MAKALAH PHIL BARKER ok
-
Upload
stikesmuhla -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of MAKALAH PHIL BARKER ok
Penerapan Midle Range Theory Phil Barker:
The Tidal Model dalam Asuhan Keperawatan
Disusun dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains Keperawatan
Disusun oleh Kelompok 6:
Shanti Rosmaharani (136070300111011)
Abdul Rokhman (136070300111016)
Adi Sugia Akari (136070300111018)
Dwi Yogyo S (136070300111013)
Esti Widiani (136070300111020)
Adi Suyitno (136070300111015)
Rindayati (136070300111021)
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA
JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
PRAKATA
Puji syukur dan terima kasih pada Allah SWT atas
segala kemudahan yang diberikan sehingga tugas mata kuliah
Sains Keperawatan dengan judul Penerapan Midle Range Theory Phil
Barker : The Tidal Model dalam Asuhan Keperawatan dapat
terselesaikan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan
rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada,
dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk
penyelesaian keperawatan dapat terarah dan terencana dengan
baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa
tahap yaitu: pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,
implementasi tindakan, dan evaluasi. Salah satu teori
keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang
dikembangkan oleh Phil Barker yang lebih dikenal dengan
teori “Tidal Model of Mental Health Recovery” akan di bahas
lebih jauh dalam makalah ini.
Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu Ns Retno
Lestari, S.Kep., MN yang telah memberi arahan dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna
di dunia ini, begitu pula dengan makalah ini. Oleh karena
2
itu masukan, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan sempurnanya tulisan di masa mendatang. Harapan
penulis, kiranya tulisan ini bermanfaat bagi orang lain.
Malang, Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................1
PRAKATA ...................................................2
DAFTAR ISI ................................................3
BAB I PENDAHULUAN.........................................4
1.1 Latar Belakang.................................4
1.2 Tujuan.........................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................5
2.1 Latar Belakang Teoris........... …………………………….…….5
2.2 Konsep Mayor dan Definisi........................................................6
2.3 Penjelasan Skema Atau Bagan Atau Model Konsep. .13
2.4 Asumsi Mayor (Terkait Paradigma Keperawatan). . .15
3
2.5 Penerimaan oleh Keperawatan ....................17
BAB III KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN......................19
BAB IV PEMBAHASAN ........................................22
BAB V PENUTUP ...........................................24
DAFTAR PUSTAKA ...........................................25
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam
pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi
biopsikososiokultural dan spritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses
keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung
oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada
peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan
keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang
bila di dukung oleh teori dan model keperawatan serta
pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan di
dalam praktek keperawatan.
Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan
rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada,
dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk
penyelesaian keperawatan dapat terarah dan terencana dengan
baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa
tahap yaitu: pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,
implementasi tindakan, dan evaluasi.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para
ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka
berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini
5
sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam praktek keperawatan. Salah satu teori keperawatan yang
ada adalah teori keperawatan yang dikembangkan oleh Phil
Barker yang lebih dikenal dengan teori “Tidal Model of
Mental Health Recovery” makalah ini membahas lebih jauh
tentang aplikasi teori Phil Baker kedalam asuhan keperawatan
jiwa dengan kasus riwayat broken home.
1.2 Tujuan
1.Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh Phil Barker : The
Tidal Model Recovery
2.Menganalisis teori yang dikemukakan oleh Phil Barker.
3.Mengaplikasikan teori Phil Barker ke dalam asuhan
keperawatan jiwa dengan kasus riwayat broken home.
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Latar Belakang Teori
Phil Barker lahir di Skotlandia dan daerah pantai,
dan mulai berpengaruh dan tertarik dengan air, kiasan hidup
yang terakhir. Ia berhutang kepada ayah dan kakeknya dengan
“Memelihara dan disiplin”yang menolong dirinya untuk
menghargai bahwa“" hidup adalah suatu jawaban yang7
menantikan pertanyaan yang benar”. Ia seperti mereka
menjadi filosofer ( Barker,1999b).Hidup pada konteks ini
juga mendukung kecurigaan dan filosofinya setiap hari dengan
berespon melalui model Pasang surut (Alligood, 2010).
Barker mengikuti pelatihan pelukis dan menjadi ahli
pahat pertengahan tahun 1960 dan menang serta mendapatkan
Pernod Award untuk pelukis muda tahun 1974, yang mana waktu
itu ia sudah siap menjadi perawat Jiwa. Ia terus melukis
catatan metaphor. Barker masuk sekolah seni dengan
memperkenalkan dirinya “ Belajar dari kenyataan “,
pengalaman yang nyata, dengan focus pada temuan filosofinya.
Daya tariknya dengan filosofi timur, yang mulai pada
sekolah seni, meluncurkan teori Pasang Surut dengan gema
yang kacau balau, ketidaktentuan, perubahan, dan gagan cina
pada saat krisis. Awal keterlibatan pada seni juga membantu
untuk menjelaskan pandangan Barker’s tentang keperawatan
yaitu “ Keahlian dalam CARING” ( Barker, 2000)
Setelah sekolah seni, Barker bekerja sebagai pelukis
komersial dan pelukis lukisan dinding, ia menyumbang
pendapatannya dengan bekerja pada pabrik dan perusahaan
kereta api. “Pengalaman Samudra”gelombang pada era baru
pada tahun 1970 ketika ia berada pada posisi penjaga
peristirahatan local”. Daya Tariknya dengan dimensi manusia,
pengalaman hidup, dan riwayat orang-orang yang mengalami
perubahan mental yang distress membisikan dirinya untuk
mentranfer ketertarikannya pada seni dan kemanusiaan dalam
keperawatan (Alligood, 2010).
