LKPD Kabupaten Kolaka Berdasarkan PSAP No. 02
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of LKPD Kabupaten Kolaka Berdasarkan PSAP No. 02
21
BAB I
PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, di dalam penjelasan mengenai
keuangan daerah, antara lain menyatakan bahwa
penyelenggaraan fungsi pemerintahan daerah akan
terlaksana secara optimal apabila penyelenggaraan
urusan pemerintahan diikuti dengan pemberian sumber-
sumber penerimaan yang cukup kepada daerah dengan
mengacu kepada Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah, di mana besarnya disesuaikan dan
diselaraskan dengan pembagian kewenangan antara
Pemerintah dan Daerah. Semua sumber keuangan yang
melekat pada setiap urusan pemerintah yang diserahkan
kepada daerah menjadi sumber keuangan daerah.
Pengelolaan keuangan daerah, sesuai Peraturan
Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah, adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan,
pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
daerah (Halim et al , 2007: 24). Untuk pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah diterbitkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, selanjutnya
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
disebut Permendagri 13/2006, sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Permendagri 59/2007. Pengelolaan
keuangan daerah dimaksud merupakan subsistem dari
sistem pengelolaan keuangan negara dan merupakan elemen
pokok dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah (Halim
et al , 2007: 73-74).
Salah satu wujud dari keberhasilan pemerintah
yaitu dengan mewujudkan laporan keuangan pemerintah
daerah (LKPD) yang berkualitas, LKPD dianggap baik jika
mendapat opini wajar tanpa pengucualian, sejak
diberlakukannya otonomi daerah setiap pemerintah
daerah, baik pemerintah kabupaten/kota maupun provinsi
diwajibkan menerbitkan laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggungjawaban telah berakhirya tahun anggaran dan
wajib diaudit oleh BPK (Ketut,2009).
Pemerintah Daerah sebagai pihak yang ditugasi
menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan layanan
sosial masyarakat wajib menyampaikan laporan
pertanggungjawaban keuangan daerahnya untuk dinilai
apakah pemerintah daerah tersebut berhasil menjalankan
tugas dengan baik atau tidak (Suprapto, 2006).
Pemerintah daerah dituntut agar pengelolaan keuangan
daerah secara baik yang harus dilakukan dalam
mewujudkan tujuan pemerintahan yang bersih (clean
goverment), dimana pengelolaan keuangan daerah yang baik
adalah kemampuan mengontrol kebijakan keuangan daerah
secara ekonomis, efisien, transparan dan akuntabel.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Dalam pelaksanaan pengelolaan keungan negara
tersebut, pemerintah baik pusat maupun daerah wajib
melaksanaan pengelolaan keuangan yang handal, baik dan
akuntabel. Karena pada hakikatnya uang yang dikelola
oleh pemerintah itu sendiri berasal dari masyarakat,
Oleh karena itu pengelolaannya harus dioptimalkan,
dapat dipertanggungjawabkan serta mendatangkan manfaat
bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan direvisinya PP
No.24 tahun 2005 dengan PP No.71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintah, membawa sedikit perubahan
dalam standar dan mekanisme pengelolaan keuangan di
Pemerintahan.
Berdasarkan fenomena diatas, penulis merasa
tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai laporan
keuangan pemerintah daerah yakni Kabupaten Kolaka
terkait dengan penyajian laporan keuangannya dan
laporan realisasi anggarannya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas,
maka rumusan masalahnya adalah:
1) Apakah penyajian laporan keuangan Kabupaten Kolaka
telah sesuai dengan PSAP NO.01 tentang penyajian
Laporan Keuangan yang tercantum dalam PP NO.71
tahun 2010?
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
2) Apakah laporan keuangan Kabupaten Kolaka dalam hal
ini Laporan Realisasi Anggaran sesuai dengan PSAP
NO. 02 Laporan Realisasi Anggaran ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas,
maka tujuan makalah ini adalah:
1) Untuk mengetahui kesesuaian antara laporan
keuangan Kabupaten Kolaka terhadap PSAP NO.01
tentang Penyajian Laporan keuangan yang tercantum
dalam PP NO.71 tahun 2010.
