Pengaruh media presentasi PowerPoint dan Penguasaan Kosakata terhadap Pemahaman Membaca teks naratif...

166
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca dalam pembelajaran bahasa asing merupakan salah satu kegiatan yang memiliki intensitas yang tinggi dalam pembelajaran bahasa Inggris. Melalui kegiatan membaca, siswa diharapkan tidak hanya memperoleh dan memahami informasi atau pesan yang disampaikan penulis, akan tetapi juga memperoleh gambaran penerapan bahasa inggris secara tertulis. Proses belajar membaca Bahasa Inggris di Indonesia tentunya tidak semudah proses membaca teks berbahasa Indonesia. Selain ejaan yang berbeda dengan pelafalannya, pembelajaran membaca teks berbahasa Inggris diawali dengan pembelajaran kata, frasa, wacana dengan kosakata yang mudah (konkret dan umum) ke wacana yang lebih sulit (lebih abstrak dan suit) dan dari wacana pendek dan sederhana ke wacana yang lebih panjang dan kompleks. Setiap tahapan dalam proses pembelajaran membaca dalam bahasa Inggris akan menentukan tingkat pemahaman siswa atas teks yang dibaca. 1

Transcript of Pengaruh media presentasi PowerPoint dan Penguasaan Kosakata terhadap Pemahaman Membaca teks naratif...

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca dalam pembelajaran bahasa asing merupakan salah

satu kegiatan yang memiliki intensitas yang tinggi dalam

pembelajaran bahasa Inggris. Melalui kegiatan membaca, siswa

diharapkan tidak hanya memperoleh dan memahami informasi atau

pesan yang disampaikan penulis, akan tetapi juga memperoleh

gambaran penerapan bahasa inggris secara tertulis.

Proses belajar membaca Bahasa Inggris di Indonesia

tentunya tidak semudah proses membaca teks berbahasa

Indonesia. Selain ejaan yang berbeda dengan pelafalannya,

pembelajaran membaca teks berbahasa Inggris diawali dengan

pembelajaran kata, frasa, wacana dengan kosakata yang mudah

(konkret dan umum) ke wacana yang lebih sulit (lebih abstrak

dan suit) dan dari wacana pendek dan sederhana ke wacana yang

lebih panjang dan kompleks. Setiap tahapan dalam proses

pembelajaran membaca dalam bahasa Inggris akan menentukan

tingkat pemahaman siswa atas teks yang dibaca.

1

2

Pemahaman membaca merupakan kompetensi yang diharapkan

tercapai oleh siswa jenjang SMP/Mts dalam setiap kegiatan

membaca. Dalam Permendiknas tentang Standar isi (2006: 290)

ditetapkan bahwa standar kompetensi pembelajaran membaca pada

mata pelajaran bahasa Inggris kelas VIII semester 2 adalah

mampu memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk

recount dan naratif untuk berinteraksi dengan lingkungan

sekitar.

Pemahaman membaca teks naratif sebagai salah satu hasil

belajar tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, dua di

antaranya kompetensi guru dalam mempresentasikan pembelajaran

dan penguasaan kosakata siswa. Pembelajaran membaca

menggunakan buku teks sebagai sumber bacaan. dilakukan

sebagian besar guru karena keterbatasan waktu dan kreativitas

untuk mencari dan memilih teks bacaan yang sesuai dengan

kompetensi yang akan diajarkan. Kegiatan siswa dalam membaca

buku teks tentunya memerlukan pengamatan secara langsung dan

intensif untuk memastikan setiap siswa mengikuti seluruh

tahapan kegiatan pembelajaran. Meskipun setiap siswa

difasilitasi untuk kegiatan membaca mereka, tak jarang

3

peneliti menemukan sebagian siswa tidak membaca sama sekali

karena ketidakmampuan membaca teks berbahasa Inggris serta

ketiadaan minat baca.

Permasalahan yang muncul berkaitan dengan pemahaman

membaca ini muncul hampir di setiap pembelajaran membaca di

kelas. Bila dipersentasikan, hampir 70 % siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Muncang belum mampu membaca dengan baik dan benar dan

memahami teks bacaan sesuai dengan waktu yang telah

dialokasikan. Rendahnya pemahaman membaca teks berbahasa

Inggris siswa kelas VIII ini tentunya menjadi sebuah tantangan

guru pengajarnya untuk mengembangkan strategi dan teknik

pembelajaran yang menarik dan efektif meningkatkan minat baca

dan penguasaan sejumlah keterampilan yang diperlukan dalam

memahami bacaan, mulai dari makna kata, rujukan kata, tata

bahasa dan kelancaran membaca siswa salah satunya dengan

memanfaatkan media presentasi.

Media presentasi Powerpoint dalam hal ini dapat dijadikan

media yang efektif dan efisien dalam pembelajaran membaca.

Menurut Westriningsih (2010:186), Powerpoint merupakan salah

satu aplikasi unggulan dalam paket Microsoft Office yang secara

4

khusus memiliki dan menyediakan semua kebutuhan pembuatan slide

presentasi.

Presentasi materi dengan Powerpoint seringkali ditemukan

di berbagai seminar, workshop, pelatihan-pelatihan ataupun

rapat-rapat dinas sekolah. Efektivitas presentasi materi

dengan Powerpoint telah banyak dirasakan oleh guru akan tetapi

keterbatasan keterampilan pengoperasian komputer dan

kreativitas guru dalam merancang presentasi serta keterbatasan

media komputer dan projector seringkali menjadi penghalang

bagi mereka untuk memanfaatkan PowerPoint sebagai salah satu

media presentasi yang efektif dan mampu meningkatkan gairah

serta fokus siswa dalam menerima materi pembelajaran.

Selain faktor kemampuan guru dalam menyajikan materi

pembelajaran, pemahaman membaca perlu ditunjang pula dengan

penguasaan kosakata yang relevan dengan teks yang dibaca.

Membaca nyaring seringkali dilakukan untuk memberikan model

membaca yang baik dan benar dan hal ini telah menjadi

rutinitas kegiatan membaca di kelas. Dari ketidaklancaran

siswa membaca teks dapat diketahui, kebiasaan membaca apalagi

berbicara bahasa Inggris siswa masih perlu ditingkatkan

5

begitupula dengan strategi pemahamannya. Sebagian besar siswa

belum mampu memahami sejumlah makna kata baik tersurat ataupun

tersirat sekalipun dalam kegiatan pemahaman bacaan tersebut,

siswa diperkenankan untuk membuka kamus bilingual mereka.

Begitupun halnya dengan hal yang paling mendasar yaitu rujukan

kata, sebagian besar siswa belum mampu memahami kata rujukan

yang digunakan dalam teks sehingga pemahaman membaca mereka

dapat digolongkan sangat tidak memuaskan. Tak jarang waktu

yang telah dialokasikan tidak cukup bagi siswa untuk memahami

sebuah teks naratif sederhana. Kosakata merupakan suatu jenis

alat yang memungkinkan seorang pembelajar bahasa berkomunikasi

dengan bahasa tersebut. Dengan demikian, tanpa penguasaan

kosakata yang cukup seseorang tidak akan mampu menyimak,

membaca, berbicara dan bahkan menulis. Meskipun kosakata dan

pemahaman merupakan dua keterampilan yang berbeda, kedua aspek

tersebut diterapkan secara terintegrasi sebagai keterampilan

membaca secara keseluruhan untuk memahami isi teks yang

dibaca.

Atas dasar latar belakang tersebut dilakukan penelitian

lebih lanjut tentang pengaruh penggunaan media presentasi

6

Powerpoint dan penguasaan kosakata siswa terhadap pemahaman

membaca teks naratif Bahasa Inggris siswa kelas VIII SMP

Negeri 3 Muncang.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini dilakukan atas dasar hasil identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Kegiatan pembelajaran membaca pada umumnya dilaksanakan

secara konvensional dengan media teks bacaan yang bersumber

pada buku teks yang ada tanpa ada kreativitas guru untuk

mencari dan memilih teks yang lebih menarik.

2. Kegiatan pembelajaran membaca pada buku teks memerlukan

perhatian dan bimbingan secara lebih individual serta

ketersediaan buku yang memadai, terjada dan terawat dengan

baik.

3. Keterbatasan buku teks yang relevan degan kurikulum dan

bersifat up-to-date mendorong kegiatan pembelajaran yang

cenderung monoton tanpa kreativitas guru dalam

mengembangkan materi dan contoh-contoh latihan.

7

4. Pemahaman membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang

sangat rendah meskipun sebagian besar waktu pembelajaran

dihabiskan dengan kegiatan pemahaman membaca melalui

diskusi dan bantuan kamus, sebagian besar siswa belum dapat

menjawab sejumlah pertanyaan pemahaman bacaan yang

diberikan.

5. Jam belajar efektif yang tersedia belum cukup untuk

membelajarkan sejumlah kompetensi sebagaimana telah

ditetapkan dan diatur dalam kurikulum, terutama pada

kompetensi pemahaman membaca sehingga seringkali sejumlah

kompetensi atau materi tidak sempat tersampaikan.

6. Kesulitan siswa dalam memahami teks naratif dan atau teks

lainnya pada dasarnya dipengaruhi latar belakang bahasa

pertama siswa, penguasaan bahasa target (tata bahasa dan

kosakata bahasa Inggris) siswa, sikap siswa serta

keterampilan guru dalam menyajikan materi pembelajaran.

7. Pembelajaran kosakata yang digunakan dalam teks bacaan

jarang dilakukan sehingga berpengaruh terhadap rendahnya

pemahaman teks siswa.

8

8. Sebagian besar guru telah terbiasa bekerja dengan komputer

akan tetapi keterbatasan waktu dan kapasitas pemanfaatannya

mendorong mereka untuk tidak menggunakan Powerpoint sebagai

salah satu media presentasi materi pembelajaran yang

tentunya harus dirancang dan dipersiapkan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan sejumlah masalah yang berhasil

teridentifikasi, untuk menentukan fokus dan arah penelitian,

masalah yang akan diteliti dibatasi pada pengaruh penggunaan

media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa SMP Negeri 3

Muncang Kabupaten Lebak tahun pelajaran 2013/2014.

D. Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif

Bahasa Inggris antara siswa yang mendapatkan pembelajaran

dengan media Powerpoint dengan Media buku teks?

2. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif

Bahasa Inggris antara siswa yang rendah penguasaan

9

kosakatanya dengan siswa yang tinggi penguasaan

kosakatanya?

3. Apakah terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara

penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap

pemahaman membaca teks naratif Bahasa Inggris siswa?

4. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif

Bahasa Inggris antara siswa yang tinggi penguasaan

kosakatanya dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa

yang belajar dengan media buku teks?

5. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif

Bahasa Inggris antara siswa yang rendah penguasaan

kosakatanya dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa

yang belajar dengan media buku teks?

6. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif

Bahasa Inggris dengan media Powerpoint antara siswa yang

tinggi penguasaan kosakatanya dengan siswa yang rendah

penguasaan kosakatanya?

7. Apakah terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif

Bahasa Inggris dengan media buku teks antara siswa yang

10

tinggi penguasaan kosakatanya dengan siswa yang rendah

penguasaan kosakatanya?

E. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberkan manfaat

secara teoretis dan praktis sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Penulis dapat mengaktualisasikan teori-teori pembelajaran

membaca teks berbahasa Inggris yang telah dipelajari

sebagai sarana kreativitas dan inovasi dalam upaya

peningkatan hasil pembelajaran Bahasa Inggris.

b. Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan kajian dalam

upaya peningkatan mutu pembelajaran bahasa Inggris.

2. Manfaat Praktis

a. Guru memperoleh pengetahuan dan wawasan terkait faktor-

faktor yang mempengaruhi pemahaman membaca teks naratif dan

upaya-upaya peningkatan kompetensi siswa dalam pembelajaran

membaca.

b. Guru dapat memanfaatkan beragam produk aplikasi teknologi

untuk keperluan managemen pembelajaran yang efektif dan

11

efisien, salah satunya dengan menggunakan media presentasi

Powerpoint.

c. Guru memperoleh gambaran penggunaan media presentasi

PowerPoint dalam pembelajaran membaca teks naratif serta

mampu mengembangkan dan menerapkannya sesuai dengan

kebutuhan pembelajaran.

d. Sekolah memperoleh masukan dan gambaran pengaruh penggunaan

media presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap

pemahaman membaca siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang

Kabupaten Lebak Tahun Pelajaran 2013/2014.

e. Program Studi Teknologi Pembelajaran Program Pascasarjana

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa memperoleh masukan bahan

kajian dalam pengembangan keilmuan khususnya pendidikan

bahasa Inggris di SMP/MTs dan menambah koleksi ilmiah untuk

kepustakaan.

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Pemahaman Membaca

Pemahaman membaca pada dasarnya merupakan salah satu

hasil belajar sebagaimana dikemukakan oleh Anderson (2003:66-

91) dalam enam taksonomi kognitif sebagai revisi taksonomi

hasil belajar Bloom yaitu memahami (understanding). Menurut

Slavin (2006:359), pemahaman atau comprehension meliputi

kemampuan menterjemahkan, menginterpretasikan dan

mengeksplorasi informasi. Dari pernyataan ini, sebuah

pemahaman akan mampu menunjukkan pengetahuan dan kemampuannya

menggunakan serta menjelaskan kembali informasi yang

diperolehnya.

Menurut Yulaelawati (2007:84), keterampilan kognitif yang

termasuk dalam kategori memahami adalah: menginterpretasi

(interpreting), mengilustrasikan (exemplifying), mengklasifikasi

(classifying), merangkum (summarizing), membandingkan (comparing), dan

menjelaskan (explaining). Berdasarkan taksonomi Anderson ini,

pemahaman bacaan dapat dipandang sebagai kemampuan siswa

10

11

menginterpretasi, mengilustrasikan dan merangkum isi pesan dan

informasi yang disampaikan penulis dalam teks bacaan.

Istilah ‘reading comprehension’ atau pemahaman membaca

sangat familiar terutama dalam pembelajaran bahasa asing yaitu

bahasa Inggris. Membaca sangat erat kaitannya dengan

pemahaman. Menurut Torgesen (2006:2), “Reading comprehension is the

construction of the meaning of a written text through a reciprocal interchange of

ideas between the reader and the message in a particular text “. Pemahaman

membaca merupakan satu proses berkesinambungan dalam menggali

dan membangun makna melalui interaksi dengan bahasa tulis.

Dengan demikian, memahami bacaan merupakan suatu cara

menginterpretasi dan memahami tulisan.

Menurut Dalman (2013:87), pemahaman membaca merupakan

keterampilan membaca yang berada pada urutan paling tinggi.

Pemahaman membaca dapat diukur melalui kemampuan siswa

menyampaikan kembali isi bacaan dengan cara membuat rangkuman

dengan bahasa dan kata-kata sendiri secara lisan ataupun

tulisan. Dalman mengelompokkan pemahaman membaca ke dalam

empat tingkat, yaitu: pemahaman literal, interpretatif, kritis

dan kreatif. Keempat tingkatan pemahaman tersebut akan sangat

12

berperan dalam memahami makna tersurat dan tersirat dalam

sebuah teks. Apabila seorang pembaca dapat menyampaikan

kembali isi bacaan dan mengembangkan gagasan-gagasan pokok

bacaan dengan kreativitasnya sendiri baik secara tertulis

ataupun lisan, hal ini menunjukkan bahwa pembaca tersebut

benar-benar memahami isi bacaan yang telah dibacanya.

Berkaitan dengan pemahaman membaca, Yusuf, Sunardi dan

Abdurrachman (2013:72), pemahaman membaca melibatkan lima

komponen yaitu penguasaan kosakata, pemahaman literal,

pemahaman inferensial, membaca kritis dan apresiasi.

Penguasaan kasakata sangat penting dalam memahami kata-kata

dan menangkap pesan dalam teks bacaan. Untuk memahami

informasi rinci dan pokok pikiran teks bacaan, siswa perlu

memiliki kemampuan pemahaman literal (tesurat). Kemampuan

menarik simpulan dari informasi tersurat berdasarkan intuisi

dan pengalaman siswa merupakan kemampuan pemahaman inferensial

(tersirat). Kemampuan evaluatif dan kritis memungkinkan siswa

atau pembaca mampu memberikan penilaian dan pendapat terkait

materi bacaan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.

13

Selanjutnya, apresiasi menyangkut kepekaan emosi dan estetik

siswa atas materi teks bacaan.

1. Aspek-Aspek Pemahaman Membaca

Meskipun praktis, kegiatan membaca merupakan suatu

keterampilan yang cukup kompleks di mana menuntut keterampilan

lain untuk memahami isi teks. Berkaitan dengan keterampilan

dalam pemahaman bacaan, Tarigan (2008:11) menyatakan dua jenis

keterampilan yang perlu diperhatikan yaitu keterampilan

mekanis dan keterampilan pemahaman.

Keterampilan mekanis dapat dipersepsikan sebagai

keterampilan paling mendasar yang perlu dikuasai seseorang

dalam membaca seperti pengenalan huruf dan tanda baca, aspek-

aspek kebahasaan, pola-pola pelafalan dan bunyi, serta

kecepatan membaca rendah.

Selanjutnya keterampilan pemahaman membaca merupakan

keterampilan tingkat lanjut yang diperlukan selama proses

membaca. Keterampilan-keterampilan tersebut antara lain:

1. pemahaman makna-makna leksikal, gramatikal dan retorikal;

14

2. pemahaman pesan atau informasi yang disampaikan penulis

melalui tulisannya;

3. penilaian bentuk dan isi teks; dan

4. kecepatan membaca yang disesuaikan dengan situasi.

Selaras dengan pendapat Tarigan di atas, Dalman (2013:89)

mengemukakan bahwa seorang pembaca perlu menguasai aspek-aspek

pemahaman membaca sebagai berikut:

1. memahami pengertian sederhana (leksikal dan gramatikal);

2. memahami signifikansi atau makna (maksud dan tujuan

pengarang atau penulis);

3. mampu menilai aatu mengevaluasi isi dan bentuk teks bacaan;

dan

4. kecepatan membaca yang fleksibel sesuai dengan keadaan.

Pembelajaran keterampilan-keterampilan pemahaman membaca

dapat dilakukan dengan teknik membaca intensif di mana siswa

akan menggunakan segala keterampilan mekanisnya dalam hati

sambil memikirkan hubungan makna antara kata, kalimat dan

paragraf sehingga mendapatkan pemahaman teks sebagaimana yang

diharapkan.

15

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemahaman Membaca

Pada dasarnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi

pemahaman siswa atas teks bacaan berbahasa Inggris sebagai

bahasa asing. Faktor tersebut di antaranya adalah banyaknya

perbendaharaan kata yang dimiliki, pengalaman membaca teks

yang sama dan skemata pembaca lainnya yang mendukung seperti

pengalaman membaca berbagai teks, menyimak atau mendengarkan

berita/informasi, dan melihat atau mengamati keadaan alam di

sekelilingnya.

Berkaitan dengan pemahaman membaca, Dalman (2013: 95-97)

mengemukakan bahwa untuk meningkatkan kemampuan pemahaman

membaca, guru perlu membina lima faktor pendukung pemahaman

membaca yaitu potensi skemata pembaca, potensi mengingat,

perspektif pembaca, kemampuan berfikir dan aspek afektif.