Pada awalnya Barker”s maju melalui keperawatan,
walaupun tidak biasa, dengan waktu dan terapi
8
konteksnya.Keperawatan dan dirinya mulai menyatu ketika ia
mulai belajar dan praktek macam-macam
Psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif dan
terapi grup keluarga. Penelitian Doktoral Barker tentang
terapi perilaku kognitif dengan kerja dengan grup wanita
yang mengalami depresi.
Bagaimanapun, Barker menjadi tidak nyaman dengan
aplikasi dari terapi untuk orang yang mengalami masalah
dalam hidup dan “Azaz ketidapastian “ yang ditekankan lagi
pada dirinya. Kecurigaannya tentang hidup dan pertanyaan
provokasi pribadi tentang pekerjaan, kegembiraan dan
integritas mereka. Ia belajar dari mereka apa arti
pengalaman distress (Alligood, 2010).
2.2 Konsep mayor dan definisi
a) Tidal model adalah pendekatan filosofis pada
penemuan kesehatan mental ini menekankan membantu
orang kembali kisah pribadi tekanan mental, dengan
memulihkan suara mereka.. Dengan menggunakan bahasa
mereka sendiri, metafora dan cerita pribadi orang
mulai untuk mengekspresikan sesuatu dari makna
hidup mereka Ini adalah langkah pertama menuju
membantu kembali kontrol atas kehidupan mereka
".. – Barker.
Tidal model adalah sebuah model pemulihan untuk
promosi kesehatan mental yang dikembangkan oleh
Profesor Phil Barker, Poppy Buchanan-Barker dan
rekan-rekan mereka. Tidal model berfokus pada
proses perubahan yang ada pada semua orang. Model
9
ini berusaha untuk mengungkapkan arti dari
pengalaman seseorang, menekankan pentingnya suara
mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan
metafora. Ini bertujuan untuk memberdayakan
seseorang untuk memimpin pemulihannya sendiri
bukannya diarahkan oleh para profesional.
Filosofi yang mendasari model ini awalnya
terinspirasi oleh penelitian selama lima tahun
tentang apa yang dibutuhkan untuk perawatan
kesehatan jiwa yang dilakukan oleh Prof. Dr. Chris
Barker dan Stevenson di Universitas Newcastle ,
Inggris. Sejak tahun 2000, model ini telah
dipraktekkan di Inggris dan luar negeri.
Karena karyanya di bidang ini, Phil Barker sering
disebut sebagai teoris kontemporer yang menonjol
dalam keperawatan kesehatan jiwa.
b) Sumber Teoritis Phill barker
Model pasang surut menarik metafora filosofis inti
dari teori chaos, seperti yang tak terduga - namun
dibatasi - sifat perilaku manusia dan pengalaman
dibandingkan dengan aliran dinamis dan kekuatan
air dan gelombang pasang laut. (Barker P, 2001)
Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci
asumsi filosofis yaitu:
a. keyakinan tentang keingintahuan dalam arti
positif
10
b. pengakuan atas kekuatan sumberdaya, daripada
berfokus pada masalah, kekurangan atau
kelemahan
c. menghormati keinginan seseorang, bukannya
paternalistik
d. penerimaan paradoks krisis sebagai peluang
e. mengakui bahwa semua tujuan berfokus pada
seseorang
f. keutamaan mengejar elegan dengan cara sederhana
yang mungkin harus dicari
c) Proses keterlibatan (engagement process)
Agar praktisi dapat memulai proses keterlibatan
menggunakan Tidal model, hal-hal yang perlu
diperhatikan:
a. bahwa pemulihan mungkin terjadi
b. bahwa perubahan tidak bisa dihindari, tidak ada
yang tetap
c. bahwa pada akhirnya, orang tahu apa yang
terbaik untuk mereka
d. bahwa orang memiliki semua sumber daya yang
mereka butuhkan untuk memulai
e. perjalanan pemulihan
f. bahwa orang tersebut adalah guru dan tenaga
penolong/praktisi adalah muridnya
g. bahwa tenaga penolong/praktisi harus kreatif
dan mempunyai rasa ingin tahu dalam mempelajari
apa yang perlu dilakukan untuk membantu
seseorang
11
Proses keterlibatan dengan orang yang dalam
masalah dan kesusahan terjadi dalam tiga domain
atau dimensi. Dengan Tidal model, praktisi
mengeksplorasi dimensi-dimensi tersebut untuk
sadar akan situasi di saat ini dan menentukan apa
yang harusnya terjadi sekarang.
a. Domain diri (self domain) adalah di mana orang
merasakan pengalaman mereka. Ada penekanan
untuk membuat orang merasa lebih aman dan
praktisi membantu mengembangkan “rencana
keamanan” atau security plan untuk mengurangi
ancaman terhadapnya atau orang lain di
sekitarnya.
b. Domain dunia (world domain) di mana orang
berpegang pada kisah mereka. Praktisi Tidal
model menggunakan cara khusus untuk
mengeksplorasi cerita ini bersama-sama,
mengungkapkan makna yang tersembunyi, menggali
sumber daya yang ada, dan untuk
mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk
membantu pemulihan.
c. Domain lainnya (others domain) menggambarkan
berbagai hubungan yang dimiliki seseorang di
masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tidak
hanya praktisi Tidal model tetapi juga anggota
lain dari tim perawatan kesehatan dan sosial,
teman, keluarga dan pendukung lainnya.
d) Kekuatan metafora
12
Tidal model menggunakan metafora atau filosofi air
dan menjelaskan bagaimana orang-orang dalam
kesusahanatau distress bisa menjadi rapuh secara
emosional , fisik dan spiritual. Filosofi ini
memandang pengalaman sehat dan sakit seperti zat
cair, bukan sebuah fenomena yang stabil, dan
kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang dilakukan
di lautan pengalaman. Filosofi ini menyatakan
bahwa kesehatan jiwa, faktor yang terkait dengan
krisis kejiwaan, bisa beragam serta kumulatif.
