MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

29
MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA I. Pengertian Sistem Pemerintahan Istilah system pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata- kata itu berarti: a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, atau, Negara. c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintaha adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Sistem pemerintaha diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan; Kekuasaan Legislatif yang berate kekuasaan membentuk undang-undang; Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif. Jadi, system pemerintaha negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negara dalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan

Transcript of MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

I. Pengertian Sistem Pemerintahan

Istilah system pemerintahan berasal dari gabungan dua kata systemdan pemerintahan. Kata system merupakan terjemahan dari kata system(bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara.Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yangberasal dari kata perintah. Dan dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata-kata itu berarti:

a. Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukansesuatau b. Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah,daerah, atau, Negara.c. Pemerintahan adalaha perbuatan, cara, hal, urusan dalammemerintah

Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintahyang dilakukan oleh badan-badan legislative, eksekutif, danyudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuanpenyelenggaraan negara. Dalam arti yang sempit, pemerintaha adalahperbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif besertajajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara.Sistem pemerintaha diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiriatas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungandan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan.Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikanmenjadi tiga, yaitu Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaanmenjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan;Kekuasaan Legislatif yang berate kekuasaan membentuk undang-undang;Dan Kekuasaan Yudiskatif yang berate kekuasaan mengadili terhadappelanggaran atas undang-undang. Komponen-komponen tersebut secaragaris besar meliputi lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif.Jadi, system pemerintaha negara menggambarkan adanya lembaga-lembaganegara, hubungan antarlembaga negara, dan bekerjanya lembaga negaradalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang bersangkutan.

Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-citaatau tujuan negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesiaadalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang beradadalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dansaling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan dinegara Indonesia.

Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presidenadalah kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan kekuasaan eksekutif dan melaksakanundang-undang. Setiap departemen akan dipimpin oleh seorang menteri.Apabile semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorangperdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/cabinet. Kabinetdapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.

Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yangbekerja dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menujutercapainya tujuan penyelenggaraan negara. Lembaga-lembaga negaradalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitueksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu,terdapat lembaga lain atau unsur lain seperti parlemen, pemilu, dandewan menteri.

Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua,yaitu presidensial dan ministerial (parlemen). Pembagian sistempemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan pada hubunganantara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer,badan eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif.Sebaliknya, apabila badan eksekutif berada diluar pengawasanlegislatif maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.

Dalam sistem pemerintahan negara republik, lebaga-lembaga negara ituberjalan sesuai dengan mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistempemerintahan negara monarki, lembaga itu bekerja sesuai denganprinsip-prinsip yang berbeda.

Sistem pemerintahan suatu negara berbeda dengan sistem pemerintahanyang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapapersamaan antarsistem pemerintahan negara itu. Misalnya, dua negaramemiliki sistem pemerintahan yang sama.

Perubahan pemerintah di negara terjadi pada masa genting, yaitu saatperpindahan kekuasaan atau kepemimpinan dalam negara. Perubahanpemerintahan di Indonesia terjadi antara tahun 1997 sampai 1999. Halitu bermula dari adanya krisis moneter dan krisis ekonomi.

B. SISTEM PEMERINTAHAN PRUDENSIAL DAN PARLEMENTER

Sistem pemerintahan parlementer terbentuk karena pergeseran sejarahhegemonia kerajaan. Pergeseran tersebut seringkali dijelaskankedalam tiga fase peralihan, meskipun perubahan dari fase ke faseyang lain tidak selalu tampak jelas. Pertama, pada mulanyapemerintahan dipimpin oleh seorang raja yang bertanggung jawab atasseluruh sistem politik atau sistem ketatanegaraan. Kedua, Kemudianmuncul sebuah majelis dengan anggota yang menetang hegemoni raja.Ketiga, mejalis mengambil ahli tanggung jawab atas pemerintahandengan bertindak sebagai parlemen maka raja kehilangan sebagianbesar kekuasaan tradisionalnya.[5] Oleh sebab itu keberadaan sistemparlementer tidaklah lepas dari perkembangan sejarah negara kerajaanseperti Inggris, Belgia dan sewedia.

Ciri umum pemerintahan parlementer sebagaimana dijelaskan S.L Witmandan J.J Wuest, yakni:[6]

1. It is based upon the diffusions of powers principle.2. There is mutual responsibility between the the executive andthe legislature; hance the executive may dissolve the ligislatureor he must resign together with the rest of the cabinet whent hispolicies or no longer accepted by the majority of the membershipin the legislature.

3. There is also mutual responsibility between the executive andthe cabinet.

4. The executive (Prime Minister, Premier, or Chancellor) ischosen by yhe titular head of the State (Monarch or Presiden),accorfing to the support of majority in the legislature.

Selain itu Jimly Asshiddiqie mengatakan bahwa dalam sistemparlementer dapat dikemukakan enam ciri, yaitu: (i) Kabinet dibentukdan bertanggung jawab kepada parlement. (ii) Kabinet dibentuksebagai satu kesatuan dengan tanggung jawab kolektif dibawah PerdanaMenteri. (iii) Kabinet mempunyai hak konstitusional untukmembubarkan parlemen sebelum periode bekerjanya berakhir. (iv)Setiap anggota kabinet adalah anggota parlement yang terpilih. (v)Kepala pemerintahan (Perdana Menteri) tidak dipilih langsung olehrakyat, melainkan hanya dipilih menjadi salah seorang anggotaparlement. (vi) Adanya pemisahan yang tegas antara kepala negaradengan kepala pemerintahan.[7]

Berdasarkan ciri-ciri sistem pemerintahan tersebut. Pada hakekatnyakedua pendapat tersebut tidaklah berbeda, keduanya memilikipersamaan. Dalam kaitannya dengan kedudukan Presiden berdasarkan apayang dijabarkan dalam ciri tersebut, kedudukan Presiden hanyaditemukan pada sistem parlementer yang berbentuk negara republik.Menurut S.L Witman dan J.J Wuest pada ciri yang keempat dan JimlyAsshiddiqie Pada ciri yang keenam, kedudukan Presiden hanyalahsebagai kepala negara sedangkan kepala pemerintahan diemban olehPerdana Menteri.

Pada sistem parlementer kedudukan Presiden hanya sebagai kepalanegara dimaksud bahwa Presiden hanya memiliki kedudukan simboliksebagai pemimpin yang mewakili segenap bangsa dan negara. Dibeberapa negara, kepala negara juga memiliki kedudukan seremonialtertentu seperti pengukuhan, melantik dan mengambil sumpah PerdanaMenteri beserta para anggota kabinet, dan para pejabat tinggilainnya, mengesahkan undang-undang, mengangkat duta dan konsul,menerima duta besar dan perwakilan negara-negara asing, memberikangrasi, amnesti, abolisi dan rehalibitasi. Selain itu pada negara-negara yang menganut sistem multi partai kepala negara dapatmempengaruhi pemilihan calon Perdana Menteri.[8]

Bagan Sistem Perintahan Parlementer[9]

Sebagai mana dijelaskan di atas pada sistem pemerintahan parlementerterdapat pemisahan antara kepala negara dengan kepala pemerintahan.Hampir seluruh negara yang menganut sistem ini dapat dipastikanseorang kepala pemerintahan dipilih dari keanggotaan parlemen.Bagaimanakah cara pengisian  jabatan kepala negara pada sistem ini?