2) Untuk menetapkan dasar – dasar penyajian Laporan
Realisasi Anggaran untuk pemerintah dalam rangka
memenuhi tujuan akuntanbilitas sebagaimana
ditetapkan oleh peraturan perundang- undangan.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
Menurut M.Yusuf (2010 :1) Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah adalah suatu bentuk
pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada stakeholder
yang didalamnya mencakup berbagai macam pekerjaan yang
membutuhkan keuangan termasuk komponen asset yang
tercermin dalam neraca daerah dimana setiap tahun
dibuatkan laporanya setelah pelaksanaan anggaran.
Laporan keuangan pemerintah daerah terdiri dari :
neraca, laporan realisasi anggaran, laporan arus aks
dan catatan atas laporan keuangan.
2.1.1 Peranan Pelaporan Keuangan
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan
informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas
pelaporan selama satu periode pelaporan.
Laporan keuangan terutama digunakan untuk
mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan
untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan,
menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu
menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-
undangan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban
untuk melaporkan upaya-upaya yang telah dilakukan serta
hasil yang dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara
sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan
untuk kepentingan:
1) Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya
serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara periodik.
2) Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan dalam
periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi
perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah
untuk kepentingan masyarakat.
3) Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan
jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan
bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan
sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan
ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
4) Evaluasi Kinerja
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan, terutama
dalam penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola
pemerintah untuk mencapai kinerja yang
direncanakan.
5) Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational
equity)
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan
penerimaan pemerintah pada periode pelaporan untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan
dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan
akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
2.1.2 Tujuan Pelaporan Keungan
Laporan keuangan merupakan laporan yang
terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan
informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran,
arus kas, dan kinerja keuangan suatu entitas pelaporan
yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya.
Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan pemerintah
adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya, dengan:
a) Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya
ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana pemerintah;
b) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi
sumber daya ekonomi, kewajiban, dan ekuitas dana
pemerintah;
c) Mmenyediakan informasi mengenai sumber, alokasi,
dan penggunaan sumber daya ekonomi;
d) Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi
terhadap anggarannya;
e) Menyediakan informasi mengenai cara entitas
pelaporan mendanai aktivitasnya dan memenuhi
kebutuhan kasnya;
f) Menyediakan informasi mengenai potensi pemerintah
untuk membiayai penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan;
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
g) Menyediakan informasi yang berguna untuk
mengevaluasi kemampuan entitas pelaporan dalam
mendanai aktivitasnya.
Laporan keuangan untuk tujuan umum juga mempunyai
peranan prediktif dan prospektif, menyediakan informasi
yang berguna untuk memprediksi besarnya sumber daya
yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan,
sumberdaya yang dihasilkan dari operasi yang
berkelanjutan, serta risiko dan ketidakpastian yang
terkait. Pelaporan keuangan juga menyajikan informasi
bagi pengguna mengenai:
1. Indikasi apakah sumber daya telah diperoleh dan
digunakan sesuai dengan anggaran; dan
2. Indikasi apakah sumber daya diperoleh dan
digunakan sesuai dengan ketentuan, termasuk batas
anggaran yang ditetapkan oleh DPR/DPRD.
Untuk memenuhi tujuan umum ini, laporan keuangan
menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan dalam
hal:
1) aset;
2) kewajiban;
3) ekuitas dana;
4) pendapatan;
5) belanja;
6) transfer;
7) pembiayaan; dan
8) arus kas.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Secara garis besar, tujuan umum penyajian laporan
keuangan oleh pemerintah daerah adalah :
1) Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam
pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik
serta sebagai bukti pertanggungjawaban dan
pengelolaan.
2) Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk
mengevaluasi kinerja manajerial dan
organisasional.
