MAKA MA PENA (AMARASI
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of MAKA MA PENA (AMARASI
MAKA MA PENA(AMARASI)
Dahulu kala ada sepasang suami istri yang mempunyai seoranganak perempuan. Mereka hidup dekat sebuah hutan. Pekerjaanmereka sehari-hari adalah mencari makanan berupa ubi-ubian danbuah-buahan. Ubi-ubian tersebut, dikumpul untuk dimakanbeberapa hari.
Suatu hari mereka bermaksud mengumpulkan lagi makanan untukbeberapa hari, maka pergilah mereka bersama-sama ke kebun. Disana makanan itu dikumpul. Pada saat mereka sedang memetikdatanglah seekor burung menghampiri anak perempuan itu. Burungitu memerintahkan untuk tidak lagi mengambil makanan di tempatitu. Si burung kemudian menyuruhnya untuk pulang dan menebasseluruh pohon di sekitar pondoknya agar dapat dijadikan lahanberkebun. Si burung kemudian menyuruhnya untuk pulang danmenebas seluruh pohon di sekitar pondoknya agar dapatdijadikan lahan berkebun dan ia sendiri yang akan memberikanbibit tanaman. Dengan senang hati sang anak memanggil keduaorang tuanya dan menyampaikan pesan si burung.
Mereka kemudian melakukan seperti yang disampaikan siburung dan dalam waktu singkat lahan perkebunan telah siapuntuk ditanami. Pada malam harinya si burung datang danmenemui sang anak dan berkata, “bibit yang disiapkan untukditanamkan dikebun ayahmu, adalah dagingmu yangdipotong/diiris dan dihamburkan oleh ayahmu sendiri. Empathari kemudian dagingmu akan tumbuh menjadi beberapa jenistanaman dan setiap jenis akan diberikan nama sesuai kehendakayahmu”. Setelah berkata demikian pergilah sang burung daripondok itu. Gelisahlah hati sang anak sepanjang malam itu.
Saat fajar menyingsing sang anak segera menyampaikan pesansi burung dan terkejutlah kedua orang tuanya. Sang anakkemudian berujar, “Sebelum Ayah membunuhku, ingatlah apa yangakan saya sampaikan ini. Nanti pada akhir musim kemarau ayahdan ibu dapat menatap langit. Disana ada tanda awan putihberbentuk garis panjang membelah langit utara dan selatan yang
tidak jauh dari bintang waluku. Ada tanda dua awan putih kecilyang namanya Neo Maka Ma Nao Pena yang letaknya berdekatan.Kalau keduanya tidak bercahaya pertanda hasilnya sedikit danakan terjadi kelaparan”.
Setelah menyampaikan pesan tersebut, dengan tulus sang anakmencium kedua orang tuanya dan menyerahkan parang kepadaayahnya. Dengan berat hati sang ayah akhirnya melakukan semuayang diperintahkan si burung dan benar empat hari kemudian dikebun itu tumbuh bermacam-macam tanaman. Ada tanaman itutinggi (30cm) berambut merah dinamakan jagung/pena. Sedangkanyang pendek kecil dan berbulir terkulai banyak bijinya,berwarna kuning keemasan disimbolkan sebagai butir-butir airmata dari si anak perempuan dan dinamakan padi/maka.
BE’I BELANA(AMARASI)
Pada zaman dahulu di Desa Nunbes ada satu keluarga darisuku Dawan, keluarga ini memiliki dua orang anak laki-laki ,masing-masing bernama si Sulung dan si Bungsu. Mereka berduasering hidup dihutan dan berburu. Suatu hari ketika merekaberburu si Sulung berharap mendapatkan buaran yang besar.Namun hasilnya jauh dari perkiraan si Sulung memperolehseekor burung tekukur sedangkan si Bungsu memperoleh seekorayam jantan merah. Dari hasil perolehan mereka ini, si Sulungingin menukar seekor burung tekukur dengan ayam jantan merah,tetapi si Bungsu tidak menyetujuinya. Karena si Bungsu tidakmenyetujui pertukaran itu, maka si Sulung marah danmeninggalkan si Bungsu di hutan.