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan siswa

memahami bacaan di atas, merupakan faktor-faktor yang berasal

dari dalam siswa (faktor internal). Dalam kaitannya dengan

faktor internal yang mempengaruhi pemahaman membaca,

Baleghizadeh and Golbin (2010:34) menambahkan bahwa untuk

memahami makna suatu teks, seseorang harus mampu men-decoding

16

pesan teks. Banyaknya kata-kata yang kurang familiar atau

bahkan baru akan mempengaruhi pemahaman membaca siswa. Hal ini

diperkuat oleh Furqon (2013:69) yang menyatakan bahwa

pengetahuan kosakata sangat penting dalam pemahaman membaca.

Pengenalan kata secara cepat dan efisien sangat penting bagi

pemahaman makna. Dengan demikian tingkat penguasaan dan

perbendaharaan kata merupakan faktor internal siswa yang harus

ditingkatkan dalam upaya meningkatkan pemahaman makna atas

teks bacaan ataupun ungkapan-ungkapan lisan.

Wolpert and Rizopoulos (2012:43) menambahkan bahwa

pemahaman membaca dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan

siswa (prior knowledge). Semakin tinggi pengetahuan dan

pengalaman siswa, maka semakin tinggi kemampuannya memahami

teks bacaa. Dalam hal ini, pengaktifan pengetahuan dan

pengalaman siswa terkait topic bacaan sebelum membaca perlu

diaktifkan untuk membantu pemahaman teks bacaan. Dengan

mempertimbangkan esensi skemata pembaca sebelum membaca

menunjang integrasi informasi baru dengan informasi yang sudah

siswa miliki terkait topik bacaan.

17

Pemahaman membaca sebagai suatu bentuk hasil belajar

merupakan hasil dari suatu proses yang di dalamnya melibatkan

sejumlah faktor yang saling mempengaruhi baik faktor internal

maupun eksternal. Secara komprehensif, faktor-faktor yang

mempengaruhi pemahaman bacaan sebagai suatu hasil belajar

diutarakan Susanto (2013: 15-18) mencakup kecerdasan, kesiapan

anak, bakat anak, kemauan belajar, minat, model penyajian

materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi

guru dan kondisi masyarakat.

Pemahaman siswa dalam membaca tergantung pula pada model

penyajian materi dan teks yang dilakukan oleh guru. Model

penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan, menarik

dan mudah dimengerti oleh para siswa tentunya akan berpengaruh

secara positif terhap keberhasilan belajar dan pemahaman siswa

atas teks bacaan. Guru sebagai salah satu profesi dituntut

untuk memiliki dan menguasai kompetensi yang diperlukan untuk

kepentingan pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pembelajaran

membaca, guru diharapkan mampu memilih metode dan teknik

pembelajaran yang relevan dengan tujuan dan karakteritik siswa

18

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai

perencanaan.

3. Peningkatan Pemahaman Membaca

Pembelajaran membaca di dalam ataupun di luar kelas pada

prinsipnya memerlukan upaya-upaya pembelajaran yang efektif.

Dalam hal ini, Torgesen (2006:41- 42) menyarankan sejumlah

yang perlu diterapkan dalam pembelajaran pemahaman membaca

sebagai berikut:

1. Apabila tujuan membaca sudah jelas, pastikan siswa fokus

pada pemerolehan makna, pembangunan pengetahuan dan

pemahaman yang mendalam atas materi bacaan meliputi

pemahaman sejumlah makna kata-kata baru dan tata bahasa

baru.

2. Berikan kesempatan siswa untuk memilih teks bacaan,

tanggapan dan rekan membacanya selama pembelajaran

dikarenakan pilihan akan mendorong pada motivasi dan

keterlibatan aktif pada saat pembelajaran membaca.

3. Sediakan beragam jenis teks bacaan yang menarik untuk

memfasilitasi tingkat kemampuan membaca siswa.

19

4. Berikan kesempatan bagi siswa untuk berkolaborasi,

berdiskusi, berbagi informasi dan pemahaman atas materin

bacaan.

5. Secara eksplisit latihkan strategi-strategi pemahaman

membaca sebagai berikut:

a. mengaktifkan latar belakang pengetahuan siswa;

b. bertanya;

c. mencari informasi;

d. merangkum;

e. mengorganisir informasi; dan

f. mengidentifikasi struktur teks.

Dengan minat dan kemauan belajar yang tinggi, setiap

siswa tentunya akan berupaya mengembangkan dan menggunakan

beragam strategi dan teknik untuk memahami teks yang

dibacanya. Apapun hasil pemahaman yang didapatkan dengan

upaya-upaya tersebut, latihan yang intensif akan menjadikan

kebiasaan yang baik dan memberikan pemahaman yang lebih

komprehensif selayaknya pembaca yang efektif dan efisien.

20

Upaya-upaya siswa dalam meningkatkan pemahamannya dalam

membaca tentunya memerlukan peranan guru yang maksimal pula

untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Setiap guru bahasa Inggris harus mampu membantu dan membimbing

siswanya mengembangkan dan meningkatkan seluruh kemampuan yang

dibutuhkan untuk memahami bacaan. Dalam hal ini, Tarigan

(2008:14) menyarankan sejumlah upaya yang dapat dilakukan guru

dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa sebagai berikut.

1) Guru membantu siswa memperluas kosakatanya melalui:

a) pengenalan sinonim, antonim dan parafrasa;

b) pengenalan imbuhan-imbuhan kata (affixes) seperti prefixes,

infixes, dan suffixes;

c) menebak makna kata-kata dalam berbagai konteks dan atau

hubungan kalimat; dan

d) penjelasan sejumlah kata-kata abstrak bila perlu dengan

menggunakan bahasa ibu siswaatau bahasa pertama.

2) Guru dapat membantu siswa memahami makna struktur kata dan

kalimat melalui penjelasan dan latihan.

3) Bila perlu, guru memberi penjelasan konotasi sejumlah kata

dan pribahasa dengan bahasa ibu atau bahasa pertama siswa.

21

4) Guru memastikan pemahaman membaca siswa dengan:

a) memberikan pertanyaan beragam untuk kalimat atau

pernyataan yang sama dalam teks;

b) memberikan sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat

ditemukan dengan jelas dalam teks;

c) meminta siswa merangkum kembali isi teks;

d) meminta siswa menemukan kata-kata tertentu yang

menggambarkan sesuatu dalam teks; dan

e) menunjukkan kalimat-kalimat yang kurang tepat dan meminta

siswa menyempurnakannya.

5) Guru meningkatkan kecepatan membaca siswa dengan:

a) mengalokasikan waktu membaca;

b) merencanakan alokasi waktu yang pendek dan efisien untuk

membaca;

c) memastikan tidak ada pergerakan bibir siswa yang tidak

perlu pada saat membaca intensif dan mempengaruhi

kecepatan membaca;

d) menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran membaca yang

dilaksanakan.

22

Dalam upaya meningkatkan pemahaman membaca siswa,

Santrock (2011: 367) menambahan pembelajaran resiprokal

(reciprocal teaching) sebagai strategi pembelajaran yang efektif

dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa. Dalam

permbelajaran resiprokal ini, guru menjelaskan strategi-

strategi pemahaman dan memberikan contoh atau model

penerapannya, memberikan semangat dan motivasi pada saat siswa

belajar. Dalam hal ini, guru mendorong siswa mengajukan

pertanyaan terkait isi teks, mengklarifikasi ketidakfahaman,

menyimpulkan dan membuat prediksi-prediksi terkait teks

bacaan.

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Membaca

Salah satu ruang lingkup pembelajaran Bahasa Inggris di

SMP/MTs menurut Depdiknas (2006:1) adalah kemampuan memahami

dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog

serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan

report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata,

tata bahasa, dan langkah-langkah retorika.

23

Tabel 2.1Standar Kompetensi Membaca Bahasa Inggris kelas VIII SMP

Semester StandarKompetensi Kompetensi Dasar

I 5. MemahamiTekstulisfungsional daneseipendeksederhanaberbentukdeskriptif danrecountyangberkaitan denganlingkungansekitar.

5.1Membaca nyaring bermakna teks tulis fungsional dan esei berbentuk descriptive dan recount pendekdan sederhana dengan ucapan, tekanan dan intonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.

5.2Merespon makna dalam teks tulis fungsional pendek sederhana secaraakurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.

5.3Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk descriptive dan recount

II 11. Memahami maknadalameseipendeksederhanaberbentukrecount,dannarrativeuntukberinteraksi

11.1 Membaca nyaring bermakna teks fungsional dan esei pendek sederhana berbentuk recount dan narrative dengan ucapan, tekanan danintonasi yang berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar

11.2 Merespon makna dalam teks tulis fungsionalpendek sederhana secara akurat, lancar dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar

11.3 Merespon makna dan langkah retorika dalam esei pendek sederhana secara akurat, lancer

24

denganlingkungansekitar

dan berterima yang berkaitan dengan lingkungan sekitar dalam teks berbentuk recount dan narrative

(Depdiknas, 2006: 290)

Berkaitan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini,

peneliti akan memberikan perlakuan pembelajaran dengan media

presentasi PowerPoint pada kompetensi membaca semester II yaitu

memahami makna dalam esei pendek sederhana berbentuk naratif

untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Adapun

Kompetensi dasar yang akan dilatihkan kepada siswa adalah

kompetensi dasar 11.2 dan 11.3.

5. Penilaian Pemahaman Membaca

Pemahaman membaca pada dasarnya merupakan kemampuan

pembaca memahami isi bacaan. Adapun indikat-indikator

kemampuan pemahaman membaca menurut Harris (1996:59) adalah

sebagai berikut:

1) Bahasa dan symbol-simbol grafis

a) Memahami makna leksikal yang terkandung dalam teks.

b) Memahami pola-pola bahasa tulisan formal.

25

c) Merespon dengan tepat symbol-simbol grafis tulisan

seperti tanda baca, huruf kapital dan paragraf yang

digunakan untuk menyampaikan makna.

2) Ide atau gagasan

a) Mengidentifikasi tujuan penulis.

b) Mengidentifikasi gagasan atau pikiran utama.

c) Memahami kalimat penunjang pikiran utama.

d) Menarik kesimpulan suatu kalimat, paragraf dan teks

secara keseluruhan

3) Nada dan gaya

a) Mengidentifikasi sikap penulis terhadap tulisan dan

pembaca

b) Mengidentifikasi metode dan gaya penulis dalam

menyampaikan gagasannya.

Perancangan tes pemahaman membaca setidaknya mencakup

indikator-indikator pemahaman sebagaimana dipaparkan di atas

26

dengan komposisi yang disesuaikan. Rancangan tes pemahaman

membaca dapat disajikan dalam berbagai bentuk yaitu: uraian,

pilihan ganda dan cloze-tes. Pada jenis uraian, disediakan suatu

bentuk teks untuk dibaca dan sejumlah pertanyaan pemahaman

yang dhaurs dijawab berdasarkan teks bacaan. Pada jenis tes

pilhan ganda, disediakan pula teks bacaan yang relevan dan

sejumlah pertanyaan yang disertai pilihan-pilihan jawaban.

Sedangkan pada jenis cloze-test, disediakan teks rumpang untuk

diisi dengan kata atau frasa yang tepat sebagai uraian ataupun

dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dalam

bentuk tes pilhan ganda.

6. Teks Naratif

Dalam penelitian ini, jenis teks yang dipilih dalam

perlakuan pembelajaran adalah teks naratif. Menurut Wardiman,

Jahur dan Djusma (2008:98), teks naratif adalah jenis teks

yang memiliki fungsi sosial untuk menghibur yang berkaitan

dengan khayalan ataupun pengalaman aktual orang lain atau

sendiri. Teks naratif berkaitan dengan kejadian-kejadian

problematic yang membawa krisis dan diakhiri dengan resolusi.

27

Susilohadi dan Setyayoga (2008:127-128) menjelaskan bahwa

struktur generik teks naratif terdiri atas orientation, complication

dan resolution. Pada bagian orientasi, diperkenalkan tokoh-tokoh

dalam cerita dan disebutkan kapan dan dimana cerita terjadi.

Pada bagian complication, masalah yang dialami tokoh utama

dimunculkan. Komplikasi masalah akan membuat cerita semakin

menarik, di mana tokoh utama menemui rintangan dan hambatan

dalam mencapai tujuannya. Pada bagian resolution, penulis

memberikan resolusi komplikasi yang terjadi sebagai akhir dari

cerita.

Menurut Depdiknas (2005: 4), dari segi fitur bahasa,

beberapa ciri khas taks naratif adalah sebagai berikut:

1) partisipan yang spesifik dan seringkali individual;

2) menggunakan action verbs;

3) menggunakan past tense;

4) menggunakan linking words yang berkaitan dengan waktu;

5) mengandung dialog dan tense akan mungkin berubah sesuai

dengan ungkapan yang digunakan; dan

6) Descriptive language digunakan untuk menciptakan imaginasi di

benak pembaca.

28

Dengan karakteristik bahasa teks di atas, terdapat

beragam jenis teks naratif yang dapat digunakan oleh guru

sebagai materi bacaan yang menarik di antaranya adalah

legenda, mitos, cerita binatang ataupun pengalaman pribadi.

Untuk kepentingan pembelajaran, perlu diupayakan pemilihan

materi bacaan yang sesuai dengan tingkat penguasaan bahasa

siswa dan prioritaskan terlebih dahulu cerita-cerita local

ataupun pengalaman langsung siswa yang mampu menarik perhatian

dan minat baca seluruh siswa.

B. Media Pembelajaran Powerpoint

1. PowerPoint sebagai Media Presentasi

Salah satu penunjang efektivitas pembelajaran adalah

media pembelajaran. Menurut Ali (2007:206), penggunaan media

secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk

belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya dengan

baik dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Microsoft Office Powerpoint merupakan sebuah program

aplikasi presentasi yang popular dan paling banyak digunakan

29

saat ini untuk berbagai kepentingan presentasi, baik

pembelajaran, presentasi produk, meeting, seminar, lakakarya dan

sebagainya. Powerpoint banyak dikenal pengguna aplikasi sebagai

aplikasi untuk menyusun presentasi. Sebagaimana dikemukakan

Wahana (2010:186) bahwa Powerpoint merupakan salah satu aplikasi

dalam Microsoft Office yang secara khusus memiliki dan

menyediakan kebutuhan pembuatan slide presentasi. Beragam

bentuk dan format presentasi dapat dibuat dengan visualisasi

yang dapat memanjakan peserta presentasi serta memperjelas

materi yang dipresentasikan.

Pembuatan presentasi saat ini sudah lebih maju. Selain

penyajian guru sebagai presenter, tampilan slide berperan dalam

penyampaian informasi dan pesan yang dipresentasikan. Menurut

Noer (2012:105), slide dalam presentasi berfungsi sebagai alat

bantu visual (stimulus visual) untuk memperjelas ide atau

gagasan.

Kemasan file presentasi saat ini telah bergeser pada

kualitas desain tampilan, kesesuaian konten dan fitur efek

animasi untuk memperjelas informasi yang dipresentasikan.

Aplikasi Powerpoint 2010 dirancang Microsoft Coorporation dan

30

diterbitkan pada tahun 2010. Pada versi 2010 ini seorang

presenter dapat merancang sebuah presentasi dengan lebih

menarik karena Powerpoint 2010 menyediakan layanan penyisipan

beragam objek berupa teks, gambar, grafik, audio dan video

disertai template- template menarik disertai animasi-animasi yang

dapat digunakan untuk menunjang efektivitas dan daya tarik

presentasi.

Menurut Rusman, Kurniawan dan Rusyana (2011:296),

aplikasi Powerpoint sebagai multimedia presentasi berbasis

komputer melibatkan sejumlah unsur-unsur multimedia yang

menunjang keberhasilan pembelajaran siswa secara keseluruhan.

Kandungan berbagai unsur multimedia dalam satu aplikasi

Powerpoint tentunya merangkum sejumlah kelebihan dari berbagai

media yang diintegrasikan. Adapun unsur-unsur multimedia yang

dapat diintegrasikan dalam Powerpoint dapat diilustrasikan

sebagai berikut.

File Microsoft Office: Excel, Word, Access

AnimasiVideo

Suara Grafik dan Tabel

Teks

31

Gambar 2.1Unsur-unsur Multimedia dalam Powerpoint

(Rusman, Kurniawan dan Rusyana, 2011:296)

Informasi atau materi pembelajaran melalui teks dapat

diingat dengan baik jika disertai gambar. Menurut Rusman,

Kurniawan dan Nuryana (2011:295), sistem kognitif manusia

terdiri atas sistem verbal dan visual. Dengan adanya gambar

dalam teks dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman.

Penggunaan animasi yang relevan dalam presentasi dapat

membantu proses pembelajaran siswa yang memiliki latar

belakang pendidikan dan pengetahuan yang rendah. Penerapan

multimedia presentasi sejalan dengan teori Quantum Learning, di

mana siswa memiliki tiga tipe belajar yaitu visual, auditif

dan kinestetik. Keragaman modalitas belajar tersebut dapat

difasilitasi dengan menggunakan perangkat multimedia yang

mampu mewakili berbagai tipe belajar siswa.

Menurut Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:301),

aplikasi Powerpoint sbeagai salah satu media presentasi

merupakan salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu

32

menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dibuat

dan digunakan, relatif murah karena tidak membutuhkan bahan

baku selain media penyimpan data.

Di bawah ini digambarkan tiga tipe penggunaan Powerpoint

sebagai berikut:

1) Personal Presentation

Pada umumnya Powerpoint digunakan untuk presentasi dalam

kelas klasikal seperti kuliah, pelatihan, seminar, workshop dan

lain-lain. Pada penyajian personal, Powerpoint digunakan sebagai

alat bantu bagi instruktur atau guru

mempresentasikan materi pembelajaran. Dalam hal ini kontrik

pembelajaran terletak pada guru.

2) Stand Alone

Pada pola penyajian stand alone, Powerpoint dirancang khusus

untuk pembelajaran individual bersifat interaktif, meskipun

33

kadar interaktifnya tidak terlalu tinggi namun Powerpoint dapat

menampilkan feedback yang sudah diprogram.

3) Web Based

Pada pola web-based, Powerpoint dapat diformat menjadi file

web (html) sehingga program yang m uncuk berupa browser yang

dapat menampilkan koneksi internet. Hal ini diunjang dengan

adanya fasilitas dari Powerpoint untuk mempublish berkas

presentasi menjadi web.

2. Merancang Presentasi PowerPoint

Efektivitas aplikasi Powerpoint dalam memprentasikan materi

ataupun bahan ajar tentunya memerlukan perancangan yang baik

dan efektif pula bagi kepentingan pembelajaran. Presentasi

dengan aplikasi Powerpoint melibatkan media utama slide sebagai

alat bantu visual untuk memperjelas ide atau gagasan. Slide yang

baik dan efektif adalah slide yang menampilkan daya visual dan

mampu membuat audiens berpikir, merenung, terharu ataupun

gembira. Slide dapat membantu menjelaskan hal-hal yang abstrak

atau tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Karena fungsinya

sebagai stimulus visual, tampilan slide satu dengan yang lain

34

harus harmonis, saling mendukung, nyaman dibaca, mudah dan

cepat dipahami.

