KTI TA PRODISTIK MANSDA BAB 3

117
BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo merupakan relokasi dari SPIAIN/MAN Jombang pada tanggal 18 Maret 1979 dengan nomor statistik Madrasah 311351512004 yang bertempat di Jalan Gajah Mada Nomor 76 Sidoarjo. Gedung yang ditempati saat itu statusnya masih menyewa dan bekas sekolah Tionghoa. Pada waktu itu yang menjadi Kepala Madrasah adalah H. Sri Suparto, SH mulai tahun 1980-1988. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1987 MAN Sidoarjo pindah ke lokasi Jl. Jenggolo Belakang Stadion Sidoarjo sebelah timur Sekolah Menengah Ekonomi Atas Negeri (SMEA Negeri). Tanah yang ditempati gedung MAN Sidoarjo sudah menjadi hak milik dengan nomor sertifikat tanah 7818/89 yang luasnya 3.947 m2. Kemudian pada tahun 1988 ada 85

Transcript of KTI TA PRODISTIK MANSDA BAB 3

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1 Sejarah Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo

merupakan relokasi dari SPIAIN/MAN Jombang pada

tanggal 18 Maret 1979 dengan nomor statistik

Madrasah 311351512004 yang bertempat di Jalan

Gajah Mada Nomor 76 Sidoarjo. Gedung yang

ditempati saat itu statusnya masih menyewa dan

bekas sekolah Tionghoa. Pada waktu itu yang

menjadi Kepala Madrasah adalah H. Sri Suparto, SH

mulai tahun 1980-1988.

Kemudian pada tanggal 27 Juli 1987 MAN

Sidoarjo pindah ke lokasi Jl. Jenggolo Belakang

Stadion Sidoarjo sebelah timur Sekolah Menengah

Ekonomi Atas Negeri (SMEA Negeri). Tanah yang

ditempati gedung MAN Sidoarjo sudah menjadi hak

milik dengan nomor sertifikat tanah 7818/89 yang

luasnya 3.947 m2. Kemudian pada tahun 1988 ada

85

pergantian Kepala Sekolah dari H. Sri Soeparto,

SH. digantikan Drs. H. Moh. Cholid sampai tahun

2001. Dalam tahun 1994 ada penambahan tanah seluas

2.458 m2 dengan nomor sertifikat 355/94 dan tahun

1999 ada penambahan lagi seluas 1.119 m2 dengan

nomor sertifikat 006/99. Jadi jumlah luas tanah

MAN Sidoarjo saat ini adalah 7.524 m2.

Berdasarkan kurikulum 1975, MAN Sidoarjo pada

awalnya membuka dua jurusan yaitu program IPA dan

program Agama, kemudian pada tahun 1982/1983

membuka satu program jurusan lagi yaitu IPS.

Selanjutnya pada tahun pelajaran 1985/1986

berdasarkan atas perubahan kurikulum sekolah

lanjutan tingkat atas, maka dalam hal ini MAN

Sidoarjo membuka tiga program jurusan, yaitu :

Program Agama

Program Ilmu Biologi

Program Ilmu Sosial

86

Pada tahun pelajaran 1989/1990 dibuka lagi

program ilmu Fisika. Dengan demikian MAN Sidoarjo

memiliki empat pilihan program. Sejak

keberadaannya di Jl. Jenggolo Belakang Stadion,

perkembangannya cukup bagus, baik dari segi

lingkungan maupun sarana pendidikannya.

Pembangunan sarana fisik terus meningkat, lebih-

lebih tempatnya yang strategis bagi pendidikan

karena jauh dari kebisingan dan keramaian kota

ditambah letaknya di antara sekolah-sekolah umum

yang favorit di Sidoarjo seperti SMUN 1, STM

Perkapalan, SMKK, dan SMEA Negeri. Kesemuanya itu

menjadikan MAN harus berani berkompetitif baik

dalam kualitas maupun kuantitas.

MAN Sidoarjo yang dapat dikatakan berada di

jantung kota Sidoarjo merupakan satu-satunya

Madrasah Aliyah Negeri di Sidoarjo. Sebab hanya

ada satu MAN saja sedang yang lainnya swasta. Oleh

sebab itu tidak heran jika masyarakat Sidoarjo

87

yang mayoritas beragama Islam ini sangat besar

perhatiannya terhadap MAN Sidoarjo. Kepercayaan

masyarakat Sidoarjo dapat dibuktikan dengan

semakin banyaknya jumlah pendaftar calon siswa

baru setiap tahunnya. Namun sayang sekali daya

tampung Madrasah sangat terbatas, sehingga tidak

semua pendaftar bisa diterima di MAN Sidoarjo.

Dengan diberlakukannya kurikulum tahun 1994,

MAN Sidoarjo membuka 2 pilihan program, yatu

program IPA dan IPS. Kebijakan ini diambil setelah

kurangnya minat siswa memilih program bahasa dan

MAK. Sampai pada tahun 2001 terjadilah pergantian

kepala sekolah MAN Sidoarjo, dari Drs. H. Moh.

Cholid yang memang sudah waktunya purna tugas

digantikan oleh Drs. H. Abd. Shomad, M.Ag. yang

berasal dari kepala MTsN Tlasih Tulangan Sidoarjo,

dan saat ini yang menjabat sebagai Kepala Sekolah

adalah H. M. Maksum AF, SH, M.Pd. yang berasal

dari MAN Mojokerto.

88

Dalam perkembangan selanjutnya, MAN Sidoarjo

telah mempersiapkan diri untuk menerima

diberlakukannya kurikulum berbasis kompetensi

(KBK). Dan saat ini beberapa sarana dan prasarana

baik fisik maupun non fisik sudah ditata dengan

harapan MAN Sidoarjo di masa mendatang dapat

menjadi salah satu alternatif masyarakat sebagai

lembaga pendidikan di Sidoarjo.

3.2 Visi dan Misi Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

3.2.1 Visi Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

Visi merupakan gambaran tentang masa depan

(future) yang realistik dan ingin diwujudkan dalam

kurun waktu tertentu. Bagi sekolah visi adalah

imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah

yang diinginkan di masa datang. Imajinasi ke depan

seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan

tantangan yang diyakini akan terjadi di masa

datang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah

harus memperhatikan perkembangan dan tantangan

89

masa depan. Adapun visi Madrasah Aliyah Negeri

Sidoarjo, yakni: “Terwujudnya Lulusan yang

Beriman, Berilmu, dan Berakhlaqul Karimah, serta

memiliki Kompetensi yang Berdaya Saing

Internasional.”

3.2.2 Misi Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

Misi merupakan tindakan atau upaya untuk

mewujudkan visi. Jadi misi merupakan penjabaran

visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban, dan

rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk

mewujudkan visi. Dengan kata lain, misi adalah

bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan yang

dituangkan dalam visi dengan berbagai indikatornya.

Berikut ini adalah misi Madrasah Aliyah Negeri

Sidoarjo, yaitu:

1. Meningkatkan keimanan, ketaqwaan kepada Allah

SWT dan berakhlaq mulia dengan menumbuhkan

semangat menuntut ilmu keagamaan Islam dan

mengamalkannya.

90

2. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara

aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

serta pembelajaran bertaraf internasional,

sehingga setiap siswa dapat berkembang secara

optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.

3. Menumbuhkan semangat keunggulan secara

intensif dan daya saing yang sehat kepada

seluruh warga madrasah baik dalam prestasi

akademik maupun nonakademik.

4. Membantu, memotivasi, dan memfasilitasi siswa

untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan

minatnya, sehingga dapat dikembangkan secara

lebih optimal dan memiliki daya saing yang

tinggi.

5. Mengembangkan life-skill dalam setiap

aktivitas pendidikan.

6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan

melibatkan seluruh warga madrasah, Komite

Madrasah dan stakeholders dalam pengambilan

keputusan.

91

7. Membangun kesadaran ukhuwah islamiyah dan

mewujudkannya dalam kehidupan masyarakat

8. Mewujudkan madrasah sebagai lembaga

pendidikan yang mendapatkan kepercayaan dari

masyarakat

3.3 Prestasi Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

Siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo

memiliki prestasi yang tidak sedikit, diantaranya

adalah:

No. Tahun Nama Kejuaraan/Event TingkatPelakasa

na

Keteranga

n

1 2006 Olimpiade KimiaSLTA se-

Sidoarjo

Diknas –

Kab Sda

Peringkat

5

2 2006Pembuatan media

PembelajaranNasional

Diknas

JakartaJuara II

3 2006 LKIR Lingkungan HidupSLTA se-

Sidoarjo

Dewan

Lingkung

an Hidup

Juara II

4 2007 Guru Berprestasi Jatim Kanwi Juara II

92

Depag

Olimpiade FISIKA SLTA UNESAPeringkat

10

Olimpiade Kimia SLTA UNAIRPeringkat

10

KIR Jatim

Univ.

Brawijay

a

Juara III

Olimpiade Fisika

Suarabay

a-

Sidoarjo

UNESAPeringkat

6

Olimpiade MatematikaMatemati

ka

Subrayon

Sidoarjo

Peringkat

3 &6

5 2006Lomba P3K : membuat

Tenda Darurat (PMR)

SLTA Se-

Sidoarjo

Pemkab.

SDAJuara I

6 2006Lomba Cerdas Tangkas

(LCT)

SLTA Se-

Sidoarjo

Pemkab.

SDAJuara II

7 2006 Lomba Pembuatan Media

Pembelajaran Berbasis

Nasional Depdikna

s,

Medali

Perak

93

ICT Balitbang Jakarta

8 2007 1. Delta Marching Band

Open Festival, Devisi

Lanjutan

2. Delta Marching Band

Open Festival, Devisi

Lanjutan

3. Drum Mayor, Delta

Marching Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

4. Solo Percussion, Delta

Marching Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

5. Official, Delta

Marching

Band Open Festival,

Devisi Lanjutan

SLTA Se-

Sidoarjo

Pemkab.

SDA

1. Best

Perform

ent

2. Juara

Umum

3. Terbai

k

4. Terbai

k

5. Terbai

k

6. Juara

I

7. Juara

I

8. Juara

I

9. Juara

94

6.Individual Movement

Analysis, Delta Marching

Band Open Festival,

Devisi Lanjutan

7. Individual Analysis

Equipment, Delta

Marching

Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

8. Ensemble Analysis,

Delta Marching Band

Open Festival, Devisi

Lanjutan

9.  General Effect, Delta

Marching Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

10.  Colour Guard Contest,

I

10. Juara

I

11. Juara

I

12. Juara

I

13. Juara

I

14. Juara

I

15. Juara

III

16. Juara

III

95

Delta Marching Band

Open Festival,

Devisi Lanjutan

11.  Music Analysis

Percussion, Delta

Marching Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

12.  Color Guard, Delta

Marching Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

13.  Display &

Showmanship,

Delta Marching Band

Open Festival,

Devisi Lanjutan

14.  General Effect,,

General

Effect, Delta Marching

96

Band

Open Festival,

Devisi Lanjutan

15.  Marching Band,

General

Effect, Delta Marching

Band

Open Festival,

Devisi Lanjutan

16.  Musik Analysis Horn

Line, General

Effect,

Delta Marching Band

Open Festival,

Devisi Lanjutan

9 2007Lomba P3K : membuat

Tenda Darurat (PMR)

SLTA Se-

Sidoarjo

Pemkab.

