LAPORAN KEUANGAN - ppid lapan
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Transcript of LAPORAN KEUANGAN - ppid lapan
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN2020
Jl. Pemuda Persil no.1, Rawamangun,Jakarta Timur 13220
www.lapan.go.id
LAPAN RI
@LAPAN_RI
@lapan
AUDITED
Kata Pengantar Halaman -i-
KATA PENGANTAR
Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga sebagai Pengguna
Anggaran/Barang mempunyai tugas antara lain menyusun dan menyampaikan
laporan keuangan Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya.
LAPAN adalah salah satu entitas pelaporan sehingga berkewajiban
menyelenggarakan akuntansi dan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dengan menyusun laporan keuangan
berupa Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan
Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Penyusunan Laporan Keuangan LAPAN Tahun Anggaran 2020 Audited
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan dan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat dalam
Pemerintahan. Laporan Keuangan ini telah disusun dan disajikan dengan basis
akrual sehingga akan mampu menyajikan informasi keuangan yang transparan,
akurat dan akuntabel.
Diharapkan Laporan Keuangan ini dapat memberikan informasi yang
berguna kepada para pengguna laporan khususnya sebagai sarana untuk
meningkatkan akuntabilitas/pertanggungjawaban dan transparansi pengelolaan
keuangan negara pada LAPAN. Disamping itu, laporan keuangan ini juga
dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambilan
keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance).
Jakarta, 28 April 2021
Kepala LAPAN
Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
Daftar Isi Halaman -ii-
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iii i
Daftar Isi ii
Daftar Lampiran iii
Pernyataan Tanggung Jawab iv
Ringkasan iv Ringkasan 1 1
I. Laporan Realisasi Anggaran..................................................................................................... 3
II. Neraca ....................................................................................................................................... 4
III. Laporan Operasional ................................................................................................................. 6
IV. Laporan Perubahan Ekuitas ...................................................................................................... 7
V. Catatan atas Laporan Keuangan 5 8
A. Penjelasan Umum 8
B. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 69
C. Penjelasan atas Pos-pos Neraca 78
D. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 116
E. Penjelasan atas Pos-pos Laporan Perubahan Ekuitas 128
F. Pengungkapan Penting Lainnya 141
VI. Lampiran dan Daftar
Daftar Lampiran Halaman -iii-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A1 : Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi dan Nilai Buku Aset Tetap
Lampiran A2 : Tabel Konstruksi Dalam Pengerjaan
Lampiran A3 : Laporan-laporan Pendukung
a. Neraca, LRA, LO, dan LPE
b. Laporan Pendukung Laporan Keuangan
c. Laporan Barang Pengguna
d. Daftar Rekening Pemerintah
e. Rencana Tindak Lanjut BPK
f. Daftar lainnya sebagai pendukung Laporan Keuangan
• Laporan Persediaan
• Catatan atas Laporan Barang Milik Negara
• Daftar Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas Lainnya dan Setara Kas
• Daftar Perkembangan Penyelesaian Kerugian Negara
• Dokumen Lainnya
Pernyataan Tanggung Jawab Halaman -iv-
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
( L A P A N ) JALAN PEMUDA PERSIL NOMOR 1, JAKARTA 13220
TELEPON (021) 4892802, 4895040, FAKSIMILE (021) 4894815, 4892884 LAMAN : www.lapan.go.id
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
Laporan Keuangan LAPAN yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca,
Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Catatan atas Laporan Keuangan
Tahun Anggaran 2020 Audited sebagaimana terlampir, adalah merupakan tanggung jawab
kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian intern yang
memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaan anggaran dan posisi
keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Jakarta, 28 April 2021 Kepala LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
__
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Ringkasan Halaman- 1 -
RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan LAPAN per 31 Desember 2020 ini telah di susun dan disajikan sesuai
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di
lingkungan pemerintah. Laporan Keuangan ini meliputi :
1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan
realisasinya, yang mencakup unsur-unsur pendapatan - LRA dan belanja selama periode
1 Januari sampai dengan 31 Desember 2020. Realisasi Pendapatan Negara pada 31
Desember 2020 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar
Rp10.965.013.904 atau mencapai 117,40% dari estimasi anggaran sebesar
Rp9.340.118.812. Realisasi Belanja Negara pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp547.953.322.590 atau mencapai 80,25% dari alokasi anggaran sebesar
Rp682.841.245.000.
2. NERACA
Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas
dana pada 31 Desember 2020. Nilai Aset per 31 Desember 2020 dicatat dan disajikan
sebesar Rp3.839.528.487.053 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp87.598.075.102,
Aset Tetap (neto) sebesar Rp3.266.521.705.153, Piutang Jangka Panjang (neto)
Rp726.191.326, dan Aset Lainnya (neto) sebesar Rp484.682.515.454. Nilai Kewajiban
dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp26.983.742.318 dan Rp3.812.544.744.735.
3. LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit
dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan non operasional, surplus/defisit sebelum pos
luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang
wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp2.548.552.956 sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp537.514.732.980 sehingga
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Ringkasan Halaman- 2 -
terdapat defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp534.966.180.024. Kegiatan Non
Operasional surplus sebesar Rp1.048.703.051 sehingga entitas mengalami Defisit-LO
sebesar Rp533.917.467.973.
4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01 Januari 2020
adalah sebesar Rp3.791.784.297.403 dikurangi Defisit-LO sebesar Rp533.917.476.973
kemudian dikurangi dengan koreksi-koreksi yang menambah atau mengurangi ekuitas
sebesar Rp12.961.752.619 ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp541.716.171.686
sehingga Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2020 adalah senilai Rp3.812.544.744.735.
5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau
daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk pula
dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar
Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-¬pengungkapan lainnya yang diperlukan
untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai
dengan tanggal 31 Desember 2020 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.
Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas 31 Desember
2020 disusun dan disajikan dengan basis akrual.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Laporan Realisasi Anggaran Halaman- 3 -
I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN
LAPAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
31 DESEMBER 2019
Anggaran Realisasi% terhadap
AnggaranRealisasi
B.1
Penerimaan Negara Bukan
Pajak 9,340,118,812 10,965,013,904 0 5,600,804,991
Jumlah Pendapatan 9,340,118,812 10,965,013,904 117.40 5,600,804,991
B.2
Belanja Pegawai B.3 213,290,308,000 178,792,256,912 83.83 196,348,491,501
Belanja Barang B.4 138,189,754,000 121,837,739,047 88.17 162,502,744,457
Belanja Modal B.5 331,361,183,000 247,323,326,631 74.64 437,435,311,364
Jumlah Belanja 682,841,245,000 547,953,322,590 80.25 796,286,547,322
Uraian Catatan
31 DESEMBER 2020
PENDAPATAN
BELANJA
Kepala LAPAN
Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
Jakarta, 28 April 2021
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Neraca Halaman- 4 -
II. NERACA
LAPAN
NERACA
PER 31 DESEMBER 2020 DAN 31 DESEMBER 2019
(Dalam Rupiah)
NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
1 2 3 4
ASET
ASET LANCAR
Kas Lainnya dan Setara Kas C.1 26.145.556.048 1.772.240
Belanja Dibayar di Muka C.2 1.508.500.000 35.750.000
Piutang Bukan Pajak C.3 475.018.933 5.673.118.370
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-Piutang
Bukan Pajak C.4 (2.375.094) (28.365.592)
Bagian Lancar Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/TGR C.5588.667.512
1.688.093.229
Penyisihan Pitang tak Tertagih-Bagian Lancar
TP/TGR C.6(2.943.338)
(8.440.466)
Persediaan C.7 58.885.651.059 58.138.811.220
Jumlah Aset Lancar 87.598.075.120 65.500.739.001
PIUTANG JANGKA PANJANG
Piutang Tagihan TP/TGR C.8 6.978.845.840 7.487.105.546
Penyisihan Piutang Tak Tertagih-TP/TGR C.9 (6.252.654.514) (6.609.246.203)
Jumlah Piutang Jangka Panjang 726.191.326 877.859.343
ASET TETAP
Tanah C.10 1.562.543.166.209 1.612.229.053.490
Peralatan dan Mesin C.11 1.810.945.754.720 1.795.425.017.339
Gedung dan Bangunan C.12 388.942.294.270 368.971.545.823
Jalan Irigasi dan Jaringan C.13 60.534.021.649 58.610.857.849
Aset Tetap Lainnya C.14 18.246.137.680 13.396.253.680
Konstruksi Dalam Pengerjaan C.15 503.179.954.233 400.425.130.743
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.16 (1.077.869.623.608) (929.815.415.187)
Jumlah Aset Tetap 3.266.521.705.153 3.319.242.443.737
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Neraca Halaman- 5 -
NAMA PERKIRAAN CATATAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
1 2 3 4
ASET LAINNYA
Aset Tak Berwujud C.17
61.649.960.810 35.477.750.810
Aset Lain-Lain C.19 151.185.035.042 96.279.697.967
Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset
Lainnya C.20 (283.954.557.503) (203.204.283.105)
Jumlah Aset Lainnya 484.682.515.454 407.394.601.269
JUMLAH ASET 3.839.528.487.053 3.793.015.643.350
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang kepada Pihak Ketiga C.21 26.907.515.443 1.149.792.663
Utang Jangka Pendek Lainnya C.22 1.762.909
Pendapatan diterima dimuka C.23 76.226.875 79.790.375
JUMLAH KEWAJIBAN 26.983.742.318 1.231.345.947
EKUITAS
Ekuitas C.24 3.812.544.744.735 3.791.784.297.403
JUMLAH EKUITAS 3.812.544.744.735 3.791.784.297.403
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 3.839.528.487.053 3.793.015.643.350
Kepala LAPAN
Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
Jakarta, 28 April 2021
5 55.802.077.105 4 78.841.435.597
Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan C.18
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Laporan Operasional Halaman- 6 -
III. LAPORAN OPERASIONAL
LAPAN
LAPORAN OPERASIONAL
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
Catatan 2020 2019
Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 2.548.552.956 2.327.097.145
JUMLAH PENDAPATAN 2.548.552.956 2.327.097.145
Beban Pegawai D.2 178.364.069.355 187.166.697.100
Beban Persediaan D.3 8.305.106.966 12.264.658.585
Beban Barang dan Jasa D.4 76.454.785.870 95.954.613.355
Beban Pemeliharaan D.5 26.294.090.169 23.242.283.298
Beban Perjalanan Dinas D.6 9.045.532.421 33.469.010.719
Beban Barang untuk Diserahkan kepada masyarakat D.7 347.252.000 1.031.707.250
Beban Penyusutan dan Amortisasi D.8 239.091.975.514 216.149.963.242
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.9 (388.079.315) 857.538.969
JUMLAH BEBAN 537.514.732.980 570.136.472.518
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN
OPERASIONAL (534.966.180.024) (567.809.375.373)
KEGIATAN NON OPERASIONAL D.10
Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non Lancar 158.197.000 282.954.736
Surplus/Defisit Dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya890.506.051 4.936.501.276
SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON
OPERASIONAL1.048.703.051 5.219.456.012
SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR
BIASA (533.917.476.973) (562.589.919.361)
Uraian
PENDAPATAN
KEGIATAN OPERASIONAL
BEBAN
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan 2020 2019
POS LUAR BIASA D.11
Beban Luar Biasa 0 0
SURPLUS/DEFISIT POS LUAR BIASA 0 0
SURPLUS/DEFISIT LO (533.917.476.973) (562.589.919.361)
Uraian
Kepala LAPAN
Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
Jakarta, 28 April 2021
Laporan Operasional Halaman- -
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
LAPAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 DAN 2019
(Dalam Rupiah)
Uraian Catatan 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
EKUITAS AWAL E.1 3,791,784,297,403 2,128,823,357,756
SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (533,917,476,973) (562,589,919,361)
KOREKSI YANG
MENAMBAH/MENGURANGI EKUITAS
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR E.3 - -
KOREKSI NILAI PERSEDIAAN E.3.1 - 17,279,554
KOREKSI ATAS REKLASIFIKASI E.3.2 5,177,134,726 (45,279,044,479)
SELISIH REVALUASI ASET E.3.3 7,579,141,282 1,426,671,882,170
KOREKSI NILAI ASET NON REVALUASI E.3.4 205,476,611 53,486,970,666
KOREKSI LAIN-LAIN E.3.5 - (520,017)
JUMLAH 12,961,752,619 1,434,896,567,894
TRANSAKSI ANTAR ENTITAS E.4 541,716,171,686 790,654,291,114
EKUITAS AKHIR E.5 3,812,544,744,735 3,791,784,297,403
Laporan Perubahan Ekuitas Halaman- 7 -
Kepala LAPAN
Prof. Dr. Thomas Djamaluddin
Jakarta, 28 April 2021
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-8-
V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. PENJELASAN UMUM
Dasar Hukum
Entitas dan
Rencana
Strategis
A.1.Profil dan Kebijakan Teknis LAPAN
Pembangunan Iptek diarahkan untuk menciptakan dan menguasai
ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan dasar maupun terapan, serta
mengembangkan ilmu sosial dan humaniora untuk menghasilkan teknologi
dan memanfaatkan teknologi hasil penelitian, pengembangan, dan
perekayasaan bagi kesejahteraan masyarakat, kemandirian dan daya saing
bangsa melalui peningkatan kemampuan dan kapasitas Iptek yang
senantiasa berpedoman pada nilai agama, nilai budaya, nilai etika, kearifan
lokal, serta memperhatikan sumber daya dan kelestarian lingkungan hidup.
Berdasarkan paparan bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek)
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ke-3
yang sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2025 disampaikan bahwa Pembangunan Keunggulan
Kompetitif Perekonomian berbasis pada: (1) Sumber Daya Alam (SDA)
yang tersedia; (2) Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas; (3)
Kemampuan Iptek. Terdapat 7 bidang strategis dalam RPJPN 2005-2025,
yaitu: Pertanian dan Ketahanan Pangan; Teknologi Kesehatan dan Obat;
Energi, Energi Baru dan Terbarukan; Teknologi Informasi dan
Komunikasi; Teknologi Transportasi; Material Maju, serta peningkatan
jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor produksi. Dukungan
tersebut dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia Iptek,
peningkatan anggaran riset, pengembangan sinergi kebijakan Iptek lintas
sektor, perumusan agenda riset yang selaras dengan kebutuhan pasar,
peningkatan sarana dan prasarana Iptek, dan pengembangan mekanisme
intermediasi Iptek. Dukungan tersebut dimaksudkan untuk penguatan
sistem inovasi dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang
berbasis pengetahuan.
Iptek penerbangan dan antariksa merupakan salah satu mesin
penggerak pembangunan ekonomi seperti pemanfaatan untuk
telekomunikasi, navigasi, pengembangan satelit, perencanaan tataguna
lahan untuk pengembangan wilayah, perencanaan pengembangan
infrastruktur (jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, dan sebagainya),
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-9-
pengelolaan sumberdaya alam (hutan produksi, perkebunan, perikanan,
pertanian, pertambangan, sumberdaya air), pemantauan lingkungan (cuaca,
perubahan iklim dan sebagainya), sehingga dapat menjadi dasar arah
pengembangan dan program dasar kemandirian teknologi nasional
berbasis penerbangan dan antariksa. Penguasaan teknologi dirgantara
khususnya teknologi roket dan satelit sangat penting dalam rangka
mencapai kemandirian bangsa untuk menjamin kelangsungan pemanfaatan
teknologi yang dimiliki Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN), maupun aspirasi masyarakat terhadap informasi yang
disediakan oleh LAPAN. Penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa
sangat penting bagi negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan
dengan aspek geografis yang spesifik yaitu wilayahnya luas, daratannya
tersebar, berada di jalur katulistiwa di antara dua benua dan dua samudera,
kaya dengan sumberdaya alam dan rentan terhadap bencana. Iptek
penerbangan dan antariksa juga sangat penting bagi pengelolaan
sumberdaya alam, lingkungan, dan penanganan bencana melalui penyajian
informasi untuk peringatan dini, tanggap darurat dan rehabilitasi sehingga
mempercepat respon terhadap permasalahan-permasalahan nasional.
Rencana Strategis (Renstra) LAPAN 2020-2024 memberikan
gambaran kuat LAPAN dalam upaya membangun kemandirian di bidang
teknologi dirgantara khususnya roket dan satelit sehingga dapat
meningkatkan pemanfaatan seluas-luasnya Iptek dirgantara untuk
mendukung pembangunan nasional setidaknya dalam bidang ekonomi dan
lingkungan hidup serta memberikan gambaran kesiapan LAPAN dalam
memberikan pelayanan kepada para stakeholder, pengguna dari berbagai
institusi pemerintah, swasta, dunia usaha dan masyarakat.
Renstra LAPAN 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan
untuk 5 (lima) tahun ke depan dan telah diselaraskan dengan RPJMN
2020-2024 dan menjadi acuan bagi unit kerja eselon I dan II serta unit
kerja Mandiri (Balai) untuk menyusun Renstra sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Dengan sudah berlakunya organisasi LAPAN yang baru sesuai
dengan Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-10-
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional, maka perlu dilakukan Revisi Renstra untuk mewadahi adanya
penataan organisasi dengan tugas fungsi yang baru.
A.1.1 Kondisi Umum
A.1.1.1 Profil LAPAN
LAPAN merupakan
Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) yang
didirikan pada tahun 1963
berdasarkan Keputusan Presiden
Nomor 236 Tahun 1963 tentang
Lembaga Penerbangan dan
Angkasa Luar Nasional.
Keputusan Presiden tersebut diperbaharui dan disempurnakan dengan
Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Keputusan
Presiden tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 05 Tahun
2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional Nomor 02 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Dengan
disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013
tentang Keantariksaan, dan telah disahkannya Peraturan Presiden No. 49
Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang
diundangkan pada lembar negara pada 29 April 2015, maka disusunlah
Peraturan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional yang merupakan dasar bagi LAPAN untuk melakukan kegiatan
penelitian dan pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa.
Gambar 1.1 Kantor LAPAN Pusat
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-11-
A.1.1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi Berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 49 Tahun 2015 dan Peraturan Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2017 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor 8 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional
LAPAN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK)
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden Republik
Indonesia melalui Menteri yang membidangi urusan pemerintahan di
bidang riset dan teknologi. LAPAN mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan penerbangan dan
antariksa dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan tugasnya, LAPAN menyelenggarakan fungsi:
1. Penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan
pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan
dan antariksa, dan penginderaan jauh serta pemanfaatannya;
2. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan
atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan
jauh serta pemanfaatannya;
3. Penyelenggaraan keantariksaan;
4. Pengkoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
LAPAN;
5. Pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN;
6. Pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;
7. Pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;
8. Pengelolaan standardisasi dan system informasi penerbangan dan
antariksa;
9. Pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan
10. Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian
dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi
penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-12-
pemanfaatannya.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana diatas,
LAPAN dikoordinasikan oleh Menteri yang membidangi urusan
pemerintahan di bidang riset dan teknologi.
Berdasarkan kedudukan, tugas, dan fungsi, maka lingkup
kompetensi utama (core competence) yang dilaksanakan LAPAN adalah
pada: (1) penelitian, pengembangan dan pemanfaatan sains antariksa dan
atmosfer, (2) penelitian, pengembangan dan pemanfaatan teknologi
penerbangan dan antariksa, (3) penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan penginderaan jauh, dan (4). Kajian kebijakan strategis
penerbangan dan antariksa. Dengan empat kompetensi utama tersebut,
didukung dengan fungsi-fungsi lainnya, LAPAN melaksanakan
penyelenggaran keantariksaan, yaitu kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan
antariksa yang dilakukan baik di dan dari bumi, ruang udara, maupun
antariksa.
Pemanfaatan Iptek penerbangan dan antariksa merupakan salah
satu mesin penggerak pembangunan ekonomi seperti pemanfaatan untuk
telekomunikasi, navigasi, pengembangan satelit pendidikan, telemedisin,
perencanaan tataguna lahan untuk pengembangan wilayah, perencanaan
pengembangan infrastruktur (jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, dan
sebagainya), pengelolaan sumber daya alam (hutan produksi, perkebunan,
perikanan, pertanian, pertambangan, sumber daya air), pemantauan
lingkungan (cuaca, perubahan iklim dan sebagainya), dan untuk
mendukung pertahanan NKRI. Penguasaan Iptek penerbangan dan
antariksa sangat penting bagi negara seperti Indonesia yang merupakan
negara kepulauan dengan aspek geografis yang spesifik yaitu wilayahnya
luas, daratannya tersebar, berada di jalur khatulistiwa di antara dua benua
dan dua samudera, kaya dengan sumber daya alam dan rentan terhadap
bencana. Pengelolaan wilayah negara dengan aspek geografis yang
demikian sangat memerlukan Iptek penerbangan dan antariksa.
Iptek penerbangan dan antariksa memberikan kemampuan dalam
pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, dan penanganan bencana
melalui penyajian informasi untuk peringatan dini, tanggap darurat dan
rehabilitasi. Penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa memungkinkan
bagi Indonesia untuk menjaga dan melindungi keutuhan NKRI.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-13-
Keberhasilan LAPAN dalam penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa
(rancang bangun satelit mikro dan operasional pengendalian serta
penerimaan datanya, rancang bangun roket balistik dan kendali sampai
dengan ukuran 420 mm dan dilanjutkan dengan 550 mm, pelayanan
data/informasi penginderaan jauh untuk pengelolaan sumber daya lahan,
mitigasi bencana, dan mendukung keperluan hankam, serta pengembangan
model dan informasi sains antariksa dan atmosfer) sangat membantu dan
berkontribusi bagi masyarakat Indonesia dalam kehidupannya.
Cita-cita LAPAN dalam upayanya berkontribusi bagi kemandirian
teknologi dan pemberdayaan Iptek di tengah-tengah masyarakat juga
banyak mengalami kendala. Kendala-kendala tersebut merupakan strategic
issued bagi LAPAN. Pemetaan kendala telah dilakukan, diantaranya dapat
disebutkan:
1. Fasilitas dan kapasitas peralatan penelitian dan laboratorium sangat
terbatas;
2. Ketersediaan SDM yang memadai baik secara kuantitas maupun
kualitas masih kurang dibandingkan dengan program yang harus
dijalankan. Hal ini semakin sulit dengan adanya kebijakan nasional
dalam pembatasan rekrutmen PNS;
3. Anggaran LAPAN dalam 5 tahun terakhir sangat terbatas sehingga
belum memungkinkan pengembangan dan investasi peralatan secara
memadai untuk mendukung penguasaan Iptek penerbangan dan
antariksa.
4. Missile Technology Control Regime (MTCR) yang menghalangi
proses kerjasama Indonesia (LAPAN) dengan negara-negara yang
telah mempunyai kemampuan di bidang teknologi roket dalam rangka
alih teknologi dan pengembangan kemampuan roket LAPAN/
nasional.
Rencana Strategis ini disusun dengan mempertimbangkan Peraturan
Presiden yang baru, yang mengantisipasi perkembangan organisasi modern
serta tantangan sains dan teknologi antariksa.
A.1.1.3 Capaian LAPAN TA 2020
Sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang
bertugas di bidang penelitian dan pengembangan kedirgantaraan dan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-14-
pemanfaatannya, LAPAN telah menghasilkan berbagai kemajuan
penguasaan di bidang teknologi penerbangan dan antariksa pada tahun
2020. Pencapaian tersebut telah banyak dimanfaatkan oleh pengguna di
berbagai sektor pembangunan. Berbagai capaian tersebut diantaranya:
litbang yang dihasilkan di bidang sains antariksa dan sains atmosfer,
rancang bangun teknologi satelit, pengembangan teknologi roket sonda,
pengembangan teknologi penerbangan, serta litbang di bidang
penginderaan jauh dan kajian kebijakan.
Berbagai pencapaian tersebut merupakan acuan bagi LAPAN
untuk terus berbenah dalam orientasi bersama untuk mewujudkan pusat
unggulan di setiap kompeterisi LAPAN pada periode pembangunan
berikutnya. Adapun capaian pada tahun 2020 yang telah dihasilkan sebagai
berikut:
a. Pengembangan Teknologi Satelit LAPAN
Satelit LAPAN-A2 telah beroperasi empat tahun lebih semenjak
diluncurkan pada tanggal 28 September 2015. Satelit LAPAN-A2
beroperasi di orbit ekuatorial dengan inklinasi 6 derajat sehingga menyapu
seluruh wilayah Indonesia sebanyak 14 kali sehari. Dengan demikian tidak
membutuhkan stasiun bumi relay di negara lain. Misi satelit LAPAN-A2
dapat dibagi menjadi empat tema, yaitu misi penginderaan jauh, misi
pengamatan bumi, misi pemantauan maritim serta misi komunikasi amatir.
Misi penginderaan jauh dilakukan dengan menggunakan kamera digital,
misi pengamatan bumi dilakukan dengan menggunakan kamera video,
misi pemantauan maritim dilakukan dengan menggunakan Automatic
Identification System (AIS), serta misi komunikasi menggunakan Voice
Repeater (VR) dan Automatic Packet Reporting System (APRS).
Satelit LAPAN-A2 memiliki sebuah kamera matriks digital
dengan resolusi spasial 3,5 meter dengan cakupan observasi seluas 7x7
km, serta memiliki resolusi radiometri 12 bit. Kamera digital satelit
LAPAN-A2 tersebut memiliki tiga kanal warna yaitu merah, hijau, dan
biru, serta menggunakan filter Bayer dengan format BGGR. Misi utama
kamera digital satelit LAPAN-A2 adalah pemantauan wilayah Indonesia.
Karena memiliki orbit ekuatorial, kamera digital satelit LAPAN-A2 dapat
melakukan pengamatan wilayah Indonesia dengan frekuensi observasi
yang cukup tinggi. Beberapa misi pemantauan dengan target dan tujuan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-15-
tertentu yang dilakukan selama tahun 2019 antara lain pemantauan
wilayah Kota Kinabalu, Sandakan, Banjarmasin, Pekanbaru, Pelabuhan
Merak, Gunung Merbabu, Palu, Ujung Pandang dan Parepare.
Pengamatan kamera digital satelit LAPAN-A2 tersebut dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode pengamatan, yaitu pengamatan nadir,
pengamatan off-nadir, dan pengamatan target-pointing.
Satelit LAPAN-A2 menggunakan AIS sebagai muatan untuk
mendeteksi pergerakan kapal di wilayah perairan dunia. Perangkat yang
digunakan yaitu AISat Receiver (ASR-100) yang diproduksi di
Kongsberg, Norwegia. ASR-100 menggunakan metode komunikasi radio
Time Division Multiple Access (TDMA) untuk menerima sinyal AIS yang
dikirimkan oleh seluruh kapal yang berada di dalam jangkauan satelit pada
saat melintas di atasnya. Saat ini, data AIS yang dihasilkan satelit
LAPAN-A2 telah dimanfaatkan oleh berbagai institusi seperti PSTA-
LAPAN, Kementrian Kelautan dan Perikanan, serta ISRO-India.
Satelit LAPAN-A2/ORARI merupakan satelit eksperimen
pengamatan bumi dan membawa misi komunikasi radio amatir (ORARI –
Organisasi Radio Amatir Indonesia) yaitu voice repeater (VR). VR dapat
digunakan untuk komunikasi antar pulau dan dapat digunakan dalam
mendukung mitigasi bencana ketika jaringan komunikasi terrestrial
terputus. VR menggunakan frekuensi (very high frequency) VHF
145.880MHz untuk uplink dan frekuesi ultra high frequency (UHF)
435.880MHz untuk downlink.
Salah satu muatan yang dimiliki satelit LAPAN-A2 terkait misi
komunikasi amatir adalah Automatic Packet Reporting System (APRS).
Misi operasi standar APRS dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan
malam di hari kerja sedangkan di hari libur dilakukan satu kali sehari.
Untuk misi APRS dimulai dari wilayah Indonesia pada pagi hari
sedangkan untuk misi APRS dimulai dari wilayah India pada malam hari.
Misi dan operasi APRS tambahan dapat dilakukan apabila ada permintaan
atau kebutuhan yang mendesak. Secara umum, layanan APRS satelit
LAPAN-A2 dapat dimanfaatkan untuk komunikasi antar pengguna radio
amatir dan sebagai alat bantu komunikasi suara pada saat terjadi bencana.
Ketika jaringan komunikasi terrestrial terputus. APRS menggunakan
frekuensi very high frequency (VHF) 145.880MHz untuk downlink dan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-16-
uplink. Hingga triwulan IV, telah dihasilkan 423 data akuisisi telemetri
Satelit LAPAN-A2.
Satelit LAPAN-A3/LAPAN-IPB adalah satelit generasi ke-3
LAPAN yang telah diluncurkan pada tanggal 22 Juni 2016 dengan orbit
polar pada ketinggian 505 km. Misi satelit LAPAN-A3 dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu misi penginderaan jauh, misi pengamatan bumi,
dan misi pemantauan maritim. Misi penginderaan jauh satelit LAPAN-A3
dilakukan dengan menggunakan kamera multispektral dan kamera digital,
misi pengamatan bumi dilakukan dengan menggunakan kamera video,
kamera thermal dan sensor magnetometer, serta misi pemantauan maritim
dilakukan dengan menggunakan Automatic Identification System (AIS).
Dengan resolusi spasial citra 3 meter, tampak bahwa data citra kamera
digital satelit LAPAN-A3 dapat dimanfaatkan untuk pemantauan tutupan
lahan wilayah perkotaan terkait perencanaan tata ruang kota serta
pemantauan maritim terkait validasi data Automatic Identification System
(AIS).
Satelit LAPAN-A3 memiliki sebuah kamera multispektral untuk
melakukan misi penginderaan jauh wilayah Indonesia. Kamera
multispektral tersebut memiliki empat kanal RGB-Nir dengan resolusi
spasial 15 meter, lebar sapuan 120 km dan resolusi radiometri 16 bit, serta
memiliki waktu revisit kurang lebih 21 hari. Misi utama kamera
multispektral satelit LAPAN-A3 adalah pemantauan wilayah Indonesia
untuk pemanfaatan penginderaan jauh, guna melengkapi data
penginderaan jauh nasional yang diperoleh dari beragam satelit asing
internasional. Karena memiliki orbit polar, satelit LAPAN-A3 akan
melintasi Indonesia minimal dua kali pada pagi hari dan dua kali pada
malam hari, dengan waktu equatorial crossing kurang lebih pada pukul
09.30 waktu lokal. Pada tahun 2019 ini, kamera multispektral satelit
LAPAN-A3 juga secara reguler mengamati wilayah luar negeri karena
keberadaan antena penerima ViaSat di Stasiun Bumi Rancabungur
memungkinkan satelit LAPAN-A3 untuk melakukan transmisi data
muatan dengan kuantitas yang lebih besar. Sejak mengorbit pada bulan
Juni 2016, kamera multispektral satelit LAPAN-A3 telah menghasilkan
kurang lebih 1600 citra pengamatan wilayah Indonesia.
Kamera thermal satelit LAPAN-A3, yang umum disebut sebagai
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-17-
microbolometer, merupakan kamera komersial dari produsen FLIR TAU
640 yang memiliki spektral 8-12µm. Misi dan operasi kamera thermal
satelit LAPAN-A3 dilakukan dalam posisi satelit nadir pada saat satelit
melintas di sekitar daerah Stasiun Bumi Rancabungur. Beberapa
penggunaan data kamera thermal satelit LAPAN-A3 antara lain
pengamatan temperatur permukaan bumi, pengamatan kebakaran hutan
dan erupsi gunung berapi, validasi data kamera digital dan kamera
multispektral satelit LAPAN A3.
Salah satu misi pemantauan bumi satelit LAPAN-A3 adalah
pemantauan besar medan magnet bumi dengan menggunakan Hybrid
Fluxgate Magnetometer (HFGM) sebagai muatan eksperimental untuk
mengukur medan magnet bumi. Data medan magnet bumi yang dihasilkan
HFGM satelit LAPAN-A3 telah dimanfaatkan oleh Pusat Sains Antariksa-
LAPAN untuk menentukan korelasi antara solar flare dengan besar medan
magnet bumi. Selain itu, data HFGM satelit LAPANA3 memiliki potensi
untuk dimanfaatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
(BMKG) untuk memprediksi lokasi dan waktu terjadinya gempa bumi.
Satelit LAPAN-A3 menggunakan AIS sebagai muatan untuk
mendeteksi pergerakan kapal di wilayah perairan dunia. Sama seperti
satelit LAPAN-A2, data AIS satelit LAPAN-A3 telah dimanfaatkan oleh
berbagai institusi seperti PSTA LAPAN, Kementrian Kelautan dan
Perikanan, serta ISRO-India. Satelit LAPAN-A3 memiliki penerima AIS
dan sistem pengolahan data yang sama persis seperti satelit LAPAN-A2.
Perbedaan antara AIS satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 hanya terletak
pada orbit satelitnya saja, AIS satelit LAPAN-A2 menghasilkan data AIS
di wilayah ekuatorial saja, dimana wilayah perairan Indonesia dapat
diamati sebanyak 14 kali dalam sehari. Sementara itu, AIS satelit
LAPAN-A3 hanya dapat mengamati perairan wilayah Indonesia sekitar 6
kali sehari, tetapi mampu mengamati seluruh wilayah perairan di dunia.
Pada tahun 2020 ini, satelit LAPAN-A3 / satelit LAPAN-IPB
dimanfaatkan untuk pemantauan kapal. Hingga triwulan IV telah
dihasilkan 1.307 data akuisisi telemetri Satelit LAPAN-A3.
Satelit LAPAN-A4 adalah satelit generasi ke-4 milik LAPAN
dengan membawa misi Pengamatan bumi menggunakan kamera
multispektral resolusi menengah dan resolusi tinggi, Aplikasi maritim
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-18-
untuk pemantauan lalu lintas kapal laut menggunakan spacebased-
Automatic Identification System (AIS), Misi ilmiah pengukuran medan
magnet menggunakan spacebased-magnetometer, Eksperimen muatan
termal infra merah menggunakan sensor bolometer, dan Eksperimen
subsistem satelit hasil pengembangan Pusteksat LAPAN. Secara umum,
misi dari satelit LAPAN-A4 merupakan kelanjutan dari misi satelit-satelit
sebelumnya yaitu misi pengamatan bumi dari sisi massa, satelit LAPAN-
A4 menjadi lebih besar karena semakin kompleksnya subsistem atau
komponen yang akan dibawanya. Satelit LAPAN-A4 muatan utamanya
adalah kamera line scanner resolusi tinggi dan AIS. Secara keseluruhan
kegiatan Assembly, Integration, dan Test (AIT) satelit LAPAN A4 pada
tahun 2019 lalu telah mencapai 90%.
Hingga triwulan IV Tahun 2020, Satelit LAPAN-A4 telah berada
pada tahap Observasi karakterisasi penempatan filter kamera LWIR
LAPAN-A4. Pengujian terhadap payload imager meliputi pengujian
lanjutan dan karakterisasi SLIM4 (Pengujian dan karakterisasi),
Pengujian lanjutan dan karakterisasi bolometer, Desain dan manufaktur
EM ELLISA (Prototype Elektronik, Desain dan manufaktur mekanik),
Desain konseptual awal, dan rinci perangkat lunak akuisisi data kamera
star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR), Uji perangkat lunak akuisisi
data kamera star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR), Melaksanakan
Perhitungan dan Desain Awal Mekanisme Fokus Kamera ELLISA,
Kegiatan Desain Layout (Desain rinci dan optimasi, Desain ground
handling dan sistem transport, Desain rinci payload platform & payload
test equipment, Desain rinci mekanisme deploy solar panel), Kegiatan
Manufaktur (Manufaktur frame struktur utama EM/FM & bottom plate
EM, Manufaktur struktur internal (pengujian vibrasi untuk karakterisasi
struktur, Manufaktur komponen subsistem satelit - 360 part dimanufaktur
diluar)
Satelit LAPAN-A5 adalah satelit generasi ke-5 yang akan
dibangun oleh LAPAN dengan misi penginderaan jauh berbasis synthetic
aperture radar. Satelit ini diharapkan dapat mengamati permukaan bumi
baik daratan maupun lautan. Beberapa aplikasi yang dapat di monitor
antara lain: pertanian, kehutanan, lalu lintas kapal, pencemaran laut,
gelombang laut dan lain-lain. Kolaborasi nasional untuk Satelit LAPAN
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-19-
A5 / SAR akan dimulai dengan berkolaborasi pada pengembangan SAR
dalam kegiatan PRN MALE Kombatan 2020-2024. Adapun kegiatan
kerekayasaan yang telah dilakukan adalah perhitungan spesifikasi sistem
SAR untuk keperluan maritime surveillance menggunakan SAR dan AIS,
untuk orbit polar dan equatorial, frekuensi X band, dan target resolusi 10
m telah dilakukan.
Pada Satelit Konstelasi, hingga triwulan IV Tahun 2020 telah
dilakukan User Terminal/Interface Satelit Konstelasi LAPAN (Produk
Tree User Terminal, Evaluasi komunikasi user terminal menggunakan
teknologi LPWAN via satelit LEO, Desain Antena Patch), Kegiatan
Payload Komunikasi (menyusun rekomendasi pengadaan komponen
satelit konsteliasi), Kegiatan Bus Sistem (Simulasi kendali buck converter
untuk sistem daya, Simulasi attitude mode), Kegiatan Struktur
(Melakukan pengujian deployable solar panel Satelit Konstelasi, Teknik
Pendekatan dan Analisis Thermal Struktur Satelit Konstelasi, Pemilihan
Material), Kegiatan Orbit analysis and Space environment (Melakukan
analisa 3 space environment (GCRs) untuk satelit konstelasi dengan
SPENVIS, Launcher Trade off), Kegiatan Ground station Network
(Penyusunan Preliminary Design Review (PDR) Ground Segment Untuk
Satelit Konstelasi, Finalisasi Spesifikasi Teknis Antena Untuk Stasiun
Bumi Biak, Pengukuran Interferensi Pita-L Menggunakan Antena Orbital
3.0m, Interferensi Pita-X Menggunakan Antena Orbital 3.0m)
Pada tahun 2020, kegiatan analisis bisnis teknologi dilakukan pada
produk/ layanan teknologi satelit. Dari analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa proyek Layanan Support Antenna Telemetry,
Tracking and Command (TT&C) tidak memberikan keuntungan atau
profit bagi LAPAN karena biaya operasional yang cukup tinggi dan modal
awal yang dibutuhkan sangat besar. Selain itu, peminat di industri
teknologi satelit di dalam negeri tidak begitu banyak dan ditambah adanya
pesaing dari negara lain. Hambatan ini dapat menjadi peluang bagi
LAPAN untuk memberikan layanan satelit berbayar kepada pengguna
dikarenakan LAPAN merupakan satu-satunya instansi yang dapat
membangun dan mengoperasikan satelitnya sendiri.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-20-
b. Pengembangan Teknologi Aeronautika Berbasis Pesawat Udara dan
Pesawat Tanpa Awak
Pengembangan kegiatan litbang LAPAN dalam bidang
Aeronautika adalah melakukan pembuatan model disain moda transportasi
pesawat udara perintis. Pada proses manufaktur LAPAN bekerjasama
dengan PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI).
Pesawat N-219 yang pembuatannya dilakukan sejak tahun 2011
memiliki dimensi dan kapasitas yang lebih besar dari Twin Otter, dengan
memiliki kapasitas penumpang 19 orang, memiliki muatan kargo hingga 2
Ton, dan dapat melakukan landing maupun takeoff pada runway yang
pendek. Pesawat N219 bermesin 2 memiliki spesifikasi jarak jangkauan
1.111 km, berat muatan maksimum 2500 kg, dan panjang landasan 465 m.
Proyek N219 melibatkan banyak lembaga terkait di Indonesia
dengan kegiatan-kegiatan yang meliputi: perencanaan, pendanaan, rancang
bangun, sertifikasi, pemasaran dan penggunaan. Lembaga yang secara
intensif pada saat ini berkoordinasi untuk mensukseskan proyek N219
adalah LAPAN, BPPT, BAPPENAS, Kementerian Keuangan,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Riset dan Teknologi, dan
Kementerian Perindustrian. Semua lembaga terkait diharapkan dapat
memfungsikan diri sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing
lembaga untuk mendukung proses rancang bangun N219.
Peran SDM LAPAN dalam program pengembangan N219
disesuaikan dengan Tupoksi dan peran bidang masing-masing. Pada
program ini, telah terlibat 28 staff Engineering Pustekbang yang terdiri
dari para peneliti dan perekayasa, menjalani ToT (Transfer of Technology)
di PT. DI mulai dari bulan maret sd desember 2014. Seluruh staff LAPAN
terjun langsung dalam pembuatan desain struktur, desain performansi,
analisa aerodinamika, perhitungan stability and control, desain power,
desain engineering flight simulator, desain avionic system, pembuatan
manual regulasi dan sebagainya dalam 14 spesialis keahlian teknologi
pesawat terbang. Dari beberapa staff LAPAN yang bekerja di desain
center N219 di PTDI Bandung, beberapa diantaranya mempunyai tugas
penting dalam desain dan analisa struktur kursi pesawat, desain dan analisa
skin reinforcement untuk wing, analisa engine performansi dsb.
Diharapkan dengan keterlibatan SDM LAPAN dalam program
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-21-
pengembangan N219 ini, dapat membantu kesuksesan program dan
dimasa mendatang, LAPAN mempunyai SDM yang ahli dalam
penguasaan teknologi penerbangan.
Pada tanggal 16 Agustus 2017 telah dilakukan uji terbang perdana
pesawat N219 di landasan pacu Husein Sastranegara dihadiri seluruh
pejabat LAPAN, Direksi PT. DI dan seluruh pegawai PT. DI. Setelah uji
terbang perdana ini, test, analisa dan improvemnet tidak berhenti sampai
disini saja, pesawat N219 masih harus melalui tahap Fatigue Test 3000
Flight Cycle, Flight Test Certification sebanyak 400 FH untuk
mendapatkan Type Certification di tahun 2019 ini.
Type certificate adalah sertifikasi kelaikan udara dari desain
manufaktur pesawat. Sertifikat ini dikeluarkan oleh badan pengatur dalam
hal ini yang berwenang di wilayah Indonesia adalah Direktorat Kelaikan
Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Kementerian Perhubungan.
Diharapkan pada nantinya purwarupa pesawat pertama N219 sudah siap
dan laik untuk memasuki pasar. Dengan prioritas memenuhi kebutuhan
dalam negeri dengan harga yang kompetitif.
Flight Test Certification sebanyak 400 FH telah tercapai di tahun
2019. Pesawat N219 saat ini telah menyelesaikan seluruh rangkaian
pengujian sertifikasi. Pesawat ini pun resmi memperoleh Type Certificate
di akhir 2020 yang diberikan oleh otoritas kelaikudaraan sipil yang
berwenang di Indonesia yakni Direktorat Kelaikudaraan dan
Pengoperasian Pesawat Udara/DKPPU Kementerian Perhubungan RI pada
tanggal 28 Desember 2020. Sebagaimana hasil pengujian DKPPU,
pesawat N219 dinyatakan telah memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness
Standards for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter
Category). Prototype pesawat pertama (Prototype Design 1) N219
Nurtanio telah menjalani Flight Cycle sebanyak 250 cycle dan Flight
Hours sebanyak 275 jam, sedangkan prototype pesawat kedua (Prototype
Design 2) N219 telah menjalani Flight Cycle sebanyak 143 cycle dan
Flight Hours sebanyak 176 jam. Sehingga secara total pesawat N219 telah
menyelesaikan 393 Flight Cycle dan 451 Flight Hours dalam proses
sertifikasi ini.
