LAPORAN KEUANGAN - ppid lapan

172

Transcript of LAPORAN KEUANGAN - ppid lapan

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN2020

Jl. Pemuda Persil no.1, Rawamangun,Jakarta Timur 13220

www.lapan.go.id

LAPAN RI

@LAPAN_RI

@lapan

AUDITED

Kata Pengantar Halaman -i-

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna

Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan

laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.

LAPAN adalah salah satu entitas pelaporan sehingga berkewajiban

menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan

berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan

Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Penyusunan Laporan Keuangan LAPAN Tahun Anggaran 2020 Audited

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam

Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis

akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan,

akurat dan akuntabel.

Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang

berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk

meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan

keuangan negara pada LAPAN. Disamping itu, laporan keuangan ini juga

dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan

keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik

(good governance).

Jakarta, 28 April 2021

Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

Daftar Isi Halaman -ii-

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i

Daftar Isi ii

Daftar Lampiran iii

Pernyataan Tanggung Jawab iv

Ringkasan iv Ringkasan 1 1

I. Laporan Realisasi Anggaran..................................................................................................... 3

II. Neraca ....................................................................................................................................... 4

III. Laporan Operasional ................................................................................................................. 6

IV. Laporan Perubahan Ekuitas ...................................................................................................... 7

V. Catatan atas Laporan Keuangan 5 8

A. Penjelasan Umum 8

B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 69

C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 78

D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 116

E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 128

F. Pengungkapan Penting Lainnya 141

VI. Lampiran dan Daftar

Daftar Lampiran Halaman -iii-

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A1 : Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi dan Nilai Buku Aset Tetap

Lampiran A2 : Tabel Konstruksi Dalam Pengerjaan

Lampiran A3 : Laporan-laporan Pendukung

a. Neraca, LRA, LO, dan LPE

b. Laporan Pendukung Laporan Keuangan

c. Laporan Barang Pengguna

d. Daftar Rekening Pemerintah

e. Rencana Tindak Lanjut BPK

f. Daftar lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan

• Laporan Persediaan

• Catatan atas Laporan Barang Milik Negara

• Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas Lainnya dan Setara Kas

• Daftar Perkembangan Penyelesaian Kerugian Negara

• Dokumen Lainnya

Pernyataan Tanggung Jawab Halaman -iv-

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

( L A P A N ) JALAN PEMUDA PERSIL NOMOR 1, JAKARTA 13220

TELEPON (021) 4892802, 4895040, FAKSIMILE (021) 4894815, 4892884 LAMAN : www.lapan.go.id

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB

Laporan Keuangan LAPAN yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,

Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan

Tahun Anggaran 2020 Audited sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab

kami.

Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang

memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi

keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta, 28 April 2021 Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

__

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Ringkasan Halaman- 1 -

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan LAPAN per 31 Desember 2020 ini telah di susun dan disajikan sesuai

dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di

lingkungan pemerintah. Laporan Keuangan ini meliputi :

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan - LRA dan belanja selama periode

1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Realisasi Pendapatan Negara pada 31

Desember 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar

Rp10.965.013.904 atau mencapai 117,40% dari estimasi anggaran sebesar

Rp9.340.118.812. Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2020 adalah sebesar

Rp547.953.322.590 atau mencapai 80,25% dari alokasi anggaran sebesar

Rp682.841.245.000.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

dana pada 31 Desember 2020. Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan

sebesar Rp3.839.528.487.053 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp87.598.075.102,

Aset Tetap (neto) sebesar Rp3.266.521.705.153, Piutang Jangka Panjang (neto)

Rp726.191.326, dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp484.682.515.454. Nilai Kewajiban

dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp26.983.742.318 dan Rp3.812.544.744.735.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit

dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos

luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang

wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar

Rp2.548.552.956 sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp537.514.732.980 sehingga

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Ringkasan Halaman- 2 -

terdapat defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp534.966.180.024. Kegiatan Non

Operasional surplus sebesar Rp1.048.703.051 sehingga entitas mengalami Defisit-LO

sebesar Rp533.917.467.973.

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun

pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020

adalah sebesar Rp3.791.784.297.403 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp533.917.476.973

kemudian dikurangi dengan koreksi-koreksi yang menambah atau mengurangi ekuitas

sebesar Rp12.961.752.619 ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp541.716.171.686

sehingga Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp3.812.544.744.735.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula

dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar

Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-¬pengungkapan lainnya yang diperlukan

untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai

dengan tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.

Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas 31 Desember

2020 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Laporan Realisasi Anggaran Halaman- 3 -

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

LAPAN

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)

31 DESEMBER 2019

Anggaran Realisasi% terhadap

AnggaranRealisasi

B.1

Penerimaan Negara Bukan

Pajak 9,340,118,812 10,965,013,904 0 5,600,804,991

Jumlah Pendapatan 9,340,118,812 10,965,013,904 117.40 5,600,804,991

B.2

Belanja Pegawai B.3 213,290,308,000 178,792,256,912 83.83 196,348,491,501

Belanja Barang B.4 138,189,754,000 121,837,739,047 88.17 162,502,744,457

Belanja Modal B.5 331,361,183,000 247,323,326,631 74.64 437,435,311,364

Jumlah Belanja 682,841,245,000 547,953,322,590 80.25 796,286,547,322

Uraian Catatan

31 DESEMBER 2020

PENDAPATAN

BELANJA

Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

Jakarta, 28 April 2021

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Neraca Halaman- 4 -

II. NERACA

LAPAN

NERACA

PER 31 DESEMBER 2020 DAN 31 DESEMBER 2019

(Dalam Rupiah)

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

1 2 3 4

ASET

ASET LANCAR

Kas Lainnya dan Setara Kas C.1 26.145.556.048 1.772.240

Belanja Dibayar di Muka C.2 1.508.500.000 35.750.000

Piutang Bukan Pajak C.3 475.018.933 5.673.118.370

Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang

Bukan Pajak C.4 (2.375.094) (28.365.592)

Bagian Lancar Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/TGR C.5588.667.512

1.688.093.229

Penyisihan Pitang tak Tertagih-Bagian Lancar

TP/TGR C.6(2.943.338)

(8.440.466)

Persediaan C.7 58.885.651.059 58.138.811.220

Jumlah Aset Lancar 87.598.075.120 65.500.739.001

PIUTANG JANGKA PANJANG

Piutang Tagihan TP/TGR C.8 6.978.845.840 7.487.105.546

Penyisihan Piutang Tak Tertagih-TP/TGR C.9 (6.252.654.514) (6.609.246.203)

Jumlah Piutang Jangka Panjang 726.191.326 877.859.343

ASET TETAP

Tanah C.10 1.562.543.166.209 1.612.229.053.490

Peralatan dan Mesin C.11 1.810.945.754.720 1.795.425.017.339

Gedung dan Bangunan C.12 388.942.294.270 368.971.545.823

Jalan Irigasi dan Jaringan C.13 60.534.021.649 58.610.857.849

Aset Tetap Lainnya C.14 18.246.137.680 13.396.253.680

Konstruksi Dalam Pengerjaan C.15 503.179.954.233 400.425.130.743

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.16 (1.077.869.623.608) (929.815.415.187)

Jumlah Aset Tetap 3.266.521.705.153 3.319.242.443.737

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Neraca Halaman- 5 -

NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

1 2 3 4

ASET LAINNYA

Aset Tak Berwujud C.17

61.649.960.810 35.477.750.810

Aset Lain-Lain C.19 151.185.035.042 96.279.697.967

Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset

Lainnya C.20 (283.954.557.503) (203.204.283.105)

Jumlah Aset Lainnya 484.682.515.454 407.394.601.269

JUMLAH ASET 3.839.528.487.053 3.793.015.643.350

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Utang kepada Pihak Ketiga C.21 26.907.515.443 1.149.792.663

Utang Jangka Pendek Lainnya C.22 1.762.909

Pendapatan diterima dimuka C.23 76.226.875 79.790.375

JUMLAH KEWAJIBAN 26.983.742.318 1.231.345.947

EKUITAS

Ekuitas C.24 3.812.544.744.735 3.791.784.297.403

JUMLAH EKUITAS 3.812.544.744.735 3.791.784.297.403

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.839.528.487.053 3.793.015.643.350

Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

Jakarta, 28 April 2021

5 55.802.077.105 4 78.841.435.597

Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.18

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Laporan Operasional Halaman- 6 -

III. LAPORAN OPERASIONAL

LAPAN

LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)

Catatan 2020 2019

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 2.548.552.956 2.327.097.145

JUMLAH PENDAPATAN 2.548.552.956 2.327.097.145

Beban Pegawai D.2 178.364.069.355 187.166.697.100

Beban Persediaan D.3 8.305.106.966 12.264.658.585

Beban Barang dan Jasa D.4 76.454.785.870 95.954.613.355

Beban Pemeliharaan D.5 26.294.090.169 23.242.283.298

Beban Perjalanan Dinas D.6 9.045.532.421 33.469.010.719

Beban Barang untuk Diserahkan kepada masyarakat D.7 347.252.000 1.031.707.250

Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 239.091.975.514 216.149.963.242

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 (388.079.315) 857.538.969

JUMLAH BEBAN 537.514.732.980 570.136.472.518

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN

OPERASIONAL (534.966.180.024) (567.809.375.373)

KEGIATAN NON OPERASIONAL D.10

Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar 158.197.000 282.954.736

Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya890.506.051 4.936.501.276

SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON

OPERASIONAL1.048.703.051 5.219.456.012

SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR

BIASA (533.917.476.973) (562.589.919.361)

Uraian

PENDAPATAN

KEGIATAN OPERASIONAL

BEBAN

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan 2020 2019

POS LUAR BIASA D.11

Beban Luar Biasa 0 0

SURPLUS/DEFISIT POS LUAR BIASA 0 0

SURPLUS/DEFISIT LO (533.917.476.973) (562.589.919.361)

Uraian

Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

Jakarta, 28 April 2021

Laporan Operasional Halaman- -

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

LAPAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019

(Dalam Rupiah)

Uraian Catatan 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

EKUITAS AWAL E.1 3,791,784,297,403 2,128,823,357,756

SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (533,917,476,973) (562,589,919,361)

KOREKSI YANG

MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN

KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR E.3 - -

KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.1 - 17,279,554

KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.3.2 5,177,134,726 (45,279,044,479)

SELISIH REVALUASI ASET E.3.3 7,579,141,282 1,426,671,882,170

KOREKSI NILAI ASET NON REVALUASI E.3.4 205,476,611 53,486,970,666

KOREKSI LAIN-LAIN E.3.5 - (520,017)

JUMLAH 12,961,752,619 1,434,896,567,894

TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 541,716,171,686 790,654,291,114

EKUITAS AKHIR E.5 3,812,544,744,735 3,791,784,297,403

Laporan Perubahan Ekuitas Halaman- 7 -

Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

Jakarta, 28 April 2021

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-8-

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

A. PENJELASAN UMUM

Dasar Hukum

Entitas dan

Rencana

Strategis

A.1.Profil dan Kebijakan Teknis LAPAN

Pembangunan Iptek diarahkan untuk menciptakan dan menguasai

ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan dasar maupun terapan, serta

mengembangkan ilmu sosial dan humaniora untuk menghasilkan teknologi

dan memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan

perekayasaan bagi kesejahteraan masyarakat, kemandirian dan daya saing

bangsa melalui peningkatan kemampuan dan kapasitas Iptek yang

senantiasa berpedoman pada nilai agama, nilai budaya, nilai etika, kearifan

lokal, serta memperhatikan sumber daya dan kelestarian lingkungan hidup.

Berdasarkan paparan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-3

yang sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) 2005-2025 disampaikan bahwa Pembangunan Keunggulan

Kompetitif Perekonomian berbasis pada: (1) Sumber Daya Alam (SDA)

yang tersedia; (2) Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas; (3)

Kemampuan Iptek. Terdapat 7 bidang strategis dalam RPJPN 2005-2025,

yaitu: Pertanian dan Ketahanan Pangan; Teknologi Kesehatan dan Obat;

Energi, Energi Baru dan Terbarukan; Teknologi Informasi dan

Komunikasi; Teknologi Transportasi; Material Maju, serta peningkatan

jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor produksi. Dukungan

tersebut dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia Iptek,

peningkatan anggaran riset, pengembangan sinergi kebijakan Iptek lintas

sektor, perumusan agenda riset yang selaras dengan kebutuhan pasar,

peningkatan sarana dan prasarana Iptek, dan pengembangan mekanisme

intermediasi Iptek. Dukungan tersebut dimaksudkan untuk penguatan

sistem inovasi dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang

berbasis pengetahuan.

Iptek penerbangan dan antariksa merupakan salah satu mesin

penggerak pembangunan ekonomi seperti pemanfaatan untuk

telekomunikasi, navigasi, pengembangan satelit, perencanaan tataguna

lahan untuk pengembangan wilayah, perencanaan pengembangan

infrastruktur (jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, dan sebagainya),

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-9-

pengelolaan sumberdaya alam (hutan produksi, perkebunan, perikanan,

pertanian, pertambangan, sumberdaya air), pemantauan lingkungan (cuaca,

perubahan iklim dan sebagainya), sehingga dapat menjadi dasar arah

pengembangan dan program dasar kemandirian teknologi nasional

berbasis penerbangan dan antariksa. Penguasaan teknologi dirgantara

khususnya teknologi roket dan satelit sangat penting dalam rangka

mencapai kemandirian bangsa untuk menjamin kelangsungan pemanfaatan

teknologi yang dimiliki Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN), maupun aspirasi masyarakat terhadap informasi yang

disediakan oleh LAPAN. Penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa

sangat penting bagi negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan

dengan aspek geografis yang spesifik yaitu wilayahnya luas, daratannya

tersebar, berada di jalur katulistiwa di antara dua benua dan dua samudera,

kaya dengan sumberdaya alam dan rentan terhadap bencana. Iptek

penerbangan dan antariksa juga sangat penting bagi pengelolaan

sumberdaya alam, lingkungan, dan penanganan bencana melalui penyajian

informasi untuk peringatan dini, tanggap darurat dan rehabilitasi sehingga

mempercepat respon terhadap permasalahan-permasalahan nasional.

Rencana Strategis (Renstra) LAPAN 2020-2024 memberikan

gambaran kuat LAPAN dalam upaya membangun kemandirian di bidang

teknologi dirgantara khususnya roket dan satelit sehingga dapat

meningkatkan pemanfaatan seluas-luasnya Iptek dirgantara untuk

mendukung pembangunan nasional setidaknya dalam bidang ekonomi dan

lingkungan hidup serta memberikan gambaran kesiapan LAPAN dalam

memberikan pelayanan kepada para stakeholder, pengguna dari berbagai

institusi pemerintah, swasta, dunia usaha dan masyarakat.

Renstra LAPAN 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan

untuk 5 (lima) tahun ke depan dan telah diselaraskan dengan RPJMN

2020-2024 dan menjadi acuan bagi unit kerja eselon I dan II serta unit

kerja Mandiri (Balai) untuk menyusun Renstra sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

Dengan sudah berlakunya organisasi LAPAN yang baru sesuai

dengan Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-10-

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional, maka perlu dilakukan Revisi Renstra untuk mewadahi adanya

penataan organisasi dengan tugas fungsi yang baru.

A.1.1 Kondisi Umum

A.1.1.1 Profil LAPAN

LAPAN merupakan

Lembaga Pemerintah Non

Kementerian (LPNK) yang

didirikan pada tahun 1963

berdasarkan Keputusan Presiden

Nomor 236 Tahun 1963 tentang

Lembaga Penerbangan dan

Angkasa Luar Nasional.

Keputusan Presiden tersebut diperbaharui dan disempurnakan dengan

Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,

Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga

Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Keputusan

Presiden tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 05 Tahun

2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional Nomor 02 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Dengan

disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013

tentang Keantariksaan, dan telah disahkannya Peraturan Presiden No. 49

Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang

diundangkan pada lembar negara pada 29 April 2015, maka disusunlah

Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik

Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional yang merupakan dasar bagi LAPAN untuk melakukan kegiatan

penelitian dan pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa.

Gambar 1.1 Kantor LAPAN Pusat

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-11-

A.1.1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi Berdasarkan Peraturan Presiden

Nomor 49 Tahun 2015 dan Peraturan Lembaga Penerbangan

dan Antariksa Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun

2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan

dan Antariksa Nasional

LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik

Indonesia melalui Menteri yang membidangi urusan pemerintahan di

bidang riset dan teknologi. LAPAN mempunyai tugas melaksanakan tugas

pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan penerbangan dan

antariksa dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakan tugasnya, LAPAN menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan

pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan

dan antariksa, dan penginderaan jauh serta pemanfaatannya;

2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan

atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan

jauh serta pemanfaatannya;

3. Penyelenggaraan keantariksaan;

4. Pengkoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas

LAPAN;

5. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi

kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN;

6. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;

7. Pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;

8. Pengelolaan standardisasi dan system informasi penerbangan dan

antariksa;

9. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan

10. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian

dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi

penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-12-

pemanfaatannya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana diatas,

LAPAN dikoordinasikan oleh Menteri yang membidangi urusan

pemerintahan di bidang riset dan teknologi.

Berdasarkan kedudukan, tugas, dan fungsi, maka lingkup

kompetensi utama (core competence) yang dilaksanakan LAPAN adalah

pada: (1) penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sains antariksa dan

atmosfer, (2) penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi

penerbangan dan antariksa, (3) penelitian, pengembangan dan

pemanfaatan penginderaan jauh, dan (4). Kajian kebijakan strategis

penerbangan dan antariksa. Dengan empat kompetensi utama tersebut,

didukung dengan fungsi-fungsi lainnya, LAPAN melaksanakan

penyelenggaran keantariksaan, yaitu kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan

antariksa yang dilakukan baik di dan dari bumi, ruang udara, maupun

antariksa.

Pemanfaatan Iptek penerbangan dan antariksa merupakan salah

satu mesin penggerak pembangunan ekonomi seperti pemanfaatan untuk

telekomunikasi, navigasi, pengembangan satelit pendidikan, telemedisin,

perencanaan tataguna lahan untuk pengembangan wilayah, perencanaan

pengembangan infrastruktur (jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, dan

sebagainya), pengelolaan sumber daya alam (hutan produksi, perkebunan,

perikanan, pertanian, pertambangan, sumber daya air), pemantauan

lingkungan (cuaca, perubahan iklim dan sebagainya), dan untuk

mendukung pertahanan NKRI. Penguasaan Iptek penerbangan dan

antariksa sangat penting bagi negara seperti Indonesia yang merupakan

negara kepulauan dengan aspek geografis yang spesifik yaitu wilayahnya

luas, daratannya tersebar, berada di jalur khatulistiwa di antara dua benua

dan dua samudera, kaya dengan sumber daya alam dan rentan terhadap

bencana. Pengelolaan wilayah negara dengan aspek geografis yang

demikian sangat memerlukan Iptek penerbangan dan antariksa.

Iptek penerbangan dan antariksa memberikan kemampuan dalam

pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan penanganan bencana

melalui penyajian informasi untuk peringatan dini, tanggap darurat dan

rehabilitasi. Penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa memungkinkan

bagi Indonesia untuk menjaga dan melindungi keutuhan NKRI.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-13-

Keberhasilan LAPAN dalam penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa

(rancang bangun satelit mikro dan operasional pengendalian serta

penerimaan datanya, rancang bangun roket balistik dan kendali sampai

dengan ukuran 420 mm dan dilanjutkan dengan 550 mm, pelayanan

data/informasi penginderaan jauh untuk pengelolaan sumber daya lahan,

mitigasi bencana, dan mendukung keperluan hankam, serta pengembangan

model dan informasi sains antariksa dan atmosfer) sangat membantu dan

berkontribusi bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupannya.

Cita-cita LAPAN dalam upayanya berkontribusi bagi kemandirian

teknologi dan pemberdayaan Iptek di tengah-tengah masyarakat juga

banyak mengalami kendala. Kendala-kendala tersebut merupakan strategic

issued bagi LAPAN. Pemetaan kendala telah dilakukan, diantaranya dapat

disebutkan:

1. Fasilitas dan kapasitas peralatan penelitian dan laboratorium sangat

terbatas;

2. Ketersediaan SDM yang memadai baik secara kuantitas maupun

kualitas masih kurang dibandingkan dengan program yang harus

dijalankan. Hal ini semakin sulit dengan adanya kebijakan nasional

dalam pembatasan rekrutmen PNS;

3. Anggaran LAPAN dalam 5 tahun terakhir sangat terbatas sehingga

belum memungkinkan pengembangan dan investasi peralatan secara

memadai untuk mendukung penguasaan Iptek penerbangan dan

antariksa.

4. Missile Technology Control Regime (MTCR) yang menghalangi

proses kerjasama Indonesia (LAPAN) dengan negara-negara yang

telah mempunyai kemampuan di bidang teknologi roket dalam rangka

alih teknologi dan pengembangan kemampuan roket LAPAN/

nasional.

Rencana Strategis ini disusun dengan mempertimbangkan Peraturan

Presiden yang baru, yang mengantisipasi perkembangan organisasi modern

serta tantangan sains dan teknologi antariksa.

A.1.1.3 Capaian LAPAN TA 2020

Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang

bertugas di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-14-

pemanfaatannya, LAPAN telah menghasilkan berbagai kemajuan

penguasaan di bidang teknologi penerbangan dan antariksa pada tahun

2020. Pencapaian tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh pengguna di

berbagai sektor pembangunan. Berbagai capaian tersebut diantaranya:

litbang yang dihasilkan di bidang sains antariksa dan sains atmosfer,

rancang bangun teknologi satelit, pengembangan teknologi roket sonda,

pengembangan teknologi penerbangan, serta litbang di bidang

penginderaan jauh dan kajian kebijakan.

Berbagai pencapaian tersebut merupakan acuan bagi LAPAN

untuk terus berbenah dalam orientasi bersama untuk mewujudkan pusat

unggulan di setiap kompeterisi LAPAN pada periode pembangunan

berikutnya. Adapun capaian pada tahun 2020 yang telah dihasilkan sebagai

berikut:

a. Pengembangan Teknologi Satelit LAPAN

Satelit LAPAN-A2 telah beroperasi empat tahun lebih semenjak

diluncurkan pada tanggal 28 September 2015. Satelit LAPAN-A2

beroperasi di orbit ekuatorial dengan inklinasi 6 derajat sehingga menyapu

seluruh wilayah Indonesia sebanyak 14 kali sehari. Dengan demikian tidak

membutuhkan stasiun bumi relay di negara lain. Misi satelit LAPAN-A2

dapat dibagi menjadi empat tema, yaitu misi penginderaan jauh, misi

pengamatan bumi, misi pemantauan maritim serta misi komunikasi amatir.

Misi penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan kamera digital,

misi pengamatan bumi dilakukan dengan menggunakan kamera video,

misi pemantauan maritim dilakukan dengan menggunakan Automatic

Identification System (AIS), serta misi komunikasi menggunakan Voice

Repeater (VR) dan Automatic Packet Reporting System (APRS).

Satelit LAPAN-A2 memiliki sebuah kamera matriks digital

dengan resolusi spasial 3,5 meter dengan cakupan observasi seluas 7x7

km, serta memiliki resolusi radiometri 12 bit. Kamera digital satelit

LAPAN-A2 tersebut memiliki tiga kanal warna yaitu merah, hijau, dan

biru, serta menggunakan filter Bayer dengan format BGGR. Misi utama

kamera digital satelit LAPAN-A2 adalah pemantauan wilayah Indonesia.

Karena memiliki orbit ekuatorial, kamera digital satelit LAPAN-A2 dapat

melakukan pengamatan wilayah Indonesia dengan frekuensi observasi

yang cukup tinggi. Beberapa misi pemantauan dengan target dan tujuan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-15-

tertentu yang dilakukan selama tahun 2019 antara lain pemantauan

wilayah Kota Kinabalu, Sandakan, Banjarmasin, Pekanbaru, Pelabuhan

Merak, Gunung Merbabu, Palu, Ujung Pandang dan Parepare.

Pengamatan kamera digital satelit LAPAN-A2 tersebut dilakukan dengan

menggunakan beberapa metode pengamatan, yaitu pengamatan nadir,

pengamatan off-nadir, dan pengamatan target-pointing.

Satelit LAPAN-A2 menggunakan AIS sebagai muatan untuk

mendeteksi pergerakan kapal di wilayah perairan dunia. Perangkat yang

digunakan yaitu AISat Receiver (ASR-100) yang diproduksi di

Kongsberg, Norwegia. ASR-100 menggunakan metode komunikasi radio

Time Division Multiple Access (TDMA) untuk menerima sinyal AIS yang

dikirimkan oleh seluruh kapal yang berada di dalam jangkauan satelit pada

saat melintas di atasnya. Saat ini, data AIS yang dihasilkan satelit

LAPAN-A2 telah dimanfaatkan oleh berbagai institusi seperti PSTA-

LAPAN, Kementrian Kelautan dan Perikanan, serta ISRO-India.

Satelit LAPAN-A2/ORARI merupakan satelit eksperimen

pengamatan bumi dan membawa misi komunikasi radio amatir (ORARI –

Organisasi Radio Amatir Indonesia) yaitu voice repeater (VR). VR dapat

digunakan untuk komunikasi antar pulau dan dapat digunakan dalam

mendukung mitigasi bencana ketika jaringan komunikasi terrestrial

terputus. VR menggunakan frekuensi (very high frequency) VHF

145.880MHz untuk uplink dan frekuesi ultra high frequency (UHF)

435.880MHz untuk downlink.

Salah satu muatan yang dimiliki satelit LAPAN-A2 terkait misi

komunikasi amatir adalah Automatic Packet Reporting System (APRS).

Misi operasi standar APRS dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan

malam di hari kerja sedangkan di hari libur dilakukan satu kali sehari.

Untuk misi APRS dimulai dari wilayah Indonesia pada pagi hari

sedangkan untuk misi APRS dimulai dari wilayah India pada malam hari.

Misi dan operasi APRS tambahan dapat dilakukan apabila ada permintaan

atau kebutuhan yang mendesak. Secara umum, layanan APRS satelit

LAPAN-A2 dapat dimanfaatkan untuk komunikasi antar pengguna radio

amatir dan sebagai alat bantu komunikasi suara pada saat terjadi bencana.

Ketika jaringan komunikasi terrestrial terputus. APRS menggunakan

frekuensi very high frequency (VHF) 145.880MHz untuk downlink dan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-16-

uplink. Hingga triwulan IV, telah dihasilkan 423 data akuisisi telemetri

Satelit LAPAN-A2.

Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB adalah satelit generasi ke-3

LAPAN yang telah diluncurkan pada tanggal 22 Juni 2016 dengan orbit

polar pada ketinggian 505 km. Misi satelit LAPAN-A3 dapat dibagi

menjadi tiga bagian, yaitu misi penginderaan jauh, misi pengamatan bumi,

dan misi pemantauan maritim. Misi penginderaan jauh satelit LAPAN-A3

dilakukan dengan menggunakan kamera multispektral dan kamera digital,

misi pengamatan bumi dilakukan dengan menggunakan kamera video,

kamera thermal dan sensor magnetometer, serta misi pemantauan maritim

dilakukan dengan menggunakan Automatic Identification System (AIS).

Dengan resolusi spasial citra 3 meter, tampak bahwa data citra kamera

digital satelit LAPAN-A3 dapat dimanfaatkan untuk pemantauan tutupan

lahan wilayah perkotaan terkait perencanaan tata ruang kota serta

pemantauan maritim terkait validasi data Automatic Identification System

(AIS).

Satelit LAPAN-A3 memiliki sebuah kamera multispektral untuk

melakukan misi penginderaan jauh wilayah Indonesia. Kamera

multispektral tersebut memiliki empat kanal RGB-Nir dengan resolusi

spasial 15 meter, lebar sapuan 120 km dan resolusi radiometri 16 bit, serta

memiliki waktu revisit kurang lebih 21 hari. Misi utama kamera

multispektral satelit LAPAN-A3 adalah pemantauan wilayah Indonesia

untuk pemanfaatan penginderaan jauh, guna melengkapi data

penginderaan jauh nasional yang diperoleh dari beragam satelit asing

internasional. Karena memiliki orbit polar, satelit LAPAN-A3 akan

melintasi Indonesia minimal dua kali pada pagi hari dan dua kali pada

malam hari, dengan waktu equatorial crossing kurang lebih pada pukul

09.30 waktu lokal. Pada tahun 2019 ini, kamera multispektral satelit

LAPAN-A3 juga secara reguler mengamati wilayah luar negeri karena

keberadaan antena penerima ViaSat di Stasiun Bumi Rancabungur

memungkinkan satelit LAPAN-A3 untuk melakukan transmisi data

muatan dengan kuantitas yang lebih besar. Sejak mengorbit pada bulan

Juni 2016, kamera multispektral satelit LAPAN-A3 telah menghasilkan

kurang lebih 1600 citra pengamatan wilayah Indonesia.

Kamera thermal satelit LAPAN-A3, yang umum disebut sebagai

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-17-

microbolometer, merupakan kamera komersial dari produsen FLIR TAU

640 yang memiliki spektral 8-12µm. Misi dan operasi kamera thermal

satelit LAPAN-A3 dilakukan dalam posisi satelit nadir pada saat satelit

melintas di sekitar daerah Stasiun Bumi Rancabungur. Beberapa

penggunaan data kamera thermal satelit LAPAN-A3 antara lain

pengamatan temperatur permukaan bumi, pengamatan kebakaran hutan

dan erupsi gunung berapi, validasi data kamera digital dan kamera

multispektral satelit LAPAN A3.

Salah satu misi pemantauan bumi satelit LAPAN-A3 adalah

pemantauan besar medan magnet bumi dengan menggunakan Hybrid

Fluxgate Magnetometer (HFGM) sebagai muatan eksperimental untuk

mengukur medan magnet bumi. Data medan magnet bumi yang dihasilkan

HFGM satelit LAPAN-A3 telah dimanfaatkan oleh Pusat Sains Antariksa-

LAPAN untuk menentukan korelasi antara solar flare dengan besar medan

magnet bumi. Selain itu, data HFGM satelit LAPANA3 memiliki potensi

untuk dimanfaatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika

(BMKG) untuk memprediksi lokasi dan waktu terjadinya gempa bumi.

Satelit LAPAN-A3 menggunakan AIS sebagai muatan untuk

mendeteksi pergerakan kapal di wilayah perairan dunia. Sama seperti

satelit LAPAN-A2, data AIS satelit LAPAN-A3 telah dimanfaatkan oleh

berbagai institusi seperti PSTA LAPAN, Kementrian Kelautan dan

Perikanan, serta ISRO-India. Satelit LAPAN-A3 memiliki penerima AIS

dan sistem pengolahan data yang sama persis seperti satelit LAPAN-A2.

Perbedaan antara AIS satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 hanya terletak

pada orbit satelitnya saja, AIS satelit LAPAN-A2 menghasilkan data AIS

di wilayah ekuatorial saja, dimana wilayah perairan Indonesia dapat

diamati sebanyak 14 kali dalam sehari. Sementara itu, AIS satelit

LAPAN-A3 hanya dapat mengamati perairan wilayah Indonesia sekitar 6

kali sehari, tetapi mampu mengamati seluruh wilayah perairan di dunia.

Pada tahun 2020 ini, satelit LAPAN-A3 / satelit LAPAN-IPB

dimanfaatkan untuk pemantauan kapal. Hingga triwulan IV telah

dihasilkan 1.307 data akuisisi telemetri Satelit LAPAN-A3.

Satelit LAPAN-A4 adalah satelit generasi ke-4 milik LAPAN

dengan membawa misi Pengamatan bumi menggunakan kamera

multispektral resolusi menengah dan resolusi tinggi, Aplikasi maritim

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-18-

untuk pemantauan lalu lintas kapal laut menggunakan spacebased-

Automatic Identification System (AIS), Misi ilmiah pengukuran medan

magnet menggunakan spacebased-magnetometer, Eksperimen muatan

termal infra merah menggunakan sensor bolometer, dan Eksperimen

subsistem satelit hasil pengembangan Pusteksat LAPAN. Secara umum,

misi dari satelit LAPAN-A4 merupakan kelanjutan dari misi satelit-satelit

sebelumnya yaitu misi pengamatan bumi dari sisi massa, satelit LAPAN-

A4 menjadi lebih besar karena semakin kompleksnya subsistem atau

komponen yang akan dibawanya. Satelit LAPAN-A4 muatan utamanya

adalah kamera line scanner resolusi tinggi dan AIS. Secara keseluruhan

kegiatan Assembly, Integration, dan Test (AIT) satelit LAPAN A4 pada

tahun 2019 lalu telah mencapai 90%.

Hingga triwulan IV Tahun 2020, Satelit LAPAN-A4 telah berada

pada tahap Observasi karakterisasi penempatan filter kamera LWIR

LAPAN-A4. Pengujian terhadap payload imager meliputi pengujian

lanjutan dan karakterisasi SLIM4 (Pengujian dan karakterisasi),

Pengujian lanjutan dan karakterisasi bolometer, Desain dan manufaktur

EM ELLISA (Prototype Elektronik, Desain dan manufaktur mekanik),

Desain konseptual awal, dan rinci perangkat lunak akuisisi data kamera

star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR), Uji perangkat lunak akuisisi

data kamera star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR), Melaksanakan

Perhitungan dan Desain Awal Mekanisme Fokus Kamera ELLISA,

Kegiatan Desain Layout (Desain rinci dan optimasi, Desain ground

handling dan sistem transport, Desain rinci payload platform & payload

test equipment, Desain rinci mekanisme deploy solar panel), Kegiatan

Manufaktur (Manufaktur frame struktur utama EM/FM & bottom plate

EM, Manufaktur struktur internal (pengujian vibrasi untuk karakterisasi

struktur, Manufaktur komponen subsistem satelit - 360 part dimanufaktur

diluar)

Satelit LAPAN-A5 adalah satelit generasi ke-5 yang akan

dibangun oleh LAPAN dengan misi penginderaan jauh berbasis synthetic

aperture radar. Satelit ini diharapkan dapat mengamati permukaan bumi

baik daratan maupun lautan. Beberapa aplikasi yang dapat di monitor

antara lain: pertanian, kehutanan, lalu lintas kapal, pencemaran laut,

gelombang laut dan lain-lain. Kolaborasi nasional untuk Satelit LAPAN

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-19-

A5 / SAR akan dimulai dengan berkolaborasi pada pengembangan SAR

dalam kegiatan PRN MALE Kombatan 2020-2024. Adapun kegiatan

kerekayasaan yang telah dilakukan adalah perhitungan spesifikasi sistem

SAR untuk keperluan maritime surveillance menggunakan SAR dan AIS,

untuk orbit polar dan equatorial, frekuensi X band, dan target resolusi 10

m telah dilakukan.

Pada Satelit Konstelasi, hingga triwulan IV Tahun 2020 telah

dilakukan User Terminal/Interface Satelit Konstelasi LAPAN (Produk

Tree User Terminal, Evaluasi komunikasi user terminal menggunakan

teknologi LPWAN via satelit LEO, Desain Antena Patch), Kegiatan

Payload Komunikasi (menyusun rekomendasi pengadaan komponen

satelit konsteliasi), Kegiatan Bus Sistem (Simulasi kendali buck converter

untuk sistem daya, Simulasi attitude mode), Kegiatan Struktur

(Melakukan pengujian deployable solar panel Satelit Konstelasi, Teknik

Pendekatan dan Analisis Thermal Struktur Satelit Konstelasi, Pemilihan

Material), Kegiatan Orbit analysis and Space environment (Melakukan

analisa 3 space environment (GCRs) untuk satelit konstelasi dengan

SPENVIS, Launcher Trade off), Kegiatan Ground station Network

(Penyusunan Preliminary Design Review (PDR) Ground Segment Untuk

Satelit Konstelasi, Finalisasi Spesifikasi Teknis Antena Untuk Stasiun

Bumi Biak, Pengukuran Interferensi Pita-L Menggunakan Antena Orbital

3.0m, Interferensi Pita-X Menggunakan Antena Orbital 3.0m)

Pada tahun 2020, kegiatan analisis bisnis teknologi dilakukan pada

produk/ layanan teknologi satelit. Dari analisis yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa proyek Layanan Support Antenna Telemetry,

Tracking and Command (TT&C) tidak memberikan keuntungan atau

profit bagi LAPAN karena biaya operasional yang cukup tinggi dan modal

awal yang dibutuhkan sangat besar. Selain itu, peminat di industri

teknologi satelit di dalam negeri tidak begitu banyak dan ditambah adanya

pesaing dari negara lain. Hambatan ini dapat menjadi peluang bagi

LAPAN untuk memberikan layanan satelit berbayar kepada pengguna

dikarenakan LAPAN merupakan satu-satunya instansi yang dapat

membangun dan mengoperasikan satelitnya sendiri.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-20-

b. Pengembangan Teknologi Aeronautika Berbasis Pesawat Udara dan

Pesawat Tanpa Awak

Pengembangan kegiatan litbang LAPAN dalam bidang

Aeronautika adalah melakukan pembuatan model disain moda transportasi

pesawat udara perintis. Pada proses manufaktur LAPAN bekerjasama

dengan PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI).

Pesawat N-219 yang pembuatannya dilakukan sejak tahun 2011

memiliki dimensi dan kapasitas yang lebih besar dari Twin Otter, dengan

memiliki kapasitas penumpang 19 orang, memiliki muatan kargo hingga 2

Ton, dan dapat melakukan landing maupun takeoff pada runway yang

pendek. Pesawat N219 bermesin 2 memiliki spesifikasi jarak jangkauan

1.111 km, berat muatan maksimum 2500 kg, dan panjang landasan 465 m.

Proyek N219 melibatkan banyak lembaga terkait di Indonesia

dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi: perencanaan, pendanaan, rancang

bangun, sertifikasi, pemasaran dan penggunaan. Lembaga yang secara

intensif pada saat ini berkoordinasi untuk mensukseskan proyek N219

adalah LAPAN, BPPT, BAPPENAS, Kementerian Keuangan,

Kementerian Perhubungan, Kementerian Riset dan Teknologi, dan

Kementerian Perindustrian. Semua lembaga terkait diharapkan dapat

memfungsikan diri sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing

lembaga untuk mendukung proses rancang bangun N219.

Peran SDM LAPAN dalam program pengembangan N219

disesuaikan dengan Tupoksi dan peran bidang masing-masing. Pada

program ini, telah terlibat 28 staff Engineering Pustekbang yang terdiri

dari para peneliti dan perekayasa, menjalani ToT (Transfer of Technology)

di PT. DI mulai dari bulan maret sd desember 2014. Seluruh staff LAPAN

terjun langsung dalam pembuatan desain struktur, desain performansi,

analisa aerodinamika, perhitungan stability and control, desain power,

desain engineering flight simulator, desain avionic system, pembuatan

manual regulasi dan sebagainya dalam 14 spesialis keahlian teknologi

pesawat terbang. Dari beberapa staff LAPAN yang bekerja di desain

center N219 di PTDI Bandung, beberapa diantaranya mempunyai tugas

penting dalam desain dan analisa struktur kursi pesawat, desain dan analisa

skin reinforcement untuk wing, analisa engine performansi dsb.

Diharapkan dengan keterlibatan SDM LAPAN dalam program

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-21-

pengembangan N219 ini, dapat membantu kesuksesan program dan

dimasa mendatang, LAPAN mempunyai SDM yang ahli dalam

penguasaan teknologi penerbangan.

Pada tanggal 16 Agustus 2017 telah dilakukan uji terbang perdana

pesawat N219 di landasan pacu Husein Sastranegara dihadiri seluruh

pejabat LAPAN, Direksi PT. DI dan seluruh pegawai PT. DI. Setelah uji

terbang perdana ini, test, analisa dan improvemnet tidak berhenti sampai

disini saja, pesawat N219 masih harus melalui tahap Fatigue Test 3000

Flight Cycle, Flight Test Certification sebanyak 400 FH untuk

mendapatkan Type Certification di tahun 2019 ini.

Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain

manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur dalam

hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan

Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.

Diharapkan pada nantinya purwarupa pesawat pertama N219 sudah siap

dan laik untuk memasuki pasar. Dengan prioritas memenuhi kebutuhan

dalam negeri dengan harga yang kompetitif.

Flight Test Certification sebanyak 400 FH telah tercapai di tahun

2019. Pesawat N219 saat ini telah menyelesaikan seluruh rangkaian

pengujian sertifikasi. Pesawat ini pun resmi memperoleh Type Certificate

di akhir 2020 yang diberikan oleh otoritas kelaikudaraan sipil yang

berwenang di Indonesia yakni Direktorat Kelaikudaraan dan

Pengoperasian Pesawat Udara/DKPPU Kementerian Perhubungan RI pada

tanggal 28 Desember 2020. Sebagaimana hasil pengujian DKPPU,

pesawat N219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness

Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter

Category). Prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219

Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycle dan Flight

Hours sebanyak 275 jam, sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype

Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan

Flight Hours sebanyak 176 jam. Sehingga secara total pesawat N219 telah

menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses

sertifikasi ini.

