Situación de Violencia Intrafamiliar en Mujeres que asisten al ...
LAPORAN PRAKTIKUM METODE SEISMIK Asisten : Faizal Pratama Indriani Savitri Program Studi Geofisika
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM METODE SEISMIK Asisten : Faizal Pratama Indriani Savitri Program Studi Geofisika
LAPORAN PRAKTIKUM METODE SEISMIK REFRAKSI 1Acara : Pemodelan Maju dan Koreksi Topografi
Nama : Jaka Sundan
NIM : 12/334732/PA/14964
Asisten : Faizal Pratama
Indriani Savitri
A.Ainur Rofiq
Program Studi Geofisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Gadjah Mada
2014I. DASAR TEORI
Seismic refraksi terjadi jika gelombang yang menjalar
kebawah menemui permukaan lapisan batuan yang berbeda densitasnya
dengan lapisan sebelumnya dan mengalami refraksi di permukaan
lapisan baru tersebut lalu kembali ke permukaan atas. Karena
perbedaan densitas tersebut, gelombang refraksi cenderung
merambat lebih cepat daripada gelombang refleksi. Maka, data
pertama yang terekam pada geophone adalah data gelombang refraksi
lalu refleksi.
Tetapi, teori ini hanya berlaku jika memang lapisan di bawah
lapisan sebelumnya lebih padat atau lebih besar densitasnya. Jika
lapisan kedua lebih kecil densitasnya disbanding lapisan pertama,
maka data yang dihasilkan akan mengalami masalah atau error.
Pada praktikum kali ini membahas tentang forward
modelling dan koreksi topografi. Forward modelling adalah suatu
proses membuat grafik yang memodelkan data direct wave dan
refracted wave tergantung seberapa banyak lapisan yang ada.
Sedangkan koreksi topografi adalah suatu proses yang digunakan
ketika geophone dipasang di medan yang berkontur sehingga tidak
dalam satu ketinggian tertentu. Hal ini tentu berpengaruh pada
lamanya gelombang untuk menjalar dan akan menghasilkan data yang
salah jika tidak dilakukan koreksi topografi.
Cara melakukan forward modelling adalah membuat grafik T-X
antara direct wave dan refracted wave kemudian dicari cross over
distance pada kedua gelombang tersebut dan mengolahnya.
Grafik direct wave didapat dari rumus
tdirect=xv1
dimana x = offset geophone
v = kecepatan pada lapisan
selanjutnya mencari grafik refracted wave 1 dengan rumus
t=xv2
+2h1√ 1v12
−1v22
dan grafik refracted wave 2 dengan rumus
t2=2h1√ 1
v12−1v22
+2h2√ 1v22
−1v32
+xv3
Sehingga akan didapatkan tiga buah grafik yang saling
berpotongan, direct wave berpotongan dengan refracted wave 1 dan
refracted wave 1 berpotongan dengan refracted wave 2. Tiga grafik
ini mencerminkan tiga lapisan yang berbeda densitas satu sama
lainnya. Shot point yang di gunakan dalam praktikum kali ini
berjumlah dua buah, sehingga grafik yang dihasilkan pun akan
berbeda.
Koreksi topografi yang akan dilakukan pada praktikum kali
ini mengasumsikan bahwa terdapat dua buah lapisan datar yang
berbeda densitasnya dan hasil akhir yang diharapkan adalah
kecepatan perambatan pada kedua lapisan tersebut. Tentunya,
kecepatan perambatan dari data yang belum terkoreksi akan berbeda
dengan data yang sudah terkoreksi.
II. DATA
Data yang diberikan untuk laporan kali ini seperti berikut:
1. Forward Modelling
Diketahui perlapisan batuan dengan model sebagai
berikut :
Lapisan 1 dengan V = 200 m/s, tebal 6 meter
Lapisan 2 dengan V = 450 m/s, tebal 18 meter
Lapisan 3 dengan V = 900 m/s, tebal = ---
Jumlah geophone 20 buah dan 2 buah shot point yang
terletak pada 0 dan 120m
2. Koreksi Topografi
merupakan dua lapisan datar dengan data sebagai
berikut:
Sp Elev X-loc Depth1 96.75 0 0
Geo Elev X-locTravel time
1 94.69 0 11.972 92 6 30.93 89.77 12 49.154 91.69 18 675 94.15 24 85.586 96.85 30 104.517 98.77 36 122.37
8101.4
6 42 141.3
9103.0
8 48 158.81
10104.1
5 54 175.86
11104.6
9 60 184
12104.6
9 66 189
13103.9
2 72 191.55
14102.8
5 78 193.1415 98.46 84 184.2216 93.08 90 172.0617 90.08 96 167.5318 87.62 102 164.719 88.15 108 171.4120 89.23 114 179.84
III. ANALISA DATA
1. Forward Modelling
Sumber seismik memancarkan gelombang ke segala arah
atau lebih dikenal dengan istilah spherical divergent.