SDAJuara II

10 2006 Gerak Jalan ( Putri) SLTAPemkab

SDAJuara II

11 2006 Liga Futsal RadarSLTA Se-Harian Juara III

97

Surabaya SurabayaRadar

Sby

12 2007 Festival SholawatSLTA

&Umum

STIE

SyariahJuara I

13 2007 KELME FUTSLISMO ’07 MAN Juara III

14 2007

Kejuaraan Silat Perisai

Diri 

PE DE UNITOMO

FEST 07 ”SERANG DAN

HINDAR DEWASA ” KELAS A

PUTRI

UMUM

SEJAWA

TIMUR

UNITOMO Juara II

15 2007 Liga Futasal Jatim UNESA Juara I

16 Website conteskabupate

nTelkom Juarra II

17 Blog ContesKabupate

nTelkom Juara III

18 Futasal Jatim GP ANSOR Juara I

98

19

Delta Marching Band Open

Festival, Devisi

Lanjutan

SidoarjoPemkab

SidoarjoRunner UP

20 PMRSLTA Se

Sidoarjo

MAN

SidoarjoJuara I

21 2007 Pembuatan Blog Remaja Nasional

Majalah

Tempo

dan

Kompas,

Jakarta

Juara II

22 2008Kejuaraan BolaVolly

PesantrenSidoarjo

Dinas

Pariwisa

ta Kab.

Sidoarjo

Juara III

23 2008 Kejuaraan Bulu tangkis Sidoarjo

Dinas

Pariwisa

ta Kab.

Sidoarjo

Juara III

24 2008 Kejuaraan Egrang Sidoarjo Dinas

Pariwisa

Juara I

99

ta Kab.

Sidoarjo

25 2008 Kejuaraan Klompen Sidoarjo

Dinas

Pariwisa

ta Kab.

Sidoarjo

Juara I

26 2008Lomba Tandu Darutrat Tk

WiraSidoarjo

PMI Cab.

SidoarjoJuara III

27 2008Lomba PPPK 2008 : Bidang

PP Putr\iSidoarjo

PMI Cab.

SidoarjoJuara I

28 2008Lomba PPPK 2008 : Bidang

PKSidoarjo

PMI Cab.

SidoarjoJuara I

29 2008Lomba PPPK 2008 :

Bidang  PRSSidoarjo

PMI Cab.

SidoarjoJuara II

30 2008Perandingan Futsal Puri

Surya Jaya FestivalSidoajo

Puri

Surya

Jaya

Sidoajo

Juara III

31 2008 Lempar lembing Sidoajo Pemkab –Juara II

100

PASI

32 2008 Lompat Jauh SidoajoPemkab –

PASIJuara II

33 2008 Tolak Peluru SidoajoPemkab –

PASIJuara III

34 2008 Lari 500 m SidoajoPemkab –

PASIJuara III

35 2008Lomba Pembuatan Webblog

KebahasaanNasional

Depdikna

s, Balai

Bahasa

Bandung

Juara I

36 2008

Lomba Pembuatan Media

Pembelajaran Berbasis

ICT

Nasional

Kementri

an

Agama,

Jakarta

Juara I

37 2009 Disain Web Nasional Kompas Juara II

38 2009 D’MOF SidoarjoPemkab

SDA

Juara

Umum

39 2009 Lomba MTQ Sidoarjo MAN 1Juara  II

101

SDA

40 2009 Lomba MTQ SidoarjoMAN 1

SDAJuara  1

41 2009 Tolak Peluru PutriJawa

Timur

UNESA-

PASI

JATIM

Juara III

42 2009 Lompat JauhJawa

Timur

UNESA-

PASI

JATIM

Juara III

43 2009 Lomba desain poster SidoarjoDiknas

Kab. SDAJuara I

44 2009 FutsalJawa

TimurUNESA Juara I

45 2009 Olimpiade FisikaKabupate

n

Diknas

SDA+Prim

agama

Juara I

46 2010Lomba Penulisan Esai

Ilmiah AstronomiNasional

ITB,

BandungJuara I

47 2010 Lomba Penulisan Esai

Ilmiah Pertanian

Nasional Kementri

an

Juara

Harapan

102

Pertania

n,

Jakarta

II

48 2010Lomba Karya Ilmiah

RemajaNasional

Kementri

an

Agama,

Jakarta

Juara II

49 2011 Lomba Pembuatan Blog Se-JawaSMAN 1

NganjukJuara I

50 2012Lomba Karya Ilmiah

Populer (Esai) RemajaNasional

Institut

Pertania

n Bogor

Juara III

51 2012Lomba Karya Ilmiah

Populer (Esai) RemajaNasional

Universi

tas

Pajajara

n

Bandung

Juara II

52 2012 Lomba Karya Ilmiah

Populer (Esai) Remaja

Nasional Universi

tas

Gajah

Juara II

103

Mada,

Yogyakar

ta

53 2012

Lomba Karya Ilmiah

Populer (Esai)

Antarsiswa SMTA dan

Mahasiswa

Nasional

Universi

tas

Brawijay

a Malang

Peringkat

10 besar

54 2013Lomba Pembuatan Blog ICT

dalam PembelajaranNasional

SMAN 1

SukabumiJuara I

55 2013Lomba Menulis Cerpen

PhotostoryNasional

Universi

tas

Brawijay

a,

Malang

Juara I

Tabel 3.1 Prestasi siswa-siswi MAN SIDOARJO

3.4 Profil Media

Website media pembelajaran dengan mengunakan

Notepad++ ini, bertujuan untuk mempermudah proses

104

pengajaran pada mata pelajaran biologi kelas XI

IPA. Pembutan media ini, disusun sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, yakni

harus mengacu pada standar kompentensi, kompetensi

dasar, serta indikator-indikatornya.

3.5 Materi Biologi Kelas XI

3.5.1 Organisasi Sel

Adapun standar kompentensi, kompetensi dasar,

serta indikator-indikator dalam organisasi sel

yaitu sebagai berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menginterperensi organisasi

seluler serta mengaitkan struktur jaringan dan

funsi pada system organ manusia.

Kompetensi Dasar:

105

Mendeskripsikan struktur dan fungsi sel

sebagai unit terkecil kehidupan.

Indikator:

a.Menjelaskan pengertian dan teori-teori

tentang sel

b.Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian

sel

c.Menjelaskan macam-macam sel

d.Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel

tumbuhan

e.Menjelaskan mekanisme transport pada sel

1. Pengertian dan Teori tentang Sel

Sel adalah unit fungsional dan struktural

terkecil dari makhluk hidup. Semua sel hidup

melakukan aktivitas metabolisme. Sel juga

melakukan respirasi untuk menghasilkan energi.

Bentuk sel biasanya sesuai dengan fungsinya.

Tubuh manusia terdiri atas paling sedikit

1012 sel dan sel-sel tersebut berbeda, baik bentuk

106

maupun ukurannya. Sel yang memiliki ukuran

terkecil adalah bakteri, sedangkan sel yang

terbesar adalah telur burung unta, memiliki

diameter 30-80 cm. Sel merupakan unit organisasai

terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti

biologis.

Istilah “sel” disebutkan pertama kali oleh

Robert Hooke pada tahun 1665. Istilah tersebut

muncul ketika ia melihat struktur ruang-ruang

kecil yang menyusun sebuah gabus kayu dengan

menggunakan mikroskop sederhana yang dibuatnya.

Hasil pengamatannya disebut sel (cellula).

Sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan

protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali

dipakai oleh Johannes Purkinje (1787-1869).

Menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi

menjadi dua bagian yaitu sitoplasma dan

nukleoplasma.

107

Schwann dan Schleiden (1838) menyatakan bahwa

tumbuhan dan hewan mempunyai persamaan, yaitu

tubuhnya tersusun oleh sel-sel.

2. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel

a. Dinding Sel

Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan.

Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat

yang dapat memberikan sokongan, perlindungan, dan

untuk mengekalkan bentuk sel. Dinding sel juga

berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak

berkayu. Dinding sel terdiri dari Selulosa

(sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin,

kitin, garam karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.

b. Membrane sel

Membran sel adalah selaput yang terletak

paling luar dan tersusun dari senyawa kimia

lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau

lipid dengan senyawa protein). Membran plasma

merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan

108

membatasi sitoplasma. Membran plasma membungkus

organel-organel dalam sel.

c. Mitokondria

Mitokondria adalah tempat di mana fungsi

respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Dengan

demikian, mitokondria adalah “pembangkit tenaga”

bagi sel.

d. Lisosom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong

terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang

berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler

pada berbagai keadaan. Lisosom berfungsi

mencernakan dan menguraikan organel sel yang tua

atau telah rusak.

e. Nucleus

Nucleus mengandung sebagian besar gen yang

mengendalikan sel eukariota (sebagian lain gen

terletak di dalam mitokondria dan kloroplas).

Nucleus adalah bagian terpenting bagi kehidupan

109

sel sebab nucleus mengendalikan seluruh aktivitas

sel.

f. Badan Golgi

Badan Golgi adalah organel yang dikaitkan

dengan fungsi ekskresi sel. Organel ini terdapat

hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai

pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi

ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan

memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel

tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi.

g. Reticulum Endoplasma

Retikulum Endosperma adalah organel yang

terdiri atas membran-membran yang tersusun

pararel. Retikulum Endoplasma terdiri atas dua

jenis, yaitu RE Kasar dan RE Halus. Fungsi

Retikulum Endoplasma diantaranya: membentuk

jaringan citocavitari, menyediakan enzim-enzim

disepanjang RE, berperan dalam transportasi

110

berbagai zat, dan berperan dalam pembentukan

fosfolipid, kolestrol, dan karbohidrat.

h. Ribosom

Ribosom merupakan organel berbentuk butiran-

butiran yang tersusun atas RNA dan protein.

Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis

protein.

i. Vakuola

Vakuola merupakan kantong kecil yang dapat

memindahkan materi tertentu kedalam atau keluar

sel. Vakuola berfungsi sebagai penyimpan makanan,

zat metabolic, dan racun.

j. Kloroplas

Kloroplas merupakan salah satu jenis organel

yang disebut plastid pada tumbuhan dan alga.

Kloroplas mengandung klorofil, mengandung pigmen

hijau yang menangkap energi cahaya untuk

fotosintesis.

111

k. Peroksisom

Peroksisom mengandung satu atau lebih enzim

yang terlibat dalam reaksi oksidasi menghasilkan

hidrogen peroksida (H2O2). Salah satu tugas

peroksisom adalah mengoksidasi asam lemak panjang

menjadi lebih pendek yang kemudian dibawa ke

mitokondria untuk oksidasi sempurna.

l. Sitoplasma

Sitoplasma merupakan cairan koloid kompleks

tempat beradanya organel-organel sel dan subtansi

sel yang tidak hidup. Sitoplasma menjalankan

banyak fungsi kehidupan seperti sintensis bahan,

respirasi, penyimpanan, serta reaksi terhadap

rangsang.

m. Mikrobodi

Mikrobodi merupakan organel dengan struktur

yang mirip dengan lisosom. Contoh mikrobodi adalah

peroksisom. Peroksisom adalah organel yang

mengandung banyak enzim katalase.

n. Sentriol

112

Sentriol adalah dua buah organel yang

berperan dalam pembelahan sel. Sentriol mulai

terlihat pada tahap profase (salah satu tahap pada

pembelahan sel). Sentriol bergerak kea rah kutu-

kutub yang berlawanan, kemudian dua anak sel akan

terbentuk.

