mengatasi angka kelahiran yang tinggi dengan penggunaan alat kontasepsi
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of mengatasi angka kelahiran yang tinggi dengan penggunaan alat kontasepsi
Makalah
Kependudukan dan Lingkungan Hidup
“ MENINGKATKAN MINAT PENGGUNAAN
KONTRASEPSI DALAM UPAYA MENURUNKAN ANGKA
KELAHIRAN YANG MEMBLUDAK “
Dosen Pengampu : Drs. Denny Dwi Tjahyadi, Msi
Disusun oleh :
A’thiInayati (21330862)
Alfa Widati ( 21130863)
AzkiyaturRahmi (21330865)
BelinaAdiAnggraeni (21330867)
Dini Dwi Oktaviana (21330877)
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI ( STIA ) MALANGTAHUN 2013-2014
Kata Pengantar
Segala Puji kami panjatkan atas kehaadirat Tuhan yang
maha Esa, yang senantiasa mencurahkankeridhaan danrahmatnya
kepada kami sehingga penulisan tugas Kependudukan &
Lingkungan Hidup yang berjudul “Meningkatkan Minat
Penggunaan Kontrasepsi dalam Upaya Menurunkan Angka
Kelahiran yang Membludak “,dapat terselesaikan dengan baik
dan pada waktunya.
Tulisan ini mengulas tentang usahaMeningkatkan Minat
masyarakat dalam menggunaan Kontrasepsi sebagai Upaya
mendukung program pemerintah menurunkan Angka Kelahiran yang
terus menerus meningkat.
Makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas mata
kuliah yang wajib ditempuh. Oleh sebab itulah , dalam proses
pendalaman materi ini, kami mendapatkan banyak bimbingan,
arahan, koreksi serta saran. Untuk itu rasa terima kasih
yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :Drs. Denny Dwi
Tjahyadi, MSi., selaku dosen mata kuliah Kependudukan &
Lingkungan Hidup di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
( STIA ) Malang.
Dalam penulisan makalah ini, kami akui masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah
penyempurnaan makalah ini kami terima dengan sangat terbuka.
Akhirnya, dari hasil penulisan ini kami harapkan semoga
hasil evaluasi serta referensi bahan yang menyusun makalah
ini dapat membantu serta menambah wawasan para pembaca yang
membutuhkan. Kami ucapan terimakasih.Dan semoga barokah
serta bermanfaat bagi kita semua.
Malang, 26 January 2015
Tim Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................2
Daftar Isi.........................................................3
BAB I..............................................................4
PENDAHULUAN........................................................4
A.Latar Belakang.................................................4
B.Rumusan Masalah................................................4
C. Tujuan Penulisan..............................................5
BAB II.............................................................6
PEMBAHASAN.........................................................6
A. Kondisi sosial indonesia yang angka kelahirannya membludak
soal ini.........................................................6
B. Faktor-faktor penyebab menurunnya minat masyarakat dalam
menggunakan alat kontrasepsi.....................................6
1. Alat kontrasepsi............................................6
2.Jenis Kontrasepsi............................................6
3. Macam-macam Alat Kontrasepsi..............................6
4. Alasan perlunya menggunakan alat kontrasepsi...............14
C. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya minat
masyarakat menurun dalam menggunakan alat kontrasepsi........15
D. Solusi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunaka
alat kontrasepsi................................................16
BAB III...........................................................17
PENUTUP...........................................................17
A. Kesimpulan...................................................17
B. Saran........................................................17
DAFTAR PUSTAKA....................................................18
BAB I
PENDAHULUANA. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan
penduduk terbanyak di dunia. Ledakan penduduk ini
terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi. Karena banyaknya penduduk di indonesia,
pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan
laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dengan
menggalakkan program Keluarga Berencana (KB). Melalui
program KB masyarakat diharuskan membatasi jumlah
kelahiran anak. Tetapi sekarang minat masyarakat untuk
menggunakan alat kontrasepsi KB menurun. Menurunya
minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi
karena berbagai macam faktor. Diantaranya faktor
ekonomi, pendidikan yang lemah, kurangnya
penyuluhan,dll.Resikonya yang akan di alami jika minat
masyarakat terus menurun dalam menggunakan alat
kontrasepsi adalah kelahiran yang terus membludak,
ekonomi melemah, aborsi meningkat, hingga masalah-
masalah sosial lain yang kompleks.
Oleh sebab itulah, makalah ini disusun untuk
mengetahui faktor yang menyebabkan minat masyarakat
menurun, alasan perlunya penggunaan alat kontrasepsi
KB, resiko yang akan dialami jika alat kontrasepsi
tidak digunakan, serta solusi yang dilakukan guna
meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi Indonesia saat ini dengan angka
kelahiran yang membludak?
