MAKALAH PHIL BARKER ok

39
Penerapan Midle Range Theory Phil Barker: The Tidal Model dalam Asuhan Keperawatan Disusun dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sains Keperawatan Disusun oleh Kelompok 6: Shanti Rosmaharani (136070300111011) Abdul Rokhman (136070300111016) Adi Sugia Akari (136070300111018) Dwi Yogyo S (136070300111013) Esti Widiani (136070300111020) Adi Suyitno (136070300111015) Rindayati (136070300111021) PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

Transcript of MAKALAH PHIL BARKER ok

Penerapan Midle Range Theory Phil Barker:

The Tidal Model dalam Asuhan Keperawatan

Disusun dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sains Keperawatan

Disusun oleh Kelompok 6:

Shanti Rosmaharani (136070300111011)

Abdul Rokhman (136070300111016)

Adi Sugia Akari (136070300111018)

Dwi Yogyo S (136070300111013)

Esti Widiani (136070300111020)

Adi Suyitno (136070300111015)

Rindayati (136070300111021)

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN

PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2013

PRAKATA

Puji syukur dan terima kasih pada Allah SWT atas

segala kemudahan yang diberikan sehingga tugas mata kuliah

Sains Keperawatan dengan judul Penerapan Midle Range Theory Phil

Barker : The Tidal Model dalam Asuhan Keperawatan dapat

terselesaikan.

Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan

rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada,

dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk

penyelesaian keperawatan dapat terarah dan terencana dengan

baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa

tahap yaitu: pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,

implementasi tindakan, dan evaluasi. Salah satu teori

keperawatan yang ada adalah teori keperawatan yang

dikembangkan oleh Phil Barker yang lebih dikenal dengan

teori “Tidal Model of Mental Health Recovery” akan di bahas

lebih jauh dalam makalah ini.

Pada kesempatan ini, perkenankan kami menyampaikan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ibu Ns Retno

Lestari, S.Kep., MN yang telah memberi arahan dalam

penyusunan makalah ini.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna

di dunia ini, begitu pula dengan makalah ini. Oleh karena

2

itu masukan, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi

perbaikan dan sempurnanya tulisan di masa mendatang. Harapan

penulis, kiranya tulisan ini bermanfaat bagi orang lain.

Malang, Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................1

PRAKATA ...................................................2

DAFTAR ISI ................................................3

BAB I PENDAHULUAN.........................................4

1.1 Latar Belakang.................................4

1.2 Tujuan.........................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................5

2.1 Latar Belakang Teoris........... …………………………….…….5

2.2 Konsep Mayor dan Definisi........................................................6

2.3 Penjelasan Skema Atau Bagan Atau Model Konsep. .13

2.4 Asumsi Mayor (Terkait Paradigma Keperawatan). . .15

3

2.5 Penerimaan oleh Keperawatan ....................17

BAB III KASUS DAN ASUHAN KEPERAWATAN......................19

BAB IV PEMBAHASAN ........................................22

BAB V PENUTUP ...........................................24

DAFTAR PUSTAKA ...........................................25

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam

pelayanan kesehatan yang bersifat komprehensif meliputi

biopsikososiokultural dan spritual yang ditujukan kepada

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam

keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses

keperawatan. Pelayanan keperawatan yang berkualitas didukung

oleh pengembangan teori dan model konseptual keperawatan.

Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam

pelaksanaan asuhan keperawatan akan berdampak pada

peningkatan kualitas asuhan keperawatan. Pelayanan

keperawatan sebagai pelayanan profesional akan berkembang

bila di dukung oleh teori dan model keperawatan serta

pengembangan riset keperawatan dan diimplementasikan di

dalam praktek keperawatan.

Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan

rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada,

dengan pendekatan yang dilakukan tersebut bentuk

penyelesaian keperawatan dapat terarah dan terencana dengan

baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa

tahap yaitu: pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan,

implementasi tindakan, dan evaluasi.

Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para

ahli keperawatan dengan harapan dapat menjadi kerangka

berpikir perawat, sehingga perawat perlu memahami konsep ini

5

sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan

dalam praktek keperawatan. Salah satu teori keperawatan yang

ada adalah teori keperawatan yang dikembangkan oleh Phil

Barker yang lebih dikenal dengan teori “Tidal Model of

Mental Health Recovery”  makalah ini membahas lebih jauh

tentang aplikasi teori Phil Baker kedalam asuhan keperawatan

jiwa dengan kasus riwayat broken home.

1.2 Tujuan

1.Menjelaskan teori yang dikemukakan oleh  Phil Barker : The

Tidal Model Recovery

2.Menganalisis teori yang dikemukakan oleh Phil Barker.

3.Mengaplikasikan teori Phil Barker ke dalam asuhan

keperawatan jiwa dengan kasus riwayat broken home.

6

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Latar Belakang Teori

Phil Barker lahir di Skotlandia dan daerah pantai,

dan mulai berpengaruh dan tertarik dengan air, kiasan hidup

yang terakhir. Ia berhutang kepada ayah dan kakeknya dengan

“Memelihara dan disiplin”yang menolong dirinya untuk

menghargai bahwa“" hidup adalah suatu jawaban yang7

menantikan pertanyaan yang benar”. Ia seperti mereka

menjadi filosofer ( Barker,1999b).Hidup pada konteks ini

juga mendukung kecurigaan dan filosofinya setiap hari dengan

berespon melalui model Pasang surut (Alligood, 2010).

Barker mengikuti pelatihan pelukis dan menjadi ahli

pahat pertengahan tahun 1960 dan menang serta mendapatkan

Pernod Award untuk pelukis muda tahun 1974, yang mana waktu

itu ia sudah siap menjadi perawat Jiwa. Ia terus melukis

catatan metaphor. Barker masuk sekolah seni dengan

memperkenalkan dirinya “ Belajar dari kenyataan “,

pengalaman yang nyata, dengan focus pada temuan filosofinya.