Program pengembangan pesawat N219 Amphibi yang dimulai

pada tahun 2018 telah memasuki tahapan feasibility study dan technology

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-22-

readiness yang berkolaborasi dengan PTDI dan melaksanakan survey ke

beberapa lokasi wisata yang berpotensi menjadi tempat operasional

pesawat amphibi. Hasil kegiatan penyusunan dokumen feasibility study

pesawat N219-A menyatakan bahwa potensi pasar pesawat Amphibi

sangatlah besar. Pada tahapan kegiatan technology readiness, LAPAN

bersinergi dengan BPPT yaitu Balai Besar Teknologi Aerodinamika,

Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3-BPPT) dalam pengujian

terowongan angin (wind tunnel test), Balai Teknologi Hidrodinamika

(BTH-BPPT) dalam pengujian dan analisis hidrodinamika float desain

awal pesawat N219-A, serta Balai Teknologi Polimer (BTP-BPPT) untuk

mendesain stacking sequences komposit.

Pada tahun 2020 ini, pengembangan pesawat N219 Amphibi

memasuki tahap pembuatan conceptual design float serta desain dan

analisis improvement prototype pesawat dasar. Pada tahap conceptual

design float untuk N219 Amphibi telah dirancang 3 konfigurasi float.

Hingga triwulan IV tahun 2020 telah dilakukan Identifikasi

masalah, analisis kebutuhan N219-A, dan kajian hasil DRO

N219-A. Di semester ini juga telah dilaksanakan juksung Dokumen

Prelimenary Design Pengembangan Pesawat N219-A, Design dan

Analysis Basic Amphibian Aircraft, Dokumen Prelimenary Design

Prototipe float development by composite, Model Uji Hidrodinamika, dan

Model Uji Wind tunnel namun proses kontrak gagal dilaksanakan

sehubungan dengan adanya penghematan anggaran N219-A untuk

percepatan penanggulangan Covid 19. Progress hingga triwulan IV Tahun

2020 premilinary design meliputi float design (90%), Basic Amphibian

A/C (85%), A/C Integration Design (85%), Wind Tunnel Test (WTT) #2

(Sliding), Hydrodynamic Test (HDT)#2 (Sliding).

Analisis aeroakustik sayap 2D N219 menggunakan CFD telah

dilaksanakan. Perlu analisis lanjut dengan mengundang narasumber

aeroakustik. Selanjutnya akan dilakukan analisis 3D untuk melihat efeknya

terhadap noise. Hasil analisis ini akan membantu PTDI dalam menentukan

sumber noise dan menjadi acuan untuk pengambilan keputusan berikutnya.

Desain winglet N219 telah dibuat untuk beberapa airfoil. Sedang dibuat

model uji terowongan angin winglet.

Desain dan analisis hidrodinamika float menggunakan CFD untuk

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-23-

konfigurasi 3.8 telah dilakukan menggunakan openFOAM. Akan

dikonfirmasi ke PTDI mengenai perbedaan nilai drag (water resistance).

Telah dibuat metoda menggunakan excel untuk analisis take-off pesawat di

air. Selanjutnya akan dibuat analisis secara dinamik menggunakan Matlab

& Simulink. Menunggu update data dari simulasi hidrodinamika dan hasil

WTT & HDT.

Peningkatan penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang

teknologi penerbangan yang maju dilaksanakan dengan upaya peningkatan

kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui beberapa program

seperti Short Course (hasil kerjasama dengan Ristekdikti melalui program

PNG (Program Non Gelar) Ristekdikti, Transfer of Technology (TOT) di

PTDI maupun di TU Berlin serta Bimbingan Teknis atau Training di

dalam negeri lainnya. Tujuan dari diadakannya Transfer of Technology

(TOT) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan SDM di Pusat

Teknologi Penerbangan. Hal itu terwujud dalam bentuk purwarupa, modul

dan komponen pesawat yang dihasilkan maupun dimanfaatkan oleh

pengguna.

Selain TOT dengan PTDI, pada Tahun 2019 telah dilaksanakan

OJT yang dilaksanakan di Technical University of Berlin (TU Berlin).

Kegiatan OJT di TU Berlin berada di bawah supervisi langsung Prof.

Robert Luckner, hal ini diharapkan memperkuat kompetensi SDM dalam

pengembangan Lapan Surveilance Aircraft (LSA) untuk sistem

pemantauan maritime berbasis pesawat terbang (MSS).

Ada beberapa isu utama terkait dengan pengembangan pesawat

tanpa awak di Indonesia, diantaranya adalah Program pesawat tanpa awak

dengan target output berupa UAV kelas Medium Altitude Long Endurance

(MALE). Pengembangan program ini intinya adalah mengintegrasikan

UAV dan LSA yang ada menjadi system pemantauan selat dan maritime,

System ini lebih mengedepankan konsep integrasi antara UAV/LSA,

System pemantauan dan Komunikasi. Dua elemen aircraft tersebut di atas

akan menjadi tulang punggung program MSS. Disamping itu, dua system

aircraft tersebut juga masih ditingkatkan kemampuannya khususnya

varian LSU, baik LSU-01, LSU-02, LSU-02 NGLD, LSU-03 ataupun

LSU-05, LSU-05 NG begitu juga dengan program LSA-02.

Selama dalam pengembangan, LSU-01, LSU-02, LSU-03 ini juga

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-24-

diaplikasikan untuk operasi pemetaan dengan resolusi tinggi, bagi

kepentingan validasi data remote sensing, mendukung operasi mitigasi

bencana serta untuk dukungan pertahanan dan keamanan. Sedangkan

untuk LSU-05 series akan digunakan sebagai platform uji komunikasi via

satelit (SatCom). Program kegiatan litbangyasa LSU-05 NG (Lapan

Surveillance UAV-05 New Generation) tahun 2019 merupakan

pengembangan dari pesawat LSU-05 yang telah berhasil dikembangkan

pada tahun 2015. LSU-05 NG dipersiapkan sebagai untuk melalukan uji

Blos dan SAR (sebagai ujicoba misi MALE).

Program litbangyasa LSA-02 yang merupakan sarana penguasaan

teknologi pesawat terbang, diselenggarakan dengan metoda kerjasama

teknis dengan pihak Technische Universität Berlin (TUB) dibawah

supervisi Profesor Robert Luckner. Salah satu tujuan yang ingin diraih

pada akhir program ini adalah mencetak Insinyur Muda LAPAN untuk

menjadi Ahli dalam teknologi penerbangan, khususnya Flight Mechanics

dan Flight Control untuk memperkuat dan menyelaraskan dengan visi

merealisasikan Maritime Surveillance System (MSS).

Secara umum, kegiatan LSA-02 pada tahun 2020 ini tidak ada

kegiatan modifikasi yang dilakukan oleh STEMME dan difokuskan pada

dua kegiatan utama yang dibedakan berdasarkan tempat pelaksanaan

kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan di Berlin berkaitan erat dengan

kegiatan Tim LSA-02 yang di Supervisi oleh TU Berlin dan kegiatan

supervisi terkait kegiatan yang dilakukan oleh STEMME. Dan salah satu

fokus kegiatan LSA-02 yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2019 ini

yaitu penerimaan pesawat yang dikirimkan oleh STEMME. Namun, untuk

pengiriman pesawat LSA-02 oleh STEMME tidak tercapai tahun 2019 ini

seperti yang semula ditargetkan. Hal ini dikarenakan modifikasi yang

awalnya hanya direncanakan modifikasi minor ternyata harus dilakukan

modifikasi mayor, hal ini yang akhirnya berpengaruh adanya perubahan

desain struktur pesawat dan pengurusan sertifikasi ke EASA memerlukan

waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Saat ini LSA 02 sudah di

bea cukai jakarta. Kedatangan LSA-02 dari Negara Jerman menggunakan

anggaran LPDP.

Pemanfaatan pesawat udara tanpa awak diawali dengan

pemetrotetan Gunung Anak Krakatau yang dilaksanakan pada tanggal 7-8

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-25-

Februari 2019. Tujuan dari kegiatan pemotretan ini menggunakan pesawat

LSU-02 adalah memetakan bekas letusan yang sebelumnya terjadi pada

tanggal 22 Desember 2018. Hingga tahun 2020, kegiatan pengembangan

teknologi operasi terbang dalam tahap Koordinasi Teknis Awal Terkait

Platform VTOL UAV untuk Pengujian Sistem Komunikasi dengan vendor

serta Diskusi mengenai rencana penerimaan pesawat LSA-02 dan rencana

komersialisasi LSA-01 dengan PT AAT, melakukan Kegiatan

Pemotretan/Foto Udara di Kab Bogor Saat Bencana Longsor. Keg

Pemantauan udara di sekitar wilayah perairan pangandaran untuk

memantau illegal fishing, Program Drone Smart Farming. Selain itu, telah

dilakukan Pemantauan kapal ilegal di perairan Kabupaten Pandeglang

(permintaan Bareskrim Polri) menggunakan LSU-02 NGLD. Telah

dilaksanakan operasi terbang berupa demo Drone Smart Farming V1.0 di

Humbang Hasundutan dan Bumiayu. Telah dilakukan demo dan uji

terbang menggunakan DSF dilakukan di Kab. Agam – Sumatera barat,

pada tanaman padi.

LAPAN saat ini terlibat dalam program PRN Konsorsium Sistem

Misi MALE UAV. Karena adanya penghematan anggaran, untuk mission

system dialihkan di tahun 2021. Sehingga tahun 2020 ini LAPAN support

konsursium MALE dalam Pengembangan System Test Bench Mission

System. Satcom telah menghasilkan Sistem Komunikasi Satelit based on

Satelit Ku-band terdiri dari modul komunikasi yang dapat digunakan untuk

komunikasi LOS dan BLOS, sistem satellie antenna tracker dan modem

satellite. Semua perangkat tersebut merupakan perangkat sistem ADT (Air

Data Terminal) satelit Ku-band skala lab. Uji fungsi dan ground test telah

dilakukan dengan hasil yang baik. Ground test koneksi sistem komunikasi

satelit thuraya dengan wahana LSU-03 telah dilaksanakan di Landasan

Pamengpeuk – Garut dengan hasil baik. SAR :1. Telah dibangun perangkat

keras sistem SAR 2.

c. Pengembangan Teknologi Roket Sonda sebagai Roket Peluncur

Satelit (RPS)

Program Roket Sonda, mencakup kegiatan pengembangan roket

RX-450 dengan melakukan reformulasi bahan propelan serta membuat

desain sistem propulsi yang baru baik dengan cara pengecilan diameter

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-26-

throat maupun dengan memperpanjang motor roket, roket RX-320 dengan

melakukan pengembangan sistem separasi dan sistem payload

bekerjasama dengan TU Berlin, RX-1220 dengan melakukan redesain

(modifikasi) folded fin untuk meningkatkan kekuatan struktur sirip (fin)

roket RX-1220.

Kegiatan pengembangan RX-320 dimulai dengan reformulasi

propelan. Selanjutnya kegiatan pengembangan dilakukan dengan fabrikasi

struktur motor roket dan propelannya, setelah melalui uji radiografi yang

memastikan tidak ada cacat pada komponen motor roket tersebut,

selanjutnya dilakukan proses liner dan assembling hingga dilaksanakan

pengujian statik motor roket RX-320. Pada Desember 2019 lalu telah

dilakukan pengujian statik motor roket RX-320 di Pameungpeuk, Garut.

Dari pengujian statik tersebut diperoleh data gaya dorong rata-rata ± 6700

kgf, dengan waktu pembakaran ± 12 detik. Sementara itu tekanan

pembakaran rata-rata adalah 58 bar, dengan tekanan pembakaran

maksimum mencapai 78 bar. Total impulse yang dihasilkan dari motor

roket RX-320 ini adalah ± 81000 kgf.det.

Roket RKX-200 telah dilakukan kegiatan pengembangan sistem

kendali Roket menggunakan wahana kendali Turbojet dengan tujuan

untuk penguasaan teknologi sistem kendali pada regime low-subsonic.

Pada November 2019, bertempat di Lapangan tembak air shooting range

Pandanwangi, Lumajang telah dilakukan uji terbang wahana kendali

RKX-200TJ. Ada 2 wahana kendali yang dilakukan pengujian terbangnya,

yaitu RKX-200TJ/03 dan RKX-200TJ/04 menggunakan system telemetri

dan muatan Kendali Ardu pilot. Uji terbang pertama dilakukan untuk

wahana kendali RKX-200 TJ/03 sudut booster sebesar 15 derajat. Booster

menyala dan wahana bisa keluar dari launcher. Setelah booster habis

pembakarannya, roket mengalami rolling dan tidak bisa dikendalikan,

mengakibatkan wahana jatuh. Uji terbang kedua dilakukan untuk wahana

kendali RKX-200 TJ/04 sudut booster sebesar 15 derajat. Booster menyala

dan wahana bisa keluar dari launcher. Setelah booster habis

pembakarannya, roket mengalami kehilanangan gaya angkat dan gaya

dorong akibat mesin jet mengalami gangguan dan mati sehingga tidak bisa

dikendalikan, mengakibatkan wahana jatuh.

Kegiatan pengembangan enjin roket cair pada tahun 2020, lebih

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-27-

memfokuskan pada kegiatan riset dasar enjin roket cair. Hal ini

dimaksudkan agar kinerja enjin lebih optimal lagi. Selama dilakukan

kegiatan riset dasar ini, pengujian statik enjin dilakukan dengan

menggunakan enjin ECX-300 dimana ini atas pertimbangan untuk

efisiensi bahan baku yang digunakan. Kegiatan pengembangan enjin roket

cair tahun 2020 ini masih melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya yaitu

melakukan modifikasi system penyala, feeding system juga penelitian

regenerative cooling. Selain itu juga dilakukan modifikasi system

pengujian, agar diperoleh data yang lebih valid, sebagai data yang

digunakan untuk pengembangan ke depannya.

Ditahun 2019 telah dilakukan kegiatan pengembangan roket RX-

1220 (RHan-122B) untuk pemanfaatan khusus dengan sasaran uji dinamis

roket. Sebanyak 60 unit roket yang berhasil diproduksi, dimana jumlah ini

ditambahkan pada unit roket yang telah diproduksi pada tahun

sebelumnya, digunakan sebagai uji tabel tembak dalam rangka sertifikasi.

Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil TOT dengan avibras

terkait dengan folded fin, telah dilakukan perancangan system sirip (fin)

menggunakan system pengunci, dengan system ini diharapkan sirip roket

akan bersifat rigid (tidak bergerak saat terbang). Untuk mendapatkan data

table tembak keperluan sertifikasi, maka pada tahun 2019 juga dilakukan

fabrikasi propelan dan integrasi ke dalam motor roket sejumlah 90 unit

roket. Telah dilakukan peningkatan layanan teknologi roket melalui

kerjasama pengembangan roket RHAN 122B, Senjata Lawan Tank, roket

kaliber 127 mm, motor roket RUM dan Perolehan sertifikasi/akreditasi

ISO 9001:2015 guna meningkatkan manajemen mutu layanan teknologi

roket.

Sejak akhir tahun 2018 hingga 2019 telah dilakukan 4 kali

pengujian dinamis roket Rhan-122B menggunakan desain folded fin yang

baru. Dari hasil uji statik dan juga uji terbang yang dilakukan selama

tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa kinerja roket RHan-122B sudah

baik dan konsisten sesuai dengan desainnya. Oleh karena itu Roket ini

memperoleh Sertifikat kelaikan udara kategori senjata udara militer

Artillery Ground to Ground Rocket, yang dikeluarkan oleh Pusat

Kelaikan, Badan Sarana Pertahanan, Kementerian Pertahanan.

Pada tahun 2019 selain pengembangan roket RX-1220 (Rhan-

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-28-

122B) yang diproduksi dengan metoda konvensional (semi free standing),

juga telah dilakukan pengembangan roket RX-1220 yang diproduksi

dengan metoda case-bonded, menggunakan fasilitas lini produksi Hanwha

Korea. Hasil pengujian statik motor roket RX-1220 diketahui, bahwa

kinerja motor roket RX-1220 case-bonded menghasilkan gaya dorong rata-

rata yang lebih besar dibandingkan dengan motor roket RX-1220 metoda

konvensional, sementara waktu pembakarannya lebih pendek. Impulse

total dari kedua jenis motor roket ini bisa dikatakan sama. Karena berat

propelan yang digunakan pada motor roket RX-1220 case-bonded ini lebih

ringan, maka diperoleh nilai ISP motor roket case-bonded ini lebih tinggi

dibandingkan dengan motor roket RX-1220 metoda konvensional yang

selama ini dikembangkan. Hingga triwulan IV ini Telah dilakukan

simulasi propulsi, pembuatan komponen struktur, proses propelan dengan

metoda case bonded dengan formulasi Hanhwa dan menggunakan

inhibitor serta uji statik serta litbang igniter Pirogen. Uji statik berhasil

dengan baik untuk kedua formulasi.

Kegiatan pengembangan roket RX-450 tahun 2019 difokuskan

untuk memodifikasi desain nosel RX-450, agar diperoleh gaya dorong

yang lebih tinggi. Selain itu, pada tahun 2019 ini juga direncanakan untuk

meredesain system propulsi dengan memperpanjang propelannya (motor

roket) sehingga impulse total yang dihasilkan akan lebih besar, yang

diharapkan akan meningkatkan jarak jangkau roket RX-450. Tujuan dari

redesain system propulsi ini adalah roket berjarak jangkau 3 digit, dalam

arti roket mampu membawa payload dengan massa minimal 50 kg dan

mencapai tinggi terbang atau jarak jangkau 100 km. Program ini juga

merupakan tahapan dari rencana strategis LAPAN dalam penguasaan

teknologi Roket Pengorbit Satelit dan juga untuk meningkatkan

kompetensi LAPAN, dalam hal rancang bangun roket. RX-450 adalah

roket yang memiliki diameter 450 mm, panjang 7.1 meter dan massa total

sebesar 1800 kg. Dari hasil pengujian statik RX-450 yang telah dilakukan

modifikasi diameter throat noselnya, menunjukkan gaya dorong motor

roket yang dihasilkan mengalami peningkatan dari sebelumnya ± 8000 kgf

menjadi ± 10000 kgf.

Kegiatan lain terkait dengan pengembangan RX-450 yang telah

dilakukan pada tahun 2019 meliputi penyusunan conseptual design roket

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-29-

sonda bertingkat sebagai bentuk kerjasama LAPAN dengan AASPT dan

CGWIC China. Kegiatan ini bertujuan agar SDM LAPAN memiliki

kemampuan untuk mendesain dan memproduksi roket sonda bertingkat

yang mampu mencapai ketinggian hingga 200 km, sebagai langkah awal

menuju pengembangan Roket Pengorbit Satelit (RPS) di masa datang.

Pada tahun pertama (2019) dimulai dengan general basic training dan

dilanjutkan dengan joint design training. Sebagai output dari hasil training

tersebut, disusunlah conseptual design roket sonda bertingkat. Dalam

penyusunan conseptual design roket bertingkat ini, yang menjadi acuan

untuk pengembangannya adalah roket sonda produksi AASPT yaitu roket

TK-32. Hingga triwulan IV tahun 2020 telah dilakukan kegiatan uji

terbang Roket RX-450 dengan jarak jangkau 85,51 Km serta diperoleh

ketinggian maks 26 Km dengan Flight time 157,7 sec pada kemiringan

6,59 deg.

Telah diperoleh dokumen teknis Disain Konsep Roket Sonda Dua

Tingkat RX 452 hasil pengembangan bersama LAPAN dan China tahap

Conceptual Design pada TA 2020. Pengadaan beberapa peralatan

pengujian pra-uji terbang dan tracking roket pada TA 2020. Persiapan

pelaksanaan pengembangan bersama LAPAN dan China untuk tahap

Preliminary Design Roket Sonda Dua Tingkat RX 452, kegiatan Launch

Site Training dengan bahan praktikum Roket TK-32 milik China dan

rencana pengadaan empat buah peralatan pra-uji terbang roket. Hingga

saat ini telah dilakukan Acceptance review 25/11 atas peralatan Electrical

System Testing , Control System Testing dan Trajectory Amendment

System via Zoom Meeting. Peralatan masih disimpan di Xian untuk dipakai

pada Launch Site Training tahun 2021.

d. Pengembangan Bank Data Penginderaan Jauh Nasional dan

Pengembangan Sistem Pemantauan Bumi Nasional

Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) terdiri dari pusat

pengelolaan data (data management center), pusat pengolahan data (data

processing center), dan pelayanan data. Perangkat keras BDPJN terdiri

dari sistem server, sistem jaringan, sistem power/UPS, dan sistem

keamanan yang dikelola untuk dijalankan secara kontinyu. Sementara itu,

perangkat lunak BDPJN terdiri dari Database Management System

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-30-

(DBMS), Enterprise Content Management (ECM), Geographic

Information System (GIS) dan WebGIS, Web katalog, Security, Portal, File

Transfer, Backup Restore dan Archiving, Performance Monitoring,

Service-Oriented Architecture (SOA),Business Intelligence (BI), dan

beberapa software pendukung yang merupakan software yang dibutuhkan

agar subsistem dapat diimplementasikan pada sistem BDPJN, serta sistem

pendukung yang meliputi operating system dan virtualization server.

Bank Data Penginderaan Jauh Nasional LAPAN telah

mengembangkan sistem bank data penginderaan jauh melalui peningkatan

kemampuan akuisisi data dan sistem layanan datanya. LAPAN

mempunyai dua stasiun bumi penerima citra satelit, di Parepare dan

Bogor. Stasiun Bumi di Parepare bisa mengakuisisi citra satelit sampai

resolusi 1,5 meter. Untuk citra satelit resolusi sangat tinggi melalui

pengadaan citra komersial. Data citra satelit resolusi tinggi dan sangat

tinggi diperlukan untuk pembuatan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR).

LAPAN telah memberikan layanan data citra satelit kepada semua

kementerian, lembaga dan daerah secara gratis dengan menggunakan

lisensi pemerintah.

Di tahun 2019 lalu, program pengembangan Bank Data

Penginderaan Jauh telah menghasilkan 3.095.963,98 km2 data citra

resolusi menengah dan tinggi, 699.538,92 km2 data resoulsi sangat tinggi,

dan data CSRST 1.000.500 km2 data SAR. Pada tahun 2019. Layanan di

bidang teknologi dan data yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2019

adalah pelayanan kepada 444 instansi di luar LAPAN yang setara dengan

eselon-2 yang terdiri dari 64 Kementerian/Lembaga termasuk LAPAN, 11

TNI dan Polri, 317 Pemerintah Daerah yang setara dengan eselon-2, dan

52 Perguruan Tinggi.

Data penginderaan jauh yang telah diolah oleh Pusat Pemanfaatan

Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam

bentuk informasi yang sudah banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh

Kementrian/Lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi

Kabupaten/Kota, Akademisi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha

Milik Daerah, dan Swasta. Informasi tersebut adalah Zona Potensi

Penangkapan Ikan, Sumber Air dan Kualitas Danau, Area Budi Daya Ikan,

Terumbu Karang, Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran Indonesia, Respon

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-31-

Bencana, Potensi Banjir Harian, Mangrove, Lahan Akses Terbuka (Areal

Pertambangan), Kualitas Air Laut, Daerah Aliran Sungai, Informasi

Potensi Kekeringan, Informasi Hutan dan Non Hutan, Hotspots, Informasi

Gunung Api Indonesia, Informasi Fase Pertumbuhan Padi Indonesia.

Dari semua informasi tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang

dapat mempermudah user atau pengguna agar dapat memperoleh

informasi secaracepat, aman, dan real time. Dengan melakukan

pengoperasian infrastruktur dan pengayaan konten informasi Sistem

Pemantauan Bumi Nasional secara baik salah satunya adalah

menggunakan Geonode dan Arcgis Server. Geonode dan Arcgis Server

dapat mengintegrasikan informasi tersebut dalam layer-layer sistem

pemetaan webdan internet. Geonode dan Arcgis Server mampu

menyajikan visualisasi spasial dinamis secara interaktif danterhubung ke

jaringan informasi elektronik. Hal ini sangat penting bagi

pengambilkeputusan dan mitra dalam persiapan perencanaan,

pembangunan, pengawasan, dan respon terhadap keadaan darurat

kemanusiaan di seluruh indonesia dan juga dapat mempromosikan

teknologi inovatif dan praktik terbaik penerapan informasi Geospasial.

Penerapan sistem GeoNode versi 2.6 dan Arcgis Server Versi 10.6

dalam membangun Geoportal SPBN di Pusfatja LAPAN telah berhasil

mendiseminasikan informasi spasial dan tekstual hasil-hasil pemanfaatan

penginderaan jauh yang dilaksanakan oleh Pusfatja LAPAN dengan lebih

informatif. Sistem SPBN ini bisa berperan sebagai Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan (Decission Support System) dalam instansi

LAPAN maupun intansi pemerintah lainnya.

Hingga akhir tahun 2019, LAPAN telah melakukan

pengembangan, penguatan kapasitas dan pengoperasian Infrastruktur

sistem WebGIS dan Geoportal SPBN (http://spbn.pusfatja.lapan.go.id/);

melakukan rekayasa konten dan informasi publik pemanfaatan

penginderaan jauh untuk mendukung ketahan pangan, sumber daya

kelautan dan pengelolaan lingkungan dan kebencanaan (update informasi

produk di sistem WebGIS dan Geoportal SPBN); melakukan

pengembangan metode dan peningkatan akurasi Sistem Informasi

Pemantauan Sumberdaya Alam (SIPANDA) dan Sistem Informasi untuk

Mitigasi Bencana Alam (SIMBA); pembangunan sistem otomatisasi untuk

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-32-

pelayanan cepat informasi (ZPPI, fase pertumbuhan padi, perubahan lahan

dan deteksi banjir); membangun platform penyajian data dan informasi

untuk 34 Pemerintah Provinsi (Sistem Pemantauan Bumi Provinsi), terdiri

dari informasi perubahan lahan, deforestasi (tahunan), fase padi (8-harian),

dan ZPPI (harian), kondisi danau, mangrove, dan konten-konten spesifik

provinsi (Kolaborasi dengan Pustekdata LAPAN).

Pada tahun 2020 ini, Pusfatja LAPAN mampu menghasilkan

produk inovasi yang telah dimanfaatkan oleh instansi pengguna terkait

pemanfaatan penginderaan jauh untuk pembangunan nasional. Produk

inovasi terkait pemanfaatan penginderaan jauh digunakan untuk

pelaksanaann prioritas nasional, dukungan tematik, SDG, PRN, serta

program pembangunan nasional lainnya pada akhir tahun berjalan.

Terdapat Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran/Fire Danger Rating System

(SPBK/FDRS) yang terdiri dari FFMC (Fine Fuel Moisture Code):

Potensi Tingkat Kemudahan Penyulutan Api; DC (Drought Code): Potensi

Kekeringan dan Asap; ISI (Initial Spread Index): Kesulitan Pengendalian

Kebakaran; dan FWI (Fire Weather Index): Indeks Cuaca Kebakaran;

serta Informasi potensi banjir harian yang dihasilkan dari Satelit

HImawari-8 yang mendukung informasi kebencanaan pada Sistem

InAWARE BNPB.

Selain itu Pusfatja juga menyediakan informasi hotspot/indicator

kebakaran hutan/lahan seluruh wilayan Indonesia untuk mendukung

informasi kebakaran lahan/hutan dan daerah bekas kebakaran lahan/hutan

pada Sistem SIPONGI KLHK serta informasi fase pertumbuhan padi

untuk mendukung informasi pada Sistem Informasi Kalender Tanam (SI

KATAM) dan pengembangan Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop)

1.0.

e. Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Dinamika Atmosfer

Equator dan Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Cuaca

Antariksa dan Sistem Pemantauan (Observatorium Nasional)

Pusat Sains Antariksa LAPAN telah berhasil mendapat sertifikat

ISO 9001:2015 (Maret 2018) dari TUV NORD Indonesia dengan prioritas

utama customer focus. SWIFtS telah memenuhi kategori customer focus,

dimana aplikasi SWIFtS telah memberikan kebutuhan yang melebihi

harapan customer untuk ketercapaian kepuasan pelanggan didalam

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-33-

memberikan layanan informasi Cuaca Antariksa, Sistem Informasi Cuaca

Antariksa melalui aplikasi Sistem DSS Cuaca Antariksa SWIFtS akan

terjamin didalam jangka waktu yang panjang.

Hingga saat ini terdapat 4 Litbangyasa utama pada kegiatan Sains

Atmosfer yang operasional antara lain, Litbangyasa DSS Keselamatan

Transportasi & Kebencanaan (Jatayu & Sadewa), Litbangyasa Ketahanan

Pangan & kemaritiman (Kamajaya & Semar), Litbangyasa Lingkungan

Atmosfer (Srikandi), Litbangyasa Perubahan Iklim (Srirama), dan

Litbangyasa Teknologi Atmosfer (Santanu).

LAPAN membangun Model Peringatan Dini Bencana, Satellite

Disaster Early Warning System (Sadewa V. 6.0) untuk mendukung

pengelolaan resiko bencana hidrometeorologis, yang dibangun berbasiskan

satelit dan model atmosfer. Sadewa merupakan aplikasi berbasis web yang

terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8,

sistem prediksi atmosfer berbasis model WRF, dan sistem peringatan dini

hujan ekstrim. Sadewa berfungsi untuk memantau kondisi atmosfer secara

real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrim, dan

memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait

dalam penanggulangan bencana. Sadewa meliputi seluruh wilayah

Indonesia dengan resolusi spasial 5 km, resolusi waktu 1 jam, dengan

jangkauan prediksi semula 48 jam meningkat menjadi 3 x 24 jam ke

depan. Hingga triwulan IV, capaian DSS SADEWA dan JATAYU berupa

Pengukuran parameter dinamika atmosfer (windshear & turbulence) yang

berpotensi membahayakan penerbangan dengan eksperimen prediksi cuaca

penerbangan skala bandara (300m); Prediksi terjadinya hujan ekstrem

berbasis analisis fenomena atmosfer menggunakan data satelit, insitu dan

model untuk pengembangan DSS SADEWA; [PRN] Pengembangan

aplikasi Sadewa → otomatisasi warning lokasi hujan ekstrim, dan

pengembangan API.

Informasi Sadewa diupdate secara otomatis setiap jam (untuk

pengamatan satelit) dan setiap 6 jam (untuk prediksi) dan dapat dilihat di

alamat website http://sadewa.sains.lapan.go.id.

LAPAN membangun Model Kemaritiman Semar ver 4.0 yang

Memberikan informasi pengamatan dan prediksi kondisi atmosfer, lautan,

zona potensi penangkapan ikan, posisi kapal, dan komunikasi radio untuk

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-34-

wilayah pantai selatan DIY. SEMAR terdiri dari dua komponen input,

yaitu: (1) sistem pemantauan dan pengukuran dari satelit, sensor-sensor di

daratan dan sensor-sensor di lautan, dan (2) model atmosfer dan lautan

yang merupakan kepanjangan dari sistem pengamatan untuk memprediksi

kondisi ke depan. Dua komponen output dari SEMAR adalah data

observasi secara near real time dan prediksi kondisi atmosfer dan laut

untuk beberapa hari ke depan. Informasi dari DSS SEMAR ini diharapkan

dapat meningkatkan kinerja di sektor keselamatan pelayaran dan

peningkatan produksi perikanan tangkap sebagai outcome, dan pada

akhirnya dapat memberikan dampak untuk keselamatan dan kesejahteraan

para nelayan. Pada tahun 2019, aplikasi DSS SEMAR telah mengalami

perkembangan, antara lain: Integrasi informasi tinggi gelombang

signifikan yang mencakup prediksi untuk 5 hari ke depan. Informasi

prediksi hujan dan angin mencakup 72 jam ke depan. Integrasi prediksi

cuaca atmosfer selama tiga hari ke depan. Peningkatan tampilan aplikasi

web SEMAR yang lebih ramah pengguna, misalnya pemilihan tipe kapal

bisa langsung pilih semua (tidak harus klik satu per satu dari setiap jenis

kapal yang ingin dipantau lokasinya).

Hingga triwulan IV tahun 2020, capaian DSS SEMAR dan DSS

KAMAJAYA adalah Pengembangan sistem prediksi musim wilayah

Indonesia berbasis model dinamik (CCAM & RegCM4) dengan lagtime

ensemble, Pengembangan DSS Ketahanan Pangan (Kamajaya) versi alpha

dengan integrasi data GsMAP dan luaran model, Interaksi laut-atmosfer,

kemarau basah, upwelling dan model laut.

LAPAN membangun Model Lingkungan Atmosfer berupa Sistem

Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia (SRIKANDI ver 3.0) yang

memberikan informasi pengamatan dan prediksi komposisi atmosfer di

seluruh wilayah Indonesia. Srikandi merupakan salah satu sistem

pendukung keputusan (Decision Support System) berbasis web yang

bertujuan untuk menyediakan informasi komposisi atmosfer Indonesia

berupa pengamatan berbasis satelit, pengukuran in situ dan prediksi

berbasis model transpor kimia untuk mendukung pengambilan keputusan

terutama terkait dampak aktivitas manusia dan kebakaran hutan terhadap

kualitas udara. Fitur SRIKANDI berupa pemantauan harian komposisi

atmosfer (CO, O3, CH4, SO2, NO2, Aerosol) dari sensor satelit yaitu AIRS-

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-35-

Aqua, OMI-Aura, MODIS-Aqua, VIIRS-SNPP, dan Himawari. Prediksi

setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer (CO, O3, SO2, NO2, PM10,

PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di-overlay terhadap

arah angina dalam bentuk online di http://srikandi.sains.lapan.go.id/.

Hingga triwulan IV Tahun 2020, DSS SRIKANDI telah dilakukan

otomatisasi konversi data yang ada menjadi geospasial, grafik, dan

otomatisasi running WRF-Chem. dan Pengembangan Sistem Deteksi Dini

Potensi Kebakaran Lahan Gambut.

LAPAN membangun Model Perubahan Iklim Srirama ver 3.0

yang memberikan informasi proyeksi perubahan iklim di seluruh wilayah

Indonesia hingga Tahun 2099. SRIRAMA memberikan informasi

proyeksi perubahan iklim beberapa tahun ke depan di seluruh wilayah

Indonesia berbasis keluaran model iklim Cubic Conformal Atmospheric

Model (CCAM). SRIRAMA dapat diakses secara online melalui website

internet dengan alamat http://srirama.sains.lapan.go.id. Selain itu,

SRIRAMA juga dapat menampilkan gambaran analisis suatu wilayah

mengenai parameter iklim dalam konteks secara spasial (keruangan)

maupun secara temporal (waktu) hingga tahun 2099. SRIRAMA juga

mendukung aplikasi overlay atau melapisi dua parameter dalam satu

tampilan.

Aplikasi SRIRAMA dapat digunakan untuk mendukung kegiatan

perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan di berbagai sektor yang membutuhkan informasi iklim jangka

panjang seperti pengelolaan tata ruang, pertanian, kelautan dan perikanan,

energi, lingkungan hidup dan kehutanan, kesehatan, dan sebagainya.

Beberapa kementrian yang menjadi stakeholder SRIRAMA antara lain

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian,

Kemterian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan sebagainya. Aplikasi

SRIRAMA hingga triwulan IV telah dilakukan teknik proyeksi perubahan

iklim dan pengembangan aplikasi Srirama 4.0 yang meliputi halaman

awal, front-end dan back-end, berbasis pengamatan jangka panjang dari

radar dan satelit GNSS-RO.

LAPAN membangun Model Pemantauan Hujan Spasial

(SANTANU) yang merupakan sistem informasi deteksi hujan berbasis

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-36-

teknologi radar X-Band yang dikembangkan oleh Pusat Sains dan

Teknologi Atmosfer (PSTA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional (LAPAN). Informasi yang didapat dari SANTANU berupa

informasi deteksi hujan dalam bentuk data posisi dan intensitas hujan.

SANTANU mampu menghasilkan peta terjadinya hujan secara

berkelanjutan (continuous) per 2 menit near real time. Sistem ini relatif

terjangkau, handal, dimensi yang relatif lebih efisien, serta mudah untuk

perawatan dan instalasi. SANTANU dapat ditempatkan di daerah terpencil

sehingga dapat melengkapi area yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan

radar cuaca yang sudah ada di Indonesia. Proses pengujian dan

komersialisasi telah dilakukan bekerjasama dengan PT. INTI sebagai

mitra industri serta BMKG sebagai mitra operasional didukung oleh

Kemenristekdikti. Litbang Santanu hingga triwulan IV telah melakukan

koreksi spasial radar dengan range bin sampling correction di area cross

section jaringan radar, pengembangan antena pencil beam radar hujan

Xband serta pengembangan dan integrasi radiosonde dengan antar muka

SWIFtS (Space Wheather Information and Forcating Service)

merupakan Sistem Pendukung Keputusan Cuaca Antariksa. Untuk

kepentingan SWIFtS tentunya diperlukan beberapa model matematis

ataupun empiris yang harus dibangun sehingga dapat menterjemahkan

fenomena cuaca antariksa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.

Informasi (ionosfer) yang disediakan SWIFtS belum sepenuhnya

memenuhi kebutuhan pengguna, dan belum bisa digunakan sebagai salah

satu materi kegiatan pembinaan teknis komunikasi radio. Metode evaluasi

dan prediksi masih belum efektif (dan kadang kala tidak konsisten) karena

masih bergantung kepada hasil analisis forecaster. Sehingga diperlukan

untuk mendapatkan metode prediksi dan evaluasi kondisi ionosfer, serta

kemasan informasinya untuk sistem layanan informasi SWIFtS, yang

bermanfaat untuk mengoptimalkan kinerja sistem komunikasi radio. Saat

ini SWIFtS telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015.

Dalam perkembangan selanjutnya, menu

“Aviation“ dikembangkan menjadi menu “Application“ yang memuat

informasi lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di dalam menu yang

baru, selain peta prediksi frekuensi Base to Area (B2A) juga disediakan

informasi indeks T regional Indonesia. Peta B2A disiapkan dengan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-37-

software ASAPS versi terbaru yang lebih menarik tampilannya dibuat

untuk memenuhi kebutuhan komunikasi penerbangan sipil.

Selain itu, SWIFtS juga menjadi satu-satunya perwakilan dari

Kawasan Asia Tenggara yang masuk keanggotaan International

Programme Team on Space Weather Information, System and Services

(IPT-SWEiSS) - World Meteorological Organization (WMO).

Penelitian pemodelan spread F untuk wilayah Indonesia telah

dimulai dengan studi karakteristik spread F dan validasi model IRI untuk

probabiltas spread F menggunakan data stasiun Kototabang dan

Tanjungsari periode 2007-2013 yang dilakukan pada program penelitian

sebelumya. Pengembangan model spread F dimaksudkan agar dapat

mendukung layanan informasi gangguan ionosfer pada system pendukung

keputusan DSS (Decision Supporting System) informasi cuaca antariksa

SWIFtS LAPAN, yaitu informasi gangguan fading akibat kemunculan

spread F. Spread F adalah fenomena gangguan kerapatan elektron ionosfer

yang merupakan komponen penting cuaca antariksa. Fenomena spread F di

lintang ekuator kemunculannya cukup tinggi dan dikenal sebagai

equatorial spread F, (ESF) yang masih terus dikaji karena efeknya pada

gelombang radio yang dapat menyebabkan fading pada komunikasi pita

frekuensi tinggi (band frequency HF) dan loss of lock pada sinyal GNSS.

Fokus penelitian adalah pengembangan metode untuk membangun model

spread F dan sintilasi ionosfer. Titik berat adalah metode radial basis

fungsional neural network RBFNN.

DSS Informasi Cuaca Antariksa meliputi Sistem Pengambilan

Keputusan Benda Jatuh Antariksa, Sistem Pengambilan Keputusan

Navigasi, dan Sistem Pengambilan Keputusan Komunikasi Radio.

Informasi tentang kondisi cuaca antariksa yang telah, sedang, dan akan

terjadi menjadi bahan rujukan untuk mengoptimalkan (optimasi) kinerja

sistem komunikasi dan navigasi, serta untuk memitigasi dampak cuaca

antariksa ekstrem terhadap sistem tersebut. Saat ini Pussainsa telah mampu

memberikan informasi dan cuaca antariksa secara harian dalam sistem

yang dikenal dengan Space Weather Information and Forecast Services

(SWIFtS) sejak tahun 2015. Beberapa pengguna yang telah terkonfirmasi

menggunakan layanan SWIFtS saat ini adalah AirNav, Bea Cukai, TNI,

dan beberapa Pemerintah Daerah. Tidak menutup peluang beberapa

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-38-

pengguna potensial yang belum terpetakan hingga saat ini yang

memerlukan layanan informasi dan prediksi cuaca antariksa, seperti

BMKG, BASARNAS ataupun BNPB. DSS Cuaca Antariksa yang telah

berjalan hingga saat ini melalui layanan SWIFtS masih banyak yang masih

harus dibenahi dan ditingkatkan terkait informasi dan prediksinya sehingga

beberapa poin yang tersusun dalam proposal ini mengutamakan hal-hal

yang sangat penting untuk segera dicapai dalam 5 tahun mendatang.