Secara khusus, tujuan khusus penyajian laporan
keuangan oleh pemerintah daerah adalah :
1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan
memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan
kebutuhan sumber daya finansial jangka pendek unit
pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan
memprediksi kondisi ekonomi suatu unit
pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi
di dalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor
kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang-
undangan, kontrak yang telah disepakati, dan
ketentuan lain yang disyaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan
penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
pemilikan dan pembelanjaan sumber daya ekonomi
terhadap pencapaian tujuan operasional.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja
manajerial dan organisasional
2.2 Pengertian Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan
Pemerintah yang terdiri atas Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Permerintah Daerah (LKPD).
Laporan keuangan pokok menurut SAP adalah:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
3. Neraca
4. Laporan Operasional
5. Laporan Arus Kas
6. Laporan Perubahan Ekuitas
7. Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan Pemerintah untuk tujuan umum juga
mempunyai kemampuan prediktif dan prospektif dalam hal
memprediksi besarnya sumber daya yang dibutuhkan untuk
operasi berkelanjutan, sumber daya yang dihasilkan dari
operasi yang berkelanjutan serta resiko dan
ketidakpastian yang terkait.
Pengguna laporan keuangan pemerintah adalah:
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
1. Masyarakat.
2. Para wakil rakyat, lembaga pemeriksa dan lembaga
pengawas.
3. Pihak yang memberi atau berperan dalam proses
donasi, investasi, dan pinjaman.
4. Pemerintah.
SAP memiliki dua basis Penerapan yaitu :
1. SAP Berbasis Kas
Basis Akuntansi yang digunakan dengan laporan
keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan
pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan
Realisasi Anggaran dan basis akrual untuk pengakuan
asset, kewajiban dan ekuitas dalam Neraca.a
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti
bahwa pendapatan diakui pada saat kas di terima di
Rekening Kas Umum Negara / Daerah atau oleh entitas
pelaporan dan belanja diakui pada saat kas dikeluarkan
dari Rekening Kas Umum Negara / Daerah atau entitas
pelaporan (PP No.71 tahun 2010).
2. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP)
menyusun SAP berbasis akrual yang mecakup PSAP berbasis
kas untuk pelaporan pelaksanaan anggaran ( budgetary
reports), sebagaimana di cantumkan pada PSAP 2, dan
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
PSAP berbasis akrual untuk pelaporan financial, yang
pada PSAP 12 mempasilitasi pencatatan, pendapatan, dan
beban dengan basis akrual.
Penerapan SAP Berbasis Akrual dilaksanakan secara
bertahap dari penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual. SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual yaitu SAP yang mengakui pendapatan,
belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta mengakui
aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual.
Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis
Akrual secara bertahap pada pemerintah pusat diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan. Ketentuan lebih
lanjut mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual secara
bertahap pada pemerintah daerah diatur dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri.
Perbedaan mendasar SAP berbasis kas menuju akrual
dengan SAP berbasis akrual terletak pada PSAP 12
menganai laporan operasional. Entitas melaporkan secara
transparan besarnya sumber daya ekonomi yang
didapatkan, dan besarnya beban yang di tanggung untuk
menjalankan kegiatan pemerintahan. Surplus / deficit
operasional merupakan penambah atau pengurang ekuitas/
kekayaan bersih entitas pemerintahan bersangkutan ( PP
NO 71 Tahun 2010)
3. SAP berbasis Akrual
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui
pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam
pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan
pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan
dalam APBN/APBD.
Basis Akrual untuk neraca berarti bahwa asset,
kewajiban dan ekuitas dana diakui dan di catat pada
saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau
kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan
pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara
kas di terima atau di bayar (PP No.71 tahun 2010).
SAP berbasis akrual di terapkan dalam lingkungan
pemerintah yaitu pemerintah pusat, pemerintah daerah
dan satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/
daerah, jika menurut peraturan perundang – undangan
satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan
keuangan (PP No.71 Tahun 2010).
