MELDUSTO KAUSE

16
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHAN BANGUNAN Bangunan merupakan segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya rumah, gedung, jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi dan lain lain. Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai sarana pemberi rasa aman dan nyaman. Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan menjadi layak untuk di gunakan . Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari hal tersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitan dengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Bahkan pada masa sekarang, bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia. Bangunan pertama di Bumi diyakini telah ada sejak 500.000 tahun yang lalu berbentuk pemukiman penduduk setempat Pada zaman dahulu , manusia memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka yang masih berpindah pindah. Sebagai contoh yaitu pemanfaatan gua sebagai tempat tinggal yaitu gua-gua di di bukit karang (abris sousche roche) yang menyerupai ceruk untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan, Sejak ditemukannya lukisan-lukisan di dalam dinding gua, sejak itulah manusia juga menjadikan bangunan sebagai objek dalam mengekspresikan suatu keindahan. Karena keterbatasan tempat tingal di gua-gua manusia juga membuat rumah dari kulit kayu dan kulit hewan seperti bangunan tua yang di temukan di skotlandia sepuluh ribu tahun lalu . Hunian 10.000 Tahun Yang Lalu Ditemukan Utuh di Skotlandia

Transcript of MELDUSTO KAUSE

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHAN BANGUNANBangunan merupakan segala sarana, prasarana atau infrastruktur

dalam kebudayaan kehidupan manusia dalam membangun peradabannya seperti halnya rumah, gedung, jembatan dan konstruksinya serta rancangannya, jalan, sarana telekomunikasi dan lain lain. Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai sarana pemberi rasa aman dan nyaman.

Karena bangunan berkaitan dengan kemajuan peradaban manusia, maka dalam perjalanannya, manusia memerlukan ilmu yang berkaitan dengan bangunan atau yang menunjang dalam membuat suatu bangunan menjadi layak untuk di gunakan . Perkembangan Ilmu pengetahuan tidak terlepas dari haltersebut seperti halnya arsitektur, teknik sipil yang berkaitan dengan bangunan. Bahkan penggunaan trigonometri dalam matematika juga berkaitandengan bangunan yang diduga digunakan pada masa Mesir kuno dalam membangun Piramida. Bahkan pada masa sekarang, bangunan berupa gedung tinggi dianggap merupakan ciri kemajuan peradaban manusia. Bangunan pertama di Bumi diyakini telah ada sejak 500.000 tahun yang lalu berbentuk pemukiman penduduk setempat

Pada zaman dahulu , manusia memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka yang masih berpindah pindah. Sebagai contoh yaitu pemanfaatan gua sebagai tempat tinggal yaitu gua-gua di di bukit karang (abris sousche roche) yang menyerupaiceruk untuk dapat melindungi diri dari panas dan hujan, Sejak ditemukannya lukisan-lukisan di dalam dinding gua, sejak itulah manusia juga menjadikan bangunan sebagai objek dalam mengekspresikan suatu keindahan.

Karena keterbatasan tempat tingal di gua-gua manusia juga membuat rumah dari kulit kayu dan kulit hewan seperti bangunan tua yang di temukan di skotlandia sepuluh ribu tahun lalu .

Hunian 10.000 Tahun Yang Lalu Ditemukan Utuh di Skotlandia

Keterangan foto: Gambaran hunian kuno 10.000 tahun yang lalu ditemukan di Skotlandia. Diambil dari

Arkeolog menemukan pepuing bangunan yang diyakini sebagai rumah zaman prasejarah sekitar sepuluh ribu tahun yang lalu. Temuan konstruksihunian kuno ini ditemukan masih utuh di Echline, Skotlandia.

Seperti dilansir situs BBC Selasa (20/11), situs bersejarah ini ditemukansecara tak sengaja oleh perusahaan kontraktor saat melakukan penggalian guna keperluan konstruksi bangunan.

Para ahli sejarah purbakala memperkirakan situs hunian kuno yang berlokasi di Echline, Queensferry bagian selatan, Skotlandiria itu berasal dari zaman Mesolikum, sepuluh ribu tahun silam.