Sistem Pengambilan Keputusan Benda Jatuh Antariksa, Pemilik

aset di lingkungan antariksa atau operator satelit perlu sadar akan kondisi

antariksa yang bersifat dinamis. Cuaca antariksa dan juga kepadatan

lingkungan antariksa oleh benda buatan dan alami perlu dipantau untuk

menjamin keberlangsungan operasional satelit. Pada bagian ini lah sains

antariksa berperan dalam mendukung ekonomi. Semakin padatnya

lingkungan antariksa oleh objek buatan juga bermakna bahwa fluks benda

jatuh antariksa buatan juga meningkat. Penduduk Indonesia perlu

dilindungi dari bahaya benda jatuh antariksa. Antisipasi bahaya benda

jatuh antariksa bukanlah persoalan yang sederhana karena prediksi area

jatuhnya adalah sekitar 200 x 2000 km2 atau sekitar seperlima luas

Indonesia. Pengamanan wilayah muka Bumi seluas itu, misalnya dengan

evakuasi, bukan merupakan hal yang praktis untuk dilakukan. Namun,

pengamanan atau kesiapsiagaan di wilayah udara perlu menjadi perhatian.

Saat ini, terdapat portal orbit.sains.lapan.go.id yang memberikan informasi

benda orbital yang berada di atas wilayah Indonesia serta benda-benda

yang berpotensi jatuh. Sistem tersebut telah berhasil membantu dalam

penanganan benda jatuh antariksa di Indonesia, misalnya pada kasus

jatuhnya bekas roket di Sumenep tahun 2016. Hingga triwulan IV telah

dilakukan penelitian meliputi Konfigurasi sistem pemantauan benda jatuh

berbasis web dan android, Diagnosis Pertumbuhan serpihan antariksa

diatas ukuran 10 cm, Pemodelan lintasan obyek re-entry menggunakan

pendekatan Astrodinamika, Studi sistem robotik pengamatan benda jatuh

antariksa secara optis, Studi Kelayakan Pengamatan Antariksa Berbasis

Gelombang Radio Frekuensi 1-115 GHz untuk Observatorium Nasional.

Sistem Pengambilan Keputusan Navigasi, Saat ini layanan

informasi parameter indeks gangguan atau irregularitas ionosfer, ancaman

ionosfer pada SBAS serta integritas GNSS untuk berbagai aplikasi pada

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-39-

level proteksi yang didefiniskan belum tersedia di wilayah Indonesia yang

diberikan oleh Pussainsa melalui SWIFTs. Sehingga aplikasi GNSS di

Indonesia belum optimal untuk keperluan pemetaan dan penggunaan

secara umum. Penelitian dan pengembangan DSS navigasi bertujuan untuk

untuk memonitoring dan memprediksi ionosfer jangka pendek sehingga

dapat digunakan untuk mitigasi efek ionosfer pada aplikasi GNSS di

Indonesia khususnya pada pengguna PPP. Monitoring ionosfer dan

performa GNSS akan dibangun dalam bentuk DSS navigasi yang

terintegrasi dengan SWIFTS. Layanan PPP GNSS juga perlu

dikembangkan untuk meningkatkan jumlah pengguna sains antariksa.

Hingga triwulan IV telah dicapai hasil penelitian Pengembangan metode

penentuan posisi dan TEC presisi menggunakan Uncombined Precise

Point Positioning, Pemetaan ionosfer regional Indonesia dengan format

IONEX, Pengembangan metoda pemetaan indeks gangguan ionosfer untuk

nevigasi berbasis satelit, Pemodelan ancaman ionosfer untuk SBAS.

Sistem Pengambilan Keputusan Komunikasi Radio,

Pengembangan DSS Komunikasi radio bertujuan menyediakan prototipe

DSS yang siap dioperasikan untuk mendukung pengambilan keputusan

untuk mengoptimalkan kanal/frekuensi radio HF di lembaga pengguna.

Dalam hal ini, prototipe DSS adalah sistem pendukung keputusan

penggunaan kamunikasi radio yang beroperasi dalam kendali Pusat Sains

Antariksa. Prototipe DSS Komunikasi terdiri dari 3 sub-sistem kunci yaitu

server, based-client, dan remote-client, dan mobile-client. Server berada di

kantor Pusat Sains Antariksa di Bandung; base-client ditempatkan di

stasiun ionosonda di Balai Pengujian dan Peluncuran Roket (BPPR) Garut

di Pameungpeuk; remote-client ditempatkan di Stasiun Peluncuran Roket

di Balai yang sama; dan mobile-client ditempatkan di kapal nelayan di

wilayah Pameungpeuk. Hingga triwulan IV telah dicapai hasil penelitian

berupa Platform telah dikembangkan portal website dengan alamat

http://komrad.sains.lapan.go.id, Informasi quick look data ionogram CADI

dari stasiun pengamatan. Terkoneksi dengan Jaringan Internet sehingga

diharapkan update per 30 menit.

Selain DSS Berbasis Sains Antariksa, capaian utama di Pusat

Sains Antariksa LAPAN termasuk program pembangunan Observatorium

Nasional di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-40-

program nasional yang ditargetkan selesai pada tahun 2020. Dalam

menyelesaikan target tersebut, LAPAN telah bekerja sama dengan

perguruan tinggi, K/L dan pemerintah daerah yaitu : Institut Teknologi

Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (Undana), Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi

NTT dan Pemkab Kupang. Hingga akhir tahun 2019, kemajuan

Observatorium Nasional meliputi gedung penunjang sarana dan prasarana

observatorium nasional di Timau sudah selesai sesuai target; Koordinasi

dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat terus dilakukan untuk

mendukung proses perbaikan jalan menuju kawasan pembangunan

observatorium nasional. Hingga saat ini pembangunan gedung teleskop 3,8

M dihentikan sementara pekerjaannya dengan progres pekerjaan

Pembangunan Gedung Teleskop Optis Diameter 3.8 Meter saat ini sudah

mencapai 93 % atau telah siap untuk dipasangi Dome (Kubah) Teleskop,

namun dome (kubah) tersebut belum bisa terpasang karena sampai dengan

saat ini perbaikan jalan Takari-Lelogama-Timau sepanjang 17,3 Km masih

belum dapat dilaksanakan oleh PUPR/BPJN Provinsi NTT sehingga

terdapat resiko ketidakpastian waktu pekerjaannya serta penghematan

anggaran secara nasional untuk refocusing penanggulangan covid-19,

mengakibatkan rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Rakyat untuk memperbaiki jalan akses dari Lelogama ke Timau sepanjang

17,3 KM, dan baru dapat terlaksana sepanjang 2 KM pada tahun 2020,

sisanya sepanjang 15,3 KM akan dilaksanakan pada tahun 2021

(berdasarkan pertemuan pada tanggal 27 Agusutus 2020 antara BPJN

Prov. NTT dan Pussainsa).

Rencana selanjutnya hingga akhir anggaran tahun 2020 adalah

dengan melakukan dispensasi perpanjangan kontrak terhadap

pembangunan gedung teleskop. Perpanjangan kontrak dilakukan karena

pemasangan teleskop belum dapat dilakukan hingga jalan selesai

diperbaiki. Kementerian PUPR besama Pemprov NTT menargetkan pada

semester I 2021 jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan berat untuk

menempatkan teleskop.

Kegiatan tersebut di atas dapat meningkatkan produktivitas rakyat

dan daya saing di Pasar Internasional dalam bidang Pembangunan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-41-

Matriks Tantangan ke Depan No. Tantangan ke Depan Arah Kebijakan

1 Meningkatkan potensi internal LAPAN:

- Pagu anggaran LAPAN;

- Sumber Daya Manusia LAPAN;

- Sarana dan Prasarana LAPAN;

Mewujudkan LAPAN menjadi Pusat

Ungulan Penerbangan dan Antariksa untuk

Mewujudkan Indonesia Yang Maju dan

Mandiri;

2 Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan

produk/hasil litbang penerbangan dan

antariksa;

1. Mewujudkan LAPAN sebagai prime

mover penelitian dan pengembangan

iptek penerbangan dan antariksa untuk

mendukung pembangunan nasional;

2. Meningkatkan persentase Tingkat

Komponen Dalam Negeri (TKDN)

produk/hasil litbang penerbangan dan

antariksa;

3. LAPAN berperan dalam mendukung

pembangunan dan penanggulangan

bencana nasional;

Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan

LAPAN. BPK melakukan pemeriksaan dengan berdasarkan pada standar

pemeriksaan keuangan negara yang meliputi pengujian bukti-bukti yang

mendukung pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan tersebut

meliputi penilaian atas penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang

digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat. Penilaian atas kepatuhan

terhadap peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem

pengendalian internal yang berdampak material terhadap laporan

keuangan, serta penilaian terhadap pengujian laporan keuangan secara

keseluruhan.

Berturut-turut opini yang diberikan terhadap laporan keuangan

LAPAN sebagai berikut:

Tabel Opini BPK atas Laporan Keuangan LAPAN

Tahun 2009-2020

TAHUN JENIS PEMERIKSAAN OPINI BPK

2010 LK 2009 WTP

2011 LK 2010 WTP

2012 LK 2011 WTP

2013 LK 2012 WDP

2014 LK 2013 WDP

2015 LK 2014 WDP

2016 LK 2015 WTP

2017 LK 2016 WTP

2018 LK 2017 WTP

2019 LK 2018 WTP

2020 LK 2019 WTP

Selama periode Tahun Anggaran 2020, output strategis yang

telah dicapai oleh LAPAN sebagai berikut:

No Uraian Output Pagu (Rp) Realisasi Belanja

(Rp)

% Penyerapan

Target Keluaran

Realisasi Volume

Keluaran

Progres Capaian Output

(%)

1 005. Data citra resolusi menengah,

82.532.788 80.569.967 97.62 % 2.787.500,00 2.878.397,33 103.30

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-42-

tinggi dan sangat tinggi

(km2)

Realisasi akuisisi data citra resolusi menengah, tinggi dan sangat tinggi s/d Desember 2020 sejumlah 2.878.397,33 kilometer persegi

2

004. Pembangunan Observatorium Nasional di NTT 46.404.576 5.905.575 77.38 % 1,00 1,00 100

(Observatorium)

Sampai dengan Desember 2020 hampir seluruh paket pekerjaan sudah terlaksana 100% kecuali Paket Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Kendali IV Balai Pengelola Observatorium Nasional LAPAN Kupang belum 100%.

3

009. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Ekuator Untuk Keselamatan Transportasi, Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim

2.280.686 2.238.030 98.13 % 3,00 3,00 100

(Sistem)

Telah dilakukan penelitian dan pengembangan DSS Keselamatan Transportasi (JATAYU), DSS Ketahanan Pangan (KAMAJAYA), & DSS Perubahan Iklim (SRIRAMA)

4

012. Model pemanfaatan dan Informasi Penginderaan Jauh untuk mendukung tujuan pembangunan nasional berkelanjutan (SDGs)

2.432.594 2.370.962 97.47 % 14,00 14,00 100

(Model)

Progres seluruh Model seperti Ketahanan Pangan, Air Bersih dan Sanitasi, Penanganan perubahan iklim, Ekosistem laut dan pesisir telah mencapai 100%

5

016. Platform layanan digital penginderaan jauh untuk kawasan konservasi, pencegahan pencemaran, kebencanaan, dan pemanfaatan SDA

3.252.313 3.246.776 99.83 % 1,00 1,00 100

(prototipe)

Tahapan kegiatan seperti Penyusunan Proposal Teknis, Literatur review/ Study Pustaka, Pencarian dan Pengumpulan Data, Pengembangan Metode, Survey Lapangan, Kolokium/ Pertemuan Teknis, Laporan Teknis Kegiatan, KTI telah mencapai 100%

6

005. Pesawat N219 Amphibi 26.830.059 26.783.172 99.83 % 1,00 1,00 100

(Tipe)

Realisasi berupa Belanja Modal atas pelunasan pekerjaan Dokumen Prelimenary Design Pengembangan Pesawat N219-A, Design dan Analysis Basic Amphibian Aircraft Phase I

7

008. Sistem Misi MALE UAV 5.640.629 5.566.929 98.69 % 1,00 1,00 100

(Tipe)

Mission System : Karena adanya penghematan anggaran untuk mission system dialihkan di tahun 2021. Sehingga tahun 2020 ini LAPAN support konsursium MALE dalam Pengembangan System Test Bench Mission System.

8

009. Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)

125.000.000 56.071.974 44.86 % 1,00 0,55 55

(Laboratorium)

Kontruksi fisik pembangangunan Lab DO-160 mencapai 70% berupa pekerjaan struktur, rangka atap spaceframe dan rangka atap baja ringan, plesteran dan acian, ground water tank, biofilter, lapisan pondasi bawah jalan, dan elektrikal. Sedangkan untuk pekerjaan Peralatan Lab mencapai progres sekitar 35% dan pekerjaan Peralatan Pendukung Lab mencapai sekitar 65%. Sedangkan untuk realisasi anggaran mencapai 45% untuk sisa pekerjaan akan dilanjutkan di tahun 2021

9 Satelit Konstelasi Komunikasi Orbit Rendah

11.833.119 11.390.160 96.26 % 1,00 1,00 100

1. User Terminal/Interface Satelit Konstelasi LAPAN (Produk Tree User Terminal, Evaluasi komunikasi user terminal menggunakan teknologi LPWAN via satelit LEO, Desain Antena Patch)

2. Kegiatan Payload Komunikasi (menyusun rekomendasi pengadaan komponen satelit konsteliasi) 3. Kegiatan Bus Sistem (Simulasi kendali buck converter untuk sistem daya, Simulasi attitude mode) 4. Kegiatan Struktur (Melakukan pengujian deployable solar panel Satelit Konstelasi, Teknik Pendekatan dan Analisis Thermal

Struktur Satelit Konstelasi, Pemilihan Material) 5. Kegiatan Orbit analysis and Space environment (Melakukan analisa 3 space environment (GCRs) untuk satelit konstelasi

dengan SPENVIS, Launcher Trade off) 6. Kegiatan Ground station Network (Penyusunan Preliminary Design Review (PDR) Ground Segment Untuk Satelit

Konstelasi, Finalisasi Spesifikasi Teknis Antena Untuk Stasiun Bumi Biak, Pengukuran Interferensi Pita-L Menggunakan Antena Orbital 3.0m, Interferensi Pita-X Menggunakan Antena Orbital 3.0m)

10

006. Prototipe roket bertingkat 100 KM 39.039.840 33.203.726 85.05 % 1,00 1,00 100

(Prototipe)

Sedang dilaksanakan penyusunan alat di CGWIC China dan pembayaran tenaga strategis untuk Litbang yang menunjang program kerjasama roket bertingkat

11

001. Produk Litbangyasa Teknologi dan Data Penginderaan Jauh

1.600.000 1.166.562 72.91 % 6,00 6,00 100

(prototipe)

Capaian hingga Desember adalah 6 prototipe yaitu Dokumen LAPAN Engine, EWS_IDeAS_MODIS_Dokumentasi_V1 (Dalam koordinasi dengan KLHK untuk operasionalisasi), Data Cube Landsat 8 Rancang Smart GS untuk Kebencanaan, Modul pengolahan data MODIS NPP sudah operasional. Prototipe Desain dan Pengembangan Sensor Kamera Udara Imager Pushbroom Multispektral Dual CMOS Kamera (KUPBMS-VN-2B) (tahap integrasi)

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-43-

12

007. Space Map untuk Multi Sektor 800.000 561.190 70.15 % 1,00 2,00 200

(modul)

Jumlah modul / portal sampai dengan Desember yaitu untuk Provinsi Kaltara & Provinsi Kaltim

13

013. Sistem Penyediaan Data dan Produk Data Hotspot

2.400.000 2.235.635 93.15 % 1,00 1,00 100

(sistem)

Sistem hotspot sudah operasional dan terus menerus dikembangkan informasinya untuk direplikasi oleh pengguna K/L dan Pemda.

14

010. Informasi cuaca antariksa 2.469.307 2.099.399 85.02 % 3,00 3,00 100

(Sistem)

Telah dilakukan penelitian litbang dariketiga DSS oleh masing-masing PI dan timnya, serta beberapa layanan telah dilakukan lebih melalui daring dan sosial media seperti webinar, web, youtube, dan instagram.

15

007. Teknologi Operasi Terbang dan Diseminasi 1.000.000 983.517 98.35 % 2,00 2,00 100

(Uji Teknologi)

1. Telah dilaksanakan 1 kali operasi terbang menggunakan quadrotor berupa Pemetaan daerah tanah longsong di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kab. Bogor

2. Telah dilakukan Pemantauan kapal ilegal di perairan Kabupaten Pandeglang (permintaan Bareskrim Polri) menggunakan LSU-02 NGLD

3. Telah dilaksanakan operasi terbang berupa demo Drone Smart Farming V1.0 di Humbang Hasundutan dan Bumiayu 4. Telah dilakukan demo dan uji terbang menggunakan DSF dilakukan di Kab. Agam – Sumatera barat, pada tanaman padi 5. Melakukan demo dan uji terbang di Kabupaten Tegal dalam acara SMK Mbangun desa utk supporting penyemprotan (Pra

tanam dan tanam) pada penanaman kacang tanah di lahan kerjasama antara SMK Astrindo dengan desa di Kab. Tegal

16

005. Satelit Mikro LAPAN-A4 14.203 13.901 97.88 % 1,00 1,00 100

(Prototipe)

1. Observasi karakterisasi penempatan filter kamera LWIR LAPAN-A4 2. SLIM4 (Pengujian dan karakterisasi) 3. ELLISA (Prototype Elektronik, Desain dan manufaktur mekanik) 4. Desain konseptual, awal, dan rinci perangkat lunak akuisisi data kamera star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR) 5. Uji perangkat lunak akuisisi data kamera star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR) 6. Melaksanakan Perhitungan dan Desain Awal Mekanisme Fokus Kamera ELLISA 7. Kegiatan Desain Layout (Desain rinci dan optimasi, Desain ground handling dan sistem transport, Desain rinci payload

platform & payload test equipment, Desain rinci mekanisme deploy solar panel) 8. Kegiatan Manufaktur (Manufaktur frame struktur utama EM/FM & bottom plate EM, Manufaktur struktur internal (pengujian

vibrasi untuk karakterisasi struktur, Manufaktur komponen subsistem satelit - 360 part dimanufaktur diluar)

17

005. Prototipe Roket Untuk Pemanfaatan Khusus

2.834.368 2.039.932 71.97 % 2,00 2,00 100

(Prototipe)

Telah dilakukan uji terbang RX-450 dengan hasil menempuh jarak jangkau 85 km dan Liquid engine RCX telah usai dibuat

A.1.1.4 Aspirasi Masyarakat terhadap LAPAN

Pengembangan produk litbang dan layanan publik LAPAN tidak

terlepas dari berbagai aspirasi dari 4 stakeholder LAPAN yang meliputi

instansi pemerintah, masyarakat pengguna, masyarakat ilmiah, dan

masyarakat umum. Dibawah ini merupakan penjabaran lebih detil

mengenai aspirasi masyarakat terhadap layanan publik LAPAN:

1. Aspek Prosedur

Aspek ini terdiri dari kemudahan akses hasil riset LAPAN melalui

pendekatan media sosial atau media cetak. Tidak hanya itu prosedur

pengajuan permintaan data digital untuk memudahkan pengunjung

dan pemberian kemudahan akses kepada mahasiswa untuk

memperoleh data guna kepentingan akademis juga merupakan

bagian dari aspek prosedur.

2. Waktu Pelayanan

Jangka waktu pelayanan mendapatkan data citra satelit dipercepat 3-

4 hari.

3. Produk, spesifikasi, jenis layanan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-44-

Dalam aspek ini dilakukan penyebarluasan informasi produk kepada

masyarakat melalui sosialisasi, edukasi dengan turun langsung ke

masyarakat (tidak hanya di pulau Jawa), kunjungan ke sekolah-

sekolah, serta melalui pendekatan digital seperti penggunaan website

dan media sosia; dan Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada

masyarakat (tidak hanya di Pulau Jawa) terkait produk, sehingga

menimbulkan kesadaran dan ketertarikan masyarakat.

4. Kompetensi pelaksana

Terdiri dari Penjelasan petugas yang lebih detil terkait proses

mendapatkan data, karena proses pencarian data dinilai sulit serta

tidak diketahui dengan jelas jenis data yang berbayar dan tidak

berbayar, dan adanya petugas pendamping khusus sehingga

pengunjung memperoleh informasi secara detil

5. Perilaku pelaksana

Petugas lebih profesional saat memberikan pelayanan disaat ada

kunjungan (fokus mendampingi, tidak menjalankan pekerjaan lain).

6. Maklumat layanan

Aspek ini menunjukkan pemberian informasi terkait waktu

memperoleh data (layanan)

7. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan

Penanganan ini berupa memfungsikan dengan baik sarana

pengaduan/saran dan masukan; Penanganan pengaduan/saran dan

masukan lebih responsive; dan Menambah variasi sarana pengaduan

seperti sms center, media sosial, dan lain-lain.

8. Sarana dan prasarana

Aspek ini menunjukkan melengkapi fasilitas laboratorium dan

memperbaiki fasilitas penunjang yang rusak; menyediakan

transportasi khusus untuk pengunjung yang ingin menjelajahi

seluruh area, khususnya pada satker yang menangani teknologi

penerbangan; dan penggunaan gimmick seperti miniatur kepada para

pengunjung untuk menarik minat.

9. Lain-lain

LAPAN diharapkan dapat bekerjasama dengan SKPD,

khususnya yang ada di Kabupaten–Kabupaten. Adanya jadwal

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-45-

berkunjung rutin bagi masyarakat ke unit kerja LAPAN dan

tidak lupa bekerjasama dengan akademisi untuk memudahkan

akses data.

Aspirasi masyarakat terhadap LAPAN dapat terlihat pada data

kerjasama formal antara LAPAN dengan berbagai pihak (Pemerintah

Pusat, Pemda, Perguruan Tinggi, dan Swasta/BUMN) dalam hal

penyediaan data, informasi, dan pemanfaatan teknologi penerbangan dan

antariksa.

Aspirasi-aspirasi tersebut membuktikan bahwa diperlukan

teknologi di bidang penerbangan dan antariksa untuk mendukung

pengembangan wilayah/tata ruang, pemantauan sumber daya alam dan

lingkungan, mitigasi bencana, dan transportasi dalam rangka

pembangunan nasional. Produk litbang dan layanan publik LAPAN

semakin penting dan dibutuhkan bagi kepentingan masyarakat. Hal ini

mendorong LAPAN untuk terus mengembangkan produk litbang dan

meningkatkan layanan kepada masyararakat.

A.1.1.5 Layanan Publik

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk

atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh

penyelenggara pelayanan publik.

Penyelenggara sendiri adalah setiap institusi penyelenggara

negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan

undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain

yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Sebagai

salah satu institusi penyelenggara negara, LAPAN berkewajiban

memberikan layanan publik kepada setiap warga negara dan penduduk.

jenis layanan pertama yaitu e-permintaan adalah jenis layanan

LAPAN yang dapat diakses dan didapatkan secara online.

Layanan permintaan LAPAN meliputi beberapa varian

sebagai berikut:

1. Informasi sains antariksa untuk keperluan: navigasi, komunikasi

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-46-

radio, benda jatuh antariksa, fenomena antariksa, astronomi dan

astrofisika;

2. Informasi sains dan teknologi atmosfer yang bermanfaat untuk

keselamatan transportasi penerbangan, ketahanan pangan, perubahan

iklim, serta parameter atmosfer dan prediksinya;

3. Informasi satelit LAPAN untuk keperluan: citra, AIS, voice repeater

(VR), magneto meter, dan APRS;

4. Data dan informasi penginderaan jauh, meliputi: data penginderaan

jauh berbagai resolusi (resolusi rendah, resolusi menengah, resolusi

tinggi, resolusi sangat tinggi) dan pemanfaatan informasi

penginderaan jauh untuk sumber daya alam, lingkungan, dan mitigasi

bencana; dan

5. Informasi pengelolaan Reformasi Birokrasi LAPAN, meliputi:

informasi publik terkait perencanaan kinerja, pengelolaan anggaran,

evaluasi kinerja.

Jenis layanan kedua yaitu LAPAN Space Education yaitu jenis

layanan edukasi yang diberikan oleh LAPAN. Bentuk edukasi yang

diberikan terkait sains antariksa dan atmosfer. Layanan LAPAN Space

Education terdiri dari beberapa varian, meluputi seminar/workshop terkait

sains antariksa dan atmosfer; edukasi penerbangan dan antariksa untuk

pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum; LAPAN TV, channel Youtube

“LAPAN RI” dengan konten edukasi terkait antariksa; E-learning portal

education; dan Space mobile game yang tersedia untuk iOS dan Android.

Jenis layanan ketiga yaitu fasilitas berbayar yaitu jenis layanan

yang menyediakan jasa penggunaan fasilitas LAPAN baik untuk pengujian

dan keperluan lainnya. Layanan fasilitas berbayar meliputi:

1. Laboratorium kimia;

2. Laboratorium penerbangan: laboratorium wind tunnel subsonic,

laboratorium vibrasi, laboratorium thermal vacuum chamber,

laboratorium universal testing machine (UTM), laboratorium DO-160

(untuk pengujian komponen pesawat);

3. Laboratorium satelit: laboratorium vibrasi, laboratorium thermal

vacuum chamber, anechoic chamber (EMC, RF), laboratorium AIT

kelas 100.000;

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-47-

4. Stasiun bumi TTC (Telemetry Tracking & Command);

5. Laboratorium roket: laboratorium radiografi, laboratorium

karakteristik material, laboratorium universal testing machine

(UTM)/uji tarik, laboratorium proses propelan (curing);

6. Laboratorium penginderaan jauh.

Jenis layanan keempat adalah pemanfaatan pesawat berawak dan

pesawat tanpa awak untuk keperluan foto udara. Jenis layanan kelima

adalah layanan terbatas teknologi roket yang terdiri dari dua jenis layanan,

yaitu layanan desain dan layanan manufaktur roket. Jenis layanan berbayar

yang akan menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) LAPAN

diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2019 tentang Jenis

dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan Keputusan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor 601/KMK.02/2019 tentang

Persetujuan Penggunaan Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. PNBP LAPAN berasal

dari pemberian layanan penerbangan dan antariksa. Pemberi layanan yang

dimaksud adalah Deputi Bidang Penginderaan Jauh; Deputi Bidang Sains

Antariksa dan Atmosfer; dan Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan

Antariksa. Dimana, esekutor atau pemberi layanan merupakan unit kerja

setingkat Eselon II pada masing-masing kedeputian.

A.1.1.6 Regulasi Kewenangan LAPAN

Pembentukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun

1963 tentang LAPAN yang telah diperbaharui dengan Peraturan Presiden

Nomor 49 Tahun 2015 tentang LAPAN. Terdapat beberapa regulasi dalam

bentuk peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan pelaksanaan

kegiatan LAPAN, terutama Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013

tentang Keantariksaaan. Undang-Undang tersebut menempatkan LAPAN

sebagai Lembaga utama penyelenggara keantariksaan di Indonesia.

Beberapa regulasi lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

LAPAN, meliputi:

1. Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;

2. Undang-Undang No 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan;

3. Undang-Undang No 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-48-

Pengetahuan dan Teknologi;

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan

Penilaian Kesesuaian;

5. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2005 tentang tentang Alih

Teknologi Kekayaan Intelektual serta Penelitian dan Pengembangan

oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan;

6. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara

Penyelenggaraan Kegiatan Penginderaan Jauh;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian;

8. PeraturanPemerintah No 14 Tahun 2019 tentang Tarif Atas Jenis

Penerimaan Negara BukanPajak Yang Berlaku Pada Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional;

9. Peraturan Presiden No 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri

Nasional (lampiranPeraturanPresiden);

10. Peraturan Presiden No 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan

dan Antariksa Nasional;

11. Peraturan Presiden No 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk

Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040;

12. PeraturanPresiden No 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset

Nasional Tahun 2017-2045;

13. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengesahan

Persetujuan Antara pemerintah Republik Indonesia dan Republik

Rakyat Tiongkok mengenai Kerja Sama Eksplorasi dan Pemanfaatan

Ruang Angkasa untuk Maksud Damai (Agreement Beetween The

Government of The Republic of Indonesia and The Government of

The People Republic of China on Cooperation in The Exploration

and Peaceful Use of Outer Space);

14. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024; dan

15. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik

Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 Tentang Prioritas Riset Nasional

Tahun 2020- 2024.

A.1.2 Potensi dan Permasalahan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-49-

A.1.2.1 Kekuatan

1. Meningkatnya kebutuhan nasional terhadap informasi berbasis

sains antariksa dan atmosfer untuk mendukung ketahanan

ekonomi nasional berkelanjutan. Sehingga, penyediaan layanan

data dan informasi sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk

lebih cepat, akurat, dan sesuai kebutuhan;

2. Awareness masyarakat terkait sains antariksa dan atmosfer

semakin meningkat, sehingga:

a. Penyediaan layanan data dan informasi sains antariksa dan

atmosfer dituntut lebih cepat dan akurat;

b. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk

menghasilkan produk litbang yang dapat dihilirisasi;dan

c. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk

mampu berinovasi dan menjadi inkubator wisata ilmiah

keantariksaan.

3. Industri Teknologi 4.0 (IoT, AI, cloud, robotic) berkembang

pesat sehingga terdapat beberapa potensi, diantaranya:

a. Pengumpulan dan penyebarluasan data dan informasi sains

antariksa dan atmosfer menjadi near-realtime;

b. Data dan informasi untuk kebutuhan litbangyasa semakin

tersedia dan mudah diakses; dan

c. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer semakin andal.

4. Perkembangan teknologi navigasi satelit semakin pesat

sehingga litbangyasa sains antariksa dan atmosfer untuk

mendukung navigasi satelit menjadi semakin dibutuhkan;

5. Terjadinya kerusakan lingkungan hidup dan perubahan iklim

global menuntut kontribusi litbangyasa sains antariksa dan

atmosfer untuk dapat mengembangkan green-technology;

6. Adanya Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development

Goals (SDGs), diantaranya:

a. Hilirisasi produk litbangyasa semakin berkembang;

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-50-

b. Litbangyasa dituntut mampu untuk membangun jejaring

kerjasama/kemitraan (litbang dan/atau pendanaan) dengan

pihak luar (instansi pemerintah dan swasta).

7. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri

Pertahanan menuntut kemandirian penggunaan produk alutsista

dalam negeri, sehingga litbangyasa teknologi roket meningkat;

8. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana

Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016 – 2040

mengamanatkan:

a. Adanya kebutuhan rancang bangun Roket Pengorbit Satelit

(RPS), sehingga LAPAN harus memprioritaskan

pengembangan RPS melalui pengembangan Roket Sonda;

b. Adanya kebutuhan sistem pemantauan non-satelit. LAPAN

dapat berperan sebagai leading sector dalam

mengoptimalkan sumber daya nasional untuk

mengembangkan teknologi UAV;

c. Adanya kebutuhan konektivitas antar daerah untuk

penumpang, pendistribusian logistik ke daerah terpencil,

pemetaan, dan lain-lain. LAPAN diharapkan menjadi

inisiator program pesawat transport nasional varian baru;

9. Belum tersedianya industri satelit di Indonesia, sehingga

LAPAN sebagai penyelenggara penerbangan dan antariksa

nasional dituntut untuk mendukung tumbuhnya industri satelit

nasional;

10. Piramida penelitian dan pengembangan serta industri

penerbangan belum terbentuk, sehingga LAPAN harus dapat

menjadi leading sector pembentukan ekosistem teknologi

penerbangan;

11. Geo-Intelejen digunakan sebagai strategi intelejen negara yang

memiliki dan memanfaatkan satelit, sehingga terdapat potensi

pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk Geo-Intelijen

Indonesia;

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-51-

12. Amanah pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019

Tentang Satu Data Indonesia, sehingga memastikan validitas

data dari sumber terpercayanya (wali data) yang akan

digunakan sebagai input pengambilan keputusan pemerintah;

13. Perkembangan teknologi penginderaan jauh yang terjadi cukup

pesat mendorong potensi pemanfaatan yang lebih luas,

diantaranya:

a. Pemetaan batas wilayah NKRI;

b. Identifikasi sumber daya alam secara akurat;

c. Pencegahan dan penanggulangan bencana;

d. Pemetaan struktur sosial masyarakat;

e. Melihat dampak akibat perang;

f. Remote sensing forensic;

g. Global forest watch;

h. Global rice monitoring (validasi informasi pertanian);

i. Pertambangan, kualitas air dan pencemaran lingkungan;

j. Penegakan hukum (ganja; illegal, unreported,

unregulatedfishing; illegal logging; dan illegal mining); dan

k. Perencanaan ruang (spatial planning)

A.1.2.2 Kelemahan

1. Belum ada kesepakatan internasional terkait pemanfaatan ruang

udara dibawah 100 km, menyebabkan adanya tuntutan agar

litbangyasa sains antariksa dan atmosfer mampu untuk

mendukung industri komunikasi nasional melalui penguasaan

teknologi High-Altitude Platform Station (HAPS) dalam

pemanfaatan ruang udara Indonesia;

2. Adanya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang

Industri Pertahanan menuntut kemandirian penggunaan produk

alutsista dalam negeri. Saat ini, LAPAN merupakan Lembaga

riset namun dituntut untuk memproduksi roket pertahanan

dalam negeri;

3. Litbangyasa roket LAPAN masih memiliki ketergantungan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-52-

terhadap bahan baku impor;

4. Teknologi roket merupakan teknologi yang tertutup sehingga

LAPAN kesulitan mendapatkan mitra strategis pengembangan

roket;

5. Belum terpetakan potensi ekonomi industri satelit dalam negeri

mengakibatkan tidak optimalnya pemanfaatan hasil litbangyasa

produk satelit LAPAN;

6. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana

Induk Penyelenggaraan Keantariksaan mengamanatkan sistem

pemantauan nonsatelit. Namun, belum ada regulasi dan

sertifikasi UAV secara nasional;

7. Beberapa regulasi belum diterapkan optimal, diantaranya:

a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Keantariksaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun

2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan

Penginderaan Jauh menyebutkan bahwa stasiun bumi hanya

dioperasikan oleh Lembaga. Namun pada kenyataannya

beberapa K/L mulai mengoperasikan stasiun bumi

walaupun dengan ketelitian yang berbeda;

b. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Keantariksaan menyebutkan bahwa prioritas pemanfaatan

frekuensi untuk kegiatan penginderaan jauh, namun saat ini

pemanfaatan frekuensi berdasarkan prioritas yang

membayar; dan

c. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang

Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) Pada

Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 menyebutkan bahwa

Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah wali data 24

spasial, sementara Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun

2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan

Penginderaan Jauh menyatakan bahwa wali data

penginderaan jauh adalah LAPAN.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-53-

8. Belum optimalnya networking resources (jejaring) baik dengan

perguruan tinggi (PT), kementerian/lembaga (K/L) terkait,

diaspora, maupun organisasi internasional dalam mendukung

kegiatan kajian kebijakan.

A.1.2.3 Peluang

1. Antariksa di atas Indonesia yang merupakan daerah anomali

menarik komunitas internasional untuk mengamati sehingga Para

peneliti berkesempatan untuk melakukan kerjasama agar dapat

ikut berkontribusi dalam kegiatan internasional.

2. Minat komunitas internasional dalam mempelajari fenomena

atmosfer ekuator dan kopling atmosfer-antariksa di lintang rendah

semakin meningkat sehingga peran LAPAN semakin penting.

3. Adanya isu perubahan iklim, sehingga LAPAN terpacu untuk

menyediakan data satelit terkait mitigasi perubahan iklim.

4. Meningkatnya kebutuhan akan hasil pengkajian kebijakan yang

berkualitas oleh pengambil kebijakan (policy driven research)

yang dapat menjawab isu-isu strategis terkini di bidang

penerbangan dan antariksa. (Desains-Pusat kajian kebijakan)

5. UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Perpres

Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional,

menempatkan LAPAN sebagai litbang pengembangan pesawat

terbang, menjustifikasi peran LAPAN dalam dunia industri

pesawat terbang. (Detekgan-Pustekbang)

6. Tersedianya industri untuk mendukung teknologi penerbangan

(contoh: PT. Dirgantara Indonesia) sehingga Pustekbang mudah

merealisasikan produk penerbangan dan berkesempatan menjadi

partner strategis bagi industri penerbangan nasional. (Detekgan-

Pustekbang)

7. Berkesempatan menjadi leader dan pemegang program pesawat

transport nasional N-219, ini menjadi awal yang baik untuk

menjadi leader berikutnya dalam pengembangan pesawat transport

nasional.

8. Meningkatnya permintaan pemanfaatan pesawat tanpa awak untuk

berbagai keperluan, baik untuk keperluan sipil, pemantauan,

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-54-

pemetaan, kebencanaan maupun keperluan penggunaan khusus.

9. Kondisi geografis Indonesia sebagai Negara maritim dan

kecenderungan penerapan blue economy memerlukan teknologi

penerbangan dan antariksa untuk dimanfaatkan dalam pemantauan

sumber daya alam dan lingkungan.

10. Roket merupakan salah satu program nasional yang telah

ditetapkan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

11. Semakin banyaknya pengguna teknologi satelit untuk membuat

satelit secara mandiri untuk keperluan mereka sendiri.

12. Banyak tawaran kerjasama pengembangan teknologi satelit.

13. Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan

menempatkan LAPAN sebagai lembaga yang diberi kewenangan

untuk menyediakan dan mengelola, mengoperasikan dan mengatur

stasiun bumi, serta mengolah dan menentukan standar pengolahan

data penginderaan jauh. Undang-undang dapat memberikan

kewenangan kepada Lembaga sebagai penyelenggaran utama

kegiatan penginderaan jauh.

14. Data satelit penginderaan jauh saat ini telah dimanfaatkan oleh

Kementrian/Lembaga, Pemda, TNI dan Polri dalam pelaksanaan

dan perencanaan pembangunan di berbagai sektor. Data

penginderaan jauh multi sensor dan multi resolusi dimanfaatkan

untuk: pemetaan dasar, pemantauan dan inventarisasi sektor

kehutanan, pemantauan dan inventarisasi sektor pertanian, mitigasi

bencana, dll. Kebutuhan data satelit penginderaan jauh yang

sangat besar untuk berbagai keperluan ini, memberikan peluang

untuk LAPAN untuk semakin berkiprah dalam pembangunan

nasional. Hal lain adalah adanya isu perubahan iklim. LAPAN

sebagai satu-satunya institusi yang mampu menyediakan data

satelit secara konsisten dan kontinyu, memiliki peluang untuk

membangun kerjasama nasional dan international yang saling

menguntungkan dalam pengembangan kompentensi SDM dan

infrastruktur.

15. Banyaknya permintaan informasi sektor berbasis data

penginderaan jauh dan juga permintaan stakeholder agar metode

yang dibangun lebih akurat. Peluang lain adalah adanya tawaran

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-55-

kerjasama pengembangan metodologi dari instansi lain baik dalam

maupun luar negeri. Kegiatan kerjasama dengan instansi litbang

baik dalam maupun luar negeri akan meningkatkan kualitas

metode yang akan dibangun.

16. Trend kerjasama internasional antar lembaga keantariksaan di

lingkup Asia Pacific menjadi peluang untuk knowledge and

technologysharing yang terbuka luas.

17. Kebutuhan bahan kebijakan dan kajian akademis peraturan

perundang-undangan di bidang penerbangan dan antariksa yang

tepat waktu dan tepan guna untuk kepentingan nasional.

A.1.2.4 Tantangan

1. Adanya kebijakan internasional Missile Technology Control

Regime (MTCR) yang mengakibatkan pembatasan transfer

teknologi sensitif sehingga menyulitkan pengembangan teknologi

keantariksaan.

2. Kurangnya industri dalam negeri yang mendukung pembuatan

komponen untuk pengembangan teknologi penerbangan dan

antariksa.

3. Belum memiliki bandara riset (ilmiah) untuk melakukan uji

terbang hasil litbang penerbangan dan antariksa.

4. Adanya pengembangan wilayah perumahan dan fasilitas publik di

sekitar fasilitas LAPAN yang mengganggu aktivitas uji Litbang.

5. Anggaran untuk Iptek masih rendah, sedangkan fokus RPJMN

tahap 3 mengarahkan perekonomian berbasis SDA dengan

mengutamakan Iptek.

