuran
jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3Ukuran Sampel
No Kelompok Jumlah
1 Eksperimen 35 12 12 242 Kontrol 35 12 12 24
Jumlah 70 24 24 48
Jumlah Peserta Didik
Sampel Penguasaan Kosakata
Luas
Sampel Penguasaan Kosakata Sempit
58
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Instrumen Pemahaman Membaca
Pemahaman membaca atau reading comprehension dalam
penelitian ini adalah keterampilan mengolah teks bacaan dan
pengetahuan terkait topik bacaan guna menangkap pesan, gagasan
atau informasi yang disampaikan penulis dalam teks naratif
berbahasa Inggris.
Pemahaman membaca teks naratif bahasa Inggris adalah
kemampuan siswa memahami teks-teks naratif yang disediakan
dengan menjawab soal-soal pemahaman berbentuk pilihan ganda
(multiple-choice item) berjumlah 30 butir soal dengan empat pilihan
yaitu A, B, C, dan D. Jawaban yang benar akan mendapat skor 1
dan jawaban yang salah akan mendapat skor 0.
Kisi-kisi instrumen soal tes pemahaman membaca teks
naratif Bahasa Inggris kelas VIII mengacu pada kompetensi
dasar membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII
semester 2.
Tabel 3.4Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Membaca Teks Naratif
Kompetensi Indikator Jenjang Jumla
59
Dasar hC1 C2Meresponmakna danlangkahretorikadalam eseipendeksederhanasecaraakurat,lancer danberterimayangberkaitandenganlingkungansekitar dalamteksberbentukrecount dannarrative
Menemukan informasirinci - 1,10,13,2
2 4
Menemukan maknatersurat
2,15,23,26 4
Menemukan maknatersirat
3,4,5,21,24 5
Menemukan gambaran umumparagraf atau teks
16,18,19,20 4
Mengidentifikasirujukan kata - 11,14,17 3
Mengurutkan kalimatmenjadi paragraf yangpadu.
- 27,28 2
Mengidentifikasipesan/nilai moral teks - 6,12,25 3
Melengkapi teks rumpangdengan kata-kata yangtepat - 7,8,9,29,
30 5
Jumlah - 30 30
2. Instrumen Penguasaan Kosakata
Penguasaan kosakata adalah pengetahuan sejumlah kata-kata
Bahasa Inggris disertai kemampuan memahami dan menggunakannya
dalam berbagai konteks baik secara lisan ataupun tertulis.
Pengukuran penguasaan kosakata siswa diukur dengan 40
butir soal pilihan ganda soal dengan skor 1 untuk jawaban yang
benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Kisi-kisi instrumen
60
mengacu pada materi kosakata yang digunakan dalam teks-teks
naratif bahasa Inggris kelas VIII.
Tabel 3.5Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata
No Indikator Nomor Soal JumlahSoal
1
Mengidentifikasi kata yangdiucapkan dan dilafalkandengan tepat
31,32,33,34,35,
36,37,38,39,40
10
2.Menyusun sejumlah katamenjadi kalimat yang benar(grammar) .
27,28,29,30 4
3. Menentukan kata yang tepat:a. Sinonim 1,3,4,11,13 5b. Antonim 2,5,6,10,12 5c. Melengkapi kalimat dengan
kata yang tepat7,8,9,24,25,2
6 6
4. Mengidentifikasi jenis kata(word class)
14,15,16,17,18 5
5. Menentukan formasi kata(word formation)
19,20,21,22,23 5
Jumlah 30 30 (Sumber :
Pavlu, 2009:27)3. Pangujian Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang
digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Untuk
kepentingan pemerolehan data seakurat mungkin, setiap butir
yang instrumen diujikan perlu diuji keabsahan atau
61
validitasnya. Dalam rangka uji validitas, peneliti menguji
coba butir soal tes pemahaman membaca dan penguasan kosakata
sebanyak 30 soal terhadap 27 sampel uji dan dianalisis dengan
teknik korelasi Point Biseraial menurut Arikunto (2010:213) dengan
rumus sebagai berikut:
rbis=Xi−XtSt √pq
Keterangan: rbis = koefisien korelasi Xi = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benarXt = mean skor total (skor rata-rata seluruh responden)St = standar deviase skor totalp = proporsi subjek yang menjawab benar item
p=
jumlah.responden.yang.menjawab.benar.itemjumlah.seluruh.responden
q = 1 - p
Hasil perhitungan uji validitas butir soal dibandingkan
dengan nilai kritik r pada tabel r Product Moment. Butir soal
dikatakan valid bila rhitung > rtabel. Data uji validitas instrumen
ini diolah dengan bantuan program aplikasi SPSS 20. Hasil uji
validitas ini akan menentukan butir instrumen yang layak
digunakan dalam pengumpulan data penelitian.
b. Uji Reliabilitas
62
Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan sebuah
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data. Reliabilitas menunjuk pada tingkat
keterandalan sesuatu yang artinya dapat dipercaya sehingga
dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen
pengumpul data penelitian digunakan aplikasi SPSS.20 dengan
statistik K-R 20 atau Alpha Cronbath menurut Arikunto (2010: 230)
dengan rumus sebagai berikut.
rii=K
K−1 (St2−∑ pqSt2 )
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaanvt = varians totalp = proporsi subjek yang menjawab benar item
p =jumlah. responden. yang. menjawab benar itemjumlah seluruh responden
q = 1 - p
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen
dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r untuk mengetahui
tingkat korelasi butir-butir instrumen.
F. Teknik Analisis Data
63
Teknik analisis data penelitian meliputi analisis data
dengan statistik deskriptif. Analisis data dengan statistik
deskriptif dilakukan untuk membuat ringkasan dan deskripsi
data yang telah dikumpulkan dalam bentuk tabell distribusi
frekuensi dan histogram.
Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, data yang
terkumpul akan dianalisis secara statistik untuk menguji
hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis perbedaan, data
diolah menggunakan aplikasi SPSS.20 menggunakan Independent
Sample t Test, sedangkan pengujian pengaruh interaksi media
PowerPoint dan penguasan kosakata terhadap pemahaman membaca
teks naratif berbahasa Inggris siswa selanjutnya akan
dianalisis dan diolah dengan bantuan aplikasi SPSS 20
menggunakan uji F.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Deskripsi data hasil penelitian ini adalah gambaran umum
membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP
negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak tahun pelajaran 2013/2014.
Data yang disajikan merupakan data yang telah diolah dengan
menggunakan aplikasi SPSS.20.
1. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisMenggunakan Media PowerPoint (A1)
Tabel 4.1Deskripsi A1
Berdasarkan Tabel 4.1, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris menggunakan media PowerPoint, diketahui dari
49
65
total 24 siswa, nilai minimum adalah 13 dan nilai maksimum 26
dengan nilai rata-rata 18.16.
2. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisMenggunakan Media Buku Teks (A2)
Tabel 4.2Deskripsi A2
Berdasarkan Tabel 4.2, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris menggunakan media buku teks, diketahui dari
total 24 siswa, nilai minimum adalah 9 dan nilai maksimum 21
dengan nilai rata-rata 15,66. Perbandingan dengan deskripsi
pemahaman membaca menggunakan media PowerPoint, nilai rata-rata
pemahaman membaca teks berbahasa Inggris menggunakan media
Power Point (15,667) lebih tinggi daripada nilai rata-rata
66
pemahaman membaca menggunakan media buku teks. Sehingga dalam
hal ini dapat disimpulkan pembelajaran dengan media PowerPoint
lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris siswa.
3. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa dengan Penguasaan Kosakata yang Tinggi (B1)
Tabel 4.3Deskripsi B1
Berdasarkan tabel 4.3, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi (luas), diketahui dari total 24 siswa, nilai minimum
adalah 12 dan nilai maksimum 26 dengan nilai rata-rata 17,04.
4. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah (B2)
67
Tabel 4.4Deskripsi B2
Berdasarkan Tabel 4.4, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa dengan memiliki penguasaan kosakata
yang rendah (sempit) diketahui dari total 24 siswa, nilai
minimum adalah 9 dan nilai maksimum 21, dengan nilai rata-rata
16,79. Nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris kelompok siswa ini terbukti lebih rendah
daripada pemerolah nilai rata-rata pemahaman membaca kelompok
siswa dengan penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi
atau luas (17,04). Dengan demikian dapat disimpulkan
penguasaan kosakata berpengaruh besar terhadap pemahaman
membaca teks berbahasa Inggris siswa.
5. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Powerpoint dan Memiliki PenguasaanKosakata yang Tinggi (A1 B1)
Tabel 4.5
68
Deskripsi A1B1
Berdasarkan tabel 4.5, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi (luas) setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 12 siswa,
nilai minimum adalah 14 dan nilai maksimum 26 dengan nilai
rata-rata 18,25 dan standar deviasi atau simpangan baku 3,79.
6. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Powerpoint dan Memiliki PenguasaanKosakata Rendah (A1 B2)
Tabel 4.6
69
Deskripsi A1B2
Berdasarkan Tabel 4.6, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
rendah (sempit) setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 12 siswa,
nilai minimum adalah 13 dan nilai maksimum 21 dengan nilai
rata-rata 18,08 dan standar deviasi atau simpangan baku 2,42.
Perolehan nilai minimum, maksimum dan nilai-rata-rata dengan
kelompok siswa berpenguasaan kosakata rendah ini lebih kecil
daripada perolehan kelompok siswa berpenguasaan kosakata yang
tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata
berpengaruh besar terhadap penmahaman membaca teks naratif
siswa.
70
7. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Buku Teks dan Memiliki PenguasaanKosakata Tinggi (A2 B1)
Table 4.7Deskripsi A2B1
Berdasarkan Tabel 4.7, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi (luas) setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan media buku teks, diketahui dari total 12 siswa,
nilai minimum adalah 12 dan nilai maksimum 21 dengan nilai
rata-rata 15,83 dan standar deviasi atau simpangan baku 2,88.
8. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Buku Teks dan Memiliki PenguasaanKosakata Sempit (A2 B2)
Table 4.8Deskripsi A2B2
71
Berdasarkan Tabel 4.8, pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
rendah (sempit) dengan pembelajaran menggunakan media buku
teks, dari total 12 siswa, nilai minimum adalah 12 dan nilai
maksimum 21 sama halnya dengan perolehan kelompok siswa dengan
penguasaan kosakata tinggi akan tetapi nilai rata-rata 15,83
kelompok siswa dengan penguasaan kosakata rendah lebih kecil
daripada nilai rata-rata kelompok siswa dengan penguasaan
kosakata bahasa Inggris yang tinggi atau luas. Dengan demikian
dapat dikatakan penguasaan kosakata berpengaruh secara
signifikan terhadap pemahaman membaca siswa.
B. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis perbedaan, data diolah
menggunakan aplikasi SPSS.20 menggunakan Independent Sample t Test,
72
dengan kriteria penerimaan Ho apabila nilai t hitung < nilai t
tabel pada taraf kepercayaan, 0,05. Sedangkan pengujian
pengaruh interaksi media PowerPoint dan penguasan kosakata
terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
siswa selanjutnya akan dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of
Varians).
1. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan mediaPowerpoint dengan Media buku teks.
Tabel 4.9Group Statistics A1 dan A2
Pada tabe 4.9 di atas, diketahui nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa yang
mendapat pembelajaran dengan media PowerPoint adalah 17,95 yang
lebih besar daripada perolehan nilai-rata-rata kelompok siswa
yang mendapat pembelajaran dengan buku teks yatu 15,667.
Sepintas dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan media
PowerPoint lebih efektif daripada pembelajaran dengan buku
teks.
73
Tabel 4.10Independent Samples Test A1 dan A2
Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui nilai t hitung
adalah sebesar 2,393. Hasil tersebut dibandingkan dengan
nilai t tabel dengan df=46 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu
1,679. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka
nilai t hitung 2,393 > t tabel 1,679, sehingga Ho ditolak.
Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media
buku teks.
2. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang rendah penguasaan kosakatanya dengansiswa yang tinggi penguasaan kosakatanya.
74
Tabel 4.11Group Statistics B1 dan B2
Pada Tabel 4.11 di atas, diketahui nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi lebih
besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan
kosakata yang rendah.
Tabel 4.12Independent Samples Test B1 dan B2
Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, diketahui nilai t hitung
adalah sebesar 8,464. Berdasarkan hasil perhitungan dan
perbandingan, maka nilai t hitung 8,464 > t tabel 1,679 pada
taraf signifikansi 0,05 dengan df=46, sehingga Ho ditolak.
Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang
75
memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan
yang rendah.
3. Pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan mediaPowerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahamanmembaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.
Tabel 4.13Persamaan Regresi Y atas Penggunaan Media PowerPoint (X1) dan
Penguasaan Kosakata (X2)Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat diketahui persamaan
regresi data variabel penggunaan media PowerPoint dan penguasan
kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris siswa dengan arah regresi b= 0,367, c=0,174 dan
konstanta a= 3,827, sehingga bentuk hubungan anatara ketiga
variabel tersebut dapat ditulis dalam peramaan regresi Y=
3,827+ 0,367X1+ 0,174X2.
76
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat signifikansi
persamaan regresi tersebut dilakukan uji F dengan output pada
Tabel 4.32 berikut ini.
Tabel 4.14ANOVAa
Model Sum ofSquares
df MeanSquare
F Sig.
1
Regression 238.890 2 119.445 138.829 .000b
Residual 18.068 21 .860Total 256.958 23
a. Dependent Variable: Pemahaman_Membacab. Predictors: (Constant), Penguasaan_Kosakata, Penggunaan_media
Pada tabel 4.14 di atas, diketahui nilai signifikansi
persamaan regresi Y= 0,000. Jika dibandingkan dengan nilai α
(0,05) nilai tersebut lebih kecil. Dengan kata lain, persamaan
regresi yang diperoleh adalah signifikan. Selain itu,
signifikansi persamaan regresi dapat diketahui dengan
membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Pada Tabel 4.32
diketahui nilai Fhitung adalah sebesar 138,829, sedangkan F tabel
diperoleh melalui tabel F dengan df1=2 dan df2=23, maka Ftabel
adalah 3,186. Perbandingan menunjukkan nilai Fhitung lebih besar
daripada Ftabel (138,829 >3,186), maka persamaan regresi yang
diperoleh adalah signifikan. Dengan demikian, hasil pengujian
77
hipotesis ini membuktikan Ho ditolak sehingga hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara
penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.
Tabel 4.15
Model Summaryb
Model R RSquare
Adjusted RSquare
Std. Errorof the
Estimate1 .964a .930 .923 .92756a. Predictors: (Constant), Penguasaan_Kosakata, Penggunaan_mediab. Dependent Variable: Pemahaman_Membaca
Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, diketahui koefisien
korelasi pengaruh antara penggunaan media PowerPoint dan
penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa adalah sebesar 0,964 yang artinya
menurut tabel interpretasi nilai r bahwa nilai koefisien
korelasi sebesar 0,964 termasuk pada kategori sangat kuat atau
sangat tinggi. Selanjutnyan nilai koefisien determinasi (r
square) antara penggunaan media PowerPoint dan penguasaan
kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif siswa
berbahasa Inggris adalah sebesar, 0,930. Temuan ini mengandung
78
pengertian bahwa kontribusi penggunaan media PowerPoint dan
penguasaan kosakata secara berkesinambungan adalah 93%. Dengan
demikian, penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata
siswa berkontribusi besar terhada pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris sebesar 93%, sedangkan sisanya
sebesar 7% dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
4. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggidan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa yangbelajar dengan media buku teks.
Tabel 4.16Group Statistics A1B1 dan A2B1
Pada Tabel 4.16 di atas, diketahui nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi
menggunakan media PowerPoint yaitu 20,58 lebih besar daripada
kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 18,41.
Tabel 4.17Independent Sample Test A1B1 dan A2B1
79
Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, diketahui nilai t hitung
adalah sebesar 2,543. Hasil tersebut dibandingkan dengan
nilai t tabel dengan df=22 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu
1,680. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka
nilai t hitung 2,543 > t tabel 1,680, sehingga Ho ditolak.
Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa inggris yang signifikan antara kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang
tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa
yang belajar dengan media buku teks.
5. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendahdan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa yangbelajar dengan media buku teks.
Tabel 4.18Group Statistics A1B2 dan A2B2
80
Pada Tabel 4.18 di atas, diketahui nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah
menggunakan media PowerPoint yaitu 15,33 lebih besar daripada
kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 12,91.
Tabel 4.19Independent Samples Test A1B2 dan A2B2
Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, diketahui nilai t hitung
adalah sebesar 3,482. Berdasarkan hasil perhitungan dan
perbandingan, maka nilai t hitung 3,482 > t tabel 1,680 pada
taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak.
Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa inggris yang signifikan antara kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang
rendah dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa
yang belajar dengan media buku teks.
81
6. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media Powerpoint antara siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang rendah.
Tabel 4.20Group Statistics A1B1 dan A1B2
Pada Tabel 4.20 di atas, diketahui nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah
menggunakan media PowerPoint yaitu 20,58 lebih besar daripada
kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 15,33.
Tabel 4.21Independet Samples Test A1B1 dan A1B2
Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, diketahui nilai t hitung
adalah sebesar 6,303. Berdasarkan hasil perhitungan dan
perbandingan, maka nilai t hitung 6,303 > t tabel 1,680 pada
82
taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak.
Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris dengan media Powerpoint yang
signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
rendah.
7. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media buku teks antara siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang rendah.
Tabel 4.22Group Statistics A2B1 dan A2B2
Tabel 4.22 di atas menggambarkan perolehan nlai rata-rata
yang berbeda antara pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris dengan media buku teks yang signifikan siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Setelah mengikuti
pembelajaran dengan media buku teks, kelompok siswa yang
83
memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi
memperoleh nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris yang lebih besar yaitu 18,41 daripada
kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah
yaitu 12,91.
Tabel 4.23Independet Samples Test A2B1 dan A2B2
Berdasarkan hasil perhitungan statistik pada Tabel 4.23
di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 7,672.
Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t
hitung 7,672 > t tabel 1,680 pada taraf signifikansi 0,05
dengan df=22, sehingga Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat
perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
dengan media buku teks yang signifikan antara siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang rendah.
84
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajarandengan media Powerpoint dengan media buku teks
Pembelajaran pemahaman membaca teks berbahasa Inggris di
kelas secara umum dilakukan dengan menggunakan media buku teks
yang tersedia. Pemanfaatan buku teks yang ada dilakukan guru
untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Dalam
pelaksanaannya, tak jarang guru kurang memperhatikan
kesesuaian sumber belajar dan karakteristik perkembangan
kompetensi siswa, sehingga proses pembelajaran tampak
dipaksakan dan hasil pembelajaranpun kurang memuaskan.
Pembelajaran membaca dengan buku teks seringkali dilaksanakan
dengan kegiatan membaca intensif sehingga menuntut
keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
membaca siswa sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai
dengan rencana dan hasil pembelajaran dapat tercapai secara
efektif.
Lain halnya dengan kegiatan pembelajaran membaca dengan
memanfaatkan media presentasi PowerPoint. Guru dapat mengelola
dan mempersiapakn bahan dan materi pembelajaran yang
85
diperlukan sehingga menunjang pencapaian tujuan pembelajaran
secara efektif dan efisien. Pemanfaatan media presentasi
dengan aplikasi PowerPoint memberikan keleluasaan bagi guru
untuk mengkombinasikan berbagai media baik teks, visual,
video, audio yang tidak hanya mampu menarik perhatian siswa
pada kegiatan belajar akan tetapi pula dapat membantu guru
memusatkan perhatian dan fokus siswa pada materi pembelajaran
sehingga kegiatan pembelajaran terkendali dan tujuan
pembelajaran tercapai sesuai rencana. Pembelajaran membaca
dengan media presentasi ini tentunya dipersiapkan guru secara
aktual setelah mempertimbangkan efektivitas ketercapaian
tujuan pembelajaran dan dapat dilaksanakan secara riil di
dalam kelas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada taraf
signifikansi 0,05 dengan df=46, nilai t hitung 2,393 > t
tabel 1,679 dan membuktikan Ho ditolak dan menerima hipotesis
yang menyatakan adanya perbedaan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media
buku teks. Perbedaan nilai rata-rata pemahaman membaca teks
86
naratif berbahasa Inggris siswa yang mendapatkan pembelajaran
menggunakan media PowerPoint yaitu 17,95 dengan siswa yang
mendapatkan pembelajaran menggunakan media buku teks yaitu
15,66 menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media PowerPoint
terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jelas terbukti
pembelajaran pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
menggunakan media presentasi PowerPoint memberikan kontribusi
lebih besar daripada pembelajaran dengan media buku teks.
