KONSTRUKSI BAJA I
-
Upload
kompakbodoh -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of KONSTRUKSI BAJA I
Batang tarik
Komponen struktur baja yang hanya
memikul gaya aksial tarik
Kekuatan batang tarik harus direduksi
dengan adanya lobang pada sambungan
Artinya batang tarik ditentukan oleh
seberapa luas suatu penampang secara
efektif ikut memikul gaya aksial tarik
KOMPONEN TARIKPADA STRUKTUR
Sumber : Structural Steelwork : Design to Limit State Theory 3rd
Edition
PROFIL BAJAYANG SERINGDIGUNAKAN UNTUK BATANGTARIK
Sumber : Structural Steelwork : Design to Limit
State Theory 3rd Edition
JENIS SAMBUNGAN PADA KOMPONEN TARIK
Sumber : Structural Steelwork : Design to Limit
State Theory 3rd Edition
Kuat tarik rencana, NnDitentukan berdasarkan kondisi batas yang
mungkin terjadi pada elemen tarik :
1. Kondisi leleh
Ditinjau pada bagian elemen yang jauh dari sambungan
Dimana :
Ag = luas penampang penuh, tidak ada pengurangan
luas akibat lubang
fy = tegangan leleh baja
Nn = kuat rencana elemen tarik
ex
ey
ex
Pelat penyambung
Profil siku
yg fA0,90Nn
2. Kondisi fracture / putus
Ditinjau pada bagian elemen disekitarsambungan.
Dimana :
Ae = luas penampang efektif menurut butir 10.2
SNI 03-1729-2002 hal 70.
fu = tegangan ultimate baja
Nn = kuat rencana elemen tarik
ex
ey
ex
Pelat penyambung
Profil siku
Bidang sambung
Titik kerja
gaya
Elemen di sekitar
sambungan
ue fA0,75Nn
Kuat tarik rencana , Nn ditentukan oleh keduakondisi batas yang mungkin dialami oleh batangtarik seperti yang diuraikan sebelumnya, denganmengambil nilai terkecil diantara nilai kuat tarikrencana pada kondisi leleh dan kondisi fracture.
Nilai 0.9 dan 0.75 merupakan angka koefisienreduksi sesuai dengan peraturan baja. Koefisienreduksi untuk kondisi fracture diambil lebih kecildaripada kondisi leleh karena kondisi fracture lebih berbahaya dan harus dihindari.
Komponen struktur baja yang memikul gaya aksialtarik terfaktor , Nu harus memenuhi :
NnNu
Luas Efektif, Ae
A : adalah luas penampang menurut Butir
10.2.1 sampai dengan10.2.4, mm2
U : Faktor reduksi
atau menurut Butir 10.2.3 dan 10.2.4
Keterangan :
x adalah eksentrisitas sambungan, jarak tegak lurus arah gayatarik, antara titik berat penampang komponen yang disambungdengan bidang sambungan, mm
L adalah panjang sambungan dalam arah gaya tarik, yaitu jarakantara dua baut yang terjauh pada suatu sambungan atau panjang lasdalam arah gaya tarik, mm
UAAe .
0,9L
x1U
10.2.1 Untuk penampang berlubang, minimum dari
luas irisan 1-3 atau 1-2-3
Irisan 1-3
Irisan 1-2-3
.tdnAA g
u4
s.tdnAA
2
g
Keterangan:
Ag adalah luas penampang bruto, mm2
t adalah tebal penampang, mm
d adalah diameter lubang, mm
n adalah banyaknya lubang dalam garis potongan
s adalah jarak antara sumbu lubang pada arahsejajar sumbu komponen struktur, mm
u adalah jarak antara sumbu lubang pada arah tegaklurus sumbu komponen struktur
Syarat : Dalam suatu potongan jumlah luas lubang
tidak boleh melebihi 15% luas penampang
utuh.
10.2.2 Penyaluran dengan las memanjang
Bila gaya tarik hanya disalurkan oleh pengelasan
memanjang ke komponen struktur yang
bukan pelat, atau oleh kombinasi pengelasan
memanjang dan melintang:
ex
ey
Las memanjang
Las memanjang
gAA
10.2.3 Kasus gaya tarik disalurkan oleh las
melintang
Bila gaya tarik hanya disalurkan oleh pengelasan
melintang:
A adalah jumlah luas penampang neto yang
dihubungkan secara langsung dan U = 1,0.
ex
ey
Las melintang
10.2.4 Kasus gaya tarik disalurkan oleh las
sepanjang dua sisi
Bila gaya tarik disalurkan ke sebuah komponenstruktur pelat dengan pengelasan sepanjang keduasisi pada ujung pelat, dengan l > w:
A adalah luas pelat,
untuk l > 2w U = 1,0
untuk 2w > l > 1,5w U = 0,87
untuk 1,5w > l > w U = 0,75
Keterangan:
l adalah panjang pengelasan, mm
w adalah lebar pelat (jarak antar sumbu pengelasan), mm
3. Keruntuhan geser pada blok ujung Ditinjau pada bagian elemen dengan konfigurasi
lubang disekitar sambungan.
Keruntuhan blok ujung terjadi pada bagian elemen
tarik yang menggunakan sambungan baut.