6. Tersedianya regulasi untuk industri pesawat terbang yang

mengharuskan adanya sertifikasi desain dan manufaktur serta

sertifikasi SDM.

7. Belum adanya regulasi operasionalisasi untuk pesawat tanpa awak

dan roket sehingga LAPAN dituntut untuk mempersiapkan

regulasinya.

8. Kepres pengadaan barang dan jasa tidak cocok dengan sistem

pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif.

9. Keterbatasan lahan untuk pengujian roket.

10. Dengan peluang pemanfaatan data yang sangat besar, tantangan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-56-

utama dalam penyelenggaraan penginderaan jauh adalah

pemenuhan terhadap standard baik dalam metoda maupun

produknya. Pemenuhan terhadap standard ini yang akan menjamin

legalitas produk ketika akan dijadikan bahan untuk kebijakan

publik. Pemenuhan standar ini meliputi kecepatan penyampaian

data kepada pengguna, ketepatan data baik dalam sisi geometrik

maupun radiometrik. Tuntutan untuk melakukan standardisasi

kualitas produk dan sertifikasi harus dilaksanakan demi kepuasan

pengguna.

11. Tantangan lain berkaitan dengan ketergantungan pada teknologi

asing. Penyelenggaraan kegiatan penginderaan jauh nasional

masih bergantung pada satelit-satelit yang dibuat dan dioperasikan

oleh negara-negara maju.

12. Indeks pembangunan manusia Indonesia masih rendah sehingga

berpengaruh terhadap perkembangan litbang keantariksaan.

A.1.2 Visi

“Penggerak Sektor-Sektor Pembangaunan Nasional Berbasis

IPTEK Penerbangan dan Antariksa Dalam Mewujudkan Visi

Misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Maju Yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong.”

Melalui Visi tersebut, semua upaya strategis yang dilakukan

LAPAN harus bermuara untuk menggerakkan seluruh sektor

pembangunan nasional melalui penerapan IPTEK penerbangan

dan antariksa secara komprehensif dan terintegrasi sehingga dapat

turtu serta dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,

mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.

pembangunan nasional;

2. Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan penginderaan jauh

A.1.3 Misi

Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi yang

diemban adalah penguatan struktur ekonomi yang produktif,

mandiri, dan berdaya saing melalui pembangunan nasional

berbasis IPTEK penerbangan dan antariksa, diantaranya melalui:

1. Mendorong pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer untuk

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-57-

untuk pembangunan nasional;

3. Menumbuhkan ekosistem produk teknologi penerbangan dan

antariksa untuk pembangunan nasional;

4. Mengelola kebijakan penerbangan dan antariksa nasional;

5. Mewujudkan birokrasi LAPAN berkelas dunia.

A.1.4 Tujuan

1. Terwujudnya produk penelitian, pengembangan, dan

pemanfaatan penerbangan dan antariksa, serta

penyelenggaraan keantariksaan dalam mendukung misi

Presiden dan Wakil Presiden;

2. Terwujudnya birokrasi LAPAN berkelas dunia untuk

mendukung misi Presiden dan Wakil Presiden.

A.1.5 Sasaran Strategis

1. Meningkatnya pemanfaatan produk inovasi penerbangan dan

antariksa untuk pembangunan nasional.(Stake holder

perspective)

2. Meningkatnya kepuasan pengguna terhadap produk dan

layanan penerbangan dan antariksa nasional.(Customer

perspective)

3. Meningkatnya keunggulan Litbangyasa penerbangan dan

antariksa sesuai prioritas nasional.(Internal process

perspective)

4. Terselenggaranya pengelolaan kebijakan, standar, dan inovasi

penerbangan dan antariksa berbasis penelitian.(Internal

process perspective)

5. Meningkatnya kematangan kapabilitas Teknologi Informasi

dan Komunikasi (TIK) peneribangan dan antariksa

nasional.(Internal process perspective)

6. Terwujudnya produk dan layanan penerbangan dan antariksa

nasional sesuai kebutuhan.(Internal process perspective)

7. Terselenggaranya kerjasama dalam penyelenggaraan

penerbangan dan antariksa.(Internal process perspective)

8. Terbangunnya hubungan baik dengan pengguna.(Internal

process perspective)

9. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi LAPAN menuju

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-58-

birokrasi kelas dunia.(Learn and growth perspective)

A.1.6 Sistem Nilai

1. Berorientasi pada pengguna layanan

Seluruh ASN LAPAN harus bersama bergerak untuk

mengedepankan layanan diatas segalanya. Beorientasi

kepada pengguna layanan bermakna bahwa pengguna layanan

adalah “raja”, sehingga kebutuhannya terkait produk serta

data dan informasi penerbangan dan antariksa nasional harus

terpenuhi sesuai standar kualitas yang diharapkan

2. Akuntabel

Dalam konteks sistem nilai ini, Akuntabel bermakna bahwa

seluruh ASN LAPAN harus mampu mengelola sumber daya

dan kegiatan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Inovatif

Sistem nilai Inovatif menekankan ASN LAPAN untuk

mampu menemukan terobosan kreatif dalam bekerja. Sistem

nilai ini menekankan ASN LAPAN untuk tidak terjebak

dalam zona nyaman dan keluar dari rutinitas dalam bekerja,

sehingga produktifitas akan meningkat.

4. Integritas

Sistem nilai integritas menuntut ASN LAPAN untuk bekerja

secara profesional dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap

pekerjaan yang dilakukan. Dalam konteks bekerja, integritas

juga menuntut ASN untuk menjunjung kode etik dalam

bekerja, tidak KKN serta mengedepankan kejujuran.

5. Kolaboratif

Sistem nilai Kolaboratif menuntut ASN LAPAN harus

mampu untuk membangun kerjasama, baik internal maupun

eksternal. Dalam pelaksanaannya, setiap ASN LAPAN harus

mampu bekerja dengan lebih mengedepankan kerja tim (team

work) daripada kerja individu.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-59-

Pendekatan

Penyusunan

Laporan

Keuangan TA

2020 Audited

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan TA 2020 Audited

Laporan Keuangan LAPAN mencakup seluruh aspek keuangan yang

dikelola oleh satker di lingkungan LAPAN. Laporan Keuangan LAPAN

TA 2020 Audited merupakan hasil konsolidasi dari Laporan Keuangan

satker di lingkungan LAPAN.

Berikut ini adalah daftar satker di lingkungan LAPAN:

No. Kode

Satker

Nama Satker

1. 017063 Biro Perencanaan dan Keuangan

2. 660117 Biro Kerjasama Hubungan Masyarakat dan Umum

3. 666121 Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum

4. 650172 Inspektorat

5. 015518 Pusat Inovasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa

6. 652669 Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh

7. 560600 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare

8. 652652 Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh

9. 450401 Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Amosfer dan

Penginderaan Jauh Biak

10. 662731 Pusat Sains Antariksa

11. 450397 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer

12. 015517 Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Penerbangan dan Antariksa

13. 653483 Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan Antariksa

14. 526394 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan

15. 552734 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak

16. 650168 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam

17. 689092 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang

18. 652673 Pusat Teknologi Penerbangan

19. 652680 Pusat Teknologi Roket

20. 524362 Pusat Teknologi Satelit

21. 524376 Balai Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut

22. 555082 Satker Konsolidasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Laporan Keuangan LAPAN terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas, dan

Catatan Atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-60-

Basis

Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

LAPAN menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian

Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis

kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis

akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan

peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa

memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.

Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui

pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas

diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Dasar

Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang

diterapkan oleh LAPAN dalam penyusunan dan penyajian Laporan

Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi

atausebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untukmemperoleh aset

tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumberdaya ekonomi yang

digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajibanyang bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakanmata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan mata uang asingdikonversi terlebih dahulu

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan

Akuntansi

A.5 Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan TA 2020 Audited telah

mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan

akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi,

aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas

pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan

akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan

kebijakan yang ditetapkan oleh LAPAN. Disamping itu, dalam

penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-61-

yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan LAPAN adalah sebagai berikut:

Pendapatan-

LRA

(1) Pendapatan – LRA

• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum

Negara (KUN).

• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat

jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber

pendapatan.

Pendapatan-

LO

(2) Pendapatan– LO

• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan

dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk

sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO

pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai

berikut:

­ Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai

dilaksanakan

­ Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara

nilai dan periode waktu sewa.

­ Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat

keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan.

• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat

jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride

tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah.

• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-62-

belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

tersebut disahkan oteh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN).

• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Beban (4) Beban

• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi

aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan

Aset (5) Aset

• Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap dan Aset

Lainnya.

Aset Lancar a. Aset Lancar

• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.

Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan

menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga

disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam

bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.

• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:

­ Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti

Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan

Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah

dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap.

­ Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat

peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung

dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-63-

kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan

andal.

• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat

direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan

dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan

tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan

berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan

pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:

Kualitas Piutang

Uraian

Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%

Kurang

Lancar

Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama

tidak dilakukan pelunasan 10%

Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua

tidak dilakukan pelunasan 50%

Macet

1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan

Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100%

2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan

Piutang Negara/DJKN

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan

Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo

12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai

Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.

• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik

pada tanggal neraca dikalikan dengan:

a. harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan

pembelian;

b. harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri;

c. harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila

diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap b) Aset Tetap

• Aset tetap meliputi seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan

oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang

mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun.

• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau

harga wajar.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-64-

• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum

kapitalisasi sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan

peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau

lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya

sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh

lima juta rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai

minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan

sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,

jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa

koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

• Pada tahun 2017 dan 2018, Pemerintah melakukan penilaian

kembali (revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden Republik

Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali

Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan

Penilaian Kembali Barang Milik Negara. Revaluasi dilakukan

terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung, dan Bangunan,

serta Jalan, Jaringan, dan irigasi berupa Jalan, Jembatan, dan

Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai

kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai

dengan 31 Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup

obyek revaluasi adalah aset tetap pada Kementerian

Negara/Lembaga yang sedang dilaksanakan pemanfaatan.

Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan

dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau

pendekatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan.

Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu

penyelesaian, pelaksanaan penilaian kembali dilakukan dengan

survei lapangan untuk obyek penilaian berupa tanah dan tanpa

survei lapangan untuk obyek penilaian kembali selain tanah.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-65-

• Pada tahun 2019, atas hasil penilaian kembali tahun 2017 dan

2018 terdapat perbaikan/koreksi yang dilakukan untuk

penyempurnaan hasil penilaian kembali agar diperoleh nilai

Aset Tetap yang lebih akurat, andal dan wajar.

• Berdasarkan Surat Anggota BPK Nomor 50/S/IV-XV/01/2020

tanggal 6 Januari 2020 hal Tanggapan atas Penyelesaian

Tindak Lanjut Perbaikan Penilaian Kembali Barang Milik

Negara Tahun 2017-2018 dinyatakan bahwa Pemerintah dapat

menyajikan seluruh hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-

2018 beserta perbaikan dalam LKPP tahun 2019 Audited

sesuai mekanisme yang berlaku.

• Nilai Aset Tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai

perolehan baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol.

Dalam hal nilai aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai

buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai

penambah ekuitas pada laporan keuangan. Namun, apabila

nilai Aset Tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai buku

sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai pengurang

ekuitas pada Laporan Keuangan.

• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional

pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus,

ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi

yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan

rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya

telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset

Lainnya.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,

dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang

pengelolaan BMN/BMD.

b. Penyusutan Aset Tetap

• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-66-

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen

sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang

yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk

dilakukan penghapusan

• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap

dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya

nilai residu.

• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan

metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat

disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama

Masa Manfaat.

• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang

Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik

Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.

Secara umum tabel masa manfaat tersebut :

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Piutang

Jangka

Panjang

d. Piutang Jangka Panjang

• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang

diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih

dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.

• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai

berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat

direalisasikan.

Aset Lainnya e. Aset Lainnya

• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,

Ke lo mp o k A s e t Te t ap M as a M anf aat

Peralatan dan Mesin 2 s .d 20 Tahun

Gedung dan Bangunan 10 s .d 50 Tahun

Jalan, Irigas i dan Jaringan 5 s .d 40 Tahun

Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 Tahun

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-67-

dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah

aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo

lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga

(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.

• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto

yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi

amortisasi.

• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan

metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB

dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.

• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang

Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara

berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara

umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat

(tahun)

Software Komputer 4

Franchise 5

Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia

Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10

Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan

Varietas Tanaman Semusim. 20

Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman

Tahunan 25

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku

Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50

Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70

• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai

buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

Kewajiban (6) Kewajiban

• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka

pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka

pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam

waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-68-

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak

Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan

Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan

Utang Jangka Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu

lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai

kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi

berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban

dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan

dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 69 -

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI

ANGGARAN

Selama periode berjalan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) dari DIPA awal Nomor: SP DIPA-082.01-0/2020 Tanggal 12

November 2019. Hal ini disebabkan adanya perubahan pagu belanja atas

kebijakan Refocusing kegiatan/Realokasi anggaran dan/atau tambahan

alokasi melalui pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran Bendahara

Umum Negara (BA BUN) terkait pelaksanaan PC PEN. Berdasarkan

surat Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 15 April 2020,

penyesuaian pagu belanja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) tahun anggaran 2020 adalah sebagai berikut:

Penyesuaian Belanja LAPAN Tahun Anggaran 2020

PENGHEMATANINSENTIF

KERJA

TAMBAHAN

PBI JKN

916,605,926,000 236,274,476,000 - - 680,331,450,000

PENYESUAIAN

PAGU APBNPAGU SETELAH

PENYESUAIAN

Pada Juli 2020, terdapat penambahan pagu atas PNBP sebesar

Rp2.509.795.000 sehingga total pagu Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN) tahun anggaran 2020 menjadi

Rp682.331.450.000, rincian sebagai berikut:

Total Pagu LAPAN TA 2020

PAGU SETELAH

PENYESUAIAN

PENAMBAHAN

DARI PNBP

TOTAL PAGU LAPAN

TA 2020

680,331,450,000 2,509,795,000 682,841,245,000

Perubahan berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah

sebagai berikut:

Pendapatan

Penerimaan Negara Bukan Pajak - 9,340,118,812

Jumlah Pendapatan - 9,340,118,812

Belanja

Belanja Pegawai 214,935,898,000 213,290,308,000

Belanja Barang 190,915,686,000 138,189,754,000

Belanja Modal 510,754,342,000 331,361,183,000

Jumlah Belanja 916,605,926,000 682,841,245,000

31 DESEMBER 2020

Uraian ANGGARAN AWAL ANGGARAN SETELAH REVISI

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 70 -

Sedangkan apabila dilihat dari program Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN) maka perubahannya adalah sebagai

berikut:

ANGGARAN AWALANGGARAN SETELAH

REVISI

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LAPAN

(Rupiah Murni)108,911,926,000 99,268,366,000

Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Rupiah Murni) 682,694,000,000 456,063,084,000

Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (PNBP) 0 2,509,795,000

Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Surat Berharga

Syariah Negara)125,000,000,000 125,000,000,000

Total Belanja 916,605,926,000 682,841,245,000

Total Belanja

31 DESEMBER 2020

Selama periode berjalan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA), pagu awal sebesar Rp916.605.926.000 setelah revisi terakhir

menjadi sebesar Rp682.841.245.000.

Daftar Revisi Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

ANGGARAN ANGGARAN

SEMULA SETELAH REVISI

Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 9,340,118,812

Jumlah Pendapatan 0 9,340,118,812

Belanja Pegawai 214,935,898,000 214,935,898,000

Belanja Barang 190,915,686,000 140,553,108,000

Belanja Modal 510,754,342,000 327,352,239,000

Jumlah Belanja 916,605,926,000 682,841,245,000

Uraian

2020

Revisi tersebut antara lain berupa pengurangan pagu Belanja Barang

sebesar Rp50.362.578.000 pada anggaran Belanja Barang Non

Operasional, Belanja Barang Persediaan, Belanja Jasa, Belanja

Pemeliharaan, Belanja Perjalanan Dalam Negeri, dan Belanja Perjalanan

Luar Negeri. Pengurangan Belanja Modal sebesar Rp183.402.103.000

pada anggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal

Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Lainnya.

Realisasi Pendapatan

Rp10.965.013.904

B.1 Pendapatan

Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember

2020 adalah sebesar Rp10.965.013.904 atau mencapai 117,47% dari

estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp9.340.118.812.

Keseluruhan pendapatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 71 -

Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut :

Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2020

Anggaran Realisasi% Realisasi

Anggaran

Penerimaan Negara Bukan Pajak 9,340,118,812 10,965,013,904 117.40

Jumlah 9,340,118,812 10,965,013,904 117.40

Uraian

31 Desember 2020

Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 Desember 2020

REALISASI

31 Desember 2019

NAIK (TURUN)

%

Pendapatan PNBP Lainnya 10,965,013,904 5,600,804,991 95.78

Jumlah 10,965,013,904 5,600,804,991 95.78

Rincian Perbandingan Realisasi Pendapatan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019NAIK

(TURUN) %

Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 243,523,118 365,637,996 (33.40)

Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan - 6,570,000 (100.00)

Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 209,071,997 155,076,000 34.82

Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 117,377,010 102,193,402 14.86

Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan 47,700,000 31,200,000 34.59

Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 333,500,000 166,000,000 50.22

Pendapatan Layanan Penelitian/Riset dan Pengembangan Iptek 456,355,500 1,677,669,458 (267.62)

Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek 90,680,000 44,640,000 103.14

Pendapatan Hasil Survey dan Pemetaan 5,700,000 2,000,000 64.91

Pendapatan Royalti atas Kekayaan Intelektual 4,459,000 - 100.00

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi 154,100,000 48,800,000 68.33

Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 300,776 854,970 (64.82)

Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai 2,069,773,238 2,239,407,997 (7.57)

Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pihak Ketiga 50,000,000 186,124,014 (73.14)

Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 1,262,593,273 250,718,369 403.59

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 284,673,995 180,034,308 58.12

Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 27,381,429 91,586,770 (70.10)

Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL 5,592,860,931 36,047,196 15,415.38

Pendapatan Anggaran Lain-lain 1,363,637 744,511 83.16

Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan PNS 13,600,000 15,500,000 (12.26)

Jumlah 10,965,013,904 5,600,804,991 95.78

Realisasi Belanja

Negara

Rp547.953.322.590

B.2. Belanja

Realisasi belanja LAPAN pada 31 Desember 2020 adalah sebesar

Rp547.953.322.590 atau sebesar 80,25% dari anggaran belanja sebesar

Rp682.841.245.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja 31 Desember

2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja 31 Desember 2020

Anggaran Realisasi% Realisasi

Anggaran

Belanja Pegawai 213,290,308,000 178,946,035,027 83.90

Belanja Barang 138,189,754,000 121,907,752,349 88.22

Belanja Modal 331,361,183,000 247,323,377,799 74.64

Total Belanja Kotor 682,841,245,000 548,177,165,175 80.28

Pengembalian Belanja 223,842,585

Jumlah 682,841,245,000 547,953,322,590 80.25

Uraian

31 Desember 2020

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 72 -

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik

berikut ini:

-

50,000,000,000

100,000,000,000

150,000,000,000

200,000,000,000

250,000,000,000

300,000,000,000

350,000,000,000

BelanjaPegawai

BelanjaBarang

BelanjaModal

Anggaran

Realisasi

Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk 31 Desember

2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Belanja Berdasarkan Program 31 Desember 2020

ANGGARAN REALISASI

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas

Teknis Lainnya LAPAN (Rupiah Murni)99,268,366,000 83,785,230,677 84.40%

Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan

Antariksa (Rupiah Murni)456,063,084,000 407,294,646,709 89.31%

Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan

Antariksa (PNBP)2,509,795,000 801,470,267 31.93%

Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan

Antariksa (Surat Berharga Syariah Negara)125,000,000,000 56,071,974,937 44.86%

Jumlah 682,841,245,000 547,953,322,590 80.25%

31 Desember 2020PROGRAM (%)

Realisasi atas Program Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang

bersumber dari PNBP masih rendah karena revisi terkait penggunaan

PNBP baru disetujui pada bulan Juli 2020, akibat pandemi Covid-19

permintaan layanan PNBP juga rendah. Sebagian penerimaan baru

diperoleh di akhir tahun, sehingga mengakibatkan penerimaan tersebut

tidak dapat digunakan karena waktu tidak memungkinkan.

Realisasi atas Program Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang

bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara masih rendah dikarenakan

situasi pandemi COVID-19 sehingga mengakibatkan pekerjaan atas

Laboraturium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) pada satker

Pustekbang sebagian besar yang telah dikontrakkan tidak selesai di TA

2020. Maka berdasarkan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor: S-283/MK.08/2020 tanggal 9 April 2020 perihal Pelaksanaan

Pembangunan Proyek melalui SBSN dalam Situasi Darurat Bencana

Wabah Covid-19, bahwa pekerjaan tersebut akan diselesaikan di TA

2021.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 73 -

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

mengalokasikan belanja untuk penanganan pandemi COVID-19 sebesar

Rp3.726.930.000. Anggaran tersebut terserap sebesar Rp2.873.847.404

atau 77,11% dari pagu dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Belanja untuk Penanganan Pandemi COVID-19

31 Desember 2020 Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 1,900,417,000 1,603,280,104 84.36%

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 14,750,000 12,230,000 82.92%

521841 Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi COVID-19 189,352,000 171,174,000 90.40%

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 1,237,063,000 743,122,367 60.07%

523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19 239,526,000 222,305,900 92.81%

532119 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Penanganan Pandemi COVID-19 145,822,000 121,735,033 83.48%

3,726,930,000 2,873,847,404 77.11%Total

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa transaksi belanja penanganan

COVID-19 namun tidak menggunakan akun khusus penanganan COVID-

19, hal tersebut dikarenakan karena terkendala keterbatasan anggaran

dalam pelaksanaan revisi anggaran dan/atau ralat dokumen realisasi ke

akun khusus penanganan COVID-19, rinciannya sebagai berikut:

Akun Jumlah Belanja Akun Seharusnya

521111 22,155,990Rp 521131

521113 50,340,000Rp 521131

521119 68,902,000Rp 521119

TOTAL Rp 141,397,990

Belanja Pegawai

Rp178.792.256.912

B.3 Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

adalah masing-masing sebesar Rp178.792.256.912 dan

Rp196.348.491.501 atau terjadi penurunan sebesar 8,94% dari 31

Desember 2019. Hal ini disebabkan penurunan yang signifikan pada

belanja uang lembur dan belanja pegawai (tunjangan khusus/kegiatan)

yang disebabkan karena pada tahun 2020 tidak ada pembayaran tunjangan

kinerja 13 dan 14. Pada 31 Desember 2020 terdapat pengembalian belanja

pegawai sebesar 153.778.115 yaitu pengembalian pada belanja gaji dan

tunjangan PNS, belanja uang lembur, dan belanja pegawai (tunjangan

khusus/kegiatan).

Perbandingan Belanja Pegawai 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK (TURUN)

%

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 94,731,631,590 91,622,097,092 3.39

Belanja Uang Lembur 687,690,150 950,460,000 (27.65)

Belanja Pegawai (Tunj. Khusus/Kegiatan) 83,526,713,287 103,870,887,724 (19.59)

Jumlah Belanja Kotor 178,946,035,027 196,443,444,816 (8.91)

Pengembalian Belanja Pegawai 153,778,115 94,953,315 61.95

Jumlah 178,792,256,912 196,348,491,501 (8.94)

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 74 -

Belanja Barang

Rp121.837.739.047

B.4 Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

adalah masing-masing sebesar Rp121.837.739.047 dan

Rp162.502.744.457. Realisasi tersebut mengalami penurunan 25,02%

dari realisasi belanja barang 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan antara

lain menurunnya belanja barang operasional, belanja barang non

operasional, belanja jasa, belanja perjalanan dinas dalam negeri, dan

belanja perjalanan dinas luar negeri. Pada 31 Desember 2020 terdapat

pengembalian belanja barang sebesar 70.013.302 yaitu pada belanja

barang operasional, belanja barang persediaan, belanja jasa, belanja

pemeliharaan, belanja perjalanan dalam negeri, dan belanja perjalanan

luar negeri. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:

Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK

(TURUN) %

Belanja Barang Operasional 38,317,624,837 42,966,064,906 (10.82)

Belanja Barang Non Operasional 12,255,626,311 18,547,897,753 (33.92)

Belanja Barang Persediaan 9,784,839,228 12,808,150,603 (23.60)

Belanja Jasa 25,974,722,026 34,456,045,247 (24.61)

Belanja Pemeliharaan 26,179,124,768 20,038,660,325 30.64

Belanja Perjalanan Dalam Negeri 8,755,112,834 28,971,807,324 (69.78)

Belanja Perjalanan Luar Negeri 318,157,345 4,648,189,765 (93.16)

Belanja Barang untuk diserahkan kepada

masyarakat/pemda322,545,000 248,874,000 29.60

Jumlah Belanja Kotor 121,907,752,349 162,685,689,923 (25.07)

Pengembalian Belanja Barang 70,013,302 182,945,466 (61.73)

Jumlah 121,837,739,047 162,502,744,457 (25.02)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

mengalokasikan belanja barang untuk penanganan pandemic COVID-19

sebesar Rp3.581.108.000. Anggaran tersebut terserap sebesar

Rp2.752.112.371 atau 76,95% dari pagu dengan rincian sebagai berikut:

Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan

521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 1,900,417,000 1,603,280,104 84.36%

521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 14,750,000 12,230,000 82.92%

521841 Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi COVID-19 189,352,000 171,174,000 90.40%

522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 1,237,063,000 743,122,367 60.07%

523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19 239,526,000 222,305,900 92.81%

3,581,108,000 2,752,112,371 76.85%Total

Belanja Modal

Rp247.323.326.631

B.5 Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

adalah masing-masing sebesar Rp247.323.326.631 dan

Rp437.435.311.364. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran

untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih

dari satu periode akuntansi.

Realisasi Belanja Modal pada 31 Desember 2020 mengalami penurunan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 75 -

sebesar 43,46% dibandingkan 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan

antara lain adanya penurunan pada belanja modal peralatan dan mesin,

belanja gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan,

dan belanja modal lainnya karena adanya pemangkasan anggaran belanja.

Pada 31 Desember 2020 terdapat pengembalian belanja modal sebesar

51.168 yaitu pengembalian pada belanja modal peralatan dan mesin.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK

(TURUN) %Belanja Modal Peralatan dan Mesin 122,917,165,265 252,203,093,306 (51.26)

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 24,618,449,576 45,610,012,980 (46.02)

Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 101,000,000 10,574,872,500 (99.04)

Belanja Modal Lainnya 99,686,762,958 129,054,357,596 (22.76) Jumlah Belanja Kotor 247,323,377,799 437,442,336,382 (43.46)

Pengembalian Belanja Modal 51,168 7,025,018 (99.27) Jumlah 247,323,326,631 437,435,311,364 (43.46)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

mengalokasikan belanja modal untuk penanganan pandemic COVID-19

sebesar Rp145.822.000. Anggaran tersebut terserap sebesar

Rp121.735.033 atau 83,48% dari pagu dengan rincian sebagai berikut:

Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan

532119 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -

Penanganan Pandemi COVID-19

145,822,000 121,735,033 83.48%

145,822,000 121,735,033 83.48%Total

Belanja Modal

Peralatan dan Mesin

Rp122.917.114.097

B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2020 dan

31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp122.917.114.097

dan Rp252.196.338.288. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 51,26% bila

dibandingkan dengan realisasi 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan

karena penurunan yang signifikan pada belanja modal peralatan dan

mesin serta belanja penambahan nilai peralatan dan mesin.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK

(TURUN) %

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 116,056,505,090 191,740,154,247 (39.47)

Belanja Modal bahan Baku Peralatan dan Mesin 2,711,522,000 1,243,103,500 54.15

Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Penanganan

Pandemi COVID-19121,735,033 0 100.00

Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 4,027,403,142 59,219,835,559 (93.20)

Jumlah Belanja Kotor 122,917,165,265 252,203,093,306 (51.26)

Pengembalian Belanja 51,168 6,755,018

Jumlah 122,917,114,097 252,196,338,288 (51.26)

Belanja Modal

Gedung dan

Bangunan

Rp24.618.449.576

B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan

Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2020

dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp24.618.449.576 dan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 76 -

Rp45.609.742.980. Realisasi Modal Gedung dan Bangunan 31

Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 46,02% dibandingkan

Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan

penurunan pada belanja modal gedung dan bangunan serta belanja

penambahan nilai gedung dan bangunan.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK

(TURUN) %

Belanja Modal Gedung dan Bangunan 23,608,439,476 28,867,014,365 (18.22)

Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1,010,010,100 16,742,998,615 (93.97)

Jumlah Belanja Kotor 24,618,449,576 45,610,012,980 (46.02)

Pengembalian Belanja - 270,000

Jumlah 24,618,449,576 45,609,742,980 (46.02)

Belanja Modal Jalan,

Irigasi dan Jaringan

Rp101.000.000

B.5.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2020

dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp101.000.000 dan

Rp10.574.872.500. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 99,04%

dibandingkan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember

2019. Hal ini disebabkan penurunan yang signifikan pada belanja

modal jaringan dan tidak adanya belanja modal penambahan nilai jalan

dan jembatan pada periode 31 Desember 2020.

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK

(TURUN) %

Belanja Modal Jaringan 101,000,000 171,011,500 (69.32)

Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan - 10,403,861,000 (100.00)

Jumlah Belanja Kotor 101,000,000 10,574,872,500 (99.04)

Pengembalian Belanja - - 0

Jumlah 101,000,000 10,574,872,500 (99.04)

Belanja Modal

Lainnya

Rp99.686.762.958

B.5.4 Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 masing-masing sebesar Rp99.686.762.958 dan

Rp129.054.357.596. Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember

2020 mengalami penurunan sebesar 22,76% dibandingkan Belanja

Modal Lainnya 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan adanya

penurunan yang signifikan pada belanja modal lainnya.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 77 -

Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

UraianREALISASI

31 DESEMBER 2020

REALISASI

31 DESEMBER 2019

NAIK (TURUN)

%Belanja Modal Lainnya 92,701,915,447 122,445,767,420 (24.29)

Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap

Lainnya dan/Atau Aset Lainnya 6,984,847,511 6,608,590,176 5.69

Jumlah Belanja Kotor 99,686,762,958 129,054,357,596 (22.76)

Pengembalian Belanja - - -

Jumlah 99,686,762,958 129,054,357,596 (22.76)

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 78 -

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

Kas Lainnya dan

Setara Kas

Rp26.145.556.048

C.1 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2020 dan

31 Desember 2019 masing-masing sebesar dan Rp26.145.556.048 dan

Rp1.772.240.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran

yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas

yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam

jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian

sumber Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Jasa Giro yang belum di setor ke kas negara 23,588Rp 9,331Rp

Pajak yang belum di setor -Rp 1,762,909Rp

Dana Pihak Ketiga yang masih harus dibayar 26,145,532,460Rp -Rp

Jumlah 26,145,556,048Rp 1,772,240Rp

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2020 dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Per Satker

23,588 Jasa Giro yang belum disetor

160,607,491 Dana Pihak Ketiga berupa dana Riset Inovasi

Produktif (RISPRO) yang masih harus dibayar

2 Pusfatja 152,121,643

3 Pustekdata 89,768,436

4 Pusteksat 5,485,545,935

5 Pustekroket 1,931,079,759

6 PSTA 420,159,313

7 Pustekbang 17,906,249,883

26,145,556,048

Dana Pihak Ketiga berupa dana Riset Inovasi

Produktif (RISPRO) yang masih harus dibayar

PenjelasanSaldo (Rp)

Total

No Satker

PUSKKPA1

Belanja Dibayar

Dimuka

Rp1.508.500.000

C.2 Belanja Dibayar Dimuka

Belanja dibayar dimuka per tanggal 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 masing-masing sebesar Rp1.508.500.000 dan

Rp35.750.000. Belanja dibayar dimuka merupakan hak yang masih

harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa

telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima

seluruhnya, dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 79 -

Rincian Belanja Dibayar Dimuka

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

No Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Belanja Barang dibayar dimuka 466,500,000Rp 35,750,000Rp

2 Belanja Modal dibayar dimuka 1,042,000,000Rp -Rp

Total 1,508,500,000Rp 35,750,000Rp

Perbandingan Rincian Belanja Dibayar Dimuka

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

No Satker Penjelasan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

Asuransi Pesawat LSA-01 -Rp 35,750,000Rp

Pemeliharaan Test Bench LSA 466,500,000Rp -Rp

Pemeliharaan Overhaul Komponen Test Bench LSA 1,042,000,000Rp -Rp

Total 1,508,500,000Rp 35,750,000Rp

Pustekbang1

Piutang Bukan

Pajak

Rp475.018.933

C.3 Piutang Bukan Pajak

Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 masing-masing sebesar Rp475.018.933 dan Rp5.673.118.370

dengan rincian sebagai berikut:

Rincian Piutang Bukan Pajak

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

No Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Piutang PNBP 2.013.052Rp 11.569.460Rp

2 Piutang lainnya 473.005.881Rp 5.661.548.910Rp

Total 475.018.933Rp 5.673.118.370Rp

Piutang bukan pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas

uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum

diselesaikan pembayarannya.

Mutasi piutang pada 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 80 -

Saldo per 31 Desember 2019 Rp5.673.118.370

Mutasi tambah:

- kelebihan pembayaran gaji pokok 12.033.900Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan suami/istri 327.220Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan anak 130.888Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan beras 289.680Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan PPh PNS 40.216Rp

- kelebihan pembayaran pembulatan gaji 90Rp

- kelebihan pembayaran uang makan pegawai 15.790.350Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan umum 9.575.000Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan kinerja 50.756.302Rp

- kelebihan pembayaran tunjangan fungsional 25.930.584Rp

- kelebihan pembayaran honor 6.200.000Rp

- kelebihan pembayaran langganan internet 1.449.796Rp

- pengembalian belanja atas sisa pekerjaan (pencairan

jaminan bank garansi) 269.749.444Rp

- kelebihan denda keterlambatan penyelesaian

pekerjaan80.402.411Rp

- kelebihan pembayaran uang harian perjadin luar kota 330.000Rp

- kelebihan pembayaran sewa tanah, gedung dan

bangunan2.013.052Rp

Mutasi kurang:

- pengembalian tunjangan kinerja (107.370.918)Rp

- pengembalian tunjangan fungsional (7.000.000)Rp

- pengembalian uang makan pegawai (15.646.750)Rp

- pengembalian langganan internet (3.592.954)Rp

- pengembalian belanja atas sisa pekerjaan (pencairan

jaminan bank garansi) (5.492.054.028)Rp

- pengembalian jaminan kesehatan (271.232)Rp

- pengembalian belanja barang discontinue (32.801.680)Rp

- pengembalian selisih kurs (2.805.348)Rp

- pengembalian belanja operasional perkantoran (6.000)Rp

- pengembalian sewa tanah, gedung dan bangunan (11.569.460)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 Rp475.018.933

Mutasi tambah dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Kelebihan pembayaran gaji pokok sebesar Rp12.033.900 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekbang 3.272.200

2 Pustekroket 5.811.100

3 PusKKPA 2.950.600

12.033.900Total

b. Kelebihan pembayaran tunjangan suami/istri sebesar Rp327.220

pada satker Pustekbang.

c. Kelebihan pembayaran tunjangan anak sebesar Rp130.888 pada

satker Pustekbang.

d. Kelebihan pembayaran tunjangan beras sebesar Rp289.680 pada

satker Pustekbang.

e. Kelebihan pembayaran tunjangan PPh PNS sebesar Rp40.216 pada

satker Pustekbang.

f. Kelebihan pembayaran pembulatan gaji sebesar Rp90 pada satker

Pustekbang.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 81 -

g. Kelebihan pembayaran uang makan pegawai sebesar Rp15.790.350

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Biak 281.200

2 Pusteksat 34.850

3 LAPAN Pontianak 456.950

4 LAPAN Parepare 3.618.800

5 Pustekdata 702.850

6 Pustekroket 10.695.700

15.790.350Total

h. Kelebihan pembayaran tunjangan umum sebesar Rp9.575.000 terdiri

dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Inspektorat 1,295,000

2 Pustekbang 1,665,000

3 Biro SDM OH 1,110,000

4 PusKKPA 370,000

5 LAPAN Pasuruan 740,000

6 LAPAN Biak 1,110,000

7 LAPAN Parepare 325,000

8 Pustekroket 2,960,000

9,575,000Total

i. Kelebihan pembayaran tunjangan kinerja sebesar Rp50.756.302

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustikpan 7.020.800

2 PSTA 301.888

3 Pusteksat 7.935.056

4 LAPAN Pontianak 987.957

5 LAPAN Parepare 7.831.900

6 Pustekroket 3.861.101

7 Biro KSHU 5.265.600

8 Pussainsa 17.552.000

50.756.302Total

j. Kelebihan pembayaran tunjangan fungsional sebesar Rp25.930.584

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Pasuruan 60.000

2 Pustikpan 2.590.000

3 LAPAN Biak 35.000

4 Pusteksat 2.035.000

5 LAPAN Parepare 4.225.584

6 Pusfatja 5.050.000

7 Pustekbang 3.985.000

8 Pustekroket 4.050.000

9 PusKKPA 60.000

10 Pussainsa 3.360.000

11 Biro SDM Orkum 480.000

25.930.584Total

k. Kelebihan pembayaran honor sebesar Rp6.200.000 pada satker

Pustekroket.

l. Kelebihan pembayaran langganan internet sebesar Rp1.449.796 pada

satker Pustikpan.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 82 -

m. Pengembalian belanja atas sisa pekerjaan sebesar Rp269.749.444

pada satker Pussainsa.

n. Kelebihan pembayaran denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan

sebesar Rp80.402.411 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekdata 68,611,223

2 Pussainsa 11,791,188

80,402,411Total

o. Kelebihan pembayaran uang harian perjadin luar kota sebesar

Rp330.000 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekbang 60.000

2 Pustekroket 270.000

330.000Total

p. Sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar Rp2.013.052 berupa sewa

kantin, ATM dan rumah dinas pada satker Pustekbang.

Mutasi kurang dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengembalian tunjangan kinerja sebesar Rp107.370.918 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro Renkeu 3,793,696

2 LAPAN Sumedang 449,917

3 Biro SDM Orkum 4,669,916

4 Pusteksat 18,647,740

5 Pustikpan 5,693,058

6 Inspektorat 2,992,781

7 Pustekroket 21,384,197

8 LAPAN Garut 400

9 LAPAN Parepare 1,559,343

10 LAPAN Biak 1,854,177

11 Biro KSHU 9,408,414

12 PSTA 5,243,849

13 Pustekdata 11,796,924

14 Pustekbang 9,343,365

15 Pusainsa 10,533,141

107,370,918Total

b. Pengembalian tunjangan fungsional sebesar Rp7.000.000 pada satker

Pusfatja.

c. Pengembalian uang makan pegawai sebesar Rp15.646.750 terdiri

dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Inspektorat 69.700

2 Pustekbang 315.750

3 Pustekroket 14.629.200

4 LAPAN Pontianak 350.900

5 LAPAN Parepare 175.750

6 LAPAN Agam 105.450

15.646.750Total

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 83 -

d. Pengembalian langganan internet sebesar Rp3.592.954 pada satker

Pustikpan.

e. Pengembalian belanja atas sisa pekerjaan konstruksi pembangunan

rumah teleskop berupa pencairan jaminan bank garansi sebesar

Rp5.492.054.028 pada satker Pussainsa.

f. Pengembalian jaminan kesehatan sebesar Rp271.232 pada satker

Pussainsa.

g. Pengembalian belanja barang discontinue sebesar Rp32.801.680

pada satker Pustekroket.

h. Pengembalian kelebihan pembayaran atas selisih kurs terkait

settlemen dan living allowance sebesar Rp2.805.348 pada satker

Pustekroket.

i. Pengembalian belanja operasional perkantoran berupa materai

sebesar Rp6.000 pada LAPAN Sumedang.

j. Pembayaran Sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar

Rp11.569.460 berupa sewa kantin, ATM dan rumah dinas pada

satker Pustekbang.

Dokumen piutang per 31 Desember 2020 disajikan pada Lampiran

Laporan Keuangan ini.

Penyisihan Piutang

Tak Tertagih –

Piutang Bukan Pajak Rp2.375.094

C.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak per

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.375.094

dan Rp28.365.592.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak adalah

merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang

ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur.

