MAKALAH BIOLOGI KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA

55
MAKALAH BIOLOGI KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA Di susun oleh: Nama : RENO ANDESPA NPM : F1B011029 Jurusan/Prodi KIMIA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS BENGKULU 2011

Transcript of MAKALAH BIOLOGI KEANEKARAGAMAN HEWAN INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA

MAKALAH BIOLOGI

KEANEKARAGAMAN HEWAN

INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA

Di susun oleh:

Nama : RENO ANDESPA

NPM : F1B011029

Jurusan/Prodi KIMIA

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS BENGKULU

2011

KATA PENGHANTAR

Assallamu’alaikum Wr. Wb.Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang

maha Esa, karenaatas berkat dan rahma-Nya sehingga

tersediannya makalah biologi ini. makalah ini saya buat

yang berisi tentang keanekaragaman hewan.

Makalah ini saya buat berdasarkan pembelajaran

biologi untuk universitas. makalah ini menaruh

perhatian yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan

teknologi. Makalah ini berisi tentang keanekaragaman

hewan, yang di kelompokkan menjadi hewan yang bertulang

belakang dan hewan yang tidak memilki tulang belakang.

Dengan makalah ini sehingga kita dapat mengetahui

keanekaragaman hewan yang ada di bumi, serta dapat

mengetahui anatomi hewan tersebut. Selain itu, kita

juga dapat mengelompokan jenis-jenis hewan termasuk ke

golongan mana?

Makalah ini disajikan secara sistematis dan di

sertai dengan gambar-gambar yang relevan, sehingga

mempermudah kita untuk mempelajarinya atau memahaminya.

Di dunia sangat banyak sekali keanekaragaman hewan,

maka sangat penting mengenalkan keanekaragaman jenis

hewan tersebut.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih

kepada sumber-sumber materi yang saya ambil sehinnga

makalah ini bias saya buat. Akhir kata , tiada gading

yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini. Oleh

karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat saya

harapkan demi kesempurnaan makalah biologi ini.

Bengkulu, Oktober 2011

PenyusunDAFTAR ISI

Kata pengantar....................................ii

Daftar Isi........................................iii

Daftar Gambar.....................................iiii

BAB I Pendahuluan

1.1...............................................Lata

r belakang.....................................1

BAB II tinjauan pustaka

2.1...............................................Tinj

auan pustaka...................................2

2.2...............................................Peme

cahan masalah..................................3

2.3...............................................Manf

aat............................................4

2.4........................................... Tujuan

...............................................4

BAB III Pebahasan

3.1...............................................Hewa

n tak bertulang belakang.......................5

3.2...............................................Hewa

n bertulang belakang...........................8

BAB IV Penutup

4.1 Kesimpulan....................................19

4.2 Saran.........................................19

Daftar pustaka

Lampiran

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Parameciuum dan ubur-ubur............10

Gambar 1.2 Cacing tanah, kecebong, dan bintang laut.................................................10

Gambar 1.3 Lipan dan laba-laba...................10

Gambar 2.1 Ikan hiu, katak, dan ikan tulang sejati.................................................18

Gambar 2.2 Ular, buaya, kadal dan kura-kura......18

Gambar 2.3 Lumba-lumba...........................18

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia Hewan dibedakan menjadi dua yaitu

Kelompok hewan tidak bertulang

belakang(invertebrata) dan Kelompok hewan

bertulang belakang(vertebrata).

Kelompok hewan tidak bertulang

belakang(invertebrata) merupakan kelompok hewan

yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis

yangtelah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang

beragam, dari lingkunganhutan, gua, sampai lumpur dasar

laut.

Ada sekitar 50.000 jenis hewan bertulang

belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat

ini. Mereka hidup pada semua lingkungan biologi

baik di daratan, air laut, air tawar, maupun

udara. Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam

tetapi mempunyai struktur dasar tubuh yang sama. Hewan

bertulang belakang umumnya terdiri dari kepala dan

tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada dan abdomen.

Hewan bertulang belakang yang hidup di darat

biasanya mempunyai leher. Dari pengelompokan hewan

tersebut nantinya terdapat klasifikasi-klasifikasi

tersebdiri dengan rincian antomi masing masing hewan.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka

Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah

istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck

untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang

belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali

hewan vertebrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan

mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-

ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata

mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom

Animalia.

Lamarck membagi invertebrata ke dalam dua kelompok

yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi

sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih

dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel

seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang

lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan

arthropoda.

Anatomi (berasal dari bahasa Yunani νατομία

anatomia, D a r i νατέμνεινanatemnein, yang berarti

memotong).Anatomi sendiri berarti cabang dari

biologi yang berhubungan dengan struktur dan

organisasi dari makhluk hidup. Anatomi hewan berarti

penjelasan tentang struktur dan organisasi dari hewan.

Anatomi hewan disebut juga Zootomi sedangkan anatomi

tumbuhan disebut Fitotomi.

Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia Anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yg

melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh

manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan atau uraian yg

mendalam tentang sesuatu:

Revolusi, atau secara deskriftif diartikan

sebagai ilmu mengenai struktur organ tubuh

normal,

perbandingan ilmu yang membandingkan

struktur pada berbagai spesies yang

berbeda.

Keanekaragaman spesies adalah jumlah spesies yang

beragam yang hidup disuatu lokasi tertentu, dsisi lain,

terdapat banyak definisi lain yang bersifat khusus dan

kauntitatif mengenai keanekaragaman spesies, ahli

ekologi misalnya telah menggabungkan definisi yang

berbeda-beda untuk membadingkan keanekaragaman secara

keseluruhan dari komunitas yang berbeda, pada berbagai

skala geografis yang beragam pula (Lietner dan Turner

2001 : summerville dkk 2003).