Dari ceruk galian sedalam tujuh meter, ilmuwan menemukan bangunan yang utuh, seperti rumah, lengkap dengan tungku-tungku di dapur. Selain itu terdapat pula perkakas batu dan anak panah yang digunakan berburu pada zaman prasejarah.

Kepercayaan nenek moyang yaitu animisme dan dinamisme menunjukan rasa hormat kepada orang-orang yang berjasa yaitu kepala suku atau nenekmoyang mereka yang di wujudkan dengan pendirian bangunan batu sebagai lambang penghormatan dan media pemujaan, dengan merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya maka, berdirilah bangunan suci untuk menghormati orang yang berjasa padamasa itu , seperti candi- Candi ,piramida dan lain lain. Hasil budaya masa itu dikenal dengan budaya neolitik dan megalitik berbagai bentuk bangunan seperti menhir, bangunan teras berundak, kubur batu, dolmen, sarkofagus, lumpang batu dan arca batu.

Pada zaman dahulu salah satu bahan perekat pengganti semen adalah dengan (putih) telor, dicampur dengan campuran, kapur, pasir, dan tanah liat, seperti Masjid Sultan Riau Penyengat di Tanjung Pinang (1832).

Pada masa sekarang ini, banyak yang menggunakan putih telor sebagai perekat alternative selain lem buatan, untuk merekatkan keramik atau kaca yang pecah.

Seiring dengan semakin berkembangnya tingkat pengetahuan manusiadengan perubahan kehidupan ke bercocok tanam dan beternak manusia mulaimembuat rumah panggung untuk menghindari binatang buas dan membuatlumbung-lumbung untuk menyimpan hasil dari bercocok tanam. Tradisi inimasih di temui di banten yakni pada suku baduy.

Rumah adat baduy ini di bangun berdasarkan naluri manusia yangingin mendapatkan perlindungan dan kenyamanan. Bangunan rumah adat Baduydibuat tinggi, berbentuk panggung, mengikuti tinggi rendahnya permukaantanah. Pada tanah yang miring dan tidak rata permukaannya, bangunandisangga menggunakan tumpukan batu. Batu yang digunakan adalah batukali, berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan dan menahan agar tanahtidak longsor.

Atap rumah adat baduy terbuat dari daun yang disebut sulah nyanda.Nyanda berarti sikap bersandar, sandarannya tidak lurus melainkan agahmerebah ke belakang. Seluruh bangunan dibangun menghadap satu denganyang lainnya. Secara adat rumah Baduy hanya diperbolehkan menghadap keutara dan selatan saja.

RUMAH ADAT SUKU BADUY

Bahan-bahan dari alang-alang, ijuk dan daun-daun juga digunakan untuk guna membangun rumah dan masih sering ditemui di jaman sekarang .

Kemudian seiring peradaban manusia yang terus berkembang dengan memanfaatkan apa yang ada di alam, seperti batu, tanah dan kayu, sebagai bahan baju untuk membuat suatu infrastruktur. Pada masa berikutnya, peradaban berkembang lagi dengan ditemukannya bahan-bahan tambang yang bisa digunakan untuk membuat alat maupun benda yang mampu menopang sebuah bangunan, seperti halnya barang logam, serta mengolah bahan-bahan alam seperti mengolah batuan kapur, pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan-bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahan bakunya diambil dari alam seperti semen.

Sejarah  penemuan semen

Semen telah ada selama setidaknya 12 juta tahun. Ketikaitu  bumi  mengalami perubahan geologi intens alam, saat itulah  semenjuga tercipta. Akhirnya, manusia menemukan cara untukmemanfaatkannya.Semen merupakan campuran dari berbagai mineral yangbila dicampur dengan air akan cepat menjadi keras ,mengikat pasir dankerikil menjadi massa yang padat

Permulaan Penggunaan (ERA 5600 – 300 SM)

Dalam ilmu geologi, sementasi (proses pengikatan)dan pembetonan terjadi ketika suatu proses yang disebut litifikasiberlangsung, yang artinya partikel bantuan lepas diikat bersamaoleh suatu mineral seperti Kalsium Karbonat (Calcite) atau OksidaBesi (Limonite). Manusia mengenal fenomena alam ini dan mulaimencoba (trial & error) untuk membuat duplikasi proses tersebut.