Gelombang yang direkam dapat terbia menjadi 3 tipe
gelombang, yaitu Direct Wave, Reflected Wave dan Refracted Wave.
Perbedaan jalur perambatan gelombang mempengaruhi waktu
tempuh gelombang terebut.
Hasil akhir yang diharapkan dari praktikum kali ini
adalah grafik T vs X dimana T adalah waktu kedatangan
gelombang dan X adalah jarak geophone atau offset geophone.
Rumus dari waktu datang direct wave adalah
tdirect=xv1
Sementara rumus dari waktu dating refracted wave adalah
t=xv2
+2h1√ 1v12
−1v22
Sehingga hasil grafiknya adalah seperti berikut
critical
distance
cross over
distance
Time (t)
Garis merah merupakan grafik direct wave sementara
garis hitam adalah grafik refracted wave lapisan
pertama. Untuk mencari grafik lapisan kedua, rumus
waktu datang gelombang menggunakan rumus
t2=2h1√ 1
v12−1v22
+2h2√ 1v22
−1v32
+xv3
Tidak semua data grafik dipakai. Data yang dipakai
adalah data yang sudah melewati cross over distance.
Data hasil akhir akan berbentuk seperti berikut
Distance (x)
40 50 60 70 80 90 1001101200
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
0.18
DW1Linear (DW1)RW1Linear (RW1)RW2Linear (RW2)
Pada laporan ini, diminta untuk membuat
grafik dengan dua shot point yaitu pada jarak 0 dan 120
m, sehingga terdapat dua grafik seperti grafik diatas
namun berbeda arahnya.
2. Koreksi Topografi
Koreksi topografi digunakan untuk
menghilangkan efek pengukuran pada suatu topografi
dengan membentuk satu baseline referensi dengan asumsi
lapisan batuan datar. Hasil dari koreksi topografi
adalah koreksi waktu tempuh gelombang dan kecepatan
lapisan.
Rumus mencari t koreksi atau mengubah nilai
beda tinggi dalam waktu adalah sebagai berikut
t (ms) = 1000.x
(m) / V1 (m/s)
Setelah didapatkan koreksi waktu tempuh,
tambahkan dengan waktu tempuh sebelum di koreksi dan
dicari kecepatan lapisan yang sudah terkoreksi.
Hasilnya menjadi seperti berikut
40 50 60 70 80 90 100 110 1200
50
100
150
200
250
Series2Linear (Series2)Series4Linear (Series4)
X (m)
T (m
s)
0 20 40 60 80 100 1200
2
4
6
8
10
12
X (m)
T (m
s)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Forward Modelling
Hasil pembuatan tabel offset geophone, direct
wave dan refracted wave adalah seperti berikut
Offset1
Offset2 DW1 DW2 RW1 RW1 ' RW2 RW2'
6 114 0.030.5700
00.0670
80.3070
80.1344
50.25444
85
12 108 0.060.5400
00.0804
20.2937
50.1411
20.24778
18
18 102 0.090.5100
00.0937
50.2804
20.1477
80.24111
51
24 96 0.120.4800
00.1070
80.2670
80.1544
50.23444
85
30 90 0.150.4500
00.1204
20.2537
50.1611
20.22778
18
36 84 0.180.4200
00.1337
50.2404
20.1677
80.22111
51
42 78 0.210.3900
00.1470
80.2270
80.1744
50.21444
85
48 72 0.240.3600
00.1604
20.2137
50.1811
20.20778
18
54 66 0.270.3300
00.1737
50.2004
20.1877
80.20111
51
60 60 0.30.3000
00.1870
80.1870
80.1944
50.19444
85
66 54 0.330.2700
00.2004
20.1737
50.2011
20.18778
18
72 48 0.360.2400
00.2137
50.1604
20.2077
80.18111
51
78 42 0.390.2100
00.2270
80.1470
80.2144
50.17444
85
84 36 0.420.1800
00.2404
20.1337
50.2211
20.16778
18
90 30 0.450.1500
00.2537
50.1204
20.2277
80.16111
51
96 24 0.480.1200
00.2670
80.1070
80.2344
50.15444
85
102 18 0.510.0900
00.2804
20.0937
50.2411
20.14778
18
108 12 0.540.0600
00.2937
50.0804
20.2477
80.14111
51
114 6 0.570.0300
00.3070
80.0670
80.2544
50.13444
85
Data yang di blok dengan warna kuning
adalah data yang dipakai dengan sumber berasal dari
shot point 1 pada jarak 0 m. Sementara data yang di
blok dengan warna merah adalah data yang digunakan
dengan sumber berasal dari shot point 2 pada jarak 120
m.