Dalam sebuah presentasi, terjadi proses komunikasi di

mana presenter menggunakan dua medium sekaligus. Medium

pertama adalah slide dan medium kedua adaah komunikasi verbal,

yaitu apa , sehingga yang komunikator sampaikan dalam

menjelaskan presentasi. Seorang komunikator menjelaskan

diagram, gambar, ilustrasi dan tulisan melalui komunikasi

visual. Di sisi lain, komunikator memberikan penjelasan dengan

kata-kata untuk mendukung visual yang digunakan melalui

komunikasi verbal. Kedua informasi ini diproses secara

bersamaan slide yang digunakan harus sinergis dengan penjelasan

verbal.

Smaldhino, Lowther dan Russell (2012:105) mengungkapkan

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang

presentasi Powerpoint sebagai berikut:

1) Secara cermat pilihlah jenis huruf, ukuran dan warna

sehingga jelas dan mudah terbaca.

2) Gunakan latar belakang yang polos dan berwarna terang.

3) Letakkan judul di bagian tengan atas slide.

35

4) Komunikasi singkat dengan menggunakan kata pada setiap slide

seminimal mungkin

5) Gunakan sebuah template untuk membuat format visual yang

konsisten.

6) Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten.

7) Gunakan gambar yang sesuai.

8) Gunakan transisi yang konsisten

9) Gunakan animasi presentasi sederhana.

10) Gunakan efek audio yang mampu meningkatkan efektivitas

presentasi

Berkaitan dengan pembuatan presentasi dengan Powerpoint,

menurut Rusman, Kurniawan dan Nuryana (2011:302)

mengilustrasikan prosedur pengembangan multimedia berbasis

Powerpoint sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Pengumpulan elemenmultimedia yangdiperlukan:- Gambar- Grafk- Tabel- Video- Rekaman audio

IdentifikasI program:materisasaransumber1

Penyusunan materi presentasi

Proses pembuatan dan eksekusi hasil belajar 3

36

Gambar 2.2Prosedur Pengembangan Multimedia berbasis Powerpoint

(Rusman, Kurniawan dan Nuryana,2011:302)

Berdasarkan gambar tersebut, prosedur pembuatan

presentasi Powerpoint diawali dengan identifikasi program

kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan dan pemaduan bahan-

bahan pendukung dan diakhiri dengan review program.

Identifikasi program dimasukan untuk melihat kesesuaian antara

program yang akan dibuat dengan materi, siswa (terutama latar

belakang kemampuan, usia juga jenjang pendidikan). Perlu juga

diidentifikasi ketersediaan sumber pendukung seperti, gambar,

suara, grafik, animasi dan video yang akan digunakan.

Pengumpulan bahan pendukung tersebut dapat dilakukan dengan

cara mencari melalui internet (browsing), menggunakan bahan

yang sudah ada ataupun dengan memproduksi sendiri sesuai

2

Penggunaan4

37

keperluan, misalnya: kebutuhan video dengan shooting, kebutuhan

gambar dengan pemotretan objek tertentu ataupun dengan scanning.

Bersamaan dengan pengumpulan tersebut dilakukan penyusunan

materi yang diambil dari bahan utama seperti buku, modul

ataupun makalah lengkap. Materi untuk Powerpoint biasanya

dikemas secara singkat dan garis besarnya saja. Setelah bahan

terkumpul dan materi sudah terangkum, proses pembuatan slide

presentasi Powerpoint dapat dilakukan. Hasil akhir presentasi

dapat dirubah dalam bentuk slide show, web pages ataupun Executable

File (.exe). Setelah file presentasi selesai dibuat, sebaiknya

dilakukan review program dari sisi bahasa, teks dan tata letak

untuk direvisi dan siap digunakan.

3. Kelebihan dan Kelemahan Media Presentasi Powerpoint

Dalam upaya pemilihan media yang akan digunakan dalam

pembelajaran, tentunya setiap guru perlu memperhaikan

kelebihan dan kelemahan media terkait efektivitasnya dalam

pembelajaran. Aplikasi Microsoft Powerpoint pada dasarnya

merupakan pembelajaran berbasis komputer. Menurt Daryanto

38

(2010:164), media presentasi Powerpoint memiliki sejumlah

keutamaan sebagai berikut:

1) materi dapat disajikan lebih menarik karena mampu

mengintegrasikan unsur-unsur multimedia dalam satu paket;

2) menyediakan berbagai efek animasi yang dapat digunakan

sesuai keperluan untuk kepentingan efektivitas presentasi;

3) visualisasi pesan atau informasi yang dipresentasikan akan

dapat lebih mudah dipahami;

4) dapat digunakan secara klasikal;

5) dapat diperbanyak sesuai kebutuhan dan dipakai berulang-

ulang;

6) dapat disimpan dalam bentuk data optic maupun magnetic (SC,

Disket atau flashdisk), sehingga praktis dibawa kemana-mana.

Presentasi Powerpoint tersebut dapat digunakan secara

klasikal ataupun individu, sehingga seorang guru dapat cukup

sekali mempresentasikan materi termasuk latihannya kepada

seluruh siswa secara klasikal. Selanjutnya materi presentasi

tersebut dapat diperbanyak dan dipergunakan kembali oleh siswa

39

secara individu sebagai bahan belajar mandiri dengan bantuan

fasilitas komputer.

File presentasi Powerpoint memiliki nilai praktis dan

efektif dimana, file tersebut dapat disimpan pada media yang

lebih kecil dan mudah untuk dibawa dan digunakan dimana saja.

Demikian populernya Powerpoint sebagai media presentasi, saat

ini telah banyak file-file Powerpoint pembelajaran yang dapat

diunduh dari berbagai situs untuk menunjang pembelajaran

berbasis komputer.

Selain kelebihan dari media presentasi Powerpoint di atas,

Ariani dan Haryanto (2010:129), mengemukakan sejumlah

keterbatasan atau kelemahan dari media presentasi Powerpoint

sebagai berikut:

1) tidak semua guru mahir dalam mengoperasikan komputer,

apalagi membuat presentasi sendiri;

2) penggunaan efek animasi yang tidak sesuai dapat mengalihkan

perhatian dan konsentasi siswa atas materi pembelajaran;

3) penggunaan foto, animasi atau video yang tidak sesuai dapat

mengalihkan perhatian siswa atas materi utama di mana

40

mereka akan lebih tertarik pada animasinya daripada materi

pelajaran yang dipresentasikan;

4) untuk siswa yang mempunyai latar belakang pengetahuan

sebelunya, penggunaan gambar kurang bermanfaat; dan

5) suara atau sound yang kurang jelas akan berdampak pada

kesalahan atau kekeliruan dalam pengucapan (pronunciation) dan

interpretasi pesan atau informasi yang dipresentasikan.

C. Penguasaan Kosakata

1. Definisi Kosakata

Mempelajari kata-kata dalam bahasa asing tidak hanya

mencakup pembelajaran makna kata, akan tetapi juga mempelajari

bagaimana kata-kata tersebut diterapkan sesuai dengan konteks

kebahasaan yang baik dan benar. Kosakata merupakan salah satu

alat yang memungkinkan pembelajaran bahasa asing berkomunikasi

dengan bahasa yang dipelajari. Hal ini selaras dengan

pernyataan Herrel dan Jordan (2004:149), “Vocabulary is essential in

all areas of language learning. Vocabulary is a kind of tool which enables language

learners to communicate a language.” Untuk memperoleh dan menyampaikan

informasi, siswa harus memahami makna kata yang digunakan.

41

Berkaitan dengan pemahaman membaca, Hickman, Pollar and

Voughn (2004:720) menyatakan bahwa tingkat perbendaharaan

kosakata siswa merupakan faktor penentu keterampilan kefasihan

dan pemahaman membaca siswa. Penguasaan kosakata tidak hanya

menunjang peningkatan pengetahuan dan pemahaman bacaan siswa

akan tetapi juga menunjang perkembangan keterampilan berbasa

lainnya seperti pemahaman tata bahasa dan bahasa lisan.

Pernyataan ini selaras dengan pendapat yang dikemukakan

Mehrpour, Razmjoo and Kian (2011:98) bahwa salah satu aspek

penting dalam pemahaman membaca adalah pengusaan kosakata.

Dalam setiap kegiatan membaca, siswa perlu mengenali sejumlah

kata-kata yang cukup untuk menjadi seorang pembaca yang

efisien. Dalam hal ini, guru diharapkan senantiasa membanti

siswa memahami dengan lebih baik teks bacaan dengan

mengajarkan kata-kata kunci yang digunakan dalam teks secara

eksplisit.

Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa, kosakata

merupakan unsur yang sangat penting. Elsjelyn (2012:31) bahwa

kemampuan berbahasa sangat tergantung pada luasnya

perbendaharaan kata yang dimiliki seseorang. Makna suatu

42

wacana sebagai pembentuk ujaran sebagian besar ditentukan oleh

kosakata yang digunakan. Tanpa penguasaan kosakata yang cukup,

seseorang tidak akan mampu menampilkan seluruh keterampilan

berbahasa secara maksimal baik yaitu menyimak dengan baik,

berbicara dengan lancar, membaca dengan baik dan menulis

dengan baik. Oleh karena itu, pembelajaran kosakata

diprioritaskan di awal pembelajaran bahasa asing.

2. Aspek-Aspek Kosakata

Pembahasan penguasaan kosakata bahasa asing, dalam hal

ini bahasa Inggris tentunya berkaitan erat dengan pemahaman

aspek-aspek kosakata bahasa tersebut. Untuk menguasai kosakata

secara luas, setiap orang perlu mengetahui sejumlah aspek

kosakata suatu bahasa. Dalam hal ini, Pavlu (2009:26-27)

mengemukakan sejumlah aspek kosakata yaitu: pelafalan

(pronunciation), tata bahasa (grammar), makna kata (meaning),

bentuk kata (word formation) dan jabatan kata (word class).

Pelafalan kata dalam bahasa Inggris sangat perlu

dicermati karena terdapat beberapa kata yang memiliki

pelafalan yang sama tetapi berbeda arti misalnya: kata ‘bag’

43

dengan ‘beg’ yang memiliki cara pengucapan yang sama dengan

arti berbeda. Pemahaman kata tersebut secara lisan hanya dapat

diperloeh dengan memperhatikan konteks pembicaraan.

Tata bahasa (grammar) merupakan aspek lain dalam

penguasaan kosakata di mana pada aspek ini penguasaan kosakata

ditunjukkan dengan kemampuan pembelajar atau pengguna bahasa

Inggris memadukan kata-kata dalam kalimat atau ujaran dengan

benar. Begitupun halnya dengan padanan kata, seorang

pembelajar atau pengguna bahasa Inggris akan dipandang

menguasai kosakata bahasa Inggris ketika menguasai sejumlah

padanan kata yang umum digunakan secara lisan maupun tertulis.

Aspek lain yang telah umum dikenal adalah makna (meaning)

dan digolongkan ke dalam sejumlah kategori. Dua kategori makna

yang telah banyak digunakan dalam tes kebahasaan adalah makna

sama (sinonym) dan lawan kata (antonym). Contoh sinonim yatu

kata ‘pretty’ dan ‘beautiful’ meskipun ejaan dan pengucapan berbeda

namun pada dasarnya kedua kata tersebut memiliki makna yang

sama yaitu indah atau cantik. Contoh antonim yaitu ‘big’ dan

‘small’ yang keduanya memiliki penulisan, pengucapan dan makna

yang berbeda di mana ‘big’ artinya besar sedangkan ‘small’

44

berarti kecil. Pembelajar lanjutan (advance learner) bahasa

Inggris dituntut untuk mempelajari dan menguasai kosakata

dengan memperhatikan bentukan kata yang berimbuhan awalan

(prefix), sisipan (infix) dan akhiran (suffix).

Aspek dasar kosakata dalam bahasa Inggris dalah jabatan

atau kelas kata. Penguasaan kosakata dalam bahasa Inggris

meliputi kemampuan mengidentifikasi jabatan kata seperti:

1) Kata benda / nouns: sun, computer

2) Kata sifat / adjectives: long, happy

3) Kata ganti / pronouns: I, him, they, there, here

4) Kata bilangan /numeric: first, two

5) Kata Kerja / verb: take, decide

6) Kata keterangan / adverb: always, never

7) Kata depan / prepositions : on, by

8) Kata penghubung / conjunctions: or, and

3. Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris

Menurut Santrock (2011:69), perkembangan kosakata siswa

akan senantiasa berkembang secara dramatis seiring dengan

pembelajaran dan pengenalan kata yang diperoleh dan digunakan

45

dalam frekuensi yang tinggi dalam komunikasi lisan dan

tertulis dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga penguasaan

kosakata dalam hal ini ditentukan oleh seberapa tinggi

frekuensi komunikasi lisan dan tertulis yang dialami siswa

secara bermakna. Dalam hal ini pengenalan dan pengembangan

penguasaan kata-kata baru yang ditemukan pada saat

pembelajaran membaca.

Berkaitan dengan upaya pembelajaran kosakata, Elsjelyn

(2012:31-39) memaparkan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam

mempelajari kosakata yaitu: jumlah kata yang perlu dipelajari,

cara meningkatkan perbendaharaan kata dan manfaat pengulangan

(review).

1) Jumlah kata yang perlu dipelajari

Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat kaya akan

perbendaharaan kata mencapai hampir dua juta kata. Jumlah

perbendaharaan kata bagi orang dewasa bergantung pada tingkat

pendidikannya. Untuk memahami bacaan berbahasa Inggris seperti

Koran, majalah dan bacaan umum dibutuhkan kurang lebih 30.000

kata. Namun demikian, sebagian besar kata tersebut merupakan

kata-kata yang perlu dikenal secara pasif (recognition vocabulary),

46

yaitu kata yang dapat dimengerti seseorang pada saat membaca

ataupun mendengar kata itu. Pada umumnya, recognition vocabulary

yang dikuasai seseorang jauh lebih banyak dan perbendaharaan

ata aktif (productive vocabulary) yaitu kata yang memiliki

frekuensi yang tinggi digunakan dalam berbicara dan menulis.

2) Cara meningkatkan perbendaharaan kata

Banyak cara yang dapat digunakan siswa untuk menambah

perbendaharaan kata. Ada yang mempelajari kata dengan

mengelompokkan kata berdasarkan topik, ada yang menulis kata-

kata baru berulangkali sampai hafal, da nada juga yang memakai

kartu-kartu kecil yang memuatkata baru pada salah satu sisi

dengan terjemahan atau definisi di sisi lainnya.

Berkaitan dengan upaya peningkatan perbendahaaan kata,

Elsjelyn (2012: 34) mengemukakan dua strategi utama yaitu

pemanfaatan konteks dan penguraian kata.

a) Pemanfaatan Konteks

Hampir setiap kata dalam bahasa Inggris mempunyai

beberapa arti yang berbeda tergantung dari pemakaiannya dalam

kalimat. Oleh karena itu, salah Satu strategi untuk belajar

47

suatu kata adalah dengan memanfaatkan konteks dimana suatu

kata dapat digunakan. Dengan melihat konteks, seseorang bukan

saja dapat menafsirkan arti suatu kata tetapi juga dapat

mengetahui bagaimana memakai kata itu dalam konteks yang

tepat.

Sebagai contoh, seorang siswa mecari makna kata ‘tender’

dan menemukan paling sedikit empat arti yang berbeda

tergantung pemakaiannya dalam kalimat. Beberapa contoh

penerapannya adalah sebagai berikut:

- The mear is tender. (Daging itu lunak.)- He has a tender heart. (Dia berhati lembut.)- He got married at a tender age. (Dia menikah pada usia muda.)- He is a bar tender.(Dia seorang pelayan bar.)

Dari contoh di atas, tentunya siswa memerlukan contoh-

contoh penggunaan kata-kata dalam beragam konteks sehingga

mereka mampu menggunakan setiap kata yang dipelajari sesuai

dengan konteks yang digunakan. Mengingat banyaknya makna yang

dikandung sebuah kata, cara terbaik untuk mempelajarinya

adalah dengan banyak membaca. Dengan membaca, siswa secara

tidak langsung dapat mempelajari dan mengembangkan

perbendaharaan katanya.

48

b) Penguraian Kata

Sebagian besar kata dalam bahasa Inggris merupakan kata

bentukan yang terdiri dari tiga unsur yaitu akar kata, awalan

dan akhiran. Masing-masing unsur ini memegang peranan sebagai

penentu arti suatu kata. Oleh sebab itu, sangatlah penting

untuk mempelajari dan mengerti fungsi dari masing-masing unsur

tersebut. Dengan mempelajari akar kata dan awalan, seseorang

dapat menabah perbendaharaan katanya, karena dengan akar kata

dan awalan pembentuk kata, siswa dapat mengetahui arti kata

tanpa harus menggunakan kamus.

Sebagai contoh kata ‘progress’ yang terdiri dari awalan

‘pro’ yang berarti maju atau ke depan dan ‘gress’ yang berarti

bergerak atau melangkah, sehingga ‘progress’ dapat diartkan

sebagai maju atau berkembang. Dari akar kata ‘gress’ ini dapat

juga dibentuk beberapa kata lain seperti ‘congress’, ‘digress’, ‘egress’,

‘regress’, ‘retrogress’ dan ‘transgress’. Dari perpaduan arti antara akar

kata dan awalan yang berbeda-beda ini dapat diketahui arti

masing-masing kata sebagai berikut:

a) ‘con’ (dengan, bersama): congress = maju bersamab) ‘e’ (di luar): egress = melangkah keluar

49

c) ‘di’ (dua): digress = menyimpangd) ‘re’ (kembali lagi): regress = mundure) ‘retro’ (kembali ke belakang): retrogress = mundurf) ‘trans’ (melewati): transgress = melanggar

Bila akar kata dan awalan berguna untuk menentukan arti

dari suatu kata, maka akhiran berguna untuk menentukan fungsi

dari suatu kata dalam kalimat. Misalnya akhiran –ion mengubah

kata kerja ‘digress’ menjadi kata benda ‘digression’ dan akhiran –

ive mengubahnya menjadi kata sifat ‘digressive’ yang kemudian dapat

juga menjadi kata keterangan ‘digressively’ bila kata sifat ini

ditambah dengan akhiran ‘ly. Dengan demikian penguraian kata

dengan memperhatikan akar kata awalan dan akhiran akan

membantu pengembangan perbendaharaan kosakata siswa.

3) Manfaat pengulangan (review)

Mengetahui strategi belajar yang tepat belum cukup untuk

membuat siswa berhasil menambah dan menguasai perbendaharaan

kata yang memadai. Sebagian besar siswa yang mencoba

mempelajari kata-kata baru mengeluh karena sebagian besar kata

yang telah dipelajari tidak mereka ingat lagi. Hal ini selaras

dengan pendapat Elsjelyn (2012:37) yang menyatakan bahwa pada

50

umumnya orang akan lupa 80% dari apa yang telah dipelajari

dalam jangka waktu 24 jam bila tidak ada pengulangan. Dalam

hal ini, pengulangan perlu diakukan pada waktu siswa

mengingat kata yang dipelajari kira-kira 10 menit setelah

belajar dan pengulangan selanjutnya dapat dilakukan setelah

beberapa jam, hari, minggu dan bulan.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, peneliti merumuskan

hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris yang signifikan antara siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media Powerpoint dengan Media buku teks.

2. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi dengan yang rendah.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara

penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

51

4. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris yang signifikan antara siswa yang tinggi penguasaan

kosakata dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa

yang belajar dengan media buku teks.

5. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang rendah dan belajar dengan media

Powerpoint dengan siswa yang belajar dengan media buku teks.

6. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa

yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa

yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

7. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris dengan media buku teks yang signifikan antara siswa

yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa

yang memiliki penguasaan kosakata rendah.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah dan hipotesis penelitian yang telah

dirumuskan, tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran Powerpoint

dan buku teks terhadap pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang

Kabupaten Lebak.

2. Mengetahui pengaruh penguasaan kosakata yang tinggi dan

rendah terhadap pemahaman teks naratif berbahasa Inggris

siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak.

3. Mengetahui pengaruh interaksi penggunaan media Powerpoint dan

penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang

Kabupaten Lebak.

4. Mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint dan buku teks

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

40

53

siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak

berpenguasaan kosakata yang tinggi.

5. Mengetahui pengaruh penggunaan media PowerPoint dan buku teks

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak

berpenguasaan kosakata yang rendah.

6. Mengetahui pengaruh penggunaan media Powerpoint terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa

kelas VIIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan rendah.

7. Mengetahui pengaruh penggunaan media buku teks pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIIII

SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak yang memiliki

penguasaan kosakata yang tinggi dan rendah.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian pengaruh penggunaan media PowerPoint dan

penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa kelas VIII ini akan dilaksanakan di

54

SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak dikarenakan peneliti

adalah salah seorang tenaga pendidik yang terlibat langsung

dalam proses pembelajaran bahasa Inggris siswa siswa kelas

VIII di sekolah tersebut sehingga penelitian yang dilakukan

merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan tugas mengajar

sehari-hari sehingga penelitian mendapatkan izin dan dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

2. Waktu Penelitian

Perkiraan waktu yang diperlukan sampai pada pelaporan

penelitian adalah kurang lebih lima bulan dimulai pada bulan

Maret sampai Juni 2014 .

C. Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian, metode yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

Menurut Darmadi (2013: 40), penelitian eksperimen adalah

penelitian yang dilakukan dengan memanipulasi terhadap objek

penelitian serta adanya kontrol. Untuk kepentingan penelitian,

digunakan desain faktorial yang memungkinkan penyelidikan dua

variabel atau lebih secara sendiri-sendiri maupun dalam

55

interaksi dengan yang lainnya. Menurut Darmadi (2013: 237),

desain faktorial penelitian dapat digambarkan pada tabel 3.1

di bawah ini.

Tabel 3.1Desain Penelitian

(disesuaikan dengan desain Darmadi, 2013: 237)

PenguasaanKosakata (B)

Media Pembelajaran (A)Kelompok Eksperimen

MenggunakanMedia PowerPoint (A1)

Kelompok KontrolMenggunakan

Media Buku Teks(A2)

Luas (B1) (A1,B1) (A2,B1)Sempit (B2) (A1,B2) (A2,B2)

Keterangan:A = Media pembelajaranB = Penguasaan kosakata A1 = Pembelajaran dengan media PowerPointA2 = Pembelajaran dengan media buku teksB1 = Penguasaan kosakata luas B2 = Penguasaan kosakata sempitA1B1= Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yang

tinggi dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia PowerPoint

A1B2 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yangrendah dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia PowerPoint.

A2B1 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yangtinggi dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia buku teks.

A2B2 = Kelompok siswa dengan penguasaan kosakata yangrendah dan mendapatkan perlakuan pembelajaran denganmedia buku teks.

56

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

VIII SMP Negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak. Peneliti memilih

populasi tersebut dikarenakan peneliti mengajar di tempat

penelitian sebagai tenaga guru tetap sehingga diharapkan

peneliti memperoleh kemudahan dan kelancaran dari awal sampai

akhir penelitian. Populasi penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 3.2 di bawah ini.

Tabel 3.2Populasi Penelitian

(Sumber: TU SMPN 3 Muncang, Maret 2014)No Kelas Laki-laki Perempuan1 VIII A 21 142 VIII B 18 163 VIII C 19 17

Jumlah 58 47

2. Sampel Penelitian

Menurut Darmadi (2013:50), sampel adalah sebagian dari

populasi yang dijadikan objek/subjek penelitian yang

refresentatif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan

teknik probability sampling dengan mengambil 2 nama kelas secara acak

dan hasilnya adalah kelas VIIIB dan VIIIC yang selanjutnya

57

sampel diambil dengan teknik simple random sampling menggunakan

undian. Setiap siswa berkesempatan memilih satu lilitan

kertas berisikan nomor 1-70 dalam kotak dan bagi siswa yang

memperoleh nomor ganjil akan dimasukkan ke dalam kelompok A

(eksperimen) sedangkan siswa yang memperoleh nomor genap akan

menjadi kelompok kontrol dengan masing-masing jumlah sampel

pada tiap kelompok adalah 35. Jadi total jumlah sampel yang

digunakan adalah 70 siswa. Setelah terbentuk dua kelompok,

selanjutnya dilakukan pengukuran penguasaan kosakata bahasa

Inggris siswa dengan tes hasil belajar pada tiap kelompok,

membagi siswa ke dalam tiga kelompok penguasaan kosakata

(tinggi, sedang, rendah) dan mengambil kelompok siswa dengan

penguasaan kosakata yang tinggi dan rendag sehingga ukuran

jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3Ukuran Sampel

No Kelompok Jumlah

1 Eksperimen 35 12 12 242 Kontrol 35 12 12 24

Jumlah 70 24 24 48

Jumlah Peserta Didik

Sampel Penguasaan Kosakata

Luas

Sampel Penguasaan Kosakata Sempit

58

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Pemahaman Membaca

Pemahaman membaca atau reading comprehension dalam

penelitian ini adalah keterampilan mengolah teks bacaan dan

pengetahuan terkait topik bacaan guna menangkap pesan, gagasan

atau informasi yang disampaikan penulis dalam teks naratif

berbahasa Inggris.

Pemahaman membaca teks naratif bahasa Inggris adalah

kemampuan siswa memahami teks-teks naratif yang disediakan

dengan menjawab soal-soal pemahaman berbentuk pilihan ganda

(multiple-choice item) berjumlah 30 butir soal dengan empat pilihan

yaitu A, B, C, dan D. Jawaban yang benar akan mendapat skor 1

dan jawaban yang salah akan mendapat skor 0.

Kisi-kisi instrumen soal tes pemahaman membaca teks

naratif Bahasa Inggris kelas VIII mengacu pada kompetensi

dasar membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII

semester 2.

Tabel 3.4Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Membaca Teks Naratif

Kompetensi Indikator Jenjang Jumla

59

Dasar hC1 C2Meresponmakna danlangkahretorikadalam eseipendeksederhanasecaraakurat,lancer danberterimayangberkaitandenganlingkungansekitar dalamteksberbentukrecount dannarrative

Menemukan informasirinci - 1,10,13,2

2 4

Menemukan maknatersurat

2,15,23,26 4

Menemukan maknatersirat

3,4,5,21,24 5

Menemukan gambaran umumparagraf atau teks

16,18,19,20 4

Mengidentifikasirujukan kata - 11,14,17 3

Mengurutkan kalimatmenjadi paragraf yangpadu.

- 27,28 2

Mengidentifikasipesan/nilai moral teks - 6,12,25 3

Melengkapi teks rumpangdengan kata-kata yangtepat - 7,8,9,29,

30 5

Jumlah - 30 30

2. Instrumen Penguasaan Kosakata

Penguasaan kosakata adalah pengetahuan sejumlah kata-kata

Bahasa Inggris disertai kemampuan memahami dan menggunakannya

dalam berbagai konteks baik secara lisan ataupun tertulis.

Pengukuran penguasaan kosakata siswa diukur dengan 40

butir soal pilihan ganda soal dengan skor 1 untuk jawaban yang

benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Kisi-kisi instrumen

60

mengacu pada materi kosakata yang digunakan dalam teks-teks

naratif bahasa Inggris kelas VIII.

Tabel 3.5Kisi-kisi Instrumen Penguasaan Kosakata

No Indikator Nomor Soal JumlahSoal

1

Mengidentifikasi kata yangdiucapkan dan dilafalkandengan tepat

31,32,33,34,35,

36,37,38,39,40

10

2.Menyusun sejumlah katamenjadi kalimat yang benar(grammar) .

27,28,29,30 4

3. Menentukan kata yang tepat:a. Sinonim 1,3,4,11,13 5b. Antonim 2,5,6,10,12 5c. Melengkapi kalimat dengan

kata yang tepat7,8,9,24,25,2

6 6

4. Mengidentifikasi jenis kata(word class)

14,15,16,17,18 5

5. Menentukan formasi kata(word formation)

19,20,21,22,23 5

Jumlah 30 30 (Sumber :

Pavlu, 2009:27)3. Pangujian Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang

digunakan dapat mengukur apa yang akan diukur. Untuk

kepentingan pemerolehan data seakurat mungkin, setiap butir

yang instrumen diujikan perlu diuji keabsahan atau

61

validitasnya. Dalam rangka uji validitas, peneliti menguji

coba butir soal tes pemahaman membaca dan penguasan kosakata

sebanyak 30 soal terhadap 27 sampel uji dan dianalisis dengan

teknik korelasi Point Biseraial menurut Arikunto (2010:213) dengan

rumus sebagai berikut:

rbis=Xi−XtSt √pq

Keterangan: rbis = koefisien korelasi Xi = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benarXt = mean skor total (skor rata-rata seluruh responden)St = standar deviase skor totalp = proporsi subjek yang menjawab benar item

p=

jumlah.responden.yang.menjawab.benar.itemjumlah.seluruh.responden

q = 1 - p

Hasil perhitungan uji validitas butir soal dibandingkan

dengan nilai kritik r pada tabel r Product Moment. Butir soal

dikatakan valid bila rhitung > rtabel. Data uji validitas instrumen

ini diolah dengan bantuan program aplikasi SPSS 20. Hasil uji

validitas ini akan menentukan butir instrumen yang layak

digunakan dalam pengumpulan data penelitian.

b. Uji Reliabilitas

62

Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan sebuah

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data. Reliabilitas menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu yang artinya dapat dipercaya sehingga

dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen

pengumpul data penelitian digunakan aplikasi SPSS.20 dengan

statistik K-R 20 atau Alpha Cronbath menurut Arikunto (2010: 230)

dengan rumus sebagai berikut.

rii=K

K−1 (St2−∑ pqSt2 )

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumenk = banyak butir pertanyaanvt = varians totalp = proporsi subjek yang menjawab benar item

p =jumlah. responden. yang. menjawab benar itemjumlah seluruh responden

q = 1 - p

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi r untuk mengetahui

tingkat korelasi butir-butir instrumen.

F. Teknik Analisis Data

63

Teknik analisis data penelitian meliputi analisis data

dengan statistik deskriptif. Analisis data dengan statistik

deskriptif dilakukan untuk membuat ringkasan dan deskripsi

data yang telah dikumpulkan dalam bentuk tabell distribusi

frekuensi dan histogram.

Berdasarkan rumusan masalah penelitian ini, data yang

terkumpul akan dianalisis secara statistik untuk menguji

hipotesis penelitian. Untuk menguji hipotesis perbedaan, data

diolah menggunakan aplikasi SPSS.20 menggunakan Independent

Sample t Test, sedangkan pengujian pengaruh interaksi media

PowerPoint dan penguasan kosakata terhadap pemahaman membaca

teks naratif berbahasa Inggris siswa selanjutnya akan

dianalisis dan diolah dengan bantuan aplikasi SPSS 20

menggunakan uji F.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data hasil penelitian ini adalah gambaran umum

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa kelas VIII SMP

negeri 3 Muncang Kabupaten Lebak tahun pelajaran 2013/2014.

Data yang disajikan merupakan data yang telah diolah dengan

menggunakan aplikasi SPSS.20.

1. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisMenggunakan Media PowerPoint (A1)

Tabel 4.1Deskripsi A1

Berdasarkan Tabel 4.1, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris menggunakan media PowerPoint, diketahui dari

49

65

total 24 siswa, nilai minimum adalah 13 dan nilai maksimum 26

dengan nilai rata-rata 18.16.

2. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisMenggunakan Media Buku Teks (A2)

Tabel 4.2Deskripsi A2

Berdasarkan Tabel 4.2, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris menggunakan media buku teks, diketahui dari

total 24 siswa, nilai minimum adalah 9 dan nilai maksimum 21

dengan nilai rata-rata 15,66. Perbandingan dengan deskripsi

pemahaman membaca menggunakan media PowerPoint, nilai rata-rata

pemahaman membaca teks berbahasa Inggris menggunakan media

Power Point (15,667) lebih tinggi daripada nilai rata-rata

66

pemahaman membaca menggunakan media buku teks. Sehingga dalam

hal ini dapat disimpulkan pembelajaran dengan media PowerPoint

lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa.

3. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa dengan Penguasaan Kosakata yang Tinggi (B1)

Tabel 4.3Deskripsi B1

Berdasarkan tabel 4.3, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi (luas), diketahui dari total 24 siswa, nilai minimum

adalah 12 dan nilai maksimum 26 dengan nilai rata-rata 17,04.

4. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa yang Memiliki Penguasaan Kosakata Rendah (B2)

67

Tabel 4.4Deskripsi B2

Berdasarkan Tabel 4.4, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa dengan memiliki penguasaan kosakata

yang rendah (sempit) diketahui dari total 24 siswa, nilai

minimum adalah 9 dan nilai maksimum 21, dengan nilai rata-rata

16,79. Nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris kelompok siswa ini terbukti lebih rendah

daripada pemerolah nilai rata-rata pemahaman membaca kelompok

siswa dengan penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi

atau luas (17,04). Dengan demikian dapat disimpulkan

penguasaan kosakata berpengaruh besar terhadap pemahaman

membaca teks berbahasa Inggris siswa.

5. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Powerpoint dan Memiliki PenguasaanKosakata yang Tinggi (A1 B1)

Tabel 4.5

68

Deskripsi A1B1

Berdasarkan tabel 4.5, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi (luas) setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 12 siswa,

nilai minimum adalah 14 dan nilai maksimum 26 dengan nilai

rata-rata 18,25 dan standar deviasi atau simpangan baku 3,79.

6. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Powerpoint dan Memiliki PenguasaanKosakata Rendah (A1 B2)

Tabel 4.6

69

Deskripsi A1B2

Berdasarkan Tabel 4.6, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah (sempit) setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media PowerPoint, diketahui dari total 12 siswa,

nilai minimum adalah 13 dan nilai maksimum 21 dengan nilai

rata-rata 18,08 dan standar deviasi atau simpangan baku 2,42.

Perolehan nilai minimum, maksimum dan nilai-rata-rata dengan

kelompok siswa berpenguasaan kosakata rendah ini lebih kecil

daripada perolehan kelompok siswa berpenguasaan kosakata yang

tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosakata

berpengaruh besar terhadap penmahaman membaca teks naratif

siswa.

70

7. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Buku Teks dan Memiliki PenguasaanKosakata Tinggi (A2 B1)

Table 4.7Deskripsi A2B1

Berdasarkan Tabel 4.7, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi (luas) setelah mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan media buku teks, diketahui dari total 12 siswa,

nilai minimum adalah 12 dan nilai maksimum 21 dengan nilai

rata-rata 15,83 dan standar deviasi atau simpangan baku 2,88.

8. Deskripsi Pemahaman Membaca Teks Naratif Berbahasa InggrisSiswa Menggunakan Media Buku Teks dan Memiliki PenguasaanKosakata Sempit (A2 B2)

Table 4.8Deskripsi A2B2

71

Berdasarkan Tabel 4.8, pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah (sempit) dengan pembelajaran menggunakan media buku

teks, dari total 12 siswa, nilai minimum adalah 12 dan nilai

maksimum 21 sama halnya dengan perolehan kelompok siswa dengan

penguasaan kosakata tinggi akan tetapi nilai rata-rata 15,83

kelompok siswa dengan penguasaan kosakata rendah lebih kecil

daripada nilai rata-rata kelompok siswa dengan penguasaan

kosakata bahasa Inggris yang tinggi atau luas. Dengan demikian

dapat dikatakan penguasaan kosakata berpengaruh secara

signifikan terhadap pemahaman membaca siswa.

B. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis perbedaan, data diolah

menggunakan aplikasi SPSS.20 menggunakan Independent Sample t Test,

72

dengan kriteria penerimaan Ho apabila nilai t hitung < nilai t

tabel pada taraf kepercayaan, 0,05. Sedangkan pengujian

pengaruh interaksi media PowerPoint dan penguasan kosakata

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa selanjutnya akan dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of

Varians).

1. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan mediaPowerpoint dengan Media buku teks.

Tabel 4.9Group Statistics A1 dan A2

Pada tabe 4.9 di atas, diketahui nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa yang

mendapat pembelajaran dengan media PowerPoint adalah 17,95 yang

lebih besar daripada perolehan nilai-rata-rata kelompok siswa

yang mendapat pembelajaran dengan buku teks yatu 15,667.

Sepintas dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan media

PowerPoint lebih efektif daripada pembelajaran dengan buku

teks.

73

Tabel 4.10Independent Samples Test A1 dan A2

Berdasarkan Tabel 4.10 di atas, diketahui nilai t hitung

adalah sebesar 2,393. Hasil tersebut dibandingkan dengan

nilai t tabel dengan df=46 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu

1,679. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka

nilai t hitung 2,393 > t tabel 1,679, sehingga Ho ditolak.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media

buku teks.

2. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang rendah penguasaan kosakatanya dengansiswa yang tinggi penguasaan kosakatanya.

74

Tabel 4.11Group Statistics B1 dan B2

Pada Tabel 4.11 di atas, diketahui nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi lebih

besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang rendah.

Tabel 4.12Independent Samples Test B1 dan B2

Berdasarkan Tabel 4.12 di atas, diketahui nilai t hitung

adalah sebesar 8,464. Berdasarkan hasil perhitungan dan

perbandingan, maka nilai t hitung 8,464 > t tabel 1,679 pada

taraf signifikansi 0,05 dengan df=46, sehingga Ho ditolak.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang

75

memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan

yang rendah.

3. Pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan mediaPowerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahamanmembaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

Tabel 4.13Persamaan Regresi Y atas Penggunaan Media PowerPoint (X1) dan

Penguasaan Kosakata (X2)Coefficientsa

Berdasarkan tabel 4.13 di atas, dapat diketahui persamaan

regresi data variabel penggunaan media PowerPoint dan penguasan

kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa dengan arah regresi b= 0,367, c=0,174 dan

konstanta a= 3,827, sehingga bentuk hubungan anatara ketiga

variabel tersebut dapat ditulis dalam peramaan regresi Y=

3,827+ 0,367X1+ 0,174X2.

76

Selanjutnya untuk mengetahui tingkat signifikansi

persamaan regresi tersebut dilakukan uji F dengan output pada

Tabel 4.32 berikut ini.

Tabel 4.14ANOVAa

Model Sum ofSquares

df MeanSquare

F Sig.

