KOLABORASI COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE HERBART DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN...

166
i KOLABORASI COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE HERBART DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN IMLA’ DI KELAS VII A MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI PUNDONG BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh: Mochamad Afroni 09420045 PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013

Transcript of KOLABORASI COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE HERBART DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMBELAJARAN...

i

KOLABORASI COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE

HERBART DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN

PEMBELAJARAN IMLA’ DI KELAS VII A MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI PUNDONG BANTUL TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam

Disusun Oleh:

Mochamad Afroni

09420045

PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2013

viii

MOTTO

المتعدى افضل مه القاصر Artinya:

﴾ Amal yang merembet itu lebih utama daripada amal

yang Qoshir (tidak merembet) )1

Usaha, berdoa, dan disertai restu orang tua,

disitulah terdapat titik kesuksesan.

(Mochamad Afroni)

1 Tarjamah as Sullam bagian II Qawa’id al Fiqhiyyah), hlm. 33.

ix

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya ini Kepada: Almamater tercinta

Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

x

ABSTRAK

Mochamad Afroni. Kolaborsi Cooperative Learning dengan metode

Herbart dalam meningkatkan pemahaman pembelajaran Imla’ di Kelas VII A

Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong Bantul Tahun Ajaran 2012/2013.

Fakultas pendidikan dan keguruan, jurusan pendidikan Bahasa Arab, Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk

mendeskripsikan penerapan kolaborsi Cooperative Learning dengan metode

Herbart dalam meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran Imla’ di

Kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong Bantul Tahun Ajaran

2012/2013.

Penelitian ini besifat kuantitatif. Pengumpulan data dilakuakan dengan

observasi, interview, dokumentasi, dan tes pembelajaran. Penelitian ini terdiri

dari tiga siklus terhadap 22 siswa. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu

plan (perencanaan), action (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect

(refleksi). Adapun analisis data kuantitatif dilakukan dengan uji beda mean (test

t).

Hasil penelitian ini menunjukkan : pertama, pelaksanaan penelitian

tindakan kelas ini dilakukan dengan tiga siklus. Penerapan Kolaborsi Cooperative

Learning dengan metode Herbart diawali dengan pelaksanaan metode Herbart

yang terdiri dari lima tahap yaitu Apperepsi, Bahan baru, Hubungan bahan

(asosiasi), Kesimpulan, d.an pengetrapan. Adapun Cooperative Learning

dilaksanakan bersamaan dengan tahap kelima dari metode Herbart yaitu

pengetrapan. Kedua, adanya peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran

Imla’ dari pre test, siklus I, siklus II, siklus III. Pada pre test nilai rata-rata siswa

adalah 34,54. Pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 39,54, siklus

II nilai rata-ratanya 45,68, dan siklus III nilai rata-ratanya menjadi 58,86. Hasil

uji “t” terhadap nilai pre test dengan siklus I menunjukkan nilai “t” hitung

sebesar 5.066 dengan taraf signifikan 0.000, sedangkan “t” tabel sebesar 2,08,

pada post test siklus I dengan II menunjukan hasil uji “t” nilai “t”hitungnya

sebesar 5.642 dengan taraf signifikan 0.000, dan “t” tabel sebesar 2,08,

sedangkan dalam post test siklus II dengan III menunjukan hasil uji “t” dengan

nilai “t”hitung 4.165 dengan taraf signifikan 0.000 dan “t” tabel sebesar 2,08.

Sehingga hal ini menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan dalam

pemahaman pembelajaran Imla’.

Kata kunci: Kolaborasi, Cooperative Learning, metode Herbart, peningkatan

pemahaman, Imla’.

xi

التجريد

محمددددددد فراو بطس٠ااااااك (cooperative learning). اتؼااااااي عس٠ماااااا ػاااااا اااااايػ

تسل١ ف اإلأل ػد عال ب افص اسيبغ "أ" ف ادزس اخي٠ فاده (metode Herbart)سبيت

، ى١ اتسب١ اؼ تؼ١ اغ اؼسب١ ا بايؼا 2102-2102اإلسال١ احى١ بتي س دزاس

.2102س و١اىي اإلسال١ احى١ ٠ى١يوستي

را ابحج بحج ا عس٠ك اؼا فا احااسل ادزاسا١ ،دف ا تصا٠س اساتيدا عس٠ما

بطس٠ك سبي ت تسل١ ف اإلأل ػد عال ب افص اسيبغ "أ" ف ادزسا اخي٠ ا فاده ػ يػ

.2102-2102اإلسال١ احى١ بتي س دزاس

. عس٠م غ اب١ي اسلب اميب اتح١ك اإلتحي راابحج ابحج اى

ػشس عيبي. و دزل تتى أزبغ ساح: اإلستطيػ . رابحج ٠تى حالث دزات خي

(uji t). اتيط١ط اتف١ر االحظ اإلؼىيض. أي اب١ييت اى١ فتح بإلختبيزاالحصيئ اتيئ

ت١ا رابحج : اال، تبحج ابيحخ ا تطب١ك اؼ ف احاسل ادزس١ بخالث دزات ى

بطس٠ك سبيت، ا بيستيدا بطس٠ك سبيت ات ي خس دز ميء. استيدا عس٠م ػ يػ

ا١ؼ ي عس٠م ػ يػ السي:اإلستؼداد اتمد٠ ادزض ااؼ١ ايالص اإلستؼيي.ا

ا بإلستؼيي. حي١ي، د تسل١ ف اإلأل لب اإلختبيز،دزاال دز اخي١ دز اخيخ . ويت ت١

ف ادز 39,54 ف دز األ تستفغ ت١ا اتسط 34,54اتسط لب اإلختبيز طالب

. حيص 58,86 ف ادز اخيخ تستفغ ت١ا اتسط 45,68 تستفغ ت١ا اتسط اخي١

(nilai t hitung) تيئ ت١ا الب اإلختبيز دزاال تدي حسيب ػ ت١ا (uji t)احصيئ اتيئ

، احصيئ 2012 (nilai tabel t)ف اادي ت١ا اتيئ 1،111 (signifikan) غ اغص 6.155

ف اادي 1،111غ اغص 5.642ت١ا اتيئ دزاال دز اخي١ تدي حسيب اتيئ ػ ت١ا

ت١ا اتيئ اخي١ دز اخيخ تدي حسيب دز، احصيئ اتيئ ػ ت١ا 2012ت١ا اتيئ

ف . ا را ٠ؼ ين ازتفيع اغص ف 2012ف اادي ت١ا اتيئ 1،111غ اغص 4.165

اإلأل.

، بطس٠ك سبيت، تسل١ ف، اإلأل. فتيح اىيت : اضي، ػ يػ

xii

KATA PENGANTAR

اسد اس إ١، زفغ لف ز يء ػ فض، لطغ ص ا حد هلل ار

اي١س و د٠. د افض األي ا٢ت بأحس احد٠ج اصالل اسال ػبأ س١ دي ح

ت ػصائ، حست ١ يت، ف بصح آػ اىال، اصدق ا طيس٠ ار٠ صح

٠ضؼفاػ الي شؼيئساد٠.

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang

senantiasa menganugerahkan rahmat dan hidayah Nya. Shalawat dan salam

semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W yang dengan

segenap perjuangan telah menuntun manusia menuju jalan kehidupan yang

lebih baik.

Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Kolaborasi Cooperative

Learning dengan Metode Herbart dalam meningkatkan pemahaman

pembelajaran Imla’ di kelas VII A Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong

Bantul Tahun Ajaran 2012/2013” ini peneliti menyadari bahwa banyak pihak

yang telah membantu dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini, sehingga

pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih yang mendalam kepada:

1. Alloh SWT. Tuhan Semesta alam yang telah memberikan Ridho dan

Rahmatnya, sehingga penulis biasa menyelesaikan karya ini

2. Bapak Supaat dan Ibu Nur Khayah. Selaku orang tua penulis, yang telah

mendidik disertai ketulusan do'a, dan lantaran beliau penulis bisa

merasakan bangku kuliyah dan menyelesaikan tugas akhir ini

xiii

3. Bapak Prof. Dr. H. Hamruni, M.Si, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta

4. Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa Arab

5. Bapak Dudung Hamdun, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

6. Bapak Dr. H. Nazri Syakur, M.A. selaku Penasehat Akademik.

7. Bapak Drs. Asrori Saud, M. Si, selaku Pembimbing yang telah memberikan

arahan dan bimbingan kepada penulis.

8. Segenap Dosen, Karyawan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab serta UPT

perpustakaan UIN Sunan Klaijaga.

9. Drs. Sutanto selaku Kepala Madrasah MTs Negeri Pundong Bantul,

beserta staf-stafnya.

10. Bapak Jumanuddin M.Pd.I selaku guru bidang studi bahasa Arab di kelas

VIII A MTs Negeri Pundong Bantul

11. Siswa VIII A MTs Negeri Pundong Bantul atas kerjasamanya yang sangat

baik sehingga penelitian ini dapat terlaksana

12. Bapak Drs. K.H Jalal Suyuti dan keluarga, yang senantiasa penulis

harapkan do'a dan nasihatnya

13. Kelarga besar Yayasan Pondok Pesantren Wahid Hasyim, baik Madin,

Ma‟had Aly, MI, MTs, dan MA.

14. Nurul Hidayah, S. Hum, yang telah mendukung dalam proses

menyelesaikan tugas akhir

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ............................................ ii

HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ...................................................... iii

HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI……….. ...................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... …….vii

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................. ix

ABSTRAKS ............................................................................................................ x

KATA PENGANTAR ...........................................................................................xii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xv

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix

PEDOMAN TRANSLITRASI .............................................................................. xx

BAB I : PENDAHULUAN ............................ ...................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................... 5

D. Telaah Pustaka ............................................................................. 6

E. Kerangka Teori ............................................................................... 7

F. Hipotesis Penelitian....................................................................... 26

G. Metode Penelitian………………………………………………26

H. Sistematika Penulisan ................................................................... 36

xvi

BAB II : GAMBARAN UMUM MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI

PUNDONG BANTUl ……………………………………………..37

A. Letak Geografi .............................................................................. 37

B. Sejarah Berdiri dan Perkembangan MTs Negeri Pundong..........38

C. Visi dan Misi MTs Negeri Pundong……………………………41

D. Struktur Organisasi .......................................................................42

E. Keadaan Guru dan Siswa ............................................................. 43

F. Sarana dan Prasarana .................................................................... 49

G. Proses KBM dan Ekstrakulikuler.................................................. 51

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 54

A. Penerapan kolaboparsi Cooperative Learning dengan metode

Herbart dalam pembelajaran Imla’ siswa VIIA di MTsNegeri

Pundong Bantul………………………………….......................54

1. Siklus I ................................................................................ 56

2. Siklus II .................................................................................. 64

3. Siklus II ................................................................................ 72

B. Kemampuan uan siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong dalam

pembelajaran Imla’ sembelum menggunakan kolaboparsi

CooperativeLearning dengan metode Herbart………………….77

C. Analisis peningkatan pemahaman siswa VII A MTs Negeri

Pundong dalam pembelajaran Imla’ sembelum menggunakan

kolaboparsi Cooperative Learning dengan metode

Herbart…………………………………………………………86

xvii

BAB IV : PENUTUP ........................................................................................... 93

A. Kesimpulan ................................................................................ 93

B. Saran-saran ................................................................................... 94

C. Kata Penutup .............................................................................. 95

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ 98

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Daftar kepala sekolah MTs N Pundong……………………………….40

Tabel 2 : Daftar nama guru dan karyawan MTs N Pundong……………………44

Tabel 3 : Daftar jumlah siswa MTs N Pundong……………………..………….48

Tabel 4 : Daftar sarana dan prasana MTs N Pundong….……………………….50

Tabel 5 : Hasil nilai Pre Test kelas VII AMTs N Pundong…………..…………55

Tabel 6 : Hasil nilai Post Test siklus I kelas VII A MTs N Pundong.………….63

Tabel 7 : Hasil nilai Post Test siklus II kelas VII A MTs N Pundong…………71

Tabel 8 : Hasil nilai Post Test siklus III kelas VII A MTs N Pundong………...77

Tabel 9 : Kisi-kisi peniaian Imla’ Manqul……………………………………... 83

Tabel 10 : Hasil nilai Post Test siklus I, siklus II, siklus III …………………...85

Tabel 1 : Hasil uji normalitas Pre test dengan siklus I…………………………87

Tabel 12 : Hasil uji T nilai Pre test dengan siklus I ...………………………......88

Tabel 13 : Hasil uji normalitas siklus I dengan siklus II……………………......89

Tabel 14 : Hasil uji T siklus I dengan siklus II…………………………………90

Tabel 15 : Hasil uji normalitas siklus II dengan siklus III…………………….. 91

Tabel 16 : Hasil uji T siklus II dengan siklus III……………………………….92

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong

Lampiran 2 : Nilai Pre-Test dan Post-Test

Lampiran 3 : Hasil Normalitas data dan Uji tes “t”

Lampiran 4 : Intrusmen Penelitian

Lampiran 6 : Kisi-kisi penilaian Pre-Test dan Post-Test

Lampiran 14 : Rencana Pelaksanaan Pembayaran (RPP)

Lampiran 16 : Catatan Lapangan

Lampiran 17 : Kartu Bimbingan Skripsi

Lampiran 18 : Surat Izin Penelitian Kota Yogyakarta

Lampiran 19 : Surat Izin Penelitian Kota Bantul

Lampiran 20 : Surat Izin Penelitian MTs Darul „Ulum Muhammadiyah

Lampiran 21 : Sertifikat TOEFL

Lampiran 22 : Sertifikat TOAFL

Lampiran 23 : Sertifikat ICT

Lampiran 23 : Sertifikat PPL-2 dan KKN

Lampiran 25 : Curiculum Vitae

xx

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan

pedoman transliterasi dari Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No. 05436/U/1987.

Secara garis besar uraiannya adalah sebagai berikut:

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

ا

ب

ت

ث

د

ح

خ

د

ذ

ز

ش

ض

ش

ص

ض

Alif

ba‟

ta‟

sa‟

jim

ha‟

kha

dal

zal

ra‟

zai

sin

syin

sad

dhad

tidak dilambangkan

b

t

ś

j

kh

d

z|

r

z

s

sy

tidak dilambangkan

be

te

es (titik di atas)

je

ha (titik di bawah)

ka dan ha

de

zet (titik di atas)

er

zet

es

es dan ye

es (titik di bawah)

de (titik di bawah)

xxi

ع

ظ

ع

ؽ

ف

ق

ن

ي

ـ

ء

tha‟

za‟

„ain

gain

fa‟

qaf

kaf

lam

mim

nun

wau

ha‟

hamzah

ya

„-

g

f

q

k

l

m

n

w

h

‟-

Y

te (titik di bawah)

zet (titik di bawah)

koma terbalik (di atas)

ge

ef

qi

ka

el

em

en

we

ha

apostrof

ye

B. Konsonan rangkap karena syaddah ditulis rangkap

Muta‟aqqidain تؼم د٠

ل Iddah„ ػد

C. Ta’ Marbutah diakhir kata

1. Bila mati ditulis

Hibbah ب

Jizyah ص٠

2. Bila dihidupkan berangkai dengan kata lain ditulis

Ni‟matull ah ؼ هللا

ويلافطسز Zakātulfitri

xxii

D. Vokal Pendek

Fathah ( _ _ ) ditulis a, Kasrah ( _ _ ) ditulis i, dan Dammah ( _ _ )

ditulis u.

Contoh : أحمد ditulis ahmada.

.ditulis rafiqa رفق

.ditulis shaluha صلح

E. Vokal Panjang

Bunyi a panjang ditulis ā, bunyi i panjang ditulis ˉi dan bunyi u panjang

ditulis u , masing-masing dengan tanda hubung ( - ) di atasnya.

1. Fathah + Alif ditulis ā

ditulis falā فال

2. Kasrah + Ya‟ mati ditulis ˉi

ditulis mˉist āq ١خيق

3. Dammah + Wawu mati ditulis u

ditulis ushuˉ l أصي

F. Hamzah

1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang

mengiringinya.

ditulis inna إن

2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ‟ ).

ditulis watha‟un وطء

xxiii

3. Bila terletak di tengah kata dan berada setelah vokal hidup, maka ditulis

sesuai dengan bunyi vokalnya.

ditulis rabâ‟îb زبيئب

4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang

apostrof ( ‟ ).

.ditulis ta‟khużûna تأخر

G. Kata Sandang Alif + Lam

1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al.

.ditulis al-Baqarah ابمسل

2. Bila diikuti huruf syamsiyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyah

yang bersangkutan.

.‟ditulis an-Nisa النساء

Catatan: yang berkaitan dengan ucapan-ucapan bahasa Persi

disesuaikan dengan yang berlaku di sana seperti: Kazi (qadi).

H. Huruf Besar

Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan seperti yang

berlaku dalam EYD, diantara huruf kapital digunakan untuk menuliskan

huruf awal, nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului

oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal

nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandang.

I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat

Ditulis menurut penulisannya.

Zawi al-fur u ذوىالفروض ḍ

xxiv

Ahl as-sunnah اهل السنة

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Bahasa merupakan alat komunikasi dan bahahan ajar, karena Bahasa

adalah warisan yang hidup dan berkembang yang harus dipelajari, seperti halnya

bahasa Arab1. Bahasa Arab merupakan bahasa multidimensi yang digunakan oleh

para cendikiawan dalam memproduksi karya-karya besar diberbagai bidang

disiplin ilmu seperti sejarah, filsafat, matematika, fisika, sastra dan lain-lain2.

Kalau saja pelajar Islam maupun agama lain mau melihat sejarah masa

lalu saat spirit keilmuan di abad pertengahan, tentu akan mengetahui bahwa

bahasa Arab adalah bahasa yang pertama kali menjaga dan mengembangkan sains

dan teknologi. Karena itu tidak berlebihan jika bahasa Arab dikatakan peletak

dasar pertumbuhan ilmu pengetahuan modern yang berkembang cepat dewasa ini.

Mungkin dari hal ini lah departemen agama (Depag) Indonesia memberikan

kewenangan agar sekolah Islam (Madrasah) seperti Madrasah Ibtidaiyah,

Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah mengajarkan bahasa Arab.

Dilihat pembelajarannya, Sikap belajar bahasa Asing (Bahas Arab) yang

berkembang di Madrasah Indonesia baik Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah

Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah cenderung menggunakan sikap belajar defensif

dan reseptif, seperti yang diungkapkan oleh Curran dan Bruner pakar dan orang

1 Rizal Muntasir, Filsafat Bahasa Aneka Masalah Arti dan Pemecahannya,(Jakarta :

Prima Karya, 1988), hlm. 18 2 Chaedar Alwasilah, Metodologi Membelajaran Bahasa Arab, (Bandung: Rosda, 2001),

hlm.1

2

pertama yang melontarkan dualisme defensif dan reseptif menganggap bahasa

Asing sebagai rangkaian bunyi, kata, aturan pola yang harus secara paksa

dipindahkan dari guru atau buku teks ke otak3. Akibatnya pelajar akan cenderung

tidak mau belajar karena merasa takut dan bosan untuk mengikuti pembelajaran.

Padahal secara toeritis, metode pengajaran bahasa Arab telah berkembang

sedimikian rupa. Berbagai temuan baru dibidang metode, strategi dan teknik

pembelajaran bahasa telah diperkenalkan dan diuji cobakan. 4Seperti Cooperative

Learnig yang dirintis oleh John Dewey pada tahun 1950-an merupakan sebuah

metode pembelajaran yang memberikan kewenangan siswanya bekerjasama-sama

untuk mempelajari dan bertanggung jawab atas pelajaran mereka sendiri dan juga

pembelajaran orang lain5. Selain itu metode pembelajaran Cooperative Learnig

dibincangkan dapat benar-benar mampu memberikan kontribuksi yang signifikan

terhadap pengajaran dan pembelajaran di sekolah untuk memacu tingkat

keberhasilan siswa dikelas. Beberapa ahli menyatakan bahwa model ini tidak

hanya unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep yang sulit, tetapi

juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kerjasama,

dan membantu teman6.

Hanya saja, Cooperative Learnig ini membutuhkan strategi khusus dalam

menyampaikan materi pembelajaran, karena secara umum Cooperative Learnig

3 Ibid, hlm. 9

4 Syamsuddin Asyrofi, dkk, Metodologi Pembelajaran Bahas Arab,(Yogyakarta: Pokja

UIN Sunan Kalijaga, 2006),hlm. 73 5 Shlomo Sharan, The Handbook of Coopeative Learning, (Yogyakarta:Familia, 2012),

hlm. 3 6 Slavin Roberty E, Cooperative Lerning Teori, Riset dan Praktik, ( Bandung: Nusa

Media, 2009 ), hlm. 10

3

ini metode pembelajaran yang digunakan untuk memecahkan keadaan kelas yang

membosankan dan mengubah fokus siswa yang tadinya berfokus kepada guru

ketika menggunakan Cooperative Learnig siswa menjadi aktif. Hal ini yang

menjadikan perlu adanya metode pendorong untuk melengkapi kekurangan

tersebut.

Metode Herbart merupakan sebuah inovasi metode pembelajaran bahasa

Arab yang ditawarkan dalam beberapa buku metodologi khusus pembelajaran

bahasa Arab7. Metode yang diciptakan oleh orang Jerman yang dilahirkan pada

tanggal 24 Mei 1776 di Oldenburg, dengan nama lengkap Johan Friedrich

Herbart. Dia sangat berpengaruh dalam bidang pendidikan pada pertengehan

pertama tahun 109 M dan dia adalah salah satu ahli jiwa8, dikenal metode yang

mempunyai kelebihan dalam penyajian pembelajarannya secara sistematis9.

Walaupun pada awalnya metode ini diciptakan untuk bidang pendidikan umum,

namun selanjutnya oleh para ahli pendidikan bahasa daplikasikan dalam

pengajaran bahasa. Pemikirannya yang mengagumkan dikembangkannya pada

masalah-masalah pendidikan.

Metode Herbart merupakan pembelajaran berdasarkan pandangan Herbart

tentang manusia sebagai pelaku belajar mengajar, pandangan inilah yang

menjadikan teori ini dikenal dengan teori Herbartain atau Apperception10

.

7 Chaedar Alwasilah, Metodologi Membelajaran.., hlm. 218

8 Muhammad Abubakar, Pengajaran Bahsa Arab, (Surabaya : Usaha Nasional, 1981),

hlm.17 9 Ibid, hlm. 221

10 Chaedar Alwasilah, Metodologi Membelajaran.., hlm. 217

4

Selain itu asal mula munculnya teori ini, Herbart mmengekalkan dualism

jiwa-badan . Hal ini merupakan kesejajaran psikofisik dimana aspek psikis-jiwa,

pikiran, memainkan peranan besar, terutama dalam proses belajar. Kesejajaran

(parallelism) adalah teori jiwa dan badan menurut setiap variasi di dalam proses

kesadaran mental, ada keseiringan (concomitant) proses badan atau neurologis.

Namun tidak ada kausalitas hubungan antara jiwa dan badan , pikiran seseorang

tidak mempengaruhi badannya; juga badan seseorang tidak mempengaruhi

jiwanya.