Dengan berprinsip pada filosofi ini, perawat atau
tenaga penolong lainnya akan mendapatkan pemahaman
yang lebih tentang situasi yang saat itu sedang
dihadapi seseorang dan perlunya suatu perubahan.
Dengan ini, praktisi atau tenaga penolong, seiring
berjalannya waktu, akan dibimbing untuk merawat
atau mengasuh seseorang mulai dari awal perjalanan
mereka hingga terdampar, tenggelam atau sebaliknya
dicampakkan oleh permasalahan hidup mereka.
Eksplorasi kemudian dapat dilakukan untuk
mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan badai
dan apa yang perlu dilakukan segera untuk dapat
berlayar lagi.
Nilai Tidal model dapat diringkas menjadi sepuluh
komitmen yang perlu diperhatikan:
1. Value the voice (menghargai suara)
Mendengarkan cerita seseorang adalah yang hal
yang terpenting.
2. Respect the language (hormati bahasa)
13
Memungkinkan orang untuk mengekspresikan,
menggambarkan, dan mendeskripsikan pengalaman
hidup mereka menggunakan cara dan bahasa mereka
sendiri.
3. Develop genuine curiosity (mengembangkan rasa
ingin tahu)
Menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu
tentang cerita orang tersebut.
4. Become the apprentice (menjadi apprentice)
Menempatkan diri dalam cerita tersebut dan
belajar serta mengambil hikmah dari cerita
orang yang anda bantu (klien).
5. Reveal personal wisdom (mengungkapkan
kebijaksanaan)
Pada dasarnya setiap orang memiliki sikap
bijaksana dalam menghadapi setiap pengalaman
hidupnya. Praktisi atau tenaga penolong
mempunyai tugas untuk membantunya mengungkapkan
kebijaksanaan tersebut yang akan membantu dalam
proses pemulihannya.
6. Be transparent (jadilah transparan atau
terbuka)
Baik klien maupun praktisi atau tenaga penolong
profesional berada dalam posisi istimewa dan
harus menjadi model yang percaya diri, dengan
cara setiap saat menjadi transparan atau
terbuka dan membantu untuk memastikan klien
tersebut memahami apa yang sebenarnya sedang
dilakukannya.
14
7. Use the available toolkit (gunakan sumberdaya
yang ada)
Cerita seseorang berisi informasi yang berharga
untuk mengetahui sumberdaya mana yang dapat
digunakan untuk membantu proses pemulihan dan
mana yang tidak dapat digunakan.
8. Craft the step beyond (menentukan langkah)
Praktisi atau tenaga penolong bersama-sama
dengan klien membangun sebuah apresiasi dan
menentukan langkah apa yang harus dilakukan
"sekarang" karena langkah awal merupakan
langkah yang penting.
9. Give the gift of time (berikan waktu)
Tidak ada yang lebih berharga daripada waktu
yang dihabiskan praktisi dan klien bersama-
sama. Pertanyaan yang harus ditanyakan bukan
“Berapa banyak waktu yang masih kita punya?”
melainkan "Bagaimana kita menggunakan waktu
yang ada saat ini?".
10.Know that change is constant (ketahuilah bahwa
perubahan adalah konstan)
Dua Puluh Kompetensi yang disampaikan Phil Barker:
1. Kompetensi 1 : Praktisi menunjukkan kapasitas
untuk mendengarkan secara aktif cerita orang
2. Kompetensi 2 : Praktisi menunjukkan komitmen
untuk membantu orang dengan mengetahui
permasalahannya karena sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari proses perawatan .
15
3. Kompetensi 3 : Praktisi membantu orang
mengekspresikan perasaan pasien.
4. Kompetensi 4 : Praktisi membantu orang
mengekspresikan dirinya / pemahamannya tentang
pengalaman tertentu melalui penggunaan cerita
pribadi , anekdot , perumpamaan atau metafora .
5. Kompetensi 5 : Praktisi menunjukkan minat dalam
cerita seseorang dengan meminta klarifikasi dari
titik-titik tertentu , dan meminta contoh-contoh
lebih lanjut atau rincian .
6. Kompetensi 6 : Praktisi menunjukkan kesediaan
untuk membantu orang
7. Kompetensi 7 : Praktisi mengembangkan rencana
perawatan berbasis permasalahan pasien.
8. Kompetensi 8 : Praktisi membantu orang
mengidentifikasi masalah spesifik hidup , dan apa
yang mungkin perlu dilakukan untuk mengatasinya .
9. Kompetensi 9 : Praktisi membantu orang
mengembangkan kesadaran dari apa yang bekerja
untuk atau terhadap mereka , dalam kaitannya
dengan masalah-masalah khusus hidup .
10. Kompetensi 10 : Praktisi menunjukkan minat
dalam mengidentifikasi apa yang orang berpikir
orang-orang tertentu yang dapat atau mungkin bisa
lakukan untuk membantu mereka lebih lanjut dalam
menangani masalah spesifik hidup .
11. Kompetensi 11 : Praktisi membantu orang
mengidentifikasi jenis perubahan akan merupakan
16
langkah ke arah penyelesaian atau bergerak
menjauh dari suatu masalah tertentu hidup .
12. Kompetensi 12 : Praktisi membantu orang
mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dalam
waktu dekat.
