KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ

21
KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen Pengampu : Imro’atul Musfiroh Disusun: Kelompok 5 Muliyani Nur Asni Randi Nur Ikhsan Siti Hardiyanti Program Studi Pendidikan Agama Islam

Transcript of KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQ

KHALIFAH ABU BAKAR AS-SHIDDIQMakalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Sejarah Peradaban Islam

Dosen Pengampu : Imro’atul Musfiroh

Disusun:

Kelompok 5

Muliyani Nur Asni Randi Nur Ikhsan Siti Hardiyanti

Program Studi Pendidikan AgamaIslam

Jurusan TarbiyahSTAIN Samarinda

2014BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Sejarah merupakan rujukan yang sangat pentingsaat kita akan membangun masa depan. Sekaitandengan itu kita bisa tahu apa dan bagaimanaperkembangan islam pada masa lampau. Perkembanganislam pada masa Rasulullah dan sahabat adalah masakeemasan, hal itu bisa terlihat bagaimanakemurniaan islam dengan adanya Rasulullah saw.

Pada saat Rasulullah wafat terjadi perdebatandiantara kaum yang satu dengan yang lain. Padasaat itu para umat islam kebingungan untuk mencaripemimpin pengganti Rasulullah. Karena sampai akhirhayat Rasulullah, beliau tidak pernah mengumumkanatau memberitahukan siapa yang akan menggantikanbeliau.

Setelah wafatnya Rasulullah tersebut makazaman berganti kepada zaman para sahabat, ataulebih dikenal dengan khalifaur rasyidin. Khalifahyang pertama kali menjabat adalah Abu Bakar, ataulebih dikenal dengan Abu Bakar As-Shiddiq.

Abu Bakar juga termasuk dalam AssabiqunalAwwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali masukislam. Setelah sepeninggalan Rasulullah sawkekhalifahan umat islam dialihkan oleh Abu BakarAs-Shidiq. Abu Bakar dipilih karena dianggapsebagai orang yang sering bersama Rasulullah sawdan dialah orang yang pertama kali membenarkanperistiwa isra mi’raj yang dialami olehRasulullah. Karena peristiwa tersebut Abu Bakarmendapat gelar As-Shidiq.1

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Abu Bakar As-Shiddiq ?2. Bagaimana peristiwa penunjukan Abu Bakar

sebagai khalifah ?

BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Abu Bakar As-Shidiq

Nama lengkapnya Abdullah bin Utsman bin Amir

bin Ka’ad At-Taimi Al-Quraisy. Sebelum masuk Islam

ia bernama Abdul Ka’bah, lalu Rasulullah

1 Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq, dalam rohimzoom.blogspot.com januari 2014 diakses 10 oktober 2014

menamainya Abdullah. Ia digelari Ash-Siddiq (yang

membenarkan), biasa di panggil Abu Bakar.2

Abu Bakar bin Abu Quhafah, turunan Bani Taim

bin Murrah bin Ka’ad bin Lu’ai bin Kalb Al-

Quraisy. Pada Murrah bertemulah nasabnya dengan

Rrasulullah. Ibunya Ummul Khair salma binti Sakhr

bin Amir, turunan Taim bin Murrah juga. Dia lahir

pada tahun kedua dari tahun gajah, jadi dua tahun

lebih tua Rasulullah daripadanya.3

Imam Nawawi dalam bukunya At-Tahdzib berkata,

apa yang kami sebutkan bahwa nama Abu Bakar As-

Shiddiq adalah Abdullah, namanya yang benar dan

masyhur. Ada juga yang menyebutkan bahwa namanya

adalah Al-Atiq. Namun yang benar ialah apa yang

telah disepakati oleh para ulama bahwa Atiq itu

bukanlah nama dia, Atiq adalah gelarnya. Dia

diberi gelar Atiq, karena dianggap lepas dari

neraka.4

Abu Bakar termasuk sahabat yang pertama kali

masuk atau memeluk agama islam. Abu Bakar termasuk

salah satu sahabat terdekat Rasulullah, karena

kedekatannya dengan Rasullullah, Abu Bakar selalu

mempercayai apa yang dibawa oleh Rasulullah. Dia2 Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang

