MAKALAH SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP

35
SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP 1.1 SEL TUMBUHAN DAN HEWAN Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup. Dari kupu-kupu hingga kanguru, dari pohon kelapa hingga cemara semua tersusun atas sel. Makhluk hidup ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme uniseluler, dan ada makhluk hidup yang tersusun lebih dari satu sel, disebut organisme multiseluler.Sel meskipun memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa. Kenapa? Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas zat masuk dan keluar sel. Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat memahami fungsi sel bagi kehidupan. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu. 1. Sejarah Penemuan Sel Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu membran atau selaput sel. 1

Transcript of MAKALAH SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP

SEL DAN JARINGAN MAKHLUK HIDUP

1.1 SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil dari

makhluk hidup. Dari kupu-kupu hingga kanguru, dari pohon

kelapa hingga cemara semua tersusun atas sel. Makhluk hidup

ada yang tersusun dari satu sel saja, disebut organisme

uniseluler, dan ada makhluk hidup yang tersusun lebih dari

satu sel, disebut organisme multiseluler.Sel meskipun

memiliki ukuran sangat kecil, sel tergolong luar biasa.

Kenapa? Sel bagai sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar

kehidupan terus berlangsung. Ada bagian sel yang berfungsi

menghasilkan energi, ada yang bertanggung jawab terhadap

perbanyakan sel, dan ada bagian yang menyeleksi lalu lintas

zat masuk dan keluar sel.

Dengan mempelajari komponen sel, kita akan dapat

memahami fungsi sel bagi kehidupan. Sel pertama kali

ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703).

Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan

menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut

tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata

dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil

untuk menamai objek yang ditemukannya itu.

1. Sejarah Penemuan Sel

Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik

dalam dunia tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Sel terdiri atas

protoplasma, yaitu, isi sel yang terbungkus oleh suatu

membran atau selaput sel.

1

Evolusi sains seringkali berada sejajar dengan penemuan

peralatan yang memperluas indera manusia untuk bisa

memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal

tentang sel memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan

penyempurnaan mikroskop pada abad ke tujuh belas. Sehingga

mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan sejarah

penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:

Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa

menggambarkan struktur tipis dari mata serangga. Gallei

sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang

mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.

Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan

tipis gabus suatu kompertemen atau ruang-ruang disebut

dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil), asal mula

nama sel.

Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus

1723), menggunakan lensa-lensa untk melihat beragam

spermatozoa, bakteri dan protista.

Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang

lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel. Titik

buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel

dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram

disebut sebagai nukleus.

Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa

ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan

sel.

Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari

organisme

2

2. Teori Sel

Sel ialah satu unit kehidupan. Semua benda hidup baik

hewan atau tumbuhan disusun oleh sel. Sel-sel ini

berkumpul dan bergabung dengan adanya bahan antara sel

diantaranya untuk membentuk jaringan seperti otot, tulang

rawan dan saraf.

Dalam keadaan tertentu beberapa jaringan bergabung dan

membina organ seperti kelenjar, pembuluh darah, kulit dal

lain-lain. Di alam ini kita dapat membagi sel ke dalam dua

kelompok, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon.

Pro, artinya sebelum dan kryon, artinya inti. Jadi sel

prokariotiiik artiya ”sebelum inti”. Ini mengandung

pengertian bahwa sel prokariotik bukannya tanpa inti,

melainkan memiliki materi genetik yang tersebar di dalam

sitplasmanya. Eukariot dibangun dari kata Eu da Karyon.

Eu, berarti sungguh dan karyon berarti inti. Jadi sel

eukariotik adalah sel-sel yang telah memiliki inti sel,

atau sel yang memiliki materi inti yang terorganisasi

dalam suatu selaput, sehingga inti selnya tampak jelas

(Sumardi dan Marianti, 2007).

Telah diketahui bahwa semua organisme hidup di bumi

sekarang berasal dari sel tunggal yang lahir 3.500

berjuta-juta tahun yang lalu. Sel purba ini digambarkan

dengan suatu selaput di sebelah luar, salah satu peristiwa

yang rumit yang memimpin penetapan hidup di atas bumi.

Molekul organik sederhana tersebut mungkin telah

diproduksi dalam kondisi-kondisi yang memungkinkannya

hidup dan lestari di bumi dalam status awal hidpunya

(kira-kira selama milyaran tahun pertamanya).

