laporan pelaksanaan kegiatan pengadilan negeri sawahlunto

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO

2019

PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO Jalan Datuak Nan Sambilan, No. 3, Kandih, Kota Sawahlunto

Telp. (0754) 61003 – Fax. (0754) 62084

Website: https://pn-sawahlunto.go.id

Email: [email protected]

https://pn-sawahlunto.go.id/

KATA PENGANTAR

Dengan megucapkan Puji Syukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

mencurahkan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengadilan Negeri Sawahlunto Tahun 2019.

Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada semua pihak, terutama Tim

Penyusun sehingga Laporan ini dapat rampung sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

Penyusunan Laporan ini disusun berdasarkan surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor:

1730/SEK/OT.01.2/12/2019 Tanggal 16 November 2019 perihal Penyusunan Laporan Pelaksanaan

Kegiatan Tahun 2019.

Laporan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Pengadilan Negeri

Sawahlunto dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan pada tahun 2019. Laporan ini telah dilengkapi

dengan data-data yang ada, diharapkan mampu memberikan gambaran pelaksanaan tugas yang

menjadi wewenang Pengadilan Negeri Sawahlunto kepada publik sesuai dengan Keputusan Ketua

Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 Tentang Pedoman Pelayanan

Informasi di Pengadilan. Laporan ini disamping sebagai informasi dan pertanggungjawaban kami

kepada Pengadilan Tinggi padang, juga kepada pimpinan Mahkamah Agung RI untuk dijadikan bahan

evaluasi dan Rencana Tugas dimasa mendatang.

Demikian Laporan Pengadilan Negeri Sawahlunto ini disusun dan telah kami upayakan

sebaik mungkin, walaupun demikian saran dan masukan yang membangun sangat kami harapkan

untuk lebih meningkatkan kinerja dan pelayanan kami kepada masyarakat pencari keadilan.

Sawahlunto, 31 Desember 2019

KETUA PENGADILAN NEGERI

SAWAHLUNTO

DEDE HALIM, S.H.,M.H

NIP. 19751211 200112 1001

i

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……....…………………..…….……………………............................. i

DAFTAR ISI……..………………………………………………………………........................ ii

BAB I : PENDAHULUAN…. ................................................................................. A. Latar Belakang…………………………………………………………... B. Struktur Organisasi (Tupoksi)…………………………………………..

1 7

BAB II : KEADAAN PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO A. Keadaan Perkara

− Keadaan Perkara di Pengadilan Negeri Sawahlunto .................

− Keadaan Perkara Yang Mengajukan Upaya Hukum Banding ……...............................................................................................

− Keadaan Perkara Yang Mengajukan Upaya Hukum Kasasi ......................................................................................................

− Keadaan Perkara Yang Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali.........................................................................................

B. Penyelesaian Perkara

− Jumlah sisa perkara yang diputus ................................................

− Jumlah perkara yang diputus tepat waktu ....................................

− Jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali ...................................................

− Jumlah perkara perdata yang berhasil mediasi ............................

− Jumlah perkara anak yang berhasil melalui diversi ...................... C. Akreditasi Penjaminan Mutu (Sertifikasi ISO Pengadilan) ……………

− Posbakum (Satker yang mendapat alokasi dan realisasi anggaran) .......................................................................

− Sidang keliling/pelayan terpadu .......................................

− Perkara prodeo (pembebasan biaya perkara) ..................

24

25

26

27

31 33

36 38 38 38

39 42 42

BAB III : SUMBER DAYA MANUSIA .............................................................. 44 Komposisi SDM berdasarkan kepangkatan/golongan/pendidikan

− Mutasi ..................................................................................

− Promosi ...............................................................................

− Pensiun ...............................................................................

− Diklat ...................................................................................

48 49 50 50

BAB IV : PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA, DAN TEKNOLOGI INFORMASI A. Pengelolaan keuangan ........................................................ B. Pengelolaan Sarana dan Prasarana .................................... C. Pengelolaan Teknologi Informasi ........................................

− Implementasi e-court di Pengadilan Negeri Sawahlunto.......

− Implementasi SIPP di Pengadilan Negeri Sawahlunto..........

51 51 55 63 63 67

BAB V : PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

− Akreditasi Penjaminan Mutu ..................................................

− Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ..................................

− Inovasi Pelayanan Publik ......................................................

78 84 89

iii

BAB VI : PENGAWASAN A. Internal ............................................................................... B. Evaluasi ..............................................................................

108 110

BAB VII : PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... B. Rekomendasi ......................................................................

113 112

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2019 – PN SAWAHLUNTO


1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan Nasional merupakan usaha mewujudkan tujuan Nasional seperti yang

tercantum dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Alinea ke IV yaitu

Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial sehingga pada hakekatnya

Pembangunan Nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya menuju masyarakat adil dan

makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tahun 1945.

Pengadilan Negeri Sawahlunto sebagai salah satu pelaksana kekuasaan Kehakiman

mempunyai tugas pokok dan kewenangan untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara

yang diterimanya. Untuk itu diperlukan suatu kebijakan umum yang tepat agar tugas pokok dan

kewenangan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Dalam merumuskan suatu kebijakan umum, diperlukan pedoman yang jelas agar kebijakan

yang diambil dapat bersinergi dan lebih terarah sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam

mewujudkan Visi Mahkamah Agung RI yakni terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung. Untuk itu

Pengadilan Negeri Sawahlunto telah mempedomani semua kebijakan yang telah dikeluarkan oleh

Mahkamah Agung RI termasuk didalamnya cetak biru Mahkamah Agung RI 2010-2035.

Sesuai dengan Cetak Biru Mahkamah Agung 2010-2035 diperlukan usaha untuk

mewujudkan sebuah Badan Peadilan yang Agung dengan :

1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independen, efektif dan berkeadilan.

2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara

proposional dalam APBN.

3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur.

4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat,

tepat waktu, biaya ringan dan proposional.

5. Mengelola sarana dan prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman,

nyaman dan kondusif bagi penyelenggara peradilan.

6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif,

sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan Professional.



2

2

7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi dan jalannya peradilan.

8. Berorientasi pada pelayanan publik yang prima.

9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas, kredibilitas, dan transparansi.

10. Modern dengan berbasis TI terpadu.

Sesuai dengan arah dan kebijakan Mahkamah Agung RI dengan Agenda

Pembaruannya, maka di Pengadilan Negeri Sawalunto mempunyai program prioritas, antara

lain:

1. Managemen Perkara

Pengadilan Negeri Sawahlunto telah melaksanakan Modernisasi manajemen perkara

dengan diwujudkannya pengimplementasian Sistem Informasi Penelusuran Perkara

secara elektronik. Penyempurnaan manajemen perkara dilakukan dengan

pemberlakuan template dan standarisasi penomoran perkara yan ditetapkan dengan SK

KMA Nomor 44/KMA/SK/III/2014 tanggal 20 Maret 2014. Dokumen template hasil

standarisasi tersebut diintegrasikan dengan system informasi manajemen perkara,

dimana pada lingkungan peradlian umum menggunakan Sistem Informasi Penelusuran

Perkara (SIPP) yang dibangun oleh Mahkamah Agung RI di Tahun 2016, manajemen

perkara pada SIPP semakin disempurnakan dengan fasilitas manajemen perkara

pidana anak.

2. Program Keterbukaan Informasi di Pengadilan.

Program ini untuk mewujudkan SK KMA 144//2011, maka pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto telah dibuat website dengan alamat : https://pn-sawahlunto.go.id website ini

telah berjalan dan terus diperbaharui, didalam website menyediakan beberapa menu

dan Pengadilan Negeri Sawahlunto telah menyediakan desk info diruang tunggu yang

berisi informasi, jadwal sidang, serta penerapan Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP) website dengan alamat link http://sipp.pn-sawahlunto.go.id dengan penerapan

aplikasi SIPP ini diharapkan dapat memudahkan para pencari keadilan untuk

menelusuri perkara dan aplikasi ini juga nantinya merupakan transformasi dari system

manual yang sedang berjalan sekarang ini.

3. Program Pengembangan Sistem Pengadilan yang Akuntabel dan Transparan.

Pada program ini Pengadilan Negeri Sawahlunto telah menyediakan meja informasi,

pada pertengahan tahun 2017 ini sudah dilengkapi dengan aplikasi Sistem Informasi


http://sipp.pn-sawahlunto.go.id/



3

3

Pengawasan Mahkamah Agung Republik Indonesia (SIWAS-MARI) dengan alamat link

www.siwas.mahkamahagung.go.id

4. Program Penyuluhan Hukum

Pada program ini Ketua Pengadilan Negeri telah melakukan kegiatan Penyuluhan

Hukum pemerintah kota dan kabupaten Sijunjung, serta serta pemasangan spanduk

tentang program e-tilang, eraterang.

SEJARAH SINGKAT PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO

Pengadilan Negeri Sawahlunto termasuk Pengadilan Negeri yang tertua di Sumatera Barat

berdiri sejak Tahun 1918. Sesuai dengan tahun berdirinya kantor Pengadilan Negeri Sawahlunto

yang dulunya mempunyai Daerah Hukum meliputi Wilayah Solok, Batusangkar dan Muaro, dan saat

ini Pengadilan Negeri Sawahlunto wilayah hukumnya meliputi 8 (delapan) Kecamatan, 4 (empat)

Kecamatan dalam Kota Sawahlunto yaitu :

1. Kecamatan Lembah Segar

2. Kecamatan Barangin

3. Kecamatan Talawi

4. Kecamatan Silungkang

Dan 4 (empat) Kecamatan lagi berada dalam daerah Kabupaten Sijunjung, yaitu :

1. Kecamatan Kupitan

2. Kecamatan IV Nagari

3. Kecamatan Koto VII

4. Kecamatan Sumpur Kudus

Pada tanggal 31 Januari 2017 Ketua Mahkamah Agung RI meresmikan Tower Mahkamah

Tower Mahkamah Agung RI dan 134 gedung Kantor Pengadilan yang mana salah satu gedung

kantor Pengadilan yang diresmikan adalah Gedung Kantor Pengadilaan Negeri Sawahlunto

bertempat di Gedung Mahkamah Agung RI Jalan Medan Merdeka Utara No. 9 – 13 Jakarta Pusat.

Pada tanggal 5 Juni 2017 Gedung Kantor Pengadilan Negeri Sawahlunto yang baru yang

berlokasi di Jalan Datuak Nan Sambilan No. 3 Kandi Kecamatan Barangin Kota Sawahlunto mulai

difungsikan untuk aktifitas perkantoran. Sedangkan Gedung Kantor Pengadilan Negeri Sawahlunto

yang lama berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No. 3 Kota Sawahlunto dipinjam pakai kepada

Pemerintah Kota Sawahlunto.

http://www.siwas.mahkamahagung.go.id/



4

4

VISI DAN MISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan, untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Sawahlunto.

Adapun Visi Pengadilan Negeri Sawahlunto mengacu kepada Visi Mahkamah Agung yakni :

“MEWUJUDKAN PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO YANG AGUNG”

Visi ini ingin menjadikan Pengadilan Negeri Sawahlunto sebagai lembaga peradilan yang

dihormati, dan memiliki keluhuran dan kemuliaan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

dalam memutus perkara.

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan

agar terwujud dan terlaksananya visi Pengadilan Negeri Sawahlunto itu sendiri. Misi juga akan

memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Adapun misi Pengadilan Negeri

Sawahlunto, adalah sebagai berikut:

a) Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Sawahlunto.

b) Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan.

c) Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Negeri Sawahlunto.

d) Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Negeri Sawahlunto.

Penjelasan makna Misi :

Misi Pertama : Menjaga kemandirian Pengadilan Negeri Sawahlunto maksudnya adalah

bahwa syarat utama terselenggaranya suatu proses Peradilan yang objektif kemandirian menjadi

kata kunci dalam usaha melaksanakan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Sawahlunto

secara efektif.

Misi Kedua : “Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan Kepada Pencari

Keadilan”. Maksudnya adalah bahwa tugas Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah

Menyelenggarakan Peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.

Menyadari hal ini, orientasi perbaikan yang dilakukan Pengadilan Negeri Sawahlunto

mempertimbangkan kepentingan pencari keadilan dalam memperoleh keadilan. Suatu keharusan

bagi Pengadilan Negeri Sawahlunto untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan

jaminan proses peradilan yang adil. Keadilan bagi para pencari keadilan pada dasarnya merupakan

suatu nilai yang subyektif, karena adil menurut satu pihak belum tentu adil bagi pihak lain.



5

5

Misi Ketiga : “Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Pengadilan Negeri Sawahlunto”.

Maksudnya adalah Kualitas Kepemimpinan Pengadilan Negeri Sawahlunto akan menentukan

kualitas dan kecepatan gerak perubahan.

Dalam sistem satu atap, peran pimpinan Pengadilan Negeri Sawahlunto selain menguasai aspek

Teknis Yudisial diharuskan juga mampu merumuskan kebijakan-kebijakan non teknis

(Kepemimpinan dan Manajerial).

Terkait aspek Yudisial, seorang pimpinan Pengadilan bertanggung jawab untuk menjaga adanya

kesatuan hukum di Pengadilan yang dipimpinnya. Untuk area non teknis secara operasional

pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi. Dengan kata lain pimpinan

Pengadilan Negeri Sawahlunto harus memiliki kompetensi yudisial dan non-yudisial. Demi

terlaksananya upaya-upaya tersebut Pengadilan Negeri Sawahlunto menitik beratkan pada

peningkatan kualitas kepemimpinan dengan membangun dan mengembangkan kompetensi teknis

yudisial dan non teknis yudisial (Kepemimpinan dan Manajerial).

Misi Keempat : “Meningkatkan kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Negeri

Sawahlunto”.

Kredibilitas dan Transparansi Pengadilan Negeri Sawahlunto merupakan faktor penting untuk

mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada Pengadilan Negeri Sawahlunto. Untuk

menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektfkan sistem pembinaan, pengawasan serta

publikasi putusan–putusan yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain sebagai bentuk

pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi yang terbuka, juga akan membangun

kepercayaan pengemban kepentingan didalam Pengadilan Negeri Sawahlunto itu sendiri.

Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil peradilan akan mendapatkan

kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengembangan diri dengan pendidikan dan

pelatihan, serta penghargaan ataupun hukuman yang mungkin mereka dapatkan.

Terlaksananya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang setara, serta jaminan proses yang

jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para personil peradilan untuk mewujudkannya.

Berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 tentang Sistim

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang merupakan keinginan nyata pemerintah

untuk melaksanakan good governance dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara.

Salah satu unsur pokok untuk terwujudnya sistim akuntabilitas pada pelaksanaan tugas

pokok Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah terus tersusun dan terprogram setiap rencana kerja

dalam suatu bentuk Rencana Strategis (Renstra) dengan berbasis kinerja yang merupakan



6

6

pedoman pelaksanaan Tupoksi, sehingga segala bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dapat

diatur secara terencana dan terukur, suatu perencanaan yang strategis diharapkan akan dapat

meningkatkan kinerja sekaligus dapat meningkatkan pelayanan yang prima kepada masyarakat

pencari keadilan.

Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Negeri Sawahlunto disusun untuk kegiatan dalam

jangka 1 (satu) tahun dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan tersebut dapat berjalan secara

efektif yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Sawahlunto yaitu

Melaksanakan Fungsi Kekuasaan Kehakiman (Yudikatif) dalam wilayah Kota Sawahlunto dan

sebagian Kabupaten Sijunjung, yang mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa, mengadili dan

menyelesaikan perkara yang diajukan sebagaimana telah diatur dalam UU No. 4 Tahun 2004 jo UU

No.48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.

RENCANA STRATEGIS

Untuk mewujudkan visi dan misi perlu adanya suatu perencanaan stratejik yang disusun

sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi selama kurun waktu 5 tahun secara

sistematis, terarah dan terpadu, memperhitungkan analisis situasi, kekuatan, kelemahan, peluang,

ancaman serta isu-isu strategis. Adapun rencana strategis Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah

sebagai berikut :

a) Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel

b) Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara

c) Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

d) Meningkatkan Kepatuhan terhadap Putusan Pengadilan

Pengadilan Negeri Sawahlunto bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan

hukum dan keadilan di Wilayah Hukum Pemerintah Kota dan Kabupaten Sijunjung berdasarkan

Pancasila, dengan tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara

di tingkat banding yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya berdasarkan

peratura perundang-undangan.



7

7

B. STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)

Struktur Organisasi Pengadilan Negeri Sawahlunto sebagai Pengadilan Negeri di Pimpin

Oleh Ketua Pengadilan Negeri dan dibantu oleh Wakil Ketua yang pada Tahun 2019 mengacu

kepada Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku yaitu Perma Nomor 7 tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan yang memisahkan bagian

Kepaniteraan dibawah Panitera dan Bagian Kesekretariatan dibawah Sekretaris yang di perbaharui

dengan Perma No. 1 tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7

Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Peradilan

Untuk Bagian Kepaniteraan susunannya terdiri dari :

1. Panitera

2. Panitera Muda Pidana

3. Panitera Muda Perdata

4. Panitera Muda Hukum

Untuk Bagian Kesekretariatan Susunannya terdiri dari :

1. Sekretaris

2. Kasubag Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan

3. Kasubag Kepegawaian, Organisasi dan Tata Laksana

4. Kasubag Umum dan Keuangan

Selain itu untuk Bagian Fungsional terdiri dari Hakim, Panitera Pengganti, Jurusita dan Jurusita

Pengganti.



8

8

STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO

KETUA

DEDE HALIM, S.H.,M.H

WAKIL KETUA

NOVRIDA DIANSARI, S.H

HAKIM

LOLA OKTAVIA, S.H

PANITERA

EFENDI, S.H

SEKRETARIS

ERMAN, S.H

PANITERA MUDA PERDATA

SUHENDRI YASDI, S.H

PANITERA MUDA PIDANA

DEVI YANTI, S.H.,M.H

PANITERA MUDA HUKUM

SARMAN, S.H

KASUBAG PERENCANAAN

TEKNOLOGI INFORMASI

DAN PELAPORAN

JUNIA SARI WARTATI, S.H

KASUBAG KEPEGAWAIAN

ORGANISASI DAN TATA

LAKSANA

SHINTA VILIASARY, S.H

KASUBAG UMUM DAN

KEUANGAN

SUYONO, S.H

HONORER

- AFRIZAL - DODI, S.H - RAYMON, S.H - RICO FERNANDEZ - RIDWAN - CHARLA EGA WIDYAWATI

− EKA FADLI

− AGUS ENDRATA

− VISKA RAHMADANI, Amd

PANITERA PENGGANTI

KETUA

KETUA

SYAFRIA NOVA, S.H

JURU SITA/JURU SITA

PENGGANTI

MITRA EFENDI SISCA UTAMA



9

Kemudian untuk tugas dan tanggungjawab masing-masing jabatan atau bagian

sebagaimana yang terdapat dalam pasal-pasal yang terdapat didalam UU dan ketentuan tersebut

diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. KETUA

a. Bertanggung jawab secara managerial terhadap pelaksanaan administrasi baik

administrasi perkara maupun administrasi umum (kesekretariatan).

b. Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili Perkara Perdata Gugatan

dan Perkara Pidana Biasa. (3 hari).

c. Membuat Penetapan tidak diterimanya permohonan kasasi karena tidak memenuhi

syarat formal pengajuan kasasi 2 hari

d. Menetapkan Majelis Hakim/Hakim Tunggal Permohonan Peninjauan Kembali, pada

hari itu juga atau hari kerja berikutnya.

e. Membentuk Tim Eksekusi.

f. Menandatangani Penetapan Aanmaning dan Penetapan Eksekusi Paling lama 2 hari

g. Dalam eksekusi pembayaran sejumlah uang, KPN membentuk tim esekusi yang

membuat resume untuk ditelaah paling lama 7 hari.

h. Meneliti Penetapan sita eksekusi sebelum ditandatangani 2 hari.

i. Mendisposisikan semua surat masuk kecuali surat permintaan Persetujuan Penyitaan

dan Perpanjangan Penahanan selambat-lambatnya 3 hari kerja

Dalam Bidang Pengawasan:

1. Melakukan pengawasan yang didelegasikan kepada Wakil Ketua Pengadilan

- Pelaksanaan tugas selaku kordinator pengawasan di Pengadilan Negeri,

- Memantau pelaksanaan tugas Kepaniteraan dan Kesekretariatan,

- Penyelesaian pengaduan masyarakat terhadap tingkah laku dan pelaksanaan

tugas-tugas Hakim, Kepananiteraan dan Pegawai

2. Pengawasan terhadap hakim-hakim, yaitu : Hakim Pengawas dan pengamat, dan

Hakim Pengawas bidang dalam hal:

- Tenggang waktu penyelesaian perkara;

- Penyelesaian perkara yang berkaitan dengan masa tahanan;

- Penyelesaian/minutasi perkara;



10

- Penyelesaian perkara yang menarik perhatian masyarakat.

- Tenggang waktu penyelesaian perkara sesuai dengan SEMA No. 6 tahun

1992 dan SOP;

- Memantau dan mengadakan evaluasi setiap bulan terhadap keadaan perkara

dari Panitera Muda Pidana dan Panitera Muda Perdata.

- Menerima laporan hakim pengawas dan pengamat narapidana, serta hakim

pengawas bidang.

3. Pengawasan terhadap Panitera dan Sekretaris:

- Memantau pelaksanaan tugas sesuai dengan SOP;

- Mengevaluasi proses penyelesaian administrasi perkara dan administrasi

umum.

- Memantau pelaksanaan program kerja, pelaksanaan dan laporan

pertanggung jawaban DIPA;

- Memantau pelaksanaan eksekusi putusan perkara dan grosse acte, termasuk

eksekusi berdasarkan delegasi Pengadilan Negeri lain.

- Memantau pelaporan pelaksanaan putusan perkara pidana yang telah

berkekuatan hukum tetap dari Kejaksaan.

- Memantau pengelolaan keuangan dan admistrasi keuangan perkara perdata

dan pidana serta konsinyasi.

2. WAKIL KETUA

a. Melaksanakan tugas Ketua Pengadilan Negeri jika berhalangan;

b. Melaksanakan pendelegasian tugas Ketua Pengadilan Negeri ;

c. Menetapkan izin penggeledahan, penyitaan dan Persetujuan Penyitaan serta

perpanjangan penahanan.

d. Penunjukan Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Perdata Permohonan dan

Perkara Pidana Singkat, Ringan dan Cepat/lalulintas (1 hari).

e. Koordinator Tugas Hakim Pengawas Bidang, penyelesaian Tunggakan Minutasi

perkara, pembenahan Arsip perkara In-aktif.

f. Pengawasan disiplin Hakim, Pejabat Kepaniteraan dan Kesekretariatan serta seluruh

Pegawai.