Program pengembangan pesawat N219 Amphibi yang dimulai
pada tahun 2018 telah memasuki tahapan feasibility study dan technology
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-22-
readiness yang berkolaborasi dengan PTDI dan melaksanakan survey ke
beberapa lokasi wisata yang berpotensi menjadi tempat operasional
pesawat amphibi. Hasil kegiatan penyusunan dokumen feasibility study
pesawat N219-A menyatakan bahwa potensi pasar pesawat Amphibi
sangatlah besar. Pada tahapan kegiatan technology readiness, LAPAN
bersinergi dengan BPPT yaitu Balai Besar Teknologi Aerodinamika,
Aeroelastika dan Aeroakustika (BBTA3-BPPT) dalam pengujian
terowongan angin (wind tunnel test), Balai Teknologi Hidrodinamika
(BTH-BPPT) dalam pengujian dan analisis hidrodinamika float desain
awal pesawat N219-A, serta Balai Teknologi Polimer (BTP-BPPT) untuk
mendesain stacking sequences komposit.
Pada tahun 2020 ini, pengembangan pesawat N219 Amphibi
memasuki tahap pembuatan conceptual design float serta desain dan
analisis improvement prototype pesawat dasar. Pada tahap conceptual
design float untuk N219 Amphibi telah dirancang 3 konfigurasi float.
Hingga triwulan IV tahun 2020 telah dilakukan Identifikasi
masalah, analisis kebutuhan N219-A, dan kajian hasil DRO
N219-A. Di semester ini juga telah dilaksanakan juksung Dokumen
Prelimenary Design Pengembangan Pesawat N219-A, Design dan
Analysis Basic Amphibian Aircraft, Dokumen Prelimenary Design
Prototipe float development by composite, Model Uji Hidrodinamika, dan
Model Uji Wind tunnel namun proses kontrak gagal dilaksanakan
sehubungan dengan adanya penghematan anggaran N219-A untuk
percepatan penanggulangan Covid 19. Progress hingga triwulan IV Tahun
2020 premilinary design meliputi float design (90%), Basic Amphibian
A/C (85%), A/C Integration Design (85%), Wind Tunnel Test (WTT) #2
(Sliding), Hydrodynamic Test (HDT)#2 (Sliding).
Analisis aeroakustik sayap 2D N219 menggunakan CFD telah
dilaksanakan. Perlu analisis lanjut dengan mengundang narasumber
aeroakustik. Selanjutnya akan dilakukan analisis 3D untuk melihat efeknya
terhadap noise. Hasil analisis ini akan membantu PTDI dalam menentukan
sumber noise dan menjadi acuan untuk pengambilan keputusan berikutnya.
Desain winglet N219 telah dibuat untuk beberapa airfoil. Sedang dibuat
model uji terowongan angin winglet.
Desain dan analisis hidrodinamika float menggunakan CFD untuk
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-23-
konfigurasi 3.8 telah dilakukan menggunakan openFOAM. Akan
dikonfirmasi ke PTDI mengenai perbedaan nilai drag (water resistance).
Telah dibuat metoda menggunakan excel untuk analisis take-off pesawat di
air. Selanjutnya akan dibuat analisis secara dinamik menggunakan Matlab
& Simulink. Menunggu update data dari simulasi hidrodinamika dan hasil
WTT & HDT.
Peningkatan penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang
teknologi penerbangan yang maju dilaksanakan dengan upaya peningkatan
kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui beberapa program
seperti Short Course (hasil kerjasama dengan Ristekdikti melalui program
PNG (Program Non Gelar) Ristekdikti, Transfer of Technology (TOT) di
PTDI maupun di TU Berlin serta Bimbingan Teknis atau Training di
dalam negeri lainnya. Tujuan dari diadakannya Transfer of Technology
(TOT) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan SDM di Pusat
Teknologi Penerbangan. Hal itu terwujud dalam bentuk purwarupa, modul
dan komponen pesawat yang dihasilkan maupun dimanfaatkan oleh
pengguna.
Selain TOT dengan PTDI, pada Tahun 2019 telah dilaksanakan
OJT yang dilaksanakan di Technical University of Berlin (TU Berlin).
Kegiatan OJT di TU Berlin berada di bawah supervisi langsung Prof.
Robert Luckner, hal ini diharapkan memperkuat kompetensi SDM dalam
pengembangan Lapan Surveilance Aircraft (LSA) untuk sistem
pemantauan maritime berbasis pesawat terbang (MSS).
Ada beberapa isu utama terkait dengan pengembangan pesawat
tanpa awak di Indonesia, diantaranya adalah Program pesawat tanpa awak
dengan target output berupa UAV kelas Medium Altitude Long Endurance
(MALE). Pengembangan program ini intinya adalah mengintegrasikan
UAV dan LSA yang ada menjadi system pemantauan selat dan maritime,
System ini lebih mengedepankan konsep integrasi antara UAV/LSA,
System pemantauan dan Komunikasi. Dua elemen aircraft tersebut di atas
akan menjadi tulang punggung program MSS. Disamping itu, dua system
aircraft tersebut juga masih ditingkatkan kemampuannya khususnya
varian LSU, baik LSU-01, LSU-02, LSU-02 NGLD, LSU-03 ataupun
LSU-05, LSU-05 NG begitu juga dengan program LSA-02.
Selama dalam pengembangan, LSU-01, LSU-02, LSU-03 ini juga
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-24-
diaplikasikan untuk operasi pemetaan dengan resolusi tinggi, bagi
kepentingan validasi data remote sensing, mendukung operasi mitigasi
bencana serta untuk dukungan pertahanan dan keamanan. Sedangkan
untuk LSU-05 series akan digunakan sebagai platform uji komunikasi via
satelit (SatCom). Program kegiatan litbangyasa LSU-05 NG (Lapan
Surveillance UAV-05 New Generation) tahun 2019 merupakan
pengembangan dari pesawat LSU-05 yang telah berhasil dikembangkan
pada tahun 2015. LSU-05 NG dipersiapkan sebagai untuk melalukan uji
Blos dan SAR (sebagai ujicoba misi MALE).
Program litbangyasa LSA-02 yang merupakan sarana penguasaan
teknologi pesawat terbang, diselenggarakan dengan metoda kerjasama
teknis dengan pihak Technische Universität Berlin (TUB) dibawah
supervisi Profesor Robert Luckner. Salah satu tujuan yang ingin diraih
pada akhir program ini adalah mencetak Insinyur Muda LAPAN untuk
menjadi Ahli dalam teknologi penerbangan, khususnya Flight Mechanics
dan Flight Control untuk memperkuat dan menyelaraskan dengan visi
merealisasikan Maritime Surveillance System (MSS).
Secara umum, kegiatan LSA-02 pada tahun 2020 ini tidak ada
kegiatan modifikasi yang dilakukan oleh STEMME dan difokuskan pada
dua kegiatan utama yang dibedakan berdasarkan tempat pelaksanaan
kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan di Berlin berkaitan erat dengan
kegiatan Tim LSA-02 yang di Supervisi oleh TU Berlin dan kegiatan
supervisi terkait kegiatan yang dilakukan oleh STEMME. Dan salah satu
fokus kegiatan LSA-02 yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2019 ini
yaitu penerimaan pesawat yang dikirimkan oleh STEMME. Namun, untuk
pengiriman pesawat LSA-02 oleh STEMME tidak tercapai tahun 2019 ini
seperti yang semula ditargetkan. Hal ini dikarenakan modifikasi yang
awalnya hanya direncanakan modifikasi minor ternyata harus dilakukan
modifikasi mayor, hal ini yang akhirnya berpengaruh adanya perubahan
desain struktur pesawat dan pengurusan sertifikasi ke EASA memerlukan
waktu yang lebih lama dari yang diperkirakan. Saat ini LSA 02 sudah di
bea cukai jakarta. Kedatangan LSA-02 dari Negara Jerman menggunakan
anggaran LPDP.
Pemanfaatan pesawat udara tanpa awak diawali dengan
pemetrotetan Gunung Anak Krakatau yang dilaksanakan pada tanggal 7-8
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-25-
Februari 2019. Tujuan dari kegiatan pemotretan ini menggunakan pesawat
LSU-02 adalah memetakan bekas letusan yang sebelumnya terjadi pada
tanggal 22 Desember 2018. Hingga tahun 2020, kegiatan pengembangan
teknologi operasi terbang dalam tahap Koordinasi Teknis Awal Terkait
Platform VTOL UAV untuk Pengujian Sistem Komunikasi dengan vendor
serta Diskusi mengenai rencana penerimaan pesawat LSA-02 dan rencana
komersialisasi LSA-01 dengan PT AAT, melakukan Kegiatan
Pemotretan/Foto Udara di Kab Bogor Saat Bencana Longsor. Keg
Pemantauan udara di sekitar wilayah perairan pangandaran untuk
memantau illegal fishing, Program Drone Smart Farming. Selain itu, telah
dilakukan Pemantauan kapal ilegal di perairan Kabupaten Pandeglang
(permintaan Bareskrim Polri) menggunakan LSU-02 NGLD. Telah
dilaksanakan operasi terbang berupa demo Drone Smart Farming V1.0 di
Humbang Hasundutan dan Bumiayu. Telah dilakukan demo dan uji
terbang menggunakan DSF dilakukan di Kab. Agam – Sumatera barat,
pada tanaman padi.
LAPAN saat ini terlibat dalam program PRN Konsorsium Sistem
Misi MALE UAV. Karena adanya penghematan anggaran, untuk mission
system dialihkan di tahun 2021. Sehingga tahun 2020 ini LAPAN support
konsursium MALE dalam Pengembangan System Test Bench Mission
System. Satcom telah menghasilkan Sistem Komunikasi Satelit based on
Satelit Ku-band terdiri dari modul komunikasi yang dapat digunakan untuk
komunikasi LOS dan BLOS, sistem satellie antenna tracker dan modem
satellite. Semua perangkat tersebut merupakan perangkat sistem ADT (Air
Data Terminal) satelit Ku-band skala lab. Uji fungsi dan ground test telah
dilakukan dengan hasil yang baik. Ground test koneksi sistem komunikasi
satelit thuraya dengan wahana LSU-03 telah dilaksanakan di Landasan
Pamengpeuk – Garut dengan hasil baik. SAR :1. Telah dibangun perangkat
keras sistem SAR 2.
c. Pengembangan Teknologi Roket Sonda sebagai Roket Peluncur
Satelit (RPS)
Program Roket Sonda, mencakup kegiatan pengembangan roket
RX-450 dengan melakukan reformulasi bahan propelan serta membuat
desain sistem propulsi yang baru baik dengan cara pengecilan diameter
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-26-
throat maupun dengan memperpanjang motor roket, roket RX-320 dengan
melakukan pengembangan sistem separasi dan sistem payload
bekerjasama dengan TU Berlin, RX-1220 dengan melakukan redesain
(modifikasi) folded fin untuk meningkatkan kekuatan struktur sirip (fin)
roket RX-1220.
Kegiatan pengembangan RX-320 dimulai dengan reformulasi
propelan. Selanjutnya kegiatan pengembangan dilakukan dengan fabrikasi
struktur motor roket dan propelannya, setelah melalui uji radiografi yang
memastikan tidak ada cacat pada komponen motor roket tersebut,
selanjutnya dilakukan proses liner dan assembling hingga dilaksanakan
pengujian statik motor roket RX-320. Pada Desember 2019 lalu telah
dilakukan pengujian statik motor roket RX-320 di Pameungpeuk, Garut.
Dari pengujian statik tersebut diperoleh data gaya dorong rata-rata ± 6700
kgf, dengan waktu pembakaran ± 12 detik. Sementara itu tekanan
pembakaran rata-rata adalah 58 bar, dengan tekanan pembakaran
maksimum mencapai 78 bar. Total impulse yang dihasilkan dari motor
roket RX-320 ini adalah ± 81000 kgf.det.
Roket RKX-200 telah dilakukan kegiatan pengembangan sistem
kendali Roket menggunakan wahana kendali Turbojet dengan tujuan
untuk penguasaan teknologi sistem kendali pada regime low-subsonic.
Pada November 2019, bertempat di Lapangan tembak air shooting range
Pandanwangi, Lumajang telah dilakukan uji terbang wahana kendali
RKX-200TJ. Ada 2 wahana kendali yang dilakukan pengujian terbangnya,
yaitu RKX-200TJ/03 dan RKX-200TJ/04 menggunakan system telemetri
dan muatan Kendali Ardu pilot. Uji terbang pertama dilakukan untuk
wahana kendali RKX-200 TJ/03 sudut booster sebesar 15 derajat. Booster
menyala dan wahana bisa keluar dari launcher. Setelah booster habis
pembakarannya, roket mengalami rolling dan tidak bisa dikendalikan,
mengakibatkan wahana jatuh. Uji terbang kedua dilakukan untuk wahana
kendali RKX-200 TJ/04 sudut booster sebesar 15 derajat. Booster menyala
dan wahana bisa keluar dari launcher. Setelah booster habis
pembakarannya, roket mengalami kehilanangan gaya angkat dan gaya
dorong akibat mesin jet mengalami gangguan dan mati sehingga tidak bisa
dikendalikan, mengakibatkan wahana jatuh.
Kegiatan pengembangan enjin roket cair pada tahun 2020, lebih
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-27-
memfokuskan pada kegiatan riset dasar enjin roket cair. Hal ini
dimaksudkan agar kinerja enjin lebih optimal lagi. Selama dilakukan
kegiatan riset dasar ini, pengujian statik enjin dilakukan dengan
menggunakan enjin ECX-300 dimana ini atas pertimbangan untuk
efisiensi bahan baku yang digunakan. Kegiatan pengembangan enjin roket
cair tahun 2020 ini masih melanjutkan kegiatan tahun sebelumnya yaitu
melakukan modifikasi system penyala, feeding system juga penelitian
regenerative cooling. Selain itu juga dilakukan modifikasi system
pengujian, agar diperoleh data yang lebih valid, sebagai data yang
digunakan untuk pengembangan ke depannya.
Ditahun 2019 telah dilakukan kegiatan pengembangan roket RX-
1220 (RHan-122B) untuk pemanfaatan khusus dengan sasaran uji dinamis
roket. Sebanyak 60 unit roket yang berhasil diproduksi, dimana jumlah ini
ditambahkan pada unit roket yang telah diproduksi pada tahun
sebelumnya, digunakan sebagai uji tabel tembak dalam rangka sertifikasi.
Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari hasil TOT dengan avibras
terkait dengan folded fin, telah dilakukan perancangan system sirip (fin)
menggunakan system pengunci, dengan system ini diharapkan sirip roket
akan bersifat rigid (tidak bergerak saat terbang). Untuk mendapatkan data
table tembak keperluan sertifikasi, maka pada tahun 2019 juga dilakukan
fabrikasi propelan dan integrasi ke dalam motor roket sejumlah 90 unit
roket. Telah dilakukan peningkatan layanan teknologi roket melalui
kerjasama pengembangan roket RHAN 122B, Senjata Lawan Tank, roket
kaliber 127 mm, motor roket RUM dan Perolehan sertifikasi/akreditasi
ISO 9001:2015 guna meningkatkan manajemen mutu layanan teknologi
roket.
Sejak akhir tahun 2018 hingga 2019 telah dilakukan 4 kali
pengujian dinamis roket Rhan-122B menggunakan desain folded fin yang
baru. Dari hasil uji statik dan juga uji terbang yang dilakukan selama
tahun 2019, dapat disimpulkan bahwa kinerja roket RHan-122B sudah
baik dan konsisten sesuai dengan desainnya. Oleh karena itu Roket ini
memperoleh Sertifikat kelaikan udara kategori senjata udara militer
Artillery Ground to Ground Rocket, yang dikeluarkan oleh Pusat
Kelaikan, Badan Sarana Pertahanan, Kementerian Pertahanan.
Pada tahun 2019 selain pengembangan roket RX-1220 (Rhan-
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-28-
122B) yang diproduksi dengan metoda konvensional (semi free standing),
juga telah dilakukan pengembangan roket RX-1220 yang diproduksi
dengan metoda case-bonded, menggunakan fasilitas lini produksi Hanwha
Korea. Hasil pengujian statik motor roket RX-1220 diketahui, bahwa
kinerja motor roket RX-1220 case-bonded menghasilkan gaya dorong rata-
rata yang lebih besar dibandingkan dengan motor roket RX-1220 metoda
konvensional, sementara waktu pembakarannya lebih pendek. Impulse
total dari kedua jenis motor roket ini bisa dikatakan sama. Karena berat
propelan yang digunakan pada motor roket RX-1220 case-bonded ini lebih
ringan, maka diperoleh nilai ISP motor roket case-bonded ini lebih tinggi
dibandingkan dengan motor roket RX-1220 metoda konvensional yang
selama ini dikembangkan. Hingga triwulan IV ini Telah dilakukan
simulasi propulsi, pembuatan komponen struktur, proses propelan dengan
metoda case bonded dengan formulasi Hanhwa dan menggunakan
inhibitor serta uji statik serta litbang igniter Pirogen. Uji statik berhasil
dengan baik untuk kedua formulasi.
Kegiatan pengembangan roket RX-450 tahun 2019 difokuskan
untuk memodifikasi desain nosel RX-450, agar diperoleh gaya dorong
yang lebih tinggi. Selain itu, pada tahun 2019 ini juga direncanakan untuk
meredesain system propulsi dengan memperpanjang propelannya (motor
roket) sehingga impulse total yang dihasilkan akan lebih besar, yang
diharapkan akan meningkatkan jarak jangkau roket RX-450. Tujuan dari
redesain system propulsi ini adalah roket berjarak jangkau 3 digit, dalam
arti roket mampu membawa payload dengan massa minimal 50 kg dan
mencapai tinggi terbang atau jarak jangkau 100 km. Program ini juga
merupakan tahapan dari rencana strategis LAPAN dalam penguasaan
teknologi Roket Pengorbit Satelit dan juga untuk meningkatkan
kompetensi LAPAN, dalam hal rancang bangun roket. RX-450 adalah
roket yang memiliki diameter 450 mm, panjang 7.1 meter dan massa total
sebesar 1800 kg. Dari hasil pengujian statik RX-450 yang telah dilakukan
modifikasi diameter throat noselnya, menunjukkan gaya dorong motor
roket yang dihasilkan mengalami peningkatan dari sebelumnya ± 8000 kgf
menjadi ± 10000 kgf.
Kegiatan lain terkait dengan pengembangan RX-450 yang telah
dilakukan pada tahun 2019 meliputi penyusunan conseptual design roket
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-29-
sonda bertingkat sebagai bentuk kerjasama LAPAN dengan AASPT dan
CGWIC China. Kegiatan ini bertujuan agar SDM LAPAN memiliki
kemampuan untuk mendesain dan memproduksi roket sonda bertingkat
yang mampu mencapai ketinggian hingga 200 km, sebagai langkah awal
menuju pengembangan Roket Pengorbit Satelit (RPS) di masa datang.
Pada tahun pertama (2019) dimulai dengan general basic training dan
dilanjutkan dengan joint design training. Sebagai output dari hasil training
tersebut, disusunlah conseptual design roket sonda bertingkat. Dalam
penyusunan conseptual design roket bertingkat ini, yang menjadi acuan
untuk pengembangannya adalah roket sonda produksi AASPT yaitu roket
TK-32. Hingga triwulan IV tahun 2020 telah dilakukan kegiatan uji
terbang Roket RX-450 dengan jarak jangkau 85,51 Km serta diperoleh
ketinggian maks 26 Km dengan Flight time 157,7 sec pada kemiringan
6,59 deg.
Telah diperoleh dokumen teknis Disain Konsep Roket Sonda Dua
Tingkat RX 452 hasil pengembangan bersama LAPAN dan China tahap
Conceptual Design pada TA 2020. Pengadaan beberapa peralatan
pengujian pra-uji terbang dan tracking roket pada TA 2020. Persiapan
pelaksanaan pengembangan bersama LAPAN dan China untuk tahap
Preliminary Design Roket Sonda Dua Tingkat RX 452, kegiatan Launch
Site Training dengan bahan praktikum Roket TK-32 milik China dan
rencana pengadaan empat buah peralatan pra-uji terbang roket. Hingga
saat ini telah dilakukan Acceptance review 25/11 atas peralatan Electrical
System Testing , Control System Testing dan Trajectory Amendment
System via Zoom Meeting. Peralatan masih disimpan di Xian untuk dipakai
pada Launch Site Training tahun 2021.
d. Pengembangan Bank Data Penginderaan Jauh Nasional dan
Pengembangan Sistem Pemantauan Bumi Nasional
Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN) terdiri dari pusat
pengelolaan data (data management center), pusat pengolahan data (data
processing center), dan pelayanan data. Perangkat keras BDPJN terdiri
dari sistem server, sistem jaringan, sistem power/UPS, dan sistem
keamanan yang dikelola untuk dijalankan secara kontinyu. Sementara itu,
perangkat lunak BDPJN terdiri dari Database Management System
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-30-
(DBMS), Enterprise Content Management (ECM), Geographic
Information System (GIS) dan WebGIS, Web katalog, Security, Portal, File
Transfer, Backup Restore dan Archiving, Performance Monitoring,
Service-Oriented Architecture (SOA),Business Intelligence (BI), dan
beberapa software pendukung yang merupakan software yang dibutuhkan
agar subsistem dapat diimplementasikan pada sistem BDPJN, serta sistem
pendukung yang meliputi operating system dan virtualization server.
Bank Data Penginderaan Jauh Nasional LAPAN telah
mengembangkan sistem bank data penginderaan jauh melalui peningkatan
kemampuan akuisisi data dan sistem layanan datanya. LAPAN
mempunyai dua stasiun bumi penerima citra satelit, di Parepare dan
Bogor. Stasiun Bumi di Parepare bisa mengakuisisi citra satelit sampai
resolusi 1,5 meter. Untuk citra satelit resolusi sangat tinggi melalui
pengadaan citra komersial. Data citra satelit resolusi tinggi dan sangat
tinggi diperlukan untuk pembuatan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR).
LAPAN telah memberikan layanan data citra satelit kepada semua
kementerian, lembaga dan daerah secara gratis dengan menggunakan
lisensi pemerintah.
Di tahun 2019 lalu, program pengembangan Bank Data
Penginderaan Jauh telah menghasilkan 3.095.963,98 km2 data citra
resolusi menengah dan tinggi, 699.538,92 km2 data resoulsi sangat tinggi,
dan data CSRST 1.000.500 km2 data SAR. Pada tahun 2019. Layanan di
bidang teknologi dan data yang berhasil dilaksanakan pada tahun 2019
adalah pelayanan kepada 444 instansi di luar LAPAN yang setara dengan
eselon-2 yang terdiri dari 64 Kementerian/Lembaga termasuk LAPAN, 11
TNI dan Polri, 317 Pemerintah Daerah yang setara dengan eselon-2, dan
52 Perguruan Tinggi.
Data penginderaan jauh yang telah diolah oleh Pusat Pemanfaatan
Penginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam
bentuk informasi yang sudah banyak dimanfaatkan dan digunakan oleh
Kementrian/Lembaga Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi
Kabupaten/Kota, Akademisi, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
Milik Daerah, dan Swasta. Informasi tersebut adalah Zona Potensi
Penangkapan Ikan, Sumber Air dan Kualitas Danau, Area Budi Daya Ikan,
Terumbu Karang, Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran Indonesia, Respon
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-31-
Bencana, Potensi Banjir Harian, Mangrove, Lahan Akses Terbuka (Areal
Pertambangan), Kualitas Air Laut, Daerah Aliran Sungai, Informasi
Potensi Kekeringan, Informasi Hutan dan Non Hutan, Hotspots, Informasi
Gunung Api Indonesia, Informasi Fase Pertumbuhan Padi Indonesia.
Dari semua informasi tersebut, dibutuhkan sebuah sistem yang
dapat mempermudah user atau pengguna agar dapat memperoleh
informasi secaracepat, aman, dan real time. Dengan melakukan
pengoperasian infrastruktur dan pengayaan konten informasi Sistem
Pemantauan Bumi Nasional secara baik salah satunya adalah
menggunakan Geonode dan Arcgis Server. Geonode dan Arcgis Server
dapat mengintegrasikan informasi tersebut dalam layer-layer sistem
pemetaan webdan internet. Geonode dan Arcgis Server mampu
menyajikan visualisasi spasial dinamis secara interaktif danterhubung ke
jaringan informasi elektronik. Hal ini sangat penting bagi
pengambilkeputusan dan mitra dalam persiapan perencanaan,
pembangunan, pengawasan, dan respon terhadap keadaan darurat
kemanusiaan di seluruh indonesia dan juga dapat mempromosikan
teknologi inovatif dan praktik terbaik penerapan informasi Geospasial.
Penerapan sistem GeoNode versi 2.6 dan Arcgis Server Versi 10.6
dalam membangun Geoportal SPBN di Pusfatja LAPAN telah berhasil
mendiseminasikan informasi spasial dan tekstual hasil-hasil pemanfaatan
penginderaan jauh yang dilaksanakan oleh Pusfatja LAPAN dengan lebih
informatif. Sistem SPBN ini bisa berperan sebagai Sistem Pendukung
Pengambilan Keputusan (Decission Support System) dalam instansi
LAPAN maupun intansi pemerintah lainnya.
Hingga akhir tahun 2019, LAPAN telah melakukan
pengembangan, penguatan kapasitas dan pengoperasian Infrastruktur
sistem WebGIS dan Geoportal SPBN (http://spbn.pusfatja.lapan.go.id/);
melakukan rekayasa konten dan informasi publik pemanfaatan
penginderaan jauh untuk mendukung ketahan pangan, sumber daya
kelautan dan pengelolaan lingkungan dan kebencanaan (update informasi
produk di sistem WebGIS dan Geoportal SPBN); melakukan
pengembangan metode dan peningkatan akurasi Sistem Informasi
Pemantauan Sumberdaya Alam (SIPANDA) dan Sistem Informasi untuk
Mitigasi Bencana Alam (SIMBA); pembangunan sistem otomatisasi untuk
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-32-
pelayanan cepat informasi (ZPPI, fase pertumbuhan padi, perubahan lahan
dan deteksi banjir); membangun platform penyajian data dan informasi
untuk 34 Pemerintah Provinsi (Sistem Pemantauan Bumi Provinsi), terdiri
dari informasi perubahan lahan, deforestasi (tahunan), fase padi (8-harian),
dan ZPPI (harian), kondisi danau, mangrove, dan konten-konten spesifik
provinsi (Kolaborasi dengan Pustekdata LAPAN).
Pada tahun 2020 ini, Pusfatja LAPAN mampu menghasilkan
produk inovasi yang telah dimanfaatkan oleh instansi pengguna terkait
pemanfaatan penginderaan jauh untuk pembangunan nasional. Produk
inovasi terkait pemanfaatan penginderaan jauh digunakan untuk
pelaksanaann prioritas nasional, dukungan tematik, SDG, PRN, serta
program pembangunan nasional lainnya pada akhir tahun berjalan.
Terdapat Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran/Fire Danger Rating System
(SPBK/FDRS) yang terdiri dari FFMC (Fine Fuel Moisture Code):
Potensi Tingkat Kemudahan Penyulutan Api; DC (Drought Code): Potensi
Kekeringan dan Asap; ISI (Initial Spread Index): Kesulitan Pengendalian
Kebakaran; dan FWI (Fire Weather Index): Indeks Cuaca Kebakaran;
serta Informasi potensi banjir harian yang dihasilkan dari Satelit
HImawari-8 yang mendukung informasi kebencanaan pada Sistem
InAWARE BNPB.
Selain itu Pusfatja juga menyediakan informasi hotspot/indicator
kebakaran hutan/lahan seluruh wilayan Indonesia untuk mendukung
informasi kebakaran lahan/hutan dan daerah bekas kebakaran lahan/hutan
pada Sistem SIPONGI KLHK serta informasi fase pertumbuhan padi
untuk mendukung informasi pada Sistem Informasi Kalender Tanam (SI
KATAM) dan pengembangan Sistem Informasi Standing Crop (SISCrop)
1.0.
e. Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Dinamika Atmosfer
Equator dan Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan Cuaca
Antariksa dan Sistem Pemantauan (Observatorium Nasional)
Pusat Sains Antariksa LAPAN telah berhasil mendapat sertifikat
ISO 9001:2015 (Maret 2018) dari TUV NORD Indonesia dengan prioritas
utama customer focus. SWIFtS telah memenuhi kategori customer focus,
dimana aplikasi SWIFtS telah memberikan kebutuhan yang melebihi
harapan customer untuk ketercapaian kepuasan pelanggan didalam
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-33-
memberikan layanan informasi Cuaca Antariksa, Sistem Informasi Cuaca
Antariksa melalui aplikasi Sistem DSS Cuaca Antariksa SWIFtS akan
terjamin didalam jangka waktu yang panjang.
Hingga saat ini terdapat 4 Litbangyasa utama pada kegiatan Sains
Atmosfer yang operasional antara lain, Litbangyasa DSS Keselamatan
Transportasi & Kebencanaan (Jatayu & Sadewa), Litbangyasa Ketahanan
Pangan & kemaritiman (Kamajaya & Semar), Litbangyasa Lingkungan
Atmosfer (Srikandi), Litbangyasa Perubahan Iklim (Srirama), dan
Litbangyasa Teknologi Atmosfer (Santanu).
LAPAN membangun Model Peringatan Dini Bencana, Satellite
Disaster Early Warning System (Sadewa V. 6.0) untuk mendukung
pengelolaan resiko bencana hidrometeorologis, yang dibangun berbasiskan
satelit dan model atmosfer. Sadewa merupakan aplikasi berbasis web yang
terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8,
sistem prediksi atmosfer berbasis model WRF, dan sistem peringatan dini
hujan ekstrim. Sadewa berfungsi untuk memantau kondisi atmosfer secara
real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrim, dan
memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait
dalam penanggulangan bencana. Sadewa meliputi seluruh wilayah
Indonesia dengan resolusi spasial 5 km, resolusi waktu 1 jam, dengan
jangkauan prediksi semula 48 jam meningkat menjadi 3 x 24 jam ke
depan. Hingga triwulan IV, capaian DSS SADEWA dan JATAYU berupa
Pengukuran parameter dinamika atmosfer (windshear & turbulence) yang
berpotensi membahayakan penerbangan dengan eksperimen prediksi cuaca
penerbangan skala bandara (300m); Prediksi terjadinya hujan ekstrem
berbasis analisis fenomena atmosfer menggunakan data satelit, insitu dan
model untuk pengembangan DSS SADEWA; [PRN] Pengembangan
aplikasi Sadewa → otomatisasi warning lokasi hujan ekstrim, dan
pengembangan API.
Informasi Sadewa diupdate secara otomatis setiap jam (untuk
pengamatan satelit) dan setiap 6 jam (untuk prediksi) dan dapat dilihat di
alamat website http://sadewa.sains.lapan.go.id.
LAPAN membangun Model Kemaritiman Semar ver 4.0 yang
Memberikan informasi pengamatan dan prediksi kondisi atmosfer, lautan,
zona potensi penangkapan ikan, posisi kapal, dan komunikasi radio untuk
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-34-
wilayah pantai selatan DIY. SEMAR terdiri dari dua komponen input,
yaitu: (1) sistem pemantauan dan pengukuran dari satelit, sensor-sensor di
daratan dan sensor-sensor di lautan, dan (2) model atmosfer dan lautan
yang merupakan kepanjangan dari sistem pengamatan untuk memprediksi
kondisi ke depan. Dua komponen output dari SEMAR adalah data
observasi secara near real time dan prediksi kondisi atmosfer dan laut
untuk beberapa hari ke depan. Informasi dari DSS SEMAR ini diharapkan
dapat meningkatkan kinerja di sektor keselamatan pelayaran dan
peningkatan produksi perikanan tangkap sebagai outcome, dan pada
akhirnya dapat memberikan dampak untuk keselamatan dan kesejahteraan
para nelayan. Pada tahun 2019, aplikasi DSS SEMAR telah mengalami
perkembangan, antara lain: Integrasi informasi tinggi gelombang
signifikan yang mencakup prediksi untuk 5 hari ke depan. Informasi
prediksi hujan dan angin mencakup 72 jam ke depan. Integrasi prediksi
cuaca atmosfer selama tiga hari ke depan. Peningkatan tampilan aplikasi
web SEMAR yang lebih ramah pengguna, misalnya pemilihan tipe kapal
bisa langsung pilih semua (tidak harus klik satu per satu dari setiap jenis
kapal yang ingin dipantau lokasinya).
Hingga triwulan IV tahun 2020, capaian DSS SEMAR dan DSS
KAMAJAYA adalah Pengembangan sistem prediksi musim wilayah
Indonesia berbasis model dinamik (CCAM & RegCM4) dengan lagtime
ensemble, Pengembangan DSS Ketahanan Pangan (Kamajaya) versi alpha
dengan integrasi data GsMAP dan luaran model, Interaksi laut-atmosfer,
kemarau basah, upwelling dan model laut.
LAPAN membangun Model Lingkungan Atmosfer berupa Sistem
Informasi Komposisi Atmosfer Indonesia (SRIKANDI ver 3.0) yang
memberikan informasi pengamatan dan prediksi komposisi atmosfer di
seluruh wilayah Indonesia. Srikandi merupakan salah satu sistem
pendukung keputusan (Decision Support System) berbasis web yang
bertujuan untuk menyediakan informasi komposisi atmosfer Indonesia
berupa pengamatan berbasis satelit, pengukuran in situ dan prediksi
berbasis model transpor kimia untuk mendukung pengambilan keputusan
terutama terkait dampak aktivitas manusia dan kebakaran hutan terhadap
kualitas udara. Fitur SRIKANDI berupa pemantauan harian komposisi
atmosfer (CO, O3, CH4, SO2, NO2, Aerosol) dari sensor satelit yaitu AIRS-
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-35-
Aqua, OMI-Aura, MODIS-Aqua, VIIRS-SNPP, dan Himawari. Prediksi
setiap jam selama 24 jam komposisi atmosfer (CO, O3, SO2, NO2, PM10,
PM2,5) menggunakan WRF-Chem versi 3.6.1 yang di-overlay terhadap
arah angina dalam bentuk online di http://srikandi.sains.lapan.go.id/.
Hingga triwulan IV Tahun 2020, DSS SRIKANDI telah dilakukan
otomatisasi konversi data yang ada menjadi geospasial, grafik, dan
otomatisasi running WRF-Chem. dan Pengembangan Sistem Deteksi Dini
Potensi Kebakaran Lahan Gambut.
LAPAN membangun Model Perubahan Iklim Srirama ver 3.0
yang memberikan informasi proyeksi perubahan iklim di seluruh wilayah
Indonesia hingga Tahun 2099. SRIRAMA memberikan informasi
proyeksi perubahan iklim beberapa tahun ke depan di seluruh wilayah
Indonesia berbasis keluaran model iklim Cubic Conformal Atmospheric
Model (CCAM). SRIRAMA dapat diakses secara online melalui website
internet dengan alamat http://srirama.sains.lapan.go.id. Selain itu,
SRIRAMA juga dapat menampilkan gambaran analisis suatu wilayah
mengenai parameter iklim dalam konteks secara spasial (keruangan)
maupun secara temporal (waktu) hingga tahun 2099. SRIRAMA juga
mendukung aplikasi overlay atau melapisi dua parameter dalam satu
tampilan.
Aplikasi SRIRAMA dapat digunakan untuk mendukung kegiatan
perencanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan di berbagai sektor yang membutuhkan informasi iklim jangka
panjang seperti pengelolaan tata ruang, pertanian, kelautan dan perikanan,
energi, lingkungan hidup dan kehutanan, kesehatan, dan sebagainya.
Beberapa kementrian yang menjadi stakeholder SRIRAMA antara lain
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Pertanian,
Kemterian Kesehatan, Pemerintah Daerah dan sebagainya. Aplikasi
SRIRAMA hingga triwulan IV telah dilakukan teknik proyeksi perubahan
iklim dan pengembangan aplikasi Srirama 4.0 yang meliputi halaman
awal, front-end dan back-end, berbasis pengamatan jangka panjang dari
radar dan satelit GNSS-RO.
LAPAN membangun Model Pemantauan Hujan Spasial
(SANTANU) yang merupakan sistem informasi deteksi hujan berbasis
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-36-
teknologi radar X-Band yang dikembangkan oleh Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer (PSTA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa
Nasional (LAPAN). Informasi yang didapat dari SANTANU berupa
informasi deteksi hujan dalam bentuk data posisi dan intensitas hujan.
SANTANU mampu menghasilkan peta terjadinya hujan secara
berkelanjutan (continuous) per 2 menit near real time. Sistem ini relatif
terjangkau, handal, dimensi yang relatif lebih efisien, serta mudah untuk
perawatan dan instalasi. SANTANU dapat ditempatkan di daerah terpencil
sehingga dapat melengkapi area yang tidak dapat terjangkau oleh jaringan
radar cuaca yang sudah ada di Indonesia. Proses pengujian dan
komersialisasi telah dilakukan bekerjasama dengan PT. INTI sebagai
mitra industri serta BMKG sebagai mitra operasional didukung oleh
Kemenristekdikti. Litbang Santanu hingga triwulan IV telah melakukan
koreksi spasial radar dengan range bin sampling correction di area cross
section jaringan radar, pengembangan antena pencil beam radar hujan
Xband serta pengembangan dan integrasi radiosonde dengan antar muka
SWIFtS (Space Wheather Information and Forcating Service)
merupakan Sistem Pendukung Keputusan Cuaca Antariksa. Untuk
kepentingan SWIFtS tentunya diperlukan beberapa model matematis
ataupun empiris yang harus dibangun sehingga dapat menterjemahkan
fenomena cuaca antariksa yang akan terjadi dimasa yang akan datang.
Informasi (ionosfer) yang disediakan SWIFtS belum sepenuhnya
memenuhi kebutuhan pengguna, dan belum bisa digunakan sebagai salah
satu materi kegiatan pembinaan teknis komunikasi radio. Metode evaluasi
dan prediksi masih belum efektif (dan kadang kala tidak konsisten) karena
masih bergantung kepada hasil analisis forecaster. Sehingga diperlukan
untuk mendapatkan metode prediksi dan evaluasi kondisi ionosfer, serta
kemasan informasinya untuk sistem layanan informasi SWIFtS, yang
bermanfaat untuk mengoptimalkan kinerja sistem komunikasi radio. Saat
ini SWIFtS telah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015.
Dalam perkembangan selanjutnya, menu
“Aviation“ dikembangkan menjadi menu “Application“ yang memuat
informasi lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna. Di dalam menu yang
baru, selain peta prediksi frekuensi Base to Area (B2A) juga disediakan
informasi indeks T regional Indonesia. Peta B2A disiapkan dengan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-37-
software ASAPS versi terbaru yang lebih menarik tampilannya dibuat
untuk memenuhi kebutuhan komunikasi penerbangan sipil.
Selain itu, SWIFtS juga menjadi satu-satunya perwakilan dari
Kawasan Asia Tenggara yang masuk keanggotaan International
Programme Team on Space Weather Information, System and Services
(IPT-SWEiSS) - World Meteorological Organization (WMO).
Penelitian pemodelan spread F untuk wilayah Indonesia telah
dimulai dengan studi karakteristik spread F dan validasi model IRI untuk
probabiltas spread F menggunakan data stasiun Kototabang dan
Tanjungsari periode 2007-2013 yang dilakukan pada program penelitian
sebelumya. Pengembangan model spread F dimaksudkan agar dapat
mendukung layanan informasi gangguan ionosfer pada system pendukung
keputusan DSS (Decision Supporting System) informasi cuaca antariksa
SWIFtS LAPAN, yaitu informasi gangguan fading akibat kemunculan
spread F. Spread F adalah fenomena gangguan kerapatan elektron ionosfer
yang merupakan komponen penting cuaca antariksa. Fenomena spread F di
lintang ekuator kemunculannya cukup tinggi dan dikenal sebagai
equatorial spread F, (ESF) yang masih terus dikaji karena efeknya pada
gelombang radio yang dapat menyebabkan fading pada komunikasi pita
frekuensi tinggi (band frequency HF) dan loss of lock pada sinyal GNSS.
Fokus penelitian adalah pengembangan metode untuk membangun model
spread F dan sintilasi ionosfer. Titik berat adalah metode radial basis
fungsional neural network RBFNN.
DSS Informasi Cuaca Antariksa meliputi Sistem Pengambilan
Keputusan Benda Jatuh Antariksa, Sistem Pengambilan Keputusan
Navigasi, dan Sistem Pengambilan Keputusan Komunikasi Radio.
Informasi tentang kondisi cuaca antariksa yang telah, sedang, dan akan
terjadi menjadi bahan rujukan untuk mengoptimalkan (optimasi) kinerja
sistem komunikasi dan navigasi, serta untuk memitigasi dampak cuaca
antariksa ekstrem terhadap sistem tersebut. Saat ini Pussainsa telah mampu
memberikan informasi dan cuaca antariksa secara harian dalam sistem
yang dikenal dengan Space Weather Information and Forecast Services
(SWIFtS) sejak tahun 2015. Beberapa pengguna yang telah terkonfirmasi
menggunakan layanan SWIFtS saat ini adalah AirNav, Bea Cukai, TNI,
dan beberapa Pemerintah Daerah. Tidak menutup peluang beberapa
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-38-
pengguna potensial yang belum terpetakan hingga saat ini yang
memerlukan layanan informasi dan prediksi cuaca antariksa, seperti
BMKG, BASARNAS ataupun BNPB. DSS Cuaca Antariksa yang telah
berjalan hingga saat ini melalui layanan SWIFtS masih banyak yang masih
harus dibenahi dan ditingkatkan terkait informasi dan prediksinya sehingga
beberapa poin yang tersusun dalam proposal ini mengutamakan hal-hal
yang sangat penting untuk segera dicapai dalam 5 tahun mendatang.
Sistem Pengambilan Keputusan Benda Jatuh Antariksa, Pemilik
aset di lingkungan antariksa atau operator satelit perlu sadar akan kondisi
antariksa yang bersifat dinamis. Cuaca antariksa dan juga kepadatan
lingkungan antariksa oleh benda buatan dan alami perlu dipantau untuk
menjamin keberlangsungan operasional satelit. Pada bagian ini lah sains
antariksa berperan dalam mendukung ekonomi. Semakin padatnya
lingkungan antariksa oleh objek buatan juga bermakna bahwa fluks benda
jatuh antariksa buatan juga meningkat. Penduduk Indonesia perlu
dilindungi dari bahaya benda jatuh antariksa. Antisipasi bahaya benda
jatuh antariksa bukanlah persoalan yang sederhana karena prediksi area
jatuhnya adalah sekitar 200 x 2000 km2 atau sekitar seperlima luas
Indonesia. Pengamanan wilayah muka Bumi seluas itu, misalnya dengan
evakuasi, bukan merupakan hal yang praktis untuk dilakukan. Namun,
pengamanan atau kesiapsiagaan di wilayah udara perlu menjadi perhatian.