Daya tariknya dengan filosofi timur, yang mulai pada

sekolah seni, meluncurkan teori Pasang Surut dengan gema

yang kacau balau, ketidaktentuan, perubahan, dan gagan cina

pada saat krisis. Awal keterlibatan pada seni juga membantu

untuk menjelaskan pandangan Barker’s tentang keperawatan

yaitu “ Keahlian dalam CARING” ( Barker, 2000)

Setelah sekolah seni, Barker bekerja sebagai pelukis

komersial dan pelukis lukisan dinding, ia menyumbang

pendapatannya dengan bekerja pada pabrik dan perusahaan

kereta api. “Pengalaman Samudra”gelombang pada era baru

pada tahun 1970 ketika ia berada pada posisi penjaga

peristirahatan local”. Daya Tariknya dengan dimensi manusia,

pengalaman hidup, dan riwayat orang-orang yang mengalami

perubahan mental yang distress membisikan dirinya untuk

mentranfer ketertarikannya pada seni dan kemanusiaan dalam

keperawatan (Alligood, 2010).

Pada awalnya Barker”s maju melalui keperawatan,

walaupun tidak biasa, dengan waktu dan terapi

8

konteksnya.Keperawatan dan dirinya mulai menyatu ketika ia

mulai belajar dan praktek macam-macam

Psikoterapi seperti terapi perilaku kognitif dan

terapi grup keluarga. Penelitian Doktoral Barker tentang

terapi perilaku kognitif dengan kerja dengan grup wanita

yang mengalami depresi.

Bagaimanapun, Barker menjadi tidak nyaman dengan

aplikasi dari terapi untuk orang yang mengalami masalah

dalam hidup dan “Azaz ketidapastian “ yang ditekankan lagi

pada dirinya. Kecurigaannya tentang hidup dan pertanyaan

provokasi pribadi tentang pekerjaan, kegembiraan dan

integritas mereka. Ia belajar dari mereka apa arti

pengalaman distress (Alligood, 2010).

2.2 Konsep mayor dan definisi

a) Tidal  model adalah pendekatan  filosofis pada

penemuan kesehatan mental ini menekankan membantu

orang kembali kisah pribadi tekanan mental, dengan

memulihkan suara mereka.. Dengan menggunakan bahasa

mereka sendiri, metafora dan cerita pribadi orang

mulai untuk mengekspresikan sesuatu dari makna

hidup mereka Ini adalah langkah pertama menuju

membantu kembali kontrol atas kehidupan mereka

".. – Barker.

Tidal model adalah sebuah model pemulihan untuk

promosi kesehatan mental yang dikembangkan oleh

Profesor Phil Barker, Poppy Buchanan-Barker dan

rekan-rekan mereka. Tidal model berfokus pada

proses perubahan yang ada pada semua orang. Model

9

ini berusaha untuk mengungkapkan arti dari

pengalaman seseorang, menekankan pentingnya suara

mereka sendiri dan kebijaksanaan melalui kekuatan

metafora. Ini bertujuan untuk memberdayakan

seseorang untuk memimpin pemulihannya sendiri

bukannya diarahkan oleh para profesional.

Filosofi yang mendasari model ini awalnya

terinspirasi oleh penelitian selama lima tahun

tentang apa yang dibutuhkan untuk perawatan

kesehatan jiwa yang dilakukan oleh Prof. Dr. Chris

Barker dan Stevenson di Universitas Newcastle ,

Inggris. Sejak tahun 2000, model ini telah

dipraktekkan di Inggris dan luar negeri.

Karena karyanya di bidang ini, Phil Barker sering

disebut sebagai teoris kontemporer yang menonjol

dalam keperawatan kesehatan jiwa.

b) Sumber Teoritis Phill barker

Model pasang surut menarik metafora filosofis inti

dari teori chaos, seperti yang tak terduga - namun

dibatasi - sifat perilaku manusia dan pengalaman

dibandingkan dengan aliran dinamis dan kekuatan

air dan gelombang pasang laut. (Barker P, 2001)

Tidal model diaplikasikan melalui enam kunci

asumsi filosofis yaitu:

a. keyakinan tentang keingintahuan dalam arti

positif

10

b. pengakuan atas kekuatan sumberdaya, daripada

berfokus pada masalah, kekurangan atau

kelemahan

c. menghormati keinginan seseorang, bukannya

paternalistik

d. penerimaan paradoks krisis sebagai peluang

e. mengakui bahwa semua tujuan berfokus pada

seseorang

f. keutamaan mengejar elegan dengan cara sederhana

yang mungkin harus dicari

c) Proses keterlibatan (engagement process)

Agar praktisi dapat memulai proses keterlibatan

menggunakan Tidal model, hal-hal yang perlu

diperhatikan:

a. bahwa pemulihan mungkin terjadi

b. bahwa perubahan tidak bisa dihindari, tidak ada

yang tetap

c. bahwa pada akhirnya, orang tahu apa yang

terbaik untuk mereka

d. bahwa orang memiliki semua sumber daya yang

mereka butuhkan untuk memulai

e. perjalanan pemulihan

f. bahwa orang tersebut adalah guru dan tenaga

penolong/praktisi adalah muridnya

g. bahwa tenaga penolong/praktisi harus kreatif

dan mempunyai rasa ingin tahu dalam mempelajari

apa yang perlu dilakukan untuk membantu

seseorang

11

Proses keterlibatan dengan orang yang dalam

masalah dan kesusahan terjadi dalam tiga domain

atau dimensi. Dengan Tidal model, praktisi

mengeksplorasi dimensi-dimensi tersebut untuk

sadar akan situasi di saat ini dan menentukan apa

yang harusnya terjadi sekarang.

a. Domain diri (self domain) adalah di mana orang

merasakan pengalaman mereka. Ada penekanan

untuk membuat orang merasa lebih aman dan

praktisi membantu mengembangkan “rencana

keamanan” atau security plan untuk mengurangi

ancaman terhadapnya atau orang lain di

sekitarnya.

