Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 451/TEKNIK ELEKTRO
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 451/TEKNIK ELEKTRO
Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 451/TEKNIK ELEKTRO
USULAN
PENELITIAN TERAPAN
IMPELEMTASI ALAT HEMAT LISTRIK( INVERATOR) SEBAGAI
EFISIENSI PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA RUMAH TANGGA
OLEH
KETUA : PARTAONAN HARAHAP,ST.,MT/0111078202
ANGGOTA : MUHAMMAD ADAM,ST.,MT/1029057402
ANGGOTA : SUDIRMAN LUBIS,ST.,MT/0106098001
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA (UMSU)
BULAN DESEMBER 2019
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN TERAPAN
Judul Penelitian : Impelemtasi Alat Hemat Listrik( Inverator)
Sebagai Efisiensi Pemakaian Energi Listrik Pada
Rumah Tangga
Kode/Nama
RumpunIlmu
: 451/TEKNIK ELEKTRO
KetuaPeneliti :
a. NamaLengkap : Partaonan Harahap,ST,.MT
b. NIDN : 0111078202
c. Jabatan Fungsional : Lektor
d. Program Studi : Teknik Elketro
e. Nomor HP : 082166227072
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota Peneliti (1)
a. NamaLengkap : Muhammad Adam, ST.,MT
b. NIDN : 1029057402
Anggota Peneliti (2)
a. NamaLengkap : Sudirman Lubis, ST.,MT
b. NIDN : 0106098001
Biaya Penelitian : - diusulkan ke UMSU Rp. 20.660.000,-
- dana institusi lain Rp. -
- inkind sebutkan Rp. -
Medan, 9 Desember 2019
Mengetahui :
Dekan Fakultas Teknik UMSU Ketua Peneliti,
(Khairul Umurani, ST, M.T) (Partaonan Harahap,ST,.MT)
NIDN. 0114017101 NIDN. 0111078202
Menyetujui,
Ketua LP2M UMSU
(Dr. Muhammad Said Siregar, M.Si)
NIP/NIK : 19701127.2005.01.1001
i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Impelemtasi Alat Hemat Listrik( Inverator) Sebagai
Efisiensi Pemakaian Energi Listrik Pada Rumah Tangga
2. Tim Pelaksana
3.
NO NAMA JAB
ATAN
BIDANG
KEAHLIAN
INSTANSI
ASAL
ALOKA
SI
WAKT
U
(JAM/M
INGGU)
1 Partaonan
Harahap
Ketua Instumentasi
dan Kontrol
Prodi Teknik
Elektro
UMSU
4
2 Muhammad
Adam
Anggota 1 Sistem
Tenaga
Prodi Teknik
Elektro
UMSU
4
3 Sudirman Lubis Anggota 2 Sistem
Tenaga
Prodi Teknik
Mesin
UMSU
4
4. Objek (khalayak sasaran) Penelitian Terapan :
Untuk mengatahui penghematan pemakaian energi listrik yang diakibatkan
banyak jenis peralatan rumah tangga lampu penerangan, televisi, kulkas hingga
AC, yang sudah menjadi barang kebutuhan rumah tangga. Hal ini merupakan
sumber pemborosan bila tidak digunakan secara efisien. Inverator dapat
mebedakan daya yang signifikan pada tingkat efisiensi daya dan menghemat
biaya penggunaan energi listrik sebelum dan sesudah menggunakan Inverator.
5. Masa Pelaksanaan :
Mulai : bulan Desember tahun 2019
Berakhir : bulan Mei tahun 2020
6. Usulan biaya UMSU: Rp. 24.476.000,-
7. Lokasi Penelitian Dasar:
- Laboratorium Fakultas Teknik UMSU
ii
- Rumah Perumahan Berjaya Indah Khalipah Tembung
8. Mitra yang terlibat (uraikan apa kontribusinya)
Fakultas Teknik UMSU sebagai temapat penelitian
9. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:
Sebagai solusi alaternatif dan mengetahui biaya pemakaain beban listrik pada
rumah tanggal tersebut.
10. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran (uraikan tidak lebih dari 50 kata,
tekankan pada manfaat yang diperoleh)
Kebanyakan masyarakat belum penggunaan alat penghemat litrik, dan
seberapa besar penghematan listrik dapat dilakukan dan seberapa besar
penghematan listrik dapat dilakukan. Pada listrik bolak-balik (AC), daya memiliki
dua komponen, yaitu daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Daya aktif (P) adalah
daya sebenarnya yang diperlukan oleh beban, sedangkan daya reaktif (Q) adalah
daya yang terjadi karena induktansi atau kapasitansi. Daya yang dirasakan oleh
PLN sebagai pemasok daya adalah daya nyata (S) yang merupakan resultan dari
daya aktif dan daya reaktif. Alat penghemat listrik diharapkan dapat mengurangi
atau memperkecil daya reaktif supaya daya nyata hampir sama dengan daya aktif.
11. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran lainnya
yang ditargetkan adalah produk/barang
12. Nama Jurnal tujuan ELKOMIKA
URL Jurnal ejurnal.itenas.ac.id/indekx.php/elkomika
Lembaga Pengindeks SINTA 2 Terakreditasi
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM .................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitaian ............................................................................... 3
1.5 Target Luaran ......................................................................................... 3
BAB 2. RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSU ........................... 4
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 6
3.1 Dasar teori ................................................................................................. 8
3.2 Daya Listrik ............................................................................................ 11
3.1 KWH ....................................................................................................... 13
3.3.1 Jenis-Jenis KWH .......................................................................... 13
3.3.2 Prinsip Kerja KWH ...................................................................... 16
3.4 MCB ....................................................................................................... 18
3.4.1 Prinsip Kerja MCB ....................................................................... 20
3.4.2 Beberapa Manfaat (Fungsi MCB) ................................................ 21
3.4.3 Jenis-jenis MCB ........................................................................... 23
iv
3.5 Kapasitor ................................................................................................. 24
3.5.1 Cara Kerja Kapasitor .................................................................... 25
BAB 4. METODE PENELITIAN.......................................................................... 27
4.1 Tahapan Penelitian.................................................................................. 27
4.2 Alat dan Bahan ..................................................................................... 28
4.2.1 Peralatan Penelitian ...................................................................... 28
4.2.2 Bahan-Bahan Penelitian ............................................................... 28
4.2.3 Bahan-bahan yang digunakan ....................................................... 29
4.3 Prosedur Penelitian ................................................................................. 30
4.3.1 Persiapan Data Beban ................................................................... 31
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN .................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 35
Lampiran 1. Susunan Organisasi Peneliti .............................................................. 36
Lampiran 2. Biodata ketua dan anggota ................................................................. 37
Lampiran 3. Surat pernyataan peneliti ................................................................... 38
Lampiran 4. Justifikasi Anggaran Penelitian ......................................................... 40
v
RINGKASAN
Persediaan listrik dari sumber pembangkit listrik semakin lama semakin
menurun produksinya, sehingga diupayakan pembuatan sumber-sumber
pembangkit listrik alternatif, seperti pembangkit listrik tenaga uap,air, pembangkit
listrik tenaga diesel dan pembangkit listrik tenaga panas bumi. Namun demikian
ketersediaan listrik terus saja menurun. Pada sisi lain biaya pemakaian listrik yang
harus dibayar oleh konsumen semakin mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat
sebagai konsumen berupaya untuk melakukan penghematan listrik.
Salah satu usaha yang dilakukan oleh masyarakat untuk menghemat listrik
adalah dengan menggunakan alat penghemat listrik. Masyarakat berbondong
bondong membeli ketika ada penjual menawarkan alat penghemat listrik dengan
berbagai kelebihannya. Pada umumnya penjual akan mengatakan bahwa jika alat
penghemat listrik itu dipasang, maka dapat menghemat biaya yang dibayarkan
kepada PLN. Daya pada listrik bolak-balik atau alternating current (AC)
mempunyai dua buah komponen, yaitu daya aktif (P) dan daya reaktif (Q). Daya
aktif (P) adalah daya sesungguhnya yang diperlukan oleh beban. Sedangkan daya
reaktif (Q) adalah daya yang terjadi karena induktansi atau kapasitansi.
Sifat induktansi ditimbulkan oleh komponen berbentuk kumparan,
sedangkan sifat kapasitansi ditimbulkan oleh komponen kapasitor. Daya reaktif
merupakan daya yang tidak dapat diubah menjadi energi, tetapi diperlukan untuk
proses transmisi energi listrik pada beban. Resultan antara daya aktif (P) dan daya
reaktif (Q) disebut sebagai daya nyata (S). Daya yang dirasakan PLN sebagai
pemasok adalah daya nyata. Jadi dalam menggunakan energi listrik, pelanggan
tidak hanya dibebani daya aktif saja (kV) tetapi juga daya reaktif (kVAR).
