Remote Control Laboratory Using EJS Applets and TwinCAT Programmable Logic Controllers
Makalah logic control
-
Upload
sttwastukanacan -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of Makalah logic control
1.1 Pendahuluan
Sistem kendali atau sistem kontrol (control system) adalah
suatu alat (kumpulan alat) untuk mengendalikan, memerintah,
dan mengatur keadaan dari suatu sistem. Istilah sistem kendali
ini dapat dipraktekkan secara manual untuk mengendalikan
stir mobil pada saat kita mengendarai/menyetir mobil kita,
misalnya, dengan menggunakan prinsip loloh balik. Dalam sistem
yang otomatis, alat semacam ini sering dipakai untuk peluru
kendali sehingga peluru akan mencapai sasaran yang diinginkan.
Banyak contoh lain dalam bidang industri / instrumentasi dan
dalam kehidupan kita sehari-hari di mana sistem ini
dipakai. Alat pendingin (AC) merupakan contoh yang banyak kita
jumpai yang menggunakan prinsip sistem kendali, karena suhu
ruangan dapat dikendalikan sehingga ruangan berada pada suhu
yang kita inginkan.
Pada sistem kendali dikenal sistem lup terbuka (open loop
system) dan sistem lup tertutup (closed loop system). Sistem
kendali lup terbuka atau umpan maju (feedforward control)
umumnya mempergunakan pengatur (controller) serta aktuator
kendali (control actuator) yang berguna untuk memperoleh
respon sistem yang baik. Sistem kendali ini keluarannya tidak
diperhitungkan ulang oleh controller. Suatu keadaan apakah
plant benar-benar telah mencapai target seperti yang
dikehendaki masukan atau referensi, tidak dapat mempengaruhi
kinerja kontroler.
Gambar 1.1 Sistem pengendalian lup terbuka
Pada sistem kendali yang lain, yakni sistem kendali lup
tertutup (closed loop system) memanfaatkan variabel yang
sebanding dengan selisih respon yang terjadi terhadap respon
yang diinginkan. Sistem seperi ini juga sering dikenal dengan
sistem kendali umpan balik. Aplikasi sistem umpan balik banyak
dipergunakan untuk sistem kemudi kapal laut dan pesawat
terbang. Perangkat sehari-hari yang juga menerapkan sistem ini
adalah penyetelan temperatur pada almari es, oven, tungku, dan
pemanas air.
Gambar 1.2 Sistem pengendalian lup tertutup
1.2 Logic ControlLogic adalah kemampuan dalam memproses input secara
aritmatik (ALU), yaitu melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, dan negasi.
Control adalah kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses
sehingga menghasilkan output yang diinginkan.
Gerbang Logika atau dalam bahasa Inggris disebut
dengan Logic Gate adalah dasar pembentuk Sistem Elektronika
Digital yang berfungsi untuk mngubah satu atau beberapa Input
(masukan) menjadi sebuah sinyal Output (Keluaran) Lois.
Gerbang Logika beroperasi berdasarkan sistem bilangan biner
yaitu bilangan yang hanyamemiliki 2 kode simbol
yakni 0 dan 1 dengan menggunakan Teori Aljabar Boolean.Gerbang
Logika yang diterapkan dalam Sistem Elektronika Digital pada
dasarnya menggunakan Komponen-komponen
Elektronika seperti Integrated Circuit
(IC), Dioda, Transistor, Relay, Optik maupun Elemen Mekanikal.
Terdapat 7 jenis Gerbang Logika Dasar yang membentuk
sebuah Sistem Elektronika Digital, yaitu :
1. Gerbang AND2. Gerbang OR3. Gerbang NOT4. Gerbang NAND5. Gerbang NOR6. Gerbang X-OR (Exclusive OR)7. Gerbang X-NOR (Exlusive NOR)Tabel yang berisikan kombinasi-kombinasi Variabel Input
(Masukan) yang menghasilkan Output (Keluaran) Logis disebut dengan “Tabel Kebenaran” atau “Truth Table”.
Input dan Output pada Gerbang Logika hanya memiliki 2 level.Kedua Level tersebut pada umumnya dapat dilambangkan dengan :
HIGH (tinggi) dan LOW (rendah) TRUE (benar) dan FALSE (salah) ON (Hidup) dan OFF (Mati) 1 dan 0
Contoh Penerapannya ke dalam Rangkaian Elektronika yang memakai Transistor TTL (Transistor-transistor Logic), maka 0Vdalam Rangkaian akan diasumsikan sebagai “LOW” atau “0” sedangkan 5V akan diasumsikan sebagai “HIGH” atau “1”.
Berikut ini adalah Penjelasan singkat mengenai 7 jenis GerbangLogika Dasar beserta Simbol dan Tabel Kebenarannya.
