mengatasi angka kelahiran yang tinggi dengan penggunaan alat kontasepsi

24
Makalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup “ MENINGKATKAN MINAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI DALAM UPAYA MENURUNKAN ANGKA KELAHIRAN YANG MEMBLUDAK “ Dosen Pengampu : Drs. Denny Dwi Tjahyadi, Msi Disusun oleh : A’thiInayati (21330862) Alfa Widati ( 21130863) AzkiyaturRahmi (21330865)

Transcript of mengatasi angka kelahiran yang tinggi dengan penggunaan alat kontasepsi

Makalah

Kependudukan dan Lingkungan Hidup

“ MENINGKATKAN MINAT PENGGUNAAN

KONTRASEPSI DALAM UPAYA MENURUNKAN ANGKA

KELAHIRAN YANG MEMBLUDAK “

Dosen Pengampu : Drs. Denny Dwi Tjahyadi, Msi

Disusun oleh :

A’thiInayati (21330862)

Alfa Widati ( 21130863)

AzkiyaturRahmi (21330865)

BelinaAdiAnggraeni (21330867)

Dini Dwi Oktaviana (21330877)

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI ( STIA ) MALANGTAHUN 2013-2014

Kata Pengantar

Segala Puji kami panjatkan atas kehaadirat Tuhan yang

maha Esa, yang senantiasa mencurahkankeridhaan danrahmatnya

kepada kami sehingga penulisan tugas Kependudukan &

Lingkungan Hidup yang berjudul “Meningkatkan Minat

Penggunaan Kontrasepsi dalam Upaya Menurunkan Angka

Kelahiran yang Membludak “,dapat terselesaikan dengan baik

dan pada waktunya.

Tulisan ini mengulas tentang usahaMeningkatkan Minat

masyarakat dalam menggunaan Kontrasepsi sebagai Upaya

mendukung program pemerintah menurunkan Angka Kelahiran yang

terus menerus meningkat.

Makalah ini merupakan salah satu bentuk tugas mata

kuliah yang wajib ditempuh. Oleh sebab itulah , dalam proses

pendalaman materi ini, kami mendapatkan banyak bimbingan,

arahan, koreksi serta saran. Untuk itu rasa terima kasih

yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada :Drs. Denny Dwi

Tjahyadi, MSi., selaku dosen mata kuliah Kependudukan &

Lingkungan Hidup di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi

( STIA ) Malang.

Dalam penulisan makalah ini, kami akui masih jauh dari

sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang membangun kearah

penyempurnaan makalah ini kami terima dengan sangat terbuka.