Kehidupan masyarakat sekarang memerlukan banyak dan beragam
peralatan listrik, sehingga pemakaian energi listrik juga sangat besar. Pada
umumnya peralatan listrik yang digunakan tersebut memiliki komponen
berbentuk kumparan atau bersifat induktansi. Beban induktif (positif) memerlukan
vi
daya reaktif, sedangkan beban kapasitif (negatif) mengeluarkan daya reaktif, atau
dapat dikatakan bahwa sifat induktansi dan kapasitansi ini saling berlawanan.
Oleh karena itu alat penghemat listrik yang dibuat terdiri dari sebuah kapasitor.
Alat penghemat listrik tersebut dibuat dengan tujuan meminimalkan daya yang
harus dipasok oleh PLN. Hal ini dilakukan dengan mengurangi daya reaktif,
sehingga daya nyata hampir sama dengan daya aktif. Oleh karena beban bersifat
induktansi, maka alat penghemat listrik yang dibuat terdiri dari sebuah kapasitor.
Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui secara signifikansi perbedaan
berdasarkan daya input dan daya output serta perhitungan efisiensi daya sebelum
dan sesudah menggunakan Inverator dan mengetahui keuntungan dan biaya
penggunaan Listrik Pada Rumah Tangga.
vii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi serta lahirnya inovasi-inovasi baru mengakibatkan
banyak produk baru yang muncul, termasuk berbagai jenis peralatan rumah
tangga yang serba elektrik. Peralatan tersebut, mulai dari lampu penerangan,
televisi, kulkas hingga AC, kini sudah menjadi barang kebutuhan rumah tangga
dan merupakan sumber pemborosan bila tidak digunakan secara efisien.
Penggunaan listrik dapat menjadi boros ataupun hemat tergantung oleh cara
pemakaiannya. Banyak terjadi, konsumsi listrik melambung tinggi untuk hal yang
seharusnya dapat dikurangi.
Disamping itu, tagihan listrik yang tinggi dapat disebabkan oleh
pemakaiannya yang salah. Pada dasarnya suatu Inovasi baru tidak mudah diserap
oleh seluruh lapisan masyarakat . Kenyataan yang dihadapi saat ini, masyarakat
masih banyak yang belum mengenal atau belum memahami apa yang dimaksud
dengan lampu hemat energi. Masyarakat cenderung memilih lampu yang murah
dan mudah didapatkan di pasaran tanpa mengetahui dengan pasti konsumsi energi
dari lampu tersebut. Hemat energi adalah suatu tema yang menarik perhatian
penuh di seluruh masyarakat umum, tapi dalam hubungan ini jarang dipikirkan ke
masalah penerangan.
Pemilihan jenis lampu juga berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya
penggunaan listrik tersebut dan masyarakat terkadang kurang memperhatikan hal
ini, karena menganggap konsumsi energi listrik untuk penggunaan lampu relatif
lebih kecil dibandingkan penggunaan peralatan listrik lainnya, seperti televisi,
kulkas, maupun AC. Asumsi ini muncul akibat adanya anggapan bahwa daya
yang dibutuhkan oleh satu dari peralatan-peralatan tersebut lebih besar daripada
daya sebuah lampu.
Demikian pula dengan waktu penggunaannya, dimana beberapa peralatan
listrik seperti kulkas dan AC harus hidup selama 24 jam non-stop, sedangkan
lampu kurang lebih hanya 9 jam per hari. Namun, potensi penghematan energi
listrik pada penggunaan lampu tersebut ternyata sangat besar dan lampu
merupakan peralatan pengguna tenaga listrik yang utama dan penting. Rata-rata
hampir 50 % dari tenaga listrik digunakan untuk.
1
Saat ini, berbagai jenis dan merk Inverator telah beredar di pasaran dan
digunakan oleh setiap rumah tangga, bisnis, industri maupun perkantoran di
Indonesia. Oleh karena itu, perlu diteliti lebih lanjut aspek ekonomis dari
penggunaan berdasarkan pertimbangan teknis dan biaya. Hal tersebut menjadi
sebab diadakannya penelitian terhadap Inverator ini. untuk mencari rasio
keuntungan pemakaian berdasarkan konsumsi daya dan biaya penggunaan.
Benarkah alat tersebut dapat menambah daya listrik atau sebaliknya tidak terjadi
peningkatan daya listrik. Apakah betul ada pengaruhnya terhadap pemakain alat
listrik.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat efisiensi daya dan
biaya penggunaan Listrik Sebelum dan Sesudah Menggunakan Inverator
Pada Rumah Tangga
2. Berapakah rasio keuntungan biaya penggunaan Listrik Sebelum dan
Sesudah Menggunakan Inverator Pada Rumah Tangga
3. Bagaimana keuntungan dan biaya penggunaan Listrik Sebelum dan
Sesudah Menggunakan Inverator Pada Rumah Tangga
1.3 Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan penelitian akan memiliki tujuan penelitian sebab apabila tidak
memiliki tujuan maka penelitian tersebut tidak akan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat.
Adapun tujuan dari penelitian ini :
1. Dapat mengetahui kerja alat inverator secara signifikansi perbedaan
berdasarkan daya input dan daya output serta perhitungan efisiensi daya.
2. Mengetahui rasio keuntungan antara biaya penggunaan Listrik Sebelum
dan Sesudah Menggunakan Inverator Pada Rumah Tangga.
2
1.4 Urgensi Penelitaian
Dalam penelitian ini bahwa setiap masyarakat luas mengenal alat penghemat
listrik sebagai alat yang dapat menghemat pemakaian listrik yang mereka pakai,
sehingga tagihan yang harus dibayar ke PLN menjadi berkurang. alat penghemat
listrik membuktikan bahwa penggunaan alat penghemat listrik belum tentu dapat
mengurangi daya listrik yang dipakai. Pemasangan inverator akan dapat
mengurangi daya reaktif yang terjadi atau berlaku dalam suatu rangkaian.
Sehingga daya nyata hampir sama dengan daya aktif. Pada listrik rumah tangga ,
PLN hanya akan menghitung daya nyata saja (kWh), daya reaktif tidak masuk
dalam perhitungan. Untuk mengetahui sejauh mana alat penghemat listrik itu
dapat bermanfaat mengurangi biaya pemakaian listrik, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut. Masyarakat dapat menghemat biaya pemakaian listrik
dengan menggunakan listrik secara bijak.
1.5 Target Luaran
No Jenis Luaran Indikator
Capaian
1 Publikasi ilmiah di Jurnal terindaks di Google
Scolar
Publikasi
2 Pemakalah dalam Temu ilmiah Prosiding
3 Bahan ajar Publikasi
4 HKI Sertifikat
Arti penting riset yang diusulkan terhadap pencapaian riset unggulan
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara disajikan dalam gambar 1.1. sebagai
berikut.
Gambar 1.1. Letak strategis riset yang diusulkan
3
Masalah :
Penghematan Energi
Listrik
Target :
Pemasangan
inverator akan
dapat mengurangi
daya reaktif yang
terjadi sehingga
dapat menghemat
pemakaian energi
listrik
Riset yang diusulkan :
Impelemtasi Alat Hemat Listrik( Inverator)
Sebagai Efisiensi Pemakaian Energi Listrik
Pada Rumah Tangga di Perumahan Berjaya
Indah Khalipah Tembung
Tantangan
riset
BAB 2. RENSTRA DAN PETA JALAN PENELITIAN UMSU
Mulai tahun 2013, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara telah
memiliki Rencana Induk Penelitian 2013-2017. RIP Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara 2016-2020 mencakup 8 (delapan) bidang unggulan dengan goal
untuk mewujudkan “Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Madani” yang
merupakan penjabaran dari visi Institusi “Unggul, Cerdas, Terpercaya” RIP 2016-
2020 telah disusun berdasarkan pemetaan terhadap rekam jejak penelitian dosen,
issue strategis wilayah, kepentingan nasional, dan disusun dengan melibatkan
pemangku kepentingan. Rencana Strategis Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Tahun 2015–2019 disebutkan juga bahwa untuk dapat
memenuhi harapan masyarakat agar perguruan tinggi juga bisa berperan sebagai
agent of economic development, maka perguruan tinggi dituntut untuk dapat
menghasilkan inovasi yang dapat memberikan manfaat ekonomis bagi masyarakat
secara luas. Perguruan tinggi Indonesia telah banyak menghasilkan inovasi yang
mendatangkan manfaat langsung bagi masyarakat. Di masa mendatang, perguruan
tinggi harus lebih didorong dan difasilitasi untuk dapat menghasilkan lebih
banyak lagi inovasi yang bermanfaat langsung pada masyarakat
Perubahan paradigma riset, untuk meningkatkan produktivitas Perguruan
Tinggi, karena capaian luaran penelitian sebagai indikator produktivitas
penelitian. Dalam sistem informasi, ada luaran komprehensip yang memuat
laporan penelitian dan luaran wajib (sesuai dengan skim yang diajukan). “Luaran
penelitian yang berasal dari berbagai sumber pendanaan baik internal
UMSUmaupun dari luar UMSU, semua penelitian diusahakan menghasilkan
naskah atau manuskrip yang terbit dalam forum seminar terindek, jurnal nasional
maupun jurnal internasional terindek, HKI, dan paten.