1

Regression 238.890 2 119.445 138.829 .000b

Residual 18.068 21 .860Total 256.958 23

a. Dependent Variable: Pemahaman_Membacab. Predictors: (Constant), Penguasaan_Kosakata, Penggunaan_media

Pada tabel 4.14 di atas, diketahui nilai signifikansi

persamaan regresi Y= 0,000. Jika dibandingkan dengan nilai α

(0,05) nilai tersebut lebih kecil. Dengan kata lain, persamaan

regresi yang diperoleh adalah signifikan. Selain itu,

signifikansi persamaan regresi dapat diketahui dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Pada Tabel 4.32

diketahui nilai Fhitung adalah sebesar 138,829, sedangkan F tabel

diperoleh melalui tabel F dengan df1=2 dan df2=23, maka Ftabel

adalah 3,186. Perbandingan menunjukkan nilai Fhitung lebih besar

daripada Ftabel (138,829 >3,186), maka persamaan regresi yang

diperoleh adalah signifikan. Dengan demikian, hasil pengujian

77

hipotesis ini membuktikan Ho ditolak sehingga hasil penelitian

menunjukkan terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara

penggunaan media Powerpoint dan penguasaan kosakata terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

Tabel 4.15

Model Summaryb

Model R RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof the

Estimate1 .964a .930 .923 .92756a. Predictors: (Constant), Penguasaan_Kosakata, Penggunaan_mediab. Dependent Variable: Pemahaman_Membaca

Berdasarkan Tabel 4.15 di atas, diketahui koefisien

korelasi pengaruh antara penggunaan media PowerPoint dan

penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa adalah sebesar 0,964 yang artinya

menurut tabel interpretasi nilai r bahwa nilai koefisien

korelasi sebesar 0,964 termasuk pada kategori sangat kuat atau

sangat tinggi. Selanjutnyan nilai koefisien determinasi (r

square) antara penggunaan media PowerPoint dan penguasaan

kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif siswa

berbahasa Inggris adalah sebesar, 0,930. Temuan ini mengandung

78

pengertian bahwa kontribusi penggunaan media PowerPoint dan

penguasaan kosakata secara berkesinambungan adalah 93%. Dengan

demikian, penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata

siswa berkontribusi besar terhada pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris sebesar 93%, sedangkan sisanya

sebesar 7% dipengaruhi faktor lain yang tidak dibahas dalam

penelitian ini.

4. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggidan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa yangbelajar dengan media buku teks.

Tabel 4.16Group Statistics A1B1 dan A2B1

Pada Tabel 4.16 di atas, diketahui nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi

menggunakan media PowerPoint yaitu 20,58 lebih besar daripada

kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 18,41.

Tabel 4.17Independent Sample Test A1B1 dan A2B1

79

Berdasarkan Tabel 4.17 di atas, diketahui nilai t hitung

adalah sebesar 2,543. Hasil tersebut dibandingkan dengan

nilai t tabel dengan df=22 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu

1,680. Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka

nilai t hitung 2,543 > t tabel 1,680, sehingga Ho ditolak.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa inggris yang signifikan antara kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang

tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa

yang belajar dengan media buku teks.

5. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisantara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendahdan belajar dengan media Powerpoint dengan siswa yangbelajar dengan media buku teks.

Tabel 4.18Group Statistics A1B2 dan A2B2

80

Pada Tabel 4.18 di atas, diketahui nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah

menggunakan media PowerPoint yaitu 15,33 lebih besar daripada

kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 12,91.

Tabel 4.19Independent Samples Test A1B2 dan A2B2

Berdasarkan Tabel 4.19 di atas, diketahui nilai t hitung

adalah sebesar 3,482. Berdasarkan hasil perhitungan dan

perbandingan, maka nilai t hitung 3,482 > t tabel 1,680 pada

taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa inggris yang signifikan antara kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang

rendah dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa

yang belajar dengan media buku teks.

81

6. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media Powerpoint antara siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang rendah.

Tabel 4.20Group Statistics A1B1 dan A1B2

Pada Tabel 4.20 di atas, diketahui nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah

menggunakan media PowerPoint yaitu 20,58 lebih besar daripada

kelompok siswa yang menggunakan media buku teks yaitu 15,33.

Tabel 4.21Independet Samples Test A1B1 dan A1B2

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, diketahui nilai t hitung

adalah sebesar 6,303. Berdasarkan hasil perhitungan dan

perbandingan, maka nilai t hitung 6,303 > t tabel 1,680 pada

82

taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak.

Dengan kata lain, terdapat perbedaan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris dengan media Powerpoint yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah.

7. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media buku teks antara siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang memilikipenguasaan kosakata yang rendah.

Tabel 4.22Group Statistics A2B1 dan A2B2

Tabel 4.22 di atas menggambarkan perolehan nlai rata-rata

yang berbeda antara pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris dengan media buku teks yang signifikan siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Setelah mengikuti

pembelajaran dengan media buku teks, kelompok siswa yang

83

memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi

memperoleh nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris yang lebih besar yaitu 18,41 daripada

kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah

yaitu 12,91.

Tabel 4.23Independet Samples Test A2B1 dan A2B2

Berdasarkan hasil perhitungan statistik pada Tabel 4.23

di atas, diketahui nilai t hitung adalah sebesar 7,672.

Berdasarkan hasil perhitungan dan perbandingan, maka nilai t

hitung 7,672 > t tabel 1,680 pada taraf signifikansi 0,05

dengan df=22, sehingga Ho ditolak. Dengan kata lain, terdapat

perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

dengan media buku teks yang signifikan antara siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang rendah.

84

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang mendapatkan pembelajarandengan media Powerpoint dengan media buku teks

Pembelajaran pemahaman membaca teks berbahasa Inggris di

kelas secara umum dilakukan dengan menggunakan media buku teks

yang tersedia. Pemanfaatan buku teks yang ada dilakukan guru

untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Dalam

pelaksanaannya, tak jarang guru kurang memperhatikan

kesesuaian sumber belajar dan karakteristik perkembangan

kompetensi siswa, sehingga proses pembelajaran tampak

dipaksakan dan hasil pembelajaranpun kurang memuaskan.

Pembelajaran membaca dengan buku teks seringkali dilaksanakan

dengan kegiatan membaca intensif sehingga menuntut

keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran

membaca siswa sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai

dengan rencana dan hasil pembelajaran dapat tercapai secara

efektif.

Lain halnya dengan kegiatan pembelajaran membaca dengan

memanfaatkan media presentasi PowerPoint. Guru dapat mengelola

dan mempersiapakn bahan dan materi pembelajaran yang

85

diperlukan sehingga menunjang pencapaian tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien. Pemanfaatan media presentasi

dengan aplikasi PowerPoint memberikan keleluasaan bagi guru

untuk mengkombinasikan berbagai media baik teks, visual,

video, audio yang tidak hanya mampu menarik perhatian siswa

pada kegiatan belajar akan tetapi pula dapat membantu guru

memusatkan perhatian dan fokus siswa pada materi pembelajaran

sehingga kegiatan pembelajaran terkendali dan tujuan

pembelajaran tercapai sesuai rencana. Pembelajaran membaca

dengan media presentasi ini tentunya dipersiapkan guru secara

aktual setelah mempertimbangkan efektivitas ketercapaian

tujuan pembelajaran dan dapat dilaksanakan secara riil di

dalam kelas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada taraf

signifikansi 0,05 dengan df=46, nilai t hitung 2,393 > t

tabel 1,679 dan membuktikan Ho ditolak dan menerima hipotesis

yang menyatakan adanya perbedaan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa inggris yang signifikan antara siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media

buku teks. Perbedaan nilai rata-rata pemahaman membaca teks

86

naratif berbahasa Inggris siswa yang mendapatkan pembelajaran

menggunakan media PowerPoint yaitu 17,95 dengan siswa yang

mendapatkan pembelajaran menggunakan media buku teks yaitu

15,66 menunjukkan bahwa pembelajaran dengan media PowerPoint

terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jelas terbukti

pembelajaran pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

menggunakan media presentasi PowerPoint memberikan kontribusi

lebih besar daripada pembelajaran dengan media buku teks.

Dalam pelaksanaannya, pembelajaran pemahaman membaca dengan

PowerPoint yang di dalamnya mengkombinasikan berbagai materi

dan media yang dibutuhkan secara autentik mampu menarik fokus

perhatian siswa selama kegiatan pembelajaran sehingga

menunjang pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa.

2. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaankosakata yang tinggi dengan yang rendah

87

Pemahaman membaca suatu teks tidak hanya dipengaruhi oleh

metode, teknik dan media pembelajaran saja. Pembelajaran suatu

bahasa, terutama bahasa asing sangat menuntut peranan

penguasaan kosakata untuk kelancaran berkomunikasi baik secara

lisan maupun tulisan. Daya tarik dan pemahaman suatu teks

naratif tentunya tidak akan diperoleh siswa sebagai pembacanya

bila tidak disertai dengan penguasaan kosakata yang cukup.

Semakin tinggi penguasaan kosakata bahasa Inggris terkait teks

yang dibaca maka semakin tinggi pula pemahaman mereka atas

teks tersebut.

Berdasarkan hasil perhitungan data penelitian yang

diperoleh, nilai t hitung 8,464 > t tabel 1,679 pada taraf

signifikansi 0,05 dengan df=46, sehingga Ho ditolak. Dengan

kata lain, hasil penelitian membuktikan adanya perbedaan

pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata

bahasa Inggris yang tinggi dan yang rendah. Nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi (19,50)

lebih besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan

88

kosakata yang rendah (14,12). Siswa yang memiliki penguasaan

kosakata yang tinggi atau luas memperoleh nilai pemahaman

membaca yang lebih tinggi daripada siswa yang memiliki

penguasaan kosakata yang rendah. Dalam hal ini, kegiatan

pembelajaran bahasa perlu senantiasa memperhatikan kosakata

sebagai aspek kebahasaan yang perlu senantiasa diperluas dan

dibelajarkan sehingga menunjang seluruh keterampilan berbahasa

siswa, terutama pemahaman membaca.

3. Pengaruh interaksi yang signifikan antara penggunaan mediaPowerpoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahamanmembaca teks naratif berbahasa Inggris siswa

Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, pemahaman membaca

siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya minat

membaca, penguasaan kosakata dan membaca siswa yang pada

dasarnya dapat diupayakan muncul dan meningkat dengan adanya

peranan guru dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran

membaca secara efektif dan efisien. Salah satu upaya yang

dapat dilakukan guru dalam pembelajaran membaca adalah

penerapan model penyajian yang komprehensif dan menarik

melalui media presentasi PowerPoint.

89

Adanya pengaruh interaksi antara penggunaan media

presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa dibuktikan dengan

pembuktian koefisien korelasi yang sangat kuat atau sangat

tinggi pengaruh antara penggunaan media PowerPoint dan

penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa sebesar 0,964. Penggunaan media

PowerPoint dan penguasaan kosakata siswa berkontribusi besar

terhada pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

sebesar 93%, sedangkan sisanya sebesar 7% dipengaruhi faktor

lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Penggunaan media aplikasi PowerPoint sebagai salah satu

media presentasi pembelajaran membantu guru mengelola dan

mempersiapkan materi dan bahan pembelajaran pemahaman membaca

secara autentik dan menarik begitupun halnya dengan penguasaan

kosakata sebagai salah satu aspek kebahasaan yang sangat

penting dalam menunjang penampilan berbahasa. Berdasarkan

haisil penelitian ini, pembelajaran dengan media presentasi

PowerPoint yang mampu menarik minat dan fokus perhatian siswa

pada saat pembelajaran perlu dapat dilakukan lebih intensif

90

dan dipersiapkan secara menarik dan autentik dengan tetap

memperhatikan perkembangan penguasaan kosakata siswa sehingga

menunjang peningkatkan pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa secara optimal.

4. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang tinggi penguasaankosakata dan belajar dengan media Powerpoint dengan siswayang belajar dengan media buku teks

Kosakata adalah aspek kebahasaan paling penting dalam

kegiatan berbahasa. Penampilan berbahasa seseorang sangat

ditentukan oleh penguasaan kosakata bahasa yang digunakan.

Keterampilan guru dalam menyajikan kegiatan pembelajaran

adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman

membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa. Karakteristik

materi teks bacaan bahasa Inggris yang menarik tidak menjamin

pembacanya memperoleh kesan dan pemahaman atas kegiatan

membaca yang dilakukan karena pemahaman membaca dipengaruhi

pula oleh keterampilan berbahasa dan penguasaan aspek

kebahasaan salah satunya yang terpenting yaitu kosakata.

Penyajian pembelajaran dengan media presentasi PowerPoint dan

media buku teks tentu saja memberi pengaruh, suasana dan hasil

91

yang berbeda, di mana pembelajaran dengan media presentasi

diupayakan menarik fokus dan perhatian siswa secara kolektif

sehingga kegiatan pembelajaran terkontrol, sedangkan

pembelajaran dengan buku teks membagi fokus perhatian siswa

pada guru dan buku teks di depannya dan dalam pelaksanaannya,

kegiatan membaca buku teks menuntut perhatian guru dalam

memastikan siswa mengikuti kegiatan pembelajaran. Peranan

penguasaan kosakata dan model penyajian pembelajaran dengan

media ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan

nilai t hitung sebesar 2,543 2,543 > t tabel 1,680, pada taraf

kepercayaan 0,05 dengan df=22 sehingga Ho ditolak. Hasil

penelitian ini membuktikan adanya perbedaan pemahaman membaca

teks naratif berbahasa inggris yang signifikan antara kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa Inggris yang

tinggi dan belajar dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa

yang belajar dengan media buku teks. Nilai rata-rata

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris kelompok

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan

belajar dengan menggunakan media Power Point yaitu 20,58 lebih

besar daripada kelompok siswa yang menggunakan media buku teks

92

yaitu 18,41. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan media PowerPoint memberi kontribusi lebih

besar terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa.

Dari dua faktor yang mempengaruhi pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris tersebut, dapat disimpulkan bahwa

penyajian pembelajaran dengan media PowerPoint lebih efektif

dalam meningkatkan pemahaman membaca siswa dengan penguasaan

kosakata yang tinggi (luas) daripada siswa yang belajar dengan

media buku teks.

5. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisyang signifikan antara siswa yang memiliki penguasaankosakata yang rendah dan belajar dengan media Powerpointdengan siswa yang belajar dengan media buku teks

Sebagaimana telah dibahas pada pembahasan hasil

penelitian ke empat, pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa tidak hanya dipengaruhi oleh model penyajian

pembelajaran guru akan tetapi juga oleh faktor penguasaan

kosakata siswa. Pada taraf kepercayaan 0,05 dengan df=22,

hasil penelitian menunjukkan nilai t hitung sebesar 3,482 > t

tabel 1,680, sehingga Ho ditolak. Hal ini membuktikan adanya

93

perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa inggris

yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa Inggris yang rendah dan belajar dengan media

PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar dengan media buku

teks. Nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah dan belajar dengan menggunakan media Power Point yaitu

15,33 lebih besar daripada kelompok siswa yang menggunakan

media buku teks yaitu 12,91. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran dengan media PowerPoint memberi kontribusi lebih

besar terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa meskipun memiliki penguasaan kosakata yang

rendah.

6. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yangmemiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswa yangmemiliki penguasaan kosakata rendah

Penyajian materi pembelajaran dengan media presentasi

PowerPoint berpengaruh positif terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris siswa. Sajian materi pembelajaran

membaca yang dikemas dalam suatu aplikasi PowerPoint memiliki

94

daya tarik dan niai autentik yang tinggi sesuai dengan tingkat

perkembangan belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran ini

memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap siswa dengan

berbagai tingkat penguasaan kosakata. Hasil analisis data

penelitian menunjukkan nilai t hitung 6,303 > t tabel 1,680

pada taraf signifikansi 0,05 dengan df=22, sehingga Ho ditolak

dan hipotesis alternate diterima dengan pernyataan adanya

perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Berdasarkan hasil

perbandingan nilai rata-rata pemahaman membaca siswa, diketahu

nilai rata-rata pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris menggunakan media PowerPoint kelompok siswa yang

memiliki penguasaan kosakata yang tinggi yaitu 20,58 lebih

besar daripada kelompok siswa yang memiliki penguasaan

kosakata bahasa Inggris yang rendah 15,33. Deangan demikian

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media PowerPoint

memberi kontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki

95

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi daripada yang

rendah.

7. Perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggrisdengan media buku teks yang signifikan antara antara siswayang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dan siswayang memiliki penguasaan kosakata rendah

Pembelajaran pemahaman membaca dengan media buku teks

adalah hal yang telah lazim dilakukan dalam setiap

pembelajaran konvensional. Pembelajaran pemahaman membaca

dengan buku teks menuntut ketersediaan yang memadai dan

keterampilan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran.

Efektivitas pembelajaran membaca dengan buku teks akan

tercapai ketika guru mampu memastikan setiap siswanya

mengikuti setiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan

dengan baik. Penguasaan kosakata siswa sangat menentukan

efektivitas kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku

teks.

Hasil perhitungan statistik membuktikan ditolaknya Ho, di

mana nilai t hitung 7,672 > t tabel 1,680 pada taraf

signifikansi 0,05 dengan df=22. Dengan kata lain, hasil

penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemahaman membaca teks

96

naratif berbahasa Inggris dengan media buku teks yang

signifikan antara siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

tinggi dengan siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang

rendah. Perbandingan nilai rata-rata kedua kelompok

menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris menggunakan media buku teks siswa

yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi daripada

kelompok siswa yang memiliki penguasaan kosakata bahasa

Inggris yang rendah (18,41> 12,91). Dengan demikian ini dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan media buku teks

berkontribusi lebih besar terhadap pemahaman membaca teks

naratif berbahasa Inggris kelompok siswa yang memiliki

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi daripada yang

rendah.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

inggris yang signifikan antara siswa yang mendapatkan

pembelajaran dengan media PowerPoint dengan media buku teks.

Semakin tinggi dan menarik presentasi PowerPoint maka semakin

tinggi pula pengaruhnya terhadap peningkatan pemahaman

membaca siswa sebagai hasil belajar.

2. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

inggris yang signifikan antara siswa yang memiliki

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan yang

rendah. Semakin tinggi penguasaan kosakata bahasa Inggris

maka semakin tinggi pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa.

3. Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara

penggunaan media presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata

74

98

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa. Semakin tinggi kemampuan presentasi pembelajaran

guru dan penguasaan kosakata siswa maka semakin berpengaruh

pula terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris siswa.

4. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

inggris yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang tinggi dan belajar

dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar

dengan media buku teks. Semakin tinggi penggunaan media

presentasi PowerPoint dan penguasaan kosakata bahasa Inggris,

maka semakin tinggi tingkat pemahaman membaca teks naratif

berbahasa Inggris siswa.

5. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

inggris yang signifikan antara kelompok siswa yang memiliki

penguasaan kosakata bahasa Inggris yang rendah dan belajar

dengan media PowerPoint dengan kelompok siswa yang belajar

dengan media buku teks. Semakin tinggi penggunaan media

PowerPoint sebagai media presentasi materi pembelajaran, maka

semakin berpengaruh terhadap pemahaman membaca teks naratif

99

berbahasa Inggris siswa yang memiliki penguasaan kosakata

yang rendah.

6. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris dengan media Powerpoint yang signifikan antara siswa

yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan siswa

yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah. Semakin

tinggi penggunaan media PowerPoint dan penguasaan kosakata

bahasa Inggris siswa, maka semakin tinggi pengaruhnya

terhadap pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris

siswa.

7. Terdapat perbedaan pemahaman membaca teks naratif berbahasa

Inggris menggunakan media buku teks yang signifikan antara

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang tinggi dengan

siswa yang memiliki penguasaan kosakata yang rendah.

Semakin tinggi penggunaan media buku teks dan penguasaan

kosakata siswa, maka semakin tinggi pengaruhnya terhadap

pemahaman membaca teks naratif berbahasa Inggris siswa.

B. Saran

100

Berkaitan dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian

di atas, maka diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Dalam setiap kegiatan pembelajaran, guru diharapkan

senantiasa mempertimbangkan berbagai faktor yang

mempengaruhi keberhasilan belajar siswa sehingga dapat

diterapkan suatu alternatif pembelajaran yang relevan dan

efektif bagi pencapaian tujuan pembelajaran yang

direncanakan.

b. Kegiatan membaca merupakan salah satu kegiatan berbahasa

yang sangat menunjang perkembangan keterampilan berbahasa

lainnya, sehingga diharapkan setiap guru dapat

memaksimalkan kegiatan membaca sebagai suatu kegiatan yang

terintegrasi dan efektif bagi peningkatan keterampilan

berbahasa siswa.

c. Minat dan motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh

metode penyajian materi pembelajaran. Sehingga diharapkan

guru dapat senantiasa mengembangkan kompetensinya dalam

menyajikan materi pembelajaran secara menarik dan

101

menyenangkan sehingga menunjang pada peningkatan minat dan

hasil belajar siswa.

d. Kosakata merupakan salah satu unsur utama dalam berbahasa,

sehingga diharapkan guru bahasa Inggris dapat senantiasa

mengintegrasikan pembelajaran kosakata secara terpadu dalam

pembelajaran kompetensi kebahasaan lainnya.

e. Guru dapat memanfaatkan aplikasi PowerPoint sebagai salah satu

media presentasi pembelajaran dengan perencanaan dan

penyiapan materi pembelajaran yang autentik sehingga

menarik perhatian, minat, partisipasi dan hasil belajar

siswa.

2. Bagi Institusi

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

yang diselenggarakan untuk kepentingan kecerdasan bangsa

sehingga diharapkan mampu menciptakan susasana akademik yang

kondusif dalam peningkatan kualitas pembelajaran dan hasil

belajar siswa. Dalam prakteknya, sekolah diharapkan senantiasa

mengevaluasi setiap kegiatan pembelajaran serta berupaya

mendukung dan memfasilitasi ide dan gagasan guru terkait

102

peningkatan mutu pembelajaran, salah satunya dengan

memfasilitasi kegiatan pembelajaran dengan media-media yang

diperlukan sesuai dengan kemampuan pembiayaan sekolah.

3. Bagi Peneliti Lain

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan bagi

penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh penggunaan media

PowerPoint dan penguasaan kosakata terhadap pemahaman membaca

teks naratif berbahasa Inggris siswa.

b. Peneliti lain melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pemahaman

membaca siswa selain pengaruh penggunaan media presentasi

PowerPoint sehingga menambah pengetahuan dan wawasan dalam

upaya peningkatan hasil pembelajaran membaca teks bahasa

Inggris siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Plikasi Pendidikan Bagian II: Ilmu PendidikanPraktis. Jakarta:Imperial Bhakti Utama.

Ali, Mohammad. 2007. Ilmu dan Plikasi Pendidikan Bagian III: PendidikanDisiplin Ilmu. Jakarta:Imperial Bhakti Utama.

Anderson, Lorin W. and Krathwohl, David R. 2001. A Taxonomy forLearning, Teaching, and Assessing: A Revision of Blooms’ Taxonomy ofEducational Objectives. New York: Addison Wesley Longman,Inc.

Apriliya, Seni. 2007. Manajemen Kelas Untuk Menciptakan Iklim Belajaryang Kondusif. Jakarta Timur: Visindo Media Persada.

Ariani, Niken dan Haryanto, Dany.2010. Pembelajaran Multimedia diSekolah. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: SuatuPendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Aslan, Yasin. 2011. Khajar Journal of Humanities and Social Sciences: A Studyon te factors that Affect Turkish Students’ Reading Comprehension Skills.Konya: Selcuk Unversity.

Baleghizadeh, Sasan and Golbin, Mohammad. 2010. The effect ofvocabulary size on reading Comprehension of Iranian ef Learners. LiBRI.Linguistic and Literary Broad Research and InnovationVolume 1, Issue 2, 2010.

Burns, R.B. 2000. Introduction to Research Methods. 4th Edition.Australia: Pearson Education Australia.

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: RajagrafindoPersada.

Darmadi, Hamid. 2013. Dimensi-Dimensi Metode Penelitian PEndidikan danSosial: Konsep dasar dan Implementasi. Bandung: Alfabeta.

79

104

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Sarana TutorialNurani Sejahtera.

Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi: Bahasa Inggris. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.

Elsjelyn, Evelyn Rientje. 2012. English Made Easy: Kunci Sukses BelajarBahasa Inggris. Revised Edition. Jakarta: Kesaint BlancPublishing.

Fajar furqon. 2013. Correlation Between Students’ Vocabulary Mastery AndTheir Reading Comprehension. Journal of English danEducation. Vol 1 no (1).http://ejournal.upi.edu/index.php/L-E/issue/view/42(diakses tanggal 28 Maret 2014)

Harris, David P. 1996. Testing English as a Second Language. New York:McGraw-Hill Book Company.

Herrel, Adrienne and Jordan, Michael. 2004. Fifty Strategies forTeaching English Language Learners. Second Edition. New Jersey:Education, Inc.

Hickman, Peggy, Pollard Sharolyn and Voughn Sharon Duodura.2004. Storybook Reading: Improving Vocabulary and Comprehension forEnglish Language Learners. International Reading Association.PP.720-230.http://faculty.weber.edu/mtungmala/hybrid4270/ articles/storyreadvoc.pdf(diakses tanggal 28 Maret 2014)

Iskandarwassid dan Sunendar, Dadang. 2011. Strategi PembelajaranBahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mehrpour, Saeed, Razmjoo, Seyyed Ayatollah, and Kian Parvaneh.2011. The Relationship between Depth and Breadth of VocabularyKnowledge and Reading Comprehension among Iranian EFL Learners.Journal of English Language Teaching and Learning Year53No.222. http://elt.tabrizu.ac.ir(diakses tanggal 28Maret 2014)

105

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Mustikasari, Tiqi Suci. 2010. Upaya Peningkatan Kemampuan MembacaPemahaman dengan Pendekatan Keterampilan Proses dalam MutuPelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN CIbatu 1 Kecamatan CibatuKabupaten Garut. Skripsi. Bandung: UPI.

Noer, Muhammad. Presentasi Memukau: Bagaimana Menciptakan PresentasiLuar Biasa. http:// www.presentasi.net . (diakses tanggal 28Maret 2014)

Patel, MF and Jain, Praveen M.2008. English languageTeaching(methods, tools & techniques). Jaipur: Sunrise.

Pavlu, Bc. Ivana.2009. Testing Voabulary. Brno: Masaryk UniversityPress. http://www.is.muni.cz/th/Testing_vocabulary.pdf.(diakses tanggal 28 Maret 2014)

Rusman, Kurniawan, Deni dan Riyana, Cepi. 2011. PembelajaranBerbasis Tekologi Informasi dan Komunikasi: MengembangkanProfesionalitas Guru. Depok: RajaGrafindo Persada.

Rusman. 2013. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: MengembangkanProfesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta.

Santrock, John W. 2011. Educational Psycholgy. 5th Edition. New York:McGraw-Hill Companies, Inc.

Slavin, Robert E. 2006. Educational Psychology: Theory and Practice. EighthEdition. Boston: Pearson Education.

Smaldhino, Sharon E, Lowther, Deborah L and Russell, James D.2012. Instructional Technology & Media for Learning. Edisi keSembilan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Susilohadi, Gunarso, et.al. 2008. Contextual Teaching and LearningBahasa Inggris: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX

106

Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan: Departemen PendidikanNasional,

Susilohadi, Gunarso dan Setyayoga, Arief. 2009. Panduan TeknisPeningkatan Mutu Pembelajaran Bahasa Inggris. Jakarta: DirektoratPembinaan Sekolah Menengah Atas.

Tarigan, H.G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.Bandung: Angkasa.

Torgesen, Joseph K. 2006. Factors that influence Reading Comprehension:Developmental and Instructional Considerations. Florida StateUniversity and Florida Center for Reading Research. CoreKnowledge Conference, February, 2006.http://www.fcrr.org

Trihendradi. 2013. Step by Step IBM SPSS 21: Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Abdi Offset.

Wahana. 2010. Panduan Praktis Microsift Office 2010. Yogyakarta:Andi Offset.

Wardiman, Artono, Jahur Masduki B dan Djurma, M sukirmanet.2008. English in Focus 2 : for Grade VIII Junior High School (SMP/MTs),Edisi 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen PendidikanNasional.

Wolpert, Gloria, Rizopoulos, Lisa Anne Vacca. 2012. AmericanInternational Journal of Contemporary Research Vol. 2 No. 4; April 2012.

Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi Teri danAplikasi. Jakarta: Pakar Raya.

Yusuf, Munawir, Sunardi dan Abrurrahman, Mulyono. 2013.Pendidikan bagi Anak dengan Problema Belajar. Solo: TigaSerangkai.

107

Lampiran I

READING COMPREHENSION TESTEducation Unit : Junior High SchoolClass/Semester : VIII/2nd

Subject : English Narrative TextTime Allocation: 80 minutes

Cross (X) the a, b, c, or d as your best choice to answer thequestion and complete the statements!

Read Text 1 to answerquestions 1 to 3!Text 1

Black BeautyFarmer Gray was the kindest

master in the world. He wasproud of me, and called meBlack Beauty. I had a whitespot on my forehead and onewhite foot. He trained me topull a carriage. Then I learnto wear a saddle and carry arider on my back.

One day, Farmer Gray said,"A good horse like you do notlive on a farm. So you will begoing to live with SquireGordon and his family.1" I wasvery sad to leave my motherand my home.

However, when I saw mymasters I knew I would behappy with them. They lived ina big mansion and welcomed mewarmly. Mrs. Gordon was paleand ill, but she smiled whenshe saw me.

The groom who looked afterthe stables was John Manly. Heloved horses. He introduced meto Merry legs, the children'spony, Ginger, and old mare.She was not a bad horse, buthad been ill-treated in thepast.

(Taken from: Bulletin IntensiveEnglish Course No. 17, November

2000)

1. What did Black Beauty learnfrom Farmer Gray?A. Working in a farm.B. Running in a farm.C. Carrying a rider.D. Pulling a carriage.

2. Why was the horse sad to leave Farmer Gray?A. Farmer Gray didn't love it.B. It loved Farmer Gray.C. It couldn't stand livingon a farm.D. Farmer Gray hated it.

108

3. "He trained me to pull a carriage." (paragraph 1)What does the underlined word mean?A. Taught.B. Learned.C. Studied.D. Imitated.

Read Text 2 to answerquestions 4 to 6!Text 2

The Lamb and the WolfOne day, a wolf was

slaking his thirst at a streamwhen he chanced to see a lamb,also drinking, at somedistance down the stream.

Outraged, he growled, "Youare muddying my drinkingwater, now I shall eat you."

The lamb protested, "But,Sir, how can I be muddyingyour drinking water? I amfarther down stream than youare. The water is flowing fromyour part of the stream towhere I am."

"Upstream or downstream,your drinking is muddying mywater, and I shall eat you."So saying, the wolf leapedupon the lamb and devouredhim.

4. Where did the story happen?A. On the river.B. In the forestC. In the jungle

D. At the zoo.5. The following facts made

the wolf get angry with thelamb, except ...A. the lamb muddied thewaterB. the wolf wanted to eatthe lambC. the lamb drank at the

same streamD. the lamb protested him

6. We can learn from the storythat …A. Never drink the riverwater,B. Never clean our body on

the stream.C. The bad will always beatthe good.D. The strong will always

rule the weak.

For questions 7 to 9 read Text3 and choose the best words tocomplete the text!Text 3

A tiger once caught a foxwhile hunting for food. Thefox was very bold. "I am theking of the forest," he said.But the tiger grew ... (7) andsaid that he would eat the foxat once. "If you don't believeme, come for a walk with me,"answered the fox quite calmly."You'll soon see whether allthe other animals are afraidof me or not." The tiger

109

agreed to go with the fox. ...(8) all the animals saw themcoming, ... (9) ran away asfast as they could. The tigernever found out that theanimals were really frightenedof him and not the fox.

7. A. very strongB. quite friendlyC. very angryD. rather sad

8. A. ifB. soC. whenD. because

9. A. heB. itC. sheD. they

Read Text 4 to answer questions 10 to 12!Text 4

The wolf and the GoatA wolf saw a goat grazing

at the edge of a high cliff.The wolf smacked his lips atthe thought of a fine goatdinner.

“My dear friend,” said thewolf in his sweetest voice,“Aren’t you afraid you willfall down from that cliff?Come down here and graze onthis fine grass beside me onsafe, level ground,”

“No, thank you, “ said thegoat.

“Well then, “ said thewolf, “Aren’t you cold upthere in the wind? You wouldbe warmer grazing down herebeside me in this shelteredarea.”

“No, thank you, “ said thegoat.

“But the grass tastesbetter down here!” said theexasperated wolf, “Why dinealone?”

“My dear wolf,” the goatfinally said , “Are you quitesure that it is my dinner youare worrying about and notyour own?”

10. What did the wolf askwhen he saw the goatgrazing at the edge of ahigh cliff?A. To be his friendB. To climb up higherC. To graze on the level

groundD. To be his dinner

11. “Aren’t you cold up there in the wind?”The word ‘there’ refersto........ A. at the edge of a high

cliffB. at the grassC. at sheltered areaD. in the ground

110

12. What can we learn from the story?A. Don’t look down to other

creaturesB. Don’t judge others by

their appearanceC. Don’t easily believe in

well- behaved creaturesD. Don’t easily beat other

creaturesRead Text 5 to answer questions 13 to 16!Text 5

Aji SakaA long time ago there was

a kingdom. Its name was MedangKamulan. The people in thekingdom were very scared. Theywanted to leave the kingdom.It all happened because theking was a beast. His name wasPrabu Dewata Cengkar and heate humans. Every day PatihJugul Muda always providedsome humans to be eaten by theking.

Not far from the kingdom,there was Medang Kawitvillage. A young man with agreat supernatural power livedthere. His name was Aji Saka.Everybody liked him becauseAji Saka was nice, diligent,and kind hearted.

One day, Aji Saka saw anold man was wounded. Somethieves just hit him and stolehis money. The old man was the

villager in Medang Kamulankingdom. He told what happenedin his kingdom to Aji Saka.Aji Saka was very angry. Hedecided to go to MedangKamulan to give Prabu DewataCengkar a lesson. The king hadto stop his bad behavior,eating humans. Aji Saka thenwent to the kingdom. He waswearing his magic turban. Whenhe arrived in the kingdom, theking was angry to Patih JugulMuda. He was not able to givethe king some humans. All thevillagers already savedthemselves by leaving thekingdom. “Who are you, youngman? Ha…ha…ha…. I’m glad youare here. I’m starving,” saidthe king. He was so happy tosee Aji Saka. He thought AjiSaka was there to be eaten byhim. “I would gladly let youeat me. But I have onerequest. You give me your landwith the size of my turban,”said Aji Saka.

13. How often did PatihJugul Muda provide somehumans for Prabu DewataCengkar?A. every morningB. everydayC. twice a dayD. once a week

14. “Some thieves just hithim and stole his money“.

111

The underlined word refersto….A. AjisakaB. the thieveC. an old manD. a young man

15. ” I’m starving.“ saidthe King.The word “starving “, canbe best replaced by…A. hungryB. sleepyC. thirstyD. angry

16. Paragraph two tells usabout … .A. Aji Saka lived near the

kingdom.B. Aji Saka lived in Medang

Sawit village.C. Aji Saka had a

supernatural power.D. Aji Saka was a nice,

diligent and kindhearted.

Read Text 6 to answer questions 17 to 19!Text 6

A long time ago, MountSlamet was very high. It wasso high that it could reachthe sky. People heard thatthey could take the stars ifthey were on top of themountain. But no one dared togo there.

The people were afraidthat the gods in heaven wouldbe angry if people took thestars. However, the beauty ofthe stars made some monkeysdared to go to the top of themountain. Led by their king,they went there and took somestars. Then, the sky becamedark at night. People were sadand the gods were angry!

Batara Guru was the leaderof the gods. He held ameeting. He invited BataraNarada, Batara Brama, BataraBayu, and others. BataraNarada had an idea how to stopthe monkeys. They would ask KiSemar to help them.

Ki Semar was actually oneof the gods. He was even olderthan Batara Guru. But Ki Semardid not live in heaven. Helived on earth with hischildren, Gareng, Petruk, andBagong. Ki Semar had a greatsupernatural power. He couldcut the top of the mountaineasily. But first, he wantedto give a lesson to thenaughty monkeys. They had tobe punished for stealing thestars. He then set a plan withhis children to trap themonkeys.

17. “Led by their king, theywent there and took somestars.” (Second paragraph)

112

What does the word “there”refer to?A. heavenB. the top of mountainC. the skyD. Mount Slamet

18. The text above tells usabout ….A. Ki Semar and hisfamiliesB. A folktale from CentralJavaC. Ki Semar and MountSlametD. The Gods of Mount Slamet

19. What is the main idea ofthe fourth paragraph?A. A plan to trap themonkeys.B. Ki Semar was actually onof the gods.C. Ki Semar had a greatsupernatural power.D. The monkeys had stolenthe stars.

Read Text 7 to answer questions 20 to 24!Text 7

One day, a dog stole a bigpiece of meat and he was veryproud of it. Then, he ran offuntil he reached the bank ofthe river. He looked down into the river water carefullyand he saw another dog with apiece of meat in its mouth.

Funnily enough, the dog didnot realise that it was hisown reflection in the water.When he was full, he threwhimself on the other dog tosteal his meat as well.Unfortunately, when he was inthe water, he had to let gothe remains of the meat toavoid drowning, and so wasleft with nothing.(Taken from English in FocusGrade IX, 2008)

20. What does the text tellus about?A. Thief dogB. Funny dog C. Greedy dogD. Dog and its reflection

21. The dog was very _____after he stole a big pieceof meat.A. disatisfiedB. satisfiedC. displeasedD. dissapointed

22. What was the other dogin the river?A. Another dog with a piece

of meat in its mouth.B. A reflection of another

dog with a piece of meatin its mouth.

C. The reflection of himselfin the water.

D. A picture of a dog andpiece of meat in itsmouth.

113

23. What is meant by "whenhe was full"?A. Hungry B. SatisfiedC. GreedyD. Not empty

24. What is meant by "so wasleft with nothing"?A. The dog got nothing.B. The dog left the river.C. He left the river alone.D. The dog stayed hungry

Read Text 8 to answer questions 25 to 26!Text 8The Old Man and the Durian

TreeA long time ago lived an

old man whose age was over 80years old. He was planting adurian tree when he wasobserved by a neighbor. Adurian is a thorny fruit witha very pungent smell. It isknown as the King of Fruitsand is very popular in South-east Asia.