Akhirnya, dari hasil penulisan ini kami harapkan semoga

hasil evaluasi serta referensi bahan yang menyusun makalah

ini dapat membantu serta menambah wawasan para pembaca yang

membutuhkan. Kami ucapan terimakasih.Dan semoga barokah

serta bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 26 January 2015

Tim Penulis

Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................2

Daftar Isi.........................................................3

BAB I..............................................................4

PENDAHULUAN........................................................4

A.Latar Belakang.................................................4

B.Rumusan Masalah................................................4

C. Tujuan Penulisan..............................................5

BAB II.............................................................6

PEMBAHASAN.........................................................6

A. Kondisi sosial indonesia yang angka kelahirannya membludak

soal ini.........................................................6

B. Faktor-faktor penyebab menurunnya minat masyarakat dalam

menggunakan alat kontrasepsi.....................................6

1. Alat kontrasepsi............................................6

2.Jenis Kontrasepsi............................................6

3. Macam-macam Alat Kontrasepsi..............................6

4. Alasan perlunya menggunakan alat kontrasepsi...............14

C. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya minat

masyarakat menurun dalam menggunakan alat kontrasepsi........15

D. Solusi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunaka

alat kontrasepsi................................................16

BAB III...........................................................17

PENUTUP...........................................................17

A. Kesimpulan...................................................17

B. Saran........................................................17

DAFTAR PUSTAKA....................................................18

BAB I

PENDAHULUANA. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan

penduduk terbanyak di dunia. Ledakan penduduk ini

terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat

tinggi. Karena banyaknya penduduk di indonesia,

pemerintah memberikan serangkaian usaha untuk menekan

laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dengan

menggalakkan program Keluarga Berencana (KB). Melalui

program KB masyarakat diharuskan membatasi jumlah

kelahiran anak. Tetapi sekarang minat masyarakat untuk

menggunakan alat kontrasepsi KB menurun. Menurunya

minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi

karena berbagai macam faktor. Diantaranya faktor

ekonomi, pendidikan yang lemah, kurangnya

penyuluhan,dll.Resikonya yang akan di alami jika minat

masyarakat terus menurun dalam menggunakan alat

kontrasepsi adalah kelahiran yang terus membludak,

ekonomi melemah, aborsi meningkat, hingga masalah-

masalah sosial lain yang kompleks.

Oleh sebab itulah, makalah ini disusun untuk

mengetahui faktor yang menyebabkan minat masyarakat

menurun, alasan perlunya penggunaan alat kontrasepsi

KB, resiko yang akan dialami jika alat kontrasepsi

tidak digunakan, serta solusi yang dilakukan guna

meningkatkan minat masyarakat untuk menggunakan alat

kontrasepsi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi Indonesia saat ini dengan angka

kelahiran yang membludak?

2. Mengapa minat masyarakat dalam menggunakan alat

kontrasepsi menurun ?

3. Mengapa masyarakat tidak menggunakan alat

kontrasepsi?

4. Apa solusi untuk meningkatkan minat masyarakat

menggunakan alat kontrasepsi?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui kondisi Indonesia saat ini dengan angka

kelahiran yang membludak.

2. Mengetahui faktor yang menyebabkan menurunnya minat

masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi.

3. Mengetahui faktor yang menyebabkan masyarakat tidak

menggunakan alat kontrasepsi.

4. Mengetahui solusi untuk meningkatkan minat masyarakat

menggunakan alat kontrasepsi.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Kondisi sosial indonesia yang angka kelahirannya

membludak saat ini.

Jumlah penduduk di indonesia saat ini di

perkirakan sekitar 240 juta jiwa dengan pertumbuhan

1,49% per tahun, menurut Kepala Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Fasli Jalal pada

30 april 2014. Jadi setiap tahunnya lahir empat sampai

lima juta bayi atau kurang lebih 10.000 bayi lahir

setiap hari. Tingginya jumlah penduduk di Indonesia

bisa menjadi keuntungan karena tersedianya banyak

tenaga kerja tetapi bisa menjadi bumerang jika tidak

diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia yang

tinggi.

Ini tentunya suatu tantangan yang sangat berat

dimasa depan. Jika tidak segera dikendalikan maka

diperkirakan jumlah penduduk indonesia bisa mencapai

321 juta jiwa pada tahun 2025. Jika sumber daya

manusianya tidak ditingkatkan bisa menjadi beban yang

menghambat pertumbuhan ekonomi. Masalah lahan, pangan,

energi dan ketersediaan lapangan pekerjaan merupakan

masalah yang harus ditanggung pemerintah.

Masalah lainnya adalah penyebaran penduduk yang

tidak merata dimana 58% penduduk berada di pulau jawa

meskipun luas pulau jawa hanya 7% dari luas Indonesia.

Padatnya penduduk di Jawa menyebabkan lahan pertanian

akan semakin sempit dirubah menjadi pemukiman dan

industri. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

perlu pengendalian jumlah penduduk di Indonesia,

meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih

produktif serta transmigrasi dari pulau jawa ke Pulau-

pulau lain.

B. Faktor-faktor penyebab menurunnya minat masyarakat

dalam menggunakan alat kontrasepsi.

1. Alat kontrasepsi

Kontrasepsi merupakan suatu cara atau metode yang

bertujuan untuk mencegah pembuahan (bertemunya sel sperma

dan sel telur) sehingga tidak terjadi kehamilan. Negara

berkembang seperti Indonesia yang memiliki jumlah

penduduk besar mendukung program kontraspesi untuk

mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk dan untuk

meningkatkan kesejahteraaan keluarga.Dalam hal ini

pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Keluarga

Berencana atau KB melalui pengaturan kelahiran.

2. Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi dapat dilakukan dengan alat bantu

maupun tanpa alat bantu. Metode kontrasepsi tanpa alat

bantu disebut juga KB sistem kalender atau abstinesia.

Jenis kontrasepsi yang kedua adalah kontrasepsi dengan

alat bantu. Dengan alat bantu kontrasepsi memungkinkan

sperma dan sel telur tidak dapat bertemu walaupun

terjadi ejakulasi di dalam pagina saat melakukan

hubungan cekcual. Pemakaian alat kontrasepsi masih

menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, terutama

golongan agamawan.Namun saat ini masyarakat telah

banyak memanfaatkan alat kontrasepsi untuk membantu

mengatur kelahiran anak.

3. Macam-macam Alat Kontrasepsi

Berikut ini contoh alat kontrasepsi yang banyak

digunakan oleh masyarakat saat ini beserta kelebihan dan

kekurangan yang ditimbulkan dalam pemakaiannya.

a. IUD (Intra Uterine Device)

IUD adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik

yang lentur yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, dan

harus diganti apabila sudah dipakai dalam masa

tertentu.Keuntungan yang didapat dengan menggunakan

IUD atau AKDR sebagai alat kontrasepsi pilihan :

i. AKDR dinilai cukup memiliki ke-efektivan dalam

mencegah atau menggagalkan kehamilan sekitar 0,6-

0,8 dari 100 wanita dalam 1 tahun pertama (1

kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan).

ii. AKDR dapat bekerja optimal setelah dipasang.

iii. Bertahan dalam waktu yang cukup lama kira-kira 10

tahun perlindungan dari CuT-380A dan tidak perlu

diganti.

iv. Tidak menganggu atau merusak hubungan seksual anda

dengan pasangan.

v. Tidak menimbulkan efek samping pada fungsi

hormonal seksual dengan CuT-380A.

vi. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.

vii. AKDR atau IUD, dapat dipasang segera sesudah

melahirkan atau abortus (apabila tidak terjadi

infeksi).

viii. AKDR atau IUD ini dapat digunakan oleh wanita

hingga masa meopause tiba.

ix. Tidak mempengaruhi atau berinteraksi langsung

terhadap obat-obatan.

x. Membantu mencegah kehamilan secara ektopik.

Kekurangan atau kelemahan dan atau efek samping yang terjadi

dari kontrasepsi IUD :

i. Terjadi perubahan pada siklus menstruasi, membuat

menstruasi menjadi lama dan banyak, pendarahan

antar menstruasi, nyeri dan sakit pada saat

menstruasi datang.

ii. Setelah pemasangan akan merasa sakit yang juga

dapat disertai kejang selama 3-5 hari.

iii. Jika sedang menstruasi, seperti terjadi

pendarahan yang cukup berat yang dapat disertai

dengan anemia atau kekurangan darah.

iv. Terjadi perforasi pada dinding uterus (namun

sangat jarang terjadi, apabila terjadi biasanya

disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar).

v. AKDR atau IUD ini tidak dapat mencegah dari

penyakit seksual yang menular seperti HIV/AIDS.

vi. AKDR atau IUD ini tidak disarankan digunakan pada

wanita yang kerap kali berganti pasangan dan

terjangkit penyakit seksual yang menular akibat

infeksi.

vii. Terjadi peradangan pada panggul yang terjadi usai

wanita yang terinfeksi penyakit seksual menular

tetap menggunakan alat kontrasepsi jenis ini,

sehingga dapat memicu infertilitas.

viii. Akan mengalami sedikit rasad nyeri dan oendarahan

(spotting) usai pemasangan AKDR. Namun dapat

menghilang dalam 1-2 hari.

ix. Pemasangan dan pencabutan AKDR atau IUD ini hanya

dapat dilakukan oleh dokter ahli atau bidan yang

terlatih.

x. Mungkin AKDR keluar dari uterus tanpa diketahui,

biasnaya terjadi apabila akdr dipasang usai

melahirkan.

xi. Tidak dapat mencegah kehamilan ektopik karena

fungsinya hanya untuk mencegah kehamilan normal.

xii. Wanita yang menggunakan alat kontrasepsi jenis

ini, diharuskan unuk memeriksa posisi dari benang

AKDR dari waktu ke waktu atau setiap 1 bulan

sekali.