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak pada

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak

Kualitas Piutang Nilai Piutang Lancar % Penyisihan Nilai Penyisihan

Lancar 475,018,933 0.50% 2,375,094

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

Jumlah 475,018,933 2,375,094

Piutang Bukan Pajak

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 84 -

Bagian Lancar

Tagihan TP/TGR

Rp588.667.512

C.5 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR

Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

Rugi per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing

sebesar Rp588.667.512 dan Rp1.688.093.229. Bagian Lancar TP/TGR

merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan

yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak

tanggal pelaporan. Bagian Lancar TP/TGR mempertimbangkan angsuran

per bulan yang dilakukan di Tahun Anggaran 2020. Rincian Bagian

Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:

Rincian Bagian Lancar TP/TGR

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

No. Debitur 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Kurmarseyto -Rp 69,000,000Rp

2 I Ketut Wiadnyana -Rp 10,772,378Rp

3 Edi Cahyadi -Rp 47,207,074Rp

4 Agus Dwi Pitoyo -Rp 67,617,038Rp

5 Nuriyan Fahmi -Rp 60,000,000Rp

6 Nandani Setyo Samodra -Rp 94,782,476Rp

7 Astu Rahino Adi -Rp 60,000,000Rp

8 Soma Ariyaka -Rp 9,228,471Rp

9 Fajar Novianto 49,130,396Rp 110,543,416Rp

10 Suryo Sejati -Rp 76,979,312Rp

11 Nurul Lugas -Rp 100,000,000Rp

12 Mukarram 6,000,000Rp 145,177,668Rp

13 Yanuar Rokhmad 60,000,000Rp 137,020,375Rp

14 Darmana Rahayu 6,000,000Rp 85,343,057Rp

15 Antasari Irawanto 24,000,000Rp 119,142,260Rp

16 Ari Widodo 140,131,871Rp 420,395,640Rp

17 Izzawati 74,384,064Rp 74,384,064Rp

18 Nata Miharja -Rp 500,000Rp

19 Varuliantor Dear 10,200,000Rp -Rp

20 Septi Perwitasari 218,821,181Rp -Rp

Jumlah 588,667,512Rp 1,688,093,229Rp

Penyisihan Piutang

Tak Tertagih –

Piutang Lancar

Rp2.943.338

C.6 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan

TP/TGR

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR per 31

Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp2.943.338 dan

Rp8.440.466

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR adalah

merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang

ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR pada tanggal

pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR pada

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 85 -

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR

Kualitas Piutang Nilai Piutang Lancar % Penyisihan Nilai Penyisihan

Lancar 588,667,512 0.50% 2,943,338

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan - 50% -

Macet - 100% -

Jumlah 588,667,512 2,943,338

Bagian Lancar TP/TGR

Persediaan

Rp58.885.651.059 C.7 Persediaan

Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau

perlengkapan (supplies) yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan

operasional pemerintah, dan/atau dijual, dan/atau diserahkan dalam

rangka pelayanan kepada masyarakat.

Nilai Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-

masing adalah sebesar Rp58.885.651.059 dan Rp58.138.811.220

dengan rincian sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Persediaan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Barang Konsumsi 4,307,834,014Rp 3,595,671,143Rp

2 Amunisi 1,526,709,000Rp 1,542,214,000Rp

3 Bahan Untuk Pemeliharaan 275,339,200Rp 304,973,830Rp

4 Suku Cadang 3,341,056,461Rp 4,403,867,768Rp

5 Bahan Baku 48,875,647,320Rp 47,674,601,242Rp

6 Persediaan lainnya 559,065,064Rp 617,483,237Rp

58,885,651,059Rp 58,138,811,220Rp Jumlah

Nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak sebesar

Rp.777.816.057 dan usang sebesar Rp207.274.000 pada satker

Pustekroket.

Persediaan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 merupakan

sisa persediaan yang dibeli sendiri dalam keadaan baik dan siap pakai

pada tanggal 31 Desember 2020. Berikut ini daftar pembelian persediaan

dan saldo persediaan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 86 -

Rincian Pembelian Barang Persediaan dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19

No . S a tke r Na m a B a ra n g J u m la h Un it Nila i Ru p ia h

Han d s oap 5 ltr 2 130,000Rp

Han d S an itizer Gel 100 m l 40 800,000Rp

Des in fektan 5 ltr 2 1,280,000Rp

Face S h ield 40 1,760,000Rp

Mu ltivitam in 80 4,400,000Rp

8 ,3 7 0 ,0 0 0Rp

d ettol en erg ize is i 5 18 738,000Rp

d ettol orig in al is i 5 18 738,000Rp

d ettol fres h is i 5 18 738,000Rp

as ep tic g el 500 m l on em ed 10 850,000Rp

toya reffil h an d s an itizer 5 lt 16 11,648,000Rp

on em ed reffil as ep tic g el 5 lt 17 14,025,000Rp

carex cu s s on 50s 70 1,610,000Rp

tis s u e an tis ep tic m itu 90s 65 1,625,000Rp

m as ker kain 600 7,200,000Rp

s ab u n cu ci tan g an 200 m l

lifeb u oy15 465,000Rp

h an d s an itizer n u vo 85 m l 4 40,000Rp

d ettol an tis ep tic liq u id 245 m l 17 901,000Rp

lap kan eb o 5 300,000Rp

s u n lig h t lim e b otol 400 m l 13 195,000Rp

s u n lig h t lim e reff 755 m l 20 350,000Rp

wip ol 450 m l 7 133,000Rp

vixal b lu e 10 390,000Rp

s u p er p ell 770 m l lem on 20 240,000Rp

lig en t 3,7 lim e 19 1,159,000Rp

s oklin lan tai 4L m arin e 24 1,536,000Rp

m u lti m p tis s u 900 g r 20 800,000Rp

m u lti tis s u e 10 is i roll 10 390,000Rp

s aru n g tan g an la tex s ize m 4 600,000Rp

s aru n g tan g an la tex s ize l 4 600,000Rp

4 7 ,2 7 1,0 0 0Rp

Mas ker 500 3,450,000Rp

Mas ker 1500 9,000,000Rp

12 ,4 5 0 ,0 0 0Rp

S ab u n cu ci tan g an cair 4 1,926,000Rp

S ab u n cu ci tan g an 4 1,650,000Rp

Han d s an itizer 1 280,000Rp

Mas ker Tali 2 190,000Rp

S ab u n cu ci tan g an 15 1,875,000Rp

Mas ker Med is 52 6,240,000Rp

Han d s an itizer 20 1,300,000Rp

Han d s an itizer g el 2 500,000Rp

S an iter aeros ol kecil 40 860,000Rp

S an iter aeros ol b es ar 30 1,032,000Rp

15 ,8 5 3 ,0 0 0Rp

Mas ker m ed is (s ekali p akai,

is i 50)115 17,250,000Rp

Han d s an itizer s p ray s ofties

250 m l70 3,850,000Rp

Han d s an itizer s p ray an tis

200 m l70 3,500,000Rp

Han d s an itizer g ell 500 m l 60 8,280,000Rp

Cairan an tis ep tic 750 m l 23 3,450,000Rp

Refill s ab u n cair an tis ep tik 39 1,365,000Rp

Refill h an d was h s an iter 11 275,000Rp

Refill h an d was h lifeb u oy 9 180,000Rp

Cairan an tis ep tic 245 m l 24 1,200,000Rp

Mas ker m ed is N95 (is i 50) 10 5,750,000Rp

Refill h an d s an itizer g ell 100

m l25 6,750,000Rp

Refill h an d s an itizer cair 100

m l35 5,250,000Rp

Tes s wab an tig en form as ter 25 1,750,000Rp

Tes s wab an tig en ab b ot 50 7,500,000Rp

6 6 ,3 5 0 ,0 0 0Rp

S ab u n cu ci tan g an 50 1,000,000Rp

Mas ker 158 6,320,000Rp

Han d s an itizer 316 11,060,000Rp

Cairan d is in fektan 5 L 25 2,500,000Rp

2 0 ,8 8 0 ,0 0 0Rp

17 1,17 4 ,0 0 0Rp J u m la h

4 P S TA

5 LAP AN Biak

6 LAP AN Garu t

LAP AN P as u ru an2

1 P u s tikp an

3 P u s teks at

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 87 -

Rincian Saldo Persediaan dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19

No. Satker Nama Barang Jumlah Unit Nilai Rupiah

Handsoap 5 ltr 2 130,000Rp

Hand Sanitizer Gel 100 ml 5 100,000Rp

Desinfektan 5 ltr 1 640,000Rp

Face Shield 12 528,000Rp

Multivitamin 26 1,430,000Rp

2,828,000Rp

Masker 1500 9,000,000Rp

9,000,000Rp

Sabun cuci tangan 15 1,875,000Rp

Masker Medis 52 6,240,000Rp

Hand sanitizer 20 1,300,000Rp

Hand sanitizer gel 2 500,000Rp

Saniter aerosol kecil 40 860,000Rp

Saniter aerosol besar 30 1,032,000Rp

11,807,000Rp

Masker medis (sekali pakai, isi 50) 91 13,650,000Rp

Hand sanitizer spray softies 250 ml 70 3,850,000Rp

Hand sanitizer spray antis 200 ml 66 3,300,000Rp

Hand sanitizer gell 500 ml 56 7,728,000Rp

Cairan antiseptic 750 ml 23 3,450,000Rp

Refill sabun cair antiseptik 39 1,365,000Rp

Refill hand wash saniter 11 275,000Rp

Cairan antiseptic 245 ml 24 1,200,000Rp

Masker medis N95 (isi 50) 10 5,750,000Rp

Refill hand sanitizer gell 100 ml 25 6,750,000Rp

Refill hand sanitizer cair 100 ml 35 5,250,000Rp

Tes swab antigen formaster 25 1,750,000Rp

Tes swab antigen abbot 50 7,500,000Rp

61,818,000Rp

85,453,000Rp Jumlah

1 Pustikpan

2 Pusteksat

3 PSTA

4 LAPAN Biak

Piutang Tagihan

TP/TGR

Rp6.978.845.840

C.8 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR)

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar

Rp6.978.845.840 dan Rp7.487.105.546. Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya

atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian

negara. Sedangkan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada

pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang

diderita oleh negara karena kelalaiannya.

Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi

(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah

sebagai berikut :

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 88 -

Rincian Tagihan TP/TGR

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

No Debitur 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1 Nuriyan Fahmi -Rp 98,162,199Rp

2 Astu Rahino Adi -Rp 93,231,754Rp

3 Nurul Lugas -Rp 38,291,572Rp

4 Mukarram 271,855,335Rp 135,177,667Rp

5 Yanuar Rokhmad 99,040,750Rp 72,020,375Rp

6 Darmana Rahayu 156,186,114Rp 79,843,057Rp

7 Antasari Irawanto 151,284,521Rp 82,142,261Rp

8 Ari Widodo -Rp 175,164,841Rp

9 Izzawati 18,595,993Rp 55,788,025Rp

10 Eka Bramantya -Rp 267,727,274Rp

11 Muhammad Dwi Iman 43,800,064Rp 77,436,431Rp

12 Rizal Hikmawan 126,980,044Rp 152,434,592Rp

13 Zulyan Ismu 250,486,186Rp 277,486,186Rp

14 Setiawan Arif Widodo 135,289,376Rp 141,653,013Rp

15 Waluyo Adi -Rp 30,517,280Rp

16 Abdullah Farid 296,031,650Rp 301,486,191Rp

17 Pria Mulyono 356,326,214Rp 364,962,578Rp

18 Gelora Yala Nusantoro 13,702,538Rp 63,702,543Rp

19 Singgih Murtiono 249,955,452Rp 303,137,275Rp

20 Endang Rachmawati 249,955,452Rp 303,137,275Rp

21 M. Budi Kurnia 118,699,810Rp 155,063,450Rp

22 PT Dharma Adhi Karya 32,557,162Rp 32,557,162Rp

23 CV Roby & Corp 26,547,140Rp 26,547,140Rp

24 PT Asih Silapurna 456,323,741Rp 456,323,741Rp

25 PT Restu Prima Citra 378,288,498Rp 378,288,498Rp

26 PT. Cilungup Indah Serasi 370,046,838Rp 370,046,838Rp

27 CV. Surya Fadilah 218,982,148Rp 218,982,148Rp

28 CV. Harman Utama 21,569,872Rp 21,569,872Rp

29 CV. Krida Setia Abadi 935,209,000Rp 935,209,000Rp

30 PT. Idee Murni Pratama 1,322,786,826Rp 1,322,786,826Rp

31 PT. Karya Putri Bungsu 11,970,537Rp 11,970,537Rp

32 PT. Itera Sinar Multimedia -Rp 8,740,710Rp

33 Malik Ibrohim 64,786,900Rp 64,786,900Rp

34 PT. Ina Intitara Bahtera 13,914,697Rp 13,914,697Rp

35 PT. Ina Intitara Bahtera 458,704Rp 458,704Rp

36 PT. Ferdian Putra Sejati -Rp 50,000,000Rp

37 PT. Karya Tajur Tangsi 33,391,744Rp 33,391,744Rp

38 PT. Mentari Putri Persada 59,999,999Rp 59,999,999Rp

39 CV. Kurnia Abadi 64,098,635Rp 64,098,635Rp

40 PT. CUNG 148,866,556Rp 148,866,556Rp

41 PT. Sarma Putrasima Teknindo 38,453,272Rp -Rp

42 Rudi Himawan 216,749,072Rp -Rp

43 Varuliantor Dear 25,655,000Rp -Rp

6,978,845,840Rp 7,487,105,546Rp Total

Daftar rincian piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti

Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2020 dapat dilihat pada tabel

dibawah ini :

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 89 -

Rincian Piutang Tagihan TP/TGR 31 Desember 2020

No Satker Debitur Kualitas Nilai Piutang

Mukarram Lancar 271,855,335Rp

Yanuar Rokhmad Lancar 99,040,750Rp

Darmana Rahayu Lancar 156,186,114Rp

Antasari Irawanto Lancar 151,284,521Rp

Izzawati Lancar 18,595,993Rp

Rudi Himawan Macet 216,749,072Rp

Muhammad Dwi Iman Macet 43,800,064Rp

Rizal Hikmawan Macet 126,980,044Rp

Zulyan Ismu Macet 250,486,186Rp

Setiawan Arif Widodo Macet 135,289,376Rp

Abdullah Farid Macet 296,031,650Rp

Pria Mulyono Macet 356,326,214Rp

Gelora Yala Nusantoro Macet 13,702,538Rp

Singgih Murtiono Macet 249,955,452Rp

Endang Rachmawati Macet 249,955,452Rp

M. Budi Kurnia Macet 118,699,810Rp

PT Dharma Adhi Karya Macet 32,557,162Rp

CV Roby & Corp Macet 26,547,140Rp

PT Asih Silapurna Macet 456,323,741Rp

PT Restu Prima Citra Macet 378,288,498Rp

3,648,655,112

PT. Cilungup Indah Serasi Macet 370,046,838

CV. Surya Fadilah Macet 218,982,148

CV. Harman Utama Macet 21,569,872

CV. Krida Setia Abadi Macet 935,209,000

PT. Sarma Putrasima Teknindo Macet 38,453,272

1,584,261,130

PT. Idee Murni Pratama Macet 1,322,786,826

PT. Karya Putri Bungsu Macet 11,970,537

1,334,757,363

PT. Ina Intitara Bahtera Diragukan 13,914,697

PT. Ina Intitara Bahtera Diragukan 458,704

Malik Ibrohim Macet 64,786,900

PT. Karya Tajur Tangsi Macet 33,391,744

PT. Mentari Putri Persada Macet 59,999,999

172,552,044

5 Pusfatja CV. Kurnia Abadi Macet 64,098,635

6 Pustekdata PT. CUNG Macet 148,866,556

7 Biro SDM Orkum Varuliantor Dear Lancar 25,655,000

6,978,845,840

Biro KSHU

Biro Renkeu

Total

Pustekroket2

1

Pustekbang4

3

Penyisihan Piutang

Tak Tertagih –

Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan

/Tuntutan Ganti

Rugi

Rp6.252.654.514

C.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)

Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2020

dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp6.252.654.514

dan Rp6.609.246.203 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan

Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang

ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR.

Berikut disajikan perhitungan Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan

Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) untuk masing-

masing debitur:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 90 -

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan

Ganti Rugi (TP/TGR)

Kualitas Piutang Nilai Piutang Lancar % Penyisihan Nilai Penyisihan

Lancar 722,617,309 0.50% 3,613,088

Kurang Lancar - 10% -

Diragukan 14,373,401 50% 7,186,700

Macet 6,241,855,130 100% 6,241,854,726

Jumlah 6,978,845,840 6,252,654,514

Tagihan TP/TGR

Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/

Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per Satker

No Satker Debitur Kualitas Nilai Piutang (Rp) Penyisihan Nilai Penyisihan (Rp)

Mukarram 271,855,335Rp 0.50% 1,359,277

Yanuar Rokhmad 99,040,750Rp 0.50% 495,204

Darmana Rahayu 156,186,114Rp 0.50% 780,931

Antasari Irawanto 151,284,521Rp 0.50% 756,423

Izzawati 18,595,993Rp 0.50% 92,980

Rudi Himawan 216,749,072Rp 100% 216,749,072

Muhammad Dwi Iman 43,800,064Rp 100% 43,800,064

Rizal Hikmawan 126,980,044Rp 100% 126,980,044

Zulyan Ismu 250,486,186Rp 100% 250,486,186

Setiawan Arif Widodo 135,289,376Rp 100% 135,289,376

Abdullah Farid 296,031,650Rp 100% 296,031,650

Pria Mulyono 356,326,214Rp 100% 356,326,214

Gelora Yala Nusantoro 13,702,538Rp 100% 13,702,538

Singgih Murtiono 249,955,452Rp 100% 249,955,452

Endang Rachmawati 249,955,452Rp 100% 249,955,452

M. Budi Kurnia 118,699,810Rp 100% 118,699,810

PT Dharma Adhi Karya 32,557,162Rp 100% 32,557,162

CV Roby & Corp 26,547,140Rp 100% 26,547,140

PT Asih Silapurna 456,323,741Rp 100% 456,323,741

PT Restu Prima Citra 378,288,498Rp 100% 378,288,498

3,648,655,112 2,955,177,212

PT. Cilungup Indah

Serasi370,046,838 100% 370,046,838

CV. Surya Fadilah 218,982,148 100% 218,982,148

CV. Harman Utama 21,569,872 100% 21,569,872

CV. Krida Setia Abadi 935,209,000 100% 935,209,000

PT. Sarma Putrasima

Teknindo38,453,272 100% 38,453,272

1,584,261,130 1,584,261,130

PT. Idee Murni Pratama 1,322,786,826 100% 1,322,786,826

PT. Karya Putri Bungsu 11,970,537 100% 11,970,537

1,334,757,363 1,334,757,363

PT. Ina Intitara Bahtera 13,914,697 50% 6,957,348

PT. Ina Intitara Bahtera 458,704 50% 229,352

Malik Ibrohim 64,786,900 100% 64,786,900

PT. Karya Tajur Tangsi 33,391,744 100% 33,391,744

PT. Mentari Putri Persada 59,999,999 100% 59,999,999

172,552,044 165,365,343

5 Pusfatja CV. Kurnia Abadi Macet 64,098,635 100% 64,098,635

6 Pustekdata PT. CUNG Macet 148,866,556 100% 148,866,556

7 Biro SDM OrkumVaruliantor Dear Lancar 25,655,000 0.5% 128,275

6,978,845,840 6,252,654,514 TOTAL

Macet

4 Pustekbang

Diragukan

Macet

SUB TOTAL

Macet

SUB TOTAL

SUB TOTAL

1

Biro KSHU3

SUB TOTAL

Lancar

MacetPustekroket2

Biro Renkeu

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 91 -

Tanah

Rp1.562.543.166.209

C.10 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 adalah masing-masing sebesar Rp1.562.543.166.209 dan

Rp1.612.229.053.490. Kuantitas tanah yang dimiliki LAPAN per 31

Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing seluas

3.856.127 m2 dan 3.880.259 m2. Rincian nilai dan kuantitas tanah

LAPAN sebagaimana terlampir.

Mutasi nilai Tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 1,612,229,053,490Rp

Mutasi tambah:

- Saldo awal 174,161,790Rp

- Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 105,009,433Rp

- Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (+) 1,121,506,830Rp

- Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 81,596,427,942Rp

- Reklasifikasi masuk 381,189,008,230Rp

Mutasi kurang:

- Koreksi Hasil Revaluasi atas BMN yg tidak

ditemukan (-)(1,230,303,000)Rp

- Koreksi kesalahan input IP (-) (60,227,000)Rp

-Koreksi pencatatan nilai/kuantitas (70,244,810)Rp

- Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (131,322,218,466)Rp

- Reklasifikasi Keluar (381,189,008,230)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 1,562,543,166,209Rp

Ak. Penyusutan -Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2020 1,562,543,166,209Rp

Mutasi transaksi penambahan tanah berupa :

a. Penambahan melalui koreksi saldo awal sebesar Rp174.161.790

pada satker pusteksat

b. Penambahan melalui koreksi pencatatan aset/kuantitas sebesar

Rp105.009.433 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro SDM OH 97,900,000

2 Pusteksat 7,109,433

105,009,433Total

c. Penambahan melalui koreksi nilai tim penertiban aset sebesar

Rp1.121.506.830 pada satker Pusteksat.

d. Penambahan melalui reklasifikasi aset lainnya ke aset tetap sebesar

Rp81.596.427.942 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 68,993,643,942

2 Pusfatja 12,602,784,000

81,596,427,942Total

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 92 -

e. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar

Rp381.189.008.230 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 160,787,790,942

2 Pustekbang 116,894,800,000

3 Pustekdata 17,646,114,000

4 Pusfatja 53,883,438,190

5 Inspektorat 31,976,865,098

381,189,008,230Total

Mutasi transaksi pengurangan tanah berupa :

a. Pengurangan melalui koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak

ditemukan sebesar Rp1.230.303.000 pada satker LAPAN Pontianak.

b. Pengurangan melalui koreksi input IP sebesar Rp60.227.000 yang

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 48,901,000

2 LAPAN Pontianak 11,326,000

60,227,000Total

c. Pengurangan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar

Rp70.244.810 pada satker Pusfatja.

d. Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar

Rp131.322.218.466 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 84,626,437,354

2 Pustekbang 17,492,441,250

3 Pustekdata 6,786,553,588

4 Pusfatja 14,915,203,355

5 Inspektorat 6,636,612,526

6 LAPAN Pontianak 381,368,000

7 Pustekdata 483,602,393

131,322,218,466Total

e. Pengurangan melalui reklasifikasi keluar sebesar

Rp381.189.008.230 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 160,787,790,942

2 Pustekbang 116,894,800,000

3 Pustekdata 17,646,114,000

4 Pusfatja 53,883,438,190

5 Inspektorat 31,976,865,098

381,189,008,230Total

Terdapat permasalahan berupa tanah yang dikuasai/ditatausahakan oleh

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, yaitu:

Rincian Permasalahan Tanah

No. Uraian Kuantitas (m2) Nilai

1 Sengketa 500 tidak diketahui

2 Dikuasai pihak lain 16,611 tidak diketahui

Jumlah 17,111

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 93 -

Sengketa

Tanah seluas 500 m2 yang berlokasi di Jl.Cisadane sedang dalam proses

pengajuan PK (Peninjauan Kembali) dan kajian ruislag dalam rangka

pemutusan kontrak dengan PT. MSU.

Dikuasai pihak lain

Tanah seluas ± 16.611 m2 (dari luas seluruhnya 55.370 m2) yang

berlokasi di Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk sudah

dilakukan inventarisasi terhadap bangunan pihak ketiga yang menguasai

sebagian Pulau Santolo dan telah dilakukan koordinasi dengan Dinas

Pariwisata dan Pemda setempat, TNI AU, POLRI, dan Pejabat daerah

setempat.

Peralatan dan Mesin Rp1.810.945.754.720

C.11 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan

31 Desember 2019 adalah Rp1.810.945.754.720 dan

Rp1.795.425.017.339. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 1,795,425,017,339Rp

Mutasi tambah:

- saldo awal 4,727,863,000Rp

- pembelian 26,993,590,347Rp

- pengembangan nilai aset 2,910,387,841Rp

- transfer masuk 3,303,642,244Rp

- reklasifikasi masuk 20,997,163,700Rp

- penerimaan aset tetap renovasi 725,010,000Rp

- koreksi pencatatan nilai/kuantitas 392,458,500Rp

- reklasifikasi dari AL ke AT 303,073,500Rp

- penyelesaian pembangunan dengan KDP 2,171,730,000Rp

- Perolehan hasil TL normalisasi 17,748,500Rp

Mutasi kurang:

- penghentiaan Aset Dari Penggunaan (12,232,429,086)Rp

- transfer keluar (3,303,642,244)Rp

- reklasifikasi keluar (31,436,619,209)Rp

- koreksi pencatatan nilai/kuantitas (-) (3,816,212)Rp

- transaksi normalisasi BMN (17,748,500)Rp

- Usulan Barang Hilang ke Pengelola (semester I dokumen TAYL) (19,150,000)Rp

- Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (8,525,000)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 1,810,945,754,720Rp

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (1,000,450,919,489)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2020 810,494,835,231Rp

Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:

a. Penambahan melalui saldo awal sebesar Rp4.727.863.000 pada satker

pustekbang.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 94 -

b. Penambahan melalui pembelian Rp26.993.590.347 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Biak 170,093,000

2 LAPAN Agam 163,350,000

3 LAPAN Pasuruan 88,757,000

4 LAPAN Pontianak 128,000,000

5 LAPAN Sumedang 266,747,368

6 LAPAN Garut 128,530,000

7 Biro KSHU 569,200,758

8 Biro Renkeu 296,960,000

9 Biro SDM OH 217,920,000

10 Inspektorat 72,049,000

11 Pusispan 63,815,000

12 PusKKPA 91,957,000

13 Pusfatja 1,638,694,000

14 Pusainsa 1,865,962,110

15 PSTA 744,483,463

16 Pustekdata 6,320,835,166

17 Pustikpan 2,064,889,811

18 Pustekbang 4,099,137,657

19 Pustekroket 2,751,499,014

20 Pusteksat 5,250,710,000

26,993,590,347Total

c. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar

Rp2.910.387.841 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 360,215,841

2 Biro SDM OH 25,560,000

3 Inspektorat 7,750,000

4 Pusfatja 19,104,000

5 Pusainsa 23,400,000

6 PSTA 19,750,000

7 Pustekdata 988,388,000

8 Pustikpan 46,915,000

9 Pustekbang 828,960,000

10 Pustekroket 124,670,000

11 Pusteksat 465,675,000

2,910,387,841Total

d. Penambahan melalui transfer masuk sebesar Rp3.303.642.244

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Penerima Nilai (Rp) Nama Satuan Kerja Pemberi

28,610,000 Pusteksat

1,844,076,321 Pusainsa

2 LAPAN Agam 29,128,000 Pustekbang

3 Pustikpan 29,163,475 Biro KSHU

4 LAPAN Pasuruan 217,094,200 Pusainsa

5 LAPAN Sumedang 5,904,175 Biro KSHU

6 Biro Renkeu 16,240,400 Pustekdata

26,500,000 Biro Renkeu

16,240,400 Pustekdata

58,243,000 Pusainsa

8 Inspektorat 3,300,000 Biro Renkeu

9 PusKKPA 3,300,000 Biro Renkeu

10 LAPAN Parepare 803,904,766 Pustekdata

11 Pusainsa 26,443,400 LAPAN Garut

12 Pustekdata 195,494,107 LAPAN Parepare

3,303,642,244

1 LAPAN Garut

Biro KSHU7

Total

e. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp20.997.163.700

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekbang 461.327.700

2 LAPAN Parepare 19.314.110.000

3 Pusainsa 1.221.726.000

20.997.163.700Total

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 95 -

f. Penambahan melalui penerimaan aset tetap renovasi sebesar

Rp725.010.000 pada satker LAPAN Pare-Pare.

g. Penambahan melalui koreksi pencatatan kuantitas/nilai sebesar

Rp392.458.500 pada satker Pustekbang

h. Penambahan melalui reklasifikasi dari AL ke AT sebesar

Rp303.073.500 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 299,856,000

2 Inspektorat 3,217,500

303,073,500Total

i. Penambahan melalui penyelesaian pembangunan dengan KDP

sebesar Rp2.171.730.000 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 PSTA 229,260,000

2 Pusainsa 1,047,550,000

3 Pustekbang 894,920,000

2,171,730,000Total

j. Penambahan melalui perolehan hasil tindak lanjut normalisasi

sebesar Rp17.748.500 pada sakter LAPAN Garut

Mutasi transaksi pengurangan peralatan dan mesin berupa :

a. Pengurangan melalui penghentian dari penggunaan sebesar

Rp12.232.429.086 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Pasuruan 218.409.600

2 LAPAN Garut 205.175.000

3 Biro KSHU 4.795.213.594

4 Biro Renkeu 1.144.448.509

5 Inspektorat 389.245.106

6 PusKKPA 254.986.200

7 Pusfatja 1.992.256.711

8 PSTA 2.536.348.220

9 Pustekdata 314.696.146

10 Pustekroket 376.100.000

11 Pusteksat 5.550.000

12.232.429.086Total

b. Pengurangan melalui transfer keluar sebesar Rp3.303.642.244 terdiri

dari:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 96 -

No. Nama Satuan Kerja Pemberi Nilai (Rp) Nama Satuan Kerja Penerima

3,300,000 PusKKPA

26,500,000 Biro KSHU

3,300,000 Inspektorat

16,240,400 Biro KSHU

803,904,766 LAPAN Parepare

16,240,400 Biro Renkeu

3 Pustekbang 29,128,000 LAPAN Agam

4 Pusteksat 28,610,000 LAPAN Garut

5 LAPAN Parepare 195,494,107 Pustekdata

217,094,200 LAPAN Pasuruan

58,243,000 Biro KSHU

1,844,076,321 LAPAN Garut

29,163,475 Pustikpan

5,904,175 LAPAN Sumedang

8 LAPAN Garut 26,443,400 Pusainsa

3,303,642,244

Biro Renkeu1

Pustekdata2

Total

6 Pusainsa

Biro KSHU 7

c. Pengurangan melalui reklasifikasi keluar sebesar Rp31.436.619.209

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusainsa 1,889,497,500

2 Pustekroket 3,921,500,000

3 Pustekbang 5,475,578,000

4 PusKKPA 39,631,100

5 LAPAN Parepare 19,411,007,000

6 LAPAN Biak 190,016,450

7 Pustikpan 509,389,159

31,436,619,209Total

d. Pengurangan melalui koreksi pencatatan nilai atau kuantitas sebesar

Rp3.816.212 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusfatja 3,765,044

2 LAPAN Sumedang 51,168

3,816,212Total

e. Pengurangan melalui koreksi Transaksi Normalisasi BMN sebesar

Rp17.748.500 pada satker LAPAN Garut.

f. Pengurangan melalui Usulan Barang Hilang ke Pengelola (semester I

dokumen TAYL) sebesar Rp19.150.000 pada satker Biro Renkeu.

g. Pengurangan melalui Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola

sebesar Rp8.525.000 pada satker Biro Renkeu.

Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam

tabel (terlampir).

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 97 -

Dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 dilakukan pembelian

Peralatan dan Mesin sebagai berikut:

No. Satker Nama Barang Jumlah Unit Nilai Rupiah

1 Biro Renkeu Infrared Thermometer 3 9,900,000Rp

2 PSTA Infrared Thermometer 2 6,929,703Rp

3 Pussainsa Infrared Thermometer 3 7,224,962Rp

4 LAPAN Sumedang Infrared Thermometer 2 4,657,368Rp

5 LAPAN Pontianak Infrared Thermometer 1 2,600,000Rp

Bilik Desinfektan 1 11,500,000Rp

Infrared Thermometer 1 2,100,000Rp

Infrared Thermometer 1 475,000Rp

7 Pusfatja Bilik Desinfektan 1 26,598,000Rp

8 Pustekdata Infrared Thermometer 5 12,750,000Rp

9 Pustekroket Sanitizer Dispenser 16 37,000,000Rp

121,735,033Rp Jumlah

Pusteksat6

Gedung dan

Bangunan Rp388.942.294.270

C.12 Gedung dan Bangunan

Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 adalah Rp388.942.294.270 dan Rp368.971.545.823.

Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut:

Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 368,971,545,823Rp

Mutasi tambah:

- pembelian 820,741,000Rp

- reklasifikasi masuk 9,398,286,500Rp

- pengembangan nilai aset 878,885,800Rp

- pengembangan melalui KDP 849,586,100Rp

- penyelesaian pengembangan dengan KDP 8,750,944,764Rp

- reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 2,956,511,767Rp

- koreksi barang berlebih akibat penilaian kembali 634,000Rp

- koreksi barang berlebih hasil inventarisasi 2,427,865,000Rp

- koreksi nilai pencatatan/kuantitas 396,909,000Rp

- koreksi penilaian kembali BMN 227,153,300Rp

- koreksi semu hasil penilaian kembali 1,180,933,038Rp

- koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi 67,983,000Rp

- koreksi kesalahan input IP 8,197,322,000Rp

- penggunaan kembali BMN yang dihentikan 456,389,000Rp

Mutasi kurang:

- reklasifikasi keluar (9,628,257,500)Rp

- koreksi pencatatan (11,228,000)Rp

- penghentian aset dari penggunaan (4,006,621,283)Rp

- koreksi nilai pencatatan/kuantitas (63,387,701)Rp

- koreksi barang berlebih akibat penilaian kembali (24,208,000)Rp

- koreksi kesalahan input IP (1,659,146,000)Rp

- koreksi hasil revaluasi atas BMN yg tidak ditemukan (1,149,377,848)Rp

- koreksi reklasifikasi masuk akibat koreksi penilaian kembali 225 (57,675,000)Rp

- koreksi semu hasil koreksi hasil revaluasi (297,300)Rp

- koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi (39,197,190)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 388,942,294,270Rp

Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 (54,646,017,600)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2020 334,296,276,670Rp

Mutasi transaksi penambahan Gedung dan Bangunan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

a. Penambahan melalui pembelian aset sebesar Rp820.741.000 pada

satker Pussainsa

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 98 -

b. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp9.398.286.500

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusfatja 241,641,000

2 Biro KSHU 394,446,000

3 Pusainsa 128,756,000

4 LAPAN Sumedang 124,955,000

5 LAPAN Pasuruan 528,142,000

6 LAPAN Agam 875,562,000

7 LAPAN Parepare 990,215,000

8 LAPAN Biak 4,569,884,000

9 Biro SDM Orkum 1,544,685,500

9,398,286,500Total

c. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar

Rp878.885.800 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Garut 178,345,800

2 LAPAN Pasuruan 128,240,000

3 LAPAN Pontianak 49,900,000

4 Pusfatja 81,784,000

5 Pusainsa 440,616,000

878,885,800Total

d. Penambahan melalui pengembangan melalui KDP sebesar

Rp849.586.100 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Biak 32,500,000

2 LAPAN Agam 817,086,100

849,586,100Total

e. Penambahan melalui penyelesaian pengembangan dengan KDP

sebesar Rp8.750.944.764 pada satker Pussainsa.

f. Penambahan melalui Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap

sebesar Rp2.956.511.767 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusteksat 76,120,000

2 LAPAN Pontianak 123,768,100

3 Pusfatja 108,599,500

4 Pustekdata 86,933,417

5 Pustekbang 2,500,580,000

6 Biro KSHU 60,510,750

2,956,511,767 Total

g. Penambahan melalui koreksi barang berlebih akibat penilaian

kembali sebesar Rp634.000 pada satker LAPAN Garut.

h. Penambahan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi sebesar

Rp2.427.865.000 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusfatja 2,262,060,000

2 LAPAN Garut 165,805,000

2,427,865,000Total

i. Penambahan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar

Rp396.909.000 terdiri dari:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 99 -

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Garut 11,228,000

2 Pustekdata 385,681,000

396,909,000Total

j. Penambahan melalui koreksi penilaian kembali BMN sebesar

Rp227.153.300 pada satker LAPAN Pontianak.

k. Penambahan melalui koreksi semu hasil penilaian kembali sebesar

Rp1.180.933.038 pada satker Pusfatja.

l. Penambahan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi

sebesar Rp67.983.000 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro KSHU 57,675,000

2 Biro SDM Orkum 10,308,000

67,983,000Total

m. Penambahan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar

Rp8.197.322.000 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 PSTA 65,037,000

2 LAPAN Garut 6,938,847,000

3 LAPAN Pontianak 376,389,000

4 PusKKPA 10,308,000

5 Pusfatja 649,951,000

6 Biro KSHU 156,790,000

8,197,322,000Total

n. Penambahan melalui penggunaan kembali BMN yang dihentikan

sebesar Rp456.389.000 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pussainsa 76,320,000

2 Biro KSHU 380,069,000

456,389,000Total

Mutasi transaksi pengurangan Gedung dan Bangunan dijelaskan sebagai

berikut :

a. Pengurangan melalui reklasifikasi keluar sebesar Rp9.628.257.500

terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Biak 4,569,884,000

2 LAPAN Pasuruan 528,142,000

3 LAPAN Parepare 998,651,000

4 LAPAN Agam 875,562,000

5 Pusfatja 241,641,000

6 Biro KSHU 394,446,000

7 Pusainsa 350,291,000

8 LAPAN Sumedang 124,955,000

9 Biro SDM Orkum 1,544,685,500

9,628,257,500 Total

b. Pengurangan melalui koreksi pencatatan sebesar Rp11.228.000 pada

satker LAPAN Garut.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 100 -

c. Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar

Rp4.006.621.283 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Inspektorat 25,064,866

2 Pustekdata 2,033,417

3 Pusteksat 3,979,523,000

4,006,621,283Total

d. Pengurangan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar

Rp63.387.701 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusteksat 6,302,027

2 Pusfatja 6,441,950

3 Pustekbang 39,083,692

4 Pusainsa 11,560,032

63,387,701Total

e. Pengurangan melalui koreksi barang berlebih akibat koreksi

penilaian kembali sebesar Rp24.208.000 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekdata 13,887,000

2 LAPAN Garut 10,321,000

24,208,000Total

f. Pengurangan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar

Rp1.659.146.000 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekdata 1,001,277,000

2 PusKKPA 22,921,000

3 LAPAN Garut 634,948,000

1,659,146,000Total

g. Pengurangan melalui koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak

ditemukan sebesar Rp1.149.377.848 pada satker Pusfatja.

h. Pengurangan melalui koreksi reklasifikasi masuk akibat koreksi

penilaian kembali 225 sebesar Rp57.675.000 pada satker pusfatja.

i. Pengurangan melalui koreksi semu hasil koreksi hasil revaluasi

sebesar Rp297.300 pada satker LAPAN Pontianak.

j. Pengurangan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi

sebesar Rp39.197.190 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusfatja 28,887,190

2 PusKKPA 10,308,000

3 LAPAN Garut 2,000

39,197,190Total

Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam

tabel (terlampir).

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 101 -

Jalan, Irigasi dan

Jaringan

Rp60.534.021.649

C.12 Jalan, Irigasi dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp60.534.021.649 dan

Rp58.610.857.849. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan

pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 58,610,857,849Rp

Mutasi tambah:

- pengembangan nilai aset 101,000,000Rp

- pembelian 7,826,800Rp

- koreksi pencatatan nilai/kuantitas 88,605,000Rp

- koreksi kesalahan input IP (+) 2,373,978,000Rp

- koreksi BMN ditemukan kembali 36,739,000Rp

- koreksi barang berlebih hasil inventarisasi 12,705,000Rp

- koreksi semu penilaian kembali 71,350,000Rp

- reklasifikasi masuk 102,400,000Rp

Mutasi kurang:

- koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak ditemukan (19,842,000)Rp

- koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi (26,279,000)Rp

- koreksi kesalahan input IP (-) (258,662,000)Rp

- koreksi pencatatan (456,881,000)Rp

- Koreksi Beban Kerugian Penghapusan akibat koreksi Revaluasi (6,416,000)Rp

- koreksi semu hasil koreksi revaluasi (94,860,000)Rp

- penghentian aset dari penggunaan (8,500,000)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 60,534,021,649Rp

Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 (22,750,416,519)Rp

Nilai Buku 31 Desember 2020 37,783,605,130Rp

Mutasi transaksi penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan dijelaskan

sebagai berikut :

a. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar

Rp101.000.000 pada satker Pussainsa.

b. Penambahan melalui pembelian sebesar Rp7.826.800 pada satker

LAPAN Garut.

c. Penambahan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar

Rp88.605.000 pada satker Pussainsa.

d. Penambahan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar

Rp2.373.978.000 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Garut 87,666,000

2 LAPAN Pontianak 576,639,000

3 Pusfatja 1,704,697,000

4 Pustekdata 4,976,000

2,373,978,000Total

e. Penambahan melalui koreksi BMN ditemukan kembali sebesar

Rp36.739.000 pada satker Pustekroket.

f. Penambahan melalui koreksi barang berlebih hasil inventarisasi

sebesar Rp12.705.000 pada satker LAPAN Biak.

g. Penambahan melalui koreksi semu hasil penilaian kembali sebesar

Rp71.350.000 pada satker Pusfatja.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 102 -

h. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp102.400.000

pada satker Pussainsa.