Tabel tersebut kemudian diolah dengan sumbu-
x adalah offset geophone dan sumbu-y adalah travel
time. Hasil akhirnya adalah seperti berikut
0 10 20 30 40 50 60 700.00000
0.05000
0.10000
0.15000
0.20000
0.25000
0.30000
DW'Linear (DW')RW1'Linear (RW1')RW2'Linear (RW2')
x ( m )
t (
s )
60 70 80 90 100 110 1200
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
DWLinear (DW)RW1Linear (RW1)RW2Linear (RW2)
x ( m )
t (
s )
0200
00.050.10.150.20.250.3
f(x) = − 0.00111111111111111 x + 0.261115128218703R² = 1f(x) = − 0.00222222222222223 x + 0.320415051655324R² = 1
f(x) = − 0.005 x + 0.6R² = 1
f(x) = 0.00111111111111111 x + 0.12778179488537R² = 1
f(x) = NaN x + NaNR² = 0f(x) = NaN x + NaNR² = 0 Grafik T vs X
DW SP1 Linear (DW SP1)RW1 SP1 Linear (RW1 SP1)RW2 SP1 Linear (RW2 SP1)DW SP2 Linear (DW SP2)RW1 SP2 Linear (RW1 SP2)RW2 SP2 Linear (RW2 SP2)
Offset Geophone
Travel Time
Hasil dari pemodelan lapisan datar yang diapat dari data adalah sebagai berikut
0 12 24 36 48 60 72 84 96 108
120
-50-45-40-35-30-25-20-15-10-50
Model lapisan datar
2. Koreksi Topografi
Proses koreksi topografi dimulai dari menghitung
beda elevasi baseline dan geophone yang ditanam.
Baseline yang digunakan dalam proses kali ini adalah
elevasi dari sumber shot point. Hasilnya adalah seperti
berikut
Koreksi Elev Koreksit t akhir
2.06 6.275996 18.2459964.75 14.47135 45.37135
6.9821.26526
8 70.415268
5.0615.41579
6 82.4157962.6 7.92116 93.50116-0.1 -0.30466 104.20534
-2.02-
6.154132 116.215868-4.71 -
14.34948126.950514
6
-6.33
-19.28497
8 139.525022
-7.4-
22.54484 153.31516
-7.94
-24.19000
4 159.809996
-7.94
-24.19000
4 164.809996
-7.17
-21.84412
2 169.705878
-6.1-
18.58426 174.55574
-1.71-
5.209686 179.010314
3.6711.18102
2 183.241022
6.6720.32082
2 187.850822
9.1327.81545
8 192.5154588.6 26.20076 197.61076
7.5222.91043
2 202.750432
Koreksi elevasi didapatkan dari ketinggian
sumber shot point dikurangi dengan ketinggian geophone.
Maka dari itu, hasilnya bervariasi dan ada yang
menunjukkan nilai negative. Nilai negatif diberikan
untuk geophone yang terletak lebih tinggi dari sumber
shot point karena penambahan tinggi membuat gelombang
semakin lama mencapai geophone dan sebaliknya.
Koreksi t didapat dari rumus yang terdapat
di bab analisa data yaitu
t (ms) = 1000.x (m) / V1 (m/s). t akhir didapat dari
penambahan t awal sebelum koreksi dan koreksi t.
Setelah dimasukkan pada rumus mencari kecepatan lapisan
V=(1/x) * 1000, akan didapatkan perbedaan kecepatan
lapisan setelah dikoreksi dan sebelum dikoreksi seperti
berikut
V1 V2V1
koreksiV2
koreksi328.2347
5352579.3139
230.043708
822.7067051
Sementara grafik didapat seperti berikut
0 20 40 60 80 100 1200
50
100
150
200
250
f(x) = − 0.387686868686869 x + 213.473757575758f(x) = 3.04663636363636 x + 12.4858181818182
Grafik T vs X
DWLinear (DW)DW 2Linear (DW 2)
x loc
Trav
el T
ime
0 20 40 60 80 100 1200
50
100
150
200
250
f(x) = 1.21547169771242 x + 74.3664725392157
f(x) = NaN x + NaNGrafik T vs X
DWLinear (DW)DW 2Linear (DW 2)
x loc
Trav
el T
Ime
Pemodelan topografi dari data yang terlampir adalah seperti berikut
0 6 12 18 24 30 36 42 48 54 60 66 72 78 84 90 96 10210811475
80
85
90
95
100
105
110
Elevasi
Dalam menentukan ketebalan lapisan yang ke 2 ,
kita harus menentukan intercept dari grafik refracted wave 2 yang
dibuat, coba anda jabarkan persamaannya, bagaimana untuk mencari
ketebalan tersebut dari hukum snell, sinisina
=vi
va,
Untuk dapat mengerjakan soal diatas, kita harus
menjabarkan rumus berdasarkan gambar yang terlampir pada
soal. Pembahasannya dapat dilihat di halaman setelah ini.