11

g. Melaksanakan tugas sebagai Tim Baperjakat.

h. Melaksanakan tugas sebagai Ketua Tim Pengawas.

Dalam Bidang Pengawasan

1. Memantau pelaksanaan tugas-tugas Hakim, Panitera dan Sekretaris dan jajarannya.

2. Memantau pelaksanaan tugas dalam penyelesaian administrasi perkara pidana dan

perdata.

3. Memantau tingkah laku aparat Pengadilan Negeri.

4. Melaksanakan penanganan pengaduan di Pengadilan Negeri berdasarkan SK KMA

No. 076/KMA/SK/VI/2009;

5. Memantau pengelolaan administrasi pengawasan oleh Panitera Muda Hukum.

3. HAKIM

a. Menetapkan hari Sidang perkara Pidana dan perkara Perdata pada hari itu juga

b. Mengeluarkan Penetapan Sita Jaminan (CB) dalam waktu 2 Hari;

c. Bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran Berita Acara Sidang yang dibuat

oleh Panitera Pengganti dan menandatanganinya sebelum sidang berikutnya dalam

waktu satu hari ;

d. Mengemukakan pendapat dalam musyawarah;

e. Menyiapkan dan memaraf naskah putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan

f. Bertanggung jawab atas penyelesaikan minutasi perkara (14 hari).

g. Perkara anak sudah harus diputus dalam waktu (45 hari).

h. Perkara praperadilan sudah harus diputus selambat-lambatnya 7 hari.

i. Menetapkan hari sidang Peninjauan Kembali pada hari berkas diterima.

j. Permohonan Peninjauan Kembali, paling lama 30 hari.

k. Menyerahkan petikan putusan kepada Kepaniteraan Pidana melalui Panitera

Pengganti, pada hari itu juga, atau paling lambat hari berikutnya

l. Setelah para pihak hadir, menunjuk hakim mediator, dan memberikan tenggang waktu

sesuai PERMA no. 1 Tahun 2016.



12

m. Pemeriksaan perkara sampai dengan putusan diluar mediasi dan perdata khusus

paling lama 5 bulan, bila tidak selesai, maka Majelis hakim wajib membuat laporan

tertulis kepada KPT melalui KPN.

n. Menetapkan hari dan tanggal penyumpahan perihal ditemukannya bukti baru paling

lambat 7 hari sejak diterima penetapan KPN.

o. Menyerahkan berita acara penyumpahan kepada Panitera Muda Perdata paling lama

2 hari setelah dilakukan penyumpahan.

4. PANITERA

a. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam

pemberian dukungan dibidang teknis

b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara, dan

transparansi perkara.

c. Pelaksanaan administrasi keuangan yang berasal dari APBN dalam program teknis

dan keuangan yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan,

minutasi, evaluasi dan administrasi kepaniteraan.

d. Pelaksanaan mediasi

e. Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan

f. Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas para

panitera muda, panitera pengganti, serta seluruh pegawai pelaksana dibagian teknis.

g. Panitera, panitera muda dan panitera pengganti betugas membantu hakim dengan

mengikuti dan mencatat jalannya persidangan.

h. Panitera membuat daftar perkara-perkara perdata dan pidana yang diterima di

kepaniteraan.

i. Panitera membuat salinan putusan menurut ketentuan UU yang berlaku

j. Panitera bertanggungjawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen,

akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, surat-surat berharga,

barang bukti dan surat surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan.

k. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh ketua pengadilan negeri sawahlunto.



13

5. SEKRETARIS

a. Melaksanakan pemberian dukungan dibidang administrasi, organisasi, keuangan,

sumber daya manusia, serta sarana dan prasarana

b. Menyelenggarakan administrasi umum, mengatur tugas para kepala sub bagian,

pejabat aministrasi umum, serta seluruh pelaksana di bagian kesekretariatan

c. Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan

anggaran.

d. Sekretaris selaku Kuasa pengguna barang bertanggung jawab atas keberadaan dan

pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN)

1. Tugas Rutin

- Penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan program dan anggaran;

- Pelaksanaan urusan Kepegawaian;

- Pelaksanaan urusan keuangan;

- Penyiapan bahan pelaksanaan penataan organisasi dan tatalaksana;

- Pelaksanaan penataan teknologi informasi dan statistik;

- Pelaksanaan urusan surat menyurat, arsip, perlengkapan, rumah tangga,

keamanan, keprotokolan, hubungan masyarakat, dan perpustakaan; dan

- Penyiapan bahan pelaksanaan pemantauan evaluasi dan dokumentasi serta

pelaporan dilingkungan Kesekretariatan Pengadilan Negeri Sawahlunto.

2. Tugas Administrasi Lainnya

- Meneliti dan memperbaharui Program Kerja Bagian Kesekretariatan;

- Merevisi, memperbaharui dan menyusun Standar Operasional Prosedur

(SOP) Bagian Kesekretariatan;

- Menetapkan pembagian tugas Kasubbag di Bagian Kesekretariatan.

- Menandatangani Laporan Bulanan, Semesteran, dan Tahunan

Kesekretariatan;

- Melaksanakan Pembinaan Kepegawaian bersama Ketua Pengadilan Negeri

(KPN), Wakil Ketua Pengadilan Negeri (WKPN) dan Panitera;

- Melaksanakan konsultasi dan koordinasi ke Pengadilan Tinggi dan

Mahkamah Agung Republik Indonesia;



14

- Mengawasi kegiatan pelaksanaan anggaran;

- Mengawasi kegiatan pelaksanaan Penerimaan Negara dan Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP);

- Merencanakan dan menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga (RKA-KL/DIPA) bersama para Kasubbag;

- Melaksanakan Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan

(BAPERJAKAT) dengan tim BAPERJAKAT;

- Menerima dan mendisposisi surat masuk.

- Meneliti, membubuhi paraf dan menandatangani surat keluar kesekretariatan;

- Meneliti dan menandatangani Laporan Keuangan dan Barang Milik Negara.

- Memeriksa Laporan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP), Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP), Rencana Strategis

(RENSTRA), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT),

Program Kerja Tahunan (PKT);

- Meneliti dan membubuhi paraf usulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji

berlaka, promosi, mutasi, hukuman disiplin, pensiun, dan Badan

Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (BAPERJAKAT);

- Meneliti dan membubuhi paraf permohonan cuti, Surat Perintah Membayar

(SPMJ), Daftar Urut Kepangkatan (DUK), dan Bezzeting;

- Menilai prestasi kerja para Kasubbag dan menandatangani persetujuan

penilaian prestasi kerja Pegawai Kesekretariatan

6. PANITERA MUDA HUKUM

a. Pelaksanaan pengumpulan, pengelolaan dan pengajian data perkara.

b. Pelaksanaan pengajian statistik perkara.

c. Pelaksanaan penyusunan dan pengiriman pelaporan perkara

d. Pelaksanaan penataan, penyimpanan dan pemeliharaan arsip perkara

e. Pelaksanaan kerja sama dengan arsip daerah untuk penitipan berkas perkar.

f. elaksanaan penyiapan, pengelolaan, dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan

dengan transparansi perkara.

g. Pelaksanaan penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan masyarakat.



15

h. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera.

7. PANITERA MUDA PIDANA

a. Pelaksanaan pemeriksaaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara pidana.

b. Pelaksanaan registrasi perkara pidana

c. Pelaksanaan penerimaan permohonan praperadilan dan pemberitahuan kepada

termohon

d. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah deregister untuk diteruskan kepada ketua

majelis hakim bardasarkan penetapan penunjukan majelis hakim dari ketua

pengadilan

e. elaksanaan penghitungan, penyiapan dan pengiriman penetapan penahanan,

perpanjangan penahanan dan penangguhan penahanan.

f. Pelaksanaan penerimaan permohonan izin penggeledahan dan izin penyitaan dari

penyidik

g. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutasi.

h. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak

hadir.

i. Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan

peninjauan kembali kepada para pihak.

j. Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding,

kasasi dan peninjauan kembali.

k. Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada

para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada pengadilan tinggi

dan Mahkamah Agung.

l. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada jaksa penuntut umum

dan terdakwa.

m. Pelaksanaan penerimaan permohonan eksekusi.

n. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum

tetap.

o. Pelaksanaan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap kepada panitera

muda hukum



16

p. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan.

q. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera.

8. PANITERA MUDA PERDATA

a. Pelaksanaan pemeriksaan dan penelaahan kelengkapan berkas perkara perdata

b. Pelaksanaan registrasi perkara gugatan dan permohonan

c. Pelaksanaan distribusi perkara yang telah deregister untuk diteruskan kepada ketua

majelis hakim berdasarkan penetapan penunjukan majelis hakim dan ketua

pengadilan

d. Pelaksanaan penerimaan kembali berkas perkara yang sudah diputus dan diminutsi.

e. Pelaksanaan pemberitahuan isi putusan tingkat pertama kepada para pihak yang tidak

hadir

f. Pelaksanaan penyampaian pemberitahuan putusan tingkat banding, kasasi dan

peninjauan kembali kepada para pihak

g. Pelaksanaan penerimaan dan pengiriman berkas perkara yang dimohonkan banding,

kasasi dan peninjauan kembali

h. Pelaksanaan pengawasan terhadap pemberitahuan isi putusan upaya hukum kepada

para pihak dan menyampaikan relas penyerahan isi putusan kepada pengadilan tinggi

dan Mahkamah Agung

i. Pelaksanaan penerimaan konsinyasi

j. Pelaksanaan peneriman permohonan eksekusi

k. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara yang belum mempunyai kekuatan hukum

tetap.

l. Pelaksanaan penyarahan berkas perkara yang sudah berkekuatan hukum tetap

kepada panitera muda hukum.

m. Pelaksanaan urusan tata usaha kepaniteraan

n. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh panitera



17

9. PANITERA PENGGANTI

a. Pelaksanaan persiapan persidangan penyelenggaraan persidangan

b. Pelaksanaan pencatatan proses persidangan

c. Pelaksanaan penyusunan berita acara persidangan

d. Pelaksanaan penyatuan berkas perkara secara kronologis/berurutan

e. Pelaksanaan penyimpanan berkas perkara sampai dengan perkara diputus dan

diminutasi

f. Pelaksanaan penyampaian berkas perkara yang telah diminutasi kepada panitera

muda sesuai dengan jenis perkara, untuk diteruskan kepada Panitera Muda Hukum

10. KEPALA BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN

Adalah melakukan urusan keuangan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan pengurusan

surat-surat dan kearsipan, pemeliharaan perlengkapan, urusan rumah tangga, keamanan,

keprotokolan dan hubungan masyarakat dengan uraian tugas sebagai berikut:

1. Tugas Rutin

- Melaksanakan Penyiapan Pelaksanaan Urusan Surat Menyurat;

- Melaksanakan Peyiapan Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga;

- Pelaksanaan Tugas melaksanakan urusan keamanan;

- Pelaksanaan Urusan Keprotokolan;

- Pelaksanaan Urusan hubungan masyarakat;

- Pelaksanaan Urusan Perpustakaan;

- Pelaksanaan Urusan Laporan Bulanan bagian Umum dan Keuangan;

- Pelaksanaan Urusan keuangan.


- Membuat program kerja Sub Bagian Umum dan Keuangan;

- Mengelola, mengendalikan dan Bertanggung jawab secara menyeluruh

semua aktivitas yang berlangsung di sub bagian Umum dan Keuangan;

- Melakukan koordinasi dengan pimpinan dan menterjemahkan seluruh

kebijakan/keputusan dari pimpinan mengenai pengelolaan administrasi Umum

dan Keuangan;



18

- Meneliti dan menindaklanjuti LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) keuangan

dari Badan Pengawas;

- Membina dan memberikan pengarahan pelaksanaan tugas kepada para staf

umum dan keuangan;

- Membuat konsep surat-surat sub bagian umum dan keuangan;

- Memonitoring dan mengevaluasi penyerapan anggaran secara periodik

(bulanan);

- Memeriksa, menganalisa dan melakukan pengujian atas kebenaran seluruh

dokumen SPP (Surat Permintaan Pembayaran).

- Menerbitkan dan menandatangani SPM (Surat Perintah Membayar);

- Menyusun laporan keuangan bulanan, semesteran dan tahunan serta Catatan

Atas Laporan Keuangan;

- Menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Tunjangan Khusus Kinerja;

- Mengkoordinir pengelolaan perlengkapan;

- Mengkoordinir/menangani pembelian, penyimpanan & pedistribusian ATK;

- Mengkoordinir/menangani penyimpanan & pedistribusian BMN;

- Mengkoordinir kebersihan kantor;

- Mengkoordinir/mengawasi keamanan & ketertiban kantor;

- Mengkoordinir/mengawasi dan mengkoreksi kebenaran data Laporan SIMAK

BMN, DIR & KIB;

- Mengkoordinir/mengawasi dan mengkoreksi kebenaran data Laporan SAIBA;

- Menginput data pada Aplikasi RKA-KL Online SIMARI.

- Membuat Surat Perintah Membayar (SPM) Kotraktual dan Non Kontraktual;

- Menyusun Laporan Keuangan Semesteran DIPA 01;

- Menyusun Laporan Keuangan Semesteran DIPA 03;

- Menyusun Laporan Bulanan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) DIPA

01;

- Menyusun Laporan Bulanan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) DIPA

03.



19

11. KEPALA BAGIAN PERENCANAAN, TEKNOLOGI INFORMASI DAN PELAPORAN

Adalah melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan, program dan

anggaran, teknologi informasi, statistik, pemantauan, evaluasi dan dokumentasi dengan uraian

tugas sebagai berikut:

1. Tugas Rutin

a. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan Perencanaan, Program dan

Anggaran yang meliputi :

- Membuat Rencana Kinerja Tahunan (RKT);

- Membuat Rencana Strategis (RENSTRA);

- Membuat Indikator Kinerja Utama (IKU);

- Membuat Perjanjian Kinerja Tahunan;

- Membuat Usulan Revisi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA/KL),

DIPA, POK dan Permintaan Anggaran Belanja Tambahan (ABT);

- Membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA/KL);

- Membuat Program Kerja Tahunan;

- Membuat Rencana Kerja Tahunan.

b. Melaksanakan Pengelolaan Teknologi Informasi dan Statistik yang meliputi :

- Update Informasi yang meliputi : CTS/SIPP, Direktori Putusan,

Aplikasi Media Center/ Sistem Informasi, Artikel dan Berita;

- Pengembangan aplikasi design grafis yang sangat vital dibanding

Teknologi Informasi yang menjadi Media yang baiak untuk

penyebaran informais yang menarik;

- Pengembangan aplikasi Desk Info / Media Center / Sistem Informasi,

Email dan Sosial Media;

- Melakukan perubahan design, homepage, menu dan sub menu

secara berkala;

- Membackup wibsite dan memperbaharui bahasa pemograman

secara berkala;

- Melaporkan hasil kegiatan pengelolaan website kepada pimpinan.

c. Melaksanakan Pemantauan, Evaluasi dan Dokumentasi yang meliputi:

- Memantau Pelaksanaan DIPA;



20

- Memonitoring secara berkala akses lokal sever SIPP dan Online

User;

- Mengupload semua bentuk laporan, kegiatan dan berita terbaru

kedalam website;

- Memberikan pelayanan buku Tamu dan Menjawab Pertanyaan

masyarakat yang disampaikan melalui email;

- Publikasi data yang bertujuan memperhatikan hasil dokumentasi dan

transparansi suatu kegiatan.

d. Melaksanakan Kegiatan Pelaporan yang meliputi :

- Membuat Laporan Bulanan Kesekretariatan;

- Membuat Laporan Tahunan;

- Membuat Laporan Indikator Kinerja Utama (IKU);

- Membuat Laporan Rencana Startegis (RESTRA);

- Membuat Laporan Rencana Kinerja Tahunan (RKT);

- Membuat Laporan Perjanjian Kinerja Tahunan (PKT);

- Membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).

- Membuat Laporan Rencana Kerja (RENJA);

- Membuat Laporan Program Kerja (PROKER).

2. Kegiatan Administrasi Lainnya

a. Menyusun Program Kerja Pengadilan Negeri Sawahlunto;

b. Menyiapkan dan menyusun bahan pelaksanaan perencanaan program dan

anggaran;

c. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

(RKA-KL/DIPA);

d. Menyusun Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Revisi

Petunjuk Operasional Kegiatan (POK);

e. Menyusun Rencana Umum Pengadaan Barang dan Jasa;

f. Mengelola Teknologi Informasi;

g. Monitoring penyediaan layanan infrastruktur termasuk akses internet, jaringan

komputer Local Area Network (LAN/WAN), keamanan Teknologi Informasi

dan telekomunikasi;



21

h. Monitoring Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara/ Sistem Informasi

Penelusuran Perkara (CTS/SIPP);

i. Monitoring Sinkronisasi Aplikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara/

Sistem Informasi Penelusuran Perkara (CTS/SIPP) ke Server Pusat;

j. Mengelola dan Monitoring website Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri

Sawahlunto;

k. Melakukan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan;

l. Menyusun Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP), Rencana Strategis (RENSTRA), Indikator

Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Program Kerja

Tahunan (PKT);

m. Menyusun Laporan Tahunan;

n. Menyusun Laporan Bulanan Kesekretariatan;

o. Menyusun Rencana Kerja dan Kalender Kerja.

12. KEPALA BAGIAN KEPEGAWAIAN, ORGANISASI DAN TATALAKSANA

Adalah melaksanakan urusan kepegawaian, urusan kepangkatan, kenaikan gaji,

pemberhentian, pensiun, karsus/karis pegawai, arsip dan urusan kepegawaian lainnya,

penataan organisasi dan tata laksana dengan uraian tugas sebagai berikut:

1. Tugas Rutin

a. Menyiapkan Bahan Pelaksanaan urusan Kepegawaian :

- Usulan Jabatan;

- Usulan Kenaikan Pangkat;

- Usulan KGB;

- Membuat DP3;

- Usulan Cuti;

- Membuat usulan Pensiun;

- Usulan Karis/Karsu.

b. Penataan Organisasi dan Tata Laksana :

- Mengelola Aplikasi Sikep dan Komdanas;

- Meneliti Surat Masuk dan Surat Keluar;



22

- Meneliti kelengkapan Mutasi Masuk dan Mutasi Keluar;

- Mempersiapkan rapat Baperjakat dan Berita Acara Baperjakat;

- Melaksanakan Acara Pelantikan Pejabat, Hakim dan PNS;

- Memeriksa, meneliti dan memaraf Surat-surat tugas;

- Membuat Laporan Bulanan, Tahunan dan Rencana Kerja Tahunan;

- Membuat DUK dan Bezetting;

- Membuat SK dari Ketua dan Sekretaris;

- Mengisi Buku kendali Kepegawaian;

- Merevisi SOP Kepegawaian.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan atasan.


a. Membuat Bezetting hakim dan pegawai setiap 6 (enam) bulan;

b. Membuat surat izin cuti;

c. Membuat pengusulan jabatan dan pensiun hakim/pegawai;

d. Mengisi/mengupdate Buku Register dan data papan kontrol Cuti, Daftar Urut

Kepangkatan (DUK), Bezzeting;

e. Membuat/memproses dokumen pengusulan Pegawai Negeri Sipil, kenaikan

pangkat, Kenaikan Gaji Berkala Hakim dan Pegawai;

f. Membuat dokumen Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT), Surat

Pernyataan Melaksanakan Jabatan (SPMJ), pengusulan jabatan dan pensiun

hakim/pegawai;

g. Menata arsip/file Kepegawaian;

h. Mengupdate data hakim/pegawai yang mengikuti kegiatan

pelatihan/diklat/sosialisasi yang diselenggarakan oleh Pengadilan

Tinggi/Mahkamah Agung RI;

i. Membuat Daftar Urut Kepangkatan (DUK) hakim dan pegawai setiap tahun;

j. Membuat/menyusun kelengkapan berkas kepegawaian bagi pegawai dan

hakim yang mutasi/pindah;

k. Menyiapkan administrasi upacara sumpah dan pelantikan bagi pegawai,

pejabat struktural dan pejabat fungsional;



23

l. Menyiapkan berkas pengusulan pemberian penghargaan Satya Lencana

Karya Satya untuk pegawai yang telah memenuhi syarat;

m. Menyiapkan administrasi hukuman disiplin;

n. Menyiapkan daftar hadir hakim/pegawai/honorer dan daftar hadir rapat

bulanan;

o. Membuat notulen rapat bulanan dan rapat khusus, pengumuman rapat

bulanan dan daftar hadir;

p. Membuat rekapitulasi daftar hadir;

q. Penyiapkan formulir penilaian prestasi kerja hakim dan pegawai;

r. Mencatat surat masuk ke dalam buku register;

s. Mencatat surat keluar ke dalam buku register;

t. Membuat Konsep Surat Keluar Kepegawaian;

u. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan urusan kepegawaian, penataan

organisasi dan tatalaksana.



24

BAB II

KEADAAN PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO

A. KEADAAN PERKARA PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO

Jumlah perkara di wilayah hukum Pengadilan Negeri Sawahlunto pada tahun 2019

sebanyak 97 (sembilan puluh tujuh) secara umum mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya.

− Keadaan Perkara Tingkat Pertama

No Perkara Sisa

Tahun 2018

Perkara Masuk 2019

Perkara Yang

Diputus

Sisa Perkara

Keterangan

1. Perdata Gugatan 1 7 5 3 Sisa tyl 1 perkara

2. Pdt Gugatan Sederhana

8 5 3 -

3. Pidana Biasa 17 66 58 8 Sisa tyl 17,

putus 2019 17 perkara

4. Pidana Anak 1 11 11 - Sisa tyl 1, putus

1 perkara

5. Pidana Ringan 5 5 - -

6. Pidana Singkat - - - -

Jumlah 19 97 84 14



25

Analisanya : Jumlah perkara masuk pada tahun 2019 sebanyak 97 perkara dengan sisa perkara

tahun 2018 sebanyak 19 perkara, pada tahun 2019 perkara diputus sebanyak 84

perkara dan menyisakan 14 perkara untuk diselesaikan tahun 2020.