3

Sel Prokariot

Yang termasuk di dalam golongan sel-sel prokariotik adalah

bakteri dan ganggang hijau-biru atau Cyanobacteria.

Pada bakteri bagian dalam membran plasma terdapat

sitoplasma, ribosom dan nukleoid. Sitoplasma dapat

mengandung vakuola, vesikel (vakuola kecil) dan menyimpa

cadangan gula komplek atau bahan-bahan organik. Ribosom

terdapat bebas di dalam sitoplasma dan tempat terjadinya

sintesis protein.

Sel Eukariot

Sel-sel eukariotik memiliki struktur yang lebh maju dari

pada sel-sel prokariotik. Sel pada umumnya terlihat

sebagai massa yang jenih dengan bentuk yang tidak teratur,

dibatasi oleh sutu selaput dan ditengah-tengahnya tedapat

bangunan yang lebih pucat yang bentuknya bulat, disebut

nnukleus atau inti sel.

Jadi secara umum sel itu dibina oleh selaput atau membran

sel, plasma sel, dan inti sel. Di bawah dapat dilihat

struktur sel eukariotik (sel hewan dan sel tumbuhan).

Selaput Plasma (Plasmalemma)

Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar

yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari

senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein).

Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau

dari luar ke dalam urutannya adalah:

Protein – Lipid – Protein Þ Trilaminer Layer

4

Lemak bersifat Hidrofebik (tidak larut dalam air) sedangkan

protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena

itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi

Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti

hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja.

Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan

Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus

pada sel tumbahan, selain mempunyai selaput plasma masih ada

satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang

disebut Dinding Sel (Cell Wall).

Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di

antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang

dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh

zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine

dan lain-lain

Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat

celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat

penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang

fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan.

Sitoplasma dan Organel Sel

Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk

cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma),

sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu

digunakan Organel Sel.

Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%),

berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media

terjadinya reaksi kirnia sel.

5

Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam

sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi

kehidupan).

Adapun organel-organel pada sel tumbuhan adalah sebagai

berikut :

A. Dinding Sel

Sel tumbuhan dipisahkan oleh dinding sel yang

transparan.Dinding sel adalah struktur di luar membran

plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding

sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri,

fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan

kelengkapannya berbeda.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan

berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal

ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat

memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter)

bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah

kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen,

tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-

dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer

karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin

sebagai penyusun penting).

Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein)

menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang

terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga

terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana

(gula).

6

B. Vakuola

Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan

(cell sap dalam bahasa Inggris). Cairan ini adalah air dan

berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Vakuola ditemukan

pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan

dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.

Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar

ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang

kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel. Bagi

tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan

karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada

kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di

dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola

kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.

Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan

berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan

tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada

hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan

berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimi

C. Plastida

Plastida adalah organel pada sel tumbuhan (dalam arti

luas, Viridoplantae). Organel ini paling dikenal dalam

bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat

berlangsungnya fotosintesis. Pada kenyataannya, plastida

dikenal dalam berbagai bentuk:

7

proplastida, bentuk belum “dewasa”

leukoplas, bentuk dewasa tanpa mengandung pigmen,

ditemukan terutama di akar

kloroplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen klorofil,

ditemukan pada daun, bunga, dan bagian-bagian berwarna

hijau lainnya

kromoplas, bentuk aktif yang mengandung pigmen karotena,

ditemukan terutama pada bunga dan bagian lain berwarna

jingga

amiloplas, bentuk semi-aktif yang mengandung butir-butir

tepung, ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan

cadangan energi dalam bentuk tepung, seperti akar,

rimpang, dan batang (umbi) serta biji.

elaioplas, bentuk semi-aktif yang mengandung tetes-tetes

minyak/lemak pada beberapa jaringan penyimpan minyak,

seperti endospermium (pada biji)

etioplas, bentuk semi-aktif yang merupakan bentuk adaptasi

kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya; etioplas

dapat segera aktif dengan membentuk klorofil hanya dalam

beberapa jam, begitu mendapat cukup pencahayaan.

Plastida adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya

adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam

lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.

Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang

bersimbiosis ke dalam sel eukariota dan kemudian kehilangan

sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis ini mirip dengan

yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida

dianggap terjadi lebih kemudian.

8

D. Kloroplas

Kloroplas atau Chloroplast adalah plastid yang

mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase

terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas

terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum

dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu

sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya

berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih

besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasma

tetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan

intensitas cahaya.

Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral,

bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.

Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan

likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan.

Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan

pembelahan proplastid di daerah meristem.

Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar

yang menyalkuti stroma homogen, di sinilah berlangsung

reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah

grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang

berupa gelembung bermembran, pipih dan diskoid (seperti

cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen

fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat

dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana

biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.

Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai

kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam

sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk

9

yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan

mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipe

prokariotik.

Struktur Kloroplas Kloroplas terdiri atas dua bagian

besar, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.Bagian amplop

kloroplas terdiri dari membran luar yang bersifat sangat

permeabel, membran dalam yang bersifat permeabel serta

merupakan tempat protein transpor melekat, dan ruang antar

membran yang terletak di antara membran luar dan membran

dalam.

Bagian dalam kloroplas mengandung DNA , RNAs, ribosom,

stroma (tempat terjadinya reaksi gelap), dan granum. Granum

terdiri atas membran tilakoid (tempat terjadinya reaksi

terang) dan ruang tilakoid (ruang di antara membran

tilakoid). Pada tanaman C3, kloroplas terletak pada sel

mesofil. Contoh tanaman C3 adalah padi (Oryza sativa),

gandum (Triticum aestivum), kacang kedelai (Glycine max),

dan kentang (Solanum tuberosum). Pada tanaman C4, kloroplas

terletak pada sel mesofil dan bundle sheath cell. Contoh

tanaman C4 adalah jagung (Zea mays) dan tebu (Saccharum

officinarum).

Genom Kloroplas Kloroplas pada tanaman tingkat tinggi

merupakan evolusi dari bakteri fotosintetik menjadi organel

sel tanaman. Genom kloroplas terdiri dari 121 024 pasang

nukleotida serta mempunyai inverted repeats (2 kopi) yang

mengandung gen-gen rRNA (16S dan 23S rRNAs) untuk

pembentukan ribosom.

Genom kloroplas mempunyai subunit yang besar yaitu

penyandi ribulosa biphosphate carboxylase. Protein yang

terlibat di dalam kloroplas sebanyak 60 protein. 2/3nya

10

diekspresikan oleh gen yang terdapat di inti sel sementara

1/3nya diekspresikan dari genom kloroplas

E. Nukleus

Nukleus ini umumnya paling mencolok pada sel eukariotik.

Rata-rata diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang

menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti.

Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma.

Membran atau selubung inti merupakan membran ganda.

Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid

dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh

beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir

setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus

menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara

nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel).

Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina

nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari

filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus.Di dalam

nukleus terdapat:

1. Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai

macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam

perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan

melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya

bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti

bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak

sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut

berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.

2. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun

dari protein.

11

3. Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma.

Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel

membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti

benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA

(asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan

informasi genetik melalui sintesis protein.Secara umum,

Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di

sitoplasma. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan

cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama

enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi

di sitoplasma.

F. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula)

adalah organel yang dapat ditemukan pada semua sel

eukariotik.Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang

terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma

adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol atau cytosol.

Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan

kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm

(nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan langsung

dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.Pada bagian-

bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan

ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat dimana

proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini

disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough

Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum

Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein

tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein

tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan

12

biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut

adalah enzim dan hormon.

Fungsi Retikulum Endoplasma

Menjadi tempat penyimpan Calcium, bila sel berkontraksi maka

calcium akan dikeluarkan dari RE dan menuju ke sitosol

Memodifikasi protein yang disintesis oleh ribosom untuk

disalurkan ke kompleks golgi dan akhirnya dikeluarkan dari

sel.(RE kasar)

Mensintesis lemak dan kolesterol, ini terjadi di hati(RE

kasar dan RE halus)

Menetralkan racun (detoksifikasi) misalnya RE yang ada di

dalam sel-sel hati.

