Lective : Desain Perangkat Pembelajaran Online

8
2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA) ISSN: Lective : Desain Perangkat Pembelajaran Online Galih Wasis Wicaksono 1 1. Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Kontak Person: Galih Wasis Wicaksono Perum. Dika Residence, Jl. Dahlia, Kav. 12, Ds. Sumbersekar Malang Telp: 082142582102, E-mail: [email protected] Abstrak Perangkat pembelajaran merupakan wujud persiapan dosen sebelum memulai proses pembelajaran. Beragam masalah muncul dalam kegiatan menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau yang lebih umum dikenal dengan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masalah pertama, tidak semua dosen memiliki kompetensi pedagogik. Masalah kedua, dosen membutuhkan template metode – metode pembelajaran. Mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan melalui tahapan analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi dan pengujian sistem. Sehingga dihasilkan desain perangkat pembelajaran berbasis online yang dinamakan lective (www.lective.net ). Berbagai fitur yang tersedia dalam lective antara lain mensinergikan RPS dan RPP dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Lective juga menyediakan berbagai metode pembelajaran, berbagai metode penilaian dan template aktivitas pembelajaran berdasarkan metode – metode pembelajaran berbasis student centered learning. Kata kunci: Silabus, RPP, perancangan, lective, online Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dinamis menuntut perubahan kurikulum yang adaptif dan relevan, sehingga bisa disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja. Perubahan kurikulum tentu saja diikuti dengan perubahan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Perancangan perangkat pembelajaran menuntut dosen memiliki kemampuan pedagogik. Mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN menuntut pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menentukan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) bidang Pendidikan Tinggi sebagai tolok ukur yang menyandingkan kurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja, serta menyamaratakan mutu serta kualitas pendidikan tinggi diseluruh Indonesia melalui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Oleh karena itu, dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.49/2014 telah mensyaratkan RPS sebagai perangkat pembelajaran harus memiliki capaian pembelajaran lulusan yang SENTRA | 1

Transcript of Lective : Desain Perangkat Pembelajaran Online

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

Lective : Desain Perangkat Pembelajaran OnlineGalih Wasis Wicaksono1

1. Universitas Muhammadiyah Malang, MalangKontak Person:

Galih Wasis WicaksonoPerum. Dika Residence, Jl. Dahlia, Kav. 12, Ds. Sumbersekar

MalangTelp: 082142582102, E-mail: [email protected]

AbstrakPerangkat pembelajaran merupakan wujud persiapan dosen sebelum memulai prosespembelajaran. Beragam masalah muncul dalam kegiatan menyusun perangkatpembelajaran seperti Rencana Pembelajaran Semester (RPS) atau yang lebih umum dikenaldengan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Masalah pertama, tidaksemua dosen memiliki kompetensi pedagogik. Masalah kedua, dosen membutuhkantemplate metode – metode pembelajaran. Mengatasi permasalahan tersebut, penelitian inidilakukan melalui tahapan analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi dan pengujiansistem. Sehingga dihasilkan desain perangkat pembelajaran berbasis online yangdinamakan lective (www.lective.net). Berbagai fitur yang tersedia dalam lective antara lainmensinergikan RPS dan RPP dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan StandarNasional Pendidikan Tinggi. Lective juga menyediakan berbagai metode pembelajaran,berbagai metode penilaian dan template aktivitas pembelajaran berdasarkan metode –metode pembelajaran berbasis student centered learning.Kata kunci: Silabus, RPP, perancangan, lective, online

PendahuluanPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dinamis

menuntut perubahan kurikulum yang adaptif dan relevan, sehingga bisadisesuaikan dengan tuntutan dunia kerja. Perubahan kurikulum tentusaja diikuti dengan perubahan perangkat pembelajaran seperti RencanaPembelajaran Semester (RPS) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). Perancangan perangkat pembelajaran menuntut dosen memilikikemampuan pedagogik.

Mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN menuntutpemerintah Indonesia melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaanuntuk menentukan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)bidang Pendidikan Tinggi sebagai tolok ukur yang menyandingkankurikulum pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja, sertamenyamaratakan mutu serta kualitas pendidikan tinggi diseluruhIndonesia melalui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT). Olehkarena itu, dalam peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan(Permendikbud) No.49/2014 telah mensyaratkan RPS sebagai perangkatpembelajaran harus memiliki capaian pembelajaran lulusan yang

SENTRA | 1

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

dibebankan pada matakuliah, kemampuan akhir yang diharapkan padasetiap tahap pembelajaran yang relevan dengan SNPT, sertapembelajaran yang berpusat pada mahasiswa.

Merancang perangkat pembelajaran RPS dan RPP untuk mengakomodirkebutuhan seperti yang disyaratkan dalam Permendikbud No. 49/2014tentu saja memerlukan kemampuan pedagogik dosen. Hanya saja bagidosen yang tidak memiliki latar belakang ilmu kependidikandiperlukan tools untuk merancang RPS dan RPP. Mengacu pada kebutuhantersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuahsistem perancangan perangkat pembelajaran berbasis online yangdinamakan Lective untuk memfasilitasi dosen merangcang RPS dan RPPdengan baik dan benar.

Penelitian – penelitian yang telah mengkaji perancanganperangkat pembelajaran pada umumnya meneliti pengembangan kontenseperti [1], [2], [3] dan [4]. Penelitian pengembangan perangkatlunak yang relevan dengan perangkat pembelajaran seperti silabusatau RPS diantaranya telah menelaah syllabus management system [5],ekstraksi pengetahuan yang bersumber dari silabus [6] danklasifikasi silabus [7]. Berdasarkan tinjauan pustaka, rancanganperangkat pembelajaran berbasis online belum pernah ditelitisebelumnya. Selain itu, kontribusi penelitian ini diantaranyameneliti integrasi KKNI dan SNPT kedalam RPS melalui sistem Lective.Lective juga menyediakan template RPS dengan fitur metode pembelajaranberbasis student centered learning (SCL), serta template RPS untuk metode,teknik serta instrumen penilaian.Metode Penelitian

Analisis Kebutuhan SistemRPS merupakan wujud persiapan atau perencanaan yang dilakukan

oleh Dosen, sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan [8]. Agar RPSyang dirancang melalui Lective sesuai dengan ketentuan yang diaturdalam Permendikbud No.49/2014, maka RPS harus memuat:

a. Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks,nama dosen pengampu.

b. Capaian pembelajaran (learning outcomes) mata kuliah. Untukmerumuskan capaian pembelajaran yang spesifik, dapat diterapkantaksonomi dalam merumuskan capaian pembelajaran mata kuliah.Salah satu jenis taksonomi yang dapat digunakan misalnyataksonomi bloom [9]. Rumusan capaian pembelajaran dalam Lectivedapat mengakomodir ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

c. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaranuntuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan. Lectivememfasilitasi perumusan kemampuan akhir yang direncanakanberkorelasi langsung dengan SNPT.

d. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai.e. Metode pembelajaran yang berbasis SCL difasilitasi dengan

disediakannya template didalam Lective.

SENTRA | 2

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

f. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahappembelajaran.

g. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsitugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satusemester.

Fungsionalitas Lective merancang RPS juga harus dilengkapidengan fitur – fitur penunjang. Untuk itu, Lective juga memilikifasilitas diantaranya :

a. Lective memiliki fitur manajemen matakuliah, RPS dan RPP.b. Dokumen RPS dan RPP dapat diubah kedalam format dokumen

lainnya. Rancangan SistemProses perancangan RPS dimulai dari Dosen mengisi identitas mata