Gerbang AND (AND Gate)
Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input)
bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang
Logika AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda
sama sekali. Contohnya : Z = X.Y atau Z = XY.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang AND (AND Gate)
Gerbang OR (OR Gate)
Gerbang OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang OR akan
menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai
Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Logika OR adalah
tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang OR (OR Gate )
Gerbang NOT (NOT Gate)
Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk
menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output).Gerbang NOT disebut
juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran
(Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau
Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran
(Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya
harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan
dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOT (NOT Gate)
Gerbang NAND (NAND Gate)
Arti NAND adalah NOT AND atau BUKAN AND, Gerbang NAND
merupakan kombinasi dari Gerbang AND dan Gerbang NOT yang
menghasilkan kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang AND.
Gerbang NAND akan menghasilkan Keluaran Logika 0 apabila semua
Masukan (Input) pada Logika 1 dan jika terdapat sebuah Input
yang bernilai Logika 0 maka akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 1.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NAND (NAND Gate)
Gerbang NOR (NOR Gate)
Arti NOR adalah NOT OR atau BUKAN OR, Gerbang NOR merupakan
kombinasi dari Gerbang OR dan Gerbang NOT yang menghasilkan
kebalikan dari Keluaran (Output) Gerbang OR. Gerbang NOR akan
menghasilkan Keluaran Logika 0 jika salah satu dari Masukan
(Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin mendapatkan Keluaran
Logika 1, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang NOR (NOR Gate)
Gerbang X-OR (X-OR Gate)
X-OR adalah singkatan dari Exclusive OR yang terdiri dari 2
Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output) Logika. Gerbang X-OR
akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua
Masukan-masukannya (Input) mempunyai nilai Logika yang
berbeda. Jika nilai Logika Inputnya sama, maka akan memberikan
hasil Keluaran Logika 0.
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-OR (X-OR Gate)
Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
Seperti Gerbang X-OR, Gerban X-NOR juga terdiri dari 2
Masukan (Input) dan 1 Keluaran (Output). X-NOR adalah
singkatan dari Exclusive NOR dan merupakan kombinasi dari
Gerbang X-OR dan Gerbang NOT. Gerbang X-NOR akan menghasilkan
Keluaran (Output) Logika 1 jika semua Masukan atau Inputnya
bernilai Logika yang sama dan akan menghasilkan Keluaran
(Output) Logika 0 jika semua Masukan atau Inputnya bernilai
Logika yang berbeda. Hal ini merupakan kebalikan dari Gerbang
X-OR (Exclusive OR).
Simbol dan Tabel Kebenaran Gerbang X-NOR (X-NOR Gate)
Jadi Locic Control adalah Sistem kontrol logika untuk mesinindustri dan komersial secara historis diterapkan pada relaytegangan listrik menggunakan saling berhubungan, dirancang denganmenggunakan logika tangga . Saat ini, kebanyakan sistemtersebut dibangun dengan programmable logic controller (PLC) ataumikrokontroler. Notasi logika t angga masih digunakan sebagaiidiom pemrograman untuk PLC .
Logic controller dapat menanggapi switch, sensor cahaya, saklartekanan, dll, dan dapat menyebabkan mesin untuk memulai danmenghentikan berbagai operasi . Sistem logika digunakan untukoperasi urutan mekanik di banyak aplikasi. PLC perangkatlunak dapat ditulis dalam berbagai cara - diagram tangga , SFC-. Grafik fungsi sekuensial atau dalam istilah bahasa yangdikenal sebagai daftar pernyataan Contoh termasuk lift, mesincuci dan sistem lain dengan saling menghentikan operasi -pergi.Sistem logika yang cukup mudah untuk merancang, dan dapat
menangani operasi yang sangat kompleks . Beberapa aspek daridesain sistem logika menggunakan logika Boolean.
2.2 ON OFF CONTROL
Pada sistem kontrol dua posisi, elemen aktuasi hanya mempunyai duaposisi yang tetap. Kontrol on -off ini banyak digunakan di industrikarena murah dan sederhana. Sinyal control akan tetap padasatukeadaan dan akan berubah ke keadaan lainnya bergantung pada nilaierror positif atau negatif.