Dengan menggunakan konsep presentasi, aperepsi keadaan mental, dan

banyaknya aperseptif, Herbart telah mengembangkan pasivitas kenetralan pikiran

atau jiwa ke dalam suatu teori belajar mengajar secara sistematis. Ia berfikir

bahwa pikiran atau jiwa itu tidak mempunyai ataupun kecakapan alami dari

pembawaan, baik untuk menerima maupun menghasilkan gagasan, dan bahkan

tidak mempunyai penyusunan jarak jauh terhadap persepsi, berfikir, kemauan,

atau kegiatan yang bersandar di dalamnya. Ia menganggap bahwa pikiran tidak

lebih sebagai suatu medan atau tempat pertempuran (battle-ground) dan gudang

ide. Ide-ide dapat membawa kehidupannya sendiri dalam pikiran yang pasif. Jiwa

atau pikiran adalah suatu kumpulan (potensi), bukan kecakapan, tetapi ide-ide dan

kondisi mental.

Karena ia berfikir bahwa psikologi sebagai kimia mental, maka ia

merasakan bahwa peran utama psikologi adalah mempelajari ikatan dan

pencampuran (algamation) ide-ide atau kondisi mental di dalam pikiran.

5

Belajar bahasa Arab harus mengikuti pola tadarruj (bertahap dari yang

mudah kepada yang sulit)11

, misalnya untuk tahap awal adalah qiraah (membaca)

kemudian setelah sudah bisa membaca, siswa dilatih untuk kitābah (menulis),

kalām (berbicara) baru belajar Istima‟(mendengar). Dari tahap-tahap inilah siswa

dapat mudah menguasai bahasa Arab secara umum.

Seperti yang dilakukan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong

Bantul yang mengajarkan bahasa Arab kepada siswanya dengan bermula berlatih

membaca Al-Quran terlebih dahulu kemudian menulis. Hal ini dilakukan sesudah

pulang sekolah atau dalam waktu Ekstrakulikuler, program ini dikhususkan bagi

kelas VII yang mayoritas belum menguasai membaca dan menulis Arab secara

benar. Program khusus ini dikenal dengan nama Iqro’. Selain itu hal ini dilakukan

untuk menanamkan cinta terhadap Al-Quran dan mengenalkan bagaimana caranya

menulis bahasa Arab. Hal ini juga akan dilakukan pada tahun-tahun yang akan

datang12

.

Seperti sikap belajar bahasa Asing (Bahasa Arab) yang berkembangkan di

Madrasah-madrasah lain di Indonesia, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri

Pundong Bantul dalam pembelajarannya menggunakan sikap belajar defensif dan

reseptif atau pembelajaran yanag dalam pemindahkan materi ajar dari guru atau

buku teks ke otak secara paksa, baik program khusus Iqro’ maupun dalam

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara formal yang dilaksanakan di kelas.

11

Suja‟i, Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab, (Semarang:Walisongo Press,2008),hlm. 26 12

Hasil wawancara Waka Kurikulum MTs N Pundong T.A 2011-2012 (Suharmanto

S.Pd)

6

Karena MTs Negeri Pundong dalam KBM –nya juga mengajarkan bahasa Arab

baik itu kelas VII, VIII maupun kelas IX.

Melihat keberhasilan Coopperative Learning dan metode Harbart di atas,

menjadikan penulis ingin mengetahui bagaimana aplikasi kedua metode tersebut

ketika digabungkan dan digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab, khususnya

dalam ketrampilan menulis (maharah kitabah) dalam kategori Imlā’ manqul dan

Madrasah Tsanawiyah ( MTs ) Negeri Pundong Bantul menjadi lokasi dan kelas

VII A menjadi objek penelitian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang yang penulis paparkan diatas, maka rumusan

masalah yang muncul adalah :

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong dalam

pembelajaran Imla’ ?

2. Apakah dengan kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Harbart

dapat meningkatkan pemahaman bagi siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong dalam pembelajaran Imla’ ?

7

C. Tujuan dan Kegunaan Peneliatian

1. Untuk mengetahui kemampuan siawa kelas VII A MTs Negeri Pundong

dalam pembelajaran Imla’.

2. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuktikan

apakah dengan kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Herbart dapat

meningkatkan pemahaman bagi siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong dalam

pembelajaran Imla’.

D. Telaah Pustaka

Ada beberapa skripsi yang sudah membahas tentang metode Cooperative

Learning adalah skripsi saudara Kusnandar yang berjudul “Metode Cooperative

Learning dalam Pembelajaran dalam Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah

Tsanawiyah Al Furqon Bantul”, yang mengaji secara gelobal tentang Cooperative

Learning dalam pembelajaran bahasa Arab tingkat Madrasah Tsanawiyah.

Muhajir dengan judul “Pembelajaran Qira’ah dalam Cooperative

Learning untuk siswa Madrasah Aliyah” yang mengaji secara teoritik tentang

Cooperative Learning dalam pembelajaran qira’ah di tingkat Madrasah Aliyah,

selain itu ada juga Nur Hayati denagan judul “Eksperimentasi Metode

Cooperative Learning dalam pembelajaran Qira’ah di Madrasah Aliyah Negeri

Gandekan Bantul Yogyakarta” yang mengaji tentang perbedaan dalam

penggunaan Cooperative Learning dengan teknik Jigsaw dalam pembelajaran

bahasa Arab maharah al qira’ah dengan kelompok siswa yang tidak

8

menggunakan Cooperative Learning dengan teknik Jigsaw dalam pembelajaran

bahasa Arab maharah al qira’ah.

Perbedaan dalam skripsi ini merupakan kolaborasi antara Cooperative

learning dengan metode Herbart dan pembelajaran yang ditekankan pembelajaran

Imla’ jenis manqul, dan yang menjadi objek eksperimen adalah anakdidik kelas

VII A MTs N Pundong, Bantul. Kondisi Madrasah Tsanawiyah sendiri dari siswa

yang berasal dari Sekolah Dasar dan ada beberapa anak yang berasal dari

Madrasah Ibtidaiyah.

E. Kerangka Teori

1. Pembalajaran Kolaborasi

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang melibatkan banyak

komponen. Komponen-komponen tersebut saling kait mengkait dan

mempengaruhi berhasil atau tidaknya proses pembelajaran13

. Sedangkan

kolaborasi itu sendiri berarti perbuatan yang dilakukan dengan bekerja

sama14

.

Belajar dengan cara memadukan dua metode perlu memperhatikan

sistemaika kerja antar metode satu dengan yang lain, jika tidak maka

ketika pelaksanaannya akan terjadi suatu hal yang tidak diharapkan,

sepertihalnya tidak kondusifnya pembelajaran.

13

Syamsuddin Asyrofi, dkk, Metodologi Pembelajaran…, hlm.18 14

M Anton Moeliono, Kamus besar bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka,1989),

hlm. 450

9

Pembelajaran akan berjalan baik jika terjadi hubungan yang baik

anatara guru dan siswa. Hubungan yang baik tentunya akan terus berjalan

jika tehnik yang digunakan oleh guru sebagai pengajar tidak monoton

dalam artian guru selalu mengganti model pembelajaran yang cocok untuk

diterapkan kepada murid15

. Sehingga murid dapat mudah memahami apa

yang diutarakan oleh guru.

Kolaborasi antar berbagai disiplin ilmu pada dasarnya mutlak

diperlukan. Secara esensial, kebenaran itu sungguh memerlukan totalitas16

.

Pemahaman sendiri berasal dari bahasa Inggris comprehension: (1)

Psikolinguistik. Proses mental dimana pendengar menyerap bunyi yang

yang diujarkan pembicara dan memakainya untuk membangun suatu

penafsiran tentang apa yang dimaksud pembicara;(2)Pengajaran Bahasa.

Kemahiran dasar berbahasa berupa kemampuan untuk mendengarkan dan

memahami bahasa lisan atau kemampuan untuk membaca dan memahami

tulisan17

. Dari hal ini kemampuan siswa akan berubah menjadi lebih

mengerti dan paham dengan pelajaran yang dipelajarinya, dan inilah yang

dimaksud dengan peningkatan pemahaman 18

.

15

Sujilah, Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar metematika melalui metode

bermain pada siswa kelas 1 MI Sultan Agung, Skripsi, (Yogyakarta: Keguruan UIN Sunan

Kalijaga). hlm. 9. 16

Mahsun, Genilinguistik Kolaborasi Linguistik dengan Genetika dalam pengelompokan

bahasa dan Populasi Penuturnya, (Yogyakkarta:Pustaka Pelajar.2010), hlm.10 17

Kebahasaan Indonesia, Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia Jilid III, (Bandung:

Angkasa, 2009), hlm. 868. 18

Peter Salim, Kamus bahasa konteporer, (Jakarta: Modern English Pres, 1991),

hlm.1620.

10

2. Tinjauan tentang Cooperative Learning

Dalam proses pembelajaran ketika hanya berfokus kepada guru saja

pasti mengalami yang namanya jenuh, kebosanan dan kesulitan, sehingga

perlu akan adanya metode yang khusus itu diperlukan. Metode yang

digunakan dalam proses pembelajaran harus sesuai yang dibutuhkan dan

tujuan yang akan dicapai dalam suatu pembelajaran.

Tujuan pendidikan yang berkembang saat ini adalah berusaha

untuk menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran,

untuk menunjang hal ini biasanya guru melibatkan siswa dalam proses

pembelajaran.

Belajar aktif merupakan sebuah kesatuan sumber kumpulan strategi-

strategi pembelajaran yang komperehensif. Belajar aktif meliputi berbagai

cara untuk membuat peserta didik sejak awal melalui aktivitas-aktivitas

yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu yang singkat membuat

mereka berfikir tentang materi pelajaran19

.

Cooperative Learning merupakan salah satu metode belajar aktif,

sehingga dari keaktifan inilah anak didik akan menjadi anak didik yang

diharapkan. Selain itu Cooperative Learning bisa disebut dengan belajar

kelompok atau belajar bersama-sama. Sedangkan kerjasama adalah

19 Nur Hayati, “Eksperimentasi Metode Cooperative Learning dalam pembelajaran

Qira’ah di Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul Yogyakarta”, Skripsi, (Yogyakarta:Sunan

Kalijaga, 2010), hlm. 16.

11

salahsatu persyaratan dan merupakan kebutuhan hidup manusia untuk bisa

memenuhi kebutuhan dan hidup berdampingan.

Metode pembelajaran Cooperative menyambungkan ide bahwa

siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap

teman saru timnya mampu membuat diri mereka belajar sam baiknya.

Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan anggota tim dalam membantu

satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa setiap orang dalam

tim siap untuk mengerjakan kuis atau bentuk penilaian lainnya yang

dilakukan siswa tanpa bantuan teman satu timnya.20

Tujuan dari pembelajaran ini adalah (1) dapat memberikan

keuntungan bagi siswa yang berprestasi tinggi maupun rendah dalam

melaksanakan tugas-tugas kelompok secara bersama-sama, dimana siswa

yang berpartisipasi dapat membantu temannya dalam menyelesaikan

tugas tersebut secara bersama-sama, (2) memberikan kesempatan kepada

semua siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja sama

dan saling ketergantungan satu sama lain dalam mengerjakan tugas

bersama, (3) dapat mendukung pembentukan sikap dan perilaku sosial

siswa yang positif serta siswa dapat belajar untuk saling menghargai satu

sama lain21

.

20

Slavin Roberty E , Cooperative Learning Teori …. , (Bandung: Nusa Media, 2009),

hlm. 10. 21

Muhajir, ”Pembelajaran Bahasa Arab berbasis Cooperative Learning ”, Al Arabiyah

Jurnal Pendidikan bahasa Arab, Vol 3, No 1, Juli 2006, hlm. 52-53.

12

Sebagaimana telah disebutkan diatas, bahwa Cooperative Learning

identik dengan belajar kelompok, akan tetapi tidah seluruh belajar

kelompok itu dapat digolongkan menjadi model Cooperative Learning.

Ada lima ciri atau prinsip proses belajar mengajar disebut model

Cooperative Learning, yaitu :

a) Komunikasi antar anggota

b) Saling ketergantungan positif

c) Tatap muka

d) Tanggung jawab perseorangan

e) Evaluasi proses kelompok

Adapun maksud dari :

a) Komunikasi antar anggota

Secara tidak langsung Cooperative Learning melatih

setiap anggota kelompok untuk terampil berkomunikasi.

Ketrampilan berkomunikasi tidak serta merta didapatkan oleh

anggota kelompok belajar, ketrampilan ini memerlukan latihan

dan proses yang panjang. Proses terampil dalam berkomunikasi

akan sangat bermanfaat dalam rangka memperkaya

pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan

emosional setiap anggota kelompok belajar.

13

b) Saling ketergantungan positif

Tidak ada satu halpun di dunia ini sebuah pekerjaan

yang bisa dikerjakan oleh seorang saja tanpa meminta dan

memperlibatkan orang lain. Artinya bahwa kerja adalah

kebutuhan yang sangat vital untuk mencapai hasil yang

maksimal. Selain itu seseorang tidak bisa mencapai tujuannya

sendiri, maka setiap individu harus bekerja keras dan saling

membantu antara satu dengan yang lain. Karena kerja

kelompok sangat bergantung pada usaha setiap individu

anggotanya.

c) Tatap muka

Unsur yang paling menonjol dalam Cooperative

Learning ini adalah tatap muka antar anggota yang telah

disepakati. Kegiatan tatap muka/interaksi ini akan membentuk

satu sinergitas antar anggota kelompok. Sinergitas yang

dibentuk dalam kelompok akan melahirkan rasa saling

menghargai, memanfaatkan kelebihan anggota kelompok

lainnya dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap

anggota kelompok mempunyai kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Hal tersebut dilatar belakngi adanya

perbedaan pengetahuan, pengalaman, keluarga, dan sosial-

14

ekonomi. Kelebihan inilah yang menjadi modal dan potensi

beasar antar anghgota kelompok.

d) Tanggung jawab perseorangan

Setiap siswa diberi tugas sebagaimana yang telah

dibagai di awal yang akan bertanggung jawab

menginformasikan dan memeperjelaskan tugasnya tersebut

kepada teman kelompoknya. Dengan demikian jika ada

anggota yang tidak melaksanakan tugasnya akan diketahui dan

kan mendapatkan tuntutan dari teman-teman kelompoknya.

e) Evaluasi proses kelompok

Evaluasi proses kelompok dilakukan untuk menghetahui

sejauhmana dinamika yang terjadi individu di masing-masing

kelompok. Apakah seluruh anggota kelompok terlibat aktif atau

tidak. Dan dalam proses inilah evaluasi hal itu dilakukan.

3. Tinjauan tentang metode Herbart

Metode Herbart dikenal dikalangan para pendidik, karena metode

tersebut sejalan dengan kecendrungan jiwa dan kaidah-kaidah mantiq serta

kemampuan pikiran22

. Selain itu Herbart mengembangkan psikologi

22

Muhammad Abubakar, Pengajaran …. , (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), hlm. 17.

15

belajar modern yang sistematis23

. Oleh karena itu metode ini banyak

diminati oleh guru yang menghendaki pengajaran yang baik.

Menurut metode Herbart ada 5 (lima) tingkatan dalam

pembelajaran, yaitu:

a) Appersepsi

b) Bahan Baru

c) Hubungan Bahan

d) Kesimpulan

e) Pengetrapan.

Adapun maksud dari :

a) Appersepsi

Tujuan dari pada pembagian tingkaatan ini ialah

mempersiapkan pikiran murid untuk menerima ilmu pengetahuan

yang akan kita sampaikan. Guru mulai pembelajarannya dengan

mengingatkan kembali pengetahuan mereka yang lama, yang

mempunyai hubungan dengan bahan pelajaran baru. Sehingga

murid merasa perlu untuk menambah pengetahuannya yang telah

ada.

Setelah itu guru mengemukakan bahan pelajaran baru dengan

metode yang jelas. Jelas bahwa cara semacam ini adalah

pendidikan kecermatan pikiran, konsentrasi pikiran, mengerahkan

23

Chaedar Alwasilah, Metodologi Pembelajaran…, hlm. 217

16

kepada bahan pelajaran baru dengan dorongan yang besar dari

rasa cintanya dengan pelajaran tersebut.

Metode penyajian appersepsi ini berbeda-beda sesuai denag

perbedaan bahan. Terkadang dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan yang teratur setahap demi tahap sehingga mencapai

kepada bahan pelajaran baru, mengemukakan sedikit dari bahan

itu sendiri atau mengemukakan contohnya atau bentuknya.

Terkadang dengan cara lain selain itu, tetapi bagaimanapun

perbedaan metode-metode yang dipakai, guru harus

memperhatikan kemampuan dan kesanggupan murid dalam

tingkatan itu. Begitu juga berbeda bahan aperepsi itu sesuai

dengan perbedaan tingkatan pelajaran baru, ditinjau dari

hubungannya dengan pelajaran-pelajaran yang lalu.

Adapun metode penyajian appersepsi itu ialah :

1) Mengajukan sebagian pertannyaan tentang sesuatu yang

telah dipersiapkan sebelumnya, yang ada hubngannya

dengan mata pelajaran baru, setingkat demi setingkat,

setahap demi setahap sehingga sampai bahan baru.

2) Mengemukakan sedikit dari bahan baru itu sendiri atau

mengemukakan contoh-contohnya atau bentuk-bentuknya

atau gambarannya.

17

b) Bahan Baru

Dalam tingkatan ini, guru mengemukakan bahan baru yang

ingin diajarkannya kepada murid. Sebenarnya tingkatan ini

biasanya meliputi tiga tingkatan yang terakhir yaitu : hubungan

bahan, kesimpulan dan pengetrapannya.

Kesemuanya berhubungan satu sama lain dan mempunyai

ikatan yang sangat erat sekali. Dalam memasuki bahan baru ini,

guru harus menyajikannya dengan cara yang tepat, dengan langkah

yang teratur/sistematis dan guru harus membagi pelajaran itu

menjadi beberapa bagian dan harus dapat menghubungkan bagian

yang baru itu dengan bagian-bagian yang sebelumnya, dan setahap

demi setahap memasuki bagian berikutnya.

Sehingga seluruh bagian mata pelajaran itu ada hubungannya

satu sama lain dalam pikiran murid. Pada setiap akhir dari bagian-

bagian pelajaran, guru harus mengajukann beberapa pertanyaan

untuk menambah kuatnya ingatan murid kepada pelajaran tersebut

dan guru harus kesimpulannya di papan tulis, jalannya pelajaran

harus dengan cara menarik dalam menjelskan inti sari pelajaran

tersebut, Jalan pelajaran harus dengan cara menarik inti sari

pelajaran tersebut. Dan guru tidak boleh terpaksa memberikan

pelajaran, kecuali dalam keadaan darurat.

18

c) Hubungan Bahan

Hubungan bahan pelajaran itu ialah dengan cara guru

menghubungkan bahan baru dengan pengetahua-pengetahuan yang

telah mereka miliki, sehingga terjalinlah hubungan keduanya, baik

persamaannya maupun segi perbedaannya atau menjelaskan kaitan-

kaitan lainnya, atau antara bagian-bagian dari bahan pelajaran baru

itu sendiri.

Pentingnya nilai hubungan ini sudah jelas karena intisari

pelajaran itu, bila sudah ada kaitannya maka akan bertambah jelas,

tertanam dalam pikiran dan mudah penghafalan.

d) Kesimpulan

Yaitu menarik kaidah atau definisi atau hukum yang umum

dari bagian-bagian bahan itu atau dari contoh-contoh atau dari

bentuk-bentuk yang telah diberikan kepada murid dalam ketiga

tingkatan diatas. Kesimpulan atau hukum yang umum itu

berbentuk definisi atau undang-undang atau kaidah-kaidah. Hukum

yang umum atau kaidah yang umum itu merupakan tujuan yang

ingin kita capai dari pelajaran tersebut.

Ketiga tingkat diatas hanya merupakan jalan yang harus kita

tempuh agar kita bersama murid sampai kepada hukum yang

umum itu.

19

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menarik kesimpulan yaitu :

(1) Hendaklah asas untuk menarik kesimpulan itu cukup

banyak

(2) Kesimpulan yang diambil itu, hendaklah dari murid

sendiri

(3) Hendaklah kaidah itu disusun dalam kalimat yang jelas

dan seringan mungkin.

e) Pengetrapan

Setelah menyusun kaidah atau hukum yang umum, maka

hendaklah guru memerintahkan kepada murid untuk

mempraktekan pelajaran baru kepada murid untuk mempraktekan

pelajaran baru itu dalam masalah-masalah praktis. Agar mudah

baginya mengetrapkan pelajaran baru itu dalam hal-hal yang sama

dengannya, dan agar jelas bagi murid faidah-faidah (kegunaan)

ilmu pengetahuannya dalam kehidupan yang nyata.

Apabila guru sudah menetapkan kaidah atau hukum yang

umum, maka pada saat itu menugaskan murid untuk

mengetrapkannya dalam hal tertentu yang berbeda-beda. Apabila

pelajaran itu berakhir dengan kaidah atau hukum yang umum,

maka guru harus memikirkan murid mengetrapkan pelajaran itu.

Atau mengaktifkan dengan jalan mengulangi pokok-pokok isi

pelajaran melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya.

20

Cara-cara mengetrapkan pelajaran itu banyak sekali,

diantaranya: latihan-latihan secara lisan atau tertulis ataupun

keaktifan-keaktifan yang dilakukan murid setelah diajarkan suatu

dari beberapa kaidah atau mempraktekan contoh-contoh yang

telah ada atau mengulangi pelajaran dengan jalan mengajukan

pertanyaan seperti di atas, ataupun dengan cara yang lain yang

praktis.

Di antara kegunaannya ialah pengetahuan-pengetahuan yang

telah diberikan dapat tertanam dalam pikiran murid dan guru dapat

mengetahui tingkat kemampuan murid dalam memahami pelajaran

yang telah diberikan.

Itulah uraian singkat dari lima tingkatan yang dikemukakan

Herbart atau Metode Herbart.24

3) Tinjauan tentang Imla’

Imla‟ merupakan bagian dari maharah kitabah. Maharah kitābah atau

keterampilan menulis adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau

mengungkapkan isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti

menulis kata-kata sampai kepada aspeks yang kompleks yaitu

24

Ibid hlm. 17-26.

21

mengarang25

. Sedangkan Imla’ adalah kategori menulis yang menekankan

rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata atau kalimat26

.

a. Ketrampilan Imla’

Ketrampilan menyalin huruf hijaiyah secara benar itu

sendiri mencangkup dua faktor, yakni : 1) Kemampuan

mengucapkan huruf-huruf hijaiyah baik dalam bentuk tunggal,

kata, atau kalimat secara benar. 2) kemampuan menulis huruf-

huruf hijaiyah baik dalam bentuk tunggal, kata, atau kalimat secara

benar27

.

Muatan pertama dan kedua itulah yang menjadi objek

kajian imla‟ sekaligus landasan definitif Imla’28

. Imla’ tidak hanya

berkaitan dengan tulis-menulis, tetapi juga dengan baca-membaca.

Karena urgenitas Imla’ tidak hanya terletak pada penulisan huruf

hijaiyah, tetapi juga pada pelafalannya, keduanya saling bertautan.