Masalah dan isu-isu strategis nasional dan daerah: Kondisi geografis,
geologis, hidrologis, dan demografis Indonesia memiliki tingkat kerawanan tinggi
terhadap terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh faktor alam, faktor non-
alam maupun faktor manusia. Dampak utama kekurangan energi listrik seringkali
menimbulkan pemadaman di setiap lokasi. Meskipun perencanaan pembangunan
di Indonesia telah didesain sedemikian rupa dengan tujuan meningkatkan
4
kesejahteraan rakyat dan meminimalkan dampak perusakan yang terjadi pada
lingkungan serta melindungi masyarakat terhadap ancaman bencana. Namun
demikian, pelaksanaannya masih terkendala upaya penanganan yang tidak
sistemik dan kurang koordinatif.
Pemecahan masalah yang telah dirumuskan adalah mengetahui perbedaan
yang signifikan pada tingkat efisiensi daya dan biaya penggunaan Listrik , rasio
keuntungan biaya dan keuntungan penggunaan Listrik Sebelum dan Sesudah
Menggunakan Inverator Pada Rumah Tangga
5
BAB 3. TINJAUAN PUSTAKA
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat
penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan
dalam berbagai kegiatan. Dalam waktu yang akan datang kebutuhan listrik akan
terus meningkat seiring dengan adanya peningkatan dan perkembangan baik dari
jumlah penduduk, jumlah investasi, perkembangan teknologi termasuk di
dalamnya perkembangan dunia pendidikan untuk semua jenjang pendidikan.
Rumah tangga merupakan salah satu yang mengkonsumsi energi listrik rata-rata
dengan daya 450 watt. Oleh karena itu menjadi bagian penulis untuk merancang
bangun sebuah alat emergency back up pada rumah tangga.
Menurut (Rimbawati, Hutasuhut, and Muharnif 2019) untuk keperluan
penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, diperlukan berbagai peralatan
listrik. Berbagai peralatan listrik ini dihubungkan satu sama lain yang mempunyai
interelasi dan secara keseluruhan membentuk suatu sistem tenaga listrik. Adapun
yang dimaksud sistem tenaga listrik disini adalah sekumpulan pusat listrik dan
gardu induk (pusat beban) yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan
transmisi sehingga merupakan satu kesatuan interkoneksi. Kebutuhan akan tenaga
listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu ke waktu. Untuk tetap dapat
melayani kebutuhan tenaga listrik dari pelanggan, maka sistem tenaga listrik harus
dikembangkan seirama dengan kenaikan kebutuhan akan tenaga listrik dari para
pelanggan. Untuk dapat melakukan hal ini dengan sebaik-baiknya maka hasil-
hasil operasi perlu di rancang sebuah alat dan dievaluasi antara lain diperlukan
menambah unit-unit rangkaian penambah daya listrik.
6
Menurut (Harahap 2019) dalam penelitian implementasi model analisis
perbaikan faktor daya listrik rumah tangga dengan simulasi perangkat lunak. Daya
adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha, dalam sistem tenaga
listrik daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja atau
usaha. Daya listrik biasanya dinyatakan dalam satuan watt atau horsepower( HP ).
Horsepower merupakan satuan daya listrik dimana 1 HP setara dengan 746 watt,
sedangkan watt merupakan unit daya listrik dimana 1 watt memiliki daya setara
dengan daya yang dihasilkan oleh perkalian arus 1 ampere dan tegangan 1 volt.
Dinyatakan dengan :
P = V x I………………………………………....2.1
Dimana: P = Daya ( watt )
V = Tegangan ( volt )
I = Arus ( ampere )
(Rimbawati, Ardiansyah, and Noorly Evalina 2019) dalam penelitian
peningkatan kualitas daya listrik dalam pemakaian luminer menggunakan lampu
hemat energi ( LHE ). Energi listrik merupakan energi yang mempunyai sifat-sifat
yang banyak menguntungkan dibandingkan energi lain : mudah dibangkitkan (
generation ), mudah disalurkan ( transmition ), mudah dibagikan ( distribution ),
serta mudah diubah menjadi energi lain dengan efisiensi tinggi.
Untuk membangkitkan energi listrik diperlukan energi lain, seagai energi
penggerak mula ( primover ), yang ada pada saat ini kebanyakan menggunakan
7
energi fosil, cadangan energi yang bersumber pada energi fosil saat ini sudah
mulai menipis, sedangkan untuk pembangkitan energi listrik masih banyak yang
bertumpu pada energi tersebut. Walaupun upaya pembangkitan energi listrik
sedang di upayakan banyak cara yang menggunakan energi selain energi fosil dan
merupakan proses yang ramah lingkungan (reversible).
Menurut B G Melipurbowo (2016) dalam penelitian pengukuran daya
listrik real time dengan menggunakan sensor arus ACS 712. Energi listrik
merupakan penggerak bagi semua komponen listrik yang dipakai pada semua
kegiatan di instansi maupun industri, harga energi listrik telah banyak mengalami
kenaikan sehingga diperlukan program penghematan energi listrik. Ada dua
kategori dalam penghematan energi listrik yaitu kebutuhan peralatan dan
penerangan.
3.1 Dasar Teori
Inverator adalah alat yang bisa anda gunakan agar listrik di rumah anda tidak
sering turun. Inverator adalah alat yang dipergunakan untuk menghasilkan start
listrik yang lambat dan stabil pada saat pertama kali menghidupkan sebuah alat
elektronik yang terkadang langsung menarik daya yang besar pada saat pertama
kali dinyalakan sehingga mengakibatkan listrik mati (jepret), misalnya komputer,
AC, kulkas maupun televisi. Alat ini memiliki kapasitas maksimal sebesar 2000
watt. Jadi cukup lumayan besar kapasitasnya untuk menormalkan tegangan yang
melonjak dari peralatan listrik Anda. Inverator juga untuk mengatasi kejut arus
listrik yang terjadi saat meng-”ON”-kan perangkat listrik dengan daya yang cukup
besar, yang mengakibatkan MCB dengan kemampuan terbatas (daya kecil) akan
8
down (turun bahkan sampai “OFF”), diperlukan suatu alat yang dikenal dipasaran
dengan nama automatic start atau inverator, ada yang menyebutkan softstart.
Inverator adalah alat bantu penguat lonjakan daya listrik, alat ini tidak
melanggar ketentuan dari PLN karena tidak mengganggu ataupun mengubah
apapun pada meteran PLN. Kapasitas daya listrik yang terpasang pada jaringan
rumah akan membatasi penggunaan daya listrik yang mampu disalurkan ke beban.
Jika terjadi kelebihan daya maka jaringan listrik akan terputus. Jika dinginkan
kapasitas daya yang lebih tinggi maka kapasitas jaringan listrik harus
ditingkatkan, meskipun penggunaan listrik saat melebihi kapasitas daya terpasang
hanya beroperasi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Alternatif emergency back
up yang dapat di lakukan untuk mengatasi beban yang melebihi kapasitas daya
terpasang adalah dengan menambahkan perangkat inverator untuk lonjakan
kelebihan daya. Kelebihan daya listrik pada rumah tangga dengan mcb 2a (450
watt) yang akan di supplay dengan alat inverator akan menjadi topik penelitian
ini.
Gambar 3.1 Alat Inverator
9
Inverator juga di definisikan sebagai peralatan eletronik yang
dipergunakan untuk mengatur atau memperhalus lonjakan arus star atau inrush
current dari beban listrik. Pada umumnya beban listrik yang memiliki
karakteristik seperti ini adalah motor listrik, akan tetapi hal ini juga terjadi pada
peralatan listrik lainnya yang terdapat capasitor/elco dan dioda atau rangkaian
penyearah, seperti power supply pada PC. Alat peningkat daya listrik merupakan
peralatan elektronik yang digunakan sebagai media penyalur energi listrik dan
meningkatkan daya penggunaan energi listrik. Sesuai dengan prinsip kerja
generator listrik, unit ini mampu menghasilkan arus kuat dan tegangan bolak balik
( AC ) yang bekerja melalui prinsip aktivasi volatase listrik AC.
