MAKALAH TEKNIK INTERFACE DAN PERIPHERAL MIKROKONTROLLER 8051SBC
Transcript of MAKALAH TEKNIK INTERFACE DAN PERIPHERAL MIKROKONTROLLER 8051SBC
MAKALAH TEKNIK INTERFACE DAN PERIPHERAL
MIKROKONTROLLER 8051SBC
NAMA : DIAN PUSPITA SARI NIM : 21120112140073
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikrokontroller adalah suatu chip berupa IC (Integrated
Circuit) yang dapat menerima sinyal input, mengolahnya dan
memberikan sinyal output sesuai dengan program yang diisikan
ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroller berasal dari sensor
yang merupakan informasi dari lingkungan sedangkan sinyal
output ditujukan kepada aktuator yang dapat memberikan efek
ke lingkungan. Jadi secara sederhana mikrokontroller dapat
diibaratkan sebagai otak dari suatu perangkat/produk yang
mempu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Mikrokontroller pada dasarnya adalah komputer dalam satu
chip, yang di dalamnya terdapat mikroprosesor, memori, jalur
Input/Output (I/O) dan perangkat pelengkap lainnya. Kecepatan
pengolahan data pada mikrokontroller lebih rendah jika
dibandingkan dengan PC. Pada PC kecepatan mikroprosesor yang
digunakan saat ini telah mencapai orde GHz, sedangkan
kecepatan operasi mikrokontroller pada umumnya berkisar
antara 1 – 16 MHz. Begitu juga kapasitas RAM dan ROM pada PC
yang bisa mencapai orde Gbyte, dibandingkan dengan
mikrokontroller yang hanya berkisar pada orde byte/Kbyte.
1.2 Rumusan Masalah
3
1. Apakah mikrokontroller 8051SBC dan bagaimana
spesifikasinya?
2. Bagaimana bentuk diagram blok dan cara kerja
mikrokontroller 8051SBC?
3. Bagaimana cara kerja GAL Decoder pada mikrokontroller
8051SBC?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui mikrokontroller 8051SBC dan spesifikasinya
2. Mengetahui dan memahami diagram blok mikrokontroller
8051SBC dan cara kerjanya
3. Memahami cara kerja GAL Decoder pada mikrokontroller
8051SBC
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
2.1. Mikrokontroler 8051 merupakan nama baru dari nama sebelumnya yaitu mikrokontroler C52EVB. Setiap chip ini kompatible dengan paket 40pinDIP. Chip ini ditempatkan di memori eksternal 32KB SRAM. Anda dapat menyesuaikan kode monitor Anda sendiri atau bahkan menambahkan program aplikasi dan memiliki saklar DIP untuk boot ketika dinyalakan. Memori dan input outputnya sekarang sudah menggunakan GAL (Generic Array Logic). Mikrokontroler 8051
4
didesain bagi pemula untuk belajar desain dasar papan mikroprosesor dengan spesifikasi sebagai berikut:
CPU : Any 8051 compatible with 40-pin DIP package @11.0592MHz
MEMORY : 27C256, 32kB EPROM for monitor program
62256, 32KB SRAM for both code anddata space
I/O : direct cpu bus interface 2x16 line LCD
8-bit input port, 74LS244
8-bit output port, 74HC573
MEMORY and I/O Decoder : GAL16V8D
EEPROM : 24LC256, 32KB serial eeprom
RTC : Real-time clock,DS1307 with +3V Lithium backup
ADC : LTC1298, SPIinterface 2-channel 12-bit Analog-to-Digital Converter
I/O pins : P1,P3 of 8051 cpu, 16-bit I/O port
Debug LED : single dotLED connected to P1.7
Keypad and DIPSW : 4-bitkeypad and 4-bit DIP switch
RS232 Level Converter : MAX232
RS485 : 75176 differentialtransceiver
Serial Interface : 9600 8n1
Monitor Program : ModifiedPAULMON2 including new commands
5
Pada gambar telah ditunjukkan skema yang lengkap untuk
