LAPORAN PRAKTIKUM MESIN INDUSTRI PERTANIAN ACARA II SISTEM BAHAN BAKAR PADA MOTOR BAKAR

29
LAPORAN PRAKTIKUM MESIN INDUSTRI PERTANIAN ACARA II SISTEM BAHAN BAKAR PADA MOTOR BAKAR Disusun oleh: Nama : Robiyatul Adawiyah NIM : 11/313858/DTP/00635 Kelompok/Shift : A1/2 Hari, Tanggal : Senin, 03 Desember 2012 Asisten : 1. Fajar Tsani R. 2. Tri Bayu LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM MESIN INDUSTRI PERTANIAN ACARA II SISTEM BAHAN BAKAR PADA MOTOR BAKAR

LAPORAN PRAKTIKUM

MESIN INDUSTRI PERTANIAN

ACARA II

SISTEM BAHAN BAKAR PADA MOTOR BAKAR

Disusun oleh:

Nama : Robiyatul Adawiyah

NIM : 11/313858/DTP/00635

Kelompok/Shift : A1/2

Hari, Tanggal : Senin, 03 Desember 2012

Asisten : 1. Fajar Tsani R.

2. Tri Bayu

LABORATORIUM ENERGI DAN MESIN PERTANIAN

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

cepat membawa dampak bagi perkembangan dunia industri

terutama industri otomotif. Meningkatnya jumlah

populasi manusia menuntut juga penyediaan sarana

transportasi, salah satu alat transportasi yang

banyak digunakan oleh masyarakat adalah mobil.

Mengingat kebutuhan yang terus meningkat, para

produsen mobil kini berlomba-lomba menampilkan mobil-

mobil baru dengan berbagai keunggulan baik dari segi

desain maupun keunggulan teknologinya.

Mesin mobil dapat diibaratkan merupakan nyawa dari

mobil itu sendiri. Mesin sendiri terdiri dari

berbagai sistem yang kerjanya saling terkait satu

sama lain. Beberapa sistem itu adalah sistem bahan

bakar, sistem pengisian, sistem pengapian, sistem

pelumasan, sistem pendinginan dan sistem starter.

Komponen komponen tersebut dari waktu ke waktu

mengalami perkembangan yang tujuannya untuk

mendapatkan sistem yang lebih praktis dan efisien.

Sistem bahan bakar merupakan sistem yang

berkaitan dengan sistem pembakaran. Baik motor bakar

diesel maupun bensin mempunyai sistem bahan bakar

yang berkaitan dengan sistem pelistrikan. Apabila

sistem karburasi tidak berfungsi maka motor bensin

tidak akan bekerja dengan baik. Demikian pula dengan

motor diesel, motor diesel tidak akan bekerja apabila

pompa injeksi tidak mampu menyemprotkan sejumlah

bahan bakar diesel ke dalam silinder pada saat yang

tepat. Pada sistem ini bahan bakar dibuat dengan

mekanisme sedemikian rupa sehingga nantinya

pembakaran pada ruang bakar akan terjadi dengan mudah

dan diharapkan dapat terjadi pembakaran sempurna.

Pada praktikum ini, praktikan akan mempelajari

komponen-komponen sistem bahan bakar pada kedua motor

tersebut. Dari hal tersebut, dirasa perlu untuk

melaksanakan praktikum yang bermanfaat dapat memberi

pemahaman mengenai jenis, fungsi bahkan mekanisme kerja

dari sistem bahan bakar yang terdiri dari sistem

karburasi, sistem injeksi, dan sistem katup sehingga

diharapkan praktikan dapat mengimbangi perkembangan

teknologi khususnya di bidang motor bakar tersebut.

Serta akan mempelajari sistem kerja dari masing-

masing komponen dalam sistem bahan bakar.

B. Tujuan

1. Mempelajari sistem bahan bakar pada motor bensin

dan diesel

2. Mempelajari mekanisme kerja karbulator dan bagian-

bagiannya

3. Mempelajari mekanisme kerja pompa injeksi dan

noozle beserta bagian-bagiannya

C. Manfaat

1. Dapat mengetahui bagian-bagian karburator beserta

fungsinya.

2. Dapat mengetahui sistem bahan bakar pada motor

bakar secara umum.