13. Kompetensi 13 : Praktisi membantu orang
mengembangkan kesadaran mereka bahwa waktu khusus
sedang diberikan untuk mengatasi kebutuhan
spesifik mereka .
14. Kompetensi 14 : Praktisi mengakui nilai
waktu orang tersebut memberikan kepada proses
penilaian dan perawatan pengiriman.
15. Kompetensi 15 : Praktisi membantu orang
mengidentifikasi dan mengembangkan kesadaran
kekuatan dan kelemahan pribadi.
16. Kompetensi 16 : Praktisi membantu orang
mengembangkan keyakinan diri , karena itu
mempromosikan kemampuan mereka untuk membantu
diri mereka sendiri .
17. Kompetensi 17 : Praktisi membantu orang
mengembangkan kesadaran subtlest perubahan -
dalam pikiran , perasaan atau tindakan .
18. Kompetensi 18 : Praktisi membantu orang
mengembangkan kesadaran tentang bagaimana
mereka , orang lain atau peristiwa telah
mempengaruhi perubahan ini .
19. Kompetensi 19 : Praktisi bertujuan untuk
memastikan bahwa orang tersebut sadar , setiap
saat , tujuan dari semua proses perawatan .
17
20. Kompetensi 20 : Praktisi memastikan bahwa
orang tersebut dilengkapi dengan salinan dari
semua dokumen penilaian dan perencanaan perawatan
untuk referensi mereka sendiri .
Hal ini merupakan pengalaman umum bagi semua
orang.
Tidal model berawal dari empat poin penting,
yaitu:
1. Fokus terapeutik yang utama dalam kesehatan
jiwa ialah dalam komunitas.
Manusia hidup di “lautan pengalaman” dan krisis
kejiwaan hanyalah satu dari sekian banyak hal
yang dapat “menenggalamkan” mereka. Tujuan
keperawatan atau asuhan kesehatan jiwa ialah
untuk mengembalikan mereka ke “lautan
pengalaman” tersebut sehingga mereka dapat
melanjutkan perjalanan hidup mereka.
2. Perubahan merupakan proses yang terus berjalan
dan konstan
Manusia akan terus berubah, namun kadang mereka
tidak menyadarinya. Salah satu tujuan utama
intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu
klien membangun kesadaran bahwa sekecil apapun
perubahan itu akan membawa dampak yang besar
bagi hidupnya.
3. Kekuatan terletak pada proses asuhan
Perawat membantu klien untuk mengidentifikasi
bagaimana ia dapat lebih berperan ddalam
18
hidupnya dan mengontrol hidupnya serta
pengalaman yang didapatnya.
4. Perawat dan klien adalah satu, tidak dapat
dipisahkan seperti penari dalam sebuah tarian.
19
2.3 Penjelasan Skema atau Bagan atau Model Konsep
Gambar 2.1 tiga dimensi personhood. (Barker, PJ. 2000. The
tidal model theory and practice. Pp. 29-31.
Newcastle, UK: University of Newcastle.)
Orang yang hidup dengan melewati pengalaman di
dunianya dapat dijelaskan menjadi tiga dimensi: dunia, self
(diri sendiri), dan orang lain. Dimensi dunia memfokuskan
kepada kebutuhan manusia untuk dimengerti dan divalidasi
persepsi mereka. Pengkajian keperawatan yang holistik
terdokumentasi dalam suara yang dimiliki manusia. Pengkajian
ini memfokuskan pada dunia pengalaman manusia dan memberikan
kesempatan untuk belajar tentang masalah yang dihadapi
manusia saat ini, skala dan evaluasi dari masalah tersebut,
sumber daya apa pada kehidupan manusia yang mungkin dapat
20
Person
Person
Self
Others
World
digunakan untuk membantu mengatasi masalah tersebut atau
memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan apa yang diperlukan untuk
membawa suatu perubahan (Barker, 2000).
Dimensi self (diri sendiri) menunjukkan kebutuhan
manusia akan keamanan fisik dan emosional. Kolaborasi untuk
pengkajian keamanan mampu memenuhi kebutuhan tersebut dan
menghasilkan rencana keamanan, yang mengidentifikasi dan
mendukung kebutuhan keamanan personal dan menurunkan risiko
mencelakai diri sendiri dan orang lain, area bunuh diri,
kekerasan, melukai diri sendiri dan mengabaikan diri sendiri
merupakan target yang spesisifk.
Jenis dukungan dan pelayanan yang orang butuhkan agar
dapat hidup normal dibagi menjadi tiga dimensi. Tim kerja
interdisiplin pada dimensi ini merupakan intervensi medis,
sosial, dan psikologi yang spesifik, sebagai sesuatu yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti: keuangan,
perumahan, dan determinan kesehatan yang lain. Keluarga,
teman, dan hal lain yang signifikan juga ditemukan pada
dimensi ini.
21
Multidisciplinary
Teamwork
Security plan
Core care plan based on
holistic
assessment
Gambar 2.2 Struktur perawatan (Barker, PJ. 2000. The tidal
model theory and practice. Pp. 27. Newcastle, UK:
University of Newcastle.)
Dalam pengkajian holistik, riwayat seseorang adalah
pada pusat rencana tindakan dan adalah ditampilkan seperti
sebuah pusat. siklus pengkajian keamanan dan rencana
mengelilingi pusat, semuanya dikelilingi oleh siklus tim
interdisiplin (gambar 2.2).
22
Core care plan based on
holistic
assessment
2.4 Asumsi Mayor (Terkait Paradigma Keperawatan)
Perawat terlibat dalam proses bekerja dengan orang,
lingkungan, dan status kesehatan, serta kebutuhan mereka.