Sejarah, (Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007)hlm. 5.3 Hamka, Sejarah Umat Islam, (Siangapura : Pustaka Nasional Pte

Ltd, 2005)hlm 200.4 Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, (Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR,

2000)hlm. 31.

juga selalu menemani Rasulullah dalam berperang

ataupun hijrah.

Ia juga berjuang bahu membahu dengan Rasul

saw dalam pertempuran mempertahankan diri, di saat

para pemeluk agama baru itu sedang berjuang untuk

eksistensinya.5

Dia diberi gelar As-Shiddiq karena senantiasa

membenarkan apa yang dibawa oleh Rasulullah atau

dia tidak pernah berkata kecuali yang benar. Abu

Bakar juga merupakan mertua Rasulullah, karena

putrinya aisyah dinikahi oleh Rasulullah.

Rasulullah juga pernah menyuruh Abu Bakar untuk

menggantikan Rasulullah dalam shalat berjama’ah

karena pada saat itu Rasulullah sedang sakit.6

B. Perjuangan Abu Bakar dalam berdakwah

1. Abu Bakar As-Shiddiq sebelum masuk Islam

Sosok Abu Bakar dikenal dengan sahabat yang

dekat dengan Rasulullah dan merupakan orang

yang paling dicintai Rasulullah. Beliau menjadi

orang yang berjasa besar dalam penyebaran

risalah Islam. Abu Bakar dilahirkan setelah5 Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, (Jakarta: PUSTAKA

FIRDAUS, 2013)hlm. 13 6 Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, (Bandung:

MAKTABAH MADBOULI, 1997)hlm. 7.

tahun gajah, namun para ulama berbeda pendapat

mengenai jarak waktu. Ada yang menyatakan 3

tahun, ada yang mengatakan 2 tahun 6 bulan da

nada pula yang mengatakan 2 tahun.7

Beliau hidup dalam lingkungan keluarga yang

baik, bahkan Abu Bakar adalah seorang tokoh

Quraisy. Dia menjadi orang yang terkemuka dan

mulia sebelum islam masuk. Beliau pun menjaga

diri dari sifat-sifat jahiliyah. Sebelum masuk

Islam, Abu Bakar adalah seorang pedagang.

2. Abu Bakar As-Shidiq setelah masuk Islam

Abu Bakar termasuk orang yang menjaga diri di

masa jahiliyah. Dia tidak pernah bersujud

kepada berhala dan bahkan berusaha mencari

agama yang benar dan sesuai dengan fitrah yang

suci. Dengan profesinya sebagai pedagang,

beliau sering melakukan perjalan jauh ke

berbagai wilayah. Dalam perjalananya inilah

beliau selalu berhubungan dengan penganut

berbagai agama demi mencari agama yang paling

benar sesuai fitrah manusia. Maka banyak

penulis yang sering menuliskan bahwa keimanan

7 Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq,….

Abu Bakar lahir dari perjalanan perncariannya

terhadap agama yang lurus sesuai fitrah.

Setelah masuk Islam, dia begitu cepat menjadi

anggota yang paling menonjol dalam jama’ah

Islam setelah Rasulullah. Dia terkenal karena

keteguhan, pendirian, kekuatan iman, kesetiaan,

dan kebijakan pendapatnya. Terutama kebijakan

dan keteguhannya yang tampak pada hari-hari

yang sangat kritis sepeninggal Rasululah saw.