Bangunan beton tertua yang ditemukan adalah daritahun 5600 Sebelum Masehi (SM) di Tepian Sungai Danube di LepenskiVir, di mantan Negara Yugoslavia. Lantai yang berbentuk trapesiumtebalnya 25 cm, dibuat dari campuran kapur merah (diangkut hamper200 mil ke hulu), pasir dan kerikil, lalu ditambahkan air. Betontersebut kemudian dituang dan dipadatkan membentuk lantai. Lantaiini menjadi dasar untuk gubuk dari sebuah desa para pemburu danpengail dari jaman batu (Neolitik).

Ada catatan bahwa bangsa Assyria dan Babilonia kunotelah menggunakan tanah liat sebagai semen pengikat. Bahkan adakemungkinan bahwa api ditemukan untuk tujuan mengubah batu kapurmenjadi gamping, yang memanas waktu dicampur dengan air, dan secaralambat menjadi kaku.

Dari sudut pandang yang lain, beton dapat dikatakansebagai material yang komposit. Pengetahuan tentang materialkomposit ini tampaknya sudah lama ada. Yang tertua yang tercatatadalah kombinasi tanah liat dan jerami, yaitu seperti yangdisebutkan pada Kitab Keluaran (Exodus) pada jaman Nabi Musa.

Sekitar tahun 3000 SM tersebut, orang Mesir kunomenggunakan tanah liat yang dikombinasikan dengan jerami untukmengikat batu bata yang dikeringkan, dan membuahkan piramida-piramida Ramses yang terkenal, mereka juga memakai kapur sebagaisemen pengikat pada bangunan piramida di Giza. Beberapa penelitimengatakannya sebagai beton kapur, sedangkan penulis lainmengatakan perekatnya dibentuk dari gamping (gypsum, kapur yangdibakar). Pada masa yang sama, bahan perekat digunakan untukmengikat bambu pada perahu dan Tembok Besar di Tiongkok Daratan.

Dalam perkembangan material bangunan, bukanlah batubata maupun pasta semen yang menjadi material ampuh. Batu sifatnyakeras tetapi terlalu getas, sedangkan semen cenderung retak padawaktu mongering. Namun bila kedua bahan ini dikombinasikan menjadibeton maka jadilah material yang mungkin paling andal seperti yangkita kenal.

Ilustrasi proses pengecoran beton yang paling diniterdapat pada mural di Thebes, dari tahun 1950 SM. Mengingat bahwapada jaman itu belum ada alat-alat berat seperti crane danbulldozer, timbul banyak pertanyaan tentang bagaimana cara merekamembangun piramida tersebut. Bahkan ada yang berhipotesis bahwapiramida dibuat bukan dari batuan yang ditumpuk, melainkan daribeton yang dicor ditempat (in-situ) secara monolit.

Keterampilan membuat beton kemudian menyebar dariMesir ke Laut Tengah (Mediterranean) bagian timur, dan pada tahun500 SM digunakan di Yunani Kuno. Orang Yunani menggunakan komposisidasar kapur untuk menutupi dinding dari bata yang tidak dibakar.Istana Croesus dan Attalus dibangun dengan cara ini. Beton padamasa tersebut terdiri dari batu-batu besar yang diikat menjadi satuoleh mortar kapur dan pasir. Dibuat demikian karena mortar terlalulemah untuk mengikat semua bahan menjadi suatu masa yang utuh. 

