LARUTAN ELEKTROLIT & NON ELEKTROLIT

14
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT NAMA : RIHLAH AMIRAH KELAS : X MIA 1 SMAN 3 TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Transcript of LARUTAN ELEKTROLIT & NON ELEKTROLIT

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

NAMA : RIHLAH AMIRAH

KELAS : X MIA 1

SMAN 3 TANGERANG SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1. TUJUAN PERCOBAANUntuk membedakan jenis larutan elektrolit dan nonelektrolit dari kekuatan daya hantarnya dan untuk mengetahui sifat keasamannya.

2. DASAR TEORILARUTAN adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling

melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakanlagi secara fisik.  Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutandisebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebihbanyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atausolven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan inidinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zatterlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkandalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Tidakhanya padatan, gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan, contohnyasaja karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapatpula larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain.Terdapat pula larutan padat, misalnya aloi (campuran logam) danmineral tertentu.

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutanelektrolit. Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swediamengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884 yang sampai saat initeori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikangelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkanteori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam airterdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dannegatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatanion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehinggamuatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugasmengahantarkan arus listrik.

Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atautimbulnya gelembung gas dalam larutan. Larutan elektrolit mengandungpartikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Larutan ini dapatbersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atausenyawa kovalen polar (senyawa yang mempunyai ikatan kovalen polar).

Daya hantar listrik larutan elektrolit bergantung pada jenis dankonsentrasinya. Beberapa larutan elektrolit dapat menghantarkan aruslistrik dengan baik meskipun konsentrasinya kecil, larutan inidinamakan elektrolit kuat. Sedangkan larutan elektrolit yang mempunyaidaya hantar lemah meskipun konsentrasinya tinggi dinamakan elektrolitlemah.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkanarus listrik dengan baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan

terurai sempurna (derajat ionisasi ? = 1) menjadi ion-ion sehinggadalam larutan tersebut banyak mengandung ion-ion. Karena banyak ionyang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. padapersamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panahsatu arah ke kanan. Contoh : NaCl (s) → Na + (aq) +  Cl - (aq)

Yang tergolong elektrolit kuat adalah: Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah,

seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan

lain-lain.

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkanarus listrik dengan lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarutakan terurai sebagian (derajat ionisasi ? << 1) menjadi ion-ionsehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal inidisebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidaksempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapatmenghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasielektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik).Contoh :CH3COOH(aq) ↔ CH3COO- (aq) + H+ (aq)

Yang tergolong elektrolit lemah: Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-

lain. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan

lain-lain.

Berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibagi menjadidua yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Sifatelektrolit dan non elektrolit didasarkan pada keberadaan ion dalamlarutan yang akan mengalirkan arus listrik. Jika dalam larutanterdapat ion, larutan tersebut bersifat elektrolit. Jika dalam larutantersebut tidak terdapat ion larutan tersebut bersifat non elektrolit.

Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. Tergolong kedalam jenis ini misalnya:- Larutan urea- Larutan sukrosa- Larutan glukosa- Larutan alkohol dan lain-lain

MENGIDENTIFIKASI LARUTAN ASAM, BASA DAN NETRAL

1. Identifikasi dengan kertas lakmus

Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutanbersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus,yaitu lakmusmerah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebutadalah sebagai berikut.a. Lakmus merah

Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutanbasa berwarna biru.b. Lakmus biru

Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutanbasa berwarna biru.c. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.

2. Identifikasi dengan indikator universalDerajat Keasaman (pH) - Suatu larutan asam atau larutan basa

memiliki tingkat keasaman atau tingkat kebasaan yang berbeda.Tingkat keasaman atau kebasaan dari suatu larutan disebut derajatkeasaman yang dilambangkan dengan pH (dibaca : pe - ha). Nilaiderajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 sampai 14.

Derajat keasaman dari suatu larutan dapat diukur denganmenggunakan indikator universal atau alat yang disebut denganpHmeter. Derajat keasaman dari suatu larutan menentukan sifatlarutan tersebut, apakah bersifat asam, bersifat basa, ataubersifat garam (netral).1. Skala Derajat Keasaman

Nilai derajat keasaman dari suatu larutan berkisar antara 0 - 14.Nilai pH dari suatu larutan menentukan sifat dari larutan tersebut.Makin kecil nilai pH-nya, maka derajat keasamannya makin kuat.Artinya, larutan tersebut makin bersifat asam. Sebaliknya, makinbesar nilai pH-nya, maka derajat kebasaannya makin kuat. Artinya,larutan tersebut makin bersifat basa.