Dalam pelaksanaannya, pembelajaran pemahaman membaca dengan
PowerPoint yang di dalamnya mengkombinasikan berbagai materi
dan media yang dibutuhkan secara autentik mampu menarik fokus
perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran sehingga
menunjang pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
siswa.
2. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaankosakata yang tinggi dengan yang rendah
87
Pemahaman membaca suatu teks tidak hanya dipengaruhi oleh
metode, teknik dan media pembelajaran saja. Pembelajaran suatu
bahasa, terutama bahasa asing sangat menuntut peranan
penguasaan kosakata untuk kelancaran berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan. Daya tarik dan pemahaman suatu teks
naratif tentunya tidak akan diperoleh siswa sebagai pembacanya
bila tidak disertai dengan penguasaan kosakata yang cukup.
Semakin tinggi penguasaan kosakata bahasa Inggris terkait teks
yang dibaca maka semakin tinggi pula pemahaman mereka atas
teks tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang
diperoleh, nilai t hitung 8,464 > t tabel 1,679 pada taraf
signifikansi 0,05 dengan df=46, sehingga Ho ditolak. Dengan
kata lain, hasil penelitian membuktikan adanya perbedaan
pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang
signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata
bahasa Inggris yang tinggi dan yang rendah. Nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi (19,50)
lebih besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan
88
kosakata yang rendah (14,12). Siswa yang memiliki penguasaan
kosakata yang tinggi atau luas memperoleh nilai pemahaman
membaca yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki
penguasaan kosakata yang rendah. Dalam hal ini, kegiatan
pembelajaran bahasa perlu senantiasa memperhatikan kosakata
sebagai aspek kebahasaan yang perlu senantiasa diperluas dan
dibelajarkan sehingga menunjang seluruh keterampilan berbahasa
siswa, terutama pemahaman membaca.
3. Pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan mediaPowerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahamanmembaca teks naratif berbahasa Inggris siswa
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, pemahaman membaca
siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya minat
membaca, penguasaan kosakata dan membaca siswa yang pada
dasarnya dapat diupayakan muncul dan meningkat dengan adanya
peranan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran
membaca secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang
dapat dilakukan guru dalam pembelajaran membaca adalah
penerapan model penyajian yang komprehensif dan menarik
melalui media presentasi PowerPoint.
89
Adanya pengaruh interaksi antara penggunaan media
presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman
membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa dibuktikan dengan
pembuktian koefisien korelasi yang sangat kuat atau sangat
tinggi pengaruh antara penggunaan media PowerPoint dan
penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa sebesar 0,964. Penggunaan media
PowerPoint dan penguasaan kosakata siswa berkontribusi besar
terhada pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7% dipengaruhi faktor
lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Penggunaan media aplikasi PowerPoint sebagai salah satu
media presentasi pembelajaran membantu guru mengelola dan
mempersiapkan materi dan bahan pembelajaran pemahaman membaca
secara autentik dan menarik begitupun halnya dengan penguasaan
kosakata sebagai salah satu aspek kebahasaan yang sangat
penting dalam menunjang penampilan berbahasa. Berdasarkan
haisil penelitian ini, pembelajaran dengan media presentasi
PowerPoint yang mampu menarik minat dan fokus perhatian siswa
pada saat pembelajaran perlu dapat dilakukan lebih intensif
90
dan dipersiapkan secara menarik dan autentik dengan tetap
memperhatikan perkembangan penguasaan kosakata siswa sehingga
menunjang peningkatkan pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa secara optimal.
4. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang tinggi penguasaankosakata dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswayang belajar dengan media buku teks
Kosakata adalah aspek kebahasaan paling penting dalam
kegiatan berbahasa. Penampilan berbahasa seseorang sangat
ditentukan oleh penguasaan kosakata bahasa yang digunakan.
Keterampilan guru dalam menyajikan kegiatan pembelajaran
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman
membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa. Karakteristik
materi teks bacaan bahasa Inggris yang menarik tidak menjamin
pembacanya memperoleh kesan dan pemahaman atas kegiatan
membaca yang dilakukan karena pemahaman membaca dipengaruhi
pula oleh keterampilan berbahasa dan penguasaan aspek
kebahasaan salah satunya yang terpenting yaitu kosakata.
Penyajian pembelajaran dengan media presentasi PowerPoint dan
media buku teks tentu saja memberi pengaruh, suasana dan hasil
91
yang berbeda, di mana pembelajaran dengan media presentasi
diupayakan menarik fokus dan perhatian siswa secara kolektif
sehingga kegiatan pembelajaran terkontrol, sedangkan
pembelajaran dengan buku teks membagi fokus perhatian siswa
pada guru dan buku teks di depannya dan dalam pelaksanaannya,
kegiatan membaca buku teks menuntut perhatian guru dalam
memastikan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Peranan
penguasaan kosakata dan model penyajian pembelajaran dengan
media ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan
nilai t hitung sebesar 2,543 2,543 > t tabel 1,680, pada taraf
kepercayaan 0,05 dengan df=22 sehingga Ho ditolak. Hasil
penelitian ini membuktikan adanya perbedaan pemahaman membaca
teks naratif berbahasa inggris yang signifikan antara kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang
tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa
yang belajar dengan media buku teks. Nilai rata-rata
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan
belajar dengan menggunakan media Power Point yaitu 20,58 lebih
besar daripada kelompok siswa yang menggunakan media buku teks
92
yaitu 18,41. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan media PowerPoint memberi kontribusi lebih
besar terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris siswa.
Dari dua faktor yang mempengaruhi pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris tersebut, dapat disimpulkan bahwa
penyajian pembelajaran dengan media PowerPoint lebih efektif
dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa dengan penguasaan
kosakata yang tinggi (luas) daripada siswa yang belajar dengan
media buku teks.
5. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaankosakata yang rendah dan belajar dengan media Powerpointdengan siswa yang belajar dengan media buku teks
Sebagaimana telah dibahas pada pembahasan hasil
penelitian ke empat, pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris siswa tidak hanya dipengaruhi oleh model penyajian
pembelajaran guru akan tetapi juga oleh faktor penguasaan
kosakata siswa. Pada taraf kepercayaan 0,05 dengan df=22,
hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,482 > t
tabel 1,680, sehingga Ho ditolak. Hal ini membuktikan adanya
93
perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris
yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa Inggris yang rendah dan belajar dengan media
PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar dengan media buku
teks. Nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
rendah dan belajar dengan menggunakan media Power Point yaitu
15,33 lebih besar daripada kelompok siswa yang menggunakan
media buku teks yaitu 12,91. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan media PowerPoint memberi kontribusi lebih
besar terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris siswa meskipun memiliki penguasaan kosakata yang
rendah.
6. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yangmemiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa yangmemiliki penguasaan kosakata rendah
Penyajian materi pembelajaran dengan media presentasi
PowerPoint berpengaruh positif terhadap pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris siswa. Sajian materi pembelajaran
membaca yang dikemas dalam suatu aplikasi PowerPoint memiliki
94
daya tarik dan niai autentik yang tinggi sesuai dengan tingkat
perkembangan belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran ini
memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap siswa dengan
berbagai tingkat penguasaan kosakata. Hasil analisis data
penelitian menunjukkan nilai t hitung 6,303 > t tabel 1,680
pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak
dan hipotesis alternate diterima dengan pernyataan adanya
perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Berdasarkan hasil
perbandingan nilai rata-rata pemahaman membaca siswa, diketahu
nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris menggunakan media PowerPoint kelompok siswa yang
memiliki penguasaan kosakata yang tinggi yaitu 20,58 lebih
besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan
kosakata bahasa Inggris yang rendah 15,33. Deangan demikian
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media PowerPoint
memberi kontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki
95
penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi daripada yang
rendah.
7. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media buku teks yang signifikan antara antara siswayang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswayang memiliki penguasaan kosakata rendah
Pembelajaran pemahaman membaca dengan media buku teks
adalah hal yang telah lazim dilakukan dalam setiap
pembelajaran konvensional. Pembelajaran pemahaman membaca
dengan buku teks menuntut ketersediaan yang memadai dan
keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran.
Efektivitas pembelajaran membaca dengan buku teks akan
tercapai ketika guru mampu memastikan setiap siswanya
mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
dengan baik. Penguasaan kosakata siswa sangat menentukan
efektivitas kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku
teks.
Hasil perhitungan statistik membuktikan ditolaknya Ho, di
mana nilai t hitung 7,672 > t tabel 1,680 pada taraf
signifikansi 0,05 dengan df=22. Dengan kata lain, hasil
penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemahaman membaca teks
96
naratif berbahasa Inggris dengan media buku teks yang
signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang
rendah. Perbandingan nilai rata-rata kedua kelompok
menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris menggunakan media buku teks siswa
yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi daripada
kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa
Inggris yang rendah (18,41> 12,91). Dengan demikian ini dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media buku teks
berkontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks
naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki
penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi daripada yang
rendah.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
inggris yang signifikan antara siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media buku teks.
Semakin tinggi dan menarik presentasi PowerPoint maka semakin
tinggi pula pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman
membaca siswa sebagai hasil belajar.
2. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki
penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan yang
rendah. Semakin tinggi penguasaan kosakata bahasa Inggris
maka semakin tinggi pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa.
3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara
penggunaan media presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata
74
98
terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
siswa. Semakin tinggi kemampuan presentasi pembelajaran
guru dan penguasaan kosakata siswa maka semakin berpengaruh
pula terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris siswa.
4. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
inggris yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki
penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan belajar
dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar
dengan media buku teks. Semakin tinggi penggunaan media
presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata bahasa Inggris,
maka semakin tinggi tingkat pemahaman membaca teks naratif
berbahasa Inggris siswa.
5. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
inggris yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki
penguasaan kosakata bahasa Inggris yang rendah dan belajar
dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar
dengan media buku teks. Semakin tinggi penggunaan media
PowerPoint sebagai media presentasi materi pembelajaran, maka
semakin berpengaruh terhadap pemahaman membaca teks naratif
99
berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata
yang rendah.
6. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa
yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa
yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Semakin
tinggi penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata
bahasa Inggris siswa, maka semakin tinggi pengaruhnya
terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris
siswa.
7. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa
Inggris menggunakan media buku teks yang signifikan antara
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan
siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah.
Semakin tinggi penggunaan media buku teks dan penguasaan
kosakata siswa, maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap
pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.