kuliah. Dosen kemudian mendesain capaian pembelajaran matakuliahyang sudah dilengkapi dengan fitur taksonomi bloom. Kegiatantersebut membantu Dosen mendefinisikan capaian pembelajaran untukranah kognitif, afektif atau psikomotorik [9]. Proses selanjutnyaDosen mengisi kemampuan akhir yang direncanakan di setiap pertemuan,dengan terlebih dahulu memilih SNPT sebagai standar acuan. Ilustrasisetiap proses dapat dilihat pada Gambar 1. Proses terakhir dalamperacncangan RPS ialah merinci setiap aktivitas pembelajaran untuksetiap pertemuan. Diawali saat Dosen mengidentifikasi indikatorkeberhasilan kegiatan belajar disetiap pertemuan, tolok ukurnyadapat dijabarkan melalui teknik dan instrument penilaiannya.Kemudian dosen juga menjabarkan materi pokok yang akan disampaikandisetiap pertemuan beserta sumber belajar / referensi yangdigunakan, serta memilih bentuk dan metode pembelajaran.

Sistem Lective menyediakan berbagai template sebagai contohsekaligus panduan bagi Dosen. Berbagai template teknik, jenis daninstrument penilaian yang disediakan Lective dapat digunakan Dosendalam kegiatan belajar. Selain penilaiannya, template lainnya yangdisediakan ialah template bentuk dan metode pembelajaran. Setiapmetode pembelajaran yang dipilih secara otomatis, Lective akanmemberikan contoh kegiatan/pengalaman belajar yang dapat dilakukandi kelas. Fitur pendukung lainnya yang dimiliki sistem Lective ialahcetak dokumen RPS hasil rancangan.

Rancangan Lective untuk desain RPP diilustrasikan pada gambar 2menunjukkan bahwa aktivitas Dosen dalam desain RPP sangat bergantungdengan aktivitas desain RPS sebelumnya. Oleh karena itu, detailkegiatan disetiap pertemuan yang dirancang melalui RPP hanya dapatdilakukan apabila tahapan – tahapan perancangan RPS telahdilaksanakan. Desain RPP diawali dengan definisi tujuan pembelajaranuntuk setiap pertemuan, yakni dengan mengidentifikasi audience, behavior,condition, degree dan character. Tahapan selanjutnya ialah mendefinisikankegiatan awal, kegiatan inti serta kegiatan akhir. Di setiap

SENTRA | 3

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

aktivitas merumuskan kegiatan pembelajaran, Dosen difasilitasi untukmendefinisikan media pembelajaran yang digunakan.

Gambar 1 Flowchart RPS

Gambar 2 Flowchart RPP

ImplementasiImplemetasi pengembangan Lective dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan terstruktur, yakni sistem dibangunberdasarkan proses – proses secara umum kemudian dispesifikasisesuai dengan fungsi - fungsi dalam diagram alir pada gambar 1 dan2. Bahasa pemrograman yang digunakan PHP dan menggunakan basisdataMySQL.

Pengujian SistemGuna mengetahui korelasi antara kebutuhan sistem, rancangan

sistem, implementasi dengan hasil penelitian, serta untuk menilaitingkat keberhasilan pengembangan sistem, maka pengujian sistem padapenelitian ini menggunakan pengujian fungsional. Tujuan pengujianfungsional ialah menguji apakah sistem dapat digunakan oleh penggunasistem sesuai dengan rancangan.Hasil Penelitian dan Pembahasan

SENTRA | 4

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

Hasil pengembangan sistem Lective dapat dilihat salah satunyadari aspek struktur website yang telah diimplementasikan. WebsiteLective terdiri dari dua interface, seperti diilustrasikan pada gambar3. Beranda sebagai sistem yang dapat diakses oleh semua pengunjungwebsite tanpa harus melakukan login. Interface lain ialah dashboard,hanya dapat diakses oleh Dosen yang memiliki hak akses. Proses utamaperancangan RPS dan RPP dilaksanakan di dashboard.

Desain RPSBerdasarkan analisis kebutuhan dan rancangan sistem, sebelum

mendesain RPS Dosen diharuskan menginputkan identitas matakuliah,dapat dilihat pada Gambar 4. Item yang perlu diinputkan meliputinama matakuliah, jenjang, bobot SKS, jam saji, kode MK, bobotpenilaian UTS, UAS dan setiap pertemuan, semester, fakultas danprogram studi. Proses selanjutnya ialah mendefinisikan capaianpembelajaran. Pada form input capaian pembelajaran telah dilengkapidengan taksonomi bloom, sehingga Dosen dapat mendefinisikan capaianpembelajaran untuk ranah kognitif, afektif atau psikomotorik.