Penemuan Semen Alami (ERA 300 SM – 500 M)

Sekitar tahun 300 SM orang Romawi menyempurnakanperekat pada era sebelumnya dengan memakai gamping pada bangunankoloseum, jaringan aquaduct dan berbagai struktur lainnya. Padaabad kedua Sebelum Masehi orang Romawi menggali bahan seperti pasirberwarna merah jambu dari sumber di Pozzuoli, dekat GunungVesuvius, Italia. Mereka menduganya sebagai pasir sehingga dicampurdengan kapur. Ternyata campuran tersebut malah lebih kuat. Penemuanini sangat berpengaruh pada bangunan dalam kurun waktu 400 tahunberikutnya karena material tersebut bukanlah pasir tetapi abugunung berapi yang mengandung silika dan alumina, yang kombinasinyasecara kimiawi dengan kapur menghasilkan apa yang dikenal sebagaisemen pozzolan. Salah satu bangunan besar yang menggunakan materiini adalah teater di Pompeii, yang dibangun pada tahun 75 SM.

Beton pada jaman tersebut, yang disebut opuscaementicium, merupakan kombinasi dari mortar dan agregat(caementa) yang dipasang pada lapisan-lapisan mendatar. Agregatnya

berukuran besar, 5-15 cm. Beton dipakai sebagai material pengisidalam dinding yang bagian luarnya terbuat dari pasangan batu ataubata. Antara 15-25 lapisan bata dipasang lapisan genteng datarsebagai pengikat untuk menyatukan struktur.

Orang Romawi berusaha memberi tulangan padabangunannya dengan strip dan batangan dari kuningan. Usaha inikurang berhasil karena kuningan mempunyai kecepatan ekspnsi thermalyang lebih tinggi dari beton sehingga menyebabkan retak dan pecah.Beton bertulang yang sekarang kita pakai menggunakan tulangan bajaberhasil karena baja mempunyai koefisien ekspansi dan kontraksiyang hampir sama dengan beton sehingga pada peningkatan maupunpenurunan temperature pada beton dan baja terjadi regangan yanghampir sama.

Karena gagal menggunakan kuningan, orang Romawimembuat desain bangunan mereka untuk menahan beban dalam tegangantekan (compression) dan hal ini menghasilkan struktur dengandinding tebal, terkadang bisa lebih dari 8 meter tebalnya.

Hal ini mendorong dikembangkannya beton ringan.Pertama dicoba meringankan beton dengan menuangkan tempayan tanahliat ke dalam dinding. Kemudian diikuti oleh dimasukkannya batuapung (pumice, batu vulkanis yang porus) yang dihancurkan sebagaiagregat. Sekitar tahun 200 M, beton ringan dipakai pada beberapalengkungan pada bangunan Coloseum dan juga pada kubah dari bangunanPantheon di Roma yang mampu bertahan hingga saat ini. KubahPantheon dengan diameter 43,2 meter menjadi yang terbesar di dunia.

Keberhasilan bangunan tersebut disebabkan oleh 3 hal:

o Fondasi beton berbentuk cincin yang kokoh, yang lebarnya 10,3 mdan tebalnya 4,5 m.

o Kedua kualitas mortar yang yang disebut diatas, dan yang o ketiga adalah pilihan yang teliti dari seluruh bahan bangunan

dari bawah sampai atas

Sayangnya seni membuat mortar hidrolis (mengeras di dalam air) hilang setelah jatuhnya Kekaisaran Roma Timur pada abad kelima.

Perkembangan penggunaan semen

12.000.000 SM Reaksi antara kapur dan serpih minyak selama pembakaran spontan terjadi di Israel untuk membentuk deposit alami dari semen senyawa. Deposito dikarakterisasi oleh ahli geologi Israel di tahun 1960-an dan 70-an.

3000 SM bangsa Mesir

Digunakan lumpur dicampur dengan jerami untuk mengikat batu bata kering.Mereka juga menggunakan gipsum mortir dan mortir kapur di piramida.

Cina Digunakan bahan semen untuk menahan bambu bersama dalam perahu mereka dan di Tembok Besar.

800 SM Yunani, Crete& Siprus

Digunakan mortir kapur yang jauh lebih keras dari mortir kemudian Romawi.