3. Macam-Macam Sel

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti:

a. Sel prokariotik

Sel prokariotik adalah sel yang intinya tidak

memiliki membran, materi inti tersebar dalam

sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran.

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri

dan alga biru.

b. Sel eukariotik

Sel eukariotik, sel yang intinya memiliki

membran. Materi inti dibatasi oleh satu system

membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk

kelompok ini adalah semua makhluk hidup kecuali

113

bakteri dan alga biru Struktur sel prokariotik

lebih sederhana dibandingkan struktur sel

eukariotik. Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai

ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat

banyak.

Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya:

b. Sel Somatis adalah sel yang menyusun tubuh

dan bersifat diploid.

c. Sel Germinal adalah sel kelamin yang

berfungsi untuk reproduksi dan bersifat

haploid.

4.Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Bagian-Bagian

Sel

Tumbuhan Hewan

Dinding sel Ada Tidak ada

114

Kloroplas Ada Tidak ada

Glioksisom Ada Tidak ada

Vakuola Sedikit dan

Besar

Banyak dan

Kecil

Lisosom Tidak ada Ada

Sentriol Tidak ada Ada

Tabel 3.2 Perbedaan sel hewan dan sel

tumbuhan

5.Mekanisme Transport pada Sel

a. Transport Pasif

Difusi dan osmosis merupakan system transport

pasif, karena tidak memerlukan energy. Proses itu

berlangsung apabila ada perbedaan konsentrasi di

luar dan di dalam sel.

1. Difusi

Difusi merupakan proses pemindahan suatu zat

yang terjadi secara spontan ketika ada perbedaan

tekanan difusi, dari tekanan yang tinggi ke arah

115

tekanan yang lebih rendah. Tekanan difusi

berkolerasi positif dengan konsentrasi zat

tersebut. Artinya, semakin tinggi konsentrasinya,

semakin tinggi pula tekanan zat tersebut. Ada

beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan

difusi, di antaranya suhu dan zat yang berdifusi.

Dengan naiknya suhu, energi kinetik yang dimiliki

molekul suatu zat menjadi lebih tinggi sehingga

pergerakan molekul zat menjadi lebih cepat. Zat

yang memiliki berat molekul kecil akan lebih cepat

berdifusi dibandigkan zat dengan berat molekul

besar. Oleh karena itu, zat yang paling mudah

berdifusi adalah gas. Cairan relatif lebih lambat

berdifusi dibandingkan dengan gas.

Proses difusi sangat dekat dengan kehidupan

sehari-hari. Misalnya, satu sendok gula dimasukkan

ke dalam segelas air teh jika ingin membuat air

teh manis. Gula tersebut akan mengendap di dasar

gelas. Akan tetapi, lama-kelamaan gula tersebut

116

akan larut ke dalam air teh tersebut. Peristiwa

larutnya gula merupakan contoh peristiwa difusi.

2. Osmosis

Osmosis adalah pergerakan molekul air dari

konsentrasi air yang tinggi menuju konsentrasi air

yang rendah melalui membran selektif permeabel

(semipermeabel). Dengan kata lain, osmosis adalah

difusi molekul air melalui membran semipermeabel.

Semipermeabel berarti membran tersebut tersebut

hanya bisa dilalui oleh molekul-molekul air atau

molekul-molekul seukuran dengan air. Air merupakan

zat pelarut. Oleh karena itu, osmosis dapat

diartikan sebagai gerak cairan yang encer menuju

cairan yang pekat melalui membran semipermeabel.

Apabila kepekatan cairan di luar dan di dalam sel

sama (isotonis), kondisi sel akan tetap. Namun,

apabila cairan di luar sel lebih encer daripada di

dalam sel (hipotonis) maka air akan masuk ke dalam

sel. Sebaliknya, apabila cairan di luar sel lebih

117

pekat daripada di dalam sel (hipertonis) maka air

dari dalam sel akan bergerak ke luar. Kondisi

hipotonis dapat mengakibatkan sel menggelembung

dan mungkin pecah. Adapun pada, kondisi

hipertonis, sel akan mengerut.

b. Transport Aktif

Transpor aktif merupakan transpor yang

memerlukan energi untuk mengeluarkan atau

memasukkan molekul atau ion melalui membran,

molekul-molekul berpindah dari konsetrasi tinggi

(ke arah yang berlawanan). Berbeda dengan difusi

yang dapat berjalan dua arah, transpor aktif

merupakan gerakan satu arah dan dipengaruhi oleh

muatan listrik di dalam dan di luar sel.

Secara terperinci, transpor aktif adalah

sebagai berikut:

1. Dari konsentrasi rendah ke konsentrasi

tinggi.

2. Melalui membran plasma

118

3. Memerlukan molekul pengangkut (protein

pengangkut)

4. Memerlukan energi berupa ATP

c. Transport Khusus

Transpor khusus adalah proses masuk atau

keluarnya molekul zat dari atau ke luar sel dengan

cara khusus, seperti:

1. Eksositosis

Eksositosis terjadi apabila terdapat molekul-

molekul berukuran besar yang tidak dapat

ditransportasikan melalui mekanisme transpor

aktif. Eksositosis merupakan mekanisme transpor

molekul keluar dari sel dengan cara membentuk

vesikula. Suatu sel akan membentuk vesikula

apabila akan mengeluarkan suatu molekul. Vesikula

yang terbentuk akan melingkupi molekul yang akan

dikeluarkan. Vesikula bersama molekul yang

dilingkupinya tersebut akan bergerak menuju

membran sel. Setelah melekat dengan membran sel,

119

molekul yang dibawa vesikula akan dikeluarkan dari

dalam sel.

2. Endositosis

Endositosis merupakan mekanisme masuknya

molekul ke dalam sel dengan bantuan vesikula.

Mekanismenya, suatu sel akan membentuk vesikula

dengan cara menjulurkan bagian luar membran sel.

Bagian luar membran sel tersebut akan mengurung

atau menangkap molekul yang akan dibawa masuk.

Kemudian, vesikula akan menelan molekul tersebut

sehingga masuk ke dalam sel.

Terdapat dua jenis endositosis, yaitu

pinositosis dan fagositosis. Pinisitosis adalah

proses endositosis berpa cairan, sedangkan

fagositosis adalah proses endositosis tidak berupa

cairan, misalnya bakteri.

120

3.5.2Jaringan Tumbuhan

Adapun standar kompentensi, kompetensi dasar,

serta indikator-indikator dalam organisasi

jaringan tumbuhan yaitu sebagai berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menginterperensi organisasi

seluler serta mengaitkan struktur jaringan dan

fungsi pada system organ tumbuhan.

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan struktur dan jaringan

tumbuhan.

Indikator:

a. Menjelaskan macam-macam jaringan pada tumbuhan

b. Menjelaskan system jaringan pada tumbuhan

c. Menjelaskan organ tumbuhan

1. Macam-Macam Jaringan pada Tumbuhan

121

Jaringan adalah kumpulan dari beberapa sel

yang sejenis dan memiliki fungsi yang sama.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem terdiri atas sekelompok sel

yang tetap dalam fase pertumbuhan dan terus-

menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya,

jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2:

a. Meristem Primer

Meristem primer adalah jaringan yang sel-

selnya berkembang secara langsung dari sel-sel

embrionik. Meristem primer terdapat di daerah

ujung tumbuhan, misalnya ujung akar (meristem

akar) dan ujung batang (meristem pucuk). Meristem

akar dan meristem pucuk menyebabkan tumbuhan

semakin panjang, baik ke atas maupun ke bawah.

Aktivitas meristem primer menghasilkan perumbuhan

primer.

b. Meristem Sekunder

122

Meristem sekunder adalah jaringan yang sel-

selnya berkembang dari jaringan dewasa yang telah

mengalami diferensiasi. Meristem sekunder sering

disebut sebagai meristem lateral karena letaknya

di samping dari organ tumbuhan. Aktivitas meristem

sekunder menyebabkan batang dan akar tumbuh

membesar ke arah samping. Contoh meristem sekunder

adalah kambium dan kambium gabus. Aktivitas

meristem sekunder menghasilkan pertumbuhan

sekunder.

2. Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang berasal

dari pembelahan dan diferensiasi meristem primer

dan meristem sekunder. Berdasarkan fungsinya,

jaringan dewasa dibagi menjadi 4:

a. Jaringan pelindung/epidermis

Jaringan epidermis merupakan lapisan sel yang

berada di bagian paling luar. Jaringan ini biasa

ditemukan pada permukaan organ-organ tumbuhan,

123

seperti akar, daun, batang, dan bunga. Jaringan

epidermis berfungsi melindungi bagian dalam

tumbuhan dari faktor luar. Oleh karena itu,

jaringan ini tersusun atas sel-sel yang rapat.

b. Jaringan dasar/parenkim

Sel-sel parenkim memiliki dinding yang tipis

dengan ruang antar sel yang besar. Parenkim

disebut jaringan dasar karena hampir terdapat

disetiap bagian tumbuhan. Jaringan parenkim dapat

ditemukan di antaranya pada batang, akar, dan

daun. Jaringan parenkim terletak di antara

epidermis dan pembuluh angkut, serta terletak di

empulur batang. Pada daun, jaringan parenkim

berada pada mesofil daun. Jaringan ini dapat

berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan

jaringan bunga karang. Oleh karena itu, jaringan

parenkim memiliki fungsi sebagai tempat

berlangsungnya fotosintesis. Selain itu, jaringan

parenkim berfungsi sebagai tempat penyimpanan

cadangan makanan pada buah dan biji.

124

c. Jaringan Penguat

Tumbuhan bisa berdiri tegak karena adanya

jaringan penguat. Selain itu, jaringan penguat

berfungsi menyokong bagian-bagian tumbuhan,

misalnya daun dan batang. Jaringan penguat

dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang

dinding sel primernya mengalami penebalan.

Jaringan kolenkim terletak di sebelah dalam

jaringan epidermis. Dinding sel-sel kolenkim

tersusun atas selulosa dan asam pektat. Jaringan

ini biasanya mendukung pertumbuhan akar, daun,

tangkai daun, dan batang yang sedang mengalami

proses pemanjangan. Bentuk sel-sel kolenkim

biasanya berbentuk silinder. Bentuk silinder

sangat cocok sebagai penguat karena memberikan

kekuatan yang lebih dibandingkan sel berbentuk

batang.

125

2. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan sel

yang mengalami penebalan di seluruh bagian dinding

selnya. Dinding selnya lebih kuat dibandingkan

dinding sel jaringan kolenkim. Hal tersebut

dikarenakan sel sklerenkim memiliki lignin.

d. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut berfungsi untuk

mengangkut air, mineral, dan zat-zat makanan hasil

fotosintesis.

1. Xylem

Xilem merupakan jaringan kompleks yang

tersusun atas dua tipe sel, yaitu trakeid dan

unsur pembuluh. Keduanya memiliki dinding sel yang

mengandung lignin. Trakeid merupakan sel yang

panjang dan tipis dengan ujung yang runcing.

Trakeid dan unsur pembuluh tersusun saling

bertumpuk pada ujungnya membentuk suatu saluran.

Saluran tersebut berfungsi mengalirkan air dari

126

akar menuju batang dan daun. Saluran yang dibentuk

oleh trakeid dan unsur pembuluh memiliki lubang

karena keduanya merupakan sel-sel yang telah mati

sehingga hanya tersisa dinding selnya saja. Air

akan mengalir melalui lubang-lubang pada trakeid

dan unsur pembuluh dan melalui ujung unsur

pembuluh yang berlubang.