3. Dapat mengetahui mekanisme kerja katup beserta

bagian-bagiannya dan juga fungsinya.

4. Dapat mengetahui mekanisme kerja karburator.

5. Dapat mengetahui mekanisme kerja pompa injeksi dan

nozzle.

6. Dapat mengetahui bagian-bagian dari pompa injeksi

dan nozzle beserta fungsinya.

BAB II

DASAR TEORI

Motor bakar adalah salah satu jenis dari mesin

kalor, yaitu mesin yang mengubah energi termal untuk

melakukan kerja mekanik atau mengubah tenaga kimia

bahan bakar menjadi tenaga mekanis. Energi diperoleh

dari proses pembakaran, proses pembakaran juga mengubah

energi tersebut yang terjadi didalam dan diluar mesin

kalor.Motor bakar torak menggunakan silinder tunggal

atau beberapa silinder. Salah satu fungsi torak disini

adalah sebagai pendukung terjadinya pembakaran pada

motor bakar (Kiyaku, 1998).

Motor bakar atau motor pembakaran internal atau

internal Combustion Engine adalah jenis mesin yang

bekerja merubah energi kimia yang tersimpan didalam

bahan bakar menjadi energi mekanik dengan cara

membakarnya didalam ruang pembakaran. Ada 4jenis motor

bakar yang penting. Mesin otto, mesin diesel, mesin

rotary, dan turbin gas. Mesin otto adalah mesin bensin

yang telah banyak dikenal dan dirapakan pada sepeda

motor atau mobil. Beberapa generator listrik berukuran

kecil kebanyakan juga menggunakan mesin bensin. Mesin

diese bekerja mengggunakan prisip yang berbeda.

Biasanya menggunakan minyak solar pada bahan bakar.

Mesin diesel biasanya diterapkan pada motor listrik,

kereta api, truk dan bus (Daton, 2009 ).

Motor bakar torak terbagi menjadi 2 jenis utama

ialah motor bensin dan motor diesel. Perbedaan yang

utama dari kedua jenis motor bakar torak tersebut ialah

pada sistem penyalaannya. Pada motor bensin, bahan

bakar dinyalakan dengan loncatan bunga api listrik.

Pada motor diesel, penyalaan terjadi karena bahan bakar

disemprotkan ke dalam ruang silinder yang bersuhu dan

bertekanan tinggi. Proses pembakaran yang terjadi pada

motor bensin sedikit berbeda dengan pada motor diesel.

Karena penyalaannya terjadi dengan cara diberikannya

percik api kepada campuran bahan bakar dan udara yang

bertekanan dan bersuhu tinggi, maka proses

pembakarannya berlangsung secara sangat cepat.

Sedangkan pada motor diesel, proses penyalaan bahan

bakar terjadi dengan cara disemprotkannya bahan bakar

ke dalam ruang silinder berisi udara panas yang suhunya

melebihi titik nyala bahan bakar tersebut. Dengan

demikian ketika bahan bakar disemprotkan, bahan bakar

tersebut akan bercampur dengan udara panas dan seketika

terjadi penyalaan. Namun pembakaran seluruh bahan bakar

tidak bisa berlangsung secara seketika karena proses

penyemprotan bahan bakar memerlukan waktu yang relatif

lama. Pada saat berlangsung penyemprotan bahan bakar

tersebut, torak sudah bergerak menjauh dari TMA

(Tasliman, 2001).Proses pembakaran akan terjadi bila ada bahan bakar,

ada oksigen, dan adanya suhu yang tinggi. Suhu yang

tinggi tersebut harus mencapai titik bakar bahan bakar,

walaupun suhu tinggi tetapi bila titik bakar tidak

tercapai, maka tidak akan terjadi pembakaran. Pada motor

bensin, suhu yang tinggi ditimbulkan oleh udara dan bahan

bakar yang ditekan dalam silinder kemudian titik bakar

dicapai dengan memercikkan bunga api listrik, sedang pada

motor diesel suhu yang tinggi diakibatkan karena adanya

udara yang dimampatkan dalam silinder sehingga titik

bakar dapat dicapai dengan pemampatan udara ini

(Munandar, 1979).