− Keadaan Perkara Yang Mengajukan Upaya Hukum Banding

No Perkara Perkara

Masuk

2019

Perkara

Yang

Diputus

Perkara

Banding

Keterangan

1. Perdata Gugatan 7 5 4 -

2. Pdt Gugatan

Sederhana

8 5 - -

3. Pidana Biasa 66 58 4 -

4. Pidana Anak 11 11 2 -


6. Pidana Singkat - - -

Jumlah 97 84 10

0

10

20

30

40

50

60

70

PerdataGugatan

PerdataGugatan

Sederhana

Pidana Biasa Pidana Anak Pidana Ringan Pidana Singkat

7 8

66

11

50

5 5

58

11

50

3 38

0 0 0

GRAFIK KEADAAN PERKARA PN SAWAHLUNTO TAHUN 2019

Perkara Masuk Perkara Putus Sisa Perkara



26

Analisanya : Jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum Banding pada tahun 2019 sebanyak

10 Perkara dari 84 perkara yang putus dengan rincian 4 perkara untuk perdata

gugatan, 4 perkara untuk pidana biasa, 2 perkara untuk pidana anak.

− Keadaan Perkara Yang Mengajukan Upaya Hukum Kasasi Kasasi

No Perkara Perkara

Masuk

2019

Perkara

Yang

Diputus

Perkara

Kasasi

Keterangan

1. Perdata Gugatan 7 5 2 -

2. Pdt Gugatan

Sederhana

8 5 - -

3. Pidana Biasa 66 58 - -

4. Pidana Anak 11 11 1 -


6. Pidana Singkat - - - -

Jumlah 97 84 3 -

0

10

20

30

40

50

60

70

PerdataGugatan

PerdataGugatan

Sederhana

PidanaBiasa

PidanaAnak

PidanaRingan

PidanaSingkat

7 8

66

11

50

5 5

58

11

50

40

4 2 0 0

GRAFIK KEADAAN PERKARA YANG MENGAJUKAN UPAYA HUKUM BANDING

Perkara Masuk

Perkara Putus

Perkara Banding



27

Analisanya : Jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi pada tahun 2019 sebanyak 3

perkara dari 84 perkara putus, 2 perkara gugatan dan 1 perkara anak.

− Keadaan Perkara Yang Mengajukan Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK)

No Perkara Perkara

Masuk

2019

Perkara

Yang

Diputus

Perkara

PK

Keterangan

1. Perdata Gugatan 7 5 - -

2. Pdt Gugatan

Sederhana

8 4 - -

3. Pidana Biasa 66 58 - -

4. Pidana Anak 11 11 -

5. Pidana Ringan 5 5 -

6. Pidana Singkat - - -

Jumlah 97 84 -

0

10

20

30

40

50

60

70

PerdataGugatan

PerdataGugatan

Sederhana

PidanaBiasa

PidanaAnak

PidanaRingan

PidanaSingkat

7 8

66

115

05 5

58

115

02 0 0 1 0 0

GRAFIK KEADAAN PERKARA YANG MENGAJUKAN UPAYA HUKUM KASASI

Perkara Masuk

Perkara Putus

Perkara Kasasi



28

Analisanya : Jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) pada tahun

2019 Nihil, artinya dari 84 perkara yang putus, tidak ada yang mengajukan peninjauan

kembali.

Berikut ini uraian keadaan perkara di Pengadilan Negeri Sawahlunto pada tahun 2019.

− Rekapitulasi Perkara

Rekapitulasi Perkara Pidana dan Perdata pada Pengadilan Negeri Sawahlunto pada

Tahun 2019

No PerkaraPerkara

Masuk

Perkara yang

diputusSisa Perkara Keterangan

1 Pidana 99 92 7 Tedapat sisa Tahun 2018

sebanyak 18 Perkara

2 Pidana Khusus - - -

3 Perdata 29 24 6 Tedapat sisa Tahun 2018

sebanyak 1 Perkara

128 116 13 Total

0

10

20

30

40

50

60

70

PerdataGugatan

PerdataGugatan

Sederhana

PidanaBiasa

PidanaAnak

PidanaRingan

PidanaSingkat

7 8

66

11

50

5 4

58

11

500 0 0 0 0 0

GRAFIK KEADAAN PERKARA YANG PENGAJUKAN UPAYA HUKUM PK

Perkara Masuk

Perkara Putus

Perkara PK



29

Analisanya : Jumalah perkara pidana yang masuk pada tahun 2019 sebanyak 99 perkara dimana

terdapat sisa 18 perkara pada tahun 2018 perkara yang putus sebanyak 92 perkara

dan sisa perkara pidana tahun 2019 sebanyak 7 perkara.

Jumlah perkara pardata yang masuk pada tahun 2019 sebanyak 29 perkara dimana

terdapat sisa 1 perkara tahun 2018, perkara yang putus sebanyak 24 perkara dan

sisa tahun 2019 sebanyak 6 perkara.

− Rekapitulasi Perkara Pidana

Rekapitulasi Perkara Pidana pada Pengadilan Negeri Sawahlunto pada Tahun 2019

NoJenis Perkara

PidanaSisa Tahun 2018

Masuk tahun

2019Perkara Putus Cabut Sisa Perkara

Rasio

Penanganan

Perkara (%)

1 Biasa 17 66 75 - 8 90%

2 Anak 1 11 12 - - 100%

3 Ringan - 5 5 - - 100%

4 Singkat - - - - - 100%

5 Praperadilan - - - - - 100%

6 Lalu-Lintas - - - - - 100%

18 82 92 - 8 92%Total

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pidana Pidana Khusus Perdata

99

0

29

92

0

24

7

06

GRAFIK REKAPITULASI PERKARA

Perkara Masuk

Perkara YangDiputus

Sisa Perkara



30

Analisanya : Jumlah perkara pidana yang diselesaikan tahun 2019 sebanyak 100 perkara, 18

perkara sisa tahun 2018 dan 82 perkara tahun 2019, untuk pidana biasa tahun 2019

putus 75 perkara dengan sisa 8 perkara, pidana anak tahun 2019 putus 12 perkara,

pidana ringan tahun 2019 putus 5 perkara.

− Rekapitulasi Perkara Perdata

Rekapitulasi Perkara Perdata pada Pengadilan Negeri Sawahlunto pada Tahun 2019

NoJenis Perkara

Perdata

Sisa Tahun

2018

Masuk Tahun

2019

Perkara

PutusCabut Sisa Perkara

Rasio Penanganan

Perkara (%)

1 Gugatan 1 7 5 - 3 63%

2 Permohonan - 14 14 - - 100%

3 Gugatan

Sederhana - 8 5 - 3 63%

1 29 24 - 6 80%Total

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Biasa Anak Ringan Singkat PraPeradilan

Lalulintas

17

1 0 0 0 0

65

11

50 0 0

75

12

50 0 0

8

0 0 0 0 0

GRAFIK REKAPITULASI PERKARA PIDANA TAHUN 2019

Sisa Tahun 2018

Perkara Masuk 2019

Perkara yang Diputus

Sisa Perkara 2019



31

Analisanya : Jumlah perkara perdata masuk tahun 2019 sebanyak 29 perkara ditambah 1 perkara

sisa tahun lalu. Perkara perdata putus sebanyak 24 perkara dengan sisa 6 perkara di

tahun 2019 dengan rincian gugatan masuk 7 perkara, putus 5 perkara dan gugatan

sederhana msuk 8 perkara, putus 5 perkara dengan sisa 4 perkara untuk tahun

berikutnya, permohonan Masuk sebanyak 14 perkara dan putus 14 perkara

B. PENYELESAIAN PERKARA

1. Jumlah Sisa Perkara Yang di Putus

Rekapitulasi sisa perkara pada tahun 2018 yang berhasil diputus pada tahun 2019 pada

Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah sebagai berikut:

a. Sisa perkara pidana yang di putus pada tahun 2019

0

2

4

6

8

10

12

14

Gugatan Permohonan GugatanSederhana

10 0

7

14

8

5

14

5

3

0

3

GRAFIK REKAPITULASI PERKARA PERDATA TAHUN 2019

Sisa Tahun 2018

Perkara Masuk 2019

Perkara yang Diputus

Sisa Perkara 2019



32

NoJenis Perkara

Pidana

Sisa Tahun

2018

Putus Sisa

tahun 2018Cabut Sisa Perkara

Rasio

Penanganan

Perkara (%)

1 Biasa 17 17 - - 100%

2 Anak 1 1 - - 100%

3 Ringan - - - - 100%

4 Singkat - - - - 100%

5 Praperadilan - - - - 100%

6 Lalu-Lintas - - - - 100%

18 18 - - 100%Total

Analisanya : Sisa perkara pidana tahun 2018 sebanyak 18 perkara dapat di putus semua pada

tahun 2019.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18


Lalulintas

17

10 0 0 0

17

10 0 0 00

10 0 0 00 0 0 0 0 0

GRAFIK SISA PERKARA PIDANA TAHUN 2018 YANG DI PUTUS PADA TAHUN 2019

Sisa Tahun 2018

Putus Sisa Tahun 2018

Cabut

Sisa Perkara



33

b. Sisa perkara perdata yang diputus pada tahun 2019

NoJenis Perkara

Perdata

Sisa Tahun

2018

Putus Sisa

tahun 2018Cabut Sisa Perkara

Rasio

Penanganan

Perkara (%)

1 Gugatan 1 1 - - 100%

2 Permohonan - - - - 100%

3 Gugatan

Sederhana - - - - 100%

1 1 - - 100%Total

Analisanya : Sisa perkara tahun 2018 sebanyak 1 perkara dan diputus tahun 2019 sebanyak

1 perkara sehingga tidak ada tunggakan.

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1


1

0 0

1

0 00 0 00 0 0

GRAFIK SISA PERKARA PERDATA YANG DIPUTUS PADA TAHUN 2019

Sisa Tahun 2018

Putus Sisa Tahun 2018

Cabut

Sisa Perkara



34

2. Jumlah perkara Yang Diputus Tepat Waktu

Rekapitulasi yang berhasil diputus tepat waktu pada tahun 2019 pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto adalah sebagai berikut :

b. Perkara Pidana

1-3 4-6 7-12 >12

1 Biasa 71 4 - - 75

2 Anak 12 - - - 12

3 Cepat 5 - - - 5

4 Singkat - - - - -

5 Praperadilan - - - - -

6 Lalu-Lintas 1.840 - - - 1.840

1.928 4 - - 1.932

NoJenis Perkara

Pidana

Lamanya Penyelesaian Perkara

(Dalam Bulan) Jumlah

Total

Analisanya : Jumlah perkara pidana yang diputus tepat waktu selama kurun waktu 1 bulan

sampai 3 bulan adalah sebanyak 1928 perkara. Selama kurun waktu 4 bulan

sampai 6 bulan adalah sebanyak 4 perkara, dapat disimpulkan bahwa perkara

pidana dipengadilan Negeri Sawahlunto dapat diputus tepat waktu selama

tahun 2019

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000


Lalulintas

7112 5 0 0

1840

4 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0

GRAFIK PERKARA PIDANA YANG DI PUTUS TEPAT WAKTU

1-3

4-6

7-12

> 12



35

b. Perkara Perdata

1-3 4-6 7-12 >12

1 Gugatan 1 4 - - 5

2 Permohonan 14 - - - 14

3 Gugatan

Sederhana 5 - - - 5

20 4 - - 24

NoJenis Perkara

Perdata

Lamanya Penyelesaian Perkara

(Dalam Bulan) Jumlah

Total

Analisanya : Jumlah perkara perdata yang diputus tepat waktu selama kurun waktu 1 bulan

sampai 3 bulan adalah sebanyak 20 perkara, 1 Perkara Gugatan, Permohonan 14

Perkara dan Gugatan Sederhana 5 Perkara. Selama kurun waktu 4 bulan sampai

6 bulan adalah sebanyak 4 perkara. Selama kurun waktu 7 bulan sampai 12 bulan

adalah sebanyak 3 perkara.

0

2

4

6

8

10

12

14

Gugatan Permohonan Gugatan Sederhana

1

14

54

0 00 0 00 0 0

GRAFIK PERKARA PERDATA YANG DI PUTUS TEPAT WAKTU

1-3

4-6

7-12

> 12



36

3. Jumlah Perkara Yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum Banding, Kasasi dan PK

Rekpitulasi perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding, kasasi, peninjauan

kembali dan grasi pada tahun 2019 di Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah sebagai

berikut:

a. Pidana

Banding Kasasi PK Grasi

1 Biasa 17 66 - 4 2 - - 69 92,77%

2 Anak 1 11 - 2 1 - - 9 75,00%

3 Cepat - 5 - - - - - 5 100,00%

4 Singkat - - - - - - - - #DIV/0!

5 Praperadilan - - 1 - - - - - #DIV/0!

6 Lalu-Lintas - 1.840 - 1 1 - - - 99,89%

18 1.922 1 7 4 - - 83 99,43%Total

Yang Mengajukan Upaya Hukum Rasio Yang Tidak

Upaya Hukum (%)BHTNo

Jenis Perkara

Pidana

Sisa Tahun

2018

Masuk

tahun 2019Cabut

Analisanya : Rasio perkara pidana yang tidak mengajukan upaya hukum tahun 2019 sebesar

99,43% dari perkara pidana yang masuk sebanyak 1922 perkara ditambah sisa

tahun 2018 sebanyak 18 perkara, dicabut sebanyak 1 perkara, yang mengajukan

upaya hukum sebanyak 9 perkara sehingga sisa perkara yang berkekuatan

hukum tetap sebesar 83 perkara (99,54%)

0200400600800

100012001400160018002000

17 1 0 0 0 066 11 5 0 0

1840

0 0 0 0 1 04 2 0 0 0 02 1 0 0 0 00 0 0 0 0 00 0 0 0 0 069 9 5 0 0 0

GRAFIK JUMLAH PERKARA PIDANA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM

Sisa Tahun 2018

Masuk Tahun 2019

Cabut

Banding

Kasasi

PK

Grasi

BHT



37

b. Perdata

Banding Kasasi PK Grasi

1 Gugatan 1 7 1 4 1 - - 1 37,50%

2 Permohonan - 14 - - - - - 14 100,00%

3 Gugatan

Sederhana - 7 2 - - - - 5 100,00%

1 28 3 4 1 - - 20 82,76%

BTH

Rasio Yang

Tidak Upaya

Hukum (%)

Total

NoJenis Perkara

PerdataSisa Tahun 2018

Masuk tahun

2019Cabut

Yang Mengajukan Upaya Hukum

Analisanya : Rasio perkara perdata yang tidak mengajukan upaya hukum sebesar 83,87% dari

perkara perdata masuk 2019 sebanyak 28 perkara, sisa tahun 2018 sebanyak 1

perkara, dicabut 3 perkara yang melakukan upaya hukum sebanyak 5 perkara dan

yang berkekuatan hukum tetap sebanyak 20 perkara atau 83,87%.

0

2

4

6

8

10

12

14


1

0 0

7

14

7

1

0

2

4

0 0

1

0 00 0 00 0 0

1

14

5

GRAFIK JUMLAH PERKARA PERDATA YANG TIDAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM

Sisa Tahun 2018

Masuk Tahun 2019

Cabut

Banding

Kasasi

PK

Grasi

BHT



38

4. Jumlah Perkara Perdata Yang Berhasil Dimediasi

Rekapitulasi perkara perdata yang dilakukan mediasi dan kemudian berhasil menjadi akta

perdamaian pada tahun 2019 pada Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah sebagai berikut:

NoJenis Perkara

Perdata

Sisa Tahun

2018

Masuk Tahun

2019

Yang Berhasil Dimediasi

(Menjadi Akta

Perdamaian)

Tidak Berhasil

Dimediasi

Rasio Keberhasilan

Mediasi (%)

1 Gugatan 1 7 - 8 0,00%

1 7 - 8 0,00%Total

Keterangan : Tidak ada perkara perdata yang berhasil di mediasi pada tahun 2019

5. Jumlah Perkara Anak yang Berhasil Melalui Diversi

Rekapitulasi perkara pidana anak yang dilakukan berhasil menjadi diversi pada tahun 2019

pada Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah sebagai berikut:

No

Jenis

Perkara

Pidana

Sisa Tahun

2018

Masuk Tahun

2019

Yang Berhasil Melaui

Diversi

Yang Tidak

Berhasil Melalui

Diversi

Rasio Keberhasilan

Diversi (%)

1 Anak 1 11 - - 0,00%

1 11 - - 0,00%Total

Keterangan : Jumlah perkara anak yang berhasil melalui diversi pada Pengadilan Negeri Sawahlunto

selama tahun 2019 adalah nihil.

C. AKREDITASI PENJAMINAN MUTU (SERTIFIKASI ISO PENGADILAN)

Berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Peradilan Umum, Nomor

1939/DJU/SK/OT01.1/9/2015, untuk melakukan penilaian dan penjaminan mutu pada

Pengadilan dan Pengadilan Tinggi maka setiap Pengadilan Negeri dituntut untuk melakukan

proses akreditasi yaitu proses untuk memperoleh pengakuan terakreditasi dari tim TAPM

Badilum yang mencakup penerapan sistem akreditasi penjaminan mutu seluruh aktifitas

manajemen, pengelolahan sumber daya, proses utama untuk menyelenggarakan peradilan

dalam rangka mencapai terwujudnya performa/kinerja Peradilan Indonesia yang Unggul Prima

(Indonesia Court Performance Excellent – ICPE).



39

Pada akhir tahun 2017, telah tergores tinta emas di Pengadilan Negeri Sawahlunto

dengan diterimanya Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu dari Direktorat Jendaral Badan

Peradilan Umum Mahkamah Agung RI, yang diserahkan langsung oleh Yang Mulia Bapak

Ketua Mahkamah Agung RI Prof.Dr.M.Hatta Ali, S.H.,M.H di Makasar pada tanggal 29

November 2017.

Sebuah sertifikat Manajemen Mutu bagi Pengadilan adalah suatu penilaian yang

menjadikan tolak ukur kinerja sebuah Pengadilan. Sertifikat diberikan setelah melaui proses

audit eksternal oleh Auditor Pengadilan Tinggi Padang maupun dari Tim Audit dari Direktorat

Jendral Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI. Dengan adanya sertifikat akreditasi ini,

masyarakat tidak perlu ragu lagi dengan Pengadilan Negeri Sawahlunto, baik dari segi

Transparansi dan Akuntabilitasnya.

FOTO SERTIFIKAT AKREDITASI PENJAMINAN MUTU

1. Posbakum

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum,

pasal 1 (1) dinyatakan bahwa Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh

Pemberi Bantuan Hukum secara Cuma-Cuma kepada Penerima Bantuan Hukum. Peneria

Bantuan Hukum adalah orang atau kelompok orang miskin yang tidak dapat memenuhi

hak dasar secara layak dan mandiri yang menghadapi masalah hukum. Sedangkan dalam



40

SEMA Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Hukum dinyatakan

bahwa yang berhak mendapatkan jasa dari Pos Bantuan Hukum adalah orang yang tidak

mampu membayar jasa advokat terutama perempuan dan anak-anak serta penyandang

disabilitas, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 27). Bantuan

Hukum tersebut meliputi menjalankan kuasa, mendampingi, mewakili, membela dan/atau

melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum,

yang bertujuan untuk :

• Menjamin dan memenuhi hak bagi penerima Bantuan Hukum untuk mendapatkan

akses keadilan.

• Mewujudkan hak konstitusional segala warga Negara sesuai dengan prinsip

persaaan kedudukan di dalam hukum.

• Menjamin kepastian penyelengaraan Bantuan Hukum dilaksanakan secara merata

di seluruh wilayah Negara Indonesia.

• Mewujudkan peradilan yang efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pasal 25 SEMA Nomor 10 Tahun 2010, bahwa jasa bantuan hukum yang dapat

diberikan oleh Pos Bantuan Hukum berupa pemberian informasi, konsultasi, dan advis serta

penyediaan Advokat pendamping secara Cuma-Cuma untuk membela kepentingan

Tersangka/Terdakwa dalam hal Terdakwa tidak mampu membiayai sendiri Penasihat

Hukumya.

Untuk Pos Bantuan Hukum perkara pidana pada Pengadilan Negeri Sawahlunto

sebanyak 20 perkara dan mendapatkan alokasi dana ditahun Anggaran 2019 ini sebesar

Rp. 24.000.000.00,- (dua puluh empat juta rupiah) dan sampai akhir Tahun 2019 ini telah

terealisasi 100 %.



41

Ruang Posbakum Pengadilan Negeri Sawahlunto

Realisasi Anggaran DIPA Badilum

URAIAN PAGU/ ANGGARAN REALISASI ANGGARAN SISA ANGGARANPERSENTASE

(%)KETERANGAN

Belanja Barang DIPA BADILUM (03)

Pos Bantuan Hukum 24.000.000Rp 24.000.000Rp -Rp 100

Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 1.200.000Rp 808.500Rp 391.500Rp 67

Belanja Bahan 14.200.000Rp 14.165.800Rp 34.200Rp 100

Belanja Barang Persediaan 8.000.000Rp 7.999.908Rp 92Rp 100

Belanja Perjalanan Biasa 2.280.000Rp 2.200.000Rp 80.000Rp 96

Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 9.380.000Rp 9.100.000Rp 280.000Rp 97

JUMLAH 59.060.000Rp 58.274.208Rp 785.792Rp 99

Dari tabel realisasi diatas dapat dilihat bahwa pagu anggaran pos bantuan hukum pada

pengadilan negeri sawahlunto tahun 2019 sebanyak Rp. 24.000.000,- (Dua Puluh Empat

Juta Rupiah) dan semua anggaran itu terealisasi 100%.

2. Sidang Keliling/Pelayanan Terpadu

Pengadilan Negeri Sawahlunto tidak mempunyai Zettingplate untuk itu tidak ada

sidang keliling.

3. Perkara Prodeo (Pembebasan Biaya Perkara)

Dalam proses peradilan atau penegakan hukum khususnya perkara

Perdata, para pihak yang tidak mampu dapat mengajukan gugatan / permohonan secara

prodeo atau mendapatkan Pembebasan Biaya Perkara. Tentunya keadaan tidak mampu

itu harus dibuktikan dengan Surat Keterangan Kepala Desa/Kelurahan yang

bersangkutan. Sebelum suatu gugatan dicatat dalam buku register, penggugat terlebih



42

dahulu harus mengajukan permohonan berperkara prodeo, yang apabila dikabulkan,

Hakim membuat penetapan tentang ijin berperkara secara prodeo, setelah sebelumnya

pihak lawan diberi kesempatan untuk menanggapi permohonan tersebut. Perihal

pemberian ijin berperkara secara prodeo ini berlaku untuk masing-masing tingkat

peradilan secara sendiri- sendiri dan tidak dapat diberikan untuk semua tingkat peradilan

sekaligus. Pihak Tergugat yang tidak mampu untuk membayar biaya perkara, juga

berhak untuk mengajukan permohonan secara prodeo dengan cara tersebut diatas.