Teori pasang surut pada asumsinya bahwa ada semacam "hal-
hal" sebagai kebutuhan kejiwaan dan keperawatan membutuhkan
beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan mereka. orang yang
berada di sekitar mereka memiliki solusi untuk masalah
keperawatan hidup mereka.
Dua asumsi dasar yang mendasari model pasang
surut. Pertama, perubahan adalah satu-satunya
ketetapan. Semua pengalaman manusia melibatkan orang yang
terus berubah. Kedua, orang yang membicarakan mereka. Kisah
Orang selalu dihiasi dengan cerita tentang bagaimana orang
ini datang dan berada di sini mengalami "masalah hidup"
mencari solusi.
Model pasang surut mengasumsikan bahwa ketika orang
terjebak dalam badai psikis "kegilaan" itu adalah "seolah-
olah" mereka berisiko tenggelam dalam kesulitan atau
tenggelam di kekerasan, itu adalah "seolah-olah" mereka
telah ditumpangi oleh bajak laut dan telah dirampok, itu
adalah "seolah-olah" mereka telah terdampar di pantai pada
beberapa pantai terpencil, jauh dari rumah dan terasing dari
semua yang mereka tahu dan mengerti.
a. Keperawatan
Perawatan berubah terus menerus, secara internal dan
dalam kaitannya dengan profesi lain, dalam respon
terhadap perubahan kebutuhan dan perubahan struktur
sosial. Sifat hubungan Barker dengan pengguna jasa
23
mengkonfirmasi apresiasi dari keperawatan sebagai
sosial, bukan professional. Jika ada satu hal
mendefinisikan keperawatan, global, itu adalah
konstruksi sosial dari perawat "peran “. Keperawatan
yang mengasuh, hanya ada bila kondisi yang diperlukan
untuk promosi pertumbuhan atau pengembangan. Perawatan
adalah kegiatan antarpribadi berupa abadi manusia
melibatkan fokus pada promosi pertumbuhan dan
perkembangan.
Keperawatan siap saat kondisi yang diperlukan untuk
promosi pertumbuhan dan perkembangan. Keperawatan
adalah aktivitas manusia interpersonal dan berfokus
pada promosi dari pertumbuhan dan perkembangan.
Keperawatan adalah orang yang memberikan pelayanan
kepada orang lain yang membutuhkan. Di sana terdapat
kekuatan yang dinamis pada keahlian dari keperawatan.
Seseorang mempunyai tugas untuk merawat orang lain.
Praktek keperawatan berfokus pada identifikasi
kebutuhan pasien saat ini, melakukan kolaborasi dan
mengembangan system pada human care. Focus yang tepat
dari keperawatan adalah kebutuhan akan perasaan oleh
orang yang dirawat,yang didefenisikan sebagai fungsi
hubungan antara orang dengan kebutuhan perawatan dan
orang yang mencari kebutuhan itu. Respon ini adalah
focus fenomena keperawatan, yakni respon baik actual
maupun potensial terhadap masalah kesehatan dan adanya
rentang silang antara manusia, lingkungan perilaku,
emosi, kepercayaan,identitas, kemampuan dan spiritual.
24
Eskplorasi keperawatan dari konteks menusia adalah
CARING.
b. Manusia
Dalam tidal teori perhatiannya adalah fenomena secara
langsung memandang bahwa manusia menceritrakan
kehidupan dan riwayat hidupnya. Manusia adalah
filosofi alami dan pembuat arti, membaktikan hidup
mereka untuk menetapkan makna dan nilai dari
pengalaman mereka.Perawat harus bisa menghargai
perspektif manusia.Manusia menceritrakan riwayat
hidup, perasaan hidupnya.
Manusia merupakan orang yang mengalami status
perubahan yang menetap dan terjadi secara terus
menerus. Mereka hidup dalam dunianya dan mengalami 3
dimensi yaitu ; Dunia.Diri sendiri dan orang lain.
Model pasang surut memegang sedikit asumsi tentang
latihan hidup yang sesuai sepanjang hidup manusia.
Manusia didefenisikan dalam hubungan/relasi sebagai
contoh dengan ayah,ibu, anak. Saudara dan juga dengan
perawat.
c. Kesehatan
Kesehatan adalah tugas personal yang sukses
diselesaikan yang merupakan hasil dari kesadaran diri,
disiplin diri, dan ditemukan dari masing-masing orang
yang bisa mengatur ritme hidup, diet dan sexual.
Kesehatan merupakan sesuatu yang dikejar,diperoleh dan
dirawat.Ini merupakan bagian dari kehidupan social,
ekonomi,cultural dan spiritual. Pada pandangan yang
25
holistic orang-orang menganggap bahwa kesehatan dan
sakit adalah sesuatu yang bernilai.
Perawat melibatkan orang-orang untuk belajar
menceritrakan riwayat hidupnya,memahami situasi yang
terjadi termasuk kondisi sehat dan sakit yang dialami
seseorang.
Sakit adalah orang yang mengalami masalah social,
psikologi dan medikasi/obat-obatan.
Keperawatan pada model pasang surut berfokus pada
sumber daya dan kemungkinan untuk mempertahankan
orientasi kesehatan.
d. Lingkungan
Lingkungan adalah social yang luas di alam, konteksnya
dari perjalanan hidup seseorang dalam samudra
pengalaman, perawat menciptakan tempat untuk bisa
bertumbuh dan berkembang. Hubungan teraupetik
digunakan sebagai jalan dalam membina relasi seseorang
dengan lingkungannya. Masalah manusia mungkin berasal
dari interaksi yang kompleks antara seseorang dang
lingkungan. Orang-orang yang tinggal di lingkungan
social mempunyai interaksi dengan orang lain, kelompok
dan organisasi, keluarga, kultur. Relasi adalah bagian
integral dalam lingkungan. Dalam lingkungan terdapat
tempat tinggal, pembiayaan, okupasi, stirahat,
merasakan cinta.