Saat ini, terdapat portal orbit.sains.lapan.go.id yang memberikan informasi
benda orbital yang berada di atas wilayah Indonesia serta benda-benda
yang berpotensi jatuh. Sistem tersebut telah berhasil membantu dalam
penanganan benda jatuh antariksa di Indonesia, misalnya pada kasus
jatuhnya bekas roket di Sumenep tahun 2016. Hingga triwulan IV telah
dilakukan penelitian meliputi Konfigurasi sistem pemantauan benda jatuh
berbasis web dan android, Diagnosis Pertumbuhan serpihan antariksa
diatas ukuran 10 cm, Pemodelan lintasan obyek re-entry menggunakan
pendekatan Astrodinamika, Studi sistem robotik pengamatan benda jatuh
antariksa secara optis, Studi Kelayakan Pengamatan Antariksa Berbasis
Gelombang Radio Frekuensi 1-115 GHz untuk Observatorium Nasional.
Sistem Pengambilan Keputusan Navigasi, Saat ini layanan
informasi parameter indeks gangguan atau irregularitas ionosfer, ancaman
ionosfer pada SBAS serta integritas GNSS untuk berbagai aplikasi pada
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-39-
level proteksi yang didefiniskan belum tersedia di wilayah Indonesia yang
diberikan oleh Pussainsa melalui SWIFTs. Sehingga aplikasi GNSS di
Indonesia belum optimal untuk keperluan pemetaan dan penggunaan
secara umum. Penelitian dan pengembangan DSS navigasi bertujuan untuk
untuk memonitoring dan memprediksi ionosfer jangka pendek sehingga
dapat digunakan untuk mitigasi efek ionosfer pada aplikasi GNSS di
Indonesia khususnya pada pengguna PPP. Monitoring ionosfer dan
performa GNSS akan dibangun dalam bentuk DSS navigasi yang
terintegrasi dengan SWIFTS. Layanan PPP GNSS juga perlu
dikembangkan untuk meningkatkan jumlah pengguna sains antariksa.
Hingga triwulan IV telah dicapai hasil penelitian Pengembangan metode
penentuan posisi dan TEC presisi menggunakan Uncombined Precise
Point Positioning, Pemetaan ionosfer regional Indonesia dengan format
IONEX, Pengembangan metoda pemetaan indeks gangguan ionosfer untuk
nevigasi berbasis satelit, Pemodelan ancaman ionosfer untuk SBAS.
Sistem Pengambilan Keputusan Komunikasi Radio,
Pengembangan DSS Komunikasi radio bertujuan menyediakan prototipe
DSS yang siap dioperasikan untuk mendukung pengambilan keputusan
untuk mengoptimalkan kanal/frekuensi radio HF di lembaga pengguna.
Dalam hal ini, prototipe DSS adalah sistem pendukung keputusan
penggunaan kamunikasi radio yang beroperasi dalam kendali Pusat Sains
Antariksa. Prototipe DSS Komunikasi terdiri dari 3 sub-sistem kunci yaitu
server, based-client, dan remote-client, dan mobile-client. Server berada di
kantor Pusat Sains Antariksa di Bandung; base-client ditempatkan di
stasiun ionosonda di Balai Pengujian dan Peluncuran Roket (BPPR) Garut
di Pameungpeuk; remote-client ditempatkan di Stasiun Peluncuran Roket
di Balai yang sama; dan mobile-client ditempatkan di kapal nelayan di
wilayah Pameungpeuk. Hingga triwulan IV telah dicapai hasil penelitian
berupa Platform telah dikembangkan portal website dengan alamat
http://komrad.sains.lapan.go.id, Informasi quick look data ionogram CADI
dari stasiun pengamatan. Terkoneksi dengan Jaringan Internet sehingga
diharapkan update per 30 menit.
Selain DSS Berbasis Sains Antariksa, capaian utama di Pusat
Sains Antariksa LAPAN termasuk program pembangunan Observatorium
Nasional di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-40-
program nasional yang ditargetkan selesai pada tahun 2020. Dalam
menyelesaikan target tersebut, LAPAN telah bekerja sama dengan
perguruan tinggi, K/L dan pemerintah daerah yaitu : Institut Teknologi
Bandung (ITB), Universitas Nusa Cendana (Undana), Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi
NTT dan Pemkab Kupang. Hingga akhir tahun 2019, kemajuan
Observatorium Nasional meliputi gedung penunjang sarana dan prasarana
observatorium nasional di Timau sudah selesai sesuai target; Koordinasi
dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat terus dilakukan untuk
mendukung proses perbaikan jalan menuju kawasan pembangunan
observatorium nasional. Hingga saat ini pembangunan gedung teleskop 3,8
M dihentikan sementara pekerjaannya dengan progres pekerjaan
Pembangunan Gedung Teleskop Optis Diameter 3.8 Meter saat ini sudah
mencapai 93 % atau telah siap untuk dipasangi Dome (Kubah) Teleskop,
namun dome (kubah) tersebut belum bisa terpasang karena sampai dengan
saat ini perbaikan jalan Takari-Lelogama-Timau sepanjang 17,3 Km masih
belum dapat dilaksanakan oleh PUPR/BPJN Provinsi NTT sehingga
terdapat resiko ketidakpastian waktu pekerjaannya serta penghematan
anggaran secara nasional untuk refocusing penanggulangan covid-19,
mengakibatkan rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat untuk memperbaiki jalan akses dari Lelogama ke Timau sepanjang
17,3 KM, dan baru dapat terlaksana sepanjang 2 KM pada tahun 2020,
sisanya sepanjang 15,3 KM akan dilaksanakan pada tahun 2021
(berdasarkan pertemuan pada tanggal 27 Agusutus 2020 antara BPJN
Prov. NTT dan Pussainsa).
Rencana selanjutnya hingga akhir anggaran tahun 2020 adalah
dengan melakukan dispensasi perpanjangan kontrak terhadap
pembangunan gedung teleskop. Perpanjangan kontrak dilakukan karena
pemasangan teleskop belum dapat dilakukan hingga jalan selesai
diperbaiki. Kementerian PUPR besama Pemprov NTT menargetkan pada
semester I 2021 jalan sudah dapat dilalui oleh kendaraan berat untuk
menempatkan teleskop.
Kegiatan tersebut di atas dapat meningkatkan produktivitas rakyat
dan daya saing di Pasar Internasional dalam bidang Pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-41-
Matriks Tantangan ke Depan No. Tantangan ke Depan Arah Kebijakan
1 Meningkatkan potensi internal LAPAN:
- Pagu anggaran LAPAN;
- Sumber Daya Manusia LAPAN;
- Sarana dan Prasarana LAPAN;
Mewujudkan LAPAN menjadi Pusat
Ungulan Penerbangan dan Antariksa untuk
Mewujudkan Indonesia Yang Maju dan
Mandiri;
2 Meningkatkan kualitas dan pemanfaatan
produk/hasil litbang penerbangan dan
antariksa;
1. Mewujudkan LAPAN sebagai prime
mover penelitian dan pengembangan
iptek penerbangan dan antariksa untuk
mendukung pembangunan nasional;
2. Meningkatkan persentase Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN)
produk/hasil litbang penerbangan dan
antariksa;
3. LAPAN berperan dalam mendukung
pembangunan dan penanggulangan
bencana nasional;
Opini Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan
LAPAN. BPK melakukan pemeriksaan dengan berdasarkan pada standar
pemeriksaan keuangan negara yang meliputi pengujian bukti-bukti yang
mendukung pengungkapan dalam laporan keuangan. Pemeriksaan tersebut
meliputi penilaian atas penerapan prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat. Penilaian atas kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, penilaian atas keandalan sistem
pengendalian internal yang berdampak material terhadap laporan
keuangan, serta penilaian terhadap pengujian laporan keuangan secara
keseluruhan.
Berturut-turut opini yang diberikan terhadap laporan keuangan
LAPAN sebagai berikut:
Tabel Opini BPK atas Laporan Keuangan LAPAN
Tahun 2009-2020
TAHUN JENIS PEMERIKSAAN OPINI BPK
2010 LK 2009 WTP
2011 LK 2010 WTP
2012 LK 2011 WTP
2013 LK 2012 WDP
2014 LK 2013 WDP
2015 LK 2014 WDP
2016 LK 2015 WTP
2017 LK 2016 WTP
2018 LK 2017 WTP
2019 LK 2018 WTP
2020 LK 2019 WTP
Selama periode Tahun Anggaran 2020, output strategis yang
telah dicapai oleh LAPAN sebagai berikut:
No Uraian Output Pagu (Rp) Realisasi Belanja
(Rp)
% Penyerapan
Target Keluaran
Realisasi Volume
Keluaran
Progres Capaian Output
(%)
1 005. Data citra resolusi menengah,
82.532.788 80.569.967 97.62 % 2.787.500,00 2.878.397,33 103.30
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-42-
tinggi dan sangat tinggi
(km2)
Realisasi akuisisi data citra resolusi menengah, tinggi dan sangat tinggi s/d Desember 2020 sejumlah 2.878.397,33 kilometer persegi
2
004. Pembangunan Observatorium Nasional di NTT 46.404.576 5.905.575 77.38 % 1,00 1,00 100
(Observatorium)
Sampai dengan Desember 2020 hampir seluruh paket pekerjaan sudah terlaksana 100% kecuali Paket Pekerjaan Pembangunan Laboratorium Kendali IV Balai Pengelola Observatorium Nasional LAPAN Kupang belum 100%.
3
009. Sistem Pendukung Keputusan (DSS) Dinamika Atmosfer Ekuator Untuk Keselamatan Transportasi, Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim
2.280.686 2.238.030 98.13 % 3,00 3,00 100
(Sistem)
Telah dilakukan penelitian dan pengembangan DSS Keselamatan Transportasi (JATAYU), DSS Ketahanan Pangan (KAMAJAYA), & DSS Perubahan Iklim (SRIRAMA)
4
012. Model pemanfaatan dan Informasi Penginderaan Jauh untuk mendukung tujuan pembangunan nasional berkelanjutan (SDGs)
2.432.594 2.370.962 97.47 % 14,00 14,00 100
(Model)
Progres seluruh Model seperti Ketahanan Pangan, Air Bersih dan Sanitasi, Penanganan perubahan iklim, Ekosistem laut dan pesisir telah mencapai 100%
5
016. Platform layanan digital penginderaan jauh untuk kawasan konservasi, pencegahan pencemaran, kebencanaan, dan pemanfaatan SDA
3.252.313 3.246.776 99.83 % 1,00 1,00 100
(prototipe)
Tahapan kegiatan seperti Penyusunan Proposal Teknis, Literatur review/ Study Pustaka, Pencarian dan Pengumpulan Data, Pengembangan Metode, Survey Lapangan, Kolokium/ Pertemuan Teknis, Laporan Teknis Kegiatan, KTI telah mencapai 100%
6
005. Pesawat N219 Amphibi 26.830.059 26.783.172 99.83 % 1,00 1,00 100
(Tipe)
Realisasi berupa Belanja Modal atas pelunasan pekerjaan Dokumen Prelimenary Design Pengembangan Pesawat N219-A, Design dan Analysis Basic Amphibian Aircraft Phase I
7
008. Sistem Misi MALE UAV 5.640.629 5.566.929 98.69 % 1,00 1,00 100
(Tipe)
Mission System : Karena adanya penghematan anggaran untuk mission system dialihkan di tahun 2021. Sehingga tahun 2020 ini LAPAN support konsursium MALE dalam Pengembangan System Test Bench Mission System.
8
009. Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)
125.000.000 56.071.974 44.86 % 1,00 0,55 55
(Laboratorium)
Kontruksi fisik pembangangunan Lab DO-160 mencapai 70% berupa pekerjaan struktur, rangka atap spaceframe dan rangka atap baja ringan, plesteran dan acian, ground water tank, biofilter, lapisan pondasi bawah jalan, dan elektrikal. Sedangkan untuk pekerjaan Peralatan Lab mencapai progres sekitar 35% dan pekerjaan Peralatan Pendukung Lab mencapai sekitar 65%. Sedangkan untuk realisasi anggaran mencapai 45% untuk sisa pekerjaan akan dilanjutkan di tahun 2021
9 Satelit Konstelasi Komunikasi Orbit Rendah
11.833.119 11.390.160 96.26 % 1,00 1,00 100
1. User Terminal/Interface Satelit Konstelasi LAPAN (Produk Tree User Terminal, Evaluasi komunikasi user terminal menggunakan teknologi LPWAN via satelit LEO, Desain Antena Patch)
2. Kegiatan Payload Komunikasi (menyusun rekomendasi pengadaan komponen satelit konsteliasi) 3. Kegiatan Bus Sistem (Simulasi kendali buck converter untuk sistem daya, Simulasi attitude mode) 4. Kegiatan Struktur (Melakukan pengujian deployable solar panel Satelit Konstelasi, Teknik Pendekatan dan Analisis Thermal
Struktur Satelit Konstelasi, Pemilihan Material) 5. Kegiatan Orbit analysis and Space environment (Melakukan analisa 3 space environment (GCRs) untuk satelit konstelasi
dengan SPENVIS, Launcher Trade off) 6. Kegiatan Ground station Network (Penyusunan Preliminary Design Review (PDR) Ground Segment Untuk Satelit
Konstelasi, Finalisasi Spesifikasi Teknis Antena Untuk Stasiun Bumi Biak, Pengukuran Interferensi Pita-L Menggunakan Antena Orbital 3.0m, Interferensi Pita-X Menggunakan Antena Orbital 3.0m)
10
006. Prototipe roket bertingkat 100 KM 39.039.840 33.203.726 85.05 % 1,00 1,00 100
(Prototipe)
Sedang dilaksanakan penyusunan alat di CGWIC China dan pembayaran tenaga strategis untuk Litbang yang menunjang program kerjasama roket bertingkat
11
001. Produk Litbangyasa Teknologi dan Data Penginderaan Jauh
1.600.000 1.166.562 72.91 % 6,00 6,00 100
(prototipe)
Capaian hingga Desember adalah 6 prototipe yaitu Dokumen LAPAN Engine, EWS_IDeAS_MODIS_Dokumentasi_V1 (Dalam koordinasi dengan KLHK untuk operasionalisasi), Data Cube Landsat 8 Rancang Smart GS untuk Kebencanaan, Modul pengolahan data MODIS NPP sudah operasional. Prototipe Desain dan Pengembangan Sensor Kamera Udara Imager Pushbroom Multispektral Dual CMOS Kamera (KUPBMS-VN-2B) (tahap integrasi)
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-43-
12
007. Space Map untuk Multi Sektor 800.000 561.190 70.15 % 1,00 2,00 200
(modul)
Jumlah modul / portal sampai dengan Desember yaitu untuk Provinsi Kaltara & Provinsi Kaltim
13
013. Sistem Penyediaan Data dan Produk Data Hotspot
2.400.000 2.235.635 93.15 % 1,00 1,00 100
(sistem)
Sistem hotspot sudah operasional dan terus menerus dikembangkan informasinya untuk direplikasi oleh pengguna K/L dan Pemda.
14
010. Informasi cuaca antariksa 2.469.307 2.099.399 85.02 % 3,00 3,00 100
(Sistem)
Telah dilakukan penelitian litbang dariketiga DSS oleh masing-masing PI dan timnya, serta beberapa layanan telah dilakukan lebih melalui daring dan sosial media seperti webinar, web, youtube, dan instagram.
15
007. Teknologi Operasi Terbang dan Diseminasi 1.000.000 983.517 98.35 % 2,00 2,00 100
(Uji Teknologi)
1. Telah dilaksanakan 1 kali operasi terbang menggunakan quadrotor berupa Pemetaan daerah tanah longsong di Desa Harkatjaya, Kecamatan Sukajaya, Kab. Bogor
2. Telah dilakukan Pemantauan kapal ilegal di perairan Kabupaten Pandeglang (permintaan Bareskrim Polri) menggunakan LSU-02 NGLD
3. Telah dilaksanakan operasi terbang berupa demo Drone Smart Farming V1.0 di Humbang Hasundutan dan Bumiayu 4. Telah dilakukan demo dan uji terbang menggunakan DSF dilakukan di Kab. Agam – Sumatera barat, pada tanaman padi 5. Melakukan demo dan uji terbang di Kabupaten Tegal dalam acara SMK Mbangun desa utk supporting penyemprotan (Pra
tanam dan tanam) pada penanaman kacang tanah di lahan kerjasama antara SMK Astrindo dengan desa di Kab. Tegal
16
005. Satelit Mikro LAPAN-A4 14.203 13.901 97.88 % 1,00 1,00 100
(Prototipe)
1. Observasi karakterisasi penempatan filter kamera LWIR LAPAN-A4 2. SLIM4 (Pengujian dan karakterisasi) 3. ELLISA (Prototype Elektronik, Desain dan manufaktur mekanik) 4. Desain konseptual, awal, dan rinci perangkat lunak akuisisi data kamera star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR) 5. Uji perangkat lunak akuisisi data kamera star sensor Satelit LAPAN-A4 (STELLAR) 6. Melaksanakan Perhitungan dan Desain Awal Mekanisme Fokus Kamera ELLISA 7. Kegiatan Desain Layout (Desain rinci dan optimasi, Desain ground handling dan sistem transport, Desain rinci payload
platform & payload test equipment, Desain rinci mekanisme deploy solar panel) 8. Kegiatan Manufaktur (Manufaktur frame struktur utama EM/FM & bottom plate EM, Manufaktur struktur internal (pengujian
vibrasi untuk karakterisasi struktur, Manufaktur komponen subsistem satelit - 360 part dimanufaktur diluar)
17
005. Prototipe Roket Untuk Pemanfaatan Khusus
2.834.368 2.039.932 71.97 % 2,00 2,00 100
(Prototipe)
Telah dilakukan uji terbang RX-450 dengan hasil menempuh jarak jangkau 85 km dan Liquid engine RCX telah usai dibuat
A.1.1.4 Aspirasi Masyarakat terhadap LAPAN
Pengembangan produk litbang dan layanan publik LAPAN tidak
terlepas dari berbagai aspirasi dari 4 stakeholder LAPAN yang meliputi
instansi pemerintah, masyarakat pengguna, masyarakat ilmiah, dan
masyarakat umum. Dibawah ini merupakan penjabaran lebih detil
mengenai aspirasi masyarakat terhadap layanan publik LAPAN:
1. Aspek Prosedur
Aspek ini terdiri dari kemudahan akses hasil riset LAPAN melalui
pendekatan media sosial atau media cetak. Tidak hanya itu prosedur
pengajuan permintaan data digital untuk memudahkan pengunjung
dan pemberian kemudahan akses kepada mahasiswa untuk
memperoleh data guna kepentingan akademis juga merupakan
bagian dari aspek prosedur.
2. Waktu Pelayanan
Jangka waktu pelayanan mendapatkan data citra satelit dipercepat 3-
4 hari.
3. Produk, spesifikasi, jenis layanan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-44-
Dalam aspek ini dilakukan penyebarluasan informasi produk kepada
masyarakat melalui sosialisasi, edukasi dengan turun langsung ke
masyarakat (tidak hanya di pulau Jawa), kunjungan ke sekolah-
sekolah, serta melalui pendekatan digital seperti penggunaan website
dan media sosia; dan Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada
masyarakat (tidak hanya di Pulau Jawa) terkait produk, sehingga
menimbulkan kesadaran dan ketertarikan masyarakat.
4. Kompetensi pelaksana
Terdiri dari Penjelasan petugas yang lebih detil terkait proses
mendapatkan data, karena proses pencarian data dinilai sulit serta
tidak diketahui dengan jelas jenis data yang berbayar dan tidak
berbayar, dan adanya petugas pendamping khusus sehingga
pengunjung memperoleh informasi secara detil
5. Perilaku pelaksana
Petugas lebih profesional saat memberikan pelayanan disaat ada
kunjungan (fokus mendampingi, tidak menjalankan pekerjaan lain).
6. Maklumat layanan
Aspek ini menunjukkan pemberian informasi terkait waktu
memperoleh data (layanan)
7. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan
Penanganan ini berupa memfungsikan dengan baik sarana
pengaduan/saran dan masukan; Penanganan pengaduan/saran dan
masukan lebih responsive; dan Menambah variasi sarana pengaduan
seperti sms center, media sosial, dan lain-lain.
8. Sarana dan prasarana
Aspek ini menunjukkan melengkapi fasilitas laboratorium dan
memperbaiki fasilitas penunjang yang rusak; menyediakan
transportasi khusus untuk pengunjung yang ingin menjelajahi
seluruh area, khususnya pada satker yang menangani teknologi
penerbangan; dan penggunaan gimmick seperti miniatur kepada para
pengunjung untuk menarik minat.
9. Lain-lain
LAPAN diharapkan dapat bekerjasama dengan SKPD,
khususnya yang ada di Kabupaten–Kabupaten. Adanya jadwal
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-45-
berkunjung rutin bagi masyarakat ke unit kerja LAPAN dan
tidak lupa bekerjasama dengan akademisi untuk memudahkan
akses data.
Aspirasi masyarakat terhadap LAPAN dapat terlihat pada data
kerjasama formal antara LAPAN dengan berbagai pihak (Pemerintah
Pusat, Pemda, Perguruan Tinggi, dan Swasta/BUMN) dalam hal
penyediaan data, informasi, dan pemanfaatan teknologi penerbangan dan
antariksa.
Aspirasi-aspirasi tersebut membuktikan bahwa diperlukan
teknologi di bidang penerbangan dan antariksa untuk mendukung
pengembangan wilayah/tata ruang, pemantauan sumber daya alam dan
lingkungan, mitigasi bencana, dan transportasi dalam rangka
pembangunan nasional. Produk litbang dan layanan publik LAPAN
semakin penting dan dibutuhkan bagi kepentingan masyarakat. Hal ini
mendorong LAPAN untuk terus mengembangkan produk litbang dan
meningkatkan layanan kepada masyararakat.
A.1.1.5 Layanan Publik
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk
atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Penyelenggara sendiri adalah setiap institusi penyelenggara
negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. Sebagai
salah satu institusi penyelenggara negara, LAPAN berkewajiban
memberikan layanan publik kepada setiap warga negara dan penduduk.
jenis layanan pertama yaitu e-permintaan adalah jenis layanan
LAPAN yang dapat diakses dan didapatkan secara online.
Layanan permintaan LAPAN meliputi beberapa varian
sebagai berikut:
1. Informasi sains antariksa untuk keperluan: navigasi, komunikasi
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-46-
radio, benda jatuh antariksa, fenomena antariksa, astronomi dan
astrofisika;
2. Informasi sains dan teknologi atmosfer yang bermanfaat untuk
keselamatan transportasi penerbangan, ketahanan pangan, perubahan
iklim, serta parameter atmosfer dan prediksinya;
3. Informasi satelit LAPAN untuk keperluan: citra, AIS, voice repeater
(VR), magneto meter, dan APRS;
4. Data dan informasi penginderaan jauh, meliputi: data penginderaan
jauh berbagai resolusi (resolusi rendah, resolusi menengah, resolusi
tinggi, resolusi sangat tinggi) dan pemanfaatan informasi
penginderaan jauh untuk sumber daya alam, lingkungan, dan mitigasi
bencana; dan
5. Informasi pengelolaan Reformasi Birokrasi LAPAN, meliputi:
informasi publik terkait perencanaan kinerja, pengelolaan anggaran,
evaluasi kinerja.
Jenis layanan kedua yaitu LAPAN Space Education yaitu jenis
layanan edukasi yang diberikan oleh LAPAN. Bentuk edukasi yang
diberikan terkait sains antariksa dan atmosfer. Layanan LAPAN Space
Education terdiri dari beberapa varian, meluputi seminar/workshop terkait
sains antariksa dan atmosfer; edukasi penerbangan dan antariksa untuk
pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum; LAPAN TV, channel Youtube
“LAPAN RI” dengan konten edukasi terkait antariksa; E-learning portal
education; dan Space mobile game yang tersedia untuk iOS dan Android.
Jenis layanan ketiga yaitu fasilitas berbayar yaitu jenis layanan
yang menyediakan jasa penggunaan fasilitas LAPAN baik untuk pengujian
dan keperluan lainnya. Layanan fasilitas berbayar meliputi:
1. Laboratorium kimia;
2. Laboratorium penerbangan: laboratorium wind tunnel subsonic,
laboratorium vibrasi, laboratorium thermal vacuum chamber,
laboratorium universal testing machine (UTM), laboratorium DO-160
(untuk pengujian komponen pesawat);
3. Laboratorium satelit: laboratorium vibrasi, laboratorium thermal
vacuum chamber, anechoic chamber (EMC, RF), laboratorium AIT
kelas 100.000;
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-47-
4. Stasiun bumi TTC (Telemetry Tracking & Command);
5. Laboratorium roket: laboratorium radiografi, laboratorium
karakteristik material, laboratorium universal testing machine
(UTM)/uji tarik, laboratorium proses propelan (curing);
6. Laboratorium penginderaan jauh.
Jenis layanan keempat adalah pemanfaatan pesawat berawak dan
pesawat tanpa awak untuk keperluan foto udara. Jenis layanan kelima
adalah layanan terbatas teknologi roket yang terdiri dari dua jenis layanan,
yaitu layanan desain dan layanan manufaktur roket. Jenis layanan berbayar
yang akan menjadi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) LAPAN
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2019 tentang Jenis
dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 601/KMK.02/2019 tentang
Persetujuan Penggunaan Dana Penerimaan Negara Bukan Pajak Pada
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. PNBP LAPAN berasal
dari pemberian layanan penerbangan dan antariksa. Pemberi layanan yang
dimaksud adalah Deputi Bidang Penginderaan Jauh; Deputi Bidang Sains
Antariksa dan Atmosfer; dan Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan
Antariksa. Dimana, esekutor atau pemberi layanan merupakan unit kerja
setingkat Eselon II pada masing-masing kedeputian.
A.1.1.6 Regulasi Kewenangan LAPAN
Pembentukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun
1963 tentang LAPAN yang telah diperbaharui dengan Peraturan Presiden
Nomor 49 Tahun 2015 tentang LAPAN. Terdapat beberapa regulasi dalam
bentuk peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan pelaksanaan
kegiatan LAPAN, terutama Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013
tentang Keantariksaaan. Undang-Undang tersebut menempatkan LAPAN
sebagai Lembaga utama penyelenggara keantariksaan di Indonesia.
Beberapa regulasi lain yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi
LAPAN, meliputi:
1. Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan;
2. Undang-Undang No 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan;
3. Undang-Undang No 11 Tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-48-
Pengetahuan dan Teknologi;
4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan
Penilaian Kesesuaian;
5. Peraturan Pemerintah No 20 Tahun 2005 tentang tentang Alih
Teknologi Kekayaan Intelektual serta Penelitian dan Pengembangan
oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan;
6. Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 2018 tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Kegiatan Penginderaan Jauh;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem
Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian;
8. PeraturanPemerintah No 14 Tahun 2019 tentang Tarif Atas Jenis
Penerimaan Negara BukanPajak Yang Berlaku Pada Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional;
9. Peraturan Presiden No 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri
Nasional (lampiranPeraturanPresiden);
10. Peraturan Presiden No 49 Tahun 2015 tentang Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional;
11. Peraturan Presiden No 45 Tahun 2017 tentang Rencana Induk
Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016-2040;
12. PeraturanPresiden No 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset
Nasional Tahun 2017-2045;
13. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengesahan
Persetujuan Antara pemerintah Republik Indonesia dan Republik
Rakyat Tiongkok mengenai Kerja Sama Eksplorasi dan Pemanfaatan
Ruang Angkasa untuk Maksud Damai (Agreement Beetween The
Government of The Republic of Indonesia and The Government of
The People Republic of China on Cooperation in The Exploration
and Peaceful Use of Outer Space);
14. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024; dan
15. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 38 Tahun 2019 Tentang Prioritas Riset Nasional
Tahun 2020- 2024.
A.1.2 Potensi dan Permasalahan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-49-
A.1.2.1 Kekuatan
1. Meningkatnya kebutuhan nasional terhadap informasi berbasis
sains antariksa dan atmosfer untuk mendukung ketahanan
ekonomi nasional berkelanjutan. Sehingga, penyediaan layanan
data dan informasi sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk
lebih cepat, akurat, dan sesuai kebutuhan;
2. Awareness masyarakat terkait sains antariksa dan atmosfer
semakin meningkat, sehingga:
a. Penyediaan layanan data dan informasi sains antariksa dan
atmosfer dituntut lebih cepat dan akurat;
b. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk
menghasilkan produk litbang yang dapat dihilirisasi;dan
c. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer dituntut untuk
mampu berinovasi dan menjadi inkubator wisata ilmiah
keantariksaan.
3. Industri Teknologi 4.0 (IoT, AI, cloud, robotic) berkembang
pesat sehingga terdapat beberapa potensi, diantaranya:
a. Pengumpulan dan penyebarluasan data dan informasi sains
antariksa dan atmosfer menjadi near-realtime;
b. Data dan informasi untuk kebutuhan litbangyasa semakin
tersedia dan mudah diakses; dan
c. Litbangyasa sains antariksa dan atmosfer semakin andal.
4. Perkembangan teknologi navigasi satelit semakin pesat
sehingga litbangyasa sains antariksa dan atmosfer untuk
mendukung navigasi satelit menjadi semakin dibutuhkan;
5. Terjadinya kerusakan lingkungan hidup dan perubahan iklim
global menuntut kontribusi litbangyasa sains antariksa dan
atmosfer untuk dapat mengembangkan green-technology;
6. Adanya Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development
Goals (SDGs), diantaranya:
a. Hilirisasi produk litbangyasa semakin berkembang;
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-50-
b. Litbangyasa dituntut mampu untuk membangun jejaring
kerjasama/kemitraan (litbang dan/atau pendanaan) dengan
pihak luar (instansi pemerintah dan swasta).
7. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri
Pertahanan menuntut kemandirian penggunaan produk alutsista
dalam negeri, sehingga litbangyasa teknologi roket meningkat;
8. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana
Induk Penyelenggaraan Keantariksaan Tahun 2016 – 2040
mengamanatkan:
a. Adanya kebutuhan rancang bangun Roket Pengorbit Satelit
(RPS), sehingga LAPAN harus memprioritaskan
pengembangan RPS melalui pengembangan Roket Sonda;
b. Adanya kebutuhan sistem pemantauan non-satelit. LAPAN
dapat berperan sebagai leading sector dalam
mengoptimalkan sumber daya nasional untuk
mengembangkan teknologi UAV;
c. Adanya kebutuhan konektivitas antar daerah untuk
penumpang, pendistribusian logistik ke daerah terpencil,
pemetaan, dan lain-lain. LAPAN diharapkan menjadi
inisiator program pesawat transport nasional varian baru;
9. Belum tersedianya industri satelit di Indonesia, sehingga
LAPAN sebagai penyelenggara penerbangan dan antariksa
nasional dituntut untuk mendukung tumbuhnya industri satelit
nasional;
10. Piramida penelitian dan pengembangan serta industri
penerbangan belum terbentuk, sehingga LAPAN harus dapat
menjadi leading sector pembentukan ekosistem teknologi
penerbangan;
11. Geo-Intelejen digunakan sebagai strategi intelejen negara yang
memiliki dan memanfaatkan satelit, sehingga terdapat potensi
pemanfaatan teknologi penginderaan jauh untuk Geo-Intelijen
Indonesia;
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-51-
12. Amanah pada Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019
Tentang Satu Data Indonesia, sehingga memastikan validitas
data dari sumber terpercayanya (wali data) yang akan
digunakan sebagai input pengambilan keputusan pemerintah;
13. Perkembangan teknologi penginderaan jauh yang terjadi cukup
pesat mendorong potensi pemanfaatan yang lebih luas,
diantaranya:
a. Pemetaan batas wilayah NKRI;
b. Identifikasi sumber daya alam secara akurat;
c. Pencegahan dan penanggulangan bencana;
d. Pemetaan struktur sosial masyarakat;
e. Melihat dampak akibat perang;
f. Remote sensing forensic;
g. Global forest watch;
h. Global rice monitoring (validasi informasi pertanian);
i. Pertambangan, kualitas air dan pencemaran lingkungan;
j. Penegakan hukum (ganja; illegal, unreported,
unregulatedfishing; illegal logging; dan illegal mining); dan
k. Perencanaan ruang (spatial planning)
A.1.2.2 Kelemahan
1. Belum ada kesepakatan internasional terkait pemanfaatan ruang
udara dibawah 100 km, menyebabkan adanya tuntutan agar
litbangyasa sains antariksa dan atmosfer mampu untuk
mendukung industri komunikasi nasional melalui penguasaan
teknologi High-Altitude Platform Station (HAPS) dalam
pemanfaatan ruang udara Indonesia;
2. Adanya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Industri Pertahanan menuntut kemandirian penggunaan produk
alutsista dalam negeri. Saat ini, LAPAN merupakan Lembaga
riset namun dituntut untuk memproduksi roket pertahanan
dalam negeri;
3. Litbangyasa roket LAPAN masih memiliki ketergantungan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-52-
terhadap bahan baku impor;
4. Teknologi roket merupakan teknologi yang tertutup sehingga
LAPAN kesulitan mendapatkan mitra strategis pengembangan
roket;
5. Belum terpetakan potensi ekonomi industri satelit dalam negeri
mengakibatkan tidak optimalnya pemanfaatan hasil litbangyasa
produk satelit LAPAN;
6. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2017 tentang Rencana
Induk Penyelenggaraan Keantariksaan mengamanatkan sistem
pemantauan nonsatelit. Namun, belum ada regulasi dan
sertifikasi UAV secara nasional;
7. Beberapa regulasi belum diterapkan optimal, diantaranya:
a. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Keantariksaan dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan
Penginderaan Jauh menyebutkan bahwa stasiun bumi hanya
dioperasikan oleh Lembaga. Namun pada kenyataannya
beberapa K/L mulai mengoperasikan stasiun bumi
walaupun dengan ketelitian yang berbeda;
b. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Keantariksaan menyebutkan bahwa prioritas pemanfaatan
frekuensi untuk kegiatan penginderaan jauh, namun saat ini
pemanfaatan frekuensi berdasarkan prioritas yang
membayar; dan
c. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (KSP) Pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 menyebutkan bahwa
Badan Informasi Geospasial (BIG) adalah wali data 24
spasial, sementara Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2018 tentang Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan
Penginderaan Jauh menyatakan bahwa wali data
penginderaan jauh adalah LAPAN.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-53-
8. Belum optimalnya networking resources (jejaring) baik dengan
perguruan tinggi (PT), kementerian/lembaga (K/L) terkait,
diaspora, maupun organisasi internasional dalam mendukung
kegiatan kajian kebijakan.
A.1.2.3 Peluang
1. Antariksa di atas Indonesia yang merupakan daerah anomali
menarik komunitas internasional untuk mengamati sehingga Para
peneliti berkesempatan untuk melakukan kerjasama agar dapat
ikut berkontribusi dalam kegiatan internasional.
2. Minat komunitas internasional dalam mempelajari fenomena
atmosfer ekuator dan kopling atmosfer-antariksa di lintang rendah
semakin meningkat sehingga peran LAPAN semakin penting.
3. Adanya isu perubahan iklim, sehingga LAPAN terpacu untuk
menyediakan data satelit terkait mitigasi perubahan iklim.
4. Meningkatnya kebutuhan akan hasil pengkajian kebijakan yang
berkualitas oleh pengambil kebijakan (policy driven research)
yang dapat menjawab isu-isu strategis terkini di bidang
penerbangan dan antariksa. (Desains-Pusat kajian kebijakan)
5. UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Perpres
Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional,
menempatkan LAPAN sebagai litbang pengembangan pesawat
terbang, menjustifikasi peran LAPAN dalam dunia industri
pesawat terbang. (Detekgan-Pustekbang)
6. Tersedianya industri untuk mendukung teknologi penerbangan
(contoh: PT. Dirgantara Indonesia) sehingga Pustekbang mudah
merealisasikan produk penerbangan dan berkesempatan menjadi
partner strategis bagi industri penerbangan nasional. (Detekgan-
Pustekbang)
7. Berkesempatan menjadi leader dan pemegang program pesawat
transport nasional N-219, ini menjadi awal yang baik untuk
menjadi leader berikutnya dalam pengembangan pesawat transport
nasional.
8. Meningkatnya permintaan pemanfaatan pesawat tanpa awak untuk
berbagai keperluan, baik untuk keperluan sipil, pemantauan,
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-54-
pemetaan, kebencanaan maupun keperluan penggunaan khusus.
9. Kondisi geografis Indonesia sebagai Negara maritim dan
kecenderungan penerapan blue economy memerlukan teknologi
penerbangan dan antariksa untuk dimanfaatkan dalam pemantauan
sumber daya alam dan lingkungan.
10. Roket merupakan salah satu program nasional yang telah
ditetapkan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
11. Semakin banyaknya pengguna teknologi satelit untuk membuat
satelit secara mandiri untuk keperluan mereka sendiri.
12. Banyak tawaran kerjasama pengembangan teknologi satelit.
13. Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan
menempatkan LAPAN sebagai lembaga yang diberi kewenangan
untuk menyediakan dan mengelola, mengoperasikan dan mengatur
stasiun bumi, serta mengolah dan menentukan standar pengolahan
data penginderaan jauh. Undang-undang dapat memberikan
kewenangan kepada Lembaga sebagai penyelenggaran utama
kegiatan penginderaan jauh.
14. Data satelit penginderaan jauh saat ini telah dimanfaatkan oleh
Kementrian/Lembaga, Pemda, TNI dan Polri dalam pelaksanaan
dan perencanaan pembangunan di berbagai sektor. Data
penginderaan jauh multi sensor dan multi resolusi dimanfaatkan
untuk: pemetaan dasar, pemantauan dan inventarisasi sektor
kehutanan, pemantauan dan inventarisasi sektor pertanian, mitigasi
bencana, dll. Kebutuhan data satelit penginderaan jauh yang
sangat besar untuk berbagai keperluan ini, memberikan peluang
untuk LAPAN untuk semakin berkiprah dalam pembangunan
nasional. Hal lain adalah adanya isu perubahan iklim. LAPAN
sebagai satu-satunya institusi yang mampu menyediakan data
satelit secara konsisten dan kontinyu, memiliki peluang untuk
membangun kerjasama nasional dan international yang saling
menguntungkan dalam pengembangan kompentensi SDM dan
infrastruktur.
15. Banyaknya permintaan informasi sektor berbasis data
penginderaan jauh dan juga permintaan stakeholder agar metode
yang dibangun lebih akurat. Peluang lain adalah adanya tawaran
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-55-
kerjasama pengembangan metodologi dari instansi lain baik dalam
maupun luar negeri. Kegiatan kerjasama dengan instansi litbang
baik dalam maupun luar negeri akan meningkatkan kualitas
metode yang akan dibangun.
16. Trend kerjasama internasional antar lembaga keantariksaan di
lingkup Asia Pacific menjadi peluang untuk knowledge and
technologysharing yang terbuka luas.
17. Kebutuhan bahan kebijakan dan kajian akademis peraturan
perundang-undangan di bidang penerbangan dan antariksa yang
tepat waktu dan tepan guna untuk kepentingan nasional.
A.1.2.4 Tantangan
1. Adanya kebijakan internasional Missile Technology Control
Regime (MTCR) yang mengakibatkan pembatasan transfer
teknologi sensitif sehingga menyulitkan pengembangan teknologi
keantariksaan.
2. Kurangnya industri dalam negeri yang mendukung pembuatan
komponen untuk pengembangan teknologi penerbangan dan
antariksa.
3. Belum memiliki bandara riset (ilmiah) untuk melakukan uji
terbang hasil litbang penerbangan dan antariksa.
4. Adanya pengembangan wilayah perumahan dan fasilitas publik di
sekitar fasilitas LAPAN yang mengganggu aktivitas uji Litbang.
5. Anggaran untuk Iptek masih rendah, sedangkan fokus RPJMN
tahap 3 mengarahkan perekonomian berbasis SDA dengan
mengutamakan Iptek.
6. Tersedianya regulasi untuk industri pesawat terbang yang
mengharuskan adanya sertifikasi desain dan manufaktur serta
sertifikasi SDM.
7. Belum adanya regulasi operasionalisasi untuk pesawat tanpa awak
dan roket sehingga LAPAN dituntut untuk mempersiapkan
regulasinya.
8. Kepres pengadaan barang dan jasa tidak cocok dengan sistem
pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif.
9. Keterbatasan lahan untuk pengujian roket.
10. Dengan peluang pemanfaatan data yang sangat besar, tantangan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-56-
utama dalam penyelenggaraan penginderaan jauh adalah
pemenuhan terhadap standard baik dalam metoda maupun
produknya. Pemenuhan terhadap standard ini yang akan menjamin
legalitas produk ketika akan dijadikan bahan untuk kebijakan
publik. Pemenuhan standar ini meliputi kecepatan penyampaian
data kepada pengguna, ketepatan data baik dalam sisi geometrik
maupun radiometrik. Tuntutan untuk melakukan standardisasi
kualitas produk dan sertifikasi harus dilaksanakan demi kepuasan
pengguna.
11. Tantangan lain berkaitan dengan ketergantungan pada teknologi
asing. Penyelenggaraan kegiatan penginderaan jauh nasional
masih bergantung pada satelit-satelit yang dibuat dan dioperasikan
oleh negara-negara maju.
12. Indeks pembangunan manusia Indonesia masih rendah sehingga
berpengaruh terhadap perkembangan litbang keantariksaan.
A.1.2 Visi
“Penggerak Sektor-Sektor Pembangaunan Nasional Berbasis
IPTEK Penerbangan dan Antariksa Dalam Mewujudkan Visi
Misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Maju Yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong.”
Melalui Visi tersebut, semua upaya strategis yang dilakukan
LAPAN harus bermuara untuk menggerakkan seluruh sektor
pembangunan nasional melalui penerapan IPTEK penerbangan
dan antariksa secara komprehensif dan terintegrasi sehingga dapat
turtu serta dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat,
mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
pembangunan nasional;
2. Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan penginderaan jauh
A.1.3 Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan tersebut, maka misi yang
diemban adalah penguatan struktur ekonomi yang produktif,
mandiri, dan berdaya saing melalui pembangunan nasional
berbasis IPTEK penerbangan dan antariksa, diantaranya melalui:
1. Mendorong pemanfaatan sains antariksa dan atmosfer untuk
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-57-
untuk pembangunan nasional;
3. Menumbuhkan ekosistem produk teknologi penerbangan dan
antariksa untuk pembangunan nasional;
4. Mengelola kebijakan penerbangan dan antariksa nasional;
5. Mewujudkan birokrasi LAPAN berkelas dunia.
A.1.4 Tujuan
1. Terwujudnya produk penelitian, pengembangan, dan
pemanfaatan penerbangan dan antariksa, serta
penyelenggaraan keantariksaan dalam mendukung misi
Presiden dan Wakil Presiden;
2. Terwujudnya birokrasi LAPAN berkelas dunia untuk
mendukung misi Presiden dan Wakil Presiden.