Pelaksanaan Pembebasan Biaya Perkara (Prodeo) pada Pengadilan Negeri

didasarkan pada :

1. (Pasal 121 ayat (4) HIR/Pasal 145 ayat (4) R.Bg.

2. Pasal 237 – 241HIR/ Pasal 273-277 R.Bg., Pasal 242 – 243 HIR/ Pasal 278 -

281R.Bg, dan Pasal 12- 14 Undang-Undang No. 20 Tahun 1947 tentang Peradilan

Umum

3. SEMA No. 10 Tahun 2012, tentang Pemberian Layanan Hukum

4. Perma No. 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum Bagi

Masyarakat Tidak Mampu Di Pengadilan SK Dirjen Badilum No :

52/DJU/SK/HK.006 /5 / Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Mahkamah Agung Ri Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian

Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan.

Perkara Prodeo juga di atur dalam SK Dirjen Badilum Nomor

52/DJU/SK/HK.006/5/2014 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan

Mahkamah Agung RI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan

Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan. Perkara Prodeo adalah perkara

perdata yang dibebaskan dari biaya perkara yang dibebani kedalam anggaran DIPA

03 Pengadilan Negeri Sawahlunto. Untuk Tahun 2019 perkara prodeo pada

Pengadilan Negeri Sawahlunto tidak ada.



43

BAB III

SUMBER DAYA MANUSIA

Aparatur peradilan sebagai SDM memegang peranan yang penting dalam penyelenggaraan

sistem pemerintahan dan roda pembangunan dalam rangka mencapai tujuan Good Government.

Khususnya di lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto, pengelolaan sumber daya manusia

(aparatur Pengadilan Negeri Sawahlunto) yang ada diharapkan agar dapat melaksanakan

tugas pokok dan fungsi dan wewenang peradilan.

Sumber Daya Manusia yang efektif dan efisien merupakan aset berharga bagi institusi.

Oleh sebab itu, manajemen sumber daya manusia yang baik dan mekanisme pembinaan karir

yang disempurnakan dengan penilaian berbasis kinerja sebagai komponen utama. Hal ini

dimaksudkan untuk memacu setiap Sumber Daya Manusia menunjukkan kinerja terbaiknya bagi

institusinya. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan sebuah kinerja dan pelayanan publik yang

lebih nyata dan berorientasi pada pelayanan prima (excellence service), maka sudah barang tentu

kenyataan itu berbanding lurus dengan peningkatan kualitas SDM dan profesionalisme kinerja

pegawai serta menjadi pengaklerasi peningkatan pelayanan keadilan yang lebih prima.

Hingga laporan ini dibuat Pengadilan Negeri Sawahlunto mempunyai Jumlah Hakim dan

Pegawai sejumlah 14 (Empat Belas Orang) ditambah 4 (empat) orang Calon Hakim dan Tenaga

Honorer 9 (sembilan) orang total keseluruhan 27 (dua puluh tujuh) orang.

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Pengadilan Negeri Sawahlunto pada

wilayah Hukum Pengadilan Tinggi Padang.



44

Berikut Matrik Sumber Daya Manusia (SDM) Pengadilan Negeri Sawahlunto

No

Nama

Nip

Pangkat/Gol

Jabatan

Pendidikan

1 DEDE HALIM, S.H., M.H NIP. 19751211 200112 1 001

Pembina Utama/

(IV/a)

Ketua S2

2 NOVRIDA DIANSARI, S.H NIP. 19781108 200112 2 004

Pembina Utama/ (IV/a)

Wakil Ketua S1

3 LOLA OKTAVIA, S.H NIP. 19851011 200805 2 001

Penata/ (III/c)

Hakim S1

4 EFENDI, S.H NIP. 19670705 199003 1 004

Penata Tk. I / (III/d) Panitera S1

5 ERMAN, S.H NIP. 19710918 199303 1 003

Penata Tk. I / (III/d) Sekretaris S1

6 SUHENDRI YASDI, S.H NIP. 19651101 199403 1 002

Penata Tk. I / (III/d) Panmud Perdata S1

7 SARMAN, S.H NIP. 19680929 198903 1 004

Penata Tk. I / (III/d) Panmud Hukum S1

8 DEVI YANTI, S.H., M.H NIP. 19690519 199202 2 001

Penata/ (III/c)

Panmud Pidana S2

9 SHINTA VILIASARY, S.H NIP. 19791108 201101 2 004

Penata/ (III/c)

Kasubbag Kepegawaian, Ortala

S1

10 SUYONO, S.H NIP. 19800702 200912 1 002

Penata Muda Tk. I/ (III/b)

Kasubbag Umum dan

Keuangan

S1

11 SYAFRIA NOVA, S.H NIP. 19811226 201212 2 001


Panitera Pengganti

S1

12 JUNIA SARI WARTATI, S.H NIP. 19880628 201403 2 002


Kasubbag Perencanaan, TI

dan Pelaporan

S1

13 MITRA EFENDI NIP. 19740505 199303 1 001

Pengatur Tk. I / (II/d) Juru Sita SMA

14 SISCA UTAMA NIP. 19811214 200604 2 006

Pengatur Tk. I / (II/d) Jurusita Pengganti

SMA

15 BISMI ANNISA FADHILA, S.H., M.Kn NIP. 19920530 201712 2 004

Penata Muda / (III/a)

Cakim S2



45

16 NADYA PRIDA SURI, S.H NIP. 19940416 201712 2 004


Cakim S1

17 TARI MENTALIA, S.H NIP. 19940824 201712 2 004


Cakim S1

18 INDAH PERTIWI, S.H NIP. 19950218 201712 2 003


Cakim S1

19 DODI, S.H Honorer/Sopir S1

20 RIDWAN

Honorer/Sopir SMA

21 RAYMOND, S.H

Honorer/Satpam S1

22 AGUS HENDRATA Honorer/Satpam SMK

23 AFRIZAL Honorer/Satpam SMA

24 RICO FERNANDEZ Honorer/Satpam SMK

25 EKA FADLI Honorer/ Pramubakti

SMK

26 CHARLA EGA WIDYAWATI Honorer/ Pramubakti

SMA

27 VISKA RAHMADANI, A.Md Honorer/ Pramubakti

DIII

Untuk Hakim Yang seharusnya dalam setiap Pengadilan Negeri terdapat 2 Majelis, pada

Pengadilan Negeri Sawahlunto dari tahun 2017 hanya terdapat 1 Majelis dengan kasus yang

meningkat setiap tahunnya dan sampai saat ini belum ada perubahan .

Sedangkan pembagian staf pada bagian struktural, tidak ada staf sama sekali, sehingga

terjadi rangkap jabatan pegawai dan selain itu juga dibantu oleh para honorer.

Untuk Bagian Pidana juga hanya dibantu oleh 1 Panitera Pengganti dan 1 Orang Honorer

sedangkan Bagian Hukum yang mempunyai peran utama dalam melayani Informasi dan pengaduan

hanya dibantu oleh 1 orang Tenaga Honorer. Demikian juga dengan Bagian Perdata yang hanya

dibantu oleh Jurusita.

PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2019 – PN SAWAHLUNTO PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2019 – PN SAWAHLUNTO

46

Komposisi Sumber Daya Berdasarkan Kepangkatan/ Golongan/ Pendidikan Pada Tahun 2019

TAHUN

LULUSIJAZAH

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 DEDE HALIM, SH., MH 19751211 200112 1 001 12/11/1975 L ISLAM L.019456 Pembina (IV/a) Ketua/Hakim Madya Pratama 2011 S2 PNS

2 NOVRIDA DIANSARI,SH 19781108 200112 2 004 11/08/1978 P ISLAM L.026008 Pembina (IV/a) Wakil Ketua/Hakim Madya Pratama 2001 S1 PNS

3 LOLA OKTAVIA, SH 19851011 200805 2 001 11/10/1985 P ISLAM N. 539588 Penata ( III/c) Hakim Pratama Madya 2007 S1 PNS

4 EFENDI, SH 19670705 199003 1 004 05/07/1967 L ISLAM C. 0864062 Penata Tk. I ( III/d) Panitera 1987 S1 PNS

5 ERMAN, SH 19710918 199303 1 003 18/09/1971 L ISLAM G. 070790 Penata Tk. I (III/d) Sekrataris 2001 S2 PNS

6 SUHENDRI YASDI, SH 19651101 199403 1 002 01/11/1965 L ISLAM G. 132550 Penata Tk. I ( III/d) Panmud Perdata 2000 S1 PNS

7 SARMAN, SH 19680929 198903 1 004 29/9/1968 L ISLAM E. 751053 Penata Tk. I ( III/d) Panmud Hukum 2000 S1 PNS

8 DEVI YANTI, SH.,M.H 19690519 199202 2 001 19/05/1969 P ISLAM G. 113556 Penata (III/c) Panmud Pidana 2007 S1 PNS

9 SHINTA VILIASARY, SH 19781108 201101 2 004 08/11/1978 P ISLAM A. 12000225 Penata (III/c)Kasubag Kepegawaian, Organisasi

dan Tata Laksana2002 S1 PNS

10 SUYONO, SH 19800702 200912 1 002 02/07/1980 L ISLAM P. 611043 Penata Muda Tk.I (III/b) Kasubag Umum dan Keuangan 2011 S1 PNS

11 SYAFRIA NOVA, SH 19811226 201212 2 001 26/11/1981 P ISLAM Penata Muda Tk.I (III/b) Panitera Pengganti 2005 S1 PNS

12 JUNIA SARI WARTATI, SH 19880628 201403 2 002 28/06/1988 P ISLAM - Penata Muda Tk.I (III/b)Kasubag Perencanaan Teknologi

Informasi dan Pelaporan2011 S1 PNS

13 MITRA EFFENDI 19740505 199303 1 001 05/05/1974 L ISLAM G. 070792 Pengatur Tk.I (II/d) Jurusita 2003 SMA PNS

14 SISCA UTAMA 19811214 200604 2 006 14/12/1981 P ISLAM N. 417997 Pengatur Tk. I(II/d) Jurusita Pengganti 1999 SMA PNS

15 BISMI ANNISA FADHILLI, SH., MKn 19920530 201712 2004 30/05/1992 P ISLAM - Penata Muda (III/a) Calon Hakim 2014 S1 PNS

16 NADYA PRIDA SURI, SH 19940416 201712 2 002 16/04/1994 P ISLAM - Penata Muda (III/a) Calon Hakim 2016 S1 PNS

17 TARI MENTALIA, SH 19940824M201712 2 004 24/08/1994 P ISLAM - Penata Muda (III/a) Calon Hakim 2017 S1 PNS

18 INDAH PERTIWI, SH 19950218 201712 2 003 18/02/1995 P ISLAM - Penata Muda ( III/a) Calon Hakim 2017 S1 PNS

PNS/CAPEG KET

PENDIDIKAN

BEZETTING HAKIM, PEJABAT FUNGSIONAL/STRUKTURAL DAN PEGAWAI

PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO KELAS II

OKTOBER 2019

NO NAMA NIPTANGGAL/

LAHIRL/P AGAMA NO. KARPEG PANGKAT/GOL RUANG JABATAN

KETERANGAN: HAKIM 3 ORANG - GOL IV 2 ORANG PANITERA 1 0RANG - GOL III 15 ORANG SEKRETARIS 1 ORANG - GOL II 2 ORANG WAKIL PANITERA 1 ORANG - S2 1 ORANG PANITERA MUDA 3 ORANG - S1 16 ORANG PANITERA PENGGANTI 1 ORANG - SMA 2 ORANG JURUSITA 1 ORANG JURUSITA PENGGANTI 1 ORANG KASUBAG 3 ORANG STAF - ORANG CALON HAKIM 4 ORANG JUMLAH 19 ORANG



47

− MUTASI

Agar tidak terjadi kejenuhan dalam pelaksanaan tugas perlu diperhatikan adanya

pemberian reward kepada aparatur peradilan yang dianggap cakap dan mampu menorehkan

prestasi, yaitu berupa mutasi, baik berupa usulan promosi maupun penyegaran dalam

pelaksanaan tugas dalam bentuk rotasi. Selama tahun 2019 terdapat beberapa mutasi Hakim

dan Pegawai baik mutasi masuk maupun mutasi keluar, antara lain sebagai berikut:

MUTASI MASUK

No Nama Jabatan lama Jabatan baru Tmt

1. DEVI YANTI, SH., MH PP PN PARIAMAN PANMUD PIDANA

PN SAWAHLUNTO

14 MARET 2019

2 NOVRIDA DIANSARI, SH HAKIM PN

PADANG

WAKIL KETUA PN

SAWAHLUNTO

17 JUNI 2019

3 SYAFRIA NOVA, SH STAF PN SOLOK PANITERA

PENGGANTI PN

SAWAHLUNTO

22 AGUSTUS

2019

4 DEDE HALIM, SH., MH WAKIL PN

RANGKAS BITUNG

KETUA PN

SAWAHLUNTO

12 NOVEMBER

2019

MUTASI KELUAR

No Nama Jabatan lama Jabatan baru Tmt

1. TRIOKA SAPUTRA,SH PANITERA

PENGGANTI

PANMUD PIDANA PN

KOTO BARU

15-03-2019

2. WIDIA EKA PUTERI, SH STAF STAF PENGADILAN

AGAMA TELUK

KUANTAN

22-03-2019

3. AGUNG SUTOMO

THOBA, SH., MH

WAKIL KETUA PN MUARA

BUNGO

13-03-2019

4. ADRIF, SH WAPAN PP PENGADILAN

TINGGI PADANG

17-09-2019



48

5 NASRI, SH., MH KETUA WAKIL KETUA PN

STABAT KELAS 1B

12-11-2019

− PROMOSI

Secara teknis, promosi bagi pegawai didasarkan pada Undang-undang Nomor 43

Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 9 Tahun

2003 sedangkan wewenang pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil

secara internal dilingkungan Mahkamah Agung RI sebagaimana diatur dalam KMA 125 Tahun

2009, Pengangkatan dalam jabatan Hakim Ketua/Wakil Ketua didasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 41 Tahun 2002, dan untuk Pengangkatan dalam Jabatan Struktural didasarkan pada

Peraturan Pemerintah RI Nomor 13 Tahun 2002 dan berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung No

7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan,

Pengadilan Negeri Sekretaris yang di perbaharui dengan Perma No. 1 tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Peradilan. Pada tahun 2019 telah diusulkan untuk promosi

Jabatan yang mana dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Terdapat 2 (dua) orang yang dilantik pada Pengadilan Negeri Sawahlunto ditahun 2019 ini,

yakni :

No Nama Jabatan Gol Tmt

1. SISCA UTAMA JURU SITA

PENGGANTI

II/d 30-08-2019

2. JUNIA SARI WARTATI, SH KASUBAG

PERENCANAAN, TI

DAN PELAPORAN

III/b 06-09-2019

− PENSIUN

Untuk tahun 2019 tidak ada pegawai yang pensiun pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.



49

− DIKLAT

Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada pada tahun 2019

Pengadilan Negeri Sawahlunto telah mengirimkan Pegawai untuk mengikuti pelatihan,

bimbingan teknis maupun no teknis yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung.

A. DIKLAT TEKNIS

No Nama Diklat Waktu Ket

- - - -

B. DIKLAT NON TEKNIS

No Nama Diklat Waktu Ket

1. ERMAN, SH DIKLAT PIM IV 893 JAM LULUS

DENGAN

HASIL

SANGAT

MEMUASK

AN 90.45



50

BAB IV

PENGELOLAAN KEUANGAN, SARANA DAN PRASARANA,

DAN TEKNOLOGI INFORMASI

1. Pengelolaan Keuangan

Pengadilan Negeri Sawahlunto mendapat alokasi dana pada Tahun 2019 sebesar Rp.

2.971.554.000,- (Dua Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Lima Ratus Lima Puluh

Empat Rupiah) untuk DIPA Badan Urusan Administrasi (01) dan Rp. 59.060.000,- untuk DIPA

Badan Peradilan Umum (03) yang terdiri dari beberapa kegiatan antara lain :

1. Kegiatan pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi

sebesar Rp. 2.946.054.000,- (Dua Milyar Sembilan Ratus Empat Puluh Enam Juta Lima

Puluh Empat Rbu Rupiah) dan telah terealisasi sebesar Rp. 2.755.687.365,- (Dua Milyar

Tujuh Ratus Lima Puluh Lima Juta Enam Ratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Tiga Ratus

Enam Puluh Lima Rupiah) atau sekitar 93,63 %.

Terdiri dari :

a. Layanan Dukungan Manajemen Satker sebesar Rp. 18.540.000,- (Delapan Belas

Juta Lima Ratus Empat Puluh Rupiah).

b. Layanan Perkantoran sebesar Rp. 2.045.978.000,- (Dua Milyar Empat Puluh Lima

Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah).

C. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung.

Alokasi dana yang didapat dalam kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.

25.500.000,- (Dual Puluh Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) dan telah terealisasi sebesar

Rp. 25.500.000,- (Dua Puluh Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) atau sekitar 100 %. Untuk

Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi



51

Selama Tahun Anggaran 2019 Pengadilan Negeri Sawahlunto telah melakukan

revisi anggaran untuk DIPA-005.01.2.098764/2018 sebanyak 3 (Tiga) kali revisi. Adapun

rincian Revisi DIPA sebagai berikut:

No Satker Revisi

Ke Tanggal Digital Stamp Keterangan

1. PN Sawahlunto 1 29/05/20

19

0212-6051-4400-

9041

Revisi DJA terkait Penambahan

Anggaran BA. BUN

2. PN

Sawahlunto

2 23/09/20

19

0212-6051-4400-

9041

Perubahan Rencana Penarikan

dalam Halaman III DIPA dan

Mekanisme Revisi perubahan

rumusan yang tidak terkait anggaran


19

0212-6051-4400-

9041

Pergeseran rincian anggaran dalam

satu keluaran (output) satu kegiatan

dalam satker yang sama




rumusan yang tidak terkait anggaran

D. Program peningkatan manajemen peradilan Umum.

Alokasi dana yang didapat dalam kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2019 sebesar Rp.

59.060.000,- (Lima Puluh Sembilan Juta Enam Puluh Ribu Rupiah) dan telah terealisasi

sebesar Rp. 58.274.208,- (Lima Puluh Delapan Juta Dua Ratus Tujuh Puluh empat Ribu

Dua Ratus Delapan Rupiah) atau sekitar 98,67%.

Terdiri dari :

a. Untuk Layanan Pos Bantuan Hukum sebesar Rp. 24.000.000,- (Dua Puluh Empat

Juta Rupiah).

b. Untuk Perkara Pidana yang Diselesaikan ditingkat Pertama di Wilayah Sumatera

Barat sebesar Rp. 35.060.000,- (Tiga Puluh Lima Juta Enam Puluh Ribu Rupiah).

Secara keseluruhan program kegiatan Mahkamah Agung untuk Tahun Anggaran 2019 baik

teknis maupun non teknis Pengadilan Negeri Sawahlunto mendapat alokasi anggaran

sebesar 3.027.614.000,- (Tiga Milyar Dua Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Empat Belas

Rupiah) dan telah terealisasi sebesar Rp. 2.839.461.573,- (Dua Milyar Delapan Ratus Tiga

Puluh Sembilan Juta Empat Ratus Enam Puluh Satu Ribu Lima Ratus Tujuh Puluh Tiga

Rupiah) atau sekitar 93,59 %.



52

Untuk DIPA Nomor : DIPA-005.03.2.099206/2019 sebanyak 3 (tiga) kali. Adapun

rincian Revisi DIPA sebagai berikut :

No Satker Revisi

Ke Tanggal Digital Stamp Keterangan


19

0734-9200-7368-

9563




rumusan yang tidak terkait

anggaran

2 PN Sawahlunto 2 7/11/201

9

0035-8221-3017-

7108

Revisi antar Keluaran antar satker

terdapat pengurangan pagu sebesar

Rp. 3.900.000,-(revisi Eselon 1)

3 PN sawahlunto 3 21/11/20

19

0035-8221-3017-

7108




rumusan yang tidak terkait

anggaran

Adapun Rincian Anggaran dan Realisasi anggaran pada tahun 2019 dapat dilihat dari tabel

di bawah ini :

a. Belanja Pegawai


(%)KETERANGAN

Belanja Pegawai (51)

511111 Belanja Gaji Pokok PNS 876.037.000Rp 872.433.820Rp 3.603.180Rp 100

511119 Belanja Pembulatan Gaji PNS 20.000Rp 11.247Rp 8.753Rp 56

511121 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS 62.350.000Rp 61.196.580Rp 1.153.420Rp 98

511122 Belanja Tunj. Anak PNS 18.765.000Rp 18.306.400Rp 458.600Rp 98

511123 Belanja Tunj. Struktural PNS 24.520.000Rp 23.730.000Rp 790.000Rp 97

511124 Belanja Tunj. Fungsional PNS 664.775.000Rp 663.585.000Rp 1.190.000Rp 100

511125 Belanja Tunj. PPh PNS 112.137.000Rp 73.653.039Rp 38.483.961Rp 66

511126 Belanja Tunj. Beras PNS 52.094.000Rp 42.365.700Rp 9.728.300Rp 81

511129 Belanja Uang Makan PNS 182.160.000Rp 142.759.000Rp 39.401.000Rp 78

511151 Belanja Tunjangan Umum PNS 53.120.000Rp 14.749.950Rp 38.370.050Rp 28

JUMLAH 2.045.978.000Rp 1.912.790.736Rp 133.187.264Rp 93



53

b. Belanja Barang


(%)KETERANGAN

Belanja Barang (52)

Belanja Keperluan Kantor 353.030.000Rp 333.461.453Rp 19.568.547Rp 94

Belanja Pengriman Surat Dinas Pos Pusat 14.400.000Rp 12.014.525Rp 2.385.475Rp 83

Belanja Honor Operasional Satuan Kerja 39.490.000Rp 39.480.000Rp 10.000Rp 100

Belanja Barang Operasional Lainnya 21.260.000Rp 21.212.400Rp 47.600Rp 100

Belanja Barang Persediaan Konsumsi 37.870.000Rp 37.868.750Rp 1.250Rp 100

Belanja Langanan Listrik 100.200.000Rp 8.187.798Rp 92.012.202Rp 8

Belanja Langganan Telepon 7.200.000Rp 4.048.245Rp 3.151.755Rp 56

Belanja Langganan Air 31.800.000Rp 24.419.050Rp 7.380.950Rp 77

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 41.250.000Rp 41.242.600Rp 7.400Rp 100

Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan lainnya 2.670.000Rp 26.747.000Rp 24.077.000-Rp 1.002

belanja pemeliharaan Peralatan dan Mesin 130.826.000Rp 130.821.608Rp 4.392Rp 100

Belanja Perjalanan Paket Meeting Luar Kota 18.540.000Rp 12.255.000Rp 6.285.000Rp 66


JUMLAH 875.996.000Rp 769.208.629Rp 106.787.371Rp 88

c. Belanja Modal


(%)KETERANGAN

Belanja Modal (53)

532111 Belanja Modal Peralatan & Mesin 25.500.000Rp 25.500.000Rp -Rp 100

JUMLAH 25.500.000Rp 25.500.000Rp -Rp 100

d. Realisasi Anggaran DIPA Badilum


(%)KETERANGAN

Belanja Barang DIPA BADILUM (03)

Pos Bantuan Hukum 24.000.000Rp 24.000.000Rp -Rp 100

Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat 1.200.000Rp 808.500Rp 391.500Rp 67

Belanja Bahan 14.200.000Rp 14.165.800Rp 34.200Rp 100

Belanja Barang Persediaan 8.000.000Rp 7.999.908Rp 92Rp 100


Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 9.380.000Rp 9.100.000Rp 280.000Rp 97

JUMLAH 59.060.000Rp 58.274.208Rp 785.792Rp 99



54

2. Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Selain didukung oleh Sumber Daya Manusia berkualitas yang mempunyai integritas

dan dedikasi tinggi serta kuantitas cukup, juga perlu ditunjang dengan adanya sarana dan

prasarana yang memadai dan layak,sehingga mutlak adanya peningkatan/penambahan guna

kelancaran dalam pelaksanaan tugas dengan baik, tertib, rapi dan nyaman.