2. Floem

Floem berfungsi mengangkut zat hasil

fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Floem tersusun atas pembuluh tapis, sel pengiring,

serabut floem, dan parenkim floem.

2. Sistem Jaringan pada Tumbuhan

1. Sistem Jaringan Epidermis

Lapisan sel epidermis tersusun rapat Sistem

jaringan epidermis berfungsi untuk melindungi

tumbuhan dari luar, juga berperan dalam proses

pengambilan air dan ion-ion pada akar,dan

127

pengaturan pertukaran gas pada daun dan batang.

Epidermis merupakan bagian utama pelindung bagian

luar dari tumbuhan. Sel-sel epidermis juga

mengalami modifikasi membentuk variasi seperti

stomata dan rambut.

2. Sistem Jaringan Pembuluh

Jaringan pembuluh pada tumbuhan ada dua

macam, yaitu pembuluh kulit kayu atau disebut juga

pembuluh tapis (floem) dan pembuluh kayu (xylem).

Floem dan xylem bersama-sama membentuk suatu

sistem pembuluh yang kontinue sepanjang tumbuhan.

Pada tumbuhan muda jaringan pembuluh biasanya

dihubungkan dengan berbagai variasi tipe sel

lainnya dalam ikatan pembuluh. Baik floem maupun

xylem adalah jaringan yang kompleks. Elemen-elemen

penyusunnya dihubungkan dengan sel-sel parenkim

yang memelihara dan mengatur pertukaran materi-

materi antar elemen penyusun tersebut. Sementara,

128

kelompok sel kolenkim dan sklerenkim diperlukan

untuk menyokong secara mekanik.

3. System Jaringan Dasar

Jaringan yang tidak termasuk sistem jaringan

epidermis dan sistem jaringan pembuluh, membentuk

sistem jaringan dasar. Sistem jaringan dasar ini

banyak mengisi bagian dalam tumbuhan muda diantara

epidermis dan sistem jaringan pembuluh.

3. Organ Tumbuhan

a. Akar

Akar merupakan bagian bawah tumbuhan yang

biasanya berkembang dibawah permukaan tanah.

Beberapa tumbuhan ada yang memiliki akar yang

tumbuh diudara. Bentuk dan struktur akar sangat

beragam. Keadaan ini berkaitan dengan fungsi akar

sebagai penyimpan cadangan makanan, akar sukulen,

akar nafas, dan akar rambut. Struktur anatomi akar

terdiri atas epidermis, korteks, endodermis,

silinder pusat (stele).

129

b. Daun

Daun merupakan organ tumbuhan yang paling

bervariasi. Daun dibedakan menjadi beberapa

bagian, yaitu pangkal daun, tangkai daun, dan

helaian daun. Daun tersusun atas tiga tipe sistem

jaringan, yaitu epidermis, mesofil, dan jaringan

pembuluh.

c. Batang

Batang adalah organ tumbuhan yang berfungsi

untuk menegakkan tubuh tumbuhan. Selain itu,

batang berfungsi menghubungkan bagian akar dan

daun. Batang memiliki susunan jaringan epidermis,

korteks batang, dan silinder pusat. Bagian batang

sebelah luar dibatasi oleh selapis sel rapat yang

memiliki bentuk yang khas, memiliki sel penjaga,

idioblas, dan berbagai tipe trikom. Pada tahun

pertama, epidermis pada batang digantikan oleh

lapisan gabus. Korteks batang adalah suatu daerah

berbentuk silinder diantara epidermis dan silinder

130

pusat. Korteks terdiri atas jaringan parenkim

berdinding tipis. Pada beberapa tumbuhan, parenkim

batangnya berfungsi sebagai alat fotosintesis.

3.5.3 Jaringan Hewan

Adapun standar kompentensi, kompetensi dasar,

serta indikator-indikator dalam organisasi

jaringan hewan yaitu sebagai berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menginterperensi organisasi

seluler serta mengaitkan struktur jaringan

dan fungsi pada system organ hewan.

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan struktur dan fungsi

jaringan hewan

Indikator:

3. Menjelaskan jaringan pada hewan

4. Menjelaskan system organ pada hewan

131

3.5.3 Jaringan pada Hewan

1.Jaringan epitel

Jaringan epitel merupakan jaringan yang

melapisi seluruh permukaan tubuh. Jaringan epitel

membatasi antara organ-organ tubuh dengan rongga

tubuh. Sel-sel penyusun jaringan epitel sangat

erat satu sama lainnya. Struktur yang sangat erat

ini berhubungan dengan fungsi jaringan epitel

sebagai alat pertahanan dari benturan atau luka,

mikroorganisme, dan hilangnya cairan. Contoh

jaringan epitel yaitu pada kulit, saluran

pernapasan, pembuluh darah, dan rongga perut.

Jaringan epitel dapat dibedakan berdasarkan bentuk

sel dan jumlah lapisan penyusunnya, yaitu:

A. Epitel satu lapis

1) Epitel pipih satu lapis

Terdiri dari selapis sel yang bentuknya pipih

sehingga sangat baik untuk proses difusi, osmosis,

dan filtrasi. Epitel jenis ini terdapat antara

132

lain pada alveoli paru-paru, glomerulus ginjal,

lapisan tedalam pembuluh darah dan jantung. Epitel

jenis ini terdapat pada bagian tubuh yang

terlindung dan jarang mengalami pergesekan yang

kuat.

2) Epitel silindris satu lapis

Epitel ini berbentuk silinder satu lapis dan

mempunyai inti ditengah. Epitel ini terdapat pada

dinding usus dan kantung empedu. Pada permukaan

sel yang berbatasan dengan lumen, membran sel

menonjol membentuk mikrofili sehingga permukaan

sel menjadi lebih luas. Permukaan sel yang lebih

luas ini akan mengoptimalkan absorbsi makanan.

Selain berfungsi untuk absorbsi, epitel silinder

selapis berfungsi juga untuk proteksi dan sekresi.

3) Epitel kubus satu lapis

Merupakan epitel selapis dengan bentuk selnya

berupa kubus. Epitel kubus selapis terdapat pada

133

saluran ginjal, permukaan saluran pernapasan dan

kelenjanr-kelenjar. Fungsinya untuk absorbsi dan

sekresi.

B. Epitel berlapis banyak

1) Epitel pipih berlapis banyak

Epitel pipih berlapis banyak terdiri atas dua

atau lebih lapisan sel berbentuk pipih. Epitel

pipih berlapis banyak terdapat pada lapisan rongga

mulut, esofagus, vagina, epidermis, dan ujung

uretra. Epitel pipih berlapis banyak berfungsi

sebagai proteksi atau perlindungan organ yang

dilapisi.

2) Epitel kubus berlapis banyak

Epitel berlapis kubus disusun oleh lebih dari

satu lapis sel, dan memiliki bentuk kubus pada

bagian dalamnya. Makin ke arak permukaan,

bentuknya semakin pipih. Struktur ini melindungi

134

permukaan jaringan dari gesekan. Epitel ini

terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak,

dan folikel di ovarium. Hal ini berarti lapisan

epitel berfungsi sebagai saluran sekresi dan

ekskresi.

3) Epitel silindris berlapis banyak

Epitel berlapis silindris banyak terletak

pada lapisan luar, sedangkan bagian dalamnya

biasanya berbentuk tidak teratur atau kubus.

Epitel berlapis silindris terdapat pada saluran

ekskresi kelenjar ludah, kelenjar susu, uretra,

faring, dan laring.

4) Epitel transisional

Epitel transisional memiliki banyak lapisan

dan bentuknya berubah-ubah, terutama pada saat

jaringan menggelembung. Epitel silinder yang

memiliki silia banyak terdapat di saluran

pernafasan, kantung kemih, dan ureter.

2. Jaringan ikat

135

Jaringan ikat disebut juga jaringan penyokong

atau jaringan penunjang. Jaringan ikat terdiri

atas serabut, sel-sel, dan cairan ekstraseluler.

Jaringan ikat berfungsi mengikat dan mendukung

jaringan lainnya. Berdasarkan struktur dan

fungsinya jaringan ikat dibagi menjadi:

1) Jaringan ikat longgar

Jaringan ini tersusun atas serat-serat yang

longgar. Jaringan ikat longgar berfungsi memberi

bentuk pada organ-organ dalam, serta menyokong dan

menghubungkan komponen jaringan lain.

2) Jaringan lemak

Jaringan ini tersusun atas sel-sel lemak.

Jaringan lemak banyak ditemukan di bagian bawah

lapisan kulit. Jaringan ini berfungsi sebagai

cadangan makanan dan mencegah kehilangan panas

berlebih dari tubuh.

3) Jaringan ikat padat

Jaringan ini tersusun atas serat-serat yang

padat. Komponen utama jaringan ikat padat adalah

136

serabut kolagen. Jaringan ini dapat ditemukan pada

tendon yang mengubungkan otot dengan tulang, serta

ligamen yang menghubungkan antartulang melalui

sendi.

4) Jaringan tulang rawan

Jaringan tulang rawan merupakan bentuk khusus

dari jaringan ikat padat. Jaringan tulang rawan

memiliki matriks yang elastis dan tebal dengan

sel-sel tulang rawanteletak dalam kantung-kantung

di dalam matriks.

5) Jaringan tulang

Tulang termasuk jaringan ikat yang terdiri

atas sel tulang (osteosit). Struktur jaringan

tulang yang keras sesuai dengan fungsi sebagai

pemberi bentuk tubuh, penyusun rangka tubuh, dan

pelindung alat-alat vital tubuh.

6) Jaringan darah

137

Jaringan darah merupakan jaringan ikat yang

sangat khusus. Jaringan darah terdiri atas tiga

komponen, yaitu eritrosit (sel darah merah),

leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping

darah). Jaringan ini berfungsi sebagai alat

transportasi yang menopang kelangsungan hidup

manusia.

7) Jaringan otot

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang

memiliki kemampuan untuk berkontraksi (memendek)

dan berelaksasi (memanjang). Kemampuan tersebut

sesuai dengan fungsinya sebagai alat gerak aktif.

8) Jaringan saraf

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan

rangsang dan penyampaian rangsang. Jaringan ini

berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini

terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum

tulang belakang) dan pada sistem saraf tepi.

2. Sistem Organ pada Hewan

138

Makhluk hidup multiseluler adalah organisme

dengan kompleksitas sistem yang tinggi. Pada

organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya

ditopang oleh sistem organ. Sistem organ terdiri

atas beberapa organ yang bekarja sama menjalankan

suatu proses yang menunjang kehidupan seluruh

sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem

organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu

organisme.

1. Sistem pencernaan makanan

Sistem ini berfungsi mengolah dan mengubah

makanan, berupa molekul organik kompleks menjadi

molekul yang lebih sederhana (sari pati makanan)

agar dapat diserap oleh tubuh. Organ yang terkait

dengan fungsi sistem ini, antara lain mulut

(kelenjar ludah, gigi, dan lidah), esofagus,

lambung, usus halus, dan usus besar.