2. Mengapa minat masyarakat dalam menggunakan alat
kontrasepsi menurun ?
3. Mengapa masyarakat tidak menggunakan alat
kontrasepsi?
4. Apa solusi untuk meningkatkan minat masyarakat
menggunakan alat kontrasepsi?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kondisi Indonesia saat ini dengan angka
kelahiran yang membludak.
2. Mengetahui faktor yang menyebabkan menurunnya minat
masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi.
3. Mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat tidak
menggunakan alat kontrasepsi.
4. Mengetahui solusi untuk meningkatkan minat masyarakat
menggunakan alat kontrasepsi.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Kondisi sosial indonesia yang angka kelahirannya
membludak saat ini.
Jumlah penduduk di indonesia saat ini di
perkirakan sekitar 240 juta jiwa dengan pertumbuhan
1,49% per tahun, menurut Kepala Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal pada
30 april 2014. Jadi setiap tahunnya lahir empat sampai
lima juta bayi atau kurang lebih 10.000 bayi lahir
setiap hari. Tingginya jumlah penduduk di Indonesia
bisa menjadi keuntungan karena tersedianya banyak
tenaga kerja tetapi bisa menjadi bumerang jika tidak
diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang
tinggi.
Ini tentunya suatu tantangan yang sangat berat
dimasa depan. Jika tidak segera dikendalikan maka
diperkirakan jumlah penduduk indonesia bisa mencapai
321 juta jiwa pada tahun 2025. Jika sumber daya
manusianya tidak ditingkatkan bisa menjadi beban yang
menghambat pertumbuhan ekonomi. Masalah lahan, pangan,
energi dan ketersediaan lapangan pekerjaan merupakan
masalah yang harus ditanggung pemerintah.
Masalah lainnya adalah penyebaran penduduk yang
tidak merata dimana 58% penduduk berada di pulau jawa
meskipun luas pulau jawa hanya 7% dari luas Indonesia.
Padatnya penduduk di Jawa menyebabkan lahan pertanian
akan semakin sempit dirubah menjadi pemukiman dan
industri. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut
perlu pengendalian jumlah penduduk di Indonesia,
meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih
produktif serta transmigrasi dari pulau jawa ke Pulau-
pulau lain.
B. Faktor-faktor penyebab menurunnya minat masyarakat
dalam menggunakan alat kontrasepsi.
1. Alat kontrasepsi
Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang
bertujuan untuk mencegah pembuahan (bertemunya sel sperma
dan sel telur) sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara
berkembang seperti Indonesia yang memiliki jumlah
penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk
mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk
meningkatkan kesejahteraaan keluarga.Dalam hal ini
pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga
Berencana atau KB melalui pengaturan kelahiran.
2. Jenis Kontrasepsi
Kontrasepsi dapat dilakukan dengan alat bantu
maupun tanpa alat bantu. Metode kontrasepsi tanpa alat
bantu disebut juga KB sistem kalender atau abstinesia.
Jenis kontrasepsi yang kedua adalah kontrasepsi dengan
alat bantu. Dengan alat bantu kontrasepsi memungkinkan
sperma dan sel telur tidak dapat bertemu walaupun
terjadi ejakulasi di dalam pagina saat melakukan
hubungan cekcual. Pemakaian alat kontrasepsi masih
menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama
golongan agamawan.Namun saat ini masyarakat telah
banyak memanfaatkan alat kontrasepsi untuk membantu
mengatur kelahiran anak.
3. Macam-macam Alat Kontrasepsi
Berikut ini contoh alat kontrasepsi yang banyak
digunakan oleh masyarakat saat ini beserta kelebihan dan
kekurangan yang ditimbulkan dalam pemakaiannya.
a. IUD (Intra Uterine Device)
IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik
yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan
harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa
tertentu.Keuntungan yang didapat dengan menggunakan
IUD atau AKDR sebagai alat kontrasepsi pilihan :
i. AKDR dinilai cukup memiliki ke-efektivan dalam
mencegah atau menggagalkan kehamilan sekitar 0,6-
0,8 dari 100 wanita dalam 1 tahun pertama (1
kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).
ii. AKDR dapat bekerja optimal setelah dipasang.
iii. Bertahan dalam waktu yang cukup lama kira-kira 10
tahun perlindungan dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti.
iv. Tidak menganggu atau merusak hubungan seksual anda
dengan pasangan.
v. Tidak menimbulkan efek samping pada fungsi
hormonal seksual dengan CuT-380A.
vi. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
vii. AKDR atau IUD, dapat dipasang segera sesudah
melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi
infeksi).
viii. AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh wanita
hingga masa meopause tiba.
ix. Tidak mempengaruhi atau berinteraksi langsung
terhadap obat-obatan.
x. Membantu mencegah kehamilan secara ektopik.