V. KESIMPULAN
Hasil dari praktikum forward modelling adalah
grafik T vs X yang memperlihatkan perbedaan lapisan
tanah yang terekam oleh geophone dengan menggunakan 2
sumber shot point yang berbeda. Hasil akhir grafik T vs X
adalah sebagai berikut
0100
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
f(x) = − 0.00111111111111111 x + 0.261115128218703R² = 1
f(x) = − 0.00222222222222223 x + 0.320415051655324R² = 1
f(x) = − 0.005 x + 0.6R² = 1
f(x) = 0.00111111111111111 x + 0.12778179488537R² = 1
f(x) = NaN x + NaNR² = 0f(x) = NaN x + NaNR² = 0 Grafik T vs X
DW SP1 Linear (DW SP1)RW1 SP1 Linear (RW1 SP1)RW2 SP1 Linear (RW2 SP1)DW SP2 Linear (DW SP2)RW1 SP2 Linear (RW1 SP2)RW2 SP2 Linear (RW2 SP2)
Offset Geophone
Trav
el T
ime
Dari grafik dapat disimpulkan bahwa
terdapat dua lapisan tanah yang terekam. Dua lapisan
tanah dapat dijelaskan melalui grafik dimana DW SP1 dan
DW SP2 adalah gelombang yang merambat di permukaan
tanah. RW1 SP1 dan SP2 adalah gelombang refraksi yang
merambat di permukaan lapisan ke 2 ( batas lapisan 1
dan lapisan 2 ). RW3 SP1 dan SP2 adalah gelombang
refraksi yang merambat di permukaan lapisan ke 3
( batas lapisan 2 dan lapisan 3 ). Titik yang
berpotongan pada grafik ( titik potong SP1 dan SP2 )
adalah satu-satunya titik yang terekam dengan dua buah
source. Maka, titik tersebut memiliki perhitungan yang
sangat akurat dibandingkan dengan titik yang lainnya.
Grafik T vs X diatas memperlihatkan
terdapat hidden layer model normal karena grafik
refraksi 1 memotong grafik direct wave dan grafik
refraksi 2 memotong grafik refraksi 1. Hal ini sama
dengan apa yang dikemukakan pada saat praktikum kelas /
sesuai dengan referensi yang digunakan.
Hasil dari koreksi topografi adalah
menghitung pembenaran waktu tempuh karena adanya
perbedaan elevasi antara geophone dan source akibat
kontur medan survey. Perbedaan elevasi ini berpengaruh
karena semakin tebal lapisan maka semakin lama
gelombang merambat hingga sampai ke geophone.
Sebaliknya, jika semakin tipis lapisan maka waktu
rambat lebih kecil dan data menjadi salah. Hasil dari
koreksi topografi praktikum kali ini adalah sebagai
berikut
0 20 40 60 80 100 1200
50
100
150
200
250
f(x) = − 0.387686868686869 x + 213.473757575758f(x) = 3.04663636363636 x + 12.4858181818182
Grafik T vs X
DWLinear (DW)DW 2Linear (DW 2)
x loc
Trav
el T
ime
0 20 40 60 80 100 1200
50
100
150
200
250
f(x) = 1.21547169771242 x + 74.3664725392157
f(x) = NaN x + NaNGrafik T vs X
DWLinear (DW)DW 2Linear (DW 2)
x loc
Trav
el T
Ime
Terlihat pada grafik awal, waktu tempuh
direct wave masih menunjukkan kesalahan karena
topografi kontur medan survey belum di koreksi. Grafik
2 menunjukkan grafik yang telah dikoreksi dengan
menyamakan baseline yang merupakan elevasi source.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa data 1 sampai 3 memiliki
tingkat elevasi yang sama, sedangkan data 4 hingga data
terakhir berbeda elevasi dengan source dan sudah
ditarik ke arah baseline.
VI. REFERENSI
http://en.wikipedia.org/wiki/Seismic_refraction
http://www.enviroscan.com/html/
seismic_refraction_versus_refl.html