b. Domain dunia (world domain) di mana orang

berpegang pada kisah mereka. Praktisi Tidal

model menggunakan cara khusus untuk

mengeksplorasi cerita ini bersama-sama,

mengungkapkan makna yang tersembunyi, menggali

sumber daya yang ada, dan untuk

mengidentifikasi apa yang perlu dilakukan untuk

membantu pemulihan.

c. Domain lainnya (others domain) menggambarkan

berbagai hubungan yang dimiliki seseorang di

masa lalu, masa sekarang dan masa depan, tidak

hanya praktisi Tidal model tetapi juga anggota

lain dari tim perawatan kesehatan dan sosial,

teman, keluarga dan pendukung lainnya.

d) Kekuatan metafora

12

Tidal model menggunakan metafora atau filosofi air

dan menjelaskan bagaimana orang-orang dalam

kesusahanatau distress bisa menjadi rapuh secara

emosional , fisik dan spiritual. Filosofi ini

memandang pengalaman sehat dan sakit seperti zat

cair, bukan sebuah fenomena yang stabil, dan

kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang dilakukan

di lautan pengalaman. Filosofi ini menyatakan

bahwa kesehatan jiwa, faktor yang terkait dengan

krisis kejiwaan, bisa beragam serta kumulatif.

Dengan berprinsip pada filosofi ini, perawat atau

tenaga penolong lainnya akan mendapatkan pemahaman

yang lebih tentang situasi yang saat itu sedang

dihadapi seseorang dan perlunya suatu perubahan.

Dengan ini, praktisi atau tenaga penolong, seiring

berjalannya waktu, akan dibimbing untuk merawat

atau mengasuh seseorang mulai dari awal perjalanan

mereka hingga terdampar, tenggelam atau sebaliknya

dicampakkan oleh permasalahan hidup mereka.

Eksplorasi kemudian dapat dilakukan untuk

mengetahui apa yang sebenarnya menyebabkan badai

dan apa yang perlu dilakukan segera untuk dapat

berlayar lagi.

Nilai Tidal model dapat diringkas menjadi sepuluh

komitmen yang perlu diperhatikan:

1. Value the voice (menghargai suara)

Mendengarkan cerita seseorang adalah yang hal

yang terpenting.

2. Respect the language (hormati bahasa)

13

Memungkinkan orang untuk mengekspresikan,

menggambarkan, dan mendeskripsikan pengalaman

hidup mereka menggunakan cara dan bahasa mereka

sendiri.

3. Develop genuine curiosity (mengembangkan rasa

ingin tahu)

Menunjukkan ketertarikan dan rasa ingin tahu

tentang cerita orang tersebut.

4. Become the apprentice (menjadi apprentice)

Menempatkan diri dalam cerita tersebut dan

belajar serta mengambil hikmah dari cerita

orang yang anda bantu (klien).

5. Reveal personal wisdom (mengungkapkan

kebijaksanaan)

Pada dasarnya setiap orang memiliki sikap

bijaksana dalam menghadapi setiap pengalaman

hidupnya. Praktisi atau tenaga penolong

mempunyai tugas untuk membantunya mengungkapkan

kebijaksanaan tersebut yang akan membantu dalam

proses pemulihannya.

6. Be transparent (jadilah transparan atau

terbuka)

Baik klien maupun praktisi atau tenaga penolong

profesional berada dalam posisi istimewa dan

harus menjadi model yang percaya diri, dengan

cara setiap saat menjadi transparan atau

terbuka dan membantu untuk memastikan klien

tersebut memahami apa yang sebenarnya sedang

dilakukannya.

14

7. Use the available toolkit (gunakan sumberdaya

yang ada)

Cerita seseorang berisi informasi yang berharga

untuk mengetahui sumberdaya mana yang dapat

digunakan untuk membantu proses pemulihan dan

mana yang tidak dapat digunakan.

8. Craft the step beyond (menentukan langkah)

Praktisi atau tenaga penolong bersama-sama

dengan klien membangun sebuah apresiasi dan

menentukan langkah apa yang harus dilakukan

"sekarang" karena langkah awal merupakan

langkah yang penting.

9. Give the gift of time (berikan waktu)

Tidak ada yang lebih berharga daripada waktu

yang dihabiskan praktisi dan klien bersama-

sama. Pertanyaan yang harus ditanyakan bukan

“Berapa banyak waktu yang masih kita punya?”

melainkan "Bagaimana kita menggunakan waktu

yang ada saat ini?".

10.Know that change is constant (ketahuilah bahwa

perubahan adalah konstan)

Dua Puluh Kompetensi yang disampaikan Phil Barker:

1. Kompetensi 1 : Praktisi menunjukkan kapasitas

untuk mendengarkan secara aktif cerita orang

2. Kompetensi 2 : Praktisi menunjukkan komitmen

untuk membantu orang dengan mengetahui

permasalahannya karena sebagai bagian yang tak

terpisahkan dari proses perawatan .

15

3. Kompetensi 3 : Praktisi membantu orang

mengekspresikan perasaan pasien.

4. Kompetensi 4 : Praktisi membantu orang

mengekspresikan dirinya / pemahamannya tentang

pengalaman tertentu melalui penggunaan cerita

pribadi , anekdot , perumpamaan atau metafora .

5. Kompetensi 5 : Praktisi menunjukkan minat dalam

cerita seseorang dengan meminta klarifikasi dari

titik-titik tertentu , dan meminta contoh-contoh

lebih lanjut atau rincian .

6. Kompetensi 6 : Praktisi menunjukkan kesediaan

untuk membantu orang

7. Kompetensi 7 : Praktisi mengembangkan rencana

perawatan berbasis permasalahan pasien.

8. Kompetensi 8 : Praktisi membantu orang

mengidentifikasi masalah spesifik hidup , dan apa

yang mungkin perlu dilakukan untuk mengatasinya .