A.1.5 Sasaran Strategis
1. Meningkatnya pemanfaatan produk inovasi penerbangan dan
antariksa untuk pembangunan nasional.(Stake holder
perspective)
2. Meningkatnya kepuasan pengguna terhadap produk dan
layanan penerbangan dan antariksa nasional.(Customer
perspective)
3. Meningkatnya keunggulan Litbangyasa penerbangan dan
antariksa sesuai prioritas nasional.(Internal process
perspective)
4. Terselenggaranya pengelolaan kebijakan, standar, dan inovasi
penerbangan dan antariksa berbasis penelitian.(Internal
process perspective)
5. Meningkatnya kematangan kapabilitas Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) peneribangan dan antariksa
nasional.(Internal process perspective)
6. Terwujudnya produk dan layanan penerbangan dan antariksa
nasional sesuai kebutuhan.(Internal process perspective)
7. Terselenggaranya kerjasama dalam penyelenggaraan
penerbangan dan antariksa.(Internal process perspective)
8. Terbangunnya hubungan baik dengan pengguna.(Internal
process perspective)
9. Terselenggaranya Reformasi Birokrasi LAPAN menuju
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-58-
birokrasi kelas dunia.(Learn and growth perspective)
A.1.6 Sistem Nilai
1. Berorientasi pada pengguna layanan
Seluruh ASN LAPAN harus bersama bergerak untuk
mengedepankan layanan diatas segalanya. Beorientasi
kepada pengguna layanan bermakna bahwa pengguna layanan
adalah “raja”, sehingga kebutuhannya terkait produk serta
data dan informasi penerbangan dan antariksa nasional harus
terpenuhi sesuai standar kualitas yang diharapkan
2. Akuntabel
Dalam konteks sistem nilai ini, Akuntabel bermakna bahwa
seluruh ASN LAPAN harus mampu mengelola sumber daya
dan kegiatan secara bertanggung jawab sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Inovatif
Sistem nilai Inovatif menekankan ASN LAPAN untuk
mampu menemukan terobosan kreatif dalam bekerja. Sistem
nilai ini menekankan ASN LAPAN untuk tidak terjebak
dalam zona nyaman dan keluar dari rutinitas dalam bekerja,
sehingga produktifitas akan meningkat.
4. Integritas
Sistem nilai integritas menuntut ASN LAPAN untuk bekerja
secara profesional dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
pekerjaan yang dilakukan. Dalam konteks bekerja, integritas
juga menuntut ASN untuk menjunjung kode etik dalam
bekerja, tidak KKN serta mengedepankan kejujuran.
5. Kolaboratif
Sistem nilai Kolaboratif menuntut ASN LAPAN harus
mampu untuk membangun kerjasama, baik internal maupun
eksternal. Dalam pelaksanaannya, setiap ASN LAPAN harus
mampu bekerja dengan lebih mengedepankan kerja tim (team
work) daripada kerja individu.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-59-
Pendekatan
Penyusunan
Laporan
Keuangan TA
2020 Audited
A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan TA 2020 Audited
Laporan Keuangan LAPAN mencakup seluruh aspek keuangan yang
dikelola oleh satker di lingkungan LAPAN. Laporan Keuangan LAPAN
TA 2020 Audited merupakan hasil konsolidasi dari Laporan Keuangan
satker di lingkungan LAPAN.
Berikut ini adalah daftar satker di lingkungan LAPAN:
No. Kode
Satker
Nama Satker
1. 017063 Biro Perencanaan dan Keuangan
2. 660117 Biro Kerjasama Hubungan Masyarakat dan Umum
3. 666121 Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Hukum
4. 650172 Inspektorat
5. 015518 Pusat Inovasi dan Standar Penerbangan dan Antariksa
6. 652669 Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh
7. 560600 Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Parepare
8. 652652 Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh
9. 450401 Balai Kendali Satelit, Pengamatan Antariksa dan Amosfer dan
Penginderaan Jauh Biak
10. 662731 Pusat Sains Antariksa
11. 450397 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer
12. 015517 Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Penerbangan dan Antariksa
13. 653483 Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan Antariksa
14. 526394 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pasuruan
15. 552734 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Pontianak
16. 650168 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Agam
17. 689092 Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang
18. 652673 Pusat Teknologi Penerbangan
19. 652680 Pusat Teknologi Roket
20. 524362 Pusat Teknologi Satelit
21. 524376 Balai Teknologi dan Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut
22. 555082 Satker Konsolidasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Laporan Keuangan LAPAN terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran,
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-60-
Basis
Akuntansi
A.3. Basis Akuntansi
LAPAN menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan penyajian
Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas serta basis
kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran. Basis
akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan
peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa
memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang mengakui
pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Dasar
Pengukuran
A.4. Dasar Pengukuran
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan
memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang
diterapkan oleh LAPAN dalam penyusunan dan penyajian Laporan
Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.
Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi
atausebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untukmemperoleh aset
tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumberdaya ekonomi yang
digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajibanyang bersangkutan.
Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakanmata uang rupiah.
Transaksi yang menggunakan mata uang asingdikonversi terlebih dahulu
dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.
Kebijakan
Akuntansi
A.5 Kebijakan Akuntansi
Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan TA 2020 Audited telah
mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan
akuntansi merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi,
aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas
pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Kebijakan
akuntansi yang diterapkan dalam laporan keuangan ini adalah merupakan
kebijakan yang ditetapkan oleh LAPAN. Disamping itu, dalam
penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-61-
yang sehat di lingkungan pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam
penyusunan Laporan Keuangan LAPAN adalah sebagai berikut:
Pendapatan-
LRA
(1) Pendapatan – LRA
• Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum
Negara (KUN).
• Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber
pendapatan.
Pendapatan-
LO
(2) Pendapatan– LO
• Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk
sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO
pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai
berikut:
Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai
dilaksanakan
Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara
nilai dan periode waktu sewa.
Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat
keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan.
• Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.
Belanja (3) Belanja
• Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride
tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah.
• Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.
• Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-62-
belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran
tersebut disahkan oteh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN).
• Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
Beban (4) Beban
• Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam
periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa
pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
• Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi
aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
• Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan
selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi
diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan
Aset (5) Aset
• Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap dan Aset
Lainnya.
Aset Lancar a. Aset Lancar
• Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal.
Kas dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
• Investasi Jangka Pendek BLU dalam bentuk surat berharga
disajikan sebesar nilai perolehan sedangkan investasi dalam
bentuk deposito dicatat sebesar nilai nominal.
• Piutang diakui apabila menenuhi kriteria sebagai berikut:
Piutang yang timbul dari Tuntutan Perbendaharaan/ Ganti
Rugi apabila telah timbul hak yang didukung dengan
Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan/atau telah
dikeluarkannya surat keputusan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap.
Piutang yang timbul dari perikatan diakui apabila terdapat
peristiwa yang menimbulkan hak tagih dan didukung
dengan naskah perjanjian yang menyatakan hak dan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-63-
kewajiban secara jelas serta jumlahnya bisa diukur dengan
andal.
• Piutang disajikan dalam neraca pada nilai yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Hal ini diwujudkan
dengan membentuk penyisihan piutang tak tertagih. Penyisihan
tersebut didasarkan atas kualitas piutang yang ditentukan
berdasarkan jatuh tempo dan upaya penagihan yang dilakukan
pemerintah. Perhitungan penyisihannya adalah sebagai berikut:
Kualitas Piutang
Uraian
Penyisihan
Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d. tanggal jatuh tempo 0.5%
Kurang
Lancar
Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama
tidak dilakukan pelunasan 10%
Diragukan Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua
tidak dilakukan pelunasan 50%
Macet
1. Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan
Ketiga tidak dilakukan pelunasan 100%
2. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan
Piutang Negara/DJKN
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan
Perbedaharaan/Ganti Rugi (TP/TGR) yang akan jatuh tempo
12 (dua belas) bulan setelah tanggal neraca disajikan sebagai
Bagian Lancar TP/TGR atau Bagian Lancar TPA.
• Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik
pada tanggal neraca dikalikan dengan:
a. harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan
pembelian;
b. harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
c. harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila
diperoleh dengan cara lainnya.
Aset Tetap b) Aset Tetap
• Aset tetap meliputi seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan
oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang
mempunyai masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun.
• Nilai aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau
harga wajar.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-64-
• Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum
kapitalisasi sebagai berikut:
a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan
peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau
lebih dari Rp1.000.000 (satu juta rupiah);
b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya
sama dengan atau lebih dari Rp25.000.000 (dua puluh
lima juta rupiah);
c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai
minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan
sebagai biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,
jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa
koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.
• Pada tahun 2017 dan 2018, Pemerintah melakukan penilaian
kembali (revaluasi) berdasarkan Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali
Barang Milik Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan
Penilaian Kembali Barang Milik Negara. Revaluasi dilakukan
terhadap aset tetap berupa Tanah, Gedung, dan Bangunan,
serta Jalan, Jaringan, dan irigasi berupa Jalan, Jembatan, dan
Bangunan Air pada Kementerian Negara/Lembaga sesuai
kodefikasi Barang Milik Negara yang diperoleh sampai
dengan 31 Desember 2015. Termasuk dalam ruang lingkup
obyek revaluasi adalah aset tetap pada Kementerian
Negara/Lembaga yang sedang dilaksanakan pemanfaatan.
Pelaksanaan penilaian dalam rangka revaluasi dilakukan
dengan pendekatan data pasar, pendekatan biaya, dan/atau
pendekatan oleh Penilai Pemerintah di lingkungan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan.
Berdasarkan pertimbangan efisiensi anggaran dan waktu
penyelesaian, pelaksanaan penilaian kembali dilakukan dengan
survei lapangan untuk obyek penilaian berupa tanah dan tanpa
survei lapangan untuk obyek penilaian kembali selain tanah.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-65-
• Pada tahun 2019, atas hasil penilaian kembali tahun 2017 dan
2018 terdapat perbaikan/koreksi yang dilakukan untuk
penyempurnaan hasil penilaian kembali agar diperoleh nilai
Aset Tetap yang lebih akurat, andal dan wajar.
• Berdasarkan Surat Anggota BPK Nomor 50/S/IV-XV/01/2020
tanggal 6 Januari 2020 hal Tanggapan atas Penyelesaian
Tindak Lanjut Perbaikan Penilaian Kembali Barang Milik
Negara Tahun 2017-2018 dinyatakan bahwa Pemerintah dapat
menyajikan seluruh hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-
2018 beserta perbaikan dalam LKPP tahun 2019 Audited
sesuai mekanisme yang berlaku.
• Nilai Aset Tetap hasil penilaian kembali menjadi nilai
perolehan baru dan nilai akumulasi penyusutannya adalah nol.
Dalam hal nilai aset tetap hasil revaluasi lebih tinggi dari nilai
buku sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai
penambah ekuitas pada laporan keuangan. Namun, apabila
nilai Aset Tetap hasil revaluasi lebih rendah dari nilai buku
sebelumnya maka selisih tersebut diakui sebagai pengurang
ekuitas pada Laporan Keuangan.
• Aset Tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional
pemerintah yang disebabkan antara lain karena aus,
ketinggalan jaman, tidak sesuai dengan kebutuhan organisasi
yang makin berkembang, rusak berat, tidak sesuai dengan
rencana umum tata ruang (RUTR), atau masa kegunaannya
telah berakhir direklasifikasi ke Aset Lain-Lain pada pos Aset
Lainnya.
• Aset tetap yang secara permanen dihentikan penggunaannya,
dikeluarkan dari neraca pada saat ada penetapan dari entitas
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang
pengelolaan BMN/BMD.
b. Penyusutan Aset Tetap
• Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan
dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.
• Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-66-
a. Tanah
b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)
c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen
sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang
yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk
dilakukan penghapusan
• Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap
dilakukan setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya
nilai residu.
• Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan
metode garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat
disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama
Masa Manfaat.
• Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang
Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik
Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat.
Secara umum tabel masa manfaat tersebut :
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap
Piutang
Jangka
Panjang
d. Piutang Jangka Panjang
• Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang
diharapkan/dijadwalkan akan diterima dalam jangka waktu lebih
dari 12 (dua belas ) bulan setelah tanggal pelaporan.
• Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) dinilai
berdasarkan nilai nominal dan disajikan sebesar nilai yang dapat
direalisasikan.
Aset Lainnya e. Aset Lainnya
• Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset tetap,
Ke lo mp o k A s e t Te t ap M as a M anf aat
Peralatan dan Mesin 2 s .d 20 Tahun
Gedung dan Bangunan 10 s .d 50 Tahun
Jalan, Irigas i dan Jaringan 5 s .d 40 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 Tahun
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-67-
dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah
aset tak berwujud, tagihan penjualan angsuran yang jatuh tempo
lebih dari 12 (dua belas) bulan, aset kerjasama dengan pihak ketiga
(kemitraan), dan kas yang dibatasi penggunaannya.
• Aset Tak Berwujud (ATB) disajikan sebesar nilai tercatat neto
yaitu sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
amortisasi.
• Amortisasi ATB dengan masa manfaat terbatas dilakukan dengan
metode garis lurus dan nilai sisa nihil. Sedangkan atas ATB
dengan masa manfaat tidak terbatas tidak dilakukan amortisasi.
• Masa Manfaat Aset Tak Berwujud ditentukan dengan berpedoman
Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 620/KM.6/2015 tentang
Masa Manfaat Dalam Rangka Amortisasi Barang Milik Negara
berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara
umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:
Penggolongan Masa Manfaat Aset Tak Berwujud
Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat
(tahun)
Software Komputer 4
Franchise 5
Lisensi, Hak Paten Sederhana, Merk, Desain Industri, Rahasia
Dagang, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu. 10
Hak Ekonomi Lembaga Penyiaran, Paten Biasa, Perlindungan
Varietas Tanaman Semusim. 20
Hak Cipta Karya Seni Terapan, Perlindungan Varietas Tanaman
Tahunan 25
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.II, Hak Ekonomi Pelaku
Pertunjukan, Hak Ekonomi Produser Fonogram. 50
Hak Cipta atas Ciptaan Gol.I 70
• Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah disajikan sebesar nilai
buku yaitu harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.
Kewajiban (6) Kewajiban
• Kewajiban pemerintah diklasifikasikan ke dalam kewajiban jangka
pendek dan kewajiban jangka panjang.
a. Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka
pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam
waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman-68-
Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak
Ketiga, Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan
Diterima di Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan
Utang Jangka Pendek Lainnya.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang
jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu
lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.
• Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai
kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi
berlangsung.
Ekuitas (7) Ekuitas
Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan kewajiban
dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari ekuitas disajikan
dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 69 -
B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI
ANGGARAN
Selama periode berjalan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) telah mengadakan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) dari DIPA awal Nomor: SP DIPA-082.01-0/2020 Tanggal 12
November 2019. Hal ini disebabkan adanya perubahan pagu belanja atas
kebijakan Refocusing kegiatan/Realokasi anggaran dan/atau tambahan
alokasi melalui pergeseran anggaran dari Bagian Anggaran Bendahara
Umum Negara (BA BUN) terkait pelaksanaan PC PEN. Berdasarkan
surat Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 15 April 2020,
penyesuaian pagu belanja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) tahun anggaran 2020 adalah sebagai berikut:
Penyesuaian Belanja LAPAN Tahun Anggaran 2020
PENGHEMATANINSENTIF
KERJA
TAMBAHAN
PBI JKN
916,605,926,000 236,274,476,000 - - 680,331,450,000
PENYESUAIAN
PAGU APBNPAGU SETELAH
PENYESUAIAN
Pada Juli 2020, terdapat penambahan pagu atas PNBP sebesar
Rp2.509.795.000 sehingga total pagu Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) tahun anggaran 2020 menjadi
Rp682.331.450.000, rincian sebagai berikut:
Total Pagu LAPAN TA 2020
PAGU SETELAH
PENYESUAIAN
PENAMBAHAN
DARI PNBP
TOTAL PAGU LAPAN
TA 2020
680,331,450,000 2,509,795,000 682,841,245,000
Perubahan berdasarkan sumber pendapatan dan jenis belanja adalah
sebagai berikut:
Pendapatan
Penerimaan Negara Bukan Pajak - 9,340,118,812
Jumlah Pendapatan - 9,340,118,812
Belanja
Belanja Pegawai 214,935,898,000 213,290,308,000
Belanja Barang 190,915,686,000 138,189,754,000
Belanja Modal 510,754,342,000 331,361,183,000
Jumlah Belanja 916,605,926,000 682,841,245,000
31 DESEMBER 2020
Uraian ANGGARAN AWAL ANGGARAN SETELAH REVISI
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 70 -
Sedangkan apabila dilihat dari program Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) maka perubahannya adalah sebagai
berikut:
ANGGARAN AWALANGGARAN SETELAH
REVISI
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya LAPAN
(Rupiah Murni)108,911,926,000 99,268,366,000
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Rupiah Murni) 682,694,000,000 456,063,084,000
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (PNBP) 0 2,509,795,000
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa (Surat Berharga
Syariah Negara)125,000,000,000 125,000,000,000
Total Belanja 916,605,926,000 682,841,245,000
Total Belanja
31 DESEMBER 2020
Selama periode berjalan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) telah melakukan revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA), pagu awal sebesar Rp916.605.926.000 setelah revisi terakhir
menjadi sebesar Rp682.841.245.000.
Daftar Revisi Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
ANGGARAN ANGGARAN
SEMULA SETELAH REVISI
Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 9,340,118,812
Jumlah Pendapatan 0 9,340,118,812
Belanja Pegawai 214,935,898,000 214,935,898,000
Belanja Barang 190,915,686,000 140,553,108,000
Belanja Modal 510,754,342,000 327,352,239,000
Jumlah Belanja 916,605,926,000 682,841,245,000
Uraian
2020
Revisi tersebut antara lain berupa pengurangan pagu Belanja Barang
sebesar Rp50.362.578.000 pada anggaran Belanja Barang Non
Operasional, Belanja Barang Persediaan, Belanja Jasa, Belanja
Pemeliharaan, Belanja Perjalanan Dalam Negeri, dan Belanja Perjalanan
Luar Negeri. Pengurangan Belanja Modal sebesar Rp183.402.103.000
pada anggaran Belanja Modal Peralatan dan Mesin, Belanja Modal
Gedung dan Bangunan, Belanja Modal Lainnya.
Realisasi Pendapatan
Rp10.965.013.904
B.1 Pendapatan
Realisasi Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember
2020 adalah sebesar Rp10.965.013.904 atau mencapai 117,47% dari
estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp9.340.118.812.
Keseluruhan pendapatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) terdiri dari Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 71 -
Rincian Estimasi Pendapatan dan realisasinya adalah sebagai berikut :
Rincian Estimasi dan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2020
Anggaran Realisasi% Realisasi
Anggaran
Penerimaan Negara Bukan Pajak 9,340,118,812 10,965,013,904 117.40
Jumlah 9,340,118,812 10,965,013,904 117.40
Uraian
31 Desember 2020
Perbandingan Realisasi Pendapatan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 Desember 2020
REALISASI
31 Desember 2019
NAIK (TURUN)
%
Pendapatan PNBP Lainnya 10,965,013,904 5,600,804,991 95.78
Jumlah 10,965,013,904 5,600,804,991 95.78
Rincian Perbandingan Realisasi Pendapatan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN 31 Desember 2020 31 Desember 2019NAIK
(TURUN) %
Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 243,523,118 365,637,996 (33.40)
Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan - 6,570,000 (100.00)
Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 209,071,997 155,076,000 34.82
Pendapatan Sewa Tanah, Gedung dan Bangunan 117,377,010 102,193,402 14.86
Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai dengan 47,700,000 31,200,000 34.59
Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan 333,500,000 166,000,000 50.22
Pendapatan Layanan Penelitian/Riset dan Pengembangan Iptek 456,355,500 1,677,669,458 (267.62)
Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil Pengembangan Iptek 90,680,000 44,640,000 103.14
Pendapatan Hasil Survey dan Pemetaan 5,700,000 2,000,000 64.91
Pendapatan Royalti atas Kekayaan Intelektual 4,459,000 - 100.00
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan dan Informasi 154,100,000 48,800,000 68.33
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 300,776 854,970 (64.82)
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pegawai 2,069,773,238 2,239,407,997 (7.57)
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pihak Ketiga 50,000,000 186,124,014 (73.14)
Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 1,262,593,273 250,718,369 403.59
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL 284,673,995 180,034,308 58.12
Penerimaan Kembali Belanja Barang TAYL 27,381,429 91,586,770 (70.10)
Penerimaan Kembali Belanja Modal TAYL 5,592,860,931 36,047,196 15,415.38
Pendapatan Anggaran Lain-lain 1,363,637 744,511 83.16
Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non TP/TGR Pensiunan PNS 13,600,000 15,500,000 (12.26)
Jumlah 10,965,013,904 5,600,804,991 95.78
Realisasi Belanja
Negara
Rp547.953.322.590
B.2. Belanja
Realisasi belanja LAPAN pada 31 Desember 2020 adalah sebesar
Rp547.953.322.590 atau sebesar 80,25% dari anggaran belanja sebesar
Rp682.841.245.000. Rincian anggaran dan realisasi belanja 31 Desember
2020 adalah sebagai berikut:
Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja 31 Desember 2020
Anggaran Realisasi% Realisasi
Anggaran
Belanja Pegawai 213,290,308,000 178,946,035,027 83.90
Belanja Barang 138,189,754,000 121,907,752,349 88.22
Belanja Modal 331,361,183,000 247,323,377,799 74.64
Total Belanja Kotor 682,841,245,000 548,177,165,175 80.28
Pengembalian Belanja 223,842,585
Jumlah 682,841,245,000 547,953,322,590 80.25
Uraian
31 Desember 2020
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 72 -
Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik
berikut ini:
-
50,000,000,000
100,000,000,000
150,000,000,000
200,000,000,000
250,000,000,000
300,000,000,000
350,000,000,000
BelanjaPegawai
BelanjaBarang
BelanjaModal
Anggaran
Realisasi
Sedangkan realisasi belanja berdasarkan program untuk 31 Desember
2020 adalah sebagai berikut:
Rincian Belanja Berdasarkan Program 31 Desember 2020
ANGGARAN REALISASI
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya LAPAN (Rupiah Murni)99,268,366,000 83,785,230,677 84.40%
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan
Antariksa (Rupiah Murni)456,063,084,000 407,294,646,709 89.31%
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan
Antariksa (PNBP)2,509,795,000 801,470,267 31.93%
Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan
Antariksa (Surat Berharga Syariah Negara)125,000,000,000 56,071,974,937 44.86%
Jumlah 682,841,245,000 547,953,322,590 80.25%
31 Desember 2020PROGRAM (%)
Realisasi atas Program Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang
bersumber dari PNBP masih rendah karena revisi terkait penggunaan
PNBP baru disetujui pada bulan Juli 2020, akibat pandemi Covid-19
permintaan layanan PNBP juga rendah. Sebagian penerimaan baru
diperoleh di akhir tahun, sehingga mengakibatkan penerimaan tersebut
tidak dapat digunakan karena waktu tidak memungkinkan.
Realisasi atas Program Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang
bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara masih rendah dikarenakan
situasi pandemi COVID-19 sehingga mengakibatkan pekerjaan atas
Laboraturium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) pada satker
Pustekbang sebagian besar yang telah dikontrakkan tidak selesai di TA
2020. Maka berdasarkan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor: S-283/MK.08/2020 tanggal 9 April 2020 perihal Pelaksanaan
Pembangunan Proyek melalui SBSN dalam Situasi Darurat Bencana
Wabah Covid-19, bahwa pekerjaan tersebut akan diselesaikan di TA
2021.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 73 -
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
mengalokasikan belanja untuk penanganan pandemi COVID-19 sebesar
Rp3.726.930.000. Anggaran tersebut terserap sebesar Rp2.873.847.404
atau 77,11% dari pagu dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Belanja untuk Penanganan Pandemi COVID-19
31 Desember 2020 Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan
521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 1,900,417,000 1,603,280,104 84.36%
521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 14,750,000 12,230,000 82.92%
521841 Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi COVID-19 189,352,000 171,174,000 90.40%
522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 1,237,063,000 743,122,367 60.07%
523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19 239,526,000 222,305,900 92.81%
532119 Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Penanganan Pandemi COVID-19 145,822,000 121,735,033 83.48%
3,726,930,000 2,873,847,404 77.11%Total
Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa transaksi belanja penanganan
COVID-19 namun tidak menggunakan akun khusus penanganan COVID-
19, hal tersebut dikarenakan karena terkendala keterbatasan anggaran
dalam pelaksanaan revisi anggaran dan/atau ralat dokumen realisasi ke
akun khusus penanganan COVID-19, rinciannya sebagai berikut:
Akun Jumlah Belanja Akun Seharusnya
521111 22,155,990Rp 521131
521113 50,340,000Rp 521131
521119 68,902,000Rp 521119
TOTAL Rp 141,397,990
Belanja Pegawai
Rp178.792.256.912
B.3 Belanja Pegawai
Realisasi belanja pegawai 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah masing-masing sebesar Rp178.792.256.912 dan
Rp196.348.491.501 atau terjadi penurunan sebesar 8,94% dari 31
Desember 2019. Hal ini disebabkan penurunan yang signifikan pada
belanja uang lembur dan belanja pegawai (tunjangan khusus/kegiatan)
yang disebabkan karena pada tahun 2020 tidak ada pembayaran tunjangan
kinerja 13 dan 14. Pada 31 Desember 2020 terdapat pengembalian belanja
pegawai sebesar 153.778.115 yaitu pengembalian pada belanja gaji dan
tunjangan PNS, belanja uang lembur, dan belanja pegawai (tunjangan
khusus/kegiatan).
Perbandingan Belanja Pegawai 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK (TURUN)
%
Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 94,731,631,590 91,622,097,092 3.39
Belanja Uang Lembur 687,690,150 950,460,000 (27.65)
Belanja Pegawai (Tunj. Khusus/Kegiatan) 83,526,713,287 103,870,887,724 (19.59)
Jumlah Belanja Kotor 178,946,035,027 196,443,444,816 (8.91)
Pengembalian Belanja Pegawai 153,778,115 94,953,315 61.95
Jumlah 178,792,256,912 196,348,491,501 (8.94)
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 74 -
Belanja Barang
Rp121.837.739.047
B.4 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah masing-masing sebesar Rp121.837.739.047 dan
Rp162.502.744.457. Realisasi tersebut mengalami penurunan 25,02%
dari realisasi belanja barang 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan antara
lain menurunnya belanja barang operasional, belanja barang non
operasional, belanja jasa, belanja perjalanan dinas dalam negeri, dan
belanja perjalanan dinas luar negeri. Pada 31 Desember 2020 terdapat
pengembalian belanja barang sebesar 70.013.302 yaitu pada belanja
barang operasional, belanja barang persediaan, belanja jasa, belanja
pemeliharaan, belanja perjalanan dalam negeri, dan belanja perjalanan
luar negeri. Rincian Belanja Barang disajikan dalam tabel berikut ini:
Perbandingan Realisasi Belanja Barang 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK
(TURUN) %
Belanja Barang Operasional 38,317,624,837 42,966,064,906 (10.82)
Belanja Barang Non Operasional 12,255,626,311 18,547,897,753 (33.92)
Belanja Barang Persediaan 9,784,839,228 12,808,150,603 (23.60)
Belanja Jasa 25,974,722,026 34,456,045,247 (24.61)
Belanja Pemeliharaan 26,179,124,768 20,038,660,325 30.64
Belanja Perjalanan Dalam Negeri 8,755,112,834 28,971,807,324 (69.78)
Belanja Perjalanan Luar Negeri 318,157,345 4,648,189,765 (93.16)
Belanja Barang untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda322,545,000 248,874,000 29.60
Jumlah Belanja Kotor 121,907,752,349 162,685,689,923 (25.07)
Pengembalian Belanja Barang 70,013,302 182,945,466 (61.73)
Jumlah 121,837,739,047 162,502,744,457 (25.02)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
mengalokasikan belanja barang untuk penanganan pandemic COVID-19
sebesar Rp3.581.108.000. Anggaran tersebut terserap sebesar
Rp2.752.112.371 atau 76,95% dari pagu dengan rincian sebagai berikut:
Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan
521131 Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 1,900,417,000 1,603,280,104 84.36%
521241 Belanja Barang Non Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 14,750,000 12,230,000 82.92%
521841 Belanja Barang Persediaan - Penanganan Pandemi COVID-19 189,352,000 171,174,000 90.40%
522192 Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-19 1,237,063,000 743,122,367 60.07%
523114 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan - Penanganan Pandemi COVID-19 239,526,000 222,305,900 92.81%
3,581,108,000 2,752,112,371 76.85%Total
Belanja Modal
Rp247.323.326.631
B.5 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah masing-masing sebesar Rp247.323.326.631 dan
Rp437.435.311.364. Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran
untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
Realisasi Belanja Modal pada 31 Desember 2020 mengalami penurunan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 75 -
sebesar 43,46% dibandingkan 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan
antara lain adanya penurunan pada belanja modal peralatan dan mesin,
belanja gedung dan bangunan, belanja modal jalan, irigasi, dan jaringan,
dan belanja modal lainnya karena adanya pemangkasan anggaran belanja.
Pada 31 Desember 2020 terdapat pengembalian belanja modal sebesar
51.168 yaitu pengembalian pada belanja modal peralatan dan mesin.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK
(TURUN) %Belanja Modal Peralatan dan Mesin 122,917,165,265 252,203,093,306 (51.26)
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 24,618,449,576 45,610,012,980 (46.02)
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 101,000,000 10,574,872,500 (99.04)
Belanja Modal Lainnya 99,686,762,958 129,054,357,596 (22.76) Jumlah Belanja Kotor 247,323,377,799 437,442,336,382 (43.46)
Pengembalian Belanja Modal 51,168 7,025,018 (99.27) Jumlah 247,323,326,631 437,435,311,364 (43.46)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)
mengalokasikan belanja modal untuk penanganan pandemic COVID-19
sebesar Rp145.822.000. Anggaran tersebut terserap sebesar
Rp121.735.033 atau 83,48% dari pagu dengan rincian sebagai berikut:
Akun Uraian Akun Pagu Realisasi Penyerapan
532119 Belanja Modal Peralatan dan Mesin -
Penanganan Pandemi COVID-19
145,822,000 121,735,033 83.48%
145,822,000 121,735,033 83.48%Total
Belanja Modal
Peralatan dan Mesin
Rp122.917.114.097
B.5.1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 masing-masing adalah sebesar Rp122.917.114.097
dan Rp252.196.338.288. Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 51,26% bila
dibandingkan dengan realisasi 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan
karena penurunan yang signifikan pada belanja modal peralatan dan
mesin serta belanja penambahan nilai peralatan dan mesin.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 116,056,505,090 191,740,154,247 (39.47)
Belanja Modal bahan Baku Peralatan dan Mesin 2,711,522,000 1,243,103,500 54.15
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Penanganan
Pandemi COVID-19121,735,033 0 100.00
Belanja Penambahan Nilai Peralatan dan Mesin 4,027,403,142 59,219,835,559 (93.20)
Jumlah Belanja Kotor 122,917,165,265 252,203,093,306 (51.26)
Pengembalian Belanja 51,168 6,755,018
Jumlah 122,917,114,097 252,196,338,288 (51.26)
Belanja Modal
Gedung dan
Bangunan
Rp24.618.449.576
B.5.2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp24.618.449.576 dan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 76 -
Rp45.609.742.980. Realisasi Modal Gedung dan Bangunan 31
Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 46,02% dibandingkan
Modal Gedung dan Bangunan 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan
penurunan pada belanja modal gedung dan bangunan serta belanja
penambahan nilai gedung dan bangunan.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Gedung dan Bangunan 23,608,439,476 28,867,014,365 (18.22)
Belanja Penambahan Nilai Gedung dan Bangunan 1,010,010,100 16,742,998,615 (93.97)
Jumlah Belanja Kotor 24,618,449,576 45,610,012,980 (46.02)
Pengembalian Belanja - 270,000
Jumlah 24,618,449,576 45,609,742,980 (46.02)
Belanja Modal Jalan,
Irigasi dan Jaringan
Rp101.000.000
B.5.3 Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar Rp101.000.000 dan
Rp10.574.872.500. Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
31 Desember 2020 mengalami penurunan sebesar 99,04%
dibandingkan Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan 31 Desember
2019. Hal ini disebabkan penurunan yang signifikan pada belanja
modal jaringan dan tidak adanya belanja modal penambahan nilai jalan
dan jembatan pada periode 31 Desember 2020.
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK
(TURUN) %
Belanja Modal Jaringan 101,000,000 171,011,500 (69.32)
Belanja Penambahan Nilai Jalan dan Jembatan - 10,403,861,000 (100.00)
Jumlah Belanja Kotor 101,000,000 10,574,872,500 (99.04)
Pengembalian Belanja - - 0
Jumlah 101,000,000 10,574,872,500 (99.04)
Belanja Modal
Lainnya
Rp99.686.762.958
B.5.4 Belanja Modal Lainnya
Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 masing-masing sebesar Rp99.686.762.958 dan
Rp129.054.357.596. Realisasi Belanja Modal Lainnya 31 Desember
2020 mengalami penurunan sebesar 22,76% dibandingkan Belanja
Modal Lainnya 31 Desember 2019. Hal ini disebabkan adanya
penurunan yang signifikan pada belanja modal lainnya.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 77 -
Perbandingan Realisasi Belanja Modal Lainnya
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
UraianREALISASI
31 DESEMBER 2020
REALISASI
31 DESEMBER 2019
NAIK (TURUN)
%Belanja Modal Lainnya 92,701,915,447 122,445,767,420 (24.29)
Belanja Penambahan Nilai Aset Tetap
Lainnya dan/Atau Aset Lainnya 6,984,847,511 6,608,590,176 5.69
Jumlah Belanja Kotor 99,686,762,958 129,054,357,596 (22.76)
Pengembalian Belanja - - -
Jumlah 99,686,762,958 129,054,357,596 (22.76)
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 78 -
C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA
Kas Lainnya dan
Setara Kas
Rp26.145.556.048
C.1 Kas Lainnya dan Setara Kas
Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 masing-masing sebesar dan Rp26.145.556.048 dan
Rp1.772.240.
Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran
yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas
yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam
jangka waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian
sumber Kas Lainnya dan Setara Kas adalah sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Jasa Giro yang belum di setor ke kas negara 23,588Rp 9,331Rp
Pajak yang belum di setor -Rp 1,762,909Rp
Dana Pihak Ketiga yang masih harus dibayar 26,145,532,460Rp -Rp
Jumlah 26,145,556,048Rp 1,772,240Rp
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas 31 Desember 2020 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas Per Satker
23,588 Jasa Giro yang belum disetor
160,607,491 Dana Pihak Ketiga berupa dana Riset Inovasi
Produktif (RISPRO) yang masih harus dibayar
2 Pusfatja 152,121,643
3 Pustekdata 89,768,436
4 Pusteksat 5,485,545,935
5 Pustekroket 1,931,079,759
6 PSTA 420,159,313
7 Pustekbang 17,906,249,883
26,145,556,048
Dana Pihak Ketiga berupa dana Riset Inovasi
Produktif (RISPRO) yang masih harus dibayar
PenjelasanSaldo (Rp)
Total
No Satker
PUSKKPA1
Belanja Dibayar
Dimuka
Rp1.508.500.000
C.2 Belanja Dibayar Dimuka
Belanja dibayar dimuka per tanggal 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp1.508.500.000 dan
Rp35.750.000. Belanja dibayar dimuka merupakan hak yang masih
harus diterima setelah tanggal neraca sebagai akibat dari barang/jasa
telah dibayarkan secara penuh namun barang atau jasa belum diterima
seluruhnya, dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 79 -
Rincian Belanja Dibayar Dimuka
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
No Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Belanja Barang dibayar dimuka 466,500,000Rp 35,750,000Rp
2 Belanja Modal dibayar dimuka 1,042,000,000Rp -Rp
Total 1,508,500,000Rp 35,750,000Rp
Perbandingan Rincian Belanja Dibayar Dimuka
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
No Satker Penjelasan 31 Desember 2020 31 Desember 2019
Asuransi Pesawat LSA-01 -Rp 35,750,000Rp
Pemeliharaan Test Bench LSA 466,500,000Rp -Rp
Pemeliharaan Overhaul Komponen Test Bench LSA 1,042,000,000Rp -Rp
Total 1,508,500,000Rp 35,750,000Rp
Pustekbang1
Piutang Bukan
Pajak
Rp475.018.933
C.3 Piutang Bukan Pajak
Piutang Bukan Pajak per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 masing-masing sebesar Rp475.018.933 dan Rp5.673.118.370
dengan rincian sebagai berikut:
Rincian Piutang Bukan Pajak
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
No Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Piutang PNBP 2.013.052Rp 11.569.460Rp
2 Piutang lainnya 473.005.881Rp 5.661.548.910Rp
Total 475.018.933Rp 5.673.118.370Rp
Piutang bukan pajak merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas
uang atau jasa terhadap pelayanan yang telah diberikan namun belum
diselesaikan pembayarannya.
Mutasi piutang pada 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 80 -
Saldo per 31 Desember 2019 Rp5.673.118.370
Mutasi tambah:
- kelebihan pembayaran gaji pokok 12.033.900Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan suami/istri 327.220Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan anak 130.888Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan beras 289.680Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan PPh PNS 40.216Rp
- kelebihan pembayaran pembulatan gaji 90Rp
- kelebihan pembayaran uang makan pegawai 15.790.350Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan umum 9.575.000Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan kinerja 50.756.302Rp
- kelebihan pembayaran tunjangan fungsional 25.930.584Rp
- kelebihan pembayaran honor 6.200.000Rp
- kelebihan pembayaran langganan internet 1.449.796Rp
- pengembalian belanja atas sisa pekerjaan (pencairan
jaminan bank garansi) 269.749.444Rp
- kelebihan denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan80.402.411Rp
- kelebihan pembayaran uang harian perjadin luar kota 330.000Rp
- kelebihan pembayaran sewa tanah, gedung dan
bangunan2.013.052Rp
Mutasi kurang:
- pengembalian tunjangan kinerja (107.370.918)Rp
- pengembalian tunjangan fungsional (7.000.000)Rp
- pengembalian uang makan pegawai (15.646.750)Rp
- pengembalian langganan internet (3.592.954)Rp
- pengembalian belanja atas sisa pekerjaan (pencairan
jaminan bank garansi) (5.492.054.028)Rp
- pengembalian jaminan kesehatan (271.232)Rp
- pengembalian belanja barang discontinue (32.801.680)Rp
- pengembalian selisih kurs (2.805.348)Rp
- pengembalian belanja operasional perkantoran (6.000)Rp
- pengembalian sewa tanah, gedung dan bangunan (11.569.460)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 Rp475.018.933
Mutasi tambah dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kelebihan pembayaran gaji pokok sebesar Rp12.033.900 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekbang 3.272.200
2 Pustekroket 5.811.100
3 PusKKPA 2.950.600
12.033.900Total
b. Kelebihan pembayaran tunjangan suami/istri sebesar Rp327.220
pada satker Pustekbang.
c. Kelebihan pembayaran tunjangan anak sebesar Rp130.888 pada
satker Pustekbang.
d. Kelebihan pembayaran tunjangan beras sebesar Rp289.680 pada
satker Pustekbang.
e. Kelebihan pembayaran tunjangan PPh PNS sebesar Rp40.216 pada
satker Pustekbang.
f. Kelebihan pembayaran pembulatan gaji sebesar Rp90 pada satker
Pustekbang.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 81 -
g. Kelebihan pembayaran uang makan pegawai sebesar Rp15.790.350
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Biak 281.200
2 Pusteksat 34.850
3 LAPAN Pontianak 456.950
4 LAPAN Parepare 3.618.800
5 Pustekdata 702.850
6 Pustekroket 10.695.700
15.790.350Total
h. Kelebihan pembayaran tunjangan umum sebesar Rp9.575.000 terdiri
dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Inspektorat 1,295,000
2 Pustekbang 1,665,000
3 Biro SDM OH 1,110,000
4 PusKKPA 370,000
5 LAPAN Pasuruan 740,000
6 LAPAN Biak 1,110,000
7 LAPAN Parepare 325,000
8 Pustekroket 2,960,000
9,575,000Total
i. Kelebihan pembayaran tunjangan kinerja sebesar Rp50.756.302
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustikpan 7.020.800
2 PSTA 301.888
3 Pusteksat 7.935.056
4 LAPAN Pontianak 987.957
5 LAPAN Parepare 7.831.900
6 Pustekroket 3.861.101
7 Biro KSHU 5.265.600
8 Pussainsa 17.552.000
50.756.302Total
j. Kelebihan pembayaran tunjangan fungsional sebesar Rp25.930.584
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Pasuruan 60.000
2 Pustikpan 2.590.000
3 LAPAN Biak 35.000
4 Pusteksat 2.035.000
5 LAPAN Parepare 4.225.584
6 Pusfatja 5.050.000
7 Pustekbang 3.985.000
8 Pustekroket 4.050.000
9 PusKKPA 60.000
10 Pussainsa 3.360.000
11 Biro SDM Orkum 480.000
25.930.584Total
k. Kelebihan pembayaran honor sebesar Rp6.200.000 pada satker
Pustekroket.
l. Kelebihan pembayaran langganan internet sebesar Rp1.449.796 pada
satker Pustikpan.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 82 -
m. Pengembalian belanja atas sisa pekerjaan sebesar Rp269.749.444
pada satker Pussainsa.
n. Kelebihan pembayaran denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
sebesar Rp80.402.411 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekdata 68,611,223
2 Pussainsa 11,791,188
80,402,411Total
o. Kelebihan pembayaran uang harian perjadin luar kota sebesar
Rp330.000 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekbang 60.000
2 Pustekroket 270.000
330.000Total
p. Sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar Rp2.013.052 berupa sewa
kantin, ATM dan rumah dinas pada satker Pustekbang.