Di hutan si Bungsu berjalan mengelilingi tempat tersebut.Ternyata di temui sebuah pondok yang di huni oleh seorang
nenek yang bernama “Belana”. Si nenek itu sangat senang bilabertemu dengan orang yang belum pernah dilihatnya. NenekBelana adalah pemakan daging manusia, terutama daging anakkecil. Semua itu telah diketahui sebelumnya oleh si Bungsu.
Tiba saatnya untuk makan siang, nenek Belanamenghidangkan berbagai makanan dan minuman untuk si Bungsu,dengan maksud agar si Bungsu cepat menjadi gemuk sehinggadagingnya terasa lebih enak dimakan. Setelah makan siang, anakitu diperintahkan untuk istirahat siang atau tidur. Tempatyang nenek siapkan adalah di atas loteng. Saat si Bungsu masukke atas untuk beristirahat si Nenek Belana mengunci pintunyadari luar. Di loteng tertidurlah si Bungsu dengan pulas.
Ketika si Bungsu tidur dengan pulasnya, ia bermimpi nenekBelana akan memakannya pada esok pagi. Lalu sadarlah si Bungsudari tidurnya. Ia menangis memikirkan nasibnya. Tiba-tiba ayamjantan merah mengelurkan suara yang berkata : “ Jangan takutkarena aku akan menolongmu, aku akan membuka atap dan engkauakan keluar melewatinya dengan cara engkau memegang leherkukuat-kuat dan kita terbang bersam-sama”. Setelah si Bungsumendengar perkataan si ayam jantan merah itu ia merasaterhibur.
Keesokan harinya ketika Nenek Belana pergi keloteng ,dilihatnya atap loteng telah terbuka dan disana jugasi Bungsu telah tiada. Si Bungsu telah dibawah kembali olehayam jantan merah kepada orang tuanya. Orangtua si bungsugembira karena anaknya telah kembali dalam keadaan sehat.
Akhirnya sebagai tanda terima kasih dari orang tua siBungsu, ayam jantan merah itu telah dipelihara baik-baik.
LEGENDA BUKIT FAFINESU(TTU)
Alkisah, di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur,ada tiga orang anak yatim piatu. Mereka adalah Saku dan duaorang adiknya Abatan dan Seko. Orangtua mereka telahmeninggal dunia. Untungnya, nenek mereka masih hidup sehinggaada yang merawat Seko yang ditinggal pergi ibunya ketikamelahirkannya. Namun, ketika Seko berumur dua tahun, sangNenek pun meninggal dunia karena dimakan usia. Sejak saat ituSakulah yang merawat dan mendidik serta menjadi orang tua bagikedua adiknya.
Suatu malam, Si Bungsu Seko tiba-tiba merindukan keduaorang tua mereka. Saku kemudian menghibur dan mendongenghingga Seko tertidur. Selepas Seko tidur, giliran Saku yangtidak bisa tertidur, ia sedih melihat adiknya. Seko lalumengambil serulingnya dan berjalan menuju sebuah bukit yangtidak jauh dari tempat tinggal mereka. Di bukit itu iamengeluhkan mengapa kedua orang tuanya begitu cepatmeninggalkan mereka? Maka menangislah ia sambil menyanyikanlagu rindu untuk kedua orang tuanya. Tanpa ia sadari ternyataroh kedua orang tuanya mendengar dan menghampirinya. Melaluiangin malam roh sang Ayah berpesan, “Anakku, besok malamsebelum ayam berkokok, ajaklah adik-adikmu menemui ayah danibu kalian di tempat ini. Jangan lupa membawa seekor ayamjantan merah untuk dijadikan korban!”. Maka pulanglah Sakodengan hati gembira.
Keesokan harinya ia melakukan seperti yang diperintahkanayahnya. Sesampainya di sana tiba-tiba angin bertiup kencangdan membawa dua bayangan yang segera dikenali Seko sebagaiAyah dan Ibunya. Seko kemudian memberikan isyarat kepada adikbungsunya yang kemudian segera berlari mendekati bayangan sangIbu seraya memeluk da berkata, “Ibu, aku sangat merindukanmu”.Suasana di puncak bukit itu menjadi hening. Pertemuan seluruhanggota kelurga kecil itu membawa perasaan haru di hatimereka.