9. Kompetensi 9 : Praktisi membantu orang

mengembangkan kesadaran dari apa yang bekerja

untuk atau terhadap mereka , dalam kaitannya

dengan masalah-masalah khusus hidup .

10. Kompetensi 10 : Praktisi menunjukkan minat

dalam mengidentifikasi apa yang orang berpikir

orang-orang tertentu yang dapat atau mungkin bisa

lakukan untuk membantu mereka lebih lanjut dalam

menangani masalah spesifik hidup .

11. Kompetensi 11 : Praktisi membantu orang

mengidentifikasi jenis perubahan akan merupakan

16

langkah ke arah penyelesaian atau bergerak

menjauh dari suatu masalah tertentu hidup .

12. Kompetensi 12 : Praktisi membantu orang

mengidentifikasi apa yang harus dilakukan dalam

waktu dekat.

13. Kompetensi 13 : Praktisi membantu orang

mengembangkan kesadaran mereka bahwa waktu khusus

sedang diberikan untuk mengatasi kebutuhan

spesifik mereka .

14. Kompetensi 14 : Praktisi mengakui nilai

waktu orang tersebut memberikan kepada proses

penilaian dan perawatan pengiriman.

15. Kompetensi 15 : Praktisi membantu orang

mengidentifikasi dan mengembangkan kesadaran

kekuatan dan kelemahan pribadi.

16. Kompetensi 16 : Praktisi membantu orang

mengembangkan keyakinan diri , karena itu

mempromosikan kemampuan mereka untuk membantu

diri mereka sendiri .

17. Kompetensi 17 : Praktisi membantu orang

mengembangkan kesadaran subtlest perubahan -

dalam pikiran , perasaan atau tindakan .

18. Kompetensi 18 : Praktisi membantu orang

mengembangkan kesadaran tentang bagaimana

mereka , orang lain atau peristiwa telah

mempengaruhi perubahan ini .

19. Kompetensi 19 : Praktisi bertujuan untuk

memastikan bahwa orang tersebut sadar , setiap

saat , tujuan dari semua proses perawatan .

17

20. Kompetensi 20 : Praktisi memastikan bahwa

orang tersebut dilengkapi dengan salinan dari

semua dokumen penilaian dan perencanaan perawatan

untuk referensi mereka sendiri .

Hal ini merupakan pengalaman umum bagi semua

orang.

Tidal model berawal dari empat poin penting,

yaitu:

1. Fokus terapeutik yang utama dalam kesehatan

jiwa ialah dalam komunitas.

Manusia hidup di “lautan pengalaman” dan krisis

kejiwaan hanyalah satu dari sekian banyak hal

yang dapat “menenggalamkan” mereka. Tujuan

keperawatan atau asuhan kesehatan jiwa ialah

untuk mengembalikan mereka ke “lautan

pengalaman” tersebut sehingga mereka dapat

melanjutkan perjalanan hidup mereka.

2. Perubahan merupakan proses yang terus berjalan

dan konstan

Manusia akan terus berubah, namun kadang mereka

tidak menyadarinya. Salah satu tujuan utama

intervensi yang dilakukan ialah untuk membantu

klien membangun kesadaran bahwa sekecil apapun

perubahan itu akan membawa dampak yang besar

bagi hidupnya.

3. Kekuatan terletak pada proses asuhan

Perawat membantu klien untuk mengidentifikasi

bagaimana ia dapat lebih berperan ddalam

18

hidupnya dan mengontrol hidupnya serta

pengalaman yang didapatnya.

4. Perawat dan klien adalah satu, tidak dapat

dipisahkan seperti penari dalam sebuah tarian.

19

2.3 Penjelasan Skema atau Bagan atau Model Konsep

Gambar 2.1 tiga dimensi personhood. (Barker, PJ. 2000. The

tidal model theory and practice. Pp. 29-31.

Newcastle, UK: University of Newcastle.)

Orang yang hidup dengan melewati pengalaman di

dunianya dapat dijelaskan menjadi tiga dimensi: dunia, self

(diri sendiri), dan orang lain. Dimensi dunia memfokuskan

kepada kebutuhan manusia untuk dimengerti dan divalidasi

persepsi mereka. Pengkajian keperawatan yang holistik

terdokumentasi dalam suara yang dimiliki manusia. Pengkajian

ini memfokuskan pada dunia pengalaman manusia dan memberikan

kesempatan untuk belajar tentang masalah yang dihadapi

manusia saat ini, skala dan evaluasi dari masalah tersebut,

sumber daya apa pada kehidupan manusia yang mungkin dapat

20

Person

Person

Self

Others

World

digunakan untuk membantu mengatasi masalah tersebut atau

memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan apa yang diperlukan untuk

membawa suatu perubahan (Barker, 2000).

Dimensi self (diri sendiri) menunjukkan kebutuhan

manusia akan keamanan fisik dan emosional. Kolaborasi untuk

pengkajian keamanan mampu memenuhi kebutuhan tersebut dan

menghasilkan rencana keamanan, yang mengidentifikasi dan

mendukung kebutuhan keamanan personal dan menurunkan risiko

mencelakai diri sendiri dan orang lain, area bunuh diri,

kekerasan, melukai diri sendiri dan mengabaikan diri sendiri

merupakan target yang spesisifk.

Jenis dukungan dan pelayanan yang orang butuhkan agar

dapat hidup normal dibagi menjadi tiga dimensi. Tim kerja

interdisiplin pada dimensi ini merupakan intervensi medis,

sosial, dan psikologi yang spesifik, sebagai sesuatu yang

dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari seperti: keuangan,

perumahan, dan determinan kesehatan yang lain. Keluarga,

teman, dan hal lain yang signifikan juga ditemukan pada

dimensi ini.

21

Multidisciplinary

Teamwork

Security plan

Core care plan based on

holistic

assessment

Gambar 2.2 Struktur perawatan (Barker, PJ. 2000. The tidal

model theory and practice. Pp. 27. Newcastle, UK:

University of Newcastle.)