Gambar 3 Sitemap sistem Lective Gambar 4 Input identitas matakuliah

Proses selanjutnya pada Gambar 5, Dosen menginputkan kemampuanakhir yang direncanakan di setiap pertemuan. Gambar 6. Merupakanproses terakhir dalam peracncangan RPS Dosen dapat menginputkanindikator, teknik dan instrument penilaiannya, serta menginputkanmateri pokok disetiap pertemuan beserta sumber belajar / referensiyang digunakan, serta memilih bentuk dan metode pembelajaran.Template teknik dan instrumen penilaian yang disediakan dalam Lectivediantaranya, untuk instrument penilaian meliputi: 1)Penilaian hasil.2)Penilaian penguasaan pengetahuan, keterampilan umum danketerampilan khusus. 3)Penilaian proses dan 4)Penilaian sikap.Teknik penilaian mengacu pada Permendikbud No.49/2014 yangdifasilitasi sistem Lective terdiri atas: observasi, partisipasi,unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, angket dan lain - lain.Template metode dan bentuk pembelajaran juga telah disediakan dalamsistem Lective. Untuk bentuk pembelajaran meliputi: 1)Kuliah.2)responsi dan tutorial. 3)seminar. 4)praktikum, praktik studio,praktik bengkel, atau praktik lapangan. Bentuk dan metode

SENTRA | 5

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

pembelajaran yang disediakan didalam Lective sudah relevan denganmetode – metode pembelajaran SCL.

Gambar 5 Kemampuan akhir yangdirencanakan

Gambar 6 Item RPS

Desain RPPDesain RPP menggunakan lective dapat dilakukan apabila tahapan –

tahapan perancangan RPS telah dilaksanakan. Sebab dalam Lective,item – item di RPS berkorelasi dengan item RPP. Desain RPP diawalidengan definisi tujuan pembelajaran untuk setiap pertemuan sepertiilustrasi pada Gambar 7. Pada proses ini dilakukan identifikasiaudience, behavior, condition, degree dan character yang diharapkan selama dansetelah aktivitas pembelajaran. Tahapan selanjutnya ialahmenjabarkan 3 kegiatan pembelajaran, dimulai dari kegiatan awalmeliputi aktivitas apersespi, pemberian motivasi dan pemberian acuanseperti pada Gambar 8. Tahapan selanjutnya adalah menginputkankegiatan inti yang meliputi aktivitas observing, questioning,experimenting, associating dan communicating. Tahapan terakhir yaitumenginputkan kegiatan akhir. Setiap merumuskan kegiatanpembelajaran, Dosen difasilitasi untuk mendefinisikan mediapembelajaran yang digunakan.

Gambar 7 Form tujuan pembelajaran Gambar 8 Form item kegiatan awalRPP

Hasil Pengujian

SENTRA | 6

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

Pengujian fungsional sistem Lective menggunakan tools untuk websitetester yang tersedia di website www.testomato.com. Semua fitur yangtelah diuji meliputi: 1)Beranda. 2)Halaman Kontak. 3)HalamanTentang. 4)Halaman Matakuliah. 5)Halaman Error (404). 6)IdentitasMatakuliah. 7)Capaian Pembelajaran. 8)Kemampuan Akhir yangDirencanakan. 9)Item RPS. 10)Preview RPS. 11)Tujuan Pembelajaran dan12)Item RPP. Hasil pengujian seperti pada Gambar 9 menunjukkan semuafitur berfungsi dengan baik. Akan tetapi jika pengujian dilakukanterhadap seluruh elemen Lective, terdapat bug didalam sistem Lectiveyang tidak dapat diakses oleh tools testomato. Namun, hal tersebuttidak memiliki dampak terhadap kinerja sistem.