SAP Berbasis Akrual tersebut dinyatakan dalam
bentuk PSAP dan dilengkapi dengan Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintah. PSAP dan Kerangka Konseptual
Akuntansi Pemerintahan dalam rangka SAP Berbasis Akrual
dimaksud tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Pemerintah nomor 71 Tahun 2010.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh
KSAP melalui proses baku penyusunan (due process).
Proses baku penyusunan SAP tersebut merupakan
pertanggungjawaban profesional KSAP yang secara lengkap
terdapat dalam Lampiran III Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010.
Penerapan SAP Berbasis Akrual secara bertahap
dilakukan dengan memperhatikan urutan persiapan dan
ruang lingkup laporan. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
dinyatakan dalam bentuk PSAP dan dilengkapi dengan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan. PSAP dan
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan dalam rangka
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual tercantum dalam Lampiran
II Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
2.2.1 Tahap - tahap penyiapan SAP yaitu
(Supriyanto:2005):
a. Identifikasi Topik untuk Dikembangkan Menjadi
Standar
b. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam Komite
c. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
d. Penulisan draf SAP oleh Kelompok Kerja
e. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
f. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
g. Peluncuran Draf Publikasian SAP (Exposure Draft)
h. Dengar Pendapat Terbatas (Limited Hearing) dan Dengar
Pendapat Publik (Publik Hearings)
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
i. Pembahasan Tanggapan dan Masukan Terhadap Draf
Publikasian
j. Finalisasi Standar
Sebelum dan setelah dilakukan publik hearing,
Standar dibahas bersama dengan Tim Penelaah Standar
Akuntansi Pemerintahan BPK. Setelah dilakukan
pembahasan berdasarkan masukan-masukan KSAP melakukan
finalisasi standar kemudian KSAP meminta pertimbangan
kepada BPK melalui Menteri Keuangan. Namun draf SAP ini
belum diterima oleh BPK karena komite belum ditetapkan
dengan Keppres. Suhubungan dengan hal tersebut, melalui
Keputusan Presiden, dibentuk Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan. Komite ini segera bekerja untuk
menyempurnakan kembali draf SAP yang pernah diajukan
kepada BPK agar dapat segera ditetapkan.
Draf SAP pun diajukan kembali kepada BPK dan
mendapatkan pertimbangan dari BPK. BPK meminta langsung
kepada Presiden RI untuk segera Menetapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Pemerintah
(PP). Proses penetapan PP SAP pun berjalan dengan
Koordinasi antara Sekretariat Negara, Departemen
Keuangan, dan Departemen Hukum dan HAM, serta pihak
terkait lainnya hingga penandatanganan Peraturan
Pemerintah.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
2.2.2 Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan (KKAP)
dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan (KDP-LK).
KKAP dan KDPP-LK sama-sama menujukan pada 4
(empat) pihak yaitu: komite penyusun standar, penyusun
laporan keuangan, pemeriksa (auditor) dan para
pemakainya. Ini agaknya memang suatu hal yang tak bisa
dihindari, sebab keempat pihak tersebut telah menjadi
fixed sebagai pengguna standar akuntansi.
Perbedaan baru mulai terlihat pada poin ruang lingkup.
Sebab merupakan hal yang baru, cakupan ruang lingkup
yang dibahas dalam KKAP memang terkesan lebih banyak
pertimbangan adaptasi.
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan,
kerangka ini merumuskan konsep yang mendasari
penyusunan dan penyajiaan laporan keuangan pemerintah
pusat dan daerah. Sebagai acuan bagi :
1. Penyusunan Standar Akuntansi pemerintah (KSAP)
Tujuan KSAP adalah untuk meningkatkan transparasi
dan akubilitas penyelenggaraan akuntansi
pemerintahan, melalui penyusunan dan pengembangan
SAP.
2. Penyusun laporan keuangan
3. Pemeriksa
Adalah orang yang melakukan tugas pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara
untuk dan atas nama BPK(Badan Pemeriksa Keuangan).