300 SM Babilonia & Sebagai Suriah

Digunakan aspal untuk mengikat batu dan batu bata.

300 SM – 476 AD Roma

Digunakan semen pozzolana dari Pozzuoli, Italia dekat Mt. Vesuvius untuk membangun Jalan Appian, mandi Romawi, Coliseum dan Pantheon di Roma, dan Pont du Gard saluran air di selatan Perancis. Mereka menggunakan kapur sebagaibahan semen. Pliny melaporkan campuran mortar 1 bagian kapur untuk 4 bagian pasir. Vitruvius melaporkan pozzolana 2 bagian dengan 1 bagian kapur. Lemak hewani, susu, dan darah digunakan sebagai pencampuran (zat tambahan untuk semen untuk meningkatkan sifat.) Struktur ini masih ada saat ini!

1200 – 1500 Abad Tengah

Kualitas bahan penyemenan memburuk. Penggunaan kapur pembakaran dan pozzolan (campuran) hilang, tetapi diperkenalkan kembali pada 1300 itu.

1678 Yusuf Moxon menulis tentang api yang tersembunyi di kapurpanas yang muncul pada penambahan air.

1779 Bry Higgins dikeluarkan paten untuk semen hidrolik (plesteran) untuk penggunaan plesteran eksterior.

1780 Bry Higgins diterbitkan “Percobaan dan Pengamatan Dibuat

Dengan View of Meningkatkan Seni Menulis dan Menerapkan Semen Calcereous dan Mempersiapkan Kapur.”

1793

John Smeaton menemukan bahwa kalsinasi batu kapur yang mengandung tanah liat memberikan kapur yang mengeras di bawah air (kapur hidrolik). Dia menggunakan kapur hidrolik untuk membangun kembali Eddystone Lighthouse di Cornwall, Inggris yang ia telah ditugaskan untuk membangun di 1756, tetapi harus pertama menemukan bahan yang tidak akan terpengaruh oleh air. Dia menulis buku tentang karyanya.

1796James Parker dari Inggris mematenkan semen hidrolik alam dengan kalsinasi nodul dari tanah liat kapur murni yang mengandung, yang disebut Semen Parker atau Semen Romawi.

1802 Di Perancis, sebuah proses Semen mirip Romawi digunakan.

1810Edgar Dobbs menerima paten untuk mortir hidrolik, semen, dan plester, meskipun mereka berkualitas buruk karena kurangnya tindakan pencegahan kiln.

1812 -1813Louis Vicat Perancis disiapkan kapur hidrolik buatan dengan kalsinasi campuran sintetis dari batu kapur dan tanah liat.

1818

Maurice St Leger dikeluarkan paten untuk semen hidrolik. Semen alami diproduksi di Amerika Serikat. Semen adalah batu kapur alami yang secara alami memiliki jumlah yang tepat dari tanah liat untuk membuat jenis yang sama dari beton sebagai John Smeaton ditemukan.

1820 – 1821 John Tickell dan Abraham Chambers diterbitkan paten semenlebih hidrolik.

1822 James Frost Inggris disiapkan kapur hidrolik buatan seperti yang Vicat dan menyebutnya Semen Inggris.

1824

Joseph Aspdin dari Inggris menemukan semen portland dengan membakar kapur ditumbuk halus dengan tanah liat halus yang terpisah dalam kapur kiln sampai karbon dioksida didorong off. Produk disinter kemudian tanah dan ia menyebutnya semen portland dinamai batu bangunan berkualitas digali di Portland, Inggris.

BETON

Pemakaian beton dan bahan-bahan vulkanik sebagai bahan pembentuknya telah dimulai sejak zamanYunani dan Romawi, bahkan diperkirakan sebelum itu. Penggunaan beton bertulang secara intensif dimulaipada awal abad ke sembilan belas. Pada tahun 1801, F.Coignet menerbitkantulisannya mengenai prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelemahanbahan beton terhadap tariknya.