Pada negara monarchi dapat dipastikan kepala negaranya seorang rajamenurut Duguit berdasarkan keturunan. Sedangkan pada negara yangbebebentuk republik dimana kepala negaranya diemban oleh Presidenpada setiap negara memiliki mekanisme yang berbeda-beda dan Presidenmemiliki masa jabata yang telah ditentukan. Pengisian jabatanPresiden pada negara republik pada sistem parlementer di sebagiannegara diatur di dalam konstitusi mereka. Beberapa negara memilihsecara langsung Presiden mereka, dipilih oleh parlement atau olehsuatu badan pemilihan.[10] Sedangkan untuk masa jabatan Presidensekitar 5 (lima) sampai 7 (tujuh) tahun.

Dalam pemerintahan Presidensial tidak ada pemisahan antara fungsikepala negara dan fungsi kepala pemerintahan, kedua fungsi tersebutdijalankan oleh Presiden.[11] Presiden pada sistem Presidensildipilih secara langsung oleh rakyat atau melalui badan pemilihan danmemiliki masa jabatan yang ditentukan oleh konstitusi.[12] Menurutvon Mettenheim dan Rockman sebagaimana dikutip Rod hague dan MartinHarrop sistem Presidensil memiliki beberapa ciri yakni :[13]

1.popular elections of the Presiden who directs the goverenment andmakes appointments to it.

2.fixed terms of offices for the Presiden and the assembly, neitheror which can be brought down by the other (to forestall arbitraryuse of powers).

3.no overlaping in membership between the executive and thelegislature.

Dalam keadaan normal, kepala pemerintahan dalam sistem Presidensialtidak dapat dipaksa untuk mengundurkan diri oleh badan legislatif(meskipun terdapat kemungkinan untuk memecat seorang Presiden denganproses pendakwaan luar biasa). Jika pada sistem parlementer memilikipemerintah/eksekutif kolektif atau kolegial maka pada sistemPresidensial memiliki eksekutif nonkolegial (satu orang), paraanggota kabinet Presidensial hanya merupakan penasehat dan bawahanPresiden.

Menurut Duchacck perbedaan utama antara sistem Presidensil danparlementer pada pokoknya menyangkut empat hal, yaitu: terpisahtidaknya kekuasaan seremonial dan politik (fusion of ceremonial andpolitical powers), terpisah tidaknya personalia legislatif daneksekutif (separation of legislatif and eksekutif personels), tinggi

redahnya corak kolektif dalam sistem pertanggungjawbannya (lack ofcollective responsibility), dan pasti tidaknya jabatan Kepala Negaradan Kepala Pemerintahan (fixed term of office).[14]

D.    ciri-ciri system pemerintahan parlementer dan presidensial

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :

Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepala pemerintahansekaligus kepala negara.

Kekuasaan eksekutif presiden diangkat berdasarkan demokrasirakyat dan dipilih langsung oleh mereka atau melalui badanperwakilan rakyat.

Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untukmengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpindepartemen dan non-departemen.

Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaaneksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).

Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepada kekuasaanlegislatif.

Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan oleh legislatif.

Ciri-ciri pemerintahan parlemen yaitu:

Dikepalai oleh seorang perdana menteri sebagai kepalapemerintahan sedangkan kepala negara dikepalai olehpresiden/raja.

Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif sedangkanraja diseleksi berdasarkan undang-undang.

Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untukmengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpindepartemen dan non-departemen.

Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaanlegislatif.

Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaanlegislatif.

Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif.

NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER1.    Inggris

Kepala negara adalah raja, ratu sifatnya simbolis tidakdapat diganggu gugat.

UU dalam penyekenggaraan negara berrsifat konvensi. Kekuasaan pemerintah ada di tangan Perdana Menteri. Kabinet yang tidak memperoleh kepercayaan dari badan

legislatif harus meletakkan jabatannya. Perdana Menteri sewaktu-waktu dapat mengadakan pemilu. Hanya ada 2partai besar yaitu konservatif dan partai

buruh.2.      Prancis: (bukan parlementer resmi)

Presiden kuat karena dipilih langsung oleh rakyat. Kepala negara adalah presiden dengan masa jabatan 7

tahun. Presiden dapat bertindak dimasa darurat untuk

menyelesaikan krisis. Bila terjadi pertentangan antara kabinet dengan

legislatif maka presiden membubarkan legislatif. Jika suatu UU telah disetujui legislatif tapi tidak

disetujui presiden maka diajukan kepada rakyat melaluireferendum atau persetujuan mahkamah konstitusional.

Mosi dan interplasi dipersukar harus disetujui oleh 10 %dari anggota legislatif.

3.      India

Badan eksekutif adalah presiden sebagai kepala negara danperdana menteri yang dipimpin oleh Perdana Menteri.

Presiden dipolih oleh lembaga legislatif baik dipusatmaupun didaerah.

Pemerintah dapat menyatakan keadaan darurat danpembatasan kegiatan bagi para pelaku politik agar tidakmengganggu usaha pembangunan.

4.      Pakistan : (parlementer kabinet)

Badan eksekutif adalah presiden dan menterinya yangberagama islam.

Perdana menteri adalah pembantunya tidak boleh merangkapanggota legislatif.

Presiden punya wewenang memveto RUU, veto gagal bila UUditerima 2/3 anggota legislatif.

Presiden berwenang membubarkan badan legislatif danpresiden harus mengundurkan diri dalam jangka waktu 4bulan dan mengadakan pemilu baru.

Dalam keadaan darurat reiden dapat mengeluarkan ketetapanyang diajukan ke legislatif paling lama 6 bulan.

5.      Kanada

Kanada diakui secara resmi oleh Inggris melaluiparlemennya sebagai sebuah negara yang sederajat denganInggris dalam persemakmuran.

Kekuasaan konstitusional penuh diserahkan dari Inggrisoleh Ratu Elizabeth II pada tahun 1982. Di bawah initerdapat bagan bentuk pemerintahan negara Kanada.

Badan pemerintahan utama:Majelis Perwakilan Rendah bertugas membuat UU, anggotanya dipilihrakyat.Senat bertugas memberi saran atau nasehat secara umum,Senator ditunjuk oleh Gubernur Jendral (Wakil Ratu dikanada ) atas saran Perdana Menteri.Parlemen Kanada di Ottawa sebagai badan Pemerintahan Utama yangterdiri atas Majelis Perwakilan Rendah dan Senat.

6.      Jepang

Konstitusi tahun 1946 menganggap kaisar hanya sebagaisimbol kepala negara dan melimpahkan kekuasaannya ditangan Badan Legislatif (Diet).

Kepala pemerintahan Jepang adalah Perdana Menteri danbertanggung jawab kepada Diet.