Dalam pengkajian holistik, riwayat seseorang adalah

pada pusat rencana tindakan dan adalah ditampilkan seperti

sebuah pusat. siklus pengkajian keamanan dan rencana

mengelilingi pusat, semuanya dikelilingi oleh siklus tim

interdisiplin (gambar 2.2).

22

Core care plan based on

holistic

assessment

2.4 Asumsi Mayor (Terkait Paradigma Keperawatan)

Perawat terlibat dalam proses bekerja dengan orang,

lingkungan, dan status kesehatan, serta kebutuhan mereka.

Teori pasang surut pada asumsinya bahwa ada semacam "hal-

hal" sebagai kebutuhan kejiwaan dan keperawatan membutuhkan

beberapa cara untuk memenuhi kebutuhan mereka.  orang yang

berada di sekitar mereka memiliki solusi untuk masalah

keperawatan hidup mereka.

Dua asumsi dasar yang mendasari model pasang

surut. Pertama, perubahan adalah satu-satunya

ketetapan. Semua pengalaman manusia melibatkan orang yang

terus berubah.  Kedua, orang yang membicarakan mereka. Kisah

Orang selalu dihiasi dengan cerita tentang bagaimana orang

ini datang dan berada di sini mengalami "masalah hidup"

mencari solusi. 

Model pasang surut mengasumsikan bahwa ketika orang

terjebak dalam badai psikis "kegilaan" itu adalah "seolah-

olah" mereka berisiko tenggelam dalam kesulitan atau

tenggelam di kekerasan, itu adalah "seolah-olah" mereka

telah ditumpangi oleh bajak laut dan telah dirampok, itu

adalah "seolah-olah" mereka telah terdampar di pantai pada

beberapa pantai terpencil, jauh dari rumah dan terasing dari

semua yang mereka tahu dan mengerti. 

a. Keperawatan

Perawatan berubah terus menerus, secara internal dan

dalam kaitannya dengan profesi lain, dalam respon

terhadap perubahan kebutuhan dan perubahan struktur

sosial.  Sifat hubungan Barker dengan pengguna jasa

23

mengkonfirmasi apresiasi dari keperawatan sebagai

sosial, bukan professional. Jika ada satu hal

mendefinisikan keperawatan, global, itu adalah

konstruksi sosial dari perawat "peran “. Keperawatan

yang mengasuh, hanya ada bila kondisi yang diperlukan

untuk promosi pertumbuhan atau pengembangan. Perawatan

adalah kegiatan antarpribadi berupa abadi manusia

melibatkan fokus pada promosi pertumbuhan dan

perkembangan.

Keperawatan siap saat kondisi yang diperlukan untuk

promosi pertumbuhan dan perkembangan. Keperawatan

adalah aktivitas manusia interpersonal dan berfokus

pada promosi dari pertumbuhan dan perkembangan.

Keperawatan adalah orang yang memberikan pelayanan

kepada orang lain yang membutuhkan. Di sana terdapat

kekuatan yang dinamis pada keahlian dari keperawatan.

Seseorang mempunyai tugas untuk merawat orang lain.

Praktek keperawatan berfokus pada identifikasi

kebutuhan pasien saat ini, melakukan kolaborasi dan

mengembangan system pada human care. Focus yang tepat

dari keperawatan adalah kebutuhan akan perasaan oleh

orang yang dirawat,yang didefenisikan sebagai fungsi

hubungan antara orang dengan kebutuhan perawatan dan

orang yang mencari kebutuhan itu. Respon ini adalah

focus fenomena keperawatan, yakni respon baik actual

maupun potensial terhadap masalah kesehatan dan adanya

rentang silang antara manusia, lingkungan perilaku,

emosi, kepercayaan,identitas, kemampuan dan spiritual.

24

Eskplorasi keperawatan dari konteks menusia adalah

CARING.

b. Manusia

Dalam tidal teori perhatiannya adalah fenomena secara

langsung memandang bahwa manusia menceritrakan

kehidupan dan riwayat hidupnya. Manusia adalah

filosofi alami dan pembuat arti, membaktikan hidup

mereka untuk menetapkan makna dan nilai dari

pengalaman mereka.Perawat harus bisa menghargai

perspektif manusia.Manusia menceritrakan riwayat

hidup, perasaan hidupnya.

Manusia merupakan orang yang mengalami status

perubahan yang menetap dan terjadi secara terus

menerus. Mereka hidup dalam dunianya dan mengalami 3

dimensi yaitu ; Dunia.Diri sendiri dan orang lain.

Model pasang surut memegang sedikit asumsi tentang

latihan hidup yang sesuai sepanjang hidup manusia.

Manusia didefenisikan dalam hubungan/relasi sebagai

contoh dengan ayah,ibu, anak. Saudara dan juga dengan

perawat.

c. Kesehatan

Kesehatan adalah tugas personal yang sukses

diselesaikan yang merupakan hasil dari kesadaran diri,

disiplin diri, dan ditemukan dari masing-masing orang

yang bisa mengatur ritme hidup, diet dan sexual.

Kesehatan merupakan sesuatu yang dikejar,diperoleh dan

dirawat.Ini merupakan bagian dari kehidupan social,

ekonomi,cultural dan spiritual. Pada pandangan yang

25

holistic orang-orang menganggap bahwa kesehatan dan

sakit adalah sesuatu yang bernilai.

Perawat melibatkan orang-orang untuk belajar

menceritrakan riwayat hidupnya,memahami situasi yang

terjadi termasuk kondisi sehat dan sakit yang dialami

seseorang.

Sakit adalah orang yang mengalami masalah social,

psikologi dan medikasi/obat-obatan.