B. Saran
100
Berkaitan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian
di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru diharapkan
senantiasa mempertimbangkan berbagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa sehingga dapat
diterapkan suatu alternatif pembelajaran yang relevan dan
efektif bagi pencapaian tujuan pembelajaran yang
direncanakan.
b. Kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan berbahasa
yang sangat menunjang perkembangan keterampilan berbahasa
lainnya, sehingga diharapkan setiap guru dapat
memaksimalkan kegiatan membaca sebagai suatu kegiatan yang
terintegrasi dan efektif bagi peningkatan keterampilan
berbahasa siswa.
c. Minat dan motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh
metode penyajian materi pembelajaran. Sehingga diharapkan
guru dapat senantiasa mengembangkan kompetensinya dalam
menyajikan materi pembelajaran secara menarik dan
101
menyenangkan sehingga menunjang pada peningkatan minat dan
hasil belajar siswa.
d. Kosakata merupakan salah satu unsur utama dalam berbahasa,
sehingga diharapkan guru bahasa Inggris dapat senantiasa
mengintegrasikan pembelajaran kosakata secara terpadu dalam
pembelajaran kompetensi kebahasaan lainnya.
e. Guru dapat memanfaatkan aplikasi PowerPoint sebagai salah satu
media presentasi pembelajaran dengan perencanaan dan
penyiapan materi pembelajaran yang autentik sehingga
menarik perhatian, minat, partisipasi dan hasil belajar
siswa.
2. Bagi Institusi
Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal
yang diselenggarakan untuk kepentingan kecerdasan bangsa
sehingga diharapkan mampu menciptakan susasana akademik yang
kondusif dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil
belajar siswa. Dalam prakteknya, sekolah diharapkan senantiasa
mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran serta berupaya
mendukung dan memfasilitasi ide dan gagasan guru terkait
102
peningkatan mutu pembelajaran, salah satunya dengan
memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan media-media yang
diperlukan sesuai dengan kemampuan pembiayaan sekolah.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi
penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan media
PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca
teks naratif berbahasa Inggris siswa.
b. Peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pemahaman
membaca siswa selain pengaruh penggunaan media presentasi
PowerPoint sehingga menambah pengetahuan dan wawasan dalam
upaya peningkatan hasil pembelajaran membaca teks bahasa
Inggris siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Plikasi Pendidikan Bagian II: Ilmu PendidikanPraktis. Jakarta:Imperial Bhakti Utama.
Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Plikasi Pendidikan Bagian III: PendidikanDisiplin Ilmu. Jakarta:Imperial Bhakti Utama.
Anderson, Lorin W. and Krathwohl, David R. 2001. A Taxonomy forLearning, Teaching, and Assessing: A Revision of Blooms’ Taxonomy ofEducational Objectives. New York: Addison Wesley Longman,Inc.
Apriliya, Seni. 2007. Manajemen Kelas Untuk Menciptakan Iklim Belajaryang Kondusif. Jakarta Timur: Visindo Media Persada.
Ariani, Niken dan Haryanto, Dany.2010. Pembelajaran Multimedia diSekolah. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: SuatuPendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Aslan, Yasin. 2011. Khajar Journal of Humanities and Social Sciences: A Studyon te factors that Affect Turkish Students’ Reading Comprehension Skills.Konya: Selcuk Unversity.
Baleghizadeh, Sasan and Golbin, Mohammad. 2010. The effect ofvocabulary size on reading Comprehension of Iranian ef Learners. LiBRI.Linguistic and Literary Broad Research and InnovationVolume 1, Issue 2, 2010.
Burns, R.B. 2000. Introduction to Research Methods. 4th Edition.Australia: Pearson Education Australia.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: RajagrafindoPersada.
Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian PEndidikan danSosial: Konsep dasar dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.
79
104
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana TutorialNurani Sejahtera.
Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi: Bahasa Inggris. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Elsjelyn, Evelyn Rientje. 2012. English Made Easy: Kunci Sukses BelajarBahasa Inggris. Revised Edition. Jakarta: Kesaint BlancPublishing.
Fajar furqon. 2013. Correlation Between Students’ Vocabulary Mastery AndTheir Reading Comprehension. Journal of English danEducation. Vol 1 no (1).http://ejournal.upi.edu/index.php/L-E/issue/view/42(diakses tanggal 28 Maret 2014)
Harris, David P. 1996. Testing English as a Second Language. New York:McGraw-Hill Book Company.
Herrel, Adrienne and Jordan, Michael. 2004. Fifty Strategies forTeaching English Language Learners. Second Edition. New Jersey:Education, Inc.
Hickman, Peggy, Pollard Sharolyn and Voughn Sharon Duodura.2004. Storybook Reading: Improving Vocabulary and Comprehension forEnglish Language Learners. International Reading Association.PP.720-230.http://faculty.weber.edu/mtungmala/hybrid4270/ articles/storyreadvoc.pdf(diakses tanggal 28 Maret 2014)
Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi PembelajaranBahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mehrpour, Saeed, Razmjoo, Seyyed Ayatollah, and Kian Parvaneh.2011. The Relationship between Depth and Breadth of VocabularyKnowledge and Reading Comprehension among Iranian EFL Learners.Journal of English Language Teaching and Learning Year53No.222. http://elt.tabrizu.ac.ir(diakses tanggal 28Maret 2014)
105
Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:Remaja Rosdakarya.
Mustikasari, Tiqi Suci. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan MembacaPemahaman dengan Pendekatan Keterampilan Proses dalam MutuPelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN CIbatu 1 Kecamatan CibatuKabupaten Garut. Skripsi. Bandung: UPI.
Noer, Muhammad. Presentasi Memukau: Bagaimana Menciptakan PresentasiLuar Biasa. http:// www.presentasi.net . (diakses tanggal 28Maret 2014)
Patel, MF and Jain, Praveen M.2008. English languageTeaching(methods, tools & techniques). Jaipur: Sunrise.
Pavlu, Bc. Ivana.2009. Testing Voabulary. Brno: Masaryk UniversityPress. http://www.is.muni.cz/th/Testing_vocabulary.pdf.(diakses tanggal 28 Maret 2014)
Rusman, Kurniawan, Deni dan Riyana, Cepi. 2011. PembelajaranBerbasis Tekologi Informasi dan Komunikasi: MengembangkanProfesionalitas Guru. Depok: RajaGrafindo Persada.
Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: MengembangkanProfesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.
Santrock, John W. 2011. Educational Psycholgy. 5th Edition. New York:McGraw-Hill Companies, Inc.
Slavin, Robert E. 2006. Educational Psychology: Theory and Practice. EighthEdition. Boston: Pearson Education.
Smaldhino, Sharon E, Lowther, Deborah L and Russell, James D.2012. Instructional Technology & Media for Learning. Edisi keSembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Susilohadi, Gunarso, et.al. 2008. Contextual Teaching and LearningBahasa Inggris: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX
106
Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan: Departemen PendidikanNasional,
Susilohadi, Gunarso dan Setyayoga, Arief. 2009. Panduan TeknisPeningkatan Mutu Pembelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Atas.
Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.
Torgesen, Joseph K. 2006. Factors that influence Reading Comprehension:Developmental and Instructional Considerations. Florida StateUniversity and Florida Center for Reading Research. CoreKnowledge Conference, February, 2006.http://www.fcrr.org
Trihendradi. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Abdi Offset.
Wahana. 2010. Panduan Praktis Microsift Office 2010. Yogyakarta:Andi Offset.
Wardiman, Artono, Jahur Masduki B dan Djurma, M sukirmanet.2008. English in Focus 2 : for Grade VIII Junior High School (SMP/MTs),Edisi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen PendidikanNasional.
Wolpert, Gloria, Rizopoulos, Lisa Anne Vacca. 2012. AmericanInternational Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 4; April 2012.
Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teri danAplikasi. Jakarta: Pakar Raya.
Yusuf, Munawir, Sunardi dan Abrurrahman, Mulyono. 2013.Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar. Solo: TigaSerangkai.
107
Lampiran I
READING COMPREHENSION TESTEducation Unit : Junior High SchoolClass/Semester : VIII/2nd
Subject : English Narrative TextTime Allocation: 80 minutes
Cross (X) the a, b, c, or d as your best choice to answer thequestion and complete the statements!
Read Text 1 to answerquestions 1 to 3!Text 1
Black BeautyFarmer Gray was the kindest
master in the world. He wasproud of me, and called meBlack Beauty. I had a whitespot on my forehead and onewhite foot. He trained me topull a carriage. Then I learnto wear a saddle and carry arider on my back.
One day, Farmer Gray said,"A good horse like you do notlive on a farm. So you will begoing to live with SquireGordon and his family.1" I wasvery sad to leave my motherand my home.
However, when I saw mymasters I knew I would behappy with them. They lived ina big mansion and welcomed mewarmly. Mrs. Gordon was paleand ill, but she smiled whenshe saw me.
The groom who looked afterthe stables was John Manly. Heloved horses. He introduced meto Merry legs, the children'spony, Ginger, and old mare.She was not a bad horse, buthad been ill-treated in thepast.
(Taken from: Bulletin IntensiveEnglish Course No. 17, November
2000)
1. What did Black Beauty learnfrom Farmer Gray?A. Working in a farm.B. Running in a farm.C. Carrying a rider.D. Pulling a carriage.
2. Why was the horse sad to leave Farmer Gray?A. Farmer Gray didn't love it.B. It loved Farmer Gray.C. It couldn't stand livingon a farm.D. Farmer Gray hated it.
108
3. "He trained me to pull a carriage." (paragraph 1)What does the underlined word mean?A. Taught.B. Learned.C. Studied.D. Imitated.
Read Text 2 to answerquestions 4 to 6!Text 2
The Lamb and the WolfOne day, a wolf was
slaking his thirst at a streamwhen he chanced to see a lamb,also drinking, at somedistance down the stream.
Outraged, he growled, "Youare muddying my drinkingwater, now I shall eat you."
The lamb protested, "But,Sir, how can I be muddyingyour drinking water? I amfarther down stream than youare. The water is flowing fromyour part of the stream towhere I am."
"Upstream or downstream,your drinking is muddying mywater, and I shall eat you."So saying, the wolf leapedupon the lamb and devouredhim.
4. Where did the story happen?A. On the river.B. In the forestC. In the jungle
D. At the zoo.5. The following facts made
the wolf get angry with thelamb, except ...A. the lamb muddied thewaterB. the wolf wanted to eatthe lambC. the lamb drank at the
same streamD. the lamb protested him
6. We can learn from the storythat …A. Never drink the riverwater,B. Never clean our body on
the stream.C. The bad will always beatthe good.D. The strong will always
rule the weak.