Perdana Menteri membentuk kabinet yang anggotanya adalahanggota Diet.

Sistem peradilan di negara Jepang meniru sistem peradilandi negara Perancis, Jerman, dan Inggris, yaitu dengansedikit hakim. Karena pada setiap penyelesaianperselisihan dilakukan menurut kebiasaan lama, yaitumeminta orang tua untuk menyelesaikannya sebelum kepengadilan.

Mahkamah Agung merupakan peradilan terakhir untuk perkarabanding.

Sejak tahun 1945, Partai Demokrat Liberal berperan sangatbesar dalam pembuatan undang-undang karena selalu menangsecara mayoritas di setiap pemilihan. Usahawan dan petanisangat mendukung partai ini.

7.      Belanda

Pemerintahan negeeri Belanda menganut sistem monarkikonstitusional, dimana pemerintahan didirikan di bawahsistem konstitusional yang mengakui raja (atau kaisar)sebagai kepala negara.

Sistem parlementer di negeri Belanda timbul pada tahun1866-1868 ketika terjadi perselisihan yang terus-menerusantara raja dan parlemen.

Sejak terjadi perselisihan antara pemerintah danparlemen, raja tidak mempertaankan menterinya, sehinggakainet harus bubar, sesudah peristiwa ini, maka lahirlahdi belanda sistem parlemnter yang oleh undang-undangdasar tidak di atur dan merupakan hokum kebiasaan dalamhokum tata Negara. Sebelumnya,

pada tahun 1848 dikenal suatu hak raja dalam undang-undang Dasar Negeri Belanda. Hak raja yang di maksudkanadalah hak untuk membubarkan salah satu atau kedua kamardari staten-general, jika raja menganggap sebagian besaranggota staten-general telah berbeda pendapat dengankeyakinan rakyat, dengan hak yang dimiliki, raja telahmengambil keputusan atas perselisihan yang terjadi antarapemerintah dan parlemen. Dalam keputusan tersebut, rajamempertahankan para menteri dan membuarkan parlemen.Selanjutnya dalam waktu tertentu di adakan pemilihan umumkembali.

8.      Australia

Penyelenggaraan Pemerintahan Australia dilaksanakan olehPerdana Menteri dengan sistem pemerintahan parlementerdua lapis.

Parlemen terdiri atas dewan perwakilan rakyat (MajelisRendah) dan senat (Majelis tinggi).

Partai yang memiliki jumlah kursi terbanyak dalam dewanperwakilan rakyat akan membentuk pemerintahan danmenunjuk menteri-menterinya.

Adapun yang memimpin pemerintah adalah perdana menteri. Dalam masalah perundang - undangan, yang mempunyai

kewenangan mengesahkan undang-undang  adalah majelisrendah dan majelis tinggi atau parlemen. Keberadaanperdana menteri sangat tergantung dari dukungan anggotaperlemen.

9.      Malaysia

Malaysia adalah Negara yang berbentuk kerajaan. Di Negara Malaysia badan kerajan terdiri atas tiga badan

utama, yaitu badan perundangan, badan eksekutif, danbadan kehakim.

Di Malaysia terdapat dua badan utama dalam  badankerajaan perundangan, yaitu dewan Negara dan dewanrakyat.

Peranan kedua dewan ini adalah membuat Undang-undangkecuali undang-undang tentang keuangan. Sementara itu,badan eksekutif Negara Malaysia tidak di pegang oleh rajaatau yang di pertuan agong, karena yang di pertuan agonghanya sebuah lambing sebuah Negara yang berdaulat.

Badan eksekutif terletak pada perdana menteri yangmemegang kuasa pengaturan dan sebagai penggerakpemerintahan Negara. Di Malaysia, jabatan yang di pertuanagong di pegang oleh salah seorang sultan dari Negarabagian yang akan memegang kuasa selama 5 tahun saja danakan di gantikan oleh sultan yang lain sesuai susunannama majelis raja-raja.

Perdana Menteri bergantung pada kemeangan partainya dalampemilu.

B.NEGARA YANG MENGANUT SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL1.    Negara Republik Indonesia (presidensial)

Bentuk negara adalah kesatuan dengan prinsip otonomi yangluas dengan 35 provinsi termasuk daerah istimewa.

Bentuk pemerintahan adalah republik dengan sistempresidensial.

Pemegang kekuasaan eksekutif adalah presiden sebagaikepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Kabinet atau menteri diangkat dan diberhentikan sertabertanggungjawab kepada presiden.

Parlemen pemegang kekuasaan Eksekutif yang terdiri dari 2kamar yaitu DPR dan DPD yang merupakan sekaligus anggotaMPR.  Anggota DPR dipilih rakyat melalui pemilu dengansitem proporsional terbuka,  DPD dipilih rakyat secaralangsung melalui pemilu yang berasal dari masing-masingprovinsi sejumlah 4 orang setiap provinsi dengan sistempemilihan distrik perwakilan banyak.

Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung danbadan peradilan di bawahnya.

2.    Amerika serikat : (presidensial)

Badan eksekutif adalah presiden bersama para menteri. Masa jabatan presiden 4 tahun dan maksimal 2 periode. Presiden terpisah dari legislatif atau kongres. Presiden tidak dapat membubarkan kongres begitu juga

kongres tidak dapat memberhentikan presiden. Mayoritas UU disiapkan pemerintah dan diajukan ke

kongres. Presiden punya wewenang untuk membatalkan atau memveto

rancangan UU. Veto presiden batal bila ditentang leh 2/3 anggota

kongres. Check and balances, presiden boleh  memilih menterinya,

tetapi dalam hal penetapan hakim agung dan duta besar danuntuk mengadakan perjanjian internasional harus disetujuisenat.

3.      Swiss

Setiap warga merupakan pemegang saham suatu negara. Dewan Federal terdiri dari tujuh anggota yang memiliki

kekuasaan eksekutif dan juga bertindak sebagai kabinet. Menteri bertugas sebagai Presiden untuk masa jabatan satu

tahun. Parlemen terdiri atas dua bagian, yaitu sebagaiberikut.

1.Dewan Federal, mencakup Dewan Nasional langsung mewakili rakyat.2.Dewan Negara Bagian, yang mewakili kantor-kantor.

Swiss menerapkan sistem pemerintahan lokal atau swapraja,yaitu setiap warga negara dapat mencurahkan perhatiansecara aktif, mengikuti setiap bentuk rapat, dan

berpartisipasi dalam membuat keputusan-keputusan yangsecara langsung memengaruhinya. Bahkan, beberapa daerahswapraja, rapat dilakukan di alun-alun atau secaraterbuka, sedangkan pengambilan suara berdasarkan one manone vote atau dengan cara mengangkat tangan.

Undang-undang yang diadopsi oleh Dewan Federal hanyadapat dipengaruhi jika selama 90 hari tidak ada petisiyang diajukan untuk melawannya.

4. Cina

Negara Cina pernah memiliki 4 konstitusi yangdiberlakukan pada tahun 1954, 1975, 1978, dan 1982.