Banyak perawat psikiater menata Ruangan rawat di rumah
sakit seperti tempat tinggal dimana di ruangannya
terdapat ruang makan, ruang dapur. Lingkungan yang
disiapkan aman dan nyaman untuk ditempati. Kondisi ini
26
membuat orang-orang yang mengalami gangguan mental
merasa seperti tinggal di rumah mereka sendiri.
2.5 Penerimaan Oleh Keperawatan
a. Praktik
model tidal dikembangkan di lahan praktik antara tahun
1995 dan 1997 dan dikenalkan secara resmi di dua
ruangan psikiatri di Newcastle, Inggris pada tahun
1998. Tidal model diadopsi oleh program kesehatan
mental dan pada tahun 2000 diterapkan pada sembilan
ruangan psikiatri.
Hampir semua perkembangan tidal model dilakukan di
Inggris, dengan proyek yang trebnetang mulai dari
rumah sakit dan pelayanan komunitas, dari akut hingga
tingkat rehabilitasi, pelayanan spesialis forensik dan
keperawatan komunitas. Proyek ini juga bervariasi
mulai dari pelayanan di oota metropolitan seperti
London dan Birmingham hingga di pedesaan seperti
Norfolk.
Di rumah Sakit Royal Ottawa, Kanada, tiga program
telah mengimplemetasikan tidal model pada tahun 2002.
Pada februari 2004, tidal model telah diperkenalkan
di ruang geriatrik, psikiatri umum, rehabilitasi
psikososial.
Di Australia, model ini pertama kali diperkenalkan di
Sydney tetapi sekarang fokus pengembangan teori ini
terdapat di Queensland.
b. Pendidikan
27
Barker menyediakan paket pendidikan multimedia bagi
mereka yang menerapkan Tidal Model (Model pasang
surut), dan semua situs menggunakan program ini untuk
mempersiapkan untuk implementasi. Hal ini menjamin
perspektif umum di antara dan kesetiaan kepada nilai-
nilai, prinsip, dan proses Model Pasang Surut, namun
memungkinkan kreatif, pelaksanaan yang relevan secara
lokal. Perawat dalam komunitas Model pasang surut
memiliki kesempatan untuk belajar tentang model
sebelum, selama, dan setelah pelaksanaannya. Dalam
gelombang pertama di Newcastle upon Tyne, lebih dari
150 perawat berpartisipasi dalam pelatihan formal, dan
selama 2 tahun ke depan hampir 300 perawat
berpartisipasi dalam program pendidikan multimedia.
Model pasang surut diintegrasikan ke diploma, sarjana,
program pascasarjana keperawatan di University of
York. Ian Beech, seorang perawat kesehatan mental dan
dosen di universitas of Glamorgan, mengembangkan
program pendidikan pertama bagi praktisi di Wales. Di
University of Ottawa Kanada, Model pasang surut
termasuk dalam kosep dan teori-teori sarjana saja,
juga frame Kursus Perawatan Kesehatan Mental
Masyarakat. Model pasang surut termasuk dalam kursus
di Fakultas kesehatan mental masyarakat Mount Royal
College di Calgary, Kanada. Holistik, berbasis
kekuatan, narasi Model pasang surut memegang janji
besar untuk dimasukkan dalam program pendidikanyang
berkaitan dengan praktik berbasis penelitian dan
perawatan orang terpusat.
28
c. Penelitian
Model pasang surut dikembangkan dari program
penelitian klinis. Semua anggota jaringan
internasional Tidal Model didorong untuk mengevaluasi
model dalam praktek. Sebuah konsultan penelitian dan
pengembangan didirikan sebagai jaringan longgar untuk
pelaksanaan Model pasang surut dan proyek Pembangunan.
Konsultasi ini menyediakan kerangka kerja untuk
evaluasi Model pasang surut dalam tindakan dari
prespektif hasil organisasi, pengalaman profesional,
dan pengalaman pengguna konsumen. (Barker & Buchanan
Barker, 2004c). Tugas penting dari evaluasi dan
implementasi, proses, dan hasil dari model pasang
surut dalam praktek sedang berlangsung di Kanada,
Irlandia, Jepang, Selandia Baru, dan di seluruh
Britania Raya.
Dua evaluasi studi (Fletcher & Stevenson, 2001;
Stevenson & Fletcher, 2002) dieksplorasi ukuran hasil
yang mungkin penting dalam mengevaluasi Model pasang
surut dan mengevaluasi dampak dari penilaian dalam
praktik (Stevenson & Fletcher, 2002). Hasil kedua
studi menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan dan
penurunan panjang tetap. Ada penurunan kebutuhan untuk
tingkat tertinggi observasi, yang berkorelasi dengan
kecepatan penilaian dan penurunan insiden kekerasan,
membahayakan diri, dan penggunaan pengekangan.
Perawat, sendiri, melaporkan bahwa praktek Model
pasang surut profesional ditingkatkan dan didorong
keterlibatan penuh dengan orang-orang dalam perawatan.
29
Ini berguna dalam membantu orang untuk memenuhi
rencana perawatan dan perawat memungkinkan untuk fokus
interaksi mereka pada orang-orang mengidentifikasi
tujuan dan target untuk hari itu dan membawa mereka
keluar, profil mereka dan penghargaan profesional
(Stevenson & Fletcher, 2002). Studi ini memberikan
dukungan bagi teori implementasi berpusat pada orang
dalam praktek
Barker dan Walker (2000) mempelajari pandangan perawat
senior yang kerja tim multidisiplin di 26 unit masuk
akut kejiwaan dan hubungan untuk perawatan orang-orang
dan keluarga mereka. Meskipun perawat menghadapi
tantangan dalam melaksanakan "bekerja dalam
kemitraan", penelitian ini memberikan beberapa arah
untuk penyelidikan lebih lanjut di sekitar sifat
interdisipliner teori.