Mutasi transaksi pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan dijelaskan

sebagai berikut :

a. Pengurangan melalui koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak

ditemukan sebesar Rp19.842.000 pada satker Pusfatja.

b. Pengurangan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi

sebesar Rp26.279.000 pada satker Pusfatja.

c. Pengurangan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar

Rp258.662.000 yang terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 LAPAN Pontianak 219,450,000

2 Pustekdata 39,212,000

258,662,000Total

d. Pengurangan melalui koreksi pencatatan sebesar Rp456.881.000

pada satker Pustekdata.

e. Pengurangan melalui koreksi beban kerugian penghapusan akibat

koreksi revaluasi sebesar Rp6.416.000 pada satker Pustekdata.

f. Pengurangan melalui koreksi semu hasil koreksi revaluasi sebesar

Rp94.860.000 pada satker Pustekroket.

g. Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar

Rp8.500.000 pada satker LAPAN Pasuruan.

Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam

tabel (terlampir).

Aset Tetap Lainnya

Rp18.246.137.680

C.14 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat

dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan

bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31

Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Rp18.246.137.680 dan

Rp13.396.253.680. Aset tetap tersebut berupa alat musik modern dan

koleksi buku perpustakaan.

Mutasi transaksi terhadap aset tetap lainnya pada tanggal pelaporan

adalah sebagai berikut :

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 103 -

Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 13,396,253,680Rp

Mutasi tambah:

- koreksi saldo awal 165,000,000Rp

- transfer masuk 55,000,000Rp

- pembelian 158,473,000Rp

- reklasifikasi masuk 4,727,863,000Rp

Mutasi kurang:

- transfer keluar (55,000,000)Rp

- penghentian aset dari penggunaan (42,952,000)Rp

- reklasifikasi keluar (158,500,000)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 18,246,137,680Rp

Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 (22,270,000)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2020 18,223,867,680Rp

Mutasi transaksi penambahan Aset Tetap Lainnya dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Penambahan melalui koreksi saldo awal sebesar Rp165.000.000

pada satker Pussainsa.

b. Penambahan melalui transfer masuk sebesar Rp55.000.000 pada

satker Biro KSHU oleh satker pemberi Pussainsa.

c. Penambahan melalui pembelian sebesar Rp158.473.000 pada satker

Pusteksat.

d. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp4.727.863.000

pada satker Pustekbang.

Mutasi transaksi pengurangan Aset Tetap Lainnya dijelaskan sebagai

berikut:

a. Pengurangan melalui transfer keluar sebesar Rp55.000.000 pada

satker Pussainsa kepada satker penerima Biro KSHU.

b. Pengurangan melalui Penghentian aset dari penggunaan sebesar

Rp42.952.000 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro Renkeu 36,366,000

2 PSTA 2,630,000

3 Biro KSHU 3,956,000

42,952,000Total

c. Pengurangan melalui reklaasifikasi keluar sebesar Rp158.500.000

pada satker Biro KSHU.

Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan

ini.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 104 -

Konstruksi dalam

Pengerjaan Rp503.179.954.233

C.15 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)

Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp503.179.954.233 dan

Rp400.425.130.743 yang proses pengerjaannya belum selesai sampai

dengan tanggal neraca.

Rincian nilai KDP dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rincian KDP per satker

No Satker Uraian Nilai KDP

Pekerjaan Komponen Satelit A4 100,862,906,999

Perencanaan Pengembangan Satelit A5 146,350,300

Pengembangan KDP Supervisi Institut Fur

Raumfahrt Elektronik (IRE) 474,375,000

Pengembangan KDP Pembelian Peralatan Fiber

Optic 192,918,000

Perencanaan Konsultan Perencana Pembangunan

Gedung Tracking Satelit di Biak, Papua. 160,019,021

Pengembangan KDP Pembayaran Termin I 317,371,059

Pengembangan KDP Honor Panitia Lelang 1,020,000

2 Pusfatja Perencanaan Pekerjaan Guesthouse 7,000,000

Teleskop Utama OBNAS 247,489,788,007

Gedung Teleskop/Rumah Teleskop Utama 34,151,371,678

Pembangunan Laboratorium Kendali IV Tilong 1,348,881,951

Renovasi Lab Observasi 15,125,000

Pekerjaan pembuatan Drop off 75,140,000

Rencana Renovasi 79,694,400

Testing Equipment- termin I 3,340,806,000

Inspeksi Alat PM CGWIC 29,000,000

Honor pokja ULP 3,420,000

Honor pokja ULP 3,420,000

Honor pokja ULP 1,520,000

Honor pokja ULP 4,420,000

Testing Equipment - Termin II 3,656,472,000

Koreksi nilai KDP (4,104,000)

Telemetry System 5,345,289,600

Inspeksi Alat CGWIC 30,191,452

Telemetry System 5,850,355,200

868,609,560

950,682,720

Alat Mock Up Roket 85,700,000

Alat System Stabilizer by Vision 27,690,000

Alat Uji Terowongan Angin 60,800,000

CGWIC tahap II (termin I) 3,519,000,000

CGWIC tahap II (termin II) 3,532,500,000

CGWIC tahap II (termin I) 6,193,440,000

CGWIC tahap II (termin II) 6,203,070,000

CGWIC tahap II (honor ulp) 7,390,000

CGWIC tahap II (termin I) 3,519,000,000

CGWIC tahap II (termin I) 3,532,500,000

Honor ulp sensor 1,840,000

7 Pustekdata Honor ULP Pekerjaan Peralatan Latkung Antena

Parepare 3,420,000

Pesawat LSA-02 18,108,190,006

Altitude, Temperatur and Humidity Test (Section

4, 6, 24) 1,696,217,370

Temperatur Variation Test (Section 5) 498,102,630

EMC System Test (Section 15, 16, 17, 18, 19, 20,

21, 25) 35,834,520,000

Fire and Flammability (Section 26) dan Explosion

Proofness Test (Section 9) 2,033,210,000

Sand and Dust Test (Section 12), Waterproofness

Test (Section 10) dan Salt Spray Test (Section 14) 1,479,257,000

Peralatan Mesin Laboratorium DO-160 2,280,000

Laboratorium DO-160 11,439,783,280

503,179,954,233 Total

4 PSTA

Pustekbang8

Pusteksat1

Layout Design

Pustekroket6

Pussainsa3

Terdapat terdapat KDP yang bersumber dari anggaran Surat Berharga

Syariah Negara (SBSN) TA 2020 sebesar Rp52.983.370.280 yang terdiri

atas pekerjaan sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 105 -

a. Pengadaan Altitude, Temperature and Humidity Test (Section

4,6,24) pada satker Pustekbang dengan nilai kontrak

Rp8.466.186.850 dan realisasi sebesar Rp1.696.217.370 (terdiri

dari biaya pengadaan alat dan honor Pokja ULP). Pekerjaan

tersebut merupakan output program nasional Laboratorium

Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari

anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan pada tahun 2021

menggunakan anggaran SBSN senilai Rp6.772.949.480.

b. Pengadaan Temperatur Variation Test (Section 5) pada satker

Pustekbang dengan nilai kontrak Rp2.486.313.150 dan realisasi

sebesar Rp498.102.630 (terdiri dari biaya pengadaan alat dan honor

Pokja ULP). Pekerjaan tersebut merupakan output program

nasional Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)

yang dibiayai dari anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan

pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai

Rp1.989.050.520.

c. Pengadaan EMC System Test (Section 15,16,17,18,19,20,21,25)

pada satker Pustekbang dengan nilai kontrak Rp74.650.000.000

dan realisasi sebesar Rp35.834.520.000 (terdiri dari biaya

pengadaan alat dan honor Pokja ULP). Pekerjaan tersebut

merupakan output program nasional Laboratorium Pengujian

Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari anggaran SBSN

TA 2020 dan akan diselesaikan pada tahun 2021 menggunakan

anggaran SBSN senilai Rp38.818.000.000.

d. Pengadaan Fire and Flammability (Section 26) dan Explosion

Proofness Test (Section 9) pada satker Pustekbang dengan nilai

kontrak Rp4.620.000.000 dan realisasi sebesar Rp2.033.210.000

(terdiri dari biaya pengadaan alat dan honor Pokja ULP). Pekerjaan

tersebut merupakan output program nasional Laboratorium

Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari

anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan pada tahun 2021

menggunakan anggaran SBSN senilai Rp2.587.200.000.

e. Pengadaan Sand and Dust Test (Section 12), Waterproofness Test

(Section 10) dan Salt Spray Test (Section 14) pada satker

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 106 -

Pustekbang dengan nilai kontrak Rp7.389.085.000 dan realisasi

sebesar Rp1.479.257.000 (terdiri dari biaya pengadaan alat dan

honor Pokja ULP). Pekerjaan tersebut merupakan output program

nasional Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)

yang dibiayai dari anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan

pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai

Rp5.911.268.000.

f. Pengadaan Peralatan Mesin Laboratorium DO-160 yang terdiri dari

PC Operasional Peralatan Uji, Laptop Pengolah Data Pengujian,

Laptop Pelayanan, Printer Laserjet, Printer Inkjet, Scanner, Smart

TV, Coffee Maker, Dispenser, Screen Proyektor 150 Inch, Screen

Proyektor 100 Inch, Rak Barang Sampel Uji dengan nilai kontrak

Rp1.163.361.000 dan realisasi sebesar Rp2.280.000 (terdiri dari

honor Pokja ULP). Pekerjaan tersebut merupakan output program

nasional Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)

yang dibiayai dari anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan

pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai

Rp1.069.051.000.

g. Pembangunan Laboratorium DO-160 dengan nilai kontrak

Rp16.081.381.800 (terdiri dari kontrak pembangunan gedung, jasa

konsultansi perencanaan pembangunan dan jasa konsultansi

pengawasan pembangunan) dan realisasi sebesar Rp11.439.783.280

(terdiri dari kontrak pembangunan gedung, jasa konsultansi

perencanaan pembangunan, jasa konsultansi pengawasan

pembangunan, honor Pokja ULP, biaya perjadin, dan biaya

konsumsi rapat). Realisasi fisik pembangunan gedung sampai

tanggal 31 Desember 2020 sudah mencapai 70% dengan

pembayaran termin ke-3 senilai 70% dari nilai kontrak. Pekerjaan

tersebut merupakan output program nasional Laboratorium

Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari

anggaran SBSN TA 2020 dan sisa pekerjaan sebesar 30% akan

diselesaikan pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai

Rp5.524.423.036.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 107 -

Akumulasi Penyusutan

Aset Tetap

Rp1.077.869.623.608

C.16 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah masing-masing dan Rp1.077.869.623.608

Rp929.815.415.187 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan

alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa

manfaat aset yang bersangkutan.

Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31

Desember 2020, sedangkan Rincian akumulasi penyusutan aset tetap

disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2020

No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku

1 Tanah 1,562,543,166,209 - 1,562,543,166,209

2 Peralatan dan Mesin 1,810,945,754,720 1,000,450,919,489 810,494,835,231

4 Gedung dan Bangunan 388,942,294,270 54,646,017,600 334,296,276,670

5 Jalan, Irigasi dan Jaringan 60,534,021,649 22,750,416,519 37,783,605,130

6 Aset Tetap Lainnya 18,246,137,680 22,270,000 18,223,867,680

7 Konstruksi dalam pengerjaan 503,179,954,233 - 503,179,954,233

Jumlah 4,344,391,328,761 1,077,869,623,608 3,266,521,705,153

Aset Tak Berwujud Rp555.802.077.105

C.17 Aset Tak Berwujud

Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 adalah Rp555.802.077.105 dan Rp478.841.435.597.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan

dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada

LAPAN berupa software, hak cipta, paten, lisensi dan hasil penelitian

dan kajian. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal

pelaporan adalah sebagai berikut :

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 478,841,435,597

Mutasi tambah:

- saldo awal 675,950,000,000

- pembelian 20,687,172,595

- penyelesaian pembangunan dengan KDP 45,754,961,852

- pengembangan nilai aset 6,270,667,511

- reklasifikasi masuk 6,033,330,209

Mutasi kurang:

zs

- penghentian aset (1,785,490,659)

- koreksi pencatatan (675,950,000,000)

Saldo per 31 Desember 2020 555,802,077,105

Ak. Amortisasi s.d 31 Desember 2020 (273,339,403,284)

Nilai Buku per 31 Desember 2020 282,462,673,821

Mutasi transaksi penambahan Aset Tak Berwujud dapat dijelaskan

sebagai berikut :

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 108 -

a. Penambahan melalui saldo awal berupa dokumen HaKI sebesar

Rp675.950.000.000 pada satker Pustekbang berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 163/KM.6/2020 tanggal 7 Agustus 2020.

b. Penambahan melalui pembelian sebesar Rp20.687.172.595 terdiri

dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustikpan 130,996,000

2 Pusfatja 220,245,000

3 Pustekdata 20,048,804,165

4 Pustekroket 250,977,430

5 Pusispan 36,150,000

20,687,172,595Total

c. Penambahan melalui penyelesaian pengembangan melalui KDP

sebesar Rp45.754.961.852 pada satker Pustekdata.

d. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar

Rp6.270.667.511 terdiri dari :

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusfatja 1,128,729,940

2 Pustekdata 5,127,687,571

3 Pusispan 14,250,000

6,270,667,511Total

e. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp6.033.330.209

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustikpan 509,389,159

2 LAPAN Biak 190,016,450

3 LAPAN Parepare 96,897,000

4 Pustekbang 365,490,000

5 Pustekroket 3,921,500,000

6 PusKKPA 39,631,100

7 Biro KSHU 158,500,000

8 Pussainsa 751,906,500

6,033,330,209Total

Mutasi transaksi pengurangan Aset Tak Berwujud dijelaskan sebagai

berikut :

a. Pengurangan melalui penghentian aset sebesar Rp1.785.490.659

terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustikpan 509,389,159

2 Biro Renkeu 73,516,900

3 LAPAN Biak 72,450,000

4 LAPAN Parepare 96,897,000

5 Pustekbang 241,700,000

6 PusKKPA 39,631,100

7 Pussainsa 751,906,500

1,785,490,659Total

b. Pengurangan melalui koreksi pencatatan atas hasil kajian/penelitian

N250 sebesar Rp675.950.000.000 pada satker Pustekbang.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 109 -

Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2020 adalah sebagai

berikut :

Rincian Aset Tak Berwujud

No satker nilai di neraca keuangan uraian nilai di neraca bmn

1,170,576,000 software 1,170,576,000

532,325,000 software 221,450,000 atb lainnya 310,875,000

343,948,565,196 software 65,951,268,197 lisensi 88,172,700 ATB Lainnya 277,909,124,299

8,170,581,347 software 7,533,213,847 lisensi 500,500,000 ATB Lainnya 136,867,500

2,711,893,430 software 2,711,893,430

335,802,000 software 315,802,000 atb lainnya 20,000,000

198,995,000 software 99,995,000 atb lainnya 99,000,000

2,203,150,000 software 2,026,250,000 lisensi 27,500,000 atb lainnya 149,400,000

9 PusKKPA 59,536,000 software 59,536,000

23,999,511,464 software 17,587,138,737

hasil kajian/penelitian 6,412,372,727

169,959,848,400 software 5,669,968,000

hasil kajian/penelitian 1,217,239,000

atb lainnya 163,072,641,400 12 Pusteksat 2,040,321,818 software 2,040,321,818

351,705,000

paten 315,205,000

hak cipta 24,900,000

atb lainnya 11,600,000

14 LAPAN Biak 119,266,450 software 119,266,450

Total 555,802,077,105

13 Pusispan 351,705,000

Pusfatja4 8,170,581,347

6

Biro SDM Orkum7

Pussainsa

10 Pustekroket

169,959,848,400 Pustekbang11

8

LAPAN Parepare5 2,711,893,430

335,802,000

198,995,000

1

3

2

Pustekdata 343,948,565,196

532,325,000 Biro KSHU

23,999,511,464

2,203,150,000

Pustikpan 1,170,576,000

PSTA

Aset Tak Berwujud

Dalam Pekerjaan

Rp61.649.960.810

C.18 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan

Saldo aset tak berwujud dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah Rp61.649.960.810 dan Rp35.477.750.810. Aset

Tak Berwujud Dalam Pekerjaan merupakan aset yang dapat

diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik berupa

Hak Intelektual (HAKI).

Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan per 31

Desember 2020 adalah sebagai berikut

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 35,477,750,810Rp

Mutasi tambah:

- perolehan/penambahan KDP 9,460,000Rp

- pengembangan KDP 71,917,711,852Rp

Mutasi kurang:

- Reklasifikasi KDP menjadi Barang Jadi (45,754,961,852)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 61,649,960,810Rp

Ak. Amortisasi s.d 31 Desember 2020 -Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2020 61,649,960,810Rp

Mutasi transaksi penambahan Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Penambahan melalui perolehan/penambahan KDP sebesar

Rp9.460.000 pada satker Pustekdata.

b. Penambahan melalui pengembangan KDP sebesar

Rp71.917.711.852 yang terdiri dari:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 110 -

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekbang 26,172,210,000

2 Pustekdata 45,745,501,852

71,917,711,852Total

Mutasi transaksi pengurangan Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan

dapat dijelaskan sebagai berikut:

- Pengurangan melalui reklasifikasi KDP menjadi barang jadi

sebesar Rp45.745.961.852 pada satker Pustekdata.

Rincian ATB dalam pengerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rincian Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan

No satker nilai di neraca keuangan uraian

1 Pustekbang 41.854.260.000 Dokumen Desain N-219 A

2 Pustekroket 19.413.800.810 Program Roket CGWIC

95.700.000 Produk Fatja Perikanan

95.700.000 Produk Fatja Pertambangan

95.500.000 Produk Fatja Perkebunan

95.000.000 Produk Fatja Pertanian

61.649.960.810

Pusfatja3

Aset Lain-lain

Rp151.185.035.042 C.19 Aset Lain-Lain

Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

adalah Rp151.185.035.042 dan Rp96.279.697.967. Aset lain-lain

merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi

rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun

mutasinya sebagai berikut :

Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 96,279,697,967Rp

Mutasi tambah:

- reklasifikasi dari AT ke AL 149,398,211,494Rp

Mutasi kurang:

- Penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan (85,312,402,209)Rp

- Penghapusan (BMN yang dihentikan) (434,006,600)Rp

- Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (BMN Yang Dihentikan) (8,746,465,610)Rp

Saldo per 31 Desember 2020 151,185,035,042Rp

Ak. Penyusutan s.d 31 Desember 2020 (10,615,154,219)Rp

Nilai Buku per 31 Desember 2020 140,569,880,823Rp

Mutasi transaksi penambahan Aset Lain-lain dapat dijelaskan sebagai

berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 111 -

- Penambahan Reklasifikasi dari AT ke AL sebesar

Rp149.398.211.494 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro Renkeu 1,254,331,409

2 Inspektorat 7,050,922,498

3 Pusfatja 16,907,460,066

4 Pustekdata 7,586,885,544

5 Pustekbang 17,734,141,250

6 Pustekroket 376,100,000

7 PusKKPA 294,617,300

8 Pustikpan 509,389,159

9 PSTA 2,538,978,220

10 LAPAN Garut 205,175,000

11 LAPAN Pasuruan 226,909,600

12 Pusteksat 3,985,073,000

13 Biro KSHU 89,425,606,948

14 Pussainsa 751,906,500

15 LAPAN Pontianak 381,368,000

16 LAPAN Parepare 96,897,000

17 LAPAN Biak 72,450,000

149,398,211,494 Total

Mutasi transaksi pengurangan Aset Lain-lain dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Pengurangan melalui penggunaan kembali BMN yang sudah

dihentikan penggunaannya sebesar Rp85.312.402.209 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pusteksat 76,120,000

2 Inspektorat 3,217,500

3 Pusfatja 12,711,383,500

4 Pustekdata 86,933,417

5 Pustekbang 2,500,580,000

6 Biro KSHU 69,734,079,692

7 LAPAN Pontianak 123,768,100

8 Pussainsa 76,320,000

85,312,402,209 Total

b. Pengurangan melalui Penghapusan (BMN yang dihentikan) sebesar

Rp434.006.600 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Pustekbang 138,480,000

2 LAPAN Pasuruan 295,526,600

434,006,600 Total

c. Pengurangan melalui usulan barang rusak berat ke pengelola sebesar

Rp8.746.465.610 terdiri dari:

No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)

1 Biro Renkeu 818,846,409

2 Pusfatja 1,992,256,711

3 Pustekdata 314,696,146

4 Pustekroket 376,100,000

5 Biro KSHU 4,389,117,594

6 LAPAN Garut 827,773,750

7 LAPAN Sumedang 27,675,000

8,746,465,610 Total

Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi

penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 112 -

Akumulasi Penyusutan

dan Amortisasi Aset

Lainnya

Rp283.954.557.503

C.20 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya

Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing

Rp283.954.557.503 dan Rp203.204.283.105. Akumulasi Penyusutan

Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan

berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan

penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi

Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:

Rincian Akumulasi Amortisasi Aset Lainnya 31 Desember 2020

No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Amortisasi Nilai Buku

1 Aset Tak Berwujud 555,802,077,105 273,339,403,284 282,462,673,821

2Aset Tak Berwujud Dalam

Pengerjaan 61,649,960,810 - 61,649,960,810

3 Aset Lain-lain 151,185,035,042 10,615,154,219 140,569,880,823

Jumlah 768,637,072,957 283,954,557,503 484,682,515,454

Utang Kepada Pihak

Ketiga Rp26.907.515.443

C.21 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 masing-masing sebesar Rp26.907.515.443 dan

Rp1.149.792.663. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang

masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera

diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12

(dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada LAPAN per

tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Rincian Utang kepada Pihak Ketiga

No Uraian Nilai Penjelasan

12,703,495Rp Tunjangan Kinerja yang masih harus dibayar

185,000Rp Tunjangan Umum yang masih harus dibayar

31,280,000Rp Tunjangan Fungsional yang masih harus dibayar

2,700,000Rp Tunjangan Papua yang masih harus dibayar

7,945,300Rp Gaji Pokok yang masih harus dibayar

52,750Rp Tunjangan Suami/Istri yang masih harus dibayar

17,012Rp Tunjangan Anak yang masih harus dibayar

1,632,640Rp Tunjangan PPh PNS yang masih harus dibayar

144,840Rp Tunjangan Beras yang masih harus dibayar

729Rp Pembulatan Gaji yang masih harus dibayar

703,000Rp Uang Makan yang masih harus dibayar

57,364,766Rp

672,510,000Rp Tagihan listrik yang masih harus dibayar

1,328,410Rp Tagihan internet yang masih harus dibayar

25,107,476Rp Tagihan telepon yang masih harus dibayar

3,976,131Rp Tagihan air yang masih harus dibayar

1,250,000Rp Tagihan sewa fotocopy yang masih harus dibayar

446,200Rp Tagihan pengiriman surat yang masih harus dibayar

704,618,217Rp

3 Dana Pihak Ketiga 26,145,532,460Rp Dana RISPRO yang masih harus dibayar

26,907,515,443Rp Total

Belanja Barang yang

Masih Harus di Bayar

Belanja Pegawai yang

Masih Harus di Bayar1

2

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 113 -

Rincian belanja pegawai yang masih harus dibayar (dokumen terlampir)

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Rincian Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar

1,440,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

505,300 Kekurangan pembayaran gaji pokok

34,530 Kekurangan pembayaran tunjangan suami/istri

1,582,000 Kekurangan pembayaran tunjangan PPh

17,012 Kekurangan pembayaran tunjangan anak

116 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

3,578,958

3,575,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

182,200 Kekurangan pembayaran tunjangan suami/istri

18,220 Kekurangan pembayaran tunjangan suami/istri

17 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

3,775,437

1,760,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

2,320,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

4,080,000

5,910,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

50 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

5,910,050

650,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

100 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

650,100

2,900,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

350 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

2,900,350

7 Pustikpan 7,130,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

8 Pussainsa 480,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

2,470,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

200,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

2,700,000 Kekurangan pembayaran tunjangan Papua

50 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

5,370,050

1,625,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

185,000 Kekurangan pembayaran tunjangan umum

1,810,000

11 LAPAN Garut 480,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

12 LAPAN Parepare120,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

13 LAPAN Sumedang 1,200,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

703,000 Kekurangan pembayaran uang makan

8,223,495 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja

3,500,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional

7,257,800 Kekurangan pembayaran gaji pokok

50,640 Kekurangan pembayaran tunjangan PPh

144,840 Kekurangan pembayaran tunjangan beras

46 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji

19,879,821

57,364,766

14 Pusfatja

Total

KeteranganSaldo (Rp)No Satker

PSTA1

Pusteksat2

Pustekbang3

Biro SDM Orkum4

PusKKPA

Inspektorat

LAPAN Pasuruan

5

6

10

9 LAPAN Biak

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 114 -

Rincian belanja barang yang masih harus dibayar (dokumen terlampir)

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Rincian Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar

(Listrik, Telepon, Air, Fotocopy dan Pengiriman Surat)

1 Biro Renkeu 1,728,082 Tagihan telepon Desember 2020

2 Biro SDM Orkum 2,588,968 Tagihan telepon Desember 2020

926,537 Tagihan telepon Desember 2020

3,017,231 Tagihan air Desember 2020

54,303,284 Tagihan listrik Desember 2020

58,247,052

4 Pusispan 3,083,548 Tagihan telepon Desember 2020

782,682 Tagihan telepon Desember 2020

7,424,778 Tagihan listrik Desember 2020

8,207,460

5,726,378 Tagihan listrik Desember 2020

49,740 Tagihan telepon Desember 2020

1,250,000 Tagihan sewa fotocopy Desember 2020

7,026,118

50,253,164 Tagihan listrik Desember 2020

5,402,402 Tagihan telepon Desember 2020

55,655,566

122,933,450 Tagihan listrik Desember 2020

4,422,617 Tagihan telepon Desember 2020

127,356,067

42,090,852 Tagihan listrik Desember 2020

208,945 Tagihan telepon Desember 2020

42,299,797

81,222,454 Tagihan listrik Desember 2020

169,897 Tagihan telepon Desember 2020

81,392,351

11 Pustekroket 75,499,984 Tagihan listrik Desember 2020

96,271,084 Tagihan listrik Desember 2020

277,329 Tagihan telepon Desember 2020

258,000 Tagihan air Desember 2020

96,806,413

54,548 Tagihan listrik Desember 2020

182,423 Tagihan telepon Desember 2020

236,971

7,744,871 Tagihan listrik Desember 2020

99,557 Tagihan telepon Desember 2020

7,844,428

15 LAPAN Garut 20,134,119 Tagihan listrik Desember 2020

9,315,426 Tagihan listrik Desember 2020

188,472 Tagihan telepon Desember 2020

9,503,898

454,009 Tagihan listrik Desember 2020

620,730 Tagihan telepon Desember 2020

1,074,739

60,105,598 Tagihan listrik Desember 2020

471,356 Tagihan telepon Desember 2020

676,500 Tagihan internet Desember 2020

446,200 Tagihan pengiriman surat

61,699,654

12,698,912 Tagihan listrik Desember 2020

3,904,191 Tagihan telepon Desember 2020

700,900 Tagihan air Desember 2020

17,304,003

26,277,089 Tagihan listrik Desember 2020

651,910 Tagihan internet Desember 2020

26,928,999

704,618,217

PSTA13

LAPAN Sumedang14

Total

20 LAPAN Biak

18 LAPAN Parepare

Pusteksat9

Pustekbang10

Pusainsa12

Inspektorat6

7 Pusftaja

Pustekdata8

Biro KSHU3

PusKKPA5

KeteranganSaldo (Rp)No Satker

LAPAN Pasuruan16

LAPAN Agam17

LAPAN Pontianak19

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 115 -

Rincian dana pihak ketiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Rincian Dana Pihak Ketiga

1 Pusfatja 152,121,643

2 PSTA 420,159,313

3 Pusteksat 5,485,545,935

4 Pustekdata 89,768,436

5 Pustekbang 17,906,249,883

6 Pustekroket 1,931,079,759

7 PusKKPA 160,607,491

26,145,532,460Total

KeteranganSaldo (Rp)No Satker

Dana Pihak Ketiga berupa Riset Inovasi Produktif

(RISPRO) yang masih harus dibayar

Utang Jangka Pendek

Lainnya Rp0

C.22 Utang Jangka Pendek Lainnya

Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp1.762.909.

Pendapatan Diterima

di Muka Rp76.226.875

C.23 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 sebesar Rp76.226.875 dan Rp79.790.375. Pendapatan

Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima

pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak

ketiga. Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2020

dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:

No Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019

1Pendapatan sewa tanah Pusftaja oleh PT.

Dayamitra Telekomunikasi55,711,250Rp 74,812,250Rp

2 Pendapatan sewa kantin Pusteksat 3,965,625Rp 4,978,125Rp

3Layanan Pengujian Aerodinamika Model

Flapping Wing Pustekbang oleh FTMD ITB15,600,000Rp -Rp

4 Pendapatan sewa kantin Pustekroket 950,000Rp -Rp

Total 76,226,875Rp 79,790,375Rp

Ekuitas Rp3.812.544.744.735

C.24 Ekuitas

Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 masing-masing sebesar Rp3.812.544.744.735 dan

Rp3.791.784.297.403. Ekuitas adalah merupakan kekayaan bersih

entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Penjelasan

lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 116 -

D. PENJELASAN ATAS POS- POS LAPORAN OPERASIONAL

Pendapatan PNBP

Rp2.548.552.956

D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp2.548.552.956 dan

Rp2.327.097.145 dengan rincian sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Pendapatan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 %

Pendapatan PNBP Lainnya

Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran

Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN

Pendapatan sewa tanah, gedung, dan bangunan Rp 126.984.102 Rp 122.685.737 3,50

Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai

dengan Tusi Rp 47.700.000 Rp 31.200.000

52,88

Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN,

Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi

BMN

Rp 174.684.102 Rp 153.885.737 13,52

Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi

Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan Rp 333.500.000 Rp 166.000.000 100,90

Pendapatan Layanan Penelitian/Riset dan

Pengembangan Iptek Rp 440.755.500 Rp 1.677.669.458

(73,73)

Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil

Pengembangan Iptek Rp 90.680.000 Rp 44.640.000

103,14

Pendapatan Hasil Survey dan Pemetaan Rp 5.700.000 Rp 2.000.000 185,00

Pendapatan Royalti atas Kekayaan Intelektual Rp 4.459.000 Rp - 100,00

Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan

Teknologi

Rp 875.094.500 Rp 1.890.309.458 (53,71)

Pendapatan Jasa Lainnya

Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, dan Informasi Rp 154.100.000 Rp 48.800.000 215,78

Jumlah Pendapatan Jasa Rp 154.100.000 Rp 48.800.000 215,78

Pendapatan Jasa

Pendapatan jasa giro Rp 315.033 Rp 809.689 (61,09)

Jumlah Pendapatan Jasa Rp 315.033 Rp 809.689 (61,09)

Pendapatan Iuran dan Denda

Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian

pekerjaan

Rp 1.342.995.684 Rp 232.547.750 477,51

Jumlah Pendapatan Iuran dan Denda Rp 1.342.995.684 Rp 232.547.750 477,51

Pendapatan Lain-lain

Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp 1.363.637 Rp 744.511 83,16

Jumlah Pendapatan Lain-lain Rp 1.363.637 Rp 744.511 83,16

Jumlah Pendapatan PNBP Lainnya Rp 2.548.552.956 Rp 2.327.097.145 9,52

Pendapatan BLU

Pendapatan Jasa Layanan Umum Rp - Rp - -

Jumlah Pendapatan BLU Rp - Rp - -

Jumlah 2.548.552.956Rp 2.327.097.145Rp 9,52

Beban Pegawai

Rp178.364.069.355

D.2 Beban Pegawai

Beban Pegawai pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-

masing sebesar Rp178.364.069.355 dan Rp187.166.697.100 dengan rincian

sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 117 -

Rincian Beban Pegawai

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Gaji dan Tunjangan PNS 94.330.914.441Rp 91.599.130.168Rp 2,98

Beban Lembur 683.658.150Rp 950.460.000Rp (28,07)

Beban Tunjangan Khusus & Beban

Pegawai Transito

83.349.496.764Rp 94.617.106.932Rp

(11,91)

Jumlah 178.364.069.355Rp 187.166.697.100Rp (4,70)

Beban Persediaan

Rp8.305.106.966

D.3 Beban Persediaan

Beban Persediaan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-

masing sebesar Rp8.305.106.966 dan Rp12.264.658.585 dengan rincian

sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Beban Persediaan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Persediaan Konsumsi 4.371.125.591Rp 5.717.798.362Rp (23,55)

Beban Persediaan Amunisi 19.350.000Rp 17.695.000Rp 9,35

Beban Persediaan Bahan Baku 2.298.414.226Rp 3.661.119.475Rp (37,22)

Beban Persediaan Lainnya 1.616.217.149Rp 2.868.045.748Rp (43,65)

Jumlah Beban Persediaan 8.305.106.966Rp 12.264.658.585Rp (32,28)

Beban Barang dan

Jasa

Rp76.454.785.870

D.4 Beban Barang dan Jasa

Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp76.454.785.870 dan Rp95.954.613.355 dengan

rincian sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 118 -

Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019NAIK

(TURUN) %

Beban Keperluan Perkantoran 29.352.983.879Rp 35.823.124.628Rp (18,06)

Beban Penambah Daya Tahan

Tubuh

73.564.450Rp 15.056.400Rp 388,59

Beban Pengiriman Surat Dinas Pos

Pusat

81.570.636Rp 133.158.819Rp (38,74)

Beban Honor Operasional Satuan

Kerja

3.703.835.000Rp 3.780.285.000Rp (2,02)

Beban Barang Operasional Lainnya 3.351.375.823Rp 3.161.511.367Rp 6,01

Beban Barang Operasional -

Penanganan Pandemi COVID-19

1.738.711.504Rp -Rp 100,00

Beban Bahan 3.486.388.315Rp 9.502.914.091Rp (63,31)

Beban Honor Output Kegiatan 3.646.842.500Rp 758.876.000Rp 380,56

Beban Barang Non Operasional

Lainnya

5.074.050.496Rp 8.283.948.314Rp (38,75)

Beban Barang Non Operasional -

Penanganan Pandemi COVID-19

1.980.000Rp -Rp 100,00

Beban Langganan Daya dan Jasa 17.113.970.080Rp 17.096.959.083Rp 0,10

Beban Sewa 2.204.991.219Rp 2.832.386.334Rp (22,15)

Beban Jasa Konsultan 298.333.500Rp 296.659.000Rp 0,56

Beban Jasa Profesi 3.065.170.000Rp 3.988.219.000Rp (23,14)

Beban Jasa Lainnya 2.468.064.101Rp 10.243.754.597Rp (75,91)

Beban Jasa - Penanganan Pandemi

COVID-19

753.522.367Rp -Rp 100,00

Beban Aset Ekstrakomtabel

Peralatan dan Mesin

39.432.000Rp 37.760.722Rp 4,43

Jumlah 76.454.785.870Rp 95.954.613.355Rp (20,32)

Beban aset ekstrakomptabel PM sebesar Rp39.432.000 terdiri dari :

SATUAN KERJA JUMLAH

LAPAN Agam Rp 27.450.000 27.450.000Rp Pembelian Kursi

Pustekdata Rp 957.000 957.000Rp Pembelian Digital Multimeter

Pustekbang Rp 11.025.000 11.025.000Rp Pembelian Meja Lipat

JUMLAH 39.432.000Rp 39.432.000Rp

URAIAN

Beberapa akun belanja penanganan COVID-19 tidak disajikan secara khusus

karena pada awal penanganan pandemi belum menggunakan akun khusus, dan

telah dipertanggungjawabkan bendahara dengan SPM/SP2D, sehingga tidak

teridentifikasi oleh sistem akuntansi. Tetapi terhadap belanja penanganan

pandemi dengan akun lama tersebut sudah dilakukan jurnal sehingga masuk

dalam akun beban barang operasional – penanganan Pandemi COVID-19.