Menurut konstitusi 1982, semua kekuasaan negara berada ditangan rakyat yang menjalankan kekuasaannya melaluiKongres Rakyat Nasional dan berbagai Kongres RakyatDaerah.

Kongres Rakyat Nasional adalah badan legislatif unikameral(satu kamar). Anggotanya dipilih dari wakil kongresrakyat provinsi dan kotapraja untuk masa jabatan 5 tahunterdapat jatah khusus untuk wakil-wakil minoritasnasional seperti angkatan bersenjata atau Cinaperantauan.

Kongres Rakyat Nasional memiliki wewenang resmi atasmasalah penting yang dapat memengaruhi bangsa.

Dalam konstitusi 1954 dinyatakan bahwa kepala negaraadalah ketua Republik Rakyat Cina yang dipilih olehKongres Rakyat Nasional. Akan tetapi, konstitusi 1975menghapuskan kedudukan itu dan dipulihkan lagi padakonstitusi 1982.

Ketua Republik mewakili Cina dalam hubungan luar negeri,menjalankan undang-undang, dan dekrit, serta menunjukpejabat tinggi negara. Pada praktiknya,

Yang berkuasa adalah para pemimpin partai komunis. Dewan Negara adalah badan tertinggi pemerintah negara

yang terdiri dari Perdana Menteri, dua Wakil Perdana

Menteri, Menteri dari setiap departemen, ketua komisi,dan sekretaris jenderal.

Dewan Negara merupakan badan administrasi, bukan pembuatkebijakan. Fungsinya adalah sebagai penasihat agung yangmerumuskan berbagai usulan kepada Kongres Rakyat Nasionalatau kepada Komite Tetap.

Pada tingkat pemerintah daerah, terdapat Kongres RakyatDaerah dan Dewan Rakyat Daerah. Masing-masing kongresterdiri dari utusan yang dipilih langsung oleh rakyat(komune rakyat).

5. Filipina

sistem pemerintah Filipina menganut sistem republik makapemerintahan ini dipegang oleh presiden sebagai kepalanegara dan kepala pemerintahan. 

Presiden dipilih dalam pemilu untuk masa jabatan 6tahun, dan memilih dan mengepalai kabine. DewanLegislatif Filipina mempunyai dua kamar yaitu Kongresterdiri dari Senat dan Dewan Perwakilan, anggotakeduanya dipilih oleh pemilu.

Ada 24 senator yang menjabat selama 6 tahun di Senat,sedangkan Dewan Perwakilan terdiri dari tidak lebih dari250 anggota kongres yang melayani selama 3 tahun.

Cabang yudikatif pemerintah dikepalai oleh MakhamahAgung, yang memiliki seorang Ketua Makhamah Agungsebagai kepalanya dan 14 Hakim Agung, semuanya ditunjukoleh Presiden.

6. Brazil

sistem pemerintahan di Brazil, saat ini Brazil menganutsistem pemerintahan Republik.

setelah mendapat kemerdekaan dari Portugis pada 7September 1822 Brazil telah menganut sistem pemerintahanmonarki, sebuah sistem pemerintahan yang berdasarkansistem pemerintahan kerajaan.

kepala pemerintahan dan kepala negara ada di tanganPresiden. Berbeda dengan Indonesia yang masa jabatanpresiden selama 5th dalam satu periode, di Brazil masa

jabatan presiden hanya selama 4th dalam satu periodepemerintahan.

parlemen berfungsi sebagai pengontrol kinerja pemerintahserta sebagai perwakilan rakyat Brazil dalampemerintahan, Brazil memiliki Kongres Nasional atausemacam MPR-DPR di Indonesia.

Kongres ini dibedakan menjadi 2 atau yang lebih populerdengan istilah BIKAMERAL atau parlemen dua kamar, yangterdiri dari Senat Federal dengan 81 kursi dan Câmarados Deputados dengan 513 kursi.

Masa jabatan anggota senat federal dan Câmara dosDeputados berbeda-beda.

Presiden Brazil mempunyai kekuasaan eksekutif yangsangat besar dan juga berhak untuk menunjuk danmembentuk kabinet yang akan membantu dan mendukungpresiden dalam menjalankan pemerintahannya.

7. Argentina

Sistem pemerintahan Argentina adalah presidensial. Pemerintah federal (eksekutif) dipimpin oleh Presiden. Parlemen Nasional (legislatif) menganut sistem dua kamar

(bicameral) yang terdiri dari senat (Camara deSenadores/ Majelis tinggi) dan Majelis Rendah (Camara deDiputados).

Senat/ Majelis tinggi Argentina memiliki 72 kursi danMajelis Rendah sebanyak 257 kursi.

Sepertiga dari anggota senat dipilih untuk masa jabatan2-6 tahun sedangkan setengah dari anggota Majelis Rendahdipilih untuk masa jabatan 2-6 tahun sedangkan setengahdari anggota Majelis Rendah dipilih untuk masa jabatan2-4 tahun.

Argentina menganut sistem peradilan campuran Eropa Baratdan Amerika Serikat. Lembaga peradilan tertinggi disebutMahkamah Agung (Corte Suprema).

Mahkamah Agung (yudikatif) terdiri dari 9 Hakim Agungyang ditunjuk oleh Presiden dengan persetujuan Senat. 

Sistem Pemerintahan INDONESIA! Menurut doktri hukum tata negara, pengertian sistem pemerintahannegara dapat dibagi ke dalam tiga pengertian, yaitu sebagai berikut:

a. Sistem Pemerintahan Negara dalam Arti Paling LuasTatanan yang berupa struktur dari suatu negara denganmenitikberatkan hubungan antara negara dan rakyat. Pengertianseperti ini akan menimbulkan model pemerintahan monarki,aristrokasi, dan demokrasi.

b. Sistem Pemerintahan Negara dalam Arti LuasSuatu tatanan atau struktur pemerintahan negara yang bertitiktolak dari hubungan antarsemua organ negara, termasuk hubungnantara pemerintah pusat (central government) dan bagian-bagian

c. Sistem Pemerintahan Negara dalam Arti SempitSuatu tatanan atau struktur pemerintah yang bertitik tolak darihubungan sebagai organ negara di tingkat pusat,khususnya antaraeksekutif dan legislatif.

1. Sistem parlementer, yaitu parlemen (legialatif) mempunyaikedudukan yang lebih tinggi daripada eksekutif. Contohnegara yan menetapkan sistem ini antara lain : Prancis,Belgia, Inggris, Jepang, India, Belanda, New Zeland,Sudan, Portugal, dan Italia.

2. Sistem pemisahan kekuasaan (presidensil), yaitu parlemen(legislatif) dan pemerintah (eksekutif) mempunyaikedudukan yang sama dan saling melakukkan kontrol (chechand ). Contohnya : Amerika Serikat, Indonesia, Paraguay,Brunai Darusalam, Peru, dan Swedia.