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
4. Para pengguna laporan keuangan
Pada KKAP ruang lingkupnya meliputi:
a. tujuan kerangka konseptual;
b. lingkungan akuntansi pemerintahan;
c. pengguna kebutuhan informasi para pengguna;
d. entitas pelaporan;
e. peranan dan tujuan pelaporan keuangan, serta dasar
hukum;
f. asumsi dasar, karakteristik kualitatif yang
menentukan manfat informasi dalam laporan
keuangan, prinsip-prinsip, serta kendala informasi
akuntansi; dan
g. defenisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur
yang membentuk laporan keuangan.(KKAP Paragraf 4)
Sementara pada KDPP-LK, ruang lingkupnya meliputi:
a) tujuan laporan keuangan;
b) karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat
informasi dalam laporan keuangan;
c) defenisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur
yang membentuk laporan keuangan; dan
d) konsep modal serta pemeliharaan modal.(KDPP-LK,
paragraf 05)
2.2.3 Kandungan PP SAP
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan terdiri dari:
SAP berbasis Akrual
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Lampiran I.01 ; Kerangka konseptual akuntansi
pemerintahan
Lampiran I.02 ; Penyajian laporan keuangan
Lampiran I.03 ; Laporan realisasi anggaran
berbasis kas
Lampiran I.04 ; Laporan arus kas
Lampiran I.05 ; Catatan atas laporan keuangan
Lampiran I.06 ; Akuntansi persediaan
Lampiran I.07 ; Akuntansi investasi
Lampiran I.08 ; Akuntansi asset tetap
Lampiran I.09 ; Akuntansi kontruksi dalam
pengerjaan
Lampiran I.10 ; Akuntansi kewajiban
Lampiran I.11; Koreksi kesalahan, perubahan
kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi,
dan operasi yang tidak di lanjutkan
Lampiran I.12 ; Laporan keuangan konsolidasi
Lampiran I.13 ; Laporan keuangan operasional
SAP berbasis Kas menuju Akrual
Lampiran II.01 ; Kerangka konseptual akuntansi
pemerintahan
Lampiran II.02 ; Penyajian laporan keuangan
Lampiran II.03 ; Laporan realisasi anggaran
Lampiran II.04 ; Laporan arus kas
Lampiran II.05 ; Catatan atas laporan keuangan
Lampiran II.06 ; Akuntansi persediaan
Lampiran II.07 ; Akuntansi investasi
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Lampiran II.08 ; Akuntansi asset tetap
Lampiran II.09 ; Akuntansi kontruksi dalam
pengerjaan
Lampiran II.10 ; Akuntansi kewajiban
Lampiran III ; Proses penyusunan standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PSAP No. 1 Penyajian laporan Keuangan
Laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Kolaka
Tahun 2012 disusun dan disajikan mengacu pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelola Keuangan Daerah Serta Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
3.1.1 Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya yang
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama
periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2012.
Realisasi Pendapatan Daerah TA 2012 adalah
sebesar Rp831.802.494.749,98 atau 103,62% dari jumlah
yang dianggarkan dalam APBD Perubahan TA 2012 sebesar
Rp802.765.819.445,17. Sedangkan Realisasi Anggaran
Tahun 2011 sebesar Rp717.761.924.919,04. Hal ini
berarti realisasi Pendapatan Daerah TA 2011 lebih
tinggi sebesar Rp114.040.569.830,94
(Rp831.802.494.749,98 - Rp717.761.924.919,04) atau naik
15,89% dibandingkan dengan realisasi TA 2011.
Table 3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian target
Pendapatan Daerah TA 2012
Uraian
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi TA
2012
%
Pencapai
an
Anggaran
%
Komposis
i(Rp) (Rp)
Pendapatan
Asli daerah
38.223.297.04
4,17
40.500.082.488
,98105,96% 4,87%
Pendapatan
Transfer
739.641.132.4
01,00
764.972.915.68
5,00103,42% 91,97%
Lain-lain
Pendapatan
yang Sah
24.901.390.00
0,00
26.329.496.576
.00105,74% 3,16%
Jumlah
Pendapatan
802.765.819.4
45,17
831.802.494.74
9,98103,62% 100,00%
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Realisasi Belanja Daerah TA 2012 adalah sebesar
Rp791.911.541.080,00 atau 95,555 dari jumlah yang
dianggarkan dalam APBD Perubahan TA 2012 sebesar
Rp828.797.790.364,00. Sedangkan Realisasi Anggaran
Tahun 2011 sebesar Rp676.021.513.400,16. Hal ini
berarti realisasi Belanja Daerah TA 2012 lebih tinggi
sebesar Rp115.890.027.679,84 (Rp791.911.541.080,00 -
Rp676.021.513.400,16) atau naik 17,14% dibandingkan
dengan realisasi TA 2011.