Beton tertua  ditemukan di bekas Yugoslavia dan diperkirakan telahdibuat pada tahun 5.600 SM  mereka telah menggunakan kapur merah sebagai semen.

Orang-orang Asyur dan Babel menggunakan tanah liat sebagai zat pengikat atau semen.

 Orang Mesir Menggunakan semen kapur dan gipsum. Pada 1756, insinyur Inggris, John Smeaton membuat beton modern

pertama (semen hidrolik) dengan menambahkan kerikil sebagai agregat kasar dan batu bata untuk memperkuat ke dalam semen.

Pada tahun 1824,  ilmuwan Inggris , Joseph Aspdin menciptakan Semen Portland, yang masih digunakan sampai saat ini untuk membuatbeton. Joseph Aspdin menciptakan semen buatan pertama kali dengan membakar batu kapur dan tanah liat tanah bersama. 

Proses pembakaran ini merubah sifat-sifat kimia dari bahan tersebut dan terciptakan semen yang lebih kuat daripada semen yangmenggunakan  bahan batu kapur.

Pengguna beton terbesar  pertama adalah Mesir di sekitar 2.500 SM dan orang-orang Romawi dari 300 SM Bangsa Romawi menemukan bahwa dengan mencampur bahan pasir   berwarna merah muda yang mereka peroleh dari Pozzuoli dengan kapur maka  mereka akan memperoleh bahan yang jauh lebihkuat.

 Pozzolana adalah setiap bahan mengandung silika atau mengandung silika dan alumina . pozzolana memiliki nilai semen sedikit atau bisa dikata tidak ada dalam dirinya  tetapi  jika dihaluskan  dan dicampur dengan air, maka akan terjadi reaksi kimia,membentuk senyawa dan menghasilkan  sifat semen.

Romawi membuat banyak perkembangan dalam teknologi beton termasuk penggunaan agregat ringan pada atap Pantheon, dan diperluat dengan batangan batangan perunggu . kata cement adalah dari kata Romawi

‘caementum’ yang berarti batu kasar atau chipping dan  ’concretus’ yang artinya tumbuh bersama-sama .

Pada tahun 1850, J.L.Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untukdipamerkan pada pameran dunia tahun 1855. J. Monir, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkanrangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasitariknya pada tempat tamannya.

Pada tahun 1886, Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. Seiring perkembangan yang terjadi dalam bidang ini, terbentuklah berbagai komite/lembaga: German Committee Reinforce Concrete, Australian Concrete Committee, American Concrete Institute, dan British Concrete Institute,

Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.

Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi,seperti beton ringan, beton semprot (eng: shotcrete), beton fiber, betonberkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri (eng: self compacted concrete) dll.

Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

Sejarah Baja dan Baja Ringan

. Berikut ini adalah awal mula ditemukannya Baja.

Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SMTahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebutselama 400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan besi mulai diketahui secara luas.

Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.

Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.

Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi. Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa. Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama

kali pada 1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.

1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang 1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.

Baja sudah ditemukan penggunaannya di Eropa tahun 250 SM, bangsa india menemukan cara membuat baja tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertma kali pada tahun 1000 M oleh kekaisran Fatim yang disebut dengan baja damaskus.Tahun 1300 M rahasia pembuatan baj damaskus hilang. Tahun 1700 M baja kembali di teliti penggunaan dan pembuatan nya di Eropa.

Penggunaan logam sebagai bahan struktural diawali dengan besi tuanguntuk bentang lengkungan (arch) sepanjang 100 ft (30 m) yang dibangun di Inggris pada tahun 1777 – 1779. Dalam kurun waktu 1780 – 1820,. Dibangunlagi sejumlah jembatan dari besi tuang, kebanyakan berbentuk lengkungan dengan balok – balok utama dari potongan – potongan besi tuang indivudual yang membentuk batang – batang atau kerangka (truss) konstruksi. Besi tuang juga digunakan sebagai rantai penghubung pada jembatan – jembatan suspensi sampai sekitar tahun 1840.