3. Sistem pemerintahan dengan pengawasan langsung olehrakyat, yaitu pemerintahan (eksekutif), pada hakikatnyaadalah badan pekerja dari parlemen (legislatif), denganfakta lain eksekutif merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari legislatif.

2.     Pengertian Pemerintahan Menurut Para Ahli !

Menurut R.Mac Iver :(Pemerintahan adalah sebagai suatuorganisasi dari orang-orang yang mempunyaikekuasaan...bagaimana manusia itu dapat diperintah).

Menurut W.Sayre:(Pemerintah dalam definisi terbaiknyaadalah sebagai organisasi negara,yang memperlihatkan danmenjalankan kekuasaannya).

Menurut C.F.Strong :Pemerintahan dalam arti luas memilikikewenangan untuk memelihara kedamaian dan keamanannegara,ke dalam dan ke luar.

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia :Pemerintahan adalahproses,cara,perbuatan memerintah atau segala sesuatuuntuk mensejahterakan rakyat.

Menurut Penulis :Pemerintahan adalah cara pemerintahmemegang wewenang ekonomi,politik,administrasi gunamengelola urusan-urusan negara untuk kesejahteraanmasyarakat.

Pengertian pemerintahan sebagai sistem menurut M.Ryad Rasyid :

o Aturan main (konstitusi,hukum,etika)dimana masyarakat danpemerintah harus taat.

o Lembaga-lembaga (yang berwenang atau memiliki otoritasmelaksanakan aturan main seperti eksekutif,legislatif danyudikatif).

o Pelaku (orang atau aparat khususnya pemimpin yangbertanggung jawab atas pelaksanaan kewenangan yangmelekat).

3.     Asas-Asas Pemerintahan Yang Dinilai Sebagai Pemerintah yangBaik, Dilihat Dari Segi Hukum!

Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tingginorma kesusilaan, kepatutan dan aturan hukum. Beberapa istilah untukmenyebut asas pemerintahan yang baik ini bermacam-macam, misalnya diBelanda dikenal dengan “Algemene Beginselen van BehoorllijkeBestuur” (ABBB), di Inggris dikenal “The Principal of NaturalJustice” , di Perancis diistilahkan “Les Principaux Generaux duDarioit Coutumier Publique”, di Belgia disebut “AglemeneRechtsbeginselen”, di Jerman dinamakan “Verfassung Sprinzipien” dandi Indonesia dikatakan sebagai “Asas-Asas Umum Pemerintahan yangBaik”.

Pengertian asas-asas umum pemerintahan yang baik menurut JazimHamidi, merupakan nilai-nilai etik yang hidup dan berkembang dalamlingkungan HAN. Asas-asas umum pemerintahan yang baik berfungsisebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam menjalankan

fungsinya, merupakan alat uji bagi hakim administrasi dalam menilaitindakan administrasi negara (yang berwujud beschikking), dansebagai dasar pengajuan gugatan bagi penggugat. Sebagian besar asas-asas umum pemerintahan yang baik, masih merupakan asas-asas yangtidak tertulis, abstrak, dan dapat digali dalam praktik kehidupanmasyarakat. Sebagian asas yang lain sudah menjadi kaidah Hukumtertulis dan terpencar dalam berbagai peraturan Hukum positif.

Arti penting dan fungsi asas-asas umum pemerintahan yang baikbagi administrasi negara adalah sebagai pedoman dalam penafsirkandan penerapan terhadap ketentuan perundang-undangan yang sumir,samar atau tidak jelas, juga untuk membatasi dan menghindarikemungkinan administrasi negara mempergunakan freies ermessen yangjauh menyimpang dari ketentuan Undang-Undang. Administrasi negaradapat terhindar dari perbuatan onrechtmatige daad, detournement depouvoir, dan ultra vires.

Di Indonesia sejak tahun 1992 mahkamah agung telah mengakuibahwa asas-asas pemerintahan yang baik dapat dijadikan dasarpengujian untuk pembatalan suatu keputusan yang dikeluarkan olehbadan atau pejabat administrasi Negara. Meskipun dalamperkembangannya asas-asas ini baru dimasukkan dalam uu no. 9 tahun2004 tentang perubahan atas uu no. 5 tahun 1986 tentang peradilantata usaha Negara.

Asas-asas ini dimasukkan pada pasal alasan-alasan gugatan,yaitu pasal 53 ayat 2 huruf b yang berbunyi “keputusan tata usahaNegara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umumpermerintahan yang baik”.Dalam penjelasannya mengenai asas-asas ini dikatakan “ yang dimaksuddengan asas-asas pemerintahan yang baik adalah meliputi asas:1.      Kepastian hokum2.      Keterbukaan3.      Proporsionalitas 4.      Profesionalitas 5.      AkuntabilitasSebenarnya asas-asas ini telah dimasukkan terlebih dahulu dalam uuno 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih danbebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dimana dalam pasal 3dikatakan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan Negara meliputi:1.      Asas Kepastian Hukum;2.      Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;3.      Asas Kepentingan Umum;

4.      Asas Keterbukaan;5.      Asas Proporsionalitas;6.      Asas Profesionalitas; dan7.      Asas Akuntabilitas. Sedangkan menurut Kuntjoro Purbopranoto Asas-asas umum pemerintahanyang baik di Indonesia meliputi Asas kepastian hukum, Asaskeseimbangan: penjatuhan hukuman yang wajar terhadap pegawai, Asaskesamaan, Asas bertindak cermat, Asas motivasi, Asas janganmencampuradukkan kewenangan, Asas permainan yang layak: pemerintahmemberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untukmendapatkan informasi yang benar dan adil, Asas keadilan ataukewajaran, Asas menanggapi pengharapan yang wajar, Asas meniadakansuatu akibat keputusan-keputusan yang batal: jika akibat pembatalankeputusan ada kerugian, maka putusan hukum yang dirugikan harusdiberi ganti rugi dan rehabilitasi, Asas perlindungan pandanganhidup pribadi: setiap PNS diberi kebebasan dan hak untuk mengaturhidup pribadinya dengan batas Pancasila, Asas kebijaksanaan:Pemerintah berhak untuk membuat kebijaksanaan demi kepentingan umum,dan Asas pelaksanaan kepentingan umum.

4.     Sistem Pemerintahan Presidensial!Sistem presidensial (presidensial), atau disebut juga dengan sistemkongresional, merupakan sistem pemerintahan negara republik di manakekuasan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengankekuasan legislatif.Menurut Rod Hague, pemerintahan presidensiil terdiri dari 3 unsuryaitu:

Presiden  yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan danmengangkat pejabat-pejabat pemerintahan yang terkait.

Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yangtetap, tidak bisa saling menjatuhkan.

Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutifdan badan legislatif.

Ciri-ciri pemerintahan presidensial yaitu :

Dikepalai oleh seorang presiden sebagai kepalapemerintahan sekaligus kepala negara.

Kekuasaan eksekutif presiden diangkatberdasarkan demokrasi rakyat dan dipilih langsung olehmereka atau melalui badan perwakilan rakyat.