Adapun belanja yang telah menggunakan akun khusus penanganan pandemi

COVID-19 terdiri dari:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 119 -

Daftar Beban Barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19

31 Desember 2020

Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan

Pusfatja 521131 351.235.909Rp Pembelian hand sanitizer, sprayer, masker,

face shield,pembelian kuota untuk

pengolahan data pemetaan

Jumlah 351.235.909Rp

PusKKPA 521131 77.965.200Rp Pembelian Hand Sanitizer, desinfektan,

vitamin dan thermo gun

Jumlah 77.965.200Rp

LAPAN Sumedang 521131 52.741.878Rp Pembelian alat semprotan disinfectan

Jumlah 52.741.878Rp

Pustekbang 521131 18.732.374Rp Pembelian baju APD,sarung tangan, masker,

Mica Grid kaku, hand sanitizer, disinfektan,

lisensi zoom meeting, semprotan top gun

Jumlah 18.732.374Rp

Pussainsa 521131 40.180.895Rp Pembelian Suplemen, handsanitizer dan

antiseptic

Jumlah 40.180.895Rp

Pusteksat 521131 17.702.130Rp

Pembelian vitamin dan lisensi zoom meeting

Jumlah 17.702.130Rp

Pustikpan 521131 61.242.000Rp Pembelian Handsanitizer, Vitamin,

Desinfektan)

Jumlah 61.242.000Rp

Biro SDM Orkum 521131 75.670.700Rp Pembelian lisensi zoom meeting, vitamin dan

handsanitizer

Jumlah 75.670.700Rp

Pusispan 521131 25.557.050Rp Pembelian hand sanitizer, sabun cuci tangan

antiseptik, vitamin c, tisu basah antibacterial

Jumlah 25.557.050Rp

Inspektorat 521131 40.624.968Rp Pembelian lisensi zoom meeting, vitamin,

handsanitizer dan paket data

Jumlah 40.624.968Rp

Pustekdata 521131 113.089.410Rp Pembelian faceshield, handsanitizer, sprayer

, masker kain, vitamin C

Jumlah 113.089.410Rp

Biro Renkeu 521131 49.967.345Rp Pembelian hand sanitizer, vitamin,face

shield, disinfectan, lisensi zoom meeting

Jumlah 49.967.345Rp

PSTA 521131 117.882.023Rp Pembelian Vitamin, masker, Handsanitizer,

lisensi zoom meeting, sarung tangan,

Jumlah 117.882.023Rp

LAPAN Parepare 521131 21.656.000Rp Pembelian Vitamin, masker, handsanitizer,

faceshield

Jumlah 21.656.000Rp

LAPAN Pontianak 521131 86.250.350Rp Pembelian vitamin, sabun cuc tangan,

handsanitizer, faceshield, masker

Jumlah 86.250.350Rp

LAPAN Pasuruan 521131 19.254.000Rp Pembelian Vitamin

Jumlah 19.254.000Rp

Biro KSHU 521131 119.541.400Rp Pembelian masker, handsanitizer, disinfectan

spray, penambah daya tahan tubuh

Jumlah 119.541.400Rp

Pustekroket 521131 230.186.250Rp Pembelian masker, faceshield, lisensi zoom

meeting, hand sanitizer, sabun cuci tangan

Jumlah 230.186.250Rp

LAPAN Biak 521131 41.149.222Rp Pembelian penanganan covid-19

Jumlah 41.149.222Rp

LAPAN Agam 521131 11.931.000Rp Pembelian masker, hand sanitizer, sabun cuci

tangan

Jumlah 11.931.000Rp

LAPAN Garut 521131 29.150.000Rp Pembelian vitamin, sabun cuci tangan,

handsanitizer, masker

Jumlah 29.150.000Rp

Jumlah 1.601.710.104Rp

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 120 -

Daftar Beban Jasa Penanganan Pandemi COVID-19

31 Desember 2020

Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan

PusKKPA 522192 12.978.800Rp Jasa penyemprotan disinfektan,

pemeriksaan rapid dan swab test

Jumlah 12.978.800Rp

LAPAN Sumedang 522192 15.065.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 15.065.000Rp

Pustekbang 522192 45.983.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 45.983.000Rp

Pussainsa 522192 160.196.500Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 160.196.500Rp

Pustikpan 522192 3.068.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 3.068.000Rp

Biro SDM Orkum 522192 53.205.062Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 53.205.062Rp

Pusispan 522192 12.031.799Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 12.031.799Rp

Inspektorat 522192 17.035.000Rp Jasa penyemprotan disinfektan,

pemeriksaan rapid dan swab test

Jumlah 17.035.000Rp

Pustekdata 522192 100.031.600Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,

Pmeriksaan Rapid dan Swab Test

Jumlah 100.031.600Rp

Biro Renkeu 522192 17.147.106Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 17.147.106Rp

PSTA 522192 57.169.000Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,

pmeriksaan Rapid dan Swab Test

Jumlah 57.169.000Rp

LAPAN Pontianak 522192 5.750.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 5.750.000Rp

Biro KSHU 522192 63.161.000Rp Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-

19 (Jasa Penyemprotan Desinfektan) dan

rapid test

Jumlah 63.161.000Rp

Pustekroket 522192 63.009.500Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,

pemeriksaan rapid dan swab test

Jumlah 63.009.500Rp

LAPAN Garut 522192 54.900.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test

Jumlah 54.900.000Rp

Pusteksat 522192 62.391.000Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,

pemeriksaan rapid dan swab test

Jumlah 62.391.000Rp

Jumlah 743.122.367Rp

Daftar Beban Barang Non Operasional Penanganan Pandemi COVID-19

31 Desember 2020

Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan

Biro SDM OH 521241 1.980.000Rp Pembelian APD untuk SKB CPNS 2019

Jumlah 1.980.000Rp

Jumlah 1.980.000Rp

Adapun belanja yang menggunakan akun lama dan telah dilakukan penjurnalan

dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 terdiri dari:

Daftar Akun Lama Belanja COVID-19

31 Desember 2020

Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan Akun Seharusnya

521113 50.340.000Rp Pembelian Multivitamin 521131

521119 68.902.000Rp Pembelian Masker, Handsanitizer, Sabun

Cuci Tangan, Faceshield, Desinfectan 521131

Jumlah 119.242.000Rp

LAPAN Garut 521111 17.284.400Rp Pembelian sepatu boots, jas hujan, sabun

cuci tangan, vitamin 521131

Jumlah 17.284.400Rp

Jumlah 136.526.400Rp

LAPAN Pasuruan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 121 -

Adapun belanja yang menggunakan akun penanganan pandemin COVID-19

namun masih belum sesuai yang terdiri dari :

Daftar Akun Belanja COVID-19 Masih Belum Sesuai

31 Desember 2020

Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan Akun Seharusnya

Pusfatja 521131 150.000Rp pemeriksaan rapid test 522192

Jumlah 150.000Rp

KSHU 521131 1.420.000Rp Pembelian Thermogun 532119

Jumlah 1.420.000Rp

LAPAN Parepare 521241 10.250.000Rp pemeriksaan rapid dan swab test 522192

Jumlah 10.250.000Rp

Pusteksat 532119 475.000Rp Pembelian Thermogun 521131

Jumlah 475.000Rp

Jumlah 12.295.000Rp

Beban Pemeliharaan

Rp26.294.090.169

D.5 Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-

masing sebesar Rp26.294.090.169 dan Rp23.242.283.298 dengan rincian

sebagai berikut :

Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 30 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan

11.475.117.768Rp 9.118.043.365Rp 25,85

Belanja Pemeliharaan Gedung dan

Bangunan - Penanganan Pandemi

COVID-19

222.305.900Rp -Rp 100,00

Beban Pemeliharaan Peralatan dan

Mesin

13.046.410.690Rp 10.544.293.060Rp 23,73

Beban Pemeliharaan Jalan dan

Jembatan

243.700.000Rp 44.735.000Rp 444,76

Beban Persediaan Suku Cadang 1.128.723.477Rp 3.253.388.538Rp (65,31)

Beban persediaan Bahan untuk

pemeliharaan

166.284.334Rp 281.823.335Rp (41,00)

Beban Pemeliharaan Lainnya 11.548.000Rp -Rp 100,00

Jumlah 26.294.090.169Rp 23.242.283.298Rp 13,13

Belanja pemeliharaan penanganan pandemi COVID-19 telah menggunakan

akun khusus, adapun belanja yang telah menggunakan akun khusus penanganan

pandemi COVID-19 tersebut terdiri dari:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 122 -

Daftar Akun Khusus Belanja COVID-19

31 Desember 2020

Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan

Pussainsa 523114 38.784.500Rp Pengadaan wastafel di pos security,

Pengadaan wastafel progfas dan penggantian

baterai wastafel otomatis

LAPAN Sumedang 523114 26.053.400Rp Pengadaan wastafel di LAPAN Sumedang

Pustekroket 523114 120.068.000Rp Pengadaan pembuatan wastafel di

Pustekroket

Inspektorat 523114 6.200.000Rp Pengadaan Hand Wash Standing di

Inspektorat

LAPAN Pontianak 523114 16.000.000Rp Pengadaan wastafel Otomatis di LAPAN

Pontianak

LAPAN Garut 523114 15.200.000Rp Pengadaan Hand Wash di LAPAN Garut

Jumlah 222.305.900Rp

Beban Perjalanan

Dinas

Rp9.045.532.421

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp9.045.532.421 dan Rp33.469.010.719 dengan rincian

sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Perjalanan Biasa 1.214.812.524Rp 215.344.254Rp 464,13

Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 410.745.000Rp 632.242.500Rp (35,03)

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Dalam Kota

1.223.040.442Rp 5.024.613.981Rp (75,66)

Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting

Luar Kota

5.878.777.110Rp 23.064.673.769Rp (74,51)

Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 318.157.345Rp 4.532.136.215Rp (92,98)

Jumlah 9.045.532.421Rp 33.469.010.719Rp (72,97)

Beban Barang Untuk

Diserahkan Kepada

Masyarakat

Rp347.252.000

D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat

Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp347.252.000 dan

Rp1.031.707.250 dengan rincian sebagai berikut :

Perbandingan Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Persediaan Peralatan dan

Mesin untuk Diserahkan kepada

Masyarakat/Pemda

322.545.000Rp 1.018.424.250Rp (68,33)

Beban Barang Persediaan Lainnya

untuk Dijual/Diserahkan Kepada

Masyarakat

24.707.000Rp 13.283.000Rp 86,00

Jumlah 347.252.000Rp 1.031.707.250Rp (66,34)

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 123 -

Rincian per Satuan Kerja

Satuan Kerja Jumlah

Biro Renkeu 141.000.000Rp

Pustekdata 106.775.000Rp

1.170.000Rp Samsung Galaxy A01

Core

4.700.000Rp Asus Notebook

X441MA-GA011 T -

Black

3.550.000Rp Celestron Powerseeker

70 Az

22.440.000Rp Laptop Acer Aspire 3

A315 AMD Ryzen 3

2.830.000Rp Xiaomi Redmi Note 9

1.780.000Rp Redmi 8A Pro

2.590.000Rp Redmi Note 8

2.610.000Rp Celesteron Powerseeker

60 Az

2.830.000Rp Xiaomi Redmi Note 9

1.780.000Rp Redmi 8A Pro

2.610.000Rp Celestron Powerseeker

70 Az

1.780.000Rp Redmi 8A Pro

2.830.000Rp Xiaomi Redmi Note 9

14.150.000Rp Xiaomi Redmi Note 9

7.120.000Rp Redmi 8A Pro

280.000Rp Tumbler

289.000Rp Smart Watch

372.000Rp Falsh Disk 64 GB

250.000Rp Powerbank

2.000.000Rp Sepeda Genio

3.000.000Rp Sepeda Senator

246.000Rp Earbuds

728.000Rp Powerbank Sniper Powershot

270.000Rp Powerbank Acmic

417.000Rp Smart Band

505.000Rp Headset

4.000.000Rp Tablet

3.000.000Rp Alat Komunikasi 1

5.850.000Rp Alat Komunikasi 2

1.500.000Rp Alat Cetak

2.000.000Rp Paket Home Recorder

Jumlah 347.252.000Rp

Uraian

Pussainsa 74.770.000Rp

24.707.000Rp PSTA

GPS-Garmin Tipe GPS Map

Hard Disk Eksternal Data Citra Satelit

Beban Penyusutan

dan Amortisasi

Rp239.091.975.514

D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Beban Penyusutan dan Amortisasi pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019 adalah masing-masing sebesar Rp239.091.975.514 dan

Rp216.149.963.242 dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 124 -

Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN BEBAN PENYUSUTAN

DAN AMORTISASI31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

NAIK

(TURUN) %

Beban Penyusutan Peralatan dan

Mesin

142.830.162.710Rp 138.733.622.471Rp 2,95

Beban Penyusutan Gedung dan

Bangunan

14.373.338.127Rp 13.932.224.634Rp 3,17

Beban Penyusutan Jalan, irigasi,

Jaringan

9.028.463.960Rp 5.293.913.769Rp 70,54

Beban Penyusutan Aset Tetap

Lainnya

-Rp 4.317.500Rp (100,00)

Beban Penyusutan Aset Tetap Yang

Tidak Digunakan dalam opreasional

pemerintahan

508.648.193Rp -Rp 100,00

Beban Penyusutan Aset Lainnya

-Rp 247.869.590Rp (100,00)

Jumlah Penyusutan 166.740.612.990Rp 158.211.947.964Rp 5,39

Beban Amortisasi Hak Cipta 390.000Rp 165.000Rp

Beban Amortisasi Paten 17.602.037Rp 9.435.252Rp 86,56

Beban Amortisasi Software 10.483.505.937Rp 8.537.111.238Rp 22,80

Beban Amortisasi Lisensi 61.617.270Rp 61.617.270Rp -

Beban Amortisasia ATB Lainnya 61.788.247.280Rp 49.329.686.518Rp 25,26

Jumlah Amortisasi 72.351.362.524Rp 57.938.015.278Rp 24,88

Jumlah Beban Penyusutan dan

Amortisasi239.091.975.514Rp 216.149.963.242Rp 10,61

Beban Penyisihan

Piutang Tak Tertagih

Rp(388.079.315)

D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp(388.079.315) dan

Rp857.538.969 dengan rincian sebagai berikut:

Perbandingan Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Beban Penyisihan Piutang PNBP (47.782)Rp 31.847Rp (250,04)

Beban Penyisihan Piutang Lainnya (25.942.716)Rp 27.789.202Rp (193,36)

Beban Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih - Bagian Lancar 2.889.838Rp 2.500Rp (100,00)

Beban Penyisihan Piutang Tidak

Tertagih Jangka Panjang(364.978.655)Rp 829.715.420Rp (143,99)

Jumlah (388.079.315)Rp 857.538.969Rp (145,26)

Surplus dari

Kegiatan Non

Operasional

Rp1.048.703.051

D.10 Kegiatan Non Operasional

Rincian Surplus dari Kegiatan Non Operasional pada 31 Desember 2020 dan 31

Desember 2019 masing-masing sebesar Rp1.048.703.051 dan

Rp5.219.456.012 dengan rincian sebagai berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 125 -

Perbandingan Rincian Kegiatan Non Operasional

31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019

URAIAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %

Surplus Penjualan Aset Non Lancar

Pendapatan Pelepasan Aset Non

Lancar452.595.115Rp 527.283.996Rp (14,16)

Beban Pelepasan Aset Non Lancar 294.398.115Rp 244.329.260Rp 20,49

Surplus dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya

Pendapatan dari Kegiatan Non

Operasional Lainnya3.983.630.674Rp 11.032.610.436Rp (63,89)

Beban dari Kegiatan Non Operasional

Lainnya3.093.124.623Rp 6.096.109.160Rp (49,26)

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non

Operasional1.048.703.051Rp 5.219.456.012Rp (79,91)

Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar

31 Desember 2020

Satuan Kerja Jumlah Keterangan

Sumedang 2.600.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket kendaraan

bermotor

LAPAN Pasuruan 30.971.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket kendaraan

bermotor dan 1 (satu ) paket Peralatan Mesin

Pustekroket 157.209.998Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket persediaan

Pussainsa 3.475.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket bongkaran

Pusfatja 45.221.122Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin

Pustekdata 28.999.999Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin

Pustekbang 97.500.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin

LAPAN Garut 53.617.997Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket kendaraan

bermotor dan 1 (satu) paket Peralatan Mesin

KSHU 32.999.999Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin

Jumlah 452.595.115Rp

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 126 -

Rincian Beban Pelepasan Aset Non Lancar

31 Desember 2020

Satuan Kerja Jumlah Keterangan

LAPAN Biak 24.640.000Rp Penghapusan/Penghentian Gedung dan

Bangunan dalam pengerjaan

Pusfatja 67.399.598Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)

Pustekdata 8.355.862Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)

Pustekroket 3.740.000Rp Penghapusan Persediaan Bahan Kimia

Cair

LAPAN Pasuruan 13.068.436Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)

Biro Renkeu 51.553.000Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)

Pustekbang 83.602.479Rp Penghentian Gedung dan Bangunan

LAPAN Garut 12.784.500Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)

KSHU 29.254.240Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)

Jumlah 294.398.115Rp

Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya

31 Desember 2020

Uraian Jumlah

Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian

Negara Terhadap Pegawai Negeri Bukan

Bendahara Atau Pejabat Lain.

482.375.253Rp

Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian

Negara Terhadap Pihak Lain/Pihak Ketiga

38.453.272Rp

Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun

Anggaran Yang Lalu

154.841.327Rp

Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun

Anggaran Yang Lalu

11.965.185Rp

Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun

Anggaran Yang Lalu

51.496.202Rp

Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non

TP/TGR Pensiunan PNS

13.600.000Rp

Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 3.230.899.435Rp

Jumlah 3.983.630.674Rp

Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 31 Desember 2020

Uraian Jumlah

Beban Penyesuaian Nilai Persediaan 3.092.133.663Rp

Beban Persediaan Rusak/Usang 990.960Rp

Jumlah 3.093.124.623Rp

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 127 -

Pos Luar Biasa Rp0 D.11 Pos Luar Biasa

Pada LO tidak ada pos luar biasa pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember

2019.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 128 -

E. PENJELASAN ATAS POS- POS LAPORAN PERUBAHAN

EKUITAS

E.1. Ekuitas Awal

Ekuitas Awal

Rp3.791.784.297.403

Nilai ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2020 dan 2019 adalah masing-

masing sebesar Rp3.791.784.297.403 dan Rp2.128.823.357.756.

Defisit LO

Rp533.917.476.973

E.2 Defisit LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020

dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp533.917.476.973 dan

Rp562.589.919.361. Defisit LO merupakan selisih kurang antara Defisit

dari kegiatan Operasional sebesar Rp534.966.180.024 dengan Surplus dari

kegiatan Non Operasional sebesar Rp1.048.703.051.

Dampak Kumulatif

Perubahan Kebijakan

Akuntansi/Kesalahan

Mendasar Rp0.

E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi /Kesalahan

Mendasar

Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan

Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2020 dan 31 Desember 2019.

Koreksi Nilai

Persediaan

Rp0

E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan

Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang

diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada

periode sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk periode

yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah

sebesar Rp0 dan Rp17.279.554. Rincian Koreksi nilai persediaan untuk

periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 sebagai berikut:

Rincian Koreksi Nilai Persediaan

SATUAN KERJA31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

Pusteksat - 39,304

Putekroket - 1,980,250

Biro KSHU - 15,260,000

Jumlah - 17,279,554

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 129 -

Koreksi Atas

Reklasifikasi

Rp5.177.134.726

E.3.2 Koreksi Atas Reklasifikasi

Koreksi Atas Reklasifikasi merupakan koreksi terhadap transaksi

reklasifikasi masuk dan keluar. Koreksi atas reklasifikasi pada 31

Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp5.177.134.726 dan

Rp(45.279.044.479) .

Rincian Koreksi Atas Reklasifikasi

SATUAN KERJA NILAI PENYESUAIAN KETERANGAN

Biro SDM Orkum (10.308.000) Aset Tetap

Pusfatja (69.046.724) Aset Tetap

LAPAN Sumedang (7.369.795) Aset Tetap

Pussainsa (118.585.145) Aset Tetap

LAPAN Agam (96.629.360) Aset Tetap

LAPAN Parepare 3.722.331.077 Aset Tetap

LAPAN Pasuruan (39.955.090) Aset Tetap

LAPAN Biak (1.389.363.686) Aset Tetap

4.734.385.132 Aset Tetap

(79.102.700) Persediaan

Biro KSHU (462.076.199) Aset Tetap

Pustikpan (16.198.999) Aset Tetap

PusKKPA (10.570.785) Aset Tetap

Pustekroket (980.375.000) Aset Tetap

Jumlah 5.177.134.726

Pustekbang

Rincian Keterangan Koreksi Atas Reklasifikasi

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

1.284.513.275,00

Koreksi Reklas Masuk Akibat Koreksi

Penliaian Kembali Koreksi Kesalahan

Input IP Akum. Penyusutan GB

(1.544.685.500,00) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

249.864.225,00 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(10.308.000,00)

(104.344.977,00) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

26.642.835,00 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

66.330.418,00

Koreksi Reklas Masuk Akibat Koreksi

Penliaian Kembali Koreksi Kesalahan

Input IP Akum. Penyusutan GB

(57.675.000,00)

Koreksi Reklas Masuk Akibat Koreksi

Penliaian Kembali Koreksi Kesalahan

Input IP GB

(69.046.724,00)

Jumlah (79.354.724)

Biro SDM Orkum

Pusfatja

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 130 -

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemindahan (79.354.724)

(13.745.050) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

6.375.255 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(7.369.795)

(9.190.500) Reklas Masuk Akum. Penyusutan PM

9.501.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

630.710.855 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

81.835.000 Reklas Masuk PM

(749.606.500) Reklas Keluar PM

128.756.000 Reklas Masuk GB

(312.991.000) Reklas Keluar GB

751.906.500 Reklas Masuk Software

(751.906.500) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

102.400.000 Reklas Masuk Irigasi

(118.585.145,00)

21.764.340 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(68.754.360) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

(81.502.500) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

31.863.160 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(96.629.360)

(198.050.570) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

120.064.686 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

715.546.000 Reklas Masuk GB

(723.982.000) Reklas Keluar GB

(77.891.209) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

25.912.170 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(15.451.288.000) Reklas Masuk Akum. Penyusutan PM

19.314.110.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

(96.897.000) Reklas Keluar PM

96.897.000 Reklas Masuk Software

(96.897.000) Reklas Masuk Amortisasi Software

94.807.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

3.722.331.077

Jumlah 3.420.392.053

Pussainsa

LAPAN Agam

LAPAN Pare-pare

LAPAN Sumedang

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 131 -

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemindahan 3.420.392.053

(68.658.460) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

28.703.370 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(39.955.090)

(610.000) Reklas Keluar Bahan Untuk

Pemeliharaan

610.000 Reklas Masuk Barang Konsumsi

(1.913.887.053) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

(190.016.450) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

166.590.369 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

547.949.448 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

(190.016.450) Reklas Keluar PM

190.016.450 Reklas Masuk Software

(1.389.363.686)

(2.252.568) Reklas Masuk Akum . Penyusutan PM

(90.102.700) Reklas Keluar Persediaan Lainnya

90.102.700 Reklas Masuk PM

(365.490.000) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

5.023.025.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

11.000.000 Reklas Masuk Barang Konsumsi

371.225.000 Reklas Masuk PM

(5.475.578.000) Reklas Keluar PM

4.727.863.000 Reklas Masuk AT Lainnya

365.490.000 Reklas Masuk Software

4.655.282.432

(356.879.714) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB

(158.500.000) Reklas Keluar AT Lainnya

53.303.515 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB

158.500.000 Reklas Masuk Software

(158.500.000) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

(462.076.199)

(509.389.159) Reklas Keluar PM

493.190.160 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

(509.389.159) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

509.389.159 Reklas Masuk Software

(16.198.999)

(39.631.100) Reklas Keluar PM

29.060.315 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

(39.631.100) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

39.631.100 Reklas Masuk Software

(10.570.785)

Jumlah 6.157.509.726

PusKKPA

LAPAN Pasuruan

Biro KSHU

Pustekbang

LAPAN Biak

Pustikpan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 132 -

Selisih Revaluasi Aset

Rp7.579.141.282

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemindahan 6.157.509.726

(3.921.500.000) Reklas Keluar PM

2.941.125.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM

(3.921.500.000) Reklas Masuk Akum. Amortisasi

Software

3.921.500.000 Reklas Masuk Software

(980.375.000)

Jumlah 5.177.134.726

Pusteroket

E.3.3 Selisih Revaluasi Aset

Selisih Revaluasi Aset merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan

penilaian ulang aset dan hasil perbaikan/koreksi pada tahun 2020. Selisih

Revaluasi Aset pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar

Rp7.579.141.282 dan Rp1.426.671.882.170.

Rincian selisih koreksi nilai aset non revaluasi adalah sebagai berikut:

Rincian Selisih Revaluasi Aset Tetap

SATUAN KERJA NILAI PENYESUAIAN KETERANGAN

PusKKPA (12.613.000) Aset Tetap

Pustekdata (1.035.513.000) Aset Tetap

Pusfatja 1.185.428.152 Aset Tetap

PSTA 65.037.000 Aset Tetap

LAPAN Pontianak (280.897.700) Aset Tetap

Pusteksat 1.121.506.830 Aset Tetap

LAPAN Garut 6.391.565.000 Aset Tetap

Biro KSHU 107.889.000 Aset Tetap

Pustekroket 36.739.000 Aset Tetap

Jumlah 7.579.141.282

Rincian Keterangan Selisih Revaluasi Aset

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

(12.613.000) Koreksi Kesalahan Input IP GB

(12.613.000)

(1.001.277.000) Koreksi Kesalahan Input IP GB

(39.212.000) Koreksi Kesalahan Input IP JJ

4.976.000 Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi

(1.035.513.000)

Jumlah (1.048.126.000)

PusKKPA

Pustekdata

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 133 -

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemidahan (1.048.126.000)

(71.350.000) Koreksi Semu Hasil Penilaian Kembali

Irigasi649.951.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB

(1.149.377.848) Koreksi HasiL Revaluasi atas BMN yang

tidak ditemukan GB71.350.000 Koreksi HasiL Revaluasi atas BMN yang

tidak ditemukan Akum. Penyusutan 1.704.697.000 Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi

(19.842.000) Koreksi HasiL Revaluasi atas BMN yang

tidak ditemukan Irigasi1.185.428.152

65.037.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB

65.037.000

(11.326.000) Koreksi Kesalahan Input IP Tanah

(1.230.303.000) Koreksi Hasil Revaluasi atas BMN yang

tidak ditemukan Tanah

227.153.300 Koreksi Penliaian Kembali BMN GB

376.389.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB

576.639.000 Koreksi Kesalahan Input IP JJ

(219.450.000) Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi

(280.897.700)

1.121.506.830 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset Tanah

1.121.506.830

6.303.899.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB

76.189.000 Koreksi Kesalahan Input IP JJ

11.477.000 Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi

6.391.565.000

(48.901.000) Koreksi Kesalahan Input IP Tanah

156.790.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB

107.889.000

36.739.000 Koreksi BMN ditemukan Kembali Irigasi

36.739.000

Jumlah 7.579.141.282

Pusfatja

PSTA

LAPAN Garut

Pusteksat

LAPAN Pontianak

Biro KSHU

Pustekroket

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 134 -

Koreksi Nilai Aset Non

Revaluasi

Rp205.476.611

E.3.4 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi

Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31

Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp205.476.611 dan

Rp53.486.970.666. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap

dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.

Rincian koreksi aset tetap non revaluasi adalah sebagai berikut :

Rincian Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi

SATUAN KERJA NILAI PENYESUAIAN KETERANGAN

Biro SDM Orkum 59.307.000 Aset Tetap

PusKKPA (8.943.655) Aset Tetap

PSTA (6.636.430) Aset Tetap

Pustekroket 50.087.855 Aset Tetap

Pusfatja 2.456.740.681 Aset Tetap

Pustekdata 573.174.740 Aset Tetap

LAPAN Pontianak (484.902.403) Aset Tetap

Pussainsa 76.921.397 Aset Tetap

LAPAN Biak 11.076.155 Aset Tetap

Pusteksat 184.507.399 Aset Tetap

LAPAN Garut 1.586.984.183 Aset Tetap

Biro KSHU 70.831.840 Aset Tetap

Pustekbang 364.190.849 Aset Tetap

Satker Konsolidasi (4.727.863.000) Aset Tetap

Jumlah 205.476.611

Rincian Keterangan Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

97.900.000 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Tanah

(48.901.000) Koreksi Ekuitas Akibat Koreksi

Revaluasi Tanah

10.308.000 Koreksi Ekuitas Akibat Koreksi

Revaluasi GB

59.307.000

677.145 Koreksi Penysuutan karena Koseksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

687.200 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Akum. Penyusutan GB

(10.308.000) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi GB

(8.943.655)

(6.636.430) Koreksi Penysuutan karena Koseksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

(6.636.430)

50.087.855 Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

Irigasi

50.087.855

Jumlah 93.814.770

Biro SDM Orkum

PusKKPA

PSTA

Pustekroket

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 135 -

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemindahan 93.814.770

753.009 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan PM

64.420 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan GB

(3.765.044) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas PM

1.545.044 Jurnal Penyesuaian Penerimaan Kembali

Belanja Modal Lemari TU

2.220.000 Jurnal Penyesuaian Penerimaan Kembali

Belanja Modal Lemari TU

(70.244.810) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Tanah

(401.315.036) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

(468.343.750) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

Irigasi

1.152.733.038 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Akum. Penyusutan GB

36.200.000 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Akum. Penyusutan Irigasi

2.262.060.000 Koreksi Barang Berlebih Hasil

Inventarisasi GB

(28.887.190) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi GB

(26.279.000) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Irigasi

2.456.740.681

(3.539.250) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan PM

(132.509.305) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan GB

88.428.580 Koreksi Pencatatan Akum. Penyusutan

Irigasi

385.681.000 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB

(456.881.000) Koreksi Pencatatan Irigasi

(517.500) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan PM

85.737.055 Koreksi Penysuutan karena Koseksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

621.472.000 Koreksi Penysuutan karena Koseksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan JJ

(809.840) Koreksi Penysuutan karena Koseksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

Irigasi

(13.887.000) Koreksi Nilai Barang Berlebih GB

573.174.740

(37.949.902) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

(448.628.576) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan JJ

1.676.075 Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

Irigasi

(484.902.403)

Jumlah 2.638.827.788

Pufatja

Pustekdata

LAPAN Pontianak

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 136 -

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemindahan 2.638.827.788

(5.492.054.028) Jurnal Penyesuaian Penerimaan Kembali

Belanja Modal Bank Garansi atas

Pekerjaan Konstruksi Pembangunan

Rumah Teleskop

4.306.679 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan GB

(11.560.032) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB

(4.430.250) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan Jaringan

88.605.000 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Jaringan

5.492.054.028 Jurnal Koreksi atas Kesalahan Jurnal

Balik atas Koreksi Pencatatan Pekerjaan

Konstruksi Pembangunan Rumah

Teleskop

76.921.397

(1.628.845) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

Irigasi

12.705.000 Koreksi Barang Berlebih Hasil Inventaris

Irigasi

11.076.155

3.236.176 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan GB

174.161.790 Saldo Awal Tanah

7.109.433 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Tanah

184.507.399

(1.774.852) Perolehan Hasil Tindak Lanjut

Normalisasi Akum. Penyusutan PM

17.748.500 Perolehan Hasil Tindak Lanjut

NormalisasiPM

(1.347.360) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB

(1.022.120.583) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

2.436.736.114 Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan JJ

59.560 Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

Irigasi

1.566.696 Koreksi Pencatatan Akum. Penyusutan

GB

108 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Akum. Penyusutan GB

165.805.000 Koreksi Barang Berlebih Hasil

Inventarisasi

(9.687.000) Koreksi Nilai Barang Berlebih GB

(2.000) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi GB

1.586.984.183

(29.976.660) Koreksi Penysuutan karena Koreksi

Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan

GB

(5.767.500) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Akum. Penyusutan GB

48.901.000 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi Tanah

57.675.000 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi

Revaluasi GB

70.831.840

Jumlah 4.569.148.762

LAPAN Biak

Pussainsa

Pusteksat

LAPAN Garut

Biro KSHU

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 137 -

Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan

Jumlah Pemindahan 4.569.148.762

(9.811.463) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan PM

392.458.500 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas PM

20.627.504 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas

Akum. Penyusutan GB

(39.083.692) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB

(4.727.863.000) Saldo Awal Akum. Penyusutan PM

4.727.863.000 Saldo Awal PM

(675.950.000.000) Jurnal Koreksi atas Penghapusan

Pencatatan atas HAKI N250

675.950.000.000 Saldo Awal Hasil Kajian/Penelitian

364.190.849

Satker Konsolidasi (4.727.863.000) Jurnal Manual atas Koreksi Pencatatan

atas Penetapan Status BMN dari

Pengelola Barang kepada LAPAN

(N250)

(4.727.863.000)

Jumlah 205.476.611

Pustekbang

Koreksi Lain-lain Rp0 E.3.5 Koreksi Lain-Lain

Koreksi Lain-Lain merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik

Negara, antara lain koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi

atas hibah, piutang dan utang untuk periode yang berakhir. Koreksi Lain-

Lain pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-

masing Rp0 dan Rp(520.017). Rincian Koreksi Lain-Lain untuk periode

yang berakhir pada 31 Desember 2020 sebagai berikut:

Rincian Koreksi Lain-Lain

SATUAN KERJA31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019

PSTA - (520,017)

Jumlah - (520,017)

Transaksi Antar Entitas

Rp541.716.171.686

E.4 Transaksi Antar Entitas

Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember

2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar

Rp541.716.171.686 dan Rp790.654.291.114. Rincian Transaksi antar

Entitas terdiri dari :

Rincian Transaksi Antar Entitas

Transaksi Antar Entitas Nilai

Diterima dari Entitas Lain (10.965.013.904)

Ditagihkan ke Entitas Lain 547.953.322.590

Transfer Masuk 7.511.926.880

Transfer Keluar (2.784.063.880)

Jumlah 541.716.171.686

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 138 -

Rincian transfer masuk :

Nilai Dari

Peralatan dan Mesin 16.240.400 Pustekdata

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (12.180.300) Pustekdata

Peralatan dan Mesin 29.163.475 Biro KSHU

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (21.107.543) Biro KSHU

Peralatan dan Mesin 195.494.107 LAPAN Parepare

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (195.494.107) LAPAN Parepare

Inspektorat Peralatan dan Mesin 3.300.000 Biro Renkeu

Peralatan dan Mesin 26.500.000 Biro Renkeu

Aset Tetap Lainnya 55.000.000 Pussainsa

Peralatan dan Mesin 58.243.000 Pussainsa

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (58.243.000) Pussainsa

Peralatan dan Mesin 16.240.400 Pustekdata

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (12.180.300) Pustekdata

PusKKPA Peralatan dan Mesin 3.300.000 Biro Renkeu

Peralatan dan Mesin 26.443.400 LAPAN Garut

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (25.621.700) LAPAN Garut

LAPAN Parepare Peralatan dan Mesin 1.528.914.766 Pustekdata

Peralatan dan Mesin 5.904.175 Biro KSHU

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (5.904.175) Biro KSHU

Peralatan dan Mesin 1.844.076.321 Pussainsa

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (737.630.528) Pussainsa

Peralatan dan Mesin 28.610.000 Pusteksat

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (26.960.000) Pusteksat

Persediaan Lainnya 13.081.474 Pustekroket

Peralatan dan Mesin 217.094.200 Pussainsa

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (213.707.185) Pussainsa

Peralatan dan Mesin 29.128.000 Pustekbang

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (3.641.000) Pustekbang

Satker Konsolidasi Peralatan dan Mesin 4.727.863.000 Kemenkeu RI (BUN)

7.511.926.880

Satker

TOTAL

Pustekdata

Biro Renkeu

Biro KSHU

Pussainsa

LAPAN Garut

LAPAN Agam

LAPAN Sumedang

Pustikpan

LAPAN Pasuruan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 139 -

Rincian transfer keluar :

Nilai Penerima

Peralatan dan Mesin (26,500,000) Biro KSHU

Peralatan dan Mesin (3,300,000) PusKKPA

Peralatan dan Mesin (3,300,000) Inspektorat

Peralatan dan Mesin (16,240,400) Biro KSHU

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 12,180,300 Biro KSHU

Aset Tetap Renovasi (725,010,000) LAPAN Parepare

Peralatan dan Mesin (16,240,400) Biro Renkeu

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 12,180,300 Biro Renkeu

Peralatan dan Mesin (803,904,766) LAPAN Parepare

Peralatan dan Mesin (28,610,000) LAPAN Garut

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 26,960,000 LAPAN Garut

Peralatan dan Mesin (29,128,000) LAPAN Agam

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 3,641,000 LAPAN Agam

Pustekroket Persediaan Lainnya (13,081,474) LAPAN Garut

Aset Tetap Lainnya (55,000,000) Biro KSHU

Peralatan dan Mesin (217,094,200) LAPAN Pasuruan

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 213,707,185 LAPAN Pasuruan

Peralatan dan Mesin (58,243,000) Biro KSHU

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 58,243,000 Biro KSHU

Peralatan dan Mesin (1,844,076,321) LAPAN Garut

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 737,630,528 LAPAN Garut

Peralatan dan Mesin (5,904,175) LAPAN Sumedang

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 5,904,175 LAPAN Sumedang

Peralatan dan Mesin (29,163,475) Pustikpan

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 21,107,543 Pustikpan

Peralatan dan Mesin (26,443,400) Pussainsa

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 25,621,700 Pussainsa

Peralatan dan Mesin (195,494,107) Pustekdata

Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 195,494,107 Pustekdata

(2,784,063,880)

Satker

TOTAL

Biro Renkeu

Pustekbang

Pusteksat

Pussainsa

LAPAN Parepare

Pustekdata

Biro KSHU

LAPAN Garut

Terdapat perbedaan antara nilai Transfer Masuk dan Trasfer Keluar sebesar

Rp4.727.863.000 dikarenakan perbedaan pencatatan Aset N250 pada

LAPAN dan Kemenkeu RI (BUN). BUN mengeluarkan Aset tersebut

melalui mekanisme Transfer Keluar pada aplikasi SPAN yang mana tidak

dapat memberikan ADK pencatatan tersebut kepada LAPAN sehingga

LAPAN mencatatnya melalui mekanisme Transfer Masuk pada aplikasi

SAIBA.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 140 -

Satker Biro Renkeu telah melakukan pengadaaan barang dalam rangka

penanganan pandemi COVID-19 untuk didistribusikan kepada satker Biro

KSHU, PusKKPA, dan Inspektorat. Seluruh barang telah didistribusikan

pada tanggal 25 Juni 2020 sesuai dengan BAST nomor

BAST/02/PL.02/06/2020 (Biro Renkeu kepada PusKKPA),

BAST/03/PL.02/06/2020 (Biro Renkeu kepada Inspektorat), dan

BAST/04/PL.02/06/2020 (Biro Renkeu kepada Biro KSHU) dengan total

nilai sebesar Rp9.900.000.

Selain Biro Renkeu, Pustekdata juga melakukan pengadaan barang dalam

rangka penanganan pandemic COVID-19 dan didistribusikan kepada

LAPAN Parepare pada tanggal 30 Desember 2020 sesuai dengan

BAST/13/PL.02/12/20/20 dengan nilai 2.750.000. Berikut adalah

rinciannya:

Daftar Pengiriman Barang Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19

No. Satker Penerima Jenis Barang Jumlah Nilai Perolehan (Rupiah)

1 (660117) Biro KSHU Thermogun 1 buah 3,300,000.00

2 (653483) PusKKPA Thermogun 1 buah 3,300,000.00

3 (650172) Inspektorat Thermogun 1 buah 3,300,000.00

4 (560600) LAPAN Parepare Thermogun 2 buah 2,750,000.00

12,650,000.00 Jumlah

Ekuitas Akhir

Rp3.812.544.744.735

E.5 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah

masing-masing sebesar Rp3.812.544.744.735 dan Rp3.791.784.297.403.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 141 -

F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA

F.1 Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca

1. Terdapat pendapatan diterima dimuka dalam Neraca per 31 Desember 2020 sebesar

Rp76.226.875 yang terdiri dari:

a) Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp55.711.250 pada satker Pusfatja,

merupakan pendapatan dari sewa tanah, gedung dan bangunan oleh PT

Dayamitra Telekomunikasi selama 5 (lima) tahun dimulai dari 23 November

2018 berdasarkan perjanjian Nomor: 01 Tahun 2018 Nomor:

DMT0455/CL1/DBS-a1000000/XI/2018 dengan biaya sewa per bulan yaitu

sebesar Rp1.591.750 = , sehingga didapatkan pendapatan diterima

dimuka per 31 Desember 2020 dengan nilai sebesar Rp55.711.250 =

Rp95.505.000 - (Rp1.591.750 x 25). Dokumen sebagaimana terlampir.

b) Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp3.965.625 pada satker Pusteksat yang

merupakan uang sewa kantin Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa

Kantin Nomor: 666/PL.08/12/2019/Pusteksat. Dalam perjanjian tersebut

dinyatakan bahwa biaya sewa kantin sebesar Rp5.062.500 selama 5 tahun

dimulai dari Desember 2019 S.d November 2024 atau sebesar Rp84.375 per

bulan perbulan yaitu sebesar Rp84.375 sehingga didapatkan pendapatan diterima

dimuka per 31 Desember 2020 Rp5.062.500 - (Rp84.375 x 13) = Rp3.965.625.

Dokumen sebagaimana terlampir.

c) Terdapat pendapatan atas sewa tanah, gedung dan bangunan atas kantin pada

satker Pustekroket sebesar Rp950.000 berdasarkan surat perjanjian sewa kantin

Nomor: 90/PL.05.01/11/2020 tanggal 18 November 2020 dengan periodesitas

selama 1 tahun. Biaya per bulan yaitu sebesar Rp95.000 = , sehingga

didapatkan pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2020 dengan nilai

sebesar Rp950.000= Rp1.140.000 – (95.000 x 2). Dokumen sebagaimana

terlampir.

d) Terdapat Pendapatan diterima dimuka berupa Layanan Pengujian Aerodinamika

yang belum dilaksanakan dengan biaya layanan sebesar Rp15.600.000. Pengguna

Layanan (FTMD ITB) mengajukan permohonan layanan pengujian melalui surat

nomor 97/I1.C08.6.5/PP/2020 tertanggal 12 November 2020 dengan jadwal

pengujian pada minggu ketiga bulan Desember 2020 atau minggu kedua bulan

Januari 2021 dan telah melakukan pembayaran pada tanggal 05 Desember 2020

sebesar Rp15.600.000. Sehubungan dengan sampai tanggal 31 Desember 2020

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 142 -

pihak FTMD ITB belum memberikan sample pengujian sehingga Layanan

pengujian belum dapat dilaksanakan, maka dilakukan pencatatan pada Neraca

sebagai Pendapatan Diterima Dimuka. Dokumen sebagaimana terlampir.

2. Terdapat belanja modal dibayar dimuka berupa Pekerjaan Overhaul Komponen Test

Bench LSA dengan nilai kontrak sebesar Rp1.042.000.000. Pembayaran dilakukan

dengan SPM nomor 00451 tanggal 22 Desember 2020 sebesar Rp1.042.000.000

dengan melampirkan Jaminan Pembayaran berupa Garansi Bank Mandiri nomor

BG16620043059 tanggal 21 Desember 2020 dan telah terbit SP2D dengan nomor

200881303047760 tanggal 29 Desember 2020. Karena terkendala Pandemi COVID-

19 yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sparepart dari Negara Asal

(Jerman), sehingga pekerjaan belum diselesaikan sampai dengan akhir masa kontrak

(31 Desember 2020). Atas keterlambatan penyekesaian pekerjaan tersebut, PPK

Pustekbang telah melakukan:

a) Addendum kontrak dengan masa penyelesaian pekerjaan sampai dengan 28

Februari 2021 (Addendum kontrak Nomor:

PL/ADD/01C/SPERJAN/XII/2020/Pustekbang, tanggal 31 Desember 2020);

b) Memberitahukan kepada Kepala KPPN Jakarta III terkait keterlambatan

penyelesaian pekerjaan dan perpanjangan masa kontrak melalui surat nomor

S/06/PL.08.03/01/2021 tanggal 07 Januari 2021 dengan melampirkan Garansi

Bank yang telah diperpanjang masa garansinya sampai dengan tanggal 28

Februari 2021.

3. Terdapat belanja barang dibayar dimuka berupa Pekerjaan Pemeliharaan Test Bench

LSA dengan nilai kontrak sebesar Rp466.500.000. Pembayaran dilakukan dengan

SPM nomor 00450 tanggal 22 Desember 2020 sebesar Rp466.500.000 dengan

melampirkan Jaminan Pembayaran berupa Garansi Bank Mandiri nomor

BG16620038299 tanggal 21 Desember 2020 dan telah terbit SP2D dengan nomor

200881303047761 tanggal 29 Desember 2020. Karena terkendala Pandemi COVID-

19 yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sparepart dari Negara Asal

(Jerman), sehingga pekerjaan belum diselesaikan sampai dengan akhir masa kontrak

(31 Desember 2020). Atas keterlambatan penyekesaian pekerjaan tersebut, PPK

Pustekbang telah melakukan :

a) Addendum kontrak dengan masa penyelesaian pekerjaan sampai dengan 28

Februari 2021 (Addendum kontrak Nomor:

PL/ADD/01D/SPERJAN/XII/2020/Pustekbang, tanggal 31 Desember 2020);

b) Memberitahukan kepada Kepala KPPN Jakarta III terkait keterlambatan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 143 -

penyelesaian pekerjaan dan perpanjangan masa kontrak melalui surat nomor

S/07/PL.08.03/01/2021 tanggal 07 Januari 2021 dengan melampirkan Garansi

Bank yang telah diperpanjang masa garansinya sampai dengan tanggal 28

Februari 2021.