2.2 Pemecahan Masalah

Hewan tidak bertulang belakangdikelompokkan

menjadi 7 bagianyaitu

1. Hewan bersel satu

2. Hewan berpor,

3. Hewan berongg,

4.

Cacing

5. Hewan lunak

6. Hewan berkulit duri dan

7. Hewan berkaki beruas-ruas.

Hewan bertulang belakang dapat di kelompokan menjadi 5

bagian:

1. Mammalian

2. Aves

3. Reptilian

4. Amphibia

5. Pisces

2.3 Manfaat

Manfaat yang dapat di ambil dari makal ini ialah

sebagai berikut:

Untuk mengetahui keanekaragaman hewan yang

ada di bumi.

Dapat mengelompokan jenis-jenis hewan

berdasarkan anatomi atau proses pengelompokan

organisme,

Dapat mengetahui anatomi hewan.

Sehingga hasil makalah ini diharapkan dapat

memberikan gambaran bagi pembaca keanekaragaman

tumbuhan yang dapat di jadikan sebagai informasi

dan menambah pengetahuan.

2.5 Tujuan

1. Untuk mempelajari apa itu keanekaragaman

hewan?

2. Untuk mepelajari jenis hewan invertebrata

3. Untuk mempelajari hewan vertebrata

4. Dapat mengelompokkan jenis keanekaragaman

hewan apakah masuk ke dalam hewan

invertebrate atau invertebrate

5. Untuk memenuhi syarat pembelajaran di perguruan

tinggi

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Hewan tidak bertulang belakang

Hewan Invertebrata adalah yang tidak bertulang

belakang, serta memiliki struktur morfologi dan anatomi

lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan

bertulang punggung/belakang, juga sistem pencernaan,

pernapasan dan peredaran darah lebih sederhana

dibandingkan hewan invertebrata.

Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan menjadi 7

bagian yaitu :

1. Kelompok hewan bersel satu (Protozoa)

  Berukuran sangat kecil sehingga tidak tampak

dilihat dengan mata biasa. Hewan bersel satu

umumnya hidup di tempat basah, misalnya di laut

atau air tawar bahkan di dalam darah. Makanannya berupa

tumbuhan dan organisme bersel satu lainnya. Hewan

bersel satu berkembang biak dengan cara membelah

diri. Contoh hewan bersel satu diantaranya

paramecium, mempunyai ukuran sekitar 0,3 mm.

2. Kelompok hewan berpori (Porifera)

Seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus,

rangkanya tersusun dari zat kapur,kersik, atau zat

tanduk. Hidup di laut yang dangkal dan berair

jernih, karena hidup menempel maka tidak bisa

bergerak bebas. Contoh hewan berpori adalah

spon karang (bunga karang). Sponkarang tidak

mempunyai syarat atau organ sensor. Makanan dan

air didapatkannya melalui lubang pori-pori dan

diproses oleh sel khusus yang disebut “sel

pengembara”. Sel pengembara ini

yangmendistribusikan makanan ke seluruh tubuh spon

karang.

3. Kelompok hewan berongga (Coelenterata)

Kelompok ini mempunyai bentuk tubuh seperti

tabung. Bentuk tubuhnya bisa beragam tetapi

mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi

oleh alat peraba yang disebut tentakel. Dalam

keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.

Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar

(eksoderm), jaringan dalam (endoderm) dansistem

otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan

berongga antara lain ubur-ubur, hidra, dan anemon

laut.

4. Kelompok cacing (Vermes) bertubuh lunak 

Cacing tidak mempunyai kaki dan rangka. Hidup di

tanah dan di air tawar maupun air laut. Ada pula

yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan.

Tubuh cacing dibedakan dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. cacing beruas-ruas, contohnya:

Cacing tanah, Pacet, Lintah.

2. Cacing Pipih, Contohnya :

Cacing pita, Cacing hati, dan

Planaria.

3. Cacing gilik, contohnya :

Cacing perut, cacing tambang, dan

cacingkremi.

5. Kelompok hewan lunak (Mollusca)

Kelompok Hewan Lunak Mempunyai tubuh yang lunak,

tidak mempunyai tulang ataupun rangka dan dilindungi

oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur.

Tubuh hewan lunak mempunyai kelenjar yang

menghasilkan lendir. Ada sekitar 100.000 jenis dalam

kelompok hewan lunak, dibagi menjadi tiga kelompok,

yaitu kupang, sotong, dan keong.

6. Kelompok hewan berkulit duri

( Echinodermata)

Seluruh tubuhnya tertutup oleh duri,

tidak berkepala, dan mempunyai rangka yang

tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya

(eksoskeleton).Hewan berkulit duri mempunyai mulut

yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang

mempunyai alat pengisap di bagian ujungnya. Mempunyai

pencernaan yang baik, tetapi sistem saraf dan

sistem peredaran darahnya masih sederhana. Contoh

hewan berkulit duri adalah bintang laut, bulu babi,

teripang, dan landak laut. 

7. Kelompok hewan berkaki beruas-ruas

(Arthropoda)

  Memiliki tubuh yang dilapisi oleh kulit luar

yang tersusun dari zat kitin, protein dan zat

kapur, membentuk rangka luar. Beberapa jenis

tertentu seperti lalat dan ngengat hanya

mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan yang

lain seperti ketam dan udang lautmempunyai kulit luar

yang keras.

Tubuh hewan Arthropoda terdiri dari beberapa

bagian dan masing-masing bagian mempunyai kaki

sendiri-sendiri.