Transportasi molekul-molekul dan bagian sel yang satu ke

bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus)

G. Ribosom

Ribosom ialah organel kecil dan padat dalam selyang

berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Ribosom

berdiameter sekitar 20 nm serta terdiri atas 65% RNA ribosom

(rRNA) dan 35% protein ribosom (disebut Ribonukleoprotein

atau RNP). Organel ini menerjemahkan mRNA untuk membentuk

rantai polipeptida (yaitu protein) menggunakan asam amino

yang dibawa oleh tRNA pada proses translasi. Di dalam sel,

ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada

retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel.

H. Sentriol

13

Sentriol merupakan organel tak bermembran yang hanya

ditemukan pada sel hewan. Organel ini berukuran kecil ,

jumlahnya sepasang dan letaknya dekat membrane inti dalam

posisi tegak lurus antar keduanya. Organel ini akan memisah

satu sama lain untuk membentuk gelendong pembelahan pada

saat terjadi pembelahan sel. Sentorom merupakan wilayah yang

terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi

ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini

akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang

membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat

fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom,

kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.

I. Badan Golgi

Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi

atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi

ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat

hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada

organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya

ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi,

sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.

Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.

Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan

patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.

beberapa fungsi badan golgi antara lain :

14

1. Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi

terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut,

berisi enzim dan bahan-bahan lain.

2. Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama

seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat

menjadi bagian dari membran plasma.

3. Membentuk dinding sel tumbuhan

4. Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa

yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan

pembentukan lisosom.

5. Tempat untuk memodifikasi protein

6. Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi

sel

7. Untuk membentuk lisosom

J. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat

membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk

mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.

Lisosom ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan

ditemukan pada semua sel eukariotik. Di dalamnya, organel

ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam seperti

protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase,

fosfatase, ataupun sulfatase.

K. Mitokondria

15

Mitokondria (mitochondrion’, plural: mitochondria’) atau

kondriosom (chondriosome) adalah organel tempat

berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup. Respirasi

merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk

menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses

hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah “pembangkit

tenaga” bagi sel.

Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan

membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran

dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut

dengan cristae. Di dalam Mitokondria terdapat ‘ruangan’ yang

disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan.

Sel yang mempunyai banyak Mitokondria dapat dijumpai di

jantung, hati, dan otot.

L. Badan Mikro (Peroksisom & Glioksisom)

Peroksisom adalah kantong yang memiliki membran tunggal.

Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling khas ialah

enzim katalase. Katalase berfungsi mengkatalisis perombakan

hydrogen peroksida (H2O2). Hidrogen peroksida merupakan

produk metabolism sel yang berpotensi membahayakan sel.

Peroksisom juga berperan dalam perubahan lemak menjadi

karbohidrat. Peroksisom terdapat pada sel tumbuhan dan sel

hewan. Pada hewan, peroksisom banyak terdapat di hati dan

ginjal, sedang pada tumbuhan peroksisom terdapat dalam

berbagai tipe sel.

Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel Hewan

1. tidak memiliki dinding sel

16

2. tidak memiliki plastida

3. memiliki lisosom

4. memiliki sentrosom

5. timbunan zat berupa lemak dan glikogen

6. bentuk tidak tetap

7. pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukuran kecil,

sedikit

Sel Tumbuhan

1. memiliki dinding sel dan membran sel

2. umumnya memiliki plastida

3. tidak memiliki lisosom

4. tidak memiliki sentrosom

5. timbunan zat berupa pati

6. bentuk tetap

7. memiliki vakuola ukuran besar, banyak

1.2 JARINGAN TUMBUHAN

Seperti pada hewan, tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-

sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul membentuk jaringan,

jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya

sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas

macam-macam jaringan dan organ yang membentuk tubuh

tumbuhan.

Jaringan tumbuhan dapat dibagi 2 macam :

17

1. Jaringan meristem

2. Jaringan dewasa

1. JARINGAN MERISTEM

Jaringan meristem adalah jaringan yang terus menerus

membelah.

Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam

1. Jaringan Meristem Primer

Jaringan meristem yang merupakan perkembangan lebih

lanjut dari pertumbuhan embrio.

Contoh: ujung batang, ujung akar. Meristem yang terdapat

di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.

Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan

akar bertambang panjang.

Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan

primer.

2. Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem

yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan

kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder

18

disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem

menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Contoh

jaringan meristem skunder yaitu kambium. Kambium adalah

lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat

diantara xilem dan floem.

Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder,

sehingga batang tumbuhan menjadi besar . Ini terjadi pada

tumbuhan dikotil dan Gymnospermae(tumbuhan berbiji terbuka

). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit

batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu.Pada

masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih

aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar,

sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan

kayu.

Berdasarkan letaknya jaringan meristem dibedakan

menjadi tiga yaitu meristem apikal, meristem interkalar

dan meristem lateral.

Meristem apikal adalah meristem yang terdapat pada

ujung akar dan pada ujung batang. Meristem apikal selalu

menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang.Pertumbuhan

memanjang akibat aktivitas meristem apikal disebut

pertumbuhan primer. Jaringan yang terbentuk dari meristem

apikal disebut jaringan primer.

Meristem interkalar atau meristem antara adalah

meristem yang terletak diantara jaringan meristem primer

dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki

meristem interkalar adalah batang rumput-rumputan

(Graminae). Pertumbuhan sel meristem interkalar

menyebabkan pemanjangan batang lebih cepat, sebelum

tumbuhnya bunga.

19

Meristem lateral atau meristem samping adalah meristem

yang menyebabkan pertumbuhan skunder. Pertumbuhan skunder

adalah proses pertumbuhan yang menyebabkan bertambah

besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem lateral

disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam

jaringan meristem yang telah ada pada akar dan batang dan

membentuk jaringan skunder pada bidang yang sejajar dengan

akar dan batang

2. JARINGAN DEWASA

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti

membelah.

Jaringan dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam :

1 Jaringan Epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan

tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam.

Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder,

akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan

epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi

jaringan di sebelah dalamnya.

2. Jaringan Parenkim

20

Nama lainnya adalah jaringan dasar. Jaringan parenkim

dijumpai pada kulit batang, kulit akar, daging, daun,

daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-

macam. Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut

klorenkim, yang mengandung rongga-rongga udara disebut

aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh tubuh

tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.

Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan menjadi

beberapa macam antara lain:

1. Parenkim asimilasi (klorenkim) adalah sel parenkim yang

mengandung klorofil dan berfungsi untuk fotosintesis.

2. Parenkim penimbun adalah sel parenkim ini dapat

menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan

di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di

dalam sitoplasma.

3. Parenkim air adalah sel parenkim yang mampu menyimpan

air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah

kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.

4. Parenkim udara (aerenkim) adalah jaringan parenkim yang

mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel

yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan

daun tumbuhan hidrofit.

3. Jaringan Penguat/Penyokong

21

Nama lainnya stereon. Fungsinya untuk menguatkan bagian

tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan sklerenkim.

a. Kolenkim

Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri

dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada

organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.

b. Sklerenkim

Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan

sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-

selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari

dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel

batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian

tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut bertugas

mengangkut zat-zat yang

dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2

macam jaringan; yakni xilem atau

pembuluh kayu dan floem atau

pembuluh lapis/pembuluh kulit

kayu.

Xilem bertugas mengangkut air

dan garam-garam mineral terlarut

dari akar ke seluruh bagian tubuh

tumbuhan. Xilem ada 2 macam:

trakea dan trakeid.

22

Floem bertugas mengangkut hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh

bagian tubuh tumbuhan.

5. Jaringan Gabus

Fungsi jaringan gabus adalah

untuk melindungi jaringan lain

agar tidak kehilangan banyak air,

mengingat sel-sel gabus yang

bersifat kedap air. Pada Dikotil,

jaringan gabus dibentuk oleh

kambium gabus atau felogen,

pembentukan jaringan gabus ke

arah dalam berupa sel-sel hidup

yang disebut feloderm, ke arah

luar berupa sel-sel mati yang

disebut felem.

1. 3 JARINGAN HEWAN

23

Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan

multiselular juga tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut

pada tempat tertentu akan bersatu membentuk jaringan untuk

melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok bekerja

sama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ.

Beberapa organ bekerja sama membentuk sistem organ dan

melaksanakan fungsi tertentu.

Jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat tinggi

dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitelium,

jaringan pengikat dan penumpu (tulang), jaringan otot, serta

jaringan saraf.