Alat ini merupakan alat dengan modifikasi penggunaan rangkaian
elektronika dengan teknologi baru yang digunakan untuk tujuan akhir sebagai
penghematan penggunaan energi listrik. Melalui sistem induksi elektromagnetik,
kelebihan elektron akan meningkatkan potensial listrik. Potensial listrik dengan
perbedaan tinggi akan ikut menambah arus listrik terinduksi dan akan
meningkatkan daya keluar dari alat peningkat daya listrik. Peningkat daya listrik
dapat digunakan pada penghematan kebutuhan energi listrik pada rumah tangga,
industri, atau tempat-tempat umum. Pemasangan alat ini bisa dengan diletakkan
pada jaringan listrik setelah pemasangan kwh-meter PLN dan sebelum
penggunaan instalasi beban listrik. Awal pemakain sebuah bengkel industri alat
dan mesin pertanian terdapat permasalahan pemakain. Permasalahan pada
pengaplikasian peningkat daya yakni terjadi penurunan tegangan output yang
dihasilkan pada alat. Penurunan tegangan akan sangat merugikan jika terus di
aplikasikan pada peralatan elektronika tanpa menggunakan adaptor. Pengaruh
10
tersebut dari penggunaan energi listrik dengan tegangan tidak stabil adalah
kerusakan pada peralatan elektronika.
Prinsip kerja dari alat inverator ini adalah menunda sesaat kebutuhan
listrik yang di konsumsi saat waktu pertama PC dinyalakan. Ketika PC dinyalakan
atau ditekan power switchnya, saat itu juga terjadi tarikan arus listrik yang besar
mengisi kekosongan muatan listrik yang ada dalam kapasitor elektrolit ( elco )
yang terdapat didalam powr supplay PC setelah rangkaian penyearah atau dioda.
Aliran listrik ynag tersedot ketika melebihi dari beban listrik yang terpasang di
meteran ini akan mengakibatkan MCB meteran trip. Dengan inverator aliran arus
dialirkan perlahan sepersekian detik sehingga tidak terjadi tarikan arus yang besar
untuk pertama kalinya.
Gambar 3.2 Rangkaian Inverator
3.2 Daya Listrik
Watt adalah satuan dari daya (power). Wattmeter adalah alat ukur untuk
mengukur daya yang terdapat dalam satu komponen elektronik. Salah satu fungsi
11
mengetahui daya pada suatu rangkaian elektrik adalah hubungannya dengan
efisiensi dan hemat energi. (KUSWANTO 2010) Daya listrik dalam
perhitungannya dapat di kelompokkan dalam dua kelompok sesuai dengan catu
tenaga listriknya, yaitu daya listrik DC dan daya Listrik AC. Daya listrik DC
dirumuskan sebagai berikut:
P = V x I……………………………..(3.1)
Dimana : P = Daya/Power (watt)
V = Tegangan (volt)
i = Arus (ampere)
Daya listrik AC ada dua macam yaitu daya untuk satu phasa dan daya
untuk tiga phasa. Pada sistem satu phasa dirumuskan sebagai berikut:
P = V x i x Cos φ………………...…(3.2)
Dimana : V = Tegangan Kerja (volt)
i = Arus yang mengalir ke beban
Cos φ = Faktor Daya
Untuk hambatan listrik yang konstan, besar daya listrik sebanding dengan
kuadrat tegangan ataupun kuadrat arus. Hubungan antara watt, joule, dan
kilowatt-hour (kWH) adalah 1 watt = 1 joule/detik atau 1 joule = 1 watt x sekon.
Untuk pemakaian energi listrik dalam jumlah besar biasanya satuan energi listrik
dinyatakan dalam kilowatt-hour (kWh). Satu kWh adalah energi yang dihasilkan
oleh daya 1 kW selama 1 jam. Arus listrik masuk kerumah kita melalui kWh
12
meter dan pembatas daya kWh-meter tersebut mengukur banyaknya energi listrik
yang digunakan dalam satuan watt, sedangkan pembatas daya maksimum dengan
satuan ampere yang dapat dipergunakan dirumah kita.(Makalah_daya 2004)
3.3 KWH Meter
KWH meter adalah alat penghitung pemakian industri listrik. Alat ini
bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan magnet
tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Pengukur Watt atau
Kwatt, yang pada umumnya disebut watt-meter/kwatt meter disusun sedemikian
rupa, sehingga kumparan tegangan dapat berputar dengan bebasnya, dengan
demikian tegangan listrik dapat diukur, baik dalam satuan WH (watt jam) ataupun
dalam KWH (kilowatt hour).
Pemakain beban listrik diindustri maupun rumah tangga menggunakan
satuan kilowatt-hour (KWH), dimana 1 KWH sama dengan 3,6 MJ. Karena itulah
alat yang digunakan untuk mengukur beban pada industri dan rumah tangga
dikenal dengan watthourmeter. Besar tagihan listrik biasanya berdasarkan pada
angka-angka yang tertera pada KWH meter pada setiap bulannya untuk saat ini.
KWH meter induksi adalah satu-satunya tipe yang digunakan pada perhitungan
daya listrik rumah tangga. Semakin besar daya yang terpakai, mengakibatkan
kecepatan piringan menjadi besar, demikian pula sebaliknya.
3.3.1 Jenis-jenis KWH Meter
Apabila dilihat dari cara kerjanya, KWH meter dibedakan menjadi :
1) KWH meter Analog
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter analog antara lain,
sebagai berikut :
13
a) Kumparan tegangan
b) Kumparan arus
c) Piringan aluminium
d) Magnet tetap
a) Gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan alumunium
b) Bendera pengereman berfunsi mengatur piringan pengujian beban nol
pada tegangan normal.
c) Lidah pengereman adalah merupakan pasangandengan bendera
d) Posisi lidahpengereman dan bendera pengereman harus tepat sehingga:
Pada beban nol, tegnagan nominal piringan berhenti pada saat
posisi mereka berdekatan.
Tetapi arus mula (0,5 % Id) piringan harus dapat berputar >1
putaran.
Gambar 3.3 KWH meter Analog
KWH Meter Digital
KWH meter digital digunakan untuk mengatasi kelemahan dari KWH
meter analog. Adapun kelebihan dari KWH meter digital antara lain
sebagai berikut:
14
Sistem pembayarannya dengan sistem prabayar, dengan sistem
prabayar menggatikan cara pembayaran umumnya, dengan
menggunakan kartu prabayar elektronik pengganti tagihan bulanan.
KWH meter dengan tampilan digital yang menyala dan berukuran
cukup besar.
Akurasi perhitungan KWH, tidak adanya tunggakan pembayaran
tagihan listrik, kemudahan memutus sambungan listrik pelanggan
yang melakukan tunggakan tagihan dengan menggunakan alat
yang bisa di set up dari jarak maksimal 200 meter.
Adapun bagian-bagian utama dari sebuah KWH meter digital antara lain,
sebagai berikut :
a. Layar LCD
Berfungsi untuk menampilkan berbagai informasi pada meteran.
b. Lampu LED Indikator
Berfungsi sebagai indikator yang menandakan keadaan tertentu pada
meteran.
c. Spesifikasi Meter
Berisi spesifikasi teknis meteran, tipe meteran dan pabrikan yang
memproduksinya.
d. Nomor Meter
Nomor yang digunakan unntuk membeli pulsa listrik (token).
e. Optical Prot
Terminal komunikasi meter yang akan digunakan oleh petugas PLN untuk
melakukan download data yang tersimpan didalam memory KWH meter.
15
f. Papan Tombol
Tombol-tombol untuk melakukan perintah-perintah dengan
memasukkan kode tertentu pada meteran.
g. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
Alat untuk membatasi daya terpasang dipelanggan dan pengaman
terhadap arus hubung singkat yang dapat menyebabkan kebakaran.
h. Penutup terminal
Penutup untuk melindungi terminal. Tindakan untuk
membuka/merusak penutup ini bisa didenda.
i. Penutup Meter
Penutup meter yang disegel menggunakan segel khusus PLN.
Tindakan membuka/merusak segel PLN ini bisa didenda.
Gambar 3.4 KWH meter Digital
3.3.2 Prinsip Kerja KWH Meter
Ditinjau dari segi cara bekerjanya maka pengukur ini memakai prinsip
azas Ferraris. Dan pada umunya alat pengukur ini digunkan untuk mengukur
daya listrik arus balak-balik. Pada alat ini dipasang sebuah cakera alumunium
(alumunium disk) yang dapat berputar, dimuka sebuah kutub magnet listrik
16
(Electro Magnet). Magnet ini di perkuat oleh kumparan tegangan dan kumparan
arus. Dengan adanya lapangan magnetik tukar yang berubah-ubah maka cakera
(Disk) alumunium ditimbulkan suatu arus bolak-balik, yang menyebabkan cakera
tadi mulai berputar dan menggerakkan pesawat hitungnya.
Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu :
Daya kompleks S (VA) = V.I
Daya reaktif Q (VAR) = V.I sin φ
Daya aktif P (watt) = V.I cos φ
Dari ketiga daya tersebut yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif,
yang dinyatakan dengan satuan Watt. Sedangkan daya reaktif dapat diketahui
besarnya dengan menggunakan alat ukur Varmeter. Untuk pemakaian pada
rumah, biasanya hanya digunakan KWH meter. Pada pembebanan bebas induksi
kecepatan berputarnya cakera sangat tergantung pada hasil kali tegangan pada
hasil kali dari tegangan (E) x kuat arus (I) dalam satuan watt, jumlah putaran
tergantung pada kecepatan dan lainnya, dengan demikian dapat kita rumuskan
sebagai berikut :
Dimana :
E = Tegangan (volt)
I = Arus (amper)
t = Waktu (detik)
Untuk alat pengukur kilowatt jam (KWH) arus putar, pada umumnya
mempunyai tiga sistem magnit, yang masing-masing dengan sebuah kumparan
arus dan tegangan yang bekerja pada sebuah cakera turutan, dimana ketiga cakera
17
itu dipasang pada sumbu yang sama. Pada piringan KWH meter terdapat suatu
garis penanda (biasanya berwarna hitam atau merah). Garis ini berfungsi sebagai
indikator putaran piringan. Untuk 1 KWH biasanya setara dengan 900 putaran
(ada juga 450 putaran tiap KWH). Saat beban banyakmemakai daya listrik, maka
putaran piringan KWH ini akan semakin cepat. Hal ini tampak dari cepatnya garis
penanda ini melintas.
3.4 MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB (Miniatur Circuit Breaker) adalah saklar atau perangkat
elektromekanis yang berfungsi sebagai pelindung rangkaian instalasi listrik dari
arus lebih (over current). Terjadinya arus lebih (overload). MCB sebenarnya
memiliki fungsi yang sama dengan sekring (fuse), yaitu akan memutus aliran arus
listrik circuit ketika terjadi gangguan arus lebih. Yang membedakan keduanya
adalah saat terjadi gangguan, mcb akan trip dan ketika rangkaian sudah normal,
mcb bias di ON-kan lagi (reset) secara manual, sedangkan fuse akan terputus dan
tidak bias digunakan lagi.
MCB biasa diaplikasikan atau digunakan pada instalasi rumah tinggal,
pada instalasi penerangan, pada instalasi motor listrik di industri dan lain
sebagainya. Bila bimetal ataupun electromagnet bekerja, maka ini akan memutus
hubungan kontak yang terletak pada pemadam busur dan membuka saklar. MCB
rumah seperti pada rumah pemadam lebur diutamkan untuk proteksi hubungan
pendek, sehingga pemakaiannya lebih diutamakan untuk mengamankan instalasi
atau konduktornya. Sedangkan MCB pada APP diutamakan sebagai pembawa
sebagai pembawa arus dengan karakteristik CL (Current Militer) disamping itu
juga sebagai gawai pengaman arus hubung pendek yang bekerja secara seketika.
18
Gambar 3.5 Konstruksi MCB
MCB digunakan oleh pihak PLN untuk membatasi arus sekaligus sebagai.
pengaman dalam suatu instalasi listrik. MCB berfungsi sebagai pengaman hubung
singkat (konsleting) dan juga berfungsi sebagai pengaman beban lebih. MCB akan
secara otomatis dengan segera memutuskan arus apabila arus yang melewatinya
melebihi dari arus nominal yang telah ditentukan pada MCB tersebut. Arus
nominal yang terdapat pada MCB adalah 1A, 2A, 4A, 6A, 10A, 16A, 20A, 25A,
32A, dan lain sebagaianya. Nominal MCB ditentukan dari besarnya arus yang
besar ia hantarkan, satuan dari arus adalah ampere. Jadi jika MCB dengan arus
nominal 2 ampere maka hanya perlu ditulis dengan MCB 2A.
Banyak perangkat yang saat ini menggunakan listrik, mulai dari AC,
computer/laptop, lampu dan masih banyak lagi. Kebanyakan pelanggan PLN di
Indonesia saat ini masih menggunakan daya 450VA (Volt Ampere). Pelanggan
yang menggunakan daya 450VA yang perlu kita lakukan hanyalah membagi 450
dengan 220, hasilnya akan 2,04 sehingga kita membutuhkan MCB dengan
nominal 2 Ampere.
19
3.4.1 Prinsip Kerja MCB (Miniature Circuit Breaker)
Pada kondisi normal, MCB berfungsi sebagai sakelar manual yang dapat
menghubungkan (ON) dan memutuskan (OFF) arus listrik. Pada saat terjadi
kelebihan beban (Overload) ataupun hubungan singkat rangkaian (Short Circuit),
mcb akan beroperasi secara otomatis dengan memutuskan arus listrik yang
melewatinya. Secara visual, kita dapat melihat perpindahan knop atau tombol dari
kondisi ON menjadi kondisi OFF. Pengoperasian otomatis ini dilakukan dengan
dua cara seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini yaitu dengan cara
Magnetic Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara magnetik) dan
Thermal Tripping (Pemutusan hubungan arus listrik secara thermal/suhu).
a. Thermal Tripingg (Pemutusan Hubungan Arus Listrik Dengan Suhu
Tinggi)
Pada saat kondisi overload (Kelebihan Beban), arus yang mengalir bimetal
menyebab kan suhu bimetal melengkung sehingga memutuskan kontak
MCB (Trip).
Gambar 3.6 Termal Tripping
b. Magnetic Tripping (Pemutusan Hubungan Arus Listrik Secara Magnetik)
Ketika terjadi hubung singkat rangkaian (Short Circuit) secara mendadak
ataupun kelebihan beban yang sangat tinggi (Heavy Overload). Macnetic
20
Tripping atau pemutusan hubungan arus listrik secara magnetik akan
diberlakukan. Pada saat terjadi hubungan singkat ataupun kelebihan beban
berat, medan magnet pada Selenoid MCB akan menarik Latch (palang)
sehingga memutuskan kontak MCB (Trip).
Gambar 3.7 Thermal Tripping
Sebagian besar MCB (Miniatur Circuit Breaker) yang digunakan saat ini
menggunakan dua mekanisme pemutusan hubungan arus listrik ini (Thermal
Tripping dan Magnrting Tripping).
3.4.2 Beberapa Manfaat (Fungsi MCB).
1. Pengaman Hubung Singkat
Hubung singkat atau konsleting memang kerap sekali terjadi di Indonesi.
Tak jarang terdapat rumah atau pasar yang terbakar karena hubung singkat
listrik. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hubung singkat,
salah satuanya adalah tidak digunakannya pengaman hubung singkat.
Sebagai contoh saja di pos ojek biasanya mengambil listrik langsung dari
tiang listrik, listrik yang diambil tersebut langsung dilewatkan ke sakelar
kemudian diteruskan ke lampu dan beberapa perangkat elektronik lain.
Jika suatu saat beban melebihi batas kemampuan kabel dan terjadi hubung
21
singkat maka tak ada pengaman yang terpasang sehingga mmenyebabkan
timbulnya panasdan bunga api, panas dan bunga api inilah yang
menimbulkan kebakaran.
2. Mengamankan Beban Lebih
Biasanya pelanggan telah mengontrak listrik dengan PLN, kontrak yang
dilakukan adalah beberapa daya yang dikontrak oleh pelanggan. Misalnya
pelanggan mengontrak daya 450 maka jika daya yang digunakan sudah
melebihi 450 secara otomatis MCB akan trip (putus). Pemasangan instalasi
yang dilakukan PLN dirumah pelanggan disesuaikan dengan kontrak yang
telah disepakati, misanya dengan daya 450 maka kabel yang akan di
pasang adalah yang sesuai untuk daya 450. Semakin besar daya yang
dikontrak maka penyesuaian kabel juga akan dilakukan. Kabel memiliki
daya hantar listrik tersendiri, jika kita menghantarkan arus 30A dengan
kabel kecil maka kabel tersebut tidak akan kuat dan akhirnya panas dan
terbakar.
3. Sebagai Sakelar Utama
MCB yang terpasang dirumah kita selain berfungsi sebagai pengaman dari
terjadinya hubung singkat dan beban lebih juga bias difungsikan sebagai
sakelar utama instalasi rumah kita. JIka kita ingin memasang lampu atau
memasang kotak-kotak (steker) dirumah kita maka kita hanya perlu
menggunakan MCB untuk memutus semua arus listrik didalam rumah.