Tabel 3.2 ikhtisar Realisasi Pencapaian target Belanja
Daerah TA 2012
Uraian
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi TA
2012
%
Pencapai
an
Anggaran
%
Komposis
i(Rp) (Rp)
Belanja
Operasi
621.961.851.9
63,00
596.991.589.08
6,0095,99% 75,38%
Belanja Modal186.405.572.3
83,00
175.626.541.19
4,0094,22% 22,18%
Belanja Tak
Terduga
1.000.000.000
,00443.045.000,00 44,30% 0,06%
Jumlah Belanja828.797.790.3
46,00
791.911.541.08
0,0095,55% 100,00%
Realisasi Pembiayaan Bersih TA 2012 adalah
sebesar Rp26.641.409.299,83 atau 102,34% dari jumlah
yang dianggarkan dalam APBD Perubahan TA 2012 sebesar
Rp26.031.970.900,83. Sedangkan Realisasi Anggaran Tahun
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
2011 sebesar (Rp10.375.945.618,05). Hal ini berarti
realisasi Pembiayaan Bersih TA 2012 lebih tinggi
sebesar Rp37.017.354.917,88 (Rp26.031.970.900,83 –
(Rp10.375.945.618,05)) atau naik 356,76% dibandingkan
dengan realisasi TA 2011.
Tabel 3.3. Ikhtisar Realisasi Pencapaian target
Pembiayaan Daerah TA 2012
Uraian
Anggaran
Setelah
Perubahan
Realisasi TA
2012
%
Pencapai
an
Anggaran
%
Komposis
i(Rp) (Rp)
Penerimaan
Pembiayaan
36.364.465.90
0,83
31.365.465.900
,8386,25% 117,73%
Pengeluaran
Pembiayaan
10.332.495.00
0,00
4.723.056.601,
0045,71% 17,73%
Pembiayaan
Bersih
26.031.970.90
0,83
26.641.409.299
,83102,34% 100,00%
3.1.2 Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas
mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana pada 31
Desember 2012 dan 2011.
Jumlah Aset adalah sebesar Rp2.314.164.372.652,24
yang terdiri dari Aset Lancar sebesar
Rp110.968.419.409,48, Investasi jangka Panjang sebesar
Rp41.646.803.970,26, Aset Tetap sebesar
Rp2.122.463.655.973,50, dan Aset Lainnya sebesar
Rp39.085.493.
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Jumlah Kewajiban adalah sebesar
Rp4.491.049.368,61. Sedangkan jumlah Ekuitas Dana
adalah sebesar Rp2.309.673.323.283,63 yang terdiri dari
Ekuitas Dana Lancar sebesar Rp106.477.370.040,87, dan
Ekuitas Dana Investasi sebesar Rp2.203.195.953.242,76.
Tabel 3.4 Ikhtisar Neraca Per 31 Desember 2012 dan 2011
Uraian
Tanggal Neraca Kenaikan/Penurunan31 Desember 2012
(Rp)
31 Desember
2011
(Rp)
(Rp) %
ASET
- Aset Lancar
- Investasi Jangka
Panjang
- Aset Tetap
- Aset lainnya
110.968.419.409,48
41.646.803.970,26
2.122.463.655.973,
50
39.085.493.299,00
72.469.444.444
,99
42.841.888.399
,48
1.953.256.992.