Selain keuntungan dan kekurangan dari pengunaan AKDR atau

IUD ( Alat Kontrasepsi Dalam Rahim ). Alat Kontrasepsi Dalam

Rahim ini hanya boleh digunakan oleh :

i. Wanita yang masih dalam usia produktif

ii. Dalam keadaan nulipara

iii. Seorang wanita yang menginginkan atau menggunakan

alat kontrasepsi jangka panjang

iv. Wanita yang sedang dalam masa menyusui yang

menginginkan menggunakan kontrasepsi

v. Wanita yang pasca melahirkan dan tidak menyusui

vi. Setelah mengalami abortus dan tidak diketahui

atau terlihat adanya infeksi

vii. Tidak memiliki resiko atau tidak memiliki dari

infeksi meular secara seksual

Seseorang yang tidak diperbolehkan menggunakan AKDR atau

IUD (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) :

i. Sedang dalam masa kehamilan

ii.Terjadi pendarahan pada vagina yang tidak

diketahui

Menderita infeksi pada organ vital ( misalnya

vaginitis, servisitis)

iii. Adanya kelainan uterus yang tidak normal atau

tumor jinak pada rahim yang dapat mempengaruhi

kavum uteri

iv.Terinfeksi adanya penyakit trofoblas yang ganas

Diketahui terinfeksi penyakit TBC pelvic

v. Adanya kanker yang berada di organ kewanitaan

vi.Ukuran rongga rahim yang kurang dari 5 cm.

b. Kondom.

Kondom digunakan pada fenis pria untuk mencegah

sperma bertemu sel telur ketika terjadi

ejakulasi.Kondom berupa sarung karet yang terbuat dari

bahan lateks.Kelebihan penggunaan kondom adalah mudah

digunakan dan tidak membutuhkan bantuan medis untuk

memakai. Kekurangan penggunaan kondom adalah terjadinya

kebocoran cairan mani dan alergi pada pemakaian bahan-

bahan kondom tertentu.

Pada dasarnya fungsi kondom hanya untuk menampung

sperma agar tidak masuk ke dalam vagina.Penggunaan

kondom dinilai cukup efektif mencegah kehamilan hingga

90 %. Bahkan penggunaan kondom untuk pencegahan

kehamilan akan semakin efektif apabila disertai

penggunaan spermisida (pembunuh sperma) namun jarang

sekali ditemukan pasangan suami istri yang menggunakan

spermisida. Kondom juga dapat digunakan sebagai suatu

alat bantu dalam pencegahan penularan penyakit kelamin

seksual.

c. KB Suntik.

KB Suntik dilakukan setiap 3 bulan sekali pada

seorang wanita untuk mencegah terjadinya ovulasi

(pelepasan sel telur).Kelebihan menggunakan KB Suntik

adalah efektif mencegah kehamilan tanpa perlu banyak

tahap yang sulit.KB Suntik juga termasuk metode

kontrasepsi yang terhitung murah untuk masyarakat

Indonesia.Meski demikian, suntikan KB pada uji coba

hewan bisa meningkatkan terjadi resiko kanker.

Efek samping yang sering terjadi adalah

peningkatan berat badan, sakit kepala, mual dan

perubahan mood.Berbeda dengan suntik 1 bulan, suntik KB

3 bulan ini memang seringkali tidak menghasilkan siklus

menstruasi yang rutin.Atau dapat pula flek-flek saja di

setiap bulannya seperti yang dialami kebanyakan wanita

pada umumnya. Oleh karenanya, flek berupa keluarnya

darah meski dalam jumlah yang sedikit  masih terbilang

wajar terjadi dan tidak perlu dirisaukan.

d. Pil KB.