Presiden memiliki hak prerogratif (hak istimewa) untukmengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yangmemimpin departemen dan non-departemen.

Menteri-menteri hanya bertanggung jawab kepada kekuasaaneksekutif (bukan kepada kekuasaan legislatif).

Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab kepadakekuasaan legislatif.

Kekuasaan eksekutif tidak dapat dijatuhkan olehlegislatif.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial:

Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidaktergantung pada parlemen.

Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan denganjangka waktu masa jabatannya.

Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabataneksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasukanggota parlemen sendiri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial:

Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatifsehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.

Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.

Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasiltawar-menawar antara eksekutif dan legislatif sehinggadapat terjadi keputusan tidak tegas

Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama.  5.     Sistem Pemerintahan Parlementer!

Sistem pemerintahan parlementer adalah sebuah sistempemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalampemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalammengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkanpemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidakpercaya. dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbolkepala negara saja.Sistem parlementer dibedakan oleh cabangeksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atautidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakanmelalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahankekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif,menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dankeseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republikkepresidenan.Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistempresidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepadapublik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahanyang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman danRepublik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memilikipembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara,dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negaraditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namunbeberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilihdengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangandalam sistem ini.Negara yang menganut sistem pemerintahanparlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dansebagainya.

6.     Sistem Pemerintahan Referendum!Sisitem pemerintahan referendum adalah variasi dari sistem

pemerintahan parlementer dan presidensial. Di negara Swiss, tugaspembuatan undang-undang berada di bawah pengawasan rakyat yangmempunyai hak pilih. Pengawasan itu dilakukan dalam bentukreferendum terdiri dari referendum obligatoir, referendum fakultatif, danreferendum konsultatif.

1. Referendum obligatoir adalah referendum yang harusterlebih dahulu mendapat persetujuan langsung dari rakyatsebelum suatu undang-undang tertentu diberlakukan.Persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan dalampembuatan suatu undang-undang yang mengikat seluruh

rakyat karena dianggap sangat penting. Contoh,persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembuatanundang-undang dasar.

2. Referendum fakultatif adalah referendum yang dilaksanakanapabila dalam waktu tertentu sesudah undang-undangdiumumkan dan dilaksanakan sejumlah orang tertentu yangmempunyai hak suara menginginkan diadakannya referendum

3. Referendun konsultatif adalah referendum yang menyangkutsoal-soal teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang pahamtentang materi undang-undang yang dimintakanpersetujuannya.

4. Pada pemerintahan dengan sistem referendum, pertentanganyang terjadi antara eksekutif (bundesrat) dan legislatif(keputusan rakyat) jarang terjadi. Anggota-anggota daribundesrat ini dipilih oleh bundesversammlung untuk jangkawaktu 3 tahun dan bisa dipilih kembali.

7.     Bentuk Pemerintahan Menurut Aristoteles!

1.Berdasarkan kriteria kuantitas (jumlah orang yang memgangkekuasaan) dan kualitas (ditujukan untuk siapakahpelaksanaan pemerintahan itu), Aristoteles membagi bentukpemerintahan menjadi :

2.Monarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang(raja/kaisar) yang ditujukan untuk kepentingan umum.Bentuk monarkhi dapat merosot menjadi Tyrani.

3.Tyrani : Adalah pemerintahan yang dipegang oleh seorang(raja/kaisar) yang kekuasaannya ditujukan untukkepentingan sendiri.

4.Aristokrasi : Adalah pemerintahan yang dipegang olehsejumlah/beberapa orang terbaik (misalnya kaum cerdikpandai atau bangsawan), yang kekuasaannya ditujukan untukkepentingan umum. Bentuk aristokrasi dapat merosotmenjadi oligarkhi dan bentuk oligarkhi dapat melahirkanPlutokrani atau Plutokrasi.

5.Oligarkhi : Adalah pemerintahan yang dipegang olehbeberapa orang, yang kekuasaannya untuk kepentingankelompok mereka sendiri.

6.Plutokrani : Adalah pemerintahan yang dijalankan olehorang–orang kaya untuk kepentingan mereka sendiri.

7.Polity : Adalah pemerintahan yang dipegang banyak orang,yang pelaksanaan pemerintahannya ditujukan untukkepentingan umum.

8.Demokrasi : Adalah pemerintahan yang kekuasaan tertingginegara dipegang oleh rakyat.

9.Menurut Aritoteles, bentuk pemerintahan demokrasimerupakan bentuk pemerosotan dari bentuk polity. Sehinggamenurutnya bentuk Monarkhi, Aristokrasi dan Politymerupakan bentuk pemerintahan yang ideal (terbaik).Pendapat Aristoteles berbeda dengan pendapat Plato,dimana Plato berpendapat bahwa bentuk demokrasi merupakanbentuk ideal (terbaik) yang dapat merosot menjadimobokrasi (Okhlokrasi).

8.     Bentuk Pemerintahan Menurut Plato!

1.Menurut Plato bentuk system pemerintahan dibagi menjadi:

2.Aristokrasi : pemerintahan yang dipegang sekelompok orangyang dapat mencerminkan rasa keadilan.

3.Timokrasi : pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompokorang yang mengingin kan kemashuran dan kehormatan

4.Oligarkhi : pemerintahan yang dipimpin oleh sekelompokorang yang dipengaruhi kemewahan atau harta kekayaan.

5.Demokrasi : pemerintahan yang dipegang oleh rakyat.

6.Tyrani : pemerintahan yang dipimpin oleh seoarang yangjauh dari rasa keadilan.

7.Menurut Plato, bentuk pemerintahan tersebut di atas dapatberubah secara siklus, dari Aristokrasi - Timokrasi -Oligarkhi - Demokrasi - Tyrani dan berputar kembalikebentuk asal.

9.     Bentuk Pemerintahan Menurut Polybios!

Polybios  terkenal  dengan teorinya yang  disebut  Cyclus Theory,yang  sebenarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari ajaranAristoteles dengan sedikit perubahan, yaitu mengganti bentukpemerintahan Politea dengan demokrasi.Monarki → Tirani → Aristokrasi → Oligarki → Demokrasi → Okhlokrasi →MonarkiBerdasarkan bentuk pemerintahan yang diungkapkan oleh Polybios,dapat dijelaskan sebaga berikut.

1. Pemerintahan Monraki merupakan bentuk pemerintahan yangbaik karena mengutamakan kepentingan umum. namun, hal tiuhanya pada awalnya saja, karena lama kelamaan raja tidaklagi memperhatikan rakyat, tetapi justru cenderungbersikap sewenang-wenang dalam memerintah. Akhirnyapemerintahan monarki pun berubah menjadi tirani.

2. Pemerintahan tirani yang dijalankan untuk kepentinganpribadi ini, memunculkan inisiatif dari para bangsawanuntuk melawannya. Hingga terjadilah pengambil alihankekuasaan. Lalu Pemerintahan tirani pun berubah menjadiaristokrasi.