Abu Bakar mengingatkan kepada umat bahwa

sesungguhnya dakwahnya hanyalah untuk Allah

semata, untuk melaksanakan syariat-Nya, dan

untuk mengesakan-Nya. Sedangkan Rasulullah

adalah seorang manusia yang memberi peringatan

dan kabar gembira. Kalaupun Rasulullah

meninggal dunia, ajaran-ajaran yang dibawanya

tidak akan mati.8

C. Proses Pengangkatan Abu Bakar

Setelah berita wafatnya Rasulullah menyebar,

para sahabat mulai bertanya-tanya mengenai

siapakah yang akan menggantikan kepemimpinan umat

Islam nantinya. Mengingat bahwa ini merupakan

masalah yang penting bagi kaum Muslimin. Kaum

8 Husayn Ahmad Amin, seratus… hlm. 8

Anshar menuntut bahwa mereka adalah orang-orang

yang memberi tempat kepada Rasulullah pada saat

krisis. Oleh karena itu, seorang penerus

rasulullah harus dipilih diantara mereka. Kaum

Muhajirin menuntut bahwa Abu Bakar adalah orang

yang terbaik untuk menggantikan Rasul saw. Dengan

mendassarkannya atas prinsip keabsahan, bani

Hasyim mengemukakan alasan bahwa Allah dan nabi

Muhammad tidak akan menyerahkan masyarakat

mukminin pada kesempatan dan keinginan yang

sifatnya sesaat dari badan pemilih, dan arena itu

pasti telah membuat ketetapan yang jelas bagi

kepemimpinannya dengan menunjuk orang tertentu

untuk menggantikan Nabi Muhammad saw.

Sayyidina Ali, saudara sepupu Rasul saw dari

pihak ayah, adalah orang yang direncanakan sebagai

satu-satunya pengganti yang sah. Namun alasan bani

Hasyim itu sangat lemah. Pengertian pergantian

menurut hukum itu tidak dikenal oleh orang-orang

Arab pada waktu itu, dan tidak mustahil bahkan

seandainya Nabi Muhammad meninggalkan seorang anak

laki laki pun urutan kejadian tidak akan berbeda.9

Situasi ini sangat suram. Tatkala para

Muhajirin dan Anshar bertikai mengenai pengganti

Rasulullah, pertikaian itu hampir saja menyulut9 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan sejarahnya, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2005) hlm 136.

pembunuhan dan perpecahan diantara mereka. Pada

saat Nabi Muhammad wafat Madinah penuh dengan

orang orang munafik yang berlagak suci yang hanya

menunggu nunggu wafatnya sang pendiri Islam untuk

memberikan pukulan yang mematikan terhadap agama

itu. Sementara itu kaum Anshar berkumpul di

Saqifah bani Sa’idah untuk membicarakan dan

menyelesaikan masalah kekhalifahan itu. Ketika Abu

Bakar dan Umar diberitahu tentang hal ini, mereka

segera pergi ke tempat itu. Abu Ubaidillah juga

menyertai mereka.

Ketika mereka datang di Syaqifah bani

Sa’idah, mereka mendapatkan bahwa Sa’ad bin

Ubadah, yang dipilih oleh kaum Anshar, baru saja

menyeleaikan pidatonya. Kaum Anshar siap untuk

menerima dia sebagai pengganti Rasul saw. Kita

dapat membayangkan, bijaksanakah pada saat yang

kritis itu menghabiskan waktu dengan ratapan-

ratapan, ataukah mengambil langkah-langkah segera

bagi pencalonan seorang khalifah dan mengembalikan

segala sesuatu dari kekacauan kepada ketertiban.

Saatnya sangat penting.

Peran Abu Bakar sangat besar dalam meredakan

kekhwatiran orang Anshar terhadap tindakan semena-

mena kaum Muhajirin. Dia berhasil mendamaikan

mereka agar tetap hidup bersatu, menyingkirkan

perpecahan dan permusuhan demi tegaknya agama

Islam.10

Di Saqîfah Bani Sa’idah Abu Bakar pun

mengajukan Umar dan Abu Ubaidah sebgai Khalifah.