Transisi bagi perawat untuk fokus solusi dalam
interaksi adalah subyek penelitian oleh tim Newcastle
(Stevenson, et al, 2003). Perawat berpartisipasi dalam
inisiatif solusi yang dirancang khusus untuk
pendidikan, dan dampak dinilai untuk kedua perawat dan
orang-dalam-perawatan menggunakan beberapa sumber
data. Studi ini memberikan bukti kuat dari peningkatan
yang signifikan dalam pengetahuan perawat solusi
kinerja terfokus, dan digunakan dalam praktek. Orang
dalam perawatan juga menemukan pendekatan membantu.
Royal Ottawa Tim Rumah Sakit Tidal direplikasi studi
Newcastle pada tahun 2003, dengan hasil yang sama. Tim
Tosnu menyelesaikan evaluasi pengguna terfokus
30
pelaksanaan Model pasang surut. Di Birmingham, di
bangsal Tolkien, evaluasi 4 bulan telah selesai.
Evaluasi kerja sedang berlangsung di St Tydfil Rumah
Sakit di Wales. Perawat Irlandia telah berada di garis
depan pada evaluasi, menyajikan konferensi nasional
pertama pada model pasang surut dalam praktek, di
Dublin pada 2003, di mana perawat dari seluruh
republik dulu hasil evaluasi mereka mengubah layanan
dan kepuasan konsumen (Barker, 2004)
Di Selandia Baru, studi kualitatif fenomenologis
hermeneutik mengikuti pelaksanaan model pasang surut
di unit perawatan yang aman. Penelitian ini
mengeksplorasi pengalaman hidup dari empat pasien
rawat inap dan empat perawat. Lima tema yang
mencerminkan makna yang dilekatkan untuk menyediakan
dan menerima perawatan bergabung, hubungan, harapan,
wajah manusia, meratakan, dan bekerja bersama-sama.
Ini menunjukkan pengalaman positif dan hasil dengan
pelaksanaan model pasang surut (Brian Phillips,
komunikasi pribadi, 15 September 2003)
Model pasang surut diatur dalam basis penelitian yang
memberikan kemungkinan pemanfaatan penelitian atau
transfer pengetahuan lebih kontemporer. Perawat
berlatih dalam model pasang surut secara aktif
menggunakan penelitian dalam praktek, serta memberikan
kontribusi terhadap perkembangan praktik keperawatan.
Model pasang surut memiliki potensi untuk penelitian
aksi partisipatif, mengungkap pengetahuan tertanam
31
dalam praktek dan mengembangkan pengetahuan dan
pemahaman baru.
2.6 Kelemahan Teori
Teori praktis ini mengidentifikasi konsep terhadap
pemahaman kebutuhan manusia dengan masalah kehidupan,
apa dan bagaimana yang akan dilakukan perawat untuk
memenuhi kebutuhannya. Model keperawatan Phil Barker
ini kurang menekankan dan memfokuskan pada aspek
psikologis dan mental pasien.
32
BAB III
APLIKASI TEORI
Praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya
perlu menerapkan teori dan model keperawatan yang sesuai
dengan situasi tertentu. Pada kondisi awal kombinasi dari
beberapa teori dan model keperawatan dapat dipertimbangkan,
tetapi jika dipergunakan secara konsisten dapat dilakukan
analisa atau evaluasi terhadap keefektivannya. Dengan
menggunakan berbagai teori dan model keperawatan, maka fokus
dan konsekuensi praktik keperawatan dapat berbeda.
Berikut ini merupakan penerapan teori dan model
keperawatan Phil Barker.
3.1 Studi Kasus
Tn. D berasal dari keluarga broken home, sejak kecil
ayah dan ibu Tn.D telah bercerai dan ayahnya menikah
lagi. Semenjak itu, Tn. D diasuh oleh ibunya. Karena
ibu Tn. D sakit keras, maka Tn. D diasuh oleh ayah dan
ibu tirinya. Ibu tiri Tn. D memiliki seorang anak.
Saudara tiri Tn.D suka mengambil uangnya. Ayah Tn. Dseorang pemabuk dan sering memukul Tn. D. Ibu tirinya
juga selalu memarahi dan memukul Tn.D. Tn. D merasa
marah dan membenci mereka tetapi tidak bisa dia
ungkapkan. Akibatnya Tn. D tampak selalu murung dan
jarang bergaul dengan teman-temannya. Suatu hari, Tn.
D memukul ayahnya sampai mati. Tn D. dipindahkan dari
penjara ke ruang keamanan, dimana perawat primer
memulai untuk meminta Tn D. mengeksplor ceritanya
melalui pengkajian secara holistik.