Pada setiap bidang geser dan tarik, kondisi batas
yang dapat terjadi adalah leleh dan fraktur.
Profil siku
Daerah potensi terjadinya kegagalan blok ujung
Pelat penyambung
Bidang
tarik (t)
Bidang geser (v)
Nilai kuat tarik rencana (Nn) :
1. Kondisi geser murni (pada bidang geser
Dimana :
Ans = luas bersih yang mengalami
fraktur geser
fu = tegangan fraktur baja
Nn = kuat rencana elemen tarik
nsu Af0,60,75Nn
Bidang yang mengalami geser adalah bidang
yang sejajar dengan arah gaya.
Contoh :
Bidang geser (v)
Bidang geser (v)
Agv
Anv
s s s
d
s1
t
d).t33s(s1AA
s).tss(s1A
21
nvns
gv
2. Kombinasi geser – tarik
Bidang yang mengalami tarik adalah bidang
yang tegak lurus dengan arah gaya.
gtynvun
nvuntu
ntugvyn
nvuntu
AfAf0,60,75N
Af0,6AfJikab.
AfAf0,60,75N
Af0,6AfJikaa.
1. Susunan baut lurus
An = Ag - n . d . t
t : tebal pelat
D : diameter lubang
= diameter baut + (1-1,6 mm)
n : jumlah lubang pada garis potongan 1
1
d
t
2. Susunan baut berselang seling
Diambil nilai An terkecil dari potongan 1dan 2
Pot 1
Pot 2
1
d
t
2
u
s s s
t
Pot 1-1 Pot 1-2
1ntd.n.AA gn
2n4u
.tstd.n.AA
2
gn
4. Latihan
Ag pelat 45,60 cm2 , Diameter baut 20 mm
(ulir)
Satuan untuk s dan u pada gambar dalam cm
Tentukan nilai An!
1
12
2
15
Pot 1
3
4
Pot 2
Pot 3
Pot 4
7,5
7,5
7,5 10 7,51015
12 12 12
38
5. Menetukan nilai Agt, Ant, Agv, Anv
Bidang tarik
Agt = (s x t) + (s x t) = 2. (s x t)
Ant = (s – ½ d)t + (s – ½ d)t
Bidang geser
Agv = (s1 + s2)t +(s1 + s2)t
Anv = (s1 + s2 – 1 ½ d)t + (s1 + s2 – 1 ½ d)t
s2 s1
s
s
6. Menentukan besarnya nilai Nu yang dapat
dipikul penampang pada sambungan baut
Profil siku L 100.100.10 mm disambungkan
pada satu sisinya ke sebuah pelat. Profil
tersebut direncanakan untuk memikul gaya
tarik akibat Pu. Tentukan nila Pu!
Diketahui properties penampang:
Ag = 19,2 cm2
ex=ey = 2,82 cm
fy = 240 Mpa
fu = 370 Mpa
diameter lubang : 7,85 mmey
L=4@50 mm
ex
Cek kondisi batas terhadap :
1. Leleh
kN414,720N41472024019200,9fyAg0,9Nn
2. Fraktur
kN414,945N414945,195370495,2980,75fuAe0,75Nn
mm495,2980,8121841,5UA.Ae
Ok...0,90,812150
28,21U0,9
L
x1U
mm1841,5107,851-1920 n.d.t-AgA
A.UAe
fuAe0,75Nn
2
2
3. Keruntuhan blok ujung
a. Kondisi geser murni
22
1ns
nsu
mm1725,25.1027,475200t.d3200A
kN287,2541725,250,60,75Af0,60,75Nn
370
b. Kombinasi geser - tarik
kN811,756
1725,2537020003700,60,75
AfAf0,60,75Nn
mm200010200A
mm1725,25A
mm7181028,2100te100A
mm678,751028,2100tde100A
ntugvu
2
gv
2
nv
2
xgt
22
7,852
1xnt
:
005,383137,2516,0?.
maka
kNkNAfAf nvuntu
ambil Nn terkecil
Nilai Pu yang dapat dipikul adalah 287,254 kN
7. Menentukan besarnya nilai Nu yang dapat
dipikul penampang pada sambungan las
Sebuah batang tarik berupa plat (2 x 15) cm disambungkan
ke plat berukuran (2 x 30) cm dengan las memanjang
sepanjang 20 cm pada kedua sisinya seperti terlihat pada
gambar. Kedua pelat yang disambung terbuat dari bahan
yang sama : fy = 240 Mpa, fu = 370 Mpa.
Berapa beban rencana Nu yang dapat dipikul batang tarik ?
P P
2 cm
30 cm15 cm
2 cm
Solusi :
Karena kedua plat yang disambung terbuat dari bahan yang sama, maka
beban rencana akan ditentukan oleh kuat tarik plat yang lebih kecil luas
penampangnya yaitu plat (2 x 15) cm.
Kekuatan pelat, Nn ditentukan dari kondisi batas leleh dan fraktur :
a. Kondisi leleh
kN6843002400,9Af0,9Nn gy
b. Kondisi fraktur
2
e
2
eu
mm2250U.AA
0,75U1,331520wl
mm3000 15020AgA
:dimana
kN624,422503700,75Af0,75Nn
Dari kedua nilai kuat rencana, Nu yang menentukan adalah nilai yang
lebih kecil Nu < 624,4 kN