Kualitas pendengaran dan membaca yang bagus menghantarkan

pada hasil Imla’ yang bagus. Walau pada awalnya Imla’ melatih

para pelajar mengembangkan kemampuan mereka dalam

mengamati kata-kata atau teks yang tertulis untuk dipindahkan

kedalam buku mereka29

. Tetapi setelah mereka menguasai tahap

ini, lalu dilatih untuk pandai memindah/ menyalin hasil pandangan

25

Ibid, hlm. 151 26

Ibid, hlm.152 27

Ma‟rifatun Munjiah, Imla’ Teori Imla’ Teori & penerapan, (UIN-Malang Press, 2009),

hlm.21 28

Ibid, hlm. 22 29

Chaedar Alwasilah, Metodologi Pembelajaran…, hlm. 151

22

mereka, jika dilakukan secara berulang-ulang akan diperoleh pula

kelenturan tangan mereka dalam menulis30

. Adapun yang menjadi

objek kajian Imla’ adalah huruf-huruf yang wajib disambung atau

dipisah, huruf-huruf yang diganti dan huruf-huruf yang

ditambahkan atau dibuang31

.

b. Macam-macam Imla’

Adapun imla‟ yang bisa diterapkan pada siswa sesuai dengan

kemampuan kognitifnya itu ada 4 (empat) jenisnya, yaitu :

1) Imla’ manqul. Siswa menyalin teks bacaan atau kalimat yang

ada di dalam kitab atau tulisan guru di papan ke dalam buku

tulis. Imla‟ jenis ini untuk tingkat pemula, di mana mereka

lebih ditekankan untuk cermat dan teliti saat membaca tulisan

dan menyalinnya.

2) Imla’ mandhur. Siswa melihat dan mempelajari teks bacaan

atau kalimat yang ada di kitab atau yang ada di papan tulis,

lalu menutup kitab atau membelakangi papan tulis.

Selanjutnya guru mendiktekan teks bacaan atau kalimat yang

sama. Imla’ mandhur tidak hanya menuntut siswa cermat dan

teliti saat membaca, tapi juga harus mengingat bentuk

tulisannya dan berkonsentrasi dengan bacaan guru. Mata,

30

Ibid,151 31

Ma‟rifatun Munjiah, Imla’ Teori Imla’ Teori,.. hlm. 23

23

telinga, dan kekuatan daya ingat harus saling mendukung.

Imla’ mandhur diterapkan di kelas tengah.

3) Imla’ ghairu al mandhur (masmu’). Siswa menulis teks

bacaan atau kalimat yang dibacakan guru tanpa melihatnya

terlebih dahulu (seperti metode kedua). Metode ini untuk

tahapan lebih tinggi, di mana siswa telah menguasai dengan

baik teori-teori imla‟ yang telah dikerjakan. Ketika siswa

mendengarkan bacaan guru, siswa mendeskripsikan (dalam

benak) bentuk tulisannya sesuai dengan teori-teori yang ada di

memori otaknya, lalu menuliskannya dengan cepat.

4) Imla’ Iktibari. Merupakan bentuk imla‟ yang diberikan pada

siswa yang telah menguasai dan memahami dengan baik teori-

teori imla‟. Dalam imla‟ ikhtibari ini lebih banyak muatan

praktik dari pada muatan teori.32

c. Tujuan Imla’

Tujuan Imla‟ meliputi tujuan langsung dan tidak langsung.

Tujuan langsung imla‟ adalah mampu menulis huruf-huruf hijaiyah

dalam bentuk tunggal, kata atau kalimat secara tepat dan cepat.

Tujuan tidak langsung meliputi :

1) al-hadaf al-lighawi (Kebahasaan), yaitu membekali siswa

dengan keterampilan berfikir cepat, pengetahuan akan

makna, karakter huruf,struktur dan gaya bahasa yang baru.

32

Ibid, hlm. 27.

24

2) al-hadaf al-udhwi (fisik), memperkuat dan mempertajam

indera pendengaran dan penglihatan,sebab kuatnya

hubungan sensor motorik dua indera tersebut yang

kemudian memobilisasi otak agar menggerakan tangan

untuk menulis.

3) al-hadaf al-huluqi (sikap) mwembiaasakan siswa bersikap

tertib, teliti,cermat dan membiasakan mereka bersabar serta

menjadi pendengar setia selama guru mendikte (Imla’)33

d. Cara membentulkan Imla’

Cara membetulkan Imla‟ itu banyak variasinya, diantaranya :

1) Guru membetulkan buku tuilis Imla‟ tiap-tiap murid

dihadapannya masing-masing sehingga dapat mesing-

masing sehingga dapat masing-masing mereka melihat

kesalahan dengan langsung. Sedangkan murid-murid lain

disuruh mengerjakan yang lain, seperti membaca dalam hati

dsb.

2) Guru memperlihatkan kepada murid-murid contoh cara

imla’ di papan tulis, kemudian murid-murid disuruh

membetulkan kesalahan-kesalahan pada contoh di papan

tulis.

33

Ibid hlm. 24.

25

3) Guru menyuruh murid-murid bertukar buku tulis dengan

temannya secara teratur, lalu tiap-tiap murid membetulkan

kesalahan temannya dengan melihat contoh yang ada di

papan tulis.

4) Guru membetulkan buku tulis imla‟ murid-murid di luar

kelas jauh dari mereka, lalu guru membetulkan kesalahan

mereka dengan menuliskan yang betul di dekat kesalahan

itu. Kemudian murid disuruh untuk menulis ulang beberapa

kali.34

5) Siswa menempelkan potongan kertas diatas kalimat yang

salah dan menuliskan jawaban yang benar diatas kertas

tersebut.

6) Guru menyuruh satu persatu siswa (secara acak atau

bersifat suka rela) untuk maju dan menuliskan satu kalimat

atau satu baris sesuai dengan jawaban masing-masing di

papan tulis. Lalu guru meminta seluruh siswa mencermati

semua jawaban yang tertera di papan tulis dan

mengenalisisnya bersama-sama, di mana letak kesalahan

dan apa sebabnya. Cara ini memberikan kesempatan siswa

untuk berani dan aktif mengemukakan pendapat serta

berlatih untuk berlitih.35

34 Mahmud Yunus, “Metode Khusus Bahasa Arab” (Jakarta : PT. Hidakarya Agung,

1983)

35 Ma‟rifatun Munjiah,“Imla’ Teori ….”, (UIN Malang Press:2009)

26

e. Penilaian kemampuan Imla’

Untuk mengetahui keberhasilan suatu keguatan tertentu

perlu adanya penilaian. Penilaian hendaknya ditunjukan pada usaha

perbaikan prestasi siswa sehingga menumbuhkan motivasi pada

pembelajaran berikutnya. Faktor menyalin itu sendri ada dua, yaitu

1) Kemampuan mengucapkan huruf-huruf hijaiyah baik dalam

bentuk tunggal, kata, atau kalimat secara benar. 2) kemampuan

menulis huruf-huruf hijaiyah baik dalam bentuk tunggal, kata, atau

kalimat secara benar36

.

Dari faktor-faktor diatas dapat digunakan oleh penulis

untuk menilai seberapa besar kemampuan Imla‟ siswa kelas VII A

di MTs Negeri Pundong Bantul.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian pada dasarnya merupakan jawaban sementara dari

rumusan masalah penelitian.37

Dari uraian diatas dapat disusun hipotesis sebagai

berikut:

1) Kemampuan siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong sebelum

dilaksanakan kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Herbart

belum menguasai Imla’ Manqul.

36

Ibid, hlm. 24-25 37

Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA Fakultas

Tarbiyah, UIN Sunan Kalijaga, hlm.14.

27

2) Kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Harbart dapat

meningkatkan pemahaman secara signifikan baik dilihat kemampuan

siswa dalam menyalin dan peningkatan dalam nilai siswa kelas VII A MTs

Negeri Pundong dalam pembelajaran Imla’.

G. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan langkah-langkah

oprasional dan ilmiah yang dilakukan oleh seorang peneliti dalam mencari

jawaban atas rumusan penelitian yang telah dibuat.38 Dalam penelitian ini

menggunakan metode penelitian yang tepat dan relevan sebagaimana

penelitian yang dilaksanakan yakni:

1) Jenis penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).

Menurut Suyanto (1997) : PTK adalah suatu bsentuk penelitian yang

bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pemebelajaran di

kelas secara professional.39

2) Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Negeri Pundong Bantul, pada

waktu semeser ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

38

Ibid, hlm.15 39

Masnur Muslich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) itu mudah, (

Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2009), hlm. 9.

28

3) Metode Penentuan Subyek

Adapun yang menjadi subjek penelitian berdasarkan ciri-ciri

tertentu yang sesuai studi kasus yang telah dipaparkan oleh penulis

sebelumnya sehingga yang menjadi subyek penelitian yaitu kelas VII A

MTs N Pundong Bantul yang berjumlah 22 siswa.

4) Sumber data

Dalam penelitian ini yang terjadi sumber data adalah :

a) Kepala Sekolah, dalam kapasitasnya sebagai pemimpin ia

merupakan sumber data tentang madarasah, guru dan sarana

prasarana sekolah.

b) Guru bahsa Arab, ia sebagai acuan pertimbangan tentang proses

belajar mengajar yang akan dilaksanakan.

c) Siswa, untuk mengetahui hasil dari kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart.

5) Pengumpulan data

a) Observasi

Obsrvasi ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang

keadaan lingkungan sekolah, kegiatan proses belajar mengajar Imla’

dengan kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Herbart, serta

sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran bahasa Arab di

MTs Negeri Pundong Bantul.

29

b) Dokumentasi

Hal ini digunakan untuk mendapatkan data tentang letak

geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong Bantul, sejarah

berkembang Madrasah, jumlah guru dan kariyawan, sarana prasarana

seskolah, dan sebagai bukti dalam proses penelitian.

c) Interview (wawancara)

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai

kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Herbart yang akan

dilakukan oleh peneliti, hal-hal yang mengenai latar belakang

madarasah, proses belajar mengajar dan hal-hal yang belum terungkap

oleh peneliti.

Tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah in depth

interviewing (wawancara mendalam) atau biasa disebut wawancara

tidak terstruktur40

. Maksudnya dalam wawancara yang dilakukan oleh

peneliti dan peneliti menyiapkan pertanyaan garis besarnya saja

kemudian mengembangkan pertannyaan tersebut sesuai dengan yang

dibutuhkan.

Adapun pihak-pihak yang akan diwawancarai oleh penulis

untuk memperoleh data adalah:

1) Kepala Sekolah Madrasah Negeri Pundong Bantul

2) Guru bahasa Arab Madrasah Negeri Pundong Bantul

3) siswa kelas VII A Madrasah Negeri Pundong Bantul.

40

Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Penerbit Fak. UGM, 1993),

hlm.145

30

d) Tes prestasi belajar

Tes hasil belajar kadang-kadang disebut juga tes prestasi

belajar, mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa selama kurun

waktu tertentu.41

Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes tulis. Hal ini digunakan untuk mengetahui kompetensi

siswa terhadap materi yang dipelajari.

Peneliti membuat Instrumen yang disusun sendiri oleh peneliti

dengan materi yang disesuaikan, dan dilakukan sebelum (Pre Test)

dan sesudah proses belajar Imla’ dengan menggunakan kolaborasi

Cooperative Learning dan metode Herbart (Post Test).

Untuk penelitian yang akan digunakan sebagai desain penelitian berikut :

Gambar 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas

41

Nana Syaodih Sukmdinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya,

2010), hlm. 223

Perencanaan

Siklus 1

pengamatan

perencanaan

Siklus II

Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

Pengamatan

?

31

Suharsemi Arikunto menjelaskan bahwa, dalam penelitian

tindakan kelas dilakukan dengan beberapa siklus. Yaitu satu putaran

kegiatan beruntut, yang kembali langkah semula.42 Dimana setiap

siklus mempunyai tahap-tahap sebagai berikut:

a. Perencanaan (plan)

Pada pertemuan pertama ini peneliti melakukan

perkenalan dan pemahaman konsep kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart dalam pembelajaran Imla’.

Mengingat cara pembelajaran ini masih asing bagi siswa,

sehingga perlu waktu untuk mengenal dan memahami.

b. Tindakan (Act)

Dalam penelitian tindakan kelas, pelaksanaan

merupakan implementasi dari perencanaan. Sehingga pada

tahap ini peneliti mulai menerapkan kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart pada pembelajaran Imla’

sesuai perencanaan awal. Pada tahap ini rencana pembelajaran

yang telah disusun peneliti dipergunakan sebagai dasar dalam

menyelenggarakan kolaborasi Cooperative Learning dengan

metode Herbart dalam pembelajaran Imla’ Kegiatan tersebut

juga diamati oleh peneliti sendiri.

42

Suharsemi Arikunto dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara,2008),

hlm. 20

32

c. Pengamatan (observe)

Dalam tahapan ketiga ini, ketika sedang berlangsung

tindakan, peneliti melakukan kegiatan “pengamatan balik” ini,

peneliti yang di damping guru bahasa Arab meencatat sedikit

demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang

akurat untuk memperbaiki siklus berikutnya. Pencatatan yang

dilakukan terkait aktifitas peneliti, interaksi siswa dengan

guru, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan

bahan ajar, dan semua fakta yang muncul selama

pembelajaran berlangsung.

d. Refleksi (reflect)

Pada tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk

mengungkapkan kembali apa yang sudah dilakukan. Sehingga

guru bahasa Arab bersama peneliti, melakukan refleksi proses

pembelajaran bahasa Arab yang telah berlangsung. Dengan

melakukan tes untuk mengetahui seberapa jauh siswa

memahami dan menguasai pelajaran Imla’ yang telah

diajarkan.

Keempat tahapan tersebut dilakukan setiap siklus, yaitu

putaran kegiatan beruntun yang kembali kelangkah semula. Siklus

dilakukan sampai tujuan yang diinginkan dicapai. Refleksi dapat

dilakukan apabila peneliti merasa sudah mantap pengalaman, dalam

33

arti sudah memperoleh informasi yang perlu untuk memperbaiki cara

yang telah dicoba.

e) Analisis Data

Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

mengelolah, menganalisis serta mengambil kesimpulan dari data yang

telah terkumpul tersebut. Untuk memudahkan dalam analisis data,

maka analisis dilakukan pada setiap siklus. Refleksi yang berupa

perenungan dan analisis bersama antara peneliti, pengamat, guru

maupun dosen pembimbing merupakan bahan untuk menentukan

langkah dan tindakan selanjutnya dan penghitungan nilai hasil belajar

siswa akan menggunakan SPSS 16.2 for windows.

Agar analisis yang dilakukan bisa menggunakan teknik

Statistik Parametrik-Paired Sample “t” test maka sebelum

dilaksanakannya uji tersebut, maka harus dilakukan Teknik

Perhitungan Uji Asumsi Normalitas, Jika data penelitian memenuhi uji

asumsi normalitas (p>0,05) maka dapat dilakukan pengolahan data

menggunakan teknik Statistik Parametrik-Paired Sample “t” test (Uji t)

Untuk melakukan analisis data kuantitatif peneliti menggunakan :

(1) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data penelitian

berdistribusi secara normal atau tidak. Ketika hasil menunjukkan

nilai p>0,05 maka data dinyatakan normal dan, sedangkan ketika

34

hasil p<0,05 data dinyatakan tidak normal dinyatakan tidak

beristribusi secara normal.

Adapun ketika data penelitian lolos memenuhi uji asumsi

normalitas (p>0,05) maka dapat dilakukan pengelolaan data teknik

Statistik Parametrik-Paired Sample “t” test (Uji t), jika tidak lolos

memenuhi lolos memenuhi uji asumsi normalitas (p<0,05) maka

dapat dilakukan pengelolaan data menggunakan non teknik

Statistik Parametrik-Paired Sample “t” test. 43

(2) Uji Tes “t” (Teknik Statistik Parametrik-Paired Sample “t” test)

Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji

ada tidaknya perbedaan pada variabel tergantung yang bersifat

rasio yang disebabkan oleh 1 variabel bebas yang bersifat

nominal.44 Untuk mengetahui adanya perbedaan signifikan uji tes t

dilakukan dengan jasa komputer SPSS 16.2 for windows.

Ketika tidak bisa menggunakan jasa komputer SPSS 16.2

maka bias menggunakan penghitungan uji Parametrik-Paired

Sample “t” secara manual, test bisa menggunakan Rumus berikut

ini :

t = MD

SEMD

Keterangan :

MD: Mean of Difference (Selisih nilai rata-rata skor variabel I dan

II)

43

Suseno, Modul Praktikum Statistik, (Yogyakarta: Laboratorium Psikologi Fakultas

Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga, 2011), hlm.8 44

Ibid,hlm.19.

35

MD dapat diperoleh dengan rumus MD =

= Selisih Sekor variable 1(X)dan skor variable 2 (Y)D dapat

diperoleh dengan rumus :

D = X-Y

N = Number of Cases (Jumlah Subjek yang diteliti)

SEMD = Standard Eror (Standart Kesesatan) dari Mean of

Difference yang dapat diperoleh dengan rumus :

SEMD = SDD

SDD = Devisi Standart dari perbedaan skor variable 1 dan skor

variabel II, yang dapat diperoleh dengan rumus:

(

)

N= Number of Clases

Rumus ini digunakan dalam menghitung t dalam sampel kecil (N

kurang dari 30)45

, Juga rumus di atas sebagai alat hitung data untuk

mengetahui peningkatkan pemahaman siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong dalam pembelajaran Imla’ setelah mengunakan kolaborasi

Cooperative Learning dan metode Herbart.

45

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT.Raja Grafindo

Persada,2011), hlm. 305-306

36

H. Sismatika Pembahasan

Agar membentuk suatu pembahasan yang utuh dan terarah, maka penulis

mensajikan tiga sistematika pembahasan sebagai gambaran umum skripsi, yaitu:

1. Bagian Muka,memuat : halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,

halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata

pengantar, daftar isi, dan daftar lampiran

2. Bagian isi, memuat :

Bab I : berisi tentang pendahuluan yang memuat latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka kerangka

teori, metode penelitian, hipotesis dan sistematika pembahasaan;

Bab II : berisi tentang gambaran umum Madrasah Tsanawiyah Negeri

Pundong Bantul Yogyakarta yang terdiri dari letak geografis, sejarah

bediri dan perkembangannya, struktur organisasi, keadaan guru, siswa dan

karyawan, serta kondisi sarana dan prasarana yang dimiliki;

Bab III : berisi tentang laporan hasil kolaborasi Cooperative Learning

dengan metode Herbart dalam pembelajaran Imla’ yang mencangkup

deskripsi data, dan anlisis hasil dari penelitian;

Bab IV : berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan kata penutup

3. Bagian akhir, meliputi daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

37

BAB II

GAMBARAN UMUM MTs NEGERI PUNDONG BANTUL

A. Letak Geografis

MTs Negeri Pundong secara geografis terletak di Dusun Grudo Desa

Penjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul tepatnya Jalan Parangtritis

Km. 19 Dusun Grudo RT 1 Kelurahan Panjangrejo kecamatn Pundong Kabupaten

Bantul Yogyakarta. Letak MTs Negeri Pundong berada di antara pemukiman

warga dan dekat dengan sentra industri gerabah Pundong. Dilihat dari segi

transportasi MTs Negeri Pundong cukup strategis dan dapat dijangkau kendaraan

umum karena hanya kurang lebih 300 m dari jalan parangtritis.

Adapun perincian identitas MTs Negeri Pundong sebagai berikut :

Identitas Madrasah

1) Nama Madrasah : MTs N Pundong Bantul

2) Alamat/Desa : Grudo, Panjangrejo

- Kecamatan : Pundong

- Kabupaten : Bantul

- Propinsi : Daerah Istimewa Yogyakarta (Kode

Pos 55771)

- Nomor Telepon : 02747494474

3) Nama Yayasan **) : -

4) Satus Madrasah **) : Negeri

5) SK Kelembagaan : Nomor 16/1978 Tanggal : 16 Maret

1978

38

6) NSS : 211340204004

7) Tipe Madrasah : -

8) Tahun didirikan/ beroperasi : 1960

9) Status tanah : Bersertifikat

10) Luas Tanah : 5.205 m2

11) Nama Kepala Madrasah : Drs. Sutoyo

12) No SK Kepala Madrasah : W1/Ib/Pt/53/2a/2005

13) Masa Kerja KS : 1 Tahun ( di Madrasah ini )

14) Nomor Rekening/ Nama Bank : 0108637028/BNI Cabang Bantul

33-2

MTs N Pundong juga memiliki keunggulan lain yaitu lingkungan yang

kondusif untuk belajar karena jauh dari keramaian kota dan berada di lingkungan

perumahan warga sehingga kegiatan belajar dan mengajar tetap aman dan

nyaman. Adapun batas wilayah MTs N Pundong yaitu:

Sebelah Barat : Dusun Jamprit RT 1

Sebelah Timur : Dusun Grudo RT 1

Sebelah Selatan : Dusun Trobong

Sebelah Utara : Dusun Grudo RT 1 dan Dusun Jamprit RT 1

B. Sejarah Singkat

Pada Tahun 1965 Kiai Muh Uzaer bersama tokoh-tokoh agama di Kecamatan

Pundong merasa prihatin melihat kondisi masyarakat Islam yang mempunyai

pendidikan agama yang masih rendah. Maka, Pada tanggal 1 Agustus 1965

39

didirikanlah madrasah Pendidikan Guru Agama Nadhatul Ulama (PG NU) di

Dusun Grudo, Panjangrejo, Pundong, Bantul, Yogyakarta. Kemudian dibangunlah

gedung sederhana dengan ukuran 4 X 9 m di atas tanah milik Pak Kodari seluas

550 meter persegi milik Pak Kodari.

Pada tahun 1968, PGA NU diusulkan kepada pemerintah agar statusnya

berubah menjadi PGA Negeri. Upaya itu berhasil; dengan keluarnya Surat

Keputusan Menteri Agama RI Nomor 161/1969 tertanggal 14 November 1969.

Mulai saat itulah PGA NU berubah statusnya menjadi Pendidikan Guru 4 tahun

Pundong.

Dengan adanya kebijaksanaan pemerintah tentang pembatasan madrasah-

madrasah keguruan pada tahun 1978, mengakibatkan PGA 4 tahun Pundong

berubah statusnya menjadi Madrasah Tsanawiyah Negeri Pundong dan disingkat

MTs N Pundong. Perubahan status ini dikuatkan dalam SK Menteri Agama RI

Nomor 16/1978 tertanggal 16 Maret 1978.

Pada tahun 1975 pemerintah mengeluarkan Surat Keputasan Bersama 3

Menteri (Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam

Negeri) Nomor 6/1975, nomor 037/U/1975 dan Nomor 38/1975. SKB tiga

menteri itu memungkinkan MTs N Pundong sama statusnya dengan madrasah

umum lainnya. SK Bersama tersebut menerangkan :

1. Ijazah MTs N sama dengan madrasah umum (SLTP) lainnya.

2. Siswa MTs N dapat melanjutkan ke madrasah umum setingkat lebih atas

(SMU) dan lainnya yang sederajat.