Kendaraan Dinas

Hal-hal yang dapat menunjang dalam pelaksanaan tugas Pengadilan antara lain

tentunya dalam tugas yang tergolong mobile juga diperlukan sarana dan prasarana fasilitas

yang menunjang tugas operasional ataupun kedinasan seperti kendaraan dinas.

Adapun jumlah Kendaraan Dinas yang ada pada Pengadilan Negeri Sawahlunto secara total

berjumlah 10 unit yang termuat dalam daftar sebagai berikut:

No Uraian Tahun

Perolehan

Kondisi Ket.

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

I Jenis Kendaraan Roda 4

1 Toyota Innova 2011 Baik - - -

2 Toyota Innova 2006 Baik - - -

3 Toyota Innova 2009 Baik - - Pinjam Pakai Pemda Sawalunto

II Jenis Kendaraan Roda 2

1 Mega Pro 2007 Baik - - -

2 Honda Supra X 1999 Baik - - -

3 Honda 2006 Baik - - -

4 Honda 2006 Baik - - -

5 Honda 2006 Baik - - -

6 Supra X 125 2008 Baik - - -

7 Supra X 125 2008 Baik - - -

Rumah Dinas

Hal-hal yang dapat menunjang dalam pelaksanaan tugas Pengadilan antara lain adanya

sarana dan prasarana fasilitas yang menunjang. Dalam hal ini sarana dan prasarana fasilitas

gedung yang ada di Pengadilan Negeri Negara adalah:



55

No Uraian Jumlah Kondisi

Keterangan Baik

Rusak Ringan

Rusak Berat

I Rumah Dinas

1 Rumah Dinas Ketua 1 Baik - - -

2 Rumah Dinas Wakil 1 Baik - - -

3 Rumah Dinas Hakim 9 Baik - Rusak Berat

Rusak berat 1 unit

rumah.

4 Rumah Dinas Panitera 1 Baik - - -

5 Rumah Dinas

Sekretaris 1 Baik - - -

Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Pengadilan Negeri Sawahlunto per 31 Desember 2019

adalah sebesar Rp. 10.760.907.000.

No Luas Lokasi Nilai

1 1.220 Jl. Jenderal Sudirman No. 03, Sawahlunto 1.000.522.000

2 2.115 Jl. Bagindo Azis Chan, Kec. Lembah Segar, Sawahlunto 1.672.965.000

3 933 Jl. Bagindo Azis Chan, Kec. Lembah Segar, Sawahlunto 758.809.000

4 307 Jl. Bagindo Azis Chan, Kec. Lembah Segar, Sawahlunto 246.321.000

5 1.025 Jl. Soekarno Hatta, Kec. Barangin, Sawahlunto 661.740.000

6 710 Jl. Soekarno Hatta, Kec. Barangin, Sawahlunto 446.874.000

7 600 Desa Muaro Kalaban, Kec. Silungkang, Sawahlunto 434.220.000

8 251 Jl. Frof M. Yamin, SH, Kec. Barangin, Sawahlunto 139.456.000

9 10.000 Desa Kandi, Sawahlunto 5.400.000.000

10.760.907.000 Jumlah



56

Berikut Matrik Sarana/Prasarana di Pengadilan Negeri Sawahlunto Wilayah Hukum

Pengadilan Tingggi Padang :

No Sarana/Prasarana Gedung Jumlah Keterangan

I Ruangan

1 Ruang Ketua 1

2 Ruang Wakil Ketua 1

3 Ruang Hakim 1

4 Ruang Panitera 1

5 Ruang Tunggu Sidang Anak 1

6 Ruang Sekretaris 1

7 Ruang Sidang Umum 3

8 Ruang Kepaniteraan 3

9 Ruang Kesekretariatan 3

10 Ruang Rapat 1

11 Ruang Mediasi 1

12 Ruang Laktasi 1

13 Ruang Posyankum 1

14 Ruang Jaksa 1

15 Ruang Ramah Anak 1

16 Ruang Barang Bukti 1

17 Ruang Serbaguna 1

18 Ruang Tahanan 2

19 Mushalla dan Ruang Ginset 1

20 Dapur Bersih 1

21 Toilet Umum 4

22 Gudang 1



57

Fasilitas Kantor

No Sarana/Prasarana Fasilitas Perkantoran

Jumlah Keterangan

1. Mesin Ketik Manual Standar (14-16 Inc) 24 Baik 4 Rusak berat 20

2. Mesin Hitung Manual 2 Rusak Berat

3. Mesin Hitung Elektrik/kalkulator 1 Rusak Berat

4. Mesin Stensil Manual folio 1 Rusak Berat

5. Mesin Fotocopy electronic 1 Rusak Berat

6. Lemari Besi 3 Baik

7. Lemari Kayu 81 68 Baik, 13 Rusak Berat,

8. Rak Besi 4 Baik

9. Filing Cabinet Besi 11 Baik

10. Brankas 4 Baik

11. Tabung Pemadam Api 16 15 Baik 1 Rusak Berat

12. Camera Control Television System 1 Baik

13. Alat Penghancur Kertas 1 Baik

14. Mesin Absensi 1 Baik

15. Papan Nama 12 Baik

16. Hand Metal Detektor 1 Baik

17. Lcd Projector 1 Baik

18. Focusing Screen 1 Baik

19. Papan Gambar 24 24 Baik

20. Perkakas kantor lainnya 8 8 Baik

21. Meja kerja kayu 87 Baik

22. Kursi Metal 136 Baik

23. Kursi kayu 22 Baik



58

24. Sice 18 12 Baik, 6 Rusak Berat

25. Bangku Panjang kayu 42 Baik

26. Meja Rapat 1 Baik

27. Meja Komputer 5 Baik

28. Meja Ketik 1 Rusak Berat

29. Meja Resepcionist 2 Baik

30. Kursi Fiberglas 53 Baik 52 dan Rusak Ringan 1

31. Partisi 1 Baik

32. Publik Astari 2 Baik

33. Jam Listrik 1 Rusak Berat 1

34. Jam elektronik 16 Baik 14, Rusak Berat 2

35. Mesin Penghisap Debu 2 Baik

36. Mesin Pemotong rumput 1 Baik

37. AC Split 32 Baik

38. Portable Air Conditioner 1 Baik

39. Kipas Angin 15 Baik 11 dan Rusak Berat 4

40. Alat Pendingin Lainnya 4 Baik

41. Tape Recorder 3 Baik 1 dan Rusak Berat 3

42. Loudspeaker 4 Baik 3 dan Rusak Berat 1

43. Sound system 4 Baik 3, Rusak Berat 1

44. Microphone 2 Rusak Berat

45. Microphone Table stand 7 Baik 5, Rusak Berat 2

46. Tustel 2 Rusak Berat

47. Lambang Garuda Pancasila 5 Baik

48. Gambar Presiden/wakil 3 Baik

49. Tangga Aluminium 1 Baik



59

50. Kaca Hias 1 Baik

51. Palu Sidang 2 Baik

52. Lambang Instansi 1 Baik

53. Karpet 2 Baik

54. Gordyn 2 Baik

55. Audio Mixing Console 2 Baik

56. Audio Mixing Portable 1 Baik

57. Intercom Unit 8 Rusak Berat

58. Wireless Mic 3 Baik

59. Boom Stand 1 Baik

60. UPS 13 Baik

61. Lcd Monitor 3 Baik

62. PABX 1 Baik

63. Pesawat Telepon 2 Baik

64. Faximile 1 Baik

65. Genset 2 Baik

66. Internet 1 Baik

67. PC Unit 30 Baik

68. Laptop 16 Baik

69. Note Book 2 Baik

70. Printer 22 Baik 14 Rusak Berat 8

71. Scaner 2 Baik

72. Viewer 1 Baik

73. Server 3 Baik

74. Router 2 Baik

75. Rak Server 1 Baik



60

76. Switch 1 Baik

77. Peralatan Jaringan Lainnya 1 Baik

78. Monitor 2 Baik

79. Printer (peralatan personal computer) 42 Baik 23 dan Rusak Berat 19

80. Peralatan rumah tangga lainnya 39 Baik

81. Server 2 Baik

82. Router 1 Baik

83. Switch 4 Baik

84. Monografi 6821 Baik

Dalam pelaksanaan Administrasi Umum di Pengadilan Negeri Sawahlunto telah dilaksanakan

sebagaimana mestinya sesuai ketentuan berlaku, dengan catatan sejak Bulan Januari s/d

Desember 2019 dengan rincian sebagai berikut :

− Surat-Surat masuk sebanyak : 1.116 Surat ;

− Surat-Surat keluar sebanyak : 858 Surat ;

Dengan rincian setiap bulan seperti berikut:

Bulan Surat masuk Surat Keluar

Januari 82 102

Februari 72 64

Maret 78 83

April 69 86

Mei 81 94

Juni 78 47

Juli 227 63

Agustus 116 66

September 125 75

Oktober 57 62

Nopember 67 56

Desember 64 60

Total 1.116 858



61

3. Pengelolan Teknologi Informasi

Dari sedemikian banyaknya agenda yang dicanangkan oleh Peradilan Umum dalam

melaksanakan Reformasi, Teknologi Informasi merupakan salah satu bidang yang sangat

urgent dan paling disoroti. Secara umum, Peradilan Umum khususnya Pengadilan Negeri

Sawahlunto sebagai pelayan masyarakat (public service) dalam penegakan hukum telah

memberikan kemudahan bagi masyarakat umum untuk memperoleh informasi secara

terbuka (mulai dari proses beracara sampai dengan pemberitahuan isi putusan). Selain itu, bagi

internal Peradilan Umum pun telah dipermudah dalam mengakses informasi- informasi yang up

to date baik dari Pengadilan Tingkat Banding atau dari Dirjen Badilum maupun Mahkamah

Agung RI. Dengan adanya dukungan Teknologi Informasi tersebut secara khusus dapat

membantu penerapan asas peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan.

− Implementasi e-court di lingkungan Peradilan umum

E-Court atau yang lebih akrab dengan istilah peradilan secara elektronik merupakan

terobosan yang diluncurkan oleh Mahkamah Agung dibidang administrasi pelayanan peradilan

berbasis elektronik dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) dengan berlandaskan pada

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara di Pengadilan

secara Elektronik. Hal tersebut dilakukan untuk mewujudkan pelayanan peradilan sederhana,

cepat dan biaya ringan serta untuk mengikuti tuntutan dan perkembangan zaman serta

pelayanan administrasi peradilan yang cepat dan efisien.

PERMA Nomor 3 Tahun 2018 sendiri mengatur mengenai pengguna, pendaftaran

perkara, pembayaran panjar biaya perkara, pemanggilan para pihak yang semuanya dilakukan

secara elektronik. Menurut PERMA Nomor 3 Tahun 2018, pengguna yang dapat beracara

menggunakan e-Court hanya pengguna terdaftar. Pengguna terdaftar yaitu advokat yang telah

diverifikasi di Pengadilan Tinggi. Dalam PERMA Nomor 3 Tahun 2018 pun belum mengatur

mengenai persidangan secara elektronik. Maka dari itu, Mahkamah Agung mengeluarkan

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2019 tanggal 9 Agustus 2019 tentang

Administrasi Perkara dan Persidangan di Pengadilan secara Elektronik. Dampak dari

keluarnya peraturan terbaru tersebut, Mahkamah Agung melakukan terobosan baru dalam

aplikasi e-Court dengan menambahkan menu e-litigation (persidangan secara elektronik).

Namun, berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung Nomor

1280/SEK/HM.02.3/8/2019 tanggal 23 Agustus 2019 tentang Pemberitahuan Implementasi e-

Court (e-litigasi) dan Rilis SIPP Tingkat Pertama Versi 3.3.0 yang menyebutkan bahwa

pengadilan yang diwajibkan untuk mengimplementasikan fitur persidangan secara elektronik



62

melalui aplikasi e-Court adalah pengadilan sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat

Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Nomor : 630/SEK/SK/VIII/2019 tanggal 19 Agustus

2019 tentang Penunjukan Pengadilan Percontohan Pelaksanaan Uji Coba Administrasi

Perkara dan Persidangan secara Elektronik. Pengadilan yang tidak ditunjuk sebagai

pengadilan percontohan implementasi e-Court (e-litigasi) tidak diperbolehkan untuk

menggunakan dan mengakses menu e-Litigasi dan fitur putusan elektronik pada aplikasi e-

Court akan tetapi fitur lainnya seperti e-filing, e-payment, dan e-summons tetap diperbolehkan.

Dengan terbitnya PERMA Nomor 1 Tahun 2019, pengguna e-Court akan menjadi 2

(dua) kategori yaitu Pengguna Terdaftar dan Pengguna Lain. Untuk Pengguna Lain, akun

didapatkan melalui meja e-Court pada pengadilan, berikut dokumen yang harus dipenuhi yaitu:

1. Perorangan

a. Kartu Tanda Penduduk dan/atau Surat Keterangan pengganti KTP;

2. Kementerian/Lembaga/BUMN


b. Kartu Pegawai;

c. Surat Kuasa/Surat Tugas.

3. Kejaksaan


b. Kartu Pegawai;

c. Surat Kuasa dan/atau Surat Tugas.

4. Badan Hukum


b. Surat Keputusan sebagai Karyawan;

c. Surat Kuasa Khusus.

5. Kuasa Insidentil


b. Surat Kuasa Khusus;

c. Ijin insidentil dari Ketua Pengadilan.



63

Kedepannya akan ada persidangan secara elektronik (e-litigasi), namun hanya untuk jenis

perkara perdata. Adapun pelaksanaan persidangan secara elektronik adalah sebagai berikut :

o Persidangan untuk tahapan upaya damai

Sidang pertama dilangsungkan di dalam ruang sidang sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Majelis hakim berupaya untuk mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara, jika upaya

damai gagal maka Majelis Hakim memerintahkan para pihak untuk menempuh proses mediasi.

Persidangan secara elektronik dapat dilangsungkan atas persetujuan para pihak setelah

selesai proses mediasi.

o Persidangan untuk tahapan jawab-menjawab secara elektronik

Hakim Ketua menetapkan jadwal persidangan elektronik (court calender) untuk acara

penyampaian jawaban, replik, duplik yang disampaikan melalui SIPP. Para pihak wajib

mengirimkan dokumen jawaban, replik, dan duplik dalam format pdf dan rtf/doc sesuai dengan

jadwal yang telah ditetapkan. Apabila pihak tidak mengirimkan dokumen eletronik sesuai

dengan agenda persidangan yang telah ditetapkan tanpa alasan yang sah maka dianggap

tidak menggunakan haknya.

Majelis Hakim memeriksa dan verifikasi dokumen yang dikirimkan oleh para pihak, setelah

selesai memeriksa dan memverifikasi Majelis Hakim meneruskan dokumen kepada pihak

lainnya. Panitera Pengganti mencatata semua data persidangan melalui SIPP.

o Persidangan untuk tahap pembuktian secara elektronik

Para pihak mengunggah dokumen surat yang bermaterai kedalam sistem informasi pengadilan.

Asli dari surat-surat tersebut ditunjukkan dimuka sidang yang telah ditetapkan. Persidangan

pembuktian dengan acara pemeriksaan saksi/ahli dapat dilaksanakan secara jarak jauh melalui

media komunikasi audio visual sehingga semua pihak saling melihat dan mendengar secara

langsung serta berpartisipasi dalam persidangan. Biaya yang timbul dari pelaksanaan

komunikasi audio visual dibebankan kepada Penggugat dan/atau Tergugat yang menghendaki.

o Persidangan untuk tahapan kesimpulan secara elektronik

Para pihak menyampaikan kesimpulan berupa dokumen elektronik melalui e-Court. Setelah

Majelis Hakim menerima dan meneliti dokumen tersebut, maka Majelis Hakim melakukan

verifikasi atas dokumen melalui menu yang telah tersedia pada e-Court. Dokumen kesimpulan

akan terkirim kepada pihak lawan, ketika ketua Majelis menutup dan menetapkan tundaan

sidang untuk pembacaan putusan.



64

o Persidangan untuk tahapan pembacaan putusan secara elektronik

Putusan/penetapan diucapkan oleh Majelis hakim secara elektronik. Pengucapan

putusan/penetapan melalui aplikasi e-Court dalam format pdf. Pembacaan putusan/penetapan

yang demikian dianggap telah dihadiri oleh para pihak. Para pihak dapat meminta salinan

putusan dalam bentuk cetak, namun salinan putusan dalam bentuk cetak maupun elektronik

dikenakan PNBP dan materai yang dapat dibayarkan secara elektronik.

Untuk memberikan pelayanan kepada pencari keadilan, Pengadilan Negeri Sawahlunto

telah berhasil meningkatkan pelayanan dengan loket Pelayanan E-Court. Untuk mewujudkan

pelaksanaan tugas pelayanan tersebut diperlukan sistem beracara perkara secara elektronik

dengan menggunakan Aplikasi E-Court, sehingga Pengadilan berwenang untuk menerima

pendaftaran perkara dan menerima pembayaran panjar biaya perkara secara elektronik.

Aplikasi E-Court yang memungkinkan para pencari keadilan dapat melakukan pendaftaran

perkara perdata baik itu gugatan maupun permohonan secara online.

Pada tahun 2018 Pengadilan Negeri Sawahlunto mendapat piagam penghargaan dengan

diterimanya Sertifikat E-Court dari Pengadilan Tinggi Padang pada tanggal 18 Desember 2018.



65

Selama tahun 2019 terdapat 9 perkara yang terdaftar melalui e court di Pengadilan Negeri

Sawahlunto yaitu terdiri dari Gugatan sebanyak 2 Perkara, Gugatan Sederhana sebanyak 5 Perkara

dan Permohonan sebanyak 2 Perkara.

− Implementasi SIPP di Lingkungan Peradilan Umum

Salah satu penunjang penting yang dapat mendukung terwujudnya Badan Peradilan

Indonesia yang Agung adalah dengan memiliki manajemen informasi yang menjamin

akuntabilitas, kredibilitas, dan transpransi, serta dukungan organisasi modern yang berbasis

TI (Teknologi Informasi) serta SK KMA Nomor ; 1-144/KMA/SK/I/2011, tentang

Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan, sebagai petunjuk pelaksanaan pelayanan

informasi bagi pejabat diseluruh tingkat pengadilan pada keempat lingkungan badan

peradilan. Pengadilan Negeri Sawahlunto telah menggunakan sistem administrasi data

perkara berbasis Teknologi Informasi yang telah di programkan oleh Dirjen Badilum

Mahkamah Agung Republik Indonesia yang disebut Sistem Informasi Penelusuran Perkara

(SIPP). Sistem ini terintegrasi secara terpusat yang tersimpan di database komputer server

Pengadilan dan terhubung dengan komputer-komputer di ruangan yang dipakai bekerja

sehari-hari oleh Pimpinan dan Pegawai Pengadilan Negeri Sawahlunto.



66

Dengan adanya sistem ini semua perkara yang di tangani di Pengadilan Negeri

Sawahlunto akan terekam secara up to date, akurat dan akuntabel. Pimpinan dapat

mengontrol dan mengevaluasi kinerja pegawai serta penanganan Perkara di Pengadilan,

dan juga masyarakat dapat mengakses secara langsung perkembangan perkara melalui

media informasi dan website Pengadilan Negeri Sawahlunto

SIPP merupakan Sistem Informasi Penelusuran Perkara yang dikembangkan

Mahkamah Agung, dan wajib digunakan oleh Pengadilan Negeri seluruh Indonesia untuk

memberikan layanan informasi kepada publik. Pengadilan Negeri Sawahlunto telah

melakukan peningkatan kepatuhan pengisian data SIPP yang terdiri dari validitas,

akurasi dan ketepatan waktu pengisian data SIPP.

Website CTS/SIPP V.3.3.0-1 (Case tracking System) dengan alamat http://sipp.pn-

sawahlunto.go.id yaitu portal yang menyediakan informasi tentang perkara di Pengadilan

Negeri Sawahlunto.