Selain itu MCB juga bias digunakan sebagai pemutus aliran listrik saat
anda bepergian dalam waktu yang lama. Pada dasarnya pemutusan aliran
listrik yang dilakukan oleh MCB berasal dari dua prinsip yakni prinsip
22
panas dan prinsip elektromagnetik. Prinsip panas digunakan saat MCB
memutuskan arus karena beban lebih sedangkan prinsip elektromagnetik
digunakan saat MCB mendeteksi adanya hubung singkat. Pemutusan
MCB karena elektromagnetik dilakukan oleh koil yang terinduksi dan
mempunyai medan magnet. Akibatnya poros yang terdapat didekatnya
akan tertarik dan menjalankan tuan pemutus. Pada saat MCB bekerja
karena hubung singkat (konseliing) akan terdapat panaas yang sangat
tinggi, MCB dilengkapi dengan pemadam busur api untuk meredam panas
tersebut. Sedangkan pemutus MCB karena panas karena dilakukan karena
terdapat beban lebih. Karena beban lebih maka akan menimbulkan panas.
Panas ini akan membuat bimetal melengkung dan mendorong tuas
pemutus akibatnya MCB akan trip (memutuskan arus).
3.4.3 Jenis-jenis MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB atau pemutus sirkuit ini dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis
utama berdasarkan karakteristik pemutusan sirkuitnya. Tiga jenis utama tersebut
adalah MCB tipe B, MCB tipe C dan MCB tipe D.
1. MCB Tipe B
MCB tipe B adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 3
sampai 5 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
MCB). MCB tipe B ini umumnya digunakan pada iinnstalasi listrik
diperumahan ataupun diindustri ringan.
2. MCB Tipe C
MCB tipe C adalah tipe MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar 5
sampai 10 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus nominal
23
MCB). MCb tipe C biasanya diguunakan pada industri yang memerlukan
arus yang lebih tinggi seperti pada lampu penerangan gedung dan motor-
motor kecil.
3. MCB Tipe D
MCB tipe D adalah MCB yang akan trip jika arus beban lebih besar dari
10 hingga 25 kali dari arus maksimum yang tertulis pada MCB (arus
nominal pada MCB). MCB tipe D ini biasanya digunakan pada peralatan
listrik yang menghasilkan lonjakan arus tinggi seperti mesin sinar x (X-
Ray), mesin las, motor-motor besar dan mesin-mesin produksi lainnya.
Arus nominal MCB yang umum adalah 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A,
32A, 40A, 50A, 80A, 100A, DAN 125A.
3.5 Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan
menyimpan elektron-elektron dalam waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda
akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan
kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor
dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor ialah komponen elektronika
yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor
terbuat dari dua buah plat metal yang dipisahkan dari suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik,
gelas, dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka
muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektoda) metalnya
dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal
yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif
24
dan sebaliknya ujung kutup negatif tidak bisa menuju ke ujung positif, karena
terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini tersimpan
selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, fenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di
awan. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada kapasitor disebut
dengan kapasitansi atau kapasitas.
Gambar 3.8 Struktur Kapasitor.
3.5.1 Cara Kerja kapasitor
Cara kerja kapasitor dalam sebuah rangkaian adalah dengan mengalirkan
elektron menuju kapasitor. Pada saat kapasitor sudah dipenuhi elektron, tegangan
akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari sebuah
kapasitor dan mengalir menuju rangkaian yang membutuhkannya. Dengan begitu,
kapasitor akan membangkitkan reaktif suatu rangkaian.
Namun tidak dipungkiri, mesti suatu komponen kapasitor memiliki bentuk
dan ukuran yang berbeda, tetapi fungsi kapasitor tetap sangat diperlukan dalam
suatu komponen elektronika atau bahkan rangkaian elektronika. Adapun kedua
keping atau piringan pada kapasitor dipisakan oleh suatu insolator, pada dasarnya
25
tidak ada elektron yang dapat menyeberang celah diantara kedua keping. Pada
saat baterai belum terhubung, kedua keeping akan bersifat netral (belum temuati).
Saat baterai terhubung, titik dimana kawat pada ujung kutup negatif
dihubunngkan akan menolak elektron, sedangkan dimana kutup positif terhubung
menarik elektron. Elektron-elektron tersebut akan tersebar ke seluruh keping
kapasitor. Sesaat, elektron mengalir kedalam keping sebelah kiri pada kondisi ini
arus mengalir melalui kapasitor walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang
mengalir melalui celah kedua keping tersebut.
Setelah bagian luar keping termuati, berangsur-ansur akan menolak
muatan baru dari baterai. Karenanya arus pada keping tersebut akan menurun
besarnya terhadap waktu sampai kedua keping tersebut berada pada tegangan
yang dimiliki baterai. Keping sebelah kanan akan memiliki kelebihan elektron
yang terukur dengan muatan -0 dan pada keping sebelah kiri termuati sebesar +0.
26
BAB 4. METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dimulai dari
mengumpulkan data, desain alat dan pembuatan alat, dan menganalisa.
Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan tegangan dan arus keluaran yang
terjadi pada peralatan.
4.1 Tahapan penelitian
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalampenelitian ini adalah berupa studi
literatur; desain alat dan pembuatan alat, hasil dan analisa data. Gambar 4.1
menunjukkan flow chart dari penelitian yang akandilakukan.
Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian
Mulai
Apakah
Sudah Sesuai
Pengumpulan Data
Pengambilan data di rumah tangga/ Sempel
Rekening RUmah dengan kapasitas 1300 watt
Pemasangan
Inverator
Pengukuran
Sebelum dan
Sesudang
Penggunaan Inverator
Perhitungan
Hasil Pembahasan
Selesai
Tidak
YA
27
4.2 Alat dan Bahan Penelitian
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
4.2.1 Peralatan Penelitian
Peralatan penunjang yang digunakan untuk membuat alat penambah daya
listrik pada rumah tangga ini yaitu :
1. Solder yang akan digunakan untuk merakit atau menghubungkan
rangkaian.
2. Alat Ukur Listrik yang digunakan untuk mengukur daya masuk dan daya
keluar.
3. Hands Tools (alat tangan seperti : Obeng, Tang, Kunci-kunci alat, dan lain
sebagainya).
4. Televisi, kipas angin, setrika, dan lampu pada rumah tangga yang akan
digunakan sebagai pembebanan pada alat.
4.2.2 Bahan-Bahan Penelitian
1. Kabel Listrik berfungsi sebagai penghubung antar rangkaian alat.
2. Kabel Input berfungsi sebagai input saluran daya dari MCB ke alat
inverator.
3. Stop Kontak pada alat berfungsi sebagai tempat keluaran aliran daya dari
alat inverator ke beban.
4. Lampu Indikator berfungsi sebagai indikator penanda bahwa input dan
output alat inverator bekerja.
5. Sekering atau Fuse berfungsi sebagai pemutus arus listrik pada saat terjadi
hubung singkat pada proses pembeban.
28
6. Kapasitor berfungsi sebagai :
a. Penyimpan arus atau tengangan listrik
b. Konduktor yang dapat melewatkan arus AC (alternating current).
c. Isolator yang menghambat arus DC (direct current).
d. Filter dalam rangkaian power supplay (catu daya).
e. Pembangkit frekuensi dalam rangkaian osilator.
f. Sebagai kopling.
7. Resistor berfungsi sebagai untuk menghambat atau membatasi aliran
listrik yang mengalir pada rangkaian.
8. Dioda berfungsi sebagai mengalirkan arus listrik dari AC ke DC.
4.2.3 Bahan- Bahan yang digunakan
Secara garis besar energi listrik yang digunakan untuk mensuplai beban
seperti :
1. Beban Penerangan
a) Lampu Downlight LED 14 Watt : 6 buah
b) Lampu XL 23 Watt : 4 buah
c) Lampu TL 36 Watt : 5 buah
2. Beban Motor
a) Air Conditioner (AC) 1 PK 660Watt : 1 buah
b) Air Conditioner (AC) 2 PK 340 Watt : 1 buah
c) Lemari Es 1 Pintu 45 Watt : 1 buah
3. Beban Elektronik
a) TV 110 Watt : 2 buah
b) Dispenser 350 Watt : 1 buah
29
c) Amplifier 250 Watt : 1 buah
d) Speaker 75 Watt : 1 buah
e) Magic Com 375 Watt : 1 buah
4.3 Prosedur Penelitian
Penelitian dimulai pertama kali dengan merumuskan masalah yang akan dikaji
dalam penelitian, dilanjutkan dengan studi kepustakaan untuk mendukung dan
sebagai landasan pelaksanaan penelitian.