3. Siswa MTs N dapat pindah ke madrasah umum (SLTP) yang setingkat.

40

Para tokoh yang merintis berdirinya PGA NU (cikal bakal MTs N Pundong)

adalah :

Penasehat : Kyai Muh Uzaer (Almarhum)

Ketua : M Ruri Albani (almarhum)

Wakil Ketua : Muh Marzuqi

Sekretaris : M Ruslan

Bendahara : M Muthohar (Almarhum)

Pembantu Umum : 1. M Idris

2. Abdul Syakur

3. Syahroni (Almarhum)

4. Muhyiddin (Almarhum)

5. M Tachsis.46

Tabel 1

Daftar Kepala Madrasah MTs N Pundong

No Nama Kepala Madrasah Nama Madrasah Masa Bakti Keterangan

01 Drs. Sukamto PGA NU 1965 – 1971 Almarhum

02 M Ruslan, B.A. PGA 4 Th. Pundong 1971 – 1976

03 M Dasran, B.A. MTs N Pundong 1976 – 1984 Kepsek I

04 M Syaibani MTs N Pundong 1984 - 1994 Kepsek II

05 Drs. Asroruddin AR MTs N Pundong 1994 – 1996 Kepsek III

06 Drs. H Munawir AF MTs N Pundong 1996 - 1999 Kepsek IV

07 Drs. Suratman MTs N Pundong 1999 - 2001 Kepsek V

46

Dokumentasi Tata Usaha MTs N pundong

41

08 M Hani, B.Sc MTs N Pundong 2001 - 2004 Kepsek VI

09 Mulyadi, S.Pd. MTs N Pundong 2004 - 2006 Kepsek VII

10 Drs. Paiman MTs N Pundong 2006 - 2009 Kepsek VIII

11 Hj. Sri Pangatun, S.Pd MTs N Pundong 2009 - 2011 Kepsek IX`

12 Drs. Sutoyo MTs N Pundong 2011- Kepsek X

C. Visi dan Misi serta Tujuan

1) Visi Madrasah

Membentuk siswa menjadi :

Mandiri, Unggul, Trampil, Islami, Alim, Rajin dan Amanah ( MUTIARA)

2) Misi Madrasah

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara aktif, kreatif,

efektif, inovatif, menyenangkan dan mencerahkan, sehingga siswa

dapat berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimiliki.

b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga madrasah.

c. Membekali siswa dengan Life skill/ketrampilan.

d. Menghidupkan pendidikan berruh Islam, menggiatkan ibadah,

memperteguh keimanan dan berakhlakul karimah.

e. Memadukan penyelenggaraan pendidikan agama Islam dengan

pendidikan umum.

f. Menyelenggarakan pendidikan yang berbudaya tinggi dan Islami.

42

g. Menerapkan manajemen yang partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga madrasah dan komite madrasah.

h. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi

dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara lebih optimal dan dapat

dipercaya.47

D. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi MTs N Pundong adalah sebagai berikut :

Kepala madrasah : Drs. Sutoyo

Kepala Urusan Tata Usaha : Isti Wahyuni, S.Pd

Waka Kurikulum : Yuli Marhaeni, S.Pd

Waka Kesiswaan : Sugeng Muhari, S.Pd. SI

Waka Urusan Sarpras : Hj. Siti Zaenab, S.Pd

Waka Humas : Drs. Sutanto

Kepala LAB TIK : Etik Susti Sumarni, S.Pd

Kepala Perpustakaan : Siwi Kusrahayuni, S.Pd

Kepala LAB Bahasa : Drs. Rusmantara

Kepala LAB IPA : Nur Siwi Dasawati, S.Pd

Pembina OSIS I : Sudiyati

Pembina OSIS II : Joko Purwanto, S.Pd

Wali Kelas VII A : Sudiyati

Wali Kelas VII B : Ngadirah, S.Pd.I

47

Dokumentasi Tata Usaha MTs Negeri Pundong

43

Wali Kelas VII C : Etik Susti Sumarni, S.Pd

Wali Kelas VII D : Ari Andaryati, S.Pd

Wali Kelas VII E : Sulaimah, S. Pd. I

Wali Kelas VIII A : Sri Astuti Budiasih, S.Pd

Wali Kelas VIII B : Ruri Swandari Murti, S.Pd

Wali Kelas VIII C : Siwi Kusrahayuni, S.Pd

Wali Kelas IX A : Wijiyati, S.Pd

Wali Kelas IX B : Umi Janatun, BA

Wali Kelas IX C : Istinah, S.Pd

Wali Kelas IX D : Rohmawati, S.Ag48

E. Guru dan Karyawan

Jumlah keseluruhan guru adalah 29 orang yang terdiri dari beberapa orang

yang berpendidikan diploma dan yang lainnya berpendidikan strata satu. Dari

keseluruahan jumlah tersebut, 27 diantaranya adalah berstatus sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS) dan 1 diantaranya berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT)

di MTs N Pundong. Dari total guru yang ada, 26 guru diantaranya telah lulus

sertifikasi guru. Sedangkan untuk karyawannya berjumlah 6 orang. Adapun nama-

nama guru dan karyawan MTs N Pundong sebagai berikut :

48

Dokumen Surat Keputusan Kepala Sekolah MTs Negeri Pundong TA 2012-2013

44

Tabel 2

Nama-nama guru dan karyawan MTs N Pundong 2012-2013

No. Nama & NIP Gol/

ruang

Jabatan

guru

Bidang Studi

1 Drs. Sutoyo IV/a Pembina Kepala Madrasah

Kepala Madrasah 19620604 198303 1 002

2 Drs Sutanto IV/a Pembina Kertangkes,

Waka Humas 19680615 199403 1 005

3 Drs. Sumeh Suhartanto IV/a Pembina BK

19641230 199403 1 001

4 Umi Janatun, BA IV/a Pembina Aqidah Akhlak,

Wali Kelas IX B 19580616 198703 2 002

5 Yuli Marhaeni, S. Pd IV/a Pembina Matematika ,

Waka Kurikulum 19690726 199202 2 001

6 Rohmawati, S. Ag IV/a Pembina IPA

Wali Kelas IX D 19700528 199503 2 001

7 Istinah, S. Pd IV/a Pembina Bahasa Inggris

Wali Kelas IX C 19661225 199203 2 005

8 Sulaimah, S. Pd.I IV/a Pembina Fiqih

Wali kelas VII E 19570327 199203 2 001

9 Etik Susti Sumarni, S. PD IV/a Pembina PKn, IPS

Wali Kelas VII C

Kepala Lab. TIK

19680715 199303 2 001

45

10 Ari Andaryati, S. Pd IV/a Pembina IPA

Wali Kelas VII D 19690211 199403 2 002

11 Nur Siwi Dasawati, S. Pd IV/a Pembina IPA, Kepala Lab.

IPA

Staf Kurikulum

19670303 199403 2 002

12 Drs. Rusmantara IV/a Pembina Bahasa Indonesia

Kepala Lab.

Bahasa

19671204 199903 1 002

13 Ngadilan, S. Pd IV/a Pembina Penjaskes

Staf Sarpra 19700903 199903 1 001

14 Ngadirah, S. Pd. I IV/a Pembina Quran Hadits

Wali Kelas VII B 19690712 199403 2 002

15 Jumanudin, M. Pd.I III/d Guru

dewasa

Bahasa Arab

19690923 199803 1 006

16 Hj. Siti Zaenab, S. Pd IV/a Guru

Pembina

PKn, IPS

Waka Sarpra 19620706 198502 2 003

17 Wijiyati, S. Pd IV/a Guru

Pembina

Matematika

Walikelas IX A 19701205 199412 2 002

18 Sulistriyani, S.Pd IV/a Guru

Pembina

IPS

19720327 199803 2 001

19 Sri Astuti Budiasih, S.Pd IV/a Guru

Pembina

Matematika

Wali Kelas VIII A 19670724 199412 2 005

46

20 Sudiyati III/d Guru

Dewasa

Tk I

Matematika,

Bahasa Jawa, Wali

Kelas VII A,

Pembina Osis

195704 198502 2 001

21 Muntaha, S.Pd III/c Guru

Dewasa

Bhs Indonesia,

Koordinator

keagamaan

1961921 200312 1 002

22 Sugeng Muhari, S. Pd. SI III/c Guru

Dewasa

Matematika,

Waka Kesiswaaan 19800315 200501 1 001

23

Joko Purwanto, S. Pd III/c Guru

Dewasa

Bahasa Inggris,

Pembina Osis

19800610 200501 1 006

24 Suharmanto, S. Pd III/c Guru

Dewasa

IPA

Staf Kurikulum 19701225 200312 1 001

25 Siwi Kusrahayuni, S. Pd III/a Guru

Madya

PKn, Kep. Perpus,

Wali Kelas VIII C 150425161

26 Sri Suratmini, S. Pd BK BK, Bahasa Jawa,

Staf Perpustakaan

27 Yeni Fathanah, S. Ag III/a Guru

Madya

SKI

Bendahara BOS 19720823 200710 2 003

28 Ruri Swandari Murti, S. Pd

19810915 200710 2001 III/a Guru

Madya

TIK, Wali Kelas

VIII B

47

Daftar karyawan

No. Nama Gol/ruang Jabatan

1 Isti Wahyuni, S. Pd III/d Kepala TU

19720521 199803 2 001

2 Haryana III/b Bendahara Madrasah

19620104 198903 1 001

3 Rohmat Riyadi III/b Staff sub bag ortala dan

kepegawaian 19610327 198703 1 002

4 Muhani III/b Staff sub bag ortala dan

kepegawaian 11111111 111111 1 000

5 Tri Lestari III/b Staff sub bag ortala dan

kepegawaian 19650824 198711 2 001

6 Endarti PTT Staff TU 49

F. Siswa

Latar belakang siswa MTs N Pundong bukanlah tipikal siswa kota pada

umumnya, tetapi tipikal siswa desa. Sebagian besar dari mereka berasal dari

keadaan ekonomi menengah ke bawah, yang orang tuanya bermata pencaharian

sebagai buruh Petani. Meskipun ada beberapa yang orang tuanya sebagai pegawai,

baik swasta maupun negeri. Siswa-siswi MTs N Pundong secara keseluruhan

mempunyai perilaku yang baik sesuai dengan tata krama yang berlaku, meskipun

terdapat beberapa siswa yang harus mendapatkan perhatian lebih. Rata-rata siswa

49

Dokumentasi Tata Usaha MTs Negeri Pundong

48

mematuhi peraturan madrasah yang berlaku. Beberapa siswa ada yang berlatar

belakang pendidikan dari Madrasah Ibtidaiyah (MI). Namun tidak sedikit yang

berasal dari Sekolah Dasar umum. Secara fisik tampilan seluruh siswa sama

dengan seragam madrasah pada umumnya. Hari senin-selasa: berseragam biru-

putih, hari rabu-kamis: berseragam identitas yang berwarna cokelat muda, dan

pada hari jumat-sabtu berseragam batik khusus MTs N Pundong. Mungkin

perbedaan sedikit terlihat dengan gaya beberapa siswa dalam mengenakan jilbab

dan sedikit aksesoris yang menandakan usia perkembangan transisi dari anak-

anak menuju dewasa begitu pula yang laki-laki terdapat yang model potong

rambutnya ala korea sehingga hasil akhir dipotong ulang oleh pihak Bimbingan

Konseling (BK)MTs Negeri Pundong bapak Sumeh Suhartanto 50

.

Adapun data jumlah siswa MTs N Pundong adalah sebagai berikut :

Tabel 3

Jumlah Siswa MTs N Pundong T.A 2012-2013

No Kelas L P Total

Per-Kelas Per-Tingkatan

1 7A 10 12 22 110

2 7B 10 12 22

3 7C 10 12 22

4 7D 10 12 22

5 7E 11 11 22

Jumlah 51 59

50

Hasil Observasi Peneliti pada saat PPL-KKN Integratif UIN 2012

49

4 8A 7 9 16 50

5 8B 6 11 17

6 8C 8 9 17

Jumlah 21 29

8 9A 6 9 15

60

9 9B 6 9 15

10 9C 6 9 15

11 9D 6 9 15

Jumlah 24 36

Total 96 124 220

G. Sarana dan Prasarana

Sarana dan Prasarana yang dimiliki MTs N Pundong tergolong lengkap.

Bangunan gedung yang baru sejak tahun 2006 pasca gempa memiliki bentuk yang

ideal untuk proses belajar mengajar. Hal itu dapat dilihat pada bangunan gedung

yang representative, semua lantai baik dalam kelas maupun ruangan lain sudah

berlantaikan keramik. Masing-masing ruang kelas berukuran antara 7 x 6 meter.

Setiap kelas telah dipasang kipas angin yang terpasang ditengah-tengah ruangan.

Ventilasi maupun pencahayaan dalam ruangan kelas cukup baik. Ruang guru laki-

laki dan perempuan telah dipisahkan, begitu juga dengan ruang tata usaha. Sarana

dan prasarana yang dimiliki madrasah sudah sangat memadai untuk

keberlangsungan proses belajar mengajar jaman sekarang. Selain sudah

tersedianya peralatan audio visual sebagai pendukung proses pembelajaran, hal

50

tersebut dibuktikan dengan sudah tersedianya peralatan ekstrakurikuler yang

lengkap untuk tingkat Madrasah Tsanawiyah. Adapun peralatan ekstrakurikuler

yang dimaksud adalah perangkat alat drum band, perangkat alat band, dan mesin

jahit. Meskipun kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya sebatas itu saja. Halaman

madrasah dipergunakan untuk lapangan basket, sepak bola dan bola voli. Halaman

yang dikelilingi bangunan telah ditanami beberapa pohon perindang sehingga

tampak teduh dan hijau. Berdasarkan akreditasi madrasah pada tahun 2009, MTs

N Pundong termasuk madrasah yang mempunyai akreditasi “A”. Secara umum

sarana dan prasarana yang terdapat pada MTs N pundong tergolong lengkap dan

memenuhi standar minimal operasional madrasah. Adapun rincian sarana dan

prasarana di MTs N Pundong adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Daftar Sarana dan Prasarana MTs N Pundong

No Nama Jumlah

1 Mushalla 1

2 Ruang Kepala Madrasah 1

3 Ruang Guru 2

4 Ruang TU 1

5 Ruang Kelas 12

6 Ruang Perpustakaan 1

7 Ruang Laboratorium MIPA 1

8 Ruang Laboratorium Komputer 1

9 Ruang Laboratorium Bahasa dan Audio Visual 1

51

10 Ruang UKS 2

11 Ruang BK 1

12 Ruang OSIS + Koperasi 1

13 Ruang Drum Band 1

14 Ruang Studio Musik 1

15 Tempat Kendaraan Guru 1

16 Tempat Kendaraan Siswa 2

17 Gudang 2

18 Toilet Putra/Putri 8

19 Toilet Guru 4

20 LCD 2

21 Kantin 2

22 Lapangan Olah Raga 1

23 Apotek Hidup 1

24 Ruang PU 1

H. Proses KBM dan Ekstrakurikuler

Proses Kegiatan Belajar Mengajar di MTs N Pundong layaknya sekolah

yang lain pada umumnya. Proses KBM dilaksanakan pada hari Senin sampai

Sabtu. Pada hari Senin sampai Sabtu, kecuali hari Jum‟at, proses KBM

dilaksanakan pada pukul 07.00 sampai 13.10 WIB. Pada hari Jum‟at proses KBM

dilaksanakan pada pukul 07.00 sampai 11.00 WIB. Sebelum dimulainya proses

KBM, siswa-siswi MTs N Pundong diwajibkan melaksanakan sholat dhuha secara

52

berjama‟ah. Pelaksanaan shalat dhuha dilaksanakan di Mushala MTs N Pundong

Bantul yang dipimpin oleh Bapak Guru. Pelaksanaan shalat dhuha dimulai pada

pukul 06.45 WIB, sehingga siswa diwajibkan sampai ke MTs N Pundong sebelum

jam 06.45 WIB. Setelah siswa-siswi melaksanakan shalat dhuha, mereka masuk

kelas untuk melaksanakan tadarus bersama dipimpin oleh bapak/Ibu Guru yang

mengajar pada jam pelajaran pertama. Pada siang hari, seluruh warga madrasah

melaksanakan sholat dhuhur secara berjamaah yang dilaksanakan pada pukul

12.00 sampai 12.30 WIB.

Ekstrakurikuler di MTs N pundong termasuk lengkap. Jenis ekstrakurikuler

yang ada di MTs N Pundong terbagi menjadi dua, yaitu ekstrakurikuler wajib dan

ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler yang termasuk wajib adalah Pengenalan

dan pembelajaran baca tulis Alquran (Iqro’’) dan Pramuka. Sedangkan

ekstrakurikuler yang termasuk pilihan antara lain : Bahasa Arab, drum band,

group band, bola voli, tenis, catur, Sepak bola, Rebana.

Adapun pembagian harinya sebagai berikut :

Jam 13:25-14:45

Hari/Kelas VII VIII IX

Senin Iqra’ Catur Les UN

Selasa Iqra’ bola voli Les UN

Rabu Iqra’ Bhs. Arab Les UN

Kamis Iqra’ Bhs. Arab Les UN

Jumat Simaan Al-Quran atau membaca Al Bardzanji

(Khusus Putri ) jam 12:00-selesai

Sabtu Iqra’ group band Les UN

53

Jam 15.30-16:30

Hari/Kelas VII VIII IX

Senin - Les UN

Selasa Tenis Les UN

Rabu Pramuka Les UN

Kamis Rebana Les UN

Jumat Sepak Bola

Sabtu drum band

Demikian garis besar tentang Kegiatan Belajar Mengajar dan Ekstrakulikuler.

54

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penerapan kolaborasi Cooperative Learning dengan metode Herbart

dalam pembelajaran Imla’ siswa kelas VII A di MTs Negeri Pundong

Bantul

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti di MTs Negeri

Pundong ini mempunyai tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman

siswa kelas VII A dalam belajar Imla’ dengan mengunakan kolaborasi

metode Herbart dengan Cooperative Learning. Penelitian ini dilakukan

dengan tiga siklus. Penelitian mulai berlangsung pada hari rabu, tanggal 14

November 2012, kemudian dilanjutkan siklus II dan III pada tanggal 21, dan

28 pada bulan yang sama yaitu November tahun 2012.

Penelitian dilaksanakan dengan cara bertahap dan saling berkaitan

antara siklus satu dengan yang lainnya, hal ini bertujuan agar hasil yang di

dapat sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun kelas yang digunakan dalam

penelitian ini hanya satu kelas yaitu kelas VII A yang berjumlah 22 siswa,

yang terdiri dari 10 siswa dan 12 siswi yang berasal dari Sekolah Dasar

sebanyak 18 dan 4 siswa berasal dari Madrasah Ibtidaiyah.

Pembelajaran bahasa Arab di kelas VII A sesuai dengan jadwal

Tahun Ajaran 2012/2013 Semester Ganjil jatuh pada hari rabu pada jam

pertama yaitu pukul 07.00-08.20 tetapi sesuai dengan keputusan kepala

sekolah 10 menit pertama digunakan untuk membaca Al-Quran juz 30 guna

55

menanamkan rasa cinta dan menanam moral bagi anak didiknya dan guru jam

pertama harus memimpin bacaan Al-Quran. Dalam pelaksanaanya guru

masuk ke dalam kelas setelah Shalat Dhuha yang dilaksanakan pada pukul

06.45.

Sebelum peneliti menerapkan kolaborasi metode Herbart dengan

Cooperative Learning yang akan digunakan untuk meningkatkan kepahaman

siswa dalam pembelajaran Imla’ jenis Manqul terlebih dahulu melakukan

Pre-test untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul.

Tabel 5

Hasil nilai Pre-test siswa kelas VII A MTs N Pundong

No Nama Pre test

1 Aditya Pribadi 30

2 Alfian Wibisono 25

3 Apri Suryatiningsih 45

4 Arini Hidayati 35

5 Dzayyit Nur R 35

6 Ery Aprianto 40

7 Ery Setiawan 25

8 Fitri Alfaini 35

9 Ida Ayu Nursanti 25

10 Ika Rismintari 30

11 Irfan Fachrurozi 30

12 Meilan Wulandari 35

13 Noviani Khasanah 35

14 Retnoayu Kumaladewi 40

15 Reynaldi 30

16 Senia Cincinati 40

17 Sevia Pratiwi 35

18 Tuti Afriyanti 50

`19 Ulya Khikmawati 45

20 Yuli Mulyanto 35

21 Yusuf Syah Putra 30

22 Zudi Sakuri 30

56

Setelah diperoleh nilai Pre-test dan rata-rata nilainya adalah

39,55. Selanjutnya peneliti mengadakan treatment yaitu melaksanakan

pembelajaran Imla’ dengan menggunakan kolaborasi metode Herbart

dengan Cooperative Learning di kelas VII A yang berjumlah 22 peserta

didik.

Selama penelitian dilapangan, treatment ini hannya dapat

dilakukan sebannyak tiga kali tatap muka dengan durasi waktu masing-

masing 2x40 menit (2 jam pelajaran) dan dilaksanakan pada pembelajaran

formal yaitu hari Rabu disetiap minggu dengan berurutan.

Adapun paparan data secara detail hasil penelitian, sebagai berikut :

1. Siklus I

a. Perencanaan (Plan)

Sebelum melakukan tindakan, peneliti berkonsultasi terlebih

dahulu dengan guru mata pelajaran bahasa Arab MTs N Pundong

mengenai prosedur pengajaran Imla’ yang biasaya dilakukan dan

bagaimana baiknya pelajaran Imla’ untuk diterapkan pada kolaborasi

metode Herbart dengan Cooperative Learning yang akan penulis

laksanakan pada siklus pertama di kelas VII A MTs Negeri Pundong.

Jumlah 760

Tertinggi 50

Terendah 25

Rata-rata 34,54

57

Sebagaimana yang diucapkan beliau bapak Jumanudin

dikediamannya, beliau berpesan ketika dalam praktek penelitian teks

bacaaan yang digunakan jangan terlalu panjang, kawatirnya waktu

pembelajaran habis untuk menulis, untuk teks bacaannya bisa

menggunakan teks yang ada di buku paket kelas VII dan ketika

membuat kelompok-kelompok belajar jangan terlalu besar, 4 sampai 5

siswa saja.

Adapun pelaksanaan pertama dilaksanakan pada hari

Rabu sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Arab di kelas VII

A, saat ini tanggal 14 November 2012. Sebelum melaksanakan

pembelajaran penulis membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) terlebih dahulu. RPP ini dibuat oleh

penulis digunakan sebagai acuan dalam melakukan

pembelajaran dan materi pada setiap pertemuannya. Penulis

juga akan melakasanakan Post-test disetiap akhir

pertemuannya agar bisa mengetahui perubahan dari

pembelajaran Imla’ dengan menggunakan kolaborasi

Coopertive Learning dengan metode Herbart, khusus dsiklus

pertama ini, penulis juga mengadakan Pre-test diawal sebelum

penulis melakukan pembelajaran.

b. Tindakan (Act)

Pada siklus pertama ini, sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh penulis dan sesuai materi

58

yang telah tercantum dalam RPP adalah cara penulisan tanda baca

(ḥarakat) baik fathāh, kasrah, ẓhamah, fathatain, kasrahtain,

ẓhamahtain dan sukun serta cara penulisan huruf س،ش،ط،ظ،ص،ض

yang diaplikasikan dalam sebiah teks yang berjudul التلميذ .

Sebelum melaksanakan pembelajaran, tepat pada pukul 07.00

penulis yang telah diberikan izin dan didamping oleh guru bahasa

Arab langsung membuka pembelajaran dengan ucapan salam yang

diikuti oleh para siswa dengan jawaban salam yang lantang,

selanjutnya penulis memimpin membacaan Al Quran juz 30 atau

biasa di sebut Juz „Amma yang telah menjadi jadawal rutin sebelum

melaksanakan pelajaran pertama pada jam pertama selama 10 menit,

tepatnya membaca surat Al- fil sampai At-Takatsur yang dilanjutkan

dengan pembacaan presensi untuk mengetahui siapa yang tidak masuk

pada pertemuan kali ini, alhamdulilah hasilnya Nihil yang artinya

berangkat semua.