Tapi Umar juga menolaknya dan membenci hal itu.

Umar juga mengatakan bahwa jikalau lehernya

dipenggal, itu tidaklah cukup untuk dibandingkan

jika dia harus menjadi pemimpin dimana Abu Bakar

ada di dalam kaum tersebut. Maka ketika itu Umar

pun membaiat Abu Bakar dan kaum Muhajirin pun

mengikutinya, kemudian kaum Anshar berikutnya. Dan

Umar pun adalah orang pertama yang melakukan

sumpah setia kepada Abu Bakar11

D. Masa Kekhalifahan Abu Bakar

Setelah menjadi khalifah, yang pertama-tama

menjadi perhatian Abu Bakar adalah melaksanakan

keinginan Nabi saw yang hampir tidak bisa

terlaksana, yaitu mengirimkan suatu ekspedisi di

bawah pimpinan Usamah, yaitu Zaid, dan kerugian

yang diderita oleh umat Islam di dalam perang

Mut’ah.

10 Husayn Ahmad Amin, seratus… hlm. 811 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 137.

Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun.

Pada tahun 634 M ia meninggal dunia. Masa

sesingkat itu habis untuk menyelesaikan persoalan

dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan

oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk

lagi kepada pemerintah Madinah. Mereka menganggap,

bahwa perjanjian yang dibuat dengan Rasul saw,

dengan sendirinya batal setelah beliau wafat.

Karena itu mereka menentang Abu Bakar. Karena

sikap keras kepala dan penentangan mereka yang

dapat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu

Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan Perang

Riddah (perang melawan kemurtadan). Khalid bin

Walid adalah jendral yang banyak berjasa dalam

Perang Riddah ini. 12

Polemik yang muncul pada saat pemerintahan

Abu Bakar ialah dengan munculnya Nabi-nabi palsu.

Orang yang pertama menganggap dirinya memegang

peran kenabian muncul di Yaman. Dia adalah Aswad

Ansi. Pada tahun 10H dia menaklukan Najran,

merebut ibu kota Yaman, Sanda dan menaklukan

seluruh wilayah Yaman. Akan tetapi ia dibunuh oleh

seorang saudara gubernur Yaman. Setelah kematian

nabi palsu itu. Orang berikutnya yang menganggap

12 Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO, 2006)hlm. 36

dirinya nabi adalah Musailamah si pembohong, yang

terdorong dari keberhasilan Aswad Ansi yang

mengumumkan bahwa nabi Muhammad telah

mengangkatnya sebagai mitra didalam kenabian. Dia

telah menghimpun sejumlah suku Arab dan

membuktikan bahwa dia merupakan musuh Islam yang

paling tangguh.

Penganggap ketiga ialah Tulaiha yang disambut

sebagai nabi Bani Ghatafan. Sajah, seorang

perempuan, adalah orang keempat yang menuntut

kenabian. Dia berasal dari suku Bani Yarbu di

Arabia Tengah.

Nabi-nabi palsu itu mulai melancarkan

serangan ke kota Madinah ketika Abu Bakar sedang

bersiap-siap untuk mengirimkan Usamah ke

perbatasan Siria. Dengan demikian, Abu Bakar

berada di tengah-tengah bahaya, baik dari dalam

maupun dari luar. Dia segera mengadakan pertemuan

Majelis Sura untuk membahas masalah itu. Pendapat

para anggota secara bulat menentang pendapat

Khalifah. Mereka berpendapat, apakah ekspedisi ke

Siria harus diundurkan, atau beberapa langkah

kompromi harus diambil untuk menghadapi nabi-nabi

palsu, sebab republik Islam yang baru lahir itu

tidak mampu brperag dalam kedua front itu melawan

musuh dari luar dan musuh dari dalam. Akan tetapi

khalifah seorang yang kukuh pendidirannya menolak

untuk menuruti kedua usul anggota-anggota Majelis

Sura, dan menyatakan tekadnya untuk nabi palsu.