Jalannya penelitian dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
a. Melakukan perhitungan beban pada masing-masing ruangan dan mencatat
nyala beban dalam waktu 24 jam yang dikelompokkan dalam 4 bagian waktu
yaitu pada pkl. 07.00-13.00 wib, pkl. 13.00-19.00 wib, pkl. 19.00-01.00 dan
01.00-07.00 wib.
b. Membuat pola pemakaian energi listrik yang didasarkan atas pengamatan
secara langsung (observasi).
c. Menghitung biaya pemakaian energi listrik bulanan berdasarkan pada
kebiasaan pemakaian energi listrik
d. Aliran listrik yang mengalir dari PLN ke kwh meter pada rumah tangga yang
terhubung dengan mcb akan menjadi sumber tegangan pada percobaan alat
inverator (penambah daya listrik).
e. Sistem rangkaian alat inverator akan aktif atau bekerja apabila input yang
terdapat pada alat inverator tersebut di hubungkan ke stop kontak pada MCB 6
ampere dengan daya 1300 watt/1300 VA.
f. Alat inverator yang sudah terhubung melalui input alat tersebut akan ditandai
dengan lampu indikator berwarna merah, kemudian menghubungkan alat
30
beban percobaan yang melebihi kapasitas daya mcb ke output yang terdapat
pada alat inverator untuk melihat hasil dari kerja alat inverator ketika
mendapatkan beban yang melebihi kapasitas dari daya mcb tersebut.
g. Jika beban-beban yang melebihi kapasitas daya mcb terhubung akan ditandai
dengan lampu indikator berwarna hijau.
1. MCB : Sebagai pemutus arus listrik ke arah beban.
2. Input Inverator : Sebagai sumber jalur daya dari MCB.
3. Alat Inverator : Sebagai penambah daya pada beban lebih.
4. Output Inverator : Sebagai keluaran jalur daya ke beban beban .
5. Beban : Sebagai pembebanan pada penelitian
4.3.1 Persiapan Data Beban
Daya listrik merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan kerja
atau usaha. Dalam sistem listrik arus bolak-balik, dikenal adanya 3 jenis daya
yaitu :
a) Daya Nyata (simbol : S; satuan : VA (Volt Ampere))
b) Daya Aktif (symbol : P; satuan : W (Watt))
c) Daya Reaktif (symbol : Q; satuan : VAR (Volt Ampere Reaktif))
Daya Aktif adalah daya yang digunakan untuk energi kerja sebenarnya. Daya
inilah yang dikonversikan menjadi energi tenaga (mekanik), cahaya atau panas.
Satuan daya aktif adalah Watt.Daya Reaktif adalah daya yang digunakan untuk
pembangkitan fluks magnetik atau medan magnet. Satuannya adalah VAR. Daya
Nyata dengan satuan VA adalah total perkalian antara arus dan tegangan pada
suatu jaringan listrik atau penjumlahan dengan metode trigonometri dari daya
aktif dan reaktif dalam segitiga daya.
31
Hubungan antara ketiga jenis daya ini digambarkan dalam segitiga daya.
Gambar 4.1 Segitiga Daya Listrik
Maka rumus yang menghubungkan ketiga daya tersebut . Rumus untuk daya
nyata adalah perkalian antara arus dan tegangan, yaitu :
S=V.I...........................................................................(4.1)
Dimana :
S = Daya Nyata (VA)
V = Voltage / Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
Sedangkan hubungan antara daya nyata dan daya aktif dapat dihitung dengan
rumus trigonometri sebagai berikut:
Cos φ=P/S...........................................................(4.2)
P=S x Cosφ..........................................................(4.3)
P=V x I x Cos φ...................................................(4.4)
Dimana :
P = Daya Aktif (Watt)
S = Daya Nyata (VA)
32
Dengan rumus segitiga phytagoras dapat juga dituliskan :
S=√(P^2+Q^2 )..................................................................(4.5)
Cos ϕ adalah perbandingan antara daya aktif (P) dan daya nyata (S) dan
dikenal dengan faktor daya listrik (PF : Power Factor). Nilai Cos ϕ yang
digunakan PLN adalah sebesar 0.8.Dengan Cos ϕ sebesar 0.8 maka dengan daya
terpasang 1300VA, daya aktifnya (P) sebesar 6A x 220V x 0.8 = 1056 Watt.
Tarif dasar listrik atau biasa disingkat TDL, adalah tarif yang boleh dikenakan
oleh pemerintah untuk para pelanggan PLN. PLN adalah satu-satunya perusahaan
yang boleh menjual listrik secara langsung kepada masyarakat Indonesia, maka
TDL bisa dibilang adalah tarif untuk penggunaan listrik di Indonesia. Mengetahui
batas daya listrik ini sangat penting karena dari sanalah penentuan golongan tarif
listrik.
33
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
5.1 Anggaran Biaya
Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat internal bersumber dari
pendanaan UMSU dan sumber eksternal lainnya. Khusus program penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat internal, UMSU menyediakan pendanaan utama
yang disediakan dari anggaran universitas pada setiap tahunnya.
5.2 Jadwal Penelitian
Penelitian ini dijadwalkan pelaksanaannya awal Bulan Desember 2019 sampai
dengan Juni 2020.
No Jenis Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Des Jan Feb Mar Apr Mai Jun
1 Studi Literatur
2
Pengambilan
Data
3
Memasukkan
Data
4
Analisa dan
Pembahasan
5
Penulisan
Laporan
6 Presentasi
34
DAFTAR PUSTAKA :
Harahap, Partaonan. 2019. “Implementasi Karakteristik Arus Dan Tegangan Plts
Terhadap Peralatan Trainer Energi Baru Terbarukan.” Seminar Nasional
Teknik (SEMNASTEK) UISU 2(1): 152–57.
KUSWANTO, HERY. 2010. “Alat Ukur Listrik AC (Arus, Tegangan, Daya)
Dengan Port Paralel.” Tugas Akhir: 17.
“Makalah_daya.” 2004. Fisika SMA 2(1).
Melipurbowo, B G. 2016. “Pengukuran Daya Listrik Real Time Dengan
Menggunakan Sensor Arus ACS712.” Orbith 12(1): 17–23.
Rimbawati, Nur Ardiansyah, and Noorly Evalina. 2019. “PERANCANGAN
SISTEM PENGONTROLAN TEGANGAN.” SEMNASTEK UISU 1: 14–20.
Rimbawati, Rimbawati, Abdul Azis Hutasuhut, and Muharnif Muharnif. 2019.
“PENINGKATAN KAPASITAS DAYA LISTRIK PADA PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BINTANG ASIH GUNA
MEMENUHI KEBUTUHAN PENERANGAN.” JURNAL PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT.
Suryanto, Agus dan Samiyono. 2011. “Implementasi Model Analisis Perbaikan
Faktor Daya Listrik Rumah Tangga Dengan Simulasi Perangkat Lunak.”
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 3, No. 1, November 2011 3(1): 47–56.
Dedi Rusmadi, 1996 Instalasi Listrik Penerbit CV. Pionir Jaya Bandung
35
Lampiran 1.JustifikasiAnggaran Penelitian
No
Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Biaya yang
Diusulkan(Rp)
1 Gaji danUpah
Honorarium Peneliti 3 orang 2.000.000,- 6.000.000,-
Honorarium Tenaga
Laboran
1 orang 1.200.000,- 1.200.000,-
Honorarium Tenaga admin 1 orang 1.200.000,- 1.200.000,-
2 Bahan habis pakai
dan peralatan
Kertas HVS 2 Rim 35.000,- 70.000,-
Alat Tulis/CD 100.000,- 100.000,-
Printer canonIP2770 1 Unit 500.000,- 500.000,-
Peminjaman alat ukur
Tang ampere
2 buah
200.000,-
400.000,-
USB Flash disk 16 GB 1 buah 210.000,- 210.000,-
Kabel NYM 2 X0,75 mm2
20 m 15.000,- 300.000,-
Stop Kontak listrik 5
Lobang
1 buah
21.000,-
21.000,-
Batrai camera 2 buah 55.000,- 55.000,-
Beli Buku 3 buah 110.000,- 330.000,-
Biaya copy dan Cetak
laporan
6 Exs
30.000,-
180.000,-
Biaya Internet 2 jam X 3
hari X 6 minggu=36 jam
36 jam
4.000,-
144.000,-
Tinta printer 1 set 300.000,-
Komputer 600.000,-
Pengolahan data 200.000,-
Penyusunan laporan 200.000,-
Revisi laporan 200.000,-
Seminar Ilmiah 1 kali 2.500.000,- 2.500.000,-
Publikasi 1 kali 350.000,- 350.000,-
3 Perjalanan
Transfortasi Peneliti
kampus
5 x
1 orang 200.000,- 1.000.000,-
Transfortasi Peneliti
kampus -Lab Komputer 5 x
1 orang 200.000,- 1.000.000,-
Transfortasi Tenaga
Laboran
&Administrasi 5 X
2 orang 100.000,- 1.000.000,-
4 Perlatan yang digunakan
Inverator 1 Unit 1.800,000,- 1.400,000,-
Sanwa Electric Instrument 1 Unit 300.000,- 300.000,-
Kapisitor 1 Unit 900.000,- 900.000,-
Total Biaya keseluruhan 20,660.000,-
Terbilang : Dua Puluh Juta Enam Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah.