Sebelum melakukan pembelajaran penulis terlebih dahulu

memaparkan tujuan dan memberikan gambaran secara umum tentang

pembelajaran Imla’ dengan menggunakan kolaborasi Coopertive

Learning dengan metode Herbart yang akan dilaksanakan pada

pertemuan pertama dan berikutnya, karena para siswa belum tahu dan

belum pernah melakukan pebelajaran Imla’ menggunakan kolaborasi

Coopertive Learning dengan metode Herbart.

59

Tidak lupa penulis juga memberikan Apperepsi kepada siswa,

yaitu mempersiapkan pikiran murid untuk menerima ilmu

pengetahuan yang akan kita sampaikan dengan cara menanyakan

kabar mereka dan menjelaskan tentang pentingnya bisa menulis

bahasa Arab karena pembeda antara siswa Madrasah Tsanawiyah

(MTs) dan Sekolah menengah Pertama (SMP) dititik bisa tidaknya

menulis dan membaca bahasa Arab. Selain itu Apperersi ini adalah

langkah awal yang digunakan dalam metode Herbart.

Setelah itu penulis langsung memberikan bahan baru yaitu

tentang penulisan ḥarakat serta huruf س،ش،ط،ظ،ص،ض di papan

tulis satu persatu, sekaligus memberikan hubungan bahan seperti

memberikan gambaran bentuk tanda bacanya (ḥarokat) dengan garis

miring yang ditulis dari atas kemudian turun kebawah ketika menulis

fatahah dan kasrah, begitu juga ketika menulis huruf س, ش seperti

mengambar gigi dan ط seperti kaki badut yang pake sepatu dan

ketika ش dan ظ tinggal dikasih titik saja, hubungan bahan ini sifatnya

bebas dalam mengaitkan pengetahuan umum yang siwa miliki karena

tujuan hubungan bahan ini agar siswa itu selalu ingat dengan bahan

baru yang baru saja disampaikan oleh penulis. Pada saat pemberian

bahan baru dan hubungan bahan kondisi para siswa masih terdapat

siswa yang tidak begitu menghiraukan diantaranya Reynaldi yang

duduk berdampingan dengan Zudi Sakuri.

60

Setelah penulis memberikan bahan baru dan hubungan baru

semua sesuai dengan RPP, penulis menyampaikan kesimpulan siklus

pertama ini, dengan cara mengulang inti pembicaraan yang tadi telah

penulis ucapkan. Kemudian penulis memperintahkan para siswa untuk

membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa untuk

mempraktekan apa yang telah didapatkannya dengan cara menyalin

teks yang berjudul التلميذذ yang telah penulis siapkan, hal ini sesuai

dengan pedoman pendekatan pembelajaran Cooperative Learning dan

pembelajaran Imla Manqul bagi pemula.

c. Pengamatan (Observe)

Pelaksanaan pada Siklus I siswa mulai menyesuaikan diri

terhadap metode baru yang telah diterapkan oleh peneliti. Kondisi

kelas lebih hidup dan siswa lebih aktif dan lebih antusias dalam

belajar. Peneliti mengarahkan pada para siswa untuk berkumpul sesuai

kelompok yang sudah ditentukan oleh peneliti untuk menyalin teks

bacaan yang sudah disediakan oleh peneliti. Setelah parasiswa

berkelompok dan menerima teks bacaan yang harus disalin mereka

serentak diam mengerjakannya walau pada awalnya ketika pembagian

kelompok mereka ramai untuk memilih teman yang akan menjadi

teman satu kelopoknya.

Tidak lama setelah kondisi tenang terdapat siswi yang

memberanikan diri bertanya, Arini Hidayati namanya. kondisi sesekali

rame karena keaktifan siswa bertannya tentang pelajaran yang belum

61

mereka pahami. Mereka sangat antusias dengan metode yang peneliti

terapkan dalam pembelajaran Imla’, itu bisa dilihat dari adanya siswa

bernama Alfian bertanya tentang perbedan huruf س dan ش, Arini

Hidayati yang bertanya tentang penulisan harokat dhomahtain dan

sukun sedangkan Senia Cincinati yang bertanya tentang penulisan

huruf ها tapi sayang pertnyaan ini belum saatnya ditanyakan karena

yang dibelajari, jadi penulis menjawab “untuk huruf هاakan dibahas

pada kesempatan berikutnya”. Tetapi beberapa siswa yang masih

merasa bingung untuk mengikuti proses pembelajaran terbukti dengan

pertanyaan yang dilntarkan oleh siswi yang bernama Ida Ayu Nursanti

“pak, ini ngerjainnya bagaimana ?”, peneliti langsung mendekati dan

memberikan penjelasan kepadanya agar bisa mengerjakan dan dengan

harapan pada siklus kedua nanti tidak ada siswa yang masih bingung

tentang metode yang diterapkan oleh peneliti.

Setelah para siswa diskusi dan mengerjakannya sudah selesai

penulis memerintahkan kepada siswa yang telah menyelesaikan

mengerjakan tugas segera dikumpulkan dan penulis sembari

memberikan pertanyaan ulang tentang pembelajaran yang baru saja

dilalui, banyak dari mereka merespon pertanyaan yang dilontarkan

oleh peneliti kepada mereka apa yang diajarkan pada pertemuan

berikutnya dan ada juga yang mengusulkan huruf ر yang dilontarkan

oleh Tuti Afriyanti dan ج oleh Yuli Mulyanto. Sehingga dari masukan

62

dari para siswa, peneliti pada pertemuan berikutnya akan mengulas

bagaimana caranya menulis huruf (ج،ح،خ،ر،س،ه).

Tidak terasa 2 jam pelajaranpun selesai beberapa tahap pun

sudah berlalu, penulis juga memberikan apresiasi kepada para siswa

karena mereka sudah berperan aktif dalam pembelajaran pada siklus

pertama ini, penulis juga perpesan kepada para siswa agar

mempersiapkan diri untuk pertemuan minggu depan. Terakhir peneliti

menutup pembelajaran dengan bacaan hamdalah bersama-sama

kemudian diakhiri dengan ucapan salam.

d. Refleksi

Setiap pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada setiap

siklusnya peneliti mengakhiri dengan refleksi. Refleksi ini

dilaksanakan setelah pelajaran selesai. Tujuan dari refleksi adalah

untuk mengevaluasi pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran Imla’

dengan menggunakan kolaborasi Cooperative Learning dan Herbart

yang telah dilaksanakan, selain itu untung mengetahui kekurangan dan

masalah-masalah yang muncul untuk diperbaiki pada Siklus

berikutnya.

kolaborasi Cooperative Learning dan Herbart memberikan

suasana yang berbeda dan memberikan kondisi kelas lebih hidup dan

kondusif. Walau awalnya terdapat beberapa siswa yang tidak begitu

memperhatikan tetapi pada saat pembagian kelompok belajar mereka

63

memperhatikan, mengerjakan dan serius dalam menyalin teks bacaan

yang telah disediakan oleh peneliti, Reynaldi namanya. Selain itu

Berdasarkan keseluruan tindakan pada siklus I ini yang

meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Secara

umum pertemuan pada siklus pertama ini telah berjalan dengan baik

sesuai dengan rencana, tetapi terdapat kekurangan dalam pembagian

waktu belajar mengajar sehingga membutuhkan 7 menit lagi dari

waktu normal.

Dari pengamatan peneliti, beberapa siswa juga belum begitu

paham dengan metode yang digunakan dan beberapa meteri yang

diberikan oleh peneliti.

Adapun nilai Pos test siklus I siswa Kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul dalam pembelajaran Imla’ dengan menggunakan

kolaborasi Cooperative Learning dan Herbart sebagai berikut :

Tabel 6

Nilai Post test siklus I siswa kelas VII A MTs N Pundong

No Nama Siklus I 1 Aditya Pribadi 30 2 Alfian Wibisono 30 3 Apri Suryatiningsih 50 4 Arini Hidayati 45 5 Dzayyit Nur R 35 6 Ery Aprianto 45 7 Ery Setiawan 25 8 Fitri Alfaini 40 9 Ida Ayu Nursanti 30 10 Ika Rismintari 30

64

2. Siklus II

a. Perencanaan (Plan)

Setelah peneliti menyelesaikan pembelajaran siklus I, peneliti

bergegas merencanakan pemberlajaran siklus II untuk lebih

membuktikan bahwa kolaborasi Cooperative Learning dan Herbart

dapat meningkatkan kepahaman siswa dalam pembelajaran Imla’,

peneliti selain memperhatikan hal yang sudah terlaksana dengan baik

untuk dipertahankan, peneliti juga memperhatikan apa yang menjadi

kekurangan dalam siklus pertama sehingga dalam pembuatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajan dalam siklus II lebih meningkatkan dalam

segi bahan ajar dan pembagian waktu. Agar dalam pelaksanaan siklus

II dalam pembagian waktunya lebih tepat siswa juga dapat memahami

bahan ajar yang diberikan oleh peneliti dengan sempurna.

11 Irfan Fachrurozi 45 12 Meilan Wulandari 50 13 Noviani Khasanah 45 14 Retnoayu Kumaladewi 45 15 Reynaldi 40 16 Senia Cincinati 45 17 Sevia Pratiwi 40 18 Tuti Afriyanti 50

`19 Ulya Khikmawati 50 20 Yuli Mulyanto 40 21 Yusuf Syah Putra 30 22 Zudi Sakuri 30

Jumlah 870

Tertinggi 50

Terendah 25

Rata-rata 39,54

65

Peneliti sebelum melaksanakan pembelajaran siklus II, peneliti

masih mendapatkan kesempatan berbincang dengan bapak Jumanudin

guru bahasa Arab MTs Negeri pundong, beliau berpesan agar peneliti

memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dan mempertahankan apa

yang telah terlaksana dengan baik, selain itu jika memang siklus III

diperlukan untuk mendukung hasil dari penelitian, peneliti

diperbolehkan melaksanakan siklus III setelah melaksanakan pada

siklus II.

Peneliti juga mempersiapkan bahan uji Post-test yang ke dua

untuk mengetahui meningkat atau tidaknya kemampuan siswa kelas

VII A MTs Negeri Pundong Bantul dalam pembelajaran Imla’.

Adapun Post test kali ini sepertihalnya pada Post test pada siklus I

yaitu menitik beratkan pada menyalin teks bacaan dengan

memperhatikan teknis penulisan yang sesuai dengan qoaid

pembelajaran Imla Manqul tetapi beda dalam tema teks bacaan yaitu

ل ص ف ال .Dalam siklus II peneliti menitik fokuskan pada huruf ،هج،ح،خ،ر،ز

sesuai dengan kesepakatan pada akhir pembelajaran siklus I.

b. Tindakan (Art)

Kegiatan pembelajaran seperti yang sudah direncanakan dalam

Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II dengan skema

yang sama dalam siklus I yaitu membuka pembelajaran dengan salam,

memimpin para siswa membaca Al-Quran saat itu surat Al-Insikoq

66

sampai surat At-Toriq kemudian disusul dengan pembacaan absen

dengan hasil yang sama yaitu nihil yang artinya berangkat semua.

Dalam siklus II peneliti tidak lupa memberikan gambaran dan

tujuan ulang tentang pembelajaran yang akan dilaksanakan pada hari

Rabu, 21 November 2012 yaitu pembelajaran Imla‟ yang

menggunakan kolaborasi Cooperative Learning dan Herbart.

Kemudian dilanjutkan dengan pemberian Apperepsi sebagai stimulus

memepersiapkan keadaan siswa untuk menerima pelajaran dan

merupakan salah satu tahap dari metode Herbart yang harus dilakukan

pada awal sebelum pembelajaran dimulai.

Pada kali ini peneliti menanyakan kabar dan menanyakan

apakah para siswa di rumah mempelajari bahan ajar yang sudah

dibrikan pada pertemuan pertama, para siswa menjawab pertanyaan

pertama dengan lantang dengan jawaban “Alahamdulillah sehat”

tetapi ketika menjawab pertanyaan kedua, hanya seabagian saja yang

menjawab “belajar pak” ada juga yang menjawab “belajar tapi sedikit

pak” dan sebagian lagi tidak menjawab, tanpa menanyakan alasan

peneliti memberikan nasihat agar siapa saja yang ingin bisa, maka dia

harus berusaha. Salah satu usaha bagi siswa yang ingin mempunyai

tulisan bahasa Arab yang bagus harus berlatih dan berlatih agar tangan

kita lemas mudah untuk menulis bahasa Arab, hal ini sebagai

Apperepsi pada siklus kali ini.

67

Setelah melakukan tahap pertama dari metode Herbart yaitu

Apperepsi, peneliti masuk ke tahap kedua yaitu pemberian bahan

baru, peneliti memebrikan gambaran secara rinci bagaimana cara

menulis huruf ج،ح،خ،ر،س،ه, sekaligus memberikan hubungan bahan

huruf-huruf tersebut dengan kehidupan sekitar, seperti halnya ج،ح،خ

untuk lebih mudah mengingatnya peneliti memberikan gambaran

untuk cara menulis ج،ح،خ yaitu bagaikan menulis angka 2 yang di

balik, ketika menulis ر،س peneliti menganjurkan para siswa agar

mengingat bagaimana bentuk dari parang dan cara penulisannya tidak

boleh diatas garis harus dibawah garis dalam buku dan ketika menulis

-berada di tengah ه di ibaratkan membuat lingkaran kecil dan ketika ه

tengah kalimat diibaratkan huruf “b” dalam huruf latin Indonesia.

Tidak lama setelah itu semua, peneliti langsung memberikan

kesimpulan sebelum para siswa menerapkan bahan baru terhadap teks

bacaan dengan Cooperative Learning yang terdiri dari kelompok-

kelompok kecil terdiri dari 4 siswa setiap kelompoknya. Dalam

pembentukkan kelompok-kelompok belajar peneliti tidak lagi

menunjuk siapa teman kelompoknya, peneliti hanya memerintahkan

kepada para siswa agar membentuk kelompok seperti pertemuan

berikutnya tetapi kalu memang ingin ganti teman kelompoknya tidak

masalah asal tidak campur aduk antara laki-laki dan perempuan, para

siswa langsung membentuk kelompok dengan cepat dan rapi.

68

Setelah pembentukan kelompok sedah jadi, giliran peniliti

mendatangi para siswa serambi membegikan lembar teks bacaan yang

terkabung dengan lembar jawab siswa. Setelah dibagikan, siswa pun

langsung antusias untuk segera mengerjakan dengan serius sehingga

keadaan tercipta suasana yang hening kecuali ramai dengan beberapa

pertannyaan dari beberapa siswa yang merasa kesulitan, diantaranya

Ika Rismintari yang bertanya tentang huruf ه , Ery Setiawan bertanya

tentang penggandengan huruf خ ج، sedangkan Ida Ayu Nursanti,

Noviani Khasanah, dan Fitri Alfaini menginginkan persetujuan dari

peneliti apakah tulisan tangan mereka sudah baik apa belum,

kemudian setelah peneliti mendeksti dan melihat tulisan mereka

peneliti meng-iya kan bahwa tulisannya sudah tambah bagus tetapi

harus ditingkatkan lagi agar tulisannya lebih bagus lagi.

Tidak lama kemudian beberapa para siswa satu-persatu mulai

selesai dalam mengerjaskan tugasnya, kemudian penelitipun

menganjurkan kepada mereka agar mengoreksi terlebih dahulu agar

tulisannya benar-benar sudah selesai. Setelah selesai semua peneliti

menanyakan ulang tentang pelajaran hari ini, dari pertanyaan yang

dilontarkan peneliti terdapat beberapa siswa yang mereasa masih kaku

dalam menulis bahasa Arab yaitu Fitri Alfaini, Ery Aprianto dan

Reynaldi, selain itu juga ada yang menggusulkan pertemuan

berikutnya peneliti bisa membahas huruf ي dan و yang dilontarkan

69

oleh huruf Noviani Khasanah, huruf د oleh Retnoayu Kumaladewi,

huruf ع oleh Aditya Pribadi dan huruf ل oleh Ika Rismintari.

Setelah peneliti memberikan apresiasi kepada semua siswa

telah mengerjakan tugasnya secara serius sekaligus memberikan

penjelasan kalau seseorang ingin mmencapai cita-citanya harus

berusaha dengan sungguh-sungguh dan bersabar karena kesuksesan

tidak bisa dicapai dengan waktu yang singkat, selain itu peneliti

menyampaikan tentang rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya akan membahas ،و،ي ع،غ ل،م،د،ذ، , kemudian peneliti

menutup dengan hamdalah dan Salam.

c. Pengamatan (Obsevasi)

Pembelajaran Imla’ yang menggunakan kolaborasi

Cooperative Learning dan metode Herbart pada siklus II ini sudah

mendapatkan respon lebih baik daripada siklus sebelumnya, para

siswa merasa tertantang dan pengin menunjukkan kelebihan dalam

menulis bahasa Arab. Hal ini tidak lepas dari Apperepsi yang di

lontarkan oleh pemeliti pada tahap awal dalam metode Harbart.

Setelah beberapa waktu peneliti telah mengamati selama para

siswa dalam proses mengerjakan tugasnya dalam Cooperative

Learning yaitu menulis ulang teks bacaan yang sudah ditentukan oleh

peneliti. Peneliti mendapati para siswa dalam mengerjakan dengan

antusias, serius dan aktif. Peneliti juga mendapatkan hasil tulisan

mereka lebih bagus dari pada sebelumnya. Hal ini menunjukkan

70

peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran Imla’ jenis

manqul dengan menggunakan kolaborasi Cooperative Learning dan

metode Herbart. Selain itu kolaborasi Cooperative Learning dan

metode Herbart bisa meningkatkan keaktifan dan kerjasama siswa

dalam proses pembelajaran. Selain itu para siswa juga berani

mengusulkan pendapat, terbukti dari para siswa ketika peneliti

menanyakan ulang tentang pelajaran siswa malah mengusulkan huruf

yang akan dibelajari pada pertemuan berikutnya sehingga peneliti

memaparkan bahwa pertemuan berikutnya akan membahas tentang

،و،ي ع،غ ل،م،د،ذ، .

Waktu dalam pembelajarannya pada siklus II terlaksana lebih

baik daripada siklus pertama yang harus menambahakan waktu 7

menit dari waktu yang sudah ditentukan, begitu pula bahan ajar yang

direncanakan terlaksana sesuai rencana.

d. Refleksi (Reflect)

Refleksi Siklus II ini dilakukan pada akhir pembelajaran

dengan tujuan yang sama pada refleksi pada siklus I yaitu melihat dan

menilai tingkat keberhasilan dan kekurangan pada siklus II ini yang

baru dilaksanakan pada pukul 07:00-08:25 pada hari Rabu, 21

November 2012.

Secara umum pelaksanaan umum pembelajaran siklus II sudah

terlaksana sesuai dengan Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran yang

sudah direncanakan baik dilihat dari bahan ajar yang diberikan dan

71

pelaksanaan pembelajaran Imla’ yang dilakuakan dengan kolaborasi

Cooperative Learning dan Herbart. Waktu dalam pembelajarannya

pada siklus II terlaksana lebih baik daripada siklus pertama yang harus

menambahakan waktu 7 menit dari waktu yang sudah ditentukan,

begitu pula bahan ajar yang direncanakan terlaksana sesuai rencana.

Dilihat dari hasil Pos-test siklus II, terdapat peningkatan nilai

rata-rata, dilihat dari nilai rata-rata yang meningkat peneliti meyakini

bahwa terdapat peningkatan dalam pemahaman siwa ketika sudah

melaksanakan pembelajaran Imla’ dengan kolaborasi metode Harbart

dan Cooperative Learning. Adapun nilai Post tes siklus II sebagai

berikut :

Tabel 7

Nilai Pos test siklus II siswa Kelas VII A MTs N Pundong Bantul

No Nama Siklus II

1 Aditya Pribadi 35 2 Alfian Wibisono 30 3 Apri Suryatiningsih 50 4 Arini Hidayati 45 5 Dzayyit Nur R 45 6 Ery Aprianto 55 7 Ery Setiawan 35 8 Fitri Alfaini 50 9 Ida Ayu Nursanti 40 10 Ika Rismintari 40 11 Irfan Fachrurozi 50 12 Meilan Wulandari 50 13 Noviani Khasanah 55 14 Retnoayu Kumaladewi 50 15 Reynaldi 45 16 Senia Cincinati 45 17 Sevia Pratiwi 45 18 Tuti Afriyanti 55

72

3. Siklus III

a. Perencanaan (Plan)

Setelah peneliti melakaukan siklus II, peneliti melaksanakan

siklus III untuk melihat lebih lanjut bagaimana hasil dari kolaborasi

Cooperative Learning dan metode Herbart dalam pembelajaran Imla’.

Seperti siklus-siklus sebelumnya sebelum melaksanakan kolaborasi

Cooperative Learning dan metode Herbart dalam pemebelajaran Imla’

peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terlebih

dahulu, agar pada pelaksanaannya bisa lebih baik dari pada siklus-

siklus sebelumnya walaupun pada siklus–siklus sebelumnya sudah

mendapati tingkat kepahaman siswa VII A MTs Negeri Pundong yang

dilihat dari hasil kerja siswa dalam menyalin teks bacaan yang sudah

dibuat dan disediakan oleh peneliti.

Pada siklus III ini peneliti tidak lagi berkonsultasi dengan guru

bahasa Arab karena siklus III ini merupakan pengembangan dari

siklus-siklus sebelumnya, hal ini dilandaskan atas saran guru bahasa

Arab pada konsultasi siklus ke II, yang mengatakan bahwa ketika

peneliti ingin lagi meneruskan ke siklus III langsung saja membuat

`19 Ulya Khikmawati 55 20 Yuli Mulyanto 40 21 Yusuf Syah Putra 40 22 Zudi Sakuri 50

Jumlah 1005

Tertinggi 55

Terendah 30

Rata-rata 45,68

73

RPP karena hasil dari siklus I dan II hasilnya sudah terlihat

meningkat.

Seperti peneliti sampaikan pada siklus II peneliti pada siklus

III akan memfokuskan cara menulis huruf ل،م،د،ذ،ع،غ،ي. Kemudian

peneliti juga akan melakukan Post-test yang akan dilaksanakan

setelah melaksanakan kolaborasi metode Herbart dengan

Cooperative Learning. Adapun teks bacaan yang akan digunakan

dalam Post test berjudul البيت yang dibuat dan disediakan oleh

peneliti sendiri

b. Tindakan (Act)

Siklus III ini dilaksanakan pada 28 November 2012, tepatnya

pada hari Rabu. Sesuai jadwal hari Rabu jam pertama merupakan

jadwal pelajaran di kelas VII A MTs Negeri Pundong. Peneliti pada

kesempatan kali ini seperti hari-hari sebelumnya yaitu setelah

terlaksanya salat dhuha dan membuka pembelajaran pada pukul 07.01

dengan Salam. Setelah salam dijawab oleh para siswa langsung

mengambil dan membuka Juz „Amma untuk segera dibacany. Peneliti

memimpin bacaan Juz „Amma melanjutkan bacaan hari selasa yaitu

surat An-Naziat.