u(t) = sinyal control
e(t) = sinyal error
u(t) = U1, e(t)>0
= U2,e(t)<0
Kontroler dua posisi pada umumnya dijumpai pada komponen elektrik(relay) dan komponen pneumatik (katup dan silinder). Ilustrasi darikontroler on -off adalah sebagai berikut:
Gambar on-off control
Dari gambar dapat diamati bahwa jika output lebih besar dari setpoint, aktuator akan off. Output akan turun dengan sendirinyasehingga menyentuh set point lagi. Pada saat itu, sinyal kontrolakan kembali on (aktuator on) dan mengembalikan output kepada setpointnya. Demikian seterusnya sinyal kontrol dan aktuator akan on -off terus menerus. Kelemahan dari kontroler on off ini adalah jika
output berosilasi di sekitar set point (keadaan yang memangdiinginka n) akan menyebabkan aktuator bekerja keras untuk on -offdengan frekuensi yang tinggi. Hal ini akan menyebabkan kontrolerakan cepat aus dan memakan energi yang banyak (boros). Untuksedikit mengatasi hal ini maka dibuat suatu band pada set pointsehingga m engurangi frekuensi on-off dari kontroler. Ilustrasinyaadalah sebagai berikut:
Gambar Frekuensi controler on off
Sinyal kontrol akan off ketika output menyentuh batas atas dan baru on kembali ketika menyentuh batas bawah. Band dari set point ini disebut juga diferensial gap. Dengan keadaan seperti ini serta mengatur besarnya diferensial gap maka frekuensi on-off dapat dikurangi tetapi harus dibayar dengan penurunan akurasi terhadap set point.
Kontrol ON-OFF memiliki banyak istilah lain yaitu kontrol
digital, binary control, discrete control, kontrol sekuen, atau
motor interlock. Fungsi kontrol ini terbagi menjadi beberapa
bagian penggunaan pada sebuah pembangkit listrik, yaitu:
Pada alat berputar berpenggerak motor seperti kipas, pompa,
kompresor, dan konveyor.
Pada valve dan damper yang berpenggerak motor.
Pada penggerak solenoid seperti shutoff valve pneumatik.
Contoh Sistem Kontrol ON-OFF
Diagram di atas merupakan salah satu contoh skema sistem
kontrol ON-OFF yang sederhana.Beberapa
pompa exhauster dihubungkan secara paralel, bertugas untuk
menjaga tekanan di dalam kondensor tetap vakum. Beberapa
syarat kondisi menjadi sinyal input sistem, diproses melalui
beberapa logic sederhana sehingga menghasilkan output
dan feedback tertentu.
Sistem kontrol ON-OFF di atas cukup sederhana dan menjadi
dasar bagi kita untuk mempelajari sistem kontrol yang lebih
kompleks. Pada penggunaan yang lain, sistem kontrol
dan logic yang ada dapat jauh lebih kompleks terutama bagi
peralatan-peralatan besar dan mahal. Sistem kontrol
dan logic yang rumit tersebut, selain memang untuk proses kerja
yang kompleks, juga berfungsi untuk melindungi peralatan
tersebut dari kerusakan yang parah akibat terjadinya kesalahan
proses kerja.
Pengendalian on /off hanya bekerja pada dua posisi, yaitu
posisi “on” dan posisi “off”. Kalau final kontrol element
berupa control valve , kerja valve hanya terbuka penuh atau
tertutup penuh. Pada system pengendalian on-off control valve
tidak akan pernah bekerja didaerah antara 0 sampai 100%.
Karena kerjanya yang on-off , hasil pengendalian pengendali
on-off akan menyebabkan proses variable yang bergelombang,
tidak pernah konstan. Perubahan proses variable akan seirama
dengan perubahan posisi final control element. Besar kecinya
fluktuasi proses variable ditentukan oleh titik dimana
controller “on” dan titik dimana “off”.
Karena karakteristik kerjanya yang hanya on dan offf,
controller jenis on-off juga sering disebut sebagai two posision
controller ,gap controller atau snap controller . Kata snap secara
harfiah berarti menampar . Sebuah controller on-off kemidian
juga lazim disebut snap controller. Ungkapan kata snap action
kelak akan juga dipakai untuk kerja controller jenis lain yang
karena besarnya gain menjadi bekerja secara on-off.
Kerja pengendalian on-off banyak dipakai di system
pengendalian yang sederhana karena harganya yang relatif
murah.Namun , tidak semua proses dapat dikendalikan secara on-
off karena banyak operasi proses yang tidak dapat mentolerir
fluktuasi proses variable. Jadi, syarat utama untuk memakai
pengendali on-off bukan untuk menghemat biaya unit controller
melainkan karena proses memang tidak dapat mentolerir
fluktuasi proses variable pada batas-batas kerja pengendalian
on-off.
Aksi pengendalian dari controller ini hanya mempunyai dua
kedudukan, maksimum atau minimum, tergantung dari variable
terkontrolnya, apakah lebih besar atau lebih kecil dari set
poin.
Persamaanya adalah:
m = N1 jika e < 0
m = N2 Jika e> 0
dimana :
m = manipulated variable
N1 = harga maksimum dari m (ON)
N2 = harga minimum dari m (OFF)