Sarana prasarana yang dimiliki oleh Pengadilan Negeri Sawahlunto untuk

mendukung kelancaran dalam pengisian Apikasi SIPP antara lain:

1. PERANGKAT KERAS

Perangkat keras (hardware) yang tersedia untuk pengisian data dalam SIPP di

Pengadilan Negeri Sawahlunto :



67

No

Nama Perangkat

Jumlah

(Unit)

Keterangan

1 Server Centos 1 Kondisi baik

3 Laptop 1 Kondisi baik

4 Komputer Desk Info 2 Kondisi baik

5 Komputer (P.C) 1 Kondisi baik

6 Switch/Hub 1 Kondisi baik

8 UPS 3 Kondisi baik

9 Modem 1 Kondisi baik

10 Mikrotik 1 Kondisi baik

11 CCTV 16 Channel 16 Kondisi baik

Jaringan yang digunakan di Pengadilan Negeri Sawahlunto meliputi :

1. LAN (Local Area Network), yang menghubungkan jaringan internet menggunakan

kabel dan wifi pada beberapa ruangan.

2. Jaringan Internet Speedy kapasitas 40 Mbps (1 line telepon) yang di- sharing untuk

2 lantai menggunakan Wi-Fi dan kabel LAN.

Pada tahun 2019, pengembangan infrastruktur teknologi informasi di Pengadilan Negeri

Sawahlunto diarahkan untuk penggunaan aplikasi perkara yang dikembangkan Mahkamah

Agung yaitu Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP). Ketersedian perangkat keras untuk

pengembangan SIPP pada Pengadilan Negeri Sawahlunto:

a. Sudah memiliki server SIPP dengan OS CentOS b. Sudah memiliki jaringan Internet dan LAN c. Desk info sudah ada d. Sudah memiliki ruangan server yang dilengkapi dengan AC e. Sudah memiliki Rak Server

f. Teleconference internal untuk ruang sidang anak



68

2. PERANGKAT LUNAK

Perangkat lunak (software) berupa sistem informasi yang dilaksanakan di Pengadilan

Negeri Sawahlunto antara lain meliputi :

1. Website

Pengadilan Negeri Sawahlunto sudah memiliki website yang menampilkan informasi

yang mengacu pada undang undang Keterbukaan Informasi dan SK KMA 1-

144/KMA/SK/I/2011 tentang Pelayanan Informasi di Pengadilan.Alamat website

Pengadilan Negeri Sawahlunto adalah https://pn-sawahlunto.go.id.

2. Aplikasi Monitoring Implementasi SIPP (MIS)

Sehubungan dengan Pasal 27 Ayat (1) Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan

Peradilan Umum Nomor 271/DJU/SK/PS01/4/2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan

Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018 tentang

Administrasi Perkara di Pengadilan Secara Elektronik, bahwa “pengadilan wajib

menerapkan Aplikasi Monitoring SIPP yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Badan

Peradilan Umum untuk memastikan tingkat kepatuhan pengisian data SIPP yang terdiri

dari validitas, akurasi dan ketepatan waktu pengisian data SIPP”, maka Satuan Tugas

Sistem Penelusuran Perkara Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum membuat

aplikasi Monitoring Implementasi SIPP (MIS). Aplikasi ini bertujuan untuk memastikan

tingkat kepatuhan pengisian data SIPP pada Pengadilan Negeri.




69

3. Indeks Persepsi Korupsi

Sejalan dengan pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan pembangunan Zona

Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

Melayani, Satuan Kerja pada pengadilan berkomitmen untuk terus menerus melakukan

perbaikan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik.

Komitmen tersebut mengacu amanah Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012

tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun

2012-2025 dan Jangka Menengah Tahun 2012-2014 serta mengacu kepada Peraturan

Menteri PAN & RB 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju

Wilayah Bebas Dari Korupsi Dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan Melayani Di Lingkungan

Instansi Pemerintah. Salah satu wujud komitment tersebut yaitu dengan disusunnya indeks

persepsi anti korupsi yang menjadi salah satu parameter Pemerintahan yang bersih dan

melayani.

Pengadilan merupakan satuan kerja yang melaksanakan peran dan

penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis serta mengelola sumber daya yang cukup

besar.

Pengadilan Negeri yang akan ditetapkan oleh Pengadilan Tinggi untuk menjadi

lokasi Pilot Project menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani,

perlu memperoleh masukan dari masyarakat menyangkut pelayanan di lingkungannya.

ZI menuju wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih melayani

menitikberatkan pada Integritas penyelenggara dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat. Integritas Penyelenggara pelayanan publik akan dinilai diantaranya dapat



70

dilihat dari potensi suap dan kemungkinan penambahan biaya diluar tarif resmi yang telah

ditetapkan.

Dari indeks 10 indikator tersebut di atas, maka diperoleh Indeks Persepsi Korupsi

Satuan Kerja Pengadilan Negeri Sawahlunto sebesar 3,97

Indeks 3,97 tersebut jika dikonversikan dalam tabel persepsi di bawah ini, maka

sekor indeks tersebut berada antara IPK 3.87 – 4.00 maka masuk pada persepsi kinerja unit

pelayanan BERSIH DARI KORUPSI. Nilai interval konversi Indeks Persepsi Korupsi berada

pada angka 3,97.

No. Indeks Persepsi Korupsi Jumlah

1. Manipulasi Peraturan 3,98

2. Penyalahgunaan jabatan 4,00

3. Menjual Pengaruh 4,00

4. Transparasi Biaya 4,00

5 Taransasi Rahasia 4,00

6 Biaya Tambahan 4,00

7 Hadiah 3,87

8 Transparansi Pembayaran 4,00

9 Percaloan 3,99

10 Perbuatan curang 4,00

4. Aplikasi Sistem Informasi Pengawasan (SIWAS)

SIWAS merupakan situs online whistleblowing system sebagai pelaksanaan

Peraturan MA (PERMA) No. 9 Tahun 2016 tentang Pedoman Penanganan

Pengaduan Whistleblowing System di MA dan Badan Peradilan di bawahnya. SIWAS

diharapkan dapat membantu pengadilan memberikan pelayanan yang akuntabel,

transparansi, bebas korupsi di pengadilan, terintegrasi, kerahasiaan, objektif, adil,

independen, dan kepastian hukum. Fitur SIWAS ini untuk menerima pelaporan atau

pengaduan dari masyarakat ataupun internal pengadilan mengenai dugaan



71

pelanggaran-pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH),

panitera, jurusita dan pegawai pengadilan. Didalamaplikasi SIWAS terdapat

notifikasi status pelaporan yang dikirimkan kepada pelapor secara otomatis dapat

mudah diakses setiap kali ada perkembangan pelaporan, dan juga terdapat inisiatif

tingkat pengadilan banding dimana pengadilan tingkat banding di setiap wilayah memiliki

kewenangan (dalam koordinasi dengan Badan Pengawasan) untuk secara langsung

menindaklanjuti pelaporan terhadap setiap dugaan pelanggaran aparat peradilan.

5. Aplikasi Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP)

Untuk mencapai personil peradilan yang berintegritas dan profesional, Cetak Biru

Mahkamah Agung 2010-2035 mengamanatkan agar pengelolaan Sumber Daya

Manusia Mahkamah Agung dilakukan berbasis kompetensi, agar dapat dicapai

desain organisasi berbasis kinerja dan pada akhirnya dapat memberikan pelayanan

prima kepada pengguna Peradilan. Untuk dapat mengelola sumber daya manusia

sebanyak itu, dibutuhkan sistem informasi pengelolaan pegawai yang mudah, cepat,

efisien, dan efektif.

Mahkamah Agung telah mengembangkan sistem informasi kepegawaian yang disingkat

SIKEP. Aplikasi ini dipergunakan untuk merekam data dan dokumen elektronik

Pegawai. Dengan aplikasi SIKEP, semua data pegawai tersimpan dalam dokumen

elektronik, sehingga dapat diakses dengan mudah dibanding penyimpanan berbasis

kertas (paper based).

Belakangan muncul kebutuhan untuk mengembangkan aplikasi tersebut dengan

memanfaatkannya sebagai sarana pelayanan kepegawaian. Karena itu dilakukan



72

pengembangan dengan memasukkan fitur-fitur layanan kepegawaian seperti

layanan Kenaikan Pangkat Otomatis (KPO) bagi pegawai di seluruh satuan kerja

seluruh Indonesia, layanan ujian dinas bagi pegawai yang diselenggarakan secara

online (e- Exam) dari satuan kerja di seluruh Indonesia, layanan proses promosi dan

mutasi melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) terhadap

pegawai di satuan kerja di seluruh Indonesia, layanan data pengisian LHKPN bagi

Pejabat Negara dan pegawai yang memiliki kewajiban laporan harta kekayaan, layanan

dalam Penetapan Pensiun Otomatis bagi pegawai yang memasuki purna tugas, layanan

pengolahan data lainnya untuk kepentingan lembaga

Seiring lahirnya aplikasi-aplikasi lain di lingkungan Mahkamah Agung serta

kebutuhan untuk memaksimalkan fungsi aplikasi SIKEP lahir pemikiran untuk

mengintegrasikannya dengan aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan integrasi ini, fungsi

SIKEP tidak hanya sebagai sarana penyimpanan data dan pelayanan kepegawaian,

melainkan juga sarana pengambilan keputusan terkait dengan sumber daya

manusia, seperti promosi dan mutasi, rotasi, pemberian penghargaan, dan penegakan

disiplin pegawai. Karena itu aplikasi ini dalam versi terbaru yang disebut versi 3.0

telah diintegrasikan dengan sistem informasi kediklatan (Sisdiklat) dan sistem

informasi pengawasan (Siwas). Selain itu, versi 3.0 ini sudah dilengkapi dengan

dashboard yang berisikan statistik keadaan Pegawai dari berbagai informasi yang

dibutuhkan oleh pimpinan. Pada tataran yang lebih ideal, integrasi ini bertujuan

meningkatkan efektivitas, transparansi dan akuntabilitas sumber daya manusia di

Mahkamah Agung dan peradilan dibawahnya. Khusus untuk pelayanan kepegawaian,

dalam versi 3.0 ini juga ditambahkan fitur-fitur baru, seperti layanan proses Promosi dan

mutasi hingga cetak SK yang terintegrasi dalam satu sistem, layanan perhitungan biaya

pindah bagi pegawai dalam proses mutasi secara otomatis, layanan absensi online,

layanan bagi satuan kerja dalam hal pelaporan yang sudah diintegrasikan dalam

template dan layanan mandiri bagi seluruh pegawai dalam hal administrasi

kepegawaian.



73

6. Publikasi Perkara (One Day One Publish)

Pada kenyataannya, pelayanan informasi perkara masih belum

sepenuhnya memenuhi harapan publik. Sesuai dengan SK KMA No.1-

144/KMA/AK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan, maka

Mahkamah Agung melakukan peningkatan kualitas informasi melalui “Program

‘one day publish’. Tujuan program tersebut adalah memastikan informasi perkara

sudah dapat diketahui di website Kepaniteraan MA pada hari yang sama ketika

putusan diucapkan. Untuk mendukung program tersebut dan untuk mamantau

agar proses kelengkapan pengisian SIPP pada Pengadilan Negeri Sawahlunto

Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto telah mengeluarkan SK tentang Penunjukan

Penanggungjawab Pengisian Aplikasi SIPP.

7. Aplikasi SAIBA (Sistem Akuntansi Informasi Berbasis Aktual)

Aplikasi ini dalam pengimplementasiannya adalah untuk Laporan Keuangan

secara online.



74

8. Aplikasi SIMAK BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang

Milik Negara)

Aplikasi online ini untuk membantu dalam pelaporan data BMN yang ada pada

Pengadilan Negeri Sawalunto.



75

BAB V

PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK

− AKREDITASI PENJAMINAN MUTU

Mahkamah Agung RI sebagai lembaga peradilan yang membawahi empat lingkungan

peradilan, memilki tanggung jawab untuk menjamin pengadilan-pengadilan dibawahinya

memberikan layanan keadilan yang optimal kepada masyarakat. Hal tersebut tercermin

dalam SK KMA Nomor: 026/KMA/SK/II/2012 tentang Standar Pelayanan Peradilan.

Kebijakan ini disikapi oleh Badan Peradilan Umum (Badilum) dengan dibuatnya program

Akreditasi Penjaminan Mutu (APM) untuk lingkungan peradilan umum tingkat banding maupun

tingkat pertama. Program tersebut telah menghasilkan akreditasi bagi hampir semua

pengadilan tingkat banding dan tingkat pertama di seluruh Indonesia. Upaya peningkatan

pelayanan lembaga peradilan kepada masyarakat dilakukan dengan evaluasi terhadap

program APM yang telah berjalan. Evaluasi tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah

kinerja yang telah terstandar tersebut telah mampu memenuhi harapan masyarakat sebagai

pengguna layanan peradilan.

Pada akhir tahun 2017, telah tergores tinta emas di Pengadilan Negeri Sawahlunto

dengan diterimanya Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu dari Direktorat Jendaral Badan

Peradilan Umum Mahkamah Agung RI, yang diserahkan langsung oleh Yang Mulia Bapak

Ketua Mahkamah Agung RI Prof.Dr.M.Hatta Ali, S.H.,M.H di Makasar pada tanggal 29

November 2017.

Sebuah sertifikat Manajemen Mutu bagi Pengadilan adalah suatu penilaian yang

menjadikan tolak ukur kinerja sebuah Pengadilan. Sertifikat diberikan setelah melaui proses

audit eksternal oleh Auditor Pengadilan Tinggi Padang maupun dari Tim Audit dari

Direktorat Jendral Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI. Dengan adanya sertifikat

akreditasi ini, masyarakat tidak perlu ragu lagi dengan Pengadilan Negeri Sawahlunto, baik

dari segi Transparansi dan Akuntabilitasnya.



76

PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS DAN REFORMASI BIROKRASI DI PENGADILAN NEGERI

SAWAHLUNTO

Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018

tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK). Salah dua fokus stranas tersebut

adalah penegakan hukum dan reformasi birokrasi (RB). Karenanya rencana aksi stranas PK Tahun

2019 diprioritaskan pada pembangunan Zona Integritas (ZI) unit-unit kerja percontohan menuju

Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di

lingkungan instansi penegak hukum, salah satunya Pengadilan.

Mahkamah Agung sebagai salah satu lembaga yang sudah mendapatkan apresiasi dan

penghargaan atas pelaksanaan Zona Integritas menuju wilayah bebas korupsi (WBK) ini semakin

berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan yang baik dan bersih bagi seluruh masyarakat

Indonesia. Sebagaimana diketahui MA meraih Prestasi WBK ini pada 10 Desember 2018,

penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden RI setelah 7 (tujuh) unit kerja pengadilan



77

dinyatakan lulus berdasarkan hasil survey yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemberdayaan

Aparatur Sipil Negara bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

a. Pengertian Zona Integritas

Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang

pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui

reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas

pelayanan publik;

Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang diberikan

kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan

tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan

akuntabilitas kinerja;

Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang

diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan,

penataan tata laksana penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan

penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik;

b. Syarat-syarat menuju WBK/WBBM

1) Mendapatkan Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) minimal “CC”.

2) Memiliki peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis;

3) Dianggap telah melaksanakan program-program reformasi birokrasi secara baik.

Pengadilan Negeri sawahlunto telah melakukan Pencanangan Zona Integritas sejak Tahun

2017 sampai dengan saat ini yaitu pada tanggal 12 Februari tahun 2019 , pada acara itu dihadiri

oleh unsur Forkompimda dan seluruh pegawai Pengadilan Negeri Sawahlunto



78

Reformasi Birokrasi mempunyai arti yang sangat penting dalam rangka memajukan negara

dalam berbagai sektornya, khususnya pada aspek peningkatan pelayanan publik. Oleh karenanya,

penjalanan Reformasi Birokrasi haruslah dijalankan oleh seluruh lingkup Pemerintahan baik dalam

sektor eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Sebagaimana dikutip dalam laman website

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Reformasi birokrasi sendiri

pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar

terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan

(organisasi), ketatalaksanaan (business prosess) dan sumber daya manusia aparatur. Reformasi

birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun

aparatur negara agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum

pemerintahan dan pembangunan nasional.

Mahkamah Agung sebagai salah satu unsur utama kekuasaan yudikatif, sangatlah

menekankan pada aspek pelaksanaan Reformasi Birokrasi. Hal tersebut tercermin sebagaimana

dalam Road Map Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung Republik Indonesia 2015-2019. Dijelaskan

sebagaimana dalam Road Map Reformasi Birokrasi Mahkamah Agung tersebut bahwa, dalam

pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB), Mahkamah Agung memandang bahwa Reformasi Birokrasi

adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari reformasi peradilan. Oleh karenanya pelaksanaan



79

Reformasi Birokrasi di Mahkamah Agung menempati prioritas penting dalam upaya mencapai visi

Mahkamah Agung, yaitu “Menjadi Badan Peradilan yang Agung”. Mahkamah Agung telah sangat

menyadari bahwa sebenarnya pekerjaan terberat dalam perubahan tersebut terletak pada aspek

perubahan pola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) segenap aparatur badan peradilan.

Bahwa adanya upaya melakukan perubahan, khususnya pada aspek pola pikir (mind set) dan

budaya kerja (culture set) segenap aparatur badan peradilan, terlihat dari keseriusan Mahkamah

Agung dalam melakukan perubahan atau pembaruan di semua aspek secara hampir bersamaan

melalui 8 (delapan) area perubahan, yaitu :

1. Area I Manajemen Perubahan

2. Area II Peraturan Perundang-undangan

3. Area III Organisasi

4. Area IV Tatalaksana

5. Area V Manajemen Sumber Daya Manusia

6. Area VI Akuntabilitas

7. Area VII Pengawasan

8. Area VIII Pelayanan Publik

Bahwa melalui penekanan utama terhadap 8 (delapan) area perubahan sebagaimana di atas,

Mahkamah Agung juga mempunyai sasaran dalam hal upaya peningkatkan kapasitas dan

akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas KKN, serta peningkatan pelayanan

publik yang mana sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi. Bahkan dalam Pembukaan Acara Pendalaman Zona Integritas Mahkamah

Agung RI dan Badan Peradilan Di Bawahnya Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Sekretaris Mahkamah Agung, Bapak Achmad Setyo

Pudjoharsoyo, menyampaikan bahwa reformasi birokrasi di Mahkamah Agung haruslah dijalankan

dengan baik, dan jangan hanya sekedar bersifat formalitas dalam mengumpulkan evidence (bukti

dukung), akan tetapi harus juga meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.

Sekretaris Mahkamah Agung juga mengingatkan, bahwa Reformasi Birokrasi bukan berarti

semata-mata berbangga dengan menjadi pengadilan yang modern, tetapi yang paling penting

adalah komitmen kuat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Oleh karenanya, setiap

Pengadilan diwajibkan melakukan pembangunan zona integritas dalam rangka menuju Wilayah

Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).



80

Sehubungan dengan hal di atas, Pengadilan Negeri Sawahlunto sebagai jajaran lembaga

Peradilan di bawah Mahkamah Agung senantiasa mendukung dan berkomitmen penuh

melaksanakan Reformasi Birokrasi yang telah dicanangkan oleh Mahkamah Agung. Perubahan-

perubahan yang telah coba diterapkan tersebut, diantaranya dilakukan dalam aspek perubahan pola

pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) yang mana bekerja harus dilakukan dengan sepenuh

hati, ikhlas, dan profesional oleh segenap aparatur badan peradilan. Hal tersebut secara garis

besarnya sebagaimana tercermin pada motto Pengadilan Negeri Sawahlunto, yaitu “CERIA” (Cepat,

Efisien dan Efektif, Ramah, Ikhlas dan Akuntabel).

Motto tersebut di atas, tidaklah hanya sekedar slogan belaka, melainkan telah coba senantiasa

secara konsisten untuk diterapkan dalam seluruh kegiatan sehari-harinya. Salah satu wujud

konkritnya adalah dengan telah dilaksanakannya penerapan Zona Integritas di Pengadilan Negeri

Sawahlunto. Dimana Pengadilan Negeri Sawahlunto telah berupaya keras membangun dan

senantiasa berkomitmen untuk menerapkan Zona Integritas. Pembangunan Zona Integritas tersebut

dilakukan agar Pengadilan Negeri Sawahlunto dapat menjadi Wilayah Yang Bebas Dari Korupsi

(WBK) Dan dapat menjadi Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Sehingga dengan demikian,

maka harapannya zona integritas bukanlah lagi menjadi slogan semata, melainkan sudah menjadi

suatu bukti/wujud dari keseriusan dan komitmen dari segenap perilaku Aparatur Pengadilan Negeri

Sawahlunto guna mewujudkan tercapainya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance)

dalam rangka mewujudkan visi Mahkamah Agung untuk dapat menjadi Badan Peradilan Yang

Agung.