For questions 7 to 9 read Text3 and choose the best words tocomplete the text!Text 3
A tiger once caught a foxwhile hunting for food. Thefox was very bold. "I am theking of the forest," he said.But the tiger grew ... (7) andsaid that he would eat the foxat once. "If you don't believeme, come for a walk with me,"answered the fox quite calmly."You'll soon see whether allthe other animals are afraidof me or not." The tiger
109
agreed to go with the fox. ...(8) all the animals saw themcoming, ... (9) ran away asfast as they could. The tigernever found out that theanimals were really frightenedof him and not the fox.
7. A. very strongB. quite friendlyC. very angryD. rather sad
8. A. ifB. soC. whenD. because
9. A. heB. itC. sheD. they
Read Text 4 to answer questions 10 to 12!Text 4
The wolf and the GoatA wolf saw a goat grazing
at the edge of a high cliff.The wolf smacked his lips atthe thought of a fine goatdinner.
“My dear friend,” said thewolf in his sweetest voice,“Aren’t you afraid you willfall down from that cliff?Come down here and graze onthis fine grass beside me onsafe, level ground,”
“No, thank you, “ said thegoat.
“Well then, “ said thewolf, “Aren’t you cold upthere in the wind? You wouldbe warmer grazing down herebeside me in this shelteredarea.”
“No, thank you, “ said thegoat.
“But the grass tastesbetter down here!” said theexasperated wolf, “Why dinealone?”
“My dear wolf,” the goatfinally said , “Are you quitesure that it is my dinner youare worrying about and notyour own?”
10. What did the wolf askwhen he saw the goatgrazing at the edge of ahigh cliff?A. To be his friendB. To climb up higherC. To graze on the level
groundD. To be his dinner
11. “Aren’t you cold up there in the wind?”The word ‘there’ refersto........ A. at the edge of a high
cliffB. at the grassC. at sheltered areaD. in the ground
110
12. What can we learn from the story?A. Don’t look down to other
creaturesB. Don’t judge others by
their appearanceC. Don’t easily believe in
well- behaved creaturesD. Don’t easily beat other
creaturesRead Text 5 to answer questions 13 to 16!Text 5
Aji SakaA long time ago there was
a kingdom. Its name was MedangKamulan. The people in thekingdom were very scared. Theywanted to leave the kingdom.It all happened because theking was a beast. His name wasPrabu Dewata Cengkar and heate humans. Every day PatihJugul Muda always providedsome humans to be eaten by theking.
Not far from the kingdom,there was Medang Kawitvillage. A young man with agreat supernatural power livedthere. His name was Aji Saka.Everybody liked him becauseAji Saka was nice, diligent,and kind hearted.
One day, Aji Saka saw anold man was wounded. Somethieves just hit him and stolehis money. The old man was the
villager in Medang Kamulankingdom. He told what happenedin his kingdom to Aji Saka.Aji Saka was very angry. Hedecided to go to MedangKamulan to give Prabu DewataCengkar a lesson. The king hadto stop his bad behavior,eating humans. Aji Saka thenwent to the kingdom. He waswearing his magic turban. Whenhe arrived in the kingdom, theking was angry to Patih JugulMuda. He was not able to givethe king some humans. All thevillagers already savedthemselves by leaving thekingdom. “Who are you, youngman? Ha…ha…ha…. I’m glad youare here. I’m starving,” saidthe king. He was so happy tosee Aji Saka. He thought AjiSaka was there to be eaten byhim. “I would gladly let youeat me. But I have onerequest. You give me your landwith the size of my turban,”said Aji Saka.
13. How often did PatihJugul Muda provide somehumans for Prabu DewataCengkar?A. every morningB. everydayC. twice a dayD. once a week
14. “Some thieves just hithim and stole his money“.
111
The underlined word refersto….A. AjisakaB. the thieveC. an old manD. a young man
15. ” I’m starving.“ saidthe King.The word “starving “, canbe best replaced by…A. hungryB. sleepyC. thirstyD. angry
16. Paragraph two tells usabout … .A. Aji Saka lived near the
kingdom.B. Aji Saka lived in Medang
Sawit village.C. Aji Saka had a
supernatural power.D. Aji Saka was a nice,
diligent and kindhearted.
Read Text 6 to answer questions 17 to 19!Text 6
A long time ago, MountSlamet was very high. It wasso high that it could reachthe sky. People heard thatthey could take the stars ifthey were on top of themountain. But no one dared togo there.
The people were afraidthat the gods in heaven wouldbe angry if people took thestars. However, the beauty ofthe stars made some monkeysdared to go to the top of themountain. Led by their king,they went there and took somestars. Then, the sky becamedark at night. People were sadand the gods were angry!
Batara Guru was the leaderof the gods. He held ameeting. He invited BataraNarada, Batara Brama, BataraBayu, and others. BataraNarada had an idea how to stopthe monkeys. They would ask KiSemar to help them.
Ki Semar was actually oneof the gods. He was even olderthan Batara Guru. But Ki Semardid not live in heaven. Helived on earth with hischildren, Gareng, Petruk, andBagong. Ki Semar had a greatsupernatural power. He couldcut the top of the mountaineasily. But first, he wantedto give a lesson to thenaughty monkeys. They had tobe punished for stealing thestars. He then set a plan withhis children to trap themonkeys.
17. “Led by their king, theywent there and took somestars.” (Second paragraph)
112
What does the word “there”refer to?A. heavenB. the top of mountainC. the skyD. Mount Slamet
18. The text above tells usabout ….A. Ki Semar and hisfamiliesB. A folktale from CentralJavaC. Ki Semar and MountSlametD. The Gods of Mount Slamet
19. What is the main idea ofthe fourth paragraph?A. A plan to trap themonkeys.B. Ki Semar was actually onof the gods.C. Ki Semar had a greatsupernatural power.D. The monkeys had stolenthe stars.
Read Text 7 to answer questions 20 to 24!Text 7
One day, a dog stole a bigpiece of meat and he was veryproud of it. Then, he ran offuntil he reached the bank ofthe river. He looked down into the river water carefullyand he saw another dog with apiece of meat in its mouth.
Funnily enough, the dog didnot realise that it was hisown reflection in the water.When he was full, he threwhimself on the other dog tosteal his meat as well.Unfortunately, when he was inthe water, he had to let gothe remains of the meat toavoid drowning, and so wasleft with nothing.(Taken from English in FocusGrade IX, 2008)
20. What does the text tellus about?A. Thief dogB. Funny dog C. Greedy dogD. Dog and its reflection
21. The dog was very _____after he stole a big pieceof meat.A. disatisfiedB. satisfiedC. displeasedD. dissapointed
22. What was the other dogin the river?A. Another dog with a piece
of meat in its mouth.B. A reflection of another
dog with a piece of meatin its mouth.
C. The reflection of himselfin the water.
D. A picture of a dog andpiece of meat in itsmouth.
113
23. What is meant by "whenhe was full"?A. Hungry B. SatisfiedC. GreedyD. Not empty
24. What is meant by "so wasleft with nothing"?A. The dog got nothing.B. The dog left the river.C. He left the river alone.D. The dog stayed hungry
Read Text 8 to answer questions 25 to 26!Text 8The Old Man and the Durian
TreeA long time ago lived an
old man whose age was over 80years old. He was planting adurian tree when he wasobserved by a neighbor. Adurian is a thorny fruit witha very pungent smell. It isknown as the King of Fruitsand is very popular in South-east Asia.
The neighbor asked theold man, “Do you expect toeat durian from the tree? Thedurian tree will take about 8to 10 years to bear fruit.”
The old man restedsmilingly on his spade. Hesaid, “No, at my age I know Iwon’t. All my life I have
been enjoying durians, butnever from a tree I haveplanted before. I wouldn’thave had durians if othersmen have not done what I amdoing now. I am just tryingto pay the other men who haveplanted durians for me.“ Nowonder he looked so happy.
We should be givers firstand getters second ineverything we do. We will notonly get what we want butwill actually be really happyin the end. Because we needto sow first before we canreap.
25. What can we learn fromthe story?A. We should be givers
first.B. We should enjoy planting
trees.C. We should be
disciplined.D. We should love our
environment.
26. “Do you expect to eatdurians from that tree?”The word ‘expect’ means …..A. KnowB. EnjoyC. HopeD. Need
27. Choose the right orderof the following sentences
114
to be a good narrativeparagraph!1. He went to a big treelast night.2. Anton wanted to be arich man soon.3. A boy was watching whenhe put it under the tree.4. He brought the offeringthere.5. The next day Anton wentthere again.6. He stole the offeringfast.
7. He hoped became rich, but actually he was stillpoor.
8. He wondered that theoffering lost. He thoughtGod ate it
A. 2 – 1 – 3 – 4 – 5 – 6 –7 – 8B. 2 – 1 – 3 – 5 – 4 – 6 –7 – 8C. 2 – 1 – 4 – 3 – 6 – 5 –8 – 7D. 2 – 1 – 4 – 6 – 3 – 5 –8 – 7
28. Choose the right orderof the following sentencesto be a good narrativeparagraph!1.The man gave him five
magic beans for the cow.2.Jack climbed up the
beanstalk. He wanted tosee what was on the top.
3.Jack and his mother werevery poor, so his motheraskedd him to sell theircow.
4.On the way he met astrange man.
5.His mother was very angryand threw the beans outof the window.
6.The next morning, theysaw a giant beanstalk.
7.Jack found a huge castleand a lot of gold.
A. 7-1-3-5-2-4-6B. 2-3-1-5-7-6-4C. 3-4-1-5-6-2-7D. 5-3-2-6-7-1-4
Read Text 9 to answer questions 29 and 30!Text 9Once there was a crow. He wasvery ... (31). He flew hereand there in search of water.But he could not find itanywhere. He tried and he didnot lose heart. He flew on andon. At last, he saw a pot in agarden. He came into thegarden and reached near thepot. But he saw the water waslow. He had an idea. He ...(32) some small stones intothe pot one by one. The waterlevel rose. He drank water andquenched his thirst. Aftertaking some rest on a tree, heflew away.
115
29. A. hungryB. tiredC. thirstyD. cold
30. A. putB. tookC. gotD. brought
KUNCI JAWABAN
1. D2. B3. A4. A5. A6. D7. C8. C9. D10. C11. A12. C
16. B17. B18. C19. B20. C21. B22. C23. B24. A25. A26. C27. C
13. B14. C15. A
28. C29. C30. A
Rubrik Penilaian:Nilai = Jumlah jawaban benar x1
116
Lampiran I
ENGLISH VOCABULARY TESTEducation Unit : Junior High SchoolClass/Semester : VIII/2nd
Subject : English Time Allocation: 80 minutes
CROSS (X) THE A, B, C, OR D AS YOUR BEST CHOICE TO ANSWER THEQUESTIONS!