Karburator berfungsi untuk mencampur udara (yang

telah tersaring oleh saringan udara) dan bensin sehingga

menghasilkan campuran yang sesuai dengan kondisi kerja

mesin. Karburator sendiri terdiri atas ruang pencampur

dan ruang pelampung. Di ruang pencampur ada venturi,

nosel dan katup gas, sedangkan di ruang pelampung

terdapat katup jarum dan pelampung. Prinsip kerjanya

adalah ketika piston sedang dalam langkap hisap dan katup

gas dibuka, udara tersaring masuk ke dalam silinder

melalui venturi. Di daerah venturi, udara akan bertekanan

lebih rendah daripada ruang pelampung, sehingga bensin

dari ruang pelampung akan mengalir ke venturi melalui

nosel. Kemudian bensin dan udara bercampur hingga

berbentuk kabut, dan dialirkan ke silinder pengapian

melalui intake manifold (Widianto,2009).

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Karburator

b. Pompa dan noozle injeksi

c. Injector tester

d. Motor dengan karburator (motor auto)

2. Bahan

a. Buku Panduan Praktikum

B. Prosedur Praktikum

1. Menyebutkan nama masing-masing komponen pada

sistem kaburasi, sistem injektor serta sistem katup

di amati.

2. Fungsi masing-masing komponen sistem bahan bakar

dan mekanisme kerjanya diuraikan.

3. Untuk injector tester : Bahan bakar diisikan

pada tempat solar yang telah tersedia, kemudian

dipompakan dengan menggerakkan lengan pompa

tersebut.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISA DATA

A. Bagian-Bagian Dan Cara Kerja Sistem Bahan Bakar

Pada Motor Bensin Dan Diesel

1. Pada Motor Bensin

2 Tak

4 tak

Bagian-Bagian rangkaian penyalaan batere dan

fungsinya :

a. Lubang

Intake

fungsiny

a :

Sebagai saluran masuknya

campuran bahan bakar dan

udara dari karburator ke

dalam ruang pembakaranb. Lubang

Exhaust

fungsiny

a :

Sebagai saluran keluaran

c. Busi fungsiny Pengatur dan penyalur

a : penyalaan mesind. Piston fungsiny

a :

Sebagai katup pembuka

saluran intake dan exhauste. Pen-Torak fungsiny

a :

Penekan udara masuk dan

penerima tekanan hasil

pembakaran pada ruang

bakarf. Stang

Piston

fungsiny

a :

Sebagai penghubung antara

piston dengan crank shaft

g. Poros

Engkol

fungsiny

a :

Sebagai pengubah gerak

bolak-balik piston menjadi

gerak putar mekanikh. Ruang

Bakar

fungsiny

a :

Sebagai tempat terjadinya

kompresi dan pembakarani. Katup

Intake

fungsiny

a :

Sebagai pengatur keluar

masuknya aliran bahan

bakar kedalam ruang

pembakaran.j. Katup

Exhaust

fungsiny

a :

Sebagai pengatur keluarnya

hasil pembakaran yang

dialorkan ke lubang

exhaust.k. Saluran

Bahan Bakar

fungsiny

a :

Sebagau tempat jalannya

bahan bakar menuju ruang

bakar, saluran ini sering

juga disebut ruang bilas.l. Ring fungsiny Sebagai penahan tekanan

Piston/

Cincin Torak

a : udara agar tekanannya

diterima sepenuhnya oleh

puncak kepala piston.

Serta untuk menampung dan

membawa oli serta melumasi

parts dalam ruang silinderm. Ruang

Charter

Sebagai tempat penampungan

oli mesin.Mekanisme Kerja :

a. Mesin 2 tak

1. Langkah naik (Up Work Stroke)

Gas bekas pembakaran sudah mulai dikeluarkan dan

campuran udara bahan bakar baru sudah mulai

dimasukkan ketika piston bergerak dari Titik

Mati Bawah (TMB) ke Titik Mati Atas (TMA).

Beberapa saat sebelum piston sampai di Titik

Mati Bawah (TMB). Pada waktu piston hamper

mencapai Titik Mati Atas (TMA), busi memercikkan

api dan proses pembakaran pun dimulai.

2. Langkah turun (Down Work Stroke)

Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke

Titik Mati Bawah (TMB). Sebelum piston mencapai

Titik Mati Bawah (TMB), lubang buang sudah

terbuka dan lubang masuk pun terbuka pula. Gas

baru masuk dan mendorong gas bekas keluar.

b.Mesin 4 tak

1. Hisap (intake)

Piston bergerak dari Titik Mati Atas (TMA)

menuju Titik Mati Bawah (TMB). Campuran udara

dan bahan bakar masuk silinder.