1. Jaringan Epitelium

Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan

epitel berfungsi sebagai pelapis organ dan rongga tubuh

bagian luar. Jaringan ini dapat ditemukan pada permukaan

tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan luarnya.

Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan

luar tubuh dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel

yang membatasi rongga tubuh dinamakan mesotelium, misalnya

perikardium, pleura, dan peritonium. Kemudian, jaringan

yang membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam

struktur tubuh, jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung

jaringan di bawahnya dari kerusakan, pengangkut zat-zat

antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim.

Berdasarkan strukturnya, jaringan epitel dibedakan

menjadi 3 macam, yaitu epitel pipih, epitel batang

(silinder), dan epitel kubus. Kita bisa membedakan ketiga

jaringan epitel tersebut berdasarkan ciri-cirinya. Epitel

pipih memiliki ciri yakni selnya berbentuk pipih dengan

nukleus bulat di tengah. Epitel batang (silinder) tersusun

24

oleh sel berbentuk seperti batang dengan nukleus bulat di

dasar sel. Sedangkan epitel kubus memiliki sel berbentuk

kubus dengan nukleus bulat besar di tengah.

Menurut lapisan penyusunnya, jaringan epitel terbagi

atas beberapa jaringan, yakni epitel pipih selapis, epitel

pipih berlapis banyak, epitel silindris selapis, epitel

silindris berlapis banyak, epitel kubus selapis, epitel

kubus berlapis banyak, dan epitel transisi. Kalian dapat

memahaminya dengan memerhatikan ulasan berikut.

Epitel Pipih Selapis

Jaringan epitel pipih selapis (sederhana) banyak

ditemukan pada organ-organ seperti pembuluh darah, pembuluh

limfa, paru-paru, alveoli, dan selaput perut. Sitoplasma

jaringan ini sangat jernih, inti selnya berbentuk bulat di

tengah, dan sel-selnya tersusun sangat rapat.

Jaringan epitel pipih selapis berperan dalam proses fi

ltrasi, sekresi, dan difusi osmosis.

Epitel Pipih Berlapis

25

Seperti epitel pipih selapis, sel jaringan epitel pipih

berlapis (kompleks) tersusun sangat rapat. Rongga mulut,

esofagus, laring, vagina, saluran anus, dan rongga hidung

banyak tersusun oleh jaringan ini. Fungsinya adalah sebagai

pelindung dan penghasil mukus.

Epitel Batang Selapis

Sel berbentuk batang, sitoplasma jernih, dengan inti sel

bulat berada di dekat dasar merupakan ciri jaringan ini.

Epitel batang selapis banyak ditemukan pada usus, dinding

lambung, kantong empedu, saluran rahim, saluran pencernaan,

dan saluran pernafasan bagian atas. Jaringan epitel batang

selapis berfungsi dalam proses sekresi, penyerapan

(absorpsi), penghasil mukus, dan pelicin/pelumas permukaan

saluran.

Epitel Batang Berlapis Banyak

26

Seperti namanya, jaringan ini tersusun banyak lapisan

sel yang berbentuk batang. Jaringan epitel batang berlapis

banyak terdapat pada beberapa organ tubuh seperti bagian

mata yang berwarna putih, faring, laring, dan uretra. Fungsi

epitel batang berlapis banyak yaitu sebagai tempat sekresi

yakni penghasil mukus,dan ekskresi, misalnya kelenjar ludah

dan kelenjar susu.

Epitel Kubus Selapis

Jaringan epitel berbentuk kubus selapis ditemui pada

beberapa bagian, meliputi permukaan ovarium, nefron, ginjal,

dan lensa mata. Fungsi epitel kubus selapis adalah tempat

sekresi.

Epitel Kubus Berlapis Banyak

Epitel kubus berlapis banyak terdapat pada beberapa

bagian tubuh, yakni folikel ovarium, testis, kelenjar

keringat, dan kelenjar ludah. Fungsi jaringan ini adalah

27

sebagai pelindung dan penghasil mukus. Selain itu, jaringan

ini juga berfungsi sebagai pelindung dari gesekan.

Epitel Transisi

Sel penyusun epitel transisi bentuknya dapat berubah dan

berlapislapis. Epitel ini dapat ditemukan pada organ saluran

pernafasan, ureter, dan kandung kemih. Saat kandung kemih

berisi urine, sel epitel akan berbentuk kuboid seperti dadu

atau silindris.