36
B. Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian menjelaskan fasilitas
yang menunjang penelitian.
Dukungan sarana dan prasarana penelitian yaitu meliputi :
1. Laboratorium Fakultas Teknik UMSU
2. Ketersediaan Alat alat di Laboratorium Fakultas Teknik UMSU
3. Ruang Diskusi
37
Lampiran C. Biodata Ketua
A. Identitas Diri Peneliti
1 NamaLengkap (dengangelar) Partaonan Harahap, ST, MT
2 Jabatan Fungsional Sekretaris Prodi Teknik Elektro
3 Jabatan Struktural Dosen Tetap
4 NIP/NIK/Identitas lainnya -
5 NIDN 0111078202
6 Tempat dan TanggalLahir Medan, 11 Juli 1982
7 Alamat Rumah Jl. M. Saman Perumahan Berjaya Indah No. B 11
Tembung
9 NomorTelepon/Faks/ HP
082166227072 10 Alamat Kantor Jl. Kapt. Mukhtar Basri No. 03 Medan
11 NomorTelepon/Faks (061) 6611233 / (061) 662574
12 Alamat e-mail [email protected]
[email protected] 13 Mata Kuliah Yang Diampuh 1. Dasar Sistem Telekomunikasi
2. Bahan –Bahan Listrik
3. Mekatronika
4. Pengaturan Teknik Sistem Kontrol
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi UMSU USU
Bidang Ilmu Teknik Elektro
(Konversi Energi
Listrik)
Teknik Elektro (Sistem
Tenaga & Kualitas Daya)
Tahun Masuk 2001-2005 2011-2015
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Program Stand-Alone
Control Unit Sebagai
Pengerak Kontrol
Otomatis Pada PT.
Indosat Medan
Mereduksi Harmonisa
pada Peralatan X-Ray
Mobile 100mA Dengan
Menggunakan Filter
Pasif (Single Tuned and
Double Tuned Passive
Filter)
Nama Pembimbing Arnawan
Hasibuan,ST.MT
Prof. Usman Ba’afai
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis,maupun Disertasi)
No Tahun Judul Peneliti Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 2017 Reduksi Harmonisa Pada Peralatan
X-Ray 100 mA
Internal Umsu 13.000.000
2 2018
38
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam5 TahunTerakhir
No Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber Jumlah (Rp)
1 - - - -
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 TahunTerakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor /Tahun Nama Jurnal
1 - - -
F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah
Dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor /Tahun Nama Jurnal
1 - - -
D.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah
Dalam 5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah /Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -
G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1 - - - -
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 TahunTerakhir
No Judul/ Tems HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik / Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun
Terakhir
No Judul/Tema/Jenis Rekayasa
Sosial lainnya yang telah di
terapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respons
Masyarakat
1 - - - -
J. Penghargaanyang PernahDiraih dalam10tahunTerakhir (dari pemerintah,
asosiasiatauinstitusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
39
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian
Terapan.
Medan, 9 Desember 2019
Ketua Peneliti
Partaonan Harahap,ST.MT
40
Lampiran C. Biodata Anggota
A. Identitas Diri Peneliti
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Adam, ST.,MT
2 Jabatan Fungsional Lektor
3 Jabatan Struktural -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN 1029057402
6 Tempat dan TanggalLahir Perdagangan, 29 Mei 1974
7 Alamat Rumah Jl. Komp. Griya Nabila 2 Blok L No. 1 Dea Kolam
Percut Sei Tuan Tmbung
9 NomorTelepon/Faks/ HP 081262005001
10 Alamat Kantor Jl. Kapt. Mukhtar Basri No. 03 Medan
11 NomorTelepon/Faks (061) 6611233 / (061) 662574
12 Alamat e-mail [email protected]
13 Mata Kuliah Yang Diampuh 1. Elektronika Daya
2. Pengukuran Besaran Listrik
3. Bahan-Bahan Listrik
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi UMSU UGM -
Bidang Ilmu Teknik
Elektro
Teknik
Elektro (sistem Tenaga)
-
Tahun Masuk 1994-1999 2005 -
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Perencanaan
pembanguna instalasi
gedung BPDSU
Krakteristik kelasahan
pembacaan KWH meter
pada petugas cater
-
Nama Pembimbing Ir. Ladiman Purba Prof. Dr. Sasongko -
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis,maupun Disertasi)
No.
Tahun
JudulPenelitian
Pendanaan
Sumber* Jumlah (Juta Rp)
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jumlah (JutaRp)
41
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor/Tah
NamaJurnal
F.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral PadaPertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam
5 Tahun Terakhir
No Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
G.Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No Judul Buku Tahun Jumlah
Halaman
Penerbit
1 - - - -
H. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 10 Tahun
Terakhir
No Judul/Tema/jenis Rekayasa Sosial
lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
penerapan
Respons
Masyarakat
- - - -
I. Penghargaandalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
- - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Penelitian
Terapan.
Medan, 9 Desember 2019
Anggota Peneliti
Muhammad Adam, ST, MT
42
Lampiran C. Biodata Anggota
A. Identitas Diri Peneliti
1 NamaLengkap (dengangelar) Sudirman Lubis , ST, MT
2 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
3 Jabatan Struktural Dosen Tetap
4 NIP/NIK/Identitas lainnya -
5 NIDN 0106098001
6 Tempat dan TanggalLahir Medan, 6 September 1980
7 AlamatRumah Jl. Kesaktian Pancasila Dusun 3 Desa bakaran Batu
Lubuk Pakam
9 NomorTelepon/Faks/HP 085262855559
10 Alamat Kantor Jl. Kapt. MukhtarBasriNo. 03 Medan
11 NomorTelepon/Faks (061) 6611233 / (061) 662574
12 Alamate-mail [email protected]
13 MataKuliah Yang Diampuh 1. Mekatronika
2. Pengaturan Teknik &Sistem Kontrol
3. Pengaturan Teknik &Instrumen
4. Phenumatik dan hidrolik
B. RiwayatPendidikan
S-1 S-2 S-
3 Nama Perguruan
Tinggi
UMSU ISTN-JAKARTA
Bidang Ilmu Teknik Mesin
(Konversi Energi)
Teknik Mesin
(Engenering Produk dan
Manufaktur)
Tahun Masuk 2002-2007 2010-2012
Judul
Skripsi/Thesis/Disertasi
Pompa sentrifugal untuk
kebutuhan distribusi air
bersih di gedung A,B,C,D ,E
Kampus IIIUMSU Medan
Analisis pengaruh besar
gesekan terhadap tegangan
thermal pada sepatu rem
mobil penumpang jenis
minibus menggunakan
perangkat lunak MSC
Nastran V9
NamaPembimbing Ir. Amirsyam Nasution, MT Prof. Dr.Ir Bambang
Teguh Prasetyo Dipl. Ing.
DEA.APU
43
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis,maupun Disertasi)
No.
Tahun
JudulPenelitian
Pendanaan
Sumber* Jumlah
(JutaRp)
D.Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Tahun
JudulPengabdianKepada
Masyarakat
Pendanaan
Sumber* Jumlah
(JutaRp)
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Judul ArtikelIlmiah
Volume/
Nomor/Tah
NamaJurnal
F.Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral PadaPertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam
5 Tahun Terakhir
No
NamaPertemuan
Ilmiah / Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
G.Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No
Judul Buku
Tahun
Jumlah
Halaman
Penerbit
1 - - - -
H.Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No.
Judul/TemaHKI
Tahun
Jenis
NomorP/ID
1 - - - -
44
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun
Terakhir
No.
Judul/Tema/Jenis
Rekayasa Sosial Lainnya
Tahun
Tempat
Penerapan
Respon
Masyarakat 1 - - - -
J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi
atau institusi lainnya)
No.
Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, sayasanggup menerima risikonya. Demikian biodata ini saya buat
dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
PenelitianTerapan .
Medan, 9 Desember 2019
Anggota Peneliti
Sudirman Lubis,ST.,MT
46