Read the following text toanswer questions 1 to 3!
Farmer Gray was the kindestmaster in the world. He wasproud of me, and called meBlack Beauty. I had a whitespot on my forehead and onewhite foot. He trained me topull a carriage. Then I learnto wear a saddle and carry arider on my back.
A. The word ‘kindest’ in line1 has similar meaning tovery … .1. cruel2. polite3. unfriendly 4. strange
B. The antonym of the word‘proud’ is … .1. sad2. glad3. happy4. pleasant
C. The word ‘carry’ in thelast sentence can be bestreplaced by … .1. bring2. have3. take4. transport
D. One day a mouse deer wasfrightened when he saw abig snake sleeping under atree.Without changing themeaning, the underlinedword can be replaced by … .1. astonished2. amazed3. terrified4. shocked
E. The opposite of‘frightened’ is … .1. shy2. brave3. hesitant4. surprised
117
F. The following words havesimilar meaning to ‘happy’excepts … .1. gloomy2. pleased3. glad4. cheerful
G. Mrs. Eka and Mrs. Titin are… about the preparation ofstudents’ class ascension.1. talk2. talks3. talked4. talking
H. Last year I went to Jakarta… a week.1. for2. from3. since4. during
I. The wolf couldn’t find themouse deer which hid … thebushes.1. in2. on3. down4. under
J. Qui Jun heard about Shanarrogance and wanted toteach him a lesson.The opposite of ‘arrogance’in the sentence is … .1. tenderness2. goodness3. politeness4. weakness
K. The students enjoyedlistening story of Romeoand Juliet told by theirteacher in the classexpressively.The meaning of theunderlined word in thesentence is … .1. an affecting event 2. an imaginary event3. a recent event4. an amusing event
L. Sung Yu had a secret. Hecould paint a picture andmake it come alive. The opposite of ‘alive’ is… .1. real2. good3. dead4. furiously
M. A man with his donkeycarrying two sacks of wheatwas on his way to themarket.The word ‘donkey’ in thesentence above is a kind of….1. animal 2. vehicle3. machine4. equipment
Read the text below to answerquestions 14 to 18!
118
One day, there was abeautiful place calledNeverland where Peter andTinker Bell lived. Not so farfrom this place was the cityof London where John, Wendyand Michael Darling Lived.They really loved the story ofPeter.
N. The word ‘place’ in thetext above is … .1. verb2. noun3. pronoun4. adjective
O. The word ‘lived’ in thetext above is … .1. verb2. noun3. adverb4. adjective
P. The word ‘far’ in the textabove is … .1. verb2. noun3. adverb4. adjective
Q. The word ‘really’ in thetext above is … .1. verb2. pronoun3. adverb4. adjective
R. The word ‘they’ in the textabove is … .1. noun2. adverb3. pronoun4. adjective
Choose correct form tocomplete the followingsentence!
S. The prince lived in apalace, a … place.1. comfort2. comfortable3. comfortably4. comforted
T. The teacher told the storyto the students … .1. enjoy2. enjoyable3. enjoyably4. enjoyment
U. The thief … from people whotried to catch him.1. ran on2. ran away3. ran against4. ran across
V. King Arthur had a power. Soit was … for him tocommand his troopsattacking his enemy.1. possible2. impossible
119
3. possibility4. impossibility
W. The man followed the oldman … to win the battle. 1. directly2. indirectly3. redirect4. direction
For question 19 to 21, choosethe correct words to completethe following text!
Turtles used to live onthe land until the time aclever turtle was caught byhunters. They brought it totheir village and placed itbefore the Chief, who said,“How shall we … (19) him?”
“You’ll have to kill mefirst, “ said the turtle, “and take me out of thisshell.”
“We’ll break your shellwith sticks,” they said.
“That’ll never work,”said the turtle, “Why don’tyou throw me in the water and… (20) me?”“
“Excellent idea,” saidthe Chief. They took theturtle to the river and threwit into the water to drown.
They were congratulatingthemselves on their success indrowning the turtle, when twolittle green eyes pocked up
out of the water and thelaughing turtle said, “Don’tget those cooking pots out toofast, foolish people! As it …(21) away it said, “I thinkI’ll spend most of my time,safely in the water from nowon.”
X. …1. kill2. feed3. cook4. help
Y. …1. break2. drown3. bury4. release
Z. …1. sailed2. walked3. ran4. swam
Answer questions 22 to 28 bychoosing the good arrangementof the jumbled words!AA. animals liked using in
the jungle 1 2 3 4 5
Sangkuriang arrow huntinghis
6 7 8 9
1. 6-2-3-9-1-4-7-8-52. 6-2-3-9-7-8-1-4-53. 6-2-8-1-4-5-3-9-7
120
4. 6-2-8-3-7-9-1-4-5
BB. Cinderella – was –called – a – there
1 2 3 4 5– girl – once – beautiful 6 7 81. 7-5-3-4-6-8-1-22. 7-5-2-4-8-6-3-13. 7-5-2-1-4-8-6-34. 7-5-2-4-6-8-1-3
CC. assignments - students - their - all –
1 2 3 4on - the teacher’s - are - collect - 5 6 7 8desk - asked to9 10
1. 2-7-10-8-4-3-1-5-6-92. 2-7-10-8-4-3-9-5-6-13. 4-2-7-10-8-3-1-5-6-94. 4-2-7-10-8-3-9-5-6-1
DD. a big _mouse the
cupboard made 1 2 3
screamed jumped oversuddenly 4 56and the baby.7 8
i. 1-4-6-7-3-8-5-2ii. 1-6-5-2-7-3-8-4iii. 6-1-4-7-3-8-5-2iv. 6-1-5-2-7-3-8-4
Listen to your teacher andchoose the word pronounced inthe sentences!EE. …
1. ad2. add3. aid4. aide
FF. …1. bail2. ball3. bale4. bowl
GG. …1. road2. roar3. role4. roll
HH. …1. wife2. waive3. wave4. wait
II. …1. fine2. Finn3. vein4. vane
Listen to your teacher tocomplete the missing word inthe text!
121
A man with his donkeycarrying two sacks of wheatwas on his _______ (36) to themarket. After a little whilehe was tired and they restedunder a tree.
JJ. …1. wait2. way3. with4. white
When he woke up fromhis nap he could not see thedonkey and started searchingfor the donkey _______ (37). KK. …
1. very well2. very weird3. everywhere4. anywhere
On the way he met aboy, he asked the boy, “Haveyou seen my donkey?” The boyasked, “Is the donkey’s lefteye blind, his right _______(38) lame and is he carrying aload of wheat?” LL. …
1. put2. vote3. foot4. food
The man was happy andsaid, “Yes, exactly! Wherehave you seen it?” The boy
answered “I haven’t seen it. Isaw the tracks of a donkey andthe right and left tracks were_______ (39) from this. MM. …
1. defend2. deeper3. difference4. different
I understood that thedonkey that passed there waslimping. And the grass on theright side of the road waseaten but not on the left.From that I understood thathis left eye was blind. Therewere wheat _______ (40)scattered on the ground and Iunderstood that he must havebeen carrying a load ofwheat.”.
NN. …1. she’s2. sees3. seeds4. seas
-Well done-
KUNCI JAWABAN TES
1. B2. A3. D4. C5. B6. A
31. C (Finally,the police gotan aid to takethe victim tothe hospital)
32. D (Mother
122
7. D8. A9. A10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.
ate all thespiced noodlein the bowl)
33. B ( Loudroar of a tigerwas heard deepin the jungle)
34. D (The kingasked theguardians towait at thegate.)
35. A (I am finetoo.)
36. B. way37. C.
everywhere
24.25.26.27.28.29.30.
38. C. foot39. D. different40. C. seeds
Rubrik Penilaian:Nilai = Jumlah jawaban benar x1
Lampiran I
LEMBAR OBSERVASI PENGGUNAAN MEDIA
1. Nama Sekolah : SMPN 3 MUNCANG2. Nama Guru : ………………………..3. Hari/Tanggal : ………………………..4. Pokok Bahasan : ………………………..5. Media : ………………………..
Catatan: Berdasarkan pengamatan anda, beri tanda checklist pada kolomnilai pengamatan1/2/3/4/5!