2. Jaringan Ikat

Saat kalian menyambung tali yang putus menjadi dua

bagian, kemudian kalian mengikatnya, maka tali tersebut akan

menjadi kuat kembali. Sama seperti tali, organ dan jaringan

tubuh kita dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga menjadi

kuat. Karena itu, jaringan ikat disebut juga jaringan

penyambung atau jaringan penyokong.

Jaringan ikat berfungsi melekatkan konstruksi

antarjaringan, membungkus organ, menghasilkan energi,

menghasilkan sistem imun, dan mengisi rongga-rongga di

antara organ.

Berbeda dengan jaringan epitel yang sel-selnya tersusun

rapat, kumpulan sel jaringan ikat amat jarang dan tersebar

dalam matriks ekstraseluler. Selain itu, sel-sel jaringan

ikat memiliki bentuk yang tidak teratur. Sebagian besar

28

matriksnya terdapat serat-serat dan bahan dasar yang berupa

cairan.

Jaringan ikat memiliki bahan dasar yang tidak berwarna,

tidak berbentuk (amorf), dan homogen. Bahan dasar ini

berasal dari asammukopolisakarida yaitu asam hialuronat.

Akibatnya, matriks menjadi lentur dan semakin banyak air. Di

dalamnya terdapat pula asam mukopolisakarida sulfan yang

menjadikan struktur jaringan ikat

bersifat kaku. Serat jaringan ikat yang terbuat dari

protein dan sebagai penyusun matriks memiliki berbagai jenis

serat, meliputi serat kolagen, serat elastis, dan serat

retikuler.

Serat kolagen berwarna putih atau disebut serat putih.

Seratnya tersusun atas protein kolagen, sehingga memiliki

sifat kuat, daya regang

tinggi, dan elastisitas yang rendah. Serat ini banyak

terdapat pada kulit,

tulang, dan tendon.

Sementara itu, serat elastis berwarna kuning atau

disebut serabut kuning. Serat elastis terbuat dari protein

elastin dan mukopolisakarida, sehingga memiliki elastisitas

29

tinggi. Serat ini banyak terdapat pada bantalan lemak,

ligamen, dan pembuluh darah.

Serat retikuler sangat tipis dan bercabang, tersusun

atas kolagen dan terhubung pula dengan serat kolagen. Karena

itu, serat retikuler mempunyai sifat yang sama dengan serat

kolagen. Bahan dasarnya mengandung glikoprotein. Serat ini

berfungsi sebagai penghubung jaringan pengikat dengan

jaringan sebelahnya. Serat retikuler dapat ditemukan pada

hati, limpa, dan kelenjar-kelenjar limfa

Berdasarkan jenisnya, jaringan ikat dikelompokan dalam

tiga tipe, yakni jaringan ikat sebenarnya, jaringan tulang

rangka, jaringan darah dan jaringan limfa. Nah, ulasan

berikut akan menambah pengetahuan kalian.

Jaringan Pengikat Sebenarnya

Jaringan ikat sebenarnya dibedakan menjadi jaringan peng

ikat

berserat (fi brosa), jaringan ikat elastis, jaringan ikat

lemak dan jaringan

ikat longgar.

Jaringan Ikat Berserat

Matriks jaringan ikat berserat mengandung serat putih

berkolagen, namun kolagennya tidak elastis. Kita dapat

30

temui jenis jaringan ini pada tendon yang melekatkan otot

ke tulang dan ligamen yang menghubungkan tulang dengan

tulang lain pada persendian. Jaringan ini berfungsi

menghubungkan tulang dengan tulang dan otot dengan tulang.

Jaringan Ikat Elastis

Matriks jaringan ikat elastis mengandung serabut

elastis kuning.

Bisa kita temukan pada ligamen dan dinding arteri.

Jaringan pengikatini berfungsi sebagai pelindung

elastisitas jaringan.

Jaringan Ikat lemak

Jaringan ikat lemak disebut pula jaringan adiposa. Di

dalamnya banyak tersimpan sel lemak berbentuk bulat.

Jaringan adiposa berfungsi melapisi dan menginsulasi

tubuh, kemudian juga menyimpan molekul bahan bakar.