81

Acara Sosialisasi Reformasi Birokrasi di Pengadilan Negeri Sawahlunto telah dimulai pada tanggal

27 Maret 2017 di Ruang Sidang Utama

− PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

Pengadilan Negeri Sawahlunto sebagai salah satu penyelenggara kekuasaan

kehakiman mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan

perkara di tingkat pertama bagi masyarakat pencari keadilan, berkewajiban untuk selalu

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan. Selama ini pelayanan di

Pengadilan Negeri Sawahlunto baik untuk bagian kepaniteraan maupun kesekretariatan

sudah disediakan fasilitas loket bagian kepaniteraan dan kesekretariatan di bagian lobi

kantor, namun tetap saja hal tersebut belum berjalan efektif karena belum adanya acuan

yang pasti dan masih mengadalkan sistem manual belum sama sekali mempergunakan

aplikasi. Merespon masalah tersebut sejalan dengan kebijakan Mahkamah Agung Republik

Indonesia , di mana secara ideal sebuah badan peradilan haruslah berorientasi pada

pelayanan publik yang prima sebagai salah satu penjabaran visi badan peradilan yakni

terwujudnya badan peradilan yang agung, dan sejalan dengan agenda reformasi birokrasi

peningkatan pelayanan publik, maka Pengadilan Negeri Sawahlunto sebagai ujung tombak

pelayanan Mahkamah Agung Republik Indonesia dilingkungan Peradilan Umum mengambil

langkah strategis yang sudah diterapkan oleh beberapa Pengadilan-Pengadilan Negeri yang



82

ada di Indonesia yaitu menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Gate Integrated

Service) yang transparan dan akuntabel sebagai sarana untuk melayani semua pengguna

jasa Pengadilan Negeri Sawahlunto yang meliputi semua urusan administrasi bidang teknis

maupun nonteknis. Penerapan Pelayanan Terpadu Satu pintu diawali dengan dibentuknya

Tim Percepatan Penyelesaian Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Gate

Integrated Service) pada Pengadilan Negeri Sawahlunto oleh Ketua Pengadilan Negeri

Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto Nomor : W3.U3/22/SK/KPN/III/2019

Tanggal I Maret 2019 tentang Struktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pada

Pengadilan Negeri Sawahlunto Pembentukan Tim tersebut sejalan dengan adanya aturan

hukum Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ini dengan diterbitkannya Keputusan Dirjen

Badan Peradilan Umum Nomor 77/DJU/SK/HM02.3/2/2018 Tentang Pedoman Standar

pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri pada

tanggal 26 Februari 2018. Kebijakan- kebijakan tersebut mengawali beroperasinya secara

resmi Pelayanan Terpadu Satu Pintunya Pengadilan Negeri Sawahlunto sejak tanggal 15

Mei 2018; Dengan menerapkan Motto “CERIA” yang merupakan singkatan dari CEPAT,

EFISIEN, EFEKTIF, RAMAH, IKHLAS, dan AKUNTABEL, penerapan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (One Gate Integrated Service) di Pengadilan Negeri Sawahlunto, sama sekali

tidak mengurangi ketentuan tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi

Pengadilan yang sudah diatur dalam Buku II, tetapi semata-mata dimaksudkan untuk lebih

mengoptimalkan pelayanan serta untuk mencegah munculnya praktek-praktek tidak terpuji

akibat adanya interaksi langsung masyarakat pencari keadilan dengan Aparat/ Pejabat

Pengadilan yang kurang transparan di hadapan public dan dengan adanya sistem tersebut

diharapkan pula pelayanan yang diberikan menjadi terstruktur dan terukur (direct service) di

Pengadilan Negeri Sawahlunto. Sebagai suatu sistem pelayanan, PTSP PN. Sawahlunto

tentu masih mengandung berbagai kelemahan memerlukan penyempurnaan dan perbaikan

baik berupa standar prosedur, perangkat keras, perangkat lunak, sumber daya manusia

maupun sarana dan prasarana yang terus menerus akan ditingkatkan agar dapat

memberikan layanan yang lebih baik dikemudian hari, maka untuk berhasilnya pelaksanan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (One Gate Integrated Service) ini akan sangat ditentukan

oleh semua komponen baik dari internal Pengadilan Negeri Sawahlunto, pemerintah, aparat

penegak hukum lain, maupun masyarakat pada umumnya khususnya para pencari keadilan.

Karena itu, dibutuhkan komitmen, kerja keras, kerjasama dan dukungan dari kita semua,

termasuk kontrol atau evaluasi dalam pelaksanaannya



83

PTSP bertujuan:

a. Mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, transparan, terukur sesuai dengan

standar yang telah ditetapkan.

b. Memberikan pelayanan yang prima, akuntabel, dan anti korupsi, kolusi, nepotisme.

PTSP dilaksanakan dengan prinsip:

a. Keterpaduan;

b. Efektif, Efisien, Ekonomis;

c. Koordinasi;

d. Akuntabilitas; dan

e. Aksesibilitas.

Tugas dan Tanggungjawab Petugas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Pengadilan

Negeri Sawahlunto:

Kepaniteraan Pidana :

• Menerima pelimpahan berkas perkara pidana biasa, singkat, ringan dan cepat/lalu lintas dari

Penuntut Umum/Penyidik

• Menerima pendaftaran permohonan praperadilan

• Menerima permohonan perlawanan, banding, kasasi, peninjauan kembali dan grasi

• Menerima memori/kontra memori banding, kasasi dan peninjauan kembali

• Menerima permohonan pencabutan perlawanan, banding, kasasi dan peninjauan kembali

• Menerima permohonan izin/persetujuan penggeledahan danmenyerahkan izin/persetujuan

penggeledahan yang sudah ditandatangani Ketua Pengadilan

• Menerima permohonan izin/persetujuan penyitaan dan menyerahkan izin/persetujuan

penyitaan yang sudah ditandatangi oleh Ketua Pengadilan

• Menerima permohonan izin/persetujuan pemusnahan barang bukti dan atau pelelangan

barang bukti

• Menerima permohonan perpanjangan penahanan dan menyerahkan penetapan

perpanjangan penahanan yang sudah ditandatangani Ketua Pengadilan

• Menerima permohonan pembantaran dan menyerahkan persetujuan pembantaran yang

sudah ditandatangani Ketua Pengadilan

• Menerima permohonan izin besuk dan menyerahkan pemberian izin besuk



84

• Menerima permohonan dan menyerahkan izin berobat bagi Terdakwa yang telah

ditandatangani Ketua Pengadilan

• Layanan-layanan lain yang berhubungan dengan proses dan informasi penyelesaian

perkara pidana/kekhususan.

Kepaniteraan Perdata :

• Menerima Pendaftaran perkara gugatan biasa

• Menerima Pendaftaran perkara gugatan sederhana

• Menerima Pendaftaran perkara perlawanan/bantahan

• Menerima Pendaftaran verzet atas putusan verstek

• Menerima Pendaftaran perkara permohonan

• Menerima Pendaftaran permohonan banding, kasasi dan peninjauan kembali

• Menerima memori/kontra memori banding, kasasi dan peninjauan kembali

• Menerima permohonan sumpah atas ditemukannya bukti baru dalam permohonan

peninjauan kembali

• Menerima permohonan pendaftaran Perjanjian Bersama

• Menerima permohonan pengembalian sisa panjar biaya perkara

• Menerima Permohonan dan pengambilan turunan putusan

• Menerima Pendaftaran permohonan eksekusi

• Menerima Pendaftaran permohonan konsinyasi

• Menerima Permohonan pengambilan uang hasil eksekusi dan uang konsinyasi

• Menerima Permohonan pencabutan gugatan, permohonan, banding, kasasi, peninjauan

kembali dan eksekusi

• Menerima Permohonan pendaftaran keberatan putusan arbitrase, KPPU, dan BPSK.

• Menerima permohonan Surat Keterangan Tidak Pailit.


perkara perdata/kekhususan.

Kepaniteraan Hukum :

• Permohonan pendaftaran pendirian CV

• Permohonan waarmaking surat-surat

• Surat permohonan surat keterangan tidak tersangkut perkara pidana dan perdata

• Permohonan surat izin yang sudah ditandatangani Ketua Pengadilan untuk melaksanakan

penelitian dan riset



85

• Permohonan keterangan data perkara dan turunan putusan perkara yang telah berkekuatan

hukum tetap

• Permohonan pendaftaran surat kuasa

• Permohonan legalisasi surat

• Permohonan informasi dan memberikan informasi sesuai Surat Keputusan Ketua

Mahkamah Agung RI Nomor 1-144

• Permohonan informasi kepada pimpinan atau pegawai tertentu apabila diperlukan untuk

menyediakan informasi yang diminta pemohon.

• Informasi jadwal persidangan setiap hari kepada para pihak yang berkepentingan

• Penanganan pengaduan/SIWAS-MARI

• Layanan-layanan lain yang berhubungan dengan pelayanan jasa hukum


perkara pidana/kekhususan

Sub Bagian Umum dan Keuangan :

• Menerima dan menyerahkan seluruh surat-surat yang ditujukan dan yang dikeluarkan

kesekretariatan Pengadilan Negeri



86

− INOVASI PELAYANAN PUBLIK

Penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia memasuki periode baru pasca reformasi.

Reformasi membawa berbagai perubahan khususnya dalam tata kelola pemerintahan. Pasca

reformasi konsep desentralisasi dalam tata kelola pemerintahan mulai diterapkan. Hal ini

mendorong praktik demokrasi di semua bidang kehidupan, termasuk pengelolaan

pemerintahan daerah seluruh Indonesia.

Demokrasi merupakan salah satu faktor pemicu perubahan cara pandang

masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Tata kelola pemerintahan yang

sebelumnya government needs centered (terpusat pada kebutuhan pemerintah)

berubah menjadi people needs centered (terpusat pada kebutuhan masyarakat). Penyebab

perubahan ini diantaranya adalah tingkat pengetahuan masyarakat yang semakin meningkat

berbanding lurus dengan cara berpikir kritis masyarakat.

Perubahan cara fikir yang terjadi di dalam masyarakat diawali dengan keterbukaan

informasi pada era demokrasi. Masyarakat telah mampu menganalisa dan menentukan apa

yang menjadi kebutuhannya. Khususnya dalam bidang tata kelola pemerintahan, masyarakat

mampu meminta pelayanan publik yang berkualitas sesuai dengan hak yang mereka miliki.

Reformasi Birokrasi dilakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Gagasan

reformasi birokrasi adalah meningkatkan kultur birokrasi yang transparan, akuntabel, dan bersih

dari tindakan KKN (Korupsi Kolusi Nepotisme), serta bertanggungjawab. Reformasi birokrasi

ingin mencapai efisiensi dan efektifitas dalam manajemen organisasi birokrasi, meningkatkan

kinerja birokrat dan pelayanan publik di Indonesia. Perubahan citra organisasi pemerintah yang

kaku, lamban, gemuk, dan diskriminatif ingin dirubah menjadi organisasi professional yang



87

efisien. Reformasi dilakukan pada berbagai macam sektor baik pada pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah.

Reformasi Birokrasi dengan jelas menyatakan bahwa inovasi merupakan salah satu

prinsip yang harus dipenuhi. Inovasi kebijakan diambil sebagai salah satu langkah menghadapi

perubahan lingkunagn internal dan eksternal organisasi pemerintah. Kombinasi perbaikan

sistem birokrasi, peningkatan Sumber Daya Aparatur Negara serta Inovasi Kebijakan dianggap

mampu untuk mendongkrak kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 30 Tahun 2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik menyatakan bahwa

sebagai usaha percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik dilakukan pengembangan dan

pembangunan inovasi pelayanan publik pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Inovasi Pelayanan Publik dilakukan dalam pelayanan publik. Hal itu dilakukan karena

melalui peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur dan regulasi untuk mempermudah

pelayanan tidak mampu meningkatkan kualitas pelayanan seperti yang diharapkan

masyarakat.

Inovasi Pelayanan Publik diharapkan dapat mendorong metode-metode baru

dalam bidang pelayanan publik. Inovasi yang dihasilkan instansi pemerintah bertujuan untuk

mencapai efisiensi dan efektifitas pelayanan. Model pelayanan publik yang inovatif akan

memangkas kerumitan sistem birokrasi. Inovasi Pelayanan Publik yang dimaksud adalah

berbagai macam gagasan baru yang dipraktikkan dalam proses pelayanan publik.

Selanjutnya perkenankan kami untuk menyampaikan kegiatan dan program kerja serta

inovasi pelayanan publik telah dilaksanakan selama Tahun 2019 antara lain:

Inovasi yang pertama adalah pembayaran biaya perkara melalui mesin EDC (Elektronik Data

Capture), selama ini setiap pembayaran biaya perkara selalu dilakukan dengan penyetoran

langsung ke bank terdekat, cara tersebut dipandang tidak efektif dan efisien terutama dari segi

waktu. Para pihak atau kuasanya harus berkendara setidaknya sejauh 5 km untuk menuju bank

terdekat, setelah sampai di bank para pihak atau kuasanya pun harus antri sekian lama bahkan

bisa berjam-jam untuk bisa melakukan transaksi.

Berangkat dari permasalahan itulah inovasi Pembayaran Biaya Perkara melalui EDC ini

muncul, diawali dengan kerjasama dengan pihak bank untuk menyediakan mesin EDC di

Pengadilan Negeri Sawahlunto. Dengan adanya mesin EDC ini, diharapkan masyarakat dapat

memanfaatkanya untuk melakukan transaksi keuangan perkara, sehingga lebih hemat waktu

dan tenaga, proses mejadi lebih cepat.



88

Kedua :

Untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan kepada para pencari keadilan,

Pengadilan Negeri Sawahlunto telah menyediakan fasilitas umum berupa : Ruang Laktasi,

Ruang Tunggu Ramah Anak, Mushalla dan Toilet bagi penyandang Disabilitas.



89

Ketiga:

Untuk memberikan pelayanan kepada pencari keadilan, Pengadilan Negeri

Sawahlunto telah berhasil meningkatkan pelayanan dengan loket Pelayanan E-Court. Untuk

mewujudkan pelaksanaan tugas pelayanan tersebut diperlukan sistem beracara perkara



90

secara elektronik dengan menggunakan Aplikasi E-Court, sehingga Pengadilan berwenang

untuk menerima pendaftaran perkara dan menerima pembayaran panjar biaya perkara

secara elektronik. Aplikasi E-Court yang memungkinkan para pencari keadilan dapat

melakukan pendaftaran perkara perdata baik itu gugatan maupun permohonan secara

online.

Keempat :

Untuk memenuhi maksud surat Edaran Direktur Jendral Badan Peradilan Umum

Mahkamah Agung RI Nomor : 1/DJU/SE/V/2012 tentang Penyediaan Sarana Ruang Tamu

Terbuka pada Pengadilan diseluruh Indonesia, untuk itu Pengadilan Negeri Sawahlunto

telah menyediakan ruang tamu terbuka untuk kemyamanan para pencari keadilan dan juga

untuk para pejabat dan pegawai dalam menerima tamu.

Kelima :

Untuk memberikan kenyamanan dan perlindungan terhadap persidangan anak,

Pengadilan Negeri Sawahlunto telah membangun suatu sistem dalam persidangan anak

yakni Teleconference, dimana terdakwa anak tidak bertatap muka langsung dengan saksi

melainkan terdakwa anak berada diruang tunggu anak dalam pemeriksaannya.



91

Berbagai keberhasilan dari kegiatan dan program kerja ini tidak saja sangat

membanggakan, namun juga harus menjadi cambuk agar Pengadilan Negeri Sawahlunto

dapat mempertahankan kinerja dan terus meningkatkan layanan publik dan kinerjanya

ditahun tahun yang akan datang. Masih banyak program prioritas dan target dicetak biru

pembaharuan Mahkamah Agung yang belum kita wujudkan. Kita harus berupaya lebih keras

dan ikhlas serta bekerja tuntas agar Visi Mahkamah Agung menjadi Badan Peradilan yang

Agung segera terwujud.



92

Kelima Aplikasi Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Dalam rangka pelaksanaan Akreditasi Penjamin Mutu Peradilan Umum serta

mendukung Reformasi Birokrasi di lingkungan Badan Peradilan Umum, Pengadilan

Negeri Sawahlunto mengadakan survei yang berdasarkan Surat Dirjen BADILUM

tanggal 13 April 2016 Nomor : 520/DJU/PS.02/4/2016, serta mengacu pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

Nomor 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat

Unit Penyelenggara Pelayanan Publik. Survei pendapat masyarakat mengenai

pengalaman dalam memperoleh pelayanan di Pengadilan Negeri Sawahlunto, diambil

dengan metode kuesioner. Indeks Kepuasan Masyarakat diartikan bahwa kepuasan

pelanggan saat ini dalam hal kualitas pelayanan dapat dijelaskan /diukur dengan

membandingkan persepsi pelayanan yang diterima dengan pelayanan yang

diinginkan/diharapkan.

Pelayanan publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum

memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat diketahui dari berbagai keluhan

masyarakat yang disampaikan melalui media masa dan jaringan sosial, sehingga

memberikan dampak buruk terhadap pelayanan pemerintah, yang menimbulkan

ketidakpercayaan masyarakat. Salah satu upaya yang harus dilakukan dalam perbaikan

pelayanan publik adalah melakukan Survei Kepuasan Masyarakat kepada pengguna

layanan. Mengingat jenis layanan publik sangat beragam dengan sifat dan karakteristik

yang berbeda, maka Survei Kepuasan Masyarakat dapat menggunakan metode dan

teknik survei yang sesuai. Berdasarkan hal tersebut Pengadilan Negeri Sawahlunto

Kelas II melaksanakan survei kepuasaan masyarakat dalam rangka pelaksaaan

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16

Tahun 2014 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap

Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Survei kepuasaan masyarakat ini bertujuan untuk mengukur kepuasan

masyarakat sebagai pengguna layanan dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pelayanan publik di Pengadilan Negeri Sawahlunto Kelas II. Adapun sasaran-sasaran

Survei Kepuasan Masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Mendorong partisipasi masyarakat sebagai pengguna layanan dalam menilai kinerja

penyelenggara pelayanan di Pengadilan Negeri Sawahlunto Kelas II.



93

2. Mendorong penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas Pelayanan di

Pengadilan Negeri Sawahlunto Kelas II Mendorong penyelenggara pelayanan

menjadi lebih inovatif dalam menyelenggarakan pelayanan publik di Pengadilan

Negeri Sawahlunto Kelas II.

Berdasarkan survei kepuasan masyarakat di Pengadilan Negeri Sawahlunto

Kelas II dan hasil analisis data yang telah dilakukan (lihat lampiran) diketahui bahwa

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Pengadilan Negeri Sawahlunto Kelas II

sebesar 80,44 % berada pada kategori “BAIK” (pada interval 62,51 s/d 81,25). Adapun

capaian yang diharapkan pada sasaran mutu Pengadilan Negeri Sawahlunto Kelas II

yang telah ditetapkan sebesar 80 % Hasil tersebut telah melebihi sasaran mutu yang

ditetapkan Pengadilan Negeri Sawahlunto Kelas II.

Hasil IKM tersebut di atas, terdiri dari sembilan ruang lingkup, analisis selanjutnya

adalah mendeskripsikan hasil analisis terhadap kesembilan ruang lingkup tersebut.

No. Ruang Lingkup Rata-rata

Skor Kategori Peringkat

1. Persyaratan 3,13 Baik 7

2. Prosedur 3,20 Baik 6

3. Waktu Pelayanan 3,05 Baik 9

4. Biaya/Tarif 3,12 Baik 5

5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan

3,25 Baik 4

6. Kompetensi Pelaksana 3,35 Sangat Baik 1

7. Perilaku Pelaksana 3,29 Sangat Baik 2

8. Maklumat Pelayanan 3,21 Baik 8

9. Penanganan Pegaduan, Saran dan Masukan

3,26 Sangat Baik 3



94

Keenam Aplikasi E- Tilang

Penerapan Aplikasi di E-Tilang di Pengadilan Negeri Sawahlunto sudah di mulai pada

tanggal 1 Maret 2017. Masyarakat bisa mengakses Website Pengadilan Negeri Sawahlunto,

untuk melihat denda tilang dengan mengklik kolom Denda Tilang dan langsung ke kolom

Pencarian, masukkan kode Tilang maka akan keluar denda tilang yang dimaksud.

Penerapan aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk mengetahui denda tilang tanpa perlu

datang ke Pengadilan Negeri untuk melihat denda tilang.



95

REGULASI TAHUN 2019

Regulasi adalah suatu aturan yang menjadi dasar hukum. Pada tahun 2019, Pengadilan

Negeri Sawahlunto mengeluarkan beberapa regulasi baik untuk regulasi untuk internal, maupun

untuk eksternal peradilan, yaitu sebagai berikut:

1. Manajemen Perubahan

Manajemen Perubahan di Pengadilan Negeri Sawahlunto atau change

management merupakan pendekatan terstruktur dalam rangka membawa Pengadilan

Negeri Sawahlunto dari kondisi saat ini (current state) ke masa depan yang diinginkan

(desired future state) untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Reformasi Birokrasi di

Pengadilan Negeri Sawahlunto dalam konteks manajemen perubahan meliputi perubahan

di dalam struktur organisasi, proses, tata laksana, sumber daya manusia, pelayanan

publik, pola pikir dan budaya kerja. Fokus utama dari reformasi birokrasi di Pengadilan

Negeri Sawahlunto dalam perspektif manajemen perubahan adalah 8 (delapan) area

perubahan sebagaimana termaktub dalam Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20

Tahun 2010 Tentang Roadmap Reformasi Birokrasi 2010 –2014 yang pada akhirnya akan



96

mengarah kepada pembelajaran organisasi pada Pengadilan Negeri Sawahlunto (Building

Learning Organization). Di samping itu, dimensi formal, psychological dan social juga

menjadi faktor penghambat reformasi birokrasi di Pengadilan Negeri Sawahlunto perspektif

manajemen perubahan (change management). Untuk mendukung Reformasi Birokrasi,

Pengadilan Negeri Sawahlunto mengeluarkan Keputusan Ketua Pengadilan Negeri

Sawahlunto Nomor Nomor : W3.U3/24/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 tentang

Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Pengadilan Negeri Sawahlunto

2. Perundang-undangan

Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma

hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara

atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan

Perundang-undangan. Pengadilan Negeri Sawahlunto telah menyesuaikan kinerja

terhadap Undang-Undang Peradilan Umum.

3. Penataan dan Penguatan Organisasi

Terlaksananya restruktirisasi/penatan tugas dan fungsi unit kerja, dengan

tersedianya pembagian tugas dan fungsi unit kerja pada Pengadilan Negeri Sawahlunto

yang tepat fungsi dan tepat ukuran dalam menangani fungsi organisasi, tata laksana,

pelayanan publik, kepegawaian yang mampu mendukung tercapainya tujuan dan sasaran

serta terhindarkannya duplikasi jabatan, tugas dan fungsi yang dapat mendorong

percepatan reformasi birokrasi.

4. Penataan Tata Laksana

Pengadilan Negeri Sawahlunto dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi telah

mempunyai dokumen SOP yang disahkan untuk terselenggaranya transparasi,

akuntabilitas dan standarisasi proses penyelenggaraan kegiatan, tugas dan fungsi sesuai

visi dan misi.

5. Penataan Sistem Manajemen SDM

Penataan pejabat atau pegawai baru maupun yang sedang berkarir yang memiliki

tingkat kompetensi yang dipersyaratkan oleh jabatan telah tersedianya uraian jabatan,

uraian tugas dan tanggung jawab dan meningkatnya pemahaman dan penerapan atas

uraian jabatan yang mengandung tugas, tanggung jawab dan hasil kerja yang harus

diemban pegawai dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya SK TIM BAPERJAKAT



97

6. Penguatan Akuntabilitas

Terselenggaranya transparansi, akuntabilitas dan standarisasi proses

penyelenggaraan pemerintahan pengembangan system manajemen kinerja organisasi.

Terbangunnya system yang mampu mendorong tercapai kinerja organisasi yang terukur.

Berjalannya system akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif. Penyusunan Indikator

Kinerja Utama (IKU) pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.