2. Kompresi (compression)

Katup pembuangan dan pemasukan tertutup, torak

bergerak keatas dan memampatkan campuran bahan

bakar dan udara di ruang pembakaran. Loncatan

api listrik pada busi terjadi menjelang akhir

langkah kompresi dan membakar bahan bakar. Pada

motor diesel pembakaran berasal dari udara yang

dimampatkan sehingga timbulkan panas yang tinggi

yang mampu membakar bahan bakar yang

disemprotkan injector.

3. Kerja (power)

Gas hasil pembakaran mempunyai tekanan dan

temperatur tinggidanmenekan piston bergerak

menuju TMA, diteruskan oleh batangtorak memutar

poros engkol (crank shaft) Saat piston mendekati

TMA, katup buang terbuka. Pembuangan gas dimulai

da terjadi penurunan tekanan dalam silinder.

4. Buang (exhaust)

Gas keluar silinder karena beda tekanan. Piston

bergerak menuju TMA mendorong gas. Saat

mendekati TMA katup masuk dibuka dan katup

keluar ditutup sesaat setelah piston sampai di

TMA.

5. Pada Motor Diesel

Bagian-Bagian rangkaian penyalaan batere dan

fungsinya :

a. Piston fungsiny

a :

Sebagai penahan daya

b. Dinding

Silinder

fungsiny

a :

Sebagai tempat pergerakan

dari piston

c. Noozle fungsiny

a :

Untuk mengabutkan bahan

bakard. Open

Chamber

fungsiny

a :

Sebagai ruang pembakaran

pada piston berbentuk

kubangan berfungsi sebagai

tempat terjadinya ledakan

pada saat proses kerja.e. Pro

Combution

Chamber

fungsiny

a :

Sebagai ruang pembakaran

tambahan yang akan

dihubungkan dengan ruang

pembakaran utama dengan

saluran kecil sebagai

kamarf. Combution

Chamber

fungsiny

a :

Sebagai ruang terjadinya

pembakaran bahan bakar

yang disemprotkan noozleg. Turbulanc

e Chamber

fungsiny

a :

Untuk membuat aliran

turbulance pada bahan bakar

yang disemprotkan.h. Combution

Chamber with

energy cell

fungsiny

a :

Sebagai saluran bahan

bakar yang di gunakan

untuk mengkabutkan bahan

bakar agar lebih sempurna.Mekanisme Kerja :

a. Mesin 2 tak

Satu kali proses pembakaran diselesaikan dalam

dua langkah piston. Pemasukan udara baru, terjadi

pada waktu piston berada pada posisi TMA. Didalam

ruang bakar saat itu terjadi pembakaran.

Selanjutnya piston bergerak ke bawah yang juga

merupakan langkah usaha dan sekaligus waktu

piston melewati lubang buang, sisa gas hasil

pembakaran keluar. Pengeluaran gas bekas ini akan

b. Mesin 4 tak

Udara murni dimasukkan kedalam silinder, udara

murni tersebut ditekan sehingga tekanan dan

temperaturnya naik. Kemudian torak turun yang

mengakibatkan katup pembunagan tertutup dan katup

pemasukan terbuka. Melalui katup pemasukan ini

udara masuk kedalam. Kedua katup tertutup torak

lalu naik keatas. Dengan adanya pengabutan oleh

nozzle maka terjadi pembakaran. Akibatanya

pembakaran tersebut akan menghasilkan usaha

(power). Kemudian toraks bergerak keatas, katup

pembuangan terbuka dan akhirnya udara keluar

(pembuangan udara).