Kakinya beruas-ruas dan digunakan untuk berenang

atau berjalan. Pada beberapa jenis tertentu juga

berfungsi untuk penghisap bahan makanan bahkan untuk

pertahanan. Hewan arthropoda dibedakan menjadi 4

kelompok, yaitu:

1. Lipan

2. Labah-labah

3. Udang-udangan

4. Serangga.

Kelompok lipan

Hanya mempunyai kepala dan tubuh yang beruas-ruas

dan dilapisi oleh kulit luar yang tersusun oleh

zat kitin. Pada kepalanya terdapat sepasang

antena yang berfungsi sebagai alat peraba dan mata

sederhana untuk melihat. Pada tiap-tiap bagian

tubuh lipan terdapatdua pasang kaki.

Tubuh lipan bisa mempunyai 9 sampai 100 bagian

tergantung pada jenisnya, dengan demikian kaki

lipan sangat banyak akibatnya lipan berjalan pelan

dengan gerakan kaki seperti gelombang pada sepanjang

badannya.

Kelompok labah-labah

Mempunyai dua bagian utama tubuh, abdomen

dancephalothorax, yaitu kepala dan rongga dada

bekerja sama. Laba-laba mempunyai empat pasang

kaki tetapi tidak mempunyai antenaperaba.

Anggota kelompok labah-labah yang terkenal adalah

kalajengking. Panjang kalajengking sekitar 2,5 – 8 cm.

Tubuhnya kecil,mempunyai delapan kaki, dua sumpit

besar, dan satu ekor beruas-ruas. Pada ekornya

terdapat alat penyengat berbisa yang disediakan.

3.2 Hewan bertulang belakang

Hewan bertulang belakang umumnya terdiri dari

kepala dan tubuh. Tubuh terdiri dari rongga dada

dan abdomen. Hewan bertulang belakang yang hidup

didarat biasanya mempunyai leher. Ciri-ciri tubuh

hewan yang bertulang belakang:

1. Mempunyai tulang yang terentang dari balakang

kepala sampai bagian ekor.

2. Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-

tulang tengkorak.

3. Tubuh berbentuk simetris bilateral.

4. mempunyai kepala, leher, badan dan ekor

walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada

contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang

sebagai berikut:

1. Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang

menghasilkan hormon untuk pengendalian.

Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh

2. Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang

belakang

3. . Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan

bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi

lingkungan (poikiloternal)

4. Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru

(pulmonosum) kulit dan insang operculum

5. Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai

ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan)

dan tulang belakang

6. Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan

endodermis (bagian dalam

7. Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung,

kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis

menghasilkan sel tubuh dan sel sperma Hewan

Bertulang belakang dapat di kelompokan menjadi:

1. Mamalia

2. Aves

3. Reptilia

4. Amphibi

5. Pisces

Gambar 1.1 Paramecium dan Ubur-Ubur

Gambar 1.2 Cacing Tanah, Keong dan Bintang Laut

Gambar 1.3 Lipan dan Laba-Laba

1. MAMALIA

Mulai dari tikus mencit yang kecil sampai pada paus

biru yang sangat besar dengan panjang badan lebih dari

50 meter adalah tergolong dalam binatang menyusui atau

mammalia yang mempunyai dua ciri sebagai berikut:

Binatang itu mempunyai rambut, biarpun kadang-

kadang rambut itu tidak nyata kelihatan. Pada

binatang paus rambut didapati pada anak-anak yang

baru lahir dan segera setelah dilahirkan, rambut-

rambut itu hilang.

Ialah bahwa mammalian ini adalah menyusui anaknya.

Susu itu dikeluarkan oleh kelenjar susu di dalam

kullit dan didapati pada hewan yang betina saja.

Disamping kelenjar susu dan rambut, kerapkali ada

ciri-ciri lain yang dipergunakan untuk mengenal jenis-

jenis binatang menyusui. Binatang menyusui biasanya

berdarah panas, artinya binatang ini mempunyai suhu

badan tertentu yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh

suhu lingkunngannya.

Jenis-jenis yang termasuk Ornithorynchus yaitu

mammalia air yang mempunyai paruh seperti itik, serta

Ehidna aatau landak pemakan semut yang mempunyai

moncong berparuh dan berlidah panjang, adalah merupakan

keanehan.

Binatang ini bertelur dan setelah telur menetas,

anaknya yang baru lahir disusui induknya di dalam suatu

lipatan kulit perut berbentuk kantong. Jenis-jenis

binatang ini hidup di Irian. Binatang-binatang yang

tergolong mammalia sangat beranekaragam, dari paus yang

hidup di laut, kalong yang dapat terbang serta mawas

yang cerdik. Rambut mammalia dapat mengalami perubahan-

perubahan menjadi duri seperti landak, menjadi cula

seperti badak atau berbentuk lempengan seperti pada

trenggiling dan menjadi wol seperti pada domba.

Habitat

Bintang menyusui misalnya moyet, tikus, tupai, pada

uumnya atau sebagian besar menepati daerah hutan hujan

tropis dengan ketinggian mencapai 46 meter dpal.

2. AVES

Semua burung mempunyai bulu dan golongan burung yang

paling mudah dikenal. Semua burung mempunyai sayap

meskipun burung-burung itu tidak dapat terbang. Pada

burung kasuari misalnya, sayapnya hampir tidak

kelihatan karena kecil, sayap ini tidak dapat dipakai

terbang. Sebaliknya ada juga hewan dari golongan lain

yang memiliki sayap seperti kalong atau kelelawar :

keduanya termasuk binatang menyusui. Oleh karena itu

sayap tidak merupakan ciri yang utama untuk golongan

burung.

Bulu dan sayap banyak mengalami perubahan pada

berbagai burung. Misalnya bulu hias pada itik atau

angsa, jambul perhiasan pada dara mahkota, bulu yang

lebar dan kokoh pada sayap elang, serta bulu yang

sangat panjang dan indah pada ekor burung merak. Sayap

juga berbagai macam bentuknya.