Letaknya berada pada epidermis kulit, sumsum tulang,

sekitar sendi dan ginjal. Selain itu, jaringan ini

berfungsi sebagai penyimpan lemak, dan berperan sebagai

bantalan.

Jaringan pengikat longgar

Diberi nama jaringan ikat longgar karena seratnya

amat longgar. Jenis seratnya berkolagen, elastis, dan juga

berserat retikuler. Letaknya berada pada bagian bawah

kulit, di dekat

pembuluh darah dan saraf, dan sekitar organ. Jaringan

ini berperan dalam mengikat jaringan epitel dan jaringan

di bawahnya. Selain itu, jaringan ikat longgar berfungsi

menjaga organ tetap berada di tempatnya

31

Jaringan Tulang/Rangka

Jaringan tulang rangka meliputi jaringan tulang rawan

dan tulang sejati. Matriks jaringannya tersusun atas

kondrin jernih seperti kanji, yang terbuat dari fosfat dan

mukopolisakarida. Kondrin dihasilkan oleh sel-sel

kondroblast yang terdapat pada laluna. Sel tulang rawan

ini dinamakan kondrosit dengan fungsi mensintesis matriks.

Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari jaringan

mesenkim. Sedangkan pada orang dewasa dibentuk oleh

selaput rawan atau fibrosa yang dinamakan perikondrium.

Berikut penjelasannya satu persatu.

Jaringan Tulang Rawan

Jaringan tulang rawan disebut pula kartilago yang

terbagi menjadi 3 jenis, yakni kartilago hialin, kartilago

elastis, dan kartilago fibroblas.

Tulang rawan hialin memiliki berwarna putih kebiruan dan

transparan. Di dalam matriksnya terdapat serat elastis.

Di dalam tulang rawan elastis terdapat serat elastis

berwarna kuning. Selain itu, di dalamnya juga terdapat

perikondrium. Serat elastis ini berfungsi memberi

kelenturan dan menyokong jaringan tulang rawan. Tulang

rawan ini terdapat pada embrio, laring, telinga luar, dan

epiglotis.

Pada tulang rawan fibroblas terdapat matriks yang

tersusun atas kolagen dengan warna gelap dan keruh.

Secara struktural, jaringan ini merupakan jaringan tulang

rawan yang terkuat. Biasanya terdapat pada hubungan antar

tulang belakang dan tendon. Fungsinya adalah sebagai

pelindung dan penyokong jaringan.

32

Jaringan Tulang Sejati

Jaringan tulang sejati disebut pula dengan jaringan

tulang dewasa. Jaringan tulang sejati tersusun atas sel-

sel tulang yang dinamakan osteosit. Osteosit di bentuk

oleh osteoblas. Osteoblas berasal dari fibroblas.

Oleh karena itu, osteoblas berperan penting dalam

proses pembentukan tulang.Osteosit tersusun dalam lapisan

kon sentris yang disebut lamela. Lamela yang mengelilingi

kapiler disebut saluran Havers.

Di dalam saluran Havers ditemukan kapiler, vena, dan

arteri. Di

antara lamela terdapat ruang tempat osteosit yang

disebut lakuna. Sementara, antar saluran Havers

dihubungkan oleh sebuah saluran yang dinamakan saluran

Volkman.

Jaringan Darah

Darah merupakan jaringan pengikat. Pada mamalia terdapat

6 liter darah atau 6–10% dari berat tubuh. Darah beredar

dalam pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler.

Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan substansi

padat. Substansi cair disebut plasma darah, sedangkan

substansi padat berupa sel-sel darah.

Ada tiga tipe sel darah, yaitu eritrosit (sel darah

merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping-

keping darah). Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit

(leukosit bergranula) dan agranulosit (leukosit tak

bergranula). Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan

33

basofil. Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel

darah terdapat dalam plasma darah.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://thinkquantum.wordpress.com/2009/12/08/struktur-

organel-sel-hewan-tumbuhan/ diakses Jum’at tanggal 19

Agustus 2011

2. http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/20/jaringan-pada-

tumbuhan/ diakses Jum’at tanggal 19 Agustus 2011

3. http://www.ardianrisqi.com/2010/09/struktur-dan-fungsi-

jaringan-hewan.html diakses Jum’at tanggal 19 Agustus 2011

34

35