CPU dan memori pada mikrokontroller 8051SBC. Mikrokontroller
ini menggunakan clock 11.0592MHz. U7 merupakan 40-pin yang
kompatibel dengan 8051 chip. JP1 berguna untuk memilih memori
kode internal atau eksternal. Dengan mode monitor eksternal,
kita dapat membuat EA # ke GND. Data bus pada D0 - D7 terikat
chip memori, U1, U2 dan GPIO, U3, U4 secara langsung. Kedua
chip memiliki memori sebesar 32KB, sehingga setiap chip
membutuhkan pin A0 - A14. A15 digunakan untuk memori
penerjemah yang menerjemahkan antara 32KB pertama dan kedua
32KB pada memori kode eksternal. Ketika A15 = 0, U1 ROM
monitor yang dipilih. OE # U1 terikat PSEN #, sehingga memori
kode akan memungkinkan hanya ketika rentang alamat 0x0000-
0x7fff pada memori kode yang diakses. Ruang memori atas dari
alamat 0x8000-0xFFFF membuat A15 = 1. Ketika A15 = 1, U2 atau
SRAM akan dipilih, ruang memori telah diterjemahkan dan
menjadi tumpang tindih antara data eksternal dan memori kode.
Jadi ketika sedang berjalan di bawah mode monitor, lalu kita
dapat memuat kode hex ke SRAM (memori data) dan ketika JUMP
dari program monitor untuk mengatakan alamat 0x8000, PSEN#
AND tersebut dengan RD # dan ikatkan dengan OE # dari SRAM
akan memungkinkan RAM untuk menjadi kode memori.
Karena telah diterjemahkan ruang bawah, 0x0000-0x1FFF
untuk kode memori, ini akan meninggalkan ruang besar untuk
memori data eksternal dari 0x0000-0x1FFF. 8051SBC kemudian
meminjam daerah ini untuk membuat I/O yang dapat mengakses
7
sebagai ruang memori dengan kombinasi RD # dan WR # dengan
alamat decoder.
Daerah ini adalah memori dipetakan I/O. U3 adalah 8bit D-
FF untuk port keluaran. U4 adalah 8-bitritstate untuk port
masukan. LCD juga menghubungkan dengan bus cpu secara
langsung. Untuk membuat I/O decoder untuk setiap chip, kita
menggunakan A8, A9, A10 dan A15 untuk memilih setiap blok.
I/O peta menunjukkan kisaran alamat untuk setiap perangkat.
U6 adalah PLD yan terbuat dari GAL16V8.
U8 adalah +5V tegangan regulator. D4 adalah perlindungan
dioda. RS232 konverter tingkat adalah MAX232. Kita juga
memiliki transceiver RS485. The TXD pin dari CPU dapat
mengikat untuk kedua masukan, T1IN (U10) dan D (U12) secara
langsung. Namun pin RxD adalah output dari logika AND antara
R1OUT (U10) dan R (U12). U11 adalah 32KB I2CEEPROM. Itu
digunakan untuk penyimpanan program atau program aplikasi
dapat menggunakannya. U9 adalah 12-bit ADC yang memiliki
antarmuka SPI. Tegangan referensi menggunakan +5 V. Dua
saluran input analog memiliki RC filter. U13 adalah RTC
antarmuka dengan I2C yang membagi sinyal I2C dengan EEPROM,
U11. SW1 adalah 4-bitDIP ubah untuk pengaturan sistem.
Pengguna dapat menggunakan S3, S4, S5 dan S6 untuk program
aplikasi.
2.3. GAL Decoder
8
Alasan digunakannya GAL adalah untuk mengurangi jumlah
gerbang diskrit untuk memori dan input output decoder. Pada
mikrokontroler 8051SBC diperlukan men-decode LCD dan port
sederhana. Hal tersebut membutuhkan lebih banyak chip, maka
digunakanlah GAL16V8D sebagai decoder. GAL merupakan
Programmable Logic Device(PLD) dimana kita dapat menulis kan
persamaan logika, mengubahnya ke file JED dan memrogram GAL
dengan file JED lalu kita dapat mengganti sirkuit atas dengan
single GAL chip. GAL16V8D ini dapat meniru fungsi logika dan
dapat memprogram ulang berkali-kali.