3. pemerintahan aristokrasi, pada mulanya memang baik karenadijalankan untuk kepentingan umum. Namun, lama-kelamaantidak lagi mengutamakan keadilan karena dijalankan untukkepentingan pribadi. Akhirnya bentuk pemerintahanaristokrasi bergeser menjadi oligarki.

4. pemerintahan oligarki ini, pada perkembangannya tidakdirasakan adanya keadilan, maka munculah pemberontakandari rakyat untuk mengambil alih kekuasaan. Kemudianpemerintahan pun dijalankan oleh rakyat untukkepentinganrakyat. Oligarki berubah menjadi demokrasi.

5. pemerintahan demokrasi ini, ternyata banyak terjadipenyimpangan-penyimpangan, antara lain maraknya korupsi,serta tidak ada penegakan hukum. Instabilitas politik inimerubah demokrasi menjadi okhlokrasi.

6. pemerintahan okhlokrasi yang penuh dengan kekacauan ini,kemudian muncul seseorang yang kuat dan berani merebutpemerintahan. Pada akhirnya bentuk pemerintahanokhlokrasi kembali dipegang satu orang dan menjadimonarki.

10.   Sistem Pemerintahan di Amerika!Pokok pokok sistem pemerintahan di Amerika Serikat

1. Negara Amerika Serikat adalah suatu negarafederasi/serikat yang memiliki 50 negara bagian denganpusatnya Washington D.C yang berbentuk  republic.Sedangkan  sistem pemerintahan yang dianut adalah SistemPemerintahan Presidensial, sehingga presiden disampingsebagai pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahanjuga sekaligus sebagai kepala negara.

2. Adaya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif,legislatif dan yudikatif yang biasa disebutdengan “Separation of Power Teory” yang diilhami ajaranTrias Politika dari Montesquieu yang mengajarkan bahwakekuasaan dalam sustu negara harus dipisahkan dalam3(tiga) kekuasaan yaitu :a.legislatief    : kekuasaan yang membuat Undang-Undangb.Eksekutif    : kekuasaan yang menjalankan Undang-Undangc.Yudikatif    : kekuasaan yang mengawasi jalannya UdangUndang dan menjatuhkan sanksi bagi pelanggar Undangundang

1. Sistem kepartaian menganut sistem dwipartai. Ada duapartai yang dominan di Amerika Serikat, yakni PartaiDemokrat dan Republik.

Ciri-ciri penting Pemerintahan di Amerika Serikat1.      Amerika serikat adalah Negara republic dengan bentukfederasi.2.      Sebagai federasi.3.      Pemerintahan oleh rakyat.4.      Pemisah kekuasaan yang tegas antaralegislative,eksekutif dan yudikatif baik mengenai organpelaksana maupun mengenai fungsi-fungsinya.5.      Negara-negara bagian mempunyai hak dan derajat yangsama dan tidak boleh diberi hak-hak istimewa.6.      Kedilan ditegakkan melalui nadan yudikatif yaitumahkamah agung.7.      Suprastruktur politik ditopang oleh infrastruktur yangmenganut sistem bipart

Perbandingan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan di Indonesia denganNegara Lain

1. Pengaruh Suatu Sistem Pemerintahan yang Dianut Suatu Negaraterhadap Negara Lain Sistem pemerintahan suatu negara berguna bagi negara lain. Salahsatu keguanaan penting sistem pemerintahan suatu negara adalahmenjadi bahan perbandingan bagi negara lain. Jadi, negara-negaralainpun dapat mencari dan menemukan beberapa persamaan dan perbedaanantara sistem pemerintahannya. Tujuan selanjutnya adalah negaradapat mengembangkan suatu sistem pemerintahan yang dianggap lebihbaik dari sebelumnya setelah melakukan perbandingan tadi. Merekabisa pula mengadopsi sistem pemerintahan negara lain sebagai sistempemerintahan negara yang bersangkutan. Sistem pemerintahan negara-negara di dunia ini berbeda-beda sesuai dengan kondisi sosial budayadan politik yang berkembang di negara yang bersangkutan. Sebagaimanadikemukakan sebelumnya, sistem pemerintahan presidensial danparlementer merupakan dua model sistem pemerintahan yang dijadikanacuan oleh banyak negara. Amerika Serikat dan Inggris-lah yangmasing-masing dianggap pelopornya. Contoh negara yang menggunakansistem pemerintahan presidensial antara lain ; Amerika Serikat,Filipina, Brazil, Mesir, Indonesia dan Argentina. Sedangkan yangmenganut sistem pemerintahan parlementer, antara lain ; Inggris,India, Jepang, Malaysia dan Australia.Meskipun sama-sama menggunakan sistem presidensial atau parlementer,terdapat variasi yang disesuaikan dengan perkembangan ketatanegaraannegara. Misalnya, Indonesia yang menganut sistem presidensial tidakakan benar-benar sama dengan pemerintahan Amerika Serikat. Bahkannegara-negara tertentu memakai sistem campuran antara presidensialdan parlementer (mixed parliamentary presidential system).Contohnya, negara Perancis sekarang ini. Negara ini memilikipresiden sebagai kepala negara yang memiliki kekuasaan besar, tapijuga terdapat perdana menteri yang diangkat oleh presiden untukmenjalankan pemerintahan sehari-hari.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pemerintahansuatu negara dapat diuraikan sebagai berikut :•    Faktor Sejarah Dari perjalanan sejarah dunia kita dapat mencermati bahwa terdapatbeberapa sebab kemunculan suatu negara baru. Seperti terjadinyarevolusi, intervensi, dan penaklukan, dapat menjadi sebab-sebabtimbulnya suatu negara baru.  Berikut ini contoh proses terbentuknyasuatu negara :

Cessie (Penyerahan) atau Mandat, bahwa terjadinya negara ketikasuatu wilayah diserahkan kepada salah satu negara yang kalah padaPerang Dunia I berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Contoh: NegaraKamerun bekas jajahan Jerman menjadi mandat Perancis.Anexatie/Kolonial (Pencaplokan/Penguasaan), bahwa terjadinya suatunegara ketika berada di suatu wilayah yang dikuasai oleh bangsa laintanpa reaksi berarti. Contoh: sejak abad ke 15 Inggris telahmelakukan penguasaan wilayah atas Afrika Selatan, Australia, India,Selandia Baru, Kanada dan sebagainya.Separatise (Pemisahan), bahwa terjadinya suatu negara ketika adasuatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semulamenguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya. Contoh: pada tahun1948, Pakistan memisahkan diri dari India dan menyatakankemerdekaannya.