The neighbor asked theold man, “Do you expect toeat durian from the tree? Thedurian tree will take about 8to 10 years to bear fruit.”

The old man restedsmilingly on his spade. Hesaid, “No, at my age I know Iwon’t. All my life I have

been enjoying durians, butnever from a tree I haveplanted before. I wouldn’thave had durians if othersmen have not done what I amdoing now. I am just tryingto pay the other men who haveplanted durians for me.“ Nowonder he looked so happy.

We should be givers firstand getters second ineverything we do. We will notonly get what we want butwill actually be really happyin the end. Because we needto sow first before we canreap.

25. What can we learn fromthe story?A. We should be givers

first.B. We should enjoy planting

trees.C. We should be

disciplined.D. We should love our

environment.

26. “Do you expect to eatdurians from that tree?”The word ‘expect’ means …..A. KnowB. EnjoyC. HopeD. Need

27. Choose the right orderof the following sentences

114

to be a good narrativeparagraph!1. He went to a big treelast night.2. Anton wanted to be arich man soon.3. A boy was watching whenhe put it under the tree.4. He brought the offeringthere.5. The next day Anton wentthere again.6. He stole the offeringfast.

7. He hoped became rich, but actually he was stillpoor.

8. He wondered that theoffering lost. He thoughtGod ate it

A. 2 – 1 – 3 – 4 – 5 – 6 –7 – 8B. 2 – 1 – 3 – 5 – 4 – 6 –7 – 8C. 2 – 1 – 4 – 3 – 6 – 5 –8 – 7D. 2 – 1 – 4 – 6 – 3 – 5 –8 – 7

28. Choose the right orderof the following sentencesto be a good narrativeparagraph!1.The man gave him five

magic beans for the cow.2.Jack climbed up the

beanstalk. He wanted tosee what was on the top.

3.Jack and his mother werevery poor, so his motheraskedd him to sell theircow.

4.On the way he met astrange man.

5.His mother was very angryand threw the beans outof the window.

6.The next morning, theysaw a giant beanstalk.

7.Jack found a huge castleand a lot of gold.

A. 7-1-3-5-2-4-6B. 2-3-1-5-7-6-4C. 3-4-1-5-6-2-7D. 5-3-2-6-7-1-4

Read Text 9 to answer questions 29 and 30!Text 9Once there was a crow. He wasvery ... (31). He flew hereand there in search of water.But he could not find itanywhere. He tried and he didnot lose heart. He flew on andon. At last, he saw a pot in agarden. He came into thegarden and reached near thepot. But he saw the water waslow. He had an idea. He ...(32) some small stones intothe pot one by one. The waterlevel rose. He drank water andquenched his thirst. Aftertaking some rest on a tree, heflew away.

115

29. A. hungryB. tiredC. thirstyD. cold

30. A. putB. tookC. gotD. brought

KUNCI JAWABAN

1. D2. B3. A4. A5. A6. D7. C8. C9. D10. C11. A12. C

16. B17. B18. C19. B20. C21. B22. C23. B24. A25. A26. C27. C

13. B14. C15. A

28. C29. C30. A

Rubrik Penilaian:Nilai = Jumlah jawaban benar x1

116

Lampiran I

ENGLISH VOCABULARY TESTEducation Unit : Junior High SchoolClass/Semester : VIII/2nd

Subject : English Time Allocation: 80 minutes

CROSS (X) THE A, B, C, OR D AS YOUR BEST CHOICE TO ANSWER THEQUESTIONS!

Read the following text toanswer questions 1 to 3!

Farmer Gray was the kindestmaster in the world. He wasproud of me, and called meBlack Beauty. I had a whitespot on my forehead and onewhite foot. He trained me topull a carriage. Then I learnto wear a saddle and carry arider on my back.

A. The word ‘kindest’ in line1 has similar meaning tovery … .1. cruel2. polite3. unfriendly 4. strange

B. The antonym of the word‘proud’ is … .1. sad2. glad3. happy4. pleasant

C. The word ‘carry’ in thelast sentence can be bestreplaced by … .1. bring2. have3. take4. transport

D. One day a mouse deer wasfrightened when he saw abig snake sleeping under atree.Without changing themeaning, the underlinedword can be replaced by … .1. astonished2. amazed3. terrified4. shocked

E. The opposite of‘frightened’ is … .1. shy2. brave3. hesitant4. surprised

117

F. The following words havesimilar meaning to ‘happy’excepts … .1. gloomy2. pleased3. glad4. cheerful

G. Mrs. Eka and Mrs. Titin are… about the preparation ofstudents’ class ascension.1. talk2. talks3. talked4. talking

H. Last year I went to Jakarta… a week.1. for2. from3. since4. during

I. The wolf couldn’t find themouse deer which hid … thebushes.1. in2. on3. down4. under

J. Qui Jun heard about Shanarrogance and wanted toteach him a lesson.The opposite of ‘arrogance’in the sentence is … .1. tenderness2. goodness3. politeness4. weakness

K. The students enjoyedlistening story of Romeoand Juliet told by theirteacher in the classexpressively.The meaning of theunderlined word in thesentence is … .1. an affecting event 2. an imaginary event3. a recent event4. an amusing event

L. Sung Yu had a secret. Hecould paint a picture andmake it come alive. The opposite of ‘alive’ is… .1. real2. good3. dead4. furiously

M. A man with his donkeycarrying two sacks of wheatwas on his way to themarket.The word ‘donkey’ in thesentence above is a kind of….1. animal 2. vehicle3. machine4. equipment

Read the text below to answerquestions 14 to 18!

118

One day, there was abeautiful place calledNeverland where Peter andTinker Bell lived. Not so farfrom this place was the cityof London where John, Wendyand Michael Darling Lived.They really loved the story ofPeter.

N. The word ‘place’ in thetext above is … .1. verb2. noun3. pronoun4. adjective

O. The word ‘lived’ in thetext above is … .1. verb2. noun3. adverb4. adjective

P. The word ‘far’ in the textabove is … .1. verb2. noun3. adverb4. adjective

Q. The word ‘really’ in thetext above is … .1. verb2. pronoun3. adverb4. adjective

R. The word ‘they’ in the textabove is … .1. noun2. adverb3. pronoun4. adjective

Choose correct form tocomplete the followingsentence!

S. The prince lived in apalace, a … place.1. comfort2. comfortable3. comfortably4. comforted

T. The teacher told the storyto the students … .1. enjoy2. enjoyable3. enjoyably4. enjoyment

U. The thief … from people whotried to catch him.1. ran on2. ran away3. ran against4. ran across

V. King Arthur had a power. Soit was … for him tocommand his troopsattacking his enemy.1. possible2. impossible

119

3. possibility4. impossibility

W. The man followed the oldman … to win the battle. 1. directly2. indirectly3. redirect4. direction

For question 19 to 21, choosethe correct words to completethe following text!

Turtles used to live onthe land until the time aclever turtle was caught byhunters. They brought it totheir village and placed itbefore the Chief, who said,“How shall we … (19) him?”

“You’ll have to kill mefirst, “ said the turtle, “and take me out of thisshell.”

“We’ll break your shellwith sticks,” they said.

“That’ll never work,”said the turtle, “Why don’tyou throw me in the water and… (20) me?”“

“Excellent idea,” saidthe Chief. They took theturtle to the river and threwit into the water to drown.

They were congratulatingthemselves on their success indrowning the turtle, when twolittle green eyes pocked up

out of the water and thelaughing turtle said, “Don’tget those cooking pots out toofast, foolish people! As it …(21) away it said, “I thinkI’ll spend most of my time,safely in the water from nowon.”

X. …1. kill2. feed3. cook4. help

Y. …1. break2. drown3. bury4. release

Z. …1. sailed2. walked3. ran4. swam

Answer questions 22 to 28 bychoosing the good arrangementof the jumbled words!AA. animals liked using in

the jungle 1 2 3 4 5

Sangkuriang arrow huntinghis

6 7 8 9

1. 6-2-3-9-1-4-7-8-52. 6-2-3-9-7-8-1-4-53. 6-2-8-1-4-5-3-9-7

120

4. 6-2-8-3-7-9-1-4-5

BB. Cinderella – was –called – a – there

1 2 3 4 5– girl – once – beautiful 6 7 81. 7-5-3-4-6-8-1-22. 7-5-2-4-8-6-3-13. 7-5-2-1-4-8-6-34. 7-5-2-4-6-8-1-3

CC. assignments - students - their - all –

1 2 3 4on - the teacher’s - are - collect - 5 6 7 8desk - asked to9 10

1. 2-7-10-8-4-3-1-5-6-92. 2-7-10-8-4-3-9-5-6-13. 4-2-7-10-8-3-1-5-6-94. 4-2-7-10-8-3-9-5-6-1

DD. a big _mouse the

cupboard made 1 2 3

screamed jumped oversuddenly 4 56and the baby.7 8

i. 1-4-6-7-3-8-5-2ii. 1-6-5-2-7-3-8-4iii. 6-1-4-7-3-8-5-2iv. 6-1-5-2-7-3-8-4

Listen to your teacher andchoose the word pronounced inthe sentences!EE. …

1. ad2. add3. aid4. aide

FF. …1. bail2. ball3. bale4. bowl

GG. …1. road2. roar3. role4. roll

HH. …1. wife2. waive3. wave4. wait

II. …1. fine2. Finn3. vein4. vane

Listen to your teacher tocomplete the missing word inthe text!

121

A man with his donkeycarrying two sacks of wheatwas on his _______ (36) to themarket. After a little whilehe was tired and they restedunder a tree.

JJ. …1. wait2. way3. with4. white

When he woke up fromhis nap he could not see thedonkey and started searchingfor the donkey _______ (37). KK. …

1. very well2. very weird3. everywhere4. anywhere

On the way he met aboy, he asked the boy, “Haveyou seen my donkey?” The boyasked, “Is the donkey’s lefteye blind, his right _______(38) lame and is he carrying aload of wheat?” LL. …

1. put2. vote3. foot4. food

The man was happy andsaid, “Yes, exactly! Wherehave you seen it?” The boy

answered “I haven’t seen it. Isaw the tracks of a donkey andthe right and left tracks were_______ (39) from this. MM. …

1. defend2. deeper3. difference4. different

I understood that thedonkey that passed there waslimping. And the grass on theright side of the road waseaten but not on the left.From that I understood thathis left eye was blind. Therewere wheat _______ (40)scattered on the ground and Iunderstood that he must havebeen carrying a load ofwheat.”.

NN. …1. she’s2. sees3. seeds4. seas

-Well done-

KUNCI JAWABAN TES

1. B2. A3. D4. C5. B6. A

31. C (Finally,the police gotan aid to takethe victim tothe hospital)

32. D (Mother

122

7. D8. A9. A10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.

ate all thespiced noodlein the bowl)

33. B ( Loudroar of a tigerwas heard deepin the jungle)

34. D (The kingasked theguardians towait at thegate.)

35. A (I am finetoo.)

36. B. way37. C.

everywhere

24.25.26.27.28.29.30.

38. C. foot39. D. different40. C. seeds

Rubrik Penilaian:Nilai = Jumlah jawaban benar x1

Lampiran I

LEMBAR OBSERVASI PENGGUNAAN MEDIA

1. Nama Sekolah : SMPN 3 MUNCANG2. Nama Guru : ………………………..3. Hari/Tanggal : ………………………..4. Pokok Bahasan : ………………………..5. Media : ………………………..

Catatan: Berdasarkan pengamatan anda, beri tanda checklist pada kolomnilai pengamatan1/2/3/4/5!

No Aspek yang diamati NIlai1 2 3 4 5

A Persiapan1 Guru membuat rencana pembelajaran2 Guru menyiapkan media3 Guru memilih media yang tepat4 Guru meletakkan media di tempat yang tepatB Penyajian

123

5 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran6 Guru mengenalkan media yang digunakan7 Guru menjelaskan langkah-langkah

penggunaan media8 Penggunaan media menarik perhatian siswa9 Guru menggunakan metode mengajar secara

menarik10 Guru melakukan demonstrasi11 Guru terampil menggunakan media12 Siswa melakukan demonstrasi13 Siswa berpartisipasi aktif dalam kegiatan

belajar mengajar14 Guru meminimalisir penjelasan secara lisan

(verbalisme )C Tindak Lanjut15 Siswa memperoleh pengalaman belajar secara

nyata16 Guru memberi kesempatan siswa bertanya17 Guru membimbing diskusi siswa18 Guru mengadakan evaluasiC Kondisi Media19 Sesuai dengan tujuan20 Relevan dengan materi21 Mudah digunakan oleh siswa22 Sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir

siswa

124

Lampiran II

Uji Validitas InstrumenTes Pemahaman Membaca

125

126

Lampiran II

Uji Validitas InstrumenTes Penguasaan Kosakata

127

128

129

Lampiran II

Uji Validitas InstrumenLembar Observasi Penggunaan Media

130

131

Lampiran II

Uji Reliabilitas InstrumenTes Pemahaman Membaca

132

133

Lampiran II

Uji Reliabilitas InstrumenTes Penguasaan Kosakata

134

Lampiran II

Uji Reliabilitas InstrumenLembar Observasi Penggunaan Media

135

Lampiran III

Tabel Nilai Kritis r Product Moment

N

(1)

TarafSignifikansi

N

(1)

TarafSignifikansi

N

(1)

TarafSignifikans

i95%(2)

99%(3)

95%(2)

99%(3)

95%(2)

99%(3)

3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266

0.345

4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254

0.330

5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244

0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235

0.306

7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227

0.296

8 0.707 0.874 32 0.349 0.449 80 0.220

0.286

9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213

0.278

10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207

0.270

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202

0.263

136

12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195

0.256

13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176

0.230

14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159

0.210

15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148

0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138

0.181

17 0.482 0.606 41 0.308 0.396 300 0.113

0.148

18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098

0.128

19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088

0.115

20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080

0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074

0.097

22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070

0.091

23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065

0.086

24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062

0.081

25 0.396 0.505 49 0.281 0.36426 0.388 0.490 50 0.297 0.361 Sumber: Arikunto (1989: 303)

137

Lampiran IV

Tabel Interpretasi Nilai r

No Rentang Korelasi Keterangan

1

2

3

4

5

0,80 < r1 < 1,00

0,60 < r1 < 0,80

0,40 < r1 < 0,60

0,20 < r1 < 0,40

0,00 < r1 < 0,20

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

138

Lampiran VDATA HASIL PENELITIAN

NO

KELOMPOK EKSPERIMEN

NO

KELOMPOK KONTROLPenguasa

anKosakata

Pemahaman

Membaca

Penggunaan Media

Penguasaan

Kosakata

Pemahaman

Membaca

Penggunaan Media

1 14 13 65 1 14 9 63

2 16 13 69 2 14 12 64

3 16 13 69 3 15 12 66

4 16 14 72 4 16 12 66

5 17 14 72 5 16 13 68

6 17 16 73 6 16 13 68

7 18 16 73 7 17 13 68

8 18 16 74 8 17 14 68

9 19 17 74 9 17 14 69

10 19 17 76 10 17 14 71

11 19 17 76 11 17 14 73

12 19 18 77 12 17 15 73

13 23 18 77 13 21 15 73

14 24 19 80 14 21 16 74

15 24 19 81 15 21 17 74

16 24 19 83 16 22 17 74

17 25 19 83 17 23 18 75

18 28 20 84 18 23 18 78

19 28 20 84 19 24 19 81

20 29 21 84 20 24 19 81

21 30 21 85 21 24 20 82

22 31 22 85 22 25 20 82

23 31 23 86 23 27 21 83

24 34 26 87 24 29 21 86

139

Lampiran VI

Tabel Daftar Nilai t Kritis Level of significance for one tailed test.10 .05 .025 .01 .005 .0005

df Level of significance for two tailed test.20 .10 .05 .02 .01 .001

1 3.078 6.314 12.706 31.821 63.657 636.619

2 1.886 2.920 4.303 6.965 9.925 31.6193 1.638 2.353 3.182 4.541 5.841 12.9414 1.533 2.132 2.776 3.747 4.604 8.6105 1.476 2.015 2.571 3.365 4.032 6.8596 1.440 1.943 2.447 3.143 3.707 5.9597 1.415 1.895 2.365 2.998 3.499 5.4058 1.397 1.860 2.306 2.896 3.355 5.0419 1.383 1.833 2.262 2.821 3.250 4.78110 1.372 1.812 2.228 2.764 3.169 4.58711 1.363 1.796 2.201 2.718 3.106 4.43712 1.356 1.782 2.179 2.681 3.055 4.31813 1.350 1.771 2.160 2.650 3.012 4.22114 1.345 1.761 2.145 2.624 2.977 4.14015 1.341 1.753 2.131 2.602 2.947 4.073

16 1.337 1.746 2.120 2.583 2.921 4.01517 1.333 1.740 2.110 2.567 2.898 3.96518 1.330 1.734 2.101 2.552 2.878 3.92219 1.328 1.729 2.093 2.539 2.861 3.88320 1.325 1.725 2.086 2.528 2.845 3.85021 1.323 1.721 2.080 2.518 2.831 3.81922 1.321 1.717 2.074 2.508 2.819 3.79223 1.319 1.714 2.069 2.500 2.807 3.76724 1.318 1.711 2.064 2.492 2.797 3.74525 1.316 1.708 2.060 2.485 2.787 3.72526 1.315 1.706 2.056 2.479 2.779 3.70727 1.314 1.703 2.052 2.473 2.771 3.69028 1.313 1.701 2.048 2.467 2.763 3.67429 1.311 1.699 2.045 2.462 2.756 3.65930 1.310 1.697 2.042 2.457 2.750 3.646

140

40 1.303 1.684 2.021 2.423 2.704 3.55160 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.460120 1.289 1.658 1.980 2.358 2.617 3.373

***1.282 1.645 1.960 2.326 2.576 3.329

Source: Table 13.1, Burns, Introduction of Research Methods, 4th

edition, Pearson Education, Australia (2000:178).

Lampiran VII

Tabel Nilai Distribusi F

141

Lampiran VIII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MENGGUNAKAN MEDIA PRESENTASI POWERPOINT

142

SMP/MTS : SMP NEGERI 3 MUNCANGKelas/Semester : VIII (Delapan) / 2Standar Kompetensi : 11. Memahami makna dalam esei pendek

sederhana berbentuk recount, dan narrative untukberinteraksi dengan lingkungan sekitar

Kompetensi Dasar : 11.3 Merespon makna dan langkah retorikadalam esei pendek sederhana secara akurat,lancar dan berterima yang berkaitan denganlingkungan sekitar dalam teks berbentuk recountdan narrative

Jenis teks : teks naratifAspek/Skill : MembacaAlokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )Indikator : 11.3.1 Menemukan informasi rinci

11.3.2Menemukan makna tersurat 11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atauteks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragrafyang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-katayang tepat

1. Tujuan PembelajaranPada akhir pembelajaran, siswa dapat:11.3.1 Menemukan informasi rinci11.3.2 Menemukan makna tersurat 11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks

143

11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat

2. Materi Pembelajarana. Power Point Pembelajaran

- Tangled (teks dan gambar)- Sangkuriang (teks dan gambar)- The Legend of Lake Tobe- Cinderella (teks dan gambar)- Snow White (teks dan gambar)

3. Metode Pembelajaran: three-phase technique4. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan pertamaA. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi : Greeting Menyampaikan tujuan pembelajaran Mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan

materi, misal:Do you know narrative text?Have you ever heard and read narrative text?Tell me some of narrative texts you know?