Kebijakan khalifah terhadap orang-orang murtad itu

ialah menyerah tanpa syarat atau berperang sampai

hancur.

Kemenangan pun ada ditangan Abu Bakar. Dengan

demikian Abu Bakar dapat disebut sebagai

penyelamat Islam. Dia tidak hanya menyelamatkan

Islam dari kekacauan dan kehancuran, tetapi juga

membuat Islam menjadi Agama dunia. Perang Riddah

membuat Islam memperoleh kembali kesetiaan dari

seluruh Jazirah Arabia. Keberhasilan perang Riddah

menunjukkan kepada dunia bahwa kebenaran akan

menang. 13

Selama peperangan Riddah, banyak daripenghafal Al-Qur’an yang tewas. Karena orang-orangini merupakan penghafal bagian-bagian Al-Qur’an,Umar cemas jika bertambah lagi angka kematian itu,yang berarti beberapa bagian lagi dari Al-Qur’anakan musnah. Karena itu, menasehati Abu Bakaruntuk membuat suatu “kumpulan” Al-Qur’an kemudiania memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid ibnTsabit karena beliau paling bagus Hafalannya. Paraahli sejarah menyebutkan bahwa pengumpulan Al-Qur’an ini termasuk salah satu jasa besar darikhalifah Abu Bakar.13 Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 141

E. Kemajuan Kebudayaan Islam pada masa Khalifah Abu

Bakar

1. Penyebaran dan Kekuasaan Islam

Pada tahap pertama, Abu Bakar terlebih dahulu

menaklukkan persia. Pada bulan Muharram tahun

12 H (633 M), ekspedisi ke luar Jazirah Arabia

di mulai. Musanna dan pasukannya dikirim ke

persia menghadapi perlawanan sengit dari

tentara kerajaan Persia. Mengetahui hal itu,

Abu Bakar segera memerintahkan Khalid bin Walid

yang sedang berada di Yamamah untuk membawa

pasukannya membantu Musanna. Gabungan kedua

pasukan ini segera bergerak menuju wilayah

persia. Kota Ubullah yang terletak di pantai

teluk Persia, segera duserbu. Pasukan Persia

berhasil diporak-porandakan. Perang ini dalam

sejarah Islam disebut dengan Mauqi’ah Zat as-

Salasil artinya peristiwa untaian Rantai.

Pada tahap kedua, Abu Bakar berupaya

menaklukkan Kerajaan Romawi dengan membentuk

empat barisan pasukan. Masing-masing kelompok

dipimpin seorang panglima dengan tugas

menundukkan daerah yang telah ditentukan.

Kempat kelompok tentara dan panglimanya itu

adalah sebagai berikut : 

1. Abu Ubaidah bin Jarrah bertugas di

daerah Homs, Suriah Utara, dan Antiokia.

2. Amru bin Ash mendapat perintah untuk

menaklukkan wilayah Palestina yang saat

itu berada di bawah kekuasaan Romawi

Timur.

3. Syurahbil bin Sufyan diberi wewenang

menaundukkan Tabuk dan Yordania.

4. Yazid bin Abu Sufyan mendapat perintah

untuk menaklukkan Damaskus dan Suriah

Selatan.

Perjuangan tentara-tentara Muslim tersebut

untuk menaklukkan Persia dan Romawi baru tuntas

pada mas ke khalifaan Umar bin khathab.

2. Peradaban Islam

Bentuk peradaban yang paling besar dan luarbiasa dan merupakan satu kerja besar yangdilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakaradalah penghimpunan Al-Qur’an. Abu Bakar Ash-Shiddiq memerintahkan kepada Zaid bin Tsabituntuk menghimpun Al-Qur’an dari pelepah kurma,kulit binatang, dan dari hapalan kaum muslimin.Hal yang dilakukan sebagai usaha untuk menjagakelestarian Al-Qur’an setelah Syahidnyabeberapa orang penghapal Al-Qur’an pada perangYamamah. Umarlah yang mengusulkan pertamakainya penghimpunan ini. Sejak saat itulah Al-Qur’an dikumpulkan pada satu Mushaf.