Untuk larutan yang memiliki nilai pH kurang dari 7 ( 0 < pH < 7),maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan, untuk larutan yangmemiliki nilai pH lebih dari 7 (7 < pH < 14), maka larutan tersebutbersifat basa. Jika suatu larutan mempunyai nilai pH = 7, makalarutan tersebut bersifat garam (netral).

2. Menentukan Derajat Keasaman dengan Indikator Universal

Kertas indikator universal memiliki empat buah garis yangberwarna, yaitu kuning, hijau, jingga, dan jingga kecokelatan.Garis warna tersebut akan mengalami perubahan warna jika kertasindikator universal dicelupkan ke dalam suatu larutan yang memilikisifat tertentu.

Kertas indikator universal

Perubahan warna yang terjadi pada garis warna kertas indikatoruniversal dicocokkan dengan tabel berikut ini untuk menentukannilai pH suatu larutan.

Tabel Nilai pH Berdasarkan Perubahan Warna pada Kertas Indikator

3. ALAT DAN BAHANAlat – alat : Alat uji elektrolit Gelas kimia Pipet tetes Plat tetes Spatula Kertas lakmus Indikator universal Tissue Bahan – bahan : Aquadest Alkohol Larutan NaOH Larutan CH3COOH Larutan NH4OH Larutan HNO3

Larutan Ba(OH)2

Air garam Air gula Air teh Jeruk nipis Susu Detergen

4. PROSEDUR PERCOBAANa. Pengujian daya hantar listrik

1. Siapkan larutan dalam gelas kimia.2. Tuangkan larutan ke dalam gelas yang disediakan pada alat uji.3. Masukkan paku ke dalam gelas. Jangan sampai kedua paku

bersentuhan!

4. Lakukan langkah di atas sampai semua larutan teruji.5. Ingat! Selalu cuci bersih gelas dengan air dan bersihkan paku

dengan tissue agar pada saat menguji larutan yang lain, larutantersebut tidak terkontaminasi/tercampur.

b. Pengujian sifat keasaman larutan1. Teteskan larutan ke dalam plat tetes.2. Uji sifat keasamannya dengan menggunakan kertas lakmus merah dan

biru.3. Amati perubahan warna yang terjadi pada lakmus.4. Lakukan langkah di atas sampai semua larutan teruji.

5. DATA PENGAMATANNo.

Bahan Nyalalampu

Gelembung gas

Keterangan Kertaslakmus

Sifatlaruta

n

Indikator

universal

Merah Biru

1. Aquadest

- - Non-elektrolit

merah Ungu Asam 5

2. Alkohol - - Non-elekrolit

merah Biru Asam 5

3. LarutanNaOH

- - Non-elektrolit

biru Biru Basa 12

4. LarutanCH3COOH

- - Non-elektrolit

merah merah Asam 1

5. LarutanNH4OH

- - Non-elektrolit

biru Biru Basa 10

6. LarutanHNO3

√ - Elektrolitkuat

merah merah Asam 1

7. LarutanBa(OH)2

- - Non-elektrolit

merah biru Netral 7

8. Airgaram

√ √ Elektrolitkuat

Ungu biru Netral 7

9. Airgula

- - Non-elektrolit

merah biru Netral 7

10.

Air teh - √ Elektrolitlemah

merah Biru Netral 7

11.

Jeruknipis

- - Non-elektrolit

merah merah Asam 2

12.

Susu - √ Elektrolitlemah

merah ungu Asam 6

13.

Detergen

√ √ Elektrolitkuat

biru biru Basa 12

FOTO PENGUJIAN Aquadest

Alkohol

Larutan NaOH

Larutan CH3COOH

Larutan NH4OH (tidak mendapat foto pengujajn selanjutnya)

Larutan HNO3

Larutan Ba(OH)2

Air garam

Air gula

Air teh

Jeruk nipis

Susu

Detergen

6. PEMBAHASANKeelektrolitan suatu larutan dapat diketahui dengan alat uji

elektrolit. Berikut hasil analisa dari percobaan yang sudah dilakukan :

Larutan-larutan tersebut ada yang bisa menyalakan lampu ada pulayang tidak, ada yang menghasilkan gelembung ada pula yang tidak.Larutan yang menimbulkan gelembung adalah larutan elektrolit,sedangkan yang tidak adalah larutan non-elektrolit.

Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik (ditunjukkandengan lampu yang menyala terang) karena dapat terionisasi dengan baik(ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung) merupakan larutanelektrolit kuat.

Larutan yang dapat menghantarkan listrik dengan buruk(ditunjukkan dengan lampu yang menyala redup atau tidak menyala samasekali) karena tidak dapat terionisasi dengan baik (ditunjukkan denganmasih adanya gelembung-gelembung) merupakan larutan elektrolit lemah.Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali(ditunjukkan dengan lampu yang sama sekali tidak menyala) karena tidakdapat terionisasi sama sekali (ditunjukkan dengan tidak adanyagelembung-gelembung) merupakan larutan non-elektrolit.Dari tabel pengamatan, dapat kami olah menjadi :

1) Aquadest termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Bersifat asam karena merubah lakmus biru menjadi ungu dengan nilai pH 5.

2) Alkohol termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Bersifat asam walaupun lakmus tidak ada yang berubah namun bernilai pH 5.

3) Larutan NaOH termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Barsifat basa karena merubah lakmus merah menjadi biru dengan nilai pH12.

4) Larutan CH3COOH termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala.

Bersifat asam karena merubah lakmus biru menjadi merah dengan nilai pH1.

5) Larutan NH4OH termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Barsifat basa karena merubah lakmus merah menjadi biru dengan nilai pH10.

6) Larutan HNO3 termasuk larutan elektrolit kuat karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung tetapi lampunya menyala. Bersifat asam karena merubah lakmus biru menjadi merah dengan nilai pH1.

7) Larutan Ba(OH)2 termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Bersifat netral karena warna lakmus tidak berubah dengan nilai pH 7.

8) Air garam termasuk larutan elektrolit kuat karena pada saat dilakukan pengujian terdapat banyak gelembung dan lampu menyala terang. Bersifatnetral walaupun warna lakmus merah berubah menjadi ungu namun bernilaipH 7.

9) Air gula termasuk larutan non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Bersifat netral karena warna lakmus tidak berubah dengan nilai pH 7.

10) Air teh termasuk larutan elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung tetapi lampunya menyala. Bersifat netral karena warna lakmus tidak berubah dengan nilai pH 7.

11)  Air Jeruk nipis termasuk non-elektrolit karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung dan lampu tidak menyala. Bersifat asam karena merubah lakmus biru menjadi merah dengan nilai pH2.

12) Air susu termasuk larutan elektrolit lemah karena pada saat dilakukan pengujian tidak terdapat gelembung tetapi lampunya menyala. Bersifat asam karena merubah lakmus biru menjadi ungu dengan nilai pH 6.

13) Air detergen termasuk larutan elektrolit kuat karena pada saat dilakukan pengujian terdapat banyak gelembung dan lampu menyala terang. Barsifat basa karena merubah lakmus merah menjadi biru dengan nilai pH 12.

7. KESIMPULANDari percobaan yang telah dilakukan menggunakan rangkaian yang telah dibuat, dapat diambil kesimpulan :

Lampu dapat menyala karena molekul-molekul telah terionisasi dengan sempurna dan ion ion yang ada pada larutan tersebut dapat bergerak bebas sehingga disebut sebagai larutan elektrolit.

Sedangkan apabila lampu indikator tidak dapat menyala, hal tersebut karena molekul-molekul yang ada pada larutan tidak dapat terionisasi dengan sempurna sehingga disebut dengan larutan non-elektrolit.

Sifat keasaman suatu larutan dapat diukur dengan penggunaan kertas lakmus dan indikator universal.

Jika larutan tersebut bersifat asam, maka lakmus biru akan berubah menjadi merah/keunguan dengan nilai pH<7.

Jika larutan tersebut bersifat basa, maka lakmus merah akan berubah menjadi biru/keunguan dengan nilai pH>7.

Jika larutan tersebut bersifat netral, maka warna lakmus tidak berubahmungkin hanya terjadi sedikit perubahan warna pada sejumlah lakmus menjadi biru/keunguan. Bernilai pH=7.

8. DAFTAR PUSTAKAhttp://iu-putry.blogspot.com/2012/05/teori-dasar-larutan-elektrolit-dan-non.htmlhttp://jenggaluchemistry.wordpress.com/identifikasi-asam-basa-penentuan-ph-larutan/http://ayuhttp://www.zakapedia.com/2013/02/cara-menentukan-asam-basa-dan-garam.htmlratnawati.blogspot.com/2013/10/identifikasi-sifat-larutan-elektrolit.html