B. Bagian-Bagian Dari Karburator

Bagian-bagian karburator dan fungsinya :

1 Choke utama fungsinya

:

Membuka atau menutup

saluran udara secara

mekanik.2 Choke

otomatis

fungsinya

:

Membuka atau menutup

saluran udara secara

otomatis.3 Lubang

venturi

fungsinya

:

Mempercepat saluran udara

masuk.4 Pompa

percepatan

fungsinya

:

Memompa bahan bakar saat

kecepatan meningkat

mendadak.5 Katub peluru fungsinya

:

Menutup bahan bakar dari

pompa percepatan.6 Percik utama fungsinya

:

Mengabutkan bahan bakar

7 Percik

kompensasi

fungsinya

:

Memberikan bahan bakar

secara tiba-tiba.8 Percik

stasioner

fungsinya

:

Memberikan bahan bakar

saat idling9 Throttle fungsinyaMengatur perbandingan

: udara yang masuk ke

silinder.10 Saluran vakum fungsinya

:

Memperbesar saluran udara

pada pipa.11 Dozour fungsinya

:

Membuka karburator.

12 Dozour kedua fungsinya

:

Menambah bahan bakar saat

kecepatan tinggi13 Pelampung fungsinya

:

Mengatur permukaan bahan

bakar dalam karburator.14 By pass

economizer

fungsinya

:

Memberikan tambahan bahan

bakar pada kecepatan

tinggi.15 Saluran udara fungsinya

:

Menyalurkan udara ke

ruang karburator.16 Saluran

kompensasi

fungsinya

:

Memberikan bahan bakar

saat kecepatan tinggi.17 Dindingsalura

nudara

fungsinya

:

Melewatkan udara.

18 Percik

percepatan

fungsinya

:

Memberikan bahan bakar

saat kita menarik

throtlle19 Katup jarum fungsinya

:

Mengatur keluarnya bahan

bakar tergantung

kecepatan20 Katup jarum fungsinya

:

Mempertahankan muka bahan

pelampung bakar dalam karbulator.Mekanisme kerja :

Udara masuk melalui Choice kemudian masuk pipa

venturi yang bagian bawahnya menyempit sehingga

kecepatan alurnya membersar. Karena kecepatan

meningkat, maka tekanan menurun sehingga dengan mudah

bahan bakar terhisap keluar melalui percik dalam

bentuk kabut. Udara dan bahan bakar tercampur secara

merata.

C. Bagian-Bagian Dari Pompa Injeksi

Bagian-bagian pompa injeksi dan fungsinya :

1. Electrial

Connection

fungsinya

:

untuk mengatur gas

2. Pole fungsinya

:

untuk saluran masuk bahan

bakar3. Pole Piece fungsinya

:

untuk mengatur bahan

bakar yang masuk pompa4. Core Ring fungsinya

:

untuk perapat core

5. Core fungsinya

:

untuk pemompa bahan bakar

6. Spraytip

Housing

fungsinya

:

untuk tempat atau dudukan

spraytip7. Spraytip fungsinya

:

sebagai pembalik gaya

dari pegas7. Pinte Valve

Heedle

fungsinya

:

sebagai saluran balik

bahan bakar baMekanisme kerja :

Bahan bakar masuk lewat saluran pengisap lalu masuk

saluran tekan untuk diinjeksikan dalam bentuk kabut

ke silinder yang berisi udara terkompresi (udara

panas). Penekanan tersebut oleh pegas. Kabut yang

terjadi karena tekanan tinggi, diberikan kepada

bahan bakar. Setelah masuk ke silinder, bahan bakar

tersebut akan terbakar karena suhu yang sangat

tinggi.

D. Bagian-Bagian Dari Pengabut (Injection Noozle)

Bagian-bagian pompa injeksi dan fungsinya :

1. Saluran Tekan 8. Dudukan Pegas2. Saluran

Bocoran

9. Pegas

3. Saluran bahan

bakar

10. Jarum Pengabut

4. Mulut

pengabut

11. Mur

5. Core 12. Ujung Noozle6. Baut Tekan 13. Saluran Bocoran pada

jarum7. Cover 14. Ujung Jarum

Mekanisme kerja

Bahan bakar dilewatkan melalui saluran tekan menuju

jarum. Saat bahan bakar dalam saluran tekan akan

mendapatkan tekanan sehingga menjadi kanut karena

lubang pengeluaran yang sangat sempit dan berebentuk

jarum. Dalam nozzle injeksi mulut dan jarum merupakanbagian terpenting dari pengabut. Langkah awal dimulai