Selain itu, peradaban Islam yang terjadipada praktik pemerintahan Abu Bakar terbagi

pada beberapa Tahapan, yaitu sebagaiberikut :Dalam bidang penataan sosial ekonomi adalahmewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosialmasyarakat. Untuk kemaslahatan rakyat ini, iamengelola zakat, infak, dan sedekah yangberasal dari kaum muslimin, serta hartaghanimah yang dihasilkan dari rampasan perangdan jizyah dari warga negara non-muslim,sebagai sumber pendapatan baitul Mal.Penghasilan yang diperoleh dari sumber-sumberpendapatan negara ini dibagikan untukkesejahteraan para tentara, gaji para pegawainegara, dan kepada rakyat yang berhaqmenerimanya sesuai dengan ketentuan Al-Qur’an.

Praktik pemerintahan khalifah Abu Bakaryang terpenting adalah suksesi kepemimpinanatas inisiatifnya sendiri dengan menunjukumar sebagai penggantinya. Ada beberapafaktor Abu Bakar menunjuk atau mencalonkanUmar menjadi Khalifah. Faktor utama adalahkekhawatiran akan terulang kembali peristiwayang sangat menegangkan di Tsaqilah BaniSaidah yang nyaris menyulut umat Islamkejurang perpecahan, bila tidak merujukseorang untuk menggantikannya.

Dari penunjukan Umar tersebut, adabeberapa hal yang perlu dicatat :

1. Abu Bakar dalam menunjuk Umar tidakmeninggalkan asa musyawarah. Ia lebih dahulumengadakan konsultasi untuk mengetahuiaspirasi rakyat melalui tokoh-tokoh kaummuslimin.

2. Abu Bakar tidak menunjuk salah seorangputranya ataupun kerabatnya, melainkanmemilih seorang yang mempunyai nama dan

mendapat tempat dihati masyarakat sertadisegani oleh rakyat karena sifat-sifatterpuji yang dimilikinya.

3. Pengukuhan Umar menjadi khilafah sepeninggalAbu Bakar berjalan dengan baik dalam suatubaiat umum dan terbuka tanpa ada pertentangandi kalangan kaum muslimin.14

F. Wafatnya Abu Bakar As-Shidiq

Abu Bakar jatuh sakit dalam musim panas tahun

634 M, dan selama 15 hari dia berbaring di tempat

tidur. Khalifah ingn sekali menyelesaikan masalah

pnggantian dan mencalonkan seorang pengganti,

kalu-kalu hal itu akan melibatkan rakyatnya ke

dalam suatu perang saudara. Meskipun dari

pengalamannya Abu Bakar enar-benar yakin bahwa

tidak ada seorang pun kecuali Umar bin Khattab

yang dapat mengambil tanggung jawab kekhalifahan

yang berat itu, karena masih igin menggembleng

pendapat umum, dia bermusyawarah dengan para

sahabat yang terpandang.

Thabari menulis bahwa Abu Bakar naik ke atas

balkon rumahnya dan berbicara kepada orang banyak

yang berkerumun di bawah: “Apakah kalian akan menerima

orang yang saya calonkan sebagai pegganti saya ?” kata

Khalifah. “Saya bersumpah bahwa saya melakukan yang14 Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq,….

terbaik dalam menentukan hal ini, dan saya telah memilih Umar

bin Khattab sebagai pengganti saya. Dengarkanlah saya, dan

ikutilah keinginan-keinginan saya.” Mereka semua berkata

serempak,”Kami telah mendengar Anda dan kami akan menaati

Anda”.