Setelah mereka selesai melepas kerinduan, sang Ayahmengajak istri beserta ketiga anaknya untuk menyembelih ayamjantan merah di dasar jurang. Saat darah ayam menyentuh tanahtiba-tiba muncul dua ekor babi yang gemuk diantara mereka.Angin mulai bertiup pertanda kedua orangtuanya harus segerapergi, sebelum berpisah sang ibu mencium ketiga anaknyadiikuti sang ayah seraya berpesan, “dengarlah wahai, anak-anakku! Peliharalah kedua babi itu baik-baik sebagai rasasyukur kepada Tuhan yang telah mempertemukan kita di tempatini”. Saat angin bertiup dengan kencang bayangan keduaorangtua merekapun lenyap. Seko menuntun kedua adiknya pulangke pondok mereka dengan hati gembira.
Sejak itu, ketiga anak yatim piatu itu dan keturunannyamenjadikan babi sebagai salah satu hewan peliharaan. Untukmengenang peristiwa tersebut ketiga anak yatim tersebutmenamai bukit itu dengan nama Bukit Fafinesu, yang berartibukit babi gemuk. Hingga saat ini, Bukit Fafinesu masih dapatdisaksikan di sebelah utara Kota Kefamenanu, Kabupaten TengahUtara, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
ANALISIS TRANSITIVITY PROCESS & GROUP NOMINADALAM CERITA RAKYAT PULAU TIMOR
(MAKA MA PENA, BE’I BELANA, BUKIT FAFINESU)OLEH : LISKY. A. TH. SUBU TAOPAN
1. Dahulu kala ada sepasang suami istri yang mempunyai seoranganak perempuan
Sepasang suamiistri
Mempunyai
Seorang anakperempuan
Carrierprossesor
Relational
Carrier possesed
Entitas Epitet
2. Mereka hidup dekat sebuah hutan
Mereka hidup Sebuahhutan
Existing
Existensial
Existant
Entitas
3. Pekerjaan mereka sehari-hari adalah mencari makanan berupaubi-ubian dan buah-buahan
Mereka Mencarimakan
Ubi-ubian dan buah-buahan
Actor Material GoalEntitas
4. Ubi-ubian tersebut, dikumpul untuk dimakan beberapa hari
Ubi-ubian
Dikumpul Untukdimakan
Actor Material GoalEntitas
5. Suatu hari mereka bermaksud mengumpulkan lagi makanan untukbeberapa hari, maka pergilah mereka bersama-sama ke kebun
Mereka Pergi Kekebun
Actor Material
Goal
6. Pada saat mereka sedang memetik datanglah seekor burungmenghampiri anak perempuan itu
Seekorburung
Menghampiri
Anakperempuan
Actor Material GoalEntitas Epitet
7. Burung itu memerintahkan untuk tidak lagi mengambil makanandi tempat itu
Burung
Memerintahkan
Tidak mengambil makanan ditempat itu
Sayer Verbal Target
8. Si burung kemudian menyuruhnya untuk pulang dan menebasseluruh pohon di sekitar pondoknya agar dapat dijadikanlahan berkebun dan ia sendiri yang akan memberikan bibittanaman
Siburung
Menyuruh
-nya Pulang dan menebaspohon
Lahankebun
Sayer Verbal Reciever-Actor
Materil Targer-Goal
Entitas Entitas
Ia membawakan
Bibittanaman
Behaver-Actor
Material Goal
Entitas Epitet
9. Dengan senang hati sang anak memanggil kedua orang tuanyadan menyampaikan pesan si burung
Senanghati
Sang anak Memanggil-Menyampaik
an
Keduaorangtunya
Pesan siburung
Behavioral
Behaver-Actor-Sayer
