MAKALAH SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP
Transcript of MAKALAH SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP
SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP
1.1 SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari
makhluk hidup. Dari kupu-kupu hingga kanguru, dari pohon
kelapa hingga cemara semua tersusun atas sel. Makhluk hidup
ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme
uniseluler, dan ada makhluk hidup yang tersusun lebih dari
satu sel, disebut organisme multiseluler.Sel meskipun
memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa.
Kenapa? Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar
kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi
menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap
perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas
zat masuk dan keluar sel.
Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat
memahami fungsi sel bagi kehidupan. Sel pertama kali
ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703).
Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan
menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut
tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata
dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil
untuk menamai objek yang ditemukannya itu.
1. Sejarah Penemuan Sel
Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik
dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas
protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu
membran atau selaput sel.
1
Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan
peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa
memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal
tentang sel memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan
penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga
mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah
penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:
Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa
menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Gallei
sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang
mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.
Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan
tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang disebut
dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil), asal mula
nama sel.
Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus
1723), menggunakan lensa-lensa untk melihat beragam
spermatozoa, bakteri dan protista.
Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang
lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik
buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel
dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram
disebut sebagai nukleus.
Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa
ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan
sel.
Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari
organisme
2
2. Teori Sel
Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik
hewan atau tumbuhan disusun oleh sel. Sel-sel ini
berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel
diantaranya untuk membentuk jaringan seperti otot, tulang
rawan dan saraf.
Dalam keadaan tertentu beberapa jaringan bergabung dan
membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah, kulit dal
lain-lain. Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua
kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon.
Pro, artinya sebelum dan kryon, artinya inti. Jadi sel
prokariotiiik artiya ”sebelum inti”. Ini mengandung
pengertian bahwa sel prokariotik bukannya tanpa inti,
melainkan memiliki materi genetik yang tersebar di dalam
sitplasmanya. Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon.
Eu, berarti sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel
eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel,
atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi
dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas
(Sumardi dan Marianti, 2007).
Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi
sekarang berasal dari sel tunggal yang lahir 3.500
berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan
dengan suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa
yang rumit yang memimpin penetapan hidup di atas bumi.
Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah
diproduksi dalam kondisi-kondisi yang memungkinkannya
hidup dan lestari di bumi dalam status awal hidpunya
(kira-kira selama milyaran tahun pertamanya).
3
Sel Prokariot
Yang termasuk di dalam golongan sel-sel prokariotik adalah
bakteri dan ganggang hijau-biru atau Cyanobacteria.
Pada bakteri bagian dalam membran plasma terdapat
sitoplasma, ribosom dan nukleoid. Sitoplasma dapat
mengandung vakuola, vesikel (vakuola kecil) dan menyimpa
cadangan gula komplek atau bahan-bahan organik. Ribosom
terdapat bebas di dalam sitoplasma dan tempat terjadinya
sintesis protein.
Sel Eukariot
Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebh maju dari
pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat
sebagai massa yang jenih dengan bentuk yang tidak teratur,
dibatasi oleh sutu selaput dan ditengah-tengahnya tedapat
bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat, disebut
nnukleus atau inti sel.
Jadi secara umum sel itu dibina oleh selaput atau membran
sel, plasma sel, dan inti sel. Di bawah dapat dilihat
struktur sel eukariotik (sel hewan dan sel tumbuhan).
Selaput Plasma (Plasmalemma)
Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar
yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari
senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).
Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau
dari luar ke dalam urutannya adalah:
Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer
4
Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan
protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena
itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi
Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti
hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.
Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan
Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus
pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada
satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang
disebut Dinding Sel (Cell Wall).
Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di
antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang
dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh
zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine
dan lain-lain
Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat
celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat
penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang
fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.
Sitoplasma dan Organel Sel
Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk
cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma),
sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu
digunakan Organel Sel.
Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%),
berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media
terjadinya reaksi kirnia sel.
5
Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam
sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi
kehidupan).