175,00
35.961.702.608
,33
38.498.974.964
,49
(1.195.084.42
9,22)169.206.663.79
8,50
3.123.790.690,
67
0,35
(0,0
3)
0,08
0,08
Jumlah Aset2.314.164.372.652,
24
2.104.530.027.
627,80
209.634.345.02
4,440,09
KEWAJIBAN
- Kewajiban Jangka
Pendek
- Kewajiban Jangka
Panjang
4.491.049.368,61
-
5.363.411.979,
14
332.026.300,71
(872.362.610,5
3)
-
(0,1
9)
EKUITAS DANA
- Ekuitas Dana
Lancar
- Ekuitas Dana
Investasi
106.477.370.040
,87
2.203.195.953.2
67.106.032.465
,85
2.031.728.556.
882,10
39.371.337.575
,02
171.467.396.36
0
0,37
0,08
-
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
- Ekuitas Dana
Cadangan
42,76
-- -
Jumlah Kewajiban
dan Ekuitas
2.309
673.323.283,63
2.098.834.589.
347,95
210.838.733.93
5,680,09
3.1.3 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai
sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama
satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan (sampai dengan 31 desember
2012).
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi adalah
sebesar Rp212.387.061.796,98, Arus Kas dari Aktivitas
Investasi Nonkeuangan sebesar Rp175.488.783.194,00,
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan adalah sebesar
Rp4.723.056.601,00, dan Arus Kas dari Aktivitas
Nonanggaran adalah sebesar Rp135.806.987,00. Saldo
Akhir Kas adalah sebesar Rp66.605.421.513,81,
Kenaikan/penurunan Kas adalah sebesar
Rp32.311.028.988,98, yang diperoleh dari saldo awal kas
di BUD sebesar Rp31.098.947.169,83, dan saldo akhir kas
di BUD adalah sebesar Rp63.409.976.158,81. Saldo akhir
kas di Bendahara pengeluaran adalah sebesar
Rp195.207.788,00, Saldo akhir kas di Bendahara
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Penerimaan sebesar Rp7.562.500,00, dan saldo akhir kas
di Bendahara BLU adalah sebesar Rp2.992.675.067.
3.1.4 Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) meliputi
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai
suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran dan Neraca. Termasuk pula dalam Catatan atas
Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang
diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi
Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya
yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan
keuangan. Laporan keuangan Kabupaten Kolaka tahun 2012
juga melampirkan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
3.2 PSAP No. 2 Laporan Realisasi Anggaran
Berdasarkan penyajian Laporan Keuangan Kabupaten
Kolaka, telah sesuai dengan PSAP No. 2 Laporan
Realisasi Anggaran, karena telah mencakup secara
keseluruhan unsur-unsur
1) Pendapatan – LRA
2) Belanja
3) Transfer
4) Surplus/Defisit LRA
5) Pembiayaan
6) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Pada APBD Perubahan tahun 2012 total Pendapatan
daerah ditargetkan sebesar Rp802.765.819.445,17 atau
mengalami penurunan sebesar 0,54% dari target
Pendapatan Daerah sebelum perubahan sebesar
Rp807.108.843.655,00. Target PAD sebesar
Rp38.223.297.044,17 atau mengalami penurunan sebesar
57,01% dari APBD sebelum perubahan sebesar
Rp88.904.704.880,00. Dana perimbangan setelah perubahan
ditargetkan sebesar Rp640.081.071.401,00 atau mengalami
kenaikan sebesar Rp3.363.705.401,00 atau 0,53% dari
sebelumnya yang diprediksikan sebesar
Rp636.717.366.000,00. Sedangkan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang sah sebelum perubahan ditargetkan sebesar
Rp81.486.772.775,00 mengalami kenaikan sebesar
Rp42.974.678.225,00, sehingga setelah perubahan
ditargetkan sebesar Rp124.461.451.000,00 atau mengalami
kenaikan sebesar 52,74%.