Verbal Goal-target
Entitas Entitas Pengklas
10. Mereka kemudian melakukan seperti yang disampaikan siburung dan dalam waktu singkat lahan perkebunan telah siapuntuk ditanami
Mereka Melakukan Lahanperkebunan
Siapditanami
Actor Material Recipient Goal
Entitas
11. Pada malam harinya si burung menemui sang anak danberkata, “bibit yang disiapkan untuk ditanamkan dikebunayahmu, adalah dagingmu yang dipotong/diiris dandihamburkan oleh ayahmu sendiri
Si burung Menemui –berkata
Sang anak
Sayer Verbal TargetEntitas Entitas
12. Empat hari kemudian dagingmu akan tumbuh menjadi beberapajenis tanaman dan setiap jenis akan diberikan nama sesuaikehendak ayahmu”
EmpathariEpitet
13. Setelah berkata demikian pergilah si burung dari pondokitu
Pergilah Siburung
Pondokitu
Material Actor Recipient
Entitas
Diektit
14. Gelisahlah hati sang anak sepanjang malam itu
Gelisahlahhati
Sanganak
Sepanjangmalam itu
Mental Senser phenomenonEntitas Diektit
15. Saat fajar menyingsing sang anak segera menyampaikanpesan si burung dan terkejutlah kedua orang tuanya
Terkejutlah
Keduaorangtuanya
Mental SenserEntitas
16. Sang anak kemudian berujar, “Sebelum Ayah membunuhku,ingatlah apa yang akan saya sampaikan ini
Ayah Membunuh -ku IngatlahActor –Senser
Material Recipient
Phenomenon
17. Nanti pada akhir musim kemarau ayah dan ibu dapat menataplangit
Ayah danibu
Menatap
Langit
Senser Mental Phenomenon
Entitas
18. Disana ada tanda awan putih berbentuk garis panjangmembelah langit utara dan selatan yang tidak jauh daribintang waluku
Awan putih Berbentuk
Garispanjang
Bintangwaluku
Carrierprossesor
Relational
Carrierpossesed
Identitied
Pengklas Epitet Entitas
19. Ada tanda dua awan putih kecil yang namanya Neo Maka MaNao Pena yang letaknya berdekatan
Dua Awanputih
Kecil
Numeratif
Entitas Epitet
20. Kalau keduanya tidak bercahaya pertanda hasilnya sedikitdan akan terjadi kelaparan”
Keduanya
Tidakbercahaya
Hasil sedikit –terjadi kelaparan
Numerat Entitas Pengkualifikasi
if
21. Setelah menyampaikan pesan tersebut, dengan tulus sanganak mencium kedua orang tuanya dan menyerahkan parangkepada ayahnya
Dengantulus
Sanganak
mencium
Keduaorangtuanya
Mental Senser Kognisi
Phenomenon
Entitas Numeratif-Epitet
Menyerahkanparang
Kepada Ayah -nya
Material Goal ActorEntitas
22. Dengan berat hati sang ayah akhirnya melakukan semua yangdiperintahkan si burung dan benar empat hari kemudian dikebun itu tumbuh bermacam-macam tanaman
Dengan berathati
Sang ayah Melakukanperintah
Si burung
Goal Recipient Material ActorEpitet Entitas Epitet
23. Ada tanaman yang tinggi (±30cm) berambut merah dinamakanjagung/pena
Tanaman Tinggi – berambutmerah
Jagung/pena
Actor Material RecipientPengklas Epitet Entitas
24. Sedangkan yang pendek kecil dan berbulir terkulai banyakbijinya, berwarna kuning keemasan disimbolkan sebagaibutir-butir air mata dari si anak perempuan dan dinamakanpadi/maka.