Dari sayap ayam yang pendek dan lebar serta jarang

dipakai untuk terbang, sampai pada sayap burung elang

laut yang panjang dan sempit. Burung ini kuat sekali

terbang dan melayang di udara sambil mengintai

mangsanya. Sayap burung kasuari kecil dan ditutup oleh

bulu-bulu yang halus dan sama sekali tidak dapat

dipergunakan untuk terbang.

Keanekaragaman pada burung tidak begitu menyolok

seperti yang kita lihat pada binatang menyusui.

Pebedaan antara burung pipit dan burung elang serta

kasuari memang besar, tetapi tidak begitu menyolok bila

dibandingkan dengan perbedaan yang kita temukan antara

kelelawar, monyet dan binatang paus. Pada burung

keanekaragaman yang paling menyolok mungkin didapati

pada bentuk paruh dan kaki-kakinya.

Warna burung juga sangat beranekaragam.

Keanekaragaman yang ditemukan pada paruh dan kaki

biasanya bersesuaian dengan sifat-sifat hidup, terutama

yang berhubungan dengan makanan dan lingkungan hidup.

Habitat

Misalnya : burung bido, terdapat diseluruh jawa dan

merupakan elang yang paling umum di daerah berhutan

sampai ketinggian 1900 m. Tersebar di seluruh india,

cina selatan, asia tenggara, palawa dan jawa.

Kuau Besar biasanya menghuni hutan primer terutama

daerah lereng gunung yang curam dan kering atau

berbukit-bukit sampai ketinggian 3.640 m dari permukaan

air laut. Tersebar di Malaysia, Sumatera dan

Kalimantan.

Burung Kuntul bersarang di pohon yang tinggi secara

kelompok. Sering mengunjungi sawah, sungai, pasir dan

tempat berlumpur atau pantai. Sering ditemukan di daerh

sampai ketinggian 900 m. Tersebar di Afrika, Eropa,

Asia, dan Australia.

Burung Puter membentuk kelompok di daerah di bawah

ketinggian 600 m. Tersebar di Filipina, Jawa, Bali, dan

Nusa Tenggara.

3. REPTILIA

Kura-kura, ular, kadal, buaya dan cecak semuanya

tergolong reptilia atau binatang melata. Golongan ini

tidak mempunyai ciri-ciri jelas yang secara langsung

dapat dipergunakan untuk membedakannya dengan hewan-

hewan bertulang belakang lainnya. Binatang melata

mempunyai kulit yang ditutupi oleh sisik. Pada dasarnya

sisik-sisik pada binatang melata berbeda dengan sisik

pada ikan. Beberapa binatang yang tergolong binatang

menyusui dan burung ada yang memiliki sisik seperti

pada binatang melata.

Suhu badan pada reptilia sering berubah-ubah sesuai

dengan perubahan suhu udara lingkungannya. Kita

mengatakan bahwa reptilia, seperti halnya amphibia dan

ikan adalah binatang berdarah dingin.

Dari antara jenis-jenis reptilia yang hidup sekarang

tidak ada satupun yang dapat terbang. Cecak torbang

(Draco volans) bukan terbang melainkan melayang dari

satu pohon ke pohon atau cabang lain yang lebih rendah

dengan menggunakan selaput kulit. Selaput ini

terbentang dari kaki muka ke kaki belakang.

Dibagian dunia yang mempunyai iklim panas seperti

Indonesia memiliki banyak sekali jenis reptilia baik

yang hidup didarat maupun di air. Jenis-jenis binatang

melata ini sangat beranekaragam. Penyu yang tubuhnya

dilindungi oleh perisai tebal dan kuat sehingga

pergerakkannya sangat lambat, sampai kepada kadal yang

berbadan langsing dan bergerak dengan gesitnya.

Atau kita memperhatikan buaya yang tinggal di muara-

muara sungai dan bunglon yang gemar meloncat tinggi

diantara cabang-cabang pohon. Ular pun demikian, ada

yang suka menyembunyiakan diri dalam liang atau rumpun-

rumpun pohon tetapi ada pula yang suka berenang di

dalam air.

Habitat

Pada umumnya hewan melata dapat hidup di hutan

terbuka atau hutan dataran rendah pada ketinggian 0-

1200 m. Misalnya komodo, tempat tinggalnya merupakan

daerah campuran atau padang savana dan hutan terbuka

yang merupakan daratan yang bergelombangdengan

ketinggian mencapai 735 cm.

4. AMPHIBIA

Dahulu amphibia atau binatang yang bertempat dua ini

sering dikacaukan dengan binatang melata.Memang ada

beberapa jenis amphibia yang mirip benar dengan kadal

tetapi antara amphibia dan reptilia terdapat perbedaan

perbedaan yang jelas. Jantung amphibia hanya mempunyai

satu kamar, sedangkan reptilia dua.

Telur amphibia tidak mempunyai kulit yang keras

sehingga telur itu harus diletakkan didalam air atau

pada tempat yang becek supaya tidak kekeringan.

Binatang yang muda biasanya hidup didalam air dan

setelah mengalami metamorfosa kemudian pada waktu

dowasa hidup didarat. Pada waktu hidup diair bernapas

dengan insang dan setelah hidup didarat paru-parulah

alat pernapasannya. Selain insang atau paru-paru maka

amphibia dapat melakukan pernapasan melalui permukaan

kulitnya yang basah. Kebanyakan amphibia akan segera

mati bilamana kulitnya mengalami kekeringan.

Meskipun binatang-binatang yang tergolong amphibia

tidak banyak akan tetapi jenis-jenisnya yang ada banyak

memperlihatkan keanekaragaman.

Beberapa jenis amphibia dapat memanjat pohon dengan

mempergunakan alat-a1at, khusus yang terdapat pada jari

kakinya. Alat ini adalah semacam alat penghisap seperti

halnya pada cecak (reptilia).

