Material Requirment Planning

14
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) By : Kelompok I

Transcript of Material Requirment Planning

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

By : Kelompok I

Daftar Isi

Sejarah MRP

Pengertian MRP

Tujuan MRP

Ciri Utama MRP

Elemen Elemen MRP

Input MRP

Proses MRP & Posisi MRP

Output MRP

Kelebihan dan Kelemahan MRP

Sejarah MRP

Material Requirement Planning muncul pada tahun 60an oleh Oliver Weight yang berasosiasi dengan Joseph Oirlicky, yang pertama kali diterapkan di Toyota Company Jepang.

Salah satu cara untuk mengendalikan persediaan adalah dengan metode Material Requierment Planning (MRP). MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material dan komponen untuk membantu perusahaan dalam mengatasi kebutuhan minimum dari komponen-komponen yang kebutuhannya dependen dan menjamin tercapainya produksi akhir

Pengertian MRP

Perencanaan kebutuhan material (MRP) dapat didefinisikan sebagai suatu teknik atau set prosedur yang sistematis untuk penentuan kuantitas serta waktu dalam proses perencanaan dan pengendalian item barang (komponen) yang tergantung pada item–item tingkat (level) yang lebih tinggi (dependent demand).

Tujuan MRP

Meminimalkan Persediaan. MRP menentukan berapa banyak dan kapan suatu komponen diperlukan disesuaikan dengan Jadwal Induk Produksi (JIP)

Mengurangi resiko karena keterlambatan produksi atau pengriman. MRP mengidentifikasikan banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan sehingga memperkecil resiko tidak tersedianya bahan yang akan diproses yang mengakibatkan terganggunya rencana produksi.

Komitmen yang realistis. Dengan MRP, jadwal produksi diharapkan dapat dipenuhi sesuai dengan rencana, sehingga komitmen terhadap pengiriman barang dilakukan secara lebih realistis.

Meningkatkan efisiensi. MRP juga mendorong peningkatan efisiensi karena jumlah persediaan, waktu produksi, dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik sesuai dengan Jadwal Induk Produksi (JIP).

Ciri Utama MRP

Mampu menentukan kebutuhan pada saat yang tepat.

Membentuk kebutuhan minimal untuk setiap item.

Menentukan pelaksanaan rencana pemesanan.

Menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan.

Elemen Elemen MRP

Penjadwalan Induk (Master scheduling) Bertujuan untuk menentukan output fungsi operasi.

Bagan Bahan (Bill of Material) Bahan-bahan apa saja dan berapa kompisisi untuk suatu produk.

Catatan Sediaan (Inventory Record) Catatan dari akumulasi transaksi sediaan yang terjadi di perusahaan atau pabrik.

Perencanaan Kapasitas (Capacity Planning)

Rough Cut Capacity Planning, perencanaan kapasitas pemotongan kasar yang lebih sedikit melakukan kalkulasi.

Shop Loading, perencanaan yang lebih akurat daripada Rough Cut Capacity Planning.

Pembelian Pengelola Bengkel (Shop-floor Control) Bertugas untuk mengendalikan aliran bahan dengan memperhatikan lead time yang ada.

Input MRP

Jadwal Induk Produksi (Master production schedule). Merupakan suatu rencana produksi yang menggambarkan hubungan antara kuantitas setiap jenis produk akhir yang diinginkan dengan waktu penyediaannya

Struktur Produk (Product structure Record & Bill of Material). merupakan catatan keadaan persediaan yang menggambarkan status semua item yang ada dalam persediaan yang berkaitan dengan:

Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory).

Jumlah barang yang sedang dipesan dan kapan pesanan tersebut akan datang (on order inventory).

Lead time dari setiap bahan.

Status Persediaan (Inventory Master File atau Inventory Status Record). Menggambarkan keadaan dari setiap komponen atau material yang ada dalam persediaan, yang berkaitan dengan : Jumlah persediaan yang dimiliki pada setiap periode (on hand inventory ) Jumlah barang dipesan dan kapan akan datang (on order Inventory ) Waktu ancang - ancang ( lead time ) dari setiap bahan.

Proses MRP

• Netting : Proses perhitungan kebutuhan bersih untuk setiap periode

selama horizon perencanaan.

• Lotting : proses penentuan besarnya kuantitas pesanan.

• Offsetting : suatu proses penentuan saat atau periode dilakukannya

pemesanan sehingga kebutuhan bersih dapat dipenuhi .

• Exploding : Merupakan proyeksi pesanan kebutuhan dari tingkat yang

lebih tinggi dalam struktur produk berdasarkan rencana pemesanan

Posisi MRP Dalam Proses Manufacturing

Output MRP

Planned Order Schedule (Jadwal Pesanan Terencana) penentuan jumlah kebutuhan material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang.

Order Release Report (Laporan Pengeluaran Pesanan) berguna bagi pembeli yang akan digunakan untuk bernegoisasi dengan pemasok dan berguna juga bagi manajer manufaktur yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi.

Changes to Planning Orders (Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan) yang merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan dan pengubahan jumlah pesanan.

Performance Report (Laporan Penampilan), suatu tampilan yang menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan stok dan ukuran yang lain.

Kelebihan MRP

Kemampuan memberi harga lebih kompetitif

Mengurangi harga penjualan

Mengurangi Inventori

Pelayanan pelanggan yang lebih baik

Respon terhadap permintaan pasar lebih baik

Kemampuan mengubah jadwal induk

Mengurangi biaya setup

Mengurangi waktu menganggur

Memberi catatan kemajuan sehingga manager dapat merencanakan order sebelum pesanan aktual dirilis

Memberitahu kapan memperlambat akan sebaik mempercepat

Menunda atau membatalkan pesanan

Dll

Kelemahan MRP

kurangnya komitmen dari manajemen puncak dalam pengimplementasian MRP,

MRP dipandang sebagai sesuatu yang terpisah dari sistim lain, lebih dipandang sebagai sistim yang berdiri sendiri dalam menjalankan operasi perusahaan daripada sebagai suatu sistim yang terkait dengan sistim lain dalam perusahaan atau suatu bagian dari keseluruhan sistim perusahaan,

mencoba menggabungkan MRP dengan JIT tanpa memahami betul karakteristik kedua pendekatan tersebut,

membutuhkan akurasi operasi,

kesulitan dalam membuat Schedulle terinci.