Mutasi kurang dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pengembalian tunjangan kinerja sebesar Rp107.370.918 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro Renkeu 3,793,696
2 LAPAN Sumedang 449,917
3 Biro SDM Orkum 4,669,916
4 Pusteksat 18,647,740
5 Pustikpan 5,693,058
6 Inspektorat 2,992,781
7 Pustekroket 21,384,197
8 LAPAN Garut 400
9 LAPAN Parepare 1,559,343
10 LAPAN Biak 1,854,177
11 Biro KSHU 9,408,414
12 PSTA 5,243,849
13 Pustekdata 11,796,924
14 Pustekbang 9,343,365
15 Pusainsa 10,533,141
107,370,918Total
b. Pengembalian tunjangan fungsional sebesar Rp7.000.000 pada satker
Pusfatja.
c. Pengembalian uang makan pegawai sebesar Rp15.646.750 terdiri
dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Inspektorat 69.700
2 Pustekbang 315.750
3 Pustekroket 14.629.200
4 LAPAN Pontianak 350.900
5 LAPAN Parepare 175.750
6 LAPAN Agam 105.450
15.646.750Total
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 83 -
d. Pengembalian langganan internet sebesar Rp3.592.954 pada satker
Pustikpan.
e. Pengembalian belanja atas sisa pekerjaan konstruksi pembangunan
rumah teleskop berupa pencairan jaminan bank garansi sebesar
Rp5.492.054.028 pada satker Pussainsa.
f. Pengembalian jaminan kesehatan sebesar Rp271.232 pada satker
Pussainsa.
g. Pengembalian belanja barang discontinue sebesar Rp32.801.680
pada satker Pustekroket.
h. Pengembalian kelebihan pembayaran atas selisih kurs terkait
settlemen dan living allowance sebesar Rp2.805.348 pada satker
Pustekroket.
i. Pengembalian belanja operasional perkantoran berupa materai
sebesar Rp6.000 pada LAPAN Sumedang.
j. Pembayaran Sewa tanah, gedung dan bangunan sebesar
Rp11.569.460 berupa sewa kantin, ATM dan rumah dinas pada
satker Pustekbang.
Dokumen piutang per 31 Desember 2020 disajikan pada Lampiran
Laporan Keuangan ini.
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Bukan Pajak Rp2.375.094
C.4 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak per
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp2.375.094
dan Rp28.365.592.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak adalah
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang
ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur.
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Bukan Pajak
Kualitas Piutang Nilai Piutang Lancar % Penyisihan Nilai Penyisihan
Lancar 475,018,933 0.50% 2,375,094
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
Jumlah 475,018,933 2,375,094
Piutang Bukan Pajak
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 84 -
Bagian Lancar
Tagihan TP/TGR
Rp588.667.512
C.5 Bagian Lancar Tagihan TP/TGR
Saldo Bagian Lancar Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah masing-masing
sebesar Rp588.667.512 dan Rp1.688.093.229. Bagian Lancar TP/TGR
merupakan TP/TGR yang belum diselesaikan pada tanggal pelaporan
yang akan jatuh tempo dalam 12 (dua belas) bulan atau kurang sejak
tanggal pelaporan. Bagian Lancar TP/TGR mempertimbangkan angsuran
per bulan yang dilakukan di Tahun Anggaran 2020. Rincian Bagian
Lancar TP/TGR adalah sebagai berikut:
Rincian Bagian Lancar TP/TGR
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
No. Debitur 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Kurmarseyto -Rp 69,000,000Rp
2 I Ketut Wiadnyana -Rp 10,772,378Rp
3 Edi Cahyadi -Rp 47,207,074Rp
4 Agus Dwi Pitoyo -Rp 67,617,038Rp
5 Nuriyan Fahmi -Rp 60,000,000Rp
6 Nandani Setyo Samodra -Rp 94,782,476Rp
7 Astu Rahino Adi -Rp 60,000,000Rp
8 Soma Ariyaka -Rp 9,228,471Rp
9 Fajar Novianto 49,130,396Rp 110,543,416Rp
10 Suryo Sejati -Rp 76,979,312Rp
11 Nurul Lugas -Rp 100,000,000Rp
12 Mukarram 6,000,000Rp 145,177,668Rp
13 Yanuar Rokhmad 60,000,000Rp 137,020,375Rp
14 Darmana Rahayu 6,000,000Rp 85,343,057Rp
15 Antasari Irawanto 24,000,000Rp 119,142,260Rp
16 Ari Widodo 140,131,871Rp 420,395,640Rp
17 Izzawati 74,384,064Rp 74,384,064Rp
18 Nata Miharja -Rp 500,000Rp
19 Varuliantor Dear 10,200,000Rp -Rp
20 Septi Perwitasari 218,821,181Rp -Rp
Jumlah 588,667,512Rp 1,688,093,229Rp
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Piutang Lancar
Rp2.943.338
C.6 Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar Tagihan
TP/TGR
Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR per 31
Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp2.943.338 dan
Rp8.440.466
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR adalah
merupakan estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang
ditentukan oleh kualitas piutang masing-masing debitur. Rincian
Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR pada
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 85 -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Bagian Lancar TP/TGR
Kualitas Piutang Nilai Piutang Lancar % Penyisihan Nilai Penyisihan
Lancar 588,667,512 0.50% 2,943,338
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan - 50% -
Macet - 100% -
Jumlah 588,667,512 2,943,338
Bagian Lancar TP/TGR
Persediaan
Rp58.885.651.059 C.7 Persediaan
Persediaan merupakan aset lancar dalam bentuk barang atau
perlengkapan (supplies) yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan
operasional pemerintah, dan/atau dijual, dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat.
Nilai Persediaan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-
masing adalah sebesar Rp58.885.651.059 dan Rp58.138.811.220
dengan rincian sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Persediaan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
No. Uraian 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Barang Konsumsi 4,307,834,014Rp 3,595,671,143Rp
2 Amunisi 1,526,709,000Rp 1,542,214,000Rp
3 Bahan Untuk Pemeliharaan 275,339,200Rp 304,973,830Rp
4 Suku Cadang 3,341,056,461Rp 4,403,867,768Rp
5 Bahan Baku 48,875,647,320Rp 47,674,601,242Rp
6 Persediaan lainnya 559,065,064Rp 617,483,237Rp
58,885,651,059Rp 58,138,811,220Rp Jumlah
Nilai barang persediaan yang dalam kondisi rusak sebesar
Rp.777.816.057 dan usang sebesar Rp207.274.000 pada satker
Pustekroket.
Persediaan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 merupakan
sisa persediaan yang dibeli sendiri dalam keadaan baik dan siap pakai
pada tanggal 31 Desember 2020. Berikut ini daftar pembelian persediaan
dan saldo persediaan dalam rangka penanganan pandemi COVID-19.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 86 -
Rincian Pembelian Barang Persediaan dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19
No . S a tke r Na m a B a ra n g J u m la h Un it Nila i Ru p ia h
Han d s oap 5 ltr 2 130,000Rp
Han d S an itizer Gel 100 m l 40 800,000Rp
Des in fektan 5 ltr 2 1,280,000Rp
Face S h ield 40 1,760,000Rp
Mu ltivitam in 80 4,400,000Rp
8 ,3 7 0 ,0 0 0Rp
d ettol en erg ize is i 5 18 738,000Rp
d ettol orig in al is i 5 18 738,000Rp
d ettol fres h is i 5 18 738,000Rp
as ep tic g el 500 m l on em ed 10 850,000Rp
toya reffil h an d s an itizer 5 lt 16 11,648,000Rp
on em ed reffil as ep tic g el 5 lt 17 14,025,000Rp
carex cu s s on 50s 70 1,610,000Rp
tis s u e an tis ep tic m itu 90s 65 1,625,000Rp
m as ker kain 600 7,200,000Rp
s ab u n cu ci tan g an 200 m l
lifeb u oy15 465,000Rp
h an d s an itizer n u vo 85 m l 4 40,000Rp
d ettol an tis ep tic liq u id 245 m l 17 901,000Rp
lap kan eb o 5 300,000Rp
s u n lig h t lim e b otol 400 m l 13 195,000Rp
s u n lig h t lim e reff 755 m l 20 350,000Rp
wip ol 450 m l 7 133,000Rp
vixal b lu e 10 390,000Rp
s u p er p ell 770 m l lem on 20 240,000Rp
lig en t 3,7 lim e 19 1,159,000Rp
s oklin lan tai 4L m arin e 24 1,536,000Rp
m u lti m p tis s u 900 g r 20 800,000Rp
m u lti tis s u e 10 is i roll 10 390,000Rp
s aru n g tan g an la tex s ize m 4 600,000Rp
s aru n g tan g an la tex s ize l 4 600,000Rp
4 7 ,2 7 1,0 0 0Rp
Mas ker 500 3,450,000Rp
Mas ker 1500 9,000,000Rp
12 ,4 5 0 ,0 0 0Rp
S ab u n cu ci tan g an cair 4 1,926,000Rp
S ab u n cu ci tan g an 4 1,650,000Rp
Han d s an itizer 1 280,000Rp
Mas ker Tali 2 190,000Rp
S ab u n cu ci tan g an 15 1,875,000Rp
Mas ker Med is 52 6,240,000Rp
Han d s an itizer 20 1,300,000Rp
Han d s an itizer g el 2 500,000Rp
S an iter aeros ol kecil 40 860,000Rp
S an iter aeros ol b es ar 30 1,032,000Rp
15 ,8 5 3 ,0 0 0Rp
Mas ker m ed is (s ekali p akai,
is i 50)115 17,250,000Rp
Han d s an itizer s p ray s ofties
250 m l70 3,850,000Rp
Han d s an itizer s p ray an tis
200 m l70 3,500,000Rp
Han d s an itizer g ell 500 m l 60 8,280,000Rp
Cairan an tis ep tic 750 m l 23 3,450,000Rp
Refill s ab u n cair an tis ep tik 39 1,365,000Rp
Refill h an d was h s an iter 11 275,000Rp
Refill h an d was h lifeb u oy 9 180,000Rp
Cairan an tis ep tic 245 m l 24 1,200,000Rp
Mas ker m ed is N95 (is i 50) 10 5,750,000Rp
Refill h an d s an itizer g ell 100
m l25 6,750,000Rp
Refill h an d s an itizer cair 100
m l35 5,250,000Rp
Tes s wab an tig en form as ter 25 1,750,000Rp
Tes s wab an tig en ab b ot 50 7,500,000Rp
6 6 ,3 5 0 ,0 0 0Rp
S ab u n cu ci tan g an 50 1,000,000Rp
Mas ker 158 6,320,000Rp
Han d s an itizer 316 11,060,000Rp
Cairan d is in fektan 5 L 25 2,500,000Rp
2 0 ,8 8 0 ,0 0 0Rp
17 1,17 4 ,0 0 0Rp J u m la h
4 P S TA
5 LAP AN Biak
6 LAP AN Garu t
LAP AN P as u ru an2
1 P u s tikp an
3 P u s teks at
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 87 -
Rincian Saldo Persediaan dalam rangka Penanganan Pandemi COVID-19
No. Satker Nama Barang Jumlah Unit Nilai Rupiah
Handsoap 5 ltr 2 130,000Rp
Hand Sanitizer Gel 100 ml 5 100,000Rp
Desinfektan 5 ltr 1 640,000Rp
Face Shield 12 528,000Rp
Multivitamin 26 1,430,000Rp
2,828,000Rp
Masker 1500 9,000,000Rp
9,000,000Rp
Sabun cuci tangan 15 1,875,000Rp
Masker Medis 52 6,240,000Rp
Hand sanitizer 20 1,300,000Rp
Hand sanitizer gel 2 500,000Rp
Saniter aerosol kecil 40 860,000Rp
Saniter aerosol besar 30 1,032,000Rp
11,807,000Rp
Masker medis (sekali pakai, isi 50) 91 13,650,000Rp
Hand sanitizer spray softies 250 ml 70 3,850,000Rp
Hand sanitizer spray antis 200 ml 66 3,300,000Rp
Hand sanitizer gell 500 ml 56 7,728,000Rp
Cairan antiseptic 750 ml 23 3,450,000Rp
Refill sabun cair antiseptik 39 1,365,000Rp
Refill hand wash saniter 11 275,000Rp
Cairan antiseptic 245 ml 24 1,200,000Rp
Masker medis N95 (isi 50) 10 5,750,000Rp
Refill hand sanitizer gell 100 ml 25 6,750,000Rp
Refill hand sanitizer cair 100 ml 35 5,250,000Rp
Tes swab antigen formaster 25 1,750,000Rp
Tes swab antigen abbot 50 7,500,000Rp
61,818,000Rp
85,453,000Rp Jumlah
1 Pustikpan
2 Pusteksat
3 PSTA
4 LAPAN Biak
Piutang Tagihan
TP/TGR
Rp6.978.845.840
C.8 Piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR)
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 masing-masing sebesar
Rp6.978.845.840 dan Rp7.487.105.546. Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan adalah tagihan kepada bendahara akibat kelalaiannya
atau tindakannya yang melanggar hukum yang mengakibatkan kerugian
negara. Sedangkan Tagihan Tuntutan Ganti Rugi adalah tagihan kepada
pegawai bukan bendahara untuk penggantian atas suatu kerugian yang
diderita oleh negara karena kelalaiannya.
Rincian Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
(TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebagai berikut :
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 88 -
Rincian Tagihan TP/TGR
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
No Debitur 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1 Nuriyan Fahmi -Rp 98,162,199Rp
2 Astu Rahino Adi -Rp 93,231,754Rp
3 Nurul Lugas -Rp 38,291,572Rp
4 Mukarram 271,855,335Rp 135,177,667Rp
5 Yanuar Rokhmad 99,040,750Rp 72,020,375Rp
6 Darmana Rahayu 156,186,114Rp 79,843,057Rp
7 Antasari Irawanto 151,284,521Rp 82,142,261Rp
8 Ari Widodo -Rp 175,164,841Rp
9 Izzawati 18,595,993Rp 55,788,025Rp
10 Eka Bramantya -Rp 267,727,274Rp
11 Muhammad Dwi Iman 43,800,064Rp 77,436,431Rp
12 Rizal Hikmawan 126,980,044Rp 152,434,592Rp
13 Zulyan Ismu 250,486,186Rp 277,486,186Rp
14 Setiawan Arif Widodo 135,289,376Rp 141,653,013Rp
15 Waluyo Adi -Rp 30,517,280Rp
16 Abdullah Farid 296,031,650Rp 301,486,191Rp
17 Pria Mulyono 356,326,214Rp 364,962,578Rp
18 Gelora Yala Nusantoro 13,702,538Rp 63,702,543Rp
19 Singgih Murtiono 249,955,452Rp 303,137,275Rp
20 Endang Rachmawati 249,955,452Rp 303,137,275Rp
21 M. Budi Kurnia 118,699,810Rp 155,063,450Rp
22 PT Dharma Adhi Karya 32,557,162Rp 32,557,162Rp
23 CV Roby & Corp 26,547,140Rp 26,547,140Rp
24 PT Asih Silapurna 456,323,741Rp 456,323,741Rp
25 PT Restu Prima Citra 378,288,498Rp 378,288,498Rp
26 PT. Cilungup Indah Serasi 370,046,838Rp 370,046,838Rp
27 CV. Surya Fadilah 218,982,148Rp 218,982,148Rp
28 CV. Harman Utama 21,569,872Rp 21,569,872Rp
29 CV. Krida Setia Abadi 935,209,000Rp 935,209,000Rp
30 PT. Idee Murni Pratama 1,322,786,826Rp 1,322,786,826Rp
31 PT. Karya Putri Bungsu 11,970,537Rp 11,970,537Rp
32 PT. Itera Sinar Multimedia -Rp 8,740,710Rp
33 Malik Ibrohim 64,786,900Rp 64,786,900Rp
34 PT. Ina Intitara Bahtera 13,914,697Rp 13,914,697Rp
35 PT. Ina Intitara Bahtera 458,704Rp 458,704Rp
36 PT. Ferdian Putra Sejati -Rp 50,000,000Rp
37 PT. Karya Tajur Tangsi 33,391,744Rp 33,391,744Rp
38 PT. Mentari Putri Persada 59,999,999Rp 59,999,999Rp
39 CV. Kurnia Abadi 64,098,635Rp 64,098,635Rp
40 PT. CUNG 148,866,556Rp 148,866,556Rp
41 PT. Sarma Putrasima Teknindo 38,453,272Rp -Rp
42 Rudi Himawan 216,749,072Rp -Rp
43 Varuliantor Dear 25,655,000Rp -Rp
6,978,845,840Rp 7,487,105,546Rp Total
Daftar rincian piutang Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti
Rugi (TP/TGR) per tanggal 31 Desember 2020 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 89 -
Rincian Piutang Tagihan TP/TGR 31 Desember 2020
No Satker Debitur Kualitas Nilai Piutang
Mukarram Lancar 271,855,335Rp
Yanuar Rokhmad Lancar 99,040,750Rp
Darmana Rahayu Lancar 156,186,114Rp
Antasari Irawanto Lancar 151,284,521Rp
Izzawati Lancar 18,595,993Rp
Rudi Himawan Macet 216,749,072Rp
Muhammad Dwi Iman Macet 43,800,064Rp
Rizal Hikmawan Macet 126,980,044Rp
Zulyan Ismu Macet 250,486,186Rp
Setiawan Arif Widodo Macet 135,289,376Rp
Abdullah Farid Macet 296,031,650Rp
Pria Mulyono Macet 356,326,214Rp
Gelora Yala Nusantoro Macet 13,702,538Rp
Singgih Murtiono Macet 249,955,452Rp
Endang Rachmawati Macet 249,955,452Rp
M. Budi Kurnia Macet 118,699,810Rp
PT Dharma Adhi Karya Macet 32,557,162Rp
CV Roby & Corp Macet 26,547,140Rp
PT Asih Silapurna Macet 456,323,741Rp
PT Restu Prima Citra Macet 378,288,498Rp
3,648,655,112
PT. Cilungup Indah Serasi Macet 370,046,838
CV. Surya Fadilah Macet 218,982,148
CV. Harman Utama Macet 21,569,872
CV. Krida Setia Abadi Macet 935,209,000
PT. Sarma Putrasima Teknindo Macet 38,453,272
1,584,261,130
PT. Idee Murni Pratama Macet 1,322,786,826
PT. Karya Putri Bungsu Macet 11,970,537
1,334,757,363
PT. Ina Intitara Bahtera Diragukan 13,914,697
PT. Ina Intitara Bahtera Diragukan 458,704
Malik Ibrohim Macet 64,786,900
PT. Karya Tajur Tangsi Macet 33,391,744
PT. Mentari Putri Persada Macet 59,999,999
172,552,044
5 Pusfatja CV. Kurnia Abadi Macet 64,098,635
6 Pustekdata PT. CUNG Macet 148,866,556
7 Biro SDM Orkum Varuliantor Dear Lancar 25,655,000
6,978,845,840
Biro KSHU
Biro Renkeu
Total
Pustekroket2
1
Pustekbang4
3
Penyisihan Piutang
Tak Tertagih –
Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan
/Tuntutan Ganti
Rugi
Rp6.252.654.514
C.9 Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR)
Saldo Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan
Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp6.252.654.514
dan Rp6.609.246.203 yang merupakan estimasi atas ketidaktertagihan
Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang
ditentukan oleh kualitas masing-masing piutang TP/TGR.
Berikut disajikan perhitungan Penyisihan Piutang tak Tertagih Tagihan
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) untuk masing-
masing debitur:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 90 -
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan
Ganti Rugi (TP/TGR)
Kualitas Piutang Nilai Piutang Lancar % Penyisihan Nilai Penyisihan
Lancar 722,617,309 0.50% 3,613,088
Kurang Lancar - 10% -
Diragukan 14,373,401 50% 7,186,700
Macet 6,241,855,130 100% 6,241,854,726
Jumlah 6,978,845,840 6,252,654,514
Tagihan TP/TGR
Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/
Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) per Satker
No Satker Debitur Kualitas Nilai Piutang (Rp) Penyisihan Nilai Penyisihan (Rp)
Mukarram 271,855,335Rp 0.50% 1,359,277
Yanuar Rokhmad 99,040,750Rp 0.50% 495,204
Darmana Rahayu 156,186,114Rp 0.50% 780,931
Antasari Irawanto 151,284,521Rp 0.50% 756,423
Izzawati 18,595,993Rp 0.50% 92,980
Rudi Himawan 216,749,072Rp 100% 216,749,072
Muhammad Dwi Iman 43,800,064Rp 100% 43,800,064
Rizal Hikmawan 126,980,044Rp 100% 126,980,044
Zulyan Ismu 250,486,186Rp 100% 250,486,186
Setiawan Arif Widodo 135,289,376Rp 100% 135,289,376
Abdullah Farid 296,031,650Rp 100% 296,031,650
Pria Mulyono 356,326,214Rp 100% 356,326,214
Gelora Yala Nusantoro 13,702,538Rp 100% 13,702,538
Singgih Murtiono 249,955,452Rp 100% 249,955,452
Endang Rachmawati 249,955,452Rp 100% 249,955,452
M. Budi Kurnia 118,699,810Rp 100% 118,699,810
PT Dharma Adhi Karya 32,557,162Rp 100% 32,557,162
CV Roby & Corp 26,547,140Rp 100% 26,547,140
PT Asih Silapurna 456,323,741Rp 100% 456,323,741
PT Restu Prima Citra 378,288,498Rp 100% 378,288,498
3,648,655,112 2,955,177,212
PT. Cilungup Indah
Serasi370,046,838 100% 370,046,838
CV. Surya Fadilah 218,982,148 100% 218,982,148
CV. Harman Utama 21,569,872 100% 21,569,872
CV. Krida Setia Abadi 935,209,000 100% 935,209,000
PT. Sarma Putrasima
Teknindo38,453,272 100% 38,453,272
1,584,261,130 1,584,261,130
PT. Idee Murni Pratama 1,322,786,826 100% 1,322,786,826
PT. Karya Putri Bungsu 11,970,537 100% 11,970,537
1,334,757,363 1,334,757,363
PT. Ina Intitara Bahtera 13,914,697 50% 6,957,348
PT. Ina Intitara Bahtera 458,704 50% 229,352
Malik Ibrohim 64,786,900 100% 64,786,900
PT. Karya Tajur Tangsi 33,391,744 100% 33,391,744
PT. Mentari Putri Persada 59,999,999 100% 59,999,999
172,552,044 165,365,343
5 Pusfatja CV. Kurnia Abadi Macet 64,098,635 100% 64,098,635
6 Pustekdata PT. CUNG Macet 148,866,556 100% 148,866,556
7 Biro SDM OrkumVaruliantor Dear Lancar 25,655,000 0.5% 128,275
6,978,845,840 6,252,654,514 TOTAL
Macet
4 Pustekbang
Diragukan
Macet
SUB TOTAL
Macet
SUB TOTAL
SUB TOTAL
1
Biro KSHU3
SUB TOTAL
Lancar
MacetPustekroket2
Biro Renkeu
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 91 -
Tanah
Rp1.562.543.166.209
C.10 Tanah
Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (LAPAN) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah masing-masing sebesar Rp1.562.543.166.209 dan
Rp1.612.229.053.490. Kuantitas tanah yang dimiliki LAPAN per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing seluas
3.856.127 m2 dan 3.880.259 m2. Rincian nilai dan kuantitas tanah
LAPAN sebagaimana terlampir.
Mutasi nilai Tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 1,612,229,053,490Rp
Mutasi tambah:
- Saldo awal 174,161,790Rp
- Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas (+) 105,009,433Rp
- Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset (+) 1,121,506,830Rp
- Reklasifikasi Dari Aset Lainnya ke Aset Tetap 81,596,427,942Rp
- Reklasifikasi masuk 381,189,008,230Rp
Mutasi kurang:
- Koreksi Hasil Revaluasi atas BMN yg tidak
ditemukan (-)(1,230,303,000)Rp
- Koreksi kesalahan input IP (-) (60,227,000)Rp
-Koreksi pencatatan nilai/kuantitas (70,244,810)Rp
- Penghentiaan Aset Dari Penggunaan (131,322,218,466)Rp
- Reklasifikasi Keluar (381,189,008,230)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 1,562,543,166,209Rp
Ak. Penyusutan -Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2020 1,562,543,166,209Rp
Mutasi transaksi penambahan tanah berupa :
a. Penambahan melalui koreksi saldo awal sebesar Rp174.161.790
pada satker pusteksat
b. Penambahan melalui koreksi pencatatan aset/kuantitas sebesar
Rp105.009.433 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro SDM OH 97,900,000
2 Pusteksat 7,109,433
105,009,433Total
c. Penambahan melalui koreksi nilai tim penertiban aset sebesar
Rp1.121.506.830 pada satker Pusteksat.
d. Penambahan melalui reklasifikasi aset lainnya ke aset tetap sebesar
Rp81.596.427.942 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 68,993,643,942
2 Pusfatja 12,602,784,000
81,596,427,942Total
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 92 -
e. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar
Rp381.189.008.230 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 160,787,790,942
2 Pustekbang 116,894,800,000
3 Pustekdata 17,646,114,000
4 Pusfatja 53,883,438,190
5 Inspektorat 31,976,865,098
381,189,008,230Total
Mutasi transaksi pengurangan tanah berupa :
a. Pengurangan melalui koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak
ditemukan sebesar Rp1.230.303.000 pada satker LAPAN Pontianak.
b. Pengurangan melalui koreksi input IP sebesar Rp60.227.000 yang
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 48,901,000
2 LAPAN Pontianak 11,326,000
60,227,000Total
c. Pengurangan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar
Rp70.244.810 pada satker Pusfatja.
d. Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp131.322.218.466 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 84,626,437,354
2 Pustekbang 17,492,441,250
3 Pustekdata 6,786,553,588
4 Pusfatja 14,915,203,355
5 Inspektorat 6,636,612,526
6 LAPAN Pontianak 381,368,000
7 Pustekdata 483,602,393
131,322,218,466Total
e. Pengurangan melalui reklasifikasi keluar sebesar
Rp381.189.008.230 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 160,787,790,942
2 Pustekbang 116,894,800,000
3 Pustekdata 17,646,114,000
4 Pusfatja 53,883,438,190
5 Inspektorat 31,976,865,098
381,189,008,230Total
Terdapat permasalahan berupa tanah yang dikuasai/ditatausahakan oleh
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, yaitu:
Rincian Permasalahan Tanah
No. Uraian Kuantitas (m2) Nilai
1 Sengketa 500 tidak diketahui
2 Dikuasai pihak lain 16,611 tidak diketahui
Jumlah 17,111
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 93 -
Sengketa
Tanah seluas 500 m2 yang berlokasi di Jl.Cisadane sedang dalam proses
pengajuan PK (Peninjauan Kembali) dan kajian ruislag dalam rangka
pemutusan kontrak dengan PT. MSU.
Dikuasai pihak lain
Tanah seluas ± 16.611 m2 (dari luas seluruhnya 55.370 m2) yang
berlokasi di Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk sudah
dilakukan inventarisasi terhadap bangunan pihak ketiga yang menguasai
sebagian Pulau Santolo dan telah dilakukan koordinasi dengan Dinas
Pariwisata dan Pemda setempat, TNI AU, POLRI, dan Pejabat daerah
setempat.
Peralatan dan Mesin Rp1.810.945.754.720
C.11 Peralatan dan Mesin
Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2020 dan
31 Desember 2019 adalah Rp1.810.945.754.720 dan
Rp1.795.425.017.339. Mutasi nilai Peralatan dan Mesin tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 1,795,425,017,339Rp
Mutasi tambah:
- saldo awal 4,727,863,000Rp
- pembelian 26,993,590,347Rp
- pengembangan nilai aset 2,910,387,841Rp
- transfer masuk 3,303,642,244Rp
- reklasifikasi masuk 20,997,163,700Rp
- penerimaan aset tetap renovasi 725,010,000Rp
- koreksi pencatatan nilai/kuantitas 392,458,500Rp
- reklasifikasi dari AL ke AT 303,073,500Rp
- penyelesaian pembangunan dengan KDP 2,171,730,000Rp
- Perolehan hasil TL normalisasi 17,748,500Rp
Mutasi kurang:
- penghentiaan Aset Dari Penggunaan (12,232,429,086)Rp
- transfer keluar (3,303,642,244)Rp
- reklasifikasi keluar (31,436,619,209)Rp
- koreksi pencatatan nilai/kuantitas (-) (3,816,212)Rp
- transaksi normalisasi BMN (17,748,500)Rp
- Usulan Barang Hilang ke Pengelola (semester I dokumen TAYL) (19,150,000)Rp
- Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (8,525,000)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 1,810,945,754,720Rp
Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2020 (1,000,450,919,489)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2020 810,494,835,231Rp
Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:
a. Penambahan melalui saldo awal sebesar Rp4.727.863.000 pada satker
pustekbang.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 94 -
b. Penambahan melalui pembelian Rp26.993.590.347 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Biak 170,093,000
2 LAPAN Agam 163,350,000
3 LAPAN Pasuruan 88,757,000
4 LAPAN Pontianak 128,000,000
5 LAPAN Sumedang 266,747,368
6 LAPAN Garut 128,530,000
7 Biro KSHU 569,200,758
8 Biro Renkeu 296,960,000
9 Biro SDM OH 217,920,000
10 Inspektorat 72,049,000
11 Pusispan 63,815,000
12 PusKKPA 91,957,000
13 Pusfatja 1,638,694,000
14 Pusainsa 1,865,962,110
15 PSTA 744,483,463
16 Pustekdata 6,320,835,166
17 Pustikpan 2,064,889,811
18 Pustekbang 4,099,137,657
19 Pustekroket 2,751,499,014
20 Pusteksat 5,250,710,000
26,993,590,347Total
c. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar
Rp2.910.387.841 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 360,215,841
2 Biro SDM OH 25,560,000
3 Inspektorat 7,750,000
4 Pusfatja 19,104,000
5 Pusainsa 23,400,000
6 PSTA 19,750,000
7 Pustekdata 988,388,000
8 Pustikpan 46,915,000
9 Pustekbang 828,960,000
10 Pustekroket 124,670,000
11 Pusteksat 465,675,000
2,910,387,841Total
d. Penambahan melalui transfer masuk sebesar Rp3.303.642.244
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Penerima Nilai (Rp) Nama Satuan Kerja Pemberi
28,610,000 Pusteksat
1,844,076,321 Pusainsa
2 LAPAN Agam 29,128,000 Pustekbang
3 Pustikpan 29,163,475 Biro KSHU
4 LAPAN Pasuruan 217,094,200 Pusainsa
5 LAPAN Sumedang 5,904,175 Biro KSHU
6 Biro Renkeu 16,240,400 Pustekdata
26,500,000 Biro Renkeu
16,240,400 Pustekdata
58,243,000 Pusainsa
8 Inspektorat 3,300,000 Biro Renkeu
9 PusKKPA 3,300,000 Biro Renkeu
10 LAPAN Parepare 803,904,766 Pustekdata
11 Pusainsa 26,443,400 LAPAN Garut
12 Pustekdata 195,494,107 LAPAN Parepare
3,303,642,244
1 LAPAN Garut
Biro KSHU7
Total
e. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp20.997.163.700
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekbang 461.327.700
2 LAPAN Parepare 19.314.110.000
3 Pusainsa 1.221.726.000
20.997.163.700Total
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 95 -
f. Penambahan melalui penerimaan aset tetap renovasi sebesar
Rp725.010.000 pada satker LAPAN Pare-Pare.
g. Penambahan melalui koreksi pencatatan kuantitas/nilai sebesar
Rp392.458.500 pada satker Pustekbang
h. Penambahan melalui reklasifikasi dari AL ke AT sebesar
Rp303.073.500 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 299,856,000
2 Inspektorat 3,217,500
303,073,500Total
i. Penambahan melalui penyelesaian pembangunan dengan KDP
sebesar Rp2.171.730.000 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 PSTA 229,260,000
2 Pusainsa 1,047,550,000
3 Pustekbang 894,920,000
2,171,730,000Total
j. Penambahan melalui perolehan hasil tindak lanjut normalisasi
sebesar Rp17.748.500 pada sakter LAPAN Garut
Mutasi transaksi pengurangan peralatan dan mesin berupa :
a. Pengurangan melalui penghentian dari penggunaan sebesar
Rp12.232.429.086 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Pasuruan 218.409.600
2 LAPAN Garut 205.175.000
3 Biro KSHU 4.795.213.594
4 Biro Renkeu 1.144.448.509
5 Inspektorat 389.245.106
6 PusKKPA 254.986.200
7 Pusfatja 1.992.256.711
8 PSTA 2.536.348.220
9 Pustekdata 314.696.146
10 Pustekroket 376.100.000
11 Pusteksat 5.550.000
12.232.429.086Total
b. Pengurangan melalui transfer keluar sebesar Rp3.303.642.244 terdiri
dari:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 96 -
No. Nama Satuan Kerja Pemberi Nilai (Rp) Nama Satuan Kerja Penerima
3,300,000 PusKKPA
26,500,000 Biro KSHU
3,300,000 Inspektorat
16,240,400 Biro KSHU
803,904,766 LAPAN Parepare
16,240,400 Biro Renkeu
3 Pustekbang 29,128,000 LAPAN Agam
4 Pusteksat 28,610,000 LAPAN Garut
5 LAPAN Parepare 195,494,107 Pustekdata
217,094,200 LAPAN Pasuruan
58,243,000 Biro KSHU
1,844,076,321 LAPAN Garut
29,163,475 Pustikpan
5,904,175 LAPAN Sumedang
8 LAPAN Garut 26,443,400 Pusainsa
3,303,642,244
Biro Renkeu1
Pustekdata2
Total
6 Pusainsa
Biro KSHU 7
c. Pengurangan melalui reklasifikasi keluar sebesar Rp31.436.619.209
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusainsa 1,889,497,500
2 Pustekroket 3,921,500,000
3 Pustekbang 5,475,578,000
4 PusKKPA 39,631,100
5 LAPAN Parepare 19,411,007,000
6 LAPAN Biak 190,016,450
7 Pustikpan 509,389,159
31,436,619,209Total
d. Pengurangan melalui koreksi pencatatan nilai atau kuantitas sebesar
Rp3.816.212 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusfatja 3,765,044
2 LAPAN Sumedang 51,168
3,816,212Total
e. Pengurangan melalui koreksi Transaksi Normalisasi BMN sebesar
Rp17.748.500 pada satker LAPAN Garut.
f. Pengurangan melalui Usulan Barang Hilang ke Pengelola (semester I
dokumen TAYL) sebesar Rp19.150.000 pada satker Biro Renkeu.
g. Pengurangan melalui Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola
sebesar Rp8.525.000 pada satker Biro Renkeu.
Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam
tabel (terlampir).
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 97 -
Dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 dilakukan pembelian
Peralatan dan Mesin sebagai berikut:
No. Satker Nama Barang Jumlah Unit Nilai Rupiah
1 Biro Renkeu Infrared Thermometer 3 9,900,000Rp
2 PSTA Infrared Thermometer 2 6,929,703Rp
3 Pussainsa Infrared Thermometer 3 7,224,962Rp
4 LAPAN Sumedang Infrared Thermometer 2 4,657,368Rp
5 LAPAN Pontianak Infrared Thermometer 1 2,600,000Rp
Bilik Desinfektan 1 11,500,000Rp
Infrared Thermometer 1 2,100,000Rp
Infrared Thermometer 1 475,000Rp
7 Pusfatja Bilik Desinfektan 1 26,598,000Rp
8 Pustekdata Infrared Thermometer 5 12,750,000Rp
9 Pustekroket Sanitizer Dispenser 16 37,000,000Rp
121,735,033Rp Jumlah
Pusteksat6
Gedung dan
Bangunan Rp388.942.294.270
C.12 Gedung dan Bangunan
Nilai gedung dan bangunan per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah Rp388.942.294.270 dan Rp368.971.545.823.
Mutasi transaksi terhadap Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut:
Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 368,971,545,823Rp
Mutasi tambah:
- pembelian 820,741,000Rp
- reklasifikasi masuk 9,398,286,500Rp
- pengembangan nilai aset 878,885,800Rp
- pengembangan melalui KDP 849,586,100Rp
- penyelesaian pengembangan dengan KDP 8,750,944,764Rp
- reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap 2,956,511,767Rp
- koreksi barang berlebih akibat penilaian kembali 634,000Rp
- koreksi barang berlebih hasil inventarisasi 2,427,865,000Rp
- koreksi nilai pencatatan/kuantitas 396,909,000Rp
- koreksi penilaian kembali BMN 227,153,300Rp
- koreksi semu hasil penilaian kembali 1,180,933,038Rp
- koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi 67,983,000Rp
- koreksi kesalahan input IP 8,197,322,000Rp
- penggunaan kembali BMN yang dihentikan 456,389,000Rp
Mutasi kurang:
- reklasifikasi keluar (9,628,257,500)Rp
- koreksi pencatatan (11,228,000)Rp
- penghentian aset dari penggunaan (4,006,621,283)Rp
- koreksi nilai pencatatan/kuantitas (63,387,701)Rp
- koreksi barang berlebih akibat penilaian kembali (24,208,000)Rp
- koreksi kesalahan input IP (1,659,146,000)Rp
- koreksi hasil revaluasi atas BMN yg tidak ditemukan (1,149,377,848)Rp
- koreksi reklasifikasi masuk akibat koreksi penilaian kembali 225 (57,675,000)Rp
- koreksi semu hasil koreksi hasil revaluasi (297,300)Rp
- koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi (39,197,190)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 388,942,294,270Rp
Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 (54,646,017,600)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2020 334,296,276,670Rp
Mutasi transaksi penambahan Gedung dan Bangunan dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Penambahan melalui pembelian aset sebesar Rp820.741.000 pada
satker Pussainsa
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 98 -
b. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp9.398.286.500
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusfatja 241,641,000
2 Biro KSHU 394,446,000
3 Pusainsa 128,756,000
4 LAPAN Sumedang 124,955,000
5 LAPAN Pasuruan 528,142,000
6 LAPAN Agam 875,562,000
7 LAPAN Parepare 990,215,000
8 LAPAN Biak 4,569,884,000
9 Biro SDM Orkum 1,544,685,500
9,398,286,500Total
c. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar
Rp878.885.800 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Garut 178,345,800
2 LAPAN Pasuruan 128,240,000
3 LAPAN Pontianak 49,900,000
4 Pusfatja 81,784,000
5 Pusainsa 440,616,000
878,885,800Total
d. Penambahan melalui pengembangan melalui KDP sebesar
Rp849.586.100 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Biak 32,500,000
2 LAPAN Agam 817,086,100
849,586,100Total
e. Penambahan melalui penyelesaian pengembangan dengan KDP
sebesar Rp8.750.944.764 pada satker Pussainsa.
f. Penambahan melalui Reklasifikasi dari aset lainnya ke aset tetap
sebesar Rp2.956.511.767 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusteksat 76,120,000
2 LAPAN Pontianak 123,768,100
3 Pusfatja 108,599,500
4 Pustekdata 86,933,417
5 Pustekbang 2,500,580,000
6 Biro KSHU 60,510,750
2,956,511,767 Total
g. Penambahan melalui koreksi barang berlebih akibat penilaian
kembali sebesar Rp634.000 pada satker LAPAN Garut.
h. Penambahan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi sebesar
Rp2.427.865.000 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusfatja 2,262,060,000
2 LAPAN Garut 165,805,000
2,427,865,000Total
i. Penambahan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar
Rp396.909.000 terdiri dari:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 99 -
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Garut 11,228,000
2 Pustekdata 385,681,000
396,909,000Total
j. Penambahan melalui koreksi penilaian kembali BMN sebesar
Rp227.153.300 pada satker LAPAN Pontianak.
k. Penambahan melalui koreksi semu hasil penilaian kembali sebesar
Rp1.180.933.038 pada satker Pusfatja.
l. Penambahan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi
sebesar Rp67.983.000 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro KSHU 57,675,000
2 Biro SDM Orkum 10,308,000
67,983,000Total
m. Penambahan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar
Rp8.197.322.000 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 PSTA 65,037,000
2 LAPAN Garut 6,938,847,000
3 LAPAN Pontianak 376,389,000
4 PusKKPA 10,308,000
5 Pusfatja 649,951,000
6 Biro KSHU 156,790,000
8,197,322,000Total
n. Penambahan melalui penggunaan kembali BMN yang dihentikan
sebesar Rp456.389.000 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pussainsa 76,320,000
2 Biro KSHU 380,069,000
456,389,000Total
Mutasi transaksi pengurangan Gedung dan Bangunan dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengurangan melalui reklasifikasi keluar sebesar Rp9.628.257.500
terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Biak 4,569,884,000
2 LAPAN Pasuruan 528,142,000
3 LAPAN Parepare 998,651,000
4 LAPAN Agam 875,562,000
5 Pusfatja 241,641,000
6 Biro KSHU 394,446,000
7 Pusainsa 350,291,000
8 LAPAN Sumedang 124,955,000
9 Biro SDM Orkum 1,544,685,500
9,628,257,500 Total
b. Pengurangan melalui koreksi pencatatan sebesar Rp11.228.000 pada
satker LAPAN Garut.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 100 -
c. Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp4.006.621.283 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Inspektorat 25,064,866
2 Pustekdata 2,033,417
3 Pusteksat 3,979,523,000
4,006,621,283Total
d. Pengurangan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar
Rp63.387.701 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusteksat 6,302,027
2 Pusfatja 6,441,950
3 Pustekbang 39,083,692
4 Pusainsa 11,560,032
63,387,701Total
e. Pengurangan melalui koreksi barang berlebih akibat koreksi
penilaian kembali sebesar Rp24.208.000 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekdata 13,887,000
2 LAPAN Garut 10,321,000
24,208,000Total
f. Pengurangan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar
Rp1.659.146.000 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekdata 1,001,277,000
2 PusKKPA 22,921,000
3 LAPAN Garut 634,948,000
1,659,146,000Total
g. Pengurangan melalui koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak
ditemukan sebesar Rp1.149.377.848 pada satker Pusfatja.
h. Pengurangan melalui koreksi reklasifikasi masuk akibat koreksi
penilaian kembali 225 sebesar Rp57.675.000 pada satker pusfatja.
i. Pengurangan melalui koreksi semu hasil koreksi hasil revaluasi
sebesar Rp297.300 pada satker LAPAN Pontianak.
j. Pengurangan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi
sebesar Rp39.197.190 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusfatja 28,887,190
2 PusKKPA 10,308,000
3 LAPAN Garut 2,000
39,197,190Total
Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam
tabel (terlampir).
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 101 -
Jalan, Irigasi dan
Jaringan
Rp60.534.021.649
C.12 Jalan, Irigasi dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp60.534.021.649 dan
Rp58.610.857.849. Mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan
pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 58,610,857,849Rp
Mutasi tambah:
- pengembangan nilai aset 101,000,000Rp
- pembelian 7,826,800Rp
- koreksi pencatatan nilai/kuantitas 88,605,000Rp
- koreksi kesalahan input IP (+) 2,373,978,000Rp
- koreksi BMN ditemukan kembali 36,739,000Rp
- koreksi barang berlebih hasil inventarisasi 12,705,000Rp
- koreksi semu penilaian kembali 71,350,000Rp
- reklasifikasi masuk 102,400,000Rp
Mutasi kurang:
- koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak ditemukan (19,842,000)Rp
- koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi (26,279,000)Rp
- koreksi kesalahan input IP (-) (258,662,000)Rp
- koreksi pencatatan (456,881,000)Rp
- Koreksi Beban Kerugian Penghapusan akibat koreksi Revaluasi (6,416,000)Rp
- koreksi semu hasil koreksi revaluasi (94,860,000)Rp
- penghentian aset dari penggunaan (8,500,000)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 60,534,021,649Rp
Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 (22,750,416,519)Rp
Nilai Buku 31 Desember 2020 37,783,605,130Rp
Mutasi transaksi penambahan Jalan, Irigasi dan Jaringan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar
Rp101.000.000 pada satker Pussainsa.
b. Penambahan melalui pembelian sebesar Rp7.826.800 pada satker
LAPAN Garut.
c. Penambahan melalui koreksi pencatatan nilai/kuantitas sebesar
Rp88.605.000 pada satker Pussainsa.
d. Penambahan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar
Rp2.373.978.000 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Garut 87,666,000
2 LAPAN Pontianak 576,639,000
3 Pusfatja 1,704,697,000
4 Pustekdata 4,976,000
2,373,978,000Total
e. Penambahan melalui koreksi BMN ditemukan kembali sebesar
Rp36.739.000 pada satker Pustekroket.
f. Penambahan melalui koreksi barang berlebih hasil inventarisasi
sebesar Rp12.705.000 pada satker LAPAN Biak.
g. Penambahan melalui koreksi semu hasil penilaian kembali sebesar
Rp71.350.000 pada satker Pusfatja.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 102 -
h. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp102.400.000
pada satker Pussainsa.