2. Sistem pernapasan

139

Sistem ini berfungsi menyediakan oksigen dan

mengeluarkan sisa metabolisme yang berbentuk

karbondioksida. Sistem pernapasan tersusun oleh

beberapa organ, diantaranya salursn-saluran

pernapasan yang meliputi faring, laring, dan

trekea serta paru-paru yang meliputi sistem

bronkus dan alveolus.

3. Sistem sirkulasi

Sistem ini berfungsi mengangkut dan

mendistribusikan oksigen, air, dan sari makanan

berupa molekul-molekul organik seperti glukosa.

Selain itu, berfungsi juga mengangkut hasil sisa

metabolisme untuk dikeluarkan dari tubuh. Sistem

ini terdiri atas organ-organ, seperti jantung,

arteri dan vena, pembuluh limfa, dan kelenjar

limfa.

4. Sistem ekskresi

Sistem ini berfungsi mengeluarkan sisa-sisa

metabolisme, selain karbondioksida atau cairan.

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga titik

140

keseimbangan cairan tubuh. Sistem ekskresi

tersusun atas beberapa organ, seperti ginjal,

kantung urine, ureter, kelenjar keringat, dan

uretra.

5. Sistem endokrin

Sistem ini mengatur aktivitas tubuh, seperti

pertumbuhan dan homeostatis. Sistem ini tersusun

oleh berbagai macam kelenjar, seperti kelenjar

hipofisis, epifisis, kelenjar anak ginjal, dan

kelenjar gondok.

6. Sistem saraf

Sistem saraf berperan dalam menyampaikan

rangsangan yang diperoleh dari lingkungan,

mempersepsikan rangsang, untuk kemudian merespons

rangsang tersebut.

7. Sistem otot

Sistem ini adalah alat gerak utama serta

membentuk postur tubuh. Dalam otot, disimpan

glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi

yang akan digunakan oleh otot untuk berkontraksi.

141

Organ yang berada dalam sistem otot ini adalah

otot rangka (otot lurik), otot polos, dan otot

jantung.

8. Sistem reproduksi

Sistem ini berkaitan dengan perbanyakan diri

(perkembangbiakan). Organ-organ penyusun sistem

reproduksi pria dan wanita berbeda.

9. Sistem kekebalan dan limfatik

Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh

melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas sumsum

tulang, kelenjar timus, kelenjar limpa, dan

pembuluh limpa.

10. Sistem rangka

Sistem rangka pada hewan vertebrata dapat

dibedakan menjadi skeleton aksial dan skeleton

apendikular. tumit. Sistem rangka berfungsi

memberikan bentuk tubuh, melekatkan otot-otot,

142

melindungi bagian-bagian lunak, dan menyimpan

berbagai mineral.

11. Sistem hormon

Beberapa organ dalam tubuh menghasilkan

hormon, seperti ovarium, testis, pangkreas,

kelenjar anak ginjal,hipofisis, dan kelenjar

gondok. Dinding usus halus dan lambung juga

mengeluarkan hormon untuk merangsang pengeluaran

enzim.

3.5.4Sistem Gerak

Adapun standar kompentensi, kompetensi dasar,

serta indikator-indikator dalam system gerak yaitu

sebagai berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

143

Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system

gerak pada manusia.

Indikator:

a. Menjelaskan rangka manusia dan tulang

b. Menjelaskan otot pada manusia

c. Menjelaskan gangguan pada system gerak

1. Rangka Manusia dan Tulang

1) Rangka manusia

Manusia mempunyai kemampuan untuk bergerak.

Pergerakan manusia merupakan perpaduan antara

system rangka dan system otot. Rangka yang

merupakan serangkaian tulang-tulang yang saling

berhubungan melalui persendian dapat bergerak,

karena digerakkan oleh otot yang melekat pada

tulang. Oleh karena itu, rangka disebut sebagai

144

alat gerak pasif. Rangka dapat dikelompokkan

menjadi dua kelompok yaitu rangka aksial dan

rangka apendikular.

1) Rangka aksial

Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang

berada di bagian tengah sumbu tubuh.

a. Tulang kepala

Tulang kepala terdiri atas tulang tempurung

dan tulang rahang. Tulang kepala berfungsi sebagai

pelindung otak, organ pendengaran, dan organ

penglihatan.

b. Tulang belakang

Tulang belakang tersusun atas ruas-ruas

tulang yang fleksibel, tetapi kuat. Tulang

belakang terdiri atas 33 ruas, yaitu 7 ruas tulang

leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang

145

pinggang, 5 ruas tulang kelangkang (sakrum), dan 4

ruas tulang ekor.

c. Tulang dada dan tulang rusuk

Tulang dada terletak dekat tulang rusuk atau

lebih tepatnya di tengah-tengah dada. Tulang dada

terdiri atas bagian hulu, badan, dan taju pedang.

Tulang rusuk pada manusia terdiri atas 24

buah atau 12 pasang. Tulang rusuk manusia memiliki

fungsi sebagai pelindung organ-organ dalam,

seperti jantung dan paru-paru. Tulang rusuk

manusia, terdiri atas 7 pasang tulang rusuk

sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu, dan 2 pasang

tulang rusuk melayang.

2) Rangka apendikular

Rangka apendikular meliputi anggota gerak

tubuh. Rangka apendikular dapat dikelompokkan

menjadi gelang bahu, tulang anggota gerak atas,

gelang panggul, dan tulang anggota gerak bawah.

a. Gelang bahu

146

Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan

kiri. Masing-masing gelang bahu terdiri atas

tulang selangka dan tulang belikat.

b. Tulang anggota gerak atas

Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang

lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, 8

tulang pergelangan tangan, 5 tulang telapak

tangan, dan 14 tulang jari tangan.

c. Gelang panggul

Gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul

di kanan dan kiri. Gelang panggul sangat stabil

dan berfungsi menahan berat tubuh.

d. Tulang anggota gerak bawah

Tulang anggota gerak bawah terdiri dari

tulang paha, tulang tempurung, tulang kering,

tulang betis, 7 tulang pergelangan kaki, 5 tulang

telapak kaki, dan 14 tulang jari kaki.

2) Tulang

147

a. Jenis-jenis tulang

Berdasarkan jaringan penyusunnya tulang

dibagi menjadi 2 yaitu tulang rawan dan tulang

keras. Sedangkan berdasarkan bentuk dan ukurannya

tulang dibagi menjadi 4 yaitu tulang pipa, tulang

pipih, tulang pendek, dan tulang tak beraturan.

b. Fungsi tulang

Fungsi tulang diantaranya sebagai pemberi

bentuk tubuh, pelindung alat-alat vital tubuh,

penyusun rangka tubuh, tempat melekatnya otot,

tempat pembentukan sel-sel darah merah, serta

tempat penyimpanan mineral.

c. Persendian

Sendi gerak adalah hubungan antartulang yang

memungkinkan terjadi gerakan tulang secara bebas.

Berdasarkan sifat geraknya, sendi dibedakan

menjadi 3 yaitu sendi mati (sinartrosis), sendi

gerak (diartorsis), dan sendi kaku (amfiartrosis).

148

Sendi gerak dapat dibedakan menjadi sendi

engsel, sendi peluru, sendi putar, sendi pelana,

dan sendi geser.

2. Otot pada Manusia

Bagian tubuh yang dapat melakukan pergerakan

adalah otot. Hal ini karena otot mampu memendek

dan memanjang sehingga memungkinkan terjadinya

gerakan. Secara garis besar otot dapat dibedakan

menjadi otot lurik, otot polos, dan otot jantung.

3. Gangguan pada Sistem Gerak

Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau

kelainan. Diantaranya rickets, osteoporosis, patah

tulang, arthritis, lepas sendi, dan kebiasaan

posisi duduk.

3.5.5Sistem Peredaran Darah

Adapun standar kompentensi, kompetensi dasar,

serta indikator-indikator dalam system peredaran

darah yaitu sebagai berikut :

149

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ

pada organisme tertentu serta

kelainan/penyakit yang mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

system peredaran darah manusia dan hewan.

Indikator:

a. Menjelaskan komponen peredaran darah manusia

b. Menjelaskan organ peredaran darah manusia

c. Menjelaskan system peredaran darah manusia

d. Menjelaskan system limfatik

e. Menjelaskan system peredaran darah hewan

1. Komponen Peredaran Darah Manusia

1. Darah

Darah adalah cairan berwarna merah yang

terdapat di dalam pembuluh darah. Warna merah

tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah

150

karena pengaruh zat kandungannya, terutama kadar

oksigen dan karbondioksida. Volume darah pada

manusia adalah 8% berat badannya.

Darah merupakan jaringan penyokong istimewa

yang mempunyai banyak fungsi, yaitu: mengangkut

oksigen dan karbondioksida dari alat pernapasan

ke jaringan-jaringan ke seluruh tubuh,

mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh,

mengangkut sisa-sisa metabolisme ke alat

ekskresi, mengedarkan hormon dari kelenjar

hormon ke tempat yang membutuhkan

2. Komposisi darah

Darah manusia terdiri dari dua komponen

utama, yaitu sel-sel darah (45%) dan plasma

darah (55%). Plasma darah terdiri dari air yang

didalamnya terlarut berbagai macam zat, baik zat

organik maupun zat anorganik dan zat yang

berguna maupun zat sisa yang tidak berguna

sehingga jumlahnya lebih kurang 7-10%.

151

Sel-sel darah terdiri atas sel darah merah

(eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan

keeping darah (trombosit).

3. Mekanisme penggumpalan darah

Apabila pembuluh darah rusak atau terpotong

karena luka, darah akan mengalir keluar dari

pembuluh darah. Didalam plasma darah terdapat

trombosit yang akan pecah apabila meyentuh

permukaan yang kasar. Jika trombosit pecah,

enzim tromboplastin yang dikandungnya akan

keluar bercampur dengan plasma darah

Selain trombosit, di plasma darah terdapat

protrombin. Protrombin akan diubah menjadi

trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan

protrombin menjadi trombin dipicu oleh ion

kalsium. Protrombin dalam pembentukannya

memerlukan vitamin K.

Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang

dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin.

152

Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat

dalam plasma. Adapun fibrin adalah protein

berupa benang-benang yang tidak terlarut dalam

plasma. Benang-benang fibrin akan saling

bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta

plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan.

Jaringan baru akan terbentuk menggantikan

gumpalan tersebut dan luka akan menutup.

4. Golongan darah

Berdasarkan komposisi aglutinogen dan

aglutininnya, golongan darah manusia dibedakan

menjadi golongan darah A, B, AB, dan O.

Penggolongan darah ABO ditemukan oleh seseorang

ahli imunologi Austria, Karl Landstainer (1868-

1943).

Selain sistem ABO, terdapat penggolongan

darah lainnya, yaitu sistem rhesus (rh). Sistem

ini didasarkan atas ada atau tidaknya

aglutinogen rhesus di dalam darah.

153

5. Gangguan pada system peredaran darah

Sistem peredaran darah dapat mengalami

gangguan atau kelainan. Diantaranya leukemia,

leucopenia, sklerosis, serangan jantung, anemia,

hemophilia, thalasemia, hipertensi, hipotensi,

varises, dan ambeien.

2. Organ Peredaran Darah Manusia

1) Jantung

Jantung terletak dalam rongga dada dilindungi

iga dan tulang belakang. Jantung terletak dalam

dada bersama dengan paru terdapat diantaranya.

Posisi jantung berada agak sebelah kiri dari

tulang dada. Fungsi jantung adalah untuk memompa

darah. Pada orang dewasa, jantung memiliki berat

sekitar 335 gram. Jantung berdetak sekitar

100.000 per hari.