Kemudian peneliti membaca absensi kelas untuk mengetahui

tingkat kehadiran pada siklus III ini, pada kesempatan kali ini terdapat

satu siswa yang tidak berangkat yaitu Zudi Sakuri dengan tanpa alasan

atau Alpa.

74

Membaca absenpun sudah selesai, sehingga peneliti masuk

kelangkah pertama dalam metode Herbart yaitu Apperepsi. Pada

kesempatan kali ini sebelum memberikan Apperepsi peneliti

bemberikan penjelasan ulang tentang tujuan dan sistem pembelajaran

yang akan dipakai dalam pembelajaran Imla’. Kemudian peneliti

menanyakan keadaan para siswa setelah itu peneliti memberikan

pesan kepada para siswa karena siklus III merupakan pertemuan

terakhir dalam belajar bersama peneliti tentang Imla‟, peneliti

berpesan agar tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, agar tulisan

bahasa Arab para siswa lebih bagus dari sebelumnya, hal inilah yang

menjadi Apperepsi pada pertemuan kali ini.

Setelah dirasa sudah cukup, peneliti langsung memberikan

bahan baru tentang penulisan ل،م،د،ذ،ع،غ،ي dan hubungan bahan

kepada para siswa di papan tulis. Adapun ع،غ diibaratkan sebagai

angka 4 dalam bahasa Arab, د،ذ diibaratkan sebagai pembuatan sudat

90 derajat dan ل sebagai alat pancing serta penulisan ي seperti huruf

“s” yang belakangnya diperpanjang.

Setelah penjelasan selesai, peneliti menyimpulkan materi yang

sudah diberikan kepada para sisiwa sehingga peneliti memberikan

waktu kepada para siswa untuk membentuk kelompok-kelompok kecil

untuk mempraktekkan materi yang sudah diberikan kedalam

pendekatan Cooperative Learning yang terdiri dari 4 siswa dalam satu

75

kelompoknya. Adapun materi teks bacaan yang menjadi bahan ajar

mempraktekan bahan yang sudah diajarkan berjudul الب ي ت.

Tidak lama setelah para siswa selesai menyalin teks bacaan

kedalam kertas tugas serta menggumpulkan menjadi satu, peneliti

menanyakan ulang kepada para siswa tentang bahan baru pada

pertemuan terakhir ini. Peneliti juga memberikan appresiasi kepada

seluruh siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong setelah usai semua

serta peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada para siswa dan

maaf atas kesalahan yang dilakukannya baik sengaja maupun tidak.

c. Pengamatan (Observe)

Setelah melaksanakan siklus III sebagai penelitian terakhir

masih diikuti secara antusias oleh para siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong, selama pembelajaran dan proses pekerjan tugas para siswa

mengikitinya dengan aktif dan tenang, dalam hasil pekerjaan sisiwa

pun ketika dilihat dari hasil kerja siswa yang dilakukan dengan

kolaborasi metode Harbart dan Coopertive Learning hasilnya

mengalami peningkatan, walau peningkatannya tidak seperti pada

siklus II.

Dalam proses pembelajarannya para siswa juga masih

mengalami antusias, keseriusan dalam memperhatikan dan

megerjakan dalam menyalin teks bacaan yang sudah ditentukan oleh

peneliti. Ketika pelaksanaan Cooperative Learning Fitri Alfaini

mengatakan bahawa taks bacaanya sulit ditulis dan Reynaldi

76

menambahakan bahwa teksnya terlalu panjang. Walau seperti itu

selama pelaksanaan penelitian pada siklus III ini berjalan baik sesuai

dengan RPP yang telah dibuat dan direncanakan.

d. Refleksi (Reflect)

Pada refleksi Siklus III ini dilakukan seperti halnya pada

siklus I dan II untuk melihat dan menilai tingkat keberhasilan dan

kekurangan pada siklus III yang telah dilaksanakan.

Secara umum pelaksanaan pembelajaran siklus III sudah

terlaksana sesuai dengan Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran, baik

dilihat dari pelaksanaan pembelajaran Imla’ yang dilakuakan dengan

kolaborasi Cooperative Learning dan Herbart, waktu pembelajaran

maupun bahan yang diberikan.

Situasi siswa pun lebih antusias, serius dan aktif, walau ada

beberapa anak yang merasa teks bacaan pada siklus III ini sulit ditulis,

tetapi dilihat dari hasil Pos-test siklus III setelah melaksanakan

pembelajaran Imla’ dengan kolaborasi metode Harbart dan

Cooperative Learning pemahaman siswa meningkat walau

peningkatanya tidak seperti pada siklus II. Adapun nilai Post tes siklus

III sebagai berikut :

Tabel 8

Nilai Pos test siklus III siswa kelas VII A MTs N Pundong Bantul

No Nama Siklus III

1 Aditya Pribadi 55

2 Alfian Wibisono 55

77

3 Apri Suryatiningsih 70

4 Arini Hidayati 65

5 Dzayyit Nur R 60

6 Ery Aprianto 70

7 Ery Setiawan 55

8 Fitri Alfaini 70

9 Ida Ayu Nursanti 55

10 Ika Rismintari 55

11 Irfan Fachrurozi 60

12 Meilan Wulandari 60

13 Noviani Khasanah 60

14 Retnoayu Kumaladewi 65

15 Reynaldi 60

16 Senia Cincinati 65

17 Sevia Pratiwi 65

18 Tuti Afriyanti 70

` 19 Ulya Khikmawati 70

20 Yuli Mulyanto 60

21 Yusuf Syah Putra 50

22 Zudi Sakuri 0

Jumlah 1295

Tertinggi 70

Terendah 50

Rata-rata 58,86

B. Kemampuan siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong dalam

pembelajaran Imla’ sembelum menggunakan kolaboparsi

Cooperative Learning dengan metode Herbart

Sebelum penulis memaparkan lebih lanjut, penulis akan

memaparkan situasi dan kemampuan siswa VII A dalam pembelajaran

Imla’ sebelum menggunakan kolaborasi metode Herbart dengan

Cooperative Learning. Untuk mengetahui situasi dan kemampuan siswa

VII A dalam pembelajaran Imla’ peneliti menggunakan wawancara untuk

menghasilkan data tersebut. Peneliti berhasil mewawancarai guru bahasa

78

Arab dan beberapa siswa untuk bertanya-tanya tetang situasi dan

kemampuan siswa dalam pembelajaran Imla’ di kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul. Peneliti observasi di kelas VII A, hal ini dilakukan

bersamaan dengan PPL-KKN 2012. Setelah peneliti diijinkan oleh guru

pengampu bahasa Arab Bapak Jumanudin,M.Pd.I, peneliti langsung

mengamati selama kegiatan belajar mengajar (KBM). Peneliti mengamati

apa yang dilakukan oleh sang guru.

Di sini peneliti hanya mengamati apa yang dilakukan guru ketika

di dalam kelas dan bagaiman kondisi siswa dan kelas sepanjang KBM.

Awalnya guru mengucapkan salam kemudian memimpin siswa-siswi

membaca Al-Quran melanjutkan apa yang telah dibaca hari sebelumnya.

Setelah selesai membaca Al-Quran memberikan waktu kepada sisiwanya

untuk mempersiapkan peralatan belajar dan menanyakan keadaan dengan

menggunakan bahasa Arab ( لخيذذز ك فيذذل مذذال ن كصذذباح ا ), setelah itu guru

mengabsen untuk mengetahui siapa yang masuk dan tidak, pada saat itu

nihil yang berarti masuk semua. Kemudian guru langsung memberikan

pelajaran.

Pelajaran pada saat itu guru menjelaskan tentang ẓhamir (kata

ganti) saya انذا(, kamu (انذت) dan dia )هذ(, suasana pada saat itu terdapat

beberpa anak yang belum siap mengikuti pelajaran daintaranya Yusuf

saputra dan Zudi Sakuri yang duduk berdampingan mereka diam-diam

masih bermain buku dan bulpoin sendiri tanpa memperhatikan pelajaran.

Setelah selesai menjelaskan guru memberikan pertanyaan “ apakah ada

79

yang mau bertannya ?” para siswa tidak ada yang menjawab dan gurupun

langsung memberikan tugas kepada para siswa untuk menulis apa yang

telah dijelaskan yang terdapat pada buku pegangan yang di tulis oleh

Hidayat pada tahun 2009 dengan judul buku “Pelajaran Bahasa Arab

untuk kelas VII” yang dicetak oleh Toha Putra Semarang. Setelah 7 menit

dari para siswa menyelesaikan menulis bel pun berbunyi tanda akhirnya

pelajaran bahasa Arab, sebelum guru menutup pelajaran guru memberikan

kesimpulan pelajaran hari ini kepada para siswa, setelah itu guru menutup

pembelajaran dengan bacaan hamdallah dan salam.

Kondisi pembelajaran dikelas seperti kondisi pada umumnya yaitu

siswa hanya mendengarkan apa yang diutarakan guru dan melaksanakan

apa yang diperintahkan, sepertihalnya mengerjakan soal maupun menulis

apa yang telah diterangkan oleh guru di papan tulis. Sepanjang Kegiatan

Belajar Mengajar (KBM) terlakasana dengan tenang tidak ada siswa yang

tidur apalagi bermain sendiri dengan teman sebangkunya sehingga

menimbulkan keributan karena hal ini hal paling tidak disukai oleh sang

guru, tetapi mereka ketika sang guru tidak memperhatikanya mereka

langsung bercanda dengan teman sebangkunya. kelas hanya dikuasai oleh

guru dan yang aktif juga guru. Hal ini dikarenakan kurangnya guru

menggunakan metode yang bisa membangunkan keaktifan siswa.

Peneliti mewawancarai guru pengampu bahasa Arab, bapak

Jumanudin di kediamannya yang berada di dukuh Daraman desa

Srimartani Piyungan Bantul, tepatnya hari kamis jam 17:05, tanggal 8

80

November 2012. Peneliti bertanya kepada beliau tentang pembelajaran

Imla’ di kelas VII A apakah menggunakan Cooperative learning dan

Metode Harbart . Beliau memaparkan bahwasannya beliau tidak selalu

menggunakan Cooperative Learning dalam pembelajaran bahasa Arab,

hanya menggunakannya pada saat mengerjakan soal yang terdapat bacaan

(qira’ah), tetapi untuk pembeljaran Imla’ sendiri beliau belum pernah

melakukan pembelajaran dengan Cooperative Learning. Tetapi beliau

ketika dalam pembelajaran selalu menggunakan metode yang hampir

sejenis dengan metode Harbart, yaitu dengan menggunakan Appersepsi,

Bahan Baru, Pengetrapan dan di akhir pembelajaran beliau memberikan

kesimpulan tantang pelajaran yang baru saja dipelajari.

Ketika peneliti menanyakan tentang materi teks bacaan yang biasa

digunakan dalam pembelajaran Imla’ di kelas VII, beliau hanya

menjawab, teks bacaaan bisa menggunakan yang sudah ada dibuku paket

kelas VII, masnya juga bisa menggunakannya, bukunya bisa dipinjam di

perpustakaan sekolah. Dan ketika peneliti bertanya sering memberikan

pelajaran Imla’ secara khusus bagi kelas VII, beliau menjawab “ ya tidak

mas, karena pembelajaran dikelas itu sesuai program tahunan maupun

program semester seperti apa yang mas buat pada PPL-KKN kemarin, apa

lagi bahasa Arab sekarang sudah mulai di perhatikan oleh Departemen

Agama dan setiap pembelajaran harus sesuai silabus yang dibuat”. Adapun

pertanyaan yang terakhir ditannyakan kepada beliau yaitu tentang

penguasaan Imla’ di kelas VII, beliau hanya menjawab “keadaannya

81

seperti yang mas lihat pada KKN kemaren, tapi saya sarankan mas Afron

pilih saja kelas VII A karena mereka libih baik daripada yang lain”.

Beliau juga memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih jika

penulis ingin meneliti pembelajaran Imla’ menggunakan Cooperative

Learning. Beliau juga berpesan ketika membuat kelompk-kelompok

belajar jangan terlalu besar, 4 sampai 5 siswa saja dan ketika memberikan

teks bacaan jangan terlalu panjang, kawatirnya waktu pembelajaran habis

untuk menulis anak-anak saja karena untuk saat ini anak-anak belum bisa

menulis bahasa Arab dengan cepat.

Pada saat observasi yang dilaksanakan bersamaan dengan

terlaksananya PPL-KKN Integratif 2012 Fakultas Tarbiyah, peneliti

mengamati cara menulis kelas VII secara umum mereka semua masih

belum menguasai cara menulis yang sesuai dengan tatacara (qoaid)

menulis bahasa Arab, seperti halnya penulisan harakat fathāh (a) mereka

menulis dari bawah keatas bukan dari atas ke bawah, begitu juga penulisan

harakat sukun, ẓhamah dan kasrah. Selain itu dalam penulisan huruf juga

masih dalam kondisi yang kurang tepat misalnya saja penulisan pada huruf

sin (س) itu ada yang menulis dengan gigi sin yang sama besar, ada juga

yang menulis giginya lebih dari tiga. Selain itu dalam penulisan lam yang

di tulis miring tidak lurus, persamaan penulisan antara ra dan dzal dan lain

sebagainya. Ketika peneliti menanyakan hal ini kepada Ery Setiawan, siswa

kelas VII A “dia berperinsip asalkan tulisan bahasa arabnya sama dengan

82

tulisan yang ada di buku dan dia tidak memperdulikan jelek atau tidaknya

tulisan”.

Hal ini sama halnya ketika peneliti penanyakan hal yang sama

kepada Retnoayu Kumaladewi, tetapi terdapat titik perbedaan, dia masih

menyesali dan sulitnya ketika membaca ulang tulisannya sendiri. Ketika

ditanya apakah guru bahasa Arab mengajarkan menulis yang benar, dia

menjawab sang guru hanya memerintahkan tulisanya agar bagus dan dapat

di baca oleh sendiri dan hal ini memang dibenarkan oleh sang guru, “ yang

penting siswa bisa menulis dengan baik dan bisa dibaca itu sudah cukup

mas” ujar Bapak Jumandin yang biasa di panggil Pak JM oleh para

siswanya ketika berbincang di kelas.

Selain itu peneliti untuk mengetahui seberapa kemampuan siswa

kelas VII A MTs Negeri Pundong dalam pembelajaran Imla’, peneliti

mengadakan Pre test tulis dan wawancara yang tidak terstruktur ketika

berlangsungnya Pre-test. Adapun Pre-test sendiri dilakukan sebelum

pelaksanaan pembelajaran Imla’ yang menggunakan kolaborasi metode

Herbart dengan Cooperative Learning berlangsung.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa :

Siswi yang bernama Ulya mengatakan bahwa ketika ditannya

apakah guru bahasa Arab pernah secara khusus memberi belajaran

menulis, dia menjawab belum pernah tetapi pernah satu kali memberi cara

menulis huruf “ha” dan beliau berpesan kepada para siswa kelas VII A

agar tulisannya bagus dan dapat dibaca. Ketika itu ada fitri yang duduk

83

disampingnya menambahkan bahwasannya dia belum bisa menulis bahasa

Arab secara cepat dan bagus, dia masih merasa kaku dan kesulitan ketika

menulis bahasa Arab.

Begitu pula ketika peneliti menannyakan hal serupa dengan siswa

yang bernama Renaldi dan Irvan, Renaldi menjawab menulis bahasa Arab

itu sulit mas, apalagi kalau menulisnya banyak itu bikin males, berbeda

dengan Irvan yang sudah mempunyai besik dalam menulis bahasa Arab

sebelum masuk ke MTs Negeri Pundong dai hanya menjawab menulis

bahasa Arab itu biasa saja cuma belum terbiasa menulis jadi tulisannya

belum bagus, dia menjawabnya dengan tersenyum.51

Adapun kisi-kisi yang menjadi bahan pertibangan penilaian, sebagai

berikut :

Tabel 9

Kisi-kisi penilaian Imla’ dalam Pre test dan Post Test

Aspek yang diniali Indikator

Faktor Penulisan 1.Siswa dapat mengamati kata (huruf) demi kata

dengan benar.

2.Siswa dapat memindah/menyalin hasil

pandangan/pengamatan mereka

3.Siswa dapat menulis kata berbahasa Arab

dengan lentur

4.Siswa dapat merangkai kata berbahasa Arab52

.

51

Hasil wawancara dengan siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong 52

Chaedar Alwasilah,Metodologi Pembelajaran...,hlm.151-152

84

Faktor Non Tulis 1.Siswa Aktif dalam Kegiatan Pembelajaran

2.Siswa bisa membaca ulang teks yang disalin

3.Siswa tidak ragu dalam membaca teksnya

sendiri

Kriteria penilaian yang digunakan untuk meniali pembelajaran

siswa ini peneliti menggunakan penilaian menggunakan penilaian proses

dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan oleh peneliti selama

kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Dalam penilaian proses ini

sendiri yang diamati oleh peneliti adalah kedisiplinan dan antusias siswa

dalam mengikuti pembelajaran Imla’ yang menggunakan menggunakan

kolaborasi metode Herbart dengan Cooperative Learning, kerjasama antar

siswa yang satu dengan yang lainnya agar terjadi interaksi dan

kekompakan dalam belajar, sehingga siswa terbiasa aktif dan dapat

memahami apa yang telah diuatarakan oleh sang guru dan dapat

mempraktekannya.

Dalam penilaian ini peneliti menggunakan beberapa aspek yang

dinilai untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa kelas VII A

dalam memahami Imla’. Adapun aspek-aspek penilaiannya yaitu dilihat

dari hasil kerja siswa pada setiap siklusnya, selain itu peneliti juga

memperhatikan bagaimana proses para siswa menulis tetapi hal ini sebagai

penguat menguji penilaian para siswa.

85

Tabel 10.

Nilai Pre-tes, Pos-test siklus I, Pos-test siklus II, Pos-test siklus III

Siswa kelas VII A MTs Negeri Pundong

No Nama Pre tes Siklus I Siklus II Siklus III

1 Aditya Pribadi 30 30 35 55

2 Alfian Wibisono 25 30 30 55

3 Apri Suryatiningsih 45 50 50 70

4 Arini Hidayati 35 45 45 65

5 Dzayyit Nur R 35 35 45 60

6 Ery Aprianto 40 45 55 70

7 Ery Setiawan 25 25 35 55

8 Fitri Alfaini 35 40 50 70

9 Ida Ayu Nursanti 25 30 40 55

10 Ika Rismintari 30 30 40 55

11 Irfan Fachrurozi 30 45 50 60

12 Meilan Wulandari 35 50 50 60

13 Noviani Khasanah 35 45 55 60

14 Retnoayu Kumaladewi 40 45 50 65

15 Reynaldi 30 40 45 60

16 Senia Cincinati 40 45 45 65

17 Sevia Pratiwi 35 40 45 65

18 Tuti Afriyanti 50 50 55 70

`19 Ulya Khikmawati 45 50 55 70

20 Yuli Mulyanto 35 40 40 60

21 Yusuf Syah Putra 30 30 40 50

22 Zudi Sakuri 30 30 50 0

Jumlah 760 870 1005 1295

Tertinggi 50 50 55 70

Terendah 25 25 30 50

Rata-rata 34,54 39,54 45,68 58,86

Setelah para siswa kelas VII A belajar Imla’ menggunakan kolaborasi

metode Herbart dengan Cooperative Learning terdapat peningkatan

penilaian yang bertahap dari siklus I hingga siklus III sehingga penilaiaan

tentang pemahaman siswa naik , hal ini karena dalam pembelajaran para

siswa mempraktekan bahan baru yang didapatkannya, selain itu para siswa

86

juga terlibat aktif ketika terdapat yang tidak dipahami langsung bisa

bertanya.

C. Analisis peningkatan pemahaman siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong dalam pembelajaran Imla’ dengan menggunakan kolaborasi

Cooperative Learning dengan metode Herbart

Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan pemahaman siswa

kelas VII A dalam pembelajaran Imla’ antara pra-tindakan dengan siklus I,

siklus II, dan siklus III, peneliti menggunakan SPSS 16.2For Windows

dalam penghitungannya.

Adapun rumusan masalah hipotesis Pre-test dan Post-tes siklus I adalah

sebagai berikut :

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai pre-test dengan post-

test siklus I

Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai pre-test dengan post-test

siklus I

Kreteria pengambilan keputusan untuk uji T adalah :

1. Jika Thitung < Ttabel maka tidak ada perbedaanbrata-rata

antara nilai Pre-test dengan siklus I. Berarti antara kedua variabel

tidak terdapat perbedaan.

87

2. Jika Thitung > Ttabel maka ada perbedaanbrata-rata antara nilai

Pre-test dengan siklus I. Berarti antara kedua variabel terdapat

perbedaan.

Sebelum pelaksanaan paired sample t test agar data diuji asumsi

normalitas terlebih dahulu agar dapat dianalisis dengan menggunakan

paired sample t test. Adapun hasilnya sebagai berikut :

Tabel 11

Hasil uji asumsi normalitas Pre test dengan Post Test dengan siklus I

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre PostI

N 22 22

Normal Parametersa Mean 34.55 39.55

Std. Deviation 6.710 8.152

Most Extreme Differences Absolute .200 .203

Positive .200 .197

Negative -.118 -.203

Kolmogorov-Smirnov Z .939 .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .341 .326

a. Test distribution is Normal.

Setelah data diuji asumsi normalitas dengan menggunakan SPSS 16.2

dinyatakan bahwa data normal yang berarti dapat dapat dianalisis dengan

menggunakan paired sample t test.

88

Tabel 12

Hasil uji t nilai pre-test dengan post-test siklus I

Dari hasil pengujian Paired Samples Test diperoleh Thitung sebesar

-5.066 sedangkan Ttabel sebesar 2,08 maka Ho ditolak. Artinya ada

perbedaan nilai pemahaman pembelajaran Imla’ sebelum diterapkan

kolaborasi metode Herbart dengan Cooperative Learning pada pre-test

dengan post-test pada siklus I.

Rumusan masalah hipotesis Post-test pada siklus I dan Post-tes siklus II

adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai Post-test pada siklus I

dengan post-test siklus II

Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai Post-test pada siklus I

dengan post-test siklus II

Kreteria pengambilan keputusan untuk uji T adalah :

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

pre -

postI -5.000 4.629 .987 -7.052 -2.948 -5.066 21 .000

89

1. Jika Thitung < Ttabel maka tidak ada perbedaanbrata-rata

antara nilai Post-test pada siklus I dengan siklus II. Berarti antara

kedua variabel tidak terdapat perbedaan.

2. Jika Thitung > Ttabel maka ada perbedaanbrata-rata antara nilai

Post-test pada siklus I dengan siklus II. Berarti antara kedua

variabel terdapat perbedaan.

Sebelum pelaksanaan paired sample t test agar data diuji asumsi

normalitas terlebih dahulu agar dapat dianalisis dengan menggunakan

paired sample t test. Adapun hasilnya sebagai berikut :

Tabel 13

Hasil uji asumsi normalitas Post-test pada siklus I dengan Post Test siklus II

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

postI PostII

N 22 22

Normal Parametersa Mean 39.55 45.68

Std. Deviation 8.152 7.121

Most Extreme Differences Absolute .203 .182

Positive .197 .106

Negative -.203 -.182

Kolmogorov-Smirnov Z .951 .856

Asymp. Sig. (2-tailed) .326 .457

a. Test distribution is Normal.