Habitat

Pada umumnya amphibia hidup di darat (pada hutan

terbuka atau hutan dataran rendah pada ketinggian 0-

1200 m), di air, arboreal (hidup di atas pohon), dan

dibawah tanah. Ada jenis-jenis amphibia yang hidup

dibawah lapisan tanah yang gembur atau di bawah humus

di dalam hutan. Beberapa dari jenis ini misalnya

salamander, tidak mempunyai kaki.

5. PISCES

Kebanyakan orang lebih banyak mengetahui tentang

cara-cara menangkap ikan dari pada mengenal biologi

dari ikan serta jenis-jenisnya.

Seperti pada amphibia, jantung ikan hanya mempunyai

satu kamar hingga tergolong dalam hewan berdarah

dingin. Hampir semuaa ikan, baik yang muda maupun yang

dewasa bernafas dengan insang.Dikatakan hampir semua,

sebab ada jenis ikan yang cara mendapatkan udara

pernafasan tidak melalui insang.

Hampir semua ikan yang umumnya kita kenal adalah

tergolong ikan bertulang biasa (keras) dan

disebutOsteichtyes. Jenis-jenis ikan yang tergolong

Osteichtyes memang paling banyak jumlahnya diantara

hewan vertebrata. Dalam golongan Osteichtyes kita

mendapatkan keanekaragaman dalam bentuk tubuh yang

sangat mentakjubkan. Didalam akuarium misalnya, kita

dapat melihat ikan mas koki yang mempunyai sirip-sirip

lebar dan melambai-lambai didalam air.

Ikan teri termasuk ikan yang kecil, sedang ikan

kakap seringkali dapat mencapai kepanjangan lebih dari

satu meter. Ada lagi ikan yang bentuknya pipih seperti

pada ikan sepat atau yang panjang silindris berbentuk

seperti ular yakni belut. Jadi belut yang terdapat

dibawah lumpur atau dalam sungai itu tergolong ikan. Di

laut dapat kita saksikan ikan terbang atau ikan capung

yang dengan tiba-tiba muncul diudara.

Ikan ini melayang dengan mempergunakan sirip

dadanya yang besar dan kuat, dapat dibentangkan seperti

sayap. Ikan langkau dan ikan lidah biasanya suka

membenamkan badannya yang sebelah kiri atau sebelah

kanan didasar laut. Tubuhnya sangat pipih dan kedua

matanya terletak pada sisi tubuh yang menghadap keatas;

mulutnya asimetri atau bentuknya agak aneh.

Ikan tongkol dan bandeng banyak kita dapati di laut

Jawa sedang ikan emas banyak dipelihara didalam kolam-

kolam air tawar.

Yang sangat berbahaya adalah ikan lempu tembaga.

Sirip punggungnya mempunyai duri-duri yang tajam dan

mengandung bisa. Jika sirip-sirip dada yang juga

berduri, dibentangkan bersama-sama sirip punggung maka

bentuk ikan lempu tembaga ini menjadi seperti

landak.Bentuk yang sangat aneh adalah ikan tangkur-kuda

atau kuda laut. Ikan ini mempurnyai bentuk kepala

seperti kuda. Dadanya tidak bersisik, akan tetapi

tubuhnya ditutupi oleh lempengan tulang sehingga

menjadi kaku dan susah digerak-gerakkan.

Hampir semua orng mengenal ikan hiu, tetapi hanya

sedikit yang pernah memperhatikan bentuknya dengan mata

kepala sendiri. Sepintas lalu ikan hiu kelihatannya

seperti ikan kakap, tetapi keduanya mempunyai

perbedaan-porbedaan pokok yang penting.

Pertama : Ikan mempunyai kerangka yang terdiri dari

tulang rawan dan bukan tulang biasa yang keras.

Kedua : Insangnya juga berbeda.

Insang ini pada ikan hiu terdapat didalam celah-

celah insang yang tidak tertutup sedang pada pada ikan

kakap dan ikan bertulang biasa, insang tertutup oleh

tutup insang yang dapat dibuka dan ditutup. Disamping

ikan hiu, juga ikan pari yang termasuk ikan bertulang

rawan.

Habitat

Misalnya : Dakocan hidup di daerah tropis dan secara

khas menghuni batu-batu karang yang memenjang ke laut

sampai 55 m.

Ikan Grace Kelly banyak dijumpai pada danau pinggir

laut yang secara khas menghuni batu karang yang

memenjang ke laut 2-40 m.

Ikan Kambing Cincin Biru dan Salendar Cicit terdapat

di daerah karang-karang pantai yang memanjang ke laut

sampai 30 m.

Gambar 2.1 Ikan Hiu, Katak dan Ikan bertulang Sejati

Gambar 2.2 Ular, Buaya, kura-Kura dan Kadal

Gambar 2.3 Lumba-Lumba

BAB IV

SIMPULAN DAN SARANA

4.1 Simpulan

Dari Uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Klasifikasi hewan dapat dikelompokan menjadi dua

bagian yaitu: hewan tidak bertulang belakang

(invetebrata) dan hewan bertulang belakang

(vertebrata).

2. Dapat mengelompokan jenis hewah berdasarkan

anatomi yang di lihat, apakah masuk ke dalam

hewan yang tak bertulang belakang atau hewan

yang bertulang belakang.

3. Mengetahui keanekaragaman jenis hewan yang ada

di bumi.

4. Hewan vertebrata yaitu hewan yang memiliki

tulang belakang yang struktur tubuh yang lebih

sempurna dari pada invertebrata. Vertebrata

memiliki tali yang mirip sum-sum tempat

berkumpulnya sel-sel saraf dan menjadi

perpanjangan kumpulan saraf dari otak.