Kekurangan atau kelemahan dan atau efek samping yang terjadi
dari kontrasepsi IUD :
i. Terjadi perubahan pada siklus menstruasi, membuat
menstruasi menjadi lama dan banyak, pendarahan
antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat
menstruasi datang.
ii. Setelah pemasangan akan merasa sakit yang juga
dapat disertai kejang selama 3-5 hari.
iii. Jika sedang menstruasi, seperti terjadi
pendarahan yang cukup berat yang dapat disertai
dengan anemia atau kekurangan darah.
iv. Terjadi perforasi pada dinding uterus (namun
sangat jarang terjadi, apabila terjadi biasanya
disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar).
v. AKDR atau IUD ini tidak dapat mencegah dari
penyakit seksual yang menular seperti HIV/AIDS.
vi. AKDR atau IUD ini tidak disarankan digunakan pada
wanita yang kerap kali berganti pasangan dan
terjangkit penyakit seksual yang menular akibat
infeksi.
vii. Terjadi peradangan pada panggul yang terjadi usai
wanita yang terinfeksi penyakit seksual menular
tetap menggunakan alat kontrasepsi jenis ini,
sehingga dapat memicu infertilitas.
viii. Akan mengalami sedikit rasad nyeri dan oendarahan
(spotting) usai pemasangan AKDR. Namun dapat
menghilang dalam 1-2 hari.
ix. Pemasangan dan pencabutan AKDR atau IUD ini hanya
dapat dilakukan oleh dokter ahli atau bidan yang
terlatih.
x. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui,
biasnaya terjadi apabila akdr dipasang usai
melahirkan.
xi. Tidak dapat mencegah kehamilan ektopik karena
fungsinya hanya untuk mencegah kehamilan normal.
xii. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis
ini, diharuskan unuk memeriksa posisi dari benang
AKDR dari waktu ke waktu atau setiap 1 bulan
sekali.
Selain keuntungan dan kekurangan dari pengunaan AKDR atau
IUD ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ). Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim ini hanya boleh digunakan oleh :
i. Wanita yang masih dalam usia produktif
ii. Dalam keadaan nulipara
iii. Seorang wanita yang menginginkan atau menggunakan
alat kontrasepsi jangka panjang
iv. Wanita yang sedang dalam masa menyusui yang
menginginkan menggunakan kontrasepsi
v. Wanita yang pasca melahirkan dan tidak menyusui
vi. Setelah mengalami abortus dan tidak diketahui
atau terlihat adanya infeksi
vii. Tidak memiliki resiko atau tidak memiliki dari
infeksi meular secara seksual
Seseorang yang tidak diperbolehkan menggunakan AKDR atau
IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) :
i. Sedang dalam masa kehamilan
ii.Terjadi pendarahan pada vagina yang tidak
diketahui
Menderita infeksi pada organ vital ( misalnya
vaginitis, servisitis)
iii. Adanya kelainan uterus yang tidak normal atau
tumor jinak pada rahim yang dapat mempengaruhi
kavum uteri
iv.Terinfeksi adanya penyakit trofoblas yang ganas
Diketahui terinfeksi penyakit TBC pelvic
v. Adanya kanker yang berada di organ kewanitaan
vi.Ukuran rongga rahim yang kurang dari 5 cm.
b. Kondom.
Kondom digunakan pada fenis pria untuk mencegah
sperma bertemu sel telur ketika terjadi
ejakulasi.Kondom berupa sarung karet yang terbuat dari
bahan lateks.Kelebihan penggunaan kondom adalah mudah
digunakan dan tidak membutuhkan bantuan medis untuk
memakai. Kekurangan penggunaan kondom adalah terjadinya
kebocoran cairan mani dan alergi pada pemakaian bahan-
bahan kondom tertentu.
Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung
sperma agar tidak masuk ke dalam vagina.Penggunaan
kondom dinilai cukup efektif mencegah kehamilan hingga
90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk pencegahan
kehamilan akan semakin efektif apabila disertai
penggunaan spermisida (pembunuh sperma) namun jarang
sekali ditemukan pasangan suami istri yang menggunakan
spermisida. Kondom juga dapat digunakan sebagai suatu
alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin
seksual.
c. KB Suntik.