Jantung dibungkus oleh suatu membran yang

disebut perikardium. Ruang jantung manusia

terdiri atas 4 ruang, yaitu: serambi kiri,

serambi kanan, bilik kiri, dan bilik kanan.

154

Antara serambi kiri dengan bilik kiri terdapat

katup dua daun yang berfungsi agar darah dari

bilik kiri tidak mengalir kembali ke serambi

kiri. Antara serambi kanan dengan bilik kanan

dihubungkan katup tiga daun. Fungsi katup adalah

menjaga agar darah dari bilik kanan tidak

mengalir kembali ke serambi kanan.

2) Pembuluh darah

Ibnu Al-Nafis Damishqui (1213-1288) adalah

orang pertama yang menggambarkan peredaran darah

dalam tubuh manusia secara tepat. Pembuluh darah

merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari

jantung menuju ke jaringan tubuh, atau

sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi

tiga macam, yaitu pembuluh darah nadi, pembuluh

darah vena, dan pembuluh darh kapiler.

3. Sistem Peredaran Darah Manusia

1) Peredaran darah besar

155

Peredaran darah besar yaitu peredaran darah

dari jantung (bilik kiri) menuju keseluruh tubuh

(kecuali paru-paru) dan kembali ke jantung

(serambi kanan).

Peredaran darah ini membawa darah

beroksigen dari jantung melalui aorta ke seluruh

bagian tubuh dan kembali ke jantung.

2) Peredaran darah kecil

Peredaran darah kecil atau sirkulatoria

parva, yaitu peredaran darah dari jantung (bilik

kanan) menuju ke paru-paru kembali ke jantung

(serambi kiri).

Peredaran darah ini membawa darah tidak

beroksigen dari jantung melalui arteri pulmonary

ke paru-paru dan kembali ke jantung melalui vena

pulmonari.

4. Sistem Limfatik

156

Sistem limfatik (lymphatic system) atau

sistem getah bening membawa cairan dan protein

yang hilang kembali ke darah. Cairan memasuki

sistem ini dengan cara berdifusi ke dalam

kapiler limfa kecil yang terjalin di antara

kapiler-kapiler sistem kardiovaskuler. Apabila

sudah berada dalam sistem limfatik, cairan itu

disebut limfa (lymph) atau getah bening,

komposisinya kira-kira sama dengan komposisi

cairan interstisial. Sistem limfatik mengalirkan

isinya ke dalam sistem sirkulasi di dekat

persambungan vena cava dengan atrium kanan.

Pembuluh limfa, seperti vena , mempunyai

katup yang mencegah aliran balik cairan menuju

kapiler. Kontraksi ritmik (berirama) dinding

pembuluh tersebut membantu mengalirkan cairan ke

dalam kapiler limfatik. Seperti vena, pembuluh

limfa juga sangat bergantung pada pergerakan

157

otot rangka untuk memeras cairan ke arah

jantung.

5. Sistem Peredaran Darah Hewan

Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3,

yaitu :

1. Sistem difusi terjadi pada avertebrata rendah

seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum

mempunyai sistem sirkulasi berupa jantung dengan

salurannya yang merupakan jalan untuk peredaran

makanan. Makanan umumnya beredar keseluruh tubuh

karena adanya aliran protoplasma.

2. Sistem peredaran darah terbuka jika dalam peredaran-

nya darah tidak selalu berada di dalam pembuluh.

Misal : Arthropoda

3. Sistem peredaran darah tertutup jika dalam peredaran-

nya darah selalu berada di dalam pembuluh. Misal

: Annelida, Mollusca, Vertebrata.

3.5.6 Sistem Pencernaan Makanan

158

Adapun standar kompentensi, kompetensi

dasar, serta indikator-indikator dalam system

pencernaan makanan yaitu sebagai berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses dan

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system

pencernaan makanan pada manusia dan hewan

tertentu.

Indikator:

1. Menjelaskan makanan

2. Menjelaskan system pencernaan pada manusia

3. Menjelaskan sistem pencernaan ruminansia

4. Menjelaskan gangguan system penncernaan makanan

manusia

1. Makanan

159

Makanan mempunyai peranan yang sangat

penting dalam pertumbuhan dan perkembangan

manusia. Melalui mkanan, manusia dapat

memperoleh nutrisi yang dibutuhkan oleh

tubuhnya. Nutrisi tersebut berupa karbohidrat,

protein, lemak, vitamin, dan garam mineral.

2. Sistem pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan manusia terdiri atas

saluran dan kelenjar pencernaan. Saluran

pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan

makanan. Meliputi mulut, faring, kerongkongan,

lambung, usus, usus besar, dan anus

Kelenjar pencernaan adalah bagian yang

mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna

makanan. Diantaranya hati dan pangkreas.

3. Sistem pencernaan ruminansia

Ruminansia merupakan mamalia yang memamah

biak, artinya hewan ini memamah kembali makanan

160

hasil kunyahannya. Dalam memecah selulosa sangat

bergantung pada bakteri pengurai selulosa di

lambung. Lambung ruminansia terdiri atas 4

bagian, yaitu perut besar (rumen), perut jala

(reticulum), perut kitab (omasum), dan perut

masam (abomasum).

4. Gangguan system pencernaan makanan manusia

Sistem pencernaan makanan dapat mengalami

gangguan atau kelainan. Diantaranya diare, usus

buntu, maag, sembelit, radang dinding lambung,

tukak lambung, gondong.

3.5.7 Sistem Pernapasan

Adapun standar kompentensi, kompetensi

dasar, serta indikator-indikator dalam system

pernapasan pada manusia dan hewan yaitu sebagai

berikut :

Standar Kompentensi:

161

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses, dan

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system

respirasi manusia dan hewan tertentu.

Indikator:

1. Menjelaskan pengertian pernapasan

2. Menjelaskan macam-macam pernapasan

3. Menjelaskan alat-alat pernapasan

4. Menjelaskan gangguan pada system pernapasan

5. Menjelaskan system pernapasan hewan

1. Pengertian Pernapasan

Pernapasan atau respirasi adalah

pertukaran gas antara makhluk hidup (organisme)

dengan lingkungannya. Secara umum pernapasan

dapat diartikan sebagai proses menghirup

162

oksigen bebas dari udara serta mengeluarkan

karbondioksida dan uap air.

Oksigen diperlukan untuk pembakaran sari-

sari makanan guna memperoleh energi melalui

reaksi Oksidasi Biologi. Pernapasan yang

dilakukan oleh organisme bertujuan untuk

mengambil energi yang terkandung didalam

makanan. Selain energi, oksidasi biologi juga

melepaskan karbon dioksida dan uap air sebagai

produk akhirnya

2. Macam-Macam Pernapasan

Berdasarkan tempat terjadinya, pernapasan

manusia dibedakan menjadi 2 yaitu pernapasan

internal dan pernapasan eksternal.

Berdasarkan mekanismenya, pernapasan

manusia dibedakan menjadi 2 yaitu pernapasan

dada, dan pernapasan perut.

3. Alat-Alat Pernapasan

163

Alat-alat pernapasan manusia meliputi

rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus,

bronkiolus, paru-paru.

5. Gangguan pada Sistem Pernapasan

Sistem pencernaan makanan dapat mengalami

gangguan atau kelainan. Diantaranya TBC,

pneumonia, bronchitis, asma, pleuritis, dan

asfiksi.

6. Sistem Pernapasan Hewan

Untuk pernapasan hewan-hewan tertentu

memiliki alat pernapasan. Alat-alat pernpasan

tersebut berperan dalam proses pemasukan

oksigen dari lingkungan luar dalam tubuh serta

pengeluaran karbondioksida dari tubuh ke

lingkungan luar. Alat-alat pernapasan pada

hewan berbeda-beda sesuai dengan perkembangan

struktur tubuh dan tempat hidupnya.

164

Alat respirasi pada hewan bervariasi

antara hewan yang satu dengan hewan yang lain,

pada hewan mamalia, mollusca, aves, dan

reptilia bernapas dengan menggunakan paru-paru.

Pada ikan, bivalvia, berudu, echinodermata

bernapas dengan menggunakan insang. Pada katak

bernapas dengan menggunakan kulit. Pada insecta

bernapas mealui trakea. Dan kalajengking dan

laba-lab besar bernapas menggunakan paru-paru

buku. Bahkan ada beberapa organisme yang belum

mempunyai alat khusus sehingga oksigen

berdifusi langsung dari lingkungan ke dalam

tubuh, contohnya pada hewan bersel satu,

porifera, dan coelenterata. Pada ketiga hewan

ini oksigen berdifusi dari lingkungan melalui

rongga tubuh.

3.5.3 Sistem Ekskresi

165

Adapun standar kompentensi, kompetensi

dasar, serta indikator-indikator dalam system

ekskresi pada manusia dan hewan yaitu sebagai

berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses,

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system

ekskresi manusia dan hewan tertentu.

Indikator:

1. Menjelaskan macam-macam pengeluaran zat

2. Menjelaskan alat-alat ekskresi pada manusia

3. Menjelaskan gangguan pada system ekskresi

manusia

4. Menjelaskan system ekskresi pada hewan

166

1. Macam-Macam Pengeluaran Zat

Berdasarkan zat yang dibuang, proses

pengeluaran pada manusia dibedakan menjadi 3

yaitu:

Defekasi

Pengeluaran zat sisa hasil pencernaan

makanan dalam bentuk feses.

Ekskresi

Pengeluaran zat sisa hasil metabolisme yang

sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Zat sisa

ini dalam bentuk CO2, keringat dan urine.

Sekresi

Proses pengeluaran hasil metabolisme yang

berupa getah oleh kelenjar dalam bentuk hormon

167

dan enzim yang masih berguna bagi tubuh (enzim

dan hormon)

2. Alat-Alat Ekskresi pada Manusia

Alat-alat ekskresi pada manusia adalah paru-paru,

ginjal, hati, dan kulit.

Paru-paru

Paru-paru berada di dalam rongga dada

manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi

oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari

dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki

tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua

gelambir.

Paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan

Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O). Didalam

paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas

oksigen dan karbondioksida.

Ginjal

168

Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang,

terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan

kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian

pinggang. Ginjal berbentuk seperti biji ercis

dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar

200 gram.

Fungsi ginjal diantaranya menyaring dan

membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme

tubuh, mengeksresikan zat yang jumlahnya

berlebihan, reabsorbsi (penyerapan kembali)

elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian

tubulus ginjal, menjaga keseimbanganan asam basa

dalam tubuh manusia, menghasilkan zat hormon

yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel

darah merah di sumsum tulang

Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam

tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan

atas, berwarna kecoklatan. Hati terdapat

169

pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan

selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati

juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah

yang telah tua disebut histiosit.

Fungsi hati diantaranya menyimpan kelebihan

gula dalam bentuk glikogen (gula otot), merombak

kelebihan asam amino (deaminasi), menawarkan

racun, membentuk protombin dan fibrinogen,

membentuk albumin dan globulin, mengubah

provitamin a menjadi vitamin a, tempat

pembentukan urea, menghasilkan empedu, tempat

pembentukan dan penghancuran eritrosit yang

telah tua

Kulit

Seluruh permukaan tubuh terbungkus oleh

lapisan tipis yang sering sebut kulit. Kulit

merupakan benteng pertahanan tubuh yang utama

karena berada di lapisan anggota tubuh yang

170

paling luar dan berhubungan langsung dengan

lingkungan sekitar.