Setelah data diuji asumsi normalitas dengan menggunakan SPSS

16.2dinyatakan bahwa data normal yang berarti dapat dapat dianalisis

dengan menggunakan paired sample t test.

90

Tabel 14

Hasil Uji t nilai Post-test pada siklus I dengan Post-test siklus II

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

postI –

postII -6.136 5.102 1.088 -8.398 -3.874 -5.642 21 .000

Dari hasil pengujian Paired Samples Test diperoleh Thitung sebesar -5.642

sedangkan Ttabel sebesar 2.08 maka Ho ditolak. Artinya ada perbedaan nilai

pemahaman pembelajaran Imla’ sebelum diterapkan kolaborasi metode Herbart

dengan Cooperative Learning pada Post-test pada siklus I dengan Post-test pada

siklus II . Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman pembelajaran Imla’ siswa

kelas VII A mengalami peningkatan dengan nilai signifikasi (sig.) 0,000 < 0,05

Rumusan masalah hipotesis Post-test pada siklus II dan Post-test pada

siklus III adalah sebagai berikut :

Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata nilai Post-test pada siklus II

dengan Post-test pada siklus III

Ha : Ada perbedaan rata-rata nilai Post-test pada siklus II

dengan Post-test pada siklus III

Kreteria pengambilan keputusan untuk uji T adalah :

91

1. Jika Thitung < Ttabel maka tidak ada perbedaanbrata-rata antara nilai

Post-test pada siklus II dengan siklus III. Berarti antara kedua

variabel tidak terdapat perbedaan.

2. Jika Thitung > Ttabel maka ada perbedaanbrata-rata antara nilai Post-

test siklus II dengan siklus III. Berarti antara kedua variabel

terdapat perbedaan.

Sebelum pelaksanaan paired sample t test agar data diuji asumsi

normalitas terlebih dahulu agar dapat dianalisis dengan menggunakan

paired sample t test. Adapun hasilnya sebagai berikut :

Tabel 15

Hasil uji asumsi normalitas Post-test siklus II dengan Post Test siklus III

Setelah data diuji asumsi normalitas dengan menggunakan SPSS

16.2dinyatakan bahwa data normal yang berarti dapat dapat dianalisis

dengan menggunakan paired sample t test.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

postII PostIII

N 22 22

Normal Parametersa Mean 45.68 58.86

Std. Deviation 7.121 14.469

Most Extreme Differences Absolute .182 .304

Positive .106 .221

Negative -.182 -.304

Kolmogorov-Smirnov Z .856 1.425

Asymp. Sig. (2-tailed) .457 .034

a. Test distribution is Normal.

92

Tabel 16

Hasil uji t nilai Post-test siklus II dengan Post-test siklus III

Paired Samples Test

Paired Differences

T Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

postII –

postIII

-

13.182 14.844 3.165 -19.763 -6.600 -4.165 21 .000

Dari hasil pengujian Paired Samples Test diperoleh Thitung sebesar -4.165

sedangkan Ttabel sebesar 2.08 maka Ho ditolak. Artinya ada perbedaan nilai

pemahaman pembelajaran Imla’ sebelum diterapkan kolaborasi metode Herbart

dengan Cooperative Learning pada post-test pada siklus II dengan post-test pada

siklus III . Maka dapat dikatakan bahwa pemahaman pembelajaran Imla’ siswa

kelas VII A mengalami peningkatan signifikan dengan nilai signifikasi (sig.)

0,000 < 0,05

Dengan demikian setelah dilakukan pengujian rata-rata antara nilai Pre-tes,

Post-test siklus I, Post-test siklus II, dan Post-test siklus III dengan uji T

menunjukan bahwa pemahaman dalam pembelajaran Imla’ siswa kelas VII A

mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan pemahaman dalam

pembelajaran Imla’ siswa juga dapat dilihat dari pendataan dengan

membandingkan data yang diperoleh dari hasil lembar kerja siswa, catatan

lapangan, dan dokumentasi.

93

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut hasil penelitian dan pembahasan yang peneliti lakukan tentang

penerapan kolaborasi Cooperative Learning dan metoode Harbart dalam

meningkatkan pemahaman pembelajaran Imla’ siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul Tahun Ajaran 2012-2013, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Sebagaimana yang telah dijelaskan di Bab III, bahwa kemampuan siswa kelas

VII A MTs Negeri Pundong sebelum dilaksanakan kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart belum menguasai Imla’ Manqul, siswa

belum dapat menulis huruf-huruf hijaiyah baik dalam bentuk tunggal, kata,

atau kalimat secara benar, siswa belum dapat mengamati kata (huruf) demi

kata dengan benar, siswa juga kesulitan dalam membaca ulang dengan apa

yang disalin (tulis), siswa merasa kaku ketika menulis bahasa Arab. Hal ini

bisa dilihat dari rata-rata pre tes yang berjumlah 34,54 dari 22 siswa kelas VII

A MTs Negeri Pundong. Selain itu pembelajaran yang berlangsung hanya

berpusat pada guru, siswa hanya sebagai pendengar dan pelaksana ketika

disuruh oleh guru.

2. Setelah dilaksanakannya kolaborasi Cooperative Learning dengan metode

Harbart dalam pembelajar Imla’ secara umum para siswa dalam

pembelajarannya menjadi aktif, siswa dapat mengamati kata (huruf) demi

kata dengan benar, siswa dapat merangkai kalimat bahasa Arab dari

pengamatannya, dan siswa dapat membaca ulang teks bacaan yang disalin,

94

tetapi siswa masih merasa kaku ketika menulis bahasa Arab. Peningkatan ini

bisa dilihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa, pada siklus I meningkat

menjadi 39,54 dalam siklus II menjadi 45,68 dan pada siklus III nilai rata-rata

siswa meningkat menjadi 58,63. Peningkatan ini juga bisa dilihat dari hasil

dihitung dengan paired sample t test (uji t) pada setiap siklusnya, pada siklus

I dengan hasil t hitung 5.066 sedangkan pada siklus II dengan t hitung 5.642

dan siklus III dengan t hitung 4.165. Sehingga dari peningkatan ini kolaborasi

Cooperative Learning dengan metode Harbart dapat dikatakan dapat

meningkatkan pemahaman siswa kelas VII A dalam pelajaran Imla’, tetapi

menurut hasil ini belum bisa dikatakan peningkatan yang signifikan karena

3. dalam peningkatan antara pre-tes dengan siklus I itu baru naik 1,72%, dalam

siklus I dengan siklus II terdapat penaikan 2.26 %, sedangkan siklus II dan

siklus III terdapat penaikan 5.91%, oleh karena itu bisa disimpulkan dalam

penggunaan kolaborasi Cooperative Learning dan Metode Herbart dalam

pembelajaran Imla’ itu membutuhkan waktu yang panjang untuk

mendapatkan hasil yang maksimal.

B. Saran-Saran

1. Bagi peneliti

a. Mengingat pelaksanaan ini baru berjalan tiga siklus, maka peneliti

atau guru lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan

hasil yang lebih maksimal.

95

b. Pembelajaran dengan kolaborasi Cooperative Learning dan metoode

Harbart membutuhkan pesiapan yang sangat matang, sehingga harus

diperhatikan bahan ajar, alokasi waktu, agar berjalan sesuai rencana.

2. Bagi Guru

a. Guru bahasa Arab dapat mengembangkan kolaborasi Cooperative

Learning dan metoode Harbart dalam pembelajaran lain khususnya

dalam pembelajaran Imla’

b. Guru seharusnya lebih sering menggunakan model-model

pembelajaran maupun pendekatan yang sifatnya memberi

kesempatan siswa aktif, agar siswa dapat langsung mempraktekan

pengetahuan maupun bahan ajar yang barusaja siswa dapatkan,

sehingga siswa lebih aktif dari pada gurunya.

C. Kata Penutup

Alhamdulillah, puji syukur peneliti haturkan kepada Alloh SWT

yang telah memberikan ridhoNya sehingga peneliti bisa menyelesaikan

Skripsi ini.

Peneliti berharap hasil karya ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

calon peneliti dan orang-orang yang peduli dengan pendidikan. Semoga

Skripsi ini juga dapat memotivasi para guru agar mengembangkan kualitas

pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif dan menyenangkan sehingga

para siswanya menjadi lebih baik daripada gurunya, karena masa depan

pendidikan ditangan para siswa.

96

Daftar Pustaka

Abubakar, Muhammad. 1981. Pengajaran Bahsa Arab. Surabaya : Usaha

Nasional.

Alwasilah, Chaedar. 2001. Metodologi Membelajaran Bahasa Arab.

Bandung: Rosda.

Anton M, Moeliono. 1989. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Asyrofi, Syamsuddin. dkk. 2006 Metodologi Pembelajaran Bahas Arab.

Yogyakarta: Pokja UIN Sunan Kalijaga.

Dewan Kebahasaan Indonesia. 2009. Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia

Jilid III, Bandung: Angkasa.

Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi Research II. Yogyakarta: Penerbit Fak.

UGM.

Hayati, Nur. 2010. Eksperimentasi Metode Cooperative Learning dalam

pembelajaran Qira’ah di Madrasah Aliyah Negeri Gandekan Bantul

Yogyakarta, Skripsi, Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.

Mahsun. 2010. Genilinguistik Kolaborasi Linguistik dengan Genetika

dalam pengelompokan bahasa dan Populasi Penuturnya. Yogyakkarta:Pustaka

Pelajar.

Margono, S. 2004. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka

cipta.

Moeliono, M Anton. 1989. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka,

Muhajir. 2006. Pembelajaran Bahasa Arab berbasis Cooperative

Learning. Al Arabiyah Jurnal Pendidikan bahasa Arab. Vol 3. No 1. Juli.

Munjiah, Ma‟rifatun. 2009. Imla’ Teori & penerapan. UIN-Malang Press.

Muntasir, Rizal. 1988. Filsafat Bahasa Aneka Masalah Arti dan

Pemecahannya. Jakarta : Prima Karya.

Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

itu mudah. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

97

Roberty E, Slavin. 2009. Cooperative Lerning Teori, Riset dan Praktik.

Bandung: Nusa Media.

Peter Salim. 1991. Kamus bahasa konteporer. Jakarta: Modern English

Pres.

Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta:PT.Raja

Grafindo Persada.

Suharsimi, Arikunto. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Bumim Aksara.

Suja‟i. 2008. Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab. Semarang:Walisongo

Press.

Sujilah. Upaya meningkatkan minat dan prestasi belajar metematika

melalui metode bermain pada siswa kelas 1 MI Sultan Agung. Skripsi.

Yogyakarta: Keguruan UIN Sunan Kalijaga.

Sharan, Shlomo. 2012. The Handbook of Coopeative Learning.

Yogyakarta:Familia.

Suseno. 2011. Modul Praktikum Statistik. Yogyakarta: Laboratorium

Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga.

Syaodih, Sukmdinata Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: Rosda Karya.

Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Jurusan PBA

Fakultas Tarbiyah. UIN Sunan Kalijaga. Hadi, Sutrisno. 1993. Metodologi

Research II. Yogyakarta: Penerbit Fak. UGM.

Yunus, Mahmud. 1983. Metode Khusus Bahasa Arab. Jakarta : PT.

Hidakarya Agung.

Zuriah, Nurul. 2005. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.

Daftar nama siswa-siswi kelas VII A MTs Negeri Pundong

No Nama

1 Aditya Pribadi

2 Alfian Wibisono

3 Apri Suryatiningsih

4 Arini Hidayati

5 Dzayyit Nur R

6 Ery Aprianto

7 Ery Setiawan

8 Fitri Alfaini

9 Ida Ayu Nursanti

10 Ika Rismintari

11 Irfan Fachrurozi

12 Meilan Wulandari

13 Noviani Khasanah

14 Retnoayu Kumaladewi

15 Reynaldi

16 Senia Cincinati

17 Sevia Pratiwi

18 Tuti Afriyanti

`19 Ulya Khikmawati

20 Yuli Mulyanto

21 Yusuf Syah Putra

22 Zudi Sakuri

Nilai Hasil Pre-tes siswa-siswi kelas VII A MTs Negeri Pundong

No Nama Pre tes

1 Aditya Pribadi 30

2 Alfian Wibisono 25

3 Apri Suryatiningsih 45

4 Arini Hidayati 35

5 Dzayyit Nur R 35

6 Ery Aprianto 40

7 Ery Setiawan 25

8 Fitri Alfaini 35

9 Ida Ayu Nursanti 25

10 Ika Rismintari 30

11 Irfan Fachrurozi 30

12 Meilan Wulandari 35

13 Noviani Khasanah 35

14 Retnoayu Kumaladewi 40

15 Reynaldi 30

16 Senia Cincinati 40

17 Sevia Pratiwi 35

18 Tuti Afriyanti 50

`19 Ulya Khikmawati 45

20 Yuli Mulyanto 35

21 Yusuf Syah Putra 30

22 Zudi Sakuri 30

Jumlah 760

Tertinggi 50

Terendah 25

Rata-rata 34,54

Nilai Hasil Pos-tes siklus I siswa-siswi kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul

No Nama Pos-tes

1 Aditya Pribadi 30

2 Alfian Wibisono 30

3 Apri Suryatiningsih 50

4 Arini Hidayati 45

5 Dzayyit Nur R 35

6 Ery Aprianto 45

7 Ery Setiawan 25

8 Fitri Alfaini 40

9 Ida Ayu Nursanti 30

10 Ika Rismintari 30

11 Irfan Fachrurozi 45

12 Meilan Wulandari 50

13 Noviani Khasanah 45

14 Retnoayu Kumaladewi 45

15 Reynaldi 40

16 Senia Cincinati 45

17 Sevia Pratiwi 40

18 Tuti Afriyanti 50

`19 Ulya Khikmawati 50

20 Yuli Mulyanto 40

21 Yusuf Syah Putra 30

22 Zudi Sakuri 30

Jumlah 870

Tertinggi 50

Terendah 25

Rata-rata 39,54

Nilai Hasil Pos-tes siklus II siswa-siswi kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul

No Nama Pos-tes

1 Aditya Pribadi 35

2 Alfian Wibisono 30

3 Apri Suryatiningsih 50

4 Arini Hidayati 45

5 Dzayyit Nur R 45

6 Ery Aprianto 55

7 Ery Setiawan 35

8 Fitri Alfaini 50

9 Ida Ayu Nursanti 40

10 Ika Rismintari 40

11 Irfan Fachrurozi 50

12 Meilan Wulandari 50

13 Noviani Khasanah 55

14 Retnoayu Kumaladewi 50

15 Reynaldi 45

16 Senia Cincinati 45

17 Sevia Pratiwi 45

18 Tuti Afriyanti 55

`19 Ulya Khikmawati 55

20 Yuli Mulyanto 40

21 Yusuf Syah Putra 40

22 Zudi Sakuri 50

Jumlah 1005

Tertinggi 55

Terendah 30

Rata-rata 45,68

Nilai Hasil Pos-tes siklus III siswa-siswi kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul

No Nama Pos-tes

1 Aditya Pribadi 55

2 Alfian Wibisono 55

3 Apri Suryatiningsih 70

4 Arini Hidayati 65

5 Dzayyit Nur R 60

6 Ery Aprianto 70

7 Ery Setiawan 55

8 Fitri Alfaini 70

9 Ida Ayu Nursanti 55

10 Ika Rismintari 55

11 Irfan Fachrurozi 60

12 Meilan Wulandari 60

13 Noviani Khasanah 60

14 Retnoayu Kumaladewi 65

15 Reynaldi 60

16 Senia Cincinati 65

17 Sevia Pratiwi 65

18 Tuti Afriyanti 70

`19 Ulya Khikmawati 70

20 Yuli Mulyanto 60

21 Yusuf Syah Putra 50

22 Zudi Sakuri 0

Jumlah 1295

Tertinggi 70

Terendah 50

Rata-rata 58,86

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pre Post

N 22 22

Normal Parametersa Mean 34.55 39.55

Std. Deviation 6.710 8.152

Most Extreme Differences Absolute .200 .203

Positive .200 .197

Negative -.118 -.203

Kolmogorov-Smirnov Z .939 .951

Asymp. Sig. (2-tailed) .341 .326

a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pre 34.55 22 6.710 1.431

Post 39.55 22 8.152 1.738

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pre & Post 22 .823 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Pre -

Post -5.000 4.629 .987 -7.052 -2.948 -5.066 21 .000

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Post1 PostII

N 22 22

Normal Parametersa Mean 39.55 45.68

Std. Deviation 8.152 7.121

Most Extreme Differences Absolute .203 .182

Positive .197 .106

Negative -.203 -.182

Kolmogorov-Smirnov Z .951 .856

Asymp. Sig. (2-tailed) .326 .457

a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Post1 39.55 22 8.152 1.738

PostII 45.68 22 7.121 1.518

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Post1 & PostII 22 .785 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 Post1 -

PostII -6.136 5.102 1.088 -8.398 -3.874 -5.642 21 .000

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PostII PostIII

N 22 22

Normal Parametersa Mean 45.68 58.86

Std. Deviation 7.121 14.469

Most Extreme Differences Absolute .182 .304

Positive .106 .221

Negative -.182 -.304

Kolmogorov-Smirnov Z .856 1.425

Asymp. Sig. (2-tailed) .457 .034

a. Test distribution is Normal.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PostII 45.68 22 7.121 1.518

PostIII 58.86 22 14.469 3.085

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 PostII & PostIII 22 .193 .390

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 PostII -

PostIII -13.182 14.844 3.165 -19.763 -6.600 -4.165 21 .000

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Pedoman Observasi

a. Bagi guru

1) Ketrampilan membuka pelajaran

2) Ketrampilan menjelaskan materi

3) Interaksi pembelajaran

4) Ketrampilan bertanya

5) Ketrampilan menggunakan waktu

6) Ketrampilan menutup pelajaran

b. Bagi siswa

1) Antusias menjawab salam

2) Respon terhadap apersepsi guru

3) Perhatian terhadap penjelasan guru

4) Keaktifan bertanya

5) Kemampuan menjawab pertanyaan

6) Mencatat pelajaran

7) Kemampuan dalam menerima pendapat teman

8) Keterlibatan pada saat diskusi

9) Mengerjakan tugas yang diberikan guru

2. Pedoman Wawancara

a. Wawancara dengan kepala sekolah

1) Sejarah berdirinya MTs Negeri Pundong Bantul

2) Latar belakang berdirinya MTs Negeri Pundong Bantul

3) Tujuan berdirinya MTs Negeri Pundong Bantul

4) Struktur organisasi madrasah

5) Keadaan guru dan karyawan

6) Keadaan guru, karyawan, dan siswa

7) Keadaan sarana dan prasarana yang tersedia

b. Wawancara dengan guru bahasa Arab

1) Kendala apa yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Arab?

2) Solusi sementara apa yang diambil?

3) Bagaimana kemampuan Imla’ siswa?

4) Apakah ada waktu khusus dalam pembelajaran Imla’ ?

5) Materi pembelajaran Imla’?

6) Sraregi apa yang digunakan dalam pembelajaran Imla’?

7) Bagaimana respon siswa ketika KBM berlangsung?

8) Meminta saran dan masukan untuk penelitian tindakan kelas

yang akan dilakukan peneliti.

c. Wawancara dengan siswa VII A

1) Bagaimana pengajaran yang dilakukan oleh guru bahasa Arab ?

2) Apakah guru bahasa Arab memberikan pembelajaran

Imla’secara khusus ?

3) Apakah terdapat kendala dalam pelajaran Imla’?

4) Apakah Pembelajaran Imla’ dengan kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart mempermudah pemahaman ?

Kisi-kisi penilaian Imla’ dalam Pre test dan Post Test

Aspek yang diniali Indikator

Faktor Penulisan 1.Siswa dapat mengamati kata (huruf) demi kata

dengan benar.

2.Siswa dapat memindah/menyalin hasil

pandangan/pengamatan mereka

3.Siswa dapat menulis kata berbahasa Arab

dengan lentur

4.Siswa dapat merangkai kata berbahasa Arab.

Faktor Non Tulis 1.Siswa Aktif dalam Kegiatan Pembelajaran

2.Siswa bisa membaca ulang teks yang disalin

3.Siswa tidak ragu dalam membaca teksnya

sendiri

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

SIKLUS I

Satuan Pendidikan : MTsNegeri Pundong

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas/Semester : VII/I

Waktu : 2x45

Standar Kompetensi :

Menulis ulang (menyalin) teks bacaan atau kalimat yang ada di dalam

kitabatau tulisan guru ke dalam buku tulis dan membacanya dengan teliti

(Kitabah / Imla’ manqul )

Kompetensi Dasar :

Menulis (menyalin) teks bacaan yang terdapat pada kitab atau tulisan guru

tentang انتهمير

Mengidentifikasi tanda baca (harokat) dan kata (huruf) yang terdapat dalam

teks bacaan انتهميرyaitu (Fathah -- , Kasroh -- , Dhomah -- , Sukun -- ,

Fathahtain -- , Kasrohtain -- , Dhomahtain -- ,)

Mengidentifikasi kata (huruf) dalam segi penulisan yang terdapat dalam teks

bacaan انتهمير khususnya huruf (ظ,ط,ض,ص,ش,س).

TujuanPembelajaran :

Setelah pembelajaran diharapkan siswa dan siswi mampu :

Menyalin teks bacaan dengan tepat dan benar

Menulis harokat sesuai dengan tatacara penulisan yang benar sesuai dengan

koidah

Menulis huruf (ظ,ط,ض,ص,ش,س) sesuai dengan tatacara penulisan yang benar

menurut koidah

Metode Pembelajaran:

Metode : Herbart

Pendekatan : Cooperative Learning

Materi Ajar :

لميذ الت

ك راسة وممحاة ومحفظة م حمدولد.ى وتلميذفيىذهالمدرسةالم ت وسطة.لو كتاب وق لمالرصاص.عائيشة بنتىيتلميذةفيالمدرسةالبتدئيةلها

والسب ورة والك رسي فىالفصل.الك راسة على ومحفظةومنديل.المكتب والسب ورة تحتالسقف والك رسي تحتالسقف.المكتب .المكتب؛المكتب

Kegiatan Belajar Mengajar :

KegiatanAwal

No Guru PesertaDidik Waktu

1 Mengucapkan Salam Menjawab Salam 1 menit

2 Mengecekkehadiransiswad

enganmerekasatu-persatu

Merespondenganmengacungk

anjaridanmengucapkanHadir/

ah

3 menit

3 Mennyampaikan tujuan dan

memeberi gambaran

tentang pembelajaran

Mendengarkan serta

memperhatikan pemaparan

guru

5 menit

4 Memberikan Apperepsi

dan cangkupan materi yang

akan diajarkan

Memperhatikan dengan

seksama 6 menit

KegiatanInti

No Guru Murid

1 (Bahan Baru ) a. Penyampaiaan bahan

baru tentang التلميذ

bagi siswa

Siswa mendengarkan dengan

baik

2 menit

b. Penyampaiantentang

carapenulisandalamb

ahasaarabdantandaba

canya (kharokat)

4menit

c. Penyampaiantentang

carapenulisanhuruf 4menit

(ظ,ط,ض,ص,ش,س)

2 (HubunganBahan)

a. Memberikangambar

anbentuktandabacan

ya

(kharokat)dengangar

isketikamembuatkha

rokatfatkhahatausep

ertipancingikanbagik

harokatdhomah

Memperhatiakandanmengam

atinya

4menit

b. Memberikangambar

anbentukhuruf

sepertimengambarس

gigi ,طseperti kaki

badut yang

pakesepatu.