Gambar 9 Hasil pengujian testomato

KesimpulanRPS dan RPP sebagai guideline dosen dalam kegiatan belajar dan

mengajar bukanlah perangkat pembelajaran yang dapat dibuat dengansembarangan. RPS dan RPP harus mencantumkan KKNI dan SNPT sesuaiPermendikbud No. 49/2014. Hal tersebut menuntut kemampuan pedagogikdosen sebagai penyusunnya. Namun, disisi lain kegiatan penyusunanRPS dan RPP ini menjadi permasalahan tersendiri untuk dosen yangtidak memiliki latar belakang ilmu kependidikan. Oleh karena itupenelitian ini dilakukan untuk memfasilitasi perancangan RPS dan RPPdengan baik dan benar. Caranya, melalui pembuatan dan pengembanganLective sebagai tools perancangan RPS dan RPP berbasis online sesuaidengan Permendikbud No.49/2014.

Hasil penelitian berupa produk Lective yang di dalamnya memuatfitu-fitur sebagai berikut: 1)Identitas mata kuliah. 2)Learningoutcomes dengan penerapan taksonomi bloom. 3)Kemampuan akhir yangdirencanakan, berkorelasi langsung dengan SNPT. 4)Teknik daninstrument penilaian. 5)Metode pembelajaran berbasis SCL. 6)Alokasi

SENTRA | 7

2015 Seminar Teknologi dan Rekayasa (SENTRA)ISSN:

waktu. 7)Pengalaman belajar. Selain fitur ini, terdapat fiturpenunjang yaitu Dokumen RPS dan RPP yang dapat diubah kedalam formatdokumen lainnya.

Hasil pengujian menggunakan website tester www.testomato.commenunjukkan semua fungsionalitas fitur berfungsi dengan baik. Akantetapi jika pengujian dilakukan terhadap seluruh elemen Lective,terdapat bug didalam sistem Lective yang tidak dapat diakses olehtools testomato. Namun, hal tersebut tidak berdampak bagi kinerjasistem

Referensi[1] Prayito M. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Humanistik Berbasis Konstruktivisme Berbantuan E-Learning MateriSegitiga Kelas VII. AKSIOMA. 2011; 2(2).

[2] Suheriyanto S, Basuki I. Pengembangan Perangkat PembelajaranBerbasis Media Komputer Virtual dan Video dalam ModelPembelajaran Langsung (Studi pada Mata Diklat Instalasi SistemOperasi Jaringan di SMKN 2 Tarakan). Pendidikan Vokasi: Teori DanPraktik. 2014; 2(1).

[3] Erawan L, Suharnawi S. Rancangan Silabus Mata Kuliah WebBerfilosofi Web Standards Curriculum W3C (Studi Kasus KurikulumProdi Sistem Informasi Udinus). Techno. Com. 2014; 13(1) 21-30.

[4] Amirudin A. Pengembangan Perangkat Pembelajaran BerbasisDimensi Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kewirausahaanpada Mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala. Tesis. Malang:Pascasarjana Univ. Negeri Malang; 2015.

[5] Chelvarayan A, Jayothisa C. M, Hashim H, Lajis K.N, SyllabusManagement System for Academics Practicing Knowledge. Journal ofOrganizational Knowledge Management. 2011; 2011:1-11.

[6] Biletskiy Y, Brown A, & Ranganathan G. Information extractionfrom syllabi for academic e-Advising. Expert Systems with Applications.2009; 36:4508–4516.

[7] Otaa S, Mimaa H. Machine Learning-based Syllabus Classificationtoward Automatic Organization of Issue-oriented InterdisciplinaryCurricula. Pacific Association for Computational Linguistics. 2011; 27:241 –247.

[8] Brown, G. Pengajaran Mikro, Program Keterampilan Mengajar.Surabaya: Airlangga University Press. 1990.

[9] Bloom B.S, dkk. Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1.Cognitive Domain. New York: David McKay. 1956.

SENTRA | 8