Pada gambar diatas, A15 digunakan sebagai chip kontrol
pada pemilihan sinyal langsung untuk EPROM. EPROM akan
ditempatkan di 0x0000 ke 0x7FFF dan SRAM akan ditempatkan di
0x8000 ke 0xFFFF. Pada saat mendapat masukkan “1” maka arus
akan masuk menuju SRAM dan jika masukkan “0” maka arus akan
menuju ke EPROM. SROM dan EPROM akan aktif jika masing-masing
menerima output yang rendah. Untuk membaca atau mengambil isi
EPROM, tempat kita menyimpan program monitor, kita harus
menyediakan sinyal PSEN yang terikat ke output pengaktifkan
pin.
Namun, untuk SRAM penanganan pengambilan data berbeda.
Diperlukan pengeditan kode assembler agar terbentuk menjadi
9
kode dan space. Memori data ini dapat dengan mudah dibuat
menggunakan rangkaian AND seperti dibawah ini.
Gambar di atas adalah rangkaian pengatur sinyal kontrol
keluaran. IC TTL 74LS138 menjadi decoder chip yang miliki
tipe 3 masukan dengan 8 keluaran serta beberapa gerbang yang
digunakan untuk memberikan sinyal kontrol pada perangkat I/O.
Ruang I/O menggunakan memori data eksternal dengan alamat
10
0x0000 ke 0x7FFF. Masukkan A8-A10 akan aktif jika output A15
yang masuk rendah dan akan mengaktifkan setiap I/O.
Rangkaian tersebut ada keluaran LCD, GPIO1, dan GPIO 2
yang akan menjelaskan bagaimana agar output dapat ditampilkan
pada LCD. Line output yang menuju pada LCD adalah Y0. Y0 akan
aktif jika semua input A8-A10 dan A-15 bernilai rendah atau
sama dengan “0”. Dari datasheet, sinyal E dari LCD akan aktif
untuk membaca dan menulis sehingga dipakai gerbang AND pada
U5B. U6A memberikan getar positif ketika Y0 dan pin 6 dari
U5B bernilai rendah lalu LCD akan menyala.
Untuk GPIO1 menggunakan Y1 artinya Y1 A8 harus bernilai
“1” sedangkan A9, A10, dan A15 harus bernilai “0”. Sinyal
masukkan pada U7B lainnya adalah sinyal WR. Kemudian masukkan
sinyal WR dan Y1 akan memasuki gerbang NOR pada U7B. Gerbang
NOR U7B memberikan getar positif mirip dengan sinyal LCD_E.
Sinyal ini akan mengontrol pengait D FF. Dada dimuat ke FF
dan terkait pada transisi tinggi ke rendah. Untuk GPIO2,
pengaktifan sinyal dibuat oleh sinyal Y2 dan RD dimana A9
harus bernilai “1 “ sedangkan A8 , A10, dan A15 harus “0”.
11
BAB III
PENUTUP
1.
2.
3.
3.1. Kesimpulan
8051SBC merupakan sebuah mikrokontroller dengan
spesifikasi yang didesain bagi pemula untuk belajar mengenai
papan mikrokontroller. 8051SBC bekerja pada clok 11.0592MHz,
12
dengan memori 32kB EPROM untuk monitor program dan 32KB SRAM
untuk kode dan ruang data. Sehingga dalam mikrokontroller ini
dibutuhkan sebuah selector untuk memilih memori yang akan
digunakan. Untuk input dan output didukung oleh direct CPU
bus interface 2x16 line LCD dengan 8-bit input port dan 8-bit
output port. Penggunaan GAL Decoder membuat Mikrokontroller
8051SBC menggunakan banyak sekali IC TTL keluarga 74xx untuk
mengatur kontrol I/O.
13