Kemudian dia memanggil Usman dan mendiktekan

teks perintah yang menunjuk Umar sebagai

penggantinya. Kemudian Abu Bakar meninggal dunia

pada hari Senin tanggal 23 Agustus 623 M. sholat

jenazah dipimpin oleh Umar, dan dia dikuburkan di

rumah Aisyah di samping makam Rasul saw. Dia

berusia 63 tahun ketika meninggal dunia, dan

kekhalifahannya berlangsung selama 2 tahun 3 bulan

dan 11 hari.15

BAB III

KESIMPULAN

Nama lengkapnya Abdullah bin Utsman bin Amir binKa’ad At-Taimi Al-Quraisy. Sebelum masuk Islam iabernama Abdul Ka’bah, lalu Rasulullah menamainyaAbdullah. Ia digelari Ash-Siddiq (yang membenarkan),

15Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi… hlm. 145.

biasa di panggil Abu Bakar. Abu Bakar adalah orang yangpaling dekat dengan Rasulullah. Dia juga termasuk orangyang pertama masuk Islam

Abu Bakar termasuk orang yang menjaga diri di masajahiliyah. Dia tidak pernah bersujud kepada berhala danbahkan berusaha mencari agama yang benar dan sesuaidengan fitrah yang suci. Dengan profesinya sebagaipedagang, beliau sering melakukan perjalan jauh keberbagai wilayah. Dalam perjalananya inilah beliauselalu berhubungan dengan penganut berbagai agama demimencari agama yang paling benar sesuai fitrah manusia.

Setelah Rasulullah meninggal terjadi kebingungandi kalangan umat Islam pada saat itu. Mereka bingungsiapa yang akan menggantikan Rasulullah sebagaipemimpin umat. Karena sebelum Rasulullah wafat,Rasulullah tidak mengatakan siapa yang akanmenggantikan beliau. Setelah melakukan perdebatandikalangan Muhajirin dan Anshar akhirnya mereka sepakatmenunjuk Abu Bakar sebagai pemimpin (khalifah)pengganti Rasulullah. Setelah menjadi khalifah, yangpertama-tama menjadi perhatian Abu Bakar adalahmelaksanakan keinginan Nabi saw yang hampir tidak bisaterlaksana, yaitu mengirimkan suatu ekspedisi di bawahpimpinan Usamah, yaitu Zaid, dan kerugian yang dideritaoleh umat Islam di dalam perang Mut’ah.

Pada masa Abu Bakar pulalah muncul nabi nabipalsu. Nabi palsu itu mengaku bahwa dia merupakan mitrakenabian. Agar tidak membahaya membahayakan umat Islam,Abu Bakar memerangi nabi palsu tersebut. Peperanganmelawan nabi nabi palsu itu pun dimenangi oleh AbuBakar.

Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Padatahun 634 M ia meninggal dunia. Masa sesingkat ituhabis untuk menyelesaikan persoalan dalam negeriterutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku

bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepadapemerintah Madinah.

Daftar Pustaka

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO, 2006.

Hamka, Sejarah Umat Islam, Siangapura : Pustaka NasionalPte Ltd, 2005.

Husayn Ahmad Amin, seratus tokoh dalam sejarah islam, Bandung:MAKTABAH MADBOULI, 1997.

Imam Syuyuthi, Tarikh Khulafa’, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR,2000.

Jamil Ahmad,Seratus Muslim Terkemuka, Jakarta: PUSTAKAFIRDAUS, 2013.

Rohim, Abu Bakar As-Shiddiq, dalam rohimzoom.blogspot.comjanuari 2014 diakses 10 oktober 2014

Syaikh Muhammad Sa’id Mursi, Tokoh-Tokoh Besar IslamSepanjang Sejarah, Jakarta:PUSTAKA AL-KAUTSAR, 2007.

Syed Mahmudunnasir, Islam Konsepsi dan sejarahnya, Bandung :PT Remaja Rosdakarya, 2005.