Adapun organel-organel pada sel tumbuhan adalah sebagai
berikut :
A. Dinding Sel
Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang
transparan.Dinding sel adalah struktur di luar membran
plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding
sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri,
fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan
kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan
berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal
ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat
memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter)
bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah
kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen,
tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-
dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer
karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin
sebagai penyusun penting).
Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein)
menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang
terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga
terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana
(gula).
6
B. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan
(cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan
pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan
dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar
ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang
kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel. Bagi
tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan
karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada
kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di
dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola
kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.
Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan
berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan
tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada
hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan
berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimi
C. Plastida
Plastida adalah organel pada sel tumbuhan (dalam arti
luas, Viridoplantae). Organel ini paling dikenal dalam
bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Pada kenyataannya, plastida
dikenal dalam berbagai bentuk:
7
proplastida, bentuk belum “dewasa”
leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen,
ditemukan terutama di akar
kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil,
ditemukan pada daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna
hijau lainnya
kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena,
ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna
jingga
amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir
tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan
cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar,
rimpang, dan batang (umbi) serta biji.
elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes
minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak,
seperti endospermium (pada biji)
etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi
kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas
dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam
beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.
Plastida adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya
adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam
lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang
bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan
sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis ini mirip dengan
yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida
dianggap terjadi lebih kemudian.
8
D. Kloroplas
Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang
mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase
terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas
terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum
dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu
sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya
berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih
besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma
tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan
intensitas cahaya.
Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral,
bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan
likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan.
Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan
pembelahan proplastid di daerah meristem.
Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar
yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung
reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah
grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang
berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti
cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen
fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat
dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana
biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai
kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam
sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk
9
yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan
mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe
prokariotik.
Struktur Kloroplas Kloroplas terdiri atas dua bagian
besar, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.Bagian amplop
kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat sangat
permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel serta
merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antar
membran yang terletak di antara membran luar dan membran
dalam.
Bagian dalam kloroplas mengandung DNA , RNAs, ribosom,
stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum
terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi
terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran
tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas terletak pada sel
mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (Oryza sativa),
gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max),
dan kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas
terletak pada sel mesofil dan bundle sheath cell. Contoh
tanaman C4 adalah jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum
officinarum).
Genom Kloroplas Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi
merupakan evolusi dari bakteri fotosintetik menjadi organel
sel tanaman. Genom kloroplas terdiri dari 121 024 pasang
nukleotida serta mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang
mengandung gen-gen rRNA (16S dan 23S rRNAs) untuk
pembentukan ribosom.
Genom kloroplas mempunyai subunit yang besar yaitu
penyandi ribulosa biphosphate carboxylase. Protein yang
terlibat di dalam kloroplas sebanyak 60 protein. 2/3nya
10
diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel sementara
1/3nya diekspresikan dari genom kloroplas
E. Nukleus
Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik.
Rata-rata diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang
menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti.
Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.
Membran atau selubung inti merupakan membran ganda.
Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid
dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh
beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir
setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus
menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel).
Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina
nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari
filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.Di dalam
nukleus terdapat:
1. Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai
macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam
perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan
melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya
bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti
bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak
sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut
berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
2. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun
dari protein.
11
3. Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma.
Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel
membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti
benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA
(asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan
informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum,
Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di
sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan
cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama
enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi
di sitoplasma.
F. Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula)
adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel
eukariotik.Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang
terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma
adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol atau cytosol.
Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan
kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm
(nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung
dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.Pada bagian-
bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan
ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana
proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini
disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough
Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum
Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein
tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein
tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan
12
biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut
adalah enzim dan hormon.
Fungsi Retikulum Endoplasma
Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka
calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol
Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk
disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari
sel.(RE kasar)
Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati(RE
kasar dan RE halus)
Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di
dalam sel-sel hati.
Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke
bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)
G. Ribosom
Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang
berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom
berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom
(rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein
atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk
rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino
yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel,
ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada
retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.
H. Sentriol
13
Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya
ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil ,
jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam
posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah
satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan pada
saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang
terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi
ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini
akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang
membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat
fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,
kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
I. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi
atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi
ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat
hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada
organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,
sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.
Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan
patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
beberapa fungsi badan golgi antara lain :
14
1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi
terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut,
berisi enzim dan bahan-bahan lain.
2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama
seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat
menjadi bagian dari membran plasma.
3. Membentuk dinding sel tumbuhan
4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa
yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan
pembentukan lisosom.
5. Tempat untuk memodifikasi protein
6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi
sel
7. Untuk membentuk lisosom
J. Lisosom
Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat
membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk
mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.
Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan
ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel
ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti
protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,
fosfatase, ataupun sulfatase.
K. Mitokondria
15
Mitokondria (mitochondrion’, plural: mitochondria’) atau
kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat
berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk
menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses
hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit
tenaga” bagi sel.
Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan
membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran
dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut
dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat ‘ruangan’ yang
disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan.
Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di
jantung, hati, dan otot.
L. Badan Mikro (Peroksisom & Glioksisom)
Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal.
Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah
enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan
hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan
produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel.
Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi
karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel
hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan
ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam
berbagai tipe sel.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel Hewan
1. tidak memiliki dinding sel
16
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil,
sedikit
Sel Tumbuhan
1. memiliki dinding sel dan membran sel
2. umumnya memiliki plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak
1.2 JARINGAN TUMBUHAN
Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-
sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan,
jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas
macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh
tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :
17
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
1. JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus
membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih
lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat
di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan
akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan
primer.
2. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem
yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan
kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder
18
disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh
jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium adalah
lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat
diantara xilem dan floem.
Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder,
sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada
tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka
). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit
batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada
masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih
aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar,
sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan
kayu.
Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan
menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar
dan meristem lateral.
Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada
ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu
menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan
memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut
pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem
apikal disebut jaringan primer.
Meristem interkalar atau meristem antara adalah
meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer
dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki
meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan
(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar
menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum
tumbuhnya bunga.
19
Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem
yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder
adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah
besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral
disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam
jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan
membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan
akar dan batang
2. JARINGAN DEWASA
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti
membelah.
Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :
1 Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan
tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam.
Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,
akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan
epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi
jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim
20
Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim
dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun,
daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-
macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut
klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut
aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh
tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi
beberapa macam antara lain:
1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang
mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.
2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat
menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan
di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di
dalam sitoplasma.
3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan
air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah
kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.
4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang
mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel
yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan
daun tumbuhan hidrofit.
3. Jaringan Penguat/Penyokong
21
Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian
tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri
dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada
organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan
sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-
selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari
dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel
batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian
tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas
mengangkut zat-zat yang
dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2
macam jaringan; yakni xilem atau
pembuluh kayu dan floem atau
pembuluh lapis/pembuluh kulit
kayu.
Xilem bertugas mengangkut air
dan garam-garam mineral terlarut
dari akar ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan. Xilem ada 2 macam:
trakea dan trakeid.
22
Floem bertugas mengangkut hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus adalah
untuk melindungi jaringan lain
agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang
bersifat kedap air. Pada Dikotil,
jaringan gabus dibentuk oleh
kambium gabus atau felogen,
pembentukan jaringan gabus ke
arah dalam berupa sel-sel hidup
yang disebut feloderm, ke arah
luar berupa sel-sel mati yang
disebut felem.
1. 3 JARINGAN HEWAN
23
Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan
multiselular juga tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut
pada tempat tertentu akan bersatu membentuk jaringan untuk
melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok bekerja
sama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ.
Beberapa organ bekerja sama membentuk sistem organ dan
melaksanakan fungsi tertentu.
Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi
dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitelium,
jaringan pengikat dan penumpu (tulang), jaringan otot, serta
jaringan saraf.
1. Jaringan Epitelium
Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan
epitel berfungsi sebagai pelapis organ dan rongga tubuh
bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan
tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya.
Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan
luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel
yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya
perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan
yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam
struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung
jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat
antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim.
Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu epitel pipih, epitel batang
(silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga
jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel
pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan
nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun
24
oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di
dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk
kubus dengan nukleus bulat besar di tengah.
Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi
atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel
pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel
silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel
kubus berlapis banyak, dan epitel transisi. Kalian dapat
memahaminya dengan memerhatikan ulasan berikut.
Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak
ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh
limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma
jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di
tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat.
Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses fi
ltrasi, sekresi, dan difusi osmosis.
Epitel Pipih Berlapis
25
Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih
berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut,
esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung
banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai
pelindung dan penghasil mukus.
Epitel Batang Selapis
Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel
bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini.
Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding
lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan,
dan saluran pernafasan bagian atas. Jaringan epitel batang
selapis berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan
(absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan
saluran.
Epitel Batang Berlapis Banyak
26
Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan
sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis
banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian
mata yang berwarna putih, faring, laring, dan uretra. Fungsi
epitel batang berlapis banyak yaitu sebagai tempat sekresi
yakni penghasil mukus,dan ekskresi, misalnya kelenjar ludah
dan kelenjar susu.
Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada
beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal,
dan lensa mata. Fungsi epitel kubus selapis adalah tempat
sekresi.
Epitel Kubus Berlapis Banyak
Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa
bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar
keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan ini adalah
27
sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan
ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.
Epitel Transisi
Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan
berlapislapis. Epitel ini dapat ditemukan pada organ saluran
pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih
berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu
atau silindris.
2. Jaringan Ikat
Saat kalian menyambung tali yang putus menjadi dua
bagian, kemudian kalian mengikatnya, maka tali tersebut akan
menjadi kuat kembali. Sama seperti tali, organ dan jaringan
tubuh kita dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga menjadi
kuat. Karena itu, jaringan ikat disebut juga jaringan
penyambung atau jaringan penyokong.
Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi
antarjaringan, membungkus organ, menghasilkan energi,
menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di
antara organ.
Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun
rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat jarang dan tersebar
dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan
ikat memiliki bentuk yang tidak teratur. Sebagian besar
28
matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa
cairan.
Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna,
tidak berbentuk (amorf), dan homogen. Bahan dasar ini
berasal dari asammukopolisakarida yaitu asam hialuronat.
Akibatnya, matriks menjadi lentur dan semakin banyak air. Di
dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida sulfan yang
menjadikan struktur jaringan ikat
bersifat kaku. Serat jaringan ikat yang terbuat dari
protein dan sebagai penyusun matriks memiliki berbagai jenis
serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat
retikuler.
Serat kolagen berwarna putih atau disebut serat putih.
Seratnya tersusun atas protein kolagen, sehingga memiliki
sifat kuat, daya regang
tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak
terdapat pada kulit,
tulang, dan tendon.
Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau
disebut serabut kuning. Serat elastis terbuat dari protein
elastin dan mukopolisakarida, sehingga memiliki elastisitas
29
tinggi. Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak,
ligamen, dan pembuluh darah.
Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun
atas kolagen dan terhubung pula dengan serat kolagen. Karena
itu, serat retikuler mempunyai sifat yang sama dengan serat
kolagen. Bahan dasarnya mengandung glikoprotein. Serat ini
berfungsi sebagai penghubung jaringan pengikat dengan
jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada
hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limfa
Berdasarkan jenisnya, jaringan ikat dikelompokan dalam
tiga tipe, yakni jaringan ikat sebenarnya, jaringan tulang
rangka, jaringan darah dan jaringan limfa. Nah, ulasan
berikut akan menambah pengetahuan kalian.
Jaringan Pengikat Sebenarnya
Jaringan ikat sebenarnya dibedakan menjadi jaringan peng
ikat
berserat (fi brosa), jaringan ikat elastis, jaringan ikat
lemak dan jaringan
ikat longgar.
Jaringan Ikat Berserat
Matriks jaringan ikat berserat mengandung serat putih
berkolagen, namun kolagennya tidak elastis. Kita dapat
30
temui jenis jaringan ini pada tendon yang melekatkan otot
ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan
tulang lain pada persendian. Jaringan ini berfungsi
menghubungkan tulang dengan tulang dan otot dengan tulang.