4 menit

3 (Kesimpulan)

a. Memberikankesipula

ntentangsemuabahan

baru

Memperhatikandanmengingat

nya 4menit

4 (Pengetrapan)

a. Memintasiswamemb

uatkelompok-

kelompokbelajar(Co

operative Learning)

Siswabergabung 4 orang

anakmenjadisatudanmenatam

ejadankursiuntukbelajarbersa

ma

3menit

b. Menugaskansetiapsis

wamenyalinteksالتلميذ

bersamatemansekelo

mpoknya

Menyalinteksbacaandengante

litisertamenerapkanbahanbar

udanhubunganbahan

35 menit c. Mengawasisertamem

intasiswamengamatit

eksbacaan

Menyalinteksbacaandanmeng

amatinya

d. Memberikankesemp

atansiswauntukaktifd

anbertanya

Siswamenanyakanhal yang

belumdipahaminya

KegiatanPenutup

1 Pengumpulan hasil salinan

siswa

Mengumpulkan hasil

salinan 2 menit

2 Bertanya ulang tentang

pelajaran hari ini

Menjawab pertanyaan 6menit

3 Memberikana presiasi dan

motivasi

Mendengarkan dengan

seksama 5 menit

4 Menyampaikan tentang

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

4 menit

5 Penutupdansalam Merapikan alat tulis dan

menjawab salam 3 menit

Sumber Belajar:

Hidayat, D.2009. Pelajaran Bahasa Arab untuk kelas VII. Semarang: Toha

Putra

Imam Dzarkasidan Imam Subani.Tt.DurusulLughohJuz 1.JawaTimur:

Trimurti

Media Pembelajaran:

Papantulis

Spidol

KertasKerjasiswa

Penilaian:

Jenis penilaian : Tes tulis

Bentuk tes :Menyalin teks bacaan dengan tepat dan benar

Materi tes : التلميذ

Mengetahui

Kepala Madrasah

Yogyakarta, 24 November 2012

Guru BidangStudiBahasa Arab

Drs. Sutoyo

NIP: 19620604 198303 1 002

Jumanuddin, M.Pd.I

NIP:19690923 199803 1 006

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

SIKLUS II

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Pundong

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas/Semester : VII/I

Waktu : 2x45

Standar Kompetensi :

Menulis ulang (menyalin) teks bacaan atau kalimat yang ada di dalam kitab

atau tulisan guru ke dalam buku tulis dan membacanya dengan teliti (Kitabah /

Imla’ manqul )

Kompetensi Dasar :

Menulis (menyalin) teks bacaan yang terdapat pada kitab atau tulisan guru

tentang انفصم

Mengidentifikasi kata (huruf) dalam segi penulisan yang terdapat dalam teks

bacaan انفصم khususnya huruf (ج،ح،خ،ر،ز،ه).

Tujuan Pembelajaran :

Setelah pembelajaran diharapkan siswa dan siswi mampu :

Menyalin teks bacaan dengan tepat dan benar

Menulis huruf (ج،ح،خ،ر،ز،ه) sesuai dengan tatacara penulisan yang benar

menurut kaidah

Metode Pembelajaran:

Metode : Herbart

Pendekatan : Cooperative Learning

Materi Ajar :

ل صفال

كلوبتكىالملعاصصالرم لق وةرطسمكللصفىالفتن.الصافنى ام مالحلصالفأر.وسب رةالامماتناواذ تسل ا.بيىالجفربحم لق .انتسب خبطمالواممحالنيب ،خ بطمالو

Kegiatan Belajar Mengajar :

Kegiatan Awal

No Guru Peserta Didik Waktu

1 Mengucapkan Salam Menjawab Salam 1 menit

2 Mengecek kehadiran siswa

dengan mereka satu-persatu

Merespon dengan

mengacungkan jari dan

mengucapkan Hadir/ah

4 menit

3 Menyampaikan tujuan dan

memeberi gambaran tentang

pembelajaran

Mendengarkan serta

memperhatikan pemaparan

guru

5 menit

4 Memberikan Apperepsi dan

cangkupan materi yang akan

diajarkan

Memperhatikan dengan

seksama 6 menit

Kegiatan Inti

No Guru Peserta Didik Waktu

1 (Bahan Baru )

d. Penyampaiaan bahan

baru tentang انفصم bagi

siswa

Siswa mendengarkan

dengan baik 4 menit

e. Penyampaian tentang

cara penulisan huruf

(ج،ح،خ،ر،ز،ه)

Memperhatikan dengan

seksama 5 menit

2 (Hubungan Bahan) Memperhatiakan dan 6 menit

c. Memberikan gambaran

bentuk huruf حseperti

menulis angka dua yang

terbalik,menulis ر seperti

halnya menggambar

parang dan ه membuat

lingkaran kecil dan

ketika disambung seperti

huruf ‘b’ latin.

mengamatinya

3 (Kesimpulan)

b. Memberikan kesipulan

tentang semua bahan

baru

Memperhatikan dan

mengingatnya 5 menit

4 (Pengetrapan)

e. Meminta siswa membuat

kelompok-kelompok

belajar (Cooperative

Learning)

Siswa bergabung 4 orang

anak menjadi satu dan

menata meja dan kursi

untuk belajar bersama

4 menit

Menugaskan setiap siswa

menyalin teks انفصم

f. bersama teman

sekelompoknya

Menyalin teks bacaan

dengan teliti serta

menerapkan bahan baru

dan hubungan bahan

40 menit g. Mengawasi serta

meminta siswa

mengamati teks bacaan

Menyalin teks bacaan

dan mengamatinya

h. Memberikan kesempatan

siswa untuk aktif dan

bertanya

Siswa menanyakan hal

yang belum dipahaminya

Kegiatan Penutup

No Guru Peserta Didik Waktu

1 Pengumpulan hasil salinan

siswa

Mengumpulkan hasil

salinan 2 menit

2 Bertanya ulang tentang

pelajaran hari ini

Menjawab pertanyaan 6 menit

3 Memberikan apresiasi dan

menyampaikan tentang

Mendengarkan dengan

seksama

4 menit

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

4 Penutup dan salam Merapikan alat tulis dan

menjawab salam 3 menit

Sumber Belajar :

Hidayat, D.2009. Pelajaran Bahasa Arab untuk kelas VII. Semarang: Toha

Putra

Imam Dzarkasi dan Imam Subani. Tt.Durusul Lughoh Juz 1. Jawa Timur:

Trimurti

Media Pembelajaran :

Papan tulis

Spidol

Kertas Kerja siswa

Penilaian :

Jenis penilaian : Tes tulis

Bentuk tes : Menyalin teks bacaan dengan tepat dan benar

Materi tes : انفصم

Mengetahui

Kepala Madrasah

Yogyakarta, 21 November 2012

Guru Bidang Studi Bahasa Arab

Drs. Sutoyo

NIP: 19620604 198303 1 002

Jumanuddin, M.Pd.I

NIP:19690923 199803 1 006

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN( RPP )

SIKLUS III

Satuan Pendidikan : MTs Negeri Pundong

Mata Pelajaran : Bahasa Arab

Kelas/Semester : VII/I

Waktu : 2x45

Standar Kompetensi :

Menulis ulang (menyalin) teks bacaan atau kalimat yang ada di dalam kitab

atau tulisan guru ke dalam buku tulis dan membacanya dengan teliti (Kitabah

/ Imla’ manqul )

Kompetensi Dasar :

Menulis (menyalin) teks bacaan yang terdapat pada kitab atau tulisan guru

tentang انبيت

Mengidentifikasi kata (huruf) dalam segi penulisan yang terdapat dalam teks

bacaan انبيت khususnya huruf (ل،و،د،ذ،ع،غ،و،ي).

TujuanPembelajaran :

Setelahpembelajarandiharapkansiswadansiswimampu :

Menyalin teks bacaan dengan tepat dan benar

Menulis huruf (ل،و،د،ذ،ع،غ،و،ي) sesuai dengan tatacara penulisan yang benar

menurut kaidah

Metode Pembelajaran:

Metode : Herbart

Pendekatan : Cooperative Learning

Materi Ajar

انبيت

ابت ابتكبيسةبجىازانبى كبيسوجميم.اماوانبيتبى هراانبيت

وطابك فهي نظفتفيانبيتطابكس حديقت،انحديقتجميهتوم

سف غ فيانطابكانعهىي انمكتبوفيعهىي سفت اننىووغ

األكمفيهامائدة،فىق سفت ه ىسوغ سفت انج غ فهي انطابكانس

انمائدةمصباح.

Kegiatan Belajar Mengajar :

KegiatanAwal

No Guru PesertaDidik Waktu

1 Mengucapkan Salam Menjawab Salam 1 menit

2 Mengecekkehadiransiswade

nganmerekasatu-persatu

Merespondenganmengacung

kanjaridanmengucapkanHad

ir/ah

4menit

3 Menyampaikan tujuan dan

memeberi gambaran tentang

pembelajaran

Mendengarkan serta

memperhatikan pemaparan

guru

5 menit

4 Memberikan Apperepsi

dan cangkupan materi yang

akan diajarkan

Memperhatikan dengan

seksama 6 menit

KegiatanInti

No Guru PesertaDidik Waktu

1 (Bahan Baru )

a.Penyampaiaan bahan baru

tentang انفصم bagi siswa

Siswa mendengarkan

dengan baik 4menit

b.Penyampaian tentang cara

penulisan huruf (ل،و،د،ذ،ع،غ

(،و،يه

Memperhatikan dengan

seksama 5 menit

2 (Hubungan Bahan)

a.Memberikan gambaran

bentuk huruf ح seperti

menulisan angka dua yang

terbalik, menulisز seperti

halnya menggambar parang

dan ه membuat lingkaran

kecil.

Memperhatiakan dan

mengamatinya 5 menit

3 (Kesimpulan)

b.Memberikan kesipulan

tentang semua bahan baru

Memperhatikan dan

mengingatnya 6 menit

4 (Pengetrapan)

c.Meminta siswa membuat

kelompok-kelompok belajar

(Cooperative Learning)

Siswa bergabung 4 orang

anak menjadi satu dan

menata meja dan kursi

untuk belajar bersama

4 menit

d.Menugaskan setiap siswa

menyalin teksانبيت

bersama teman

sekelompoknya

Menyalin teks bacaan

dengan teliti serta

menerapkan bahan baru

dan hubungan bahan

40 menit e.Mengawasi serta meminta

siswa mengamati teks

bacaan

Menyalin teks bacaan dan

mengamatinya

f.Memberikan kesempatan

siswa untuk aktif dan

bertanya

Siswa menanyakan hal yang

belum dipahaminya

KegiatanPenutup

No Guru Peserta Didik Waktu

1 Pengumpulan hasil salinan

siswa

Mengumpulkan hasil

salinan 2 menit

2 Bertanya ulang tentang

pelajaran hari ini

Menjawab pertanyaan 6 menit

3 Memberikan apresiasi dan

menyampaikan tentang

rencana pembelajaran pada

pertemuan berikutnya

Mendengarkan dengan

seksama

4 menit

4 Penutup dan salam Merapikan alat tulis dan

menjawab salam 3 menit

Sumber Belajar:

Hidayat, D.2009. Pelajaran Bahasa Arab untuk kelas VII. Semarang: Toha

Putra

Imam Dzarkasidan Imam Subani.Tt.DurusulLughohJuz 1.JawaTimur:

Trimurti

Media Pembelajaran:

Papantulis

Spidol

KertasKerjasiswa

Penilaian:

Jenis penilaian : Tes tulis

Bentuk tes :Menyalin teks bacaan dengan tepat dan benar

Materi tes : انبيت

Mengetahui

Kepala Madrasah

Yogyakarta, 24 November 2012

Guru BidangStudiBahasa Arab

Drs. Sutoyo

NIP: 19620604 198303 1 002

Jumanuddin, M.Pd.I

NIP:19690923 199803 1 006

CATATAN LAPANGAN I

Metode pengumpulan data : Wawancara

Hari/tanggal : Kamis, 8 November 2012

Waktu : 17.05-17.55

Lokasi : Dukuh Darmawan Desa Srimartani Piyungan

Bantul Yogyakarta

Sumber data : Jumanuddin, S.Pd. I

Deskripsi:

Informan adalah guru mata pelajaran bahasa Arab di MTs Negeri Pundong

Bantul. Pertanyaan yang diajukan antara lain bagaimana situasi dan kemampuan

siswa kelas VII A dalam belajar Imla’, setrategi apa yang digunakan dalam belajar

Imla’, materi yang diajarkan dalam pembelajaran Imla’,bagaimana respon siswa-

siswi dalam KBM berlangsung, kendala apa yang dihadapi dalam pengkondisian

kelas, dan solusi sementara apa yang diambil, peneliti juga meminta saran dalam

pelaksanaan tindakan kelas yang akan dilakukan.

Dari wawancara terungkap bahwa situasi belajar bahasa Arab kurang

berjalan apa yang diharapkan karena sebagian dari mereka ramai dan bermain

sendiri walaupun sebagian ada teman-teman yang antusias terhadap pelajaran

bahasa Arab, begitu pula kemampuan bahasa Arab mereka tidak merata ada yang

sangat mudah memahami materi dan ada pula yang sebaliknya dikarenakan latar

belakang mereka berbeda ada yang lulusan MI, SD.

Setrategi yang digunakan masih konvensional, ceramah dan tanya jawab,

evaluasi dilaksanakan setiap kali pembelajaran kadang tertulis kadang lisan.

Kendala yang dihadapi dalam belajar bahasa Arab siswa-siswi cenderung bosan

apalagi waktunya 3 jam (120 menit) dalam satu kali pertemuan, solusi yang

diambil ketika belajar bahasa Arab dengan waktu yang tersisa siswa-siswi suruh

menulis. Sang guru juga pernah menggunakan Cooperative Learning dalam

pembelajaran bahasa Arab tetap tidak bagi Imla’.

Bapak Jumanuddin berpesan kepada penulis ketika melaksanakan

Cooperative Learning satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa tidak boleh lebih.

Peneliti juga dianjurkan untuk menggunakan materi yang ada di buku pegangan

siswa kelas VII dan kelas yang dianjurkan adalah VII A.

CATATAN LAPANGAN II

(Observasi)

Hari/tanggal : Kamis, 13 Juli 2012

Waktu : 09.30 s/d 11.00

Lokasi : MTs Negeri Pundong Bantul

Sumber data : Lokasi MTs Negeri Pundong Bantul

Deskripsi:

MTs Negeri Pundong Bantul letaknya di batas-`batas berikut: Sebelah

Barat Dusun Jamprit RT 1, Sebelah Timur Dusun Grudo RT 1, Sebelah Selatan

Dusun Trobong, Sebelah Utara Dusun Grudo RT 1 dan Dusun Jamprit RT 1.MTs

Negeri pundong letaknya di samping jalan raya Parangtritis.

MTs Negeri Pundong Bantul terletak di Grudo, Panjangrejo, Kecamatan

Pundong Kabupaten Bantul. Di MTs Negeri Pundong Bantul mempunyai lantai

satu terdiri dari ruang kepala madrasah, ruang guru, ruang kelas VII A,VII B,VII

C,VII D, VII E ruang kelas VII A,VIII B, VIII C,VIII D, ruang kelas IX A, IX B,

IX C, IX D, ruang laboratorium, ruang TIK, ruang UKS, Aula, ruang kesenian,

kantin, 4 kamar mandi siswa dan 2 kamar mandi guru, dan sebuah Mushala.

Di halaman terdapat lapangan bola basket, Volly dan lapangan sepakbola.

Di belakang kantor, terdapat tempat parkir guru dan dibelakang kelas VIII dan IX

terdapat tempat parkir siswa. Selain itu, di dalam maupun di luar kelas terdapat

hiasan dinding.

CATATAN LAPANGAN III

Metode pengumpulan Data : Observasi ke 1

Hari/tanggal : 14 Februari 2012

Waktu : 06.50-08.20

Lokasi : Kelas VII A MTs Negeri Pundong

Sumber data : Pembelajaran dengan kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart

Deskripsi:

Pembelajaran bahasa Arab di kelas VII A dimulai pada pukul 06.50-08.20

Pelajaran bahasa Arab di kelas VII A diampu oleh bapak Jumanuddin, M.Pd.I.

Sebelum guru memasuki ruangan, anak-anak tampak ramai dan pada bermain-

main. Kemudian ketika guru masuk ruangan para siswa langsung diam semua,

pembelajaran bdibuka dengan salam. Kemudian guru mengabsen siswa kelas VII

A.

Setelah selesai membaca Al Quran, bapak jumanuddin memberikan

waktunya kepada peneliti walau sebelum itu beliau memberitahu kepada para

siswa VII A pembelajaran akan bawakan oleh peneliti dengan kolaborasi

Cooperative Learning dengan metode Herbart .

Peneliti langsung menyampaikan maksud pembelajaran dan masuk dalam

pembelajaran. Awalnya peneliti memberikan pre-test untuk mengetahui

kemampuan Imla’ siswa awal, kemudian lansung melaksanakan pembelajaran

yang diawali dengan appersepsi, pemberihan bahan baru Imla’ (harakat (Fathah (

_ _ ), Kasrah ( _ _ ), Dammah ( _ ,ض,س,ش,((( _ ط,ظ,ص ), hubungan bahan,

kesimpulan, dan pengetrapan yang dikolaborasikan dengan Cooperative Learning.

Sesuai dengan apa yang telah peneliti jelaskan, maka peneliti membagi

kelompok belajar siswa. 6 kelompok terdiri dari 4 orang. Setelah siswa duduk

pada kelompoknya masing-masing, peneliti membagikan tugas Imla’ untuk

mempraktekan materi yang telah siswa dapatkan dan siswa boleh berdiskusi

dalam pelaksanaannya walaupun bertanya kepada peneliti.

Kegiatan pembelajaran ini bisa berlangsung tetapi masih ada sebagian

siswa yang tidak memperhatikan temanya tetapi sudah terdapat siswa yang

bertanya kepada peneliti. Setelah selesai dan dikumpulkan, peneliti memberikan

pertanyaan untuk sekedar mengingatkan,pada kesempatan kali ini siswa sudah

berani memberikan masukan untuk pertemuan selanjutnya yaitu membahas

.dan guru menutup pelajaran dengan salam (ج,ح,خ,ر,ز,ه)

CATATAN LAPANGAN IV

Metode pengumpulan Data : Observasi ke 2

Hari/tanggal : Selasa, 21 November 2012

Waktu : 06.51-08.20

Lokasi : Kelas VII A MTs Negeri Pundong Bantul

Sumber data : Pembelajaran dengan kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart

Diskripsi:

Pagi yang cerah itu, pukul 06.51-08.20 siswa kelas VII A MTs Negeri

Pundong Bantul setelah salat dhuha, para siswa masuk kelas VII A. Seperti siklus

I peneliti didampingi oleh guru bahasa Arab VII A yaitu bapak Jumanuddin,

M.Pd.I. Pada kesempatan ini peneliti langsung di beri izin untuk memimpin

jalannya kegiatan belajar mengajar dari awal, mulai dari memimpin baca Al

Quran Al Insiqoq sampai At Toriq, dan absen siswa.

Setelah selesai semua, peneliti langsung masuk dalam dengan kolaborasi

Cooperative Learning dengan metode Herbart .Peneliti menyampaikan maksud

pembelajaran dan masuk dalam pembelajaran yang diawali dengan appersepsi,

pemberihan bahan baru Imla’.( ,ز,هج,ح,خ,ر ), hubungan bahan, kesimpulan, dan

pengetrapan yang dikolaborasikan dengan Cooperative Learning.

Sesuai dengan apa yang telah laksanakan pada siklus pertama siswa dibagi

6 kelompok terdiri dari 4 orang. Setelah siswa duduk pada kelompoknya masing-

masing, guru membagikan tugas Imla’ untuk mempraktekan materi yang telah

siswa dapatkan, pada pertemuan ini para siswa sudah mulai berani diskusi

bersama teman dalam kelompoknya. Setelah selesai dan dikumpulkan, peneliti

kembali memberikan pertanyaan ulang untuk mengingatkan kembali tentang

bahan ynga sudah didapatkan, siswa juga lagi-lagi meminta bahan baru yang

menurut mereka dibutuhkan yaitu ( ,و,ي dan guru menutup pelajaran (د,ذ,ع,غ,م,ل

dengan salam.

CATATAN LAPANGAN V

Metode pengumpulan Data : Observasi ke 3

Hari/tanggal : Rabu, 28 November 2012

Waktu : 06.50-08.20

Lokasi : Kelas VII A MTs Negeri Pundong

Sumber data : Pembelajaran dengan kolaborasi Cooperative

Learning dengan metode Herbart

Deskripsi :

Kegiatan pembelajaran bahasa Arabsiklus III dilaksanakan pada hari

Rabu, Rabu, 28 November 2012 dimulai pukul 06.50-08.20 dalam kondisi siswa

sudah siap menanti akan dilaksanaknnya pembelajaaran Imla’ yang

menggunakan Pembelajaran dengan kolaborasi Cooperative Learning dengan

metode Herbart.

Setelah membuka, membaca Al-Quran surat An-Naziat, absen. Pada

kesempatan terakhir ini terdapat siswa yang tidak masuk yaitu zudi syakuri.

Peneliti langsung menuju ke apperepsi, pemberian bahan baru yang sudah

disepakati pada pertemuan sebelumnya (د,ذ,ع,غ,م,ل ,ي,و), hubungan bahan,

kesimpulan, dan pengetrapan yang dikolaborasikan dengan Cooperative Learning.

Setelah siswa duduk pada kelompoknya masing-masing, guru

membagikan tugas Imla’ untuk mempraktekan materi yang telah siswa dapatkan,

dan hasil ini yang akan dijadikan nilai post test sesuai yang dilakukan disetiap

pertemuannya. Setelah selesai dan dikumpulkan, peneliti kembali memberikan

pertanyaan ulang untuk mengingatkan kembali tentang bahan ynga sudah

didapatkan karena disiklus ini pertemuan terakhir peneliti mengucapkan

terimakasih kepada siswa yang telah berpartisipasi selama penelitian dan maaf

jika terdapat kesalahan yang dibuat oleh peneliti. Peneliti menutup pelajaran

dengan salam.

Peneliti memberikan bahan ajar baru

Siswa membentuk kelompok kecil (4 siswa)

Peneliti memberikan arahan

Siswa sedang menyalin teks Imla’ menggunakan Cooperative Learning

CURICULUM VITAE

Nama : Mochamad Afroni

NIM : 09420045

TTL : Pemalang, 4 Januari 1991

Jenis Kelamin : laki-laki

Alamat Asal : Kreyo Rt 27 Rw 04 Kec. Randudongkal Kab. Pemalang

No HP : 085741103552

Nama Ayah : Supaat

Nama Ibu : Nur Khayah

Riwayat Pendidikan Formal :

1. SD Negeri 2 Kreyo Kab. Pemalang 1997-2003

2. SMP Negeri 2 Kajen Kab. Pekalongan 2003-2006

3. SMA Al-Muayyad Surakarta Solo 2006-2009

4. Masuk UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Pendidikan Bahasa Arab

tahun 2009

Riwayat Pendidikan Non Formal :

1. PP. Al Utsmani Kajen Kab. Pekalongan 2003-2006

2. PP. Al-Muayyad Surakarta Solo 2006-2009

3. PP. Wahid Hasyim, Yogyakarta 2009-sekarang