5. Hewan invertebrata yaitu hewan yang tidak

memiliki tulang belakang serta memiliki struktur

morfologi dan anatomi lebih sederhana

dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang

belakang/pinggang

4.2 Saran

Dari uraian di atas saya mengharapkan kritik dan

saran, dalam pembutan makalah manfaatkanlah waktu

sehingga makalah selesia tepat pada waktunya,

kemudian carilah materi yang menarik untuk di jadikan

topik makalah yang akan di bahas, tanyakan kepada

dosen apabila tidak paham/tidak mengerti, cari materi

sebanyak mungkin agar tidak kekurangan materi yang

akan di bahas. Selai itu yang perlu di perhatikan

adalah: Bagi kita dan generasi akan datang sudah

sepatutnya untuk memelihara menjaga dan melestarikan

kenanekaragaman hewan yang terdapat di Negara kita

dan khususnya di lingkungan kita, Kepada para pembaca

kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa

membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang

keanekaragaman hewan.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2001).Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :Balai Pustaka.Soeharto.

F:\keanekaragaman hewan\Fauna_Indonesia.htm

F:\keanekaragaman hewan\keanekaragaman-fauna-di-indonesia.html

F:\keanekaragaman hewan\keanekaragaman-hayati-dan.html

F:\keanekaragaman hewan\sensus-keanekaragaman-hewan-dari-dna.html

F:\keanekaragaman hewan\Portal Hewan.htm

http://id.wikipedia.org/wiki/Avertebrata

http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php

http://id.wikipedia.org/wiki/

http://sarwoedi.wordpress.com/sebar-ide/anatomi-tubuh-hewan/13.

Jasin.Maskoeri. 1992. Zoologi Invertebrata. Surabaya:Sinar Wijaya 

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : Indah.

Pratiwi D.a, maryati Sri, srikini, suharno, dan S.bambang. 2004. Penuntun biologi SMA . Jakarta: erlangga.

Rustam, Nuryani dan Otang Hidayat, 1994, Biologi SLTPII. Jakarta; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Sudjadi, Bagod. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan.Surabaya: Yudhistira

Soedjono, dkk. 1996. Biologi SMU II. PT. MultiAdiwitata, Banding

Wahono, Lili, dkk., 1994. Biologi SLTP I. Banding; PT.Sarana Panca Karya

LAMPIRAN

DAFTAR NAMA LATIN HEWAN

I. MAMALIA (Menyusui)

1. Anoa depressicornis

Anoa dataran rendah,

Kerbau pendek

2. Anoa quarlesi Anoa

pegunungan

3. Arctictis binturong

Binturung

4. Arctonyx collaris

Pulusan

5. Babyrousa babyrussa

Babirusa

6. Balaenoptera

musculus Paus biru

7. Balaenoptera

physalus Paus

bersirip

8. Bos sondaicus

Banteng

9. Capricornis

sumatrensis Kambing

Sumatera

10. Cervus kuhli;

Axis kuhli Rusa

Bawean

11. Cervus spp.

Menjangan, Rusa

sambar (semua jenis

dari genus Cervus)

12. Cetacea Paus

(semua jenis dari

famili Cetacea)

13. Cuon alpinus

Ajag

14. Cynocephalus

variegatus Kubung,

Tando, Walangkekes

15. Cynogale

bennetti Musang air

16. Cynopithecus

niger Monyet hitam

Sulawesi

17. Dendrolagus

spp. Kanguru pohon

(semua jenis dari

genus Dendrolagus)

18. Dicerorhinus

sumatrensis Badak

Sumatera

19. Dolphinidae

Lumba-lumba air laut

(semua jenis dari

famili Dolphinidae)

20. Dugong dugon

Duyung

21. Elephas indicus

Gajah

22. Felis badia

Kucing merah

23. Felis

bengalensis Kucing

hutan, Meong congkok

24. Felis marmorota

Kuwuk

25. Felis planiceps

Kucing dampak

26. Felis temmincki

Kucing emas

27. Felis

viverrinus Kucing

bakau

28. Helarctos

malayanus Beruang

madu

29. Hylobatidae

Owa, Kera tak

berbuntut (semua

jenis dari famili

Hylobatidae)

30. Hystrix

brachyura Landak

31. Iomys

horsfieldi Bajing

terbang ekor merah

32. Lariscus hosei

Bajing tanah

bergaris

33. Lariscus

insignis Bajing

tanah, Tupai tanah

34. Lutra lutra

Lutra

35. Lutra sumatrana

Lutra Sumatera

36. Macaca

brunnescens Monyet

Sulawesi

37. Macaca maura

Monyet Sulawesi

38. Macaca pagensis

Bokoi, Beruk

Mentawai

39. Macaca tonkeana

Monyet jambul

40. Macrogalidea

musschenbroeki

Musang Sulawesi

41. Manis javanica

Trenggiling, Peusing

42. Megaptera

novaeangliae Paus

bongkok

43. Muntiacus

muntjak Kidang,

Muncak

44. Mydaus

javanensis Sigung

45. Nasalis

larvatus Kahau,

Bekantan

46. Neofelis

nebulusa Harimau

dahan

47. Nesolagus

netscheri Kelinci

Sumatera

48. Nycticebus

coucang Malu-malu

49. Orcaella

brevirostris Lumba-

lumba air tawar,

Pesut

50. Panthera pardus

Macan kumbang, Macan

tutul

51. Panthera tigris

sondaica Harimau

Jawa

52. Panthera tigris

sumatrae Harimau

Sumatera

53. Petaurista

elegans Cukbo,

Bajing terbang

54. Phalanger spp.

Kuskus (semua jenis

dari genus

Phalanger)