Mutasi transaksi pengurangan Jalan, Irigasi dan Jaringan dijelaskan
sebagai berikut :
a. Pengurangan melalui koreksi hasil revaluasi atas BMN yang tidak
ditemukan sebesar Rp19.842.000 pada satker Pusfatja.
b. Pengurangan melalui koreksi ekuitas akibat koreksi revaluasi
sebesar Rp26.279.000 pada satker Pusfatja.
c. Pengurangan melalui koreksi kesalahan input IP sebesar
Rp258.662.000 yang terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 LAPAN Pontianak 219,450,000
2 Pustekdata 39,212,000
258,662,000Total
d. Pengurangan melalui koreksi pencatatan sebesar Rp456.881.000
pada satker Pustekdata.
e. Pengurangan melalui koreksi beban kerugian penghapusan akibat
koreksi revaluasi sebesar Rp6.416.000 pada satker Pustekdata.
f. Pengurangan melalui koreksi semu hasil koreksi revaluasi sebesar
Rp94.860.000 pada satker Pustekroket.
g. Pengurangan melalui penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp8.500.000 pada satker LAPAN Pasuruan.
Nilai dan Perhitungan penyusutan dan akumulasinya disajikan dalam
tabel (terlampir).
Aset Tetap Lainnya
Rp18.246.137.680
C.14 Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan
bangunan, jalan, irigasi dan jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah Rp18.246.137.680 dan
Rp13.396.253.680. Aset tetap tersebut berupa alat musik modern dan
koleksi buku perpustakaan.
Mutasi transaksi terhadap aset tetap lainnya pada tanggal pelaporan
adalah sebagai berikut :
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 103 -
Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 13,396,253,680Rp
Mutasi tambah:
- koreksi saldo awal 165,000,000Rp
- transfer masuk 55,000,000Rp
- pembelian 158,473,000Rp
- reklasifikasi masuk 4,727,863,000Rp
Mutasi kurang:
- transfer keluar (55,000,000)Rp
- penghentian aset dari penggunaan (42,952,000)Rp
- reklasifikasi keluar (158,500,000)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 18,246,137,680Rp
Akumulasi penyusutan per 31 Desember 2020 (22,270,000)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2020 18,223,867,680Rp
Mutasi transaksi penambahan Aset Tetap Lainnya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Penambahan melalui koreksi saldo awal sebesar Rp165.000.000
pada satker Pussainsa.
b. Penambahan melalui transfer masuk sebesar Rp55.000.000 pada
satker Biro KSHU oleh satker pemberi Pussainsa.
c. Penambahan melalui pembelian sebesar Rp158.473.000 pada satker
Pusteksat.
d. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp4.727.863.000
pada satker Pustekbang.
Mutasi transaksi pengurangan Aset Tetap Lainnya dijelaskan sebagai
berikut:
a. Pengurangan melalui transfer keluar sebesar Rp55.000.000 pada
satker Pussainsa kepada satker penerima Biro KSHU.
b. Pengurangan melalui Penghentian aset dari penggunaan sebesar
Rp42.952.000 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro Renkeu 36,366,000
2 PSTA 2,630,000
3 Biro KSHU 3,956,000
42,952,000Total
c. Pengurangan melalui reklaasifikasi keluar sebesar Rp158.500.000
pada satker Biro KSHU.
Rincian Aset Tetap Lainnya disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan
ini.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 104 -
Konstruksi dalam
Pengerjaan Rp503.179.954.233
C.15 Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP)
Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp503.179.954.233 dan
Rp400.425.130.743 yang proses pengerjaannya belum selesai sampai
dengan tanggal neraca.
Rincian nilai KDP dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Rincian KDP per satker
No Satker Uraian Nilai KDP
Pekerjaan Komponen Satelit A4 100,862,906,999
Perencanaan Pengembangan Satelit A5 146,350,300
Pengembangan KDP Supervisi Institut Fur
Raumfahrt Elektronik (IRE) 474,375,000
Pengembangan KDP Pembelian Peralatan Fiber
Optic 192,918,000
Perencanaan Konsultan Perencana Pembangunan
Gedung Tracking Satelit di Biak, Papua. 160,019,021
Pengembangan KDP Pembayaran Termin I 317,371,059
Pengembangan KDP Honor Panitia Lelang 1,020,000
2 Pusfatja Perencanaan Pekerjaan Guesthouse 7,000,000
Teleskop Utama OBNAS 247,489,788,007
Gedung Teleskop/Rumah Teleskop Utama 34,151,371,678
Pembangunan Laboratorium Kendali IV Tilong 1,348,881,951
Renovasi Lab Observasi 15,125,000
Pekerjaan pembuatan Drop off 75,140,000
Rencana Renovasi 79,694,400
Testing Equipment- termin I 3,340,806,000
Inspeksi Alat PM CGWIC 29,000,000
Honor pokja ULP 3,420,000
Honor pokja ULP 3,420,000
Honor pokja ULP 1,520,000
Honor pokja ULP 4,420,000
Testing Equipment - Termin II 3,656,472,000
Koreksi nilai KDP (4,104,000)
Telemetry System 5,345,289,600
Inspeksi Alat CGWIC 30,191,452
Telemetry System 5,850,355,200
868,609,560
950,682,720
Alat Mock Up Roket 85,700,000
Alat System Stabilizer by Vision 27,690,000
Alat Uji Terowongan Angin 60,800,000
CGWIC tahap II (termin I) 3,519,000,000
CGWIC tahap II (termin II) 3,532,500,000
CGWIC tahap II (termin I) 6,193,440,000
CGWIC tahap II (termin II) 6,203,070,000
CGWIC tahap II (honor ulp) 7,390,000
CGWIC tahap II (termin I) 3,519,000,000
CGWIC tahap II (termin I) 3,532,500,000
Honor ulp sensor 1,840,000
7 Pustekdata Honor ULP Pekerjaan Peralatan Latkung Antena
Parepare 3,420,000
Pesawat LSA-02 18,108,190,006
Altitude, Temperatur and Humidity Test (Section
4, 6, 24) 1,696,217,370
Temperatur Variation Test (Section 5) 498,102,630
EMC System Test (Section 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 25) 35,834,520,000
Fire and Flammability (Section 26) dan Explosion
Proofness Test (Section 9) 2,033,210,000
Sand and Dust Test (Section 12), Waterproofness
Test (Section 10) dan Salt Spray Test (Section 14) 1,479,257,000
Peralatan Mesin Laboratorium DO-160 2,280,000
Laboratorium DO-160 11,439,783,280
503,179,954,233 Total
4 PSTA
Pustekbang8
Pusteksat1
Layout Design
Pustekroket6
Pussainsa3
Terdapat terdapat KDP yang bersumber dari anggaran Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN) TA 2020 sebesar Rp52.983.370.280 yang terdiri
atas pekerjaan sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 105 -
a. Pengadaan Altitude, Temperature and Humidity Test (Section
4,6,24) pada satker Pustekbang dengan nilai kontrak
Rp8.466.186.850 dan realisasi sebesar Rp1.696.217.370 (terdiri
dari biaya pengadaan alat dan honor Pokja ULP). Pekerjaan
tersebut merupakan output program nasional Laboratorium
Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari
anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan pada tahun 2021
menggunakan anggaran SBSN senilai Rp6.772.949.480.
b. Pengadaan Temperatur Variation Test (Section 5) pada satker
Pustekbang dengan nilai kontrak Rp2.486.313.150 dan realisasi
sebesar Rp498.102.630 (terdiri dari biaya pengadaan alat dan honor
Pokja ULP). Pekerjaan tersebut merupakan output program
nasional Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)
yang dibiayai dari anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan
pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai
Rp1.989.050.520.
c. Pengadaan EMC System Test (Section 15,16,17,18,19,20,21,25)
pada satker Pustekbang dengan nilai kontrak Rp74.650.000.000
dan realisasi sebesar Rp35.834.520.000 (terdiri dari biaya
pengadaan alat dan honor Pokja ULP). Pekerjaan tersebut
merupakan output program nasional Laboratorium Pengujian
Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari anggaran SBSN
TA 2020 dan akan diselesaikan pada tahun 2021 menggunakan
anggaran SBSN senilai Rp38.818.000.000.
d. Pengadaan Fire and Flammability (Section 26) dan Explosion
Proofness Test (Section 9) pada satker Pustekbang dengan nilai
kontrak Rp4.620.000.000 dan realisasi sebesar Rp2.033.210.000
(terdiri dari biaya pengadaan alat dan honor Pokja ULP). Pekerjaan
tersebut merupakan output program nasional Laboratorium
Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari
anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan pada tahun 2021
menggunakan anggaran SBSN senilai Rp2.587.200.000.
e. Pengadaan Sand and Dust Test (Section 12), Waterproofness Test
(Section 10) dan Salt Spray Test (Section 14) pada satker
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 106 -
Pustekbang dengan nilai kontrak Rp7.389.085.000 dan realisasi
sebesar Rp1.479.257.000 (terdiri dari biaya pengadaan alat dan
honor Pokja ULP). Pekerjaan tersebut merupakan output program
nasional Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)
yang dibiayai dari anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan
pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai
Rp5.911.268.000.
f. Pengadaan Peralatan Mesin Laboratorium DO-160 yang terdiri dari
PC Operasional Peralatan Uji, Laptop Pengolah Data Pengujian,
Laptop Pelayanan, Printer Laserjet, Printer Inkjet, Scanner, Smart
TV, Coffee Maker, Dispenser, Screen Proyektor 150 Inch, Screen
Proyektor 100 Inch, Rak Barang Sampel Uji dengan nilai kontrak
Rp1.163.361.000 dan realisasi sebesar Rp2.280.000 (terdiri dari
honor Pokja ULP). Pekerjaan tersebut merupakan output program
nasional Laboratorium Pengujian Komponen Pesawat (DO 160)
yang dibiayai dari anggaran SBSN TA 2020 dan akan diselesaikan
pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai
Rp1.069.051.000.
g. Pembangunan Laboratorium DO-160 dengan nilai kontrak
Rp16.081.381.800 (terdiri dari kontrak pembangunan gedung, jasa
konsultansi perencanaan pembangunan dan jasa konsultansi
pengawasan pembangunan) dan realisasi sebesar Rp11.439.783.280
(terdiri dari kontrak pembangunan gedung, jasa konsultansi
perencanaan pembangunan, jasa konsultansi pengawasan
pembangunan, honor Pokja ULP, biaya perjadin, dan biaya
konsumsi rapat). Realisasi fisik pembangunan gedung sampai
tanggal 31 Desember 2020 sudah mencapai 70% dengan
pembayaran termin ke-3 senilai 70% dari nilai kontrak. Pekerjaan
tersebut merupakan output program nasional Laboratorium
Pengujian Komponen Pesawat (DO 160) yang dibiayai dari
anggaran SBSN TA 2020 dan sisa pekerjaan sebesar 30% akan
diselesaikan pada tahun 2021 menggunakan anggaran SBSN senilai
Rp5.524.423.036.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 107 -
Akumulasi Penyusutan
Aset Tetap
Rp1.077.869.623.608
C.16 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah masing-masing dan Rp1.077.869.623.608
Rp929.815.415.187 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan
alokasi sistematis atas nilai suatu aset tetap yang disusutkan selama masa
manfaat aset yang bersangkutan.
Berikut disajikan rangkuman Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31
Desember 2020, sedangkan Rincian akumulasi penyusutan aset tetap
disajikan pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap 31 Desember 2020
No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Penyusutan Nilai Buku
1 Tanah 1,562,543,166,209 - 1,562,543,166,209
2 Peralatan dan Mesin 1,810,945,754,720 1,000,450,919,489 810,494,835,231
4 Gedung dan Bangunan 388,942,294,270 54,646,017,600 334,296,276,670
5 Jalan, Irigasi dan Jaringan 60,534,021,649 22,750,416,519 37,783,605,130
6 Aset Tetap Lainnya 18,246,137,680 22,270,000 18,223,867,680
7 Konstruksi dalam pengerjaan 503,179,954,233 - 503,179,954,233
Jumlah 4,344,391,328,761 1,077,869,623,608 3,266,521,705,153
Aset Tak Berwujud Rp555.802.077.105
C.17 Aset Tak Berwujud
Saldo aset tak berwujud (ATB) per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah Rp555.802.077.105 dan Rp478.841.435.597.
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan
dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik. Aset Tak Berwujud pada
LAPAN berupa software, hak cipta, paten, lisensi dan hasil penelitian
dan kajian. Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud pada tanggal
pelaporan adalah sebagai berikut :
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 478,841,435,597
Mutasi tambah:
- saldo awal 675,950,000,000
- pembelian 20,687,172,595
- penyelesaian pembangunan dengan KDP 45,754,961,852
- pengembangan nilai aset 6,270,667,511
- reklasifikasi masuk 6,033,330,209
Mutasi kurang:
zs
- penghentian aset (1,785,490,659)
- koreksi pencatatan (675,950,000,000)
Saldo per 31 Desember 2020 555,802,077,105
Ak. Amortisasi s.d 31 Desember 2020 (273,339,403,284)
Nilai Buku per 31 Desember 2020 282,462,673,821
Mutasi transaksi penambahan Aset Tak Berwujud dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 108 -
a. Penambahan melalui saldo awal berupa dokumen HaKI sebesar
Rp675.950.000.000 pada satker Pustekbang berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 163/KM.6/2020 tanggal 7 Agustus 2020.
b. Penambahan melalui pembelian sebesar Rp20.687.172.595 terdiri
dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustikpan 130,996,000
2 Pusfatja 220,245,000
3 Pustekdata 20,048,804,165
4 Pustekroket 250,977,430
5 Pusispan 36,150,000
20,687,172,595Total
c. Penambahan melalui penyelesaian pengembangan melalui KDP
sebesar Rp45.754.961.852 pada satker Pustekdata.
d. Penambahan melalui pengembangan nilai aset sebesar
Rp6.270.667.511 terdiri dari :
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusfatja 1,128,729,940
2 Pustekdata 5,127,687,571
3 Pusispan 14,250,000
6,270,667,511Total
e. Penambahan melalui reklasifikasi masuk sebesar Rp6.033.330.209
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustikpan 509,389,159
2 LAPAN Biak 190,016,450
3 LAPAN Parepare 96,897,000
4 Pustekbang 365,490,000
5 Pustekroket 3,921,500,000
6 PusKKPA 39,631,100
7 Biro KSHU 158,500,000
8 Pussainsa 751,906,500
6,033,330,209Total
Mutasi transaksi pengurangan Aset Tak Berwujud dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengurangan melalui penghentian aset sebesar Rp1.785.490.659
terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustikpan 509,389,159
2 Biro Renkeu 73,516,900
3 LAPAN Biak 72,450,000
4 LAPAN Parepare 96,897,000
5 Pustekbang 241,700,000
6 PusKKPA 39,631,100
7 Pussainsa 751,906,500
1,785,490,659Total
b. Pengurangan melalui koreksi pencatatan atas hasil kajian/penelitian
N250 sebesar Rp675.950.000.000 pada satker Pustekbang.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 109 -
Rincian Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2020 adalah sebagai
berikut :
Rincian Aset Tak Berwujud
No satker nilai di neraca keuangan uraian nilai di neraca bmn
1,170,576,000 software 1,170,576,000
532,325,000 software 221,450,000 atb lainnya 310,875,000
343,948,565,196 software 65,951,268,197 lisensi 88,172,700 ATB Lainnya 277,909,124,299
8,170,581,347 software 7,533,213,847 lisensi 500,500,000 ATB Lainnya 136,867,500
2,711,893,430 software 2,711,893,430
335,802,000 software 315,802,000 atb lainnya 20,000,000
198,995,000 software 99,995,000 atb lainnya 99,000,000
2,203,150,000 software 2,026,250,000 lisensi 27,500,000 atb lainnya 149,400,000
9 PusKKPA 59,536,000 software 59,536,000
23,999,511,464 software 17,587,138,737
hasil kajian/penelitian 6,412,372,727
169,959,848,400 software 5,669,968,000
hasil kajian/penelitian 1,217,239,000
atb lainnya 163,072,641,400 12 Pusteksat 2,040,321,818 software 2,040,321,818
351,705,000
paten 315,205,000
hak cipta 24,900,000
atb lainnya 11,600,000
14 LAPAN Biak 119,266,450 software 119,266,450
Total 555,802,077,105
13 Pusispan 351,705,000
Pusfatja4 8,170,581,347
6
Biro SDM Orkum7
Pussainsa
10 Pustekroket
169,959,848,400 Pustekbang11
8
LAPAN Parepare5 2,711,893,430
335,802,000
198,995,000
1
3
2
Pustekdata 343,948,565,196
532,325,000 Biro KSHU
23,999,511,464
2,203,150,000
Pustikpan 1,170,576,000
PSTA
Aset Tak Berwujud
Dalam Pekerjaan
Rp61.649.960.810
C.18 Aset Tak Berwujud Dalam Pengerjaan
Saldo aset tak berwujud dalam pengerjaan per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah Rp61.649.960.810 dan Rp35.477.750.810. Aset
Tak Berwujud Dalam Pekerjaan merupakan aset yang dapat
diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik berupa
Hak Intelektual (HAKI).
Mutasi transaksi terhadap Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan per 31
Desember 2020 adalah sebagai berikut
Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2019 35,477,750,810Rp
Mutasi tambah:
- perolehan/penambahan KDP 9,460,000Rp
- pengembangan KDP 71,917,711,852Rp
Mutasi kurang:
- Reklasifikasi KDP menjadi Barang Jadi (45,754,961,852)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 61,649,960,810Rp
Ak. Amortisasi s.d 31 Desember 2020 -Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2020 61,649,960,810Rp
Mutasi transaksi penambahan Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penambahan melalui perolehan/penambahan KDP sebesar
Rp9.460.000 pada satker Pustekdata.
b. Penambahan melalui pengembangan KDP sebesar
Rp71.917.711.852 yang terdiri dari:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 110 -
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekbang 26,172,210,000
2 Pustekdata 45,745,501,852
71,917,711,852Total
Mutasi transaksi pengurangan Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan
dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pengurangan melalui reklasifikasi KDP menjadi barang jadi
sebesar Rp45.745.961.852 pada satker Pustekdata.
Rincian ATB dalam pengerjaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Rincian Aset Tak Berwujud dalam pengerjaan
No satker nilai di neraca keuangan uraian
1 Pustekbang 41.854.260.000 Dokumen Desain N-219 A
2 Pustekroket 19.413.800.810 Program Roket CGWIC
95.700.000 Produk Fatja Perikanan
95.700.000 Produk Fatja Pertambangan
95.500.000 Produk Fatja Perkebunan
95.000.000 Produk Fatja Pertanian
61.649.960.810
Pusfatja3
Aset Lain-lain
Rp151.185.035.042 C.19 Aset Lain-Lain
Saldo aset lain-lain per 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
adalah Rp151.185.035.042 dan Rp96.279.697.967. Aset lain-lain
merupakan Barang Milik Negara (BMN) yang berada dalam kondisi
rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional entitas. Adapun
mutasinya sebagai berikut :
Saldo nilai perolehan per 31 Desember 2019 96,279,697,967Rp
Mutasi tambah:
- reklasifikasi dari AT ke AL 149,398,211,494Rp
Mutasi kurang:
- Penggunaan kembali BMN yang sudah dihentikan (85,312,402,209)Rp
- Penghapusan (BMN yang dihentikan) (434,006,600)Rp
- Usulan Barang Rusak Berat ke Pengelola (BMN Yang Dihentikan) (8,746,465,610)Rp
Saldo per 31 Desember 2020 151,185,035,042Rp
Ak. Penyusutan s.d 31 Desember 2020 (10,615,154,219)Rp
Nilai Buku per 31 Desember 2020 140,569,880,823Rp
Mutasi transaksi penambahan Aset Lain-lain dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 111 -
- Penambahan Reklasifikasi dari AT ke AL sebesar
Rp149.398.211.494 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro Renkeu 1,254,331,409
2 Inspektorat 7,050,922,498
3 Pusfatja 16,907,460,066
4 Pustekdata 7,586,885,544
5 Pustekbang 17,734,141,250
6 Pustekroket 376,100,000
7 PusKKPA 294,617,300
8 Pustikpan 509,389,159
9 PSTA 2,538,978,220
10 LAPAN Garut 205,175,000
11 LAPAN Pasuruan 226,909,600
12 Pusteksat 3,985,073,000
13 Biro KSHU 89,425,606,948
14 Pussainsa 751,906,500
15 LAPAN Pontianak 381,368,000
16 LAPAN Parepare 96,897,000
17 LAPAN Biak 72,450,000
149,398,211,494 Total
Mutasi transaksi pengurangan Aset Lain-lain dapat dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengurangan melalui penggunaan kembali BMN yang sudah
dihentikan penggunaannya sebesar Rp85.312.402.209 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pusteksat 76,120,000
2 Inspektorat 3,217,500
3 Pusfatja 12,711,383,500
4 Pustekdata 86,933,417
5 Pustekbang 2,500,580,000
6 Biro KSHU 69,734,079,692
7 LAPAN Pontianak 123,768,100
8 Pussainsa 76,320,000
85,312,402,209 Total
b. Pengurangan melalui Penghapusan (BMN yang dihentikan) sebesar
Rp434.006.600 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Pustekbang 138,480,000
2 LAPAN Pasuruan 295,526,600
434,006,600 Total
c. Pengurangan melalui usulan barang rusak berat ke pengelola sebesar
Rp8.746.465.610 terdiri dari:
No. Nama Satuan Kerja Nilai (Rp)
1 Biro Renkeu 818,846,409
2 Pusfatja 1,992,256,711
3 Pustekdata 314,696,146
4 Pustekroket 376,100,000
5 Biro KSHU 4,389,117,594
6 LAPAN Garut 827,773,750
7 LAPAN Sumedang 27,675,000
8,746,465,610 Total
Rincian Aset Lain-lain berdasarkan nilai perolehan, akumulasi
penyusutan dan nilai buku tersaji pada Lampiran Laporan Keuangan ini.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 112 -
Akumulasi Penyusutan
dan Amortisasi Aset
Lainnya
Rp283.954.557.503
C.20 Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya
Saldo Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Aset Lainnya per
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing
Rp283.954.557.503 dan Rp203.204.283.105. Akumulasi Penyusutan
Aset Lainnya merupakan kontra akun Aset Lainnya yang disajikan
berdasarkan pengakumulasian atas penyesuaian nilai sehubungan dengan
penurunan kapasitas dan manfaat Aset Lainnya. Rincian Akumulasi
Penyusutan Aset Lainnya per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Rincian Akumulasi Amortisasi Aset Lainnya 31 Desember 2020
No. Aset Tetap Nilai Perolehan Akm. Amortisasi Nilai Buku
1 Aset Tak Berwujud 555,802,077,105 273,339,403,284 282,462,673,821
2Aset Tak Berwujud Dalam
Pengerjaan 61,649,960,810 - 61,649,960,810
3 Aset Lain-lain 151,185,035,042 10,615,154,219 140,569,880,823
Jumlah 768,637,072,957 283,954,557,503 484,682,515,454
Utang Kepada Pihak
Ketiga Rp26.907.515.443
C.21 Utang kepada Pihak Ketiga
Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp26.907.515.443 dan
Rp1.149.792.663. Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang
masih harus dibayar dan merupakan kewajiban yang harus segera
diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12
(dua belas bulan). Adapun rincian Utang Pihak Ketiga pada LAPAN per
tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Rincian Utang kepada Pihak Ketiga
No Uraian Nilai Penjelasan
12,703,495Rp Tunjangan Kinerja yang masih harus dibayar
185,000Rp Tunjangan Umum yang masih harus dibayar
31,280,000Rp Tunjangan Fungsional yang masih harus dibayar
2,700,000Rp Tunjangan Papua yang masih harus dibayar
7,945,300Rp Gaji Pokok yang masih harus dibayar
52,750Rp Tunjangan Suami/Istri yang masih harus dibayar
17,012Rp Tunjangan Anak yang masih harus dibayar
1,632,640Rp Tunjangan PPh PNS yang masih harus dibayar
144,840Rp Tunjangan Beras yang masih harus dibayar
729Rp Pembulatan Gaji yang masih harus dibayar
703,000Rp Uang Makan yang masih harus dibayar
57,364,766Rp
672,510,000Rp Tagihan listrik yang masih harus dibayar
1,328,410Rp Tagihan internet yang masih harus dibayar
25,107,476Rp Tagihan telepon yang masih harus dibayar
3,976,131Rp Tagihan air yang masih harus dibayar
1,250,000Rp Tagihan sewa fotocopy yang masih harus dibayar
446,200Rp Tagihan pengiriman surat yang masih harus dibayar
704,618,217Rp
3 Dana Pihak Ketiga 26,145,532,460Rp Dana RISPRO yang masih harus dibayar
26,907,515,443Rp Total
Belanja Barang yang
Masih Harus di Bayar
Belanja Pegawai yang
Masih Harus di Bayar1
2
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 113 -
Rincian belanja pegawai yang masih harus dibayar (dokumen terlampir)
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Rincian Belanja Pegawai yang Masih Harus Dibayar
1,440,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
505,300 Kekurangan pembayaran gaji pokok
34,530 Kekurangan pembayaran tunjangan suami/istri
1,582,000 Kekurangan pembayaran tunjangan PPh
17,012 Kekurangan pembayaran tunjangan anak
116 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
3,578,958
3,575,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
182,200 Kekurangan pembayaran tunjangan suami/istri
18,220 Kekurangan pembayaran tunjangan suami/istri
17 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
3,775,437
1,760,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
2,320,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
4,080,000
5,910,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
50 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
5,910,050
650,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
100 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
650,100
2,900,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
350 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
2,900,350
7 Pustikpan 7,130,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
8 Pussainsa 480,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
2,470,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
200,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
2,700,000 Kekurangan pembayaran tunjangan Papua
50 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
5,370,050
1,625,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
185,000 Kekurangan pembayaran tunjangan umum
1,810,000
11 LAPAN Garut 480,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
12 LAPAN Parepare120,000 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
13 LAPAN Sumedang 1,200,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
703,000 Kekurangan pembayaran uang makan
8,223,495 Kekurangan pembayaran tunjangan kinerja
3,500,000 Kekurangan pembayaran tunjangan fungsional
7,257,800 Kekurangan pembayaran gaji pokok
50,640 Kekurangan pembayaran tunjangan PPh
144,840 Kekurangan pembayaran tunjangan beras
46 Kekurangan pembayaran pembulatan gaji
19,879,821
57,364,766
14 Pusfatja
Total
KeteranganSaldo (Rp)No Satker
PSTA1
Pusteksat2
Pustekbang3
Biro SDM Orkum4
PusKKPA
Inspektorat
LAPAN Pasuruan
5
6
10
9 LAPAN Biak
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 114 -
Rincian belanja barang yang masih harus dibayar (dokumen terlampir)
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Rincian Belanja Barang Yang Masih Harus Dibayar
(Listrik, Telepon, Air, Fotocopy dan Pengiriman Surat)
1 Biro Renkeu 1,728,082 Tagihan telepon Desember 2020
2 Biro SDM Orkum 2,588,968 Tagihan telepon Desember 2020
926,537 Tagihan telepon Desember 2020
3,017,231 Tagihan air Desember 2020
54,303,284 Tagihan listrik Desember 2020
58,247,052
4 Pusispan 3,083,548 Tagihan telepon Desember 2020
782,682 Tagihan telepon Desember 2020
7,424,778 Tagihan listrik Desember 2020
8,207,460
5,726,378 Tagihan listrik Desember 2020
49,740 Tagihan telepon Desember 2020
1,250,000 Tagihan sewa fotocopy Desember 2020
7,026,118
50,253,164 Tagihan listrik Desember 2020
5,402,402 Tagihan telepon Desember 2020
55,655,566
122,933,450 Tagihan listrik Desember 2020
4,422,617 Tagihan telepon Desember 2020
127,356,067
42,090,852 Tagihan listrik Desember 2020
208,945 Tagihan telepon Desember 2020
42,299,797
81,222,454 Tagihan listrik Desember 2020
169,897 Tagihan telepon Desember 2020
81,392,351
11 Pustekroket 75,499,984 Tagihan listrik Desember 2020
96,271,084 Tagihan listrik Desember 2020
277,329 Tagihan telepon Desember 2020
258,000 Tagihan air Desember 2020
96,806,413
54,548 Tagihan listrik Desember 2020
182,423 Tagihan telepon Desember 2020
236,971
7,744,871 Tagihan listrik Desember 2020
99,557 Tagihan telepon Desember 2020
7,844,428
15 LAPAN Garut 20,134,119 Tagihan listrik Desember 2020
9,315,426 Tagihan listrik Desember 2020
188,472 Tagihan telepon Desember 2020
9,503,898
454,009 Tagihan listrik Desember 2020
620,730 Tagihan telepon Desember 2020
1,074,739
60,105,598 Tagihan listrik Desember 2020
471,356 Tagihan telepon Desember 2020
676,500 Tagihan internet Desember 2020
446,200 Tagihan pengiriman surat
61,699,654
12,698,912 Tagihan listrik Desember 2020
3,904,191 Tagihan telepon Desember 2020
700,900 Tagihan air Desember 2020
17,304,003
26,277,089 Tagihan listrik Desember 2020
651,910 Tagihan internet Desember 2020
26,928,999
704,618,217
PSTA13
LAPAN Sumedang14
Total
20 LAPAN Biak
18 LAPAN Parepare
Pusteksat9
Pustekbang10
Pusainsa12
Inspektorat6
7 Pusftaja
Pustekdata8
Biro KSHU3
PusKKPA5
KeteranganSaldo (Rp)No Satker
LAPAN Pasuruan16
LAPAN Agam17
LAPAN Pontianak19
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 115 -
Rincian dana pihak ketiga dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Rincian Dana Pihak Ketiga
1 Pusfatja 152,121,643
2 PSTA 420,159,313
3 Pusteksat 5,485,545,935
4 Pustekdata 89,768,436
5 Pustekbang 17,906,249,883
6 Pustekroket 1,931,079,759
7 PusKKPA 160,607,491
26,145,532,460Total
KeteranganSaldo (Rp)No Satker
Dana Pihak Ketiga berupa Riset Inovasi Produktif
(RISPRO) yang masih harus dibayar
Utang Jangka Pendek
Lainnya Rp0
C.22 Utang Jangka Pendek Lainnya
Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp0 dan Rp1.762.909.
Pendapatan Diterima
di Muka Rp76.226.875
C.23 Pendapatan Diterima di Muka
Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 sebesar Rp76.226.875 dan Rp79.790.375. Pendapatan
Diterima di Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima
pembayarannya, namun barang/jasa belum diserahkan kepada pihak
ketiga. Rincian Pendapatan Diterima Dimuka per 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
No Keterangan 31 Desember 2020 31 Desember 2019
1Pendapatan sewa tanah Pusftaja oleh PT.
Dayamitra Telekomunikasi55,711,250Rp 74,812,250Rp
2 Pendapatan sewa kantin Pusteksat 3,965,625Rp 4,978,125Rp
3Layanan Pengujian Aerodinamika Model
Flapping Wing Pustekbang oleh FTMD ITB15,600,000Rp -Rp
4 Pendapatan sewa kantin Pustekroket 950,000Rp -Rp
Total 76,226,875Rp 79,790,375Rp
Ekuitas Rp3.812.544.744.735
C.24 Ekuitas
Jumlah Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 masing-masing sebesar Rp3.812.544.744.735 dan
Rp3.791.784.297.403. Ekuitas adalah merupakan kekayaan bersih
entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Penjelasan
lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 116 -
D. PENJELASAN ATAS POS- POS LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan PNBP
Rp2.548.552.956
D.1. Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak
Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp2.548.552.956 dan
Rp2.327.097.145 dengan rincian sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Pendapatan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 %
Pendapatan PNBP Lainnya
Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN, Iuran
Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi BMN
Pendapatan sewa tanah, gedung, dan bangunan Rp 126.984.102 Rp 122.685.737 3,50
Pendapatan Penggunaan Sarana dan Prasarana sesuai
dengan Tusi Rp 47.700.000 Rp 31.200.000
52,88
Pendapatan Dari Penjualan, Pengelolaan BMN,
Iuran Badan Usaha dan Penerimaan Klaim Asuransi
BMN
Rp 174.684.102 Rp 153.885.737 13,52
Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi
Pendapatan Layanan Pendidikan dan/atau Pelatihan Rp 333.500.000 Rp 166.000.000 100,90
Pendapatan Layanan Penelitian/Riset dan
Pengembangan Iptek Rp 440.755.500 Rp 1.677.669.458
(73,73)
Pendapatan Hasil Penelitian/Riset dan Hasil
Pengembangan Iptek Rp 90.680.000 Rp 44.640.000
103,14
Pendapatan Hasil Survey dan Pemetaan Rp 5.700.000 Rp 2.000.000 185,00
Pendapatan Royalti atas Kekayaan Intelektual Rp 4.459.000 Rp - 100,00
Pendapatan Pendidikan, Budaya, Riset, dan
Teknologi
Rp 875.094.500 Rp 1.890.309.458 (53,71)
Pendapatan Jasa Lainnya
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, dan Informasi Rp 154.100.000 Rp 48.800.000 215,78
Jumlah Pendapatan Jasa Rp 154.100.000 Rp 48.800.000 215,78
Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa giro Rp 315.033 Rp 809.689 (61,09)
Jumlah Pendapatan Jasa Rp 315.033 Rp 809.689 (61,09)
Pendapatan Iuran dan Denda
Pendapatan denda keterlambatan penyelesaian
pekerjaan
Rp 1.342.995.684 Rp 232.547.750 477,51
Jumlah Pendapatan Iuran dan Denda Rp 1.342.995.684 Rp 232.547.750 477,51
Pendapatan Lain-lain
Pendapatan Anggaran Lain-lain Rp 1.363.637 Rp 744.511 83,16
Jumlah Pendapatan Lain-lain Rp 1.363.637 Rp 744.511 83,16
Jumlah Pendapatan PNBP Lainnya Rp 2.548.552.956 Rp 2.327.097.145 9,52
Pendapatan BLU
Pendapatan Jasa Layanan Umum Rp - Rp - -
Jumlah Pendapatan BLU Rp - Rp - -
Jumlah 2.548.552.956Rp 2.327.097.145Rp 9,52
Beban Pegawai
Rp178.364.069.355
D.2 Beban Pegawai
Beban Pegawai pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp178.364.069.355 dan Rp187.166.697.100 dengan rincian
sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 117 -
Rincian Beban Pegawai
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Beban Gaji dan Tunjangan PNS 94.330.914.441Rp 91.599.130.168Rp 2,98
Beban Lembur 683.658.150Rp 950.460.000Rp (28,07)
Beban Tunjangan Khusus & Beban
Pegawai Transito
83.349.496.764Rp 94.617.106.932Rp
(11,91)
Jumlah 178.364.069.355Rp 187.166.697.100Rp (4,70)
Beban Persediaan
Rp8.305.106.966
D.3 Beban Persediaan
Beban Persediaan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp8.305.106.966 dan Rp12.264.658.585 dengan rincian
sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Beban Persediaan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Beban Persediaan Konsumsi 4.371.125.591Rp 5.717.798.362Rp (23,55)
Beban Persediaan Amunisi 19.350.000Rp 17.695.000Rp 9,35
Beban Persediaan Bahan Baku 2.298.414.226Rp 3.661.119.475Rp (37,22)
Beban Persediaan Lainnya 1.616.217.149Rp 2.868.045.748Rp (43,65)
Jumlah Beban Persediaan 8.305.106.966Rp 12.264.658.585Rp (32,28)
Beban Barang dan
Jasa
Rp76.454.785.870
D.4 Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp76.454.785.870 dan Rp95.954.613.355 dengan
rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 118 -
Perbandingan Rincian Beban Barang dan Jasa
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019NAIK
(TURUN) %
Beban Keperluan Perkantoran 29.352.983.879Rp 35.823.124.628Rp (18,06)
Beban Penambah Daya Tahan
Tubuh
73.564.450Rp 15.056.400Rp 388,59
Beban Pengiriman Surat Dinas Pos
Pusat
81.570.636Rp 133.158.819Rp (38,74)
Beban Honor Operasional Satuan
Kerja
3.703.835.000Rp 3.780.285.000Rp (2,02)
Beban Barang Operasional Lainnya 3.351.375.823Rp 3.161.511.367Rp 6,01
Beban Barang Operasional -
Penanganan Pandemi COVID-19
1.738.711.504Rp -Rp 100,00
Beban Bahan 3.486.388.315Rp 9.502.914.091Rp (63,31)
Beban Honor Output Kegiatan 3.646.842.500Rp 758.876.000Rp 380,56
Beban Barang Non Operasional
Lainnya
5.074.050.496Rp 8.283.948.314Rp (38,75)
Beban Barang Non Operasional -
Penanganan Pandemi COVID-19
1.980.000Rp -Rp 100,00
Beban Langganan Daya dan Jasa 17.113.970.080Rp 17.096.959.083Rp 0,10
Beban Sewa 2.204.991.219Rp 2.832.386.334Rp (22,15)
Beban Jasa Konsultan 298.333.500Rp 296.659.000Rp 0,56
Beban Jasa Profesi 3.065.170.000Rp 3.988.219.000Rp (23,14)
Beban Jasa Lainnya 2.468.064.101Rp 10.243.754.597Rp (75,91)
Beban Jasa - Penanganan Pandemi
COVID-19
753.522.367Rp -Rp 100,00
Beban Aset Ekstrakomtabel
Peralatan dan Mesin
39.432.000Rp 37.760.722Rp 4,43
Jumlah 76.454.785.870Rp 95.954.613.355Rp (20,32)
Beban aset ekstrakomptabel PM sebesar Rp39.432.000 terdiri dari :
SATUAN KERJA JUMLAH
LAPAN Agam Rp 27.450.000 27.450.000Rp Pembelian Kursi
Pustekdata Rp 957.000 957.000Rp Pembelian Digital Multimeter
Pustekbang Rp 11.025.000 11.025.000Rp Pembelian Meja Lipat
JUMLAH 39.432.000Rp 39.432.000Rp
URAIAN
Beberapa akun belanja penanganan COVID-19 tidak disajikan secara khusus
karena pada awal penanganan pandemi belum menggunakan akun khusus, dan
telah dipertanggungjawabkan bendahara dengan SPM/SP2D, sehingga tidak
teridentifikasi oleh sistem akuntansi. Tetapi terhadap belanja penanganan
pandemi dengan akun lama tersebut sudah dilakukan jurnal sehingga masuk
dalam akun beban barang operasional – penanganan Pandemi COVID-19.