Jaringan Ikat Elastis
Matriks jaringan ikat elastis mengandung serabut
elastis kuning.
Bisa kita temukan pada ligamen dan dinding arteri.
Jaringan pengikatini berfungsi sebagai pelindung
elastisitas jaringan.
Jaringan Ikat lemak
Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Di
dalamnya banyak tersimpan sel lemak berbentuk bulat.
Jaringan adiposa berfungsi melapisi dan menginsulasi
tubuh, kemudian juga menyimpan molekul bahan bakar.
Letaknya berada pada epidermis kulit, sumsum tulang,
sekitar sendi dan ginjal. Selain itu, jaringan ini
berfungsi sebagai penyimpan lemak, dan berperan sebagai
bantalan.
Jaringan pengikat longgar
Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya
amat longgar. Jenis seratnya berkolagen, elastis, dan juga
berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah
kulit, di dekat
pembuluh darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan
ini berperan dalam mengikat jaringan epitel dan jaringan
di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi
menjaga organ tetap berada di tempatnya
31
Jaringan Tulang/Rangka
Jaringan tulang rangka meliputi jaringan tulang rawan
dan tulang sejati. Matriks jaringannya tersusun atas
kondrin jernih seperti kanji, yang terbuat dari fosfat dan
mukopolisakarida. Kondrin dihasilkan oleh sel-sel
kondroblast yang terdapat pada laluna. Sel tulang rawan
ini dinamakan kondrosit dengan fungsi mensintesis matriks.
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan
mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh
selaput rawan atau fibrosa yang dinamakan perikondrium.
Berikut penjelasannya satu persatu.
Jaringan Tulang Rawan
Jaringan tulang rawan disebut pula kartilago yang
terbagi menjadi 3 jenis, yakni kartilago hialin, kartilago
elastis, dan kartilago fibroblas.
Tulang rawan hialin memiliki berwarna putih kebiruan dan
transparan. Di dalam matriksnya terdapat serat elastis.
Di dalam tulang rawan elastis terdapat serat elastis
berwarna kuning. Selain itu, di dalamnya juga terdapat
perikondrium. Serat elastis ini berfungsi memberi
kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang
rawan ini terdapat pada embrio, laring, telinga luar, dan
epiglotis.
Pada tulang rawan fibroblas terdapat matriks yang
tersusun atas kolagen dengan warna gelap dan keruh.
Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan tulang
rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar
tulang belakang dan tendon. Fungsinya adalah sebagai
pelindung dan penyokong jaringan.
32
Jaringan Tulang Sejati
Jaringan tulang sejati disebut pula dengan jaringan
tulang dewasa. Jaringan tulang sejati tersusun atas sel-
sel tulang yang dinamakan osteosit. Osteosit di bentuk
oleh osteoblas. Osteoblas berasal dari fibroblas.
Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam
proses pembentukan tulang.Osteosit tersusun dalam lapisan
kon sentris yang disebut lamela. Lamela yang mengelilingi
kapiler disebut saluran Havers.
Di dalam saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan
arteri. Di
antara lamela terdapat ruang tempat osteosit yang
disebut lakuna. Sementara, antar saluran Havers
dihubungkan oleh sebuah saluran yang dinamakan saluran
Volkman.
Jaringan Darah
Darah merupakan jaringan pengikat. Pada mamalia terdapat
6 liter darah atau 6–10% dari berat tubuh. Darah beredar
dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.
Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi
padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan
substansi padat berupa sel-sel darah.
Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah
merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-
keping darah). Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit
(leukosit bergranula) dan agranulosit (leukosit tak
bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan
33
basofil. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel
darah terdapat dalam plasma darah.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/08/struktur-
organel-sel-hewan-tumbuhan/ diakses Jum’at tanggal 19
Agustus 2011
2. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/20/jaringan-pada-
tumbuhan/ diakses Jum’at tanggal 19 Agustus 2011
3. http://www.ardianrisqi.com/2010/09/struktur-dan-fungsi-
jaringan-hewan.html diakses Jum’at tanggal 19 Agustus 2011
34