55. Pongo pygmaeus

Orang utan, Mawas

56. Presbitys

frontata Lutung dahi

putih

57. Presbitys

rubicunda Lutung

merah, Kelasi

58. Presbitys

aygula Surili

59. Presbitys

potenziani Joja,

Lutung Mentawai

60. Presbitys

thomasi Rungka

61. Prionodon

linsang Musang

congkok

62. Prochidna

bruijni Landak

Irian, Landak semut

63. Ratufa bicolor

Jelarang

64. Rhinoceros

sondaicus Badak Jawa

65. Simias concolor

Simpei Mentawai

66. Tapirus indicus

Tapir, Cipan, Tenuk

67. Tarsius spp.

Binatang hantu,

Singapuar (semua

jenis dari genus

Tarsius)

68. Thylogale spp.

Kanguru tanah (semua

jenis dari genus

Thylogale)

69. Tragulus spp.

Kancil, Pelanduk,

Napu (semua jenis

dari genus Tragulus)

70. Ziphiidae

Lumba-lumba air laut

(semua jenis dari

famili Ziphiidae)

II. AVES (Burung)

1. Accipitridae Burung

alap-alap, Elang

(semua jenis dari

famili Accipitridae)

2. Aethopyga exima

Jantingan gunung

3. Aethopyga

duyvenbodei Burung

madu Sangihe

4. Alcedinidae Burung

udang, Raja udang

(semua jenis dari

famili Alcedinidae)

5. Alcippe pyrrhoptera

Brencet wergan

6. Anhinga melanogaster

Pecuk ular

7. Aramidopsis plateni

Mandar Sulawesi

8. Argusianus argus

Kuau

9. Bubulcus ibis

Kuntul, Bangau putih

10. Bucerotidae

Julang, Enggang,

Rangkong, Kangkareng

(semua jenis dari

famili Bucerotidae)

11. Cacatua

galerita Kakatua

putih besar jambul

kuning

12. Cacatua goffini

Kakatua gofin

13. Cacatua

moluccensis Kakatua

Seram

14. Cacatua

sulphurea Kakatua

kecil jambul kuning

15. Cairina

scutulata Itik liar

16. Caloenas

nicobarica Junai,

Burung mas, Minata

17. Casuarius

bennetti Kasuari

kecil

18. Casuarius

casuarius Kasuari

19. 89 Casuarius

unappenddiculatus

Kasuari gelambir

satu, Kasuari leher

kuning

20. Ciconia

episcopus Bangau

hitam, Sandanglawe

21. Colluricincla

megarhyncha Burung

sohabe coklat

22. Crocias

albonotatus Burung

matahari

23. Ducula whartoni

Pergam raja

24. Egretta sacra

Kuntul karang

25. Egretta spp.

Kuntul, Bangau putih

(semua jenis dari

genus Egretta)

26. Elanus

caerulleus Alap-alap

putih, Alap-alap

tikus

27. Elanus

hypoleucus Alap-alap

putih, Alap-alap

tikus

28. Eos histrio

Nuri Sangir

29. Esacus

magnirostris Wili-

wili, Uar, Bebek

laut

30. Eutrichomyias

rowleyi Seriwang

Sangihe

31. Falconidae

Burung alap-alap,

Elang (semua jenis

dari famili

Falconidae)

32. Fregeta

andrewsi Burung

gunting, Bintayung

33. Garrulax

rufifrons Burung

kuda

34. Goura spp.

Burung dara mahkota,

Burung titi, Mambruk

(semua jenis dari

genus Goura)

35. Gracula

religiosa mertensi

Beo Flores

36. Gracula

religiosa robusta

Beo Nias

37. Gracula

religiosa venerata

Beo Sumbawa

38. Grus spp.

Jenjang (semua jenis

dari genus Grus)

39. Himantopus

himantopus Trulek

lidi, Lilimo

40. Ibis cinereus

Bluwok, Walangkadak

41. Ibis

leucocephala Bluwok

berwarna

42. Lorius roratus

Bayan

43. Leptoptilos

javanicus Marabu,

Bangau tongtong

44. Leucopsar

rothschildi Jalak

Bali

45. Limnodromus

semipalmatus Blekek

Asia

46. Lophozosterops

javanica Burung

kacamata leher abu-

abu

47. Lophura bulweri

Beleang ekor putih

48. Loriculus

catamene Serindit

Sangihe

49. Loriculus

exilis Serindit

Sulawesi

50. Lorius

domicellus Nori

merah kepala hitam

51. Macrocephalon

maleo Burung maleo

52. Megalaima

armillaris

Cangcarang

53. Megalaima

corvina Haruku,

Ketuk-ketuk

54. Megalaima

javensis Tulung

tumpuk, Bultok Jawa

55. Megapoddidae

Maleo, Burung gosong

(semua jenis dari

famili Megapododae)

56. Megapodius

reintwardtii Burung

gosong

57. Meliphagidae

Burung sesap,

Pengisap madu (semua

jenis dari famili

Meliphagidae)

58. Musciscapa

ruecki Burung kipas

biru

59. Mycteria

cinerea Bangau putih

susu, Bluwok

60. Nectariniidae

Burung madu,

Jantingan, Klaces

(semua jenis dari

famili

Nectariniidae)

61. Numenius spp.

Gagajahan (semua

jenis dari genus

Numenius)

62. Nycticorax

caledonicus Kowak

merah

63. Otus migicus

beccarii Burung

hantu Biak

64. Pandionidae

Burung alap-alap,

Elang (semua jenis

dari famili

Pandionidae)

65. Paradiseidae

Burung cendrawasih

(semua jenis dari

famili Paradiseidae)

66. Pavo muticus

Burung merak

67. Pelecanidae

Gangsa laut (semua

jenis dari famili

Pelecanidae)

68. Pittidae Burung

paok, Burung cacing

(semua jenis dari

famili Pittidae)