•    Faktor IdeologiDalam pandangan alam pemikiran Hegel, bahwa ideologi bukanlahsesuatu yang berdiri sendiri lepas dari kenyataan hidup masyarakat.Ideologi adalah produk kebudayaan suatu masyarakat dan karena itudalam arti tertentu merupakan manifestasi kenyataan sosial juga.Sebagai produk kebudayaan, ideologi merupakan satu pilihan yangjelas dalam membawa komitmen untuk mewujudkannya. Salah satu fungsiideologi adalah sebagai kekuatan yang mampu menyemangati danmendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.Berdasarkan pandangan para ahli, bahwa pengaruh sistem pemerintahansatu negara dengan negara-negara lain sangat dimungkinkan dalamhubungan ideologis baik secara sukarela diterima maupun denganketerpaksaan). Dalam sejarah perkembangan ideologi suatu negara danpengaruhnya terhadap sistem pemerintahan di negara lain, adalahsebagai berikut :

a. FasismeBerasal dai kata fascio yang berarti kelompok . Kelompok inimenamakan dirinya Fascio de Combattimento artinya Barisan-barisanTempur. Tujuan negara dalam sistem pemerintahan fasis adalah“Imperium Dunia”, yaitu mempersatukan seluruh bangsa di duniamenjadi satu tenaga atau kekuatan bersama. Contoh negara fasisadalah Italia semasa Benito Mussolini, Jerman semasa Adolf Hitler,dan Jepang semasa Tenno Heika (PD II).b. Individualisme/ Liberalisme

Dalam arti luas, individualisme atau liberalisme dapat dikatakansebagai usaha perjuangan menuju kebebasan. Tujuan negara dalamsistem pemerintahan ini yaitu menjaga keamanan dan ketertibanindividu serta menjamin kebebasan seluas-luasnya dalammemperjuangkan hidupnya atau sebagai “Penjaga Malam”(Nachtwakerstaat ).  Dalam bidang politik, liberalisme melahirkandemokrasi dengan sistem parlementer atau atau presidensial. Contohnegara yang menjalankannya adalah Amerika Serikat dan di sebagianbesar negara-negara Eropa.

 c. KomunismeAliran politik komunisme berdasarkan Historis Materialisme ialahbahwa sejarah manusia semenjak dunia terkembang, merupakanperjuangan kelas melawan kelas. Sejarah yang terakhir adalahperjuangan kelas antara kaum borjuis melawan kelas proletariat (kaummelarat) yang dimenangkan oleh kaum proletariat. Diterapkan olehnegara-negara Eropa Timur, terutama Uni Soviet.Berdasarkan faktor ideologi yang diyakininya seperti fasisme,individualisme dan sosialisme/ komunisme, tentu saja akanberpengaruh dalam penerapan sistem pemerintahnnya. Pasca perangdunia kedua, fasisme hancur dan muncul perseteruan ideologi besaruntuk saling memperebutkan pengaruhnya. Ideologi liberal di bawahpimpinan Amerika (sekutu) dengan anggotanya mayoritas Eropa Baratdan bekas koloninya. Sedangkan idelologi komunis di bawah pimpinanUni Soviet (Rusia) dengan anggotanya mayoritas Eropa Timur danbeberapa negara di Asia.Di negara-negara yang berideologi liberal, pada umumnya menerapkansistem pemerintahan demokrasi konstitusional dengan presidensialkabinet maupun parlementer dan lebih dari satu partai politik. Untuknegara-negara yang berideologi komunis, pada umumnya menerapkansistem pemerintahan demokrasi rakyat (diktator proletariat)dengansistem presidensial yang hanya terdiri satu partai politik (partaitunggal komunis)

2.    Perbandingan Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Negara Indonesiadengan Negara Lain Sistem pemerintahan negara republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 adalah sistem presidensial kabinet. Dengan sistempemerintahan tersebut, baik para penyelenggara negara maupun rakyatdan bangsa Indonesia telah merasa sesuai. Sejalan dengan

perkembangan dan dinamika politik masyarakat, penyelenggaraan negaradengan sistem presidensial kabinet telah mengalami perubahan danpenyempurnaan hingga sekarang ini.Berikut ini akan dilihat bagaimana pelaksanaan sistem pemerintahandi negara Indonesia dan perbandingannya dengan negara-negara lainbaik yang menerapkan sistem pemerintahan presidensial maupunparlementer.

3. Sikap Warga Negara terhadap Pelaksanaan Sistem PemerintahanRepublik Indonesia Warga negara pada hakikatnya merupakan bagian dari sistemketatanegaraan . Efektivitas penyelenggaraan negara sangatditentukan oleh partisipasi warga negaranya. Demikian pula halnyadengan sistem ketatanegaraan yang sedang berlangsung saat ini,dibutuhkan partisipasi, peran serta aktif dari warga negara dalamhal membantu efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan negara,khususnya dalam mendukung setiap kebijakanan pemerintah yang akanberdamnpak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.Sistem pemerintahan yang berjalan saat ini adalah sistempemerintahan presidensial dengan berdasarkan UUD ’45 hasil amandemenkeempat. Sistem pemerintahan baru ini mulai berlaku pada tahun 2004.Pelaksanaan pemerintahan dimulai dengan penyelenggaraan pemilu.

Untuk pertama kalinya pemilu tahun 2004 akan memilih 3 kelompok,yaitu:1.   Memilih presiden dan wakjil presiden dalam satu paket2.   Memilih anggota DPR dan DPRD3.   Memilih anggota DPD.

Setelah terbentuk badan eksekutif dan legislatif, badan-badantersebut akan melaksanakan tugas, kewenangan dan fungsinya masing-masing sesuai dengan UUD 1945. Presiden sebagai kepala pemerintahanmembentuk kabinet yang menjalankan pemerintahan sehari-hari. Masajabatan lembaga-lembaga negara tadi adalah 5 tahun dan sesudah itudimulai kembali pemerintahan yang baru.Sistem pemerintahan baru menurut UUD ’45 hasil amandemen ini padadasarnya untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan dari sistempemerintahan yang lama. Sistem baru ini tetap menggunakan sistempresidensial, tapi telah diadakan perubahan dan pembaharuan agarkesalahan dalam pelaksanaan sistem pemerintahan di masa lalu tak

terulang lagi.Untuk mewujudkan sistem pemerintahan demokratis perlu mendasarkanpada UUD yang demokratis pula. Dengan demikian, amandemen terhadapUUD ’45 yang telah dilakukan bangsa Indonesia merupakan langkah yangsangat penting bagi keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan diIndonesia. Jadi, masyarakat patut berbangga dan mendukung sistempemerintahan ini karena sistem pemerintahan Indonesia dimaksudkanuntuk mewujudkan sistem pemerintahan demokratis.

Dengan demikian hal-hal yang harus dilakukan warga negara sebagaisikap peduli terhadap penyelenggaraan negara adalah :

1. Mendukung setiap kebijakan pemerintah yang berorientasipada kesejahteraan rakyat

2. Berpartisipasi aktif pada proses demokratisasi yangdijalankan pemerintah

3. Memberikan kritik, saran dan masukan yang bersifatkonstruktif terhadap kebijakan pemerintah yang kurangberorientasi pada rakyat banyak

4. Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan danprogram pemerintah yang berorientasi pada pembangunannasiona

5. Berupaya sekuat tenaga untuk menjadi warga negara yangbaik, dengan jalan upaya memperbaiki diri danmeningkatkan kualitas diri dan profesionalisme sehinggamampu menjadi “agent of changes”.