KB Suntik dilakukan setiap 3 bulan sekali pada
seorang wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi
(pelepasan sel telur).Kelebihan menggunakan KB Suntik
adalah efektif mencegah kehamilan tanpa perlu banyak
tahap yang sulit.KB Suntik juga termasuk metode
kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat
Indonesia.Meski demikian, suntikan KB pada uji coba
hewan bisa meningkatkan terjadi resiko kanker.
Efek samping yang sering terjadi adalah
peningkatan berat badan, sakit kepala, mual dan
perubahan mood.Berbeda dengan suntik 1 bulan, suntik KB
3 bulan ini memang seringkali tidak menghasilkan siklus
menstruasi yang rutin.Atau dapat pula flek-flek saja di
setiap bulannya seperti yang dialami kebanyakan wanita
pada umumnya. Oleh karenanya, flek berupa keluarnya
darah meski dalam jumlah yang sedikit masih terbilang
wajar terjadi dan tidak perlu dirisaukan.
d. Pil KB.
Pil KB disebut juga kontrasepsi oral.Pil KB berisi
hormon yang menghambat pengeluaran sel telur.Keunggulan
menggunakan Pil KB adalah bisa mengatur kehamilan
sekaligus efektif mencegah kanker ovarium dan
endometrium.Sedangkan kelemahan penggunaan pil KB
adalah harus diminum oleh wanita secara rutin.Bila
tidak diminum secara rutin dan disiplin maka
kemungkinan hamil tetap terjadi
e. Implant
Metode kontrasepsi implant (susuk) ditempatkan di
bawah kulit lengan wanita dan mengeluarkan hormon yang
mencegah pelepasan ovum. Metode kontrasepsi ini
terbilang efektif dan tidak memerlukan kedisiplinan
tinggi seperti penggunaan Pil KB. Kekurangan penggunaan
implant adalah bisa menyebabkan fase menstruasi tidak
teratur. Selain itu, sejumlah kasus melaporkan implant
yang tertanam tidak berdiam di lengan namun bergerak ke
bagian tubuh terdekat lainnya.
f. Difragma
Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi
uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel
telur.Metode ini tidak biasa di Indonesia karena selain
mahal, pemasangannya harus dengan tenaga medis dengan
biaya yang mahal. Ditambah lagi angka kegagalan tinggi,
peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari
tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
g. Jeli, busa atau spons
Jeli termasuk alat kontrasepsi yang dipakai oleh
wanita yang mengandung spermisida (zat yang membunuh
sel sperma) sehingga sperma gagal memasuki uterus.Jeli
saat ini jarang dipakai dalam metode kontrasepsi karena
tidak efektif mencegah kehamilan dan menimbulkan alergi
pada sebagian besar wanita yang memakai.
Demikian informasi seputar jenis, metode dan alat
kontrasepsi yang umum dipakai oleh manusia. Selain cara
ini, pencegahan kehamilan juga bisa dilakukan dengan
metode operasi vasektomi dan tubektomi. Penjelasan
lengkap mengenai dua cara itu akan kita bahas pada
artikel selanjutnya. Mudah-mudahan artikel ini bisa
menambah pengetahuan Anda untuk mengatur kelahiran
anak.
C. Alasan perlunya menggunakan alat kontrasepsiUntuk menghindari ledakan pendudukan maka alat
kontrasepsi perlu di gunakan. Berikut ini alasan mengapa
alat kontrasepsi perlu di gunakan, antara lain:
1. Untuk mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam
keluarga serta membantu pemerintah mengurangi resiko
ledakan penduduk atau baby boomer.
2. Dapat membantu mengurangi resiko penyebaran penyakit
menular melalui hubungan seks.
3. Meningkatkan tingkat kesehatan. Sebab anggaran
keuangan keluarga akhirnya bisa di gunakan untuk
membeli makanan yang lebih berkualitas dan bergizi.
4. Menjaga kesehatan ibu dengan cara mengatur waktu
kelahiran dan juga menghindari kehamilan dalam waktu
singkat.
Resiko yang akan dihadapi jika tidak menggunakan alat
kontrasepsi, yaitu :
1. Dapat tertular penyakit menular.
2. Jumlah penduduk yang terus membludak.
3. Jarak usia yang dekat.
D. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya minat
masyarakat menurun dalam menggunakan alat kontrasepsi
1. Faktor budaya.
Nilai budaya di sini menyangkut nilai agama, karena
penggunaan alat kontrasepsi dipersepsikan sama halnya
dengan menolak rejeki/ anugerah dari Tuhan sehingga
melanggar norma agama.