Setelah tahun 1840, besi tempa mulai mengganti besi tuang dengan contoh pertamanya yang penting adalah Brittania Bridge diatas selat Menai di Wales yang dibangun pada 1846 – 1850. Jembatan ini menggunakan gelagar –gelagar tubular yang membentang sepanjang 230 – 460 – 460 – 230ft (70 – 140 – 140 – 70 m) dari pelat dan profil siku besi tempa.

Proses canai (rolling) dari berbagai profil mulai berkembang pada saat besi tuang dan besi tempa telah semakin banyak digunakan. Batang – batang mulai dicanai pada skala industrial sekitar tahun 1780. Perencanaan rel dimulai sekitar 1820 dan diperluas sampai pada bentuk – I menjelang tahun 1870-an.

Perkembangan proses Bessemer (1855) dan pengenalan alur dasar pada konverter Bessemer (1870) serta tungku siemens-martin semakin memperluaspenggunaan produk – produk besi sebagai bahan bangunan. Sejak tahun 1890, baja telah mengganti kedudukan besi tempa sebagai bahan bangunan logam yang terutama. Dewasa ini (1990-an), baja telah memiliki tegangan

leleh dari24 000 sampai dengan 100 000 pounds per square inch, psi (165 sampai 690 MPa), dan telah tersedia untuk berbagai keperluan struktural.

Besi dan baja mempunyai kandungan unsur utama yang sama yaitu Fe, hanya kadar karbon lah yang membedakan besi dan baja, penggunaan besi dan baja dewasa ini sangat luas mulai dari perlatan yang sepele seperti jarum, peniti sampai dengan alat – alat dan mesin berat.

Baja Ringan

Baja ringan adalah baja canai dingin dengan kualitas tinggi yang bersifat ringan dan tipis namun kekuatannya tidak kalah dengan baja konvensional. Baja ringan memiliki tegangan tarik tinggi (G550). Baja G550 berarti baja memiliki kuat tarik 550 MPa (Mega Pascal). Baja ringanadalah Baja High Tensile G-550 (Minimum Yeild Strength 5500 kg/m2) denganstandar bahan ASTM A792, JIS G3302, SGC 570.

Untuk melindungi material baja mutu tinggi dari korosi, harus diberikan lapisan pelindung (coating) secara memadai. Berbagai metode untuk memberikan lapisan pelindung guna mencegah korosi pada baja mutu tinggi telah dikembangkan. Jenis coating pada baja ringan yang beredar dipasaran adalah Galvanized, Galvalume, atau sering juga disebut sebagaizincalume dan sebuah produsen mengeluarkan produk baja ringan dengan menambahkan magnesium yang kemudian dikenal dengan ZAM, dikembangkan sejak 1985, menggunakan lapisan pelindung yang terdiri dari: 96% zinc, 6% aluminium, dan 3% magnesium

, baja termasuk material yang mahal tapi saat ini sering digunakan khususnya pada rangka atap seperti gambar di bawah.

RANGKA ATAP DARI BAJA RINGAN

REFERENSIhttp://indopremiernews.wordpress.com/2014/03/07/hunian-10-000-tahun-yang-lalu-ditemukan-utuh-di-skotlandia/

http://pandangansarjanasipil.wordpress.com/2014/03/07/sejarah-perkembangan-beton/

http://rathocivil02.wordpress.com/2014/03/07/sejarah-struktur-baja/

http://sipil.ub.ac.id/sarjana/sejarah-baja-dan-baja-ringan/

Http://www.dhenbjcom/2014/03/08/sejarah-dan-perkembangan-semen.html

http://membangun-rumah.com/sejarah-asal-mula-semen.php

telur-sebagai-perekat-batu-candi-285950.html

TUGAS KLIPINGTEKNIK BAHAN BANGUNAN

“SEJARAH PERKEMBANGAN BAHAN BANGUNAN”

NAMA :MELDUSTO KAUSENIM :1306011014

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS SAINS DAN TEKNIKUNIVERSITAS NUSA CENDANA

2014