dengan menekan jarum pengabut pada penutup oleh pegas

penutup. Pegas penutup dapat diatur tekanannya dengan

baut penekanBahan bakar masuk ke jarum melalui saluran

tekan dengan tekanan tinggi, tekanan ini melawan daya

tekan pegas penagbut, minyak di desak maka pengabut di

mulai. Pada saat akhir penyemprotan tekanan mulai

menurun sehingga jarum kembali ke posisi semula dan

penyemprotan berakhir

BAB V

PEMBAHASAN

Praktikum kedua mesin industri pertanian yang

berjudul sistem bahan bakar motor bakar yang bermanfaat

untuk dapat memahami jenis, fungsi bahkan mekanisme kerja

dari sistem bahan bakar yang terdiri dari sistem

karburasi dan sistem injeksi. Dari ketiga sistem bahan

bakar tersebut akan dibahas baik mengenai bagian-bagian,

fungsi bahkan mekanisme kerja dari masing-masing sistem.

untuk itu, sistem yang pertama sekali dibahas yaitu

sistem karburasi lalu sistem injeksi.

Hal yang pertama dilakukan dalam aliran bahan

bakar yaitu campuran udara dan bensin dari karburator

diisap masuk ke dalam silinder. Kemudian diberi

percikan api oleh busi, sehingga memperoleh tenaga

panas. Terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan

tekanan. Suhu tinggi membakar bahan bakar yang telah

disemprotkan sehingga mengakibatkan terjadinya

penyalaan dalam ruang bakar dan menghasilkan ledakan

yang mendorong piston dan kemudian akan menggerakkan

poros-poros roda pada kendaraan ataupun mesin lainnya.

Kekuatan untuk mendorong piston ini, sederhananya kita

sebut dengan “tenaga”.

Bila torak bergerak turun naik di dalam silinder

dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka

suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak

terdorong kebawah. Bila batang torak dan poros engkol

dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi

gerakan putar, torak akan menggerakkan batang torak dan

yang mana ini akana memutarkan poros engkol. Dan juga

diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan

penyediaan campuran udara bensin pada saat-saat yang

tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara

periodik dan melakukan kerja tetap. Kejadian ini

berulang-ulang dan tenaga yang muncul itu dimanfaatkan

untuk menggerakkan mobil, generator listrik, dan

sebagainya.

Sistem yang pertama adalah sistem karburasi dimana

komponen utamanya adalah karburator. Karburator

mencampur bensin dengan udara ke bentuk campuran yang

mudah terbakar. Udara masuk melalui chocke, kemudian

melewati pipa venturi. Dalam pipa ini udara akan

mengalami peningkatan kecepatan sehingga alirannya

menjadi lebih besar. Karena kecepatannya meningkat,

tekanannya menjadi rendah sehingga dengan mudah bahan

bakar terhisap keluar melalui percik dalam bentuk

kabut. Dalam bentuk yang demikian bahan bakar akan

menjadi mudah bercampur dengan udara secara merata.

Dalam sistem karburasi terdapat tiga macam percik,

yaitu percik utama, percik kompensasi, dan percik

stasioner. Percik utama dan percik stasioner berfungsi

mengabutkan bahan bakar saat keadaan biasa. Percik

kompensasi berfungsi memberikan ketika putaran

bertambah secara tiba-tiba. Setelah bahan bakar

dikabutkan kemudian akan dimasukkan ke dalam silinder

yang kerjanya diatur oleh throttle. Agar suplai bahan

bakar yang masuk ke dalam silinder tidak berlebihan

maka bahan bakar yang masuk akan dikontrol oleh by pass

economizer. Tidak hanya sistem karburasi yang dibahas,

selanjutnya ini yaitu sistem injeksi. Sistem injeksi terbagi menjadi dua jenis, yaitu

nozzle injeksi dan pompa injeksi. Antara sistem pompa

injeksi dengan nozzle injeksi memiliki persamaan antara

lain yaitu keduanya dalam menekan bahan bakar menggunakan

pegas untuk mengontrol penekanan. Fungsi Pompa Injeksi

menekan bahan bakar menjadi bahan bakar bertekanan,

mengatur banyak sedikitnya bahan bakar yang masuk ke

ruang bakar di dalam silinder, dan sebagai penentu saat

masuknya bahan bakar ke dalam silinder sehingga

menentukan saat pembakaran. Adapun mekanisme kerja dari

pompa injeksi ini adalah dengan jalan menyuntikkan

bensin pada udara yang sedang mengalir masuk ke dalam

silinder. Jumlah bahan bakar yang disemprotkan ini

diatur oleh sensor aliran udara (air-flow sensor). Pada

sistem ini dilengkapi dengan fuel-distributor valve

yang tugasnya membagikan bensin pada setiap injector.