Keperawatan pada model pasang surut berfokus pada

sumber daya dan kemungkinan untuk mempertahankan

orientasi kesehatan.

d. Lingkungan

Lingkungan adalah social yang luas di alam, konteksnya

dari perjalanan hidup seseorang dalam samudra

pengalaman, perawat menciptakan tempat untuk bisa

bertumbuh dan berkembang. Hubungan teraupetik

digunakan sebagai jalan dalam membina relasi seseorang

dengan lingkungannya. Masalah manusia mungkin berasal

dari interaksi yang kompleks antara seseorang dang

lingkungan. Orang-orang yang tinggal di lingkungan

social mempunyai interaksi dengan orang lain, kelompok

dan organisasi, keluarga, kultur. Relasi adalah bagian

integral dalam lingkungan. Dalam lingkungan terdapat

tempat tinggal, pembiayaan, okupasi, stirahat,

merasakan cinta.

Banyak perawat psikiater menata Ruangan rawat di rumah

sakit seperti tempat tinggal dimana di ruangannya

terdapat ruang makan, ruang dapur. Lingkungan yang

disiapkan aman dan nyaman untuk ditempati. Kondisi ini

26

membuat orang-orang yang mengalami gangguan mental

merasa seperti tinggal di rumah mereka sendiri.

2.5 Penerimaan Oleh Keperawatan

a. Praktik

model tidal dikembangkan di lahan praktik antara tahun

1995 dan 1997 dan dikenalkan secara resmi di dua

ruangan psikiatri di Newcastle, Inggris pada tahun

1998. Tidal model diadopsi oleh program kesehatan

mental dan pada tahun 2000 diterapkan pada sembilan

ruangan psikiatri.

Hampir semua perkembangan tidal model dilakukan di

Inggris, dengan proyek yang trebnetang mulai dari

rumah sakit dan pelayanan komunitas, dari akut hingga

tingkat rehabilitasi, pelayanan spesialis forensik dan

keperawatan komunitas. Proyek ini juga bervariasi

mulai dari pelayanan di oota metropolitan seperti

London dan Birmingham hingga di pedesaan seperti

Norfolk.

Di rumah Sakit Royal Ottawa, Kanada, tiga program

telah mengimplemetasikan tidal model pada tahun 2002.

Pada februari 2004, tidal model telah diperkenalkan

di ruang geriatrik, psikiatri umum, rehabilitasi

psikososial.

Di Australia, model ini pertama kali diperkenalkan di

Sydney tetapi sekarang fokus pengembangan teori ini

terdapat di Queensland.

b. Pendidikan

27

Barker menyediakan paket pendidikan multimedia bagi

mereka yang menerapkan Tidal Model (Model pasang

surut), dan semua situs menggunakan program ini untuk

mempersiapkan untuk implementasi. Hal ini menjamin

perspektif umum di antara dan kesetiaan kepada nilai-

nilai, prinsip, dan proses Model Pasang Surut, namun

memungkinkan kreatif, pelaksanaan yang relevan secara

lokal. Perawat dalam komunitas Model pasang surut

memiliki kesempatan untuk belajar tentang model

sebelum, selama, dan setelah pelaksanaannya. Dalam

gelombang pertama di Newcastle upon Tyne, lebih dari

150 perawat berpartisipasi dalam pelatihan formal, dan

selama 2 tahun ke depan hampir 300 perawat

berpartisipasi dalam program pendidikan multimedia.

Model pasang surut diintegrasikan ke diploma, sarjana,

program pascasarjana keperawatan di University of

York. Ian Beech, seorang perawat kesehatan mental dan

dosen di universitas of Glamorgan, mengembangkan

program pendidikan pertama bagi praktisi di Wales. Di

University of Ottawa Kanada, Model pasang surut

termasuk dalam kosep dan teori-teori sarjana saja,

juga frame Kursus Perawatan Kesehatan Mental

Masyarakat. Model pasang surut termasuk dalam kursus

di Fakultas kesehatan mental masyarakat Mount Royal

College di Calgary, Kanada. Holistik, berbasis

kekuatan, narasi Model pasang surut memegang janji

besar untuk dimasukkan dalam program pendidikanyang

berkaitan dengan praktik berbasis penelitian dan

perawatan orang terpusat.

28

c. Penelitian

Model pasang surut dikembangkan dari program

penelitian klinis. Semua anggota jaringan

internasional Tidal Model didorong untuk mengevaluasi

model dalam praktek. Sebuah konsultan penelitian dan

pengembangan didirikan sebagai jaringan longgar untuk

pelaksanaan Model pasang surut dan proyek Pembangunan.

Konsultasi ini menyediakan kerangka kerja untuk

evaluasi Model pasang surut dalam tindakan dari

prespektif hasil organisasi, pengalaman profesional,

dan pengalaman pengguna konsumen. (Barker & Buchanan

Barker, 2004c). Tugas penting dari evaluasi dan

implementasi, proses, dan hasil dari model pasang

surut dalam praktek sedang berlangsung di Kanada,

Irlandia, Jepang, Selandia Baru, dan di seluruh

Britania Raya.

Dua evaluasi studi (Fletcher & Stevenson, 2001;

Stevenson & Fletcher, 2002) dieksplorasi ukuran hasil

yang mungkin penting dalam mengevaluasi Model pasang

surut dan mengevaluasi dampak dari penilaian dalam

praktik (Stevenson & Fletcher, 2002). Hasil kedua

studi menunjukkan peningkatan jumlah penerimaan dan

penurunan panjang tetap. Ada penurunan kebutuhan untuk

tingkat tertinggi observasi, yang berkorelasi dengan

kecepatan penilaian dan penurunan insiden kekerasan,

membahayakan diri, dan penggunaan pengekangan.

Perawat, sendiri, melaporkan bahwa praktek Model

pasang surut profesional ditingkatkan dan didorong

keterlibatan penuh dengan orang-orang dalam perawatan.