F.2 Pengungkapan Lain-Lain

1. Dalam penyusunan Laporan Keuangan TA 2020 Audited telah berpedoman pada

PMK Nomor 222/PMK.05/2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunan dan

Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dengan mengacu

pada surat dari Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor

S-947/PB/2020 tanggal 30 Desember 2020 hal Jadwal Rekonsiliasi, Penyusunan

dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)

Tahun 2020 Audited serta Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun dan

berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional (BA 082) Tahun 2020 yang dimasukkan

dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020 (Audited), Nomor: NKF-

082/36/PB.6/2021, tanggal 20 April 2021.

2. Dalam penyusunan Laporan Keuangan TA 2020 Audited telah menggunakan

aplikasi SAIBA 2020 versi 20.2.0, SIMAK BMN versi 20.2.1 referensi versi 20.2.1,

dan Persediaan versi 20.2.0 dengan referensi versi 20.1.0.

3. Bahwa pada TA 2021 akan ada perubahan satuan kerja pengelola angaran dari 21

satuan kerja menjadi 1 satuan kerja berdasarkan Surat Nomor S-115/AG/Ag.4/2020

tanggal 22 Oktober 2020 perihal Penambahan Referensi pada Database RKAKL-

DIPA tahun 2021 pada LAPAN, menyebabkan pada TA 2021 akan ada likuidasi

atas 21 satker tersebut menjadi 1 satker.

4. Identifikasi alokasi anggaran dan realisasi PC – PEN dilakukan untuk menghimpun

seluruh informasi alokasi anggaran dan realisasinya yang secara substansi

merupakan belanja penanganan dan/atau pencegahan COVID-19 serta program PC

– PEN. Jurnal penyesuaian dilakukan terhadap alokasi dan realisasi yang tidak

menggunakan akun khusus COVID-19 untuk menyajikan informasi beban

penanganan dan/atau pencegahan COVID-19 serta program PC – PEN terkait

secara wajar dalam laporan keuangan. Hasil identifikasi baik yang menggunakan

maupun tidak menggunakan akun khusus COVID-19 sebagaimana disajikan dalam

tabel berikut:

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 144 -

NoAkun (6

Digit)Alokasi Anggaran/DIPA Realisasi Kas Realisasi Akrual Keterangan

1 521131 Rp 1,900,417,000 Rp 1,603,280,104 Rp 1,738,711,504 Rp (135,431,400) Terdapat 5 satker yang salah menggunakan

akun Covid-19 yaitu:

1.Garut = -Rp 17.284.400 (521111 seharusnya

521131)

2. Pasuruan = -Rp 50.340.000 (521113) dan -Rp

68.902.000 (521119) seharusnya 521131

3. Pusteksat = -Rp 475.000 (532119 seharusnya

521131)

4. KSHU= Rp 1.420.000 (521131 seharusnya

532119)

5. Pusfatja = Rp 150.000 (521131 seharusnya

522192)

2 521241 Rp 14,750,000 Rp 12,230,000 Rp 1,980,000 Rp 10,250,000 Terdapat 1 satker yang salah menggunakan akun

Covid-19 yaitu:

1. Parepare = Rp10.250.000 (521241 seharusnya

522192)

3 521841 Rp 189,352,000 Rp 171,174,000 Rp 171,174,000 Rp

-

4 522192 Rp 1,237,063,000 Rp 743,122,367 Rp 753,522,367 Rp (10,400,000) Terdapat 2 satker yang salah menggunakan akun

Covid-19 yaitu:

1. Parepare = -Rp10.250.000 (521241

seharusnya 522192)

2. Pusfatja = -Rp150.000 (521131 seharusnya

522192)5 523114 Rp 239,526,000 Rp 222,305,900 Rp 222,305,900 Rp -

6 532119 Rp 145,822,000 Rp 121,735,033 Rp 121,735,033 Rp -

Rp 3,726,930,000 Rp 2,873,847,404 Rp 3,009,428,804 Rp (135,581,400)

1 521111 Rp 30,020,031,000 Rp 29,375,139,869 Rp 29,352,983,879 Rp 22,155,990.00 Telah dilakukan jurnal penyesuaian secara

manual pada satker Garut Rp 17.284.400

(521111)

Selisih 22.155.990 terdiri dari:

1. Salah Akun COVID-19 sebesar Rp. 17.284.400

2. Pengembalian Honor PPNPN Pustekroket Rp

6.200.000 (November Rp800.000 dan Desember

Rp5.400.000)

3. BYMHD Indihome Rp 1.328.410 (Parepare

Rp676.500 dan Biak Rp651.910)

2 521113 Rp 171,156,000 Rp 123,904,450 Rp 73,564,450 Rp 50,340,000.00 Telah dilakukan jurnal penyesuaian secara

manual pada satker Pasuruan Rp 50.340.000

(521113)3 521119 Rp 3,701,763,000 Rp 3,420,277,823 Rp 3,351,375,823 Rp 68,902,000.00 Telah dilakukan jurnal penyesuaian secara

manual pada satker Pasuruan Rp 68.902.000

(521119)

Rp 33,892,950,000 Rp 32,919,322,142 Rp 32,777,924,152

Rp 37,619,880,000 Rp 35,793,169,546 Rp 35,787,352,956

1

2

3

Terbatasnya anggaran

Selisih Kas dan Akrual

Rp 5,816,590

Rp 141,397,990

A. Menggunakan Akun Khusus COVID-19

Total

B. Tidak Menggunakan Akun Khusus COVID-19

Total

Total Alokasi

Anggaran dan

Realisasi PC PEN

Kendala tidak dapat dilakukannya revisi anggaran dan/atau ralat dokumen realisasi ke akun khusus COVID-19:

5. Terdapat kesalahan akun sampai dengan 31 Desember 2020 antara lain:

MAK Nilai (Rupiah)

1 Pustikpan Rp 94.996.000 Pengadaan software trueconf menggunakan mak 532111, seharusnya 536111 94.996.000Rp

2 LAPAN Agam Rp 27.450.000 Pembelian PM Ekstrakomtabel berupa kursi menggunakan akun 532111 27.450.000Rp

3 Pustekbang Rp 11.025.000 Pembelian asset ekstrakomtabel berupa meja menggunakan akun 532 11.025.000Rp

4 PSTA Rp 9.844.000 Pembayaran konsultan perencana dibawah kapitalisasi menggunakan belanja 536 9.844.000Rp

Renovasi GB menggunakan akun belanja 523 178.345.700Rp

Pembelian PM menggunakan akun 523 berupa pompa air 2.530.000Rp

Pembelian JIJ menggunakan akun 523 berupa instalasi air tanah 7.826.800Rp

6 Biro KSHU Rp 21.348.555 Pembelian PM Ekstrakomtabel berupa hardisk eksternal menggunakan akun 532 21.348.555Rp

7 Pustekdata Rp 957.000 Pembelian PM Ekstrakomtabel berupa digital multi maker menggunakan akun 532 957.000Rp

8 BPAA Pasuruan Rp 67.000.000 Pengembangan nilai aset Gedung dan Bangunan menggunakan Pemeliharaan 67.000.000Rp

TOTAL Rp 421.323.055

LAPAN Garut Rp 188.702.500

Total (Rupiah)Keterangan

No. Satuan Kerja

5

6. Pada TA 2020, LAPAN memiliki beberapa rekening pemerintah lainnya,

diantaranya:

a) Untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan Pusat Unggulan IPTEK pada satker:

- Satker Pusteksat fokus pada unggulan satelit pengamatan bumi dan

komunikasi.

- Satker Pusfatja fokus pada unggulan kegiatan hilirisasi hasil penelitian,

pengembangan dan penerapan IPTEK serta upaya merealisasikan 7 (tujuh)

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 145 -

fokus bidang prioritas penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK.

- Pustekdata fokus pada teknologi dan data penginderaan jauh dengan tema

riset telekomunikasi, informasi, dan komunikasi.

- Pustekroket fokus pada PUI teknologi sistem propulsi roket.

- Pussainsa

- Pustekbang

b) Untuk penerimaan Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insinas) pada satker

Biro Renkeu.

c) Untuk penerimaan RISPRO pada satker:

- Pustekdata

- Pusfatja

- Pusteksat

- Pustekbang

- Pustekroket

- PSTA

- PUSAT KKPA

Rincian rekening pemerintah lainnya sebagai berikut:

NO KANTOR /SATUAN

KERJA

NAMA REKENING SALDO

1 BIRO RENKEU RPL 088 KS BIRO RENCANA KEU UTK INSINAS 0,00

2 PUSTEKDATA RPL 088 KS PUSTEKDATA INDERA JAUH UTK DANA PUI ,44

3 PUSTEKDATA RPL 088 KS PUSTEK DPJ LAPAN UTK RISPRO 39.428.000,00

4 PUSFATJA RPL 140 PST PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH 0,00

5 PUSFATJA RPL 088 PS PUSPEN TJ LAPAN UTK RISPRO 124.391.643,83

6 PUSTEKSAT RPL 088 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT LAPAN UTK PS KERJASAMA 0,00

7 PUSTEKSAT RPL 088 PS PUSTEKLIT LAPAN UTK RISPRO 5.457.346.835,44

8 PUSTEKBANG RPL 088 KS PUSTEKBANG UTK PUI DAN INSINAS 0,00

9 PUSTEKBANG RPL 088 PS PUSTEKBANG LAPAN utk RISPRO 17.865.695.446,00

10 PUSTEKROKET RPL 088 PS PUSTEKRO UTK RISPRO 731.150.059,42

11 PUSTEKROKET RPL 088 PS PUSTEK ROKET UTK PUI 1.186.500.000,00

12 PSTA RPL 095 KDPSTA UTK 118.650.000,00

13 PSTA RPL 095 PS PSTA UTK RISPRO COVID19 192.300.000,00

14 PUSSAINSA RPL 095 KS PUSAT SAI 0,00

15 PUSKKPA RPL 088 KS PKK PENANT LAPAN UNTUK RISPRO 110.000.000,00

Dari penerimaan dana RISPRO LPDP, terdapat pembelian aset dan atas aset

tersebut akan diserahterimakan ke LAPAN setelah kontrak berakhir. Dokumen

sebagaimana terlampir.

7. Pada satker Parepare, terdapat kesalahan penyetoran atas Pengembalian Belanja

Pegawai TAYL, semula 511151 seharusnya menggunakan akun 425911 sebesar Rp

185.000.

8. Pada satker Pustekroket terdapat persediaan waste yang merupakan bahan yang

terbuang dan tidak dapat dipergunakan kembali akibat proses produksi bahan baku

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 146 -

menjadi barang dalam proses atau setengah jadi ataupun barang jadi. Dokumen

terhadap persediaan waste sebagaimana terlampir.

9. Terdapat transaksi resiprokal dengan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia berupa

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Basic Certificate A1.A3 dengan nilai

kontrak sebesar Rp543.505.000. Pembayaran dilakukan 2 (dua) termin yaitu termin

I dengan nilai SPM/SP2D sebesar Rp271.752.500 dan termin II dengan nilai SPM

sebesar Rp271.752.500 (SP2D sebesar Rp271.011.358, dipotong denda

keterlambatan penyelesaian sebesar Rp741.142). Dokumen sebagaimana terlampir.

10. Terdapat Aset Tanah dan Bangunan seluas 516 m2 yang beralamat di Jln. Cisadane

Nomor 25A, Cikini, dalam sengketa. Dengan kronologis sebagai berikut:

a) Telah dilakukan koreksi kuantitas tanah dari semula 977 m2 menjadi 1.493 m2

(mutasi tambah 516 m2) berdasarkan SHP Nomor 32 Tahun 1996 tanggal 29

April 1996.

b) Telah dibentuk tim kajian terkait kasus tanah yang menjadi objek gugatan oleh

penyewa bangunan dalam Surat Keputusan Kepala LAPAN Nomor 19 tahun

2014 tentang Tim Kajian Terhadap Status Kepemilikan Tanah LAPAN di Jalan

Cisadane 25 dan 25A Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.

c) Berkoordinasi dengan DJKN mengenai pembahasan langkah-langkah yang

harus dilakukan oleh LAPAN dalam pengajuan Peninjauan Kembali.

d) Pengumpulan bukti baru untuk pengajuan PK oleh Bagian Hukum Biro Renor

bekerja sama dengan Bagian TU dan Kaprumga Biro Umum.

e) 19 November 2014, Pengajuan memori PK (Peninjauan Kembali) telah diajukan

ke MA dan menunggu panggilan selanjutnya.

f) 13 Maret 2015, Pengajuan PK dengan nomor register

07/SRT.PDT.PK/2015/PN.JKT.PST.

g) 20 April 2017, Surat Karo KSHU kpd Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Nomor B/763/153/04/2017 tentang Permohonan Penjelasan atas Peninjauan

Kembali.

h) 10 Juli 2017, Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor

W10.U1/11.414/HT.02/7.2016.03 tentang Penjelasan atas Permohonan

Peninjauan Kembali Nomor: 07/SRT.PDT.PK/2015/PN.JKT.PST juncto Nomor:

564/PDT.G/1999/PN.JKT/PST.

i) 8 Maret 2019, LAPAN mengirimkan Permohonan penjelasan atas Permohonan

Peninjauan Kembali (PK) kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor: B/557/PL.08.03/03/2019.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 147 -

j) 27 Maret 2019, terdapat Surat Nomor 832/PAN/HM.01/3/2019 perihal Jawaban

dari Mahkamah Agung atas Surat Permohonan penjelasan atas Permohonan

Peninjauan Kembali (PK) dari LAPAN kepada Ketua Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor: B/557/PL.08.03/03/2019, yang pada pokoknya

menyatakan sebagai berikut:

- Bahwa kewenangan dan tanggung jawab pengiriman berkas upaya hukum

berada pada pengadilan tingkat pertama, dalam hal ini adalah Pengadilan

Negeri Jakarta Pusat;

- Bahwa terhadap permasalahan Berkas Perkara (Bundel A) Nomor:

564/Pdt.G/1999/PN.JKT.PST yang belum ditemukan, sementara terhadap

perkara tersebut diajukan upaya hukum permohonan peninjauan kembali,

Mahkamah Agung berdasarkan permohonan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat Nomor W10.U1/2646/HT.02/1.2018.01 tanggal 7 Februai 2018 telah

memberikan petunjuk hukum melalui Surat Panitera Mahkamah Agung

Nomor 769/PAN/HM.01/3/2018 tanggal 26 Maret 2018;

- Bahwa Mahkamah Agung dalam rangka menyelasaikan fungsi pengawasan

telah meminta klarifikasi dan penjelasan penyelesaian kelengkapan berkas

kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sehubungan dengan belum

dikirimnya berkas perkara peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.

k) 27 Maret 2019, Surat Nomor 831/PAN/HM.01/3/2019 perihal Jawaban dari

Mahkamah Agung atas Surat Permohonan penjelasan atas Permohonan

Peninjauan Kembali (PK) dari LAPAN kepada Ketua Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor: B/557/PL.08.03/03/2019 (ditujukan kepada Ketua

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tembusan kepada Sekretaris Utama LAPAN)

11. Bangunan Mess Iskandarsyah, Jalan Iskandarsyah II No. 84 ditempati oleh pihak

ketiga

a) 8 Juli 2014, penerbitan SHP Nomor 186 Tahun 2014 dengan luas 784 m2.

b) 31 Juli 2015, koordinasi dengan penghuni mess, Sekretaris utama, Inspektur,

Karoum, Karorenor, Kapusjigan, dengan hasil: terkait dengan rencana

pembangunan mess, para penghuni mess diminta untuk mengosongkan mess dgn

jangka waktu sd bulan Desember 2015.

c) 1 Agustus 2016, koordinasi dengan Bagian TU, Bagian Hukum, PusKKPA

terkait penelusuran dokumen dan langkah strategis.

d) 8 September 2016, konsultasi ke Kejaksaan Agung, dengan hasil: LAPAN

seharusnya berkoordinasi dengan Panglima TNI, untuk pengosongan.

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 148 -

Koordinasi dengan Kejagung setelah ada putusan dari pengadilan.

e) 10 November 2016, SK Kepala LAPAN Nomor 294 tahun 2016 tentang

Pencabutan Keputusan Sekretaris Depanri Nomor 003/1983. Yang berisi

“mencabut dan menyatakan tidak berlaku Keputusan Sek Depanri Nomor

003/1983 dan memerintahkan Sestama untuk melakukan langkah-langkah yang

diperlukan terkait penertiban BMN di Lingkungan LAPAN”.

f) 11 November 2016, Rapat koordinasi pembahasan mess iskandarsyah, dengan

hasil : LAPAN akan bersurat ke para penghuni, perihal penyampaian SK nomor

5 diatas dan memerintahkan agar penghuni melakukan pengosongan paling

lambat 3 bulan sejak diterimanya surat. LAPAN akan bersurat kepada Kepala

Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Kebayoran Baru perihal permohonan

penghapusan Nomor Objek Pajak atas nama 3 penghuni.

g) 21 Desember 2016, Rapat Koordinasi pembahasan mess iskandarsyah, dengan

hasil pencabutan SK depanri 003/1983 tentang: Penempatan ruangan mess

iskandarsyah.

h) 31 Januari 2017, Surat Sekretaris Utama Nomor B/361/44/01/2017 perihal

penyampaian SK Pencabutan Keputusan Depanri Nomor 003/1983 dan perintah

pengosongan mess.

i) 13 Juni 2017, pengecekan ke lokasi dimana mess tersebut masih ditempati oleh

beberapa penghuni.

j) 14 Agustus 2017, pembahasan permasalahan Mess Iskandarsyah dengan

penghuni.

k) 23 November 2017, Surat a.n. Kepala LAPAN, Sekretaris Utama, kepada

penghuni Mess Iskandarsyah Nomor B/2011/PL.08.03/11/2017 perihal

Informasi Tenggat Waktu Pengosongan Mess.

l) Penyerahan kunci pavilion mess iskandarsyah oleh 3 penghuni atas nama Ibu

Soetrisno, Ibu Mimin dan ibu Cucu pada tanggal 5 Januari 2018.

m) 19 Maret 2018, dilaksanakan pertemuan antara Biro Umum Sekretariat

Kementerian Sekretariat Negara dengan Ahli Waris Sdr. Alm Marsma (Purn)

Oriep Kadirun (Keluarga Djayoesadi).

n) 20 Agustus 2018, surat undangan Kepala Biro KSHU kepada Kepala Biro

Umum Kementerian Sekretariat Negara dan Kel. Alm Bapak Djajoesadi nomor

Und/1727/PL.08.03/08/2018 perihal rapat tindak lanjut terkait pembahasan

pengembalian fasilitas mess LAPAN (pihak Kel. Alm Djayoesadi tidak hadir).

o) 31 Agustus 2018, surat Sekretaris Utama LAPAN kepada Ibu Jaksa Agung

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 149 -

Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Nomor

B/1805/PL.08.03/08/2018 perihal permohonan bantuan hukum dan

pendampingan.

p) 9 Nopember 2018, surat undangan a.n Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata

Usaha Negara Direktur Pertimbangan Hukum Selaku Pengacara Negara kepada

Sekretaris Utama LAPAN nomor B450/G/Gph.2/10/2018 perihal undangan

rapat pembahasan permohonan bantuan hukum dan pendampingan terkait untuk

menarik dan mengamankan aset tanah dan bangunan Mess.

q) 12 Nopember 2019, Notulen Rapat Pembahasan Permohonan Bantuan Hukum

dan Pendampingan Untuk Menarik dan Mengamankan Aset Tanah dan

Bangunan Mess yang Berlokasi di Jl. Iskandarsyah II No. 84 yang dikuasai

Pihak Ketiga.

r) 31 Januari 2019, Surat Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara

Kepada Sekretaris Utama LAPAN Nomor B052/G/GPH.2/01/2019 Perihal

Undangan Rapat.

s) 4 Februari 2019, Notulen rapat pembahasan tindak lanjut pengelolaan Mess

Iskandarsyah.

t) 13 Februari 2019, Notulen rapat pembahasan tindak lanjut pengelolaan Mess

Iskandarsyah.

u) 14 Februari 2019, Surat Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat dan

Umum kepada Kepala PLN Bulungan Nomor B/431/RT.01.01/02/2019 Perihal

Permohonan Pencabutan Jaringan Listrik.

v) 20 Februari 2019, Surat Sekretaris Utama LAPAN Kepada Sekretaris

Kementerian Sekretariat Negara Nomor B/448/PL.08.03/02/2019 Perihal

Permohonan Klarifikasi atas Rumah Negara di Jalan Iskandarsyah.

w) 4 Maret 2019, Surat Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Kepada

Sekretaris Utama LAPAN Nomor B-673/Kemensetneg/Ses/PB.02/03/2019

Perihal Klarifikasi Rumah Negara di Jalan Iskandarsyah.

x) 6 Maret 2019, Berita Acara Pemutusan Jaringan Listrik Nomor BAB5430-

362019104217.

y) 12 Maret 2019, Surat dari Kuasa Hukum Penghuni Mess Iskandarsyah Perihal

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum.

z) 20 Maret 2019, Surat dari Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Timur

Perihal Panggilan Kepada Tergugat I (LAPAN).

aa) 2 September 2019, Putusan Sela Nomor 115/Pdt.G/2019/PN.JKT.TIM,

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 150 -

Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara perdata tingkat

pertama telah menjatuhkan putusan bahwa pihak penghuni sebagai Penggugat

dinyatakan pihak yang kalah dan dihukum membayar biaya perkara.

bb) Desember 2019 Gugatan PTUN oleh penghuni iskandarsyah dengan Nomor

249/G/2019/PTUN-Jkt

cc) 20 April 2020, Putusan PTUN Bahwa gugatan penggugat ditolak seluruhnya.

dd) Surat dari PTUN No. 249/G/2019/PTUN-JKT perihal pemberitauhan Akta

Banding yang menginformasikan bahwa pihak Penggugat mengajukan banding

(diterma oleh LAPAN tanggal 5 Mei 2020)

ee) 26 Agustus 2020, surat pemberitahuan permohonan kasasi nomor

249/G/2019/PTUN-JKT

ff) 15 September 2020, kontra memori kasasi nomor perkara 249/G/2019/PTUN-

JKT

12. Penyelesaian hukum atas gugatan penghunian Rumah Negara Golongan II oleh

mantan PNS LAPAN (Sdr. Darwin M. Harahap).

a) Bahwa PENGGUGAT adalah mantan PNS LAPAN yang mulai masuk bekerja

tahun 1984 dan mendapatkan pengangkatan sebagai CPNS 26 Januari 1985 dan

sebagai PNS golongan III/a pada 25 Februari 1986;

b) PENGGUGAT adalah penghuni Rumah Negara sesuai dengan Surat

Penunjukkan Rumah/Surat Ijin Menghuni Rumah Negara yang beralamat di

Komplek LAPAN Blok H-4 No. 65, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur dengan

Nomor: LPN/152/S.I.M./III/86 tanggal 31 Maret 1986 yang dikeluarkan oleh

Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional;

c) PENGGUGAT kemudian diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan

sendiri sebagai PNS pada tanggal 6 Juli 1994. PENGGUGAT mengajukan

keberatan kepada BAPEK atas Keputusan Ketua LAPAN Nomor

Kep/083/VII/1994, pada tanggal 9 Juli 1994. Keputusan Ketua LAPAN dikuatkan

oleh Keputusan BAPEK Nomor: 206/KPTS/BAPEK/1998 pada tanggal 8

Desember 1998. PENGGUGAT mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tinggi

Tata Usaha Negara Jakarta atas Keputusan BAPEK Nomor:

206/KPTS/BAPEK/1998. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta

Nomor: 159/G/1999/PT.TUN.JKT tanggal 14 Agustus 2000 menyatakan

membatalkan Surat Keputusan BAPEK Nomor: 206/KPTS/BAPEK/1998 tanggal

8 Desember 1998. BAPEK mengajukan permohonan kasasi atas Putusan

Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 159/G/1999/PT.TUN.JKT

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 151 -

tanggal 14 Agustus 2000. Mahkamah Agung RI mengabulkan permohonan kasasi

dari BAPEK. PENGGUGAT mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas

Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 01/K/TUN/2001 tanggal 12 Desember

2003 kepada Mahkamah Agung RI dan melalui Putusan Peninjauan Kembali

Mahkamah Agung RI Nomor: 54/PK/TUN/2005 tanggal 10 Juni 2009,

Mahkamah Agung RI menolak permohonan peninjauan kembali dari

PENGGUGAT;

d) LAPAN menerima laporan Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun 2012 dari Badan Pemeriksa

Keuangan Nomor: 101B/HP/XVI/05/2013 tanggal 24 Mei 2013 dari Badan

Pemeriksa Keuangan atas kelemahan sistem pengendalian intern terkait dengan

Rumah Dinas Golongan II, Golongan III, Mess/Wisma, dan asrama sebanyak 216

unit belum tercatat di Simak BMN mengakibatkan Neraca LAPAN tidak dapat

diyakini kewajarannya. Atas dasar itu BPK merekomendasikan kepada Kepala

LAPAN agar menginstruksikan Biro Umum LAPAN segera menginventarisasi

dan menilai bangunan rumah dinas di lingkungan LAPAN dan mencatat sesuai

peraturan yang berlaku, menyerahkan rumah dinas yang sudah menjadi golongan

III kepada Dinas Pekerjaan Umum serta menindaklanjuti permasalahan rumah

yang dibangun pegawai di atas tanah LAPAN;

e) Salah satu bentuk tindak lanjut dari Laporan BPK tersebut, Kepala LAPAN

mengeluarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 287 Tahun 2018 tentang

Pencabutan Surat Penunjukan Rumah atau Surat Ijin Menghuni Nomor

LPN/154/S.I.M/III/86 disampaikan kepada Sdr. Darwin Masrul Harahap

(penghuni) melalui Surat Sekretaris Utama tanggal 6 Juli 2018;

f) 2 Nopember 2018, Penghuni mengajukan Gugatan Tata Usaha Negara dengan

Nomor: 264/G/2018/PTUN-JKT yang pada pokoknya memohon agar Majelis

Hakim membatalkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 287 Tahun 2018 tentang

Pencabutan Surat Penunjukan Rumah atau Surat Ijin Menghuni Nomor

LPN/154/S.I.M/III/86;

g) 17 Desember 2018, LAPAN mengajukan jawaban yang pada pokoknya

memohon kepada Majelis Hakim bahwa Keputusan Kepala LAPAN Nomor 287

Tahun 2018 tentang Pencabutan Surat Penunjukan Rumah atau Surat Ijin

Menghuni Nomor LPN/154/S.I.M/III/86 adalah sah dan tidak dapat dibatalkan;

h) 2 Januari 2019, PENGGUGAT mengajukan tanggapan (replik);

i) 9 Januari 2019, LAPAN kemudian mengajukan duplik;

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 152 -

j) 11 Februari 2019, LAPAN mengajukan alat bukti berupa keterangan ahli dari

BAPEK dan KemenPUPR.

k) 20 Maret 2019, Putusan Perkara 264/G/2018/PTUN-JKT dibacakan di

persidangan yang terbuka untuk umum dengan amar putusan bahwa gugatan

tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) dan menghukum

PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara sebesar Rp203.000;

l) 5 April 2019, PENGGUGAT mengajukan memori banding;

m) 22 April 2019, LAPAN mengajukan kontra memori banding;

n) Putusan banding: menolak gugatan PENGGUGAT/PEMBANDING dan

menghukum PENGGUGAT/PEMBANDING, untuk membayar biaya perkara

pada kedua tingkat pengadilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah

Rp250.000;

o) 27 Agustus 2019, PENGGUGAT mengajukan kasasi;

p) 5 September 2019, LAPAN mengajukan kontra memori kasasi;

q) 27 Februari 2020, putusan kasasi dari PENGGUGAT diperiksa oleh Mahkamah

Agung dengan Putusan No. 18 K/TUN/2020, menolak Permohonan kasasi dari

pemohon dan menghukum membayar biaya pekara pada tingkat kasasi sejumlah

Rp.500.000 (Lima ratus ribu rupiah).

r) 7 Juli 2020, menolak Permohonan kasasi PENGGUGAT dan menghukum

membayar biaya pekara pada tingkat kasasi sejumlah Rp.500.000 (Lima ratus

ribu rupiah).

13. Terdapat Tanah Milik LAPAN yang digunakan oleh Distrik Navigasi Kelas III

Cilacap, Kementerian Perhubungan untuk Bangunan Rambu Suar di Pulau Santolo,

sebagai Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)

a) 23 Oktober 2018, Surat dari Kepala Distrik Navigasi Kelas III Cilacap kepada

Kapala Kantor LAPAN Garut Nomor NV.004/1/13/DNG.CLP-18 perihal

Permohonan Ijin Rehab Rambu Suar Pameungpeuk.

b) 23 November 2018, Surat dari Kepala Distrik Navigasi Kelas III Cilacap kepada

Kapala Kantor LAPAN Garut Nomor NV.004/1/14/DNG.CLP-18 perihal

Permohonan Ijin Pakai Tanah untuk Bangunan Rambu Suar di

Santolo/Pemeungpeuk Garut.

c) 8 Januari 2019, Surat dari Sekretaris Utama LAPAN kepada Direktur Jenderal

Perhubungan Laut Nomor B/26/RT.01.02/01/2019 hal Penggunaan Tanah untuk

Bangunan Rambu Suar di Pulau Santolo Garut.

d) 2 Juli 2019, Nota Dinas Sekretaris Utama kepada Kepala Balai Uji Teknologi dan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 153 -

Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Nomor 775/PL.02/07/2019/Settama

perihal Penggunaan Sementara BMN.

14. Penetapan Status Penggunaan BMN dari Pengelola Barang (Kemenkeu, DJKN)

Kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.

1. Pada tanggal 7 Agustus 2020 Kementerian Keuangan selaku Pengelola Barang

menetapkan status penggunaan BMN berupa 2 unit Prototype Pesawat Terbang

meliputi PA-02 Krincing Wesi dan PA-03 Koconegoro, 1 unit Mock Up

Pesawat dan 1 paket Dokumen Hasil Kajian (Eks Haki) berdasarkan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 163-165/KM.6/2020.

2. 23 November 2020, sesuai Berita Acara Serah Terima nomor BA-183/KN/2020

berupa Prototype Pesawat Terbang meliputi PA-02 krincing Wesi, PA-03

Koconegoro, Mockup dan Dokumen Hasil Kajian (Eks Haki) yang dicatat pada

Pusat Teknologi Penerbangan dengan rincian sebagai berikut:

No Nama Barang Satu

an

Tahun

Perolehan

Nilai Perolehan Pencatatan pada SIMAK

BMN

1 Prototype Pesawat Terbangan

N250 (Prototype Aircraft) PA-

02 Kericing Besi

1

Unit

1996 3.440.600.000 Miniatur (3.160.102.001)

Nup. 32

2 Prototype Pesawat Terbang

N250 (Prototype Aircraft) PA-

03 Koconogoro

1

Unit

1996 267.263.000 Miniatur (3.160.102.001)

Nup. 33

3 Mock Up (Maket Pesawat) 1

Unit

1996 1.020.000.000 Miniatur (3.160.102.001)

Nup. 34

4 Dokumen Hasil Kajian (Eks.

Haki)

1

Unit

1999 675.950.000.000 Hasil Kajian/Penelitian

(8.010.101.007) Nup. 5

JUMLAH 680.677.863.000

3. BMN tersebut berada di PT. Dirgantara Indonesia dan saat ini LAPAN sedang

berkoordinasi dengan PT. Dirgantara Indonesia dalam rangka pembuatan Berita

Acara Penitipan BMN.

4. Berdasarkan hasil tripartit atas LK Unaudited terhadap alih status aset Dokumen

Hasil Kajian (eks Haki) yang dituangkan dalam NKF Nomor: NKF-

082/36/PB.6/2021, tanggal 20 April 2021 dan berdasarkan Surat dari Direktur

Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi kepada Sekretaris Utama

LAPAN Nomor S-777/KN.5/2021 tanggal 22 April 2021 Perihal Permohonan

Persetujuan terkait Mengeluarkan Nilai Pencatatan dan Penjelasan Kriteria ATB

untuk Dokumen eks HAKI (Program N250) maka atas aset tersebut dikeluarkan

dari Pencatatan atas LK LAPAN. Terhadap 2 unit prototype pesawat terbang

dan 1 unit mock up pesawat tidak dapat diakui sebagai Peralatan dan Mesin

sehingga dilakukan reklasifikasi ke Aset Tetap Lainnya (kode barang

6.02.02.99.999 Alat Bercorak Kebudayaan Lainnya).

15. LAPAN berencana bersama PT DI akan melakukan kerjasama terkait lanjutan dari

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 154 -

pengembangan pesawat N219 dengan nama project amphibi.

Program pengembangan pesawat N219 telah selesai tahun 2019 dengan

menghasilkan 2 prototype (PD1 dan PD2) yang telah digunakan untuk melakukan

berbagai uji kelaikan terbang sebagai syarat mendapatkan Type Certificate dan

sertifikat tersebut baru diperoleh pada tanggal 22 Desember 2020 dan diserahkan

kepada LAPAN. Namun demikian saat ini prototype pesawat N219 tersebut masih

berada di PT. DI karena akan digunakan sebagai baseline untuk proyek penelitian

dan pengembangan lanjutan yaitu project amphibi (Pesawat N219 Amphibi). Untuk

itu, akan dilakukan kerja sama antara LAPAN dan PT. DI terkait penggunaan

Pesawat N219 untuk kegiatan penelitian dan pengembangan lanjutan. Untuk

pemeliharaan akan dilakukan oleh PT. DI selama masa kerja sama dalam proyek

pengembangan pesawat berbasis N219 yang direncanakan sampai dengan 2024.

16. Terdapat selisih TK TM sebesar Rp 4,727,863,000 dengan rincian sebagai berikut:

a. Selisih pencatatan mekanisme transfer antara satker Pustekdata dan LAPAN

Parepare. Selisih tersebut dikarenakan transfer ATR yang dilakukan oleh satker

Pustekdata melalui proses transfer keluar ATR (-Rp 725.010.000) sedangkan

LAPAN Parepare menerima transfer masuk melalui mekanisme penerimaan ATR

(Rp 725.010.000)

b. Selisih sebesar Rp 4,727,863,000 dikarenakan perbedaan pencatatan Aset N250

pada LAPAN dan Kementerian Keuangan RI (BUN). BUN mengeluarkan aset

tersebut melalui mekanisme transfer keluar pada aplikasi SPAN yang manatidak

dapat memberikan ADK pencatatan tersebut kepada LAPAN sehingga LAPAN

mencatatat transaksi tersebut melalui mekanisme transfer masuk pada aplikasi

SAIBA. Atas selisih tersebut dicatatkan dalam Satker Konsolidasi LAPAN.

17. Penyelesaian target perbaikan atas hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018

yang diselesaikan dan dituntaskan di tahun 2020 pada Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional adalah sebanyak 171 NUP, dengan rincian Tanah sebanyak 27

NUP, Gedung dan Bangunan sebanyak 114 NUP, dan Jalan, Irigasi dan Jaringan

sebanyak 30 NUP.

F.4 Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan Dan Nilai Buku Aset Tetap

Daftar rincian nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap disajikan

sebagaimana dalam lampiran A1.

F.5 Tabel Konstruksi Dalam Pengerjaan

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 155 -

Daftar informasi Konstruksi dalam pengerjaan disajikan sebagaimana dalam lampiran

A2.

F.6 Rekening Pemerintah

Daftar Rekening Pemerintah disajikan sebagaimana dalam lampiran.

F.7 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK

Berdasarkan Laporan Hasil Pemantauan atas Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan BPK Tahun 2005 sampai dengan semester II Tahun 2020 pada Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional, diperoleh informasi status TL LHP BPK (saldo

temuan/rekomendasi) dilingkungan LAPAN sebagai berikut:

No No dan Tanggal

LHP BPK Temuan Rekomendasi

Status

Selesai Dalam Proses Belum ditindak

lanjuti

1 Atas ABP pada LAPAN Tahun 2003 dan 2004 11 28 28 - -

2 Nomor: 06/HP/XIII/06/2006 Tanggal: 19 Juni 2006 4 5 5 - -

3 Nomor: 36/HP/XIII/06/2007 Tanggal: 27 Juni 2007 4 4 4 - -

4 Nomor: 30/HP/XVI/04/2008 Tanggal: 30 April 2008 9 11 11 - -

5 Nomor: 31/HP/XVI/04/2009 Tanggal: 30 April 2009 6 7 7 - -

6 Nomor: 11/HP/XVI/02/2010 Tanggal: 8 Februari 2010 8 11 11 - -

7 Nomor: 79B/HP/XVI/05/2010 Tanggal: 20 Mei 2010 4 5 5 - -

8 Nomor: 79C/HP/XVI/05/2010 Tanggal: 20 Mei 2010 8 10 10 - -

9 Nomor: 079D/HP/XVI/05/2010 Tanggal: 20 Mei 2010 3 3 3 - -

10 Nomor: 88a/HP/XVI/05/11 Tanggal: 19 Mei 2011 6 14 14 - -

11 Nomor: 115B/HP/XVI/05/2011 Tanggal: 20 Mei 2011 5 10 10 - -

12 Nomor: 115C/HP/XVI/05/2011 Tanggal: 20 Mei 2011 6 12 11 1 -

13 Nomor: 49B/HP/XVI/05/2012 Tanggal: 14 Mei 2012 4 7 7 - -

14 Nomor: 49C/HP/XVI/05/2012 Tanggal: 14 Mei 2012 5 14 10 4 -

15 Nomor: 101B/HP/XVI/05/2013 Tanggal: 24 Mei 2013 7 23 22 1 -

16 Nomor: 101C/HP/XVI/05/2013 Tanggal: 24 Mei 2013 7 21 19 2 -

17 Nomor: 35B/HP/XVI/05/2014 Tanggal: 19 Mei 2014 3 13 11 2 -

18 Nomor: 35C/HP/XVI/05/2014 Tanggal: 19 Mei 2014 4 12 11 1 -

19 Nomor: 139B/HP/XVI/05/2015 Tanggal: 22 Mei 2015 4 8 8 - -

20 Nomor: 139C/HP/XVI/05/2015 Tanggal: 22 Mei 2015 8 23 21 2 -

21 Nomor: 116B/HP/XVI/05/2016 Tanggal: 26 Mei 2016 5 11 11 - -

22 Nomor: 116C/HP/XVI/05/2016 Tanggal 26 Mei 2016 5 13 11 2 -

23 Nomor: 62B/HP/XVI/05/2017 Tanggal: 18 Mei 2017 4 6 6 - -

24 Nomor: 62C/HP/XVI/05/2017 Tanggal: 18 Mei 2017 4 9 8 1 -

25 Nomor: 77B/HP/XVI/05/2018 Tanggal: 9 Mei 2018 7 14 14 - -

26 Nomor: 77C/HP/XVI/05/2018 Tanggal: 9 Mei 2018 6 12 9 3 -

27 Nomor:104B/HP/XVI/05/2019 Tanggal: 17 Mei 2019 5 13 8 5 -

28 Nomor: 104C/HP/XVI/05/2019 Tanggal: 17 Mei 2019 5 19 10 9 -

29 Nomor: 56B/HP/XVI/05/2020 Tanggal: 15 Mei 2020 4 10 3 6 1

30 Nomor: 56C/HP/XVI/05/2020 Tanggal: 15 Mei 2020 5 11 3 5 3

Jumlah 166 359 311 44 4

Rekapitulasi Hasil Pemantauan Tindak Lanjut LHP BPK RI Periode 2003 sampai

dengan 2020 sebagaimana terlampir, menunjukkan bahwa terdapat 30 LHP dengan

jumah temuan sebanyak 166 dan rekomendasi sebanyak 359. Dari 30 LHP yang terbit

Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited

Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 156 -

tersebut, sebanyak 16 LHP telah ditindaklanjuti semuanya, sedangkan sebanyak 14

LHP masih dalam proses penyelesaian tindak lanjut. Dari rekomendasi sebanyak 359,

yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 311 atau 86,63%, sedangkan rekomendasi

yang dalam proses/belum selesai sebanyak 44 atau 12,26% dan rekomendasi belum

ditindak lanjuti sebanyak 4 atau 1,11 %.

F.8 Jurnal Koreksi Audited

Daftar jurnal koreksi audited berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final

Laporan Keuangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (BA 082) Tahun

2020 yang dimasukkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020

(Audited), Nomor: NKF-082/36/PB.6/2021, tanggal 20 April 2021, disajikan

sebagaimana dalam lampiran.