No Aspek yang diamati NIlai1 2 3 4 5
A Persiapan1 Guru membuat rencana pembelajaran2 Guru menyiapkan media3 Guru memilih media yang tepat4 Guru meletakkan media di tempat yang tepatB Penyajian
123
5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran6 Guru mengenalkan media yang digunakan7 Guru menjelaskan langkah-langkah
penggunaan media8 Penggunaan media menarik perhatian siswa9 Guru menggunakan metode mengajar secara
menarik10 Guru melakukan demonstrasi11 Guru terampil menggunakan media12 Siswa melakukan demonstrasi13 Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan
belajar mengajar14 Guru meminimalisir penjelasan secara lisan
(verbalisme )C Tindak Lanjut15 Siswa memperoleh pengalaman belajar secara
nyata16 Guru memberi kesempatan siswa bertanya17 Guru membimbing diskusi siswa18 Guru mengadakan evaluasiC Kondisi Media19 Sesuai dengan tujuan20 Relevan dengan materi21 Mudah digunakan oleh siswa22 Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir
siswa
135
Lampiran III
Tabel Nilai Kritis r Product Moment
N
(1)
TarafSignifikansi
N
(1)
TarafSignifikansi
N
(1)
TarafSignifikans
i95%(2)
99%(3)
95%(2)
99%(3)
95%(2)
99%(3)
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266
0.345
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254
0.330
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244
0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235
0.306
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227
0.296
8 0.707 0.874 32 0.349 0.449 80 0.220
0.286
9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213
0.278
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207
0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202
0.263
136
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195
0.256
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176
0.230
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159
0.210
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148
0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138
0.181
17 0.482 0.606 41 0.308 0.396 300 0.113
0.148
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098
0.128
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088
0.115
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080
0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074
0.097
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070
0.091
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065
0.086
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062
0.081
25 0.396 0.505 49 0.281 0.36426 0.388 0.490 50 0.297 0.361 Sumber: Arikunto (1989: 303)
137
Lampiran IV
Tabel Interpretasi Nilai r
No Rentang Korelasi Keterangan
1
2
3
4
5
0,80 < r1 < 1,00
0,60 < r1 < 0,80
0,40 < r1 < 0,60
0,20 < r1 < 0,40
0,00 < r1 < 0,20
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
138
Lampiran VDATA HASIL PENELITIAN
NO
KELOMPOK EKSPERIMEN
NO
KELOMPOK KONTROLPenguasa
anKosakata
Pemahaman
Membaca
Penggunaan Media
Penguasaan
Kosakata
Pemahaman
Membaca
Penggunaan Media
1 14 13 65 1 14 9 63
2 16 13 69 2 14 12 64
3 16 13 69 3 15 12 66
4 16 14 72 4 16 12 66
5 17 14 72 5 16 13 68
6 17 16 73 6 16 13 68
7 18 16 73 7 17 13 68
8 18 16 74 8 17 14 68
9 19 17 74 9 17 14 69
10 19 17 76 10 17 14 71
11 19 17 76 11 17 14 73
12 19 18 77 12 17 15 73
13 23 18 77 13 21 15 73
14 24 19 80 14 21 16 74
15 24 19 81 15 21 17 74
16 24 19 83 16 22 17 74
17 25 19 83 17 23 18 75
18 28 20 84 18 23 18 78
19 28 20 84 19 24 19 81
20 29 21 84 20 24 19 81
21 30 21 85 21 24 20 82
22 31 22 85 22 25 20 82
23 31 23 86 23 27 21 83
24 34 26 87 24 29 21 86
139
Lampiran VI
Tabel Daftar Nilai t Kritis Level of significance for one tailed test.10 .05 .025 .01 .005 .0005
df Level of significance for two tailed test.20 .10 .05 .02 .01 .001
1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 636.619
2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 31.6193 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 12.9414 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 8.6105 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6.8596 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.9597 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 5.4058 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 5.0419 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.78110 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.58711 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.43712 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 4.31813 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 4.22114 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 4.14015 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 4.073
16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 4.01517 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.96518 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.92219 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.88320 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.85021 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.81922 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.79223 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.76724 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.74525 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.72526 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.70727 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.69028 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.67429 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.65930 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.646
140
40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.55160 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.460120 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617 3.373
***1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.329
Source: Table 13.1, Burns, Introduction of Research Methods, 4th
edition, Pearson Education, Australia (2000:178).
Lampiran VII
Tabel Nilai Distribusi F
142
SMP/MTS : SMP NEGERI 3 MUNCANGKelas/Semester : VIII (Delapan) / 2Standar Kompetensi : 11. Memahami makna dalam esei pendek
sederhana berbentuk recount, dan narrative untukberinteraksi dengan lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar : 11.3 Merespon makna dan langkah retorikadalam esei pendek sederhana secara akurat,lancar dan berterima yang berkaitan denganlingkungan sekitar dalam teks berbentuk recountdan narrative
Jenis teks : teks naratifAspek/Skill : MembacaAlokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )Indikator : 11.3.1 Menemukan informasi rinci
11.3.2Menemukan makna tersurat 11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atauteks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragrafyang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-katayang tepat
1. Tujuan PembelajaranPada akhir pembelajaran, siswa dapat:11.3.1 Menemukan informasi rinci11.3.2 Menemukan makna tersurat 11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks
143
11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat
2. Materi Pembelajarana. Power Point Pembelajaran
- Tangled (teks dan gambar)- Sangkuriang (teks dan gambar)- The Legend of Lake Tobe- Cinderella (teks dan gambar)- Snow White (teks dan gambar)
3. Metode Pembelajaran: three-phase technique4. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan pertamaA. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi : Greeting Menyampaikan tujuan pembelajaran Mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan
materi, misal:Do you know narrative text?Have you ever heard and read narrative text?Tell me some of narrative texts you know?
Motivasi : Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari
berikut kompetensi yang harus dikuasai siswaB. Kegiatan Inti
EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:- Menampilkan gambar-gambar cerita terkait jenis
teks. - Mengajukan pertanyaan tentang pengertian teks
naratif.- Siswa mengungkapkan definisi teks naratif.- Siswa menyebutkan jenis-jenis atau contoh-contoh
teks naratif.
144
- Meminta siswa menyebutkan tujuan komunikatif teksnaratif.
- Siswa mengemukakan tujuan komunikatif teks naratif.- Mempresentasikan sebuah teks narratif “Tangled”- Siswa mengemukakan makna kata yang ditampilkan.- Siswa meniru pengucapan kata-kata yang
diperdengarkan guru. Siswa membaca teks naratif “Tangled” pada slide yang
ditampilkan dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. Menampilkan sejumlah kosakata yang digunakan di dalam
teks. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran; dan Memberikan kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaan
pemahaman atas teks bacaan.ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- siswa mengamati gambar di atas teks yang akan
dibaca. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;- Siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks
bacaan. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif:- guru dan siswa mendiskusikan ciri-ciri atau
karakteristik teks naratif yang dibaca- Diskusi tentang pikiran utama setiap paragraf.- Diskusi tentang nilai moral yang terkandung dalam
teks. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok; dan memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.Konfirmasi
145
Dalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:- mengamati dan mengkoreksi cara baca siswa.
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi danelaborasi siswa melalui berbagai sumber:- mengklarifikasi pengertian teks naratif - guru menjelaskan makna kata-kata yang ditampilkan
dalam berbagai konteks. - Menjelaskan struktur generik teks naratif “Tangled”.
Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untukmemperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yangbermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belumdiktahui siswa
Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;- Siswa menyimpulkan struktur generik teks naratif.
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadapkegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program pengayaan, layanankonseling dan/atau memberikan tugas baik tugasindividual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarsiswa:
146
- Siswa menceriterakan kembali teks bacaan dengankata-kata sendiri dengan cara diketik menggunakanaplikasi Microsoft word.
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.
Pertemuan keduaA. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi : Greeting Menyampaikan tujuan pembelajaran Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya.
How is your homework?Did you make it!Did you find difficulties in doing it?Let me check, please collect it now!
Memeriksa pengerjaan tugas siswa sekilas.Motivasi : Menjelaskan relevansi tugas dengan pemahaman materi
pembelajaran serta sikap positif siswa sebagaipembelajar.
Menjelaskan pentingnya materi yang telah dan akandipelajari berikut kompetensi yang harus dikuasaisiswa.
Memberikan penghargaan bagi siswa yang telahmengerjakan tugas dengan baik.
Memberikan motivasi bagi siswa yang mengalamikesulitan dalam pengerjaan tugas.
B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: memilih hasil karya siswa untuk dibacakan di depan
kelas dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:
147
- menampilkan sejumlah gambar tentang cerita “Thelegend of Mount Tangkuban Perahu”
- siswa menebak cerita yang disajikan melalui gambar menyajikan teks naratif bergambar “The legend of Mount
Tangkuban Perahu” menyajikan kembali setiap paragraf teks bacaan. menampilkan sejumlah kosakata yang digunakan di dalam
teks. memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta
antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya; dan
siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis:- diskusi karya siswa yang telah dibacakan.- diskusi jawaban atas pertanyaan pemahaman bacaan- diskusi rujukan kata dan pikiran utama setiap
paragraf memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- Siswa mengamati gambar dan membaca dalam hati teks
pada slide.- siswa mengidentifikasi rujukan kata yang digunakan
dalam teks.- siswa mengidentifikasi pikiran utama setiap
paragraf teks yang ditampilkan.- siswa mengidentifikasi struktur generik teks
naratif yang dibaca.- siswa menebak makna kata sesuai konteks.- siswa mengucapkan kata-kata yang disajikan dengan
benar. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
148
memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;
KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:- memberikan koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas
siswa.- guru memberikan contoh penggunaan kata-kata yang
diperlajari dalam berbagai konteks. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan; memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar; bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan; Memberikan penguatan jawaban siswa atas cerita yang
akan dibaca.C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru: bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;- siswa menyimpulkan pengidentifikasian pikiran utama
dan rujukan kata pada teks naratif. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;
merekomendasikan tugas terbaik untuk dipajang dimajalah dinding;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpenugasan individual:
149
- siswa menulis dan melengkapi teks rumpang yangdisajikan dengan kata-kata yang telah disediakandengan tepat.
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.
Pertemuan KetigaA. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnyaMotivasi : Menjelaskan pentingnya pengerjaan tugas dan materi
yang akan dipelajari berikut kompetensi yang harusdikuasi siswa
B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:
menampilkan sebuah gambar cerita terkait teks yangakan dipelajari.
mengajukan pertanyaan terkait dengan topik gambar:- Do you know this story?- Have you ever read or heard this story?- Can you tell me a little about this story?
menyajikan paragraf acak dari teks naratif “Cinderela”pada slide.
memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa sertaantara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya;
siswa menyampaikan pengetahuannya tentang gambarcerita yang ditampilkan.
menyajikan sejumlah pertanyaan pemahaman teks“Cinderella”.
menyajikan sejumlah kalimat acak dari teks naratif“Snow White”
Elaborasi
150
Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna:- Menampilkan teks “The Legend of Lake Toba” untuk dibaca
secara nyaring oleh siswa. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis;- diskusi tentang jawaban siswa pada tugas pertemuan
sebelumnya- diskusi tentang isi teks naratif “The Legend of Lake
Toba”- diskusi hasil kerja kelompok- diskusi jawaban kelompok
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut:- setiap kelompok menyusun paragraf acak menjadi
sebuah teks “Cinderella” yang runtut dan utuh- setiap kelompok mengidentifikasi pikiran utama
setiap paragraf- setiap kelompok mengidentifikasi struktur generik
teks yang dipelajari- setiap kelompok mengidentifikasi nilai moral yang
terkandung dalam teks- setiap kelompok menjawab dengan cepat pertanyaan
pemahaman yang diberikan memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan
kolaboratif;- membagi siswa ke dalam kelompok kecil (minimal 3
orang). memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok; memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru:
151
memberikan umpan balik positif dan penguatan dalambentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:- koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas siswa.- koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas dan jawaban
kelompok. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi siswa melalui berbagai sumber, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program pengayaan, layanankonseling dan/atau memberikan tugas baik tugasindividual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarsiswa:- siswa menyusun kalimat acak yang disajikan pada slide
menjadi teks naratif “Snow White” yang logis. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.5. Sumber belajar
a. Kamus.b. Gambar-gambar yang relevanc. Teks naratif
6. PenilaianIndikatorPencapaianKompetensi
TeknikPenilaian
BentukInstrumen
Instrumen/ Soal
- Menemukaninformasi
Testulis
PilihanGanda
Read the text and choose thecorrect option A, B, C or D to
152
rinci- Menemukan
makna tersurat- Menemukan
makna tersirat- Menemukan
gambaran umumparagraf atauteks
- Mengidentifikasi rujukankata
- Mengidentifikasi pesan/nilaimoral teks
answer the questions!
a. Instrumen:Tes tulis pilihan gandab. Pedoman Penilaian
Jumlah skor maksimal keseluruhan:10Nilai siswa = jumlah jawaban yangbenar / 3
c. Rubrik Penilaian Tes Tulis
Mengetahui;
Kepala Sekolah,
TOTONG SUDIONO, S.Pd.