Motivasi : Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari

berikut kompetensi yang harus dikuasai siswaB. Kegiatan Inti

EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:- Menampilkan gambar-gambar cerita terkait jenis

teks. - Mengajukan pertanyaan tentang pengertian teks

naratif.- Siswa mengungkapkan definisi teks naratif.- Siswa menyebutkan jenis-jenis atau contoh-contoh

teks naratif.

144

- Meminta siswa menyebutkan tujuan komunikatif teksnaratif.

- Siswa mengemukakan tujuan komunikatif teks naratif.- Mempresentasikan sebuah teks narratif “Tangled”- Siswa mengemukakan makna kata yang ditampilkan.- Siswa meniru pengucapan kata-kata yang

diperdengarkan guru. Siswa membaca teks naratif “Tangled” pada slide yang

ditampilkan dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. Menampilkan sejumlah kosakata yang digunakan di dalam

teks. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan Memberikan kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaan

pemahaman atas teks bacaan.ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- siswa mengamati gambar di atas teks yang akan

dibaca. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;- Siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks

bacaan. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif:- guru dan siswa mendiskusikan ciri-ciri atau

karakteristik teks naratif yang dibaca- Diskusi tentang pikiran utama setiap paragraf.- Diskusi tentang nilai moral yang terkandung dalam

teks. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok; dan memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.Konfirmasi

145

Dalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:- mengamati dan mengkoreksi cara baca siswa.

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi danelaborasi siswa melalui berbagai sumber:- mengklarifikasi pengertian teks naratif - guru menjelaskan makna kata-kata yang ditampilkan

dalam berbagai konteks. - Menjelaskan struktur generik teks naratif “Tangled”.

Memfasilitasi siswa melakukan refleksi untukmemperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,

Memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yangbermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belumdiktahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;- Siswa menyimpulkan struktur generik teks naratif.

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadapkegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program pengayaan, layanankonseling dan/atau memberikan tugas baik tugasindividual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarsiswa:

146

- Siswa menceriterakan kembali teks bacaan dengankata-kata sendiri dengan cara diketik menggunakanaplikasi Microsoft word.

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.

Pertemuan keduaA. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi : Greeting Menyampaikan tujuan pembelajaran Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya.

How is your homework?Did you make it!Did you find difficulties in doing it?Let me check, please collect it now!

Memeriksa pengerjaan tugas siswa sekilas.Motivasi : Menjelaskan relevansi tugas dengan pemahaman materi

pembelajaran serta sikap positif siswa sebagaipembelajar.

Menjelaskan pentingnya materi yang telah dan akandipelajari berikut kompetensi yang harus dikuasaisiswa.

Memberikan penghargaan bagi siswa yang telahmengerjakan tugas dengan baik.

Memberikan motivasi bagi siswa yang mengalamikesulitan dalam pengerjaan tugas.

B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: memilih hasil karya siswa untuk dibacakan di depan

kelas dengan intonasi dan ekspresi yang tepat. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:

147

- menampilkan sejumlah gambar tentang cerita “Thelegend of Mount Tangkuban Perahu”

- siswa menebak cerita yang disajikan melalui gambar menyajikan teks naratif bergambar “The legend of Mount

Tangkuban Perahu” menyajikan kembali setiap paragraf teks bacaan. menampilkan sejumlah kosakata yang digunakan di dalam

teks. memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta

antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya; dan

siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis:- diskusi karya siswa yang telah dibacakan.- diskusi jawaban atas pertanyaan pemahaman bacaan- diskusi rujukan kata dan pikiran utama setiap

paragraf memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- Siswa mengamati gambar dan membaca dalam hati teks

pada slide.- siswa mengidentifikasi rujukan kata yang digunakan

dalam teks.- siswa mengidentifikasi pikiran utama setiap

paragraf teks yang ditampilkan.- siswa mengidentifikasi struktur generik teks

naratif yang dibaca.- siswa menebak makna kata sesuai konteks.- siswa mengucapkan kata-kata yang disajikan dengan

benar. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

148

memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;

KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:- memberikan koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas

siswa.- guru memberikan contoh penggunaan kata-kata yang

diperlajari dalam berbagai konteks. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan; memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar; bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan; Memberikan penguatan jawaban siswa atas cerita yang

akan dibaca.C. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru: bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;- siswa menyimpulkan pengidentifikasian pikiran utama

dan rujukan kata pada teks naratif. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;

merekomendasikan tugas terbaik untuk dipajang dimajalah dinding;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpenugasan individual:

149

- siswa menulis dan melengkapi teks rumpang yangdisajikan dengan kata-kata yang telah disediakandengan tepat.

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.

Pertemuan KetigaA. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnyaMotivasi : Menjelaskan pentingnya pengerjaan tugas dan materi

yang akan dipelajari berikut kompetensi yang harusdikuasi siswa

B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:

menampilkan sebuah gambar cerita terkait teks yangakan dipelajari.

mengajukan pertanyaan terkait dengan topik gambar:- Do you know this story?- Have you ever read or heard this story?- Can you tell me a little about this story?

menyajikan paragraf acak dari teks naratif “Cinderela”pada slide.

memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa sertaantara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya;

siswa menyampaikan pengetahuannya tentang gambarcerita yang ditampilkan.

menyajikan sejumlah pertanyaan pemahaman teks“Cinderella”.

menyajikan sejumlah kalimat acak dari teks naratif“Snow White”

Elaborasi

150

Dalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna:- Menampilkan teks “The Legend of Lake Toba” untuk dibaca

secara nyaring oleh siswa. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis;- diskusi tentang jawaban siswa pada tugas pertemuan

sebelumnya- diskusi tentang isi teks naratif “The Legend of Lake

Toba”- diskusi hasil kerja kelompok- diskusi jawaban kelompok

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut:- setiap kelompok menyusun paragraf acak menjadi

sebuah teks “Cinderella” yang runtut dan utuh- setiap kelompok mengidentifikasi pikiran utama

setiap paragraf- setiap kelompok mengidentifikasi struktur generik

teks yang dipelajari- setiap kelompok mengidentifikasi nilai moral yang

terkandung dalam teks- setiap kelompok menjawab dengan cepat pertanyaan

pemahaman yang diberikan memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;- membagi siswa ke dalam kelompok kecil (minimal 3

orang). memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja

individual maupun kelompok; memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru:

151

memberikan umpan balik positif dan penguatan dalambentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:- koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas siswa.- koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas dan jawaban

kelompok. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi siswa melalui berbagai sumber, guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program pengayaan, layanankonseling dan/atau memberikan tugas baik tugasindividual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarsiswa:- siswa menyusun kalimat acak yang disajikan pada slide

menjadi teks naratif “Snow White” yang logis. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya.5. Sumber belajar

a. Kamus.b. Gambar-gambar yang relevanc. Teks naratif

6. PenilaianIndikatorPencapaianKompetensi

TeknikPenilaian

BentukInstrumen

Instrumen/ Soal

- Menemukaninformasi

Testulis

PilihanGanda

Read the text and choose thecorrect option A, B, C or D to

152

rinci- Menemukan

makna tersurat- Menemukan

makna tersirat- Menemukan

gambaran umumparagraf atauteks

- Mengidentifikasi rujukankata

- Mengidentifikasi pesan/nilaimoral teks

answer the questions!

a. Instrumen:Tes tulis pilihan gandab. Pedoman Penilaian

Jumlah skor maksimal keseluruhan:10Nilai siswa = jumlah jawaban yangbenar / 3

c. Rubrik Penilaian Tes Tulis

Mengetahui;

Kepala Sekolah,

TOTONG SUDIONO, S.Pd.

NIP. 197911232009021003

Muncang, Maret 2014

Guru Mapel Bahasa

Inggris,

RISNANDAR, S.Pd.

NIP. 197911232009021003

Excellent 9.10-10.00

Very Good 7.50-9.00Good 5.60-7-50Poor 3.10-5.50

Very poor 0.00-3.00

153

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MENGGUNAKAN MEDIA BUKU TEKS

SMP/MTS : SMP NEGERI 3 MUNCANGKelas/Semester : VIII (Delapan) / 2Standar Kompetensi : 11. Memahami makna dalam esei pendek

sederhana berbentuk recount, dan narrative untukberinteraksi dengan lingkungan sekitar

Kompetensi Dasar : 11.3 Merespon makna dan langkah retorikadalam esei pendek sederhana secara akurat,lancar dan berterima yang berkaitan denganlingkungan sekitar dalam teks berbentuk recountdan narrative

Jenis teks : teks naratifAspek/Skill : MembacaAlokasi Waktu : 6 x 40 menit ( 3 x pertemuan )Indikator : 11.3.1 Menemukan informasi rinci

11.3.2Menemukan makna tersurat 11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atauteks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragrafyang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-katayang tepat

1. Tujuan PembelajaranPada akhir pembelajaran, siswa dapat:11.3.1 Menemukan informasi rinci11.3.2 Menemukan makna tersurat

154

11.3.3 Menemukan makna tersirat11.3.4 Menemukan gambaran umum paragraf atau teks11.3.5 Mengidentifikasi rujukan kata11.3.6 Mengidentifikasi pesan/nilai moral teks11.3.7 Mengurutkan kalimat menjadi paragraf yang padu 11.3.8 Melengkapi teks rumpang dengan kata-kata yang tepat

2. Materi Pembelajarana. Teks bacaan

- Babu and The Lion (teks dan gambar)- Simple Past Tense- Snow White (teks dan gambar)- Paragraf Acak Teks Cinderela (teks)

3. Metode Pembelajaran: three-phase technique4. Langkah-langkah Kegiatan

Pertemuan pertamaA. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi : Greeting Menyampaikan tujuan pembelajaranMotivasi : Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelajari

berikut kompetensi yang harus dikuasai siswaB. Kegiatan Inti

EksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:- mengajukan sejumlah pertanyaan yang berhubungan

dengan topik bacaan, misal:- Do you know the Indonesian word of “slaves”?- What do the slaves do?

memberikan contoh pengucapan sejumlah kata yangdigunakan dalam teks (Activity 1, halaman 80)

melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatanpembelajaran;

155

- siswa mempelajari penggunaan pola Past tense dalamteks naratif (Activity 2 halaman 82-83)

memberikan penjelasan tentang penggunaan pola SimplePast Tense;

memberikan kesempatan bagi siswa menjawab pertanyaanpemahaman atas teks bacaan.

ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- memperdengarkan cara baca teks “Babu and The Lion”

(Activity 4 hal 81) dan diulangi siswa. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;- meminta siswa menjodohkan kata dalam bahasa inggris

dengan maknanya dalam bahasa Indonesia dengan tepat(Activity 3, halaman 80-81)

memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dankolaboratif;- diskusi jawaban siswa

memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untukmeningkatkan prestasi belajar;- siswa melengkapi kalimat dengan kata-kata yang

tepat (Activity 1, halaman 82)- siswa merubah bentuk kata kerja pada kalimat yang

disediakan kedalam bentuk past. (Activity 3 hal 82-83)- siswa menyusun kalimat menjadi sebuah cerita

berdasarkan urutan pertanyaan yang telah disediakan(Acivity 4, hal 83)

memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;

memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yangmenumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.

KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa:

156

- koreksi dan apresiasi jawaban siswa.- memberikan penguatan kesimpulan materi

pembelajaran. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan

elaborasi siswa melalui berbagai sumber:- mengkoreksi pelafalan dan intonasi siswa pada saat

membaca teks. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,- menyimpulkan materi pembelajaran

memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yangbermakna dalam mencapai kompetensi dasar;

bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahuisiswa;

bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadapkegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;

memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpembelajaran remedi, program pengayaan, layanankonseling dan/atau memberikan tugas baik tugasindividual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajarsiswa:- siswa menceritakan kembali cerita yang telah dibaca

dengan kata-kata sendiri dengan mengikuti baganpertanyaan alur cerita yang telah disediakan (Actvity5 halman 84)

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.

Pertemuan kedua

157

A. Kegiatan PendahuluanApersepsi : Greeting Menanyakan pengerjaan tugas pertemuan sebelumnya.

How is your homework?Did you make it!Did you find difficulties in doing it?Let me check, please collect it now!

Memeriksa pengerjaan tugas siswa sekilas. Menyampaikan tujuan pembelajaran.Motivasi : Menjelaskan relevansi tugas dengan pemahaman materi

pembelajaran serta sikap positif siswa sebagaipembelajar.

Menjelaskan pentingnya materi yang telah dan akandipelajari berikut kompetensi yang harus dikuasaisiswa.

Memberikan penghargaan bagi siswa yang telahmengerjakan tugas dengan baik.

Memberikan motivasi bagi siswa yang mengalamikesulitan dalam pengerjaan tugas.

B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: memilih hasil karya siswa untuk dibacakan di depan

kelas dengan intonasi dan ekspresi yang tepat; melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif;

membacakan teks naratif “Snow White” untuk diulangisiswa (Acitivity 2, halaman 86);

menyajikan kembali setiap paragraf teks bacaa; memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta

antara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya; dan

siswa menjawab pertanyaan pemahaman atas teks bacaan.ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru:

158

memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis:- diskusi jawaban siswa

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;- siswa mengidentifikasi sejumlah pernyataan

berdasarkan teks (Activity 3, halaman 86) membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- siswa menjawab sejumlah pertanyaan untuk menyusun

kembali cerita dengan kata-kata sendiri (Activity 5,halaman 87)

- siswa merubah bentuk kalimat present ke dalambentuk past tense (Activity 6, halaman 87)

memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untukmeningkatkan prestasi belajar;

memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;- siswa membacakan cerita Babu and The Lion versi sendiri

di depan kelas memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang

menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa,- memberikan koreksi dan apresiasi pengerjaan tugas

siswa. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk

memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum

diktahui siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan.

159

C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadapkegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten danterprogram;

memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukanpertanyaan terkait materi yang telah dipelajari.

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentukpenugasan individual:- Siswa membaca dan menyusun paragraf acak menjadi

sebuah teks naratif Cinderela yang logis (Activity 3hal 89-90)

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.

Pertemuan KetigaA. Kegiatan Pendahuluan

Apersepsi : Greeting Menanyakan perngerjaan tugas pertemuan sebelumnya. Menyampaikan tujuan pembelajaranMotivasi : Menjelaskan pentingnya pengerjaan tugas dan materi

yang akan dipelajari berikut kompetensi yang harusdikuasi siswa

B. Kegiatan IntiEksplorasiDalam kegiatan eksplorasi, guru: Melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari denganmenerapkan prinsip interaktif:

Memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa sertaantara siswa dengan guru, lingkungan, dan sumberbelajar lainnya;

160

Memberikan model membaca teks naratif “Cinderela” untukdiulang oleh siswa.

ElaborasiDalam kegiatan elaborasi, guru: membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam

melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;- siswa membacakan hasil karya (tugas) di depan kelas- siswa membaca dalam hati teks naratif “Golden

Cucumber” yang disajikan (Activity 1, halaman 90) memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi,

dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baiksecara lisan maupun tertulis;

memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut:

memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dankolaboratif;- Siswa secara berpasangan melengkapi sejumlah

kalimat rumpang berdasarkan teks. (Activity 2 hal 90) memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar:- siswa merubah bentuk kalimat present ke dalam

bentuk Past Tense (Activity 6, halaman 87)- siswa menjawab pertanyaan pemahaman teks bacaan

memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerjaindividual maupun kelompok;

memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yangmenumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.

KonfirmasiDalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam

bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadapkeberhasilan siswa,

memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi danelaborasi siswa melalui berbagai sumber,

guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahanpemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

C. Kegiatan PenutupDalam kegiatan penutup, guru:

161

memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengajukanpertanyaan dan permasalahan terkait materipembelajaran;

bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuatrangkuman/simpulan pelajaran;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasilpembelajaran;- memberikan penguatan hasil diskusi jawaban siswa.

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuanberikutnya.

5. Sumber belajara. Buku paket : Contextual Teaching and Learning: Bahasa Inggris

Sekolah Menengah Pertama/Madarash Tsanawiah Kelas VIIIEdisi 4 tahun 2008 Pusat Perbukuan Departemen PendidikanNasional Unit 6 Hal 79-93

b. Kamus.

6. Penilaian

Indikator PencapaianKompetensi

TeknikPenilaian

BentukInstrumen

Instrumen/Soal

- Menemukan informasirinci

- Menemukan maknatersurat

- Menemukan maknatersirat

- Menemukan gambaranumum paragraf atauteks

- Mengidentifikasirujukan kata

- Mengidentifikasipesan/nilai moralteks

Tes tulis PilihanGanda

Read the text andchoose the correctoption A, B, C or Dto answer thequestions!

a. Instrumen:Tes tulis pilihan gandab. Pedoman Penilaian

Jumlah skor maksimal keseluruhan: 10

162

Nilai siswa = jumlah jawaban yang benar / 3Rubrik Penilaian Tes Tulis

Mengetahui;

Kepala Sekolah,

TOTONG SUDIONO, S.Pd.

NIP. 197911232009021003

Muncang, Maret 2014

Guru Mapel Bahasa

Inggris,

RISNANDAR, S.Pd.

NIP. 197911232009021003

Excellent 9.10-10.00

Very Good 7.50-9.00Good 5.60-7-50Poor 3.10-5.50Very poor 0.00-3.00

163

Lampiran IX

RIWAYAT HIDUP

Nama dan Gelar : RISNANDAR, S.Pd.

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal

Lahir

: Ciamis, 23 Nopember

1979

Kewarganegaraan : Indonesia

Status Perkawinan : Menikah

164

Suami/IstriAnak

: Heni Septiani AnasudinFirman1. Harris Abdurachman2. Alya Kinanti3. Raisha Kinara

Tinggi, berat

badan

: 165 cm/ 65kg

Riwayat

Pendidikan

:

1. SD Negeri Bebedilan II Ciamis, lulus tahun 19912. SMP Negeri 4 Ciamis, lulus tahun 19943. SMU Negeri 3 Ciamis, lulus tahun 19984. D1 Programmer Komputer LPK Triguna Tasikmalaya, lulus tahun

19995. S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Galuh Ciamis,

lulus tahun 20046. S2 Teknologi Pembelajaran Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa Serang, lulus tahun 2014

Riwayat Pekerjaan :

1. Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Galuh IV Ciamis KabupatenCiamis, tahun 1999-2001

2. Guru Bahasa Inggris di SD Negeri Bebedilan II CiamisKabupaten Ciams, tahun 1999-2003.

3. Guru Bahasa Inggris di SD MTs Negeri Langensari KotaBanjar, tahun 2003-2004.

4. Guru Bahasa Inggris Tidak Tetap di SD Negeri 4 CikonengKabupaten Ciamis, Tahun 2003-2009.

5. Pegawai Negeri Sipil di SMP Negeri 3 Muncang DinasPendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak, tahun 2009sampai sekarang.