33
3.2 Penyelesaian Kasus
Berdasarkan kasus di atas, penerapan teori Phil Barker
untuk menangani masalah di atas adalah sebagai
berikut:
1. Pengkajian
Pada aspek pengkajian, perawat memfokuskan pada 3
dimensi yaitu:
a.Domain diri (self domain):Tn. D memiliki pengalaman yang buruk dalam
hidupnya. Tn. D memiliki keluarga yang broken
home, ayahnya seorang pemabuk dan meiliki ibu
tiri yang memperlakukan dia dengan buruk. Tn. D
merasa kecewa terhadap peristiwa yang menimpa
dirinya. Ia merasa marah pada ayah dan ibu
tirinya. Tn. D mengatakan tidak ingat apakah
pernah memukul ayahnya atau tidak.
b. Domain dunia (world domain):
Tn. D berada pada lingkungan kelurga yang tidak
harmonis. Di lingkungan pergaulan, Tn. D jarang
berinteraksi dengan teman-temannya dan Tn. D
lebih suka diam dan menyendiri. Tn. D mengganggap
bahwa teman-temannya tidak menyukai dan tidak
mempercayai dia.
c.Domain lainnya (others domain)
Tn. D tidak memiliki saudara dan merupakan anak
tunggal. Tn. D memiliki saudara tiri yang senang
mengambil uangnya. Tn. D menyatakan bahwa dia
34
ingin sembuh dan merawat kembali ibunya yang
sedang sakit.
2. Intervensi
Intervensi yang dilakukan berdasar penerapan
sepuluh komitmen The Tidal Model dari theory Phill
Barker
1. Dengarkan dengan baik apa yang diceriterakan oleh
klien.
2. Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan
dirasakan yang membuat klien jengkel/kesal.
3. Meminta klien melanjutkan ceriteranya dengan
sesekali mengangguk dan klarifikasi
4. Kemukakan pendapat tentang hikmah peristiwa yang
dialami klien
5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan aspek positif
yang dimiliki
6. Tunjukkan sikap percaya diri perawat, dan meminta
klien menyadari akan apa yang sedang terjadi pada
dirinya
7. Menilai aspek positif klien yang dapat dilakukan
8. Anjurkan klien mulai melakukan aspek positif yang
dimiliki
9. Klien mengulangi melakukan aspek positif yang
dimiliki dengan menyusun jadual
10. Klien tetap melakukan aspek positif yang
dimilki dan merasakan perubahan yang ada pada
dirinya.
35
BAB IV
PEMBAHASAN
Model Tidal berkembang dari sebuah fokus yang
berlainan tentang perawatan penyakit jiwa pada lingkungan
yang akut untuk kesembuhan kesehatan mental yang lebih
fleksibel dan model reklamasi untuk beberapa setting
( lingkungan ) sesuai untuk beberapa disiplin ( Ilmu ). Hal
ini menegaskan bentuk penguasaan apresiasi atas kemampuan
untuk mengobati yang ada di dalam penjelasan yang telah
ditulis (Barker, 2004). Teori tersebut mendiskripsikan
bermacam asumsi tentang manusia, nilai kehidupan mereka, dan
nilai yang berhubungan dengan manusia dalam hal-hal khusus.
Teori ini menjelaskan bagaimana manusia dipahami secara
berbeda, mungkin lebih baik nilai mereka sendiri dan nilai
unik dari pengalaman mereka.
Tidal model dari Phil barker ini memandang manusia
dari 3 dimensi yaitu dimensi diri (self), dimensi dunia
(world) dan dimensi lain (orang lain), sehingga aplikasi
teori ini pada proses keperawatan harus memandang 3 dimensi
tersebut. Pada studi kasus, terlihat bahwa ketika mengkaji
pasien dengan gangguan kejiwaan perawat menggunakan
pendekatan ketiga dimensi tersebut. Pengkajian dimensi diri
(self) meliputi kebutuhan manusia akan keamanan fisik dan
emosional, risiko mencelakai diri sendiri dan orang lain,
area bunuh diri, kekerasan, melukai diri sendiri dan
mengabaikan diri sendiri. Pengkajian Dimensi dunia (world)
36
memfokuskan pada dunia pengalaman manusia dan memberikan
kesempatan untuk belajar tentang masalah yang dihadapi
manusia saat ini, skala dan evaluasi dari masalah tersebut,
sumber daya apa pada kehidupan manusia yang mungkin dapat
digunakan untuk membantu mengatasi masalah tersebut atau
memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan apa yang diperlukan untuk
membawa suatu perubahan. Pengkajian lain (others) meliputi
hubungan yang dimiliki seseorang di masa lalu, masa sekarang
dan masa depan, teman, keluarga dan pendukung lainnya.
Model ini juga menekankan bahwa dalam memberikan
asuhan keperawatan pada pasien psikiatri, menggunakan
sepuluh komitmen. Pada studi kasus, terlihat bahwa
intervensi perawat untuk mengatasi masalah klien menggunakan
sepuluh komitmen theory Tidal Model dari phil Barker.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Theory Tidal Model fokus diaplikasikan pada perawatan
penyakit jiwa dengan menggunakan sepuluh komitmen untuk
mendukung proses kesembuhan pasien. Model Tidal memberikan
sebuah orientasi untuk praktik yaitu penelitian dasar,
holistik dan individu terkait dengan keperawatan jiwa.
5.2 SARAN
37
Theory Tidal Model dari Phil Barker dengan sepuluh
komitmen agar dapat diaplikasikan pada tatanan pendidikan,
praktik, dan penelitian di Indonesia.
38
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, M. R., & Tomey, A. M. (2010). Nursing Theorist and Their
Work (7 ed.). United State of Amerika: Mosby Elsevier.
Buchanan, Barker P . (2008). Clarifying the Value Base of
Recovery: The 10 Tidal Commitments. Journal of Psychiatric
and Mental Health Nursing.
Barker, P.(2001).The tidal model: developing a person-
centered approach to psychiatric and mental health
nursing. Perspect Psychiatr Care.
Barker ,P.(2000). The Tidal Model: Theory and Practice.
University of Newcastle,
Keliat, B. A., Wiyono, A. P., & Susanti, H. (2011).
Manajemen Kasus Gangguan Jiwa (CMHN: intermediet course).
Jakarta: EGC.
39