NIP. 197911232009021003
Muncang, Maret 2014
Guru Mapel Bahasa
Inggris,
RISNANDAR, S.Pd.
NIP. 197911232009021003
Excellent 9.10-10.00
Very Good 7.50-9.00Good 5.60-7-50Poor 3.10-5.50
Very poor 0.00-3.00
153
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MENGGUNAKAN MEDIA BUKU TEKS
SMP/MTS : SMP NEGERI 3 MUNCANGKelas/Semester : VIII (Delapan) / 2Standar Kompetensi : 11. Memahami makna dalam esei pendek
sederhana berbentuk recount, dan narrative untukberinteraksi dengan lingkungan sekitar
Kompetensi Dasar : 11.3 Merespon makna dan langkah retorikadalam esei pendek sederhana secara akurat,lancar dan berterima yang berkaitan denganlingkungan sekitar dalam teks berbentuk recountdan narrative
Jenis teks : teks naratifAspek/Skill : MembacaAlokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )Indikator : 11.3.1 Menemukan informasi rinci
11.3.2Menemukan makna tersurat 11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atauteks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragrafyang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-katayang tepat
1. Tujuan PembelajaranPada akhir pembelajaran, siswa dapat:11.3.1 Menemukan informasi rinci11.3.2 Menemukan makna tersurat
154
11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat
2. Materi Pembelajarana. Teks bacaan
- Babu and The Lion (teks dan gambar)- Simple Past Tense- Snow White (teks dan gambar)- Paragraf Acak Teks Cinderela (teks)
3. Metode Pembelajaran: three-phase technique4. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan pertamaA. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi : Greeting Menyampaikan tujuan pembelajaranMotivasi : Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari
berikut kompetensi yang harus dikuasai siswaB. Kegiatan Inti
EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:- mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan
dengan topik bacaan, misal:- Do you know the Indonesian word of “slaves”?- What do the slaves do?
memberikan contoh pengucapan sejumlah kata yangdigunakan dalam teks (Activity 1, halaman 80)
melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatanpembelajaran;
155
- siswa mempelajari penggunaan pola Past tense dalamteks naratif (Activity 2 halaman 82-83)
memberikan penjelasan tentang penggunaan pola SimplePast Tense;
memberikan kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaanpemahaman atas teks bacaan.
ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- memperdengarkan cara baca teks “Babu and The Lion”
(Activity 4 hal 81) dan diulangi siswa. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;- meminta siswa menjodohkan kata dalam bahasa inggris
dengan maknanya dalam bahasa Indonesia dengan tepat(Activity 3, halaman 80-81)
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dankolaboratif;- diskusi jawaban siswa
memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untukmeningkatkan prestasi belajar;- siswa melengkapi kalimat dengan kata-kata yang
tepat (Activity 1, halaman 82)- siswa merubah bentuk kata kerja pada kalimat yang
disediakan kedalam bentuk past. (Activity 3 hal 82-83)- siswa menyusun kalimat menjadi sebuah cerita
berdasarkan urutan pertanyaan yang telah disediakan(Acivity 4, hal 83)
memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;
memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yangmenumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:
156
- koreksi dan apresiasi jawaban siswa.- memberikan penguatan kesimpulan materi
pembelajaran. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi siswa melalui berbagai sumber:- mengkoreksi pelafalan dan intonasi siswa pada saat
membaca teks. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,- menyimpulkan materi pembelajaran
memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yangbermakna dalam mencapai kompetensi dasar;
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahuisiswa;
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadapkegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program pengayaan, layanankonseling dan/atau memberikan tugas baik tugasindividual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarsiswa:- siswa menceritakan kembali cerita yang telah dibaca
dengan kata-kata sendiri dengan mengikuti baganpertanyaan alur cerita yang telah disediakan (Actvity5 halman 84)
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.
Pertemuan kedua
157
A. Kegiatan PendahuluanApersepsi : Greeting Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya.
How is your homework?Did you make it!Did you find difficulties in doing it?Let me check, please collect it now!
Memeriksa pengerjaan tugas siswa sekilas. Menyampaikan tujuan pembelajaran.Motivasi : Menjelaskan relevansi tugas dengan pemahaman materi
pembelajaran serta sikap positif siswa sebagaipembelajar.
Menjelaskan pentingnya materi yang telah dan akandipelajari berikut kompetensi yang harus dikuasaisiswa.
Memberikan penghargaan bagi siswa yang telahmengerjakan tugas dengan baik.
Memberikan motivasi bagi siswa yang mengalamikesulitan dalam pengerjaan tugas.
B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: memilih hasil karya siswa untuk dibacakan di depan
kelas dengan intonasi dan ekspresi yang tepat; melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif;
membacakan teks naratif “Snow White” untuk diulangisiswa (Acitivity 2, halaman 86);
menyajikan kembali setiap paragraf teks bacaa; memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta
antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya; dan
siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru:
158
memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis:- diskusi jawaban siswa
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;- siswa mengidentifikasi sejumlah pernyataan
berdasarkan teks (Activity 3, halaman 86) membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- siswa menjawab sejumlah pertanyaan untuk menyusun
kembali cerita dengan kata-kata sendiri (Activity 5,halaman 87)
- siswa merubah bentuk kalimat present ke dalambentuk past tense (Activity 6, halaman 87)
memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untukmeningkatkan prestasi belajar;
memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;- siswa membacakan cerita Babu and The Lion versi sendiri
di depan kelas memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa,- memberikan koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas
siswa. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang
bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diktahui siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
memberikan penguatan dan penyimpulan.
159
C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:
bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;
melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadapkegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari.
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpenugasan individual:- Siswa membaca dan menyusun paragraf acak menjadi
sebuah teks naratif Cinderela yang logis (Activity 3hal 89-90)
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.
Pertemuan KetigaA. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi : Greeting Menanyakan perngerjaan tugas pertemuan sebelumnya. Menyampaikan tujuan pembelajaranMotivasi : Menjelaskan pentingnya pengerjaan tugas dan materi
yang akan dipelajari berikut kompetensi yang harusdikuasi siswa
B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam
tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa sertaantara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya;
160
Memberikan model membaca teks naratif “Cinderela” untukdiulang oleh siswa.
ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam
melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- siswa membacakan hasil karya (tugas) di depan kelas- siswa membaca dalam hati teks naratif “Golden
Cucumber” yang disajikan (Activity 1, halaman 90) memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis;
memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut:
memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dankolaboratif;- Siswa secara berpasangan melengkapi sejumlah
kalimat rumpang berdasarkan teks. (Activity 2 hal 90) memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar:- siswa merubah bentuk kalimat present ke dalam
bentuk Past Tense (Activity 6, halaman 87)- siswa menjawab pertanyaan pemahaman teks bacaan
memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;
memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yangmenumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa,
memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi danelaborasi siswa melalui berbagai sumber,
guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:
161
memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukanpertanyaan dan permasalahan terkait materipembelajaran;
bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;- memberikan penguatan hasil diskusi jawaban siswa.
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.
5. Sumber belajara. Buku paket : Contextual Teaching and Learning: Bahasa Inggris
Sekolah Menengah Pertama/Madarash Tsanawiah Kelas VIIIEdisi 4 tahun 2008 Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional Unit 6 Hal 79-93
b. Kamus.
6. Penilaian
Indikator PencapaianKompetensi
TeknikPenilaian
BentukInstrumen
Instrumen/Soal
- Menemukan informasirinci
- Menemukan maknatersurat
- Menemukan maknatersirat
- Menemukan gambaranumum paragraf atauteks
- Mengidentifikasirujukan kata
- Mengidentifikasipesan/nilai moralteks
Tes tulis PilihanGanda
Read the text andchoose the correctoption A, B, C or Dto answer thequestions!
a. Instrumen:Tes tulis pilihan gandab. Pedoman Penilaian
Jumlah skor maksimal keseluruhan: 10
162
Nilai siswa = jumlah jawaban yang benar / 3Rubrik Penilaian Tes Tulis
Mengetahui;
Kepala Sekolah,
TOTONG SUDIONO, S.Pd.
NIP. 197911232009021003
Muncang, Maret 2014
Guru Mapel Bahasa
Inggris,
RISNANDAR, S.Pd.
NIP. 197911232009021003
Excellent 9.10-10.00
Very Good 7.50-9.00Good 5.60-7-50Poor 3.10-5.50Very poor 0.00-3.00
163
Lampiran IX
RIWAYAT HIDUP
Nama dan Gelar : RISNANDAR, S.Pd.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal
Lahir
: Ciamis, 23 Nopember
1979
Kewarganegaraan : Indonesia
Status Perkawinan : Menikah
164
Suami/IstriAnak
: Heni Septiani AnasudinFirman1. Harris Abdurachman2. Alya Kinanti3. Raisha Kinara
Tinggi, berat
badan
: 165 cm/ 65kg
Riwayat
Pendidikan
:
1. SD Negeri Bebedilan II Ciamis, lulus tahun 19912. SMP Negeri 4 Ciamis, lulus tahun 19943. SMU Negeri 3 Ciamis, lulus tahun 19984. D1 Programmer Komputer LPK Triguna Tasikmalaya, lulus tahun
19995. S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Galuh Ciamis,
lulus tahun 20046. S2 Teknologi Pembelajaran Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang, lulus tahun 2014
Riwayat Pekerjaan :
1. Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Galuh IV Ciamis KabupatenCiamis, tahun 1999-2001
2. Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Bebedilan II CiamisKabupaten Ciams, tahun 1999-2003.
3. Guru Bahasa Inggris di SD MTs Negeri Langensari KotaBanjar, tahun 2003-2004.
4. Guru Bahasa Inggris Tidak Tetap di SD Negeri 4 CikonengKabupaten Ciamis, Tahun 2003-2009.
5. Pegawai Negeri Sipil di SMP Negeri 3 Muncang DinasPendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, tahun 2009sampai sekarang.