Pada tahun 2012 Belanja Daerah dianggarkan
sebesar Rp796.808.843.655,00, mengalami penambahan
sebesar Rp31.988.946.691,00 sehingga setelah perubahan
ditargetkan sebesar Rp828.797.790.346,00 atau meningkat
sebesa 4,01%. Sedangkan untuk Pembiayan Daerah terdiri
atas dua bagian yakni Penerimaan Pembiayaan dan
Pengeluaran Pembiayaan. Penerimaan Pembiayan pada APBD
Perubahan TA 2012 direncanakan sebesar
Rp36.364.465.900,83 dan pengeluaran pembayaran pada
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
APBD Perubahan TA 2012 secara kumulatif dianggarkan
sebesar Rp10.332.495.000,00.
Tabel 3.5 APBD induk dan APBD Perubahan TA 2012
Nomor
UrutUraian
Jumlah
(Rp)Bertambah/(Berkurang)
Sebelum
Perubahan
Sesudah
Perubahan(Rp) %
4.
4.1
4.2
4.3
4.3.3
4.3.4
5.1
5.2
PENDAPATAN DAERAH
Pendapatan Asli
Daerah
Dana Perimbangan
Lain-lain Pendapatan
daerah yang Sah
Dana Bagi Hasil Pajak
dari Provinsi dan
Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
BELANJA LANGSUNG
JUMLAH BELANJA
JUMLAH PENERIMAAN
807.108.843.655
,00
88.904.704.880,
00
636.717.366.000
,00
81.486.772.775,
00
13.154.281.815,
00
62.108.879.960,
00
802.765.819.445
,17
38.223.297.044,
17
640.081.071.401
,00
124.461.451.000
,00
13.400.000.000,
00
80.551.449.000,
00
(4.343.024.209,
83)
(50.681.407.835
,83)
3.363.705.401,0
0
42.974.678.225,
00
245.718.185,00
18.442.570.040,
00
2.738.556.732,0
(0,54
)
(57,0
1)
0,53
52,74
1,87
29,69
0,63
8,01
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
6.2
PEMBIAYAAN
Pengeluaran
Pembiayaan Daerah
431.453.203.195
,00
365.355.640.460
,00
796.808.843.655
,00
1.125.000.000,0
0
11.425.000.000,
00
434.191.759.927
,00
394.606.030.419
,00
828.797.790.346
,00
36.364.465.900,
83
10.332.495.000,
00
0
29.250.389.950,
00
31.988.946.691,
00
35.239.465.900,
00
(1.092.505.000,
00)
4,01
3132,
40
(9,56
)
BAB III
KESIMPULAN
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
Pada Peraturan Pemerintah No .71 2010 dijelaskan
bahwa pelaporan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat atau
Daerah haruslah sesuai dengan Penyataan Standar
Akuntansi Pemerintahan. Laporan Keuangan Kabupaten
Kolaka Tahun 2012 ini telah disusun dan disajikan
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (yakni Lampiran
II Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Kas Menuju
Akrual).
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka menyajikan
laporan keuangannya sesuai dengan PSAP No. 1 Penyajian
Laporan Keuangan. Hal ini dapat dilihat dari komponen
laporan keuangan yang disajikan antara lain:
1) Laporan Realisasi Anggaran
2) Neraca
3) Laporan Arus Kas
4) Catatan atas Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Realisasi Anggaran Kabupaten
Kolaka juga telah sesuai dengan PSAP No. 2 Laporan
Realisasi Anggaran, karena telah mencakup secara
keseluruhan unsur-unsur dalam laporan realisasi
anggaran:
1) Pendapatan – LRA
2) Belanja
3) Transfer
4) Surplus/Defisit LRA
5) Pembiayaan
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka
21
6) Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
DAFTAR PUSTAKA
Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas Laporan KeuanganPemerintah Daerah Kabupaten Kolaka tahun 2012
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 233/PMK.05/2011tentang Perubahan atas Peraturan Menteri KeuanganNomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi danPelaporan Keuangan Pemerintah Pusat.
Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 tentang StandarAkuntansi Pemerintahan
Laporan Keuangan Kabupaten Kolaka