Pendek berbulirbanyak bijinya
Butir-butirair mata
Si anakperempuan
Padi/maka
Material Actor GoalEpitet Entitas Epitet
25. Pada zaman dahulu di Desa Nunbes ada satu keluarga darisuku Dawan, keluarga ini memiliki dua orang anak laki-laki , masing-masing bernama si Sulung dan si Bungsu
SatuKeluarga
Sukudawan
Memiliki Dua orang Anak laki-laki
Carrier prossesor Relational
Carrier possesed
Numeratif Entitas Numeratif Pengklas
26. Mereka berdua sering hidup dihutan dan berburu
Merekaberdua
Seringhidup
Dihutan
Berburu
Actor MaterialNumeratif Entitas Pengkualif
ikasi
27. Suatu hari ketika mereka berburu si Sulung berharapmendapatkan buaran yang besar
Si sulung Berharap
Mendapatkan
Buruan yangbesar
Actor -Senser
Mental Material Goal -Phenomenon
Entitas Epitet
28. Namun hasilnya jauh dari perkiraan si Sulung memperolehseekor burung tekukur sedangkan si Bungsu memperoleh seekorayam jantan merah
Sisulung
Memperoleh
Seekor burungtekukur
Actor Material GoalEntitas Numeratif -
Pengklas
Si bungsu memperoleh Seekor ayam jantanmerah
Actor Material GoalEntitas Numeratif -
Pengklas
29. Dari hasil perolehan mereka ini, si Sulung ingin menukarseekor burung tekukur dengan ayam jantan merah, tetapi siBungsu tidak menyetujuinya
Sisulung
Inginmenukar
Sibungsu
Tidakmenyetujui
Senser Mental Senser MentalEntitas Entitas
30. Karena si Bungsu tidak menyetujui pertukaran itu, maka siSulung marah dan meninggalkan si Bungsu di hutan
Si sulung Marah Meninggalkan
Si bungsu
Senser -Actor
Mental
Material Phenomenon -Recipient
Entitas Entitas
31. Di hutan si Bungsu berjalan mengelilingi tempat tersebutSi
bungsuBerjalan
mengelilingiDi
hutanActor Material GoalEntitas
32. Ternyata di temui sebuah pondok yang di huni oleh seorangnenek yang bernama “Belana”
Sebuahpondok
Dihuni
Seorang nenek Bernamabelana
Phenomenon Mental
Senser
Numeratif Entitas Diektit
33. Si nenek itu sangat senang bila bertemu dengan orang yangbelum pernah dilihatnyaSi nenek Sangat
senangBertemu Orang yang belum
pernah dilihatSenser -Actor
Mental Material
Phenomenon - Goal
Entitas Epitet
34. Nenek Belana adalah pemakan daging manusia, terutamadaging anak kecil
NenekBelana
Pemakan Dagingmanusia
Daging anakkecil
Actor Material
Goal Recipient
Entitas Pengklas Pengkualifikasi
35. Semua itu telah diketahui sebelumnya oleh si BungsuSemua itu Telah diketahui Si bungsuPhenomenon Mental SenserDiektit Entitas
36. Tiba saatnya untuk makan siang, nenek Belanamenghidangkan berbagai makanan dan minuman untuk si Bungsu,dengan maksud agar si Bungsu cepat menjadi gemuk sehinggadagingnya terasa lebih enak dimakanNenekBelana