Fungsi kulit diantaranya mengeluarkan

keringat, pelindung tubuh, menyimpan kelebihan

lemak, mengatur suhu tubuh, tempat pembuatan

vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan

sinar matahari yang mengandung ultraviolet.

3. Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

Gangguan pada system ekskresi manusia

diantaranya nefrosis, nefritis glomerulus,

pielonefritis, sistisis, penyakit polisistik, batu

ginjal, gagal ginjal.

Nefrosis

Nefrosis adalah kondisi di mana membran

glomerulus bocor, meyebabkan sejumlah besar

protein keluar dari darah menuju urin.

171

Nefritis glomerulus

Nefritis glomerulus adalah radang membran

filtrasi glomerulus di dalam korpuskulum

renalis.

Pielonefritis

Pielonefritis adalah radang seluruh bagian

ginjal. Kerusakan ini sering dimulai dengan

infeksi bakteri pada pelvis ginjal dan kemudian

melebar ke bagian utama ginjal.

Sistisis

Sistisis adalah radang kantung kemih

terutama bagian mukosa dan sub mukosa.

Penyakit polisistik

Penyakit ini bisa disebabkan karena

kerusakan sistem saluran ginjal yang merusak

nefron dan menghasilkan pembesaran seperti kiste

(benjolan) sepanjang saluran ini.

Batu ginjal

172

Batu ginjal merupakan batu yang terbentuk

dari asam urat, kalsium, fosfat, asam oksalat

dan lain-lain yang terbentuk di dalam ginjal.

Terbentuknya batu ginjal bisa disebabkan karena

urin terlalu pekat dan kurang minum.

Gagal ginjal

Kerusakan ginjal ini bisa disebabkan oleh

nefritis glomerulus yang parah, atau bisa juga

disebabkan oleh penyumbatan saluran ginjal.

4. Sistem Ekskresi pada Hewan

a. System ekskresi pada ikan

Ikan memiliki saluran Ginjal dan saluran

kelaminnya bermuara dan bersatu pasa suatu

lubang yang digunakan urogenital yang terletak

di belakang anus. Ikan mengeluarkan zat sisa

yang berupa cairan.

b. System ekskresi pada katak

Alat ekskresi katak adalah sepasang ginjal

(opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri

173

tulang belakang. Ginjal sebagai alat penyaring

akan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam

mineral dan cairan dari darah. Saluran eksresi

katak eksresi katak merupakan sepasang saluran

yang akan bermuara di kloaka.

c. System ekskresi pada belalang

Pembuluh malpighi terletak di antara usus

tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat

pembuluh malpighi. Saat cairan bergerak lewat

bagian proksimal pembuluh malpighi, bahan yang

mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam

urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap

kembali secara osmosis dan transpor aktif. Asam

urat dan sisa air masuk ke usus halus dan sisa

air akan diserap lagi. kristal asam urat dapat

dieksresikan lewat anus bersama dengan feses.

d. System ekskresi pada burung

174

Alat ekskresi pada burung terdiri dari

ginjal (metanefros), paru-paru, dan kulit.

Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna

cokelat. Saluran ekskresi terdiri dari ginjal

yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian

akhir usus (kloaka). Burung mengekresikan zat

berupa azam urat dan garam.

e. System ekskresi pada cacing tanah

Cacing tanah termasuk ke dalam kelompok

annelida (cacing bersegmen). Oleh karena itu,

pada setiap segmen terdapat sepasang ginjal

atau nefredium, kecuali pada tiga segmen

pertama dan terakhir. Setiap nefridium memiliki

corong yang terbuka dan bersilia yang disebut

nefrostom. Nefrostom terdapat dalam rongga

tubuh dan berisi penuh dengan cairan.

3.5.9 Sistem Regulasi

175

Adapun standar kompentensi, kompetensi

dasar, serta indikator-indikator dalam system

regulasi pada manusia dan hewan yaitu sebagai

berikut :

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses,

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada system

regulasi manusia dan hewan tertentu.

Indikator:

1. Menjelaskan pengertian system saraf

2. Menjelaskan kelainan pada system saraf

3. Menjelaskan kelenjar endokrin

4. Menjelaskan kelainan pada kelenjar endokrin.

5. Menjelaskan alat indra.

176

1. Pengertian sistem saraf

Sistem saraf merupakan salah satu sistem

koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan

dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

tubuh. Sistem saraf memiliki tiga fungsi yang

saling berhubungan, yaitu input sensoris,

integrasi, dan output motoris.

1. Sistem saraf pusat

a. Otak

Sistem saraf pada manusia seluruhnya

dikendalikan oleh otak. Pada orang dewasa, otak

memiliki berat sekitar 2% dari total berat

badannya. Otak memiliki sekitar 12 miliar

neuron. Otak memiliki permukaan yang tidak rata

akibat adanya lekukan-lekukan. Terdapat dua

macam lekukan pada otak, yaitu sulkus dan

girus. Otak dibagi menjadi 3 yaitu otak depan,

otak tengah, dan otak belakang.

177

b. Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang merupakan

penghubung antara sistem saraf pusat dan sistem

saraf tepi. Sumsum tulang belakang berfungsi

menghantarkan impuls menuju otak dan berperan

dalam proses gerak refleks.

2. System saraf tepi

Berdasarkan fungsinya, sistem saraf tepi

dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf aferen

(sistem saraf sensoris) dan sistem saraf eferen

(sistem saraf motoris). Sistem saraf aferen

tersusun atas neuron yang membawa implus dari

reseptor menuju sistem saraf pusat. Adapun

sistem saraf eferen tersusun atas neuron yang

membawa impuls dari sistem saraf pusat menuju

efektor.

Sistem saraf tepi mengandung 12 pasang

saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Saraf

178

kranial berasal dari otak dan berhubungan

dengan organ-organ di kepala dan anggota tubuh

bagian atas. Adapun saraf spinal berasal dari

sumsum tulang belakang dan berhubungan dengan

seluruh tubuh.

3. System saraf tidak sadar (otonom)

Sistem saraf otonom dibedakan menjadi dua,

yaitu saraf simpatetis dan saraf

parasimpatetis. Ketika saraf tersebut bekerja

pada organ yang sama, keduanya bekerja secara

berlawanan (antagonistik). Secara umum, saraf

parasimpatetis membawa impuls yang berhubungan

dengan pembentukan energi, misalnya pencernaan.

Sebaliknya, saraf simpatetis akan membawa

impuls yang berhubungan dengan penggunaan

energi atau peningkatan laju metabolisme.

4. Neuron

179

Neuron berfungsi menghantarkan impuls atau

sinyal dari reseptor ke pusat saraf dan

meneruskannya ke efektor. Neuron tersusun atas

badan sel saraf, dendrit, dan akson (neurit).

Badan sel saraf mengandung inti sel (nukleus)

dan sitoplasma (neuroplasma). Dendrit merupakan

serabut saraf yang bercabang-cabang. Dendrit

berfungsi menghantarkan impuls (rangsang) dari

ujung akson neuron lain menuju badan sel saraf.

Akson merupakan serabut saraf yang panjang,

namun tidak bercabang. Akson berfungsi

menghantarkan impuls dari badan sel saraf

menuju neuron lain.

Pada akson terdapat selubung mielin yang

terdiri atas sel-sel Schwann. Selubung mielin

berfungsi meningkatkan kecepatan pengiriman

impuls. Di antara selubung mielin terdapat

bagian akson yang tidak memiliki selubung yang

disebut nodus Ranvier. Sama seperti selubung

180

mielin, nodus Ranvier berfungsi mempercepat

jalannya impuls.

Berdasarkan struktur dan fungsinya, neuron

dapat dibagi menjadi tiga, yaitu neuron

sensoris, neuron intermediet (asosiasi) dan

neuron motoris.

2. Kelainan pada system saraf

Penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada

system saraf antara lain Parkinson, stroke,

epilepsy, poliomyelitis.

Parkinson

Parkinson disebabkan oleh berkurangnya

neurotransmiter dopamin.

Stroke

Penyakit ini disebut juga penyakit kematian

pada sel-sel otak. Stroke dapat disebabkan oleh

terganggunya aliran darah.

Epilepsi

181

Merupakan suatu penyakit akibat

dilepaskannya letusan-letusan listrik (impuls)

pada neuron-neuron di otak.

Poliomielitis

Poliomyelitis adalah penyakit yang

disebabkan oleh infeksi virus pada neuron-

neuron motoris sistem saraf pusat.

3. Kelenjar endokrin

System endokrin berfungsi mengontrol dan

mengatur aktivitas organ-organ tubuh. Sistem

endokrin bekerja dengan cara menghasilkan hormon.

Hormon adalah sinyal berupa senyawa kimia yang

disekresikan ke dalam peredaran darah. Hormon

dihasilkan oleh suatu kelenjar yang disebut

kelenjar endokrin. Akan tetapi, terdapat suatu sel

khusus yang menghasilkan hormon sekaligus

menyampaikan impuls saraf. Sel khusus tersebut

dinamakan sel neurosekretori.

1. Fungsi kelenjar endokrin

182

Fungsi Keterangan

Homeostatis Merangsang atau

menghambat proses kimia

didalam sel agar tubuh

berada dalam keadaan

seimbang.

Reproduksi Mengawali dan

mempertahankan produksi

sel-sel kelamin,

mengontrol pelepasan

sel telur, menjaga

kehamilan, produksi

susu, dan berperan

dalam proses kelahiran.

Perkembangan Mengawali dan mengatur

perubahan fisik tubuh

dan perkembangan

seksual.

Tabel 3.3 Fungsi kelenjar endokrin

183

2. Macam-macam kelenjar endokrin

a. Hipotalamus

Hipotalamus berperan dalam mengatur

pertumbuhan dan perkembangan manusia.

Hipotalamus terletak di bawah otak

besar(cerebrum). Hipotalamus bekerja dengan

cara mengeluarkan hormon yang mengontrol kerja

kelenjar hipofisis (pituitari). Selain dengan

hormon, hipotalamus bekerja sama melalui impuls

saraf karena hipotalamus tersusun atas sel-sel

neurosekretori.

b. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)

Kelenjar hipofisis disebut juga “master of

gland” � karena menyekresikan hormon yang akan

memengaruhi kerja hormon lain. Kelenjar

hipofisis terletak di bawah hipotalamus.

Kelenjar hipofisis terdiri atas hipofisis

posterior dan hipofisis anterior.

184

c. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid

Kelenjar tiroid memiliki bentuk seperti

huruf H dan berlokasi di leher. Tiroid berada

di atas trakea. Kelenjar ini menghasilkan

hormon tiroksin. Kelebihan hormon tiroksin akan

menyebabkan hipertiroidisme.

Kelenjar paratiroid merupakan empat

kelenjar pada bagian belakang kelenjar tiroid.