29

Ini berguna dalam membantu orang untuk memenuhi

rencana perawatan dan perawat memungkinkan untuk fokus

interaksi mereka pada orang-orang mengidentifikasi

tujuan dan target untuk hari itu dan membawa mereka

keluar, profil mereka dan penghargaan profesional

(Stevenson & Fletcher, 2002). Studi ini memberikan

dukungan bagi teori implementasi berpusat pada orang

dalam praktek

Barker dan Walker (2000) mempelajari pandangan perawat

senior yang kerja tim multidisiplin di 26 unit masuk

akut kejiwaan dan hubungan untuk perawatan orang-orang

dan keluarga mereka. Meskipun perawat menghadapi

tantangan dalam melaksanakan "bekerja dalam

kemitraan", penelitian ini memberikan beberapa arah

untuk penyelidikan lebih lanjut di sekitar sifat

interdisipliner teori.

Transisi bagi perawat untuk fokus solusi dalam

interaksi adalah subyek penelitian oleh tim Newcastle

(Stevenson, et al, 2003). Perawat berpartisipasi dalam

inisiatif solusi yang dirancang khusus untuk

pendidikan, dan dampak dinilai untuk kedua perawat dan

orang-dalam-perawatan menggunakan beberapa sumber

data. Studi ini memberikan bukti kuat dari peningkatan

yang signifikan dalam pengetahuan perawat solusi

kinerja terfokus, dan digunakan dalam praktek. Orang

dalam perawatan juga menemukan pendekatan membantu.

Royal Ottawa Tim Rumah Sakit Tidal direplikasi studi

Newcastle pada tahun 2003, dengan hasil yang sama. Tim

Tosnu menyelesaikan evaluasi pengguna terfokus

30

pelaksanaan Model pasang surut. Di Birmingham, di

bangsal Tolkien, evaluasi 4 bulan telah selesai.

Evaluasi kerja sedang berlangsung di St Tydfil Rumah

Sakit di Wales. Perawat Irlandia telah berada di garis

depan pada evaluasi, menyajikan konferensi nasional

pertama pada model pasang surut dalam praktek, di

Dublin pada 2003, di mana perawat dari seluruh

republik dulu hasil evaluasi mereka mengubah layanan

dan kepuasan konsumen (Barker, 2004)

Di Selandia Baru, studi kualitatif fenomenologis

hermeneutik mengikuti pelaksanaan model pasang surut

di unit perawatan yang aman. Penelitian ini

mengeksplorasi pengalaman hidup dari empat pasien

rawat inap dan empat perawat. Lima tema yang

mencerminkan makna yang dilekatkan untuk menyediakan

dan menerima perawatan bergabung, hubungan, harapan,

wajah manusia, meratakan, dan bekerja bersama-sama.

Ini menunjukkan pengalaman positif dan hasil dengan

pelaksanaan model pasang surut (Brian Phillips,

komunikasi pribadi, 15 September 2003)

Model pasang surut diatur dalam basis penelitian yang

memberikan kemungkinan pemanfaatan penelitian atau

transfer pengetahuan lebih kontemporer. Perawat

berlatih dalam model pasang surut secara aktif

menggunakan penelitian dalam praktek, serta memberikan

kontribusi terhadap perkembangan praktik keperawatan.

Model pasang surut memiliki potensi untuk penelitian

aksi partisipatif, mengungkap pengetahuan tertanam

31

dalam praktek dan mengembangkan pengetahuan dan

pemahaman baru.

2.6 Kelemahan Teori

Teori praktis ini mengidentifikasi konsep terhadap

pemahaman kebutuhan manusia dengan masalah kehidupan,

apa dan bagaimana yang akan dilakukan perawat untuk

memenuhi kebutuhannya. Model keperawatan Phil Barker

ini kurang menekankan dan memfokuskan pada aspek

psikologis dan mental pasien.

32

BAB III

APLIKASI TEORI

Praktisi keperawatan dalam melaksanakan fungsinya

perlu menerapkan teori dan model keperawatan yang sesuai

dengan situasi tertentu. Pada kondisi awal kombinasi dari

beberapa teori dan model keperawatan dapat dipertimbangkan,

tetapi jika dipergunakan secara konsisten dapat dilakukan

analisa atau evaluasi terhadap keefektivannya. Dengan

menggunakan berbagai teori dan model keperawatan, maka fokus

dan konsekuensi praktik keperawatan dapat berbeda.

Berikut ini merupakan penerapan teori dan model

keperawatan Phil Barker.

3.1 Studi Kasus

Tn. D berasal dari keluarga broken home, sejak kecil

ayah dan ibu Tn.D telah bercerai dan ayahnya menikah

lagi. Semenjak itu, Tn. D diasuh oleh ibunya. Karena

ibu Tn. D sakit keras, maka Tn. D diasuh oleh ayah dan

ibu tirinya. Ibu tiri Tn. D memiliki seorang anak.

Saudara tiri Tn.D suka mengambil uangnya. Ayah Tn. Dseorang pemabuk dan sering memukul Tn. D. Ibu tirinya

juga selalu memarahi dan memukul Tn.D. Tn. D merasa

marah dan membenci mereka tetapi tidak bisa dia

ungkapkan. Akibatnya Tn. D tampak selalu murung dan

jarang bergaul dengan teman-temannya. Suatu hari, Tn.

D memukul ayahnya sampai mati. Tn D. dipindahkan dari

penjara ke ruang keamanan, dimana perawat primer

memulai untuk meminta Tn D. mengeksplor ceritanya

melalui pengkajian secara holistik.