7. Penguatan Pengawasan

Pengadilan Negeri Sawahlunto telah melakukan fungsi pengawasan sebagai kawal

depan Mahkamah Agung Republik Indonesia sesuai kewenangan yang didelegasikan oleh

Mahkamah Agung untuk melakukan control langsung dan memonitor serta menilai kinerja

Pengadilan Negeri Sawahlunto yang lebih baik.

Mengembangkan sistem prosedur peradilan untuk meningkatkan pemberian

layanan peradilan dan memelihara kepercayaan dan keyakinan publik pada sistem

pengadilan. Hal ini akan dicapai melalui pendekatan yang koheren dan terkoordinasi

dalam proses berbagai permasalahan yang saling terkait, kesempatan dan inisiatif yang

saling menguatkan. Secara khusus upaya meningkatkan sistem peradilan, untuk

meningkatkan efisiensi sistem dan prosedur pengadilan, meningkatkan kapasitas sistem

untuk memonitor dan menilai kinerja secara berkelanjutan dan memulai mekanisme yang

lebih baik untuk transparansi dan pencegahan KKN.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Penerapan standar pelayanan pada unit kerja Pengadilan Negeri Sawahlunto.

Terimplementasinya penggunaan standar pelayanan dalam pelayanan publik.

Terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik dan lebih

terjangkau keterbukaan informasi publik, seperti: informasi panjar biaya perkara,

transparansi pengembalian sisa panjar, dan informasi pada website, system administrasi

perkara, system administrasi kepegawaian, system pelaporan.

Pada Tahun 2019 Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto telah membuat kebijakan

Internal dengan menerbitkan Surat Keputusan antara lain :

1. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto Nomor :

W3.U3/01/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2018 tentang Komitmen Bersama Dalam



98

Rangka Pemberian Layanan Berstandar Akreditasi Penjaminan Mutu Pada Pengadilan

Negeri Sawahlunto.


W3.U3/02/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2018 tentang Penunjukan Tim Role Model

Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/03/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penunjukkan Role Model di

Lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/04/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Susunan Majelis Hakim


5. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto Nomor : W3-

U3/5/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penunjukan Hakim Mediator



U3/06/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penujukan Juru Bicara/Humas

Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/07/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penunjukan Hakim

Pengawas Bidang Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/08/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penunjukan Penanggung

Jawab dan Koordinator Penanganan Bantuan Delegasi Pemanggilan/Pemberitahuan



W3.U3/09/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penunjukan Panitia Seleksi

Lembaga Penyedia Pemberi Jasa Hukum Pelayanan Pos Bantuan Hukum

(POSBAKUM) Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/10/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan Tim Survey



99

Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Pengadilan pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.


W3.U3/11/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Pembentukan Tim

Pengelola Meja Informasi Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto Tahun 2019.


U3/12/SK/KPN/I/2019 Tanggal 2 Januari 2019 tentang Penunjukan Tim Pemeriksa

Pengaduan di Lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/13/SK/KPN/II/2019 Tanggal 2 Februari 2019 tentang Pemberlakuan Maklumat

Pelayanan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/14/SK/KPN/II/2019 Tanggal 7 Februari 2019 tentang Pembentukan Tim

Pembangunan Zona Integritas Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/15/SK/KPN/II/2019 Tanggal 8 Februari 2019 tentang Pembentukan Tim

Penilaian Mandiri Pembangunan ZI Menuju WBK dan WBBM Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.

16. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto Nomor : W3.U3/16/KP/II/2018

Tanggal 8 Februari 2019 tentang Pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi Benturan

Kepentingan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


Tanggal 8 Februari 2019 tentang Pembentukan Tim Monitoring dan Evaluasi

Penanggulangan Gratifikasi Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


Tanggal 12 Februari 2019 tentang Pemilihan Role Model Pimpinan Pada Pengadilan

Negeri Sawahlunto.


W3.U3/19/SK/KPN/II/2019 Tanggal 12 Februari 2018 tentang Pemilihan Role Model

Agen Perubahan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.



100


W3.U3/19/SK/KPN/II/2019 Tanggal 22 Februari2019 tentang Penetapan Keputusan

Dirjen Badilum Nomor 2012/DJU/SKPS.01/12/2018 Tentang Penetapan SOP

Kepaniteraan pada PN yang Berada di Lingkungan Peradilan Umum Khusus SOP

Kepaniteraan Perdata, Gugatan Sederhana, SOP Kepaniteraan Hukum menjadi SOP

Kepaniteraan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto


W3.U3/21/SK/KPN/III/2019 Tanggal 1 Maret 2019 tentang SK Pembentukan Tim

Pengendali Gratifikasi Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/22/SK/KPN/III/2019 Tanggal I Maret 2019 tentang Struktur Pelayanan Terpadu

Satu Pintu (PTSP) Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/23/SK/KPN/III/2019 Tanggal 1 Maret 2019 tentang Pembentukan Tim

Pelaksana Penyusunan Analisis Jabatan , Analisis Beban Kerja dan Evaluasi Jabatan

Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto

24. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto Nomor : W3.U3/24/KPN/III/2019

Tanggal 22 Maret 2019 tentang Pembentukan YTim Reformasi Birokrasi Pengadilan

Negeri Sawahlunto.


W3.U3/25/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 tentang Penunjukan Satuan Tugas

(Satgas)/Relawan Anti Narkoba Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/26/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 tentang Pembentukan Tim

Pembangunan Zona Integritas Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/27/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 tentang Hakim Pengawas dan

Pengamat dan Sekretaris Putusan Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/28/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Penunjukan Penunjukan



101

Tim Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.

29. Surat Perintah Pelaksana Tugas Panitera Muda Pidana Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto Nomor : W3.U3/SK/KPN/29/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang

Perberlakuan Struktur Pengadilan Negeri Sawahlunto berdasarkan Perma RI Nomor 7

Tahun 2015.


W3.U3/30/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Pembentukan Tim

Implementasi SIstem Manajemen Mutu Standar Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan

Umum Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/31/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Penanggung Jawab Buku

Register-Register Perkara Pidana Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/32/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Penunjukan Tim

Implementasi “SIWAS” MARI (SIstem Pengawasan MARI) Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.


W3.U3/33/KP.04.5/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Pedoman Penanganan

Gratifikasi di Lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/34/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Standarv Pelayanan



W3.U3/35/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Petunjuk Pelaksanaan

Penanganan Benturan Kepentingan di Lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/36/SK/KPN/III/2019 Tanggal 22 Maret 2019 Tentang Penunjukan Role Model

diLingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto.



102


W3.U3/37/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Delegasi Wewenang Dari

Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto ke Wakil Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/37/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Susunan Majelis Hakim

Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/39/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Hakim sebagai

Mediator Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/40/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Juru

Bicara/Humas Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/41/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Hakim

Pengawas Bidang dan Format Laporan Hasil Pengawasan (LHP) Bagi hakim

Pengawas Bidang Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/42/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Badan Pertimbangan

Jabatan dan Kepangkatan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/43/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Penanggung

Jawab dan Petugas Absensi Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri Sawahlunto Pada



W3.U3/44/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Struktur Petugas Pelayanan

Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/45/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Uraian Tugas

Pada Hakim Masing-masing Bagian Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/46/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Pembentukan Tim



103

Implementasi Sistem Manajemen Mutu, Standar, Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan

Umum Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .



Reformasi Birokrasi Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/48/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Tim Penilaian

Role Model Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/49/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Tim Implementasi “SIWAS

MARI” Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/49/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Tim Implementasi “SIWAS

MARI” Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/49/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Pembentukan Tim Surveys

Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Keadilan .


W3.U3/529/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Tim

Pemeriksa Pengaduan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/53/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Pembentukan Zona

Integritas Pengadilan Negeri Sawahlunto .



Pengendali Tim Gratifikasi Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .



Pengawasan Penegakan Disiplin Kerja Aparatur Sipil Negara Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto .



104



Pelaksanaan Penyusunan Analisis Jabatan, Analisa Beban Kerja dan Evaluasi Jabatan

Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/56/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Satuan

Tugas/Relawan Anti Narkoba Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/57/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Tim Evaluasi

Operasional (SOP) Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/59/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Pembentukan Satuan

Tugas Penyelenggaraan SIIP di Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/60/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Satuan Tugas Penanganan

Benturan Kepentingan di Pengadilan Negeri Sawahlunto .



Pengelola Whistle Blowing System Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/62/SK/KPN/VI/2019 Tanggal 17 Juni 2019 Tentang Penunjukan Supervisor

Petugas Peayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/63/SK/KPN/VII/2019 Tanggal 22 Juli 2019 Tentang Penunjukan Hakim

Pengawas Bidang dan Format Laporan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/64/SK/KPN/VII/2019 Tanggal 22 Juli 2019 Tentang Penunjukan Hakim

Pengawas Bidang dan Format Laporan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .


W3.U3/65/SK/KPN/VII/2019 Tanggal 23 Agustus 2019 Tentang Struktur Petugas

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto .



105


W3.U3/66/SK/KPN/IX/2019 Tanggal 12 September 2019 Tentang Tim Pelaksana

Analisis Jabatan Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/67/SK/KPN/IX/2019 Tanggal 12 September 2019 Tentang Tim Pelaksana

Analisis Beban Kerja Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/68/SK/KPN/X/2019 Tanggal 1 Oktober 2019 Tentang Pembentukan Tim

Implementasi Sistem Manajemen Mutu, Standar Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan

Umum-ICPE )Indonesian Court Performance Excellent) Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.



Reformasi Birokrasi Pengadilan Negeri Sawahlunto.



Pengendali Gratifikasi pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/71/SK/KPN/X/2019 Tanggal 1 Oktober 2019 Tentang Penunjukan Tim

Pengelola Website di Lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto


W3.U3/72/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Susunan Majelis

Hakim pada Pengadilan Negeri Sawahlunto


W3.U3/73/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Pembentukan Tim

Reformasi pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/74/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Delegasi Wewenang

dari Ketua kepada Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/75/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Penunjukan Tim



106

Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.


W3.U3/76/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Penunjukan Hakim

Pengawas Bidang PadaPengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/77/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Penunjukan

Supervisor Petugas PTSP dan Ecourt Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/78/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Struktur Petugas

PTSP Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/79/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Penunjukan Super

Admin, Admin, Operator Sistem Informasi SIPP, Website dan Sarana IT Lainnya Pada




Implementasi SIstem Manajemen Mutu, Standar Akreditasi Penjaminan Mutu Peradilan

Umum ICPE Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.



Surveys Indeks Kepuasan Masyarakat Pengguna Pengadilan Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.



Impelementasi SIWAS MARI Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.



Pembangunan Zona Integritas Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.



107









Evaluasi Operasional SOP Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/87/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Pembagian Tugas

Pegawasan Atasan Langsung kepada Jajaran dibawahnya Pada Pengadilan Negeri

Sawahlunto.



Evaluasi Mandiri Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/89/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Jangka Waktu

Penanganan Perkara Perdata dan Pidana Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.


W3.U3/90/SK/KPN/XI/2019 Tanggal 13 November 2019 Tentang Pembentukan Satuan

Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Pada Pengadilan Negeri Sawahlunto.



108

BAB VI

PENGAWASAN

A. INTERNAL

Pengawasan internal adalah pengawasan dari dalam lingkungan Pengadilan Negeri

Sawahlunto yang mencakup pengawasan melekat dari pihak pimpinan Pengadilan Negeri

Sawahlunto pada khususnya.

Pengawasan melekat ini sebagai serangkaian kegiatan yang bersifat sebagai pengendalian yang

terus menerus dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto dibantu Wakil Ketua Pengadilan

Negeri Sawahlunto selaku atasan langsung terhadap bawahannya secara preventif dan represif,

agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan

rencana kegiatan dan peraturan perundang undangan yang berlau.

Dalam pelaksaan pengawan internal tersebut bertujuan untuk :

a. Memperoleh informasi apakah penyelenggaraan teknis peradilan, pengelolaan

administrasi peradilan dan pelaksanaan tugas umum peradilan telah dilaksanakan sesuai

dengan rencana dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Memperoleh umpan balik bagi kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan tugas-tugas

peradilan;

c. Mencegah terjadinya penyimpangan, mal administrasi, dan ketidakefisienan

penyelenggaraan peradilan;

d. Menilai kinerja;

Pengawasan yang dilakukan di lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto dilaksanakan untuk dapat

mengetahui kenyataan yang ada sebagai masukan dan bahan pertimbangan pimpinan pengadilan

pada khususnya untuk menentukan kebijakan dan tindakan yang diperlukan menyangkut

pelaksanaan tugas pengadilan, tingkah laku aparat pengadilan, dan kinerja pelayanan publik

pengadilan.

Dilingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto, pelaksanaan pengawasan melekat, wewenang dan

tanggung jawab pengawasan berada pada :

- Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto

- Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto

- Seluruh pejabat Kepaniteraan (Panitera, Panitera Muda)



109

- Seluruh pejabat Struktural (Sekretaris, Kasubag)

Hal yang dapat ditunjukkan adalah sejumlah Surat Keputusan Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto

tentang penunjukan Hakim Pengawas Bidang dan Pembebanan tanggung jawab pengawasan

internal kepada Wakil Ketua Pengadilan Negeri Sawahlunto selaku kordinator pengawasan bidang

kepaniteraan dan kesekretariatan.

Pelaksanaan dari Surat keputusan tersebut adalah pengawasan rutin yang dilaksanakan dengan

melakukan pemeriksaan secara kompherensif terhadap seluruh aspek penyelenggaraan peradilan di

lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto yang meliputi :

1. Pelaksanaan tugas pokok dilingkungan kepaniteraan yang mencakup administrasi

persidangan dan administrasi perkara;

Wakil Ketua Pengadilan Negeri, Hakim Pengawas Bidang, Panitera, secara rutin dalam tiap

bulan melakukan pemeriksaan register-register, SIPP/CTS, buku bantu, buku kas, persiapan

pelaksaan eksekusi perkara perdata, surat penetapan, dan lainnya di kepaniteraan pidana,

kepaniteraan perdata maupun kepaniteraan hukum;

2. Pelaksanaan tugas pokok di lingkungan keekretariatan yang mencakup administrasi

kepegawaian, organisasi dan tata laksana, umum dan keuangan dan bagian perencanaan

teknologi informasi dan pelaporan;

Wakil Ketua Pengadilan Negeri, Hakim Pengawas Bidang, Sekretaris secara rutin dalam

tiap bulan melakukan pemeriksaan register-register, buku bantu, buku kas, kendali surat,

inventaris BMN, SIKEP, SIMAK dan lainnya di sub bagian umum dan keuangan, sub bagian

kepegawaian, organisasi dan tata laksana, sub bagian perencanaan teknologi informasi dan

pelaporan, pemeriksaan atas pengelolaan dana APBN dalam DIPA dalam tahun berjalan

serta pemeriksaan dan review atas laporan realisasi anggaran dalam DIPA maupun

neracanya;

Adapun hasil pengawan bidang pada Pengadilan Negeri Sawahlunto tahun 2019 sebagai berikut :

1. Pola Bindalmin telah berjalan sesuai ketentuan dalam buku pola Bindalmin, namun masih

terdapat kurang ketelitian dalam melaksanakan tugas.

2. Penerapan hukum acara dalam putusan Pengadilan Negeri Sawahlunto secara substansi

sudah baik.

3. Dalam bidang administrasi persidangan telah berjalan dan terlaksana dengan baik.

4. Pelakasanaan teknis persidangan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Batusangkar

sudah berjalan sebagaimana mestinya.



110

5. Penyusunan surat-surat yang terdapat pada Bundel b dan dalam berkas perkara tingkat

banding secara umum telah terlaksana dengan baik.

6. Penyelesaian minutasi berkas-berkas perkara banding, baik di Bagian Kepaniteraan Pidana,

Perdata maupun di Kepaniteraan Hukum telah berjalan baik.

7. Pengawasan disiplin Hakim dan pegawai pada Pengadilan Negeri Sawahlunto sudah baik,

namun perlu ditingkatkan kinerja yang lebih baik dan professional.

8. Pembukuan Keuangan Buku Kas Umum dan Buku Kas Pembantu lainnya sudah sesuai

peraturan.

9. Sistem administrasi perlengkapan BMN menggunakan aplikasi SIMAK BMN sudah berjalan

dengan baik.

10. Tata kelola administrasi kepegawaian telah berjalan baik.

11. Pengelolaan dan administrasi surat menyurat sudah rapi.

12. Pengembagan Teknologi dan Informasi pada Pengadilan Negeri Sawahlunto sudah berjalan

baik.

Pengawasan internal juga mencakup penanganan pengaduan terhadap tingkah laku aparat lembaga

peradilan, manajemen dan kepemimpinan lembaga peradilan, kinerja lembaga peradilan dan

kualitas pelayanan publik di lingkungan Pengadilan Negeri Sawahlunto namun sepanjang tahun

2019 tidak terdapat pengaduan terhadap etika dan tingkah laku Hakim dan Pegawai Pengadilan

Negeri Sawahlunto.

Disamping pengawasan internal yang telah berjalan sesuai ketentuan yang ada, Pengadilan

Negeri Sawahlunto juga telah diaudit oleh Tim Akreditasi Penjaminan Mutu (TAPM) Pengadilan

Tinggi Padang pada tanggal 10 Oktober dan 4 sampai dengan 5 Desember 2019.

B. EVALUASI

Evaluasi terhadap kinerja lembaga peradilan Pengadilan Negeri Sawahlunto didasarkan

kepada pelaporan hasil pemeriksaan rutin, pemeriksaan keuangan dan penanganan pengaduan

dalam bentuk laporan tertulis tersebut yang dilakukan secara terjadwal oleh pimpinan Pengadilan

Negeri Sawahlunto untuk kemudian dibahas secara bersama untuk memperoleh rekomendasi atas

evaluasi tersebut dengan melibatkan hakim, pejabat kepaniteraan, pejabat struktural berupa :

1. Melaksanakan briefing/rapat untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja Pengadilan Negeri

Sawahlunto.



111

a. Rapat terbatas pimpinan Pengadilan Negeri Sawahlunto dengan Hakim Pengawas

Bidang sekurang-kurangnya sebulan sekali.

b. Rapat terbatas pimpinan Pengadilan Negeri Sawahlunto dengan Panitera, Sekretaris,

Pejabat Kepaniteraan, Pejabat Struktural, sekurang-kurangnya dilaksankan 2 kali

dalam sebulan.

c. Rapat bulanan pimpinan Pengadilan dengan seluruh hakim, pejabat kepaniteraan,

pejabat struktural, karyawan/karyawati Pengadilan Negeri Sawahlunto sekurang-

kurangnya sebluan sekali.

2. Pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang dialami, dan diberikan petunjuk penyelesaian

maslah.

3. Pemberian teguran atas tindakan terhadap aparat yang terbukti atau terindikasi melakukan

kesalahan.

Setelah dilakukan evaluasi dan pengawasan internal pada maing-masing bagian, masih

ditemukan permasalahn dan hambatan-hambatan sebgai berikut :

1. Masih banyaknya pegawai yang mempunyai tugas tambahan disamping tugas pokok

yang diembannya, hal ini disebabkan oleh sangat kurangnya jumlah pegawai di


2. Akibat dari kekurangan pegawai ini, disamping pegawai yang mempunyai tugas rangkap,

terdapat juga beberapa tenaga honorer mempunyai tugas rangkap yang diberdayakan

untuk membantu adiministrasi setelah yang bersangkutan menyelesaikan tugas-tugas

pokoknya sebagai Pramubakti dan sebagai Sopir.

3. Sarana dan prasarana alat pengolah data seperti Laptop. Komputer, Printer dan

perangkat lainnya untuk Hakim, Panitera Pengganti, Staf dan bagian Teknologi Informasi

masih sangat kurang dan minim sekali sehingga dapat mengganggu kelancaran

pelaksanaan tugas.



112

BAB VII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pada umumnya pelaksanaan tugas-tugas pada Pengadilan Negeri Sawahlunto telah

berjalan dengan baik dengan adanya bimbingan teknis yang dilakukan oleh Mahkamah Agung,

Pengadilan Tinggi Padang, Pengawasan dari Badan Pengawas Mahkamah Agung, Pengawas

Pengadilan Tinggi Padang dan Pengawasan internal pada Pengadilan Negeri Sawahlunto, hal ini

dapat dilihat dari berbagai aspek yang telah dilaksankan berkaitan dengan pengelolaan administrasi

perkara, administrasi umum, dan dalam hal pmbinaan dan pengawasan.

• Pelaksaan pengelolaan administrasi perkara dan administrasi umum sudah berjalan dengan

baik dan sebagaimana mestinya.

• Tingkat penyelesaian perkara Pengadilan Negeri Sawahlunto mengalami peningkatan

dibandingkan tahun sebelumnya.

• Pengadilan Negeri Sawahlunto berupaya untuk semakin meningkatkan pengembangan

teknologi infomasi untuk mengimplementasikan keterbukaan informasi di Pengadilan. Penyajian

informasi yang menggunakan medium website Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP).

Dibalik beberapa aspek yang telah dicapai tersebut, pada tahun 2019 Pengadilan Negeri

Sawahlunto masih mengalami kendala yang berhubungan dengan kurangnya sumber daya manusia

dan sarana prasarana

B. SARAN-SARAN

1. Sehubungan dengan Perma nomor 7 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kepaniteraan dan Kesekretariatan yang di perbaharui dengan Perma No. 1 tahun 2017 tentang

Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Agung Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kepaniteraan dan Sekretariat Peradilan mohon kiranya Mahkamah Agung untuk

mengadakan bimbingan teknis / pelatihan / sosialisasi terutama untuk jabatan struktural baru

pada bagian kesekretariatan.

2. Dikarenakan Beban pekerjaan yang meningkat dari tahun ke tahun sedangkan sumber daya

manusianya terbatas Mohon kiranya dapat menambah tenaga teknis maupun non tenaga teknis



113

karena sumber daya manusia yang ada pada bagian Pengadilan Negeri Sawahlunto pada saat

ini sangat tidak mencukupi.

3. Penambahan alokasi anggaran untuk belanja modal dalam upaya pemenuhan kebutuhan sarana

dan prasarana.

Demikianlah laporan ini disusun dan disampaikan kepada Bapak agar menjadi maklum.

KETUA PENGADILAN NEGERI SAWAHLUNTO

DEDE HALIM, S.H., M.H. NIP. 19751211 200112 1001

laporan pelaksanaan kegiatan pengadilan negeri sawahlunto

Documents

Transcript of laporan pelaksanaan kegiatan pengadilan negeri sawahlunto