Kelenjar paratiroid merupakan kelenjar endokrin

terkecil di dalam tubuh. Kelenjar ini

menghasilkan parathyroid hormone (PTH).

d. Kelenjar Pangkreas

Sel-sel endokrin dapat ditemukan pula pada

pankreas. Sel-sel tersebut terdapat pada pulau-

pulau Langerhans. Dua tipe sel (αdanβ )pada

pulau-pulau Langerhans memproduksi hormon

glukagon dan hormon insulin.

e. Kelenjar Adrenal

185

Kelenjar adrenal terletak di atas setiap

ginjal. Setiap kelenjar tersusun atas dua

bagian, yaitu korteks dan medula. Korteks

menghasilkan hormon jenis kortikoid, sedangkan

medula menghasilkan hormon jenis adrenalin.

f. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin (gonad) menghasilkan

hormon kelamin. Pada wanita, gonad terletak

pada ovarium, sedangkan pada pria terletak pada

testis.

g. Kelenjar Pineal

Kelenjar pineal terletak di tengah-tengah

otak. Kelenjar ini menghasilkan hormon

melatonin yang berfungsi mengatur ritme

biologis, misalnya tidur.

h. Kelenjar Timus

186

Kelenjar timus terletak di atas rongga

dada. Kelenjar ini menghasilkan hormon timosin

yang berfungsi dalam pematangan limfosit T.

4. Kelainan pada kelenjar endokrin

Penyakit yang disebabkan adanya gangguan pada

kelenjar endokrin antara lain akromegali dan

dwarfisme, diabetes mellitus, Feokromositoma, dan

penyakit Addison.

a. Akromegali dan Dwarfisme

Akromegali merupakan kelainan akibat

kelebihan growth hormone (GH) pada saat dewasa.

Apabila kelebihan GH terjadi pada masa kanak-

kanak akan menyebabkan pertumbuhan raksasa

(gigantisme).

Jika kekurangan GH pada masa anak-anak,

pertumbuhan tubuh menjadi terhambat. Hal ini

menyebabkan dwarfisme (kekerdilan).

b. Diabetes Mellitus (DM)

187

Penyakit ini disebabkan oleh kurangnya

sekresi hormon insulin oleh pankreas.

c. Feokromositoma

Penyakit ini disebabkan adanya tumor pada

bagian medula adrenal. Hal ini menyebabkan

sekresi yang berlebihan dari hormon adrenalin.

d. Penyakit Addison

Penyakit ini disebabkan oleh berlebihnya

sekresi glukokortikoid.

5. Alat indra

Sistem saraf berfungsi merespons segala

sesuatu atau peristiwa yang berada di lingkungan

(luar tubuh). Untuk melakukan hal ini, sistem

saraf harus memiliki informasi yang didapat dari

lingkungan. Informasi dari lingkungan akan

diterima oleh reseptor berupa indra.

Informasi berupa impuls yang diterima indra

dapat berupa cahaya, tekanan, panas, gelombang

suara, bau, maupun wangi. Semua informasi tersebut

188

dapat diterima secara khusus oleh indra tertentu.

Tubuh manusia, memiliki lima alat indra, yaitu

mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit.

1. Mata

Mata berfungsi dalam penglihatan. Mata

merupakan alat indra yang menerima rangsang

berupa cahaya. Mata mampu membedakan warna,

melihat objek dari jarak jauh, dan merespons

cahaya.

Bola mata tersusun oleh selaput mata yang

terdiri atas tiga lapisan, yaitu sklera atau

selaput putih, koroid atau selaput hitam, dan

retina atau selaput jala.

Gangguan pada mata diantaranya

hipermetropi, miopi, presbiobi, katarak, juling,

astigmatisme, rabun senja, dan buta warna.

189

2. Hidung

Pada hidung terdapat kemoreseptor, yaitu

sel-sel sensoris yang sensitif terhadap senyawa

kimia. Reseptor pada hidung terletak di dalam

epitel olfaktori. Reseptor tersebut adalah sel-

sel olfaktori. Epitel olfaktori terletak di

atas rongga hidung. Sel-sel olfaktori tersebut

akan mengirimkan impuls melewati akson menuju

bulbus olfaktori pada otak.

3. Telinga

Telinga merupakan alat indera yang peka

terhadap rangsangan berupa gelombang suara.

Telinga manusia mampu mendengar suara dengan

frekuensi antara 20-20.000 Hz.

Telinga manusia dapat dibedakan menjadi

tiga bagian, yaitu bagian luar, bagian tengah,

dan bagian dalam.

4. Lidah

190

Lidah merupakan indra pengecap. Pada lidah

terdapat banyak kemoreseptor berupa kuncup

pengecap. Di dalam kuncup pengecap terdapat

sel-sel reseptor rasa.

Terdapat bermacam-macam reseptor rasa yang

terdapat pada lidah diantaranya, manis, asin,

asam, dan pahit. Setiap makanan yang masuk akan

merangsang beberapa tipe reseptor.

5. Kulit

Kulit mengandung reseptor yang paling

banyak dibanding dengan organ-organ lain di

dalam tubuh. Reseptor tersebut berupa

mekanoreseptor, yaitu suatu reseptor yang akan

aktif jika terkena rangsangan berupa tekanan

atau sentuhan. Setiap reseptor akan merespons

rangsangan yang berbeda-beda.

Terdapat empat macam reseptor pada kulit,

yaitu Meissner, Merkel, Paccini, dan Ruffini.

191

Meissner peka terhadap sentuhan ringan. Merkel

peka terhadap sentuhan dan tekanan. Merkel

dapat menunjukkan secara cepat sumber

rangsangan. Paccini peka terhadap getaran dan

tekanan yang kuat. Ruffini peka terhadap

sentuhan yang berulang-ulang.

3.5.10 Sistem Reproduksi

Adapun standar kompentensi, kompetensi

dasar, serta indikator-indikator dalam system

reproduksi pada manusia dan hewan yaitu

sebagai berikut :

192

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses,

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

system reproduksi manusia dan hewan tertentu.

Indikator:

1. Menjelaskan system reproduksi laki-laki.

2. Menjelaskan system reproduksi perempuan.

3. Menjelaskan gametogenesis

4. Menjelaskan menstruasi

5. Menjelaskan fertilisasi

6. Menjelaskan hormon yang berperan dalam proses

kehamilan.

7. Menjelaskan hormon yang berperan dalan proses

persalinan.

193

8. Menjelaskan prinsip kontrasepsi dalam

kehamilan.

9. Menjelaskan penyakit pada system reproduksi

10. Menjelaskan system reproduksi hewan.

1. Sistem reproduksi laki-laki

Organ reproduksi laki-laki dibedakan menjadi

alat-alat reproduksi yang tampak dari luar dan

yang berada didalam tubuh.

Alat-alat reproduksi yang tampak dari luar

adalah penis, buah zakar, dan skrotum. Sedangkan

alat reproduksi yang tampak dari dalam adalah

testis, saluran kelamin laki-laki (epididimis, vas

deferens, saluran ejakulasi, dan uretra), kelenjar

kelamin laki-laki (vesikula seminalis, kelenjar

prostat, dan kelenjar chowperi).

2. Sistem reproduksi wanita

Organ reproduksi wanita dibedakan menjadi

alat-alat reproduksi yang tampak dari luar dan

yang berada didalam tubuh.

194

Alat-alat reproduksi yang tampak dari luar

adalah vagina dan vulva. Sedangkan alat reproduksi

yang berada didalam tubuh adalah vagina, ovarium,

fimbriae, infundibulum, tuba fallopi, oviduct,

uterus, cervix, saluran vagina, klitoris.

3. Gametogenesis

Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet,

baik gamet jantan/sel spermatozoa

(spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.

a. Spermatogenesis

Spermatogenesis merupakan proses

pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam

tubula seminiferus. Spermatogenesis dipengaruhi

oleh hormone FSH, dan hormone LH.

Spermatogenesis berlangsung selama 74 hari

sampai terbentuknya sperma yang fungsional.

b. Oogenesis

195

Oogenesis merupakan proses pembentukan dan

perkembangan sel ovum. Proses oogenensis

dipengaruhi oleh beberapa hormone diantaranya

hormone FSH, hormone LH, hormone estrogen, dan

hormone progesterone. Selama 28 hari sekali sel

ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini

telah mengalami peristiwa ovulasi.

4. Menstruasi

Menstruasi yaitu luruhnya sel ovum matang

yang tidak dibuahi bersamaan dengan robeknya

dinding endometrium. Menstruasi terjadi secara

periodic/sikus, mempunyai kisaran waktu tiap

siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya.

Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu

fase menstruasi, fase proliferasi, fase ovulasi,

fase pasca ovulasi.

5. Fertilisasi

196

Fertilisasi yaitu peleburan antara sel

sperma dengan sel ovum yang telah matang dan

menghasilkan zygote. Zygote akan

menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh

berkembang menjadi embrio dan janin.

6. Hormon yang berperan dalam proses kehamilan

Hormone yang berperan dalam proses kehamilan

diantaranya hormone progesterone dan estrogen,

hormone prolaktin, hormone HCG (hormone chorionic

gonadotrophin), dan hormone oksitosin.

7. Hormon yang berperan dalam proses persalinan

Hormone yang berperan dalam proses

persalinan diantaranya hormone relaksin, hormone

estrogen, dan hormone oksitosin.

8. Prinsip kontrasepsi dalam kehamilan

Kontrasepsi bertujuan untuk mencegah

bertemunya sel sperma dengan sel ovum sehingga

tidak terjadi fertilisasi. Beberapa macam cara

dalam kontrasepsi diantaranya system kalender,

197

secara hormonal, secara kimiawi, secara mekanik,

dan sterilisasi.

9. Penyakit pada system reproduksi

Penyakit pada system reproduksi diantaranya

Vulvovaginitis, AIDS, gonorhoe, kanker serviks,

sifilis, dan endometriosis.

10. Sistem reproduksi hewan

Reproduksi Pada Hewan Invertebrata Bisa

terjadi secara seksual (melibatkan sel kelamin)

maupun aseksual (tidak melibatkan sel kelamin).

Sedangkan pada hewan vertebrata bisa terjadi

melalui fertilisasi eksternal dan fertilisasi

internal.

3.5.11 Sistem Kekebalan Tubuh

Adapun standar kompentensi, kompetensi dasar,

serta indikator-indikator dalam system kekebalan

tubuh yaitu sebagai berikut :

198

Standar Kompentensi:

Siswa mampu menganalisis system organ pada

organisme tertentu serta kelainan/penyakit yang

mungkin terjadi.

Kompetensi Dasar:

Mengaitkan struktur, fungsi, proses,

kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada

system kekebalan tubuh manusia.

Indikator:

1. Menjelaskan pengertian system kekebalan tubuh.

2. Menjelaskan mekanisme pembentukan kekebalan

tubuh.

3. Menjelaskan gangguan pada system kekebalan

tubuh.

1. Pengertian system kekebaln tubuh.

Kekebalan adalah sistem mekanisme pada

organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh

199

biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh

patogen serta menghancurkan zat-zat asing lain dan

memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat

dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti

biasa.

2. Mekanisme pembentukan kekebalan tubuh.

Apabila tubuh mendapatkan serangan dari benda

asing maupun infeksi mikroorganisme (kuman

penyakit, bakteri, jamur, atau virus) maka sistem

kekebalan tubuh akan berperan dalam melindungi

tubuh dari bahaya akibat serangan tersebut.

Berdasarkan cara mempertahankan diri dari

penyakit, imunitas dibedakan menjadi dua, yaitu

imunitas nonspesifik dan imunitas spesifik. Adapun

berdasarkan cara memperolehnya dibedakan menjadi

kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

3. Gangguan pada system kekebalan tubuh.

200

Gangguan pada system kekebalan tubuh

diantaranya AIDS, autoimunitas, alergi.

201