Pil KB disebut juga kontrasepsi oral.Pil KB berisi

hormon yang menghambat pengeluaran sel telur.Keunggulan

menggunakan Pil KB adalah bisa mengatur kehamilan

sekaligus efektif mencegah kanker ovarium dan

endometrium.Sedangkan kelemahan penggunaan pil KB

adalah harus diminum oleh wanita secara rutin.Bila

tidak diminum secara rutin dan disiplin maka

kemungkinan hamil tetap terjadi

e. Implant

Metode kontrasepsi implant (susuk) ditempatkan di

bawah kulit lengan wanita dan mengeluarkan hormon yang

mencegah pelepasan ovum. Metode kontrasepsi ini

terbilang efektif dan tidak memerlukan kedisiplinan

tinggi seperti penggunaan Pil KB. Kekurangan penggunaan

implant adalah bisa menyebabkan fase menstruasi tidak

teratur. Selain itu, sejumlah kasus melaporkan implant

yang tertanam tidak berdiam di lengan namun bergerak ke

bagian tubuh terdekat lainnya.

f. Difragma

Diafragma atau cervical cap berguna untuk menutupi

uterus sehingga mencegah sperma membuahi sel

telur.Metode ini tidak biasa di Indonesia karena selain

mahal, pemasangannya harus dengan tenaga medis dengan

biaya yang mahal. Ditambah lagi angka kegagalan tinggi,

peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi dari

tenaga kesehatan, ketidaknyamanan

g. Jeli, busa atau spons

Jeli termasuk alat kontrasepsi yang dipakai oleh

wanita yang mengandung spermisida (zat yang membunuh

sel sperma) sehingga sperma gagal memasuki uterus.Jeli

saat ini jarang dipakai dalam metode kontrasepsi karena

tidak efektif mencegah kehamilan dan menimbulkan alergi

pada sebagian besar wanita yang memakai.

Demikian informasi seputar jenis, metode dan alat

kontrasepsi yang umum dipakai oleh manusia. Selain cara

ini, pencegahan kehamilan juga bisa dilakukan dengan

metode operasi vasektomi dan tubektomi. Penjelasan

lengkap mengenai dua cara itu akan kita bahas pada

artikel selanjutnya. Mudah-mudahan artikel ini bisa

menambah pengetahuan Anda untuk mengatur kelahiran

anak.

C. Alasan perlunya menggunakan alat kontrasepsiUntuk menghindari ledakan pendudukan maka alat

kontrasepsi perlu di gunakan. Berikut ini alasan mengapa

alat kontrasepsi perlu di gunakan, antara lain:

1. Untuk mengatur angka kelahiran dan jumlah anak dalam

keluarga serta membantu pemerintah mengurangi resiko

ledakan penduduk atau baby boomer.

2. Dapat membantu mengurangi resiko penyebaran penyakit

menular melalui hubungan seks.

3. Meningkatkan tingkat kesehatan. Sebab anggaran

keuangan keluarga akhirnya bisa di gunakan untuk

membeli makanan yang lebih berkualitas dan bergizi.

4. Menjaga kesehatan ibu dengan cara mengatur waktu

kelahiran dan juga menghindari kehamilan dalam waktu

singkat.

Resiko yang akan dihadapi jika tidak menggunakan alat

kontrasepsi, yaitu :

1. Dapat tertular penyakit menular.

2. Jumlah penduduk yang terus membludak.

3. Jarak usia yang dekat.

D. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya minat

masyarakat menurun dalam menggunakan alat kontrasepsi

1. Faktor budaya.

Nilai budaya di sini menyangkut nilai agama, karena

penggunaan alat kontrasepsi dipersepsikan sama halnya

dengan menolak rejeki/ anugerah dari Tuhan sehingga

melanggar norma agama.

2. Minimnya pengetahuan.

Responden menyatakan tidak banyak mengetahui mengenai

MOP dan MOW, sehingga tidak mau menggunakan metode

ini.