Menghidangkan
Berbagai makanan danminuman
Untuk sibungsu
Actor Material Goal RecipientEntitas Pengklas Epitet
37. Setelah makan siang, anak itu diperintahkan untukistirahat siang atau tidur
Anak itu Diperintahkan Untuktidur
Phenomenon
Mental
Entitas
38. Tempat yang si nenek siapkan adalah di atas lotengNenek Siapkan
(tempat)Di atasloteng
Actor Material GoalEntitas
Diektit
39. Saat si Bungsu masuk ke atas untuk beristirahat si NenekBelana mengunci pintunya dari luarSibungsu
Masuk Untukberistirahat
Si nenekBelana
Mengunci
Pintu
Actor Material
Goal Actor Material
Recipient
Entitas Entitas Epitet
40. Di loteng tertidurlah si Bungsu dengan pulasDiloteng
tertidurlah
Sibungsu
Goal Material
Actor
Epitet Entitas
41. Ketika si Bungsu tidur dengan pulasnya, dia bermimpinenek Belana akan memakannya pada esok pagi.
Dia Bermimpi
NenekBelana
Akanmemakannya
Behaver
behavioural
Actor Material
Diektit
Entitas
42. Lalu sadarlah si Bungsu dari tidurnyaSadarl
ahSi
bungsuDari
tidurnyaMental Senser Phenomeno
nEntitas
43. Ia menangis memikirkan nasibnya
Ia Menangismemikirkan
Nasib -nya
Senser
Mental Phenomenon
Entitas
Diektit
44. Tiba-tiba ayam jantan merah mengelurkan suara yangberkata : “ Jangan takut karena aku akan menolongmu, akuakan membuka atap dan engkau akan keluar melewatinya dengancara engkau memegang leherku kuat-kuat dan kita terbangbersam-sama”
Ayam jantanmerah
Berkata
Akanmenolong
Sibungsu
Sayer - Actor Verbal
Material Recipient
Pengklas Entitas
45. Setelah si Bungsu mendengar perkataan si ayam jantanmerah itu ia merasa terhiburSibungsu
Merasa
Terhibur
Senser Mental
Phenomenon
Entitas
46. Keesokan harinya ketika Nenek Belana pergi keloteng ,dilihatnya atap loteng telah terbuka dan disanajuga si Bungsu telah tiadaKeesokanharinya
NenekBelana
Pergi Keloteng
Actor Material
Goal
Epitet Entitas
47. Si Bungsu telah dibawah kembali oleh ayam jantan merahkepada orang tuanya
SiBungsu
Telah dibawahkembali
Ayam jantanmerah
Kepada orangtuanya
Recipient
Material Actor Goal
Diektit Pengklas Entitas
48. Orangtua si bungsu gembira karena anaknya telah kembalidalam keadaan sehat
Orangtua
gembira
Si bungsu Kembali dalamkeadaan sehat
Senser Mental
Phenomenon
Entitas
49. Akhirnya sebagai tanda terima kasih dari orang tua siBungsu, ayam jantan merah itu telah dipelihara baik-baik.
Ayam jantanmerah
Dipeliharabaik-baik
Oleh orangtua sibungsu
Phenomenon Mental SenserPengklas Entitas
50. Alkisah, di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur,ada tiga orang anak yatim piatuPedalaman pulau
TimorAda tigaorang
Anak yatimpiatu
Entitas Numeratif Epitet
51. Mereka adalah Saku dan dua orang adiknya Abatan dan SekoSaku Dua orang
adik-nya Abatan dan
SekoIdentitied
Relational Identifier
Diektit Numeratif Diektit
52. Orangtua mereka telah meninggal dunia.Orangtuamereka
meninggal
Babihutan
Actor Material GoalEntitas Pengklas
53. Untungnya, nenek mereka masih hidup sehingga ada yangmerawat Seko yang ditinggal pergi ibunya ketikamelahirkannya.
Nenek merawat
Seko
Actor Material
Goal
Entitas
Diektit
54. Namun, ketika Seko berumur dua tahun, sang Nenek punmeninggal dunia karena dimakan usia
Seko Berumur duatahun
Diektit
Numeratif
55. Sejak saat itu Sakulah yang merawat dan mendidik sertamenjadi orang tua bagi kedua adiknya
Saku-lah Merawat,mendidik
Menjadiorangtua
Keduaadiknya
Actor -identitied
Material Relational Goal -Identifier
Diektit Entitas Numeratif
56. Suatu malam, Si Bungsu Seko tiba-tiba merindukan keduaorang tua mereka
Suatumalam
Si bungsuSeko
Merindukan
Orangtuamereka
Behaver BehaviouralEpitet Diektit Entitas
57. Saku kemudian menghibur dan mendongeng hingga Sekotertidur
Saku Menghibur dan Seko Terti
mendongen durSayer Verbal Reciev
erTarget
Diektit Diektit
58. Selepas Seko tidur, giliran Saku yang tidak bisatertidur, ia sedih melihat adiknya
Saku SedihMelihat
Adiknya
Sanser
Mental Phenomenon
Diektit