Adapun belanja yang telah menggunakan akun khusus penanganan pandemi
COVID-19 terdiri dari:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 119 -
Daftar Beban Barang Operasional Penanganan Pandemi COVID-19
31 Desember 2020
Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan
Pusfatja 521131 351.235.909Rp Pembelian hand sanitizer, sprayer, masker,
face shield,pembelian kuota untuk
pengolahan data pemetaan
Jumlah 351.235.909Rp
PusKKPA 521131 77.965.200Rp Pembelian Hand Sanitizer, desinfektan,
vitamin dan thermo gun
Jumlah 77.965.200Rp
LAPAN Sumedang 521131 52.741.878Rp Pembelian alat semprotan disinfectan
Jumlah 52.741.878Rp
Pustekbang 521131 18.732.374Rp Pembelian baju APD,sarung tangan, masker,
Mica Grid kaku, hand sanitizer, disinfektan,
lisensi zoom meeting, semprotan top gun
Jumlah 18.732.374Rp
Pussainsa 521131 40.180.895Rp Pembelian Suplemen, handsanitizer dan
antiseptic
Jumlah 40.180.895Rp
Pusteksat 521131 17.702.130Rp
Pembelian vitamin dan lisensi zoom meeting
Jumlah 17.702.130Rp
Pustikpan 521131 61.242.000Rp Pembelian Handsanitizer, Vitamin,
Desinfektan)
Jumlah 61.242.000Rp
Biro SDM Orkum 521131 75.670.700Rp Pembelian lisensi zoom meeting, vitamin dan
handsanitizer
Jumlah 75.670.700Rp
Pusispan 521131 25.557.050Rp Pembelian hand sanitizer, sabun cuci tangan
antiseptik, vitamin c, tisu basah antibacterial
Jumlah 25.557.050Rp
Inspektorat 521131 40.624.968Rp Pembelian lisensi zoom meeting, vitamin,
handsanitizer dan paket data
Jumlah 40.624.968Rp
Pustekdata 521131 113.089.410Rp Pembelian faceshield, handsanitizer, sprayer
, masker kain, vitamin C
Jumlah 113.089.410Rp
Biro Renkeu 521131 49.967.345Rp Pembelian hand sanitizer, vitamin,face
shield, disinfectan, lisensi zoom meeting
Jumlah 49.967.345Rp
PSTA 521131 117.882.023Rp Pembelian Vitamin, masker, Handsanitizer,
lisensi zoom meeting, sarung tangan,
Jumlah 117.882.023Rp
LAPAN Parepare 521131 21.656.000Rp Pembelian Vitamin, masker, handsanitizer,
faceshield
Jumlah 21.656.000Rp
LAPAN Pontianak 521131 86.250.350Rp Pembelian vitamin, sabun cuc tangan,
handsanitizer, faceshield, masker
Jumlah 86.250.350Rp
LAPAN Pasuruan 521131 19.254.000Rp Pembelian Vitamin
Jumlah 19.254.000Rp
Biro KSHU 521131 119.541.400Rp Pembelian masker, handsanitizer, disinfectan
spray, penambah daya tahan tubuh
Jumlah 119.541.400Rp
Pustekroket 521131 230.186.250Rp Pembelian masker, faceshield, lisensi zoom
meeting, hand sanitizer, sabun cuci tangan
Jumlah 230.186.250Rp
LAPAN Biak 521131 41.149.222Rp Pembelian penanganan covid-19
Jumlah 41.149.222Rp
LAPAN Agam 521131 11.931.000Rp Pembelian masker, hand sanitizer, sabun cuci
tangan
Jumlah 11.931.000Rp
LAPAN Garut 521131 29.150.000Rp Pembelian vitamin, sabun cuci tangan,
handsanitizer, masker
Jumlah 29.150.000Rp
Jumlah 1.601.710.104Rp
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 120 -
Daftar Beban Jasa Penanganan Pandemi COVID-19
31 Desember 2020
Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan
PusKKPA 522192 12.978.800Rp Jasa penyemprotan disinfektan,
pemeriksaan rapid dan swab test
Jumlah 12.978.800Rp
LAPAN Sumedang 522192 15.065.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 15.065.000Rp
Pustekbang 522192 45.983.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 45.983.000Rp
Pussainsa 522192 160.196.500Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 160.196.500Rp
Pustikpan 522192 3.068.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 3.068.000Rp
Biro SDM Orkum 522192 53.205.062Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 53.205.062Rp
Pusispan 522192 12.031.799Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 12.031.799Rp
Inspektorat 522192 17.035.000Rp Jasa penyemprotan disinfektan,
pemeriksaan rapid dan swab test
Jumlah 17.035.000Rp
Pustekdata 522192 100.031.600Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,
Pmeriksaan Rapid dan Swab Test
Jumlah 100.031.600Rp
Biro Renkeu 522192 17.147.106Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 17.147.106Rp
PSTA 522192 57.169.000Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,
pmeriksaan Rapid dan Swab Test
Jumlah 57.169.000Rp
LAPAN Pontianak 522192 5.750.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 5.750.000Rp
Biro KSHU 522192 63.161.000Rp Belanja Jasa - Penanganan Pandemi COVID-
19 (Jasa Penyemprotan Desinfektan) dan
rapid test
Jumlah 63.161.000Rp
Pustekroket 522192 63.009.500Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,
pemeriksaan rapid dan swab test
Jumlah 63.009.500Rp
LAPAN Garut 522192 54.900.000Rp Pemeriksaan Rapid test dan Swab Test
Jumlah 54.900.000Rp
Pusteksat 522192 62.391.000Rp Jasa Penyemprotan Desinfektan,
pemeriksaan rapid dan swab test
Jumlah 62.391.000Rp
Jumlah 743.122.367Rp
Daftar Beban Barang Non Operasional Penanganan Pandemi COVID-19
31 Desember 2020
Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan
Biro SDM OH 521241 1.980.000Rp Pembelian APD untuk SKB CPNS 2019
Jumlah 1.980.000Rp
Jumlah 1.980.000Rp
Adapun belanja yang menggunakan akun lama dan telah dilakukan penjurnalan
dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 terdiri dari:
Daftar Akun Lama Belanja COVID-19
31 Desember 2020
Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan Akun Seharusnya
521113 50.340.000Rp Pembelian Multivitamin 521131
521119 68.902.000Rp Pembelian Masker, Handsanitizer, Sabun
Cuci Tangan, Faceshield, Desinfectan 521131
Jumlah 119.242.000Rp
LAPAN Garut 521111 17.284.400Rp Pembelian sepatu boots, jas hujan, sabun
cuci tangan, vitamin 521131
Jumlah 17.284.400Rp
Jumlah 136.526.400Rp
LAPAN Pasuruan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 121 -
Adapun belanja yang menggunakan akun penanganan pandemin COVID-19
namun masih belum sesuai yang terdiri dari :
Daftar Akun Belanja COVID-19 Masih Belum Sesuai
31 Desember 2020
Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan Akun Seharusnya
Pusfatja 521131 150.000Rp pemeriksaan rapid test 522192
Jumlah 150.000Rp
KSHU 521131 1.420.000Rp Pembelian Thermogun 532119
Jumlah 1.420.000Rp
LAPAN Parepare 521241 10.250.000Rp pemeriksaan rapid dan swab test 522192
Jumlah 10.250.000Rp
Pusteksat 532119 475.000Rp Pembelian Thermogun 521131
Jumlah 475.000Rp
Jumlah 12.295.000Rp
Beban Pemeliharaan
Rp26.294.090.169
D.5 Beban Pemeliharaan
Beban Pemeliharaan 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp26.294.090.169 dan Rp23.242.283.298 dengan rincian
sebagai berikut :
Perbandingan Rincian Beban Pemeliharaan
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 30 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Beban Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan
11.475.117.768Rp 9.118.043.365Rp 25,85
Belanja Pemeliharaan Gedung dan
Bangunan - Penanganan Pandemi
COVID-19
222.305.900Rp -Rp 100,00
Beban Pemeliharaan Peralatan dan
Mesin
13.046.410.690Rp 10.544.293.060Rp 23,73
Beban Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
243.700.000Rp 44.735.000Rp 444,76
Beban Persediaan Suku Cadang 1.128.723.477Rp 3.253.388.538Rp (65,31)
Beban persediaan Bahan untuk
pemeliharaan
166.284.334Rp 281.823.335Rp (41,00)
Beban Pemeliharaan Lainnya 11.548.000Rp -Rp 100,00
Jumlah 26.294.090.169Rp 23.242.283.298Rp 13,13
Belanja pemeliharaan penanganan pandemi COVID-19 telah menggunakan
akun khusus, adapun belanja yang telah menggunakan akun khusus penanganan
pandemi COVID-19 tersebut terdiri dari:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 122 -
Daftar Akun Khusus Belanja COVID-19
31 Desember 2020
Satuan Kerja Akun Jumlah Keterangan
Pussainsa 523114 38.784.500Rp Pengadaan wastafel di pos security,
Pengadaan wastafel progfas dan penggantian
baterai wastafel otomatis
LAPAN Sumedang 523114 26.053.400Rp Pengadaan wastafel di LAPAN Sumedang
Pustekroket 523114 120.068.000Rp Pengadaan pembuatan wastafel di
Pustekroket
Inspektorat 523114 6.200.000Rp Pengadaan Hand Wash Standing di
Inspektorat
LAPAN Pontianak 523114 16.000.000Rp Pengadaan wastafel Otomatis di LAPAN
Pontianak
LAPAN Garut 523114 15.200.000Rp Pengadaan Hand Wash di LAPAN Garut
Jumlah 222.305.900Rp
Beban Perjalanan
Dinas
Rp9.045.532.421
D.6 Beban Perjalanan Dinas
Beban Perjalanan Dinas 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp9.045.532.421 dan Rp33.469.010.719 dengan rincian
sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Beban Perjalanan Dinas
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Beban Perjalanan Biasa 1.214.812.524Rp 215.344.254Rp 464,13
Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 410.745.000Rp 632.242.500Rp (35,03)
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Dalam Kota
1.223.040.442Rp 5.024.613.981Rp (75,66)
Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting
Luar Kota
5.878.777.110Rp 23.064.673.769Rp (74,51)
Beban Perjalanan Lainnya-Luar Negeri 318.157.345Rp 4.532.136.215Rp (92,98)
Jumlah 9.045.532.421Rp 33.469.010.719Rp (72,97)
Beban Barang Untuk
Diserahkan Kepada
Masyarakat
Rp347.252.000
D.7 Beban Barang Untuk Diserahkan Kepada Masyarakat
Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp347.252.000 dan
Rp1.031.707.250 dengan rincian sebagai berikut :
Perbandingan Rincian Beban Barang untuk Diserahkan kepada Masyarakat
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Beban Persediaan Peralatan dan
Mesin untuk Diserahkan kepada
Masyarakat/Pemda
322.545.000Rp 1.018.424.250Rp (68,33)
Beban Barang Persediaan Lainnya
untuk Dijual/Diserahkan Kepada
Masyarakat
24.707.000Rp 13.283.000Rp 86,00
Jumlah 347.252.000Rp 1.031.707.250Rp (66,34)
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 123 -
Rincian per Satuan Kerja
Satuan Kerja Jumlah
Biro Renkeu 141.000.000Rp
Pustekdata 106.775.000Rp
1.170.000Rp Samsung Galaxy A01
Core
4.700.000Rp Asus Notebook
X441MA-GA011 T -
Black
3.550.000Rp Celestron Powerseeker
70 Az
22.440.000Rp Laptop Acer Aspire 3
A315 AMD Ryzen 3
2.830.000Rp Xiaomi Redmi Note 9
1.780.000Rp Redmi 8A Pro
2.590.000Rp Redmi Note 8
2.610.000Rp Celesteron Powerseeker
60 Az
2.830.000Rp Xiaomi Redmi Note 9
1.780.000Rp Redmi 8A Pro
2.610.000Rp Celestron Powerseeker
70 Az
1.780.000Rp Redmi 8A Pro
2.830.000Rp Xiaomi Redmi Note 9
14.150.000Rp Xiaomi Redmi Note 9
7.120.000Rp Redmi 8A Pro
280.000Rp Tumbler
289.000Rp Smart Watch
372.000Rp Falsh Disk 64 GB
250.000Rp Powerbank
2.000.000Rp Sepeda Genio
3.000.000Rp Sepeda Senator
246.000Rp Earbuds
728.000Rp Powerbank Sniper Powershot
270.000Rp Powerbank Acmic
417.000Rp Smart Band
505.000Rp Headset
4.000.000Rp Tablet
3.000.000Rp Alat Komunikasi 1
5.850.000Rp Alat Komunikasi 2
1.500.000Rp Alat Cetak
2.000.000Rp Paket Home Recorder
Jumlah 347.252.000Rp
Uraian
Pussainsa 74.770.000Rp
24.707.000Rp PSTA
GPS-Garmin Tipe GPS Map
Hard Disk Eksternal Data Citra Satelit
Beban Penyusutan
dan Amortisasi
Rp239.091.975.514
D.8 Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019 adalah masing-masing sebesar Rp239.091.975.514 dan
Rp216.149.963.242 dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 124 -
Perbandingan Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN BEBAN PENYUSUTAN
DAN AMORTISASI31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
NAIK
(TURUN) %
Beban Penyusutan Peralatan dan
Mesin
142.830.162.710Rp 138.733.622.471Rp 2,95
Beban Penyusutan Gedung dan
Bangunan
14.373.338.127Rp 13.932.224.634Rp 3,17
Beban Penyusutan Jalan, irigasi,
Jaringan
9.028.463.960Rp 5.293.913.769Rp 70,54
Beban Penyusutan Aset Tetap
Lainnya
-Rp 4.317.500Rp (100,00)
Beban Penyusutan Aset Tetap Yang
Tidak Digunakan dalam opreasional
pemerintahan
508.648.193Rp -Rp 100,00
Beban Penyusutan Aset Lainnya
-Rp 247.869.590Rp (100,00)
Jumlah Penyusutan 166.740.612.990Rp 158.211.947.964Rp 5,39
Beban Amortisasi Hak Cipta 390.000Rp 165.000Rp
Beban Amortisasi Paten 17.602.037Rp 9.435.252Rp 86,56
Beban Amortisasi Software 10.483.505.937Rp 8.537.111.238Rp 22,80
Beban Amortisasi Lisensi 61.617.270Rp 61.617.270Rp -
Beban Amortisasia ATB Lainnya 61.788.247.280Rp 49.329.686.518Rp 25,26
Jumlah Amortisasi 72.351.362.524Rp 57.938.015.278Rp 24,88
Jumlah Beban Penyusutan dan
Amortisasi239.091.975.514Rp 216.149.963.242Rp 10,61
Beban Penyisihan
Piutang Tak Tertagih
Rp(388.079.315)
D.9 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 adalah masing-masing sebesar Rp(388.079.315) dan
Rp857.538.969 dengan rincian sebagai berikut:
Perbandingan Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN JENIS BEBAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Beban Penyisihan Piutang PNBP (47.782)Rp 31.847Rp (250,04)
Beban Penyisihan Piutang Lainnya (25.942.716)Rp 27.789.202Rp (193,36)
Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih - Bagian Lancar 2.889.838Rp 2.500Rp (100,00)
Beban Penyisihan Piutang Tidak
Tertagih Jangka Panjang(364.978.655)Rp 829.715.420Rp (143,99)
Jumlah (388.079.315)Rp 857.538.969Rp (145,26)
Surplus dari
Kegiatan Non
Operasional
Rp1.048.703.051
D.10 Kegiatan Non Operasional
Rincian Surplus dari Kegiatan Non Operasional pada 31 Desember 2020 dan 31
Desember 2019 masing-masing sebesar Rp1.048.703.051 dan
Rp5.219.456.012 dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 125 -
Perbandingan Rincian Kegiatan Non Operasional
31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019
URAIAN 31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019 NAIK (TURUN) %
Surplus Penjualan Aset Non Lancar
Pendapatan Pelepasan Aset Non
Lancar452.595.115Rp 527.283.996Rp (14,16)
Beban Pelepasan Aset Non Lancar 294.398.115Rp 244.329.260Rp 20,49
Surplus dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya
Pendapatan dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya3.983.630.674Rp 11.032.610.436Rp (63,89)
Beban dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya3.093.124.623Rp 6.096.109.160Rp (49,26)
Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non
Operasional1.048.703.051Rp 5.219.456.012Rp (79,91)
Rincian Pendapatan Pelepasan Aset Non Lancar
31 Desember 2020
Satuan Kerja Jumlah Keterangan
Sumedang 2.600.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket kendaraan
bermotor
LAPAN Pasuruan 30.971.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket kendaraan
bermotor dan 1 (satu ) paket Peralatan Mesin
Pustekroket 157.209.998Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket persediaan
Pussainsa 3.475.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket bongkaran
Pusfatja 45.221.122Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin
Pustekdata 28.999.999Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin
Pustekbang 97.500.000Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin
LAPAN Garut 53.617.997Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket kendaraan
bermotor dan 1 (satu) paket Peralatan Mesin
KSHU 32.999.999Rp pendapatan hasil lelang berupa 1 (satu) paket Peralatan Mesin
Jumlah 452.595.115Rp
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 126 -
Rincian Beban Pelepasan Aset Non Lancar
31 Desember 2020
Satuan Kerja Jumlah Keterangan
LAPAN Biak 24.640.000Rp Penghapusan/Penghentian Gedung dan
Bangunan dalam pengerjaan
Pusfatja 67.399.598Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)
Pustekdata 8.355.862Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)
Pustekroket 3.740.000Rp Penghapusan Persediaan Bahan Kimia
Cair
LAPAN Pasuruan 13.068.436Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)
Biro Renkeu 51.553.000Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)
Pustekbang 83.602.479Rp Penghentian Gedung dan Bangunan
LAPAN Garut 12.784.500Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)
KSHU 29.254.240Rp Penghentian PM dari penggunaan (Netto)
Jumlah 294.398.115Rp
Rincian Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya
31 Desember 2020
Uraian Jumlah
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian
Negara Terhadap Pegawai Negeri Bukan
Bendahara Atau Pejabat Lain.
482.375.253Rp
Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian
Negara Terhadap Pihak Lain/Pihak Ketiga
38.453.272Rp
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun
Anggaran Yang Lalu
154.841.327Rp
Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun
Anggaran Yang Lalu
11.965.185Rp
Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun
Anggaran Yang Lalu
51.496.202Rp
Pendapatan Setoran dari Sisa Utang Non
TP/TGR Pensiunan PNS
13.600.000Rp
Pendapatan Penyesuaian Nilai Persediaan 3.230.899.435Rp
Jumlah 3.983.630.674Rp
Rincian Beban dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 31 Desember 2020
Uraian Jumlah
Beban Penyesuaian Nilai Persediaan 3.092.133.663Rp
Beban Persediaan Rusak/Usang 990.960Rp
Jumlah 3.093.124.623Rp
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 127 -
Pos Luar Biasa Rp0 D.11 Pos Luar Biasa
Pada LO tidak ada pos luar biasa pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember
2019.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 128 -
E. PENJELASAN ATAS POS- POS LAPORAN PERUBAHAN
EKUITAS
E.1. Ekuitas Awal
Ekuitas Awal
Rp3.791.784.297.403
Nilai ekuitas awal pada tanggal 1 Januari 2020 dan 2019 adalah masing-
masing sebesar Rp3.791.784.297.403 dan Rp2.128.823.357.756.
Defisit LO
Rp533.917.476.973
E.2 Defisit LO
Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2020
dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp533.917.476.973 dan
Rp562.589.919.361. Defisit LO merupakan selisih kurang antara Defisit
dari kegiatan Operasional sebesar Rp534.966.180.024 dengan Surplus dari
kegiatan Non Operasional sebesar Rp1.048.703.051.
Dampak Kumulatif
Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan
Mendasar Rp0.
E.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan Akuntansi /Kesalahan
Mendasar
Tidak terdapat transaksi Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan
Akuntansi/Kesalahan Mendasar untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019.
Koreksi Nilai
Persediaan
Rp0
E.3.1 Koreksi Nilai Persediaan
Koreksi Nilai Persediaan mencerminkan koreksi atas nilai persediaan yang
diakibatkan karena kesalahan dalam penilaian persediaan yang terjadi pada
periode sebelumnya. Koreksi tambah atas nilai persediaan untuk periode
yang berakhir pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
sebesar Rp0 dan Rp17.279.554. Rincian Koreksi nilai persediaan untuk
periode yang berakhir pada 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Rincian Koreksi Nilai Persediaan
SATUAN KERJA31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
Pusteksat - 39,304
Putekroket - 1,980,250
Biro KSHU - 15,260,000
Jumlah - 17,279,554
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 129 -
Koreksi Atas
Reklasifikasi
Rp5.177.134.726
E.3.2 Koreksi Atas Reklasifikasi
Koreksi Atas Reklasifikasi merupakan koreksi terhadap transaksi
reklasifikasi masuk dan keluar. Koreksi atas reklasifikasi pada 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar Rp5.177.134.726 dan
Rp(45.279.044.479) .
Rincian Koreksi Atas Reklasifikasi
SATUAN KERJA NILAI PENYESUAIAN KETERANGAN
Biro SDM Orkum (10.308.000) Aset Tetap
Pusfatja (69.046.724) Aset Tetap
LAPAN Sumedang (7.369.795) Aset Tetap
Pussainsa (118.585.145) Aset Tetap
LAPAN Agam (96.629.360) Aset Tetap
LAPAN Parepare 3.722.331.077 Aset Tetap
LAPAN Pasuruan (39.955.090) Aset Tetap
LAPAN Biak (1.389.363.686) Aset Tetap
4.734.385.132 Aset Tetap
(79.102.700) Persediaan
Biro KSHU (462.076.199) Aset Tetap
Pustikpan (16.198.999) Aset Tetap
PusKKPA (10.570.785) Aset Tetap
Pustekroket (980.375.000) Aset Tetap
Jumlah 5.177.134.726
Pustekbang
Rincian Keterangan Koreksi Atas Reklasifikasi
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
1.284.513.275,00
Koreksi Reklas Masuk Akibat Koreksi
Penliaian Kembali Koreksi Kesalahan
Input IP Akum. Penyusutan GB
(1.544.685.500,00) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
249.864.225,00 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(10.308.000,00)
(104.344.977,00) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
26.642.835,00 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
66.330.418,00
Koreksi Reklas Masuk Akibat Koreksi
Penliaian Kembali Koreksi Kesalahan
Input IP Akum. Penyusutan GB
(57.675.000,00)
Koreksi Reklas Masuk Akibat Koreksi
Penliaian Kembali Koreksi Kesalahan
Input IP GB
(69.046.724,00)
Jumlah (79.354.724)
Biro SDM Orkum
Pusfatja
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 130 -
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemindahan (79.354.724)
(13.745.050) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
6.375.255 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(7.369.795)
(9.190.500) Reklas Masuk Akum. Penyusutan PM
9.501.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
630.710.855 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
81.835.000 Reklas Masuk PM
(749.606.500) Reklas Keluar PM
128.756.000 Reklas Masuk GB
(312.991.000) Reklas Keluar GB
751.906.500 Reklas Masuk Software
(751.906.500) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
102.400.000 Reklas Masuk Irigasi
(118.585.145,00)
21.764.340 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(68.754.360) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
(81.502.500) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
31.863.160 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(96.629.360)
(198.050.570) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
120.064.686 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
715.546.000 Reklas Masuk GB
(723.982.000) Reklas Keluar GB
(77.891.209) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
25.912.170 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(15.451.288.000) Reklas Masuk Akum. Penyusutan PM
19.314.110.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
(96.897.000) Reklas Keluar PM
96.897.000 Reklas Masuk Software
(96.897.000) Reklas Masuk Amortisasi Software
94.807.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
3.722.331.077
Jumlah 3.420.392.053
Pussainsa
LAPAN Agam
LAPAN Pare-pare
LAPAN Sumedang
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 131 -
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemindahan 3.420.392.053
(68.658.460) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
28.703.370 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(39.955.090)
(610.000) Reklas Keluar Bahan Untuk
Pemeliharaan
610.000 Reklas Masuk Barang Konsumsi
(1.913.887.053) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
(190.016.450) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
166.590.369 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
547.949.448 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
(190.016.450) Reklas Keluar PM
190.016.450 Reklas Masuk Software
(1.389.363.686)
(2.252.568) Reklas Masuk Akum . Penyusutan PM
(90.102.700) Reklas Keluar Persediaan Lainnya
90.102.700 Reklas Masuk PM
(365.490.000) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
5.023.025.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
11.000.000 Reklas Masuk Barang Konsumsi
371.225.000 Reklas Masuk PM
(5.475.578.000) Reklas Keluar PM
4.727.863.000 Reklas Masuk AT Lainnya
365.490.000 Reklas Masuk Software
4.655.282.432
(356.879.714) Reklas Masuk Akum. Penyusutan GB
(158.500.000) Reklas Keluar AT Lainnya
53.303.515 Reklas Keluar Akum. Penyusutan GB
158.500.000 Reklas Masuk Software
(158.500.000) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
(462.076.199)
(509.389.159) Reklas Keluar PM
493.190.160 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
(509.389.159) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
509.389.159 Reklas Masuk Software
(16.198.999)
(39.631.100) Reklas Keluar PM
29.060.315 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
(39.631.100) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
39.631.100 Reklas Masuk Software
(10.570.785)
Jumlah 6.157.509.726
PusKKPA
LAPAN Pasuruan
Biro KSHU
Pustekbang
LAPAN Biak
Pustikpan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 132 -
Selisih Revaluasi Aset
Rp7.579.141.282
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemindahan 6.157.509.726
(3.921.500.000) Reklas Keluar PM
2.941.125.000 Reklas Keluar Akum. Penyusutan PM
(3.921.500.000) Reklas Masuk Akum. Amortisasi
Software
3.921.500.000 Reklas Masuk Software
(980.375.000)
Jumlah 5.177.134.726
Pusteroket
E.3.3 Selisih Revaluasi Aset
Selisih Revaluasi Aset merupakan selisih yang muncul pada saat dilakukan
penilaian ulang aset dan hasil perbaikan/koreksi pada tahun 2020. Selisih
Revaluasi Aset pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 sebesar
Rp7.579.141.282 dan Rp1.426.671.882.170.
Rincian selisih koreksi nilai aset non revaluasi adalah sebagai berikut:
Rincian Selisih Revaluasi Aset Tetap
SATUAN KERJA NILAI PENYESUAIAN KETERANGAN
PusKKPA (12.613.000) Aset Tetap
Pustekdata (1.035.513.000) Aset Tetap
Pusfatja 1.185.428.152 Aset Tetap
PSTA 65.037.000 Aset Tetap
LAPAN Pontianak (280.897.700) Aset Tetap
Pusteksat 1.121.506.830 Aset Tetap
LAPAN Garut 6.391.565.000 Aset Tetap
Biro KSHU 107.889.000 Aset Tetap
Pustekroket 36.739.000 Aset Tetap
Jumlah 7.579.141.282
Rincian Keterangan Selisih Revaluasi Aset
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
(12.613.000) Koreksi Kesalahan Input IP GB
(12.613.000)
(1.001.277.000) Koreksi Kesalahan Input IP GB
(39.212.000) Koreksi Kesalahan Input IP JJ
4.976.000 Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi
(1.035.513.000)
Jumlah (1.048.126.000)
PusKKPA
Pustekdata
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 133 -
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemidahan (1.048.126.000)
(71.350.000) Koreksi Semu Hasil Penilaian Kembali
Irigasi649.951.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB
(1.149.377.848) Koreksi HasiL Revaluasi atas BMN yang
tidak ditemukan GB71.350.000 Koreksi HasiL Revaluasi atas BMN yang
tidak ditemukan Akum. Penyusutan 1.704.697.000 Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi
(19.842.000) Koreksi HasiL Revaluasi atas BMN yang
tidak ditemukan Irigasi1.185.428.152
65.037.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB
65.037.000
(11.326.000) Koreksi Kesalahan Input IP Tanah
(1.230.303.000) Koreksi Hasil Revaluasi atas BMN yang
tidak ditemukan Tanah
227.153.300 Koreksi Penliaian Kembali BMN GB
376.389.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB
576.639.000 Koreksi Kesalahan Input IP JJ
(219.450.000) Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi
(280.897.700)
1.121.506.830 Koreksi Nilai Tim Penertiban Aset Tanah
1.121.506.830
6.303.899.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB
76.189.000 Koreksi Kesalahan Input IP JJ
11.477.000 Koreksi Kesalahan Input IP Irigasi
6.391.565.000
(48.901.000) Koreksi Kesalahan Input IP Tanah
156.790.000 Koreksi Kesalahan Input IP GB
107.889.000
36.739.000 Koreksi BMN ditemukan Kembali Irigasi
36.739.000
Jumlah 7.579.141.282
Pusfatja
PSTA
LAPAN Garut
Pusteksat
LAPAN Pontianak
Biro KSHU
Pustekroket
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 134 -
Koreksi Nilai Aset Non
Revaluasi
Rp205.476.611
E.3.4 Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi untuk periode yang berakhir pada 31
Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah sebesar Rp205.476.611 dan
Rp53.486.970.666. Koreksi ini berasal dari transaksi koreksi nilai aset tetap
dan aset lainnya yang bukan karena revaluasi nilai.
Rincian koreksi aset tetap non revaluasi adalah sebagai berikut :
Rincian Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
SATUAN KERJA NILAI PENYESUAIAN KETERANGAN
Biro SDM Orkum 59.307.000 Aset Tetap
PusKKPA (8.943.655) Aset Tetap
PSTA (6.636.430) Aset Tetap
Pustekroket 50.087.855 Aset Tetap
Pusfatja 2.456.740.681 Aset Tetap
Pustekdata 573.174.740 Aset Tetap
LAPAN Pontianak (484.902.403) Aset Tetap
Pussainsa 76.921.397 Aset Tetap
LAPAN Biak 11.076.155 Aset Tetap
Pusteksat 184.507.399 Aset Tetap
LAPAN Garut 1.586.984.183 Aset Tetap
Biro KSHU 70.831.840 Aset Tetap
Pustekbang 364.190.849 Aset Tetap
Satker Konsolidasi (4.727.863.000) Aset Tetap
Jumlah 205.476.611
Rincian Keterangan Koreksi Nilai Aset Non Revaluasi
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
97.900.000 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Tanah
(48.901.000) Koreksi Ekuitas Akibat Koreksi
Revaluasi Tanah
10.308.000 Koreksi Ekuitas Akibat Koreksi
Revaluasi GB
59.307.000
677.145 Koreksi Penysuutan karena Koseksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
687.200 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Akum. Penyusutan GB
(10.308.000) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi GB
(8.943.655)
(6.636.430) Koreksi Penysuutan karena Koseksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
(6.636.430)
50.087.855 Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
Irigasi
50.087.855
Jumlah 93.814.770
Biro SDM Orkum
PusKKPA
PSTA
Pustekroket
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 135 -
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemindahan 93.814.770
753.009 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan PM
64.420 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan GB
(3.765.044) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas PM
1.545.044 Jurnal Penyesuaian Penerimaan Kembali
Belanja Modal Lemari TU
2.220.000 Jurnal Penyesuaian Penerimaan Kembali
Belanja Modal Lemari TU
(70.244.810) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Tanah
(401.315.036) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
(468.343.750) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
Irigasi
1.152.733.038 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Akum. Penyusutan GB
36.200.000 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Akum. Penyusutan Irigasi
2.262.060.000 Koreksi Barang Berlebih Hasil
Inventarisasi GB
(28.887.190) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi GB
(26.279.000) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Irigasi
2.456.740.681
(3.539.250) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan PM
(132.509.305) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan GB
88.428.580 Koreksi Pencatatan Akum. Penyusutan
Irigasi
385.681.000 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB
(456.881.000) Koreksi Pencatatan Irigasi
(517.500) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan PM
85.737.055 Koreksi Penysuutan karena Koseksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
621.472.000 Koreksi Penysuutan karena Koseksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan JJ
(809.840) Koreksi Penysuutan karena Koseksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
Irigasi
(13.887.000) Koreksi Nilai Barang Berlebih GB
573.174.740
(37.949.902) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
(448.628.576) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan JJ
1.676.075 Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
Irigasi
(484.902.403)
Jumlah 2.638.827.788
Pufatja
Pustekdata
LAPAN Pontianak
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 136 -
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemindahan 2.638.827.788
(5.492.054.028) Jurnal Penyesuaian Penerimaan Kembali
Belanja Modal Bank Garansi atas
Pekerjaan Konstruksi Pembangunan
Rumah Teleskop
4.306.679 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan GB
(11.560.032) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB
(4.430.250) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan Jaringan
88.605.000 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Jaringan
5.492.054.028 Jurnal Koreksi atas Kesalahan Jurnal
Balik atas Koreksi Pencatatan Pekerjaan
Konstruksi Pembangunan Rumah
Teleskop
76.921.397
(1.628.845) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
Irigasi
12.705.000 Koreksi Barang Berlebih Hasil Inventaris
Irigasi
11.076.155
3.236.176 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan GB
174.161.790 Saldo Awal Tanah
7.109.433 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Tanah
184.507.399
(1.774.852) Perolehan Hasil Tindak Lanjut
Normalisasi Akum. Penyusutan PM
17.748.500 Perolehan Hasil Tindak Lanjut
NormalisasiPM
(1.347.360) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB
(1.022.120.583) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
2.436.736.114 Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan JJ
59.560 Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
Irigasi
1.566.696 Koreksi Pencatatan Akum. Penyusutan
GB
108 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Akum. Penyusutan GB
165.805.000 Koreksi Barang Berlebih Hasil
Inventarisasi
(9.687.000) Koreksi Nilai Barang Berlebih GB
(2.000) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi GB
1.586.984.183
(29.976.660) Koreksi Penysuutan karena Koreksi
Kesalahan Input IP Akum. Penyusutan
GB
(5.767.500) Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Akum. Penyusutan GB
48.901.000 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi Tanah
57.675.000 Koreksi Penghapusan akibat Koreksi
Revaluasi GB
70.831.840
Jumlah 4.569.148.762
LAPAN Biak
Pussainsa
Pusteksat
LAPAN Garut
Biro KSHU
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 137 -
Satuan Kerja Nilai Penyesuaian Keterangan
Jumlah Pemindahan 4.569.148.762
(9.811.463) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan PM
392.458.500 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas PM
20.627.504 Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas
Akum. Penyusutan GB
(39.083.692) Koreksi Pencatatan Nilai/Kuantitas GB
(4.727.863.000) Saldo Awal Akum. Penyusutan PM
4.727.863.000 Saldo Awal PM
(675.950.000.000) Jurnal Koreksi atas Penghapusan
Pencatatan atas HAKI N250
675.950.000.000 Saldo Awal Hasil Kajian/Penelitian
364.190.849
Satker Konsolidasi (4.727.863.000) Jurnal Manual atas Koreksi Pencatatan
atas Penetapan Status BMN dari
Pengelola Barang kepada LAPAN
(N250)
(4.727.863.000)
Jumlah 205.476.611
Pustekbang
Koreksi Lain-lain Rp0 E.3.5 Koreksi Lain-Lain
Koreksi Lain-Lain merupakan koreksi selain yang terkait Barang Milik
Negara, antara lain koreksi atas pendapatan, koreksi atas beban, koreksi
atas hibah, piutang dan utang untuk periode yang berakhir. Koreksi Lain-
Lain pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-
masing Rp0 dan Rp(520.017). Rincian Koreksi Lain-Lain untuk periode
yang berakhir pada 31 Desember 2020 sebagai berikut:
Rincian Koreksi Lain-Lain
SATUAN KERJA31 DESEMBER 2020 31 DESEMBER 2019
PSTA - (520,017)
Jumlah - (520,017)
Transaksi Antar Entitas
Rp541.716.171.686
E.4 Transaksi Antar Entitas
Nilai Transaksi Antar Entitas untuk periode yang berakhir 31 Desember
2020 dan 31 Desember 2019 adalah masing-masing sebesar
Rp541.716.171.686 dan Rp790.654.291.114. Rincian Transaksi antar
Entitas terdiri dari :
Rincian Transaksi Antar Entitas
Transaksi Antar Entitas Nilai
Diterima dari Entitas Lain (10.965.013.904)
Ditagihkan ke Entitas Lain 547.953.322.590
Transfer Masuk 7.511.926.880
Transfer Keluar (2.784.063.880)
Jumlah 541.716.171.686
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 138 -
Rincian transfer masuk :
Nilai Dari
Peralatan dan Mesin 16.240.400 Pustekdata
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (12.180.300) Pustekdata
Peralatan dan Mesin 29.163.475 Biro KSHU
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (21.107.543) Biro KSHU
Peralatan dan Mesin 195.494.107 LAPAN Parepare
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (195.494.107) LAPAN Parepare
Inspektorat Peralatan dan Mesin 3.300.000 Biro Renkeu
Peralatan dan Mesin 26.500.000 Biro Renkeu
Aset Tetap Lainnya 55.000.000 Pussainsa
Peralatan dan Mesin 58.243.000 Pussainsa
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (58.243.000) Pussainsa
Peralatan dan Mesin 16.240.400 Pustekdata
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (12.180.300) Pustekdata
PusKKPA Peralatan dan Mesin 3.300.000 Biro Renkeu
Peralatan dan Mesin 26.443.400 LAPAN Garut
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (25.621.700) LAPAN Garut
LAPAN Parepare Peralatan dan Mesin 1.528.914.766 Pustekdata
Peralatan dan Mesin 5.904.175 Biro KSHU
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (5.904.175) Biro KSHU
Peralatan dan Mesin 1.844.076.321 Pussainsa
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (737.630.528) Pussainsa
Peralatan dan Mesin 28.610.000 Pusteksat
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (26.960.000) Pusteksat
Persediaan Lainnya 13.081.474 Pustekroket
Peralatan dan Mesin 217.094.200 Pussainsa
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (213.707.185) Pussainsa
Peralatan dan Mesin 29.128.000 Pustekbang
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin (3.641.000) Pustekbang
Satker Konsolidasi Peralatan dan Mesin 4.727.863.000 Kemenkeu RI (BUN)
7.511.926.880
Satker
TOTAL
Pustekdata
Biro Renkeu
Biro KSHU
Pussainsa
LAPAN Garut
LAPAN Agam
LAPAN Sumedang
Pustikpan
LAPAN Pasuruan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 139 -
Rincian transfer keluar :
Nilai Penerima
Peralatan dan Mesin (26,500,000) Biro KSHU
Peralatan dan Mesin (3,300,000) PusKKPA
Peralatan dan Mesin (3,300,000) Inspektorat
Peralatan dan Mesin (16,240,400) Biro KSHU
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 12,180,300 Biro KSHU
Aset Tetap Renovasi (725,010,000) LAPAN Parepare
Peralatan dan Mesin (16,240,400) Biro Renkeu
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 12,180,300 Biro Renkeu
Peralatan dan Mesin (803,904,766) LAPAN Parepare
Peralatan dan Mesin (28,610,000) LAPAN Garut
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 26,960,000 LAPAN Garut
Peralatan dan Mesin (29,128,000) LAPAN Agam
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 3,641,000 LAPAN Agam
Pustekroket Persediaan Lainnya (13,081,474) LAPAN Garut
Aset Tetap Lainnya (55,000,000) Biro KSHU
Peralatan dan Mesin (217,094,200) LAPAN Pasuruan
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 213,707,185 LAPAN Pasuruan
Peralatan dan Mesin (58,243,000) Biro KSHU
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 58,243,000 Biro KSHU
Peralatan dan Mesin (1,844,076,321) LAPAN Garut
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 737,630,528 LAPAN Garut
Peralatan dan Mesin (5,904,175) LAPAN Sumedang
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 5,904,175 LAPAN Sumedang
Peralatan dan Mesin (29,163,475) Pustikpan
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 21,107,543 Pustikpan
Peralatan dan Mesin (26,443,400) Pussainsa
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 25,621,700 Pussainsa
Peralatan dan Mesin (195,494,107) Pustekdata
Akum. Penyusutan Peralatan dan Mesin 195,494,107 Pustekdata
(2,784,063,880)
Satker
TOTAL
Biro Renkeu
Pustekbang
Pusteksat
Pussainsa
LAPAN Parepare
Pustekdata
Biro KSHU
LAPAN Garut
Terdapat perbedaan antara nilai Transfer Masuk dan Trasfer Keluar sebesar
Rp4.727.863.000 dikarenakan perbedaan pencatatan Aset N250 pada
LAPAN dan Kemenkeu RI (BUN). BUN mengeluarkan Aset tersebut
melalui mekanisme Transfer Keluar pada aplikasi SPAN yang mana tidak
dapat memberikan ADK pencatatan tersebut kepada LAPAN sehingga
LAPAN mencatatnya melalui mekanisme Transfer Masuk pada aplikasi
SAIBA.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman - 140 -
Satker Biro Renkeu telah melakukan pengadaaan barang dalam rangka
penanganan pandemi COVID-19 untuk didistribusikan kepada satker Biro
KSHU, PusKKPA, dan Inspektorat. Seluruh barang telah didistribusikan
pada tanggal 25 Juni 2020 sesuai dengan BAST nomor
BAST/02/PL.02/06/2020 (Biro Renkeu kepada PusKKPA),
BAST/03/PL.02/06/2020 (Biro Renkeu kepada Inspektorat), dan
BAST/04/PL.02/06/2020 (Biro Renkeu kepada Biro KSHU) dengan total
nilai sebesar Rp9.900.000.
Selain Biro Renkeu, Pustekdata juga melakukan pengadaan barang dalam
rangka penanganan pandemic COVID-19 dan didistribusikan kepada
LAPAN Parepare pada tanggal 30 Desember 2020 sesuai dengan
BAST/13/PL.02/12/20/20 dengan nilai 2.750.000. Berikut adalah
rinciannya:
Daftar Pengiriman Barang Dalam Rangka Penanganan Pandemi COVID-19
No. Satker Penerima Jenis Barang Jumlah Nilai Perolehan (Rupiah)
1 (660117) Biro KSHU Thermogun 1 buah 3,300,000.00
2 (653483) PusKKPA Thermogun 1 buah 3,300,000.00
3 (650172) Inspektorat Thermogun 1 buah 3,300,000.00
4 (560600) LAPAN Parepare Thermogun 2 buah 2,750,000.00
12,650,000.00 Jumlah
Ekuitas Akhir
Rp3.812.544.744.735
E.5 Ekuitas Akhir
Nilai Ekuitas pada 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019 adalah
masing-masing sebesar Rp3.812.544.744.735 dan Rp3.791.784.297.403.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 141 -
F. PENGUNGKAPAN-PENGUNGKAPAN LAINNYA
F.1 Kejadian-Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca
1. Terdapat pendapatan diterima dimuka dalam Neraca per 31 Desember 2020 sebesar
Rp76.226.875 yang terdiri dari:
a) Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp55.711.250 pada satker Pusfatja,
merupakan pendapatan dari sewa tanah, gedung dan bangunan oleh PT
Dayamitra Telekomunikasi selama 5 (lima) tahun dimulai dari 23 November
2018 berdasarkan perjanjian Nomor: 01 Tahun 2018 Nomor:
DMT0455/CL1/DBS-a1000000/XI/2018 dengan biaya sewa per bulan yaitu
sebesar Rp1.591.750 = , sehingga didapatkan pendapatan diterima
dimuka per 31 Desember 2020 dengan nilai sebesar Rp55.711.250 =
Rp95.505.000 - (Rp1.591.750 x 25). Dokumen sebagaimana terlampir.
b) Pendapatan diterima dimuka sebesar Rp3.965.625 pada satker Pusteksat yang
merupakan uang sewa kantin Berdasarkan Surat Perjanjian Sewa Menyewa
Kantin Nomor: 666/PL.08/12/2019/Pusteksat. Dalam perjanjian tersebut
dinyatakan bahwa biaya sewa kantin sebesar Rp5.062.500 selama 5 tahun
dimulai dari Desember 2019 S.d November 2024 atau sebesar Rp84.375 per
bulan perbulan yaitu sebesar Rp84.375 sehingga didapatkan pendapatan diterima
dimuka per 31 Desember 2020 Rp5.062.500 - (Rp84.375 x 13) = Rp3.965.625.
Dokumen sebagaimana terlampir.
c) Terdapat pendapatan atas sewa tanah, gedung dan bangunan atas kantin pada
satker Pustekroket sebesar Rp950.000 berdasarkan surat perjanjian sewa kantin
Nomor: 90/PL.05.01/11/2020 tanggal 18 November 2020 dengan periodesitas
selama 1 tahun. Biaya per bulan yaitu sebesar Rp95.000 = , sehingga
didapatkan pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2020 dengan nilai
sebesar Rp950.000= Rp1.140.000 – (95.000 x 2). Dokumen sebagaimana
terlampir.
d) Terdapat Pendapatan diterima dimuka berupa Layanan Pengujian Aerodinamika
yang belum dilaksanakan dengan biaya layanan sebesar Rp15.600.000. Pengguna
Layanan (FTMD ITB) mengajukan permohonan layanan pengujian melalui surat
nomor 97/I1.C08.6.5/PP/2020 tertanggal 12 November 2020 dengan jadwal
pengujian pada minggu ketiga bulan Desember 2020 atau minggu kedua bulan
Januari 2021 dan telah melakukan pembayaran pada tanggal 05 Desember 2020
sebesar Rp15.600.000. Sehubungan dengan sampai tanggal 31 Desember 2020
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 142 -
pihak FTMD ITB belum memberikan sample pengujian sehingga Layanan
pengujian belum dapat dilaksanakan, maka dilakukan pencatatan pada Neraca
sebagai Pendapatan Diterima Dimuka. Dokumen sebagaimana terlampir.
2. Terdapat belanja modal dibayar dimuka berupa Pekerjaan Overhaul Komponen Test
Bench LSA dengan nilai kontrak sebesar Rp1.042.000.000. Pembayaran dilakukan
dengan SPM nomor 00451 tanggal 22 Desember 2020 sebesar Rp1.042.000.000
dengan melampirkan Jaminan Pembayaran berupa Garansi Bank Mandiri nomor
BG16620043059 tanggal 21 Desember 2020 dan telah terbit SP2D dengan nomor
200881303047760 tanggal 29 Desember 2020. Karena terkendala Pandemi COVID-
19 yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sparepart dari Negara Asal
(Jerman), sehingga pekerjaan belum diselesaikan sampai dengan akhir masa kontrak
(31 Desember 2020). Atas keterlambatan penyekesaian pekerjaan tersebut, PPK
Pustekbang telah melakukan:
a) Addendum kontrak dengan masa penyelesaian pekerjaan sampai dengan 28
Februari 2021 (Addendum kontrak Nomor:
PL/ADD/01C/SPERJAN/XII/2020/Pustekbang, tanggal 31 Desember 2020);
b) Memberitahukan kepada Kepala KPPN Jakarta III terkait keterlambatan
penyelesaian pekerjaan dan perpanjangan masa kontrak melalui surat nomor
S/06/PL.08.03/01/2021 tanggal 07 Januari 2021 dengan melampirkan Garansi
Bank yang telah diperpanjang masa garansinya sampai dengan tanggal 28
Februari 2021.