3. Takut/khawatir,

Ketakutan ini dipicu oleh kekhawatiran menjadi mandul

secara permanen, walaupun sudah menghentikan

penggunaan metode MOP dan MOW. Padahal responden masih

muda dan beberapa tahun ke depan ingin punya anak

lagi. Kekhawatiran yang lain adalah kekhawatiran

hilangnya gairah dan kemampuan seksual sehingga tidak

dapat lagi memenuhi kebutuhan isteri.

4. Faktor biaya.

Mereka khawatir penggunaan metode ini membutuhkan

biaya besar karena harus melalui tindakan

operasi.Terlebih lagi operasi dapat dilakukan dua

kali, pertama ketika menggunakan metode MOP atau MOW

dan kedua ketika menghentikan penggunaan metode ini.

5. Kombinasi umur – frekuensi coitus.

Responden ini usianya 46 dan 47 tahun.Responden merasa

sudah tua dan sudah jarang sekali melakukan hubungan

intim dengan istrinya.Oleh karena itu responden tidak

merasa perlu menggunakan metode MOP atau MOW.

Responden lebih memilih metode coitus interuptus.

Hasil penelitian tersebut di atas sejalan dengan

pendapat Palmore dan Bultoa (Singarimbun, 2004) yang

menyatakan faktor dalam pemilihan kontrasepsi antara lain

yaitu ongkos, dan faktor sosial budaya. Demikian pula

dengan faktor yang mempengaruhi mengenai pemilihan metode

kontrasepsi menurut WHO (1994) antara lain adalah :

1. Faktor individu antara lain usia, usia muda, frekuensi

koitus.

2. Faktor ekonomi dan kemudahan memperolehnya.

3. Faktor budaya.. Solusi untuk meningkatkan kembali

minat masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi

sebagai jalan yang aman dan teruji, sebagai upaya

menurunkan angka kelahiran yang membludak.

E. Solusi untuk meningkatkan minat masyarakat dalam

menggunaka alat kontrasepsi.

Solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat

masyarakat dalam menggunakan alat kontrasepsi, antara

lain :

1. Penyuluhan atau memberitahukan bagaimana menggunakan

alat kontrasepsi secar benar.

2. Memberikan penyuluhan terhadap masyarakat secara

langsung atau tatap muka.

3. Memberikan pengetahuan tentang keamanan dalam

menggunakan alat kontrasepsi.

4. Memberitahu kepada masyarakat apa saja keuntungan

jika menggunakan alat kontrasepsi.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan alat kontrasepsi sebagai salah satu

program pemerintah menurunkan angka kelahiran yang

membludak, dukungan dan perhatian penuh baik dari pihak

penyelenggara maupun masyarakat sangat dibutuhkan.

namun sejalan dengan upaya pelaksaan kebijakan ini,

berbagai faktor mempengaruhi kelancaran

diberlangsungkannya program ini di Indonesia. Apabila

dibandingkan pada masa orde baru dan masa sesudah

reformasi, maka akan menunjukkan data bahwasanya angka

kelahiran semakin membesar sejalan dengan menurunyya

penggunaan alat kontrasepsi pada pasutri. Oleh sebab

itulah, dalam makalah ini dibahas bagaimana upaya-upaya

yang dapat ditempuh baik oleh pihak pemerintah maupun

masyarakat sendiri mengenai pengaplikasian slogan dua

anak cukup adalah aman dan bermanfaat.

B. Saran

Berbagai upaya dari berbagai perlu mengetahui

manfaat menggunakan alat kontrasepsi

dibandingkan.kurangnya kesadaran banyak orang mengenai

hal ini pun turut mempengaruhi lemahnya minat

masyarakat menggunakan alat kontrasepsi. Maka upaya

penyuluhan, sosialisasi serta penyelengaraan alat

kontrasepsi secara Cuma Cuma pun tak salah untuk dicoba

dilk\akukan di berbagai pelosok negri.

DAFTAR PUSTAKA

http://ridwanaz.com/kesehatan/definisi-jenis-dan-contoh-

alat-kontrasepsi-serta-keuntungan-kekurangan/

http://alatkontrasepsi.org/