Diektit
59. Seko lalu mengambil serulingnya dan berjalan menujusebuah bukit yang tidak jauh dari tempat tinggal merekaSeko Mengambil seruling dan
berjalanSebuahbukit
Tempat tinggalmereka
Actor
Material Goal
Diektit
Numeratif Entitas
60. Di bukit itu ia mengeluhkan mengapa kedua orang tuanyabegitu cepat meninggalkan mereka? Maka menangislah iasambil menyanyikan lagu rindu untuk kedua orang tuanya
Ia Menangis -menyanyi
Kedua orangtua-nya
Senser -Sayer
Mental - Verbal Phenomenon - Target
Diektit EntitasDiektit
61. Tanpa ia sadari ternyata roh kedua orang tuanya mendengardan menghampirinyaTanpa ia Roh kedua Mendengar -nya
sadari orangtuanya menghampiriCarrier Relational -
senserMental Attribute
Entitas Numeratif Diektit
62. Melalui angin malam roh sang Ayah berpesan, “Anakku,besok malam sebelum ayam berkokok, ajaklah adik-adikmumenemui ayah dan ibu kalian di tempat iniRoh sangayah
Berpesan
Ajaklah adik-adikmu
Menemui Ayah danibu
Sayer Verbal Reciever -Aktor
Material
Goal
Entitas Pengklas Entitas
63. Jangan lupa membawa seekor ayam jantan merah untukdijadikan korban!”membawa Ayam jantan
merahMaterial
Recipient
Pengkualifikasi
64. Maka pulanglah Saku dengan hati gembiraPulanglah Saku Dengan hati
gembiraPhenomenon
Senser Mental
Diektit
65. Keesokan harinya ia melakukan seperti yang diperintahkanayahnya
Ia Melakukanperintah
Ayahnya
Recipient
Material Actor
Diektit Entitas
66. Sesampainya di sana tiba-tiba angin bertiup kencang danmembawa dua bayangan yang segera dikenali Seko sebagai Ayahdan Ibunya
Anginkencang
membawa
Duabayangan
Actor Material
Recipient
Pengkualifikasi
Numeratif
67. Seko kemudian memberikan isyarat kepada adik bungsunyayang kemudian segera berlari mendekati bayangan sang Ibuseraya memeluk da berkata, “Ibu, aku sangat merindukanmu”
Aku Merindukan
Ibu
Senser
Mental Phenomenon
Ensitas
Ensitas
68. Suasana di puncak bukit itu menjadi heningSuasan
aPuncakbukit
hening
Existing
Existensial
Existant
Entitas
69. Pertemuan seluruh anggota kelurga kecil itu membawaperasaan haru di hati mereka
Pertemuan
Anggotakeluarga kecil
itu Membawa Perasaanharu
Mental MentalPengkualifikasi Diek
tit
70. Setelah mereka selesai melepas kerinduan, sang Ayahmengajak istri beserta ketiga anaknya untuk menyembelihayam jantan merah di dasar jurang
Ayah mengajak
Istri Ketigaanaknya
Menyembeliayam
di dasarjurang
Actor Material
Recipient - Actor Material -Recipient
Goal
Entitas
Entitas
Numeratif Diekti
71. Saat darah ayam menyentuh tanah tiba-tiba muncul dua ekorbabi yang gemuk diantara mereka
Darah ayam Menyentuh
Tanah Muncul duua ekor babigemuk
Actor Material Recipient
Goal
Pengkualifikasi
Numeratif
72. Angin mulai bertiup pertanda kedua orangtuanya harussegera pergi, sebelum berpisah sang ibu mencium ketigaanaknya diikuti sang ayah seraya berpesan, “dengarlahwahai, anak-anakku! Peliharalah kedua babi itu baik-baiksebagai rasa syukur kepada Tuhan yang telah mempertemukankita di tempat ini”
Ibu danayah
mencium Ketigaanak
Actor Material
Recipient
Entitas Numeratif
73. Saat angin bertiup dengan kencang bayangan kedua orangtuamerekapun lenyap
Anginkencang
Melenyapkan
Bayanganorangtua
Senser Mental PhenomenonPengkualifi
kasiEntitas
74. Saku menuntun kedua adiknya pulang ke pondok merekadengan hati gembira
Saku Menuntun
Keduaadiknya
Pulang Hatigembira
Actor -Senser
Material
Recipient -Senser
Goal -Phenomenon
Mental
Diektit Numeratif75. Sejak itu, ketiga anak yatim piatu itu dan keturunannya
menjadikan babi sebagai salah satu hewan peliharaan
Ketiga anakyatim piatu
itu Menjadikan Babi Hewanpeliharaan
Actor Material Recipient
Goal
Numeratif Diektit
Pengklas
76. Untuk mengenang peristiwa tersebut ketiga anak yatimtersebut menamai bukit itu dengan nama Bukit Fafinesu, yangberarti bukit babi gemuk
Ketiga anakyatim piatu
menamai bukit itu BukitFafinesu
Actor Material Recipient GoalNumeratif Epitet Diekt
itEntitas