3. Terdapat belanja barang dibayar dimuka berupa Pekerjaan Pemeliharaan Test Bench
LSA dengan nilai kontrak sebesar Rp466.500.000. Pembayaran dilakukan dengan
SPM nomor 00450 tanggal 22 Desember 2020 sebesar Rp466.500.000 dengan
melampirkan Jaminan Pembayaran berupa Garansi Bank Mandiri nomor
BG16620038299 tanggal 21 Desember 2020 dan telah terbit SP2D dengan nomor
200881303047761 tanggal 29 Desember 2020. Karena terkendala Pandemi COVID-
19 yang menyebabkan keterlambatan pengiriman sparepart dari Negara Asal
(Jerman), sehingga pekerjaan belum diselesaikan sampai dengan akhir masa kontrak
(31 Desember 2020). Atas keterlambatan penyekesaian pekerjaan tersebut, PPK
Pustekbang telah melakukan :
a) Addendum kontrak dengan masa penyelesaian pekerjaan sampai dengan 28
Februari 2021 (Addendum kontrak Nomor:
PL/ADD/01D/SPERJAN/XII/2020/Pustekbang, tanggal 31 Desember 2020);
b) Memberitahukan kepada Kepala KPPN Jakarta III terkait keterlambatan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 143 -
penyelesaian pekerjaan dan perpanjangan masa kontrak melalui surat nomor
S/07/PL.08.03/01/2021 tanggal 07 Januari 2021 dengan melampirkan Garansi
Bank yang telah diperpanjang masa garansinya sampai dengan tanggal 28
Februari 2021.
F.2 Pengungkapan Lain-Lain
1. Dalam penyusunan Laporan Keuangan TA 2020 Audited telah berpedoman pada
PMK Nomor 222/PMK.05/2016 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 Tentang Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga dengan mengacu
pada surat dari Kementerian Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
S-947/PB/2020 tanggal 30 Desember 2020 hal Jadwal Rekonsiliasi, Penyusunan
dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga (LKKL)
Tahun 2020 Audited serta Perlakuan Akuntansi atas Transaksi Akhir Tahun dan
berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final Laporan Keuangan Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (BA 082) Tahun 2020 yang dimasukkan
dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020 (Audited), Nomor: NKF-
082/36/PB.6/2021, tanggal 20 April 2021.
2. Dalam penyusunan Laporan Keuangan TA 2020 Audited telah menggunakan
aplikasi SAIBA 2020 versi 20.2.0, SIMAK BMN versi 20.2.1 referensi versi 20.2.1,
dan Persediaan versi 20.2.0 dengan referensi versi 20.1.0.
3. Bahwa pada TA 2021 akan ada perubahan satuan kerja pengelola angaran dari 21
satuan kerja menjadi 1 satuan kerja berdasarkan Surat Nomor S-115/AG/Ag.4/2020
tanggal 22 Oktober 2020 perihal Penambahan Referensi pada Database RKAKL-
DIPA tahun 2021 pada LAPAN, menyebabkan pada TA 2021 akan ada likuidasi
atas 21 satker tersebut menjadi 1 satker.
4. Identifikasi alokasi anggaran dan realisasi PC – PEN dilakukan untuk menghimpun
seluruh informasi alokasi anggaran dan realisasinya yang secara substansi
merupakan belanja penanganan dan/atau pencegahan COVID-19 serta program PC
– PEN. Jurnal penyesuaian dilakukan terhadap alokasi dan realisasi yang tidak
menggunakan akun khusus COVID-19 untuk menyajikan informasi beban
penanganan dan/atau pencegahan COVID-19 serta program PC – PEN terkait
secara wajar dalam laporan keuangan. Hasil identifikasi baik yang menggunakan
maupun tidak menggunakan akun khusus COVID-19 sebagaimana disajikan dalam
tabel berikut:
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 144 -
NoAkun (6
Digit)Alokasi Anggaran/DIPA Realisasi Kas Realisasi Akrual Keterangan
1 521131 Rp 1,900,417,000 Rp 1,603,280,104 Rp 1,738,711,504 Rp (135,431,400) Terdapat 5 satker yang salah menggunakan
akun Covid-19 yaitu:
1.Garut = -Rp 17.284.400 (521111 seharusnya
521131)
2. Pasuruan = -Rp 50.340.000 (521113) dan -Rp
68.902.000 (521119) seharusnya 521131
3. Pusteksat = -Rp 475.000 (532119 seharusnya
521131)
4. KSHU= Rp 1.420.000 (521131 seharusnya
532119)
5. Pusfatja = Rp 150.000 (521131 seharusnya
522192)
2 521241 Rp 14,750,000 Rp 12,230,000 Rp 1,980,000 Rp 10,250,000 Terdapat 1 satker yang salah menggunakan akun
Covid-19 yaitu:
1. Parepare = Rp10.250.000 (521241 seharusnya
522192)
3 521841 Rp 189,352,000 Rp 171,174,000 Rp 171,174,000 Rp
-
4 522192 Rp 1,237,063,000 Rp 743,122,367 Rp 753,522,367 Rp (10,400,000) Terdapat 2 satker yang salah menggunakan akun
Covid-19 yaitu:
1. Parepare = -Rp10.250.000 (521241
seharusnya 522192)
2. Pusfatja = -Rp150.000 (521131 seharusnya
522192)5 523114 Rp 239,526,000 Rp 222,305,900 Rp 222,305,900 Rp -
6 532119 Rp 145,822,000 Rp 121,735,033 Rp 121,735,033 Rp -
Rp 3,726,930,000 Rp 2,873,847,404 Rp 3,009,428,804 Rp (135,581,400)
1 521111 Rp 30,020,031,000 Rp 29,375,139,869 Rp 29,352,983,879 Rp 22,155,990.00 Telah dilakukan jurnal penyesuaian secara
manual pada satker Garut Rp 17.284.400
(521111)
Selisih 22.155.990 terdiri dari:
1. Salah Akun COVID-19 sebesar Rp. 17.284.400
2. Pengembalian Honor PPNPN Pustekroket Rp
6.200.000 (November Rp800.000 dan Desember
Rp5.400.000)
3. BYMHD Indihome Rp 1.328.410 (Parepare
Rp676.500 dan Biak Rp651.910)
2 521113 Rp 171,156,000 Rp 123,904,450 Rp 73,564,450 Rp 50,340,000.00 Telah dilakukan jurnal penyesuaian secara
manual pada satker Pasuruan Rp 50.340.000
(521113)3 521119 Rp 3,701,763,000 Rp 3,420,277,823 Rp 3,351,375,823 Rp 68,902,000.00 Telah dilakukan jurnal penyesuaian secara
manual pada satker Pasuruan Rp 68.902.000
(521119)
Rp 33,892,950,000 Rp 32,919,322,142 Rp 32,777,924,152
Rp 37,619,880,000 Rp 35,793,169,546 Rp 35,787,352,956
1
2
3
Terbatasnya anggaran
Selisih Kas dan Akrual
Rp 5,816,590
Rp 141,397,990
A. Menggunakan Akun Khusus COVID-19
Total
B. Tidak Menggunakan Akun Khusus COVID-19
Total
Total Alokasi
Anggaran dan
Realisasi PC PEN
Kendala tidak dapat dilakukannya revisi anggaran dan/atau ralat dokumen realisasi ke akun khusus COVID-19:
5. Terdapat kesalahan akun sampai dengan 31 Desember 2020 antara lain:
MAK Nilai (Rupiah)
1 Pustikpan Rp 94.996.000 Pengadaan software trueconf menggunakan mak 532111, seharusnya 536111 94.996.000Rp
2 LAPAN Agam Rp 27.450.000 Pembelian PM Ekstrakomtabel berupa kursi menggunakan akun 532111 27.450.000Rp
3 Pustekbang Rp 11.025.000 Pembelian asset ekstrakomtabel berupa meja menggunakan akun 532 11.025.000Rp
4 PSTA Rp 9.844.000 Pembayaran konsultan perencana dibawah kapitalisasi menggunakan belanja 536 9.844.000Rp
Renovasi GB menggunakan akun belanja 523 178.345.700Rp
Pembelian PM menggunakan akun 523 berupa pompa air 2.530.000Rp
Pembelian JIJ menggunakan akun 523 berupa instalasi air tanah 7.826.800Rp
6 Biro KSHU Rp 21.348.555 Pembelian PM Ekstrakomtabel berupa hardisk eksternal menggunakan akun 532 21.348.555Rp
7 Pustekdata Rp 957.000 Pembelian PM Ekstrakomtabel berupa digital multi maker menggunakan akun 532 957.000Rp
8 BPAA Pasuruan Rp 67.000.000 Pengembangan nilai aset Gedung dan Bangunan menggunakan Pemeliharaan 67.000.000Rp
TOTAL Rp 421.323.055
LAPAN Garut Rp 188.702.500
Total (Rupiah)Keterangan
No. Satuan Kerja
5
6. Pada TA 2020, LAPAN memiliki beberapa rekening pemerintah lainnya,
diantaranya:
a) Untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan Pusat Unggulan IPTEK pada satker:
- Satker Pusteksat fokus pada unggulan satelit pengamatan bumi dan
komunikasi.
- Satker Pusfatja fokus pada unggulan kegiatan hilirisasi hasil penelitian,
pengembangan dan penerapan IPTEK serta upaya merealisasikan 7 (tujuh)
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 145 -
fokus bidang prioritas penelitian, pengembangan, dan penerapan IPTEK.
- Pustekdata fokus pada teknologi dan data penginderaan jauh dengan tema
riset telekomunikasi, informasi, dan komunikasi.
- Pustekroket fokus pada PUI teknologi sistem propulsi roket.
- Pussainsa
- Pustekbang
b) Untuk penerimaan Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insinas) pada satker
Biro Renkeu.
c) Untuk penerimaan RISPRO pada satker:
- Pustekdata
- Pusfatja
- Pusteksat
- Pustekbang
- Pustekroket
- PSTA
- PUSAT KKPA
Rincian rekening pemerintah lainnya sebagai berikut:
NO KANTOR /SATUAN
KERJA
NAMA REKENING SALDO
1 BIRO RENKEU RPL 088 KS BIRO RENCANA KEU UTK INSINAS 0,00
2 PUSTEKDATA RPL 088 KS PUSTEKDATA INDERA JAUH UTK DANA PUI ,44
3 PUSTEKDATA RPL 088 KS PUSTEK DPJ LAPAN UTK RISPRO 39.428.000,00
4 PUSFATJA RPL 140 PST PEMANFAATAN PENGINDERAAN JAUH 0,00
5 PUSFATJA RPL 088 PS PUSPEN TJ LAPAN UTK RISPRO 124.391.643,83
6 PUSTEKSAT RPL 088 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT LAPAN UTK PS KERJASAMA 0,00
7 PUSTEKSAT RPL 088 PS PUSTEKLIT LAPAN UTK RISPRO 5.457.346.835,44
8 PUSTEKBANG RPL 088 KS PUSTEKBANG UTK PUI DAN INSINAS 0,00
9 PUSTEKBANG RPL 088 PS PUSTEKBANG LAPAN utk RISPRO 17.865.695.446,00
10 PUSTEKROKET RPL 088 PS PUSTEKRO UTK RISPRO 731.150.059,42
11 PUSTEKROKET RPL 088 PS PUSTEK ROKET UTK PUI 1.186.500.000,00
12 PSTA RPL 095 KDPSTA UTK 118.650.000,00
13 PSTA RPL 095 PS PSTA UTK RISPRO COVID19 192.300.000,00
14 PUSSAINSA RPL 095 KS PUSAT SAI 0,00
15 PUSKKPA RPL 088 KS PKK PENANT LAPAN UNTUK RISPRO 110.000.000,00
Dari penerimaan dana RISPRO LPDP, terdapat pembelian aset dan atas aset
tersebut akan diserahterimakan ke LAPAN setelah kontrak berakhir. Dokumen
sebagaimana terlampir.
7. Pada satker Parepare, terdapat kesalahan penyetoran atas Pengembalian Belanja
Pegawai TAYL, semula 511151 seharusnya menggunakan akun 425911 sebesar Rp
185.000.
8. Pada satker Pustekroket terdapat persediaan waste yang merupakan bahan yang
terbuang dan tidak dapat dipergunakan kembali akibat proses produksi bahan baku
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 146 -
menjadi barang dalam proses atau setengah jadi ataupun barang jadi. Dokumen
terhadap persediaan waste sebagaimana terlampir.
9. Terdapat transaksi resiprokal dengan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia berupa
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Basic Certificate A1.A3 dengan nilai
kontrak sebesar Rp543.505.000. Pembayaran dilakukan 2 (dua) termin yaitu termin
I dengan nilai SPM/SP2D sebesar Rp271.752.500 dan termin II dengan nilai SPM
sebesar Rp271.752.500 (SP2D sebesar Rp271.011.358, dipotong denda
keterlambatan penyelesaian sebesar Rp741.142). Dokumen sebagaimana terlampir.
10. Terdapat Aset Tanah dan Bangunan seluas 516 m2 yang beralamat di Jln. Cisadane
Nomor 25A, Cikini, dalam sengketa. Dengan kronologis sebagai berikut:
a) Telah dilakukan koreksi kuantitas tanah dari semula 977 m2 menjadi 1.493 m2
(mutasi tambah 516 m2) berdasarkan SHP Nomor 32 Tahun 1996 tanggal 29
April 1996.
b) Telah dibentuk tim kajian terkait kasus tanah yang menjadi objek gugatan oleh
penyewa bangunan dalam Surat Keputusan Kepala LAPAN Nomor 19 tahun
2014 tentang Tim Kajian Terhadap Status Kepemilikan Tanah LAPAN di Jalan
Cisadane 25 dan 25A Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
c) Berkoordinasi dengan DJKN mengenai pembahasan langkah-langkah yang
harus dilakukan oleh LAPAN dalam pengajuan Peninjauan Kembali.
d) Pengumpulan bukti baru untuk pengajuan PK oleh Bagian Hukum Biro Renor
bekerja sama dengan Bagian TU dan Kaprumga Biro Umum.
e) 19 November 2014, Pengajuan memori PK (Peninjauan Kembali) telah diajukan
ke MA dan menunggu panggilan selanjutnya.
f) 13 Maret 2015, Pengajuan PK dengan nomor register
07/SRT.PDT.PK/2015/PN.JKT.PST.
g) 20 April 2017, Surat Karo KSHU kpd Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Nomor B/763/153/04/2017 tentang Permohonan Penjelasan atas Peninjauan
Kembali.
h) 10 Juli 2017, Surat Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor
W10.U1/11.414/HT.02/7.2016.03 tentang Penjelasan atas Permohonan
Peninjauan Kembali Nomor: 07/SRT.PDT.PK/2015/PN.JKT.PST juncto Nomor:
564/PDT.G/1999/PN.JKT/PST.
i) 8 Maret 2019, LAPAN mengirimkan Permohonan penjelasan atas Permohonan
Peninjauan Kembali (PK) kepada Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor: B/557/PL.08.03/03/2019.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 147 -
j) 27 Maret 2019, terdapat Surat Nomor 832/PAN/HM.01/3/2019 perihal Jawaban
dari Mahkamah Agung atas Surat Permohonan penjelasan atas Permohonan
Peninjauan Kembali (PK) dari LAPAN kepada Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor: B/557/PL.08.03/03/2019, yang pada pokoknya
menyatakan sebagai berikut:
- Bahwa kewenangan dan tanggung jawab pengiriman berkas upaya hukum
berada pada pengadilan tingkat pertama, dalam hal ini adalah Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat;
- Bahwa terhadap permasalahan Berkas Perkara (Bundel A) Nomor:
564/Pdt.G/1999/PN.JKT.PST yang belum ditemukan, sementara terhadap
perkara tersebut diajukan upaya hukum permohonan peninjauan kembali,
Mahkamah Agung berdasarkan permohonan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat Nomor W10.U1/2646/HT.02/1.2018.01 tanggal 7 Februai 2018 telah
memberikan petunjuk hukum melalui Surat Panitera Mahkamah Agung
Nomor 769/PAN/HM.01/3/2018 tanggal 26 Maret 2018;
- Bahwa Mahkamah Agung dalam rangka menyelasaikan fungsi pengawasan
telah meminta klarifikasi dan penjelasan penyelesaian kelengkapan berkas
kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sehubungan dengan belum
dikirimnya berkas perkara peninjauan kembali ke Mahkamah Agung.
k) 27 Maret 2019, Surat Nomor 831/PAN/HM.01/3/2019 perihal Jawaban dari
Mahkamah Agung atas Surat Permohonan penjelasan atas Permohonan
Peninjauan Kembali (PK) dari LAPAN kepada Ketua Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor: B/557/PL.08.03/03/2019 (ditujukan kepada Ketua
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, tembusan kepada Sekretaris Utama LAPAN)
11. Bangunan Mess Iskandarsyah, Jalan Iskandarsyah II No. 84 ditempati oleh pihak
ketiga
a) 8 Juli 2014, penerbitan SHP Nomor 186 Tahun 2014 dengan luas 784 m2.
b) 31 Juli 2015, koordinasi dengan penghuni mess, Sekretaris utama, Inspektur,
Karoum, Karorenor, Kapusjigan, dengan hasil: terkait dengan rencana
pembangunan mess, para penghuni mess diminta untuk mengosongkan mess dgn
jangka waktu sd bulan Desember 2015.
c) 1 Agustus 2016, koordinasi dengan Bagian TU, Bagian Hukum, PusKKPA
terkait penelusuran dokumen dan langkah strategis.
d) 8 September 2016, konsultasi ke Kejaksaan Agung, dengan hasil: LAPAN
seharusnya berkoordinasi dengan Panglima TNI, untuk pengosongan.
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 148 -
Koordinasi dengan Kejagung setelah ada putusan dari pengadilan.
e) 10 November 2016, SK Kepala LAPAN Nomor 294 tahun 2016 tentang
Pencabutan Keputusan Sekretaris Depanri Nomor 003/1983. Yang berisi
“mencabut dan menyatakan tidak berlaku Keputusan Sek Depanri Nomor
003/1983 dan memerintahkan Sestama untuk melakukan langkah-langkah yang
diperlukan terkait penertiban BMN di Lingkungan LAPAN”.
f) 11 November 2016, Rapat koordinasi pembahasan mess iskandarsyah, dengan
hasil : LAPAN akan bersurat ke para penghuni, perihal penyampaian SK nomor
5 diatas dan memerintahkan agar penghuni melakukan pengosongan paling
lambat 3 bulan sejak diterimanya surat. LAPAN akan bersurat kepada Kepala
Unit Pelayanan Pajak Daerah (UPPD) Kebayoran Baru perihal permohonan
penghapusan Nomor Objek Pajak atas nama 3 penghuni.
g) 21 Desember 2016, Rapat Koordinasi pembahasan mess iskandarsyah, dengan
hasil pencabutan SK depanri 003/1983 tentang: Penempatan ruangan mess
iskandarsyah.
h) 31 Januari 2017, Surat Sekretaris Utama Nomor B/361/44/01/2017 perihal
penyampaian SK Pencabutan Keputusan Depanri Nomor 003/1983 dan perintah
pengosongan mess.
i) 13 Juni 2017, pengecekan ke lokasi dimana mess tersebut masih ditempati oleh
beberapa penghuni.
j) 14 Agustus 2017, pembahasan permasalahan Mess Iskandarsyah dengan
penghuni.
k) 23 November 2017, Surat a.n. Kepala LAPAN, Sekretaris Utama, kepada
penghuni Mess Iskandarsyah Nomor B/2011/PL.08.03/11/2017 perihal
Informasi Tenggat Waktu Pengosongan Mess.
l) Penyerahan kunci pavilion mess iskandarsyah oleh 3 penghuni atas nama Ibu
Soetrisno, Ibu Mimin dan ibu Cucu pada tanggal 5 Januari 2018.
m) 19 Maret 2018, dilaksanakan pertemuan antara Biro Umum Sekretariat
Kementerian Sekretariat Negara dengan Ahli Waris Sdr. Alm Marsma (Purn)
Oriep Kadirun (Keluarga Djayoesadi).
n) 20 Agustus 2018, surat undangan Kepala Biro KSHU kepada Kepala Biro
Umum Kementerian Sekretariat Negara dan Kel. Alm Bapak Djajoesadi nomor
Und/1727/PL.08.03/08/2018 perihal rapat tindak lanjut terkait pembahasan
pengembalian fasilitas mess LAPAN (pihak Kel. Alm Djayoesadi tidak hadir).
o) 31 Agustus 2018, surat Sekretaris Utama LAPAN kepada Ibu Jaksa Agung
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 149 -
Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Nomor
B/1805/PL.08.03/08/2018 perihal permohonan bantuan hukum dan
pendampingan.
p) 9 Nopember 2018, surat undangan a.n Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata
Usaha Negara Direktur Pertimbangan Hukum Selaku Pengacara Negara kepada
Sekretaris Utama LAPAN nomor B450/G/Gph.2/10/2018 perihal undangan
rapat pembahasan permohonan bantuan hukum dan pendampingan terkait untuk
menarik dan mengamankan aset tanah dan bangunan Mess.
q) 12 Nopember 2019, Notulen Rapat Pembahasan Permohonan Bantuan Hukum
dan Pendampingan Untuk Menarik dan Mengamankan Aset Tanah dan
Bangunan Mess yang Berlokasi di Jl. Iskandarsyah II No. 84 yang dikuasai
Pihak Ketiga.
r) 31 Januari 2019, Surat Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara
Kepada Sekretaris Utama LAPAN Nomor B052/G/GPH.2/01/2019 Perihal
Undangan Rapat.
s) 4 Februari 2019, Notulen rapat pembahasan tindak lanjut pengelolaan Mess
Iskandarsyah.
t) 13 Februari 2019, Notulen rapat pembahasan tindak lanjut pengelolaan Mess
Iskandarsyah.
u) 14 Februari 2019, Surat Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat dan
Umum kepada Kepala PLN Bulungan Nomor B/431/RT.01.01/02/2019 Perihal
Permohonan Pencabutan Jaringan Listrik.
v) 20 Februari 2019, Surat Sekretaris Utama LAPAN Kepada Sekretaris
Kementerian Sekretariat Negara Nomor B/448/PL.08.03/02/2019 Perihal
Permohonan Klarifikasi atas Rumah Negara di Jalan Iskandarsyah.
w) 4 Maret 2019, Surat Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Kepada
Sekretaris Utama LAPAN Nomor B-673/Kemensetneg/Ses/PB.02/03/2019
Perihal Klarifikasi Rumah Negara di Jalan Iskandarsyah.
x) 6 Maret 2019, Berita Acara Pemutusan Jaringan Listrik Nomor BAB5430-
362019104217.
y) 12 Maret 2019, Surat dari Kuasa Hukum Penghuni Mess Iskandarsyah Perihal
Gugatan Perbuatan Melawan Hukum.
z) 20 Maret 2019, Surat dari Juru Sita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Timur
Perihal Panggilan Kepada Tergugat I (LAPAN).
aa) 2 September 2019, Putusan Sela Nomor 115/Pdt.G/2019/PN.JKT.TIM,
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 150 -
Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang mengadili perkara perdata tingkat
pertama telah menjatuhkan putusan bahwa pihak penghuni sebagai Penggugat
dinyatakan pihak yang kalah dan dihukum membayar biaya perkara.
bb) Desember 2019 Gugatan PTUN oleh penghuni iskandarsyah dengan Nomor
249/G/2019/PTUN-Jkt
cc) 20 April 2020, Putusan PTUN Bahwa gugatan penggugat ditolak seluruhnya.
dd) Surat dari PTUN No. 249/G/2019/PTUN-JKT perihal pemberitauhan Akta
Banding yang menginformasikan bahwa pihak Penggugat mengajukan banding
(diterma oleh LAPAN tanggal 5 Mei 2020)
ee) 26 Agustus 2020, surat pemberitahuan permohonan kasasi nomor
249/G/2019/PTUN-JKT
ff) 15 September 2020, kontra memori kasasi nomor perkara 249/G/2019/PTUN-
JKT
12. Penyelesaian hukum atas gugatan penghunian Rumah Negara Golongan II oleh
mantan PNS LAPAN (Sdr. Darwin M. Harahap).
a) Bahwa PENGGUGAT adalah mantan PNS LAPAN yang mulai masuk bekerja
tahun 1984 dan mendapatkan pengangkatan sebagai CPNS 26 Januari 1985 dan
sebagai PNS golongan III/a pada 25 Februari 1986;
b) PENGGUGAT adalah penghuni Rumah Negara sesuai dengan Surat
Penunjukkan Rumah/Surat Ijin Menghuni Rumah Negara yang beralamat di
Komplek LAPAN Blok H-4 No. 65, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur dengan
Nomor: LPN/152/S.I.M./III/86 tanggal 31 Maret 1986 yang dikeluarkan oleh
Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional;
c) PENGGUGAT kemudian diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS pada tanggal 6 Juli 1994. PENGGUGAT mengajukan
keberatan kepada BAPEK atas Keputusan Ketua LAPAN Nomor
Kep/083/VII/1994, pada tanggal 9 Juli 1994. Keputusan Ketua LAPAN dikuatkan
oleh Keputusan BAPEK Nomor: 206/KPTS/BAPEK/1998 pada tanggal 8
Desember 1998. PENGGUGAT mengajukan gugatan kepada Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara Jakarta atas Keputusan BAPEK Nomor:
206/KPTS/BAPEK/1998. Putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta
Nomor: 159/G/1999/PT.TUN.JKT tanggal 14 Agustus 2000 menyatakan
membatalkan Surat Keputusan BAPEK Nomor: 206/KPTS/BAPEK/1998 tanggal
8 Desember 1998. BAPEK mengajukan permohonan kasasi atas Putusan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 159/G/1999/PT.TUN.JKT
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 151 -
tanggal 14 Agustus 2000. Mahkamah Agung RI mengabulkan permohonan kasasi
dari BAPEK. PENGGUGAT mengajukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas
Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 01/K/TUN/2001 tanggal 12 Desember
2003 kepada Mahkamah Agung RI dan melalui Putusan Peninjauan Kembali
Mahkamah Agung RI Nomor: 54/PK/TUN/2005 tanggal 10 Juni 2009,
Mahkamah Agung RI menolak permohonan peninjauan kembali dari
PENGGUGAT;
d) LAPAN menerima laporan Hasil Pemeriksaan Atas Sistem Pengendalian Intern
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Tahun 2012 dari Badan Pemeriksa
Keuangan Nomor: 101B/HP/XVI/05/2013 tanggal 24 Mei 2013 dari Badan
Pemeriksa Keuangan atas kelemahan sistem pengendalian intern terkait dengan
Rumah Dinas Golongan II, Golongan III, Mess/Wisma, dan asrama sebanyak 216
unit belum tercatat di Simak BMN mengakibatkan Neraca LAPAN tidak dapat
diyakini kewajarannya. Atas dasar itu BPK merekomendasikan kepada Kepala
LAPAN agar menginstruksikan Biro Umum LAPAN segera menginventarisasi
dan menilai bangunan rumah dinas di lingkungan LAPAN dan mencatat sesuai
peraturan yang berlaku, menyerahkan rumah dinas yang sudah menjadi golongan
III kepada Dinas Pekerjaan Umum serta menindaklanjuti permasalahan rumah
yang dibangun pegawai di atas tanah LAPAN;
e) Salah satu bentuk tindak lanjut dari Laporan BPK tersebut, Kepala LAPAN
mengeluarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 287 Tahun 2018 tentang
Pencabutan Surat Penunjukan Rumah atau Surat Ijin Menghuni Nomor
LPN/154/S.I.M/III/86 disampaikan kepada Sdr. Darwin Masrul Harahap
(penghuni) melalui Surat Sekretaris Utama tanggal 6 Juli 2018;
f) 2 Nopember 2018, Penghuni mengajukan Gugatan Tata Usaha Negara dengan
Nomor: 264/G/2018/PTUN-JKT yang pada pokoknya memohon agar Majelis
Hakim membatalkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 287 Tahun 2018 tentang
Pencabutan Surat Penunjukan Rumah atau Surat Ijin Menghuni Nomor
LPN/154/S.I.M/III/86;
g) 17 Desember 2018, LAPAN mengajukan jawaban yang pada pokoknya
memohon kepada Majelis Hakim bahwa Keputusan Kepala LAPAN Nomor 287
Tahun 2018 tentang Pencabutan Surat Penunjukan Rumah atau Surat Ijin
Menghuni Nomor LPN/154/S.I.M/III/86 adalah sah dan tidak dapat dibatalkan;
h) 2 Januari 2019, PENGGUGAT mengajukan tanggapan (replik);
i) 9 Januari 2019, LAPAN kemudian mengajukan duplik;
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 152 -
j) 11 Februari 2019, LAPAN mengajukan alat bukti berupa keterangan ahli dari
BAPEK dan KemenPUPR.
k) 20 Maret 2019, Putusan Perkara 264/G/2018/PTUN-JKT dibacakan di
persidangan yang terbuka untuk umum dengan amar putusan bahwa gugatan
tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) dan menghukum
PENGGUGAT untuk membayar biaya perkara sebesar Rp203.000;
l) 5 April 2019, PENGGUGAT mengajukan memori banding;
m) 22 April 2019, LAPAN mengajukan kontra memori banding;
n) Putusan banding: menolak gugatan PENGGUGAT/PEMBANDING dan
menghukum PENGGUGAT/PEMBANDING, untuk membayar biaya perkara
pada kedua tingkat pengadilan, yang untuk tingkat banding ditetapkan sejumlah
Rp250.000;
o) 27 Agustus 2019, PENGGUGAT mengajukan kasasi;
p) 5 September 2019, LAPAN mengajukan kontra memori kasasi;
q) 27 Februari 2020, putusan kasasi dari PENGGUGAT diperiksa oleh Mahkamah
Agung dengan Putusan No. 18 K/TUN/2020, menolak Permohonan kasasi dari
pemohon dan menghukum membayar biaya pekara pada tingkat kasasi sejumlah
Rp.500.000 (Lima ratus ribu rupiah).
r) 7 Juli 2020, menolak Permohonan kasasi PENGGUGAT dan menghukum
membayar biaya pekara pada tingkat kasasi sejumlah Rp.500.000 (Lima ratus
ribu rupiah).
13. Terdapat Tanah Milik LAPAN yang digunakan oleh Distrik Navigasi Kelas III
Cilacap, Kementerian Perhubungan untuk Bangunan Rambu Suar di Pulau Santolo,
sebagai Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP)
a) 23 Oktober 2018, Surat dari Kepala Distrik Navigasi Kelas III Cilacap kepada
Kapala Kantor LAPAN Garut Nomor NV.004/1/13/DNG.CLP-18 perihal
Permohonan Ijin Rehab Rambu Suar Pameungpeuk.
b) 23 November 2018, Surat dari Kepala Distrik Navigasi Kelas III Cilacap kepada
Kapala Kantor LAPAN Garut Nomor NV.004/1/14/DNG.CLP-18 perihal
Permohonan Ijin Pakai Tanah untuk Bangunan Rambu Suar di
Santolo/Pemeungpeuk Garut.
c) 8 Januari 2019, Surat dari Sekretaris Utama LAPAN kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Nomor B/26/RT.01.02/01/2019 hal Penggunaan Tanah untuk
Bangunan Rambu Suar di Pulau Santolo Garut.
d) 2 Juli 2019, Nota Dinas Sekretaris Utama kepada Kepala Balai Uji Teknologi dan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 153 -
Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Garut Nomor 775/PL.02/07/2019/Settama
perihal Penggunaan Sementara BMN.
14. Penetapan Status Penggunaan BMN dari Pengelola Barang (Kemenkeu, DJKN)
Kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
1. Pada tanggal 7 Agustus 2020 Kementerian Keuangan selaku Pengelola Barang
menetapkan status penggunaan BMN berupa 2 unit Prototype Pesawat Terbang
meliputi PA-02 Krincing Wesi dan PA-03 Koconegoro, 1 unit Mock Up
Pesawat dan 1 paket Dokumen Hasil Kajian (Eks Haki) berdasarkan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 163-165/KM.6/2020.
2. 23 November 2020, sesuai Berita Acara Serah Terima nomor BA-183/KN/2020
berupa Prototype Pesawat Terbang meliputi PA-02 krincing Wesi, PA-03
Koconegoro, Mockup dan Dokumen Hasil Kajian (Eks Haki) yang dicatat pada
Pusat Teknologi Penerbangan dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Barang Satu
an
Tahun
Perolehan
Nilai Perolehan Pencatatan pada SIMAK
BMN
1 Prototype Pesawat Terbangan
N250 (Prototype Aircraft) PA-
02 Kericing Besi
1
Unit
1996 3.440.600.000 Miniatur (3.160.102.001)
Nup. 32
2 Prototype Pesawat Terbang
N250 (Prototype Aircraft) PA-
03 Koconogoro
1
Unit
1996 267.263.000 Miniatur (3.160.102.001)
Nup. 33
3 Mock Up (Maket Pesawat) 1
Unit
1996 1.020.000.000 Miniatur (3.160.102.001)
Nup. 34
4 Dokumen Hasil Kajian (Eks.
Haki)
1
Unit
1999 675.950.000.000 Hasil Kajian/Penelitian
(8.010.101.007) Nup. 5
JUMLAH 680.677.863.000
3. BMN tersebut berada di PT. Dirgantara Indonesia dan saat ini LAPAN sedang
berkoordinasi dengan PT. Dirgantara Indonesia dalam rangka pembuatan Berita
Acara Penitipan BMN.
4. Berdasarkan hasil tripartit atas LK Unaudited terhadap alih status aset Dokumen
Hasil Kajian (eks Haki) yang dituangkan dalam NKF Nomor: NKF-
082/36/PB.6/2021, tanggal 20 April 2021 dan berdasarkan Surat dari Direktur
Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi kepada Sekretaris Utama
LAPAN Nomor S-777/KN.5/2021 tanggal 22 April 2021 Perihal Permohonan
Persetujuan terkait Mengeluarkan Nilai Pencatatan dan Penjelasan Kriteria ATB
untuk Dokumen eks HAKI (Program N250) maka atas aset tersebut dikeluarkan
dari Pencatatan atas LK LAPAN. Terhadap 2 unit prototype pesawat terbang
dan 1 unit mock up pesawat tidak dapat diakui sebagai Peralatan dan Mesin
sehingga dilakukan reklasifikasi ke Aset Tetap Lainnya (kode barang
6.02.02.99.999 Alat Bercorak Kebudayaan Lainnya).
15. LAPAN berencana bersama PT DI akan melakukan kerjasama terkait lanjutan dari
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 154 -
pengembangan pesawat N219 dengan nama project amphibi.
Program pengembangan pesawat N219 telah selesai tahun 2019 dengan
menghasilkan 2 prototype (PD1 dan PD2) yang telah digunakan untuk melakukan
berbagai uji kelaikan terbang sebagai syarat mendapatkan Type Certificate dan
sertifikat tersebut baru diperoleh pada tanggal 22 Desember 2020 dan diserahkan
kepada LAPAN. Namun demikian saat ini prototype pesawat N219 tersebut masih
berada di PT. DI karena akan digunakan sebagai baseline untuk proyek penelitian
dan pengembangan lanjutan yaitu project amphibi (Pesawat N219 Amphibi). Untuk
itu, akan dilakukan kerja sama antara LAPAN dan PT. DI terkait penggunaan
Pesawat N219 untuk kegiatan penelitian dan pengembangan lanjutan. Untuk
pemeliharaan akan dilakukan oleh PT. DI selama masa kerja sama dalam proyek
pengembangan pesawat berbasis N219 yang direncanakan sampai dengan 2024.
16. Terdapat selisih TK TM sebesar Rp 4,727,863,000 dengan rincian sebagai berikut:
a. Selisih pencatatan mekanisme transfer antara satker Pustekdata dan LAPAN
Parepare. Selisih tersebut dikarenakan transfer ATR yang dilakukan oleh satker
Pustekdata melalui proses transfer keluar ATR (-Rp 725.010.000) sedangkan
LAPAN Parepare menerima transfer masuk melalui mekanisme penerimaan ATR
(Rp 725.010.000)
b. Selisih sebesar Rp 4,727,863,000 dikarenakan perbedaan pencatatan Aset N250
pada LAPAN dan Kementerian Keuangan RI (BUN). BUN mengeluarkan aset
tersebut melalui mekanisme transfer keluar pada aplikasi SPAN yang manatidak
dapat memberikan ADK pencatatan tersebut kepada LAPAN sehingga LAPAN
mencatatat transaksi tersebut melalui mekanisme transfer masuk pada aplikasi
SAIBA. Atas selisih tersebut dicatatkan dalam Satker Konsolidasi LAPAN.
17. Penyelesaian target perbaikan atas hasil penilaian kembali BMN tahun 2017-2018
yang diselesaikan dan dituntaskan di tahun 2020 pada Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional adalah sebanyak 171 NUP, dengan rincian Tanah sebanyak 27
NUP, Gedung dan Bangunan sebanyak 114 NUP, dan Jalan, Irigasi dan Jaringan
sebanyak 30 NUP.
F.4 Rincian Nilai Perolehan, Akumulasi Penyusutan Dan Nilai Buku Aset Tetap
Daftar rincian nilai perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap disajikan
sebagaimana dalam lampiran A1.
F.5 Tabel Konstruksi Dalam Pengerjaan
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 155 -
Daftar informasi Konstruksi dalam pengerjaan disajikan sebagaimana dalam lampiran
A2.
F.6 Rekening Pemerintah
Daftar Rekening Pemerintah disajikan sebagaimana dalam lampiran.
F.7 Temuan dan Tindak Lanjut Temuan BPK
Berdasarkan Laporan Hasil Pemantauan atas Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pemeriksaan BPK Tahun 2005 sampai dengan semester II Tahun 2020 pada Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional, diperoleh informasi status TL LHP BPK (saldo
temuan/rekomendasi) dilingkungan LAPAN sebagai berikut:
No No dan Tanggal
LHP BPK Temuan Rekomendasi
Status
Selesai Dalam Proses Belum ditindak
lanjuti
1 Atas ABP pada LAPAN Tahun 2003 dan 2004 11 28 28 - -
2 Nomor: 06/HP/XIII/06/2006 Tanggal: 19 Juni 2006 4 5 5 - -
3 Nomor: 36/HP/XIII/06/2007 Tanggal: 27 Juni 2007 4 4 4 - -
4 Nomor: 30/HP/XVI/04/2008 Tanggal: 30 April 2008 9 11 11 - -
5 Nomor: 31/HP/XVI/04/2009 Tanggal: 30 April 2009 6 7 7 - -
6 Nomor: 11/HP/XVI/02/2010 Tanggal: 8 Februari 2010 8 11 11 - -
7 Nomor: 79B/HP/XVI/05/2010 Tanggal: 20 Mei 2010 4 5 5 - -
8 Nomor: 79C/HP/XVI/05/2010 Tanggal: 20 Mei 2010 8 10 10 - -
9 Nomor: 079D/HP/XVI/05/2010 Tanggal: 20 Mei 2010 3 3 3 - -
10 Nomor: 88a/HP/XVI/05/11 Tanggal: 19 Mei 2011 6 14 14 - -
11 Nomor: 115B/HP/XVI/05/2011 Tanggal: 20 Mei 2011 5 10 10 - -
12 Nomor: 115C/HP/XVI/05/2011 Tanggal: 20 Mei 2011 6 12 11 1 -
13 Nomor: 49B/HP/XVI/05/2012 Tanggal: 14 Mei 2012 4 7 7 - -
14 Nomor: 49C/HP/XVI/05/2012 Tanggal: 14 Mei 2012 5 14 10 4 -
15 Nomor: 101B/HP/XVI/05/2013 Tanggal: 24 Mei 2013 7 23 22 1 -
16 Nomor: 101C/HP/XVI/05/2013 Tanggal: 24 Mei 2013 7 21 19 2 -
17 Nomor: 35B/HP/XVI/05/2014 Tanggal: 19 Mei 2014 3 13 11 2 -
18 Nomor: 35C/HP/XVI/05/2014 Tanggal: 19 Mei 2014 4 12 11 1 -
19 Nomor: 139B/HP/XVI/05/2015 Tanggal: 22 Mei 2015 4 8 8 - -
20 Nomor: 139C/HP/XVI/05/2015 Tanggal: 22 Mei 2015 8 23 21 2 -
21 Nomor: 116B/HP/XVI/05/2016 Tanggal: 26 Mei 2016 5 11 11 - -
22 Nomor: 116C/HP/XVI/05/2016 Tanggal 26 Mei 2016 5 13 11 2 -
23 Nomor: 62B/HP/XVI/05/2017 Tanggal: 18 Mei 2017 4 6 6 - -
24 Nomor: 62C/HP/XVI/05/2017 Tanggal: 18 Mei 2017 4 9 8 1 -
25 Nomor: 77B/HP/XVI/05/2018 Tanggal: 9 Mei 2018 7 14 14 - -
26 Nomor: 77C/HP/XVI/05/2018 Tanggal: 9 Mei 2018 6 12 9 3 -
27 Nomor:104B/HP/XVI/05/2019 Tanggal: 17 Mei 2019 5 13 8 5 -
28 Nomor: 104C/HP/XVI/05/2019 Tanggal: 17 Mei 2019 5 19 10 9 -
29 Nomor: 56B/HP/XVI/05/2020 Tanggal: 15 Mei 2020 4 10 3 6 1
30 Nomor: 56C/HP/XVI/05/2020 Tanggal: 15 Mei 2020 5 11 3 5 3
Jumlah 166 359 311 44 4
Rekapitulasi Hasil Pemantauan Tindak Lanjut LHP BPK RI Periode 2003 sampai
dengan 2020 sebagaimana terlampir, menunjukkan bahwa terdapat 30 LHP dengan
jumah temuan sebanyak 166 dan rekomendasi sebanyak 359. Dari 30 LHP yang terbit
Laporan Keuangan LAPAN TA 2020 Audited
Catatan Atas Laporan Keuangan Halaman- 156 -
tersebut, sebanyak 16 LHP telah ditindaklanjuti semuanya, sedangkan sebanyak 14
LHP masih dalam proses penyelesaian tindak lanjut. Dari rekomendasi sebanyak 359,
yang telah selesai ditindaklanjuti sebanyak 311 atau 86,63%, sedangkan rekomendasi
yang dalam proses/belum selesai sebanyak 44 atau 12,26% dan rekomendasi belum
ditindak lanjuti sebanyak 4 atau 1,11 %.
F.8 Jurnal Koreksi Audited
Daftar jurnal koreksi audited berdasarkan Nota Kesepakatan Angka Asersi Final
Laporan Keuangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (BA 082) Tahun
2020 yang dimasukkan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun 2020
(Audited), Nomor: NKF-082/36/PB.6/2021, tanggal 20 April 2021, disajikan
sebagaimana dalam lampiran.