2. Minimnya pengetahuan.
Responden menyatakan tidak banyak mengetahui mengenai
MOP dan MOW, sehingga tidak mau menggunakan metode
ini.
3. Takut/khawatir,
Ketakutan ini dipicu oleh kekhawatiran menjadi mandul
secara permanen, walaupun sudah menghentikan
penggunaan metode MOP dan MOW. Padahal responden masih
muda dan beberapa tahun ke depan ingin punya anak
lagi. Kekhawatiran yang lain adalah kekhawatiran
hilangnya gairah dan kemampuan seksual sehingga tidak
dapat lagi memenuhi kebutuhan isteri.
4. Faktor biaya.
Mereka khawatir penggunaan metode ini membutuhkan
biaya besar karena harus melalui tindakan
operasi.Terlebih lagi operasi dapat dilakukan dua
kali, pertama ketika menggunakan metode MOP atau MOW
dan kedua ketika menghentikan penggunaan metode ini.
5. Kombinasi umur – frekuensi coitus.
Responden ini usianya 46 dan 47 tahun.Responden merasa
sudah tua dan sudah jarang sekali melakukan hubungan
intim dengan istrinya.Oleh karena itu responden tidak
merasa perlu menggunakan metode MOP atau MOW.
Responden lebih memilih metode coitus interuptus.
Hasil penelitian tersebut di atas sejalan dengan
pendapat Palmore dan Bultoa (Singarimbun, 2004) yang
menyatakan faktor dalam pemilihan kontrasepsi antara lain
yaitu ongkos, dan faktor sosial budaya. Demikian pula
dengan faktor yang mempengaruhi mengenai pemilihan metode
kontrasepsi menurut WHO (1994) antara lain adalah :
1. Faktor individu antara lain usia, usia muda, frekuensi
koitus.
2. Faktor ekonomi dan kemudahan memperolehnya.
3. Faktor budaya.. Solusi untuk meningkatkan kembali
minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi
sebagai jalan yang aman dan teruji, sebagai upaya
menurunkan angka kelahiran yang membludak.
E. Solusi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam
menggunaka alat kontrasepsi.
Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat
masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi, antara
lain :
1. Penyuluhan atau memberitahukan bagaimana menggunakan
alat kontrasepsi secar benar.
2. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat secara
langsung atau tatap muka.
3. Memberikan pengetahuan tentang keamanan dalam
menggunakan alat kontrasepsi.
4. Memberitahu kepada masyarakat apa saja keuntungan
jika menggunakan alat kontrasepsi.
BAB IIIPENUTUP
A. Kesimpulan
Penggunaan alat kontrasepsi sebagai salah satu
program pemerintah menurunkan angka kelahiran yang
membludak, dukungan dan perhatian penuh baik dari pihak
penyelenggara maupun masyarakat sangat dibutuhkan.
namun sejalan dengan upaya pelaksaan kebijakan ini,
berbagai faktor mempengaruhi kelancaran
diberlangsungkannya program ini di Indonesia. Apabila
dibandingkan pada masa orde baru dan masa sesudah
reformasi, maka akan menunjukkan data bahwasanya angka
kelahiran semakin membesar sejalan dengan menurunyya
penggunaan alat kontrasepsi pada pasutri. Oleh sebab
itulah, dalam makalah ini dibahas bagaimana upaya-upaya
yang dapat ditempuh baik oleh pihak pemerintah maupun
masyarakat sendiri mengenai pengaplikasian slogan dua
anak cukup adalah aman dan bermanfaat.
B. Saran
Berbagai upaya dari berbagai perlu mengetahui
manfaat menggunakan alat kontrasepsi
dibandingkan.kurangnya kesadaran banyak orang mengenai
hal ini pun turut mempengaruhi lemahnya minat
masyarakat menggunakan alat kontrasepsi. Maka upaya
penyuluhan, sosialisasi serta penyelengaraan alat
kontrasepsi secara Cuma Cuma pun tak salah untuk dicoba
dilk\akukan di berbagai pelosok negri.
DAFTAR PUSTAKA
http://ridwanaz.com/kesehatan/definisi-jenis-dan-contoh-
alat-kontrasepsi-serta-keuntungan-kekurangan/
http://alatkontrasepsi.org/
http://ignatiuspurwo1984.wordpress.com/rendahnya-minat-
menggunakan-kontrasepsi-mantap-mop/
file:///F:/Makalah-Program-Keluarga-Berencana-di-
Indonesia.html
http://dbagus.com/jumlah-penduduk-indonesia-2014