Dibagian dalam distributor tersebut terdapat alat

pengontrol bensin yang berupa plunger berbentuk

silindris. Pompa injeksi mempunyai fungsi memompa atau

memberikan tekanan pada bahan bakar sehingga dapat naik

dan dapat dikabutkan pada nozzle. Fungsi dari nozzle adalah

mengabutkan bahan bakar yang dilewatkan pada jarum nozzle

dan memasukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar atau

menginjeksikan bahan bakar, karena luas penampangnya yang

kecil, maka bahan bakar terpecah menjadi partikel yang

lebih halus. Dan mekanisme kerja dari nozzle injeksi yaitu

bahan bakar yang dilewatkan melalui saluran tekan menuju

jarum akan mendapat tekanan yang besar sehingga bahan

bakar akan menjadi kabut karena lubang keluaran sangat

sempit.

Governor berfungsi untuk memajukan saat pengapian

sesuai dengan pertambahan putaran mesin. Bagian ini

terdiri dari poros distributor dengan plat pembawa

pemberat sentrifugal, pemberat (bobot) sentrifugal,

poros sentrifugal dengan plat berkurva, dan pegas

pengembali. Mekanisme Kerja Governor yaitu semakin

cepat putaran motor, semakin mengembang bobot

sentrifugal. Akibatnya proses governor (cam) diputar

lebih maju dari kedudukan semula kontak pemutus dibuka

lebih awal (saat pengapian lebih maju).

Pengujian injector tester berfungsi untuk

mengetahui besarnya tekanan yang digunakan untuk

mengabutkan bahan bakar. Tekanan pada injector tester

yang dianjurkan oleh pabrik sekitar 100 psi. Jika

besarnya tekanan sesuai dengan kapasitasnya maka

pembakaran akan berlangsung dengan cepat, menghasilkan

daya yang lebih besar, dan menghemat bahan bakar. Hal

ini dikarenakan, ketika tekanan yang dihasilkan

maksimal maka akan dihasilkan kabut bahan bakar dengan

luas permukaan yang kecil-kecil sehingga seluruh bahan

bakar dapat terbakar dengan sempurna.

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Sistem bahan bakar pada motor bakar terdiri dari

sistem karburasi untuk motor bensin, sistem

injektor untuk motor diesel dan sistem katup.

2. Pada sistem karburasi, udara dan bahan bakar

dicampur di luar silinder ruang bakar. Sedangkan

pada sistem injeksi, bahan bakar dicampur pada

ruang bakar atau silinder.

3. Pompa injeksi dan nozzle injeksi berfungsi untuk

menghantarkan bahan bakar kedalam silinder dari

katup semprot, untuk mengabutkan bahan bakar, dan

untuk menimbulkan pusaran dalam ruang bakar agar

bahan bakar dan udara bercampur dengan baik.

4. Diagram katup untuk mengetahui kinerja siklus

langkah pada motor bakar.

B. Saran

Sebaiknya ruangan laboratorium yang sudah sempit

diberi ventilasi yang cukup atau diberi AC sehingga

ketika praktikum tidak kepanasan. Dan sebaiknya alat

peraga di laboratorium dapat dioperasikan dan

difungsikan secara optimal agar praktikan dapat

mengamati mekanisme kerja setiap komponen sistem

pelistrikan pada motor bensin secara jelas. Alat dan

mesin peraga yang sudah tidak dapat berfungsi, atau

rusak mohon diganti.

Daftar Pustaka

Daton, Geris Seran. 2009. Fisika. Grafindo. Jakarta

Kiyaku, Yaswaki. 1998. Teknik Praktis Merawat Sepeda Motor.

Pustaka Setia. Bandung

Munandar, Aris. 1979. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya

Paramita. Jakarta.

Tasliman. 2001. Naskah Ajar untuk Mata Kuliah Motor Bakar dan

Traktor. http://syairpuisiku.wordpress.com/2008/09/18/motor-bakar-

dan-traktor-pertanian/ (Diakses pada tanggal 09 Desember

2012 pada pukul 19.43 wib)