33

3.2 Penyelesaian Kasus

Berdasarkan kasus di atas, penerapan teori Phil Barker

untuk menangani masalah di atas adalah sebagai

berikut:

1. Pengkajian

Pada aspek pengkajian, perawat memfokuskan pada 3

dimensi yaitu:

a.Domain diri (self domain):Tn. D memiliki pengalaman yang buruk dalam

hidupnya. Tn. D memiliki keluarga yang broken

home, ayahnya seorang pemabuk dan meiliki ibu

tiri yang memperlakukan dia dengan buruk. Tn. D

merasa kecewa terhadap peristiwa yang menimpa

dirinya. Ia merasa marah pada ayah dan ibu

tirinya. Tn. D mengatakan tidak ingat apakah

pernah memukul ayahnya atau tidak.

b. Domain dunia (world domain):

Tn. D berada pada lingkungan kelurga yang tidak

harmonis. Di lingkungan pergaulan, Tn. D jarang

berinteraksi dengan teman-temannya dan Tn. D

lebih suka diam dan menyendiri. Tn. D mengganggap

bahwa teman-temannya tidak menyukai dan tidak

mempercayai dia.

c.Domain lainnya (others domain)

Tn. D tidak memiliki saudara dan merupakan anak

tunggal. Tn. D memiliki saudara tiri yang senang

mengambil uangnya. Tn. D menyatakan bahwa dia

34

ingin sembuh dan merawat kembali ibunya yang

sedang sakit.

2. Intervensi

Intervensi yang dilakukan berdasar penerapan

sepuluh komitmen The Tidal Model dari theory Phill

Barker

1. Dengarkan dengan baik apa yang diceriterakan oleh

klien.

2. Anjurkan klien mengungkapkan apa yang dialami dan

dirasakan yang membuat klien jengkel/kesal.

3. Meminta klien melanjutkan ceriteranya dengan

sesekali mengangguk dan klarifikasi

4. Kemukakan pendapat tentang hikmah peristiwa yang

dialami klien

5. Anjurkan klien untuk mengungkapkan aspek positif

yang dimiliki

6. Tunjukkan sikap percaya diri perawat, dan meminta

klien menyadari akan apa yang sedang terjadi pada

dirinya

7. Menilai aspek positif klien yang dapat dilakukan

8. Anjurkan klien mulai melakukan aspek positif yang

dimiliki

9. Klien mengulangi melakukan aspek positif yang

dimiliki dengan menyusun jadual

10. Klien tetap melakukan aspek positif yang

dimilki dan merasakan perubahan yang ada pada

dirinya.

35

BAB IV

PEMBAHASAN

Model Tidal berkembang dari sebuah fokus yang

berlainan tentang perawatan penyakit jiwa pada lingkungan

yang akut untuk kesembuhan kesehatan mental yang lebih

fleksibel dan model reklamasi untuk beberapa setting

( lingkungan ) sesuai untuk beberapa disiplin ( Ilmu ). Hal

ini menegaskan bentuk penguasaan apresiasi atas kemampuan

untuk mengobati yang ada di dalam penjelasan yang telah

ditulis (Barker, 2004). Teori tersebut mendiskripsikan

bermacam asumsi tentang manusia, nilai kehidupan mereka, dan

nilai yang berhubungan dengan manusia dalam hal-hal khusus.

Teori ini menjelaskan bagaimana manusia dipahami secara

berbeda, mungkin lebih baik nilai mereka sendiri dan nilai

unik dari pengalaman mereka.

Tidal model dari Phil barker ini memandang manusia

dari 3 dimensi yaitu dimensi diri (self), dimensi dunia

(world) dan dimensi lain (orang lain), sehingga aplikasi

teori ini pada proses keperawatan harus memandang 3 dimensi

tersebut. Pada studi kasus, terlihat bahwa ketika mengkaji

pasien dengan gangguan kejiwaan perawat menggunakan

pendekatan ketiga dimensi tersebut. Pengkajian dimensi diri

(self) meliputi kebutuhan manusia akan keamanan fisik dan

emosional, risiko mencelakai diri sendiri dan orang lain,

area bunuh diri, kekerasan, melukai diri sendiri dan

mengabaikan diri sendiri. Pengkajian Dimensi dunia (world)

36

memfokuskan pada dunia pengalaman manusia dan memberikan

kesempatan untuk belajar tentang masalah yang dihadapi

manusia saat ini, skala dan evaluasi dari masalah tersebut,

sumber daya apa pada kehidupan manusia yang mungkin dapat

digunakan untuk membantu mengatasi masalah tersebut atau

memenuhi kebutuhan, dan kebutuhan apa yang diperlukan untuk

membawa suatu perubahan. Pengkajian lain (others) meliputi

hubungan yang dimiliki seseorang di masa lalu, masa sekarang

dan masa depan, teman, keluarga dan pendukung lainnya.

Model ini juga menekankan bahwa dalam memberikan

asuhan keperawatan pada pasien psikiatri, menggunakan

sepuluh komitmen. Pada studi kasus, terlihat bahwa

intervensi perawat untuk mengatasi masalah klien menggunakan

sepuluh komitmen theory Tidal Model dari phil Barker.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Theory Tidal Model fokus diaplikasikan pada perawatan

penyakit jiwa dengan menggunakan sepuluh komitmen untuk

mendukung proses kesembuhan pasien. Model Tidal memberikan

sebuah orientasi untuk praktik yaitu penelitian dasar,

holistik dan individu terkait dengan keperawatan jiwa.

5.2 SARAN

37

Theory Tidal Model dari Phil Barker dengan sepuluh

komitmen agar dapat diaplikasikan pada tatanan pendidikan,

praktik, dan penelitian di Indonesia.

38

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R., & Tomey, A. M. (2010). Nursing Theorist and Their

Work (7 ed.). United State of Amerika: Mosby Elsevier.

Buchanan, Barker P . (2008). Clarifying the Value Base of

Recovery: The 10 Tidal Commitments. Journal of Psychiatric

and Mental Health Nursing.

Barker, P.(2001).The tidal model: developing a person-

centered approach to psychiatric and mental health

nursing. Perspect Psychiatr Care. 

Barker ,P.(2000). The Tidal Model: Theory and Practice.

University of Newcastle,

Keliat, B. A., Wiyono, A. P., & Susanti, H. (2011).

Manajemen Kasus Gangguan Jiwa (CMHN: intermediet course).

Jakarta: EGC.

39