69. Plegadis

falcinellus Ibis

hitam, Roko-roko

70. Polyplectron

malacense Merak

kerdil

71. Probosciger

aterrimus Kakatua

raja, Kakatua hitam

72. Psaltria exilis

Glatik kecil, Glatik

gunung

73. Pseudibis

davisoni Ibis hitam

punggung putih

74. Psittrichas

fulgidus Kasturi

raja, Betet besar

75. Ptilonorhynchid

ae Burung namdur,

Burung dewata

76. Rhipidura

euryura Burung kipas

perut putih, Kipas

gunung

77. Rhipidura

javanica Burung

kipas

78. Rhipidura

phoenicura Burung

kipas ekor merah

79. Satchyris

grammiceps Burung

tepus dada putih

80. Satchyris

melanothorax Burung

tepus pipi perak

81. Sterna

zimmermanni Dara

laut berjambul

82. Sternidae

Burung dara laut

(semua jenis dari

famili Sternidae)

83. Sturnus

melanopterus Jalak

putih, Kaleng putih

84. Sula abbotti

Gangsa batu aboti

85. Sula dactylatra

Gangsa batu muka

biru

86. Sula

leucogaster Gangsa

batu

87. Sula sula

Gangsa batu kaki

merah

88. Tanygnathus

sumatranus Nuri

Sulawesi

89. Threskiornis

aethiopicus Ibis

putih, Platuk besi

90. Trichoglossus

ornatus Kasturi

Sulawesi

91. Tringa guttifer

Trinil tutul

92. Trogonidae

Kasumba, Suruku,

Burung luntur

93. Vanellus

macropterus Trulek

ekor putih

III. REPTILIA (Melata)

1. Batagur baska

Tuntong

2. Caretta caretta

Penyu tempayan

3. Carettochelys

insculpta Kura-kura

Irian

4. Chelodina

novaeguineae Kura

Irian leher panjang

5. Chelonia mydas Penyu

hijau

6. Chitra indica Labi-

labi besar

7. Chlamydosaurus

kingii Soa payung

8. Chondropython

viridis Sanca hijau

9. Crocodylus

novaeguineae Buaya

air tawar Irian

10. Crocodylus

porosus Buaya muara

11. Crocodylus

siamensis Buaya siam

12. Dermochelys

coriacea Penyu

belimbing

13. Elseya

novaeguineae Kura

Irian leher pendek

14. Eretmochelys

imbricata Penyu

sisik

15. Gonychephalus

dilophus Bunglon

sisir

16. Hydrasaurus

amboinensis Soa-soa,

Biawak Ambon, Biawak

pohon

17. Lepidochelys

olivacea Penyu ridel

18. Natator

depressa Penyu pipih

19. Orlitia

borneensis Kura-kura

gading

20. Python molurus

Sanca bodo

21. Phyton

timorensis Sanca

Timor

22. Tiliqua gigas

Kadal Panan

23. Tomistoma

schlegelii

Senyulong, Buaya

sapit

24. Varanus

borneensis Biawak

Kalimantan

25. Varanus gouldi

Biawak coklat

26. Varanus indicus

Biawak Maluku

27. Varanus

komodoensis Biawak

komodo, Ora

28. Varanus

nebulosus Biawak

abu-abu

29. Varanus

prasinus Biawak

hijau

30. Varanus

timorensis Biawak

Timor

31. Varanus

togianus Biawak

Togian

IV. INSECTA (Serangga)

1. Cethosia myrina Kupu

bidadari

2. Ornithoptera

chimaera Kupu sayap

burung peri

3. Ornithoptera goliath

Kupu sayap burung

goliat

4. Ornithoptera

paradisea Kupu sayap

burung surga

5. Ornithoptera priamus

Kupu sayap priamus

6. Ornithoptera

rotschldi Kupu

burung rotsil

7. Ornithoptera

tithonus Kupu burung

titon

8. Trogonotera

brookiana Kupu

trogon

9. Troides amphrysus

Kupu raja

10. Troides

andromanche Kupu

raja

11. Troides criton

Kupu raja

12. Troides

haliphron Kupu raja

13. Troides helena

Kupu raja

14. Troides

hypolitus Kupu raja

15. Troides meoris

Kupu raja

16. Troides miranda

Kupu raja

17. Troides plato

Kupu raja

18. Troides

rhadamantus Kupu

raja

19. Troides riedeli

Kupu raja

20. Troides

vandepolli Kupu raja

V. PISCES (Ikan)

1. Homaloptera

gymnogaster Selusur

Maninjau

2. Latimeria chalumnae

Ikan raja laut

3. Notopterus spp.

Belida Jawa, Lopis

Jawa (semua jenis

dari genus

Notopterus)

4. Pritis spp. Pari

Sentani, Hiu Sentani

(semua jenis dari

genus Pritis)

5. Puntius microps

Wader goa

6. Scleropages formasus

Peyang malaya,

Tangkelasa

7. Scleropages jardini

Arowana Irian,

Peyang Irian, Kaloso

VI. ANTHOZOA

1. Anthiphates spp.

Akar bahar, Koral

hitam (semua jenis

dari genus

Anthiphates)

VII. BIVALVIA

1. Birgus latro Ketam

kelapa

2. Cassis cornuta

Kepala kambing

3. Charonia tritonis

Triton terompet

4. Hippopus hippopus

Kima tapak kuda,

Kima kuku beruang

5. Hippopus porcellanus

Kima Cina

6. Nautilus popillius

Nautilus berongga

7. Tachipleus gigas

Ketam tapak kuda

8. Tridacna crocea Kima

kunia, Lubang

9. Tridacna derasa Kima

selatan

10. Tridacna gigas

Kima raksasa

11. Tridacna maxima

Kima kecil

12. Tridacna

squamosa Kima sisik,

Kima seruling

13. Trochus

niloticus Troka,

Susur bundar

14. Turbo

marmoratus Batu

laga, Siput hijau